digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya...

92

Transcript of digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya...

Page 1: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah
Page 2: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah
Page 3: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah
Page 4: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah
Page 5: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

v

ABSTRAK

Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya

Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah

Muhammadiyah Kecamatan Karatuang Kabupaten Bantaeng (Dibimbing

oleh Abbas Baco Miro dan Meisil B. Wulur).

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Bantaeng. Adapun yang

menjadi permasalahan terdapat pada rumusan masalah adalah (1)

Bagaimana akhlak santri di pondok pesantren Ahlu Shuffah

Muhammadiyah Bantaeng? (2) Bagaimana strategi dakwah yang diterapkan

Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah Bantaeng dalam upaya

pembentukan akhlakul karimah santri? (3) Apa faktor pendukung dan

penghambat strategi dakwah Pondok pesantren Ahlu Shuffah

Muhammadiyah Bantaeng dalam upaya pembentukan akhlakul karimah

santri? tujuan penelitian ini untuk mengetahui akhlak santri di pondok

pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah Bantaeng, mengetahui bagaimana

strategi dakwah yang diterapkan oleh pondok pesantren Ahlu Shuffah

Muhammadiyah Bantaeng dalam upaya pembentukan akhlakul karimah

santri dan apa saja faktor pendukung dan penghambat strategi dakwah

pondok pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah Bantaeng dalam

membentuk akhlakul karimah santri.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan merupakan

penelitian lapangan, teknik pengumpulan data menggunakan teknik

observasi, wawancarara, dukumentasi. Hasil penelitian menujukkan bahwa

santri di pondok pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah Bantaeng telah

masuk dalam kategori akhlak yang baik, dan telah melakukan upaya dalam

membentuk akhlakul karimah santri yaitu dengan menggunakan strategi

dengan mengadakan berbagai kegiatan seperti: Mengadakan kegiatan

muhadarah atau ceramah, mengadakan kegiatan solat berjamaah, Kegiatan

puasa sunnah, mengadakan kajian kitab kuning, mengadakan kegiatan

tilawah Alquran, mengadakan pentas seni. Adapun faktor pendukung

diantaranya adalah: Pihak pengasuh dan wali santri memberikan respon

positif dalam adanya kegiatan dan peraturan di pondok, guru yang

berkompeten, sarana dan prasarana yang cukup memadai, faktor

penghambat strategi dakwah pondok pesantren Ahlu Shuffah dalam

membentuk akhlakul karimah santri diantaranya adalah: Kurangnya tenaga

pengajar, karakter santri pada awal mula masuk pondok pesantren sulit

diatasi dan adanya siswa yang tidak tinggal di pondok pesantren membawa

pengaruh buruk bagi santri lainnya.

Kata Kunci: Strategi, Dakwah, Pembina, Santri, Akhlak

Page 6: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, itulah kata yang paling tepat mewakili segala ungkapan

syukur dan bahagia atas segala nikmat berupa kesehatan dan kesempatan,

termasuk dalam hal ini pertolongan dan petunjuk-Nya dalam menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan ummatNya hingga hari

perhitungan kelak.

Salah satu tanda syukur kepada Allah adalah dengan mensyukuri makhluk-

Nya. Mereka yang menemani, menyemangati, dan selalu mendoakan setiap

langkah penulis hingga akhirnya dengan izin Allah bisa sampai di titik akhir

penyelesaian skripsi yang berjudul “Strategi Dakwah Dalam Upaya

Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah

Muhammadiyah Kelurahan Karatuang Kecamatan Bantang”. Maka melalui

kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan

jazaakumullahu khairan katsiran kepada yang terhormat dan tersayang:

1. Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar dan kepada Drs. H. Mawardi Pewangi. M.Pd.I selaku Dekan Fakultas

Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Syaikh Muhammed Thayyib Muhammed Khoory, selaku pendiri Yayasan Asia

Muslim Charity Foundation (AMCF) yang telah memberikan beasiswa

pendidikan selama belajar di Ma’had Al Birr dan Prodi Komunikasi dan

Penyiaran Islam FAI Unismuh Makassar.

3. Ustaz Dr. Abbas Baco Miro,Lc.,MA selaku pembimbing pertama dan bunda

Dr. Meisil B. Wulur,S.Kom.I.,M.Sos.I selaku pembimbing kedua, penulis

mengucapkan jazaakumaallahu khairan katsira atas segala ilmu, didikan, dan

bimbingan selama proses belajar mengajar hingga selesainya penulisan skripsi

ini. Semoga Allah senantiasa menambahkan ilmu dan petunjuk-Nya.

Page 7: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

vii

4. Keluarga tercinta, terutama Ayahanda Mustafa dan Hamriah. Orang tua yang

telah menjadi perantara hadirnya diri ke dunia, yang tiada henti dan merasa

lelah untuk terus mendoakan anak-anaknya. Dan saudaraku yang tercinta yang

telah membantu dan memerikan dukungan. Jazaakumaallahu khairan katsira

atas besarnya perjuangan dan pengorbanan yang diberikan.

5. Kepada Ummu Shofi yang selalu memotivasi dan menginspirasi penulis untuk

bersungguh-sungguh dan fokus menuntut ilmu serta menggapai cita-cita.

Jazaakillahu khairan atas segala kebaikan dan kasih sayang yang diberikan.

6. Kepada teman-teman seperjuangan di Prodi Komunikasi Penyiaran Islam,

khususnya akhawat KPI angkatan 2016 yang telah setia membersamai selama

empat tahun lamanya. Jazaakumullahu khairan katsira atas kebaikan,

perhatian, dan kebersamaan yang telah terjalin selama ini.

7. Teruntuk sahabat-sahabatku yang tercinta Mardatillah, Hijrawati, Nayla dan

Hera. Terima kasih banyak atas segala bentuk kepedulian, motivasi yang selalu

diberikan untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Teristimewa orang-orang yang pernah bersama dan mengenal penulis di mana

saja berada, yang masih mengingat dan mendoakan diam-diam, barangkali

sebab doa-doa kalian sehingga Allah memudahkan penulis menyelesaikan

skripsi ini. Semoga doa kebaikan kalian diijabah dan kembali pada diri kalian

serta keluarga. Aamiin.

Makassar, 1 Juli 2020

Penulis

Hermiati

NIM: 105271105116

Page 8: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................................. ii

BERITA ACARA MUNAQASYAH ................................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................................... iv

ABSTRAK .......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah. ................................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian. ................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 9

A. Strategi Dakwah ....................................................................................... 9

1. Pengertian strategi ............................................................................... .9

a. Bentuk-bentuk Strategi .................................................................. 9

b. Tahap-tahapan Strategi ................................................................ 12

2. Pengertian dakwah ............................................................................. 14

a. Tujuan dan Fungsi Dakwah ......................................................... 15

b. Unsur-unsur Dakwah................................................................... 16

c. Peran dan Fungsi Strategi Dakwah .............................................. 20

Page 9: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

ix

B. Akhlakul Karimah .................................................................................. 21

1. Pengertian Akhlakul Karimah ............................................................ 21

2. Ruang Lingkup Akhlak ...................................................................... 24

C. Pondok Pesantren................................................................................. 26

1. Pengertian Pondok Pesantren ............................................................. 26

2. Tujuan Pondok Pesantren ................................................................... 28

3. Unsur-unsur Pondok Pesantren .......................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 31

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................................... 31

B. Lokasi dan Objek Penelitian .................................................................... 31

C. Fokus dan Deskripsi Fokus Penelitian ..................................................... 32

D. Sumber Data Penelitian ........................................................................... 35

E. Instrumen Penelitian ................................................................................ 36

F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 36

G. Teknik Analisis Data ............................................................................... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN .................................. 40

A. Gambaran Umum Kelurahan Karatuang Kec Bantaeng Kab Bantaeng .. ..40

B. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................................... 41

C. Akhlak Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

Bantaeng ................................................................................................ 55

D. Strategi Dakwah dalam Upaya Membentuk Akhlak Santri di Pondok

Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah Bantaeng ................................ 57

E. Faktor Pendukung dan Penghambat ........................................................ 62

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 68

A. Kesimpulan ............................................................................................ 68

B. Saran ...................................................................................................... 70

Page 10: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

x

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 71

RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... 74

LAMPIRAN ..................................................................................................... 75

Page 11: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Pembina ................................................................................. 46

Tabel 4.2 Jumlah Santri Mukim ........................................................................ 46

Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana .......................................................................... 48

Tabel 4.4 Kurikulum Pendidian Formal ............................................................. 49

Tabel 4.5 Kurikulum pendidikan Nonformal ...................................................... 51

Tabel 4.6 Kegiatan Harian Santri ....................................................................... 53

Page 12: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya

untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia sebagai

rahmatan lil alamiin. Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan

kesejahtraan manakala ajarannya dijadikan pedoman hidup dan dilaksanakan

secara konsisten.1

Islam secara memberi petunjuk bagi manusia memperoleh kebahagiaan di

dunia dan di akhirat. Islam yang kaffah itu juga menempatkan akhlak sebagai

tujuan pendidikannya, tidak ada pendidikan bila akhlak tidak dijadikan sebagai

tujuan. Sebab, para Nabi dan Rasul diutus untuk memperbaiki budi pekerti

manusia. Demikian pula Nabi Muhammad SAW, dia diutus hanyalah untuk

memperbaiki budi pekerti umat manusia. Akhlak menempati kedudukan yang

tinggi dalam Islam. Diantara risalah agama yang paling penting adalah

menyempurnakan akhlak yang mulia, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

م مكا رم الأخلاق إنما بعثت لأتم

Artinya:

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”

(HR. Tirmidzi dan Ahmad)2

1Siti Muria. Metodologi Dakwah Kontemporer (cet-1;Yogyakarta :Celeben Timur,

2000), h. 12.

2Ahmad Muadz Haqqi. Berhias dengan 40 Akhlakulkarimah (Malang:Cahaya Tauhid

Press, 2003), h. 21.

Page 13: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

2

Ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yaitu agama Islam,

merupakan agama yang sempurna untuk seluruh umat manusia sepanjang masa.

Nabi Muhammad SAW merupakan Rasul akhir zaman, Rasul terakir dan penutup

para Nabi, yang diutus oleh Allah untuk seluruh umat manusia tanpa melihat asal

suku bangsanya. Misi Nabi Muhammad SAW antara lain adalah

menyempurnakan akhlak manusia.

Begitulah, maka Nabi diutus ditengah-tengah masyarakat pada zaman

jahiliyah, saat itu, akhlak dan perilaku masyarakat sangat biadab, penuh dengan

penyembahan pada berhala, pengagungan manusia atas manusia lainnya,

perbudakan, penuh dengan pertikaian dan penguasa yang menindas. Begitulah,

Allah mengutus Rasulullah SAW dilengkapi dengan perilaku akhlak yang mulia

dan menjadi teladan terbaik bagi umatNya.3

Dalam Alquran surah Al Ahzab ayat 21:

واليوم الآخر يرجو الله كان من لقد كان لكم في رسول الله أسوة حسنة ل

وذكر الله كثيرا

Terjemahannya:

Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik

bagimu yaitu bagi orang orang yang mengharap rahmat Allah dan

kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. 4

Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami bahwa keutamaan akhlak harus

dimiliki oleh setiap muslim pada dasarnya telah dicontohkan oleh uswatun

3https://minanews.net/nabi-diutus-untuk-memperbaiki-akhlak-manusia/s (diakses tanggal

15 September 2019)

4Kementrian Agama RI, Alquran dan Terjemahan (Cet-1; Jakarta: Sygma, 2014), h. 420.

Page 14: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

3

hasanah yaitu Nabi Muhammad SAW. Beliau merupakan suri tauladan untuk kita

semua yang patut dijadikan panutan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam

perkataan (Qauliyah), maupun perbuatan (fi’liyah), dan juga ketetapannya

(taqririyyah).

Perintah untuk berdakwah dan memperbaiki akhlak manusia tersebut

bukan hanya tugas dan kewajiban Nabi Muhammad SAW, akan tetapi juga

menjadi tugas dan kewajiban setiap umat Islam. Kewajiban dakwah ini

dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki. Kegiatan

dakwah merupakan upaya untuk mengajak, menyeru, membina dan membimbing

manusia.5

Perintah untuk melaksanakan dakwah, dalam artian mengerjakan amar

ma’ruf nahi mungkar banyak terdapat di dalam ayat-ayat Alquran, baik perintah

itu ditujukan kepada sebagian umat Islam, agar mengajak manusia mengikuti

ajaran Islam. kewajiban bagi sebagian umat Islam dalam melaksanakan dakwah,

memberi pengertian bahwa dakwah itu hendaklah dilakukan oleh orang-orang

yang memiliki sesuatu kemampuan secara khusus dan dilakukan dengan

kerjasama, baik melalui lembaga dakwah, lembaga pendidikan, seperti pondok

pesantren ataupun lembaga informasi seperti majelis ta’lim dan sebagainya.

Lembaga-lembaga dakwah tersebut haruslah diupayakan agar mempunyai

strategi dalam melaksanakan kegiatan dakwah dan upaya pencapaian hasil yang

diharapkan, dari tujuan dakwah itu sendiri adalah agar manusia memiliki akhlak

yang baik dan mengikuti ajaran Islam dan mengamalkannya dalam segala aspek

5Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam (Cet-1;Jakarta: Bulan Bintang, 1999), h. 3.

Page 15: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

4

kehidupan. Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan yang tumbuh dan

berkembang di tengah-tengah masyarakat, sekaligus memadukan unsur-unsur

pendidikan yang amat penting, pertama ibadah, untuk menanamkan iman dan

taqwa terhadap Allah SWT, kedua tabliqh untuk penyebaran ilmu, ketiga amal

perbuatan dan akhlak untuk mewujudkan kemasyarakatan dalam kehidupan

sehari-hari.6

Hal ini berarti tujuan pondok pesantren ada tiga hal, yaitu mendidik dan

membina akhlak agar memiliki aqidah yang kokoh, menciptakan keperibadian

muslim yaitu keperibadian yang beriman dan bertaqwah kepada Allah, berakhlak

mulia bermanfaat bagi masyarakat, pesantren juga berperan sebagai lembaga yang

mengajarkan akhlak dan ilmu pengetahuan yang bersumber kepada ajaran Islam,

dan pesantren juga berperan dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan

makmur, sejahtra lahir dan bathin.7

Salah satu problem yang dihadapi negara sekarang adalah kemerosotan

nilai moral akhlak. Kemuliaan akhlak adalah merupakan cerminan sebuah bangsa

yang kuat dan dihormati, sebaliknya keburukan akhlak sebuah masyarakat atau

sebuah bangsa akan menghancurkan bangsa itu sendiri.

Dapat dikatakan bahwa kuat dan lemahnya sebuah bangsa sangat

ditentukan oleh bagusnya akhlak bangsa tersebut, namun jika kita melihat akhlak

bangsa kita saat ini baik dilakukan oleh kaum terpelajar ataupun oleh masyarakat

biasa, maka dapat disimpulkan bahwa kita sedang berada dalam darurat akhlak.

6Adi Sasono, Solusi Islam Atas Problematika Umat, Ekonomi, Pendidikan dan Dakwah

(cet-1; Jakarta: Gema Insani Press, 1998), h.103.

7https://id.m.wikipedia.org/wiki/pesantren (diakses tanggal 15 September 2019)

Page 16: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

5

Pembunuhan di mana-mana, korupsi meraja lela sejak dari tingkat paling atas

hingga ke tingkat paling bawah ke desa-desa, judi dan minuman keras diorganisir

dengan rapi, cara berpakaian wanita indonesia dan perempuan Islam sudah

mencapai titik nadir dan ini dipertontonkan lewat semua saluran telvisi di republik

ini, fitnah memfitnah sudah menjadi konsumsi publik dan sebagainya.

