simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2...

139
PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM antara PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM [...] (sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama atau "PDAM") dan [NAMA BUP] (sebagai Badan Usaha Pelaksana atau "BUP") ……………………… 2019

Transcript of simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2...

Page 1: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

PERJANJIAN KERJASAMA

PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

antara

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM [...]

(sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama atau "PDAM")

dan

[NAMA BUP]

(sebagai Badan Usaha Pelaksana atau "BUP")

……………………… 2019

Page 2: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

2

PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM

PENYEDIAAN AIR MINUM ini ("Perjanjian" ini) dibuat dan ditandatangani pada hari , tanggal , oleh dan antara:

(1) PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM [...], yang dibentuk berdasarkan [***], yang

mempunyai kantor pusat di [***] dalam hal ini diwakili oleh [***] selaku [***] yang diangkat

berdasarkan [***] dan oleh karenanya bertindak untuk dan atas nama [***] (selanjutnya

disebut sebagai "PDAM"), dan

(2) [***], suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia

berdasarkan [***], dibuat di hadapan [***], Notaris di [***] yang telah mendapatkan

pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan [***], berkedudukan

di [***], dalam hal ini diwakili oleh [***] selaku [***] dari dan oleh karenanya berhak bertindak

untuk dan atas nama [***] (selanjutnya disebut sebagai "BUP").

(Selanjutnya PDAM dan BUP secara bersama-sama disebut sebagai "Para Pihak" dan masing-

masing disebut "Pihak".)

PEMBUKAAN

(A) Pelaksanaan Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha Sistem Penyediaan Air

Minum Kota Bandar Lampung dilaksanakan dengan mengacu pada Peraturan Presiden

Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam

Penyediaan Infrastruktur ("Perpres 38/2015");

(B) PDAM telah melaksanakan pengadaan badan usaha sesuai dengan ketentuan Perpres

38/2015 dengan mekanisme pengadaan, yang terdiri dari tahap prakualifikasi dan tahap

pemilihan, yang diumumkan melalui pengumuman prakualifikasi pada tanggal [***], dan

pengumuman pemenang lelang pada tanggal [***];

(C) Berdasarkan Keputusan Nomor [***] tanggal [***], PDAM telah menetapkan [***] sebagai

pemenang lelang ("Badan Usaha Pemenang Lelang");

(D) Badan Usaha Pemenang Lelang telah membentuk BUP untuk menandatangani dan

melaksanakan Perjanjian ini sebagai dasar kesepakatan untuk penyelenggaraan Proyek

oleh BUP sesuai dengan syarat dan ketentuan sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.

MAKA, DENGAN DEMIKIAN, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagaimana disebutkan di

atas, Para Pihak sepakat untuk saling mengikatkan diri terhadap syarat-syarat dan ketentuan-

ketentuan sebagaimana berikut:

Page 3: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

3

1. DEFINISI DAN INTERPRETASI

1.1 Definisi

Dalam Perjanjian ini, kata-kata yang diawali dengan huruf besar akan memiliki pengertian

disebutkan berikut ini, kecuali jika konteksnya mensyaratkan lain:

Afiliasi berarti sehubungan dengan setiap Subyek Hukum, setiap Subyek Hukum lain

yang, secara langsung atau tidak langsung, melalui satu atau lebih perantara

mengendalikan atau dikendalikan oleh atau berada dibawah kendali bersama dari Subyek

Hukum tersebut;

Ahli berarti ahli yang ditunjuk sesuai dengan Pasal 34.3 (Penyelesaian Sengketa Melalui

Ahli);

Air Baku berarti air yang diambil atau yang tersedia untuk diambil secara langsung dari

Titik Pengambilan untuk diolah pada Fasilitas;

Air Curah berarti air curah yang harus dipasok oleh BUP kepada PDAM sesuai dengan

Perjanjian ini;

Alat Ukur didefinisikan dalam Pasal 13.7 (Alat Ukur dan Pengukuran);

AMDAL berarti Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup atau analisa komprehensif

atas dampak lingkungan dan sosial yang disiapkan oleh konsultan yang kompeten dengan

mengacu pada sistem di Indonesia dan izin atau persetujuan lingkungan yang diberikan

atas Proyek oleh Lembaga Pemerintahan sesuai dengan Hukum yang berlaku, dan untuk

menghindari keragu-raguan, setiap rujukan kepada AMDAL mencakup pula rujukan

kepada kerangka acuan analisis dampak lingkungan hidup (KA-ANDAL), analisis dampak

lingkungan hidup (ANDAL) dan rencana pengelolaan lingkungan hidup dan rencana

pemantauan lingkungan hidup (RKL-RPL) atau setiap dokumen penggantinya

berdasarkan Hukum yang berlaku;

Asuransi Yang Disyaratkan berarti polis asuransi yang disyaratkan sebagaimana diatur

dalam Lampiran 19 (Daftar Wajib Asuransi);

Area Kerja berarti setiap lahan dan hak penggunaan jalan (right of way) secara sementara

dan diperoleh melalui sewa (selain dari Tanah Utama) yang secara wajar diperlukan oleh

BUP untuk melaksanakan Pekerjaan;

Artefak berarti setiap fosil-fosil, tulang-tulang, artefak-artefak, benda arkeologi, koin-koin,

artikel-artikel kuno, bangunan-bangunan, struktur-struktur, fitur-fitur alamiah atau

peninggalan-peninggalan atau obyek-obyek atau hal-hal lain terkait kepentingan ilmiah,

geologis, historis, estetik, sosial, spiritual, kultural atau hal-hal lain yang penting;

Auditor berarti akuntan public independen yang ditunjuk oleh BUP yang disetujui oleh

PDAM secara tertulis sebelumnya;

Badan Usaha Penerus berarti setiap badan usaha yang diberitahukan oleh PDAM kepada

BUP sebagaimana telah, atau yang dimaksudkan untuk, ditunjuk untuk melaksanakan

Proyek setelah Tanggal Pengakhiran;

Barang Bergerak berarti seluruh peralatan yang akan digunakan oleh BUP terkait dengan

Fasilitas, suku cadang dan peralatan pemeliharaan yang terkait, kecuali peralatan

konstruksi yang akan digunakan oleh BUP dalam konstruksi Fasilitas dan JDU

Page 4: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

4

dan JDB Sistem Pompa (hal ini termasuk hak kepemilikan dari BUP, untuk peralatan yang

sudah dibayar tetapi belum dikirimkan untuk disertakan sebagai Fasilitas dan JDU dan JDB

Sistem Pompa);

Biaya-biaya Relevan berarti setiap biaya atau pengeluaran yang berkaitan dengan

Proyek, termasuk:

(a) setiap biaya investasi (capital costs);

(b) setiap biaya pembiayaan (financing costs);

(c) setiap biaya operasi dan pemeliharaan (operation and maintenance costs); dan

(d) setiap Pajak yang dikenakan kepada atau yang harus dibayarkan oleh BUP,

sebagai akibat dari, atau yang berhubungan dengan suatu Modifikasi yang telah atau dapat

diharapkan membebani BUP dan tidak diganti oleh Asuransi Yang Disyaratkan, namun

tidak termasuk setiap biaya atau pengeluaran sehubungan dengan hak atas Area Kerja

dan Tanah Tambahan yang diadakan berdasarkan Pasal 6.2 (Tanggung Jawab

Pengadaan dan Penyediaan Tanah);

Biaya Kapasitas atau Capacity Charge (CC) berarti biaya yang terdiri dari biaya

kapasitas tetap, biaya pengoperasian tetap, pemeliharaan tetap dan biaya energi tetap

sebagaimana dihitung sesuai dengan Lampiran 13 (Rincian Perhitungan Tarif);

Biaya Variabel atau Variable Charge (VC) berarti biaya yang terdiri dari biaya variabel

pengoperasian dan pemeliharaan dan biaya variabel energi sebagaimana dihitung sesuai

dengan Lampiran 13 (Rincian Perhitungan Tarif);

Biaya Tanah berarti setiap Pajak, bea, retribusi, sewa dan/atau biaya-biaya lain yang

dikenakan oleh Lembaga Pemerintahan dan/atau instansi lainnya (selain PDAM) atas

serah terima penggunaan penerbitan Persetujuan dan/atau instrumen lainnya atas Lokasi

untuk kepentingan Penyelenggaraan Proyek;

Biaya Pengakhiran berarti setiap atau masing-masing dari Biaya Pengakhiran A, Biaya

Pengakhiran B dan Biaya Pengakhiran C;

Biaya Pengakhiran A didefinisikan dalam Lampiran 14 (Rincian Biaya Pengakhiran);

Biaya Pengakhiran B berarti didefinisikan dalam Lampiran 14 (Rincian Biaya

Pengakhiran);

Biaya Pengakhiran C berarti didefinisikan dalam Lampiran 14 (Rincian Biaya

Pengakhiran);

Bulan berarti bulan kalender (baik atau tidak dimulai pada Hari pertama setiap bulan);

Bulan Tagihan berarti setiap periode satu Bulan dimulai dari Hari pertama Bulan tersebut

dan berakhir pada Hari terakhir pada Bulan tersebut, dengan ketentuan:

(a) Bulan Tagihan pertama dimulai pada Tanggal Operasi Komersial dan berakhir

pada Hari terakhir dalam Bulan dimana terjadi Tanggal Operasi Komersial;

(b) Bulan Tagihan terakhir dimulai pada Hari pertama dalam Bulan dimana terjadinya

Tanggal Pengakhiran dan berakhir pada Tanggal Pengakhiran.

Page 5: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

5

Bunga Keterlambatan Pembayaran berarti BI 7-day Repo Rate yang berlaku pada bulan

terjadinya keterlambatan pembayaran ditambahkan dengan dua persen (2%) per tahun,

yang akan dikenakan terhadap setiap jumlah yang terhutang dari Hari dimana jumlah

tersebut jatuh tempo dan dapat ditagih berdasarkan Perjanjian ini sampai pada Hari

pembayaran dan akan dihitung berdasarkan jumlah Hari keterlambatan dengan dasar

perhitungan [tiga ratus enam puluh (360) Hari;

BI 7-day Repo Rate berarti suku bunga acuan resmi yang dikeluarkan oleh Bank

Indonesia sebagai BI 7-day repo rate atau setiap acuan pengganti sebagaimana ditetapkan

kemudian oleh Bank Indonesia;

Biaya Investasi Modifikasi didefinisikan dalam Pasal 26.1(h) (Permintaan Modifikasi oleh

PDAM);

Catatan Aset didefinisikan di dalam Pasal 8.5 (Catatan Aset);

Daerah Layanan berarti Kecamatan [....] dan Kecamatan [...];

Dukungan Kelayakan Proyek atau VGF berarti dana yang diberikan oleh Kementerian

Keuangan untuk mendanai sebagian biaya pekerjaan konstruksi dan kegiatan-kegiatan

sehubungan dengan Proyek;

Denda Keterlambatan didefinisikan dalam Pasal 10.3 (Tanggal Operasi Komersial);

Dokumen Desain berarti salinan cetak dan elektronik dari setiap desain teknis terperinci

akhir (final detailed engineering design), termasuk gambar dan rencana dari Fasilitas dan

JDU dan JDB Sistem Pompa sebagaimana diatur dalam Pasal 8.1 (Desain, Gambar

Rancang dan Dokumen Lain);

Dokumen Pembiayaan berarti Dokumen Pembiayaan Senior dan dokumen yang

mendasari pembiayaan Ekuitas;

Dokumen Pembiayaan Senior berarti setiap dan seluruh perjanjian pinjaman, nota,

obligasi, inden, perjanjian jaminan, pernyataan pendaftaran atau keterbukaan, perjanjian

subordinasi, perjanjian hedging, akta hak tanggungan, akta perwaliamanatan, perjanjian

kredit, nota atau perjanjian pembelian obligasi, perjanjian penyertaan dan dokumen lainnya

yang ditandatangani BUP sehubungan dengan pembiayaan desain, perancangan,

pengadaan, pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan Proyek (termasuk Surat

Persetujuan PDAM) dan setiap Pembiayaan Ulang yang diberikan oleh setiap Pihak

Pembiaya, termasuk setiap perubahan, penambahan, perpanjangan, pembaruan dan

penggantian terhadap pembiayaan atau Pembiayaan Ulang, dan untuk menghindari

keragu-raguan, tidak termasuk Perjanjian Penjaminan dan tidak termasuk dokumen

pembiayaan Ekuitas;

