septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem...

37
TOPIK – TOPIK LANJUTAN SISTEM INFORMASI “ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION ( RFID ) PADA BLOOP/ENDORSE CLOTHING COMPANY” Disusun oleh : DWIPA RIYANTO 1000888631 Kelas / Kelompok : 06PNM / BINA NUSANTARA UNIVERSITY

Transcript of septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem...

Page 1: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

TOPIK – TOPIK LANJUTAN SISTEM INFORMASI

“ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION ( RFID ) PADA

BLOOP/ENDORSE CLOTHING COMPANY”

Disusun oleh :

DWIPA RIYANTO 1000888631

Kelas / Kelompok : 06PNM /

BINA NUSANTARA UNIVERSITY

JAKARTA

(2009)

Page 2: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

Bina Nusantara University

Topik-Topik Lanjutan Sistem Informasi

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM RFID PADA BLOOP/ENDORSE CLOTHING COMPANY

Dwipa Riyanto 1000888631

Kelas : 06PNM

ABSTRAK

Penggunaan RFID (Radio Frequency Identification) pada industri dan berbagai sektor-sektor bisnis semakin berkembang saja. Perusahaan yang biasanya bergerak dalam bisnis retail store misalnya, penggunaan piranti seperti RFID ini dinilai cukup efisien untuk menggantikan sistem barcode yang selama ini digunakan pada umumnya. Selain karena kelebihan readernya yang bisa membaca puluhan tag dalam waktu yang singkat, penggunaan sistem ini juga memberikan kemudahan dari segi pelayanan pelanggan. Bloop/Endorse distro merupakan sebuah retail store yang bergerak dalam bidang fashion (clothing). Sebagai pelopor perkembangan industri clothing yang semakin marak beberapa tahun terakhir, maka Bloop/Endorse ini sendiri harus mencari keunggulan baru yang dapat digunakan untuk mengikat konsumen-konsumennya. Oleh karena itu dirancang suatu analisis dan pengembangan sistem dengan menggunakan RFID untuk memenuhi sasaran tersebut. Perancangan dilakukan dengan menggunakan analisis dan perancangan sistem berdasarkan Object Oriented Analysis and Design (OOA & D) dan didokumentasikan menggunakan Unified Model Languange (UML). Sesuai dengan fokus permasalahan yang didapatkan, maka penulisan ini hanya terbatas pada proses penjualan, pembelian, dan pelayanan pelanggan melalui pengaplikasian sistem RFID. Hasil yang didapat dari skema penulisan ini adalah aplikasi sistem RFID yang digunakan dapat mendukung dan memperlancar proses transaksi penjualan dan pelayanan yang dilakukan perusahaan terhadap pelanggan-pelanggannya.

Kata Kunci : Analisis, Perancangan, Sistem, Sistem Informasi, RFID.

ii

Page 3: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………………………….. i

Abstrak ……………………………………………………………………………..ii

Daftar Isi …………………………………………………………………………... iii

1. Pendahuluan …………………………………………………………........ 1

1.1 Latar belakang ………………………………………………………… 1

1.2 Identifikasi Masalah ……………………………………………………2

1.3 Ruang Lingkup …………………………………………………………2

1.4 Tujuan dan Manfaat …………………………………………………… 2

1.4.1 Tujuan …………………………………………………………. 2

1.4.2 Manfaat ………………………………………………………... 2

1.5 Metodologi ……………………………………………………………..3

1.6 Sistematika Penulisan …………………………………………………. 3

2. Landasan Teori ……………………………………………………………. 4

2.1 Pengertian Sistem ………………………………………………………4

2.2 Pengertian Informasi ………………………………………………….. 4

2.3 Pengertian Sistem Informasi ………………………………………….. 4

2.4 Sejarah Perkembangan RFID …………………………………………. 4

2.5 RFID (Radio Frequency Identification) ………………………………. 5

2.5.1 Label RFID ……………………………………………………. 6

2.5.2 Tipe RFID Tag …………………………………………………7

2.5.3 Frekuensi Radio dan Jangkauan ………………………………. 8

iii

Page 4: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

3. Pembahasan ……………………………………………………………….. 9

3.1 Definisi Sistem …………………………………………………………9

3.2 Analisis Sistem Berjalan ……………………………………………….10

3.2.1 Rich Picture …………………………………………………….10

3.2.2 Structure ………………………………………………………..12

3.2.3 Actor Table ……………………………………………………. 14

3.2.4 Use Case Diagram …………………………………………….. 15

3.3 Technical Platform ……………………………………………………..18

4. Penutup ……………………………………………………………………. 20

4.1 Kesimpulan ……………………………………………………………. 20

4.2 Saran …………………………………………………………………... 20

Daftar Pustaka …………………………………………………………………….. 21

Daftar Riwayat Hidup …………………………………………………………….. 22

iv

Page 5: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPerkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat dan mendunia

memungkinkan perusahaan-perusahaan yang ada untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan proses bisnisnya dengan memanfaatkan teknologi-teknologi tersebut. Salah satu teknologi yang sedang berkembang akhir-akhir ini adalah penggunaan RFID (Radio Frequency Identification) yang dapat menggantikan sistem barcode yang umumnya masih banyak digunakan pada perusahaan atau toko-toko yang menjual produknya secara retail, dengan menggunakan RFID tersebut, perusahaan ditawarkan sejumlah keuntungan yang dapat memudahkan pelanggan dan perusahaan untuk melakukan interaksi bisnis, sehingga kualitas pelayanan dapat ditingkatkan semaksimal mungkin.