Saat ini kalau kita melihat situasi bangsa kita sangatlah menyedihkan,

akhlak masyarakat semakin hari semakin merosot, tatakrama sudah pupus di mata

masyarakat, sopan santun terabaikan, antara tua dan muda, besar dan kecil tidak

ada lagi rasa hormat, anak dan orang tua pun sudah kehilangan rasa hormat, rakyat

dan pemimpin sudah saling mencurigai, hubungan dan murid retak, tawuran

pelajar terjadi di mana-mana.8

Berdasarkan hasil penelitian di atas, kemerosotan moral yang terjadi pada

saat ini tentu lebih menghawatirkan, maka kebutuhan akan lembaga yang dapat

memperbaiki moral bangsa sangat penting, dan melihat problem tersebut maka

keberadaan pondok pesantren memiliki peran aktif sebagai lembaga dakwah

dengan berbagai kegiatan yang dilakukan baik bersifat pembinaan dan

pendidikan, salah satunya di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

Bantaeng, pondok pesantren Muhammadiyah ini memiliki sifat pendidikan yang

berkesinambungan, dan berperan membentuk akhlak, perangai, karakter, bahkan

budaya terhadap peserta didik.9

8Abdurrahman Muhammad. Akhlak Menjadi Seorang Muslim Berakhlak Mulia (Cet-1;

Jakarta: Rajawali, 2016), h. 2.

9Miftachul Huda. Ikhwanul Muhammadiyah (Cet-2; Yogyakarta: Suara Muhammadiyah,

2007), h. 94-95.

Page 17: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

6

Bagi pondok pesantren Ahlu shuffah Muhammadiyah Bantaeng,

penanaman nilai-nilai pendidikan tidak hanya didapat dalam peroses kegiatan

belajar mengajar di kelas, melainkan juga dalam totalitas kegiatan kehidupan para

santri selama dua puluh empat jam penuh. Pengasuh pondok pesantren Ahlu

Shuffah Muhammadiyah mengungkapkan bahwa pendidikan yang paling utama di

Ahlu Shuffah, adalah membangun karakter dengan mental yang disiplin dan

bertanggung jawab sebagai santri yang taat, mampu menjalin hubungan yang

santun, baik dan hormat, harmonis antar sesama santri dan pengasuh.

Pondok pesantren Ahlu Shuffah terus menerus berupaya melakukan

inovasi pendidikan, serta meningkatkan sarana dan prasarana untuk mengimbangi

pelaksanaan pembelajaran, guna mencetak generasi umat yang beriman, bertaqwa

kepada Allah SWT, berpendidikan, berpengetahuan luas, serta berakhlak mulia.

Menurut penulis di lihat dari latar belakang pendidikan santri yang

berbeda-beda ada beberapa santri yang berasal dari sekolah umum seperti SD atau

SMP, ada yang mondok dan ada yang tidak, ada juga yang berasal dari keluarga

yang bermasalah entah itu dari masalah ekonomi atau orang tua, ada yang masuk

pesantren bukan karena keinginannya sendiri melainkan paksaan dari orang tua,

dimana pada awal masa mondok, sering kali berulah, misalnya, mencuri,

bertengkar, mengganggu temannya, kabur dari pondok, membawa ponsel, oleh

karena itu perlu adanya strategi untuk membentuk akhlak santri yang pada

mulanya tidak baik menjadi baik.

Berdasarkan pemaparan di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut

mengenai strategi dakwah di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

Page 18: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

7

Bantaeng dalam upaya membentuk akhlakul karimah santri, Maka dari itu judul

dari penelitian ini adalah “Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan

Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah

Muhammadiyah Kelurahan Karatuang Kecamatan Bantaeng”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana akhlak santri di Pondok Pesantren Ahlu Suffah Muhammadiyah

Bantaeng?

2. Bagaimana strategi dakwah yang diterapkan Pondok Pesantren Ahlu

Shuffah Muhammadiyah Bantaeng dalam upaya pembentukan akhlakul

karimah santri?

3. Apa faktor pendukung dan penghambat strategi dakwah Pondok Pesantren

Ahlu Shuffah Muhammadiyah Bantaeng dalam upaya pembentukan

akhlakul karimah santri?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui akhlak santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah

Muhammadiyah Bantaeng.

Page 19: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

8

2. Mengetahui strategi dakwah yang diterapkan oleh Pondok Pesantren Ahlu

Shuffah Muhammadiyah Bantaeng dalam upaya pembentukan akhlakul

karimah santri.

3. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat aktivitas dakwah pondok

pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah Bantaeng.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini terjadi atas manfaat teoritis dan manfaat

praktis, yaitu sebagai berikut:

a. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah karya

ilmiah di bidang dakwah dalam hal pembentukan akhlakul karimah, penelitian

ini juga diharapkan dapat berguna untuk memperdalam ilmu strategi dakwah

bagi mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.

b. Secara praktis hasil dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu

tambahan informasi, sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan dan

menerapkan wawasan tentang dunia pesantren terutama mengenal ilmu strategi

dakwah dan dijadikan sebagai pertimbangan bagi lembaga dakwah lain dalam

menjalankan aktivitas berdakwah yang baik dan terarah.

Page 20: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Strategi Dakwah

1. Pengertian Strategi

Kata Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata stragos atau

strategis dapat diterjemahkan sebagai “komandan militer” pada zaman demokrasi

athena.10 Menurut kamus bahasa Indonesia, strategi berarti siasat perang, ilmu

siasat. Memang pada mulanya strategi berasal dari peristiwa peperangan (militer)

yaitu suatu siasat mengalahkan musuh, Namun pada akhirnya strategi berkembang

untuk kegiatan organisasi termasuk sosial, budaya dan agama.

Dewasa ini istilah strategi sudah digunakan semua jenis organisasi dan ide-

ide pokok yang terdapat dalam pengertian semula tetap dipertahankan, hanya

aplikasinya disesuaikan jenis organisasi yang menerapkannya.11 Strategi secara

terminologi menurut M. Aliyasir adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan

untuk mencari sasaran yang khusus.12

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Strategi merupakan

serangkaian rencana suatu program atau kegiatan yang dilaksanakan agar

mencapai tujuan yang diinginkan.

a. Bentuk-bentuk Strategi

Untuk mencapai keberhasilan dakwah Islam secara maksimal, maka

diperlukan berbagai faktor penunjang, diantaranya adalah strategi dakwah yang

10https://id.m.wikipedia.org/wiki/Strategi

11Sondang P. Siagian, Menegemen Stratejik (Jakarta: PT. Bumi Aksara,1995), h.15.

12Sondang P. Siagian, Menegemen Stratejik, h. 7.

Page 21: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

10

tepat, sehingga dakwah Islam mengenai sasaran. Strategi yang digunakan dalam

usaha dakwah haruslah memperhatikan bentuk-bentuk strateginya, diantaranya:

1) Strategi Sentimental/ Al-Manhaj Al-Athifi

Strategi sentimental Al-Manhaj Al-Athifi adalah dakwah yang memfokuskan

aspek hati dan menggerakan perasan dan batin mitra dakwah. Memberi

mitra dakwah nasehat yang mengesankan memanggil dengan kelembutan,

atau memberikan pelayanan yang memuaskan merupakan beberapa metode

yang dikembangkan dari strategi ini. Strategi sentimental ini diterapkan oleh

Nabi saat menghadapi kaum musyrik mekkah.13

2) Strategi Rasional/ Al-manhaj Al-aqli

Strategi rasional Al-manhaj Al-aqli adalah dakwah dengan metode yang

memfokuskan pada aspek akal pikiran. Strategi ini mendorong mitra

dakwah untuk berfikir, merenungkan, mengambil pelajaran, Penggunaan

hukum logika dan diskusi. Alquran mendorong penggunaan strategi rasional

dengan beberapa terminologi antara lain: tafakkur, tadzakkur, taammul,

I’tibar dan tadabbur. Nabi SAW menggunakan strategi ini untuk

menghadapi argumentasi para pemuka yahudi, mereka terkenal dengan

kecerdikannya. Saat ini, kita menghadapi orang-orang yang terpelajar

ateisrasionalis, dan menghadapi aliran-aliran yang menyimpang dari ajaran

Islam.

13Rohmatinisah, Strategi Dakwah Bakor Risma Dalam Menanamkan Nilai Nilai Akhlak

Pada Remaja (Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan, 2017) (Skripsi Sudah Dicetak) h.

41.

Page 22: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

11

3) Strategi Indrawi Al-manhaj Al-hissi

Strategi indrawi Al-manhaj Al-hissi bisa dinamakan dengan strategi

eksperimen atau strategi ilmiah. Ia didefinisikan sebagai sistem dakwah atau

kumpulan metode dakwah yang berorientasi pada panca indra dan

berpegang teguh pada hasil penelitian dan percobaan. Diantara metode yang

dihimpun strategi ini adalah praktik keagamaan dan keteladanan, dahulu

Nabi SAW mempraktikan Islam sebagai perwujudan strategi indrawi yang

disaksikan oleh para sahabat. Para sahabat dapat menyaksikan mukjizat

Nabi secara langsung. 14

Penentuan strategi dakwah juga dijelaskan dalam Quran surah Al-Baqarah

ayat 129:

مهم الكتاب ربنا وابعث فيهم رسولا منهم يتلو عليهم آياتك ويعل

يهم إنك أنت العزيز الحكيم والحكمة ويزك

Terjemahannya:

Wahai Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan

mereka sendiri yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayatMu dan

mengajarkan kitab dan hikmah kepada mereka. dan menyucikan mereka.

Sungguh, Engkaulah yang mahaperkasa, mahabijaksana.15

Ayat tersebut mengisyarakatkan tiga strategi dakwah yaitu: strategi

tilawah, strategi tazkiyah, strategi ta’lim. Dengan strategi tilawah mitra dakwah

14Rohmatinisah, Strategi Dakwah Bakor Risma Dalam Menanamkan Nilai Nilai Akhlak

Pada Remaja, h. 42.

15Kementrian Agama RI, Alquran dan Terjemahan, h. 20.

Page 23: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

12

diminta mendengarkan penjelasan pendakwah atau mitra dakwah membaca

sendiri pesan yang ditulis oleh pendakwah. Bisa mencangkup yang tertulis dalam

kitab suci dan yang tidak tertulis yaitu alam semesta dengan segala isi dan

kejadian-kejadian didalamnya. Kita dapat mengenal dan memperkenalkan Allah

melalui keajaiban ciptaanNya, memperlihatkan keajaiban bisa dengan alat indra

yaitu melihat dan mendengar dan ditambah akal sehat.

Strategi Tazkiyah, jika strategi tilawah melalui indra penglihatan atau

pendengaran, maka strategi tazkiyah melalui aspek kejiwaan. Salah satu misi

dakwah adalah menyucikan jiwa manisia. Tanda jiwa yang tidak bersih dapat

dilihat dari gejala jiwa yang tidak stabil, keimanan yang tidak istiqomah seperti

akhlak tercela.

Strategi Ta’lim, strategi ini hampir sama dengn strategi tilawah, yakni

keduaanya mentransformasikan pesan dakwah. Akan tetapi strategi ta’lim lebih

mendalam, dilakukan secara formal dan sistematis. Artinya strategi ini dilakukan

secara bertahap serta memiliki target. Nabi SAW mengajarkan Alquran kepada

sahabat sehingga sahabat bisa menghafal Alquran dan dapat memahami

kandungannya serta dapat menguasai ilmu-ilmu agama lainnya.16

b. Tahapan-tahapan Strategi

Dalam pendidikan karakter menuju terbentuknya akhlak mulia dalam diri

setiap siswa ada tiga tahapan strategi yang harus dilalui diantaranya:

1) Moral Knowing/Learning to know

16Rohmatinisah, Strategi Dakwah Bakor Risma Dalam Menanamkan Nilai Nilai Akhlak

Pada Remaja, h. 44.

Page 24: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

13

Tahapan ini merupakan langkah pertama dalam pendidikan karakter, siswa

harus mampu membedakan nilai-nilai akhlak mulia dan akhlak tercela serta

nilai-nilai universal, memahami secara logis dan rasional (bukan secara

dogmatis dan doktriner) pentingnya akhlak mulia dan bahaya akhlak tercela

dalam kehidupan, mengenal sosok Nabi Muhammad SAW sebagai fitur

teladan akhlak mulia melalui hadits-hadits dan sunnahnya.17

2) Moral Loving/Moral feeling

Belajar mencintai dan melayani orang lain, belajar mencintai dengan cinta

tanpa syarat. Tahapan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa cinta dan

rasa butuh terhadap nilai nilai akhlak mulia, dalam tahapan ini yang menjadi

sasaran guru adalah dimensi emosional siswa, hati atau jiwa, bukan lagi

akal, rasio dan logika. Guru menyentuh emosi siswa sehingga tumbuh

kesadaran keinginan dan kebutuhan sehingga siswa mampu berkata kepada

dirinya sendiri, ‘’Iya, saya harus seperti itu...’’ atau ‘’Saya perlu

mempraktikkan akhlak ini...’’ untuk mencapai tahapan ini guru bisa

memasukinya dengan kisah-kisah yang menyentuh hati, modelling, atau

kontemplasi. Melalui tahap ini pun siswa diharapkan mampu menilai

dirinya sendiri muhasabah, semakin tahu kekurangan-kekurangannya.

3) Moral Doing/Learning to do

Inilah puncak keberhasilan mata pelajaran akhlak, siswa mempraktikkan

nilai-nilai akhlak mulia itu dalam prilakunya sehari-hari. Siswa menjadi

semakin sopan, ramah, hormat, penyayang, jujur, disiplin, cinta kasih dan

17Abdul Majid, dkk, Pendidikan Karakter Perspektif Islam (Cet-2; Pt Remaja

Rosdakarya: bandung, 2012), h.112.

Page 25: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

14

sayang, adil serta murah hati dan seterusnya. Selama perubahan akhlak tidak

terlihat dalam perilaku anak walaupun sedikit, selama itu pula kita memiliki

setumpuk pertanyaan yang harus selalu dicari jawabannya. Contoh atau

teladan adalah guru yang paling baik dalam menanamkan nilai. Siapa kita

dan apa yang kita berikan. Tindakan selanjutnya adalah pembiasaan dan

pemotivasian.18

2. Pengertian Dakwah

Secara etimologi, dakwah berakar dari bahasa arab yaitu da’a, yad’u,

da’watan yang artinya panggilan, ajakan atau seruan. Secara Terminologi,

dakwah adalah mengajak atau menyeru manusia agar menempuh kehidupan ini di

jalan Allah SWT.

Dakwah juga dapat diartikan sebagai usaha-usaha menyerukan dan

menyampaikan kepada perorang manusia dan konsep Islam tentang pandangan

dan tujuan hidup manusia di dunia ini, yang meliputi amal ma’ruf nahi mungkar,

dengan berbagai macam media dan cara yang diperbolehkan, akhlak dan

membimbing pengalamannya dalam prikehidupan berumah tangga, prikehidupan

bermasyarakat dan prikehidupan bernegara.19

Sementara itu Syekh Ali Mahfudz dalam kitabnya “Hidayatul Mursyidin”

menjelaskan bahwa yang terpenting dari dakwah adalah pada tataran praktisnya,

menurutnya hendaknya dakwah dilakukan dengan:

18Abdul Majid, dkk, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, h.113.

19Rosyad Shaleh. Manajemen Dakwah Islam, h. 8.

Page 26: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

15

وف والنهي عن المنكر حث الناس على الخير والهدي والأمر بالمعر

ليفوا بسعادة العاجل والاجل

Maksudnya:

Mengajak manusia kepada kebaikan dan petunjuk, dan menyuruh berbuat

baik dan mencegah berbuat munkar untuk mencapai kebahagiaan dunia dan

kebahagiaan akhirat.

