ekhalmussaad.files.wordpress.com · Web viewKendaraan rencana mana yang akan dipilih sebagai dasar...

17
BAB III KENDARAAN DAN LALU LINTAS 1. Kendaraan Kendaraan sebagai sarana lalu intas pada moda transportasi darat merupakan komponen terbesar yang menggunakan jalan. Kendaraan (vehicle) dapat berupa kendaraan bermotor dan kendaraan tidak. Mempunyai variasi dan ukuran kecil sampai kendaraan besar, serta berkecepatan rendah sampai cepat. Pengertian kendaraan bermotor adalah suatu alat angkut yang digerakkan peralatan teknik yang ada pada alat angkut tersebut, kendaraan bermotor digunakan untuk mengangkut barang atau orang yang berjalan di jalan, dan tidak termasuk kendaraan bermotor (alat angkut) yang berjalan di atas rel. 2. Kendaraan Rencana Kendaraan rencana adalah kendaraan dengan berat, dimensi, dan karakteristik operasi tertentu yang dipilih sebagai masukan oleh perancang jalan agar dapat menampung kendaraan dari tipe yang telah ditentukan. 1

Transcript of ekhalmussaad.files.wordpress.com · Web viewKendaraan rencana mana yang akan dipilih sebagai dasar...

Page 1: ekhalmussaad.files.wordpress.com · Web viewKendaraan rencana mana yang akan dipilih sebagai dasar perencanaan geometrik jalan ditentukan fungsi jalan dan jenis kendaraan dominan

BAB IIIKENDARAAN DAN LALU LINTAS

1. Kendaraan

Kendaraan sebagai sarana lalu intas pada moda transportasi darat merupakan komponen terbesar yang menggunakan jalan. Kendaraan (vehicle) dapat berupa kendaraan bermotor dan kendaraan tidak. Mempunyai variasi dan ukuran kecil sampai kendaraan besar, serta berkecepatan rendah sampai cepat.

Pengertian kendaraan bermotor adalah suatu alat angkut yang digerakkan peralatan teknik yang ada pada alat angkut tersebut, kendaraan bermotor digunakan untuk mengangkut barang atau orang yang berjalan di jalan, dan tidak termasuk kendaraan bermotor (alat angkut) yang berjalan di atas rel.

2. Kendaraan Rencana

Kendaraan rencana adalah kendaraan dengan berat, dimensi, dan karakteristik operasi tertentu yang dipilih sebagai masukan oleh perancang jalan agar dapat menampung kendaraan dari tipe yang telah ditentukan.

Pada umumnya alat untuk membelokkan kendaraan adalah berupa setir, maka konsep kendaraan rencana sangat diperlukan, jejak roda setiap kendaraan pada saat membelok akan selalu lebih besar dari lebar kendaraannya sendiri. Roda belakang akan mempunyai jejak yang berbeda dengan roda depan, ini disebut dengan off tracking.

1

Page 2: ekhalmussaad.files.wordpress.com · Web viewKendaraan rencana mana yang akan dipilih sebagai dasar perencanaan geometrik jalan ditentukan fungsi jalan dan jenis kendaraan dominan

Lebar maksimum jejak roda tersebut terjadi pada jari-jari minimum saat membelok dengan kecepatan 10 Km/jam.

Konsep kendaraan rencana sangat bermanfaat dalam perencanaan geometrik jalan, terutama dalam penentuan lebar dan jumlah jalur, area parkir, tikungan-tikungan jalan, serta lebar median dimana kendaraan diperkenankan untuk membelok (U-turn). Gambar 2a, 2b, dan 2c memperlihatkanjejak roda suatu jenis kendaraan standar.

THIS TURNING TEMPLATE SHOWS THE TURNING PATHS OF THE AASHTO DESIGN VEHICLES. THE PATHS SHOWN ARE FOR THE LEFT FRONT OVERHANG AND THE UOTSIDE REAR WHEEL. THE LEFT FRONT WHEEL FOLLOWS THE CIRCULAR CURVE,HOWEVER, ITS PATH IS NOT SHOWN.

2

Page 3: ekhalmussaad.files.wordpress.com · Web viewKendaraan rencana mana yang akan dipilih sebagai dasar perencanaan geometrik jalan ditentukan fungsi jalan dan jenis kendaraan dominan

Gambar 2a Jejak Roda Kendaraan Standar

THIS TURNING TEMPLATE SHOWS THE TURNING PATHS OF THE AASHTO DESIGN VEHICLES, THE PATHS SHOWN ARE FOR THE LEFT FRONT OVERHANG THE OUTSIDE REAR WHEEL THE LEFT FRONT WHEEL FOLLOWN THE CIRCULAR CURVE, HOWEVER, ITS PATH IS NOT SHOWN.

