0. MAKALAH Lengkap Fix

download 0. MAKALAH Lengkap Fix

of 165

Transcript of 0. MAKALAH Lengkap Fix

makalah seminar hasil penelitian

154

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN ASAM-BASA DI KELAS XI IPA SMAN 5 PEKANBARU

HASIL PENELITIAN

Oleh

Meta YulistiaNIM. 0905120938

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIAJURUSAN PENDIDIKAN MIPAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS RIAUPEKANBARU2014i

RINGKASAN

Pendidikan adalah suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Pencapaian tujuan pendidikan membutuhkan suatu proses pembelajaran. Hal ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses belajar dan pembelajaran yang dialami siswa. Seorang guru harus mengupayakan agar siswa aktif dalam proses belajar dan pembelajaran, sehingga prestasi belajar siswa dapat memuaskan.Prestasi belajar siswa yang rendah, salah satunya diakibatkan oleh tidak tepatnya penerapan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran yang diajarkan serta kurangnya keaktifan dan keterlibatan setiap siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. Belajar akan berlangsung baik apabila anak aktif mengalami sendiri. Salah satu alternatif strategi pembelajaran yang diharapkan dapat mengaktifkan siswa dan mengatasi permasalahan di atas adalah strategi pembelajaran The Power Of Two. Strategi pembelajaran The Power Of Two terdiri dari dua orang sehingga kerjasama dan komunikasi lebih terjalin dengan baik. Strategi pembelajaran dengan kekuatan dua orang (The Power Of Two strategy) merupakan pembelajaran kooperatif yang di gunakan untuk meningkatkan pembelajaran kolaboratif, menumbuhkan kerjasama secara maksimal, dan memperkuat arti penting manfaat sinergi dua orang. Menggabungkan dua kepala dalam hal ini adalah membentuk kelompok kecil, yaitu masing-masing siswa berpasangan. Strategi pembelajaran The Power Of Two termasuk bagian dari belajar kooperatif. Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi The Power Of Two terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.Bentuk penelitian adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain Non-equivalent Groups pretest-posttest. Penelitian dilakukan terhadap dua kelas yaitu kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 4 sebagai kelas kontrol yang dipilih secara acak setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji t. Hasil penelitian menggunakan rumus uji-t diperoleh thitung > ttabel yaitu 4,436 > 1,671, artinya penerapan pembelajaran kooperatif strategi the power of two dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan asam-basa di kelas XI IPA SMAN 5 Pekanbaru dengan derajat pengaruh sebesar 22,188%. Peningkatan prestasi belajar siswa akibat penerapan pembelajaran ini terjadi karena siswa terlibat aktif ketika proses pembelajaran berlangsung. Siswa dikelompokkan ke dalam kelompok berpasangan yang heterogen. Awal pelaksanaan dari proses pembelajaran, siswa diminta terlebih dahulu untuk mengerjakan LKS secara individu, kemudian siswa diminta kembali mengerjakan LKS namun kini didalam kelompok berpasangan. Mereka diminta untuk saling bekerja sama, berdiskusi dan berbagi informasi guna menjawab kembali pertanyaan yang terdapat pada LKS tersebut. Adanya interaksi antara siswa tersebut membuat proses pembelajaran lebih menarik dan siswa terlihat lebih aktif untuk mengikuti proses pembelajaran.Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka peneliti menyarankan untuk menjadikan strategi the power of two sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada pokok bahasan asam-basa, serta bagi peneliti yang ingin menindak lanjuti penelitian ini untuk menerapkan pembelajaran kooperatif strategi the power of two ini pada pokok bahasan yang lain.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah hasil penelitian yang berjudul Penerapan Strategi The Power Of Two Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Asam-Basa di Kelas XI IPA SMA Negeri 5 Pekanbaru. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan alam yakni Rasulullah Muhammad SAW, semoga mendapat syafaat dari beliau di Yaumil Masyar kelak, Amin.Penulisan makalah ini bertujuan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau. Selain itu, penulis juga dapat melatih dan mengembangkan kemampuannya dalam menemukan masalah-masalah yang ada dalam pendidikan dan mencari solusinya.Pada kesempatan ini penulis berkenan mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Maria Erna, M.Si sebagai pembimbing I dan Ibu Lenny Anwar, S.Si, M.Si sebagai Penasehat Akademis sekaligus pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis. Kepada Ayahanda Zulkifli dan Ibunda Sadariah terima kasih atas kasih sayang yang telah di berikan, dukungan, serta pengorbanan baik moril maupun materil yang tak terhitung nilainya dan tak dapat dibalas dengan apapun juga. Banyak pihak yang telah membantu dan membimbing penulis dalam penulisan makalah ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur yang mendalam penulis mengucapkan terima kasih kepada :1. Bapak Dr. M. Nur Mustafa, M.Pd, selaku Dekan FKIP UNRI.2. Bapak Drs. H. Wan Syafii, M.Si, selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP UNRI.3. Ibu Dra. Herdini, M.Si selaku ketua program Studi Pendidikan Kimia sekaligus selaku dosen penguji.4. Ibu Dr. Susilawati, M.Si, Drs. H. Johni Azmi, MS selaku dosen penguji.5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UNRI yang telah mengajar dan mendidik penulis.6. Bapak Drs. Darisman, M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 5 Pekanbaru, Ibu Dra. Andri Dirgahayuning selaku guru pamong selama penelitian dan Ibu Sunarti,S.Pd yang telah banyak memberikan masukan kepada peneliti, serta seluruh Siswa/i khususnya siswa/i kelas XI IPA.3 dan XI IPA.4 beserta semua keluarga besar SMA Negeri 5 Pekanbaru.7. Guru-guru dari SDN 020 Kampung Baru, SMPN 1 Gunung Toar dan serta SMAN 1 Teluk Kuantan yang telah mendidik dan memberikanku ilmu.8. Amai Emi, datuk Solam, bang Dedek serta sanak keluarga lainnya yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan kepada penulis.9. Saudara-saudaraku tersayang (Nidia Elvina, Jefri Kurniawan, dan Faradina Afida) yang selalu mendukung dan memberikan motivasi.10. Teman-teman seperjuangan sekaligus penyemangatku Lenni, Wahyu Isna, Yuhel, Nurrifda, Inayah, Lita, Sukris, Frengki, Zulkarnain, Fauzul, Anisa, Yesi, Fitri dan semua teman-teman Kimia Reguler 2009 dan Non-Reguler 2009 yang tidak dapat disebutkan satu persatu. 11. Kakak tingkat yang telah memberikan bantuan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini.12. Semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan makalah penelitian ini yang tak bisa disebut satu persatu, terima kasih semuanya.Semoga Allah SWT memberi balasan yang setimpal atas bantuan dan dukungan yang diberikan. Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.Pekanbaru, Juli 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN iKATA PENGANTAR iiiDAFTAR ISI vDAFTAR TABEL viDAFTAR LAMPIRAN vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1B. Rumusan Masalah 3C. Tujuan Penelitian 3D. Manfaat Penelitian 4E. Definisi Operasional 5