Dari ungkapan di atas dapatlah dipahami bahwa dakwah pada hakikatnya

adalah segala aktivitas dan kegiatan yang mengajak orang untuk berubah dari satu

situasi yang mengundang nilai kehidupan yang bukan Islami kepada nilai

kehidupan yang Islami. Aktivitas dan kegiatan tersebut dilakukan dengan

mengajak, mendorong, menyeru tanpa tekanan paksaan dan provokasi dan bukan

pula dengan bujukan dan rayuaan.

Sejalan dengan pengertian dakwah di atas maka metode atau cara yang

dilakukan dalam mengajak tersebut haruslah sesuai pula dengan materi dan tujuan

kemana ajakan tersebut ditujukan. Pemakaian metode atau cara yang benar

merupakan sebagian dari keberhasilan dari dakwah itu sendiri. Sebaliknya, bila

metode dan cara yang dipergunakan dalam menyampaikan sesuatu tidak sesuai

dan tidak pas, akan mengakibatkan hal yang tidak diharapkan.

a. Tujuan dan Fungsi Dakwah

Tujuan dakwah itu adalah tujuan diturunkan ajaran Islam bagi umat

manusia itu sendiri, yaitu untuk membuat manusia memiliki kualitas akidah,

ibadah, serta akhlak yang tinggi. Atas dasar ini tujuan dakwah secara luas, dengan

sendirinya adalah menegakkan ajaran Islam kepada setiap insan baik individu

Page 27: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

16

maupun masyarakat, sehingga ajaran tersebut mampu mendorong suatu perbuatan

sesuai dengan ajaran tersebut.

Beberapa tujuan dakwah dalam Alquran adalah:

1) Dakwah bertujuan untuk menghidupkan hati yang mati

2) Untuk menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya.

3) Untuk menegakkan agama dan tidak terpecah belah

4) Untuk menghilangkan pagar penghalang sampainya ayat-ayat Allah

kedalam lubuk hati masyarakat.20

Adapun fungsi dakwah adalah menyampaikan ajaran Islam yang telah

diturunkan oleh Allah SWT kepada Rasulnya untuk seluruh umat manusia,

menurut Muhammad aziz fungsi dakwah adalah untuk menyebarkan Islam

kepada manusia sebagai individu dan masyarakat sehingga mereka merasakan

rahmat Islam sebagai rahmatan lil alamin bagi seluruh makhluk Allah, dan

melestarikan nilai-nilai Islam dari generasi kegenerasi kaum muslimin berikutnya

sehingga kelansungan ajaran Islam beserta pemeluknya dari kegenerasi berikutnya

tidak terputus, dan meluruskan akhlak yang bengkok, mencegah kemungkaran dan

mengeluarkan manusia dari kegelapan rohani.21

b. Unsur-unsur Dakwah

Unsur-unsur dakwah adalah komponen-komponen yang terdapat dalam

setiap kegiatan dakwah, unsur-unsur tersebut adalah:

1) Dai, adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan, tulisan, maupun

perbuatan yang dilakukan baik secara individu, kelompok, atau lewat

20Muhammad Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Cet-1; Jakarta; Kencana, 2004), h. 59.

21Muhammad Ali Aziz, Ilmu Dakwah, h. 65.

Page 28: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

17

organisasi. Sebagai subjek atau pelaku dakwah harus memulai dakwahnya

dimulai dari dirinya sendiri sehingga menjadi panutan yang baik bagi orang

lain. Kemudian membangun rumah tangganya dan memperbaiki

keluarganya, agar menjadi sebuah bangunan muslim yang berasaskan

keimanan. Selanjutnya melangkah kepada masyarakat dan menyebarkan

dakwah kebaikan di kalangan mereka. Memerangi berbagai bentuk akhlak

yang buruk dan berbagai kemungkaran dengan cara yang bijak. lalu

berupaya untuk menggali keutamaan dan kemuliaan akhlak.

2) Mad’u, yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah, atau manusia penerima

dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik manusia

yang beragama Islam maupun tidak, atau dengan kata lain, manusia secara

keseluruhan. Kepada manusia yang belum beragama Islam, dakwah

bertujuan untuk mengajak mereka untuk mengikuti agama Islam, sedangkan

kepada orang-orang yang telah beragama Islam dakwah bertujuan

meningkatkan kualitas iman, Islam dan ihsan.

3) Maddah dakwah, adalah isi pesan atau materi yang disampaikan dai kepada

mad’u, dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi maddah adalah ajaran

Islam itu sendiri. Ajaran yang dibawa Rasul itu sendiri tidak lain adalah Al-

Islam sebagai suatu agama,

4) Wasilah (media) dakwah, adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan

materi dakwah (ajaran Islam) kepada mad’u. Untuk menyampaikan

ajaran Islam kepada umat, dakwah dapat menggunakan berbagai

wasilah.

Page 29: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

18

5) Thariqatu dakwah (Metode dakwah), kata metode telah menjadi bahasa

indonesia yang memiliki pengertian ‘’sesuatu cara yang bisa ditempuh atau

cara yang ditentukan secara jelas untuk mencapai dan menyelesaikan suatu

tujuan, rencana sistem, tata pikir manusia.22 Dari segi bahasa metode berasal

dari dua kata yaitu “meta” (melalui) dan “hodos” (jalan, cara), dengan

demikian kita dapat artikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus

dilalui untuk mencapai satu tujuan, dasar dari metode tersebut telah

dijelaskan dalam Alquran surah An-Nahl Ayat 125:

ادع إلى سبيل ربك بالحكمة و الموعظة الحسنة و جادلهم بالتي

أعلم بمن ضل عن سبيله و هو أعلم بالمهتدين هي أحسن إن ربك هو

Terjemahannya:

Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran

yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik,

sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari

jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat

petunjuk.23

Dari ayat tersebut dapat diambil pemahaman bahwa metode dakwah itu

meliputi tiga cakupan, yaitu:

1) Al-Hikmah

Kata “Hikmah” dalam Alquran disebutkan sebanyak 20 kali, baik dalam

bentuk nakiroh maupun ma’rifat. Bentuk masdarnya adalah “hukman”

yang diartikan secara makna aslinya adalah mencegah. Jika

22https://naskahtua.blogspot.com/2015/09/unsur-unsur-dakwah.html?m=1 (diakses pada

tanggal 19 Sebtember 2019)

23Kementrian Agama RI, Alquran dan Terjemahan, h. 281.

Page 30: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

19

dikaitkan dengan hukum berarti mencegah dari kezaliman, dan jika

dikaitkan dengan dakwah maka berarti menghindari hal-hal yang kurang

relevan dalam melaksanakan tugas dakwah. Maka dipahami bahwa al-

hikmah adalah merupakan kemampuan dan ketetapan dai dalam memilih,

memilah dan menyelaraskan teknik dakwah dengan kondisi objektif mad’u.

Dan hikmah dalam dunia dakwah, mempunyai posisi yang sangat penting,

yaitu dapat menentukan sukses tidaknya dakwah.

2) Al-Mau’idza Al-Hasanah

Mau’idzhah hasanah dapatlah diartikan sebagai ungkapan yang

mengandung unsur bimbingan, pendidikan, pengajaran, kisah-kisah,

peringatan, pesan-pesan positif yang bisa dijadikan pedoman dalam

kehidupan agar mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat. Dan

mau’idzatul hasanah, akan mengundang arti kata-kata yang masuk ke dalam

kalbu dengan penuh kasih sayang dan ke dalam perasaan dengan penuh

kelembutan, tidak membongkar atau membeberkan kesalahan orang lain

sebab kelemah lembutan dalam menasehati sering kali dapat meluluhkan

hati yang keras dan menjinakkan kalbu yang liar, ia lebih mudah melahirkan

kebaikan daripada larangan dan ancaman.

3) Al-Mujadalah Biallati Hiya Ahsan

Al-Mujadalah merupakan tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak

secara sinergis, yang tidak melahirkan permusuhan dengan tujuan agar

lawan menerima pendapat yang diajukan dengan memberikan argumentasi

dan bukti yang kuat. Antara satu dengan yang lainnya saling menghargai

Page 31: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

20

dan menghormati pendapat keduanya berpegang kepada kebenaran,

mengakui kebenaran pihak lain dan ikhlas menerima hukuman kebenaran

tersebut.24

c. Peran dan Fungsi Strategi Dakwah

Aktivitas pada hakekatnya adalah menyampaikan materi dakwah kepada

objeknya untuk mencapai tujuan. Materi dakwah atau sifat kegiatannya selalu

bersifat religius, maka dalam penyampaianya memerlukan strategi yang efektif

dan efesien agar materi yang disampaikan dapat diterima.

Peran strategi dakwah adalah untuk menentukan tujuan dakwah, untuk

mengetahui kemampuan subyek dakwah dalam menentukan materi dakwah yang

akan disampaikan, untuk mengenali berbagai macam karakteristik yang unik

dalam masyarakat sebagai objek dakwah, untuk menentukan media dakwah yang

digunakan. Adapun fungsi strategi dakwah, sebagai penentu dalam merumuskan

arah tujuan dakwah yang hendak diinginkan, sebagai acuan subjek dakwah dalam

menentukan materi dakwah yang sejalan dengan kaidah ilmu dakwah, sebagai

langkah dalam mengetahui berbagai macam karakteristik objek dakwah/sasaran

dakwah, sebagai metode menggunakan media dalam dakwah yang tepat untuk

mencapai tujuan yang diharapkan. 25

24Muhammad Munir, Metode Dakwah (Cet-3; Jakarta: kencana, 2006), h. 8-19.

25Dedi Pravito, Strategi Dakwah Remaja Masjid Al-wustho di Dukhu Mendungsari

Bulurejo,Gondangerejo,Karanganyar.Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Agama

Islam Negeri Surakarta, 2017. (Skripsi tidak dicetak)

Page 32: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

21

B. Akhlakul Karimah

1. Pengertian Akhlakul Karimah

Secara linguistik, perkataan akhlak diambil dari bahasa arab, bentuk jamak

dari kata yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Kata

khuluqun, merupakan isim jamid lawan dari isim musytaq. Secara terminologi,

akhlak adalah sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari karakteristik-

karakteristik akal atau tingkah laku yang membuat seseorang menjadi istimewa.

Jika seseorang tidak dididik dengan untuk berperilaku baik, maka sifat-sifat

seseorang itu akan menjadi buruk, keburukan akan menjadi kebiasaan, dan

pembiasaan buruk disebut akhlak buruk (mazmumah). Jika seseorang itu terdidik

dengan akhlak baik, maka seseorang itu akan terbiasa melakukan yang baik, dan

perilakunya disebut akhlak (mahmudah).26

Rumusan pengertian Akhlak timbul sebagai media yang memungkinkan

adanya hubungan baik antara Khaliq dan makhluk serta antara makhluk dan

makhluk.27 Setengah dari mereka mengartikan akhlak adalah kebiasan kehendak,

berarti bahwa kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu

disebut akhlak dan bila kehendak itu membiasakan memberi, kebiasaan kehendak

ini ialah akhlak dermawan.28

26Nasharuddin, Akhlak Ciri Manusia Paripurna (cet-1; Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h.

206-207.

27Abdul Majid, dkk, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, h. 9.

28Ahmadamin, Etika Ilmu Akhlak (Cet-6; Jakarta: PT Bulan Bintang, 1991), h. 62.

Page 33: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

22

Al’Ghazali telah meletakkan empat prinsip utama akhlak yang

menyebabkan manusia melahirkan akhlak terpuji (mahmudah) di antaranya

adalah Hikmah (kebijaksanaan), Jika seseorang memiliki hikmah maka dengan

sendirinya melahirkan sifat baik, cerdas, cerdik dan

selalu husnudzan, Kemudian bersikap adil, Segala sesuatu dilakukan denngan pert

imbangan jiwa, meminimalisir keterlibatan nafsu dan perasaan marah dalam

setiap aktivitas. Semuanya dilandaskan atas dasar syariah.

Kemudian Syaja’ah (keberanian), Keberanian dalam melawan nafsu kemarahan,

dan Iffah dapat mendidik keinginan nafsu untuk tunduk kepada kemauan akal dan

syariat.29

Sedangkan akhlak mazmumah adalah akhlak yang buruk, akhlak tercela

semua hal yang tidak sesuai dengan ajaran Allah dan Rasulullah, pada dasarnya

semua manusia baik, akan tetapi berubah karena dipengaruhi hal-hal di luar

dirinya, seperti pengaruh godaan setan dan manusia jahat yang bergaul

dengannya, karena itulah, agama yang diturunkan oleh Allah agar manusia

mempunyai akhlak yang baik. Sayangnya tidak semua manusia megindahkan

ajaran agama sehingga mereka berakhlak buruk dan menjadi manusia jahat.30

Akhlak mazmumah yang meliputi:

a. Bohong/Dusta. Dusta adalah suatu hal yang sangat terkutuk dan tercela. Ia

merupakan pokok dan induk dari bermacam-macam akhlak yang buruk, yang

29Muhammad Abdurrahman, Akhlak Menjadi Seorang Muslim Berakhlak Mulia (cet-1;

Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2016), h. 35.

30Zulfikri Tamrin dan Afrizal Nasir, Akhalk Yang Mulia Bimbingan Akhlak Sesuai

Tuntunan Rasulullah (Jakarta: Erlangga, 2015), h.189-190.

Page 34: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

23

tidak saja merugikan masyarakat pada umumnya, tetapi juga merugikan orang

yang berdusta itu sendiri. Sebagaimana sabna Nabi:

وإياكم والكذب فاءن الكذب يهدى إلى الفجور وإن الفجور

يهدى إلى النار

Artinya:

“Peliharalah dirimu dari dusta, karena sesungguhnya dusta itu membawa

kepada kecurangan dan kecurangan membawa ke neraka.” (HR. Bukhari)

b. Takabbur. Takabbur adalah salah satu diantara akhlak yang tercela pula. Arti

takabbur ialah merasa atau mengaku diri besar, tinggi atau mulia, melebihi

orang lain dengan kata lain merasa diri lebih hebat. Sikap yang demikian

berakibat, ia tidak tahu diri, sukar menyadari kelemahan/kesalahan dirinya dan

kebenaran orang lain. Karena itu dikatakan oleh Nabi bahwa:

وغمط الناس الكبر بطر احق

Artinya:

“Takabbur itu ialah menolak kebenaran dan dan menghinakan orang lain.”

(HR. Muslim)

c. Dengki. Dengki atau kata arabnya hasad jelas termasuk akhlak mazmumah

dengki itu ialah rasa atau sikap tidak senang atas kenikmatan yang diperoleh

orang lain dan berusaha utuk menghilsangkan kenikmatan itu dari orang lain

tersebut, baik dengan maksud supaya kenikmatan itu berpindah ketangan

sendiri atau tidak.

d. Bakhil, bakhil artinya kikir, orang yang kikir ialah orang yang sangat hemat

dengan apa yang menjadi miliknya, tetapi hematnya demikian bersangatan

Page 35: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

24

sehingga sangat berat dan sukar baginya mengurangi sebagian dari apa yang

dimilikinya itu untuk diberikan kepada orang lain.

e. Marah, menurut Imam Al Ghazali tenaga marah itu diciptakan Tuhan dari api,

ditanamkan dan diadukan ke dalam diri manusia. Marah mempunyai tiga

tingkatan, yaitu tingkat rendah, tingkat berlebih-lebihan, dan tingkat sederhana.

