01-gdl-fitrishole-213-1-fitrish-0

42
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA TN.N DENGAN POST RADIOTERAPI DAN POST OPERASI TRANSURETAL BULI HARI KE II ATAS INDIKASI KANKER BULI DI RUANG MAWAR III RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA DI SUSUN OLEH: FITRI SHOLEKHA NIM. P.09020 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012

description

kanker

Transcript of 01-gdl-fitrishole-213-1-fitrish-0

  • STUDI KASUS

    ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA TN.N DENGAN

    POST RADIOTERAPI DAN POST OPERASI TRANSURETAL

    BULI HARI KE II ATAS INDIKASI KANKER

    BULI DI RUANG MAWAR III RSUD

    DR.MOEWARDI SURAKARTA

    DI SUSUN OLEH:

    FITRI SHOLEKHA

    NIM. P.09020

    PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

    SURAKARTA

    2012

  • i

    STUDI KASUS

    ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA TN.N DENGAN

    POST RADIOTERAPI DAN POST OPERASI TRANSURETAL

    BULI HARI KE II ATAS INDIKASI KANKER

    BULI DI RUANG MAWAR III RSUD

    DR.MOEWARDI SURAKARTA

    KaryaTulisIlmiah

    UntukMemenuhi Salah SatuPersyaratan

    DalamMenyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

    DI SUSUN OLEH :

    FITRI SHOLEKHA

    NIM. P.09020

    PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

    SURAKARTA

    2012

  • ii

    SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME

    Saya yang bertandatangandibawahini :

    Nama : Fitri Sholekha

    NIM : P.09020

    Program Studi : DIII Keperawatan

    JudulKaryaTulis : ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA

    TN.N DENGAN POST RADIOTERAPI DAN POST

    OPERASI TRANSURETAL BULI HARI KE II ATAS

    INDIKASI KANKER BULI DI RUANG MAWAR III

    RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

    MenyatakandengansebenarnyabahwaTugasAkhir yang sayatulisinibenar-

    benarhasilkaryasayasendiri, bukanmerupakanpengambilalihantulisanataupikiran

    orang lain yang sayaakuisebagaitulisanataupikiransayasendiri.

    ApabiladikemudianharidapatdibuktikanbahwaTugasAkhiriniadalahhasiljip

    lakan,

    makasayabersediamenerimasanksiatasperbuatantersebutsesuaidenganketentuanaka

    demik yang berlaku.

    Surakarta, April 2012

    Yang MembuatPernyataan

  • iii

    FITRI SHOLEKHA

    NIM. P.09020

    LEMBAR PERSETUJUAN

    KaryaTulisIlmiahinidiajukanoleh :

    Nama : FitriSholekha

    NIM : P.09020

    Program Studi : DIII Keperawatan

    JudulKaryaTulis : ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA

    TN.N DENGAN POST RADIOTERAPI DAN POST

    OPERASI TRANSURETAL BULI HARI KE II ATAS

    INDIKASI KANKER BULI DI RUANG MAWAR III

    RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

    TelahdisetujuiuntukdiujikandihadapanDewanPengujiKaryaTulisIlmiah

    Prodi DIII KeperawatanSTIKesKusumaHusada Surakarta

    Ditetapkan di : Surakarta

    Hari/Tanggal : Sabtu, 28 April 2012

    Pembimbing :Bp.Setyawan Skep.,Ns. (.................................)

    NIK.201084050

  • iv

    HALAMAN PENGESAHAN

    KaryaTulisIlmiahinidiajukanoleh :

    Nama : FitriSholekha

    NIM : P.09020

    Program Studi : DIII Keperawatan

    JudulKaryaTulis : ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA

    TN.N DENGAN POST RADIOTERAPI DAN POST

    OPERASI TRANSURETAL BULI HARI KE II ATAS

    INDIKASI KANKER BULI DI RUANG MAWAR III

    RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

    TelahdiujikandandipertahankandihadapanDewanPengujiKaryaTulisIlmiah

    Prodi DIII KeperawatanSTIKesKusumaHusada Surakarta

    Di tetapkan di :

    Hari/Tanggal :

    DEWAN PENGUJI

    PengujiI :Bp.setyawan S.Kep.,Ns

    NIK.201084050

    PengujiII :

    NIK.

    PengujiIII :

    NIK .

    Mengetahui,

    Ketua Program Studi DIII Keperawatan

    STIKES KusumaHusada Surakarta

  • v

    Setiyawan, S.Kep.,Ns

    NIK. 201084050

    KATA PENGANTAR

    PujisyukurpenulispanjatkankehadiratTuhan Yang

    MahaKuasakarenaberkatrahmatdankarunia-Nya,

    sehinggapenulisdapatmenyelesaikanKaryaTulisIlmiahdenganjudul

    DalampenyusunanKaryaTulisIlmiahinipenulisbnyakmendapatbimbinganda

    ndukungandariberbagaipihak,

    olehkarenaitupadakesempataninipenulismengucapkanterimakasihdanpenghargaan

    yang setinggi-tingginyakepada:

    1. Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW yang

    telahmemberikankemudahandanpetunjuk.

    2. Bp.Setiyawan, S.Kep.,Ns, selakuKetua Program studi DIII Keperawatanyang

    telahmemberikankesempatanuntukdapatmenimbailmu di STIKES

    KusumaHusadaSurakarta sekaligus sebagai Pembimbing yang membimbing

    dengan cermat, memberikan masukan, inspirasi serta memfasilitasi demi

    sempurnanya penyusunan KTI.

    3. IbuErlinaWindyastuti, S.Kep.,Ns selakuSekretarisKetua Program studi DIII

    Keperawatan yang telahmemberikankesempatanuntukdapatmenimbailmu di

    STIKES KusumaHusada Surakarta.

    4. Direktur RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang telah memberikan kesempatan

    kepada penulis untuk melakukan pengambilan kasus di Ruang Mawar III.

  • vi

    5. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada

    Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

    serta ilmu yang bermanfaat.

    6. Ayah dan Bunda tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian,

    semangat dan dukungan doa serta materi.

    7. Kakak-kakakku (Maya dan Andri) dan adikku Ulan yang selalu menjadi

    motivatorku.

    8. Sahabat dan teman-teman angkatan 2009 program studi DIII Keperawatan

    Stikes Kusuma Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak yang tidak

    dapat disebutkan satu persatu,yang telah memberikan dukungan moril dan

    spiritual.

