ardialmathor.files.wordpress.com · Web viewMakalah Kelompok Disusun untuk Memenuhi salah Satu...

27
Beriman kepada Hari Akhir Makalah Kelompok Disusun untuk Memenuhi salah Satu Tugas Mata Kuliah Studi Islam 1 Disusun oleh : 1. Tulus Satriadi (1201100264) 2. Putri Handayani ( 1201100265) 3. Rosdiana Nanda P ( 1201100266) 4. Linda Riana S (1201100267) Kelompok : 4 1

Transcript of ardialmathor.files.wordpress.com · Web viewMakalah Kelompok Disusun untuk Memenuhi salah Satu...

Beriman kepada Hari Akhir

Makalah Kelompok

Disusun untuk Memenuhi salah Satu Tugas Mata Kuliah

Studi Islam 1

Disusun oleh :

1. Tulus Satriadi (1201100264)

2. Putri Handayani ( 1201100265)

3. Rosdiana Nanda P ( 1201100266)

4. Linda Riana S (1201100267)

Kelompok : 4

Kelas 3 F

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2013

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Beriman kepada

Hari Akhir” dengan baik.

Dalam penyelesaiaan makalah ini penulis dibantu oleh berbagai pihak.

Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs.Wage, M.Ag selaku dosen mata kuliah Studi Islam 1 yang telah yang

telah memberikan bimbingan pembuatan makalah.

2. Teman-teman tercinta yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

3. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu

menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis

mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun atau

konstruktif demi perbaikan makalah ini di masa mendatang. Semoga makalah

ini dapat bermanfaat dalam memberikan informasi bagi mahasiswa dan

pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Penulis

2

DAFTAR ISI

HalamanHALAMAN JUDUL. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4B. Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5C. Tujuan Penulisan Makalah . . . .. . . . . . . . . . . . . . . 5D. Manfaat Penulisan Makalah. . . . . . . . . . . . . . . . . 5

BAB II PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

A. Kronologis Terjadinya Hari Akhir . . . . . . . . . . . . . . . 6B. Beriman kepada Hari Akhir . . . . . . . . . . . . . . . . . .15

BAB III PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17

A. Simpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .17B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .17

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .18

3

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hari akhir adalah kehidupan yang kekal sesudah kehidupan di dunia yang

fana ini berakhir; termasuk semua proses dan peristiwa yang terjadi pada Hari

itu, mulai dari kehancuran alam semesta dan seluruh isinya serta berakhirnya

seluruh kehidupan (Qiyamah), kebangkitam seluruh umat manusia dari alam

kubur (Ba’ats), dikumpulkanya seluruh umat manusia di padang Mahsyar

(Hasyr), perhitungan seluruh amal perbuatan manusia di dunia (Hisab),

penimbangan amal perbuatan tersebut untuk mengetahui perbandingan amal

baik dan amal buruk (Wazn), sampai kepada pembalasan dengan surga atau

neraka (Jaza’).

Hari Akhir dimulai dari pembahasan tentang alam kubur karena peristiwa

kematian sebenarnya merupakan kiamat kecil (Al-Qiyamah As Sughra), dan

juga karena orang – orang yang sudah meninggal dunia telah memasuki

bagian dari proses Hari Akhir yaitu proses transisi dari kehidupan di dunia

menuju kehidupan di Akhirat. Alam transisi tersebut dinamai dengan Alam

Barzakh.

Iman kepada hari akhirat adalah masalah yang paling berat dari segala

macam akidah dan kepercayaan manusia. Sejak dari zaman purba, manusia

telah mempercakapkan dan mendiskusikannya sampai ke zaman modern kita.

