warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka...

41
[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas] TUGAS MATA KULIAH Perencanaan dan Pengendalian Kualitas Pengembangan Produk MizoneOleh: Nurzaman Sapi’i 23410047 New Vita Mey Destty M. 23410056 Wara Widyarini E. S. 23410061 Program Magister Teknik dan Manajemen Industri Kerjasama Kementerian Perindustrian [Nurzaman Sapi’i 23410047] [New Vita Mey Destty M. 23410056] [Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 1

Transcript of warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka...

Page 1: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

TUGAS MATA KULIAHPerencanaan dan Pengendalian Kualitas

“Pengembangan Produk Mizone”

Oleh:

Nurzaman Sapi’i 23410047New Vita Mey Destty M. 23410056Wara Widyarini E. S. 23410061

Program Magister Teknik dan Manajemen IndustriKerjasama Kementerian Perindustrian

Fakultas Pasca SarjanaInstitut Teknologi Bandung

2010

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 1

Page 2: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

A. PENDAHULUAN

Minuman siap saji atau biasa disebut juga sebagai RTD (Ready To Drink) meliputi produk-produk minuman dalam kemasan berupa minuman isotonik, minuman energi, jus, air tawar, teh, kopi dan susu cair serta minuman berkarbonasi.

Salah satu jenis minuman yang mengalami perkembangan cukup pesat adalah minuman isotonik. Minuman isotonik yang termasuk dalam industri makanan dan minuman ini mengalami pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2002 yang ditunjukkan dengan peningkatan volume penawaran (supply) dengan rata-rata pertumbuhan penawaran sebesar 13,5% per tahun (Badan Pusat Statistik dalam Julianingsih, 2006). Selain itu, saat terjadi krisis global, industri ini pun tetap mengalami pertumbuhan (14,9%). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan industri makanan dan minuman berturut-turut: 13,5% (2004); 20,1% (2005); 31% (2006); 17,5% (2007); dan 14,9% (2008), dengan total nilai pasar sekitar Rp 500 T.

Pasar minuman isotonik tergolong kategori baru dengan nilai pasar sekitar Rp 1,5 T, sehingga terdapat cukup banyak potensi yang dapat digarap di dalamnya. Ditambah pula dengan potensi pasar Indonesia yang besar yaitu sekitar 239 juta penduduk. Oleh karena itu, secara keseluruhan pasar dari minuman isotonik dapat dikatakan menjanjikan.

Di tengah banyaknya pemain baru dan ketatnya persaingan, maka pihak produsen minuman isotonik, harus berusaha mempertahankan konsumennya. Salah satu usaha untuk mempertahankan konsumen adalah dengan fokus kepada konsumen dengan terus berusaha untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Pemenuhan dan pemuasan kebutuhan konsumen ini dapat dilakukan melalui kegiatan perancangan dan pengembangan produk dengan berfokus pada suara pelanggan (voice of customer).

Konsep perancangan dan pengembangan produk tidak terlepas dari konsep pemasaran yang bertujuan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. Kepuasan konsumen dicapai dengan cara:

a. mengidentifikasi perilaku konsumen terhadap produk Identifikasi perilaku konsumen dapat dilakukan dengan:- menarik kebutuhan pasar (market pull)- menekan penetrasi pasar dengan teknologi baru (technology push)- memodifikasi produk potensial untuk ditawarkan ke pasar (platform product)

b. melakukan benchmarkingBenchmarking sebagai proses pembandingan dan pengukuran operasi atau proses internal

organisasi terhadap mereka (organisasi) yang terbaik dalam kelasnya, baik dari dalam maupun dari luar industri. Bencmarking merupakan suatu proses belajar yang berlangsung secara sistematis dan terus-menerus dimana setiap bagian dari suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan yang terbaik atau pesaing yang paling unggul.

B. DESKRIPSI PRODUK

Produk yang dipilih untuk dikembangkan adalah produk minuman isotonik menggunakan merek Mizone. Minuman Isotonik Mizone adalah minuman yang mengandung mineral dan elektrolit yang

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 2

Page 3: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

dapat menggantikan ion dalam tubuh. Biasanya ion dalam tubuh berkurang jika manusia melakukan aktivitas yang menguras cairan berlebih dalam tubuh, misalnya ketika selesai berolahraga. Jika tidak segera terganti maka dapat berakibat gangguan pada tubuh, terutama pada fungsi jantung.

Mizone diproduksi oleh Danone Aqua (PT TIrta Investama) yang diluncurkan pertama kali pada tanggal 27 September 2005. Minuman ini berbahan dasar air mineral Aqua. Bahan lainnya yaitu sari buah dari bahan alami yang diproses dengan cara pengristalan (kristalisasi). Zat padat dan zat cair yang ada dipisahkan oleh proses kimia ini lalu ditambah dengan air mineral Aqua, sehingga menghasilkan minuman Mizone.

C. KONSEP PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK

C.1. Latar Belakang Pengembangan ProdukPerlunya kegiatan pengembangan produk dilatarbelakangi oleh beberapa hal dan dapat

dikategorikan dalam dua faktor seperti ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 1. Latar Belakang Pengembangan Produk

Faktor pertama adalah faktor eksternal. Hal-hal dari luar perusahaan yang mengharuskan perusahaan melakukan kegiatan perancangan dan pengembangan produk diantaranya adalah: munculnya produk-produk sejenis dengan berbagai kelebihannya, munculnya produk-produk baru yang dapat menggantikan produk lama (produk substitusi), pergeseran keinginan konsumen dan kebosanan terhadap produk-produk lama, dan siklus hidup produk yang cenderung semakin pendek.

Sementara faktor dari dalam perusahaan sendiri (internal) antara lain: tuntutan untuk memperbaiki kinerja produk, kebutuhan melakukan diversifikasi produk, mempertahankan segmen dan pangsa pasar baru, serta menjaga kelangsungan hidup (keuntungan financial) perusahaan. Dan hal yang tak kalah penting adalah perkembangan isu-isu di masyarakat, misalnya isu keamanan dan kehalalan makanan, isu lingkungan, dan lainnya.

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 3

Page 4: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

C.2. Strategi Perancangan “Price – Minus” – Target BiayaUntuk dapat menghasilkan produk yang mampu memberikan kepuasan pelanggan maka strategi

yang digunakan dalam perancangan adalah strategi “price minus”. Seperti ditunjukkan pada Gambar 2, dalam strategi ini pendekatan dilakukan dari atas ke bawah, proses perancangan dimulai dari pendefinisian harapan pelanggan. Dengan strategi ini maka penjaminan kualitas dapat dipenuhi. Selaain itu, perancangan produk akan dilakukan dengan menggunakan ide perusahaan sendiri (design by innovation).

Gambar 2. Strategi Price – Minus

C.3. Pendekatan dalam Pengembangan ProdukPengembangan produk ini akan dilakukan dengan pendekatan concurrent. Pendekatan concurrent

dalam pengembangan produk berusaha merancang suatu produk dan melakukan proses manufakturnya secara bersamaan dengan harapan dapat mengantisipasi pesatnya persaingan dan semakin pendeknya siklus hidup produk. Dengan pendekatan ini, pengembangan fungsi produk dilakukan secara bersamaan (concurrently) sehingga Time to Market akan lebih singkat daripada bila menggunakan pendekatan sequential (Gambar 3).

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 4

Page 5: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

Gambar 3. Pengembangan Produk dengan Pendekatan Consurrent

Akan tetapi dalam bahasan ini hanya akan disajikan sampai pada tahap pembangunan House of Quality (HoQ). Secara keseluruhan metodologi yang digunakan dalam penulisan laporan ini seperti ditunjukkan pada gambar 4.

