01-gdl-srilestari-24-1-srilest-0.pdf

104
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI FORUM KESEHATAN DESA PURWOSUMAN SIDOHARJO SRAGEN TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH Dianjukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : SRI LESTARI B09 110 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012

Transcript of 01-gdl-srilestari-24-1-srilest-0.pdf

  • TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

    IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI FORUM

    KESEHATAN DESA PURWOSUMAN

    SIDOHARJO SRAGEN

    TAHUN 2012

    KARYA TULIS ILMIAH Dianjukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

    Pendidikan Diploma III Kebidanan

    Disusun Oleh :

    SRI LESTARI

    B09 110

    PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

    SURAKARTA

    2012

  • ii

    HALAMAN PERSETUJUAN

    Karya Tulis Ilmiah

    TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

    IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI FORUM

    KESEHATAN DESA PURWOSUMAN

    SIDOHARJO SRAGEN

    TAHUN 2012

    Diajukan Oleh:

    SRI LESTARI

    B09 110

    Telah diperiksa dan disetujui

    Pada tanggal 03 Juli 2012

    Pembimbing

    (ANIS NURHIDAYATI, S.ST,M.Kes.)

    NIK. 200685025

  • iii

    HALAMAN PENGESAHAN

    TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

    IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI FORUM

    KESEHATAN DESA PURWOSUMAN

    SIDOHARJO SRAGEN

    TAHUN 2012

    Karya Tulis Ilmiah

    Disusun oleh :

    SRI LESTARI

    B09 110

    Telah dipertahankan di depan dewan Penguji

    Ujian Akhir Program DIII Kebidanan

    Pada Tanggal 11 Juli 2012

    PENGUJI I PENGUJI II

    (ERNAWATI, S.ST) (ANIS NURHIDAYATI, S.ST, M.Kes)

    NIK. 200886033 NIK. 200685025

    Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

    Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

    Mengetahui,

    Ka. Prodi D III Kebidanan

    (DHENY ROHMATIKA, S.SiT)

  • iv

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah

    melimpahkkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

    Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

    Imunisasi Tetanus Toksoid di Forum Kesehatan Desa Purwosuman Sidoharjo

    Sragen. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas

    akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

    Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

    pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

    itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Ibu Dra.Agnes Sri Harti, M .Si , selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

    Surakarta.

    2. Ibu Dheny Rohmatika, S. SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes

    Kusuma Husada Surakarta.

    3. Ibu Anis Nurhidayati, S. ST., M. Kes, selaku Dosen Pembimbing yang

    telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan

    kepada penulis.

    4. Bapak Sukar Widiasmoro, SH., selaku kepala Desa Purwosuman yang

    telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengadaan penelitian.

    5. Bapak Ir. Wito Suwarno, selaku kepala Desa Bentak yang telah bersedia

    memberikan ijin pada penulis dalam pengadaan uji validitas.

  • v

    6. Ibu Diana Tunjung Sari, Amd. Keb, selaku Bidan Desa Purwosuman yang

    telah membantu penulis dalam penelitian.

    7. Ibu Tonik Setyawati, Amd. Keb, selaku Bidan Desa Bentak yang telah

    bersedia mambantu penulis dalam melakukan uji validitas.

    8. Ibu-ibu kader yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian

    dan uji validitas.

    9. Ibu-ibu hamil yang telah bersedia menjadi responden penelitian dan uji

    validitas.

    10. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

    Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

    11. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

    menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

    Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan,

    oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan peneliti selanjutnya.

    Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

    Surakarta, Juli 2012

    Penulis,

  • vi

    Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta

    Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012

    Sri Lestari

    B09 110

    TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

    IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI FORUM

    KESEHATAN DESA PURWOSUMAN

    SIDOHARJO SRAGEN

    Xiii + 44 halaman + 19 lampiran + 7 tabel + 2 gambar

    ABSTRAK

    Latar Belakang : Berdasarkan laporan Analisis Uji Coba di Indonesia pada tahun

    2005-2006 yang disusun oleh WHO (World Health Organization) yang bekerja

    sama dengan DepKes RI, tetanus masih merupakan penyebab utama kematian dan

    kesakitan maternal dan neonatal. Di Indonesia sekitar 9,8% (18.032 bayi) dari 184

    ribu kelahiran bayi menghadapi kematian karena cakupan imunisasi Tetanus

    Toksoid yang rendah. Di FKD Purwosuman, cakupan imunisasi TT tahun 2011

    sebesar 78,51% dan dari 40 ibu hamil yang sudah melakukan imunisasi TT2

    sebanyak 21 ibu hamil. Imunisasi Tetanus Toksoid ibu hamil bermanfaat

    melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonatorum, dan melindungi ibu terhadap

    kemungkinan tetanus apabila terluka. Sosialisasi imunisasi TT perlu dilakukan

    agar setiap ibu hamil mengetahui, memahami manfaat dan jarak waktu pemberian

    imunisasi TT.

    Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Imunisasi Tetanus

    Toksoid di Forum Kesehatan Desa Purwosuman Sidoharjo Sragen pada katagori

    baik, cukup, dan kurang.

    Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif Kuantitatif, lokasi

    penelitian di FKD Purwosuman Sidoharjo Sragen pada tanggal 20 April 2012.

    Jumlah sampel sebanyak 40 ibu hamil, dengan teknik pengambilan sampel

    menggunakan Non Random Sampling dengan metode total sampling. Instrumen

    penelitian yang digunakan adalah kuesioner tertutup, sedangkan untuk analisis

    data menggunakan analisis univariat.

    Hasil Penelitian : Jumlah responden pada katagori baik sebanyak 10 responden

    (25%), katagori cukup sebanyak 24 responden (60 %), dan katagori kurang

    sebanyak 6 responden (15%).

    Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid

    yang paling banyak pada katagori cukup yaitu sebanyak 24 responden (60%).

    Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil, Imunisasi Tetanus Toksoid

    Kepustakaan : 27 literatur (Tahun 2002 s/d 2011)

  • vii

    MOTTO

    v Kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan stress adalah kemampuan

    memilih pikiran yang tepat. Anda akan menjadi lebih damai bila yang

    Anda pikirkan adalah jalan keluar masalah

    v Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran

    yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang

    mendahulukan istirahat sebelum lelah.

    v Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan.

    Jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa mengetahui

    keburukan yang kemudian anda dapat.

    v Manusia tidak merancang untuk gagal, mereka gagal untuk merancang.

    v Kuolah kata, kubaca makna, kuikat dalam alinea, kubingkai dalam bab

    sejumlah lima, jadilah mahakarya, gelar sarjana kuterima, orangtua,

    saudara, calon suami dan calon mertua pun bahagia.

    PERSEMBAHAN

    Dengan segala rendah hati, Karya Tulis

    Ilmiah ini penulis persembahkan :

    Allah SWT yang telah memberikan

    Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga

    terwujud Karya kecil ini.

    Ayah dan Bunda tercinta, tanpamu aku

    bukanlah apa-apa, i love u. Adik dan semua kerabatku yang selalu

    menyayangi dan selalu mendukungku.

    Ibu Anis Nurhidayati, terima kasih telah

    memberikan bimbingan selama ini.

    Ibu Leni Kurniawati, terima kasih telah

    membuat bebanku berkurang atas acc askebnya.

    Someone...yang selalu setia menemani

    disetiap waktu, membantu aku, kmlah spirit disetiap langkahku, terima kasih

    Arisku sayang. Semua sahabatku, Sisca, Badriyah,

    Intan, Aiu, Ari, Ipeh, Mutik, Vika,

    Novita, Pitsa, terima kasih telah menggenggam tangan dan menyentuh

    hatiku.

    Semua dosen STIKes Kusuma Husada,

    terima kasih atas semua bimbingannya.

    Almamaterku tercinta.