    Penulismenyadarilaporaninijauhdarikesempurnaan,

    olehkarenaitupenulismembuka saran demi penelitianselanjutnya.Dan

    semogaKaryaTulisIlmiahinibermanfaatbagisemuapihak. Amin

    Surakarta, April 2012

    Penulis

  • vii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

    PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME ................................................. ii

    LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iii

    HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iv

    KATA PENGANTAR ............................................................................... v

    DAFTAR ISI ............................................................................................ vii

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. ix

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1

    A. LatarBelakangMasalah ....................................................... 1

    B. TujuanPenulisan ................................................................. 4

    C. ManfaatPenulisan ............................................................... 5

    BAB II LAPORAN KASUS ................................................................. 7

    A. IdentitasKlien ..................................................................... 7

    B. Pengkajian .......................................................................... 9

    C. PerumusanMasalahKeperawatan ......................................... 9

    D. PerencanaanKeperawatan ................................................... 10

    E. ImplementasiKeperawatan .................................................. 11

    F. EvaluasiKeperawatan .......................................................... 12

  • viii

    BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN ........................................ 15

    A. Pembahasan ........................................................................ 15

    B. Simpulan ............................................................................ 25

    C. Saran .................................................................................. 27

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  • DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    Nama : FITIRI SHOLEKHA

    TempatTanggalLahir : TEGAL,8 MARET 1991

    JenisKelamin : PEREMPUAN

    AlamatRumah : DSN.DEPOK SELATAN RT 06/II

    DEPOK,KEC.TOROHKAB.GROBOGAN

    RiwayatPendidikan : TK DHARMA WANITA 1996-1997

    SD N 2 DEPOK 1997-2003

    SMP N 2 TOROH 2003-2006

    SMA N 1 GEYER 2006-2009

    Riwayat Pekerjaan : -

    Riwayat Organisasi : PRAMUKA

    OSIS

    Publikasi : -

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data

    Lampiran 2 Format Pendelegasian Pasien

    Lampiran 3 Log Book

    Lampiran 4 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

    Lampiran 5 Asuhan Keperawatan

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Kesehatan merupakan salah satu faktor terpenting dalam kehidupan,

    hal tersebut dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu kerentanan fisik individu

    sendiri,keadaan lingkungan dan kebiasaan individu mengkonsumsimakanan.

    Apabila ketiga faktor tersebut terjadi ketidakseimbangan,maka individu

    berada dalam keadaan yang disebut sakit (Widyawati, 2007).

    Kankerbuli-buli merupakan suatu keadaan sakit yaitu penyakit yang

    sering ditemukan dalam bidang urologi sebagai salah satu contoh adanya

    ketidakseimbangan pada faktor yang mempengaruhi kesehatan oleh akibat

    dari lingkungan, pekerjaan, merokok, metabolisme triptofan dan asam

    nikotinat(Jiang dan Lizhong, 2008).

    Kankerpada vesikaurinaria atau carsinoma buli-buli didefinisikan

    sebagai tempat tersering pada keterlibatan proses neoplastiksaluran kemih.

    Kanker kandung kemih kebanyakan terjadi pada pria, dengan rasio kejadian

    pria : wanita adalah 3-4 : 1, pada usia 50-70 tahun. Etiologi karsinoma buli-

    buli rumit dan kebanyakan belum jelas. Fakor terkait yang umum diakui

    adalah lingkungan dan pekerjaaan (Jiang, 2008).

    Di dearah tertentu tingginya insiden karsinoma buli-buli diteliti

    mungkin berkaitan dengan karsinogen tertentu dalam air minum seperti

    tingginya kadar arsen, merokok juga dapat menjadi faktor pembantu

  • 2

    karsinogen, dengan menyekat metabolisme triptofan, hingga metabolit

    karsinogen menumpuk dalam urine. Etiologi lainnya adalah iritasi kronis

    mukosa lokal buli-buli, seperti infeksi kronis, batu buli-buli serta obstruksi

    uretal(Jiang dan Lizhong, 2008).

    Menurut Jiang dan Lizhong 2008, manifestasi klinis dari kanker buli-

    buli adalah hematuria, sebagian besar datang dengan keluhan

    makrohematuria tanpa nyeri. Volume perdarahan(hematuria) tidak terkait

    dengan ukuran, jumlah, derajad keganasan tumor. Penatalaksanaan pada

    kanker buli-buli meliputi operasi, radioterapi, kemoterapi dan imunoterapi,

    namun yang utama adalah operasi. Operasi dibagi menjadi transuretal, eksisi

    tumor sitotomi, sistektomi parsial dan sistektomi total. Berdasarkan patologi

    tumor dan kondisi fisik umum pasien dipilih teknik operasi yang paling sesuai

    yaitu operasi transuretal yang mempunyai survival total 5 tahun sebesar 48%.

    Pasien dengan penatalaksanaan operasi transuretalbuli biasanya mengeluh

    nyeri,panas waktu kencing, merasa panas dan tubuh lemah.

    Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan,

    bersifat sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang

    dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya pada orang tersebutlah yang

    dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialami. Nyeri akut

    merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang, tidak

    melebihi 6 bulan dan ditandai adanya peningkatan tegangan otot (Uliyah dan

    Hidayat, 2006).

  • 3

    Menyebutkan bahwa 45-100 persen penderita kanker akan mengalami

    nyeri sedang sampai berat. Nyeri kanker dapat muncul secara signifikan pada

    setiap stadium kanker dan bisa berlangsung dalam periode yang lama. Nyeri

    kanker yang tidak tertangani dengan baik akan menurunkan kualitas hidup

    penderita (World Health Organization, 2005).

    Nyeri pasca operasi mungkin sekali disebabkan oleh luka operasi, tapi

    kemungkinan sebab lain harus dipertimbangkan, sebaiknya pencegahan nyeri

    sebelum operasi direncanakan agar penderita tidak terganggu oleh nyeri

    setelah pembedahan (Sjamsuhidajat, 2002).

    Keluhan nyeri, demam, takikardi, sesak nafas dan atau batuk, kolaps

    dan memburuknya keadaan umum, mual dan atau muntah serta gangguan

    penyembuhan luka operasi, maka penanganan nyeri kanker merupakan salah

    satu faktor penting dalam upaya meningkatkan kualitas hidup penderita

    kanker. Penerapan prinsip dasar managemen nyeri pada nyeri kanker telah

    terbukti dapat membantu mengatasi nyeri 88% kasus nyeri kanker (Jong,

    2002 ).

