01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

90

description

01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

Transcript of 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

Page 1: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014
Page 2: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

2 Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan, Metode Ilmiah, serta Keselamatan Kerja di Laboratorium

Setelah mempelajari bab ini, siswa:1. dapat menjelaskan dan mampu menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu kimia;2. dapat menjelaskan metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium;3. dapat menjelaskan peran kimia dalam kehidupan.

Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:1. memiliki rasa ingin tahu terhadap hakikat ilmu kimia;2. berperilaku jujur, kritis, teliti, dan konsisten dalam menerapkan prinsip-prinsip metode ilmiah;3. menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli sesama dalam melaksanakan praktikum di

laboratorium;4. mensyukuri anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa kekayaan alam, dengan memanfaatkan dan menerapkan ilmu kimia

dalam kehidupan sehari-hari.

• Hakikat ilmu kimia.• Peran ilmu kimia dalam kehidupan.• Metode ilmiah.• Keselamatan kerja di laboratorium.

Pembelajaran Kognitif

• Menyebutkan kegunaan ilmu kimia dalam berbagai bidang.• Merawat alat-alat laboratorium sesuai bahan pembuatan

dan kegunaannya.• Memberi simbol bahan-bahan sesuai sifatnya.

Keterampilan yang Dikuasai

• Menjelaskan hakikat ilmu kimia.• Menyebutkan bidang kehidupan yang menggunakan ilmu

kimia.• Menyebutkan urutan langkah kerja yang dilakukan

ilmuwan dalam membuat teori baru sesuai metode ilmiah.• Menjelaskan cara merawat dan menyimpan alat serta

bahan kimia di laboratorium.

Pengetahuan yang Dikuasai

• Mengamati produk-produk kimia yang ada di sekitar kitauntuk mengetahui peranan ilmu kimia terhadap bahan-bahan tersebut.

• Melakukan diskusi kelas untuk mengetahui peran ilmukimia dalam mengatasi masalah global.

• Melakukan kunjungan ke laboratorium untuk mengetahuialat dan bahan yang digunakan.

Kegiatan Psikomotorik

Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki

• Menerapkan metode ilmiah dalam menyelesaikan permasalahan ilmiah.• Mensyukuri karunia Tuhan yang berupa mineral-mineral kimia yang ada di bumi

Indonesia dan memanfaatkannya untuk kemakmuran bersama.• Bersifat santun, demokratis, dan toleran saat melakukan diskusi.

Materi

• Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan serta Metode Ilmiah• Keselamatan Kerja di Laboratorium

Page 3: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

3Kimia Kelas X

A. Pilihan Ganda1. Jawaban: b

Ilmu kimia didefinisikan sebagai ilmu yangmempelajari tentang susunan, struktur, sifat, danperubahan materi, serta energi yang menyertaiperubahan tersebut.

2. Jawaban: eIlmu kimia mempelajari tentang susunan, struktur,sifat, dan perubahan materi, serta energi yangmenyertai perubahan tersebut. Penggolonganmateri dibedakan menjadi unsur, senyawa, dancampuran. Materi ini dipelajari dalam susunanmateri.

3. Jawaban: eBerdasarkan metode ilmiah, jika seseorangmenemukan suatu permasalahan maka langkahselanjutnya adalah penyusunan kerangka teori.Penyusunan teori ini dimaksudkan untuk mencaridata yang berkaitan dengan masalah yang ditemu-kan. Dalam penyusunan teori peneliti melakukanstudi pustaka dengan mencari sumber bacaan atauinformasi dari lingkungan yang diteliti.

4. Jawaban: dPeran ilmu kimia di bidang pertanian di antaranyapenemuan pupuk sintetis yang dapat meningkat-kan hasil pertanian dan penemuan jenis pestisidayang tepat untuk membasmi hama. Penemuan selsurya untuk menghasilkan energi merupakan peranilmu kimia untuk mengatasi masalahglobal. Penemuan alat dialisis untuk penderitagagal ginjal merupakan peran kimia di bidangkedokteran. Penemuan rumus molekul DNAsehingga membantu proses kloning adalah peranilmu kimia di bidang biologi.

5. Jawaban: dDi bidang kesehatan ilmu kimia berhasilmenemukan interaksi zat-zat kimia dalam sistempencernaan, sirkulasi ekskresi, gerak, reproduksi,hormon, dan sistem saraf. Di bidang lingkunganilmu kimia membantu proses pengolahan air bersihmenggunakan tawas melalui sistem filtrasi. Dibidang geologi ilmu kimia berhasil menemukanjenis batuan atau kandungan mineral baik logamatau nonlogam. Di bidang hukum ilmu kimiamampu mengungkapkan pelaku tindak kejahatanmelalui sidik jari yang tertinggal.

6. Jawaban: aDalam bidang geologi ilmu kimia membantumenjelaskan tentang kandungan material bumi,baik berupa logam dan nonlogam seperti minyak

bumi atau gas alam. Penemuan vaksin untukpenyakit menular merupakan peran kimia di bidangkedokteran. Pembuatan komponen mesin-mesinindustri merupakan peran kimia di bidang mesin.Pembuatan pupuk dan penanggulangan hamamerupakan peran kimi di bidang pertanian. Mencariinformasi tentang penanganan limbah atau sampahmerupakan peran kimia di bidang lingkungan.

7. Jawaban: bInformasi kandungan tanah sangat penting gunamenentukan jenis tanaman yang sesuai di-budidayakan di lahan tersebut. Ilmu ini merupa-kan salah satu peran ilmu kimia dalam bidangpertanian. Dengan mengetahui kandungan tanahdan tanaman yang sesuai diharapkan hasil per-tanian yang akan diperoleh maksimal. Membuatbahan makanan menjadi awet adalah peran kimiadi bidang makanan. Mengelola air bersih merupa-kan peran kimia di bidang lingkungan. Membuatobat-obatan dari bahan alam merupakan perankimia di bidang farmasi.

8. Jawaban: bPenggunaan mikroorganisme/bakteri padamakanan terjadi pada pembuatan kecap, tempe,dan yoghurt. Kegiatan ini merupakan peran kimiadi bidang pangan. Penemuan jenis obat tertentuuntuk melawan penyakit merupakan peran kimiadalam bidang kedokteran. Penemuan mikro-prosesor yang digunakan dalam peralatan elektronikmerupakan peran kimia di bidang fisika danelektronika. Penentuan jenis batuan yang ada dibawah permukaan bumi merupakan peran kimiadi bidang geologi. Penentuan jenis bahan yangdigunakan untuk bangunan merupakan peran kimiadi bidang teknik sipil.

9. Jawaban: d

Menemukan jenis besi yangsesuai untuk bahan bangunan.Mengidentifikasi jenis unsurhara dan mengukur pH tanahuntuk menentukan tingkatkesuburannya.Mengembangkan bahan-bahan alam yang mengandungzat-zat aktif untuk obat.Menemukan senyawa kimiayang efektif untuk membasmihama.Menemukan sifat dan kompo-sisi minyak pelumas yangsesuai untuk mesin.

No. Bidang Peran Ilmu Kimia

a.

b.

c.

d.

e.

Teknik sipil

Pertanian

Farmasi

Pertanian

Mesin

Page 4: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

4 Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan, Metode Ilmiah, serta Keselamatan Kerja di Laboratorium

10. Jawaban: aMasalah global yang dihadapi saat ini adalahmasalah lingkungan hidup dan krisis energi. Dalamhal ini ilmu kimia berperan besar karena telahmenemukan bioetanol dari bahan-bahan alam yangdigunakan sebagai pengganti bahan bakar bensin.Ilmu kimia juga berhasil membuat sel surya dariunsur silikon yang mampu menangkap cahayamatahari untuk digunakan sebagai energi alternatifyang tidak terbatas. Penemuan cip mikroprosesorpada peralatan elektronika digital merupakan peranilmu kimia di bidang fisika. Penemuan teknikvulkanisasi pada pembuatan ban sehinggadiperoleh ban dengan kualitas bagus merupakanperan ilmu kimia di bidang industri.

B. Uraian

1. Metode ilmiah atau dalam bahasa Inggris dikenalsebagai scientific method adalah proses berpikiruntuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan terkontrol. Langkah-langkah dalammetode ilmiah yaitu merumuskan masalah,menyusun kerangka teori, merumuskan hipotesis,melakukan eksperimen, analisis data, membuatkesimpulan, dan mempublikasikan melaluipenulisan laporan.

2. Sikap yang perlu diperhatikan ketika melakukanpercobaan di laboratorium antara lain harus berhati-hati dalam menggunakan alat dan bahan,melakukan percobaan sesuai urutan langkah kerja,menggunakan peralatan keamanan seperti jaslaboratorium, sarung tangan, goggles, dan masker.Memperhatikan arahan guru atau petugaslaboratorium serta memperhatikan label-label yangtertera pada kemasan bahan kimia yangdigunakan.

3. Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusanmasalah yang masih memerlukan pembuktian,berdasarkan data yang telah dianalisis. Hipotesisberguna untuk membantu peneliti melakukanpenelitian dengan lebih terarah sesuai kerangkateori yang telah disusun.

4. Dalam bidang kesehatan, ilmu kimia cukupmemberikan kontribusi, dengan diketemukannyajalur perombakan makanan seperti karbohidrat,protein, dan lipid. Hal ini mempermudah para ahlibidang kesehatan untuk mendiagnosis berbagaipenyakit. Interaksi kimia dalam tubuh manusia

dalam sistem pencernaan, pernapasan, sirkulasi,ekskresi, gerak, reproduksi, hormon, dan sistemsaraf. Selain itu, ilmu kimia juga telah mengantar-kan penemuan dalam bidang farmasi khususnyapenemuan obat-obatan.

5. a. Bahan bakarSaat ini bahan bakar dunia berupa minyakbumi, batu bara, gas alam berasal dari fosil.Fosil merupakan sumber daya alam yangtidak dapat diperbarui. Bahan bakar tersebutakan habis dan manusia harus dapat mencarisumber energi alternatif, untuk mengatasikrisis energi tersebut. Dalam hal ini ilmu kimiasangat berperan. Contoh melalui ilmu kimia,berhasil ditemukan sumber energi alternatifmisalnya alkohol, energi nuklir, geoternal(panas bumi) atau energi matahari yang tidakterbatas.

b. Teknologi biogasTernak-ternak di pedesaan dapat menimbul-kan masalah lingkungan, karena kotorannyadapat menimbulkan bau yang tidak enak.Kotoran ternak juga merusak pemandangandi desa, bahkan dapat menjadi sumberpenularan penyakit. Dengan teknologi biogas,permasalahan tersebut dapat diatasi. Kotoranhewan dapat diolah menjadi biogas hinggabermanfaat bagi manusia. Pembuatan biogasmenggunakan bahan baku kotoran hewan/ternak dilakukan dalam wadah tertutup denganbantuan mikroorganisme pengurai. Hasilteknologi biogas tersebut dapat digunakansebagai sumber energi, misalnya untuk lampupenerangan maupun untuk memasak.

c. Program langit biruProgram langit biru artinya program yangbertujuan untuk meminimalisasi polusi udara.Polusi udara tersebut diakibatkan oleh emisigas buang yang ditimbulkan dari pemanfaat-an energi. Transportasi merupakan salah satupenyebab polusi udara. Emisi gas buangtersebut misalnya karbon monoksida (CO),hidrokarbon, nitrogen oksida (NO), sulfurdioksida (SO2), timah hitam (Pb) dan debu.Usaha pengurangan polusi udara ini denganmembuat taman kota atau melengkapi alatpembuangan dengan katalis konverter agargas buangan tidak mengandung zat-zat ber-bahaya.

Page 5: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

5Kimia Kelas X

A. Pilihan Ganda1. Jawaban: c

Mortal dan alu merupakan alat yang terbuat dariporselen. Peralatan ini digunakan untuk menggerusatau menghaluskan bahan-bahan kimia padat.Labu ukur berfungsi untuk membuat larutan dengankonsentrasi tertentu. Erlenmeyer berfungsi untukmenampung dan mencampur larutan. Caraporselen digunakan untuk menampung bahan saatdibakar atau dioven. Kaca arloji digunakan untukmenampung bahan kimia berwujud padat saatditimbang.

2. Jawaban: eLabu erlenmeyer berfungsi untuk melakukan titrasi,untuk mereaksikan larutan, dan sebagai wadahatau tempat menyimpan larutan yang akandigunakan. Gelas ukur digunakan untuk mengukurvolume larutan. Labu ukur digunakan untukmembuat larutan dengan konsentrasi tertentu.Tabung reaksi untuk mereaksi bahan kimia danmenyimpan larutan dengan volume sedikit. Cen-trifuge digunakan untuk memisahkan endapan darilarutan.

3. Jawaban: cReaksi HCl dengan Mg(OH)2 menghasilkan MgCl2dan 2H2O. Reaksi ini dilakukan dalam tabung reaksiyang diambil menggunakan pipet tetes. Jumlahendapan MgCl2 dapat ditentukan dengan centrifuge.Endapan dalam suatu larutan akan terbentukmaksimal setelah diputar dalam centrifuge. Jumlahendapan ditentukan dengan cara mengukur tinggiendapan yang terbentuk dan membandingkannyadengan endapan-endapan lain.

4. Jawaban: dGambar tengkorak merupakan simbol yangmenyatakan bahwa zat bersifat racun. Zat

pengoksidasi disimbolkan dengan . Zat

korosif disimbolkan . Zat radioaktif

disimbolkan .

5. Jawaban: dAlat untuk mengambil zat padat ketika melakukanpekerjaan di laboratorium adalah spatula. Pipetdigunakan untuk mengambil larutan. Pinset diguna-kan untuk mengambil benda padat berbentukbongkahan. Sendok plastik digunakan untuk

mengambil benda padat berbentuk serbuk. Zatpadat tidak boleh diambil langsung dengan tanganuntuk menghindari reaksi zat tersebut dengan kulit.

B. Uraian1. Hal-hal yang harus diperhatikan praktikum saat

akan melakukan percobaan di laboratorium sebagaiberikut.a. Persiapan, yaitu praktikan harus memakai jas

praktikum (jas laboratorium) untuk melindungipakaian dari percikan atau paparan uap bahankimia, serbet (kain lap) untuk mengeringkantangan dan peralatan setelah melakukanpercobaan, serta buku catatan (kertas kerja)untuk mencatat hasil pengamatan saatpraktikum.

b. Memahami materi yang akan dipraktikkansehingga dapat melakukan praktikum sesuaiprosedur kerja dan memperoleh hasil peng-amatan yang sesuai tujuan praktikum.

c. Tertib selama berada di laboratorium agarterhindar dari terjadinya kecelakaan dilaboratorium.

d. Memahami dan dapat menggunakan berbagaiperalatan di laboratorium sehingga tidak terjadikesalahan saat menggunakan alat-alattersebut.

2. a. Pengaduk, digunakan untuk mengaduk saatmencampur zat padat dengan larutan sehinggazat padat larut dengan sempurna.

b. Gelas ukur, berfungsi untuk mengukurvolume suatu larutan.

c. Tabung Y, digunakan untuk mereaksikansuatu zat dalam sistem tertutup.

d. Buret, digunakan untuk menampung larutantitran saat melakukan titrasi.

e. Pelat tetes, sebagai tempat menampunglarutan yang akan diuji sifat asam-basanya.

f. Propipet, digunakan bersama pipet volumeuntuk memompa larutan agar masuk ataukeluar pipet volume.

3. Oleh karena natrium hipoklorit dapat menimbulkanluka dan karat berarti senyawa tersebut bersifatkorosif. Simbol yang sesuai untuk bahan bersifat

korosif adalah . Cara yang tepat menyimpan

bahan bersifat korosif adalah menghindarkannyadari peralatan yang terbuat dari besi atau kayuyang mudah terbakar.

Page 6: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

6 Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan, Metode Ilmiah, serta Keselamatan Kerja di Laboratorium

4. Alat-alat laboratorium yang terbuat dari kacasebelum disimpan harus dipastikan dalam keadaanbersih. Jika alat selesai digunakan seharusnyadicuci hingga bersih, dikeringkan, kemudiandisimpan dalam tempat penyimpanan. Setiapperalatan disimpan sesuai dengan kegunaannyauntuk memudahkan pencarian saat hendakdigunakan.

5. Corong diperlukan saat memindahkan larutan kewadah yang lain untuk menjaga agar larutan tidaktumpah sehingga mengenai tangan atau larutanlain. Dengan demikian terjadinya kecelakaan dapatdihindari.

A. Pilihan Ganda1. Jawaban: b

Pengetahuan struktur materi dapat memberikangambaran tentang komposisi materi beserta sifat-sifatnya sehingga dapat diketahui jenis unsur-unsurpenyusun suatu materi. Dari sini nantinya dapatdiketahui pula rumus kimianya. Perubahan materimempelajari tentang perubahan fisis dan perubahankimia suatu zat. Kinetika kimia mempelajari tahap-tahap perubahan suatu materi hingga dapatdiperkirakan usaha yang tepat untuk mempercepatpembentukan produk. Struktur atom mempelajaripartikel-partikel penyusun suatu atom sepertiproton, neutron, dan elektron. Ikatan kimia mem-pelajari mekanisme pembentukan pasanganelektron bersama atau serah terima elektron.

2. Jawaban: eBensin termasuk bahan organik karena diperolehdari penyulingan bahan bakar fosil minyak bumi.Bahan bakar alternatif pengganti bensin yangdigunakan saat ini salah satunya berasal daribahan-bahan organik seperti etanol hasilfermentasi singkong. Dengan demikian cabangilmu kimia yang mendukung adalah kimia organik.Kimia lingkungan mempelajari masalah-masalahlingkungan seperti penanganan limbah. Kimiaanorganik menangani berbagai mineral atau logamyang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidupmanusia. Kimia analitik memusatkan padapengembangan dan aplikasi peralatan analistik.Kimia farmasi mempelajari proses isolasi ataupermasalah zat-zat aktif dari suatu bahan alamuntuk digunakan sebagai obat.

3. Jawaban: bCara penanganan dan pemanfaatan zat-zatradioaktif untuk mengobati penyakit kankerdipelajari dalam kimia inti. Kimia fisik menelititentang energi yang menyertai reaksi kimia, sifatfisika dan kimia zat, serta terjadinya perubahanpada senyawa kimia. Biokimia berkaitan denganilmu biologi, mempelajari tentang mekanismekarbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan enzim

dalam tubuh. Kimia pangan memusatkan kajianpada penelitian pengembangan kualitas bahanpangan guna memenuhi kebutuhan pangan. Kimiafarmasi meneliti bahan-bahan alam yang dapatdimanfaatkan sebagai obat.

4. Jawaban: dPlastik merupakan produk petrokimia yangmenggunakan bahan baku hasil pengolahanminyak bumi. Plastik diproduksi untuk mencukupiberbagai keperluan dan memudahkan aktivitasmanusia. Gula tebu diproduksi dari pengolahantetes tebu. Kain katun dibuat dari serat kapas.Perunggu merupakan paduan logam dari tembagadan timah dengan sedikit zink dan timbal. Karetdiolah dari lateks.

5. Jawaban: aUrutan langkah kerja ilmuwan sesuai metode ilmiahyaitu menemukan masalah, merumuskan masalah,menyusun kerangka teori, merumuskan hipotesis,melakukan eksperimen, mengolah data, menarikkesimpulan, dan membuat laporan. Urutan iniadalah 4) – 1) – 5) – 8) – 2) – 3) – 7) – 6).

6. Jawaban: cBerdasarkan data dari suatu observasi, dapatdipelajari fenomena yang terjadi secara utuh, untukmengambil kesimpulan yang bersifat sementarayang disebut dengan hipotesis. Beberapaeksperimen diperlukan untuk menguji kebenarandari hipotesis tersebut. Setelah seluruh informasiterhadap pengujian hipotesis tersebut dapatdipertanggungjawabkan, maka terbentuklah suatuhukum. Hipotesis yang telah teruji dalam berbagaieksperimen dan hukum-hukum yang terkait dapatdigunakan untuk menyusun suatu teori.

7. Jawaban: cMerakit komponen-komponen cip mikroprosesorpada alat-alat elektronika memerlukan keahlian fisikadan elektronika. Mengisolasi bahan-bahan alam untukdigunakan sebagai obat memerlukan keahlian dibidang kimia organik dan farmasi. Mencari bahanramah lingkungan pada proses pembuatan detergenmerupakan tugas dari tenaga ahli kimia lingkungan.

Page 7: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

7Kimia Kelas X

Pemilihan jenis bahan yang sesuai untuk pembuatanpanel surya memerlukan keahlian di bidang kimialogam. Menganalisis struktur senyawa obat yangtepat pada mekanisme pencernaan memerlukankeahlian di bidang kimia farmasi.

8. Jawaban: bPengolahan limbah sebelum dibuang ke lingkungandapat mengurangi pencemaran air sehinggamasyarakat tidak kesulitan mendapatkan airbersih. Krisis energi dapat dikurangi denganmencari energi alternatif pengganti energi yangberasal dari bahan bakar fosil, seperti mengolahkotoran ternak menjadi biogas atau mengolahbahan alam seperti biji jarak menjadi biodiesel.

9. Jawaban: dAlat pada gambar adalah corong pisah. Corongpisah berguna untuk memisahkan larutan yangberbeda massa jenisnya. Mengembunkan uaplarutan pada proses destilasi menggunakankondensor. Mereaksikan suatu zat dalam sistemtertutup menggunakan tabung Y. Alat yang diguna-kan untuk menampung dan mencampur senyawakimia adalah erlenmeyer. Alas untuk menopangsaat memindahkan larutan adalah corong.

10. Jawaban: bAsam sulfat merupakan larutan yang bersifatkorosif. Oleh karena itu, saat berinteraksi denganasam sulfat harus dilakukan di lemari asam. Halini untuk mencegah agar uap asam tidak menyebarke seluruh ruangan laboartorium dan tidak terhirupoleh setiap yang masuk ke laboratorium. Lemariasam terbuat dari besi dan kaca yang didesainkhusus sehingga uap yang dihasilkan dari bahankimia tidak menyebar ke luar lemari tetapi keluarmelalui cerobong. Cerobong ini dialirkan ke tempatpembuangan limbah kimia.

11. Jawaban: d

12. Jawaban: aBotol reagen berfungsi sebagai alat penyimpanlarutan yang digunakan untuk membilas bahan-bahan yang tidak larut dalam air. Menampunglarutan yang digunakan sebagai titran pada prosestitrasi menggunakan buret. Menampung danmencampur senyawa kimia menggunakan gelaskimia. Membuat larutan dengan konsentrasitertentu menggunakan labu ukur. Mereaksikanbahan berwujud cair menggunakan erlenmeyer.

13. Jawaban: cProses pembuatan larutan diawali denganmengambil garam, diletakkan dalam kaca arloji.Selanjutnya ditimbang menggunakan neraca.Setelah diperoleh garam dengan berat tertentu,garam dimasukkan ke dalam labu ukur kemudianditambahkan akuades tetes demi tetes meng-gunakan pipet tetes sampai batas tanda pada leherlabu ukur.

14. Jawaban: e

Bahan mudah meledak disimbolkan dengan .

Simbol berarti bahan bersifat toxic atau

beracun. Simbol berarti bahan bersifat mudah

terbakar. Simbol berarti bahan bersifat

radioaktif. Simbol berarti bahan bersifat

berbahaya.

15. Jawaban: dSaat terjadi kebakaran, dilarang meniup sumberapi meskipun nyala api masih kecil. Hal ini untukmenghindari api merembet ke arah bahan yangmudah terbakar. Langkah yang paling tepat adalahmenutupkan kain basah pada bahan yang terbakar(sumber api), mematikan sumber arus listrik,memadamkan api dengan APAR saat api belummembesar, dan memanggil mobil unit pertolonganbahaya kebakaran terdekat.

B. Uraian

1. Ilmu kimia merupakan salah satu di antara ilmu-ilmu IPA. Ilmu kimia didefinisikan sebagai ilmuyang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat,dan perubahan materi, serta energi yang menyertaiperubahan tersebut.

2. Bahan kimia yang bersifat dapat memicu timbulnyasel kanker (karsinogenik) adalah benzena danasbes.

Penyangga kasa saat memanas-kan menggunakan pembakarspiritus.

Mengambil larutan dengan volumesedikit.

Menggerus dan menghaluskanbahan kimia padat.

Memisahkan endapan dari larutan-nya.

Tempat larutan pada uji ke-asaman larutan.

No. Gambar Alat Kegunaan

a.

b.

c.

d.

e.

Page 8: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

8 Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan, Metode Ilmiah, serta Keselamatan Kerja di Laboratorium

3. a. Dalam bidang pertanian, ilmu kimia berperandalam membantu menemukan pupuk,pestisida, dan mampu memberikan informasitentang kandungan tanah yang terkait dengankesuburan tanah

b. Dalam bidang kedokteran, ilmu kimia berperandalam membantu memberikan kontribusi yaitudengan ditemukannya jalur perombakanmakanan seperti karbohidrat, protein dan lipid.Hal ini mempermudah para ahli bidangkesehatan untuk mendiagnosa berbagaipenyakit

c. Dalam bidang hukum, ilmu kimia berperandalam membantu mengidentifikasi barangbukti kejahatan.

d. Dalam bidang seni, ilmu kimia berperan dalammembantu menentukan asli-tidaknya suatukarya seni

4. a. Senyawa kimia yang dimanfaatkan dalambidang pertanian antara lain pupuk danpestisida.

b. Penggunaan pupuk yang berlebih dan terus-menerus dapat menimbulkan masalah, yaitumempercepat pertumbuhan eceng gondokyang dapat mengganggu ekosistem air.Pestisida digunakan untuk membasmi hamatanaman. Pestisida yang mengandungorganoklor dampaknya sangat menonjolterhadap lingkungan. Misalnya, DDT bersifatsulit terurai, tetapi mudah larut dalam lemakatau minyak dan menimbulkan kekebalansetelah dipakai dalam jangka waktu lama.

5. Beberapa senyawa kimia yang bermanfaat dalamkehidupan sehari-hari sebagai berikut.a. Amoniun nitrat digunakan sebagai pupuk.b. Nitrooksida digunakan sebagai bahan anestesi

dalam kedokteran gigi.c. Hidrazina digunakan sebagai bahan baku

pembuatan isoniazid, yaitu zat yang dipakaidalam pengobatan tuberkulosa natriumhidroksida digunakan dalam pembuatansabun, tekstil, dan penyulingan minyak.

Page 9: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

9Kimia Kelas X

Materi

• Berbagai partikel penyusun atom.• Nomor atom.• Nomor massa.• Isotop, isoton, isobar, dan isoelektron.• Perkembangan teori atom, konfigurasi elektron,

dan mekanika kuantum.

• Partikel-Partikel Penyusun Atom• Nomor Atom, Nomor Massa, Isotop, Isoton, Isobar, dan

Isoelektron• Perkembangan Teori Atom, Konfigurasi elektron, dan

Mekanika Kuantum

Pembelajaran Kognitif

• Mengamati gambar orbit planet sebagaigambaran partikel penyusun atom.

• Melakukan kegiatan membandingkan bendasebagai gambaran membandingkan atom.

• Melakukan kegiatan membuat model atom.• Membuat peta konsep mengenai perkembangan

model atom.

Kegiatan Psikomotorik

• Menyebutkan elektron dan inti atom (proton danelektron) sebagai partikel penyusun atom.

• Menentukan nomor atom.• Menentukan nomor massa.• Menentukan isotop, isoton, isobar, dan isoelektron.• Menentukan elektron valensi berdasarkan

konfigurasi elektron.• Menyebutkan berbagai model atom.• Menentukan bilangan kuantum.

Pengetahuan yang Dikuasai

• Membuktikan pengertian atom.• Menggambarkan berbagai model atom.• Menggambarkan lintasan atom.• Menyebutkan partikel penyusun atom, tokoh

penemunya, dan menuliskan lambang-lambangpartikel.

• Membedakan isotop, isoton, dan isobar.

Keterampilan yang Dikuasai

Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki

• Menerapkan konsep struktur atom untuk mempelajari berbagai benda di sekitar.• Mengagumi dan mensyukuri keberadaan atom sebagai penyusun berbagai benda.• Memiliki rasa ingin tahu tinggi, santun, dan proaktif dalam berbagai kegiatan.

Setelah mempelajari bab ini, siswa:1. mampu menjelaskan konsep struktur atom berdasarkan teori atom, berbagai partikel penyusun atom, serta penentuan

nomor atom, nomor massa, isotop, dan elektron valensi;2. terampil menghitung besarnya nomor atom, nomor massa, proton, neutron, elektron, dan elektron valensi suatu unsur.Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:1. mensyukuri dan mengagumi keberadaan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa berupa atom yang meskipun berukuran sangat

kecil, tetapi mampu menyusun segala benda;2. memiliki motivasi internal dan rasa ingin tahu yang tinggi, santun, serta proaktif saat bekerja sama dalam diskusi menemukan

dan memahami keteraturan atom.

Page 10: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

10 Struktur Atom

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: eBerdasarkan percobaan tetes minyak dalamtabung yang bermuatan listrik, Millikan menemukanmuatan elektron sebesar 1,6 × 10–19 C. Sementaraitu, Goldstein menemukan massa proton= 1,6726 × 10–24 g. Chadwick menemukan neutron,Thomson menemukan elektron, dan Rutherfordmenemukan inti atom bermuatan positif.

2. Jawaban: aEugene Goldstein melakukan percobaan meng-gunakan tabung gas yang memiliki katode (tabungCrookes). Saat tabung diisi gas hidrogen yangbertekanan sangat rendah, lubang-lubang dalamtabung gas mengakibatkan gas hidrogen berpendar(berfluorosensi). Peristiwa ini terjadi karena adanyaradiasi sinar yang berasal dari kutub positif (anode).Sinar tersebut dinamakan sinar anode (sinar positif).Sinar anode merupakan radiasi partikel proton.

3. Jawaban: dMenurut hasil percobaan Thomson, sifat-sifat sinarkatode sebagai berikut.1) Dipancarkan oleh katode.2) Merambat lurus ke anode.3) Dalam medan magnet dan listrik dibelokkan

ke kutub positif sehingga sinar katode ber-muatan negatif. Partikel negatif tersebutselanjutnya dinamakan elektron.

4. Jawaban: aMillikan menyemprotkan minyak ke dalam tabungyang bermuatan listrik. Dari percobaan tetesminyak ditemukan muatan elektron sebesar1,6022 × 10–19C. Sementara itu, dari percobaanhamburan sinar α ditemukan proton, dari percobaantabung gas berkatode ditemukan elektron, dan daripembelokkan sinar katode oleh medan listrikditemukan muatan elektron.

5. Jawaban: dSinar anode atau proton merupakan radiasi partikel,bukan merupakan gelombang elektromagnetik.Sinar proton bermuatan positif sehingga dibelokkanke kutub negatif, dengan muatan partikel sebesar1,6 × 10–19 C, dan perbandingan e/m tergantungpada gas yang diisikan ke dalam tabung.

6. Jawaban: dHipotesis Rutherford pada percobaan hamburansinar alfa yaitu atom tersusun atas inti atom yang

bermuatan positif dan dikelilingi elektron yangbermuatan negatif sehingga atom bersifat netral.Pilihan jawaban a merupakan hasil eksperimenEugene Goldstein tentang proton. Pilihan jawabanb merupakan hasil eksperimen J.J. Thomsontentang elektron. Pilihan jawaban c merupakanbukti kelemahan dari eksperimen yang dilakukanoleh G.J. Stoney tentang elektron. Pilihan jawabane merupakan hasil eksperimen James Chadwicktentang neutron.

7. Jawaban: cPartikel penyusun atom yang terletak di dalam intiatom yaitu proton dan neutron. Sementara itu,elektron terletak mengelilingi inti atom (pada kulitatom). Nukleon merupakan nama kolektif yangdigunakan untuk merujuk pada neutron dan protonsebagai partikel penyusun inti atom.

8. Jawaban: dJames Chadwick melanjutkan eksperimenW. Bothe dan H. Becker yang menghasilkan radiasipartikel berdaya tembus tinggi. Partikel tersebutbersifat netral atau tidak bermuatan dan massanyahampir sama dengan massa proton yaitu1,6728 × 10–24 gram atau 1 sma. Partikel tersebutdinamakan neutron dan dilambangkan dengan 10n.

9. Jawaban: dElektron bermuatan –1 dan tidak bermassa,dilambangkan –1

0e. Proton bermuatan +1 danbermassa 1, di lambangkan 1

1p. Neutron tidakbermuatan dan bermassa 1, dilambangkan 10n.

10. Jawaban: dMuatan 1 elektron = 1,6 × 10–19 C. Jika dalampercobaan diperoleh muatan 1 tetes minyak= 1,28 × 10–18 C, maka jumlah elektron yang

ditangkap = 19

191,28 × 10 C

1,6 × 10 C

− = 8 elektron.

B. Uraian

1. Elektron adalah salah satu partikel penyusun atomyang bermuatan negatif satu dan tidak bermassa.Elektron dituliskan dengan notasi 0–1e.Sifat-sifat elektron sebagai berikut.a. Dipancarkan oleh katode dalam sebuah tabung

hampa yang diberi arus listrik bertegangantinggi.

b. Merambat lurus menuju anode.c. Bermuatan negatif karena dibelokkan ke kutub

positif oleh medan listrik.

Page 11: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

11Kimia Kelas X

2. Percobaan tetes minyak Millikan dilakukan olehRobert Andrew Millikan. Millikan menyemprotkanminyak ke dalam tabung yang bermuatan listrikuntuk menentukan muatan elektron. Adanya gayatarik gravitasi bumi akan mengendapkan tetesanminyak yang turun. Pada percobaan ini, setiap tetesminyak akan menangkap elektron berjumlah satu,dua, tiga, atau lebih yang setiap elektronnyabermuatan 1,6 × 10–19 C. Muatan elektron diberitanda –1. Oleh karena elektron bermuatan negatif,elektron akan tertarik ke kutub positif medan listrik.

3. Sifat-sifat neutron sebagai berikut.a. Merupakan radiasi partikel.b. Tidak dipengaruhi oleh medan magnet dan

medan listrik, karena neutron tidak bermuatan.c. Massa neutron hampir sama dengan massa

proton yaitu 1,6728 × 10–24 g.

4. Setelah melakukan percobaan untuk menemukankonsep inti atom, E. Rutherford mengemukakanhipotesis yang menyatakan bahwa atom tersusundari inti atom bermuatan positif dan dikelilingielektron bermuatan negatif sehingga atom bersifatnetral. Sementara itu, massa inti atom tidakseimbang dengan massa proton yang ada dalaminti atom. Oleh karena itu, dapat diperkirakan adapartikel lain di dalam inti atom.

5. Partikel Simbol Letak Penemu

Proton (p) 11p di dalam inti E. Goldstein

Neutron (n) 10n di dalam inti J. Chadwick

Elektron (e) –10e mengelilingi inti J.J. Thomson

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: cNomor massa fluor = jumlah neutron fluor

+ nomor atom fluorJumlah neutron fluor = nomor massa fluor

– nomor atom fluor= 19 – 9 = 10

Jadi, jumlah neutron fluor adalah 10.

2. Jawaban: cJumlah proton = jumlah elektron = 19Jumlah neutron = 39 – 19 = 20

3. Jawaban: dNomor atom = jumlah elektron = jumlah proton = 53Nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron

= jumlah elektron + jumlah neutron= 53 + 74= 127

Jadi, lambang unsur A adalah 12753A .

4. Jawaban: bNomor massa X = 40Nomor atom = jumlah elektron = jumlah proton = 20Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom

= 40 – 20= 20

Jadi, unsur X mempunyai jumlah neutron, proton,dan elektron sama banyak yaitu 20.

5. Jawaban: d

Lambang atom Y = 2412Y

Nomor massa Y = 24

Nomor atom Y = jumlah proton = 12Jumlah neutron = nomor massa – jumlah proton

= 24 – 12= 12

Jadi, jumlah neutron unsur Y adalah 12.

6. Jawaban: a

Unsur 2713Al

Nomor massa = 27Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 13Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom

= 27 – 13 = 14

7. Jawaban: aIsotop adalah atom-atom yang mempunyai jumlahproton sama, seperti pada 17

34Cl dan 1735Cl.

Sementara itu, 136M dan 13

8Z merupakan isobarkarena mempunyai massa atom sama. 15

7X dan17

9Y membentuk isoton karena mempunyai jumlahneutron sama, yaitu 8.

8. Jawaban: bMisal atom tersebut adalah X, maka lambang atom

X: 7934X

Nomor massa X = 79Nomor atom X = 34Jumlah elektron = nomor atom = jumlah proton = 34Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom

= 79 – 34= 45

Jadi, atom dengan nomor atom 34 dan massa atom79 terdiri atas 34 elektron dan 45 neutron.

Page 12: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

12 Struktur Atom

9. Jawaban: cLambang atom Fe = 56

26FeNomor massa Fe = 56Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 26Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom

= 56 – 26= 30

Ion Fe2+ terbentuk jika atom Fe kehilangan duaelektron. Dengan demikian, jumlah elektron padaion Fe2+ adalah 26 – 2 = 24.Jadi, dalam ion Fe2+ terdapat 26 proton, 30 neutron,dan 24 elektron.

10. Jawaban: b

ZXA

Jumlah proton = jumlah elektron = Z = 12Jumlah neutron = 15A = Z + n, A = 12 + 15 = 27Jadi unsur tersebut adalah 27

12X

B. Uraian

1. a. 168A

+

Jumlah proton = jumlah elektron = 8Jumlah neutron = 16 – 8 = 8Ion 16

8A+ terjadi karena atom A kehilangan satu

elektron sehingga jumlah elektron = 7Jadi, ion 16

8A+ mempunyai jumlah proton 8,

jumlah elektron = 7, dan jumlah neutron = 8.

b. 4018B

2+

Jumlah proton = jumlah elektron = 18Jumlah neutron = 40 – 18 = 22Ion 40

18B2+ terjadi karena atom B kehilangan

dua elektron sehingga jumlah elektron = 16Jadi, ion 40

18B2+ mempunyai jumlah proton 18,

jumlah elektron 16, dan jumlah neutron 22.

c. 7332C

Jumlah proton = jumlah elektron = 32Jumlah neutron = 73 – 32 = 41Ion 73

32C– terjadi karena atom C menangkap

satu elektron sehingga jumlah elektron = 33Jadi, ion 73

32C– mempunyai jumlah proton = 32,

jumlah elektron 33, dan jumlah neutron = 41.

d. 20180D

2–

Jumlah proton = jumlah elektron = 80Jumlah neutron = 201 – 80 = 121Ion 201

80D2– terjadi karena atom D menangkap

dua elektron sehingga jumlah elektron = 82Jadi, ion 201

80D2– mempunyai jumlah proton

= 80, jumlah elektron 82, dan jumlah neutron= 121.

2. Isotop merupakan atom-atom yang mempunyainomor atom sama, tetapi memiliki nomor massayang berbeda. Pasangan-pasangan yang merupa-

kan isotop yaitu 5626Fe dan 57

26Fe serta 2010Ne dan

2110Ne .Isoton merupakan atom-atom unsur berbeda yangmempunyai jumlah neutron yang sama. Pasangan-

pasangan yang merupakan isoton yaitu 3919K dan

4020Ca serta 14

7N dan 135C .

Isobar merupakan atom-atom unsur berbeda yang

mempunyai nomor massa yang sama. Pasangan-

pasangan yang merupakan isobar yaitu 2411Na dan

2412Mg serta 3

1H dan 32He .

3. Gambar tersebut memiliki elektron sebanyak 18,proton sebanyak 17, dan neutron sebanyak 18.Pada atom netral, jumlah proton sama denganjumlah elektron, sedangkan pada gambar tersebutterdapat kelebihan 1 elektron. Oleh karena itu,gambar tersebut merupakan ion bermuatan negatif1. Lambang ion dituliskan = 17X

–.

4. Massa elektron = 1

1.836 massa hidrogen

Massa proton = 1.836 massa elektron

= 1.836 × 1

1.836 massa hidrogen

Massa proton = massa hidrogen = 1 (terbukti)

5. a. Dalam atom netralJumlah proton = jumlah elektron = nomor atom(Z)

b. Dalam ion bermuatan positifJumlah proton = nomor atom (Z)Jumlah elektron = nomor atom – muatan ion(Z – x), di mana x = muatan ion

c. Dalam ion bermuatan negatifJumlah proton = nomor atom (Z)Jumlah elektron = nomor atom + muatan ion(Z + x), di mana x = muatan ion

Jadi jumlah proton dan elektron dalam P, P2+, danP3– adalah sebagai berikut.a. Atom P : jumlah proton = 15, jumlah elektron

= 15b. Atom P2+ : jumlah proton = 15, jumlah elektron

= 15 – 2 = 13c. Atom P3– : jumlah proton = 15, jumlah elektron

= 15 + 3 = 18

Page 13: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

13Kimia Kelas X

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: aNiels Bohr berhasil mengungkapkan teori kuantummelalui eksperimen dan pengamatan padaspektrum unsur hidrogen. Eksperimen ini diguna-kan untuk menggambarkan struktur elektron.

2. Jawaban: eBilangan kuantum adalah suatu bilangan yangdigunakan untuk menyatakan kedudukan elektrondalam atom, meliputi orbital, subkulit, dan kulit.

3. Jawaban: eElektron tidak jatuh ke dalam inti karena hal iniberhubungan dengan teori model atom menurut NielsBohr bahwa elektron-elektron bergerak mengelilingiintinya pada lintasan dan jarak tertentu dan elektronini mempunyai tingkat energi tertentu pula sehinggatidak akan jatuh ke inti. Elektron bisa berpindah darilintasannya ke lintasan elektron yang lain denganmelepaskan atau menyerap energi, tetapi tidakberpindah ke inti.

4. Jawaban: cDemokritus dan Leukipus mengemukakan bahwapenyusun materi bersifat diskontinu. Sementaramateri bersifat kontinu dikemukakan olehAristoteles.

5. Jawaban: aElektron yang menempati bilangan kuantum utama(n) = 1, berarti elektron tersebut berada di kulit K.Sementara itu, elektron berada di kulit L jika elektronmenempati bilangan kuantum (n) = 2. Elektronberada dikulit M jika elektron menempati bilangankuantum (n) = 3. Elektron berada di kulit N jikaelektron menempati bilangan kuantum (n) = 4, danelektron berada di kulit O jika elektron menempatibilangan kuantum (n) = 5.

6. Jawaban: bKulit L merupakan kulit ke-2. Jumlah orbital dihitungdengan n2. Dengan demikian, jumlahorbital pada kulit L adalah 22 = 4.

