… · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif,...

86
BAB 44 PERTAHANAN KEAMANAN

Transcript of … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif,...

Page 1: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

BAB 44

PERTAHANAN KEAMANAN

Page 2: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada
Page 3: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

BAB 44

PERTAHANAN KEAMANAN

I. PENDAHULUAN

Pertahanan keamanan negara Republik Indonesia merupakan upaya nasional terpadu yang diselenggarakan melalui upaya pertahanan dan upaya keamanan yang melibatkan seluruh potensi dan kekuatan nasional untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara, integritas nasional yang mencakup keutuhan bangsa dan wilayah, terpeliharanya keamanan nasional dan tercapainya tujuan nasional, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

UUD 1945 menetapkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. Oleh karena itu, upaya meningkatkan kesadaran bela negara serta persatuan dan kesatuan bangsa untuk mengatasi segala tantangan yang dihadapi memegang peranan penting dalam upaya pembangunan pertahanan keamanan negara (hankamneg).

Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993 meng-amanatkan bahwa pembangunan hankamneg pada Pembangunan Jangka Panjang II (PJP II) diarahkan pada kemampuan untuk

627

Page 4: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

mewujudkan daya tangkal bangsa yang tangguh dalam sistem pertahanan keamanan rakyat semesta, didukung oleh manusia yang profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara yang tinggi, kemanunggalan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)-rakyat dan pelaksanaan fungsi sosial politik ABRI yang mantap dan dinamis, serta didukung pula oleh sarana prasarana dan industri strategis yang andal sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) agar terjamin stabilitas keamanan yang mantap dan dinamis, kelangsungan pembangunan nasional, serta tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sesuai amanat GBHN 1993, pembangunan hankamneg dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun Keenam (Repelita VI) diarahkan pada pembangunan segenap komponen hankamneg yang terus dilanjutkan sesuai dengan tingkat perkembangan iptek untuk mewujudkan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (sishankamrata) dengan ABRI sebagai kekuatan inti dengan daya tangkal yang tangguh serta mampu memelihara stabilitas nasional yang mantap dan dinamis, dengan senantiasa terus mewaspadai perkembangan lingkungan strategis. Dalam penyelenggaraan hankamneg setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara sehingga perlu diusahakan dengan penumbuhan dan pembudayaan rasa cinta pada tanah air yang dilandasi keyakinan akan kebenaran Pancasila dan UUD 1945 melalui kegiatan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara. Di samping itu, GBHN 1993 juga menegaskan bahwa hakikat kemanunggalan ABRI-rakyat harus terus ditanamkan ke dalam jiwa dan sanubari seluruh prajurit dan rakyat Indonesia agar terwujud kekuatan hankamneg yang andal dengan ketahanan mental ideologi yang tangguh.

GBHN 1993 juga mengamanatkan bahwa dalam Repelita VI pembangunan ABRI sebagai kekuatan inti pertahanan keamanan perlu terus ditingkatkan kemampuan dan kualitas profesionalnya baik sebagai kekuatan pertahanan keamanan maupun sebagai

628

Page 5: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

kekuatan sosial politik. Dwifungsi ABRI perlu terus dimasyarakatkan secara luas dengan memahami sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan sejarah perjuangan ABRI dalam perjuangan nasional.

Di samping itu, dalam Repelita VI GBHN 1993 juga meng-amanatkan bahwa pembangunan komponen pendukung kekuatan hankamneg yang meliputi sumber daya alam, sumber daya buatan, sarana dan prasarana nasional, termasuk industri strategis, terus dikembangkan dan ditingkatkan sesuai dengan kemajuan iptek untuk dapat didayagunakan secara nasional. Pembinaan wilayah negara dan yurisdiksi nasional yang bertumpu pada kondisi geografis Indonesia yang sarwanusantara ditujukan pada pengembangan kemampuan aparat keamanan, penyediaan sarana dan prasarana penegak hukum, serta penataan penyelenggaraan penegakan kedaulatan nasional yang lebih terpadu.

Penyelenggaraan hankamneg, sesuai dengan GBHN 1993, dilaksanakan dengan sishankamrata yang bersifat kesemestaan, kerakyatan, dan kewilayahan serta dalam rangka pemenuhan hak dan kewajiban bela negara bagi setiap warga negara dengan mendayagunakannya secara optimal dan terpadu. Pembangunan ABRI sebagai prajurit pejuang dan pejuang prajurit yang berfungsi sebagai kekuatan pertahanan keamanan dan kekuatan sosial politik diabdikan bagi kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Pembangunan hankam dalam PJP II dan Repelita VI disusun dan diselenggarakan dengan berlandaskan pada arahan-arahan GBHN 1993 seperti tersebut di atas.

629

Page 6: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

II. PEMBANGUNAN PERTAHANAN KEAMANAN DALAM PJP I

Pembangunan bidang hankam pada PJP I baru dititikberatkan pada pembangunan ABRI, sedangkan pembangunan rakyat terlatih (ratih) dan perlindungan masyarakat (linmas) serta pendukung pelaksanaannya masih belum sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pada Repelita I pembangunan bidang hankam diprioritaskan pada upaya konsolidasi kekuatan dan integrasi ABRI. Pembangunan hankam baru dimulai pada Repelita II, dengan kegiatan utama penyatuan kembali satuan-satuan dan pemeliharaan kesiapan satuan-satuan yang ada, seperti pengembangan 800 perwira urusan teritorial dan perlawanan rakyat (Puterpra) menjadi 3.518 Komando Rayon Militer (Koramil).

Pada Repelita III pembangunan hankam dititikberatkan pada peningkatan kualitas kekuatan yang ada melalui program pemantapan satuan, pembangunan dan rehabilitasi pangkalan, serta penggantian peralatan utama yang sudah tua. Pada periode ini telah dilakukan, antara lain pemantapan 100 batalyon infantri Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), modernisasi persenjataan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dengan 81 kapal, 40 pesawat terbang dan 6 batalyon marinir, modernisasi persenjataan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) dengan 150 pesawat terbang, 7 unit radar, serta pembangunan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dengan pemantapan 169 Kepolisian Sektor (Polsek). Sementara itu, juga dilaksanakan kegiatan pembinaan dan pemantapan hansip/ wankamra sebagai unsur pendukung dalam kegiatan yang dilaksana-kan oleh ABRI. Pada periode ini telah pula dilaksanakan pemantapan kemanunggalan ABRI-rakyat melalui kegiatan bakti ABRI, antara lain dalam wujud ABRI masuk desa (AMD). Di samping itu, mulai dilaksanakan pembangunan bidang sosial

630

Page 7: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

politik ABRI melalui penajaman fungsi kekaryaan ABRI menjadi fungsi sosial politik ABRI.

Pembangunan bidang hankam dalam Repelita IV pada dasarnya merupakan kelanjutan dan penyempurnaan hasil Repelita II dan III. Pada periode ini telah dilaksanakan reorganisasi Departernen Pertahanan Keamanan (Dephankam)/ABRI menjadi Dephankam dan ABRI. Reorganisasi ini dimaksudkan untuk mewujudkan postur ABRI yang kecil, efektif, dan efisien (ABRI KEE). Upaya pelibatan sumber daya nasional untuk kepentingan hankamneg mulai dilakukan dengan melaksanakan inventarisasi dan identifikasi sumber daya nasional sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada periode ini pula mulai disusun rencana strategis bidang sosial politik ABRI.

Repelita V merupakan upaya pemantapan organisasi dan perwujudan postur ABRI KEE dengan kualitas dan mobilitas yang makin tinggi serta dalam waktu yang relatif singkat mampu diproyeksikan ke segala penjuru tanah air. Di samping itu, dalam keadaan darurat kekuatan ABRI dapat dikembangkan agar dapat melindungi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pertahanan sipil/perlawanan keamanan rakyat (hansip/ wankamra) yang telah terbina secara merata di seluruh daerah dalam wilayah nasional secara terbatas telah memiliki kemampuan untuk mendukung pelaksanaan fungsi ratih sebagai komponen dasar kekuatan hankamneg yang diatur dalam UU Nomor 20 Tahun 1982. Peraturan perundang-undangan tentang mobilisasi dan demobilisasi masih dalam proses penyelesaian, sedangkan tentang ratih baru disusun pokok-pokok pikirannya.

Pembinaan kesadaran bela negara dalam rangka mewujudkan potensi tenaga manusia yang dapat dikerahkan untuk mendukung pelaksanaan perang rakyat semesta sesuai dengan bidang profesi masing-masing diselenggarakan melalui Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN). Pelaksanaan PPBN di l ingkungan

631

Page 8: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

pendidikan telah berkembang. Demikian pula, PPBN di lingkungan pekerjaan dan permukiman meskipun masih terbatas.

Perwujudan potensi tenaga manusia yang mampu menanggulangi akibat bencana baik sebagai suatu sistem maupun satuan-satuan linmas sebagaimana ditetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1982 belum dapat direalisasikan. Namun, keberadaan unsur-unsur yang memiliki kemampuan penang-gulangan bencana, seperti pemadam kebakaran, Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas), Badan Koordinasi (Bakor) Penanggulangan Bencana, Palang Merah Indonesia (PMI), dan rumah sakit telah ada dan telah berfungsi walaupun belum terkoordinasikan dengan baik.

Tingkat kemampuan ABRI diwujudkan dalam enam kemampuan pokok ABRI yang secara umum dapat digambarkan sebagai berikut ini.

