bombanakab.go.idbombanakab.go.id/assets/upload/produk/040119_132446_02... · Web viewMengambil...

16
PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR 02 TAHUN 2007 T E N T A N G TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOMBANA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Bab IV Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005, dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bombana tentang Desa. b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a di atas, perlu diatur dengan Peraturan Daerah tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bombana, Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Kolaka Utara di Provinsi Sulawesi Tenggara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4339); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4489); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493, yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, ~ ~ 1

Transcript of bombanakab.go.idbombanakab.go.id/assets/upload/produk/040119_132446_02... · Web viewMengambil...

Page 1: bombanakab.go.idbombanakab.go.id/assets/upload/produk/040119_132446_02... · Web viewMengambil keputusan apabila dalam proses pencalonan dan pemilihan kepala desa timbul permasalahan.

PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANANOMOR 02 TAHUN 2007

T E N T A N G

TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BOMBANA,

Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Bab IV Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005, dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bombana tentang Desa.

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a di atas, perlu diatur dengan Peraturan Daerah tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bombana, Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Kolaka Utara di Provinsi Sulawesi Tenggara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4339);

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4489);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493, yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3848);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Repulik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas penyelengaraan Pemerintah Daerah

~ ~1

Page 2: bombanakab.go.idbombanakab.go.id/assets/upload/produk/040119_132446_02... · Web viewMengambil keputusan apabila dalam proses pencalonan dan pemilihan kepala desa timbul permasalahan.

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4090);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BOMBANAdan

BUPATI BOMBANA

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG TATA CARA, PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :a. Daerah adalah Kabupaten Bombana;b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Bombana;c. Bupati adalah Bupati Bombana;d. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Kabupaten Bombana;

e. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah Lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa;

f. Panitia adalah panitia pemilihan kepala desa yang dibentuk oleh BPDg. Bakal calon adalah masyarakat desa setempat yang berdasarkan penjaringan

oleh panitia pemilihan ditetapkan sebagai bakal calon;h. Calon adalah bakal calon kepala desa yang berdasarkan penyaringan oleh panitia

pemilihan ditetapkan sebagai calon kepala desa;i. Calon yang berhak dipilih adalah calon kepala desa yang telah ditetapkan oleh

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setelah penelitian persyaratan administrasi dan kemampuan dari calon tersebut;

j. Calon terpilih adalah calon kepala desa yang memperoleh dukungan suara terbanyak;

k. Pemilih adalah penduduk desa yang bersangkutan yang telah memenuhi persyaratan untuk menggunakan hak pilihnya;

l. Hak pilih adalah hak yang dimiliki pemilih untuk memenuhi pilihannya;m. Penjaringan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh panitia pemilihan untuk

mendapatkan bakal calon dari warga masyarakat setempat;n. Penyaringan adalah seleksi yang dilakukan oleh panitia pemilihan baik dari segi

administrasi, pengetahuan, kemampuan dan kepemimpinan para bakal calon;o. Putra desa adalah mereka yang lahir dari orang yang terdaftar sebagai penduduk

desa yang bersangkutan atau mereka yang lahir di luar desa kemudian pernah menjadi penduduk desa yang bersangkutan sehingga betul-betul mengenal desa tersebut;

BAB II

MEKANISME PENCALONAN

~ ~2

Page 3: bombanakab.go.idbombanakab.go.id/assets/upload/produk/040119_132446_02... · Web viewMengambil keputusan apabila dalam proses pencalonan dan pemilihan kepala desa timbul permasalahan.

Bagian Pertama Pembentukan Panitia

Pasal 2

(1) BPD membentuk panitia pemilihan yang ditetapkan dengan keputusan.(2) Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari anggota BPD, perangkat

desa dan tokoh masyarakat.(3) Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (2) keanggotaannya terdiri dari :

a. Ketua dipilih dari anggota BPD;b. Sekretaris, Bendaharawan dan anggota, dipilih dari unsur-unsur BPD,

perangkat desa dan tokoh masyarakat.(4) Apabila ketua/anggota BPD atau diantara anggota panitia pemilihan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) ada yang mencalonkan untuk pemilihan kepala desa atau berhalangan tetap maka yang bersangkutan harus mengundurkan diri dari keanggotaan panitia dan perubahan susunan panitia pemilihan ditetapkan kembali oleh BPD.

