karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam...

47
BAB I PENGERTIAN DAN HUKUM DASAR PENDIDIKAN Sesungguhnya yang dimaksud dengan dasar-dasar kependidikan ialah uraian ringkas asas-asas atau pengantar kependidikan. Uraian ini didasarkan atas pendekatan yang lebih mendasar dan praktis. Artinya, uraian tentang teori pendidikan secara teoritis hanya bersifat mendasar sekedar memberikan wawasan tentang arti, ruang lingkup, fungsi, tujuan dan sistematika atau komponen-komponen pendidikan. A. Konsepsi dan Ruang Lingkup Pendidikan Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadian sesuai dengan nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan pada hakekatnya ialah usaha manusia melestarikan hidupnya. Sekedar memperjelas pengertian, berikutini kita kutip beberapa definisi : 1. Tinjauan Etimologis Istilah pendidikan ini menurut Carter V. Good dalam "Dictionary of Education" dijelaskan sebagai berikut : a. Pedagogy (1) Seni, praktek, atau profesi sebagai pengajar (pengajaran) (2) Ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan

Transcript of karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam...

Page 1: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

BAB I

PENGERTIAN DAN HUKUM DASAR PENDIDIKAN

Sesungguhnya yang dimaksud dengan dasar-dasar kependidikan ialah

uraian ringkas asas-asas atau pengantar kependidikan. Uraian ini didasarkan atas

pendekatan yang lebih mendasar dan praktis. Artinya, uraian tentang teori

pendidikan secara teoritis hanya bersifat mendasar sekedar memberikan wawasan

tentang arti, ruang lingkup, fungsi, tujuan dan sistematika atau komponen-

komponen pendidikan.

A. Konsepsi dan Ruang Lingkup Pendidikan

Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina

kepribadian sesuai dengan nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan

pada hakekatnya ialah usaha manusia melestarikan hidupnya. Sekedar

memperjelas pengertian, berikutini kita kutip beberapa definisi :

1. Tinjauan Etimologis

Istilah pendidikan ini menurut Carter V. Good dalam "Dictionary of

Education" dijelaskan sebagai berikut :

a. Pedagogy (1) Seni, praktek, atau profesi sebagai pengajar (pengajaran)

(2) Ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan

dengan prinsip-prinsip dan metode-metode mengajar,

pengawasan dan bimbingan murid.

b. Menurut Carter, Education berarti :

(1) Proses perkembangan pribadi

(2) Proses social

(3) Profesional course

(4) Seni untuk membuat dan memahami ilmu pengetahuan

yang tersusun atau dikembangkan masa lampau oleh tiap

generasi bangsa.

2. Menurut buku "Higher Education for American Democracy"

Pendidikan ialah suatu lembaga dalam tiap-tiap masyarakat yang

beradap, tetapi tujuan pendidikan tidaklah sama setiap masyarakat.

Page 2: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

3. Menurut Prof. Richey dalam buku "Planning for Teaching, an Introduction to

Education"

Istilah "pendidikan" berkenaan dengan fungsi yang luas dari

pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat terutama membawa

warga masyarakat yang baru (generasi muda) bagi penunaian kewajiban dan

tanggung jawabnya di dalam masyarakat. Pendidikan adalah suatu aktivitas

dan tanggung jawabnya di dalam masyarakat yang kompleks modern, fungsi

pendidikan ini mengalami proses spealisasi dan melembaga.

4. Menurut Brubachet dalam bukunya "Modern Philosophies of Education"

Pendidikan diartikan sebagai proses timbal balik di tiap pribadi

manusia dalam penyesuaian dirinya dengan alam, teman dan dengan alam

semesta.

B. Hukum-hukum Dasar dalam Pendidikan

Usaha pendidikan dilakukan manusia berdasar keyakinan tertentu.

Keyakinan ini didasarkan atas suatu pandangan baik filosofis maupun teoritis

(ilmiah). Keyakinan ini disebut para ahli sebagai hukum-hukum dasar atau

teori-teori pendidikan. Teori ini dipandang sebagai ide-ide dalam filsafat

pendidikan yang meliputi :

1. Teori (hukum) empirisme

Ajaran filsafat empirisme yang dipelopori oleh John Locke (1632-

1704) mengajarkan bahwa perkembangan pribadi ditentukan oleh faktor-

faktor lingkungan terutama pendidikan.

2. Teori (hukum) nativisme

Tokoh nativisme ini Arthur Scopenhouer (1788-1860) menganggap

faktor pembawaan yang bersifat kodrati dari kelahiran, yang tidak dapat

diubah oleh pengaruh alam sekitar atau pendidikan itulah kepribadian

manusia. Ajakan nativisme ini dapat dianggap aliran yang pesimistis,

karena menerima kepribadian sebagaimana adanya, tanpa kepercayaan,

adanya nilai pendidikan untuk merubah kepribadian.

Page 3: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

C. Lembaga-lembaga Pendidikan

Lembaga-lembaga pendidikan itu meliputi :

(1) Keluarga atau rumah tangga atau orang tua, sebagaimana wujud kehidupan

sosial yang asasi, sebagai unit kehidupan bersama manusia terkecil.

(2) Masyarakat, yakni lingkungan sosial yang ada di sekitar keluarga itu,

kampug, desa, warga ataupun pulau.

1. Lembaga keluarga

Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat terbentuk berdasar

sukarela dan cinta yang asasi antara subyek manusia (suami-istri)

2. Lembaga sekolah

Lembaga ini meneruskan pembinaan yang telah diletakkan dasar-dasarnya

dalam lingkungan keluarga, sekolah menerima tanggung jawab pendidikan

berdasarkan kepercayaan keluarga.

3. Lembaga masyarakat

Masyarakat dapat diartikan sebagai suatu bentuk tata kehidupan sosial

dengan tata nilai dan tata budaya sendiri. Masyarakat dalam arti organisasi

ialah lembaga atau perwujudan pengelola dan kepemimpinan bersama

(berasas demokrasi).

D. Tanggung Jawab Lembaga-lembaga Pendidikan

1. Tanggung jawab keluarga

a. Dorongan/motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua

dengan anak.

b. Dorongan/motivasi kewajiban moral sebagai konsekwensi kedudukan

orang tua terhadap keturunannya.

c. Tanggung jawab sosial sebagai bagian dari keluarga yang pada

gilirannya juga menjadi bagian dari masyarakat, bangsa dan negaranya

bahkan kemanusiaan.

2. Tanggung jawab sekolah

Page 4: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

a. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan

yang ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (UU

Pendidikan).

b. Tanggung jawab keilmuan berdasar bentuk, isi, tujuan dan tingkat

pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara.

c. Tanggung jawab fungsional ialah tanggung jawab professional

pengelola dan pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini

berdasar ketentuan-ketentuan jabatannya.