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 5

Page 6: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

Gambar 4. Metodologi Penyusunan Laporan

Tahap awal akan dilakukan identifikasi kebutuhan konsumen melalui focus group discussion, hasilnya yang berupa atribut kebutuhan konsumen kemudian distrukturkan dengan menggunakan affinity diagram. Masing-masing atribut ditentukan bobot kepentingannya dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Dari atribut yang telah diperoleh, kelompok penulis menganalisa kembali apakah masih ada kebutuhan konsumen yang lain yang belum teridentifikasi. Jika semua kebutuhan sudah teridentifikasi melalui atribut, maka langkah selanjutnya adalah melakukan identifikasi competitor dan kemudian membandingkan dengan keadaan produk Mizone sehingga diketahui posisi relative produk saat ini. Selanjutnya dilakukan positioning produk dan penyusunan strategi serta mendaftar usaha-usaha perbaikan berdasarkan strategi dengan analisis SWOT. Strategi-strategi yang diperoleh kemudian diberi bobot untuk menentukan tingkat kepentingannya. Dan langkah terakhir adalah mengembangkan produk Mizone yang ada sekarang untuk memenuhi keinginan pelanggan dengan menggunakan QFD.

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 6

Page 7: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

D. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK

D.1. Kondisi Produk Saat iniMizone merupakan minuman isotonik bernutrisi dengan spesifikasi seperti ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Kondisi Eksisting Produk MizoneItem/

DimensiKeterangan:

Rasa Orange Lime rasa yang menyegarkanPassion Fruit rasa yang memanjakan seleraLychee Lemon

sensasional perpaduan dua jenis buah.

Apple Guava rasa yang mantaff, sehat, segarKandungan/Komposisi

Hydromaxx terdiri atas Vitamin B1, B3, B6, dan B12 (membantu tubuh dalam proses metabolisme karbohidrat menjadi energy)

Vitamin E anti oksidan yang berfungsi untuk menjaga sel-sel dalam tubuhElektrolit natrium dan kalium yang dapat membantu mengembalikan ion-ion dalam

tubuh/mengganti mineral yang hilang melalui keringatKemasan 500 ml ukuran yang tepat untuk diminum di jalan, hanya satu varian volume

botol plastik ringan, praktis dibawa-bawabotol biru warna menarik, hanya satu warna

Harga Rp 2275 – Rp 2500

harga cukup murah dibanding pesaing

Isu Terkait Produk Mizone (Mizone Case)Terkait dengan produk Mizone, terdapat isu negatif yang mempengaruhi persepsi pelanggan

terhadap produk. Isu negatif ini muncul berhubungan dengan adanya kandungan zat berbahaya dalam Mizone. Adapun yang dianggap zat berbahaya bagi tubuh dalam minuman ini adalah Natrium Benzoat dan Kalium Sorbat. Seperti zat pengawet lainnya, jika dikonsumsi dalam batas aman tidak akan menimbulkan bahaya bagi tubuh. Menurut Peraturan Mentri kesehatan, batas aman konsumsi untuk Natrium Benzoat sebanyak 600 mg/liter, dan Kalium Sorbat yang batas aman nya 1000 mg/liter dan Mizone kandungannya jauh di bawah nilai tersebut. Akan tetapi dengan adanya isu negatif ini maka berdampak pada penilaian konsumen terhadap produk. Hal ini juga menjadi pertimbangan bagi perusahaan dalam pengembangan produk, perusahaan perlu melakukan upaya-upaya untuk mengembalikan penilaian bahwa minuman Mizone merupakan produk yang aman untuk dikonsumsi.

D.2. Keinginan Konsumen Saat Ini terhadap Produk Keinginan konsumen saat ini terhadap produk minuman isotonic Mizone tentunya akan

mengalami perubahan ataupun pergeseran yang disebabkan berbagai faktor. Dan menindaklanjuti hal ini maka perusahaan perlu melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas produk dengan mengacu pada perubahan permintaan/selera konsumen tersebut, dan perusahaan harus mencari tahu apa yang menjadi kebutuhan konsumen.

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 7

Page 8: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

Apa yang menjadi keinginan/kebutuhan konsumen akan produk Mizone saat ini diperoleh melalui focus group discussion yang dilakukan oleh anggota kelompok penulis. Keinginan konsumen terhadap produk Mizone diidentifikasi berupa atribut-atribut seperti yang ditunjukkan pada gambar 5.

Gambar 5. Identifikasi Kebutuhan Konsumen

E. STRUKTUR KEBUTUHAN PELANGGAN (AFFINITY DIAGRAM)

Langkah pertama dalam penstrukturan kebutuhan pelanggan adalah dengan mengelompokkan kebutuhan konsumen yang telah diidentifikasi dengan focus group discussion sesuai dengan hubungan natural diantara masing-masing atribut, dan untuk masing-masing kelompok yang terbentuk disintesis dan ditentukan header cardnya.

Terbentuk 5 (lima) header card untuk kebutuhan konsumen yakni: kebutuhan akan isi, khasiat/fungsi, komposisi, kemasan, dan harga, Dan gambar akhir dari affinity diagram ditunjukkan pada gambar 6.

Gambar 6. Affinity Diagram

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 8

Page 9: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

F. BOBOT KEPENTINGAN KEBUTUHAN (AHP)Dari identifikasi dan struktur kebutuhan konsumen maka diperoleh 12 (dua belas) atribut

kebutuhan konsumen terhadap produk Mizone seperti ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Atribut Kebutuhan KonsumenWHAT : Kebutuhan Konsumen terhadap Mizone

No Atribut Bobot1 Penambahan varian rasa minuman 0,182 Jenis botol kemasan ramah lingkungan 0,133 Keamanan zat pengawet, pemanis, dan tanpa pewarna 0,114 Penambahan jenis kandungan vitamin 0,095 Minuman dapat mengganti ion tubuh 0,086 Penambahan varian isi 0,077 Desain kemasan unik 0,078 Minuman dapat menghilangkan dahaga 0,069 Harga sesuai kualitas/manfaat 0,0610 Harga terjangkau 0,0511 Minuman dapat menyehatkan tubuh 0,0412 Warna kemasan menarik 0,04

Untuk menentukan bobot tiap atribut maka penulis menggunakan metode sampling, menggunakan kuesioner terhadap responden yang termasuk dalam segmen pasar produk Mizone. Hasil kuesioner kemudian diolah dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP).

Kuesioner disusun atas 2 bagian. Bagian pertama berisi identitas responden, seperti nama, jenis kelamin, usia, dan pekerjaan. Pada bagian kedua berisi persepsi konsumen terhadap atribut produk Mizone. Bentuk kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 1. Langkah pertama dari proses AHP adalah pembangunan hierarki. Setelah itu dilakukan perhitungan pairwise comparison untuk menilai tingkat kepentingan antara satu kriteria dengan kriteria lainnya. Skala yang digunakan berkisar antara 1 s/d 9 sesuai dengan tingkat kepentingannya.

G. IDENTIFIKASI KOMPETITOR

Aqua Danone (PT Tirta Investama) bukanlah satu-satunya perusahaan yang menghasilkan produk minuman isotonik, sehingga produk Mizone memiliki kompetitor-kompetitor yang harus diidentifikasi untuk mengetahui posisi produk sehingga nantinya dapat ditentukan strategi untuk dapat memenangkan persaingan melalui analisis kelemahan dan kelebihan produk Mizone dibandingkan produk-produk kompetitor.

Seperti yang terlihat pada Tabel 3, terdapat beberapa merek minuman isotonik di pasar. Dari beberapa produk ini terdapat competitor langsung dan tidak langsung dari Mizone. 1. Langsung: Pocari Sweat (PT.OTSUKA), Vita Zone (PT.Mayora)

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 9

Page 10: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

2. Tidak Langsung : Powerade (Coca Cola Indonesia), Pro Sweat, Optima Sweat, Kino Sweat dari Gorup Kino, X-Ion dari PT Dankos Laboratories, serta Zporto dari PT Triusaha Mitraharja.