7. Jawaban: aHund menyatakan bahwa pengisian elektron kedalam satu subkulit, pada awalnya elektronmenempati seluruh orbital dengan spin sama, barukemudian berpasangan (penuh). Aufbau menyata-kan aturan pengisian elektron. Urutan pengisianelektron dalam subkulit dimulai dari subkulit dengan

energi yang lebih rendah. Jika elektron padasubkulit tersebut telah penuh, elektron baru mengisisubkulit yang energinya lebih tinggi. Paulimenyatakan bahwa dalam satu atom tidak bolehada dua elektron yang mempunyai empat bilangankuantum yang sama.

8. Jawaban: eBilangan kuantum spin (s) menyatakan arahputaran elektron terhadap sumbunya sewaktuelektron berputar mengelilingi inti atom.

9. Jawaban: bSubkulit d mempunyai harga � = 2. Dengandemikian harga m untuk tiap-tiap orbitalnya adalah–2, –1, 0, +1, +2 atau berkisar dari –2 sampai +2.

10. Jawaban: b27X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2

1 orbital di kulit K 4 orbital di kulit M4 orbital di kulit L 1 orbital di kulit N

Jumlah orbital di semua kulit = 10.

11. Jawaban: dMenurut Aufbau, pengisian elektron ke dalamorbital selalu dimulai dari orbital dengan tingkatenergi rendah ke yang lebih tinggi. Sementaramenurut Hund, jika terdapat orbital-orbital denganenergi yang sama maka orbital akan terisisebuah elektron dengan spin sama, baru kemudianberpasangan. Pengisian elektron yang sesuaidengan aturan-aturan tersebut yaitu unsur III danV. Seharusnya, pengisian elektron unsur I : 1s2

2s2 2p4, unsur II : 1s2 2s2 2p3, unsur IV : 1s2 2s2

2p6 3s2 3p6.

12. Kulit M pada 2351V memiliki jumlah elektron

sebanyak . . . .a. 8 d. 18b. 9 e. 21c. 11Jawaban: c

2351V = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 4s2

K L M N

Jumlah elektron di kulit M = 2 + 6 + 3 = 11.

13. Jawaban: b

22Ti = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2

Ti3+ = kehilangan 3 elektron, nomor atomnyamenjadi 19.

h j h j h j h j h j h j h j h j h j h j

Page 14: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

14 Struktur Atom

Konfigurasi elektron Ti3+: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s0 3d1

Diagram orbital elektron terakhir:

4s0 3d1

Ada satu elektron tidak berpasangan.

14. Jawaban: dKonfigurasi elektron:X3+ = 1s2 2s2 2p6

X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1

Bilangan kuantum elektron terakhir atom X

= 3p1

n = 3 � = 1 m = –1 s = +12

15. Jawaban: bDalam penulisan konfigurasi elektron perludiperhatikan bahwa atom lebih stabil jika kulit atausubkulit terisi penuh atau setengah penuh.

4d9 5s2 4d10 5s1

Atom akan lebih stabil jika kulit atau subkulit terisipenuh atau setengah penuh. Elektron pada subkulit5s tereksitasi ke 4d sehingga konfigurasi 4dmenjadi penuh 4d10.

B. Uraian

1. a. 21Sc : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1

atau [Ne] 3s1

b. 29Cu : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10

atau [Ar] 4s1 3d10

c. 16S2– : Jumlah elektron dalam ion S2– = 18

: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6

2. Ion 35X– mempunyai elektron sebanyak 35 + 1 = 36.

Konfigurasi elektron 35X– :1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2

3d10 4p6.Kulit terluar 35X

– adalah 4s2 dan 4p6, diisi oleh2 dan 6 elektron. Dengan demikian, jumlahelektron valensi 35X

– adalah 8 elektron.

3. n = 2, � = 1, m = –1, dan s = –12

Konfigurasi elektron terakhir :

Konfigurasi elektron lengkapnya: 1s2 2s2 2p5

Karena s = –12 , elektron tersebut merupakan

elektron ke-8.

4. a. 20Ca : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2

Kulit terbesar = 4, terisi 2 elektronElektron valensi 20Ca = 2

b. 13Al : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1

Kulit terbesar = 3, terisi 3 elektronElektron valensi = 3

c. 35Br : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5

Kulit terbesar = 4, terisi 7 elektronElektron valensi = 7

5. a. 22Ti : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2

Elektron valensi terletak pada subkulit4s2 dan 3d2, tiap-tiap subkulit berisi 2dan 2 elektron.Diagram orbitalnya:

4s2 3d2

Ada 2 elektron tidak berpasangan.

b. 29Cu : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10

Elektron valensi terletak pada subkulit 4s1

dan 3d10, berisi 1 dan 10 elektron (aturanpenuh)Diagram orbitalnya:

4s1 3d10

Ada 1 elektron tidak berpasangan

c. 42Mo : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1 4d5

Elektron valensi terletak pada subkulit5s1 dan 4d5, berisi 1 dan 5 elektron

(aturan 12 penuh).

Diagram orbitalnya:

5s1 4d5

Ada 6 elektron tidak berpasangan.

h

h

h j h j h h jh j h j h j h j h j hh j h j

h j h j h

h hh j

h j h j h j h j h jh

h h h hh h

Page 15: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

15Kimia Kelas X

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: e

14X28

Jumlah proton = jumlah elektron = Z = 14Jumlah neutron = nomor massa – jumlah elektron= 28 – 14 = 14

2. Jawaban: bInti atom terdiri dari proton bermuatan positif danneutron bermuatan netral atau nol. Jadi inti atomdikatakan bermuatan positif.

3. Jawaban: dNomor atom (Z) = jumlah proton

= jumlah elektron = 25Jumlah neutron = bilangan massa – nomor atom

= 50 – 25 = 25

4. Jawaban: bAtom AJumlah proton = jumlah elektron = nomor atom (Z)= 18Jumlah neutron = nomor massa (A) – nomor atom (Z)

20 = A – 18A = 20 + 18 = 38

Simbol atom A = 18A38

Atom BJumlah proton = jumlah elektron

= nomor atom (Z) = 17Jumlah neutron = nomor massa (A) – nomor atom (Z)

21 = A – 17A = 21+ 17 = 38

Simbol atom B = 17B38

Jadi, kedua atom unsur tersebut merupakan isobarkarena mempunyai nomor massa sama, tetapinomor atomnya berbeda

5. Jawaban: dIsotop merupakan atom sejenis (atom unsur sama)yang mempunyai nomor atom sama, tetapi nomor massa

berbeda, seperti pada atom 2963Cu dengan 29

65Cu.

6. Jawaban: a

6C14: jumlah proton = jumlah elektron = 6

jumlah neutron = 14 – 6 = 8jumlah elektron = 14

7N14: jumlah proton = jumlah elektron = 7

jumlah neutron = 14 – 7 = 7jumlah elektron = 14

7. Jawaban: dIsoton adalah unsur-unsur yang mempunyai jumlahneutron yang sama (jumlah neutron = nomormassa-nomor atom ).

8. Jawaban: aMassa sebuah elektron adalah 9,11 × 10–28.

9. Jawaban: aPada tahun 1891, George J. Stoney menamakanpartikel sinar katode dengan nama elektron.

10. Jawaban: b

zXA

Jumlah proton (Z) = 12Jumlah elektron = 12, jumlah neutron = 15Jumlah elektron = A – Z

15 = A – 12A = 15 + 12 = 27

Jadi, unsur tersebut 2712X.

11. Jawaban: bAtom AJumlah proton = jumlah elektron

= nomor atom (Z) = 16

Jumlah neutron = nomor massa (A) – nomor atom (Z)= 32 – 16= 16

Simbol atom : 3216A

Atom BJumlah proton = jumlah elektron

= nomor atom (Z) = 21Jumlah neutron = nomor massa (A) – nomor atom (Z)

= 37 – 21= 16

Simbol atom B : 3721B

Jadi, kedua atom unsur tersebut merupakan isotonkarena mempunyai jumlah neutron sama.

12. Jawaban: dIon 19K

+ mempunyai elektron sebanyak 18 karenasatu elektronnya dilepas untuk membentuk muatan+1. Ion 17Cl– juga mempunyai elektron sebanyak18 karena menangkap satu elektron membentukmuatan –1. Jadi, antara ion 19K+ dan 17Cl–

mempunyai jumlah elektron sama sehingga disebutisoelektron. Sementara itu, isobar adalah atom-atomunsur berbeda yang mempunyai nomor massasama, isoton adalah atom-atom unsur berbeda yangmempunyai jumlah neutron sama, isotop adalahatom unsur sejenis yang mempunyai nomor atomsama tetapi nomor massanya berbeda, danisoelektronik adalah unsur dan ion berbeda yangmempunyai konfigurasi elektron sama.

Page 16: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

16 Struktur Atom

13. Jawaban: dNomor atom Br = 35Nomor atom = jumlah elektron = jumlah proton = 35Ion Br– terjadi karena atom Br menangkap satuelektron sehingga jumlah elektron pada ion Br–

sebanyak 36.Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom

= 80 – 35= 45

Jadi, jumlah proton, elektron, dan neutron dalamion Br– secara berturut-turut 35, 36, dan 45.

14. Jawaban: cJumlah elektron ion Na+ = 10, artinya Na melepassatu elektron. Jumlah elektron atom unsur Naadalah 11. Konfigurasi elektron atom unsur Naadalah 1s2 2s2 2p6 3s2.

15. Jawaban: d136C : jumlah elektron = 6, jumlah neutron = 7

jumlah neutron > jumlah elektron3717Cl : jumlah elektron = 17, jumlah neutron = 20

jumlah neutron > jumlah elektron16

8O2– : jumlah elektron = 8 + 2 = 10

jumlah neutron = 8jumlah neutron < jumlah elektron

3416S

2– : jumlah elektron = 16 + 2 = 18jumlah neutron = 18jumlah neutron = jumlah elektron

4020Ca2+ : jumlah elektron =20 – 2 = 18

jumlah neutron = 20jumlah neutron > jumlah elektron

16. Jawaban: a

Lambang atom P: 147P

Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 7Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom

= 14 – 7 = 7Jadi, atom P mempunyai 7 proton dan 7 neutron.

Lambang atom Q: 3115Q

Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 15Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom

= 31 – 15 = 16Jadi, atom Q mempunyai 15 proton dan 16 neutron.

17. Jawaban: bNomor atom menunjukkan jumlah elektron. Atomlitium membentuk ion Li+ jika melepaskan 1elektron sehingga jumlah elektronnya menjadi 2.Atom natrium membentuk ion Na+ jika melepaskan1 elektron sehingga jumlah elektron menjadi 10.Atom belerang membentuk ion S2– jika menangkap2 elektron sehingga jumlah elektron menjadi 18.Atom klor membentuk ion Cl– jika menangkap1 elektron sehingga jumlah elektron menjadi 18.

Atom kalium membentuk ion K+ jika melepas1 elektron sehingga jumlah elektron menjadi 18.

18. Jawaban: bIon Mg2+ terbentuk saat atom Mg melepas2 elektron. Dengan demikian, konfigurasi elektronunsur Mg adalah 1s2 2s2 2p6 3s2. Nomor atom unsurMg adalah 12 dan elektron valensinya 2.

19. Jawaban: cJumlah neutron dalam atom-atom tersebut sebagaiberikut.a. 13

6C ⇒ neutron = 13 – 6 = 714

7N ⇒ neutron = 14 – 7 = 7

b. 177N ⇒ neutron = 17 – 7 = 10

1020Ne ⇒ neutron = 20 – 10 = 10

c. 1124Na ⇒ neutron = 24 – 11 = 13

1327Al ⇒ neutron = 27 – 13 = 14

d. 20782Pb ⇒ neutron = 207 – 82 = 125

20984Po ⇒ neutron = 209 – 84 = 125

e. 23892U ⇒ neutron = 238 – 92 = 146

24094U ⇒ neutron = 240 – 94 = 146

Jadi, pasangan atom yang jumlah neutronnyaberbeda adalah 11

24Na dan 1327Al.

20. Jawaban: aBilangan kuantum spin (s) menyatakan perbedaanarah rotasi elektron dalam orbital. Perbedaan tingkatenergi kulit dinyatakan dengan kulit.

21. Jawaban: cKulit M adalah kulit ke-3. Jumlah orbital dihitungdengan n2. Sehingga jumlah orbital pada kulit Madalah 32 = 9

22. Jawaban: dSatu orbital elektron maksimum terisi dua elektron.Subkulit f mempunyai tujuh orbital. Sehinggaelektron maksimum yang dapat ditampung adalah7 × 2 = 14 elektron.

23. Jawaban: bKonfigurasi elektronnya: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

Jadi, jumlah elektron dalam orbital s = 2 + 2 + 2 = 6.

24. Jawaban: e[Ar] 3d4 = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4

Jumlah elektron = 24

[Ar] 3d4 = 26Fe2+ karena jumlah elektronnya 26 – 2

= 24

Jumlah elektron: 20Ca2+ = 20 – 2 = 18

22Ti2+ = 22 – 2 = 20

24Cr2+ = 24 – 2 = 22

25Mn2+ = 25 – 2 = 23

Page 17: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

17Kimia Kelas X

25. Jawaban: bPrinsip Aufbau menyatakan bahwa pengisianelektron harus dimulai dari energi terendah ketingkat energi yang lebih tinggi ( 4s → 3d ), aturanHund menyatakan pengisian elektron pada orbitaltidak berpasangan terlebih dahulu sebelum semuaorbital penuh dari kiri ke kanan dengan arah ke atas.

26. Jawaban: dElektron menempati 3d, artinya:1) terletak pada kulit nomor 3 → n = 32) terletak pada subkulit d → � = 23) harga m = –2, –1, 0, +1, +2

4) harga s = +12 atau –

12

27. Jawaban: cKonfigurasi elektron 25Mn:1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5

Diagram orbital elektronnya:

Jumlah orbital yang ditempati pasangan elektron:1 + 1 + 3 + 1 + 3 + 1 = 10

28. Jawaban: bKonfigurasi elektron dari 37Rb adalah [Kr] 5s1

5s1:

sehingga n = 5, � = 0, m = 0, s = +12

29. Jawaban: dPada aturan Hund, elektron-elektron dalam orbitalsuatu subkulit cenderung untuk tidak berpasangan.Elektron-elektron baru berpasangan apabila padasubkulit itu tidak ada lagi orbital kosong

30. Jawaban: eKonfigurasi elektron ion X+ = 1s2 2s2 2p6

Konfigurasi elektron atom X = 1s2 2s2 2p6 3s1

Orbital hibrida 3s1 , mempunyai bilangan

kuantum: n = 3, � = 0, m = 0, s = +12 .

B. Uraian

1. Proton ditemukan Eugene Goldstein (1886).Goldstein melakukan eksperimen menggunakantabung gas yang memiliki katode (tabung Crookes).Tabung gas diberi lubang-lubang, sedangkankatode (kutub negatif) dan anode (kutub positif)dari tabung diberi muatan listrik bertegangan tinggi.Pada saat terbentuk elektron yang menuju anode,

terbentuk pula sinar positif yang menuju arahberlawanan melewati lubang pada katode. Sinartersebut merupakan sinar anode (sinar positif) atausinar proton.

2. Atom mempunyai inti bermuatan positif yangsangat kecil dan padat. Di dalam inti terdapatproton dan massa atom yang terpusat pada intinya.Inti atom sangat kecil dibanding volumenyasehingga banyak terdapat ruang kosong dalamatom. Inti atom dikelilingi elektron. Atom bersifatnetral sehingga muatan positif (inti atom) samadengan muatan negatif (elektron).

3. 2311Na, berarti nomor massa atom Na adalah 23 dannomor atomnya 11.Z = p = e = 11n = A – Zn = 23 – 11 = 12Jadi, atom Na memiliki 12 neutron, sedangkanjumlah proton dan elektronnya 11.

4. Isotop

1H1, 1H

2, dan 1H3 adalah isotop hidrogen.

6C12, 6C

13, dan 6C14 adalah isotop karbon.

7N14 dan 7N

15 adalah isotop nitrogen.

11Na23 dan 11Na24 adalah isotop natrium.

Isobar14

6C dan 14

7N, dengan nomor massa = 14

Isoton15

6C dan 157N dengan jumlah neutron = 8

5. a. Isoelektron adalah atom-atom unsur yangmempunyai jumlah elektron sama.

b. Atom terdiri atas inti atom yang dikelilingielektron-elektron yang beredar pada kulit atomKonfigurasi elektron pada kulit atom adalahpenyebaran/susunan elektron pada setiapkulitnya.

c. Elektron valensi adalah bilangan atau angkayang menunjukkan jumlah elektron pada kulitterluar.

6. a. n = 3, berarti elektron menempati kulit M dan� = 0, 1, 2.

b. Kulit M memiliki tiga subkulit, yaitu 3s, 3p,dan 3d.

7. a. 15P : nomor atom P = 15, sehingga jumlah

elektronnya = 15

Konfigurasi elektron berdasarkan aturan Aufbau:

1s2 2s2 2p6 3s2 3p3

Penulisan konfigurasi elektron secara singkat:

[Ne] 3s2 3p3

1s2

h j h j h j h j h j h j h j h j h j2s2 2p6 3s2 3p6

h j h h h h h4s2 3d5

h

h

Page 18: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

18 Struktur Atom

b. 24Cr: nomor atom Cr = 24, sehingga jumlah

elektronnya = 24

Konfigurasi elektron berdasarkan aturan Aufbau:

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s1

Penulisan konfigurasi elektron secara singkat:

[Ar] 3d5 4s1

c. 30Zn: nomor atom Zn = 30, sehingga jumlah

elektronnya = 30

Konfigurasi elektron berdasarkan aturan Aufbau:

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10

Penulisan konfigurasi elektron secara singkat:

[Ar] 4s2 3d10 atau [Ar] 3d10 4s2

8. Dalam model atom modern digambarkan bahwaelektron di dalam atom dapat dipandang sebagaipartikel dan gelombang. Dengan dasar ini,Heisenberg, fisikawan Jerman, mengemukakanteori ketidakpastian yang menyatakan bahwakedudukan dan kecepatan gerak elektron tidakdapat ditentukan secara pasti, yang dapatditentukan hanyalah kemungkinan terbesarnya atauprobabilitasnya. Dengan demikian, kedudukan dankecepatan gerak elektron dalam atom ditemukandalam ruang tertentu yang disebut orbital. Teorimengenai elektron berada dalam orbital-orbital diseputar inti atom inilah yang merupakan pokokteori atom modern.

9. a. Mangan (Mn) → nomor atom 25b. Nitrogen (N) → nomor atom 7c. Aluminium (Al) → nomor atom 13

10. a. 28Ni: [Ar] 4s2 3d8

Konfigurasi elektron dari 3d8 :

n = 3, � = 2, m = 0, m = –12

b. 35Br: [Ar] 3d10 4s2 4p5

Konfigurasi elektron:

n = 4, � = 1, m = 0, s = –12

c. 27Co : [Ar] 4s2 3d7

Konfigurasi elektron:

n = 3, � = 2, m = –1, s = –12

h j h j h j h j h h4s2 3d8

h j h j h j h h h4s2 3d7

h j h j h j h j h j h j h j h j h3d10 4s2 4p5

Page 19: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

19Kimia Kelas X

• Mencari literatur untuk mengetahui manfaat unsur-unsur golongan utama dalam sistem periodik.

• Melakukan diskusi kelas untuk mengetahuipengelompokan sifat-sifat unsur dalam tabelperiodik, beserta sifat-sifat keperiodikannya.

• Menyusun unsur-unsur dalam tabel periodikberdasarkan sifat-sifatnya.

• Menangkap makna keteraturan sifat-sifatkeperiodikan unsur serta sifat fisika dan kimianya.

• Menjelaskan pengelompokan unsur dalam tabel periodik beserta sifat-sifatkeperiodikannya.

• Mengagumi keteraturan dan kompleksitas konfigurasi elektron serta mensyukurikelimpahan unsur-unsur di alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

• Menghargai pendapat teman yang berbeda dalam forum diskusi kelompok.

• Memahami perkembangan tabel periodik unsur.• Menentukan letak unsur dalam tabel periodik

berdasarkan konfigurasi elektronnya.• Menjelaskan sifat-sifat unsur dalam tabel periodik.• Mendeskripsikan sifat-sifat periodik unsur dalam

tabel periodik dan keteraturannya.

• Pengelompokan unsur-unsur berdasarkan logamdan nonlogam.

• Perkembangan tabel periodik unsur dari Lavoisier,Dobereiner, Newland, Mendeleyev hingga sistemperiodik modern.

• Penentuan letak unsur dalam tabel periodikberdasarkan konfigurasi elektron.

• Sifat-sifat unsur dalam tabel periodik.• Massa atom relatif suatu unsur.• Sifat keperiodikan unsur.

• Perkembangan Pengelompokan Unsur-Unsur• Sifat-Sifat Unsur, Massa Atom Relatif (Ar), dan

Sifat Keperiodikan Unsur

Materi

Pembelajaran Kognitif Kegiatan Psikomotorik

Pengetahuan yang Dikuasai Keterampilan yang Dikuasai

Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki

Setelah mempelajari bab ini, siswa:1. dapat menjelaskan perkembangan penyusunan sistem periodik unsur, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat

periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron;2. terampil menyajikan hasil diskusi kelompok tentang perkembangan tabel periodik, sifat fisik dan kimia unsur, serta sifat

keperiodikan unsur.Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:1. menghargai dan mensyukuri kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan beserta sifat-sifatnya sebagai sumber daya alam

sehingga membantu kelangsungan hidup manusia.2. memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, jujur, santun, proaktif, dan kritis saat bekerja sama dalam kelompok diskusi.3. berperilaku hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam dan menjaga lingkungan.

Page 20: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

20 Sistem Periodik Unsur

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: cMenurut Debereiner jika unsur-unsur disusunmenurut sifatnya selalu ada tiga kelompok unsuryang sifatnya mirip sehingga disebut sebagai triade.Jika unsur-unsur tersebut disusun berdasarkankenaikan massa atom relatifnya, massa atomrelatif unsur kedua merupakan rata-rata massaatom relatif unsur pertama dan ketiga.

2. Jawaban: bUnsur-unsur dalam kelompok triade adalah unsur-unsur yang terdiri atas tiga unsur yang mempunyaikemiripan sifat, contoh Ca-Sr-Ba, Li-Na-K,Cl-Br-I, dan S-Se-Te.

3. Jawaban: dMendeleyev menyusun unsur-unsur dalam sistemperiodik berdasarkan kenaikan massa atomrelatifnya. Oleh karena itu, Mendeleyev memberiruang kosong dalam tabel periodik untuk memberitempat bagi unsur-unsur yang belum ditemukan.

4. Jawaban: cKelemahan tabel periodik Mendeleyev adalahpenempatan unsur tidak sesuai dengan kenaikanmassa atom relatifnya karena penempatan unsurmempertahankan kemiripan sifat unsur dalam satugolongan. Sementara itu, (a) dan (e) adalahkelemahan pengelompokan unsur-unsur dariNewlands.

5. Jawaban: bUnsur-unsur yang berada dalam satu golongan padasistem periodik modern disusun berdasarkanjumlah elektron valensi. Unsur-unsur dalam satugolongan mempunyai kemiripan sifat, serta nomoratom dan nomor massa dari atas ke bawahsemakin besar.

6. Jawaban: aBlok s dalam sistem periodik ditempati oleh unsur-unsur golongan IA, IIA, dan helium. Sementaraitu, unsur IIIA sampai VIIIA dalam sistem periodikmenempati blok p.

7. Jawaban: bUnsur-unsur dalam satu periode mempunyaijumlah kulit sama sehingga kulit atomnya sama.

8. Jawaban: cNomor atom unsur: 38.Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10

4p6 5s2.

Jumlah kulit atom 5.Dengan demikian, unsur tersebut dalam sistemperiodik terletak pada periode 5.

9. Jawaban: bJumlah elektron valensi = 6, menempati subkulits dan p, berarti Y golongan VIA. Kulit terbesar =4. Jadi, unsur Y dalam sistem periodik terletak diperiode 4, golongan VIA.

10. Jawaban: eNomor atom X: 53.Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10

4p6 5s2 4d10 5p5

Kulit yang ditempati elektron: K L M N OElektron valensi menempati kulit O.

11. Jawaban: dUnsur-unsur sesuai golongannya sebagai berikut.Gas mulia : He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan RnAlkali tanah : Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan RaHalogen : F, Cl, Br, I, dan AtAlkali : H, Li, Na, K, Rb, Cs, dan FrKalkogen : O, S, Se, Te, dan Po

12. Jawaban: aUnsur yang mempunyai elektron valensi samaberada dalam golongan yang sama. Unsur-unsuryang terdapat dalam satu golongan yaitu He, Ne,Ar, dan Kr, yaitu anggota golongan VIIIA.

13. Jawaban: eUnsur-unsur dalam satu golongan mempunyaijumlah elektron valensi sama. Unsur-unsur yangmempunyai elektron valensi sama juga mempunyaisifat kimia sama. Oleh karena itu, unsur-unsurdalam satu golongan mempunyai kemiripan sifatkimia.

14. Jawaban: dDalam sistem periodik bentuk panjang, unsurlantanida terletak pada periode 6 golongan IIIB,sedangkan unsur aktinida terletak pada periode 7golongan IIIB.

15. Jawaban: eNomor atom ion A2+ = 10, berarti nomor atom unsurA = 12. Konfigurasi unsur A = 1s2 2s2 2p6 3s2.Nomor atom ion B2+ = 18, berarti nomor atom unsur B= 20. Konfigurasi unsur B = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2.Nomor atom ion C3+ = 18, berarti nomor atom unsurC = 21. Konfigurasi unsur C = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6

4s2 3d1.

Page 21: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

21Kimia Kelas X

A. Pilihan Ganda1. Jawaban: e

Pada suhu kamar, hanya ada dua unsur berwujudcair, yaitu bromin dan raksa. Unsur-unsur logammenempati kolom paling kiri, yaitu menempatigolongan IA dan IIA, unsur-unsur ini berwujudpadat. Unsur-unsur golongan VIIIA berwujud gas,berupa molekul monoatomik karena unsur-unsurdalam golongan ini merupakan unsur-unsur gasmulia yang sukar bereaksi dengan unsur lain.

2. Jawaban: aNatrium merupakan logam lunak yang dapat diirisdengan pisau. Raksa merupakan logam yang padasuhu kamar berwujud cair, magnesium merupakan

unsur logam, berwujud padat, klorin merupakanunsur berwujud gas berwarna hijau muda, sedanghidrogen merupakan unsur yang pada suhu kamarberwujud gas.

3. Jawaban: cMr Na2S2O3 = (2 × Ar Na) + (2 × Ar S) + (3 × Ar O)

= (2 × 23) + (2 × 32) + (3 × 16)= 158

4. Jawaban: eSifat keperiodikan unsur dari atas ke bawah:1) jari-jari atom, sifat logam, sifat basa, dan sifat

reduktor semakin besar;2) energi ionisasi, keelektronegatifan, afinitas

elektron, muatan inti, dan sifat oksidasi se-makin kecil.

Nomor atom ion D3+ = 22, berarti nomor atom unsur D= 25. Konfigurasi unsur D = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2

3d5.Unsur yang terletak dalam satu blok adalah C dan D(terletak di blok d) atau A dan B (terletak di blok s).

B. Uraian

1. a. Mendeleyev menyusun sistem periodikberdasarkan persamaan sifat unsur yangberulang secara periodik sesuai dengankenaikan massa atomnya.

b. Sistem periodik modern disusun oleh HenryG.J. Moseley. Sistem periodik modern disusunberdasarkan kenaikan nomor atom dankemiripan sifat.

2. Dobereiner mengelompokkan unsur-unsurberdasarkan kemiripan sifat yang ada. Setiapkelompok terdiri atas tiga unsur yang dikenaldengan triade. Unsur-unsur dalam satu triade jugadisusun berdasarkan kenaikan massa atomrelatifnya. Dari pengelompokan ini diperoleh bahwamassa atom relatif unsur kedua merupakan rata-rata dari massa atom relatif unsur pertama danketiga. Namun, pengelompokan unsur inimempunyai kelemahan, yaitu kemiripan sifat tidakhanya terjadi pada tiga unsur dalam setiapkelompok, tetapi juga terjadi pada unsur-unsur yanglain.

3. Penentuan golongan dan periode suatu unsurdalam sistem periodik didasarkan pada konfigurasielektron suatu unsur. Jumlah elektron valensi

menunjukkan nomor golongan, sedangkan jumlahkulit atom menunjukkan periode, contoh unsur Al,nomor atom = 13. Konfigurasi elektron: 2 . 8 . 3.Jumlah elektron valensi = 3 sehingga unsur Alterletak pada golongan IIIA. Jumlah kulit atom= 3 sehingga unsur Al terletak pada periode 3.Jadi, unsur Al dalam sistem periodik terletak padagolongan IIIA, periode 3.

4. a. 12Mg : [Ne] 3s2

Elektron pada tingkat energi tertinggi beradapada orbital s sehingga unsur 12Mg termasukblok s.

b. 17Cl : [Ne] 3s2 3p5

Elektron pada tingkat energi tertinggi beradapada orbital p sehingga unsur 17Cl termasukblok p.

c. 19K : [Ar] 4s1

Elektron pada tingkat energi tertinggi beradapada orbital s sehingga unsur 19K termasukblok s.

5. a. Unsur golongan alkali tanah (IIA) mempunyaielektron valensi 2, yaitu unsur P.

b. Unsur golongan gas mulia (VIIIA) mempunyaielektron valensi 8, yaitu unsur R.

c. Unsur-unsur yang terletak dalam satugolongan mempunyai elektron valensi sama,yaitu unsur Q dan T.

d. Unsur-unsur yang terletak dalam satu periodemempunyai jumlah kulit atom sama, yaituunsur P, Q, dan R.

Page 22: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

22 Sistem Periodik Unsur

PeriodeGol.

VIIA VIIIA

234

FClBr

NeArKr

5. Jawaban: dJika jari-jari atom semakin kecil, energi ionisasi,afinitas elektron, dan keelektronegatifannyasemakin besar sehingga semakin mudahmembentuk ion negatif dan semakin sukar mem-bentuk ion positif.

6. Jawaban: aUnsur-unsur dalam satu periode, dari kiri ke kanan,keelektronegatifannya semakin besar. Berarti darikanan ke kiri keelektronegatifannya akan semakinkecil. Jadi, urutan unsur-unsur dari kanan ke kiriyaitu P, Q, R, dan S.

7. Jawaban: dDalam sistem periodik, dalam satu golongan dariatas ke bawah potensial ionisasinya semakin kecil.Oleh karena itu, urutan unsur-unsur tersebut dalamsistem periodik yaitu C–A–B.

8. Jawaban: cJari-jari atom unsur dalam satu periode dari kiri kekanan semakin kecil. Unsur 8P berada padagolongan VIA, unsur 17Q golongan IA, unsur 13Rgolongan IIIA, unsur 11S golongan VIIA, unsur 20Tgolongan IIA. Unsur 31U golongan IIIA, dan unsur

36V golongan VIIIA. Jari-jari unsur-unsur tersebutdari kiri ke kanan semakin kecil, dengan urutanQ > T > R > U > P > S > V.

9. Jawaban: aKeelektronegatifan unsur-unsur dalam sistem periodikdari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas semakinbesar. Jika dikehendaki unsur kedua memilikikeelektronegatifan lebih kecil dari unsur pertama,unsur kedua dalam sistem periodik harus terletak disebelah kiri atau bawah unsur pertama. Pasanganunsur tersebut adalah F dan Cl. F terletak di periode2, sedangkan Cl di periode 3. Dengan demikiankeelektronegatifan Cl lebih kecil dari F.

10. Jawaban: bDalam sistem periodik, afinitas elektron unsur-unsur dalam satu periode dari kiri ke kanansemakin besar, dalam satu golongan dari atas kebawah semakin kecil. Di antara unsur O, F, S, Cl,dan Se, unsur F terletak di sebelah kanan danposisi paling atas. Dengan demikian, afinitaselektron unsur F paling besar.

11. Jawaban: eSuatu atom akan mudah melepas elektronnya jikakeelektronegatifannya kecil. Dalam satu golongandari atas ke bawah keelektronegatifan semakinkecil. Oleh karena itu, unsur yang mempunyaikeelektronegatifan kecil adalah unsur yangmempunyai nomor atom paling besar yaitu 82.

12. Jawaban: aLetak unsur dalam SPU:

Neon memiliki energi ionisasi paling tinggi dalamperiode kedua, artinya dalam satu periode semakinke kanan energi ionisasi unsurnya semakin besar.Energi ionisasi bromin lebih rendah daripada klorin,artinya dalam satu golongan semakin ke atas energiionisasi unsurnya semakin besar.Jadi, unsur argon memiliki energi ionisasimaksimum dalam periode ketiga, tetapi lebihrendah dari neon.

13. Jawaban: eUnsur A dan unsur B terletak dalam satu periode.Unsur A terletak di sebelah kiri, sementara itu unsurB terletak di sebelah kanan. Dalam satu periode,dari kiri ke kanan sifat-sifat keperiodikan unsuradalah:1) jari-jari atomnya semakin kecil;2) energi ionisasi semakin besar;3) afinitas elektron semakin besar;4) keelektronegatifan semakin besar;5) titik didih dan titik leleh semakin rendah.Jadi, pernyataan yang benar adalah keelektro-negatifan unsur B lebih besar dari unsur A.

14. Jawaban: cKonfigurasi elektron P: 1s2 2s2 2p5.Unsur P menempati golongan VIIA, periode 2.Konfigurasi elektron Q: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2.Unsur Q menempati golongan IVA periode 3.Konfigurasi elektron R: 1s2 2s2 2p6.Unsur R menempati golongan VIIIA, periode 2.Konfigurasi elektron S: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1.Unsur S menempati golongan IA periode 4.Konfigurasi elektron T: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1.Unsur T menempati golongan IIIA, periode 3.Dalam sistem periodik, keelektronegatifan unsurakan bertambah dari bawah ke atas atau dari kirike kanan. Jadi, di antara unsur tersebut yangkeelektronegatifannya paling besar adalahunsur R.

15. Jawaban: cEnergi ionisasi unsur meningkat dari kiri ke kananatau dari bawah ke atas. Urutan energi ionisasiyang benar pada pilihan jawaban adalah Li, Be, B,dan C; B, C, N, dan S; I, Br, Cl, dan F; Rb, K, Na,dan Li; serta Na, Mg, Al, dan Si.

Page 23: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

23Kimia Kelas X

B. Uraian

1. Konfigurasi unsur 12Mg, 17Al, 20Ca, dan 37Rbsebagai berikut.

12Mg : 1s2 2s2 2p6 3s2

17Al : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

20Ca : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2

37Rb : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1

Unsur Mg terletak pada golongan IIA periode 3.Unsur Al terletak pada golongan VIIA periode 3.Unsur Ca terletak pada golongan IIA periode 4.Unsur Rb terletak pada golongan IA periode 5.a. Unsur yang paling mudah menangkap elektron

adalah Al karena elektron valensinya 7.b. Unsur yang paling kecil jari-jari atomnya adalah

Al karena kulit atomnya 3, berada di sebelahkanan unsur Mg.

c. Unsur yang paling mudah melepas elektronadalah Rb karena elektron valensinya 1.

2. Unsur P terletak pada golongan IA periode 3.Unsur Q terletak pada golongan VIIA periode 2.Unsur R terletak pada golongan IVA periode 2.Unsur S terletak pada golongan VIIIA periode 2.Afinitas elektron dan energi ionisasi dalam satugolongan dari atas ke bawah semakin kecil,sedangkan dalam satu periode dari kiri ke kanansemakin besar. Jari-jari atom unsur dalam satugolongan dari atas ke bawah semakin besar,sedangkan dalam satu periode dari kiri ke kanansemakin kecil.a. Unsur yang memiliki afinitas terbesar adalah

S karena dalam tabel periodik terletak padagolongan VIIIA.

b. Unsur yang memiliki jari-jari paling besaradalah P karena dalam tabel periodik terletakpaling kiri, yaitu golongan IA.

c. Unsur yang memiliki energi ionisasi terbesaradalah S karena dalam tabel periodik terletakpaling kanan, yaitu gol VIIIA.

3. Konfigurasi elektron dan letak unsur-unsur tersebutdalam sistem periodik sebagai berikut.a. 4Be : 1s2 2s2; terletak pada golongan IIA

periode 2b. 7N : 1s2 2s2 2p3; terletak pada golongan VA

periode 2c. 9F : 1s2 2s2 2p5; terletak pada golongan VIIA

periode 2d. 13Al : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1; terletak pada

golongan IIIA periode 3e. 14Si : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2; terletak pada

golongan IVA periode 3

3

4

5

6

7

8

9

1 1,5 2 2,5 3 3,5 4

0

Nomor atom

Keelektronegatifan

Dalam satu golongan dari atas ke bawah hargakeelektronegatifan semakin kecil. Sementara itu,dalam satu periode dari kiri ke kanan hargakeelektronegatifannya semakin besar. Dengandemikian, unsur yang keelektronegatifannya palingkecil adalah unsur yang terletak di sebelah kiribawah, yaitu unsur Be karena berada pada golonganIIA (sebelah kiri). Unsur yang keelektronegatifannyapaling besar adalah unsur yang terletak di sebelahkanan atas yaitu unsur F karena berada padagolongan VIIA (sebelah kanan).

4. Konfigurasi elektron dari unsur-unsur tersebutsebagai berikut.

12Mg: 1s2 2s2 2p6 3s2

17Cl: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

19K: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1

20Ca: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2

37Rb: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1

Unsur Mg menempati golongan IIA periode 3.Unsur Cl menempati golongan VIIA periode 3.Unsur K menempati golongan IA periode 4.Unsur Ca menempati golongan IIA periode 4.Unsur Rb menempati golongan IA periode 5.Afinitas elektron unsur-unsur dalam sistem periodiksemakin besar dari kiri ke kanan dan dari bawahke atas. Jadi, unsur yang mempunyai afinitaselektron terbesar adalah unsur B karena terletakpaling kanan (golongan VIIA) dan periode 3.

5. a.

b. Unsur yang mempunyai keelektronegatifantertinggi adalah 9F. Unsur yang mempunyaikeelektronegatifan terendah adalah 3Li.

c. Unsur yang paling mudah bermuatan negatifadalah 9F karena unsur ini mempunyaikeelektronegatifan yang besar.

Page 24: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

24 Sistem Periodik Unsur

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: eNewland menyusun unsur-unsur dalam sistemperiodik berdasarkan kenaikan massa atomrelatifnya. Menurut Newland, unsur-unsur yangdisusun berurutan dan berselisih satu oktafmenunjukkan kemiripan sifat dan keteraturanperubahan sifat. Sifat unsur akan berulang padaunsur kedelapan.

2. Jawaban: bSistem periodik unsur modern disusun berdasarkankenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Sistemperiodik ini merupakan penyempurnaan sistemperiodik Mendeleyev.

3. Jawaban: bKonfigurasi elektron 11A : 1s2 2s2 2p6 3s1, terletakpada golongan IA.Konfigurasi elektron 12T : 1s2 2s2 2p6 3s2, terletakpada golongan IIA.Konfigurasi elektron 7B : 1s2 2s2 2p3, terletak padagolongan VA.Konfigurasi elektron 15R : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3,terletak pada golongan VA.Konfigurasi elektron 5C : 1s2 2s2 2p3, terletak padagolongan IIIA.Konfigurasi elektron 3Q : 1s2 2s2 2p1, terletak padagolongan VA.Konfigurasi elektron 4D : 1s2 2s2, terletak padagolongan IIA.Konfigurasi elektron 9P : 1s2 2s2 2p5, terletak padagolongan VIIA.Konfigurasi elektron 13E : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1,terletak pada golongan IIIA.Konfigurasi elektron 10S : 1s2 2s2 2p6, terletak padagolongan VIIIA.Unsur-unsur yang sifatnya mirip terletak dalam satugolongan. Jadi, unsur-unsur yang sifatnya miripadalah 7B

14 dan 15R31.

4. Jawaban: bUnsur-unsur golongan IA dan IIA berwujud logam,golongan IA berupa logam alkali, sedangkangolongan IIA berupa logam alkali tanah. Unsur-unsur golongan IIB merupakan unsur logamperalihan atau logam transisi, unsur-unsurgolongan IVA merupakan unsur nonlogam, danunsur-unsur golongan VIIIA merupakan unsur-unsur berwujud gas.

5. Jawaban: bUnsur Q terletak pada golongan VIA dan periode3. Hal ini berarti unsur Q mempunyai elektronvalensi 6 dan kulit atom 3 (subkulit 3). Konfigurasielektron unsur Q adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4. Nomoratom unsur Q adalah 16.Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2

3p6 mempunyai elektron valensi 8 dan kulit atom3 (golongan VIIIA dan periode 3). Unsur dengankonfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 mempunyaielektron valensi 7 dan kulit atom 3 (golongan VIIAdan periode 3). Unsur dengan konfigurasi elektron1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 mempunyai elektron valensi2 dan kulit atom 4 (golongan IIA dan periode 4).Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2

3p4 3d2 merupakan konfigurasi elektron yang tidaktepat karena energi pada 3d lebih tinggi daripada4s sehingga konfigurasi elektron seharusnyamelewati 4s.

6. Jawaban: dUnsur-unsur yang terletak dalam satu golonganmempunyai elektron valensi sama. Konfigurasielektron unsur-unsur tersebut sebagai berikut.

13L : 1s2 2s2 2p6 3s1, elektron valensi 1 →golongan IA

33M : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p3, elektronvalensi 5 → golongan VA

15P : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3, elektron valensi 5 →golongan VA

30S : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10, elektron valensi2 → golongan IIA

32Q : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p1, elektronvalensi 4 → golongan IVA

20R : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2, elektron valensi 2→ golongan IIA

31T : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p1, elektronvalensi 3 → golongan IIIA

50Y : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10

5p2, elektron valensi 4 → golongan IVAPasangan unsur yang terletak dalam satu golonganyaitu R dan S.

7. Jawaban: bJumlah elektron di subkulit 3d = 8.Konfigurasi elektron unsur keseluruhan elektron:1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8. Jumlah total elektronunsur tersebut adalah 28.

Page 25: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

25Kimia Kelas X

8. Jawaban: eUnsur A memiliki massa atom 51 dan nomor atom23. Konfigurasi elektron unsur A sebagai berikut.

23A: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3 atau dapat ditulis[Ar] 4s2 3d3. Elektron terakhir mempunyai subkulitd sehingga unsur A termasuk dalam golongantransisi atau golongan B. Elektron valensi unsur A= s + d = 2 + 3 = 5, golongan V. Dengan demikian,unsur A terletak pada golongan VB. Kulit terbesaryang ditempati elektron terakhir = 4, terletak padaperiode 4. Jadi, letak unsur dan konfigurasi elektronunsur A adalah golongan VB, periode 4.

