library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan...

59
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Indrajani (2011:2), data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. 2.1.2 Pengertian Database Menurut Connolly dan Begg (2010:65), database merupakan sekumpulan data yang terhubung secara logis beserta deskripsinya, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. Menurut Gerald V. Post (2005:2) database adalah sebuah kumpulan data yang disimpan dalam suatu format standar, dirancang untuk digunakan bersama oleh beberapa pengguna. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan database merupakan sekumpulan data yang saling berhubungan dan disimpan dalam suatu format standar yang digunakan bersama untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. 2.1.3 Database Management System (DBMS) 5

Transcript of library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan...

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendekatan Basis Data

2.1.1 Pengertian Data

Menurut Indrajani (2011:2), data adalah fakta atau observasi

mentah yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis.

2.1.2 Pengertian Database

Menurut Connolly dan Begg (2010:65), database merupakan

sekumpulan data yang terhubung secara logis beserta deskripsinya,

yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu

organisasi.

Menurut Gerald V. Post (2005:2) database adalah sebuah

kumpulan data yang disimpan dalam suatu format standar, dirancang

untuk digunakan bersama oleh beberapa pengguna.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan

database merupakan sekumpulan data yang saling berhubungan dan

disimpan dalam suatu format standar yang digunakan bersama untuk

memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi.

2.1.3 Database Management System (DBMS)

2.1.3.1 Pengertian Database Management System (DBMS)

Menurut Connolly dan Begg (2010:66) Database

Management System (DBMS) merupakan sistem software

yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan,

membuat, memelihara, dan mengontrol akses ke database.

Menurut Gerald V. Post (2005:2) DBMS adalah

software yang mendefinisikan database, menyimpan data,

mendukung bahasa query, menghasilkan laporan dan

membuat layar entry data.

Biasanya, DBMS menyediakan fasilitas sebagai

berikut (Connolly dan Begg, 2010:66):

5

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

6

DBMS memungkinkan pengguna untuk menentukan

suatu database, biasanya menggunakan Data Definition

Language (DDL). DDL memungkinkan pengguna untuk

menspesifikasikan tipe data dan struktur serta batasan-

batasan pada data yang akan disimpan dalam database.

DBMS memungkinkan pengguna untuk melakukan

insert, update, delete, dan retrieve data dari database,

biasanya melalui Data Manipulation Language (DML).

DML menyediakan fasilitas bagi data yang disebut query

language.

DBMS menyediakan akses terkontrol terhadap database.

Sebagai contoh dapat memberikan:

Sistem keamanan, yang mencegah pengguna yang

tidak berwenang mengakses database.

Sistem integritas, yang mempertahankan konsistensi

data yang tersimpan.

2.1.3.2 Komponen Lingkungan Database Management System

Terdapat 5 komponen utama pada lingkungan DBMS

(Connolly dan Begg, 2010:68), yaitu:

1. Hardware

Hardware diperlukan oleh DBMS dan aplikasi.

Contoh hardware yaitu Personal Computer (PC),

notebook, mainframe, sampai sebuah jaringan

komputer.

2. Software

Komponen software terdiri dari software

DBMS itu sendiri dan program aplikasi, bersama

dengan sistem operasi, termasuk software network jika

DBMS sedang digunakan melalui jaringan.

3. Data

Merupakan komponen terpenting DBMS

karena penghubung antara komponen komputer dengan

manusia.

4. Prosedur

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

7

Merupakan instruksi dan aturan yang

menentukan perancangan dan penggunaan database.

5. Manusia

Komponen ini peranannya meliputi database

administrator, database designer, application

developer, dan end user.

2.1.3.3 Keuntungan dan Kerugian Database Management System

Keuntungan-keuntungan dari DBMS (Connoly dan Begg,

2010:77), yaitu:

1. Mengontrol redudansi data.

2. Konsistensi data.

3. Informasi yang lebih dari sejumlah data yang sama.

4. Pemakaian data bersama.

5. Meningkatnya integritas data.

6. Meningkatnya keamanan database.

7. Meningkatnya standarisasi.

8. Meningkatnya skala ekonomi.

9. Keseimbangan konflik kebutuhan.

10. Meningkatnya akses data dan tanggapan.

11. Meningkatnya produktivitas.

12. Meningkatnya pemeliharaan karena independensi

data.

13. Meningkatnya konkurensi.

14. Meningkatnya service backup dan recovery.

Kerugian-kerugian dari DBMS (Connolly dan Begg,

2010:80), yaitu:

1. Kompleksitas

2. Ukuran

3. Biaya dari DBMS

4. Penambahan biaya hardware

5. Biaya konversi

6. Kinerja

7. Dampak yang lebih tinggi pada suatu kegagalan.

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

8

2.1.4 Structure Query Language (SQL)

SQL merupakan contoh dari bahasa transform-oriented, atau

bahasa yang dirancang untuk menggunakan relationship (hubungan)

untuk mengubah input menjadi output yang diperlukan (Connolly dan

Begg, 2005:113).

2.1.4.1 Data Definition Language (DDL)

Menurut Connolly dan Begg (2010:92), Data

Definition Language (DDL) adalah sebuah bahasa yang

memungkinkan Database Administrator (DBA) atau

pengguna untuk mendeskripsikan dan menamai entitas,

atribut, dan hubungan yang dibutuhkan untuk aplikasi,

bersama dengan integritas terkait dan batasan keamanan.

2.1.4.2 Data Manipulation Language (DML)

Menurut Connolly dan Begg (2010:92), Data

Manipulation Language (DML) adalah sebuah bahasa yang

menyediakan seperangkat operasi untuk mendukung operasi

manipulasi data dasar pada data yang dimiliki dalam

database.

Operasi manipulasi data biasanya meliputi berikut ini:

Pemasukan data baru ke dalam database;

Modifikasi data yang disimpan dalam database;

Pengambilan data yang terdapat dalam database;

Penghapusan data dari database;

2.1.5 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2010:314), terdapat tahapan

siklus hidup pengembangan sistem basis data pada saat menganalisis

dan merancang database, seperti pada gambar berikut ini:

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

9

Gambar 2.1 Database System Development Lifecycle

a. Database Planning

Dalam tahap ini merancang bagaimana tahapan dari

siklus tersebut dapat direalisasikan secara efektif dan efisien.

Perencanaan database harus saling terintegrasi dengan

keseluruhan strategi sistem informasi pada suatu organisasi.

Terdapat 3 hal utama yang berkaitan dalam

merumuskan strategi sistem informasi, yaitu:

Mengidentifikasi rencana dan tujuan organisasi

termasuk mengenai kebutuhan sistem informasi yang

dibutuhkan.

Mengevaluasi sistem informasi saat ini untuk

menentukan kelebihan dan kekurangan yang ada.

Menilai peluang teknologi informasi yang mungkin

menghasilkan kelebihan yang kompetitif.

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

10

b. System Definition

Dalam tahap ini menentukan ruang lingkup dan

batasan dari sistem database, termasuk pandangan utama

pengguna dan lingkungan dari aplikasi tersebut.

c. Requirement Collection and Analysis

Dalam tahap ini dilakukan pengumpulan dan analisis

informasi dari organisasi yang akan didukung dengan sistem

database, dan menggunakan informasi tersebut untuk

mengidentifikasi persyaratan untuk sistem database baru.

d. Database Design

Database Design yaitu proses membuat desain yang

akan mendukung operasional dan misi perusahaan untuk

sistem database yang diperlukan.