Faktor inilah yang mendukung penggunaan RFID untuk semakin memudahkan perusahaan-perusahaan yang bergerak pada bisnis retailing seperti bisnis distro/clothing yang mulai menjamur di berbagai kota-kota besar di Indonesia. RFID sendiri merupakan sebuah peranti biometrik yang memungkinkan pembacaan kode-kode pada RFID tag (label) melalui frekuensi gelombang radio yang ditangkap oleh RFID reader.

Penggunaan sistem RFID ini sendiri jika ditinjau dari segi teknologi dan informasi yang dibutuhkan perusahaan, tidak hanya dapat digunakan pada saat proses penjualan barang namun dapat juga digunakan pada saat proses pengelolaan barang masuk, inventory, maupun tracking barang tersebut jika dibutuhkan. Sehingga penggunaan RFID ini sudah meningkat pada area-area yang sensitif pada faktor keamanan. Sistem ini menyediakan pelayanan penyediaan informasi dari setiap produk/barang yang ditempelkan RFID tag. RFID tag itu sendiri memuat informasi-informasi yang terkait dari produk tersebut. Dan setiap tag memiliki unique ID masing-masing sehingga memungkinkan pelacakan tag lewat gelombang radio.

Bloop/Endorse ini sendiri merupakan bisnis counter distro/clothing yang cukup terkemuka di Jakarta. Memiliki banyak pelanggan dan produknya dikenal dengan kualitasnya yang cukup baik dimata konsumen, selain menjual produknya sendiri, Bloop/Endorse juga bekerjasama dengan beberapa pemasok untuk menjual merk mereka selain produksi Bloop/Endorse itu sendiri. Counter yang dimiliki cukup besar sehingga memungkinkan untuk memasarkan dan menjual koleksi produknya lebih banyak. Selain itu, lokasi counter yang strategis di lokasi yang sering dikunjungi masyarakat khusunya anak-anak muda maka menjadikan distro ini cukup banyak peminat dan pembelinnya. Namun dengan semakin maraknya bisnis serupa di Jakarta, maka dibutuhkan suatu sistem baru yang unggul dan kompeten untuk meningkatkan citra dan kualitas dari Bloop/Endorse itu sendiri agar tetap memiliki keunggulan kompetitif yang bisa bersaing di pasaran.

Berdasarkan pertimbangan diatas, maka pada pembahasan karya tulis ini disusun suatu topik dengan judul Analisis dan Perancangan Sistem Informasi RFID pada

v

Page 6: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

Bloop/Endorse Clothing Company yang diharapkan dapat memberikan solusi-solusi atas permasalahan yang ada dengan melakukan pengembangan sistem untuk meningkatkan kualitas pelayanan melalui fitur-fitur RFID dan mempermudah serta memperlancar proses bisnis yang terjadi di dalam Bloop/Endorse clothing company.

1.2 Identifikasi MasalahBloop/Endorse distro memiliki beberapa masalah yang harus diperhatikan,

terutama mengenai masalah semakin banyaknya pesaing-pesaing dengan bisnis serupa yang ada di kawasan Jakarta sehingga menambah variasi daya tarik dan daya beli konsumen yang juga semakin beragam dan mengikuti perkembangan zaman. Selain masalah persaingan, sistem yang ada sekarang dinilai masih terpisah antara proses pengadaan, penyimpanan, dan penjualan sehingga kemungkinan data terpisah dan tercecer masih tinggi.

Oleh karena itu, dibutuhkan suatu pengembangan sistem berbasis teknologi dan informasi yang dapat menunjang daya tarik konsumen agar tetap menjadikan Bloop/Endorse clothing company sebagai tujuan belanja mereka, selain itu sistem juga terintegrasi satu sama lain untuk memudahkan jalannya proses bisnis, dapat memudahkan pelayanan pelanggan, dan memberikan variasi pelayanan yang semakin unik dan menarik, serta memudahkan proses penjualan produk itu sendiri.

1.3 Ruang LingkupAdapun batasan masalah dalam penulisan karya tulis ini antara lain :

1. Penelitian difokuskan pada faktor pelayanan pelanggan dan penjualan produk di dalam Bloop/Endorse distro.

2. Penggunaan RFID diusulkan untuk menggantikan sistem barcode yang selama ini digunakan pada sistem Bloop/Endorse distro.

3. Penggunaan RFID juga diusulkan untuk memberikan informasi mengenai detail suatu produk yang kemudian ditampilkan ke screen khusus sebagai media pelayanan pelanggan.