BAB II KAJIAN TEORITISA. Prestasi Belajar 6B. Strategi Pembelajaran 8C. Strategi The Power Of Two 9D. Penerapan Strategi The Power of Two pada Pokok Bahasan Asam-Basa 14E. Pengaruh Strategi The Power of Two pada Pokok Bahasan Asam-Basa dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa 15F. Hipotesis 16

BAB III METODE PENELITIANA. Tempat dan Waktu 17B. Rancangan Penelitian 17C. Populasi dan Sampel 18D. Prosedur Penelitian 18E. Data dan Instrumen 20F. Teknik Pengumpulan Data 21G. Teknik Analisa Data 21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Pengolahan Data 25B. Pembahasan 27

BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Simpulan 33B. Rekomendasi 33

DAFTAR PUSTAKA 34LAMPIRAN 37

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 112.2 Nilai Perkembangan Individu 132.3 Kriteria Penghargaan Kelompok 133.1 Rancangan Penelitian pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 173.2 Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran pada Kelas Eksperimen dan Kontrol 194.1 Hasil Hasil Uji Normalitas Data Hasil UlanganMateri Prasyarat .... 254.2 Hasil Hasil Uji Homogenitas254.3. Hasil Uji Normalitas Data Pretest264.4 Hasil Uji Normalitas Data Posttest264.5 Hasil uji hipotesis27

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman1. Silabus Pembelajaran372. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1413. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2464. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3515. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 4566. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 5617. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 6668. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1719. Lembar Kerja Siswa (LKS) 27610. Lembar Kerja Siswa (LKS) 38111. Lembar Kerja Siswa (LKS) 48512. Lembar Kerja Siswa (LKS) 58913. Lembar Kerja Siswa (LKS) 69314. Kunci Jawaban LKS 19615. Kunci Jawaban LKS 29716. Kunci Jawaban LKS 39817. Kunci Jawaban LKS 410018. Kunci Jawaban LKS 510119. Kunci Jawaban LKS 610220. Soal dan Kunci Jawaban Kuis 1 10321. Soal dan Kunci Jawaban Kuis 2 10422. Soal dan Kunci Jawaban Kuis 3 10523. Soal dan Kunci Jawaban Kuis 4 10624. Soal dan Kunci Jawaban Kuis 5 10725. Soal dan Kunci Jawaban Kuis 6 10826. Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest Pokok Bahasan Asam-Basa Kelas XI IPA SMA Negeri 5 Pekanbaru10927. Soal Pretest dan Posttest Pokok Bahasan Asam-Basa11228. Lembar Penilaian Aspek Afektif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol11729. Lembar Penilaian Aspek Psikomotor Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol12030. Nilai LKS dan Evaluasi Siswa Pada Setiap Pertemuan 12331. Data Uji Homogenitas 12532. Perhitungan Uji Normalitas Data Homogenitas12633. Analisis Data Homogenitas12834. Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen13035. Data Pretest dan Posttest Kelas Kontrol13136. Perhitungan Uji Normalitas Data Pretest13237. Perhitungan Uji Normalitas Data Posttest13438. Data selisih Nilai Pretest dengan Posttest kelas Eksperimen untuk Uji Hipotesis13639. Data selisih Nilai Pretest dengan Posttest kelas Kontrol untuk Uji Hipotesis13740. Pengolahan Data Uji Hipotesis13841. Peningkatan Prestasi Belajar 14042. Penghargaan Kelompok kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol14143. Pengelompokan Siswa Berdasarkan Kemampuan Akademis pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol15144. Dokumentasi Penelitian ..153Surat Penelitian

iv

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangProses belajar mengajar (PBM) merupakan aktifitas yang penting di dalam pendidikan, karena melalui proses inilah tujuan pembelajaran akan tercapai dalam bentuk perubahan perilaku peserta didik. Menurut Abin Syamsuddin Makmum (2006), setidaknya ada 3 unsur yang harus ada dalam proses belajar mengajar, yaitu : (1) peserta didik (siswa/mahasiswa) dengan segala karakteristiknya untuk mengembangkan dirinya seoptimal mungkin melalui kegiatan belajar; (2) pengajar (guru/dosen) yang selalu mengusahakan terciptanya proses belajar sehingga memungkinkan untuk terjadinya proses pengalaman belajar, dan ; (3) tujuan, yaitu sesuatu yang diharapkan setelah adanya kegiatan belajar. Oemar Hamalik (2007) juga menambahkan bahwa belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Proses pembelajaran yang ditetapkan di sekolah saat ini umumnya merupakan kegiatan belajar yang tidak hanya terpusat pada guru saja (teacher center), tetapi umumnya diterapkan suatu kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center). Pada kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, siswa dituntut untuk lebih aktif dan kreatif, tidak hanya mengharapkan informasi yang diberikan atau disampaikan guru saja. Prinsip yang paling penting dalam pendidikan sekarang adalah guru tidak hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi siswa harus bisa membangun sendiri pengetahuan dari dalam dirinya sendiri. Guru disini hanya berperan sebagai fasilitator dan motivator dalam proses belajar siswa.