Dokumen Proyek mencakup:

(a) Perjanjian ini;

(b) Perjanjian EPC;

(c) Perjanjian O&M (jika relevan);

(d) Dokumen Dukungan Kelayakan Proyek;

Page 6: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

6

(e) Perjanjian Penjaminan;

(f) Perjanjian Regres;

(g) Perjanjian Konsultan Pengawas Independen;

(h) Dokumen Pembangunan Unit Distribusi; dan

(i) setiap perjanjian lainnya yang ditandatangani oleh PDAM dan/atau BUP

sehubungan dengan Proyek yang mana ditetapkan oleh Para Pihak sebagai

Dokumen Proyek;

Dokumen Dukungan Kelayakan Proyek mencakup:

(a) Surat Persetujuan Prinsip Dukungan Kelayakan;

(b) Surat Persetujuan Besaran Dukungan Kelayakan;

(c) Surat Persetujuan Final Dukungan Kelayakan;

(d) Surat Dukungan Kelayakan; dan

(e) Dokumen Persetujuan Pemberian Dukungan Kelayakan Proyek;

Dokumen Pembangunan Unit Distribusi berarti dokumen yang memuat setiap

pelaksanaan dari dukungan Kementerian PUPR, Pemerintah Kota Bandar Lampung dan

PDAM sehubungan dengan desain, pendanaan dan pembangunan Unit Distribusi (selain

JDU dan JDB Sistem Pompa);

Dokumen Persetujuan Pemberian Dukungan Kelayakan Proyek berarti dokumen yang

memuat persetujuan PDAM atas pemberian Dukungan Kelayakan Proyek yang meliputi

paling kurang besaran, waktu, dan syarat pencairan Dukungan Kelayakan Proyek

sebagaimana terlampir pada Lampiran 29 (Surat Persetujuan Dukungan Kelayakan

Proyek);

Ekuitas berarti modal BUP yang berasal dari Para Pemegang Saham atau Afiliasinya

sehubungan dengan investasinya dalam BUP (termasuk setiap modal saham, pinjaman

Pemegang Saham dan pinjaman semi-Ekuitas yang membentuk sebagai dasar kontribusi

ekuitas berdasarkan Model Keuangan, dan setiap kontribusi ekuitas kontinjen tambahan

dalam hal terdapat peningkatan biaya investasi (untuk menghindari keragu- raguan

pinjaman semi-ekuitas meliputi setiap kewajiban keuangan sehubungan dengan pokok

yang dipinjam oleh BUP dari suatu pihak ketiga, baik yang dijamin oleh suatu Sponsor atau

Afiliasi dari Sponsor maupun tidak, yang mana berdasarkan ketentuannya tersubordinasi

dari setiap Hutang Senior);

Fasilitas berarti:

(a) Fasilitas Unit Air Baku dan Fasilitas Unit Produksi;

(b) setiap penambahan, perubahan, modifikasi, penggantian atau upgrade Fasilitas

Unit Air Baku dan Fasilitas Unit Produksi; dan

(c) setiap benda lainnya (termasuk Barang bergerak) yang ada sekarang atau akan

datang yang dimiliki, disewa, dilisensi, atau dikuasai oleh BUP yang digunakan,

atau akan digunakan, secara langsung atau tidak langsung untuk menyediakan

Page 7: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

7

setiap Layanan dan/atau Pekerjaan baik berwujud atau tidak dan baik melekat

pada tanah atau tidak;

Fasilitas Unit Air Baku berarti fasilitas jaringan pengambilan Air Baku (bangunan intake),

Alat Ukur dan meter air, pipa transmisi Air Baku, fasilitas pompa Air Baku serta fasilitas-

fasilitas penunjang terkait;

Fasilitas Unit Produksi berarti instalasi pengolahan air (water treatment plant), jaringan

pipa transmisi Air Curah, reservoir, Alat Ukur dan meter air, instalasi pengolahan air limbah,

pompa transmisi (termasuk pompa untuk menyalurkan Air Curah ke JDU dan JDB Sistem

Pompa) serta fasilitas-fasilitas penunjang terkait;

Hasil Pembayaran Kerugian didefinisikan dalam Pasal 19.4 (Penggunaan Hasil Klaim

Asuransi);

Hak Kekayaan Intelektual berarti:

(a) seluruh merk, tanda layanan, hak dalam logo, hak get-up, merk dagang, nama

domain, hak dalam alamat e-mail, paten, hak temuan, hak rancangan, model

penggunaan (utility models), hak cipta (termasuk hak dalam perangkat lunak

komputer dan hak cipta sehubungan dengan rencana desain konstruksional

dan/atau teknis yang berkaitan dengan Proyek) dan hak moral, hak semi-

konduktor topografi, hak database (termasuk hak untuk memilih informasi dari

database), dan hak-hak dalam informasi rahasia, merk dagang dan know-how baik

yang terdaftar atau tidak (ataupun yang akan didaftarkan di kemudian hari);

(b) seluruh hak kekayaan intelektual (baik terdaftar maupun tidak) dan hak yang setara

atau serupa dimanapun di dunia ini yang saat ini ada atau akan diakui di kemudian

hari; dan

(c) aplikasi, perpanjangan dan pembaruan sehubungan dengan hak-hak tersebut;

Hak Pengambilalihan PDAM didefinisikan dalam Pasal 32.1(a) (Hak Pengambilalihan

oleh PDAM);

Hari berarti suatu hari kalender, yang terdiri dari dua puluh empat (24) jam dari tengah

malam hingga tengah malam;

Hari Kerja berarti setiap Hari selain Sabtu, Minggu dan setiap Hari lainnya yang

merupakan hari libur nasional di Republik Indonesia atau suatu Hari dimana institusi

perbankan diberi kewenangan atau disyaratkan oleh Hukum atau tindakan pemerintahan

lainnya untuk tutup di Republik Indonesia;

Hukum berarti setiap keputusan, resolusi, undang-undang, statuta, act, ordonansi, aturan,

petunjuk (sepanjang memiliki kekuatan hukum), surat perintah, traktat, kitab undang-

undang atau peraturan (hal-hal tersebut mencakup bidang kesehatan atau keselamatan

atau Hukum Lingkungan) atau setiap interpretasi dari hal-hal yang telah disebutkan,

sebagaimana ditetapkan, diterbitkan atau diundangkan oleh setiap Lembaga

Pemerintahan yang mencakup perubahan, modifikasi, pengecualian, penggantian, atau

penetapan ulang hal-hal tersebut dan termasuk setiap putusan sela atau putusan akhir

yang secara langsung berlaku terhadap pihak yang terkait dari setiap Lembaga

Pemerintahan yang memiliki yurisdiksi atas masalah tersebut;

Hukum Lingkungan berarti suatu Hukum, baik yang muncul dari undang-undang,

sehubungan dengan lingkungan hidup termasuk suatu hukum terkait dengan

Page 8: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

8

penggunaan lahan, perencanaan, analisis lingkungan, warisan lingkungan, resapan air,

polusi laut, dasar laut, sisi laut, pantai, udara, tanah, air tanah atau air, kebisingan, tanah,

kimia, pestisida, kandungan berbahaya, lapisan ozon, barang-barang berbahaya,

peraturan bangunan, menghuni bangunan, kesehatan masyarakat, kesehatan dan

keamanan hunian, risiko lingkungan, setiap aspek perlindungan lingkungan, atau

pelaksanaan atau administrasi daripada hukum tersebut (baik hukum tersebut timbul dari

undang-undang atau berdasarkan setiap Persetujuan, pemberitahuan, keputusan, putusan

atau arahan dari Lembaga Pemerintahan atau lainnya);

Hutang Senior berarti kewajiban hutang yang dimiliki oleh BUP berdasarkan Dokumen

Pembiayaan Senior namun tidak termasuk kewajiban hutang yang timbul berdasarkan

pembiayaan Ekuitas dan untuk menghindari keragu-raguan tidak boleh meliputi porsi

pengembalian untuk Jaminan Pelaksanaan;

Indikator Kinerja Utama berarti tingkat aliran air, tekanan air yang ditentukan dan

parameter operasional penting lainnya serta standar-standar yang dimaksudkan untuk

mengukur kinerja BUP yang disebutkan dalam Perjanjian ini dan Lampiran 15 (Standar

Operasional);

Informasi Kemilikan dari seseorang atau Subyek Hukum berarti informasi yang secara

sah berada pada kepemilikan orang atau Subyek Hukum tersebut, termasuk suatu

dokumen, ide, kebijakan, prosedur, metode, proses, material atau hal berwujud atau tidak

berwujud, dimana informasi itu memiliki nilai ekonomi karena tidak umum diketahui, dan

tidak mudah dipastikan oleh, cara yang tepat oleh orang atau Subyek Hukum lain yang

dapat memperoleh nilai ekonomi dari pengungkapan dan penggunaan, dan tunduk

terhadap upaya wajar untuk menjaga kerahasiaannya;

Informasi Rahasia didefinisikan dalam Pasal 35.6(a) (Kerahasiaan);

IRR Ekuitas berarti tingkat pengembalian yang didapat oleh pemegang ekuitas atas

operasi Proyek;

Izin Pengambilan Air Baku berarti izin yang diberikan oleh Lembaga Pemerintahan

sesuai dengan Hukum yang berlaku untuk memanfaatkan, mengambil, dan menggunakan

Air Baku bagi Proyek dan diatasnamakan PDAM;

Jadwal Pemeliharaan berarti jadwal untuk perbaikan, perawatan dan pemeliharaan

teratur, terencana, rutin atas Fasilitas yang harus disusun dan diserahkan oleh BUP

sebagaimana dimaksud pada Pasal 11.5 (Pemeliharaan Terjadwal);

Jangka Waktu Konstruksi berarti jangka waktu, dalam Periode Kerjasama, yang dimulai

pada saat sejak Tanggal Efektif hingga Tanggal Operasi Komersial;

Jangka Waktu Operasi berarti jangka waktu, dalam Periode Kerjasama, yang dimulai

pada dan sejak Tanggal Operasi Komersial hingga Tanggal Pengakhiran;

Jangka Waktu Pemilihan didefinisikan dalam Pasal 31.6(b) (Perlindungan Hak-Hak Pihak

Pembiaya Senior Proyek);

Jangka Waktu Perbaikan Yang Berlaku berarti setiap jangka waktu perbaikan atas

masing-masing Peristiwa Cidera Janji yang diberikan kepada Pihak yang telah melakukan

cidera janji sebagaimana dirinci dalam Pasal 30.3 (Jangka Waktu Perbaikan);

Page 9: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

9

Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek berarti jadwal yang disyaratkan untuk pelaksanaan

berbagai Tahap Penyelesaian Proyek (termasuk Milestone dan Tanggal Milestone)

sebagaimana diuraikan dalam Lampiran 5 (Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek);

Jaminan Efektifitas Perjanjian berarti suatu jaminan yang tidak bersyarat dan tidak dapat

ditarik kembali sesuai dengan ketentuan Pasal 2.1 (Kewajiban Pada Saat

Penandatanganan Perjanjian) dengan jumlah jaminan sekurangnya [Rp. ***];

Jaminan Pelaksanaan berarti suatu jaminan yang tidak bersyarat dan tidak dapat ditarik

kembali sesuai dengan ketentuan Pasal 5.1 (Jaminan Pelaksanaan) dengan jumlah

jaminan sekurangnya [Rp. ***];

Jaminan Penyerahan didefinisikan dalam Pasal 16.5 (Jaminan Kondisi Tanah dan

Fasilitas);

JDU dan JDB Sistem Pompa berarti jaringan distribusi utama dan jaringan distribusi

pembawa yang menggunakan sistem pompa yang menghubungkan reservoir dengan

jaringan distribusi perbagi (JDP) dengan peta rencana jaringan dirinci dalam bagian 3.2

dari Lampiran 1 (Lokasi);

Kapasitas Kontrak berarti kapasitas produksi Air Curah sebagaimana yang telah

diperjanjikan yaitu sebesar 750 liter per detik;

Kapasitas Yang Dapat Diandalkan berarti kapasitas produksi Air Curah aktual

sebagaimana dinyatakan dalam penetapan atau sertifikasi oleh Konsultan Pengawas

Independen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10.2(b) (Penerimaan oleh PDAM), atau

setiap penetapan atau sertifikasi yang telah diperbaharui terkait sehubungan dengan Uji

Komisioning Final dimaksud dalam Pasal 10.4 (Uji Komisioning Final);