4. Penggunaan RFID digunakan sebagai wujud pengembangan sistem yang sudah ada.

1.4 Tujuan dan Manfaat1.4.1 Tujuan

Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah :1. Menganalisa bagaimana RFID dapat digunakan pada industri distro yang

sedang berkembang.2. Menganalisa proses pelayanan dan penjualan agar mendapatkan metode

yang sesuai dengan pengaplikasian sistem RFID ini.3. Mengembangkan sistem yang ada untuk dapat diintegrasikan dengan

sistem RFID yang dapat mendukung dan memperlancar proses bisnis.1.4.2 Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari penyusunan karya tulis ini antara lain :1. Mendapatkan gambaran mengenai penggunaan RFID untuk menunjang

proses bisnis dan peningkatan penjualan serta kualitas pelayanan pelanggan.

vi

Page 7: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

2. Memberikan rancangan sistem baru yang dikembangkan berdasarkan sistem yang telah berjalan sebelumnya.

vii

Page 8: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

1.5 MetodologiMetode yang digunakan untuk mendukung penulisan karya tulis ini meliputi 2

bagian utama, yaitu :

1. Metode Analisisa. Melakukan survei atas sistem yang sedang berjalanb. Mengidentifikasi requirement dari sistemc. Mengidentifikasi terhadap kebutuhan informasi

2. Metode Perancangan Sistema. Merancang Class Diagramb. Merancang Use Casec. Merancang Network /Jaringan

1.6 Sistematika PenulisanPembahasan ini dibagi dalam beberapa sub bab yang disusun sebagai berikut :1. Pendahuluan

Berisi mengenai gambaran umum mengenai latar belakang, identifikasi masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.

2. Landasan TeoriBerisi mengenai teori-teori dasar dan sejarah singkat yang digunakan dalam pembahasan yang lebih lanjut.

3. PembahasanBerisi mengenai pembahasan yang sesuai dengan judul karya tulis. Pembahasan tersebut disusun berdasarkan sub bab yang masing-masing akan membahas topik secara lebih mendalam.

4. PenutupBerisi Kesimpulan dan saran dari pembahasan yang telah dilakukan.

Page 9: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

9

2. Landasan Teori

2.1 Pengertian SistemMenurut Mathiassen (2000,p9), sistem adalah sekumpulan komponen yang

mengimplementasikan kebutuhan pemodelan fungsi dan antar muka.Secara keseluruhan sistem itu adalah sekelompok unsur/elemen yang saling

terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah input tersebut sampai menghasilkan output yang dikehendaki dan mencapai suatu tujuan tertentu.

Elemen sistem terdiri dari :1. Tujuan Sistem : Dapat berupa tujuan organisasi, permasalahan yang

ada di dalam organisasi serta urutan prosedur yang harus diajalankan untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Batasan Sistem : Dapat berupa peraturan manusia, pengeluaran biaya, sumber daya manusia, fasilitas, maupun batasan suatu perusahaan.

3. Kontrol Sistem :Merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan sebuah sistem.

4. Input : Elemen dari sistem yang bertugas menerima seluruh masukan data.

5. Proses : Elemen dari sistem yang bertugas mengolah seluruh masukan data menjadi suatu hasil atau informasi yang dapat digunakan.

6. Output : Merupakan hasil dari input yang telah diproses dan merupakan tujuan dari sebuah sistem.

7. Umpan Balik : Merupakan elemen di dalam sistem yang berusaha untuk mengevaluasi hasil dari sebuah sistem. Umpan balik dapat berupa perbaikan / pemeliharaan sistem.

2.2 Pengertian InformasiMenurut O’Brien (2002,p12), informasi adalah data yang telah diubah ke

dalam sebuah bentuk yang mempunyai arti dan berguna bagi pemakai tertentu atau khusus.

2.3 Pengertian Sistem InformasiMenurut Turban (2003,p33), sistem informasi merupakan sistem yang

mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menganalisis data dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.

Menurut Wilkinson (1995,p16), sistem informasi adalah suatu kerangka yang terdiri dari sumber-sumber daya yang terkordinasi yang mengumpulkan, memproses, mengendalikan dan memanajemen data melalui tahapan yang berurutan guna menghasilkan informasi yang disampaikan melalui jaringan komunikasi kepada berbagai pemakai untuk keperluan tertentu.

2.4 Sejarah Perkembangan RFIDPada tahun 1946 Léon Theremin menemukan sebuah alat spionase untuk Uni

Soviet yang rmampu menyampaikan gelombang radio dengan informasi audio.. Gelombang yang terjadi menampilkan diaphgram yang sedikit diubah dari bentuk

Page 10: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

10

resonator, yang terjadi pada frekuensi radio. Meskipun perangkat ini masih berjalan secara pasif, namun perangkat ini dianggap sebagai pendahulu dari teknologi RFID. Teknologi RFID telah digunakan sekitar sejak awal tahun 1920 menurut satu sumber (walaupun sumber yang sama menyatakan bahwa sistem RFID telah ada sekitar sejak akhir tahun 1960).

Teknologi serupa, seperti IFF transponder ditemukan di Inggris Raya pada 1939, dan telah secara rutin digunakan oleh sekutunya dalam Perang Dunia II untuk mengenali pesawat terbang sebagai teman atau musuh. Transponders masih digunakan oleh sebagian besar powered pesawat untuk hari ini.