(5) Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (3) mempunyai tugas :a. Menerima pendaftaran Bakal Calon ;b. Melaksanakan pendaftaran pemilih untuk selanjutnya disahkan oleh ketua

panitia pemilihan;c. Mengumumkan daftar pemilih yang telah disahkan oleh ketua panitia

pemilihan;d. Melakukan penjaringan dan penyaringan bakal calon;e. Menerima dan melakukan penelitian administrasi persyaratan bakal calon;f. Melakukan ujian saringan calon untuk ditetapkan menjadi calon yang berhak

dipilih;g. Menetapkan jadwal pelaksanakan pemilihan;h. Melaksanakan pemilihan calon yang akan dipilih;i. Mengajukan rencana biaya pemilihan;j. Membuat Berita Acara Pemilihan;k. Menetapkan jadwal proses pencalonan dan pelaksanaan pemilihan Kepala

Desa;l. Mengambil keputusan apabila dalam proses pencalonan dan pemilihan kepala

desa timbul permasalahan.m. Melaporkan Hasil Pemilihan Kepala Desa Kepada BPD.

Bagian Kedua Persyaratan Pemilih

Pasal 3

Yang dapat memilih kepala desa adalah penduduk desa warga negara Republik Indonesia yang :a. Terdaftar sebagai penduduk desa yang bersangkutan secara sah dan telah

bertempat tinggal di desa tersebut sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan dengan tidak terputus-putus pada saat pendaftaran pemilih;

b. Sudah mencapai usia 17 (tujuh belas) tahun pada saat pemilihan atau telah/pernah kawin yang dibuktikan dengan KTP/Kartu Keluarga;

c. Sehat jasmani dan rohani serta tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan Keputusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap;

d. Sesudah terdaftar sebagai pemilih dan telah disahkan oleh panitia pemilihan.

Bagian Ketiga Tata Cara Pendaftaran Pemilih

Pasal 4

~ ~3

Page 4: bombanakab.go.idbombanakab.go.id/assets/upload/produk/040119_132446_02... · Web viewMengambil keputusan apabila dalam proses pencalonan dan pemilihan kepala desa timbul permasalahan.

(1) Pendaftaran pemilih dilakukan oleh panitia dilaksanakan dari rumah ke rumah, untuk menghindari terdaftarnya pemilih di bawah umur, pemilih dari luar desa atau pemilih terdaftar dua kali.

(2) Daftar pemilih yang sudah ditetapkan oleh panitia diumumkan di papan pengumuman terbuka sehingga masyarakat mengetahuinya.

(3) Jika pada saat pendaftaran pemilih dilaksanakan ditemukan lebih dari satu bukti yang sah mengenai usia pemilih, maka yang dijadikan dasar penentuan usia pemilih adalah bukti yang sah menurut waktu yang ditetapkan paling lama dan dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.

Bagian Keempat Persyaratan Calon Kepala Desa

Pasal 5

(1) Yang dapat dipilih menjadi kepala desa adalah penduduk Warga Negara Republik Indonesia dengan syarat-syarat :a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;b. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;c. Sekurang-kurangnya berijazah/STTB SLTP atau berpengetahuan sederajat;d. Telah berumur serendah-rendahnya 25 Tahun;e. Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan surat keterangan dokter

pemerintah;f. Nyata-nyata tidak terganggu jiwa/ingatannya;g. Berkelakuan baik yang dinyatakan dengan SKCK dari Kepolisian;h. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan

pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum karena melakukan tindak pidana yang dikenakan ancaman 5 (lima) tahun;

i. Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap;

j. Mengenal desanya dan dikenal masyarakat desa setempat;k. Bersedia dicalonkan menjadi kepala desa;l. Memenuhi syarat-syarat lain yang sesuai dengan adat istiadat setempat;m. Terdaftar sebagai penduduk desa yang bersangkutan secara sah dan

bertempat tinggal di desa yang bersangkutan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun terakhir pada saat pendaftaran bakal calon dengan tidak terputus-putus kecuali bagi putra desa dan atau warga masyarakat yang pernah berdomisili sekurang-kurangnya 2 ( dua) Tahun dengan tidak terputus-putus;

(2) Pegawai Negeri yang mencalonkan diri sebagai Kepala Desa selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus juga mendapat izin tertulis dari pejabat yang berwenang.