Para ahli pikir dan filosof dalam angkataan dan dimana saja mereka berada,

selalu menempatkannya persoalan ini sebagai materi inti dalam

penyelidikannya. Sebab iman kepada akhirat akan membawa manusia kepada

keyakinan adanya suatu hidup lagi di alam lain sesudah hidup duniawi,

adanya hidup kembali bagi manusia sesudah matinya. Dan hidup yang kedua

itulah yang menjadi tujuan akhir daripada perputaran roda kehidupan dan

penciptaan manusia. Demikian esensialnya masalah ini, maka manakala kita

4

meneliti ayat-ayat Qur’an dan hadits-hadits Nabi mempersoalkan iman dan

islam, pastilah tekanannya kepada dua segi yaitu iman kepada Allah dan iman

kepada Hari Akhir.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah tentang makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kronologis terjadinya hari akhir?

2. Bagaimana kita mengimani hari akhir?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang

diharapkan dapat bermanfaat bagi orang banyak. Secara terperinci tujuan dari

penulisan karya tulis ini adalah:

1. Dapat mengimani hari akhir.

2. Mengetahui kedudukan manusia di dunia.

3. Dapat menjelaskan kronologis terjadinya hari akhir.

4. Dapat mengetahui iman kepada hari akhir.

D. Manfaat Penulisan Makalah

Setelah mengetahui dan memahami iman kepada hari akhir, pembaca

dapat mengimani hari akhir dengan baik dan benar sebagai mahluk utusan

Allah SWT. Selain itu, pembaca harus menjaga tingkah lakunya di dunia dan

mempersiapkan bekal untuk kehidupan sesungguhnya di akhirat nanti. Karena

segala yang kita lakukan di dunia ini pada akhirnya aka dimintai

pertanggungjawabannya yakni ketika kembali kepada Allah, di hari kemudian

(akhirat).

5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kronologis terjadinya hari akhir

Proses dan peristiwa Hari Akhir adalah kronologis peristiwa yang

akan dilalui oleh umat manusia pada Hari Akhir nanti, mulai dari Kiamat

sampai Pembalasan dengan surga atau neraka.Terjadinya hari akhir

dimulai dari alam kubur, yaitu alam transisi dari alam dunia menuju alam

akhirat.

1. Alam Kubur

Alam kubur dikenal dengan sebutan Alam Barzakh. Barzakh

artinya yang membatasi antara dua hal. Dalam hal ini Alam Barzakh

adalah alam pembatas antara alam dunia dan alam akhirat. Sebagaimana

awal kita datang ke dunia sendirian, maka meninggalkan dunia inipun

harus sendirian. Ada satu tempat yang sudah ditentukan ialah alam kubur

atau alam barzakh. Allah SWT berfirman :

“Dan di hadapan mereka ada barzah (dinding) sampai hari

berbangkit.” (Surat Al Mukminun ayat 100)

Alam barzakh, adalah alam persinggahan atau alam penantian yaitu

menanti akan datangnya hari kiamat. Hari itu semua makhluk akan

dibangkitkan kembali. Di alam barzah belum ada pemeriksaan amal baik

dan amal buruk. Yang ada hanyalah azab kubur dan kenikmatan kubur

(rahmat dari Allah). Alam barzah juga termasuk roh. Setelah manusia

meninggalkan dunia ini roh itu mendapatkan alamnya masing – masing

menurut amal usaha yang sudah dikerjakan di dunia (menurut martabat

iman yang dimilikinya). Kadar iman dan amal, akan menentukan roh

seseorang itu berada.

Setelah seseorang memasuki alam kubur, dia akan ditanya oleh

Malaikat Munkar dan Nakir tentang Tuhan, Agama, dan Nabi-Nya.

6

Orang yang beriman akan menjawab : Tuhanku Allah, Agamaku Islam,

dan Nabiku Muhammad SAW. Sedangkan orang yang tidak beriman atau

orang yang ragu akan mengatakan tidak tahu, lalu dia akan disiksa. Yang

menentukan bisa dan tidaknya seseorang menjawab pertanyaan Malaikat

adalah iman dan amal shalehnya selama hidup di dunia. Oleh sebab itu,

tidak ada persiapan untuk menjawab pertanyaan itu, kecuali

meningkatkan kualitas iman dan memperbanyak amal shaleh untuk

mencari keridhaan Allah SWT semata.