Kemampuan intelijen strategis telah berkembang meskipun masih sangat terbatas mengingat keterbatasan kemampuan sumber daya manusia dan peralatan yang ada. Kegiatan intelijen strategis dititikberatkan kepada evaluasi kondisi lingkungan strategik secara terus-menerus sebagai upaya untuk melaksanakan deteksi dini terhadap kemungkinan adanya ancaman yang membahayakan keselamatan dan kedaulatan negara dan bangsa Indonesia. Sementara itu, kegiatan pengamanan seperti kegiatan pengamanan pemilu, Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-10 Gerakan Nonblok (GNB), dan pengamanan very important person/very very important person (VIP/VVIP) serta kegiatan penting lainnya secara umum telah dapat terlaksana dengan baik.

Kemampuan pertahanan, khususnya yang berkaitan dengan pertahanan udara nasional telah berkembang meskipun masih sangat terbatas disebabkan oleh terbatasnya sarana-prasarana dan peralatan. Demikian pula, kemampuan deteksi dini melalui

632

Page 9: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

pengamatan udara ataupun laut telah meningkat meskipun belum dapat meliput seluruh wilayah Nusantara. Kemampuan pemukul strategik khususnya pasukan darat strategik telah berkembang cukup memadai dengan kekuatan satu batalyon lintas udara Komando Stategi TNI AD (Linud Kostrad) untuk melaksanakan serbuan lintas udara dan dua batalyon tim pendarat (BTP) marinir untuk operasi amfibi di dua daerah krisis sekaligus. Sarana angkut strategis yang terdiri dari berbagai jenis kapal dan pesawat terbang meskipun masih terbatas, baik jumlah maupun tingkat kesiapannya, telah mampu menunjang berbagai kegiatan operasi dan latihan yang dilaksanakan oleh ABRI. Kemampuan pemukul strategik laut dan udara meskipun terbatas, mampu melaksanakan tugasnya untuk menjaga wilayah kedaulatan dan yurisdiksi nasional, terutama dengan dimilikinya alat utama baru, seperti pesawat F-16 dan kapal selam. Kemampuan peperangan elektronika telah dikembangkan hingga sampai pada tingkat peperangan elektronika awal.

Kemampuan keamanan secara umum telah cukup untuk mengendalikan gangguan keamanan dalam negeri. Demikian pula, kegiatan pengamanan di laut cukup baik, khususnya untuk meng -atasi gangguan keamanan, seperti perompakan, pencurian kekayaan laut, dan pencemaran laut. Kegiatan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) telah terlaksana dan telah dapat menunjang pembangunan yang sehat dan mantap meskipun kekuatan personel Polri serta peralatan organiknya, baik kuantitatif maupun kualitatif masih terbatas.

Kemampuan teritorial khususnya matra darat, senantiasa ter -pelihara dan telah mendukung terciptanya stabilitas nasional sebagai bagian dari Trilogi Pembangunan, sedangkan pembinaan potensi maritim dan dirgantara telah dilaksanakan pada tahapan awal, terutama pada pembinaan minat masyarakat terhadap kemaritiman dan kedirgantaraan.

633

Page 10: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

Kemampuan sosial politik ABRI khususnya untuk peran dinamisator dan stabilisator telah cukup baik dan telah memberikan sumbangan yang besar terhadap perkembangan sistem politik nasional, baik dalam suprastruktur maupun infrastrukturnya.

Kemampuan dukungan umum ABRI, khususnya komando, kendali, komunikasi, dan informasi (K3I), survei dan pemetaan telah cukup meningkat. Demikian pula, kegiatan pembinaan personel dan tenaga manusia, sarana, dan prasarana, serta sistem dan metode cukup memadai.

Kemampuan tersebut di atas diwujudkan melalui pembangunan kekuatan yang mencakup personel, peralatan sistem senjata, dan fasilitas. Hasil yang dapat dicapai sampai akhir Repelita V secara umum cukup memadai. Selama PJP I juga telah dilaksanakan pembangunan dan pengembangan beberapa pangkalan, fasilitas markas komando, asrama/barak prajurit dan perumahan anggota, fasilitas pendidikan, dan fasilitas kesehatan secara terbatas dengan rata-rata memiliki daya tampung/daya dukung antara 40 sampai dengan 70 persen.

Potensi pendukung hankamneg sebagai hasil upaya pendaya-gunaan sumber daya nasional telah berkembang. Industri strategis secara bertahap telah mampu memproduksi berbagai senjata dasar, amunisi, berbagai jenis kapal patroli dan tanker, dan berbagai jenis pesawat udara ringan untuk keperluan ABRI. Kemandirian industri strategis di bidang peralatan/perlengkapan hankam secara bertahap telah mulai berkembang walaupun masih diwarnai oleh ketergantungan akan bahan baku industri serta belum siapnya industri pendukung yang terkait.

Survei dan pemetaan darat/topografi dengan peta standar telah dapat memenuhi sekitar 56 persen dari kebutuhan peta wilayah Republik Indonesia. Survei dan pemetaan laut/hidrooseanografi sudah dapat mencapai sekitar 29 persen. Sementara itu,

634

Page 11: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

pemotretan udara telah dapat diselesaikan 60 persen dari liputan wilayah Republik Indonesia.

Peraturan perundang-undangan tentang ketentuan pokok hankamneg telah dapat diwujudkan dengan ditetapkannya Undang-Undang No. 20 Tabung 1982 tentang Pertahanan Keamanan Negara meskipun penjabarannya masih belum dapat diwujudkan selu-ruhnya.

Kerja sama internasional di bidang hankam dengan negara-negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dan beberapa negara di luar ASEAN telah berkembang cukup baik. Kerja sama tersebut pada umumnya dilaksanakan secara bilateral di bidang pendidikan dan pelatihan.

III. TANTANGAN, KENDALA, DAN PELUANG PEMBANGUNAN

Pembangunan hamkamneg selama PJP I telah berhasil meningkatkan kesadaran dan kemampuan bela negara serta mengembangkan kemampuan bangsa untuk mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan yang dihadapi bangsa dan negara. Hal tersebut tercermin dari terpeliharanya stabilitas nasional yang mantap dan dinamis sehingga pembangunan dapat berjalan lancar dan aman. Namun, secara umum disadari bahwa dalam PJP II nanti diperkirakan berbagai permasalahan masih akan dihadapi. Untuk itu, perlu dikenali tantangan dan kendala yang akan dihadapi serta peluang yang dapat dimanfaatkan.

1. Tantangan

Setelah berakhirnya perang dingin, masih banyak konflik regional yang terjadi di beberapa belahan dunia yang cenderung meluas. Di sisi lain, beberapa negara juga mengembangkan kekuatan militernya dengan berlebihan. Hal demikian dapat

635

Page 12: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

membawa akibat kepada keadaan yang semakin kompleks dalam upaya penciptaan stabilitas keamanan regional dan global. Oleh karena itu, tantangan pertama dalam pembangunan hankamneg adalah menciptakan dan mempertahankan stabilitas keamanan nasional dalam suasana meningkatnya kekuatan militer di beberapa negara dan konflik regional.

Dengan makin terbukanya dunia yang disertai oleh arus globa-lisasi yang makin kuat dan adanya tekanan dari beberapa negara besar terhadap negara berkembang dengan menggunakan isu tertentu, maka dalam PJP II akan dihadapi tantangan, yaitu mengatasi pengaruh negatif dari dunia yang makin terbuka dan isu yang dikembangkan menurut alam pikiran yang tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 dan dapat menggoyahkan sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa.

Adanya tuntutan beberapa negara di kawasan Laut Cina Selatan dan konflik bersenjata di kawasan Asia Tenggara merupakan persoalan yang akan menuntut perhatian negara-negara di sekitar kawasan ini dan tidak tertutup kemungkinan akan melibatkan negara-negara di luar kawasan. Bagaimana Indonesia dapat memainkan peranannya sebagai negara yang paling besar di Asia Tenggara untuk menciptakan dan memelihara perdamaian regional merupakan tantangan bagi pembangunan hankamneg.

GBHN 1993 mengamanatkan bahwa pembangunan ABRI sebagai inti kekuatan hankamneg diarahkan kepada ABRI yang profesional, efektif, efisien, dan modern. ABRI modern memper-syaratkan adanya kualitas sumber daya manusia dan sistem senjata yang andal dengan dukungan iptek serta industri strategis yang andal pula. Di samping itu, GBHN 1993 juga mengamanatkan kemandirian bangsa sebagai salah satu sasaran pembangunan. Oleh karena itu, tantangan selanjutnya adalah bagaimana mengembangkan kemampuan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta industri strategis untuk dapat memenuhi kebutuhan operasional dan tuntutan modernisasi

636

Page 13: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

peralatan ABRI secara mandiri dan selaras dengan kepentingan nasional lainnya.

Prospek perkembangan ekonomi dan perdagangan di kawasan Asia Tenggara, antara lain menyangkut perkembangan ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan segitiga pertumbuhan, mendorong timbulnya kerja sama yang lebih erat antarnegara anggota. Namun, hal itu juga dapat menimbulkan persoalan baru, antara lain masalah perpindahan penduduk dan relokasi daerah permukiman, lintas batas antarnegara anggota, masalah keimigrasian, penyelundupan dan masalah lingkungan. Di samping itu, banyak daerah di Indonesia terutama di kawasan timur Indonesia yang masih terbuka sehingga dapat menimbulkan kerawanan-kerawanan. Oleh karena itu, tantangan lainnya adalah bagaimana hankamneg dan tats ruang wilayah pertahanan senantiasa dapat menyesuaikan dan mengantisipasi perkembangan dan berbagai persoalan yang dihadapi tersebut.