(3) Bagi calon terpilih terhitung mulai tanggal pelantikan sebagai Kepala Desa harus bertempat tinggal di desa yang bersangkutan.

Bagian Kelima Pelaksanaan Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon

Pasal 6(1) Penjaringan Bakal Calon dilakukan oleh panitia pemilihan atas asul warga

masyarakat setempat dan atau yang bersangkutan.(2) Tata cara penjaringan bakal calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan oleh panitia pemilihan.

Pasal 7

(1) Panitia pemilihan melaksanakan penjaringan dan penyaringan bakal calon sesuai persyaratan sebagaimana dimaksud pada Pasal 5.

(2) Panitia pemilihan mengajukan bakal calon kepada BPD paling sedikit 2 orang dan banyak paling banyak 5 orang untuk ditetapkan sebagai calon.

Pasal 8

~ ~4

Page 5: bombanakab.go.idbombanakab.go.id/assets/upload/produk/040119_132446_02... · Web viewMengambil keputusan apabila dalam proses pencalonan dan pemilihan kepala desa timbul permasalahan.

(1) Teknik pelaksanaan penyaringan calon ditetapkan oleh Panitia Pemilihan.(2) Penyaringan calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah untuk

menentukan calon yang berhak dipilih.(3) Calon yang berhak dipilih sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus mendapat

penetapan dari BPD.

BAB IIIPELAKSANAAN PEMILIHAN

Bagian Pertama Persiapan Pelaksanaan Pemilihan

Pasal 9

(1) 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan pemilihan dimulai, panitia mengumumkan kepada masyarakat jadwal hari, tanggal dan tempat pelaksanaan pemilihan.

(2) Tempat pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Kantor Kepala Desa, pasar, dan tempat-tempat umum lainnya di wilayah desa yang bersangkutan.

Pasal 10

Sebelum pelaksanaan pemilihan, panitia menyediakan :a. Papan tulis yang memuat nama-nama calon yang berhak dipilih sesuai penetapan

BPD;b. Surat suara yang berbentuk dan modelnya ditetapkan oleh panitia;c. Sebuah kotak suara atau lebih bersama kuncinya;d. Bilik tempat pemungutan suara;e. Alat penjeblos suara.

Bagian Kedua Pelaksanaan Pemungutan Suara

Pasal 11

Paling lambat sehari sebelum pelaksanaan pemilihan, panitia sudah harus membagikan kartu panggilan kepada para pemilih.

Pasal 12

(1) Rapat pemilihan calon Kepala Desa dipimpin oleh Ketua Panitia Pemilihan yang dihadiri paling kurang 2/3 dari jumlah seluruh pemilih yang disahkan oleh Ketua BPD.

(2) Apabila pada pembukaan Rapat Pemilihan Calon Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (satu) jumlah pemilih rapat belum mencapai quorum, Pimpinan rapat menunda pelaksanaan rapat paling lama 3 ( tiga ) jam dengan ketentuan quorum tetap 2/3 dari jumlah pemilih.

(3) Apabila sampai batas penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 (dua) belum juga mencapai quorum, rapat pemilihan calon Kepala Desa diundur oleh pimpinan rapat selambat-lambatnya dalam jangka waktu 10 ( sepuluh ) hari dengan quorum sekurang-kurangnya ½ dari jumlah pemilih.

(4) Penundaan waktu rapat Pemilihan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat 3 (tiga) diumumkan dalam forum rapat oleh pimpinan rapat dan dituangkan dalam berita acara.

Pasal 13

Panitia Pemilihan dan Calon yang berhak dipilih dalam pemilihan calon Kepala Desa tetap mempunyai hak untuk menggunakan hak pilihnya

Pasal 14

~ ~5

Page 6: bombanakab.go.idbombanakab.go.id/assets/upload/produk/040119_132446_02... · Web viewMengambil keputusan apabila dalam proses pencalonan dan pemilihan kepala desa timbul permasalahan.

