library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10...

75
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Dalam analisa dan perancangan sistem informasi penulis menggunakan konsep OOA&D (Object Oriented Analysis & Design) dari buku Marthiassen et al, 2000. Sebelum melakukan analisa dan perancangan sistem informasi dengan OOA&D, penulis akan menggambarkan secara singkat kondisi dari sistem sebelumnya yang biasanya digambarkan sebagai sistem definisi. Sistem Definisi adalah gambaran singkat tentang sistem yang terkomputerisasi dalam bentuk natural language. Dalam sistem definisi, penulis akan memperkenalkan FACTOR sebagai standar dalam menentukan sistem definisi. FACTOR itu terdiri dari enam elemen, antara lain: Tabel 2.1 FACTOR Functionality fungsi sistem yang mendukung dalam tugas application domain. Application bagian organisasi yang mengadministrasi, 13

Transcript of library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10...

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi

Dalam analisa dan perancangan sistem informasi penulis menggunakan

konsep OOA&D (Object Oriented Analysis & Design) dari buku Marthiassen

et al, 2000. Sebelum melakukan analisa dan perancangan sistem informasi

dengan OOA&D, penulis akan menggambarkan secara singkat kondisi dari

sistem sebelumnya yang biasanya digambarkan sebagai sistem definisi.

Sistem Definisi adalah gambaran singkat tentang sistem yang

terkomputerisasi dalam bentuk natural language. Dalam sistem definisi,

penulis akan memperkenalkan FACTOR sebagai standar dalam menentukan

sistem definisi. FACTOR itu terdiri dari enam elemen, antara lain:

Tabel 2.1 FACTORFunctionality fungsi sistem yang mendukung dalam tugas application

domain.

Application Domain bagian organisasi yang mengadministrasi, memonitor, dan

mengontrol problem domain.

Conditions kondisi dimana sistem tersebut akan dikembangkan dan

digunakan.

Technology teknologi yang akan digunakan untuk mengembangkan

sistem dan teknologi yang akan dijalankan dalam sistem.

Objects objek utama dalam problem domain.

Responsibility tanggung jawab sistem secara keseluruhan dalam hubungan

13

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

14

dengan konteksnya.

OOA&D adalah kumpulan landasan umum dalam pelaksanaan analisa

dan design. Berikut ini adalah gambaran dan penjelasan tentang empat kegiatan

utama dari OOA&D :

Gambar 2.1 Empat kegiatan utama dalam OOA&D (Mathiassen et al., p.15)

2.1.1.1 Problem domain Analysis

Problem domain adalah suatu bagian dari konteks yang

diadministrasi, diawasi, dan dikendalikan oleh sistem.

Problem domain analysis adalah suatu kegiatan yang bertujuan

untuk mengidentifikasi kebutuhan sistem dan menghasilkan suatu

model dari problem domain. Langkah utama dalam melakukan problem

domain analysis adalah melakukan analisa terhadap sistem

definisi.

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

15

Aktivitas utama dalam problem domain :

Gambar 2.2 Aktivitas dalam Problem Domain

Rich picture adalah suatu gambaran tidak formal yang

menggambarkan pemahaman akan suatu situasi.

Gambar 2.3 Contoh Rich Picture

Kegiatan utama dalam problem domain analysis, antara lain

menentukan:

1. Class, event, Event table

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

16

Class adalah suatu gambaran dari kumpulan objek - objek yang

memiliki struktur, behavioral pattern, dan atribut yang sama.

Event adalah kejadian yang melibatkan satu atau lebih object.

Event table adalah suatu tabel yang menggambarkan hubungan

antara class dengan event.

2. Struktur

Struktur terbagi menjadi dua, yaitu menurut class dan menurut

object.

a. Struktur menurut class dibedakan menjadi dua, antara

lain:

i. Generalization adalah class utama (super class) yang

menggambarkan properti umum dari class turunannya.

ii. Cluster adalah kumpulan dari class - class yang saling

berhubungan.

b. Struktur menurut objek dibedakan menjadi dua, antara

lain:

i. Aggregation adalah suatu hubungan yang

menggambarkan suatu object terdiri dari object-object lain.

ii. Association adalah suatu hubungan yang

berarti antar object.

3. Behavior

Konsep - konsep yang perlu diperhatikan dalam kegiatan ini adalah:

i. Event trace adalah urutan event - event yang melibatkan suatu objek.

ii. Behavioral pattern menggambarkan kemungkinan event trace yang

akan terjadi pada semua event dalam suatu class.

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

17

2.1.1.2 Application domain Analysis

Menurut Bennet et al (2006, p252-253), Application domain

adalah bagian dari suatu organisasi yang mengawasi, mengontrol, dan

mengevaluasi problem domain. Kegiatan utama dalam Application

domain adalah menentukan usage, function, dan interface.

2.1.1.2.1 Usage

Use case adalah sebuah pola yang menggambarkan

hubungan antara sistem dan actors di dalam application

domain. Use case Diagram secara grafis menggambarkan

interaksi antara sistem, eksternal sistem, dan user. Dengan

perkataan lain, secara grafis digambarkan siapa yang akan

mengubah sistem dan dengan cara apa pengguna dapat

berinteraksi dengan sistem.

Actor adalah abstraksi dari user atau sistem yang

lain yang berinteraksi langsung dengan sistem.

Gambar 2.4 Contoh Use Case Diagram

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

18

2.1.1.2.2 Sequence

Menurut Bennet et al (2006, p252-253), Sequence

diagram ekuivalen secara semantik dengan diagram

komunikasi untuk interaksi yang sederhana. Sebuah sequence

diagram menunjukkan interaksi antara objek yang disusun

dalam satu sequence. Sebuah objek berinteraksi dengan objek

lain melalui pengiriman pesan ( messages ). Sequence diagram

biasanya digunakan untuk mengilustrasikan sebuah use case.

Gambar 2.5 Contoh Sequence Diagram

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

19

2.1.1.2.3 Function

Function adalah sebuah fasilitas untuk membuat

model yang berguna bagi actors. Function berfokus pada apa

yang dapat sistem lakukan untuk membantu actor dalam

melakukan pekerjaannya.

Ada empat tipe utama function dan tipe function itu

diklasifikasi dari suatu function berdasarkan interaksi antara

component dan context dari sistem. Tipe - tipe Function itu

adalah:

a. Update Function diaktifkan oleh event problem domain dan

hasilnya dapat dilihat dalam perubahan yang terjadi pada

model state.