  • viii

    CURICULUM VITAE

    Nama : SRI LESTARI

    Tempat/Tanggal Lahir : Sragen, 29 Juni 1991

    Agama : Islam

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Alamat : Pengan RT 28, Purwosuman, Sidoharjo, Sragen

    Riwayat Pendidikan :

    1. SD N 1 Purwosuman, Sidoharjo, Sragen LULUS TAHUN 2003

    2. SMP N 1 Purwosuman, Sidoharjo, Sragen LULUS TAHUN 2006

    3. SMA N 3 Sragen LULUS TAHUN 2009

    4. Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Angkatan 2009-2010

  • ix

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

    KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

    ABSTRAK ...................................................................................................... vi

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii

    CURICULUM VITAE .................................................................................. viii

    DAFTAR ISI.................................................................................................... ix

    DAFTAR TABEL........................................................................................... xi

    DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xii

    DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xiii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ...................................................................... 1

    B. Perumusan Masalah .............................................................. 4

    C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4

    D. Manfaat Penelitian ................................................................. 5

    E. Keaslian Penelitian ................................................................ 6

    F. Sistematika Penelitian ............................................................ 7

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Teori dari masalah yang diteliti ........................................... 9

    B. Kerangka Teori ..................................................................... 22

  • x

    C. Kerangka Konsep Penelitian ................................................ 23

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian .................................................................... 24

    B. Lokasi Penelitian ................................................................. 24

    C. Populasi dan Sampel ........................................................... 25

    D. Alat/ Instrumen Penelitian .................................................. 26

    E. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 29

    F. Variabel Penelitian .............................................................. 30

    G. Definisi Operasional ............................................................ 31

    H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................ 31

    I. Etika Penelitian..................................................................... 33

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum .................................................................... 35

    B. Hasil Penelitian ....................................................................... 35

    C. Pembahasan ............................................................................. 39

    D. Keterbatasan ............................................................................ 41

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ............................................................................... 43

    B. Saran ......................................................................................... 44

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • xi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1. Kisi kisi Kuesioner ..................................................................... 30

    Tabel 3.2. Definisi Operasional ..................................................................... 33

    Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur ........................ 36

    Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan ............. 36

    Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan ................. 37

    Tabel 4.4 Mean dan Standar Deviasi ............................................................. 37

    Tabel 4.5 Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus

    Toksoid di FKD Purwosuman Sidoharjo Sragen ........................ 38

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka Teori.................................................................... 22

    Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian................................................ 23

  • xiii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

    Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Pengambilan Data Awal

    Lampiran 3. Surat Balasan dari Kelurahan

    Lampiran 4. Butir Pertanyaan Pengambilan Data Awal

    Lampiran 5. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas

    Lampiran 6. Surat Balasan Permohonan Ijin Uji Validitas

    Lampiran 7. Surat Ijin Penggunaan Lahan

    Lampiran 8. Surat Balasan Penggunaan Lahan

    Lampiran 9. Surat Permohonan Responden

    Lampiran 10. Surat Persetujuan Responden

    Lampiran 11. Kuesioner Penelitian

    Lampiran 12. Kunci Jawaban Kuesioner

    Lampiran 13. Tabulasi Hasil Uji Coba Instrumen

    Lampiran 14. Hasil Uji Validitas

    Lampiran 15. Hasil Uji Reliabilitas

    Lampiran 16. Tabulasi Hasil Penelitian

    Lampiran 17. Mean dan Standar Deviasi

    Lampiran 18. Hasil Hitungan Mean dan Standar Deviasi

    Lampiran 19. Tabel Nilai r Product Moment

    Lampiran 20. Lembar Konsultasi

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Setiap satu jam, dua ibu melahirkan meninggal dunia. Tingkat

    kematian ibu saat melahirkan di Indonesia masih tinggi (SDKI, 2011).

    Angka Kematian Ibu di Indonesia sebesar 125/100.000 kelahiran hidup

    sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia tercatat 26/1000

    kelahiran hidup (Depkes RI, 2011).

    Menurut BKKBN (2011), penyebab langsung kematian ibu di

    Indonesia adalah pendarahan, hipertensi saat kehamilan dan infeksi.

    Penyebab tidak langsung kematian ibu di Indonesia adalah usia yang

    terlalu muda, usia terlalu tua saat melahirkan, terlalu sering

    melahirkan, serta terlalu banyak anak yang dilahirkan.

    Penyebab kematian neonatal antara lain karena BBLR (Berat Bayi

    Lahir Rendah) 29%, asfiksia 27%, masalah pemberian minum 10%,

    tetanus 10%, gangguan hematologi 6%, infeksi 5% dan lain-lain 13%

    (Depkes RI, 2011).

    Berdasarkan laporan Analisis Uji Coba di Indonesia pada tahun 2005-

    2006 yang disusun oleh WHO (World Health Organization) yang

    bekerja sama dengan Departemen Kesehatan Republik Indonesia,

    tetanus masih merupakan penyebab utama kematian dan kesakitan

    maternal dan neonatal. Kematian akibat tetanus di negara berkembang

  • 2

    135 kali lebih tinggi dibanding negara maju. Di Indonesia sekitar 9,8%

    (18.032 bayi) dari 184 ribu kelahiran bayi menghadapi kematian

    karena cakupan imunisasi Tetanus Toksoid yang rendah

    (Depkes RI-WHO, 2006).

    Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) adalah suntikan vaksin tetanus untuk

    meningkatkan kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi

    tetanus (Idanati, 2005). Manfaat imunisasi Tetanus Toksoid ibu hamil

    yaitu melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonatorum yang dapat

    mengakibatkan kematian, dan melindungi ibu terhadap kemungkinan

    tetanus apabila terluka (BKKBN, 2005).

    Cakupan imunisasi TT di Indonesia tahun 2010 sebesar 70,02%

    (Depkes RI, 2011), di Jawa Tengah tahun 2003 sebesar 74,59%

    (Dinkes Jateng, 2005), di Sragen tahun 2007 sebesar 52,63%

    (Dinkes Sragen, 2009), dan di Desa Purwosuman tahun 2011 sebesar

    78,51% (FKD Purwosuman, 2012).

    Umumnya vaksin Tetanus Toksoid diberikan pada pasangan calon

    pengantin yang akan menikah, namun banyak pasangan yang menolak

    karena adanya faktor kekurangan pengetahuan terhadap vaksin TT

    (Hartono, 2005).

    Pada saat pemeriksaan kehamilan, ibu hamil diberikan suntikan

    Tetanus Toksoid. Pemberian vaksin TT melalui suntikan diperlukan

    untuk melindungi ibu hamil saat bersama bayinya terhadap tetanus

    neonatorum. Sosialisasi imunisasi TT perlu dilakukan mengingat

  • 3

    masih ada sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa perempuan

    yang akan menikah mendapat imunisasi TT, maka setelah menikah dia

    akan terlambat hamil, sehingga ibu hamil menjadi tidak subur lagi

    setelah melahirkan. Setiap ibu hamil harus mengetahui, memahami

    manfaat dan jarak waktu pemberian TT (Achsin, 2003).

    Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Forum

    Kesehatan Desa (FKD) Purwosuman Kecamatan Sidoharjo Kabupaten

    Sragen pada bulan Februari 2012, didapatkan informasi bahwa di FKD

    tersebut mengadakan Gerakan Sayang Ibu (GSI) setiap bulan. GSI

    merupakan perkumpulan khusus ibu hamil yang kegiatannya meliputi

    pemeriksaan ibu hamil dan penyuluhan tentang kehamilan oleh Bidan

    desa dan kader. Berdasarkan data yang diperoleh di FKD

    Purwosuman, rata-rata kunjungan ibu hamil yang hadir pada saat GSI

    yaitu 40 ibu hamil. Selama dua bulan terakhir ini, ibu hamil yang

    sudah melakukan imunisasi TT2 sebanyak 21 ibu hamil.

    Hasil wawancara yang penulis lakukan di FKD Purwosuman terhadap

    10 orang ibu hamil, terdapat 6 orang ibu hamil (60%) yang

    pengetahuannya kurang tentang imunisasi TT dan 4 orang ibu hamil

    (40%) yang pengetahuannya cukup tentang imunisasi TT.