Kendali berarti, sebagaimana diberlakukan terhadap setiap Subyek Hukum, kepemilikan

secara langsung atau tidak langsung atas lebih dari 50% dari saham yang ditempatkan

dan disetor atau kepentingan modal lainnya yang memiliki hak suara atau kewenangan

untuk mengarahkan atau menyebabkan diarahkannya pengaturan atas Subyek Hukum

tersebut dan istilah "dikendalikan oleh" dan "dibawah Kendali bersama" memiliki arti

yang sesuai;

Kerugian berarti, setiap kerusakan, kerugian, tanggung jawab, biaya, beban atau

pengeluaran yang dibayar, diderita ataupun diemban oleh pihak manapun, termasuk:

(a) seluruh bunga dan nilai lain yang harus dibayarkan kepada pihak ketiga; dan

(b) seluruh biaya hukum (dengan dasar ganti rugi penuh) dan lainnya yang dikeluarkan

sehubungan dengan investigasi atau pembelaan setiap Klaim;

Keuntungan Pembiayaan Ulang berarti perbedaan (lebih besar dari nol) antara nilai

bersih saat ini (dihitung dengan menggunakan nilai diskon) pada:

(a) tingkat pengembalian Ekuitas (IRR Ekuitas) yang diproyeksikan pada tanggal

Pembiayaan Ulang yang diajukan (dengan mempertimbangkan Pembiayaan Ulang

yang diajukan) dengan menggunakan Model Keuangan terbaru; dan

(b) tingkat pengembalian Ekuitas (IRR Ekuitas) yang diproyeksikan seketika sebelum

Pembiayaan Ulang yang diajukan (tanpa mempertimbangkan Pembiayaan Ulang

yang diajukan) dengan menggunakan Model Keuangan sebagaimana mungkin

diubah dari waktu ke waktu sesuai dengan Perjanjian ini;

Page 10: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

10

Kekurangan Pasokan berarti volume Air Curah, dinyatakan dalam meter kubik per Hari,

yang tidak dapat dipasok oleh BUP menurut Perjanjian ini yang diukur berdasarkan selisih

antara Volume Pasokan dengan dari (mana yang lebih rendah) (1) Volume Pesanan atau

(2) Volume Optimum;

Klaim berarti setiap dan semua tuntutan, sanksi, proses hukum, klaim, tindakan, putusan,

penalti atau denda yang diajukan atau dilaksanakan terhadap suatu Pihak;

Kondisi Penyerahan berarti kondisi baik, berfungsi dan sesuai dengan tujuan (fit-for-

purpose) dari Proyek pada saat penyerahan kepada PDAM, yang termasuk indikator

sebagai berikut:

(a) kapasitas untuk menyerahkan Volume Air Minum Curah sebagaimana dinyatakan

dalam Lampiran 8 (Persyaratan Volume Pasokan Air Curah);

(b) sisa waktu penggunaan untuk struktur sipil utama dan pipa transmisi sebagaimana

ditetapkan dalam Lampiran 6 (Spesifikasi Desain dan Teknis);

(c) sisa waktu penggunaan peralatan, berdasarkan informasi yang diberikan dalam

Lampiran 6 (Spesifikasi Desain dan Teknis), dihitung dari lamanya peralatan telah

digunakan sebelum Tanggal Pengakhiran;

(d) penyerahan Proyek telah memenuhi persyaratan terkait yang terkandung dalam

Pasal 16 (Penyerahan Kembali Tanah dan Fasilitas) (sebagaimana berlaku);

(e) Proyek dalam suatu kondisi perbaikan, kebersihan dan tampilan yang sesuai

dengan Praktik Industri yang Baik;

(f) Proyek harus dapat dioperasikan sesuai dengan Hukum yang berlaku;

(g) seluruh catatan, dokumentasi, metode, gambar-gambar, dan panduan-panduan

adalah benar, akurat, lengkap, terbaru, didaftar secara patut dan dalam kondisi

yang terorganisir;

(h) seluruh sistem dan database komputer dapat bekerja dengan efektif, benar, akurat,

terbaru, lengkap, didaftar secara patut, tidak rusak, dicadangkan (backed- up),

diarsipkan dan dalam bentuk yang pantas untuk penyerahan;

(i) seluruh barang-barang, material-material, barang pakai, suku cadang dan Barang

Bergerak yang digunakan sehubungan dengan Penyelenggaraan Proyek tersedia

secara cukup kuantitasnya untuk Penyelenggaraan Proyek dan dalam kondisi yang

baik, berfungsi dan sesuai dengan tujuan (fit-for-purpose); dan

(j) Proyek serta seluruh barang-barang, material-material, barang pakai, suku cadang

dan Barang Bergerak yang digunakan sehubungan dengan Penyelenggaraan

Proyek harus dalam kondisi bebas atas Pembebanan dari pihak manapun;

Kontraktor berarti Kontraktor EPC, Kontraktor O&M, dan setiap kontraktor penting BUP

yang merupakan pihak dalam Dokumen Proyek;

Kontraktor EPC berarti kontraktor yang dipekerjakan oleh BUP berdasarkan Perjanjian

EPC untuk mengerjakan desain, rancangan, pengadaan, pembangunan, pengujian dan

komisioning Proyek;

Page 11: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

11

Kontraktor O&M berarti kontraktor yang digunakan dari waktu ke waktu oleh BUP

berdasarkan Perjanjian O&M untuk pengoperasian dan pemeliharaan dari Fasilitas;

Konsultan Pengawas Independen berarti pihak yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan

Pasal 8.6 (Konsultan Pengawas Independen);

Laporan Kegiatan berarti masing-masing laporan yang diajukan oleh BUP kepada PDAM

berdasarkan Pasal 22 (Pemantauan, Pencatatan, Audit dan Pelaporan) dan Lampiran 16

(Laporan Kegiatan);

Layanan berarti:

(a) pengambilan Air Baku, pengolahan Air Baku menjadi Air Curah dan pemasokan Air

Curah di Titik Penyerahan yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam

Perjanjian ini; dan

(b) setiap layanan lain yang disepakati dari waktu ke waktu oleh Para Pihak untuk

disediakan oleh BUP berdasarkan Perjanjian ini selain dari Pekerjaan;

Lembaga Pemerintahan berarti:

(a) Pemerintah Republik Indonesia, termasuk setiap kementerian, departemen, badan

dan lembaga yang secara satu kesatuan merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Pemerintah Republik Indonesia, dan untuk menghindari tidak termasuk Badan

Usaha Milik Negara (BUMN); dan

(b) Pemerintah Daerah, termasuk kepala daerah, satuan kerja perangkat daerah,

dinas dan badan yang secara satu kesatuan merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Pemerintah Daerah dimana Proyek berlokasi, dan untuk menghindari

keraguan termasuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tetapi tidak termasuk Badan

Usaha Milik Daerah (BUMD).

Lokasi berarti termasuk Tanah Utama, Tanah ROW, Tanah Tambahan dan Area Kerja

untuk Pengoperasian Fasilitas, dan selama sebelum terjadinya Tanggal Operasi Komersial

termasuk setiap Tanah ROW untuk lokasi JDU dan JDB Sistem Pompa dimaksud;

Milestone berarti setiap pencapaian yang dimaksud dalam Jadwal Tahapan Penyelesaian

Proyek;

Model Keuangan berarti model keuangan BUP untuk Proyek sebagaimana dinyatakan

dalam Lampiran 21 (Model Keuangan Awal);

Modifikasi berarti setiap perubahan terhadap Pekerjaan dan/atau Layanan yang telah

diinstruksikan atau disetujui sebagai modifikasi berdasarkan Pasal 26 (Modifikasi

Pekerjaan dan/atau Layanan);

Nilai Pembaruan didefinisikan dalam Pasal 16.4 (Perbaikan Menyeluruh Sebelum

Penyerahan Kembali);

Nilai Penyerahan didefinisikan dalam Pasal 16.5 (Jaminan Kondisi Tanah dan Fasilitas);

Paket Penyerahan berarti:

Page 12: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

12

(c) suatu daftar manajer yang terlibat dalam pengelolaan Fasilitas atau setiap unsur

material dari Penyelenggaraan Proyek yang menunjukkan nama, nomor telepon

kerja, peran dan tanggung jawab;

(d) suatu daftar seluruh kontrak-kontrak atau dokumen-dokumen lain untuk

Penyelenggaraan Proyek dan yang menunjukkan (sebagaimana patut) nomor

kontrak, nama, alamat dan nomor telepon pihak kerjasama kontrak, nilai, harga,

jangka waktu dan jangka waktu pemberitahuan pengakhiran atau tanggal

berakhirnya kontrak;

(e) suatu daftar seluruh sistem kontrak yang digunakan untuk pemeliharaan usaha

bersamaan dengan gambaran sistem dan kata kunci-kata kunci (passwords) utama

sebagaimana berlaku;

(f) Catatan Aset (pada saat tanggal penyerahan);

(g) nama dan alamat penanggung asuransi yang menyediakan Asuransi Yang

Disyaratkan dengan polis-polis dan rujukan-rujukan lainnya;

(h) suatu surat, dalam bentuk yang memuaskan bagi PDAM, yang memberikan

kewenangan kepada PDAM atau agennya untuk meminta kepada dan menerima

dari penanggung asuransi semua rincian dari setiap Klaim yang telah dibayarkan

atau belum dibayarkan berdasarkan Asuransi Yang Disyaratkan;

(i) keterangan menyeluruh mengenai semua pekerja yang terlibat dalam penyediaan

Penyelenggaraan Proyek termasuk:

(i) pemberi pekerjaan, nama dan tanggal dimana pekerjaan tetap dimulai;

(ii) syarat dan ketentuan kerja masing-masing orang tersebut;

(iii) semua pembayaran, keuntungan atau perubahan syarat dan kondisi kerja

yang dijanjikan terhadap masing-masing orang tersebut;

(iv) setiap perjanjian atau pengaturan dengan serikat pekerja atau asosiasi

serikat pekerja atau organisasi atau badan karyawan termasuk wakil terpilih

yang mewakili pekerja-pekerja tersebut;

(v) keterangan setiap mogok kerja atau aksi industri yang dilakukan pekerja-

pekerja tersebut; dan

(vi) rincian setiap skema pensiun atau meninggal dunia saat kerja dimana

pekerja-pekerja tersebut turut serta, keuntungan yang diberikan dari skema

tersebut, nilai kontribusi pengguna jasa dan pekerja-pekerja dan ketentuan

lain yang berlaku terhadap skema tersebut;

(j) keterangan menyeluruh mengenai seluruh barang, material, barang pakai, suku

cadang dan Barang Bergerak yang dipesan, diadakan atau disediakan oleh BUP

untuk pelaksanaan kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini, dimana

syaratnya, lokasi dan kondisinya diadakan;

(k) keterangan menyeluruh dari setiap dan seluruh kondisi yang dapat memperlambat,

menghambat, mengganggu atau memiliki suatu dampak negatif terhadap

Penyelenggaraan Proyek;

Page 13: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

13

(l) keterangan menyeluruh mengenai seluruh hak-hak, kewajiban-kewajiban,

jaminan-jaminan, garansi-garansi atau komitmen-komitmen lain dalam bentuk

apapun yang PDAM berhak untuk syaratkan agar dialihkan kepada PDAM; dan

(m) suatu riwayat perubahan, perbaikan atau penggantian utama pada keseluruhan

Periode Kerjasama;

Pajak Air berarti pajak air permukaan untuk pengambilan dan/atau penggunaan Air Baku

sesuai dengan Perjanjian ini yang jumlahnya akan ditentukan sesuai dengan Hukum yang

berlaku;

Parameter Kuantitas dan Kualitas Air Baku berarti faktor-faktor atau ukuran-ukuran

yang digunakan dalam menentukan kuantitas dan kualitas Air Baku untuk dapat diolah

pada Fasilitas sebagaimana dinyatakan dalam Lampiran 7 (Parameter Kuantitas dan

Kualitas Air Baku);

Pemeliharaan Terjadwal berarti penjadwalan penghentian Penyelenggaraan Proyek

(baik seluruh atau sebagian):

(a) untuk tujuan pemeliharaan atau perbaikan dari Proyek; atau

(b) sesuai dengan Praktik Industri Yang Baik;

Pembiayaan Ulang berarti:

(a) setiap perubahan, modifikasi, novasi, penambahan atau penggantian atas setiap

Dokumen Pembiayaan Senior;