(1) Pemilihan Calon yang berhak dipilih dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia jujur dan adil;

(2) Apabila calon yang berhak dipilih sakit mandadak dan tidak bisa menghadiri pelaksaan rapat pemilihan, maka yang bersangkutan dapat mewakilkan atau di ganti dengan photo

(3) Calon yang berhak dipilih tidak dibenarkan mengundurkan diri dan dalam hal yang bersangkutan mengundurkan diri, secara administrasi dianggap tidak terjadi pengunduran diri.

Pasal 15

(1) Sebelum pelaksanaan pemungutan suara panitia membuka kotak suara dan memperlihatkannya kepada para pemilih bahwa kotak suara dalam keadaan kosong lalu menutupnya kembali, mengunci lalu menyegel dengan mengunakan kertas yang dibubuhi cap dan stempel panitia pemilihan.

(2) Pemilih yang hadir diberikan selembar surat suara oleh panitia melalui pemanggilan berdasarkan urutan daftar hadir

(3) Setelah menerima surat suara, pemilih memeriksa atau meneliti dan apabila surat suara dimaksud dalam keadaan cacat, atau rusak pemilih berhak meminta surat suara baru setelah menyerahkan kembali surat suara yang cacat atau rusak.

(4) Penjoblosan surat suara yang dilaksanakan dalam bilik suara dengan menggunakan alat yang disediakan oleh panitia

(5) Pemilih yang masuk kedalam bilik suara adalah pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya.

(6) Pemilih yang keliru menjoblos surat suara dapat meminta surat suara baru setelah menyerahkan surat suara yang rusak kepada panitia.

(7) Setelah surat suara dijoblos pemilih memasukan surat suara kedalam kotak suara yang disediakan dalam keadaan terlipat.

(8) Pada saat pemungutan suara dilaksanakan, panitia berkewajiban untuk:a. menjamin agar tata demokrasi berjalan dengan lancar, tertib, aman dan

teratur;b. menjamin pelaksanaan pemungutan suara dengan tertib dan teratur.

(9) Pada saat pemungutan suara dilaksanakan para calon yang akan dipilih harus berada ditempat yang ditentukan untuk mengikuti pelaksanaan pemungutan suara

(10) Panitia menjaga agar pemilih hanya memberikan 1 (satu) suara dan menolak pemberian suara yang diwakilkan dengan alasan apapun.

Pasal 16

Pelaksanaan pemungutan suara dimulai dari pukul 08.00 s/d 14.00 Wita.

Pasal 17

(1) Setelah pelaksanaan pemungutan suara dinyatakan selesai, dilanjutkan dengan penghitungan suara disaksikan oleh masing-masing calon

(2) Dalam hal tidak seorang pun yang mau menjadi saksi, penghitungan suara tetap berjalan terus dan pemilihan dinyatakan sah.

Pasal 18

(1) Panitia membuka kotak suara dan menghitung surat suara yang masuk.(2) Setiap lembar surat suara diteliti satu demi satu untuk mengetahui suara yang

diberikan serta mencatatnya dipapan tulis yang ditempatkan sedemikian rupa,sehingga dapat dilihat dengan jelas oleh semua pemilih yang hadir.

(3) Surat suara dianggap tidak sah:a. tidak memakai surat suara yang telah ditetapkan ;b. tidak terdapat tanda tangan ketua panitia atau yang mewakili;c. ditanda tangani atau memuat tanda yang menunjukkan identitas pemilih;d. memberikan suara untuk lebih dari 1(satu) calon yang berhak dipilih;e. menentukan calon lain selain dari calon yang berhak dipilih;f. menjoblos diluar batas lingkaran/kotak tanda gambar yang disediakan;

~ ~6

Page 7: bombanakab.go.idbombanakab.go.id/assets/upload/produk/040119_132446_02... · Web viewMengambil keputusan apabila dalam proses pencalonan dan pemilihan kepala desa timbul permasalahan.

(4) Alasan-alasan yang menyebabkan surat suara tidak sah diumumkan kepada pemilih pada saat itu juga.

(5) Dalam hal terjadi perbedaan pendapat mengenai sah atau tidak sahnya surat suara,antara panitia dengan calon atau saksi, maka ketua panitia berkewajiban untuk menentukan dan bersifat mengikat.