Kondisi geografis Indonesia yang demikian luas terdiri atas ribuan pulau, dengan penduduk yang demikian besar dan kondisi sosial budaya yang demikian beragam, dengan rata-rata tingkat pendidikan yang masih rendah, serta kesenjangan yang masih tinggi, terutama antara golongan yang berpendapatan tinggi dan yang berpendapatan rendah dan antara kawasan barat dan kawasan timur adalah faktor yang dapat menimbulkan kerawanan dilihat dari segi persatuan dan kesatuan bangsa dan negara. Untuk dapat mendeteksi dan mengantisipasi gejala kerawanan sedini mungkin serta meningkatkan penyelenggaraan hankamneg untuk mengatasi permasalahan tersebut bersama-sama dengan

637

Page 14: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

komponen pembangunan lainnya adalah tantangan berikutnya bagi pembangunan hankamneg.

Masalah perbatasan dengan negara tetangga juga masih belum seluruhnya terselesaikan secara tuntas. Batas wilayah negara Indonesia sendiri belum dapat ditetapkan secara tegas dengan peraturan perundang-undangan. Sementara itu, kondisi dan

Page 15: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

kehidupan masyarakat di daerah perbatasan pada umumnya masih tertinggal bila dibandingkan dengan daerah Indonesia lainnya dan daerah di negara tetangga. Dalam hubungan ini, tantangan yang kita hadapi adalah bagaimana dapat mempercepat penyelesaian batas wilayah negara Republik Indonesia dengan negara tetangga melalui cara damai dan bagaimana mengamankan wilayah perbatasan dengan kemampuan yang dimiliki serta bagaimana meningkatkan taraf hidup penduduk di daerah perbatasan.

Peningkatan pembangunan yang selama ini dilaksanakan belum diikuti oleh pemerataan yang meluas sehingga masih menimbulkan kesenjangan. Masalah ekonomi, seperti pengangguran juga belum dapat diatasi secara tuntas karena jumlah angkatan kerja belum seimbang dengan tersedianya lapangan kerja serta masih terbatasnya jumlah tenaga terampil sehingga dapat mendorong timbulnya kejahatan. Berbagai bentuk gangguan kamtibmas seperti pelanggaran disiplin, pelanggaran hukum, perkelahian antarpelajar, dan kenakalan remaja intesitasnya masih tinggi. Di samping itu, kegiatan sindikat kejahatan internasional dalam perdagangan obat bius ataupun kejahatan ekonomi lainnya juga meningkat, dengan kualitas kejahatan yang cenderung makin canggih. Sementara itu, kemampuan personel dan peralatan aparat keamanan masih sangat terbatas. Dengan demikian, pemberian perlindungan serta jaminan keamanan, ketertiban, keadilan, dan ketenteraman kepada rakyat di masa mendatang merupakan tantangan bagi pembangunan hankamneg.

Pembinaan kesadaran bela negara dalam rangka mewujudkan potensi tenaga manusia yang dapat

638

Page 16: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

dikerahkan untuk mendukung pelaksanaan perang rakyat semesta sesuai dengan bidang profesi masing-masing, diselenggarakan melalui PPBN. Pelaksanaan PPBN di lingkungan pendidikan, di lingkungan pekerjaan, dan di permukiman masih terbatas. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana PPBN dapat dilaksanakan bagi semua warga negara secara efektif dan efisien.

Page 17: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

Ratih sebagai komponen dasar kekuatan hankamneg yang nantinya secara terpilih dapat dikembangkan menjadi cadangan TNI sebagai kekuatan pengganda ABRI dan linmas sebagai komponen khusus kekuatan hankamneg perwujudannya masih banyak mengalami hambatan, seperti belum siapnya perangkat peraturan perundang-undangan, terbatasnya tenaga pelatih, dan terbatasnya fasilitas pelatihan. Dengan demikian, tantangan yang kita hadapi adalah mewujudkan ratih dan linmas yang dapat melaksanakan fungsinya dengan baik.

2. Kendala

Perkembangan iptek yang demikian cepat dan kondisi lingkungan yang sangat dinamis menyebabkan pembangunan sumber daya manusia hankam masih sulit untuk dapat menyesuaikan dan mengikuti perkembangan tadi. Perbedaan antara tuntutan kemampuan hankamneg yang ingin diwujudkan dengan kemampuan penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas masih besar. Sementara itu, berbagai lembaga pen-didikan, baik Pemerintah maupun swasta, yang berkaitan dengan hankamneg masih belum banyak dan kualitasnya juga belum memadai. Tingkat penguasaan iptek meskipun sudah mulai ber-kembang, tetapi faktor ketergantungan terhadap negara-negara lain yang telah maju masih sangat besar. Sementara itu, pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap hankamneg khususnya bela negara juga masih belum memadai. Oleh karena itu, kendala pertama dalam pembangunan hankamneg adalah masih rendahnya kualitas sumber daya manusia yang berkaitan dengan penye-lenggaraan hankamneg.

Wilayah Indonesia yang luas dan jumlah penduduk yang besar dengan tingkat kehidupan yang belum merata merupakan potensi kerawanan yang dapat membahayakan persatuan dan kesatuan. Sementara itu, kemampuan hankamneg masih sangat terbatas, khususnya dalam penyediaan sarana, prasarana dan peralatan sistem senjata ABRI untuk dapat mendeteksi secara dini kerawanan

639

Page 18: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

tersebut, dan untuk dapat mengamankan serta menegakkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perkembangan iptek dewasa ini menyebabkan. tuntutan modernisasi peralatan sangat diperlukan sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan daya tangkal yang tangguh. Kondisi peralatan sistem senjata ABRI yang telah dimiliki banyak yang sudah tua dan belum sesuai dengan standar yang diharapkan sehingga kemampuan dan kesiapannya belum memadai. Dengan demikian, keterbatasan sarana, prasarana, serta peralatan merupakan kendala dalam upaya menghadapi tantangan yang ada.

Kemajuan pembangunan yang dicapai selama ini mampu meningkatkan kesejahteraan, harkat, dan martabat bangsa Indonesia. Di sisi lain, kemajuan tersebut juga membawa pengaruh terhadap tata laku, tata nilai, dan pola kehidupan masyarakat. ,Dampak negatif hasil pembangunan tersebut juga dapat mendorong timbulnya berbagai tindak kejahatan dan gangguan kamtibmas. Upaya penanganan gangguan kamtibmas belum dapat dilaksanakan secara memadai dengan adanya beberapa kendala yang dihadapi antara lain keterbatasan kemampuan personel dan peralatan aparat kamtibmas, serta masih kurangnya pemahaman dan kesadaran tentang hukum dan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Sementara itu, masih ada anggota masyarakat kurang percaya terhadap aparat kamtibmas yang kerap kali disebabkan oleh kurang lengkapnya informasi yang diterima oleh masyarakat.

Kemampuan industri strategis untuk memproduksi peralatan hankam pada umumnya masih sangat tergantung dari luar negeri, terutama dalam penyediaan bahan baku industri. Sementara itu, industri pendukung belum siap untuk memproduksi komponen pendukungnya. Di sisi lain, lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) nasional yang berkecimpung dalam pengembangan peralatan pertahanan keamanan juga masih sangat terbatas. Masalah alih teknologi juga tidak mudah mengingat negara maju pada umumnya tidak mau memberikan teknologi yang mutakhir

640

Page 19: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

kepada negara lain. Oleh karena itu, faktor ketergantungan yang masih tinggi merupakan kendala bagi upaya mewujudkan kemandirian.

Masalah tata ruang wilayah merupakan faktor yang sangat penting bagi pembangunan nasional. Batas wilayah negara Indonesia belum secara tegas ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan karena masalah batas wilayah negara dengan beberapa negara tetangga belum seluruhnya terselesaikan. Kemampuan survei dan pemetaan dalam penyediaan peta darat, laut, dan udara juga masih terbatas. Sementara itu, masih ada sebagian wilayah Indonesia yang berada dalam pengendalian negara lain untuk keperluan perhubungan udara dan yang berada dalam status quo tetapi secara de facto dikelola oleh negara lain. Belum terwujudnya tata ruang wilayah nasional merupakan kendala dalam upaya penegakan kedaulatan dan yurisdiksi nasional.

Perangkat lunak untuk keperluan penyelenggaraan hankamneg masih belum seluruhnya dapat dijabarkan dan sebagian kebutuhan perangkat lunak juga belum dapat diwujudkan. Oleh karena itu, belum lengkapnya perangkat lunak dan peraturan perundang-undangan juga menjadi kendala bagi penyelenggaraan hankamneg.

3. Peluang

Berbagai tantangan dan kendala yang dihadapi tersebut akan ditangani dengan memperhatikan berbagai peluang yang dapat dijadikan modal bagi pembangunan hankamneg.

Meningkatnya kesejahteraan dan kecerdasan bangsa Indonesia dapat meningkatkan pemahaman rakyat Indonesia akan hak dan kewajiban dalam berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat yang merupakan modal untuk penyelenggaraan PPBN secara lebih baik.

641

Page 20: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

Meningkatnya semangat persatuan dan kesatuan melalui pemahaman dan penghayatan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional, serta budaya bangsa Indonesia yang memiliki sifat kegotong-royongan merupakan peluang bagi terwujudnya stabilitas nasional.

Adanya kekuatan tenaga rakyat yang memiliki potensi kemampuan ratih seperti hansip/wankamra, resimen mahasiswa (menwa), dan satuan pengamanan (satpam) yang telah terbina di seluruh Nusantara, serta adanya wadah organisasi seperti pemadam kebakaran, PMI, Search and Rescue (SAR), rumah sakit, adalah modal dalam rangka mewujudkan ratih dan linmas.