Gambar 2.6 Contoh Sequence Update Function

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

20

b. Signal Function diaktifkan karena adanya perubahan pada

model state dan hasilnya berupa reaksi pada context; reaksi

ini mungkin akan ditampilkan pada actor dalam Application

domain atau lewat intervensi secara langsung di problem

domain.

Gambar 2.7 Contoh Sequence Signal Function

c. Read Function diaktifkan karena kebutuhan akan informasi

dari tugas actors. Dan hasilnya ditampilkan sistem pada

bagian dari model yang relevan.

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

21

Gambar 2.8 Contoh Sequence Read Function

d. Compute Function diaktifkan karena kebutuhan akan

informasi dari tugas actors dan berisi perhitungan -

perhitungan informasi. Hasilnya berupa computation

results.

Gambar 2.9 Contoh Sequence Compute Function

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

Analysis document

Criteria

Component architectur

e

Process architectur

e

Architecture specification

22

Tingkat kerumitan sebuah function terbagi menjadi

beberapa tipe yaitu very complex, complex, medium, dan

simple.

2.1.1.2.4 Interface

Interface adalah fasilitas yang membuat model

sistem dan function dapat berinteraksi dengan actors. Human

actors dan sistem terkomputerisasi mempunyai behaviour yang

berbeda, maka dari itu interfaces dibedakan menjadi dua tipe

yaitu user interface dan system Interface. User Interface

adalah Interface untuk user. Sedangkan system Interface

adalah interface ke sistem lain.

2.1.1.3 Architectural Design

Architectural Design bertujuan untuk menyusun sistem

terkomputerisasi. Kegiatan dalam Architectural Design antara lain

menentukan Criteria, component, dan process.

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

23

Gambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural

2.1.1.3.1 Criteria

Criteria adalah properti dari sebuah architecture.

Terdapat beberapa tipe Criteria yaitu :

Tabel 2.2 CriteriaKriteria Ukuran dariUsable Kemampuan adaptasi sistem terhadap organisasi,

hubungan dengan kerja dan konteks teknis.

Secure Tindakan pencegahan terhadap akses data dan fasilitas

yang tidak terautorisasi.

Efficient Eksploitasi ekonomi terhadap fasilitas technical platform.

Correct Pemenuhan atas kebutuhan.

Reliable Pemenuhan atas keperluan ketelitian dalam menjalankan

fungsi.

Maintainable Biaya dari penempatan dan memperbaiki kerusakan sistem.

Testable Biaya untuk menjamin sistem yang dikembangkan bekerja

sesuai fungsi yang dimaksudkan.

Flexible Biaya untuk memodifikasi sistem yang disebar.

Comprehensible Usaha yang dibutuhkan untuk mendapatkan pengertian

yang baik atas sistem.

Reusable Potensi sistem untuk menggunakan bagian sistem dalam

sistem lain yang berhubungan.

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

24

Portable Biaya untuk memindahkan sistem ke technical platform

yang lain.

Interoperatable Biaya untuk menggabungkan sistem ke sistem lain.

2.1.1.3.2 Component

Component architecture adalah sebuah struktur

sistem dari komponen yang saling terhubung. Component

adalah sekumpulan bagian program yang terkonstitusi secara

keseluruhan dan mempunyai tanggung jawab yang dirumuskan

dengan baik. Component architecture yang baik dapat

membuat sistem lebih mudah untuk dimengerti, mengorganisir

kerja desain dan merefleksikan stabilitas dari konteks sistem.

Pola-pola yang ada dalam component architecture

adalah sebagai berikut :

a. Pola Layered Architecture

Pola Layered Architecture terdiri dari beberapa komponen

dirancang sebagai layers. Tiap komponen menggambarkan

tanggung jawabnya dengan interface ke atas dan ke

bawah. Interface ke bawah menggambarkan operasi mana

komponen dapat mengakses layer dibawahnya. Interface

ke atas menggambarkan operasi yang membuat diakses

oleh layer diatasnya.

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

25

Gambar 2.11 Pola Layered Architecture

b. Pola Generic Architecture

Kita dapat menggunakan layered architecture untuk

menguraikan sistem sistem dasar yang termasuk interface,

fungsi dan model component. Model component, terdiri

dari model untuk sistem objek, dapat berupa layer

terbawah, diikuti layer fungsi sistem dan teratas terdapat

komponen interface.

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

26

Gambar 2.12 Pola Generic Architecture

c. Pola Client-Server Architecture

Komponen dalam client-server architecture adalah server

dan beberapa client. Server memiliki kumpulan operasi

yang membuatnya tersedia untuk client. Pola ini

dipandang sebagai pola umum untuk component

architecture.

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

27

Gambar 2.13 Pola Client-Server Architecture

Pola-pola distribusi berbeda pada client-server

architecture :

Tabel 2.3 Pola Distribusi pada Arsitektur Client-ServerClient Server Architecture

U U + F +M Distributed presentation

U F + M Local presentation

U + F F + M Distributed functionality

U + F M Centralized data

U + F + M M Distributed data

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

28

2.1.1.3.3 Process

Process architecture adalah sebuah struktur untuk

menjalankan sistem dari beberapa proses yang saling

bergantung. Processor adalah peralatan yang digunakan untuk

menjalankan program. Program component adalah modul fisik

dari kode program. Active object adalah sebuah object yang

dimasukkan dalam sebuah proses.

Gambar 2.14 Subaktivitas dalam Mendesain Process ArchitectureDeployment diagram menggambarkan distribusi dan kolaborasi dari

komponen-komponen program dan active object pada prosessor.

Class diagram and

component specifications

Deployment

diagram

Distribute program

components

Identify shared

resources

Select

coordination

mechanismsExplore distribution

patternsExplore coordination

patterns

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

29

Gambar 2.15 Deployment Diagram : Airline Check – In

2.2.1.4 Component Design

2.2.1.4.1 Model

Component

Model Component adalah bagian dari sebuah sistem

yang mengimplementasikan model dari problem domain.

Tujuan dari model component adalah untuk memberikan data

yang sekarang dan data histories ke user dan sistem lainnya.

Informasi yang disimpan berhubungan dengan sistem yang ada

di dalam problem domain. Hasil akhir dari model component

adalah revised class diagram.

Gambar 2.16 Contoh mendesain Model Component

Analysis model

Dari Sistem Bank sederhana

Diagram Class yang direvisi

Dapat menambahkan class baru, attribute dan struktur untuk menggambarkan events

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

30

Gambar 2.17 Subaktivitas dalam Mendesain Model Component

Langkah – langkah dalam melakukan revised class diagram :

1) Merepresentasikan private event

Private event adalah event – event yang hanya melibatkan

satu object di dalam problem domain. Private event diberi

tanda (+).