9. Jawaban: eUnsur yang mudah membentuk ion positif berartiunsur tersebut mempunyai energi ionisasi kecil.Unsur yang mempunyai energi ionisasi kecil dalamsistem periodik terletak di sebelah kiri dan bawah.Berdasarkan konfigurasi elektron tersebut, unsur Pterletak pada golongan IA periode 3, unsur Q terletakpada golongan IIA periode 3, unsur R terletak padagolongan VIIA periode 3, unsur S terletak padagolongan VIIIA periode 3, dan unsur T terletak padagolongan IA periode 4. Jadi, unsur yang palingmudah membentuk ion positif adalah unsur T.

10. Jawaban: aEnergi ionisasi adalah energi minimum yangdiperlukan untuk melepaskan satu elektron dariatom netral dalam wujud gas. Akibat pelepasanelektron ini atom berubah menjadi ion positif.

11. Jawaban: bPeriode pada sistem periodik dinyatakan denganjumlah kulit atom. Unsur yang mempunyai jumlahkulit atom sama terletak dalam satu periode.

12. Jawaban: eKonfigurasi elektron unsur X: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4

n terbesar = 3 → periode 3Jumlah elektron valensi pada subkulit s danp = 2 + 4 = 6 (golongan VI), blok p (golongan A).Jadi, unsur X terletak pada golongan VIA,periode 3.

13. Jawaban: aDalam sistem periodik, dalam satu golongan dariatas ke bawah jari-jari atom semakin besar. Dalamsatu periode, dari kiri ke kanan jari-jari atomsemakin kecil. Unsur A terletak pada golonganVIIIA periode 2, unsur B terletak pada golonganIIA periode 3, unsur C terletak pada golongan VIIAperiode 3, unsur D terletak pada golongan VIIIAperiode 3, dan unsur E terletak pada golongan IBperiode 4. Jadi, unsur yang mempunyai jari-jariatom paling kecil adalah unsur A.

14. Jawaban: aKonfigurasi unsur X berdasarkan tabel pengisianelektron pada orbital : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5.Jumlah elektron valensi unsur X = 6, terletak padasubkulit 3d dan 4s. Dengan demikian, X terletakpada golongan VIB. Kulit terbesar elektron valensi= 4 sehingga X terletak pada periode 4. Jadi, unsurX dalam sistem periodik terletak pada golonganVIB, periode 4.

15. Jawaban: aUnsur pada periode 5 dan golongan VIIA berartimempunyai jumlah kulit atom 5 dan elektronvalensi 7. Konfigurasi elektron unsur-unsur dengannomor atom 53, 49, 38, 33, dan 20 sebagai berikut.53: [Kr] 5s2 4d10 5p5 → kulit atom = 5 (periode 5),

elektron valensi = 7 (golongan VIIA)49: [Kr] 5s2 4d10 5p1 → kulit atom = 5 (periode 5),

elektron valensi = 3 (golongan IIIA)38: [Kr] 5s2 → kulit atom = 5 (periode 5), elektron

valensi = 2 (golongan IIA)33: [Ar] 4s2 3d10 4p3 → kulit atom = 4 (periode 4),

elektron valensi = 5 (golongan VA)20: [Ar] 4s2 → kulit atom = 4 (periode 4), elektron

valensi = 2 (golongan IIA)Jadi, nomor atom unsur X adalah 53.

16. Jawaban: cNomor atom Na = 11, sedangkan nomor atomF = 9. Unsur Na terletak di sebelah kiri atom F danunsur Mg berada di sebelah kanan unsur Na. Urutanletak ketiga unsur tersebut Na-Mg-F. Semakin kekanan harga energi ionisasi suatu unsur semakinbesar. Oleh karena itu, harga energi ionisasi Mglebih besar dari energi ionisasi Na, tetapi lebih kecildari energi ionisasi F. Jadi, harga energi ionisasiyang mungkin untuk Mg adalah 740 kJ/mol.

17. Jawaban: eUnsur yang paling mudah melepaskan elektronmemiliki energi ionisasi paling kecil. Unsur denganenergi ionisasi paling kecil dalam sistem periodikterletak di sebelah kiri dan bawah. Jadi, unsur yangpaling mudah melepaskan elektron adalah unsurNa karena terletak pada golongan IA.

18. Jawaban: dJumlah kulit atom menunjukkan periode.Konfigurasi elektron dari unsur-unsur dengannomor atom tersebut sebagai berikut.Nomor atom 2: 1s2 → periode 1Nomor atom 5: 1s2 2s2 2p1 → periode 2Nomor atom 6: 1s2 2s2 2p2 → periode 2Nomor atom 14: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 → periode 3Nomor atom 7: 1s2 2s2 2p6 → periode 2Nomor atom 11: [Ne] 3s1 → periode 3Nomor atom 12: [Ne] 3s2 → periode 3

Page 26: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

26 Sistem Periodik Unsur

Nomor atom 17: [Ne] 3s2 3p5→ periode 3Nomor atom 15: [Ne] 3s2 3p3→ periode 3Nomor atom 20: [Ne] 3s2 3p6 4s2 → periode 4Jadi, unsur yang terletak dalam satu periode adalahunsur dengan nomor atom 12 dan 17.

19. Jawaban: ba. 5B : 1s2 2s2 2p1; terletak pada golongan IIIA

periode 2b. 14Si : [Ne] 3s2 3p2; terletak pada golongan

IVA periode 3c. 8O : 1s2 2s2 2p4; terletak pada golongan VIA

periode 2d. 16S : [Ne] 3s2 3p4; terletak pada golongan

VIA periode 3e. 34Se : [Ar] 4s2 3d10 4p4; terletak pada golongan

VIA periode 4Jadi, unsur yang terdapat dalam golongan IVAadalah unsur 14Si.

20. Jawaban: dJumlah elektron unsur X = 16, konfigurasielektronnya: [Ne] 3s2 3p4. Jumlah elektron valensi= 6, jumlah kulit atom = 3. Jadi unsur X terletakpada golongan VIA, periode 3.

21. Jawaban: dKonfigurasi unsur-unsur tersebut dalam sistemperiodik sebagai berikut.Nomor atom 7: 1s2 2s2 2p3 → golongan VA,periode 2Nomor atom 11: [Ne] 3s1 → golongan IA,periode 3Nomor atom 14: [Ne] 3s2 3p2 → golongan IVA,periode 3Nomor atom 18: [Ne] 3s2 3p6 → golongan VIIIA,periode 3Nomor atom 19: [Ar] 4s1 → golongan IA, periode 4Unsur yang paling sukar membentuk ion positifadalah unsur yang paling sukar melepas elektron.Unsur tersebut memiliki energi ionisasi besar.Energi ionisasi besar, dalam sistem periodik dimilikioleh unsur-unsur yang berada di sebelah atas dankanan. Jadi, unsur yang paling sukar membentukion positif adalah unsur dengan nomor atom 18.

22. Jawaban: cUnsur Y mempunyai 17 elektron. Konfigurasielektron unsur Y = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5. Elektronvalensi Y = 7, berarti golongan VIIA, kulit atom Y= 3, berarti periode 3. Jadi, unsur Y terletak padagolongan VIIA, periode 3.

23. Jawaban: bKeelektronegatifan unsur-unsur dalam satu periodedari kiri ke kanan semakin besar. Jadi, urutanunsur-unsur tersebut dalam satu periode dari kirike kanan adalah T, Q, R, P, dan S.

24. Jawaban: eKonfigurasi unsur-unsur tersebut dalam sistemperiodik sebagai berikut.4Be : 1s2 2s2 → golongan IIA, periode 212Mg: [Ne] 2s2 → golongan IIA, periode 320Ca : [Ar] 4s2 → golongan IIA, periode 438Sr : [Kr] 5s2 → golongan IIA, periode 556Ba : [Xe] 6s2 → golongan IIA, periode 6Unsur-unsur tersebut terletak dalam satu golongan.Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jariatom semakin panjang. Dengan demikian, unsuryang memiliki jari-jari atom paling panjang adalahunsur 56Ba.

25. Jawaban: cUnsur yang terletak di golongan VIA periode 2berarti pada konfigurasi elektronnya memilikielektron valensi sejumlah 6 dan kulit atomnya 2.Konfigurasi elektron unsur tersebut adalah 1s2 2s2

2p4. Jumlah elektron unsur tersebut = 8. Jumlahelektron = nomor atom. Jadi, nomor atom unsurtersebut = 8.

26. Jawaban: cNomor atom X = 13. Konfigurasi elektron unsurX : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1. Atom X terletak padagolongan IIIA karena elektron valensinya 3 danterletak pada periode 3 karena jumlah kulitelektronnya 3.

27. Jawaban: cKeelektronegatifan unsur-unsur dalam satugolongan dari atas ke bawah semakin kecil. Jadi,urutan unsur-unsur dalam satu golongan dari ataske bawah yaitu K, L, O, M, dan N.

28. Jawaban: dKonfigurasi elektron unsur 52Te : [Kr] 5s2 4d10 5p4.Jumlah kulit atom Te = 5. Jadi unsur Te beradapada periode 5.

29. Jawaban: bIon Ca2+ terbentuk karena atom Ca melepas2 elektron. Konfigurasi atom Ca: 1s2 2s2 2p6 3s2

3p6 4s2.Karena elektron valensi Ca = 2 dan jumlah kulitnya= 4 maka Ca terletak pada golongan IIA periode 4.

30. Jawaban: cUnsur A terletak pada golongan IA periode 3.Unsur B terletak pada golongan IIA periode 3.Unsur C terletak pada golongan VIIA periode 3.Unsur D terletak pada golongan IVA periode 4.Unsur E terletak pada golongan IA periode 4.Suatu unsur akan sukar melepas elektron jikaenergi ionisasinya besar. Dalam satu golongan dariatas ke bawah energi ionisasi semakin kecil.Dalam satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasisemakin besar. Jadi, unsur yang paling sukarmelepas elektron adalah unsur yang terletak disebelah kanan atas. Unsur tersebut adalah Ckarena terletak pada golongan VIIA periode 3.

Page 27: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

27Kimia Kelas X

B. Uraian

1. Newland dan Mendeleyev menyusun danmengklasifikasikan unsur-unsur berdasarkankemiripan sifat. Perbedaannya, Newlandmenyusun unsur-unsur tersebut berdasarkankenaikan nomor massa atom relatif, sedangkanMendeleyev menyusun unsur-unsur tersebutdengan mengabaikan kenaikan massa atomrelatifnya.

2. a. Unsur transisi dalam adalah unsur-unsur yangelektronnya mengisi subkulit 4f dan 5f.

b. Unsur transisi dalam dibedakan menjadi duagolongan sebagai berikut.1) Golongan lantanida, yaitu golongan yang

terdiri atas 14 unsur yang memiliki sifatmirip dengan lantanium, contoh Ce, Pr,dan Nd.

2) Golongan aktinida, yaitu golongan yangterdiri atas 14 unsur yang memiliki sifat miripunsur aktinium, contoh Th, Pa, dan U.

3. a. Konfigurasi [Ne] 3s2 3p2, jumlah elektron =14. Elektron valensi berjumlah 4, berada padasubkulit 3s dan 3p, berarti golongan IVA.Kulit terbesar = 3, berarti periode 3. Unsuryang memiliki jumlah elektron 14 dan beradapada golongan IVA periode 3 adalah unsurSi.

b. Konfigurasi [Ar] 4s2 3d5, jumlah elektron =25. Elektron valensi berjumlah 7, berada padasubkulit 4s dan 3d, berarti golongan VIIB.Kulit terbesar 4, berarti periode 4. Unsur yangmemiliki jumlah elektron 25 dan berada padagolongan VIIB periode 4 adalah unsur Mn.

c. Konfigurasi [Ar] 4s2 3d10, jumlah elektron =30. Elektron valensi berjumlah 12, berada padasubkulit 4s dan 3d, berarti golongan IIB. Kulitterbesar 4, berarti periode 4. Unsur yangmemiliki jumlah elektron 30 dan berada padagolongan IIB periode 4 adalah unsur Zn.

d. Konfigurasi [Ar] 4s2 3d10 4p6, jumlah elektron= 36. Elektron valensi berjumlah 8, beradapada subkulit 4s dan 4p, berarti golonganVIIIA. Kulit terbesar 4, berarti periode 4.Unsur yang memiliki jumlah elektron 36 danberada pada golongan VIIIA periode 4 adalahunsur Kr.

4. Konfigurasi elektron X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4

n terbesar = 3 → periode 3Elektron valensi terletak pada subkulit s2 p4 =golongan VIA.Jadi, unsur X dalam sistem periodik unsur terletakpada periode tiga dan golongan VIA.

5. a. Unsur A terletak pada golongan IA dan periode6. Elektron valensi A = 1, jumlah kulit atom A= 6. Konfigurasi elektron A: 1s2 2s2 2p6 3s2

3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s1. Jumlahelektron A = nomor atom A = 55.

b. Unsur B terletak pada golongan IIIA, periode2. Elektron valensi B = 3, jumlah kulit atom B= 2. Konfigurasi elektron B: 1s2 2s2 2p1.Jumlah elektron B = nomor atom B = 5.

c. Unsur C terletak pada golongan VIIA, periode4. Elektron valensi C = 7, jumlah kulit atom C= 4. Konfigurasi elektron C: 1s2 2s2 2p6 3s2

3p6 4s2 3d10 4p5. Jumlah elektron C = nomoratom C = 35.

d. Unsur D terletak pada golongan VIIIA, periode5. Elektron valensi D = 8, jumlah kulit atom d= 5. Konfigurasi elektron A: 1s2 2s2 2p6 3s2

3p6 4s2 3d10 4p5 5s2 4d10 5p6. Jumlah elektronD = nomor atom D = 54.

6. Konfigurasi unsur-unsur N, Ne, Si, P, dan Clsebagai berikut.7N : 1s2 2s2 2p3 → golongan VA, priode 210Ne: 1s2 2s2 2p6 → golongan VIIIA, priode 214Si : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 → golongan IVA, priode 315P : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → golongan VA, priode 317Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → golongan VIIA, priode 3Jadi, unsur yang terletak dalam satu golonganadalah unsur N dan P.

7. a. 18A = [Ne] 3s2 3p6 → periode 3 golongan VIIIA.

33B = [Ar] 4s2 3d10 4p3 → periode 4 golonganVA.

16C = [Ne] 3s2 3p4 → periode 3 golongan VIA.

14D = [Ne] 3s2 3p2 → periode 3 golongan IVA.

36E = [Ar] 4s2 3d10 4p6 → periode 4 golonganVIIIA.

b. Jari-jari terbesar = BEnergi ionisasi terkecil = DKeelektronegatifan terkecil = D

8. a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah dayatarik inti terhadap elektron terluar semakinkecil. Akibatnya, elektron semakin mudahdilepas. Dengan demikian energi yang diperlu-kan untuk melepaskan elektron cenderungsemakin kecil.

Gol.

PeriodeIVA VA VIA VIIA VIIIA

34

DB

C AE

Page 28: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

28 Sistem Periodik Unsur

b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, dayatarik inti terhadap elektron terluar semakinbesar sehingga elektron semakin sukardilepas. Dengan demikian energi yang diperlu-kan untuk melepaskan elektron cenderungsemakin besar.

9. Konfigurasi elektron

16S : [Ne] 3s2 3p4, terletak pada periode 3golongan VIA

17Cl : [Ne] 3s2 3p5, terletak pada periode 3golongan VIIA

18Ar : [Ne] 3s2 3p6, terletak pada periode 3golongan VIIIA

19K : [Ar] 4s1, terletak pada periode 4 golonganIA

20Ca : [Ar] 4s2, terletak pada periode 4 golonganIIA

a. Urutan unsur-unsur menurut bertambahnyajari-jari atom Ar – Cl – S – Ca – K.

b. Urutan unsur-unsur menurut bertambahnyaenergi ionisasi K – Ca – S – Cl – Ar.

Unsur Gol.

ABCD

VAVIAVAVIA

2233

Periode

Gol.

PeriodeVA VIA

23

AC

BD

10. Langkah-langkah:a. Membuat konfigurasi elektron tiap-tiap unsur:

7A = 1s2 2s2 2p6

8B = 1s2 2s2 2p4

15C = [Ne] 3s2 3p3

16D = [Ne] 3s2 3p4

b. Menentukan golongan dan periode tiap-tiapunsur.

c. Meletakkan unsur-unsur dalam potonganSPU.

d. Dari potongan SPU terlihat unsur yangmemiliki energi ionisasi terbesar dan terkecil.Energi ionisasi terbesar = BEnergi ionisasi terkecil = C

Page 29: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

29Kimia Kelas X

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: c

Kinetika kimia mempelajari mekanisme dan

tahap-tahap perubahan materi dalam reaksi

kimia. Dengan memahami kinetika kimia, dapat

diketahui usaha yang diperlukan untuk meng-

optimalkan reaksi kimia sehingga diperoleh hasil

maksimal. Struktur atom, ikatan kimia, dan

mekanika kuantum memberikan gambaran

mengenai struktur materi beserta sifat-sifatnya.

Termodinamika kimia mempelajari perubahan

energi yang menyertai perubahan materi.

2. Jawaban: d

Kimia farmasi mengkaji proses pemisahan

(isolasi), pembuatan (sintesis), dan pengembang-

an bahan alam yang mengandung zat aktif untuk

obat. Biokimia mempelajari ilmu kimia kaitannya

dengan ilmu biologi, misal reaksi karbohidrat dan

protein dalam sel. Kimia pangan memusatkan

kajian pada penelitian untuk meningkatkan kualitas

bahan pangan. Kimia organik mempelajari tentang

senyawa-senyawa organik. Kimia lingkungan

mengkaji masalah-masalah lingkungan, misal

pencemaran dan pengolahan air bersih.

3. Jawaban: a

Tahapan awal dalam metode ilmiah adalah

merumuskan masalah, dilanjutkan dengan studi

pendahuluan. Studi pendahuluan dapat berupa

studi pustaka terhadap literatur atau informasi

hasil penelitian sebelumnya. Kesimpulan

sementara yang disusun berdasarkan studi

pendahuluan merupakan hipotesis. Hipotesis

yang dibuat kemudian diuji dengan melakukan

penelitian untuk mengumpulkan data. Hasil

penelitian digunakan untuk membuat kesimpulan

berkaitan dengan hipotesis. Langkah terakhir

adalah menulis laporan penelitian.

4. Jawaban: a

Gambar a adalah gambar pipet volume. Alat ini

mempunyai ukuran volume 1 ml, 5 ml, dan 10 ml

dengan ketelitian tinggi. Pipet volume digunakan

bersama propipet untuk mengambil larutan dari

dalam botol penyimpanan. Gambar c merupakan

pipet tetes yang digunakan untuk mengambil

larutan dalam jumlah sedikit. Gambar b adalah

tabung reaksi yang digunakan untuk mereaksikan

bahan kimia dan menyimpan bahan dalam jumlah

sedikit. Gambar d adalah gelas ukur, digunakan

untuk mengambil larutan dalam volume besar.

Gambar e adalah buret, digunakan untuk

menampung larutan titran dalam proses titrasi.

5. Jawaban: b

Asam sulfat merupakan bahan kimia yang bersifat

korosif. Simbol korosif ditunjukkan oleh gambar

b. Gambar a merupakan simbol untuk bahan

yang mudah terbakar, misal alkohol dan keton.

Gambar c merupakan simbol bahan radioaktif,

misal uranium, plutonium, dan thorium. Gambar d

merupakan simbol bahan beracun. Simbol tersebut

digunakan untuk bahan merkuri, fenol, dan gas

asam sulfida. Gambar e merupakan simbol bahan

mudah meledak, misal digunakan untuk

ammonium dikromat.

6. Jawaban: c

Larutan NaOH encer dibuat dengan mengambil

sejumlah volume larutan NaOH pekat dan

menambahkan air hingga volume tertentu. Alat-

alat yang digunakan untuk membuat larutan

tersebut di antaranya pipet volume, propipet, pipet

tetes, dan labu ukur. Pipet volume digunakan

bersama propipet untuk mengambil larutan NaOH

pekat dalam volume tertentu. Labu ukur diguna-

kan untuk membuat larutan encer dengan

konsentrasi tertentu dari larutan yang lebih pekat.

Pipet tetes digunakan untuk menambahkan air

ke dalam labu ukur.

7. Jawaban: d

Simbol merupakan simbol bahan berbahaya

yang dapat menimbulkan iritasi, gatal-gatal, dan

luka bakar pada kulit.

Simbol untuk bahan yang mudah

menyebabkan karat pada logam

besi.

Simbol untuk bahan yang terbakar

jika didekatkan dengan sumber api

atau logam panas.

Simbol untuk bahan yang bersifat

radioaktif sehingga tidak boleh

mengenai tubuh.

i

Page 30: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

30 Ulangan Tengah Semester

Simbol untuk bahan yang dapat me-

nimbulkan ledakan jika mengalami

guncangan atau gesekan.

8. Jawaban: a

Spatula digunakan untuk mengambil bahan kima

yang berupa padatan atau serbuk. Larutan yang

dimasukkan ke dalam tabung reaksi maksimal

sepertiga dari volume tabung reaksi. Apabila ingin

mengambil bahan kimia dari dalam botol dengan

volume tertentu, bahan kimia dituang terlebih

dahulu ke dalam gelas beker. Bahan kimia dari

gelas beker kemudian dituang dan ditakar

menggunakan gelas ukur. Saat membuat larutan

baik dari larutan pekat maupun padatan

sebaiknya menggunakan labu ukur agar volume

dan konsentrasi larutan tepat. Penggunaan

termometer tidak boleh dipegang langsung

dengan tangan karena suhu tubuh akan

memengaruhi pengukuran.

9. Jawaban: b

Setelah selesai melakukan percobaan, meja kerja

harus dibersihkan. Larutan kimia dikembalikan ke

tepat penyimpanan semula, sedangkan sisa zat

kimia dibuang ke tempat penampung yang

disediakan. Mencuci tangan dan lengan setelah

praktikum dilakukan untuk meminimalkan

paparan zat kimia ke dalam tubuh. Sebelum

meninggalkan laboratorium, gas, keran air, lampu,

dan peralatan listrik lainnya harus dimatikan.

10. Jawaban: a

Larutan kalium hidroksida merupakan larutan

basa kuat yang bersifat korosif, higroskopis, dan

mudah bereaksi dengan gas yang ada di udara.

Oleh karena itu, larutan kalium hidroksida

disimpan dalam botol plastik tertutup rapat dan

diberi simbol bahan korosif. Kalium hidroksida

harus dipisahkan dengan larutan asam saat

penyimpanan. Oleh karena bersifat korosif,

kalium hidroksida tidak boleh diletakkan di rak

yang terbuat dari besi. Ruangan penyimpanan

bahan kimia harus mempunyai ventilasi udara

yang baik dan bukan ruangan yang tertutup rapat.

11. Jawaban: c

Apabila kulit terkena larutan asam pekat, kulit

tidak boleh langsung dicuci dengan air karena

akan mengakibatkan kulit melepuh. Kulit yang

terkena asam pekat harus dilap dengan lap bersih

atau tisu hingga kering, kemudian dicuci dengan

air sabun dan dibilas dengan air yang banyak.

12. Jawaban: b

Menurut Rutherford, atom tersusun dari inti atom

yang bermuatan positif sebagai pusat massa dan

dikelilingi elektron-elektron yang bermuatan

negatif. Jadi, model atom Rutherford digambar-

kan . . Gambar model atom pada

pilihan jawaban a merupakan model atom Dalton.

Gambar model atom pada pilihan jawaban c

merupakan model atom Thomson. Gambar pada

pilihan jawaban d bukan gambar model atom.

Gambar model atom pada pilihan jawaban e

merupakan model atom Bohr.

13. Jawaban: c

Proton merupakan partikel bermuatan listrik positif

yang ditemukan oleh Eugene Goldstein. Neutron

merupakan partikel yang bersifat netral atau tidak

bermuatan ditemukan oleh James Chadwick.

Elektron merupakan partikel bermuatan listrik

negatif yang ditemukan oleh J.J. Thomson.

14. Jawaban: a

Pada percobaan hamburan sinar α, sebagian

besar sinar α diteruskan. Berarti dalam atom

banyak terdapat ruang kosong. Saat sebagian

sinar α dipantulkan, berarti sinar α mengenai

suatu benda pejal yang massanya lebih besar

dari massa sinar α. Inti atom yang terpusat pada

atom bermuatan positif karena sebagian sinar αyang bermuatan negatif dibelokkan.

15. Jawaban: a

7934Se mempunyai nomor atom = 34

Jumlah proton = jumlah elektron = nomor atom

= 34

Nomor massa = 79 = massa atom

Jumlah neutron

= nomor massa – jumlah elektron

= 79 – 34 = 45

Ion Se2– artinya menangkap 2 elektron sehingga

jumlah elektron

= 34 + 2 = 36.

Jadi, ion Se2– mempunyai 34 proton, 36 elektron,

45 neutron, dan 79 massa atom.

16. Jawaban: b

Atom A;

Σ proton = Σ elektron

= nomor atom (Z) = 18

Σ neutron = nomor massa (A) – nomor atom (Z)

20 = A – 18

A = 20 + 18 = 38

Simbol atom A= �����

Atom B;

Σ proton = Σ elektron

= nomor atom (Z) = 17

+ –

Page 31: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

31Kimia Kelas X

Σ neutron = nomor massa (A) – nomor atom (Z)

21 = A – 17

A = 21 + 17 = 38

Simbol atom A= �����

Jadi, antara atom A dan B merupakan isobar

(nomor massa sama dan nomor atom berbeda).

17. Jawaban: b

Konfigurasi elektron dan jumlah elektron valensi

atom unsur tersebut sebagai berikut.115B : 1s2 2s2 2p1 → elektron valensi = 3

2010Ne : 1s2 2s2 2p6 → elektron valensi = 8

2311Na : 1s2 2s2 2p6 3s1 → elektron valensi = 1

35,517Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → elektron valensi = 7

4020Ca : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 → elektron valensi

= 2

Jadi, atom unsur yang mempunyai jumlah

elektron valensi paling banyak adalah 2010Ne.

18. Jawaban: d

Massa atom relatif X = �� ��� �� ��

× + ×

Ar X = ��� ���

+

= 152

Jadi, massa atom relatif X adalah 152.

19. Jawaban: b

Jumlah kulit atom Y = 4

Jumlah elektron valensi (elektron di kulit keempat)

= 5

Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10

4p5.

Jumlah elektron = 2 + 8 + 18 + 5 = 33

Nomor atom = jumlah elektron = 33

Jadi, unsur Y mempunyai lambang unsur 7533Y.

20. Jawaban: c

Konfigurasi elektron unsur 3216X sebagai berikut.

16X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4

Ion X2– artinya unsur X menangkap 2 elektron.

Dengan demikian, konfigurasi elektron ion X2–

sebagai berikut.

X2– : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6

Konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2

mempunyai nomor atom 14. Konfigurasi elektron

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 dan 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2

3d2 merupakan konfigurasi yang tidak tepat

karena orbital 4s yang seharusnya berada

sebelum 3d tidak disebutkan.

21. Jawaban: d

Konfigurasi elektron:

A2– = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6

A = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4

Elektron terakhir atom A terdapat pada orbital 3p4.

h j h h3p4

n = 3, = 1, m = –1, s = –�

22. Jawaban: c

Konfigurasi elektron ion X+ = 1s2 2s2 2p6

Jumlah elektron ion X+ = 10

Ion X+ terjadi karena unsur X kehilangan 1

elektron, sehingga jumlah elektron unsur X = 11.

Konfigurasi elektron unsur X = 1s2 2s2 2p6 3s1

Bilangan kuantum elektron valensi X:

3s1 :

Elektron valensi menempati kulit ke-3, maka n = 3

Elektron valensi berada pada subkulit s, maka

= 0, m = 0

Posisi elektron menghadap ke atas, maka s = +�

�.

Jadi, bilangan kuantum elektron valensi unsur X:

n = 3; = 0; m = 0; s = +�

�.

23. Jawaban: b

Aturan Aufbau: penulisan konfigurasi elektron

dimulai dari tingkat energi yang lebih rendah

kemudian ke tingkat energi yang lebih tinggi.

Pengisian elektron sesuai aturan Aufbau

dilakukan dengan urutan 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d

4p 5s 4d 5p, dan seterusnya.

Aturan Hund: pada pengisian orbital-orbital dengan

tingkat energi yang sama, yaitu orbital-orbital

dalam satu subkulit, mula-mula elektron akan

menempati orbital secara sendiri-sendiri dengan

spin yang paralel, baru kemudian berpasangan.

Pengisian elektron secara penuh atau setengah

penuh lebih stabil daripada pengisian yang tidak

penuh. Konfigurasi elektron II dan I akan lebih

stabil apabila sebagai berkut.

II : 1s2 2s2 2p6 3s1

III : 1s2 2s2 2p6 3s2

Konfigurasi elektron yang memenuhi aturan

Aufbau dan Hund adalah konfigurasi elektron

I dan V.

24. Jawaban: b

n terbesar = 4

= 2 ⇒ orbital d

m = –1

s = +�

h

h h4d2

–2 –1 0 +1 +2

Pada orbital di atas terdapat

2 elektron yang tidak ber-

pasangan dan 3 orbital

kosong.

Page 32: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

32 Ulangan Tengah Semester

25. Jawaban: b

Unsur R terletak pada golongan IA dan periode 4.

Hal ini berarti unsur R mempunyai elektron valensi

1 dan kulit atom 4. Konfigurasi elektron unsur R

sebagai berikut.

R: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1

Nomor atom unsur R adalah 19.

Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6

3s2 terletak pada golongan IIA dan periode 3.

Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6

3s1 terletak pada golongan IA dan periode 3.

Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6

3s2 3p6 3d1 kurang tepat karena energi 4s lebih

rendah daripada 3d sehingga konfigurasi elektron

seharusnya melewati 4s sebelum 3d. Unsur

dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6

terletak pada golongan VIIIA dan periode 3.

26. Jawaban: e

Konfigurasi unsur-unsur P, Q, R, S, dan T sebagai

berikut.

3P : 1s2 2s1

12Q : 1s2 2s2 2p6 3s2

19R : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1

33S : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p3

53T : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p5

Berdasarkan konfigurasi elektron di atas, unsur

yang terletak dalam blok p dalam sistem periodik

adalah unsur S dan T.

27. Jawaban: d

Dobereiner mengelompokkan unsur-unsur

berdasarkan triade dan memperoleh kesimpulan

bahwa massa atom unsur kedua adalah setengah

dari jumlah massa atom unsur pertama dan ketiga.

28. Jawaban: b

Hukum Oktaf Newland disusun berdasarkan

kenaikan nomor massa atom. Sifat unsur akan

berulang pada unsur kedelapan. Akan tetapi,

hukum Oktaf belum mengatur unsur-unsur gas

mulia karena pada saat itu unsur-unsur gas mulia

belum ditemukan.

29. Jawaban: e

Periode menyatakan banyaknya kulit atom yang

ditempati oleh elektron unsur yang bersangkutan.

Banyaknya elektron valensi unsur yang

bersangkutan menyatakan golongan. Sifat-sifat

unsur yang sama berada dalam satu golongan.

Banyaknya elektron yang dimiliki oleh atom unsur

yang bersangkutan menyatakan nomor atom.

Banyaknya elektron yang dapat dilepaskan oleh

atom unsur yang bersangkutan menyatakan

jumlah muatan positif ion.

30. Jawaban: e

Unsur oksigen, belerang, selenium, dan polonium

berada dalam satu golongan, yaitu golongan VIA,

sedangkan unsur magnesium menempati

golongan IIA.

31. Jawaban: b

Unsur-unsur lantanida merupakan unsur-unsur

yang menempati periode 6 pada unsur transisi

dalam. Unsur-unsur lantanida mempunyai nomor

atom 58–71. Unsur-unsur dengan nomor atom

90–103 adalah unsur-unsur golongan aktinida.

Unsur-unsur dengan nomor atom 55–86 adalah

unsur-unsur yang menempati periode 6. Unsur-

unsur dengan nomor atom 37–54 adalah unsur-

unsur yang menempati periode 5. Unsur-unsur

dengan nomor atom 19–36 adalah unsur-unsur

yang menempati periode 4.

32. Jawaban: d

Konfigurasi elektron unsur Z = 1s2 2s2 2p6 3s2

3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p3

Jumlah kulit atom = 5 → periode 5

Jumlah elektron valensi = 5 → golongan VA

Jadi, unsur Z dalam sistem periodik unsur terletak

pada golongan VA dan periode 5.

33. Jawaban: c

Jumlah proton unsur 55.

Jumlah elektron unsur tersebut = jumlah proton = 55.

Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10

4p6 5s2 4d10 5p6 6s1.

Jumlah kulit atom = 6 → periode 6

Jumlah elektron valensi = 1 → golongan IA

Jadi, unsur dengan jumlah proton 55 terletak pada

periode 6 golongan IA.

34. Jawaban: e

Konfigurasi elektron unsur-unsur 6W, 10X, 17Y, dan

19Z sebagai berikut.

6W : 1s2 2s2 2p2; terletak pada golongan IVA

10X : 1s2 2s2 2p6; terletak pada golongan VIIIA

17Y : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5; terletak pada golongan

VIIA

19Z : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1; terletak pada

golongan IA

35. Jawaban: e

Jika jumlah elektron suatu unsur pada subkulit d

terakhir dan subkulit s terdekat = 8, 9, atau 10

maka unsur tersebut termasuk golongan VIIIB.

Unsur IB, mempunyai jumlah elektron pada

subkulit d terakhir dan subkulit s terdekat 11.

Unsur IIB mempunyai jumlah elektron pada

subkulit d terakhir dan subkulit s terdekat 12.

Page 33: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

33Kimia Kelas X

Unsur VIB mempunyai jumlah elektron pada

subkulit d terakhir dan subkulit kulit s terdekat 6.

Unsur VIIB mempunyai jumlah elektron pada

subkulit d terakhir dan subkulit s terdekat 7.

36. Jawaban: a

Jumlah proton = nomor atom = jumlah elektron.

Dalam satu golongan, jumlah elektron valensi

setiap unsur adalah sama. Jumlah proton Y = 9,

maka konfigurasi elektronnya: 1s2 2s2 2p5.

Elektron valensi Y = 7. Oleh karena itu, elektron

valensi unsur X juga harus 7.

Konfigurasi elektron dari unsur-unsur dengan

nomor atom pada pilihan jawaban sebagai berikut.

1) 17: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → elektron valensi 7

2) 18: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 → elektron valensi 8

3) 19: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1→ elektron valensi 1

4) 20: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 → elektron valensi 2

5) 21: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 4p1 → elektron

valensi 3

Jadi, oleh karena elektron valensi X harus 7,

jumlah proton unsur X adalah 17.

37. Jawaban: b

Unsur X menggantikan unsur hidrogen. Unsur

hidrogen mempunyai jumlah elektron 1 sehingga

elektron valensi unsur X juga 1. Unsur yang juga

mempunyai elektron valensi 1 akan mempunyai

sifat-sifat kimia sama dengan unsur hidrogen.

Konfigurasi elektron unsur X yang berelektron

valensi 1 adalah 1s2 2s2 2p6 3s1.

38. Jawaban: e

Dianggap unsur tersebut adalah X.

Nomor massa X = 137

Jumlah neutron X = 81

Nomor atom X = jumlah proton = jumlah elektron

Jumlah elektron = nomor massa – jumlah neutron

= 137 – 81

= 56

Konfigurasi elektron X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2

3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2

Elektron valensi X = 2 → golongan IIA

Golongan IIA merupakan golongan unsur-unsur

alkali tanah. Sementara itu, unsur golongan alkali

adalah unsur golongan IA, unsur golongan

nitrogen merupakan golongan VA, unsur golongan

halogen merupakan unsur golongan VIIA, dan

unsur golongan gas mulia merupakan golongan

VIIIA.

39. Jawaban: b

Konfigurasi unsur-unsur 16P, 11Q, dan 21R sebagai

berikut.

16P : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 → golongan VIA periode 3

11Q : 1s2 2s2 2p6 3s1 → golongan IA periode 3

21R : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 4p1 → golongan IIIB

periode 4

Jari-jari atom akan bertambah jika unsur pada

tabel periodik berada di sebelah kiri dan bawah.

Jadi, urutan unsur-unsur sesuai kenaikan jari-jari

atomnya yaitu unsur P, R, dan Q.

40. Jawaban: a

Konfigurasi elektron unsur-unsur 12X, 15Y, dan 17X

sebagai berikut.

12X: 1s2 2s2 2p6 3s2 → golongan IIA periode 3

15Y: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 → golongan VA periode 3

17X: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → golongan VIIA periode 3

Unsur X, Y, dan Z berada dalam satu periode,

dengan urutan tempat: X, Y, dan Z.

Dalam satu periode dari kiri ke kanan sifat ke-

periodikan unsur-unsur tersebut sebagai berikut.

1) Jari-jari atom berkurang dengan urutan

X > Y > Z.

2) Elektronegativitas bertambah dengan urutan

X < Y < Z.

3) X dan Y berwujud monoatomik karena

merupakan logam padat, sedangkan Z ber-

berwujud diatomik karena berwujud gas.

4) X dan Y bersifat konduktor listrik dan panas

sedangkan Y bersifat nonkonduktor.

B. Uraian

1. Pengobatan herbal memanfaatkan zat aktif dalam

tanaman sebagai obat. Dengan ilmu kimia, zat

aktif dalam tanaman dapat diketahui dan diekstrak.

Pengobatan herbal yang semula menggunakan

ekstrak tanaman sebagai obat dapat dioptimalkan

dengan mengekstrak zat aktifnya saja. Ilmu kimia

diterapkan untuk mengidentifikasi zat aktif,

memisahkannya dari komponen zat lainnya, dan

mengekstraknya dari tanaman. Ilmu kimia juga

dibutuhkan dalam bidang farmasi jika zat aktif

tersebut akan dibuat menjadi tablet atau kapsul.

2. Material Safety Data Sheet (MSDS) merupakan

lembar keselamatan bahan yang memuat informasi

mengenai sifat-sifat bahan kimia, petunjuk peng-

gunaan, penyimpanan dan pengelolaan bahan

buangan, serta pertolongan apabila terjadi

kecelakaan. MSDS digunakan sebagai petunjuk

dan acuan dalam menggunakan bahan mengenai

sifat dan tingkat bahaya yang dapat ditimbulkan.

3. Bahan kimia yang bersifat racun dan berbahaya

merupakan bahan yang dapat menimbulkan

keracunan pada manusia atau makhluk hidup

lainnya walaupun dalam jumlah sedikit. Bahan

kimia beracun dapat masuk lewat pernapasan

Page 34: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

34 Ulangan Tengah Semester

atau kulit, kemudian beredar ke seluruh tubuh

atau ke organ-organ tertentu. Bahan kimia

tersebut dapat berakumulasi sehingga meng-

hasilkan efek dalam jangka panjang. Cara

penanganan dan penyimpanan bahan kimia

beracun dan berbahaya sebagai berikut.

a. Bahan disimpan dalam botol tertutup rapat.

b. Memberi label dan tanda bahaya pada

kemasan.

c. Menggunakan alat perlindungan diri, yaitu jas

lab, masker, goggles, dan sarung tangan

saat bekerja menggunakan bahan.

d. Tempat kerja maupun tempat penyimpanan

mempunyai siklus udara yang baik.

e. Proses kerja dipisahkan dari kegiatan yang

lain.

f. Membuang sisa bahan kimia di botol penam-

pung yang disediakan.

g. Tempat penyimpanan bersuhu dingin untuk

menghindari penguapan bahan.

h. Bahan dipisahkan dari bahan korosi dan

sumber panas atau api.

i. Mencuci tangan dan pakaian setelah meng-

gunakan bahan.

j. Mengetahui sifat bahan kimia dengan me-

mahami MSDS setiap bahan.

4. 4018

Ar

Jumlah proton = nomor atom = jumlah elektron =

18

Nomor massa = massa atom = 40

Jumlah neutron

= nomor massa – nomor atom

= 40 – 18 = 22

4220Ca

Jumlah proton = nomor atom = jumlah elektron =

20

Nomor massa = massa atom = 42

Jumlah neutron

= nomor massa – nomor atom

= 40 – 18 = 22

a. 4018Ar : jumlah proton = jumlah elektron = 18

jumlah neutron = 22

4220Ca : jumlah proton = jumlah elektron = 20

jumlah neutron = 22

b. Unsur 4018Ar dan 42

20Ca dikatakan sebagai

isoton karena mempunyai jumlah neutron

sama.

c. Konfigurasi elektron dan jumlah elektron

unsur-unsur tersebut sebagai berikut.

4018Ar : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 → jumlah elektron

valensi = 8

4220Ca : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 → jumlah

elektron valensi = 2

5. 12852

Te

Nomor atom = jumlah elektron = jumlah proton =

52

Nomor massa = massa atom = 128

Jumlah neutron

= nomor massa – nomor atom

= 128 – 52

= 76

Konfigurasi elektron unsur Te adalah 1s2 2s2 2p6

3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p4.

Jumlah elektron valensi = 6

Gambar struktur atomnya sebagai berikut.

Jika membentuk ion Te2– artinya menangkap

2 elektron sehingga jumlah elektron menjadi 54.

6. a. Konfigurasi elektron unsur 16

S sebagai

berikut.

16S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4

Orbital konfigurasi elektron terakhir

= h j h h–1 0 +1

Bilangan kuantum elektron terakhir sebagai

berikut.

n = 3

= 1

m = –1

s = –�

b. Konfigurasi elektron unsur 37Rb sebagai

berikut.

37Rb = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1

Orbital konfigurasi elektron terakhir

= h0

Bilangan kuantum elektron terakhir sebagai

berikut.

n = 5

= 0

m = 0

s = +�

P = 52

n = 76

Page 35: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

35Kimia Kelas X

8. a. Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom

hingga kulit atom terluar.

b. Sifat keperiodikan jari-jari atom unsur dalam

satu periode dari kiri ke kanan semakin kecil

karena semakin ke kanan jumlah elektron

pada kulit terluarnya semakin bertambah. Hal

ini mengakibatkan jumlah proton pada inti

atom juga bertambah sehingga gaya tarik-

menarik antara proton dan elektron semakin

besar, akibatnya jari-jari atom semakin kecil.

9. Dalam satu golongan, semakin ke bawah kulit

atom semakin bertambah dan jari-jari atom juga

semakin besar. Dengan demikian, elektron

valensinya akan semakin lemah tertarik ke inti

atom. Hal ini menjadikan elektron terikat semakin

lemah dan semakin mudah lepas. Oleh karena

itu, potensial ionisasinya juga semakin kecil.

10. Harga keelektronegatifan unsur dalam satu

periode dari kiri ke kanan semakin besar. Oleh

karena itu, urutan unsur-unsur tersebut dari kiri

ke kanan sesuai harga keelektronegatifannya,

yaitu B, E, D, A, dan C.