3. Tanggung jawab pemerintah

a. Tanggung jawab kenegaraan dan kemasyarakatan yang wujudnya

motivasi untuk melestarikan tegaknya kemerdekaan bangsa dan

negara.

b. Tanggung jawab strukturnya kelembagaan yakni sebagai wujud tata

kelembagaan negara dengan masing-masing aspek dan tanggung

jawabnya.

Page 5: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

BAB II

ILMU PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN

Menurut sistemnya ilmu pengetahuan dibedakan sebagai berikut ;

1. Ilmu-ilmu murni berhadapan dengan ilmu pengalaman (empiri). Ilmu-ilmu

murni berdiri sendiri lepas dari empiri, misalnya matematika.

2. Ilmu-ilmu pengalaman, berdasarkan pengalaman jadi obyeknya ialah gejala

kehidupan umpamanya : alam, gejala-gejala hidup atau situasi pendidikan.

A. Ilmu Pendidikan sebagai Ilmu yang Normatif

Mengapa ilmu pendidikan bersifat normatif ? karena memang ilmu

pendidikan bercorak normatif. Ilmu pendidikan itu selalu berurusan dengan

soal siapakah "manusia" itu. Pembahasan mengenai siapakah manusia

biasanya termasuk bidang filsafat, yaitu filsafat antropologi. Karena

pandangan filsafat itu menentukan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh

seorang pendidik atau suatu bangsa yang melaksanakan pendidikan. nilai yang

dijunjung tinggi ini dijadikan norma untuk menentukan cirri-ciri manusia yang

ingin dicapai melalui praktek pendidikan.

Untuk menjelaskan sistem nilai menjadi norma bagi pendidikan maka

di bawah ini disajikan beberapa uraian sebagai berikut :

1. Mengapa di Yunani kuno orang sangat mementingkan tujuan pendidikan

yaitu pembentukan warga negara yang kuat. Jadi yang utama adalah

pendidikan jasmani, karena dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang

sehat (mensana incorporore sano).

2. Bila kita melihat pada abad 17, 18, dan 19 di Eropa Barat nampak

pengaruh rasionalisme yang sangat kuat. Mereka memandang manusia

adalah makhluk berfikir (homo sapien). Orang sangat menjunjung tinggi

akal, baik akal teoritis dan praktis. Dengan akal manusia menghasilkan

pengetahuan. Dan dengan pengetahuan manusia dapat berbuat baik dalam

pengertian sempurna.

Dengan demikian ilmu pendidikan diarahkan pada perbuatan mendidik

yang bertujuan. Dan tujuan itu ditentukan oleh nilai yang dijunjung tinggi oleh

Page 6: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

seseorang sedang nilai itu sendiri merupakan ukuran yang bersifat normative

maka dapat ita tegaskan bahwa ilmu pendidikan masalah ilmu yang bersifat

normatif.

B. Ilmu Pendidikan sebagai Ilmu yang Bersifat Teoritis/Praktis

Pada umumnya ilmu mendidik tidak hanya mencari pengetahuan

deskriptif tentang obyek didiknya. Jadi dilihat dari maksud dan tujuannya,

ilmu mendidik boleh disebut ilmu yang praktif, sebab ditujukan kepada

praktek dan kepada perbuatan yang mempengaruhi anak didik.

Tetapi dalam ilmu mendidik secara teoritis para cerdik pandai

mengatur dan mensistemkan di dalam swa pikirnya yang tersusun sebagai pola

pemikiran pendidikan. pemikiran teoritis ini disusun dalam satu sistem

pendidikan dan biasanya disebut ilmu mendidik teoritis.

Para pendidik Genial itu sebenarnya juga menggunakan teorinya

sendiri. Walaupun teori itu belum disistematiskan, seorang maha guru ilmu

mendidik Jra Guming pernah berkata : "teori tanpa praktek adalah baik bagi

kaum cerdik cendikiawan dan praktek tanpa teori hanya terdapat pada orang

gila dan para penjahat".

1. Bidang yang menyangkut tujuan pendidikan

Gambaran manusia bagi bangsa Indonesia ialah manusia Indonesia

seutuhnya atau manusia Pancasilais. Untuk mewujudkan tujuan itu maka

melalui pendidikan formal disekolah didirikan berbagai tingkat sekolah.

Tiap tingkat sekolah mempunyai tujuan tersendiri dalam rangka mencapai

tujuan nasional. Biasanya rumusan tujuan terdapta dalam kurikulum tiap

tingkat sekolah dan disebut institusional. Setelah dirumuskan tujuan

institusional, maka ada tujuan kurikuler. Jabaran tujuan kurikuler itu

menjadi tujuan instruksional umum.

2. Anak didik

Yang terpenting dalam uraian ini ialah pengenalan tentnag anak.

Bahwa setiap anam mempunyai persamaan tetapi juga perbedaan. Anak itu

merupakan suatu kesatuan yang tak terpisahkan. Dan ada pada anak itu

Page 7: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

kemungkinan untuk dididik. Sebagai contoh : bagaimana kita dapat

mempelajari proses pengidentifikasian dari seorang anak pada umur 3

tahun sampai masa dewasa. Pengelolaan tentang anak sangat diperlukan

dalam mempelajari ilmu pendiidikan.

3. Pengetahuan tentang diri pendidik sendiri

Saloman seorang tokoh pendidikan zaman percetakan (aufklarung)

menuturkan dalam bukunya yang bernama "Buku Kepiting" terlihat suatu

gambar pada halaman buku seekor induk kepiting dan anaknya yang

sedang mengikuti induknya. Induk berkata pada anaknya : "Nak, jalan ikut

ibu", anak menjawab : "Ya, Bu, saya memang mengikuti jalannya Ibu,

karena ibu berjalan begitu maka saja juga berjalan demikian".

Dari anecdote ini ini dapat belajar untuk mendidik, bahwa contoh

si pendidik sangat besar pengaruhnya dalam proses didik. Oleh karena itu

si pendidikan itu perlu mempunyai pengetahuan tentang dirinya sendiri.

4. Pengetahuan tentang alat pendidikan

Alat pendidikan adalah segala usaha atau tindakan yang dengan

sengaja digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan itu

sangat perlu dipelajari karena ia merupakan salah satu pembantu proses

didik.

5. Pengetahuan tentang lingkungan

Penelitian terhadap lingkungan dan penciptaaan lingkungan yang

memungkinkan berlangsungnya proses didik adalah satu tugas ilmu

pendidikan karena lingkungan juga ikut membentuk pribadi anak didik.