Tabel 2.4 Perlakuan kepada Private EventEvent yang terjadi dalam sequence dan selection

Merepresentasikan event - event sebagai state atribut dalam class yang

dideskripsikan dalam statechart diagram. Setiap saat salah satu dari hubungan event

yang terjadi, sistem akan menambahkan nilai baru ke state atribut.

Mengintegrasikan atribut yang berhubungan dengan event ke dalam class

Event yang terjadi di dalam iteration

Represent private

event

Represent

Common event

Restructure

Classes

Class diagram

Behavioral patterns. And

Component specification

Model Component

Specification

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

31

Merepresentasikan event-event sebagai class baru; menambahkannya ke dalam class

yang dideskripsikan oleh statechart diagram yang menggunakan struktur aggregasi.

Untuk setiap iteration, sistem akan menghasilkan sebuah object baru dari class.

Mengintegrasikan event atribut ke dalam class baru.

Tabel 2.5 Event Table untuk Sistem Perbankan yang Sederhana

EventClass

Customer Account

Credit Approval +

Change Address *

Account Opened * +

Account Closed * +

Deposit * *

Withdraw * *

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

32

Gambar 2.18 Class Diagram yang Merepresentasikan Private Event dalam Sistem Perbankan yang Sederhana

2) Merepresentasikan common event

Common event adalah event – event yang melibatkan dua

atau lebih object di dalam problem domain. Common event

diberi tanda ( * ).

Tabel 2.6 Perlakuan kepada Common Event

Jika event dilibatkan dalam

statechart diagram dengan cara yang

berbeda, maka representasikan itu

dalam relasi dengan class yang

menawarkan representasi yang

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

33

Common Event paling simple atau mudah.

Jika event dilibatkan dalam

statechart diagram dengan cara yang

sama, maka kita harus

mempertimbangkan kemungkinan

representasi dengan cara yang

berbeda.

Gambar 2.19 Class Diagram dengan Atribut dari “Account Opened” dan “Account Closed”

3) Restrukturisasi class

Restrukturisasi class memiliki tinjauan kembali class

diagram yang mewakili semua informasi tentang event

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

34

tersebut, dan akan mempertimbangkan apakah kita mampu

dalam menyederhanakan di bagian ini.

Gambar 2.20 Restrukturisasi Class

2.2.1.4.2 Function

Component

Function Component adalah bagian dari sebuah

sistem yang mengimplementasikan kebutuhan fungsional.

Tujuan dari function component adalah memberikan user

interface dan komponen sistem lainnya untuk mengakses

model. Function component berfungsi untuk menghubungkan

model dan usage.

Original Solution

Simpler Solution

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

35

Gambar 2.21 Subaktivitas dalam Mendesain Function Component

Gambar 2.22 Function Component

2.2.1.4.3 Connecting

Component

Coupling dan Cohession adalah pengukuran

mendasar yang kita nilai sebagai evaluasi class diagram dari

component - component yang saling berhubungan.

1) Coupling adalah mengukur sedekat apa dua class atau

component saling terhubung.

Design function

As operation

Explore

pattern

Specify complex

operations

Model-component

specification

Function list, class diagram

And component specification

Function-component

specification

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

36

Empat bentuk dari coupling antara lain :

a. Outside Coupling : sebuah class atau component yang

berhubungan langsung kepada properties public dari

class atau component lainnya.

b. Inside Coupling : sebuah operasi yang berhubungan

langsung kepada private properties lain di dalam satu

class.

c. Coupling from below : sebuah specialized class yang

berhubungan langsung dengan private properties di

dalam super class.

d. Sideways Coupling : sebuah class yang berhubungan

langsung dengan private properties di dalam class yang

lain.

2) Cohesion : Sebuah ukuran seberapa erat hubungan antara

sebuah class atau component saling terikat.

Properties pada class cohesion, yaitu :

Operasi - operasi berdasarkan sebuah function yang

menyeluruh

Attributes dan struktur object menjelaskan object - object

dengan state yang dirumuskan dengan baik

Operasi-operasi bisa saling digunakan

Properties pada component cohesion, yaitu :

Class component secara konseptual saling terhubung

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

37

Relasi struktural antara class - class terutama

generalisasi dan agregasi

Key operation bisa dilaksanakan di dalam component

A nearly decomposable system adalah sebuah sistem dimana

sangat sedikit coupling antara part - part sehingga sedikit

penurunan pada coupling akan mengakibatkan nonexistent.

3) Connecting Components

Untuk menghubungkan component - component, kita harus

mendesain koneksi antara dependent component dan class -

class sehingga bisa mempertahankan cohesiveness - nya

tetapi pada saat yang sama pastikan bahwa koneksi -

koneksi ini sebebas mungkin di coupled.

Gambar 2.23 Subaktivitas dalam Mendesain Connection Antar Component

4) Connect Classes

Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

38

Hubungan antara component secara umum dijelaskan

dengan dependensi, dependensi ini harus direalisasikan

sebagai hubungan antara class dan object dalam component

Tiga bentuk connection :

1) Aggregating component class lain :

Koneksi berguna ketika sebuah class definition sudah

ada di dalam komponen yang lain.

Gambar 2.24 Aggregating Component

2) Spesializing public class component :

Seluruh properti di dalam super class akan kemudian

diwariskan kepada subclass.

<<Component>>

Function

Account

Management

<<Component>>

Model

account

Page 27: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

39

Gambar 2.25 Spesializing Component

3) Calling public operation pada object komponen lainnya :

Bentuk koneksi ini biasanya digunakan dalam interaksi

antar komponen yang kita rancang dan

mengimplementasikannya sendiri.

PersonW SessionW

<<Component>>

User Interface

<<Component>>

UI Library

Window

Page 28: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

40

Gambar 2.26 Operation Call

2.1.2 Pengertian E – Learning

Kata E – Learning sering digunakan dalam dunia pendidikan, E–

Learning memiliki arti yang hampir sama dalam penggunaan terminologi

seperti web based learning, online learning, computer based learning dan

sebagainya.

E–Learning memiliki pengertian, konsep dan definisi yang bermacam–

macam. E–Learning merupakan kependekan dari Electronic Learning (Sohn,

2005).

Menurut Gilbert dan Jones (2001), E-Learning adalah pengiriman

materi pembelajaran melalui suatu media elektronik seperti internet,

intranet/extranet, satellite broadcast, audio/video tape, interactive TV, CD-

ROM dan computer-based training (CBT).