Lainnya, awal penjajakan kerja RFID adalah tulisan yang terbit tahun 1948 oleh Harry Stockman, yang berjudul " Communication by Means of Reflected Power " (IRE, pp 1196–1204, Oktober 1948). Stockman memprediksi bahwa banyak penelitian dan pengembangan pekerjaan harus dilakukan sebelum sisa dasar permasalahan tercermin dalam komunikasi-kuasa yang dipecahkan, dan sebelum bidang berguna adalah aplikasi dieksplorasi."

Awal perangkat yang pasif, yang didukung oleh pemakaian sinyal, dan telah ditunjukkan pada tahun 1971 di New York Port Authority dan pengguna potensial lainnya dan terdiri dari sebuah transponder dengan memori 16 bit untuk digunakan sebagai perangkat tol. Awal rencana bisnis yang disajikan kepada investor pada 1969 menunjukkan dalam menggunakan transportasi (identifikasi kendaraan otomotif, sistem tol otomatis, plat nomor elektronik, manifest elektronik, kendaraan routing, pemantauan kinerja kendaraan), perbankan (buku cek elektronik, kartu kredit elektronik), keamanan ( personil identifikasi, pintu otomatis, surveilan) dan medis (identifikasi, pasien sejarah).

Awal yang sangat tercermin dari demonstrasi kuasa (modulated backscatter) tag RFID, baik pasif dan semi-pasif, yang dilakukan oleh Steven Depp, Alfred Koelle, dan Robert Freyman di Los Alamos National Laboratory pada tahun 1973. Sistem portabel yang dioperasikan di 915 MHz dan 12-bit digunakan tag. Teknik ini digunakan oleh sebagian besar hari ini UHFID tag RFID dan microwave. Paten pertama untuk dihubungkan dengan singkatan RFID telah diberikan kepada Charles Walton pada tahun 1983 US

2.5 RFID (Radio Frequency Identification)Radio Frequency Identification (RFID) adalah sebuah metode identifikasi

dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Label RFID terdiri atas mikrochip slikon dan antena. Label yang pasif tidak membutuhkan sumber tenaga, sedangkan label yang aktif membutuhkan sumber tenaga untuk dapat berfungsi.

Teknologi RFID menjadi jawaban atas berbagai kelemahan yang dimiliki teknologi barcode yaitu selain karena hanya bisa diidentifikasi dengan cara mendekatkan barcode tersebut ke sebuah reader, juga karena mempunyai kapasitas penyimpanan data yang sangat terbatas dan tidak bisa deprogram ulang sehingga menyulitkan untuk menyimpan dan memperbaharui data dalam jumlah besar untuk

Page 11: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

11

sebuah item. Salah satu solusi menarik yang kemudian muncul adalah menyimpan data tersebut pada suatu silikon chip, teknologi inilah yang dikenal dengan RFID. Kontak antara RFID tag dengan reader tidak dilakukan secara kontak langsung atau mekanik melainkan dengan pengiriman gelombang electromagnet. Berbeda dengan smart card yang biasa dipakai di kartu telepon atau kartu bank yang juga menggunakan silikon chip, kode-kode RFID tag bisa dibaca pada jarak yang cukup jauh Suatu sistem RFID secara utuh terdiri atas 3 komponen yaitu :

1. Tag RFID, dapat berupa stiker, kertas atau plastik dengan beragam ukuran. Didalam setiap tag ini terdapat chip yang mampu menyimpan sejumlah informasi tertentu.

2. Terminal Reader RFID, terdiri atas RFID-reader dan antena yang akan mempengaruhi jarak optimal identifikasi. Terminal RFID akan membaca atau mengubah informasi yang tersimpan didalam tag melalui frekuensi radio. Terminal RFID terhubung langsung dengan sistem Host Komputer.

3. Host Komputer, sistem komputer yang mengatur alur informasi dari item-item yang terdeteksi dalam lingkup sistem RFID dan mengaturkomunikasi antara tag dan reader. Host bisa berupa komputer stand-alone maupun terhubung ke jaringan LAN / Internet untuk komunikasi denganserver.

Gambar 1 : Cara Kerja RFID

2.5.1Label RFIDLabel RFID atau yang biasa disebut RFID tag sendiri, pada

dasarnyamerupakan suatu microchip berantena, yang disertakan pada suatu unit barang.Dengan piranti ini, perusahaan bisa mengidentifikasi dan melacak keberadaansuatu produk. Seperti halnya barcode, yang memiliki Universal Product Code (UPC), sebuah tag RFID memiliki Electronic Product Code (EPC) berisiidentitas produk tersebut, mulai dari nomor seri, tanggal produksi,

Page 12: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

12

lokasimanufaktur, bahkan tanggal kadaluarsa. EPC adalah identifikasi produk generasi baru, mirip dengan UPC ataubarcode. Seperti halnya barcode, EPC terdiri dari angka-angka yang menunjukkan kode produsen, produk, versi dan nomor seri. Namun, EPC memiliki digit ekstra untuk mengidentifikasi item yang unik. Ukuran bit EPC yang mencapai 96-bit memungkinkannya secara unik mengidentifikasi lebihdari 268 juta produsen, masing-masing memiliki lebih dari satu juta jenisproduk, sementara sisanya masih mencukupi untuk melabel seluruh produk individualnya. Informasi EPC inilah yang tersimpan di dalam chip RFID.