Bagian keempatPenetapan Hasil Pemungutan Suara

Pasal 19

(1) Setelah perhitungan suara selesai, panitia dan para calon yang berhak dipilih selaku saksi menanda tangani berita acara pemilihan pada saat itu juga dan menyerahkan kepada ketua BPD

(2) Ketua panitia mengumumkan calon terpilih dan memberikan kesempatan kepada ketua BPD untuk memberikan penilain pelaksanaan pemilihan.

(3) Calon yang memperoleh dukungan suara terbanyak dinyatakan sebagai calon terpilih.

(4) Calon kepala desa terpilih ditetapkan dengan keputusan BPD berdasarkan laporan dan berita acara pemilihan dari panitia selanjutnya disampaikan kepada Bupati melalui Camat untuk mendapat keputusan tentang pengesahan kepala desa dengan menerbitkan keputusan tentang pengesahan calon kepala desa terpilih;

Bagian kelimaMekanisme Pelaksanaan/Pemilihan Ulang

Pasal 20

(1) Apabila calon yang berhak dipilih tidak seorangpun mendapat dukungan suara terbanyak sebagaimana dimaksud pada pasal 19 ayat (3) panitia mengadakan pemilihan ulang;

(2) Pemilihan ulang sebagaimana dimaksud ayat (2) dilaksanakan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak saat penandatanganan berita acara pemilihan;

(3) Apabila setelah pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hasilnya tetap sama maka BPD menilai dan menetapkan pejabat kepala desa untuk diusulkan kepada bupati melalui camat untuk mendapatkan putusan pengesahan.

Pasal 21

(1) Apabila lebih dari 1(satu) calon yang berhak dipilih mendapat jumlah dukungan suara terbanyak dengan jumlah yang sama,maka diadakan pemilihan ulang hanya untuk calon-calon yang berhak dipilih dengan perolehan jumlah dukungan suara terbanyak yang sama.

(2) Pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sejak penandatanganan berita acara pemilihan.

(3) Dalam hal pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hasilnya tetap sama, maka BPD menilai dan menetapkan pejabat kepala desa untuk diusulkan kepada bupati melalui camat untuk mendapat putusan pengesahan.

BAB IVPENGESAHAN, PENGANGKATAN DAN PELANTIKAN

Pasal 22

(1) Pengesahan Bupati tentang pengangkatan kepala Desa selambat-lambatanya 7 (tujuh) hari sebelum berakhir masa jabatan Kepala Desa yang bersangkutan.

(2) Kepada calon terpilih yang diangkat sebagai Kepala Desa pada saat pelantikan diberikan Keputusan Bupati.

Pasal 23

~ ~7

Page 8: bombanakab.go.idbombanakab.go.id/assets/upload/produk/040119_132446_02... · Web viewMengambil keputusan apabila dalam proses pencalonan dan pemilihan kepala desa timbul permasalahan.

(1) Pelantikan Kepala Desa yang baru dilaksanakan Paling lama 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal penerbitan Keputusan Bupati

(2) Pada saat pelantikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa yang bersangkutan diambil sumpah/janji menurut agamanya dengan sungguh-sungguh, oleh Bupati atau pejabat lain ditunjuk untuk itu, disaksikan oleh para anggota BPD dan Pemuka-pemuka masyarakat lainnya dalam wilayah desa yang bersangkutan.

(3) Susunan kata-kata sumpah/janji dimaksud adalah sebagai berikut :Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan memenuhi kewajiban selaku Kepala Desa dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya, bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai Dasar Negara, dan bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi Negara serta segala Peraturan Perundang-undangan yang berlaku bagi desa, Daerah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pasal 24

Apabila pelaksanaan pelantikan Kepala Desa jatuh pada hari libur, maka pelantikan dilaksanakan pada hari kerja berikutnya atau sehari sebelum hari libur.

Pasal 25

Pelantikan Kepala Desa yang tidak dapat dilaksanakan tepat waktu karena alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, dapat ditunda paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal penerbitan Keputusan Bupati atas persetujuan Bupati, dengan ketentuan bahwa Kepala Desa yang lama tetap melaksanakan tugasnya selama masa penundaan tersebut.

Pasal 26

Ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 25 Peraturan Daerah ini berlaku pula bagi desa yang dijabat oleh Penjabat Kepala Desa.