Menurut Australian National Training Authority (2003), E – Learning

meliputi aplikasi dan proses yang menggunakan berbagai media elektronik

<<Component>>

Model

<<Component>>

System Interface

<<call>>

Page 29: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

41

seperti internet, audio/video tape, interactive TV dan CD-ROM guna

mengirimkan materi pembelajaran secara lebih fleksibel.

Menurut The ILRT of Bristol University (2005), E – Learning adalah

penggunaan teknologi elektronik untuk mengirim, mendukung, meningkatkan

pembelajaran dan penilaian.

Menurut Udan dan Wagen (2000), mengatakan bahwa E – Learning

adalah bagian dari pembelajaran jarak jauh sedangkan pembelajaran online

adalah bagian dari e – learning.

Menurut Rosenberg (2001), e – learning sebagai pemanfaatan teknologi

internet untuk mendistribusikan materi pembelajaran sehingga siswa dapat

belajar di mana saja.

E - Learning juga memiliki beberapa pengertian yaitu:

- Semua kegiatan pelatihan yang menggunakan media elektronik atau

teknologi informasi.

- Sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung

belajar mengajar dengan media Internet, maupun jaringan computer.

- Adalah pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi komputer,

jaringan komputer dan/atau Internet.

- Memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka

masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan

di kelas.

- Sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari

intranet di jaringan lokal atau internet.

Page 30: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

42

Pengertian secara umum E-Learning adalah suatu jenis belajar mengajar yang

memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke pembelajar dengan

menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain

untuk meningkatkan keefektivitasan pembelajaran dan mutu pendidikan.

E – Learning meliputi berbagai aplikasi dan proses yaitu:

- Computer-based learning

Merupakan program pembelajaran dimana menggunakan komputer sebagai

bahan pokok pusat pembelajaran. Pembelajaran ini memiliki beberapa

keuntungan seperti siswa memperoleh materi belajar secara interaktif karena

didukung oleh komputer yang dapat menyajikan beberapa jenis media. Lalu,

dengan pembelajaran ini siswa dapat belajar tanpa instruktur / pengajar.

- Web-based learning

Web based learning adalah pembelajaran melalui website. Terdiri dari dua

model yaitu asynchronous dan synchronous.

- Virtual classroom

Virtual Classroom adalah lingkungan untuk pembelajaran secara online.

Lingkungannya bisa berdasarkan web yang dapat diakses melalui internet

atau software.

Page 31: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

43

2.1.3 Keuntungan E-Learning

- Biaya

E-Learning dapat mengurangi biaya pelatihan, karena dengan adanya e-

learning suatu lembaga pendidikan ataupun perusahaan dapat mengurangi

biaya untuk mencetak kertas, menyewa pelatih khusus, ataupun ruang kelas

tambahan.

- Fleksibilitas waktu

E-Learning membuat pelajar dapat menyesuaikan waktu belajar. Mereka

dapat menyisipkan waktu belajar setelah makan siang, sedang menunggu

jemputan atau ketika berada di rumah.

- Fleksibilitas tempat

Di Sekolah, para pelajar tidak perlu pergi jauh ke ruang kelas lain. Mereka

hanya perlu pergi ke laboratorium komputer sekolah, dimana e-learning

tersebut diinstal, untuk mengikuti tambahan pelajaran.

- Fleksibilitas kecepatan pembelajaran

E-Learning dapat disesuaikan dengan kecepatan belajar masing – masing

siswa. Siswa mengatur sendiri kecepatan pelajaran yang diikuti. Apabila

belum mengerti, ia dapat mempelajari modul tertentu dan mengulanginya

nanti. Apabila seorang siswa mengerti dengan cepat, ia dapat menyelesaikan

pelajaran lebih cepat dan mengisi waktu dengan belajar topik lain. Hal ini

berbeda sekali dengan proses belajar di kelas karena semua pelajar mulai

dan berhenti di waktu yang sama.

- Standarisasi Pengajaran

Perbedaan kemampuan dan metode pengajaran yang diterapkan guru.

Perbedaan tersebut menyebabkan kualitas pengajaran sulit dijaga. E-

Page 32: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

44

Learning dapat menghapuskan perbedaan tersebut karena pelajaran E-

Learning selalu memiliki kualitas yang sama setiap kali diakses dan tidak

tergantung perbedaan para pengajar.

- Efektivitas Pengajaran

E-Learning yang didesain semenarik mungkin membuat pelajar mengerti isi

pelajaran. Penyampaian E-Learning dapat berupa kasus maupun animasi

yang dapat membantu proses pembelajaran dan mempertahankan minat

belajar.

- Kecepatan distribusi

E-Learning dapat menjangkau pelajar ketika berada di luar sekolah. Semua

komputer yang terhubung dengan server dapat mengakses materi pelajaran.

Materi pelajaran juga bisa disimpan dalam bentuk CD. Jika ada perubahan

materi pelajaran , administrator hanya perlu mengubah di server E-Learning.

- Ketersediaan On-Demand

E-Learning dapat sewaktu – waktu diakses sehingga pelajar dapat

mempelajari materi pelajaran dan menyelesaikan tugas dengan baik.

- Otomatisasi proses administrasi

E-Learning menggunakan suatu Learning Management System (LMS) yang

berfungsi sebagai platform pelajaran E-Learning. Guru yang memiliki akses

ke LMS dapat dapat memonitor kemajuan belajar siswanya dan mencetak

laporan.

- Practice with feedback

Murid memiliki kesempatan untuk mencoba berlatih dengan simulasi dari

website, Murid bisa melihat materi tidak hanya dalam bentuk tulisan tetapi

juga dalam bentuk animasi melalui website. Murid dapat melihat hasil

Page 33: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

45

evaluasi pembelajaran dari website yang dapat memberikan balasan untuk

memperbaiki kesalahan.

- Collaboration in self-study

Murid dapat berkomunikasi dengan sesama murid maupun guru melalui

chat, forum ataupun email.

- Use of simulation to Accelerate Expertise

Komputer dapat menampilkan berbagai macam bentuk media baik dalam

bentuk tulisan maupun gambar termasuk teks, audio, video, gambar.

2.1.4 Ten Golden Rules to Design Web Sites

- Sebuah situs web yang baik harus mudah dinavigasi.

Sebuah situs web yang mudah digunakan sangat penting karena jika

pengunjung menemukan kesulitan untuk menavigasi dari satu halaman ke

halaman lainnya , pengguna akan merasa frustrasi dan meninggalkan

halaman web tersebut.