Setiap orang yang lulus dalam “ujian”balam kubur akan merasakan

kenikmatan, sebaliknya yang tidak lulus akan merasakan azab dan

penderitaan. Bagaimana bentuk dan teknis kenikmatan dan siksaan itu

tidaklah perlu kita selidiki atau dibandingkan dengan apa yang didapat di

dunia, karena tentu saja alam kubur yang ghaib, berbeda dengan alam

dunia yang nyata ini. Tapi yang jelas, kenikmatan dan siksaan itu

dirasakan oleh roh dan badan sekaligus, bukan hanya roh semata.

Pemeriksaan dan pertanyaan kubur adalah salah satu gambaran

yang mengandung pendidikan bagi manusia yang beragama.

Bagaimanapun , apabila seseorang telah menyatakan beriman kepada

Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT. Maka mulai saat itu, ia harus

bertanggungjawab atas imannya itu. Ia tidak diperkenankan percaya

dengan separuh hati. Iman kepada sebagian ajaran Allah dan RasulNya

dan ingkar kepada sebagian. Ia hanya mau mengamalkan yang tidak

menghambat keinginan nafsunya. Semua pekerjaan yang baik – baik

menurut ukuran Islam ia amalkan, dan semua pekerjaan yang jelek –

jelek pun ia kerjakan.

Gambaran edukatif itu memberikan petunjuk kepada kita, bahwa

hanya ada satu cara apabila kita ingin lulus dari pertanyaan dan soal

jawab kubur, ialah istiqomah (teguh pendirian iman serta amal shaleh

terus-menerus). Mudah atau tidaknya seseorang menjawab pemeriksaan

dan pertanyaan kubur, bukan karena ia telah pernah mempelajari dan

menghafalkan soal jawab itu. Sebab yang mampu menjawab pertanyaan

7

Munkar dan Nakir adala amal ibadah dan kadar keimanan yang dimiliki

seseorang.

Dapatlah diambil kesimpulan bahwa keadaan manusia di alam

barzah, hendaklah dijadikan cermin diri (gambaran psikologis) dalam

menegakkan ajaran – ajaran Islam di dalam diri kita sendiri,

membersihkan amal ibadah, tetap berjihad dan beramal jariyah. Semua

ini akan mempermudah dan meringankan beban kita di alam barzah

kelak.

2. Kiamat

Hari kiamat adalah hari hancurnya dan musnahnya alam dunia dan

seluruh kehidupan yang ada di dalamnya. Seluruh peralatan dan

komponen hidup, manusia, dan semua makhluk sirna dan rusak.

Beberapa peristiwa hari kiamat di dalam kitab Suci Al Qur’an

sebagai berikut :

a. Surat Qiyamah ayat 6 – 15

“Bilakah hari kiamat itu? Yaitu apabila mata terbelalak

ketakutan. Apabila bulan telah hilang cahayanya, ketika matahari

dan bulan dikumpulkan menjadi satu. Hari itu tidak ada tempat

untuk berlindung.”

b. Surat Al- Waqi’ah ayat 1

“Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya.

Gunung-gunung dihancurkan sehancur-hancurnya. Gunung itu

menjadi debu yang berterbangan. Manusia waktu itu terbagi

menjadi tiga golongan. Mereka adalah ashabul Maimanah

(golongan kanan), ashabul Masy-amah golongan kiri), golongan

Sabiqun yaitu orang –orang yang beriman di awal Islam.”

c. Surat Az-Zalzalah ayat 1-8

8

“Ketika kiamat itu, bumi digoncangkan sangat dahsyat.