Page 8: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

BAB III

DASAR-DASAR FILOSOFIS KEPENDIDIKAN

Apabila orang tua menyarankan anaknya agar melanjutnya ke IKIP, maka

mereka berharap agar anaknya menjadi seorang guru yang baik. Oleh sebab

pekerjaan guru adalah pekerjaan paling mulya. Sesuai dengan filsafat hidupnya

yang menjunjung tinggi nilai sikap pengabdian, yaitu memberikan pelayanan jasa

pada masyarakat dan kemanusiaan.

Dengan demikian, setiap tingkah laku manusia selalu didapatkan dan

diwarnai oleh nilai-nilai yang bersumber dari filsafat hidupnya dan selalu

berusaha untuk menanamkan sistem nilai tersebut pada orang lain. Itulah

sebabnya setiap kegiatan mendidik dipandang sebagai kegiatan yang bersifat

normatif, yaitu proses menanamkan norma-norma kehidupan sesuai dengan dan

bersumber pada dasar-dasar filsafat yang dimilikinya.

A. Filsafat sebagai Ilmu dan Metode Berfikir

1. Anekdote ruang kuliah filsafat

a. Bahwa bahan filsafat memang sebenarnya ada, tetapi daya kemampuan

berfikir manusia sangat terbatas, sehingga tidak mampu mengadakan

sambungan pemikiran.

b. Bahwa bahan filsafat tidak dapat dipahami karena kesalahan dalam cara

bekerjanya pikiran mahasiswa, sehingga bahan ada tidak ditemukan.

c. Bahwa mungkin bahannya tidak ada karena hanya hasil spekulasi, tetapi

mahasiswa percaya bahwa bahan itu ada, sehingga dasarnya bukan

pengertian tetapi kepercayaan, paradok bukan, tetapi kenyataan

memberikan bukti betapapun benar kenyataan tentang sesuatu bila tidak

dilandaskan kepercayaan menjadi tidak benar.

d. Bahwa bahannya tidak ada, tetapi mahasiswa percaya ada dan benar,

meskipun salah, dan tidak ada memang.

Page 9: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

2. Apakah filsafat dan metode filsafat

a. Definisi konsepsional filsafat

J.A. Leighton mendefinisikan filsafat sebagai "a word view, or

reasoned conception of the whole cosmos, and life view, or doctrine of the

values, meanings, and purposes of human life". Yang merupakan

sistematika filsafat yaitu metafisika, ethika, dan logika yang artinya secara

berturut-turut adalah teori tentang kosmologi dan ontology, tentang nilai

moral dan ajaran berfikir filosofis, yaitu logika formal aristoteles dan

logika materiak, instrumental dan logika simbolis dari George Boole dkk.

Tentang nilai yang disebutkan sebagai ethos, maka definisi filsafat adalah

"the symbolic expression of culture", sebagai arti suatu konsep tidak

mungkin berdiri sendiri dan selalu dikaitkan dan berkaitan dengan latar

belakang.

b. Definisi analisis operasional

Filsafat sebagai metode berpikir, salah satu daya jiwa manusia

yang paling dapat dipercaya dan yang telah menghasilkan ilmu filsafat

adalah piker dan pikiran, tetapi dikenal berbagai jenis dan tingkat pikir.

Filsafat sebagai sistem, sejalan dengan filsafat sebagai metode

berpikir, maka filsafat dalam pengertian sistem terdiri atas tiga aspek yang

saling berkaitan. Tiga aspek kategori metafisika yang menjawab masalah

kosmologi dan ontology ethika yang menjawab persoalan nilai agama atau

tingkah laku dan kategori logika yang menjelaskan sumber, alat dan

kriteria ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui proses berpikir logis

rasional.

Filsafat sebagai aliran dan atau teori, karena variasi teori tentang

kategori-kategori sistematika filsafat di atas, menyebabkan tumbuhnya

bermacam-macam aliran filsafat seperti idealisme, rasionalisme, realisme,

empirisme, pragmatisme, materialisme, dan eksistensialisme.

Page 10: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

3. Bahaya mempelajari filsafat

Setelah mempelajari sistem-sistem filsafat kita pada kenyataan

terdapatnya sistem nilai ganda. Artinya dikembangkan baik penegah hukum,

maupun pelanggar hukum. Dengan kata lain perbedaan antara kedua jenis

manusia di atas tidak terletak pada tingkah lakunya, tapi ditentukan oleh

kenyataan sudut tinjaunya.

Kemudian bahaya kedua adalah deviasi filosofis memberikan akibat

fatal dalam kenyataan tingkah laku manusia baik sebagai individu atau warga

negara. Bagi orang idealisme yang absolut seperti Hegel martabat manusia

hanya terealisir apabila manusia meluluhkan diri pada sang absolut, yang

transcendental, sedang Max (Marx) berpandangan bahwa manusia dapat

bergelar manusia selama mereka meluluhkan diri ke dalam organisme negara

absolut dan materialistis. Tetapi Dewey menentang semua deminasi apapun,

dia berkeyakinan bahwa manusia pada dasarnya bernilai absolut, artinya

sangat menjunjung martabat individu.

Bahaya ketiga adalah dengan selesainya mata kuliah filsafat, manusia

merasa telah memiliki "jiwa" ilmu filsafat, bahkan mengangkat diriya sebagai

filosof. Oleh sebab semakin manusia ahli teori ethika tambah tidak ethis

secara filosofis.

B. Ilmu Filsafat Pendidikan

1. Ilmu pendidikan sebagai ilmu pengetahuan normatif

Postulat di atas memberikan gambaran bagaimana hubungan antara

agama, filsafat dan kebudayaan yang dapat dijadikan atau mendasari

pertimbangan dalam merumuskan pendidikan dan tujuan-tujuan

pendidikan yang secara umum merupakan pokok-pokok masalah dalam

ilmu filsafat pendidikan.

Untuk menjelaskan postulat di atas, dapat dibaca pokok-pokok

pikiran di bawah ini :

a. Sebagai ilmu pengetahuan normatif, ilmu pendidikan merumuskan

kaidah-kaidah atau ukuran tingkah laku perbuatan manusia.

Page 11: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

b. Sebagai ilmu pengetahuan praktis, tugas pendidikan menanamkan

norma perbuatan yang didasarkan pada filsafat yang dijunjung oleh

lembaga pendidikan.

c. Ilmu pengetahuan yang dapat dimasukkan ke dalam ilmu pengetahuan

normatif meliputi agama, filsafat dengan segala cabang yaitu

metafisika, ethika, esthethika dan logika.

2. Mengapa filsafat pendidikan

Mengapa ilmu filsafat pendidikan harus dipelajari oleh setiap

guru/pendidik. Pokok-pokok pikiran tersebut adalah sebagai berikut :

a. Bahwa setiap manusia individu harus bertindak secara sadar dan

terarah tujuan yang pasti serta atau keputusan batinnya sendiri.

b. Setiap individu harus bertanggung jawab, termasuk tanggung jawab

dalam pendidikan yang tinggi rendahnya nilai mutu tanggung jawab

tersebut akan banyak ditentukan oleh sistem dasar nilai norma yang

melandasinya.

