yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR...

37
PEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUM PROPOSAL PENELITIAN ILMIAH Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran Penelitian Ilmiah Disusun oleh: Charlene Gunawan/XI MIA 4/6 Shierly Angela/XI MIA 4/20 SMA SANTA ANGELA BANDUNG 2018-2019

Transcript of yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR...

Page 1: yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUM. PROPOSAL . PENELITIAN ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran

PEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI

BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUMPROPOSAL PENELITIAN ILMIAHDiajukan untuk memenuhi mata pelajaran Penelitian Ilmiah

Disusun oleh:

Charlene Gunawan/XI MIA 4/6

Shierly Angela/XI MIA 4/20

SMA SANTA ANGELA

BANDUNG

2018-2019

Page 2: yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUM. PROPOSAL . PENELITIAN ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pewangi adalah produk yang semakin diminati oleh masyarakat saat ini,

salah satunya adalah pewangi pakaian/badan. Pewangi yang beredar di

masyarakat umumnya spray. Produk yang memiliki wewangian yang khas

dan menarik memang sangat digemari oleh masyarakat. Namun sayangnya,

parfum tidak hanya memberikan aroma harum, tetapi juga mengandung bahan

kimia yang membahayakan kulit. Mengutip The Globe and Mail, laporan itu

memaparkan, ada beberapa parfum mengandung lilial. Lilial adalah bahan

kimia yang bersifat menyebabkan alergi atau alergen yang mungkin memicu

efek seperti estrogen di tubuh. Riset menurut ahli gizi holistik dan naturopati,

Michelle Schoffro Cook mengatakan terdapat 500 lebih bahan kimia

berbahaya yang menjadi bahan dasar pembuatan wewangian di parfum.

Kebanyakan berasal dari bahan kimia sintetis yang diperoleh dari bahan

petrokimia, dan telah terbukti mengandung neurotoxin (racun yang bisa

merusak pembuluh darah atau syaraf otak), dan terdapat juga kandungan

karsinogen (bahan yang dianggap sebagai penyebab kanker).

Pada penelitian kali ini, peneliti mencoba untuk membuat parfum ramah

lingkungan berbahan dasar kotoran sapi, yang dianggap sebagai limbah bagi

masyarakat. Latar belakang utama dari penelitian ini adalah kotoran sapi yang

merupakan limbah yang sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup

lainnya. Dampak yang ditimbulkan oleh limbah kotoran sapi

adalah adanya pencemaran karena gas metan menyebabkan bau yang tidak

sedap bagi lingkungan sekitar. Gas metan ini adalah salah satu gas yang

bertanggung jawab terhadap pemanasan global dan perusakan ozon, dengan

laju 1 % per tahun dan terus meningkat. Tinja dan urine dari hewan yang

tertular dapat sebagai sarana penularan penyakit, misalnya saja penyakit

Page 3: yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUM. PROPOSAL . PENELITIAN ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran

anthrax melalui kulit manusia yang terluka atau tergores. Saat ini, mayoritas

dari masyarakat hanya memanfaatkan kotoran sapi sebagai bahan dasar

pembuatan pupuk kompos saja. Padahal sebenarnya, kotoran sapi dapat diolah

lebih lanjut sehingga menjadi sebuah parfum. Namun, belum banyak

masyarakat yang tahu bahwa kotoran sapi dapat dijadikan bahan dasar

pembuatan parfum. Alasan selanjutnya adalah penggunaan parfum sudah

semakin meluas. Parfum bukan saja digunakan oleh kaum perempuan, bahkan

kaum lelaki pun suka menggunakannya. Secara tidak langsung, parfum sudah

menjadi bagian dari kebutuhan. Peminat parfum yang semakin tinggi

menyebabkan harga yang semakin tinggi juga, terutama parfum yang memiliki

merek tertentu. Karena itu, peneliti memilih kotoran sapi sebagai bahan dasar

pembuatan parfum. Selain dapat mengurangi limbah pencemaran, kotoran sapi

juga mudah didapat dan tidak perlu biaya. Selain itu, kotoran sapi juga kaya

akan lignin. Dari lignin inilah dapat diesktrak menjadi vanillin.