Tabel 3. Beberapa Perusahaan Pesaing dalam Produk Minuman Isotonik

Sumber: http://haryadhaagustian.wordpress.com/2009/05/25/88/

Beberapa hal yang menjadi keunggulan dan keunikan dari masing-masing pesaing utama (competitor langsung) dari produk Mizone disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Perbandingan Karakteristik Produk Minuman Isotonik MizoneKATEGORI POCARY SWEAT MIZONE VITAZONE

Slogan Manfaat Minuman pengganti ion tubuh

Menjadi 100 % kamu

Minuman isotonic bervitamin

Lisensi Otsuka Pharmaceutical Co, Ltd, Tokyo, Japan

Aqua Danone PT Mayora Indah Tbk

Komposisi Kandungan vitamin

vitamin C Hydromaxx (Vitamin B1, B3, B6, dan B12), Vitamin E

6 jenis multivitamin B & C (C, B3, B5, B6, B7 dan B12)

Pemanis gula, glukosa (pemanis alami)

Menggunakan pemanis

bebas pemanis buatan

Elektrolit asam sitrat, natrium klorida, kalium klorida, kalsium laktat, magnesium karbonat

Elektrolit (Natrium, Kalium, Kalsium, Magnesium dan Klorida)

5 ion tubuh (Natrium, Kalium, Kalsium, Magnesium dan Klorida)

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 10

Page 11: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

Keamanan zat pengawet dan pemanis

Tidak mengandung pengawet dan tidak menggunakan pemanis buatan, bahan kimia yang lebih sedikit

Mengunakan dua jenis zat pengawet: Natrium Benzoat dan Kalium Sorbat

bebas pemanis buatan, sehingga aman dikonsumsi semua orang di atas 5 tahun, bahkan oleh penderita diabetes mellitus sekalipun

Tidak mengandung soda ataupun kafein, sehingga tidak menimbulkan iritasi lambung ataupun ketagihan

karena kandungan Vitamin B7 (Biotin) dapat membantu menurunkan kadar gula dalam darah penderita diabetes mellitus

Rendah kalori, sehingga tidak menyebabkan kegemukan

Rasa Varian rasa rasa jeruk ringan dengan sedikit sensasi

Orange Lime, Passion Fruit, Lychee Lemon, Guava

Citrus, Sirsak Lemon, Orange, Grapeberry

rasa ringan, minuman manis berkarbonasi

rasa yang menyegarkan, sensasional perpaduan dua jenis buah

adanya jejak rasa pedas-dingin mint yang segar

Isi Varian volume

330 ml Satu varian: 500 ml(isi yang lebih banyak sekitar 50% dari Pocari Sweat)

480 ml, 350 ml(isi yang lebih banyak sekitar 50% dari Pocari Sweat)

Kemasan aluminium (kaleng) dan botol plastik dan bentuk serbuk

botol plastik (Pionir kemasan botol PET)

botol plastik

Teknologi proses Teknologi aseptic, menggunakan resin atau biji plastik sebagai bahan baku botol, ruangan produksi dijaga dari mikrobiologi

Advanced Sterilizing Technology (AST) yaitu metode sterilisasi yang membunuh bakteri pathogene (bakteri perusak) tanpa merusak nutrisi yang dalam produk

Penjaminaan Kualitas Sertifikat Hazard Analysis of Critical Control Poin (HACCP) yang dikeluarkan Badan Akreditasi Internasional

ISO 22000 FOOD SAFET MANAGEMENT SYSTEM : Sertifikasi Internasional untuk Standar Keamanan Pangan

sertifikat ISO 14001, yang merupakan standar internasional manajemen kualitas

Produsen produk halal terbaik 2004 dari Majelis Ulama Indonesia

Sertifikat Superbrands dari NielsenTop five best managed companies in Indonesia

Market market leader dengan market share sekitar 50%.

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 11

Page 12: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

Harga Rp 3350 (kaleng) dan Rp 1500 (sachet)

Rp 2275 (botol 600 ml)

Rp 2875 (botol 600 ml)

H. POSISI RELATIF PRODUK SAAT INI

H.1. Posisi Produk terhadap KompetitorSaat ini terdapat sejumlah produsen untuk kategori produk minuman isotonik. Berdasarkan data

dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan/ BPOM, terdapat 83 produk minuman isotonik yang terdaftar di BPOM dengan sekitar 31 merek. Kemudian dari merek-merek tersebut dapat dipersempit kembali menjadi lima besar merek-merek top di pasar minuman isotonik Indonesia (Tabel 5).

Pengukuran terhadap kekuatan merek atau Top Brand Index (TBI) berdasarkan hasil survei dari Frontier Consulting Group. Pengukuran ini menggunakan tiga parameter, yaitu mind share, market share, dan commitment share. Mind share mengindikasikan kekuatan merek di dalam benak konsumen kategori produk bersangkutan. Market share menunjukkan kekuatan merek di dalam pasar tertentu dalam hal perilaku pembelian aktual dari konsumen. Commitment share menjelaskan kekuatan merek dalam mendorong konsumen untuk membeli merek terkait di masa mendatang.

Tabel 5. Top Brand Index Kategori Minuman IsotonikMerek Top Brand Index (TBI)

Pocary sweat 53,4 %Mizone 38,7 %

Vitazone 4,8 %Powerade 0,6 %

Optima Sweat 0,5 %Sumber: Produk Komplemen BPOM

Berdasarkan hasil survei diatas, maka dapat dilihat bahwa saat ini di pasar minuman isotonik masih dipimpin oleh Pocari Sweat (53.4%) dengan pertumbuhan penjualan selama dalam tiga tahun terakhir (2006 hingga 2008) berhasil melampaui rata-rata industrinya yaitu sekitar 30 – 40 %. Dengan kondisi tersebut, Mizone saat ini berada di posisi kedua setelah Pocary Sweat yang menjadi market leader dengan market share sekitar 50%.

H.2. Lingkup Pengembangan ProdukGambar 7 berikut menunjukkan bahwa saat ini produk berada pada lingkup pengembangan

“improvements to existing”. Artinya, produk minuman Mizone bukan merupakan produk yang sangat baru bagi perusahaan maupun bagi pasar, Mizone merupakan produk yang sudah ada sebelumnya (existing), sehingga hal yang perlu dilakukan perusahaan adalah upaya-upaya perbaikan ( improvements) terhadap atribut-atribut produk yang sekarang.

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 12

Page 13: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

Gambar 7. Lingkup Pengembangan Produk

H.3. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)Posisi produk dalam siklus hidupnya juga akan mempengaruhi strategi dalam pengembangan

produk. Dari gambar 8 terlihat bahwa produk Mizone saat ini berada pada tahap growth. Untuk produk yang berada pada tahap ini, langkah atau strategi yang bisa dilakukan antara lain: produk perlu diperbaiki dan distandarisasi, lebih andal dalam kualitas dan penambahan fitur baru.

Gambar 8. Life Cycle Product

Beberapa hal penting yang dianalisa pada saat produk Mizone berada pada tahap growth antara lain:

a. PenjualanIsu negatif yang melanda Mizone telah disikapi dengan tindakan yang dapat mengembalikan trust konsumen. Langkah recovery yang dilakukan Mizone cukup strategis dengan langsung menarik produk dan menggantinya dengan produk yang telah direvisi. Komunikasi pemasaran dilakukan dengan gencar dengan memberi edukasi konsumen melalui media TV, koran, maupun sponsorship. Sehingga tahun

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 13

Page 14: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

2006 Mizone berhasil mengembalikan image produk pada jalur yang sesuai dan penjualan kembali meningkat. Seiring dengan kualitas dan kekhasan Mizone (aroma dan rasa yang bervariasi) yang dijaga dan ditingkatkan, membuat produk Mizone memiliki pasarnya sendiri yang terus berkembang.

b. Biaya dan harga produkHarga Mizone relatif tidak terlalu mahal dibandingkan dengan produk minuman isotonic

lainnya. Bila dibandingkan dengan kompetitor langsungnya seperti Pocary Sweat (Rp.3350/330 ml), atau Vitazone (Rp.2875/600ml) serta Powerade (Rp.3200/330 ml), maka harga Mizone (Rp.2275/600 ml) relative lebih murah dan menjadi salah satu kekuatan/keunggulan produk.

c. KeuntunganSeiring peningkatan hasil penjualan maka meningkat pula keuntungan (profit) yang diperoleh.

Keuntungan yang ditargetkan bertujuan untuk memaksimalkan market share yang ingin diperoleh.d. PelangganDengan semakin meningkatnya pangsa pasar untuk minuman ringan khususnya minuman isotonic

menjadikan produk Mizone semakin potensial untuk dikembangkan untuk memperoleh pasar yang lebih luas.

e. PesaingJumlah pesaing yang ada cenderung semakin menurun, hal ini dikarenakan pada tahap ini pesaing-

pesaing lain umumnya sulit untuk mendapatkan pangsa pasar.f. Tujuan pemasaranTujuan pemasaran adalah untuk memaksimalkan bagian pasar. Pasar yang telah dikuasai sedapat

mungkin tetap dijaga bahkan ditingkatkan agar pelanggan yang sudah ada saat ini tidak berpindah kepada produsen lain.