Pasal 27

Kepala Desa diangkat untuk masa jabatan 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal pelantikan dan dapat dipilih kembali hanya untuk sekali masa jabatan berikutnya.

Pasal 28

Pelaksanaan serah terima jabatan Kepala Desa dari pejabat lama kepada pejabat yang baru setelah pelantikan dan sumpah jabatan.

BAB VPERTANGGUNG JAWABAN KEPALA DESA

DAN LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS

Pasal 29

(1) Kepala Desa memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD.

(2) Kepala Desa mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa Kepada Bupati, memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban Kepada BPD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintah desa Kepada masyarakat.

(3) Laporan Penyelenggaraan Pemerintah desa disampakan Kepada bupati melalui camat 1 (satu) kali dalam satu Tahun dalam musyawarah BPD.

(4) Laporan keterangan pertanggungjawaban Kepada BPD disampaikan 1 (satu) kali dalam satu Tahun dalam musyawarah BPD.

(5) Menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintah desa Kepada masyarakat, dapat berupa selebaran yang ditempelkan pada papan pengumuman

~ ~8

Page 9: bombanakab.go.idbombanakab.go.id/assets/upload/produk/040119_132446_02... · Web viewMengambil keputusan apabila dalam proses pencalonan dan pemilihan kepala desa timbul permasalahan.

atau diinformasikan secara lisan dalam berbagai pertemuan masyarakat desa, radio komusitas atau media lainnya.

(6) Laporan digunakan oleh Bupati sebagai dasar melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintah desa dan sebagai bahan pembinaan lebih lanju.

(7) Laporan akhir masa jabatan Kepala Desa disampaikan Kepada Bupati melalui Camat dan BPD.

BAB IVLARANGAN KEPALA DESA

Pasal 30 Kepala Desa dilarang :a. Menjadi Pengurus Partai Politik;b. Merangkap Jabatan sebagai Ketua dan atau Anggota BPD, dan Lembaga

Kemasyarakatan di Desa bersangkutan;c. Merangkap Jabatan sebagai Anggota DPRD;d. Terlibat dalam Kampanye Pemilihan Umum, Pemilihan Presiden dan Pemilihan

Kepala Daerah;e. Merugikan Kepentingan Umum, meresahkan sekelompok masyarakat dan

mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat lain;f. Melakukan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, menerima uang, barang dan atau jasa

dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya;

g. Menyalahgunakan wewenang; danh. Melanggar Sumpah/Janji Jabatan.

BAB VII PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

Bagian Pertama Pemberhentian Sementara

Pasal 31

(1) Kepala Desa yang disangka telah melakukan tindak pidana dan perkaranya sedang dalam pemeriksaan sampai dengan putusan oleh pengadilan dapat diberhentikan sementara dengan keputusan BPD atas persetujuan Bupati melalui Camat.

(2) Selama Kepala Desa dikenakan pemberhenitan sementara, tugas sehari-hari dilakukan oleh seorang pejabat Kepala Desa yang ditetapkan oleh BPD atas persetujuan Bupati.

(3) Penahanan terhadap Kepala Desa yang disangka telah melakukan tindak pidana untuk kepentingan proses pemeriksaan/penyidikan oleh aparat penyidik hukum setelah diberitahukan kepada Bupati.

(4) Atas usul dan saran BPD serta berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, pejabat yang berwenang mancabut keputusan pemberhentian sementara Kepala Desa yang bersangkutan untuk dikukuhkan kembali dan dalam hal yang bersangkutan dinyatakan tidak bersalah serta menunjukan sikap yang baik selama pemberhentian sementara atau diberhentikan dalam hla yang bersangkutan dinyatakan bersalah.

(5) Apabila berdasarkan putusan Pengadilan Tingkat pertama, terbukti melakukan perbuatan yang dituduhkan sedang Kepala Desa yang bersangkutan melakukan upaya banding, maka selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak Putusan Pengadilan Tingkat Pertama , sekalipun upaya banding dimaksud belum sesuai, BPD mengusulkan agar Kepala Desa yang bersangkutan diberhentikan.