Waktu itu bumi memuntahkan semua kandungannya yang berat –

berat. Saat itulah manusia dikeluarkan dari kuburnya, dalam

keadaan bermacam – macam wajah.”

d. Surat Al-Qoriah ayat 1-10

“Pada hari itu manusia seperti anai –anai yang

beterbangan,(karena bingung ketakutan). Gunung - gunung

hancur beterbangan seperti buli yang berhamburan.”Dalam At

Takwir dijelaskan “Apabila lautan meluap, dan langit itu

dilenyapkan.”

Menurut penyelidikan, pada suatu waktu kelak entah kapan

masanya, tidak ada yang tahu, kecuali Allah, planet – planet itu akan

berselisih jalannya, tidak teraur lagi. Maka terjadilah tabrakan antara

planet dan planet lainnya. Pada waktu itu alam semesta akan rusak dan

hancur lebur, berpelantingan kesana kemari, bumi akan goncang. Semua

binasa, semua musnah. Itulah hari kiamat. Hari itu akan tiba, dan pasti

datang. Allah Swt berfirman :

“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat,kapankah

terjadinya. Katakanlah : “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu

hanya disisi Tuhanlu; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu

datangnya selain Dia. Kiamat itu amat berat (bagi makhluk yang ada) di

langit dan bumi. Kiamat itu tidak datang kepadamu melainkan dengan

tiba – tiba...”

Namun demikian, Rasulullah SAW memberitahukan kepada kita

beberapa tanda – tanda kiamat, ada yang disebut dengan tanda – tanda

kecil (‘alamat sughra) dan ada yang disebut dengan tanda – tanda besar

(‘alamat kubra). Alamat kubra menunjukkan kiamat sudah sangat dekat

sekali.

a. Alamat Sughra

9

Sebagai tanda – tanda kecil hari kiamat, sebenarmya sudah

dimulai sejak seseorang meninggalkan dunia ini. Sehingga boleh

dikatakan bahwa maut adalah kiamat kecil. Mengapa dimasukkan

sebagai alamat sughra ? Karena mati menurut Islam adalah suatu

kegemparan besar di saat Malaikat Izrail mencabut nyawa dari

alam kehidupan.

Diantara beberapa hadits yang menyebutkan tanda – tanda

kecil adalah sebagai berikut :

1. Rasulullah Saw bersabda :

”Jarak di antara diutusnya aku dengan hari kiamat itu

hanyalah seperti dua jari (sambil menunjukkan jari telunjuk

dan jari tengah). (HR. Bukhari, Muslim dan Tirmizi).

2. Tatkala ditanya oleh Malaikat Jibril tentang tanda – tanda

kiamat akan datang. Rasulullah SAW akan menjawab :

“Apabila budak wanita melahirkan tuannya, dan apabila

engkau lihat orang – orang yang bertelanjang kaki,

berpakaian compang – camping, miskin dan pengembala

kambing berlomba – lomba dalam kemegahan bangunan.“

(Hadist Mutafaqun ‘alaih).

3. Rasulullah bersabda :

“Di antara tanda – tanda kiamat adalah lenyapnya ilmu

pengetahuan , meluasnya kebodohan, banyak diminum

khamar dan perzinahan terjadi secara terang – terangan.”

(HR. Bukhari).

4. Rasulullah bersabda :

“Tidak akan datang hari kiamat hingga dua kelompok

besar berperang. Antara keduanya terjadi peperangan besar,

10

padahal dakwah keduanya sama...” (Hadits Mutafaqun

‘alaih)

5. Rasulullah bersabda :

“Akan datang suatu masa bagi umat manusia, seseorang

berkeliling menawarkan sedekah emas, tidak ada yang mau

mengambilnya. Dan terlihat seorang laki – laki diikuti oleh

empat puluh orang wanita yang ingin bersenang – senang

dengannya, karena sedikitnya laki – laki dan banyaknya

wanita.” (Hadits Mutafaqun ‘alaih).

