01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014
description
Transcript of 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014
2 Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan, Metode Ilmiah, serta Keselamatan Kerja di Laboratorium
Setelah mempelajari bab ini, siswa:1. dapat menjelaskan dan mampu menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu kimia;2. dapat menjelaskan metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium;3. dapat menjelaskan peran kimia dalam kehidupan.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:1. memiliki rasa ingin tahu terhadap hakikat ilmu kimia;2. berperilaku jujur, kritis, teliti, dan konsisten dalam menerapkan prinsip-prinsip metode ilmiah;3. menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli sesama dalam melaksanakan praktikum di
laboratorium;4. mensyukuri anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa kekayaan alam, dengan memanfaatkan dan menerapkan ilmu kimia
dalam kehidupan sehari-hari.
• Hakikat ilmu kimia.• Peran ilmu kimia dalam kehidupan.• Metode ilmiah.• Keselamatan kerja di laboratorium.
Pembelajaran Kognitif
• Menyebutkan kegunaan ilmu kimia dalam berbagai bidang.• Merawat alat-alat laboratorium sesuai bahan pembuatan
dan kegunaannya.• Memberi simbol bahan-bahan sesuai sifatnya.
Keterampilan yang Dikuasai
• Menjelaskan hakikat ilmu kimia.• Menyebutkan bidang kehidupan yang menggunakan ilmu
kimia.• Menyebutkan urutan langkah kerja yang dilakukan
ilmuwan dalam membuat teori baru sesuai metode ilmiah.• Menjelaskan cara merawat dan menyimpan alat serta
bahan kimia di laboratorium.
Pengetahuan yang Dikuasai
• Mengamati produk-produk kimia yang ada di sekitar kitauntuk mengetahui peranan ilmu kimia terhadap bahan-bahan tersebut.
• Melakukan diskusi kelas untuk mengetahui peran ilmukimia dalam mengatasi masalah global.
• Melakukan kunjungan ke laboratorium untuk mengetahuialat dan bahan yang digunakan.
Kegiatan Psikomotorik
Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki
• Menerapkan metode ilmiah dalam menyelesaikan permasalahan ilmiah.• Mensyukuri karunia Tuhan yang berupa mineral-mineral kimia yang ada di bumi
Indonesia dan memanfaatkannya untuk kemakmuran bersama.• Bersifat santun, demokratis, dan toleran saat melakukan diskusi.
Materi
• Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan serta Metode Ilmiah• Keselamatan Kerja di Laboratorium
3Kimia Kelas X
A. Pilihan Ganda1. Jawaban: b
Ilmu kimia didefinisikan sebagai ilmu yangmempelajari tentang susunan, struktur, sifat, danperubahan materi, serta energi yang menyertaiperubahan tersebut.
2. Jawaban: eIlmu kimia mempelajari tentang susunan, struktur,sifat, dan perubahan materi, serta energi yangmenyertai perubahan tersebut. Penggolonganmateri dibedakan menjadi unsur, senyawa, dancampuran. Materi ini dipelajari dalam susunanmateri.
3. Jawaban: eBerdasarkan metode ilmiah, jika seseorangmenemukan suatu permasalahan maka langkahselanjutnya adalah penyusunan kerangka teori.Penyusunan teori ini dimaksudkan untuk mencaridata yang berkaitan dengan masalah yang ditemu-kan. Dalam penyusunan teori peneliti melakukanstudi pustaka dengan mencari sumber bacaan atauinformasi dari lingkungan yang diteliti.
4. Jawaban: dPeran ilmu kimia di bidang pertanian di antaranyapenemuan pupuk sintetis yang dapat meningkat-kan hasil pertanian dan penemuan jenis pestisidayang tepat untuk membasmi hama. Penemuan selsurya untuk menghasilkan energi merupakan peranilmu kimia untuk mengatasi masalahglobal. Penemuan alat dialisis untuk penderitagagal ginjal merupakan peran kimia di bidangkedokteran. Penemuan rumus molekul DNAsehingga membantu proses kloning adalah peranilmu kimia di bidang biologi.
5. Jawaban: dDi bidang kesehatan ilmu kimia berhasilmenemukan interaksi zat-zat kimia dalam sistempencernaan, sirkulasi ekskresi, gerak, reproduksi,hormon, dan sistem saraf. Di bidang lingkunganilmu kimia membantu proses pengolahan air bersihmenggunakan tawas melalui sistem filtrasi. Dibidang geologi ilmu kimia berhasil menemukanjenis batuan atau kandungan mineral baik logamatau nonlogam. Di bidang hukum ilmu kimiamampu mengungkapkan pelaku tindak kejahatanmelalui sidik jari yang tertinggal.
6. Jawaban: aDalam bidang geologi ilmu kimia membantumenjelaskan tentang kandungan material bumi,baik berupa logam dan nonlogam seperti minyak
bumi atau gas alam. Penemuan vaksin untukpenyakit menular merupakan peran kimia di bidangkedokteran. Pembuatan komponen mesin-mesinindustri merupakan peran kimia di bidang mesin.Pembuatan pupuk dan penanggulangan hamamerupakan peran kimi di bidang pertanian. Mencariinformasi tentang penanganan limbah atau sampahmerupakan peran kimia di bidang lingkungan.
7. Jawaban: bInformasi kandungan tanah sangat penting gunamenentukan jenis tanaman yang sesuai di-budidayakan di lahan tersebut. Ilmu ini merupa-kan salah satu peran ilmu kimia dalam bidangpertanian. Dengan mengetahui kandungan tanahdan tanaman yang sesuai diharapkan hasil per-tanian yang akan diperoleh maksimal. Membuatbahan makanan menjadi awet adalah peran kimiadi bidang makanan. Mengelola air bersih merupa-kan peran kimia di bidang lingkungan. Membuatobat-obatan dari bahan alam merupakan perankimia di bidang farmasi.
8. Jawaban: bPenggunaan mikroorganisme/bakteri padamakanan terjadi pada pembuatan kecap, tempe,dan yoghurt. Kegiatan ini merupakan peran kimiadi bidang pangan. Penemuan jenis obat tertentuuntuk melawan penyakit merupakan peran kimiadalam bidang kedokteran. Penemuan mikro-prosesor yang digunakan dalam peralatan elektronikmerupakan peran kimia di bidang fisika danelektronika. Penentuan jenis batuan yang ada dibawah permukaan bumi merupakan peran kimiadi bidang geologi. Penentuan jenis bahan yangdigunakan untuk bangunan merupakan peran kimiadi bidang teknik sipil.
9. Jawaban: d
Menemukan jenis besi yangsesuai untuk bahan bangunan.Mengidentifikasi jenis unsurhara dan mengukur pH tanahuntuk menentukan tingkatkesuburannya.Mengembangkan bahan-bahan alam yang mengandungzat-zat aktif untuk obat.Menemukan senyawa kimiayang efektif untuk membasmihama.Menemukan sifat dan kompo-sisi minyak pelumas yangsesuai untuk mesin.
No. Bidang Peran Ilmu Kimia
a.
b.
c.
d.
e.
Teknik sipil
Pertanian
Farmasi
Pertanian
Mesin
4 Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan, Metode Ilmiah, serta Keselamatan Kerja di Laboratorium
10. Jawaban: aMasalah global yang dihadapi saat ini adalahmasalah lingkungan hidup dan krisis energi. Dalamhal ini ilmu kimia berperan besar karena telahmenemukan bioetanol dari bahan-bahan alam yangdigunakan sebagai pengganti bahan bakar bensin.Ilmu kimia juga berhasil membuat sel surya dariunsur silikon yang mampu menangkap cahayamatahari untuk digunakan sebagai energi alternatifyang tidak terbatas. Penemuan cip mikroprosesorpada peralatan elektronika digital merupakan peranilmu kimia di bidang fisika. Penemuan teknikvulkanisasi pada pembuatan ban sehinggadiperoleh ban dengan kualitas bagus merupakanperan ilmu kimia di bidang industri.
B. Uraian
1. Metode ilmiah atau dalam bahasa Inggris dikenalsebagai scientific method adalah proses berpikiruntuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan terkontrol. Langkah-langkah dalammetode ilmiah yaitu merumuskan masalah,menyusun kerangka teori, merumuskan hipotesis,melakukan eksperimen, analisis data, membuatkesimpulan, dan mempublikasikan melaluipenulisan laporan.
2. Sikap yang perlu diperhatikan ketika melakukanpercobaan di laboratorium antara lain harus berhati-hati dalam menggunakan alat dan bahan,melakukan percobaan sesuai urutan langkah kerja,menggunakan peralatan keamanan seperti jaslaboratorium, sarung tangan, goggles, dan masker.Memperhatikan arahan guru atau petugaslaboratorium serta memperhatikan label-label yangtertera pada kemasan bahan kimia yangdigunakan.
3. Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusanmasalah yang masih memerlukan pembuktian,berdasarkan data yang telah dianalisis. Hipotesisberguna untuk membantu peneliti melakukanpenelitian dengan lebih terarah sesuai kerangkateori yang telah disusun.
4. Dalam bidang kesehatan, ilmu kimia cukupmemberikan kontribusi, dengan diketemukannyajalur perombakan makanan seperti karbohidrat,protein, dan lipid. Hal ini mempermudah para ahlibidang kesehatan untuk mendiagnosis berbagaipenyakit. Interaksi kimia dalam tubuh manusia
dalam sistem pencernaan, pernapasan, sirkulasi,ekskresi, gerak, reproduksi, hormon, dan sistemsaraf. Selain itu, ilmu kimia juga telah mengantar-kan penemuan dalam bidang farmasi khususnyapenemuan obat-obatan.
5. a. Bahan bakarSaat ini bahan bakar dunia berupa minyakbumi, batu bara, gas alam berasal dari fosil.Fosil merupakan sumber daya alam yangtidak dapat diperbarui. Bahan bakar tersebutakan habis dan manusia harus dapat mencarisumber energi alternatif, untuk mengatasikrisis energi tersebut. Dalam hal ini ilmu kimiasangat berperan. Contoh melalui ilmu kimia,berhasil ditemukan sumber energi alternatifmisalnya alkohol, energi nuklir, geoternal(panas bumi) atau energi matahari yang tidakterbatas.
b. Teknologi biogasTernak-ternak di pedesaan dapat menimbul-kan masalah lingkungan, karena kotorannyadapat menimbulkan bau yang tidak enak.Kotoran ternak juga merusak pemandangandi desa, bahkan dapat menjadi sumberpenularan penyakit. Dengan teknologi biogas,permasalahan tersebut dapat diatasi. Kotoranhewan dapat diolah menjadi biogas hinggabermanfaat bagi manusia. Pembuatan biogasmenggunakan bahan baku kotoran hewan/ternak dilakukan dalam wadah tertutup denganbantuan mikroorganisme pengurai. Hasilteknologi biogas tersebut dapat digunakansebagai sumber energi, misalnya untuk lampupenerangan maupun untuk memasak.
c. Program langit biruProgram langit biru artinya program yangbertujuan untuk meminimalisasi polusi udara.Polusi udara tersebut diakibatkan oleh emisigas buang yang ditimbulkan dari pemanfaat-an energi. Transportasi merupakan salah satupenyebab polusi udara. Emisi gas buangtersebut misalnya karbon monoksida (CO),hidrokarbon, nitrogen oksida (NO), sulfurdioksida (SO2), timah hitam (Pb) dan debu.Usaha pengurangan polusi udara ini denganmembuat taman kota atau melengkapi alatpembuangan dengan katalis konverter agargas buangan tidak mengandung zat-zat ber-bahaya.
5Kimia Kelas X
A. Pilihan Ganda1. Jawaban: c
Mortal dan alu merupakan alat yang terbuat dariporselen. Peralatan ini digunakan untuk menggerusatau menghaluskan bahan-bahan kimia padat.Labu ukur berfungsi untuk membuat larutan dengankonsentrasi tertentu. Erlenmeyer berfungsi untukmenampung dan mencampur larutan. Caraporselen digunakan untuk menampung bahan saatdibakar atau dioven. Kaca arloji digunakan untukmenampung bahan kimia berwujud padat saatditimbang.
2. Jawaban: eLabu erlenmeyer berfungsi untuk melakukan titrasi,untuk mereaksikan larutan, dan sebagai wadahatau tempat menyimpan larutan yang akandigunakan. Gelas ukur digunakan untuk mengukurvolume larutan. Labu ukur digunakan untukmembuat larutan dengan konsentrasi tertentu.Tabung reaksi untuk mereaksi bahan kimia danmenyimpan larutan dengan volume sedikit. Cen-trifuge digunakan untuk memisahkan endapan darilarutan.
3. Jawaban: cReaksi HCl dengan Mg(OH)2 menghasilkan MgCl2dan 2H2O. Reaksi ini dilakukan dalam tabung reaksiyang diambil menggunakan pipet tetes. Jumlahendapan MgCl2 dapat ditentukan dengan centrifuge.Endapan dalam suatu larutan akan terbentukmaksimal setelah diputar dalam centrifuge. Jumlahendapan ditentukan dengan cara mengukur tinggiendapan yang terbentuk dan membandingkannyadengan endapan-endapan lain.
4. Jawaban: dGambar tengkorak merupakan simbol yangmenyatakan bahwa zat bersifat racun. Zat
pengoksidasi disimbolkan dengan . Zat
korosif disimbolkan . Zat radioaktif
disimbolkan .
5. Jawaban: dAlat untuk mengambil zat padat ketika melakukanpekerjaan di laboratorium adalah spatula. Pipetdigunakan untuk mengambil larutan. Pinset diguna-kan untuk mengambil benda padat berbentukbongkahan. Sendok plastik digunakan untuk
mengambil benda padat berbentuk serbuk. Zatpadat tidak boleh diambil langsung dengan tanganuntuk menghindari reaksi zat tersebut dengan kulit.
B. Uraian1. Hal-hal yang harus diperhatikan praktikum saat
akan melakukan percobaan di laboratorium sebagaiberikut.a. Persiapan, yaitu praktikan harus memakai jas
praktikum (jas laboratorium) untuk melindungipakaian dari percikan atau paparan uap bahankimia, serbet (kain lap) untuk mengeringkantangan dan peralatan setelah melakukanpercobaan, serta buku catatan (kertas kerja)untuk mencatat hasil pengamatan saatpraktikum.
b. Memahami materi yang akan dipraktikkansehingga dapat melakukan praktikum sesuaiprosedur kerja dan memperoleh hasil peng-amatan yang sesuai tujuan praktikum.
c. Tertib selama berada di laboratorium agarterhindar dari terjadinya kecelakaan dilaboratorium.
d. Memahami dan dapat menggunakan berbagaiperalatan di laboratorium sehingga tidak terjadikesalahan saat menggunakan alat-alattersebut.
2. a. Pengaduk, digunakan untuk mengaduk saatmencampur zat padat dengan larutan sehinggazat padat larut dengan sempurna.
b. Gelas ukur, berfungsi untuk mengukurvolume suatu larutan.
c. Tabung Y, digunakan untuk mereaksikansuatu zat dalam sistem tertutup.
d. Buret, digunakan untuk menampung larutantitran saat melakukan titrasi.
e. Pelat tetes, sebagai tempat menampunglarutan yang akan diuji sifat asam-basanya.
f. Propipet, digunakan bersama pipet volumeuntuk memompa larutan agar masuk ataukeluar pipet volume.
3. Oleh karena natrium hipoklorit dapat menimbulkanluka dan karat berarti senyawa tersebut bersifatkorosif. Simbol yang sesuai untuk bahan bersifat
korosif adalah . Cara yang tepat menyimpan
bahan bersifat korosif adalah menghindarkannyadari peralatan yang terbuat dari besi atau kayuyang mudah terbakar.
6 Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan, Metode Ilmiah, serta Keselamatan Kerja di Laboratorium
4. Alat-alat laboratorium yang terbuat dari kacasebelum disimpan harus dipastikan dalam keadaanbersih. Jika alat selesai digunakan seharusnyadicuci hingga bersih, dikeringkan, kemudiandisimpan dalam tempat penyimpanan. Setiapperalatan disimpan sesuai dengan kegunaannyauntuk memudahkan pencarian saat hendakdigunakan.
5. Corong diperlukan saat memindahkan larutan kewadah yang lain untuk menjaga agar larutan tidaktumpah sehingga mengenai tangan atau larutanlain. Dengan demikian terjadinya kecelakaan dapatdihindari.
A. Pilihan Ganda1. Jawaban: b
Pengetahuan struktur materi dapat memberikangambaran tentang komposisi materi beserta sifat-sifatnya sehingga dapat diketahui jenis unsur-unsurpenyusun suatu materi. Dari sini nantinya dapatdiketahui pula rumus kimianya. Perubahan materimempelajari tentang perubahan fisis dan perubahankimia suatu zat. Kinetika kimia mempelajari tahap-tahap perubahan suatu materi hingga dapatdiperkirakan usaha yang tepat untuk mempercepatpembentukan produk. Struktur atom mempelajaripartikel-partikel penyusun suatu atom sepertiproton, neutron, dan elektron. Ikatan kimia mem-pelajari mekanisme pembentukan pasanganelektron bersama atau serah terima elektron.
2. Jawaban: eBensin termasuk bahan organik karena diperolehdari penyulingan bahan bakar fosil minyak bumi.Bahan bakar alternatif pengganti bensin yangdigunakan saat ini salah satunya berasal daribahan-bahan organik seperti etanol hasilfermentasi singkong. Dengan demikian cabangilmu kimia yang mendukung adalah kimia organik.Kimia lingkungan mempelajari masalah-masalahlingkungan seperti penanganan limbah. Kimiaanorganik menangani berbagai mineral atau logamyang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidupmanusia. Kimia analitik memusatkan padapengembangan dan aplikasi peralatan analistik.Kimia farmasi mempelajari proses isolasi ataupermasalah zat-zat aktif dari suatu bahan alamuntuk digunakan sebagai obat.
3. Jawaban: bCara penanganan dan pemanfaatan zat-zatradioaktif untuk mengobati penyakit kankerdipelajari dalam kimia inti. Kimia fisik menelititentang energi yang menyertai reaksi kimia, sifatfisika dan kimia zat, serta terjadinya perubahanpada senyawa kimia. Biokimia berkaitan denganilmu biologi, mempelajari tentang mekanismekarbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan enzim
dalam tubuh. Kimia pangan memusatkan kajianpada penelitian pengembangan kualitas bahanpangan guna memenuhi kebutuhan pangan. Kimiafarmasi meneliti bahan-bahan alam yang dapatdimanfaatkan sebagai obat.
4. Jawaban: dPlastik merupakan produk petrokimia yangmenggunakan bahan baku hasil pengolahanminyak bumi. Plastik diproduksi untuk mencukupiberbagai keperluan dan memudahkan aktivitasmanusia. Gula tebu diproduksi dari pengolahantetes tebu. Kain katun dibuat dari serat kapas.Perunggu merupakan paduan logam dari tembagadan timah dengan sedikit zink dan timbal. Karetdiolah dari lateks.
5. Jawaban: aUrutan langkah kerja ilmuwan sesuai metode ilmiahyaitu menemukan masalah, merumuskan masalah,menyusun kerangka teori, merumuskan hipotesis,melakukan eksperimen, mengolah data, menarikkesimpulan, dan membuat laporan. Urutan iniadalah 4) – 1) – 5) – 8) – 2) – 3) – 7) – 6).
6. Jawaban: cBerdasarkan data dari suatu observasi, dapatdipelajari fenomena yang terjadi secara utuh, untukmengambil kesimpulan yang bersifat sementarayang disebut dengan hipotesis. Beberapaeksperimen diperlukan untuk menguji kebenarandari hipotesis tersebut. Setelah seluruh informasiterhadap pengujian hipotesis tersebut dapatdipertanggungjawabkan, maka terbentuklah suatuhukum. Hipotesis yang telah teruji dalam berbagaieksperimen dan hukum-hukum yang terkait dapatdigunakan untuk menyusun suatu teori.
7. Jawaban: cMerakit komponen-komponen cip mikroprosesorpada alat-alat elektronika memerlukan keahlian fisikadan elektronika. Mengisolasi bahan-bahan alam untukdigunakan sebagai obat memerlukan keahlian dibidang kimia organik dan farmasi. Mencari bahanramah lingkungan pada proses pembuatan detergenmerupakan tugas dari tenaga ahli kimia lingkungan.
7Kimia Kelas X
Pemilihan jenis bahan yang sesuai untuk pembuatanpanel surya memerlukan keahlian di bidang kimialogam. Menganalisis struktur senyawa obat yangtepat pada mekanisme pencernaan memerlukankeahlian di bidang kimia farmasi.
8. Jawaban: bPengolahan limbah sebelum dibuang ke lingkungandapat mengurangi pencemaran air sehinggamasyarakat tidak kesulitan mendapatkan airbersih. Krisis energi dapat dikurangi denganmencari energi alternatif pengganti energi yangberasal dari bahan bakar fosil, seperti mengolahkotoran ternak menjadi biogas atau mengolahbahan alam seperti biji jarak menjadi biodiesel.
9. Jawaban: dAlat pada gambar adalah corong pisah. Corongpisah berguna untuk memisahkan larutan yangberbeda massa jenisnya. Mengembunkan uaplarutan pada proses destilasi menggunakankondensor. Mereaksikan suatu zat dalam sistemtertutup menggunakan tabung Y. Alat yang diguna-kan untuk menampung dan mencampur senyawakimia adalah erlenmeyer. Alas untuk menopangsaat memindahkan larutan adalah corong.
10. Jawaban: bAsam sulfat merupakan larutan yang bersifatkorosif. Oleh karena itu, saat berinteraksi denganasam sulfat harus dilakukan di lemari asam. Halini untuk mencegah agar uap asam tidak menyebarke seluruh ruangan laboartorium dan tidak terhirupoleh setiap yang masuk ke laboratorium. Lemariasam terbuat dari besi dan kaca yang didesainkhusus sehingga uap yang dihasilkan dari bahankimia tidak menyebar ke luar lemari tetapi keluarmelalui cerobong. Cerobong ini dialirkan ke tempatpembuangan limbah kimia.
11. Jawaban: d
12. Jawaban: aBotol reagen berfungsi sebagai alat penyimpanlarutan yang digunakan untuk membilas bahan-bahan yang tidak larut dalam air. Menampunglarutan yang digunakan sebagai titran pada prosestitrasi menggunakan buret. Menampung danmencampur senyawa kimia menggunakan gelaskimia. Membuat larutan dengan konsentrasitertentu menggunakan labu ukur. Mereaksikanbahan berwujud cair menggunakan erlenmeyer.
13. Jawaban: cProses pembuatan larutan diawali denganmengambil garam, diletakkan dalam kaca arloji.Selanjutnya ditimbang menggunakan neraca.Setelah diperoleh garam dengan berat tertentu,garam dimasukkan ke dalam labu ukur kemudianditambahkan akuades tetes demi tetes meng-gunakan pipet tetes sampai batas tanda pada leherlabu ukur.
14. Jawaban: e
Bahan mudah meledak disimbolkan dengan .
Simbol berarti bahan bersifat toxic atau
beracun. Simbol berarti bahan bersifat mudah
terbakar. Simbol berarti bahan bersifat
radioaktif. Simbol berarti bahan bersifat
berbahaya.
15. Jawaban: dSaat terjadi kebakaran, dilarang meniup sumberapi meskipun nyala api masih kecil. Hal ini untukmenghindari api merembet ke arah bahan yangmudah terbakar. Langkah yang paling tepat adalahmenutupkan kain basah pada bahan yang terbakar(sumber api), mematikan sumber arus listrik,memadamkan api dengan APAR saat api belummembesar, dan memanggil mobil unit pertolonganbahaya kebakaran terdekat.
B. Uraian
1. Ilmu kimia merupakan salah satu di antara ilmu-ilmu IPA. Ilmu kimia didefinisikan sebagai ilmuyang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat,dan perubahan materi, serta energi yang menyertaiperubahan tersebut.
2. Bahan kimia yang bersifat dapat memicu timbulnyasel kanker (karsinogenik) adalah benzena danasbes.
Penyangga kasa saat memanas-kan menggunakan pembakarspiritus.
Mengambil larutan dengan volumesedikit.
Menggerus dan menghaluskanbahan kimia padat.
Memisahkan endapan dari larutan-nya.
Tempat larutan pada uji ke-asaman larutan.
No. Gambar Alat Kegunaan
a.
b.
c.
d.
e.
8 Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan, Metode Ilmiah, serta Keselamatan Kerja di Laboratorium
3. a. Dalam bidang pertanian, ilmu kimia berperandalam membantu menemukan pupuk,pestisida, dan mampu memberikan informasitentang kandungan tanah yang terkait dengankesuburan tanah
b. Dalam bidang kedokteran, ilmu kimia berperandalam membantu memberikan kontribusi yaitudengan ditemukannya jalur perombakanmakanan seperti karbohidrat, protein dan lipid.Hal ini mempermudah para ahli bidangkesehatan untuk mendiagnosa berbagaipenyakit
c. Dalam bidang hukum, ilmu kimia berperandalam membantu mengidentifikasi barangbukti kejahatan.
d. Dalam bidang seni, ilmu kimia berperan dalammembantu menentukan asli-tidaknya suatukarya seni
4. a. Senyawa kimia yang dimanfaatkan dalambidang pertanian antara lain pupuk danpestisida.
b. Penggunaan pupuk yang berlebih dan terus-menerus dapat menimbulkan masalah, yaitumempercepat pertumbuhan eceng gondokyang dapat mengganggu ekosistem air.Pestisida digunakan untuk membasmi hamatanaman. Pestisida yang mengandungorganoklor dampaknya sangat menonjolterhadap lingkungan. Misalnya, DDT bersifatsulit terurai, tetapi mudah larut dalam lemakatau minyak dan menimbulkan kekebalansetelah dipakai dalam jangka waktu lama.
5. Beberapa senyawa kimia yang bermanfaat dalamkehidupan sehari-hari sebagai berikut.a. Amoniun nitrat digunakan sebagai pupuk.b. Nitrooksida digunakan sebagai bahan anestesi
dalam kedokteran gigi.c. Hidrazina digunakan sebagai bahan baku
pembuatan isoniazid, yaitu zat yang dipakaidalam pengobatan tuberkulosa natriumhidroksida digunakan dalam pembuatansabun, tekstil, dan penyulingan minyak.
9Kimia Kelas X
Materi
• Berbagai partikel penyusun atom.• Nomor atom.• Nomor massa.• Isotop, isoton, isobar, dan isoelektron.• Perkembangan teori atom, konfigurasi elektron,
dan mekanika kuantum.
• Partikel-Partikel Penyusun Atom• Nomor Atom, Nomor Massa, Isotop, Isoton, Isobar, dan
Isoelektron• Perkembangan Teori Atom, Konfigurasi elektron, dan
Mekanika Kuantum
Pembelajaran Kognitif
• Mengamati gambar orbit planet sebagaigambaran partikel penyusun atom.
• Melakukan kegiatan membandingkan bendasebagai gambaran membandingkan atom.
• Melakukan kegiatan membuat model atom.• Membuat peta konsep mengenai perkembangan
model atom.
Kegiatan Psikomotorik
• Menyebutkan elektron dan inti atom (proton danelektron) sebagai partikel penyusun atom.
• Menentukan nomor atom.• Menentukan nomor massa.• Menentukan isotop, isoton, isobar, dan isoelektron.• Menentukan elektron valensi berdasarkan
konfigurasi elektron.• Menyebutkan berbagai model atom.• Menentukan bilangan kuantum.
Pengetahuan yang Dikuasai
• Membuktikan pengertian atom.• Menggambarkan berbagai model atom.• Menggambarkan lintasan atom.• Menyebutkan partikel penyusun atom, tokoh
penemunya, dan menuliskan lambang-lambangpartikel.
• Membedakan isotop, isoton, dan isobar.
Keterampilan yang Dikuasai
Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki
• Menerapkan konsep struktur atom untuk mempelajari berbagai benda di sekitar.• Mengagumi dan mensyukuri keberadaan atom sebagai penyusun berbagai benda.• Memiliki rasa ingin tahu tinggi, santun, dan proaktif dalam berbagai kegiatan.
Setelah mempelajari bab ini, siswa:1. mampu menjelaskan konsep struktur atom berdasarkan teori atom, berbagai partikel penyusun atom, serta penentuan
nomor atom, nomor massa, isotop, dan elektron valensi;2. terampil menghitung besarnya nomor atom, nomor massa, proton, neutron, elektron, dan elektron valensi suatu unsur.Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:1. mensyukuri dan mengagumi keberadaan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa berupa atom yang meskipun berukuran sangat
kecil, tetapi mampu menyusun segala benda;2. memiliki motivasi internal dan rasa ingin tahu yang tinggi, santun, serta proaktif saat bekerja sama dalam diskusi menemukan
dan memahami keteraturan atom.
10 Struktur Atom
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: eBerdasarkan percobaan tetes minyak dalamtabung yang bermuatan listrik, Millikan menemukanmuatan elektron sebesar 1,6 × 10–19 C. Sementaraitu, Goldstein menemukan massa proton= 1,6726 × 10–24 g. Chadwick menemukan neutron,Thomson menemukan elektron, dan Rutherfordmenemukan inti atom bermuatan positif.
2. Jawaban: aEugene Goldstein melakukan percobaan meng-gunakan tabung gas yang memiliki katode (tabungCrookes). Saat tabung diisi gas hidrogen yangbertekanan sangat rendah, lubang-lubang dalamtabung gas mengakibatkan gas hidrogen berpendar(berfluorosensi). Peristiwa ini terjadi karena adanyaradiasi sinar yang berasal dari kutub positif (anode).Sinar tersebut dinamakan sinar anode (sinar positif).Sinar anode merupakan radiasi partikel proton.
3. Jawaban: dMenurut hasil percobaan Thomson, sifat-sifat sinarkatode sebagai berikut.1) Dipancarkan oleh katode.2) Merambat lurus ke anode.3) Dalam medan magnet dan listrik dibelokkan
ke kutub positif sehingga sinar katode ber-muatan negatif. Partikel negatif tersebutselanjutnya dinamakan elektron.
4. Jawaban: aMillikan menyemprotkan minyak ke dalam tabungyang bermuatan listrik. Dari percobaan tetesminyak ditemukan muatan elektron sebesar1,6022 × 10–19C. Sementara itu, dari percobaanhamburan sinar α ditemukan proton, dari percobaantabung gas berkatode ditemukan elektron, dan daripembelokkan sinar katode oleh medan listrikditemukan muatan elektron.
5. Jawaban: dSinar anode atau proton merupakan radiasi partikel,bukan merupakan gelombang elektromagnetik.Sinar proton bermuatan positif sehingga dibelokkanke kutub negatif, dengan muatan partikel sebesar1,6 × 10–19 C, dan perbandingan e/m tergantungpada gas yang diisikan ke dalam tabung.
6. Jawaban: dHipotesis Rutherford pada percobaan hamburansinar alfa yaitu atom tersusun atas inti atom yang
bermuatan positif dan dikelilingi elektron yangbermuatan negatif sehingga atom bersifat netral.Pilihan jawaban a merupakan hasil eksperimenEugene Goldstein tentang proton. Pilihan jawabanb merupakan hasil eksperimen J.J. Thomsontentang elektron. Pilihan jawaban c merupakanbukti kelemahan dari eksperimen yang dilakukanoleh G.J. Stoney tentang elektron. Pilihan jawabane merupakan hasil eksperimen James Chadwicktentang neutron.
7. Jawaban: cPartikel penyusun atom yang terletak di dalam intiatom yaitu proton dan neutron. Sementara itu,elektron terletak mengelilingi inti atom (pada kulitatom). Nukleon merupakan nama kolektif yangdigunakan untuk merujuk pada neutron dan protonsebagai partikel penyusun inti atom.
8. Jawaban: dJames Chadwick melanjutkan eksperimenW. Bothe dan H. Becker yang menghasilkan radiasipartikel berdaya tembus tinggi. Partikel tersebutbersifat netral atau tidak bermuatan dan massanyahampir sama dengan massa proton yaitu1,6728 × 10–24 gram atau 1 sma. Partikel tersebutdinamakan neutron dan dilambangkan dengan 10n.
9. Jawaban: dElektron bermuatan –1 dan tidak bermassa,dilambangkan –1
0e. Proton bermuatan +1 danbermassa 1, di lambangkan 1
1p. Neutron tidakbermuatan dan bermassa 1, dilambangkan 10n.
10. Jawaban: dMuatan 1 elektron = 1,6 × 10–19 C. Jika dalampercobaan diperoleh muatan 1 tetes minyak= 1,28 × 10–18 C, maka jumlah elektron yang
ditangkap = 19
191,28 × 10 C
1,6 × 10 C
−
− = 8 elektron.
B. Uraian
1. Elektron adalah salah satu partikel penyusun atomyang bermuatan negatif satu dan tidak bermassa.Elektron dituliskan dengan notasi 0–1e.Sifat-sifat elektron sebagai berikut.a. Dipancarkan oleh katode dalam sebuah tabung
hampa yang diberi arus listrik bertegangantinggi.
b. Merambat lurus menuju anode.c. Bermuatan negatif karena dibelokkan ke kutub
positif oleh medan listrik.
11Kimia Kelas X
2. Percobaan tetes minyak Millikan dilakukan olehRobert Andrew Millikan. Millikan menyemprotkanminyak ke dalam tabung yang bermuatan listrikuntuk menentukan muatan elektron. Adanya gayatarik gravitasi bumi akan mengendapkan tetesanminyak yang turun. Pada percobaan ini, setiap tetesminyak akan menangkap elektron berjumlah satu,dua, tiga, atau lebih yang setiap elektronnyabermuatan 1,6 × 10–19 C. Muatan elektron diberitanda –1. Oleh karena elektron bermuatan negatif,elektron akan tertarik ke kutub positif medan listrik.
3. Sifat-sifat neutron sebagai berikut.a. Merupakan radiasi partikel.b. Tidak dipengaruhi oleh medan magnet dan
medan listrik, karena neutron tidak bermuatan.c. Massa neutron hampir sama dengan massa
proton yaitu 1,6728 × 10–24 g.
4. Setelah melakukan percobaan untuk menemukankonsep inti atom, E. Rutherford mengemukakanhipotesis yang menyatakan bahwa atom tersusundari inti atom bermuatan positif dan dikelilingielektron bermuatan negatif sehingga atom bersifatnetral. Sementara itu, massa inti atom tidakseimbang dengan massa proton yang ada dalaminti atom. Oleh karena itu, dapat diperkirakan adapartikel lain di dalam inti atom.
5. Partikel Simbol Letak Penemu
Proton (p) 11p di dalam inti E. Goldstein
Neutron (n) 10n di dalam inti J. Chadwick
Elektron (e) –10e mengelilingi inti J.J. Thomson
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: cNomor massa fluor = jumlah neutron fluor
+ nomor atom fluorJumlah neutron fluor = nomor massa fluor
– nomor atom fluor= 19 – 9 = 10
Jadi, jumlah neutron fluor adalah 10.
2. Jawaban: cJumlah proton = jumlah elektron = 19Jumlah neutron = 39 – 19 = 20
3. Jawaban: dNomor atom = jumlah elektron = jumlah proton = 53Nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron
= jumlah elektron + jumlah neutron= 53 + 74= 127
Jadi, lambang unsur A adalah 12753A .
4. Jawaban: bNomor massa X = 40Nomor atom = jumlah elektron = jumlah proton = 20Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom
= 40 – 20= 20
Jadi, unsur X mempunyai jumlah neutron, proton,dan elektron sama banyak yaitu 20.
5. Jawaban: d
Lambang atom Y = 2412Y
Nomor massa Y = 24
Nomor atom Y = jumlah proton = 12Jumlah neutron = nomor massa – jumlah proton
= 24 – 12= 12
Jadi, jumlah neutron unsur Y adalah 12.
6. Jawaban: a
Unsur 2713Al
Nomor massa = 27Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 13Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom
= 27 – 13 = 14
7. Jawaban: aIsotop adalah atom-atom yang mempunyai jumlahproton sama, seperti pada 17
34Cl dan 1735Cl.
Sementara itu, 136M dan 13
8Z merupakan isobarkarena mempunyai massa atom sama. 15
7X dan17
9Y membentuk isoton karena mempunyai jumlahneutron sama, yaitu 8.
8. Jawaban: bMisal atom tersebut adalah X, maka lambang atom
X: 7934X
Nomor massa X = 79Nomor atom X = 34Jumlah elektron = nomor atom = jumlah proton = 34Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom
= 79 – 34= 45
Jadi, atom dengan nomor atom 34 dan massa atom79 terdiri atas 34 elektron dan 45 neutron.
12 Struktur Atom
9. Jawaban: cLambang atom Fe = 56
26FeNomor massa Fe = 56Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 26Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom
= 56 – 26= 30
Ion Fe2+ terbentuk jika atom Fe kehilangan duaelektron. Dengan demikian, jumlah elektron padaion Fe2+ adalah 26 – 2 = 24.Jadi, dalam ion Fe2+ terdapat 26 proton, 30 neutron,dan 24 elektron.
10. Jawaban: b
ZXA
Jumlah proton = jumlah elektron = Z = 12Jumlah neutron = 15A = Z + n, A = 12 + 15 = 27Jadi unsur tersebut adalah 27
12X
B. Uraian
1. a. 168A
+
Jumlah proton = jumlah elektron = 8Jumlah neutron = 16 – 8 = 8Ion 16
8A+ terjadi karena atom A kehilangan satu
elektron sehingga jumlah elektron = 7Jadi, ion 16
8A+ mempunyai jumlah proton 8,
jumlah elektron = 7, dan jumlah neutron = 8.
b. 4018B
2+
Jumlah proton = jumlah elektron = 18Jumlah neutron = 40 – 18 = 22Ion 40
18B2+ terjadi karena atom B kehilangan
dua elektron sehingga jumlah elektron = 16Jadi, ion 40
18B2+ mempunyai jumlah proton 18,
jumlah elektron 16, dan jumlah neutron 22.
c. 7332C
–
Jumlah proton = jumlah elektron = 32Jumlah neutron = 73 – 32 = 41Ion 73
32C– terjadi karena atom C menangkap
satu elektron sehingga jumlah elektron = 33Jadi, ion 73
32C– mempunyai jumlah proton = 32,
jumlah elektron 33, dan jumlah neutron = 41.
d. 20180D
2–
Jumlah proton = jumlah elektron = 80Jumlah neutron = 201 – 80 = 121Ion 201
80D2– terjadi karena atom D menangkap
dua elektron sehingga jumlah elektron = 82Jadi, ion 201
80D2– mempunyai jumlah proton
= 80, jumlah elektron 82, dan jumlah neutron= 121.
2. Isotop merupakan atom-atom yang mempunyainomor atom sama, tetapi memiliki nomor massayang berbeda. Pasangan-pasangan yang merupa-
kan isotop yaitu 5626Fe dan 57
26Fe serta 2010Ne dan
2110Ne .Isoton merupakan atom-atom unsur berbeda yangmempunyai jumlah neutron yang sama. Pasangan-
pasangan yang merupakan isoton yaitu 3919K dan
4020Ca serta 14
7N dan 135C .
Isobar merupakan atom-atom unsur berbeda yang
mempunyai nomor massa yang sama. Pasangan-
pasangan yang merupakan isobar yaitu 2411Na dan
2412Mg serta 3
1H dan 32He .
3. Gambar tersebut memiliki elektron sebanyak 18,proton sebanyak 17, dan neutron sebanyak 18.Pada atom netral, jumlah proton sama denganjumlah elektron, sedangkan pada gambar tersebutterdapat kelebihan 1 elektron. Oleh karena itu,gambar tersebut merupakan ion bermuatan negatif1. Lambang ion dituliskan = 17X
–.
4. Massa elektron = 1
1.836 massa hidrogen
Massa proton = 1.836 massa elektron
= 1.836 × 1
1.836 massa hidrogen
Massa proton = massa hidrogen = 1 (terbukti)
5. a. Dalam atom netralJumlah proton = jumlah elektron = nomor atom(Z)
b. Dalam ion bermuatan positifJumlah proton = nomor atom (Z)Jumlah elektron = nomor atom – muatan ion(Z – x), di mana x = muatan ion
c. Dalam ion bermuatan negatifJumlah proton = nomor atom (Z)Jumlah elektron = nomor atom + muatan ion(Z + x), di mana x = muatan ion
Jadi jumlah proton dan elektron dalam P, P2+, danP3– adalah sebagai berikut.a. Atom P : jumlah proton = 15, jumlah elektron
= 15b. Atom P2+ : jumlah proton = 15, jumlah elektron
= 15 – 2 = 13c. Atom P3– : jumlah proton = 15, jumlah elektron
= 15 + 3 = 18
13Kimia Kelas X
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: aNiels Bohr berhasil mengungkapkan teori kuantummelalui eksperimen dan pengamatan padaspektrum unsur hidrogen. Eksperimen ini diguna-kan untuk menggambarkan struktur elektron.
2. Jawaban: eBilangan kuantum adalah suatu bilangan yangdigunakan untuk menyatakan kedudukan elektrondalam atom, meliputi orbital, subkulit, dan kulit.
3. Jawaban: eElektron tidak jatuh ke dalam inti karena hal iniberhubungan dengan teori model atom menurut NielsBohr bahwa elektron-elektron bergerak mengelilingiintinya pada lintasan dan jarak tertentu dan elektronini mempunyai tingkat energi tertentu pula sehinggatidak akan jatuh ke inti. Elektron bisa berpindah darilintasannya ke lintasan elektron yang lain denganmelepaskan atau menyerap energi, tetapi tidakberpindah ke inti.
4. Jawaban: cDemokritus dan Leukipus mengemukakan bahwapenyusun materi bersifat diskontinu. Sementaramateri bersifat kontinu dikemukakan olehAristoteles.
5. Jawaban: aElektron yang menempati bilangan kuantum utama(n) = 1, berarti elektron tersebut berada di kulit K.Sementara itu, elektron berada di kulit L jika elektronmenempati bilangan kuantum (n) = 2. Elektronberada dikulit M jika elektron menempati bilangankuantum (n) = 3. Elektron berada di kulit N jikaelektron menempati bilangan kuantum (n) = 4, danelektron berada di kulit O jika elektron menempatibilangan kuantum (n) = 5.
6. Jawaban: bKulit L merupakan kulit ke-2. Jumlah orbital dihitungdengan n2. Dengan demikian, jumlahorbital pada kulit L adalah 22 = 4.
