sman30jkt.sch.idsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/LEMBAR-KERJA... · Web view5.Menentukan...

24
LEMBAR KERJA SISWA Satuan Pendidikan : SMA Negeri 30 Jakarta Kelas / Semester : XI /1 Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA Tema : Teks Ceramah A. KOMPETENSI DASAR 3.3 Mengidentifikasi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks ceramah lisan dan tulis Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menggali informasi apa saja yang disampaikan dalam teks ceramah “Sedekah” 2. Identifikasi isi pokok masing-masing teks ceramah “Sedekah” 3. Menentukan isi pokok teks ceramah “Sedekah” 4. Menentukan ciri masing-masing teks ceramah “Sedekah” 4. Mengidentifikasi struktur teks ceramah “Sedekah” 5. Menentukan struktur teks ceramah “Sedekah” 6. Menujukan hubungan kejadian kasualitas teks ceramah “Sedekah” \ 4.3 Mengkonstruksi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks ceramah secara lisan dan tulis

Transcript of sman30jkt.sch.idsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/LEMBAR-KERJA... · Web view5.Menentukan...

Page 1: sman30jkt.sch.idsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/LEMBAR-KERJA... · Web view5.Menentukan struktur teks ceramah “Sedekah” 6.Menujukan hubungan kejadian kasualitas teks

LEMBAR KERJA SISWA

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 30 Jakarta

Kelas / Semester : XI /1

Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA

Tema : Teks Ceramah

A. KOMPETENSI DASAR

3.3 Mengidentifikasi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks ceramah lisan dan tulis

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menggali informasi apa saja yang disampaikan dalam teks ceramah “Sedekah”

2. Identifikasi isi pokok masing-masing teks ceramah “Sedekah”

3. Menentukan isi pokok teks ceramah “Sedekah”

4. Menentukan ciri masing-masing teks ceramah “Sedekah”

4. Mengidentifikasi struktur teks ceramah “Sedekah”

5. Menentukan struktur teks ceramah “Sedekah”

6. Menujukan hubungan kejadian kasualitas teks ceramah “Sedekah”

\

4.3 Mengkonstruksi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks ceramah secara lisan dan tulis

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mengidentifikasi isi teks ceramah “Sedekah”

2. Menetapkan isi masing-masing teks ceramah “Sedekah”

3. Menuliskan kembali isi teks ceramah yang di baca “Sedekah”

4. Menyusun rancangan teks ceramah

5. Mengembangkan rancangan menjadi karangan singkat teks ceramah

Page 2: sman30jkt.sch.idsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/LEMBAR-KERJA... · Web view5.Menentukan struktur teks ceramah “Sedekah” 6.Menujukan hubungan kejadian kasualitas teks

6. Mempresentasikan , menanggapi, dan merevisi teks ceramah

B. Materi Pembelajaran

Teks “ Sedekah”

C. Sintak : Discovery Learning

D. Langkah-langkah:

a. Stimulasi

Pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak.(KBBI:871)

Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya.

Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum untuk menyampaikan gagasan, pikiran atau informasi serta tujuan dari pembicara kepada orang lain (audience) dengan cara lisan. Pidato juga bisa diartikan sebagai the art of persuasion, yaitu sebagai seni membujuk/mempengaruhi.(Putra Bahar, SS:2010:9)

Struktur Teks Ceramah

1) Pendahuluan / pembukaan pidato Dengan mengucapkan Salam atau ucapan syukur sapaan kepada hadirin

2) Isi pidato Bagian inti pidato atau hal-hal yang penting yang perlu disampaikan kepada pendengar 3) penutup pidato diakhiri dengan menyebutkan terima kasih , kesimpulan, ajakan, saran, permohonan maaf, dan salam penutup.

Metode Pidato

1. Impromptu yaitu metode berpidato yang serta merta tanpa adanya persiapan

2. Memoriter yaitu metode berpidato dengan menghapalkan naskah pidato terlebih dahulu.

3. Naskah yaitu metode berpidato dengan membacakan teks/naskah pidato.

4. Ekstemporan yaitu metode berpidato dengan terlebih dahulu menyiapkan garis-garis berkonsep pidato yang akan disampaikan.

Page 3: sman30jkt.sch.idsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/LEMBAR-KERJA... · Web view5.Menentukan struktur teks ceramah “Sedekah” 6.Menujukan hubungan kejadian kasualitas teks

Penilaian Pengetahuan :

1. Materi Pembelajaran

Teks 1

Bersedekah

Yang kami hormati ………..,

beserta ……………,

dan para hadirin sekalian yang berbahagia.

Puji syukur kita sanjungkan kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan karunianya kita bisa berkumpul disini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw, karena beliau menyiarkan agama yang haq, yakni agama islam, agama yang diridhoi oleh Allah swt. Semoga kita sekalian termasuk kedalam umatnya yang diberkahi. Amin ya rabbal alamin

Hadirin sekalian yang berbahagia!

