· Web viewKATA PENGANTAR Segala puji dan rasa syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha...
Transcript of · Web viewKATA PENGANTAR Segala puji dan rasa syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha...
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan rasa syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha
Kuasa karena dengan Rahmat-Nya maka penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LkjIP ) Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2017 dapat diselesaikan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP ) ini merupakan perwujudan
pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian sasaran strategis Tahun Anggaran
2017. Laporan Kinerja ini merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana Strategis
Kab OKU TIMUR Tahun 2016-2021 Penyusunan Laporan Kinerja mengacu pada
Peraturan Menteri PANRB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Tentunya masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan dalam
dokumen ini. Oleh karenanya, setiap masukan, kritik maupun saran akan diterima
dan akan dipergunakan untuk perbaikan dan penyempurnaan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LkjIP ) di masa mendatang dengan tetap mengacu pada
ketentuan dalam Peraturan Menteri
Berdasarkan analisis dan evaluasi obyektif yang dilakukan melalui Laporan
Kinerja (LkjIP) Tahun 2017 ini, diharapkan dapat terjadi optimalisasi peran
kelembagaan dan peningkatan eisiensi, efektivitas, dan produktivitas kinerja
seluruh jajaran pejabat dan pelaksana di lingkungan Kab OKU TIMUR, sehingga
dapat mewujudkan Good Governance dan Clean Government.
Martapura , Maret 2018BUPATI OKU TIMUR
H.M. KHOLID MD,S.Sos.,M.Si
2
Pertanggungjawaban suatu instansi pemerintah kepada publik pada
prinsipnya merupakan perwujudan dari kewajiban Pemerintah Daerah untuk
mempertanggungjawabkan kinerja penyelenggaraan Pemerintahan kepada
masyarakat. Pertanggungjawaban ini tidak semata-mata dimaksudkan sebagai
upaya untuk menampilkan keberhasilan-keberhasilan dan menemukan
kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan pemerintahan daerah melainkan juga
untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, produktifitas dan akuntabilitas
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan bentuk kepedulian
Pimpinan Pemerintahan Kabupaten OKU TIMUR dan seluruh aparatur di
lingkungan Pemerintahan Kabupaten OKU TIMUR untuk menyesuaikan diri
dengan era perubahan guna mendorong terwujudnya Good Governance di
Indonesia.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR merupakan
kewajiban Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR sebagai pertanggungjawaban
pelaksanaan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Kabupaten OKU TIMUR yang dilakukan secara
periodik.
Dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)Kabupaten OKU TIMUR
Tahun 2017, metode yang digunakan untuk pengukuran pencapaian kinerja
dilakukan dengan membandingkan antara rencana kinerja (performance plan)
yang diinginkan dengan realisasi capaian kinerja (performance result) yang dicapai
organisasi. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap hasil untuk mendapatkan
penyebab tidak tercapainya target sasaran atau terjadinya perbedaan antara
kinerja dan realisasinya, sehingga diketahui tindakan perbaikan yang diperlukan
pada masa mendatang. Metode pengukuran ini dapat bermanfaat dalam
memberikan gambaran kepada pihak-pihak eksternal tentang pelaksanaan kegitan
sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
untuk mewujudkan misi dan visi organisasi pemerintah Kabupaten OKU TIMUR.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten OKU TIMUR Tahun
2017 ini menyajikan hasil pengukuran, evaluasi dan analisis pencapaian sasaran
stratejik, sebagai berikut :
3
IKHTISAR EKSEKUTIFIKHTISAR EKSEKUTIF
a. Pada tahun 2017 merupakan tahun kedua Bupati dan Wakil Bupati
periode 2016-2021, dimana pengesahan RPJMD pada bulan Juli 2016 dan
pada tahun 2017 terjadi revisi RPJMD sehingga ada beberapa Perjanjian
Kinerja tahun anggaran 2017 juga terjadi perubahan.
b. Pada Tahun 2017 dalam penyusunan Perjanjian Kinerja sudah memakai
RPJMD 2016-2021. Dengan demikian OPD sudah menggunakan Renstra
yang mengacu pada RPJMD, dimana sasaran strategik serta indikator kinerja
berbeda dengan tahun sebelumnya,sehingga dalam analisis LkjIP sulit atau
tidak mempunyai data pembanding dengan tahun-tahun sebelumnya
c. Secara umum capaian tata kelola pemerintahan yang baik seperti yang
ditargetkan dalam RPJMD 2016-2021 menunjukkan perkembangan yang baik,
meskipun sejumlah indikator masih memerlukan kerja keras dan perhatian
pada setiap Organisasi Perangkat Daerah
d. Hambatan/kendala yang dihadapi bagi sasaran stratejik yang belum
mencapai 80% disebabkan beberapa indikator kinerja yang tidak tercapainya
target hal ini terjadi karena antara lain adalah alokasi dana anggaran 2017
belum seluruhnya dapat dilaksanakan pada kegiatan tersebut, adanya faktor
alam yang kurang diperhitungkan ditingkat lapangan, terlambatnya pencairan
dana sedangkan kegiatan tidak bisa dilaksanakan dalam waktu yang terbatas
serta masih kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) .
Untuk mengatasi dan mengantisipasi hambatan/kendala tersebut,
Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR mengambil langkah-langkah, antara lain,
melakukan analisis perencanaan yang lebih akurat dengan mempertimbangkan
faktor alam dan survey pendahuluan, memantapkan koordinasi, konsultasi dan
sinkronisasi dengan instansi/pihak lain terutama masyarakat dan aparatur yang
terlibat dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan, mengoptimalkan upaya
peningkatan profesionalisme aparat dan pihak yang terkait dengan kegiatan
secara terencana terkoordinir dan terevaluasi, perlunya peningkatan infrastruktur
yang mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Akuntabilitas Kinerja Instansi Keuangan Tahun 2017 ditunjukkan dari sisi
penerimaan dan pengeluaran daerah sesuai dengan Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah, sebagai berikut :
4
Target pendapatan Tahun 2017 sebesar Rp. 1.671.268.817.088,00
dan dapat direalisasikan sebesar Rp 1.507.260.816.564,18 atau 90,19 %.
Target belanja Tahun 2017 sebesar Rp 1.356.701.260.104,00 dan dapat
direalisasikan sebesar Rp 1.199.146.349.975,76 atau 88,99%.
Keberhasilan pencapaian tingkat sasaran stratejik Tahun 2017, ini secara
langsung dan tidak langsung telah mampu memberikan kontribusi terhadap
keberhasilan kinerja Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR secara makro. Hal ini
ditunjukkan dari perbaikan dan pembangunan baik dalam bidang pendidikan,
kesehatan melalui pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana penunjang
ekonomi, sosial budaya dan peningkatan ekonomi masyarakat yang berbasis lokal.
5
D A F T A R I S I
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
IKHTISAR EKSEKUTIF ........................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. v
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Gambaran Umum Daerah ...............................................
B. GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN DAERAHGAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN DAERAHc. Maksud dan Tujuan Penyusunan lkJip..............................
C. Sistematika Penyusunan lkJip..........................................
1
24
25
27
BAB II. PERENCANAAN PERJANJIAN KINERJA ........................... 28
A. Perencanaan Kinerja ......................................................
B. Perjanjian Kinerja ............................................................
28
53
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ................................................ 72
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
B. REALISASI ANGGARAN.................................................
C. Tindak Lanjut Evaluasi Sebelumnya ..............................
72
128
131
BAB IV. PENUTUP ............................................................................. 133
A. Simpulan Capaian Kinerja ...............................................
B. Pemecahan Masalah .......................................................
133
134
6
BAB IPENDAHULUAN
A.A. GAMBARAN UMUM GAMBARAN UMUM DAERAHDAERAH1. Dasar Hukum Pembentukan Daerah
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU TIMUR) merupakan salah satu dari 17 kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Kabupaten OKU TIMUR tersebut merupakan salah satu daerah otonom yang terbentuk sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) melalui Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan Kabupaten Ogan Ilir.
Pembentukan Kabupaten OKU TIMUR didasari dengan pertimbangan untuk mempersingkat rentang kendali pemerintahan, memudahkan pengawasan, meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dan meningkatkan kemampuan daerah dalam pemanfaatan sumber daya alam serta memacu proses pembangunan dalam rangka mempercepat kesejahteraan masyarakat.
Pada tanggal 18 Desember 2003 diresmikanlah pembentukan Kabupaten OKU TIMUR dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 di atas. Selanjutnya, pada tanggal 17 Januari 2004, Gubernur Sumatera Selatan menunjuk Pejabat Sementara Bupati OKU TIMUR yang menjadi tonggak sejarah dan momentum dimulainya pelaksanaan roda pemerintahan Kabupaten OKU TIMUR. Tanggal 17 Januari ini pula kemudian ditetapkan menjadi Hari Jadi Kabupaten OKU TIMUR berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten OKU TIMUR Nomor 30 Tahun 2007.
2. Kondisi GeografisSesuai dengan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003, luas
wilayah Kabupaten OKU TIMUR adalah 3.370 km2 dan beribukota di
7
Martapura. Secara geografis, wilayah ini terletak antara 103040’-104033’ Bujur Timur dan 3045’-4055’ Lintang Selatan.
Adapun secara administrasi, wilayah Kabupaten OKU TIMUR memiliki batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kabupaten OKI (Kecamatan Tanjung Lubuk dan Lempuing)
Sebelah Timur : Kabupaten OKI (Kecamatan Lempuing dan Mesuji)
Sebelah Selatan : Kabupaten Way Kanan (Provinsi Lampung) dan Kabupaten OKU Selatan (Kecamatan Simpang)
Sebelah Barat : Kabupaten OKU (Kecamatan Lengkiti, Sosoh Buay Rayap, Baturaja Timur dan Peninjauan) dan Kabupaten Ogan Ilir (Kecamatan Muara Kuang)
Secara umum, kondisi topografi Kabupaten OKU TIMUR merupakan dataran rendah dengan variasi ketinggian antara 35-67 meter di atas permukaan laut. Kabupaten OKU TIMUR beriklim tropis dan cenderung basah, karena dipengaruhi musim penghujan dan musim kemarau. Suhu rata-rata harian berkisar antara 150C sampai dengan 380C. Curah hujan tahunan sekitar 2690 mm (rata-rata curah hujan 224,17 mm/bulan) dengan 205 hari hujan sepanjang tahun 2015. Selama tahun 2015 Kabupaten OKU TIMUR memasuki 5 bulan basah dimana bulan basah adalah bila rata-rata curah hujan lebih dari 200 mm/bulan.
Menurut bentuk kontur permukaannya, keadaan tanah di wilayah Kabupaten OKU TIMUR dapat digolongkan ke dalam wilayah datar (peneplain zone), bergelombang (piedmont zone) dan berbukit (hilly zone). Wilayah datar terdapat di Kecamatan Belitang, Belitang II, Belitang III, Buay Madang, Madang Suku I, Madang Suku II, Madang Suku III, Cempaka, Semendawai Suku III, BP Bangsa Raja, Bunga Mayang, Semendawai Timur, Belitang Madang Raya, Belitang Mulya, Belitang Jaya dan Semendawai Barat. Sementara itu, wilayah berbukit terdapat di sebagian Kecamatan Jayapura serta daerah
8
bergelombang terdapat di sebagian Kecamatan Martapura dan Kecamatan Buay Pemuka Peliung.
Meskipun demikian, sebagian besar wilayah kabupaten ini merupakan dataran, sehingga cocok dimanfaatkan untuk pengusahaan pertanian, seperti tanaman bahan makanan, perkebunan, perikanan, peternakan dan juga untuk pemukiman penduduk. Sebesar 59,38% wilayah OKU TIMUR didominasi oleh lahan pertanian diantaranya 35,89% untuk perkebunan, 17,16% untuk persawahan, dan 6,33% untuk pertanian lainnya.
3. Gambaran Umum Demografisa. Data Kependudukan
Kabupaten OKU TIMUR memiliki penduduk yang jumlahnya selalu mengalami peningkatan sejalan dengan kemajuan pembangunan yang juga semakin pesat. Percepatan dan kemajuan pembangunan di wilayah ini juga telah menjadi daya tarik bagi penduduk daerah lain untuk melakukan migrasi ke Kabupaten OKU TIMUR.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten OKU TIMUR, Komposisi penduduk Kabupaten OKU TIMUR didominasi oleh penduduk muda/dewasa. Besarnya proporsi penduduk usia produktif (usia 15-64 tahun) tersebut merupakan potensi bagi pembangunan, kare-nanya dikatakan bahwa OKU TIMUR sedang menikmati bonus demografi. Bonus demografi adalah peluang yang dinikmati suatu Negara akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif (OKU TIMUR sebesar 66,34%). Struktur semacam ini menguntungkan karena dengan demikian beban ketergantungan atau dukungan ekonomi yang harus diiberikan oleh penduduk usia produktif kepada penduduk usia anak-anak (di bawah 15 tahun) dan tua (di atas 64 tahun) menjadi lebih ringan. Fenomena ini jika dapat dimanfaatkan dengan baik, akan dapat meningkatakan kesejahteraan dan memacu pertumbuhan ekonomi OKU TIMUR.
Komposisi penduduk Kabupaten OKU TIMUR pada tahun 2016 didominasi oleh penduduk usia produktif (15 tahun – 64
9
tahun) yaitu 430.782 jiwa. Kondisi ini memberikan gambaran kepada Pemerintah OKU TIMUR agar dapat melakukan langkah- langkah antisipasi, terutama dalam hal pembukaan kesempatan kerja bagi penduduk usia produktif tersebut.
Penyebaran penduduk di Kabupaten OKU TIMUR cenderung tidak merata yang disebabkan karena sebagian besar penduduk lebih memilih tinggal di kecamatan yang secara ekonomi lebih potensial serta memiliki infrastruktur fasilitas umum lebih lengkap.
b. Sosial KeagamaanPada awalnya, masyarakat yang ada di Kabupaten OKU
TIMUR terdiri dari Suku Bangsa Komering sebagai penduduk asli yang telah lama mendiami wilayah ini. Perkembangan selanjutnya, karena pengembangan wilayah transmigrasi dan mobilitas penduduk (urbanisasi), terdapat pula suku bangsa lainnya seperti Jawa, Sunda, Bali, Padang serta Tionghoa.
Penduduk suku bangsa asli tersebar di masing-masing wilayah kecamatan, sedangkan penduduk Suku Bangsa Jawa dan Bali umumnya menyebar di kawasan-kawasan transmigrasi dengan mata pencaharian sebagian besar sebagai petani, sedangkan penduduk Suku Bangsa Padang dan Tionghoa menyebar di kawasan perkotaan dengan mata pencaharian sebagai pedagang.
Salah satu hal yang menarik adalah keanekaragaman bahasa, budaya, adat istiadat dan suku bangsa yang berada di Kabupaten OKU TIMUR, namun antara mereka hidup dengan rukun dan damai. Mobilitas penduduk Kabupaten OKU TIMUR cukup tinggi, sehingga mereka banyak berkomunikasi antar etnis dan kontak sosial budaya pun terjadi. Kebudayaan yang masih dilakukan sampai saat ini di Kabupaten OKU TIMUR diantaranya adalah ruwahan, maulid dan selamatan.
Berdasarkan agama yang dianut, maka pemeluk Agama Islam adalah mayoritas. Hal ini juga terlihat dari banyaknya sarana ibadah yang hampir merata di setiap wilayah. Adapun sebagian lainnya adalah pemeluk agama lain yang relatif kecil
10
dan khususnya terdapat di wilayah perkotaan atau wilayah penduduk pendatang pada daerah tertentu.
Adapun jumlah penduduk berdasarkan agama pada tahun 2015 menurut data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten OKU TIMUR adalah sebagai berikut:
Tabel I.3Jumlah Penduduk Berdasarkan Agamadi Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2015
No Uraian Jumlah1 Islam 595.3802 Kristen 6.8343 Katolik 10.5934 Hindu 15.5805 Budha 5656 Lain-lain 1
Jumlah 628.953Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil OKU TIMUR, 2016
Salah satu indikator ketaatan beribadah penduduk dalam menjalankan ajaran agama dapat dilihat dari jumlah sarana ibadah yang ada di suatu wilayah. Data menunjukkan hampir semua rumah ibadah ada di Kabupaten ini. Jumlah rumah ibadah menurut data dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten OKU TIMUR adalah sebagai berikut:
Selain kegiatan di rumah ibadah, kegiatan keagamaan juga dilakukan di berbagai lembaga pendidikan keagamaan non formal dan kelompok kajian keagamaan. Adapun menurut data dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten OKU TIMUR, pada tahun 2015 jumlah lembaga pendidikan keagamaan non formal dan kelompok kajian keagamaan adalah sebagai berikut :
Pondok Pesantren : 91 unit TK/TPA : 2.043 unit Majelis Ta’lim : 1.065 unit Sekolah Minggu Kristen : 102 unit Sekolah Minggu Katolik : 92 unit Pasraman Hindu : 53 unit Sekolah Minggu Budha : 8 unit
11
Pergaulan hidup antar umat beragama secara umum berlangsung damai dan saling menghargai sehingga kondisi aman dan terpeliharanya kerukunan dapat terjaga di wilayah Kabupaten OKU TIMUR. Hal ini didukung oleh peran Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), organisasi keagamaan, pemuka agama, tokoh masyarakat dan organisasi kemasyarakatan lainnya.
c. PendidikanPendidikan merupakan kebutuhan dasar sehingga upaya
untuk meningkatkan kualitas pendidikan terus dilakukan oleh pemerintah. Bagi pemerintah, keuntungan yang diperoleh dari investasi di bidang pendidikan antara lain bahwa pendidikan merupakan salah satu cara upaya dalam peningkatan kualitas tenaga kerja. Sedangkan bagi masyarakat, pendidikan yang semakin baik merupakan modal dalam memperebutkan kesempatan kerja, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Lembaga pendidikan umum di Kabupaten OKU TIMUR meliputi lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK) dan yang sederajat, Sekolah Dasar (SD) dan yang sederajat, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan yang sederajat, Sekolah lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dan yang sederajat hingga Perguruan Tinggi. Salah satu perguruan tinggi di Kabupaten OKU TIMUR bahkan telah membuka jenjang studi pasca sarjana.
Rata-rata lama sekolah merupakan indikator yang menunjukkan lamanya durasi penduduk mengikuti pendidikan di sekolah formal. Indikator ini menunjukkan trend peningkatan selama periode 2013-2015. Secara total rata-rata lamanya sekolah penduduk OKU TIMUR adalah 6,65 tahun (2012), meningkat menjadi 6,82 tahun (2013), dan pada tahun 2014 meningkat kembali menjadi 7,05 tahun. Hal ini berarti bahwa Rata-Rata penduduk OKU TIMUR bersekolah sampai jenjang pendidikan SMP. Rata-rata lama sekolah penduduk laki-laki (7,25 tahun) lebih lama dibandingkan dengan perempuan (6,84 tahun).
12
Angka partisipasi sekolah (APS) menunjukkan jumlah anak yang masih sekolah pada usia tertentu. APS tingkat SD di OKU TIMUR tahun 2015 mencapai 99,67%, tingkat SLTP sebesar 95,11%, dan tingkat SLTA sebesar 68,28%. APS yang menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun menunjukkan semakin baiknya pendidikan di OKU TIMUR. Namun, semakin tinggi jenjang pendidikan maka angka partisipasi sekolahnya semakin turun. Kondisi ini merefleksikan masih adanya kendala struktural mau-pun kultural bagi penduduk untuk mengakses pendidikan. Hal tersebut juga terlihat dari banyaknya guru dan sekolah yang tersedia dimana jumlahnya makin berkurang dengan makin tingginya jenjang pendidikan. Penyediaan fasilitas sekolah untuk jenjang SMP ke atas yang lebih menyebar di setiap kecamatan diharapkan menjadi solusi terhadap permasalahan ini.
Tabel I.4Statistik Pendidikan OKU TIMUR
URAIAN 2013 2014 2015Rata-Rata Lama Sekolah
Rata-Rata Lama Sekolah (Tahun) 6,82 7,05 7,05Laki-laki (Tahun) 6,93 7,25 7,25Perempuan (Tahun) 6,71 6,84 6,84
Angka Partisipasi Sekolah (%)7 – 12 99,24 100 99,6713 – 15 86,03 93,44 95,1116 – 18 60,87 67,58 68,28
Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
Adapun jumlah sekolah, guru dan siswa pada tahun 2015 di Kabupaten OKU TIMUR adalah sebagai berikut:
Tabel I.5Jumlah Sekolah, Guru dan Siswa
di Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2015URAIAN SD/MI SMP/MTs SMA/MA
Sekolah 515 139 63Guru 5.664 3.245 1.583Siswa 75.680 34.626 12.455
Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
d. KesehatanSelain pendidikan, sektor kesehatan juga merupakan hak
dasar setiap warga negara. Dengan derajat kesehatan masyarakat yang relatif baik, maka kehidupan ekonomi dan
13
sosial budaya juga semakin baik. Oleh karena itu, penyediaan layanan dan fasilitas kesehatan harus tersedia dengan memadai serta didukung oleh tenaga medis yang juga cukup guna mewujudkan kesehatan masyarakat yang lebih baik.
Pemerintah selalu mengupayakan peningkatan derajat kesehatan penduduk melalui penyediaan sarana dan prasarana kesehatan. Hingga tahun 2015 sarana kesehatan yang dimiliki kabupaten ini adalah 5 unit rumah sakit, 22 unit puskesmas, 7 unit klinik, 10 unit rumah bersalin, serta 234 unit poskesdes. Selain sarana kesehatan yang semakin membaik, di tahun 2014 jumlah tenaga kesehatan terdaftar juga semakin meningkat, jumlah dokter spesialis dan dokter umum meningkat menjadi 12 dan 72 orang, sementara dokter gigi 4 orang.
Derajat kesehatan penduduk ditunjukkan melalui peningkatan angka harapan hidup penduduknya. Angka harapan hidup penduduk Kabupaten OKU Timur tahun 2013-2015 selalu meningkat dari 67,78 tahun (2013) menjadi 68,19 tahun (2015). Sementara itu rata-rata lamanya sakit penduduk senantiasa menurun menjadi 4,41 hari (2015). Hal ini berarti jika sakit, rata-rata lama sakit penduduk Oku Timur antara 4 sampai 5 hari. Hal ini menunjukkan bahwa derajat kesehatan penduduk OKU TIMUR menunjukkan peningkatan yang cukup memuaskan.
Kesehatan ibu hamil dan bayi juga merupakan salah satu indicator penting kesehatan suatu lingkungan. Salah satu indikatornya adalah penolong persalinan, dimana mayoritas masyarakat OKU Timur lebih memercayakan penolong kelahiran pada bidan (85,22%). Sementara penolong kelahiran oleh dukun semakin menurun persentasenya.
14
e. Indeks Pembangunan ManusiaIndeks Pembangunan Manusia (IPM) ini merupakan indeks
komposit yang dapat merepresentasikan derajat kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan yang dirasakan langsung oleh masyarakat (manusia) pada wilayah dan selama kurun waktu tertentu. IPM dapat bertindak sebagai koreksi atas dominasi konsep pertumbuhan ekonomi yang selama ini menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan.
Pada tahun 2014, IPM mengalami perubahan metodologi karena beberapa indicator sudah tidak tepat dalam penghitungan IPM seperti Angka Melek Huruf digantikan Harapan Lama Sekolah dan PDB per kapita digantikan pengeluaran per kapita disesuaikan. Selain itu penghitungan IPM juga mengalami perubahan menggunakan rata-rata geometris.
IPM OKU TIMUR selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, hal itu didukung oleh peningkatan tiap komponennya. Tahun 2015 IPM OKU TIMUR sebesar 67,17 meningkat 0,43 poin dari tahun sebelumnya, hal ini didukung oleh peningkatan komponen angka harapan hidup, harapan lama sekolah, dan pengeluaran per kapita disesuaikan.
Gambar 1Grafik Indeks Pembangunan ManusiaKabupaten OKU TIMUR 2013 – 2015
Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
15
f. KetenagakerjaanSalah satu masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini
adalah tingginya pertumbuhan angkatan kerja dan masalah pengangguran. Pertumbuhan angkatan kerja yang tinggi ternyata tidak diimbangi oleh penyediaan dan penciptaan lapangan kerja baru yang seimbang. Akibatnya, penyerapan lapangan tenaga kerja yang baru tidak dapat menyerap angkatan kerja yang tersedia sehingga pengangguran sulit untuk diturunkan.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) penduduk OKU TIMUR yang sempat mengalami penurunan pada tahun 2013-2014 kembali meningkat di tahun 2015 menjadi 71,68%. Perekonomian yang beranjak mening-kat menyebabkan penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) kembali berminat untuk terlibat atau berusaha terlibat dalam kegiatan memproduksi barang maupun jasa di OKU TIMUR. Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) terjadi penurunan persen-tase penduduk OKU TIMUR yang hanya mengurus rumah tangga dari 21,15% (2014) menjadi 18% (2015).
Sayangnya peningkatan minat masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan memproduksi barang maupun jasa di OKU TIMUR tidak disertai dengan lapangan usaha yang memadai sehingga Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) kembali mengalami peningkatan dari 4,09% (2013) dan 4,32% (2014), menjadi 4,74% (2015). Angka TPT yang kembali menunjukkan peningkatan ini sebaiknya menjadi peringatan dini bagi pemerintah daerah untuk kembali mendorong sector riil dan semakin memberi kemudahan dalam berusaha, sehingga angka pengangguran dapat kembali ditekan.
Sesuai karakteristik perekonomian OKU TIMUR yang didominasi pertanian, maka pada tahun 2015 penyerapan angkatan kerja didominasi oleh sektor primer (Agriculture) sebesar 71,11%, diikuti sektor jasa-jasa (Secunder) sebesar 25,77%. Sementara Sektor Industri (Manufacture) kurang menunjukkan perannya dalam penyerapan tenaga kerja di OKU TIMUR.
16
g. Tingkat Kesejahteraan PendudukIndikator kesejahteraan penduduk dapat dicerminkan oleh
besarnya pengeluaran perkapita yang juga merefleksikan daya beli penduduk terhadap barang dan jasa, baik untuk konsumsi maupun investasi (saving).
Selama periode 2011-2014 konsumsi penduduk Kabupaten OKU Timur menunjukkan pola yang semakin membaik. Jika pada tahun 2011 pengeluaran per kapita per bulan penduduk OKU Timur hanya sebesar Rp.616,35 ribu dan tahun 2012 naik menjadi Rp.620,17 ribu dan tahun 2014 menjadi Rp.718,40 ribu. Kenaikan pengeluaran penduduk yang diiringi dengan stabilitas inflasi dapat merefleksikan daya beli penduduk yang juga meningkat.
Lebih dari separuh dari pengeluaran konsumsi masyarakat OKU Timur masih digunakan untuk keperlu-an makanan, yaitu sebesar 53,21%. Sementara sisanya digunakan untuk kebutuhan non makanan, seperti pe-rumahan, pendidikan, dsb.
Meningkatnya pengeluaran perkapita penduduk menunjukkan perbaikan kondisi ekonomi dan kesejahteraan rumah tangga di OKU TIMUR. Di tengah hadangan kenaikan harga yang terus-menerus ternyata daya beli masyarakat masih dapat meningkat. Artinya, setelah dikurangi kenaikan harga-harga (inflasi), pendapatan masyarakat masih mengalami surplus.
Selain itu, bertambah besarnya tingkat kesejahteraan penduduk Kabupaten OKU TIMUR dapat juga dilihat dari kondisi perumahannya. Kondisi perumahan dan fasilitas yang ada di dalamnya dapat merefleksikan tingkat kesejahteraan penghuninya (penduduk). Salah satu indikasi rumah sehat menurut badan kesehatan dunia adalah yang luas lantai per kapitanya lebih dari 10m2 karena luas lantai yang sempit dapat mengurangi konsumsi oksigen dan mempercepat penularan penyakit. Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang diadakan setiap tahun, persentase rumah yang memiliki luas lantai per kapita di bawah 10 m2 di OKU TIMUR sebesar
17
17,46% (2012), turun menjadi 15,20% (2013) dan terus menurun menjadi 12,9% (2015).
Peningkatan kondisi perumahan di OKU TIMUR diindikasikan dengan kondisi beberapa indicator perumahan diantaranya lantai bukan tanah, sumber penerangan listrik, dan air bersih yang persentasenya terus meningkat setiap tahunnya.