3. Pendekatan-pendekatan filsafat pendidikan

a. Pendekatan tradisional

1) Bahwa dasar-dasar pendidikan adalah filsafat, sehingga untuk

mempelajari filsafat pendidik haruslah memiliki pengetahuan dasar

tentang filsafat.

2) Bahwa kenyataan yang essensial baik dan benar adalah kenyataan

yang tetap, kekal dan abadi.

3) Bahwa nilai norma yang benar adalah yang absolut, universal dan

obyektif.

b. Pendekatan progresif

1) Bahwa dasar-dasar pendidikan adalah sosiologi, atau filsafat sosial

humanisme ilmiah yang skeptis terhadap kenyataan yang bersifat

metafisis transcendental.

2) Bahwa kenyataan adalah perubahan, artinya kenyataan hidup yang

esensial adalah kenyataan yang selalu berubah dan berkembang.

Page 12: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

4. Nilai manfaat filsafat pendidilan

a. Bahwa "unexamined life is not worth while living", artinya hidup

tanpa perenungan adalah suatu kehidupan yang kurang bobot.

b. Bahwa berbuat salah tetapi tahu atau sadar akan kesahannya, lebih baik

dari pada berbuat baik tapi tidak tahu letak kebaikannya.

Page 13: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

BAB IV

DASAR-DASAR SOSIAL PENDIDIKAN

Dasar-dasar sosial sebagai suatu rumpun masalah pendidikan merupakan

bidang studi sosiologi pendidikan. Nama lain untuk cabang ilmu pengetahuan ini

adalah hubungan sekolah dengan masyarakat, yang melandaskan diri pada dasar

pemikiran bahwa sekolah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat.

A. Hukum Hubungan Sekolah dan Masyarakat

1. Bahwa perubahan lingkungan fisik, sosial, politik, dan ekonomi akan

menentukan atau membawa perubahan konsepsi manusia tentang

pendidikan.

2. Bahwa perubahan konsepsi manusia tentang kehidupan akan menentukan

atau merubah konsepsi manusia tentang pendidikan.

3. Bahwa perubahan dalam konsepsi dan tujuan merupakan akibat,

ditentukan oleh atau sebagai suatu usaha perubahan penyesuaian terhadap

perubahan lingkungan dan tujuan hidup manusia.

Dengan demikian pendidikan adalah kegiatan sosial dan lembaga

pendidikan merupakan lembaga sosial, sehingga perubahan sosial di luar

empat segi tembok gedung sekolah tidak dapat dipisahkan dan selalu

merupakan sebab dari perubahan penyesuaian di dalam tembok gedung

sekolah. Perubahan di luar tembok gedung sekolah merupakan akibat atau

hasil perubahan pengaruh dari perubahan lingkungan fisik, lingkungan sosial,

lingkungan politik maupun perkembangan industri dalam kehidupan ekonomi

dalam suatu masyarakat.

B. Beberapa Konsep Pendidikan

1. Pendidikan adalah kegiatan memperoleh dan menyampaikan pengetahuan,

sehingga memungkinkan kita dari generasi yang satu kepada yang

berikutnya.

2. Pendidikan adalah proses dimana individu diajar sikap setia dan taat

beragama dengan mana pikiran manusia ditata dan dibina.

Page 14: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

3. Pendidikan adalah suatu proses pertumbuhan di mana individu diberi

pertolongan untuk mengembangkan kekuatan, bakat kemampuan dan

minatnya.

4. Pendidikan adalah pembangunan kembali pengalaman, sehingga

memperkaya arti perbendaharaan pengalaman yang dapat meningkat

kemampuan dalam menentukan arah tujuan pengalaman selanjutnya.

5. Pendidikan adalah proses di mana seseorang diberi kesempatan

menyesuaikan diri terhadap aspek kehidupan lingkungan yang berkaitan

dengan kehidupan modern, untuk mempersiapkan agar berhasil dalam

kehidupan orang dewasa.

C. Sumber-sumber Sosial Problema Pendidikan

1. Faktor-faktor sosial dari kemajuan murid

Hasil belajar murid, kemajuan atau kemunduran, ditentukan oleh

beberapa faktor sosial, baik yang terdapat dalam sekolah maupun yang di

luar sekolah. Faktor kedua adalah keadaan keluarga pelajar, seperti jumlah

saudara, tingkat status sosial akademis dan ekonomis dan pola pendidikan

serta sikap orang tua terhadap pendidikan. Fktor ketiga adalah kelompok

masyarakat yang biasa disebut pergaulan, positif atau negative pengaruh

yang diberikan oleh kelompok ini terhadap kemajuan anak di sekolah

banyak kaitannya dengan jenis dan jumlah kegiatan yang dilakukan oleh

mereka.

2. Faktor sosial dari kemajuan guru

Kemajuan guru ditentukan pula oleh faktor bagaimana

kebijaksanaan dan pemberian tuntunan oleh seorang guru serta relasi

personalisasi administrative pendidikan dan ini meliputi kelayakan tentang

pertumbuhan jabatan guru, apakah didasarkan atas masa kerja atau hasil

karya mereka.

3. Faktor sosial dari kemajuan sekolah

Suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri yaitu tidak ada 2

sekolah yang dapat dikatakan sama, oleh sebab itu lingkungan di mana

Page 15: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

sekolah didirikan atau berperanan tidak mungkin sama dan tentu

bervariasi. Padahal keadaan sosial pada suatu ketika memberikan pengaruh

yang penting terhadap apa yang terdapat d dalam kelas dan sekolah.

Page 16: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

BAB V

DASAR-DASAR PSIKOLOGIS DALAM PENDIDIKAN

A. Hukum-hukum Dasar Perkembangan Kejiwaan Manusian

Sejak proses terjadinya konsepsi sampai mati, anak akan mengalami

perubahan karena bertumbuh dan berkembang. Pertumbuhan itu bersifat

jasmaiah maupun kejiwaannya. Proses perubahan itu terjadi secara teratur dan

terarah, yaitu kea rah kemajuan bukan kemunduran. Pertumbuhan merupakan

peralihan tingkah laku atau fungsi kejiwaan dari yang rendah ke tingkat yang

lebih tinggi. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan tentang hukum-hukum

dasar perkembangan kejiwaan manusia agar tindakan pendidikan yang

dilaksanakan berhasil guna dan berdaya guna. Adapun hukum dasar yang

perlu kita perhatikan dalam membimbing anak dalam proses pendidikan.