H.4. Keunggulan dan Kelemahan Produk MizoneDengan membandingkan produk Mizone sekarang terhadap produk kompetitor minuman isotonic

maka diketahui beberapa hal yang menjadi keunggulan dan kelemahan produk yakni:Keunggulan:

a. Harga (Price)Harga Mizone yang sangat ekonomis dan kompetitif yaitu Rp 2500 / botol dengan volume 500 mL mampu membidik kebutuhan konsumen di semua kalangan, khususnya usia 18-35 tahun yang dalam kehidupannya penuh dengan aktivitas. Dibandingkan dengan harga Pocari Sweat dalam kemasan kaleng 330 mL yang dijual seharga Rp 3300 serta Vitazone dengan isi yang sama dengan Mizone tetapi dijual dengan harga yang lebih tinggi. Dengan harga sebesar itu, value Mizone menjadi lebih tinggi di mata konsumen.

b. Distribusi (Place)Distribusi Mizone berorientasi nasional menggunakan jalur distribusi Aqua yang sangat luas, kuat di pasar tradisional (mudah dijumpai di warung dan toko-toko yang menjual produk Aqua).

c. Produk (Product)Dengan kandungan HYDROMAXX-nya Mizone dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang dengan mudah. Mizone lebih dari sekedar minuman isotonic (mengandung elektrolit) tetapi juga mengandung vitamin, sehingga Mizone bisa diminum kapan saja dan dimana saja, bermanfaat bagi tubuh. Memiliki

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 14

Page 15: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

beragam varian rasa yang unik dan aroma segar. Mizone memiliki ukuran yang pas serta bentuk dan warna botol yang trendy.

d. Pasar (Market)Dengan pemilihan bentuk packaging menggunakan kemasan botol PET, memungkinkan Mizone dijual dengan harga lebih murah, sehingga Mizone bisa membidik segmen yang lebih luas yaitu konsumen AMDK (Air Minum dalam Kemasan).Kelemahan:

1. Masih menggunakan zat pengawet dan pemanis dalam produknya2. Kurangnya penjaminan kualitas produk3. Hanya tersedia satu jenis varian isi4. Inovasi dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi pesaing dan memenuhi keinginan pasar

I. POSITIONING PRODUK

I.1. Segmentasi PasarSegmentasi pasar dilakukan untuk menjawab pertanyaan “who is the buyer”. Melalui segmentasi

pasar dapat menentukan pasar yang menjadi target produk. Menurut Kotler dan Armstrong (2006), terdapat empat variabel segmentasi pasar, yakni segmentasi

demografi, segmentasi geografi, segmentasi psikografi dan segmentasi perilaku. Dalam pembahasan ini akan digunakan segmentasi demografi serta segmentasi psikografi yang merupakan hasil penelitian Yuliezha (2007) yang menggunakan pendekatan survei. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode tak berpeluang (non probability sampling) dengan menggunakan convenience sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis cluster, analisis CHAID, analisis multinomial logit dan analisis kepentingan dan kinerja (Importance Performance Analysis).

1.1.1. Segmentasi Demografi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa segmen demografi Mizone terbagi menjadi empat segmen yang dibedakan berdasarkan pada aspek jenis pekerjaan, tingkat pengeluaran per bulan dan usia responden seperti ditunjukkan pada Tabel 6.

Tabel 6. Segmen Demografi Produk MizoneAspek

DemografiSegmen

1 2 3 4Jenis Pekerjaan

Ibu rumah tangga, wiraswasta, pegawai negri/TNI /Polri/BUMN, pegawai swasta

Ibu rumah tangga, wiraswasta, pegawai negri/TNI/Polri/BUMN, pegawai swasta

Ibu rumah tangga, wiraswasta, pegawai negri/TNI/Polri/BUMN, pegawai swasta

Pelajar dan mahasiswa

Tingkat Pengeluaran

lebih dari Rp 3.000.000,00 per

kurang dari Rp 1.000.000,00 per bulan

kurang dari Rp 1.000.000,00 per bulan

kurang dari Rp 1.000.000,00

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 15

Page 16: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

per Bulan bulan per bulanUsia 25 – 34 tahun 25 – 34 tahun 15 -24 tahun 15 -24 tahun

.

1.1.2. Segmentasi PsikografiSegmen psikografi membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan pada pengetahuan

konsumen, sikap, atau tanggapan kepada produk. Segmen psikografi terdiri dari tujuh segmen yang dipengaruhi oleh variabel-variabel Interest 11

(menyukai produk yang mudah didapat), Aktivitas 1 (dalam kesehariannya, selalu menemukan hal-hal yang baru), Aktivitas 4 (menyukai hal-hal baru meski harus mengeluarkan banyak biaya), Aktivitas 5 (selalu ditemani banyak orang ketika beraktivitas) dan Interest 9 (suka mencoba aktivitas yang menantang). Ketujuh segmen ini secara lengkap disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Segmen Psikografi Produk Mizone

Segmen

VariabelInterest 11

(menyukai produk yang mudah

didapat)

Aktivitas 1(dalam kesehariannya,

selalu menemukan hal-hal yang baru)

Aktivitas 4(menyukai hal-hal baru

meski harus mengeluarkan banyak biaya)

Aktivitas 5(selalu ditemani

banyak orang ketika beraktivitas)

Interest 9(suka mencoba aktivitas yang menantang)

1 "tidak setuju" dan "netral"

"tidak setuju" dan "netral" - - -

2 "setuju" - "tidak setuju" "sangat tidak setuju" dan "tidak

setuju"

-

3 "tidak setuju" dan "netral"

"setuju" dan "sangat setuju"

- - -

4 "setuju" - "netral", "setuju" dan "sangat setuju"

- "tidak setuju" dan "netral"

5 "setuju" - "tidak setuju" "netral", "setuju" dan "sangat setuju"

-

6 "setuju" - "netral", "setuju" dan "sangat setuju"

- “setuju" dan "sangat setuju"

7 "sangat setuju" - - - -

Dari analisis terhadap karakteristik preferensi benefit, terbentuk 3 (tiga) segmen pasar untuk produk Mizone (Tabel 8).

Tabel 8. Segmen Pasar Produk Mizone Berdasarkan Karakteristik Preferensi Benefit

NO ATRIBUT SEGMENI II III

1 Prioritas karakteristik preferensi benefit

Aroma dan rasa, variasi rasa Manfaat/Khasiat Produk Harga

2 Proporsi segmen 37 % dari total konsumen 40 % dari total konsumen 23 % dari total konsumen3 Usia Usia 15-34 tahun,

didominasi usia muda (15-24 tahun)

didominasi usia dewasa (25-34 tahun)

usia muda (15-24 tahun)

4 Jenis kelamin Pria dan wanita Pria dan wanita Pria dan wanita

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 16

Page 17: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

5 Pekerjaan Mahasiswa, karyawan Mahasiswa, karyawan Mahasiswa dan pelajar 6 Tingkat

pengeluaran per bulan

Rp.1.000.000 s/d Rp.2.000.000 per bulan

Rp.1.000.000 s/d Rp.2.000.000 per bulan, dan pengeluaran di atas Rp.3.000.000 per bulan

Didominasi Rp.500.000 s/d Rp.1.000.000 per bulan, serta Rp.1.000.000 s/d Rp.2.000.000 per bulan

7 Kecenderungan dalam membeli produk

Konservatif, selalu membeli merk yang sama atau membeli merk yang terlintas dalam pikiran

Merata. Mayoritas konsumen minuman isotonik yang suka membeli produk baru tergabung ke dalam segmen ini.

Merata. Mayoritas konsumen minuman isotonik yang suka membeli produk baru tergabung ke dalam segmen ini.

8 Frekuensi konsumsi Heavy user, didominasi konsumen yang mengkonsumsi minuman isotonik 1-2 kali seminggu.

Heavy user, didominasi konsumen yang mengkonsumsi minuman isotonik 1-2 kali seminggu.