7. Jawaban: aHund menyatakan bahwa pengisian elektron kedalam satu subkulit, pada awalnya elektronmenempati seluruh orbital dengan spin sama, barukemudian berpasangan (penuh). Aufbau menyata-kan aturan pengisian elektron. Urutan pengisianelektron dalam subkulit dimulai dari subkulit dengan
energi yang lebih rendah. Jika elektron padasubkulit tersebut telah penuh, elektron baru mengisisubkulit yang energinya lebih tinggi. Paulimenyatakan bahwa dalam satu atom tidak bolehada dua elektron yang mempunyai empat bilangankuantum yang sama.
8. Jawaban: eBilangan kuantum spin (s) menyatakan arahputaran elektron terhadap sumbunya sewaktuelektron berputar mengelilingi inti atom.
9. Jawaban: bSubkulit d mempunyai harga � = 2. Dengandemikian harga m untuk tiap-tiap orbitalnya adalah–2, –1, 0, +1, +2 atau berkisar dari –2 sampai +2.
10. Jawaban: b27X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
1 orbital di kulit K 4 orbital di kulit M4 orbital di kulit L 1 orbital di kulit N
Jumlah orbital di semua kulit = 10.
11. Jawaban: dMenurut Aufbau, pengisian elektron ke dalamorbital selalu dimulai dari orbital dengan tingkatenergi rendah ke yang lebih tinggi. Sementaramenurut Hund, jika terdapat orbital-orbital denganenergi yang sama maka orbital akan terisisebuah elektron dengan spin sama, baru kemudianberpasangan. Pengisian elektron yang sesuaidengan aturan-aturan tersebut yaitu unsur III danV. Seharusnya, pengisian elektron unsur I : 1s2
2s2 2p4, unsur II : 1s2 2s2 2p3, unsur IV : 1s2 2s2
2p6 3s2 3p6.
12. Kulit M pada 2351V memiliki jumlah elektron
sebanyak . . . .a. 8 d. 18b. 9 e. 21c. 11Jawaban: c
2351V = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 4s2
K L M N
Jumlah elektron di kulit M = 2 + 6 + 3 = 11.
13. Jawaban: b
22Ti = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2
Ti3+ = kehilangan 3 elektron, nomor atomnyamenjadi 19.
h j h j h j h j h j h j h j h j h j h j
14 Struktur Atom
Konfigurasi elektron Ti3+: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s0 3d1
Diagram orbital elektron terakhir:
4s0 3d1
Ada satu elektron tidak berpasangan.
14. Jawaban: dKonfigurasi elektron:X3+ = 1s2 2s2 2p6
X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
Bilangan kuantum elektron terakhir atom X
= 3p1
n = 3 � = 1 m = –1 s = +12
15. Jawaban: bDalam penulisan konfigurasi elektron perludiperhatikan bahwa atom lebih stabil jika kulit atausubkulit terisi penuh atau setengah penuh.
4d9 5s2 4d10 5s1
Atom akan lebih stabil jika kulit atau subkulit terisipenuh atau setengah penuh. Elektron pada subkulit5s tereksitasi ke 4d sehingga konfigurasi 4dmenjadi penuh 4d10.
B. Uraian
1. a. 21Sc : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
atau [Ne] 3s1
b. 29Cu : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10
atau [Ar] 4s1 3d10
c. 16S2– : Jumlah elektron dalam ion S2– = 18
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
2. Ion 35X– mempunyai elektron sebanyak 35 + 1 = 36.
Konfigurasi elektron 35X– :1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
3d10 4p6.Kulit terluar 35X
– adalah 4s2 dan 4p6, diisi oleh2 dan 6 elektron. Dengan demikian, jumlahelektron valensi 35X
– adalah 8 elektron.
3. n = 2, � = 1, m = –1, dan s = –12
Konfigurasi elektron terakhir :
Konfigurasi elektron lengkapnya: 1s2 2s2 2p5
Karena s = –12 , elektron tersebut merupakan
elektron ke-8.
4. a. 20Ca : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
Kulit terbesar = 4, terisi 2 elektronElektron valensi 20Ca = 2
b. 13Al : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
Kulit terbesar = 3, terisi 3 elektronElektron valensi = 3
c. 35Br : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5
Kulit terbesar = 4, terisi 7 elektronElektron valensi = 7
5. a. 22Ti : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2
Elektron valensi terletak pada subkulit4s2 dan 3d2, tiap-tiap subkulit berisi 2dan 2 elektron.Diagram orbitalnya:
4s2 3d2
Ada 2 elektron tidak berpasangan.
b. 29Cu : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10
Elektron valensi terletak pada subkulit 4s1
dan 3d10, berisi 1 dan 10 elektron (aturanpenuh)Diagram orbitalnya:
4s1 3d10
Ada 1 elektron tidak berpasangan
c. 42Mo : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1 4d5
Elektron valensi terletak pada subkulit5s1 dan 4d5, berisi 1 dan 5 elektron
(aturan 12 penuh).
Diagram orbitalnya:
5s1 4d5
Ada 6 elektron tidak berpasangan.
h
h
h j h j h h jh j h j h j h j h j hh j h j
h j h j h
h hh j
h j h j h j h j h jh
h h h hh h
15Kimia Kelas X
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: e
14X28
Jumlah proton = jumlah elektron = Z = 14Jumlah neutron = nomor massa – jumlah elektron= 28 – 14 = 14
2. Jawaban: bInti atom terdiri dari proton bermuatan positif danneutron bermuatan netral atau nol. Jadi inti atomdikatakan bermuatan positif.
3. Jawaban: dNomor atom (Z) = jumlah proton
= jumlah elektron = 25Jumlah neutron = bilangan massa – nomor atom
= 50 – 25 = 25
4. Jawaban: bAtom AJumlah proton = jumlah elektron = nomor atom (Z)= 18Jumlah neutron = nomor massa (A) – nomor atom (Z)
20 = A – 18A = 20 + 18 = 38
Simbol atom A = 18A38
Atom BJumlah proton = jumlah elektron
= nomor atom (Z) = 17Jumlah neutron = nomor massa (A) – nomor atom (Z)
21 = A – 17A = 21+ 17 = 38
Simbol atom B = 17B38
Jadi, kedua atom unsur tersebut merupakan isobarkarena mempunyai nomor massa sama, tetapinomor atomnya berbeda
5. Jawaban: dIsotop merupakan atom sejenis (atom unsur sama)yang mempunyai nomor atom sama, tetapi nomor massa
berbeda, seperti pada atom 2963Cu dengan 29
65Cu.
6. Jawaban: a
6C14: jumlah proton = jumlah elektron = 6
jumlah neutron = 14 – 6 = 8jumlah elektron = 14
7N14: jumlah proton = jumlah elektron = 7
jumlah neutron = 14 – 7 = 7jumlah elektron = 14
7. Jawaban: dIsoton adalah unsur-unsur yang mempunyai jumlahneutron yang sama (jumlah neutron = nomormassa-nomor atom ).
8. Jawaban: aMassa sebuah elektron adalah 9,11 × 10–28.
9. Jawaban: aPada tahun 1891, George J. Stoney menamakanpartikel sinar katode dengan nama elektron.
10. Jawaban: b
zXA
Jumlah proton (Z) = 12Jumlah elektron = 12, jumlah neutron = 15Jumlah elektron = A – Z
15 = A – 12A = 15 + 12 = 27
Jadi, unsur tersebut 2712X.
11. Jawaban: bAtom AJumlah proton = jumlah elektron
= nomor atom (Z) = 16
Jumlah neutron = nomor massa (A) – nomor atom (Z)= 32 – 16= 16
Simbol atom : 3216A
Atom BJumlah proton = jumlah elektron
= nomor atom (Z) = 21Jumlah neutron = nomor massa (A) – nomor atom (Z)
= 37 – 21= 16
Simbol atom B : 3721B
Jadi, kedua atom unsur tersebut merupakan isotonkarena mempunyai jumlah neutron sama.
12. Jawaban: dIon 19K
+ mempunyai elektron sebanyak 18 karenasatu elektronnya dilepas untuk membentuk muatan+1. Ion 17Cl– juga mempunyai elektron sebanyak18 karena menangkap satu elektron membentukmuatan –1. Jadi, antara ion 19K+ dan 17Cl–
mempunyai jumlah elektron sama sehingga disebutisoelektron. Sementara itu, isobar adalah atom-atomunsur berbeda yang mempunyai nomor massasama, isoton adalah atom-atom unsur berbeda yangmempunyai jumlah neutron sama, isotop adalahatom unsur sejenis yang mempunyai nomor atomsama tetapi nomor massanya berbeda, danisoelektronik adalah unsur dan ion berbeda yangmempunyai konfigurasi elektron sama.
16 Struktur Atom
13. Jawaban: dNomor atom Br = 35Nomor atom = jumlah elektron = jumlah proton = 35Ion Br– terjadi karena atom Br menangkap satuelektron sehingga jumlah elektron pada ion Br–
sebanyak 36.Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom
= 80 – 35= 45
Jadi, jumlah proton, elektron, dan neutron dalamion Br– secara berturut-turut 35, 36, dan 45.
14. Jawaban: cJumlah elektron ion Na+ = 10, artinya Na melepassatu elektron. Jumlah elektron atom unsur Naadalah 11. Konfigurasi elektron atom unsur Naadalah 1s2 2s2 2p6 3s2.
15. Jawaban: d136C : jumlah elektron = 6, jumlah neutron = 7
jumlah neutron > jumlah elektron3717Cl : jumlah elektron = 17, jumlah neutron = 20
jumlah neutron > jumlah elektron16
8O2– : jumlah elektron = 8 + 2 = 10
jumlah neutron = 8jumlah neutron < jumlah elektron
3416S
2– : jumlah elektron = 16 + 2 = 18jumlah neutron = 18jumlah neutron = jumlah elektron
4020Ca2+ : jumlah elektron =20 – 2 = 18
jumlah neutron = 20jumlah neutron > jumlah elektron
16. Jawaban: a
Lambang atom P: 147P
Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 7Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom
= 14 – 7 = 7Jadi, atom P mempunyai 7 proton dan 7 neutron.
Lambang atom Q: 3115Q
Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 15Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom
= 31 – 15 = 16Jadi, atom Q mempunyai 15 proton dan 16 neutron.
17. Jawaban: bNomor atom menunjukkan jumlah elektron. Atomlitium membentuk ion Li+ jika melepaskan 1elektron sehingga jumlah elektronnya menjadi 2.Atom natrium membentuk ion Na+ jika melepaskan1 elektron sehingga jumlah elektron menjadi 10.Atom belerang membentuk ion S2– jika menangkap2 elektron sehingga jumlah elektron menjadi 18.Atom klor membentuk ion Cl– jika menangkap1 elektron sehingga jumlah elektron menjadi 18.
Atom kalium membentuk ion K+ jika melepas1 elektron sehingga jumlah elektron menjadi 18.
18. Jawaban: bIon Mg2+ terbentuk saat atom Mg melepas2 elektron. Dengan demikian, konfigurasi elektronunsur Mg adalah 1s2 2s2 2p6 3s2. Nomor atom unsurMg adalah 12 dan elektron valensinya 2.
19. Jawaban: cJumlah neutron dalam atom-atom tersebut sebagaiberikut.a. 13
6C ⇒ neutron = 13 – 6 = 714
7N ⇒ neutron = 14 – 7 = 7
b. 177N ⇒ neutron = 17 – 7 = 10
1020Ne ⇒ neutron = 20 – 10 = 10
c. 1124Na ⇒ neutron = 24 – 11 = 13
1327Al ⇒ neutron = 27 – 13 = 14
d. 20782Pb ⇒ neutron = 207 – 82 = 125
20984Po ⇒ neutron = 209 – 84 = 125
e. 23892U ⇒ neutron = 238 – 92 = 146
24094U ⇒ neutron = 240 – 94 = 146
Jadi, pasangan atom yang jumlah neutronnyaberbeda adalah 11
24Na dan 1327Al.
20. Jawaban: aBilangan kuantum spin (s) menyatakan perbedaanarah rotasi elektron dalam orbital. Perbedaan tingkatenergi kulit dinyatakan dengan kulit.
21. Jawaban: cKulit M adalah kulit ke-3. Jumlah orbital dihitungdengan n2. Sehingga jumlah orbital pada kulit Madalah 32 = 9
22. Jawaban: dSatu orbital elektron maksimum terisi dua elektron.Subkulit f mempunyai tujuh orbital. Sehinggaelektron maksimum yang dapat ditampung adalah7 × 2 = 14 elektron.
23. Jawaban: bKonfigurasi elektronnya: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Jadi, jumlah elektron dalam orbital s = 2 + 2 + 2 = 6.
24. Jawaban: e[Ar] 3d4 = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4
Jumlah elektron = 24
[Ar] 3d4 = 26Fe2+ karena jumlah elektronnya 26 – 2
= 24
Jumlah elektron: 20Ca2+ = 20 – 2 = 18
22Ti2+ = 22 – 2 = 20
24Cr2+ = 24 – 2 = 22
25Mn2+ = 25 – 2 = 23
17Kimia Kelas X
25. Jawaban: bPrinsip Aufbau menyatakan bahwa pengisianelektron harus dimulai dari energi terendah ketingkat energi yang lebih tinggi ( 4s → 3d ), aturanHund menyatakan pengisian elektron pada orbitaltidak berpasangan terlebih dahulu sebelum semuaorbital penuh dari kiri ke kanan dengan arah ke atas.
26. Jawaban: dElektron menempati 3d, artinya:1) terletak pada kulit nomor 3 → n = 32) terletak pada subkulit d → � = 23) harga m = –2, –1, 0, +1, +2
4) harga s = +12 atau –
12
27. Jawaban: cKonfigurasi elektron 25Mn:1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5
Diagram orbital elektronnya:
Jumlah orbital yang ditempati pasangan elektron:1 + 1 + 3 + 1 + 3 + 1 = 10
28. Jawaban: bKonfigurasi elektron dari 37Rb adalah [Kr] 5s1
5s1:
sehingga n = 5, � = 0, m = 0, s = +12
29. Jawaban: dPada aturan Hund, elektron-elektron dalam orbitalsuatu subkulit cenderung untuk tidak berpasangan.Elektron-elektron baru berpasangan apabila padasubkulit itu tidak ada lagi orbital kosong
30. Jawaban: eKonfigurasi elektron ion X+ = 1s2 2s2 2p6
Konfigurasi elektron atom X = 1s2 2s2 2p6 3s1
Orbital hibrida 3s1 , mempunyai bilangan
kuantum: n = 3, � = 0, m = 0, s = +12 .
B. Uraian
1. Proton ditemukan Eugene Goldstein (1886).Goldstein melakukan eksperimen menggunakantabung gas yang memiliki katode (tabung Crookes).Tabung gas diberi lubang-lubang, sedangkankatode (kutub negatif) dan anode (kutub positif)dari tabung diberi muatan listrik bertegangan tinggi.Pada saat terbentuk elektron yang menuju anode,
terbentuk pula sinar positif yang menuju arahberlawanan melewati lubang pada katode. Sinartersebut merupakan sinar anode (sinar positif) atausinar proton.
2. Atom mempunyai inti bermuatan positif yangsangat kecil dan padat. Di dalam inti terdapatproton dan massa atom yang terpusat pada intinya.Inti atom sangat kecil dibanding volumenyasehingga banyak terdapat ruang kosong dalamatom. Inti atom dikelilingi elektron. Atom bersifatnetral sehingga muatan positif (inti atom) samadengan muatan negatif (elektron).
3. 2311Na, berarti nomor massa atom Na adalah 23 dannomor atomnya 11.Z = p = e = 11n = A – Zn = 23 – 11 = 12Jadi, atom Na memiliki 12 neutron, sedangkanjumlah proton dan elektronnya 11.
4. Isotop
1H1, 1H
2, dan 1H3 adalah isotop hidrogen.
6C12, 6C
13, dan 6C14 adalah isotop karbon.
7N14 dan 7N
15 adalah isotop nitrogen.
11Na23 dan 11Na24 adalah isotop natrium.
Isobar14
6C dan 14
7N, dengan nomor massa = 14
Isoton15
6C dan 157N dengan jumlah neutron = 8
5. a. Isoelektron adalah atom-atom unsur yangmempunyai jumlah elektron sama.
b. Atom terdiri atas inti atom yang dikelilingielektron-elektron yang beredar pada kulit atomKonfigurasi elektron pada kulit atom adalahpenyebaran/susunan elektron pada setiapkulitnya.
c. Elektron valensi adalah bilangan atau angkayang menunjukkan jumlah elektron pada kulitterluar.
6. a. n = 3, berarti elektron menempati kulit M dan� = 0, 1, 2.
b. Kulit M memiliki tiga subkulit, yaitu 3s, 3p,dan 3d.
7. a. 15P : nomor atom P = 15, sehingga jumlah
elektronnya = 15
Konfigurasi elektron berdasarkan aturan Aufbau:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
Penulisan konfigurasi elektron secara singkat:
[Ne] 3s2 3p3
1s2
h j h j h j h j h j h j h j h j h j2s2 2p6 3s2 3p6
h j h h h h h4s2 3d5
h
h
18 Struktur Atom
b. 24Cr: nomor atom Cr = 24, sehingga jumlah
elektronnya = 24
Konfigurasi elektron berdasarkan aturan Aufbau:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s1
Penulisan konfigurasi elektron secara singkat:
[Ar] 3d5 4s1
c. 30Zn: nomor atom Zn = 30, sehingga jumlah
elektronnya = 30
Konfigurasi elektron berdasarkan aturan Aufbau:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10
Penulisan konfigurasi elektron secara singkat:
[Ar] 4s2 3d10 atau [Ar] 3d10 4s2
8. Dalam model atom modern digambarkan bahwaelektron di dalam atom dapat dipandang sebagaipartikel dan gelombang. Dengan dasar ini,Heisenberg, fisikawan Jerman, mengemukakanteori ketidakpastian yang menyatakan bahwakedudukan dan kecepatan gerak elektron tidakdapat ditentukan secara pasti, yang dapatditentukan hanyalah kemungkinan terbesarnya atauprobabilitasnya. Dengan demikian, kedudukan dankecepatan gerak elektron dalam atom ditemukandalam ruang tertentu yang disebut orbital. Teorimengenai elektron berada dalam orbital-orbital diseputar inti atom inilah yang merupakan pokokteori atom modern.
9. a. Mangan (Mn) → nomor atom 25b. Nitrogen (N) → nomor atom 7c. Aluminium (Al) → nomor atom 13
10. a. 28Ni: [Ar] 4s2 3d8
Konfigurasi elektron dari 3d8 :
n = 3, � = 2, m = 0, m = –12
b. 35Br: [Ar] 3d10 4s2 4p5
Konfigurasi elektron:
n = 4, � = 1, m = 0, s = –12
c. 27Co : [Ar] 4s2 3d7
Konfigurasi elektron:
n = 3, � = 2, m = –1, s = –12
h j h j h j h j h h4s2 3d8
h j h j h j h h h4s2 3d7
h j h j h j h j h j h j h j h j h3d10 4s2 4p5
19Kimia Kelas X
• Mencari literatur untuk mengetahui manfaat unsur-unsur golongan utama dalam sistem periodik.
• Melakukan diskusi kelas untuk mengetahuipengelompokan sifat-sifat unsur dalam tabelperiodik, beserta sifat-sifat keperiodikannya.
• Menyusun unsur-unsur dalam tabel periodikberdasarkan sifat-sifatnya.
• Menangkap makna keteraturan sifat-sifatkeperiodikan unsur serta sifat fisika dan kimianya.
• Menjelaskan pengelompokan unsur dalam tabel periodik beserta sifat-sifatkeperiodikannya.
• Mengagumi keteraturan dan kompleksitas konfigurasi elektron serta mensyukurikelimpahan unsur-unsur di alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
• Menghargai pendapat teman yang berbeda dalam forum diskusi kelompok.
• Memahami perkembangan tabel periodik unsur.• Menentukan letak unsur dalam tabel periodik
berdasarkan konfigurasi elektronnya.• Menjelaskan sifat-sifat unsur dalam tabel periodik.• Mendeskripsikan sifat-sifat periodik unsur dalam
tabel periodik dan keteraturannya.
• Pengelompokan unsur-unsur berdasarkan logamdan nonlogam.
• Perkembangan tabel periodik unsur dari Lavoisier,Dobereiner, Newland, Mendeleyev hingga sistemperiodik modern.
• Penentuan letak unsur dalam tabel periodikberdasarkan konfigurasi elektron.
• Sifat-sifat unsur dalam tabel periodik.• Massa atom relatif suatu unsur.• Sifat keperiodikan unsur.
• Perkembangan Pengelompokan Unsur-Unsur• Sifat-Sifat Unsur, Massa Atom Relatif (Ar), dan
Sifat Keperiodikan Unsur
Materi
Pembelajaran Kognitif Kegiatan Psikomotorik
Pengetahuan yang Dikuasai Keterampilan yang Dikuasai
Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki
Setelah mempelajari bab ini, siswa:1. dapat menjelaskan perkembangan penyusunan sistem periodik unsur, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat
periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron;2. terampil menyajikan hasil diskusi kelompok tentang perkembangan tabel periodik, sifat fisik dan kimia unsur, serta sifat
keperiodikan unsur.Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:1. menghargai dan mensyukuri kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan beserta sifat-sifatnya sebagai sumber daya alam
sehingga membantu kelangsungan hidup manusia.2. memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, jujur, santun, proaktif, dan kritis saat bekerja sama dalam kelompok diskusi.3. berperilaku hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam dan menjaga lingkungan.
20 Sistem Periodik Unsur
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: cMenurut Debereiner jika unsur-unsur disusunmenurut sifatnya selalu ada tiga kelompok unsuryang sifatnya mirip sehingga disebut sebagai triade.Jika unsur-unsur tersebut disusun berdasarkankenaikan massa atom relatifnya, massa atomrelatif unsur kedua merupakan rata-rata massaatom relatif unsur pertama dan ketiga.
2. Jawaban: bUnsur-unsur dalam kelompok triade adalah unsur-unsur yang terdiri atas tiga unsur yang mempunyaikemiripan sifat, contoh Ca-Sr-Ba, Li-Na-K,Cl-Br-I, dan S-Se-Te.
3. Jawaban: dMendeleyev menyusun unsur-unsur dalam sistemperiodik berdasarkan kenaikan massa atomrelatifnya. Oleh karena itu, Mendeleyev memberiruang kosong dalam tabel periodik untuk memberitempat bagi unsur-unsur yang belum ditemukan.
4. Jawaban: cKelemahan tabel periodik Mendeleyev adalahpenempatan unsur tidak sesuai dengan kenaikanmassa atom relatifnya karena penempatan unsurmempertahankan kemiripan sifat unsur dalam satugolongan. Sementara itu, (a) dan (e) adalahkelemahan pengelompokan unsur-unsur dariNewlands.
5. Jawaban: bUnsur-unsur yang berada dalam satu golongan padasistem periodik modern disusun berdasarkanjumlah elektron valensi. Unsur-unsur dalam satugolongan mempunyai kemiripan sifat, serta nomoratom dan nomor massa dari atas ke bawahsemakin besar.
6. Jawaban: aBlok s dalam sistem periodik ditempati oleh unsur-unsur golongan IA, IIA, dan helium. Sementaraitu, unsur IIIA sampai VIIIA dalam sistem periodikmenempati blok p.
7. Jawaban: bUnsur-unsur dalam satu periode mempunyaijumlah kulit sama sehingga kulit atomnya sama.
8. Jawaban: cNomor atom unsur: 38.Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10
4p6 5s2.
Jumlah kulit atom 5.Dengan demikian, unsur tersebut dalam sistemperiodik terletak pada periode 5.
9. Jawaban: bJumlah elektron valensi = 6, menempati subkulits dan p, berarti Y golongan VIA. Kulit terbesar =4. Jadi, unsur Y dalam sistem periodik terletak diperiode 4, golongan VIA.
10. Jawaban: eNomor atom X: 53.Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10
4p6 5s2 4d10 5p5
Kulit yang ditempati elektron: K L M N OElektron valensi menempati kulit O.
11. Jawaban: dUnsur-unsur sesuai golongannya sebagai berikut.Gas mulia : He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan RnAlkali tanah : Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan RaHalogen : F, Cl, Br, I, dan AtAlkali : H, Li, Na, K, Rb, Cs, dan FrKalkogen : O, S, Se, Te, dan Po
12. Jawaban: aUnsur yang mempunyai elektron valensi samaberada dalam golongan yang sama. Unsur-unsuryang terdapat dalam satu golongan yaitu He, Ne,Ar, dan Kr, yaitu anggota golongan VIIIA.
13. Jawaban: eUnsur-unsur dalam satu golongan mempunyaijumlah elektron valensi sama. Unsur-unsur yangmempunyai elektron valensi sama juga mempunyaisifat kimia sama. Oleh karena itu, unsur-unsurdalam satu golongan mempunyai kemiripan sifatkimia.
14. Jawaban: dDalam sistem periodik bentuk panjang, unsurlantanida terletak pada periode 6 golongan IIIB,sedangkan unsur aktinida terletak pada periode 7golongan IIIB.
15. Jawaban: eNomor atom ion A2+ = 10, berarti nomor atom unsurA = 12. Konfigurasi unsur A = 1s2 2s2 2p6 3s2.Nomor atom ion B2+ = 18, berarti nomor atom unsur B= 20. Konfigurasi unsur B = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2.Nomor atom ion C3+ = 18, berarti nomor atom unsurC = 21. Konfigurasi unsur C = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
4s2 3d1.
21Kimia Kelas X
A. Pilihan Ganda1. Jawaban: e
Pada suhu kamar, hanya ada dua unsur berwujudcair, yaitu bromin dan raksa. Unsur-unsur logammenempati kolom paling kiri, yaitu menempatigolongan IA dan IIA, unsur-unsur ini berwujudpadat. Unsur-unsur golongan VIIIA berwujud gas,berupa molekul monoatomik karena unsur-unsurdalam golongan ini merupakan unsur-unsur gasmulia yang sukar bereaksi dengan unsur lain.
2. Jawaban: aNatrium merupakan logam lunak yang dapat diirisdengan pisau. Raksa merupakan logam yang padasuhu kamar berwujud cair, magnesium merupakan
unsur logam, berwujud padat, klorin merupakanunsur berwujud gas berwarna hijau muda, sedanghidrogen merupakan unsur yang pada suhu kamarberwujud gas.
3. Jawaban: cMr Na2S2O3 = (2 × Ar Na) + (2 × Ar S) + (3 × Ar O)
= (2 × 23) + (2 × 32) + (3 × 16)= 158
4. Jawaban: eSifat keperiodikan unsur dari atas ke bawah:1) jari-jari atom, sifat logam, sifat basa, dan sifat
reduktor semakin besar;2) energi ionisasi, keelektronegatifan, afinitas
elektron, muatan inti, dan sifat oksidasi se-makin kecil.
Nomor atom ion D3+ = 22, berarti nomor atom unsur D= 25. Konfigurasi unsur D = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
3d5.Unsur yang terletak dalam satu blok adalah C dan D(terletak di blok d) atau A dan B (terletak di blok s).
B. Uraian
1. a. Mendeleyev menyusun sistem periodikberdasarkan persamaan sifat unsur yangberulang secara periodik sesuai dengankenaikan massa atomnya.
b. Sistem periodik modern disusun oleh HenryG.J. Moseley. Sistem periodik modern disusunberdasarkan kenaikan nomor atom dankemiripan sifat.
2. Dobereiner mengelompokkan unsur-unsurberdasarkan kemiripan sifat yang ada. Setiapkelompok terdiri atas tiga unsur yang dikenaldengan triade. Unsur-unsur dalam satu triade jugadisusun berdasarkan kenaikan massa atomrelatifnya. Dari pengelompokan ini diperoleh bahwamassa atom relatif unsur kedua merupakan rata-rata dari massa atom relatif unsur pertama danketiga. Namun, pengelompokan unsur inimempunyai kelemahan, yaitu kemiripan sifat tidakhanya terjadi pada tiga unsur dalam setiapkelompok, tetapi juga terjadi pada unsur-unsur yanglain.
3. Penentuan golongan dan periode suatu unsurdalam sistem periodik didasarkan pada konfigurasielektron suatu unsur. Jumlah elektron valensi
menunjukkan nomor golongan, sedangkan jumlahkulit atom menunjukkan periode, contoh unsur Al,nomor atom = 13. Konfigurasi elektron: 2 . 8 . 3.Jumlah elektron valensi = 3 sehingga unsur Alterletak pada golongan IIIA. Jumlah kulit atom= 3 sehingga unsur Al terletak pada periode 3.Jadi, unsur Al dalam sistem periodik terletak padagolongan IIIA, periode 3.
4. a. 12Mg : [Ne] 3s2
Elektron pada tingkat energi tertinggi beradapada orbital s sehingga unsur 12Mg termasukblok s.
b. 17Cl : [Ne] 3s2 3p5
Elektron pada tingkat energi tertinggi beradapada orbital p sehingga unsur 17Cl termasukblok p.
c. 19K : [Ar] 4s1
Elektron pada tingkat energi tertinggi beradapada orbital s sehingga unsur 19K termasukblok s.
5. a. Unsur golongan alkali tanah (IIA) mempunyaielektron valensi 2, yaitu unsur P.
b. Unsur golongan gas mulia (VIIIA) mempunyaielektron valensi 8, yaitu unsur R.
c. Unsur-unsur yang terletak dalam satugolongan mempunyai elektron valensi sama,yaitu unsur Q dan T.
d. Unsur-unsur yang terletak dalam satu periodemempunyai jumlah kulit atom sama, yaituunsur P, Q, dan R.
22 Sistem Periodik Unsur
PeriodeGol.
VIIA VIIIA
234
FClBr
NeArKr
5. Jawaban: dJika jari-jari atom semakin kecil, energi ionisasi,afinitas elektron, dan keelektronegatifannyasemakin besar sehingga semakin mudahmembentuk ion negatif dan semakin sukar mem-bentuk ion positif.
6. Jawaban: aUnsur-unsur dalam satu periode, dari kiri ke kanan,keelektronegatifannya semakin besar. Berarti darikanan ke kiri keelektronegatifannya akan semakinkecil. Jadi, urutan unsur-unsur dari kanan ke kiriyaitu P, Q, R, dan S.
7. Jawaban: dDalam sistem periodik, dalam satu golongan dariatas ke bawah potensial ionisasinya semakin kecil.Oleh karena itu, urutan unsur-unsur tersebut dalamsistem periodik yaitu C–A–B.
8. Jawaban: cJari-jari atom unsur dalam satu periode dari kiri kekanan semakin kecil. Unsur 8P berada padagolongan VIA, unsur 17Q golongan IA, unsur 13Rgolongan IIIA, unsur 11S golongan VIIA, unsur 20Tgolongan IIA. Unsur 31U golongan IIIA, dan unsur
36V golongan VIIIA. Jari-jari unsur-unsur tersebutdari kiri ke kanan semakin kecil, dengan urutanQ > T > R > U > P > S > V.
9. Jawaban: aKeelektronegatifan unsur-unsur dalam sistem periodikdari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas semakinbesar. Jika dikehendaki unsur kedua memilikikeelektronegatifan lebih kecil dari unsur pertama,unsur kedua dalam sistem periodik harus terletak disebelah kiri atau bawah unsur pertama. Pasanganunsur tersebut adalah F dan Cl. F terletak di periode2, sedangkan Cl di periode 3. Dengan demikiankeelektronegatifan Cl lebih kecil dari F.
10. Jawaban: bDalam sistem periodik, afinitas elektron unsur-unsur dalam satu periode dari kiri ke kanansemakin besar, dalam satu golongan dari atas kebawah semakin kecil. Di antara unsur O, F, S, Cl,dan Se, unsur F terletak di sebelah kanan danposisi paling atas. Dengan demikian, afinitaselektron unsur F paling besar.
11. Jawaban: eSuatu atom akan mudah melepas elektronnya jikakeelektronegatifannya kecil. Dalam satu golongandari atas ke bawah keelektronegatifan semakinkecil. Oleh karena itu, unsur yang mempunyaikeelektronegatifan kecil adalah unsur yangmempunyai nomor atom paling besar yaitu 82.
12. Jawaban: aLetak unsur dalam SPU:
Neon memiliki energi ionisasi paling tinggi dalamperiode kedua, artinya dalam satu periode semakinke kanan energi ionisasi unsurnya semakin besar.Energi ionisasi bromin lebih rendah daripada klorin,artinya dalam satu golongan semakin ke atas energiionisasi unsurnya semakin besar.Jadi, unsur argon memiliki energi ionisasimaksimum dalam periode ketiga, tetapi lebihrendah dari neon.
13. Jawaban: eUnsur A dan unsur B terletak dalam satu periode.Unsur A terletak di sebelah kiri, sementara itu unsurB terletak di sebelah kanan. Dalam satu periode,dari kiri ke kanan sifat-sifat keperiodikan unsuradalah:1) jari-jari atomnya semakin kecil;2) energi ionisasi semakin besar;3) afinitas elektron semakin besar;4) keelektronegatifan semakin besar;5) titik didih dan titik leleh semakin rendah.Jadi, pernyataan yang benar adalah keelektro-negatifan unsur B lebih besar dari unsur A.
14. Jawaban: cKonfigurasi elektron P: 1s2 2s2 2p5.Unsur P menempati golongan VIIA, periode 2.Konfigurasi elektron Q: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2.Unsur Q menempati golongan IVA periode 3.Konfigurasi elektron R: 1s2 2s2 2p6.Unsur R menempati golongan VIIIA, periode 2.Konfigurasi elektron S: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1.Unsur S menempati golongan IA periode 4.Konfigurasi elektron T: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1.Unsur T menempati golongan IIIA, periode 3.Dalam sistem periodik, keelektronegatifan unsurakan bertambah dari bawah ke atas atau dari kirike kanan. Jadi, di antara unsur tersebut yangkeelektronegatifannya paling besar adalahunsur R.
15. Jawaban: cEnergi ionisasi unsur meningkat dari kiri ke kananatau dari bawah ke atas. Urutan energi ionisasiyang benar pada pilihan jawaban adalah Li, Be, B,dan C; B, C, N, dan S; I, Br, Cl, dan F; Rb, K, Na,dan Li; serta Na, Mg, Al, dan Si.
23Kimia Kelas X
B. Uraian
1. Konfigurasi unsur 12Mg, 17Al, 20Ca, dan 37Rbsebagai berikut.
12Mg : 1s2 2s2 2p6 3s2
17Al : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
20Ca : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
37Rb : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1
Unsur Mg terletak pada golongan IIA periode 3.Unsur Al terletak pada golongan VIIA periode 3.Unsur Ca terletak pada golongan IIA periode 4.Unsur Rb terletak pada golongan IA periode 5.a. Unsur yang paling mudah menangkap elektron
adalah Al karena elektron valensinya 7.b. Unsur yang paling kecil jari-jari atomnya adalah
Al karena kulit atomnya 3, berada di sebelahkanan unsur Mg.
c. Unsur yang paling mudah melepas elektronadalah Rb karena elektron valensinya 1.
2. Unsur P terletak pada golongan IA periode 3.Unsur Q terletak pada golongan VIIA periode 2.Unsur R terletak pada golongan IVA periode 2.Unsur S terletak pada golongan VIIIA periode 2.Afinitas elektron dan energi ionisasi dalam satugolongan dari atas ke bawah semakin kecil,sedangkan dalam satu periode dari kiri ke kanansemakin besar. Jari-jari atom unsur dalam satugolongan dari atas ke bawah semakin besar,sedangkan dalam satu periode dari kiri ke kanansemakin kecil.a. Unsur yang memiliki afinitas terbesar adalah
S karena dalam tabel periodik terletak padagolongan VIIIA.
b. Unsur yang memiliki jari-jari paling besaradalah P karena dalam tabel periodik terletakpaling kiri, yaitu golongan IA.
c. Unsur yang memiliki energi ionisasi terbesaradalah S karena dalam tabel periodik terletakpaling kanan, yaitu gol VIIIA.
3. Konfigurasi elektron dan letak unsur-unsur tersebutdalam sistem periodik sebagai berikut.a. 4Be : 1s2 2s2; terletak pada golongan IIA
periode 2b. 7N : 1s2 2s2 2p3; terletak pada golongan VA
periode 2c. 9F : 1s2 2s2 2p5; terletak pada golongan VIIA
periode 2d. 13Al : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1; terletak pada
golongan IIIA periode 3e. 14Si : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2; terletak pada
golongan IVA periode 3
3
4
5
6
7
8
9
1 1,5 2 2,5 3 3,5 4
0
Nomor atom
Keelektronegatifan
Dalam satu golongan dari atas ke bawah hargakeelektronegatifan semakin kecil. Sementara itu,dalam satu periode dari kiri ke kanan hargakeelektronegatifannya semakin besar. Dengandemikian, unsur yang keelektronegatifannya palingkecil adalah unsur yang terletak di sebelah kiribawah, yaitu unsur Be karena berada pada golonganIIA (sebelah kiri). Unsur yang keelektronegatifannyapaling besar adalah unsur yang terletak di sebelahkanan atas yaitu unsur F karena berada padagolongan VIIA (sebelah kanan).
4. Konfigurasi elektron dari unsur-unsur tersebutsebagai berikut.
12Mg: 1s2 2s2 2p6 3s2
17Cl: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
19K: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
20Ca: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
37Rb: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1
Unsur Mg menempati golongan IIA periode 3.Unsur Cl menempati golongan VIIA periode 3.Unsur K menempati golongan IA periode 4.Unsur Ca menempati golongan IIA periode 4.Unsur Rb menempati golongan IA periode 5.Afinitas elektron unsur-unsur dalam sistem periodiksemakin besar dari kiri ke kanan dan dari bawahke atas. Jadi, unsur yang mempunyai afinitaselektron terbesar adalah unsur B karena terletakpaling kanan (golongan VIIA) dan periode 3.
5. a.
b. Unsur yang mempunyai keelektronegatifantertinggi adalah 9F. Unsur yang mempunyaikeelektronegatifan terendah adalah 3Li.
c. Unsur yang paling mudah bermuatan negatifadalah 9F karena unsur ini mempunyaikeelektronegatifan yang besar.
24 Sistem Periodik Unsur
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: eNewland menyusun unsur-unsur dalam sistemperiodik berdasarkan kenaikan massa atomrelatifnya. Menurut Newland, unsur-unsur yangdisusun berurutan dan berselisih satu oktafmenunjukkan kemiripan sifat dan keteraturanperubahan sifat. Sifat unsur akan berulang padaunsur kedelapan.
2. Jawaban: bSistem periodik unsur modern disusun berdasarkankenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Sistemperiodik ini merupakan penyempurnaan sistemperiodik Mendeleyev.
3. Jawaban: bKonfigurasi elektron 11A : 1s2 2s2 2p6 3s1, terletakpada golongan IA.Konfigurasi elektron 12T : 1s2 2s2 2p6 3s2, terletakpada golongan IIA.Konfigurasi elektron 7B : 1s2 2s2 2p3, terletak padagolongan VA.Konfigurasi elektron 15R : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3,terletak pada golongan VA.Konfigurasi elektron 5C : 1s2 2s2 2p3, terletak padagolongan IIIA.Konfigurasi elektron 3Q : 1s2 2s2 2p1, terletak padagolongan VA.Konfigurasi elektron 4D : 1s2 2s2, terletak padagolongan IIA.Konfigurasi elektron 9P : 1s2 2s2 2p5, terletak padagolongan VIIA.Konfigurasi elektron 13E : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1,terletak pada golongan IIIA.Konfigurasi elektron 10S : 1s2 2s2 2p6, terletak padagolongan VIIIA.Unsur-unsur yang sifatnya mirip terletak dalam satugolongan. Jadi, unsur-unsur yang sifatnya miripadalah 7B
14 dan 15R31.
4. Jawaban: bUnsur-unsur golongan IA dan IIA berwujud logam,golongan IA berupa logam alkali, sedangkangolongan IIA berupa logam alkali tanah. Unsur-unsur golongan IIB merupakan unsur logamperalihan atau logam transisi, unsur-unsurgolongan IVA merupakan unsur nonlogam, danunsur-unsur golongan VIIIA merupakan unsur-unsur berwujud gas.
5. Jawaban: bUnsur Q terletak pada golongan VIA dan periode3. Hal ini berarti unsur Q mempunyai elektronvalensi 6 dan kulit atom 3 (subkulit 3). Konfigurasielektron unsur Q adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4. Nomoratom unsur Q adalah 16.Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 mempunyai elektron valensi 8 dan kulit atom3 (golongan VIIIA dan periode 3). Unsur dengankonfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 mempunyaielektron valensi 7 dan kulit atom 3 (golongan VIIAdan periode 3). Unsur dengan konfigurasi elektron1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 mempunyai elektron valensi2 dan kulit atom 4 (golongan IIA dan periode 4).Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2
3p4 3d2 merupakan konfigurasi elektron yang tidaktepat karena energi pada 3d lebih tinggi daripada4s sehingga konfigurasi elektron seharusnyamelewati 4s.
6. Jawaban: dUnsur-unsur yang terletak dalam satu golonganmempunyai elektron valensi sama. Konfigurasielektron unsur-unsur tersebut sebagai berikut.
13L : 1s2 2s2 2p6 3s1, elektron valensi 1 →golongan IA
33M : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p3, elektronvalensi 5 → golongan VA
15P : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3, elektron valensi 5 →golongan VA
30S : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10, elektron valensi2 → golongan IIA
32Q : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p1, elektronvalensi 4 → golongan IVA
20R : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2, elektron valensi 2→ golongan IIA
31T : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p1, elektronvalensi 3 → golongan IIIA
50Y : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10
5p2, elektron valensi 4 → golongan IVAPasangan unsur yang terletak dalam satu golonganyaitu R dan S.
7. Jawaban: bJumlah elektron di subkulit 3d = 8.Konfigurasi elektron unsur keseluruhan elektron:1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8. Jumlah total elektronunsur tersebut adalah 28.
25Kimia Kelas X
8. Jawaban: eUnsur A memiliki massa atom 51 dan nomor atom23. Konfigurasi elektron unsur A sebagai berikut.
23A: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3 atau dapat ditulis[Ar] 4s2 3d3. Elektron terakhir mempunyai subkulitd sehingga unsur A termasuk dalam golongantransisi atau golongan B. Elektron valensi unsur A= s + d = 2 + 3 = 5, golongan V. Dengan demikian,unsur A terletak pada golongan VB. Kulit terbesaryang ditempati elektron terakhir = 4, terletak padaperiode 4. Jadi, letak unsur dan konfigurasi elektronunsur A adalah golongan VB, periode 4.