(b) pelaksanaan setiap hak, atau pemberian setiap pengesampingan atau persetujuan

berdasarkan setiap Dokumen Pembiayaan Senior, selain daripada yang terkait

dengan urusan administratif harian;

(c) pelepasan setiap hak atau kepentingan dalam, atau pembentukan setiap hak

partisipasi sehubungan dengan, Dokumen Pembiayaan Senior atau pembentukan

atau pemberian setiap bentuk lain dari manfaat atau kepentingan baik dalam

Dokumen Pembiayaan Senior atau perjanjian-perjanjian, pendapatan dan aset-

aset BUP baik dengan cara jaminan atau lain sebagainya; atau

(d) setiap pengaturan lain yang diatur oleh BUP atau pihak lain yang memiliki akibat

serupa sebagaimana paragraf (a) sampai (c) di atas atau dimana memiliki akibat

yang membatasi kemampuan BUP untuk melakukan setiap ketentuan dari paragraf

(a) sampai (c) di atas;

Pekerjaan berarti seluruh pekerjaan konstruksi pengujian, komisioning dan penyelesaian

Fasilitas dan JDU dan JDB Sistem Pompa yang akan dilaksanakan oleh BUP sesuai

dengan Perjanjian ini, dan meliputi:

(a) seluruh pekerjaan tetap yang termasuk dalam Proyek; dan

(b) seluruh pekerjaan sementara untuk setiap jenisnya (selain daripada peralatan

Kontraktor) yang diperlukan untuk menambah akses ke Lokasi, yang diperlukan di

Lokasi untuk pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan tetap dan/atau yang

diperlukan untuk perbaikan atas setiap kecacatan;

Page 14: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

14

Pekerjaan Pembaruan didefinisikan dalam Pasal 16.4 (Perbaikan Menyeluruh Sebelum

Penyerahan Kembali);

Pelanggan berarti rumah tangga perorangan, institusi dan badan usaha, yang memiliki

sambungan ke Sistem PDAM dan membeli air minum dari PDAM;

Pembebanan berarti suatu hipotek, jaminan fidusia, gadai, hak tanggungan, pengalihan

atau pembebanan lain untuk menjamin kewajiban dari setiap Subyek Hukum atau jenis

lain dari pengaturan preferensial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1139 dan Pasal

1149 KUH Perdata yang memiliki akibat yang sama;

Pemberitahuan Awal Penyimpangan didefinisikan dalam Pasal 13.6(g) (Standar Minimal

Kualitas Air Curah);

Pemberitahuan Cidera Janji didefinisikan dalam Pasal 31.1(a) (Pengakhiran karena

Cidera Janji);

Pemberitahuan Keadaan Kahar didefinisikan dalam Pasal 27.2 (Kewajiban Para Pihak

Selama Peristiwa Keadaan Kahar);

Pemberitahuan Modifikasi oleh BUP didefinisikan dalam Pasal 26.2(a) (Permintaan

Modifikasi oleh BUP);

Pemberitahuan Modifikasi oleh PDAM didefinisikan dalam Pasal 26.1(a) (Permintaan

Modifikasi oleh PDAM);

Pemberitahuan Penarikan Diri didefinisikan dalam Pasal 31.6(b) (Perlindungan Hak- Hak

Pihak Pembiaya Senior Proyek);

Pemberitahuan Pengakhiran berarti setiap pemberitahuan oleh salah satu Pihak kepada

Pihak lainnya dengan maksud untuk mengakhiri Perjanjian ini lebih awal sesuai dengan

ketentuan dalam Pasal 31.1 (Pengakhiran karena Cidera Janji), 31.2 (Pengakhiran

Perjanjian karena Tidak Tercapainya Tanggal Efektif), 31.3 (Pengakhiran Perjanjian

karena Peristiwa Keadaan Kahar Berkelanjutan atau Peristiwa Politik) dan

31.4 (Pengakhiran Perjanjian Sepihak Oleh PDAM);

Pemberitahuan Penarikan Pengambilalihan didefinisikan dalam Pasal 32.3(b) (Jangka

Waktu Pengambilalihan);

Pemberitahuan Penyimpangan didefinisikan dalam Pasal 13.6(g) (Standar Minimal

Kualitas Air Curah);

Pemberitahuan Perbaikan didefinisikan dalam Pasal 31.6(b) (Perlindungan Hak-Hak

Pihak Pembiaya Senior Proyek);

Penawaran berarti seluruh dokumen, jaminan dan setiap informasi lain (termasuk Model

Keuangan) yang diajukan oleh [***] konsorsium sebagai jawaban atas Undangan Lelang

sebagaimana diubah, dimodifikasi dan ditambahkan sesuai dengan ketentuan dalam

Undangan Lelang;

Penghematan Relevan berarti setiap penghematan atau pengurangan dari biaya atau

pengeluaran BUP dalam kaitannya dengan Proyek sebagai hasil dari, atau yang

disebabkan oleh, suatu Modifikasi yang sebenarnya, atau yang diperkirakan mungkin

akan, dicapai oleh BUP;

Page 15: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

15

Penyelenggaraan Proyek berarti pelaksanaan Pekerjaan, pelaksanaan Layanan dan

pelaksanaan dari semua kewajiban-kewajiban BUP lainnya berdasarkan Perjanjian ini dari

waktu ke waktu;

Periode Keberlakuan Jaminan Efektifitas Perjanjian didefinisikan dalam Pasal 2.1

(Kewajiban Pada Saat Penandatanganan Perjanjian);

Periode Keberlakuan Jaminan Pelaksanaan didefinisikan dalam Pasal 5.1 (Jaminan

Pelaksanaan);

Periode Kerjasama berarti jangka waktu Perjanjian ini yang didefinisikan dalam Pasal

4.1 (Periode Kerjasama);

Peristiwa Cidera Janji didefinisikan dalam Pasal 30.2 (Cidera Janji oleh PDAM) (untuk

PDAM) dan Pasal 30.1 (Cidera Janji oleh BUP) (untuk BUP);

Peristiwa Cidera Janji BUP berarti salah satu dari peristiwa-peristiwa yang disebutkan

dalam Pasal 30.1 (Cidera Janji oleh BUP) yang merupakan suatu pelanggaran atas

Perjanjian ini oleh BUP;

Peristiwa Cidera Janji PDAM berarti salah satu dari peristiwa-peristiwa yang disebutkan

dalam Pasal 30.2 (Cidera Janji oleh PDAM) yang merupakan suatu pelanggaran atas

Perjanjian ini oleh PDAM;

Peristiwa Keadaan Kahar didefinisikan dalam Pasal 27.1 (Definisi Peristiwa Keadaan

Kahar);

Peristiwa Keterlambatan PDAM berarti salah satu atau beberapa peristiwa sebagai

berikut:

(a) suatu pelanggaran material oleh PDAM dalam pelaksanaan setiap kewajibannya

berdasarkan Perjanjian ini (yang mana cidera janji tidak disebabkan oleh BUP,

setiap Kontraktor atau setiap subkontraktor dari setiap tingkat dari setiap

Kontraktor) yang menghambat atau berdampak pada kemampuan BUP untuk

memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini;

(b) suatu pelanggaran material oleh salah satu pihak (selain BUP) dalam Dokumen

Pembangunan Unit Distribusi atas setiap kewajibannya berdasarkan perjanjian

atau dokumen tersebut (yang mana cidera janji tidak disebabkan oleh BUP, setiap

Kontraktor atau setiap subkontraktor dari setiap tingkat dari setiap Kontraktor) yang

menghambat atau berdampak pada kemampuan BUP untuk memenuhi

kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini;

(c) kegagalan PDAM untuk mengkaji atau menyetujui secara tepat waktu setiap

gambar, spesifikasi, data desain, dokumen, proposal atau permohonan lainnya

yang disampaikan atau diajukan oleh BUP terkait Proyek, sepanjang suatu kajian

atau persetujuan oleh PDAM tersebut disyaratkan berdasarkan berdasarkan

Perjanjian ini yang menghambat atau berdampak pada kemampuan BUP untuk

memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini;

(d) kegagalan oleh PDAM (setelah menerima terlebih dahulu pemberitahuan tertulis

yang diperlukan dari BUP) untuk menyaksikan tes apapun, termasuk tes pada

setiap pekerjaan, atau memberikan persetujuan terhadap tes tersebut atau untuk

mengakomodasi tes tersebut (yang mana kegagalan tidak disebabkan oleh BUP,

setiap Kontraktor atau setiap subkontraktor dari setiap tingkat dari setiap

Page 16: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

16

Kontraktor) yang menghambat atau berdampak pada kemampuan BUP untuk

memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini;

Peristiwa Politik berarti:

(a) suatu Peristiwa Tindakan atau Tidak Dilakukannya Tindakan Pemerintah;

(b) suatu Perubahan Hukum;

Peristiwa Insolvensi, dalam kaitannya dengan suatu Pihak, berarti terjadinya satu diantara

hal-hal sebagai berikut terhadap pihak yang dimaksud:

(a) dikeluarkannya putusan pengadilan yang berwenang untuk menetapkan

penundaan kewajiban pembayaran hutang atau yang menyatakan pailit pihak

tersebut;

(b) diputuskannya dalam rapat umum pemegang sahamnya untuk mengajukan

permohonan kepada pengadilan dalam rangka pembubaran dan likuidasi,

kepailitan atau penundaan kewajiban pembayaran hutang pihak tersebut;

(c) dengan alasan kesulitan keuangan yang nyata atau yang dapat diperkirakan, mulai

melakukan perundingan dengan para krediturnya untuk melakukan penjadwalan

ulang atau restrukturisasi hutang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih;

(d) diajukannya suatu permohonan oleh suatu pihak kepada pengadilan untuk

pembubaran dan likuidasi, kepailitan atau penundaan kewajiban pembayaran

hutang (baik secara sukarela, atau cara lain yang mempunyai dampak yang sama),

kecuali permohonan tersebut ditentang dengan itikad baik dan sungguh- sungguh

sehingga ditolak atau dihentikan dalam waktu enam puluh (60) Hari; dan

(e) proses lain yang serupa dengan hal-hal yang disebutkan dalam paragraf (a) hingga

(e) di atas;

Peristiwa Pengambilalihan berarti masing-masing Peristiwa Pengambilalihan A dan

Peristiwa Pengambilalihan B sebagaimana kasusnya;

Peristiwa Pengambilalihan A didefinisikan dalam Pasal 32.1(b)(i) (Hak Pengambilalihan

Oleh PDAM);

Peristiwa Pengambilalihan B didefinisikan dalam Pasal 32.1(b)(ii) (Hak

Pengambilalihan Oleh PDAM);

Peristiwa Perpanjangan didefinisikan dalam Pasal 8.4 (Perpanjangan Jadwal

Pelaksanaan Konstruksi);

Peristiwa Tidak Tersedianya Air Baku berarti peristiwa dimana volume Air Baku pada Titik

Pengambilan kurang dari jumlah yang tercantum dalam Izin Pengambilan Air Baku;

Peristiwa Tindakan atau Tidak Dilakukannya Tindakan Pemerintah berarti salah satu

dari peristiwa sebagai berikut:

(a) suatu penolakan atas, atau keterlambatan, dengan alasan yang tidak wajar dan

tidak dapat dibenarkan dalam memberikan Persetujuan oleh Lembaga Pemerintah

setelah dilakukannya pengajuan permohonan secara benar, tepat

Page 17: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

17

waktu dan upaya tekun telah dilakukan oleh pemohon untuk mendapatkan

Persetujuan tersebut;

(b) berakhirnya keberlakuan Persetujuan apapun yang telah diberikan, dan gagal

untuk diperpanjang kembali dengan ketentuan yang pada pokoknya sama dengan

alasan yang tidak wajar dan tidak dapat dibenarkan setelah dilakukannya

pengajuan permohonan secara benar, tepat waktu dan upaya tekun telah dilakukan

oleh pemohon untuk mendapatkan perpanjangan Persetujuan tersebut; atau

(c) setiap keterlambatan yang tidak wajar dan tidak dapat dibenarkan dalam impor

peralatan atau pasokan ke dalam wilayah Republik Indonesia yang disebabkan

tindakan atau kegagalan untuk bertindak dari setiap Lembaga Pemerintahan,

kecuali sepanjang tindakan atau kegagalan untuk bertindak merupakan dampak langsung

atau tidak langsung dari suatu kegagalan BUP atau setiap Kontraktor untuk:

(i) melaksanakan atau mematuhi setiap kewajiban-kewajibannya

berdasarkan Dokumen Proyek; atau

(ii) mematuhi Hukum, Persetujuan atau lisensi, izin, persetujuan, perjanjian

atau putusan sela atau putusan lain yang berlaku terhadapnya;

Perjanjian berarti perjanjian kerjasama ini beserta seluruh lampirannya, sebagaimana

dapat diubah dari waktu ke waktu sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian ini;

Perjanjian EPC berarti perjanjian yang dibuat atau akan dibuat oleh BUP dengan

Kontraktor EPC;

Perjanjian Konsultan Pengawas Independen berarti perjanjian penunjukkan Konsultan

Pengawas Independen antara BUP, PDAM dan Konsultan Pengawas Independen dalam

bentuk sebagaimana diatur dalam Lampiran 26 (Bentuk Perjanjian Penunjukkan Konsultan

Pengawas Independen);

Perjanjian Penjaminan berarti perjanjian penjaminan yang ditandatangani atau akan

ditandatangani oleh antara PT PII dan BUP pada atau sekitar Tanggal Efektif;

Perjanjian O&M berarti perjanjian yang dibuat atau yang akan dibuat antara BUP dan

Kontraktor O&M;

Perjanjian Regres berarti perjanjian regres yang ditandatangani atau akan ditandatangani

oleh antara PT PII dan PDAM pada atau sekitar Tanggal Efektif;

Perjanjian Sponsor berarti perjanjian yang ditandatangani antara Sponsor dan PDAM di

tanggal yang sama dengan Perjanjian ini dan secara substansial dalam bentuk

sebagaimana diatur dalam Lampiran 27 (Bentuk Perjanjian Sponsor);

Perolehan Pembiayaan berarti tanggal berlakunya Dokumen Pembiayaan Senior dan

tanggal diperbolehkannya BUP melakukan penarikan atau pencairan dana pinjaman

pertama kali sesuai dengan ketentuan Dokumen Pembiayaan Senior;

Persetujuan berarti persetujuan, lisensi, konsesi, keputusan, izin, pelepasan hak,

pengecualian, otorisasi atau persyaratan lain, termasuk perubahan, perpanjangan atau

pembaharuan, yang diperlukan dari Lembaga Pemerintahan berdasarkan ketentuan atau

sehubungan dengan Perjanjian ini, termasuk tetapi tidak terbatas pada Izin Pengambilan

Page 18: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

18

Air dan AMDAL dan persetujuan-persetujuan lain yang disebutkan dalam Lampiran 4

(Persetujuan Utama):

Persyaratan Hukum berarti semua Hukum, Persetujuan dan lisensi, izin, dan perjanjian

dan setiap putusan sela atau putusan akhir yang berlaku terhadap Pihak terkait dari

Lembaga Pemerintahan yang memiliki yurisdiksi atas hal tersebut;

Perubahan Hukum berarti salah satu peristiwa di bawah ini yang terjadi setelah Tanggal

Penandatanganan yang terutama dimaksudkan untuk atau ditujukan pada, baik untuk

seluruh atau sebagian, industri sistem penyediaan air minum, yang hanya berlaku di

Provinsi Lampung dan dimana BUP secara hukum wajib untuk mematuhinya:

(a) perubahan atas atau pencabutan suatu Hukum yang berlaku (tidak termasuk

Persetujuan);

(b) pemberlakuan atau diundangkannya suatu Hukum yang berlaku yang baru (tidak

termasuk Persetujuan),

yang tidak diduga secara wajar pada atau sebelum Tanggal Penandatanganan, dan untuk

menghindari keraguan tidak termasuk:

(i) perubahan dalam cara penerapan atau penafsiran suatu Hukum yang

berlaku sebagai akibat dari putusan pengadilan (baik putusan pada tingkat

pertama, banding, kasasi, atau yang telah berkekuatan hukum tetap);

(ii) perubahan dalam cara penerapan atau penafsiran suatu Hukum yang

berlaku sebagai akibat dari kelalaian BUP atau setiap subyek hukum

lainnya, untuk mematuhi Hukum yang berlaku atau persyaratan dari

Persetujuan; atau

(iii) Perubahan Hukum yang berlaku tentang Pajak atau tarif pungutan Pajak

termasuk tanpa pembatasan, perubahan ketentuan tentang pembayaran

Pajak atau identifikasi dan perhitungan pengurangan Pajak yang

diperbolehkan; dan/atau

(iv) Perubahan Hukum yang bukan merupakan Hukum Republik Indonesia;

Perkiraan didefinisikan dalam Pasal 26.1(b)(i) (Permintaan Modifikasi oleh PDAM);

Pihak Pembiaya berarti setiap orang atau Subyek Hukum yang menyediakan pembiayaan

melalui pinjaman atau pembiayaan ulang, pembiayaan melalui obligasi, dan/atau

pembiayaan melalui pasar modal, atau jaminan-jaminan (untuk menghindari keragu-

raguan, tidak termasuk Perjanjian Penjaminan) berdasarkan Dokumen Pembiayaan Senior

kepada BUP untuk desain, merancang, mengadakan, membangun, mengoperasikan dan

memelihara Proyek dan penerus dan penerima pengalihan yang diperbolehkan, termasuk

setiap agen atau wali untuk mereka namun tidak termasuk setiap Pemegang Saham atau

suatu Afiliasi dari Pemegang Saham atau pihak lain sehubungan dengan hutang yang

membentuk pembiayaan Ekuitas;

Pihak Terpengaruh didefinisikan dalam Pasal 27.1 (Definisi Peristiwa Keadaan Kahar);

Pihak Tidak Terpengaruh didefinisikan dalam Pasal 27.1 (Definisi Peristiwa Keadaan

Kahar);

Page 19: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

19

Praktik Industri Yang Baik berarti praktik-praktik, metode-metode dan tindakan- tindakan

terkait yang secara umum digunakan, atau disetujui oleh, industri air internasional di

negara maju yang, pada waktu tersebut, berdasarkan pandangan wajar menimbang fakta-

fakta yang diketahui atau secara wajar harusnya diketahui pada saat pengambilan

keputusan, diharapkan akan mencapai hasil yang dikehendaki dengan cara yang sesuai

dengan Hukum, termasuk mengambil tindakan wajar untuk memastikan:

(a) material, sumber daya dan pasokan yang memadai, termasuk energi, tersedia

untuk memenuhi kebutuhan Penyelenggaraan Proyek dalam kondisi normal dan

kondisi tidak normal yang secara wajar dapat diantisipasi;

(b) kecukupan personel yang memiliki keahlian, keterampilan dan izin (berdasarkan

Persyaratan Hukum) untuk melaksanakan Penyelenggaraan Proyek secara patut,

efisien dan mempertimbangkan panduan dan spesifikasi pabrikan dan mampu

menanggapi kondisi tidak normal;

(c) perbaikan dan pemeliharan pencegahan, rutin dan non-rutin dilakukan dengan

dasar untuk memastikan pengoperasian yang aman dan handal jangka panjang

dan mempertimbangkan rekomendasi pabrikan dan dilakukan oleh personel yang

memiliki pengetahuan, terlatih dan berpengalaman yang memiliki izin

sebagaimana disyaratkan Hukum untuk menggunakan peralatan, alat-alat dan

prosedur yang tepat;

(d) pengawasan dan pengujian yang cukup dilakukan untuk memastikan Fasilitas dan

JDU dan JDB Sistem Pompa serta peralatan bekerja sebagaimana telah dirancang

dan untuk memberikan kepastian bahwa peralatan berfungsi dengan baik dalam

keadaan normal atau tidak normal;

(e) prasarana dan peralatannya dikelola dan dioperasikan dengan cara yang aman

untuk pekerja, PDAM, masyarakat umum, lingkungan, Fasilitas, JDU dan JDB

Sistem Pompa dan peralatan sehubungan dengan batasan yang diberikan seperti

suhu, kelembaban dan unsur kimia; dan

(f) dalam melaksanakan seluruh tugas-tugas, standar-standar, praktik-praktik dan

prosedur-prosedur lain yang menyesuaikan dengan Persyaratan Hukum telah

digunakan, dan dengan tingkatan keterampilan dan perhatian, ketekunan, hati- hati

dan mempertimbangkan keadaan di masa datang yang dapat secara wajar dan

biasanya diharapkan dari orang yang terampil dan berpengalaman dalam suatu

pelaksanaan tindakan serupa atau dalam keadaan serupa digunakan;

Prinsip-Prinsip Akuntansi berarti prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum

yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia

(Indonesia’s Accounting Standard Board) berlaku dari waktu ke waktu di Republik

Indonesia (disebut sebagai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, atau PSAK);

Program Pembaruan didefinisikan pada Pasal 16.4 (Perbaikan Menyeluruh Sebelum

Penyerahan Kembali);

Proposal Modifikasi berarti suatu pemberitahuan tertulis dari BUP kepada PDAM dan

Konsultan Pengawas Independen yang terkait Modifikasi yang memuat hal-hal

sebagaimana diatur dalam Pasal 26.3 (Penyusunan Proposal Modifikasi);

Page 20: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

20

Prosedur Operasional dan Pemeliharaan berarti prosedur operasional dan

pemeliharaan rinci yang dikembangkan oleh BUP sesuai dengan Perjanjian ini, dan

sekurangnya mencakup hal-hal yang diatur dalam Lampiran 15 (Standar Operasional);

Proyek berarti proyek kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU) sistem penyediaan

air minum (SPAM) di Kota Bandar Lampung;

PT PII berarti PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero);

Rencana Keselamatan Jangka Waktu Konstruksi berarti suatu rencana keselamatan

sehubungan Jangka Waktu Konstruksi yang memenuhi dalam setiap halnya dengan

Persyaratan Hukum;

Rencana Pengawasan Sendiri berarti suatu rencana terinci yang dibuat oleh BUP

berdasarkan Pasal 11.6 (Kewajiban Lain-Lain Selama Masa Operasi) yang mengatur

bagaimana BUP berencana untuk mengawasi kepatuhannya terhadap Spesifikasi Kualitas

Air Curah dan kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini dengan cara yang

memungkinkan:

(a) BUP untuk menghasilkan Laporan Kegiatan; dan

(b) PDAM untuk memuaskan dirinya atas tingkatan kepatuhan BUP terhadap

Spesifikasi Kualitas Air Curah dan kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian

ini dalam semua hal;

Sistem PDAM berarti aset-aset, fasilitas-fasilitas, dan peralatan distribusi termasuk

jaringan pipa (termasuk JDU dan JDB Sistem Pompa) baik baru maupun yang telah ada,

yang dimiliki, dikuasai dan/atau dioperasikan oleh PDAM yang telah atau akan digunakan

untuk menghubungkan dan menyediakan air minum kepada para Pelanggan dalam

Daerah Layanan termasuk sistem manajemen dan sistem tarif dan penagihan;

Subyek Hukum berarti orang-perorangan, persekutuan perdata, kemitraan, perseroan

terbatas, perusahaan, badan hukum, perhimpunan, organisasi yang tidak berbadan

hukum, atau badan, perangkat, kantor atau instansi pemerintah atau politik;

Surat Persetujuan PDAM berarti surat persetujuan PDAM yang akan ditandatangani oleh

PDAM, BUP dan Pihak Pembiaya yang pada pokoknya dalam bentuk yang terkandung

dalam Lampiran 28 (Bentuk Surat Persetujuan PDAM);

Sengketa berarti didefinisikan dalam Pasal 34.2 (Penyelesaian Sengketa Secara

Musyawarah dan Mediasi);

Spesifikasi Desain dan Teknis berarti spesifikasi desain dan teknis untuk Proyek yang

BUP harus patuhi pada saat merancang dan membangun Proyek, sebagaimana

dinyatakan dalam Lampiran 6 (Spesifikasi Desain dan Teknis);

Spesifikasi Kualitas Air Curah berarti standar-standar Air Curah dan spesifikasi-

spesifikasi kualitas yang dijabarkan dalam Lampiran 9 (Parameter Kualitas Air Curah)

sesuai dengan Hukum yang berlaku;

Sponsor berarti para pemilik pemilik yang terdaftar, sah, dan berhak atas dari jumlah

saham BUP dari waktu ke waktu, termasuk setiap Sponsor Utama dan Sponsor Awal;

Page 21: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

21

Sponsor Awal berarti setiap perusahaan yang tercantum sebagai pemegang saham BUP

pada saat Tanggal Penandatanganan sebagaimana disebutkan dalam Lampiran 18

(Sponsor Awal BUP);