1. Bahwa tiap-tiap anak itu memiliki sifat kepribadian yang unik, artinya

anak memiliki sifat khas yang dimiliki dirinya sendiri dan tidak dimiliki

anak lain.

2. Bahwa tiap-tiap anak itu memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Mereka

memiliki potensi-potensi yang berbeda dan bervariasi meskipun mereka

mempunyai usia kalender yang sama, tetapi kemampuan mentalnya tidak

sama.

B. Proses Pendidikan Autoaktifitas

Manusia merupakan makhluk yang aktif, di dalam diri seseorang

terdapat kekuatan yang menjadi daya penggerak yang disebut motivasi. Proses

pendidikan adalah salah satu aktivitas manusia. Fungsi motivasi dalam proses

pendidikan adalah membangkitkan dorongan untuk melakukan aktivitas

pendidikan.

C. Pendidikan, Pengajaran, Perubahan Tingkah Laku

Pendidikan merupakan proses belajar mengajar yang dapat

menghasilkan perubahan tingkah laku yang diharapkan. Hasil pendidikan

Page 17: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

yang berupa perubahan tingkah laku meliputi bentuk kemampuan yang

menurut taksonomi Bloom diklasifikasikan dalam 3 domain :

1. Kemampuan kognitif, yang termasuk dalam kemampuan ini adalah

mampu mengingat apa yang dipelajari, mampu menangkap makna dari

yang dipelajari, mampu menggunakan hal yang sudah dipelajari, mampu

merinci hal yang dipelajari supaya struktur, organisasinya dapat

dimengerti, mampu mengumpulkan bagian-bagian untuk membentuk

kesatuan baru dan mampu menentukan nilai yang dipelajari untuk tujuan

tertentu (mengetahuan, memahami, mengetrapkan, mengalisis,

mensistesis, mengevaluasi).

2. Kemampuan afektif, yang termasuk dalam kemampuan ini antara lain :

a. Menerima : kesediaan untuk memperhatikan

b. Menanggapi : aktif berpartisipasi

c. Menghargai : penghargaan kepada benda, gejala, perbuatan tertentu

d. Membentuk : memadukan nilai-nilai yang berbeda menjadi nilai yang

bersifat konsisten

e. Berpribadi : mempunyai nilai untuk mengendalikan perbuatan.

3. Kemampuan psikomitor, yang termasuk kategori ini adalah kemampuan

menyangkut kegiatan otot (fisik) secara singkat dapat dikatakan, bahwa

kemampuan psikomotor ini menyangkut kegiatan fisik yang meliputi

kegiatn melempar, menekuk, mengangkat, berlari dan sebagainya.

Page 18: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

BAB VI

KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

Pendidikan adalah lembaga dari usaha pembangunan bangsa dan watak

bangsa. Pendidikan yang demikian mencakup ruang lingkup yang amat

komprehensif, yakni pendidikan kemampuan, mental, piker, kepribadian manusia

seutuhnya.

Konsepsi pendidikan seumur hidup (life long education) mulai

dimasyarakat melalui kebijakan negara (Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 JO

Ketetapan MPR No. IV/MPR/1978, tantang GBHN) yang menetapkan prinsip-

prinsi pembangunan nasional.

A. Pendidikan Manusia Seutuhnya

Teori ilmu jiwa mengajarkan bahwa kepribadian manusia merupakan

satu kebulatan antara potensi-potensi lahir bathin bahkan juga jasmani dan

penampilannya. Kepribadian manusia ialah suatu perwujudan keseluruhan

bagi manusianya yang unik, lahir batih dan dalam antar hubungannya dengan

kehidupan sosial dan individualnya. Pengertian demikian tersirat dalam

ungkapan "ia tidak mempunyai kepribadian". Padahal istilah dan konsepsi

kepribadian, hanyalah suatu konsep kejiwaan yang belum diberikan

persyarakatan dan predikat apapun.

Membahas pendidikan manusia seutuhnya, sebenarnya adalah

menganalisa secara konsepsional (teoritis dan praktis) apa dan bagaimana

perwujudan manusia seutuhnya. Konsepsi tradisional, seutuhnya (kebulatan)

dimaksud ialah kebulatan atau integrasi antara aspek jasmaniah dengan

rohaniah, antara akal dengan keterampilan.

B. Dasar-dasar, Tujuan dan Implikasinya

1. Dasar-dasar

a. Dasar-dasar filosofis

Page 19: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

Bahwa sesungguhnya secara filosofis (filsafat manusia)

hakekat kodrat martabat manusia merupakan kesatuan kesatuan

integral potensi-potensi.

b. Dasar-dasar psikofisis

Dasar-dasra psikofisi adalah dasar-dasar kejiwaan dan

kejasmanian manusia. Realitas psikofisis manusia menunjukkan bahwa

pribadi merupakan kesatuan antara beberapa potensi-potensi.

c. Dasar-dasar sosio budaya

Segi-segi sosio budaya bangsa ini mencakup :

(1) Tata, nilai warisan budaya bangsa yang menjadi filsafat hidup

rakyatnya seperti nilai ketuhanan, kekeluargaan, musyawarah,

mufakat, gotong royong, teposeliro.

(2) Nilai-nilai filsafat negaranya yaitu Pancasila

(3) Nilai-nilai budaya dan tradisinya seperti bahasa nasional, adat-

istiadat, unsure-unsur seni.

(4) Tata kelembagaan dalam hidup kemasyarakatan dan kenegaraan

baik formal ataupun non formal.

2. Tujuan

a. Untuk mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan

kodrat dan hakekatnya yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal

mungkin.

b. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan

kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis, maka pendidkan

wajar berlangsung selama hidup.

3. Implikasi

a. Pengertian implikasi

Ialah akibat langsung atau konsekwensi dari suatu keputusan,

jadi sesuatu yang merupakan tindak lanjut dari suatu kebijakan atau

keputusan.

b. Segi-segi implikasi dari konsepsi pendidikan manusia seutuhnya dan

seumur hidup.

Page 20: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

1) Manusia seutuhnya sebagai obyek didik atau sasaran didik

2) Proses berlangsungnya pendidikan, yakni seumur hidup manusia

c. Isi yang didirikan :

1) Mengembangkan potensi jasmani dan panca indra

2) Mengembangkan potensi fakir (rasional)

3) Mengembangkan potensi perasaan

4) Penyaluran potensi karsa (kemauan keras) dengan sikap raji belajar

5) Mengembangkan potensi cipta dengan menghidupkan daya

kreasi/imajinasi

6) Mengembangkan potensi karya

7) Mengembangkan budi nurani

Dengan mengembangkan ketujuh potensi itu dengan sikap hidup

dan isi pendidikan yang secara mendasar, maka pendidikan manusia

seutuhnya itu secara teoritis konseptual telah memadai, sekolah dan

masyarakat bahkan tanggung jawab individu manusia Indonesia.