  • 4

    Berdasarkan latar belakang diatas, setiap ibu hamil harus mengetahui,

    memahami manfaat dan jarak waktu pemberian imunisasi TT,

    sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Tingkat

    pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di Forum

    Kesehatan Desa Purwosuman Sidoharjo Sragen.

    B. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang tersebut perumusan masalah dalam

    penelitian ini adalah Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil

    tentang imunisasi Tetanus Toksoid di Forum Kesehatan Desa

    Purwosuman Sidoharjo Sragen?.

    C. Tujuan Penelitian

    1. Tujuan Umum

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu

    hamil tentang Imunisasi Tetanus Toksoid di Forum Kesehatan

    Desa Purwosuman Sidoharjo Sragen.

    2. Tujuan Khusus

    a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi

    Tetanus Toksoid di Forum Kesehatan Desa Purwosuman

    Sidoharjo Sragen pada kategori baik.

  • 5

    b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi

    Tetanus Toksoid di Forum Kesehatan Desa Purwosuman

    Sidoharjo Sragen pada kategori cukup.

    c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi

    Tetanus Toksoid di Forum Kesehatan Desa Purwosuman

    Sidoharjo Sragen pada kategori kurang.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Bagi ilmu pengetahuan

    Dapat dijadikan bahan pustaka untuk menambah wawasan

    pengetahuan tentang imunisasi Tetanus Toksoid.

    2. Bagi diri sendiri

    Dapat menambah pengetahuan dan mengaplikasikan ilmu

    pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah, serta menambah

    pengalaman dalam melaksanakan penelitian tentang imunisasi

    Tetanus Toksoid.

    3. Bagi Institusi

    a. Pendidikan

    Sebagai bahan bacaan dan menambah wawasan bagi

    mahasiswa kesehatan khususnya mahasiswa Kebidanan dalam

    hal pengembangan dan pemahaman ilmu pengetahuan tentang

    Kebidanan, khususnya imunisasi Tetanus Toksoid.

  • 6

    b. Forum Kesehatan Desa

    Memberi masukan atau informasi untuk meningkatkan kualitas

    pelayanan kesehatan Ibu dan Anak khususnya dalam

    pemberian KIE tentang imunisasi Tetanus Toksoid.

    E. Keaslian Penelitian

    Berdasarkan penelusuran perpustakaan yang telah penulis telusuri di

    dapatkan beberapa hasil penelitian yang mirip dengan penelitian

    penulis, yaitu :

    1. Neni Hendriani (2002), Karakteristik Ibu Hamil yang mendapat

    Imunisasi Tetanus Toksoid di Puskesmas Ngaglik Sleman

    Yogyakarta, penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional

    dengan metode deskriptif dengan mengambil sampel 90 orang ibu

    hamil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat

    pengetahuan ibu hamil mengenai manfaat imunisasi sebanyak

    24,6% dapat digolongkan baik, 54,2% dapat di golongkan cukup,

    dan 21,2 % dapat digolongkan kurang.

    2. Alifah Goniyah (2008), Faktor-faktor yang berhubungan dengan

    rendahnya cakupan Imunisasi Tetanus Toksoid pada wanita usia

    subur di Puskesmas Bonorowo. Metode Penelitian

    ini menggunakan rancangan Case control. Jumlah responden 38

    orang. Hasil penelitian menunjukkan faktor pengetahuan

    mempunyai koefisien regresi sebesar 0,410 yang berarti bahwa

  • 7

    faktor pengetahuan mempunyai hubungan bermakna dengan

    cakupan imunisasi TT (r tabel 0,279).

    3. Diah Windiasari (2011), Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

    Imunisasi Tetanus Toksoid di Bidan Praktek Swasta Djamini

    Damun Surabaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif,

    populasi dalam penelitian ini 166 orang dengan besar sampel 70

    orang. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini adalah

    probability sampling dengan teknik simple random sampling. Hasil

    penelitian ini adalah 20 % ibu hamil memiliki pengetahuan baik,

    24,3 % ibu hamil memiliki pengetahuan cukup, dan 55,7% ibu

    hamil memiliki pengetahuan kurang.

    Perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu jenis

    penelitian ini dengan metode deskriptif kuantitatif. Cara pengambilan

    sampel dengan cara total sampling yaitu sebanyak 40 ibu hamil.

    Lokasi penelitian ini dilakukan di FKD Purwosuman, dan waktu

    penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 April 2012.

    F. Sistematika Penelitian

    Penulisan laporan penelitian ini adalah sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini berisi tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah,

    Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Keaslian Penelitian,

    dan Sistematika Penelitian.

  • 8

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Bab ini berisi tentang Teori dari masalah yang diteliti, yaitu

    Pengetahuan yang meliputi definisi, tingkat, pengukuran,

    dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, teori

    tentang kehamilan yang meliputi definisi, pembagian usia,

    lingkup asuhan dan pemeriksaan kehamilan, Imunisasi

    Tetanus Toksoid yang meliputi definisi, manfaat, waktu

    pemberian, cara pemberian dan dosis, efek samping, dan

    tempat pelayanan, Tetanus Neonatorum, Kerangka Teori,

    dan Kerangka Konsep Penelitian.

    BAB III METODE PENELITIAN

    Bab ini berisi tentang Jenis Penelitian, Lokasi dan Waktu

    Penelitian, Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan

    Sampel, Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data,

    Variabel Penelitian, Definisi Operasional, Metode

    Pengolahan dan Analisis Data, dan Etika Penelitian.

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Bab ini berisi tentang Gambaran Umum, Hasil Penelitian,

    Pembahasan, dan Keterbatasan.

    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisi Kesimpulan hasil penelitian dan Saran.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 9

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Tinjauan Teori

    1. Pengetahuan

    a. Definisi Pengetahuan

    Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan merupakan hasil

    tahu pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses

    pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra

    pengelihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba melalui

    kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

    penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior).

    b. Tingkat pengetahuan

    Menurut Notoatmodjo (2007), tingkat pengetahuan yang

    dicakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan

    sebagai berikut :

    1) Tahu (Know)

    Kemampuan untuk mengingat suatu materi yang telah

    dipelajari, dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan

    yang diterima. Cara kerja untuk mengukur bahwa orang tahu

    tentang apa yang dipelajari antara lain : menyebutkan,

    menguraikan, mengidentifikasikan dan mengatakan.

    2) Memahami (Comprehension)

  • 10

    Kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek

    yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut

    secara benar.

    3) Aplikasi (Aplication)

    Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

    dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi

    disini dapat diartikan sebagai pengguna hukum-hukum, rumus,

    metode, prinsip-prinsip dan sebagainya.

    4) Analisis (Analysis)

    Kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

    dalam suatu komponen-komponen, tetapi masih dalam struktur

    organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.

    5) Sintesis (Sinthesis)

    Kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian dalam

    bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis adalah

    suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari

    formulasi yang ada.

    6) Evaluasi (Evaluation)

    Kemampuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu

    materi atau objek tersebut berdasarkan suatu cerita yang sudah

    ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang sudah ada.

  • 11

    c. Pengukuran Pengetahuan

    Menurut Notoatmodjo (2007), pengukuran pengetahuan dapat

    dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi

    materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden.

    Menurut Riwidikdo (2009), kedalamam pengetahuan yang ingin kita

    ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan kategori dibawah

    ini :

    1) Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden yang diperoleh (x)

    > Mean + 1 SD

    2) Tingkat pengetahuan cukup bila nilai Mean 1 SD x Mean + 1

    SD

    3) Tingkat pengetahuan kurang bila nilai responden yang diperoleh

    (x) < Mean 1 SD

    d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

    Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut

    (Notoatmodjo, 2007), antara lain :

    1) Pendidikan

    Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan

    seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi.

    Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan

    rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula.

  • 12

    2) Informasi / Media Massa

    Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non

    formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate

    impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan

    pengetahuan.

    3) Sosial budaya dan ekonomi

    Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui

    penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Status ekonomi

    seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang

    diperlukan untuk kegiatan tertentu.

    4) Lingkungan

    Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu,

    baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial yang berpengaruh

    terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu.

    5) Pengalaman

    Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk

    memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang

    kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah

    yang dihadapi masa lalu.

    6) Usia

    Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

    seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang

    pula daya tangkap dan pola pikirnya.

  • 13

    2. Kehamilan

    a. Definisi

    Menurut Kushartanti (2004), kehamilan adalah dikandungnya

    janin hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma. Masa

    kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Menurut

    Prawirohardjo (2007), lamanya kehamilan mulai dari ovulasi

    sampai partus adalah kira-kira 280 hari (40 minggu), dan tidak

    lebih dari 300 hari (43 minggu).

    Ibu hamil adalah ibu yang mengandung mulai trimester I sampai

    trimester III (Dinkes Jateng, 2005).

    b. Pembagian usia kehamilan

    Menurut Prawirohardjo (2007), ditinjau dari tuanya kehamilan,

    kehamilan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :

    1) Kehamilan triwulan pertama (0-12 minggu), yang mana alat-

    alat mulai dibentuk.

    2) Kehamilan triwulan kedua (12-28 minggu), yang mana alat-alat

    telah dibentuk namun belum sempurna dan viabilitas janin

    masih disangsikan.

    3) Kehamilan triwulan ketiga (28-40 minggu), yang mana janin

    yang dilahirkan dapat viable (dapat hidup).

    c. Lingkup Asuhan Kehamilan

    Menurut Kusmiyati, dkk (2009), dalam memberikan asuhan

    kepada ibu hamil, bidan harus memberikan pelayanan secara

  • 14

    komprehensif atau menyeluruh. Adapun lingkup asuhan kebidanan

    pada ibu hamil meliputi :

    1) Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta

    menganalisa setiap kunjungan/pemeriksaan ibu hamil.

    2) Melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap.

    3) Melakukan pemeriksaan abdomen termasuk tinggi fundus uteri

    (TFU)/posisi/presentasi dan penurunan janin.

    4) Melakukan penilaian pelvic, ukuran, dan struktur panggul.

    5) Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk denyut

    jantung janin dengan fetoskop dan gerakan janin dengan

    palpasi.

    6) Menghitung usia kehamilan dah hari perkiraan lahir.

    7) Mengkaji status nutrisi dan hubungannya dengan pertumbuhan

    janin.

    8) Mengkaji kenaikan Berat Badan ibu dan hubungannya dengan

    komplikasi.

    9) Memberi penyuluhan tanda-tanda bahaya dan bagaimana

    menghubungi Bidan.

    10) Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan,

    hiperemesis gravidarum tingkat I, abortus iminen, dan

    preeklamsi ringan.

    11) Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi

    ketidaknyamanan kehamilan.

  • 15

    12) Memberi imunisasi Tetanus Toksoid.

    13) Mengidentifikasi penyimpangan kehamilan normal dan

    penanganannya termasuk rujukan tepat.

    14) Memberikan bimbingan dan persiapan persalinan, kelahiran,

    dan menjadi orangtua.

    15) Bimbingan dan penyuluhan tentang perilaku kesehatan selama

    hamil seperti nutrisi, latihan, keamanan, dan merokok.

    16) Penggunaan secara aman jamu atau obat-obatan tradisional

    yang tersedia.

    d. Pemeriksaan kehamilan

    Menurut Prawirohardjo (2007), pemeriksaan kehamilan merupakan

    salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang sehat.

    Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan melalui dokter kandungan

    atau bidan dengan minimal pemeriksaan 4 kali selama kehamilan

    yaitu:

    1) Trimester pertama minimal satu kali kunjungan.

    2) Trimester kedua minimal satu kali kunjungan.

    3) Trimester ketiga minimal dua kali kunjungan.

    Menurut Depkes RI (2009), pelayanan antenatal adalah pelayanan

    kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa

    kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan Standar

    Pelayanan

  • 16

    Kebidanan (SPK), yang dalam penerapannya meliputi 7T dan

    meningkat menjadi 10T yaitu :

    1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.

    2) Ukur tekanan darah.

    3) Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas).

    4) Ukur tinggi fuundus uteri.

    5) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).

    6) Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi TT

    bila diperlukan.

    7) Pemberian tablet zat besi.

    8) Tes laboratorium (rutin dan khusus).

    9) Tata laksana kasus.

    10) Temu wicara.

    3. Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

    a. Definisi

    Imunisasi adalah suatu cara untuk menimbulkan/ meningkatkan

    kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga

    bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit

    atau sakit ringan (Depkes RI, 2005).

    Imunisasi TT adalah suntikan vaksin tetanus untuk meningkatkan

    kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus

    (Idanati, 2005).

  • 17

    Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan

    dan kemudian dimurnikan (Setiawan, 2006). Kemasan vaksin

    dalam vial. 1 vial vaksin TT berisi 10 dosis dan setiap 1 box vaksin

    terdiri dari 10 vial. Vaksin TT adalah vaksin yang berbentuk cairan

    (Depkes RI, 2005).

    b. Manfaat Imunisasi TT

    Manfaat imunisasi TT ibu hamil (BKKBN, 2005), yaitu :

    1) Melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum

    2) Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka.

    Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu

    tujuan dari program imunisasi secara nasional yaitu eliminasi

    tetanus maternal dan tetanus neonatorum (Depkes, 2004).

    Pada saat pemeriksaan kehamilan, ibu hamil diberikan suntikan

    TT. Pemberian vaksin TT melalui suntikan, diperlukan untuk

    melindungi ibu hamil saat bersama bayinya terhadap tetanus

    neonatorum. Sosialisasi imunisasi TT perlu dilakukan mengingat

    masih ada sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa

    perempuan yang akan menikah mendapat imunisasi TT maka

    setelah menikah dia akan terlambat hamil. Sehingga ibu hamil

    menjadi tidak subur lagi setelah melahirkan. Setiap ibu hamil harus

    mengetahui, memahami manfaat dan jarak waktu pemberian TT

    (Achsin, 2003).

  • 18

    Menurut Depkes RI (2005), manfaat imunisasi TT yaitu :

    1) Mencegah tetanus pada bayi baru lahir (diberikan pada wanita

    usia subur atau ibu hamil).

    2) Mencegah tetanus pada ibu bayi.

    3) Dapat digunakan oleh siapa saja yang terluka seperti terkena

    benda berkarat, jatuh di jalan raya.

    c. Waktu pemberian imunisasi TT

    Menurut Widian (2008), bila ibu belum pernah mendapatkan TT

    atau meragukan, perlu diberikan sejak kunjungan antenatal yang

    pertama sebanyak 2 kali dengan jarak minimal 1 bulan.

    Menurut Gazali (2007), pemberian imunisasi TT pada ibu hamil

    tidak membahayakan walaupun diberikan pada kehamilan muda.

    Imunisasi TT diberikan pada ibu hamil dengan jumlah pemberian

    sebanyak 2 kali pada trimester ke II, interval waktu 4-6 minggu.

    Sehingga diharapkan dapat memberikan kekebalan selama 3 tahun.

    Menurut Depkes RI (2005), jadwal pemberian imunisasi TT pada

    WUS (wanita usia subur) sebagai berikut :

    1) TT1, diberikan dengan dosis 0,5 cc.

    2) TT2, jarak pemberian 4 minggu setelah TT 1, dapat

    memberikan perlindungan selama 3 tahun, dosis pemberian

    0,5cc.

    3) TT3, jarak pemberian 6 bulan setelah TT 2, masa perlindungan

    5 tahun, dosis pemberian 0,5 cc.