Terdapat tiga fase dalam membuat desain database,

yaitu:

1. Perancangan Database Konseptual

2. Perancangan Database Logikal

3. Perancangan Database Fisikal

e. DBMS Selection (optional)

Dalam tahap ini dilakukan pemilihan suatu DBMS

yang cocok untuk mendukung sistem database.

Langkah-langkah utama dalam pemilihan DBMS:

Mendefinisikan syarat dari studi referensi.

Catat dua atau tiga produk yang akan digunakan

Mengevaluasi produk tersebut

Merekomendasikan produk yang dipilih dan membuat

laporan yang mendukung.

f. Application Design

Dalam tahap ini dilakukan perancangan user interface

dan program aplikasi yang menggunakan dan memproses

database.

g. Prototyping (optional)

Dalam tahap ini membangun model kerja dari sistem

database, yang memungkinkan para desainer atau pengguna

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

11

untuk memvisualisasikan dan mengevaluasi bagaimana sistem

final akan terlihat dan berfungsi.

Tujuan utama dari tahapan ini yaitu untuk

mengidentifikasi fitur dari sistem yang sedang berjalan dengan

bauk atau tidak, dan jika mungkin untuk memberikan

perbaikan fitur baru untuk sistem database.

h. Implementation

Pada tahap ini, implementasi yaitu membuat definisi

database fisik dan program aplikasi.

i. Data Convertion and Loading

Dalam tahap ini, Mengambil data dari sistem lama ke

sistem baru dan, jika mungkin mengubah aplikasi yang ada

untuk dijalankan pada database baru.

j. Testing

Sistem database diuji untuk melihat kesalahan (error)

dan memvalidasi terhadap persyaratan yang ditentukan oleh

pengguna.

k. Optional Maintenance

Pada tahap ini sistem database sepenuhnya

dilaksanakan. Sistem ini terus dipantau dan dipelihara. Bila

perlu, persyaratan baru dimasukan ke dalam sistem database

melalui tahap sebelumnya dari siklus tersebut.

2.1.6 Entity-Relationship Modeling

Menurut Conolly dan Begg (2010:371) Entity-Relationship

Modeling adalah pendekatan top-down untuk merancang database

yang dimulai dengan mengidentifikasi data penting yang disebut

entitas dan relationship (hubungan) antara data yang harus

direpresentasikan dalam model.

2.1.6.1 Entity Type

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

12

Kumpulan dari objek-objek dengan properti yang

sama, yang diidentifikasi oleh perusahaan/organisasi dan

memiliki eksistensi yang independen.

Konsep dasar dari entity relationship adalah tipe

entitas, yang merepresentasikan sebuah kumpulan obyek

dalam dunia nyata dengan properti yang sama. Sebuah tipe

entitas mempunya keberadaan yang independent dan dapat

menjadi obyek fisikal maupun obyek konseptual. Ini berarti

perancang yang berbeda mungkin dapat mengidentifikasi

entitas yang berbeda pula.

Entity occurrence adalah obyek dan tipe entitas yang

dapat didefinisikan secara unik. Entity type dapat

diklasifikasikan menjadi:

1. Strong entity type, yaitu entity type yang

keberadaannya tidak bergantung pada entity type

lainnya. (Connolly dan Begg, 2010: 382).

2. Weak entity type, yaitu entity type yang

keberadaannya bergantung pada entity type lainnya.

(Connolly dan Begg, 2010:382).

2.1.6.2 Relationship Type

Relation Type adalah kumpulan keterhubungan yang

bermakna antara tipe entitas yang ada.

2.1.6.3 Attributes

Attributes merupakan sifat-sifat sebuah properti dari suatu

entitas atau tipe relationship.

2.1.6.4 Keys

Keys terdiri dari lima macam, yaitu :

- Candidate key

Merupakan sejumlah kecil atribut dari entitas yang

mengidentifikasikan setiap kejadian dari entitas tersebut

secara unik. (Connolly dan Begg, 2010:381)

- Primary Key

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

13

Merupakan candidate key yang diilih untuk

mengidentifikasikan setiap kejadian dari entitas secara

unik. (Connolly dan Begg, 2010:381)

- Alternate Key

Merupakan kumpulan candidate key yang tidak terpilih

menjadi primary key. (Connolly dan Begg, 2010:151)

- Composite Key

Merupakan candidate key yang terdiri dari dua atau lebih

atribut. (Connolly dan Begg, 2010:382)

- Foreign Key

Sebuah atribut atau sekumpulan atribut pada suatu relasi

yang sama dengan candidate key dari beberapa relasi

lainnya. (Connolly dan Begg, 2010:151).

2.1.6.5 Structural Constraint

Menurut Connolly dan Begg (2010:385) constraint

diletakkan pada tipe entitas yang berpartisipasi pada sebuah

relationship. Constraint harus mencerminkan batasan pada

relationship seperti yang ada pada “dunia nyata”. Tipe utama

sebuah constraint pada sebuah relationship disebut

multiplicity.

Menurut Connolly dan Begg (2010:380) multiplicity

adalah sebuah angka atau jarak kejadian yang terjadi pada

tipe entitas yang mungkin terhubung kepada sebuah kejadian

dari tipe entitas yang terasosiasi melalui relationship khusus.

Hubungan yang paling umum adalah binary

relationship yang terdiri atas:

1. Relasi One-to-One (1:1)

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

14

Gambar 2.2 Relasi One-to-One

2. Relasi One-to-Many (1:*)

Gambar 2.3 Relasi One-to-Many

3. Relasi Many-to-Many (*:*)

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

15

Gambar 2.4 Relasi Many-to-Many

2.1.7 Metodologi Perancangan Database

2.1.7.1 Perancangan Konseptual Database

Merupakan suatu proses pembentukan model yang

berasal dari informasi yang digunakan dalam perusahaan

yang bersifat independen dari keseluruhan aspek fisik. Model

data tersebut dibangun menggunakan informasi dalam

spesifikasi kebutuhan user dan merupakan sumber informasi

untuk fase desain logikal.

Langkah-langkah dalam perancangan basis daa

konseptual antara lain:

1. Mengidentifikasi tipe-tipe entitas.

Pada langkah ini dilakukan pendefinisian objek utama

dimana pengguna memang membutuhkannya.

Salah satu metode untuk mengidentifikasi tipe entitas

adalah dengan mengidentifikasi kata benda atau frase

kata benda yang telah disebutkan oleh pengguna.

2. Mengidentifikasi tipe-tipe relasi.

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

16

Pada tahap ini dilakukan identifikasi relasi yang

penting antar berbagai tipe entitas yang telah

diidentifikasikan.

Relasi diidentifikasikan dengan menggunakan kata

kerja atau frase kata kerja. Namun harus diperhatikan

pada relasi yang kompleks yang melibatkan lebih dari

dua entitas dan relasi rekursif yang hanya melibatkan

satu entitas.

3. Mengidentifikasi dan menghubungkan atribut-atribut

dengan tipe entitas atau relasi.

Pada langkah ini, atribut-atribut dengan entitas atau

relasi yang sesuai dan saling dihubungkan satu sama

lain.