6. Rasulullah bersabda :

“Tidak akan datang kiamat hingga waktu terasa amat

pendek, satu tahun rasa sebulan, satu bulan rasa seminggu,

satu minggu rasa sehari, satu hari rasa sejam, satu jam

hanya selama membakar satu pelepah kurma.” (HR Ahmad).

Selain tanda – tanda di atas, masih banyak tanda yang lainnya

seperti gempa bumi, banyak timbul fitnah, banyak terjadi

pembunuhan, orang – orang sama bermegah – megahan

dalam gedung – gedung yang menjulang tinggi (HR

Bukhari), amanah banyak disia-siakan (HR Bukhari), banyak

orang yang ingin mati (HR Bukhari,Muslim, dan Malik),

umat Islam patuh sepenuhnya kepada umat lain(HR Bukhari),

dan lain – lain.

b. Alamat Kubra

Pada suatu kesempatan Rasulullah SAW menjelaskan

kepada Huzaifah bin Asid Al-Ghiffari dan sahabat – sahabat yang

lain yang sedang membicarakan tentang kiamat bahwasanya

kiamat tidak akan terjadi sebelum muncul sepuluh tanda-tanda

yaitu :

1. Keluarnya asap (dukhan)

11

2. Keluarnya sejenis binatang yang aneh bentuknya (dabbah)

3. Munculnya dajjal

4. Terbitnya matahari dari barat

5. Turunnya Isa putra Maryam

6. Munculnya Ya’juj dan Ma’juj

7. Terjadinya gerhana di timur

8. Gerhana di barat

9. Gerhana di jazirah Arabia

10. Keluarnya api dari Yaman (HR Muslim)

Di setiap tanda yang disebutkan, kita dapat mengambil

pelajaran yang berharga untuk kehidupan, dan mengingatkan kita

untuk selalu bersiap-siap menuju kehidupan yang abadi di akhirat

kelak.

3. Kebangkitan

Setelah tiupan terompet Malaikat Israfil yang kedua

dibangkitkanlah seluruh umat manusia dari kematiannya. Nyawa

dikembalikan ke jasad masing – masing. Di samping itu dihidupkan pula

jin, iblis, malaikat. Menurut sebagian ulama juga dihidupkan kembali

beberapa macam binatang dan tumbuh – tumbuhan. Inilah yang disebut

dengan al-ba’ats atau kebangkitan.

“Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan,

kemudian mengembalikan (menghidupkannya) kembali, dan

menghidupkan kembali itu lebih mudah bagi-Nya. Dan bagi-Nyalah sifat

Yang Maha Tinggi di langit dan bumi ; dan Dialah Yang Maha Perkasa

lagi Maha Bijaksana.”

4. Berkumpul di Mahsyar

12

Setelah kebangkitan, semua umat manusia akan berkumpul di

padang Mahsyar menunggu perhitungan (hisab) amal perbuatan mereka di

dunia. Pada waktu itu keadaan manusia akan berbeda – beda sesuai dengan

perbedaan amalannya di dunia. Dalam banyak hadist diriwayatkan bahwa

keadaan di padang Mahsyar itu sangat sulit, sangat panas, dan masing –

masing mengurus dirinya sendiri. Semua cepat ingin terbebas dari situasi

Mahsyar, ingin cepat – cepat dihisab dan diberi keputusan, apakah akan

masuk surga atau masuk neraka. Pada saat itulah mereka minta syafa’at

kepada para Nabi dan Rasul terdahulu, tapi semua menolak. Akhirnya

mereka sampai kepada Rasulullah SAW, barulah beliau yang bersedia

memintakan kepada Allah SWT agar segera diadakan putusan dan

penetapan antar seluruh mahluk, agar mereka cepat terbebas dari

kesengsaraan yang diderita di Padang Mahsyar. Inilah yang dimaksud

dengan syafa’at ‘uzhma yang menunjukkan kedudukan beliau yang terpuji

sebagaimana yang dinyatakan oleh Allah SWT :

“Dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai suatu

ibadah sunat bagimu, mudah – mudahan Tuhanmu membangkitkan

engkau pada tempat yang terpuji.” (Al Isra 17:79)

5. Perhitungan dan Penimbangan

Hari berhisab adalah hari perkiraan dan perhitungan amal ibadah

selama di muka bumi. Waktu inilah yang memperlihatkan semua amalan

kita, tidak terkecuali untuk semua orang, amal ibadah yang baik dan amal

perbuatan yang jelek. Sampai kepada kata hati yang tidak nampak

sekalipun.

“Pada hari itu lidah, tangan dan kaki mereka sendiri yang akan menjadi

saksi atas semua amal pekerjaan mereka yang telah dilakukan.” (Surat

An Nur ayat 24).

Menghitung amal ibadah manusia dan perbuatannya selama di

dunia, waktu diadakan pemeriksaan dan perhitungan diserahkan kepada

13

Malaikat yang bertugas yaitu Malaikat Kiraman Katibin (Rakib dan

Atid). Diantara pemeriksaan Allah di hari kiamat itu, ada yang menerima

buku catatanya melalui tangan kanan, tangan kirinya dan juag ada yang

menerima dibalik punggungnya. Hal ini merupakan kebagusan dan

keburukan amalnya masing – masing.

Seperti yang diterangkan Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu

Barzah Al Islami r.a

“Tidaklah bergeser telapak kaki seseorang dari tempat berdirinya,

(tanpa hari perhitungan) sebelum ia ditanya (dalam lima hal) :

1. Tentang usianya – untuk apa ia habiskan?

2. Tentang ilmunya – untuk apa ia pergunakan?

3. Tentang hartanya – dari mana ia peroleh?

4. Tentang harta itu juga – kemana ia nafkahkan?

5. Tentang badannya – untuk kepntingan apa badannya

dipergunakan hingga hari tuannya? (HR Imam Tirmidzi)

Amal ibadah manusia akan ditimbang di pengadilan Allah kelak.

Timbangan amal ini diadakan sebagai suatu hukum kebijaksanaan dan

keadilan Allah SWT.

“Barangsiapa yang berat timbangan kebaikannya, mereka itulah

orang – orang yang berbahagia. Adapun orang-orang yang timbangan

kebaikannya itu ringan, mereka adalah orang yang rugi. Mereka akan

menetap dalam neraka jahanam.” (Surat Al Mukminun ayat 102 – 103).

Setelah hizab dan mizan, semua orang akan melalui as – shirath

(jembatan) yang terbentang di atas neraka jahanam. Semua manusia

tanpa terkecuali, termasuk para Nabi dan Rasul, akan melalui jembatan

tersebut. Siapa yang berjalan secara lurus (istiqamah) di jalan Allah di

dunia (Islam), maka dia akan berjalan pula dengan lurus (selamat)

14

melewati jembatan tersebut. Sulit dan mudahnya seseorang melewati

jembatan itu tergantung kualitas amalannya.

6. Pembalasan

Setelah penimbangan dan melalui as-shirath maka setiap orang

akan merasakan pembalasan dari Allah SWT sesuai dengan hasil

penimbangannya.

”Dan adapun orang – orang yang berat timbangan kebaikannya maka

dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (sorga). Dan adapun

orang – orang yang ringan timbangan kebaikannya, maka tempat

kembalinya adalah neraka hawiyah.”