  • 19

    4) TT4, jarak pemberian 1 tahun setelah TT 3, masa perlindungan

    10 tahun, dosis pemberian 0,5 cc.

    5) TT5, jarak pemberian 1 tahun setelah TT 4, masa perlindungan

    25 tahun, dosis pemberian 0,5 cc.

    d. Cara pemberian dan dosis imunisasi TT

    Menurut BKKBN (2005), imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan

    2 kali, dengan dosis 0,5 cc di injeksikan intramuskuler / subkutan

    dalam. Cara pemberian imunisasi TT yaitu :

    1) Sebelum digunakan, vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar

    suspensi menjadi homogen.

    2) Untuk mencegah tetanus/tetanus neonatal terdiri dari 2 dosis

    primer yang disuntikkan secara intramuskular atau subkutan

    dalam, dengan dosis pemberian 0,5 ml.

    3) Di unit pelayanan statis, vaksin TT yang telah dibuka hanya

    boleh digunakan selama 4 minggu dengan ketentuan :

    a) Vaksin belum kadaluarsa.

    b) Vaksin disimpan dalam suhu +2 - +8C.

    c) Tidak pernah terendam air.

    d) Sterilitasnya terjaga.

    e) VVM (Vaccine Vial Monitor) masih dalam kondisi A atau

    B.

    f) Di posyandu, vaksin yang sudah terbuka tidak boleh

    digunakan lagi untuk hari berikutnya.

  • 20

    e. Efek Samping imunisasi TT

    Efek samping jarang terjadi dan bersifat ringan, gejalanya seperti

    lemas dan kemerahan pada lokasi suntikan yang bersifat sementara

    dan kadang-kadang gejala demam (Depkes RI, 2005).

    f. Tempat pelayanan untuk mendapatkan imunisasi TT

    Menurut Depkes RI (2004), tempat pelayanan untuk mendapatkan

    imunisasi TT antara lain :

    1) Puskesmas.

    2) Puskesmas pembantu.

    3) Rumah sakit.

    4) Rumah bersalin.

    5) Polindes.

    6) Posyandu.

    7) Rumah sakit swasta.

    8) Dokter praktik.

    9) Bidan praktik.

    4. Tetanus Neonatorum

    Tetanus adalah salah satu penyakit yang paling beresiko menyebabkan

    kematian bayi baru lahir. Tetanus yang menyerang bayi usia di bawah

    satu bulan, dikenal dengan istilah tetanus neonatorum yang disebabkan

    oleh basil Clostridium Tetani. Penyakit ini menular dan menyebabkan

  • 21

    resiko kematian sangat tinggi. Bisa dikatakan, seratus persen bayi yang

    lahir terkena tetanus akan mengalami kematian (DinKes Jateng, 2008).

    Tetanus menyerang bayi baru lahir karena dilahirkan di tempat yang

    tidak steril, terutama jika tali pusat terinfeksi. Gambaran klinis tetanus

    neonatorum adalah masa inkubasi biasanya 3 sampai 10 hari. Gejala

    permulaan ialah kesulitan minum karena terjadinya trismus, mulut

    mencucu seperti mulut ikan (karpermond), kemudian dapat terjadi

    spasme otot yang luas dan kejang umum, leher menjadi kaku dan dapat

    terjadi opistotonus, dinding abdomen kaku, mengeras, dan jika terdapat

    kejang otot pernafasan dapat terjadi sianosis (Yulianto, 2007).

    Pencegahan yang paling baik ialah pemotongan dan perawatan tali

    pusat yang steril, dan pemberian imunisasi TT pada ibu hamil pada

    triwulan terakhir dapat memberi proteksi pada bayi

    (Prawirohardjo, 2007).

  • 22

    B. Kerangka Teori

    Gambar 2.1 kerangka Teori

    Sumber : Modifikasi dari Notoatmodjo (2007).

    Tingkat

    pengetahuan :

    1. Tahu

    2. Memahami

    3. Aplikasi

    4. Analisis

    5. Sintesis

    6. Evaluasi

    Faktor yang

    mempengaruhi

    pengetahuan :

    1. Pendidikan

    2. Informasi

    3. Sosial budaya

    dan ekonomi

    4. Lingkungan

    5. Pengalaman

    6. Usia

    Teori imunisasi

    TT :

    1. Pengertian

    2. Manfaat

    3. Jadwal

    4. Cara

    pemberian dan

    dosis

    5. Efek samping

    6. Tempat

    pelayanan

    Pengetahuan kehamilan Imunisasi

    Tetanus Toksoid

    Teori

    kehamilan:

    1. Definisi

    2. Pembagian

    usia

    kehamilan

    3. Lingkup

    asuhan

    kehamilan

    4. Pemeriksaan

    kehamilan

  • 23

    C. Kerangka Konsep

    Gambar 2.2 Kerangka Konsep

    Keterangan :

    : Faktor yang diteliti

    : Faktor yang tidak diteliti

    Cukup

    Baik

    Kurang

    Tingkat pengetahuan ibu

    hamil tentang imunisasi

    Tetanus Toksoid

    Faktor yang

    mempengaruhi

    pengetahuan :

    1. Pendidikan

    2. Informasi

    3. Sosial budaya

    dan ekonomi

    4. Lingkungan

    5. Pengalaman

    6. Usia

  • 24

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Ditinjau dari segi tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini

    menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Notoatmodjo

    (2010), deskritif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama

    untuk membuat gambaran atau diskripsi suatu keadaan secara objektif.

    Menurut Arikunto (2010), penelitian kuantitatif, dituntut menggunakan

    angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut,

    serta penampilan dari hasilnya. Pada penelitian ini menggambarkan

    Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Imunisasi Tetanus Toksoid.

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    1. Lokasi Penelitian

    Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan untuk

    pengambilan data selama kasus berlangsung (Budiarto, 2004).

    Penelitian ini dilaksanakan di Forum Kesehatan Desa (FKD)

    Purwosuman.

    2. Waktu Penelitian

    Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis

    untuk memperoleh data studi kasus yang dilaksanakan

    (Budiarto, 2004). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 April

    2012.

  • 25

    C. Populasi, Sampel dan teknik Pengambilan Sampel

    1. Populasi Penelitian

    Menurut Sugiyono (2011), populasi adalah wilayah generalisasi

    yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

    karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

    kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dari penelitian ini adalah

    semua ibu hamil di FKD Purwosuman Sidoharjo Sragen, dengan

    jumlah populasi 40 orang.

    2. Sampel Penelitian

    Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang

    diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).

    Menurut Arikunto (2010), apabila subjeknya kurang dari 100, lebih

    baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian

    populasi. Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

    semua populasi di FKD Purwosuman Sidoharjo Sragen yang

    berjumlah 40 orang.

    3. Teknik Pengambilan Sampel

    Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

    cara Non Random Sampling dengan metode total sampling. Menurut

    Arikunto (2010), total sampling adalah semua populasi dijadikan

    sampel atau bisa juga disebut penelitian populasi.

  • 26

    D. Instrumen Penelitian

    Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah

    kuesioner. Menurut Notoatmodjo (2010), kuesioner adalah daftar

    pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, matang, dimana responden

    tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda tanda

    tertentu.

    Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus

    Toksoid, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dengan

    jawaban benar dan salah. Untuk menghindari ketidakseriusan responden

    yang sering kali terjadi dalam pengisian kuesioner, maka pernyataan

    dibuat 2 kategori, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Jawaban

    benar dengan pernyataan positif (favorable) dan jawaban salah jika

    pernyataan negatif (unfavorable) mendapat nilai 1. Jawaban yang salah

    dengan pernyataan positif (favorable) dan benar jika pernyataan negatif

    (unfavorable) mendapatkan nilai 0. Pengisian kuesioner tersebut dengan

    memberi tanda centang () pada jawaban yang dianggap benar.