Dirasa amat penting sekali jiwa social untuk diterapkan dilingkungan keluarga, sanak saudara, bahkan juga di masyarakat luas. Karena dengan jiwa social, maka terjalinlah di antara kita saling tolong menolong, dan kasih sayang. Sehingga orang-orang yang butuh akan pertolongan kita, akan mendapatkan haq nya.

Seseorang yang mempunyai jiwa social maka akan tertanam rasa senasib sepenanggungan. Bila kita berada dalam keadaan yang berlebih, maka hendaklah menjadin orang yang murah tangan. Suka memberikan sesuatu kepada orang lain yang membutuhkan. Dengan sedekah yang kita berikan kepada pengemis, orang miskin, dan kepada orang-orang yang amat membutuhkan pertolongan kita dengan rasa tulus dan ikhlas, maka perbuatan semacam ini akan mampu memadamkan kesalahan-kesalahan, bagaikan air memadamkan api.

Sehubungan dengan masalah diatas, maka Nabi Muhammad saw, menjelaskan dalam sabdanya:

Page 4: sman30jkt.sch.idsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/LEMBAR-KERJA... · Web view5.Menentukan struktur teks ceramah “Sedekah” 6.Menujukan hubungan kejadian kasualitas teks

“Apakah engkau mau saya tunjukan engkau kepada pintu-pintu kebajikan? Saya (sahabat) menjawab: Baik ya Rasulullah. Nabi berkata: Ketahuilah bahwa puasa itu sebagai perisai dan sedekah itu memadamkan kesalahan, bagaikan air memadamkan api. (HR. TURMUDZI)

Tentang pemberian sedekah hendaknya terlebih dahulu diberikan kepada orang-orang yang kita nafkahi, seperti memberikan nafkah kepada keluarga. Dan ini merupakan langkah yang terbaik sekalipun harta benda yang dimiliki itu sangat sedikit, tetapi lebih diutamakan kepada orang-orang yang dinafkahinya.

Hadirin sekalian yang berbahagia!

Sehubungan dengan ini pula, Nabi saw. Bersabda

“Sedekah yang diberikan kepada orang miskin hanya merupakan shadaqah saja, sedang yang diberikan kepada kerabat karib itu merupakan sedekah dan penghubung silaturahmi”.

Demikianlah yang bisa kami sampaikan saat ini, mudah-mudahan kita termasuk orang yang gemar bersedekah dengan semata-mata mencari ridho Allah swt. Cukup sekian materi yang bisa kami sampaikan, IHDINASH SHIROOTHOL MUSTAQIIM, WABILLAAHIT TAUFIQ WALHIDAYAT WASSALAMU’ALAIKUM WAROHMATULLOOHI WABARAKAATUHU.

1. Tetapkan masing-masing isi teks ceramah “Sedekah”

a. Isi (informasi yang di dapat) teks ceramah “Sedekah”

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

b. Kalimat pertanyaan dari teks ceramah “Sedekah”

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

2. Tetapkan struktur teks ceramah “Sedekah”

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

Page 5: sman30jkt.sch.idsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/LEMBAR-KERJA... · Web view5.Menentukan struktur teks ceramah “Sedekah” 6.Menujukan hubungan kejadian kasualitas teks

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

3 . Tuliskan metode ceramah

a. ………………………………………………………………………………….............

b. …………………………………………………………………………………..............

c. …………………………………………………………………………………..............

d. ………………………………………………………………………………..................

Penilaian Keterampilan

1. Buatlah teks ceramah dikertas HVS F4 dengan tulisan tangan!a. Tentukan topiknya!

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

b. Susunlah kerangka ceramah!............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

c. Buatlah teks ceramah berdasarkan kerangka ceramah! ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

2. Hapalkan teks ceramah tersebut!

F. Penilaian

Nilai : Nilai a + b + c + d + e =

Jakarta, Agustus 2018

Guru Mata Pelajaran

Bhs. Indonesia XI IPA/IPS

Page 6: sman30jkt.sch.idsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/LEMBAR-KERJA... · Web view5.Menentukan struktur teks ceramah “Sedekah” 6.Menujukan hubungan kejadian kasualitas teks

LEMBAR KERJA SISWA

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 30 Jakarta

Kelas / Semester : XI/1

Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA

Tema : Teks Cerpen

KOMPETENSI DASAR

3.8 Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam kumpulan cerita pendek yang dibaca

4.8 Mendemonstrasikan salah satu nilai kehidupan yang dipelajari dalam cerita pendek

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPTENSI

1. Menggali informasi apa saja yang disampaikan dalam teks cerpen2. Mengidentifikasi isi pokok teks cerpen3. Menentukan isi pokok teks cerpen4. Menentukan ciri masing-masing teks cerpen5. Mengidenfikasi struktur teks cerpen6. Menentukan struktur teks cerpen7. Menujukan permasalahan aktual teks cerpen