7. a.16

A: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4

Elektron valensi = 6

Unsur A terletak pada golongan VIA

b. 20Ba: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2

Elektron valensi = 2

Unsur B terletak pada golongan IIA

c. 34C: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p4

Elektron valensi = 6

Unsur C terletak pada golongan VIA

d. 49D: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2

4d10 5p1

Elektron valensi = 3

Unsur D terletak pada golongan IIIA

e. 52E: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2

4d10 5p4

Elektron valensi = 6

Unsur D terletak pada golongan VIA

Jadi, unsur yang terletak dalam satu golongan

adalah unsur A, C, dan E. Ketiganya terletak pada

golongan VIA.

Page 36: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

36 Ikatan Kimia

Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki

• Menjelaskan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen

koordinasi, dan ikatan logam serta sifat-sifat senyawanya.

• Mengagumi dan mensyukuri keteraturan konfigurasi elektron atom-atom dan

cara suatu atom berikatan untuk membentuk molekul yang stabil.

• Mempunyai jiwa kreatif dan rasa ingin tahu yang tinggi.

Setelah mempelajari bab ini, siswa:

1. mampu membedakan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta

hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk;

2. terampil menyajikan hasil diskusi kelompok tentang kestabilan unsur, struktur Lewis, ikatan ion dan ikatan kovalen, ikatan

kovalen koordinasi, senyawa kovalen polar dan nonpolar, ikatan logam dan sifat-sifat senyawa.

Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai siswa:

1. mensyukuri dan mengagumi keteraturan dan kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan yang ada di alam;

2. mempunyai rasa ingin tahu dan jiwa kreatif tinggi, serta berperilaku jujur, disiplin, teliti, dan proaktif saat bekerja sama dalam

kelompok praktikum.

Materi

• Konfigurasi elektron stabil.

• Peranan elektron dalam ikatan kimia.

• Ikatan ion.

• Ikatan kovalen.

• Ikatan logam.

• Ikatan hidrogen.

• Terbentuknya Ikatan Kimia

• Macam-Macam Ikatan Kimia

Pembelajaran Kognitif

• Melakukan diskusi untuk mengetahui suatu atom

mencapai kestabilan.

• Melakukan praktikum untuk mengamati kepolaran

berbagai larutan.

• Menggambar ikatan ion dan ikatan kovalen.

Kegiatan Psikomotorik

• Membedakan proses pembentukan ikatan ion, ikatan

kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam.

• Menjelaskan sifat fisika suatu senyawa berdasarkan jenis-

jenis ikatannya.

Pengetahuan yang Dikuasai

• Menyusun konfigurasi elektron atom-atom.

• Menelaah cara suatu atom mencapai kestabilan.

• Menentukan sifat kepolaran suatu larutan.

Keterampilan yang Dikuasai

Page 37: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

37Kimia Kelas X

(nomor atom = 1), litium (nomor atom = 3), berilium

(nomor atom = 4), dan boron (nomor atom 5).

9. Jawaban: d

Nomor atom neon (Ne) = 10

Konfigurasi elektron Ne = 1s2 2s2 2p6

Konfigurasi ion Al3+ = 1s2 2s2 2p6

Konfigurasi ion Mg2+ = 1s2 2s2 2p6

Konfigurasi ion Na+ = 1s2 2s2 2p6

Konfigurasi ion Cl– = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6

Konfigurasi ion F– = 1s2 2s2 2p6

Jadi, ion yang konfigurasi elektronnya tidak sama

dengan Ne adalah ion Cl–.

10. Jawaban: d

Nomor atom belerang = 16

Konfigurasi elektron belerang = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4

Rumus struktur Lewis belerang dinyatakan dengan

lambang atom belerang diikuti jumlah elektron

valensinya. Jadi, rumus struktur Lewis belerang:

S

B. Kerjakan soal-soal berikut!

1. Unsur-unsur golongan gas mulia disebut unsur

paling stabil karena konfigurasi elektron unsur-

unsur tersebut memenuhi aturan duplet dan oktet.

Oleh karena itu, elektron-elektron valensi unsur-

unsur gas mulia tidak akan berpindah tempat atau

berikatan dengan elektron unsur lain.

2. a. A = 11

Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s1

Elektron valensi = 1

Rumus struktur Lewis: A •

b. B = 20

Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2

Elektron valensi = 2

Rumus struktur Lewis: • B •

c. C = 16

Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4

Elektron valensi = 6

Rumus struktur Lewis: C

d. D = 32

Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2

3d10 4p2

Elektron valensi = 4

Rumus struktur Lewis: • D •

e. E = 53

Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2

3d10 4p6 5s2 4d10 5p5

Elektron valensi = 7

Rumus struktur Lewis: E •

A. Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Jawaban: c

Unsur-unsur golongan gas mulia (VIIIA) merupakan

unsur-unsur yang paling stabil karena konfigurasi

elektronnya mengikuti aturan oktet, yaitu mem-

punyai 8 elektron valensi, kecuali He, mengikuti

aturan duplet dengan 2 elektron valensi.

2. Jawaban: d

Unsur yang paling sukar berikatan dengan unsur

lain adalah unsur yang bersifat stabil yaitu unsur-

unsur yang mempunyai konfigurasi elektron gas

mulia, 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6.

3. Jawaban: a

Ion Mg2+ terjadi karena atom Mg melepaskan 2

elektron. Dengan demikian, ion Mg2+ kekurangan

dua elektron. Ion dan atom mempunyai jumlah pro-

ton dan neutron sama.

4. Jawaban: e

Konfigurasi elektron unsur A yaitu 1s2 2s2 2p6 3s2

3p1. Unsur A memiliki elektron valensi 3. Dengan

demikian, untuk memenuhi kaidah oktet, unsur A

harus melepas 3 elektronnya membentuk ion A3+.

5. Jawaban: a

Konfigurasi elektron unsur 37

Rb yaitu 1s2 2s2 2p6

3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1. Oleh karena itu, unsur

Rb dapat mencapai kestabilan dengan melepas

1 elektron membentuk ion positif Rb+.

6. Jawaban: c

Ion klor (Cl–) menangkap satu elektron agar stabil

seperti unsur argon. Apabila jumlah nomor atom

klor = 17, jumlah elektron klor juga 17. Jika dalam

bentuk ion, jumlah elektron klor bertambah menjadi

18 karena menangkap satu elektron.

7. Jawaban: c

Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2

dapat mencapai kestabilan dengan cara

melepaskan 2 elektron terluar membentuk ion

positif bermuatan +2. Ion ini dapat berikatan

dengan unsur nonlogam membentuk ikatan ion.

Unsur tersebut berelektron valensi 2 berarti

termasuk golongan IIA.

8. Jawaban: b

Atom-atom yang mencapai kestabilan dengan

mengikuti kaidah duplet atau cenderung memiliki

konfigurasi elektron gas helium yaitu atom-atom

yang mempunyai nomor atom kecil, dari hidrogen

hingga boron. Atom-atom tersebut yaitu hidrogen

••

••

••••

••

••••

••

Page 38: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

38 Ikatan Kimia

Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Jawaban: c

Elektron valensi X = 1 sehingga untuk mencapai

konfigurasi gas mulia atom X melepas 1 elektron-

nya membentuk ion X+. Ion X+ dapat berikatan

dengan ion yang bermuatan –2, yaitu ion yang

kekurangan dua elektron dengan konfigurasi

elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4.

Reaksi yang terjadi sebagai berikut.

11X : 1s2 2s2 2p6 3s1 → melepas 1 e–

16Y : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 → menangkap 2–

X → X+ + e– × 2

Y + 2e– → Y2– × 1

–––––––––––––––––

2X + Y → 2X+ + Y2–

2. Jawaban: a

3P : 1s2 2s1 → melepas 1 elektron

membentuk ion P+

4Q : 1s2 2s2 → melepas 2 elektron

membentuk ion Q2+

11R : 1s2 2s2 2p6 3s1 → melepas 1 elektron

membentuk ion R+

12S : 1s2 2s2 2p6 3s2 → melepas 2 elektron

membentuk ion S2+

9T : 1s2 2s2 2p5 → menangkap 1 elektron

membentuk ion T–

17U : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → menangkap 1 elektron

membentuk ion U–

Ikatan paling ionik terjadi pada unsur-unsur yang

paling mudah membentuk ion, yaitu mudah

melepas elektron (golongan IA, IIA) dengan unsur-

unsur yang memiliki perbedaan keelektronegatifan

cukup besar (golongan VIIA). Dalam satu golongan

dari atas ke bawah, daya ionisasi dan keelektro-

negatifan semakin kecil. Jadi, ikatan paling ionik

terjadi pada P dengan T.

3. Jawaban: b

Sifat-sifat senyawa ion sebagai berikut.

1) Dalam bentuk lelehannya bersifat konduktor.

2) Titik didih tinggi.

3) Dalam bentuk padatannya bersifat isolator.

4) Tidak larut dalam larutan karbon tetraklorida.

5) Memiliki bentuk kristal yang besar.

4. Jawaban: c

Kalium terletak pada golongan IA, berarti memiliki

elektron valensi 1. Unsur tersebut akan melepas

satu elektron untuk mencapai kestabilan seperti

gas mulia. Apabila berikatan dengan brom, satu

elektron tersebut akan diberikan pada satu atom

brom. Sementara itu, satu atom brom akan

menangkap satu elektron dari satu atom kalium.

Dengan demikian, terjadi serah terima elektron

antara kalium dengan brom membentuk ikatan ion

dengan susunan yang stabil.

K → K+ + e– (melepas 1 elektron)

Br + e– → Br– (menangkap 1 elektron)

––––––––––––––––

K + Br → K+ + Br–

KBr

5. a. 80

35Br– : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6

(menangkap satu elektron sehingga jumlah

elektron menjadi 36).

b. 4020

Ca2+ : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 (melepas dua

elektron sehingga jumlah elektron menjadi 18).

c. 2713

Al3+ : 1s2 2s2 2p6 (melepas tiga elektron

sehingga jumlah elektron menjadi 10).

d. 3919

K+ : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 (melepas satu

elektron sehingga jumlah elektron menjadi 18).

e. 168O2– : 1s2 2s2 2p6 (menangkap dua elektron

sehingga jumlah elektron menjadi 10).

f. 13756

Ba2+ : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2

4d10 5p6 (melepas dua elektron sehingga

jumlah elektron menjadi 54).

3.Atom Konfigurasi

Elektron Cara Mencapai

Valensi Kestabilan

a.12

Mg 1s2 2s2 2p6 3s2 2 Melepas 2e–

b.13

Al 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 3 Melepas 3e–

c.16

S 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 6 Menangkap 2e–

d.19

K 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 1 Melepas 1e–

4. Ion positif terbentuk karena atom melepaskan

elektron untuk mencapai kestabilan seperti gas

mulia sehingga jumlah elektron dalam atom

menjadi berkurang. Sementara itu, ion negatif

terbentuk karena atom menangkap elektron untuk

mencapai kestabilan seperti gas mulia sehingga

jumlah elektron dalam atom bertambah.

Page 39: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

39Kimia Kelas X

5. Jawaban: e

Unsur A memiliki nomor atom 13 sehingga

konfigurasi elektron A: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1. Unsur

B memiliki nomor atom 17 sehingga konfigurasi

elektron B: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5. Unsur A mencapai

kestabilan dengan melepas 3e– dan membentuk

ion A3+, sedangkan unsur B dapat mencapai

kestabilan dengan menangkap 1e– dan

membentuk ion B–. Dengan demikian, A3+ dan B–

dapat membentuk senyawa ion AB3.

6. Jawaban: b

UnsurNomor Jumlah Jumlah Konfigurasi Keadaan

Massa Neutron Elektron Elektron Stabil

A 40 20 20 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 A2+

B 40 22 18 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 B

C 16 8 8 1s2 2s2 2p4 C2–

D 20 10 10 1s2 2s2 2p6 D

Unsur yang dapat membentuk senyawa ion yaitu

unsur A dan C, yaitu terbentuk senyawa ion AC.

7. Jawaban: c

Unsur A memiliki nomor atom 12 dan unsur B

memiliki nomor atom 9. Unsur A memiliki

konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2. Unsur B

memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p5. Unsur A

membentuk ion A2+ (melepas 2 elektron) dan unsur

B membentuk ion B– (menangkap 1 elektron).

Dengan demikian, A dan B akan membentuk

senyawa ion AB2. Senyawa ion memiliki ciri-ciri

larut dalam air, leburannya bersifat konduktor, dan

padatannya bersifat isolator.

8. Jawaban: b

Konfigurasi elektron klor = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5.

Klor akan membentuk konfigurasi elektron stabil

seperti gas mulia dengan menangkap 1 elektron

membentuk ion Cl–. Ion X3+ merupakan logam

X yang melepas 3 elektronnya. Jika berikatan

dengan klor akan membentuk rumus kimia XCl3.

Satu atom klor hanya mampu menangkap satu

elektron dari atom X. Jika atom X melepas 3

elektron, berarti diperlukan 3 atom klor untuk

menangkap ketiga elektron tersebut.

X → X3+ + 3e– × 1 (melepas 3 elektron)

Cl + e– → Cl– × 3 (menangkap 1 elektron)

–––––––––––––––––––––

X + 3Cl → X3+ + 3Cl–

XCl3

9. Jawaban: a

Unsur A memiliki 2 elektron valensi, untuk

mencapai susunan konfigurasi elektron gas mulia,

atom A melepas 2 elektron menjadi ion A2+. A

terletak pada golongan IIA. Unsur B memiliki 7

elektron valensi, untuk mencapai susunan

konfigurasi elektron gas mulia atom B menangkap

1 elektron membentuk ion B–. Ikatan yang terjadi

sebagai berikut.

A → A2+ + 2e– × 1

B + e– → B– × 2

––––––––––––––––––

A + 2B → A2+ + 2B–

AB2

Senyawa yang terbentuk AB2.

10. Jawaban: d

Senyawa ionik ditandai dengan gabungan antara

ion logam dengan ion nonlogam. Mangan dioksida

termasuk senyawa ionik. Mangan termasuk logam,

sedangkan oksigen termasuk nonlogam. Rumus

kimia senyawa tersebut adalah MnO2. Sementara

itu, karbon dioksida, nitrogen dioksida, sulfur dioksida,

dan nitrogen monoksida merupakan senyawa-

senyawa yang tersusun dari atom-atom nonlogam.

Keempat senyawa tersebut bukan senyawa ionik

melainkan senyawa kovalen.

11. Jawaban: b

Ikatan kovalen terjadi antaratom nonlogam, seperti

pada HF, H2O, CO

2, CCl

4, dan NH

3. LiCl, KCl,

BaCl2, NaCl, dan KBr mempunyai ikatan ion. Jadi,

pasangan senyawa yang keduanya berikatan

kovalen adalah H2O – CCl

4.

12. Jawaban: d

Ikatan kovalen semipolar atau ikatan kovalen

koordinasi, yaitu ikatan yang terjadi karena satu atom

memberikan pasangan elektronnya untuk dipakai

bersama-sama seperti ditunjukkan nomor 4). Ikatan

nomor 1), 2), dan 3) adalah ikatan kovalen tunggal,

ikatan nomor 5) adalah ikatan kovalen rangkap dua.

13. Jawaban: c

Ikatan kovalen terjadi pada unsur-unsur nonlogam,

yaitu unsur-unsur yang menempati golongan IIIA,

IVA, VA (nitrogen), VIA (oksigen), dan VIIA

(halogen). Unsur-unsur golongan alkali dan alkali

tanah berupa logam sehingga tidak membentuk

ikatan kovalen. Unsur-unsur golongan gas mulia

sudah stabil sehingga tidak akan berikatan dengan

unsur lain.

14. Jawaban: d

1) Cl2 terbentuk melalui ikatan kovalen tunggal.

2) CH4 terbentuk melalui ikatan kovalen tunggal.

3) KCl terbentuk melalui ikatan ion.

4) CCl4 merupakan senyawa kovalen nonpolar.

5) H2O merupakan senyawa kovalen polar.

15. Jawaban: c

Dua elektron berasal dari atom N yang digunakan

bersama-sama dengan atom B. Ikatan yang

ditunjukkan nomor 2), 4), dan 5) adalah ikatan

kovalen tunggal. Ikatan yang ditunjukkan oleh

nomor 1) adalah elektron bebas.

Page 40: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

40 Ikatan Kimia

16. Jawaban: d

��� �

� ��� �� ��

� �

� � � ��� �� ��

� �

� ���

� � � � �

••

Jadi, terdapat 4 ikatan kovalen tunggal dan 2 ikatan

kovalen koordinasi.

17. Jawaban: a

Nitrogen (N2), memiliki konfigurasi elektron: 1s2

2s2 2p3. Dengan demikian, struktur Lewis N2:

�� ��� � ��� �

� �

18. Jawaban: c

CO2

�� ��� � � �

� �� ��� ��

� � � → 2 ikatan kovalen rangkap dua

C2H

5OH

� � ��� � � �

� �

� � ��

����� ���� �

� � � � �

� ������ ���

• •

• •• •

→ 8 ikatan kovalen tunggal

HClO4

��

� � ���

� � � �

••• •• •

•• ••• •••

•• ••• •• •

••

→ 3 ikatan kovalen koordinasi dan

2 ikatan kovalen tunggal

CH4

��� �

� �

��

� � �

→ 4 ikatan kovalen tunggal

H2O

��� �

� �

��

� � � → 2 ikatan kovalen tunggal

19. Jawaban: a

Asam bromida��

�� ��

��

� �

Metanol

� ��

�� �� ��

� ��

� � � �

Etana

� �

� �

�� �� ��

� �

� �

� �

� � � �

� �

Jadi, senyawa yang tidak mengikuti kaidah oktet

dan duplet adalah PCl5 karena atom P mempunyai

5 pasang elektron berikatan (10 elektron).

20. Jawaban: c

C4H

10H H H H

| | | |

H – C – C – C – C – H

| | | |

H H H H

C2H

4H H

| |

H – C = C – H

C2H

2H – C ≡ C – H

CHCl3

Cl

|

Cl – C – Cl

|

H

PCl5

Jadi, senyawa yang memiliki ikatan rangkap tiga

adalah senyawa C2H

2.

21. Jawaban: a

Selain mengacu pada harga momen dipol,

kepolaran senyawa yang terdiri dari dua atom

(diatomik) dapat pula ditentukan dari perbedaan

keelektronegatifan antara dua atom tersebut.

Perbedaan keelektronegatifan

BrF = 4,1 – 2,7 = 1,4

HBr = 2,7 – 2,1 = 0,6

HF = 4,1 – 2,1 = 2,0

Semakin besar perbedaan keelektronegatifannya,

maka semakin polar senyawanya dan sebaliknya.

Jadi, urutan kepolaran yang semakin kecil yaitu

HF, BrF, dan HBr.

22. Jawaban: d

Di antara senyawa NH3 dan H

2O memiliki ikatan

hidrogen. Ikatan ini sangat kuat sehingga meng-

akibatkan titik didih kedua senyawa tersebut tinggi.

23. Jawaban: e

Metana (CH4) mempunyai struktur Lewis sebagai

berikut.

� �

� � �

• ••

Metana tidak memiliki elektron bebas dan hanya

memiliki ikatan kovalen tunggal. Metana terbentuk

dari unsur nonlogam dengan nonlogam. Metana

merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak

memiliki gaya antardipol, tetapi memiliki gaya

London pada molekul-molekulnya.

Kovalen koordinasi

Kovalen tunggal

Kovalen tunggal

Kovalen tunggal

Kovalen tunggal

Kovalen koordinasi

�••

•• ••

� �•

• •• •• •• ••• ••

Fosfor pentaklorida

� �

� � �•• • ••

• ••• ••••• ••

Propana

� � �

� � �

�� �� �� ��

� � �

� � �

� � �

� � � � �

� � �

G HP

Cl

ClCl

Cl

Cl

|

Page 41: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

41Kimia Kelas X

24. Jawaban: e

Struktur Lewis dari NH3 dan NH

4+ yaitu:

��

� �

� �

� � �

�•

• •

+

NH3

NH4

+

Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui

bahwa NH3 memiliki 1 elektron bebas, sedangkan

NH4+ tidak memiliki elektron bebas.

25. Jawaban: e

8O = 1s2 2s2 2p4

O3 →

� � � �

� �

� �� � � �

� � �

••• •• •

O O == O

B. Kerjakan soal-soal berikut!

1. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi karena adanya

gaya tarik-menarik elektrostatik antara ion positif

dan ion negatif. Gaya tarik ini terjadi karena kedua

atom memiliki perbedaan keelektronegatifan yang

cukup besar, umumnya terjadi pada unsur-unsur

golongan IA atau IIA dengan unsur-unsur golongan

VIIA.

2. Energi ionisasi adalah energi yang dibutuhkan oleh

suatu atom untuk melepaskan 1 elektron pada kulit

terluarnya. Afinitas elektron adalah kemampuan

suatu atom untuk menangkap 1 elektron pada kulit

terluarnya.

Pada pembentukan senyawa ion, salah satu atom

penyusunnya memiliki energi ionisasi yang tinggi dan

afinitas elektron yang tinggi. Atom ini akan membentuk

ion negatif. Sementara itu, atom penyusun yang lain

memiliki energi ionisasi rendah dan afinitas elektron

yang rendah sehingga akan membentuk ion positif.

Kedua atom tersebut akan membentuk senyawa ion

yang kuat dari ion positif dan ion negatif.

3. Unsur golongan IIA memiliki energi ionisasi yang

rendah sehingga untuk membentuk senyawa ion,

membutuhkan unsur dengan afinitas elektron tinggi,

seperti unsur dalam golongan VIIA dan VIA. Unsur

dalam golongan VIIA memerlukan 1e– untuk

membentuk struktur gas mulia. Rumus senyawa ion

dengan unsur golongan IIA adalah AX2, A = unsur

golongan IIA, X = unsur halogen (VIIA). Sementara

itu, unsur dalam golongan VIA memerlukan 2e– untuk

membentuk struktur gas mulia. Rumus senyawa ion

dengan unsur golongan IIA adalah AY, A = unsur

golongan IIA, Y = unsur golongan VIA.

4. Jika perbedaan elektronegativitas semakin besar,

ikatan ioniknya semakin kuat.

BeBr2

= 2,6 – 1,57 = 1,03

MgBr2

= 2,6 – 1,3 = 1,3

CaBr2

= 2,6 – 1 = 1,6

SrBr2

= 2,6 – 0,95 = 1,65

BaBr2

= 2,6 – 0,89 = 1,71

Urutan kekuatan ikatan ion dari yang terkecil:

BeBr2 < MgBr

2 < CaBr

2 < SrBr

2 < BaBr

2.

5.

UnsurKonfigurasi

IonSenyawa

No.Penyusun

UnsurPenyusun

Ion yang

Penyusun Terbentuk

a.13

Al dan 8O

13Al = Al3+ Al

2O

3

1s2 2s2 2p6 3s2 3p1

8O = O2–

1s2 2s2 2p4

b.11

Na dan

8O

11Na = Na+ Na

2O

1s2 2s2 2p6 3s1

8O = O2–

1s2 2s2 2p4

c.20

Ca dan 17

Cl20

Ca = Ca2+ CaCl2

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2

17Cl = Cl–

1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

d.3Li dan

9F

3Li = 1s2 2s1 Li+ LiF

9F = 1s2 2s2 2p5 F–

e.13

Al dan 17

Cl13

Al = Al3+ AlCl3

1s2 2s2 2p6 3s2 3p1

17Cl = Cl–

1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

6. Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk antara ion

positif dan ion negatif. Ikatan ion terjadi antara atom

logam dengan nonlogam sebagai akibat serah

terima elektron. Ikatan kovalen adalah ikatan yang

terjadi pada unsur-unsur yang mempunyai

keelektronegatifan besar, yaitu pada unsur-unsur

nonlogam. Ikatan kovalen terjadi sebagai akibat

penggunaan bersama pasangan elektron.

7. a. Ikatan kovalen tunggal, yaitu ikatan yang

terjadi karena penggunaan satu pasang

elektron secara bersama-sama oleh atom

penyusunnya, contoh H H atau H – H.

b. Ikatan kovalen rangkap dua, yaitu ikatan yang

terjadi karena penggunaan dua pasang

elektron secara bersama-sama oleh atom

penyusunnya, contoh O O atau O == O

c. Ikatan kovalen rangkap tiga, yaitu ikatan yang

terjadi karena penggunaan tiga pasang

elektron secara bersama-sama oleh atom

penyusunnya, contoh N N atau N ≡ N.

Satu ikatan kovalen koordinasi

Satu ikatan kovalen rangkap dua

••

••••••

••••

••

••

••

•••

•••

Page 42: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

42 Ikatan Kimia

d. Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan yang

terjadi jika pasangan elektron yang digunakan

bersama-sama berasal dari salah satu atom

penyusunnya, contoh:

e. Ikatan kovalen polar dan nonpolar, yaitu ikatan

kovalen yang dipengaruhi oleh medan listrik.

Ikatan kovalen yang dapat ditarik medan listrik

disebut ikatan kovalen polar, contoh HCl,

H2O, dan NH

3. Ikatan yang tidak dapat ditarik

medan listrik disebut ikatan kovalen nonpolar,

contoh O2, H

2, dan Cl

2.

8. a. NH3 disebut sebagai senyawa kovalen karena

terjadi penggunaan pasangan elektron secara

bersama. NH3 merupakan senyawa kovalen

dari unsur nonlogam nitrogen dan unsur

nonlogam hidrogen.

Konfigurasi elektron 7N = 1s2 2s2 2p3 dan

1H = 1s1.

Struktur Lewis NH3:

Ikatan kovalen pada NH3 merupakan ikatan

kovalen tunggal.

b. NH3 bersifat polar karena memiliki pasangan

elektron bebas.

9. a. CS2

� �

� �� � �•• ••

•• • ••• • •

••

b. OF2

� �

���

� ��

����

� �

••• ••

c. Cl2O

3

�� ��

� � �� �

�� ��

� � � �

•• ••• •• ••

•• ••• •• •

••

d. H3PO

4

��

� �� �

�� ��

�� � �

��� ��

� �� �

� � � � �

•••• •

••

e. PF3

� � � �

� � � �� �

� � � ��

� �� �

� �

••

• ••

f. HClO3

��

� �� �

��

� � � �

•• ••• •• •

•• ••• •• •

••

Jadi, senyawa-senyawa yang memiliki ikatan kovalen

koordinasi adalah Cl2O

3, H

3PO

4, dan HClO

3.

10.

O S O

O

xx

xx

xx

••

••

••

•• ••••

••

••

••

xx

x•

x•

x•

H

H N

H

Ikatan kovalen tunggal

Ikatan kovalen koordinasi

Ikatan kovalen koordinasi

Ikatan kovalen tunggal

Ikatan kovalen tunggal

Ikatan kovalen rangkap dua

Ikatan kovalen tunggal

Ikatan kovalen tunggal

Ikatan kovalen koordinasi

No.

1.

2.

3.

4.

Sifat

Titik didih

Kelarutan dalam

air

Daya hantar

listrik

Kelarutan dalam

trikloro etana

Senyawa Ion

Tinggi

Umumnya larut

dalam air

Padat: tidak

menghantarkan

Lelehan: meng-

hantarkan

Larutan: meng-

hantarkan

Tidak larut

Senyawa Kovalen

Rendah

Umumnya tidak larut

Padat: tidak meng-

hantarkan

Lelehan: tidak meng-

hantarkan

Larutan: ada bebe-

rapa yang meng-

hantarkan

Larut

Page 43: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

43Kimia Kelas X

Ikatan ion dibentuk oleh unsur yang melepaskan

elektron dengan unsur yang menangkap elektron.

Ikatan ion juga terjadi antara unsur logam yang

sangat elektropositif dengan unsur nonlogam yang

sangat elektronegatif. Dengan demikian, pasangan

unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah R

dan Q.

8. Jawaban: a

A = unsur nonlogam, sedangkan B = unsur logam.

Dengan demikian, antara unsur A dan B dapat

terjadi ikatan ion. Ikatan kovalen merupakan ikatan

yang terjadi antara unsur nonlogam dengan

nonlogam.

9. Jawaban: a

Susunan elektron X menjadi stabil dengan melepas

satu elektron yang akan ditangkap oleh unsur yang

konfigurasi elektronnya kekurangan satu elektron,

yaitu 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5.

10. Jawaban: e

A2SO

4 terdiri atas ion 2A+ dan SO

42–. Hal ini

menunjukkan bahwa untuk mencapai kestabilan,

atom A membentuk ion A+ dengan melepas

satu elektron. Atom A memiliki elektron valensi

1. Dari kelima pilihan jawaban tersebut yang

memiliki elektron valensi 1 yaitu pilihan jawaban

e (1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1). Sementara itu,

konfigurasi elektron:

1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 → elektron valensi 5

1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 → elektron valensi 6

1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → elektron valensi 7

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 → elektron valensi 8

11. Jawaban: b

��� �

� ��

� � � �

•••

• ••

H – N – O – H (ada 4 ikatan kovalen tunggal)

|

H

12. Jawaban: d

A memiliki konfigurasi elektron 1s1.

B memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p5.

Kedua unsur tersebut tidak melakukan serah terima

elektron, melainkan menggabungkan elektronnya

membentuk pasangan elektron untuk dipakai

secara bersama-sama (berikatan kovalen) dan

membentuk senyawa AB.

A. Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Jawaban: e

Konfigurasi elektron unsur 9F: 1s2 2s2 2p5 sehingga

saat menangkap satu elektron, konfigurasi

elektronnya menjadi 1s2 2s2 2p6. Konfigurasi

elektron ini dimiliki oleh unsur neon.

1) Helium = 1s2

2) Neon = 1s2 2s2 2p6

3) Argon = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6

4) Kripton = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6

5) Xenon = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6

5s2 4d10 5p6

2. Jawaban: c

Aturan oktet adalah aturan konfigurasi elektron

suatu atom agar atom tersebut memiliki konfigurasi

elektron seperti gas mulia, yaitu memiliki 8 elektron

terluar.

3. Jawaban: d

Konfigurasi elektron stabil dimiliki oleh unsur-unsur

golongan gas mulia (VIIIA), yaitu 36

Kr. 11

Na adalah

unsur golongan IA, 14

Si adalah unsur golongan IVA,

17Cl adalah unsur golongan VIIA, dan

38Sr adalah

unsur golongan IIA.

4. Jawaban: a

Untuk mencapai kestabilan seperti gas mulia,

atom-atom menerima elektron dari atom lain,

menggunakan pasangan elektron bersama,

memberikan elektronnya kepada atom lain, atau

menggunakan pasangan elektron dari atom lain.

5. Jawaban: c

Ion positif terbentuk jika suatu atom melepas

elektron. Kondisi ini terjadi pada unsur-unsur

golongan IA dan IIA, seperti 20

Ca. 20

Ca memiliki 2

elektron valensi sehingga mudah melepaskan

elektron membentuk ion Ca2+. Unsur 53

I, 34

Se, 9F,

dan 8O mudah menerima elektron sehingga

membentuk ion negatif.

6. Jawaban: e

Ion K+ terjadi karena atom K melepaskan satu

elektronnya sehingga nomor atom K+ menjadi 18.

Konfigurasi elektron ion K+: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6.

7. Jawaban: d

6P = 1s2 2s2 2p2 → menangkap 4 elektron

9Q = 1s2 2s2 2p5 → menangkap 1 elektron

11R = 1s2 2s2 2p6 3s1 → melepas 1 elektron

18S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 → stabil

Page 44: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

44 Ikatan Kimia

13. Jawaban: a

1) NH3

: Amonia (NH3) merupakan senyawa

kovalen polar karena selain berikatan

secara kovalen, senyawa ini juga

memiliki sepasang elektron bebas

sehingga mengakibatkan amonia

bersifat polar.

2) NaF : Ikatan ion.

3) CCl4

: Ikatan kovalen nonpolar.

4) BF3

: Ikatan kovalen nonpolar karena

momen dipolnya nol.

5) CaO : Ikatan ion.

14. Jawaban: b

19K : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1

Atom K membentuk konfigurasi elektron seperti

gas mulia dengan melepas 1 elektron membentuk

ion K+.

16S : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4

Atom S membentuk konfigurasi elektron seperti

gas mulia dengan menangkap 2 elektron

membentuk ion S2–.

Ikatan yang terjadi adalah ikatan ion dengan reaksi

sebagai berikut.

K → K+ + e– × 2

S + 2e– → S2– × 1

–––––––––––––––––

2K + S → 2K+ + S2–

Rumus kimia yang terbentuk K2S.

15. Jawaban: e

Ikatan kovalen koordinasi terjadi jika pasangan

elektron bersama berasal dari salah satu atom yang

berikatan. Adanya serah terima elektron

mengakibatkan terjadinya ikatan ion. Apabila

pasangan elektron bersama berasal dari kedua

atom yang berikatan mengakibatkan terbentuknya

ikatan kovalen tunggal.

16. Jawaban: a

Zat A dapat menghantarkan arus listrik dalam bentuk

lelehan maupun larutannya serta memiliki titik didih

dan titik leleh tinggi. Dengan demikian, zat A

termasuk senyawa yang mempunyai ikatan ion. Zat

B tidak dapat menghantarkan arus listrik dalam

bentuk lelehan maupun larutannya serta memiliki

titik didih dan titik leleh rendah. Dengan demikian,

zat B termasuk senyawa yang mempunyai ikatan

kovalen nonpolar. Senyawa yang berikatan kovalen

polar mempunyai titik didih dan titik leleh rendah,

tidak dapat menghantarkan arus listrik dalam bentuk

lelehannya, serta dapat menghantarkan arus listrik

dalam bentuk larutannya. Ikatan kovalen koordinasi

terjadi jika pasangan elektron yang digunakan

bersama berasal dari salah satu atom yang

berikatan. Ikatan hidrogen merupakan ikatan kuat

yang terjadi antara atom yang sangat elektronegatif

(F, O, N) dengan atom H yang berlainan molekul.

Adanya ikatan hidrogen mengakibatkan senyawa

mempunyai titik leleh dan titik didih tinggi.

17. Jawaban: a

Ikatan kovalen koordinasi merupakan ikatan yang

terbentuk karena pasangan elektron yang

digunakan bersama berasal dari salah satu atom

yang berikatan. Ikatan-ikatan yang terdapat dalam

gambar struktur Lewis H3PO

4 tersebut sebagai

berikut.

1) Ikatan kovalen koordinasi.

2) Ikatan kovalen tunggal.

3) Ikatan kovalen tunggal.

4) Ikatan kovalen tunggal.

5) Ikatan kovalen tunggal.

Berdasarkan gambar struktur Lewis tersebut, ikatan

kovalen koordinasi ditunjukkan oleh nomor 1).

18. Jawaban: b

KF : ikatan ion BF3

: ikatan kovalen

Cl2

: ikatan kovalen NaCl : ikatan ion

HF : ikatan kovalen KCl : ikatan ion

H2O : ikatan kovalen LiF : ikatan ion

NH3

: ikatan kovalen MgO : ikatan ion

NaO : ikatan ion Na2O : ikatan ion

H2

: ikatan kovalen

19. Jawaban: d

Jumlah elektron yang digunakan untuk berikatan

pada ikatan kovalen rangkap dua adalah dua

pasang elektron, berarti ada 4 elektron.

20. Jawaban: d

6C = 1s2 2s2 2p2 → elektron valensi = 4

16S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 → elektron valensi = 6

S C S → S = C = S

Atom C dijadikan atom pusat agar strukturnya

stabil. Pasangan elektron bebas dimiliki oleh atom

S. Atom pusat memenuhi aturan oktet. Semua

ikatannya berupa ikatan rangkap dua dan tidak

terdapat ikatan kovalen koordinasi.

21. Jawaban: d

Senyawa karbon tetraklorida memiliki rumus

molekul CCl4

dan berikatan kovalen. Rumus

molekul seperti ini memiliki bentuk yang simetris

sehingga momen dipolnya nol. Senyawa dengan

momen dipol nol tidak memiliki perbedaan

keelektronegatifan sehingga bersifat nonpolar.

22. Jawaban: a

Senyawa yang menyimpang dari kaidah oktet dan

duplet yaitu senyawa PCl5 karena atom pusat P

dikelilingi oleh 10 elektron (5 pasang elektron).

••

••

xx

••

xx

••

•• ••

Page 45: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

45Kimia Kelas X

(memiliki ikatan ion sekaligus ikatan

kovalen)

23. Jawaban: c

Jumlah elektron G = 15

Konfigurasi elektron G = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3

Jumlah elektron Cl = 17

Konfigurasi elektron Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

Untuk mencapai susunan elektron gas mulia unsur

G dan Cl menggunakan pasangan elektron

bersama-sama.

Elektron valensi G ⇒ �

��

��

Elektron valensi Cl ⇒ �

•••

••••

Pasangan elektron yang terjadi:

�� �

� �

••• •• •

•• ••• •

•• •• •• •

••

Ada 3 unsur Cl yang digunakan untuk membentuk

senyawa dengan G. Jadi, rumus senyawa yang

terjadi GCl3 dan jenis ikatannya kovalen.

24. Jawaban: e

HCl:� �

� �

� �

� �• (hanya ikatan kovalen)

NaCl:

Na → Na+ + e– (hanya ikatan ion)

Cl + e– → Cl–

––––––––––––––––––

Na + Cl → Na+ + Cl–

NaCl

MgBr2:

Mg → Mg2+ + 2e– × 1 (hanya ikatan ion)

Br + e– → Br– × 2

––––––––––––––––––––––––

Mg + 2Br → Mg2+ + 2Br–

MgBr2

H2SO

4:

� �

� � ��

� �

� � � � �

••• •• •

•• •••

• • ••• ••

• •• •

••

(hanya ikatan kovalen)

Mg(NO3)2:

Mg(NO3)2 → Mg2+ + 2

� �

��� �

� � �

•• ••• •• •

•• ••••• •

• •

25. Jawaban: b

P memiliki 5 elektron valensi. Saat P bersenyawa

dengan unsur Cl membentuk PCl3, tiga elektron P

digunakan untuk berikatan dengan Cl sehingga

atom P masih memiliki sepasang elektron bebas.

26. Jawaban: b

Atom Mg, Al, Zn, Ba, Na, Li, dan Co termasuk

atom logam sehingga ikatan yang terbentuk dengan

nonlogam merupakan ikatan ion.

HI:

�� �

••• •

•••

atau H – I

H2SO

3:

�� ��

� �� �

�� ��

� �� �

��

� � � � �

••• •

••••

atau H – O – S – O – H

SiO2:

� �

� �� �� �•• ••

•• • ••• • • atau O == Si == O

27. Jawaban: e

Antara unsur logam (golongan IA atau IIA) dengan

nonlogam (golongan VIA atau VIIA) cenderung

membentuk senyawa ionik, bukan senyawa

kovalen. Li termasuk unsur golongan IA. Ca dan

Mg termasuk unsur golongan IIA. O termasuk

unsur golongan VIA.

28. Jawaban: b

Senyawa yang tidak menyimpang dari kaidah oktet

dan duplet adalah senyawa karbon dioksida.

Struktur Lewis dari CO2 digambarkan sebagai

berikut.

�� ���� ��

�� ���� ��

� � �

29. Jawaban: b

Ikatan hidrogen dimiliki oleh senyawa yang

mengandung atom H. Ikatan hidrogen merupakan

ikatan yang sangat kuat, terjadi pada atom H

dengan atom N, O, dan F sehingga yang memiliki

ikatan hidrogen adalah HF.

30. Jawaban: c

Beberapa sifat dari senyawa air sebagai berikut.

1) Bersifat polar.

2) Dapat menghantarkan arus listrik.

3) Memiliki ikatan hidrogen.

4) Ikatannya sangat kuat.

5) Memiliki titik didih (100°C) lebih tinggi daripada

etanol (79°C).

B. Kerjakan soal-soal berikut!

1. Nomor atom unsur neon : 10

Konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2p6

Konfigurasi ion-ion dari 11

Na, 17

Cl, 8O,

38Se, dan

19K sebagai berikut.

11Na+ = 1s2 2s2 2p6

(sama dengan jumlah elektron Ne)

17Cl– = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6

Page 46: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

46 Ikatan Kimia

8O2– = 1s2 2s2 2p6

(sama dengan jumlah elektron Ne)

38Sr2+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6

19K+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6

Jadi, ion yang mempunyai konfigurasi elektron

sama dengan konfigurasi elektron atom neon

adalah Na+ dan O2–.

2.12

Mg : 1s2 2s2 2p6 3s2

Mencapai konfigurasi elektron gas mulia dengan

melepaskan 2 elektronnya, membentuk ion Mg2+.

7N : 1s2 2s2 2p3

Mencapai konfigurasi elektron gas mulia dengan

menangkap 3 elektron, membentuk ion N3–.

Jika keduanya berikatan, akan terjadi ikatan ion

dengan reaksi sebagai berikut.

Mg → Mg2+ + 2e– × 3

N + 3e– → N3– × 2

––––––––––––––––––––––

3Mg + 2N → 3Mg2+ + 2N3–

Rumus senyawa Mg3N

2.

3.2P : 1s2 (stabil)

10Q : 1s2 2s2 2p6 (stabil)

17R : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 (menangkap 1 elektron)

19S : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 (melepas 1 elektron)

Unsur-unsur stabil seperti P dan Q tidak dapat

berikatan dengan unsur lain.

Unsur R dan S dapat membentuk ikatan ion karena

terjadi serah terima elektron. Reaksi yang terjadi

sebagai berikut.

S → S+ + e–

R + e– → R–

––––––––––––––

S + R → S+ + R–

Rumus senyawa SR.

4. Urutan kekuatan ikatan yaitu:

HF > HI > HBr > HCl

HF memiliki ikatan yang lebih kuat dibandingkan ketiga

senyawa tersebut karena HF memiliki ikatan hidrogen.

Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang sangat kuat.

Sementara itu, ikatan HI > HBr > HCl karena jumlah

elektron I > Br > Cl. Semakin banyak elektronnya

kekuatan ikatannya akan semakin besar, karena gaya

tarik antara elektron dan inti semakin kuat.

5. a. Konfigurasi elektron unsur S dan O sebagai

berikut.

16S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 → elektron valensi = 6

8O = 1s2 2s2 2p4 → elektron valensi = 6

Gambar struktur Lewis SO3:

b. Jenis ikatannya adalah ikatan kovalen

rangkap dua dan ikatan kovalen koordinasi.