Penelitian oleh Dwi Nailul Izzah dan Rintya Miki Aprianti, murid dari

SMA Muhammadiyah 1 Babat, pada tahun 2013 dalam menciptakan parfum

berbahan dasar kotoran sapi dilatarbelakangi oleh populasi sapi yang terbilang

banyak. Menurut mereka, pengharum dari kotoran sapi dibuat dengan biaya

yang sangat murah, yaitu Rp 21.000,00 yang bisa menghasilkan kemasan yang

berisi 255 mililiter dan sebagai pembandingnya adalah produk pengharum

yang biasa beredar di pasaran dijual seharga Rp 39.900,00 untuk kemasan 275

gram.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah kotoran sapi dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan

parfum?

1.2.2 Bagaimana proses pembuatan parfum dari kotoran sapi?

1.2.3 Bagaimana kualitas parfum yang dihasilkan?

1.2.4 Apakah kandungan dari parfum tersebut aman untuk digunakan dan

harganya pun terjangkau?

1.2.5 Apakah parfum tersebut dapat diminati oleh banyak masyarakat?

Page 4: yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUM. PROPOSAL . PENELITIAN ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Untuk mengetahui apakah kotoran sapi dapat dijadikan bahan dasar

pembuatan parfum

1.3.2 Untuk mengetahui proses pembuatan parfum dari kotoran sapi

1.3.3 Untuk mengetahui kualitas dari parfum tersebut

1.3.4 Untuk mengetahui tingkat keamanan parfum dengan harga yang

terjangkau

1.3.5 Untuk mengetahui apakah parfum tersebut diminati oleh banyak

masyarakat

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Bagi peneliti :

1.4.1.1 Menambah pengetahuan mengenai pemanfaatan kotoran sapi

menjadi parfum

1.4.1.2 Menambah pengalaman bagi peneliti dalam menciptakan sesuatu

yang baru

1.4.1.3 Menambah refrensi untuk peneliti selanjutnya dalam pembuatan

parfum berbahan dasar kotoran sapi

1.4.2 Bagi masyarakat :

1.4.2.1 Meminimalisir limbah kotoran sapi di lingkungan masyarakat

1.4.2.2 Mengenalkan bahwa kotoran sapi dapat dijadikan sebagai bahan

dasar parfum

1.4.2.3 Alternatif bagi masyarakat yang belum bisa menjangkau harga

parfum di pasaran

1.4.2.4 Memiliki nilai ekonomis atau nilai jual

1.5 Hipotesis

1.5.1 Kotoran sapi mengandung lignin yang dapat dijadikan bahan dasar

pembuatan parfum

1.5.2 Proses pembuatan parfum cukup sulit dimulai dari fermentasi hingga

diesktrak menjadi aroma melati

Page 5: yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUM. PROPOSAL . PENELITIAN ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran

1.5.3 Kualitas parfum yang dihasilkan baik karena memiliki aroma yang

sedap

1.5.4 Kandungan parfum sangat aman untuk digunakan karena 100% berasal

dari bahan-bahan yang alami dan harganya pun tidak mahal

1.5.5 Parfum tersebut akan diminati masyarakat karena selain harganya yang

terjangkau, kualitas, dan keamananya pun terjamin

1.6 Sistematika Penulisan Laporan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Manfaat Penelitian

1.5 Hipotesis

1.6 Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Teori yang mendasari topik penelitian (didukung footnote/ cat.kaki)

2.2 dst.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

3.2 Jenis Penelitian

3.3 Subjek Penelitian

3.4 Variabel Penelitian

3.5 Waktu Penelitian

3.6 Tempat Penelitian

3.7 Alat dan Bahan

3.8 Langkah Kerja

3.9 Teknik Pengumpulan Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.2 Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Page 6: yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUM. PROPOSAL . PENELITIAN ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 7: yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUM. PROPOSAL . PENELITIAN ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Limbah Peternakan

Limbah peternakan adalah buangan yang meliputi semua kotoran yang

dihasilkan dari usaha peternakan yang bersifat padat, cair, maupun gas. Limbah

peternakan merupakan salah faktor yang harus diperhatikan pada usaha

peternakan, selain bibit ternak, pakan, kandang, penyakit ternak dan panen.

Dikatakan demikian karena tidak jarang suatu peternakan diminta untuk menutup

usahanya oleh warga masyarakat sekitar karena limbahnya dituding telah

mencemari lingkungan.

Total limbah yang dihasilkan peternakan tergantung dari spesies ternak,

besar usaha, tipe usaha dan lantai kandang. Kotoran sapi yang terdiri dari feses

dan urin merupakan limbah ternak yang terbanyak dihasilkan. Limbah peternakan

mengandung nutrisi atau zat padat yang potensial untuk mendorong kehidupan

jasad renik yang memberikan dampak terhadap lingkungan. Selain melalui

air, limbah peternakan sering mencemari lingkungan secara biologis yaitu sebagai

media untuk berkembang biaknya lalat. Kandungan air manure antara 27-86 %

merupakan media yang paling baik untuk pertumbuhan dan perkembangan larva

lalat, sementara kandungan air manure 65-85 % merupakan media yang optimal

untuk bertelur lalat.