9. Jawaban: eUnsur yang mudah membentuk ion positif berartiunsur tersebut mempunyai energi ionisasi kecil.Unsur yang mempunyai energi ionisasi kecil dalamsistem periodik terletak di sebelah kiri dan bawah.Berdasarkan konfigurasi elektron tersebut, unsur Pterletak pada golongan IA periode 3, unsur Q terletakpada golongan IIA periode 3, unsur R terletak padagolongan VIIA periode 3, unsur S terletak padagolongan VIIIA periode 3, dan unsur T terletak padagolongan IA periode 4. Jadi, unsur yang palingmudah membentuk ion positif adalah unsur T.
10. Jawaban: aEnergi ionisasi adalah energi minimum yangdiperlukan untuk melepaskan satu elektron dariatom netral dalam wujud gas. Akibat pelepasanelektron ini atom berubah menjadi ion positif.
11. Jawaban: bPeriode pada sistem periodik dinyatakan denganjumlah kulit atom. Unsur yang mempunyai jumlahkulit atom sama terletak dalam satu periode.
12. Jawaban: eKonfigurasi elektron unsur X: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
n terbesar = 3 → periode 3Jumlah elektron valensi pada subkulit s danp = 2 + 4 = 6 (golongan VI), blok p (golongan A).Jadi, unsur X terletak pada golongan VIA,periode 3.
13. Jawaban: aDalam sistem periodik, dalam satu golongan dariatas ke bawah jari-jari atom semakin besar. Dalamsatu periode, dari kiri ke kanan jari-jari atomsemakin kecil. Unsur A terletak pada golonganVIIIA periode 2, unsur B terletak pada golonganIIA periode 3, unsur C terletak pada golongan VIIAperiode 3, unsur D terletak pada golongan VIIIAperiode 3, dan unsur E terletak pada golongan IBperiode 4. Jadi, unsur yang mempunyai jari-jariatom paling kecil adalah unsur A.
14. Jawaban: aKonfigurasi unsur X berdasarkan tabel pengisianelektron pada orbital : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5.Jumlah elektron valensi unsur X = 6, terletak padasubkulit 3d dan 4s. Dengan demikian, X terletakpada golongan VIB. Kulit terbesar elektron valensi= 4 sehingga X terletak pada periode 4. Jadi, unsurX dalam sistem periodik terletak pada golonganVIB, periode 4.
15. Jawaban: aUnsur pada periode 5 dan golongan VIIA berartimempunyai jumlah kulit atom 5 dan elektronvalensi 7. Konfigurasi elektron unsur-unsur dengannomor atom 53, 49, 38, 33, dan 20 sebagai berikut.53: [Kr] 5s2 4d10 5p5 → kulit atom = 5 (periode 5),
elektron valensi = 7 (golongan VIIA)49: [Kr] 5s2 4d10 5p1 → kulit atom = 5 (periode 5),
elektron valensi = 3 (golongan IIIA)38: [Kr] 5s2 → kulit atom = 5 (periode 5), elektron
valensi = 2 (golongan IIA)33: [Ar] 4s2 3d10 4p3 → kulit atom = 4 (periode 4),
elektron valensi = 5 (golongan VA)20: [Ar] 4s2 → kulit atom = 4 (periode 4), elektron
valensi = 2 (golongan IIA)Jadi, nomor atom unsur X adalah 53.
16. Jawaban: cNomor atom Na = 11, sedangkan nomor atomF = 9. Unsur Na terletak di sebelah kiri atom F danunsur Mg berada di sebelah kanan unsur Na. Urutanletak ketiga unsur tersebut Na-Mg-F. Semakin kekanan harga energi ionisasi suatu unsur semakinbesar. Oleh karena itu, harga energi ionisasi Mglebih besar dari energi ionisasi Na, tetapi lebih kecildari energi ionisasi F. Jadi, harga energi ionisasiyang mungkin untuk Mg adalah 740 kJ/mol.
17. Jawaban: eUnsur yang paling mudah melepaskan elektronmemiliki energi ionisasi paling kecil. Unsur denganenergi ionisasi paling kecil dalam sistem periodikterletak di sebelah kiri dan bawah. Jadi, unsur yangpaling mudah melepaskan elektron adalah unsurNa karena terletak pada golongan IA.
18. Jawaban: dJumlah kulit atom menunjukkan periode.Konfigurasi elektron dari unsur-unsur dengannomor atom tersebut sebagai berikut.Nomor atom 2: 1s2 → periode 1Nomor atom 5: 1s2 2s2 2p1 → periode 2Nomor atom 6: 1s2 2s2 2p2 → periode 2Nomor atom 14: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 → periode 3Nomor atom 7: 1s2 2s2 2p6 → periode 2Nomor atom 11: [Ne] 3s1 → periode 3Nomor atom 12: [Ne] 3s2 → periode 3
26 Sistem Periodik Unsur
Nomor atom 17: [Ne] 3s2 3p5→ periode 3Nomor atom 15: [Ne] 3s2 3p3→ periode 3Nomor atom 20: [Ne] 3s2 3p6 4s2 → periode 4Jadi, unsur yang terletak dalam satu periode adalahunsur dengan nomor atom 12 dan 17.
19. Jawaban: ba. 5B : 1s2 2s2 2p1; terletak pada golongan IIIA
periode 2b. 14Si : [Ne] 3s2 3p2; terletak pada golongan
IVA periode 3c. 8O : 1s2 2s2 2p4; terletak pada golongan VIA
periode 2d. 16S : [Ne] 3s2 3p4; terletak pada golongan
VIA periode 3e. 34Se : [Ar] 4s2 3d10 4p4; terletak pada golongan
VIA periode 4Jadi, unsur yang terdapat dalam golongan IVAadalah unsur 14Si.
20. Jawaban: dJumlah elektron unsur X = 16, konfigurasielektronnya: [Ne] 3s2 3p4. Jumlah elektron valensi= 6, jumlah kulit atom = 3. Jadi unsur X terletakpada golongan VIA, periode 3.
21. Jawaban: dKonfigurasi unsur-unsur tersebut dalam sistemperiodik sebagai berikut.Nomor atom 7: 1s2 2s2 2p3 → golongan VA,periode 2Nomor atom 11: [Ne] 3s1 → golongan IA,periode 3Nomor atom 14: [Ne] 3s2 3p2 → golongan IVA,periode 3Nomor atom 18: [Ne] 3s2 3p6 → golongan VIIIA,periode 3Nomor atom 19: [Ar] 4s1 → golongan IA, periode 4Unsur yang paling sukar membentuk ion positifadalah unsur yang paling sukar melepas elektron.Unsur tersebut memiliki energi ionisasi besar.Energi ionisasi besar, dalam sistem periodik dimilikioleh unsur-unsur yang berada di sebelah atas dankanan. Jadi, unsur yang paling sukar membentukion positif adalah unsur dengan nomor atom 18.
22. Jawaban: cUnsur Y mempunyai 17 elektron. Konfigurasielektron unsur Y = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5. Elektronvalensi Y = 7, berarti golongan VIIA, kulit atom Y= 3, berarti periode 3. Jadi, unsur Y terletak padagolongan VIIA, periode 3.
23. Jawaban: bKeelektronegatifan unsur-unsur dalam satu periodedari kiri ke kanan semakin besar. Jadi, urutanunsur-unsur tersebut dalam satu periode dari kirike kanan adalah T, Q, R, P, dan S.
24. Jawaban: eKonfigurasi unsur-unsur tersebut dalam sistemperiodik sebagai berikut.4Be : 1s2 2s2 → golongan IIA, periode 212Mg: [Ne] 2s2 → golongan IIA, periode 320Ca : [Ar] 4s2 → golongan IIA, periode 438Sr : [Kr] 5s2 → golongan IIA, periode 556Ba : [Xe] 6s2 → golongan IIA, periode 6Unsur-unsur tersebut terletak dalam satu golongan.Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jariatom semakin panjang. Dengan demikian, unsuryang memiliki jari-jari atom paling panjang adalahunsur 56Ba.
25. Jawaban: cUnsur yang terletak di golongan VIA periode 2berarti pada konfigurasi elektronnya memilikielektron valensi sejumlah 6 dan kulit atomnya 2.Konfigurasi elektron unsur tersebut adalah 1s2 2s2
2p4. Jumlah elektron unsur tersebut = 8. Jumlahelektron = nomor atom. Jadi, nomor atom unsurtersebut = 8.
26. Jawaban: cNomor atom X = 13. Konfigurasi elektron unsurX : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1. Atom X terletak padagolongan IIIA karena elektron valensinya 3 danterletak pada periode 3 karena jumlah kulitelektronnya 3.
27. Jawaban: cKeelektronegatifan unsur-unsur dalam satugolongan dari atas ke bawah semakin kecil. Jadi,urutan unsur-unsur dalam satu golongan dari ataske bawah yaitu K, L, O, M, dan N.
28. Jawaban: dKonfigurasi elektron unsur 52Te : [Kr] 5s2 4d10 5p4.Jumlah kulit atom Te = 5. Jadi unsur Te beradapada periode 5.
29. Jawaban: bIon Ca2+ terbentuk karena atom Ca melepas2 elektron. Konfigurasi atom Ca: 1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 4s2.Karena elektron valensi Ca = 2 dan jumlah kulitnya= 4 maka Ca terletak pada golongan IIA periode 4.
30. Jawaban: cUnsur A terletak pada golongan IA periode 3.Unsur B terletak pada golongan IIA periode 3.Unsur C terletak pada golongan VIIA periode 3.Unsur D terletak pada golongan IVA periode 4.Unsur E terletak pada golongan IA periode 4.Suatu unsur akan sukar melepas elektron jikaenergi ionisasinya besar. Dalam satu golongan dariatas ke bawah energi ionisasi semakin kecil.Dalam satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasisemakin besar. Jadi, unsur yang paling sukarmelepas elektron adalah unsur yang terletak disebelah kanan atas. Unsur tersebut adalah Ckarena terletak pada golongan VIIA periode 3.
27Kimia Kelas X
B. Uraian
1. Newland dan Mendeleyev menyusun danmengklasifikasikan unsur-unsur berdasarkankemiripan sifat. Perbedaannya, Newlandmenyusun unsur-unsur tersebut berdasarkankenaikan nomor massa atom relatif, sedangkanMendeleyev menyusun unsur-unsur tersebutdengan mengabaikan kenaikan massa atomrelatifnya.
2. a. Unsur transisi dalam adalah unsur-unsur yangelektronnya mengisi subkulit 4f dan 5f.
b. Unsur transisi dalam dibedakan menjadi duagolongan sebagai berikut.1) Golongan lantanida, yaitu golongan yang
terdiri atas 14 unsur yang memiliki sifatmirip dengan lantanium, contoh Ce, Pr,dan Nd.
2) Golongan aktinida, yaitu golongan yangterdiri atas 14 unsur yang memiliki sifat miripunsur aktinium, contoh Th, Pa, dan U.
3. a. Konfigurasi [Ne] 3s2 3p2, jumlah elektron =14. Elektron valensi berjumlah 4, berada padasubkulit 3s dan 3p, berarti golongan IVA.Kulit terbesar = 3, berarti periode 3. Unsuryang memiliki jumlah elektron 14 dan beradapada golongan IVA periode 3 adalah unsurSi.
b. Konfigurasi [Ar] 4s2 3d5, jumlah elektron =25. Elektron valensi berjumlah 7, berada padasubkulit 4s dan 3d, berarti golongan VIIB.Kulit terbesar 4, berarti periode 4. Unsur yangmemiliki jumlah elektron 25 dan berada padagolongan VIIB periode 4 adalah unsur Mn.
c. Konfigurasi [Ar] 4s2 3d10, jumlah elektron =30. Elektron valensi berjumlah 12, berada padasubkulit 4s dan 3d, berarti golongan IIB. Kulitterbesar 4, berarti periode 4. Unsur yangmemiliki jumlah elektron 30 dan berada padagolongan IIB periode 4 adalah unsur Zn.
d. Konfigurasi [Ar] 4s2 3d10 4p6, jumlah elektron= 36. Elektron valensi berjumlah 8, beradapada subkulit 4s dan 4p, berarti golonganVIIIA. Kulit terbesar 4, berarti periode 4.Unsur yang memiliki jumlah elektron 36 danberada pada golongan VIIIA periode 4 adalahunsur Kr.
4. Konfigurasi elektron X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
n terbesar = 3 → periode 3Elektron valensi terletak pada subkulit s2 p4 =golongan VIA.Jadi, unsur X dalam sistem periodik unsur terletakpada periode tiga dan golongan VIA.
5. a. Unsur A terletak pada golongan IA dan periode6. Elektron valensi A = 1, jumlah kulit atom A= 6. Konfigurasi elektron A: 1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s1. Jumlahelektron A = nomor atom A = 55.
b. Unsur B terletak pada golongan IIIA, periode2. Elektron valensi B = 3, jumlah kulit atom B= 2. Konfigurasi elektron B: 1s2 2s2 2p1.Jumlah elektron B = nomor atom B = 5.
c. Unsur C terletak pada golongan VIIA, periode4. Elektron valensi C = 7, jumlah kulit atom C= 4. Konfigurasi elektron C: 1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 4s2 3d10 4p5. Jumlah elektron C = nomoratom C = 35.
d. Unsur D terletak pada golongan VIIIA, periode5. Elektron valensi D = 8, jumlah kulit atom d= 5. Konfigurasi elektron A: 1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 4s2 3d10 4p5 5s2 4d10 5p6. Jumlah elektronD = nomor atom D = 54.
6. Konfigurasi unsur-unsur N, Ne, Si, P, dan Clsebagai berikut.7N : 1s2 2s2 2p3 → golongan VA, priode 210Ne: 1s2 2s2 2p6 → golongan VIIIA, priode 214Si : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 → golongan IVA, priode 315P : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → golongan VA, priode 317Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → golongan VIIA, priode 3Jadi, unsur yang terletak dalam satu golonganadalah unsur N dan P.
7. a. 18A = [Ne] 3s2 3p6 → periode 3 golongan VIIIA.
33B = [Ar] 4s2 3d10 4p3 → periode 4 golonganVA.
16C = [Ne] 3s2 3p4 → periode 3 golongan VIA.
14D = [Ne] 3s2 3p2 → periode 3 golongan IVA.
36E = [Ar] 4s2 3d10 4p6 → periode 4 golonganVIIIA.
b. Jari-jari terbesar = BEnergi ionisasi terkecil = DKeelektronegatifan terkecil = D
8. a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah dayatarik inti terhadap elektron terluar semakinkecil. Akibatnya, elektron semakin mudahdilepas. Dengan demikian energi yang diperlu-kan untuk melepaskan elektron cenderungsemakin kecil.
Gol.
PeriodeIVA VA VIA VIIA VIIIA
34
DB
C AE
28 Sistem Periodik Unsur
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, dayatarik inti terhadap elektron terluar semakinbesar sehingga elektron semakin sukardilepas. Dengan demikian energi yang diperlu-kan untuk melepaskan elektron cenderungsemakin besar.
9. Konfigurasi elektron
16S : [Ne] 3s2 3p4, terletak pada periode 3golongan VIA
17Cl : [Ne] 3s2 3p5, terletak pada periode 3golongan VIIA
18Ar : [Ne] 3s2 3p6, terletak pada periode 3golongan VIIIA
19K : [Ar] 4s1, terletak pada periode 4 golonganIA
20Ca : [Ar] 4s2, terletak pada periode 4 golonganIIA
a. Urutan unsur-unsur menurut bertambahnyajari-jari atom Ar – Cl – S – Ca – K.
b. Urutan unsur-unsur menurut bertambahnyaenergi ionisasi K – Ca – S – Cl – Ar.
Unsur Gol.
ABCD
VAVIAVAVIA
2233
Periode
Gol.
PeriodeVA VIA
23
AC
BD
10. Langkah-langkah:a. Membuat konfigurasi elektron tiap-tiap unsur:
7A = 1s2 2s2 2p6
8B = 1s2 2s2 2p4
15C = [Ne] 3s2 3p3
16D = [Ne] 3s2 3p4
b. Menentukan golongan dan periode tiap-tiapunsur.
c. Meletakkan unsur-unsur dalam potonganSPU.
d. Dari potongan SPU terlihat unsur yangmemiliki energi ionisasi terbesar dan terkecil.Energi ionisasi terbesar = BEnergi ionisasi terkecil = C
29Kimia Kelas X
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
Kinetika kimia mempelajari mekanisme dan
tahap-tahap perubahan materi dalam reaksi
kimia. Dengan memahami kinetika kimia, dapat
diketahui usaha yang diperlukan untuk meng-
optimalkan reaksi kimia sehingga diperoleh hasil
maksimal. Struktur atom, ikatan kimia, dan
mekanika kuantum memberikan gambaran
mengenai struktur materi beserta sifat-sifatnya.
Termodinamika kimia mempelajari perubahan
energi yang menyertai perubahan materi.
2. Jawaban: d
Kimia farmasi mengkaji proses pemisahan
(isolasi), pembuatan (sintesis), dan pengembang-
an bahan alam yang mengandung zat aktif untuk
obat. Biokimia mempelajari ilmu kimia kaitannya
dengan ilmu biologi, misal reaksi karbohidrat dan
protein dalam sel. Kimia pangan memusatkan
kajian pada penelitian untuk meningkatkan kualitas
bahan pangan. Kimia organik mempelajari tentang
senyawa-senyawa organik. Kimia lingkungan
mengkaji masalah-masalah lingkungan, misal
pencemaran dan pengolahan air bersih.
3. Jawaban: a
Tahapan awal dalam metode ilmiah adalah
merumuskan masalah, dilanjutkan dengan studi
pendahuluan. Studi pendahuluan dapat berupa
studi pustaka terhadap literatur atau informasi
hasil penelitian sebelumnya. Kesimpulan
sementara yang disusun berdasarkan studi
pendahuluan merupakan hipotesis. Hipotesis
yang dibuat kemudian diuji dengan melakukan
penelitian untuk mengumpulkan data. Hasil
penelitian digunakan untuk membuat kesimpulan
berkaitan dengan hipotesis. Langkah terakhir
adalah menulis laporan penelitian.
4. Jawaban: a
Gambar a adalah gambar pipet volume. Alat ini
mempunyai ukuran volume 1 ml, 5 ml, dan 10 ml
dengan ketelitian tinggi. Pipet volume digunakan
bersama propipet untuk mengambil larutan dari
dalam botol penyimpanan. Gambar c merupakan
pipet tetes yang digunakan untuk mengambil
larutan dalam jumlah sedikit. Gambar b adalah
tabung reaksi yang digunakan untuk mereaksikan
bahan kimia dan menyimpan bahan dalam jumlah
sedikit. Gambar d adalah gelas ukur, digunakan
untuk mengambil larutan dalam volume besar.
Gambar e adalah buret, digunakan untuk
menampung larutan titran dalam proses titrasi.
5. Jawaban: b
Asam sulfat merupakan bahan kimia yang bersifat
korosif. Simbol korosif ditunjukkan oleh gambar
b. Gambar a merupakan simbol untuk bahan
yang mudah terbakar, misal alkohol dan keton.
Gambar c merupakan simbol bahan radioaktif,
misal uranium, plutonium, dan thorium. Gambar d
merupakan simbol bahan beracun. Simbol tersebut
digunakan untuk bahan merkuri, fenol, dan gas
asam sulfida. Gambar e merupakan simbol bahan
mudah meledak, misal digunakan untuk
ammonium dikromat.
6. Jawaban: c
Larutan NaOH encer dibuat dengan mengambil
sejumlah volume larutan NaOH pekat dan
menambahkan air hingga volume tertentu. Alat-
alat yang digunakan untuk membuat larutan
tersebut di antaranya pipet volume, propipet, pipet
tetes, dan labu ukur. Pipet volume digunakan
bersama propipet untuk mengambil larutan NaOH
pekat dalam volume tertentu. Labu ukur diguna-
kan untuk membuat larutan encer dengan
konsentrasi tertentu dari larutan yang lebih pekat.
Pipet tetes digunakan untuk menambahkan air
ke dalam labu ukur.
7. Jawaban: d
Simbol merupakan simbol bahan berbahaya
yang dapat menimbulkan iritasi, gatal-gatal, dan
luka bakar pada kulit.
Simbol untuk bahan yang mudah
menyebabkan karat pada logam
besi.
Simbol untuk bahan yang terbakar
jika didekatkan dengan sumber api
atau logam panas.
Simbol untuk bahan yang bersifat
radioaktif sehingga tidak boleh
mengenai tubuh.
i
30 Ulangan Tengah Semester
Simbol untuk bahan yang dapat me-
nimbulkan ledakan jika mengalami
guncangan atau gesekan.
8. Jawaban: a
Spatula digunakan untuk mengambil bahan kima
yang berupa padatan atau serbuk. Larutan yang
dimasukkan ke dalam tabung reaksi maksimal
sepertiga dari volume tabung reaksi. Apabila ingin
mengambil bahan kimia dari dalam botol dengan
volume tertentu, bahan kimia dituang terlebih
dahulu ke dalam gelas beker. Bahan kimia dari
gelas beker kemudian dituang dan ditakar
menggunakan gelas ukur. Saat membuat larutan
baik dari larutan pekat maupun padatan
sebaiknya menggunakan labu ukur agar volume
dan konsentrasi larutan tepat. Penggunaan
termometer tidak boleh dipegang langsung
dengan tangan karena suhu tubuh akan
memengaruhi pengukuran.
9. Jawaban: b
Setelah selesai melakukan percobaan, meja kerja
harus dibersihkan. Larutan kimia dikembalikan ke
tepat penyimpanan semula, sedangkan sisa zat
kimia dibuang ke tempat penampung yang
disediakan. Mencuci tangan dan lengan setelah
praktikum dilakukan untuk meminimalkan
paparan zat kimia ke dalam tubuh. Sebelum
meninggalkan laboratorium, gas, keran air, lampu,
dan peralatan listrik lainnya harus dimatikan.
10. Jawaban: a
Larutan kalium hidroksida merupakan larutan
basa kuat yang bersifat korosif, higroskopis, dan
mudah bereaksi dengan gas yang ada di udara.
Oleh karena itu, larutan kalium hidroksida
disimpan dalam botol plastik tertutup rapat dan
diberi simbol bahan korosif. Kalium hidroksida
harus dipisahkan dengan larutan asam saat
penyimpanan. Oleh karena bersifat korosif,
kalium hidroksida tidak boleh diletakkan di rak
yang terbuat dari besi. Ruangan penyimpanan
bahan kimia harus mempunyai ventilasi udara
yang baik dan bukan ruangan yang tertutup rapat.
11. Jawaban: c
Apabila kulit terkena larutan asam pekat, kulit
tidak boleh langsung dicuci dengan air karena
akan mengakibatkan kulit melepuh. Kulit yang
terkena asam pekat harus dilap dengan lap bersih
atau tisu hingga kering, kemudian dicuci dengan
air sabun dan dibilas dengan air yang banyak.
12. Jawaban: b
Menurut Rutherford, atom tersusun dari inti atom
yang bermuatan positif sebagai pusat massa dan
dikelilingi elektron-elektron yang bermuatan
negatif. Jadi, model atom Rutherford digambar-
kan . . Gambar model atom pada
pilihan jawaban a merupakan model atom Dalton.
Gambar model atom pada pilihan jawaban c
merupakan model atom Thomson. Gambar pada
pilihan jawaban d bukan gambar model atom.
Gambar model atom pada pilihan jawaban e
merupakan model atom Bohr.
13. Jawaban: c
Proton merupakan partikel bermuatan listrik positif
yang ditemukan oleh Eugene Goldstein. Neutron
merupakan partikel yang bersifat netral atau tidak
bermuatan ditemukan oleh James Chadwick.
Elektron merupakan partikel bermuatan listrik
negatif yang ditemukan oleh J.J. Thomson.
14. Jawaban: a
Pada percobaan hamburan sinar α, sebagian
besar sinar α diteruskan. Berarti dalam atom
banyak terdapat ruang kosong. Saat sebagian
sinar α dipantulkan, berarti sinar α mengenai
suatu benda pejal yang massanya lebih besar
dari massa sinar α. Inti atom yang terpusat pada
atom bermuatan positif karena sebagian sinar αyang bermuatan negatif dibelokkan.
15. Jawaban: a
7934Se mempunyai nomor atom = 34
Jumlah proton = jumlah elektron = nomor atom
= 34
Nomor massa = 79 = massa atom
Jumlah neutron
= nomor massa – jumlah elektron
= 79 – 34 = 45
Ion Se2– artinya menangkap 2 elektron sehingga
jumlah elektron
= 34 + 2 = 36.
Jadi, ion Se2– mempunyai 34 proton, 36 elektron,
45 neutron, dan 79 massa atom.
16. Jawaban: b
Atom A;
Σ proton = Σ elektron
= nomor atom (Z) = 18
Σ neutron = nomor massa (A) – nomor atom (Z)
20 = A – 18
A = 20 + 18 = 38
Simbol atom A= �����
Atom B;
Σ proton = Σ elektron
= nomor atom (Z) = 17
+ –
31Kimia Kelas X
Σ neutron = nomor massa (A) – nomor atom (Z)
21 = A – 17
A = 21 + 17 = 38
Simbol atom A= �����
Jadi, antara atom A dan B merupakan isobar
(nomor massa sama dan nomor atom berbeda).
17. Jawaban: b
Konfigurasi elektron dan jumlah elektron valensi
atom unsur tersebut sebagai berikut.115B : 1s2 2s2 2p1 → elektron valensi = 3
2010Ne : 1s2 2s2 2p6 → elektron valensi = 8
2311Na : 1s2 2s2 2p6 3s1 → elektron valensi = 1
35,517Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → elektron valensi = 7
4020Ca : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 → elektron valensi
= 2
Jadi, atom unsur yang mempunyai jumlah
elektron valensi paling banyak adalah 2010Ne.
18. Jawaban: d
Massa atom relatif X = �� ��� �� ��
�
× + ×
Ar X = ��� ���
�
+
= 152
Jadi, massa atom relatif X adalah 152.
19. Jawaban: b
Jumlah kulit atom Y = 4
Jumlah elektron valensi (elektron di kulit keempat)
= 5
Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10
4p5.
Jumlah elektron = 2 + 8 + 18 + 5 = 33
Nomor atom = jumlah elektron = 33
Jadi, unsur Y mempunyai lambang unsur 7533Y.
20. Jawaban: c
Konfigurasi elektron unsur 3216X sebagai berikut.
16X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Ion X2– artinya unsur X menangkap 2 elektron.
Dengan demikian, konfigurasi elektron ion X2–
sebagai berikut.
X2– : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2
mempunyai nomor atom 14. Konfigurasi elektron
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 dan 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2
3d2 merupakan konfigurasi yang tidak tepat
karena orbital 4s yang seharusnya berada
sebelum 3d tidak disebutkan.
21. Jawaban: d
Konfigurasi elektron:
A2– = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
A = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Elektron terakhir atom A terdapat pada orbital 3p4.
h j h h3p4
n = 3, = 1, m = –1, s = –�
�
22. Jawaban: c
Konfigurasi elektron ion X+ = 1s2 2s2 2p6
Jumlah elektron ion X+ = 10
Ion X+ terjadi karena unsur X kehilangan 1
elektron, sehingga jumlah elektron unsur X = 11.
Konfigurasi elektron unsur X = 1s2 2s2 2p6 3s1
Bilangan kuantum elektron valensi X:
3s1 :
Elektron valensi menempati kulit ke-3, maka n = 3
Elektron valensi berada pada subkulit s, maka
= 0, m = 0
Posisi elektron menghadap ke atas, maka s = +�
�.
Jadi, bilangan kuantum elektron valensi unsur X:
n = 3; = 0; m = 0; s = +�
�.
23. Jawaban: b
Aturan Aufbau: penulisan konfigurasi elektron
dimulai dari tingkat energi yang lebih rendah
kemudian ke tingkat energi yang lebih tinggi.
Pengisian elektron sesuai aturan Aufbau
dilakukan dengan urutan 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d
4p 5s 4d 5p, dan seterusnya.
Aturan Hund: pada pengisian orbital-orbital dengan
tingkat energi yang sama, yaitu orbital-orbital
dalam satu subkulit, mula-mula elektron akan
menempati orbital secara sendiri-sendiri dengan
spin yang paralel, baru kemudian berpasangan.
Pengisian elektron secara penuh atau setengah
penuh lebih stabil daripada pengisian yang tidak
penuh. Konfigurasi elektron II dan I akan lebih
stabil apabila sebagai berkut.
II : 1s2 2s2 2p6 3s1
III : 1s2 2s2 2p6 3s2
Konfigurasi elektron yang memenuhi aturan
Aufbau dan Hund adalah konfigurasi elektron
I dan V.
24. Jawaban: b
n terbesar = 4
= 2 ⇒ orbital d
m = –1
s = +�
�
h
h h4d2
–2 –1 0 +1 +2
Pada orbital di atas terdapat
2 elektron yang tidak ber-
pasangan dan 3 orbital
kosong.
32 Ulangan Tengah Semester
25. Jawaban: b
Unsur R terletak pada golongan IA dan periode 4.
Hal ini berarti unsur R mempunyai elektron valensi
1 dan kulit atom 4. Konfigurasi elektron unsur R
sebagai berikut.
R: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
Nomor atom unsur R adalah 19.
Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6
3s2 terletak pada golongan IIA dan periode 3.
Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6
3s1 terletak pada golongan IA dan periode 3.
Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6
3s2 3p6 3d1 kurang tepat karena energi 4s lebih
rendah daripada 3d sehingga konfigurasi elektron
seharusnya melewati 4s sebelum 3d. Unsur
dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
terletak pada golongan VIIIA dan periode 3.
26. Jawaban: e
Konfigurasi unsur-unsur P, Q, R, S, dan T sebagai
berikut.
3P : 1s2 2s1
12Q : 1s2 2s2 2p6 3s2
19R : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
33S : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p3
53T : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p5
Berdasarkan konfigurasi elektron di atas, unsur
yang terletak dalam blok p dalam sistem periodik
adalah unsur S dan T.
27. Jawaban: d
Dobereiner mengelompokkan unsur-unsur
berdasarkan triade dan memperoleh kesimpulan
bahwa massa atom unsur kedua adalah setengah
dari jumlah massa atom unsur pertama dan ketiga.
28. Jawaban: b
Hukum Oktaf Newland disusun berdasarkan
kenaikan nomor massa atom. Sifat unsur akan
berulang pada unsur kedelapan. Akan tetapi,
hukum Oktaf belum mengatur unsur-unsur gas
mulia karena pada saat itu unsur-unsur gas mulia
belum ditemukan.
29. Jawaban: e
Periode menyatakan banyaknya kulit atom yang
ditempati oleh elektron unsur yang bersangkutan.
Banyaknya elektron valensi unsur yang
bersangkutan menyatakan golongan. Sifat-sifat
unsur yang sama berada dalam satu golongan.
Banyaknya elektron yang dimiliki oleh atom unsur
yang bersangkutan menyatakan nomor atom.
Banyaknya elektron yang dapat dilepaskan oleh
atom unsur yang bersangkutan menyatakan
jumlah muatan positif ion.
30. Jawaban: e
Unsur oksigen, belerang, selenium, dan polonium
berada dalam satu golongan, yaitu golongan VIA,
sedangkan unsur magnesium menempati
golongan IIA.
31. Jawaban: b
Unsur-unsur lantanida merupakan unsur-unsur
yang menempati periode 6 pada unsur transisi
dalam. Unsur-unsur lantanida mempunyai nomor
atom 58–71. Unsur-unsur dengan nomor atom
90–103 adalah unsur-unsur golongan aktinida.
Unsur-unsur dengan nomor atom 55–86 adalah
unsur-unsur yang menempati periode 6. Unsur-
unsur dengan nomor atom 37–54 adalah unsur-
unsur yang menempati periode 5. Unsur-unsur
dengan nomor atom 19–36 adalah unsur-unsur
yang menempati periode 4.
32. Jawaban: d
Konfigurasi elektron unsur Z = 1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p3
Jumlah kulit atom = 5 → periode 5
Jumlah elektron valensi = 5 → golongan VA
Jadi, unsur Z dalam sistem periodik unsur terletak
pada golongan VA dan periode 5.
33. Jawaban: c
Jumlah proton unsur 55.
Jumlah elektron unsur tersebut = jumlah proton = 55.
Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10
4p6 5s2 4d10 5p6 6s1.
Jumlah kulit atom = 6 → periode 6
Jumlah elektron valensi = 1 → golongan IA
Jadi, unsur dengan jumlah proton 55 terletak pada
periode 6 golongan IA.
34. Jawaban: e
Konfigurasi elektron unsur-unsur 6W, 10X, 17Y, dan
19Z sebagai berikut.
6W : 1s2 2s2 2p2; terletak pada golongan IVA
10X : 1s2 2s2 2p6; terletak pada golongan VIIIA
17Y : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5; terletak pada golongan
VIIA
19Z : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1; terletak pada
golongan IA
35. Jawaban: e
Jika jumlah elektron suatu unsur pada subkulit d
terakhir dan subkulit s terdekat = 8, 9, atau 10
maka unsur tersebut termasuk golongan VIIIB.
Unsur IB, mempunyai jumlah elektron pada
subkulit d terakhir dan subkulit s terdekat 11.
Unsur IIB mempunyai jumlah elektron pada
subkulit d terakhir dan subkulit s terdekat 12.
33Kimia Kelas X
Unsur VIB mempunyai jumlah elektron pada
subkulit d terakhir dan subkulit kulit s terdekat 6.
Unsur VIIB mempunyai jumlah elektron pada
subkulit d terakhir dan subkulit s terdekat 7.
36. Jawaban: a
Jumlah proton = nomor atom = jumlah elektron.
Dalam satu golongan, jumlah elektron valensi
setiap unsur adalah sama. Jumlah proton Y = 9,
maka konfigurasi elektronnya: 1s2 2s2 2p5.
Elektron valensi Y = 7. Oleh karena itu, elektron
valensi unsur X juga harus 7.
Konfigurasi elektron dari unsur-unsur dengan
nomor atom pada pilihan jawaban sebagai berikut.
1) 17: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → elektron valensi 7
2) 18: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 → elektron valensi 8
3) 19: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1→ elektron valensi 1
4) 20: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 → elektron valensi 2
5) 21: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 4p1 → elektron
valensi 3
Jadi, oleh karena elektron valensi X harus 7,
jumlah proton unsur X adalah 17.
37. Jawaban: b
Unsur X menggantikan unsur hidrogen. Unsur
hidrogen mempunyai jumlah elektron 1 sehingga
elektron valensi unsur X juga 1. Unsur yang juga
mempunyai elektron valensi 1 akan mempunyai
sifat-sifat kimia sama dengan unsur hidrogen.
Konfigurasi elektron unsur X yang berelektron
valensi 1 adalah 1s2 2s2 2p6 3s1.
38. Jawaban: e
Dianggap unsur tersebut adalah X.
Nomor massa X = 137
Jumlah neutron X = 81
Nomor atom X = jumlah proton = jumlah elektron
Jumlah elektron = nomor massa – jumlah neutron
= 137 – 81
= 56
Konfigurasi elektron X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2
Elektron valensi X = 2 → golongan IIA
Golongan IIA merupakan golongan unsur-unsur
alkali tanah. Sementara itu, unsur golongan alkali
adalah unsur golongan IA, unsur golongan
nitrogen merupakan golongan VA, unsur golongan
halogen merupakan unsur golongan VIIA, dan
unsur golongan gas mulia merupakan golongan
VIIIA.
39. Jawaban: b
Konfigurasi unsur-unsur 16P, 11Q, dan 21R sebagai
berikut.
16P : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 → golongan VIA periode 3
11Q : 1s2 2s2 2p6 3s1 → golongan IA periode 3
21R : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 4p1 → golongan IIIB
periode 4
Jari-jari atom akan bertambah jika unsur pada
tabel periodik berada di sebelah kiri dan bawah.
Jadi, urutan unsur-unsur sesuai kenaikan jari-jari
atomnya yaitu unsur P, R, dan Q.
40. Jawaban: a
Konfigurasi elektron unsur-unsur 12X, 15Y, dan 17X
sebagai berikut.
12X: 1s2 2s2 2p6 3s2 → golongan IIA periode 3
15Y: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 → golongan VA periode 3
17X: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → golongan VIIA periode 3
Unsur X, Y, dan Z berada dalam satu periode,
dengan urutan tempat: X, Y, dan Z.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan sifat ke-
periodikan unsur-unsur tersebut sebagai berikut.
1) Jari-jari atom berkurang dengan urutan
X > Y > Z.
2) Elektronegativitas bertambah dengan urutan
X < Y < Z.
3) X dan Y berwujud monoatomik karena
merupakan logam padat, sedangkan Z ber-
berwujud diatomik karena berwujud gas.
4) X dan Y bersifat konduktor listrik dan panas
sedangkan Y bersifat nonkonduktor.
B. Uraian
1. Pengobatan herbal memanfaatkan zat aktif dalam
tanaman sebagai obat. Dengan ilmu kimia, zat
aktif dalam tanaman dapat diketahui dan diekstrak.
Pengobatan herbal yang semula menggunakan
ekstrak tanaman sebagai obat dapat dioptimalkan
dengan mengekstrak zat aktifnya saja. Ilmu kimia
diterapkan untuk mengidentifikasi zat aktif,
memisahkannya dari komponen zat lainnya, dan
mengekstraknya dari tanaman. Ilmu kimia juga
dibutuhkan dalam bidang farmasi jika zat aktif
tersebut akan dibuat menjadi tablet atau kapsul.
2. Material Safety Data Sheet (MSDS) merupakan
lembar keselamatan bahan yang memuat informasi
mengenai sifat-sifat bahan kimia, petunjuk peng-
gunaan, penyimpanan dan pengelolaan bahan
buangan, serta pertolongan apabila terjadi
kecelakaan. MSDS digunakan sebagai petunjuk
dan acuan dalam menggunakan bahan mengenai
sifat dan tingkat bahaya yang dapat ditimbulkan.
3. Bahan kimia yang bersifat racun dan berbahaya
merupakan bahan yang dapat menimbulkan
keracunan pada manusia atau makhluk hidup
lainnya walaupun dalam jumlah sedikit. Bahan
kimia beracun dapat masuk lewat pernapasan
34 Ulangan Tengah Semester
atau kulit, kemudian beredar ke seluruh tubuh
atau ke organ-organ tertentu. Bahan kimia
tersebut dapat berakumulasi sehingga meng-
hasilkan efek dalam jangka panjang. Cara
penanganan dan penyimpanan bahan kimia
beracun dan berbahaya sebagai berikut.
a. Bahan disimpan dalam botol tertutup rapat.
b. Memberi label dan tanda bahaya pada
kemasan.
c. Menggunakan alat perlindungan diri, yaitu jas
lab, masker, goggles, dan sarung tangan
saat bekerja menggunakan bahan.
d. Tempat kerja maupun tempat penyimpanan
mempunyai siklus udara yang baik.
e. Proses kerja dipisahkan dari kegiatan yang
lain.
f. Membuang sisa bahan kimia di botol penam-
pung yang disediakan.
g. Tempat penyimpanan bersuhu dingin untuk
menghindari penguapan bahan.
h. Bahan dipisahkan dari bahan korosi dan
sumber panas atau api.
i. Mencuci tangan dan pakaian setelah meng-
gunakan bahan.
j. Mengetahui sifat bahan kimia dengan me-
mahami MSDS setiap bahan.
4. 4018
Ar
Jumlah proton = nomor atom = jumlah elektron =
18
Nomor massa = massa atom = 40
Jumlah neutron
= nomor massa – nomor atom
= 40 – 18 = 22
4220Ca
Jumlah proton = nomor atom = jumlah elektron =
20
Nomor massa = massa atom = 42
Jumlah neutron
= nomor massa – nomor atom
= 40 – 18 = 22
a. 4018Ar : jumlah proton = jumlah elektron = 18
jumlah neutron = 22
4220Ca : jumlah proton = jumlah elektron = 20
jumlah neutron = 22
b. Unsur 4018Ar dan 42
20Ca dikatakan sebagai
isoton karena mempunyai jumlah neutron
sama.
c. Konfigurasi elektron dan jumlah elektron
unsur-unsur tersebut sebagai berikut.
4018Ar : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 → jumlah elektron
valensi = 8
4220Ca : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 → jumlah
elektron valensi = 2
5. 12852
Te
Nomor atom = jumlah elektron = jumlah proton =
52
Nomor massa = massa atom = 128
Jumlah neutron
= nomor massa – nomor atom
= 128 – 52
= 76
Konfigurasi elektron unsur Te adalah 1s2 2s2 2p6
3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p4.
Jumlah elektron valensi = 6
Gambar struktur atomnya sebagai berikut.
Jika membentuk ion Te2– artinya menangkap
2 elektron sehingga jumlah elektron menjadi 54.
6. a. Konfigurasi elektron unsur 16
S sebagai
berikut.
16S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Orbital konfigurasi elektron terakhir
= h j h h–1 0 +1
Bilangan kuantum elektron terakhir sebagai
berikut.
n = 3
= 1
m = –1
s = –�
�
b. Konfigurasi elektron unsur 37Rb sebagai
berikut.
37Rb = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1
Orbital konfigurasi elektron terakhir
= h0
Bilangan kuantum elektron terakhir sebagai
berikut.
n = 5
= 0
m = 0
s = +�
�
P = 52
n = 76
35Kimia Kelas X
8. a. Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom
hingga kulit atom terluar.
b. Sifat keperiodikan jari-jari atom unsur dalam
satu periode dari kiri ke kanan semakin kecil
karena semakin ke kanan jumlah elektron
pada kulit terluarnya semakin bertambah. Hal
ini mengakibatkan jumlah proton pada inti
atom juga bertambah sehingga gaya tarik-
menarik antara proton dan elektron semakin
besar, akibatnya jari-jari atom semakin kecil.
9. Dalam satu golongan, semakin ke bawah kulit
atom semakin bertambah dan jari-jari atom juga
semakin besar. Dengan demikian, elektron
valensinya akan semakin lemah tertarik ke inti
atom. Hal ini menjadikan elektron terikat semakin
lemah dan semakin mudah lepas. Oleh karena
itu, potensial ionisasinya juga semakin kecil.
10. Harga keelektronegatifan unsur dalam satu
periode dari kiri ke kanan semakin besar. Oleh
karena itu, urutan unsur-unsur tersebut dari kiri
ke kanan sesuai harga keelektronegatifannya,
yaitu B, E, D, A, dan C.