Kerja sama internasional dan kredibilitas politik luar negeri bebas aktif yang dianut Indonesia serta keberhasilan Indonesia dalam perjuangan melalui forum internasional, seperti Gerakan Nonblok (GNB), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan Organisasi Konferensi Islam (OKI), memberikan peluang bagi Indonesia untuk lebih berperan dalam menciptakan perdamaian dunia yang lebih adil.

Stabilitas nasional yang mantap dan dinamis yang telah terwujud selama ini memberikan peluang yang sangat berarti untuk pembangunan nasional selanjutnya.

IV. ARAHAN, SASARAN, DAN KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN

1. Arahan GBHN 1993

a. Rakyat Terlatih dan Perlindungan Masyarakat

Penyelenggaraan hankamneg yang mencakup keseluruhan daya mampu bangsa dan negara disusun, disiapkan, dan dikerahkan secara terpadu dan terkendali, serta didasarkan pada keyakinan

642

Page 21: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

akan kekuatan sendiri dan tidak kenal menyerah dan yang dijiwai keyakinan akan kebenaran Pancasila dan UUD 1945. Upaya tersebut dilaksanakan dengan menanamkan sedini mungkin pendidikan pendahuluan bela negara serta pembinaan pendidikan dan pelatihan keprajuritan. Komponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus.

Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada pengembangan daya tangkal bangsa dan negara, dan pada penataan dan pengaturan serta perwujudannya agar fungsi ketertiban umum (tibum), perlin-dungan rakyat (linra), keamanan rakyat (kamra), dan perlawanan rakyat (wanra) dapat lebih terjamin pelaksanaannya dalam rangka lebih menanamkan semangat perlawanan .rakyat semesta sebagai pendukung dan pengganda kekuatan ABRI. Pengaturan dan perwu-judan rakyat terlatih akan meningkatkan disiplin nasional dalam meningkatkan kesadaran bela negara.

Pembangunan linmas ditujukan kepada terwujudnya kemam-puan masyarakat dan ketahanan serta kemampuan lingkungan untuk secara swadaya aktif menanggulangi dan/atau memperkecil akibat malapetaka yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau bencana lainnya.

b. Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

Pembangunan ABRI ditujukan kepada peningkatan kemampuan kekuatan pertahanan dan kemantapan keamanan dalam rangka perwujudan daya tangkal pertahanan keamanan negara secara terpadu yang diselenggarakan secara bertahap sesuai dengan kondisi dan kemampuan bangsa dan negara. Daya tangkal hankamneg diwujudkan dalam bentuk pemantapan ketahanan wilayah nasional serta kemantapan seluruh kemampuan komponen kekuatan pertahanan keamanan negara dengan dilandasi kesadaran, kerelaan, dan tekad rakyat untuk bela negara serta kemanunggalan ABRI-rakyat.

643

Page 22: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

Pembangunan ABRI ditujukan untuk lebih meningkatkan kemampuan dan kekuatannya dalam menjamin tetap tegaknya kedaulatan di darat, laut, udara, dan dirgantara serta menjamin tegaknya hukum, keamanan, dan ketertiban masyarakat melalui keterpaduan upaya dalam rangka memelihara stabilitas nasional yang mantap dan dinamis. TNI AD dibangun untuk menjadi inti kekuatan pertahanan keamanan wilayah dengan pola pertahanan wilayah negara yang strategis atas dasar perlawanan rakyat semesta; TNI AL dibangun untuk menjadi inti kekuatan pertahanan keamanan laut untuk menjamin penegakan kedaulatan dan yurisdiksi nasional; TNI AU dibangun untuk menjadi inti kekuatan pertahanan keamanan negara di seluruh wilayah kedaulatan udara untuk menjamin yurisdiksi nasional; serta Polri dibangun untuk menjadi inti kekuatan keamanan dan ketertiban masyarakat serta penegak hukum untuk menjamin terwujudnya tertib hukum dan ketenteraman masyarakat.

ABRI sebagai inti kekuatan hankamneg, pembangunannya diarahkan kepada ABRI dengan kekuatan yang profesional, efektif, efisien, dan modern dengan kualitas dan mobilitas tinggi serta mampu dalam waktu relatif singkat diproyeksikan ke segala penjuru tanah air dan dalam keadaan darurat dapat cepat dikembangkan kemampuan dan kekuatannya.

ABRI melaksanakan fungsi sebagai kekuatan pertahanan keamanan dan sebagai kekuatan sosial politik. Dalam melak-sanakan fungsi sosial politik, ABRI hares mampu berperan sebagai stabilisator, dinamisator, dan unsur pemersatu kehidupan nasional, berperan serta secara aktif dalam pembangunan, serta memperkuat kehidupan konstitusional, demokrasi, dan tegaknya hukum dalam rangka memperkukuh ketahanan nasional. Peran ABRI sebagai komponen utama kekuatan hankamneg dalam sishankamrata perlu lebih dikembangkan dengan menerapkan pembinaan teritorial yang diselenggarakan secara lebih terpadu dengan instansi Pemerintah dan masyarakat.

644

Page 23: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

ABRI sebagai komponen utama kekuatan hankamneg perlu mengembangkan kerja sama keamanan secara bilateral dengan angkatan bersenjata negara tetangga atas dasar saling menghormati kedaulatan wilayah negara masing-masing, di samping terus meningkatkan kerja sama dalam upaya meningkatkan keprofe-sionalannya.

Siskamtibmas yang berintikan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terus dikembangkan dengan mengutamakan upaya pencegahan dan penangkalan gangguan kamtibmas. Kesadaran masyarakat tentang kamtibmas terus dibina dan ditingkatkan secara terpadu untuk menumbuhkembangkan sikap mental dan meningkatkan kepekaan serta daya tanggap masyarakat terhadap masalah keamanan dan ketertiban lingkungan masing-masing dalam suatu siskamtibmas swakarsa.

Modernisasi ABRI dilanjutkan untuk meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan personel, perangkat lunak, dan perangkat keras yang disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta sejauh mungkin memanfaatkan kemampuan dan potensi yang terdapat serta dihasilkan di dalam negeri.

Pembangunan kekuatan cadangan TNI terus dilanjutkan dan ditujukan kepada terbinanya seluruh potensi dan kekuatan yang ada dalam masyarakat, baik tenaga manusia, peralatan, fasilitas maupun jasa, agar pada saat diperlukan dapat dikerahkan untuk memperbesar kekuatan dan meningkatkan kemampuan ABRI dalam rangka kepentingan hankamneg.

645

Page 24: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

Penyelenggaraan bakti ABRI dalam wujud antara lain ABRI Masuk Desa, yang merupakan pengabdian ABRI dalam menyum- bangkan kemampuannya, terus ditingkatkan untuk ikut menunjang pembangunan nasional dan mendorong pembangunan daerah dalam rangka memelihara kemanunggalan ABRI-rakyat.

Page 25: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

c. Pendukung

Pembangunan komponen pendukung ditujukan untuk menjamin kelancaran dan kelangsungan serta keterpaduan upaya hankamneg melalui penciptaan kondisi yang siap setiap saat diperlukan untuk dapat didayagunakan secara optimal, terutama dalam menanggulangi berbagai tingkat keadaan darurat. Pem-bangunan dan pendayagunaan komponen pendukung hankamneg perlu ditata dan diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Setiap investasi dalam pembangunan komponen pendukung hankamneg harus mewujudkan kemanfaatan yang nyata sesuai dengan perkembangan iptek, dan mempunyai waktu kegunaan yang cukup panjang, serta sedapat mungkin disertai adanya kegunaan tambahan. Perlu dipersiapkan kemampuan komponen pendukung hankamneg untuk menjamin efektivitas penyelenggaraan hankamneg dalam berbagai tingkat keadaan darurat.

Industri pertahanan keamanan dan industri strategis lainnya sebagai salah satu unsur komponen pendukung hankamneg perlu terus dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan dengan memanfaatkan kemajuan iptek untuk menunjang kebutuhan alat utama ABRI berdasarkan tuntutan lingkungan tugas serta prinsip prioritas ekonomi.

Wilayah negara sebagai salah satu unsur komponen pendukung hankamneg perlu dipersiapkan melalui penyiapan rencana tata ruang pada semua tingkatan agar dapat berperan sebagai wahana penyelenggaraan hankamneg dan agar tercipta keserasian antara penyelenggaraan kesejahteraan dan penyelenggaraan keamanan dalam rangka mewujudkan Wawasan Nusantara dan memperkukuh ketahanan nasional. Perlu dilakukan inventarisasi potensi cadangan sumber daya strategis dan pemantapan garis batas wilayah nasional dalam rangka penyusunan rencana strategis hankamneg.

646

Page 26: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

2. Sasaran

a. Sasaran PJP II

Sasaran pembangunan bidang hankam yang hendak dicapai pada PJP II sesuai petunjuk GBHN 1993 adalah terwujudnya kekuatan dan kemampuan hankamneg dengan daya tangkal yang tangguh berdasarkan sishankamrata, yang tercermin dari kemampuan segenap komponen kekuatan hankamneg yang andal, kesadaran bela negara yang tinggi, pelaksanaan dwifungsi ABRI dan kemanunggalan ABRI-rakyat yang makin mantap dan dinamis, didukung sarana dan prasarana, industri strategis yang andal sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta keamanan dan ketertiban masyarakat yang mantap.