1Berdasarkan informasi dari salah seorang guru kimia kelas XI IPA SMA Negeri 5 Pekanbaru menyatakan bahwa hasil ulangan harian yang diperoleh siswa pada pokok bahasan asam-basa pada tahun ajaran 2012/2013 masih rendah dengan nilai rata-rata 74. Nilai rata-rata ini masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 80. Proses belajar mengajar yang dilakukan lebih cenderung terpusat kepada guru. Lebih lanjut ditambahkan, apabila diberikan soal latihan dan siswa diminta untuk maju menyelesaikannya, siswa yang sering maju hanya siswa-siswa tertentu saja sedangkan siswa yang lain hanya ingin menunggu jawaban dari temannya. Interaksi yang terjadi antara guru dan siswa pun didominasi oleh siswa-siswa tersebut, sehingga tidak semua siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran. Padahal belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri (Dimyati dan Mudjiono, 2006). Hal ini mengakibatkan suasana kelas membosankan dan kurangnya perhatian untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Agar prestasi belajar siswa memuaskan, seorang guru harus mengupayakan agar siswa aktif dalam proses belajar. Guru diharapkan mampu memilih cara mengajar sehingga dapat mengaktifkan siswa. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Siswa dapat aktif jika diberikan strategi pembelajaran yang tepat. Tanpa suatu strategi yang cocok, tepat, tidak mungkin tujuan dari proses pembelajaran dapat tercapai. Salah satu alternatif strategi pembelajaran yang diharapkan dapat mengaktifkan siswa dan mengatasi permasalahan di atas adalah strategi pembelajaran The Power Of Two. Hisyam Zaini, dkk (2012) menyatakan strategi ini mempunyai prinsip bahwa berpikir berdua jauh lebih baik daripada berpikir sendiri. Mafatih (dalam Ramadhan, 2009) menambahkan bahwa strategi pembelajaran The Power Of Two termasuk bagian dari belajar kooperatif adalah belajar dalam kelompok kecil dengan menumbuhkan kerjasama secara maksimal melalui kegiatan pembelajaran teman sendiri dengan anggota dua orang didalamnya untuk mencapai kompetensi dasar. Strategi pembelajaran The Power Of Two ini terdiri dari dua orang sehingga kerjasama dan komunikasi lebih terjalin dengan baik. Budi Sutrisno dan Ida Ayu Kartika Surya Dewi (2009) menyatakan bahwa strategi pembelajaran dengan kekuatan dua orang (The Power Of Two strategy), merupakan pembelajaran kooperatif yang di gunakan untuk meningkatkan pembelajaran kolaboratif, menumbuhkan kerjasama secara maksimal, dan memperkuat arti penting manfaat sinergi dua orang. Strategi pembelajaran The Power Of Two telah dilaporkan oleh Budi Sutrisno dan Ida Ayu Kartika Surya Dewi (2009), didapatkan bahwa dengan penerapan Strategi The Power Of Two dapat meningkatkan aktifitas dan prestasi belajar siswa. Kelebihan strategi The Power Of Two ini antara lain siswa tidak terlalu bergantung kepada guru, serta dapat menambah kepercayaan dan kemampuan berfikir siswa sendiri. Siswa juga dapat belajar untuk mengungkapkan ide-ide ataupun gagasannya kepada orang lain.Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul Penerapan Strategi The Power Of Two Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Asam-Basa di Kelas XI IPA SMA Negeri 5 Pekanbaru.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:1) Apakah penerapan strategi The Power Of Two dapat mempengaruhi peningkatan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan asam-basa di kelas XI IPA SMA Negeri 5 Pekanbaru?2) Berapa besar peningkatan prestasi belajar siswa melalui penerapan strategi The Power Of Two pada pokok bahasan asam-basa di kelas XI IPA SMA Negeri 5 Pekanbaru?C. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan untuk menentukan:1. Penerapan strategi The Power Of Two mempengaruhi peningkatan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan asam-basa di kelas XI IPA SMA Negeri 5 Pekanbaru.2.Besarnya peningkatan prestasi belajar siswa melalui penerapan strategi The Power Of Two pada pokok bahasan asam-basa di kelas XI IPA SMA Negeri 5 Pekanbaru.

D. Manfaat PenelitianManfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Manfaat TeoritisSecara teoritis penerapan strategi The Power of Two dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan asam-basa.2. Manfaat Praktisa. Bagi siswaPenerapan strategi The Power Of Two dapat melatih siswa belajar secara aktif dan bermakna, belajar mengemukakan ide/gagasan, menanamkan kepercayaan akan kemampuan diri sendiri, serta meningkatkan prestasi belajar siswa terutama mata pelajaran kimia.b.Bagi guruPenerapan strategi The Power Of Two dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif strategi dalam pembelajaran kimia.c.Bagi sekolahPenerapan strategi The Power Of Two dapat dijadikan sebagai salah satu masukan untuk meningkatkan hasil belajar kimia di sekolah.d.Bagi penelitiMenambah pengetahuan atau wawasan dalam penerapan strategi The Power Of Two sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai bahan, latihan dan pengembangan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, dan hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi landasan berpijak dalam rangka menindak lanjuti penelitian ini dengan ruang lingkup yang lebih luas.

E. Definisi OperasionalDefinisi operasional dalam penelitian adalah sebagai berikut:.1. Strategi pembelajaran adalah pola-pola tindakan apa yang akan direncanakan, dilaksanakan dan digunakan pendidik pada berbagai ragam event pengajaran dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan pengajaran secara efektif dan efesien.2. Strategi The Power Of Two adalah strategi yang menggabungkan kekuatan dua kepala. Menggabungkan kekuatan dua kepala dalam hal ini adalah membentuk kelompok kecil, yaitu masing-masing siswa berpasangan. Strategi The Power Of Two adalah pembelajaran kooperatif yang di gunakan untuk meningkatkan pembelajaran kolaboratif, menumbuhkan kerjasama secara maksimal, dan memperkuat arti penting manfaat sinergi dua orang.3. Prestasi belajar adalah hasil dari aktivitas belajar yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan diri individu berupa pengetahuan, pemahaman, sikap dan kemampuan.