Orang yang bertenaga tingkat rendah adalah sangat tercela, orang tersebut

menjadi orang yang tidak bersemangat, tidak berwibawa. Ia jarang sekali dapat

marah, sampaipun pada tempat-tempat yang seharusnya dan sewajarnya ia

harus marah. Orang yang bertenaga marah berlebih-lebihan juga sangat tercela,

tenaga marahnya demikian berkuasa, sehingga ia terlepas dari kendali akal dan

agama. Marah tingkat ketiga yaitu marah tingkat sederhana inilah marah yang

baik dan terpuji, sebab marah yang sederhana inilah marah yang sepenuhnya

dibawah kekang kendali akal dan agama.31

2. Ruang Lingkup Akhlak

Ruang lingkup akhlak biasanya dikategorikan menjadi akhlak terhadap

Allah, akhlak terhadap Rasul, akhlak terhadap Alquran, akhlak terhadap orang

tua, akhlak terhadap manusia. Berikut ini adalah penjelasannya:

a. Akhlak terhadap Allah

Akhlak kepada Allah berarti mencintai Allah yang haqiqatnya

merupakan puncak dari segala cinta. Cinta yang ikhlas kepada Allah akan

menjadi daya pendorong dan mengarahkan kepada penundukan semua bentuk

kecintaan lainnya, Jika kecintaan itu telah kokoh dalam hati, maka anggota

31Humaidi Tatapangarsa, Akhlak Yang Mulia (Surabaya: PT Bina Ilmu), h. 157-165.

Page 36: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

25

badan akan mengikuti kecintaan. Kecintaan kepada Allah terbagi menjadi dua

yaitu wajib dan sunnah, yang wajib adalah suatu kecintaan yang menggerakkan

seseorang untuk menunaikan perintah perintahnya, menjauhi kemaksiatan

kemaksiatan kepadanya, dan ridho kepada sesuatu yang di takdirkannya.

sedangkan yang sunnah, sesorang mengerjakan amalan amalan sunnah secara

rutin, menjauhi perbuatan perbuatan syuhbbat (tidak jelas/meragukan).32

b. Akhlak kepada Rasul

Akhlak kepada Rasul itu mengikuti kecintaan pada Allah, yakni

kecintaan ini merupakan buah dari kecintaan kepadaNya. Karna itu sesorang

muslim wajib mendahulukan kecintaan kepada Rasul atas dirinya, hartanya,

orang tuanya, anaknya, dan semua manusia. setiap orang yang beriman kepada

Nabi dengaan keimanan yang benar, pasti dirinya memiliki rasa cinta yang kuat

kepada beliau. Diantara tanda tanda kecintaan ini, yakni seseorang berpegang

dengan sunnah dan menunaikan perintah.

c. Akhlak terhadap Alquran

Yang dimaksud dengan akhlak terhadap Alquran adalah hal-hal yang

berkenaan dengan adab membacanya, diantaranya yaitu membacanya dalam

keadaan sesempurna mungkin, dalam keadaan suci, menghadap kiblat, duduk

dengan tenang dan sopan santun, membacanya dengan tartil dan tidak tergesah

gesah.

32Ahmad Mua’dz Haqqi, Berhias Dengan Akhlakul Karimah, h. 48.

Page 37: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

26

d. Akhlak terhadap kedua orang tua

Bakti dan taat kepada orang tua, lebih lebih kepada Ibunda, seseorang

harus menjaga tutur kata, sikap dan perangainya agar jangan sampai membuat

sakit hati orang tua. Menjaga diri agar jangan sampai mengumpat dan mencaci

maki pada orang tua kawannya, sebab dengan demikian berarti ia akan balik

mengumpat dan mencaci maki kepada orang tuanya sendiri secara tidak

langsung

e. Akhlak berkawan/bersahabat.

Hendaklah senantiasa berlaku hormat dan menghormati kepada

siapapun juga, tanpa memandang derajat, kedudukan, harta, dan rupa orang

lain, harus mendapatkan perlakuan sebaik baiknya sebagaimana halnya

memperlalukan kepada diri sendiri. Hendaklah selalu menjaga diri dari bahaya

lisan atau ucapan. Sebab hal itu kelihatannya sepele dan ringan di lakukan,

tetapi akibatnya sangat panjang dan bisa jadi menghancurkan orang lain,

seperti ucapan yang mengandung fitnah dan menjaga diri dari sikap ringan

tangan terhadap orang lain.33

C. Pondok Pesantren

1. Pengertian Pondok Pesantren

Secara etimologis, pondok pesantren adalah gabungan dari pondok dan

pesantren. Pondok, berasal dari bahasa Arab funduuq yang berarti penginapan.34

Yang dalam pesantren Indonesia lebih disamakan dengan lingkungan padepokan

33Mustafa Kamal Fasha, Akhlak Sunnah (Yogyakarta: Citra Karsa Mandiri, 2000), h. 91.

34https://kompasmadura.blogspot.com/2016/03/pengertian-pondok-pesantren.html?m=1

(diakses pada tanggal 26 September 2019)

Page 38: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

27

yang dipetek-petak dalam bentuk kamar sebagai asrama bagi para santri.

Sedangkan pesantren merupakan gabungan dari kata pe-santri-an yang

berarti tempat santri. Sehingga dapat disimpulkan Pondok Pesantren adalah

tempat atau asrama bagi santri yang mempelajari agama dari seseorang kyai atau

syaikh.35

Pondok pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan yang paling tua di

indonesia. Yang dibawa oleh wali songo dan beberapa wali lainnya yang tersebar

di seantero indonesia untuk mengajarkan secara Islam, secara damai tanpa ada

tumpah darah sedikit pun, serta memiliki fungsi sebagai lembaga pendidikan dan

dakwah serta lembaga kemasyarakatan yang telah memberikan warna pada

masyarakat sekitarnya. 36

Dan pondok pesantren juga telah banyak menelurkan para pahlawan-

pahlawan bangsa, dan orang-orang ternama yang ada di indonesia. Oleh karena itu

sudah tidak diragukan lagi pendidikan di pondok pesantren sangatlah kaya akan

keistimewaan yang tidak bisa dijelaskan secara gamblang dan terperinci.

Kebersamaan di pondok pesanren sangatklah kental dan erat. Mulai dari

tidur, makan mandi mengaji sekolah, hingga menjelang tidur lagi, dijalani secara

bersam-sama. Bahkan bisa saling membantu dengan ikhlas apabila ada salah satu

dari teman menghadapi kesulitan atau masalah. Baik yang diselesaikan dengan

materi maupun tenaga.37

35https://cunseondeok.blogspot.com/2015/11pondok-pesantren.html?m=1 (diakses pada

tanggal 26 September 2019)

36Abu Muslim, dkk, Pesantren dan Studi Islam (Cet-1; Yogyakarta: Lembaga Ladang

Kata, 2015), h. 26.

37Fathurrahman, dkk, Kisah Dari Bilik Pesantren (Jakarta: Erlangga 2017), h. 65-68.

Page 39: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

28

2. Tujuan Pondok Pesantren

Adapaun tujuan dibentuknya pondok pesantren adalah:

a. Mencetak ulama yang menguasai ilmu-ilmu agama.

b. Mendidik muslim yang dapat melaksanakan syariat agama para santri yang

telah menamatkan pelajarannya, walaupun tidak sampai ketingkat ulama,

setidaknya mereka harus mempunyai kemampuan melaksanakan syariat agama

secara nyata dalam rangka mengisi, membina dan mengembangkan suatu

peradaban dalam perspektif Islami.

c. Pembentukan akhlak atau keperibadian. Para pengasuh pesantren yang

notabene sebagai ulama pewaris para Nabi, terpanggil untuk meneruskan

perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam membentuk keperibadian

masyarakat melalui para santrinya para pengasuh pesantren mengharapkan

santri-santrinya memiliki keperibadian yang shalih.38

3. Unsur-unsur pondok pesantren

Ada lima elemen dalam suatu pondok pesantren, yaitu kyai, pondok,

mesjid, santri, pengajaran kitab-kitab klasik.

a. Kyai, adalah tokoh sentral dalam satu pesantren, maju mundurnya pesantren

ditentukan oleh wibawa dan kharisma sang kyai.

b. Pondok (Asrama). Pondok merupakan tempat tinggal bersama antara kyai

dengan para santrinya, di Pondok, seorang santri patuh dan taat terhadap

peraturan-peraturan yang diadakan, ada kegiatan pada waktu tertentu yang

mesti dilaksanakan oleh santri. Ada waktu belajar, sholat, makan, olahraga,

38Zulhimma, Dinamika Perkembangan Pondok Pesantren di Indonesia (Jurnal Darul

Ilmu, Vol. 01, No.2, 2013), h.167.

Page 40: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

29

tidur dan bahkan ronda malam. Pondok bukanlah semata-mata dimaksudkan

sebagai tempat tinggal atau asrama para santri, untuk mengikuti dengan baik

pelajaran yang diberikan kyai, tetapi juga tempat training atau latihan bagi

santri yang bersangkutan agar mampu hidup mandiri.

c. Santri, merupakan unsur pokok dari suatu pesantren, biasanya terdiri dari dua

kelompok santri yaitu santri mukim dan santri kalong. Santri mukim yaitu

murid-murid yang berasal dari daerah jauh dan menetap di pesantren.

Sedangkan santri kalong yaitu murid-murid yang berasal dari desa-desa di

sekitar pesantren, mereka bolak-balik dari rumahnya sendiri.

d. Mesjid, merupakan sentral kegiatan muslimin baik dalam dimensi ukhrawi

maupun duniawi dalam ajaran Islam, disamping berfungsi sebagai tempat

melakukan salat berjamaah setiap waktu salat, mesjid juga berfungsi sebagai

tempat belajar mengajar, biasanya waktu belajar mengajar dalam pesantren

berkaitan dengan waktu salat berjamaah baik sebelum dan sesudahnya.

e. Pelajaran kitab-kitab Islam klasik, kitab-kitab Islam klasik yang lebih populer

dengan sebutan “kitab kuning” kitab-kitab ini ditulis oleh ulama-ulama Islam

zaman pertengahan. Kepintaran dan kemahiran seorang santri diukur dari

kemampuannya membaca serta mensyarah isi kitab-kitab tersebut. Untuk tahu

membaca sebuah kitab dengan benar, seorang santri dituntut untuk mahir

dalam ilmu-ilmu bantu, seperti nahwu, sharaf, balaghah, ma’ani, bayan dan

sebagainya. 39

39Zulhimma, Dinamika Perkembangan Pondok Pesantren di Indonesia. h.170-172.

Page 41: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah.

Filsafat postpositivme juga disebut paradigma interperatif dan konstruktif, yang

memandang realist sosial sebagai sesuatu yang holistic/utuh, kompleks, dinamis,

penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif.40

Penelitian kualitatif obyeknya adalah manusia atau segala sesuatu yang

dipengaruhi manusia. Obyek itu diteliti dalam kondisi sebagaimana adanya atau

keadaan sewajarnya (tanpa perlakuan) atau secara naturalistic (natural setting).

Oleh karena itu, penelitian kualitatif diartikan sama dengan penelitian

naturalistik.41

B. Lokasi dan Objek penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat di mana penelitian akan dilakukan,

adapun lokasi penelitiannya yaitu di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah

Muhammadiyah Kelurahan Karatuang Kecamatan Bantaeng Sulawesi Selatan,

dalam pelaksanaan penelitian yang objeknya adalah santri, di mana peneliti akan

meneliti tentang bagaimana strategi dakwah yang digunakan pondok pesantren

40Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012), h.15.

41Iskandar Indranata, Pendekatan Kualitatif untuk Pengendalian Kualitas (Jakarta:

Penerbit Universitas Indonesia, 2008), h. 3-4.

Page 42: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

31

Ahlu Shuffah Muhammadiyah dalam membentuk akhlak santri, Penelitian ini

dimulai dari bulan Oktober 2019.

C. Fokus dan Deskripsi Fokus Penelitian

1. Fokus

Fokus penelitian merupakan pemusatan konsentrasi terhadap tujuan

penelitian yang sedang dilakukan. Dalam hal ini, peneliti memfokuskan

penelitiannya pada:

a. Strategi dakwah

b. Akhlakul karimah

2. Deskripsi Fokus Penelitian

Fokus dan deskripsi fokus penelitian adalah pemusatan fokus kepada

intisari penelitian yang akan dilakukan. Hal tersebut harus dilakukan dengan cara

ekspilit agar ke depannya dapat meringankan peneliti sebelum turun atau

melekukan observasi/pengamatan. Fokus penelitian merupakan garis terbesar

dalam jantungnya penelitian mahasiswa, sehingga observasi dan analisa penelitian

bakal menjadi lebih terarah.42

Berdasarkan fokus penelitian, maka peneliti, akan mendeskripsikan fokus

penelitian yaitu:

a. Strategi Dakwah

Strategi dapat diartikan sebagai siasat atau cara untuk mencapai suatu

tujuan. Strategi tidak hanya berfungsi sebagai jalan yang hanya menunjukkan

42Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, Makalah, dan

Laporan Penelitian) (Makassar: Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar,

2014), hal. 19.

Page 43: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

32

arah saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana teknik atau cara

operasionalnya. Bagaimana seorang pembina Pondok Pesantren Ahlu Shuffah

Muhammadiyah Bantaeng dapat meningkatkan kualitas visi dan misi dakwahnya

untuk mencapai tujuan tersebut dalam upaya pembentukan akhlakul karimah

kepada santri.

b. Akhlaqul Karimah

Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga dia akan

muncul secara spontan bilamana diperlukan, tanpa memerlukan pemikiran atau

pertimbangan terlebih dahulu serta tidak memerlukan dorongan dari luar.

Akhlakul karimah diartikan perilaku manusia yang mulia, sesuai fitrahnya

yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW, yang berpedoman pada kitab suci

Alquran yang diturunkan di dunia melalui wahyu Allah SWT.43 Alquran dan

Hadist merupakan pedoman hidup dalam Islam yang menjelaskan kriteria dan

ukuran baik budi pekertinya perbuatan manusia.

Jadi, yang dimaksud dengan akhlakul karimah dalam proposal ini ialah

akhlak yang baik dan budi pekerti yang baik perbuatan dan tingkah laku, yang

mudah dekerjakan tanpa dipikirkan dan dipertimbangkan. Dengan demikian dapat

penulis pahami bahwa akhlakul karimah adalah suatu sikap atau perilaku manusia

yang di pandang baik sesuai dengan ajaran Islam yang bersumber dari Alquran

dan Hadist.

43Yatimin Abdullah, Studi Akhlak Dalam Perspektif Alquran (Jakarta: Hamzah, 2007)

hal. 12.

Page 44: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

33

Dalam penelitian ini peneliti berfokus dengan beberapa ruang lingkup

akhlak, seperti Akhlak terhadap Allah, Akhlak kepada Rasul, Akhlak kepada

orang tua dan guru, Akhlak kepada teman sebaya..

Akhlak kepada Allah berarti mencintai Allah yang haqiqatnya merupakan

puncak dari segala cinta. Kecintaan kepada Allah terbagi menjadi dua yaitu wajib

dan sunnah, yang wajib adalah suatu kecintaan yang menggerakkan seseorang

untuk menunaikan perintah perintahnya, menjauhi kemaksiatan kemaksiatan

kepadanya, dan ridho kepada sesuatu yang di takdirkannya. sedangkan yang

sunnah, sesorang mengerjakan amalan amalan sunnah secara rutin, menjauhi

perbuatan perbuatan syuhbbat

Akhlak kepada Rasul itu mengikuti kecintaan pada Allah, yakni kecintaan

ini merupakan buah dari kecintaan kepadaNya. Karna itu sesorang muslim wajib

mendahulukan kecintaan kepada Rasul atas dirinya, hartanya, orang tuanya,

anaknya, dan semua manusia. Setiap orang yang beriman kepada Nabi dengaan

keimanan yang benar, pasti dirinya memiliki rasa cinta yang kuat kepada beliau.