2.5.2 Tipe RFID TagRFID tag dapat bersifat aktif atau pasif.

RFID PasifRFID tag yang pasif tidak memiliki power supply sendiri. Dengan hanya berbekal induksi listrik yang ada pada antena yang disebabkan oleh adanya frekuensi radio scanning yang masuk, sudah cukup untuk memberi kekuatan yang cukup bagi RFID tag untuk mengirimkan respon balik. Sehubungan dengan power dan biaya, maka respon dari suatu RFID yang pasif biasanyasederhanya, hanya nomor ID saja. Dengan tidak adanya power supply padaRFID tag yang pasif maka akan menyebabkan semakin kecilnya ukuran dari RFID tag yang mungkin dibuat. Beberapa RFID komersial yang saat inisudah beredar di pasaran ada yang bisa diletakkan di bawah kulit. Pada tahun 2005 tercatat bahwa RFID tag terkecil berukuran 0.4 mm x 0.4 mm dan lebihtipis daripada selembar kertas. Dengan ukuran sekian maka secara praktis benda tersebut tidak akan terlihat oleh mata. RFID tag yang pasif inimemiliki jarak jangkauan yang berbeda mulai dari 10 mm sampai dengan 6meter. RFID tag yang pasif harganya bisa lebih murah untuk diproduksi dan tidak bergantung pada baterai.

RFID aktifRFID tag yang aktif, di sisi lain harus memiliki power supply sendiri dan memiliki jarak jangkauan yang lebih jauh. Memori yang dimilikinya juga lebih besar sehingga bisa menampung berbagai macam informasi didalamnya. Jarak jangkauan dari RFID tag yang aktif ini bisa sampai sekitar 100 meter dan dengan umur baterai yang bisa mencapai beberapa tahun lamanya. Perbedaan sifat antara RFID aktif dan pasif dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 13: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

13

Tabel 1 : Perbedaan RFID aktif dan Pasif

RFID tag juga dapat dibedakan berdasarkan tipe memori yang dimilikinya :1. Read / Write (Baca/Tulis)

Memori baca/tulis secara tidak langsung sama seperti namanya,memorinya dapat dibaca dan ditulis secara berulang-ulang. Data yang dimilikinya bersifat dinamis.

2. Read only (Hanya baca)Tipe ini memiliki memori yang hanya diprogram pada saat tag ini dibuat dan setelah itu datanya tidak bisa diubah sama sekali. Data bersifat statis.

2.5.3Frekuensi Radio dan JangkauanAda empat macam RFID tag yang sering digunakan bila dikategorikan

berdasarkan frekuensi radio, yaitu: Low frequency tag (antara 125 ke 134 kHz) High frequency tag (13.56 MHz) UHF tag (868 sampai 956 MHz) Microwave tag (2.45 GHz)

Jarak antara antena pembaca RFID dengan tag secara langsungdipengaruhi oleh frekuensi kerja yang digunakannya. Frekuensi RFID yangberbeda akan menghasilkan jangkauan yang berbeda pula.

Page 14: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

14

3. Pembahasan

3.1 Definisi SistemSistem yang dikembangkan antara lain meliputi sistem penjualan yang

diintegrasikan melalui RFID yang didalamnya memuat informasi produk seperti kode barang, nama barang, harga, bahan, distributor, dan lain-lain. Dimana melalui RFID tersebut pelanggan dapat mendapatkan informasi mengenai produk tersebut. Sistem RFID ini dilengkapi dengan beberapa antena sebagai transmitter dan RFID reader yang terletak di beberapa area counter (umumnya yang paling banyak dilalui oleh pelanggan).

Sistem yang dikembangkan dilengkapi dengan peralatan pendukung sistem RFID, diantaranya adalah : RFID tag (label) yang ditempelkan pada setiap produk, antena sebagai transmitter frekuensi radio, serta RFID reader sebagai sensor untuk membaca RFID tag itu sendiri. Piranti ini diletakkan di beberapa sudut counter yang banyak dilalui oleh pelanggan.

Untuk softwarenya, sisem lama dikembangkan dengan menggunakan software yang mendukung sistem RFID, dengan dilengkapi komponen-komponen yang sesuai dengan kebutuhan dan mendukung proses transaksi Bloop/Endorse (dalam hal ini, transaksi penjualan dan pembelian persediaan). Sistem yang dibangun dengan spesifikasi standar level menengah yang mencakup penggunaan eksternal hardware seperti printer, dan lain-lain.

Sistem akan dibangun dengan berdasarkan FACTOR criteria berikut :

Functionality Sistem penjualan menggunakan RFIDApplication Domain Kasir, Staff Gudang, Bagian Shipping, PelangganCondition - Sistem yang mampu melayani transaksi pembelian

atau penjualan yang terjadi- Penggunaan RFID yang menggantikan sistem

barcode untuk mempercepat proses transaksi.- Mampu menyimpan informasi berdasarkan RFID,

dan mampu mengelola stok barang berdasarkan tag-tag yang telah ditempelkan.