    Berdasarkan pengamatan penulis pada saat melakukan studi kasus di

    Rumah Sakit menjumpai pasien dengan diagnosa kanker buli dengan

    penatalaksanaan transuretalbuli dan radioterapi.

    Berdasarkan data tersebut penulis tertarik untuk mengambil

    pengelolaan kasus dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul

    Nyeri Akut pada Tn.N dengan Post Radioterapi dan Post Operasi

  • 4

    TransuretalBuli Hari ke II Atas Indikasi Kanker Buli Di Ruang Mawar III

    RSUD Dr. Moewardi .

    B. Tujuan Penulisan

    1. Tujuan Umum

    Melaporkan kasus nyeri akut pada Tn.N dengan post radioterapi dan post

    operasi transuretalbuli hari ke II atas indikasi kanker buli di ruang Mawar

    III RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

    2. Tujuan Khusus

    a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Tn.N dengan nyeri akut

    postradioterapi dan post operasi transuretalbuli hari ke II atas indikasi

    kanker buli di ruang Mawar III RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

    b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Tn.N dengan

    nyeri akut post radioterapi dan posttransuretalbuli hari ke II atas

    indikasi kanker buli di ruang Mawar III RSUD Dr. Moewardi

    Surakarta.

    c. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan Keperawatan pada Tn.N

    dengan nyeri akut post radioterapi dan post operasi transuretalbuli hari

    ke II atas indikasi kanker buli di ruang Mawar III RSUD Dr.

    Moeawardi Surakarta.

    d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Tn.N dengan nyeri akut

    post radioterapi dan post operasi transuretalbuli hari ke II atas indikasi

    kanker buli di ruang Mawar III RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

  • 5

    e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Tn.N dengan nyeri akut post

    radioterapi dan post operasi transuretalbuli hari ke II atas indikasi

    kanker buli di ruang Mawar III RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

    f. Penulis mampu menganalisa kondisi nyeriyang terjadi pada Tn.N

    dengan nyeri akut post radioterapi dan post operasi transuretalbuli hari

    ke II atas indikasi kanker buli di ruang Mawar III RSUD Dr. Moewardi

    Surakarta.

    C. Manfaat Penulisan

    1. Penulis

    Karya Tulis Ilmiah memberikan wawasan yang luas mengenai masalah

    keperawatan pada pasien dengan kasus nyeri akut post radioterapi dan post

    operasi transuretalbuli hari ke II atas indikasi kanker buli.

    2. Institusi

    a. Pendidikan

    Karya Tulis Ilmiah ini sebagai referensi dan menambah informasi serta

    pengetahuan kepada mahasiswa mengenai pasien dengan nyeri akut

    post radioterapi dan post operasi transuretalbuli hari ke II atas indikasi

    kanker buli.

    b. Rumah Sakit

    Karya Tulis Ilmiah ini sebagai bahan masukan dan evaluasi yang

    diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan

    keperawatankhususnya pada pasien dengan nyeri akut dengan post

  • 6

    radioterapi dan post operasi transuretalbuli hari ke II atas indikasi

    kanker buli.

    3. Profesi Keperawatan

    Hasil penulisan Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memberikan

    sumbangan pemikiran dan informasi dibidangkesehatan khususnya

    KeperawatanMedikal Bedah tentang pengelolaan kasus pada pasien nyeri

    akut dengan post radioterapi dan post operasi transuretalbuli hari ke II atas

    indikasi kanker buli.

  • 7

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    A. Pengkajian

    Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 April 2012 jam 12.15 WIB

    dengan metode autoanamnesa dan auloanamnesaserta catatan rekam medis

    didapatkan data identitas pasien yaitu nama Tn.N, usia 63 tahun, agama

    Islam, pekerjaan swasta, alamat Ngeman RT 1/8 Karanganyar, diagnosa

    medis post radioterapi dan posttransuretalbuli atas indikasi kanker buli,

    penanggung jawab Ny.S yaitu istri pasien, umur 58 tahun, pekerjaan ibu

    rumah tangga, alamat Ngleman RT 1/8 Karanganyar.

    Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 3 April 2012 pada keluhan

    utama Tn.N mengeluh nyeri dan panas saat Buang Air Kecil (BAK) serta

    bercampur darahyaitu pada luka operasi (suprapubik)dan riwayat kesehatan

    sekarang didapatkan data bahwa Tn.Nmerasakan nyeri saat BAK dan

    bercampur darah, oleh keluarga pasien dibawa ke Puskesmas, kemudian oleh

    Puskesmas dirujuk ke RSUD Dr. Moewardi (RSDM) tanggal 30 Maret 2012

    dalam keadaan pasien terpasang DowelCateter(DC). Pada tanggal 2 April

    2012 telah dilakukan operasi transuretal, Tn.Nmengatakan nyeri yang

    dirasakan karena luka post operasi, kualitas nyeri yang dirasakan seperti

    tertusuk-tusuk pada genetalia dengan ekspresi meringis serta merasakan nyeri

    saat BAK. Dengan terapi yang diberikan yaitu Ka-En 3B 20 tetes per menit,

  • 8

    ceftriaxon 1 gram per 10 jam, antrain 1 gram per 8 jam dan ranitidin 1 gram

    per 12 jam.

    Riwayat kesehatan dahulu didapatkan bahwapasien pernah sakit

    seperti ini sekitar 1 tahun yang lalu, namun pasien tidak peduli dengan

    keadaannya dan hanya berobat di praktek dokter dekat rumah. Pasien tidak

    mempunyai riwayat alergi dan tinggal di lingkungan yang bersih.

    Hasil pengkajian genogram didapatkan bahwa Tn.N adalah anak ke 5

    dari 7 bersaudara, menikah dengan Ny.S yang merupakan anak ke 5 dari 10

    bersaudara dan mempunyai 3 orang anak.