BAB IIKAJIAN TEORETIS

A. Prestasi BelajarPrestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan diri individu berupa pengetahuan, pemahaman, sikap dan kemampuan sebagai hasil dari aktivitas belajar. Keberhasilan atau kegagalan siswa dalam belajar, dapat ditunjukkan melalui prestasi belajar yang telah dicapai, prestasi belajar adalah bukti usaha yang dapat dicapai (Winkel dalam Asrori Ardiansyah, 2011). Secara umum prestasi belajar siswa dipandang sebagai perwujudan nilai yang diperoleh siswa melalui proses belajar. Prestasi belajar dapat dilihat dari nilai siswa setelah mengikuti tes materi pelajaran, baik disetiap akhir pertemuan, pertengahan semester, maupun pada akhir semester. Dengan prestasi belajar, maka guru, siswa dan orang tua akan mengetahui hasil yang dicapai dalam pembelajaran atau pendidikan.Untuk mencapai prestasi siswa yang baik, perlu diperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Menurut Slameto (2003); Dimyati dan Mudjiono (2006) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, yaitu : 1. Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh), faktor fisiologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motifasi, kematangaan, dan kesiapan) dan faktor kelelahan (kelelahan jasmaniah rohaniah).2. Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa meliputi faktor keluarga, faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan guru, relasi siswa dengan siswa, dll) dan faktor masyarakat.3. Faktor ketiga menurut Lufri (2007) adalah pendekatan belajar merupakan jenis dan upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan dalam melakukan kegiatan pembelajaran.

6Berdasarkan ketiga faktor diatas, jelas bahwa prestasi belajar yang dicapai siswa di sekolah didukung faktor internal dan eksternal yang salah satunya mencakup strategi mengajar yang digunakan guru. Strategi mengajar ini menyangkut bagaimana cara guru menyampaikan materi pelajaran dan mengelola proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Strategi mengajar merupakan implementasi dari model pembelajaran yang digunakan guru di kelas. Untuk mendapatkan prestasi belajar siswa yang baik, guru sebagai fasilitator harus menggunakan strategi dan metode tertentu agar siswa dapat menerima apa yang disampaikan oleh guru sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai (Slameto, 2003).Menurut Arifin (1991), fungsi utama dari prestasi belajar adalah :1. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.2. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan dan merupakan kebutuhan umum pada manusia, termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan.3. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feed back) dalam meningkatkan mutu pendidikan.4. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat. 5. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum.

B. Strategi PembelajaranStrategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup tujuan kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan (Sudjana, 2000). Kemp (dalam Wina Sanjaya 2009) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.Strategi pembelajaran merupakan pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Menurut Sudjana (2005) strategi pembelajaran merupakan suatu tindakan nyata atau perbuatan pendidik pada saat mengajar berdasarkan pada tujuan instruksional (tujuan pengajaran yang telah ditentukan) dalam satuan pelajaran untuk mempengaruhi anak didik agar dapat mencapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran merupakan pola-pola tindakan apa yang akan direncanakan, dilaksanakan dan digunakan pendidik pada berbagai ragam event pengajaran dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan pengajaran secara efektif dan efesien. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006) masing-masing strategi pembelajaran memiliki karakter tersendiri, diantaranya adalah sebagai berikut:a. Strategi pembelajaran ekspositori Strategi pembelajaran ekspositori merupakan suatu strategi pembelajaran yang prosedur dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran terpusat pada pendidik. Maksudnya adalah pendidik dituntut aktif dalam memberikan penjelasan atau informasi yang terperinci tentang bahan pengajaran. Adapun hal yang menonjol dalam strategi pembelajaran ekspositori adalah memindahkan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai sikap pada anak didik. Kemudian mengenai pelaksanaannya pendidik berperan sebagai informan, fasilitator, pembimbing, pemerogram pembelajaran dan penilai yang baik. Sedangkan anak didik berperan sebagai informasi yang tepat, pemakai media dan menyelesaikan tugas sehubungan dengan penilaian pendidik.b. Strategi pembelajaran kelompok Strategi pembelajaran kelompok merupakan suatu strategi pembelajaran yang prosedur dan pelaksanaannya diorientasikan agar anak didik dalam aktivitas kegiatan belajarnya menjalin kerjasama (kelompok) dengan anak didik lainnya. Hal yang menonjol dalam strategi pembelajaran ini adalah menitikberatkan peran setiap anak didik dalam belajar bekerjasama dan bertanggung jawab dalam aktivitas pembelajaran.