7. a.16
A: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Elektron valensi = 6
Unsur A terletak pada golongan VIA
b. 20Ba: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
Elektron valensi = 2
Unsur B terletak pada golongan IIA
c. 34C: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p4
Elektron valensi = 6
Unsur C terletak pada golongan VIA
d. 49D: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2
4d10 5p1
Elektron valensi = 3
Unsur D terletak pada golongan IIIA
e. 52E: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2
4d10 5p4
Elektron valensi = 6
Unsur D terletak pada golongan VIA
Jadi, unsur yang terletak dalam satu golongan
adalah unsur A, C, dan E. Ketiganya terletak pada
golongan VIA.
36 Ikatan Kimia
Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki
• Menjelaskan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi, dan ikatan logam serta sifat-sifat senyawanya.
• Mengagumi dan mensyukuri keteraturan konfigurasi elektron atom-atom dan
cara suatu atom berikatan untuk membentuk molekul yang stabil.
• Mempunyai jiwa kreatif dan rasa ingin tahu yang tinggi.
Setelah mempelajari bab ini, siswa:
1. mampu membedakan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta
hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk;
2. terampil menyajikan hasil diskusi kelompok tentang kestabilan unsur, struktur Lewis, ikatan ion dan ikatan kovalen, ikatan
kovalen koordinasi, senyawa kovalen polar dan nonpolar, ikatan logam dan sifat-sifat senyawa.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai siswa:
1. mensyukuri dan mengagumi keteraturan dan kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan yang ada di alam;
2. mempunyai rasa ingin tahu dan jiwa kreatif tinggi, serta berperilaku jujur, disiplin, teliti, dan proaktif saat bekerja sama dalam
kelompok praktikum.
Materi
• Konfigurasi elektron stabil.
• Peranan elektron dalam ikatan kimia.
• Ikatan ion.
• Ikatan kovalen.
• Ikatan logam.
• Ikatan hidrogen.
• Terbentuknya Ikatan Kimia
• Macam-Macam Ikatan Kimia
Pembelajaran Kognitif
• Melakukan diskusi untuk mengetahui suatu atom
mencapai kestabilan.
• Melakukan praktikum untuk mengamati kepolaran
berbagai larutan.
• Menggambar ikatan ion dan ikatan kovalen.
Kegiatan Psikomotorik
• Membedakan proses pembentukan ikatan ion, ikatan
kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam.
• Menjelaskan sifat fisika suatu senyawa berdasarkan jenis-
jenis ikatannya.
Pengetahuan yang Dikuasai
• Menyusun konfigurasi elektron atom-atom.
• Menelaah cara suatu atom mencapai kestabilan.
• Menentukan sifat kepolaran suatu larutan.
Keterampilan yang Dikuasai
37Kimia Kelas X
(nomor atom = 1), litium (nomor atom = 3), berilium
(nomor atom = 4), dan boron (nomor atom 5).
9. Jawaban: d
Nomor atom neon (Ne) = 10
Konfigurasi elektron Ne = 1s2 2s2 2p6
Konfigurasi ion Al3+ = 1s2 2s2 2p6
Konfigurasi ion Mg2+ = 1s2 2s2 2p6
Konfigurasi ion Na+ = 1s2 2s2 2p6
Konfigurasi ion Cl– = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Konfigurasi ion F– = 1s2 2s2 2p6
Jadi, ion yang konfigurasi elektronnya tidak sama
dengan Ne adalah ion Cl–.
10. Jawaban: d
Nomor atom belerang = 16
Konfigurasi elektron belerang = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Rumus struktur Lewis belerang dinyatakan dengan
lambang atom belerang diikuti jumlah elektron
valensinya. Jadi, rumus struktur Lewis belerang:
S
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Unsur-unsur golongan gas mulia disebut unsur
paling stabil karena konfigurasi elektron unsur-
unsur tersebut memenuhi aturan duplet dan oktet.
Oleh karena itu, elektron-elektron valensi unsur-
unsur gas mulia tidak akan berpindah tempat atau
berikatan dengan elektron unsur lain.
2. a. A = 11
Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s1
Elektron valensi = 1
Rumus struktur Lewis: A •
b. B = 20
Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
Elektron valensi = 2
Rumus struktur Lewis: • B •
c. C = 16
Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Elektron valensi = 6
Rumus struktur Lewis: C
d. D = 32
Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
3d10 4p2
Elektron valensi = 4
Rumus struktur Lewis: • D •
e. E = 53
Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
3d10 4p6 5s2 4d10 5p5
Elektron valensi = 7
Rumus struktur Lewis: E •
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Jawaban: c
Unsur-unsur golongan gas mulia (VIIIA) merupakan
unsur-unsur yang paling stabil karena konfigurasi
elektronnya mengikuti aturan oktet, yaitu mem-
punyai 8 elektron valensi, kecuali He, mengikuti
aturan duplet dengan 2 elektron valensi.
2. Jawaban: d
Unsur yang paling sukar berikatan dengan unsur
lain adalah unsur yang bersifat stabil yaitu unsur-
unsur yang mempunyai konfigurasi elektron gas
mulia, 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6.
3. Jawaban: a
Ion Mg2+ terjadi karena atom Mg melepaskan 2
elektron. Dengan demikian, ion Mg2+ kekurangan
dua elektron. Ion dan atom mempunyai jumlah pro-
ton dan neutron sama.
4. Jawaban: e
Konfigurasi elektron unsur A yaitu 1s2 2s2 2p6 3s2
3p1. Unsur A memiliki elektron valensi 3. Dengan
demikian, untuk memenuhi kaidah oktet, unsur A
harus melepas 3 elektronnya membentuk ion A3+.
5. Jawaban: a
Konfigurasi elektron unsur 37
Rb yaitu 1s2 2s2 2p6
3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1. Oleh karena itu, unsur
Rb dapat mencapai kestabilan dengan melepas
1 elektron membentuk ion positif Rb+.
6. Jawaban: c
Ion klor (Cl–) menangkap satu elektron agar stabil
seperti unsur argon. Apabila jumlah nomor atom
klor = 17, jumlah elektron klor juga 17. Jika dalam
bentuk ion, jumlah elektron klor bertambah menjadi
18 karena menangkap satu elektron.
7. Jawaban: c
Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2
dapat mencapai kestabilan dengan cara
melepaskan 2 elektron terluar membentuk ion
positif bermuatan +2. Ion ini dapat berikatan
dengan unsur nonlogam membentuk ikatan ion.
Unsur tersebut berelektron valensi 2 berarti
termasuk golongan IIA.
8. Jawaban: b
Atom-atom yang mencapai kestabilan dengan
mengikuti kaidah duplet atau cenderung memiliki
konfigurasi elektron gas helium yaitu atom-atom
yang mempunyai nomor atom kecil, dari hidrogen
hingga boron. Atom-atom tersebut yaitu hidrogen
•
•
••
••
••••
••
•
•
••••
••
38 Ikatan Kimia
Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Jawaban: c
Elektron valensi X = 1 sehingga untuk mencapai
konfigurasi gas mulia atom X melepas 1 elektron-
nya membentuk ion X+. Ion X+ dapat berikatan
dengan ion yang bermuatan –2, yaitu ion yang
kekurangan dua elektron dengan konfigurasi
elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4.
Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
11X : 1s2 2s2 2p6 3s1 → melepas 1 e–
16Y : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 → menangkap 2–
X → X+ + e– × 2
Y + 2e– → Y2– × 1
–––––––––––––––––
2X + Y → 2X+ + Y2–
2. Jawaban: a
3P : 1s2 2s1 → melepas 1 elektron
membentuk ion P+
4Q : 1s2 2s2 → melepas 2 elektron
membentuk ion Q2+
11R : 1s2 2s2 2p6 3s1 → melepas 1 elektron
membentuk ion R+
12S : 1s2 2s2 2p6 3s2 → melepas 2 elektron
membentuk ion S2+
9T : 1s2 2s2 2p5 → menangkap 1 elektron
membentuk ion T–
17U : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → menangkap 1 elektron
membentuk ion U–
Ikatan paling ionik terjadi pada unsur-unsur yang
paling mudah membentuk ion, yaitu mudah
melepas elektron (golongan IA, IIA) dengan unsur-
unsur yang memiliki perbedaan keelektronegatifan
cukup besar (golongan VIIA). Dalam satu golongan
dari atas ke bawah, daya ionisasi dan keelektro-
negatifan semakin kecil. Jadi, ikatan paling ionik
terjadi pada P dengan T.
3. Jawaban: b
Sifat-sifat senyawa ion sebagai berikut.
1) Dalam bentuk lelehannya bersifat konduktor.
2) Titik didih tinggi.
3) Dalam bentuk padatannya bersifat isolator.
4) Tidak larut dalam larutan karbon tetraklorida.
5) Memiliki bentuk kristal yang besar.
4. Jawaban: c
Kalium terletak pada golongan IA, berarti memiliki
elektron valensi 1. Unsur tersebut akan melepas
satu elektron untuk mencapai kestabilan seperti
gas mulia. Apabila berikatan dengan brom, satu
elektron tersebut akan diberikan pada satu atom
brom. Sementara itu, satu atom brom akan
menangkap satu elektron dari satu atom kalium.
Dengan demikian, terjadi serah terima elektron
antara kalium dengan brom membentuk ikatan ion
dengan susunan yang stabil.
K → K+ + e– (melepas 1 elektron)
Br + e– → Br– (menangkap 1 elektron)
––––––––––––––––
K + Br → K+ + Br–
KBr
5. a. 80
35Br– : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
(menangkap satu elektron sehingga jumlah
elektron menjadi 36).
b. 4020
Ca2+ : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 (melepas dua
elektron sehingga jumlah elektron menjadi 18).
c. 2713
Al3+ : 1s2 2s2 2p6 (melepas tiga elektron
sehingga jumlah elektron menjadi 10).
d. 3919
K+ : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 (melepas satu
elektron sehingga jumlah elektron menjadi 18).
e. 168O2– : 1s2 2s2 2p6 (menangkap dua elektron
sehingga jumlah elektron menjadi 10).
f. 13756
Ba2+ : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2
4d10 5p6 (melepas dua elektron sehingga
jumlah elektron menjadi 54).
3.Atom Konfigurasi
Elektron Cara Mencapai
Valensi Kestabilan
a.12
Mg 1s2 2s2 2p6 3s2 2 Melepas 2e–
b.13
Al 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 3 Melepas 3e–
c.16
S 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 6 Menangkap 2e–
d.19
K 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 1 Melepas 1e–
4. Ion positif terbentuk karena atom melepaskan
elektron untuk mencapai kestabilan seperti gas
mulia sehingga jumlah elektron dalam atom
menjadi berkurang. Sementara itu, ion negatif
terbentuk karena atom menangkap elektron untuk
mencapai kestabilan seperti gas mulia sehingga
jumlah elektron dalam atom bertambah.
39Kimia Kelas X
5. Jawaban: e
Unsur A memiliki nomor atom 13 sehingga
konfigurasi elektron A: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1. Unsur
B memiliki nomor atom 17 sehingga konfigurasi
elektron B: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5. Unsur A mencapai
kestabilan dengan melepas 3e– dan membentuk
ion A3+, sedangkan unsur B dapat mencapai
kestabilan dengan menangkap 1e– dan
membentuk ion B–. Dengan demikian, A3+ dan B–
dapat membentuk senyawa ion AB3.
6. Jawaban: b
UnsurNomor Jumlah Jumlah Konfigurasi Keadaan
Massa Neutron Elektron Elektron Stabil
A 40 20 20 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 A2+
B 40 22 18 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 B
C 16 8 8 1s2 2s2 2p4 C2–
D 20 10 10 1s2 2s2 2p6 D
Unsur yang dapat membentuk senyawa ion yaitu
unsur A dan C, yaitu terbentuk senyawa ion AC.
7. Jawaban: c
Unsur A memiliki nomor atom 12 dan unsur B
memiliki nomor atom 9. Unsur A memiliki
konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2. Unsur B
memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p5. Unsur A
membentuk ion A2+ (melepas 2 elektron) dan unsur
B membentuk ion B– (menangkap 1 elektron).
Dengan demikian, A dan B akan membentuk
senyawa ion AB2. Senyawa ion memiliki ciri-ciri
larut dalam air, leburannya bersifat konduktor, dan
padatannya bersifat isolator.
8. Jawaban: b
Konfigurasi elektron klor = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5.
Klor akan membentuk konfigurasi elektron stabil
seperti gas mulia dengan menangkap 1 elektron
membentuk ion Cl–. Ion X3+ merupakan logam
X yang melepas 3 elektronnya. Jika berikatan
dengan klor akan membentuk rumus kimia XCl3.
Satu atom klor hanya mampu menangkap satu
elektron dari atom X. Jika atom X melepas 3
elektron, berarti diperlukan 3 atom klor untuk
menangkap ketiga elektron tersebut.
X → X3+ + 3e– × 1 (melepas 3 elektron)
Cl + e– → Cl– × 3 (menangkap 1 elektron)
–––––––––––––––––––––
X + 3Cl → X3+ + 3Cl–
XCl3
9. Jawaban: a
Unsur A memiliki 2 elektron valensi, untuk
mencapai susunan konfigurasi elektron gas mulia,
atom A melepas 2 elektron menjadi ion A2+. A
terletak pada golongan IIA. Unsur B memiliki 7
elektron valensi, untuk mencapai susunan
konfigurasi elektron gas mulia atom B menangkap
1 elektron membentuk ion B–. Ikatan yang terjadi
sebagai berikut.
A → A2+ + 2e– × 1
B + e– → B– × 2
––––––––––––––––––
A + 2B → A2+ + 2B–
AB2
Senyawa yang terbentuk AB2.
10. Jawaban: d
Senyawa ionik ditandai dengan gabungan antara
ion logam dengan ion nonlogam. Mangan dioksida
termasuk senyawa ionik. Mangan termasuk logam,
sedangkan oksigen termasuk nonlogam. Rumus
kimia senyawa tersebut adalah MnO2. Sementara
itu, karbon dioksida, nitrogen dioksida, sulfur dioksida,
dan nitrogen monoksida merupakan senyawa-
senyawa yang tersusun dari atom-atom nonlogam.
Keempat senyawa tersebut bukan senyawa ionik
melainkan senyawa kovalen.
11. Jawaban: b
Ikatan kovalen terjadi antaratom nonlogam, seperti
pada HF, H2O, CO
2, CCl
4, dan NH
3. LiCl, KCl,
BaCl2, NaCl, dan KBr mempunyai ikatan ion. Jadi,
pasangan senyawa yang keduanya berikatan
kovalen adalah H2O – CCl
4.
12. Jawaban: d
Ikatan kovalen semipolar atau ikatan kovalen
koordinasi, yaitu ikatan yang terjadi karena satu atom
memberikan pasangan elektronnya untuk dipakai
bersama-sama seperti ditunjukkan nomor 4). Ikatan
nomor 1), 2), dan 3) adalah ikatan kovalen tunggal,
ikatan nomor 5) adalah ikatan kovalen rangkap dua.
13. Jawaban: c
Ikatan kovalen terjadi pada unsur-unsur nonlogam,
yaitu unsur-unsur yang menempati golongan IIIA,
IVA, VA (nitrogen), VIA (oksigen), dan VIIA
(halogen). Unsur-unsur golongan alkali dan alkali
tanah berupa logam sehingga tidak membentuk
ikatan kovalen. Unsur-unsur golongan gas mulia
sudah stabil sehingga tidak akan berikatan dengan
unsur lain.
14. Jawaban: d
1) Cl2 terbentuk melalui ikatan kovalen tunggal.
2) CH4 terbentuk melalui ikatan kovalen tunggal.
3) KCl terbentuk melalui ikatan ion.
4) CCl4 merupakan senyawa kovalen nonpolar.
5) H2O merupakan senyawa kovalen polar.
15. Jawaban: c
Dua elektron berasal dari atom N yang digunakan
bersama-sama dengan atom B. Ikatan yang
ditunjukkan nomor 2), 4), dan 5) adalah ikatan
kovalen tunggal. Ikatan yang ditunjukkan oleh
nomor 1) adalah elektron bebas.
40 Ikatan Kimia
16. Jawaban: d
��� �
� ��� �� ��
� �
� � � ��� �� ��
� �
� ���
�
� � � � �
�
••
Jadi, terdapat 4 ikatan kovalen tunggal dan 2 ikatan
kovalen koordinasi.
17. Jawaban: a
Nitrogen (N2), memiliki konfigurasi elektron: 1s2
2s2 2p3. Dengan demikian, struktur Lewis N2:
�� ��� � ��� �
� �
18. Jawaban: c
CO2
�� ��� � � �
� �� ��� ��
� � � → 2 ikatan kovalen rangkap dua
C2H
5OH
� � ��� � � �
� �
� � ��
����� ���� �
� � � � �
� ������ ���
• •
• •• •
→ 8 ikatan kovalen tunggal
HClO4
��
�
� � ���
�
� � � �
�
••• •• •
•• ••• •••
•• ••• •• •
••
→ 3 ikatan kovalen koordinasi dan
2 ikatan kovalen tunggal
CH4
��� �
� �
��
�
� � �
�
→ 4 ikatan kovalen tunggal
H2O
��� �
� �
��
� � � → 2 ikatan kovalen tunggal
19. Jawaban: a
Asam bromida��
�� ��
��
� �
Metanol
�
� ��
�� �� ��
� ��
�
�
� � � �
�
Etana
� �
� �
�� �� ��
� �
� �
� �
� � � �
� �
Jadi, senyawa yang tidak mengikuti kaidah oktet
dan duplet adalah PCl5 karena atom P mempunyai
5 pasang elektron berikatan (10 elektron).
20. Jawaban: c
C4H
10H H H H
| | | |
H – C – C – C – C – H
| | | |
H H H H
C2H
4H H
| |
H – C = C – H
C2H
2H – C ≡ C – H
CHCl3
Cl
|
Cl – C – Cl
|
H
PCl5
Jadi, senyawa yang memiliki ikatan rangkap tiga
adalah senyawa C2H
2.
21. Jawaban: a
Selain mengacu pada harga momen dipol,
kepolaran senyawa yang terdiri dari dua atom
(diatomik) dapat pula ditentukan dari perbedaan
keelektronegatifan antara dua atom tersebut.
Perbedaan keelektronegatifan
BrF = 4,1 – 2,7 = 1,4
HBr = 2,7 – 2,1 = 0,6
HF = 4,1 – 2,1 = 2,0
Semakin besar perbedaan keelektronegatifannya,
maka semakin polar senyawanya dan sebaliknya.
Jadi, urutan kepolaran yang semakin kecil yaitu
HF, BrF, dan HBr.
22. Jawaban: d
Di antara senyawa NH3 dan H
2O memiliki ikatan
hidrogen. Ikatan ini sangat kuat sehingga meng-
akibatkan titik didih kedua senyawa tersebut tinggi.
23. Jawaban: e
Metana (CH4) mempunyai struktur Lewis sebagai
berikut.
�
� �
�
�
� � �
�
•
• ••
Metana tidak memiliki elektron bebas dan hanya
memiliki ikatan kovalen tunggal. Metana terbentuk
dari unsur nonlogam dengan nonlogam. Metana
merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak
memiliki gaya antardipol, tetapi memiliki gaya
London pada molekul-molekulnya.
Kovalen koordinasi
Kovalen tunggal
Kovalen tunggal
Kovalen tunggal
Kovalen tunggal
Kovalen koordinasi
�••
•• ••
�
� �•
• •• •• •• ••• ••
Fosfor pentaklorida
�
� �
�
� � �•• • ••
• ••• ••••• ••
Propana
� � �
� � �
�� �� �� ��
� � �
� � �
� � �
� � � � �
� � �
G HP
Cl
ClCl
Cl
Cl
|
41Kimia Kelas X
24. Jawaban: e
Struktur Lewis dari NH3 dan NH
4+ yaitu:
�
�
��
�
�
� �
�
•
•
•
�
�
�
� �
�
� � �
�•
• •
+
NH3
NH4
+
Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui
bahwa NH3 memiliki 1 elektron bebas, sedangkan
NH4+ tidak memiliki elektron bebas.
25. Jawaban: e
8O = 1s2 2s2 2p4
O3 →
� � � �
� �
� �� � � �
� � �
••• •• •
O O == O
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi karena adanya
gaya tarik-menarik elektrostatik antara ion positif
dan ion negatif. Gaya tarik ini terjadi karena kedua
atom memiliki perbedaan keelektronegatifan yang
cukup besar, umumnya terjadi pada unsur-unsur
golongan IA atau IIA dengan unsur-unsur golongan
VIIA.
2. Energi ionisasi adalah energi yang dibutuhkan oleh
suatu atom untuk melepaskan 1 elektron pada kulit
terluarnya. Afinitas elektron adalah kemampuan
suatu atom untuk menangkap 1 elektron pada kulit
terluarnya.
Pada pembentukan senyawa ion, salah satu atom
penyusunnya memiliki energi ionisasi yang tinggi dan
afinitas elektron yang tinggi. Atom ini akan membentuk
ion negatif. Sementara itu, atom penyusun yang lain
memiliki energi ionisasi rendah dan afinitas elektron
yang rendah sehingga akan membentuk ion positif.
Kedua atom tersebut akan membentuk senyawa ion
yang kuat dari ion positif dan ion negatif.
3. Unsur golongan IIA memiliki energi ionisasi yang
rendah sehingga untuk membentuk senyawa ion,
membutuhkan unsur dengan afinitas elektron tinggi,
seperti unsur dalam golongan VIIA dan VIA. Unsur
dalam golongan VIIA memerlukan 1e– untuk
membentuk struktur gas mulia. Rumus senyawa ion
dengan unsur golongan IIA adalah AX2, A = unsur
golongan IIA, X = unsur halogen (VIIA). Sementara
itu, unsur dalam golongan VIA memerlukan 2e– untuk
membentuk struktur gas mulia. Rumus senyawa ion
dengan unsur golongan IIA adalah AY, A = unsur
golongan IIA, Y = unsur golongan VIA.
4. Jika perbedaan elektronegativitas semakin besar,
ikatan ioniknya semakin kuat.
BeBr2
= 2,6 – 1,57 = 1,03
MgBr2
= 2,6 – 1,3 = 1,3
CaBr2
= 2,6 – 1 = 1,6
SrBr2
= 2,6 – 0,95 = 1,65
BaBr2
= 2,6 – 0,89 = 1,71
Urutan kekuatan ikatan ion dari yang terkecil:
BeBr2 < MgBr
2 < CaBr
2 < SrBr
2 < BaBr
2.
5.
UnsurKonfigurasi
IonSenyawa
No.Penyusun
UnsurPenyusun
Ion yang
Penyusun Terbentuk
a.13
Al dan 8O
13Al = Al3+ Al
2O
3
1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
8O = O2–
1s2 2s2 2p4
b.11
Na dan
8O
11Na = Na+ Na
2O
1s2 2s2 2p6 3s1
8O = O2–
1s2 2s2 2p4
c.20
Ca dan 17
Cl20
Ca = Ca2+ CaCl2
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
17Cl = Cl–
1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
d.3Li dan
9F
3Li = 1s2 2s1 Li+ LiF
9F = 1s2 2s2 2p5 F–
e.13
Al dan 17
Cl13
Al = Al3+ AlCl3
1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
17Cl = Cl–
1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
6. Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk antara ion
positif dan ion negatif. Ikatan ion terjadi antara atom
logam dengan nonlogam sebagai akibat serah
terima elektron. Ikatan kovalen adalah ikatan yang
terjadi pada unsur-unsur yang mempunyai
keelektronegatifan besar, yaitu pada unsur-unsur
nonlogam. Ikatan kovalen terjadi sebagai akibat
penggunaan bersama pasangan elektron.
7. a. Ikatan kovalen tunggal, yaitu ikatan yang
terjadi karena penggunaan satu pasang
elektron secara bersama-sama oleh atom
penyusunnya, contoh H H atau H – H.
b. Ikatan kovalen rangkap dua, yaitu ikatan yang
terjadi karena penggunaan dua pasang
elektron secara bersama-sama oleh atom
penyusunnya, contoh O O atau O == O
c. Ikatan kovalen rangkap tiga, yaitu ikatan yang
terjadi karena penggunaan tiga pasang
elektron secara bersama-sama oleh atom
penyusunnya, contoh N N atau N ≡ N.
Satu ikatan kovalen koordinasi
Satu ikatan kovalen rangkap dua
••
••••••
••••
••
••
••
•••
•••
42 Ikatan Kimia
d. Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan yang
terjadi jika pasangan elektron yang digunakan
bersama-sama berasal dari salah satu atom
penyusunnya, contoh:
e. Ikatan kovalen polar dan nonpolar, yaitu ikatan
kovalen yang dipengaruhi oleh medan listrik.
Ikatan kovalen yang dapat ditarik medan listrik
disebut ikatan kovalen polar, contoh HCl,
H2O, dan NH
3. Ikatan yang tidak dapat ditarik
medan listrik disebut ikatan kovalen nonpolar,
contoh O2, H
2, dan Cl
2.
8. a. NH3 disebut sebagai senyawa kovalen karena
terjadi penggunaan pasangan elektron secara
bersama. NH3 merupakan senyawa kovalen
dari unsur nonlogam nitrogen dan unsur
nonlogam hidrogen.
Konfigurasi elektron 7N = 1s2 2s2 2p3 dan
1H = 1s1.
Struktur Lewis NH3:
Ikatan kovalen pada NH3 merupakan ikatan
kovalen tunggal.
b. NH3 bersifat polar karena memiliki pasangan
elektron bebas.
9. a. CS2
� �
� �� � �•• ••
•• • ••• • •
••
b. OF2
� �
���
� ��
����
� �
�
••• ••
•
c. Cl2O
3
�� ��
� � �� �
�� ��
� � � �
�
•• ••• •• ••
•• ••• •• •
••
d. H3PO
4
��
� �� �
�� ��
�� � �
��� ��
� �� �
�
�
� � � � �
�
�
•••• •
••
•
e. PF3
� � � �
� � � �� �
� � � ��
� �� �
� �
�
••
• ••
f. HClO3
��
� �� �
��
� � � �
�
•• ••• •• •
•• ••• •• •
••
Jadi, senyawa-senyawa yang memiliki ikatan kovalen
koordinasi adalah Cl2O
3, H
3PO
4, dan HClO
3.
10.
O S O
O
xx
xx
xx
••
••
••
•• ••••
••
••
••
xx
x•
x•
x•
H
H N
H
Ikatan kovalen tunggal
Ikatan kovalen koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi
Ikatan kovalen tunggal
Ikatan kovalen tunggal
Ikatan kovalen rangkap dua
Ikatan kovalen tunggal
Ikatan kovalen tunggal
Ikatan kovalen koordinasi
No.
1.
2.
3.
4.
Sifat
Titik didih
Kelarutan dalam
air
Daya hantar
listrik
Kelarutan dalam
trikloro etana
Senyawa Ion
Tinggi
Umumnya larut
dalam air
Padat: tidak
menghantarkan
Lelehan: meng-
hantarkan
Larutan: meng-
hantarkan
Tidak larut
Senyawa Kovalen
Rendah
Umumnya tidak larut
Padat: tidak meng-
hantarkan
Lelehan: tidak meng-
hantarkan
Larutan: ada bebe-
rapa yang meng-
hantarkan
Larut
43Kimia Kelas X
Ikatan ion dibentuk oleh unsur yang melepaskan
elektron dengan unsur yang menangkap elektron.
Ikatan ion juga terjadi antara unsur logam yang
sangat elektropositif dengan unsur nonlogam yang
sangat elektronegatif. Dengan demikian, pasangan
unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah R
dan Q.
8. Jawaban: a
A = unsur nonlogam, sedangkan B = unsur logam.
Dengan demikian, antara unsur A dan B dapat
terjadi ikatan ion. Ikatan kovalen merupakan ikatan
yang terjadi antara unsur nonlogam dengan
nonlogam.
9. Jawaban: a
Susunan elektron X menjadi stabil dengan melepas
satu elektron yang akan ditangkap oleh unsur yang
konfigurasi elektronnya kekurangan satu elektron,
yaitu 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5.
10. Jawaban: e
A2SO
4 terdiri atas ion 2A+ dan SO
42–. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk mencapai kestabilan,
atom A membentuk ion A+ dengan melepas
satu elektron. Atom A memiliki elektron valensi
1. Dari kelima pilihan jawaban tersebut yang
memiliki elektron valensi 1 yaitu pilihan jawaban
e (1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1). Sementara itu,
konfigurasi elektron:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 → elektron valensi 5
1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 → elektron valensi 6
1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → elektron valensi 7
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 → elektron valensi 8
11. Jawaban: b
��� �
�
� ��
� � � �
�
•••
• ••
H – N – O – H (ada 4 ikatan kovalen tunggal)
|
H
12. Jawaban: d
A memiliki konfigurasi elektron 1s1.
B memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p5.
Kedua unsur tersebut tidak melakukan serah terima
elektron, melainkan menggabungkan elektronnya
membentuk pasangan elektron untuk dipakai
secara bersama-sama (berikatan kovalen) dan
membentuk senyawa AB.
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Jawaban: e
Konfigurasi elektron unsur 9F: 1s2 2s2 2p5 sehingga
saat menangkap satu elektron, konfigurasi
elektronnya menjadi 1s2 2s2 2p6. Konfigurasi
elektron ini dimiliki oleh unsur neon.
1) Helium = 1s2
2) Neon = 1s2 2s2 2p6
3) Argon = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
4) Kripton = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
5) Xenon = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
5s2 4d10 5p6
2. Jawaban: c
Aturan oktet adalah aturan konfigurasi elektron
suatu atom agar atom tersebut memiliki konfigurasi
elektron seperti gas mulia, yaitu memiliki 8 elektron
terluar.
3. Jawaban: d
Konfigurasi elektron stabil dimiliki oleh unsur-unsur
golongan gas mulia (VIIIA), yaitu 36
Kr. 11
Na adalah
unsur golongan IA, 14
Si adalah unsur golongan IVA,
17Cl adalah unsur golongan VIIA, dan
38Sr adalah
unsur golongan IIA.
4. Jawaban: a
Untuk mencapai kestabilan seperti gas mulia,
atom-atom menerima elektron dari atom lain,
menggunakan pasangan elektron bersama,
memberikan elektronnya kepada atom lain, atau
menggunakan pasangan elektron dari atom lain.
5. Jawaban: c
Ion positif terbentuk jika suatu atom melepas
elektron. Kondisi ini terjadi pada unsur-unsur
golongan IA dan IIA, seperti 20
Ca. 20
Ca memiliki 2
elektron valensi sehingga mudah melepaskan
elektron membentuk ion Ca2+. Unsur 53
I, 34
Se, 9F,
dan 8O mudah menerima elektron sehingga
membentuk ion negatif.
6. Jawaban: e
Ion K+ terjadi karena atom K melepaskan satu
elektronnya sehingga nomor atom K+ menjadi 18.
Konfigurasi elektron ion K+: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6.
7. Jawaban: d
6P = 1s2 2s2 2p2 → menangkap 4 elektron
9Q = 1s2 2s2 2p5 → menangkap 1 elektron
11R = 1s2 2s2 2p6 3s1 → melepas 1 elektron
18S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 → stabil
44 Ikatan Kimia
13. Jawaban: a
1) NH3
: Amonia (NH3) merupakan senyawa
kovalen polar karena selain berikatan
secara kovalen, senyawa ini juga
memiliki sepasang elektron bebas
sehingga mengakibatkan amonia
bersifat polar.
2) NaF : Ikatan ion.
3) CCl4
: Ikatan kovalen nonpolar.
4) BF3
: Ikatan kovalen nonpolar karena
momen dipolnya nol.
5) CaO : Ikatan ion.
14. Jawaban: b
19K : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
Atom K membentuk konfigurasi elektron seperti
gas mulia dengan melepas 1 elektron membentuk
ion K+.
16S : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Atom S membentuk konfigurasi elektron seperti
gas mulia dengan menangkap 2 elektron
membentuk ion S2–.
Ikatan yang terjadi adalah ikatan ion dengan reaksi
sebagai berikut.
K → K+ + e– × 2
S + 2e– → S2– × 1
–––––––––––––––––
2K + S → 2K+ + S2–
Rumus kimia yang terbentuk K2S.
15. Jawaban: e
Ikatan kovalen koordinasi terjadi jika pasangan
elektron bersama berasal dari salah satu atom yang
berikatan. Adanya serah terima elektron
mengakibatkan terjadinya ikatan ion. Apabila
pasangan elektron bersama berasal dari kedua
atom yang berikatan mengakibatkan terbentuknya
ikatan kovalen tunggal.
16. Jawaban: a
Zat A dapat menghantarkan arus listrik dalam bentuk
lelehan maupun larutannya serta memiliki titik didih
dan titik leleh tinggi. Dengan demikian, zat A
termasuk senyawa yang mempunyai ikatan ion. Zat
B tidak dapat menghantarkan arus listrik dalam
bentuk lelehan maupun larutannya serta memiliki
titik didih dan titik leleh rendah. Dengan demikian,
zat B termasuk senyawa yang mempunyai ikatan
kovalen nonpolar. Senyawa yang berikatan kovalen
polar mempunyai titik didih dan titik leleh rendah,
tidak dapat menghantarkan arus listrik dalam bentuk
lelehannya, serta dapat menghantarkan arus listrik
dalam bentuk larutannya. Ikatan kovalen koordinasi
terjadi jika pasangan elektron yang digunakan
bersama berasal dari salah satu atom yang
berikatan. Ikatan hidrogen merupakan ikatan kuat
yang terjadi antara atom yang sangat elektronegatif
(F, O, N) dengan atom H yang berlainan molekul.
Adanya ikatan hidrogen mengakibatkan senyawa
mempunyai titik leleh dan titik didih tinggi.
17. Jawaban: a
Ikatan kovalen koordinasi merupakan ikatan yang
terbentuk karena pasangan elektron yang
digunakan bersama berasal dari salah satu atom
yang berikatan. Ikatan-ikatan yang terdapat dalam
gambar struktur Lewis H3PO
4 tersebut sebagai
berikut.
1) Ikatan kovalen koordinasi.
2) Ikatan kovalen tunggal.
3) Ikatan kovalen tunggal.
4) Ikatan kovalen tunggal.
5) Ikatan kovalen tunggal.
Berdasarkan gambar struktur Lewis tersebut, ikatan
kovalen koordinasi ditunjukkan oleh nomor 1).
18. Jawaban: b
KF : ikatan ion BF3
: ikatan kovalen
Cl2
: ikatan kovalen NaCl : ikatan ion
HF : ikatan kovalen KCl : ikatan ion
H2O : ikatan kovalen LiF : ikatan ion
NH3
: ikatan kovalen MgO : ikatan ion
NaO : ikatan ion Na2O : ikatan ion
H2
: ikatan kovalen
19. Jawaban: d
Jumlah elektron yang digunakan untuk berikatan
pada ikatan kovalen rangkap dua adalah dua
pasang elektron, berarti ada 4 elektron.
20. Jawaban: d
6C = 1s2 2s2 2p2 → elektron valensi = 4
16S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 → elektron valensi = 6
S C S → S = C = S
Atom C dijadikan atom pusat agar strukturnya
stabil. Pasangan elektron bebas dimiliki oleh atom
S. Atom pusat memenuhi aturan oktet. Semua
ikatannya berupa ikatan rangkap dua dan tidak
terdapat ikatan kovalen koordinasi.
21. Jawaban: d
Senyawa karbon tetraklorida memiliki rumus
molekul CCl4
dan berikatan kovalen. Rumus
molekul seperti ini memiliki bentuk yang simetris
sehingga momen dipolnya nol. Senyawa dengan
momen dipol nol tidak memiliki perbedaan
keelektronegatifan sehingga bersifat nonpolar.
22. Jawaban: a
Senyawa yang menyimpang dari kaidah oktet dan
duplet yaitu senyawa PCl5 karena atom pusat P
dikelilingi oleh 10 elektron (5 pasang elektron).
••
••
xx
••
xx
••
•• ••
45Kimia Kelas X
–
(memiliki ikatan ion sekaligus ikatan
kovalen)
23. Jawaban: c
Jumlah elektron G = 15
Konfigurasi elektron G = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
Jumlah elektron Cl = 17
Konfigurasi elektron Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Untuk mencapai susunan elektron gas mulia unsur
G dan Cl menggunakan pasangan elektron
bersama-sama.
Elektron valensi G ⇒ �
��
��
�
Elektron valensi Cl ⇒ �
•••
••••
Pasangan elektron yang terjadi:
�� �
�
�
�
� �
�
••• •• •
•• ••• •
•• •• •• •
••
Ada 3 unsur Cl yang digunakan untuk membentuk
senyawa dengan G. Jadi, rumus senyawa yang
terjadi GCl3 dan jenis ikatannya kovalen.
24. Jawaban: e
HCl:� �
� �
�
� �
� �• (hanya ikatan kovalen)
NaCl:
Na → Na+ + e– (hanya ikatan ion)
Cl + e– → Cl–
––––––––––––––––––
Na + Cl → Na+ + Cl–
NaCl
MgBr2:
Mg → Mg2+ + 2e– × 1 (hanya ikatan ion)
Br + e– → Br– × 2
––––––––––––––––––––––––
Mg + 2Br → Mg2+ + 2Br–
MgBr2
H2SO
4:
� �
� � ��
� �
�
� � � � �
�
••• •• •
•• •••
• • ••• ••
• •• •
••
(hanya ikatan kovalen)
Mg(NO3)2:
Mg(NO3)2 → Mg2+ + 2
� �
��� �
� � �
�
•• ••• •• •
•• ••••• •
• •
25. Jawaban: b
P memiliki 5 elektron valensi. Saat P bersenyawa
dengan unsur Cl membentuk PCl3, tiga elektron P
digunakan untuk berikatan dengan Cl sehingga
atom P masih memiliki sepasang elektron bebas.
26. Jawaban: b
Atom Mg, Al, Zn, Ba, Na, Li, dan Co termasuk
atom logam sehingga ikatan yang terbentuk dengan
nonlogam merupakan ikatan ion.
HI:
�� �
••• •
•••
atau H – I
H2SO
3:
�� ��
� �� �
�� ��
� �� �
��
� � � � �
�
••• •
••••
atau H – O – S – O – H
SiO2:
� �
� �� �� �•• ••
•• • ••• • • atau O == Si == O
27. Jawaban: e
Antara unsur logam (golongan IA atau IIA) dengan
nonlogam (golongan VIA atau VIIA) cenderung
membentuk senyawa ionik, bukan senyawa
kovalen. Li termasuk unsur golongan IA. Ca dan
Mg termasuk unsur golongan IIA. O termasuk
unsur golongan VIA.
28. Jawaban: b
Senyawa yang tidak menyimpang dari kaidah oktet
dan duplet adalah senyawa karbon dioksida.
Struktur Lewis dari CO2 digambarkan sebagai
berikut.
�� ���� ��
�� ���� ��
� � �
29. Jawaban: b
Ikatan hidrogen dimiliki oleh senyawa yang
mengandung atom H. Ikatan hidrogen merupakan
ikatan yang sangat kuat, terjadi pada atom H
dengan atom N, O, dan F sehingga yang memiliki
ikatan hidrogen adalah HF.
30. Jawaban: c
Beberapa sifat dari senyawa air sebagai berikut.
1) Bersifat polar.
2) Dapat menghantarkan arus listrik.
3) Memiliki ikatan hidrogen.
4) Ikatannya sangat kuat.
5) Memiliki titik didih (100°C) lebih tinggi daripada
etanol (79°C).
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Nomor atom unsur neon : 10
Konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2p6
Konfigurasi ion-ion dari 11
Na, 17
Cl, 8O,
38Se, dan
19K sebagai berikut.
11Na+ = 1s2 2s2 2p6
(sama dengan jumlah elektron Ne)
17Cl– = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
46 Ikatan Kimia
8O2– = 1s2 2s2 2p6
(sama dengan jumlah elektron Ne)
38Sr2+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
19K+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Jadi, ion yang mempunyai konfigurasi elektron
sama dengan konfigurasi elektron atom neon
adalah Na+ dan O2–.
2.12
Mg : 1s2 2s2 2p6 3s2
Mencapai konfigurasi elektron gas mulia dengan
melepaskan 2 elektronnya, membentuk ion Mg2+.
7N : 1s2 2s2 2p3
Mencapai konfigurasi elektron gas mulia dengan
menangkap 3 elektron, membentuk ion N3–.
Jika keduanya berikatan, akan terjadi ikatan ion
dengan reaksi sebagai berikut.
Mg → Mg2+ + 2e– × 3
N + 3e– → N3– × 2
––––––––––––––––––––––
3Mg + 2N → 3Mg2+ + 2N3–
Rumus senyawa Mg3N
2.
3.2P : 1s2 (stabil)
10Q : 1s2 2s2 2p6 (stabil)
17R : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 (menangkap 1 elektron)
19S : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 (melepas 1 elektron)
Unsur-unsur stabil seperti P dan Q tidak dapat
berikatan dengan unsur lain.
Unsur R dan S dapat membentuk ikatan ion karena
terjadi serah terima elektron. Reaksi yang terjadi
sebagai berikut.
S → S+ + e–
R + e– → R–
––––––––––––––
S + R → S+ + R–
Rumus senyawa SR.
4. Urutan kekuatan ikatan yaitu:
HF > HI > HBr > HCl
HF memiliki ikatan yang lebih kuat dibandingkan ketiga
senyawa tersebut karena HF memiliki ikatan hidrogen.
Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang sangat kuat.
Sementara itu, ikatan HI > HBr > HCl karena jumlah
elektron I > Br > Cl. Semakin banyak elektronnya
kekuatan ikatannya akan semakin besar, karena gaya
tarik antara elektron dan inti semakin kuat.
5. a. Konfigurasi elektron unsur S dan O sebagai
berikut.
16S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 → elektron valensi = 6
8O = 1s2 2s2 2p4 → elektron valensi = 6
Gambar struktur Lewis SO3:
b. Jenis ikatannya adalah ikatan kovalen
rangkap dua dan ikatan kovalen koordinasi.