3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam buku kumpulan cerita pendek

4.9 Mengkonstruksi sebuah cerita pendek dengan memerhatikan unsur-unsur pembangun cerpen.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Mengidentifikasi isi teks cerpen2. Menuliskan kembali teks cerpen yang dibaca3. Menyusun rancangan teks cerpen.4. Mengembangkan rancangan menjadi karangan singkat teks cerpen5. Mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi teks cerpen

B. Materi Pembelajaran

Teks cerpen ”Juru masak”

Page 7: sman30jkt.sch.idsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/LEMBAR-KERJA... · Web view5.Menentukan struktur teks ceramah “Sedekah” 6.Menujukan hubungan kejadian kasualitas teks

C. Sintak : Discovery Learning

D. Langkah-langkah:

a. Stimulasi

Pengertian Cerpen

Cerpen atau dapat disebut juga dengan cerita pendek merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerpen cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella dan novel.

Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita mengenai manusia beserta seluk beluknya lewat tulisan pendek dan singkat. Atau pengertian cerpen yang lainnya yaitu sebuah karangan fiktif yang berisi mengenai kehidupan seseorang ataupun kehidupan yang diceritakan secara ringkas dan singkat yang berfokus pada suatu tokoh saja.

Cerita pendek biasanya mempunyai kata yang kurang dari 10.000 kata atau kurang dari 10 halaman saja. Selain itu, cerpen atau cerita pendek hanya memberikan sebuah kesan tunggal yang demikian serta memusatkan diri pada salah satu tokoh dan hanya satu situasi saja.

Menurut KBBI

Cerpen berasal dari dua kata yaitu cerita yang mengandung arti tuturan mengenai bagaimana sesuatu hal terjadi dan relatif pendek berarti kisah yang diceritakan pendek atau tidak lebih dari 10.000 kata yang memberikan sebuah kesan dominan serta memusatkan hanya pada satu tokoh saja dalam cerita pendek tersebut.

Ciri-Ciri Cerpen

1. Jalan ceritanya lebih pendek dari novel2. Sebuah cerpen memiliki umlah kata yang tidak lebih dari 10.000 (10 ribu) kata3. Biasanya isi cerita cerpen berasal dari kehidupan sehari-hari4. Tidak menggambarkan semua kisah para tokohnya, hal ini karena dalam cerpen yang

digambarkan hanyalah inti sarinya saja.5. Tokoh dalam cerpen digambarkan mengalami masalah atau suatu konflik hingga pada

tahap penyelesainnya.6. Pemakaian kata yang sederhana serta ekonomis dan mudah dikenal pembaca.7. Kesan yang ditinggalkan dari cerpen tersebut sangat mendalam sehingga pembaca

dapat ikut merasakan kisah dari cerita tersebut.8. Biasanya hanya 1 kejadian saja yang diceritakan.9. Memiliki alur cerita tunggal dan lurus.10. Penokohan pada cerpen sangatlah sederhana, tidak mendalam serta singkat

Page 8: sman30jkt.sch.idsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/LEMBAR-KERJA... · Web view5.Menentukan struktur teks ceramah “Sedekah” 6.Menujukan hubungan kejadian kasualitas teks

Struktur Cerpen

1. Abstrak

Abstrak merupakan ringkasan atau inti dari cerita pendek yang akan dikembangkan menjadi sebuah rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga sebagai gambaran awal dalam cerita. Abstrak bersifat opsional atau dalam artian bahwa setiap cerpen boleh tidak terdapat struktur abstrak tersebut.

2. Orientasi

Orientasi berkaitan dengan waktu, suasana, dan tempat yang berkaitan dengan jalan cerita dari cerpen tersebut.

3. Komplikasi

Komplikasi berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Pada komplikasi, biasanya mendapatkan karakter ataupun watak dari berbagai tokoh cerita pendek tersebut, hal ini karena pada bagian komplikasi kerumitan mulai bermunculan.

4. Evaluasi

Evaluasi yaitu struktur konflik yang terjadi dan mengarah pada klimaks serta sudah mulai mendapatkan penyelesaiannya dari konflik yang terjadi tersebut.

5. Resolusi

Pada bagian resolusi, pengarang mulai mengungkapkan solusi yang dialami tokoh.

6. Koda

Pada bagian koda, terdapat nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari cerita pendek tersebut oleh pembacanya.

Unsur Intrinsik Cerpen

1. Tema

Tema adalah sebuah gagasan pokok yang mendasari dari jalan cerita sebuah cerpen. Tema biasanya dapat langsung terlihat jelas di dalam cerita atay tersurat dan tidak langsung, dimana si pembaca harus teliti dan dapat menyimpulkan sendiri atau tersirat.