    Pada pengkajian kognitif dan perseptual pada pola kesehatan

    fungsional yaitu pola eliminasi didapatkan data sebelum sakit pasien

    mengatakan selalu merasa nyeri dan panas saat akan BAK, keluarnya sedikit

    kira-kira 100cc setiap BAK dan bercampur darah, setelah dioperasi BAK

    Tn.N lancar melalui selang kateter, warna kuning jernih kira-kira 500cc tiap

    hari dan kadang mengeluh nyeri saat BAK, kualitas nyeri yang dirasakan

    seperti tertusuk-tusuk pada genetalia dengan ekspresi meringis, merintih dan

    tampak berhati-hati dalam bergerak.

    Pengkajian pola tidur didapatkan data yaitu sebelum sakit pasien

    mengatakan bisa tidur nyenyak dan kebutuhan tidur Tn.N terpenuhi dari jam

    21.00 WIB 05.00 WIB. Selamasakit pasien mengatakan tidak bisa tidur,

    sering terbangun dimalam hari karena panas dan masih merasakan nyeri,

    tidur kira-kira hanya 5 jam per hari.

  • 9

    Pengkajian pola aktivitas didapatkan data selama sakit aktivitas

    toileting pasien di bantu dengan alat yaitu selang kateter ukuran nomor 22,

    dan aktivitas berpakaian di bantu oleh orang lain.

    Pengkajian yang dilakukan pada pemeriksaan fisik bagian

    genetaliaTn.N terpasang selang kateter threewayukuran 22 dan irigasi NaCl

    500 ml yang telah dihentikan pada tanggal 3 April 2012pada jam 12.15 WIB

    dan terdapat luka operasi pada genetalia (suprapubik)yang terbalut verban.

    Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 31 April 2012 didapatkan

    hasil PTT 12,3 detik dan APTT 19,4 detik. Pemeriksaan radiologi yaitu

    BlassNierOversich (BNO) abdomen didapatkan hasil gambaran udara usus

    dan distribusi normal, pscasshodaw simetris kanan kiri, tidak tampak

    bayangan radioopaque sepanjang traktus urinarius, tampak lipping pada

    VL-2-3-4, dan pedicle serta psatium intervertebralis normal,trabekulasi

    tampak porotik, dengan kesan tidak tampak baturadioopaque sepanjang

    traktus urinarius,spandilosislumbalisdan osteororatik.

    B. Perumusan Masalah

    Berdasarkan hasil pengkajian pada Tn.Ntanggal 3 April 2012

    mengeluh nyeri dan panas saat Buang Air Kecil (BAK) serta bercampur

    darah yaitu karena luka operasidengan kualitas nyeri seperti tertusuk-tusuk

    pada genetalia, ekspresi pasien meringis dan Tn.N merasakan nyeri saat

    BAK. Berdasarkan masalah tersebut penulis menegakkan diagnosa

  • 10

    keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik

    (pembedahan).

    C. Perencanaan Tindakan Keperawatan

    Perencanaan dari masalah keperawatanutama pada tanggal 3 April

    2012 penulis menyusun suatu intervensi sebagai tindak lanjut pelaksanaan

    asuhan keperawatan pada Tn.N dengan diagnosa nyeriakut berhubungan

    dengan agen cidera fisik (pembedahan) dengan tujuan dan kriteria hasil

    yaitu setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam nyeri

    hilang atau berkurang dengan kriteria hasil pasien mencapai kenyamanan

    dengan melaporkan kesejahteraan fisik dan psikologis, skala nyeri

    berkurang 1 (0-10), TTV dalam rentang normal yaitu suhu 36

    derajadcelcius, tekanan darah 130/80 mmHg, pernafasan 16-24 kali per

    menit, nadi 60-100 kali per menit. Intervensiyang dilakukan yaitu pantau

    Tanda Tanda Vital (TTV) dengan mendemonstrasikan TTV stabil.

    Kajinyeri yang komprehensif dengan rasionalisasi untuk mengetahui

    karakteristik dan skala nyeri, instruksikan pasien untuk menginformasikan

    kepada perawat jika pengurangan nyeri tidak dapat dicapai dengan

    rasionalisasiperawat dapat memberikan implementasi yang tepat kepada

    pasien, ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi misal distrakasi dan

    relaksasi yaitu nafas dalam dengan rasionalisasi merupakan tindakan

    pengurangan nyeri. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat

  • 11

    analgetik dengan rasionalisasi mungkin diperlukan untuk menghilangkan

    nyeri yang hebat (Wilkinson, 2006).

    D. Implementasi

    Tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah keperawatan utama

    berdasarkan rencana tindakan tersebut diatas maka dilakukan tindakan

    keperawatan pada tanggal 3 April 2012 sebagai tindak lanjut pelaksanaan

    asuhan keperawatan pada Tn.N.

    Diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cidera

    fisik (pembedahan)dilakukan implementasi yaitu pengkajian pada pasien

    kelolaan jam 12.15 WIB dengan respon pasien mengatakan bersedia untuk

    diwawancarai dan respon objektif pasien kooperatif dengan perawat.

    Memantau TTV pasien pada jam 13.00 WIB dengan respon pasien

    bersedia untuk dilakukan TTV dan respon objektif tekanan darah 130/90

    mmHg, nadi 72 kali per menit, dan pernafasan 20 kali per menit. Mengkaji

    intensitas dan skala nyeri pada jam 13.15 WIB dengan respon pasien

    mengatakan merasakan nyeri karena luka operasi dengan kualitas nyeri

    seperti tertusuk-tusuk pada genetalia ekspresi Tn. N meringis dan

    merasakan nyeri saat BAK dengan bercampur darah, respon objektif

    pasien tampak berhati-hati dalam beraktivitas.

    Implementasi keperawatan dilakukan pada tanggal 4 April 2012

    mengajarkan teknik relaksasi jam 10.00 WIB dengan respon pasien

    bersedia untuk di ajarkan teknik relaksasi, dan respon objektif pasien

  • 12

    mampu melakukannya secara mandiri. Mengkaji kondisi pasien jam 10.30

    WIB dengan respon pasien mengatakan masih merasakan nyeri pada

    daerah genetalia dan respon objektif pasien tampak meringis kesakitan dan

    berhati-hati dalam beraktivitas untuk mengurangi nyeri.

    Implementasi keperawatandilakukan pada tanggal 5 April 2012

    memberikan injeksi analgetik antrainjam 09.00 WIB dengan respon pasien

    bersedia untuk di injeksi dan respon objektif obat antrain dengan dosis 1

    gram per 8 jam masuk melalui Intra Vena (IV). Mengkaji kembali keadaan

    pasien jam 11.00 WIB dengan respon pasien masih mengatakan nyeri, dan

    respon objektif pasien tampak meringis kesakitan. Mengajarkan teknik

    relaksasi (nafas dalam) jam 11.30 WIB dengan respon pasien bersedia di

    ajarkan teknik relaksasi (nafas dalam), dan respon objektif pasien mampu

    melakukan secara mandiri.