6. a. PCl4
+
�
� �
�
�
� � �
�
••• •• •
••• ••• • • •• •
••• ••• •• •
••
+
(memenuhi kaidah oktet)
b. NCl3
� � � �
� �
� �� ��� � � �
� �
� �
� �
� � �
�
••• •
• (memenuhi kaidah oktet)
c. SF4
� �� �
� �� �
��� � � �
� �� �
��� ���
� �� �
�
•• ••
••
d. BF4–
�
� �
�
••• •• •
••• ••• • • •• •
•• • ••• •• •
••
−
(memenuhi kaidah oktet)
e. NO
� �
���� �
••••••
f. XeF2
� � � �
� �� �� �
� � � �
�� ••••
• •
••
g. BH3
�
�
�
�
�
�
••
•
h. CO32–
� � � �
� � �� � �
� �
� �� �
� �
�
� � �
�
••• •
••
−
(memenuhi kaidah oktet)
i. SCl2
� � � �
� �� �� �
� � � �
� � �
••• •
•• (memenuhi kaidah oktet)
j. ClF3
� �� ������ �
� � �� �� �
� �� �
�
••••••
•� �
� �
��� �
�
��
�
��
� ��� � �
�
��� �
� ��
(tidak memenuhi kaidah oktet,
jumlah elektron valensi Xe
pada XeF2 = 10)
(tidak memenuhi kaidah oktet,
jumlah elektron valensi N pada
NO hanya 7)
(tidak memenuhi kaidah
oktet, jumlah elektron
valensi S pada SF4 = 10)
(tidak memenuhi kaidah oktet, jumlah
elektron valensi B pada BH3 hanya 6)
(tidak memenuhi kaidah oktet,
jumlah elektron valensi Cl pada
ClF3 menjadi 10)
47Kimia Kelas X
1) LiF:
Li → Li+ + e–
F + e– → F–
––––––––––––––
Li + F → Li+ + F–
LiF
2) BeF2:
Be → Be2+ + 2e– × 1
F + e– → F– × 2–––––––––––––––––
Be → Be2+ + 2e–
2F + 2e– → 2F–
––––––––––––––––––
Be + 2F → Be2+ + 2F–
BeF2
3) MgO:
Mg → Mg2+ + 2e–
O + 2e– → O2–
––––––––––––––––
Mg + O → Mg2+ + O2–
MgO
4) CaO:
Ca → Ca2+ + 2e–
O + 2e– → O2–
–––––––––––––––––
Ca + O → Ca2+ + O2–
CaO
1) HF:
� �
••• ••
•• atau F – H
2) BF3:
� ��
•• ••• •• •
• ••• • ••
• •• •
••
atau F – B – F
3) N2O:
� �� ��
� � �
•••• ••• •• ••
atau N ≡≡ N → O
4) H2O:
� �� ��
••• •
•• atau H – O – H
|
F
Ikatan Ion Ikatan Kovalen 7.
8. Aluminium merupakan salah satu unsur logam. Di
dalam aluminium terdapat ikatan logam antara
atom pusat Al dengan elektron-elektron yang
mengelilinginya dan saling tumpang tindih.
Elektron-elektron ini berikatan sangat kuat dengan
atom pusat sehingga aluminium mudah ditempa
dan tidak mudah hancur. Oleh karena mudah
ditempa maka aluminium akan mudah dibentuk
menjadi beberapa macam peralatan, termasuk
peralatan memasak. Elektron-elektron yang saling
tumpang tindih juga mengakibatkan elektron
bergerak leluasa. Keadaan inilah yang mengakibat-
kan aluminium bersifat konduktor panas yang baik.
9. a. Kepolaran suatu senyawa ditentukan beberapa
hal berikut.
1) Jumlah momen dipol. Jika jumlah momen
dipol = 0, bersifat nonpolar.
2) Perbedaan keelektronegatifan. Jika harga
perbedaan keelektronegatifan mendekati
nol (0), bersifat nonpolar.
3) Bentuk molekul. Apabila bentuk molekul-
nya simetris, biasanya bersifat nonpolar.
4) Keberadaan pasangan elektron bebas.
Jika tidak mempunyai pasangan elektron
bebas, bersifat nonpolar.
b. 1) CH4 bersifat nonpolar
CH4 tidak memiliki pasangan elektron
bebas sehingga pasangan elektron
tertarik sama kuat ke seluruh atom.
2) NH3 bersifat polar
Atom pusat memiliki pasangan elektron
bebas sehingga pasangan elektron akan
tertarik ke salah satu atom. Selain itu,
NH3 memiliki perbedaan keelektro-
negatifan sebesar 0,9.
3) H2O bersifat polar, karena memiliki per-
bedaan keelektronegatifan sebesar 1,4.
4) HF bersifat polar dengan perbedaan
keelektronegatifan sebesar 1,9.
5) O2 bersifat nonpolar karena bentuk molekul-
nya simetris dan perbedaan keelektro-
negatifannya = 0.
10.16
S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 → elektron valensi = 6
9F = 1s2 2s2 2p5 → elektron valensi = 7
Struktur Lewis SF6:
��� �� � ����
�� ��� �
� ����
�
• ••
Elektron valensi S pada SF6 menjadi 12. Hal ini
menunjukkan adanya penyimpangan dari kaidah
oktet (elektron valensi = 8).
�����
��
•�� �
��
��
•�
� �� �
��
•
48 Bentuk Molekul dan Gaya Antarmolekul
Setelah mempelajari bab ini, siswa:
1. dapat menganalisis teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom (Teori Domain Elektron) untuk menentukan bentuk
molekul;
2. dapat meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom (Teori Domain Elektron).
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:
1. menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berupa berbagai bentuk
molekul;
2. memiliki motivasi internal dan rasa ingin tahu yang tinggi tentang cara meramalkan bentuk molekul, bersifat aktif dan proaktif,
santun, serta menghargai pendapat teman saat berdiskusi.
Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki
• Menentukan bentuk molekul berdasarkan jumlah pasangan elektron di sekitar inti
atom.
• Mengagumi dan mensyukuri keteraturan berbagai bentuk molekul sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Esa.
• Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Materi
• Berbagai Bentuk Molekul
• Gaya Antarmolekul
• Teori domain elektron.
• Bentuk molekul teori domain elektron.
• Notasi VSEPR.
• Teori hibridisasi.
• Gaya Van der Waals.
• Ikatan hidrogen.
Pembelajaran Kognitif
• Menjelaskan teori domain elektron.
• Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori
domain elektron.
• Menentukan bentuk molekul berdasarkan notasi
VSEPR.
• Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori
hibridisasi.
• Menentukan gaya antarmolekul dalam suatu
senyawa.
Pengetahuan yang Dikuasai
• Merangkai beberapa balon tiup untuk menjelas-
kan model bentuk molekul.
• Menghitung jumlah elektron ikatan dan elektron
bebas dalam suatu senyawa.
• Membandingkan berbagai gaya antarmolekul.
Kegiatan Psikomotorik
• Menggambarkan bentuk molekul.
• Membedakan berbagai bentuk molekul.
Keterampilan yang Dikuasai
49Kimia Kelas X
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: b
Molekul yang mempunyai bentuk T mempunyai
rumus AX3E2. X merupakan pasangan elektron
ikatan, sedangkan E merupakan pasangan elektron
bebas. Dengan demikian, jumlah pasangan elektron
ikatan dan pasangan elektron bebas berturut-turut
3 dan 2. Jika PEI = 4 dan PEB = 0 maka rumusnya
AX4 (tetrahedral). Jika PEI = 2 dan PEB = 2,
rumusnya AX2E2 (bentuk V). Jika PEI = 4 dan
PEB = 1, rumusnya AX4E (bentuk timbangan/
tetrahedral terdispersi). Jika PEI = 5 dan PEB = 1,
rumusnya AX5E (piramida segi empat).
2. Jawaban: d
Gambar tersebut menunjukkan molekul yang
mempunyai bentuk T.
1) H2Te
Pasangan elektron = �� ������������
�
× = 4
PEI = 3 – 1 = 2
Pasangan pusat = 4 – (3 × 0) = 4
PEB = 4 – 2 = 2
Jadi, rumusnya AX2E2 (bentuk V).
2) CHCl3
Pasangan elektron = �� ������� �� � �� ��
�
× × = 13
PEI = 5 – 1 = 4
Pasangan pusat = 13 – (3 × 3) = 4
PEB = 4 – 4 = 0
Jadi, rumusnya AX4 (tetrahedral).
3) IF3
Pasangan elektron = �� �����������
�
× = 14
PEI = 4 – 1 = 3
Pasangan pusat = 14 – (3 × 3) = 5
PEB = 5 – 3 = 2
Jadi, rumusnya AX3E2 (bentuk T).
4) CCl4
Pasangan elektron = �� ����������
�
× = 16
PEI = 5 – 1 = 4
Pasangan pusat = 16 – (3 × 4) = 4
PEB = 4 – 4 = 0
Jadi, rumusnya AX4 (tetrahedral).
5) AlCl3
Pasangan elektron = �� ����������
�
× = 12
PEI = 4 – 1 = 3
Pasangan pusat = 12 – (3 × 3) = 3
PEB = 3 – 3 = 0
Jadi, rumusnya AX3 (segitiga datar).
Oleh karena bentuk molekul tersebut adalah
tetrahedral, senyawanya adalah CCl4.
3. Jawaban: d
NO3–
Pasangan elektron
= ������ ��������� ���� ���������� ��������� �����������
�
= ��������������
� = 12
PEI = jumlah atom – 1 = 4 – 1 = 3
Pasangan pusat = pasangan elektron – (3 × jumlah
atom ujung kecuali H)
= 12 – (3 × 3) = 12 – 9 = 3
PEB = pasangan pusat – PEI = 3 – 3 = 0
Jadi, notasinya AX3 = segitiga datar.
4. Jawaban: b
Pasangan elektron = �� ������������
�
× = 20
PEI = 6 – 1 = 5
Pasangan pusat = 20 – (3 × 5) = 5
PEB = 5 – 5 = 0
Jadi, notasi VSEPRnya AX5 (trigonal bipiramida).
5. Jawaban: a
Berdasarkan hasil percobaan menunjukkan bahwa
sudut ikatan H–O–H dalam air sebesar 104,5°,
sedikit lebih kecil daripada sudut tetrahedral
(109,5°). Hal ini terjadi karena adanya desakan
pasangan elektron bebas. Dengan demikian, gaya
tolak PEB lebih besar daripada PEI.
6. Jawaban: e
Pasangan elektron = �����������������
� = 20
PEI = 6 – 1 = 5
Pasangan pusat = 20 – (3 × 5) = 5
PEB = 5 – 5 = 0
Jadi, AX5 = trigonal bipiramida
7. Jawaban: e
16S : [Ne] 3s2 3p4
16S : [Ne] 3s2 3p4 3d0
x = elektron atom F
hj h j h hpromosi
hx hx hx hx hx hx
s p3 d2
50 Bentuk Molekul dan Gaya Antarmolekul
8. Jawaban: a
a. BF4– → 5B : [He] 2s2 2p1
ion B– : [He] 2s2 2p2
Atom B (dalam BF4–)
x = elektron atom F
b. BCl3 → 5B : [He] 2s2 2p1
Atom B (dalam BCl3)
x = elektron atom Cl
c. HCl → 17Cl : [Ne] 3s2 3p5
atom Cl (dalam HCl)
x = elektron atom H
d. SF6 → 16S : [Ne] 3s2 3p4
Atom S (dalam SF6)
x = elektron atom F
e. PCl5 → 15P = [Ne] 3s2 3p3
Atom P (dalam PCl5)
x = elektron atom Cl
9. Jawaban: d
Atom pusat dalam molekul SCl4 adalah S.
16S : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
16S : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 3d0
• = elektron atom Cl
10. Jawaban: c
15X : [Ne] 3s2 3p3
x = elektron atom Y
Orbital hibrida XY3 adalah sp3.
B. Uraian
1. a. PO43–
Pasangan elektron = �� ������������
�
× = 16
PEI = 5 – 1 = 4
Pasangan pusat = 16 – (3 × 4)
= 16 – 12 = 4
PEB = 4 – 4 = 0
Jadi, notasi VSEPR-nya AX4.
b. I3–
Pasangan elektron = � ������
�
× = 11
PEI = 3 – 1 = 2
hx hx hx hx
sp3
hj h
hj h h
promosi
hj h h
h h h hs p3
promosi
hj h hj h
h h hs p2
hx
sp2
hx hx
hibridisasi
hj h j h j h
h j
→
h j h j hx
hj h h h hj h h h
promosi
h h h h hs p3 d
sp3d
hx hx hx hx hx
hj h j h hpromosi
h h h h h hs p3 d2
sp3d2
hx hx hx hx hx hx
h jp3
hx hx hx
s
hj h j h hpromosi
hj h• h• h• h•
s p3 d
51Kimia Kelas X
hj h
h• h• h•
s p2
hj h h h
h x hx hx hx hx
s p3 d
Pasangan pusat = 11 – (3 × 2)
= 11 – 6 = 5
PEB = 5 – 2 = 3
Jadi, notasi VSEPR-nya AX2E3.
c. AsF5
Pasangan elektron = �� ������������
�
× = 20
PEI = 6 – 1 = 5
Pasangan pusat = 20 – (3 × 5)
= 20 – 15 = 5
PEB = 5 – 5 = 0
Jadi, notasi VSEPR-nya AX5.
d. NH3
Pasangan elektron = �� �����������
�
× = 4
PEI = 4 – 1 = 3
Pasangan pusat = 4 – (3 × 0) = 4
PEB = 4 – 3 = 1
Jadi, notasi VSEPR-nya AX3E.
2. a. Molekul yang mempunyai notasi VSEPR
AX5E berbentuk piramida segi empat.
Dalam notasi tersebut, pasangan elektron
bebas (PEB) disimbolkan E, sedangkan
pasangan elektron ikatan (PEI) disimbolkan
X. Jadi, jumlah pasangan elektron bebas =
1, sedangkan jumlah pasangan elektron
ikatan = 5.
b. Jumlah pasangan elektron yang berada di
sekitar atom pusat = PEB + PEI = 1 + 5 = 6
c. Contoh senyawanya adalah IF5 dan BrF5.
3. Bentuk molekul dipengaruhi oleh susunan ruang
pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron
bebas atom pusat suatu molekul.
SO2 → PEI = 2bentuk molekul: bentuk V
PEB = 1
BeCl2 → PEI = 2bentuk molekul: linear
PEB = 0
(tidak mempunyai PEB)
4. Sudut ikatan orbital sp3 pada umumnya sebesar
109,5°. Molekul H2O dan NH3 memiliki orbital sp3.
Namun, sudut ikatan H2O hanya 104,5°,
sedangkan NH3 107°. Hal ini disebabkan oleh
adanya pasangan elektron bebas pada orbital
hibrida atom pusat. Pada molekul air, pasangan
elektron bebas atom O pada orbital 2s dan 2px
akan berdesakan dengan pasangan elektron
ikatan pada orbital 2py dan 2pz sehingga sudut
ikatannya menjadi lebih kecil dari 109,5°. Hal ini
juga terjadi pada molekul NH3, tetapi sudut ikatan
molekul NH3 lebih besar daripada H2O karena
pasangan elektron bebasnya hanya satu yaitu
hanya pada orbital 2s saja, sedangkan H2O
memiliki dua pasang elektron bebas.
5. a. BCl3
5B = 1s2 2s2 2p1
• = elektron atom Cl
Orbital hibrida = sp2
Bentuk molekul: segitiga datar.
Gambar molekulnya sebagai berikut.
b. PF5
15P = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
x = elektron atom F
Orbital hibrida = sp3d
Bentuk molekul: trigonal bipiramida.
Gambar molekulnya sebagai berikut.
52 Bentuk Molekul dan Gaya Antarmolekul
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: d
Ikatan hidrogen antarmolekul mengakibatkan titik
didih senyawa relatif lebih tinggi dibandingkan
senyawa lain yang mempunyai berat molekul
sebanding. Oleh karena itu, titik didih alkohol yang
memiliki ikatan hidrogen menjadi lebih tinggi
daripada eter. Ikatan hidrogen sangat kuat
sehingga dibutuhkan lebih banyak energi untuk
memisahkan molekul-molekul alkohol. Alkohol
pada suhu biasa berwujud cair yang mudah
menguap, mudah terbakar, dan tidak berwarna.
Metanol bersifat mudah menguap, berwujud cair,
tidak berwarna, mudah terbakar, beracun dengan
bau khas (berbau lebih ringan daripada etanol).
Sebagian kecil alkohol larut dalam air karena gugus
hidroksi pada alkohol dapat membentuk ikatan
hidrogen dengan molekul air. Reaksi antara alkohol
dan logam akan menghasilkan gas hidrogen dan
larutan alkoksida.
2. Jawaban: e
Senyawa kovalen yang bersifat polar mempunyai
harga momen dipol atau perbedaan keelektro-
negatifan lebih besar dari nol. Sementara itu,
senyawa kovalen yang bersifat nonpolar
mempunyai keelektronegatifan atau momen dipol
sama dengan nol.
H – F = 4,1 – 2,1 = 2,0 → HF polar
O – Cl = 3,5 – 2,8 = 0,7 → OCl polar
F – Cl = 4,1 – 2,8 = 1,3 → FCl polar
Br – Cl = 2,8 – 2,7 = 0,1 → BrCl polar
P – H = 2,1 – 2,1 = 0 → PH nonpolar
3. Jawaban: a
Jika unsur yang sama-sama diikat yaitu unsur H,
perbedaan keelektronegatifan terbesar dimiliki
oleh senyawa yang dibentuk dari unsur yang
paling elektronegatif. Dalam sistem periodik,
keelektronegatifan unsur dari kiri ke kanan pada
satu periode semakin besar dan dari bawah ke
atas pada satu golongan juga semakin besar.
Unsur O terletak pada periode paling kanan dan
pada golongan paling atas dibanding unsur N, P,
S, dan C. Oleh karena itu, unsur O merupakan
unsur yang paling elektronegatif sehingga jika
berikatan dengan H memiliki perbedaan ke-
elektronegatifan paling besar (paling polar).
4. Jawaban: a
Senyawa dengan Mr tinggi dan bentuk molekul
panjang akan semakin mudah terpolarisasi
sehingga gaya London yang dihasilkan semakin
kuat. Dengan demikian, pada pilihan jawaban
tersebut rantai yang mempunyai atom C paling
banyak dan berbentuk lurus mempunyai gaya
London paling kuat, yaitu n-heptana.
5. Jawaban: d
Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara
atom H dengan atom F, O, dan N. Ikatan hidrogen
sangat kuat sehingga untuk memutuskan
ikatannya diperlukan energi sangat besar.
Besarnya energi yang digunakan untuk
memutuskan ikatan terlihat dari titik didih yang
tinggi dalam satu golongan senyawa hidrida. Jadi,
senyawa yang mempunyai ikatan hidrogen
antarmolekulnya adalah nomor 4 dan 5.
6. Jawaban: a
Air (H2O) yang keluar dari biuret dapat dibelokkan
oleh batang bermuatan listrik karena air bersifat
polar. Senyawa polar terjadi jika pasangan elektron
yang digunakan untuk membentuk ikatan kovalen
tertarik lebih kuat pada salah satu atom. Pada
senyawa polar, distribusi muatan terjadi tidak
seimbang sehingga terbentuk suatu kutub (dipol)
dalam molekul. Sebaliknya CCl4 yang keluar dari
biuret tidak dibelokkan oleh batang bermuatan listrik
karena CCl4 bersifat nonpolar. Senyawa nonpolar
terjadi jika pasangan elektron yang dipakai secara
bersama-sama dalam ikatan kovalen tertarik sama
kuat ke semua atom. Senyawa nonpolar meliputi
senyawa yang beratom sejenis dan senyawa yang
distribusi muatannya simetris.
7. Jawaban: d
Titik didih dan titik leleh H2O lebih tinggi daripada
H2S meskipun Mr H2O lebih kecil daripada H2S.
Hal ini karena adanya ikatan hidrogen di dalam
molekul H2O. Ikatan hidrogen bersifat sangat kuat
serta terjadi antara atom hidrogen dan atom yang
sangat elektronegatif (F, O, atau N).
8. Jawaban: b
Ikatan hidrogen jauh lebih kuat daripada gaya Van
der Waals. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya
energi yang dibutuhkan untuk memutuskan
ikatan. Energi untuk memutuskan ikatan hidrogen
sekitar 15–40 kJ/mol, sedangkan energi untuk
memutuskan gaya Van der Waals hanya sekitar
2–20 kJ/mol.
53Kimia Kelas X
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
Struktur Lewis CH4:
Di sekeliling atom pusat CH4 terdapat 4 domain
yang merupakan pasangan elektron ikatan
sehingga bentuk geometri dasar dan molekulnya
tetrahedral. BeCl2 mempunyai bentuk geometri
dasar linear. SO2 mempunyai bentuk geometri
dasar segitiga. PCl5 mempunyai bentuk geometri
dasar trigonal bipiramida. SF6 mempunyai bentuk
geometri dasar oktahedral.
H
H C H
H
× •
× ×• •
× •
D
D A D
D
××× •× ×
××
× ×
• ×× ×
×× × •× ×× ×
××
××× ×× ×
•×
struktur: CH3 – CH2 – CH2 – CH3. Hal ini karena
aseton merupakan senyawa polar, sedangkan
n-butana merupakan senyawa nonpolar.
Senyawa polar saling berikatan dengan gaya tarik
dipol. Sementara itu, senyawa nonpolar saling
berikatan dengan gaya London. Kekuatan gaya
tarik dipol lebih besar daripada gaya London
sehingga energi yang diperlukan untuk
memutuskan gaya tarik dipol pun lebih besar
daripada gaya London.
3. Gaya Van der Waals mengakibatkan sifat-sifat
ketidaksempurnaan suatu gas. Pada suhu yang
rendah, molekul-molekul gas tidak mempunyai
energi untuk melepaskan diri dari gaya dipol
sesaat dan gaya tarik dipol tetangganya. Dengan
demikian, molekul-molekul gas akan mengumpul
dan membentuk tetesan zat cair.
4. Setiap organisme tersusun dari air dan DNA.
Struktur DNA mengandung empat basa organik,
yaitu adenin, guanin, timin, dan sitosin. Keempat
basa ini saling berpasangan dalam ikatan
hidrogen. Adenin berpasangan dengan timin
membentuk dua ikatan hidrogen, sedangkan
guanin dengan sitosin membentuk tiga ikatan
hidrogen. Oleh karena itu, ikatan hidrogen sangat
memengaruhi kehidupan organisme.
5. Dalam keadaan padat (es), molekul-molekul air
membentuk struktur ruang. Atom hidrogen
dikelilingi oleh atom-atom oksigen. Dua atom
hidrogen yang dekat dengan atom oksigen terikat
secara ikatan kovalen. Sementara itu, dua atom
hidrogen lain yang berjauhan terikat secara ikatan
hidrogen. Terbentuknya struktur ruang dalam es
tersebut mengakibatkan es mempunyai struktur
terbuka dengan rongga kosong. Hal inilah yang
mengakibatkan kerapatan es menjadi lebih kecil
daripada air.
9. Jawaban: b
Polarisabilitas merupakan kemudahan suatu
molekul menghasilkan dipol sesaat yang dapat
mengimbas ke molekul di sekitarnya. Semakin
besar massa molekul relatif dan semakin tinggi
titik didih serta titik lelehnya, molekul semakin
mudah mengalami polarisasi. Bentuk molekul
yang panjang (lonjong) juga mempermudah
polarisasi.
10. Jawaban: b
Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara
molekul-molekul unsur (atomnya sejenis) atau
molekul-molekul senyawa yang simetris, yaitu
molekul yang atom pusatnya tidak mempunyai
pasangan elektron bebas (PEB).
6A : 1s2 2s2 2p2
8B : 1s2 2s2 2p4
11C : 1s2 2s2 2p6 3s1
17D : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
19E : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
B. Uraian
1. Gaya London yaitu gaya tarik-menarik antardipol
sesaat. Gaya London terjadi pada molekul
nonpolar. Dipol sesaat tersebut terbentuk saat
elektron-elektron dalam atom saling bergerak
sehingga sewaktu-waktu elektron berada lebih dekat
ke salah satu atom. Meskipun dipol sesaat tidak
bersifat permanen, namun mampu mengimbas ke
molekul nonpolar di sekitarnya sehingga antardipol
terimbas dapat menghasilkan gaya London. Gaya
tarik dipol yaitu gaya yang terjadi karena kutub positif
dari molekul satu akan tertarik oleh kutub negatif
molekul yang berdekatan. Gaya tersebut terjadi
pada molekul polar.
2. Aseton atau propanon dengan rumus struktur:
O ||
CH3 – C – CH3 mempunyai titik didih lebih tinggi
daripada n-butana yang mempunyai rumus
54 Bentuk Molekul dan Gaya Antarmolekul
2. Jawaban: b
15P = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 → elektron valensi = 5
9F = 1s2 2s2 2p5 → elektron valensi = 7
Pasangan elektron
= �� � ��������� ����� �� � ����� ������ �� ���� ��
�
×
= ������� � � ��
�
× = 13
PEI = jumlah atom – 1 = 4 – 1 = 3
Pasangan pusat
= pasangan elektron – (3 × jumlah atom ujung
(kecuali atom H))
= 13 – (3 × 3) = 4
PEB = pasangan pusat – PEI = 4 – 3 = 1
Jadi, PEB pada atom pusat = 1.
3. Jawaban: c
7N = [He] 2s2 2p3
9F = [He] 2s2 2p5
4. Jawaban: b
Pasangan elektron = ���������� �� � �
�
× = 12
PEI = 4 – 1 = 3
Pasangan pusat = 12 – (3 × 3) = 3
PEB = 3 – 3 = 0
Notasi VSEPR-nya adalah AX3 (bentuk segitiga
datar).
Gambar molekulnya sebagai berikut.
5. Jawaban: e
Berdasarkan gambar molekul tersebut, notasi
VSEPR-nya AX4E2.
PEB = 2
PEI = 4
Pasangan pusat = PEB + PEI = 2 + 4 = 6
Pasangan pusat = pasangan elektron – (3 ×
jumlah atom ujung)
6 = pasangan elektron – (3 × 4)
Pasangan elektron = 12 + 6 = 18
Pasangan elektron
= ������ ������ �� ���� ������ � ������ �� ���� ��
�
×
18 = ������ ������ �� ���� ������ ��
�
×
36 = elektron valensi A + 28
elektron valensi A = 8
Jadi, unsur A dalam tabel periodik terletak pada
golongan VIII.
6. Jawaban: b
Untuk membentuk molekul senyawa sesuai
aturan oktet, atom Y melepas 3 elektron dan
atom X menangkap 3 elektron. Senyawa yang
terjadi digambarkan dengan rumus Lewis berikut.
Pada senyawa XY3 terdapat 3 PEI dan 1 PEB.
Notasi VSEPR senyawa XY3 : AX3E1.
Bentuk molekul XY3 adalah segitiga piramida atau
trigonal piramida.
7. Jawaban: a
PO43–
Pasangan elektron pada semua atom
= ����������� �� �
�
× = 16
Pasangan elektron ikatan (PEI) = 5 – 1 = 4
Pasangan pusat = 16 – (3 × 4) = 4
Pasangan elektron bebas
(PEB) = 4 – 4 = 0 (tidak punya)
Notasi VSEPR = AX4
Bentuk molekulnya tetrahedral
8. Jawaban: e
Berdasarkan orbital hibrida, elektron terluar unsur
tersebut harus berada pada kulit atom ke-3. Hal
ini karena kulit atom tersebut mengandung orbital
d yang akan digunakan sebagai tempat elektron
yang dipromosikan dari orbital s dan orbital px.
Dengan demikian, dua elektron tersebut akan
menempati orbital d dan terdapat 6 elektron tidak
berpasangan dalam orbital sp3d2. Selanjutnya,
unsur tersebut dapat mengikat 6 atom lain yang
kekurangan satu elektron.
9. Jawaban: b
6C = 1s2 2s2 2p2
x = elektron atom Cl
Jadi, orbital hibrida CCl4 adalah sp3.
Y + X×
××
• •••
•→ Y X Y•××
×
• •×•
× •
××
Y
hj h h
h× h× h× h×
s p3
promosi
→ PEI = 3
PEB = 1AX3E (trigonal piramida)
F N F
F• ×
• ••×
•×
hj h j h hpromosi
h h h h h hs p3 d2
h j h j3s 3p
h h
55Kimia Kelas X
h• h• h• h• h•s p3 d
promosi
hj h h h
h h h h h
s p3 d
hx hx hx hx hx
s p3 d
promosi
hj h h h
h h h h h
s p3 d
hx hx hx hx hx hx
s p3 d2
promosi
hj h j h h
h h h h h h
s p3 d2
P Q P
P
•×
• ×
•×
10. Jawaban: d
54X = [Kr] 5s2 4d10 5p6
• = elektron dari atom Y
54X = [Kr] 5s2 4d10 5p6
9Y = 1s2 2s2 2p5
X merupakan unsur gas mulia dengan elektron
valensi 8 yang mengalami penyimpangan aturan
oktet karena berikatan dengan Y membentuk XY4.
PEI = 4
PEB = 2
11. Jawaban: d
8O = 1s2 2s2 2p4
Jadi, orbital hibrida sp3 pada molekul H2O didukung
oleh adanya 2 elektron tunggal pada orbital p atom
oksigen. Setelah terisi elektron, akan ada dua buah
orbital yang mempunyai pasangan elektron dan
membentuk dua ikatan kovalen. Bentuk dasar
tetrahedral akan berubah menjadi huruf V. Sudut
ikatan H – O – H sebesar 104,31°.
12. Jawaban: b
5Q = 1s2 2s2 2p1
1P = 1s1
Struktur Lewis
Pada senyawa QP3 terdapat 3 domain yang terdiri
atas 3 PEI dan tidak ada PEB. Notasinya AX3.
Bentuknya segitiga datar atau segitiga planar.
13. Jawaban: e
a. 50Sn = [Kr] 5s2 4d10 5p2
• = elektron dari atom Cl
Molekul senyawa SnCl4 mempunyai orbital
hibrida sp3.
b. 15P = [Ne] 3s2 3p3
• = elektron dari atom Cl
Molekul senyawa PCl5 mempunyai orbital
hibrida sp3d.
c. 34Se = [Ar] 4s2 3d10 4p4
x = elektron dari atom F
Molekul senyawa SeF6 mempunyai orbital
hibrida sp3d3.
d. 51Sb = [Kr] 5s2 4d10 5p3
x = elektron dari atom Cl
Molekul senyawa SbCl5 mempunyai orbital
hibrida sp3d.
Jadi, senyawa yang pasangan elektronnya
mempunyai orbital hibrida sp3d dengan bentuk
molekul trigonal bipiramida adalah PCl5 dan
SbCl5. Sementara itu, SnCl4 mempunyai orbital
hibrida sp3 dengan bentuk molekul tetrahedral.
SeF6 mempunyai orbital hibrida sp3d2 dengan
bentuk molekul oktahedral.
hj h j h• h• h• h•s p3 d2
promosi
hj h j h j h j5s 5p 5d
hj h j h h h h
s p3 d2
Bentuk molekul
segi empat datar
Y Y
X
Y Y
××
ו ו
ו
××
ו
h• h• h• h•
s p3
h h h hs p3
hj h hpromosi
hj h j h h hj h j h• h•
s p3
56 Bentuk Molekul dan Gaya Antarmolekul
14. Jawaban: b
Y dengan elektron terluar ns2 np1.
x = elektron dari atom X
Jadi, hibridisasi yang terjadi adalah sp2
15. Jawaban: c
Pada hibridisasi senyawa kompleks, atom pusatnya
(atom dari unsur transisi) harus menyediakan
orbital kosong sejumlah ligan yang akan bergabung.
[Zn(NH3]4]2+
NH3 = molekul netral
Zn bermuatan +2
30Zn = [Ar] 4s2 3d10
Zn2+ = [Ar] 4s0 3d10
Ion Zn2+ berhibridisasi dengan menyediakan
empat ruang kosong untuk ditempati oleh NH3.
Zn
xx = NH3
Jadi, jenis hibridisasi [Zn(NH3)4]2+ adalah sp3.
16. Jawaban: e
Zat A merupakan zat yang mempunyai jenis ikatan
kovalen polar karena titik didihnya rendah, tidak
dapat menghantarkan arus listrik dalam bentuk
lelehannya, tetapi dapat menghantarkan arus listrik
dalam bentuk larutannya. Zat B merupakan zat yang
mempunyai jenis ikatan kovalen nonpolar karena
titik didihnya rendah dan tidak dapat menghantar-
kan arus listrik baik dalam bentuk lelehan maupun
larutannya. Senyawa yang berikatan ion mempunyai
titik didih tinggi dan dapat menghantarkan arus listrik
dalam bentuk lelehan maupun larutannya.
17. Jawaban: c
CO dan N2 mempunyai gaya Van der Waals, tetapi
CO mengalami gaya tarik dipol, sedangkan N2
mengalami gaya London. CO merupakan
senyawa polar sehingga gaya Van der Waals-nya
(gaya tarik dipol) lebih kuat daripada gaya Van
der Waals (gaya London) molekul N2 yang bersifat
nonpolar meskipun Mr-nya sama.
18. Jawaban: b
Molekul CH4 dan SiH4 sama-sama berbentuk
tetrahedral. Dalam molekul CH4 terdapat 4 momen
dipol yang sama besar dari atom C dan H yang
saling menyudut sama besar sehingga resultan
dari keempat momen dipol ini mendekati nol.
Demikian pula dengan SiH4. Dengan demikian,
molekul CH4 dan SiH4 sama-sama bersifat
nonpolar. Perbedaan titik didih, yaitu titik didih
senyawa CH4 lebih rendah daripada SiH4 karena
massa molekul relatif CH4 lebih kecil daripada SiH4.
19. Jawaban: c
Di sekeliling atom pusat molekul AlCl3 terdapat 3
domain elektron yang semuanya merupakan PEI.
Dengan demikian, AlCl3 mempunyai notasi
VSEPR AX3. Bentuk molekulnya segitiga datar
dan ketiga sudutnya membentuk sudut sebesar
120° terhadap atom pusat.
20. Jawaban: e
Gaya antarmolekul yang paling kuat adalah yang
di dalamnya terdapat ikatan hidrogen. Ikatan
hidrogen terbentuk dalam molekul HF dan
CH3COOH.
21. Jawaban: e
n-butana mempunyai titik didih 0°C yang lebih
tinggi daripada 2-metil propana yang mempunyai
titik didih –12°C. Hal ini karena n-butana
mempunyai rantai lurus, sedangkan rantai 2-metil
propana bercabang. Rantai lurus lebih berdekatan
daripada rantai cabang sehingga gaya tariknya
lebih kuat. Pada rantai lurus, inti atom lebih mudah
menginduksi awan elektron sehingga memiliki
gaya tarik-menarik dipol sesaat yang lebih besar.
Pada senyawa yang bercabang, inti atom sukar
menginduksi awan elektron sehingga gaya London
lebih lemah. Jadi, untuk massa molekul relatif yang
sama, bentuk molekul yang tidak bercabang
mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada
bentuk molekul bercabang. Akibatnya, bentuk
molekul lurus mempunyai gaya London yang lebih
besar daripada bentuk molekul bercabang.
22. Jawaban: b
Kelompok senyawa yang memiliki ikatan hidrogen
merupakan kelompok senyawa yang mengalami
penyimpangan titik didih dalam grafik dari
senyawa segolongannya. H2O, HF, dan NH3
memiliki ikatan hidrogen karena titik didihnya
paling tinggi di antara senyawa segolongannya,
padahal Mr-nya paling kecil. Hal ini karena ikatan
hidrogen lebih kuat daripada ikatan Van der Waals
sehingga untuk memutuskannya diperlukan
energi yang lebih tinggi.
hj h
h h hs p2
hx hx hx
s p2
promosi
3d10 4s0 4p0
hj h j h j h j h j
hj h j h j h j h j xx xx xx xx
57Kimia Kelas X
23. Jawaban: b
Molekul bersifat polar karena pasangan elektron
yang digunakan untuk membentuk ikatan kovalen
tertarik lebih kuat pada salah satu atom. Molekul
polar bersifat tidak simetris dan mempunyai
pasangan elektron bebas. Molekul yang mengikuti
kaidah oktet artinya atom molekul tersebut
dikelilingi 8 elektron sehingga bersifat stabil seperti
gas mulia. Jadi, rumus molekul AB3 sebagai berikut.
Pada molekul tersebut terdapat satu pasangan
elektron bebas.
24. Jawaban: a
PCl3 mempunyai bentuk yang tidak simetris
sehingga bersifat polar. Molekul-molekul polar
cenderung saling mendekatkan kutub positifnya
dengan kutub negatif molekul lain membentuk
gaya tarik-menarik yang disebut gaya tarik dipol.
25. Jawaban: c
Oksigen yang bersifat nonpolar atau merupakan
molekul yang tidak mempunyai dipol dapat larut
dalam air (molekul yang mempunyai dipol). Hal
ini karena gas oksigen membentuk dipol sesaat
dalam air. Dipol sesaat terbentuk ketika molekul
yang tidak mempunyai dipol saling tarik-menarik
dengan molekul yang mempunyai dipol. Interaksi
tersebut terjadi secara induksi. Ujung molekul
dipol yang bermuatan positif menginduksi awan
elektron molekul yang tidak mempunyai dipol.
Setelah terbentuk dipol sesaat, akan terjadi ikatan
antara molekul dipol dan molekul dipol sesaat.
Hal inilah yang mengakibatkan oksigen dapat larut
dalam air.
26. Jawaban: d
Ikatan hidrogen terjadi oleh gaya tarik-menarik
antara atom hidrogen dari molekul yang satu dengan
atom molekul lain yang sangat elektronegatif (F, O,
atau N) pada senyawa NH3, H2O, dan HF.
27. Jawaban: d
Ikatan hidrogen terbentuk antara atom hidrogen
dan atom yang sangat elektronegatif (F, O, atau
N). Adanya ikatan hidrogen mengakibatkan titik
didih senyawa semakin tinggi. Oleh karena itu,
senyawa yang mempunyai ikatan hidrogen
paling kuat adalah HF. Ikatan hidrogen pada
senyawa HF lebih kuat daripada ikatan hidrogen
pada senyawa H2S. Sementara itu, pada senyawa
HI, HBr, dan HCl terjadi gaya Van der Waals.
28. Jawaban: b
Dalam satu golongan dari atas ke bawah pada
sistem periodik, massa atom relatif unsur semakin
besar. Massa molekul relatif F2 < Cl2 < Br2.
Semakin besar massa molekul relatif suatu
molekul, semakin tinggi titik didihnya sehingga
semakin kuat gaya Londonnya. Jadi, urutan
kekuatan gaya London Br2 > Cl2 > F2.
29. Jawaban: d
Sudut ikatan H2O sebesar 104,5° karena adanya
pasangan elektron bebas pada orbital hibrida
atom pusat, yaitu pada orbital 2s dan 2px.
Pasangan elektron bebas ini akan berdesakan
dengan pasangan elektron ikatan pada orbital 2py
dan 2pz sehingga sudut ikatannya mengecil.
30. Jawaban: a
Gaya London merupakan gaya yang relatif lemah
dan terjadi pada sesama senyawa nonpolar. Zat
yang molekulnya saling tarik-menarik hanya
dengan gaya London akan mempunyai titik leleh
dan titik didih yang rendah jika dibandingkan
dengan zat lain yang massa molekul relatifnya
sama. Jika molekul-molekulnya kecil, zat-zat
tersebut biasanya berbentuk gas pada suhu
kamar. Misal H2, N2, CH4, He, O2, Br2, dan I2.
B. Uraian
1. a. ClO4
–
Pasangan elektron = �� ����������� � �
�
× = 16
PEI = 5 – 1 = 4
Pasangan pusat = 16 – (3 × 4) = 4
PEB = 4 – 4 = 0
PEI = 4 dan PEB = 0.
Notasi VSEPR: AX4.
Jadi, bentuk molekul ion ClO4– adalah tetra-
hedral.
b. NH4
+
Pasangan elektron = �� ����������� �
�
× − = 4
PEI = 5 – 1 = 4
Pasangan pusat = 4 – (3 × 0) = 4
PEB = 4 – 4 = 0
PEI = 4 dan PEB = 0.
Notasi VSEPR: AX4.
• •
× × • •
•×
B A B
B
58 Bentuk Molekul dan Gaya Antarmolekul
Jadi, bentuk molekul ion NH4+ adalah tetra-
hedral.
c. AlF6
3–
Pasangan elektron = �� ����������� �
�
× = 24
PEI = 7 – 1 = 6
Pasangan pusat = 24 – (3 × 6) = 6
PEB = 6 – 6 = 0
PEI = 6 dan PEB = 0.
Notasi VSEPR: AX6.
Jadi, bentuk molekul ion AlF63– adalah
oktahedral.
2. a. XeF2;
Pasangan elektron = �����������
� = 11
PEI = 3 – 1 = 2
Pasangan pusat = 11 – (3 × 2) = 5
PEB = 5 – 2 = 3
Jadi, PEI = 2 dan PEB = 3
b. XeF4;
Pasangan elektron = ����������
� = 18
PEI = 5 – 1 = 4
Pasangan pusat = 18 – (3 × 4) = 6
PEB = 6 – 4 = 2
Jadi, PEI = 4 dan PEB = 2.
c. XeO3;
Pasangan elektron = ����������
� = 13
PEI = 4 – 1 = 3
Pasangan pusat = 13 – (3 × 3) = 4
PEB = 4 – 3 = 1
Jadi, PEI = 3 dan PEB = 1.
3. PEI = 5
PEB = 1
Notasi VSEPR = AX5E
Bentuk molekul = Piramida segi empat
Contoh molekul = IF5
Gambar molekulnya sebagai berikut.
4. a. Molekul yang memiliki sudut ikat 180°
berbentuk linear. Linear yaitu bentuk molekul
yang disusun oleh tiga atom yang berikatan
dalam satu garis lurus dan sebuah atom
sebagai pusatnya, contoh: ZnCl2 dan BeCl2b. Molekul yang memiliki sudut ikat 109,5°
berbentuk tetrahedral. Tetrahedral yaitu
bentuk molekul yang tersusun atas lima atom
yang berikatan dengan empat pasang
elektron ikatan, contoh: CH4 dan CCl4.
c. Molekul yang memiliki sudut ikat 90°
berbentuk oktahedral. Oktahedral yaitu
bentuk molekul yang terdiri atas delapan
bidang yang merupakan segitiga sama sisi,
contoh: SF6.
5. 15A = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
x = elektron dari atom B
Orbital hibridanya sp3d. Bentuk molekulnya
trigonal bipiramida.