3

Page 4: ekhalmussaad.files.wordpress.com · Web viewKendaraan rencana mana yang akan dipilih sebagai dasar perencanaan geometrik jalan ditentukan fungsi jalan dan jenis kendaraan dominan

Minimum turning path for BUS design vehicle

Ganbar 2b Jejak Roda Kendaraan StandarTHIS TURNING TEMPLATE SHOWS THE TURNING PATHS OF THE AASHTO DESIGN VEHICLES, THE PATHS SHOWN ARE FOR THE LEFT FRONT OVERHANG THE OUTSIDE REAR WHEEL THE LEFT FRONT WHEEL FOLLOWN THE CIRCULAR CURVE, HOWEVER, ITS PATH IS NOT SHOWN.

4

Page 5: ekhalmussaad.files.wordpress.com · Web viewKendaraan rencana mana yang akan dipilih sebagai dasar perencanaan geometrik jalan ditentukan fungsi jalan dan jenis kendaraan dominan

Minimum turning path for A-BUS design vehicle.

Gambar 2c Jejak Roda Kendaraan StandarKendaraan rencana (kendaraan standar) merupakan ukuran

standar terbesar yang mewakili setiap kelompoknya. Kelompok kendaraan standar menurut spesifikasi Bina Marga (1990) dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :Kelompok kendaraan penumpang, kelompok unit tunggal truk/bis, dan kelompok kendaraan komersil ukuran besar (semitrailer). Gambar 3 memperlihatkan ukuran kendaraan rencana menurut standar spesifikasi Bina Marga (1990).

Gambar 3. Ukuran Kendaraan Standar (Bina Marga 1990)

5

Page 6: ekhalmussaad.files.wordpress.com · Web viewKendaraan rencana mana yang akan dipilih sebagai dasar perencanaan geometrik jalan ditentukan fungsi jalan dan jenis kendaraan dominan

Kendaraan rencana mana yang akan dipilih sebagai dasar perencanaan geometrik jalan ditentukan fungsi jalan dan jenis kendaraan dominan yang memakai jalan tersebut. Tak ketinggalan pertimbangan biaya juga ikut mempengaruhi.

Jenis dan ukuran kendaraan yang digunakan sebagai kendaraan standar untuk setiap negara berbeda-beda. Amerika Serikat dalam AASHTO 1984 mengenal 7 jenis kendaraan standar yaitu : Passenger vehicle, Single unit, Bus, Articulated Bus, WB-12, WB-18. Sedangkan dalam AASHTO 1994 kendaraan standar bertamabah menjadi 15 jenis menambahkan WB-19,WB-20, WB-29, Recreation vehicle yang terdiri atas Motor Home, Car and Camper Trailer, Car and Boat Trailer, serta Motor Home and Boat Trailer.

Inggris mengenal 3 jenis kendaraan standar yaitu : Car, Rigid vehicle, dan Articulated bus. Kanada mengenal 5 jenis kendaraan standar yaitu : Passenger vehicle, Single unit, Bus, WE-12, WB15. Sedangkan Australia mengguanakan 3 jenis kendaraan standar yaitu : Passenger vehicle, Bus/Single unit. Articulated Truck.

4. Kecepatan Rencana

Kecepatan adalah besaran yang menunjukkan jarak yang ditempuh kendaraan dibagi waktu tempuhnya. Kecepatan biasa dinyatakan dalam suatu km/jam atau mph. Kecepatan menggambarkan nilai gerak kendaraan untuk nantinya dipakai dalam merencanakan geometrik jalan seperti pada bagian tangen (lurus), tikungan, kemiringan jalan, tanjakan dan turunan serta jarak pandangan.

6

Page 7: ekhalmussaad.files.wordpress.com · Web viewKendaraan rencana mana yang akan dipilih sebagai dasar perencanaan geometrik jalan ditentukan fungsi jalan dan jenis kendaraan dominan

Dipandang dari segi pengemudi, kecepatan rencana dinyatakan sebagai kecepatan yang memungkinkan seorang pengemudi berketrampilan sedang dapat mengemudi dengan aman dan nyaman dalam kondisi cuaca cerah, lalu lintas lengang dan tanpa pengaruh hal lainnya yang serius.

Besarnya kecepatan rencana yang dipakai akan tergantung dari kondisi medan (terrain) dan sifat penggunaan daerah. Kondisi medan yang berupa daerah dataran akan mempunyai kecepatan rencana yang berbeda bila dibandingkan dengan kondisi medan perbukitan dan gunung. Kecepatan truk di daerah datar bisa menyamai kecepatan sedan tetapi tidak di daerah perbukitan, kecepatan truk akan berkurang apalagi di daerah gunung. Kadang malah diperlukan adanya jalur khusus untuk truk yang disebut dengan jalur pendakian.