Gambar 2.1 limbah peternakanSumber: kantinpustaka.blogspot.com

Page 8: yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUM. PROPOSAL . PENELITIAN ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran

Adanya limbah peternakan dalam keadaan keringpun dapat mengakibatkan

pencemaran lingkungan yaitu dengan menimbulkan debu. Pencemaran udara di

lingkungan penggemukan sapi yang paling hebat ialah sekitar pukul 18.00,

kandungan debu pada saat tersebut lebih dari 6000 mg/m3, jadi sudah melewati

ambang batas yang dapat ditolelir untuk kesegaran udara di lingkungan (3000

mg/m3).

Dampak limbah peternakan secara umum dibagi 2, yaitu dampak bagi

kesehatan dan dampak bagi lingkungan, yang diuraikan sebagai berikut:

a. Dampak limbah peternakan bagi kesehatan

1. Penduduk yang tinggal di dekat peternakan besar menghirup

berbagai jenis gas yang terbentuk akibat dekomposisi manure. Bau

yang menusuk disertai dengan senyawa yang membahayakan,

misalnya gas dr lagoon (H2S) membahayakan meskipun dalam

konsentrasi rendah. Efeknya antara lain seperti gangguan

tenggorokan.

b. Dampak limbah bagi peternakan bagi lingkungan

1. Terjadi eutrofikasi yang mengakibatkan penurunan oksigen dalam

air, binatang di dalam air pun bisa mati.

2. Pencemaran

2.2 Kotoran Sapi

Umumnya tujuan para peternak dalam beternak sapi adalah untuk

mendapatkan daging sapi atau susu sapi. Selain menghasilkan daging atau susu,

beternak sapi juga menghasilkan produk lain berupa kotoran. Menurut Setiawan

Gambar 2.2 kotoran sapiSumber: bandung.pojoksatu.id

Page 9: yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUM. PROPOSAL . PENELITIAN ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran

(1999), ada tiga pilihan untuk memanfaatkan kotoran ternak yaitu : menggunakan

kotoran ternak untuk pupuk, penghasil biogas, dan bahan pembuat bio arang. Zat-

zat yang terkandung dalam kotoran ternak dapat dimanfaatkan kembali dengan

menggunakan kotoran ternak sebagai pupuk kandang. Kandungan unsur hara

dalam kotoran yang penting untuk tanaman adalah unsur nitrogen (N), fosfor (P),

dan kalium (K). Dalzel et al (1987) dalam Outerbridge (1991) menyatakan bahwa

kotoran ternak merupakan bahan organik dengan nilai C/N rendah. Oleh karena

itu kotoran ternak dapat dicampur dengan limbah tanaman yang memiliki C/N

yang tinggi untuk dijadikan kompos yang baik. Seekor sapi dapat menghasilkan

kotoran antara 8-10 kg/harinya. Kotoran sapi akan menimbulkan masalah bila

tidak dimanfaatkan dan ditangani dengan baik. Hal tersebut tentu tidak dapat

dibiarkan begitu saja, karena selain mengganggu dan mengotori lingkungan, juga

sangat berpotensi untuk menimbulkan penyakit bagi masyarakat sekitarnya.

Ternak ruminansia seperti sapi mempunyai sistem pencernaan khusus

yang menggunakan mikroorganisme dalam sistem pencernaannya yang berfungsi

untuk mencerna selulosa dan lignin dari rumput atau tumbuhan hijau lain yang

memiliki serat yang tinggi. Karena itu kotoran sapi masih memiliki banyak

kandungan mikroba yang ikut terbawa pada feses yang dihasilkan. Hasil analisis

yang dilakukan oleh Bai et al. (2012), menyebutkan bahwa total mikroba kotoran

sapi mencapai 3.05 x 1011 cfu/gr dan total fungi mencapai 6.55 x 104 .

Komposisi mikroba dari kotoran sapi mencakup ± 60 spesies bakteri (Bacillus sp.,

Vigna sinensis, Corynebacterium sp., dan Lactobacillus sp.), jamur (Aspergillus

dan Trichoderma), ± 100 spesies protozoa dan ragi (Saccharomyces dan Candida).