Bagian Kedua Pemberhentian

Pasal 32

Kepala Desa berhenti atau diberhentikan atas usul BPD karena :

~ ~9

Page 10: bombanakab.go.idbombanakab.go.id/assets/upload/produk/040119_132446_02... · Web viewMengambil keputusan apabila dalam proses pencalonan dan pemilihan kepala desa timbul permasalahan.

a. Meninggal dunia;b. Atas permintaan sendiri;c. Berakhir masa jabatannya dan telah dilantik Kepala Desa baru atau pejabat

Kepala Desa;d. Tidak lagi memenuhi salah satu syarat yang ditentukan sebagaimana Pasal 5

Peraturan Daerah ini;e. Melanggar sumpah/janji sebagaimana dimaksud Pasal 23 ayat (3) Peraturan

Daerah ini;f. Melakukan tindakan-tindakan yang menghilangkan kepercayaan penduduk desa

terhadap kepemimpinannya sebagai kepala desa;g. Sebab-sebab lain yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan dan atau norma-norma kehidupan masyarakat desa yang bersangkutan.

Pasal 33

(1) BPD memberitahukan kepada Kepala Desa mengenai akan berakhirnya masa jabatan Kepala Desa secara tertulis 6 (enam) bulan sebelum berakhir masa jabatan.

(2) Paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum berakhir masa jabatan Kepala Desa menyampaikan pertanggung jawaban akhir masa jabatan kepada BPD.

(3) Paling lambat 2 (dua) bulan sebelum berakhir masa jabatannya, BPD segera memproses pemilihan Kepala Desa yang baru.

Pasal 34

(1) Bagi Kepala Desa yang tidak dapat menjalankan tugas, wewenang dan kewajibannya karena sakit atau mengalami kecelakaan dalam menjalankan tugasnya sampai dengan 6 (enam) bulan berturut-turut, maka pada bulan keenam terakhir BPD mengajukan permohonan pengujian kesehatan yang bersangkutan kepada Dokter Pemerintah.

(2) Apabila berdasarkan keterangan dokter sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Desa tersebut belum dapat menjalankan tugas, wewenang dan kewejibannya, maka BPD melalui Camat mengusulkan pemberhentian yang bersangkutan kepada Bupati dari jabatannya sebagai Kepala Desa dan menetapkan Penjabat Kepala Desa.

Pasal 35

Kepala Desa yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil yang belum berakhir masa jabatannya, tidak diberhentikan dengan alasan bahwa yang bersangkutan memasuki usia atau sudah pensiun sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Pasal 36

Kepala Desa yang berasal dari pegawai negri sipil yang belum berakhir masa jabatannya, tidak dapat dicalonkan : a. Dalam jabatan stuktural, fungsional atau anggota DPR/DPRD kecuali yang

bersangkutan bersedia meninggalkan jabatan kepala desa dan pejabat yang berwenang mengizinkan.

b. Sebagai calon kepala desa di desa lain.

Pasal 37

Kepala Desa yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil yang berhenti atau diberhentikan oleh Pejabat yang berwenang, dikembalikan ke Instansi Induknya, selama yang bersangkutan belum memasuki masa pensiun.

BAB VIII

~ ~10

Page 11: bombanakab.go.idbombanakab.go.id/assets/upload/produk/040119_132446_02... · Web viewMengambil keputusan apabila dalam proses pencalonan dan pemilihan kepala desa timbul permasalahan.

PENCALONAN DAN PEMILIHAN KEPALA DESA TIDAK TEPAT WAKTU

Pasal 38

(1) Apabila Penyelenggaraan pencalonan sampai dengan pengangkatan Kepala Desa tidak dapat dilaksanakan tepat waktu, dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan Pejabat yang berwenang dapat memperpanjang waktunya untuk paling lama 6 (enam) bulan atas usul BPD dengan Ketentuan bahwa Kepala Desa yang bersangkutan tetap melaksanakan tugas sampai dilantiknya Kepala Desa yang baru hasil pemilihan.

(2) Apabila perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) ternyata belum cukup, maka Pejabat yang berwenang menetapkan Penjabat Kepala Desa.

BAB IXPENGANGKATAN PEJABAT KEPALA DESA

Pasal 39

(1) Pengangkatan Pejabat Kepala Desa ditetapkan dengan Keputusan Bupati melalui Camat dengan memperhatikan Aspirasi masyarakat.