C. Strategi The Power Of Two Mel Silberman (2013) menyatakan salah satu cara terbaik untuk mengembangkan belajar yang aktif adalah memberikan tugas belajar yang diselesaikan dalam kelompok kecil peserta didik. Dukungan sejawat, keragaman pandangan, pengetahuan dan keahlian, membantu mewujudkan belajar kolaboratif yang menjadi satu bagian yang berharga untuk iklim belajar di kelas. Salah satu diantaranya adalah strategi pembelajaran The Power Of Two. Budi Sutrisno dan Ida Ayu Kartika Surya Dewi (2009) menyatakan bahwa strategi pembelajaran dengan kekuatan dua orang (The Power Of Two strategy), merupakan pembelajaran kooperatif yang di gunakan untuk meningkatkan pembelajaran kolaboratif, menumbuhkan kerjasama secara maksimal, dan memperkuat arti penting manfaat sinergi dua orang (dua kepala lebih baik dari satu). Strategi The Power Of Two berarti menggabungkan kekuatan dua kepala. Menggabungkan dua kepala dalam hal ini adalah membentuk kelompok kecil, yaitu masing-masing siswa berpasangan. Kegiatan ini dilakukan agar munculnya suatu sinergi yakni dua kepala lebih baik dari satu. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Menurut Johnson & Johnson dalam Lie (2007) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai sistem belajar kelompok yang terstruktur, yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerjasama, dan proses kelompok.Diantara para pakar teerdapat beberapa pendapat tentang pengertian kelompok. Chaplin dalam Agus Suprijono (2009) mengemukakan bahwa kelompok itu dapat terdiri dari dua orang saja, tetapi juga dapat terdiri dari banyak orang. Roger dan Johnson dalam Lie (2007) mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur model pembelajaran gotong royong harus diterapkan, yaitu :1) Saling ketergantungan positifKeberhasilan kelompok sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya. Menurut Wina Sanjaya (2009) perlu disadari oleh setiap anggota kelompok bahwa keberhasilan penyelesaian tugas kelompok akan ditentukan oleh kinerja masing-masing angggota. Dengan demikian, semua anggota dalam kelompok akan merasa saling ketergantungan. Anggota kelompok yang mempunyai kemampuan lebih diharapkan mau dan mampu membantu temannya untuk menyelesaikan tugasnya.2) Tanggung jawab perseoranganUnsur ini merupakan akibat langsung dari unsur pertama. Wina Sanjaya (2009) menyatakan bahwa setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya karena keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya. Setiap anggota harus memberikan yang terbaik untuk keberhasilan kelompoknya. Untuk mencapai hal tersebut, guru perlu memberikan penilaian terhadap individu dan juga kelompok. 3) Tatap mukaWina Sanjaya (2009) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling membelajarkan. Interaksi tatap muka akan memberikan pengalaman yang berharga kepada setiap anggota kelompok untuk bekerja sama, menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota dan mengisi kekurangan masing-masing.4) Komunikasi antar anggotaKeberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka.5) Evaluasi proses kelompokGuru perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.Pada pembelajaran kooperatif terdapat enam tahap utama, yang diawali dengan memotivasi siswa dan diakhiri dengan pemberian penghargaan. Pelaksanaannya dapat bervariasi tergantung pada pendekatan yang digunakan. Menurut Ibrahim dalam Trianto (2011), langkah-langkah pembelajaran kooperatif dapat disajikan dalam Tabel 1 berikut :Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran KooperatifFaseTingkah Laku Guru

Fase-1Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

Fase-2Menyajikan informasi.Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau bahan bacaan.

Fase-3Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatifGuru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok-kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien

Fase-4Membimbing kelompok bekerja dan belajar.Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.

Fase-5Evaluasi.Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

Fase-6Memberikan penghargaan.Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan strategi The Power Of Two menurut Hisyam Zaini, dkk (2012) adalah sebagai berikut:1) Ajukan satu atau lebih pertanyaan yang menuntut perenungan dan pemikiran.2) Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara individual. 3) Setelah semua peserta didik menjawab dengan lengkap semua pertanyaan, mintalah mereka untuk berpasangan dan saling bertukar jawaban satu sama lain dan membahasnya.4) Mintalah pasangan-pasangan tersebut membuat jawaban baru untuk setiap pertanyaan, sekaligus memperbaiki jawaban individual mereka. Ketika semua pasangan telah menulis jawaban-jawaban baru bandingkan jawaban setiap pasangan di dalam kelas.Agar pelaksanaannya dapat menghemat waktu perlu adanya variasi-variasi yaitu menentukan pertanyaan tertentu untuk pasangan tertentu. Ini lebih baik dari pada tiap pasangan menjawab semua pertanyaan (Mel Silberman, 2013). Pada akhir setiap pertemuan, guru mengadakan evaluasi berupa kuis yang dikerjakan oleh siswa secara individu. Skor yang diperoleh siswa dalam evaluasi tersebut selanjutnya diproses untuk menentukan nilai perkembangan individu yang akan disumbangkan sebagai skor kelompok. Langkah-langkah menentukan tingkat penghargaan yang akan diberikan kepada kelompok adalah sebagai berikut :1) Menghitung skor tes individu dan menentukan nilai perkembangan individu.Perhitungan skor tes individu ditujukan untuk menentukan nilai perkembangan individu yang akan disumbangakan sebagai skor kelompok. Nilai perkembangan individu dihitung berdasarkan selisih perolehan skor dasar dengan skor kuis pada setiap kali tatap muka. Selisih skor tersebut dijadikan patokan untuk menentukan perolehan poin yang akan disumbangkan setiap anggota kelompok terhadap kelompok masing-masing berdasarkan kriteria yang ditentukan. Dengan cara ini, setiap anggota kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan sumbangan skor bagi kelompoknya. Skor ini turut menentukan tingkat penghargaan yang akan diterima setiap kelompok. Nilai individu dalam strategi The Power Of Two ini mengacu pada kriteria model evaluasi cooperative learning yang dibuat oleh Slavin (2005) pada tabel berikut :Tabel 2.2. Nilai perkembangan individuSkorPoin kemajuan

Lebih 10 poin dibawah skor awal5

10 - 1 poin dibawah skor awal10

Sama dengan skor awal sampai 10 poin diatasnya20

Lebih dari 10 poin diatas skor awal30

Hasil sempurna (tidak berdasarkan skor dasar awal)30

2) Menghitung skor kelompok.Skor kelompok ini dihitung dengan membuat rata-rata skor perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlahkan semua skor perkembangan yang diperoleh anggota kelompok dibagi dengan jumlah anggota kelompok (Trianto, 2009). Berdasarkan skor kelompok ini, maka tingkat penghargaan yang akan diberikan kepada kelompok dapat diketahui.Rata-rata poin kemajuan anggota kelompok terendah yang dicapai kelompok adalah 5 sedangkan rata-rata poin kemajuan anggota kelompok tertinggi adalah 30 sehingga selisihnya adalah 25. Kelompok baik dan super, persentasenya adalah 25%, sehingga intervalnya adalah 25% x 25 = 6,25. Kelompok hebat, persentasenya adalah 50% sehingga intervalnya adalah 50% x 25 = 12,5. Tingkat penghargaan yang diberikan pada kelompok berdasarkan rata-rata poin kemajuan anggota kelompok (rata-rata tim) adalah seperti pada tabel berikut :Tabel 2.3. Kriteria Penghargaan KelompokRata-rata nilai perkembangan kelompokKriteria