6. Ikatan bersifat nonpolar jika molekulnya dibentuk
dari atom pusat yang terikat pada atom-atom lain
yang sama sehingga dipol-dipol ikatan yang ada
saling meniadakan, contoh CO2. Sebaliknya, jika
atom pusat terikat pada atom lain yang tidak
sama, molekul akan bersifat polar.
7. Gaya London lebih lemah daripada gaya tarik
dipol karena gaya London terjadi dalam molekul
nonpolar. Sementara itu, gaya tarik dipol terjadi
pada molekul polar. Ikatan hidrogen paling kuat
di antara ketiga ikatan tersebut.
8. Senyawa yang terbentuk berupa HCl dan HI. HCl
akan lebih polar daripada HI. Hal ini karena dalam
satu golongan, dari atas ke bawah elektro-
negativitasnya semakin kecil sehingga elektro-
negativitas Cl lebih besar daripada elektro-
negativitas I. Akibatnya, HCl bersifat lebih polar
daripada HI.
hx hx hx hx hx
s p3 d
promosi
hj h h h
h h h h h
s p3 d
59Kimia Kelas X
9. Gaya Van der Waals menentukan kuat lemahnya
gaya tarik-menarik molekul dalam senyawa non-
polar ataupun polar. Hal ini berakibat pada tinggi
rendahnya titik didih suatu senyawa. Jika gaya
Van der Waals senyawa kuat maka titik didihnya
juga tinggi. Titik didih ini menggambarkan energi
yang diperlukan untuk memutuskan ikatan dalam
suatu molekul. Semakin banyak energi yang
diperlukan, titik didihnya semakin tinggi.
10. Titik didih senyawa sebanding sekaligus
mencerminkan kekuatan gaya London. Gaya
London semakin besar jika distribusi elektron
semakin besar, jumlah elektron semakin banyak,
Mr semakin besar, dan elektron terikat lemah oleh
inti. Jadi, urutan gas mulia dalam segolongan
semakin ke bawah, titik didih semakin besar (He
< Ne < Ar < Kr).
60 Ulangan Akhir Semester
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
Labu ukur digunakan untuk membuat larutan
dengan konsentrasi tertentu. Pada saat me-
masukkan larutan hingga mendekati garis batas
digunakan pipet volume. Akan tetapi, untuk
mencapai garis batas, sebaiknya larutan
ditambahkan menggunakan pipet tetes secara
perlahan-lahan. Corong berfungsi untuk menopang
saat larutan dipindahkan ke wadah lain supaya
tidak tumpah. Gelas ukur berfungsi mengukur
volume larutan. Buret berfungsi menampung
larutan yang digunakan sebagai titran pada proses
titrasi.
2. Jawaban: b
Jenis termometer batang yang digunakan di
laboratorium berupa termometer raksa dan
termometer alkohol. Jika menggunakan alkohol,
cairan pengisi termometer tersebut diberi warna
merah agar mudah diamati.
3. Jawaban: c
Y = h j h j h j h j h j h j h j h j h j1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
9 orbital
Jumlah elektron kulit K = 2
kulit L = 8
kulit M = 8
Jadi, jumlah total elektron = 18.
Nomor atom unsur Y adalah 18.
4. Jawaban: d
Konfigurasi unsur 26Fe: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6
Tabel pengisian elektron pada orbital:
Jumlah orbital elektron berpasangan:
1 + 1 + 3 + 1 + 3 + 1 + 1 = 11
Orbital elektron tidak berpasangan berjumlah 4.
5. Jawaban: c
Bilangan kuantum (n) = 2, artinya elektron-elektron
berada di kulit L. Di kulit L terdapat orbital s
(maksimum dihuni oleh 2 elektron) dan orbital p
(maksimum dihuni oleh 6 elektron). Dengan
demikian, jumlah maksimum elektron yang dapat
menghuni orbital dengan n = 2 adalah 8 elektron.
6. Jawaban: a
Unsur 8637X mempunyai konfigurasi elektron
sebagai berikut.
37X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1
Unsur tersebut mempunyai elektron valensi 1 dan
kulit atom 5 sehingga terletak pada golongan IA dan
periode 5. Unsur golongan VA dan periode 3 mem-
punyai nomor atom 15. Unsur golongan VA dan
periode 5 mempunyai nomor atom 51. Unsur
golongan VA dan periode 7 belum ditemukan. Unsur
golongan VIIA dan periode 5 mempunyai nomor
atom 53.
7. Jawaban: e
Konfigurasi elektron unsur:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3
Elektron valensi terletak pada orbital 4s2 dan 3d3
sehingga terletak pada golongan VB. Kulit terbesar
di kulit 4 sehingga unsur tersebut terletak pada
periode 4.
8. Jawaban: e
Konfigurasi elektron unsur 35,517
Cl sebagai berikut.
17Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Unsur Cl mempunyai kulit elektron 3 dan jumlah
elektron valensi 7 sehingga terletak pada periode
3 dan golongan VIIA. Konfigurasi elektron unsur
Na, Ar, Sr, Ge, dan Br sebagai berikut.
11Na = 1s2 2s2 2p6 3s1
periode 3 dan golongan IA
18Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
periode 3 dan golongan VIIIA
21Sc = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
periode 4 dan golongan IIIB
32Ge = 1s2 2p2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p2
periode 4 dan golongan IVA
35Br = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5
periode 4 dan golongan VIIA
Jadi, unsur Cl terletak dalam satu golongan
dengan unsur Br.
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
h j h j h j h j h j h j h j h j h j h jh j h h h h
3d6
4s2
61Kimia Kelas X
9. Jawaban: b
Ikatan ion terjadi antara unsur logam (golongan
IA, IIA, dan golongan transisi) dengan unsur-unsur
yang mempunyai perbedaan elektronegativitas
tinggi (golongan VIIA). Ikatan ion terjadi pada
CaCl2, CuCl2, HCl, NaCl, ZnCl2, FeCl2, dan KCl.
Jadi, kelompok senyawa yang semuanya
berikatan ion adalah CaCl2, CuCl2, dan NaCl.
Senyawa H2SO4, H3PO4, H2CO3, H2O, dan
CH3COOH merupakan senyawa kovalen.
10. Jawaban: c
Ikatan kovalen terjadi jika pasangan elektron
ikatan berasal dari kedua atom untuk digunakan
secara bersama-sama.
T + Q → tidak terjadi ikatan karena unsur
T sudah stabil (kaidah duplet)
Q + P → tidak terjadi ikatan karena unsur
P sudah stabil (kaidah oktet)
Q
Q + R → Q R Q
Q
Terjadi ikatan kovalen karena
antara atom Q dan R meng-
gunakan pasangan elektron
secara bersama-sama
P + Q → tidak terjadi ikatan karena unsur
P sudah stabil (kaidah oktet)
T + R → tidak terjadi ikatan karena unsur
T sudah stabil (kaidah duplet)
Jadi, ikatan kovalen terjadi pada unsur Q dan R.
11. Jawaban: e
Konfigurasi elektron 1H,
5B,
8O,
11Na, dan
17Cl
sebagai berikut.
1H: 1s1, elektron valensi = 1
struktur Lewis: H •
stabil dengan menangkap 1 elektron
untuk memenuhi kaidah duplet
5B: 1s2 2s2 2p1, elektron valensi = 3
struktur Lewis: �• ••
stabil dengan melepas 3
elektronnya untuk memenuhi
kaidah duplet
8O: 1s2 2s2 2p4, elektron valensi = 6
struktur Lewis: �� �i i
stabil dengan menangkap 2
elektron untuk memenuhi
kaidah oktet
11Na: 1s2 2s2 2p6 3s1, elektron valensi = 1
struktur Lewis: Na •
stabil dengan melepas 1
elektronnya untuk me-
menuhi kaidah oktet
17Cl: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5, elektron valensi = 7
struktur Lewis: ��� ⋅i i
i istabil dengan me-
nangkap 1 elektron
untuk memenuhi kaidah
oktet
Rumus Lewis pada struktur:
NaCl: Na x + ��� ⋅i i
i i → ��� ��
•••••
••
Memenuhi kaidah oktet
dan duplet
Na2O: Na x + �
••••
••+ x Na → ���� � ��
••••
••
Memenuhi kaidah
oktet dan duplet
Cl2O: ��� ⋅
i i
i i +
� �
� �
� �� + �� �⋅
i i
i i→
� �
��
� ��� � ��•• ••
• • •• ••
•• ••
Memenuhi
kaidah oktet
HCl: H x + �� �i i
ii i
→ � ��••
•••
••
Memenuhi kaidah oktet dan
duplet
BH3: � •••
+ 3H x → ��
�
�
••
•
Tidak memenuhi kaidah
oktet, tetapi memenuhi
kaidah duplet untuk H
12. Jawaban: b
Jumlah proton = jumlah elektron = nomor atom
Konfigurasi 9A : 1s2 2s2 2p5
Unsur A mencapai kestabilan dengan menangkap
1 elektron membentuk ion A+.
Konfigurasi 20B : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
Unsur B mencapai kestabilan dengan melepas
2 elektron membentuk ion B2–.
Kedua unsur tersebut dapat berikatan ion dengan
reaksi:
A + e– → A– × 2
B → B2+ + 2e– × 1–––––––––––––––––––2A + B → 2A– + B2+
Rumus senyawa yang terbentuk A2B atau BA2.
••
••
• •
• ••
• •
• •
•• •
• •
• •
••
••
• •
• •
•• •
××
××
• •••
• •
ו
•×
• •
• •
••
× •
• •
••
••
× •
• •
• •
••
••
• •
• •• •
•
••
••
••
62 Ulangan Akhir Semester
13. Jawaban: c
Konfigurasi elektron G : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
Struktur Lewis:
Konfigurasi elektron Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Struktur Lewis Cl :
Struktur Lewis senyawa yang terbentuk:
Untuk memenuhi kaidah oktet, unsur G
kekurangan tiga elektron, sedangkan unsur Cl
kekurangan satu elektron. Oleh karena itu, unsur
G dan Cl menggunakan pasangan elektron
secara bersama-sama sehingga terbentuk ikatan
kovalen. Rumus kimia senyawanya GCl3.
14. Jawaban: d
Ikatan kovalen koordinasi terjadi jika pasangan
elektron yang digunakan bersama berasal dari
satu atom, seperti ditunjukkan oleh nomor 3) dan
5). Ikatan yang ditunjukkan oleh nomor 1), 2), 4),
dan 6) merupakan ikatan kovalen tunggal karena
pasangan elektron yang digunakan bersama
berasal dari dua atom.
15. Jawaban: d
1) Asam klorida merupakan senyawa kovalen
polar karena memiliki perbedaan keelektro-
negatifan.
2) Asam fluorida merupakan senyawa kovalen
polar karena memiliki perbedaan keelektro-
negatifan.
3) Amonium klorida merupakan senyawa
kovalen yang bersifat polar.
4) Karbon tetraklorida merupakan senyawa
kovalen nonpolar karena simetris.
5) Magnesium klorida merupakan senyawa ion
sehingga bersifat polar.
16. Jawaban: d
1) P → 4 = 1s2 2s2
melepaskan 2 elektron, membentuk ion P2+
2) Q → 8 = 1s2 2s2 2p4
menangkap 2 elektron, membentuk ion Q2–
3) R → 6 = 1s2 2s2 2p2
menangkap 4 elektron, membentuk ion R4–
4) S → 11 = 1s2 2s2 2p6 3s1
melepaskan 1 elektron, membentuk ion S+
5) T → 12 = 1s2 2s2 2p6 3s2
melepaskan 2 elektron, membentuk ion T2+
Berdasarkan konfigurasi elektron tersebut dapat
terbentuk senyawa ion PQ.
17. Jawaban: c
Struktur Lewis pada asam klorida, gas metana,
ion amoniak, gas karbon dioksida, dan gas
nitrogen sebagai berikut.
terdapat ikatan kovalen tunggal
terdapat ikatan kovalen tunggal
terdapat ikatan kovalen koordinasi
terdapat ikatan kovalen
rangkap dua
terdapat ikatan kovalen
rangkap tiga
Jadi, molekul yang mempunyai ikatan kovalen
rangkap tiga adalah N2 (gas nitrogen).
18. Jawaban: c
Nomor massa S = 32, jumlah neutron = 16
Lambang unsur S = �� �
1) Unsur memiliki jumlah proton 16.
2) Unsur tersebut merupakan golongan VIA.
3) Unsur tersebut memiliki konfigurasi elektron
= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 sehingga elektron
valensi = 6.
4) Unsur tersebut tidak dapat membentuk
senyawa ion dengan golongan VIIA.
5) Unsur tersebut untuk mencapai kestabilan
perlu menangkap 2 elektron.
19. Jawaban: b
Misal unsur dengan nomor 9 adalah X dan unsur
dengan nomor atom 35 adalah Y.
9X : 1s2 2s2 2p5
35Y: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5
Rumus Lewis X : X
Rumus Lewis Y : Y
Antara unsur X dan Y dapat membentuk ikatan
dengan reaksi berikut.
Pada reaksi tersebut terbentuk ikatan
kovalen tunggal karena pasangan
elektron yang dipakai bersama-sama
berasal dari kedua unsur.
• •
• •Cl•
• •
×
× ×
××G
Cl××
× •
G• •
• •
Cl ••
ו
ו
••
• •
• •
• •
Cl ••
••
oCH
H
H
H
××o
× o
o ×
ו
× ×××H Cl
× ×
↓
oNH
H
H
H+
×o×
× o
o o
↓• •
• •O OC
• •
• •
o×o×
×o×o
N× ×× ×× × N×
×××
• •
• •
••
ו
× ×××X Y
× ×
•
• •
••
••
×
× ×
××
××
63Kimia Kelas X
20. Jawaban: d
Kepolaran suatu senyawa dapat ditentukan dari
selisih harga keelektronegatifan unsur-unsur pe-
nyusun senyawa.
1) HF = 3,98 – 2,20 = 1,78
2) MgO = 3,44 – 1,31 = 2,13
3) Na2O = 3,44 – 0,93 = 2,51
4) NaF = 3,98 – 0,93 = 3,05
5) MgF2 = 3,98 – 1,31 = 2,67
Berdasarkan perbedaan keelektronegatifan
tersebut, senyawa yang paling polar ditunjukkan
oleh senyawa yang memiliki perbedaan keelektro-
negatifan paling besar, yaitu NaF.
21. Jawaban: b
Unsur Ca, memenuhi susunan elektron yang
stabil dengan cara melepaskan 2 elektron,
membentuk ion Ca2+. Klorin menangkap elektron
yang dilepas Ca sehingga terbentuk ion Cl–.
Ikatan yang terbentuk adalah ikatan ion.
22. Jawaban: e
A → A2+ + 2e–
2Cl → e– + 2Cl–
––––––––––––––––––A + 2Cl → A2+ + 2Cl–
Rumus senyawa ion: ACl2.
Reaksi ini menunjukkan bahwa A melepaskan
2 elektron. Golongan yang memiliki 2 elektron
valensi dan cenderung melepaskannya untuk
membentuk ion +2 adalah golongan IIA (golongan
alkali tanah)
1) alkali = memiliki 1 elektron valensi =
cenderung membentuk ion +1
2) oksigen = memiliki 6 elektron valensi =
cenderung membentuk ion –2
3) halogen = memiliki 7 elektron valensi =
cenderung membentuk ion –1
4) gas mulia = merupakan golongan yang stabil,
sehingga tidak membentuk ion
5) alkali tanah = memiliki 2 elektron valensi =
cenderung membentuk ion +2
23. Jawaban: c
ikatan kovalen tunggal
ikatan kovalen rangkap tiga
ikatan kovalen rangkap dua
Mg mencapai kestabilan dengan membentuk ion
positif atau melepaskan 2 elektron valensinya,
sedangkan O stabil dengan membentuk ion negatif
karena menangkap 2 elektron. Jika keduanya
bereaksi terjadi ikatan ion sebagai berikut.
Mg → Mg2+ + 2e–
O + 2e– → O2–
–––––––––––––––––––– +Mg + O → Mg2+ + O2–
Rumus senyawa: MgO.
Unsur K stabil dengan melepas 1 elektron
membentuk ion K+. Jika unsur K bereaksi dengan
unsur O akan terjadi ikatan ion sebagai berikut.
K → K+ + e– × 2
O + 2e– → O2– × 1––––––––––––––––––2K + O → 2K+ + O2–
Rumus senyawa: K2O.
Jadi, senyawa yang ikatannya berupa ikatan
kovalen rangkap dua adalah O2.
24. Jawaban: d
Unsur 35Br memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6
3s2 3p6 4s2 3d10 4p5. Dengan demikian, unsur Br
memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
1) Tidak dapat membentuk senyawa OBr karena
atom O dan Br sama-sama memerlukan
elektron.
2) Merupakan golongan VIIA karena memiliki
elektron valensi 7.
3) Membentuk ion -1 dengan menarik 1 elektron
atom pasangannya untuk memenuhi aturan
oktet.
4) Dapat membentuk senyawa ion KBr.
25. Jawaban: c
Ikatan hidrogen terjadi antara atom hidrogen
dengan atom lain yang sangat elektronegatif
seperti F, O, dan N. Jadi, ikatan hidrogen terjadi
pada senyawa H2O dan HF.
26. Jawaban: d
Gambar tersebut menunjukkan molekul yang mem-
punyai bentuk timbangan (tetrahedral terdispersi).
1) H2O
Konfigurasi elektron unsur H dan O sebagai
berikut.
1H = 1s1 → elektron valensi = 1
8O = 1s2 2s2 2p4 → elektron valensi = 6
Pasangan elektron: ��������������� �
� = 4
PEI = 3 – 1 = 2
Pasangan pusat = 4 – (3 × 0) = 4
PEB = 4 – 2 = 2
Jadi, notasi VSEPR-nya AX2E2 (bentuk V)
2) PCl5
Konfigurasi elektron unsur P dan Cl sebagai
berikut.
15P = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 → elektron valensi = 5
17Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → elektron valensi = 7
Cl××
••Cl
× ×
× ×
• •
• •
ו
N ××N•
•• ו ו ×
O O× ×
× ×
• •
• •
× •× •
64 Ulangan Akhir Semester
Pasangan elektron: �����������������
� = 20
PEI = 6 – 1 = 5
Pasangan pusat = 20 – (3 × 5) = 5
PEB = 5 – 5 = 0
Jadi, notasi VSEPR-nya AX5 (trigonal
bipiramida)
3) ClF3
Konfigurasi elektron unsur Cl dan F sebagai
berikut.
17Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → elektron valensi = 7
9F = 1s2 2s2 2p5 → elektron valensi = 7
Pasangan elektron: ����������������
� = 14
PEI = 4 – 1 = 3
Pasangan pusat = 14 – (3 × 3) = 5
PEB = 5 – 3 = 2
Jadi, notasi VSEPR-nya AX3E2 (bentuk T)
4) TeCl4
Konfigurasi elektron unsur Te dan Cl sebagai
berikut.
52Te = [Kr] 5s2 4d10 5p4 → elektron valensi = 6
17Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → elektron valensi = 7
Pasangan elektron: ����� �����������
� = 17
PEI = 5 – 1 = 4
Pasangan pusat = 17 – (3 × 4) = 5
PEB = 5 – 4 = 1
Jadi, notasi VSEPR-nya AX4E (bentuk
timbangan)
5) XeF2
Konfigurasi elektron unsur Xe dan F sebagai
berikut.
54Xe = [Kr] 5s2 4d10 5p6 → elektron valensi = 8
9F = 1s2 2s2 2p5 → elektron valensi = 7
Pasangan elektron: �����������������
� = 11
PEI = 3 – 1 = 2
Pasangan pusat = 11 – (3 × 2) = 5
PEB = 5 – 2 = 3
Jadi, notasi VSEPR-nya AX2E3 (linear)
27. Jawaban: e
Br – Cl = 2,8 – 2,7 = 0,1 (polar)
Molekul-molekul polar cenderung menyusun diri
dengan cara saling mendekati kutub positif dari
suatu molekul dengan kutub negatif molekul yang
lain. Gaya tarik-menarik tersebut disebut gaya
tarik dipol. Ikatan ion terjadi antara unsur logam
dan nonlogam. Gaya London merupakan gaya
tarik-menarik antarmolekul nonpolar akibat
adanya dipol terimbas yang ditimbulkan oleh
perpindahan elektron dari satu orbital ke orbital
yang lain membentuk dipol sesaat. Gaya London
mengakibatkan molekul nonpolar bersifat agak
polar. Ikatan hidrogen merupakan ikatan antara
atom hidrogen dari molekul yang satu dengan
atom molekul lain yang sangat elektronegatif
(F, O, dan N).
28. Jawaban: a
1) NO3–
Konfigurasi elektron unsur N dan O sebagai
berikut.
7N = 1s2 2s2 2p3 → elektron valensi = 5
8O = 1s2 2s2 2p4 → elektron valensi = 6
• pasangan elektron = ��� �� � � � � ��
� = 12
• PEI = 4 – 1 = 3
• pasangan pusat = 12 – (3 × 3) = 3
• PEB = 3 – 3 = 0
Notasi VSEPR: AX3 (segitiga datar)
2) SO3
Konfigurasi elektron unsur S dan O sebagai
berikut.
16S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 → elektron
valensi = 6
8O = 1s2 2s2 2p4 → elektron valensi = 6
• pasangan elektron = ��� � � � � �
� = 12
• PEI = 4 – 1 = 3
• pasangan pusat = 12 – (3 × 3) = 3
• PEB = 3 – 3 = 0
Notasi VSEPR: AX3 (segitiga datar)
3) SO32–
Konfigurasi elektron unsur S dan O sebagai
berikut.
16S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 → elektron
valensi = 6
8O = 1s2 2s2 2p4 → elektron valensi = 6
• pasangan elektron = ��� � � � � � � �
� = 13
• PEI = 4 – 1 = 3
• pasangan pusat = 13 – (3 × 3) = 4
• PEB = 4 – 3 = 1
Notasi VSEPR: AX3E (trigonal piramida)
4) ClF3
Konfigurasi elektron unsur Cl dan F sebagai
berikut.
17Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → elektron valensi = 7
9F = 1s2 2s2 2p5 → elektron valensi = 7
• pasangan elektron = ��� �� � � � ��
� = 14
• PEI = 4 – 1 = 3
• pasangan pusat = 14 – (3 × 3) = 5
• PEB = 5 – 3 = 2
Notasi VSEPR: AX3E2 (bentuk T)
65Kimia Kelas X
PEI = 4 dan tidak mempunyai pasangan elektron
bebas (PEB = 0). Bentuk molekul CH4 adalah
tetrahedral.
33. Jawaban: e
Konfigurasi elektron 15P = [Ne] 3s2 3p3
Supaya dapat membentuk 5 ikatan kovalen, maka
1 elektron dari orbital 3s harus dipromosikan ke
orbital 3d. Selanjutnya orbital 3s, ketiga orbital
3p, dan 1 orbital 3d mengalami hibridisasi
membentuk orbital hibrida sp3d. Bentuk molekul
hibrida sp3d adalah trigonal bipiramida.
15P = [Ne]
Promosi
15P = [Ne]
x = elektron atom Cl
Hibridisasi : sp3d
34. Jawaban: d
Berdasarkan orbital hibrida, elektron terluar unsur
tersebut harus berada pada kulit atom ke-3.
Hal ini karena kulit atom tersebut mengandung
orbital d yang akan digunakan sebagai tempat
elektron yang dipromosikan dari orbital s. Dengan
demikian, satu elektron tersebut akan menempati
orbital d dan terdapat 5 elektron tidak ber-
pasangan dalam orbital sp3d. Selanjutnya, unsur
tersebut dapat mengikat 5 atom lain yang
kekurangan satu elektron.
Jadi, struktur elektron terluarnya 3s2 3p3 sehingga
elektron valensinya 5.
35. Jawaban: a
Metana (CH4) merupakan molekul nonpolar yang
bersifat agak polar karena mempunyai gaya
London sehingga mempunyai polarisabilitas lebih
besar daripada neon. Adanya polarisabilitas pada
metana mengakibatkan titik didih metana lebih besar
daripada neon yang tidak memiliki polarisabilitas.
H O H
× ×
× × • •
× ×
5) ClO3–
Konfigurasi elektron unsur Cl dan O sebagai
berikut.
17Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → elektron valensi = 7
8O = 1s2 2s2 2p4 → elektron valensi = 6
• pasangan elektron = ��� �� � � � � ��
� = 13
• PEI = 4 – 1 = 3
• pasangan pusat = 13 – (3 × 3) = 4
• PEB = 4 – 3 = 1
Notasi VSEPR: AX3E (trigonal piramida)
6) NH3
Konfigurasi elektron unsur N dan H sebagai
berikut.
7N = 1s2 2s2 2p3 → elektron valensi = 5
1H = 1s1
• pasangan elektron = ��� �� � � � ��
� = 4
• PEI = 4 – 1 = 3
• pasangan pusat = 4 – (3 × 0) = 4
• PEB = 4 – 3 = 1
Notasi VSEPR: AX3E (trigonal piramida)
Dengan demikian, molekul atau ion yang
mempunyai bentuk molekul sama dengan NO3–
adalah SO3.
29. Jawaban: b
1H = 1s1
8O = 1s2 2s2 2p4
Jadi, terdapat 2 ikatan elektron berpasangan
(ikatan kovalen tunggal).
30. Jawaban: d
Semakin lemah ikatan antarmolekul suatu zat, titik
didih semakin rendah, tekanan uap juga semakin
rendah. Lemahnya ikatan antarmolekul disebab-
kan gaya tarik-menarik antarmolekul lemah. Jadi,
zat cair yang mempunyai gaya tarik-menarik
antarmolekul paling lemah adalah zat cair D
karena tekanan uap jenuhnya paling rendah.
31. Jawaban: d
IF5 memiliki enam pasangan elektron. IF5
mempunyai bentuk geometri dasar oktahedral.
PCl5 mempunyai bentuk geometri trigonal
bipiramida. AlBr3 mempunyai bentuk geometri
segitiga datar. CCl4 dan SiCl4 mempunyai bentuk
geometri tetrahedral.
32. Jawaban: d
Konfigurasi elektron 6C = 1s2 2s2 2p2, elektron
valensi C = 4
Konfigurasi elektron 1H = 1s1, elektron valensi H = 1
h h h3s2
h j3p3
h x h x h xh3s1 3p3
3d0
h x3d1
h h hh j3s 3p
h h hh j
promosi
h h hhs p3 d
h
66 Ulangan Akhir Semester
36. Jawaban: d
7N = [He] 2s2 2p3
9F = [He] 2s2 2p5
Pasangan elektron ikatan = 3.
Pasangan elektron bebas = 1.
37. Jawaban: a
Gambar molekul tersebut adalah piramida segi
empat. Notasi VSEPR piramida segi empat adalah
AX5E. Molekul dengan VSEPR AX4E2 mempunyai
bentuk molekul segi empat datar. Molekul dengan
VSEPR AX2E3 mempunyai bentuk molekul linear.
Molekul dengan VSEPR AX3E2 mempunyai
molekul bentuk T. Molekul dengan VSEPR AX2E2
mempunyai molekul bentuk V.
38. Jawaban: c
Unsur X tersebut berupa sulfur (S) sehingga
senyawa oksida yang terbentuk adalah SO2 dan
SO3. Senyawa asam kuat yang dibentuk adalah
H2SO4, sedangkan senyawa fluoridanta yang
dibentuk berupa SF6. Sulfur mempunyai nomor
atom 16. Konfigurasi elektron S sebagai berikut.
16S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Jadi, struktur elektron paling luar atom unsur S
adalah s2 p4.
39. Jawaban: b
H2O tersusun oleh dua atom H dan satu atom O.
Molekul H2O bersifat polar karena atom O
mempunyai dua pasang elektron bebas. Oleh
karena itu, ikatan O–H tidak dapat membentuk
satu garis lurus tetapi membentuk sudut ikatan
sebesar 105°.
40. Jawaban: c
HCl dan BrF sama-sama bersifat polar karena dua
atom penyusunnya mempunyai keelektronegatifan
yang berbeda sehingga pasangan elektron ikatan
(PEI) lebih cenderung tertarik ke salah satu atom.
CH3Cl dan CHCl3 sama-sama bersifat polar karena
keduanya berbentuk tetrahedral dengan PEI
tertarik ke atom Cl. NF3 bersifat polar karena
terdapat satu pasang elektron bebas sehingga
distribusi muatan tidak simetris. BF3 bersifat
nonpolar karena tidak mempunyai PEB sehingga
distribusi muatannya simetris. CO2 dan H2 bersifat
nonpolar karena bentuk molekulnya linear dengan
momen dipol nol. CH4 dan CCl4 bersifat nonpolar
karena tidak mempunyai pasangan elektron bebas
sehingga distribusi muatan simetris.
B. Uraian
1. Cara memperlakukan bahan kimia yang bersifat
korosif (menimbulkan luka pada bagian yang
terkena) dan dapat menimbulkan karat adalah
dengan menyimpan bahan dalam wadah tertutup
rapat, menghindarkan bahan tersebut dari logam
yang mudah berkarat seperti besi atau kayu yang
dapat terbakar. Selain itu, bahan kimia tersebut
juga tidak boleh mengenai tubuh.
2. Ion Ca2+ merupakan unsur Ca yang melepas
2 elektron. Jika jumlah elektron ion Ca2+ = 18,
jumlah elektron unsur Ca = 20. Jumlah proton
unsur Ca = jumlah elektron unsur Ca = 20.
Jumlah neutron unsur Ca
= nomor massa – jumlah elektron unsur
= 40 – 20 = 20
Konfigurasi elektron unsur Ca = 1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 4s2
Jumlah elektron valensi unsur Ca = 2.
3. Unsur yang paling mudah melepas elektron
adalah unsur yang mempunyai jari-jari atom paling
panjang karena jarak inti dengan elektron valensi
semakin jauh. Dalam sistem periodik, dalam 1
golongan dari atas ke bawah jari-jari atom
semakin panjang, sedangkan dalam satu periode
dari kiri ke kanan jari-jari atom semakin pendek.
Unsur P terletak pada golongan IIA periode 4.
Unsur Q terletak pada golongan IA periode 5.
Unsur R terletak pada golongan IA periode 3.
Unsur S terletak pada golongan IA periode 4.
Unsur T terletak pada golongan IIA periode 3.
Unsur Q terletak paling kiri dan paling bawah
sehingga Q paling mudah melepas elektron.
4. a. NH4Cl
7N : 1s2 2s2 2p3
Rumus Lewis:
1H = 1
Rumus Lewis: H •
7Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Rumus Lewis:
Rumus struktur Lewis NH4Cl:
1) Jumlah pasangan elektron ikatan = 5,
terdiri atas 3 ikatan kovalen tunggal,
1 ikatan kovalen koordinasi, dan 1 ikatan
ion.
2) Jumlah pasangan elektron bebas = 3.
F
F N F• ×
××
××
× ×××
× ×
××
× ×× ×× ×
• ×ו
• •
• •
• •
Cl ••
x •
• x
H •x N
••
H
H
x •H←Ikatan kovalen koordinasi
←←
←
Pasangan
elektron
bebas←
←
←Ikatan
kovalen
tunggal
←
Ikatan ion
N•
••
••
Cl •••
• •• •
67Kimia Kelas X
b. SO3
16S : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Rumus Lewis:
8O = 1s2 2s2 2p4
Rumus Lewis:
Rumus Lewis SO3:
1) Jumlah pasangan elektron ikatan = 3,
terdiri atas 2 ikatan kovalen koordinasi dan
1 pasangan ikatan kovalen rangkap dua.
2) Jumlah pasangan elektron bebas = 8.
5. Urutan titik didih dari yang paling tinggi yaitu:
NaCl > HF > N2O > SO2 > C4H10
Alasan:
a. NaCl = merupakan senyawa ion yang
memiliki kristal ionik yang besar dan kuat.
b. HF = memiliki ikatan hidrogen yaitu ikatan
yang terjadi antara atom yang sangat
elektronegatif (N, O, dan F) dengan atom H.
c. N2O = merupakan senyawa kovalen polar
yang memiliki gaya antardipol.
d. SO2 = merupakan senyawa kovalen
nonpolar yang memiliki gaya London dan Mr
sebesar 64.
e. C4H10 = merupakan senyawa kovalen
nonpolar yang memiliki gaya London dan Mr
sebesar 58.
6. a. C2H
4
Konfigurasi C : 1s2 2s2 2p2
Elektron valensi C = 4 → C
Konfigurasi H : 1s1
Elektron valensi H : 1 → H
Untuk memenuhi kaidah oktet, atom C
memerlukan 4 elektron, sedangkan atom H
memerlukan 1 elektron. Pada senyawa C2H4,
dua atom C mengikat empat atom H. Berarti,
setiap satu atom C mengikat 2 atom H.
Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
Jenis ikatan yang terjadi sebagai berikut.
1) ikatan kovalen rangkap dua, 2), 3), 4), dan
5) ikatan kovalen tunggal.
Jadi, jenis ikatan yang terjadi adalah 1 ikatan
kovalen rangkap dua dan 4 ikatan kovalen
tunggal.
b. Na2CO3
Konfigurasi elektron Na : 1s2 2s2 2p6 3s1
Elektron valensi Na = 1 → Na+ → Na
Konfigurasi elektron C : 1s2 2s2 2p2
Elektron valensi C = 4 → C
Konfigurasi elektron O : 1s2 2s2 2p4
Elektron valensi O = 6 → O
Untuk mencapai kaidah oktet, atom C
memerlukan 4 elektron, sedangkan setiap
atom O memerlukan 2 elektron.
Atom C berikatan kovalen tunggal dengan
2 atom O di sebelah kiri dan kanan serta ber-
ikatan kovalen rangkap dua dengan atom O di
bawah. Oleh karena atom O di sebelah kiri dan
kanan belum memenuhi kaidah oktet, kedua
atom berikatan ion dengan 2 atom Na yang
masing-masing melepaskan 1 elektronnya.
Jadi, jenis ikatan yang terjadi adalah 2 ikatan
ion, 2 ikatan kovalen tunggal, dan 1 ikatan
kovalen rangkap dua.
c. H2SO4
Konfigurasi elektron H : 1s1
Elektron valensi H = 1 → H
Konfigurasi elektron S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Elektron valensi S = 6 → S
Konfigurasi elektron O : 1s2 2s2 2p4
Elektron valensi O = 6 → O
Untuk membentuk kaidah oktet, atom O dan
S memerlukan 2 elektron. Oleh karena
jumlah atom O yang berikatan dengan S
sebanyak 4 maka 2 atom berikatan kovalen
tunggal dengan S, sedangkan 2 atom O yang
lain berikatan kovalen koordinasi dengan S
karena pasangan elektron yang digunakan
bersama hanya berasal dari S.
x x
• •xO
x x
Oxx
x x
x xOx •
• S ••
x x
←
Ikatan kovalen rangkap dua
←
Ikatan kovalen koordinasi
Lainnya ikatan merupakan pasangan elektron bebas
x
xxx
••S
• •
• •
x xxOx
x x
C CH
H H
H
1)2)
3) 4)
5)o×
×o
o × o ×
× ×× ×
•
••
••
Cו
× ×• •
O• •
• • • O
• •
• •×• •
O
Ikatan kovalen tunggal
Ikatan kovalen rangkap dua
××
××
••
••
• •
••
••
Cו
× ×• •
O• •
• •• O
• •
• •
ו
•
O
Ikatan ion
Na Na
•
××
×
×
•
××
××
× ×
O
O S O
O
× ×
× ×
× ×
Ikatan kovalen
koordinasi
Ikatan kovalen
tunggal
68 Ulangan Akhir Semester
2 atom O di sebelah kiri dan kanan S masih
belum mencapai kaidah oktet sehingga untuk
memenuhinya, atom O berikatan kovalen
tunggal dengan 2 atom H.
Jadi, jenis ikatan yang terjadi adalah 2 ikatan
kovalen koordinasi dan 4 ikatan kovalen
tunggal.
7. a. Logam memiliki ikatan logam yang terdiri atas
beberapa atom pusat berupa ion positif (ion
atom logam) dan elektron-elektron di
sekitarnya.
b. Elektron-elektron tersebut saling tumpang
tindih sehingga mengakibatkan elektron
mudah berpindah.
c. Elektron-elektron tersebut saling memegang
erat atom pusat yang berupa ion positif
logam.
d. Oleh karena ikatannya kuat, saat dipukul-
pukul logam tidak akan pecah dan hancur,
tetapi hanya menggeser kedudukan ion-ion
di dalamnya.
Dengan demikian, logam bersifat ulet, mudah
ditempa, dan dapat diulur menjadi kawat.
8. Bentuk molekul suatu senyawa dipengaruhi oleh
susunan ruang pasangan elektron ikatan (PEI)
dan pasangan elektron bebas (PEB).
Cl
BCl3 : Cl B Cl
mempunyai 3 PEI dan 0 PEB, notasi
VSEPR-nya AX3 sehingga bentuk
molekul segitiga datar
F
ClF3 : F Cl F
mempunyai 3 PEI dan 2 PEB, notasi
VSEPR-nya AX3E2 sehingga bentuk
molekul bentuk T
9. Berdasar data di atas, Mr H2Te > H2Se > H2S >
H2O sehingga seharusnya titik didih H2Te > H2Se
> H2S >H2O. Akan tetapi, titik didih H2O ternyata
lebih besar daripada H2S, H2Se, dan H2Te. Hal
ini disebabkan pada senyawa H2O terdapat ikatan
hidrogen. Sifat ikatan hidrogen sangat kuat
sehingga memerlukan energi lebih besar untuk
mematahkannya.
10. Konfigurasi elektron unsur B dan F sebagai
berikut.
5B = 1s2 2s2 2p1 → elektron valensi = 3
9F = 1s2 2s2 2p5 → elektron valensi = 7
Pasangan elektron: ��������������������
� = 16
PEI = 5 – 1 = 4
Pasangan pusat = 16 – (3 × 4) = 4
PEB = 4 – 4 = 0
Notasi VSEPR-nya AX4
O
O S O
O
× ×
× ×
× ×
Ikatan kovalen
tunggalH • H•× ××
×
××
× ×××
× ×
×× ××
××
× • • ו • • •
ו
• •
• • • •
••
••
••
••
• •
•×
• × × •
• •
203Kimia Kelas X
SIL
AB
US
Hakik
at
dan
Pera
n K
imia
dala
m K
eh
idu
pan
, M
eto
de I
lmia
h,
sert
a K
esela
mata
n K
erj
a d
i L
ab
ora
tori
um
Mata
Pela
jara
n:
Kim
ia
Satu
an
Pen
did
ikan
:S
MA
/MA
Kela
s/S
em
este
r:
X/1
Ko
mp
ete
nsi In
ti:
1.
Menghayati d
an m
engam
alk
an a
jara
n a
gam
a y
ang d
ianutn
ya.
2.
Menghayati d
an m
engam
alk
an p
erila
ku juju
r, d
isip
lin, ta
nggung jaw
ab, peduli
(goto
ng r
oyong, kerja s
am
a, to
lera
n, dam
ai),
santu
n, r
esponsif
dan p
roaktif
dan m
enunju
kkan s
ikap s
ebagai b
agia
n d
ari s
olu
si a
tas b
erb
agai p
erm
asala
han d
ala
m b
erinte
raksi
secara
efe
ktif dengan li
ngkungan s
osia
l dan a
lam
sert
a d
ala
m m
enem
patk
an d
iri s
ebagai c
erm
inan b
angsa d
ala
m p
erg
aula
n
dunia
.
3.
Mem
aham
i, m
enera
pkan, m
enganalis
is p
engeta
huan fa
ktu
al, k
onseptu
al, p
rosedura
l berd
asark
an rasa in
gin
tahunya te
nta
ng
ilmu p
engeta
huan, te
knolo
gi, s
eni, b
udaya, dan h
um
anio
ra d
engan w
aw
asan k
em
anusia
an, kebangsaan, kenegara
an, dan
pera
daban terk
ait p
enyebab fenom
ena d
an k
eja
dia
n, sert
a m
enera
pkan p
engeta
huan p
rosedura
l pada b
idang k
ajia
n y
ang
spesifik
sesuai d
engan b
akat dan m
inatn
ya u
ntu
k m
em
ecahkan m
asala
h.
4.
Mengola
h, m
enala
r, d
an m
enyaji
dala
m ranah k
onkre
t dan ranah a
bstr
ak t
erk
ait
dengan p
engem
bangan d
ari y
ang d
ipela
jarinya
di s
ekola
h s
ecara
mandiri, d
an m
am
pu m
enggunakan m
eto
de s
esuai k
aid
ah k
eilm
uan.
1.1
Me
nya
da
ri
ad
an
ya
ke
tera
-
tura
n s
truktu
r part
ikel m
ate
ri
se
ba
ga
i w
uju
d k
eb
esa
ran
Tuhan Y
ME
dan p
engeta
hu-
an
te
nta
ng
str
uktu
r p
art
ike
l
mate
ri s
ebagai h
asil
pem
ikir-
an k
reatif
manusia
yang k
e-
benara
nnya b
ers
ifat
tenta
tif.
2.1
Menunju
kkan p
erila
ku ilm
iah
(me
milik
i ra
sa
in
gin
ta
hu
,
dis
iplin
, ju
jur, o
bje
ktif
, terb
uka,
ma
mp
u m
em
be
da
ka
n f
akta
dan o
pin
i, u
let, telit
i, b
ert
ang-
gu
ng
ja
wa
b,
kri
tis,
kre
ati
f,
inovatif,
dem
okra
tis,
kom
u-
nik
ati
f) d
ala
m m
era
nca
ng
da
n m
ela
ku
ka
n p
erc
ob
aa
n
se
rta
be
rdis
ku
si
ya
ng
di-
wu
jud
ka
n
da
lam
s
ika
p
se
ha
ri-h
ari
.
Hakik
at d
an
Pera
n K
imia
dala
m K
eh
idu
pan
, M
eto
-
de Ilm
iah
, sert
a K
esela
-
mata
n K
erj
a d
i L
ab
ora
-
tori
um
•P
era
n k
imia
da
lam
ke
hid
up
an
•H
akik
at
ilmu k
imia
•M
eto
de
ilm
iah
da
n
ke
se
lam
ata
n k
erj
a
•M
engam
ati p
roduk-p
roduk
kim
ia d
ala
m k
eh
idu
pa
n,
mis
aln
ya s
abun, dete
rgen,
past
a g
igi,
sam
po, k
osm
etik
,
obat, s
usu, keju
, m
ente
ga,
min
ya
k
go
ren
g,
ga
ram
dapur, d
an a
sam
cuka.