(2) Pejabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) adalah Sekretaris Desa atau Pejabat lainnya yang ditunjuk oleh Bupati atas usul BPD yang pengangkatannya ditetapkan dengan Keputusan Bupati melalui Camat.

(3) Masa Jabatan Pejabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat 2 (dua) paling lama 6 (enam) bulan terhitung mulai tanggal pelantikannya dan dapat diperpanjang paling lama 6 (enam) bulan stlah berakhirnya masa jabatan sebagai Pejabat Kepala Desa.

(4) Pejabat Kepala Desa diambil sumpah/Janji dan dilantik oleh Bupati atau Pejabat lain yang ditunjuk.

BAB XPEMBATALAN PEMILIHAN DAN SANKSI

Pasal 40

(1) Pembatalan pemilihan dalam hal tertentu dapat dilakukan oleh Pejabat yang berwenang berdasarkan masukan dari BPD dan Panitia.

(2) Anggota Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat 4 (empat) Peraturan Daerah ini atau siapapun yang terbukti melakukan Pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku bagi Pemilihan Kepala Desa untuk kepentingan atau Golongan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan Peraturan erundang-undangan yang berlaku.

BAB XIBIAYA PEMILIHAN

Pasal 41

(1) Biaya Pemilihan Kepala Desa ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten serta tidak dibenarkan dibebankan pada Calon (dilakukan pada APBD Kabupaten).

(2) Biaya Pemilihan Kepala Desa yang berasal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

(3) Biaya pemilihan Kepala Desa dipergunakan sehemat-hematnya sejak persiapan sampai dengan pelantikan dan wajib dipertanggung jawabkan kepada Pemerintah Daerah paling lambat 1 (satu) bulan setelah pelantikan.

BAB XIITINDAKAN PENYIDIKAN TERHADAP KEPALA DESA

Pasal 42

(1) Tindakan Penyidikan terhadap Kepala Desa dilaksanakan setelah adanya persetujuan dari Bupati.

~ ~11

Page 12: bombanakab.go.idbombanakab.go.id/assets/upload/produk/040119_132446_02... · Web viewMengambil keputusan apabila dalam proses pencalonan dan pemilihan kepala desa timbul permasalahan.

(2) Hal-hal yang dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) adalah :a. Tertangkap tangan melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan

pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;b. Dituduh telah melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan

hukuman mati.(3) Setelah tindakan penyidikan, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan, hal

itu harus dilaporkan kepada Bupati selambat-lambatnya dalam 2 kali 24 jam.

BAB XIIIPEJABAT YANG MEWAKILI DALAM HAL

KEPALA DESA BERHALANGAN

Pasal 43

Kepala Desa yang tidak dapat menjalankan tugas dan kewajibannya karena sakit atau mengalami kecelakaan sampai waktu 6 (enam) bulan berturut-turut, maka tugas-tugas Kepala Desa dilaksanakan oleh Sekretaris Desa atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Bupati atas usul BPD melalui Camat.

BAB XIVKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 44

(1) Kepala Desa yang terpilih sebelum Peraturan Daerah ini ditetapkan, masih tetap melakukan tugasnya sampai habis masa jabatannya.

(2) Kepala Desa yang terpilih setelah diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, masa jabatannya 6 (enam) tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya.

BAB XV KETENTUAN PENUTUP

Pasal 45

Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati.

Pasal 46

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka ketentuan-ketentuan lain yang mengatur hal yang sama dan bertentangan dengan Peraturan Daerah ini, dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 47

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bombana.

Ditetapkan di R u m b i a pada tanggal, 7 Mei 2007

BUPATI BOMBANA,

~ ~12

Page 13: bombanakab.go.idbombanakab.go.id/assets/upload/produk/040119_132446_02... · Web viewMengambil keputusan apabila dalam proses pencalonan dan pemilihan kepala desa timbul permasalahan.

DR. H. ATIKURAHMAN, MS

Diundangkan di Rumbiapada tanggal, 14 Mei 2007SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BOMBANA,

H. IDRUS EFFENDY KUBE

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2007NOMOR 2 SERI : E NOMOR 02.

~ ~13