1) Rakyat Terlatih dan Perlindungan Masyarakat

Sasaran pembangunan kemampuan ratih adalah terwujudnya kemampuan untuk menjamin ketertiban umum guna memelihara ketertiban masyarakat, kelancaran roda pemerintahan dan segenap perangkatnya serta kelancaran kegiatan masyarakat dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya, kemampuan perlindungan rakyat guna menanggulangi gangguan ketertiban hukum ataupun gangguan ketenteraman masyarakat, dan kemampuan keamanan rakyat guna menanggulangi dan/atau meniadakan gangguan keamanan masyarakat atau subversi yang dapat mengakibatkan terganggunya stabilitas keamanan wilayah.

Sasaran pembangunan kemampuan linmas adalah terwujudnya kemampuan masyarakat yang secara terorganisasi dapat melaksanakan kegiatan palang merah, pengungsian, pencarian dan penyelamatan, serta kegiatan lain yang berkaitan dengan penanggu-langan akibat bencana alam dan bencana lainnya.

647

Page 27: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

Sasaran pembangunan kekuatan ratih dalam PJP II adalah terbentuknya satuan ratih minimum satu satuan setingkat regu di tiap desa, satu satuan setingkat peleton di tiap kecamatan, dan satu satuan setingkat kompi di tiap daerah tingkat II terutama pada kompartemen strategis di kawasan barat Indonesia, yang siap dikerahkan sebagai pengganda kekuatan ABRI.

Sasaran pembangunan kekuatan linmas dalam PJP II adalah terwujudnya sistem dan satuan-satuan linmas minimal 2 satuan setingkat regu di tiap desa, terwujudnya satuan linmas objek vital, dan satuan linmas penanggulangan bencana di tiap daerah tingkat II terutama di daerah rawan bencana dengan dukungan sarana dan fasilitas setempat yang komposisinya disesuaikan dengan bencana yang dihadapi.

Sasaran PPBN dalam PJP II adalah terlaksananya PPBN di lingkungan pendidikan yang dapat menjangkau sekitar 50 persen jumlah siswa usia sekolah terutama sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) dan perguruan tinggi. Pelaksanaan PPBN di lingkungan pekerjaan diutamakan pada sektor industri, pertanian, dan pemerin-tahan dengan sasaran antara 70-80 persen dari jumlah karyawan. Sedangkan di lingkungan permukiman, sasaran PPBN adalah dapat menjangkau sekitar 10 persen terutama generasi muda.

2) Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

Sasaran kemampuan ABRI pada akhir PJP II adalah terwujudnya bala hankam terpusat yang dapat diproyeksikan untuk mengatasi tiga daerah krisis sekaligus, dilaksanakan oleh satuan-satuan pasukan pemukul reaksi cepat (PPRC) serta serangan berlanjut oleh satuan pemukul strategis darat, laut, dan udara, yang didukung oleh kemampuan logistik yang andal. Di samping itu, bala hankam kewilayahan diharapkan mampu sepenuhnya mengatasi gangguan keamanan setempat dan melaksanakan tugas pembinaan teritorial.

648

Page 28: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

Bala darat dapat menjamin pertahanan wilayah dalam rangka pertahanan pulau besar, bagian pulau besar, dan rangkaian pulau secara mandiri dan mengadakan serangan balas atas dasar perlawanan rakyat semesta, serta menjamin stabilitas keamanan dalam negeri secara mantap. Setiap kompartemen strategis mempunyai kekuatan inti satu brigade tempur yang didukung peralatan tempur yang memadai.

Bala laut mampu menjamin pertahanan laut di seluruh perairan kedaulatan dan yurisdiksi nasional, membantu melaksanakan pertahanan wilayah dan udara, melaksanakan proyeksi kekuatan darat terpusat ke tiga daerah krisis sekaligus dengan masing-masing satu BTP dalam satu sorti, serta membantu menegakkan keamanan dalam negeri.

Bala udara mampu menjamin pertahanan udara di seluruh wilayah kedaulatan dan yurisdiksi nasional, membantu pertahanan wilayah, melindungi gerakan bala laut dan darat, melaksanakan proyeksi kekuatan darat terpusat ke tiga daerah krisis sekaligus dengan masing-masing berkekuatan satu batalyon para dalam satu sorti, serta membantu menegakkan keamanan dalam negeri.

Kekuatan kamtibmas dapat menjamin secara berlanjut penegakan hukum, ketenteraman dan ketertiban masyarakat yang dilandasi oleh hukum dan keadilan, serta menjangkau segenap lapisan masyarakat di seluruh wilayah, di samping membantu pertahanan wilayah, serta berkembangnya partisipasi aktif masyarakat dalam penyelenggaraan keamanan dan ketertiban masyarakat secara swakarsa.

ABRI sebagai kekuatan sosial politik makin mantap men-jalankan perannya sebagai dinamisator, pelopor, dan stabilisator, serta unsur pemersatu kehidupan nasional dan dalam memperkuat kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

649

Page 29: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

3) Pendukung

Sasaran pendukung hankamneg pada akhir PJP II adalah terbinanya wilayah negara dengan baik dan penataan pengelolaan-nya telah dituangkan ke dalam peraturan perundang-undangan yang mencakup seluruh wilayah daratan, lautan, dan udara. Di samping itu, tata ruang wilayah juga telah dapat disusun secara terpadu mencakup kepentingan kesejahteraan dan kepentingan keamanan. Demikian pula, permasalahan yang berkaitan dengan perbatasan wilayah negara dengan negara-negara tetangga telah dapat diselesaikan dengan baik.

Dalam keadaan damai, industri strategis mampu mem-proyeksikan 20 persen kapasitas produksinya untuk memenuhi tuntutan kebutuhan peralatan ABRI serta kebutuhan pemeliharaan sistem senjata ABRI. Dalam keadaan krisis, industri strategis diproyeksikan untuk dapat mendukung sampai 80 persen kebutuhan hankamneg.

Prasarana dan sarana serta logistik nasional mampu men-dukung kebutuhan hankam, khususnya dalam penyediaan logistiknya. Iptek di bidang hankam dapat berkembang dengan baik melalui kerja sama antarlembaga litbang hankam ataupun dengan lembaga litbang nonhankam, di samping dengan kalangan industri dan perguruan tinggi.

Kerja sama internasional di bidang hankam dapat terwujud dengan baik melalui peningkatan dan perluasan bidang kerja sama yang telah ada, terutama dengan negara-negara ASEAN dan Asia Pasifik.

Survei dan pemetaan nasional diharapkan sudah dapat memutakhirkan peta-peta yang diperlukan bagi kepentingan penye-lenggaraan hankamneg.

650

Page 30: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

Peraturan perundang-undangan bidang hankamneg telah cukup memadai, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

b. Sasaran Repelita VI

Sasaran bidang hankam dalam Repelita VI sebagaimana diamanatkan GBHN 1993 ialah mantapnya penataan kemampuan segenap komponen hankamneg dalam rangka sishankamrata sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan mulai penataan perangkat dan pewujudan rakyat terlatih dan perlindungan masyarakat secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan; pembangunan ABRI yang lebih efisien, efektif, dan modern agar berkemampuan optimum, baik sebagai kekuatan pertahanan keamanan maupun sebagai kekuatan sosial politik, yang didukung oleh makin mantapnya kemanunggalan ABRI-rakyat serta makin meningkatnya keterpaduan pembinaan dan penyiapan komponen pendukung hankamneg.

1) Rakyat Terlatih dan Perlindungan Masyarakat

Dalam Repelita VI akan dilaksanakan proyek perintisan pelatihan dan pengorganisasian ratih minimum satu satuan setingkat kompi masing-masing di dua kompartemen strategis di Jawa yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa, dan satpam dalam komponen sesuai dengan struktur sistem hankamneg. Disamping itu, dapat tersusun sistem dan satuan linmas sebagai inti penanggulangan awal bencana di tingkat kecamatan dan di lingkungnan pekerjaan/proyek vital dan terbentuknya ruang data pusat pengendalian operasional penanggulangan bencana di tingkat pusat. Untuk mendukung pembangunan ratih dan linmas, dalam Repelita VI undang-undang tentang ratih dan undang-undang linmas sudah diundangkan.

Dalam Repelita VI diharapkan dapat dipenuhi kebutuhan perangkat lunak yang berkaitan dengan pelaksanaan PPBN di lingkungan pendidikan, terutama untuk tahap awal yaitu sekolah dasar (SD) sampai dengan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA)

651

Page 31: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

serta tahap lanjutan yaitu kewiraan di perguruan tinggi. Kebutuhan perangkat lunak pelaksanaan PPBN di lingkungan permukiman dan lingkungan pekerjaan juga diharapkan dapat diselesaikan. Sementara itu, pelaksanaan PPBN di lingkungan pekerjaan terutama bagi generasi muda mulai dirintis serta akan dilaksanakan PPBN bagi sejumlah guru sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP), guru SLTA, dan pengurus organisasi siswa intrasekolah (OSIS) SLTA.

Pelaksanaan pembinaan administrasi veteran dapat dilak-sanakan dengan lebih tertib, sedangkan pembinaan penderita cacat akibat perang atau yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas hankamneg akan lebih ditingkatkan.

Sasaran pemasyarakatan doktrin hankamneg di lingkungan pendidikan direncanakan minimum 30 persen dari jumlah sekolah yang ada dengan titik berat SLTA dan perguruan tinggi, di lingkungan permukiman 5 persen dari seluruh jumlah desa di Indonesia, khususnya di daerah rawan/perbatasan, di sektor pemerintahan 40 persen dari jumlah pegawai negeri sipil (PNS) yang masih dinas aktif, sedangkan di sektor perindustrian dan pertanian minimum 10 persen dari jumlah pekerja.

2) Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

Sasaran kemampuan ABRI pada Repelita VI tetap mengacu pada enam kemampuan pokok ABRI.

Sasaran kemampuan intelijen strategik adalah meningkatnya kemampuan deteksi dini, identifikasi serta evaluasi gejala dan perkembangan lingkungan strategik, di samping melaksanakan kegiatan lawan intelijen, lawan infiltrasi, dan lawan subversi.

Kemampuan pertahanan mencakup kemampuan pertahanan udara nasional, pemukul laut dan udara strategik, pemukul darat strategik, pertahanan wilayah, dan dasar peperangan elektronika.

652

Page 32: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

Sasaran kemampuan pertahanan udara nasional dapat melaksanakan deteksi dini dan mengatasi kemungkinan pelanggaran kedaulatan ataupun serangan musuh secara memadai, khususnya di wilayah Indonesia bagian barat. Kemampuan pemukul laut dan udara strategik dapat menahan laju invasi selama mungkin di luar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sebagai batas dalam medan penyangga, serta dapat mengatasi dua daerah krisis sekaligus. Kemampuan pemukul darat strategis dapat diproyeksikan dalam waktu relatif singkat kedua daerah krisis sekaligus untuk membantu pertahanan wilayah, dan menyelenggarakan bantuan secara berlanjut ke wilayah tersebut. Kemampuan pertahanan kewilayahan minimum dapat menindak infiltrasi dan menahan serta melokalisasi invasi musuh yang mengancam wilayahnya, serta mampu menanggulangi segala bentuk gangguan dalam negeri dalam rangka pemeliharaan stabilitas nasional. Kemampuan dasar peperangan elektronika dapat menjamin secara memadai efektivitas pancaran gelombang elektro-magnetik sendiri, baik untuk kepentingan komunikasi maupun pengendalian sistem senjata.

Sasaran kemampuan keamanan adalah meningkatnya kemampuan pengamatan wilayah dan yurisdiksi nasional, khususnya daerah rawan, serta mencegah dan menindak setiap gejala yang dapat mengganggu keamanan. Sementara itu, kemampuan keamanan dan ketertiban masyarakat juga meningkat untuk dapat lebih menjamin dan melindungi rakyat dari gangguan keamanan dan ketertiban, serta pelanggaran hukum sehingga rakyat akan lebih merasa aman dan tenteram serta terjamin rasa keadilannya.

Sasaran kemampuan pembinaan teritorial adalah meningkatnya kemampuan membina potensi dan kekuatan teritorial darat, membina potensi maritim dan dirgantara secara lebih mantap. Di samping itu, telah meningkat pula pemanfaatan ruang wilayah untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan, serta kemampuan mengerahkan potensi dan kekuatan wilayah untuk kepentingan hankamneg.

653

Page 33: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

Sasaran kemampuan sospol ABRI mencakup kemampuan umum dan kemampuan khusus. Sasaran kemampuan umum sospol ABRI adalah meningkatnya kemampuan pembinaan dan pengerahan potensi dan kekuatan sosial politik untuk mendukung pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila. Sasaran kemampuan khusus sospol ABRI adalah meningkatnya kemampuan peran sebagai dinamisator dan pelopor, serta peran sebagai stabilisator.

Sasaran kemampuan dukungan umum ABRI adalah terseleng-garanya manajemen ABRI secara modern yang didukung oleh sistem K3I yang memadai. Di samping itu, meningkat pula kemampuan survei dan pemetaan antara lain dengan meman-faatkan teknologi penginderaan jauh (inderaja).

Sasaran kekuatan personel ABRI pada akhir Repelita VI direncanakan mencapai sekitar 503 ribu. Dari jumlah tersebut, personel TNI AD mencapai sekitar 243 ribu, TNI AL sekitar 47 ribu, dan TNI AU sekitar 21 ribu, serta sasaran kekuatan personel Polri untuk mencapai perbandingan 1:1.000 terhadap jumlah penduduk Indonesia sehingga mencapai jumlah sekitar 192 ribu. Adapun pegawai negeri sipil (PNS) ABRI pada akhir Repelita VI mencapai sekitar 130 ribu. Sejalan dengan itu, kualitas dan kesejahteraan personel meningkat.

Sasaran kekuatan satuan TNI AD adalah makin mantapnya kekuatan terpusat Kostrad dan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan kekuatan kewilayahan yaitu Komando Daerah Militer (Kodam). Sasaran kekuatan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AD adalah meningkatnya kemampuan dan kesiapan berbagai senjata infanteri, artileri, kavaleri, serta peralatan lainnya seperti kendaraan tempur, pesawat udara, dan alat angkut air.

Sasaran kekuatan TNI AL adalah meningkatnya alutsista TNI AL serta perbandingan jumlah satuan kapal yang beroperasi

654

Page 34: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

dan dalam pemeliharaan/perbaikan sehingga dapat mencapai 50 persen : 50 persen.

Sasaran kekuatan TNI AU didasarkan atas pemantapan dan pembulatan 20 unsur kekuatan TNI AU. Sasaran kekuatan tersebut didukung dengan peningkatan kemampuan dan kesiapan alutsista TNI AU berbagai jenis pesawat udara, radar, dan peluru kendali.

Sasaran kekuatan Polri adalah meningkatnya status beberapa Kepolisian Wilayah (Polwil) menjadi Kepolisian Daerah (Polda), Kepolisian Kota Besar (Poltabes) menjadi Kepolisian Wilayah Kota Besar (Polwiltabes), Kepolisian Sektor (Polsek) menjadi Kepolisian Resot (Polres), dan penambahan jumlah Polsek. Sasaran kekuatan materiil adalah meningkatnya kemampuan dan kesiapan kendaraan bermotor (ranmor), peralatan khusus kepolisian, peralatan komu-nikasi dan elektronika (komlek), kapal patroli, pesawat udara, senjata dan amunisi dari berbagai jenis.

3) Pendukung

Sasaran kemampuan pendukung adalah terselenggaranya manajemen hankamneg yang modern dan meningkatnya kemam-puan pembinaan dan pendayagunaan wilayah negara, survei dan pemetaan nasional, pembinaan dan pendayagunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan, sarana dan prasarana nasional, iptek dan industri strategis, pengembangan sumber daya manusia, serta kerja sama internasional bidang hankam. Bersamaan dengan itu, berbagai perangkat perundang-undangan yang mengatur penye-lenggaraan hankamneg dan tata ruang wilayah pertahanan sebagai bagian dari tata ruang nasional telah dapat tersusun.

3. Kebijaksanaan

Untuk mewujudkan sasaran pembangunan bidang hankam dalam Repelita VI, akan ditempuh kebijaksanaan pembangunan

655

Page 35: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

bidang hankam yang mencakup ratih dan linmas, ABRI, dan pendukung.

a. Ratih dan Linmas

1) Memantapkan konsepsi tentang ratih dan linmas dengan memperhatikan struktur sistem hankamneg sesuai dengan doktrin hankamneg, di samping memantapkan konsepsi dan penyelenggaraan tentang PPBN, baik di lingkungan pen-didikan, pekerjaan maupun permukiman terutama bagi generasi muda.

2) Memasyarakatkan pemahaman dan penghayatan doktrin hankamneg di lingkungan pendidikan, pekerjaan, dan permukiman.

3) Menyempurnakan metode pembinaan tenaga rakyat dalam rangka ratih dan linmas serta tenaga rakyat produktif.

b. Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

1) Meningkatkan kesejahteraan prajurit ABRI, baik yang bersifat materiil maupun nonmateriil.

2) Meningkatkan kualitas kejuangan dan profesionalisme prajurit ABRI sesuai dengan perkembangan masyarakat serta iptek, baik dalam rangka mengemban fungsi sebagai kekuatan hankam maupun sebagai kekuatan sospol.

3) Membangun kekuatan ABRI sebagai inti kekuatan hankamneg yang diprioritaskan untuk mewujudkan kekuatan yang profesional, efektif, efisien, dan modern dengan mobilitas dan daya gempur tinggi yang mampu diproyeksikan dalam waktu relatif singkat ke segenap penjuru tanah air.

656

Page 36: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

4) Memantapkan konsepsi hankamneg di medan pertahanan penyanggah, medan pertahanan utama dan daerah pangkal perlawanan, dengan membangun kemampuan dan kekuatan ABRI yang mampu menjamin tetap tegaknya kedaulatan RI di darat, di laut, dan di udara.

5) Melanjutkan pembangunan kekuatan cadangan TNI dengan memantapkan pelatihan keprajuritan dalam rangka ratih yang secara selektif akan menjadi cadangan TNI, di samping cadangan TNI yang berasal dari anggota TNI dan Polri yang telah menyelesaikan masa bakti secara sukarela. Cadangan TNI yang meliputi peralatan, fasilitas dan jasa juga akan dibina agar dapat diikutsertakan sebagai pengganda kekuatan ABRI sewaktu-waktu diperlukan.

6) Menempatkan peran sospol ABRI sebagai keikutsertaan ABRI bersama-sama kekuatan sosial politik lainnya dalam penentuan kebijaksanaan nasional yang diwujudkan melalui peran serta aktif dalam mengembangkan dan membangun kehidupan demokrasi Pancasila berdasarkan UUD 1945.