Diantara kecintaan ini yakni seseorang berpegang teguh dengan sunnah dan

menunaikan perintah.

Akhlak terhadap kedua orang tua dan guru, Orang tua adalah orang-orang

yang bersedia berkorban demi anaknya tanpa memperdulikan apa balasan yang

akan diterimanya, seorang anak harus bersikap dan berperilaku baik terhadap

kedua orang tua dalam ucapan maupun perbuatan. Begitupun dengan guru orang

yang mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada murid diluar

Page 45: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

34

bimbingan orang tua di rumah, sehingga akhlakul karimah terhadap guru perlu

diterapkan sebagaimana akhlak kita terhadap kedua orang tua.

Akhlak berkawan, hendaklah senantiasa berlaku hormat dan

menghormati kepada siapapun juga, tanpa memandang derajat, kedudukan, harta,

dan rupa orang lain, harus mendapatkan perlakuan sebaik baiknya sebagaimana

halnya memperlalukan kepada diri sendiri. Hendaklah selalu menjaga diri dari

bahaya lisan atau ucapan.

D. Sumber Data Penelitian

Untuk penelitian dengan paradigma kualitatif, peneliti harus menjelaskan

informasi atau data yang dikumpulkan sehubungan dengan fokus dan subfokus

penelitian.44 Setiap penelitian ilmiah memerlukan data dalam memecahkan

masalah yang dihadapinya. Data harus diperoleh dari sumber data yang valid, agar

data yang terkumpul relevan dengan masalah yang diteliti. Sehingga tidak

menimbulkan kekeliruan dalam penyusunan interpretasi dan kesimpulan.

Untuk memperoleh data yang bersifat akurat, mula-mula yang dilakukan

dalam penelitian terhadap data sekunder yang kemudian dilanjutkan dengan

penelitian lapangan untuk memperoleh data primer.

1. Sumber data primer, yaitu sumber pokok yang diterima langsung dalam

penulisan yaitu para pembina/santri

2. Sumber data sekunder, yaitu sumber data pendukung atau pelengkap yang

diperoleh secara langsung dari dokumen-dokumen, data-data, serta buku-

buku referensi yang membantu permasalahan penelitian.

44Otong Setiawan Dj, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi (Bandung: Yrama

Widya, 2018), h. 80.

Page 46: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

35

E. Instrumen Penelitian

Pelaksanaan penelitian lapangan diperlukan sebuah Instrumen penelitian,

tujuannya untuk lebih memudahkan peneliti mendapatkan informasi seperti yang

diharapkan Serta menghasilkan data-data yang berkaitan dengan apa yang menjadi

tujuan dalam penelitian.45 Adapun instrument dalam penelitian ini adalah observ

asi wawancara dan dokumentasi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, maka instrument utamanya

adalah peneliti itu sendiri, dan untuk mengumpulan data yang diperoleh dalam

penelitian ini, maka penulis menggunakan beberapa istrument antara lain:

1. Pedoman observasi. Untuk mengetahui realitas kegiatan yang dilakukan di

pesantren sasaran penelitian, maka peneliti mencermati aktivitas yang

dilakukan di pesantren dengan terjun langsung pada sentra-sentra kegiatan,46

cara ini sangat sesuai untuk mengkajiproses kegiatan dan perilaku para

santri. Penelitian Menggunakan metode ini berarti menggunakanmata dan

telinga sebagai jendela untuk merekam data.47

2. Wawancara, Kegiatan wawancara dilakukan terhadap sumber-sumber

pendapat terkait, baik pada pesantren tempat unit analisis berada, maupun

pada unsur pejabat terkait, dikementrian agama, tokoh masyarakat atau

45Meisil B. Wulur, Komunikasi Dakwah dan Hipnoterapi (Cirebon: Mentari Jaya, 2019),

h. 84.

46Abu Muslim, dkk, Pesantren dan Studi Islam, h. 22.

47Suwartono, Dasar-dasar Metodologi Penelitian (Cet-1; Yogyakarta: CV. Andi Offset,

2014), h. 41.

Page 47: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

36

pelaku usaha kegiatan yang jadi mitra pesantren.48 Wawancara dan

penelitian kualitatif merupakan pembicaraan yang mempunyai tujuan dan

didahului beberapa pertanyaan informal, wawancara penelitian lebih dari

sekedar percakapan dan berkisar dari informal ke formal.49

3. Dokumentasi. Dokumentasi dalam hal ini, peneliti mengambil dokumen

melalui gambar, menulis sebagai keaslian data yang diperoleh dan sebagai

pendukung kelengkapan data yang diperlukan.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu proses penelitian yang dilakukan

setelah semua data yang diperlukan guna memecahkan permasalahan yang diteliti

sudah diperoleh, secara lengkap.50 dan merupakan upaya untuk mencapai serta

menata secara sistematis catatan hasil wawancara, observasi, dokumentasi dan

yang lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti

dan menjadikannya sebagai temuan bagi orang lain.51

Tujuan analisis data ialah untuk menyedarhanakan data ke dalam bentuk

yang mudah dipahami. Metode yang digunakan ini ialah metode survey dengan

48Abu Muslim, dkk, Pesantren dan Studi Islam, h. 22.

49Amry Al-Mursalat, Peranan Organisasi Kepemudaan Masjid dalam Meningkatkan

Partisipasi Kegiatan Keagamaan Masyarakat (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah, 2017) (Skripsi Sudah Dicetak) h. 33.

50Enny Radjab dan Andi Jami’an, Metodologi Penelitian Bisnis (Cet-1; Makassar:

Lembaga Perpustakaan dan Penerbitan Universitas Muhammadiyah Makassar, 2017), h. 203.

51Neon Muhajirin, Metode Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1998), h.183.

Page 48: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

37

pendekatan kualitatif, yang artinya setiap data terhimpun dapat dijelaskan

dengan berbagai persepsi yang tidak menyimpang serta sesuai dengan judul

peneliti.52

Langkah-langkah analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Reduksi data. Menurut Berg, dalam penelitian kualitatif dipahami bahwa

data kualitatif perlu direduksi dan dipindahkan untuk membuatnya lebih

mudah diakses dipahami dan digambarkan dalam berbagai tema dan pola.

Jadi, reduksi data adalah lebih memfokuskan, menyederhanakan, dan

memindahkan data mentah ke dalam bentuk yang lebih mudah dikelola.

Tegasnya, reduksi adalah membuat ringkasan, mengkode, menelusuri tema,

membuat bagian penggolongan, dan menulis memo. Kegiatan ini

berlangsung terus-menerus sampai laporan akhir lengkap tersusun.53

2. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

hubungan antar kategori dan sejenisnya. Penyajian data yang diperoleh dari

lapangan terkait dengan seluruh permasalahan penelitian dipilah antara

mana yang dibutuhkan dengan yang tidak, lalu dikelompokkan, kemudian

diberikan batasan masalah. Dari penyajian data tersebut diharapkan dapat

memberikan kejelasan data.

3. Menarik kesimpulan/Verifikasi Langkah terakhir dalam menganalisis data

kualitatif ialah kesimpulan dan verifikasi. Setiap kesimpulan awal masih

sementara yang berubah apabila diperoleh data baru dalam pengumpulan

52Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, h. 335.

53Salim dan Syahrum, Metode Penelitian Kualitatif (Ce-V; Bandung: Citapustaka Media,

2012), h. 148-150.

Page 49: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

38

data berikutnya. Kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh selama dilapangan

diverifikasi selama penelitian berlangsung dengan cara memikirkan kembali

dan meninjau ulang catatan lapangan.54

54Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, h. 341-345.

Page 50: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

39

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Gambaran umum Kelurahan Karatuang Kecamatan Bantaeng Kabupaten

Bantaeng

1. Luas dan batas wilayah

Kelurahan merupakan wilayah gabungan dari beberapa rukun warga

(RW). Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di indonesia di bawah

kecamatan. Dalam konteks otonomi daerah di indonesia. Kelurahan merupakan

wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten atau kota. Kelurahan

dipimpin oleh seorang lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Karatuang merupakan salah satu kelurahan yang ada dikecamatan

Bantaeng Kabupaten Bantaeng yang memiliki luas wilayah 7,07 km, yang terdiri

dari persawahan/kebun dengan luas 381.021 Ha dan pemukiman 50.154 Ha

dengan batas wilayah sebagai berikut.

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bonto Bulaeng

b. Sebelah Selatan berbatasan Kelurahan Pallntikang

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Bonto Rita

d. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Mamampang.

2. Jarak dari pusat pemerintahan

a. Jarak dari pusat pemerintahan (+/-) 5 km

b. Jarak dari pusat pemerintahan kota (+/-) 5 km

c. Jarak dari IbuKota Kabupaten (+/-) 8 km

d. Jarak dari Ibukota Provinsi (+/-) 125 km

Page 51: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

40

3. Kondisi Geografis

a. Tinggi Wilayah dari Permukaan Air Laut (+/-) 200 m

b. Iklim 2 musim

c. Banyak Bulan 8 Bulan

B. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Letak Geografis

Secara geografis letak pondok pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

Bantaeng, beralamat di jl. Allu, karatuang, kec. Bantaeng, Sulawesi Selatan

92411. Letak Pondok Pesantren Ahlu Shuffah sangat strategis berada di tengah-

tengah perkampungan warga dan jauh dari kota. Dikatakan strategis karena

dengan jauh dari kota maka santri dapat fokus dalam menimba ilmu di pondok

pesantren. Adapun jarak tempuh dari kota menuju ke pondok berkisar 5 km dari

pusat kecamatan Bantaeng, dan tidak ada angkutan umum yang menuju kesana,

sehingga harus menggunakan alat transportasi pribadi ataupun naik ojek. Biasanya

para santri apabila ingin turun ke kota atau ke pasar sentral Bantaeng mereka

menggunakan ojek.

2. Sejarah Berdirinya pondok Psantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

Bantaeng

Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah Berdiri di bawah asuhan

KH Arbia Karib, Beliau adalah ulama yang kharismatik, pernah memimpin salah

satu ormas Islam Muhammadiyah dilevel Pimpinan Daerah Muhammadiyah

Bantaeng, beliau selain berdakwah dan pengajar, juga memimpin sebagai rektur di

Pesantren Ahlu Suffah Muhammadiyah di Bantaeng. Ash- Shuffah berarti

Page 52: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

41

bantalan pengempuk untuk duduk di punggung kuda. Ahlu shuffah sama dengan

Pemilik pelana atau kaum. Dalam hal ini sahabat Nabi dari kalangan orang miskin

yang datang kepada Nabi, mereka tidur berbantalan pelana. Rasulullah

membangun serambi disamping masjid Nabawi untuk menampung mereka.

Mereka – meraka ini yang ditampung oleh Rasulullah SAW membaktikan diri dan

meneladani kehidupan Rasulullah untuk kepentingan Agama. Pekerjaan mereka

adalah beribadah, belajar Al-Qur’an dan Sunnah Nabi, berpuasa, shalat malam

dan keluar berperang. Mereka tidak pernah meminta dan mengharapkan bantuan

orang lain, sehingga orang awam mengira mereka orang-orang yang

berkecukupan atau mampu. Kebutuhan hidup mereka sehari-hari diperoleh dari

ghanimah (harta rampasan perang) dan dari jatah yang dipegang Rasul SAW.

Mereka-mereka di kenal dengan sebutan Ahlu Shuffah yang secara harfiah berarti

Pemilik Pelana atau kaum yang rela hidup sederhana dengan bantalan pelana.

Pesantren Ahlu Shuffah pertama kali didirikan pada tahun 1976-1977

sampai 1978-1979 yang ditempatkan di Serambi Masjid Raya Bantaeng Jl. Raya

Lanto no 47. Direkturnya Bapak Dr.S.Majidi, wakilnya KH.Djamaluddin Amien

(Mantan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan 2 Periode

dan Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar) , dan Pembina

Pondoknya Drs. Muh. Arbia Karib yang berumur 28 tahun, beliau – beliau inilah

yang memberi nama Ahlu Shuffah dengan harapan semoga Pesantren ini

melahirkan Ilmuan dan Mujahid-mujahid Da’wah. Pembina tinggal bersama santri

ketika itu sebanyak 20 orang. Pada tahun 1979 pesantren Ahlu Shuffah bubar

karena Pembinanya sudah menikah dan terangkat menjadi PNS tanggal 01

Page 53: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

42

Januari 1978 yang di tempatkan di SD Sinoa, 9 Km kearah Utara Barat dari kota,

sehingga santri tidak lagi mondok dalam pesantren, sehingga pesantren Ahlu

Shuffah bubar.

Pada Tahun Pelajaran 2011-2012 Pimpinan Daerah Muhammadiyah

Bantaeng merintis kembali untuk menghidupkan Pondok Pesantren Ahlu Shuffah

dan Alhamdulillah seorang hamba Allah yang bernama Ny. Hj. Mariatul

Azmasaleh (Pembina Yayasan Muhammad Saleh Sanre Bantaeng) tergerak

hatinya untuk membangun sarana dan prasarana Pesantren Ahlu Shuffah yang

dimulai pembangunannya pada tanggal 10 Juli 2010 M atau 27 Rajab 1431H, dan

sekarang tahap penyelesaiaan. Dengan adanya sarana tersebut maka di bukalah

pendaftaran penerimaan santri baru Tahun Pelajaran 2011-2012. Alhamdulillah

pada awal bulan Januari Pemerintah dalam hal ini Kementrian Agama telah

memberikan amanah untuk membina santri sebanyak 22 orang untuk di bina di

Pondok pesantren Ahlu Shuffah

Darul Arqam Muhammadiyah Bantaeng yang diberi nama Program Pendidikan

Terpadu Anak Harapan (DIKTERAPAN). 55

Adapun Profil Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah yaitu:

Nama Pesantren : Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

Bantaeng

Nomor Statistik Pesantren : 510073030017

55Syarifuddin, Selaku kepala sekolah SMP Ahlu Shuffah Muhammadiyah Bantaeng,

Wawancara tanggal 05 januari 2020

Page 54: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

43

Alamat Lengkap : Jl. Poros Allu (Batu Ruyung Kel Karatuang

Kec Bantang Kab Bantaeng Sulawesi

selatan)

Tahun Berdiri : 2010

Jenis Satuan Pendidikan : SMP dan SMK

Pendiri : PDM Bantaeng

Penyelenggara : PDM Bantaeng

Jenis Pesantren : Integral (Terintegrasi dengan skolah)

Kepemilikan Tanah : Wakaf

Sumber data: Dokumen pondok pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

Bantaeng

3. Visi dan Misi Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah Bantaeng

Untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan, maka sebuah lembaga

harus memiliki visi-misi dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Adapun visi-

misi Pondok Psantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah Bantaeng adalah sebagai

berikut:

a. Visi

Menjadi pondok pesantren yang unggul dan terpercaya membina karakter

persyarikatan berkarakter berdasarkan Alquran dan as-sunnah

b. Misi

1) Menyelenggarakan pendidikan pesantren yang berbasis

kemuhammadiyahan

2) Mengembangkan sistem pesantren yang holistik dan integratif

Page 55: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

44

3) Mencetak kader persyarikatan kadar ulama dan kader bangsa yang unggul

dalam ketaqwaan, intelektual dalam kemandirian

4) Membangun semangat kemandirian dan etos kerja yang dilandasi berbagai

keterampilan dan penguasaan teknologi

5) Membekali santri dengan keterampilan yang berguna dalam kehidupan

sehari-hari.56

4. Stuktur dan Kepengurusan Pondok Pesantren

Stuktur dan Kepengurusan Pondok Pesantren Ahlu Shuffah

Muhammadiyah Bantaeng sebagai berikut:

Ketua Badan Pembina Pesantreen : H. Syamsul Suli, SE, MM.