Medium user, mayoritas 1-2 kali sebulan

9 Lokasi konsumsi Tempat olahraga, Tempat kerja, kampus, rumah makan/kantin

Tempat olahraga, Tempat kerja, kampus, rumah makan/kantin

Tempat olahraga, kampus, kantin/rumah makan

10 Produk favorit 1. Pocari sweat, 2. Mizone, 3.Vitazone

1. Pocari sweat, 2. Mizone, 3.Vitazone

1. Mizone, 2. Vitazone, 3.Pocary sweat

11 Bentuk kemasan favorit

Botol plastik Botol plastic Botol plastic, sachet

12 Lokasi pembelian favorit

Mini market, rumah makan/kantin

Mini market, rumah makan/kantin

Mini market, rumah makan/kantin

13 Rasa favorit Segar dan variatif Segar Segar, harga merupakan pertimbangan utama

14 Tambahan Variasi rasa penting bagi segmen ini

Variasi rasa tidak terlalu penting bagi segmen ini

Variasi rasa tidak terlalu penting bagi segmen ini

I.2. Pemilihan Target Pasar (Targetting)

Karena keterbatasan waktu, dalam tulisan ini dipilih hanya beberapa kriteriaa dalam memilih target pasar sesuai dengan segmentasi pasar yang dilakukan pada sub bab I.1.

a. Pemilihan Target Pasar Berdasarkan Proporsi KonsumenSemakin besar proporsi segmen, semakin potensial segmen tersebut untuk mendatangkan

keuntungan bagi perusahaan yang melayaninya. Secara sederhana, semakin besar proporsi segmen, semakin banyak pembeli sehingga penjualan perusahaan semakin tinggi dan keuntungan meningkat.

Berdasarkan ukuran proporsi segmen, maka segmen 1 dan 2 menjadi prioritas pemilihan target. Segmen 2 memiliki proporsi 40 % sedangkan segmen 1 memiliki proporsi yang tidak jauh berbeda dengan segmen 1 yakni 37 %. Segmen 3 memiliki ukuran kecil (23 %), oleh karena itu, berdasarkan ukuran proporsi, segmen ini tidak diprioritaskan dalam pemilihan target pasar.

b. Pemilihan Target Pasar Berdasarkan Potensi PengeluaranSemakin besar pengeluaran segmen, semakin potensial segmen tersebut untuk mendatangkan

keuntungan bagi perusahaan yang melayaninya. Secara sederhana, semakin besar pengeluaran segmen, semakin banyak konsumsi pembeli sehingga penjualan perusahaan semakin tinggi dan keuntungan meningkat.

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 17

Page 18: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

Segmen 1 terdiri dari konsumen dengan pengeluaran Rp.1.000.000 s/d Rp.2.000.000 per bulan. Segmen 2 didominasi konsumen yang pengeluarannya Rp.1.000.000 s/d Rp.2.000.000 per bulan, dan mayoritas konsumen dengan pengeluaran di atas Rp.3.000.000 per bulan tergabung dalam segmen ini. Segmen 3 diisi oleh konsumen yang memiliki pengeluaran Rp.1.000.000 s/d Rp.2.000.000 per bulan tetapi lebih didominasi dengan yang memiliki pengeluaran Rp.500.000 s/d Rp.1.000.000 per bulan. Berdasarkan tingkat pengeluaran, maka segmen 1 dan 2 adalah prioritas pemilihan target pasar utama, sedangkan segmen 3 kurang diprioritaskan.

c. Pemilihan Target Pasar Berdasarkan Frekuensi KonsumsiSemakin besar frekuensi konsumsi sebuah segmen, semakin potensial segmen tersebut untuk

mendatangkan keuntungan bagi perusahaan yang melayaninya. Secara sederhana, semakin besar frekuensi konsumsi (usage rate) sebuah segmen, semakin banyak konsumsi pembeli sehingga penjualan perusahaan dan keuntungan meningkat.

Segmen 1 dan 2 didominasi heavy user, yakni konsumen yang mengkonsumsi minuman isotonic Mizone 1-2 kali seminggu, segmen 3 didominasi konsumen medium user (mayoritas 1-2 kali sebulan). Berdasarkan frekuensi konsumsi, segmen 1 dan 2 adalah segmen yang potensial dalam pemilihan target, diikuti segmen 3.

d. Pemilihan Target Pasar Berdasarkan Intensitas PersainganSemakin rendah intensitas persaingan dalam sebuah segmen, semakin potensial segmen

tersebut untuk mendatangkan keuntungan bagi perusahaan yang melayaninya. Segmen 1 dan 2 didominasi oleh Pocary Sweat, namun segmen 3 adalah yang paling didominasi

Mizone. Oleh karena itu, berdasarkan intensitas persaingan, segmen 3 ini diprioritaskan sebagai target pasar.

e. Pemilihan Target Pasar Berdasarkan Keseluruhan KriteriaaPemilihan target pasar kurang akurat jika dilakukan hanya berdasarkan masing-masing kriteria.

Keseluruhan kriteria tersebut harus dipertimbangkan secara integral untuk menentukan target pasar yang paling potensial. Tabel 9 menggambarkan rekapitulasi penilaian tiap segmen berdasarkan kriteria-kriteriaa yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya.

Tabel 9. Rekapitulasi Penilaian Kriteria-Kriteriaa Pemilihan Segmen Target

Kriteria Pemilihan Target Pasar Penilaian Kriteriaa Pemilihan Segmen TargetSegmen I Segmen II Segmen III

Proporsi Konsumen +++ +++ +Proporsi Pengeluaran +++ +++ +Frekuensi Konsumsi +++ +++ +Intensitas Persaingan ++ + +++

Keterangan:+++ = segmen sangat potensial untuk dijadikan target berdasarkan kriteria yang bersesuaian

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 18

Page 19: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

++ = segmen cukup potensial untuk dijadikan target berdasarkan kriteria yang bersesuaian+ = segmen kurang potensial untuk dijadikan target berdasarkan kriteria yang bersesuaian

J. ANALISIS PERSAINGAN USAHA Analisis persaingan usaha diperlukan untuk mengetahui perencanaan strategi perusahaan dalam hal

menghadapi persaingan. Untuk itu dilakukan analisis terhadap kondisi persaingan di antara perusahaan yang ada, ancaman dari para pesaing baru, adanya produk substitusi, dan kekuatan penawaran konsumen

a. Persaingan Perusahaan Sejenis Persaingan yang terjadi dalam industri minuman ringan khususnya minuman isotonic di antara

produsen dalam negeri berlangsung dengan keras. Para produsen minuman isotonic menyesuaikan diri dengan perubahan tuntutan konsumen (masyarakat) serta isu-isu yang berkembang terutama menyangkut peraturan/persyaratan perlindungan terhadap konsumen, kemanan produk, serta peraturan tentang pelestarian lingkungan.

Pesaing utama Mizone yakni Pocary Sweat memiliki produk yang memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah, serta brand image yang sudah sangat dikenal oleh konsumen sebagai minuman kesehatan pertama di Indonesia yang sukses di pasar. Sama halnya dengan Pocary Sweat, pesaing minuman isotonic terbesar kedua yakni Vitazone juga semakin meningkat daya saingnya. Vitazone memiliki produk yang diakui sebagai produk yang aman berdasarkan sertifikat internasional dan nasional, sangat dikenal dengan imagenya sebagai minuman isotonic bervitamin, memiliki dwifungsi tidak hanya sebagai pengganti ion tubuh tetapi juga sekaligus menggantikan vitamin yang hilang bersama dengan hilangnya ion tubuh.

b. Pesaing BaruSelain kompetitor utama Pocary Sweat dan Mizone, perkembangan pasar minuman isotonic yang

setiap tahunnya tumbuh sekitar 10% juga menarik munculnya produsen minuman isotonic lain yang menjadi kompetitor-kompetitor baru bagi Mizone. Semakin banyaknya kompetitor ini justru memberi peluang untuk bersama-sama membesarkan pasar, akan tetapi juga memperbesar orientasi konsumen, sehingga konsumen semakin selektif. Artinya kemungkinan konsumen melakukan switching produk pun makin besar.

c. Produk PenggantiMinuman isotonic merupakan salah satu jenis dari produk air minum dalam kemasan. Dengan

perkembangan teknologi dan perubahan keinginan konsumen, maka semakin banyak ragam baru dari produk air minum dalam kemasan yang muncul dan berkembang di pasar. Hal ini menjadi ancaman bagi produk Mizone karena dapat mengambil pangsa pasar yang telah ada sekarang. Produk-produk baru yang muncul biasanya menawarkan keunggulan tertentu yang jauh lebih baik dari produk Mizone. Saat ini muncul produk pengganti minuman dalam kemasan yang bervitamin tinggi yang disajikan semirip mungkin dengan sumbernya, dalam hal ini buah-buahan, seperti misalnya buah jeruk, maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah aslinya dipenuhi dengan membuat produk minuman dalam kemasan tetapi dengan bulir buah jeruk. Produk-produk pengganti seperti ini, misalnya salah satunya Pulpy Orange, dapat menggeser posisi minuman isotonic Mizone karena dinilai lebih natural.