5 x < 11,25Tim Baik

11,25 x < 23,75Tim Hebat

23,75 x 30Tim Super

D. Penerapan Strategi The Power Of Two Pada Pokok Bahasan Asam-Basa Pokok bahasan asam-basa merupakan salah satu pokok bahasan yang dipelajari di kelas XI IPA dan terdiri dari beberapa sub pokok bahasan, yaitu: teori asam-basa; sifat larutan asam dan basa; derajat keasaman (pH); derajat ionisasi dan tetapan asam dan tetapan basa; aplikasi konsep pH dalam pencemaran. Untuk menguasai materi asam-basa ini diperlukan strategi pembelajaran tertentu supaya siswa dapat menguasai materi pelajaran yang sedang dipelajari. Penerapan strategi The Power Of Two pada pokok bahasan asam-basa ini dilakukan dalam 6 kali pertemuan, melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1) Mengelompokkan siswa secara berpasangan dengan pengelompokkan heterogen berdasarkan kemampuan akademiknya. (Setiap kelompok mempunyai nilai rata-rata yang hampir sama).2) Memberi penjelasan mengenai strategi The Power Of Two.3) Memberikan apersepsi kepada siswa.4) Memberikan motifasi kepada siswa.5) Menyampaikan tujuan pembelajaran.6) Menyampaikan materi kepada siswa.7) Memberikan LKS kepada siswa.8) Meminta siswa untuk mengerjakan soal yang terdapat dalam LKS secara individu. Ajukan satu atau lebih pertanyaan yang menuntut perenungan dan pemikiran.9) Setelah semua siswa selesai membuat jawaban, guru mempersilahkan siswa untuk berpasangan dan saling berbagi mengenai jawaban individu yang telah mereka kerjakan tadi.10) Meminta pasangan tadi untuk membuat jawaban baru dari masing-masing pertanyaan yang diberikan. 11) Ketika semua pasangan telah menulis jawabannya, guru membandingkan jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan lain dengan cara diundi. Pasangan yang mendapat undian untuk tampil, akan mempresentasikan jawabannya di depan kelas, sementara pasangan yang lain menyimak dan menanggapi presentasi tersebut. 12) Bersama siswa mengukuhkan jawaban yang benar.13) Bersama siswa merangkum materi pelajaran. 14) Memberikan evaluasi berupa kuis.15) Mengumumkan tingkat penghargaan yang diperoleh kelompok (dapat dilakukan saat pertemuan selanjutnya).

E. Pengaruh Strategi The Power Of Two Pada Pokok Bahasan Asam-Basa dalam Meningkatkan Prestasi Belajar SiswaPembelajaran dengan strategi The Power Of Two menekankan pada keaktifan siswa dengan melibatkan siswa secara aktif melalui diskusi mengenai jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan pasangannya. Dalam hal ini, siswa kelompok atas akan menjadi tutor bagi siswa kelompok bawah. Dalam proses tutorial ini, siswa kelompok atas akan meningkat kemampuan akademiknya karena memberi pelayanan sebagai tutor membutuhkan pemikiran lebih mendalam tentang hubungan ide-ide yang terdapat di dalam materi tersebut.Slameto (2009) menyatakan bahwa penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri, kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah, kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda. Dengan menggunakan strategi The Power Of Two diharapkan dapat meningkatkan belajar lebih aktif dengan pemberian tugas belajar yang dilakukan dalam kelompok kecil siswa.Strategi pembelajaran The Power Of Two memiliki beberapa keunggulan antara lain: 1) Siswa tidak terlalu tergantung pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dan belajar dari siswa lain.2) Mengembangkan kemampuan dalam mengungkapkan ide atau gagasan kemudian membandingkannya dengan orang lain.3) Membantu siswa untuk dapat bekerjasama dengan orang lain. 4) Membantu siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.5) Meningkatkan motivasi dan ransangan untuk berfikir.6) Meningkatkan prestasi akademik serta kemampuan sosialnya. Penerapan strategi The Power Of Two ini juga tidak terlepas dari kendala dan kelemahan yang dihadapi selama proses pembelajaran. Kendala yang akan dihadapi selama proses pembelajaran tersebut adalah saat siswa mengerjakan LKS secara individu, akan ada siswa yang mencoba berinteraksi dengan pasangannya, padahal belum saatnya untuk mereka berpasangan. Hal ini dapat diatasi dengan cara memberi jarak kepada tiap pasangan agar LKS yang mereka kerjakan memang berasal dari kemampuan individu mereka sendiri, selain itu pengawasan yang dilakukan oleh guru selama proses siswa mengerjakan LKS secara individu harus lebih ditingkatkan. Pengawasan ini juga berguna untuk menghindari terjadinya siswa yang tidak mengerjakan LKS nya secara individu.Secara keseluruhan penerapan strategi pembelajaran The Power Of Two bertujuan agar membiasakan siswa belajar aktif baik secara individu maupun berkelompok dan membantu siswa agar dapat bekerja sama dengan orang lain, dengan demikian pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran The Power Of Two pada pokok bahasan asam-basa ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran kimia sehingga prestasi belajar yang diperolehnya juga diharapkan dapat meningkat.

F. HipotesisBerdasarkan latar belakang serta tinjauan teoritis yang telah dipaparkan, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Penerapan Strategi The Power Of Two Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Asam-Basa di Kelas XI IPA SMA Negeri 5 Pekanbaru.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Pekanbaru kelas XI IPA semester genap Tahun Ajaran 2013/2014. Waktu penelitian dilakukan dari Okteber 2013 Juli 2014.

B. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain Non-equivalent Groups pretest-posttest, dimana peneliti secara langsung melaksanakan strategi yang digunakan selama proses pembelajaran.Penelitian dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen diberi strategi The Power Of Two, sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan strategi The Power Of Two. Pada kelas eksperimen ataupun kelas kontrol, kedua-duanya sama-sama diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif.Sebelum perlakuan, kedua kelas diberikan pretest mengenai materi yang akan diajarkan yaitu asam-basa. Sesudah perlakuan diberikan posttest dengan jumlah soal dan waktu yang sama dengan pretest. Selisih antara hasil posttest dan pretest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah data yang akan digunakan untuk melihat peningkatan prestasi belajar siswa setelah diberikan perlakuan. Rancangan penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini:Tabel 3.1 Rancangan Penelitian pada Kelas Eksperimen dan Kelas KontrolKelasPretestPerlakuanPosttest

EksperimenO1xO2

KontrolO3O4

Keterangan: O1: pretest kelas eksperimenO2: posttest kelas eksperimenO3: pretest kelas kontrolO4: posttest kelas kontrolx: perlakuan dengan penerapan : tanpa menggunakan strategi The

17strategi The Power Of TwoPower Of TwoC. Populasi dan SampelPopulasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Pekanbaru tahun ajaran 2013/2014 yaitu sebanyak 2 kelas. Pengambilan sampel baru dilakukan setelah uji normalitas dan homogenitas, kelas yang telah normal dan homogen dijadikan sebagai sampel dan penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan cara diundi.

D. Prosedur PenelitianLangkah-langkah pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Tahap persiapanTahap persiapan ini meliputi: a. Mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS).b. Mempersiapkan instrument pengumpulan data yaitu soal pretest/ posttest. Melaksanankan uji normalitas dan homogenitas untuk kedua kelas dengan mengolah nilai dari materi prasyarat.c. Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diuji normalitas dan homogenitasnya.2. Tahap pelaksanaana. Melakukan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan dasar siswa. b. Mengelompokkan siswa secara berpasangan dengan pengelompokkan heterogen berdasarkan kemampuan akademiknya pada kelas eksperimen sedangkan kelas kontrol siswa tetap belajar secara individu. c. Memberi penjelasan mengenai strategi The Power Of Two pada kelas eksperimen. Adapun rincian kegiatannya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kontrolKelas EksperimenWaktuKelas KontrolWaktu

Kegiatan Awal1. Siswa telah duduk dengan pasangan yang telah ditentukan sebelumnya. 6

Kegiatan Awal1. Mengingatkan siswa kembali mengenai materi sebelumnya.63

2. Mengingatkan siswa kembali mengenai materi sebelumnya.3

2. Memberikan motivasi kepada siswa. 2

3. Memberikan motivasi kepada siswa.23. Menyampaikan tujuan pembelajaran.1

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.1

Kegiatan Inti5. Menyampaikan materi pembelajaran.6715

Kegiatan Inti4. Menyampaikan materi pembelajaran6715

6. Membagikan LKS kepada masing-masing siswa.25. Membagi siswa dalam kelompok yang homogen.3

7. Meminta siswa untuk menuliskan jawaban secara individu 106. Membagikan LKS kepada masing-masing siswa.2

8. Mempersilahkan siswa berpasangan untuk saling berbagi mengenai jawaban individu yang telah mereka kerjakan dan meminta pasangan tersebut untuk menuliskan jawaban baru pada lembar jawaban yang telah disediakan.15

7. Meminta siswa untuk berdiskusi dan menuliskan jawaban secara berkelompok.

25

9. Memilih beberapa pasangan (dengan cara diundi) untuk mempresentasikan jawaban mereka, meminta pasangan lain untuk menanggapi, dan bersama siswa mengukuhkan jawaban.258. Memilih satu kelompok (dengan cara diundi) untuk mempresentasikan jawaban mereka, meminta kelompok yang lain untuk menanggapi, dan bersama siswa mengukuhkan jawaban.22

Kegiatan Akhir10. Bersama siswa merangkum secara keseluruhan materi pelajaran.155

Kegiatan Akhir9. Bersama siswa merangkum secara keseluruhan materi pelajaran.155

11. Memberikan evaluasi berupa kuis. 1010. Memberikan evaluasi berupa kuis.10

d. Pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat penghargaan kelompok yang ditentukan dari rata-rata poin kemajuan anggota kelompok (). Penghargaan kelompok dilakukan dengan mengolah nilai evaluasi/kuis pada tiap pertemuan, dan penghargaan diberikan pada pertemuan berikutnya. Tingkat penghargaan yang diberikan pada kelompok berdasarkan rata-rata poin kemajuan anggota kelompok (rata-rata tim) adalah seperti yang tertera pada tabel 2.3.3. Tahap pelaporana. Setelah seluruh materi tentang asam-basa selesai diajarkan, kedua kelas diberikan posttest untuk menentukan peningkatan prestasi belajar siswa.b. Data yang diperoleh dari kedua kelas akan diolah dengan menggunakan rumus statistik. c. Melaporkan hasil penelitian

E. Data dan Instrumen Data yang digunakan dalam penelitian adalah data nilai ulangan materi prasyarat asam-basa dengan pokok bahasan kesetimbangan kimia (lampiran 31), data hasil pretest dan posttest kelas eksperimen (lampiran 34), data hasil pretest dan posttest kelas kontrol (lampiran 35).Instrument atau perangkat pembelajaran yang digunakan pada penelitian adalah:1. Perangkat PembelajaranPerangkat pembelajaran yang digunakan pada penelitian adalah:a. Silabus (lampiran 1)b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (lampiran 2, 3, 4,5,6 dan 7)c. Lembar kerja siswa (lampiran 8, 9,10, 11, 12 dan 13)d. Kuis (lampiran 20,21,22,23,24 dan 25)2. Instrumen pengumpulan dataInstrumen pengumpulan data pada penelitian adalah: soal pretest-posttest materi asam-basa (lampiran 27)

F. Teknik Pengumpulan DataTeknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian adalah teknik tes, yang diambil dari nilai tes prestasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang diambil bersumber dari :1. Pretest mengenai pokok bahasan asam-basa yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diterapkan strategi The Power Of Two pada kelas eksperimen.2. Posttest mengenai pokok bahasan asam-basa yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diterapkan strategi The Power Of Two pada kelas eksperimen.