Bakteri yang terdapat pada kotoran sapi mayoritas jenis bakteri fermentor

selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Kotoran sapi terdiri dari serat tercerna,

beberapa produk terekskresi berasal dari empedu (pigmen), bakteri usus, dan

lendir. Kotoran sapi merupakan bahan organik yang secara spesifik berperan

meningkatkan ketersediaan fosfor dan unsur-unsur mikro, mengurangi pengaruh

buruk dari alumunium, menyediakan karbondioksida pada kanopi tanaman,

terutama pada tanaman dengan kanopi lebat dimana sirkulasi udara terbatas.

Kotoran sapi banyak mengandung hara yang dibutuhkan tanaman seperti nitrogen,

Page 10: yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUM. PROPOSAL . PENELITIAN ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran

fosfor, kalium, kalsium, magnesium, belerang dan boron (Brady, 1974, dalam

Sudarkoco, 1992). Kotoran sapi mempunyai C/N rasio yang rendah yaitu 11, hal

ini berarti dalam kotoran sapi banyak mengandung unsur nitrogen (N).

Kandungan hara kotoran sapi antara lain air (80%), bahan organik (16%), N

(0,3%), P2O5 (0,2%), K2O (0,15%), CaO (0,2%), dan nisbah C/N(20-25%).

2.3 Parfum

Parfum atau minyak wangi adalah wewangian yang dihasilkan dari proses

ekstraksi bahan-bahan aromatik yang digunakan untuk memberikan aroma wangi

bagi tubuh, obyek benda ataupun ruangan. Proses ekstraksi tersebut menghasilkan

minyak esensial yang memiliki aroma wangi yang sangat pekat. Kebayakan

parfum dihasilkan dari ekstraksi tumbuh-tumbuhan seperti bunga, akar, daun atau

kayu tapi ada juga yang berasal dari hewan seperti musk (kasturi) yang dihasilkan

dari kelenjar rusa, namun pada konteks nya di jaman sekarang musk pada parfum

sudah diganti dengan senyawa sintetik, karena adanya pelarangan keras atas

perburuan rusa yang merupakan satwa yang dilindungi. Parfum yang biasa dijual

tidak terdiri dari sepenuhnya minyak esensial murni, melainkan telah melewati

proses pencampuran dan pengenceran, campuran tersebut terdiri dari minyak

esensial itu sendiri, air destilasi dan alkohol.

Parfum sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu - kata "parfum" berasal

dari bahasa Latin "per fume" yang artinya "melalui asap". Salah satu kegunaan

parfum tertua berupa bentuk pembakaran dupa dan herbal aromatik yang

digunakan dalam upacara keagamaan, seringkali untuk aromatic gums, kemenyan

dan mur, dikumpulkan dari pohon. Mesir adalah yang pertama memasukkan

Gambar 2.3 parfumSumber: parfumlarispriawanita.wordpress.com

Page 11: yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUM. PROPOSAL . PENELITIAN ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran

parfum ke budaya mereka diikuti oleh Cina kuno, Hindu, Israel, Carthaginians,

Arab, Yunani, dan Romawi. Di Mesir pula botol parfum pertama digunakan

sekitar 1000 SM. 

Minyak parfum perlu diencerkan dengan pelarut karena minyak murni

(alami atau sintetis) mengandung konsentrat tinggi dari komponen volatil yang

mungkin akan mengakibatkan reaksi alergi dan kemungkinan cedera ketika

digunakan langsung ke kulit atau pakaian. Pelarut juga menguapkan minyak

esensial, membantu mereka menyebar ke udara. Porsi minyak esensial dalam

parfum menentukan tingkatan parfum dan juga ketahanan wangi yang akan terus

tercium. Berikut tingkatan parfum yang umum saat ini, antara lain ekstrak parfum

(20% -40% senyawa aromatik), eau de parfum (10-30% senyawa aromatik), eau

de toilette (5-20% senyawa aromatik), dan eau de cologne (2-5% senyawa

aromatik).

  Semakin tinggi jumlah persentase senyawa aromatik, maka intensitas dan

aroma parfum dapat bertahan lebih lama. Perfumeries yang berbeda menetapkan

jumlah yang berbeda dari minyak untuk masing-masing parfum mereka. Oleh

karena itu, meskipun konsentrat minyak parfum dalam pengenceran eau de

parfum (EDP) selalu akan lebih tinggi daripada parfum yang sama dalam bentuk

eau de toilette (EDT) di dalam kisaran yang sama, jumlah yang sebenarnya dapat

bervariasi antara masing-masing Perfumeries. Sebuah parfum EDT dari sebuah

Perfumeries mungkin lebih kuat daripada EDP dari Perfumeries yang lain.