2. Alur / Plot

Jalan dari sebuah kisah cerita merupakan karya sastra. Secara garis besar, alur merupakan urutan tahapan jalannya cerita, antara lain : perkenalan > muncul konflik atau suatu permasalahan > peningkatan konflik > puncak konflik (klimaks) > penurunan konflik > selesaian.

3. Setting

Setting sangat berkaitan dengan tempat atau latar, waktu, dan suasana dalam cerpen tersebut.

4. Tokoh

Page 9: sman30jkt.sch.idsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/LEMBAR-KERJA... · Web view5.Menentukan struktur teks ceramah “Sedekah” 6.Menujukan hubungan kejadian kasualitas teks

Tokoh merupakan pelaku yang terlibat dalam cerita tersebut. Setiap tokoh biasanya mempunyai karakter tersendiri. Dalam sebuah cerita terdapat tokoh protagonis atau tokoh baik dan antagonis atau tokoh jahat serta ada juga tokoh figuran yaitu tokoh pendukung.

5. Penokohan

Penokohan yaitu pemberian sifat pada tokoh atau pelaku dalam cerita tersebut. Sifat yang telah diberikan dapat tercermin dalam pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu hal.

6. Sudut Pandang

Adalah cara pandang pengarang dalam memandang suatu peristiwa di dalam cerita. Sudut pandang ada 4, antara lain: Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Utama

Dalam sudut pandang ini, tokoh ”aku” mengisahkan tentang berbagai peristiwa yang terjadi serta tingkah laku yang dialaminya. Tokoh ”aku” akan menjadi pusat perhatian dari kisah cerpen tersebut. Dalam sudut pandang ini, tokoh "aku" digunakan sebagai tokoh utama.

7. Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan

Tokoh ”aku” muncul tidak sebagai tokoh utama lagi, melainkan sebagai pelaku tambahan. Tokoh ”aku” hadir dalam jalan cerita hanya untuk membawakan cerita kepada pembaca, sedangkan tokoh cerita yang dikisahkan kemudian ”dibiarkan” untuk dapat mengisahkan sendiri berbagai pengalaman yang dialaminya. Tokoh dari jalan cerita yang dibiarkan berkisah sendiri itulah yang pada akhirnya akan menjadi tokoh utama, sebab ialah yang lebih banyak tampil, membawakan berbagai peristiwa, serta berhubungan dengan tokoh-tokoh yang lainnya. Dengan demikian tokoh ”aku” cuman tampil sebagai saksi saja. Saksi terhadap berlangsungnya sebuah cerita yang ditokohi oleh orang lain. Tokoh ”aku” pada umumnya hanya tampil sebagai pengantar dan penutup cerita.

Contoh:

Sekarang aku tinggal di Jakarta, kota metropolitan yang memiliki beribu-ribu kendaraan. Dulu, aku sempat menolak untuk dipindahkan ke ibukota. Tapi, pada kali ini aku sudah tidak kuasa untuk menghindar dari tugas ini. Ternyata, bukan aku saja yang mengalaminya. Teman asramaku yang bernama Andi, juga mengalami hal yang sama. Kami berdua sangatlah akrab dan berjuang bersama-sama dalam menghadapi kerasnya kota Jakarta

Amanat

Amanat merupakan sebuah pesan dari seorang penulis atau pengarang cerita tersebut kepada pembaca agar pembaca dapat bertindak atau melakukan sesuatu.

Unsur Ekstrinsik Cerpen

Unsur ekstrinsik cerpen merupakan sebuah unsur yang membentuk cerpen dari luar, berbeda dengan unsur intrinsik cerpen yang membentuk cerpen dari dalam. Unsur ekstrinsik cerpen tidak terlepas dari keadaan masyarakat saat dimana cerpen tersebut dibuat oleh pengarang.

Page 10: sman30jkt.sch.idsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/LEMBAR-KERJA... · Web view5.Menentukan struktur teks ceramah “Sedekah” 6.Menujukan hubungan kejadian kasualitas teks

Unsur ini sangat memiliki banyak sekali pengaruh terhadap penyajian amanat ataupun latar belakang dari cerpen tersebut. Berikut unsur ekstrinsik cerpen.

Latar Belakang Masyarakat

Latar belakang masyarakat yaitu suatu pengaruh dari kondisi latar belakang masyarakat terhadap terbentuknya sebuah jalan cerita. Pemahaman tersebut dapat berupa pengkajian Ideologi negara, kondisi politik, sosial masyarakat, sampai dengan kondisi ekonomi pada masyarakat itu sendiri.

Latar Belakang Pengarang

Latar belakang pengarang dapat meliputi pemahaman pengarang terhadap sejarah hidup serta sejarah hasil karangan yang telah dibuat sebelumnya.

Biografi

Biografi biasanya berisikan tentang riwayat hidup pengarang cerita tersebut yang ditulis secara keseluruhan

Penilaian Pengetahuan :

1. Materi Pembelajaran

Teks Cerpen

Perihal Orang Miskin yang Bahagia

Cerpen Agus Noor

1.