•M
endis
kusik
an p
era
n i
lmu
kim
ia
da
lam
b
erb
ag
ai
bid
an
g.
•M
en
gu
mp
ulk
an
in
form
asi
dari a
rtik
el m
engenai p
era
n
kim
ia d
ala
m k
ehid
upan.
•M
en
gu
mp
ulk
an
in
form
asi
me
ng
en
ai
me
tod
e i
lmia
h
da
ri
be
rba
ga
i s
um
be
r
lite
ratu
r.
•M
ela
ku
ka
n
pe
rco
ba
an
dan m
enulis
lapora
n s
esuai
meto
de ilm
iah.
Pe
ng
am
ata
n S
ika
p
•S
aat
pem
bela
jara
n
be
rla
ng
su
ng
•S
aa
t m
ela
ku
ka
n
pe
ng
am
ata
n
•S
aa
t m
en
ge
rja
ka
n
tug
as
Pe
ng
am
ata
n S
ika
p
•S
aat
pem
bela
jara
n
be
rla
ng
su
ng
•S
aa
t m
ela
ku
ka
n
pe
ng
am
ata
n
•S
aa
t m
en
ge
rja
ka
n
tug
as
3 jp
Be
rsyu
ku
r ke
pa
da
Tu
ha
n
YM
E y
an
g m
en
ga
nu
ge
-
rah
ka
n k
ek
ay
aa
n a
lam
de
ng
an
m
em
an
faa
tka
n
da
n
me
ne
rap
ka
n
ilm
u
kim
ia d
ala
m k
eh
idu
pa
n
se
ha
ri-h
ari
.
•M
em
ilik
i ra
sa
in
gin
tah
u d
ala
m m
en
gka
ji
hakik
at
ilmu k
imia
•B
erp
erila
ku ju
jur, k
ritis,
teliti
, d
an
ko
nsis
ten
da
lam
m
en
era
pk
an
prinsip
-prinsip
meto
de
ilmia
h
•B
uku
Pe
min
ata
n
IPA
Kim
ia S
MA
/
MA
kela
s X
, D
ep-
dik
na
s
•B
uku G
uru
Pe
mi-
na
tan
IP
A K
imia
SM
A/M
A k
ela
s X
,
De
pd
ikn
as
•B
uk
u P
G P
em
i-
na
tan
IP
A K
imia
SM
A/M
A k
ela
s X
,
PT
Inta
n P
ariw
ara
,
hala
man 1
–36
•B
uku P
R P
em
inat-
an IP
A K
imia
SM
A/
MA
ke
las X
, P
T
Inta
n
Pa
riw
ara
,
hala
man 1
–26
Ko
mp
ete
ns
i D
as
ar
Ind
ika
tor
Ma
teri
Po
ko
kP
em
be
laja
ran
Pe
nil
aia
nA
lok
as
iS
um
be
r B
ela
jar
204 Silabus
Ko
mp
ete
ns
i D
as
ar
Ind
ika
tor
Ma
teri
Po
ko
kP
em
be
laja
ran
Pe
nil
aia
nA
lok
as
i
Wa
ktu
Su
mb
er
Be
laja
r
•M
en
dis
ku
sik
an
ke
rja
se
-
ora
ng il
muw
an k
imia
dala
m
mela
kukan p
enelit
ian u
ntu
k
mem
pero
leh p
roduk k
imia
me
ng
gu
na
ka
n
me
tod
e
ilmia
h.
•M
engam
ati b
ebera
pa a
lat-
ala
t kim
ia d
an s
imbol b
ahan
kim
ia.
•M
engunju
ngi
labora
torium
un
tuk m
en
ge
na
l a
lat-
ala
t
dan b
ahan k
imia
sert
a tata
tert
ib l
abora
torium
.
•M
em
pre
se
nta
sik
an
ha
sil
pe
ng
am
ata
n d
an
dis
ku
si
tenta
ng h
akik
at
ilmu k
imia
,
meto
de ilm
iah d
an k
esela
-
mata
n k
erja d
i labora
torium
,
se
rta
pe
ran
kim
ia d
ala
m
ke
hid
up
an
d
en
ga
n ta
ta
bahasa y
ang b
enar.
2.2
Me
nu
nju
kka
n p
eri
laku
ke
rja
sam
a,
santu
n,
tole
ran,
cin
ta
dam
ai dan p
eduli
lingkungan
sert
a h
em
at
dala
m m
em
an-
faatk
an s
um
ber
daya a
lam
.
2.3
Me
nu
nju
kka
n p
eri
laku
re
s-
po
nsif
da
n p
roa
kti
f, s
ert
a
bij
ak
sa
na
s
eb
ag
ai
wu
jud
ke
ma
mp
ua
n m
em
eca
hka
n
ma
sa
lah
da
n m
em
bu
at
ke
-
pu
tusa
n.
3.1
Me
ma
ha
mi
ha
kik
at
ilm
u
kim
ia,
me
tod
e i
lmia
h d
an
ke
se
lam
ata
n k
erj
a d
i la
bo
-
rato
riu
m s
ert
a p
era
n k
imia
dala
m k
ehid
upan.
4.1
Menyajik
an h
asil
pengam
at-
an te
nta
ng h
akik
at i
lmu k
imia
,
me
tod
e i
lmia
h d
an
ke
se
la-
mata
n k
erja d
ala
m m
em
pela
-
jari
kim
ia s
ert
a p
era
n k
imia
dala
m k
ehid
upan.
Me
nu
nju
kk
an
p
eri
lak
u
kerja s
am
a, s
antu
n, t
ole
ran,
cin
ta d
am
ai, d
an p
eduli
se-
sa
ma
da
lam
me
laksa
na
-
ka
n p
raktiku
m d
i la
bo
ra-
tori
um
.
Be
rsik
ap
re
sp
on
sif
da
n
pro
aktif
da
lam
me
ng
erj
a-
ka
n t
ug
as.
•M
en
jela
ska
n p
era
na
n
ilmu
kim
ia d
ala
m k
e-
hid
up
an
.
•M
en
jela
ska
n t
ah
ap
-
tah
ap
da
lam
me
tod
e
ilmia
h.
•M
enyebutk
an a
lat-
ala
t
kim
ia d
an
ke
gu
na
an
-
nya
.
•M
en
ye
bu
tka
n
art
i
sim
bol
bahan k
imia
.
•M
en
jela
sk
an
s
ifa
t
bahan k
imia
berd
asar-
ka
n s
imb
oln
ya
d
an
cara
penanganannya.
•M
en
ye
bu
tka
n
tata
ca
ra
ke
se
lam
ata
n
kerja d
i dala
m l
abora
-
tori
um
.
•M
en
ya
jik
an
tu
ga
s
mengenai pera
n k
imia
dala
m k
ehid
upan.
•M
en
ya
jik
an
tu
ga
s
me
ng
en
ai
ca
ra k
erj
a
ilmuw
an d
ala
m m
ene-
rapkan m
eto
de ilm
iah.
•M
en
ya
jika
n la
po
ran
pra
kti
ku
m
se
su
ai
meto
de ilm
iah.
Pe
ng
am
ata
n S
ika
p
•S
aat p
em
bela
jara
n
be
rla
ng
su
ng
•S
aa
t m
ela
ku
ka
n
pe
ng
am
ata
n
•S
aat
mengerjakan
tug
as
Pe
ng
am
ata
n S
ika
p
•S
aat p
em
bela
jara
n
be
rla
ng
su
ng
•S
aa
t m
ela
ku
ka
n
pe
ng
am
ata
n
•S
aat
mengerjakan
tug
as
Tes T
ert
ulis
•P
ilihan G
anda
•U
raia
n
Tes U
nju
k K
erj
a
Te
s U
ji P
eti
k K
erj
a
Pro
se
du
r
Ru
bri
k
Po
rto
foli
o
•L
ap
ora
n
pe
ng
-
am
ata
n
•L
ap
ora
n
pra
kti
-
ku
m
•T
ugas m
andiri dan
ke
lom
po
k
•In
tern
et:
1.
htt
p:/
/go
o.g
l/
34
w4
BJ
2.
htt
p:/
/go
o.g
l/
NA
xA
6V
205Kimia Kelas X
Me
nsyu
ku
ri d
an
me
ng
-
ag
um
i ke
be
rad
aa
n c
ipta
-
an
T
uh
an
Y
ME
b
eru
pa
ato
m
ya
ng
m
es
kip
un
be
ruku
ran
sa
ng
at
ke
cil,
teta
pi
ma
mp
u m
en
yu
su
n
segala
benda.
Me
mili
ki
mo
tiva
si
inte
rna
l
dan r
asa i
ngin
tahu y
ang
tinggi
dala
m m
enem
ukan
dan m
em
aham
i kete
ratu
r-
an
.
•B
uku
Pe
min
ata
n
IPA
Kim
ia
SM
A/
MA
kela
s X
, D
ep-
dik
na
s
•B
uku
Gu
ru P
em
i-
na
tan
IP
A K
imia
SM
A/M
A k
ela
s X
,
De
pd
ikn
as
•B
uk
u P
G P
em
i-
na
tan
IP
A K
imia
SM
A/M
A k
ela
s X
,
PT
Inta
n P
ariw
ara
,
hala
man 3
7–72
•B
uk
u
PR
P
em
i-
na
tan
IP
A K
imia
SM
A/M
A k
ela
s X
,
PT
Inta
n P
ariw
ara
,
hala
man 2
7–52
Str
uk
tur
Ato
m
•P
arti
ke
l-p
arti
ke
l
pe
nyu
su
n a
tom
•N
om
or
ato
m,
no
mo
r
ma
ssa
, is
oto
p,
da
n
ele
ktr
on
va
len
si
•P
erk
em
ba
ng
an
te
ori
ato
m,
ko
nfi
gu
ras
i
ele
ktr
on
, d
an
me
ka
-
nik
a k
ua
ntu
m
SIL
AB
US
Str
uk
tur
Ato
m
Mata
Pela
jara
n:
Kim
ia
Satu
an
Pen
did
ikan
:S
MA
/MA
Kela
s/S
em
este
r:
X/1
Ko
mp
ete
nsi In
ti:
1.
Menghayati d
an m
engam
alk
an a
jara
n a
gam
a y
ang d
ianutn
ya.
2.
Menghayati d
an m
engam
alk
an p
erila
ku juju
r, d
isip
lin, ta
nggung jaw
ab, peduli
(goto
ng r
oyong, kerja s
am
a, to
lera
n, dam
ai),
santu
n, r
esponsif
dan p
roaktif
dan m
enunju
kkan s
ikap s
ebagai b
agia
n d
ari s
olu
si a
tas b
erb
agai p
erm
asala
han d
ala
m b
erinte
raksi
secara
efe
ktif dengan li
ngkungan s
osia
l dan a
lam
sert
a d
ala
m m
enem
patk
an d
iri s
ebagai c
erm
inan b
angsa d
ala
m p
erg
aula
n
dunia
.
3.
Mem
aham
i, m
enera
pkan, m
enganalis
is p
engeta
huan fa
ktu
al, k
onseptu
al, p
rosedura
l berd
asark
an rasa in
gin
tahunya te
nta
ng
ilmu p
engeta
huan, te
knolo
gi, s
eni, b
udaya, dan h
um
anio
ra d
engan w
aw
asan k
em
anusia
an, kebangsaan, kenegara
an, dan
pera
daban terk
ait p
enyebab fenom
ena d
an k
eja
dia
n, sert
a m
enera
pkan p
engeta
huan p
rosedura
l pada b
idang k
ajia
n y
ang
spesifik
sesuai d
engan b
akat dan m
inatn
ya u
ntu
k m
em
ecahkan m
asala
h.
4.
Mengola
h, m
enala
r, d
an m
enyaji
dala
m ranah k
onkre
t dan ranah a
bstr
ak t
erk
ait
dengan p
engem
bangan d
ari y
ang d
ipela
jarinya
di s
ekola
h s
ecara
mandiri, d
an m
am
pu m
enggunakan m
eto
de s
esuai k
aid
ah k
eilm
uan.
12 jp
Ko
mp
ete
ns
i D
as
ar
Ind
ika
tor
Ma
teri
Po
ko
kP
em
be
laja
ran
Pe
nil
aia
nA
lok
as
iS
um
be
r B
ela
jar
1.1
Me
nya
da
ri a
da
nya
ke
tera
-
tura
n s
truktu
r part
ikel
mate
ri
se
ba
ga
i w
uju
d k
eb
esa
ran
Tuhan Y
ME
dan p
engeta
hu-
an
te
nta
ng
str
uktu
r p
art
ike
l
mate
ri s
ebagai h
asil
pem
ikir-
an k
reatif
manusia
yang k
e-
benara
nnya b
ers
ifat
tenta
tif.
2.1
Menunju
kkan p
erila
ku ilm
iah
(me
milik
i ra
sa
in
gin
ta
hu
,
dis
iplin
, ju
jur,
ob
jekti
f, t
er-
buka,
mam
pu m
em
bedakan
fakta
dan o
pin
i, u
let, te
liti, b
er-
tanggung ja
wab, k
ritis, k
reatif,
inovatif,
dem
okra
tis,
kom
u-
nik
atif)
dala
m m
era
ncang d
an
mela
kukan p
erc
obaan s
ert
a
be
rdis
ku
si
ya
ng
diw
uju
dka
n
dala
m s
ikap s
ehari-h
ari.
•M
engam
ati
vid
eo d
i ala
mat
we
b h
ttp
://g
oo
.gl/2
QH
3M
mengenai
tata
sury
a d
an
me
mb
an
din
gk
an
ny
a
de
ng
an
str
uktu
r a
tom
.
•M
en
dis
ku
sik
an
ba
gia
n-
bagia
n p
enyusun a
tom
.
•M
ela
ku
ka
n
sim
ula
si
de
ng
an
b
olp
oin
u
ntu
k
me
mb
ed
aka
n p
en
ge
rtia
n
isoto
p,
isoto
n,
dan isobar.
•M
em
bu
at
mo
de
l a
tom
Dalton d
an T
hom
son d
ari
pla
stisin
.
•M
en
dis
ku
sik
an
pe
rke
m-
bangan m
odel
ato
m.
•M
en
gu
mp
ulk
an
in
form
asi
mengenai a
tom
dan b
agia
n-
ba
gia
nn
ya
da
ri i
nte
rne
t
maupun b
uku.
Pe
ng
am
ata
n S
ika
p
•S
aat
pem
bela
jara
n
be
rla
ng
su
ng
•S
aa
t m
ela
ku
ka
n
pe
ng
am
ata
n
•S
aa
t m
en
ge
rja
ka
n
tug
as
206 Silabus
Ko
mp
ete
ns
i D
as
ar
Ind
ika
tor
Ma
teri
Po
ko
kP
em
be
laja
ran
Pe
nil
aia
nA
lok
as
i
Wa
ktu
Su
mb
er
Be
laja
r
2.2
Me
nu
nju
kka
n p
eri
laku
ke
rja
sam
a,
santu
n,
tole
ran,
cin
ta
dam
ai dan p
eduli
lingkungan
sert
a h
em
at
dala
m m
em
an-
faatk
an s
um
ber
daya a
lam
.
2.3
Me
nu
nju
kka
n p
eri
laku
re
s-
po
nsif
, d
an
pro
akti
f se
rta
bij
ak
sa
na
s
eb
ag
ai
wu
jud
ke
ma
mp
ua
n m
em
eca
hka
n
ma
sa
lah
da
n m
em
bu
at
ke
-
pu
tusa
n.
3.2
Me
ng
an
alis
is
pe
rke
mb
an
g-
an m
odel ato
m.
3.3
Menganalis
is
str
uktu
r ato
m
berd
asark
an t
eori a
tom
Bohr
dan t
eori m
ekanik
a k
uantu
m.
4.2
Mengola
h d
an m
enganalis
is
perk
em
bangan m
odel
ato
m.
4.3
Mengola
h d
an m
enganalis
is
str
uktu
r a
tom
be
rda
sa
rka
n
teo
ri a
tom
Bo
hr
da
n t
eo
ri
me
ka
nik
a k
ua
ntu
m.
Be
rsik
ap
sa
ntu
n
da
lam
me
ng
un
gk
ap
ka
n
pe
n-
da
pa
t.
Be
rsik
ap
p
roa
kti
f s
aa
t
be
ke
rja
s
am
a
da
lam
dis
ku
si.
•M
en
jela
ska
n p
art
ike
l-
pa
rtik
el
pe
ny
us
un
ato
m.
•M
enentu
kan e
lektr
on,
pro
ton
, d
an
ne
utr
on
su
atu
un
su
r.
•M
en
jela
ska
n p
erb
e-
da
an
iso
top
, is
oto
n,
dan i
sobar.
•M
en
jela
ska
n p
erk
em
-
bangan m
odel
ato
m.
•M
en
en
tuka
n k
on
fig
u-
ras
i e
lek
tro
n u
ns
ur
dari n
om
or
ato
mnya.
•M
en
uliska
n b
ila
ng
an
ku
an
tum
da
n b
en
tuk
orb
ital
suatu
unsur.
Me
ng
an
ali
sis
p
erk
em
-
ba
ng
an
m
od
el
ato
m
mela
lui berb
agai lit
era
tur.
Me
ng
an
ali
sis
s
tru
ktu
r
ato
m b
erd
asa
rka
n t
eo
ri
ato
m B
ohr
dan m
ekanik
a
ku
an
tum
.
•M
em
bu
at
mo
de
l a
tom
Th
om
so
n d
an
Bo
hr
da
ri
tanah lia
t.
Pe
ng
am
ata
n S
ika
p
•S
aat pem
bela
jara
n
be
rla
ng
su
ng
•S
aa
t m
ela
ku
ka
n
pe
ng
am
ata
n
•S
aa
t m
en
ge
rja
ka
n
tug
as
Pe
ng
am
ata
n S
ika
p
•S
aat pem
bela
jara
n
be
rla
ng
su
ng
•S
aa
t m
ela
ku
ka
n
pe
ng
am
ata
n
•S
aa
t m
en
ge
rja
ka
n
tug
as
Tes T
ert
ulis
•P
ilihan G
anda
•U
raia
n
Tes U
nju
k K
erj
a
Ru
bri
k
Tes T
ert
ulis
•P
ilihan G
anda
•U
raia
n
Tes U
nju
k K
erj
a
Ru
bri
k
Po
rto
foli
o
Tu
ga
s
ma
nd
iri
da
n
ke
lom
po
k
Po
rto
foli
o
Peta
konsep: m
em
buat
mo
de
l a
tom
Th
om
so
n
dan B
ohr.
•B
uk
u r
efe
ren
si:
1.
Pusta
ka S
ain
s
Te
rsa
mb
un
g-
Inte
rne
t :
Ma
-
terial,
PT
Paka
r
Ra
ya
2.
Je
jak S
eja
rah
Sa
ins
: A
tom
da
n M
ole
ku
l,
PT
Paka
r R
aya
•In
tern
et:
1.
htt
p:/
/go
og
.gl/
2Q
H3
M
2.
htt
p:/
/go
og
.gl/
tGK
JD
3.
htt
p:/
/go
og
.gl/
AZ
BB
s
4.
htt
p:/
/go
o.g
l/
x3
CT
Hv
5.
htt
p:/
/go
o/g
l/
qP
PG
Gp
6.
htt
p:/
/go
o.g
l/
Yx8
AT
k
207Kimia Kelas X
SIL
AB
US
Sis
tem
Pe
rio
dik
Un
su
r
Mata
Pela
jara
n:
Kim
ia
Satu
an
Pen
did
ikan
:S
MA
/MA
Kela
s/S
em
este
r:
X/1
Ko
mp
ete
nsi In
ti:
1.
Menghayati d
an m
engam
alk
an a
jara
n a
gam
a y
ang d
ianutn
ya.
2.
Menghayati d
an m
engam
alk
an p
erila
ku juju
r, d
isip
lin, ta
nggung jaw
ab, peduli
(goto
ng r
oyong, kerja s
am
a, to
lera
n, dam
ai),
santu
n, r
esponsif
dan p
roaktif
dan m
enunju
kkan s
ikap s
ebagai b
agia
n d
ari s
olu
si a
tas b
erb
agai p
erm
asala
han d
ala
m b
erinte
raksi
secara
efe
ktif dengan li
ngkungan s
osia
l dan a
lam
sert
a d
ala
m m
enem
patk
an d
iri s
ebagai c
erm
inan b
angsa d
ala
m p
erg
aula
n
dunia
.
3.
Mem
aham
i, m
enera
pkan, m
enganalis
is p
engeta
huan fa
ktu
al, k
onseptu
al, p
rosedura
l berd
asark
an rasa in
gin
tahunya te
nta
ng
ilmu p
engeta
huan, te
knolo
gi, s
eni, b
udaya, dan h
um
anio
ra d
engan w
aw
asan k
em
anusia
an, kebangsaan, kenegara
an, dan
pera
daban terk
ait p
enyebab fenom
ena d
an k
eja
dia
n, sert
a m
enera
pkan p
engeta
huan p
rosedura
l pada b
idang k
ajia
n y
ang
spesifik
sesuai d
engan b
akat dan m
inatn
ya u
ntu
k m
em
ecahkan m
asala
h.
4.
Mengola
h, m
enala
r, d
an m
enyaji
dala
m ranah k
onkre
t dan ranah a
bstr
ak t
erk
ait
dengan p
engem
bangan d
ari y
ang d
ipela
jarinya
di s
ekola
h s
ecara
mandiri, d
an m
am
pu m
enggunakan m
eto
de s
esuai k
aid
ah k
eilm
uan.
Ko
mp
ete
ns
i D
as
ar
Ind
ika
tor
Ma
teri
Po
ko
kP
em
be
laja
ran
Pe
nil
aia
nA
lok
as
iS
um
be
r B
ela
jar
•M
en
ga
ma
ti t
ab
el
pe
rio
dik
un
su
r m
od
ern
.
•M
en
dis
ku
sik
an
d
as
ar
pe
ng
elo
mp
okka
n u
nsu
r
dala
m t
abel
periodik
.
•M
en
en
tuka
n l
eta
k u
nsu
r
da
lam
ta
be
l p
eri
od
ik
modern
berd
asark
an k
on-
fig
ura
si
ele
ktr
on
.
•M
en
gu
mp
ulk
an
in
form
asi
me
ng
en
ai
un
su
r tr
an
sis
i
dan u
nsur
gas m
ulia
.
•M
em
bu
at
mo
de
l ta
be
l
periodik
unsur
modern
.
•M
ela
ku
ka
n
pe
rco
ba
an
se
de
rha
na
un
tuk m
en
ge
-
tah
ui
sif
at-
sif
at
un
su
r
natr
ium
dan m
agnesiu
m.
Pe
ng
am
ata
n S
ika
p
•S
aat pem
bela
jara
n
be
rla
ng
su
ng
•S
aa
t m
ela
ku
ka
n
pe
ng
am
ata
n
•S
aa
t m
en
ge
rja
ka
n
tug
as
Mengharg
ai
dan m
ensyu-
ku
ri k
om
ple
ksita
s u
nsu
r-
unsu
r ci
pta
an T
uhan b
ese
rta
sifat-
sifatn
ya s
ebagai sum
-
be
r d
aya
ala
m s
eh
ing
ga
me
mb
an
tu k
ela
ng
su
ng
an
hid
up m
anusia
.
•M
em
ilik
i ra
sa
in
gin
tah
u d
ala
m m
em
pe
-
laja
ri ta
be
l p
eri
od
ik
un
su
r.
•B
ers
ika
p
kri
tis
d
an
ko
mu
nik
ati
f d
ala
m
be
rdis
ku
si.
•B
uku
Pe
min
ata
n
IPA
Kim
ia k
ela
s X
,
De
pd
ikn
as
•B
uku
Gu
ru P
em
i-
na
tan
IP
A K
imia
ke
las X
, D
ep
dik
-
na
s
•B
uk
u
PG
P
em
i-
na
tan
IP
A K
imia
un
tuk
S
MA
/MA
ke
las X
, P
T I
nta
n
Pariw
ara
, hala
man
73
–1
10
•B
uk
u
PR
P
em
i-
na
tan
IP
A K
imia
un
tuk
S
MA
/MA
ke
las X
, P
T I
nta
n
Pariw
ara
, hala
man
53
–7
8
1.1
Me
nya
da
ri
ad
an
ya
ke
tera
-
tura
n s
truktu
r part
ikel
mate
ri
se
ba
ga
i w
uju
d k
eb
esa
ran
Tuhan Y
ME
dan p
engeta
hu-
an
te
nta
ng
str
uktu
r p
art
ike
l
mate
ri s
ebagai hasil
pem
ikir-
an k
reatif
manusia
yang k
e-
benara
nnya b
ers
ifat
tenta
tif.
2.1
Menunju
kkan p
erila
ku ilm
iah
(me
milik
i ra
sa
in
gin
ta
hu
,
dis
iplin
, j
uju
r, o
bje
ktif,
te
r-
buka,
mam
pu m
em
bedakan
fakta
da
n o
pin
i, u
let,
te
liti,
be
rta
ng
gu
ng
ja
wa
b,
kri
tis,
kre
atif, i
novatif,
dem
okra
tis,
ko
mu
nik
atif)
da
lam
me
ran
-
cang d
an m
ela
kukan p
erc
o-
ba
an
se
rta
be
rdis
ku
si
ya
ng
diw
uju
dk
an
d
ala
m
sik
ap
se
ha
ri-h
ari
.
12 jp
Sis
tem
Peri
od
ik U
nsu
r
•P
erk
em
ba
ng
an
pe
ng
elo
mp
ok
an
un
su
r-u
nsu
r
•S
ifa
t-s
ifa
t u
ns
ur,
ma
ssa
ato
m r
ela
tif
(Ar)
, dan s
ifat
kepe-
rio
dik
an
un
su
r
208 Silabus
Ko
mp
ete
ns
i D
as
ar
Ind
ika
tor
Ma
teri
Po
ko
kP
em
be
laja
ran
Pe
nil
aia
nA
lok
as
i
Wa
ktu
Su
mb
er
Be
laja
r
Pe
ng
am
ata
n S
ika
p
•S
aat pem
bela
jara
n
be
rla
ng
su
ng
•S
aa
t m
ela
ku
ka
n
pe
ng
am
ata
n
•S
aat
mengerjakan
tug
as
Pe
ng
am
ata
n S
ika
p
•S
aat pem
bela
jara
n
be
rla
ng
su
ng
•S
aa
t m
ela
ku
ka
n
pe
ng
am
ata
n
•S
aat
mengerjakan
tug
as
Tes T
ert
ulis
•P
ilihan G
anda
•U
raia
n
Tes U
nju
k K
erj
a
Ru
bri
k
Po
rto
foli
o
•P
eta
konsep:
Me
mb
ua
t m
od
el
tab
el
pe
rio
dik
unsur
mo
de
rn
•T
ugas m
andiri dan
ke
lom
po
k
•B
uk
u r
efe
ren
si:
Pu
sta
ka
S
ain
s
Te
rs
am
bu
ng
-
Inte
rne
t: M
ate
ria
l,
Pa
ka
r R
aya
•In
tern
et:
1.
htt
p:/
/go
o.g
l/
5W
BF
t0
2.
htt
p:/
/go
o.g
l/
L4
37
f6
2.2
Me
nu
nju
kka
n p
eri
laku
ke
rja
sam
a,
santu
n,
tole
ran,
cin
ta
dam
ai dan p
eduli
lingkungan
sert
a h
em
at
dala
m m
em
an-
faatk
an s
um
ber
daya a
lam
.
2.3
Me
nu
nju
kka
n p
eri
laku
re
s-
po
nsif
, d
an
pro
akti
f se
rta
bij
ak
sa
na
s
eb
ag
ai
wu
jud
ke
ma
mp
ua
n m
em
eca
hka
n
ma
sa
lah
d
an
m
em
bu
at
ke
pu
tusa
n.
3.4
Me
ng
an
ali
sis
h
ub
un
ga
n
konfigura
si ele
ktr
on d
an d
ia-
gra
m o
rbital u
ntu
k m
enentu
-
kan l
eta
k u
nsur
dala
m t
abel
pe
rio
dik
d
an
sif
at-
sif
at
pe
rio
dik
un
su
r.
4.4
Me
nya
jika
n h
asil a
na
lisis
hu
bu
ng
an
ko
nfig
ura
si
ele
k-
tro
n d
an
d
iag
ram
o
rbit
al
un
tuk
m
en
en
tuk
an
le
tak
un
su
r d
ala
m t
ab
el
pe
rio
dik
dan s
ifat-
sifat periodik
unsur.
Be
rsik
ap
s
an
tun
d
an
me
ng
ha
rga
i p
erb
ed
aa
n
pe
nd
ap
at
an
tart
em
an
.
Be
rsik
ap
pro
akti
f d
ala
m
me
ng
erj
aka
n tu
ga
s ke
-
lom
po
k.
•M
en
jela
ska
n p
erk
em
-
ba
ng
an
pe
nyu
su
na
n
tabel
periodik
unsur.
•M
en
en
tuk
an
le
tak
un
su
r d
ala
m
tab
el
pe
rio
dik
be
rda
sa
rka
n
ko
nfig
ura
si
ele
ktr
on
.
•M
en
jela
sk
an
s
ifa
t-
sifat
unsur.
•M
en
jela
ska
n m
assa
ato
m
rela
tif
su
atu
un
su
r.
•M
en
jela
ska
n s
ifa
t ke
-
pe
rio
dik
an
un
su
r.
Menyajik
an t
ugas m
enge-
na
i h
ub
un
ga
n k
on
fig
ura
si
ele
ktr
on
d
en
ga
n
leta
k
unsur
dan s
ifat keperiodik
-
an
nya
.
•M
em
pre
se
nta
sik
an
ha
sil
dis
ku
si
me
ng
en
ai
ma
ssa
ato
m d
an h
ubungan.
209Kimia Kelas X
Ika
tan
Kim
ia
•Terb
entu
knya i
kata
n
kim
ia
•M
ac
am
-m
ac
am
ikata
n k
imia
•M
en
dis
ku
sik
an
pe
nu
lisa
n
konfigura
si
ele
ktr
on b
ebe-
rapa a
tom
unsur
dan c
ara
me
nca
pa
i ke
sta
bila
nn
ya
.
•M
en
uli
sk
an
k
on
fig
ura
si
ele
ktr
on
s
tab
il
un
su
r-
unsur
gas m
ulia
.
•M
en
ye
bu
tka
n
pe
ran
an
ele
ktr
on
d
ala
m
ika
tan
kim
ia.
•M
engam
ati s
truktu
r Lew
is
be
be
rap
a u
nsu
r.
•M
enye
butk
an s
ifat se
nya
wa
yang b
erikata
n io
n, k
ovale
n,
logam
, dan h
idro
gen.
•M
en
ga
na
lisis
b
eb
era
pa
co
nto
h
pe
mb
en
tuk
an
se
nya
wa
ya
ng
be
rika
tan
ion
, ko
va
len
, lo
ga
m,
da
n
hid
rog
en
.
Pe
ng
am
ata
n S
ika
p
•S
aat
pem
bela
jara
n
be
rla
ng
su
ng
•S
aa
t m
ela
ku
ka
n
pe
ng
am
ata
n
•S
aa
t m
en
ge
rja
ka
n
tug
as
Pe
ng
am
ata
n S
ika
p
•S
aat
pem
bela
jara
n
be
rla
ng
su
ng
•S
aa
t m
ela
ku
ka
n
pe
ng
am
ata
n
•S
aa
t m
en
ge
rja
ka
n
tug
as
Mensy
uku
ri d
an m
engagum
i
ke
tera
tura
n d
an
ko
mp
lek-
sita
s u
nsu
r-u
nsu
r cip
taa
n
Tuhan y
ang a
da d
i ala
m.
•M
em
punyai
rasa i
ngin
tahu d
an b
erjiw
a k
reatif
tin
gg
i te
rha
da
p s
etia
p
peristiw
a d
i ala
m.
•B
ers
ikap j
uju
r, d
isip
lin,
teli
ti,
da
n
pro
ak
tif
da
lam
pra
ktiku
m.
1.1
Me
nya
da
ri
ad
an
ya
ke
tera
-
tura
n s
truktu
r part
ikel m
ate
ri
se
ba
ga
i w
uju
d k
eb
esa
ran
Tuhan Y
ME
dan p
engeta
hu-
an
te
nta
ng
str
uktu
r p
art
ike
l
mate
ri s
ebagai h
asil
pem
ikir-
an k
reatif m
anusia
yang k
e-
benara
nnya b
ers
ifat
tenta
tif.
2.1
Menunju
kkan p
erila
ku il
mia
h
(me
milik
i ra
sa
in
gin
ta
hu
,
dis
iplin
, j
uju
r, o
bje
ktif,
te
r-
buka, m
am
pu m
em
bedakan
fakta
da
n o
pin
i, u
let,
te
liti,
be
rta
ng
gu
ng
ja
wa
b,
kri
tis,
kre
atif, inovatif,
dem
okra
tis,
ko
mu
nik
atif)
da
lam
me
ran
-
ca
ng
da
n m
ela
ku
ka
n p
er-
co
ba
an
s
ert
a
be
rdis
ku
si
ya
ng
d
iwu
jud
ka
n
da
lam
sik
ap
se
ha
ri-h
ari
.
SIL
AB
US
Ika
tan
Kim
ia
Mata
Pela
jara
n:
Kim
ia
Satu
an
Pen
did
ikan
:S
MA
/MA
Kela
s/S
em
este
r:
X/1
Ko
mp
ete
nsi In
ti:
1.
Menghayati d
an m
engam
alk
an a
jara
n a
gam
a y
ang d
ianutn
ya.
2.
Menghayati d
an m
engam
alk
an p
erila
ku juju
r, d
isip
lin, ta
nggung jaw
ab, peduli
(goto
ng r
oyong, kerja s
am
a, to
lera
n, dam
ai),
santu
n, r
esponsif
dan p
roaktif
dan m
enunju
kkan s
ikap s
ebagai b
agia
n d
ari s
olu
si a
tas b
erb
agai p
erm
asala
han d
ala
m b
erinte
raksi
secara
efe
ktif dengan li
ngkungan s
osia
l dan a
lam
sert
a d
ala
m m
enem
patk
an d
iri s
ebagai c
erm
inan b
angsa d
ala
m p
erg
aula
n
dunia
.
3.
Mem
aham
i, m
enera
pkan, m
enganalis
is p
engeta
huan fa
ktu
al, k
onseptu
al, p
rosedura
l berd
asark
an rasa in
gin
tahunya te
nta
ng
ilmu p
engeta
huan, te
knolo
gi, s
eni, b
udaya, dan h
um
anio
ra d
engan w
aw
asan k
em
anusia
an, kebangsaan, kenegara
an, dan
pera
daban terk
ait p
enyebab fenom
ena d
an k
eja
dia
n, sert
a m
enera
pkan p
engeta
huan p
rosedura
l pada b
idang k
ajia
n y
ang
spesifik
sesuai d
engan b
akat dan m
inatn
ya u
ntu
k m
em
ecahkan m
asala
h.
4.
Mengola
h, m
enala
r, d
an m
enyaji
dala
m ranah k
onkre
t dan ranah a
bstr
ak t
erk
ait
dengan p
engem
bangan d
ari y
ang d
ipela
jarinya
di s
ekola
h s
ecara
mandiri, d
an m
am
pu m
enggunakan m
eto
de s
esuai k
aid
ah k
eilm
uan.
18 jp
Ko
mp
ete
ns
i D
as
ar
Ind
ika
tor
Ma
teri
Po
ko
kP
em
be
laja
ran
Pe
nil
aia
nA
lok
as
iS
um
be
r B
ela
jar
•B
uku
Pe
min
ata
n
IPA
K
imia
S
MA
/
MA
kela
s X
, D
ep-
dik
na
s
•B
uku
Gu
ru P
em
i-
na
tan
IP
A K
imia
SM
A/M
A k
ela
s X
,
De
pd
ikn
as
•B
uk
u
PG
P
em
i-
na
tan
IP
A K
imia
SM
A/M
A k
ela
s X
,
PT
Inta
n P
ariw
ara
,
hala
man 1
23–158
•B
uku P
R P
em
inat-
an IP
A K
imia
SM
A/
MA
k
ela
s X
, P
T
Inta
n
Pa
riw
ara
,
hala
man 8
5–104
210 Silabus
Ko
mp
ete
ns
i D
as
ar
Ind
ika
tor
Ma
teri
Po
ko
kP
em
be
laja
ran
Pe
nil
aia
nA
lok
as
i
Wa
ktu
Su
mb
er
Be
laja
r
2.2
Me
nu
nju
kka
n p
eri
laku
ke
rja
sam
a,
santu
n,
tole
ran,
cin
ta
dam
ai dan p
eduli
lingkungan
sert
a h
em
at
dala
m m
em
an-
faatk
an s
um
ber
daya a
lam
.
2.3
Me
nu
nju
kka
n p
eri
laku
re
s-
po
nsif
, d
an
pro
akti
f se
rta
bij
ak
sa
na
s
eb
ag
ai
wu
jud
ke
ma
mp
ua
n m
em
eca
hka
n
ma
sa
lah
da
n m
em
bu
at
ke
-
pu
tusa
n.
3.5
M
em
ba
nd
ing
ka
n
pro
se
s
pe
mb
en
tuk
an
ik
ata
n io
n,
ika
tan
k
ov
ale
n,
ika
tan
ko
va
len
k
oo
rdin
as
i d
an
ikata
n logam
.
Me
ng
ha
rga
i p
en
da
pa
t
ora
ng la
in s
aat m
ela
kukan
dis
ku
si.
Me
ng
gu
na
ka
n s
en
ya
wa
kim
ia d
an a
lat-
ala
t la
bora
-
tori
um
se
ca
ra b
ijaksa
na
se
su
ai
fun
gsi
da
n
ke
-
bu
tuh
an
.
•M
en
jela
ska
n p
en
ge
r-
tia
n k
on
fig
ura
si
ele
k-
tron s
tabil.
•M
en
jela
ska
n p
era
na
n
ele
ktr
on
da
lam
pe
m-
bentu
kan ik
ata
n k
imia
.
•M
en
jela
ska
n p
rose
s
pe
mb
en
tuka
n i
ka
tan
kim
ia.
•M
enyebutk
an m
acam
-
macam
ikata
n k
imia
.
•M
em
be
da
ka
n s
ifa
t-
sif
at
se
nya
wa
ya
ng
berikata
n ion, kovale
n,
logam
, dan h
idro
gen.
•M
em
ba
nd
ing
ka
n
pro
se
s p
em
be
ntu
ka
n
ika
tan
io
n,
ika
tan
kovale
n tunggal,
ikata
n
kovale
n r
angkap d
ua,
ikata
n k
ovale
n rangkap
tig
a,
ika
tan
ko
va
len
ko
ord
ina
si,
ik
ata
n
ko
va
len
po
lar,
ika
tan
ko
va
len
n
on
po
lar,
ika
tan
lo
ga
m,
da
n
ikata
n h
idro
gen.
Pe
ng
am
ata
n S
ika
p
•S
aat p
em
bela
jara
n
be
rla
ng
su
ng
•S
aa
t m
ela
ku
ka
n
pe
ng
am
ata
n
•S
aat
mengerjakan
tug
as
Pe
ng
am
ata
n S
ika
p
•S
aat p
em
bela
jara
n
be
rla
ng
su
ng
•S
aa
t m
ela
ku
ka
n
pe
ng
am
ata
n
•S
aat
mengerjakan
tug
as
Tes T
ert
ulis
•P
ilihan G
anda
•U
raia
n
Tes U
nju
k K
erj
a
Te
s U
ji P
eti
k K
erj
a
Pro
se
du
r
Ru
bri
k
•M
em
ba
ca
ta
be
l titik l
ele
h
an
tara
se
nya
wa
io
n d
an
ko
va
len
.
•M
en
ga
na
lisis
be
be
rap
a
co
nto
h s
en
ya
wa
ko
va
len
tun
gg
al, k
ova
len
ra
ng
ka
p
dua, kovale
n r
angkap tig
a,
kovale
n k
oord
inasi, k
ova-
len
p
ola
r, d
an
k
ov
ale
n
no
np
ola
r.
•M
en
ga
na
lisis
sifa
t lo
ga
m
de
ng
an
pro
se
s p
em
be
n-
tukan i
kata
n l
ogam
.
•M
en
ye
lid
iki
ke
po
lara
n
be
be
rap
a s
en
ya
wa
(m
e-
wa
kili
se
nya
wa
ko
va
len
no
np
ola
r, k
ova
len
po
lar
dan s
enyaw
a i
onik
) s
ert
a
me
mp
rese
nta
sik
an
ha
sil-
nya
un
tuk m
en
ya
ma
ka
n
pe
rse
psi.
•M
en
gin
ga
tka
n su
su
na
n
ele
ktr
on
v
ale
ns
i d
ala
m
orb
ital.
•M
en
gg
am
ba
rka
n
aw
an
ele
ktr
on v
ale
nsi
berd
asar-
ka
n
su
su
na
n
ele
ktr
on
dala
m o
rbital.
•B
uk
u R
efe
ren
si:
Pusta
ka S
ain
s T
er-
sam
bung-I
nte
rne
t:
Ca
mp
ura
n &
Se
-
nya
wa
, P
T P
aka
r
Ra
ya
•In
tern
et
1.
htt
p:/
/go
o.g
l/
wT
J2
b
2.
htt
p:/
/go
o.g
l/
TJH
1r
•A
lat
da
n B
ah
an
un
tuk
Pra
kti
ku
m
Ke
po
la
ra
n
Se
ny
aw
a
1.
Sta
tif
2.
Bu
ret
3.
Co
ron
g
4.
Bata
ng e
bonit
5.
Gela
s k
imia
6.
Be
nze
na
7.
Nitro
benzena
8.
Trik
loro
meta
na
9.
Ka
rbo
n t
etr
a-
klo
rid
a
10
.A
ku
ad
es
11
.L
aru
tan
n
a-
triu
m k
lorida
12
.G
ara
m d
ap
ur
211Kimia Kelas X
3.6
Me
ng
an
alisis
ke
po
lara
n
se
nya
wa
.