    Kuesioner penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan

    reliabilitas untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Untuk itu, maka

    kuesioner tersebut harus dilakukan uji coba di lapangan. Responden yang

    digunakan untuk uji coba sebaiknya memiliki ciri-ciri responden dari

    tempat dimana penelitian tersebut harus dilaksanakan

    (Notoatmodjo, 2010).

  • 27

    Uji coba instrumen penelitian ini dilakukan di Forum Kesehatan Desa

    Bentak Sidoharjo Sragen dengan jumlah responden 30 orang. Menurut

    Mahfoed (2007), alasan jumlah responden 30 adalah karena kaidah umum

    penelitian agar diperoleh distribusi nilai hasil penelitian mendekati kurva

    normal.

    1. Uji Validitas

    Menurut Riwidikdo (2009), validitas didefinisikan sebagai ukuran

    seberapa cermat suatu test melakukan fungsi ukurnya. Jadi validitas

    adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur

    mampu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas dengan

    menggunakan tehnik korelasi pearson product moment dengan rumus

    sebagai berikut: Keterangan :

    r : Koefisien korelasi

    N : Jumlah sampel

    X : Skor pertanyaan

    Y : Skor total

    Instrumen dikatakan valid atau sahih jika nilai rhitung > rtabel karena

    menyatakan adanya korelasi antara skor item dengan jumlah skor total

    (Riwidikdo, 2009).

    Berdasarkan hasil uji coba instrumen kepada 30 responden yang

    dilakukan pada ibu hamil di Forum Kesehatan Desa Bentak Sidoharjo

  • 28

    Sragen, didapatkan 27 item yang valid dan 8 item yang tidak valid

    yaitu item nomor 1, 4, 8, 31, 32, 33, 34, dan 35. Untuk item yang tidak

    valid tidak digunakan dalam penelitian ini. Data hasil uji validitas

    dapat dilihat di lampiran 14.

    2. Uji Reliabilitas

    Reliabilitas adalah suatu instrumen cukup dapat digunakan sebagai

    alat pengumpul data (Arikunto, 2010).

    Menurut Riwidikdo (2009), reliabilitas instrumen dapat dilakukan

    secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat

    dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan

    keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan

    menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan

    teknik tertentu.

    Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha

    Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows.

    Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

    Keterangan: = Reliabilitas Instrumen = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = Jumlah varian butir = Varian total

  • 29

    Menurut Riwidikdo (2009), kuesioner atau angket dikatakan reliabel

    jika memiliki nilai alpha minimal 0,7.

    Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas, diperoleh nilai Alpha

    sebesar 0,76 sehingga instrumen dinyatakan reliabel. Data hasil uji

    reliabilitas dapat dilihat di lampiran 15.

    3. Kisi-kisi kuesioner

    Tabel. 3.1 Kisi kisi kuesioner

    No Variabel

    penelitian

    Indikator Nomor

    pertanyaan

    favorable

    Nomor

    pertanyaan

    unfavorable

    Jumlah

    1. Tingkat

    pengetahuan

    ibu hamil

    tentang

    imunisasi

    Tetanus

    Toksoid

    Definisi

    imunisasi TT

    Manfaat

    imunisasi TT

    Waktu

    pemberian

    imunisasi TT

    Cara

    pemberian

    imunisasi TT

    Efek samping

    imunisasi TT

    Tempat

    pelayanan

    imunisasi TT

    1*, 2, 18

    6, 7

    4*, 5, 9, 10,

    11, 17, 19

    12, 34*

    13, 14

    15, 32*

    35*

    3, 20, 23

    8*, 21,

    22, 24,

    25

    -

    33*

    16

    2

    5

    10

    1

    2

    2

    2. Tingkat

    pengetahuan

    ibu hamil

    tentang

    Tetanus

    Neonatorum

    Tetanus

    Neonatorum

    26, 27, 28 29, 30,

    31*

    5

    Total item yang valid 27

    Keterangan : * = item yang tidak valid

  • 30

    E. Teknik Pengumpulan Data

    Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

    pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada ibu

    hamil di Forum Kesehatan Desa Purwosuman Sidoharjo Sragen, kemudian

    menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi

    kuesioner sampai selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh

    peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari:

    1. Data Primer

    Menurut Riwidikdo (2009), data primer diperoleh secara langsung dari

    obyek penelitian oleh peneliti, sehingga diperoleh jawaban atas

    pertanyaan yang disediakan melalui pengisian kuesioner oleh

    responden. Peneliti mendapatkan data primer dari hasil pengisian

    kuesioner oleh responden tentang imunisasi Tetanus Toksoid di FKD

    Purwosuman Sidoharjo Sragen.

    2. Data Sekunder

    Data sekunder didapat tidak secara langsung dari obyek penelitian.

    Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh

    pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial

    maupun non komersial (Riwidikdo, 2009). Peneliti mendapatkan data

    sekunder dari Bidan Desa Purwosuman tentang jumlah ibu hamil dan

    cakupan imunisasi Tetanus Toksoid di FKD Purwosuman Sidoharjo

    Sragen.

  • 31

    F. Variabel Penelitian

    Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

    tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011).

    Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat

    pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid.

    G. Definisi Operasional

    Menurut Notoatmodjo (2010), definisi operasional merupakan definisi

    yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang

    diamati atau diteliti.

    Tabel. 3.2 Definisi Operasional

    No Variabel

    Definisi Operasional

    Skala Kategori

    1 Tingkat

    pengetahuan

    ibu hamil

    tentang

    imunisasi

    Tetanus

    Toksoid

    Kemampuan

    responden untuk

    menjawab pengertian

    serta berbagai

    pengetahuan tentang

    imunisasi Tetanus

    Toksoid

    Ordinal a. Baik, bila nilai

    (x) > Mean + 1

    SD.

    b. Cukup, bila nilai

    Mean 1 SD x Mean + 1 SD.

    c. Kurang, bila

    nilai (x) < Mean

    1 SD. (Riwidikdo,

    2009)

  • 32

    H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

    1. Metode Pengolahan Data

    Menurut Hidayat (2007), langkah-langkah yang akan dilakukan dalam

    pengolahan data yaitu :

    a) Editing

    Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data

    yang diperoleh atau dikumpulkan. Pada penelitian ini melakukan

    editing dengan cara memeriksa kelengkapan, kesalahan pengisian

    dan konsistensi dari setiap jawaban dan pertanyaan.

    b) Coding

    Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik pada data

    yang terdiri atas beberapa kategori. Untuk memudahkan dalam

    proses pembacaan yaitu : Kode 0 jawaban salah, kode 1 jawaban

    benar.

    c) Entry

    Data entry adalah kegiatan memasukan data yang telah

    dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base komputer.

    d) Cleansing

    Data yang telah di entry diperiksa kelengkapan dan kebenarannya.

    2. Analisis Data

    Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

    menggunakan analisis univariat. Analisis univariat adalah

    menganalisis terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk

  • 33

    menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel

    (Notoatmodjo, 2010).

    Selanjutnya untuk mengetahui hasil tingkat pengetahuan ibu hamil

    menurut Riwidikdo (2009), ditunjukan dengan prosentase dengan

    keterangan sebagai berikut :

    a. Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden yang diperoleh (x)

    > Mean + 1 SD.

    b. Tingkat pengetahuan cukup bila nilai Mean 1 SD x Mean + 1

    SD.

    c. Tingkat pengetahuan kurang bila nilai responden yang diperoleh

    (x) < Mean 1 SD.

    I. Etika Penelitian

    1. Informent Consent (Lembar Persetujuan)

    Informent consent diberikan sebelum melakukan penelitian.

    Informent consent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi

    responden. Pemberian informent consent ini bertujuan agar subyek

    mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya.

    Jika subyek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar

    persetujuan dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus

    menghormati keputusan tersebut (Hidayat, 2007). Pada penelitian ini

    semua responden akan diberi lembar persetujuan.

  • 34

    2. Anonimity (Kerahasiaan nama/ identitas)

    Anonimity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar

    pengumpulan data (kuisioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada

    lembar pengumpulan data tersebut (Hidayat, 2007). Peneliti tidak akan

    mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data dalam

    penelitian ini.