- Memiliki indikasi yang jelas tentang di mana pengguna.

Pengunjung website harus selalu memiliki indikasi yang jelas dari mana

halaman situs mereka dan bagaimana mereka sampai di sana, sehingga

membuat navigasi lebih mudah.

- URL harus mudah diingat.

Salah satu kesalahan paling umum dalam desain website adalah memilih

nama domain yang tepat. Nama domain harus mudah diingat dan mudah

dieja.

Page 34: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

46

Anda memiliki pilihan untuk memilih nama domain Anda sendiri , termasuk

org . , . com , atau salah satu ekstensi global yang tersedia . Kebanyakan

klub layanan non -profit memilih ekstensi org . Karena itu adalah salah satu

disediakan untuk organisasi.

- Website harus mudah untuk menemukan / mencari.

Karena kenyataan bahwa ada jutaan situs web di Internet , penting untuk

memastikan bahwa website Anda peringkat tinggi dalam hasil mesin pencari

dan mudah untuk ditemukan.

- Situs web harus bekerja pada beberapa browser

Jika pada awalnya Netscape adalah satu – satunya browser yang digunakan.

Saat ini, ada berbagai browser internet. Dengan demikian, penting bahwa

website dapat dilihat pada browser apapun. Apakah itu Internet Explorer,

Firefox, Safari atau Google Chrome.

- Konten harus sering diperbarui.

Faktor nyata yang mendorong sebuah website untuk menjadi sukses adalah

konten. Jika konten tidak sering diperbarui, pengunjung website tidak

memiliki alasan untuk sering mengunjungi situs.

- Layout merupakan kunci konsistensi.

Hal ini penting untuk semua halaman website untuk mengikuti tata letak

tertentu untuk mempertahankan tema dan keseragaman. Jika tata letak

halaman situs Web Anda tidak konsisten dengan satu sama lain, website

Anda akan terlihat berantakan dan tidak teratur, sehingga tidak

mencerminkan citra organisasi yang ada dalam website tersebut.

Page 35: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

47

- Menghilangkan Clutter.

Kesalahan umum lain yaitu menempatkan isi sebanyak yang mereka bisa ,

pada satu halaman . Seringkali , banyak orang menempatkan begitu banyak

informasi bersama-sama sehingga pengunjung memiliki informasi yang

berlebihan.

- Halaman Web harus cepat untuk diunduh.

Di dunia serba cepat saat ini , Pengunjung website ingin website yang

memuat cepat dan ingin dapat melihat foto , artikel , dan menonton video

langsung . Ketika sebuah situs web memiliki terlalu banyak gambar besar di

dalamnya , itu akan memakan waktu lebih lama untuk memuat halaman. Hal

ini menyebabkan pengguna frustrasi yang akhirnya meninggalkan situs.

- Halaman Web memiliki SSL yang terenkripsi

Di masa sekarang ini , pengunjung situs sangat memperhatikan hal berkaitan

dengan keamanan website. Sehingga dengan SSL yang terenkripsi pada

web, data pengguna dapat terjaga privasinya.

2.1.5 Karakteristik E – Learning yang Baik

- Simple and Clean User Interface

Pelajaran e-learning yang dibuat harus sederhana namun informatif. Pada

halaman pelajaran harus dijelaskan detil pelajaran dan navigasi yang jelas

agar pengguna mudah untuk memulai pelajaran.

Page 36: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

48

Gambar 2.27 Halaman Sebuah web pembelajaran

- Access to Any Information Within Three Clicks

Empat tingkat arsitektur web yang efektif harus diterapkan untuk web.

Sebuah web pembelajaran harus dirancang untuk memenuhi semua

kebutuhan ini.

Pelajaran dan halaman bab memberikan informasi gambaran yang

mungkin akan membantu untuk sebagian besar peserta didik.

Halaman utama menyajikan informasi inti.

Sub halaman dapat digunakan untuk menyediakan video atau

instruksi.

Page 37: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

49

Gambar 2.28 Bagan Arsitektur Web

- Support of Global and Local Navigation

Navigasi Lokal dan Global sangat penting bagi pengguna web

pembelajaran. Karena bagaimana cara untuk melanjutkan pelajaran harus

jelas.

elemen navigasi global adalah harus tersedia setiap saat,

termasuk bagaimana pelajar untuk mengakhiri pelajaran

(seperti link ke halaman lain atau tombol keluar). Fitur global

lainnya adalah tombol untuk halaman utama, pertanyaan yang

sering diajukan (FAQ), glosarium, peta pembelajaran, dan

bantuan.

Elemen navigasi local yaitu navigasi termasuk depan dan

belakang tombol, bersama dengan tombol drill-down. Fitur

navigasi harus untuk mengidentifikasi di mana pengguna

berada. Lalu, bab dan halaman harus diberi nomor. Karena

pengguna perlu tahu di mana mereka berada dalam pelajaran.

Page 38: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

50

Gambar 2.29 Navigasi Global dan Lokal pada Halaman Web

- No Bermuda Triangles

Jika arsitektur Web yang datar, yang dapat menghasilkan informasi dalam

waktu tiga klik dengan navigasi global dan lokal, maka segitiga Bermuda

dapat dihilangkan dalam halaman web. Namun, fitur lain yang dapat

membuat segitiga Bermuda ialah link.

Link bermanfaat dalam suatu pelajaran, tetapi saat membuat link, jangan

mengganti halaman ini dengan halaman yang terhubung ke. Sebaliknya, link

harus membawa halaman yang terkait ke dalam jendela browser yang

terpisah.

- Sticky or a Ping-Pong Web Site

Sebuah kursus e-learning yang baik harus baik lengket dan ping-pong.

Halaman web sticky yaitu ketika peserta didik perlu mengambil kursus

karena mereka tinggal di lokasi kursus untuk cukup banyak waktu. Contoh:

facebook, youtube.

Page 39: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

51

Halaman web ping-pong setelah peserta didik menyelesaikan kursus karena

dapat menjadi sumber yang baik bahwa peserta didik dapat kembali ke.

Contoh: google, binusmaya.

- Rapid Downloads

Berikut adalah beberapa cara untuk menjaga waktu unduh:

Gunakan alat grafis untuk menyimpan gambar dalam format resolusi

yang lebih rendah.

Jika menggunakan bentuk multimedia, format disimpan dalam ukuran

yang dioptimalkan atau lebih kecil sehingga dapat diunduh lebih

cepat.