4. Menentukan domain dari atribut.

Domain adalah penampung dari nilai yang dapat

ditampung oleh atribut.

Langkah ini bertujuan untuk menentukan domain dari

atribut yang ada dalam model konseptual data.

5. Menentukan atribut candidate key, primary key dan

alternate key.

Tujuan dari langkah ini adalah untuk

mengidentifikasikan candidate key dari setiap tipe

entitas. Apabila terdapat lebih dari satu candidate key,

maka pilih salah satu dari candidate key untuk menjadi

primary key.

6. Mempertimbangkan penggunaan konsep enhanced

modelling (optional).

Langkah ini merupakan langkah pilihan (optional) yang

dapat dikerjakan ataupun tidak. Pengguna konsep

enhanced modeling, seperti specialization,

generalization, aggregation dan composition.

7. Memeriksa redudansi pada model.

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

17

Langkah ini bertujuan untuk melakukan pemeriksaan

ada atau tidaknya redundansi dalam model basis data.

Apabila ditemukan redundansi maka dapat dihilangkan

dengan menguji kembali relasi one to one dan

menghilangkan relasi redundansi.

8. Memvalidasikan model data konseptual terhadap

transaksi pengguna.

Langkah ini bertujuan untuk memeriksa apakah model

konseptual mendukung transaksi yang dibutuhkan.

Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan dengan

mendeskripsikan transaksi dan menggunakan alur

transaksi.

9. Meninjau kembali model data konseptual dengan

pengguna.

Pada langkah ini dilakukan peninjauan ulang terhadap

model data konseptual, termasuk Entity Relationship

(ER), bersama pengguna untuk memastikan bahwa

model konseptual yang ada telah sesuai dengan

kebutuhan atau permintaan pengguna. Apabila terdapat

ketidaksesuaian, maka harus dilakukan perubahan.

2.1.7.2 Perancangan Logical Database

Merupakan suatu proses pembentukan model yang

berasal dari informasi yang digunakan dalam perusahaan

yang berdasarkan model data tertentu namun independen

terhadap DBMS tertentu dan aspek fisik lainnya. Misalnya

relasional. Model data konseptual yang telah dibuat

sebelumnya, diperbaiki dan dipetakan kembali ke dalam

model data logikal.

Langkah-langkah dalam perancangan basis data logikal

antara lain :

1. Menurunkan relasi-relasi untuk model data logikal.

Langkah ini bertujuan untuk membuat suatu relasi

model data logikal yang merepresentasikan suatu

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

18

entitas, relasinya dan juga atribut yang telah

diidentifikasikan.

2. Memvalidasikan relasi-relasi dengan menggunakan

normalisasi.

Langkah ini bertujuan agar normalisasi memastikan

hasil dari model data cukup dekat dengan apa yang

dibutuhkan perusahaan, konsisten dan meminimalisasi

redundansi dan memaksimalkan kestabilan.

3. Memvalidasikan relasi-relasi terhadap transaksi

pengguna. Langkah ini bertujuan untuk memastikan

bahwa relasi di dalam model data logikal mendukung

transaksi yang dibutuhkan oleh pengguna.

4. Memeriksa integrity constraints

Langkah ini bertujuan untuk mendefinisikan integrity

constraints yang diberikan ke dalam user view sebuah

perusahaan.

5. Meninjau kembali model data logikal dengan

pengguna.

Integrity constraint berisi aturan-aturan atau batasan

batasan untuk terciptanya integritas data.

6. Menggabungkan model data logikal lokal ke model

data global (optional step)

Dilakukan penggabungan model data logikal lokal

secara keseluruhan menjadi sebuah model data logikal

global tunggal yang merepresentasikan semua user

view dari basis data. Tahapan ini hanya diperlukan

untuk perancangan basis data dengan multiple user

views yang dikelola menggunakan pendekatan view

integration.

7. Memeriksa perkembangan di masa depan.

Langkah ini bertujuan untuk memastikan apakah akan

ada perkembangan atau perubahan yang signifikan

yang dapat diperkirakan sebelumnya dan memastikan

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

19

apakah model data tersebut dapat mendukung

perubahan tersebut.

2.1.7.3 Perancangan Fisikal Database

Merupakan proses yang menghasilkan deskripsi

implementasi basis data pada penyimpanan sekunder.

Menggambarkan struktur penyimpanan dan metode akses

yang digunakan untuk mencapai akses yang efisien terhadap

data.

Langkah-langkah dalam perancangan basis data fisikal

antara lain:

1. Desain relasi dasar (base relations)

Langkah ini bertujuan untuk memutuskan bagaimana

merepresentasikan dalam model data logikal dalam

sistem manajemen basis data tujuan.

2. Desain representasi dari derived data.

Langkah ini bertujuan untuk memutuskan bagaimana

merepresentasikan derived data yang ada pada model

data logikal dalam sistem manajemen basis data tujuan.

3. Desain general constraints.

Langkah ini bertujuan untuk merancang general

constraints bagi sistem manajemen basis data tujuan.

4. Menganalisa transaksi-transaksi.

Langkah ini bertujuan untuk mamahami fungsi dari

transaksi-transaksi yang akan dijalankan dalam basis

data dan untuk menganalisa transaksi-transaksi penting.

5. Pilih organisasi file

Langkah ini bertujuan untuk menentukan organisasi file

yang efektif untuk setiap relasi dasar (base relations).

6. Pilih indeks.

Langkah ini bertujuan untuk menentukan apakah

dengan menggunakan atau menambahkan indeks akan

meningkatkan kinerja dari sistem.

7. Perkirakan kebutuhan ruang penyimpanan (disk space).

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

20

Langkah ini bertujuan memperkirakan jumlah ruang

penyimpanan (disk space) yang akan diperlukan oleh

basis data.

8. Desain Pandangan Pengguna.

Langkah ini bertujuan untuk merancang pandangan

pengguna yang diidentifikasikan selama tahap

pengumpulan kebutuhan dan analisis tahap siklus hidup

pengembangan sistem basis data.

9. Desain mekanisme keamanan.

Langkah ini bertujuan untuk merancang mekanisme

keamanan basis data seperti yang telah ditentukan oleh

pengguna selama tahap pengumpulan kebutuhan dan

analisis tahap siklus hidup pengembangan basis data.

10. Mempertimbangkan pengenalan controlled

redundancy.

Langkah ini bertujuan untuk menentukan apakah

pengenalan controlled redundancy dapat meningkatkan

performa sistem.

11. Mengawasi dan menyesuaikan sistem operasional.

Langkah ini bertujuan untuk mengawasi sistem

operasional dan meningkatkan performa sistem untuk

memperbaiki keputusan desain yang tidak tepat atau

mencerminkan perubahan kebutuhan.

2.1.8 Normalisasi

Menurut Connolly dan Begg (2010:416), normalisasi adalah

sebuah teknik untuk menghasilkan sebuah set relasi dengan property

yang diinginkan, dengan diberikan data perusahaan yang dibutuhkan

teknik desain database, yang dimulai dengan memeriksa hubungan

(disebut dependensi fungsional) antara atribut. Atribut menjelaskan

beberapa properti dari data atau hubungan antara data yang penting

bagi perusahaan.