Sponsor Utama berarti setiap Sponsor yang dinyatakan sebagai sponsor utama dalam

Lampiran 18 (Sponsor Awal BUP);

Standar Operasional berarti rencana pengelolaan aset dan pengoperasian sebagaimana

ditentukan dalam Lampiran 15 (Standar Operasional);

Tagihan berarti biaya, yang dinyatakan dalam Rupiah per kubik meter, yang harus dibayar

oleh PDAM kepada BUP untuk pasokan Air Curah selama Bulan Tagihan sesuai dengan

ketentuan dalam Pasal 14 (Tarif Air Curah) dan Lampiran 13 (Rincian Perhitungan Tarif)

Tahap Penyelesaian Proyek berarti Tanggal Efektif, Tanggal Dimulainya Konstruksi,

Tanggal Operasi Komersial, serta tanggal-tanggal penyelesaian Proyek yang lebih

terperinci;

Tahun berarti tahun kalender (baik yang dimulai pada Hari pertama setiap tahunnya atau

tidak);

Tahun Kontrak berarti setiap periode 12 Bulan, dengan ketentuan:

(a) Tahun Kontrak pertama dimulai sejak Tanggal Operasi Komersial (Bulan dimana

tanggal Operasi Komersial terjadi akan dianggap sebagai Bulan kesatu sejak

tanggal operasi Komersial) dan berakhir pada Hari terakhir Bulan ke-12 sejak

Tanggal Operasi Komersial;

(b) setiap Tahun Kontrak setelahnya, dimulai sejak Hari pertama di Bulan yang jatuh

setelah Tahun Kontrak sebelumnya, dan berakhir pada Hari terakhir Bulan ke-12

sejak dimulainya Tahun Kontrak tersebut; dan

(c) Tahun Kontrak terakhir dimulai sejak Hari pertama di Bulan yang jatuh setelah

Tahun Kontrak sebelumnya, dan berakhir pada Tanggal Pengakhiran.

Tanah Utama berarti tanah milik dan/atau dikuasai oleh PDAM yang akan diserahkan hak

manfaatnya kepada BUP sebagaimana dideskripsikan lebih lanjut dalam bagian 2 (Tanah

Utama Proyek) dari Lampiran 1 (Lokasi);

Tanah ROW berarti tanah milik dan/atau dikuasai oleh Lembaga Pemerintah dan/atau

pihak ketiga lain manapun yang akan digunakan untuk menempatkan pipa dan/atau

bagian-bagian lain Fasilitas dan JDU dan JDB Sistem Pompa secara permanen

sebagaimana dideskripsikan lebih lanjut dalam bagian 3 (Tanah ROW) dari Lampiran 1

(Lokasi);

Tanah Tambahan berarti hak-hak atas tanah dan hak untuk melintasi atau menggunakan

bidang tanah selama Periode Kerjasama yang diperlukan dan diperoleh oleh BUP guna

pelaksanaan konstruksi, atau pengoperasian atas setiap bagian dari Fasilitas yang bersifat

permanen, yang bukan merupakan bagian dari Tanah Utama atau Tanah ROW;

Tanggal Efektif berarti Hari dimana Perjanjian ini sepenuhnya berlaku atau mengikat bagi

Para Pihak sesuai dengan Pasal 2 (Penandatanganan dan Efektifitas Perjanjian);

Page 22: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

22

Tanggal Dimulainya Konstruksi berarti tanggal dimana BUP mulai dan melaksanakan

kegiatan konstruksi besar untuk Fasilitas dan JDU dan JDB Sistem Pompa di Lokasi,

termasuk kegiatan pengeboran untuk pemasangan pondasi (earthworks and pile driving of

foundation footings) atau kegiatan serupa yang menunjukkan dimulainya konstruksi

berkelanjutan, sebagaimana dibuktikan dengan telah diterbitkannya surat perintah mulai

kerja atau dokumen serupa kepada Kontraktor;

Tanggal Milestone berarti setiap dari tanggal yang dimaksud dalam Jadwal Tahap

Penyelesaian Proyek;

Tanggal Operasi Komersial didefinisikan dalam Pasal 10.3 (Tanggal Operasi Komersial)

Tanggal Penandatanganan berarti tanggal ditandatanganinya Perjanjian ini;

Tanggal Penawaran berarti [***];

Tanggal Pengakhiran didefinisikan dalam Pasal 4.1 (Periode Kerjasama);

Tanggal Penyerahan Tanah Utama berarti tanggal dimana PDAM menyerahkan Tanah

Utama kepada BUP, sebagaimana tercantum di dalam Jadwal Tahap Penyelesaian

Proyek;

Target Tanggal Efektif berarti tanggal dimana Tanggal Operasi Komersial harus terjadi

sesuai dengan Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek atau tanggal lain yang ditentukan oleh

para Pihak sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian ini;

Tanggal Wajib Dimulainya Konstruksi berarti saat dimana Tanggal Dimulainya

Konstruksi harus terjadi sebagaimana disyaratkan dalam Jadwal Tahap Penyelesaian

Proyek atau tanggal setelahnya sebagaimana ditentukan oleh Para Pihak sesuai dengan

ketentuan Perjanjian ini;

Tanggal Wajib Operasi Komersial berarti tanggal dimana Tanggal Operasi Komersial

harus terjadi sesuai dengan Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek atau tanggal setelahnya

sebagaimana ditentukan oleh Para Pihak berdasarkan ketentuan Perjanjian ini;

Tes Validitas didefinisikan dalam Pasal 13.6(h) (Standar Minimal Kualitas Air Curah);

Titik Penyerahan berarti titik yang dijabarkan dalam bagian 2 (Titik Penyerahan) dari

Lampiran 2 (Titik Pengambilan dan Titik Penyerahan) Perjanjian ini dimana Air Curah

diserahkan kepada PDAM sesuai dengan prosedur penyerahan;

Titik Pengambilan berarti titik sumber air dimana BUP akan mengambil Air Baku untuk

menghasilkan Air Curah, yang dirinci lebih lanjut dalam bagian 1 (Titik Pengambilan) dari

Lampiran 2 (Titik Pengambilan dan Titik Penyerahan);

Uji Komisioning berarti seluruh uji komisioning untuk Proyek sebagaimana digambarkan

dalam Lampiran 10 (Pengujian Fasilitas), termasuk Uji Komisioning Final;

Uji Komisioning Final adalah sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 10.4(a) (Uji

Komisioning Final).

Undangan Lelang berarti permintaan untuk mengajukan penawaran No [***] tertanggal

[***] sehubungan dengan Proyek yang diterbitkan oleh PDAM sebagaimana diubah,

dimodifikasi dan/atau ditambahkan dari waktu ke waktu;

Page 23: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

23

Utilitas berarti setiap layanan atau barang-barang terkait infrastruktur, yang mencakup air,

listrik, gas, telepon, drainase, selokan, dan komunikasi elektronik (selain infrastruktur listrik

atau komunikasi yang bersifat internal terhadap Proyek);

Volume Optimum berarti ... m3/ Hari;

Volume Pasokan berarti volume Air Curah, dinyatakan dalam meter kubik, yang secara

aktual disediakan dan dipasok oleh BUP kepada PDAM di Titik Penyerahan;

Volume Pesanan berarti volume Air Curah, dinyatakan dalam meter kubik per Hari pada

Titik Penyerahan, yang akan ditentukan dan dipesan oleh PDAM dari BUP untuk setiap

Hari dalam setiap Bulan Tagihan;

Volume Perbaikan memiliki pengertian dimaksud dalam Pasal 13.4(f) (Volume Pesanan);

Wakil PDAM berarti setiap orang yang diberitahukan secara tertulis oleh PDAM dari waktu

ke waktu;

Zat Berbahaya berarti setiap zat berbahaya, beracun, radioaktif, bahan-bahan baik dalam

bentuk padat, cair atau gas (atau kombinasinya) yang diatur berdasarkan Hukum

Lingkungan dan telah atau akan menyebabkan polusi atau kerusakan lingkungan termasuk

namun terbatas pada asbes.

1.2 Interpretasi

Dalam Perjanjian ini,

(a) daftar isi, judul dan penebalan (bold type) hanya untuk kenyamanan dan tidak

mempengaruhi interpretasi Perjanjian ini;

(b) rujukan terhadap Pasal atau Lampiran merupakan rujukan terhadap Pasal dan

Lampiran dari Perjanjian ini dan setiap rujukan kepada Perjanjian ini termasuk

setiap Lampirannya;

(c) kata-kata yang menunjukkan bentuk tunggal termasuk juga menunjukkan bentuk

jamak dan sebaliknya;

(d) kata-kata yang mengindikasikan setiap jenis kelamin mencakup setiap jenis

kelamin;

(e) bagian-bagian dari bentuk ucapan dan bentuk tata bahasa lain dari setiap kata atau

kalimat yang didefinisikan dalam Perjanjian ini memiliki arti yang berkaitan;

(f) penggunaan kata-kata “termasuk”, “mencakup” atau “meliputi” saat menyatakan

suatu hal atau daftar hal-hal tidak membatasi arti dari kata-kata yang mengikuti hal

tersebut atau hal-hal tersebut atau hal dengan jenis yang serupa;

(g) suatu rujukan terhadap suatu hal apapun (termasuk setiap hak) mencakup pula

setiap bagian dari hal tersebut tetapi tidak ada dalam pasal ini yang menyiratkan

bahwa pelaksanaan sebagian dari suatu kewajiban dianggap sebagai pelaksanaan

kewajiban tersebut;

Page 24: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

24

(h) suatu ungkapan yang mengandung unsur orang natural (natural person) mencakup

juga setiap perusahaan, persekutuan, usaha patungan, asosiasi, korporasi atau

bentuk perusahaan lain dan setiap Lembaga Pemerintahan;

(i) suatu rujukan terhadap suatu badan selain dari Pihak dalam Perjanjian ini

(mencakup institusi, asosiasi atau Lembaga Pemerintahan, baik yang didirikan

berdasarkan peraturan perundang-undangan ataupun tidak):

(i) dimana badan tersebut tidak lagi ada; atau

(ii) dimana kewenangan atau fungsinya dialihkan kepada badan lain,

juga mencakup rujukan terhadap badan yang menggantikan tersebut atau

dimana secara substansi meneruskan kewenangan atau fungsi tersebut;

(j) suatu rujukan terhadap peraturan perundang-undangan termasuk peraturan

perundang-undangan yang mengubah, menggabungkan atau menggantikannya,

baik yang disahkan oleh Lembaga Pemerintahan yang lain dengan kewenangan

hukum untuk melakukan hal tersebut, dan setiap rujukan terhadap suatu peraturan

perundang-undangan mencakup semua peraturan pelaksanaan dari peraturan

perundang-undangan tersebut;

(k) suatu rujukan terhadap setiap Persetujuan, mencakup Persetujuan sebagaimana

diubah atau diganti;

(l) suatu janji atau persetujuan dalam dua orang atau lebih mengikat mereka baik

secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri;

(m) suatu rujukan terhadap dokumen termasuk semua perubahan atau penambahan

terhadap, atau penggantian atau novasi dokumen tersebut;

(n) suatu dokumen yang dinyatakan secara jelas dalam bentuk yang disepakati berarti

dokumen dalam bentuk sebagaimana telah disetujui oleh Para Pihak pada saat

atau sebelum Tanggal Penandatanganan dan/atau ditandatangani atau diberikan

inisial oleh atau atas nama mereka untuk tujuan identifikasi;

(o) suatu rujukan terhadap tulisan termasuk percetakan, ketikan, litografi dan cara

lainnya untuk mengeluarkan kata-kata dalam bentuk yang dapat dilihat;

(p) suatu rujukan terhadap waktu berarti waktu lokal di Republik Indonesia, Jakarta,

Indonesia (Waktu Indonesia Bagian Barat);

(q) semua jangka waktu didasarkan pada, dan dihitung sesuai dengan, kalender

Gregorian;