Peningkatan kesejahteraan pada umumnya berbanding lurus dengan kesadaran penduduk atas pentingnya kesehatan. Seiring dengan hal itu, maka penggunaan tempat pembuangan akhir tinja berupa jamban septik juga meningkat pesat dari 53,17% (2012) menjadi 72,5% (2015). Walaupun begitu perlu dicermati bahwa masih ada sekitar 27,5% rumah masih menggunakan lubang tanah, kolam, sawah, sungai, danau, atau kali sebagai tempat pembuangan akhir tinja.
Dari sisi kemiskinan, persentase penduduk miskin di Kabupaten OKU TIMUR mengalami perubahan yang fluktuatif dari tahun ke tahun. Pada Tahun 2013, persentase penduduk miskin Kabupaten OKU TIMUR sebesar 10,28%, pada Tahun 2014 turun menjadi 10,13%.
4. Kondisi Perekonomian
a. Sektor Unggulani. Pertanian
Kabupaten OKU TIMUR merupakan daerah yang sangat potensial untuk pengembangan pertanian, baik pertanian tanaman pangan, perkebunan, buah-buahan, kehutanan, perikanan dan peternakan. Potensi ini ditunjukkan dengan angka produktivitas dan luas areal lahan pertanian.
Sebagai salah satu lumbung pangan di Sumatera Selatan, OKU TIMUR memiliki kawasan persawahan yang luas dan diairi jaringan irigasi teknis yang senantiasa direvitalisasi. Namun usaha di kategori pertanian juga bergantung pada faktor musim yang tidak sepenuhnya dapat dikendalikan oleh teknologi. Kondisi tersebut mengakibatkan produksi hasil pertanian mengalami gangguan, bahkan di beberapa tempat terjadi gagal panen. Tersedianya jaringan irigasi teknis di OKU
18
TIMUR dapat meminimalisir dampak kemarau sehingga ketahanan pangan masih dapat dipertahankan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah produksi tanaman pangan khususnya padi yang meningkat. Produksi padi di Kabupaten OKU TIMUR meningkat dari 715,14 ton di tahun 2014 menjadi 861,24 ton di tahun 2015. Perbaikan teknologi pertanian juga terlihat dari produktivitas padi yang meningkat dari 54,38 ton/ha (2014) menjadi 60,77 ton/ha (2015).
Produktivitas tanaman menunjukkan kemampuan tanaman berproduksi tiap hektar. Dapat dilihat bahwa produktivitas ubi kayu adalah yang tertinggi, yaitu 175,55 ton/hektar. Hal ini berarti bahwa petani dapat menghasilkan 175,55 ton ubi kayu per hektar. Sementara itu produkstivitas tanaman kedelai paling rendah, sebesar 8,05 ton/hektar.
Tabel I.6Statistik Pertanian Tanaman Bahan Makanan OKU TIMUR
URAIAN LUAS PANEN (000 Ha) PRODUKSI (000 TON)2013 2014 2015 2013 2014 2015
Padi Sawah 132,11 131,50 141,73 726,01 715,14 861,24Padi Ladang 1,91 0,96 1,60 4,13 2,51 3,20Jagung 9,20 8,53 7,77 62,91 60,55 44,51Kedelai 0,79 0,87 0,75 0,93 1,01 0,67Kacang Tanah 3,39 0,47 0,32 0,50 0,40 0,30Ubi Kayu 2,01 1,91 1,75 35,67 28,39 30,77Ubi Jalar 1,16 0,23 0,14 1,02 2,97 1,69
Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
ii. PerkebunanPerkebunan di wilayah Kabupaten OKU TIMUR ini
merupakan sub sektor pertanian yang memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian daerah Kabupaten OKU TIMUR. Jenis tanaman perkebunan pada tahun 2015 yang dijumpai di wilayah ini adalah karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, lada dan kakao.
Hasil produksi tanaman perkebunan yang ada di Kabupaten OKU TIMUR pada tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:
19
Tabel I.7Statistik Perkebunan OKU TIMUR Tahun 2015
No
JenisPerkebunan
Luas Lahan(Ha)
Jumlah Produksi (Ton)
1 Karet 75.072,04 35.755.342,502 Kelapa 3.168,03 2.626.635,003 Kelapa Sawit 6.809,03 55.913.721,004 Kopi 2.138,21 2.169.672,005 Lada 2.295,93 3.047.545,006 Kakao 814,09 367.177,77
Sumber: OKU TIMUR Dalam Angka 2016
iii. Peternakan dan PerikananSub sektor peternakan, baik ternak besar, ternak kecil
dan unggas berkembang cukup baik, namun pada umumnya usaha peternakan di OKU TIMUR merupakan usaha rumah tangga yang bersifat sampingan. Belum ada perusahaan besar yang berinvestasi di bidang peternakan di Kabupaten OKU TIMUR, akan tetapi usaha peternakan tetap berkembang. Demikian juga usaha perikanan, masih didominasi oleh usaha rumah tangga yang masih mengandalkan kemurahan alam.
Populasi hewan ternak di OKU TIMUR pada tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel I.7Statistik Peternakan OKU TIMUR Tahun 2015
No Jenis Ternak Populasi (Ekor)Jumlah Yang
Dipotong (Ekor)
1 Sapi Potong 63.430 8.7902 Kerbau 2.919 273 Kambing 37.347 16.6184 Domba 6.496 2.6485 Babi 17.374 8.500
Sumber: OKU TIMUR Dalam Angka 2016
Untuk jenis unggas, populasi ayam kampung di OKU TIMUR pada tahun 2015 sebanyak 518.669 ekor dengan produksi daging 510.497 Kg, Ayam Petelur sebanyak 3500 ekor dengan produksi daging 455.353 Kg, Ayam Pedaging sebanyak 180.033 ekor dengan produksi daging 1.673.840 Sedangkan populasi itik pada tahun 2015 sebanyak 156.167 ekor dengan produksi daging 96.012 Kg.
Usaha bidang perikanan yang terdapat di Kabupaten OKU TIMUR dikelompokkan ke dalam usaha perikanan perairan
20
umum (danau, rawa dan sungai) dengan produksi sebesar 477,43 Ton dan usaha perikanan yang khusus dibudidayakan di kolam, sawah dan keramba dengan produksi sebesar 42.417,80 Ton. Dengan demikian, total produksi ikan di Kabupaten OKU TIMUR pada tahun 2015 adalah sebesar 42.895,23 Ton.
iv. Pertambangan dan EnergiSektor pertambangan dan energi dapat menjadi sektor
andalan dan aset Kabupaten OKU TIMUR. Untuk itu, perlu dimanfaatkan secara optimal agar di masa yang akan datang dapat memberikan kontribusinya dalam pembangunan dan pengembangan wilayah. Kekayaan bahan galian alam dan energi yang cukup besar di Kabupaten OKU TIMUR sangatlah potensial untuk dikembangkan mengingat baru sebagian kecil saja yang dimanfaatkan atau dikelola.
Kategori pertambangan dan penggalian di Kabupaten OKU Timur masih didominasi oleh penggalian golongan C, yang terdiri dari penggalian pasir, batu/koral, dan tanah liat. Usaha penggalian pasir dan koral di kabupaten ini kebanyakan dilakukan di sepanjang aliran Sungai Komering. Kualitas pasir dan koral yang berasal dari Sungai Komering ini terkenal baik, akibatnya permintaan datang dari kabupaten/wilayah lain, seperti OKU, OKUS, OKI dan bahkan Lampung. Potensi bahan galian golongan A dan B seperti minyak bumi, gas dan batubara masih merupakan potensi OKU TIMUR namun belum dieksploitasi.
Nilai tambah yang tercipta akibat berbagai usaha penggalian di Kabupaten OKU TIMUR juga meningkat akibat peningkatan jumlah produksi dan harga. Jika pada tahun 2010 nilai tambah kategori penggalian ini sebesar Rp 169,71 miliar, kini meningkat menjadi Rp 309,28 miliar di tahun 2015.
Sebagai sumber penerangan dan energi baik di sektor rumah tangga maupun industri, listrik memegang peran yang sangat vital. Produksi listrik di OKU TIMUR sebesar 136,83 juta Kwh (2015), naik dari tahun lalu yang hanya 130,06 juta Kwh
21
(2014). Kenaikan ini juga seiring dengan kenaikan jumlah konsumen yang menggunakan listrik PLN dari 58.654 pelanggan (2013) menjadi 64.160 pelanggan (2014) bertambah kembali menjadi 68.752 pelanggan (2015).
Tabel I.8Statistik Energi OKU TIMUR
URAIAN 2013 2014 2015Produksi Listrik (KWh)
113.612.866 130.834.151 136.834.151
Pelanggan Listrik 58.654 64.160 68.752Pelanggan PDAM 2.731 2.857 3.377Air Yang Disalurkan PDAM
976.575 971.393 1.040.006
Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
v. Industri Pengolahan dan PerdaganganKabupaten OKU TIMUR sebenarnya memiliki potensi di
bidang industri pengolahan dan perdagangan. Di bidang industri pengolahan, keberadaan hasil pertanian dan perkebunan yang melimpah dapat menjadi peluang industri pengolahan. Meskipun demikian, hingga saat ini sektor industri pengolahan belum berperan penting dalam perekonomian Kabupaten OKU TIMUR dibandingkan dengan sektor pertanian dan perdagangan.
Kategori industri pengolahan belum berperan secara signifikan dalam perekonomian Kabupaten OKU TIMUR dibandingkan dengan kategori pertanian dan perdagangan. Kontribusi kategori industri pengolahan di kabupaten ini hanya sebesar 6,52 persen (2010), dan selanjutnya terus meningkat hingga 7,92 persen (2015).
Meski kategori industri pengolahan bukan termasuk kategori potensial di kabupaten ini, namun sejak 4 tahun terakhir pertumbuhan kategori ini terus tumbuh secara signifikan seiring dengan pertumbuhan ekonomi OKU TIMUR, bahkan tahun 2015 pertumbuhannya mencapai 9,21% dengan nilai tambah yang dihasilkan Rp 870,86 miliar. Jenis industri yang berkembang kebanyakan adalah industri kecil dan rumah tangga (industri dengan tenaga kerja kurang dari 20 orang).
22
Berdasarkan Survei Perusahaan Manufaktur Tahunan dimana yang menjadi responden adalah perusahaan berskala Menengah dan Besar (tenaga kerja lebih dari 20 orang) maka terdapat 241 orang tenaga kerja dari 8 perusahaan berskala besar di OKU TIMUR dengan nilai investasi mencapai Rp 255.358.500,- dan nilai produksi sebesar Rp 89.468.377,-.
Kategori perdagangan memainkan peran penting sebagai penghubung antara produsen dan konsumen. Melalui proses inilah kategori perdagangan mendapat keuntungan atau margin perdagangan. Semakin besar omset (tingkat transaksi) antara produsen dan konsumen maka margin yang tercipta juga semakin besar. Dalam perekonomian OKU TIMUR kategori perdagangan memberikan kontribusi yang cukup signifikan dan rata-rata di atas 12%. Terdapat 1.959 pedagang yang tercatat dalam 11 pasar yang lebih dari tiga perempatnya didominasi oleh pedagang kecil sebanyak 1.519 pedagang.
Kontribusi kategori perdagangan dalam perekonomian OKU TIMUR merupakan ketiga terbesar setelah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, dan kategori Konstruksi. Tingginya kontribusi kategori perdagangan menunjukkan peran penting kategori ini dalam menopang perekonomian OKU TIMUR, melalui pembukaan lapangan kerja dan penciptaan nilai tambah.
Pertumbuhan kategori perdagangan kembali meningkat, yaitu 7,50% (2015) setelah sempat melambat di tahun 2014 (6,75%).
Upaya pemerintah Kabupaten untuk menggairahkan perdagangan dilakukan dengan merevitalisasi infrastruktur pasar secara bertahap agar pedagang maupun pembeli lebih nyaman dalam melakukan aktivitas jual beli barang/jasa. Bangunan pasar tradisional yang sudah tidak representatif secara bertahap dilakukan renovasi agar pedagang maupun pembeli lebih nyaman dalam melakukan aktivitas transaksi barang dan jasa.
23
vi. PariwisataPariwisata diyakini merupakan salah satu kategori
pembangkit tumbuhnya berbagai aktivitas ekonomi dan sekaligus mampu mengembangkan serta melestarikan budaya lokal. Daerah di OKU TIMUR dengan tempat wisata terbanyak adalah Kecamatan Martapura dengan 12 tempat wisata, mulai dari wisata air, wisata alam, wisata kuliner, sampai wisata budaya dan ziarah.
Daya tarik pariwisata selain ditentukan oleh faktor keindahan alam, budaya dan event tertentu juga bergantung pada sarana prasarana pendukung, seperti hotel, restoran dan hiburan. Hingga Tahun 2015 terdapat 7 hotel/penginapan dengan 1 hotel berbintang dan 26 Restoran. Kenyamanan dan keamanan daerah juga menjadi pertimbangan utama para pelancong dalam memilih tujuan wisatanya. Belum optimalnya fasilitas penunjang pariwisata serta persepsi masyarakat tentang kemananan yang tampaknya belum sepenuhnya dapat dikikis menyebabkan kurang optimalnya perkembangan jumlah wisatawan yang berkunjung ke OKU TIMUR.
Meskipun begitu, geliat masyarakat untuk berwisata di daerah ini mulai bangkit. Hal ini ditunjukkan dengan penciptaan nilai tambah kategori penunjang pariwisata (penyediaan akomodasi dan makan minum) juga meningkat, yaitu dari 55,03 miliar (2010) menjadi Rp 136,84 miliar (2015). Begitupun dengan laju pertumbuhan kategori ini yang selama 5 tahun terakhir selalu menunjuk angka di atas 9%, yaitu 9,57% (2011), 9,80% (2012), 9,87% (2013), 9,91% (2014), dan 10,05% (2015).
vii.Transportasi dan KomunikasiSarana transportasi dan media komunikasi merupakan
urat nadi bagi keberlangsungan aktivitas sosial, ekonomi,
24
pemerintahan dan pembangunan. Ketersediaan sarana-prasarana transportasi dan komunikasi kini menjadi salah satu indikator utama yang menentukan daya saing suatu wilayah.
Sarana transportasi utama yang ada di OKU TIMUR adalah transportasi darat, yang didukung jalan negara (21,31 km), jalan provinsi (206,71 km) dan jalan kabupaten (932,58 km). Dari 932,58 km jalan kabupaten, 310,29 km dalam kondisi baik, 490 km dalam kondisi sedang, sisanya rusak (132,29 km). Keseluruhan jalan tersebut sebagian telah diaspal (356,79 km), sisanya merupakan jalan kerikil (575,78), sedangkan jalan tanah sudah tidak ada di tahun 2014.
Adanya pembangunan jalan meningkatkan nilai tambah sector angkutan darat dari Rp 54,86 miliar (2010) menjadi 92,80 miliar (2014).
Pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi juga memengaruhi pola komunikasi masyarakat OKU TIMUR. Masyarakat kini mulai beralih dari telepon rumah ke telepon selular, tercermin dari sedikitnya rumah tangga yang memiliki telepon rumah, hanya 1,04% (2014). Rumah tangga yang memiliki telepon selular (HP) makin meningkat dari 84,96 (2012) menjadi 86,36% (2013) dan terus meningkat menjadi 88,96% (2014). Seiring perkembangan jaman, masyarakat lebih membutuhkan kepraktisan dan kemudahan dalam berkomunikasi dimana saja dan kapan saja.
b. Statistik Indikator Perekonomiani. Pendapatan Regional
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai salah satu indikator ekonomi makro suatu wilayah masih merupakan ukuran yang valid untuk digunakan dalam melihat potensi sekaligus perkembangan kapasitas perekonomian suatu wilayah pada kurun waktu tertentu.
PDRB sebagai ukuran produktivitas mencerminkan seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah dalam satu tahun. Dengan fakta ini, maka PDRB
25
sering dijadikan acuan dalam menilai tingkat capaian pembangunan ekonomi suatu wilayah, baik antar periode maupun antar daerah. Pada tahun 2014, PDRB dihitung menggunakan tahun dasar baru, yaitu 2010. pergantian tahun dasar ini diharapkan ukuran PDRB lebih mewakili kondisi terkini. Nilai PDRB (ADHB) meningkat dari Rp 6,09 triliun (2010) menjadi Rp 10,99 triliun (2015) dengan pertumbuhan 6,82%. Hal ini juga sejalan dengan per-cepatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Provinsi Sumatera Selatan. PDRB Kabupaten OKU TIMUR adalah sebagai berikut:
Tabel I.9PDRB Kabupaten OKU TIMUR
No
Tahun
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah)
PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rupiah)
1 2013 8.775.034,33 7.435.450,172 2014 9.764.619,63 7.821.515,833 2015 10,999.597,22 8.354.954,40
Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
Dari data di atas, terlihat bahwa PDRB Kabupaten OKU TIMUR semakin meningkat tiap tahunnya, baik atas dasar harga berlaku ataupun atas dasar harga konstan. Hal ini berarti perkembangan kapasitas perekonomian di Kabupaten OKU TIMUR semakin baik.
ii. Struktur PerekonomianKabupaten OKU TIMUR merupakan Lumbung Pangan di
Provinsi Sumatera Selatan sehingga memberikan pengaruh tersendiri pada karakteristik ekonomi wilayah ini. Berdasarkan kontribusi masing-masing sektor (lapangan usaha) dalam PDRB, tampak bahwa perekonomian daerah Kabupaten OKU TIMUR masih didominasi oleh sektor primer, dimana sektor pertanian masih merupakan sektor unggulan atau “leading sector” sebagai penyumbang utama PDRB Kabupaten OKU TIMUR.
Tabel I.10Distribusi Persentase PDRB OKU TIMUR 2015
No SektorAtas Dasar
Harga Berlaku
Atas Dasar Harga
Konstan
26
1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
37.81 % 43.06%
2 Pertambangan dan Penggalian
2.81 % 2.55 %
3 Indutri Pengolahan 7.92 % 7.14 %4 Pengadaan Listrik dan
Gas 0.04 % 0.05 %
5 Limbah dan Daur Ulang 0.01 % 0.01 %6 Konstruksi 18.97 % 16.08 %7 Perdagangan Besar dan
Eceran 14.13 % 12.99 %
8 Transportasi dan Pergudangan
1.17 % 1.16 %
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
1.24 % 1.05 %
10 Informasi dan Komunikasi 0.91 % 1.15 %11 Jasa Keuangan dan
Asuransi 0.93 % 0.97 %
12 Real Estat 2.69 % 2.80 %13 Jasa Perusahaan 0.04 % 0.04 %14 Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
7.43 % 6.68 %
15 Jasa Pendidikan 2.07 % 2.26 %16 Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial 0.99 % 1.12 %
17 Jasa Lainnya 0.83 % 0.89 %Sumber : PDRB OKU TIMUR 2016, Badan Pusat Statistik
iii. Pendapatan Per KapitaDalam mengukur kemajuan perekonomian wilayah tidak
cukup hanya dilihat dari sisi nilai PDRB yang tercipta, harus pula dipertimbangkan seberapa besar dampaknya bagi peningkatan kesejahteraan penduduk. Dalam hal ini dikenal dengan istilah pendapatan per kapita yang merupakan hasil pembagian antara nilai PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Pendapatan per kapita penduduk OKU Timur meningkat dari Rp 9,97 juta (2010) menjadi Rp 16,94 juta (2015).
Secara umum, besaran pendapatan per kapita didapat dari pembagian besaran PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun pada periode waktu tertentu. Sebagai indikator ekonomi makro, pendapatan per kapita suatu wilayah dapat memberi informasi awal mengenai tingkat kesejahteraan penduduk. Semakin tinggi pendapatan per kapita penduduk maka semakin sejahtera masyarakatnya.
27
Pendapatan per kapita penduduk Kabupaten OKU TIMUR mengalami peningkatan secara konstan dan stabil dari tahun ke tahun baik dihitung berdasarkan harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Informasi mengenai hal ini dapat terlihat pada tabel berikut :
Tabel I.11Pendapatan Per Kapita Penduduk OKU TIMUR
2015No Tahun Atas Dasar Harga
Berlaku (Rp)Atas Dasar Harga
Konstan (Rp)1 2013 13.840.000 11.720.0002 2014 15.200.000 12.180.0003 2015 16.940.000 12.870.000
Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
iv. Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran
dalam melihat hasil pembangunan yang telah dilaksanakan, khususnya di dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan tersebut merupakan agregat dari pertumbuhan di setiap sektor ekonomi. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan perekonomian, sebaliknya apabila negatif menunjukkan adanya penurunan.
Indikator ini sangat dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana capaian pembangunan ekonomi suatu wilayah secara riil dan keberhasilan pembangunan yang telah dicapai oleh suatu daerah. Perkembangan pertumbuhan ekonomi Kabupaten OKU TIMUR pada tahun 2013 sebesar 6,96% turun menjadi 5,19% pada tahun 2014, kemudian pada tahun 2015 meningkat menjadi 6,82 %.
Gambar 2Grafik Pertumbuhan Ekonomi OKU TIMUR
28
Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
v. Tingkat InflasiSecara umum, tingkat kenaikan harga barang dan jasa
secara agregat lebih dikenal dengan istilah inflasi, sedangkan tingkat penurunan harga barang dan jasa secara agregat lebih dikenal dengan istilah deflasi. Inflasi pada tingkat wajar sesungguhnya adalah stimulus yang baik bagi bertumbuhnya kegiatan ekonomi, khususnya pada sektor produksi atau sektor riil.
BPS menghitung inflasi berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dihitung di 82 kota IHK. IHK adalah indeks yang menghitung rata-rata perubahan harga dalam suatu periode, dari suatu kumpulan barang dan jasa yang dikonsumsi oleh penduduk/rumah tangga dalam kurun waktu tertentu. Jenis barang dan jasa tersebut dikelompokkan menjadi 7 kelompok yaitu bahan makanan; makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau; perumahan; sandang; kesehatan; pendidikan, rekreasi, dan olahraga; transpor dan komunikasi. Untuk provinsi Sumatera Selatan, IHK dihitung di Kota Palembang dan Lubuk Linggau. Sementara untuk OKU TIMUR penghitungan inflasi didekati dengan laju implisit PDRB. Inflasi OKU TIMUR cenderung stabil dengan inflasi di tahun 2015 sebesar 5,72%.
29
Laju inflasi PDRB Kabupaten OKU TIMUR berfluktuasi dari tahun ke tahun. Selama periode tahun 2012-2014 laju inflasi di OKU TIMUR sebagai berikut:
Gambar 3Grafik Inflasi OKU TIMUR
Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
vi. Sektor Perbankan dan InvestasiPertumbuhan nilai tambah kategori jasa keuangan dan
asuransi di OKU TIMUR sempat menurun selama 2008-2009 dan mengalami recovery selama 2010-2015. Pada tahun 2011 pertumbuhan kategori ini mencapai 7,39% dan meningkat pesat menjadi 8,62% (2012), namun kemudian sedikit melambat menjadi 7,09% (2014) dan kembali melambat menjadi 4,58% (2015). Perlambatan pertumbuhan kategori jasa keuangan dan asuransi di OKU TIMUR lebih didominasi oleh perlambatan subkategori perbankan. Hal ini sejalan dengan data pinjaman yang diberikan Bank Umum dan BPR yang men-galami perlambatan.
Tabel I.12Posisi Pinjaman yang Diberikan Bank Umum dan BPR
Menurut Sektor Ekonomi Berdasarkan Lokasi Proyek di OKU TIMUR Tahun 2015 (Juta Rp)
URAIAN Besar Pinjaman (Juta Rupiah)
Pinjaman Berdasarkan Lapangan Usaha 522.920 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan
225.090
Pertambangan dan Penggalian 217Industri Pengolahan 50.303Konstruksi 13.795Perdagangan, Hotel, dan Restoran 205.297Pengangkutan dan Komunikasi 2.800Keuangan, Real estate, dan Jasa Perusahaan 13.605
30
Jasa-Jasa 11.183Pinjaman Kepada Bukan Lapangan Usaha
710.151
Rumah Tinggal 3.788Ruko dan Rukan 6.899Kendaraan Bermotor 26.034Lainnya 673.430
Sumber: Statistik Daerah Kab. OKU TIMUR 2016
B.B. GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN DAERAHGAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN DAERAHMenindaklanjuti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, melalui Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 Nomor 6) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (Lembaran Daerah Kabupaten OganKomering Ulu Timur Tahun 2017 Nomor.
perangkat Pemerintahan Kabupaten sebagai berikut:• Sekretariat Daerah, terdiri dari 1 Sekretaris Derah, 3
Asisten, 9 Bagian dan 3 staf ahli Bupati• Inspektorat Daerah
• Sekretariat DPRD
• Dinas Daerah sebanyak 21 Dinas Daerah ;• 7 Badan, • 2 unit RSUD ;• Sekretariat Dewan Pengurus Korpri;• Kecamatan, sebanyak 20 kecamatan• Kelurahan, sebanyak 7 kelurahan• Desa, sebanyak 305 Desa
31
C.C. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LKMAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LKjjIPIP
1. Pengertian LKJIPLKjIP adalah media pertanggungjawaban yang berisi informasi
capaian kinerja instansi pemerintah. Perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik.
Kinerja Instansi Pemerintah itu sendiri adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strategi instansi pemerintah yang mengidentifikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
Adapun Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada pokoknya adalah instrumen yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan dan misi organisasi, terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan, yaitu perencanaan stratejik, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja. Sistem pengukuran kinerja dibangun dan dikembangkan untuk menilai sejauh mana capaian kinerja pemerintah Kabupaten OKU TIMUR yang bisa dicapai pada saat akhir periode pelaksanaan program/kegiatan, capaian kinerja yang berhasil diperoleh itu dikomunikasikan kepada para Stakeholder dalam wujud Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP).
2. Tujuan Penyusunan LKjIPPenyusunan LKjIP ditujukan untuk :• Memberi pertanggung jawaban kepada pemberi amanah
(unit lebih rendah kepada unit yang lebih tinggi/stakeholder).
32
• Memberi dasar bagi pengambilan keputusan untuk perbaikan dalam mencapai kehematan, efesiensi dan efektivitas pelaksanaan tupoksi, dalam upaya mencapai misi dan visi.
• Memberi masukan untuk memperbaiki perencanaan (khususnya jangka pendek dan jangka menengah).
3. Fungsi LKjIPPenyusunan LKJIP berfungsi sebagai:• Umpan balik untuk pengambilan keputusan pihak-pihak
terkait • Alat perbaikan manajemen kepemerintahan di lingkungan
instansi pemerintah • Media pertanggung jawaban kepada lembaga legislatif • Media pertanggung jawaban kepada publik
4. Manfaat LKjIPPenyusunan LKjIP bermanfaat untuk:• Mendorong instansi pemerintah untuk menyelenggarakan
tugas pemerintah dan pembangunan secara baik dan benar (good governance).
• Mendorong tumbuhnya instansi pemerintah yang akuntabel, sehingga beroperasi secara efesien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat & lingkungannya.
• Memberi masukan dan umpan balik bagi yang berkepentingan untuk dasar pengambilan keputusan dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.
• Memelihara kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
Dengan demikian, maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LKjIP Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2017 adalah sebagai berikut :
• Aspek Akuntabilitas kinerja bagi keperluan eksternal organisasi, menjadikan LKjIP sebagai sarana pertanggung jawaban pemerintah Kabupaten OKU TIMUR atas capaian kinerja yang berhasil diperoleh selama Tahun 2017. Esensi capaian kinerja yang dilaporkan merujuk pada sampai
33
sejauh mana visi, misi, tujuan dan sasaran stratejik telah dicapai selama Tahun 2017
• Aspek Manajemen Kinerja bagi keperluan internal organisasi, menjadikan LKJIP 2017 sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja oleh manajemen pemerintah Kabupaten OKU TIMUR bagi upaya–upaya perbaikan kinerja di masa datang sehingga dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.