Tujuan utama normalisasi adalah mengidentifikasikan

kesesuaian hubungan yang mendukung data untuk memenuhi

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

21

kebutuhan perusahaan. Adapun karakteristik hubungan tersebut

mencakup:

Jumlah atribut yang diperlukan dalam jumlah yang paling sedikit

untuk mendukung kebutuhan perusahaan.

Atribut dengan relasi logical yang dekat ditemukan pada relasi

yang sama.

Minimal redudansi data.

Peranan normalisasi dalam perancangan basis data adalah

dalam penggunaan pendekatan bottom-up dan teknik validasi. Teknik

validasi digunakan untuk memeriksa apakah struktur relasi yang

dihasilkan oleh ERD modeling baik atau tidak.

Sumber data

Gambar 2.5 Peranan Normalisasi dalam Perancangan Basis Data

Di sini terlihat sumber data terdiri atas user-user, spesifikasi

kebutuhan berbagai user, berbagai form atau laporan, data dictionary,

dan data model perusahaan. Kemudian terdapat pendekatan top-down

dan bottom-up, dimana pendekatan tersebut nantinya menghasilkan

desain relasi. Lalu peranan normalisasi pada bottom-up dan teknik

validasi

Pendekatan

Top-Down

Contoh: ER Model

Desain Relasi

Pendekatan

Bottom-up

Contoh:Normalisasi

Normalisasi Untuk Teknik

Validasi

User-User

Spesifikasi Kebutuhan User

Form Atau Laporan

Data Dictionary dan Data Model

Perusahaan

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

22

2.1.8.1 Unnormalized form (UNF)

Sebuah tabel yang terdiri dari satu atau lebih kelompok

yang berulang. UNF merupakan bentuk awal tabel yang

belum di normalisasi. Proses normalisasi UNF menjadi 1NF

melibatkan penghilangan repeating groups.

2.1.8.2 First Normal Form (1NF)

Menurut Connolly dan Begg (2010:430), Sebuah relasi

dimana titik temu dari setiap baris dan kolom mengandung

satu dan hanya satu nilai saja.

Pada awal tahap ini, table masih dalam bentuk yang

tidak normal, yang sering disebut unnormalized table. Untuk

merubah table yang tidak normal menjadi bentuk 1NF, kita

mengidentifikasi dan menghilangkan kelompok yang

mengalami pengulangan yang terdapat pada tabel.

Dalam menghilangkan kelompok yang berulang pada

tabel yang tidak normal dapat digunakan dua macam

pendekatan yaitu:

Masukkan data yang semestinya kedalam kolom yang

kossong pada baris yang berisikan data yang

berulang.

Menggantikan data yang ada dengan menulis ulang

dari kunci atribut yang sesungguhnya ke dalam relasi

terpisah.

Setelah kedua pendekatan tersebut dilakukan. Maka

Unnormalized form (UNF) akan manjadi First Normal Form

(1NF).

2.1.8.3 Second Normal Form (2NF)

Menurut Connolly dan Begg (2010:435), 3NF adalah

keadaaan dimana relasi sudah pada bentuk 1NF dan 2NF dan

dimana tidak ada atribut non-primary key yang memiliki

ketergantungan transitif kepada primary key.

Tahapan 1NF ke 2NF yaitu:

Mengidentifikasi primary key untuk relasi 1NF.

Mengidentifikasi functional dependencies dalam relasi.

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

23

Jika terdapat partial dependencies terhadap primary

key, maka hapus dengan menempatkan dalam relasi

yang baru bersama dengan salinan determinannya.

2.1.8.4 Third Normal Form (3NF)

Menurut Connolly dan Begg (2010:435), 3NF adalah

keadaaan dimana relasi sudah pada bentuk 1NF dan 2NF dan

dimana tidak ada atribut non-primary key yang memiliki

ketergantungan transitif kepada primary key.

Tahapan yang dilakukan saat proses 2NF ke 3NF

adalah:

Identifikasi primary key dalam relasi 2NF.

Identifikasi functional dependencies dalam relasi.

Jika terdapat transitive dependencies terhadap primary

key, hapus dengan menempatkan dalam relasi yang

baru bersama dengan salinan determinannya.

2.1.9 Waterfall Model

Model proses adalah suatu gambaran dari suatu proses

rekayasa perangkat lunak. Hal-hal yang digambarkan dalam suatu

model proses adalah aktifitas-aktifitas, tindakan-tindakan, tugas,

tujuan dan hasil yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu perangkat

lunak yang berkualitas. Salah satu jenis dari model proses adalah

Waterfall Model.

The waterfall model atau biasanya disebut dengan classic life

cycle. The waterfall model menyajikan sistem yang sistematik.

Pendekatan yang digunakan dalam The waterfall model adalah

communication, planing, modeling, construction, deployment. Berikut

ini adalah gambaran proses The waterfall model.

Communication

Project initiation requirements gathering

Planning

Estimating

s cheduling

tracking

Modeling

Analysi

design

Deployment

Delivery

Support

feedbacvk

Construction

Code

test

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

24

Gambar 2.6 Waterfall Model

a. Communication

Pada tahap ini, sofware engineer harus mengerti dan

menganalisa informasi-informasi yang ada dalam perangkat lunak. hal

yang harus dianalisa antara lain fungsi yang dibutuhkan, performa,

rancangan antarmuka, kemudian menyusun kebutuhan-kebutuhan

(requirements) untuk seluruh elemen sistem.

b. Planning

Pada tahapan ini mulai dilakukan perancangan perangkat lunak. baik

dari sistem, user interface yang dibutuhkan serta perkiraan waktu

yang diperlukan untuk membuat suatu aplikasi.

c. Modeling

Pada tahap ini mulai dilakukan perancangan perangkat lunak. Proses-

proses yang difokuskan pada empat kategori, yaitu: struktur data,

arsitektur perangkat lunak, perwakilan antarmuka, dan detail prosedur

(secara algoritma).

d. Construction

Pada tahapan ini, desain yang telah dibuat diartikan kedalam bahasa

pemrograman. Pembuatan desain secara mendetil dapat membantu

penggenerasian kode. Sehingga dapat dilakukan secara lebih mekanis.

Setelah kode digenerasikan, tahap selanjutnya adalah melakukan

pengetesan kode. Hal yang difokuskan adalah pada bagian perangkat

lunak, untuk memastikan bahwa perintah-perintah telah diuji coba,

dan tidak ada kesalahan atau error. Sehingga masukan-masukan akan

menghasilkan hasil yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

e. Deployment

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

25

Setiap perangkat lunak pasti akan mengalami perubahan setelah

diberikan kepada pengguna. Perubahan terjadi disebabkan adanya

masalah-masalah yang ditemui oleh pengguna. Untuk itu, tahapan

pemeliharaan dilakukan dengan tujuan melakukan penyesuaian dan

perbaikan pada piranti lunak tersebut (Pressman: 2010).

Berikut ini adalah masalah yang kadang-kadang ditemui ketika

The waterfall model diterapkan adalah:

1. Proyek yang sebenarnya jarang mengikuti tahapan secara urut

sesuai dengan aturan. Kadang perubahan dilakukan secara tidak

langsung. sebagai hasilnya, perubahan dapat menyebabkan

kebingungan sebagai hasil tim proyek.

2. Seringkali sulit bagi pelanggan untuk menyatakan semua

persyaratan atau requirement yang dibutuhkan. The waterfall

model membutuhkan ini dan mengalami kesulitan jika

persyaratan tidak lengkap.