G. Teknik Analisa DataTeknik analisa data yang digunakan adalah uji statistik. Pada prinsipnya teknik analisa data digunakan untuk mengolah data dengan menggunakan metode statistik yang tepat untuk mencari kesimpulan. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji statistik menggunakan uji t. Pengujian statistik dengan menggunakan uji t dapat dilakukan berdasarkan kriteria bahwa data yang diolah berdistribusi normal. Oleh sebab itu, sebelum dilakukan pengolahan data terlebih dahulu dilakukan uji normalitas (uji prasyarat analisis) terhadap data yang diolah, dilanjutkan dengan uji homogenitas, uji hipotesis dan menentukan besarnya peningkatan prestasi belajar siswa.

1. Uji Normalitas (Uji Prasyarat Analisis)Uji normalitas ini dilakukan pada data hasil ulangan materi prasyarat asam-basa (nilai ulangan pada pokok bahasan kesetimbangan kimia), data pretest, dan data posttest.Pengujian normalitas dilakukan dengan uji Lilifors, dimana sampel diuji hipotesis nol nya bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal, dengan rumusan hipotesis:H0 : f(X) = NormalH1 : f(X) NormalDengan kriteria pengujian ( = 0,05) :Tolak H0 jika Lmaks > LtabelTerima H0 jika Lmaks Ltabel Untuk pengujian hipotesis nol tersebut ditempuh prosedur berikut:1. Menyusun data nilai siswa dari yang terkecil ke yang terbesar (Xi)2. Mengisi kolom frekuensi sesuai dengan sebaran data nilai siswa (f)3. Menghitung frekuensi kumulatif (F) yaitu frekuensi sebelum + frekuensi Xi4. Menghitung Fz dengan rumusan, Fz = , perbandingan frekuensi kumulatif (F) terhadap jumlah sampel (n)5. Menghitung Z skor dengan rumusan, Z = dimana adalah nilai rata-rata kelas dan S adalah standar deviasi dengan rumus S = 6. Menentukan luas Z tabel (P Z ) dari masing-masing nilai skor Z 7. Menentukan harga L hitung dengan rumusan selisih Fz (P Z), kemudian tentukan harga mutlaknya. 8. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebutH0 ditolak atau diterima diketahui dengan cara membandingkan Lmaks dengan harga Ltabel pada taraf nyata yang dipilih, di mana harga Ltabel untuk taraf nyata = 0,05 diperoleh dengan rumusan: (Irianto, 2003).

2. Uji homogenitasData yang digunakan untuk uji homogenitas adalah data dari nilai ulangan materi prasyarat asam-basa yang di uji dengan menggunakan rumus uji-t. Untuk menentukan rumus uji-t yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis. Pengujian homogenitas varians menggunakan uji F dengan rumus:

Untuk menghitung varians dari masing-masing kelompok digunakan rumus:

S12 = S22 = Keterangan :F = Lambang statistik untuk menguji variansS12=Varians kelas sampel IS22=Varians kelas sampel IIn1 =Jumlah anggota kelas sampel In2=Jumlah anggota kelas sampel IIx1=Nilai tes uji homogenitas kelas sampel Ix2= Nilai tes uji homogenitas kelas sampel IIPerhitungan yang didapat pada data awal berupa F hitung < F tabel, maka sampel dikatakan mempunyai varians yang sama atau homogen. Kemudian dilanjutkan dengan menguji kesamaan rata-rata (uji dua pihak) menggunakan rumus t-test berikut:

Sg dapat dicari dengan rumus:

Keterangan :t=lambang statistik untuk menguji homogenitas

=rata-rata nilai tes uji homogenitas kelas sampel I

=rata-rata nilai tes uji homogenitas kelas sampel IISg=standar deviasi gabunganDengan kriteria pengujian : jika t hitung terletak antara t tabel (-t tabel < t hitung < t tabel), dimana t tabel didapat dari daftar distribusi t dengan dk = n1 + n2 2 ( = 0,05) maka sampel dikatakan homogen.

3. Uji HipotesisRumus uji t diatas juga digunakan untuk melihat perubahan prestasi belajar antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen setelah penerapan strategi The Power Of Two pada kelas eksperimen. Uji t yang digunakan adalah uji t satu pihak (1- ). Dengan kriteria pengujian : terima hipotesis apabila t hitung > t tabel dengan derajat kebebasan dk = n1 + n2 2 dengan = 0,05 untuk derajat harga t lainnya hipotesis ditolak.

4. Peningkatan Prestasi BelajarUntuk menentukan derajat peningkatan prestasi belajar siswa dilakukan dengan menghitung koefisien determinasi (r2) dengan rumus :

sehingga menjadi Besarnya peningkatan prestasi (koefisien penentu) didapat dari : Kp = r2 x 100% (Sudjana, 2005; Riduan dan Sunarto, 2010).Keterangan :t=Lambang statistik untuk menguji hipotesisx1=Selisih nilai posttest dan pretest kelas eksperimenx2= Selisih nilai posttest dan pretest kelas kontrol1=Rata-rata selisih nilai posttest dan pretest kelas eksperimen2=Rata-rata selisih nilai posttest dan pretest kelas kontroln1 =Jumlah anggota kelas eksperimenn2=Jumlah anggota kelas kontrolS12=Varians kelas eksperimenS22=Varians kelas kontrolSg= Standar deviasi gabunganr2=Koefisien determinasiKp=Koefisien pengaruh

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Pengolahan DataData pengolahan hasil penelitian diuraikan sebagai berikut:1. Uji Normalitas Data Hasil Ulangan Materi Prasyarat Hasil analisis prasyarat analisis (uji normalitas) dapat dilihat pada tabel 4.1 (data pengujian terdapat pada lampiran 31)Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Ulangan Materi PrasyaratKelompokJumlah SiswaSLmaksLtabel

Sampel 13275,812521,55480,1310,157

Sampel 23969.317,57680,1130,142

Dari tabel 4.1, dapat dilihat bahwa pada kelas sampel 1 diperoleh harga Lmaks< Ltabel yaitu 0,131