D.D. SISTEMATIKA PENYUSUNAN SISTEMATIKA PENYUSUNAN LKjIP LKjIP
LKjIP LKjIP Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2017 ini disusun dengan mengacu pada ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun sistematika penyusunan LKjIP ini adalah sebagai berikut :
a. Bab I : Pendahuluan, b. Bab II : Perencanaan Kinerja
1. Perencanaan Stratejik2. Perjanjian Kinerja
c. Bab III : Akuntabilitas Kinerja 1. Capaian Kinerja Organisasi2. Realisasi Anggaran3. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Tahun Lalu
d. Bab IV : Penutup1. Simpulan Capaian Kinerja 2. Permasalahan 3. Pemecahan Masalah
34
BAB IIPERENCANAAN KINERJA
E. PERENCANAAN KINERJA5. RPJMD Kabupaten OKU TIMUR
RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016-2021 adalah pelaksanaan tahap ketiga dari RPJPD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2005-2025. Dalam RPJPD tersebut arah kebijakan dalam pelaksanaan tahap ketiga ini meliputi:1. Kondisi aman dan
damai yang makin mantap sejalan dengan makin mantapnya nilai demokrasi yang menitik beratkan pada prinsip toleransi, non diskriminasi dan kemitraan. Bersamaan dengan itu kesadaran dan penegakan hukum berkembang makin mantap serta profesionalisme aparatur pemerintah daerah yang mampu mendukung pembangunan nasional.
2. Kesejahteraan rakyat terus membaik dan kualitas sumber daya manusia terus meningkat ditandai dengan meningkatnya kualitas dan relevansi pendidikan termasuk yang berbasis keunggulan lokal dan didukung oleh manajemen pendidikan yang efektif dan efisien, meningkatnya derajat kesehatan dan gizi masyarakat,
35
meningkatnya kesetaraan gender, meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesejahteraan dan perlindungan anak serta tercapainya kondisi penduduk tumbuh seimbang.
3. Ketersediaan infrastruktur yang sesuai dengan rencana tata ruang ditandai oleh berkembangnya jaringan infrastruktur transportasi, terpenuhinya kebutuhan listrik perdesaan, terwujudnya konservasi sumber daya air yang mampu menjaga keberlanjutan fungsinya.
4. Selain itu pengembangan infrastruktur perdesaan terus dikembangkan terutama yang mendukung pembangunan pertanian yang sejalan dengan pemenuhan kebutuhan tempat tinggal.
6. Visi Kabupaten OKU TIMURVisi merupakan gambaran menantang tentang keadaan masa
depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah serta merupakan cara pandang jauh ke depan tentang kemana dan bagaimana Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR harus dibawa dan berkarya agar konsisten, eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi yang ditetapkan dapat memberikan motivasi kepada seluruh jajaran Pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten OKU TIMUR untuk meningkatkan kinerjanya dalam rangka mewujudkan visi tersebut.
Visi pada prinsipnya merupakan gambaran mengenai sosok masa depan yang bersifat memberi inspirasi dan motivasi kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap masa depan Kabupaten OKU TIMUR. Visi yang telah ditetapkan perlu ditanamkan pada setiap unsur organisasi dan masyarakat sehingga menjadi visi bersama (shared vision) yang pada gilirannya mampu mengarahkan dan menggerakkan segala sumber daya yang ada untuk menciptakan manusia yang sehat, cerdas, produktif, dan berakhlak mulia serta masyarakat yang makin sejahtera dalam pembangunan yang berkelanjutan dengan didorong oleh perekonomian yang makin maju, mandiri dan merata di seluruh wilayah dengan didukung oleh penyediaan infrastruktur yang memadai serta memperkokoh
36
kesatuan dan persatuan bangsa yang dijiwai oleh karakter yang tangguh dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang dilaksanakan secara demokratis dan menjunjung tinggi tegaknya supremasi hukum.
Mengacu pada prinsip tersebut di atas, maka dapat dibuat suatu pengertian mengenai yaitu suatu pernyataan yang merupakan ungkapan atau artikulasi dari citra, nilai arah dan tujuan organisasi yang realistis, memberikan kekuatan, semangat dan komitmen serta memiliki daya tarik dan dapat dipercaya sebagai pemandu dalam pelaksanaan aktivitas dan pencapaian tujuan organisasi.
Dalam mengantisipasi tantangan ke depan menuju kondisi yang diinginkan, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur menetapkan visi Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur 2016-2021 sebagai berikut:
“ YAKIN OKU TIMUR LEBIH BAIK, AMAN, NYAMAN TANPA JALAN BERLUBANG”
Secara umum visi pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016-2021 bahwa apabila pasangan Bupati dan Wakil Bupati H.M. Kholid MD dan Fery Antoni dipercaya dan diberikan amanah untuk melayani masyarakat Ogan Komering Ulu Timur, infrastruktur jalan dan jembatan serta keamanan adalah prioritas pemerintahan, terutama jalan dan jembatan yang berbatasan langsung dengan kabupaten dan provinsi tetangga serta menumbuh kembangkan rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat terhadap keamanan dan infrastruktur jalan dan jembatan.a) LEBIH BAIK adalah keadaan Kabupaten Ogan Komering Ulu yang
semakin maju dan berkembang dalam pembangunan baik sumber daya manusia, sarana prasarana, perekonomian daerah dan sosial budaya. Lebih baik juga dapat diartkan bahwa apa yang sudah di capai pada masa pemerintahan sebelumnya dapat ditingkatkan dengan lebih baik lagi demi mencapai kesejahteraan rakyat di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
b) AMAN artinya terciptanya dan terwujudnyan penciptaan keamanan dan ketertiban yang ditujukan untuk menciptakan
37
kondisi yang kondusif, dengan tegaknya supremasi hukum yang mencerminkan kebenaran dan keadilan, serta memperoleh legitimasi yang kuat dari masyarakat.
c) NYAMAN artinya terciptanya suatu kondisi dimana kualitas lingkungan terpelihara dengan baik melalui sinergitas lintas sektor sehingga dapat memberikan kesegaran dan kesejukan bagi penghuninya. Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang nyaman adalah suatu kondisi dimana berbagai kebutuhan dasar manusia seperti tanah, air, dan udara terpenuhi dengan baik sehingga nyaman untuk ditinggali serta ruang-ruang kota dan infrastruktur pendukungnya responsif terhadap berbagai aktifitas dan perilaku penghuninya.
d) TANPA JALAN BERLUBANG artinya bahwa jalan dan jembatan sebagai sarana transportasi utama di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur selalu dalam kondisi yang layak sehingga dapat mempercepat arus barang baik hasil pertanian maupun kebutuhan masyarakat dengan dukungan seluruh elemen masyarakat baik pemerintah, masyarakat maupun swasta.
7. Misi Kabupaten OKU TIMURMisi disusun dalam rangka mengimplementasikan langkah-
langkah yang akan dilakukan dalam mewujudkan visi yang telah dipaparkan di atas. Rumusan misi merupakan penggambaran visi yang ingin dicapai dan menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan. Rumusan misi disusun untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi.
Rumusan misi disusun dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis, baik eksternal dan internal yang mempengaruhi serta kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan daerah. Misi disusun untuk memperjelas jalan atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi.
Dengan misi diharapkan dapat menggerakkan seluruh komponen organisasi dan dapat memicu tindakan dan peran serta masyarakat untuk melakukan tindakan-tindakan positif yang
38
mengarah pada pencapaian misi dan visi yang telah ditetapkan. Untuk mencapai visi Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur seperti tersebut diperlukan misi yang dipergunakan sebagai pedoman dalam menyusun tujuan, sasaran dan strategi dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki, adapun misi Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:1. Untuk mewujudkan Ogan Komering Ulu Timur lebih baik, nyaman
tanpa jalan berlobang diperlukan dukungan aparatur yang beriorientasi pada pelayanan publik serta anggaran pembangunan yang pro rakyat.
2. Memberikan rasa aman dan nyaman dengan peningkatan sinergitas antara masyarakat, pemerintah kabupaten dan Kepolisian.
3. Mewujudkan kualitas SDM yang profesianal, berbudaya dan berakhlak mulia.
4. Memberikan kesempatan dan peluang kepada seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan serta menikmati hasil pembangunan.
5. Memecah stagnasi pembangunan dengan melakukan akselerasi secara cerdas pencapaian kesejahteraan masyarakat dibidang daya beli, kualitas pendidikan dan kesehatan.
6. Mewujudkan pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis pada pembangunan pertanian berkelanjutan, perkebunan, tanaman pangan, peternakan dan perikanan.
8. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016-2021
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai lima tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu analisis strategis.
Tujuan pembangunan Kabupaten OKU TIMUR merupakan penjabaran atau implementasi dari misi daerah yang akan dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 2016- 2021, yang bersifat kualitatif ataupun kuantitatif.
39
4.1. Tujuan dan Sasaran Untuk Mewujudkan Misi KesatuTujuan 1 : Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Dasar Wilayah, dengan sasaran pembangunan antara lain:1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan
dengan indikator peningkatan panjang jalan yang dibangun/direhab dalam kondisi baik dan mantap serta jumlah jembatan yang di bangun/direhab.
2. Meningkatnya Mutu Pengelolaan Lalu Lintas ditandai dengan Pertambahan jumlah rambu-rambu lalu lintas dan sarana prasarana pendukung lainnya serta peningkatan nilai PDRB di sektor pergudangan/transportasi.
3. Meningkatnya jangkauan komunikasi dan informasi ditandai dengan perluasan jangkauan radio pemerintah daerah, jumlah siaran langsung relay radio baik kegiatan eksekutif, legislative maupun siaran lainnya serta peningkatan nilai PDRB di sektor informasi dan komunikasi.
4. Meningkatnya penyebarluasan informasi pelaksanaan pembangunan dan hasil pembangunan dengan indikator salah satunya adalah jumlah informasi/liputan pembangunan daerah baik melalui media cetak, radio maupun televise.
5. Meningkatnya prasarana dan sarana irigasi/konservasi air dengan indikator salah satunya adalah meningkatnya luas lahan irigasi teknis, peningkatan panjang jaringan irigasi yang dibangun serta panjang jalan inspeksi yang dibangun/direhab.
6. Meningkatnya fungsi sungai dengan indikator meningkatnya panjang sungai yang berhasil di normalisasi dan jumlah tepi sungai yang diperkuat.
7. Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam dengan indikator peningkatan persentase penerimaan pajak bahan mineral bukan logam dan batuan terhadap PAD serta peningkatan nilai PDRB sektor pertambangan dan penggalian.
40
8. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana permukiman di tandai dengan peningkatan cakupan layanan air bersih, layanan sanitasi, layanan persampahan dan lain-lain.
9. Meningkatnya kualitas sarana prasarana pemerintahan dengan indikator salah satunya adalah peningkatan persentase SKPD yang telah memiliki kantor sendiri.
Tujuan 2 : Meningkatkan kapasitas administrasi pemerintah daerah, dengan sasaran pembangunan antara lain :1. Terwujudnya tata kelola keuangan daerah, ditandai dengan
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, peningkatan sistem akuntansi pengelolaan keuangan daerah serta peningkatan jumlah SKPD yang menyampaikan laporan keuangan.
2. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang efisien, efektif dan adil di bidang perizinan, dengan indikator adalah Indeks kepuasan masyarakat, jumlah perizinan yang dikeluarkan serta perizinan yang sesuai dengan SOP.
3. Meningkatnya pengelolaan pendapatan secara optimal dengan indikator kinerja tingkat capaian penerimaan pendapatan daerah, tingkat capaian pendapatan asli daerah (PAD) serta tingkat pertumbuhan pendapatan daerah dan pendapatan asli daerah (PAD).
4. Meningkatnya pengelolaan asset daerah dengan indikator persentase tanah asset yang bersertifikat, jumlah kendaraan dinas yang terdata serta terciptanya sinkronisasi dan fasilitasi dalam pengelolaan asset antar SKPD.
5. Meningkatnya pelayanan kesejahteraan PNS ditandai dengan salah satunya adalah peningkatan jumlah bantuan penghargaan dan santunan kepada PNS/anggota Korpri yang pensiun/purna bakti.
6. Meningkatnya fasilitasi terhadap pemerintah kecamatan/desa dan kelurahan dengan indikator kinerja jumlah kecamatan/ desa/kelurahan yang dimekarkan, jumlah
41
desa yang difasilitasi dalam hal pemilihan dan pelantikan serta jumlah desa yang berubah status menjadi kelurahan.
7. Meningkatnya fasilitasi terhadap kebutuhan rumah tangga kepala daerah dan wakil kepala daerah dengan indikator salah satunya adalah jumlah rumah dinas yang mendapat perawatan baik sarana maupun prasarananya.
8. Terlaksananya penyelamatan dan pelestarian arsip daerah dengan indikator kinerja salah satunya adalah jumlah arsip statis dan inaktif yang ditata.
9. Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dengan berbagai indikator seperti persentase penduduk yang memiliki KTP, KK, Akte Kelahiran dan lain-lain.
10. Terwujudnya tata kelola pertanahan dengan indikator kinerja peningkatan persentase tanah milik pemerintah daerah yang bersertifikat dan persentase penyelesaian konflik pertanahan.
4.2. Tujuan dan Sasaran Untuk Mewujudkan Misi KeduaTujuan 3 : Meningkatkan stabilitas sosial masyarakat, dengan sasaran pembangunan antara lain :1. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang bahaya
penyalahgunaan narkoba dengan indikator adalah peningkatan jumlah masyarakat yang bebas penyalahgunaan narkoba, peningkatan jumlah pecandu narkoba yang sembuh serta terciptanya kawasan yang bebas dari penyalahgunaan narkoba.
Tujuan 4 : Menciptakan keamanan dan ketertiban, dengan sasaran pembangunan antara lain :
1. Meningkatnya kesadaran hukum masyarakat dengan indikator peningkatan jumlah pokambling yang aktif, jumlah tim penanganan konflik sosial kecamatan, serta penurunan jumlah konflik sosial yang berlatar belakang agama.
2. Terwujudnya kemitraan antar Forkompimda dengan indikator peningkatan jumlah FKPD kecamatan, peningkatan jumlah unsure muspida yang mengikuti rapat koordinasi
42
unsure muspida serta persentase koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah lainnya.
3. Terwujudnya aparatur pemerintah yang handal dan taat hukum ditandai dengan peningkatan jumlah operasi pengendalian keamanan lingkungan, peningkatan jumlah anggota Linmas, jumlah penegakan perda serta peningkatan jumlah operasi pembinaan, pengawasan dan penyuluhan perda dan perbup.
Tujuan 5 : Mewujudkan kehidupan yang demokratis, dengan sasaran pembangunan antara lain :1. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyampaian
pendapat dan perpolitikan ditandai dengan peningkatan jumlah ormas yang aktif dan menjalin kerjasama dengan pemerintah serta meningkatnya partisipasi pemilih dalam Pileg, Pilpres, Pilkada dan Pilkades.
2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas produk hukum daerah dengan indikator jumlah perda yang disepakati bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD serta peningkatan ranperda inisiatif/usulan DPRD.
4.3. Tujuan dan Sasaran Untuk Mewujudkan Misi KetigaTujuan 6 : Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM aparatur daerah, dengan sasaran pembangunan antara lain :1. Meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah daerah
yang ditandai dengan kenaikan persentase kualifikasi pendidikan di setiap jenjang, persentase pejabat yang telah mengikuti diklat structural serta diklat fungsional.
2. Meningkatnya kuantitas SDM aparatur pemerintah daerah dengan indikator pengukur peningkatan jumlah pegawai baru sesuai dengan kebutuhan.
3. Meningkatnya kesadaran hukum bagi aparatur pemerintah daerah dengan indikator peningkatan persentase kehadiran aparatur di sekretariat daerah, persentase LAKIP SKPD yang sesuai dengan standar, peningkatan pemahaman pejabat pemerintah daerah tentang peraturan perudangan, jumlah
43
renperda yang menjadi perda serta jumlah permasalahan hukum yang dapat diselesaikan.
4. Meningkatnya pelayanan pengadaan barang dan jasa pemerintah dengan indikator tingkat ketersediaan honorarium tim ULP dan LPSE.
Tujuan 7 : Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan pegawai dan masyarakat, dengan sasaran pembangunan antara lain :1. Terlaksananya fasilitasi peningkatan keimanan dan
ketaqwaan dengan indikator jumlah jemaah haji yang mendapat fasilitasi pemberangkatan, jumlah bantuan operasional kepala daerah kepada Ponpes, TKA/TPQ dan sekolah mingguan serta jumlah peserta yang mengikuti festival rebana.
Tujuan 8: Meningkatkan peran serta pemuda dalam pembangunan, dengan sasaran pembangunan antara lain :1. Meningkatnya perkembangan mutu dan layanan bidang
kepemudaan ditandai dengan peningkatan jumlah organisasi pemuda yang di bina, jumlah pemuda yang di fasilitasi, jumlah sarana prasarana kepemudaan serta jumlah anggota pramuka yang di fasilitasi.
2. Meningkatnya prestasi pemuda di bidang seni, budaya dan Iptek dengan indikator peningkatan jumlah kepeloporan pemuda, kewirausahaan pemuda serta jumlah pelopor sarjana penggerak desa (PSP3).
3. Meningkatnya prestasi pemuda di bidang olahraga ditandai dengan peningkatan perolehan medali, cabang olahraga yang di ikuti dalam porda dan porprov sekaligus perbaikan peringkat yang lebih baik.
Tujuan 9: Meningkatkan Mutu dan produktivitas tenaga kerja, dengan sasaran pembangunan antara lain :
44
1. Menurunnya angka pengangguran ditandai dengan peningkatan jumlah penduduk yang bekerja serta penurunan angka pengangguran.
2. Meningkatnya pengetahuan, ketrampilan dan keahlian tenaga kerja dengan indikator kinerja meningkatnya jumlah tenaga kerja yang bersertifikat keahlian serta jumlah TKI yang dikirim secara legal.
3. Terwujudnya hubungan industrial yang harmonis ditandai dengan peningkatan Upah Minimun Regional (UMR) serta jumlah penyelesaian kasus pelanggaran hak pekerja.
4.4. Tujuan dan Sasaran Untuk Mewujudkan Misi KeempatTujuan 10 : Meningkatkan kinerja perencanaan pembangunan, dengan sasaran pembangunan antara lain :1. Berkembangnya perencanaan pembangunan yang berbasis
kinerja dan partisipasi masyarakat dengan indikator adalah tingkat persentase program RPJMD yang diakomodasi dalam RKPD, persentase SKPD yang menyusun Renstra SKPD, persentase kecamatan yang melaksanakan Musrenbang RKPD serta persentase program RKPD yang dapat diakomodasi dalam APBD.
2. Berkembangnya data statistik daerah dengan indikator tersedianya data statistik seperti daerah dalam angka.
Tujuan 11 : Meningkatkan pengawasan pembangunan, dengan sasaran pembangunan antara lain :1. Menguatnya sistem pengawasan internal pemerintah daerah
dengan indikator salah satunya adalah jumlah dokumen LAKIP, jumlah pengawasan berkala yang dilaksanakan, jumlah kasus yang ditindaklanjuti serta penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan.
Tujuan 12 : Mengembangkan dan mendayagunakan IPTEK, dengan sasaran pembangunan antara lain :1. Menguatnya sistem inovasi daerah (SiDA) dengan indikasi
tersedianya techno park beserta sarana prasarananya.
45
2. Meningkatnya implementasi IPTEK ditandai dengan peningkatan jumlah IPTEKDA yang tergali.
Tujuan 13 : Meningkatkan pemerataan pembangunan antar wilayah, dengan sasaran pembangunan antara lain :1. Berkembangnya wilayah perdesaan dan transmigrasi serta
berkembangnya kawasan ekonomi KTM dengan indikator jumlah pelatihan dan penyuluhan bagi transmigran local dan peningkatan jumlah sarsan prasaran yang di bangun di kawasan KTM.
2. Berkembangnya wilayah tertinggal dan perbatasan dengan indikator jumlah kawasan tertinggal dan kawasan perbatasan yang menjadi prioritas pengembangan.
Tujuan 14 : Meningkatkan peran masyarakat desa dalam pembangunan, dengan sasaran pembangunan antara lain :1. Terwujudnya perencanaan pembangunan partisipatif di desa
dengan indikator salah satunya adalah peningkatan partisipasi masyarakat dalam musrenbang desa.
2. Terwujudnya tertib administrasi pemerintahan desa ditandai dengan peningkatan alokasi dana desa (ADD) dan dana desa dari APBN serta peningkatan profesionalisme aparatur desa.
Tujuan 15 : Meningkatkan upaya penyelenggaraan penataan ruang, dengan sasaran pembangunan antara lain :1. Tersedianya peraturan penataan ruang di daerah dengan
indikator kawasan strategis dan kawasan kecamatan yang telah memiliki Perda RDTR.
2. Penyelesaian batas wilayah dengan indikator peningkatan jumlah batas daerah kabupaten yang telah disepakati dengan kabupaten tetangga serta penyelesaian batas antar desa/kecamatan.
Tujuan 16 : Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang lestari, dengan sasaran pembangunan antara lain :
46
1. Terselenggaranya sistem kajian dampak lingkungan yang efektif bagi usaha pencegahan dampak lingkungan dengan indikator kinerja salah satunya adalah jumlah permohonan penilaian lingkungan terlayani sesuai dengan NSPK dan standar pelayanan publik.
2. Berkurangnya laju penurunan kualitas lingkungan dengan indikator salah satunya adalah penurunan persentase beban pencemaran air melalui pembinaan sumber pencemar.
3. Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman dengan indikator jumlah kecamatan yang terlayani pelayanan persampahan, jumlah volume sampah yang dapat terangkut serta luasan RTH perkotaan yang dibangun.
Tujuan 17: Meningkatkan pengelolaan mitigasi bencana, dengan sasaran pembangunan antara lain :1. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pencegahan
dan penanggulangan bencana ditandai dengan salah satunya adalah tingkat persentase masyarakat siaga bencana
2. Berkurangnya kerugian akibat bencana dengan indikator peningkatan jumlah desa tangguh, persentase penurunan kebakaran pemukiman serta persentase penurunan kebakaran hutan.
4.5. Tujuan dan Sasaran Untuk Mewujudkan Misi KelimaTujuan 18 : Meningkatkan derajat pendidikan masyarakat, dengan sasaran pembangunan antara lain :1. Meningkatnya layanan pendidikan dasar ditandai dengan
peningkatan nilai APK, APM dan rasio guru di setiap tingkatan pendidikan.
2. Meningkatnya mutu pendidikan dengan indikator kenaikan persentase kelulusan dan nilai rata-rata UAN di semua tingkatan pendidikan.
Tujuan 19 : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dengan sasaran pembangunan antara lain :
47
1. Meningkatnya upaya kesehatan dan cakupan program kesehatan dengan indikator kinerja salah satunya adalah tingkat persentase pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten.
2. Menurunnya jumlah kasus akibat penyakit menular ditandai dengan peningkatan persentase kesembuhan penyakit TB Paru BTA+ serta persentase desa yang terkena KLB yang ditangani < 24 jam.
3. Menurunnya jumlah kematian ibu dan anak ditandai dengan penurunan jumlah kematian ibu maternal, kematian neodatal, kematian bayi dan anak serta peningkatan angka harapan hidup.
4. Meningkatnya status gizi masyarakat dengan indikator kinerja dinataranya adalah penurunan jumlah balita gizi buruk dan balita kurang serta cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan.
5. Meningkatnya ketersediaan pelayanan kefarmasian dan fasilitas kesehatan bagi masyarakat dengan indikator kinerja diantaranya jumlah industri pangan rumah tangga (IRTP) yang memiliki izin edar sesuai dengan persyaratan.
6. Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin ditandai dengan salah satunya adalah cakupan pelayanan kesehatan rujukan bagi masyarakat miskin.
7. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat dengan ditandai oleh peningkatan persentase rumah sehat, persentase TTU sehat, persentase rumah tangga denga akse air bersih dan lain-lain.
8. Meningkatnya kecukupan SDM kesehatan disetiap jenjang pelayanan dengan indikator kinerja adalah persentase Puskesmas yang memiliki dokter seuai dengan standar, persentase Puskesmas yang memiliki dokter gigi sesuai dengan standar serta persentase desa yang memiliki bidan desa.
9. Meningkatnya mutu fasilitas pelayanan rujukan Rumah Sakit Umum Daerah OKU TIMUR dengan indikator kinerja salah
48
satunya adalah peningkatan jumlah kunjungan pasien pertahun.
10. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Martapura secara professional ditandai dengan salah satunya adalah penurunan persentase kematian di IGD dan Ruang perawatan kurang dari 24 jam.
Tujuan 20 : Mengembangkan minat baca masyarakat, dengan sasaran pembangunan antara lain :1. Meningkatnya minat baca masyarakat dengan indikator
kinerja jumlah kunjungan ke perpustakaan umum daerah, jumlah sekolah yang mendapat pembinaan serta penambahan koleksi buku yang tersedia di perpustakaan umum daerah.
Tujuan 21 : Meningkatkan perlindungan terhadap perempuan dan anak, dengan sasaran pembangunan antara lain :1. Meningkatnya peran perempuan dalam pembangunan
ditandai dengan pelaksanaan sosialisasi yang terkait dengan kesetaraan gender pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
2. Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak dengan indikator kinerja pelaksanaan sosialisasi sistem pencatatan dan pelaporan KDRT.
Tujuan 22 : Meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat, dengan sasaran pembangunan antara lain :1. Meningkatnya perlindungan dan jaminan sosial bagi seluruh
masyarakat dengan indikator kinerja salah satunya adalah peningkatan jumlah penduduk miskin yang mendapat bantuan sosial.
Tujuan 23 : Meningkatkan usaha pengembangan keluarga berencana dan keluarga sejahtera, dengan sasaran pembangunan antara lain :
49
1. Terkendalinya laju pertambahan penduduk ditandai dengan peningkatan persentase PUS peserta KB baru, persentase PUS KB aktif serta persentase pernikahan dibawah umur.
2. Terlaksanaya program Keluarga Berencana (KB) ditandai dengan peningkatan jumlah PUS yang menjadi anggota KB, jumlah KB pria, jumlah KB mandiri, serta angka rasio kebutuhan KB dan KB yang tidak terpenuhi.
3. Terwujudnya keluarga sejahtera dengan indikator peningkatan jumlah UPPKS yang ada di desa, jumlah kelompok BKB yang ada di setiap desa serta jumlah PIK KRR yang telah dibentuk.
4.6. Tujuan dan Sasaran Untuk Mewujudkan Misi KeenamTujuan 24 : Mengembangkan sektor pembangunan pertanian berkelanjutan, dengan sasaran pembangunan antara lain :1. Meningkatkan produksi hasil pertanian dan pendapatan
masyarakat di sektor pertanian ditandai dengan peningkatan produksi sektor pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan perikanan serta peningkatan PDRB, penerimaan retribusi sektor pertanian.
2. Meningkatnya kualitas sumber daya menusia sektor pertanian ditandai dengan peningkatan jumlah kelompok tani yang mengikuti penyuluhan.
3. Meningkatnya pengelolaan Industri Kecil Menengah (IKM) berbasis pertanian dengan indikator peningkatan jumlah IKM sektor kehuanan.
4. Meningkatnya produksi hasil kehutanan ditandai dengan peningkatan luas hutan kota.
Tujuan 25 : Mengembangkan sektor pariwisata, dengan sasaran pembangunan antara lain :1. Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap budaya
daerah ditandai dengan salah satunya adalah jumlah sanggar seni yang dibina oleh Badan Pariwisata dan Seni Budaya.
50
2. Berkembangnya sektor pariwisata dengan indikator kinerja salah satunya adalah peningkatan jumlah wisatawan lokal.
Tujuan 26 : Meningkatkan stabilitas pangan, dengan sasaran pembangunan antara lain :1. Terwujudnya ketahanan pangan daerah dengan indikator
adalah tingkat ketersediaan energy, ketersediaan protein, persentase penanganan kerawanan pangan dan lain-lain.
Tujuan 27 : Meningkatkan produktivitas nilai tambah dan pendapatan sektor koperasi, UMKM, dengan sasaran pembangunan antara lain :1. Terwujudnya perkembangan koperasi, UKM, IKM dan surplus
usaha koperasi dengan indikator kinerja jumlah peningkatan badan usaha koperasi, persentase koperasi yang aktif serta persentase koperasi yang sehat.
2. Meningkatnya pendapatan pelaku usaha UMKM ditandai dengan nilai modal UMKM dan penyerapan tenaga kerja sektor UMKM
Tujuan 28 : Meningkatnya Investasi daerah, dengan sasaran pembangunan antara lain :1. Meningkatnya nilai investasi daerah ditandai dengan
peningkatan jumlah dan nilai total investasi.
Tujuan 29 : Mengembangkan sektor perindustrian dan perdagangan, dengan sasaran pembangunan antara lain :1. Berkembangnya sektor perindustrin dengan indikator salah
satunya adalah Jumlah Unit Usaha dan Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri Kecil.