Technology - RFID software (Sun Java)- RAM Memory 1GB- Pentium IV 1,6 GHz- 80 GB Hard Disk space- Modem- LAN cable

Object - Struk pembayaran- Detail produk

Responsibility Mendukung kebutuhan proses transaksi penjualan dan pembelian yang mampu terintegrasi dengan sistem RFID.

Tabel 2 : FACTOR criteria

Page 15: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

15

3.2 Analisis Sistem yang Diusulkan3.2.1 Rich Picture

Gambar 2 : Rich Picture

Page 16: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

16

Keterangan Rich Picture :

Pelanggan yang ingin berbelanja dapat datang langsung ke counter Bloop/Endorse atau melaui website untuk melakukan ordering. Pelanggan yang datang langsung ke counter dapat melihat-lihat barang yang ada dimana setiap barang telah ditempel RFID tag yang berfungsi sebagai penyimpanan informasi suatu produk. Detail informasi produk yang disimpan di dalam RFID tag antara lain : Kode barang, merk, bahan (kain) yang dipakai untuk memproduksi produk tersebut, nama barang, harga satuan, tempat dan tahun produksi, dan lain-lain.

Apabila pelanggan yang ingin mengetahui informasi-informasi lain (selain harga yang telah disisipkan di produk tersebut), maka pelanggan cukup mendekatnya produknya pada reader yang tersedia, kemudian reader akan membaca tag (label) yang ada pada produk tersebut kemudian menampilkan informasi-informasi yang terkait menuju screen. Hal ini berguna untuk pelanggan yang ingin mengetahui detail informasi produk yang akan ia beli sebelum melakukan pembayaran pada kasir.

Untuk pembayarannya, pelanggan yang telah selesai berbelanja dapat melakukan pembayaran pada kasir yang bertugas. Reader akan diletakkan di sekitar kasir tepatnya pada jalur antrian pembayaran sehingga reader tersebut dapat membaca tag-tag yang menempel pada produk-produk yang akan dibeli oleh pelanggan, sehingga pada waktu pembayarannya, kasir tidak perlu lagi melakukan scanning pada barang tersebut satu per satu ( seperti pada sistem barcode), kasir cukup menyebutkan barang-barang yang akan dibeli untuk memastikan, dan menyebutkan jumlah pembayaran yang harus dibayar, kemudian kasir akan memberikan struk sebagai tanda bukti transaksi penjualan yang sudah dilakukan perusahaan.

Sedangkan bagi pembeli yang melakukan pemesanan melalui website maka cukup mengunjungi situs Bloop/Endorse distro dan melihat-lihat barang yang tersedia untuk dijual melalui website. Setelah itu, pelanggan cukup menambahkan produk ke dalam shopping cart dan setelah itu mendapatkan informasi mengenai jumlah pembayaran. Setelah pembeli mentransfer pembayaran tersebut, pelanggan kemudian mengkonfirmasi kembali untuk mengaktifkan pesanan untuk dikirim. Data akan terhubung ke server yang kemudian dikirimkan pada bagian shipping sesuai dengan data pesanan, setelah itu barang dikirimkan melalui jasa pengiriman ke alamat yang telah ditentukan berdasarkan data pesanan.

Untuk pengadaan persediaan, barang yang masuk dari supplier ataupun hasil produksi yang baru dikirimkan dari tempat produksi ditempelkan RFID tag sesuai dengan detail produk tersebut sebelum masuk ke dalam counter untuk diperjual-belikan kepada konsumen. Karena pemasangan RFID tidak dapat langsung dilakukan pada saat shipping oleh supplier, maka tag dipersiapkan oleh karyawan pada saat order barang kepada supllier berupa produk-produk fashion. Ketika barang datang, karyawan kemudian menempelkan tag sesuai detail masing-masing produk tersebut.

Page 17: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

17

3.2.2 Structure

Gambar 3 : Class Diagram

Keterangan Problem Domain :

RFIDRFID memuat unique id yang dimiliki oleh setiap tag yang akan dipasang pada setiap produk sebagai identifikasi yang bisa memuat informasi mengenai detail suatu produk yang akan dijual.

Page 18: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

18

Detail ProdukDetail produk memuat informasi tambahan yang dapat disimpan pada RFID tag sebagai informasi yang bisa diakses dan didapatkan oleh setiap pembeli dari suatu produk.

ProdukDi dalam produk memuat atribut-atribut seperti kode barang, nama barang, harga barang, tempat dan tahun produksi, bahan yang digunakan, merk. Selain itu produk dibagi menjadi 3 sub-kategori yaitu :

- Men’s Wear- Women;s Wear- Accesories

Detail PenjualanDalam class detail penjualan memuat jumlah penjulan yang terjadi dalam suatu transaksi, barang apa saja yang dijual beserta jumlah pembelian dan harga yang harus dibayar oleh si pelanggan/pembeli.

PenjualanPenjualan memuat informasi mengenai suatu penjualan produk yang dilakukan oleh distro dimana di dalam class penjualan itu sendiri terdapat nomor penjualan, tanggal dan waktu penjualan, jumlah yang harus dibayar.