“AKU sudah resmi jadi orang miskin,” katanya, sambil memperlihatkan Kartu Tanda Miskin, yang baru diperolehnya dari kelurahan. “Lega rasanya, karena setelah bertahun-tahun hidup miskin, akhirnya mendapat pengakuan juga.”

Kartu Tanda Miskin itu masih bersih, licin, dan mengkilat karena di-laminating. Dengan perasaan bahagia ia menyimpan kartu itu di dompetnya yang lecek dan kosong.

“Nanti, bila aku pingin berbelanja, aku tinggal menggeseknya.”

2.

Diam-diam aku suka mengintip rumah orang miskin itu. Ia sering duduk melamun, sementara anak-anaknya yang dekil bermain riang menahan lapar. “Kelak, mereka pasti akan menjadi orang miskin yang baik dan sukses,” gumamnya.

Suatu sore, aku melihat orang miskin itu menikmati teh pahit bersama istrinya. Kudengar orang miskin itu berkata mesra, “Ceritakan kisah paling lucu dalam hidup kita….”

“Ialah ketika aku dan anak-anak begitu kelaparan, lalu menyembelihmu,” jawab istrinya.

Mereka pun tertawa.

Page 11: sman30jkt.sch.idsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/LEMBAR-KERJA... · Web view5.Menentukan struktur teks ceramah “Sedekah” 6.Menujukan hubungan kejadian kasualitas teks

Aku selalu iri menyaksikan kebahagiaan mereka.

3.

Orang miskin itu dikenal ulet. Ia mau bekerja serabutan apa saja. Jadi tukang becak, kuli angkut, buruh bangunan, pemulung, tukang parkir. Pendeknya, siang malam ia membanting tulang, tapi alhamdulillah tetap miskin juga. “Barangkali aku memang run-temurun dikutuk jadi orang miskin,”ujarnya, tiap kali ingat ayahnya yang miskin, kakeknya yang miskin, juga simbah buyutnya yang miskin.

Ia pernah mendatangi dukun, berharap bisa mengubah garis buruk tangannya. “Kamu memang punya bakat jadi orang miskin,” kata dukun itu. “Mestinya kamu bersyukur, karena tidak setiap orang punya bakat miskin seperti kamu.”

Kudengar, sejak itulah, orang miskin itu berusaha konsisten miskin.

4.

Pernah, dengan malu-malu, ia berbisik padaku. “Kadang bosan juga aku jadi orang miskin. Aku pernah berniat memelihara tuyul atau babi ngepet. Aku pernah juga hendak jadi pelawak, agar sukses dan kaya,” katanya. “Kamu tahu kan, tak perlu lucu jadi pelawak. Cukup bermodal tampang bego dan mau dihina-hina.”

“Lalu kenapa kau tak jadi pelawak saja?”

Ia mendadak terlihat sedih, lalu bercerita, “Aku kenal orang miskin yang jadi pelawak. Ber-tahun-tahun ia jadi pelawak, tapi tak pernah ada yang tersenyum menyaksikannnya di panggung. Baru ketika ia mati, semua orang tertawa.”

5.

Orang miskin itu pernah kerja jadi badut. Kostumnya rombeng, dan menyedihkan. Setiap menghibur di acara ulang tahun, anak-anak yang menyaksikan atraksinya selalu menangis ketakutan.

“Barangkali kemiskinan memang bukan hiburan yang menyenangkan buat anak-anak,” ujarnya membela diri, ketika akhirnya ia dipecat jadi badut.

Kadang-kadang, ketika merasa sedih dan lapar, orang miskin itu suka mengibur diri di depan kaca dengan gerakan-gerakan badut paling lucu yang tak pernah bisa membuatnya tertawa.

6.

Orang miskin itu akrab sekali dengan lapar. Setiap kali lapar berkunjung, orang miskin itu selalu mengajaknya berkelakar untuk sekadar melupakan penderitaan. Atau, seringkali, orang miskin itu mengajak lapar bermain teka-teki, untuk menghibur diri. Ada satu teka-teki yang selalu diulang-ulang setiap kali lapar datang bertandang.

“Hiburan apa yang paling menyenangkan ketika lapar?” Dan orang miskin itu akan menja-wabnya sendiri, “Musik keroncongan.”

Dan lapar akan terpingkal-pingkal, sambil menggelitiki perutnya.

7.

Page 12: sman30jkt.sch.idsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/LEMBAR-KERJA... · Web view5.Menentukan struktur teks ceramah “Sedekah” 6.Menujukan hubungan kejadian kasualitas teks

Yang menyenangkan, orang miskin itu memang suka melucu. Ia kerap menceritakan kisah orang miskin yang sukses, kepadaku. “Aku punya kolega orang miskin yang aku kagumi,” katanya. “Dia merintis karier jadi pengemis untuk membesarkan empat anaknya. Sekarang satu anaknya di ITB, satu di UI, satu di UGM, dan satunya lagi di Undip.”