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 19

Page 20: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

d. KonsumenKonsumen produk Mizone bukanlah pemakai langsung. Produk Mizone disampaikan ke konsumen

langsung melalui perantara seperti distributor ataupun retailer ataupun agent, sampai pada pengecer. Faktor persaingan harga juga merupakan faktor kunci untuk mendapatkan pelanggan walaupun memang bukan merupakan satu-satunya kunci.

Terpenuhinya persyaratan minimum bagi konsumen, seperti kemanan produk untuk dikonsumsi serta kemanan produk bagi lingkungan (bahan yang ramah lingkungan) merupakan kekuatan tawar yang kuat bagi Mizone untuk menarik konsumen. Kasus Mizone yang terjadi beberapa waktu lalu terkait dengan kemanan produk, dimana produk Mizone tidak mencantumkan salah satu jenis pengawet yang digunakan dalam produknya, sempat merusak image produk di mata pelanggan. Isu ini sempat mengakibatkan hilangnya kepercayaan konsumen yang artinya hilangnya pasar bagi produk Mizone. Pemulihan image produk ini membutuhkan waktu dan usaha pemulihan yang menimbulkan cost yang tinggi bagi perusahaan. Untuk itu, hal ini menjadi pembelajaran penting bagi perusahaan dan menjadi input bagi penetapan strategi produk ke depannya.

Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa struktur industri minuman isotonic dipengaruhi oleh berbagai faktor, yakni: persaingan industri sejenis, adanya pesaing-pesaing baru, munculnya produk pengganti, serta faktor konsumen.

K. ANALISIS MATRIKS EFE-EFI DAN PEMBOBOTAN FAKTORBerdasarkan keempat analisis persaingan industri di atas, ditunjukkan bahwa posisi produk Mizone

cukup kuat terhadap pesaingnya. Kelemahan produk Mizone terutama disebabkan oleh produknya yang kurang memiliki daya tawar bagi konsumen terutama tidak adanya penjaminan atas kualitas produk yang aman untuk dikonsumsi serta bahan yang aman bagi lingkungan.

Menghadapi peluang dan ancaman perusahaan, maka dilakukan analisis dengan menggunakan matriks EFE (External Factor Evaluation), sedangkan terhadap kekuatan dan kelemahan dilakukan analisis dengan matriks EFI (Internal Factor Evaluation). Dalam penilaian bobot untuk variabel-variabel yang digunakan, setiap faktor akan diberi bobot dari 0,0 (tidak penting) sampai dengan 1,0 (sangat penting) seperti ditunjukkan pada Tabel 10. Peluang sering mendapat bobot lebih besar dari pada ancaman, tetapi ancaman dapat juga menerima bobot yang tinggi apabila ancaman tersebut merupakan ancaman yang berat (mengancam keberadaan perusahaan), (Fred R. David, 2004).

Hasil analisis matriks EFE disajikan pada Tabel 12 dan EFI pada Tabel 14. Selain dari hasil analisis persaingan industri, untuk melakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman perusahaan akan digunakan juga hasil analisis terhadap persepsi dan preferensi konsumen terhadap produk Mizone yang telah dibahas pada sub bab sebelumnya.

Tabel 10. Penetapan Nilai Bobot dalam Menghitung Nilai Skor Matriks EFE dan Matrik EFINilai Bobot Makna

0,0 Keberhasilan faktor tidak berpengaruh sama sekali terhadap perusahaan0,1 Keberhasilan faktor sedikit mempengaruhi perusahaan0,2 Keberhasilan faktor agak mempengaruhi perusahaan0,3 Keberhasilan faktor cukup mempengaruhi perusahaan0,4 Keberhasilan faktor mempengaruhi perusahaan

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 20

Page 21: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

0,5 Keberhasilan faktor mempengaruhi perusahaan dan harus sedikit diperhitungkandengan seksama

0,6 Keberhasilan faktor mempengaruhi perusahaan dan diperhitungkan0,7 Keberhasilan faktor mempengaruhi perusahaan dan harus diperhitungkan0,8 Keberhasilan faktor sedikit banyak mempengaruhi perusahaan0,9 Keberhasilan faktor banyak mempengaruhi perusahaan1,0 Keberhasilan faktor sangat mempengaruhi perusahaan

Untuk penilaian peringkat didasarkan pada efektivitas strategi perusahaan dimana peringkat 1 sampai dengan 4 pada setiap faktor sukses kritis menunjukkan seberapa efektifnya perusahaan saat ini menjawab factor-faktor tersebut. Tabel 11 merupakan tabel penilaian peringkat menurut Fred R. David (2004).

Tabel 11. Penetapan Peringkat Faktor Sukses Kritis untuk Peluang dan AncamanPeringka

tNilai Bobot Makna

1 Jawaban jelek Perusahaan tidak dapat menunjukkan keefektifan faktor sukses kritis2 Jawaban rata-rata Perusahaan keefektifan rata-rata dari faktor sukses kritis3 Jawaban di atas rata-

rataPerusahaan menunjukkan keefektifan di atas rata-rata dari faktor sukses kritis

4 Jawaban superior Perusahaan menunjukkan keefektifan sangat bagus dari faktor sukses kritis

Berdasarkan ketetapan manajemen Aqua Danone (produsen Mizone), maka faktor-faktor eksternal perusahaan diberi bobot seperti pada Tabel 12.

Tabel 12. Skor Total Matriks EFEFaktor Kunci Eksternal Bobot Peringkat SkorPeluang1. Potensi pasar yang masih cukup besar 0,20 4 0,802. Potensi perkembangan industry minuman isotonic yang cukup baik 0,10 3 0,303. Pesaing baru masih kurang berpengalaman 0,05 3 0,154. Manajemen berani berinvestasi pada mesin-mesin untuk produksi yang menunjang kualitas produk

0,10 4 0,40

Ancaman 1. Pesaing utama melakukan ekspansi pangsa pasar dengan mengembangkan produk yang tetap berkualitas tetapi lebih ekonomis

0,20 2 0,40

2. Pesaing-pesaing baru serta produk substitusi muncul dengan menawarkan keunggulan-keunggulan produknya

0,15 2 0,30

3. Resiko konsumen melakukan switching produk semakin tinggi 0,05 1 0,054. Diberlakukannya peraturan-peraturan tentang produk yang bersertifikat aman serta ramah lingkungan

0,05 1 0,05

5. Perdagangan bebas 0,05 1 0,056. Munculnya teknologi proses baru 0,05 1 0,05

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 21

Page 22: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

1.00 2,55

Nilai-nilai faktor (skor) pada matriks EFE berasal dari perkalian antara nilai bobot dengan peringkat.Untuk menyusun matriks EFI, Fred R. David (2004) mengemukakan bahwa setiap faktor diberi

bobot dari 0,0 (tidak penting) sampai dengan 1,0 (sangat penting). Bobot yang diberikan pada suatu factor menunjukkan kepentingan relative dari factor tersebut untuk sukses dalam industry yang ditekuni oleh perusahaan, tanpa mempedulikan apakah factor kunci tersebut adalah kekuatan/kelemahan internal. Faktor yang dianggap mempunyai pengaruh terbesar pada prestasi organisasi diberi bobot tertinggi dan jumlah dari semua bobot harus sama dengan 1,0.