7) Meningkatkan kemampuan sospol ABRI yang dititikberatkan pada peran sebagai dinamisator dan pelopor pembangunan dengan tetap mempertahankan peran sebagai stabilisator dalam pembangunan bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya.

8) Bersama-sama dengan komponen pembangunan lainnya mengupayakan terselenggaranya gerakan nasional tentang disiplin nasional yang diawali dari suprastruktur politik, serta mendorong terselenggaranya penghayatan dan pengamalan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional sebagai doktrin dasar nasional.

9) Memantapkan kemanunggalan ABRI-rakyat melalui pengem-bangan kemitraan dan dialog antara ABRI dan rakyat.

657

Page 37: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

Meningkatkan keikutsertaan ABRI dalam penanggulangan kemiskinan diselenggarakan antara lain melalui program-progam AMD dan bakti ABRI.

10) Meningkatkan kemampuan kamtibmas melalui peningkatan kemampuan personel dan peralatan aparat kamtibmas sehingga dapat lebih menjamin keamanan, ketertiban, serta keadilan masyarakat. Di samping itu pembinaan siskamtibmas swakarsa ditingkatkan dengan mengutamakan pencegahan dan penangkalan serta partisipasi rakyat dalam masalah keamanan dan ketertiban.

11) Memantapkan dan meningkatkan pembinaan kemampuan hankamneg dan upaya pendayagunaan sumber daya nasional untuk kepentingan hankamneg.

12) Meningkatkan kerja sama internasional di bidang hankam berdasarkan prinsip saling menguntungkan dengan negara di kawasan Asia Tenggara, khususnya dan kawasan Asia-Pasifik umumnya, serta dalam rangka meningkatkan peran serta ABRI dalam mewujudkan ketahanan regional yang bertumpu pada ketahanan nasional.

13) Meningkatkan kerja sama internasional di bidang hankam dalam rangka meningkatkan kualitas kemampuan sumber daya manusia.

14) Meningkatkan kerja sama internasional di bidang kepolisian dalam menanggulangi kejahatan internasional, saling tukar informasi, dan peningkatan kualitas personel Polri.

c. Pendukung

1) Meningkatkan dan memantapkan pembinaan sumber daya alam, sumber daya buatan, sarana dan prasarana nasional,

658

Page 38: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

iptek dan tata ruang wilayah negara untuk mendukung penyelenggaraan hankamneg.

2) Meningkatkan pembinaan industri nasional, khususnya industri strategis untuk mendukung kepentingan hankamneg.

3) Mendorong peningkatan kerja sama lintas departemental dan lintas sektoral dalam rangka peningkatan efisiensi pendaya-gunaan sumber daya nasional dan dalam rangka pengaturan tata ruang wilayah pertahanan.

4) Mendorong berkembangnya riset, terutama riset terapan, dalam rangka meningkatkan produktivitas nasional, serta menciptakan kondisi dan peluang kerja sama dalam bidang iptek dan industri hankam.

5) Melengkapi dan menata peraturan perundang-undangan berkaitan dengan penyelenggaraan hankamneg.

V. PROGRAM PEMBANGUNAN

Berdasarkan sasaran dan kebijaksanaan tersebut di atas, program pembangunan hankam dalam Repelita VI disusun sebagai berikut.

1. Rakyat Terlatih dan Perlindungan Masyarakat

a. Program Kesadaran Bela Negara

Penyelenggaraan sedini mungkin pendidikan pendahuluan bela negara (PPBN) yang ditempuh dengan kegiatan penyempurnaan perangkat lunak PPBN, peningkatan penyelenggaraan PPBN di lingkungan pendidikan, perintisan di lingkungan pekerjaan dan dilingkungan permukiman dalam rangka peningkatan kesadaran bela negara, bekerja sama dengan departemen dan instansi terkait.

659

Page 39: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

PPBN dilaksanakan secara terintegrasi dalam paket-paket kegiatan P4 dan dalam kurikulum pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi, di samping peningkatan kualitas dosen kewiraan dan pembentukan tenaga inti penatar PPBN.

b. Program Penyiapan Kekuatan Rakyat

Pembinaan kemampuan ratih ditujukan pada pengembangan daya tangkal bangsa dan negara dengan mewujudkan undang-undang tentang ratih dan undang-undang tentang linmas beserta peraturan perundang-undangan jabarannya, serta penataan ratih yang bersumber dari hansip/wankamra, menwa, dan satpam. Pengorganisasian dan pelatihan ratih untuk mewujudkan fungsi ketertiban umum, perlindungan rakyat, keamanan rakyat, dan perlawanan rakyat yang dilaksanakan melalui kerja sama dengan departemen dan instansi terkait.

Pembinaan linmas ditujukan pada terwujudnya kemampuan dan ketahanan masyarakat serta kemampuan lingkungan untuk secara swadaya aktif menanggulangi akibat malapetaka yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam dan bencana lainnya. Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui penyusunan konsepsi linmas dan penataan linmas yang bersumber dari PMI, Basarnas dan Bakor Penanggulangan Bencana melalui kerja sama dengan departemen dan instansi terkait. Di samping itu, dilaksanakan pembinaan administrasi veteran dan cacat veteran. Veteran dapat dijadikan cadangan TNI, sedangkan pembinaan cacat veteran dimaksudkan untuk membina dan memberikan bekal keterampilan agar tetap dapat bekerja sesuai dengan kemampuannya.

Untuk mewujudkan terbentuknya ratih dan linmas tersebut, undang-undang tentang ratih dan undang-undang tentang linmas harus sudah dapat diselesaikan.

660

Page 40: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

2. Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

a. Program Kewilayahan

Program kewilayahan meliputi kegiatan penyempurnaan doktrin, petunjuk lapangan, dan pengorganisasian sospol ABRI serta peningkatan profesionalisme melalui penguasaan iptek. Di samping itu, dilaksanakan penyempurnaan kurikulum pendidikan dan pelatihan sospol ABRI dengan metode sistem pembinaan pelatihan ABRI serta pemasyarakatan dwifungsi ABRI dan dialog antara ABRI dan masyarakat, khususnya generasi muda dan cendekiawan secara berjenjang dan berlanjut. Untuk meningkatkan kualitas peran sospol ABRI, dilakukan penyiapan kader sedini mungkin, penyempurnaan sistem seleksi, dan pembinaan secara terus menerus terhadap karyawan ABRI, terutama para anggota fraksi ABRI pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat, baik di tingkat nasional maupun daerah. Pelaksanaan fungsi sospol ABRI diarahkan agar senantiasa mengikuti dan menampung dinamika perkembangan dan tuntutan serta aspirasi masyarakat.

Pembinaan kemampuan teritorial ditujukan untuk lebih meningkatkan kemampuan dan kekuatan aparatur teritorial melalui penyempurnaan perangkat lunak, peningkatan kuantitas dan kualitas personel teritorial darat, khususnya koramil di tingkat kecamatan dan bintara pembina desa (babinsa) di tiap desa. Di samping itu, dilaksanakan peningkatan penyelenggaraan bakti ABRI secara lebih luas dan lebih dalam untuk ikut menunjang pembangunan nasional dan mendorong pembangunan daerah serta penanggulangan kemiskinan dalam rangka melihara kemanunggalan ABRI rakyat yang dikembangkan dan diselenggarakan secara terpadu dengan instansi pemerintah dan masyarakat.

Kegiatan penyelenggaraan pembinaan potensi maritim dan dirgantara dilaksanakan secara lebih intensif melalui kegiatan pemantapan konsepsi dan pembinaan potensi daerah bersama-sama dengan unsur teritorial darat.

661

Page 41: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

Pembinaan kamtibmas dilaksanakan lebih intensif dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam rangka mewujudkan siskamtibmas swakarsa.

b. Program Kekuatan

Program pembangunan kekuatan ABRI mencakup intelijen strategis, bala pertahanan keamanan terpusat (balahankampus), bala pertahanan keamanan wilayah (balahankamwil), dan bala cadangan. Program tersebut diselenggarakan oleh unit organisasi Mabes ABRI, TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan Polri.

Program pembangunan kekuatan intelijen strategis meliputi pendidikan dan pelatihan personel, pengadaan dan rehabilitasi peralatan untuk penyelidikan, penggalangan, dan pengamanan.

Program pembangunan kekuatan pertahanan udara nasional meliputi pengembangan sistem deteksi dini dan sistem senjata pertahanan udara.

Program pembangunan kekuatan PPRC mencakup pembulatan dan pemantapan satuan PPRC TNI AD, TNI AL, dan TNI AU.

Program pembangunan kekuatan balahankamwil meliputi pembulatan dan pemantapan satuan operasi kewilayahan TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan Polri.

Program bala cadangan mencakup pembentukan bala cadangan TNI di delapan Kodam.

Dengan memperkirakan penyusutan yang akan terjadi secara alami, untuk mencapai sasaran tersebut di atas, peranan unit-unit organisasi ABRI adalah sebagai berikut.

662

Page 42: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

1) TNI AD

TNI AD menyelenggarakan pengadaan. personel militer sekitar 54 ribu orang dan PNS sekitar 28 ribu orang sehingga dapat mencapai sasaran yang ditetapkan.

Pembangunan materiil TNI AD mencakup pengadaan kaporlap, alat penindakan huru hara (dakhura), serta penggantian/ pengadaan dan rehabilitasi peralatan senjata, sejumlah kendaraan tempur, radar, materiil artileri dan zeni, pesawat udara, alat angkut air, kendaraan bermotor, payung udara, peralatan komunikasi dan elektronika (komlek), dan peralatan optik. Di samping itu, pembangunan sarana dan prasarana, baik untuk menunjang kegiatan operasional maupun dalam rangka kesejahteraan prajurit, ditingkatkan.