2. Berkembangnya sektor perdagangan ditandai dengan salah satunya adalah Jumlah Pasar yang di bangun/di rehab.
3. Berkembangnya pasar tradisional ditandai dengan peningkatan jumlah retribusi pelayanan pasar.
51
4. Meningkatnya Fasilitasi Pengembangan Usaha Kecil, Menengah dan Penanaman modal dengan indikator kinerja salah satunya adalah Jumlah Masyarakat yang Mempunyai SHAT.
9. Kebijakan DaerahKebijakan merupakan ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan misi.
Kebijakan Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR adalah:5.1. Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan Misi 1
Strategi dan arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dalam mewujudkan Misi 1: “Mewujudkan Ogan Komering Ulu Timur yang lebih baik, aman, nyaman tanpa jalan berlubang diperlukan dukungan aparatur yang berorientasi pada pelayanan publik serta anggaran pembangunan yang pro rakyat” antara lain adalah: 1. Pengelolaan Jalan dan Jembatan dengan melibatkan seluruh
pihak terkait dan masyarakat.2. Optimalisasi manajemen pengelolaan system transportasi
daerah yang merata dan terpadu.3. Peningkatan ketersediaan sarana prasarana irigasi untuk
mendukung optimalisasi produksi pertanian.4. Optimalisasi fungsi sungai dalam menjaga keseimbangan
lingkungan.5. Optimaliasi pengelolaan sumber daya alam.6. Peningkatan sarana prasarana permukiman.7. Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana pemerintah
dan fasilitas umum lainnya.8. Meningkatkan infrastruktur teknologi informasi yang dapat
membantu percepatan pembangunan ekonomi.9. Memperluas informasi pembangunan ke seluruh lapisan
masyarakat.
52
10. Pengembangan system pengelolaan keuangan daerah yang efektif dan efisien.
5.2. Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan Misi 2Strategi dan arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur dalam mewujudkan Misi 2 : “Memberikan rasa aman dan nayamn dengan meningkatkan sinergitas antara masyarakat, pemerintah kabupaten dan kepolisian” adalah : 1. Upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
penyalahgunaan narkoba.2. Optimalisasi partisipasi masyarakat dalam menjaga
keamanan dan ketertiban.3. Memperkuat kemitraan antara FKPD untuk mendukung
program pemerinbtah dalam percepatan pembangunan.4. Pencegahan tindakan pelanggaran hokum bagi aparatur
pemerintah.5. Penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah (Pilkada),
Pemilu Legislatif dan Pilpres yang langsung, umum, bebas dan rahasia.
6. Optimalisasi peran DPRD sebagai lembaga legislatif yang produktif.
5.3. Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan Misi 3Strategi dan arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur dalam mewujudkan Misi 3 : “Mewujudkan kualitas SDM yang professional, berbudaya dan berakhlak mulia” antara lain adalah : 1. Pelaksanaan reformasi birokrasi secara konsisten2. Memperkuat system birokrasi dengan tingkat pemenuhan
aparatur yang tepat.3. Peningkatan dan optimaliasi kesadaran hukum dan disiplin
aparatur pemerintah daerah.4. Optimalisasi peran LPSE dalam pengadaan barang dan jasa
pemerintah.5. Peningkatan kualitas kehidupan beragama.
53
6. Peningkatan pembinaan terhadap prestasi pemuda.7. Peningkatan pembinaan terhadap prestasi di bidang
seni/budaya dan Iptek.8. Peningkatan prestasi di bidang olahraga.
5.4. Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan Misi 4Strategi dan arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur dalam mewujudkan Misi 4 : “Memberikan kesempatan dan peluang kepada seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan serta menikmati hasil pembangunan” antara lain adalah : 1. Membangun system perencanaan pembangunan yang
berbasis kinerja2. Membangun system data yang dapat digunakan sebagai
bahan perencanaan pembangunan.3. Peningkatan pengawasan internal daerah dalam
meningkatkan kinerja aparatur.4. Pengembangan dan pengelolaan inovasi daerah.5. Pengembangan Iptek daerah.6. Pengembangan transmigrasi lokal.7. Pengembangan Kota Terpadu Mandiri (KTM).8. Pengembangan kawasan perbatasan sebagai kawasan
ekonomi baru.
5.5. Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan Misi 5Strategi dan arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur dalam mewujudkan Misi 5 : “Memecah stagnasi pembangunan dengan melakukan akselerasi secara cerdas pencapaian kesejahteraan masyarakat di bidang daya beli, kualitas pendidikan dan kesehatan” antara lain adalah : 1. Memperluas akses pendidikan bagi anak usia sekolah2. Peningkatan kualitas lembaga pendidikan.3. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan.4. Upaya pencegahan penyakit menular dan endemic.5. Peningkatan upaya pelayanan kesehatan ibu dan anak.
54
6. Peningkatan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang gizi.
7. Optimalisasi peran fasilitas kesehatan dan kefarmasian dalam pelayanan kesehatan.
8. Optimalisasi peran jaminan sosial dan pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat.
9. Pengembangan lingkungan yang sehat.10. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM bidang kesehatan.11. Optimalisasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) OKU
TIMUR dalam pelayanan kepada masyarakat.
5.6. Strategi dan Arah Kebijakan Mewujudkan Misi 6Strategi dan arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur dalam mewujudkan Misi 6 : “Mewujudkan pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis pada pembangunan pertanian berkelanjutan, perkebunan, tanaman pangan, peternakan dan perikanan” antara lain adalah : 1. Pengembangan komoditas pertanian unggulan daerah2. Peningkatan kapasitas penyuluh dan petani.3. Mengoptimalkan UMKM sector pertanian.4. Pengembangan hutan kota/hutan wisata.5. Optimalisasi budaya daerah menjadi khasanah budaya
nasional.6. Mengembangkan potensi obyek wisata sebagai sumber
pendapatan asli daerah (PAD).7. Optimalisasi hasil pangan daerah untuk pemenuhan
kebutuhan pangan daerah.8. Meningkatkan iklim usaha yang kondusif untuk menjamin
tumbuh kembangnya koperasi dan UKM.9. Optimalisasi UKM dalam upaya peningkatan pendapatan.10. Optimalisasi potensi daerah dalam meningkatkan investasi.
10. Program DaerahProgram adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan
terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan, guna mencapai sasaran tertentu.
55
6.1.1. Urusan Wajib6.1.1.1. Urusan Pendidikan antara lain
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 3. Program Pendidikan Menengah 4. Program Pendidikan Non Formal
6.1.1.2. Urusan KesehatanUrusan Wajib Kesehatan, antara lain1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat3. Program Pengawasan Obat dan Makanan 4. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia5. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat 6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat 7. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
6.1.1.3. Urusan Pekerjaan UmumUrusan Wajib Pekerjaan Umum antara lain1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan2. Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong3. Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong4. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 5. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Turap/Talud/Bronjong6. Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan7. Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan8. Program Pembangunan Sistrem Informasi/Database Jalan
dan Jembatan
6.1.1.4. Urusan Perumahan RakyatUrusan Wajib Perumahan1. Program Pengembangan Perumahan2. Program Lingkungan Sehat Perumahan3. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
56
6.1.1.5. Urusan Tata RuangUrusan Wajib Tata Ruang1. Program Perencanaan Tata Ruang2. Program Pemanfaatan Ruang3. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
6.1.1.6. Urusan Perencanaan PembangunanUrusan Wajib Perencanaan Pembangunan antara lain1. Program Pengembangan Data/Informasi2. Program Kerjasama Pembangunan 3. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis
dan Cepat Tumbuh 4. Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota
Menengah dan Besar5. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
Perencanaan Pembangunan Daerah6. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
6.1.1.7. Urusan PerhubunganUrusan Wajib Perhubungan1. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan2. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan prasarana dan
Fasilitas LLAJ3. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan4. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana
Perhubungan5. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas6. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan
Bermotor6.1.1.8. Urusan Lingkungan Hidup
Urusan Wajib Lingkungan Hidup1. Program Pengembangan Kinerja pengelolaan
Persampahan
57
2. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
3. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam4. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber
Daya Alam5. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
6.1.1.9. Urusan PertanahanUrusan Wajib Pertanahan1. Program Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah2. Program Penataan Penguasaan, Pemulihan, Penggunaan
dan Pemanfaatan Tanah3. Program Penyelesaian Konflik-Konflik Pertanahan4. Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan
6.1.1.10. Urusan Kependudukan dan Catatan SipilUrusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil1. Program Penataan Administrasi Kependudukan
6.1.1.11. Urusan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan1. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak
dan Perempuan2. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan
Gender dan Anak3. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan
Perempuan4. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan
Gender dalam Pembangunan5. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan
Gender dan Anak
6.1.1.12. Urusan Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera
Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
58
1. Program Keluarga Berencana2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja3. Program Pelayanan Kontrasepsi4. Program Pembinaan Peran Serta Ibu, Bayi dan anak
melalui Kelompok Kegiatan di Masyarakat5. Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan
Konseling KRR6. Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS
termasuk HIV/AIDS7. Program Pengembangan Bahan Informasi tentang
Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak
6.1.1.13. Urusan SosialUrusan Wajib Sosial1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunikasi Adat
Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial3. Program Pembinaan Anak Terlantar4. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan
Sosial
6.1.1.14. Urusan KetenagakerjaanUrusan Tenaga Kerja 1. Program Peningkatan Kualitas dan Produkstivitas Tenaga
Kerja2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja3. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Tenaga Kerja
6.1.1.15. Urusan Kperasi Dan Usaha Kecil MenengahUrusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah1. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang
Kondusif
59
2. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
3. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
4. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi5. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi6. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi
Investasi7. Program Penyiapan Potensi Sumber Daya, Sarana dan
Prasaran Daerah
6.1.1.16. Urusan Penanaman ModalUrusan Wajib Penanaman Modal1. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi;2. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi
Investasi;3. Program Penyiapan potensi sumberdaya, prasarana dan
sarana daerah.
6.1.1.17. Urusan KebudayaanUrusan Wajib Kebudayaan1. Program Pengelolaan Nilai Budaya2. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya3. Program Pengelolaan Keragaman Budaya4. Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan
Kekayaan Budaya
6.1.1.18. Urusan Pemuda Dan OlahragaUrusan Wajib Pemuda dan Olahraga1. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan
Pemuda2. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan3. Program Peningkatan Upaya Penumbuh Kewirausahaan
dan Kecakapan Hidup Pemuda4. Program Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
60
5. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga
6. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga7. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
6.1.1.19. Urusan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri
Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri1. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan
Lingkungan2. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan
Tindak Kriminal3. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan4. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan
Kebangsaan5. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga
Ketertiban dan Keamanan6. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit
Masyarakat (PEKAT)7. Program Pendidikan Politik Masyarakat8. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Bencana
Alam6.1.1.20. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan PersandianUrusan Wajib Pemerintahan Umum antara lain1. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan
Rakyat Daerah2. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah3. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah4. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan
Kab/Kota
61
5. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa
6. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
7. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
6.1.1.21. Urusan KepegawaianProgram Wajib Kepegawaian1. Program Pendidikan Kedinasan2. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur3. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
6.1.1.22. Urusan Ketahanan PanganUrusan Wajib Ketahanan Pangan1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Pertanian/Perkebunan.
6.1.1.23. Urusan Pemberdayaan Masyarakat Dan DesaUrusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
Perdesaan2. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan3. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam
Membangun Desa4. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah
Desa5. Program Peningkatan Peran Serta Perempuan di
Perdesaan6. Program Pengembangan Data/Informasi Perdesaan
6.1.1.24. Urusan StatistikUrusan Wajib Perencanaan Pembangunan1. Program Pengembangan Data/Informasi
6.1.1.25. Urusan Kearsipan
62
Urusan Wajib Kearsipan1. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan2. Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip
Daerah3. Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Prasarana
Kearsipan4. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
6.1.1.26. Urusan Komunikasi Dan InformasiUrusan Wajib Komunikasi dan Informasi1. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan
Media Massa2. Program Pengakajian dan Penelitian Bidang Informasi dan
Komunikasi3. Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi
dan Informasi4. Program Kerjasama Informasi dan Mass Media
6.1.1.27. Urusan PerpustakaanUrusan Wajib Pendidikan1. Program Pengambangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan6.1.2. Urusan Pilihan6.1.2.1. Urusan Pertanian
Urusan Pilihan Pertanian antara lain1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan4. Program Peningkatan Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan5. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan6. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan
6.1.2.2. Urusan KehutananProgram Pilihan Kehutanan1. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan2. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
63
3. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya hutan
4. Program Pemanfaatan Kawasan Hutan Industri5. Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan6. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan
6.1.2.3. Urusan Energi Dan Sumber Daya MineralUrusan Pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral1. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang
Pertambangan2. Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat
yang Berpotensi Merusak Hutan3. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang
Ketenagalistrikan4. Program Geoligi, SDM dan Pertambangan Umum5. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Minyak
dan Gas6. Program Pengembangan Energi Alternatif
6.1.2.4. Urusan PariwisataUrusan Pilihan Pariwisata1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata3. Program Pengembangan Kemitraan
6.1.2.5. Urusan Kelautan Dan PerikananProgram Pilihan Kelautan dan Perikanan1. Program Pengembangan Budidaya Perikanan2. Program Pengembangan Perikanan Tangkap3. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan4. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran
Produksi Perikanan5. Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut/Air
Payau dan Air Tawar
64
6.1.2.6. Urusan PerdaganganUrusan Pilihan Perdagangan1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan
Perdagangan2. Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan
Internasional3. Program Peningkatan dan Pengembangan Eksport4. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam
Negeri 5. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
6.1.2.7. Urusan PerindustrianUrusan Pilihan Perindustrian1. Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi2. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah3. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri4. Program Penataan Struktur Industri5. Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial
6.1.2.8. Urusan TransmigrasiUrusan Pilihan Transmigasi1. Program Pengembangan Wilayah Transmigasi2. Program Transmigasi Lokal3. Program Transmigasi Regional
65
B. PERJANJIAN KINERJAPerjanjian Kinerja Tahun 2017 merupakan menjabarkan target
yang harus dicapai dalam satu tahun pelaksanaan program pembangunan. Target kinerja ini menunjukkan nilai kuantitatif yang melekat pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran stratejik maupun tingkat kegiatan dan merupakan pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR pada setiap akhir periode pelaksanaan.
Sasaran strategis, indikator kinerja dan target kinerja yang akan dilaksanakan Tahun 2017 adalah sebagai berikut :
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN
Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan
jembatan
1 Panjang jalan yang telah dibangun/ direhab 150 Km
2 Jumlah jembatan yang telah dibangun/ direhab 8 Bh
3 Persentase panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik dan sedang
80%
Meningkatnya pemenuhan kebutuhan
penunjang kebinamargaan yang
memadai
1 Rasio cakupan pelayanan tim alat berat terhadap wilayah kerja UPTD 100
%
2 Persntase kelengkapan peralatan survey, inspeksi dan laboratorium 60
%
3 Rasio panjang jalan Kabupaten dan jembatan yang telah diinspeksi 15
%
4 Rasio panjang jalan Kabupaten dan jembatan yang telah masuk database
90%
Meningkatnya sarana dan prasarana irigasi/
konservasi air
1 Luas lahan irigasi teknis yang memadai
100 %
2 Panjang jaringan irigasi yang telah dibangun/ direhab 3,5 Km
Meningkatnya fungsi sungai
1 Panjang sungai yang telah dinormalisasi 20 Km
2 Jumlah tepi sungai yang telah diperkuat 1 Sungai
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana
dan prasarana fasilitas umum
1 Cakupan layanan air bersih 70 %
2 Cakupan layanan sanitasi yang layak 64 %
3 Panjang drainase yang telah dibangun 15 Km
4 Panjang jalan lingkungan yang dibangun 20 Km
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana
dan prasarana Pemerintahan
1 Persentase SKPD yang telah memiliki Kantor sendiri 100 %
2 Jumlah Kantor/ fasilitas Pemerintahan yang dibangun 2 Unit
3 Jumlah Kantor Kelurahan/ Desa yang telah dibangun 30 Unit
4 Jumlah bangunan/ luas bangunan Instansi vertikal yang dibangun 1
Unit
66
5 Jumlah sarana dan prasarana olahraga yang dibangun 1
Unit
Terwujudnya kualitas perencanaan dan pengendalian tata
ruang
1
Persentase RDTR kawasan strategis Kabupaten yang diperdakan
33
%
2 Persentase luasan RDTR terhadap luas wilayah 20 %
Meningkatnya upaya pembinaan jasa konstruksi
1 Terselenggaranya pembinaan usaha jasa konstruksi
30 Perusahaan
Meningkatnya pendapatam asli
daerah (PAD)
1 Jumlah retribusi pelayanan parkir ditepi jalan umum
29.825.000,00
Rp
2 Jumlah retribusi PKB mobil penumpang/ minibus
45.000,00
Rp
3 Jumlah retribusi PKB mobil microbus
165.000,00
Rp
4 Jumlah retribusi PKB mobil bus 5.940.000,00
Rp
5 Jumlah retribusi PKB mobil barang pick up
102.155.000,00
Rp
6 Jumlah retribusi PKB mobil barang light truck
142.920.000,00
Rp
7 Jumlah retribusi PKB mobil barang truck
13.785.000,00
Rp
8 Jumlah retribusi parkir khusus 15.600.000,00
Rp
9 Jumlah retribusi izin trayek 1.000.000,00
Rp
Meningkatnya mutu pengelolaan lalu lintas
1 Persentase ketersediaan sarana prasarana infrastruktur perhubungan
7%
2 Jumlah penghargaan AKUT 3 Orang
3 Jumlah pelajar pelopor 3 Orang
4 Jumlah kendaraan wajib uji 4.000 Unit
5 PDRB sektor pergudangan/ transportasi
12.646.558,00
Rp
Meningkatnya kualitas lingkungan pemukiman
1 Jumlah penanganan dan pencegahan kawasan kumuh
0 Kawasan
Meningkatnya kualitas lingkungan perumahan dan kawasan pemukiman
1 Jumlah lingkungan perumahan yang ditangani PSU nya
0 Perumahan
Meningkatnya kualitas penataan, penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan pertanahan
1 Jumlah kecamatan yang dapat menyelesaikan tapal batas
0 Kecamatan
Meningkatnya penyelesaian konflik-konflik pertanahan
1 Jumlah konflik pertanahan yang terkontrol dan terfasilitasi 0
Kecamatan
Meningkatnya kualitas lingkungan sehat
pemukiman
1 Jumlah Kecamatan yang terlayani persampahan 3
Kecamatan
2 Jumlah retribusi persampahan/ kebersihan
303.800.000,00
Rp
3 Jumlah volume sampah yang terangkut 57,5 Ton/ hari
67
4 Jumlah volume sampah yang tidak terangkut 73,39 Ton/ hari
Meningkatnya jangkauan komunikasi dan informasi
1 Daya jangkau radio Pemerintah Daerah
60 Km/ Udara
Tersedianya dan terselenggaranya informasi publik
1 Pendataan menara telekomunikasi20
Menara
2 PDRB sektor informasi dan komunikasi
100.000,00
Rupiah
3 Jumlah Peraturan Perizinan jaringan komunikasi 2 peraturan
4 Jumlah sosialisasi Perundang-Undangan tentang keterbukaan informasi
1Kali
5 Jumlah pemohon informasi publik melalui PPID dan website Daerah 20
pemohon
Tersedianya alat studio dan komunikasi
1 Jumlah alat studio 6 Unit
Terwujudnya kerjasama informasi dan mass media
1 Jumlah siaran langsung kegiatan eksekutif dan legislatif (Melalui radio Pemda)
20Kali
2 Jumlah siaran langsung relay radio 20 Kali
Terwujudnya tata kelola keuangan
daerah
1 Ketepatan waktu penyampaian laporan 100 %
2 Jumlah SKPD yang menyampaikan laporan keuangan 100 %
3 Peningkatan sistem akuntansi pengelolaan keuangan daerah 61
%
4 Jumlah SKPD menyampaikan laporan keuangan tepat waktu 100
%
5 Kualitas pengelolaan keuangan daerah 73 %
6 Jumlah SKPD yang menyampaikan RKA 100 %
7 Peningkatan jumlah SDM pengelola keuangan 94 %
Meningkatnya pengelolaan aset
daerah
1 Persentase tanah aset yang bersertifikat 25 %
2 Persentase kendaraan dinas/ operasional yang terdata 30 %
3 Jumlah pengadaan pakaian kerja lapangan 100 %
4 Terciptanya sinkronisasi dan fasilitasi dalam pengelolaan aset antar SKPD
100%
Terwujudnya tata kelola Pemerintahan yang efisien, efektif dan adil dibidang perizinan
1 Indeks kepuasan masyarakat bidang perizinan dan non perizinan 72 %
2 Jumlah perizinan dan non perizinan yang diterbitkan 1200
Izin
Terwujudnya inovasi pengembangan informasi yang komprehensif dan continue sesuai dengan perkembangan yang ada dalam pengelolaan penanaman modal dan perizinan
1 Jangka waktu perizinan yang sesuai dengan SOP 6
Hari
2 Jumlah SDM yang telah mengikuti pendidikan dibidang PTSP
8
Orang
Meningkatnya nilai investasi daerah
1 Jumlah investor 200 Orang
2 Jumlah nilai total investasi 2.000. Rp
68
000.000,00
Meningkatnya pengelolaan
pendapatan daerah secara optimal
1 Tingkat capaian penerimaan pendapatan daerah
100 %
2 Persentase kenaikan penerimaan pendapatan daerah dari tahun sebelumnya
10 %
3 Tingkat pertumbuhan pendapatan daerah
12,23 %
4 Tingkat capaian penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
100 %
5 Persentase kenaikan penerimaan Pendapatan Asli Daerah dari tahun sebelumnya
10 %
6 Tingkat pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah(PAD)
10,42 %
Terlaksananya penyelamatan dan
pelestarian dokumen arsip daerah
1 Jumlah SKPD yang berpartisipasi dalam pengumpulan arsip statis, dinamis, aktif dan inaktif
5OPD
2 Arsip statis, dinamis, aktif dan inaktif yang ditata 3 OPD
3 Jumlah Peserta yang ikut sosialisasi/ penyuluhan kearsipan 40 Orang
Meningkatnya minat baca masyarakat
1 Jumlah pengunjung ke perpustakaan umum 3.500 Orang
2 Jumlah Sekolah yang dibina perpustakaan 50 Sekolah
3 Jumlah penambahan koleksi buku yang tersedia di perpustakaan umum daerah
15.417 Buku
Meningkatnya pelayanan administrasi
kependudukan
1 Persentase Penduduk yang memiliki KTP
77,5 %
2 Persentase Penduduk yang memiliki KK
77,5 %
3 Persentase Penduduk yang memiliki KIA
4 %
4 Persentase Kepemilikan Akte Kelahiran
77,5 %
5 Persentase Kepemilikan Akte Perkawinan
53 %
6 Persentase Kepemilikan Akte Perceraian
16,5 %
7 Persentase Kepemilikan Akte Kematian
31 %
Terwujudnya masyarakat/ Pemuda yang mengerti dan memahami tentang bahaya penyalahgunaan narkoba
1
Jumlah Peserta penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi Pemuda 300 Anggota
Terwujudnya Pelajar yang mengerti dan memahami tentang bahaya penyalahgunaan narkoba
1 Jumlah penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi Pelajar dalam satu tahun
4 Kali
Terfasilitasinya korban penyalahgunaan narkoba ke pusat terapi dan rehabilitasi yang representatif
1 Jumlah korban penyalahgunaan narkoba yang difasilitasi ke pusat terapi dan rehabilitasi
8 Orang
Terbinanya daerah/ tempat rawan
1 Jumlah monitoring daerah/ tempat rawan penyalahgunaan narkoba
2 Kali
69
penyalahgunaan narkoba dan penurunan jumlah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba
2 Jumlah razia siaga bersama bahaya narkoba
2 Kali
Meningkatnya kesadaran hukum
masyarakat
1Jumlah Poskamling aktif
25 Unit
2 Jumlah tim penanganan konflik sosial Kecamatan
5 Tim
3 Jumlah konflik sosial yang berlatar agama
2 Kasus
4 Jumlah konflik sosial yang berlatar suku
2 Kasus
5 Jumlah FKDM Kecamatan 5 FKDM
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyampaian pendapat dan perpolitik
1 Persentase Ormas yang aktif dan menjalin kerjasama dengan Pemerintah
13 %
2 Tingkat partisipasi pemilih dalam Pileg, Pilkada, Pilpres dan Pilkades
70 %
Tersedianya dan terselenggaranya layanan keamanan dan kenyamanan lingkungan
1 Jumlah patroli wilayah Kecamatan yang menjadi target pelaksanaan patroli rutin penegakan kegiatan Perda
144 Operasi
Terpeliharanya kantrantibmas atas tindakan kriminal
1 Jumlah Instansi vertikal yang terlibat dalam melaksanakan kegiatan patroli rutin pengendalian keamanan wilayah
3 intansi
Terlaksananya pembinaan dan pengawasan penegakan Peraturan Daerah
1 Jenis penyebarluasan informasi, serta penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah
48 Operasi
Meningkatnya kualitas dan kauntitas produk hukum daerah
1 Jumlah Perda yang disepakati bersama antara Pemerintah Daerah dan DPRD
9 Perda
Meningkatnya kualitas Sumber Daya Aparatur
yang profesional
1 Persentase jumlah Pegawai berpendidikan S1
50 %
2 Persentase jumlah Pegawai berpendidikan S2
4 %
3 Persentase Pejabat yang telah mengikuti diklat struktural
48 %
4 Jumlah Pegawai yang telah mengikuti diklat teknis fungsional
83 Orang
5 Jumlah Pejabat yang mengikuti seleksi terbuka untuk jabatan tinggi pratama
21 Orang
6 Jumlah Pejabat yang mengikuti talent pool untuk jabatan administrator
0 Orang
7 Jumlah Pegawai yang mengikuti sosialisasi dan bimbingan teknis
0 Orang
8 Jumlah kelulusan Peserta diklat prajabatan
0 Orang
9 Perbandingan reward dengan punishment Pegawai
5 Orang
Meningkatnya kuantitas Sumber Daya Aparatur yang profesional
1 Jumlah Pegawai baru 136 Orang
70
Meningkatnya kualitas pelayanan Pegawai
1 Jumlah Pegawai yang naik pangkat dengan menyampaikan usulan kenaikan pangkat
1.500 Orang