3. Pelanggan harus memiliki kesabaran. versi kerja dari program ini

tidak akan tersedia sampai akhir dalam waktu proyek-spam.

sebuah kesalahan besar, jika tidak terdeteksi sampai program

kerja terakhir, bisa menjadi bencana

2.2 Tools yang digunakan

Berikut ini adalah tools-tools yang penulis gunakan dalam

penyusunan skripsi

2.2.1 Diagramming Tools

2.2.1.1 Flowchart

Flowchart adalah sebuah representasi berbentuk

diagram yang menggambarkan proses operasi pada sistem

informasi atau program secara berurutan. Flowchart dari

sistem informasi menunjukkan aliran data dari dokumen

sumber melewati komputer untuk kemudian didistribusikan

pada para pengguna.

Tujuan membuat flowchart adalah :

Menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah.

Secara sederhana, terurai, rapi, dan jelas.

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

26

Menggunakan simbol-simbol standar

Terdapat dua model penulisan flowchart, yaitu :

1. System flowchart

Merupakan bagan atau diagram yang

memperlihatkan urutan prosedur dan proses dari

beberapa file di dalam media tertentu. Melalui system

flowchart jenis media penyimpanan yang dipakai dalam

pengolahan data akan terlihat. Selain itu juga dapat

menggambarkan file yang dipakai sebagai input dan

output.

System flowchart tidak digunakan untuk

menggambarkan urutan langkah dalam memecahkan

masalah melainkan hanya untuk menggambarkan

prosedur dalam sistem yang dibentuk.

2. Program flowchart

Merupakan bagan atau diagram yang

memperlihatkan urutan dan hubungan proses dalam

suatu program. Dua jenis metode penggambaran program

flowchart, yaitu :

a. Conceptual flowchart

Menggambarkan alur pemecahan masalah secara

global.

b. Detail flowchart

Menggambarkan alur pemecahan masalah secara

rinci.

Simbol-simbol yang digunakan dalam flowchart, yaitu:

Tabel 2.1 Simbol-simbol Flowchart

Simbol Keterangan

Simbol dokumen, digunakan untuk

menggambarkan semua jenis dokumen

yang merupakan formulir yang digunakan

untuk merekam data terjadinya suatu

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

27

transaksi.

Simbol dokumen dan tembusannya,

digunakan untuk menggambarkan

dokumen asli dan tembusannya. Nomor

lembar dokumen dicantumkan disudut kiri

atas.

Simbol berbagai dokumen, digunakan

untuk menggambarkan berbagai jenis

dokumen yang digabungkan bersama

dalam suatu paket. Namun dokumen

dituliskan di dalam masing-masing simbol

dan nomor lembar dokumen dicantumkan

di sudut kanan atas simbol dokumen yang

bersangkutan.

Simbol catatan, digunakan untuk

menggambarkan catatan akuntansi yang

digunakan untuk mencatat data yang

direkam sebelumnya didalam dokumen

atau formulir.

Simbol penghubung pada halaman yang

sama, digunakan untuk memungkinkan

aliran dokumen berhenti disuatu lokasi

pada halaman tertentu dan kembali

berjalan di lokasi lain pada halaman yang

sama.

Simbol penghubung pada halaman yang

berbeda, digunakan untuk menunjukkan

kemana dan bagaimana bagan alir terkait

satu dengan lainnya. Nomor yang

tercantum di dalam symbol penghubung

menunjukkan bagaimana bagan alir yang

tercantum pada halaman tertentu terkait

dengan bagan alir yang tercantum pada

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

28

halaman lain.

Simbol kegiatan manual, digunakan untuk

menggambarkan kegiatan manual.

Simbol arsip sementara, digunakan untuk

menggambarkan arsip sementara yang

dokumennya akan diambil kembali dari

arsip tersebut dimasa yang akan dating

untuk keperluan pengolahan lebih lanjut

terhadap dokumen tersebut. Untuk

menunjukkan urutan pengarsipan dokumen

digunakan simbol berikut, yaitu A yang

berarti menurut abjad, N yang berarti

menurut nomor urut, dan T yang berarti

menurut tanggal (kronologis).

Simbol arsip permanen, digunakan untuk

menggambarkan arsip permanen yang

tidak akan diproses lagi.

Simbol mulai/berakhir (terminal),

digunakan untuk menggambarkan awal

dan akhir suatu sistem akuntansi.

Simbol keputusan, digunakan untuk

menggambarkan keputusan yang harus

dibuat dalam proses pengolahan data.

2.2.1.2 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2007:317),

Data Flow Diagram (DFD) adalah model proses yang

digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sistem

dan cara kerja atau proses yang dilakukan oleh sistem. DFD

bisa disebut dengan Bubble Chart, Transformation Graph,

dan Process Model.

Tujuan DFD adalah sebagai berikut :

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

29

a. Memberikan indikasi mengenai bagaimana data

ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem.

b. Menggambarkan fungsi-fungsi dan sub fungsi yang

mentransformasi aliran data.

Manfaat DFD adalah sebagai berikut :

a. DFD adalah alat pembuatan model yang memungkinkan

profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai

suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu

sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun

komputerisasi.

b. DFD adalah salah satu alat pembuatan model yang sering

digunakan khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan

bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data

yang dimanipulasi oleh sistem.

c. DFD adalah alat perancangan sistem yang berorientasi

pada alur data dengan konsep dekomposisi yang dapat

digunakan untuk penggambaran analisa maupun

rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh

profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat

program.

Tabel 2.2 Simbol-simbol Data Flow Diagram

Simbol Keterangan

Menggambarkan eksternal entitas

(terminal) dari sistem

Menggambarkan proses atau

pekerjaan yang harus diselesaikan

Menggambarkan aliran data atau

input/output dari dan menuju

proses

Menggambarkan penyimpanan

data atau biasa disebut basis data

(data store). Penyimpanan data

Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

30

dapat disamakan dengan seluruh

bagian dari entitas tunggal dalam

model data

Tingkatan DFD terdiri dari :

a. Diagram konteks

Menggambarkan seluruh input ke atau output sistem.

Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD.

b. Diagram nol

Merupakan rincian dari diagram konteks dan

memperlihatkan data store yang digunakan.

c. Diagram rinci

Merupakan rincian dari diagram nol.

Keuntungan penggunaan DFD, yaitu :

1. Proses dalam DFD dapat beroperasi secara paralel,

maksudnya beberapa proses dapat bekerja secara

bersamaan dengan cara kerja bisnis.

2. DFD menunjukkan aliran data yang melalui sistem. Panah

mewakili arah data tersebut mengalir. Perulangan

(looping) dan percabangan (branching) biasanya tidak

diperlihatkan. Flowchart menunjukkan tahap-tahap dari

proses atau operasi dalam algoritma/program.

3. DFD menunjukkan proses yang mewakili perbedaan

waktu yang dramatis. Misalnya, suatu DFD tunggal

mungkin akan memasukkan proses yang terjadi per jam,

per hari, per minggu, per tahun dan sesuai permintaan.

2.2.1.3 State Transition Diagram (STD)

Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2007:663),

State Transition Diagram (STD) adalah sebuah alat yang

digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi layar

yang dapat terjadi selama sesi yang dapat digunakan oleh

user.