Penilaian peringkat factor-faktor internal didasarkan pada keadaan perusahaan dimana peringkat 1 sampai dengan 4 pada setiap factor menunjukkan apakah factor tersebut mewakili kelemahan atau kekuatan yang dimiliki perusahaan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 13, (Fred R. David, 2004).

Tabel 13. Penetapan Peringkat Faktor Sukses Kritis untuk Kekuatan dan Kelemahan PerusahaanPeringkat Makna Keterangan

1 Kelemahan utama Faktor sukses menunjukkan kelemahan utama perusahaan2 Kelemahan kecil Faktor sukses menunjukkan kelemahan kecil perusahaan3 Kekuatan kecil Faktor sukses menunjukkan kekuatan kecil perusahaan4 Kekuatan utama Faktor sukses menunjukkan kekuatan utama perusahaan

Berdasarkan ketetapan manajemen Aqua Danone (produsen Mizone), maka factor-faktor internal perusahaan diberi bobot seperti pada Tabel 14.

Tabel 14. Skor Total Matriks EFIFaktor Kunci Internal Bobot Peringkat SkorKekuatan1. Departemen R & D yang kuat/kompetitif 0,15 4 0,602. Akses financial yang kuat 0,10 4 0,403. Profil perusahaan baik 0,05 4 0,204. Cukup berpengalaman dalam industry minuman 0,05 4 0,205. Komitmen tinggi dari manajemen untuk peningkatan kualitas 0,10 4 0,406. Harga produk bersaing di pasar 0,05 3 0,15

Kelemahan 1. Produk masih menggunakan zat pengawet dan pemanis buatan 0,10 1 0,102. Kandungan vitamin dalam produk kurang lengkap dibanding produk lain 0,05 1 0,053. Belum memperhatikan aspek kelestarian lingkungan dalam proses maupun produk 0,05 1 0,054. Varian volume/isi produk hanya satu jenis 0,10 1 0,105. Desain kemasan tidak cukup unik dan warna kemasan sejenis/seragam 0,10 2 0,206. Kurangnya penjaminan kualitas (sertifikasi) 0,05 2 0,107. Sistem distribusi lemah 0,05 2 0,10

1,00 2,65

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 22

Page 23: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

Nilai 2,55 pada matriks EFE menunjukkan bahwa peluang bisnis minuman isotonic Mizone masih lebih besar daripada ancamannya. Hal ini berarti daya tarik produk minuman isotonic Mizone masih cukup tinggi. Demikian juga nilai 2,65 pada matriks EFI menunjukkan bahwa kekuatan minuman isotonic Mizone masih lebih besar daripada kelemahannya.

Berdasarkan gambaran nilai pada matriks EFE dan EFI dapat disimpulkan bahwa kekuatan perusahaan secara internal lebih berpotensi memanfaatkan peluang sekaligus menghindar dari ancaman. Disamping itu, walaupun dari eksternal perusahaan mendapatkan ancaman, peluang yang diperoleh juga sangat potensial untuk dimanfaatkan.

L. ANALISIS MATRIKS SWOT DAN PENENTUAN STRATEGIBerdasarkan analisis yang dilakukan maka diketahui kekuatan (Strength/S), kelemahan

(Weakness/W), peluang (Opportunity/O), dan ancaman (Threats/T) seperti yang ditunjukkan pada Tabel 15. Dari faktor-faktor SWOT ini maka disusun strategi yang ditunjukkan pada Tabel 16, 17, 18, dan 19.

Tabel 15. Identifikasi SWOTFaktor Internal

Strength (S) Weakness (W)1. Departemen R & D yang kuat/kompetitif 1. Produk masih menggunakan zat pengawet dan pemanis

buatan2. Akses financial yang kuat 2. Kandungan vitamin dalam produk kurang lengkap

dibanding produk lain3. Profil perusahaan baik 3. Belum memperhatikan aspek kelestarian lingkungan dalam

proses maupun produk4. Cukup berpengalaman dalam industry minuman

4. Varian volume/isi produk hanya satu jenis

5. Komitmen tinggi dari manajemen untuk peningkatan kualitas

5. Desain kemasan tidak cukup unik dan warna kemasan sejenis/seragam

6. Harga produk bersaing di pasar 6. Kurangnya penjaminan kualitas (sertifikasi)7. Sistem distribusi lemah

Faktor EksternalOpportunity (O) Threats (T)

1. Potensi pasar yang masih cukup besar 1. Pesaing utama melakukan ekspansi pangsa pasar dengan mengembangkan produk yang tetap berkualitas tetapi lebih ekonomis

2. Potensi perkembangan industry minuman isotonic yang cukup baik

2. Pesaing-pesaing baru serta produk substitusi muncul dengan menawarkan keunggulan-keunggulan produknya

3. Pesaing baru masih kurang berpengalaman 3. Resiko konsumen melakukan switching produk semakin tinggi

4. Manajemen berani berinvestasi pada mesin-mesin untuk produksi yang menunjang kualitas

4. Diberlakukannya peraturan-peraturan tentang produk yang bersertifikat aman serta ramah lingkungan

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 23

Page 24: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

produk5. Perdagangan bebas6. Munculnya teknologi proses baru

Tabel 16. Matriks SWOT – Strategi SOStrategi Kekuatan - Peluang Peluang/ Opportunity (O)

1. Potensi pasar yang masih cukup besar2. Potensi perkembangan industry minuman isotonic yang cukup baik3. Pesaing baru masih kurang berpengalaman4. Manajemen berani berinvestasi pada teknologi produksi yang menunjang kualitas produk

Kekuatan/ Strength (S) Strategi Kekuatan – Peluang1. Departemen R & D yang kuat/kompetitif 1. Melakukan investasi pada teknologi proses yang lebih baik2. Akses financial yang kuat 2. Menghasilkan produk berkualitas terbaik 3. Profil perusahaan baik 3. Diferensiasi produk untuk meningkatkan pangsa pasar4. Cukup berpengalaman dalam industry minuman

4. Meningkatkan jumlah produksi untuk varian yang lebih laku di pasar

5. Komitmen tinggi dari manajemen untuk peningkatan kualitas

5. Meningkatkan dan mengembangkan perencanaan produk secara matang

Tabel 17. Matriks SWOT – Strategi STStrategi Kekuatan - Ancaman Ancaman/Threats (T)

1. Pesaing utama melakukan ekspansi pangsa pasar dengan mengembangkan produk yang tetap berkualitas tetapi lebih ekonomis2. Pesaing-pesaing baru serta produk substitusi muncul dengan menawarkan keunggulan-keunggulan produknya3. Resiko konsumen melakukan switching produk semakin tinggi4. Diberlakukannya peraturan-peraturan tentang produk yang bersertifikat aman serta ramah lingkungan5. Perdagangan bebas6. Munculnya teknologi-teknologi baru

Kekuatan/Strength (S) Strategi Kekuatan – Ancaman1. Departemen R & D yang kuat/kompetitif

1. Mengembangkan kekuatan kompetitif dengan kerjasama untuk penguasaan teknologi baru

2. Akses financial yang kuat 2. Mengembangkan produk yang lebih baik dari pesaing 3. Profil perusahaan baik 3. Menjalin dan memperluas pangsa pasar ekspor4. Cukup berpengalaman dalam industry minuman

4. Melakukan sertifikasi terhadap system manajemen, produk, proses, sesuai dengan ketentuan yang berlaku nasional maupun global

5. Komitmen tinggi dari manajemen untuk peningkatan kualitas

5. Meningkatkan dan mengembangkan perencanaan produk secara matang

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 24

Page 25: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

Tabel 18. Matriks SWOT – Strategi WOStrategi Kelemahan - Peluang Peluang/Opportunity (O)

1. Potensi pasar yang masih cukup besar2. Potensi perkembangan industry minuman isotonic yang cukup baik3. Pesaing baru masih kurang berpengalaman4. Manajemen berani berinvestasi pada mesin-mesin untuk produksi yang menunjang kualitas produk

Kelemahan/Weakness (W) Strategi Peluang – Kelemahan1. Produk masih menggunakan zat pengawet dan pemanis buatan