Wakil Ketua BPP : Sakaring S,pd.

Pimpinan pondok : Drs. M. Jam’an, M.M.

Wakil pimpinan : Suardi Amran, S.Ag.

Sekertaris : Syafaruddin, S.Pd.I.

Bendahara : H. Syafaruddin Dewa, BA.

Tata usaha : Muh. Adnan S.pd

Bidang pembangunan : Muh. Amir, S.Pd.I

Bidang Pendidikan : Ridwan S.Pd.I

Bidang perikanan : Ernawati

Bidang peternakan : Sudirman. S,pd.I,MM

Bidang perkebunan : Suardi Amran. S.Ag

Bidang sosial : Abdul Wahab, S.Pd.

56Dukumentasi, Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah Bantaeng, pada tanggal

25 Desember 2019

Page 56: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

45

Bidang kesehatan umum : Andi Lukman S.Pd

Bidang Humas : Abd Jalil, S.Pd.

Sumber data: dakumen pondok pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

Tabel 4.1 Jumlah Ustadz dan Ustadza Pondok Ahlu Shuffah Muhammadiyah

Bantaeng

NO NAMA KETERANGAN

1. Sudirman, S.Pd.I.MM Ustadz

2. Suardi Amran S.Ag Ustadz

3, Syarifuddin S.Pd.I Ustadz

4. Andi Lukman S.Pd Ustadz

5. M. Ridwan S.Pd.I Ustadz

6. ST. Sofiana evi S.Sos Ustadza

7. Ernawati S.Pd.I Ustadza

8. St. Barokah Ustadza

9 Hermiati Ustadza

Sumber data: dakumen pondok pesantren Ahlu Shuffah Muhammadyah Bantaeng

Tabel diatas adalah daftar ustadz dan ustadza pondok pesantren Ahlu

Shuffah Muhammadiyah Bantaeng, berjumlah sebanyak 9 orang yang terdiri dari

5 ustadz dan 4 ustadza. Semua ustadz dan ustadza tinggal di pondok pesantren

kecuali 1 orang.

Tabel 4.2 Jumlah santri Mukim

No SANTRI JUMLAH

1. PUTRA 45

Page 57: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

46

2. PUTRI 35

JUMLAH 80

Sumber data: dakumen pondok pesantren Ahlu Shuffah Muhammadyah

Tabel diatas merupakan jumlah santri pada tahun 2019-2020 yang tinggal pondok.

5. Kondisi Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Ahlu Shuffah

Muhammadiyah Bantaeng

Pesantren Ahlu Shuffah pertama kali didirikan pada tahun 1976-1977

sampai 1978-1979 yang ditempatkan di Serambi Masjid Raya Bantaeng Jl. Raya

Lanto no 47. Pembina tinggal bersama santri ketika itu sebanyak 20 orang. Pada

tahun 1979 pesantren Ahlu Shuffah bubar karena Pembinanya sudah menikah dan

terangkat menjadi PNS sehingga santri tidak lagi mondok dalam pesantren, tapi

dengan seiringnya waktu Pada Tahun Pelajaran 2011-2012 Pimpinan Daerah

Muhammadiyah Bantaeng merintis kembali untuk menghidupkan Pondok

Pesantren Ahlu Shuffah dan dibantu oleh Ny. HJ. Mariatul Azmasaleh (Pembina

Yayasan Muhammad Saleh Sanre Bantaeng) untuk membangun sarana dan

prasarana Pesantren Ahlu Shuffah yang dimulai pembangunannya pada tanggal 10

Juli 2010 M atau 27 Rajab 1431H, dan sekarang tahap penyelesaiaan. Dengan

adanya sarana tersebut maka di bukalah pendaftaran penerimaan santri baru

Tahun Pelajaran 2011-2012. 57

57Sudirman, Selaku pembina pondok, wawancara pada tanggal 02 Januari 2020

Page 58: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

47

Tabel 4.3 Keadaan Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Ahlu

Shuffah Muhammadiyah Bantaeng

SARANA JUMLAH

Masjid 1 buah

Ruang Kelas 9 buah

Lab Komputer 1 buah

Lab IPA 1 buah

Ruang Kantor 2 buah

Ruang Perpustakaan 1 buah

Asrama Putra 1 buah

Asrama Putri 1 buah

Rumah Ustadz/Pembina 3 buah

Ruang TU/Adm 2 buah

Ruang Praktek Santri 2 buah

WC Guru 5 buah

WC Santri 12 buah

Kamar Mandi 4 buah

Sumber data: dakumen pondok pesantren Ahlu Shuffah Muhammadyah

6. Kurikulum Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah Bantaeng

Pondok pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah Bantaeng memiliki

dua lembaga pendidikan formal, yakni: SMP Ahlu Shuffah dan SMK Ahlu

Shuffah. Kurikulum pendidikan formal berbeda satu sama lain karena

Page 59: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

48

disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat pendidikan. Namun untuk

kurikulum pendidikan non formal, pondok pesantren Ahlu Shuffah berupaya

mendesain kurikulum dengan sedemikian rupa agar kebutuhan ilmu

pengetahuan umum dan ilmu agama dapat terpenuhi. Maka dari itu pondok

pesantren Ahlu Shuffah membuat madrasah yang diberi nama Madrasah

Diniyah, yang dilaksanakan setelah istrahat siang sampai menjelang asar.

Semua kegiatan itu telah dijadwalkan waktu, mata pelajaran, dan juga

ustadz ustadza yang mengajar, sehingga wajib diikuti oleh seluruh santri

baik putra maupun putri. Maka dari itu, selain mempelajari pelajaran

sekolah, santri juga mendalami ilmu agama Islam dengan melalui kajian

kitab yang telah disesuaikan dengan tingkatan kelas masing-masing. 58

Sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4 Pendidikan formal

NO SMP SMK

1 Tauhid Fiqih Ibadah

2 Bahasa Arab Pendidikan Agama Islam

3. Hadist Riyadus Shalihin Bahasa Inggris/Speaking

4.

Kemuhammadiyahan, Hadist

Arbain & Aqidah Akhlak

Kemuhammadiyahan, Hadist Arbain &

Aqidah Akhlak

5. Matematika Tapak Suci (Ekskul)

58Suardi Amran, Selaku pembina pondok, wawancara pada tanggal 09 Januari 2020

Page 60: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

49

6. IPA Keterampilan (HW)

7. PKN Qiraah Tajwid

8.

SBK (Prakarya)

Matematika

9. Bahasa Indonesia Kewirausahaan

10. Pendidikan agama islam Simkodik & IPS

11. Bahasa daerah IPS Terpadu

12. Bahasa inggris PKN

13. Keterampilan (HW) Bahasa Indonesia & TIK

14. Sejarah kebuayaan Islam IPA Terpadu

15. Olahraga PAI & Bahasa Arab

16. TIK Bahasa Daerah & Sejarah Indo

17. IPS PJOK & Seni Budaya

18. Fiqih Al Islam, Bhs Arab & Tahfidz

19. - Sejarah Kebudayaan Islam

20. - Kearsipan

21. - SBK, Prakarya

22. - Tafsir Tarjamah

23. - Ekonomi bisnis

24. - Desain grafis

Sumber data: dakumen pondok pesantren Ahlu Shuffah Muhammadyah

Page 61: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

50

Tabel 4.5 Pendidikan Nonformal

Sumber data: dakumen pondok pesantren Ahlu Shuffah Muhammadyah

Selain mampu dalam ilmu pengetahuan umum dan agama, diharapkan

santri juga memiliki skill yang dapat diasah maupun diarahkan melalui kegiatan

NO SMP Ahlu Shuffah SMK Ahlu Shuffah

1 Kitabah Kitabah

2 Tilawah Kaligrafi

3 Hadist Arbain Khitobah

4 Qiraah Bahasa Arab

5 Bahasa Arab Sirah Nabawiyah

6 Sirah Nabawiyah Tafsir jalalain

7 Tafsir (Alquran) Bulugul maram

8 Aqidah-akhlaq HTP

9 HTP Qiraah (Tajwid)

10 Bulugul maram Tapak Suci (Ekskul)

11 Tauhid PMR

12 Tahsin Tauhid

13 Tahfiz Hadist arbain

14 Tapak Suci (Ekskul) Tahfiz

15 Keterampilan (HW) -

16 PMR -

Page 62: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

51

ekstra kulikuler. Adapun kegiatan ekstra kulikuler yang digunakan sebagai wadah

apresiasi santri dan pengembangan potensi santri, adalah sebagai berikut:

a) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)

b) Tapak Suci (TS)

c) Hizbul Wathan (HW)

d) Pik Remaja & PMR

e) Rihlah Dakwah

f) Berternak Ayam & Kambing

g) Bercocok Tanam

Sebagaimana wawancara dengan pembina pendidikan pondok

mengatakan bahwa:

“Dengan adanya kegiatan ekstra kurikuler ini, santri diharapkan mampu menjadi

wadah dalam membentuk skill dan kreaktivitas para santri. Jadi, setelah lulus dari

pondok pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah , santri sudah mempunyai bekal

yang cukup ketika hidup di tengah masyarakat” 59

7. Jadwal Kegiatan dan Peraturan Pondok Pesantren Ahlu Shuffah

a) Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan di pondok pesantren Ahlu Shuffah dibuat sedemikian

rupa untuk membentuk akhlakul karimah santri. Karakteristik pembentukan

akhlakul karimah santri di pondok pesantren adalah dengan pembiasaan, karena

pembiasaan yang baik dapat membentuk pribadi yang baik, maka dari itu,

kegiatan pondok pesantren Ahlu Shuffah selama sehari semalam diperuntukkan

59Muh. Ridwan, Selaku pembina dan pengajar pondok pesantren Ahlu Shuffah

Muhammadiyah Bantaeng, Wawancara pada tanggal 10 Januari 2020

Page 63: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

52

dalam upaya pembiasaan dan pembentukan akhlakul karimah santri. Jadi selama

24 jam santri disibukkan dengan kegiatan yang bermanfaat, adapun jadwal

kegiatan sehari semalam yang dilakukan pondok Ahlu Shuffah adalah sebagai

berikut: 60

Tabel 4.6 kegiatan Harian Santri

60Syarifuddin, Selaku pembina pondok dan kepala sekolah SMP Ahlu Shufah

Muhammadiyah, Wawancara pada tanggal 10 januari 2020

NO WAKTU KEGIATAN

1. 04.30-05.00

Shalat Subuh

2. 05.00-06.30 Materi Pelajaran Pesantren

3. 06.30-07.45 Bersih-bersih, Sarapan & Persiapan ke Madrasah/SMP

4. 07.45-08.00 Shalat Duha/Tadarrus

5. 08.00-12.00 Belajar di Madrasah/SMP

6. 12.00-01.30 Shalat Duhur, Kultum & Makan Siang

7. 01.30-15.30 Istrahat/Belajar Mandiri

8. 15.30-17.10 Materi Pelajaran Pesantren

9. 17.10-17.40 Bersih-bersih, & Persiapan ke Masjid ShalatMagrib

10.

18.00-19.10 Shalat Magrib, Kultum & Tadarrus

11. 19.10-20.10 Shalat Isya, Kultum & Makan Malam

12. 20.10-21.30 Materi Pelajaran Pesantren

13. 21.30-03.30 Istrahat/Belajar Mandiri

Page 64: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

53

b) Peraturan Pondok Pesantren Ahlu Shuffah

Peraturan yang diterapkan di pondok pesantren Ahlu Shuffah memiliki

tujuan membentengi santri dari hal-hal buruk yang dapat mempengaruhi akhlak

dan karakter santri. Membina santri agar memiliki akhlak yang baik serta tercipta

suasana belajar yang efektif.

Adapun peraturan di pondok pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah Bantaeng

yaitu:

1) Wajib mematuhi seluruh peraturan pondok pesantren selama ada

dilingkungan asrama pesantren

2) Wajib mengikuti seluruh pelajaran dengan penuh kesungguhan sesuai

jadwal yang telah ditetapkan oleh pihak pesantren

3) Wajib mendirikan solat fadhu di mesjid dan diperbolehkan keluar setelah

selesai solat sunnah dan berdzikir

4) Berbicara dengan bahasa Arab

5) Wajib mengikuti seluruh kegiatan yang telah ditetapkan oleh pihak

pesantren seperti latihan ceramah

6) Memakai pakaian yang syar’i ketika berkegiatan

7) Dilarang membawa benda tajam dan alat elektronik, radio, tape recorder,

majalah atau gambar yang tidak pantas

8) Tidak boleh masuk kamar yang bukan miliknya

9) Tidak diperbolehkan pulang ke rumah tanpa seizin pembina.

10) Menjaga kedisiplinan dan kebersihan lingkungan pondok pesantren

Page 65: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

54

Santri yang tidak mematuhi peraturan akan mendapat sanksi hukuman,

dengan hukuman yang sesuai yang telah ditetapkan pihak keamanan, sesuai

dengan tingkat kesalahan. 61

C. Akhlak Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

Bantaeng

Menurut ajaran Islam, penempatan akhlak merupakan hal yang mutlak

dimiliki oleh setiap orang. Akhlak adalah upaya manusia untuk mempertahankan

keluarga dan hidupnya dan akhlak pula yang membedakan manusia dengan

binatang. Pembinaan akhlak merupakan sebuah usaha dalam rangka

meningkatkan akhlak terpuji yang dilakukan secara lahiriyah, karena dengan

pendidikan akan memperluas cara pandang seseorang, dengan semakin

meningkatnya pendidikan dan pengetahuan sehingga seseorang akan lebih mampu

mengenali perbuatan terpuji dan tercela. 62

Pondok pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah Bantaeng pada dasarnya

berupaya untuk menghimpun santri untuk dibina dan dikembangkan secara

optimal dibidang agama dan iptek, maka para santri setelah menyelesaikan masa

mondok, dan kembali ketengah-tengah masyarakat, mampu menjadi manusia

yang unggul yang memiliki daya saing yang sehat dan mandiri. Alumni pondok

pesantren diharapkan mampu mengamalkan ilmunya. Sebagai lembaga

pendidikan, pondok pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah Bantaeng

mempunyai visi untuk mewujudkan pesantren yang unggul dan terpercaya

61Syarifuddin, Wawancara pada tanggal 10 januari 2020

62Ikhwan sawaty dan Kristina tandirerung, Pembinaan Akhlak Santri, Vol.1 No.1,

September 2018, h.39.