Tabel 2.3 Komponen State Transition Diagram

Page 27: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

31

Simbol Keterangan

Simbol state, merupakan kumpulan

keadaan atau atribut yang mencirikan

seseorang atau benda pada waktu atau

kondisi tertentu

Simbol transition state, merupakan

perubahan yang digambarkan dengan

simbol panah dan setiap panah diberi

label

2.2.1.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2007:271),

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sebuah diagram

yang menggambarkan data dalam bentuk entitas-entitas

beserta hubungan yang terbentuk antar data tersebut. ERD

tidak menyatakan bagaimana memanfaatkan data, membuat

data, menghapus data dan mengubah data. ERD merupakan

suatu alat utama pemodelan data dan membantu

menggambarkan data ke dalam entitas dan hubungan antar

entitas.

Elemen-elemen ERD pada dasarnya, yaitu :

a. Entitas yaitu sesuatu yang ada dalam sistem, baik nyata

maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana

terdapat data.

b. Relasi yaitu hubungan alamiah yang terjadi antara

entitas, menyangkut dua komponen yang menyatakan

ikatan yang terjadi, yaitu cardinality dan participation.

c. Atribut yaitu deskripsi kelompok data yang mempunyai

karakteristik yang sama (data yang mendeskripsikan

entitas dan relasi).

Tabel 2.4 Simbol-simbol Entity Relationship Diagram

Page 28: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

32

Simbol Keterangan

Entitas

Relasi

Penghubung atribut dengan entitas

dan relasi dengan entitas

Langkah-langkah untuk membuat ERD, yaitu :

a. Identifikasi entitas

Mengidentifikasi peran, kejadian, lokasi, hal

abstrak/konsep yang datanya disimpan oleh end-user.

b. Menentukan relasi

Menentukan hubungan/relasi antara sepasang entitas

menggunakan relationship matriks.

c. Menggambar kasar ERD

Menggambarkan entitas-entitas dan relasi diantara entitas

untuk menghubungkannya.

d. Menentukan cardinality

Menentukan cardinality (pemunculan suatu entitas di

entitas lainnya yang berhubungan).

e. Menentukan primary key

Mengidentifikasi atribut data yang secara unik

mengidentifikasi setiap entitas.

f. Menggambar ERD berdasarkan atribut kunci

Menggambarkan ERD beserta primary key di setiap

entitas.

g. Identifikasi atribut lainnya

Mengumpulkan informasi detail yang penting dalam

sistem yang sedang dikembangkan.

h. Memetakan atribut

Page 29: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

33

Meletakkan atribut dalam satu entitas yang tepat serta

mencari atribut yang ada dalam relasi.

i. Menggambar ERD lengkap dengan atribut

Menggambarkan ERD dengan menyesuaikan ERD pada

langkah 6 dengan entitas atau relasi pada langkah 8.

j. Memeriksa hasil

Memeriksa ERD yang dihasilkan untuk mengetahui

ketepatan ERD dengan sistem.

2.2.2 Software Tools

2.2.2.1 Microsoft Visual Basic 2010

Microsoft Visual Basic 2010 adalah perangkat lunak

yang digunakan untuk perancangan aplikasi database yang

dikeluarkan oleh Microsoft pada tahun 2010.

2.2.2.2.1 Visual Basic. NET (VB.NET)

Visual Basic .NET (VB.NET)

merupakan bahasa pemrograman komputer

berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai

evolusi klasik dari Visual Basic (VB). Bahasa

tersebut dapat diimplementasikan pada .NET

Framework.

Menurut Harip Santoso (2006:7) .NET

adalah istilah yang sering diasosiasikan/dikaitkan

dengan proses yang berjalan pada platform

teknologi .NET, ASP.NET, ADO.NET dan

sebagainya.

2.2.2.2 MySQL

MySQL merupakan software open source, Enterprise-

level, multi-threaded, sistem manajemen database relasional.

Kedengarannya seperti banyak sensasi penjualan atau

pemasaran, tapi itu benar-benar mendefinisikan MySQL.

MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan konsultan di

Swedia disebut TcX. Mereka membutuhkan sebuah sistem

database yang sangat cepat dan fleksibel. Sayangnya, mereka

tidak dapat menemukan apa pun di pasar yang bisa

Page 30: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

34

melakukan apa yang mereka inginkan. Jadi, mereka

menciptakan MySQL, yang secara longgar didasarkan pada

sistem manajemen database lain yang disebut mSQL. Produk

yang mereka ciptakan itu cepat, dapat diandalkan, dan sangat

fleksibel. Hal ini digunakan di banyak tempat di seluruh

dunia. Universitas, penyedia layanan Internet dan organisasi

nirlaba adalah pengguna utama dari MySQL, terutama karena

harga (sebagian besar gratis). Walaupun akhir-akhir ini telah

mulai menembus dunia bisnis sebagai sistem database yang

handal dan cepat.

Alasan untuk pertumbuhan popularitas MySQL adalah

munculnya Gerakan Open Source dalam industri komputer.

Gerakan Open Source, jika Anda belum mendengar tentang

hal itu, adalah hasil dari beberapa vendor perangkat lunak

komputer yang tidak hanya menyediakan produk tetapi

source code juga. Hal ini memungkinkan konsumen untuk

melihat bagaimana program mereka beroperasi dan

memodifikasinya sesuka mereka. Ini, dan popularitas Linux,

telah memberikan peningkatan penggunaan produk open

source di dunia bisnis. Karena meroketnya popularitas Linux,

pengguna mencari produk yang akan berjalan pada platform

ini. MySQL adalah salah satu produk tersebut. MySQL

sering disamakan dengan SQL, bahasa query terstruktur yang

dikembangkan oleh IBM. Ini bukan bentuk bahasa, tetapi

sebuah sistem database yang menggunakan SQL untuk

memanipulasi, membuat, dan menampilkan data. MySQL

adalah program yang mengelola database, seperti Microsoft

Excel yang mengelola spreadsheet. SQL adalah bahasa

pemrograman yang digunakan oleh MySQL untuk

menyelesaikan tugas-tugas dalam database, seperti Excel

menggunakan VBA (Visual Basic for Applications) untuk

menangani tugas-tugas dengan spreadsheet dan workbook.

Program lain yang mengelola database termasuk Microsoft

SQL Server, Sybase Adaptive Server, dan DB2.

Page 31: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

35

MySQL adalah lebih dari sekedar database. Ini adalah

sebuah sistem yang mengelola database. Ini kontrol yang

dapat menggunakan database dan bagaimana mereka

dimanipulasi. MySQL mencatat semua tindakan dan berjalan

terus menerus di latar belakang. Hal ini berbeda dari

Apa yang biasa Anda gunakan. Kebanyakan orang

berpikir tentang Microsoft Access atau Lotus Approach

ketika mereka berpikir tentang database. Ini adalah database,

tetapi mereka bukan manajemen sistem. Sebuah DBMS dapat

berisi banyak database. Pengguna terhubung ke database dan

memberikan permintaan. Server database memproses

databasenya dan mengembalikan permintaan ke pengguna.

Database, seperti Approach dan Access, merupakan turunan

dari jenis sistem ini. Mereka membagikan file mereka dengan

beberapa pengguna, tetapi tidak ada antarmuka untuk

mengendalikan koneksi atau menjawab permintaan.