“Wah, hebat banget!” ujarku. “Semua kuliah, ya?”

“Tidak. Semua jadi pengemis di kampus itu.”

8.

Orang miskin itu sendiri punya tiga anak yang masih kecil-kecil. Paling tua berumur 8 tahun, dan bungsunya belum genap 6 tahun. “Aku ingin mereka juga menjadi orang miskin yang baik dan benar sesuai ketentuan undang-undang. Setidaknya bisa mengamalkan kemiskinan mereka secara adil dan beradab berdasarkan Pancasila dan UUD 45,” begitu ia sering berkata, yang kedengaran seperti bercanda. “Itulah sebabnya aku tak ingin mereka jadi pengemis!”

Tapi, seringkali kuperhatikan ia begitu bahagia, ketika anak-anaknya memberinya recehan. Hasil dari mengemis.

9.

Pernah suatu malam kami nongkrong di warung pinggir kali. Bila lagi punya uang hasil anak-anaknya mengemis, ia memang suka memanjakan diri menikmati kopi. “Orang miskin perlu juga sesekali nyantai, kan? Lagi pula, beginilah nikmatnya jadi orang miskin. Punya banyak waktu buat leha-leha. Makanya, sekali-kali, cobalah jadi orang miskin,” ujarnya, sambil menepuk-nepuk pundakku. “Kalau kamu miskin, kamu akan punya cukup tabungan pende-ritaan, yang bisa digunakan untuk membiayaimu sepanjang hidup. Kamu bakalan punya cadangan kesedihan yang melimpah. Jadi kamu nggak kaget kalau susah.” Kemudian pelan-pelan ia menyeruput kopinya penuh kenikmatan.

Saat-saat seperti itulah, diam-diam, aku suka mengamati wajahnya.

10.

Wajah orang miskin itu mengingatkanku pada wajah yang selalu muncul setiap kali aku berkaca. Dalam cermin itu kadang ia menggodaku dengan gaya badut paling lucu yang tak pernah membuatku tertawa. Bahkan, setiap kali ia meniru gerakanku, aku selalu pura-pura tak melihatnya.

Pernah, suatu malam, aku melihat bayangan orang miskin itu keluar dari dalam cermin, ber-jalan mondar-mandir, batuk-batuk kecil minta diperhatikan. Ketika aku terus diam saja, kulihat ia kembali masuk dengan wajah kecewa.

Sejak itu, bila aku berkaca, aku kerap melihatnya tengah berusaha menyembunyikan isak ta-ngisnya.

11.

Ada saat-saat di mana kuperhatikan wajah orang miskin itu diliputi kesedihan. “Jangan salah paham,” katanya. “Aku sedih bukan karena aku miskin. Aku sedih karena banyak sekali orang yang malu mengakui miskin. Banyak sekali orang bertambah miskin karena selalu berusaha agar tidak tampak miskin.”

Page 13: sman30jkt.sch.idsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/LEMBAR-KERJA... · Web view5.Menentukan struktur teks ceramah “Sedekah” 6.Menujukan hubungan kejadian kasualitas teks

Entah kenapa, saat itu mendadak aku merasa kikuk dengan penampilanku yang perlente. Se-jak itu pula aku jadi tak terlalu suka berkaca.

12.

Bila lagi sedih orang miskin itu suka datang ke pengajian. Tuhan memang bisa menjadi hiburan menyenangkan buat orang yang lagi kesusahan, katanya. Ia akan terkantuk-kantuk sepanjang ceramah, tapi langsung semangat begitu makanan dibagikan.

13.

Ada lagi satu cerita, yang suka diulangnya padaku:

Suatu malam ada seorang pencuri menyatroni rumah orang miskin. Mengetahui hal itu, si miskin segera sembunyi. Tapi pencuri itu memergoki dan membentaknya, “Kenapa kamu sembunyi?” Dengan ketakutan si orang miskin menjawab, “Aku malu, karena aku tak punya apa pun yang bisa kamu curi.”

Ia mendengar kisah itu dalam sebuah pengajian. “Kisah itu selalu membuatku punya alasan untuk bahagia jadi orang miskin,” begitu ia selalu mengakhiri cerita.

14.

Orang miskin itu pernah ditangkap polisi. Saat itu, di kampung memang terjadi beberapa kali pencurian, dan sudah sepatutnyalah orang miskin itu dicurigai. Ia diinterogasi dan digebugi. Dua hari kemudian baru dibebaskan. Kabarnya ia diberi uang agar tak menuntut. Berminggu-minggu wajahnya bonyok dan memar. “Beginilah enaknya jadi orang miskin,” katanya. “Di-tuduh mencuri, dipukuli, dan dikasih duit!”