    E. Evaluasi

    Tahap akhir pengkajian ini adalah evaluasi keperawatan. Evaluasi

    dilakukan dengan metode evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi

    proses dilakukan berdasarkan respon pasien dan keberhasilan tindakan

    keperawatan yang dilaksanakan. Hasil dari evaluasi respon di uraikan pada

    sub sebelumnya yaitu implementasi, untuk evaluasi hasil di lakukan sesuai

    dengan tujuan dari masing-masing intervensi pada diagnosa keperawatan

    yang muncul.

  • 13

    Diagnosakeperawatannyeriakutberhubungandenganagen cidera fisik

    (pembedahan) pada tanggal 3 April 2012 dilakukan evaluasi keperawatan

    dengan evaluasi subjektif yaitu pasien mengatakan nyeri pada bagian

    genetalia terutama saat BAK, dan evaluasi objektif pasien tampak meringis

    kesakitan dengan tindakan teknik relaksasi (nafas dalam). Maka dapat di

    simpulkan masalah gangguan rasa nyeri akut belum teratasi dan intervensi

    dilanjutkan yaitu kaji nyeri yang komprehensif, instruksikan pasien untuk

    menginformasikan kepada perawat jika pengurangan nyeri tidak dapat

    dicapai, ajarkan teknik nonfarmakologi misal distraksi dan relaksasi yaitu

    nafas dalam, pantau TTV.

    Evaluasi pada tanggal 4 April 2012 dilakukan evaluasi keperawatan

    dengan evaluasi subjektif yaitu pasien mengatakan nyeri pada bagian

    genetalia terutama saat BAK, dan evaluasi objektif pasien tamapak

    meringis kesakitan dengan tindakan teknik relaksasi (nafas dalam). Maka

    dapat di simpulkan masalah gangguan rasa nyeri akut belum teratasi dan

    intervensi dilanjutkan yaitu kaji nyeri yang komprehensif, instruksikan

    pasien untuk menginformasikan kepada perawat jika pengurangan nyeri

    tidak dapat dicapai, ajarkan teknik nonfarmakologi misal distraksi dan

    relaksasi yaitu nafas dalam, pantau TTV.

    Evaluasi pada tanggal 5 April 2012 dilakukan evaluasi keperawatan

    dengan evaluasi subjektif yaitu pasien mengatakan nyeri pada bagian

    genetalia terutama saat BAK, dan evaluasi objektif pasien tampak meringis

    kesakitan dengan tindakan teknik relaksasi (nafas dalam). Analisa yang

  • 14

    didapatkan masalah gangguan rasa nyeri akut belum teratasi dan intervensi

    dilanjutkan yaitu kaji nyeri yang komprehensif, instruksikan pasien untuk

    menginformasikan kepada perawat jika pengurangan nyeri tidak dapat

    dicapai, ajarkan teknik nonfarmakologi misal distraksi dan relaksasi yaitu

    nafas dalam, pantau TTV.

  • 15

    BAB III

    PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

    A. Pembahasan

    Bab ini merupakan pembahasan kasus yang diambil dari BAB II,yaitu

    membahas mengenai kesenjangan-kesenjangan yang penulis dapatkan

    antara konsep dasar teori dan kasus nyata. Asuhan keperawatan nyeri akut

    pada Tn.N dengan post radioterapi dan post operasi transuretalbuli hari ke

    II atas indikasi kanker buli diruang Mawar III RSUD Dr. Moewardi

    Surakarta. Pembahasan yang penulis lakukan meliputi pengkajian,

    diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.

    1. Pengkajian

    Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari

    pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data tentang klien (Potter

    dan Perry, 2005).

    Pada pengkajian yang dilakukanberdasarkan teori didapatkan

    pada keluhan utama pasien yaitu mengeluh kencing darah yang

    intermiten, merasa panas waktu kencing, merasa ingin kencing, sering

    kencing terutama malam hari dan pada fase selanjutnya sukar kencing,

    nyeri suprapubik yang konstan, panas badan dan merasa lemah, nyeri

    pinggang karena tekanan saraf dan nyeri pada satu sisi karena

    hydronephrosis. Pemeriksaan fisik dan klinis pada inspeksi tampak

  • 16

    warna kencing bercampur darah, pembesaran suprapubik bila tumor

    sudah besar. Palpasi teraba tumor masa, pemeriksaan bimanual teraba

    tumpul pada dasar buli-buli dengan bantuan general anestesi baik

    waktu VT atau RT(Purnomo, 2003).

    Pengkajian pada pola aktivitas dan istirahat didapatkan pasien

    merasa lemah dan lelah. Pola sirkulasi adanya perubahan tekanan

    darah yang ditandai dengan tekanan darah naik, takikardia,

    bradikardia, disritmia. Pola integritas ego diperoleh perubahan tingkah

    laku atau kepribadian ditandai dengan cemas, mudah tersinggung.

    Pola eliminasi diperoleh perubahan saat BAK ditandai dengan nyeri

    saat BAK dan urine warna merah. Pada pengkajian karakteristik nyeri

    diperoleh nyeri pada daerah abdomen ditandai dengan wajah

    menyeringai, respon menarik pada rangsangan nyeri (Doenges, 2000).

    Pengkajian hematuriadiperoleh gejala iritasi saat berkemih,

    faktor resiko (khususnya riwayat merokok), penurunan berat

    badan,kelelahan, dan tanda metastase. Kaji kemampuan koping dan

    pengetahuan tentang penyakit (Nursalam, 2006).

    Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 3 April 2012 Tn.N

    mengeluh nyeri dan panas saat Buang Air Kecil (BAK) serta

    bercampur darah hal ini dikarenakan rupturnyakandung kemih akibat

    benda tajam (pembedahan),pada abdomen bagian bawah tampak jejas

    atau hematom sehingga menyebabkan nyeri didaerah suprapubik.