Page 21: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

BAB VII

FUNGSI SEKOLAH SEBAGAI LEMBAGA SOSIAL

A. Pranata Sosial dalam Masyarakat

Di dalam setiap masyarakat baik sederhana maupun kompleks,

terbelakang maupun maju, padanya pasti terdapat pranata-pranata sosial

(social institution). Dalam hubungan ini, paling tidak mesti terdapt 5 macam

pranata sosial, yaitu :

(1) Pranata pendidikan

(2) Pranata Ekonomi

(3) Pranata Politik

(4) Pranata Teknologi dan

(5) Pranata Moral atau ethika

B. Sekolah sebagai Pusat Pendidikan Formal

Sekolah lahir dan berkembang dari pemikiran efisiensi dan efektifitas

di dalam pemberian pendidikan kepada warga masyarakat, artinya sekolah

merupakan perangkat masyarakat yang diserahi kewajiban pemberian

pendidikan. sekolah merupakan lembaga sosial, formal yang terikat kepada

tata aturan formal berprogram dan bertarget atau bersasaran yang jelas serta

memiliki struktur kepemimpinan penyelenggaraan atau pengelolaan yang pasti

dan murni.

C. Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Hubungan antara sekolah dan masyarakat, paling tidak bisa dilihat di

dua segi, yaitu :

(1) Sekolah sebagai partner dari masyarakat dalam melaksanakan fungsi

pendidikan

(2) Sekolah sebagai produser yang melayani peranan-peranan pendidikan dari

masyarakat

Dilihat dari sudut pandang pertama, berarti kedua-duanya dilihat

sehingga pusat pendidikan yang potensial. Kemudian apabila dilihat dari sudut

Page 22: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

pandang kedua, yaitu sekolah sebagai produser disatu pihak dengan

masyarakat sehingga pemesan (konsumen) dipihak lain, berarti keduanya

memiliki ikatan hubungan rasional berdasarkan kebutuhan dikedua belah

pihak.

Page 23: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

BAB VIII

MASYARAKAT SEBAGAI SALAH SATU LINGKUNGAN PENDIDIKAN

Masyarakat mempunyai pengaruhnya yang besar terhadap berlangsungnya

segala kegiatan yang menyangkut masalah pendidikan. Dilihat dari materi yang

diharap, baik pendidikan yang bersifat informal maupun non formal berisikan

generasi muda yang akan meneruskan kehidupan masyarakat itu sendiri. Oleh

karena itu bahan yang diberikan harus disesuaikan dengan keadaan dan tuntutan

masyarakat. Ada beberapa hal yang erat hubungannya dengan pendidikan di

antaranya.

A. Nilai-nilai Sosio Budaya Bangsa

Pendidikan tidak akan lepas dari nilai-nilai kebudayaan yang dijunjung

oleh semua lapisan masyarakat bangsa itu. Nilai-nilai itu senantiasa

berkembang yang harus diikuti oleh pendidikan agar tidak ketinggalan zaman.

Perubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan

masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan

kebudayaan.

B. Kesadaran Aspirasi Pandangan Hidup dan Cita-cita Nasional

Pandangan hidup dapat diartikan sebagai pedoman kearah mana kita

kerjakan. Tanpa adanya pandangan hidup bangsa akan mudah terpengaruhi

oleh bermacam-macam tantangan yang dihadapi, sebagaimana sebuah kapal

yang berlayar di tengah lautan dengan gelombang yang dahsyat sedang isinya

hanya para pengungsi yang sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang

pelayaran.

Di samping pandangan hidup seperti yang telah diuraikan di atas,

masalah berikutnya yang penting adalah cita-cita nasional. Kehidupan mesti

dibarengi dengan adanya cita-cita yang hendak dicapai cita-cita dapat

menimbulkan gairah untuk berjalan dalam menyelesaikan pekerjaan yang

memerlukan tenaga dan pikiran.

Page 24: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

C. Dinameka Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Ekonomi

Perkembangan ilmu pengetahuan menyebabkan perkembangan

teknologi, dan perkembangan teknologi menyebabkan perkembangan di

bidang ekonomi. Berkat pemberian Tuhan kepada manusia yang berupa akal

dan pikiran manusia terus maju tanpa hentinya. Kegiatan manusia untuk

mengetahui segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah perintah Tuhan dan

bahkan Tuhan menyatakan bahwa orang yang berilmu lebih tinggi derajatnya

disbanding dengan orang yang tidak berilmu.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan

dikembangkan pula berbagai metode mengajar yang sesuai lebih efektif dan

efisien. Materi pelajaran pun dikembangkan karena telah banyak perubahan

yang terjadi dan ditemukan yang lebih mendalam sebagai akibat

diperkembangan teknologi, sebagai contoh, berkat hasil penelitian bulan,

penyakit, planet-planet, maka berkembanglah materi pelajaran yang

berhubungan dengan hal-hal di atas.

Ilmu pendidikan sendiri telah banyak mendapatkan manfaat dari hasil

perkembangan teknologi dengan dimanfaatkannya alat-alat Bantu dalam

proses belajar mengajar. Penemuan tentang audio visual aid (AVA) telah

banyak membantu guru dalam memberikan pengalaman belajar pada anak

didik.

Page 25: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

BAB IX

PENGARUH TIMBAL BALIK ANTARA SEKOLAH DAN

MASYARAKAT

A. Pengaruh Sekolah terhadap Masyarakat

Pengaruh sekolah terhadap masyarakat tergantung kepada luas

tidaknya produk serta kualitas dari produk sekolah itu sendiri. Semakin luas

sebaran produk sekolah, lebih-lebih bila diikuti dengan tingkatan kualitas yang

memadai, tentu produk pesekolahan tersebut membawa pengaruh positif dan

berarti bagi perkembangan masyarakat.

Berikut ini akan dikemukakan empat macam pengaruh yang bisa

dimainkan oleh pendidikan terhadap perkembangan masyarakat. Keempat

pengaruh tersebut adalah :

(1) Menderdaskan kehidupan masyarakat

(2) Membawa virus pembaruan bagi perkembangan masyarakat

(3) Melahirkan warga masyarakat yang siap dan dibekali bagi kepentingan

karya

(4) Melahirkan sikap-sikap positif dan konstruktif bagi warga masyarakat

Pengaruh Pertama

Tingkat kecerdasan masyarakat, dapat dikembangkan melalui program

pendidikan. Baca-tulis hitung dan juga pengetahuan umum merupakan

pengetahuan dasar dalam rangka mencerdaskan kehidupan masyarakat.