2 Jumlah Pegawai yang terlayani melalui sistem SAPK
1.660 Orang
3 Jumlah Pegawai yang purna tugas 160 Orang
Terwujudnya sinergisitas
pengordinasian antar Instansi Pemerintah
serta komponen masyarakat secara
dinamis dan berkesinambungan dalam pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan
1 Persentase kehadiran Aparatur di Sekretariat Daerah
90 %
2 Persentase Camat yang telah memahami manajemen Pemerintahan
90 %
3 Jumlah rumusan kebijakan bidang perekonomian yang tersusun
2 Dokumen
4 Persentase SKPD yang menyerahkan laporan tepat waktu
90 %
5 Persentase SPPD di Sekretariat Daerah yang terbayar
100 %
6 Persentase rapat koordinasi Pejabat Pemerintah Daerah dengan Tokoh Masyarakat, Pimpinan Organisasi yang langsung dihadiri oleh Bupati/ Wakil Bupati
100 %
7 Jumlah informasi/ liputan pembangunan daerah melalui media cetak (Advetorial/ iklan)
200 Publikasi
8 Jumlah informasi/ liputan pembangunan daerah melalui radio
15 Publikasi
9 Jumlah informasi/ liputan pembangunan daerah melalui televisi
15 Publikasi
10 Jumlah media penyampaian informasi materi pembangunan
3 Media
11 Jumlah unsur muspida/ muspika dalam kunjungan kerja/ inspeksi Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah
48 Orang
12 Tingkat persentase koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah lainnya
100 %
13 Persentase laporan bulanan yang terhimpun tepat waktu
100 %
Mengoptimalkan pemanfaatan berbagai Sumber Daya Manusia yang berkelanjutan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten OKU TIMUR
1 Persentase kegiatan pelelangan melalui layanan pengadaan
100 %
2 Jumlah SDM yang profesional dibidang pengadaan barang dan jasa
100 Orang
3 Jumlah qori'/ qori'ah putra daerah yang berprestasi tingkat provinsi Sumsel
4 Orang
4 Jumlah Peserta yang mengikuti Musabaqoh Tilawatil Qur'an Tingkat Kabupaten OKU TIMUR
250 Orang
5 Jumlah calon jemaah Haji yang pemberangkatannya difasilitasi Pemerintah Daerah
500 Orang
6 Persentase tokoh agama yang diberikan bantuan
100 %
7 Persentase Organisasi antar dan intra umat beragama yang dibina
100 %
8 Jumlah Peserta seni budaya beragama
0 Group
9 Jumlah sertifikat Hak Milik Atas 10 Shat
71
Tanah (SHAT) yang difasilitasi Pemerintah Daerah untuk mendukung perekonomian masyarakat
10 Jumlah orang yang mengikuti pelatihan/ sosialisasi
800 Orang
Meningkatnya kualitas dan kuantitas kinerja dan profesionalisme
Aparatur untuk terciptanya pelayanan publik serta penataan
kelembagaan Pemerintah Daerah
1 Persentase bagian pada Sekretariat Daerah yang menyusun RKA-DPA tepat waktu
100 %
2 Persentase jumlah laporan keuangan semesteran yang tepat waktu
90 %
3 Persentase SKPD yang memasukkan data LPPD yang lengkap dan tepat waktu
100 %
4 Persentase SKPD yang telah menyusun LAKIP SKPD sesuai SAKIP
90 %
5 Jumlah RAPERDA yang menjadi PERDA
8 Perda
6 Persentase SKPD yang kelembagaannya telah sesuai dengan kebutuhan dan Peraturan
100 %
7 Persentase SKPD yang telah memiliki tupoksi sesuai Perundang-undangan
100 %
8 Persentase kendaraan dinas yang layak jalan
100 %
9 Persentase unit pelayanan publik yang telah melakukan survey kepuasan masyarakat
80 %
10 Persentase SKPD yang telah melaksanakan standar pelayanan minimal
80 %
11 Persentase pengelolaan aset daerah di Sekretariat Daerah yang siap pakai
100 %
Tersusunnya perumusan kebijakan
Pemerintah Kabupaten yang memenuhi kaidah
prosedur dan mekanisme yang tepat
serta mengandung aspek-aspek regulasi yang jelas, pasti dan
adil
1 Jumlah penyesuaian tapal batas 3 Tapal
2 Jumlah bantuan hukum penyelesaian perkara didalam dan diluar peradilan bagi Aparatur
6 Kasus
3 Jumlah permasalahan hukum yang dapat diselesaikan
4 Perkara
4 Persentase tanah milik Pemerintah yang bersertifikat
100 %
5 Jumlah buku standar satuan harga dan standar biaya
100 Buku
6 Jumlah pemilihan Kepala Desa yang dilakukan secara demokratis
30 Kepala Desa
7 Jumlah Desa yang mendapat fasilitasi pelantikan Kepala Desa
30 Desa
8 Jumlah Desa yang dilakukan verifikasi dan penelitian kelengkapan administrasi bakal calon Kepala Desa
30 Desa
Meningkatnya perkembangan mutu dan layanan bidang
kepemudaan
1 Jumlah organisasi kepemudaan yang dibina
20 organisasi
2 Jumlah organisasi kepemudaan yang difasilitasi (mendapat dana hibah)
13 Organisasi
3 Jumlah sarana prasarana kepemudaan
1 Sarana
72
4 Jumlah kepeloporan pemuda 16 Orang
5 Jumlah kewirausahaan pemuda 4 Usaha
6 Jumlah peserta yang dikirim jambore pemuda tingkat provinsi
20 Orang
Meningkatnya prestasi pemuda dibidang
olahraga
1 Jumlah cabang olahraga yang digalakkan
10 Jenis
2 Jumlah cabang olahraga yang dibina
12 Jenis
3 Jumlah cabang olahraga yang berprestasi
12 Jenis
4 Peringkat POPDA Provinsi 3 Jenis
5 Jumlah sarana prasarana olahraga 6 Sarana
Meningkatnya keikutsertaan Bujang Gadis dalam berbagai
acara/kegiatan
1 Jumlah bujang gadis yang terpilih dalam pemilihan bujang gadis
12 Orang
2 Jumlah bujang gadis yang mengikuti pemilihan putra putri sriwijaya
12 Orang
3 Jumlah bujang gadis yang dikirim dalam mengikuti event lomba biduk
12 Orang
4 Jumlah bujang gadis yang mengikuti event/kegiatan dalam rangka promosi wisata OKU TIMUR ke berbagai daerah
12 Orang
Pagelaran seni dan partisipasi kesenian
1 Jumlah pagelaran seni dan partisipasi kesenian yang digelar
1 Jenis
2 Jumlah masyarakat yang menikmati acara pagelaran seni dan partisipasi kesenian
1000 Orang
3 Jumlah pelaku seni yang mengikuti pagelaran seni
300 Orang
Festival sriwijaya dan festival antar Kabupaten
1 Jumlah festival yang diikuti oleh seniman dan seniwati atau pekerja seni
2 Jenis
2 Jumlah seniman dan seniwati yang mengikuti festival
130 Orang
Meningkatnya pelayanan administrasi
kependudukan
1 Persentase Penduduk yang memiliki KTP
77,5 %
2 Persentase Penduduk yang memiliki KK
77,5 %
3 Persentase Penduduk yang memiliki KIA
4 %
4 Persentase kepemilikan Akte Kelahiran
77,5 %
5 Persentase kepemilikan Akte Perkawinan
53 %
6 Persentase kepemilikan Akte Perceraian
16,5 %
7 Persentase kepemilikan Akte Kematian
31 %
Tersedianya dokumen perencanaan
pembangunan yang komprehensif dan
implementatif
1 Persentase SKPD yang menetapkan Renstra
100 %
2 Persentase SKPD yang menyampaikan Dok Renja tepat waktu
100 %
3 Persentase SKPD yang menyampaikan Dok KUA PPAS tepat waktu
100 %
Tersedianya dokumen perencanaan
1 Jumlah dokumen perencanaan pembangunan bidang ekonomi
0 Dokumen
73
pembangunan sektoral 2 Jumlah dokumen perencanaan pembangunan bidang infrastruktur
1 Dokumen
Terwujudnya konsistensi antara
dokumen perencanaan dan penganggaran
1 Persentase Program RPJMD yang diakomodasi dalam RKPD
60 %
2 Persentase Kesesuaian antara RPJMD dengan Renstra SKPD
90 %
3 Persentase Program RKPD yang diakomodasi dalam KUA PPAS
65 %
4 Persentase SKPD yang menyampaikan Laporan Triwulan Tepat waktu
60 %
5 Persentase usulan Musrenbang yang diakomodasi dalam RKPD
50 %
Terwujudnya peningkatan partisipasi dalam proses perencanaan pembangunan
1 Persentase Kehadiran peserta dalam Musrenbang Kecamatan
80 %
2 Persentase Kehadiran peserta dalam Musrenbang Kabupaten
80 %
Terwujudnya kualitas perencanaan dan pengendalian tata ruang
1 Persentase RDTR Kawasan Strategis Kabupaten yang diperdakan
0 %
2 Persentase Luasan RDTR terhadap luas wilayah
0 %
Tersedianya data dan informasi
pembangunan yang akurat
1 Jumlah dokumen statistik ekonomi 1 Dokumen
2 Jumlah dokumen statistik sosial 2 Dokumen
Meningkatnya efektifitas sistem
informasi data terpadu
1 Jenis system informasi data 2 Jenis
2 Persentase jumlah input data pada SIPD
10 %
3 Persentase sekolah yang terdata dalam GIS
16 %
4 Persentase Fasilitas kesehatan yang terdata dalam GIS
25 %
5 Persentase Fasilitas Pemerintahan yang terdata dalam GIS
66 %
6 Persentase panjang jalan kabupaten yang terdata dalam GIS
0 %
Meningkatnya kualitas dan profesionalisme perencana
1 Persentase pegawai yang telah mengikuti diklat perencana
50 %
2 Jumlah fungsional perencana 0 Orang
Meningkatnya kualitas dan kuantitas profesionalisme peneliti
1 Persentase pegawai yang telah mengikuti diklat peneliti
0 %
2 Jumlah fungsional peneliti 0 Orang
Meningkatnya kualitas dan kuantitas penelitian dan pengembangan
1 Jumlah dokumen hasil penelitian 1 Dokumen
2 Jumlah Dokumen Rencana Induk Litbang
1 Dokumen
3 Jumlah Dokumen Profil Litbang - Dokumen
4 Persentase Koordinasi Kerjasama Pembangunan dan Pengembangan Riset
100 %
Aparat Pengawas Inspektorat Daerah mampu menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu
1 Jumlah hasil review laporan keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
1 Laporan
2 Jumlah laporan evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
55 Laporan
74
kegiatan serta mampu memberikan konsultasi tata kelola manajemen resiko dengan pengendalian intern
Pemerintah (LAKIP)3 Jumlah hasil pengawasan internal
secara berkala460 Laporan
4 Jumlah hasil review Rencana Kinerja Anggaran (RKA)
55 Laporan
Pelaksanaan pengawasan dapat berjalan cepat, tepat, berhasil guna dan berdaya guna
1 Jumlah kasus yang ditindaklanjuti 20 Kasus
2 Jumlah penyelesaian tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan
8 Laporan
3 Jumlah hasil review Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
1 Laporan
4 Jumlah hasil LAKIP Pemerintah Daerah
1 Laporan
5 Jumlah hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EPPD)
1 Laporan
Penajaman analisis dalam setiap kegiatan pengawasan
1 Jumlah Pegawai yang mengikuti diklat
16 Orang
2 Jumlah Pegawai yang dievaluasi kinerjanya
7 Orang
Terwujudnya tenaga pengelolaan tertib administrasi Pemerintahan Desa yang handal dan profesional
1 Jumlah Aparatur Desa yang mengikuti pelatihan LPM
70 Orang
2 Jumlah tenaga teknis Pemerintahan Desa yang mengikuti pelatihan
80 Orang
3 Terselenggaranya pameran gelar SDA & TTG tingkat Provinsi dan Nasional
1 Pameran
4 Jumlah anggota BP SPAMS yang mendapat pelatihan
40 Orang
5 Jumlah Desa yang menjadi sasaran Desa TMMD
1 Desa
Terwujudnya tenaga pengelolaan tertib administrasi Pemerintahan Desa yang handal dan profesional
1 Jumlah Desa yang menerima dana Desa dari APBN untuk BUMDES
305 Desa
Terwujudnya perencanaan
pembangunan pratisipatif Desa
1 Jumlah laporan pelaksanaan musrenbangdes
305 Laporan
2 Jumlah laporan Desa yang menerima dana APBN dan APBD
325 Laporan
3 Jumlah Desa yang mengikuti lomba Desa
20 Desa
4 Jumlah laporan dana Desa yang diterima Desa dari dana Desa (APBN)
325 Laporan
Terwujudnya tenaga pengelolaan tertib administrasi Pemerintahan Desa yang handal dan profesional
1 Jumlah Aparatur Desa yang mengikuti pelatihan manajemen Pemerintahan Desa
40 Orang
Berkembangnya ekonomi produktif bagi kelompok PKK
1 Jumlah Desa yang memiliki kegiatan ekonomi produktif bagi kelompok PKK
1 Desa
Terselenggaranya Sistem Kajian Dampak Lingkungan yang efektif bagi usaha Pencegahan Dampak Lingkungan
74 Seluruh permohonan penilaian dokumen lingkungan terlayani sesuai dengan NSPK dan standar pelayanan publik (100%)
20 %
2 Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti bidang lingkungan
20 %
3 Persentase penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang
40 %
75
diawasi ketaatannya terhadap izin lingkungan
4 Persentase penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan meningkat tiap tahun yang menaati peraturan meningkat tiap tahun
40 %
5 Persentaase layanan perizinan pengumpulan limbah B3
20 %
Berkurangnya laju penurunan kualitas
lingkungan
1 Jumlah Perusahaan yang dibina terkait penurunan beban pencemaran air terhadap pembinaan sumber pencemaran
10 Perusahaan
2 Sistem pemantauan kualitas air terbentuk tersedia dan beroperasi pada sub-sub DAS prioritas secara kontinyu
1 Sungai
3 Jumlah Sungai yang telah ditetapkan Daya Tampung Beban Pencemarannya
0 Sungai
4 Jumlah sekolah berwawasan lingkungan
12 Sekolah
5 Pemantauan dan evaluasi kota bersih, teduh dan sehat
1 Kota
6 Jumlah partisipasi masyarakat, aparatur dan stakeholder dalam pengelolaan lingkungan hidup
30 %
7 Jumlah peraturan daerah bidang lingkungan hidup yang diterbitkan
1 Raperda
8 Pengurangan jumlah timbunan sampah melalui bank sampah
10 Bank sampah
9 jumlah tempat pengelolaan sampah 2 TPA
10 jumlah sarana dan prasarana pengelolaan sampah
0 Unit
11 Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) tersedia setiap tahun
1 Dokumen
12 Persentase capaian sasaran strategis LH
0 Laporan
13 Jumlah penurunan laju emisi GRK di 6 sektor (Pertanian, kehutanan dan lahan Gambut, Energi, Transportasi, industri dan sampah/Limbah)
0 Dokumen
14 Jumlah Ruang terbuka Hijau (RTH) yang terpelihara
2 RTH
15 Adaptasi perubahan iklim melalui program kampung iklim
0 Desa
16 data emisi dan polusi air dan udara 1 Laporan
17 dokumen kerusakan lingkungan 0 Dokumen
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan bencana
1 Jumlah Desa yang terdata tentang bencana alam
15 Desa
2 Jumlah Petugas kesiapan dan peralatan dalam penanggulangan bencana
150 Orang
3 Jumlah SDM dalam penanggulangan bencana
100 Orang
4 Jumlah kerjasama dalam mengatasi bencana alam
150 Orang
5 Persentase masyarakat siaga bencana
50 %
Berkurangnya kerugian 1 Persentase Desa tangguh 30 %
76
akibat bencana 2 Persentase penurunan kebakaran pemukiman
25 %
3 Persentase penurunan kebakaran hutan (Hotspot)
40 %
Meningkatnya perluasan akses dan pemerataan PAUD
yang berkualitas
1 Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD
66,22 %
2 Angka Partisipasi Murni (APM) PAUD
28,90
3 Jumlah Lembaga PAUD 403 Unit
4 Rasio Guru/Siswa PAUD 20,00 %
5 Rasio Siswa/Kelas PAUD 20,00 %
6 Jumlah Pendaftaran Murid Baru PAUD (siswa)
6.499 Siswa
Meningkatnya perluasan akses dan
pemerataan pendidikan dasar yang
berkualitas
1 Angka Partisipasi Murni (APM) SD 98,00 %
2 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD 98,60 %
3 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP
84,65 %
4 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP 99,74 %
5 Angka Lama Sekolah SD (tahun) 6.03 %
6 Angka Lama Sekolah SMP (tahun) 3.04 %
7 Rasio Guru/Siswa SD 20,00 %
8 Rasio Siswa/Kelas SD 20,00 %
9 Rasio Guru/Siswa SMP 2,60 %
10 Rasio Siswa/Kelas SMP 20,00 %
11 Angka Kelulusan SD 100 %
12 Angka Kelulusan SMP 100 %
13 Nilai Rata-Rata UN SD 76,2 %
14 Nilai Rata-Rata UN SMP 46,44 %
15 Jumlah Pendaftaran Murid Baru SD (siswa)
12,905 Siswa
16 Jumlah Pendaftaran Murid Baru SMP (siswa)
13,621 Siswa
17 Angka Putus Sekolah SD 0
18 Angka Putus Sekolah SMP 0,40
19 Angka Mengulang SD 0,03
20 Angka Mengulang SMP 0,04
Meningkatnya kontribusi dan peran pendidikan non formal (PNF)
1 Angka Melek Huruf 99,30
Terpenuhinya jumlah, kualifikasi, dan kompetensi guru sesuai SPM dalam rangka memenuhi standar nasional pendidikan pada semua jenjang
1 Persentase Guru Berkualifikasi S1 Jenjang PAUD
29 %
2 Persentase Guru Berkualifikasi S1 Jenjang SD
80 %
3 Persentase Guru Berkualifikasi S1 Jenjang SMP
84 %
77
pendidikanTerwujudnya tata kelola kelembagaan yang efektif dan akuntabel dalam rangka optimalisasi fungsi layanan publik dinas pendidikan
1
Ketersediaan Dokumen Data
5 Dokumen
Meningkatnya pelaksanaan
pemberdayaan dan promosi kesehatan kepada masyarakat
1 Persentase penyebarluasan informasi PHBS melalui peran serta lintas program dan lintas sektor
95 %
2 Jumlah Desa menjadi Desa Siaga Aktif dan berkesinambungan
331 Desa
3 Persentase pemanfaatan dana Desa minimal 10% untuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM)
95 %
4 Persentase penyediaan sarana dan prasarana promosi kesehatan
70 %
Memberikan jaminan kepada masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan bermutu
1 Cakupan penyediaan sharing anggaran Jamsoskes Sumsel Semesta
85 Orang
Menurunnya jumlah kematian ibu maternal
1 Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali (K4)
70 %
2 Jumlah Puskesmas diwajibkan untuk melaksanakan kelas ibu hamil
22 Puskesmas
3 Jumlah Puskesmas melakukan orientasi Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
22 Puskesmas
Menurunnya jumlah kematian neonatal, bayi dan balita
1 Persentase neonatus bayi dan balita mendapatkan pelayanan sesuai standar
90 %
2 Persentase penyelenggaraan kegiatan kesehatan bayi, anak dan remaja
80 %
Meningkatnya pelayanan gizi di masyarakat
1 Persentase batita dan balita mendapatkan pelayanan gizi sesuai standar
80 %
2 Persentase pemberian makanan tambahan pada ibu hamil KEK
90 %
3 Persentase pemberitan Tablet Tambah Darah (TTD) pada ibu hamil
80 %
4 Cakupan bayi dan balita harus melakukan penimbangan setiap bulan
70 Bayi
5 Persentase sosialisasi dan evaluasi Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
85 %
6 Persentase sosialisasi dan monitoring ASI eksklusif
95 %
7 Persentase monitoring balita dengan gizi kurang, gizi buruk dan gizi lebih disertai dengan perencanaan aturan pola makannya
70 %
8 Persentase pemberian makanan tambahan untuk balita gizi buruk
80 %
Menurunnya angka 1 Jumlah sarana dan prasarana 85 %
78
kesakitan dan kematian akibat
penyakit menular dan tidak menular
program pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular
2 Persentase pembinaan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan standar
90 %
Meningkatnya penyehatan dan
pengawasan kualitas lingkungan
1 Jumlah Desa/ Kelurahan yang melaksanakan STBM
319 Desa
2 Jumlah Desa Sehat, Kecamatan Sehat
319 Desa
3 Jumlah kebijakan daerah yang mengatur tentang sarana air minum, Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan dan dilakukannya inspeksi kesehatan secara berkala
1 Unit
4 Jumlah pengadaan IPAL untuk Puskesmas dan Rumah Sakit dan pengawasan secara berkala
10 Unit
Meningkatnya pembinaan, pengembangan dan pengawasan upaya kesehatan tradisional dan komplementer
1 Jumlah sarana dan prasarana pelayanan kesehatan tradisional dan komplementer
22 Puskesmas
Meningkatnya mutu dan akses pelayanan kesehatan jiwa
1 Persentase penyediaan pelayanan kesehatan jiwa dan NAPZA
80 %
Meningkatnya upaya kesehatan kerja dan olahraga
1 Persentase penyelenggaraan kegiatan kesehatan kerja dasar
80 %
2 Persentase penyelenggaraan kegiatan kesehatan olahraga pada kelompok masyarakat
80 %
Meningkatnya upaya pengurangan resiko krisis kesehatan
1 Persentase penanggulangan krisis kesehatan melalui advokasi dan sosialisasi
70 %
Meningkatnya upaya kesehatan Lansia
1 Persentase pembinaan Posyandu Lansia
80 %
2 Persentase pembinaan Puskesmas santun Lansia
80 %
Meningkatnya ketersediaan dan mutu SDM kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan kesehatan
1 Cakupan pendistribusian SDM kesehatan secara merata disetiap fasilitas pelayanan kesehatan
22 Puskesmas
2 Persentase pelaksanaan uji kompetensi kepada lulusan Diknakes dan uji kompetensi secara berkala (6 bulan) kepada setiap tenaga kesehatan
80 %
3 Persentase pendidikan dan pelatihan teknis fungsional bagi tenaga kesehatan secara berkala
80 %
4 Persentase pendidikan bersertifikat bagi Aparatur pada pelatihan yang terakreditasi
70 %
Terselenggaranya standarisasi, sertifikasi dan pendidikan berkelanjutan SDM kesehatan
1 Persentase SDM kesehatan untuk memiliki STR
70 %
Meningkatnya pelaksanaan pendidikan tinggi dan
1 Persentase beasiswa untuk tenaga kesehatan potensial
60 %
79
peningkatan mutu SDM kesehatanMeningkatnya intelegensia kesehatan
1 Cakupan penyediaan instrumen peningkatan dan penanggulangan masalah kesehatan intelegensia sesuai siklus hidup untuk mendukung pembangunan pendidikan kewarganegaraan dalam mempersiapkan SDM yang berkualitas
70 Orang
Terwujudnya Puskesmas yang teregistrasi dan terakreditasi
1 Jumlah registrasi Puskesmas dan jaringannya
22 Puskesmas
2 Cakupan kewajiban untuk seluruh Puskesmas untuk melaksanakan akreditasi
22 Puskesmas
Tersedianya pelayanan kefarmasian dan fasilitas kesehatan bagi seluruh masyarakat
1 Persentase penyediaan obat bufferstock setiap tahunnya sesuai dengan kebutuhan program pelayanan kesehatan
90 %
2 Persentase penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan melalui pembangunan sarana serta pengadaan prasarana dan alat kesehatan yang memenuhi standar
90 %
Tersedianya pelayanan kesehatan rujukan dengan fasilitas kesehatan yang memenuhi standar
1 Jumlah penyediaan fasilitas sarana, prasarana dan alat kesehatan rumah sakit dengan status kepemilikan Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR
2 Unit
Meningkatnya peranan kelompok pemberdayaan ekonomi perempuan (PEE) dan kelompok UPPKS di Kecamatan
1Jumlah Kecamatan yang melaksanakan Gerakan Sayang Ibu (GSI)
20 Kecamatan
Terwujudnya partisipasi perempuan dalam bidang pembangunan
1 Jumlah Peserta kegiatan peran serta masyarakat dalam pembangunan yang responsif gender
500 Orang
Meningkatnya komitmen SKPD terhadap kebijakan yang responsif gender
1 prosentase kegiatan yang responsif gender 3 %
Terwujudnya penanganan dan pencegahan terhadap tindak kekerasan yang bisa terjadi pada ibu dan anak
1 Rasio KDRT per 1.000 rumah tangga
0,02
%
Meningkatnya jaminan kemampuan (Capacity building) Petugas dan Pendamping sosial pemberdayaan fakir miskin, KAT dan PMKS lainnya
1 Validasi dan pendataan PMKS 26 orang
Meningkatnya keterampilan berusaha bagi keluarga miskin
1 Tersedianya UEP bagi keluarga fakir miskin
40 Orang
Meningkatnya kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitas kesejahteraan sosial
bagi PMKS
1 Bantuan beras bagi lansia 260 Orang
2 Bantuan beras bagi penyandang cacat
8 Panti
80
3 Bantuan beras bagi penyandang penyakit kejiwaaan 1 Orang
4 Bantuan beras bagi penghuni panti asuhan
2 Orang
Meningkatnya perumusan kebijakan dan upaya sinkronisasi pelaksanaan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan dan penurunan kesenjangan
1 Rapat koordinasi UPPKH Kabupaten dan rapat-rapat koordinasi dengan Instansi terkait
1 Tahun
2 Rapat teknis perencanaan pembangunan bidang sosial
20 Kecamatan
Mengurangi permasalahan pemenuhan kebutuhan dasar akibat bencana alam dan bencana sosial
1 Tersedianya bufferstock untuk bencana di Kabupaten OKU TIMUR
7 Kecamatan
Meningkatnya pembinaan kelembagaan sosial masyarakat
1 Lembaga kesejahteraan sosial (LKS) Orsos dan Karang Taruna
20 Kecamatan
Meningkatnya pemberdayaan hari-hari besar bersejarah
1 Pahlawan dan veteran, purna bakti, warakawuri dan lansia resiko sosial
210 Orang
Terkendalinya laju pertumbuhan
penduduk
1 Persentase PUS Peserta KB baru (PB) 74 %
2 Persentase PUS KB aktif (PA) 70,50 %
3 Persentase Unmeetneed pada PUS 8,30 %
4 Persentase pernikahan dibawah umur 0,26 %
5 Persentase kelahiran pada remaja (ASFR) usia 15-19 tahun
39 per 1.000
Kelahiran
Terlaksananya pelayanan Keluarga Berencana (KB)
1 Jumlah PUS yang menjadi Peserta KB 95.345 Orang
2 Jumlah Peserta KB non MKJP 23.227 Orang
3 Persentase akseptor MKJP 23,50 %
4 Jumlah akseptor MOW dan MOP yang terlayani 50
Orang
Terwujudnya keluarga sejahtera
1 Jumlah kelompok UPPKS yang ada di Desa 132 Kelompok
2 Jumlah kelompok BKB yang ada setiap Desa 171 Kelompok
3 Persentase pembinaan pada kelompok Tribina (BKB, BKR,BKL) 73,5
%
4 Jumlah kelompok PIK KRR yang sudah dibentuk 116 Kelompok
5 Persentase pengetahuan remaja tentang generasi berencana 54
%
6 Jumlah tenaga pendamping untuk semua kelompok bina keluarga 360
Orang
Bertambahnya pengetahuan Petani
1 Jumlah kelompok tani nelayan andalan di Kabupaten OKU TIMUR yang mengikuti PENAS di Aceh
20 KTNA
Terwujudnya 1 Produksi padi (GKG) 1212817 Ton GKG
81
peningkatan produksi pertanian tanaman
pangn, hortikultura dan perkebunan yang
berkualitas
2 Produksi jagung (PPK) 174.619,00 Ton
3 Produksi kedelai (BK) 1.749,00 Ton
4 Produksi kacang tanah (PK) 531,00 Ton
5 Produksi kacang hiaju (BK) 90,00 Ton
6 Produksi ubi kayu (UB) 22.074,00 Ton
7 Produksi ubi jalar 1.072,00 Ton
Terwujudnya peningkatan produksi pertanian hortikultura
1 Produksi pepaya 7.485,00 Ton
2 Produksi duku 15.300,00 Ton
3 Produksi durian 4.576,00 Ton
4 Produksi kacang panjang 1.881,00 Ton
5 Produksi cabe 2.207,00 Ton
6 Produksi jambu biji 186,60 Ton
7 Produksi jeruk manis 570,22 Ton
8 Produksi mangga 1.353,59 Ton
9 Produksi manggis 299,69 Ton
Terwujudnya peningkatan produksi
perkebunan yang berkualitas
1 Karet 38.896,99 Ton
2 Kelapa sawit 11.220,07 Ton
3 Kelapa 3.845,11 Ton
4 Kopi 2.830,45 Ton
5 Lada 3.190,34 Ton
6 Kakao 502,10 Ton
7 Tebu 325,20 Ton
8 Tembakau 20,00 Ton
Berkembangnya usaha budidaya peternakan
1 Produksi daging 4,515 Ton
2 Produksi telor 300 Ton
Berkembangnya pelaku usaha pengolahan hasil peternakan
1 Produksi produk hasil olahan peternakan 205 Ton
2 Konsumsi daging8
Kg/Kapita/Tahun
Meningkatnya status kesehatan hewan serta meningkatkan jaminan keamanan pangan hewani yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal)
1 Pengendalian rabies, AI, ND, SE, Aeromas, KHV 20 Kecamata
n2 Pengadaan vaksin dan bahan kimia 5 Dosis
3 Pengadaaan obat-obatan dan vitamin 6.500 Dosis
4 Pengadaan sarana dan prasarana pemeriksaan 1 Set/
PaketBerkembangnya usaha budidaya perikanan
1 Produksi perikanan budidaya 44.240 Ton
2 Produksi perikanan tangkap 505 Ton
Berkembangnya kelompok usaha
1 Konsumsi ikan 38 Kg/Kapita/
82
pengolahan hasil perikanan
Tahun2 Produksi produk hasil olahan
perikanan 498,92 Ton
Meningkatnya luasan perairan umum untuk budidaya perikanan
1 Restocking1
Kali
Meningkatnya kualitas SDM peternakan dan perikanan
1 Persentase Sumber Daya Aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100%
Terwujudnya ketahanan pangan
daerah
1 Ketersediaan energy (Kkal/kap/hari) 2,219 Kkal/kap/hari
2 Ketersediaan protein (Gram/kap/hari) 55,81 Gram/
kap/hari3 Persentase penanganan
kerawanan pangan (%) 1,0 %
4 Jumlah komoditi yang dapat didistribusikan dengan lancar 12 Jenis
5 Skor pola pangan harapan 83,73 %
6 Jumlah pangan segar yang aman di konsumsi (Jenis) 25 Jenis
7 Jumlah lumbung pangan masyarakat pada poktan/ gapoktan (Unit)
73Unit
8 Nilai persepsi IKM unit pelayanan bidang ketahanan pangan 3 Jumlah
Terwujudnya perkembangan Koperasi, UKM, IMK, dan surplus usaha koperasi
1 Jumlah Koperasi yang dibina bidang usaha dan meningkatnya SHU kperasi
10 Unit
Meningkatnya pendapatan pelaku usaha UMKM
1 Jumlah UKM yang dibina usahanya dan meningkatkan pendapatannya 20
UKM
Pelaksanaan dan perumusan kebijakan teknis dibidang Koperasi, usaha kecil dan menengah agar mampu menjadi pedoman bagi perkoperasian usaha kecil dan menengah secara luas
1 Jumlah Koperasi yang memahami kebijakan teknis perkoperasian 10
Unit
2 Jumlah UkM yang memahami kebijakan teknis pengelolaan UKM
75 Unit
Pelaksanaan serta penyusunan rumusan dan penjabaran kebijakan teknis serta memberikan bimbingan dibidang Koperasi, UKM agar mampu bersaing secara nasional
1 Jumlah SDM Pengurus Koperasi yang terlatih
50
Orang
Pelaksanaan pengawasan, pembinaan dan pemberian sanksi terhadap kegiatan perkoperasian dan UKM agar mempu meningkatkan kinerja perkoperasian dan UKM secara tertib dan terarah
1 Jumlah Koperasi yang sehat 50 Unit
2 Jumlah UKM yang produktif 200 Unit
83
Berkembangnya sektor perindustrian
1 Jumlah unit usaha 3 Ovop
2 Penyerapan tenaga kerja pada industri kecil 50 Orang
3 Jumlah kelompok usaha pada aneka industri 10 Kelompok
4 Jumlah KUBE pada aneka industri 2 Kube
5 Jumlah OVOP pada aneka industri 2 Ovop
6 Jumlah pedagang100
Orang
7 Jumlah Perda perindustrian0
Perda
8 Jumlah pabrik yang dibangun0
Pabrik
9 PDRB sektor industri perindustrian 875.296,00
Rp
Berkembangnya sektor perdagangan
1 Jumlah pasar yang mendapat pengawasan distribusi barang dan jasa
3Unit
2 Jumlah Kecamatan yang ditera ulang (Timbangan/ alat ukur) 5
Kecamatan
3 Jumlah pengendalian inflasi daerah3
Kali
4 Jumlah kegiatan monitoring sistem dan informasi perdagangan 1
Lap
5 Jumlah distribusi barang melalui promosi produk unggulan daerah 1
Pameran
6 Jumlah barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau 9
Kebutuhan
7 Jumlah pedagang kaki lima yang mendapat pengawasan mutu dagangan
0
8 PDRB sektor perdagangan 1.373.443,00
Rp
Berkembangnya pasar tradisional
1 Jumlah pasar yang dibangun/ direhab
1 Unit
2 Jumlah retribusi pelayanan pasar pelataran
112.224.000,00
Rp
3 Jumlah retribusi pelayanan pasar los
227.892.000,00
Rp
4 Jumlah retribusi pelayanan pasar kios
396.396.000,00
Rp
5 Jumlah retribusi pelayanan keamanan pasar
139.206.000,00
Rp
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
84
F.F. CAPAIAN KINERJA ORGANISASICAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Kabupaten
OKU TIMUR Tahun 2017 dimulai dari pengumpulan data yang diperoleh
dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten OKU TIMUR ,
sehingga menghasilkan suatu rangkuman mengenai hasil capaian kinerja
Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR. Hal ini dikarenakan tingkat capaian
kinerja suatu instansi merupakan capaian kinerja pemerintah daerah.