- Ability to Work on Any Screen and Browser

Ada beberapa cara untuk menangani masalah ini:

Dapat menguji dengan menjalankan program dalam semua browser yang

berbeda untuk memastikan web tersebut bekerja.

Dapat memakai alat yang secara otomatis mendukung semua browser

yang berbeda.

Dapat menerapkan pelajaran dalam HTML atau XML, yang

memungkinkan isi pelajaran untuk cepat memuat dan mengakomodasi

kebutuhan browser.

- A “Look and Feel”: “Branding” in Web Page Layout and Design

Sebuah halaman web pelajaran harus mendukung citra organisasi. Termasuk

warna dan logo organisasi Anda dalam semua program.

Page 40: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

52

2.1.6 Tipe E – Learning

Pada dasarnya E – Learning memiliki tiga tipe yaitu, Synchronous

Training dan Asychronous Training.

2.1.6.1 Synchronous Training

Synchronous memiliki arti pada waktu yang sama. Jadi,

Synchronous training merupakan tipe pelatihan di mana proses

pembelajaran terjadi pada saat yang sama ketika pengajar sedang

mengajar dan murid sedang belajar. Jadi guru dan murid dapat

berinteraksi secara langsung melalui internet atau intranet. Synchronous

training mewajibkan guru dan murid mengakses internet secara bersama

– sama karena proses pembelajaran berlangsung saat itu juga melalui

video atau audio conference, lalu murid dapat mengajukan pertanyaan

kepada guru melalui chat. Synchronous training biasanya digunakan

dalam kegiatan seminar atau konferensi dan dalam kelas / kuliah online.

2.1.6.2 Asynchronous Training

Asynchronous memiliki arti tidak pada waktu bersamaaan.

Jadi, Asynchronous training berarti tipe pelatihan dimana murid dapat

mengambil pelatihan pada waktu yang berbeda dengan pengajar

memberikan pelatihan. Tipe pelatihan ini lebih populer karena murid

dapat belajar dimana pun dan kapan pun melalui internet. Materi

Pembelajaran dapat berupa modul berupa slide presentasi, video

animasi, games maupun latihan dengan jawabannya. Pengajar dapat

Page 41: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

53

memberikan tugas ataupun kuis kepada murid. Asynchronous Training

digunakan di banyak portal e-learning.

2.1.7 Jenis – Jenis Aktivitas E-Learning

2.1.7.1 Absorb Activity

Adalah orang-orang yang paling dekat dengan informasi

murni. Menyerap aktivitas biasanya terdiri dari informasi dan tindakan

peserta didik mengambil untuk mengekstrak dan memahami

pengetahuan dari informasi tersebut. Pelajar aktif mengamati,

pengolahan, konsolidasi, mengingat, dan menilai informasi. Pelajar

menyerap pengetahuan yang ditawarkan oleh konten.

Tipe dari absorb activities:

- Presentasi, di mana peserta didik menonton atau mendengarkan

slide show, demonstrasi, podcast, atau beberapa penjelasan

terorganisasi lainnya.

- Bacaan yang dibaca peserta didik secara online atau dokumen

kertas.

- Penjelasan oleh seorang guru, di mana peserta didik

mendengarkan sebuah kisah yang diceritakan oleh guru atau ahli

atau otoritas lainnya. Cerita ini relevan dengan subjek

pembelajaran.

- Kunjungan pelajar seperi mengunjungi museum, situs bersejarah,

dan tempat lain untuk mempelajari contoh yang mungkin relevan.

Page 42: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

54

2.1.7.2 Do-Type Activity

Apakah Kegiatan mengubah informasi yang menjadi

pengetahuan dan keterampilan. Dalam kegiatan Do peserta didik

menerapkan pengetahuan.

Tipe dari Do Activities:

1. Practice Activities, memberikan peserta didik pengalaman

menerapkan informasi, pengetahuan dan keterampilan. Jenis –jenis

dari practice activities:

drill-and-practice activities adalah aplikasi yang berulang dari

serangkaian serupa, tugas - tugas sederhana. mereka membantu

peserta didik mengotomatisasi keterampilan dan meningkatkan

fluiditas aplikasi.

hands-on activities, Memungkinkan peserta didik untuk

melakukan tugas dengan alat nyata tetapi dengan bimbingan.

Mereka mengajarkan tugas - tugas nyata dan membantu

peserta didik menerapkan teori.

guided-analysis activities mengantarkan peserta didik melalui

tugas analisis dengan petunjuk langkah demi langkah. Mereka

memperkuat kemampuan pembelajar untuk melakukan tugas

kognitif yang kompleks.

2. Discovery Activities mengantarkan peserta didik untuk membuat

penemuan. Mereka termasuk laboratorium virtual, studi kasus, dan

kegiatan bermain peran. Jenis –jenis dari discovery activities:

Page 43: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

55

virtual laboratories, di mana peserta didik berinteraksi dengan

sistem untuk menemukan prinsip - prinsip dan memperbaiki

pemikiran.

case studies, di mana peserta didik menganalisis, kejadian

nyata yang kompleks atau situasi untuk memahami penyebab

dan konsep - konsep yang mendasarinya. Mereka kemudian

menarik kesimpulan, prinsip - prinsip abstrak, atau membuat

rekomendasi.

games and simulations, peserta didik mencoba tugas - tugas di

lingkungan yang aman dan belajar dari feedback yang mereka

terima.

2.1.7.3 Connect Activites

Hubungkan Kegiatan mengintegrasikan apa yang kita pelajari

dengan apa yang kita ketahui. Seringkali sederhana dan halus.

Menghubungkan keterbatasan dengan desainer yang memiliki peserta

didik untuk membuat koneksi sendiri.

Connect Activities menjembatani kesenjangan. Mereka tidak

begitu banyak menambah pengetahuan dan keterampilan baru sebagai

dasar bersama - sama sebelumnya belajar keterampilan dan

pengetahuan. Dengan demikian, mereka menambah pengetahuan dan

keterampilan tingkat yang lebih tinggi. Jika tujuannya adalah terutama

untuk mengajarkan sesuatu yang baru, itu - nya atau menyerap aktivitas.

Jika tujuannya adalah untuk menghubungkan ke sesuatu yang sudah

Page 44: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

56

dikenal atau aplikasi yang cepat belajar,maka itu disebut

menghubungkan kegiatan.