Struk PenjualanStruk penjualan memuat informasi sebagai bukti transaksi yang telah dibayarkan oleh pelanggan ketika membeli sebuat produk dari distro.

Detail PembelianDetail pembelian memuat informasi detail mengenai pembelian-pembelian yang dilakukan oleh distro, baik pengadaan bahan baku produksi, maupun pembelian produk jadi yang dibeli dari supplier-supplier tertentu untuk menambah variasi produk yang diperjualbelikan.

PembelianPembelian memuat informasi-informasi pembelian, seperti nomor pembelian, kode supplier, jenis pembelian, jumlah pembelian, tagihan yang harus dibayar, waktu dan tanggal pembelian.

SupplierClass supplier memuat informasi mengenai supplier yang terkait dengan bisnis distro Bloop/Endorse dimana di dalamnya memuat kode supplier, nama perusahaan, lokasi, dan status supplier. Supplier tetap perusahaan disimpan di dalam database perusahaan.

Page 19: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

19

3.2.3 Actor Table

Actor

Use Case

Pelanggan Kasir BagianGudang

BagianShipping

Melihat Harga Barang √

Menyediakan Informasi Produk √

Mengecek Jumlah Pembayaran √

Melayani Pembayaran √

Mencetak Struk Pembayaran √

Mengecek Persediaan Barang √

Menambah Persediaan Barang √

Menerima Pesanan Online √

Mengkonformasi Pembayaran √

Memproses Pengiriman Pesanan Online

Tabel 4 : Actor Table

Page 20: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

20

3.2.4 Use Case Diagram

Gambar 4 : Use Case Diagram

Page 21: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

21

Actor : Pelanggan

Pelanggan merupakan orang atau sekelompok orang yang membeli barang/produk pada Bloop/Endorse distro. Pelanggan dapat melakukan transaksi pembelian produk melalui counter secara langsung maupun melalui website Bloop/Endorse yang dirancang untuk melakukan penjualan produk.

KasirKasir merupakan petugas/karyawan Bloop/Endorse clothing company yang memiliki tanggung jawab untuk mengawasi transaksi yang berjalan, khususnya mengenai pembayaran yang dilakukan oleh Pelanggan. Untuk pengaplikasian system RFID, maka tugas kasir lebih dipersempit, hanya bertugas untuk memastikan barang yang di-scan semuanya dibeli oleh pelanggan (customer) tersebut, tidak lagi melakukan scanning barang satu per satu untuk dimasukkan ke dalam sistem.

Bagian GudangBagian gudang bertugas mengawasi dan mengontrol persediaan barang serta pembelian yang dilakukan oleh perusahaan, diantaranya menambah barang yang dibeli atau diproduksi untuk ditempelkan RFID tag di masing-masing produk yang siap dijual di dalam counter.

Bagian ShippingBagian shipping bertugas untuk mengelola setiap pesanan dan pembelian oleh pelanggan yang dilakukan melalui website Bloop/Endorse clothing company. Untuk kemudian mengkonfirmasi transaksi yang telah dilakukan dan dibayarkan oleh pelanggan.

Use Case Melihat Harga Barang

Sistem RFID yang dikembangkan dapat menampilkan harga barang dari produk-produk yang harganya belum ditampilkan. Untuk mengantisipasinya, pelanggan cukup mendekatkan tag RFID ke scanner terdekat, untuk memastikan harga jual produk tersebut.Actor : Pelanggan.

Menampilkan Detail ProdukSistem RFID yang dikembangkan mampu menampilkan detail setiap produk yang ada di counter. Proses kerja use case ini yaitu RFID tag didekatkan ke scanner terdekat dan pelanggan dapat memilih menu “Tampilkan Detail Produk” untuk menampilkan detail produk tersebut.Actor : Pelanggan.

Mengecek Jumlah Pembayaran

Page 22: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

22

Sistem RFID yang dikembangkan dilengkapi fasilitas untuk mengecek jumlah pembayaran dari produk-produk yang ingin dibeli oleh customer. Hal ini diperuntukkan agar pelanggan dapat mengetahui jumlah pembayaran yang harus dibayar di counter kasir, kemudian hal ini juga bertujuan agar pelanggan itu sendiri dapat mencocokkan harga pada saat pengecekan dan pada saat pembayaran di kasir.Actor : Pelanggan

Melayani PembayaranSistem RFID yang dikembangkan menggantikan sistem barcode dengan menginstall software yang mendukung transaksi pembayaran untuk RFID, dalam bagian melayani pembayaran ini sistem mampu memproses pemabayaran yang harus dibayarkan oleh pelanggan yang membeli suatu produk.Actor : Kasir

Mencetak Struk PembayaranSistem mencetak struk yang digunakan sebagai tanda bukti pembayaran yang telah dilakukan pelanggan. Di dalam struk ini memuat informasi mengenai pembelian barang oleh pelanggan, termasuk jumlah pembayaran dan waktu terjadi transaksi.Actor : Kasir.

Mengecek Persediaan BarangSistem dilengkapi dengan pengecekan stock opname yang mendukung pendeteksian stok barang yang akan habis. Gunanya untuk mengetahui strategi yang dibutuhkan apakah akan menambah stok barang tersebut atau tidak.Actor : Bagian Gudang.