Dalam Proses penyusunan LKjIP Kabupaten OKU TIMUR masih
banyak dijumpai berbagai kendala. Kendala utama yang dijumpai dalam
penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2017 adalah Sumber Daya Manusia
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menangani Sistem Akuntabilitas Instansi
pemerintah pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) belum ditetapkan
dan masih terjadinya beberapa kali perubahan struktur organisasi perangkat
daerah yang sesuai dengan Peraturan pemerintah No 18 tahun 2016
Selanjutnya bahwa Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran
tolok ukur keberhasilan organisasi secara menyeluruh yang menggambarkan
tugas, peran dan fungsi organisasi tersebut. Dalam suatu organisasi terdapat
puluhan bahkan ratusan indikator atau ukuran yang dapat dipergunakan dan
dilaporkan namun adalah suatu hal yang tidak rasional apabila seluruh
indikator tersebut dilaporkan kepada stakeholder sebagai laporan
pertanggungjawaban dari pelaksana atas tingkat keberhasilan kinerjanya.
Untuk itu, sebagai langkah yang rasional untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan kinerja organisasi,maka dilaporkan beberapa indikator kinerja
yang paling utama sebuah organiasi sebagai kriteria keberhasilan kinerja.
Indikator kinerja tersebut disebut dengan Indikator Kinerja Utama (Key
Performance Indicators). Capaian indikator kinerja utama ini diharapkan
secara proporsional dan akuntabel akan memberikan gambaran tentang
sejauh mana suatu organisasi dapat mencapai kinerjanya sesuai dengan
tugas, peran dan fungsi yang instansi terkait.
Indikator kinerja utama Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Timur disusun berdasarkan prioritas program pembangunan. Indikator kinerja
utama yang dirumuskan ini memang masih jauh dari sempurna, namun
diharapkan telah memberikan gambaran kepada berbagai pihak yang
berkepentingan tentang hasil-hasil yang akan diwujudkan oleh Pemerintah
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Ke depan, akan selalu dilakukan
85
review terhadap indikator kinerja utama ini agar selalu dapat
menggambarkan kesesuaian dengan harapan masyarakat.
Indikator kinerja sasaran merupakan cerminan capaian kinerja dari
outcome suatu kegiatan. Oleh karena itu kinerja sasaran pada dasarnya
merupakan pencapaian keberhasilan (outcome) atau fungsi langsung dari
suatu keluaran (output) dari suatu kegiatan.
Selanjutnya setelah disusunnya LkjIP Tahun 2017 Pemerintah
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur telah menginformasikan kepada
pemberi amanat bahwa semua kegiatan yang dilakukan sudah berfungsi atau
telah memenuhi sasaran fungsionalnya dan tidak hanya sebatas keluaran
barang dan jasanya saja. Di samping itu juga diinformasikan kinerja yang
belum mencapai target dan usaha-usaha yang akan dilakukan.
Secara umum, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur telah
dapat melaksanakan tugas yang diamanatkan. Walaupun dari sasaran yang
telah ditetapkan masih terdapat beberapa sasaran yang kurang menunjukkan
kinerja sebagaimana yang diharapkan.
Pencapaian Kinerja ( Performace Result ) selama tahun 2017
sebagaimana dalam lampiran.
Penjelasan mengenai hasil pengukuran kinerja, evaluasi
keberhasilan dan kegagalan, dan analisis faktor keberhasilan dan kegagalan
serta strategi menanggulangi permasalahan pada masa akan datang dari
setiap sasarannya diuraikan sebagai berikut :
TUJUAN DARI MISI PERTAMA
Mewujudkan OKU TIMUR yang lebih baik, aman,nyaman, tanpa jalan berlubang
Untuk mewujudkan tujuan pertama dari misi pertama telah
ditetapkan lima sasaran strategis. Pada Tahun 2017 telah dilaksanakan
upaya pencapaian .. dengan tingkat pencapaian dijelaskan di bawah ini:
1.1.1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan
86
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 3
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
105%. 2 (dua) indikator yang mencapai target yaitu :
- Persentase panjang jalan Kabupaten dalam kondisi baik dan sedang
target 80% realisasi 87,84% atau 110%
- Jumlah jembatan yang telah dibangun/ direhab target 8 buah
realisasi 11 jembatan atau 138%
Sedangkan 1 (satu) indikator tidak tercapai target yaitu :
- Panjang jalan yang telah dibangun/ direhab target 150 km realisasi
68% km atau 68%
1.1.2 Meningkatnya pemenuhan kebutuhan penunjang kebinamargaan yang memadaiUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 4
Indikator kinerja ,sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
100%. semua indikator yang mencapai target antara lain :
- Rasio cakupan pelayanan tim alat berat terhadap wilayah kerja UPTD
100 target 100% realisasi 100%
- Persentase kelengkapan peralatan survey, inspeksi dan laboratorium
60 target 100% realisasi 100%
1.1.3 Meningkatnya sarana dan prasarana irigasi/ konservasi air Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja , sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
.100% . semua indikator mencapai target antara lain
- Luas lahan irigasi teknis yang memadai target 100% realisasi 100%
- Panjang jaringan irigasi yang telah dibangun/ direhab target 3,5 km
realsiasi 100%
1.1.4 Meningkatnya fungsi sungaiUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja , sebagaimana dalam lampiran :
87
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
100%. Semua indikator mencapai target antara lain
- Panjang sungai yang telah dinormalisasi target 20 km realisasi 100%
- Jumlah tepi sungai yang telah diperkuat target 1 sungai
realisasi 100%
1.1.5 Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana fasilitas umum Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 4
Indikator kinerja , sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
100% beberapa indikator yang mencapai target antara lain
- Cakupan layanan air bersih target 70% realisasi 100%
- Cakupan layanan sanitasi yang layak target 64% realisasi 100%
1.1.6 Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana Pemerintahan Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 5
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
100% beberapa indikator yang mencapai target diatas .... antara lain
- Persentase SKPD yang telah memiliki Kantor sendir i target 100
realisasi 100%
- Jumlah Kantor/ fasilitas Pemerintahan yang dibangun target 2 unit
realisasi 100%
1.1.7 Terwujudnya kualitas perencanaan dan pengendalian tata ruangUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja , sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
0% tidak terlaksana
1.1.8 Meningkatnya upaya pembinaan jasa konstruksi
88
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja .0%,
indikatornya :
- Terselenggaranya pembinaan usaha jasa konstruksi terget 30
Perusahaan realisasi 0%, tidak dilaksanakan
2.1.1 Meningkatnya pendapatam asli daerah (PAD)Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 9
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Pada indikator ini berupa Pendapatan Asli Daerah pada bidang
perhubungan yaitu :
Retribusi parkir dan retribusi PKB kendaraan bermotor dimana secara
keseluruhan target sasaran pada tahun 2017 Rp 311.435.000 tercapai
Rp 361.416.300 atau 116% dari target sasaran
2.1.2 Meningkatnya mutu pengelolaan lalu lintasUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 5
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
73,3% beberapa indikator yang mencapai target antara lain
Jumlah penghargaan AKUT target 3 orang realisasi 3 orang atau 100%
Sedangkan 2 (dua ) indikator yang tidak tercapai target sasaan yaitu
- Persentase ketersediaan sarana prasarana infrastruktur perhubungan
7 % realisaso 4,68% atau 67%
- PDRB sektor pergudangan/ transportasi dengan target Rp
12.646.558,00 realisasi Rp 0, tidak tercapainya target ini disebabkan
dinas perhubungan belum melaksanakanya
3.1.3 Meningkatnya kualitas lingkungan sehat pemukimanUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 4
Indikator kinerja , sebagaimana dalam lampiran :
89
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
102%. Ada 2 (dua) indikator yang mencapai target diatas 100%. Yaitu
- Jumlah Kecamatan yang terlayani persampahan target 3 kecamatan
realisasi 4 kecamatan atau 133%
- Jumlah volume sampah yang terangkut target 57,5 Ton/ hari
realisasi 60 ton atau 104%
Sedangkan 2 (dua) indikator dibawah 100% yaitu :
- Jumlah retribusi persampahan/ kebersihan target Rp 303.800.000,00
realisasi Rp 228414000 atau 75% hal ini disebabkan armada truk
pengangkut sampah
- Jumlah volume sampah yang tidak terangkut target 73,39 Ton/ hari
realisasi 70,39 atau 97% dengan demikian daya angkut sampah
semakin meningkat
4.1.1 Meningkatnya jangkauan komunikasi dan informasiUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 100%,.
indikator tersebut
- Daya jangkau radio Pemerintah Daerah 60 Km/udara realisasi 60
km/udara atau 100%
4.1.2 Tersedianya dan terselenggaranya informasi publikUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 6
Indikator kinerja ,sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
172%. indikator yang mencapai target yaitu :
- Pendataan menara telekomunikasi target 20 menara realiasasi 142
menara atau 710%, hal ini disebabkan pada tahun 2017 perubahan
status dari kantor menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika , yang
tentu saja merubah SDM menjadi berkualitas
- Jumlah sosialisasi Perundang-Undangan tentang keterbukaan
informasi target 1 sosialisasi realisasi 1 sosialisaasi atau 100%
Sedangkan 3 indikator tidak terlaksana antara lain
90
- Jumlah pemohon informasi publik melalui PPID dan website Daerah
target 20 pemohon realiasasi 0, hal ini disebabkan kurangnya
sosialisasi bahwa informasi publik bisa di dapat melalui PPID
4.1.3 Tersedianya alat studio dan komunikasiUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 100%
dengan indikator yaitu
- Jumlah alat studio target 6 unit dengan reaslisasi 6 unit atau 100%
4.1.4 Terwujudnya kerjasama informasi dan mass mediaUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja , sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
100% . indikator yang mencapai target yaitu :
- Jumlah siaran langsung kegiatan eksekutif dan legislatif (Melalui
radio Pemda
- Jumlah siaran langsung relay radio target 20 kali realisasi 20 kali atau
100%.
5.1.1 Terwujudnya tata kelola keuangan daerahUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 7
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
107. semua indikator yang ditetapkan mencapai target 100% antara
lain
- Peningkatan sistem akuntansi pengelolaan keuangan daerah target
61% realisasi 80% atau 131%
- Kualitas pengelolaan keuangan daerah target 73% realisasi 80% atau
110%
5.1.2 Meningkatnya pengelolaan aset daerahUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 4
Indikator kinerja ,sebagaimana dalam lampiran :
91
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
142% beberapa indikator yang mencapai target diatas 100% antara lain
- Persentase tanah aset yang bersertifikat target 25% realisasi 50%
atau 200%
- Persentase kendaraan dinas/ operasional yang terdata target 30%
realisasi 50% atau 167%
6.1.1 Terwujudnya tata kelola Pemerintahan yang efisien, efektif dan adil dibidang perizinanUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
131,3% indikator yang mencapai target yaitu :
- Indeks kepuasan masyarakat bidang perizinan dan non perizinan
dengan target 72% tercapai 100%
- Jumlah perizinan dan non perizinan yang diterbitkan dengan target
1200 izin mencapai target 3139 atau 261,6%
6.1.2 Terwujudnya inovasi pengembangan informasi yang komprehensif dan continue sesuai dengan perkembangan yang ada dalam pengelolaan penanaman modal dan perizinan
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
43,75%
Semua Indikator yang ditetapkan tidak mencapai target yaitu :
- Jangka waktu perizinan yang sesuai dengan SOP 6 hari dengan
capain target 3 hari atau 50%,
Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kab OKU TIMUR berhasil
memotong lamanya waktu proses perizinan
- Jumlah SDM yang telah mengikuti pendidikan dibidang PTSP target
8 orang dengan capai 3 orang atau 37,5%
6.1.3 Meningkatnya nilai investasi daerah
92
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
124%
indikator yang mencapai target adalah
- Jumlah nilai total investasi target Rp 2.000.000.000,00 realisasi Rp
4.524.229.197 atau 226% , hal ini terlaksana karena fungsi Dinas
Penanaman modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu terus
melakukan sosialisasi secara masif
Sedangkan satu indikator tidak tercapai yaitu :
- Jumlah investor target 200 orang realisasi 44 orang atau 22%
7.1.1 Meningkatnya pengelolaan pendapatan daerah secara optimalUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 6
Indikator kinerja , sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
94%. beberapa indikator yang mencapai target diatas 100% antara lain
- Tingkat capaian penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) target
100% realisasi 106,33% atau 106%
- Persentase kenaikan penerimaan Pendapatan Asli Daerah dari tahun
sebelumnya target 10% realiasasi 14,5% atau 145%
Beberapa indikator tidak mencapai target antara lain :
- Persentase kenaikan penerimaan pendapatan daerah dari tahun
sebelumnya target 10% realisasi 5,64% atau 56%
- Tingkat pertumbuhan pendapatan daerah target 12,23% realisasi
01% atau 1%, hal ini disebabkan Pemerintah Kab OKU TIMUR
masih sanga tergantung pada dana alokasi dari pemerintah pusat
8.1.1 Terlaksananya penyelamatan dan pelestarian dokumen arsip daerahUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 3
Indikator kinerja , sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
67% beberapa indikator yang mencapai target yaitu :
93
- Jumlah SKPD yang berpartisipasi dalam pengumpulan arsip statis,
dinamis, aktif dan inaktif target 5 OPD realisasi 5 OPD atau 100%
- Arsip statis, dinamis, aktif dan inaktif yang ditata target 3 OPD
realisasi 3 OPD atau 100%
Sedangkan 1 (satu) indikator tidak terlaksana yaitu :
- Jumlah Peserta yang ikut sosialisasi/ penyuluhan kearsipan” tidak
terlaksana disebabkan tidak adannya dana
8.1.2 Meningkatnya minat baca masyarakatUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 3
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
67% beberapa indikator yang mencapai target 100% yaitu
- Jumlah SKPD yang berpartisipasi dalam pengumpulan arsip statis,
dinamis, aktif dan inaktif target 5 OPD realisasi 5 OPD atau 100%
- Arsip statis, dinamis, aktif dan inaktif yang ditata target 3 OPD
realisasi 3 OPD atau 100%
- Jumlah Peserta yang ikut sosialisasi/ penyuluhan kearsipan target 40
orang realisasi 0% , atau pada tahun 2017 tidak terlaksana
9.1.1 Meningkatnya pelayanan administrasi kependudukanUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 7
Indikator kinerja , sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
144% semua indikator yang ditetapkan mencapai target sasaran antara
lain
- Persentase Penduduk yang memiliki KTP dengan target 77,5% dan capai 91,5% atau 118% dari target sasaran
- Persentase Kepemilikan Akte Perkawinan dengan target 53%
tercapai 55% atau 104% dari trget sasaran
Pada Misi pertama terdapat 4 (Empat) sasaran strategis yang
tidak menetapkan target sasaran yaitu :1.Meningkatnya kualitas
lingkungan pemukiman; 2.Meningkatnya kualitas lingkungan
perumahan dan kawasan pemukiman; 3.Meningkatnya kualitas
94
penataan, penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan
pertanahan;
Dan 4. Meningkatnya penyelesaian konflik-konflik pertanahan
TUJUAN DARI MISI KEDUA
Memberikan rasa aman dan nyaman dengan meningkatkan sinersitas antara masyarakat,pemerintah kabupaten dan kepolisian
Untuk mewujudkan tujuan dari misi kedua telah ditetapkan
sepuluh sasaran strategis. Dalam Tahun 2017 telah dilaksanakan
upaya pencapaian dua sasaran dengan tingkat pencapaian dijelaskan
di bawah ini:
2.1.1. Terwujudnya masyarakat/pemuda yang mengerti dan memahami tenang bahaya penyalahgunaan narkobaUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 100%
- Indikatornya Jumlah Peserta penyuluhan tentang bahaya narkoba
bagi Pemuda dengan target 300 peserta reaslisas 300 peserta . atau
100% dari target
2.1.2 Terwujudnya pelajar yang mengerti dan memahami tentang bahaya peyalahgunaan NarkobaUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 100%
- Jumlah penyuluhan tentang bahaya narkoba bagi Pelajar dalam satu
tahun dengan target 4 kali realisasi 4 kali atau 100 %
2.1.3 Terfasiltasinya korban penyalahgunaan narkoba ke pusat terapi dan rehabiltasi yang representatifUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja , sebagaimana dalam lampiran :
95
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 75%
indikator tersebut adalah
- Jumlah korban penyalahgunaan narkoba yang difasilitasi ke pusat
terapi dan rehabilitasi target 8 orang realisasi. 6 orang atau 75%,
tidak tercapai target disebabakan pecandu narkoba masih malu
untuk melaporkan dan meminta di rehabilitasi ke pusat terapi. Ke
depanya BNK akan terus melakukan sosialisasi ke masyarakat.
2.1.4 Terbinaya daerah/ tempat rawan penyalahgunaan narkorba dan penurunan jumlah penyalagunaan dan peredaran gelap narkorbaUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
100% .Semua indikator mencapai target yaitu
- Jumlah monitoring daerah/ tempat rawan penyalahgunaan narkoba
target 2 kali realisasi 2 kali atau 10%
- Jumlah razia siaga bersama bahaya narkoba target 2 kali realisasi 2
kali atau 100%
2.1.5 Meningkatnya kesadaran hukum masyarakatUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 5
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
36%
indikator yang mencapai target yaitu :
- Jumlah FKDM Kecamatan target 5 kecamatan realisasi 9 kecamatan
atau 180%
Sedangkan 2 ( dua) indikator tidak tercapainya target namun hal ini
mengambarkan keberhasilan yaitu :
- Jumlah konflik sosial yang berlatar agama maupun suku target 2
kasus realisasi 0 , hal ini menunjukkan pemerintah Kab OKU Timur
berhasil memberikan pemaahaman kepada masyarakat akan
pentingnya persatuan walupun berbeda agamau maupun suku
96
2.1.6 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penympaian pendapat dan perpolitikUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
100%. indikator yang mencapai target 100% yaitu :
- Persentase Ormas yang aktif dan menjalin kerjasama dengan
Pemerintah 77 %
- Tingkat partisipasi pemilih dalam Pileg, Pilkada, Pilpres dan Pilkades
123 %
2.1.7 Tersedianya dan terselenggaraanya layanan keamanan dan kenyamanan linkunganUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja , sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 35%
indikator
- Jumlah patroli wilayah Kecamatan yang menjadi target pelaksanaan
patroli rutin penegakan kegiatan Perda target 144 operasi reaslisasi
50 atau.35%
2.1.8 Terpeliharanya kamtibmas atas tindakan kriminalUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja , sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 100%
indikator
- Jumlah Instansi vertikal yang terlibat dalam melaksanakan kegiatan
patroli rutin pengendalian keamanan wilayah target instansi, realisasi
3 instansi atau 100%, dimana Pol PP melibatkan TNI dan Polisi
2.1.9 Terlaksananya pembinaan dan pengawasan penegakan Peraturan Daerah Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja ,sebagaimana dalam lampiran :
97
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 0%
iindikator Jenis penyebarluasan informasi, serta penegakan
Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah tidak terlaksana
2.1.10. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk hukum daerahUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 300%
indikator tersebut yaitu :
- Jumlah Perda yang disepakati bersama antara Pemerintah Daerah
dan DPRD target 9 Perda realisasi 27 perda atau 300%, dimana 25
usulana eksekutif dan 2 usulan legislatif
TUJUAN DARI MISI KETIGA
Mewujudkan kualitas Sumber Daya Manusia yang profesional , berbudaya dan berakhlak mulia
Untuk mewujudkan tujuan kesatu dari misi ketiga telah ditetapkan 13
sasaran strategis. Dalam Tahun 2017 telah dilaksanakan upaya
pencapaian sasaran dengan tingkat pencapaian dijelaskan di bawah ini :
3.1.1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Daerah yang profesional Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 9
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
38 %.