(r) untuk tujuan menentukan Hari terakhir dalam suatu jangka waktu yang diukur

dalam Hari, Bulan atau Tahun,

(i) tunduk pada Pasal 1.2 (r)(ii) (Interpretasi), apabila jangka waktu tersebut

berakhir pada suatu Hari yang bukan merupakan Hari Kerja, Hari terakhir

untuk jangka waktu tersebut harus dianggap jatuh pada Hari Kerja

berikutnya; dan

(ii) apabila jangka waktu tersebut berakhir pada Hari yang bukan merupakan

Hari Kerja, jangka waktu tersebut diukur dalam Bulan atau Tahun, dan

Page 25: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

25

Hari Kerja berikutnya jatuh di Bulan berikutnya atau Tahun berikutnya, Hari

terakhir untuk jangka waktu tersebut harus dianggap jatuh pada Hari Kerja

sebelumnya;

(s) suatu rujukan terhadap mata uang berarti mata uang Indonesia dan semua jumlah

yang dapat dibayarkan berdasarkan Perjanjian ini harus dibayarkan dalam Rupiah

Indonesia, kecuali ditentukan lain;

(t) setiap kata-kata, istilah-istilah, frase-frase dan singkatan-singkatan dengan huruf

besar yang digunakan secara khusus dalam setiap Lampiran atau setiap lampiran

dari setiap Lampiran akan memiliki arti sebagaimana diatur dalam Lampiran atau

lampiran tersebut, sebagaimana kasusnya;

(u) dalam setiap ketidaksesuaian antara kata, istilah, frase atau singkatan dengan

huruf besar dalam Pasal 1.1 (Definisi) dan setiap, istilah, frase atau singkatan

dengan huruf besar yang tertuang di dalam Lampiran atau setiap lampiran dari

Lampiran, arti yang terkandung di dalam Lampiran akan berlaku untuk maksud

Lampiran tersebut kecuali konteks Perjanjian ini mensyaratkan lain;

(v) dalam setiap ketidaksesuaian atau pertentangan antara Pasal-Pasal dalam

Perjanjian ini dengan ketentuan dalam Lampiran-Lampiran Perjanjian ini, maka

ketentuan dalam Pasal-Pasal Perjanjian yang berlaku;

(w) tidak ada ketentuan dalam Perjanjian ini akan ditafsirkan untuk merugikan suatu

Pihak hanya dengan dasar bahwa Pihak tersebut bertanggung jawab terhadap

persiapan Perjanjian ini atau ketentuan tersebut.

1.3 Ambiguitas dan Inkonsistensi

(a) Apabila suatu Pihak menemukan ambiguitas, perbedaan atau ketidaksesuaian

antara setiap ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini atau setiap dokumen atau

standar lain yang secara tegas termasuk dalam Perjanjian ini:

(i) Pihak yang menemukan hal tersebut harus memberitahukan kepada Pihak

lain secara wajar dalam bentuk tertulis; dan

(ii) PDAM akan mengarahkan BUP mengenai interpretasi yang harus diikuti

oleh BUP dalam melakukan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini,

tanpa mengurangi hak salah satu Pihak untuk mengajukan maksud atau

interpretasi dari ambiguitas, perbedaan, atau ketidaksesuaian tersebut

untuk diselesaikan sesuai dengan ketentuan Pasal 34 (Hukum Yang

Berlaku dan Penyelesaian Sengketa).

(b) BUP tidak berhak terhadap biaya-biaya tambahan atau setiap perpanjangan waktu

apapun dengan alasan arahan dari PDAM sesuai dengan paragraf (a).

1.4 Lampiran

Lampiran sebagaimana diuraikan di bawah ini yang turut disertakan dalam Perjanjian

merupakan satu kesatuan dari Perjanjian:

Lampiran 1 - Lokasi

Lampiran 2 – Titik Pengambilan dan Titik Penyerahan

Page 26: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

26

Lampiran 3 - Rencana Penyerapan dan Distribusi

Lampiran 4 – Persetujuan Utama

Lampiran 5 - Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek

Lampiran 6 - Spesifikasi Desain dan Teknis

Lampiran 7 - Parameter Kuantitas dan Kualitas Air Baku

Lampiran 8 - Persyaratan Volume Pasokan Air Curah

Lampiran 9 - Parameter Kualitas Air Curah

Lampiran 10 - Pengujian Fasilitas

Lampiran 11 - Prosedur Perhitungan dan Pengukuran

Lampiran 12 - Denda Kegagalan Kinerja

Lampiran 13 - Rincian Perhitungan Tarif

Lampiran 14 - Rincian Biaya Pengakhiran

Lampiran 15 - Standar Operasional

Lampiran 16 - Laporan Kegiatan

Lampiran 17 - Wakil-Wakil

Lampiran 18 - Sponsor Awal BUP

Lampiran 19 - Daftar Wajib Asuransi

Lampiran 20 - Daftar Nominasi Konsultan Pengawas Independen

Lampiran 21 - Model Keuangan Awal

Lampiran 22 - Bentuk Pemberitahuan Volume Pesanan

Lampiran 23 - Bentuk Jaminan

Lampiran 24 - Bentuk Tagihan

Lampiran 25 - Bentuk Pendapat Hukum

Lampiran 26 - Bentuk Perjanjian Penunjukkan Konsultan Pengawas Independen

Lampiran 27 - Bentuk Perjanjian Sponsor

Lampiran 28 - Bentuk Surat Persetujuan PDAM

Lampiran 29 - Surat Persetujuan Dukungan Kelayakan Proyek

2. PENANDATANGANAN DAN EFEKTIFITAS PERJANJIAN

2.1 Kewajiban Pada Saat Penandatanganan Perjanjian

Page 27: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

27

(a) BUP wajib menyerahkan Jaminan Efektifitas Perjanjian kepada PDAM dalam

bentuk sebagaimana disyaratkan dalam Lampiran 23 (Bentuk Jaminan) pada atau

sebelum Tanggal Penandatanganan.

(b) Jaminan Efektifitas Perjanjian harus:

(i) diterbitkan oleh suatu bank yang memiliki izin untuk melaksanakan usaha

di Republik Indonesia:

(ii) memiliki peringkat paling tidak AA- dalam skala mata uang lokal yang

ditentukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) atau peringkat

yang setara dari lembaga pemeringkat kredit yang berlisensi yang dipilih

oleh PDAM; atau

(iii) disetujui lain oleh PDAM berdasarkan kebijakannya sendiri.

(iv) dalam bentuk yang ditetapkan dalam Lampiran 23 (Bentuk Jaminan)

(v) dalam jumlah keseluruhan besaran Jaminan Efektifitas Perjanjian; dan

(vi) berlaku untuk periode dari Tanggal Penandatanganan sampai Tanggal

Efektif atau sebagaimana tanggal tersebut mungkin diperpanjang sesuai

dengan ketentuan Jaminan Efektifitas Perjanjian atau sebagaimana

disepakati lain antara para Pihak (“Periode Keberlakuan Jaminan

Efektifitas Perjanjian”).

(c) Apabila pada setiap waktu terdapat perubahan status atau posisi keuangan

penerbit Jaminan Efektifitas Perjanjian, BUP harus, setelah menyadari hal ini,

memberitahukan PDAM tanpa penundaan, atau PDAM dapat memberitahukan

BUP, selanjutnya BUP harus segera mengganti Jaminan Efektifitas Perjanjian yang

bersangkutan dengan garansi bank (bank guarantee) penarikan pertama yang

diterbitkan dalam istilah yang identik oleh bank lainnya yang memenuhi kriteria

yang ditetapkan dalam paragraf (b)(i).

(d) BUP harus memastikan bahwa, sepanjang Periode Keberlakuan Jaminan

Efektifitas Perjanjian, Jaminan Efektifitas Perjanjian dipertahankan dalam jumlah

yang ditetapkan dan dipertahankan tetap berlaku dan efektif hingga diizinkan untuk

dikembalikan sesuai dengan ketentuan Perjanjian ini.

(e) PDAM berhak melakukan klarifikasi secara langsung kepada bank penerbit

Jaminan Efektifitas Perjanjian untuk memastikan kesesuaian bank dan Jaminan

Efektifitas Perjanjian dengan ketentuan Perjanjian ini dan BUP wajib memberikan

dukungan yang diperlukan untuk terlaksananya klarifikasi tersebut.

(f) PDAM harus memiliki jaminan penuh untuk seluruh atau sebagian, sebagaimana

berlaku, dari Jaminan Efektifitas Perjanjian ketika:

(i) BUP gagal memenuhi persyaratan pendahuluan sebagaimana tercantum

dalam Pasal 2.2(a)(i) (Persyaratan Pendahuluan) atau gagal menyebabkan

terjadinya Tanggal Efektif sebelum atau selambatnya pada Target Tanggal

Efektif;

(ii) BUP melanggar setiap jaminan, pernyataan-pernyataan, atau janji-janji

yang diberikan berdasarkan pasal-pasal dari Perjanjian ini yang telah

berlaku efektif sejak Tanggal Penandatanganan sesuai ketentuan Pasal

Page 28: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

28

2.5 (Keberlakuan Pasal-Pasal Perjanjian) sebagaimana disyaratkan dalam

Perjanjian ini dan tidak memperbaiki pelanggaran tersebut dalam waktu

yang wajar; atau

(iii) BUP gagal untuk melakukan perpanjangan, pembaruan atau penggantian

Jaminan Efektifitas Perjanjian, sebagaimana disyaratkan dalam Perjanjian

ini.

2.2 Persyaratan Pendahuluan

(a) Kecuali sebagaimana diatur dalam Pasal 2.5 (Keberlakuan Pasal-Pasal

Perjanjian), ketentuan dalam Perjanjian ini berlaku efektif dan mengikat Para Pihak

pada saat semua syarat-syarat telah dipenuhi atau dikesampingkan berdasarkan

Pasal 2.2(a) (Persyaratan Pendahuluan) serta surat pernyataan yang menyatakan

berlakunya Tanggal Efektif telah ditandatangani oleh Para Pihak:

(i) BUP telah memenuhi atau menyampaikan kepada PDAM dokumen

persyaratan pendahuluan sebagai berikut, dalam bentuk yang secara wajar

dan memuaskan PDAM (kecuali telah dikesampingkan secara tertulis oleh

PDAM):

(1) salinan Dokumen Pembiayaan Senior dan bukti bahwa seluruh

persyaratan pendahuluan untuk penarikan pertama pinjaman atau

hutang dari Dokumen Pembiayaan Senior (selain dari persyaratan

pendahuluan terkait dengan efektifitas Perjanjian ini dan Perjanjian

Penjaminan) telah dapat dilakukan;

(2) salinan Perjanjian Sponsor dan setiap salinan dokumen yang

mendasari pembiayaan Ekuitas dan bukti bahwa pembiayaan yang

disediakan berdasarkan pembiayaan Ekuitas telah dapat dicairkan

oleh BUP;

(3) setiap Dokumen Proyek (selain Perjanjian ini, Dokumen Dukungan

Kelayakan Proyek, Perjanjian Penjaminan, Perjanjian Regres,

Dokumen Pembangunan Unit Distribusi dan Surat Persetujuan

PDAM) telah ditandatangani dan telah berlaku efektif kecuali yang

tercantum dalam Pasal 2.2(a)(ii)(4) (Persyaratan Pendahuluan);

(4) bukti bahwa setiap Asuransi Yang Disyaratkan selama konstruksi

Fasilitas dan JDU dan JDB Sistem Pompa berdasarkan Pasal 19

(Asuransi) dan Bagian 1 dari Lampiran 19 (Daftar Wajib Asuransi)

telah didapatkan dan berlaku efektif;

(5) salinan sesuai asli dan lengkap dari akta pendirian, anggaran dasar

(termasuk seluruh perubahannya) beserta pengesahan/

persetujuan/ penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia atas akta pendirian dan anggaran dasar

tersebut dan izin usaha BUP yang disertifikasi oleh wakil sah dari

BUP;

(6) salinan keputusan sesuai asli keputusan direksi, dewan komisaris,

dan pemegang saham BUP (sebagaimana disyaratkan dalam

Page 29: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

29

anggaran dasar BUP) yang menyetujui penandatanganan dan

pelaksanaan Dokumen Proyek, dimana BUP merupakan pihak;

(7) pendapat hukum dari penasihat hukum independen mengenai

keabsahan pendirian dan kecakapan bertindak BUP, serta

keabsahan, keberlakuan dan dapat dilaksanakannya setiap

Dokumen Proyek dan Dokumen Pembiayaan yang ditandatangani

BUP dalam bentuk sebagaimana terdapat dalam Lampiran 25

(Bentuk Pendapat Hukum);

(8) salinan Dokumen Desain dan perbaikannya sesuai ketentuan pada

Pasal 8.1 (Desain, Gambar Rancang dan Dokumen Lain);

(9) surat pernyataan dari BUP yang menyatakan bahwa pernyataan

dan jaminan BUP yang tercantum dalam Perjanjian ini adalah

benar, akurat dan lengkap merujuk pada fakta pada Tanggal Efektif;

(10) surat pernyataan dari BUP bahwa tidak ada peraturan yang telah

diundangkan, ditetapkan, atau dilaksanakan oleh Lembaga

Pemerintahan yang menyatakan ketidakberlakuan atau

ketidakabsahan, menghambat atau larangan penandatanganan

Dokumen Proyek dan Dokumen Pembiayaan;

(11) Jaminan Pelaksanaan yang berlaku dan sah sesuai dengan

ketentuannya; dan

(12) salinan sesuai asli dari semua Persetujuan sebagaimana tercantum

dalam Lampiran 4 (Persetujuan Utama) yang harus didapatkan oleh

BUP pada Tanggal Efektif.