Page 66: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

55

membina karakter persyarikatan berkarakter Alquran dan as-sunnah. Disamping

itu, pondok pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah Bantaeng juga memiliki misi

untuk mencetak kader persyarikatan kader ulama dan kader bangsa yang unggul

dalam ketaqwaan, intelektual dalam kemandirian. Dan membekali santri dengan

keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mewujudkan tujuan pondok pesantren Ahlu Shuffah

Muhammadiyah Bantaeng visi dan misinya, maka para pengasuh, ustad dan

ustadzah melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi santri dan ajaran

berpedoman pada kitab-kitab kuning, Oleh sebab itu akhlak santri dalam bergaul,

baik itu kepada sesama santri, kepada guru dan pengasuh juga kepada orang tua

dan masyarakat dapat berjalan dengan baik.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, maka akhlak

santri di pondok Ahlu Shuffah Muhammadiyah Bantaeng sudah masuk dalam

kategori perilaku yang sopan dan santun, dilihat dari bagaimana santri itu sendiri

berinteraksi dengan pengasuh, guru pondok, dan junior dan seniornya. dan setiap

santri jika bertemu dengan pengasuh, ustadz dan ustadzah, mereka memberi salam

dan berjabat tangan. Dan mempunyai kebiasaan akhlak berjamaah, saling

menghargai, sikap memafkan, perilaku hidup sederhana dan mandiri, amanah,

seperti ketika berjanji kepada guru, saudara dan teman-temannya mereka

menepati janjinya, dan jujur dalam segala hal, tidak berbohong misalnya jika

ditanya mengapa tidak mengerjakan PR dijawab dengan jawaban yang

sebenarnya. Memaafkan, seperti apabila ada temannya yang meminjam barang

miliknya kemudian kembali dengan tidak utuh atau rusak, dia tidak marah dan

Page 67: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

56

cepat memaafkan temannya. Tolong menolong seperti apabila ada temannya

kehabisan bekal atau uang maka dengan senang hati santri yang lain

membantunya dengan ikhlas. Adapun beberapa santri yang berulah, dikarenakan

faktor pergaulan di sekolah, dimana sebagian siswa tidak menetap di pondok

sehingga membawa pengaruh buruk dari luar, dan biasanya santri lebih

mendengarkan teman sebayanya, adapun santri yang memiliki latar belakang

keluarga yang kurang baik mengakibatkan akhlak santri tersebut menyimpang

karena kurangnya kasih sayang dari orang tua, dan ada santri yang memiliki suatu

belum sama sekali memahami dasar agama, yang menyebabkan mereka tidak

patuh dengan peraturan pondok.63 Maka hal ini sebagai pengasuh pondok

berperan penting dalam menjalankan tugasnya untuk membingbing, mendekati

dan menasehati santri

D. Strategi Dakwah Dalam Upaya Membentuk Akhlakul Karimah Santri di

Pondok Ahlu Shuffah Muhammadiyah Bantaeng

Pembentukan akhlak wajib bagi setiap muslim yang harus dilakukan terus

menerus tanpa henti baik melalui pembinaan diri sendiri maupun pembinaan

orang lain. Karena seiring kemajuan zaman, setiap orang harus membekali diri

dengan akhlakul karimah. Akhlakul karimah tidak didapatkan sejak lahir,

melainkan muncul dari kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu

strategi dakwah dalam menerapkan akhlakul karimah yang dilakukan di pondok

pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah Bantaeng dilakukan dengan berbagai

upaya.

63Hasil Observasi meneliti di lapangan (di pondok pesantren Ahlu

ShuffahMuhammadiyah Bantaeng)

Page 68: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

57

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan pimpinan pondok dan

beberapa pengasuh pondok pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah, maka

strategi yang digunakan dalam menerapkan akhlakul karimah santri adalah

melalui pendekatan dan pembiasaan entah itu berupa motivasi atau arahan-arahan

yang baik. Dan adapun kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Mengadakan Kegiatan Muhadarah/ceramah

Kegiatan muhadarah/ceramah ini dilaksanakan setiap selesai salat lima

waktu kecuali setelah soalat zuhur. Para santri wajib mengikuti kegiatan ini.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pembina pondok mengatakan:

“para santri dilatih untuk menguatkan mental ketika berbicara didepan

banyak orang, berkarakter yang baik, dan mampu mengaplikasikan ceramah

yang dibawakan atau yang didengarkan dalam kehidupan sehari-hari” 64

2. Mengadakan kegiatan salat berjamaah

Melaksanakan solat hukumnya wajib bagi seluruh kaum muslimin

muslimat. Bahkan amal perbuatan yang dihisab pertama kali oleh Allah

adalah amalan solat, maka dari itu pimpinan pondok pesantren Ahlu Shuffah

mewajibkan santrinya untuk solat berjamaah di mesjid, demikian pula

dengan solat sunnah seperti dhuha, tahajjud, solat sunnah fardhu,

diwajibkan bagi seluruh santri untuk mengikutinya dan apabila ada yang

tidak mengikutinya akan diberikan hukuman. Melalui kegiatan solat

berjamaah ini dapat melatih kedisiplinan dan kebersamaan para santri

sehingga dapat membentuk rendah hati dan sikap taat dan patuh. Selain itu,

nilai akhlakul karimah yang terbentuk dari kegiatan ini adalah sikap sabar

64Suardi Amran, Selaku pembina pondok dan kepala sekolah SMK Ahlu Shuffah

Muhmmadiyah Bantaeng, Wawancara tanggal 14 Januari 2020

Page 69: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

58

dalam menghadapi segala masalah, serta sikap syukur karena Allah masih

memberikan kesehatan sehingga masih bisa untuk melaksanakan solat

berjamaah,

Hasil dari kebiasaan mengikuti kegiatan solat berjamaah dirasakan langsung

oleh santri putri, hal ini sebagaimana wawancara dengan salah satu santri

yang mengatakan:

“Dulu sebelum saya masuk di pondok ini saya memang tidak pernah rutin

melaksanakan solat dan bahkan saya sering meninggalkan solat, tetapi

karena di sini diwajibkan untuk solat berjamaah di mesjid maka kebiasaan

saya mulai berubah, saya malu jika mendapat hukuman karena terlambat

solat berjamaah, dan kenikmatan yang saya dapat ketika melakukan solat

dengan rutin hati saya menjadi tentram, bahkan ketika liburan ke rumah

saya mengajak keluarga untuk salat berjamaah” 65

3. Puasa sunnah

Pembentukan Akhlakul karimah yang ada di pondok pesantren Ahlu

Shuffah yaitu adanya puasa sunnah senin dan kamis, dan dengan adanya

kegiatan ini melatih santri untuk selalu bersabar, puasa ini juga merupakan

pendidikan menyeluruh karena saat berpuasa, makan yang halalpun

dilarang untuk dimakan apalagi yang haram, inilah yang dimaksud aspek

pengendalian diri. Wawancara dengan salah satu pembina pondok yang

mengatakan:

Santri diajarkan untuk berpuasa sunnah supaya bisa melatih dirinya,

sebagaimana kalau kita melakukan puasa sunnah secara rutin berarti kita mengajarkan santri supaya mencontoh Rasulullah, dilain itu juga sebagai

pembersihan jiwa. 66

4. Mengadakan kajian kitab kuning

65Khadijah, Selaku santri putri, Wawancara tanggal 29 Desember 2019

66St.Sofiana Evi, Selaku Pembina putri pondok pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

Bantaeng, Wawancara tanggal 22 juli 2020

Page 70: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

59

Pembentukan Akhlakul karimah yang tidak kalah pentingnya yang ada

dalam pondok pesantren Ahlu Shuffah berupa kegiatan kajian kitab kuning,

dan ini sudah menjadi rutinitas, kegiatan ini dilakukan pada saat mengikuti

Madrasah Diniyah setelah jamaah solat magrib, dihadiri oleh seluruh santri.

Strategi ini dilakukan oleh pimpinan pondok pesantren Ahlu Shuffah

Muhammadiyah Bantaeng, pimpinan mengatakan:

“Dengan adanya kegiatan pembelajaran kitab kuning ini, dan itu diajarkan

oleh saya sendiri, saya berharap agar santri mendapatkan banyak pelajaran

dan mendapat bekal yang mereka bawa saat sudah tidak berstatus santri lagi,

mereka mengetahui tentang akhlak akhlak seorang muslim seperti akhlak

menuntut ilmu, akhlak bertamu, akhlak terhadap teman, akhlak kepada guru,

akhlak kepada orang tua, akhlak makan minum dan sebagainya dan mereka

dapat memilih mana hal yang baik dan buruk.” 67

5. Tilawah Alquran

Adanya Kegiatan tilawah Alquran di pondok pesantren Ahlu Shuffah

Muhammadiyah Bantaeng dilakukan agar santri selalu mengingat ayat-ayat

Allah SWT dan mentadabburi isi kandungan Alquran, dan ini diwajibkan

bagi seluruh santri putra maupun putri, pelaksanaan kegiatannya dilakukan

setelah solat zuhur setiap hari senin dan selasa, hari senin khusus untuk

santri yang tingkat SMP sedangkan hari selasa santri tingkat SMK yang

dipandu oleh salah satu ustadz di pondok Ahlu Shuffah mUhammadiyah

Bantaeng. 68

6. Mengadakan pentas seni

67M, Jam’an, Selaku pimpinan pondok dan pengajar di pesantren Ahlu Shuffah

Muhammadiyah Bantaeng, Wawancara tanggal 21 Januari 2020

68St.Sofiana Evi, Selaku Pembina putri pondok pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

Bantaeng, Wawancara tanggal 22 juli 2020

Page 71: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

60

Kegiatan pentas seni diadakan enam bulan sekali yang diikuti oleh seluruh

santri dan setiap cabang lomba akan diambil juara 1,2,3 adapun jenis

perlombaanya bermacam-macam yakni lomba tahfizul quran, lomba pidato

bahasa Arab, lomba kaligrafi, dan sebagainya. Kegiatan ini diadakan oleh

pembina putri pondok pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah Bantaeng,

dikatakan bahwa:

“Kegiatan ini saya adakan guna untuk sebagai wadah menyalurkan bakat

dan minat para santri dan menantang santri untuk mengeluarkan

kemampuan-kemampuan yang dimilikinya, dan dengan adanya kegiatan ini

juga saya berharap, mampu mempererat tali ukhuwah islamiyah diantara

para santri” 69

7. Mengadakan pertemuan wali santri

Pondok pesantren Ahlu Shuffah mengadakan pertemuan dengan wali santri,

guna membahas tentang masalah perizinan pulang, aturan pulang, syarat dan

denda yang harus dibayar jika telat kembali ke pondok pesantren, tidak

hanya itu pertemuan dengan wali santri juga membahas beberapa kegiatan

pondok selama 24 jam agar orang tua mengetahui secara jelas kegiatan apa

saja diikuti oleh anak mereka selama di pondok pesantren. Dan wali santri

dapat merespon kegiatan ini dan mendukung kegiatan ini, dan dapat

memberikan masukan atau pendapat terhadap berbagai peraturan dan

kegiatan di pondok.

E. Faktor Pendukung dan Penghambat

Dalam menerapkan akhlakul karimah santri di pondok pesantren Ahlu

Shuffah Muhammadiyah Bantaeng tidak selalu berjalan lancar, dalam artian pasti

69St.Sofiana Evi, Selaku Pembina putri pondok pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

Bantaeng, Wawancara tanggal 23 Desember 2019

Page 72: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

61

ada suatu kendala atau sesuatu hal yang menghambat proses jalannya dalam

menerapkan akhlak kepada santri. Dari hasil observasi dan wawancara Ada

beberapa faktor penghambat dan pendukung dalam menjalankan misi tersebut,

diantaranya adalah:

1. Faktor Pendukung

a. Dari pihak pengurus dan wali santri memberikan respon positif.

Pengurus bertanggung jawab penuh terhadap proses pendidikan santri di

pondok pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah, biasanya pengurus yang

bertugas mengawasi santri setiap harinya di pondok pesantren Ahlu Shuffah

Muhammadiyah Bantaeng disebut dengan Wali asuh, merekalah yang akan

bertanggung jawab penuh kepada santri dalam mengawasi membimbing,

mengarahkan serta mendidik para santri, sehingga terbentuk karakter yang

sesuai dengan visi pesantren. Wali asuh menempatkan dirinya untuk bertukar

posisi dengan orang tua santri, dalam hal mengasuh dan mendidik santri untuk

sementara. 70 Oleh karena itu, pengurus dituntut untuk memiliki keahlian

dalam mengasuh santri. Kepercayaan kepada wali asuh yang sudah timbul

dalam diri santri dan orang tua santri, akan memberikan respon yang positif,

dan setiap arahan yang dilakukan wali asuh adalah perintah yang harus ditaati

karena wali asuh sebagai penasehat yang akan membimbing para santri, dan

setiap arahan yang dilakukan wali asuh itu diketahui oleh wali santri sendiri.

b. Sarana dan prasarana

70Hasil Observasi meneliti di lapangan (di pondok pesantren Ahlu Shuffah

Muhammadiyah Bantaeng)

Page 73: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

62

Secara bahasa sarana berarti alat untuk mencapai tujuan pendidikan secara

langsung misalnya dalam pendidikan, ruang kelas, ruang praktik, buku,

perpustakaan, laboratorium, sedangkan prasarana berarti alat tidak langsung

digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya lokasi atau tempat,

kantin, tempat parkir, bangunan sekolah dan lapangan olahraga.71 Sarana dan

prasarana sangat dibutuhkan oleh suatu lembaga pendidikan, seperti yang

dikatakan oleh salah satu pembina dan pengajar pondok pesantren Ahlu

Shuffah Muhammadiyah Bantaeng:

”Dalam sarana dan prasarana pendidikan sangat berpengaruh terhadap

keberhasilan program pendidikan dan proses belajar mengajar disemua

lembaga pendidikan termasuk pada pondok pesantren dan tersedianya sarana

dan prasarana menjadikan semua yang tinggal di pondok pesantren Ahlu

Shuffah Muhammadiyah Bantaeng ini merasa nyaman sehingga dapat

melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan nyaman, kenyamanan dalam

belajar mengajar yang dirasakan santri dan guru. sangat menentukan

keberhasilan proses pendidikan di pondok pesantren, dan dimana sarana dan

prasarana yang ada di pondok pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

Bantaeng ini cukup memadai dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari santri

seperti kantin, dapur dan lain-lain” 72

c. Motivasi

Motivasi diartikan sebagai perubahan energi dalam diri seseorang ditandai

dengan munculnya feeling, dalam hal ini motivasi releven dengan persoalan-

persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku

manusia dan motivasi muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya

karena terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan.73 seperti

71Muhlil musolin, Manajemen sarana dan prasarana pendidikan pondok pesantren, Vol. 5,

No, 2, Desember 2019, h.152.

72Sudirman, Selaku pembina pondok, wawancara pada tanggal 02 Januari 2020

73Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers,

2012),h.73.

Page 74: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

63

yang dikatakan oleh ustadzah Sofiana evi sebagai pengasuh santri putri di

pondok pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah Bantaeng bahwa:

“Motivasi sangat mempunyai peran penting dalam belajar atau memahami

suatu hal, dengan motivasi juga dapat merubah kelakuan santri yang dulunya

memiliki sifat yang buruk menjadi baik, motivasi yang saya berikan kepada

santri bukan hanya disaat kegiatan saat belajar mengajar akan tetapi disaat

bersantai sekalipun dengan menceritakan kisah-kisah para nabi dan sahabatnya,

sehingga santri bisa mengambil sebagai motivasi dalam kehidupannya, dan

saya membiasakan memberi hadiah bagi santri yang berprestasi agar

menjadikan teman-teman mereka termotivasi untuk menjadi yang terbaik

juga.”74

Setiap pengasuh pasti memiliki cara tersendiri atau cara khusus dalam

memberikan motivasi kepada santri jadi dapat disimpulkan bahwa upaya

pengasuh dalam memotivasi santri di pondok Ahlu Shuffah Muhammadiyah

Bantaeng yaitu agar santri lebih semangat dan lebih giat dalam belajar .

d. Kemampuan pembina yang mampu dan menguasai ilmu-ilmu agama Islam

sehingga dalam memberikan pembinaannya terhadap para santri tidak banyak

menemui banyak kendala, setiap pembina dan guru pondok memiliki

kemampuan masing-masing dalam mengajar dan membimbing santri.