6. a. PCl4

+

� �

� � �

••• •• •

••• ••• • • •• •

••• ••• •• •

••

+

(memenuhi kaidah oktet)

b. NCl3

� � � �

� �

� �� ��� � � �

� �

� �

� �

� � �

••• •

• (memenuhi kaidah oktet)

c. SF4

� �� �

� �� �

��� � � �

� �� �

��� ���

� �� �

•• ••

••

d. BF4–

� �

••• •• •

••• ••• • • •• •

•• • ••• •• •

••

(memenuhi kaidah oktet)

e. NO

� �

���� �

••••••

f. XeF2

� � � �

� �� �� �

� � � �

�� ••••

• •

••

g. BH3

••

h. CO32–

� � � �

� � �� � �

� �

� �� �

� �

� � �

••• •

••

(memenuhi kaidah oktet)

i. SCl2

� � � �

� �� �� �

� � � �

� � �

••• •

•• (memenuhi kaidah oktet)

j. ClF3

� �� ������ �

� � �� �� �

� �� �

••••••

•� �

� �

��� �

��

��

� ��� � �

��� �

� ��

(tidak memenuhi kaidah oktet,

jumlah elektron valensi Xe

pada XeF2 = 10)

(tidak memenuhi kaidah oktet,

jumlah elektron valensi N pada

NO hanya 7)

(tidak memenuhi kaidah

oktet, jumlah elektron

valensi S pada SF4 = 10)

(tidak memenuhi kaidah oktet, jumlah

elektron valensi B pada BH3 hanya 6)

(tidak memenuhi kaidah oktet,

jumlah elektron valensi Cl pada

ClF3 menjadi 10)

Page 47: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

47Kimia Kelas X

1) LiF:

Li → Li+ + e–

F + e– → F–

––––––––––––––

Li + F → Li+ + F–

LiF

2) BeF2:

Be → Be2+ + 2e– × 1

F + e– → F– × 2–––––––––––––––––

Be → Be2+ + 2e–

2F + 2e– → 2F–

––––––––––––––––––

Be + 2F → Be2+ + 2F–

BeF2

3) MgO:

Mg → Mg2+ + 2e–

O + 2e– → O2–

––––––––––––––––

Mg + O → Mg2+ + O2–

MgO

4) CaO:

Ca → Ca2+ + 2e–

O + 2e– → O2–

–––––––––––––––––

Ca + O → Ca2+ + O2–

CaO

1) HF:

� �

••• ••

•• atau F – H

2) BF3:

� ��

•• ••• •• •

• ••• • ••

• •• •

••

atau F – B – F

3) N2O:

� �� ��

� � �

•••• ••• •• ••

atau N ≡≡ N → O

4) H2O:

� �� ��

••• •

•• atau H – O – H

|

F

Ikatan Ion Ikatan Kovalen 7.

8. Aluminium merupakan salah satu unsur logam. Di

dalam aluminium terdapat ikatan logam antara

atom pusat Al dengan elektron-elektron yang

mengelilinginya dan saling tumpang tindih.

Elektron-elektron ini berikatan sangat kuat dengan

atom pusat sehingga aluminium mudah ditempa

dan tidak mudah hancur. Oleh karena mudah

ditempa maka aluminium akan mudah dibentuk

menjadi beberapa macam peralatan, termasuk

peralatan memasak. Elektron-elektron yang saling

tumpang tindih juga mengakibatkan elektron

bergerak leluasa. Keadaan inilah yang mengakibat-

kan aluminium bersifat konduktor panas yang baik.

9. a. Kepolaran suatu senyawa ditentukan beberapa

hal berikut.

1) Jumlah momen dipol. Jika jumlah momen

dipol = 0, bersifat nonpolar.

2) Perbedaan keelektronegatifan. Jika harga

perbedaan keelektronegatifan mendekati

nol (0), bersifat nonpolar.

3) Bentuk molekul. Apabila bentuk molekul-

nya simetris, biasanya bersifat nonpolar.

4) Keberadaan pasangan elektron bebas.

Jika tidak mempunyai pasangan elektron

bebas, bersifat nonpolar.

b. 1) CH4 bersifat nonpolar

CH4 tidak memiliki pasangan elektron

bebas sehingga pasangan elektron

tertarik sama kuat ke seluruh atom.

2) NH3 bersifat polar

Atom pusat memiliki pasangan elektron

bebas sehingga pasangan elektron akan

tertarik ke salah satu atom. Selain itu,

NH3 memiliki perbedaan keelektro-

negatifan sebesar 0,9.

3) H2O bersifat polar, karena memiliki per-

bedaan keelektronegatifan sebesar 1,4.

4) HF bersifat polar dengan perbedaan

keelektronegatifan sebesar 1,9.

5) O2 bersifat nonpolar karena bentuk molekul-

nya simetris dan perbedaan keelektro-

negatifannya = 0.

10.16

S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 → elektron valensi = 6

9F = 1s2 2s2 2p5 → elektron valensi = 7

Struktur Lewis SF6:

��� �� � ����

�� ��� �

� ����

• ••

Elektron valensi S pada SF6 menjadi 12. Hal ini

menunjukkan adanya penyimpangan dari kaidah

oktet (elektron valensi = 8).

�����

��

•�� �

��

��

•�

� �� �

��

Page 48: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

48 Bentuk Molekul dan Gaya Antarmolekul

Setelah mempelajari bab ini, siswa:

1. dapat menganalisis teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom (Teori Domain Elektron) untuk menentukan bentuk

molekul;

2. dapat meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom (Teori Domain Elektron).

Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:

1. menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berupa berbagai bentuk

molekul;

2. memiliki motivasi internal dan rasa ingin tahu yang tinggi tentang cara meramalkan bentuk molekul, bersifat aktif dan proaktif,

santun, serta menghargai pendapat teman saat berdiskusi.

Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki

• Menentukan bentuk molekul berdasarkan jumlah pasangan elektron di sekitar inti

atom.

• Mengagumi dan mensyukuri keteraturan berbagai bentuk molekul sebagai anugerah

Tuhan Yang Maha Esa.

• Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

Materi

• Berbagai Bentuk Molekul

• Gaya Antarmolekul

• Teori domain elektron.

• Bentuk molekul teori domain elektron.

• Notasi VSEPR.

• Teori hibridisasi.

• Gaya Van der Waals.

• Ikatan hidrogen.

Pembelajaran Kognitif

• Menjelaskan teori domain elektron.

• Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori

domain elektron.

• Menentukan bentuk molekul berdasarkan notasi

VSEPR.

• Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori

hibridisasi.

• Menentukan gaya antarmolekul dalam suatu

senyawa.

Pengetahuan yang Dikuasai

• Merangkai beberapa balon tiup untuk menjelas-

kan model bentuk molekul.

• Menghitung jumlah elektron ikatan dan elektron

bebas dalam suatu senyawa.

• Membandingkan berbagai gaya antarmolekul.

Kegiatan Psikomotorik

• Menggambarkan bentuk molekul.

• Membedakan berbagai bentuk molekul.

Keterampilan yang Dikuasai

Page 49: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

49Kimia Kelas X

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: b

Molekul yang mempunyai bentuk T mempunyai

rumus AX3E2. X merupakan pasangan elektron

ikatan, sedangkan E merupakan pasangan elektron

bebas. Dengan demikian, jumlah pasangan elektron

ikatan dan pasangan elektron bebas berturut-turut

3 dan 2. Jika PEI = 4 dan PEB = 0 maka rumusnya

AX4 (tetrahedral). Jika PEI = 2 dan PEB = 2,

rumusnya AX2E2 (bentuk V). Jika PEI = 4 dan

PEB = 1, rumusnya AX4E (bentuk timbangan/

tetrahedral terdispersi). Jika PEI = 5 dan PEB = 1,

rumusnya AX5E (piramida segi empat).

2. Jawaban: d

Gambar tersebut menunjukkan molekul yang

mempunyai bentuk T.

1) H2Te

Pasangan elektron = �� ������������

× = 4

PEI = 3 – 1 = 2

Pasangan pusat = 4 – (3 × 0) = 4

PEB = 4 – 2 = 2

Jadi, rumusnya AX2E2 (bentuk V).

2) CHCl3

Pasangan elektron = �� ������� �� � �� ��

× × = 13

PEI = 5 – 1 = 4

Pasangan pusat = 13 – (3 × 3) = 4

PEB = 4 – 4 = 0

Jadi, rumusnya AX4 (tetrahedral).

3) IF3

Pasangan elektron = �� �����������

× = 14

PEI = 4 – 1 = 3

Pasangan pusat = 14 – (3 × 3) = 5

PEB = 5 – 3 = 2

Jadi, rumusnya AX3E2 (bentuk T).

4) CCl4

Pasangan elektron = �� ����������

× = 16

PEI = 5 – 1 = 4

Pasangan pusat = 16 – (3 × 4) = 4

PEB = 4 – 4 = 0

Jadi, rumusnya AX4 (tetrahedral).

5) AlCl3

Pasangan elektron = �� ����������

× = 12

PEI = 4 – 1 = 3

Pasangan pusat = 12 – (3 × 3) = 3

PEB = 3 – 3 = 0

Jadi, rumusnya AX3 (segitiga datar).

Oleh karena bentuk molekul tersebut adalah

tetrahedral, senyawanya adalah CCl4.

3. Jawaban: d

NO3–

Pasangan elektron

= ������ ��������� ���� ���������� ��������� �����������

= ��������������

� = 12

PEI = jumlah atom – 1 = 4 – 1 = 3

Pasangan pusat = pasangan elektron – (3 × jumlah

atom ujung kecuali H)

= 12 – (3 × 3) = 12 – 9 = 3

PEB = pasangan pusat – PEI = 3 – 3 = 0

Jadi, notasinya AX3 = segitiga datar.

4. Jawaban: b

Pasangan elektron = �� ������������

× = 20

PEI = 6 – 1 = 5

Pasangan pusat = 20 – (3 × 5) = 5

PEB = 5 – 5 = 0

Jadi, notasi VSEPRnya AX5 (trigonal bipiramida).

5. Jawaban: a

Berdasarkan hasil percobaan menunjukkan bahwa

sudut ikatan H–O–H dalam air sebesar 104,5°,

sedikit lebih kecil daripada sudut tetrahedral

(109,5°). Hal ini terjadi karena adanya desakan

pasangan elektron bebas. Dengan demikian, gaya

tolak PEB lebih besar daripada PEI.

6. Jawaban: e

Pasangan elektron = �����������������

� = 20

PEI = 6 – 1 = 5

Pasangan pusat = 20 – (3 × 5) = 5

PEB = 5 – 5 = 0

Jadi, AX5 = trigonal bipiramida

7. Jawaban: e

16S : [Ne] 3s2 3p4

16S : [Ne] 3s2 3p4 3d0

x = elektron atom F

hj h j h hpromosi

hx hx hx hx hx hx

s p3 d2

Page 50: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

50 Bentuk Molekul dan Gaya Antarmolekul

8. Jawaban: a

a. BF4– → 5B : [He] 2s2 2p1

ion B– : [He] 2s2 2p2

Atom B (dalam BF4–)

x = elektron atom F

b. BCl3 → 5B : [He] 2s2 2p1

Atom B (dalam BCl3)

x = elektron atom Cl

c. HCl → 17Cl : [Ne] 3s2 3p5

atom Cl (dalam HCl)

x = elektron atom H

d. SF6 → 16S : [Ne] 3s2 3p4

Atom S (dalam SF6)

x = elektron atom F

e. PCl5 → 15P = [Ne] 3s2 3p3

Atom P (dalam PCl5)

x = elektron atom Cl

9. Jawaban: d

Atom pusat dalam molekul SCl4 adalah S.

16S : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4

16S : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 3d0

• = elektron atom Cl

10. Jawaban: c

15X : [Ne] 3s2 3p3

x = elektron atom Y

Orbital hibrida XY3 adalah sp3.

B. Uraian

1. a. PO43–

Pasangan elektron = �� ������������

× = 16

PEI = 5 – 1 = 4

Pasangan pusat = 16 – (3 × 4)

= 16 – 12 = 4

PEB = 4 – 4 = 0

Jadi, notasi VSEPR-nya AX4.

b. I3–

Pasangan elektron = � ������

× = 11

PEI = 3 – 1 = 2

hx hx hx hx

sp3

hj h

hj h h

promosi

hj h h

h h h hs p3

promosi

hj h hj h

h h hs p2

hx

sp2

hx hx

hibridisasi

hj h j h j h

h j

h j h j hx

hj h h h hj h h h

promosi

h h h h hs p3 d

sp3d

hx hx hx hx hx

hj h j h hpromosi

h h h h h hs p3 d2

sp3d2

hx hx hx hx hx hx

h jp3

hx hx hx

s

hj h j h hpromosi

hj h• h• h• h•

s p3 d

Page 51: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

51Kimia Kelas X

hj h

h• h• h•

s p2

hj h h h

h x hx hx hx hx

s p3 d

Pasangan pusat = 11 – (3 × 2)

= 11 – 6 = 5

PEB = 5 – 2 = 3

Jadi, notasi VSEPR-nya AX2E3.

c. AsF5

Pasangan elektron = �� ������������

× = 20

PEI = 6 – 1 = 5

Pasangan pusat = 20 – (3 × 5)

= 20 – 15 = 5

PEB = 5 – 5 = 0

Jadi, notasi VSEPR-nya AX5.

d. NH3

Pasangan elektron = �� �����������

× = 4

PEI = 4 – 1 = 3

Pasangan pusat = 4 – (3 × 0) = 4

PEB = 4 – 3 = 1

Jadi, notasi VSEPR-nya AX3E.

2. a. Molekul yang mempunyai notasi VSEPR

AX5E berbentuk piramida segi empat.

Dalam notasi tersebut, pasangan elektron

bebas (PEB) disimbolkan E, sedangkan

pasangan elektron ikatan (PEI) disimbolkan

X. Jadi, jumlah pasangan elektron bebas =

1, sedangkan jumlah pasangan elektron

ikatan = 5.

b. Jumlah pasangan elektron yang berada di

sekitar atom pusat = PEB + PEI = 1 + 5 = 6

c. Contoh senyawanya adalah IF5 dan BrF5.

3. Bentuk molekul dipengaruhi oleh susunan ruang

pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron

bebas atom pusat suatu molekul.

SO2 → PEI = 2bentuk molekul: bentuk V

PEB = 1

BeCl2 → PEI = 2bentuk molekul: linear

PEB = 0

(tidak mempunyai PEB)

4. Sudut ikatan orbital sp3 pada umumnya sebesar

109,5°. Molekul H2O dan NH3 memiliki orbital sp3.

Namun, sudut ikatan H2O hanya 104,5°,

sedangkan NH3 107°. Hal ini disebabkan oleh

adanya pasangan elektron bebas pada orbital

hibrida atom pusat. Pada molekul air, pasangan

elektron bebas atom O pada orbital 2s dan 2px

akan berdesakan dengan pasangan elektron

ikatan pada orbital 2py dan 2pz sehingga sudut

ikatannya menjadi lebih kecil dari 109,5°. Hal ini

juga terjadi pada molekul NH3, tetapi sudut ikatan

molekul NH3 lebih besar daripada H2O karena

pasangan elektron bebasnya hanya satu yaitu

hanya pada orbital 2s saja, sedangkan H2O

memiliki dua pasang elektron bebas.

5. a. BCl3

5B = 1s2 2s2 2p1

• = elektron atom Cl

Orbital hibrida = sp2

Bentuk molekul: segitiga datar.

Gambar molekulnya sebagai berikut.

b. PF5

15P = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3

x = elektron atom F

Orbital hibrida = sp3d

Bentuk molekul: trigonal bipiramida.

Gambar molekulnya sebagai berikut.

Page 52: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

52 Bentuk Molekul dan Gaya Antarmolekul

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: d

Ikatan hidrogen antarmolekul mengakibatkan titik

didih senyawa relatif lebih tinggi dibandingkan

senyawa lain yang mempunyai berat molekul

sebanding. Oleh karena itu, titik didih alkohol yang

memiliki ikatan hidrogen menjadi lebih tinggi

daripada eter. Ikatan hidrogen sangat kuat

sehingga dibutuhkan lebih banyak energi untuk

memisahkan molekul-molekul alkohol. Alkohol

pada suhu biasa berwujud cair yang mudah

menguap, mudah terbakar, dan tidak berwarna.

Metanol bersifat mudah menguap, berwujud cair,

tidak berwarna, mudah terbakar, beracun dengan

bau khas (berbau lebih ringan daripada etanol).

Sebagian kecil alkohol larut dalam air karena gugus

hidroksi pada alkohol dapat membentuk ikatan

hidrogen dengan molekul air. Reaksi antara alkohol

dan logam akan menghasilkan gas hidrogen dan

larutan alkoksida.

2. Jawaban: e

Senyawa kovalen yang bersifat polar mempunyai

harga momen dipol atau perbedaan keelektro-

negatifan lebih besar dari nol. Sementara itu,

senyawa kovalen yang bersifat nonpolar

mempunyai keelektronegatifan atau momen dipol

sama dengan nol.

H – F = 4,1 – 2,1 = 2,0 → HF polar

O – Cl = 3,5 – 2,8 = 0,7 → OCl polar

F – Cl = 4,1 – 2,8 = 1,3 → FCl polar

Br – Cl = 2,8 – 2,7 = 0,1 → BrCl polar

P – H = 2,1 – 2,1 = 0 → PH nonpolar

3. Jawaban: a

Jika unsur yang sama-sama diikat yaitu unsur H,

perbedaan keelektronegatifan terbesar dimiliki

oleh senyawa yang dibentuk dari unsur yang

paling elektronegatif. Dalam sistem periodik,

keelektronegatifan unsur dari kiri ke kanan pada

satu periode semakin besar dan dari bawah ke

atas pada satu golongan juga semakin besar.

Unsur O terletak pada periode paling kanan dan

pada golongan paling atas dibanding unsur N, P,

S, dan C. Oleh karena itu, unsur O merupakan

unsur yang paling elektronegatif sehingga jika

berikatan dengan H memiliki perbedaan ke-

elektronegatifan paling besar (paling polar).

4. Jawaban: a

Senyawa dengan Mr tinggi dan bentuk molekul

panjang akan semakin mudah terpolarisasi

sehingga gaya London yang dihasilkan semakin

kuat. Dengan demikian, pada pilihan jawaban

tersebut rantai yang mempunyai atom C paling

banyak dan berbentuk lurus mempunyai gaya

London paling kuat, yaitu n-heptana.

5. Jawaban: d

Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara

atom H dengan atom F, O, dan N. Ikatan hidrogen

sangat kuat sehingga untuk memutuskan

ikatannya diperlukan energi sangat besar.

Besarnya energi yang digunakan untuk

memutuskan ikatan terlihat dari titik didih yang

tinggi dalam satu golongan senyawa hidrida. Jadi,

senyawa yang mempunyai ikatan hidrogen

antarmolekulnya adalah nomor 4 dan 5.

6. Jawaban: a

Air (H2O) yang keluar dari biuret dapat dibelokkan

oleh batang bermuatan listrik karena air bersifat

polar. Senyawa polar terjadi jika pasangan elektron

yang digunakan untuk membentuk ikatan kovalen

tertarik lebih kuat pada salah satu atom. Pada

senyawa polar, distribusi muatan terjadi tidak

seimbang sehingga terbentuk suatu kutub (dipol)

dalam molekul. Sebaliknya CCl4 yang keluar dari

biuret tidak dibelokkan oleh batang bermuatan listrik

karena CCl4 bersifat nonpolar. Senyawa nonpolar

terjadi jika pasangan elektron yang dipakai secara

bersama-sama dalam ikatan kovalen tertarik sama

kuat ke semua atom. Senyawa nonpolar meliputi

senyawa yang beratom sejenis dan senyawa yang

distribusi muatannya simetris.

7. Jawaban: d

Titik didih dan titik leleh H2O lebih tinggi daripada

H2S meskipun Mr H2O lebih kecil daripada H2S.

Hal ini karena adanya ikatan hidrogen di dalam

molekul H2O. Ikatan hidrogen bersifat sangat kuat

serta terjadi antara atom hidrogen dan atom yang

sangat elektronegatif (F, O, atau N).

8. Jawaban: b

Ikatan hidrogen jauh lebih kuat daripada gaya Van

der Waals. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya

energi yang dibutuhkan untuk memutuskan

ikatan. Energi untuk memutuskan ikatan hidrogen

sekitar 15–40 kJ/mol, sedangkan energi untuk

memutuskan gaya Van der Waals hanya sekitar

2–20 kJ/mol.

Page 53: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

53Kimia Kelas X

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: c

Struktur Lewis CH4:

Di sekeliling atom pusat CH4 terdapat 4 domain

yang merupakan pasangan elektron ikatan

sehingga bentuk geometri dasar dan molekulnya

tetrahedral. BeCl2 mempunyai bentuk geometri

dasar linear. SO2 mempunyai bentuk geometri

dasar segitiga. PCl5 mempunyai bentuk geometri

dasar trigonal bipiramida. SF6 mempunyai bentuk

geometri dasar oktahedral.

H

H C H

H

× •

× ×• •

× •

D

D A D

D

××× •× ×

××

× ×

• ×× ×

×× × •× ×× ×

××

××× ×× ×

•×

struktur: CH3 – CH2 – CH2 – CH3. Hal ini karena

aseton merupakan senyawa polar, sedangkan

n-butana merupakan senyawa nonpolar.

Senyawa polar saling berikatan dengan gaya tarik

dipol. Sementara itu, senyawa nonpolar saling

berikatan dengan gaya London. Kekuatan gaya

tarik dipol lebih besar daripada gaya London

sehingga energi yang diperlukan untuk

memutuskan gaya tarik dipol pun lebih besar

daripada gaya London.

3. Gaya Van der Waals mengakibatkan sifat-sifat

ketidaksempurnaan suatu gas. Pada suhu yang

rendah, molekul-molekul gas tidak mempunyai

energi untuk melepaskan diri dari gaya dipol

sesaat dan gaya tarik dipol tetangganya. Dengan

demikian, molekul-molekul gas akan mengumpul

dan membentuk tetesan zat cair.

4. Setiap organisme tersusun dari air dan DNA.

Struktur DNA mengandung empat basa organik,

yaitu adenin, guanin, timin, dan sitosin. Keempat

basa ini saling berpasangan dalam ikatan

hidrogen. Adenin berpasangan dengan timin

membentuk dua ikatan hidrogen, sedangkan

guanin dengan sitosin membentuk tiga ikatan

hidrogen. Oleh karena itu, ikatan hidrogen sangat

memengaruhi kehidupan organisme.

5. Dalam keadaan padat (es), molekul-molekul air

membentuk struktur ruang. Atom hidrogen

dikelilingi oleh atom-atom oksigen. Dua atom

hidrogen yang dekat dengan atom oksigen terikat

secara ikatan kovalen. Sementara itu, dua atom

hidrogen lain yang berjauhan terikat secara ikatan

hidrogen. Terbentuknya struktur ruang dalam es

tersebut mengakibatkan es mempunyai struktur

terbuka dengan rongga kosong. Hal inilah yang

mengakibatkan kerapatan es menjadi lebih kecil

daripada air.

9. Jawaban: b

Polarisabilitas merupakan kemudahan suatu

molekul menghasilkan dipol sesaat yang dapat

mengimbas ke molekul di sekitarnya. Semakin

besar massa molekul relatif dan semakin tinggi

titik didih serta titik lelehnya, molekul semakin

mudah mengalami polarisasi. Bentuk molekul

yang panjang (lonjong) juga mempermudah

polarisasi.

10. Jawaban: b

Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara

molekul-molekul unsur (atomnya sejenis) atau

molekul-molekul senyawa yang simetris, yaitu

molekul yang atom pusatnya tidak mempunyai

pasangan elektron bebas (PEB).

6A : 1s2 2s2 2p2

8B : 1s2 2s2 2p4

11C : 1s2 2s2 2p6 3s1

17D : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

19E : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1

B. Uraian

1. Gaya London yaitu gaya tarik-menarik antardipol

sesaat. Gaya London terjadi pada molekul

nonpolar. Dipol sesaat tersebut terbentuk saat

elektron-elektron dalam atom saling bergerak

sehingga sewaktu-waktu elektron berada lebih dekat

ke salah satu atom. Meskipun dipol sesaat tidak

bersifat permanen, namun mampu mengimbas ke

molekul nonpolar di sekitarnya sehingga antardipol

terimbas dapat menghasilkan gaya London. Gaya

tarik dipol yaitu gaya yang terjadi karena kutub positif

dari molekul satu akan tertarik oleh kutub negatif

molekul yang berdekatan. Gaya tersebut terjadi

pada molekul polar.

2. Aseton atau propanon dengan rumus struktur:

O ||

CH3 – C – CH3 mempunyai titik didih lebih tinggi

daripada n-butana yang mempunyai rumus

Page 54: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

54 Bentuk Molekul dan Gaya Antarmolekul

2. Jawaban: b

15P = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 → elektron valensi = 5

9F = 1s2 2s2 2p5 → elektron valensi = 7

Pasangan elektron

= �� � ��������� ����� �� � ����� ������ �� ���� ��

×

= ������� � � ��

× = 13

PEI = jumlah atom – 1 = 4 – 1 = 3

Pasangan pusat

= pasangan elektron – (3 × jumlah atom ujung

(kecuali atom H))

= 13 – (3 × 3) = 4

PEB = pasangan pusat – PEI = 4 – 3 = 1

Jadi, PEB pada atom pusat = 1.

3. Jawaban: c

7N = [He] 2s2 2p3

9F = [He] 2s2 2p5

4. Jawaban: b

Pasangan elektron = ���������� �� � �

× = 12

PEI = 4 – 1 = 3

Pasangan pusat = 12 – (3 × 3) = 3

PEB = 3 – 3 = 0

Notasi VSEPR-nya adalah AX3 (bentuk segitiga

datar).

Gambar molekulnya sebagai berikut.

5. Jawaban: e

Berdasarkan gambar molekul tersebut, notasi

VSEPR-nya AX4E2.

PEB = 2

PEI = 4

Pasangan pusat = PEB + PEI = 2 + 4 = 6

Pasangan pusat = pasangan elektron – (3 ×

jumlah atom ujung)

6 = pasangan elektron – (3 × 4)

Pasangan elektron = 12 + 6 = 18

Pasangan elektron

= ������ ������ �� ���� ������ � ������ �� ���� ��

×

18 = ������ ������ �� ���� ������ ��

×

36 = elektron valensi A + 28

elektron valensi A = 8

Jadi, unsur A dalam tabel periodik terletak pada

golongan VIII.

6. Jawaban: b

Untuk membentuk molekul senyawa sesuai

aturan oktet, atom Y melepas 3 elektron dan

atom X menangkap 3 elektron. Senyawa yang

terjadi digambarkan dengan rumus Lewis berikut.

Pada senyawa XY3 terdapat 3 PEI dan 1 PEB.

Notasi VSEPR senyawa XY3 : AX3E1.

Bentuk molekul XY3 adalah segitiga piramida atau

trigonal piramida.

7. Jawaban: a

PO43–

Pasangan elektron pada semua atom

= ����������� �� �

× = 16

Pasangan elektron ikatan (PEI) = 5 – 1 = 4

Pasangan pusat = 16 – (3 × 4) = 4

Pasangan elektron bebas

(PEB) = 4 – 4 = 0 (tidak punya)

Notasi VSEPR = AX4

Bentuk molekulnya tetrahedral

8. Jawaban: e

Berdasarkan orbital hibrida, elektron terluar unsur

tersebut harus berada pada kulit atom ke-3. Hal

ini karena kulit atom tersebut mengandung orbital

d yang akan digunakan sebagai tempat elektron

yang dipromosikan dari orbital s dan orbital px.

Dengan demikian, dua elektron tersebut akan

menempati orbital d dan terdapat 6 elektron tidak

berpasangan dalam orbital sp3d2. Selanjutnya,

unsur tersebut dapat mengikat 6 atom lain yang

kekurangan satu elektron.

9. Jawaban: b

6C = 1s2 2s2 2p2

x = elektron atom Cl

Jadi, orbital hibrida CCl4 adalah sp3.

Y + X×

××

• •••

•→ Y X Y•××

×

• •×•

× •

××

Y

hj h h

h× h× h× h×

s p3

promosi

→ PEI = 3

PEB = 1AX3E (trigonal piramida)

F N F

F• ×

• ••×

•×

hj h j h hpromosi

h h h h h hs p3 d2

h j h j3s 3p

h h

Page 55: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

55Kimia Kelas X

h• h• h• h• h•s p3 d

promosi

hj h h h

h h h h h

s p3 d

hx hx hx hx hx

s p3 d

promosi

hj h h h

h h h h h

s p3 d

hx hx hx hx hx hx

s p3 d2

promosi

hj h j h h

h h h h h h

s p3 d2

P Q P

P

•×

• ×

•×

10. Jawaban: d

54X = [Kr] 5s2 4d10 5p6

• = elektron dari atom Y

54X = [Kr] 5s2 4d10 5p6

9Y = 1s2 2s2 2p5

X merupakan unsur gas mulia dengan elektron

valensi 8 yang mengalami penyimpangan aturan

oktet karena berikatan dengan Y membentuk XY4.

PEI = 4

PEB = 2

11. Jawaban: d

8O = 1s2 2s2 2p4

Jadi, orbital hibrida sp3 pada molekul H2O didukung

oleh adanya 2 elektron tunggal pada orbital p atom

oksigen. Setelah terisi elektron, akan ada dua buah

orbital yang mempunyai pasangan elektron dan

membentuk dua ikatan kovalen. Bentuk dasar

tetrahedral akan berubah menjadi huruf V. Sudut

ikatan H – O – H sebesar 104,31°.

12. Jawaban: b

5Q = 1s2 2s2 2p1

1P = 1s1

Struktur Lewis

Pada senyawa QP3 terdapat 3 domain yang terdiri

atas 3 PEI dan tidak ada PEB. Notasinya AX3.

Bentuknya segitiga datar atau segitiga planar.

13. Jawaban: e

a. 50Sn = [Kr] 5s2 4d10 5p2

• = elektron dari atom Cl

Molekul senyawa SnCl4 mempunyai orbital

hibrida sp3.

b. 15P = [Ne] 3s2 3p3

• = elektron dari atom Cl

Molekul senyawa PCl5 mempunyai orbital

hibrida sp3d.

c. 34Se = [Ar] 4s2 3d10 4p4

x = elektron dari atom F

Molekul senyawa SeF6 mempunyai orbital

hibrida sp3d3.

d. 51Sb = [Kr] 5s2 4d10 5p3

x = elektron dari atom Cl

Molekul senyawa SbCl5 mempunyai orbital

hibrida sp3d.

Jadi, senyawa yang pasangan elektronnya

mempunyai orbital hibrida sp3d dengan bentuk

molekul trigonal bipiramida adalah PCl5 dan

SbCl5. Sementara itu, SnCl4 mempunyai orbital

hibrida sp3 dengan bentuk molekul tetrahedral.

SeF6 mempunyai orbital hibrida sp3d2 dengan

bentuk molekul oktahedral.

hj h j h• h• h• h•s p3 d2

promosi

hj h j h j h j5s 5p 5d

hj h j h h h h

s p3 d2

Bentuk molekul

segi empat datar

Y Y

X

Y Y

××

ו ו

ו

××

ו

h• h• h• h•

s p3

h h h hs p3

hj h hpromosi

hj h j h h hj h j h• h•

s p3

Page 56: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

56 Bentuk Molekul dan Gaya Antarmolekul

14. Jawaban: b

Y dengan elektron terluar ns2 np1.

x = elektron dari atom X

Jadi, hibridisasi yang terjadi adalah sp2

15. Jawaban: c

Pada hibridisasi senyawa kompleks, atom pusatnya

(atom dari unsur transisi) harus menyediakan

orbital kosong sejumlah ligan yang akan bergabung.

[Zn(NH3]4]2+

NH3 = molekul netral

Zn bermuatan +2

30Zn = [Ar] 4s2 3d10

Zn2+ = [Ar] 4s0 3d10

Ion Zn2+ berhibridisasi dengan menyediakan

empat ruang kosong untuk ditempati oleh NH3.

Zn

xx = NH3

Jadi, jenis hibridisasi [Zn(NH3)4]2+ adalah sp3.

16. Jawaban: e

Zat A merupakan zat yang mempunyai jenis ikatan

kovalen polar karena titik didihnya rendah, tidak

dapat menghantarkan arus listrik dalam bentuk

lelehannya, tetapi dapat menghantarkan arus listrik

dalam bentuk larutannya. Zat B merupakan zat yang

mempunyai jenis ikatan kovalen nonpolar karena

titik didihnya rendah dan tidak dapat menghantar-

kan arus listrik baik dalam bentuk lelehan maupun

larutannya. Senyawa yang berikatan ion mempunyai

titik didih tinggi dan dapat menghantarkan arus listrik

dalam bentuk lelehan maupun larutannya.

17. Jawaban: c

CO dan N2 mempunyai gaya Van der Waals, tetapi

CO mengalami gaya tarik dipol, sedangkan N2

mengalami gaya London. CO merupakan

senyawa polar sehingga gaya Van der Waals-nya

(gaya tarik dipol) lebih kuat daripada gaya Van

der Waals (gaya London) molekul N2 yang bersifat

nonpolar meskipun Mr-nya sama.

18. Jawaban: b

Molekul CH4 dan SiH4 sama-sama berbentuk

tetrahedral. Dalam molekul CH4 terdapat 4 momen

dipol yang sama besar dari atom C dan H yang

saling menyudut sama besar sehingga resultan

dari keempat momen dipol ini mendekati nol.

Demikian pula dengan SiH4. Dengan demikian,

molekul CH4 dan SiH4 sama-sama bersifat

nonpolar. Perbedaan titik didih, yaitu titik didih

senyawa CH4 lebih rendah daripada SiH4 karena

massa molekul relatif CH4 lebih kecil daripada SiH4.

19. Jawaban: c

Di sekeliling atom pusat molekul AlCl3 terdapat 3

domain elektron yang semuanya merupakan PEI.

Dengan demikian, AlCl3 mempunyai notasi

VSEPR AX3. Bentuk molekulnya segitiga datar

dan ketiga sudutnya membentuk sudut sebesar

120° terhadap atom pusat.

20. Jawaban: e

Gaya antarmolekul yang paling kuat adalah yang

di dalamnya terdapat ikatan hidrogen. Ikatan

hidrogen terbentuk dalam molekul HF dan

CH3COOH.

21. Jawaban: e

n-butana mempunyai titik didih 0°C yang lebih

tinggi daripada 2-metil propana yang mempunyai

titik didih –12°C. Hal ini karena n-butana

mempunyai rantai lurus, sedangkan rantai 2-metil

propana bercabang. Rantai lurus lebih berdekatan

daripada rantai cabang sehingga gaya tariknya

lebih kuat. Pada rantai lurus, inti atom lebih mudah

menginduksi awan elektron sehingga memiliki

gaya tarik-menarik dipol sesaat yang lebih besar.

Pada senyawa yang bercabang, inti atom sukar

menginduksi awan elektron sehingga gaya London

lebih lemah. Jadi, untuk massa molekul relatif yang

sama, bentuk molekul yang tidak bercabang

mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada

bentuk molekul bercabang. Akibatnya, bentuk

molekul lurus mempunyai gaya London yang lebih

besar daripada bentuk molekul bercabang.

22. Jawaban: b

Kelompok senyawa yang memiliki ikatan hidrogen

merupakan kelompok senyawa yang mengalami

penyimpangan titik didih dalam grafik dari

senyawa segolongannya. H2O, HF, dan NH3

memiliki ikatan hidrogen karena titik didihnya

paling tinggi di antara senyawa segolongannya,

padahal Mr-nya paling kecil. Hal ini karena ikatan

hidrogen lebih kuat daripada ikatan Van der Waals

sehingga untuk memutuskannya diperlukan

energi yang lebih tinggi.

hj h

h h hs p2

hx hx hx

s p2

promosi

3d10 4s0 4p0

hj h j h j h j h j

hj h j h j h j h j xx xx xx xx

Page 57: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

57Kimia Kelas X

23. Jawaban: b

Molekul bersifat polar karena pasangan elektron

yang digunakan untuk membentuk ikatan kovalen

tertarik lebih kuat pada salah satu atom. Molekul

polar bersifat tidak simetris dan mempunyai

pasangan elektron bebas. Molekul yang mengikuti

kaidah oktet artinya atom molekul tersebut

dikelilingi 8 elektron sehingga bersifat stabil seperti

gas mulia. Jadi, rumus molekul AB3 sebagai berikut.

Pada molekul tersebut terdapat satu pasangan

elektron bebas.

24. Jawaban: a

PCl3 mempunyai bentuk yang tidak simetris

sehingga bersifat polar. Molekul-molekul polar

cenderung saling mendekatkan kutub positifnya

dengan kutub negatif molekul lain membentuk

gaya tarik-menarik yang disebut gaya tarik dipol.

25. Jawaban: c

Oksigen yang bersifat nonpolar atau merupakan

molekul yang tidak mempunyai dipol dapat larut

dalam air (molekul yang mempunyai dipol). Hal

ini karena gas oksigen membentuk dipol sesaat

dalam air. Dipol sesaat terbentuk ketika molekul

yang tidak mempunyai dipol saling tarik-menarik

dengan molekul yang mempunyai dipol. Interaksi

tersebut terjadi secara induksi. Ujung molekul

dipol yang bermuatan positif menginduksi awan

elektron molekul yang tidak mempunyai dipol.

Setelah terbentuk dipol sesaat, akan terjadi ikatan

antara molekul dipol dan molekul dipol sesaat.

Hal inilah yang mengakibatkan oksigen dapat larut

dalam air.

26. Jawaban: d

Ikatan hidrogen terjadi oleh gaya tarik-menarik

antara atom hidrogen dari molekul yang satu dengan

atom molekul lain yang sangat elektronegatif (F, O,

atau N) pada senyawa NH3, H2O, dan HF.

27. Jawaban: d

Ikatan hidrogen terbentuk antara atom hidrogen

dan atom yang sangat elektronegatif (F, O, atau

N). Adanya ikatan hidrogen mengakibatkan titik

didih senyawa semakin tinggi. Oleh karena itu,

senyawa yang mempunyai ikatan hidrogen

paling kuat adalah HF. Ikatan hidrogen pada

senyawa HF lebih kuat daripada ikatan hidrogen

pada senyawa H2S. Sementara itu, pada senyawa

HI, HBr, dan HCl terjadi gaya Van der Waals.

28. Jawaban: b

Dalam satu golongan dari atas ke bawah pada

sistem periodik, massa atom relatif unsur semakin

besar. Massa molekul relatif F2 < Cl2 < Br2.

Semakin besar massa molekul relatif suatu

molekul, semakin tinggi titik didihnya sehingga

semakin kuat gaya Londonnya. Jadi, urutan

kekuatan gaya London Br2 > Cl2 > F2.

29. Jawaban: d

Sudut ikatan H2O sebesar 104,5° karena adanya

pasangan elektron bebas pada orbital hibrida

atom pusat, yaitu pada orbital 2s dan 2px.

Pasangan elektron bebas ini akan berdesakan

dengan pasangan elektron ikatan pada orbital 2py

dan 2pz sehingga sudut ikatannya mengecil.

30. Jawaban: a

Gaya London merupakan gaya yang relatif lemah

dan terjadi pada sesama senyawa nonpolar. Zat

yang molekulnya saling tarik-menarik hanya

dengan gaya London akan mempunyai titik leleh

dan titik didih yang rendah jika dibandingkan

dengan zat lain yang massa molekul relatifnya

sama. Jika molekul-molekulnya kecil, zat-zat

tersebut biasanya berbentuk gas pada suhu

kamar. Misal H2, N2, CH4, He, O2, Br2, dan I2.

B. Uraian

1. a. ClO4

Pasangan elektron = �� ����������� � �

× = 16

PEI = 5 – 1 = 4

Pasangan pusat = 16 – (3 × 4) = 4

PEB = 4 – 4 = 0

PEI = 4 dan PEB = 0.

Notasi VSEPR: AX4.

Jadi, bentuk molekul ion ClO4– adalah tetra-

hedral.

b. NH4

+

Pasangan elektron = �� ����������� �

× − = 4

PEI = 5 – 1 = 4

Pasangan pusat = 4 – (3 × 0) = 4

PEB = 4 – 4 = 0

PEI = 4 dan PEB = 0.

Notasi VSEPR: AX4.

• •

× × • •

•×

B A B

B

Page 58: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

58 Bentuk Molekul dan Gaya Antarmolekul

Jadi, bentuk molekul ion NH4+ adalah tetra-

hedral.

c. AlF6

3–

Pasangan elektron = �� ����������� �

× = 24

PEI = 7 – 1 = 6

Pasangan pusat = 24 – (3 × 6) = 6

PEB = 6 – 6 = 0

PEI = 6 dan PEB = 0.

Notasi VSEPR: AX6.

Jadi, bentuk molekul ion AlF63– adalah

oktahedral.

2. a. XeF2;

Pasangan elektron = �����������

� = 11

PEI = 3 – 1 = 2

Pasangan pusat = 11 – (3 × 2) = 5

PEB = 5 – 2 = 3

Jadi, PEI = 2 dan PEB = 3

b. XeF4;

Pasangan elektron = ����������

� = 18

PEI = 5 – 1 = 4

Pasangan pusat = 18 – (3 × 4) = 6

PEB = 6 – 4 = 2

Jadi, PEI = 4 dan PEB = 2.

c. XeO3;

Pasangan elektron = ����������

� = 13

PEI = 4 – 1 = 3

Pasangan pusat = 13 – (3 × 3) = 4

PEB = 4 – 3 = 1

Jadi, PEI = 3 dan PEB = 1.

3. PEI = 5

PEB = 1

Notasi VSEPR = AX5E

Bentuk molekul = Piramida segi empat

Contoh molekul = IF5

Gambar molekulnya sebagai berikut.

4. a. Molekul yang memiliki sudut ikat 180°

berbentuk linear. Linear yaitu bentuk molekul

yang disusun oleh tiga atom yang berikatan

dalam satu garis lurus dan sebuah atom

sebagai pusatnya, contoh: ZnCl2 dan BeCl2b. Molekul yang memiliki sudut ikat 109,5°

berbentuk tetrahedral. Tetrahedral yaitu

bentuk molekul yang tersusun atas lima atom

yang berikatan dengan empat pasang

elektron ikatan, contoh: CH4 dan CCl4.

c. Molekul yang memiliki sudut ikat 90°

berbentuk oktahedral. Oktahedral yaitu

bentuk molekul yang terdiri atas delapan

bidang yang merupakan segitiga sama sisi,

contoh: SF6.

5. 15A = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3

x = elektron dari atom B

Orbital hibridanya sp3d. Bentuk molekulnya

trigonal bipiramida.

6. Ikatan bersifat nonpolar jika molekulnya dibentuk

dari atom pusat yang terikat pada atom-atom lain

yang sama sehingga dipol-dipol ikatan yang ada

saling meniadakan, contoh CO2. Sebaliknya, jika

atom pusat terikat pada atom lain yang tidak

sama, molekul akan bersifat polar.

7. Gaya London lebih lemah daripada gaya tarik

dipol karena gaya London terjadi dalam molekul

nonpolar. Sementara itu, gaya tarik dipol terjadi

pada molekul polar. Ikatan hidrogen paling kuat

di antara ketiga ikatan tersebut.