Tingkatan kecerdasan warga masyarakat sangat menentukan ketetapan dan

kecepatan penyelesaian atau menanggulangi aneka ragam masalah dan

tantagan kehidupan yang dihadapinya.

Pengaruh Kedua

Pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi di satu pihak, dan

masalah-masalah kehidupan yang tidak ada henti-hentinya di lain pihak, kedua

kenyataan tersebut memotori lahrnya pemikiran-pemikiran dan praktek-

praktek baru yang inovatif. Program pendidikan disamping menjamin upaya

peningkatan kecerdasan, juga mengupayakan transformasi dari pengetahuan,

Page 26: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

pemikiran dan praktek-praktek baru. Isi atau arah program pendidikan bisa

disebut sebagai transformasi virus-virus pembaharuan yang pada akhirnya

berfungsi dan menjalar di tengah-tengah masyarakat.

Pengaruh Ketiga

Seseorang memerlukan kesiapan tertentu yang diperlukan lapangan

kerja. Fungsi penyiapan bagi kepentingan dunia kerja, dalam kenyataannya tak

terlepas dari perhatian lembaga pendidikan sekolah. Berfungsinya lembaga

pendidikan formal di dalam memberikan bekal-bekal pengetahuan,

keterampilan dan sikap-sikap yang relevan lagi dunia kerja, hal tersebut secara

langsung terhadap lapangan kerja di masyarakat.

Pengaruh Keempat

Sikap-sikap positif dan konstruktif yang diperlukan dalam kehidupan

masyarakat memang tanggung jawab dari pada lembaga pendidikan. orientasi

tesebut senantiasa menjadi perhatian lembaga pendidikan formal.

B. Pengaruh Masyarahat terhadap Sekolah

Identitas yang dimiliki dari dinameka suatu masyarakat, secara

langsung akan berpengaruh terhadap tujuan, orientasi dan proses pendidikan

di sekolah. Pengaruh masyarakat terhadap :

(1) Orientasi dan tujuan pendidikan, indentitas suatu masyarakat dan

dinamikanya, senantiasa membawa pengaruh terhadap orientasi dan

tujuan pendidikan, karena program pendidikan di persekolahan harus

dibawa yang biasanya tercermin dalam kurikulum dalam kenyataannya

selalu terjadi perubahan-perubahan dalam suatu jangka waktu tertentu.

Munculnya orientasi dan tujuan baru yang berkembang dalam

masyarakat, hal tersebut bergema di sekolah baik di lihat dari kacamata

makro maupun mikro.

(2) Proses pendidikan di sekolah, bagaimana berlangsungnya proses

pendidikan di sekolah juga tidak terlepas dari pengaruh masyarakat yaitu

pengaruh sosial budaya dan partisipasinya. Pengaruh sosial budaya yang

dimaksud biasanya tercermin dalam proses belajar mengajar baik yang

Page 27: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

menyangkut pada aktivitas pendidik maupun anak didik di dalam proses

pendidikan. Katakanlah sekarang dikembangkan Cara Belajar Siswa

Aktif (CBSA), implementasinya akan banyak diwarnai oleh nilai sosial

budaya. Nilai sosial budaya yang mempribadi bisa jadi menghambat

atau mendukung terhadap proses pendidikan. oleh karena itu usaha-

usaha pembaharuan terhadap proses pendidikan di sekolah mau tidak

mau mesti mempertimbangkan pula pengaruh sosial budaya dari

masyarakat lingkungannya.

Page 28: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

BAB X

PERKEMBANGAN DAN PEMBAHARUAN PENDIDIKAN

A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan dan Pembaharuan

Pendidikan

1. Pandangan terhadap pendidikan

Pada hakekatnya pendidikan sejajar dengan usia manusia sendiri.

Manusia sebagai makhluk yang dapat dididik dan harus dididik akan

tumbuh menjadi manusia dewasa dengan proses pendidikan yang

dialaminya. Sejak kelahirannya manusia memiliki potensi dasar yang

universal, berupa :

(1) Kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan buruk (moral

identity)

(2) Kemampuan dam kebebasan memperkembangkan diri sesuai dengan

cita-citanya (individual identity)

(3) Kemampuan untuk berhubungan dan kerja sama dengan orang lain

(social identity)

Tanpa pendidikan anak tidak akan menjadi "manusia" dalam arti

yang sesungguhnya. Dengan upaya pendidikan potensi dasar universal

anak akan tumbuh dan membentuk diri anak yang unik. Sesuai dengan

pembawaan, lingkungan budaya, dan zamannya. Tujuan pendidikan

diabdikan untuk kebahagiaan individu, keselamatan masyarakat, dan

kepentingan negara.

Pada waktu akhir-akhir ini pemerintah kita dan negara-negara

anggota perhimpunan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) telah

bangkit dan menyadari, bahwa pembangunan bangsa di bidang yang lain,

industri, pertanian, perdagangan, politik, pertahanan, semua tergantung

pada tenaga manusia yang terampil yang dapat dikembangkan dengan

pendidikan yang tepat pada waktunya.

Page 29: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

2. Pertambahan penduduk

Penduduk dunia berkembang dengan cepat. Penduduk dunia pada

tahun 1985 akan berjumlah dua kali lipat penduduk dunia tahun 1970.

besarnya perubahan itu bervariasi dari setiap tempat. Namun rata-rata

mencapai 30 persen. Perkembangan penduduk yang cepat akan

menimbulkan landasan jumlah anak usia sekolah dan peningkatan

kebutuhan dasar serta sumber-sumber pendidikan. Pertumbuhan penduduk

yang cepat berarti pula memerlukan pertambahan jumlah sekolah dan

kebutuhan untuk penyelenggaraan pendidikan lainnya.

Pertambahan penduduk yang cepat menimbulkan akibat yang luas

terhadap segala segi kehidupan masyarakat termasuk dalam segi

pendidikan. Masalah-masalah pendidikan dapat dibedakan sebagai

masalah kekurangan kesempatan belajar, rendahnya mutu pendidikan,

ketidaksesuaian antara pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan

masalah efisiensi serta efektifitas pelaksanaan pendidikan.

Cara pemecahan masalah pendidikan biasa dilakukan, misalnya

dengan menambah jumlah sekolah, meningkatkan fasilitas yang

diperlukan untuk mempertinggi mutu pendidikan yang dilakukan,

mengutamakan pendidikan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan

tenaga kerja, pelayanan administrasi dan supervise pendidikan.

3. Perkembangan ilmu pengetahuan

Tanggapan yang biasa dilakukan dalam kependidikan terhadap

perkembangan ilmu ialah dengan memasukkan penemuan dan teori baru

ke dalam kurikulum sekolah, kebiasaan memasukkan penemuan dan teori

baru ke dalam kurikulum sekolah juga menyebabkan adanya kurikulum

yang sarat dengan masalah-masalah baru.