Tingkat dan jenis siksaan yang dirasakan oleh penduduk neraka

berbeda-beda sesuai dengan tingkat kekufuran, kemunafikan, dan

kemusrikan mereka. Begitu juga tingkat dan jenis kenikmatan yang

dirasakan oleh penduduk surga juga berbeda – beda sesuai dengan

tingkat ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

B. Beriman kepada Hari Akhir

Al Qur’an memberikan perhatian yang sangat besar terhadap iman

kepada Hari Akhir. Hal itu terlihat antara lain :

1. Seringnya disebut langsung iman kepada Hari Akhir sesudah iman kepada

Allah SWT, terutama jika arkanul iman yang lainnya tidak disebutkan

secara lengkap, misalnya :

“Akan tetapi yang dinamai kebajikan itu ialah barangsiapa yang

beriman kepada Allah dan Hari Akhir.” (Al Baqarah 2 :177)

“Siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir dan melakukan

amal shaleh mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada

kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati.” (Al

Baqarah 2 :62)

15

2. Banyaknya Al Qur’an menyebut tentang Hari Akhir dibandingkan dengan

masalah – masalah ghaib yang lainnya. Hampir tiap halaman Al Quran

dijumpai pembicaraan tentang Hari Akhir.

3. Banyaknya nama – nama Hari Akhir, yang masing – masing nama

menunjukkan proses, peristiwa dan keadaan yang terjadi pada Hari itu.

Adapun hikmah perhatian Al – Qur’an yang besar itu antara lain adalah :

1. Menunjukkan betapa pentingnya iman kepada Hari Akhir itu dalam ajaran

Islam. Sebab dengan adanya keimanan terhadap Hari Akhir seseorang

akan disiplin dan berusaha maksimal untuk mematuhi ajaran Allah SWT,

sebab dia tahu bahwa tidak satu pun amal perbuatannya baik lahir maupun

batin yang luput dari pencatatan dan perhitungan kelak di akhirat.

2. Dengan adanya penggambaran yang detail tentang surga dan neraka

dengan segala kenikmatan dan siksaannya, seseorang akan terdorong

untuk merasakan kenikmatan itu, dan takut untuk merasakan siksaan. Hal

tersebut tentu akan membuat selalu ingin melaksanakan kebaikan dan

tidak mau melaksanakan kemaksiatan.

3. Dengan seringnya disebutkan masalah iman kepada Hari Akhir, maka hal

itu akan bisa mengingatkan orang – orang yang sering terlupa dan lalai

dalam kehidupannya karena terpengaruh dengan segala kesenangan hidup

di dunia.

4. Dengan menyebutkan masalah Hari Akhir secara detail diharapkan dapat

mematahkan dalil – dalil yang sebenarnya tidak ilmiah dari orang – orang

yang tidak percaya dengan adanya Hari Akhir. (Yasin,1983, hal 89-93).

16

BAB IIIPENUTUP

3.1 Simpulan

Dari penulisan makalah ini penulis dapat menyimpulkan bahwa seorang

mukmin wajib beriman dengan Hari Akhir dengan segala proses, peristiwa

dan keadaan yang terjadi pada hari Akhir itu sesuai dengan apa yang telah

diberitakan dalam Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW tanpa

mengurangi atau menambahkannya.

3.2 Saran

Menanamkan rasa percaya akan datangnya hari akhir harus dimulai sejka

dini, agar dapat terinternalisasi dengan baik kelak hingga dewasa.

Mengimani hari akhir hukumnya wajib bagi seorang mukmin sesuai

dengan perintah Allah SWT yang telah dijelaskan pada Al Qur’an dan Al

Hadits. Manusia sebagai mahluk sebaik – baiknya mahluk yang diciptakan

Allah haruslah mampu melaksanakan amanah yang diberikan oleh Allah

karena kelak di akhirat, segala amal ibadah kita di dunia akan dimintai

pertanggungjawabannya.

17

DAFTAR PUSTAKA

Razak,Nazaruddin.1973. Dienul Islam. Bandung : PT Alma’arif.

Ilyas, Yunahar. 2005. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta : LPPI.

Sulaiman,Syamlan dan Djamaludin A. Albuny. 1998. Studi Islam. Yogyakarta:

BPFE-YK

www.google.com (makalah beriman kepada hari akhir)

18