8. Senyawa yang terbentuk berupa HCl dan HI. HCl

akan lebih polar daripada HI. Hal ini karena dalam

satu golongan, dari atas ke bawah elektro-

negativitasnya semakin kecil sehingga elektro-

negativitas Cl lebih besar daripada elektro-

negativitas I. Akibatnya, HCl bersifat lebih polar

daripada HI.

hx hx hx hx hx

s p3 d

promosi

hj h h h

h h h h h

s p3 d

Page 59: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

59Kimia Kelas X

9. Gaya Van der Waals menentukan kuat lemahnya

gaya tarik-menarik molekul dalam senyawa non-

polar ataupun polar. Hal ini berakibat pada tinggi

rendahnya titik didih suatu senyawa. Jika gaya

Van der Waals senyawa kuat maka titik didihnya

juga tinggi. Titik didih ini menggambarkan energi

yang diperlukan untuk memutuskan ikatan dalam

suatu molekul. Semakin banyak energi yang

diperlukan, titik didihnya semakin tinggi.

10. Titik didih senyawa sebanding sekaligus

mencerminkan kekuatan gaya London. Gaya

London semakin besar jika distribusi elektron

semakin besar, jumlah elektron semakin banyak,

Mr semakin besar, dan elektron terikat lemah oleh

inti. Jadi, urutan gas mulia dalam segolongan

semakin ke bawah, titik didih semakin besar (He

< Ne < Ar < Kr).

Page 60: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

60 Ulangan Akhir Semester

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: c

Labu ukur digunakan untuk membuat larutan

dengan konsentrasi tertentu. Pada saat me-

masukkan larutan hingga mendekati garis batas

digunakan pipet volume. Akan tetapi, untuk

mencapai garis batas, sebaiknya larutan

ditambahkan menggunakan pipet tetes secara

perlahan-lahan. Corong berfungsi untuk menopang

saat larutan dipindahkan ke wadah lain supaya

tidak tumpah. Gelas ukur berfungsi mengukur

volume larutan. Buret berfungsi menampung

larutan yang digunakan sebagai titran pada proses

titrasi.

2. Jawaban: b

Jenis termometer batang yang digunakan di

laboratorium berupa termometer raksa dan

termometer alkohol. Jika menggunakan alkohol,

cairan pengisi termometer tersebut diberi warna

merah agar mudah diamati.

3. Jawaban: c

Y = h j h j h j h j h j h j h j h j h j1s2 2s2 2p6 3s2 3p6

9 orbital

Jumlah elektron kulit K = 2

kulit L = 8

kulit M = 8

Jadi, jumlah total elektron = 18.

Nomor atom unsur Y adalah 18.

4. Jawaban: d

Konfigurasi unsur 26Fe: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6

Tabel pengisian elektron pada orbital:

Jumlah orbital elektron berpasangan:

1 + 1 + 3 + 1 + 3 + 1 + 1 = 11

Orbital elektron tidak berpasangan berjumlah 4.

5. Jawaban: c

Bilangan kuantum (n) = 2, artinya elektron-elektron

berada di kulit L. Di kulit L terdapat orbital s

(maksimum dihuni oleh 2 elektron) dan orbital p

(maksimum dihuni oleh 6 elektron). Dengan

demikian, jumlah maksimum elektron yang dapat

menghuni orbital dengan n = 2 adalah 8 elektron.

6. Jawaban: a

Unsur 8637X mempunyai konfigurasi elektron

sebagai berikut.

37X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1

Unsur tersebut mempunyai elektron valensi 1 dan

kulit atom 5 sehingga terletak pada golongan IA dan

periode 5. Unsur golongan VA dan periode 3 mem-

punyai nomor atom 15. Unsur golongan VA dan

periode 5 mempunyai nomor atom 51. Unsur

golongan VA dan periode 7 belum ditemukan. Unsur

golongan VIIA dan periode 5 mempunyai nomor

atom 53.

7. Jawaban: e

Konfigurasi elektron unsur:

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3

Elektron valensi terletak pada orbital 4s2 dan 3d3

sehingga terletak pada golongan VB. Kulit terbesar

di kulit 4 sehingga unsur tersebut terletak pada

periode 4.

8. Jawaban: e

Konfigurasi elektron unsur 35,517

Cl sebagai berikut.

17Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

Unsur Cl mempunyai kulit elektron 3 dan jumlah

elektron valensi 7 sehingga terletak pada periode

3 dan golongan VIIA. Konfigurasi elektron unsur

Na, Ar, Sr, Ge, dan Br sebagai berikut.

11Na = 1s2 2s2 2p6 3s1

periode 3 dan golongan IA

18Ar = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6

periode 3 dan golongan VIIIA

21Sc = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1

periode 4 dan golongan IIIB

32Ge = 1s2 2p2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p2

periode 4 dan golongan IVA

35Br = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5

periode 4 dan golongan VIIA

Jadi, unsur Cl terletak dalam satu golongan

dengan unsur Br.

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6

h j h j h j h j h j h j h j h j h j h jh j h h h h

3d6

4s2

Page 61: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

61Kimia Kelas X

9. Jawaban: b

Ikatan ion terjadi antara unsur logam (golongan

IA, IIA, dan golongan transisi) dengan unsur-unsur

yang mempunyai perbedaan elektronegativitas

tinggi (golongan VIIA). Ikatan ion terjadi pada

CaCl2, CuCl2, HCl, NaCl, ZnCl2, FeCl2, dan KCl.

Jadi, kelompok senyawa yang semuanya

berikatan ion adalah CaCl2, CuCl2, dan NaCl.

Senyawa H2SO4, H3PO4, H2CO3, H2O, dan

CH3COOH merupakan senyawa kovalen.

10. Jawaban: c

Ikatan kovalen terjadi jika pasangan elektron

ikatan berasal dari kedua atom untuk digunakan

secara bersama-sama.

T + Q → tidak terjadi ikatan karena unsur

T sudah stabil (kaidah duplet)

Q + P → tidak terjadi ikatan karena unsur

P sudah stabil (kaidah oktet)

Q

Q + R → Q R Q

Q

Terjadi ikatan kovalen karena

antara atom Q dan R meng-

gunakan pasangan elektron

secara bersama-sama

P + Q → tidak terjadi ikatan karena unsur

P sudah stabil (kaidah oktet)

T + R → tidak terjadi ikatan karena unsur

T sudah stabil (kaidah duplet)

Jadi, ikatan kovalen terjadi pada unsur Q dan R.

11. Jawaban: e

Konfigurasi elektron 1H,

5B,

8O,

11Na, dan

17Cl

sebagai berikut.

1H: 1s1, elektron valensi = 1

struktur Lewis: H •

stabil dengan menangkap 1 elektron

untuk memenuhi kaidah duplet

5B: 1s2 2s2 2p1, elektron valensi = 3

struktur Lewis: �• ••

stabil dengan melepas 3

elektronnya untuk memenuhi

kaidah duplet

8O: 1s2 2s2 2p4, elektron valensi = 6

struktur Lewis: �� �i i

stabil dengan menangkap 2

elektron untuk memenuhi

kaidah oktet

11Na: 1s2 2s2 2p6 3s1, elektron valensi = 1

struktur Lewis: Na •

stabil dengan melepas 1

elektronnya untuk me-

menuhi kaidah oktet

17Cl: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5, elektron valensi = 7

struktur Lewis: ��� ⋅i i

i istabil dengan me-

nangkap 1 elektron

untuk memenuhi kaidah

oktet

Rumus Lewis pada struktur:

NaCl: Na x + ��� ⋅i i

i i → ��� ��

•••••

••

Memenuhi kaidah oktet

dan duplet

Na2O: Na x + �

••••

••+ x Na → ���� � ��

••••

••

Memenuhi kaidah

oktet dan duplet

Cl2O: ��� ⋅

i i

i i +

� �

� �

� �� + �� �⋅

i i

i i→

� �

��

� ��� � ��•• ••

• • •• ••

•• ••

Memenuhi

kaidah oktet

HCl: H x + �� �i i

ii i

→ � ��••

•••

••

Memenuhi kaidah oktet dan

duplet

BH3: � •••

+ 3H x → ��

••

Tidak memenuhi kaidah

oktet, tetapi memenuhi

kaidah duplet untuk H

12. Jawaban: b

Jumlah proton = jumlah elektron = nomor atom

Konfigurasi 9A : 1s2 2s2 2p5

Unsur A mencapai kestabilan dengan menangkap

1 elektron membentuk ion A+.

Konfigurasi 20B : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2

Unsur B mencapai kestabilan dengan melepas

2 elektron membentuk ion B2–.

Kedua unsur tersebut dapat berikatan ion dengan

reaksi:

A + e– → A– × 2

B → B2+ + 2e– × 1–––––––––––––––––––2A + B → 2A– + B2+

Rumus senyawa yang terbentuk A2B atau BA2.

••

••

• •

• ••

• •

• •

•• •

• •

• •

••

••

• •

• •

•• •

××

××

• •••

• •

ו

•×

• •

• •

••

× •

• •

••

••

× •

• •

• •

••

••

• •

• •• •

••

••

••

Page 62: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

62 Ulangan Akhir Semester

13. Jawaban: c

Konfigurasi elektron G : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3

Struktur Lewis:

Konfigurasi elektron Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

Struktur Lewis Cl :

Struktur Lewis senyawa yang terbentuk:

Untuk memenuhi kaidah oktet, unsur G

kekurangan tiga elektron, sedangkan unsur Cl

kekurangan satu elektron. Oleh karena itu, unsur

G dan Cl menggunakan pasangan elektron

secara bersama-sama sehingga terbentuk ikatan

kovalen. Rumus kimia senyawanya GCl3.

14. Jawaban: d

Ikatan kovalen koordinasi terjadi jika pasangan

elektron yang digunakan bersama berasal dari

satu atom, seperti ditunjukkan oleh nomor 3) dan

5). Ikatan yang ditunjukkan oleh nomor 1), 2), 4),

dan 6) merupakan ikatan kovalen tunggal karena

pasangan elektron yang digunakan bersama

berasal dari dua atom.

15. Jawaban: d

1) Asam klorida merupakan senyawa kovalen

polar karena memiliki perbedaan keelektro-

negatifan.

2) Asam fluorida merupakan senyawa kovalen

polar karena memiliki perbedaan keelektro-

negatifan.

3) Amonium klorida merupakan senyawa

kovalen yang bersifat polar.

4) Karbon tetraklorida merupakan senyawa

kovalen nonpolar karena simetris.

5) Magnesium klorida merupakan senyawa ion

sehingga bersifat polar.

16. Jawaban: d

1) P → 4 = 1s2 2s2

melepaskan 2 elektron, membentuk ion P2+

2) Q → 8 = 1s2 2s2 2p4

menangkap 2 elektron, membentuk ion Q2–

3) R → 6 = 1s2 2s2 2p2

menangkap 4 elektron, membentuk ion R4–

4) S → 11 = 1s2 2s2 2p6 3s1

melepaskan 1 elektron, membentuk ion S+

5) T → 12 = 1s2 2s2 2p6 3s2

melepaskan 2 elektron, membentuk ion T2+

Berdasarkan konfigurasi elektron tersebut dapat

terbentuk senyawa ion PQ.

17. Jawaban: c

Struktur Lewis pada asam klorida, gas metana,

ion amoniak, gas karbon dioksida, dan gas

nitrogen sebagai berikut.

terdapat ikatan kovalen tunggal

terdapat ikatan kovalen tunggal

terdapat ikatan kovalen koordinasi

terdapat ikatan kovalen

rangkap dua

terdapat ikatan kovalen

rangkap tiga

Jadi, molekul yang mempunyai ikatan kovalen

rangkap tiga adalah N2 (gas nitrogen).

18. Jawaban: c

Nomor massa S = 32, jumlah neutron = 16

Lambang unsur S = �� �

1) Unsur memiliki jumlah proton 16.

2) Unsur tersebut merupakan golongan VIA.

3) Unsur tersebut memiliki konfigurasi elektron

= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 sehingga elektron

valensi = 6.

4) Unsur tersebut tidak dapat membentuk

senyawa ion dengan golongan VIIA.

5) Unsur tersebut untuk mencapai kestabilan

perlu menangkap 2 elektron.

19. Jawaban: b

Misal unsur dengan nomor 9 adalah X dan unsur

dengan nomor atom 35 adalah Y.

9X : 1s2 2s2 2p5

35Y: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5

Rumus Lewis X : X

Rumus Lewis Y : Y

Antara unsur X dan Y dapat membentuk ikatan

dengan reaksi berikut.

Pada reaksi tersebut terbentuk ikatan

kovalen tunggal karena pasangan

elektron yang dipakai bersama-sama

berasal dari kedua unsur.

• •

• •Cl•

• •

×

× ×

××G

Cl××

× •

G• •

• •

Cl ••

ו

ו

••

• •

• •

• •

Cl ••

••

oCH

H

H

H

××o

× o

o ×

ו

× ×××H Cl

× ×

oNH

H

H

H+

×o×

× o

o o

↓• •

• •O OC

• •

• •

o×o×

×o×o

N× ×× ×× × N×

×××

• •

• •

••

ו

× ×××X Y

× ×

• •

••

••

×

× ×

××

××

Page 63: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

63Kimia Kelas X

20. Jawaban: d

Kepolaran suatu senyawa dapat ditentukan dari

selisih harga keelektronegatifan unsur-unsur pe-

nyusun senyawa.

1) HF = 3,98 – 2,20 = 1,78

2) MgO = 3,44 – 1,31 = 2,13

3) Na2O = 3,44 – 0,93 = 2,51

4) NaF = 3,98 – 0,93 = 3,05

5) MgF2 = 3,98 – 1,31 = 2,67

Berdasarkan perbedaan keelektronegatifan

tersebut, senyawa yang paling polar ditunjukkan

oleh senyawa yang memiliki perbedaan keelektro-

negatifan paling besar, yaitu NaF.

21. Jawaban: b

Unsur Ca, memenuhi susunan elektron yang

stabil dengan cara melepaskan 2 elektron,

membentuk ion Ca2+. Klorin menangkap elektron

yang dilepas Ca sehingga terbentuk ion Cl–.

Ikatan yang terbentuk adalah ikatan ion.

22. Jawaban: e

A → A2+ + 2e–

2Cl → e– + 2Cl–

––––––––––––––––––A + 2Cl → A2+ + 2Cl–

Rumus senyawa ion: ACl2.

Reaksi ini menunjukkan bahwa A melepaskan

2 elektron. Golongan yang memiliki 2 elektron

valensi dan cenderung melepaskannya untuk

membentuk ion +2 adalah golongan IIA (golongan

alkali tanah)

1) alkali = memiliki 1 elektron valensi =

cenderung membentuk ion +1

2) oksigen = memiliki 6 elektron valensi =

cenderung membentuk ion –2

3) halogen = memiliki 7 elektron valensi =

cenderung membentuk ion –1

4) gas mulia = merupakan golongan yang stabil,

sehingga tidak membentuk ion

5) alkali tanah = memiliki 2 elektron valensi =

cenderung membentuk ion +2

23. Jawaban: c

ikatan kovalen tunggal

ikatan kovalen rangkap tiga

ikatan kovalen rangkap dua

Mg mencapai kestabilan dengan membentuk ion

positif atau melepaskan 2 elektron valensinya,

sedangkan O stabil dengan membentuk ion negatif

karena menangkap 2 elektron. Jika keduanya

bereaksi terjadi ikatan ion sebagai berikut.

Mg → Mg2+ + 2e–

O + 2e– → O2–

–––––––––––––––––––– +Mg + O → Mg2+ + O2–

Rumus senyawa: MgO.

Unsur K stabil dengan melepas 1 elektron

membentuk ion K+. Jika unsur K bereaksi dengan

unsur O akan terjadi ikatan ion sebagai berikut.

K → K+ + e– × 2

O + 2e– → O2– × 1––––––––––––––––––2K + O → 2K+ + O2–

Rumus senyawa: K2O.

Jadi, senyawa yang ikatannya berupa ikatan

kovalen rangkap dua adalah O2.

24. Jawaban: d

Unsur 35Br memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6

3s2 3p6 4s2 3d10 4p5. Dengan demikian, unsur Br

memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

1) Tidak dapat membentuk senyawa OBr karena

atom O dan Br sama-sama memerlukan

elektron.

2) Merupakan golongan VIIA karena memiliki

elektron valensi 7.

3) Membentuk ion -1 dengan menarik 1 elektron

atom pasangannya untuk memenuhi aturan

oktet.

4) Dapat membentuk senyawa ion KBr.

25. Jawaban: c

Ikatan hidrogen terjadi antara atom hidrogen

dengan atom lain yang sangat elektronegatif

seperti F, O, dan N. Jadi, ikatan hidrogen terjadi

pada senyawa H2O dan HF.

26. Jawaban: d

Gambar tersebut menunjukkan molekul yang mem-

punyai bentuk timbangan (tetrahedral terdispersi).

1) H2O

Konfigurasi elektron unsur H dan O sebagai

berikut.

1H = 1s1 → elektron valensi = 1

8O = 1s2 2s2 2p4 → elektron valensi = 6

Pasangan elektron: ��������������� �

� = 4

PEI = 3 – 1 = 2

Pasangan pusat = 4 – (3 × 0) = 4

PEB = 4 – 2 = 2

Jadi, notasi VSEPR-nya AX2E2 (bentuk V)

2) PCl5

Konfigurasi elektron unsur P dan Cl sebagai

berikut.

15P = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 → elektron valensi = 5

17Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → elektron valensi = 7

Cl××

••Cl

× ×

× ×

• •

• •

ו

N ××N•

•• ו ו ×

O O× ×

× ×

• •

• •

× •× •

Page 64: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

64 Ulangan Akhir Semester

Pasangan elektron: �����������������

� = 20

PEI = 6 – 1 = 5

Pasangan pusat = 20 – (3 × 5) = 5

PEB = 5 – 5 = 0

Jadi, notasi VSEPR-nya AX5 (trigonal

bipiramida)

3) ClF3

Konfigurasi elektron unsur Cl dan F sebagai

berikut.

17Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → elektron valensi = 7

9F = 1s2 2s2 2p5 → elektron valensi = 7

Pasangan elektron: ����������������

� = 14

PEI = 4 – 1 = 3

Pasangan pusat = 14 – (3 × 3) = 5

PEB = 5 – 3 = 2

Jadi, notasi VSEPR-nya AX3E2 (bentuk T)

4) TeCl4

Konfigurasi elektron unsur Te dan Cl sebagai

berikut.

52Te = [Kr] 5s2 4d10 5p4 → elektron valensi = 6

17Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → elektron valensi = 7

Pasangan elektron: ����� �����������

� = 17

PEI = 5 – 1 = 4

Pasangan pusat = 17 – (3 × 4) = 5

PEB = 5 – 4 = 1

Jadi, notasi VSEPR-nya AX4E (bentuk

timbangan)

5) XeF2

Konfigurasi elektron unsur Xe dan F sebagai

berikut.

54Xe = [Kr] 5s2 4d10 5p6 → elektron valensi = 8

9F = 1s2 2s2 2p5 → elektron valensi = 7

Pasangan elektron: �����������������

� = 11

PEI = 3 – 1 = 2

Pasangan pusat = 11 – (3 × 2) = 5

PEB = 5 – 2 = 3

Jadi, notasi VSEPR-nya AX2E3 (linear)

27. Jawaban: e

Br – Cl = 2,8 – 2,7 = 0,1 (polar)

Molekul-molekul polar cenderung menyusun diri

dengan cara saling mendekati kutub positif dari

suatu molekul dengan kutub negatif molekul yang

lain. Gaya tarik-menarik tersebut disebut gaya

tarik dipol. Ikatan ion terjadi antara unsur logam

dan nonlogam. Gaya London merupakan gaya

tarik-menarik antarmolekul nonpolar akibat

adanya dipol terimbas yang ditimbulkan oleh

perpindahan elektron dari satu orbital ke orbital

yang lain membentuk dipol sesaat. Gaya London

mengakibatkan molekul nonpolar bersifat agak

polar. Ikatan hidrogen merupakan ikatan antara

atom hidrogen dari molekul yang satu dengan

atom molekul lain yang sangat elektronegatif

(F, O, dan N).

28. Jawaban: a

1) NO3–

Konfigurasi elektron unsur N dan O sebagai

berikut.

7N = 1s2 2s2 2p3 → elektron valensi = 5

8O = 1s2 2s2 2p4 → elektron valensi = 6

• pasangan elektron = ��� �� � � � � ��

� = 12

• PEI = 4 – 1 = 3

• pasangan pusat = 12 – (3 × 3) = 3

• PEB = 3 – 3 = 0

Notasi VSEPR: AX3 (segitiga datar)

2) SO3

Konfigurasi elektron unsur S dan O sebagai

berikut.

16S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 → elektron

valensi = 6

8O = 1s2 2s2 2p4 → elektron valensi = 6

• pasangan elektron = ��� � � � � �

� = 12

• PEI = 4 – 1 = 3

• pasangan pusat = 12 – (3 × 3) = 3

• PEB = 3 – 3 = 0

Notasi VSEPR: AX3 (segitiga datar)

3) SO32–

Konfigurasi elektron unsur S dan O sebagai

berikut.

16S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 → elektron

valensi = 6

8O = 1s2 2s2 2p4 → elektron valensi = 6

• pasangan elektron = ��� � � � � � � �

� = 13

• PEI = 4 – 1 = 3

• pasangan pusat = 13 – (3 × 3) = 4

• PEB = 4 – 3 = 1

Notasi VSEPR: AX3E (trigonal piramida)

4) ClF3

Konfigurasi elektron unsur Cl dan F sebagai

berikut.

17Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → elektron valensi = 7

9F = 1s2 2s2 2p5 → elektron valensi = 7

• pasangan elektron = ��� �� � � � ��

� = 14

• PEI = 4 – 1 = 3

• pasangan pusat = 14 – (3 × 3) = 5

• PEB = 5 – 3 = 2

Notasi VSEPR: AX3E2 (bentuk T)

Page 65: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

65Kimia Kelas X

PEI = 4 dan tidak mempunyai pasangan elektron

bebas (PEB = 0). Bentuk molekul CH4 adalah

tetrahedral.

33. Jawaban: e

Konfigurasi elektron 15P = [Ne] 3s2 3p3

Supaya dapat membentuk 5 ikatan kovalen, maka

1 elektron dari orbital 3s harus dipromosikan ke

orbital 3d. Selanjutnya orbital 3s, ketiga orbital

3p, dan 1 orbital 3d mengalami hibridisasi

membentuk orbital hibrida sp3d. Bentuk molekul

hibrida sp3d adalah trigonal bipiramida.

15P = [Ne]

Promosi

15P = [Ne]

x = elektron atom Cl

Hibridisasi : sp3d

34. Jawaban: d

Berdasarkan orbital hibrida, elektron terluar unsur

tersebut harus berada pada kulit atom ke-3.

Hal ini karena kulit atom tersebut mengandung

orbital d yang akan digunakan sebagai tempat

elektron yang dipromosikan dari orbital s. Dengan

demikian, satu elektron tersebut akan menempati

orbital d dan terdapat 5 elektron tidak ber-

pasangan dalam orbital sp3d. Selanjutnya, unsur

tersebut dapat mengikat 5 atom lain yang

kekurangan satu elektron.

Jadi, struktur elektron terluarnya 3s2 3p3 sehingga

elektron valensinya 5.

35. Jawaban: a

Metana (CH4) merupakan molekul nonpolar yang

bersifat agak polar karena mempunyai gaya

London sehingga mempunyai polarisabilitas lebih

besar daripada neon. Adanya polarisabilitas pada

metana mengakibatkan titik didih metana lebih besar

daripada neon yang tidak memiliki polarisabilitas.

H O H

× ×

× × • •

× ×

5) ClO3–

Konfigurasi elektron unsur Cl dan O sebagai

berikut.

17Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → elektron valensi = 7

8O = 1s2 2s2 2p4 → elektron valensi = 6

• pasangan elektron = ��� �� � � � � ��

� = 13

• PEI = 4 – 1 = 3

• pasangan pusat = 13 – (3 × 3) = 4

• PEB = 4 – 3 = 1

Notasi VSEPR: AX3E (trigonal piramida)

6) NH3

Konfigurasi elektron unsur N dan H sebagai

berikut.

7N = 1s2 2s2 2p3 → elektron valensi = 5

1H = 1s1

• pasangan elektron = ��� �� � � � ��

� = 4

• PEI = 4 – 1 = 3

• pasangan pusat = 4 – (3 × 0) = 4

• PEB = 4 – 3 = 1

Notasi VSEPR: AX3E (trigonal piramida)

Dengan demikian, molekul atau ion yang

mempunyai bentuk molekul sama dengan NO3–

adalah SO3.

29. Jawaban: b

1H = 1s1

8O = 1s2 2s2 2p4

Jadi, terdapat 2 ikatan elektron berpasangan

(ikatan kovalen tunggal).

30. Jawaban: d

Semakin lemah ikatan antarmolekul suatu zat, titik

didih semakin rendah, tekanan uap juga semakin

rendah. Lemahnya ikatan antarmolekul disebab-

kan gaya tarik-menarik antarmolekul lemah. Jadi,

zat cair yang mempunyai gaya tarik-menarik

antarmolekul paling lemah adalah zat cair D

karena tekanan uap jenuhnya paling rendah.

31. Jawaban: d

IF5 memiliki enam pasangan elektron. IF5

mempunyai bentuk geometri dasar oktahedral.

PCl5 mempunyai bentuk geometri trigonal

bipiramida. AlBr3 mempunyai bentuk geometri

segitiga datar. CCl4 dan SiCl4 mempunyai bentuk

geometri tetrahedral.

32. Jawaban: d

Konfigurasi elektron 6C = 1s2 2s2 2p2, elektron

valensi C = 4

Konfigurasi elektron 1H = 1s1, elektron valensi H = 1

h h h3s2

h j3p3

h x h x h xh3s1 3p3

3d0

h x3d1

h h hh j3s 3p

h h hh j

promosi

h h hhs p3 d

h

Page 66: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

66 Ulangan Akhir Semester

36. Jawaban: d

7N = [He] 2s2 2p3

9F = [He] 2s2 2p5

Pasangan elektron ikatan = 3.

Pasangan elektron bebas = 1.

37. Jawaban: a

Gambar molekul tersebut adalah piramida segi

empat. Notasi VSEPR piramida segi empat adalah

AX5E. Molekul dengan VSEPR AX4E2 mempunyai

bentuk molekul segi empat datar. Molekul dengan

VSEPR AX2E3 mempunyai bentuk molekul linear.

Molekul dengan VSEPR AX3E2 mempunyai

molekul bentuk T. Molekul dengan VSEPR AX2E2

mempunyai molekul bentuk V.

38. Jawaban: c

Unsur X tersebut berupa sulfur (S) sehingga

senyawa oksida yang terbentuk adalah SO2 dan

SO3. Senyawa asam kuat yang dibentuk adalah

H2SO4, sedangkan senyawa fluoridanta yang

dibentuk berupa SF6. Sulfur mempunyai nomor

atom 16. Konfigurasi elektron S sebagai berikut.

16S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4

Jadi, struktur elektron paling luar atom unsur S

adalah s2 p4.

39. Jawaban: b

H2O tersusun oleh dua atom H dan satu atom O.

Molekul H2O bersifat polar karena atom O

mempunyai dua pasang elektron bebas. Oleh

karena itu, ikatan O–H tidak dapat membentuk

satu garis lurus tetapi membentuk sudut ikatan

sebesar 105°.

40. Jawaban: c

HCl dan BrF sama-sama bersifat polar karena dua

atom penyusunnya mempunyai keelektronegatifan

yang berbeda sehingga pasangan elektron ikatan

(PEI) lebih cenderung tertarik ke salah satu atom.

CH3Cl dan CHCl3 sama-sama bersifat polar karena

keduanya berbentuk tetrahedral dengan PEI

tertarik ke atom Cl. NF3 bersifat polar karena

terdapat satu pasang elektron bebas sehingga

distribusi muatan tidak simetris. BF3 bersifat

nonpolar karena tidak mempunyai PEB sehingga

distribusi muatannya simetris. CO2 dan H2 bersifat

nonpolar karena bentuk molekulnya linear dengan

momen dipol nol. CH4 dan CCl4 bersifat nonpolar

karena tidak mempunyai pasangan elektron bebas

sehingga distribusi muatan simetris.

B. Uraian

1. Cara memperlakukan bahan kimia yang bersifat

korosif (menimbulkan luka pada bagian yang

terkena) dan dapat menimbulkan karat adalah

dengan menyimpan bahan dalam wadah tertutup

rapat, menghindarkan bahan tersebut dari logam

yang mudah berkarat seperti besi atau kayu yang

dapat terbakar. Selain itu, bahan kimia tersebut

juga tidak boleh mengenai tubuh.

2. Ion Ca2+ merupakan unsur Ca yang melepas

2 elektron. Jika jumlah elektron ion Ca2+ = 18,

jumlah elektron unsur Ca = 20. Jumlah proton

unsur Ca = jumlah elektron unsur Ca = 20.

Jumlah neutron unsur Ca

= nomor massa – jumlah elektron unsur

= 40 – 20 = 20

Konfigurasi elektron unsur Ca = 1s2 2s2 2p6 3s2

3p6 4s2

Jumlah elektron valensi unsur Ca = 2.

3. Unsur yang paling mudah melepas elektron

adalah unsur yang mempunyai jari-jari atom paling

panjang karena jarak inti dengan elektron valensi

semakin jauh. Dalam sistem periodik, dalam 1

golongan dari atas ke bawah jari-jari atom

semakin panjang, sedangkan dalam satu periode

dari kiri ke kanan jari-jari atom semakin pendek.

Unsur P terletak pada golongan IIA periode 4.

Unsur Q terletak pada golongan IA periode 5.

Unsur R terletak pada golongan IA periode 3.

Unsur S terletak pada golongan IA periode 4.

Unsur T terletak pada golongan IIA periode 3.

Unsur Q terletak paling kiri dan paling bawah

sehingga Q paling mudah melepas elektron.

4. a. NH4Cl

7N : 1s2 2s2 2p3

Rumus Lewis:

1H = 1

Rumus Lewis: H •

7Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

Rumus Lewis:

Rumus struktur Lewis NH4Cl:

1) Jumlah pasangan elektron ikatan = 5,

terdiri atas 3 ikatan kovalen tunggal,

1 ikatan kovalen koordinasi, dan 1 ikatan

ion.

2) Jumlah pasangan elektron bebas = 3.

F

F N F• ×

××

××

× ×××

× ×

××

× ×× ×× ×

• ×ו

• •

• •

• •

Cl ••

x •

• x

H •x N

••

H

H

x •H←Ikatan kovalen koordinasi

←←

Pasangan

elektron

bebas←

←Ikatan

kovalen

tunggal

Ikatan ion

N•

••

••

Cl •••

• •• •

Page 67: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

67Kimia Kelas X

b. SO3

16S : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4

Rumus Lewis:

8O = 1s2 2s2 2p4

Rumus Lewis:

Rumus Lewis SO3:

1) Jumlah pasangan elektron ikatan = 3,

terdiri atas 2 ikatan kovalen koordinasi dan

1 pasangan ikatan kovalen rangkap dua.

2) Jumlah pasangan elektron bebas = 8.

5. Urutan titik didih dari yang paling tinggi yaitu:

NaCl > HF > N2O > SO2 > C4H10

Alasan:

a. NaCl = merupakan senyawa ion yang

memiliki kristal ionik yang besar dan kuat.

b. HF = memiliki ikatan hidrogen yaitu ikatan

yang terjadi antara atom yang sangat

elektronegatif (N, O, dan F) dengan atom H.

c. N2O = merupakan senyawa kovalen polar

yang memiliki gaya antardipol.

d. SO2 = merupakan senyawa kovalen

nonpolar yang memiliki gaya London dan Mr

sebesar 64.

e. C4H10 = merupakan senyawa kovalen

nonpolar yang memiliki gaya London dan Mr

sebesar 58.

6. a. C2H

4

Konfigurasi C : 1s2 2s2 2p2

Elektron valensi C = 4 → C

Konfigurasi H : 1s1

Elektron valensi H : 1 → H

Untuk memenuhi kaidah oktet, atom C

memerlukan 4 elektron, sedangkan atom H

memerlukan 1 elektron. Pada senyawa C2H4,

dua atom C mengikat empat atom H. Berarti,

setiap satu atom C mengikat 2 atom H.

Reaksi yang terjadi sebagai berikut.

Jenis ikatan yang terjadi sebagai berikut.

1) ikatan kovalen rangkap dua, 2), 3), 4), dan

5) ikatan kovalen tunggal.

Jadi, jenis ikatan yang terjadi adalah 1 ikatan

kovalen rangkap dua dan 4 ikatan kovalen

tunggal.

b. Na2CO3

Konfigurasi elektron Na : 1s2 2s2 2p6 3s1

Elektron valensi Na = 1 → Na+ → Na

Konfigurasi elektron C : 1s2 2s2 2p2

Elektron valensi C = 4 → C

Konfigurasi elektron O : 1s2 2s2 2p4

Elektron valensi O = 6 → O

Untuk mencapai kaidah oktet, atom C

memerlukan 4 elektron, sedangkan setiap

atom O memerlukan 2 elektron.

Atom C berikatan kovalen tunggal dengan

2 atom O di sebelah kiri dan kanan serta ber-

ikatan kovalen rangkap dua dengan atom O di

bawah. Oleh karena atom O di sebelah kiri dan

kanan belum memenuhi kaidah oktet, kedua

atom berikatan ion dengan 2 atom Na yang

masing-masing melepaskan 1 elektronnya.

Jadi, jenis ikatan yang terjadi adalah 2 ikatan

ion, 2 ikatan kovalen tunggal, dan 1 ikatan

kovalen rangkap dua.

c. H2SO4

Konfigurasi elektron H : 1s1

Elektron valensi H = 1 → H

Konfigurasi elektron S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4

Elektron valensi S = 6 → S

Konfigurasi elektron O : 1s2 2s2 2p4

Elektron valensi O = 6 → O

Untuk membentuk kaidah oktet, atom O dan

S memerlukan 2 elektron. Oleh karena

jumlah atom O yang berikatan dengan S

sebanyak 4 maka 2 atom berikatan kovalen

tunggal dengan S, sedangkan 2 atom O yang

lain berikatan kovalen koordinasi dengan S

karena pasangan elektron yang digunakan

bersama hanya berasal dari S.

x x

• •xO

x x

Oxx

x x

x xOx •

• S ••

x x

Ikatan kovalen rangkap dua

Ikatan kovalen koordinasi

Lainnya ikatan merupakan pasangan elektron bebas

x

xxx

••S

• •

• •

x xxOx

x x

C CH

H H

H

1)2)

3) 4)

5)o×

×o

o × o ×

× ×× ×

••

••

Cו

× ×• •

O• •

• • • O

• •

• •×• •

O

Ikatan kovalen tunggal

Ikatan kovalen rangkap dua

××

××

••

••

• •

••

••

Cו

× ×• •

O• •

• •• O

• •

• •

ו

O

Ikatan ion

Na Na

××

×

×

××

××

× ×

O

O S O

O

× ×

× ×

× ×

Ikatan kovalen

koordinasi

Ikatan kovalen

tunggal

Page 68: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

68 Ulangan Akhir Semester

2 atom O di sebelah kiri dan kanan S masih

belum mencapai kaidah oktet sehingga untuk

memenuhinya, atom O berikatan kovalen

tunggal dengan 2 atom H.

Jadi, jenis ikatan yang terjadi adalah 2 ikatan

kovalen koordinasi dan 4 ikatan kovalen

tunggal.

7. a. Logam memiliki ikatan logam yang terdiri atas

beberapa atom pusat berupa ion positif (ion

atom logam) dan elektron-elektron di

sekitarnya.

b. Elektron-elektron tersebut saling tumpang

tindih sehingga mengakibatkan elektron

mudah berpindah.

c. Elektron-elektron tersebut saling memegang

erat atom pusat yang berupa ion positif

logam.

d. Oleh karena ikatannya kuat, saat dipukul-

pukul logam tidak akan pecah dan hancur,

tetapi hanya menggeser kedudukan ion-ion

di dalamnya.

Dengan demikian, logam bersifat ulet, mudah

ditempa, dan dapat diulur menjadi kawat.

8. Bentuk molekul suatu senyawa dipengaruhi oleh

susunan ruang pasangan elektron ikatan (PEI)

dan pasangan elektron bebas (PEB).

Cl

BCl3 : Cl B Cl

mempunyai 3 PEI dan 0 PEB, notasi

VSEPR-nya AX3 sehingga bentuk

molekul segitiga datar

F

ClF3 : F Cl F

mempunyai 3 PEI dan 2 PEB, notasi

VSEPR-nya AX3E2 sehingga bentuk

molekul bentuk T

9. Berdasar data di atas, Mr H2Te > H2Se > H2S >

H2O sehingga seharusnya titik didih H2Te > H2Se

> H2S >H2O. Akan tetapi, titik didih H2O ternyata

lebih besar daripada H2S, H2Se, dan H2Te. Hal

ini disebabkan pada senyawa H2O terdapat ikatan

hidrogen. Sifat ikatan hidrogen sangat kuat

sehingga memerlukan energi lebih besar untuk

mematahkannya.

10. Konfigurasi elektron unsur B dan F sebagai

berikut.

5B = 1s2 2s2 2p1 → elektron valensi = 3

9F = 1s2 2s2 2p5 → elektron valensi = 7

Pasangan elektron: ��������������������

� = 16

PEI = 5 – 1 = 4

Pasangan pusat = 16 – (3 × 4) = 4

PEB = 4 – 4 = 0

Notasi VSEPR-nya AX4

O

O S O

O

× ×

× ×

× ×

Ikatan kovalen

tunggalH • H•× ××

×

××

× ×××

× ×

×× ××

××

× • • ו • • •

ו

• •

• • • •

••

••

••

••

• •

•×

• × × •

• •

Page 69: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

203Kimia Kelas X

SIL

AB

US

Hakik

at

dan

Pera

n K

imia

dala

m K

eh

idu

pan

, M

eto

de I

lmia

h,

sert

a K

esela

mata

n K

erj

a d

i L

ab

ora

tori

um

Mata

Pela

jara

n:

Kim

ia

Satu

an

Pen

did

ikan

:S

MA

/MA

Kela

s/S

em

este

r:

X/1

Ko

mp

ete

nsi In

ti:

1.

Menghayati d

an m

engam

alk

an a

jara

n a

gam

a y

ang d

ianutn

ya.

2.

Menghayati d

an m

engam

alk

an p

erila

ku juju

r, d

isip

lin, ta

nggung jaw

ab, peduli

(goto

ng r

oyong, kerja s

am

a, to

lera

n, dam

ai),

santu

n, r

esponsif

dan p

roaktif

dan m

enunju

kkan s

ikap s

ebagai b

agia

n d

ari s

olu

si a

tas b

erb

agai p

erm

asala

han d

ala

m b

erinte

raksi

secara

efe

ktif dengan li

ngkungan s

osia

l dan a

lam

sert

a d

ala

m m

enem

patk

an d

iri s

ebagai c

erm

inan b

angsa d

ala

m p

erg

aula

n

dunia

.

3.

Mem

aham

i, m

enera

pkan, m

enganalis

is p

engeta

huan fa

ktu

al, k

onseptu

al, p

rosedura

l berd

asark

an rasa in

gin

tahunya te

nta

ng

ilmu p

engeta

huan, te

knolo

gi, s

eni, b

udaya, dan h

um

anio

ra d

engan w

aw

asan k

em

anusia

an, kebangsaan, kenegara

an, dan

pera

daban terk

ait p

enyebab fenom

ena d

an k

eja

dia

n, sert

a m

enera

pkan p

engeta

huan p

rosedura

l pada b

idang k

ajia

n y

ang

spesifik

sesuai d

engan b

akat dan m

inatn

ya u

ntu

k m

em

ecahkan m

asala

h.

4.

Mengola

h, m

enala

r, d

an m

enyaji

dala

m ranah k

onkre

t dan ranah a

bstr

ak t

erk

ait

dengan p

engem

bangan d

ari y

ang d

ipela

jarinya

di s

ekola

h s

ecara

mandiri, d

an m

am

pu m

enggunakan m

eto

de s

esuai k

aid

ah k

eilm

uan.

1.1

Me

nya

da

ri

ad

an

ya

ke

tera

-

tura

n s

truktu

r part

ikel m

ate

ri

se

ba

ga

i w

uju

d k

eb

esa

ran

Tuhan Y

ME

dan p

engeta

hu-

an

te

nta

ng

str

uktu

r p

art

ike

l

mate

ri s

ebagai h

asil

pem

ikir-

an k

reatif

manusia

yang k

e-

benara

nnya b

ers

ifat

tenta

tif.

2.1

Menunju

kkan p

erila

ku ilm

iah

(me

milik

i ra

sa

in

gin

ta

hu

,

dis

iplin

, ju

jur, o

bje

ktif

, terb

uka,

ma

mp

u m

em

be

da

ka

n f

akta

dan o

pin

i, u

let, telit

i, b

ert

ang-

gu

ng

ja

wa

b,

kri

tis,

kre

ati

f,

inovatif,

dem

okra

tis,

kom

u-

nik

ati

f) d

ala

m m

era

nca

ng

da

n m

ela

ku

ka

n p

erc

ob

aa

n

se

rta

be

rdis

ku

si

ya

ng

di-

wu

jud

ka

n

da

lam

s

ika

p

se

ha

ri-h

ari

.

Hakik

at d

an

Pera

n K

imia

dala

m K

eh

idu

pan

, M

eto

-

de Ilm

iah

, sert

a K

esela

-

mata

n K

erj

a d

i L

ab

ora

-

tori

um

•P

era

n k

imia

da

lam

ke

hid

up

an

•H

akik

at

ilmu k

imia

•M

eto

de

ilm

iah

da

n

ke

se

lam

ata

n k

erj

a

•M

engam

ati p

roduk-p

roduk

kim

ia d

ala

m k

eh

idu

pa

n,

mis

aln

ya s

abun, dete

rgen,

past

a g

igi,

sam

po, k

osm

etik

,

obat, s

usu, keju

, m

ente

ga,

min

ya

k

go

ren

g,

ga

ram

dapur, d

an a

sam

cuka.

•M

endis

kusik

an p

era

n i

lmu

kim

ia

da

lam

b

erb

ag

ai

bid

an

g.

•M

en

gu

mp

ulk

an

in

form

asi

dari a

rtik

el m

engenai p

era

n

kim

ia d

ala

m k

ehid

upan.

•M

en

gu

mp

ulk

an

in

form

asi

me

ng

en

ai

me

tod

e i

lmia

h

da

ri

be

rba

ga

i s

um

be

r

lite

ratu

r.

•M

ela

ku

ka

n

pe

rco

ba

an

dan m

enulis

lapora

n s

esuai

meto

de ilm

iah.