    3. Confidentiality (Kerahasiaan hasil)

    Sub bab ini menjelaskan masalah-masalah responden yang harus

    dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah

    dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,hanya kelompok data

    tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian (Hidayat, 2007).

    Penelitian ini kerahasiaan hasil/informasi yang telah dikumpulkan dari

    setiap subyek akan di jamin oleh peneliti.

  • 35

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum

    Lokasi penelitian ini adalah di Forum Kesehatan Desa (FKD)

    Purwosuman, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen. Desa

    Purwosuman terletak di bagian selatan Kecamatan Sidoharjo. Batas

    wilayah Desa Purwosuman yaitu, batas Barat Desa Bentak, batas Timur

    Desa Duyungan, batas Utara Desa Patihan, dan batas Selatan Desa

    Gebang.

    FKD Purwosuman adalah satu-satunya Forum Kesehatan Desa di

    Desa Purwosuman yang dikelola oleh 2 Bidan Desa. Sarana dan Prasarana

    ruang di FKD ini memiliki 1 ruang periksa, 1 ruang bersalin, 1 ruang nifas,

    dan 1 ruang tunggu.

    Pelayanan yang diberikan di FKD Purwosuman meliputi

    pemeriksaan ibu hamil (ANC), pelayanan persalinan, pelayanan imunisasi,

    pelayanan Keluarga Berencana (KB), pemeriksaan bayi dan balita sakit,

    dan pengobatan umum.

    B. Hasil Penelitian

    1. Karakteristik responden

    Responden dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di

    Desa Purwosuman Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen, yang

  • 36

    berjumlah 40 orang. Pengambilan data dilakukan dengan membagikan

    kuesioner yang diberikan kepada 40 responden dengan pilihan jawaban

    benar dan salah sebanyak 27 butir soal.

    a. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur

    Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur

    No Umur (tahun) Frekuensi Prosentasi (%)

    1 < 20 8 20

    2 20-35 27 67,5

    3 > 35 5 12,5

    Total 40 100

    Sumber : Data Primer

    Berdasarkan tabel 4.1, dari 40 responden menunjukkan

    bahwa terdapat kelompok umur 35 tahun sebanyak 5 responden

    (12,5 %). Jadi umur responden yang paling banyak pada kelompok

    umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 27 responden (67,5%).

    b. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan

    Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan

    No Pendidikan Frekuensi Prosentase (%)

    1 SD 3 7,5

    2 SMP 11 27,5

    3 SMA 18 45

    4 Perguruan Tinggi 8 20

    Total 40 100

    Sumber : Data Primer

    Berdasarkan tabel 4.2, dari 40 responden menunjukkan

    bahwa terdapat pendidikan SD sebanyak 3 responden (7,5%),

    pendidikan SMP sebanyak 11 responden (27,5%), pendidikan

  • 37

    SMA sebanyak 18 responden (45%) dan pendidikan Perguruan

    Tinggi sebanyak 8 responden (20%). Jadi pendidikan responden

    yang paling banyak pada pendidikan SMA yaitu sebanyak 18

    responden (45%).

    c. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan

    Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan

    No Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%)

    1 Bekerja

    a. PNS

    b. Swasta

    c. Tani

    7

    10

    7

    17,5

    25

    17,5

    2 Tidak bekerja (IRT) 16 40

    Total 40 100

    Sumber : Data Primer

    Berdasarkan tabel 4.3, dari 40 responden menunjukkan

    bahwa terdapat kelompok bekerja (PNS, Swasta, dan Tani)

    sebanyak 24 responden (60%) dan kelompok tidak bekerja (IRT)

    sebanyak 16 responden (40%). Jadi responden yang paling banyak

    bekerja yaitu sebanyak 24 responden (60%).

    2. Hasil Penelitian

    Berdasarkan analisis data, didapatkan nilai Mean 19,05 dan

    Standar Deviasi 3,53 yang disajikan dalam tabel 4.4 berikut :

    Tabel 4. 4 Mean dan Standar Deviasi

    Variabel Mean Standar Deviasi

    Pengetahuan ibu hamil tentang

    imunisasi Tetanus Toksoid

    19,05

    3,53

  • 38

    Berdasarkan nilai Mean dan Standar Deviasi diatas, maka

    pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi TT di FKD Purwosuman

    Sidoharjo Sragen dapat dikatagorikan menjadi 3 tingkat, yaitu :

    a. Baik : (x) > Mean + 1 SD

    (x) > 19,05 + 1 x 3,53

    (x) > 22,58

    Jadi, pengetahuan baik bila nilai responden > 22,58.

    b. Cukup : Mean 1 SD x Mean + 1 SD

    19,05 1 x 3,53 x 19,05 + 1 x 3,53

    15,52 x 22,58

    Jadi, pengetahuan cukup bila nilai 15,52 x 22,58.

    c. Kurang : (x) < Mean 1 SD

    (x) < 19,05 1 x 3,53

    (x) < 15,52

    Jadi, pengetahuan kurang bila nilai responden < 15,52.

    Berdasarkan data yang diperoleh, maka tingkat

    pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi TT di FKD Purwosuman

    Sidoharjo Sragen dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini :

    Tabel 4.5 Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi

    Tetanus Toksoid di FKD Purwosuman sidoharjo Sragen

    No Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)

    1 Baik 10 25

    2 Cukup 24 60

    3 Kurang 6 15

    Total 40 100

    Sumber : Data Primer

  • 39

    Berdasarkan tabel 4.5 diatas, tingkat pengetahuan ibu hamil

    tentang imunisasi Tetanus Toksoid di FKD Purwosuman Sidoharjo

    Sragen, pada katagori baik sebanyak 10 responden (25%), katagori

    cukup sebanyak 24 responden (60 %), dan katagori kurang

    sebanyak 6 responden (15%). Jadi tingkat pengetahuan ibu hamil

    tentang imunisasi Tetanus Toksoid di FKD Purwosuman Sidoharjo

    Sragen yang paling banyak pada katagori cukup.

    C. Pembahasan

    Berdasarkan hasil penelitian terhadap 40 responden menunjukkan

    bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid

    di FKD Purwosuman Sidoharjo Sragen, pada katagori baik yaitu sebanyak

    10 responden (25%), katagori cukup sebanyak 24 responden (60 %) dan

    katagori kurang sebanyak 6 responden (15%). Jadi tingkat pengetahuan

    ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di FKD Purwosuman

    Sidoharjo Sragen yang paling banyak pada katagori cukup.

    Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan merupakan hasil

    tahu pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses

    pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra

    pengelihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba melalui kulit.

    Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

    terbentuknya tindakan seseorang (over behavior).

  • 40

    Menurut Notoatmodjo (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi

    pengetahuan antara lain : pendidikan, informasi/media massa, sosial

    budaya dan ekonomi, lingkungan, pengalaman, dan usia.

    Berdasarkan hasil penelitian, pendidikan responden yang paling

    banyak pada pendidikan SMA yaitu sebanyak 18 responden (45%),

    sebagian besar responden bekerja (PNS, Swasta, dan Tani) yaitu sebanyak

    24 responden (60%) dan sebagian besar responden berumur 20-35 tahun

    yaitu sebanyak 27 responden (67,5%).

    Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan

    seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Namun

    perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti

    mutlak berpengetahuan rendah pula. Lingkungan adalah segala sesuatu

    yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun

    sosial yang berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam

    individu. Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang.

    Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan

    pola pikirnya (Notoatmodjo, 2007).

    Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) adalah suntikan vaksin tetanus

    untuk meningkatkan kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi

    tetanus (Idanati, 2005). Manfaat imunisasi Tetanus Toksoid ibu hamil

    yaitu melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonatorum yang dapat

    mengakibatkan kematian, dan melindungi ibu terhadap kemungkinan

    tetanus apabila terluka (BKKBN, 2005).