2.4 Lignin

Gambar 2.4 ligninSumber: icfar.ca

Page 12: yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUM. PROPOSAL . PENELITIAN ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran

Lignin adalah suatu polimer yang komplek dengan bobot molekul tingi

yang tersusun atas unit-unit fenilpropana. Lignin termasuk ke dalam kelompok

bahan yang polimerisasinya merupakan polimerisasi cara ekor

(endwisepolymerization), yaitu pertumbuhan polimer terjadi karena satu monomer

bergabung dengan polimer yang sedang tumbuh. Polimer lignin merupakan

polimer bercabang dan membentuk struktur tiga dimensi. Di alam keberadaan

lignin pada kayu berkisar antara 25-30%, tergantung pada jenis kayu atau faktor

lain yang mempengaruhi perkembangan kayu. Pada kayu, lignin umumnya

terdapat di daerah lamela tengah dan berfungsi pengikat antar sel serta

menguatkan dinding sel kayu. Kulit kayu, biji, bagian serabut kasar, batang dan

daun mengandung lignin yang berupa substansi kompleks oleh adanya lignin dan

polisakarida yang lain. Kadar lignin akan bertambah dengan bertambahnya umur

tanaman. Lignin bersifat tidak larut dalam kebanyakan pelarut organik. Lignin

yang melindungi selulosa bersifat tahan terhadap hidrolisa yang disebabkan oleh

adanya ikatan alkil dan ikatan eter. Pada suhu tinggi, lignin dapat mengalami

perubahan struktur dengan membentuk asam format, metanol, asam asetat, aseton,

vanilin dan lain-lain. Sedangkan bagian lainnya mengalami kondensasi

(Judoamidjojo et al., 1989). Lignin mempunyai bobot molekul yang rendah di

dalam kayu namun menjadi makromolekul yang mempunyai bobot molekul lebih

tinggi ketika terlarut. Bobot molekul ini menjadi salah satu faktor penting yang

mempengaruhi fungsi fisik dari lignin. Bobot molekul lignin tidak seragam,

karena dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain proses isolasi lignin, degradasi

makromolekul selama proses isolasi, efek kondensasi dan ketidakteraturan sifat

lignin dalam larutan.

Isolasi Lignin

Terdapat empat metode pemisahan lignin. Pertama yaitu lignin diekstrak

dengan asam, lignin dihidrolisa dan diekstrak dari kayu, lignin diubah menjadi

turunannya yang larut dan keempat menggunakan bantuan enzim. Yang termasuk

turunan lignin antara lain lignosulfonat, lignin kraft, lignin alkali, dan lignin

etanol. Lignosulfonat dihasilkan dengan mereaksikan kayu pada suhu tinggi

dengan larutan yang mengandung SO2 dan ion hidrogen sulfit. Adapun lignin kraft

Page 13: yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUM. PROPOSAL . PENELITIAN ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran

dan lignin alkali dihasilkan dengan mereaksikan kayu dengan NaOH atau

campuran NaOH dengan Na2S pada suhu 170oC. Lignin etanol adalah lignin yang

dihasilkan dari pemanasan kayu dengan etanol pada suhu pengolahan pulp. Lignin

merupakan bahan yang tidak diinginkan dalam pembuatan pulp dan kertas karena

menyebabkan masalah selama proses pembuatan pulp khususnya pada proses

bleaching. Adapun metode pemisahan lignin dari lindi hitam adalah dengan cara

penguapan, pengendapan, dan ultra filtrasi.

2.5 Penelitian

Penelitian merupakan upaya mencari dan membuktikan kebenaran secara

ilmiah. Penelitian dikatakan ilmiah apabila dalam cara kerjanya menunjukkan ciri-

ciri keilmuan tertentu, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional artinya,

penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang terjangkau oleh penalaran

manusia. Empiris artinya, cara-cara yang dilakukan dapat diamati oleh indera

manusia. Sistematis artinya, penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu

yang bersifat logis. Dari langkah keilmuan tersebut diperoleh suatu hasil atau

temuan penelitian yang terpercaya. James H. Mc, Milan, (2001 : 11) menjelaskan

bahwa suatu investigasi dikatakan penelitian apabila mengandung karakteristik

objektif, akurat, dapat dibuktikan, menjelaskan , kenyataan empiris, logis, dan

sesuai kondisi nyata. Keberadaan ukuran-ukuran tersebut menunjukkan derajat

keilmiahan suatu penelitian. Penelitian dibagi menjadi 2, yaitu:

a. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap

bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan

penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-

model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan

fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam

penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang

fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari

hubungan-hubungan kuantitatif.

b. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada kualitas

atau hal yang terpenting dari sifat suatu barang / jasa. Penelitian kualitatif

dieksplorasi dan diperdalam dari suatu fenomena social atau suatu

Page 14: yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUM. PROPOSAL . PENELITIAN ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran

lingkungan social yang terdiri atas pelaku, kejadian, tempat dan waktu.