Jenis jenis dari Connect Activities:

1. Ponder Activities memerlukan peserta didik untuk berpikir secara

mendalam dan luas tentang suatu subjek. Mereka membutuhkan

peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang sebenarnya tidak

perlu dijawab, menengahi tentang subjek, mengidentifikasi contoh

- contoh, mengevaluasi contoh, meringkas pembelajaran, dan ide -

ide.

Jenis –jenis dari ponder activities:

rhetorical questions, mengajukan pertanyaan pemikiran untuk

mengarahkan perhatian pada aspek subjek.

meditations, mempromosikan santai, pertimbangan terbuka

subjek.

cite - examples activities, memerlukan peserta didik untuk

mengidentifikasi contoh dunia nyata dari konsep atau kategori.

evaluations, meminta peserta didik untuk menilai pentingnya

atau nilai dari item yang diteliti.

summary activities, memerlukan peserta didik untuk

mengidentifikasi dan rekap prinsip penting, konsep fakta, tips

dan item lainnya dari belajar.

2. Questioning Activities, membiarkan peserta didik mengisi

pertanyaandan kemudian dilanjutkan kebingungan dengan

mengajukan pertanyaan - pertanyaan dari guru, ahli, dan sesama

peserta didik.

Page 45: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

57

3. Stories by learners, memerlukan peserta didik untuk mengingat

peristiwa-peristiwa dari kehidupan mereka sendiri.

4. Job aids, adalah alat yang membantu peserta didik belajar untuk

menerapkan tugas - tugas. Seperti glosarium, kalkulator, dan e -

konsultan.

5. research activities, memerlukan peserta didik untuk menemukan dan

menggunakan sumber – sumber informasi mereka sendiri. Ini

termasuk perburuan pemulung dan penelitian terarah.

Jenis – jenis dari research activities:

scavenger hunts, menantang peserta didik untuk mengidentifikasi

sumber - sumber informasi yang dapat diandalkan untuk menjawab

pertanyaan dan memungkinkan tugas.

guided research, membutuhkan peserta didik untuk berkonsultasi

berbagai sumber informasi dan opini yang objektif tentang topik dan

kemudian meringkas temuan mereka.

6. original work , Membutuhkan peserta didik untuk melakukan

pekerjaan asli dan mengirimkannya untuk kritik.

Jenis –jenis dari original - work activities:

Decision activities, memerlukan peserta didik untuk menyerahkan

keputusan yang dibuat pada saat - saat kritis dalam proyek nyata.

Work - document activities, memerlukan peserta didik untuk

menciptakan sebuah dokumen yang akan menjadi bagian dari

pekerjaan yang sebenarnya, seperti mengisi formulir, membuat

presentasi / slideshow, atau menulis spesifikasi.

Page 46: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

58

Journal - activities, menyediakan cara bagi peserta didik untuk

mengumpulkan keputusan ke dalam dokumen yang sedang

berlangsung bahwa mereka dapat meninjau dan beralih pada e -

learning.

2.1.8 Strategi untuk E – Learning

Langkah – langkah dalam menyusun strategi E – Learning:

1. Analisa

2. Perencanaan

3. Pelaksanaan

4. Evaluasi

Berikut merupakan penjabaran dari langkah – langkah dalam menyusun

strategi E–Learning.

1. Analisa

Dalam menganalisa kita mengenal analisa SWOT yang membagi analisa

berdasarkan efeknya, dalam analisa terdapat beberapa bagian yang

berdasarkan factor yaitu:

- Kebutuhan Organisasi

E–Learning harus disesuaikan dengan kebutuhan organisasi agar bisa

memberikan dampak positif terhadap organisasi tersebut. Dibutuhkan

komunikasi dengan pihak organisasi agar tujuan tercapai.

- Kebutuhan Training

E–Learning harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa training.

- Budaya Organisasi

Page 47: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

59

Analisa terhadap budaya dan kultur organisasi tersebut cocok dan

kondusif untuk menerapkan E–Learning.

- Infrastruktur

Analisa dari segi keadaan teknologi apakah mendukung untuk

pelaksanaan E–Learning.

2. Perencanaan

Aspek perencanaan yang harus ditinjau adalah:

- Network

Segi infrastruktur dan teknologi harus disiapkan agar dapat

menerapkan E–learning sesuai keinginan organisasi.

- Learning Management System

E – Learning membutuhkan sistem untuk menjalankannya, sistem

tersebut dinamakan Learning Management System (LMS) yang

dimana fungsi dan pengembangannya harus disesuaikan dengan

kebutuhan organisasi.

- Materi

Materi yang terdapat dalam E – Learning harus sesuai dengan hasil

analisa kebutuhan organisasi.

- Marketing

Agar mendapat hasil yang maksimal, E – Learning harus dibuat

menarik bagi murid agar berminat mengakses E – Learning.

Page 48: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

60

3. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dapat dibagi menjadi tiga bagian dalam waktu

pelaksanaan.

- Pre-Launch

Sebelum diluncurkan kita harus memastikan bahwa E – learning yang

diluncurkan tidak memiliki kelemahan atau kekurangan.

- Launch

Setelah persiapan selesai, E – Learning harus diperkenalkan kepada

para murid dan anggota organisasi.

- Post-Launch

Setelah diperkenalkan, E – Learning yang dibuat dilibatkan dalam

kegiatan proses belajar dan harus menjaga tingkat kepuasan murid dan

pengajar.

4. Evaluasi

Setelah pelaksanaan, hasil pembelajaran harus dievaluasi yang

berhubungan dengan pemakaian materi. Penilaian dilakukan secara

bertingkat.

- Level 1

Mengukur kepuasan murid dari segi interaksi dan tampilan program E –

Learning.

- Level 2

Mengukur hasil pembelajaran, apakah murid dapat menyerap materi.

- Level 3

Page 49: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

61

Mengukur apakah materi pembelajaran benar – benar digunakan murid

sehingga kemampuan murid meningkat.

- Level 4

Mengukur berapa banyak hasil yang didapat oleh organisasi dengan

adanya pelatihan E – Learning sehingga kemampuan murid meningkat.

2.1.9 Penerapan E – Learning

Dalam penerapan e – learning, fleksibilitas harus diperhatikan karena

sistem e – learning harus dapat menjadikan murid dapat memilih waktu kapan

saja untuk belajar, lalu guru dapat memperbarui materi pembelajaran kapan

saja dan dimana saja. Dari segi materi pembelajaran, harus fleksibel juga mulai

dari materi yang berbentuk teks sampai yang berbentuk multimedia.

Diperlukan juga distributed learning yang berarti pembelajaran dimana

pengajar, peserta didik, dan materi pembelajaran terletak di lokasi yang

berbeda sehingga siswa dapat belajar dimana saja dan kapan saja.