Jalan yang dipergunakan untuk jalan arteri mempunyai kecepatan rencana yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan jalan kolektor maupun jalan lokal. Demikian pula untuk jalan bebas hambatan. Jalan raya untuk daerah luar kota akan mempunyai kecepartan rencana yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan jalan di dalam kota.

Bina Marga (1990) mensyaratkan kecepatan rencana sebesar 80 km/jam yang merupakan kecepatan rencana yang tertinggi untuk jalan tanpa pengawasan jalan masuk, sedangkan kecepatan rencana 20 km/jam merupakan kecepatan terendah yang masih mungkin untuk digunakan. Untuk jalan dengan pengawasan jalan masuk secara penuh, seperti jalan bebas hambatan, kecepatan rencana dapat dipilih antara 80-100 km/jam.

7

Page 8: ekhalmussaad.files.wordpress.com · Web viewKendaraan rencana mana yang akan dipilih sebagai dasar perencanaan geometrik jalan ditentukan fungsi jalan dan jenis kendaraan dominan

1. Klasifikasi Kondisi Medan

Untuk membatasi biaya pembangunan jalan,maka keadaan atau kondisi medan dibagi atas 3 jenis yaitu : Datar, Perbukitan, dan Pegunungan, yang dibedakan oleh besarnya kemiringan medan dalam arah yang kira-kira tegak lurus as jalan raya, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 4. Pengelompokkan medan dan kemiringan adalah sebagai berikut :

JENIS MEDAN RATA-RATA KEMIRINGAN MELINTANGDatar ( D ) 0 – 9,9 %Perbukitan ( B ) 10 – 24,9 %Pegunungan ( G ) > 25 %Kondisi medan ruas jalan yang diproyeksikan harus diperkirakan untuk keseluruhan panjang jalan. Perubahan medan untuk bagian kecil ruas jalan dapat diabaiakan

Kemiringan melintang

Gambar 4. Kemiringan Medan

8

Page 9: ekhalmussaad.files.wordpress.com · Web viewKendaraan rencana mana yang akan dipilih sebagai dasar perencanaan geometrik jalan ditentukan fungsi jalan dan jenis kendaraan dominan

5. PERANCANGAN GEOMETRI JALAN

Perencanaan geometri jalan adalah bagian dari perencanaan jalan yang menentukan dimensi nyata dari sesuatu jalan beserta bagian-bagiannya yang di sesuaikan dengan tuntutan lalu lintas. Sebagian beban dalam perencanaan ini adalah arus lalu lintas dan dengan adanya perencanaan ini hasil yang diharapkan pada :1. Fisik Jalan : a). Pemilihan lokasi yang tepat

b). Syarat perancangan yang paling sesuai dengan kebutuhan

c). Tipe jalan yang tepat, sesuai tuntutan lalu lintasnya2. Pemakai Jalan: Akan merasakan adanya efisiensi, keamanan, dan kenyamanan dalam batas-batas pertimbangan ekonomi yang banyak.

Faktor yang terkait dengan perancangan geometri jalan adalah :a. Fisik & topografi daerah

keadaan tanah iklim topografi tata guna lahan

b. Data lalulintas kendaraan standart tingkat pelayanan volume lalu lntas terdiri dari lalu lintas harian (LH), lalu lintas

harian rata-rata ( LHR – Average Daily Traffic = ADT ), lalu lintas harian rata-rata tahunan ( LHRT – Annual Daily Traffic = AADT )

9

Page 10: ekhalmussaad.files.wordpress.com · Web viewKendaraan rencana mana yang akan dipilih sebagai dasar perencanaan geometrik jalan ditentukan fungsi jalan dan jenis kendaraan dominan

Data lalu lintas didapat melalui survey, yang darinyaakan diketahui :1. Volume jam sibuk (peak hour) pagi & sore2. Volume jam perencanaan.Adalah volume lalu lintas dalam satu jam yang digunakan sebagai dasar untuk perencanaan jalan, VJP ditentukan dengan :

mencacah kendaraan tiap jam yang lewat volume lalu lintas tiap jam dinyatakan dalam % LHR bila 1 tahun di dapat data sebanyak 356 x 24 = 8760 jam data diurutkan dari yang terbesar ke yang terkecil urutan data tadi mulai dri data terbesar di sebut dengan jam ke –

1, ke –2 dan seterusnya digambarkan hubungan antara jam ke .......... dan volume lalu

lintas dalam % LHR akan di dapat garis lengkung.

AASHTO garis lengkung tersebut tetap dari tahun ke tahun VJP diambil pada timit garis lengkung yang terjadi pada volume jam ke 30 dengan voleme lalu lintas = 15 % LHR VJP = 15 % LHR. Gambar 5 menunjukkan hubungan antara jumlah jam satu tahun dengan volume perjam yang dinyatakan dalam % LHR.