2.3 Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)

Menurut Shneiderman (2005:74), ada delapan aturan emas yang

digunakan dalam merancang interface, yaitu:

a. Kukuh pada konsistensi

Konsistensi adalah aturan yang paling sering dilanggar, karena ada banyak

bentuk konsistensi. Seperti konsisten pada langkah yang harus diambil

pada situasi yang mirip, istilah yang diugnakan harus sama dalam menu

dan menu help, dan konsistensi warna, layout, kapitalisasi, font, dan yang

lainnya harus digunakan secara keseluruhan.

b. Memungkinkan pengguna untuk menggunakan jalan pintas

Semakin sering penggunaan software, pengguna juga ingin mengurangi

jumlah interaksi untuk mempercepat interaksi dengan software. Karena itu,

jalan pintas seperti tombol khusus, perintah tersembunyi, dan fasilitas

makro dihargai oleh pengguna.

c. Menawarkan tanggapan informatif

Untuk setiap aksi pengguna, harus ada umpan balik dari system. Untuk

aksi yang kecil dan sering dilakukan, umpan balik yang diberikan dapat

Page 32: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

36

dibuat sederhana, sedangkan untuk aksi yang besar dan jarang dilakukan,

umpan balik yang diberikan harus lebih jelas.

d. Rancang dialog untuk penutup

Tahapan aksi seharusnya dikelompokkan kedalam grup dengan awal,

pertengahan, dan akhir. Tanggapan informatif pada penyelesaian suatu

grup member pengguna kepuasan dari pencapaian, perasaan lega, dan

tanda untuk mempersiapkan diri ke tahap berikutnya.

e. Tawarkan pencegah error

Sebisa mungkin, rancang system agar pengguna tidak bisa membuat

kesalahan fatal. Bila pengguna melaukan kesalaha, sistem akan

memberitahu pengguna dan menawarkan cara mengatasi kesalahan

tersebut.

f. Menyediakan pembalikan aksi yang mudah

Sebisa mungkin, setiap aksi bisa dibalikkan. Fitur ini mengurangi

kecemasan pengguna karena mereka mengetahui bahwa kesalahan dapat

dibalikkan.

g. Mendukung fokus kontrol internal

Pengguna yang berpengalaman sangat menginginkan perasaan bahwa

mereka mengendalikan sistem dan sistem menenggapi aksi mereka. Aksi

sistem yang mengejutkan, tahap pemasukkan data yang membosankan,

kesulitan dalam mendapat informasi yang dibutuhkan, dan tidak bisa

memproduksi aksi yang diinginkan dapat membuat pengguna cemas dan

tidak puas.

h. Mengurangi beban memori jangka pendek

Keterbatasan pengolahan informasi manusia dalam memori jangka pendek

membutuhkan tampilan yang sederhana penggabungan beberapa halaman,

frekuensi window-motion dikurangi, dan waktu pelatihan yang cukup.

5 faktor manusia terukur menurut Shneiderman (2005:16) yaitu :

1. Waktu untuk belajar.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh pengguna untuk mempelajari

cara menggunakan perintah untuk satu set pekerjaan?

2. Kecepatan performa.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan beberapa tugas?

Page 33: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

37

3. Tingkat kesalahan oleh user.

Berapa banyak dan kesalahan seperti apa yang dilakukan seseorang dalam

mengerjakan tugas?

4. Kemampuan daya ingat

Sebaik apakah pengguna mempertahankan pengetahuan mereka setelah

satu jam, satu hari, atau satu minggu?

5. Kepuasan Subjektif.

Bagaimanakah kepuasan pengguna dalam menggunakan berbagai aspek

dalam sistem?

2.4 Hasil Penelitian atau Produk Sebelumnya

Dalam penulisan sebuah skripsi sangat perlu mencari referensi ilmiah

dari sebuah teori-teori atau penemuan yang sudah ada yang dapat dijadikan

data pendukung. Penulis menemukan beberapa data pendukung yang

mendukung dan berkaitan dengan hasil penelitian sebelumnya yang relevan

dengan permasalahan yang sedang dibahas dalam penulisan skripsi ini. Dalam

hal ini, penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah peneliitian yang

terkait dengan masalah sistem basis data perpustakaan.

Penelitian mengenai Teknologi Informasi Untuk Perpustakaan:

Digital Library Sebagai Solusi Keterbatasan Informasi dilakukan oleh Henkie

(2008). Pada penelitian tersebut dijelaskan bahwa yaitu dengan munculnya

perpustakaan digital (digital library) yang memiliki keunggulan dalam

kecepatan pengaksesan karena berorientasi ke data digital. Di sisi lain, dari segi

manajemen (teknik pengelolaan), dengan semakin kompleksnya koleksi

perpustakaan, data peminjam, transaksi dan sirkulasi koleksi perpustakaan, saat

ini muncul kebutuhan akan penggunaan teknologi informasi untuk otomatisasi

business process di perpustakaan. Sistem yang dikembangkan dengan

pemikiran dasar bagaimana melakukan otomatisasi terhadap berbagai business

process di perpustakaan, kemudian terkenal dengan sebutan sistem otomasi

perpustakaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Chowdhury, Sudatta; Landoni,

Monica; Gibb, Forbes dengan judul Usability and impact of digital libraries

(2006) menjelaskan bahwa penelitian dan pengembangan di bidang

perpustakaan digital telah tumbuh secara signifikan selama dekade terakhir ,

Page 34: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

38

dan sejumlah besar perpustakaan digital operasional sekarang ada. Ini termasuk

perpustakaan hibrida di mana pengguna bisa mendapatkan akses ke sumber

daya informasi digital bersama sumber daya tradisional berbasis cetak

informasi

Sedangkan penelitian oleh Supsiloani (2006) dengan judul

Perpustakaan Digital Di Indonesia Dan Fitur-Fitur Yang Tersedia, dari

penelitian tersebut dapat dijelaskan bahwa Penggunaan teknologi terutama

teknolgi informasi yaitu teknologi komputer dan komunikasi di perpustakaan

bukan sesuatu yang baru lagi. Tetapi pada beberapa perpustakaan di Indonesia

lambat. Teknologi komputer telah banyak dipergunakan untuk menangani

kegiatan rutinitas kerumahtanggaan perpustakaan yang mencakup bidang

pengadaan, pengatalogan, pengwasan sirkulasi, pengawasan serial, dan

penyediaan katalog. Pemanfaatan teknologi ini diakui mampu meningkatkan

efisiensi pengelolaan perpustakaan dan selanjutnya memberikan kemudahan

dan efisiensi bagi pengguna perpustakaan.

Jurnal diatas dapat menyimpulkan bahwa teknologi informasi untuk

perpustakaan sangat berguna untuk otomatisasi business process di

perpustakaan dan juga sangat efisien serta mudah untuk pengelolaan

perpustakaan bagi pengguna perpustakaan.

2.5 Perancangan Transaksi

Menurut Connolly dan Begg (2005:300) transaksi adalah sebuah aksi,

atau sekumpulan aksi, dikerjakan oleh seorang pengguna atau program

aplikasi, yang mengakses atau merubah isi dari database, meliputi :

Data yang digunakan dalam transaksi:

1. Karakteristik fungsional dari transaksi

2. Output dari transaksi

3. Kepentingan bagi pengguna

4. Tingkat penggunaan yang sudah diperkirakan

Terdapat 3 tipe utama transaksi, yaitu :

1. Retrieval Transactions

Digunakan untuk mengambil data untuk ditampikan ke layar atau dalam

produksi sebuah laporan.