Penelitian kualitatif dilakukan dikarenakan peneliti ingin mengekspor

fenomena – fenomena yang tidak dapat dikuantifikasikan yang bersifat

deskriftif seperti proses suatu langkah kerja, formula suatu barang dan

jasa, tata cara suatu budaya dan sebagainya. Denzin dan Lincoln

(Moleong, 2007:5), menyatakan bahwa : penelitian kualitatif merupakan

penelitian yang menggunakan latar belakang alamiah, dengan maksud

menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan

berbagai metode.

2.5 Distilasi

Distilasi (penyulingan) adalah sebuah metode yang digunakan untuk

memisahkan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan

menguap atau volatilitas bahan. Dalam penyulingan ini, campuran zat didihkan

sehingga menguap dan uap tersebut kemudian didihkan kembali ke dalam bentuk

cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.

Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad

pertama masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya

permintaan akan spritus. Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan

rangkaian alat untuk distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil

menggambarkan secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-4.

Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia islam pada

masa kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh Al-Razi pada pemisahan alkohol

menjadi senyawa yang relatif murni melalui alat alembik, bahkan desain ini

Gambar 2.4 distilasiSumber: temukanpengertian.com

Page 15: yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUM. PROPOSAL . PENELITIAN ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran

menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan distilasi skala mikro,

The Hickman Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan (721-815)

yang lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang uap anggur yang dapat

terbakar. Ia juga telah menemukan banyak peralatan dan proses kimia yang

bahkan masih banyak dipakai sampai saat kini. Kemudian teknik penyulingan

diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801-873).

Salah satu penerapan terpenting dari metode distilasi adalah pemisahan

minyak mentah menjadi bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk

transportasi, pembangkit listrik, pemanas, dan lainnya. Udara didistilasi menjadi

komponen-komponen seperti oksigen untuk penggunaan medis dan helium untuk

pengisi balon. Distilasi juga telah digunakan sejak lama untuk pemekatan alkohol

dengan penerapan panas terhadap larutan hasil fermentasi untuk menghasilkan

minuman suling.

Ada beberapa jenis distilasi, antara lain distilasi sederhana, distilasi

fraksionasi, distilasi uap, dan distilasi vakum yang dijelaskan sebagai berikut:

a. Distilasi sederhana

Pada distilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik

didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika

campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih

rendah akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga

perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk

menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi

distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air dan

alkohol.

b. Distilasi fraksionasi

Fungsi distilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen

cair, dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik

didihnya. Distilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran dengan

perbedaan titik didih kurang dari 20 °C dan bekerja pada tekanan

atmosfer atau dengan tekanan rendah. Aplikasi dari distilasi jenis ini

digunakan pada industri minyak mentah, untuk memisahkan

Page 16: yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUM. PROPOSAL . PENELITIAN ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran

komponen-komponen dalam minyak mentah.

Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya

kolom fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap

dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang

berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari

plat-plat di bawahnya. Semakin ke atas, semakin tidak volatil

cairannya.

c. Distilasi uap

Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang

memiliki titik didih mencapai 200 °C atau lebih. Distilasi uap dapat

menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C

dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih.

Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi

campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa

campurannya. Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran

yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didistilasi

dengan air. Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak

beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus,

minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak

parfum dari tumbuhan.

d. Distilasi vakum

Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didistilasi

tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau

mendekati titik didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di

atas 150 °C. Metode distilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut

dengan titik didih yang rendah jika kondensornya menggunakan air

dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh

air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau

aspirator. Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem

distilasi ini.

Page 17: yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUM. PROPOSAL . PENELITIAN ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran

2.6 Fermentasi

Fermentasi merupakan suatu cara untuk mengubah substrat menjadi

produk tertentu yang dikehendaki dengan menggunakan bantuan mikroba.