Yang harus diperhatikan dalam penerapan e-learning ialah:

- Siswa dapat memahami materi pelajaran.

- Kecepatan akses internet, jaringan , bandwidth.

- Biaya untuk akses internet.

- Pengetahuan mengenai internet.

Page 50: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

62

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Pengertian Matematika

Matematika merupakan cabang ilmu yang ada di setiap jenjang mulai

dari SD hingga SMA. Matematika termasuk mata pelajaran yang diujikan di

Ujian Nasional dari tingkat SD hingga SMA.

Menurut James dan James (1976), matematika adalah ilmu tentang

logika mengenai bentuk, susunan besaran, dan konsep-konsep yang

berhubungan satu dengan yang lainnya dengan dengan jumlah yang banyak

yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan goemetri.

Menurut Mat Johnson dan Rising (1972), matematika adalah pola

berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik, matematika itu

adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat,

jelas dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa simbol

mengenai ide daripada bunyi.

Menurut Kurikulum 2004, Matematika ialah suatu bahan kajian yang

memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu

suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sudah

diterima sehingga keterkaitan antara konsep dalam matematika bersifat sangat

kuat dan jelas.

Menurut Kurikulum 2006, Matematika merupakan ilmu universal yang

mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam

berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di

bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh

perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori

Page 51: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

63

peluang, dan diskrit. Untuk mengusai dan menciptakan teknologi di masa

depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

2.2.2 Pengertian Ujian Nasional

Ujian Nasional ialah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi

peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata

pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian

standar nasional pendidikan.

2.2.3 Pengertian Learning Management System

Learning Management System (LMS) ialah paket perangkat lunak yang

digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran dan sumber daya

multimedia secara online berbasis web. Di LMS terdapat fitur – fitur yang

mempermudah dalam pengelolaan pembelajaran dan hasil – hasilnya, seperti

pembuatan tugas – tugas, kuis, memonitor peserta didik, serta berbagai fasilitas

pendukung social dan kerjasama.

2.2.4 Pengertian Moodle

Moodle pertama kali diciptakan oleh Martin Dougiamas, Moodle

merupakan salah satu jenis Learning Management System. Moodle merupakan

singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment yang

berarti tempat belajar dinamis dengan menggunakan model berorientasi objek.

Page 52: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

64

Kelebihan Moodle:

- Cocok untuk kelas online.

- Sederhana, ringan dan efisien.

- Mudah dipasang pada banyak program yang mendukung PHP, dan hanya

membutuhkan satu database.

- Menampilkan penjelasan dari pelajaran yang ada dan Pelajaran tersebut

dapat dibagi kedalam beberapa kategori.

- Mempunyai Kemanan yang kokoh.

- Paket bahasa disediakan penuh untuk berbagai bahasa.

Manajemen Moodle:

- Site Management

Website diatur oleh Admin.

Admin dapat memilih warna, tema, jenis huruf dan susunan

lain untuk mendukung tampilan.

Bentuk kegiatan dapat ditambah.

Source Code yang digunakan ditulis dalam bentuk PHP, yang

mudah dimodifikasi dan sesuai dengan kebutuhan.

- User Management

Tujuannya ialah untuk mengurangi keterlibatan admin menjadi

lebih minimum ketika menjaga keamanan yang berisiko

tinggi.

Tiap orang cukup 1 pengguna saja.

Page 53: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

65

Pengajar memiliki hak istimewa yaitu dapat mengubah materi

pembelajaran.

- Course Management

Pengajar dapat mengatur pelajaran.

Memilih bentuk pelajaran, seperti berdasarkan mingguan,

topik atau diskusi.

Terdapat Forum, Kuis, Polling, Survey, Tugas, dan yang

lainnya untuk mendukung proses belajar.

Semua kelas-kelas untuk forum, Kuis – kuis dan tugas-tugas

dapat ditampilkan pada satu halaman.

2.2.5 Pengertian XAMPP

XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi ), Apache,

MySQL, PHP, Perl. XAMPP adalah alat yang menyediakan paket perangkat

lunak dalam satu buah paket. Dalam paket XAMPP sudah terdapat Apache

(web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server,

phpMyAdmin dan berbagai alat lainnya. Berikut penjelasan dari Apache,

MySQL, PHP, Perl dan phpmyadmin.

- Apache, merupakan alat yang bersifat open source yaitu semua pengguna

boleh menggunakannya, mengambil atau bahkan mengubah kode

programnya. Fungsi Apache adalah menghasilkan halaman web yang

benar kepada pengguna, berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh

pembuat halaman website.

- MySQL, merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL

merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah

Page 54: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

66

database. SQL pertama kali didefinisikan oleh American National

Standards Institute (ANSI) pada tahun 1986. MySQL adalah sebuah

sistem manajemen database yang bersifat open source. MySQL dapat

digunakan untuk membuat dan mengola database beserta isinya. MySQL

dapat dimanfaatkan untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data

yang berada dalam database.

- PHP, merupakan web server yang bersifat open source, PHP merupakan

bahasa pemrograman untuk membuat website yang bersifat server side

scripting. PHP memungkinkan untuk membuat halaman website yang

bersifat dinamis. PHP dapat dijalankan pada berbagai macam Sistem

operasi, misalnya Windows, Linux dan Mac OS. PHP dapat

memanfaatkan database untuk menghasilkan halaman web yang dinamis.

Sistem manajemen database yang sering digunakan bersama PHP adalah

MySQL.

- Phpmyadmin, ialah suatu perangkat lunak yang dapat dimanfaatkan untuk

mengelola database dalam MySQL, dengan phpmyadmin pengguna dapat

membuat tabel, mengisi data tabel dan yang lainnya dengan mudah.

- Perl, merupakan bahasa pemograman yang sering digunakan dalam

program-program CGI (Common Gateway Interface) dan berbagai

protokol Internet lainnya.

2.2.6 Pengertian Database

Database atau disebut juga basis data adalah kumpulan data yang

disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat diolah atau

dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk

Page 55: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-1... · Web viewGambar 2.10 Aktivitas dalam Perancangan Arsitektural Criteria Criteria adalah properti dari sebuah

67

menghasilkan informasi. Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat,

mengola, memelihara, memonitor dan memindah database disebut DBMS

(Database Management System). Contoh DBMS yaitu Microsoft Access,

Microsoft SQL Server, MySQL, Oracle, dan sebagainya.