Implikasi dari fungsi sekolah seperti tersebut dahulu, maka sekolah

tidak harus memasukkan penemuan dan teori-teori baru dalam kehidupan

yang kompleks ini ke dalam kurikulumnya, melainkan harus mengajak

siswa-siswi bagaimana belajar dan memecahkan masalah dalam kehidupan

mereka.

Page 30: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

4. Tuntutan adanya proses pendidikan yang relevan

Adanya proses pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dan

masalah yang dihadapi sangat diperlukan mengingat akan keterbatasan

dana pendidikan.

B. Tujuan Pembaharuan Pendidikan

Kehidupan manusia selalu mengalami perubahan dan kebutuhan

meningkat sesuai engan perkembangannya. Peranan pendidikan dan tingkat

perkembangan manusia merupakan faktor dominant terhadap

kemampuannya untuk menanggapi masalah kehidupan sehari-hari. Setiap

masalah pendidikan berkaitan erat dengan segi kehidupan yang lain.

Masalahnya setiap bersifat kompleks, sesuai dengan kehidupan masyarakat.

Seberapa besar keterikatan suatu masalah pendidikan dengan masalah

ekonomi atau masalah sosial lain. Secara sederhana masalah pendidikan

dapat dikelompokkan ke dalam empat jenis, yaitu :

(1) Masalah pemerataan

(2) Masalah mutu

(3) Masalah efektivitas dan relevansi dan

(4) Masalah efisiensi

C. Masalah-masalah sebagai Dinamika Hidup

Sirkulasi perubahan sosial yang merupakan lingkaran masalah, usaha

pemenuhan masalah baru dan usaha baru, ini harus diterima sebab sesuai

dengan dinamika kehidupan manusia. Reaksi berantai dalam masyarakat

yang berupa strukturasi destruktrurasi-restrukturasi kembali dan seterusnya,

akan berulang kembali dan memerlukan keikutsertaan manusia secara

bertanggung jawab untuk membimbing dan menyelaraskannya dengan

tujuan hidup yang tepat.

Page 31: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

BAB XI

HUBUNGAN PENDIDIKAN DENGAN PEMBANGUNAN

A. Titik Temu Pendidikan dan Pembangunan

Imanuel Kant menyatakan, bahwa menjadi manusia karena pendidikan.

karena pendidikan selalu berupaya membawa tugas suci dan mulia bagi

manusia dan kemanusiaan. Dalam khazanah ilmu pendidikan disebutkan,

bahwa tegas mulia pendidikan terletak pada upaya mengembangkan aspek-

aspek pribadi manusia baik yang jasmaniah maupun yang rohaniah. Dengan

demikian hakikat pendidikan adalah upaya memasiakan manusia dan

membudayakan manusia, sehingga mampu mencipta, berkarya, membudi dan

membaik bagi kehidupan ekosferisnya (kebulatan diri dan lingkungannya).

Sedangkan istilah pembangunan sering diartikan pembangunan

ekonomi dan industrialisasi karena sebagian besar negara-negara di dunia

memusatkan diri pada pembangunan ekonomi dan industrialisasi yang

dianggap sebagai kuda pacuan yang dapat diandalkan lari secepatnya dalam

mencapai ekonomi itu sendiri. Tetapi pembangunan itu sendiri adalah upaya

dari suatu masyarakat, bangsa atau negara dalam menyesuaikan diri terhadap

tantangan dan kebutuhan yang dihadapinya.

Essensi sebuah usaha pembangunan tidak terletak pada terwujudnya

industrialisasi dan layunya pertumbuhan ekonomi dalam skala nasional atau

regional. Tetapi pada teratasinya masalah dan terpenuhnya hajat hidup baik

biologis maupun rohaniah masyarakat. Ini berarti, bahwa usaha pembangunan

bertitik pangkal pada kepentingan manusia. Karena itu hasil akhirnya pun

diukur berdasarkan kebaikan perbaikan mutu hidup manusianya.

B. Sumbangan Pendidikan terhadap Pembangunan

Kemampuan jasmaniah dan rohaniah manusia dibenuk oleh

pendidikan dengan pemberian pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai serta

sikap-sikap tertentu. Dengan demikian pendidikan dalam maknany yang luas

senantiasa menstimulir dan menyertai perubahan-perubahan dan

Page 32: karyatulisilmiah.com · Web viewPerubahan itu biasanya menunjukkan berbagai kemajuan dalam kehidupan masyarakat yang menyangkut masalah sosial ekonomi, politik dan kebudayaan. Kesadaran

perkembangan umat manusia. Stimulasi dan penyertaan upaya pendidikan

terhadap usaha pembangunan jelas diperlukan dan diharapkan. Banyak contoh

konkrit seperti di negara bagian Carribes Amerika Serikat bahwa stimulasi dan

penyertaan upaya pendidikan memberikan hasil yang memuaskan di dalam

menghadapi persoalan-persoalan hajat hidup masyarakat.

Dalam hubungannya di bidang politik, usaha pendidikan berfungsi

mempersiapkan rakyat menjadi bagian politik, sehingga menyadari hak dan

kewajibannya masing-masing dalam kehidupan demokrasi. Di pandang dari

sudut sosial budaya, pendidikan dapat diharapkan bantuannya untuk

membimbing rakyat. Mengasuh rakyat dan memberikan bantuan pada rakyat,

agar lebih sempurna dan kaya secara rohaniah. Makato Aso dan Ikuo Amono

menjelaskan, bahwa pembaharuan menyeluruh di Jepang adalah purna

investasi pendidikan.

C. Pendidikan yang Relevan dengan Pembangunan

Pendidikan yang relevan dengan pembangunan, berarti mempunyai

tingkat keterhubungan yang tinggi antara bekal pendidikan yang diberikan

pada seseorang, masyarakat atau bangsa. Ini berarti, bahwa pendidikan yang

relevan dengan pembangunan dituntut untuk mengabdi pada kepentingan

nasional, regional, lokal sampai pada kelompok kecil berupa keluarga.

Dunia modern sekarang mengalami perubahan dan perkembangan

yang cepat. Perubahan dan perkembangan yang cepat tersebut memerlukan

penyesuaian pengetahuan, keterampilan dari seseorang yang menghadapi

tantangan dan hajat hidup baru.

Uraian di atas mempertegas orientasi yang perlu dijadikan titik tolak

ukur mengembangkan pendidikan yang relevan dengan pembangunan. Karena

pendidikan dituntut untuk lari cepat, sehingga memungkinkan seseorang atau

masyarakat menyesuaikan diri secara berhasil di dalam perubahan dan

perkembangan dunia kini serta yang akan datang.