    Rupturnya buli-buli intraperitonial menyebabkan urine masuk ke

  • 17

    rongga peritonium sehingga memberi tanda cairan intraabdomen dan

    rangsang peritonium. Lesi peritonial memberikan septisemia sehingga

    pasien sering mengeluh tidak bisa buang air kecil dan kadang keluar

    darah dari uretra (Sjamsuhidajat dan Jong, 2004).

    Tanggal 2 April 2012 telah dilakukan operasi transuretal, Tn.N

    mengatakan nyeri yang dirasakan karena luka post operasi. Pengkajian

    kognitif dan perseptual pada pola kesehatan fungsional yaitu pola

    eliminasi didapatkan data sebelum sakit pasien mengatakan selalu

    merasa nyeri dan panas saat akan BAK, keluarnya sedikit kira-kira

    100cc setiap BAK dan bercampur darah hal ini disebabkan ruptur

    kandung kemih yang bersifat ekstraperitonial akibat tertusuk fragmen

    pada dinding kandung kemih yang penuh yang menyebabkan

    ekstravasasi urine serta adanya lesi ekstraperitonial yang

    menyebabkan septisemia yang menyebabkan keluarnya darah dari

    uretra (Sjamsuhidajat dan Jong, 2006).

    Setelah dioperasi BAK Tn.N lancar melalui selang kateter,

    warna kuning jernih kira-kira 500cc tiap hari dan kadang mengeluh

    nyeri karena luka operasi dengan kualitas nyeri seperti tertusuk-tusuk

    pada genetalia, ekspresi pasien meringis dan Tn. N merasakan nyeri

    saat BAK disebabkan karena pembedahan (eksternal) yang

    menyebabkan peningkatan tegangan otot, pada genetalia dengan

    ekspresi meringis, merintih dan tampak berhati-hati dalam bergerak,

  • 18

    tertusuk-tusuk sesuai dengan data subjektif pasien terhadap persepsi

    nyeri yang dirasakan (Mubarak dan Chayatin, 2007).

    Pengkajian pola tidur didapatkan data yaitu sebelum sakit pasien

    mengatakan bisa tidur nyenyak dan kebutuhan tidur Tn.N terpenuhi

    dari jam 21.00 WIB 05.00 WIB. Selamasakit pasien mengatakan

    tidak bisa tidur, sering terbangun dimalam hari karena panas dan

    masih merasakan nyeri, tidur kira-kira hanya 5 jam per hari, karena

    adanya nyeri yang menyebabkan tegangan otot dan kecemasan dengan

    respon fisiologis yang buruk dari pasien terhadap nyeri sehingga

    terjadi stres dan menyebabkan pasien tidak bisa tidur (Brunner dan

    Suddarth, 2001).

    Pengkajian pola aktivitas didapatkan data selama sakit aktivitas

    toileting pasien di bantu dengan alat yaitu selang kateter ukuran

    nomor 22, dan aktivitas berpakaian di bantu oleh orang lain

    dikarenakan kateter berfungsi sebagai irigasi manual kandung kemih

    pasca pembedahan sebagai respon terhadap perubahan perforasi

    kandung kemih (Nurasalam, 2006).

    Pengkajian yang dilakukan pada pemeriksaan fisik bagian

    genetaliaTn.N terpasang selang kateter threewayukuran 22 dan irigasi

    NaCl 500 ml karena kateter berfungsi sebagai irigasi manual kandung

    kemih dan respon terhadap perubahan perforasi kandung kemih,

    tujuan pemasang irigasi untuk memantau dalam hal jumlah, warna,

    serta tipe keluaran darah pasca pembedahan(Nursalam, 2006), yang

  • 19

    telah dihentikan pada tanggal 3 April 2012 pada jam 12.15 WIB dan

    terdapat luka operasi pada daerah suprapubik yang terbalut

    verban,serta terapi yang diberikan pada pasien yaitu antrain 1 gram

    per 8 jam indikasi sebagai analgesik.

    2. Diagnosa Keperawatan

    Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menguraikan

    respons aktual atau potensial pasien terhadap masalah kesehatan yang

    perawat mempunyai izin danberkompeten untuk mengatasinya (Potter

    dan Perry, 2005).

    Nyeri akut adalah pengalaman emosional dan sensori yang tidak

    menyenangkan yang muncul dari kerusakan jaringan secara aktual

    atau potensial atau menunjukkan adanya kerusakan (Association for

    the Study of Pain ) : serangan mendadak atau perlahan dari intensitas

    ringan sampai berat yang dapat diantisipasi atau diprediksi durasi

    nyeri kurang dari 6 bulan ( Nanda, 2005-2006).

    Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan

    cepat menghilang, yang tidak melebihi 6 bulan dan ditandai adanya

    peningkatan tegangan otot (Hidayat, 2006).

    Berdasarkan teori pada kasus kanker buli masalah keperawatan

    utama adalah nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit

    (penekanan/kerusakanjaringansyaraf, infiltrasisistemsuplaysyaraf,

    obstruksijalursyaraf, inflamasi).Nyeri akut berhubungan dengan gejala

  • 20

    berkemih dan gangguan rasa nyaman akibat pemasangan kateter,(

    Nursalam, 2006). Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera

    (biologi, psikologi, fisik), ( Nanda, 2006).

    Pada kasus Tn.N diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen

    cidera fisik (pembedahan) pasca operasi mungkin sekali disebabkan

    oleh luka operasi tapi kemungkinan sebab lain harus dipertimbangkan

    sebaiknya pencegahan nyeri sebelum operasi direncanakan agar

    penderita tidak terganggu oleh nyeri saat pembedahan (Sjamsuhidajat,

    2002), hal ini dibuktikan dengan data subjektif laporan adanya nyeri

    yang terjadi tidak lebih dari emam bulan,awitan gejala mendadak,

    penyebab serta lokasi nyeri sudah diketahui dan data objektif ekspresi

    wajah meringis, menahan sakit (Mubarak dan Chayatin, 2007) dan

    agen cidera fisik diambil sebagaietiologi hal ini disebabkan karena

    benda tajam atau pembedahan (Brunner dan Suddarth, 2001).

    Berdasarkanhasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 3

    April 2012 jam 12.15 WIB diperoleh data bahwa pasien mengatakan

    merasa nyeri karena operasi (akibat pembedahan), nyeri yang

    dirasakan seperti tertusuk-tusuk pada genetalia (suprapubik) ekspresi

    pasien meringis kesakitan dan Tn.N merasakan nyeri saat BAK,

    berlangsung dalam waktu kurang dari 6 bulan, ekspresi pasien

    meringis dan tampak berhati-hati dalam bergerak. Hal ini sesuai

    dengan teori yang diungkapkan oleh Asmadi bahwa karakteristik dari

    nyeri akut yaitu waktu kurang dari 6 bulan, daerah nyeri terlokalisasi,

  • 21

    nyeri terasa tanjam(seperti ditusuk, disayat, dicubit,dll), penampilan

    pasien tampak cemas, gelisah. Maka penulis menjadikan diagnosa ini

    sebagai prioritas utama.

    2. Intervensi

    Intervensi adalah kategori dari perilaku keperawatandimana

    tujuan yang berpusat pada pasien dan hasil yang diperkirakan,

    ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan

    tersebut (Potter dan Perry, 2005).

    Dalam menetapkan intervensi keperawatan penulis mengacu

    pada diagnosa keperawatan yang muncul dan berdasarkan kebutuhan

    dan kondisi pasien serta sarana yang mendukung.

    Secara teori pencapaian intervensi tidak ditentukan berdasarkan

    waktu, namun tergantung pada diagnosis dan batasan karakteristik

    (Mubarak dan Chayatin, 2007). Penulis merencanakan tercapainya

    intervensi selama 3X24 jam dengan alasan nyeri dapat berkurang

    meskipun dalam kenyataan nyeri pasien tidak berkurang sesuai

    dengan waktu yang direncanakan, banyak faktor yang mempengaruhi

    diantaranya persepsi pasien terhadap nyeri dan kondisi psikis pasien.

    Masalah keperawatannyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik

    (pembedahan) dengan tujuan dan kriteria hasil yaitu setelah dilakukan

    tindakan keperawatan selama 3X24 jam nyeri hilang atau berkurang

    dengan kriteria hasil pasien mencapai kenyamanan dengan

    melaporkan kesejahteraan fisik dan psikologis, skala nyeri berkurang

  • 22

    1 (0-10), TTV dalam rentang normal yaitu suhu 36 derajadcelcius,

    tekanan darah 130/80 mmHg, pernafasan 16-24 kali per menit, nadi

    60-100 kali per menit.

    Rencana tindakan keperawatan yaitu pantau TTV dengan

    rasionalisasi TTV dalam rentang normal hal ini dilakukan karena TTV

    merupakan cara untuk mendeteksi adanya perubahan sistem tubuh

    (Mubarak dan Chayatin, 2007). Kaji nyeri yang komprehensif dengan

    rasionalisasi untuk mengetahui karakteristik dan skala nyeri,

    instruksikan pasien untuk menginformasikan kepada perawat jika

    pengurangan nyeri tidak dapat dicapai dengan rasionalisasi perawat

    dapat memberikan implementasi yang tepat kepada pasien, ajarkan

    penggunaan teknik nonfarmakologi misal distraksi dan relaksasi yaitu

    nafas dalam dengan rasionalisasi merupakan tindakan pengurangan

    nyeri karena teknik relaksasi khususnya nafas dalam efektif dalam

    menurunkan nyeri pasca operasi, relatif kecilnya peran otot-otot

    skeleta dalam nyeri pasca operasi (Brunner dan Suddarth, 2001) serta

    meningkatkan perasaan kontrol, mengurangi perasaan tidak berdaya

    dan putus asa, menjadi metode pengalih yang menyenangkan

    (Mubarak dan Chayatin, 2007). Kolaborasi dengan dokter dalam

    pemberian obat analgetik dengan rasionalisasi mungkin diperlukan

    untuk menghilangkan nyeri yang hebat (Wilkinson, 2006).

    Berdasarkan teori intervensi pada kanker buli yaitu berikan obat

    analgetik dengan rasionalisasi memberikan rasa nyaman pada pevis,

  • 23

    berikan antikolienergik atau belladonna dan opium supositoria dengan

    rasionalisasi untuk menghilangkan spasme kandung kemih, pastikan

    kateter berada pada posisi yang tepat dan jangan lakukan irigasi tanpa

    pemberitahuan (Nursalam, 2006).

    4. Implementasi

    Implementasi adalah kategori dari perilaku

    keperawatandimanatindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan

    dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan dilakukan dan

    diselesaikan (Potter dan Perry, 2005).

    Implementasi yang diberikan pada Tn.N telah sesuai dengan

    intervensi pada teori yaitu mengkaji nyeri yang komprehensif,

    menginstruksikan pasien untuk menginformasikan kepada perawat

    jika pengurangan nyeri tidak dapat dicapai, mengajarkan penggunaan

    teknik nonfarmakologi misal distraksi dan relaksasi yaitu nafas dalam,

    memantau TTV, dan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat

    analgetik (Wilkinson,2006).

    5. Evaluasi

    Evaluasi merupakan proses keperawatan mengukur respon

    pasien terhadap tindakan keperawatan dan kemajuan pasien ke arah

    pencapaian tujuan (Potter dan Perry,2005).Diagnosa

    keperawatannyeriakutberhubungandengan agen cidera fisik

  • 24

    (pembedahan) pada tanggal 3 April 2012 dilakukan evaluasi

    keperawatan dengan evaluasi subjektif yaitu pasien mengatakan nyeri

    karena luka operasi dengan kualitas nyeri seperti tertusuk-tusuk pada

    genetalia (suprapubik) dan Tn. N merasakan nyeri saat BAK dan

    evaluasi objektif pasien tampak meringis dan berhati-hati dalam

    bergerak hal ini sesuai dengan respon fisiologis dan persepsi pasien

    terhadap nyeri yang diungkapkan melalui ekspresi wajah dan gerakan

    tubuh, ditandai data subjektif laporan adanya nyeri dan data objektif

    ekspresi wajah meringis, menahan sakit dengan tindakan teknik

    relaksasi (nafas dalam). Maka dapat di simpulkan masalah

    keperawatannyeri akut belum teratasi dan intervensi dilanjutkan

    karena pengkajian terhadap intervensi yang akan dilakukan kurang

    efektif atau keterbatasan waktu serta data diimplementasi dari kriteria

    hasil belum menunjukkan hasil yang sesuai.