Sejak itu, setiap kali ada yang kecurian, orang miskin itu selalu mengakui kalau ia pelakunya. Dengan harapan ia kembali dipukuli.

15.

Banyak orang berkerumun sore itu. “Ada yang mati,” kata seseorang. Kukira orang miskin itu tewas dipukuli. Ternyata bukan. “Itu perempuan yang kemarin baru melahirkan. Anaknya sudah selusin, suaminya minggat, dan ia merasa repot kalau mesti menghidupi satu jabang bayi lagi. Makanya ia memilih membakar diri.”

Perempuan itu ditemukan mati gosong, sambil mendekap bayi yang disusuinya. Orang-orang yang mengangkat mayatnya bersumpah, kalau air susu perempuan itu masih menetes-netes dari putingnya.

16.

Sepertinya ini memang lagi musim orang miskin bunuh diri. Dua hari lalu, ada seorang ibu sengaja menabrakkan diri ke kereta api sambil menggendong dua anaknya. Ada lagi sekeluarga orang miskin yang kompak menenggak racun. Ada juga suami istri gantung diri karena bosan dililit hutang.

“Tak gampang memang jadi orang miskin,” ujar orang miskin itu. “Hanya orang miskin ga-dungan yang mau mati bunuh diri. Untunglah, sekarang saya sudah resmi jadi orang miskin,” ujarnya sembari menepuk-nepuk dompet di pantat teposnya, di mana Kartu Tanda Miskin itu dirawatnya. “Ini bukti kalau aku orang miskin sejati.”

Page 14: sman30jkt.sch.idsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/LEMBAR-KERJA... · Web view5.Menentukan struktur teks ceramah “Sedekah” 6.Menujukan hubungan kejadian kasualitas teks

17.

Orang miskin punya ponsel itu biasa. Hanya orang-orang miskin yang ketinggalan zaman sa-ja yang tak mau berponsel. Tapi aku tetap saja kaget ketika orang miskin itu muncul di ru-mahku sambil menenteng telepon genggam.

“Orang yang sudah resmi miskin seperti aku, boleh dong bergaya!” katanya dengan gagah. Lalu ia sibuk memencet-mencet ponselnya, menelepon ke sana kemari dengan suara yang sengaja dikeras-keraskan, “Ya, hallo, apa kabar? Bagaimana bisnis kita? Halooo….”

Padahal ponsel itu tak ada pulsanya.

18.

Ia juga punya kartu nama sekarang. Di kartu nama itu bertengger dengan gagah namanya, tempat tinggal, dan jabatannya: Orang Miskin.

19.

Ia memang jadi kelihatan keren sebagai orang miskin. Ia suka keliling kampung, menenteng ponsel, sambil bersiul entah lagu apa. “Sekarang anak-anakku tak perlu lagi repot-repot me-ngemis dengan tampang dimelas-melaskan,” katanya. “Buat apa? Toh sekarang kami sudah nyaman jadi orang miskin. Tak sembarang orang bisa punya Kartu Tanda Miskin seperti ini.”

Ia mengajakku merayakan peresmian kemiskinannya. Dibawanya aku ke warung yang biasa dihutanginya. Semangkuk soto, ayam goreng, sambal terasi dan nasi—yang tambah sampai tiga kali—disantapnya dengan lahap. Sementara aku hanya memandanginya.

“Terima kasih telah mau merayakan kemiskinanku,” katanya. “Karena aku telah benar-benar resmi jadi orang miskin, sudah sepantasnya kalau kamu yang membayar semuanya.”

Sambil bersiul ia segera pergi.

20.

Ketika tubuhnya digerogoti penyakit, dengan enteng orang miskin itu melenggang ke rumah sakit. Ia menyerahkan Kartu Tanda Miskin pada suster jaga. Karena banyak bangsal kosong, suster itu menyuruhnya menunggu di lorong. “Beginilah enaknya jadi orang miskin,” batinnya, “dapat fasilitas gratis tidur di lantai.” Dan orang miskin itu dibiarkan menunggu berhari-hari.

Setelah tanpa pernah diperiksa dokter, ia disuruh pulang. “Anda sudah sumbuh,” kata pe-rawat, lalu memberinya obat murahan.

Orang miskin itu pulang dengan riang. Kini tak akan pernah lagi takut pada sakit. Saat anak-anaknya tak pernah sakit, ia jadi kecewa. “Apa gunanya kita punya Kartu Tanda Miskin kalau kamu tak pernah sakit? Tak baik orang miskin selalu sehat.”

Mendengar itu, mata istrinya berkaca-kaca.

21.

Beruntung sekali orang miskin itu punya istri yang tabah, kata orang-orang. Kalau tidak, perempuan itu pasti sudah lama bunuh diri. Atau memilih jadi pelacur ketimbang terus hidup dengan orang miskin seperti itu.