  • 41

    Umumnya vaksin Tetanus Toksoid diberikan pada pasangan calon

    pengantin yang akan menikah, namun banyak pasangan yang menolak

    karena adanya faktor kekurangan pengetahuan terhadap vaksin TT

    (Hartono, 2005). Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil tidak

    membahayakan walaupun diberikan pada kehamilan muda. Imunisasi TT

    diberikan pada ibu hamil dengan jumlah pemberian sebanyak 2 kali pada

    trimester ke II, interval waktu 4-6 minggu. Sehingga diharapkan dapat

    memberikan kekebalan selama 3 tahun (Gazali, 2007).

    Sosialisasi imunisasi TT perlu dilakukan mengingat masih ada

    sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa perempuan yang akan

    menikah mendapat imunisasi TT, maka setelah menikah dia akan

    terlambat hamil, sehingga ibu hamil menjadi tidak subur lagi setelah

    melahirkan. Setiap ibu hamil harus mengetahui, memahami manfaat dan

    jarak waktu pemberian TT (Achsin, 2003).

    Jadi berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Tingkat

    Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Imunisasi Tetanus Toksoid di FKD

    Purwosuman Sidoharjo Sragen paling banyak pada katagori cukup yaitu

    sebanyak 24 responden (60%). Kemungkinan hal tersebut dipengaruhi

    oleh faktor pendidikan responden yang sebagian besar SMA, sebagian

    besar responden bekerja, dan usia responden sebagian besar 20-35 tahun.

  • 42

    D. Kelemahan dan Keterbatasan

    Dalam penelitian ini ada kelemahan dan keterbatasan, yaitu :

    1. Kelemahan

    a. Jumlah responden yang datang hanya sebagian, sehingga peneliti

    harus mengunjungi sebagian ibu hamil yang tidak datang (door to

    door).

    b. Responden ada yang kurang paham tentang pernyataan yang dibuat

    peneliti.

    2. Keterbatasan

    a. Variabel Penelitian ini variabel tunggal, sehingga hasil penelitian

    terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

    b. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup sehingga

    responden hanya bisa menjawab benar atau salah, dan jawaban

    responden belum bisa mengukur pengetahuan secara mendalam.

  • 43

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu hamil

    tentang imunisasi Tetanus Toksoid di Forum Kesehatan Desa Purwosuman

    Sidoharjo Sragen, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

    1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di

    Forum Kesehatan Desa Purwosuman Sidoharjo Sragen, dalam katagori

    baik sebanyak 10 responden (25%).

    2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di

    Forum Kesehatan Desa Purwosuman Sidoharjo Sragen, dalam katagori

    cukup sebanyak 24 responden (60%).

    3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di

    Forum Kesehatan Desa Purwosuman Sidoharjo Sragen, dalam katagori

    kurang sebanyak 6 responden (15%).

    4. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi Tetanus Toksoid di

    Forum Kesehatan Desa Purwosuman Sidoharjo Sragen, yang paling

    banyak dalam katagori cukup, yaitu sebanyak 24 responden (60%).

  • 44

    B. Saran

    Berdasarkan simpulan diatas, maka perlu adanya upaya untuk

    meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Oleh karena itu peneliti

    menyampaikan saran sebagai berikut :

    1. Bagi Responden

    Diharapkan dengan adanya penelitian ini, ibu hamil dapat lebih

    disiplin dalam melakukan ANC dan lebih aktif untuk mengikuti

    penyuluhan tentang kesehatan khususnya tentang imunisasi Tetanus

    Toksoid, serta dapat lebih meningkatkan pengetahuan tentang

    kesehatan khususnya tentang imunisasi Tetanus Toksoid melalui

    media elektronik maupun media cetak.

    2. Bagi FKD

    Petugas Kesehatan (Bidan) dan kader diharapkan dapat

    meningkatkan pemberian penyuluhan dalam bidang kesehatan

    khususnya tentang imunisasi Tetanus Toksoid, dan meningkatkan

    cakupan imunisasi Tetanus Toksoid.

    3. Bagi Peneliti Selanjutnya

    Diharapkan melakukan penelitian lebih lanjut dengan

    pengembangan variabel penelitian dan jumlah populasi yang lebih

    banyak sehingga akan diperoleh hasil yang lebih baik.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

    Rineka Cipta.

    Achsin, A. 2005. Untukmu Ibu Tercinta. Jakarta: Erlangga.

    BKKBN. 2005. Kartu Informasi KHIBA (Kelangsungan Hidup Ibu Bayi, dan

    Balita). http://putriazka.wordpress.com/2010/04/27/imunisasi-tt-tetanus-toksoid-pada-ibu-hamil-bumil/. Diakses April 2005.

    Budiarto. 2004. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC.

    Depkes RI. 2005. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1059/MENKES/SK/IX/2004 Tentang Pedoman Penyelenggaraan

    Imunisasi. http://putriazka.wordpress.com/2010/04/27/imunisasi-tt-tetanus-toksoid-pada-ibu-hamil-bumil/ Diakses April 2005.

    ________ . 2009. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta.

    http://whqlibdoc.who.int/publications/2008/9789241596657eng.pdf.

    Akses 3 Maret 2011.

    ________ . 2011. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2010. Jakarta.

    http://www.depkes.go.id.indeks.php?option=news&task=viewarticle

    &itemid=2. Diakses 28 Maret 2011.

    Dinkes Jateng. 2005. Profil Kesehatan Provinsi. Jawa Tengah tahun 2005.

    http://etd.eprints.ums.ac.id/12559/11/8._DAFTAR_PUSTAKA.

    Direktorat Jenderal PP. 2005. Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas.

    Jakarta : Departemen Kesehatan RI. www.lusa.web.id/vaksin-tt-

    tetanus-toksoid/. Diakses September 2005.

    Ghoniyah, A. 2009. Faktor-faktor yang berhubungan dengan rendahnya cakupan Imunisasi Tetanus Toksoid pada wanita usia subur di Puskesmas

    Bonorowo. Yogyakarta : STIKes Respati. Karya Tulis Ilmiah.

    Hartono. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi : Yogyakarta.

    Hendriani, N. 2002. Karakteristik Ibu Hamil yang mendapat Imunisasi Tetanus

    Toksoid di Puskesmas Ngaglik Sleman Yogyakarta. Yogyakarta : STIKes Respati. Karya Tulis Ilmiah.

  • Hidayat, A. 2009. Metodologi Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data.

    Jakarta : Salemba Medika.

    Idanati, R. 2005. TT Pregnancy. http://adln.lib.unair.ac.id. Diakses April 2005.

    Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

    Kusmiyati, dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya.

    Mahfoedz, I. 2007. Metodologi Penelitian bidang Kesehatan, keperawatan dan Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya.

    Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat dan Seni. Jakarta : Renika Cipta.

    ____________ . 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

    Prawirohardjo, S. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

    Profil kesehatan Jawa Tengah Tahun 2008. Dinas Kesehatan Jawa Tengah. http://putriazka.wordpress.com/2010/04/27/imunisasi-tt-tetanus-

    toksoid-pada-ibu-hamil-bumil/. Diakses 27 April 2010.

    Riwidikdo, H. 2009. Statistika Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.

    Serum Institute of India Ltd. 2009. Tetanus Toxoid.

    seruminstitute.com/content/products/product_tetanus_toxoid.html.

    Setiawan. 2006. Riwayat Singkat Karir Opick. http://www.kowera-musik.co.cc. Diakses tanggal 26 Juli 2011.

    Sugiyono, Prof.dr. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

    Windiasari, D. 2011. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Imunisasi Tetanus Toksoid di Bidan Praktek Swasta Djamini Damun Surabaya.

    Surabaya : Karya Tulis Ilmiah. Surabaya : STIKes Yarsis. Karya

    Tulis Ilmiah.

    Yulianto. 2007. Pendidikan Anti Kekerasan. PGRI Jawa Tengah : Derap Guru.