    Evaluasi pada tanggal 4 April 2012 dilakukan evaluasi

    keperawatandengan evaluasi subjektifyaitu pasien mengatakan nyeri

    karena luka operasi dengan kualitas nyeri seperti tertusuk-tusuk pada

    genetalia (suprapubik) dan Tn. N merasakan nyeri saat BAKdan

    evaluasi objektif pasien tampak meringis dan berhati-hati dalam

    bergerak, dengan tindakan teknik relaksasi (nafas dalam). Maka dapat

    di simpulkan masalah gangguan rasa nyeri akut belum teratasi dan

    intervensi dilanjutkan, karena keterbatasan waktu penulis dalam

    memberikan implemantasi hari ke 2 pada pasien dan

  • 25

    ketidakefektifantindakan penulis dalam memberikan implementasi

    kepada pasien, serta persepsi pasien mengenai nyeri yang bersifat

    subjektif.

    Evaluasi pada tanggal 5 April 2012 di lakukan evaluasi

    keperawatan dengan evaluasi subjektif yaitu pasien mengatakan nyeri

    karena luka operasi dengan kualitas nyeri seperti ditusuk-tusuk pada

    genetalia dan Tn. N merasakan nyeri saat BAK dan evaluasi objektif

    pasien tampak meringis kesakitan dan berhati-hati dalam bergerak

    dengan tindakan teknik relaksasi (nafas dalam). Maka dapat di

    simpulkan masalah gangguan rasa nyeri akut belum teratasi dan

    intervensi dilanjutkan. Hari ke 3 masalah nyeri belum berkurang atau

    belum teratasi karena keterbatasan waktu penulis dalam memberikan

    implementasi kepada pasien dan nyeri akibat pembedahan

    memerlukan waktu yang cukup lama untuk dapat berkurang (Brunner

    dan Suddararth, 2001).

    B. SIMPULAN

    1. Pengkajian dari Tn.Ndengan nyeri akut post radioterapi dan post

    operasi transuretalbuli hari ke II atas indikasi kanker buli yaitu pasien

    merasakan nyeri dan panas saat buang air kecil serta bercampur darah,

    sering terbangundimalam hari karena nyeri yang dirasakan serta

    aktivitas pasien dibantu oleh orang lain.

  • 26

    2. Diagnosa keperawatan pada Tn.N yaitu nyeri akut berhubungan

    dengan agen cidera fisik ( pembedahan).

    3. Rencana keperawatan pada Tn.N dengan nyeri akut berhubungan

    dengan agen cidera fisik (pembedahan) yaitu setelah dilakukan

    tindakan keperawatan selama 3X24 jam diharapkan nyeri hilang atau

    berkurang dengan kriteria hasil pasien mencapai kenyamanan dengan

    melaporkan kesejahteraan fisik dan psikologis, skala nyeri berkurang

    1 (0-10), TTV dalam rentang normal. Intervensi yang dilakukan kaji

    nyeri yang komprehensif, instruksikan pasien untuk

    menginformasikan kepada perawat jika pengurangan nyeri tidak dapat

    dicapai, ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi misal distraksidan

    relaksasi yaitu nafas dalam, pantau TTV, kolaborasi dengan dokter

    dalam pemebrian obat analgetik.

    4. Implementasi yang telah dilakukan pada Tn.N adalah mengkaji

    kondisi pasien, memantau TTV pasien, mengajarkan teknik relaksasi,

    memberikan injeksi ntrain.

    5. Evaluasi dari tindakan yang sudah dilakukan didasarkan pada kriteria

    hasil yang diharapkanuntuk melihat masalah tersebut sudah teratasi

    atau belum.

    6. Kesimpulan yang diperoleh nyeri yang terjadi pada Tn.N disebabkan

    karena luka post operasi (pembedahan) dengan kualitas nyeri yang

    dirasakan seperti tertusuk-tusuk pada genetalia dengan ekspresi

    pasien meringis serta terjadi saat BAK.

  • 27

    C. SARAN

    1. Bagi Institusi Pendidikan

    Diharapkan agar dapat meningkatkan mutu pendidikan yang lebih

    berkualitas dan profesional, sehingga dapat tercipta perawat yang

    profesional, terampil, cekatan, dan handal yang mampu memberikan

    asuhan keperawatan secara komprehensif.

    2. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan

    Diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik, mempertahankan

    serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang ada.

    3. Bagi Tenaga Kesehatan

    Diharapkan dalam memberikan tindakan keperawatan dan mencapai

    hasil evaluasi yang maksimal tentu perlu adanya kerjasama dengan tim

    kesehatan lain seperti dokter, fisioterapi, ahli gizi dan yang lainnya,

    sehingga penulis mengharapkan agar mencapai hasil yang maksimal

    tentu perlu adanya kerja keras dalam melaksanakan tindakan baik

    secara mandiri maupun kolaborasi dengan tim kesehatan lain.

  • 28

  • DAFTAR PUSTAKA

    Asmadi, 2008. Teknik ProseduralKeperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan

    Dasar Klien, Penerbit Salemba Medika, Jakarta

    Basuki B Purnomo, 2003. Dasar-dasar Urologi, Edisi Kedua, Penerbit CV Agung

    Seto, Jakarta

    Brunner, Suddarth 2001. Buku Ajar KeperawatanMedikal Bedah. Penerbit Buku

    Kedokteran : EGC, Jakarta

    HeatherHerdman T, 2009-2011. Diagnosis Keperawatan : Definisi dan

    Klasifikasi. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

    Hidayat, Ulliyah, 2006. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan, Penerbit

    Salemba Medika, Jakarta

    Jong, Sjamsuhidajat, 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Kedua : EGC, Jakarta

    Lizhong, Jiang, 2008. Buku Ajar Onkologi Klinis, Edisi 2, Penerjemah

    WillieJaparies, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

    Mubarak, Chayatin, 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: Teori dan

    Aplikasi dalam Praktik. Penerbit Buku Kedokteran, EGC: Jakarta

    Nursalam, 2006. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem

    Perkemihan. Penerbit Salemba Medika, Jakarta

    Pierce A, dkk, 2006. At a Glance Ilmu Bedah, Edisi 3, Penerbit Salemba Medika,

    Jakarta

    Potter, Perry, 2009. Fundamental of Nursing Fundamental Keperawatan. Penerbit

    Salemba Medika, Jakarta

  • Wimde Jong, 2005. Kanker, apakah itu?. Penerbit Arcan, Jakarta

    Wilkinson. M Judith, 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 7. Penerbit

    Buku Kedokteran EGC, Jakarta