Bioteknologi berbasis fermentasi sebagian besar merupakan proses produksi

barang dan jasa dengan menerapkan teknologi fermentasi atau yang menggunakan

mikroorganisme untuk memproduksi makanan dan minuman seperti: keju,

yoghurt, minuman beralkohol, cuka, sirkol, acar, sosis, kecap, dll. Produk-produk

tersebut biasanya dimanfaatkan sebagai minuman atau makanan. Bioteknologi

fermentasi, teknologi fermentasi merupakan teknologi yang menggunakan

mikroba untuk memproduksi makanan dan minuman.

Fermentasi dibedakan menjadi fermentasi aerob dan fermentasi anaerob.

Fermentasi aerob adalah fermentasi yang memerlukan oksigen untuk mengubah

substrat gula menjadi dan hasil akhirnya asam piruvat dan karbondioksida (CO2).

Fermentasi anaerob adalah fermentasi yang tidak memerlukan oksigen, gula akan

diubah menjadi asam piruvat, kemudian asetaldehida dan akhirnya menjadi

alkohol; etanol atau methanol dan asam laktat.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar fermentasi berjalan dengan

lancar, antara lain:

a. Aseptis: terbebas dari kontaminan

b. Volume kultur relatif konstan (tidak bocor atau menguap)

c. Kadar oksigen terlarut harus memenuhi standar

d. Kondisi lingkungan seperti: suhu, pH harus terkontrol.

e. Komposisi medium pertumbuhan harus mencukupi kebutuhan mikroba.

f. Penyiapan inokulum harus murni.

g. Sifat fermentasi

h. Prinsip kultivasi mikroba dalam sistem cair

i. Desain bioreaktor (fermenter)

j. Desain medium

k. Instrumentasi dan pengendalian proses dalam bioreaktor

l. Tenik pengukuran

m. Pemindahan massa dan energi

Page 18: yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUM. PROPOSAL . PENELITIAN ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran

n. Peningkatan skala

o. Fermentasi substrat padat

p. Kultur biakan murni (isolat)

q. Tahap produksi akhir

Page 19: yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUM. PROPOSAL . PENELITIAN ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian kualitatif karena

penelitian ini menghasilkan langkah kerja untuk memanfaatkan kotoran

sapi menjadi bahan dasar pembuatan parfum.

3.2 Jenis Penelitian

3.2.1 Studi Pustaka

Studi pustaka adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti

untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau

masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat

diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-

karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-

ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis

baik tercetak maupun elektronik lain. Tujuan dari studi pustaka ini

adalah untuk mencari tahu tentang kotoran sapi dan menambah

wawasan peneliti tentang belalang kayu. Refrensi / sumber pustaka

yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian orang lain,

buku-buku dan internet, seperti Wikipedia.

3.2.2 Melakukan eksperimen

Percobaan atau disebut juga eksperimen (dari Bahasa Latin: ex-

periri yang berarti menguji coba) adalah suatu set tindakan dan

pengamatan, yang dilakukan untuk mengecek atau menyalahkan

hipotesis atau mengenali hubungan sebab akibat antara gejala.

Dalam penelitian ini, sebab dari suatu gejala akan diuji untuk

mengetahui apakah sebab (variabel bebas) tersebut memengaruhi

akibat (variabel terikat). Tujuan dari eksperimen adalah untuk

membuktikan hipotesis dengan didukung oleh bukti yang nyata dan

kadang, untuk mendapatkan hasil yang pasti, eksperimen bisa

Page 20: yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUM. PROPOSAL . PENELITIAN ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran

dilakukan lebih dari satu kali. Peneliti akan mencari cara agar dapat

mengubah kotoran sapi menjadi parfum yang berkualitas.

3.3 Subjek Penelitian

3.3.1 Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari

obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah

kotoran sapi.

3.3.2 Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi

yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili

populasinya. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah +- 1

kg kotoran sapi.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau

memengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi, atau

dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena

yang diamati. Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah

massa dari kotoran sapi yang peneliti pakai dan lamanya

fermentasi yang dilakukan.

3.4.2 Variabel terikat

Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur

untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor

yang muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang

diperkenalkan oleh peneliti. Dalam penelitian ini, variabel

terikatnya adalah wangi parfum, ketahanan wangi parfum, warna

cairan parfum, dan banyaknya parfum yang dihasilkan.