% LHR

15 %

10

Page 11: ekhalmussaad.files.wordpress.com · Web viewKendaraan rencana mana yang akan dipilih sebagai dasar perencanaan geometrik jalan ditentukan fungsi jalan dan jenis kendaraan dominan

30 JAM KE

Gambar 5. Hubungan antara Jumlah Jam dengan Volume

3. Pembagian jurusan arah lalu lintas yang lewat suatu jalan4. Komposisi lalu lintas bis/ truk, sepeda motor, sepeda, dsb.5. Dapat di perkirakan volume lalu lintas di kemudian hari .

Bertambahnya lalu lintas di kemudian hari berkaitan dengan banyak hal, antara lain pertumbuhan penduduk, pendapatan, pertumbuhan pemilikan kendaraan.

Pertumbuhan lalu lintas = pertumbuhan pemilikan kendaraan per mobil penumpang dikaitkan dengan pertumbuhan produksi per kapita.Pertumbuhan lalu lintas bus = pertumbuhan bus * pertumbuhan transportasiPertumbuhan lalu lintas truck = pertumbuhan truck * PDRB

Jika data lalu lintas tadi dikaitkan dengan : Rehabilitasi jalan lama, beban lalulintas yang akan

melewatkan rute alternatif, di dapat dari survai asal tujuan (Origin & Destination – OD) pada jalan lama dan dengan bantuan traffic assignment akan diketahui prakiraan volume

11

Page 12: ekhalmussaad.files.wordpress.com · Web viewKendaraan rencana mana yang akan dipilih sebagai dasar perencanaan geometrik jalan ditentukan fungsi jalan dan jenis kendaraan dominan

yang akan melewati rute alternatif dengan memperhatikan faktor aman, nyaman, dan ekonomis.

Pekerjaan pembuatan jalan baru di daerah baru, beban lalu lintas dapat diketahui dengan cara mengikuti teori 4 langkah :

G D M A

G = trip generationD = trip distributionM = modal spiltA = traffic assignment

c. Kapasiatas Jalan

Kapasitas adalah jumlah kendaraan maksimum yang dapat melewati suatu penampang jalan selama satu jam dengan kondisi serta arus lalu lintas tertentu.

Kapasitas dasar ( basic capacity, ideal capacity ) Keadaan ideal

Kapasitas mungkin ( possible capasity ) Kapasitas yang sudah mempertimbangkan kondisi jalan maupun

lainnya akibat kondisi ideal tidak terpenuhi. Kapasitas rencanan ( design capacity service volume )

Kapasitas untuk perencanaan diturunkan dari possible capasity, dengan mempertimbangkan tingkat pelayanan yang diinginkan.

d. Kecepatan kendaraan

12

Page 13: ekhalmussaad.files.wordpress.com · Web viewKendaraan rencana mana yang akan dipilih sebagai dasar perencanaan geometrik jalan ditentukan fungsi jalan dan jenis kendaraan dominan

Kecepatan adalah besaran waktu yang menunjukkan jarak yang ditempuh oleh kendaraan dengan waktu tempuhnya, satuannya dinyatakan dalam Km/jam. Kecepatan menggambarkan nilai gerakkendaraan. Perencanaan suatu jalan haruslah berdasarkan pada kecepatan yang dipilih.

a. Kecepatan rencana ( design speed )Adalah kecepatan maksimum yang aman dan dapat dipertimbangkan pada suatu ruas jalan, apabila keadaan jalan tersebut baik dan sesuai dengan yang di tentukan dalam standar perencanaan.Kecepatan ini digunakan sebagai dasar untuk merencanakan jalan.Contoh beberapa kecepatan rencana. Amerika Serikat

Rural datar 70 mph bukit 60 mph gunung 50 mph

Urban 50 mph

Inggris Rural double 120 km/jam

single 80-100 km/jam urban Primer 50 km/jam

local, akses 50 km/jam

Bina MargaPendalaman (Km/jam)

Kelas I IIA IIB IIC IIIDatar 120 100 80 60 60Bukit 100 80 60 40 40

Gunung 80 60 40 30 30

13

Page 14: ekhalmussaad.files.wordpress.com · Web viewKendaraan rencana mana yang akan dipilih sebagai dasar perencanaan geometrik jalan ditentukan fungsi jalan dan jenis kendaraan dominan

PerkotaanDari 20 km/jam sampai dengan 100 km/jam.

b. Kecepatan sesaat ( spot speed )Kecepatan kendaraan yang terjadi pada suatu tempat dan waktu

tertentu.

c. Kecepatan tempuh rata-rataKecepatan yang merupakan hasil bagi dari panjang jalan dan waktu

tempuhnya.

14