Sebagaimana hasil observasi penulis, bahwa

adanya keberhasilan pembinaan di pondok pesantren Ahlu Shuffah untuk

membentuk akhlakul karimah santri, karena pondok ini didominasi oleh guru-

guru yang berpendidikan S1, dan yang berpengalaman, dan para pembina

asrama melakukan tugasnya dengan baik, walaupun sudah larut malam,

pembina asrama masih keliling-keliling di sekitar asrama untuk mengontrol

dan memastikan apakah santri sudah memasuki kamar masing-masing dan

74Suardi Amran, Selaku pembina pondok dan kepala sekolah SMK Ahlu Shuffah

Muhmmadiyah Bantaeng, Wawancara tanggal 14 Januari 2020

Page 75: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

64

ketika terdapat masalah di asrama, seperti ada yang sakit ada yang kecurian

atau sebagainya, mereka selalu menyelesaikannya dengan cepat. Kesungguhan

mereka juga dapat dilihat dari kinerja mereka.75

2. Faktor Penghambat

a. Akhlak santri

Pada saat ini banyak terjadinya pelanggaran tata tertib di sekolah maupun di

asrama yang dilakukan oleh para santri, dari hasil wawancara dengan pimpinan

pondok mengatakan bahwa:

“Kebiasaan santri di pondok Ahlu Shuffah yang baru memasuki semester awal

di pondok pesantren masih sulit untuk diatasi, Banyak kenakalan-kenakalan

yang dari rumah dibawa ke pondok seperti mengganggu temanya, mencuri, dan

bahkan ada yang masih masbuk saat solat berjamaah. Dan Sifat berkelompok

atau geng yang dilakukan sebagian santri, dapat mempengaruhi santri yang

akhlaknya baik untuk ikutan melanggar peraturan, karena sebagian santri di

pondok Ahlu Shuffah Muhammadiyah Bantaeng ini tidak tinggal di asrama,

seperti sekolah umum lainya, pulang ke rumah saat pelajaran sekolah telah

selesai. Dan ini sangat menjadi kendala tersendiri bagi kami.” 76

Kendala seperti ini sangat perlu untuk mendapatkan perhatian secara khusus

guna antisipasi agar tidak mengarah kepada tindakan yang lebih

membahayakan, dan alangkah baiknya agar santri semuanya mondok tanpa

terkecuali, agar tercipta suasana akhlak yang baik.

b. Kurangnya tenaga pengajar

Keterbatasan tenaga didik, dan pembina di pondok Ahlu Shuffah

Muhammadiyah Bantaeng menyebabkan tidak efesiennya pembelajaran,

hampir semua pendidik di pondok Ahlu Shuffah ini melaksanakan tugas mulai

75Hasil Observasi meneliti di lapangan (di pondok pesantren Ahlu Shuffah

Muhammadiyah Bantaeng)

76M, Jam’an, Selaku pimpinan pondok dan pengajar di pesantren Ahlu Shuffah

Muhammadiyah Bantaeng, Wawancara tanggal 21 Januari 2020

Page 76: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

65

07.30 sampai dengan 13.30, hanya saja yang menjadi kendala, terutama guru

pesantren yang tinggal di luar, mereka banyak mengajar di berbagai sekolah

lain sehingga adanya jam pelajaran yang bersamaan dan mengakibatkan guru

tersebut absen dari sekolah. 77

Dan setidaknya dari pihak yayasan harus betul-betul memperhatikan

kesejahtraan guru-gurunya.

c. Pelanggaran santri

Tata tertib santri sangat penting sebagai aturan yang harus dipatuhi oleh

santriwan dan santriwati, namun tidak jarang bahwa tata tertib yang sudah

ditetapkan oleh pondok pesantren tersebut dilanggar oleh santri, Masih ada saja

santri yang kurang disiplin seperti meninggalkan pondok tanpa izin pembina,

sebagaimana yang dikatakan oleh salah satu pembina bahwa:

Santri yang ada di sini sebagian mondok karena adanya perintah dari orang tua

bukan keinginan mereka sendiri, apalagi anak yang baru pertama kali mondok

keseringan ingin pulang alasannya rindu dengan orang tua, bosan dengan

aktifitas yang ada di pondok, dan kalau sudah tidak dikasi izin, mereka

mengambil jalan pintas kabur dari pondok. 78

Dari pihak pimpinan dan pengasuh pondok harus pandai-pandai memberi

nasehat kepada para pelanggar tata tertib tersebut, dan tentunya disertai sanksi-

sanksi yang dapat membangun agar para santri tidak mengulangi lagi

pelanggarannya.

Semua faktor penghambat dan pendukung diatas dapat disimpulkan bahwa

setiap pekerjaan yang dilakukan suatu organisasi baik formal maupun non formal

77Hasil Observasi meneliti di lapangan (di pondok pesantren Ahlu Shuffah

Muhammadiyah Bantaeng)

78Muh. Ridwan, Selaku pembina dan pengajar pondok pesantren Ahlu Shuffah

Muhammadiyah Bantaeng, Wawancara pada tanggal 10 Januari 2020

Page 77: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

66

belum tentu semuanya berjalan sempurna, pasti memiliki kelebihan dan

kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, hal tersebut menjadi pembelajaran

dan intropeksi diri untuk membenahi dan memperkecil faktor penghambat dalam

melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan

Page 78: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dipaparkan pada bab

sebelumnya, maka peneliti menarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut:

1. Akhlak santri di pondok Ahlu Shuffah Muhammadiyah Bantaeng pada

dasarnya sudah baik. Meskipun demikian, kondisi akhlak santri tidak bisa

disamaratakan, tidak menutup kemungkinan ada kesamaan kondisi akhlak

namun yang lebih terlihat adalah adanya perbedaan dan itu terlihat dari

perilaku keagamaan yang ditunjukkan oleh para santri tersebut khususnya

para santri sudah banyak berperilaku akhlak terpuji itu terlihat dari tingkah

laku sehari-hari seperti rajin beribadah salat, tadarrus Alquran dan sopan

kepada para pengasuh pondok.

2. strategi yang dilakukan Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

Bantaeng dalam upaya pembentukan akhlakul karimah santri, adalah

sebagai berikut:

a. Tazkiyatun nafs, yang meliputi kegiatan harian dilakukan dengan cara

mengadakan kegiatan solat berjamaah di mesjid dan melaksanakan puasa

sunnah.

b. Ta’lim, yang meliputi kegiatan kajian kitab kuning, kultum, dan pembelajaran-

pembelajaran yang lainnya kegiatan ini mampu menanamkan nilai-nilai akhlak

pada santri.

Page 79: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

68

c. Strategi rasional yaitu dengan memfokuskan dengan akal pikiran, seperti

bertafakkur dan mentadabburi kandugan Alquran, yaitu dilakukan dengan cara

mengadakan tilawah Alquran

d. Adapun kegiatan bulanan yaitu mengadakan pentas seni dan pertemuan wali

murid.

3. Faktor pendukung dan penghambat dalam membentuk akhlakul karimah

santri di pondok pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah Bantaeng adalah

Dari pihak pengurus dan wali santri memberikan respon positif, sarana dan

prasarana yang cukup memadai dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari

santri seperti kantin dan dapur, motivasi yang selalu diberikan pengasuh

kepada santrinya setiap hari melalui berbagai macam kegiatan seperti

kegiatan saat belajar dan saat bersantai sekalipun, kemampuan pembina

yang mampu dan menguasai ilmu-ilmu agama Islam sehingga dalam

memberikan pembinaannya terhadap para santri tidak banyak menemui

banyak kendala, adanya fasilitas perpustakaan di pondok pesantren

membuat para santri mudah untuk mencari buku-buku yang dibutuhkan.

Sedangkan faktor penghambat diantaranya adalah Akhlak dan kebiasaan

santri yang baru memasuki semester awal di pondok pesantren masih sulit

untuk diatasi, sifat berkelompok atau geng yang dapat mempengaruhi santri

yang akhlaknya baik untuk ikutan melanggar peraturan, kurangnya tenaga

pengajar dan pelanggaran santri tentang perizinan pondok pesantren Ahlu

Shuffah Muhammadiyah Bantaeng yang sulit untk diatasi.

Page 80: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

69

B. Saran

Setelah mengadakan penelitian di pondok pesantren Ahlu Shuffah

Muhammadiyah Bantaeng dalam membentuk akhlakul karimah santri, maka ada

beberapa saran yang akan disampaikan peneliti, antara lain:

1. Kepada pengasuh atau pimpinan, perlu dilengkapi lagi termasuk diantaranya

yang paling penting adalah aula yang ditempati untuk belajar, karena dapat

berpengaruh dengan pelaksanaan kegiatan.

2. Kepada para pengurus dan pembina, perlu untuk berkoordinasi dengan

berbagai pihak yang mendukung majunya pondok pesantren dan membantu

mewujudkan pembentukan akhlakul karimah santri.

3. Kepada para santri, sudah seharusnya berfikir kedepan sebagai generasi

muda apa yang akan dibuat untuk memajukan bangsa ini, dan menanamkan

rasa tanggung jawab pada diri sendiri, dan memanfaatkan waktu yang

dimiliki.

Page 81: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

70

DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Agama RI. 2014. Alquran danTerjemahan

Abdullah, Yatimin. 2007. Studi Akhlak Dalam perspektif Al quran. Jakarta:

SHamzah

Abdurrahman, Muhammad. 2016. Akhlak Menjadi Seorang Muslim Berakhlak

Mulia. Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada

Ahmadamin, Etika Ilmu Akhlak. 1991. Jakarta: PT Bulan Bintang

Al-Mursalat, Amry. 2017. Peranan Organisasi Kepemudaan Masjid Dalam

Meningkatkan Partisipasi Kegiatan Keagamaan Masyarakat. Jakarta:

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Aziz Ali Muhammad. 2004. Ilmu Dakwah. Jakarta; Kencana

B. Wulur, Meisil. 2019. Komunikasi Dakwah dan Hipnoterapi. Cirebon: Mentari

Jaya

Dj Otong Setiawan. 2018. Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi.

Bandung: Yrama Widya

Fasha Kamal Mustafa. 2000. Akhlak Sunnah. Yogyakarta: Citra Karsa Mandiri

Fathurrahman. 2017. Kisah Dari Bilik Pesantren. Jakarta: Erlangga

Haqqi Mua’dz Ahmad. 2003. Berhias Dengan 40 Akhlakul Karimah. Malang:

Cahaya Tauhid Press

Huda, Miftachul. 2007. Ikhwanul Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara

Muhammadiyah

Indranata, Iskandar. 2008. Pendekatan Kualitatif untuk Pengendalian Kualitas

Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia

Jami’an Andi dan Radjab Enny. 2017. Metodologi Penelitian Bisnis. Makassar:

Lembaga Perpustakaan dan Penerbitan Universitas Muhammadiyah

Makassar

Majid, Abdul. 2012. Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Muhajirin, Neon.1998. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin

Page 82: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

71

Muhammad, Abdurrahman. 2016. Akhlak Menjadi Seorang Muslim Berakhlak

Mulia. Jakarta:Rajawali

Munir, Muhammad. 2006. Metode Dakwah. Jakarta: kencana

Muria, Siti. 2000. Metodologi Dakwah Kontemporer. Yogyakarta :Celeben Timur

Muslim, Abu. 2015. Pesantren dan Studi Islam. Yogyakarta: Lembaga Ladang

Kata

Musolin, Muhlil. 2019. “Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Pondok

Pesantren”. Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam, Vol. 5, No. 2.

Nasharuddin. 2015. Akhlak Ciri Manusia Paripurna. Jakarta: Rajawali Pers

Pravito, Dedi. 2017. Strategi Dakwah Remaja Masjid Al-wustho di Dukhu

Mendungsari Bulurejo Gondangerejo Karanganyar. Skripsi Fakultas

Ushuluddin dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Surakarta

Rohmatinisah. 2017. Strategi Dakwah Bakor Risma Dalam Menanamkan Nilai

Nilai Akhlak Pada Remaja. Lampung: Universitas Islam Negeri Raden

Intan

Saleh, Rosyad. 1999. Manajemen Dakwah Islam. Jakarta: Bulan Bintang

Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers

Sasono, Adi. 1998. Solusi Islam Atas Problematika Umat, Ekonomi, Pendidikan

dan Dakwah. Jakarta: Gema Insani Press

Sawaty Ikhwan dan Tandirerung Kristina. 2018. “Pembentukan Akhlak Santri”.

Jurnal Al-Mauizhah, Vol. 1, No. 1.

Siagian, Sondang P. 1995. Menegemen Stratejik. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suwartono. 2014. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: CV. Andi

Offset

Syahrum, Salim. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Citapustaka Media

Tamrin. Zulfikri dan Nasir Afrizal. 2015. Akhalk Yang Mulia Bimbingan Akhlak

Sesuai Tuntunan Rasulullah. Jakarta: Erlangga

Page 83: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

72

Tatapangarsa, Humaidi. Akhlak Yang Mulia. Surabaya: PT Bina Ilmu

Tim Penyusun. 2014. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi,

Makalah, dan Laporan Penelitian) (Makassar: Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar

Zulhimma. 2013. ”Dinamika Perkembangan Pondok Pesantren di Indonesia”.

Jurnal Darul Ilmu, Vol. 01, No.2

https://cunseondeok.blogspot.com/2015/11pondok-pesantren.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/pesantren

https://kompasmadura.blogspot.com/2016/03/pengertian-pondok-

pesantren.html?m=1

https://minanews.net/nabi-diutus-untuk-memperbaiki-akhlak-manusia/s

https://naskahtua.blogspot.com/2015/09/unsur-unsur-dakwah.html?m=1

Page 84: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

73

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap penulis adalah Hermiati dilahirkan di sinjai pada

tanggal 27 Desember 1996. Anak Bungsu dari lima bersaudara,

pasangan dari bapak Mustafa dan ibu Hamria, pendidikan yang

telah ditempuh oleh penulis adalah: SDN 219 Pukkiseng pada

tahun 2008 . Pada tahun ini pula peneliti melenjutkan pendidikan di SMPN 4

Sinjai dan tamat pada tahun 2011. Pada tahun 2011 peneliti melanjutkan

pendidikan di MA (Pondok pesantren) Darul Istiqamah Sinjai dan tamat pada

tahun 2014, pada tahun 2016 peneliti melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi

tepatnya di Ma’had Al birr Unismuh Makassar. D2 Pendidikan Bahasa Arab dan

Studi Islam dan tamat pada tahun 2019. Saat menuntut ilmu di Ma’had Al birr,

penulis mendaftarkan diri sebagai mahasiswi Fakultas Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Makassar/prodi Komunikasi Penyiaran Islam pada tahun 2016

dan berlangsung sampai saat ini.

Page 85: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

74

LAMPIRAN

Wawancara dengan para pembina pondok pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

Wawancara dengan salah satu pembina pondok Ahlu Shuffah Muhammadiyah

Page 86: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

75

Penyetoran kosa kata bahasa arab

Kegiatan ceramah santri putri Ahlu shuffah muhammadiyah

Page 87: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

76

Tapak suci santri putra dan putri Ahlu Shuffah Muhammadiyah

Pemaparan tafsir jalalain oleh pimpinan pondok pondok

Page 88: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

77

Kegiatan pentas seni santri ahlu shuffah Muhammadiyah

Kegiatan tilawah santri ahlu shuffah Muhammadiyah

Page 89: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

78

Kegiatan belajar santri pondok pesantren ahlu shuffah Muhammadiyah

Setoran hafalan santri putri ahlu shuffah muhammadiyah

Page 90: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

79

Wawancara dengan salah satu santri ahlu shuffah

Buka puasa santri putri

Page 91: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

80

Kerja bakti santri ahlu shuffah muhammadiyah

Pemberian materi kepada santri ahlu shuffah Muhammadiyah

Page 92: digilibadmin.unismuh.ac.id...v ABSTRAK Hermiati 105 27 11051 16. 2020 Strategi Dakwah dalam Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah Santri di Pondok Pesantren Ahlu Shuffah Muhammadiyah

81

Kegiatan HW santri ahlu shuffah muhammadiyah

Wawancara dengan salah satu pembina pondok Ahlu Shuffah Muhammadiyah