Page 15: sman30jkt.sch.idsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/LEMBAR-KERJA... · Web view5.Menentukan struktur teks ceramah “Sedekah” 6.Menujukan hubungan kejadian kasualitas teks

Tak ada yang tahu, diam-diam perempuan itu sering menyelinap masuk ke rumahku. Sekadar untuk uang lima ribu.

22.

Suatu sore yang cerah, aku melihat orang miskin itu mengajak anak istrinya pergi berbelanja ke mal. Benar-benar keluarga miskin yang sakinah, batinku. Ia memborong apa saja sebanyak-banyaknya. Anak-anaknya terlihat begitu gembira.

“Akhirnya kita juga bisa seperti mereka,” bisik orang miskin itu pada istrinya, sambil me-nunjuk orang-orang yang sedang antre membayar dengan kartu kredit. Di kasir, orang miskin itu pun segera mengeluarkan Kartu Tanda Miskin miliknya, “Ini kartu kredit saya.”

Tentu saja, petugas keamanan langsung mengusirnya.

23.

Ia tenang anak-anaknya tak bisa sekolah. “Buat apa mereka sekolah? Entar malah jadi kaya,” katanya. “Kalau mereka tetap miskin, malah banyak gunanya, kan? Biar ada yang terus berdesak-desakan dan saling injak setiap kali ada pembagian beras dan sumbangan. Biar ada yang terus bisa ditipu setiap menjelang pemilu. Kau tahu, itulah sebabnya, kenapa di negeri ini orang miskin terus dikembangbiakkan dan dibudidayakan.”

Aku diam mendengar omongan itu. Uang dalam amplop yang tadinya mau aku berikan, pelan-pelan kuselipkan kembali ke dalam saku.

24.

Takdir memang selalu punya cara yang tak terduga agar selalu tampak mengejutkan. Tanpa firasat apa-apa, orang miskin itu mendadak mati. Anak-anaknya hanya bengong memandangi mayatnya yang terbujur menyedihkan di ranjang. Sementara istrinya terus menangis, bukan karena sedih, tapi karena bingung mesti beli kain kafan, nisan, sampai harus bayar lunas kuburan.

Seharian perempuan itu pontang-panting cari utangan, tetapi tetap saja uangnya tak cukup buat biaya pemakaman. “Bagaimana, mau dikubur tidak?” Para pelayat yang sudah lama menunggu mulai menggerutu.

Karena merasa hanya bikin susah dan merepotkan, maka orang miskin itu pun memutuskan untuk hidup kembali.

25.

Sejak peristiwa itu, kuperhatikan, ia jadi sering murung. Mungkin karena banyak orang yang kini selalu mengolok-oloknya.

“Dasar orang miskin keparat,” begitu sering orang-orang mencibir bila ia lewat, “mau mati saja pakai nipu.”

“Apa dikira kita nggak tahu, itu kan akal bulus biar dapat sumbangan.”

“Dasarnya dia emang suka menipu, kok! Ingat nggak, dulu ia sering keliling minta sumbangan, pura-pura buat bikin masjid. Padahal hasilnya ia tilep sendiri.”

Page 16: sman30jkt.sch.idsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/LEMBAR-KERJA... · Web view5.Menentukan struktur teks ceramah “Sedekah” 6.Menujukan hubungan kejadian kasualitas teks

“Kalian tahu, kenapa dia tak jadi mati? Karena neraka pun tak sudi menerima orang miskin kayak dia!”

Orang-orang pun tertawa ngakak.

26.

Nasib buruk kadang memang kurang ajar. Suatu hari, orang miskin itu berubah jadi anjing. Itulah hari paling membahagiakan dalam hidupnya. Anak istrinya yang kelaparan segera menyembelihnya.

Peserta didik mengerjakan latihan dan tugas yang diberikan guru untuk mengembangkan kompetensi yang sesuai dengan teks cerpen “ Perihal Orang Miskin yang Bahagia”

1. Menjawab pertanyaan isi teks cerpen “ Perihal Orang Miskin yang Bahagia”

a. Menyimpulkan isi pokok teks cerpen “ Perihal Orang Miskin yang Bahagia”..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

b. Menyipulkan struktur teks cerpen “ Perihal Orang Miskin yang Bahagia”..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

c. Menyimpulkan kejadian kasualitas teks cerpen “ Perihal Orang Miskin yang Bahagia”..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

2. Penilaian

Nilai : Nilai a + b + c + d + e =

Jakarta, Agustus 2018

Guru Mata Pelajaran

Bhs. Indonesia XI IPA/IPS

Page 17: sman30jkt.sch.idsman30jkt.sch.id/wp-content/uploads/2018/08/LEMBAR-KERJA... · Web view5.Menentukan struktur teks ceramah “Sedekah” 6.Menujukan hubungan kejadian kasualitas teks