4.5
Mengola
h d
an m
enganalis
is
pe
rba
nd
ing
an
pro
se
s p
em
-
bentu
kan
ikata
n ion,
ikata
n
ko
va
len
, ik
ata
n k
ov
ale
n
ko
ord
ina
si,
d
an
ik
ata
n
logam
.
4.6
Mera
ncang, m
ela
kukan, dan
me
ny
imp
ulk
an
s
ert
a m
e-
nya
jika
n h
asil p
erc
ob
aa
n
ke
po
lara
n s
en
ya
wa
.
•M
en
ga
na
lisis
pe
nye
-
ba
b p
erb
ed
aa
n ti
tik
lele
h a
nta
ra s
en
ya
wa
ion d
an k
ovale
n.
•M
en
ye
bu
tka
n
pe
r-
bedaan a
nta
ra s
enya
wa
kovale
n p
ola
r dengan
se
ny
aw
a
ko
va
len
nonpola
r.
Me
nya
jika
n h
asil a
na
lisis
pe
rba
nd
ing
an
p
ros
es
pe
mb
en
tuka
n i
ka
tan
io
n,
ika
tan
k
ov
ale
n,
ika
tan
ko
va
len
ko
ord
ina
si,
da
n
ikata
n logam
.
•M
enyajik
an d
ata
hasil
perc
obaan p
engam
at-
an k
epola
ran b
erb
agai
laru
tan
.
•M
en
ya
jik
an
la
po
ran
hasil
perc
obaan p
eng-
am
ata
n
ke
po
lara
n
berb
agai
laru
tan.
Tes T
ert
ulis
•P
ilihan G
anda
•U
raia
n
Tes U
nju
k K
erj
a
Te
s U
ji P
eti
k K
erj
a
Pro
se
du
r
Ru
bri
k
Po
rto
foli
o
Kum
pula
n l
apora
n
Po
rto
foli
o
•Lapora
n P
engam
at-
an
•Lapora
n P
raktikum
•T
ugas M
andiri
dan
Ke
lom
po
k
Ko
mp
ete
ns
i D
as
ar
Ind
ika
tor
Ma
teri
Po
ko
kP
em
be
laja
ran
Pe
nil
aia
nA
lok
as
i
Wa
ktu
Su
mb
er
Be
laja
r
212 Silabus
SIL
AB
US
Be
ntu
k M
ole
ku
l d
an
Ga
ya
An
tarm
ole
ku
l
Mata
Pela
jara
n:
Kim
ia
Satu
an
Pen
did
ikan
:S
MA
/MA
Kela
s/S
em
este
r:
X/1
Ko
mp
ete
nsi In
ti:
1.
Menghayati d
an m
engam
alk
an a
jara
n a
gam
a y
ang d
ianutn
ya.
2.
Menghayati d
an m
engam
alk
an p
erila
ku juju
r, d
isip
lin, ta
nggung jaw
ab, peduli
(goto
ng r
oyong, kerja s
am
a, to
lera
n, dam
ai),
santu
n, r
esponsif
dan p
roaktif
dan m
enunju
kkan s
ikap s
ebagai b
agia
n d
ari s
olu
si a
tas b
erb
agai p
erm
asala
han d
ala
m b
erinte
raksi
secara
efe
ktif dengan li
ngkungan s
osia
l dan a
lam
sert
a d
ala
m m
enem
patk
an d
iri s
ebagai c
erm
inan b
angsa d
ala
m p
erg
aula
n
dunia
.
3.
Mem
aham
i, m
enera
pkan, m
enganalis
is p
engeta
huan fa
ktu
al, k
onseptu
al, p
rosedura
l berd
asark
an rasa in
gin
tahunya te
nta
ng
ilmu p
engeta
huan, te
knolo
gi, s
eni, b
udaya, dan h
um
anio
ra d
engan w
aw
asan k
em
anusia
an, kebangsaan, kenegara
an, dan
pera
daban terk
ait p
enyebab fenom
ena d
an k
eja
dia
n, sert
a m
enera
pkan p
engeta
huan p
rosedura
l pada b
idang k
ajia
n y
ang
spesifik
sesuai d
engan b
akat dan m
inatn
ya u
ntu
k m
em
ecahkan m
asala
h.
4.
Mengola
h, m
enala
r, d
an m
enyaji
dala
m ranah k
onkre
t dan ranah a
bstr
ak t
erk
ait
dengan p
engem
bangan d
ari y
ang d
ipela
jarinya
di s
ekola
h s
ecara
mandiri, d
an m
am
pu m
enggunakan m
eto
de s
esuai k
aid
ah k
eilm
uan.
1.1
Me
nya
da
ri
ad
an
ya
ke
tera
-
tura
n s
truktu
r part
ikel m
ate
ri
se
ba
ga
i w
uju
d k
eb
esa
ran
Tuhan Y
ME
dan p
engeta
hu-
an
te
nta
ng
str
uktu
r p
art
ike
l
mate
ri s
ebagai h
asil
pem
ikir-
an k
reatif
manusia
yang k
e-
benara
nnya b
ers
ifat
tenta
tif.
2.1
Menunju
kkan p
erila
ku ilm
iah
(me
milik
i ra
sa
in
gin
ta
hu
,
dis
iplin
, juju
r, o
bje
ktif
, terb
uka,
ma
mp
u m
em
be
da
ka
n f
akta
dan o
pin
i, u
let, telit
i, b
ert
ang-
gu
ng
ja
wa
b,
kri
tis,
kre
ati
f,
inovatif, dem
okra
tis, kom
uni-
katif)
dala
m m
era
ncang d
an
mela
kukan p
erc
obaan s
ert
a
be
rdis
ku
si
ya
ng
diw
uju
dka
n
dala
m s
ikap s
ehari-h
ari.
Be
ntu
k M
ole
ku
l d
an
Ga
ya
An
tarm
ole
ku
l
•B
erb
ag
ai
be
ntu
k
mo
leku
l
•G
aya
an
tarm
ole
ku
l
•M
era
malk
an b
entu
k m
ole
kul
se
nya
wa
de
ng
an
me
dia
balo
n.
•M
em
be
rik
an
in
form
as
i
mengenai pengert
ian t
eori
do
ma
in
ele
ktr
on
d
an
be
ntu
k-b
en
tuk
m
ole
ku
l
berd
asark
an teori ters
ebut.
•M
em
be
rik
an
in
form
as
i
me
ng
en
ai
ca
ra m
era
ma
l-
ka
n b
en
tuk m
ole
ku
l b
er-
da
sa
rka
n te
ori
d
om
ain
ele
ktr
on
.
•M
en
en
tuk
an
k
ep
ola
ran
se
ny
aw
a
be
rda
sa
rka
n
bentu
k m
ole
kuln
ya.
•M
em
be
rik
an
in
form
as
i
mengenai te
ori h
ibridis
asi.
•M
en
ye
bu
tka
n
be
rba
ga
i
gaya
anta
rmole
kul b
erd
asa
r-
ka
n u
ruta
n k
eku
ata
nn
ya
.
Pe
ng
am
ata
n S
ika
p
•S
aat
pem
bela
jara
n
be
rla
ng
su
ng
•S
aa
t m
ela
ku
ka
n
pe
ng
am
ata
n
•S
aa
t m
en
ge
rja
ka
n
tug
as
Pe
ng
am
ata
n S
ika
p
•S
aat
pem
bela
jara
n
be
rla
ng
su
ng
•S
aa
t m
ela
ku
ka
n
pe
ng
am
ata
n
•S
aa
t m
en
ge
rja
ka
n
tug
as
12 jp
Me
nsyu
ku
ri d
an
me
ng
a-
gu
mi
ke
tera
tura
n s
tru
ktu
r
pa
rtik
el
ma
teri
se
ba
ga
i
wu
jud
ke
be
sa
ran
Tu
ha
n
Ya
ng
Ma
ha
Esa
be
rup
a
berb
agai
bentu
k m
ole
kul.
•M
em
pu
nya
i m
otiva
si
inte
rnal dan r
asa ingin
tahu y
ang ti
nggi t
enta
ng
ca
ra
me
ram
alk
an
bentu
k m
ole
kul.
•B
ers
ikap a
ktif dan p
ro-
akt
if sa
at
berd
isku
si.
•B
uku
Pe
min
ata
n
IPA
Kim
ia S
MA
/
MA
kela
s X
, D
ep-
dik
na
s
•B
uku G
uru
Pe
mi-
na
tan
IP
A K
imia
SM
A/M
A k
ela
s X
,
De
pd
ikn
as
•B
uk
u P
G P
em
i-
na
tan
IP
A K
imia
SM
A/M
A k
ela
s X
,
PT
Inta
n P
ariw
ara
,
hala
man 1
59–188
•B
uku P
R P
em
inat-
an IP
A K
imia
SM
A/
MA
ke
las X
, P
T
Inta
n
Pa
riw
ara
,
hala
man 1
05–124
Ko
mp
ete
ns
i D
as
ar
Ind
ika
tor
Ma
teri
Po
ko
kP
em
be
laja
ran
Pe
nil
aia
nA
lok
as
iS
um
be
r B
ela
jar
213Kimia Kelas X
Ko
mp
ete
ns
i D
as
ar
Ind
ika
tor
Ma
teri
Po
ko
kP
em
be
laja
ran
Pe
nil
aia
nA
lok
as
i
Wa
ktu
Su
mb
er
Be
laja
r
•In
tern
et
1.
htt
p:/
/go
o.g
l/
cB
iix
2.
htt
p:/
/go
o.g
l/
Vm
4R
i
3.
htt
p:/
/go
o.g
l/
Rzkg
U
4.
htt
p:/
/go
o.g
l/
S1
zcJ
5.
htt
p:/
/go
o.g
l/
i8T
xF
•M
en
ga
na
lisis
hu
bu
ng
an
an
tara
ke
ele
ktr
on
eg
atifa
n
un
su
r d
en
ga
n k
ece
nd
e-
run
ga
n in
tera
ks
i a
nta
r-
mo
leku
lnya
.
•M
en
ga
na
lisis
p
en
ga
ruh
inte
rak
si
an
tarm
ole
ku
l
terh
adap s
ifat
fisis
mate
ri.
Be
rsik
ap
sa
ntu
n s
ert
a m
en
g-
ha
rga
i p
en
da
pa
t te
ma
n s
aa
t
be
rdis
ku
si.
Be
rpe
rila
ku
p
roa
kti
f d
ala
m
menyik
api fe
nom
ena g
aya a
ntr
a-
mole
kul dala
m k
ehid
upan s
ehari-
ha
ri.
•M
en
jela
ska
n b
erb
ag
ai
ga
ya
an
tarm
ole
ku
l b
erd
asa
rka
n
tin
gka
t ke
ku
ata
nn
ya
.
•M
en
ye
bu
tka
n
sif
at
fis
ik
senyaw
a y
ang m
em
iliki gaya
an
tarm
ole
ku
l te
rte
ntu
.
•M
enje
laskan p
engert
ian teori
do
ma
in e
lektr
on d
an b
entu
k
mo
leku
l b
erd
asa
rka
n t
eo
ri
ters
eb
ut.
•M
en
en
tuk
an
k
ep
ola
ran
se
ny
aw
a
be
rda
sa
rka
n
be
ntu
k m
ole
ku
lnya
.
•M
enje
laskan p
engert
ian teori
hib
rid
isa
si
da
n
be
ntu
k
mo
leku
l b
erd
asa
rka
n t
eo
ri
ters
ebut.
•M
en
ya
jika
n h
asil a
na
lisis
hubungan a
nta
ra g
aya a
nta
r-
mo
lek
ul
de
ng
an
s
ifa
t
senyaw
a b
eru
pa t
itik
did
ih.
•M
en
ya
jika
n h
asil r
am
ala
n
bentu
k se
nya
wa b
erd
asark
an
teo
ri
do
ma
in
ele
ktr
on
(VS
EP
R).
2.2
Menunju
kkan p
erila
ku k
erja
sam
a, santu
n, tole
ran, cin
ta
dam
ai d
an p
eduli
lingkungan
sert
a h
em
at
dala
m m
em
an-
faatk
an s
um
ber
daya a
lam
.
2.3
Me
nu
nju
kka
n p
eri
laku
re
s-
po
nsif
, d
an
pro
akti
f se
rta
bij
ak
sa
na
s
eb
ag
ai
wu
jud
ke
ma
mp
ua
n m
em
eca
hka
n
ma
sa
lah
d
an
m
em
bu
at
ke
pu
tusa
n.
3.5
Me
mb
an
din
gka
n i
nte
raksi
an
tar
pa
rtik
el
(ato
m,
ion
,
mole
kul) m
ate
ri d
an h
ubung-
an
ny
a d
en
ga
n s
ifa
t fi
sik
ma
teri
.
3.7
Me
ng
an
alisis
te
ori
ju
mla
h
pasangan e
lektr
on d
i sekitar
inti
a
tom
(T
eo
ri
Do
ma
in
Ele
ktr
on)
untu
k m
enentu
kan
bentu
k m
ole
kul.
4.5
Mengola
h d
an m
enganalis
is
inte
raksi
anta
rpart
ikel
(ato
m,
ion
, m
ole
ku
l) m
ate
ri d
an
hu
bu
ng
an
nya
de
ng
an
sifa
t
fisik
mate
ri.
4.7
Mera
malk
an b
entu
k m
ole
kul
be
rda
sa
rka
n t
eo
ri j
um
lah
pasangan e
lektr
on d
i sekitar
inti
a
tom
(t
eo
ri
do
ma
in
ele
ktr
on
).
Pe
ng
am
ata
n S
ika
p
•S
aat
pem
bela
jara
n
be
rla
ng
su
ng
•S
aa
t m
ela
ku
ka
n
pe
ng
am
ata
n
•S
aa
t m
en
ge
rja
ka
n
tug
as
Pe
ng
am
ata
n S
ika
p
•S
aat
pem
bela
jara
n
be
rla
ng
su
ng
•S
aa
t m
ela
ku
ka
n
pe
ng
am
ata
n
•S
aa
t m
en
ge
rja
ka
n
tug
as
Tes T
ert
ulis
•P
ilihan G
anda
•U
raia
n
Tes U
nju
k K
erj
a
Ru
bri
k
Tes T
ert
ulis
•P
ilihan G
anda
•U
raia
n
Tes U
nju
k K
erj
a
Ru
bri
k
Po
rto
foli
o
Kum
pula
n l
apora
n
Po
rto
foli
o
Kum
pula
n l
apora
n
214 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
A. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan
pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya
bersifat tentatif.
Indikator:
Menghargai dan mensyukuri kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan beserta sifat-sifatnya sebagai
sumber daya alam sehingga membantu kelangsungan hidup manusia.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membeda-
kan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreaktif, inovatif, demokratis, komunikatif)
dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-
hari.
Indikator:
• Memiliki rasa ingin tahu dalam mempelajari tabel periodik unsur.
• Bersikap kritis dan komunikatif dalam mengungkapkan pendapat.
2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli lingkungan serta hemat
dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Indikator:
Bersikap santun dan menghargai perbedaan pendapat antarteman.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan
masalah dan membuat keputusan.
Indikator:
Bersikap proaktif dalam mengerjakan tugas kelompok.
3.4 Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam
tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.
Indikator:
• Menjelaskan perkembangan penyusunan tabel periodik unsur.
• Menentukan letak unsur dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi elektron.
• Menjelaskan sifat-sifat unsur.
• Menjelaskan massa atom relatif suatu unsur.
• Menjelaskan sifat keperiodikan unsur.
4.4 Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak
unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.
Indikator:
Menyajikan tugas mengenai hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur dan sifat keperiodikan-
nya.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah : SMA/MA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi/Submateri Pokok : Sistem Periodik Unsur
Alokasi Waktu : 12 × 45 menit (4 kali tatap muka)
215Kimia Kelas X
B. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu:
1. menjelaskan perkembangan penyusunan tabel periodik unsur;
2. menentukan letak unsur dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi elektron;
3. menjelaskan sifat-sifat unsur;
4. menjelaskan massa atom relatif suatu unsur;
5. menjelaskan sifat keperiodikan unsur.
C. Materi Pokok
• Perkembangan pengelompokan unsur-unsur.
• Sifat-sifat unsur, massa atom relatif (Ar), dan sifat keperiodikan unsur.
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Keterampilan Proses (Scientific Approach)
Model : Siklus Belajar (Learning Cycle)
Metode : Discovery dan Diskusi
E. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Media
MS Power Point
2. Alat dan Bahan
a. Tabel Periodik Unsur
b. Logam natrium
c. Pita magnesium
d. Ampelas
3. Sumber Belajar
a. Buku Peminatan IPA Kimia SMA/MA Kelas X, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia
b. Buku Guru Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas X, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
c. Buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas X, PT Intan Pariwara
d. Buku PG Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas X, PT Intan Pariwara
e. Buku Referensi: Pustaka Sains Tersambung-Internet: Material
Internet : http://goo.gl/5WBFt0 dan http://goo.gl/L437f6
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (3 × 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Pemusatan perhatian: diskusi mengenai jenis dan sifat salah satu unsur silikon (Si) yang digunakan
sebagai komponen sel surya.
b. Apersepsi:
1) Mengapa silikon dipilih sebagai bahan pembuat sel surya?
2) Di manakah letak silikon dalam tabel periodik unsur?
c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu memberikan pemahaman kepada siswa mengenai
dasar pengelompokan unsur-unsur kimia dalam tabel periodik.
2. Kegiatan Inti (110 menit)
a. Guru menjelaskan unsur-unsur kimia ditemukan secara bertahap. Hingga saat ini diketahui unsur
kimia sebanyak 118. Unsur-unsur kimia tersebut dikelompokkan ke dalam tabel periodik unsur.
b. Guru membentangkan tabel periodik unsur di depan kelas. Guru kemudian membagi siswa menjadi
beberapa kelompok untuk mengerjakan tantangan berpikir.
216 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
c. Siswa melaksanakan kegiatan tantangan berpikir mengenai tabel periodik unsur. Siswa mendiskusi-
kan pertanyaan-pertanyaan dalam tantangan berpikir secara berkelompok.
d. Guru menanyakan hasil diskusi siswa dan menunjuk beberapa siswa untuk menjelaskan hasil
pengamatannya. Guru kemudian membahas hasil diskusi siswa dan menjelaskan dasar
pengelompokan unsur dalam tabel periodik.
e. Guru menjelaskan perkembangan pengelompokan unsur-unsur kimia hingga sistem periodik
modern.
f. Guru menganjurkan siswa untuk mengunjungi alamat web http://goo.gl/5WBFt0 dan http://goo.gl/
L437f6, kemudian membuat rangkuman isi web tersebut.
g. Guru menjelaskan sistem golongan dan periodik dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi
elektron unsur.
h. Guru meminta siswa menambah pengetahuan dengan membaca buku Pustaka Sains Tersambung-
Internet: Material.
i. Guru mengingatkan siswa untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh sesuai dengan pembiasaan
pada buku PR Peminatan IPA Kimia kelas X, PT Intan Pariwara.
2. Kegiatan penutup (15 menit)
a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.
b. Guru menugasi siswa untuk mengerjakan Tugas secara berkelompok yang terdiri dari empat–lima
siswa. Guru memberikan waktu dua minggu untuk mengerjakan tugas tersebut.
c. Guru menugasi siswa untuk mengerjakan Latihan 1 yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA
Kimia kelas X, PT Intan Pariwara.
Pertemuan II (3 × 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru mengingatkan siswa secara sekilas mengenai perkembangan pengelompokan unsur.
b. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menjelaskan dasar penyusunan sistem periodik unsur oleh
Lavoisier, Dobereiner, Newlands, Mendeleyev, dan Henry G. J. Moseley.
2. Kegiatan Inti (110 menit)
a. Guru melakukan demonstrasi untuk mengetahui sifat unsur golongan I (natrium) dan golongan II
(magnesium) sesuai kegiatan pada tantangan berpikir. Guru meminta siswa mengamati perubahan
yang terjadi.
b. Guru menjelaskan sifat-sifat unsur dalam sistem periodik, meliputi kemiripan sifat unsur dalam
satu golongan.
c. Guru menjelaskan massa atom relatif (Ar) unsur.
d. Guru menjelaskan sifat keperiodikan unsur, yaitu jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron,
dan keelektronegatifan.
e. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari empat-enam siswa, kemudian
menugasi setiap kelompok untuk mengerjakan Tugas Kelompok. Siswa diberi waktu selama
satu minggu untuk mengerjakan tugas dan diminta mengumpulkannya minggu depan.
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.
b. Guru meminta siswa mengerjakan Latihan 2 yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA Kimia
kelas X, PT Intan Pariwara.
Pertemuan III (3 × 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)
Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas yang telah diberikan, lembar pekerjaan Latihan 1,
Latihan 2, dan Tugas Kelompok.
217Kimia Kelas X
2. Kegiatan Inti (110 menit)
a. Guru bersama siswa membahas soal-soal Latihan 1 dan Latihan 2.
b. Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil pengerjaan Tugas Kelompok
di depan kelas.
c. Guru mengajak seluruh siswa untuk turut berperan aktif menanggapi dan berdiskusi membahas
jawaban yang dipresentasikan.
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
a. Guru meminta siswa untuk mengulang kembali pelajaran Sistem Periodik Unsur untuk
mempersiapkan Ulangan Harian pada pertemuan selanjutnya.
b. Guru mengingatkan siswa untuk mengumpulkan Tugas pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan IV (3 × 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)
Guru meminta siswa untuk mengumpulkan Tugas Proyek yang diberikan dua minggu sebelumnya,
lalu memulai Ulangan Harian.
2. Kegiatan Inti (120 menit)
Ulangan Harian siswa.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
Guru meminta siswa mempelajari bab selanjutnya di rumah.
G. Penilaian
1. Teknik dan Bentuk Instrumen
2. Contoh Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
Teknik
Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Uji Petik Kerja Prosedur dan Rubrik
Tes Pilihan Ganda dan Uraian
Kumpulan Laporan dan Produk
Bentuk Instrumen
Pengamatan Sikap
Tes Unjuk Kerja
Tes Tertulis
Portofolio
Aspek yang Dinilai
3 2 1
KeteranganSkor
Menghargai dan mensyukuri kompleksitas
unsur-unsur ciptaan Tuhan beserta sifat-
sifatnya sebagai sumber daya alam sehingga
membantu kelangsungan hidup manusia.
Memiliki rasa ingin tahu dalam mempelajari
tabel periodik unsur.
Bersikap kritis dan komunikatif dalam ber-
diskusi.
Bersikap santun dan menghargai perbedaan
pendapat antarteman.
Bersikap proaktif dalam mengerjakan tugas
kelompok.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
218 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
b. Rubrik Penilaian Sikap
Mengetahui
Kepala SMA/MA . . . . Guru Bidang
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
NIP.___________________ NIP.___________________
1.
2.
3.
4.
5.
Aspek yang Dinilai Rubrik
Menghargai dan mensyukuri kompleksitas
unsur-unsur ciptaan Tuhan beserta sifat-
sifatnya sebagai sumber daya alam sehingga
membantu kelangsungan hidup manusia.
Memiliki rasa ingin tahu dalam mempelajari
tabel periodik unsur.
Bersikap kritis dan komunikatif dalam
berdiskusi.
Bersikap santun dan menghargai perbedaan
pendapat antarteman.
Bersikap proaktif dalam mengerjakan tugas
kelompok.
No.
3 : menunjukkan sikap menghargai dan mensyukuri komplek-
sitas unsur-unsur ciptaan Tuhan sebagai sumber daya
alam.
2 : belum secara eksplisit menunjukkan sikap menghargai
dan mensyukuri kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan
sebagai sumber daya alam.
1 : belum menunjukkan sikap menghargai dan mensyukuri
kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan sebagai sumber
daya alam.
3 : menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dengan banyak
bertanya, berani mencoba, dan terlibat aktif dalam kegiat-
an kelompok.
2 : menunjukkan rasa ingin tahu, tetapi tidak terlalu antusias,
kurang berjiwa kreatif, bertanya hanya mengenai hal-hal
tertentu saja, berani mencoba dan terlibat aktif dalam
kelompok.
1 : tidak menunjukkan rasa ingin tahu dan tidak berjiwa kreatif,
enggan mengemukakan pertanyaan, tidak berani men-
coba, sulit terlibat aktif dalam kelompok.
3 : menunjukkan sikap kritis dan komunikatif dalam diskusi,
misal sering bertanya maupun menjawab, serta memberi-
kan penjelasan yang mudah dimengerti.
2 : berperan aktif dalam diskusi tetapi belum maksimal, misal
memberikan penjelasan yang sulit dimengerti.
1 : tidak bersungguh-sungguh dalam berdiskusi, misal
bersikap pasif dan tidak berusaha mencari jawaban dari
pertanyaan.
3 : menggunakan bahasa yang baik saat bertanya maupun
menjawab pertanyaan, serta memberikan kesempatan
kepada teman untuk mengeluarkan pendapatnya.
2 : menggunakan bahasa yang baik, tetapi bersikap biasa
saja terhadap pendapat teman.
1 : selalu menyanggah pendapat teman yang tidak sesuai
dengan pendapatnya.
3 : berperan aktif dalam mengerjakan tugas dan berupaya
tepat waktu menyelesaikan tugas.
2 : kurang berperan aktif dalam menyelesaikan tugas.
1 : tidak berperan aktif dalam mengerjakan tugas, tidak teliti,
dan menyelesaikan tepat waktu.
219Kimia Kelas X
A. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan
pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenaran-
nya bersifat tentatif.
Indikator:
Mensyukuri dan mengagumi keteraturan dan kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan yang ada di
alam.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membeda-
kan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif)
dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-
hari.
Indikator:
• Mempunyai rasa ingin tahu dan berjiwa kreatif tinggi terhadap setiap peristiwa di alam.
• Bersikap jujur, disiplin, teliti, dan proaktif dalam praktikum.
2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat
dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Indikator:
Menghargai pendapat orang lain saat melakukan diskusi.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan
masalah dan membuat keputusan.
Indikator:
Menggunakan senyawa kimia dan alat-alat laboratorium secara bijaksana sesuai fungsi dan kebutuhan.
3.5 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan
logam.
Indikator:
• Menjelaskan pengertian konfigurasi elektron stabil.
• Menjelaskan peranan elektron dalam pembentukan ikatan kimia.
• Menjelaskan proses pembentukan ikatan kimia.
• Menyebutkan macam-macam ikatan kimia.
• Membedakan sifat-sifat senyawa yang berikatan ion, kovalen, logam, dan hidrogen.
• Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap
dua, ikatan kovalen rangkap tiga, ikatan kovalen koordinasi, ikatan kovalen polar, ikatan kovalen
nonpolar, ikatan logam, dan ikatan hidrogen.
• Menganalisis penyebab perbedaan titik leleh antara senyawa ion dan kovalen.
3.6 Menganalisis kepolaran senyawa.
Indikator:
Menyebutkan perbedaan antara senyawa kovalen polar dengan senyawa kovalen nonpolar.
4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan
kovalen koordinasi, dan ikatan logam.
Indikator:
Menyajikan hasil analisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi, dan ikatan logam.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah : SMA/MA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi/Submateri Pokok : Ikatan Kimia
Alokasi Waktu : 18 × 45 menit (6 kali tatap muka)
220 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
4.6 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan kepolaran senyawa.
Indikator:
• Menyajikan data hasil percobaan pengamatan kepolaran berbagai larutan.
• Menyajikan laporan hasil percobaan pengamatan kepolaran berbagai larutan.
B. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu:
1. menjelaskan pengertian konfigurasi elektron stabil;
2. menjelaskan peranan elektron dalam pembentukan ikatan kimia;
3. menjelaskan proses pembentukan ikatan kimia;
4. menyebutkan macam-macam ikatan kimia;
5. membedakan sifat-sifat senyawa yang berikatan ion, kovalen, logam, dan hidrogen;
6. membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua,
ikatan kovalen rangkap tiga, ikatan kovalen koordinasi, ikatan kovalen polar, ikatan kovalen nonpolar,
ikatan logam, dan ikatan hidrogen;
7. menjelaskan penyebab perbedaan titik leleh antara senyawa ion dan kovalen;
8. menyebutkan perbedaan antara senyawa kovalen polar dengan senyawa kovalen nonpolar;
9. menyajikan hasil analisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi, dan ikatan logam;
10. menyajikan data hasil percobaan pengamatan kepolaran berbagai larutan;
11. menyajikan laporan hasil percobaan pengamatan kepolaran berbagai larutan.
C. Materi Pokok
• Terbentuknya Ikatan Kimia
• Macam-Macam Ikatan Kimia
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Keterampilan Proses (Scientific Approach)
Model : Siklus Belajar (Learning Cycle)
Metode : Discovery dan Diskusi
E. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Media
MS Power point atau OHP
2. Alat dan Bahan
a. Statif
b. Buret
c. Corong
d. Batang ebonit
e. Gelas kimia
f. Benzena
g. Nitro benzena
h. Trikloro metana
i. Karbon tetraklorida
j. Akuades
k. Larutan natrium klorida
l. Garam dapur
3. Sumber Belajar
a. Buku Peminatan IPA Kimia SMA/MA Kelas X, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia
b. Buku Guru Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas X, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
c. Buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas X, PT Intan Pariwara
d. Buku PG Kimia SMA/MA Kelas X Semester 1, PT Intan Pariwara
e. Buku referensi: Pustaka Sains tersambung Internet: Campuran & Senyawa, PT Pakar Raya
f. Internet: http://goo.gl/wTJ2b dan http://goo.gl/TJH1r
221Kimia Kelas X
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (3 × 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Pemusatan perhatian: menunjukkan bahwa segala sesuatu yang ada di alam pada hakikatnya
diciptakan dengan berpasangan, seperti laki-laki dan perempuan, langit dan bumi, serta siang
dan malam.
b. Apersepsi: bertanya jawab tentang alasan segala sesuatu selalu berpasangan.
c. Menghubungkan adanya pasangan benda dengan keberadaan kebanyakan atom di alam yang
cenderung berikatan.
2. Kegiatan Inti (110 menit)
a. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok, satu deret menjadi satu kelompok.
b. Meminta beberapa siswa perwakilan kelompok menuliskan konfigurasi elektron unsur-unsur yang
terdapat pada kegiatan Tantangan Berpikir subbab pertama, bab ketiga di papan tulis.
c. Membahas penulisan konfigurasi elektron yang tepat bersama siswa.
d. Menyampaikan informasi kecenderungan elektron membentuk konfigurasi yang stabil.
e. Menyampaikan informasi penulisan konfigurasi elektron unsur-unsur gas mulia.
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
a. Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini, serta memotivasi siswa untuk selalu
bersyukur atas karunia Tuhan dan mengagumi ciptaan-Nya mengenai kestabilan atom-atom unsur.
b. Meminta siswa membaca materi mengenai peranan elektron dalam ikatan kimia sebagai bahan
pembahasan pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan II (3 × 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Pemusatan perhatian: memotivasi siswa dengan menunjukkan contoh senyawa garam dapur yang
terbentuk dari logam Na yang sangat eksplosif dengan gas klorin yang sangat beracun tetapi
garam dapur tidak berbahaya bagi tubuh. Atom-atom cenderung membentuk kelompok atom atau
molekul yang mempunyai energi yang lebih rendah daripada energi atom-atom yang terpisah
sehingga garam dapur (NaCl) tidak berdampak buruk bagi tubuh, kecuali pada suhu tinggi.
b. Apersepsi: bertanya jawab tentang bagian elektron suatu atom yang paling mudah lepas.
c. Mengingatkan kembali pengertian elektron valensi.
2. Kegiatan Inti (110 menit)
a. Menggambarkan pembentukan suatu ion hingga menjadi senyawa.
b. Menyampaikan informasi cara atom mencapai kestabilan seperti gas mulia.
c. Menggambarkan struktur Lewis beberapa unsur.
d. Membagi siswa dalam kelompok-kelompok beranggotakan empat–lima siswa per kelompok.
e. Meminta siswa mengerjakan tugas membuat konfigurasi elektron beberapa atom unsur serta
menggambarkan rumus struktur Lewisnya yang terdapat pada Tugas di subbab pertama, bab
tiga.
f. Menunjuk wakil dari tiap-tiap kelompok untuk menuliskan hasil tugas ini di papan tulis, kelompok
yang lain mengoreksi jawaban kelompok tersebut.
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
a. Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.
b. Meminta siswa mengerjakan Latihan 1 yang terdapat dalam buku ini.
c. Meminta siswa mempelajari terlebih dahulu materi macam-macam ikatan kimia.
Pertemuan III (3 × 45 menit)
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Meminta siswa mengumpulkan hasil pekerjaan Latihan 1.
b. Pemusatan perhatian: mengingatkan kembali mengenai senyawa garam dapur dan rumus kimianya,
kemudian meminta mengamati struktur kristal garam dapur.
222 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
c. Apersepsi: bertanya jawab mengenai unsur-unsur yang menyusun garam dapur, nomor atom dan
konfigurasi elektron unsur-unsur penyusun, serta reaksi kedua atom unsur sehingga terbentuk
molekul garam dapur.
d. Mengenalkan kepada siswa bahwa garam dapur termasuk senyawa ion.
2. Kegiatan Inti (110 menit)
a. Menyiapkan 5 buah kartu untuk melambangkan ion kalium, kalsium, dan klor yang membentuk
senyawa ion KCl dengan CaCl2. Kartu diberi sudut sebanyak elektron yang dilepas atau ditangkap.
Sudut pada ion positip dibuat berlawanan dengan sudut pada ion negatif sehingga ketika diselipkan,
kartu akan cocok. Untuk senyawa kalium, sudut yang dibuat hanya satu sehingga ion klor yang
cocok diselipkan hanya satu. Sementara untuk ion kalsium dibuat dua sudut sehingga sudut
berlawanan dari ion klor yang diselipkan sebanyak dua.
b. Menyebutkan sifat-sifat senyawa ion.
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
a. Bersama siswa menyimpulkan pengertian ikatan ion dan sifat-sifat senyawa ion.
b. Meminta siswa membuka alamat web yang terdapat di kegiatan Mari Berselancar di Internet dan
menambahkan informasi yang terdapat dalam web tersebut ke dalam buku catatan siswa.
c. Meminta siswa mempelajari terlebih dahulu materi ikatan kovalen.
Pertemuan IV (3 × 45 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Pemusatan perhatian: menceritakan bahwa ikatan kovalen terdapat pada berbagai bahan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti metana pada biogas.
b. Apersepsi: bertanya jawab mengenai perbedaan ikatan kimia pada senyawa metana dengan garam
dapur.
c. Mengenalkan juga bahwa senyawa HCl termasuk senyawa kovalen, bukan senyawa ion.
2. Kegiatan Inti (110 menit)
a. Menyampaikan informasi tentang pengertian ikatan kovalen.
b. Menyampaikan informasi mengenai macam-macam ikatan kovalen.
c. Menyampaikan informasi mengenai perbedaan ikatan kovalen polar dan nonpolar.
d. Menyampaikan informasi mengenai sifat-sifat senyawa kovalen.
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
a. Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.
b. Meminta siswa membaca dan memahami terlebih dahulu kegiatan praktikum dalam bab ini untuk
mempersiapkan kegiatan praktikum pada pertemuan berikutnnya.
Pertemuan V (3 × 45 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Pemusatan perhatian: menanyakan kepada siswa tentang pengalaman siswa mencoba menggosok-
kan penggaris pada rambut lalu mendekatkannya di atas potongan kertas.
b. Apersepsi: bertanya jawab mengenai penyebab potongan kertas dapat beterbangan akibat
didekatkan pada penggaris yang telah digosokkan ke rambut.
c. Mengenalkan bahwa senyawa kovalen ada yang bersifat polar dan ada yang bersifat nonpolar.
2. Kegiatan Inti (110 menit)
a. Menyampaikan informasi tentang kegiatan praktikum yang akan dilakukan siswa dalam kelompok
(mengamati kepolaran berbagai larutan, buku ini pada subbab kedua).
b. Membagi siswa dalam kelompok-kelompok beranggotakan empat-lima siswa per kelompok.
c. Membimbing siswa dalam merangkai alat praktikum hingga proses pengamatan terhadap
pembelokkan larutan oleh batang ebonit.
Catatan: sembari melakukan proses bimbingan, guru melakukan penilaian sikap dengan dipandu
instrumen lembar penilaian sikap.
223Kimia Kelas X
d. Membimbing setiap kelompok menyajikan hasil pengamatannya.
e. Meminta siswa mencoba berbagai larutan lain yang tersedia di laboratorium.
f. Bersama siswa membahas berbagai pertanyaan dalam kegiatan praktikum.
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
a. Bersama siswa menyimpulkan hasil kegiatan pada pertemuan hari ini.
b. Memberikan reward berupa pujian atau penghargaan lain yang relevan kepada kelompok yang
mempunyai kinerja baik.
c. Meminta siswa mempelajari terlebih dahulu mengenai materi ikatan logam dan ikatan hidrogen.
Pertemuan VI (3 × 45 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Pemusatan perhatian: menceritakan bahwa rompi antipeluru bersifat kuat karena adanya ikatan
hidrogen.
b. Apersepsi: bertanya jawab mengenai berbagai senyawa di lingkungan yang mempunyai ikatan
logam dan hidrogen.
c. Mengenalkan bahwa di antara molekul H2O dalam air terdapat ikatan hidrogen.
2. Kegiatan Inti (110 menit)
a. Menyampaikan informasi mengenai pengertian dan ciri-ciri ikatan logam.
b. Menyampaikan informasi mengenai sifat-sifat logam.
c. Menyampaikan informasi mengenai ikatan hidrogen,
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
a. Meminta siswa menelusuri alamat website pada kegiatan Mari Berselancar di Internet dan
membuka buku literatur pada kegiatan Mari Berburu Literatur pada subbab ini.
b. Meminta siswa mengerjakan tugas individu pada subbab ini di rumah.
c. Meminta siswa mengerjakan soal-soal latihan pada buku ini.
G. Penilaian
1. Teknik dan Bentuk Instrumen
2. Contoh Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
Teknik
Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Uji Petik Kerja Prosedur dan Rubrik
Tes Pilihan Ganda dan Uraian
Kumpulan Laporan dan Produk
Bentuk Instrumen
Pengamatan Sikap
Tes Unjuk Kerja
Tes Tertulis
Portofolio
Aspek yang Dinilai
3 2 1
KeteranganSkor
Mensyukuri dan mengagumi keteraturan dan
kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan
yang ada di alam.
Mempunyai rasa ingin tahu dan berjiwa kreatif
tinggi terhadap setiap peristiwa di alam.
Bersikap jujur, disiplin, teliti, dan proaktif
dalam praktikum.
Menghargai pendapat orang lain saat
melakukan diskusi.
Menggunakan senyawa kimia dan alat-alat
laboratorium secara bijaksana sesuai fungsi
dan kebutuhan.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
224 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1.
2.
3.
4.
5.
Aspek yang Dinilai Rubrik
Mensyukuri dan mengagumi keteraturan dan
kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan
yang ada di alam.
Mempunyai rasa ingin tahu dan berjiwa kreatif
tinggi terhadap setiap peristiwa di alam.
Bersikap jujur, disiplin, teliti, dan proaktif
dalam praktikum.
Menghargai pendapat orang lain saat
melakukan diskusi.
Menggunakan senyawa kimia dan alat-alat
laboratorium secara bijaksana sesuai fungsi
dan kebutuhan.
No.
3 : menunjukkan ekspresi bersyukur dan kagum terhadap
keteraturan dan kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan
yang ada di alam.
2 : belum secara eksplisit menunjukkan ekspresi bersyukur
dan kagum terhadap keteraturan dan kompleksitas unsur-
unsur ciptaan Tuhan yang ada di alam.
1 : belum menunjukkan ekspresi bersyukur dan kagum sama
sekali terhadap keteraturan dan kompleksitas unsur-unsur
ciptaan Tuhan yang ada di alam.
3 : menunjukkan rasa ingin tahu dan jiwa kreatif yang tinggi
dengan banyak bertanya, berani mencoba, dan terlibat
aktif dalam kegiatan kelompok serta saat menemui
peristiwa unik di alam.
2 : menunjukkan rasa ingin tahu, tetapi tidak terlalu antusias,
kurang berjiwa kreatif, bertanya hanya mengenai hal-hal
tertentu saja, berani mencoba dan terlibat aktif dalam
kelompok serta saat menemui peristiwa unik di alam hanya
jika disuruh.
1 : tidak menunjukkan rasa ingin tahu dan tidak berjiwa kreatif,
enggan mengemukakan pertanyaan, tidak berani men-
coba, sulit terlibat aktif dalam kelompok, serta bersikap
pasif saat menemui peristiwa unik di alam.
3 : menunjukkan sikap jujur, teliti, dan proaktif dalam
praktikum, misal mengulagi percobaan agar mendapatkan
hasil terbaik serta tepat waktu dalam menyelesaikan
laporan praktikum.
2 : Berupaya tepat waktu dalam mengerjakan tugas atau
laporan praktikum, tetapi belum menunjukkan upaya
terbaik, misal percobaan hanya dilakukan sekali dan
kurang proaktif dalam kelompok praktikumnya.
1 : tidak berupaya sungguh-sungguh dalam mengerjakan
tugas, tidak teliti, dan laporan tidak selesai tepat waktu.
3 : Aktif bertanya dan menjawab dalam diskusi dan mem-
berikan kesempatan kepada teman untuk mengeluarkan
pendapatnya.
2 : Tidak banyak berperan aktif dalam diskusi dan bersikap
biasa saja terhadap pendapat teman.
1 : Tidak banyak berperan aktif dalam diskusi dan selalu
menyanggah pendapat teman yang tidak sesuai dengan
pendapatnya.
3 : berhati-hati dalam menggunakan alat dan bahan (senyawa
kimia) laboratorium, menjaga kebersihan alat dan ruang
laboratorium, serta mengembalikan alat dan bahan yang
digunakan ke tempat semula.
2 : kurang berhati-hati dalam menggunakan alat dan bahan
(senyawa kimia laboratorium, belum menjaga kebersihan
alat dan ruang laboratorium meskipun telah mengembali-
kan alat dan bahan yang digunakan ke tempat semula.
1 : tidak berhati-hati dalam menggunakan alat dan bahan
(senyawa kimia) laboratorium sehingga ada yang rusak,
belum menjaga kebersihan alat dan ruang laboratorium,
serta tidak mengembalikan alat dan bahan yang diguna-
kan ke tempat semula.
b. Rubrik Penilaian Sikap
Mengetahui
Kepala SMA/MA . . . . Guru Bidang
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
NIP.___________________ NIP.___________________