Page 35: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

39

2. Update Transactions

Digunakan untuk memasukkan record baru, menghapus record lama, atau

memodifikasi record yang ada di dalam database

3. Mixed Transactions

Melibatkan pengambilan dan update dari data.

2.6 Pendekatan Obyek Studi

2.6.1 Pengertian Perpustakaan

Menurut Abdul Rahman Saleh dan Rita Komalasari (2010:

1.4), Perpustakaan merupakan tempat menyimpan, mengolah, dan

mencari informasi, di mana informasi tersebut dapat berbentuk bahan

bacaan tercetak (buku, jurnal, dan bahan bacaan dalam bentuk

elektronik lainnya). Di dalam perpustakaan tersebut ada organisasi

dan system yang mengatur perjalanan bahan pustaka/informasi mulai

dari pengadaan, pengelolaan hingga pelayanan dan penyajian

pengguna perpustakaan.

2.6.2 Fungsi-Fungsi Perpustakaan

Menurut Purmono dan Sri Suharmini (2008:13), fungsi-fungsi

perpustakaan yaitu:

1. Penyimpanan

Perpustakaan bertugas menyimpan koleksi (informasi) yang

diterimanya.

2. Pendidikan

Perpustakaan merupakan tempat belajar seumur hidup, lebih-lebih

mereka yang sudah bekerja atau telah meninggalkan bangku

sekolah ataupun putus sekolah.

3. Penelitian

Perpustakaan berfungsi menyediakan berbagai macam koleksi

(informasi) untuk keperluan penelitian yang dilakukan oleh

pemakai.

4. Informasi

Perpustakaan menyediakan informasi bagi pemakai yang

disesuaikan dengan jenis perpustakaan.

5. Rekreasi Kultural

Page 36: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

40

Perpustakaan berfungsi menyimpan khasanah budaya bangsa.

Fungsi kultural dilakukan dengan cara mengadakan pameran

ceramah, pertunjukan kesenian, dan penyediaan bahan bacaan

yang dapat menghibur bagi pemakai, tetapi sekaligus mempunyai

nilai yang lain, seperti pendidikan dan seni.

2.6.3 Jenis-Jenis Perpustakaan

Adapun jenis-jenis perpustakaan yang ada dewasa ini adalah sebagai

berikut:

1. Perpustakaan Nasional

Perpustakaan nasional adalah perpustakaan yang didirikan oleh

suatu negara (biasanya di satu negara hanya ada satu) yang

mempunyai fungsi utama untuk menyimpan semua bahan

pustaka tercetak, terekam, serta multimedia yang diterbitkan

oleh negara tersebut dan atau mengenai negara tersebut.

Contoh : Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

2. Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum adalah jenis perpustakaan yang didirikan

oleh masyarakat umum dan dibiayai oleh masyarakat itu

sendiri baik secara langsung (swadaya) maupun tidak langsung

seperti pajak. Contoh: perpustakaan umum pemerintah

kabupaten / kota, Badan atau Kantor Perpustakaan Provinsi

yang berkedudukan di ibukota provinsi, perpustakaan umum

tingkat kecamatan, dan perpustakaan umum tingkat desa.

3. Perpustakaan Khusus

Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang berada

pada suatu instasi atau lembaga tertentu, baik instasi

pemerintah maupun swasta. Tujuan didirikannya adalah

mendukung instasinya dengan cara menyediakan informasi

bagi pegawai dilingkungan instasi tersebut guna memelighara

dan meningkatkan pengetahuan pegawai yang bersangkutan.

Contoh: Perpustakaan Sekretariat Negara di Jalan Merdeka

Barat, Jakarta ; Perpustakaan Penelitian Perkebunan, di Jalan

Taman Kencana, Bogor; Perpustakaan Sekretariat ASEAN di

Jakarta.

Page 37: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

41

4. Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana dan

fasilitas penyelenggaraan pendidikan sehingga setiap sekolah

semestinya memiliki perpustakaan. Perpustakaan sekolah

berada pada lingkungan sekolah dan sepenuhnya dikelola oleh

sekolah yang bersangkutan. Tugas pokok dari perpustakaan

sekolah adalah menunjang proses belajar mengajar disekolah

dengan cara menyediakan bahan bacaan yang sesuai dengan

kurikulum sekolah dan ilmu pengetahuan tambahan lain

sehingga proses belajar mengajar disekolah tersebut dapat

berjalan lancar dan baik. Contoh: Perpustakaan Sekolah SMP-

SMA St. Kristoforus.

5. Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang

berada di lingkungan perguruan tinggi, universitas, sekolah

tinggi, akademi dan pendidikan tinggi lainnya, yang pada

hakikatnya merupakan bagian integral dari sesuatu perguruan

tingginya. Perpustakaan ini dikelola oleh perguruan tinggi

sebagian dari induknya. Tujuan diselenggarakan ini adalah

untuk menunjang terlaksananya pendidikan, penelitian dan

pengabdian masyarakat, melalui pelayanan informasi, yang

meliputi : pengumpulan, pengolahan, pemanfaatan, penyebar

luasan, dan pelestarian informasi. Contoh : Perpustakaan

Institut Pertanian Bogor.

2.6.4 Transaksi Perpustakaan

Sebagai mana layaknya perpustakaan lain, perpustakaan

member layanan pembaca, jasa referensi dan jasa sirkulasi bahan

pustaka. Jasa- jasa tersebut terutama untuk pengguna dari luar.

a. Sistem layanan bahan pustaka

Sistem layanan bahan pustaka dapat dilaksanakan dengan sistem

layanan terbuka atau sistem layanan tertutup.

b. Peminjaman

Layanan peminjaman merupakan kegiatan pencatatan bahan

pustaka yang di pinjam oleh pengguna.

Page 38: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewMenggambarkan ERD beserta primary key di setiap entitas. Identifikasi atribut lainnya Mengumpulkan

42

c. Pengembalian

Pengembalian adalah kegiatan pencatatan bahan pustaka yang

dikembalikan oleh pengguna.

d. Pemberian Sanksi

Apabila pengguna yang meminjam bahan pustaka melakukan

pelanggaran, perpustakaan dapat memberikan sanksi kepada

peminjam.

2.6.5 Sistem Pengkodean Buku

Menurut Hamakonda dan Tairas (2002:57), sistem

pengkodean buku pada perpustakaan yang digunakan secara umum

adalah Sistem Klasifikasi Persepuluhan Dewey atau Dewey Decimal

Classification (DDC). Sistem pengkodean DDC mengorganisir semua

pengetahuan dalam sepuluh kelas utama. Selanjutnya sepuluh kelas

utama tersebut lebih lanjut lagi dibagi menjadi bagian lain.

Sepuluh kelas utama DDC yaitu:

000 – Karya Umum

100 – Filsafat dan Psikologi

200 – Agama

300 – Ilmu-ilmu Sosial

400 – Bahasa

500 – Ilmu-ilmu Murni (Pasti/Alam)

600 – Ilmu-Ilmu Terapan (Teknologi)

700 – Kesenian, Hiburan, Olahraga

800 – Kesusasteraan

900 – Geografi dan Sejarah Umum