Untuk meningkatkan kemampuan teritorial, direncanakan pemantapan satuan-satuan teritorial TNI AD mencakup penam-bahan personel teritorial dan pemantapan organisasi teritorial.

2) TNI AL

TNI AL menyelenggarakan pengadaan personel militer sekitar 23 ribu orang dan pengurangan PNS menjadi sekitar 15 ribu orang.

Pembangunan materiil TNI AL meliputi pengadaan dan rekondisi kapal berbagai jenis KRI dan pengadaan KAL, serta penghapusan kapal yang sudah tua. Di samping itu, pemeliharaan/perbaikan kapal-kapal KRI dan KAL diupayakan rata-rata enam kapal per tahun dari berbagai jenis, serta dilaksanakan pula pengadaan dan pemeliharaan sejumlah pesawat udara patroli maritim.

Kecuali hal tersebut di atas diupayakan pembentukan satu BTP marinir dan beberapa satuan setingkat batalyon (SSY) satuan pertahanan darat pangkalan (sathanratlan) serta dilaksanakan pula

663

Page 43: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

pengembangan beberapa pangkalan TNI AL termasuk berbagai fasilitas sehingga dapat mendukung kegiatan operasional alutsista TNI AL.

3) TNI AU

TNI AU menyelenggarakan pemantapan dan pembulatan 20 unsur kekuatan TNI AU, baik mencakup personel, materiil maupun fasilitasnya. Pengadaan personel TNI AU diprogramkan sekitar 6 ribu orang militer dan 5 ribu PNS sehingga dapat mencapai sasaran yang ditetapkan.

Pembangunan materiil TNI AU mencakup pengadaan sejumlah pesawat udara untuk menggantikan pesawat yang sudah tua dan melengkapi skadron, serta melaksanakan Service Life Extention Program (SLEP) pesawat C-130. Untuk meningkatkan kemampuan sishanudnas, diprogramkan pengadaan radar GCl/EW dan Multi Role Operation Center (MROC), serta rudal hanud.

Untuk mendukung penggelaran kekuatan TNI AU ke luar Jawa, dikembangkan sejumlah pangkalan TNI AU dan ditingkatkan fasilitas pemeliharaan pesawat.

4) Polri

Polri menyelenggarakan pengadaan personel Polri sekitar 50 ribu orang dan PNS sekitar 5 ribu sehingga sasaran yang ditetapkan dapat tercapai.

Pembangunan materiil Polri mencakup pengadaan kendaraan umum dan kendaraan khusus, peralatan khusus kepolisian dari berbagai jenis, sejumlah pesawat udara, serta senjata dan amunisi berbagai ukuran dan pengadaan sejumlah satwa.

Untuk keperluan komunikasi yang sangat vital bagi Polri, direncanakan pengadaan sejumlah peralatan komunikasi dari

664

Page 44: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

berbagai jenis/tipe. Sementara itu, untuk pengamanan di laut masih diperlukan pengadaan sejumlah kapal patroli dari kelas A, B, C, dan kelas yang non standar. Di samping itu, pembangunan pangkalan dalam rangka menunjang kegiatan operasional serta kesejahteraan prajurit ditingkatkan.

c. Program Dukungan Umum

Program dukungan umum ABRI meliputi pembangunan sumber daya manusia, sistem K3I, fasilitas pendidikan dan pelatihan, survei dan pemetaan ABRI, serta administrasi umum.

Pembangunan sumber daya manusia ABRI diawali dengan pengkajian mendalam untuk dapat mengembangkan sistem dan metode pendidikan serta pelatihan bagi personel ABRI yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan perkembangan iptek. Untuk itu, pembangunannya dilaksanakan dengan mengutamakan pengembangan kemampuan sistem pendidikan dan pelatihan ABRI serta bekerja sama dengan lembaga pendidikan di dalam dan luar negeri.

Pembangunan sistem K3I meliputi pengadaan peralatan sistem K31 untuk melengkapi kebutuhan ruang pusat komando dan pengendalian (ropuskodal) Mabes ABRI, angkatan dan Polri serta komando utama dan satuan operasi ABRI.

Peningkatan fasilitas pendidikan dan pelatihan dilakukan dengan menambah kapasitas agar mampu menampung masukan personel sesuai dengan yang ditetapkan.

Pengembangan sistem manajemen ABRI meliputi bidang personel dan bidang logistik.

Peningkatan kesejahteraan prajurit, terutama menyangkut perumahan/permukiman prajurit, perlengkapan perseorangan (kapor), dan perlengkapan perseorangan lapangan (kaporlap), serta sarana dan prasarana kesehatan.

665

Page 45: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

3. Pendukung

a. Program Pembinaan Sumber Daya Alam, Buatan, dan Wilayah Negara

Berbagai kegiatan inventarisasi dan evaluasi sumber daya alam mencakup sumber energi dan mineral, hutan dan tanaman pangan, dan sumber daya alam lain, dilaksanakan untuk mendukung kepentingan hankamneg. Sementara itu, pembinaan sumber daya buatan untuk kepentingan hankamneg mencakup pembangkit tenaga listrik, bendungan, dan sebagainya. Pembinaan sumber daya alam dan buatan, di samping untuk mendukung terwujudnya logistik wilayah dan bahan cadangan materiil strategis, juga ditujukan untuk keperluan hal-hal strategis lainnya melalui suatu sistem pembinaan yang terpadu dan terkoordinasi dengan melibatkan instansi terkait.

Tata ruang wilayah pertahanan keamanan negara disiapkan dan disusun yang mencakup wilayah pertahanan darat, laut, dan dirgantara secara serasi sebagai bagian dari tata ruang wilayah nasional, mulai dari tingkat nasional sampai dengan tingkat Kodim.

Sedangkan survei dan pemetaan nasional dalam rangka penentuan batas-batas wilayah kedaulatan negara diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan peta-peta, dan dalam rangka membina sistem informasi geografis (SIG) nasional.

b. Program Pembinaan Sarana dan Prasarana Pendukung Hankamneg

Kemampuan iptek hankamneg ditingkatkan melalui kerja sama litbang dengan departemen, lembaga Pemerintah non departemen dan industri strategis, serta pendidikan dan pelatihan dalam rangka pembangunan sumber daya manusia untuk menunjang kebutuhan Hankamneg sesuai perkembangan iptek.

666

Page 46: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

Pembinaan terhadap sarana dan prasarana nasional lainnya, seperti jalan raya, sarana angkutan darat/laut/udara, fasilitas pelabuhan udara dan Taut, fasilitas pemeliharaan, telekomunikasi, dan media massa adalah dalam rangka kepentingan hankamneg.

Menyelenggarakan pembinaan manajemen hankamneg melalui pengkajian, penerapan, dan evaluasi serta kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian hankamneg agar dapat dicapai basil yang optimum.

Berbagai peraturan perundang-undangan yang disiapkan antara lain RUU Keselamatan Nasional, RUU Ratih, RUU Linmas, RUU Mobilisasi dan Demobilisasi, RUU Survei dan Pemetaan Nasional, RUU Wilayah Negara, RUU Peradilan dan Keoditoriatan Militer, dan RUU Disiplin Prajurit ABRI. Di samping itu, juga dilaksanakan pembinaan aparatur hukum melalui pendidikan dan pelatihan serta meningkatkan sarana dan prasarana hukum terutama yang berkaitan dengan peradilan militer.

Kerja sama internasional di bidang keamanan diselenggarakan untuk menciptakan stabilitas keamanan regional dan ketertiban dunia serta dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

VI. RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN DALAM REPELITA VI.

Program-program pembangunan tersebut di atas dilaksanakan baik oleh Pemerintah maupun oleh masyarakat. Dalam program-program tersebut, yang merupakan program dalam bidang pertahanan keamanan, yang akan dibiayai dengan anggaran pembangunan selama Repelita VI (1994/95 - 1998/99) adalah sebesar Rp7.914.550,0 juta. Rencana anggaran pembangunan pertahanan keamanan untuk tahun pertama dan selama Repelita VI menurut sektor, sub sektor dan program dalam sistem APBN dapat dilihat dalam Tabel 44-1.

667

Page 47: … · Web viewKomponen kekuatan hankamneg perlu lebih ditata secara bertahap dan selektif, terutama komponen dasar dan komponen khusus. Pembangunan rakyat terlatih ditujukan kepada

Tabel 44—1

RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN PERTAHANAN KEAMANANTahun Anggaran 1994/95 dan Repelita VI (1994/95 — 1998/99)

(dalam juta rupiah)

No.Kode Sektor/Sub Sektor/Program 1994/95 1994/95 — 1998/99

20 SEKTOR PERTAHANAN DAN KEAMANAN

20.1 Sub Sektor Rakyat Terlatih dan Perlindungan Masyarakat

20.1.01 Program Kesadaran Bela Negara 250,0 1.680,020.1.02 Program Penyiapan Kekuatan Rakyat 2.030,0 13.490,0

20.2 Sub Sektor ABRI

20.2.01 Program Kewilayahan 750,0 5.510,020.2.02 Program Kekuatan 234.600,0 1.666.130,020.2.03 Program Dukungan Umum 864.990,0 5.892.000,0

20.3 Sub Sektor Pendukung

20.3.01 Program Pembinaan Sumber Daya Alam, Buatan, danWilayah Negara 2.200,0 12.700,0

20.3.02 Program Pembinaan Sarana dan Prasarana PendukungHankamneg 49.773,0 323.040,0

668