Menambah Persediaan BarangApabila persediaan yang dicek akan ditambah lagi stoknya, maka sistem mampu untuk menambahkan jumlah dan detail barang tersebut ke dalamnya. Penambahan persediaan juga dilengkapi dengan pemberian tag di setiap barang yang persediaannya akan ditambahkan ke dalam sistem.Actor : Bagian Gudang.

Menerima Pesanan OnlineSistem dapat terintegrasi dengan website yang ada. Pelanggan dapat melakukan pemesanan produk secara online yang akan ditindaklanjuti oleh bagian shipping dari pihak Bloop.Actor : Bagian Shipping.

Mengkonfirmasi Pembayaran

Page 23: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

23

Pembayaran pesanan online dilakukan melalui transfer bank atas tagihan pembayaran produk yang dibeli oleh pelanggan. Jika transfer telah dilakukan, maka Pelanggan mengkonfirmasi pembayaran tersebut agar transaksi pengiriman barang dapat segera dilakukan.Actor : Bagian Shipping.

Memproses Pengiriman Pesanan OnlineSistem memproses pengiriman barang yang akan dilakukan setelah dikonfirmasi sebelumnya. Kemudian bagian shipping akan mengkonfirmasi pengiriman barang lewat sistem, dan barang siap dikirim ke alamat yang sudah ditentukan oleh pelanggan sebelumnya.Actor : Bagian Shipping.

3.3 Technical Platform

Gambar 5 : Konfigurasi Jaringan Sistem Informasi RFID pada Bloop/Endorse

Page 24: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

24

Sistem dikembangkan dengan menggunakan PC di tempat berbeda yaitu pada kasir, bagian gudang, dan bagian shipping dengan dihubungkan oleh switch yang terhubung ke server. Pada counter terdapat 3 screen yang masing-masing terhubung oleh server, dimana di sekitar screen tersebut terdapat RFID reader untuk melakukan scanning produk yang diinginkan. RFID reader juga terletak pada meja kasir untuk pembayaran. Kemudian, di setiap sudut terdapat antena untuk memancarkan dan menangkap gelombang radio yang berguna sebagai perangkat untuk menghubungkan RFID tag agar dapat dibaca oleh setiap reader.

Jaringan terhubung dengan menggunakan kabel LAN untuk menghubungkan data dari PC dan server, dari screen dan reader juga perlu menggunakan kabel LAN yang berfungsi untuk menghubungkan perangkat RFID tersebut agar bisa terkoneksi dengan database sehingga dapat membaca setiap tag RFID yang tersimpan pada setiap barang yang ada.

Page 25: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

25

4. Penutup4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penusilan karya tulis ini antara lain :1. Sistem barcode yang masih digunakan pada Bloop/Endorse clothing

company masih memliki sedikit kekurangan yaitu dalam hal pembacaan (scanning) yang masih harus dilakukan satu per satu, dan penggunaan RFID dapat menutupi kekurangan tersebut.

2. Pengembangan sistem RFID dapat mengkonversi sistem barcode yang ada untuk memberikan kemudahan dalam menjalankan kegiatan operasional khususnya pada proses penjualan dan pelayanan pelanggan.

3. Sistem RFID dirancang untuk memberikan pelayanan lebih bagi perusahaan melalui pengembangan sistem yang terintegrasi.

4.2 SaranAdapun saran-saran yang didapat untuk pengembangan topik ini secara lebih

lanjut, antara lain:1. Pengembangan sistem RFID yang ada masih memiliki kekurangan dari segi

penggunaan untuk membantu proses tracking pembelian dari supplier, untuk itu pengembangan lebih lanjut dibutuhkan untuk lebih meningkatkan kualitas.

2. Perlu dibangun sebuah fasilitas CRM untuk meningkatkan dan mengikat hubungan perusahaan dengan pelanggan.

Page 26: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

DAFTAR PUSTAKA

Mathiassen, L., A. Munk-Madsen, P.A. Nielsen & J.Stage. (2000). Object Oriented Analysis & Design. Marko Publishing ApS, Aalborg.

O’Brien, James A. (2003). Introduction to Information System. (11th Edition). Mcgraw-Hill, Higher Education, New York.

Turban, Rainer, Potter. (2003). Introduction to Information Technology. (2nd Edition). John Wiley & Sons, Inc., New Jersey.

http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php

Page 27: septembertigapuluh.files.wordpress.com€¦  · Web view“analisis dan perancangan sistem informasi radio frequency identification ( rfid ) pada bloop/endorse clothing company”

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dwipa RiyantoTempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 30 september 1988Jenis Kelamin : Laki-lakiAgama : IslamAlamat : JL. Binaloka I Blok A2/4, Komp. BinalindungNo. Telepon : 02193083207E-Mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

Sekolah Dasar : SDK Pamardi Yuwana Bhakti 1994 - 1997 SDN Cip. Melayu 010 Pagi 1997 - 2000

Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 109 Jakarta 2000 - 2003Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 61 Jakarta 2003 - 2006Universitas : Binus University 2006 - sekarang

Pengalaman Kerja : ---

27