Pe

ng

am

ata

n S

ika

p

•S

aat

pem

bela

jara

n

be

rla

ng

su

ng

•S

aa

t m

ela

ku

ka

n

pe

ng

am

ata

n

•S

aa

t m

en

ge

rja

ka

n

tug

as

Pe

ng

am

ata

n S

ika

p

•S

aat

pem

bela

jara

n

be

rla

ng

su

ng

•S

aa

t m

ela

ku

ka

n

pe

ng

am

ata

n

•S

aa

t m

en

ge

rja

ka

n

tug

as

3 jp

Be

rsyu

ku

r ke

pa

da

Tu

ha

n

YM

E y

an

g m

en

ga

nu

ge

-

rah

ka

n k

ek

ay

aa

n a

lam

de

ng

an

m

em

an

faa

tka

n

da

n

me

ne

rap

ka

n

ilm

u

kim

ia d

ala

m k

eh

idu

pa

n

se

ha

ri-h

ari

.

•M

em

ilik

i ra

sa

in

gin

tah

u d

ala

m m

en

gka

ji

hakik

at

ilmu k

imia

•B

erp

erila

ku ju

jur, k

ritis,

teliti

, d

an

ko

nsis

ten

da

lam

m

en

era

pk

an

prinsip

-prinsip

meto

de

ilmia

h

•B

uku

Pe

min

ata

n

IPA

Kim

ia S

MA

/

MA

kela

s X

, D

ep-

dik

na

s

•B

uku G

uru

Pe

mi-

na

tan

IP

A K

imia

SM

A/M

A k

ela

s X

,

De

pd

ikn

as

•B

uk

u P

G P

em

i-

na

tan

IP

A K

imia

SM

A/M

A k

ela

s X

,

PT

Inta

n P

ariw

ara

,

hala

man 1

–36

•B

uku P

R P

em

inat-

an IP

A K

imia

SM

A/

MA

ke

las X

, P

T

Inta

n

Pa

riw

ara

,

hala

man 1

–26

Ko

mp

ete

ns

i D

as

ar

Ind

ika

tor

Ma

teri

Po

ko

kP

em

be

laja

ran

Pe

nil

aia

nA

lok

as

iS

um

be

r B

ela

jar

Page 70: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

204 Silabus

Ko

mp

ete

ns

i D

as

ar

Ind

ika

tor

Ma

teri

Po

ko

kP

em

be

laja

ran

Pe

nil

aia

nA

lok

as

i

Wa

ktu

Su

mb

er

Be

laja

r

•M

en

dis

ku

sik

an

ke

rja

se

-

ora

ng il

muw

an k

imia

dala

m

mela

kukan p

enelit

ian u

ntu

k

mem

pero

leh p

roduk k

imia

me

ng

gu

na

ka

n

me

tod

e

ilmia

h.

•M

engam

ati b

ebera

pa a

lat-

ala

t kim

ia d

an s

imbol b

ahan

kim

ia.

•M

engunju

ngi

labora

torium

un

tuk m

en

ge

na

l a

lat-

ala

t

dan b

ahan k

imia

sert

a tata

tert

ib l

abora

torium

.

•M

em

pre

se

nta

sik

an

ha

sil

pe

ng

am

ata

n d

an

dis

ku

si

tenta

ng h

akik

at

ilmu k

imia

,

meto

de ilm

iah d

an k

esela

-

mata

n k

erja d

i labora

torium

,

se

rta

pe

ran

kim

ia d

ala

m

ke

hid

up

an

d

en

ga

n ta

ta

bahasa y

ang b

enar.

2.2

Me

nu

nju

kka

n p

eri

laku

ke

rja

sam

a,

santu

n,

tole

ran,

cin

ta

dam

ai dan p

eduli

lingkungan

sert

a h

em

at

dala

m m

em

an-

faatk

an s

um

ber

daya a

lam

.

2.3

Me

nu

nju

kka

n p

eri

laku

re

s-

po

nsif

da

n p

roa

kti

f, s

ert

a

bij

ak

sa

na

s

eb

ag

ai

wu

jud

ke

ma

mp

ua

n m

em

eca

hka

n

ma

sa

lah

da

n m

em

bu

at

ke

-

pu

tusa

n.

3.1

Me

ma

ha

mi

ha

kik

at

ilm

u

kim

ia,

me

tod

e i

lmia

h d

an

ke

se

lam

ata

n k

erj

a d

i la

bo

-

rato

riu

m s

ert

a p

era

n k

imia

dala

m k

ehid

upan.

4.1

Menyajik

an h

asil

pengam

at-

an te

nta

ng h

akik

at i

lmu k

imia

,

me

tod

e i

lmia

h d

an

ke

se

la-

mata

n k

erja d

ala

m m

em

pela

-

jari

kim

ia s

ert

a p

era

n k

imia

dala

m k

ehid

upan.

Me

nu

nju

kk

an

p

eri

lak

u

kerja s

am

a, s

antu

n, t

ole

ran,

cin

ta d

am

ai, d

an p

eduli

se-

sa

ma

da

lam

me

laksa

na

-

ka

n p

raktiku

m d

i la

bo

ra-

tori

um

.

Be

rsik

ap

re

sp

on

sif

da

n

pro

aktif

da

lam

me

ng

erj

a-

ka

n t

ug

as.

•M

en

jela

ska

n p

era

na

n

ilmu

kim

ia d

ala

m k

e-

hid

up

an

.

•M

en

jela

ska

n t

ah

ap

-

tah

ap

da

lam

me

tod

e

ilmia

h.

•M

enyebutk

an a

lat-

ala

t

kim

ia d

an

ke

gu

na

an

-

nya

.

•M

en

ye

bu

tka

n

art

i

sim

bol

bahan k

imia

.

•M

en

jela

sk

an

s

ifa

t

bahan k

imia

berd

asar-

ka

n s

imb

oln

ya

d

an

cara

penanganannya.

•M

en

ye

bu

tka

n

tata

ca

ra

ke

se

lam

ata

n

kerja d

i dala

m l

abora

-

tori

um

.

•M

en

ya

jik

an

tu

ga

s

mengenai pera

n k

imia

dala

m k

ehid

upan.

•M

en

ya

jik

an

tu

ga

s

me

ng

en

ai

ca

ra k

erj

a

ilmuw

an d

ala

m m

ene-

rapkan m

eto

de ilm

iah.

•M

en

ya

jika

n la

po

ran

pra

kti

ku

m

se

su

ai

meto

de ilm

iah.

Pe

ng

am

ata

n S

ika

p

•S

aat p

em

bela

jara

n

be

rla

ng

su

ng

•S

aa

t m

ela

ku

ka

n

pe

ng

am

ata

n

•S

aat

mengerjakan

tug

as

Pe

ng

am

ata

n S

ika

p

•S

aat p

em

bela

jara

n

be

rla

ng

su

ng

•S

aa

t m

ela

ku

ka

n

pe

ng

am

ata

n

•S

aat

mengerjakan

tug

as

Tes T

ert

ulis

•P

ilihan G

anda

•U

raia

n

Tes U

nju

k K

erj

a

Te

s U

ji P

eti

k K

erj

a

Pro

se

du

r

Ru

bri

k

Po

rto

foli

o

•L

ap

ora

n

pe

ng

-

am

ata

n

•L

ap

ora

n

pra

kti

-

ku

m

•T

ugas m

andiri dan

ke

lom

po

k

•In

tern

et:

1.

htt

p:/

/go

o.g

l/

34

w4

BJ

2.

htt

p:/

/go

o.g

l/

NA

xA

6V

Page 71: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

205Kimia Kelas X

Me

nsyu

ku

ri d

an

me

ng

-

ag

um

i ke

be

rad

aa

n c

ipta

-

an

T

uh

an

Y

ME

b

eru

pa

ato

m

ya

ng

m

es

kip

un

be

ruku

ran

sa

ng

at

ke

cil,

teta

pi

ma

mp

u m

en

yu

su

n

segala

benda.

Me

mili

ki

mo

tiva

si

inte

rna

l

dan r

asa i

ngin

tahu y

ang

tinggi

dala

m m

enem

ukan

dan m

em

aham

i kete

ratu

r-

an

.

•B

uku

Pe

min

ata

n

IPA

Kim

ia

SM

A/

MA

kela

s X

, D

ep-

dik

na

s

•B

uku

Gu

ru P

em

i-

na

tan

IP

A K

imia

SM

A/M

A k

ela

s X

,

De

pd

ikn

as

•B

uk

u P

G P

em

i-

na

tan

IP

A K

imia

SM

A/M

A k

ela

s X

,

PT

Inta

n P

ariw

ara

,

hala

man 3

7–72

•B

uk

u

PR

P

em

i-

na

tan

IP

A K

imia

SM

A/M

A k

ela

s X

,

PT

Inta

n P

ariw

ara

,

hala

man 2

7–52

Str

uk

tur

Ato

m

•P

arti

ke

l-p

arti

ke

l

pe

nyu

su

n a

tom

•N

om

or

ato

m,

no

mo

r

ma

ssa

, is

oto

p,

da

n

ele

ktr

on

va

len

si

•P

erk

em

ba

ng

an

te

ori

ato

m,

ko

nfi

gu

ras

i

ele

ktr

on

, d

an

me

ka

-

nik

a k

ua

ntu

m

SIL

AB

US

Str

uk

tur

Ato

m

Mata

Pela

jara

n:

Kim

ia

Satu

an

Pen

did

ikan

:S

MA

/MA

Kela

s/S

em

este

r:

X/1

Ko

mp

ete

nsi In

ti:

1.

Menghayati d

an m

engam

alk

an a

jara

n a

gam

a y

ang d

ianutn

ya.

2.

Menghayati d

an m

engam

alk

an p

erila

ku juju

r, d

isip

lin, ta

nggung jaw

ab, peduli

(goto

ng r

oyong, kerja s

am

a, to

lera

n, dam

ai),

santu

n, r

esponsif

dan p

roaktif

dan m

enunju

kkan s

ikap s

ebagai b

agia

n d

ari s

olu

si a

tas b

erb

agai p

erm

asala

han d

ala

m b

erinte

raksi

secara

efe

ktif dengan li

ngkungan s

osia

l dan a

lam

sert

a d

ala

m m

enem

patk

an d

iri s

ebagai c

erm

inan b

angsa d

ala

m p

erg

aula

n

dunia

.

3.

Mem

aham

i, m

enera

pkan, m

enganalis

is p

engeta

huan fa

ktu

al, k

onseptu

al, p

rosedura

l berd

asark

an rasa in

gin

tahunya te

nta

ng

ilmu p

engeta

huan, te

knolo

gi, s

eni, b

udaya, dan h

um

anio

ra d

engan w

aw

asan k

em

anusia

an, kebangsaan, kenegara

an, dan

pera

daban terk

ait p

enyebab fenom

ena d

an k

eja

dia

n, sert

a m

enera

pkan p

engeta

huan p

rosedura

l pada b

idang k

ajia

n y

ang

spesifik

sesuai d

engan b

akat dan m

inatn

ya u

ntu

k m

em

ecahkan m

asala

h.

4.

Mengola

h, m

enala

r, d

an m

enyaji

dala

m ranah k

onkre

t dan ranah a

bstr

ak t

erk

ait

dengan p

engem

bangan d

ari y

ang d

ipela

jarinya

di s

ekola

h s

ecara

mandiri, d

an m

am

pu m

enggunakan m

eto

de s

esuai k

aid

ah k

eilm

uan.

12 jp

Ko

mp

ete

ns

i D

as

ar

Ind

ika

tor

Ma

teri

Po

ko

kP

em

be

laja

ran

Pe

nil

aia

nA

lok

as

iS

um

be

r B

ela

jar

1.1

Me

nya

da

ri a

da

nya

ke

tera

-

tura

n s

truktu

r part

ikel

mate

ri

se

ba

ga

i w

uju

d k

eb

esa

ran

Tuhan Y

ME

dan p

engeta

hu-

an

te

nta

ng

str

uktu

r p

art

ike

l

mate

ri s

ebagai h

asil

pem

ikir-

an k

reatif

manusia

yang k

e-

benara

nnya b

ers

ifat

tenta

tif.

2.1

Menunju

kkan p

erila

ku ilm

iah

(me

milik

i ra

sa

in

gin

ta

hu

,

dis

iplin

, ju

jur,

ob

jekti

f, t

er-

buka,

mam

pu m

em

bedakan

fakta

dan o

pin

i, u

let, te

liti, b

er-

tanggung ja

wab, k

ritis, k

reatif,

inovatif,

dem

okra

tis,

kom

u-

nik

atif)

dala

m m

era

ncang d

an

mela

kukan p

erc

obaan s

ert

a

be

rdis

ku

si

ya

ng

diw

uju

dka

n

dala

m s

ikap s

ehari-h

ari.

•M

engam

ati

vid

eo d

i ala

mat

we

b h

ttp

://g

oo

.gl/2

QH

3M

mengenai

tata

sury

a d

an

me

mb

an

din

gk

an

ny

a

de

ng

an

str

uktu

r a

tom

.

•M

en

dis

ku

sik

an

ba

gia

n-

bagia

n p

enyusun a

tom

.

•M

ela

ku

ka

n

sim

ula

si

de

ng

an

b

olp

oin

u

ntu

k

me

mb

ed

aka

n p

en

ge

rtia

n

isoto

p,

isoto

n,

dan isobar.

•M

em

bu

at

mo

de

l a

tom

Dalton d

an T

hom

son d

ari

pla

stisin

.

•M

en

dis

ku

sik

an

pe

rke

m-

bangan m

odel

ato

m.

•M

en

gu

mp

ulk

an

in

form

asi

mengenai a

tom

dan b

agia

n-

ba

gia

nn

ya

da

ri i

nte

rne

t

maupun b

uku.

Pe

ng

am

ata

n S

ika

p

•S

aat

pem

bela

jara

n

be

rla

ng

su

ng

•S

aa

t m

ela

ku

ka

n

pe

ng

am

ata

n

•S

aa

t m

en

ge

rja

ka

n

tug

as

Page 72: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

206 Silabus

Ko

mp

ete

ns

i D

as

ar

Ind

ika

tor

Ma

teri

Po

ko

kP

em

be

laja

ran

Pe

nil

aia

nA

lok

as

i

Wa

ktu

Su

mb

er

Be

laja

r

2.2

Me

nu

nju

kka

n p

eri

laku

ke

rja

sam

a,

santu

n,

tole

ran,

cin

ta

dam

ai dan p

eduli

lingkungan

sert

a h

em

at

dala

m m

em

an-

faatk

an s

um

ber

daya a

lam

.

2.3

Me

nu

nju

kka

n p

eri

laku

re

s-

po

nsif

, d

an

pro

akti

f se

rta

bij

ak

sa

na

s

eb

ag

ai

wu

jud

ke

ma

mp

ua

n m

em

eca

hka

n

ma

sa

lah

da

n m

em

bu

at

ke

-

pu

tusa

n.

3.2

Me

ng

an

alis

is

pe

rke

mb

an

g-

an m

odel ato

m.

3.3

Menganalis

is

str

uktu

r ato

m

berd

asark

an t

eori a

tom

Bohr

dan t

eori m

ekanik

a k

uantu

m.

4.2

Mengola

h d

an m

enganalis

is

perk

em

bangan m

odel

ato

m.

4.3

Mengola

h d

an m

enganalis

is

str

uktu

r a

tom

be

rda

sa

rka

n

teo

ri a

tom

Bo

hr

da

n t

eo

ri

me

ka

nik

a k

ua

ntu

m.

Be

rsik

ap

sa

ntu

n

da

lam

me

ng

un

gk

ap

ka

n

pe

n-

da

pa

t.

Be

rsik

ap

p

roa

kti

f s

aa

t

be

ke

rja

s

am

a

da

lam

dis

ku

si.

•M

en

jela

ska

n p

art

ike

l-

pa

rtik

el

pe

ny

us

un

ato

m.

•M

enentu

kan e

lektr

on,

pro

ton

, d

an

ne

utr

on

su

atu

un

su

r.

•M

en

jela

ska

n p

erb

e-

da

an

iso

top

, is

oto

n,

dan i

sobar.

•M

en

jela

ska

n p

erk

em

-

bangan m

odel

ato

m.

•M

en

en

tuka

n k

on

fig

u-

ras

i e

lek

tro

n u

ns

ur

dari n

om

or

ato

mnya.

•M

en

uliska

n b

ila

ng

an

ku

an

tum

da

n b

en

tuk

orb

ital

suatu

unsur.

Me

ng

an

ali

sis

p

erk

em

-

ba

ng

an

m

od

el

ato

m

mela

lui berb

agai lit

era

tur.

Me

ng

an

ali

sis

s

tru

ktu

r

ato

m b

erd

asa

rka

n t

eo

ri

ato

m B

ohr

dan m

ekanik

a

ku

an

tum

.

•M

em

bu

at

mo

de

l a

tom

Th

om

so

n d

an

Bo

hr

da

ri

tanah lia

t.

Pe

ng

am

ata

n S

ika

p

•S

aat pem

bela

jara

n

be

rla

ng

su

ng

•S

aa

t m

ela

ku

ka

n

pe

ng

am

ata

n

•S

aa

t m

en

ge

rja

ka

n

tug

as

Pe

ng

am

ata

n S

ika

p

•S

aat pem

bela

jara

n

be

rla

ng

su

ng

•S

aa

t m

ela

ku

ka

n

pe

ng

am

ata

n

•S

aa

t m

en

ge

rja

ka

n

tug

as

Tes T

ert

ulis

•P

ilihan G

anda

•U

raia

n

Tes U

nju

k K

erj

a

Ru

bri

k

Tes T

ert

ulis

•P

ilihan G

anda

•U

raia

n

Tes U

nju

k K

erj

a

Ru

bri

k

Po

rto

foli

o

Tu

ga

s

ma

nd

iri

da

n

ke

lom

po

k

Po

rto

foli

o

Peta

konsep: m

em

buat

mo

de

l a

tom

Th

om

so

n

dan B

ohr.

•B

uk

u r

efe

ren

si:

1.

Pusta

ka S

ain

s

Te

rsa

mb

un

g-

Inte

rne

t :

Ma

-

terial,

PT

Paka

r

Ra

ya

2.

Je

jak S

eja

rah

Sa

ins

: A

tom

da

n M

ole

ku

l,

PT

Paka

r R

aya

•In

tern

et:

1.

htt

p:/

/go

og

.gl/

2Q

H3

M

2.

htt

p:/

/go

og

.gl/

tGK

JD

3.

htt

p:/

/go

og

.gl/

AZ

BB

s

4.

htt

p:/

/go

o.g

l/

x3

CT

Hv

5.

htt

p:/

/go

o/g

l/

qP

PG

Gp

6.

htt

p:/

/go

o.g

l/

Yx8

AT

k

Page 73: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

207Kimia Kelas X

SIL

AB

US

Sis

tem

Pe

rio

dik

Un

su

r

Mata

Pela

jara

n:

Kim

ia

Satu

an

Pen

did

ikan

:S

MA

/MA

Kela

s/S

em

este

r:

X/1

Ko

mp

ete

nsi In

ti:

1.

Menghayati d

an m

engam

alk

an a

jara

n a

gam

a y

ang d

ianutn

ya.

2.

Menghayati d

an m

engam

alk

an p

erila

ku juju

r, d

isip

lin, ta

nggung jaw

ab, peduli

(goto

ng r

oyong, kerja s

am

a, to

lera

n, dam

ai),

santu

n, r

esponsif

dan p

roaktif

dan m

enunju

kkan s

ikap s

ebagai b

agia

n d

ari s

olu

si a

tas b

erb

agai p

erm

asala

han d

ala

m b

erinte

raksi

secara

efe

ktif dengan li

ngkungan s

osia

l dan a

lam

sert

a d

ala

m m

enem

patk

an d

iri s

ebagai c

erm

inan b

angsa d

ala

m p

erg

aula

n

dunia

.

3.

Mem

aham

i, m

enera

pkan, m

enganalis

is p

engeta

huan fa

ktu

al, k

onseptu

al, p

rosedura

l berd

asark

an rasa in

gin

tahunya te

nta

ng

ilmu p

engeta

huan, te

knolo

gi, s

eni, b

udaya, dan h

um

anio

ra d

engan w

aw

asan k

em

anusia

an, kebangsaan, kenegara

an, dan

pera

daban terk

ait p

enyebab fenom

ena d

an k

eja

dia

n, sert

a m

enera

pkan p

engeta

huan p

rosedura

l pada b

idang k

ajia

n y

ang

spesifik

sesuai d

engan b

akat dan m

inatn

ya u

ntu

k m

em

ecahkan m

asala

h.

4.

Mengola

h, m

enala

r, d

an m

enyaji

dala

m ranah k

onkre

t dan ranah a

bstr

ak t

erk

ait

dengan p

engem

bangan d

ari y

ang d

ipela

jarinya

di s

ekola

h s

ecara

mandiri, d

an m

am

pu m

enggunakan m

eto

de s

esuai k

aid

ah k

eilm

uan.

Ko

mp

ete

ns

i D

as

ar

Ind

ika

tor

Ma

teri

Po

ko

kP

em

be

laja

ran

Pe

nil

aia

nA

lok

as

iS

um

be

r B

ela

jar

•M

en

ga

ma

ti t

ab

el

pe

rio

dik

un

su

r m

od

ern

.

•M

en

dis

ku

sik

an

d

as

ar

pe

ng

elo

mp

okka

n u

nsu

r

dala

m t

abel

periodik

.

•M

en

en

tuka

n l

eta

k u

nsu

r

da

lam

ta

be

l p

eri

od

ik

modern

berd

asark

an k

on-

fig

ura

si

ele

ktr

on

.

•M

en

gu

mp

ulk

an

in

form

asi

me

ng

en

ai

un

su

r tr

an

sis

i

dan u

nsur

gas m

ulia

.

•M

em

bu

at

mo

de

l ta

be

l

periodik

unsur

modern

.

•M

ela

ku

ka

n

pe

rco

ba

an

se

de

rha

na

un

tuk m

en

ge

-

tah

ui

sif

at-

sif

at

un

su

r

natr

ium

dan m

agnesiu

m.

Pe

ng

am

ata

n S

ika

p

•S

aat pem

bela

jara

n

be

rla

ng

su

ng

•S

aa

t m

ela

ku

ka

n

pe

ng

am

ata

n

•S

aa

t m

en

ge

rja

ka

n

tug

as

Mengharg

ai

dan m

ensyu-

ku

ri k

om

ple

ksita

s u

nsu

r-

unsu

r ci

pta

an T

uhan b

ese

rta

sifat-

sifatn

ya s

ebagai sum

-

be

r d

aya

ala

m s

eh

ing

ga

me

mb

an

tu k

ela

ng

su

ng

an

hid

up m

anusia

.

•M

em

ilik

i ra

sa

in

gin

tah

u d

ala

m m

em

pe

-

laja

ri ta

be

l p

eri

od

ik

un

su

r.

•B

ers

ika

p

kri

tis

d

an

ko

mu

nik

ati

f d

ala

m

be

rdis

ku

si.

•B

uku

Pe

min

ata

n

IPA

Kim

ia k

ela

s X

,

De

pd

ikn

as

•B

uku

Gu

ru P

em

i-

na

tan

IP

A K

imia

ke

las X

, D

ep

dik

-

na

s

•B

uk

u

PG

P

em

i-

na

tan

IP

A K

imia

un

tuk

S

MA

/MA

ke

las X

, P

T I

nta

n

Pariw

ara

, hala

man

73

–1

10

•B

uk

u

PR

P

em

i-

na

tan

IP

A K

imia

un

tuk

S

MA

/MA

ke

las X

, P

T I

nta

n

Pariw

ara

, hala

man

53

–7

8

1.1

Me

nya

da

ri

ad

an

ya

ke

tera

-

tura

n s

truktu

r part

ikel

mate

ri

se

ba

ga

i w

uju

d k

eb

esa

ran

Tuhan Y

ME

dan p

engeta

hu-

an

te

nta

ng

str

uktu

r p

art

ike

l

mate

ri s

ebagai hasil

pem

ikir-

an k

reatif

manusia

yang k

e-

benara

nnya b

ers

ifat

tenta

tif.

2.1

Menunju

kkan p

erila

ku ilm

iah

(me

milik

i ra

sa

in

gin

ta

hu

,

dis

iplin

, j

uju

r, o

bje

ktif,

te

r-

buka,

mam

pu m

em

bedakan

fakta

da

n o

pin

i, u

let,

te

liti,

be

rta

ng

gu

ng

ja

wa

b,

kri

tis,

kre

atif, i

novatif,

dem

okra

tis,

ko

mu

nik

atif)

da

lam

me

ran

-

cang d

an m

ela

kukan p

erc

o-

ba

an

se

rta

be

rdis

ku

si

ya

ng

diw

uju

dk

an

d

ala

m

sik

ap

se

ha

ri-h

ari

.

12 jp

Sis

tem

Peri

od

ik U

nsu

r

•P

erk

em

ba

ng

an

pe

ng

elo

mp

ok

an

un

su

r-u

nsu

r

•S

ifa

t-s

ifa

t u

ns

ur,

ma

ssa

ato

m r

ela

tif

(Ar)

, dan s

ifat

kepe-

rio

dik

an

un

su

r

Page 74: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

208 Silabus

Ko

mp

ete

ns

i D

as

ar

Ind

ika

tor

Ma

teri

Po

ko

kP

em

be

laja

ran

Pe

nil

aia

nA

lok

as

i

Wa

ktu

Su

mb

er

Be

laja

r

Pe

ng

am

ata

n S

ika

p

•S

aat pem

bela

jara

n

be

rla

ng

su

ng

•S

aa

t m

ela

ku

ka

n

pe

ng

am

ata

n

•S

aat

mengerjakan

tug

as

Pe

ng

am

ata

n S

ika

p

•S

aat pem

bela

jara

n

be

rla

ng

su

ng

•S

aa

t m

ela

ku

ka

n

pe

ng

am

ata

n

•S

aat

mengerjakan

tug

as

Tes T

ert

ulis

•P

ilihan G

anda

•U

raia

n

Tes U

nju

k K

erj

a

Ru

bri

k

Po

rto

foli

o

•P

eta

konsep:

Me

mb

ua

t m

od

el

tab

el

pe

rio

dik

unsur

mo

de

rn

•T

ugas m

andiri dan

ke

lom

po

k

•B

uk

u r

efe

ren

si:

Pu

sta

ka

S

ain

s

Te

rs

am

bu

ng

-

Inte

rne

t: M

ate

ria

l,

Pa

ka

r R

aya

•In

tern

et:

1.

htt

p:/

/go

o.g

l/

5W

BF

t0

2.

htt

p:/

/go

o.g

l/

L4

37

f6

2.2

Me

nu

nju

kka

n p

eri

laku

ke

rja

sam

a,

santu

n,

tole

ran,

cin

ta

dam

ai dan p

eduli

lingkungan

sert

a h

em

at

dala

m m

em

an-

faatk

an s

um

ber

daya a

lam

.

2.3

Me

nu

nju

kka

n p

eri

laku

re

s-

po

nsif

, d

an

pro

akti

f se

rta

bij

ak

sa

na

s

eb

ag

ai

wu

jud

ke

ma

mp

ua

n m

em

eca

hka

n

ma

sa

lah

d

an

m

em

bu

at

ke

pu

tusa

n.

3.4

Me

ng

an

ali

sis

h

ub

un

ga

n

konfigura

si ele

ktr

on d

an d

ia-

gra

m o

rbital u

ntu

k m

enentu

-

kan l

eta

k u

nsur

dala

m t

abel

pe

rio

dik

d

an

sif

at-

sif

at

pe

rio

dik

un

su

r.

4.4

Me

nya

jika

n h

asil a

na

lisis

hu

bu

ng

an

ko

nfig

ura

si

ele

k-

tro

n d

an

d

iag

ram

o

rbit

al

un

tuk

m

en

en

tuk

an

le

tak

un

su

r d

ala

m t

ab

el

pe

rio

dik

dan s

ifat-

sifat periodik

unsur.

Be

rsik

ap

s

an

tun

d

an

me

ng

ha

rga

i p

erb

ed

aa

n

pe

nd

ap

at

an

tart

em

an

.

Be

rsik

ap

pro

akti

f d

ala

m

me

ng

erj

aka

n tu

ga

s ke

-

lom

po

k.

•M

en

jela

ska

n p

erk

em

-

ba

ng

an

pe

nyu

su

na

n

tabel

periodik

unsur.

•M

en

en

tuk

an

le

tak

un

su

r d

ala

m

tab

el

pe

rio

dik

be

rda

sa

rka

n

ko

nfig

ura

si

ele

ktr

on

.

•M

en

jela

sk

an

s

ifa

t-

sifat

unsur.

•M

en

jela

ska

n m

assa

ato

m

rela

tif

su

atu

un

su

r.

•M

en

jela

ska

n s

ifa

t ke

-

pe

rio

dik

an

un

su

r.

Menyajik

an t

ugas m

enge-

na

i h

ub

un

ga

n k

on

fig

ura

si

ele

ktr

on

d

en

ga

n

leta

k

unsur

dan s

ifat keperiodik

-

an

nya

.

•M

em

pre

se

nta

sik

an

ha

sil

dis

ku

si

me

ng

en

ai

ma

ssa

ato

m d

an h

ubungan.

Page 75: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

209Kimia Kelas X

Ika

tan

Kim

ia

•Terb

entu

knya i

kata

n

kim

ia

•M

ac

am

-m

ac

am

ikata

n k

imia

•M

en

dis

ku

sik

an

pe

nu

lisa

n

konfigura

si

ele

ktr

on b

ebe-

rapa a

tom

unsur

dan c

ara

me

nca

pa

i ke

sta

bila

nn

ya

.

•M

en

uli

sk

an

k

on

fig

ura

si

ele

ktr

on

s

tab

il

un

su

r-

unsur

gas m

ulia

.

•M

en

ye

bu

tka

n

pe

ran

an

ele

ktr

on

d

ala

m

ika

tan

kim

ia.

•M

engam

ati s

truktu

r Lew

is

be

be

rap

a u

nsu

r.

•M

enye

butk

an s

ifat se

nya

wa

yang b

erikata

n io

n, k

ovale

n,

logam

, dan h

idro

gen.

•M

en

ga

na

lisis

b

eb

era

pa

co

nto

h

pe

mb

en

tuk

an

se

nya

wa

ya

ng

be

rika

tan

ion

, ko

va

len

, lo

ga

m,

da

n

hid

rog

en

.

Pe

ng

am

ata

n S

ika

p

•S

aat

pem

bela

jara

n

be

rla

ng

su

ng

•S

aa

t m

ela

ku

ka

n

pe

ng

am

ata

n

•S

aa

t m

en

ge

rja

ka

n

tug

as

Pe

ng

am

ata

n S

ika

p

•S

aat

pem

bela

jara

n

be

rla

ng

su

ng

•S

aa

t m

ela

ku

ka

n

pe

ng

am

ata

n

•S

aa

t m

en

ge

rja

ka

n

tug

as

Mensy

uku

ri d

an m

engagum

i

ke

tera

tura

n d

an

ko

mp

lek-

sita

s u

nsu

r-u

nsu

r cip

taa

n

Tuhan y

ang a

da d

i ala

m.

•M

em

punyai

rasa i

ngin

tahu d

an b

erjiw

a k

reatif

tin

gg

i te

rha

da

p s

etia

p

peristiw

a d

i ala

m.

•B

ers

ikap j

uju

r, d

isip

lin,

teli

ti,

da

n

pro

ak

tif

da

lam

pra

ktiku

m.

1.1

Me

nya

da

ri

ad

an

ya

ke

tera

-

tura

n s

truktu

r part

ikel m

ate

ri

se

ba

ga

i w

uju

d k

eb

esa

ran

Tuhan Y

ME

dan p

engeta

hu-

an

te

nta

ng

str

uktu

r p

art

ike

l

mate

ri s

ebagai h

asil

pem

ikir-

an k

reatif m

anusia

yang k

e-

benara

nnya b

ers

ifat

tenta

tif.

2.1

Menunju

kkan p

erila

ku il

mia

h

(me

milik

i ra

sa

in

gin

ta

hu

,

dis

iplin

, j

uju

r, o

bje

ktif,

te

r-

buka, m

am

pu m

em

bedakan

fakta

da

n o

pin

i, u

let,

te

liti,

be

rta

ng

gu

ng

ja

wa

b,

kri

tis,

kre

atif, inovatif,

dem

okra

tis,

ko

mu

nik

atif)

da

lam

me

ran

-

ca

ng

da

n m

ela

ku

ka

n p

er-

co

ba

an

s

ert

a

be

rdis

ku

si

ya

ng

d

iwu

jud

ka

n

da

lam

sik

ap

se

ha

ri-h

ari

.

SIL

AB

US

Ika

tan

Kim

ia

Mata

Pela

jara

n:

Kim

ia

Satu

an

Pen

did

ikan

:S

MA

/MA

Kela

s/S

em

este

r:

X/1

Ko

mp

ete

nsi In

ti:

1.

Menghayati d

an m

engam

alk

an a

jara

n a

gam

a y

ang d

ianutn

ya.

2.

Menghayati d

an m

engam

alk

an p

erila

ku juju

r, d

isip

lin, ta

nggung jaw

ab, peduli

(goto

ng r

oyong, kerja s

am

a, to

lera

n, dam

ai),

santu

n, r

esponsif

dan p

roaktif

dan m

enunju

kkan s

ikap s

ebagai b

agia

n d

ari s

olu

si a

tas b

erb

agai p

erm

asala

han d

ala

m b

erinte

raksi

secara

efe

ktif dengan li

ngkungan s

osia

l dan a

lam

sert

a d

ala

m m

enem

patk

an d

iri s

ebagai c

erm

inan b

angsa d

ala

m p

erg

aula

n

dunia

.

3.

Mem

aham

i, m

enera

pkan, m

enganalis

is p

engeta

huan fa

ktu

al, k

onseptu

al, p

rosedura

l berd

asark

an rasa in

gin

tahunya te

nta

ng

ilmu p

engeta

huan, te

knolo

gi, s

eni, b

udaya, dan h

um

anio

ra d

engan w

aw

asan k

em

anusia

an, kebangsaan, kenegara

an, dan

pera

daban terk

ait p

enyebab fenom

ena d

an k

eja

dia

n, sert

a m

enera

pkan p

engeta

huan p

rosedura

l pada b

idang k

ajia

n y

ang

spesifik

sesuai d

engan b

akat dan m

inatn

ya u

ntu

k m

em

ecahkan m

asala

h.

4.

Mengola

h, m

enala

r, d

an m

enyaji

dala

m ranah k

onkre

t dan ranah a

bstr

ak t

erk

ait

dengan p

engem

bangan d

ari y

ang d

ipela

jarinya

di s

ekola

h s

ecara

mandiri, d

an m

am

pu m

enggunakan m

eto

de s

esuai k

aid

ah k

eilm

uan.

18 jp

Ko

mp

ete

ns

i D

as

ar

Ind

ika

tor

Ma

teri

Po

ko

kP

em

be

laja

ran

Pe

nil

aia

nA

lok

as

iS

um

be

r B

ela

jar

•B

uku

Pe

min

ata

n

IPA

K

imia

S

MA

/

MA

kela

s X

, D

ep-

dik

na

s

•B

uku

Gu

ru P

em

i-

na

tan

IP

A K

imia

SM

A/M

A k

ela

s X

,

De

pd

ikn

as

•B

uk

u

PG

P

em

i-

na

tan

IP

A K

imia

SM

A/M

A k

ela

s X

,

PT

Inta

n P

ariw

ara

,

hala

man 1

23–158

•B

uku P

R P

em

inat-

an IP

A K

imia

SM

A/

MA

k

ela

s X

, P

T

Inta

n

Pa

riw

ara

,

hala

man 8

5–104

Page 76: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

210 Silabus

Ko

mp

ete

ns

i D

as

ar

Ind

ika

tor

Ma

teri

Po

ko

kP

em

be

laja

ran

Pe

nil

aia

nA

lok

as

i

Wa

ktu

Su

mb

er

Be

laja

r

2.2

Me

nu

nju

kka

n p

eri

laku

ke

rja

sam

a,

santu

n,

tole

ran,

cin

ta

dam

ai dan p

eduli

lingkungan

sert

a h

em

at

dala

m m

em

an-

faatk

an s

um

ber

daya a

lam

.

2.3

Me

nu

nju

kka

n p

eri

laku

re

s-

po

nsif

, d

an

pro

akti

f se

rta

bij

ak

sa

na

s

eb

ag

ai

wu

jud

ke

ma

mp

ua

n m

em

eca

hka

n

ma

sa

lah

da

n m

em

bu

at

ke

-

pu

tusa

n.

3.5

M

em

ba

nd

ing

ka

n

pro

se

s

pe

mb

en

tuk

an

ik

ata

n io

n,

ika

tan

k

ov

ale

n,

ika

tan

ko

va

len

k

oo

rdin

as

i d

an

ikata

n logam

.

Me

ng

ha

rga

i p

en

da

pa

t

ora

ng la

in s

aat m

ela

kukan

dis

ku

si.

Me

ng

gu

na

ka

n s

en

ya

wa

kim

ia d

an a

lat-

ala

t la

bora

-

tori

um

se

ca

ra b

ijaksa

na

se

su

ai

fun

gsi

da

n

ke

-

bu

tuh

an

.

•M

en

jela

ska

n p

en

ge

r-

tia

n k

on

fig

ura

si

ele

k-

tron s

tabil.

•M

en

jela

ska

n p

era

na

n

ele

ktr

on

da

lam

pe

m-

bentu

kan ik

ata

n k

imia

.

•M

en

jela

ska

n p

rose

s

pe

mb

en

tuka

n i

ka

tan

kim

ia.

•M

enyebutk

an m

acam

-

macam

ikata

n k

imia

.

•M

em

be

da

ka

n s

ifa

t-

sif

at

se

nya

wa

ya

ng

berikata

n ion, kovale

n,

logam

, dan h

idro

gen.

•M

em

ba

nd

ing

ka

n

pro

se

s p

em

be

ntu

ka

n

ika

tan

io

n,

ika

tan

kovale

n tunggal,

ikata

n

kovale

n r

angkap d

ua,

ikata

n k

ovale

n rangkap

tig

a,

ika

tan

ko

va

len

ko

ord

ina

si,

ik

ata

n

ko

va

len

po

lar,

ika

tan

ko

va

len

n

on

po

lar,

ika

tan

lo

ga

m,

da

n

ikata

n h

idro

gen.

Pe

ng

am

ata

n S

ika

p

•S

aat p

em

bela

jara

n

be

rla

ng

su

ng

•S

aa

t m

ela

ku

ka

n

pe

ng

am

ata

n

•S

aat

mengerjakan

tug

as

Pe

ng

am

ata

n S

ika

p

•S

aat p

em

bela

jara

n

be

rla

ng

su

ng

•S

aa

t m

ela

ku

ka

n

pe

ng

am

ata

n

•S

aat

mengerjakan

tug

as

Tes T

ert

ulis

•P

ilihan G

anda

•U

raia

n

Tes U

nju

k K

erj

a

Te

s U

ji P

eti

k K

erj

a

Pro

se

du

r

Ru

bri

k

•M

em

ba

ca

ta

be

l titik l

ele

h

an

tara

se

nya

wa

io

n d

an

ko

va

len

.

•M

en

ga

na

lisis

be

be

rap

a

co

nto

h s

en

ya

wa

ko

va

len

tun

gg

al, k

ova

len

ra

ng

ka

p

dua, kovale

n r

angkap tig

a,

kovale

n k

oord

inasi, k

ova-

len

p

ola

r, d

an

k

ov

ale

n

no

np

ola

r.

•M

en

ga

na

lisis

sifa

t lo

ga

m

de

ng

an

pro

se

s p

em

be

n-

tukan i

kata

n l

ogam

.

•M

en

ye

lid

iki

ke

po

lara

n

be

be

rap

a s

en

ya

wa

(m

e-

wa

kili

se

nya

wa

ko

va

len

no

np

ola

r, k

ova

len

po

lar

dan s

enyaw

a i

onik

) s

ert

a

me

mp

rese

nta

sik

an

ha

sil-

nya

un

tuk m

en

ya

ma

ka

n

pe

rse

psi.

•M

en

gin

ga

tka

n su

su

na

n

ele

ktr

on

v

ale

ns

i d

ala

m

orb

ital.

•M

en

gg

am

ba

rka

n

aw

an

ele

ktr

on v

ale

nsi

berd

asar-

ka

n

su

su

na

n

ele

ktr

on

dala

m o

rbital.

•B

uk

u R

efe

ren

si:

Pusta

ka S

ain

s T

er-

sam

bung-I

nte

rne

t:

Ca

mp

ura

n &

Se

-

nya

wa

, P

T P

aka

r

Ra

ya

•In

tern

et

1.

htt

p:/

/go

o.g

l/

wT

J2

b

2.

htt

p:/

/go

o.g

l/

TJH

1r

•A

lat

da

n B

ah

an

un

tuk

Pra

kti

ku

m

Ke

po

la

ra

n

Se

ny

aw

a

1.

Sta

tif

2.

Bu

ret

3.

Co

ron

g

4.

Bata

ng e

bonit

5.

Gela

s k

imia

6.

Be

nze

na

7.

Nitro

benzena

8.

Trik

loro

meta

na

9.

Ka

rbo

n t

etr

a-

klo

rid

a

10

.A

ku

ad

es

11

.L

aru

tan

n

a-

triu

m k

lorida

12

.G

ara

m d

ap

ur

Page 77: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

211Kimia Kelas X

3.6

Me

ng

an

alisis

ke

po

lara

n

se

nya

wa

.

4.5

Mengola

h d

an m

enganalis

is

pe

rba

nd

ing

an

pro

se

s p

em

-

bentu

kan

ikata

n ion,

ikata

n

ko

va

len

, ik

ata

n k

ov

ale

n

ko

ord

ina

si,

d

an

ik

ata

n

logam

.

4.6

Mera

ncang, m

ela

kukan, dan

me

ny

imp

ulk

an

s

ert

a m

e-

nya

jika

n h

asil p

erc

ob

aa

n

ke

po

lara

n s

en

ya

wa

.

•M

en

ga

na

lisis

pe

nye

-

ba

b p

erb

ed

aa

n ti

tik

lele

h a

nta

ra s

en

ya

wa

ion d

an k

ovale

n.

•M

en

ye

bu

tka

n

pe

r-

bedaan a

nta

ra s

enya

wa

kovale

n p

ola

r dengan

se

ny

aw

a

ko

va

len

nonpola

r.

Me

nya

jika

n h

asil a

na

lisis

pe

rba

nd

ing

an

p

ros

es

pe

mb

en

tuka

n i

ka

tan

io

n,

ika

tan

k

ov

ale

n,

ika

tan

ko

va

len

ko

ord

ina

si,

da

n

ikata

n logam

.

•M

enyajik

an d

ata

hasil

perc

obaan p

engam

at-

an k

epola

ran b

erb

agai

laru

tan

.

•M

en

ya

jik

an

la

po

ran

hasil

perc

obaan p

eng-

am

ata

n

ke

po

lara

n

berb

agai

laru

tan.