Terdapat 3 (tiga) indikator yang tidak menetapkan target sasaran
yaitu target diatas yaitu :
1. Jumlah Pejabat yang mengikuti talent pool untuk jabatan
administrator ; 2.Jumlah Pegawai yang mengikuti sosialisasi dan
bimbingan teknis ; dan 3. Jumlah kelulusan Peserta diklat
prajabatan
98
indakator yang tidak mencapai target sasaran antara lain:
- Persentase Pejabat yang telah mengikuti diklat struktural target
48% tercapai 27% atau 56% dari target sasaran
- Jumlah Pegawai yang telah mengikuti diklat teknis fungsional
dengan target 83 orang tercapai 54 orang atau 65% dan
3.1.2 Meningkatnya kuantitas sumber daya aparatur yang profesionalUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja , sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 98%
Dengan indikator yaitu :
- “Jumlah Pegawai baru target 136 orang realisasi 133 orang atau
98%
3.1.3 Meningkatnya kualitas pelayanan PegawaiUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 3
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
98% indikator yang mencapai target yaitu :
- Jumlah Pegawai yang purna tugas target 160 orang realiasai 165
orang atau 103%
Sedangkan 2 (dua) indikator tidak tercapai target yaitu :
- Jumlah Pegawai yang naik pangkat dengan menyampaikan usulan
kenaikan pangkat target 1500 orang realisasi 1450 orang atau 97%
- Jumlah Pegawai yang terlayani melalui sistem SAPK target 1660
orang realisasi 1580 orang atau 95%
3.1.4 Terwujudnya sinergisitas pengordinasian antar instansi pemerinta serta komponen masyrakat secara dinamis dan berkensinambungan dalam pengelolaan penyelengaraan pemerimtahan dan pembangunanUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 13
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
99
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
80 % beberapa indikator yang mencapai target antara lain :
- Persentase kehadiran Aparatur di Sekretariat Daerah target 90%
realisasi 90% atau 100%
- Persentase Camat yang telah memahami manajemen Pemerintahan
target 90% realisasi 90% atau 100%
Ada dua indikator yang tidak terlaksana yaitu :
- Jumlah rumusan kebijakan bidang perekonomian yang tersusun
target 2 dokumen
- Jumlah informasi/ liputan pembangunan daerah melalui radio , hal ini
disebabkan pada tahun 2017 tidak dilaksanakan penyebaran
informasi pada radio
3.1.5 Mengoptimalkan pemanfaatan berbagai sumber daya manusia yang berkelanjutan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat kabupaten OKU TIMURUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 10
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
84% beberapa indikator yang mencapai target antara lain
- Persentase kegiatan pelelangan melalui layanan pengadaan target
100% realisasi 100%, hal ini disebabkan semua kegiatan telah
dilaksanakan melalui pelelangan
- Jumlah calon jemaah Haji yang pemberangkatannya difasilitasi
Pemerintah Daerah target 500 orang realisasi 800 orang atau
160%, hal ini disebbakan penamabhan kuota haji dari pemerintah
pusat
Ada 2 ( dua) indikator yang tidak terlaksana yaitu:
- Jumlah Peserta seni budaya beragama,
pada tahun 2017 pemerintah kab oku timur melalui bagian
kemasyrakatan tidak melakansnakan lomba vestival rebana anata
kecamatan
- Jumlah sertifikat Hak Milik Atas Tanah (SHAT) yang difasilitasi
Pemerintah, hal ini terjadi karena keterbatasan anggqan pemerintah
daerah
100
Beberapa indiaktor yang target nya dibawah 100% antara lain
- Jumlah Peserta yang mengikuti Musabaqoh Tilawatil Qur'an Tingkat
Kabupaten OKU TIMUR target 250 orang realisasi 200 orang atau
80%, hal ini disebabkan pengirimam peserta dari kecamatan
dilakukan seleksi secara ketat
3.1.6 Meningkatkan kualitas dan kuantitas kinerja dan profesionalisme aparatur unuk terciptanya pelayanan publik serta penataan kelembagaan pemerintah daerahUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 11
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian
kinerja 98%. beberapa indikator yang mencapai target antara lain
- Persentase bagian pada Sekretariat Daerah yang menyusun RKA-
DPA tepat waktu target 100% realisasi 100%
- Jumlah RAPERDA yang menjadi PERDA target 8 Perda realisasi 21
Perda atau 263%
Beberapa indikator yang tidak tercapai target antara lain :
- Persentase unit pelayanan publik yang telah melakukan survey
kepuasan masyarakat target 80% realisasi 31%, hal ini disebabkan
dari 32 SKPD/OPD baru 10 OPD yang melaksanakan survey
kepuasan masyarakat
- Persentase SKPD yang telah melaksanakan standar pelayanan
minimal target 80% realisasi 0, pada tahun 2017 Belum terlaksana
3.1.7 Tersusunnya perumusan kebijkan pemerintah kabupaten yang memenuhi kaidah prosdur dan mekanisme yang tepat serta mengandung aspek-apske regulasi yang jelas , pasti dan adilUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 8
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian
kinerja 86%. beberapa indikator yang mencapai target antara lain
- Jumlah penyesuaian tapal batas target 3 tapal realisasi 3 tapal atau 100%
101
- Persentase tanah milik Pemerintah yang bersertifikat target 80%
realisasi 80% atau 100%
Sedangkan beberapa indikator yang tidak tercapai target anatara lain :
- Jumlah bantuan hukum penyelesaian perkara didalam dan diluar
peradilan bagi Aparatur target 6 kasus realisasi 3 kasus atau 50%,
hal ini disebabkan pad tahun 2017 hanya 2 kasus di luar pengadilan
1 kasus pengadilan
- Jumlah pemilihan Kepala Desa yang dilakukan secara demokratis
target 30 desa realisasi 28 desa atau 93% hal ini disebabkan 2 desa
lain tidak memenuhi syarat untuk dilakukan pilkades
3.1.8 Meningktaknya perkembangan mutu dan layanan bidang kepemudaanUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 6
Indikator kinerja,sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian
kinerja 59%, beberapa indikator belum mencapai target antara lain
- Jumlah organisasi kepemudaan yang dibina target 20 organisasi
realisasi 14 atau 70%
- Jumlah kepeloporan pemuda target 16 orang realisasi 4 orang atau
25%
- Jumlah peserta yang dikirim jambore pemuda tingkat provinsi target
20 orang realisasi 0%,
hal ini terjadi belum maksimalnya pelatihan kader pemuda di kab
oku timur
3.1.9 Meningkatnya prestasi pemuda di bidang olah ragaUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 5
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian
kinerja 70% beberapa indikator yang mencapai target antara lain:
- Jumlah cabang olahraga yang digalakkan target 10 jenis realisasi 10
jenis atau 100%
- Jumlah sarana prasarana olahraga target 6 prasarana realisasi 7
prasarana tau 117%
Sedangkan beberapa indikator tidak mencapai target anatara lain
102
- Jumlah cabang olah aga yang berprestasi 12 jenis realisasi 7 jenis
atau 58%
- Peringkat POPDA Provinsi target 3peringkat realisasi 0% ,
hal ini disebabkan POPDA merupakan pekan olah raga pelajar hal ini
merupakan fungsi dari Dinas Pendidikan
3.1.10 Meningkatnya keikutsertaa bujang gadis dalam berbagai acara /kegiatanUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 4
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian
kinerja .58%, beberapa indikator yang mencapai target antara lain:
- Jumlah bujang gadis yang terpilih dalam pemilihan bujang gadis
target 12 orang realisasi 12 orang atau 100%
- Jumlah bujang gadis yang mengikuti event/kegiatan dalam rangka
promosi wisata OKU TIMUR ke berbagai daerah target 12 orang
realisasi 12 orang atau 100%
Sedangkan indikator yang tidak tercapai antara lain
- Jumlah bujang gadis yang mengikuti pemilihan putra putri sriwijaya
target 12 orang realisasi 1 orang atau 8%
3.1.11 Pagelaran seni dan partisipasi kesenianUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 3
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian
kinerja 82%. indikator yang mencapai target yaitu :
- Jumlah pagelaran seni dan partisipasi kesenian yang digelar target 1
jenis realisasi 1 jenis atau 100%
Sedangkan dua indikator tidak tercapai target yaitu :
- Jumlah masyarakat yang menikmati acara pagelaran seni dan
partisipasi kesenian target 1000 orang realisasi 850 orang atau 85%
- Jumlah pelaku seni yang mengikuti pagelaran seni target 300 orang
realisasi 180 orang atau 60%
103
Hal ini disebabkan masih kurangnya alokasi dana untuk kegiatan
tersebut
3.1.12 Festifal Sriwijaya dan festifal antar kabupatenUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja ,sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian
kinerja .100 % . indikator yang mencapai target yaitu :
- Jumlah festival yang diikuti oleh seniman dan seniwati atau pekerja
seni target 2 jenis realisasi 2 atau 100%
- Jumlah seniman dan seniwati yang mengikuti festival target 130
orang realisasi 130 orang atau 100%
3.1.13 Meningkatnya pelayanan administrasi kependududkanUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 7
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian
kinerja 141% semua indikator yang mencapai target antara lain
- Persentase Penduduk yang memiliki KTP target 77,5% tercapai 91,5
% atau 118%
- Persentase kepemilikan Akte Kelahiran target 77,5% tercapai 87,88%
atau 104%
Tercapainya target diatas rata rata adalah disebabkan mulai sadarnya masyarakat
OKU TIMUR akan pentingnya dokumen kependudukan, kesadaran ini di dapat
melalui sosialisasi ssecara terus menerus
TUJUAN DARI MISI KEEMPAT
Memberikan kesempatan dan peluang kepada seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berpatisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan serta menimati hasil pembangunan
Untuk mewujudkan tujuan misi ketiga telah ditetapkan .......... sasaran
strategis. Dalam Tahun 2017 telah dilaksanakan upaya pencapaian
dengan tingkat pencapaian dijelaskan di bawah ini:
104
4.1.1 Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan yang komprehensif dan implemnetifUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 3
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian
kinerja 100% beberapa indikator yang mencapai target antara lain
- Persentase SKPD yang menetapkan Renstra target 100% realisasi
100%
- Persentase SKPD yang menyampaikan Dok KUA PPAS tepat waktu
target 100% realisasi 100%
4.1.2 Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan sektoral.Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja , sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 50%
indikator tercapai 100% yaitu :
- Jumlah dokumen perencanaan pembangunan bidang infrastruktur
target 1 dokumen tercapai 1 dokumen
Satu indikator tidak meneteapkan tujuan yaitu:
- Jumlah dokumen perencanaan pembangunan bidang
ekonomi
4.1.3 Terwujudnya konsistensi antara dokumen perencanaan dan penganggaran.Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 5
Indikator kinerja , sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian
kinerja 131,03% beberapa indikator yang mencapai target antara
lain
- Persentase Kesesuaian antara RPJMD dengan Renstra SKPD target
90% tercapai 90% atau 100%
- Persentase Program RKPD yang diakomodasi dalam KUA PPAS
target 60% tercapai 70% atau 117%
4.1.4 Terwujudnya peningkatan partisipasi dalam proses perencanaan pembangunan.
105
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian
kinerja 90,63% ,. indikator yang mencapai target yaitu
- Persentase Kehadiran peserta dalam Musrenbang Kecamatan target
80% tercapai 70% atau 88%
- Persentase Kehadiran peserta dalam Musrenbang Kabupaten target
80% tercapai 75% atau 94%
4.1.5 Terwujudnya kualitas perencanaan dan pengendalian tata ruang.Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 3
Indikator kinerja sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator indikator tersebut pada tahun 2017 tidak ada yang
ditetapkan target sasaran
4.1.6 tersedianya data dan informasi pembangunan yang akurat.Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian
kinerja 50% . indikator yang mencapai target yaitu
- Jumlah dokumen statistik sosial target 2 dokumen tercapai 2
dokumen atau 100%
Sedangkan satu indikator tidak tercapai yaitu :
- Jumlah dokumen statistik ekonomi target 1 dokumen capai 0%
4.1.7 Meningkatnya efektifitas sistem informasi data terpadu.Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 6
Indikator kinerja , sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian
kinerja 82 % beberapa indikator yang mencapai target antara lain :
- Persentase Fasilitas kesehatan yang terdata dalam GIS target 25%
tercapai 25% atau 100%
- Persentase Fasilitas Pemerintahan yang terdata dalam GIS taget
66% atau 100%
Sedangkan satu indikator tidak ditetapkan target yakni
106
- Persentase panjang jalan kabupaten yang terdata dalam GIS,
4.1.8. meningkatnya kualitas dan profesionalisme perencana.Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja , sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 2%
dengan indikator :
- Persentase pegawai yang telah mengikuti diklat perencana target 50
orang realisasi 2 orang atau 2%, hal ini belum banyaknya aparatur
yang mau menjadi perencana serta keterbatasan dana
Sedangkan satu indikator tidak ditetapkan target yakni indikator
- Jumlah fungsional perencana, pada tahun 2017 bidang penelitian
belum mempunyai ahli atau fungsional peneliti
4.1.9 Meningkatnya kualitas dan kuantitas profesionalisme penelitiUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja , sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut pada tahun 2017 tidak ditetapkan target
sasaran
4.1.10meningkatnya kualitas dan kuantitas penelitian dan pengembangan.Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 4
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian
kinerja 33,33% ,indikator yang mencapai target yaitu indikator
- Persentase Koordinasi Kerjasama Pembangunan dan
Pengembangan Riset target 100% tercapai 100%
Sedangkan tiga indikator tidak tercapai target sasaran antara lain
- Jumlah fungsional peneliti hal ini disebabkan bidang Litbang pada
Badan perencanaan dan Litabng baru terbentuk sehingga pada
tahun 2017 belum terdapat tenaga fungsional peneliti
107
4.1.11 Aparat pengawas inspektorat daerah mampu menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu kegiatan serta mampu memberikan konsultasi tata kelola manajemen resiko dengan pengendalian intern.Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 4
Indikator kinerja, sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian
kinerja .81% beberapa indikator yang mencapai target antara
lain
- Jumlah hasil review laporan keuangan Pemerintah Daerah
(LKPD) target 1 laporan realisasi 1 atau 100%
- Jumlah hasil pengawasan internal secara berkala target 460
laporan realisasi 660 laporan atau 100%
Sedangkan 1(satu ) iindikato tidak terapai target yaitu:
- Jumlah laporan evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) target 55 laporan realisasi 13
laporan atau 23,64%
4.1.12 pelaksanaan pengawasan dapat berjalan cepat, tepat, berhasil guna dan berdaya guna.Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 5
Indikator kinerja, sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian
kinerja .60% beberapa indikator yang mencapai target diatas .... antara
lain
- Jumlah kasus yang ditindaklanjuti target 20 kasus realisasi 20
kasus atau 100%
- Jumlah hasil review Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD target 1 laporan realisasi 1 laporan atau 100%
Sedangkan 2 indikator yang tidak tercapai target yaitu
- Jumlah penyelesaian tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan
target 8 laporan realisasi 0%, hal ini menandakan bahwa fungsi
pengawasan yang dilaksanakan oleh Inspektorat DAerah telah
berjalan dengan baik
- Jumlah hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
(EPPD) target 1 laporan realisasi 0%
108
4.1.13 penajaman analisis dalam setiap kegiatan pengawasan.Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
141% . Semua indikator mencapai target yaitu :
- Jumlah Pegawai yang mengikuti diklat target 16 orang realisasi 29
orang atau 181 %, hal ini menunjukkan bahwa inspektorat daerah
terus menerus menigkatkan kelimuan para aparaturnya
- Jumlah Pegawai yang dievaluasi kinerjanya target 7 orang
realisasi 7 orang atau 100%
4.1.14 terwujudnya tenaga pengelolaan tertib administrasi pemerintahan desa yang handal dan profesional.
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 5
Indikator kinerja, sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian
kinerja .113% . beberapa indikator yang mencapai diatas target. antara
lain
- Jumlah tenaga teknis Pemerintahan Desa yang mengikuti
pelatihan target 80% tercapai 80% atau 100%
- Jumlah anggota BP SPAMS yang mendapat target 40 orang
atau 105 orang atau 263%
Sedangkan indikator yang tidak terlaksana adalah :
- Terselenggaranya pameran gelar SDA & TTG tingkat Provinsi
dan Nasional, hal ini disebabkan kendala anggaaran
4.1.15 terwujudnya tenaga pengelolaan tertib administrasi pemerintahan desa yang handal dan profesionalUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 0% .
indikator tersebu yaitu Jumlah Desa yang menerima dana Desa dari
APBN untuk BUMDES target 305 desa dengan capaian pada tahun 2017
belum terlaksana
109
4.1.16 terwujudnya perencanaan pembangunan pratisipatif desa Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 4
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian
kinerja 70% beberapa indikator yang mencapai target antara lain
- Jumlah laporan Desa yang menerima dana APBN dan APBD target
325 desa realisasi 100%
- Jumlah Desa yang mengikuti lomba Desa target 20 desa realisasi
100%
Indikator tidak tercapai target yaitu:
- Jumlah laporan pelaksanaan Musrenbangdes target 305 desa
realisasi 0, pada tahun 2017 musyawarah pembangunan dilakukan
pada tingkat kecamatan
4.1.17 Berkembangnya ekonomi produktif bagi kelompok PKK.
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja , sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi 0% Capaian kinerja
indikator tersebut yaitu
Jumlah Aparatur Desa yang mengikuti pelatihan manajemen
Pemerintahan Desa target 1 desa realisasi 0%, pada tahun 2017 tidak
dilaksanakan disebabkan tidak adanya dana
4.1.19. terselenggaranya sistem kajian dampak lingkungan yang efektif bagi usaha pencegahan dampak lingkunganUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 5
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian
kinerja 105% . beberapa indikator yang mencapai diatas target. antara
lain
Seluruh permohonan penilaian dokumen lingkungan terlayani sesuai
dengan NSPK dan standar pelayanan publik (100%) target 20% tercapai
25% atau 125%
110
Persentase penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang diawasi
ketaatannya terhadap izin lingkungan 40% tercapai 40% atau 100%
4.1.20 Berkurangnya laju penurunan kualitas lingkungan.Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 17
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian
kinerja 86% beberapa indikator yang mencapai target antara lain
- jumlah tempat pengelolaan sampah target 2 TPA realisasi 2 TPA
atau 100%
- data emisi dan polusi air dan udara 1 (satu) dokumen realisasi 1
dokumen atau 100%
Pada tahun 2017 terdapat 6 (enam) indikator yang tidak ditetapkan target
sasaran, antara lain
- Adaptasi perubahan iklim melalui program kampung iklim
- dokumen kerusakan lingkungan, hal ini disebabkan Dinas
Lingkungan Hidup belum memilki SDM di b idnag tersebut
4.1.21. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan bencanaUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 5
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian
kinerja 90% beberapa indikator yang mencapai target antara lain:
- Jumlah Desa yang terdata tentang bencana alam target 15 desa
realisasi 15 desa atau 100%
- Jumlah Petugas kesiapan dan peralatan dalam penanggulangan
bencana target 150 orang realisasi 150 orang atau 100%
Sedangkan 1 (satu) indikator tidak mencapai target sasaran yaitu:
- Jumlah SDM dalam penanggulangan bencana dengan target 100
orang realisasi 50 orang atau 50%. Hal ini disebabkan menjadikan
Suber Daya Manusia (SDM) yang terlatih memerlukan pelatihan
yang mermerlukan biaya, sedangkan pada tahun 2017 alokasi
dana untuk pelatihan masih terbatas
4.1.22 berkurangnya kerugian akibat bencana
111
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 3
Indikator kinerja, sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
71% .Indikator yang mencapai target yaitu:
- Persentase penurunan kebakaran hutan (Hotspot) dengan target
40% realisasi 40% atau 100%, Penurunan kebakaran hutan
merupakan komitmen pemerintah kab oku timur
Sedangkan 2( dua) indikator tidak mencapai targer ya itu :
- Persentase penurunan kebakaran pemukiman target 25% realisasi
20% atau 80%
- Persentase Desa tangguh target 30% realsiasi 10% atau 33%
TUJUAN DARI MISI KELIMA
Memecah stagnasi pembangunan dengan melakukan akselerasi secara cerdas pencapain kesejahteraan masyrakat di bidnag daya beli, kualitas pendidikan dan kesehatan
Untuk mewujudkan tujuan pertama dari misi keempat telah
ditetapkan enam sasaran strategis. Dalam Tahun 2017 telah dilaksanakan
upaya pencapaian dengan tingkat pencapaian dijelaskan di bawah ini
5.1.1 Meningkatnya perluasan akses dan pemerataan PAUD yang berkualitasUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 6
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
indikator yang mencapai target diatas 43% antara lain
- Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD target 66,22% tercapai 78%
atau 118%
Beberapa indikator gagal mencapai target antara lain
- Rasio Siswa/Kelas PAUD target 20% realisasi 0%
- Jumlah Pendaftaran Murid Baru PAUD (siswa) target 6499 siswa
realisasi 0
112
Semua indikator tersebut tidak tersedia data
5.1.2 Meningkatnya perluasan akses dan pemerataan pendidikan dasar.
yang berkualitasUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 20
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
.62% beberapa indikator yang mencapai target diatas 100% antara lain
- Angka Partisipasi Murni (APM) SD target 98% realiasai 99,% atau
101%
- Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP 99,74% realisasi 99,56% atau
100%
Sedangan beberapa indikator tidak tercapai atau tidak mempunyai data
antara lain:
- Angka Putus Sekolah SD target 0%
- Angka Putus Sekolah SMP 0,40%
- Angka Mengulang SD 0,03%
5.1.3 Meningkatnya kontribusi dan peran pendidikan non formal (PNF)
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja .0%
indikator tersebut yaitu
- Angka Melek Huruf dengan target 99,3% realisasi 0%,
5.1.4 Terpenuhinya jumlah, kualifikasi, dan kompetensi guru sesuai SPM dalam rangka memenuhi standar nasional pendidikan pada semua jenjang pendidikan.
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 3
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
0% indikator tersebut tidak tersedia data
5.1.5 Terwujudnya tata kelola kelembagaan yang efektif dan akuntabel dalam rangka optimalisasi fungsi layanan publik dinas pendidikan.
113
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja , sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 0%
indikator tersebut yaitu Ketersediaan Dokumen Data target 5 dokumen
realiasasi 0%
5.1.6 meningkatnya pelaksanaan pemberdayaan dan promosi kesehatan kepada masyarakat.Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 4
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
73% . Dari empat indikator masih dibawah target yang telah di tetapkan
antara lain
- Persentase penyebarluasan informasi PHBS melalui peran serta
lintas program dan lintas sektor target 95% realiasai 70 % atau 74%
- Persentase pemanfaatan dana Desa minimal 10% untuk upaya
kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) target 95% realaisai
50% atau 53%
5.1.7 Memberikan jaminan kepada masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan bermutu
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 71%
.Iindikator tersebut yaitu
- Cakupan penyediaan sharing anggaran Jamsoskes Sumsel Semesta
target 85 orang realsiasi 60 orang atau 71%
5.1.8 menurunnya jumlah kematian ibu maternalUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 3
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
84,5% beberapa indikator yang mencapai target antara lain
- Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal
minimal 4 kali (K4) target 70% realiasai 70% atyau 100%
114
- Jumlah Puskesmas diwajibkan untuk melaksanakan kelas ibu hamil
target 22 puskesmas realisasi 22 puskemas atau 100%
Sedangakn 1 (satu) target tidak terfcapai yakni
- Jumlah Puskesmas melakukan orientasi Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) target 22 puskemas
realisasi 12 puskemas atau 55%
5.1.9 Menurunnya jumlah kematian neonatal, bayi dan balita.
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
76,39% . Dari 2 (dua) indikator tersebut tidak tercapai target yaitu :
- Persentase neonatus bayi dan balita mendapatkan pelayanan sesuai
standar target 90% realisasi 70% atau 78%
- Persentase penyelenggaraan kegiatan kesehatan bayi, anak dan
remaja target 80% realisasi 60% atau 75%
5.1.10 Meningkatnya pelayanan gizi di masyarakatUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 8
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
83,05%. Dari 8 (delapan) indikator tidak ada yang mencapai target
yaitu antara lain
- Persentase batita dan balita mendapatkan pelayanan gizi sesuai
standar target 80% realisasi 70% atau 88%
- Cakupan bayi dan balita harus melakukan penimbangan setiap bulan
target 70 bayi realiasasi 60 bayi atau 86%
- Persentase monitoring balita dengan gizi kurang, gizi buruk dan gizi
lebih disertai dengan perencanaan aturan pola makannya target 70%
realisasi 60% atau 86%
5.1.11 Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak menular
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
115
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
62%. Dua indikator tersebut tidak tercapai target yaitu
- Jumlah sarana dan prasarana program pencegahan dan
pengendalian penyakit menular dan tidak menular target 85%
realisasi 40% atau 47%
- Persentase pembinaan dan pengendalian terhadap pelaksanaan
program dan kegiatan sesuai dengan standar target 90% realisasi
70% atau 78%
5.1.12 Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 4
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian
kinerja 64% indikator ... antara lain
- Jumlah Desa Sehat, Kecamatan Sehat target 319 desa realiasai
312 desa atau 98%
- Jumlah pengadaan IPAL untuk Puskesmas dan Rumah Sakit target
10 unit realisasi 6 unit atau 60%
5.1.13 Meningkatnya pembinaan, pengembangan dan pengawasan upaya kesehatan tradisional dan komplementer
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 55%
indikator tersebut yaitu :
- Jumlah sarana dan prasarana pelayanan kesehatan tradisional dan
komplementer target 22 puskemas realisasi 12 puskemas atau 55%
5.1.14 Meningkatnya mutu dan akses pelayanan kesehatan jiwa
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 65%.
beberapa tersebut yaitu :
- Persentase penyelenggaraan kegiatan kesehatan kerja dasar target
80% realiasai 60% atau 65%
5.1.15 Meningkatnya upaya kesehatan kerja dan olahraga
116
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
75 % indikator yang telah ditetapkan tidak tercapai target yaitu :
- Persentase penyelenggaraan kegiatan kesehatan kerja dasar target
80% realisasi 60% atau 75%
- Persentase penyelenggaraan kegiatan kesehatan olahraga pada
kelompok masyarakat target 80% realisasi 60% atau 75%
5.1.16 Meningkatnya upaya pengurangan resiko krisis kesehatanUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 71%
indikator tersebut yaitu
- Persentase penanggulangan krisis kesehatan melalui advokasi dan
sosialisasi target 70% realiasi 50% atau 71%
5.1.17 Meningkatnya upaya kesehatan lansiaUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian
kinerja 100%. indikator nya yaitu
- Persentase pembinaan Posyandu Lansia target 80% realisasi 80%
atau 100%
- Persentase pembinaan Puskesmas santun Lansia target 80% realisasi
80% atau 100%
5.1.18 Meningkatnya ketersediaan dan mutu SDM kesehatan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 4
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
62% . beberapa indikator yang mencapai target diatas .... antara lain
- Cakupan pendistribusian SDM kesehatan secara merata disetiap
fasilitas pelayanan kesehatan target 22 puskesmas realiasasi 22%
atau 100%
Ada 1 (satu) indikator tidak terlaksana yaitu
117
- Persentase pelaksanaan uji kompetensi kepada lulusan Diknakes
dan uji kompetensi secara berkala (6 bulan) kepada setiap tenaga
kesehatan target 80% realasaSi 0%
5.1.19 Terselenggaranya standarisasi, sertifikasi dan pendidikan berkelanjutan SDM kesehatan
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
86% . indikator tersebut yaitu
- Persentase SDM kesehatan untuk memiliki STR target 70% realisasi 60
atau 86%
5.1.20 Meningkatnya pelaksanaan pendidikan tinggi dan peningkatan mutu SDM kesehatanUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 83%.
indikator tersebut yaitu
- Persentase beasiswa untuk tenaga kesehatan potensial target 60%
realisasi 50% atau 83%
5.1.21 Meningkatnya intelegensia kesehatanUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 100%.
indikator tersebut yaitu
- Cakupan penyediaan instrumen peningkatan dan penanggulangan
masalah kesehatan intelegensia sesuai siklus hidup untuk
mendukung pembangunan pendidikan kewarganegaraan dalam
mempersiapkan SDM yang berkualitas target 70 orang realisasi 70
orang atau 100%
5.1.22 terwujudnya puskesmas yang teregistrasi dan terakreditasiUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
118
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
100% indikator yang mencapai target diatas yaitu
- Jumlah registrasi Puskesmas dan jaringannya target 22 puskemas
realiasai 22 puskesmas atau 100%
- Cakupan kewajiban untuk seluruh Puskesmas untuk melaksanakan
akreditasi target 22 puskemas realiasai 22 puskesmas atau 100%
51.23. Tersedianya pelayanan kefarmasian dan fasilitas kesehatan bagi seluruh masyarakat
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
50 % indikator yang mencapai target diatas yaitu
- Persentase penyediaan obat bufferstock setiap tahunnya sesuai
dengan kebutuhan program pelayanan kesehatan target 90%
realisasi 90% atau 100%
Satu indikator yang tidak terlaksana yaitu
- Persentase penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan melalui
pembangunan sarana serta pengadaan prasarana dan alat
kesehatan yang memenuhi standar target 90% realisasi 0%
5.1.23 Tersedianya pelayanan kesehatan rujukan dengan fasilitas kesehatan yang memenuhi standar
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dengan indikator yaitu :
- Jumlah penyediaan fasilitas sarana, prasarana dan alat kesehatan
rumah sakit dengan status kepemilikan Pemerintah Kabupaten OKU
TIMUR target 2 unit realisasi 0% . pada tahun 2017 Dinas
Kesehatan belum mendapat alokasi dana dari APBD maupun APBN
5.1.31 Meningkatnya peranan kelompok Pemberdayaan Ekonomi Perempuan (PEE) dan kelompok UPPKS di kecamatan
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
119
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 75%.
indikator tersebut yaitu
- Jumlah Kecamatan yang melaksanakan Gerakan Sayang Ibu (GSI)
dengan target 20 kecamatan realisasi 15 kecamatan atau 75%
5.1.32 terwujudnya partisipasi perempuan dalam bidang pembangunan.
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja .74%
indikator tersebut yaitu :
- Jumlah Peserta kegiatan peran serta masyarakat dalam
pembangunan yang responsif gender target 500 orang realisasi
370 orang atau 74%
5.1.33 meningkatnya komitmen SKPD terhadap kebijakan yang responsif gender
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 417%
indikator tersebut yaitu
- prosentase kegiatan yang responsif gender target 3% realisasi
12,5% atau 417%, peningkatan yang sangat tinggi ini disebabkan
karena peningkatan status OPD dari Badan menjadi Dinas mempunyai
dampak besar dari banyaknya kegiatan. Dari 8 kegiatan utama diluar
kegiatan rutin OPD pada Tahun Angaran 2017 terdapat 1 kegiatan
kelembagaan pengarustamaan gender dan anak yang juga
mempengaruhi penilaian atas capaian penilaian Kabupaten/Kota Layak
Anak (KLA
5.1.34 terwujudnya penanganan dan pencegahan terhadap tindak kekerasan yang bisa terjadi pada ibu dan anak.
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
150% . beberapa indikator yang mencapai target diatas .... antara lain
- Rasio KDRT per 1.000 rumah tangga target 0,02 realisasi
0,03
120
Adapun pengukuran Rasio KDRT pada perempuan dan anak ini yang
mencadi acuan adalah rentang kekerasan pada anak usia 0-18 tahun,
5.1.35 meningkatnya jaminan kemampuan (capacity building) petugas dan pendamping sosial pemberdayaan fakir miskin, KAT dan PMKS lainnya.