3.4.3 Variabel kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang dinetralisasi yang

diidentifikasi sebagai variabel kontrol atau variabel kontrol adalah

Page 21: yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUM. PROPOSAL . PENELITIAN ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran

variabel yang diusahakan untuk dinetralisasi oleh peneliti. Dalam

penelitian ini, variabel kontrolnya adalah jenis sapi yang diambil

kotorannya, jenis cairan yang dicampur dengan kotoran sapi, ragi

yang digunakan untuk fermentasi, dan lamanya fermentasi

dilakukan.

3.5 Waktu Penelitian

September-Oktober 2018

3.6 Tempat Penelitian

Laboratorium kimia SMA SANTA ANGELA BANDUNG

3.7 Alat dan Bahan

Alat Jumlah

Baskom 4 buah

Lap 1 buah

Alat destilasi 1 set

Botol parfum 1 buah

Tabel 3.1 Alat

Bahan Jumlah

Kotoran sapi +/- 1 kg

Cairan antiseptik secukupnya

Air kelapa secukupnya

Ragi/bakteri secukupnya

Air secukupnya

Tabel 3.2 Bahan

3.8 Langkah Kerja

Berupa poin-poin

1. Kotoran sapi dilarutkan dalam air

2. Setelah encer, diperas melalui tiga tahapan sehingga menghasilkan ¼

liter air

3. Difermentasi dengan ragi selama 3 hari

4. Campurkan dengan cairan anti-septik dan air kelapa.

5. Distilasi untuk memisahkan kandungan zat

Page 22: yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUM. PROPOSAL . PENELITIAN ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran

6. Hasil penyulingan dimasukkan ke dalam botol parfum

Berupa alur kerja

3.9 Teknik Pengumpulan Data

3.9.1 Observasi

Observasi adalah proses pengamatan dan pencatatan secara

sistematis mengenai gejala-gejala yang diteliti. Observasi adalah

salah satu metode pengumpulan data dengan mengamati atau

meninjau secara cermat dan langsung di lokasi penelitian untuk

mengetahui kondisi yang terjadi atau membuktikan kebenaran dari

sebuah desain penelitian.

3.9.1.1 Lembar Observasi

Tahapan Alur kerja Alat dan Bahan Pengamatan

Persiapan

Alat: baskom

Bahan: air, kotoran sapi

Kotoran sapi

Larutkan dalam air

Page 23: yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUM. PROPOSAL . PENELITIAN ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran

Alat: lap, baskom

Bahan: -

Pembuatan

Alat: baskom

Bahan: ragi

Alat: baskom

Bahan: antiseptik, air

kelapa

Alat: alat distilasi

Bahan: -

Kotoran sapi encer

Diperas

¼ liter air hasil perasan

¼ liter air hasil perasan

Fermentasi dengan ragi

Air fermentasi

Campur dengan antiseptik dan air kelapa

Air campuran

Distilasi

Cairan parfum

Page 24: yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUM. PROPOSAL . PENELITIAN ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran

Review atau

evaluasi

produk

1. Wangi parfum

tepat

2. Ketahanan wangi

3. Bau kotoran sapi

hilang

4. Warna parfum

menarik

3.9.2 Questioner/Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan

pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh

responden. Angket merupakan kumpulan pertanyaan-pertanyaan

yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden tentang diri pribadi atau hal-hal yang ia ketahui.

Lingkarilah/silanglah angka yang sesuai dengan pendapat kalian!

Skala linked 1-4

1 tidak sesuai 3 sesuai

2 kurang sesuai 4 sangat sesuai

3.9.3 Wawancara

No Pernyataan Skala

1 Parfum memiliki wangi

yang harum

1 2 3 4

2 Wangi parfum tahan

lama

1 2 3 4

3 Bau kotoran sapi sudah

hilang

1 2 3 4

4 Parfum memiliki

tampilan yang menarik

1 2 3 4

Page 25: yanuarkimangela.files.wordpress.com  · Web viewPEMANFAATAN KOTORAN BOS TAURUS MENJADI BAHAN DASAR PEMBUATAN PARFUM. PROPOSAL . PENELITIAN ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi mata pelajaran

Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan

berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari

wawancara adalah untuk mendapatkan informasi yang tepat dari

narasumber yang terpercaya.

3.9.3.1 Pertanyaan Wawancara

1. Menurut Anda, parfum yang kami buat memiliki wangi apa?

2. Apakah wangi parfum sesuai dengan selera Anda?

3. Apa saran yang dapat Anda berikan untuk mengembangkan

produk kami?

4. Menurut Anda, apakah produk yang kami buat layak untuk

dijual di pasaran?

5. Menurut Anda, apakah produk yang kami buat akan laku jika

dijual di pasaran?