Tes T

ert

ulis

•P

ilihan G

anda

•U

raia

n

Tes U

nju

k K

erj

a

Te

s U

ji P

eti

k K

erj

a

Pro

se

du

r

Ru

bri

k

Po

rto

foli

o

Kum

pula

n l

apora

n

Po

rto

foli

o

•Lapora

n P

engam

at-

an

•Lapora

n P

raktikum

•T

ugas M

andiri

dan

Ke

lom

po

k

Ko

mp

ete

ns

i D

as

ar

Ind

ika

tor

Ma

teri

Po

ko

kP

em

be

laja

ran

Pe

nil

aia

nA

lok

as

i

Wa

ktu

Su

mb

er

Be

laja

r

Page 78: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

212 Silabus

SIL

AB

US

Be

ntu

k M

ole

ku

l d

an

Ga

ya

An

tarm

ole

ku

l

Mata

Pela

jara

n:

Kim

ia

Satu

an

Pen

did

ikan

:S

MA

/MA

Kela

s/S

em

este

r:

X/1

Ko

mp

ete

nsi In

ti:

1.

Menghayati d

an m

engam

alk

an a

jara

n a

gam

a y

ang d

ianutn

ya.

2.

Menghayati d

an m

engam

alk

an p

erila

ku juju

r, d

isip

lin, ta

nggung jaw

ab, peduli

(goto

ng r

oyong, kerja s

am

a, to

lera

n, dam

ai),

santu

n, r

esponsif

dan p

roaktif

dan m

enunju

kkan s

ikap s

ebagai b

agia

n d

ari s

olu

si a

tas b

erb

agai p

erm

asala

han d

ala

m b

erinte

raksi

secara

efe

ktif dengan li

ngkungan s

osia

l dan a

lam

sert

a d

ala

m m

enem

patk

an d

iri s

ebagai c

erm

inan b

angsa d

ala

m p

erg

aula

n

dunia

.

3.

Mem

aham

i, m

enera

pkan, m

enganalis

is p

engeta

huan fa

ktu

al, k

onseptu

al, p

rosedura

l berd

asark

an rasa in

gin

tahunya te

nta

ng

ilmu p

engeta

huan, te

knolo

gi, s

eni, b

udaya, dan h

um

anio

ra d

engan w

aw

asan k

em

anusia

an, kebangsaan, kenegara

an, dan

pera

daban terk

ait p

enyebab fenom

ena d

an k

eja

dia

n, sert

a m

enera

pkan p

engeta

huan p

rosedura

l pada b

idang k

ajia

n y

ang

spesifik

sesuai d

engan b

akat dan m

inatn

ya u

ntu

k m

em

ecahkan m

asala

h.

4.

Mengola

h, m

enala

r, d

an m

enyaji

dala

m ranah k

onkre

t dan ranah a

bstr

ak t

erk

ait

dengan p

engem

bangan d

ari y

ang d

ipela

jarinya

di s

ekola

h s

ecara

mandiri, d

an m

am

pu m

enggunakan m

eto

de s

esuai k

aid

ah k

eilm

uan.

1.1

Me

nya

da

ri

ad

an

ya

ke

tera

-

tura

n s

truktu

r part

ikel m

ate

ri

se

ba

ga

i w

uju

d k

eb

esa

ran

Tuhan Y

ME

dan p

engeta

hu-

an

te

nta

ng

str

uktu

r p

art

ike

l

mate

ri s

ebagai h

asil

pem

ikir-

an k

reatif

manusia

yang k

e-

benara

nnya b

ers

ifat

tenta

tif.

2.1

Menunju

kkan p

erila

ku ilm

iah

(me

milik

i ra

sa

in

gin

ta

hu

,

dis

iplin

, juju

r, o

bje

ktif

, terb

uka,

ma

mp

u m

em

be

da

ka

n f

akta

dan o

pin

i, u

let, telit

i, b

ert

ang-

gu

ng

ja

wa

b,

kri

tis,

kre

ati

f,

inovatif, dem

okra

tis, kom

uni-

katif)

dala

m m

era

ncang d

an

mela

kukan p

erc

obaan s

ert

a

be

rdis

ku

si

ya

ng

diw

uju

dka

n

dala

m s

ikap s

ehari-h

ari.

Be

ntu

k M

ole

ku

l d

an

Ga

ya

An

tarm

ole

ku

l

•B

erb

ag

ai

be

ntu

k

mo

leku

l

•G

aya

an

tarm

ole

ku

l

•M

era

malk

an b

entu

k m

ole

kul

se

nya

wa

de

ng

an

me

dia

balo

n.

•M

em

be

rik

an

in

form

as

i

mengenai pengert

ian t

eori

do

ma

in

ele

ktr

on

d

an

be

ntu

k-b

en

tuk

m

ole

ku

l

berd

asark

an teori ters

ebut.

•M

em

be

rik

an

in

form

as

i

me

ng

en

ai

ca

ra m

era

ma

l-

ka

n b

en

tuk m

ole

ku

l b

er-

da

sa

rka

n te

ori

d

om

ain

ele

ktr

on

.

•M

en

en

tuk

an

k

ep

ola

ran

se

ny

aw

a

be

rda

sa

rka

n

bentu

k m

ole

kuln

ya.

•M

em

be

rik

an

in

form

as

i

mengenai te

ori h

ibridis

asi.

•M

en

ye

bu

tka

n

be

rba

ga

i

gaya

anta

rmole

kul b

erd

asa

r-

ka

n u

ruta

n k

eku

ata

nn

ya

.

Pe

ng

am

ata

n S

ika

p

•S

aat

pem

bela

jara

n

be

rla

ng

su

ng

•S

aa

t m

ela

ku

ka

n

pe

ng

am

ata

n

•S

aa

t m

en

ge

rja

ka

n

tug

as

Pe

ng

am

ata

n S

ika

p

•S

aat

pem

bela

jara

n

be

rla

ng

su

ng

•S

aa

t m

ela

ku

ka

n

pe

ng

am

ata

n

•S

aa

t m

en

ge

rja

ka

n

tug

as

12 jp

Me

nsyu

ku

ri d

an

me

ng

a-

gu

mi

ke

tera

tura

n s

tru

ktu

r

pa

rtik

el

ma

teri

se

ba

ga

i

wu

jud

ke

be

sa

ran

Tu

ha

n

Ya

ng

Ma

ha

Esa

be

rup

a

berb

agai

bentu

k m

ole

kul.

•M

em

pu

nya

i m

otiva

si

inte

rnal dan r

asa ingin

tahu y

ang ti

nggi t

enta

ng

ca

ra

me

ram

alk

an

bentu

k m

ole

kul.

•B

ers

ikap a

ktif dan p

ro-

akt

if sa

at

berd

isku

si.

•B

uku

Pe

min

ata

n

IPA

Kim

ia S

MA

/

MA

kela

s X

, D

ep-

dik

na

s

•B

uku G

uru

Pe

mi-

na

tan

IP

A K

imia

SM

A/M

A k

ela

s X

,

De

pd

ikn

as

•B

uk

u P

G P

em

i-

na

tan

IP

A K

imia

SM

A/M

A k

ela

s X

,

PT

Inta

n P

ariw

ara

,

hala

man 1

59–188

•B

uku P

R P

em

inat-

an IP

A K

imia

SM

A/

MA

ke

las X

, P

T

Inta

n

Pa

riw

ara

,

hala

man 1

05–124

Ko

mp

ete

ns

i D

as

ar

Ind

ika

tor

Ma

teri

Po

ko

kP

em

be

laja

ran

Pe

nil

aia

nA

lok

as

iS

um

be

r B

ela

jar

Page 79: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

213Kimia Kelas X

Ko

mp

ete

ns

i D

as

ar

Ind

ika

tor

Ma

teri

Po

ko

kP

em

be

laja

ran

Pe

nil

aia

nA

lok

as

i

Wa

ktu

Su

mb

er

Be

laja

r

•In

tern

et

1.

htt

p:/

/go

o.g

l/

cB

iix

2.

htt

p:/

/go

o.g

l/

Vm

4R

i

3.

htt

p:/

/go

o.g

l/

Rzkg

U

4.

htt

p:/

/go

o.g

l/

S1

zcJ

5.

htt

p:/

/go

o.g

l/

i8T

xF

•M

en

ga

na

lisis

hu

bu

ng

an

an

tara

ke

ele

ktr

on

eg

atifa

n

un

su

r d

en

ga

n k

ece

nd

e-

run

ga

n in

tera

ks

i a

nta

r-

mo

leku

lnya

.

•M

en

ga

na

lisis

p

en

ga

ruh

inte

rak

si

an

tarm

ole

ku

l

terh

adap s

ifat

fisis

mate

ri.

Be

rsik

ap

sa

ntu

n s

ert

a m

en

g-

ha

rga

i p

en

da

pa

t te

ma

n s

aa

t

be

rdis

ku

si.

Be

rpe

rila

ku

p

roa

kti

f d

ala

m

menyik

api fe

nom

ena g

aya a

ntr

a-

mole

kul dala

m k

ehid

upan s

ehari-

ha

ri.

•M

en

jela

ska

n b

erb

ag

ai

ga

ya

an

tarm

ole

ku

l b

erd

asa

rka

n

tin

gka

t ke

ku

ata

nn

ya

.

•M

en

ye

bu

tka

n

sif

at

fis

ik

senyaw

a y

ang m

em

iliki gaya

an

tarm

ole

ku

l te

rte

ntu

.

•M

enje

laskan p

engert

ian teori

do

ma

in e

lektr

on d

an b

entu

k

mo

leku

l b

erd

asa

rka

n t

eo

ri

ters

eb

ut.

•M

en

en

tuk

an

k

ep

ola

ran

se

ny

aw

a

be

rda

sa

rka

n

be

ntu

k m

ole

ku

lnya

.

•M

enje

laskan p

engert

ian teori

hib

rid

isa

si

da

n

be

ntu

k

mo

leku

l b

erd

asa

rka

n t

eo

ri

ters

ebut.

•M

en

ya

jika

n h

asil a

na

lisis

hubungan a

nta

ra g

aya a

nta

r-

mo

lek

ul

de

ng

an

s

ifa

t

senyaw

a b

eru

pa t

itik

did

ih.

•M

en

ya

jika

n h

asil r

am

ala

n

bentu

k se

nya

wa b

erd

asark

an

teo

ri

do

ma

in

ele

ktr

on

(VS

EP

R).

2.2

Menunju

kkan p

erila

ku k

erja

sam

a, santu

n, tole

ran, cin

ta

dam

ai d

an p

eduli

lingkungan

sert

a h

em

at

dala

m m

em

an-

faatk

an s

um

ber

daya a

lam

.

2.3

Me

nu

nju

kka

n p

eri

laku

re

s-

po

nsif

, d

an

pro

akti

f se

rta

bij

ak

sa

na

s

eb

ag

ai

wu

jud

ke

ma

mp

ua

n m

em

eca

hka

n

ma

sa

lah

d

an

m

em

bu

at

ke

pu

tusa

n.

3.5

Me

mb

an

din

gka

n i

nte

raksi

an

tar

pa

rtik

el

(ato

m,

ion

,

mole

kul) m

ate

ri d

an h

ubung-

an

ny

a d

en

ga

n s

ifa

t fi

sik

ma

teri

.

3.7

Me

ng

an

alisis

te

ori

ju

mla

h

pasangan e

lektr

on d

i sekitar

inti

a

tom

(T

eo

ri

Do

ma

in

Ele

ktr

on)

untu

k m

enentu

kan

bentu

k m

ole

kul.

4.5

Mengola

h d

an m

enganalis

is

inte

raksi

anta

rpart

ikel

(ato

m,

ion

, m

ole

ku

l) m

ate

ri d

an

hu

bu

ng

an

nya

de

ng

an

sifa

t

fisik

mate

ri.

4.7

Mera

malk

an b

entu

k m

ole

kul

be

rda

sa

rka

n t

eo

ri j

um

lah

pasangan e

lektr

on d

i sekitar

inti

a

tom

(t

eo

ri

do

ma

in

ele

ktr

on

).

Pe

ng

am

ata

n S

ika

p

•S

aat

pem

bela

jara

n

be

rla

ng

su

ng

•S

aa

t m

ela

ku

ka

n

pe

ng

am

ata

n

•S

aa

t m

en

ge

rja

ka

n

tug

as

Pe

ng

am

ata

n S

ika

p

•S

aat

pem

bela

jara

n

be

rla

ng

su

ng

•S

aa

t m

ela

ku

ka

n

pe

ng

am

ata

n

•S

aa

t m

en

ge

rja

ka

n

tug

as

Tes T

ert

ulis

•P

ilihan G

anda

•U

raia

n

Tes U

nju

k K

erj

a

Ru

bri

k

Tes T

ert

ulis

•P

ilihan G

anda

•U

raia

n

Tes U

nju

k K

erj

a

Ru

bri

k

Po

rto

foli

o

Kum

pula

n l

apora

n

Po

rto

foli

o

Kum

pula

n l

apora

n

Page 80: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

214 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

A. Kompetensi Dasar dan Indikator

1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan

pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya

bersifat tentatif.

Indikator:

Menghargai dan mensyukuri kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan beserta sifat-sifatnya sebagai

sumber daya alam sehingga membantu kelangsungan hidup manusia.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membeda-

kan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreaktif, inovatif, demokratis, komunikatif)

dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-

hari.

Indikator:

• Memiliki rasa ingin tahu dalam mempelajari tabel periodik unsur.

• Bersikap kritis dan komunikatif dalam mengungkapkan pendapat.

2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli lingkungan serta hemat

dalam memanfaatkan sumber daya alam.

Indikator:

Bersikap santun dan menghargai perbedaan pendapat antarteman.

2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan

masalah dan membuat keputusan.

Indikator:

Bersikap proaktif dalam mengerjakan tugas kelompok.

3.4 Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam

tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.

Indikator:

• Menjelaskan perkembangan penyusunan tabel periodik unsur.

• Menentukan letak unsur dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi elektron.

• Menjelaskan sifat-sifat unsur.

• Menjelaskan massa atom relatif suatu unsur.

• Menjelaskan sifat keperiodikan unsur.

4.4 Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak

unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.

Indikator:

Menyajikan tugas mengenai hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur dan sifat keperiodikan-

nya.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Sekolah : SMA/MA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/1

Materi/Submateri Pokok : Sistem Periodik Unsur

Alokasi Waktu : 12 × 45 menit (4 kali tatap muka)

Page 81: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

215Kimia Kelas X

B. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu:

1. menjelaskan perkembangan penyusunan tabel periodik unsur;

2. menentukan letak unsur dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi elektron;

3. menjelaskan sifat-sifat unsur;

4. menjelaskan massa atom relatif suatu unsur;

5. menjelaskan sifat keperiodikan unsur.

C. Materi Pokok

• Perkembangan pengelompokan unsur-unsur.

• Sifat-sifat unsur, massa atom relatif (Ar), dan sifat keperiodikan unsur.

D. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Keterampilan Proses (Scientific Approach)

Model : Siklus Belajar (Learning Cycle)

Metode : Discovery dan Diskusi

E. Media, Alat, dan Sumber Belajar

1. Media

MS Power Point

2. Alat dan Bahan

a. Tabel Periodik Unsur

b. Logam natrium

c. Pita magnesium

d. Ampelas

3. Sumber Belajar

a. Buku Peminatan IPA Kimia SMA/MA Kelas X, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia

b. Buku Guru Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas X, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia

c. Buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas X, PT Intan Pariwara

d. Buku PG Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas X, PT Intan Pariwara

e. Buku Referensi: Pustaka Sains Tersambung-Internet: Material

Internet : http://goo.gl/5WBFt0 dan http://goo.gl/L437f6

F. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I (3 × 45 menit)

1. Pendahuluan (10 menit)

a. Pemusatan perhatian: diskusi mengenai jenis dan sifat salah satu unsur silikon (Si) yang digunakan

sebagai komponen sel surya.

b. Apersepsi:

1) Mengapa silikon dipilih sebagai bahan pembuat sel surya?

2) Di manakah letak silikon dalam tabel periodik unsur?

c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu memberikan pemahaman kepada siswa mengenai

dasar pengelompokan unsur-unsur kimia dalam tabel periodik.

2. Kegiatan Inti (110 menit)

a. Guru menjelaskan unsur-unsur kimia ditemukan secara bertahap. Hingga saat ini diketahui unsur

kimia sebanyak 118. Unsur-unsur kimia tersebut dikelompokkan ke dalam tabel periodik unsur.

b. Guru membentangkan tabel periodik unsur di depan kelas. Guru kemudian membagi siswa menjadi

beberapa kelompok untuk mengerjakan tantangan berpikir.

Page 82: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

216 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

c. Siswa melaksanakan kegiatan tantangan berpikir mengenai tabel periodik unsur. Siswa mendiskusi-

kan pertanyaan-pertanyaan dalam tantangan berpikir secara berkelompok.

d. Guru menanyakan hasil diskusi siswa dan menunjuk beberapa siswa untuk menjelaskan hasil

pengamatannya. Guru kemudian membahas hasil diskusi siswa dan menjelaskan dasar

pengelompokan unsur dalam tabel periodik.

e. Guru menjelaskan perkembangan pengelompokan unsur-unsur kimia hingga sistem periodik

modern.

f. Guru menganjurkan siswa untuk mengunjungi alamat web http://goo.gl/5WBFt0 dan http://goo.gl/

L437f6, kemudian membuat rangkuman isi web tersebut.

g. Guru menjelaskan sistem golongan dan periodik dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi

elektron unsur.

h. Guru meminta siswa menambah pengetahuan dengan membaca buku Pustaka Sains Tersambung-

Internet: Material.

i. Guru mengingatkan siswa untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh sesuai dengan pembiasaan

pada buku PR Peminatan IPA Kimia kelas X, PT Intan Pariwara.

2. Kegiatan penutup (15 menit)

a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.

b. Guru menugasi siswa untuk mengerjakan Tugas secara berkelompok yang terdiri dari empat–lima

siswa. Guru memberikan waktu dua minggu untuk mengerjakan tugas tersebut.

c. Guru menugasi siswa untuk mengerjakan Latihan 1 yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA

Kimia kelas X, PT Intan Pariwara.

Pertemuan II (3 × 45 menit)

1. Pendahuluan (10 menit)

a. Guru mengingatkan siswa secara sekilas mengenai perkembangan pengelompokan unsur.

b. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menjelaskan dasar penyusunan sistem periodik unsur oleh

Lavoisier, Dobereiner, Newlands, Mendeleyev, dan Henry G. J. Moseley.

2. Kegiatan Inti (110 menit)

a. Guru melakukan demonstrasi untuk mengetahui sifat unsur golongan I (natrium) dan golongan II

(magnesium) sesuai kegiatan pada tantangan berpikir. Guru meminta siswa mengamati perubahan

yang terjadi.

b. Guru menjelaskan sifat-sifat unsur dalam sistem periodik, meliputi kemiripan sifat unsur dalam

satu golongan.

c. Guru menjelaskan massa atom relatif (Ar) unsur.

d. Guru menjelaskan sifat keperiodikan unsur, yaitu jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron,

dan keelektronegatifan.

e. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari empat-enam siswa, kemudian

menugasi setiap kelompok untuk mengerjakan Tugas Kelompok. Siswa diberi waktu selama

satu minggu untuk mengerjakan tugas dan diminta mengumpulkannya minggu depan.

3. Kegiatan Penutup (15 menit)

a. Guru melakukan refleksi pembelajaran hari ini.

b. Guru meminta siswa mengerjakan Latihan 2 yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA Kimia

kelas X, PT Intan Pariwara.

Pertemuan III (3 × 45 menit)

1. Pendahuluan (10 menit)

Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas yang telah diberikan, lembar pekerjaan Latihan 1,

Latihan 2, dan Tugas Kelompok.

Page 83: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

217Kimia Kelas X

2. Kegiatan Inti (110 menit)

a. Guru bersama siswa membahas soal-soal Latihan 1 dan Latihan 2.

b. Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil pengerjaan Tugas Kelompok

di depan kelas.

c. Guru mengajak seluruh siswa untuk turut berperan aktif menanggapi dan berdiskusi membahas

jawaban yang dipresentasikan.

3. Kegiatan Penutup (15 menit)

a. Guru meminta siswa untuk mengulang kembali pelajaran Sistem Periodik Unsur untuk

mempersiapkan Ulangan Harian pada pertemuan selanjutnya.

b. Guru mengingatkan siswa untuk mengumpulkan Tugas pada pertemuan selanjutnya.

Pertemuan IV (3 × 45 menit)

1. Pendahuluan (10 menit)

Guru meminta siswa untuk mengumpulkan Tugas Proyek yang diberikan dua minggu sebelumnya,

lalu memulai Ulangan Harian.

2. Kegiatan Inti (120 menit)

Ulangan Harian siswa.

3. Kegiatan Penutup (5 menit)

Guru meminta siswa mempelajari bab selanjutnya di rumah.

G. Penilaian

1. Teknik dan Bentuk Instrumen

2. Contoh Instrumen

a. Lembar Pengamatan Sikap

Teknik

Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik

Tes Uji Petik Kerja Prosedur dan Rubrik

Tes Pilihan Ganda dan Uraian

Kumpulan Laporan dan Produk

Bentuk Instrumen

Pengamatan Sikap

Tes Unjuk Kerja

Tes Tertulis

Portofolio

Aspek yang Dinilai

3 2 1

KeteranganSkor

Menghargai dan mensyukuri kompleksitas

unsur-unsur ciptaan Tuhan beserta sifat-

sifatnya sebagai sumber daya alam sehingga

membantu kelangsungan hidup manusia.

Memiliki rasa ingin tahu dalam mempelajari

tabel periodik unsur.

Bersikap kritis dan komunikatif dalam ber-

diskusi.

Bersikap santun dan menghargai perbedaan

pendapat antarteman.

Bersikap proaktif dalam mengerjakan tugas

kelompok.

No.

1.

2.

3.

4.

5.

Page 84: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

218 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

b. Rubrik Penilaian Sikap

Mengetahui

Kepala SMA/MA . . . . Guru Bidang

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

NIP.___________________ NIP.___________________

1.

2.

3.

4.

5.

Aspek yang Dinilai Rubrik

Menghargai dan mensyukuri kompleksitas

unsur-unsur ciptaan Tuhan beserta sifat-

sifatnya sebagai sumber daya alam sehingga

membantu kelangsungan hidup manusia.

Memiliki rasa ingin tahu dalam mempelajari

tabel periodik unsur.

Bersikap kritis dan komunikatif dalam

berdiskusi.

Bersikap santun dan menghargai perbedaan

pendapat antarteman.

Bersikap proaktif dalam mengerjakan tugas

kelompok.

No.

3 : menunjukkan sikap menghargai dan mensyukuri komplek-

sitas unsur-unsur ciptaan Tuhan sebagai sumber daya

alam.

2 : belum secara eksplisit menunjukkan sikap menghargai

dan mensyukuri kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan

sebagai sumber daya alam.

1 : belum menunjukkan sikap menghargai dan mensyukuri

kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan sebagai sumber

daya alam.

3 : menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dengan banyak

bertanya, berani mencoba, dan terlibat aktif dalam kegiat-

an kelompok.

2 : menunjukkan rasa ingin tahu, tetapi tidak terlalu antusias,

kurang berjiwa kreatif, bertanya hanya mengenai hal-hal

tertentu saja, berani mencoba dan terlibat aktif dalam

kelompok.

1 : tidak menunjukkan rasa ingin tahu dan tidak berjiwa kreatif,

enggan mengemukakan pertanyaan, tidak berani men-

coba, sulit terlibat aktif dalam kelompok.

3 : menunjukkan sikap kritis dan komunikatif dalam diskusi,

misal sering bertanya maupun menjawab, serta memberi-

kan penjelasan yang mudah dimengerti.

2 : berperan aktif dalam diskusi tetapi belum maksimal, misal

memberikan penjelasan yang sulit dimengerti.

1 : tidak bersungguh-sungguh dalam berdiskusi, misal

bersikap pasif dan tidak berusaha mencari jawaban dari

pertanyaan.

3 : menggunakan bahasa yang baik saat bertanya maupun

menjawab pertanyaan, serta memberikan kesempatan

kepada teman untuk mengeluarkan pendapatnya.

2 : menggunakan bahasa yang baik, tetapi bersikap biasa

saja terhadap pendapat teman.

1 : selalu menyanggah pendapat teman yang tidak sesuai

dengan pendapatnya.

3 : berperan aktif dalam mengerjakan tugas dan berupaya

tepat waktu menyelesaikan tugas.

2 : kurang berperan aktif dalam menyelesaikan tugas.

1 : tidak berperan aktif dalam mengerjakan tugas, tidak teliti,

dan menyelesaikan tepat waktu.

Page 85: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

219Kimia Kelas X

A. Kompetensi Dasar dan Indikator

1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan

pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenaran-

nya bersifat tentatif.

Indikator:

Mensyukuri dan mengagumi keteraturan dan kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan yang ada di

alam.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membeda-

kan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif)

dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-

hari.

Indikator:

• Mempunyai rasa ingin tahu dan berjiwa kreatif tinggi terhadap setiap peristiwa di alam.

• Bersikap jujur, disiplin, teliti, dan proaktif dalam praktikum.

2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat

dalam memanfaatkan sumber daya alam.

Indikator:

Menghargai pendapat orang lain saat melakukan diskusi.

2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan

masalah dan membuat keputusan.

Indikator:

Menggunakan senyawa kimia dan alat-alat laboratorium secara bijaksana sesuai fungsi dan kebutuhan.

3.5 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan

logam.

Indikator:

• Menjelaskan pengertian konfigurasi elektron stabil.

• Menjelaskan peranan elektron dalam pembentukan ikatan kimia.

• Menjelaskan proses pembentukan ikatan kimia.

• Menyebutkan macam-macam ikatan kimia.

• Membedakan sifat-sifat senyawa yang berikatan ion, kovalen, logam, dan hidrogen.

• Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap

dua, ikatan kovalen rangkap tiga, ikatan kovalen koordinasi, ikatan kovalen polar, ikatan kovalen

nonpolar, ikatan logam, dan ikatan hidrogen.

• Menganalisis penyebab perbedaan titik leleh antara senyawa ion dan kovalen.

3.6 Menganalisis kepolaran senyawa.

Indikator:

Menyebutkan perbedaan antara senyawa kovalen polar dengan senyawa kovalen nonpolar.

4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan

kovalen koordinasi, dan ikatan logam.

Indikator:

Menyajikan hasil analisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen

koordinasi, dan ikatan logam.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Sekolah : SMA/MA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/1

Materi/Submateri Pokok : Ikatan Kimia

Alokasi Waktu : 18 × 45 menit (6 kali tatap muka)

Page 86: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

220 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

4.6 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan kepolaran senyawa.

Indikator:

• Menyajikan data hasil percobaan pengamatan kepolaran berbagai larutan.

• Menyajikan laporan hasil percobaan pengamatan kepolaran berbagai larutan.

B. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu:

1. menjelaskan pengertian konfigurasi elektron stabil;

2. menjelaskan peranan elektron dalam pembentukan ikatan kimia;

3. menjelaskan proses pembentukan ikatan kimia;

4. menyebutkan macam-macam ikatan kimia;

5. membedakan sifat-sifat senyawa yang berikatan ion, kovalen, logam, dan hidrogen;

6. membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua,

ikatan kovalen rangkap tiga, ikatan kovalen koordinasi, ikatan kovalen polar, ikatan kovalen nonpolar,

ikatan logam, dan ikatan hidrogen;

7. menjelaskan penyebab perbedaan titik leleh antara senyawa ion dan kovalen;

8. menyebutkan perbedaan antara senyawa kovalen polar dengan senyawa kovalen nonpolar;

9. menyajikan hasil analisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen

koordinasi, dan ikatan logam;

10. menyajikan data hasil percobaan pengamatan kepolaran berbagai larutan;

11. menyajikan laporan hasil percobaan pengamatan kepolaran berbagai larutan.

C. Materi Pokok

• Terbentuknya Ikatan Kimia

• Macam-Macam Ikatan Kimia

D. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Keterampilan Proses (Scientific Approach)

Model : Siklus Belajar (Learning Cycle)

Metode : Discovery dan Diskusi

E. Media, Alat, dan Sumber Belajar

1. Media

MS Power point atau OHP

2. Alat dan Bahan

a. Statif

b. Buret

c. Corong

d. Batang ebonit

e. Gelas kimia

f. Benzena

g. Nitro benzena

h. Trikloro metana

i. Karbon tetraklorida

j. Akuades

k. Larutan natrium klorida

l. Garam dapur

3. Sumber Belajar

a. Buku Peminatan IPA Kimia SMA/MA Kelas X, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia

b. Buku Guru Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas X, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia

c. Buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas X, PT Intan Pariwara

d. Buku PG Kimia SMA/MA Kelas X Semester 1, PT Intan Pariwara

e. Buku referensi: Pustaka Sains tersambung Internet: Campuran & Senyawa, PT Pakar Raya

f. Internet: http://goo.gl/wTJ2b dan http://goo.gl/TJH1r

Page 87: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

221Kimia Kelas X

E. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I (3 × 45 menit)

1. Pendahuluan (10 menit)

a. Pemusatan perhatian: menunjukkan bahwa segala sesuatu yang ada di alam pada hakikatnya

diciptakan dengan berpasangan, seperti laki-laki dan perempuan, langit dan bumi, serta siang

dan malam.

b. Apersepsi: bertanya jawab tentang alasan segala sesuatu selalu berpasangan.

c. Menghubungkan adanya pasangan benda dengan keberadaan kebanyakan atom di alam yang

cenderung berikatan.

2. Kegiatan Inti (110 menit)

a. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok, satu deret menjadi satu kelompok.

b. Meminta beberapa siswa perwakilan kelompok menuliskan konfigurasi elektron unsur-unsur yang

terdapat pada kegiatan Tantangan Berpikir subbab pertama, bab ketiga di papan tulis.

c. Membahas penulisan konfigurasi elektron yang tepat bersama siswa.

d. Menyampaikan informasi kecenderungan elektron membentuk konfigurasi yang stabil.

e. Menyampaikan informasi penulisan konfigurasi elektron unsur-unsur gas mulia.

3. Kegiatan Penutup (15 menit)

a. Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini, serta memotivasi siswa untuk selalu

bersyukur atas karunia Tuhan dan mengagumi ciptaan-Nya mengenai kestabilan atom-atom unsur.

b. Meminta siswa membaca materi mengenai peranan elektron dalam ikatan kimia sebagai bahan

pembahasan pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan II (3 × 45 menit)

1. Pendahuluan (10 menit)

a. Pemusatan perhatian: memotivasi siswa dengan menunjukkan contoh senyawa garam dapur yang

terbentuk dari logam Na yang sangat eksplosif dengan gas klorin yang sangat beracun tetapi

garam dapur tidak berbahaya bagi tubuh. Atom-atom cenderung membentuk kelompok atom atau

molekul yang mempunyai energi yang lebih rendah daripada energi atom-atom yang terpisah

sehingga garam dapur (NaCl) tidak berdampak buruk bagi tubuh, kecuali pada suhu tinggi.

b. Apersepsi: bertanya jawab tentang bagian elektron suatu atom yang paling mudah lepas.

c. Mengingatkan kembali pengertian elektron valensi.

2. Kegiatan Inti (110 menit)

a. Menggambarkan pembentukan suatu ion hingga menjadi senyawa.

b. Menyampaikan informasi cara atom mencapai kestabilan seperti gas mulia.

c. Menggambarkan struktur Lewis beberapa unsur.

d. Membagi siswa dalam kelompok-kelompok beranggotakan empat–lima siswa per kelompok.

e. Meminta siswa mengerjakan tugas membuat konfigurasi elektron beberapa atom unsur serta

menggambarkan rumus struktur Lewisnya yang terdapat pada Tugas di subbab pertama, bab

tiga.

f. Menunjuk wakil dari tiap-tiap kelompok untuk menuliskan hasil tugas ini di papan tulis, kelompok

yang lain mengoreksi jawaban kelompok tersebut.

3. Kegiatan Penutup (15 menit)

a. Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.

b. Meminta siswa mengerjakan Latihan 1 yang terdapat dalam buku ini.

c. Meminta siswa mempelajari terlebih dahulu materi macam-macam ikatan kimia.

Pertemuan III (3 × 45 menit)

1. Pendahuluan (10 menit)

a. Meminta siswa mengumpulkan hasil pekerjaan Latihan 1.

b. Pemusatan perhatian: mengingatkan kembali mengenai senyawa garam dapur dan rumus kimianya,

kemudian meminta mengamati struktur kristal garam dapur.

Page 88: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

222 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

c. Apersepsi: bertanya jawab mengenai unsur-unsur yang menyusun garam dapur, nomor atom dan

konfigurasi elektron unsur-unsur penyusun, serta reaksi kedua atom unsur sehingga terbentuk

molekul garam dapur.

d. Mengenalkan kepada siswa bahwa garam dapur termasuk senyawa ion.

2. Kegiatan Inti (110 menit)

a. Menyiapkan 5 buah kartu untuk melambangkan ion kalium, kalsium, dan klor yang membentuk

senyawa ion KCl dengan CaCl2. Kartu diberi sudut sebanyak elektron yang dilepas atau ditangkap.

Sudut pada ion positip dibuat berlawanan dengan sudut pada ion negatif sehingga ketika diselipkan,

kartu akan cocok. Untuk senyawa kalium, sudut yang dibuat hanya satu sehingga ion klor yang

cocok diselipkan hanya satu. Sementara untuk ion kalsium dibuat dua sudut sehingga sudut

berlawanan dari ion klor yang diselipkan sebanyak dua.

b. Menyebutkan sifat-sifat senyawa ion.

3. Kegiatan Penutup (15 menit)

a. Bersama siswa menyimpulkan pengertian ikatan ion dan sifat-sifat senyawa ion.

b. Meminta siswa membuka alamat web yang terdapat di kegiatan Mari Berselancar di Internet dan

menambahkan informasi yang terdapat dalam web tersebut ke dalam buku catatan siswa.

c. Meminta siswa mempelajari terlebih dahulu materi ikatan kovalen.

Pertemuan IV (3 × 45 menit)

1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

a. Pemusatan perhatian: menceritakan bahwa ikatan kovalen terdapat pada berbagai bahan dalam

kehidupan sehari-hari, seperti metana pada biogas.

b. Apersepsi: bertanya jawab mengenai perbedaan ikatan kimia pada senyawa metana dengan garam

dapur.

c. Mengenalkan juga bahwa senyawa HCl termasuk senyawa kovalen, bukan senyawa ion.

2. Kegiatan Inti (110 menit)

a. Menyampaikan informasi tentang pengertian ikatan kovalen.

b. Menyampaikan informasi mengenai macam-macam ikatan kovalen.

c. Menyampaikan informasi mengenai perbedaan ikatan kovalen polar dan nonpolar.

d. Menyampaikan informasi mengenai sifat-sifat senyawa kovalen.

3. Kegiatan Penutup (15 menit)

a. Bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.

b. Meminta siswa membaca dan memahami terlebih dahulu kegiatan praktikum dalam bab ini untuk

mempersiapkan kegiatan praktikum pada pertemuan berikutnnya.

Pertemuan V (3 × 45 menit)

1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

a. Pemusatan perhatian: menanyakan kepada siswa tentang pengalaman siswa mencoba menggosok-

kan penggaris pada rambut lalu mendekatkannya di atas potongan kertas.

b. Apersepsi: bertanya jawab mengenai penyebab potongan kertas dapat beterbangan akibat

didekatkan pada penggaris yang telah digosokkan ke rambut.

c. Mengenalkan bahwa senyawa kovalen ada yang bersifat polar dan ada yang bersifat nonpolar.

2. Kegiatan Inti (110 menit)

a. Menyampaikan informasi tentang kegiatan praktikum yang akan dilakukan siswa dalam kelompok

(mengamati kepolaran berbagai larutan, buku ini pada subbab kedua).

b. Membagi siswa dalam kelompok-kelompok beranggotakan empat-lima siswa per kelompok.

c. Membimbing siswa dalam merangkai alat praktikum hingga proses pengamatan terhadap

pembelokkan larutan oleh batang ebonit.

Catatan: sembari melakukan proses bimbingan, guru melakukan penilaian sikap dengan dipandu

instrumen lembar penilaian sikap.

Page 89: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

223Kimia Kelas X

d. Membimbing setiap kelompok menyajikan hasil pengamatannya.

e. Meminta siswa mencoba berbagai larutan lain yang tersedia di laboratorium.

f. Bersama siswa membahas berbagai pertanyaan dalam kegiatan praktikum.

3. Kegiatan Penutup (15 menit)

a. Bersama siswa menyimpulkan hasil kegiatan pada pertemuan hari ini.

b. Memberikan reward berupa pujian atau penghargaan lain yang relevan kepada kelompok yang

mempunyai kinerja baik.

c. Meminta siswa mempelajari terlebih dahulu mengenai materi ikatan logam dan ikatan hidrogen.

Pertemuan VI (3 × 45 menit)

1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)

a. Pemusatan perhatian: menceritakan bahwa rompi antipeluru bersifat kuat karena adanya ikatan

hidrogen.

b. Apersepsi: bertanya jawab mengenai berbagai senyawa di lingkungan yang mempunyai ikatan

logam dan hidrogen.

c. Mengenalkan bahwa di antara molekul H2O dalam air terdapat ikatan hidrogen.

2. Kegiatan Inti (110 menit)

a. Menyampaikan informasi mengenai pengertian dan ciri-ciri ikatan logam.

b. Menyampaikan informasi mengenai sifat-sifat logam.

c. Menyampaikan informasi mengenai ikatan hidrogen,

3. Kegiatan Penutup (15 menit)

a. Meminta siswa menelusuri alamat website pada kegiatan Mari Berselancar di Internet dan

membuka buku literatur pada kegiatan Mari Berburu Literatur pada subbab ini.

b. Meminta siswa mengerjakan tugas individu pada subbab ini di rumah.

c. Meminta siswa mengerjakan soal-soal latihan pada buku ini.

G. Penilaian

1. Teknik dan Bentuk Instrumen

2. Contoh Instrumen

a. Lembar Pengamatan Sikap

Teknik

Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik

Tes Uji Petik Kerja Prosedur dan Rubrik

Tes Pilihan Ganda dan Uraian

Kumpulan Laporan dan Produk

Bentuk Instrumen

Pengamatan Sikap

Tes Unjuk Kerja

Tes Tertulis

Portofolio

Aspek yang Dinilai

3 2 1

KeteranganSkor

Mensyukuri dan mengagumi keteraturan dan

kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan

yang ada di alam.

Mempunyai rasa ingin tahu dan berjiwa kreatif

tinggi terhadap setiap peristiwa di alam.

Bersikap jujur, disiplin, teliti, dan proaktif

dalam praktikum.

Menghargai pendapat orang lain saat

melakukan diskusi.

Menggunakan senyawa kimia dan alat-alat

laboratorium secara bijaksana sesuai fungsi

dan kebutuhan.

No.

1.

2.

3.

4.

5.

Page 90: 01 Kimia 10 a Peminatan Kur 2013 Edisi 2014

224 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

1.

2.

3.

4.

5.

Aspek yang Dinilai Rubrik

Mensyukuri dan mengagumi keteraturan dan

kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan

yang ada di alam.

Mempunyai rasa ingin tahu dan berjiwa kreatif

tinggi terhadap setiap peristiwa di alam.

Bersikap jujur, disiplin, teliti, dan proaktif

dalam praktikum.

Menghargai pendapat orang lain saat

melakukan diskusi.

Menggunakan senyawa kimia dan alat-alat

laboratorium secara bijaksana sesuai fungsi

dan kebutuhan.

No.

3 : menunjukkan ekspresi bersyukur dan kagum terhadap

keteraturan dan kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan

yang ada di alam.

2 : belum secara eksplisit menunjukkan ekspresi bersyukur

dan kagum terhadap keteraturan dan kompleksitas unsur-

unsur ciptaan Tuhan yang ada di alam.

1 : belum menunjukkan ekspresi bersyukur dan kagum sama

sekali terhadap keteraturan dan kompleksitas unsur-unsur

ciptaan Tuhan yang ada di alam.

3 : menunjukkan rasa ingin tahu dan jiwa kreatif yang tinggi

dengan banyak bertanya, berani mencoba, dan terlibat

aktif dalam kegiatan kelompok serta saat menemui

peristiwa unik di alam.

2 : menunjukkan rasa ingin tahu, tetapi tidak terlalu antusias,

kurang berjiwa kreatif, bertanya hanya mengenai hal-hal

tertentu saja, berani mencoba dan terlibat aktif dalam

kelompok serta saat menemui peristiwa unik di alam hanya

jika disuruh.

1 : tidak menunjukkan rasa ingin tahu dan tidak berjiwa kreatif,

enggan mengemukakan pertanyaan, tidak berani men-

coba, sulit terlibat aktif dalam kelompok, serta bersikap

pasif saat menemui peristiwa unik di alam.

3 : menunjukkan sikap jujur, teliti, dan proaktif dalam

praktikum, misal mengulagi percobaan agar mendapatkan

hasil terbaik serta tepat waktu dalam menyelesaikan

laporan praktikum.

2 : Berupaya tepat waktu dalam mengerjakan tugas atau

laporan praktikum, tetapi belum menunjukkan upaya

terbaik, misal percobaan hanya dilakukan sekali dan

kurang proaktif dalam kelompok praktikumnya.

1 : tidak berupaya sungguh-sungguh dalam mengerjakan

tugas, tidak teliti, dan laporan tidak selesai tepat waktu.

3 : Aktif bertanya dan menjawab dalam diskusi dan mem-

berikan kesempatan kepada teman untuk mengeluarkan

pendapatnya.

2 : Tidak banyak berperan aktif dalam diskusi dan bersikap

biasa saja terhadap pendapat teman.

1 : Tidak banyak berperan aktif dalam diskusi dan selalu

menyanggah pendapat teman yang tidak sesuai dengan

pendapatnya.

3 : berhati-hati dalam menggunakan alat dan bahan (senyawa

kimia) laboratorium, menjaga kebersihan alat dan ruang

laboratorium, serta mengembalikan alat dan bahan yang

digunakan ke tempat semula.

2 : kurang berhati-hati dalam menggunakan alat dan bahan

(senyawa kimia laboratorium, belum menjaga kebersihan

alat dan ruang laboratorium meskipun telah mengembali-

kan alat dan bahan yang digunakan ke tempat semula.

1 : tidak berhati-hati dalam menggunakan alat dan bahan

(senyawa kimia) laboratorium sehingga ada yang rusak,

belum menjaga kebersihan alat dan ruang laboratorium,

serta tidak mengembalikan alat dan bahan yang diguna-

kan ke tempat semula.

b. Rubrik Penilaian Sikap

Mengetahui

Kepala SMA/MA . . . . Guru Bidang

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

NIP.___________________ NIP.___________________