1. Mengembangkan produk yang aman dengan minimalisir (menghilangkan) zat aditif berbahaya

2. Kandungan vitamin dalam produk kurang lengkap dibanding produk lain

2. Mengembangkan produk dengan meningkatkan kualitas dari segi komposisi/kandungan

3. Belum memperhatikan aspek kelestarian lingkungan dalam proses maupun produk

3. Mengembangkan varian rasa produk untuk mengisi berbagai jenis segmen dan pangsa pasar

4. Varian volume/isi produk hanya satu jenis 4. Melakukan diferensiasi produk untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas

5. Desain kemasan tidak cukup unik dan warna kemasan sejenis/seragam

5. Mengembangkan desain kemasan dan warna produk yang unik dan menarik untuk menarik konsumen

6. Belum ada penjaminan kualitas (sertifikasi) 6. Mengadopsi teknologi proses yang lebih efisien, serta mendukung untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi

7. Sistem distribusi lemah 7. Memperbaiki dan memperluas jaringan distribusi sehingga seluruh varian produk selalu tersedia di pasar

Tabel 19. Matriks SWOT – Strategi WTStrategi Kelemahan - Ancaman Ancaman/Threats (T)

1. Pesaing utama melakukan ekspansi pangsa pasar dengan mengembangkan produk yang tetap berkualitas tetapi lebih ekonomis2. Pesaing-pesaing baru serta produk substitusi muncul dengan menawarkan keunggulan-keunggulan produknya3. Resiko konsumen melakukan switching produk semakin tinggi4. Diberlakukannya peraturan-peraturan tentang produk yang bersertifikat aman serta ramah lingkungan5. Perdagangan bebas6. Munculnya teknologi-teknologi baru

Kelemahan/Weakness (W) Strategi Kelemahan – Ancaman1. Produk masih menggunakan zat pengawet dan pemanis buatan

1. Melakukan kerjasama dengan universitas dalam

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 25

Page 26: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

pengembangan teknologi dan proses produksi Mizone2. Kandungan vitamin dalam produk kurang lengkap dibanding produk lain

2. Melakukan penjaminan kualitas atas bahan baku, bahan penolong, proses, serta produk.

3. Belum memperhatikan aspek kelestarian lingkungan dalam proses maupun produk4. Varian volume/isi produk hanya satu jenis5. Desain kemasan tidak cukup unik dan warna kemasan sejenis/seragam6. Belum ada penjaminan kualitas (sertifikasi)7. Sistem distribusi lemah

M. PEMILIHAN ALTERNATIF STRATEGIMatriks Internal-Eksternal (IE) digunakan untuk mengetahui jenis alternatif tertentu yang

mempunyai peluang dalam suatu kondisi tertentu. Sebagian acuan digunakan faktor-faktor sukses kritis yang terdapat dalam matriks EFE dan EFI. Terdapat 9 (Sembilan) sel matriks IE yang menunjukkan alternative strategi berbeda yang dapat dipilih.

Alternative strategi yang sesuai adalah sebagai berikut: Sel I, II, IV : adalah posisi tumbuh dan pembinaan, strategi yang tepat untuk sel ini adalah

strategi insentif yakni penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk. Sel III, V, VII : adalah posisi pertahankan dan pelihara, dengan strategi penetrasi pasar dan

pengembangan produk. Sel VI, VIII, dan IX : adalah pada posisi panen atau diinvestasi, dengan alternative strategi

mempertahankan dan memelihara pasar.

Berdasarkan hasil analisis matriks EFE dan EFI, diperoleh nilai faktor (skor) yang menunjukkan posisi perusahaan pada koordinat (EFE:EFI) = (2,55 : 2,65) atau terletak di kuadran V matriks IE (Gambar 9).

Gambar 9. Posisi Perusahaan Menurut Matriks IE

Posisi perusahaan menurut matriks IE berada pada kuadran V, posisi pertahankan dan pelihara. Alternative strategi yang sesuai adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Strategi

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 26

Page 27: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

penetrasi pasar dilakukan dengan menjamin kualitas produk. Strategi pengembangan produk dilakukan sesuai hasil pengolahan data kuesioner keinginan konsumen dengan menggunakan AHP.

N. PENGEMBANGAN QFD

Sesuai strategi perusahaan maka konsentrasi dilakukan pada pengembangan produk yang akhirnya juga akan menjawab penjaminan terhadap kualitas produk. Untuk pengembangan produk dilakukan dengan mengembangkan QFD dengan menggunakan matriks House of Quality (HoQ). Semua keinginan konsumen yang berhubungan dengan kualitas produk tertuang dalam atribut–atribut produk.

Ada empat tahap di dalam QFD yaitu : Product Planning (Perencanaan Produk), Design Planning (Perencanaan Desain), Process Planning (Perencanaan Proses), Production Planning (Perencanaan Produksi). Struktur dari QFD terdiri dari enam bagian (Gambar 10).

Gambar 10. Quality Function Development (QFD)

Dalam membentuk matriks House of Quality (HoQ) melalui prosedur sebagai berikut:1. Mengidentifikasi keinginan konsumen ke dalam atribut-atribut produk

Pada tahap ini akan diuji sampai sejauh mana tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu produk. Umumnya konsumen menyatakan pendapatnya mengenai suatu produk ke dalam atribut-atribut yang sangat umum, sehingga yang terpenting dalam tahap ini adalah mengidentifikasi pernyataan konsumen dengan baik untuk menghindari kesalahan interpretasi.

2. Menentukan tingkat kepentingan relative dari atribut-atributPenentuan peringkat atribut ini dapat dilakukan dengan memberikan bobot persentase pada masing-masing atribut dengan menggunakan skala prioritas.

3. Mengevaluasi atribut-atribut dari produk pesaingPerformansi dari pesaing dianalisis, keterangan mengenai atribut yang diprioritaskan pesaing dikaji.

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 27

Page 28: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

4. Membuat matriks perlawanan antara atribut-atribut produk dengan karakteristikAtribut-atribut yang telah diterjemahkan ke dalam karakteristik teknis pada tahap di atas dimasukkan ke dalam suatu matriks, dimana atribut diletakkan vertical pada tepi sebelah kiri, sedangkan karakteristik teknis diletakkan horizontal pada tepi atas. Karakteristik teknis yang dipilih harus nyata dan dapat diukur.

5. Mengidentifikasi hubungan antara karakteristik teknis dan atribut produkUntuk menyatakan hubungan yang terjadi antara karakteristik teknis dan atribut, biasanya menggunakan skor, dimana skor tertinggi menggambarkan tingkat kemudahan yang tinggi bagi tim perancang untuk mengidentifikasi karakteristik teknis yang paling berpengaruh pada kepuasan konsumen, dan sebaliknya.

6. Mengidentifikasi interaksi yang relevan di antara karakteristik teknisDalam House of Quality (HoQ), besaran diletakkan pada bagian roof. Bekerja dengan matriks roof seperti ini dapat memudahkan dalam memeriksa interaksi yang terjadi pada setiap pasangan karakteristik teknis.

7. Menentukan gambaran target yang ingin dicapai untuk karakteristik teknis Pada tahap ini perancang menentukan target yang ingin dicapai untuk pengukuran parameter karakteristik teknis dalam memuaskan keinginan konsumen dan meningkatkan produknya melebihi produk pesaing.

Dalam pengembangan produk Mizone ini, kami akan mengembangkan tiga House of Quality (HoQ) untuk tiga tahapan pertama dalam QFD yakni HoQ untuk Product Planning/Perencanaan Produk (Gambar 11)), Design Planning/Perencanaan Desain (Gambar 12).

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 28

Page 29: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

Gambar 11. House of Quality 1 untuk Perencanaan Produk (Product Planning)

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 29

Page 30: warasaptaningtyas.files.wordpress.com  · Web viewmengidentifikasi perilaku konsumen ... maka kebutuhan pelanggan untuk mengkonsumsi buah jeruk dengan sajian yang persis dengan buah

[TI 6219 – Perencanaan dan Pengendalian Kualitas]

Gambar 12. House of Quality 2 untuk Perencanaan Desain (Design Planning)

[Nurzaman Sapi’i 23410047][New Vita Mey Destty M. 23410056][Wara Widyarini E. S. 23410061] Page 30