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 100%.
indikator tersebut
- Validasi dan pendataan PMKS target 26 PMKS realisasi
100%
5.1.36 Meningkatnya keterampilan berusaha bagi keluarga miskinUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 100%
indikator tersebut - Tersedianya UEP bagi keluarga fakir miskin target 40 orang
realisasi 40 orang atau 100%
5.1.37 Meningkatnya kualitas pelayanan, sarana, dan prasarana rehabilitas kesejahteraan sosial bagi PMKS.
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 4
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian
kinerja .94% . beberapa indikator yang mencapai target antara lain
- Bantuan beras bagi lansia target 260 orang realisasai 100%
- Bantuan beras bagi penyandang penyakit kejiwaaan target 1 orang
realsasi 100%
5.1.38 meningkatnya perumusan kebijakan dan upaya sinkronisasi pelaksanaan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan dan penurunan kesenjangan
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
.100% . indikator yang mencapai target antara lain
121
- Rapat teknis perencanaan pembangunan bidang sosial target 20
kecamatan realisasi 100%
5.1.39. Mengurangi permasalahan pemenuhan kebutuhan dasar akibat bencana alam dan bencana sosial
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 0%
indikator tersebut - Tersedianya bufferstock untuk bencana di Kabupaten OKU TIMUR
target 7 kecamatan realisasi 0%., tidak terlaksana
5.1.40 Meningkatnya pembinaan kelembagaan sosial masyarakatUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja , sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 0%
indikator tersebut :- Lembaga kesejahteraan sosial (LKS) Orsos dan Karang Taruna 20
kecamatan realisasi 0%, tidak terlaksana
5.1.41 Meningkatnya pemberdayaan hari-hari besar bersejarahUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja , sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 0%,
indikator tersebut yaitu :
- Pahlawan dan veteran, purna bakti, warakawuri dan lansia resiko
sosial target 210 orang realisasi
5.1.42 Terkendalinya laju pertumbuhan pendudukUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 5
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
85% . beberapa indikator yang mencapai target diatas .... antara lain
- Persentase PUS Peserta KB baru (PB) target 74% realisasi 80,73%
atau 109%
- Persentase kelahiran pada remaja (ASFR) usia 15-19 tahun target
39 per 1000 kelahiran realisasi 39 per 1000 kelahiran atau 100%
122
Sedangkan indikator yang mencapai target 0% adalah
- Persentase pernikahan dibawah umur, pada indikator ini tidak
terdapat data (N/A)
5.1.43 Terlaksananya pelayanan keluarga berencana (KB)
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 4
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
103% . Dari 4 (empat ) indikator terdapat 2 indikator mencapai target
diatas 100% yaitu
- Jumlah Peserta KB non MKJP target 23.227 orang realisasi 23599
orang atau 102%
- Jumlah akseptor MOW dan MOP yang terlayani target 50 orang
realisasi 64 orang atau 128%
Sedangkan 2 (dua) indikator tidak tercapai target yaitu :
- Jumlah PUS yang menjadi Peserta KB target 95345 orang realisasi
80730 orang atau 85%
- Persentase akseptor MKJP target 23,50% ralisasi 23,11% atau
98%
5.1.44. Terwujudnya keluarga sejahteraUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 6
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
98% beberapa indikator yang mencapai target antara lain
- Jumlah kelompok UPPKS yang ada di Desa target 132 kelompok
realisasi 132 kelompok atau 100%
- Persentase pengetahuan remaja tentang generasi berencana target
54% realisasi 54% atau 100%
TUJUAN DARI MISI KEENAM
Mewujudkan pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis pada pembangunan pertanian berkelanjutan, perkebunan, tanaman pangan, peternakan dan perikanan
123
Untuk mewujudkan tujuan dari misi keenam telah ditetapkan 21
sasaran strategis. Dalam Tahun 2017 telah dilaksanakan upaya
pencapaian dengan tingkat pencapaian dijelaskan di bawah ini:
6.1.1. Bertambahnya pengetahuan petaniUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja , sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 0%
indikator tersebut yaitu :
- Jumlah kelompok tani nelayan andalan di Kabupaten OKU TIMUR yang
mengikuti PENAS di Aceh target 20 KTNA realisasi 0%
6.1.2 terwujudnya peningkatan produksi pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang berkualitasUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 7
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
103% beberapa indikator yang mencapai target diatas 100% antara
lain
- Produksi kacang tanah (PK) target 531 realisasi 892 ton atau 168%
- Produksi ubi kayu (UB) target 22.074,00 ton realisasi 38294 ton atau
173%
Pada tahun 2017 produksi padi tidak tercapai target dari target yang
ditetapkan yakni 1212817 ton GKG realisasi 906.565 ton GKG atau
75% , hal ini disebabkan pada tahun 2017 terjadi serangan organisme
pengganggu tanaman
6.1.3 Terwujudnya peningkatan produksi pertanian hortikulturaUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 9
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
150% . beberapa indikator tersebut hanya satu indikator yang melebihi
target yaitu
- Produksi jeruk manis target 570,22 ton realisasi 5.265,60 ton atau
923%
124
Kemudian ada 5 (lima) indikator yang realisasi capaian 0% yaitu : Produksi
kacang panjang, Produksi cabe, Produksi jambu biji, Produksi mangga
dan Produksi manggis
6.1.4.Terwujudnya peningkatn produksi perkebunan yang berkualitasUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 8
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
125%.
indikator yang mencapai target diatas 100% yaitu
- produksi tebu target 325,20 tonrealisasi 1578,04 ton atau 485%
Sedangkan 6 (enam) indikator tidak tercapai target antara lain yaitu :
- Produksi karet target 38.896,99 ton realisasi 37.534,02 ton atau 96%
- Produksi kepala target 3.845,11 ton realisasi 3.245,98 ton atau 84%
- Dan satu indikator yang tercapai 0% yakni produksi tembakau
6.1.5 Berkembangnya usaha budidaya perternakan Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja , sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
160% indikator yang mencapai target diatas yaitu :
- Produksi daging target 4515 ton realisasi 4788 ton atau
106%
- Produksi telor target 300 ton realisasi 642,6 ton atau 214%
GRAFIK POPULASI TERNAK BESAR DAN TERNAK KECIL PERTAHUN
125
6.1.6 Berkembangnya pelaku usaha pengolahan hasil peternakan Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
47% . indikator indikator yang telah ditetapkan belum mencapai target
yaitu
- Konsumsi daging target 8 Kg/Kapital/Tahun realisasi 7,5 atau 94%
- Produksi produk hasil olahan peternakan target 205 ton realisasi 0%,
hal ini disebabkan tidak belum optimalnya sosialiasi ke masyarakat
bagaimana mengolah hasil ternak
6.1.7. Meningkatnya status kesehatan hewan serta meningkatkan jaminan keamanan pangan hewani yang ASUH (aman, sehat, utuh dan halal
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 4
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
25%.Indikator yang mencapai target
- Pengendalian rabies, AI, ND, SE, Aeromas, KHV target 20
kecamatan realisasi 20 kecamatan atau 100%
Sedangkan 3 ( tiga) indikator tidak tercapai antara lain
- Pengadaan vaksin dan bahan kimia target 5 dosis realisasi 0%
- Pengadaaan obat-obatan dan vitamin 6.500 dosis realisasi 0%
Hal ini disebabkan pada tahun 2017 tidak teralokasi dana untuk
kegiatan tersebut
4.1.8 Berkembangnya usaha budidaya perikananUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja, sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
90% indikator yang mencapai target diatas yaitu
126
- Produksi perikanan budidaya target 44240 ton realisasi 44804 ton
atau 101,3 %
- Produksi perikanan tangkap 505 ton realisasi 394,50 ton atau 78,1%
Capaian dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik
GRAFIK JUMLAH PRODUKSI PERIKANAN PERTAHUN
6.1.9 Berkembangnya kelompok usaha pengelolahan hasil perikananUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja 52
% indikator yang mencapai target diatas yaitu
- Konsumsi ikan target 38 Kg/Kapita/Tahun realisasi 39,8 atau 105%
Sedangkan iindikator yang tidak tercapai :
- Produksi produk hasil olahan perikanan target 498,92 ton realisasi 0%
127
6.1.10 Meningkatnya luasan perairan umum untuk budidaya perikanan Pada tahun 2017 sasaran ini tidak ditetapkan target
6.1.11 Meningkatnya kualitas SDM peternakan dan perikananUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja .50%
indikator tersebut yaitu
- Persentase Sumber Daya Aparatur yang memiliki kompetensi sesuai
bidangnya target 100% realisasi
6.1.12 Terwujudnya ketahanan pangan daerahUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 8
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
99 % indikator yang mencapai target diatas 100% yaitu
- Persentase penanganan kerawanan pangan (%) target 1% realisasi
1% atau 100%
- Jumlah komoditi yang dapat didistribusikan dengan lancar target 12
jenis realisasi 12 jenis atau 100%
- Nilai persepsi IKM unit pelayanan bidang ketahanan pangan target 3
realisasi 3 atau 100%
6.1.13 Terwujudnya perkembangan koperasi, UKM, IMK, dan surplus usaha koperasi
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 70 %
indikator tersebut yaitu
- Jumlah Koperasi yang dibina bidang usaha dan meningkatnya SHU
koperasi target 10 unit realisasi 7 unit atau 70%
6.1.14 Meningkatnya pendapatan pelaku usaha UMKMUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 1
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
128
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi Capaian kinerja 70 %
indikator tersebut yaitu
- Jumlah UKM yang dibina usahanya dan meningkatkan
pendapatannya target 20 UKM realisasi 40 UKM atau 200%
6.1.15 Pelaksanaan dan perumusan kebijakan teknis dibidang koperasi, usaha kecil dan menengah agar mampu menjadi pedoman bagi perkoperasian usaha kecil dan menengah secara luasUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
87% % indikator tersebut yaitu
- Jumlah Koperasi yang memahami kebijakan teknis perkoperasian
target 10 unit realisasi 10 unit atau 100%
- Jumlah UKM yang memahami kebijakan teknis pengelolaan UKM
target 75 unti realisasi 55 untu atau 73%
6.1.16 Pelaksanaan serta penyusunan rumusan dan penjabaran kebijakan teknis serta memberikan bimbingan dibidang koperasi, UKM agar mampu bersaing secara nasional
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja dan sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
50 % indikator tersebut yaitu :
- Jumlah SDM Pengurus Koperasi yang terlatih target 50 orang
realisasi 50 orang atau 100%
- Jumlah Pengelola UKM target 10 orang realisasi 0%6.1.19 Pelaksanaan pengawasan, pembinaan dan pemberian sanksi
terhadap kegiatan perkoperasian dan UKM agar mampu meningkatkan kinerja perkoperasian dan UKM secara tertib dan terarah
Untuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 2
Indikator kinerja , sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian
kinerja 100 % indikator tersebut yaitu
- Jumlah Koperasi yang sehat target 50 koperasi realisasi 50 atau
100%
129
- Jumlah UKM yang produktif target 200 UKM realisasi 200 UKM
realisasi 100%
6.1.20. Berkembangnya sektor perindustrianUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 9
dimana 2(dua ) indikator kinerja tidak ditetapkan target dan
sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
44% indikator yang mencapai target tersebut yaitu
- Jumlah unit usaha target 3 Ovop realisai 3 Ovop atau 100%
- Penyerapan tenaga kerja pada industri kecil target 50 orang
realisasi 50 orang atau 100%
Sedangkan 4 (empat ) indikator realisasinya 0% antaral lain
- Jumlah KUBE pada aneka industri target 2 (dua) Kube ( kelompok
Usaha Bersama) hal ini tidak tercapai disebabkan pada tahun
anggaran 2017 ,terjadi perubahan anggaran.
- PDRB sektor industri perindustrian target RP 875.296,00, hal ini
belum terlaksana karena belum adanya Sumber daya aparatur
yang menangani nya
6.1.21 Berkembangnya sektor perdaganganUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 8
dimana 1 (satu ) indikator kinerja tidak ditetapkan target dan
sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
54% indikator yang mencapai target 100% tersebut yaitu
- Jumlah Kecamatan yang ditera ulang (Timbangan/ alat ukur) target 5
kecamatan realisasi 5 kecamatan atau 100%
- Jumlah distribusi barang melalui promosi produk unggulan daerah
target 1 pameran realisasi 1 pameran atau 100%
Sedangkan 3 (tiga) indikator realisasinya 0% yaitu
- Jumlah pasar yang mendapat pengawasan distribusi barang dan
jasa, Jumlah pedagang kaki lima yang mendapat pengawasan mutu
dagangan dan
- PDRB sektor perdagangan hal ini belum terlaksana karena belum
adanya Sumber daya aparatur yang menangani nya
130
6.1.22. Berkembangnya pasar tradisionalUntuk mencapai sasaran serta target dan capaiannya diukur dengan 5
dimana 1 (satu ) indikator kinerja tidak ditetapkan target dan
sebagaimana dalam lampiran :
Dari indikator kinerja tersebut dicapai realisasi rata-rata Capaian kinerja
101% . 4 (empat) indikator yang ditetapkan mencapai target 100%
tersebut antara lain yaitu
- Jumlah pasar yang dibangun/ direhab target 1 unit realisasi 1 unit
atau 100% , pada tahun 2018 direhab pasara Gumawang
- Jumlah retribusi pelayanan pasar pelataran target Rp
112.224.000,00 realisasi Rp 120976200 atau 108%
Sedangkan 1 (satu) indikator realisasi di bawah 100% yaitu
- Jumlah retribusi pelayanan pasar kios target Rp
396.396.000,00 realisasi Rp 364782000 atau 92%, tidak tercapainya
target disebabkan pada bulan september hingga desember 2017
dilakukan revitalisasi pasar Gumawang dan pasar Batumarta Unit VI
B. REALISASI ANGGARANB. REALISASI ANGGARAN
1.1. ASPEK KEUANGANASPEK KEUANGAN
Analisis pencapaian keuangan merupakan gambaran dari pencapaian
keberhasilan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh
pemerintah daerah OKU TIMUR dalam Tahun 2017. Secara umum
gambaran keuangan daerah dapat dilihat dari sisi pendapatan dan belanja
daerah.
a. Pendapatan Daerah
Total anggaran pendapatan daerah pada Tahun 2017 berjumlah
Rp. 1.671.268.817.088,00 dan realisasinya adalah
Rp 1.507.260.816.564,18 atau 90,19 %. Uraian anggaran dan realisasi
pendapatan dan belanja Kabupaten OKU TIMUR dapat dilihat pada
tabel berikut:
131
b. Belanja Daerah
Total anggaran belanja daerah pada Tahun 2017 berjumlah
Rp 1.356.701.260.104,00 dan realisasinya adalah Rp
1.199.146.349.975,76 atau 88,31%.
Secara lengkap realisasi anggaran pada pemerintah Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2017
URAIAN Anggaran 2017 Realisasi 2017 %
PENDAPATAN 1.671.268.817.088,00 1.507.260.816.564,18 90,19 PENDAPATAN ASLI DAERAH 73.655.580.600,00 58.334.251.043,25 79,20
Pendapatan Pajak Daerah 21.221.390.000,00 28.598.059.903,50 134,76 Pendapatan Retribusi Daerah 10.014.190.600,00 5.677.195.110,00 56,69
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
1.670.000.000,00 1.672.932.527,95 100,18
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 40.750.000.000,00 22.386.063.501,80 54,94
PENDAPATAN TRANSFER 1.280.019.581.488,00 1.202.390.910.520,93 93,94
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat 1.153.187.877.457,00 1.109.643.390.143,00 96,22
Bagi Hasil Pajak 29.152.378.413,00 18.202.430.553,00 62,44 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam)
124.491.669.044,00 105.008.157.699,00 84,35
Dana Alokasi Umum 755.658.062.000,00 755.658.062.000,00 100,00 Dana Alokasi Khusus 243.885.768.000,00 230.774.739.891,00 94,62 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 7.500.000.000,00 7.500.000.000,00 100,00
Dana Penyesuaian 7.500.000.000,00 7.500.000.000,00 100,00 Pendapatan Transfer Pemerintah Daerah Lainnya 115.331.704.031,00 78.494.811.356,23 68,06
Pendapatan Bagi Hasil Pajak 115.331.704.031,00 78.494.811.356,23 68,06 Bantuan Keuangan 4.000.000.000,00 6.752.709.021,70 168,82 Bantuan Keuangan dari Pemerintah Provinsi 4.000.000.000,00 6.752.709.021,70 168,82
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 317.593.655.000,00 246.535.655.000,00 77,63
Pendapatan Hibah 83.858.000.000,00 12.800.000.000,00 15,26 Pendapatan Lainnya 233.735.655.000,00 233.735.655.000,00 100,00
132
BELANJA 1.356.701.260.104,00 1.199.146.349.975,76 88,39 BELANJA OPERASI 1.044.110.421.595,00 923.742.425.205,12 88,47
Belanja Pegawai 606.023.886.925,00 605.587.297.162,00 99,93 Belanja Barang 409.022.806.420,00 292.127.488.319,12 71,42 Belanja Subsidi 1.200.000.000,00 1.200.000.000,00 100,00 Belanja Hibah 25.161.873.250,00 22.125.784.724,00 87,93 Belanja Bantuan Sosial 2.701.855.000,00 2.701.855.000,00 100,00
BELANJA MODAL 311.590.838.509,00 275.156.175.660,64 88,31 Belanja Tanah 2.908.830.000,00 2.627.439.000,00 90,33 Belanja Peralatan dan Mesin 33.492.524.585,00 31.529.277.943,64 94,14 Belanja Gedung dan Bangunan 60.812.952.060,00 60.325.246.280,00 99,20
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 192.347.051.498,00 178.769.899.887,00 92,94
Belanja Aset Tetap Lainnya 22.029.480.366,00 1.904.312.550,00 8,64
BELANJA TAK TERDUGA 1.000.000.000,00 247.749.110,00 24,77
Belanja Tak Terduga 1.000.000.000,00 247.749.110,00 24,77 TRANSFER 314.212.180.600,00 292.685.566.342,00 93,15
TRANSFER BANTUAN KEUANGAN 314.212.180.600,00 292.685.566.342,00 93,15
Transfer Bantuan Keuangan ke Desa 313.312.180.600,00 291.787.054.342,00 93,13
Transfer Bantuan Keuangan Lainnya 900.000.000,00 898.512.000,00 99,83
SURPLUS/ (DEFISIT) 355.376.384,00 15.428.900.246,42 4.341,57 PEMBIAYAAN DAERAH
PENERIMAAN PEMBIAYAAN 2.189.123.616,23 2.202.861.361,23 100,63
SiLPA Tahun Anggaran Sebelumnya 2.189.123.616,23 2.202.861.361,23 100,63
PENGELUARAN PEMBIAYAAN 2.544.500.000,23 2.544.500.000,00 100,00 Penyertaan Modal (Investasi) Daerah 2.544.500.000,23 2.544.500.000,00 100,00
PEMBIAYAAN NETTO (355.376.384,00) (341.638.638,77) 96,13
SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SiLPA) - 15.087.261.607,65
133
C. C. TINDAK LANJUT EVALUASI SEBELUMNYATINDAK LANJUT EVALUASI SEBELUMNYA
Berdasarkan hasil evaluasi LkjIP tahun anggaran 2016 yang dilakukan
oleh Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan diperoleh rekomendasi untuk
perbaikan LkjIP Kabupaten OKU TIMUR sebagai berikut :
Ketepan rumusan unsur –unsur kunci dalam perencanaan seperti tujuan
dan sasran, indikator kinerja utama yang digunakan untuk menunjukkan
keberhasilan pencapaian target.
Ketetapan dan keselarasan penjabaran tujuan jangka pendek dan jangka
panjang.
Monitoring terhadap pencapaian target-target kinerja yang dituangkan
dalam perjajian.
Sistem evaluasi masih terbatas pada evaluasi pelaksanaan kegiatan dan
penyerapan anggaran belum menyentu pada keberhasilan pelaksanaan
program.
Banyak OPD yang belum membuat perjajian kinerja tingkat eselon IV dan
eselon III
Adapun langkah yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten OKU
TIMUR Tahun 2017 adalah sebagai berikut :
Memperbaiki dokumen perjanjian kinerja sesuai dengan hasil review namun
demikian pada tahun 2017 merupakan tahun dimulainya RPJMD kab
2016-2021, namun pada tahun 2017 juga mengalami revisi sehingga
berpengaruh juga pada renstra OPD
Menyusun indikator kinerja utama (IKU) sesuai Peraturan MenPAN No.
PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator
Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Memberikan sosialisasi kepada SKPD agar membuat Penjajian kinerja
hingga pada level eselon IV.
Memberikan sosialisasi kepada SKPD dalam menyusun SAKIP sesuai
Pepres Nomor 29 tahun 2014
134
BAB IVPENUTUP
G.G. SIMPULAN CAPAIAN KINERJA SIMPULAN CAPAIAN KINERJA
Berdasarkan uraian pada bab III (Akuntabilitas Kinerja) sebelumnya
dapat ditarik beberapa kesimpulan utama yang terkait dengan akuntabilitas
kinerja Tahun 2017 yaitu :
• Secara umum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pemerintah Daerah
yang diamanatkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
OKU TIMUR telah diselenggarakan sebagaimana mestinya.
• Ukuran keberhasilan atau kinerja atas pelaksanaan tugas pokok, fungsi
dan kewajiban seperti yang disebutkan pada point 1 diatas dapat
diperoleh dari data indikator kinerja kesejahteraan makro masyarakat
yang setiap tahun selalu diukur oleh Badan Pusat Statistik.
• Pada Tahun 2017 dalam penyusunan Perjanjian Kinerja sudah
memakai RPJMD 2016-2021. Dengan demikian setiap OPD sudah
menggunakan Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada
RPJMD, dimana pada sasaran strategik serta indikator kinerja berbeda
dengan tahun sebelumnya,sehingga dalam analisis LkjIP sulit atau tidak
mempunyai data pembanding dengan tahun-tahun sebelumnya
• Untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat yang berkosentrasi
pada pembagunan infrastruktur maka Pemkab OKU TIMUR
menetapkan sasaran strateginya yaitu “Meningkatnya kualitas dan
kuantitas jalan dan jembatan dengan capaian realisasi 105%
135
• Sebagai daerah berbasis pertanian Kab OKU TIMUR fokus pada
pemenuhan pangan yaitu dengan sasaran “Terwujudnya peningkatan
produksi pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang
berkualitas” yang capaian realisasinya yang pada tahun 2017
mencapai 137%. Serta “Terwujudnya peningkatan produksi pertanian
hortikultura yang realisasinya mencapai 150% ,
• Untuk tingkat kesehatan masyarakat Kab OKU TIMUR antara lain
sasaran strategiknya “Meningkatnya pelayanan gizi di masyarakat”
dengan capaian realisasi 83% .
• Peningkatan Sumber Daya Manusia bidang pendididikan dengan
sasaran strategik “Meningkatnya perluasan akses dan pemerataan
pendidikan dasar yang berkualitas” dengan capaian realisasi 62%
• Dilain sisi ada beberapa indikator kinerja yang tidak mencapai target
sasaran karena pada tahun 2017 Hal ini disebabkan antara lain adalah
alokasi dana anggaran 2017 belum seluruhnya dapat dilaksanakan
pada kegiatan tersebut, adanya faktor perekonomian yang kurang
mendukung, terlambatnya pencairan dana dan ada beberapa indikator
kinerja yang belum maksimal dalam pencapaian kinerja pada tahun
2017 dan akan dilaksanakan pada tahun depan
• Analisis pencapaian keuangan merupakan gambaran dari pencapaian
keberhasilan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh
pemerintah daerah OKU TIMUR dalam Tahun 2017. Secara umum
program dan kegiatan pada Tahun 2017 telah dilaksanakan dengan
baik.
H.H. PEMECAHAN MASALAHPEMECAHAN MASALAH
Langkah-langkah yang ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten OKU
TIMUR dalam upaya pencapaian sasaran stratejik melalui indikator
kinerjanya antara lain sebagai berikut :
• Mensinkronkan RPJMD dengan Renstra OPD dan Indikator Kinerja
Utama (IKU) OPD dan Perjanjian Kinerja, yang merupakan dasar
pembuatan IKU dan Perjanjian Kinerja Kabupaten OKU TIMUR
136
• Melaksanakan bimbingan tehnis ( Bimtek) kepada OPD di Kab OKU
TIMUR sehingga terciptanya sumber daya manusia yang memahami
mengenai Sistem Akuntablitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
• Melakukan analisis perencanaan yang lebih akurat dengan
mempertimbangkan faktor alam dan survey pendahuluan.
• Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR harus mengoptimalkan koordinasi,
konsultasi dan sinkronisasi dengan pihak-pihak yang terkait dalam
kegiatan pembangunan.
• Perlu adanya komitmen dari kepala OPD untuk melaksanakan
kegiatan sebagaimana dalam dokumen perjanjian kinerja .
• Perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana pendidikan,
kesehatan, dan perhubungan, Kependudukan yang mengacu kepada
Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Demikianlah upaya-upaya yang akan ditempuh oleh Pemerintah
Kabupaten OKU TIMUR untuk mencapai keberhasilan sasaran-sasaran
stratejik kinerja Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR dalam upaya
mewujudkan Good Governance.
137
138
A. A. SUMBER DAYA MANUSIA SUMBER DAYA MANUSIA
Secara umum jumlah pegawai Pemerintah Kab. OKU TIMUR per Desember
2017 berjumlah 7.379 orang, Secara lengkap Pegawai Pemkab OKU TIMUR
Menurut unit kerja dan golongan dapat di lihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1 .Komposisi Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR berdasarkan pangkat/golongan ruang NO. GOLONGA
NRUANG JUMLA
H %A B C D1 2 3 4 5 6 7 81. IV 1.640 237 25 1
1.90325,7
92. I I I 1.100 1.055 725 1.035
3.93353,3
03. I I 624 219 483 185
1.51120,4
84. I 3 3 15 11 32 0,43
JUMLAH 7.379 100Sumber : Bidang Pengolahan Data, Kesejahteraan dan Pembinaan BKPSDM OKU TIMUR
Tabel II . Komposisi Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR berdasarkan jenis jabatan (per 31 Desember 2017)
No. Nama Jabatan Jumlah1 2 31 Administrator Kesehatan 22 Apoteker 63 Arsiparis 34 Asisten Apoteker 235 Auditor 66 Bidan 4157 Dokter 36
139
No. Nama Jabatan Jumlah1 2 38 Dokter Gigi 39 Epidemiolog Kesehatan 310 Fisiotrafis 611 Guru 4.04512 Nutrisionis 2513 Pengawas Farmasi dan Makanan 114 Pengawas Pemerintahan 415 Pengawas Sekolah 4216 Penggerak Swadaya Masyarakat 117 Penilik 4218 Penyuluh Kehutanan 219 Penyuluh Keluarga Berencana 2220 Penyuluh Kesehatan Masyarakat 2021 Penyuluh Perikanan 2
22Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan 1
23 Penyuluh Pertanian 8224 Penyuluh Peternakan 325 Perawat 35726 Perawat Gigi 2527 Perekam Medis 428 Pranata Komputer 329 Pranata Laboratorium Kesehatan 2130 Radiografer 731 Sanitarian 3832 Fungsional Umum 2.129
Jumlah 7.379
Tabel III . Komposisi PNS Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR berdasarkan tingkat pendidikan formal (per 31 Desember 2017)
NO.
TINGKAT PENDIDIKAN
JENIS KELAMINJUMLAH %Laki-
lakiPerempuan
1 2 3 4 5 61. PASCA SARJANA
(S2)170 68
238 3,282. SARJANA (S1) 1.722 1.810 3.532 47,873. DIPLOMA III (DIII) 183 676 859 11,644. DIPLOMA II (DII) 419 505 924 12,525. DIPLOMA I (DI) 41 134 175 2,376. SLTA 824 689 1.513 20,507. SLTP 77 4 81 1,108. SD 56 1 57 0,77
140
JUMLAH 3.492 3.887 7.379 100
Tabel IV. Komposisi Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR yang telah mengikuti Diklat. (per 31 Desember 2017)
NO TAHUN
DIKLAT STRUKTURAL
DIKLAT TEKNIS FUNGSIONAL PRAJABATAN
Pim IV
Pim III
Pim II
Barang& Jasa
Camat
Kepala Sekola
hSPIP
Sekde
s
BimtekKepegawaian
Gol. I & II
Gol. III
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131. 2007 40 13 - 40 - - - - - - -2. 2008 40 17 2 40 - 121 - - - 714 1903. 2009 40 1 1 - 2 - - - - 205 1664. 2010 - 4 2 - 3 - - - - 398 1705. 2011 40 3 - - - - - - - 295 2816. 2012 39 10 - - - - - - - 87 2327. 2013 40 - - - - - - 70 - - -8. 2014 - 8 - - - - 70 57 - 291 559. 2015 40 10 - - - - - - - 240 11010. 2016 - - 2 - - - - 4 - 290 3911. 2017 40 20 7 - - - - - 54 - -
JUMLAH 319 86 9 80 5 121 70 131
54 2.520
1.243
141
ORGANISASI PERANGKAT DAERAH /UNIT KERJA (OPD)ORGANISASI PERANGKAT DAERAH /UNIT KERJA (OPD)
Sedangkan pembagian unit kerja dalam wilayah Kab. OKU TIMUR dapat di
lihat pada tabel di bawah ini:
No Unit Kerja Jumlah1 Bupati 1
2 Wakil Bupati 1
3 Sekretariat DPRD 1
4 Sekretaris Daerah 1
5 Asisten 3
6 Bagian di Setda 9
7 Dinas 21
8 Badan 7
9 Inspektorat 1
10 Kecamatan 20
11 Kelurahan 7
12 Desa 305
13 Rumah Sakit 2
14 Satuan Polisi Pamong Praja 1
Sumber: Bagian Ortala Setda Kab. OKU TIMUR
142
143