(ii) PDAM telah memenuhi atau menyampaikan kepada BUP dokumen

persyaratan pendahuluan sebagai berikut, dalam bentuk yang secara wajar

dan memuaskan BUP (kecuali telah dikesampingkan secara tertulis oleh

BUP):

(1) salinan resmi dari semua Persetujuan sebagaimana dicantumkan

dalam Lampiran 4 (Persetujuan Utama) yang harus didapatkan oleh

PDAM pada Tanggal Efektif;

(2) bukti bahwa PDAM telah memperoleh hak yang diperlukan untuk

menggunakan Tanah Utama;

(3) surat pernyataan dari PDAM yang menyatakan bahwa pernyataan

dan jaminan PDAM yang tercantum dalam Perjanjian ini adalah

benar, akurat dan lengkap merujuk pada fakta pada Tanggal Efektif;

(4) Dokumen Dukungan Kelayakan Proyek, Perjanjian Penjaminan,

Perjanjian Regres dan Dokumen Pembangunan Unit Distribusi

telah ditandatangani oleh pihak-pihak terkait; dan

(5) Surat Persetujuan PDAM telah ditandatangani oleh PDAM, jika

disyaratkan oleh Para Pembiaya.

Page 30: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

30

(b) BUP dan PDAM harus berkoordinasi secara rutin mengenai perkembangan dalam

memenuhi persyaratan pendahuluan.

(c) Pada saat masing-masing Pihak telah dipuaskan dengan semua persyaratan

pendahuluan yang telah dipenuhi atau dikesampingkan, Para Pihak akan

menandatangani suatu pernyataan yang mengkonfirmasi fakta tersebut dan

tanggal pernyataan tersebut akan menjadi Tanggal Efektif.

2.3 Target Tanggal Efektif

(a) Masing-masing Pihak harus memenuhi semua persyaratan pendahuluan yang

menjadi tanggung jawabnya sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2.2(a)

(Persyaratan Pendahuluan) pada atau sebelum Target Tanggal Efektif.

(b) Pada saat suatu Pihak telah memenuhi satu dari persyaratan-persyaratan tersebut,

Pihak yang bersangkutan harus segera memberitahu Pihak lainnya mengenai hal

tersebut dan memberikan salinan dari dokumen yang diwajibkan sesuai dengan

Pasal 2.2(a) (Persyaratan Pendahuluan).

(c) Salah satu Pihak dapat membantu Pihak lainnya dalam memenuhi persyaratan

pendahuluan yang menjadi tanggung jawab Pihak tersebut menurut Pasal 2.2(a)

(Persyaratan Pendahuluan) berdasarkan permintaan tertulis yang disampaikan

dalam waktu yang wajar dengan menyebutkan jenis bantuan yang diperlukan.

(d) Meskipun terdapat bantuan sebagaimana dimaksud pada paragraf (c) ini, Pihak

yang mengajukan permintaan tetap wajib memenuhi persyaratan yang dimaksud

dan bantuan yang diberikan oleh Pihak lainnya tidak boleh dianggap sebagai

kesanggupan atau jaminan dari Pihak lainnya tersebut bahwa bantuannya akan

efektif atau menjanjikan hasil yang diinginkan.

2.4 Kegagalan Mencapai Tanggal Efektif

(a) Apabila persyaratan pendahuluan belum terpenuhi pada Target Tanggal Efektif,

maka PDAM dapat melakukan, atas kebijakannya sendiri dan sepanjang diizinkan

berdasarkan Hukum yang berlaku, dengan pemberitahuan secara tertulis kepada

BUP:

(i) memperpanjang Target Tanggal Efektif sesuai dengan paragraf (b),(c),

(d),(e) dan (f);

(ii) mengesampingkan setiap persyaratan pendahuluan; atau

(iii) mengakhiri Perjanjian ini dalam hal paragraf (f), (g), dan (h) (Kegagalan

Mencapai Tanggal Efektif) berlaku.

(b) Target Tanggal Efektif tidak akan diperpanjang dengan alasan setiap

keterlambatan BUP atau Peristiwa Cidera Janji BUP.

(c) Apabila pemenuhan persyaratan pada Target Tanggal Efektif tertunda karena

semata-mata kegagalan PDAM untuk memenuhi syarat Pasal 2.2(a)(ii)

(Persyaratan Pendahuluan) maka BUP harus memberikan suatu pemberitahuan

tertulis kepada PDAM yang meminta perpanjangan terhadap Target Tanggal

Efektif dalam waktu [30 (tiga puluh) Hari] sejak terjadinya atau diketahuinya

peristiwa yang dimaksud.

Page 31: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

31

(d) Setelah PDAM menerima pemberitahuan sebagaimana disebutkan dalam paragraf

(c), Para Pihak harus menyepakati suatu penyesuaian yang adil terhadap Target

Tanggal Efektif dan Tanggal Wajib Operasi Komersial dan mempertimbangkan

akibat penundaan tersebut, dengan ketentuan:

(i) Target Tanggal Efektif dan Tanggal Wajib Operasi Komersial tidak akan

diperpanjang selama keterlambatan tersebut akan tetap terjadi walaupun

tidak terdapat peristiwa dimaksud pada paragraf (c) di atas; dan

(ii) BUP harus melakukan semua upaya yang wajar untuk mencegah atau

mengurangi sampai tingkat minimal dan memitigasi akibat dari

keterlambatan tersebut.

(e) Apabila Para Pihak tidak menyepakati isi-isi dari pemberitahuan sebagaimana

diatur dalam paragraf (c) atau perpanjangan Target Tanggal Efektif atau Tanggal

Wajib Operasi Komersial secara adil dalam waktu [30 (tiga puluh) Hari] setelah

dimulainya diskusi antara Para Pihak sehubungan dengan perpanjangan, kedua

belah Pihak berhak untuk mengajukan Sengketa untuk ditentukan

penyelesaiannya sesuai dengan ketentuan di dalam Pasal 34 (Hukum Yang

Berlaku dan Penyelesaian Sengketa).

(f) Dalam hal Perjanjian ini diakhiri oleh PDAM karena kegagalan BUP untuk

memenuhi suatu persyaratan pendahuluan maka, kecuali sebagaimana ditentukan

dalam Pasal 35.19 (Keberlangsungan):

(i) PDAM dapat mencairkan Jaminan Efektifitas Perjanjian, kecuali jika

kegagalan mencapai Target Tanggal Efektif tersebut disebabkan Peristiwa

Keadaan Kahar, Peristiwa Politik atau Peristiwa Keterlambatan PDAM;

(ii) Perjanjian ini tidak lagi berlaku dan Para Pihak dibebaskan dari kewajiban-

kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini; dan

(iii) tidak ada satu Pihak pun memiliki kewajiban kepada Pihak lain kecuali

sehubungan dengan suatu pelanggaran yang dilakukan sebelum

pengakhiran tersebut.

(g) Setelah pengakhiran oleh PDAM berdasarkan paragraf (f), BUP harus

menyerahkan kembali Tanah Utama kepada PDAM. Para Pihak dapat

menyepakati pengalihan setiap dokumen (termasuk Dokumen Desain) dan

material dan hal-hal lain kepada PDAM, jika ada, dan salinan dari semua Hak

Kekayaan Intelektual di dalam Dokumen Desain dan setiap desain terinci

sehubungan dengan Proyek yang disetujui oleh PDAM sesuai dengan Persyaratan

Hukum yang berlaku sebelum Target Tanggal Efektif. Untuk menghindari

keraguan, PDAM tidak berkewajiban untuk mengambilalih dan/atau membayar

kompensasi sehubungan setiap dokumen (termasuk Dokumen Desain) dan

material dan hal-hal lain sebagaimana dimaksud dalam paragraf ini.

(h) Apabila Perjanjian ini diakhiri karena suatu kegagalan untuk memenuhi suatu

persyaratan pendahuluan yang disebabkan oleh Peristiwa Keadaan Kahar,

Peristiwa Politik atau Peristiwa Keterlambatan PDAM, maka PDAM harus, dalam

jangka waktu tidak lebih dari [tiga puluh (30) Hari] setelah tanggal diserahkannya

kembali Tanah Utama berdasarkan paragraf (g) di atas, mengembalikan Jaminan

Efektifitas Perjanjian kepada BUP.

Page 32: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

32

2.5 Keberlakuan Pasal-Pasal Perjanjian

Pasal-pasal berikut ini berlaku efektif sejak Tanggal Penandatanganan dan tidak

bergantung pada terjadinya Tanggal Efektif:

(a) Pasal 1 (Definisi dan Interpretasi)

(b) Pasal 2 (Penandatanganan dan Efektifitas Perjanjian)

(c) Pasal 6 (Penyediaan dan Penguasaan Tanah)

(d) Pasal 7.2 (d) dan (e) (Pembiayaan Proyek)

(e) Pasal 8.1 (Desain, Gambar Rancang, dan Dokumen Lain)

(f) Pasal 8.6 (Konsultan Pengawas Independen)

(g) Pasal 16 (Penyerahan Kembali Tanah dan Fasilitas)

(h) Pasal 18 (Kedudukan Hukum, Kepemilikan Saham dan Pengendalian Pada BUP)

(i) Pasal 23 (Pernyataan dan Jaminan)

(j) Pasal 20 (Pengalihan Hak dan Kewajiban)

(k) Pasal 24 (Pembebasan dan Ganti Rugi)

(l) Pasal 25.1 (Batasan Kerugian Tidak Langsung)

(m) Pasal 27 (Keadaan Kahar)

(n) Pasal 34 (Hukum yang Berlaku dan Penyelesaian Sengketa); dan

(o) Pasal 35 (Ketentuan Lain-Lain).

3. KERJASAMA PENYELENGGARAAN PROYEK

3.1 Ruang Lingkup Kerjasama

Ruang lingkup kerjasama meliputi:

(a) perencanaan (design), rekayasa (engineering), pengadaan, pembangunan,

pengoperasian, pemeliharaan, pembiayaan dan pengalihan Fasilitas oleh BUP

dengan skema bangun guna serah (built-operate-transfer); dan

(b) perencanaan (design), rekayasa (engineering), pengadaan, pembangunan,

pembiayaan dan pengalihan JDU dan JDB Sistem Pompa oleh BUP yang akan

dioperasikan oleh PDAM.

3.2 Hak dan Kewajiban Umum Para Pihak

(a) Dengan tidak mengesampingkan kewajiban-kewajiban lain berdasarkan Perjanjian

ini, BUP bertanggung jawab melaksanakan hal-hal sebagai berikut

(keseluruhannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian ini):

(i) persiapan, negosiasi dan pelaksanaan Dokumen Proyek dimana BUP

merupakan pihak (selain dari Dokumen Dukungan Kelayakan Proyek,

Page 33: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

33

Perjanjian Penjaminan, Perjanjian Regres, Dokumen Pembangunan Unit

Distribusi dan Surat Persetujuan PDAM) dan Dokumen Pembiayaan dan

setiap perjanjian lainnya yang diperlukan untuk ditandatangani oleh BUP

dalam kaitannya dengan hal tersebut atau diperlukan untuk memenuhi

kewajiban BUP berdasarkan Perjanjian ini;

(ii) semua pembebasan dan persiapan Lokasi setelah Tanggal Penyerahan

Tanah Utama;

(iii) desain, rekayasa, pengembangan, pengadaan, pemasokan, pendirian,

konstruksi, instalasi, penyelesaian, pengujian, komisioning, dan asuransi

oleh BUP atas Fasilitas dan JDU dan JDB Sistem Pompa;

(iv) membiayai Fasilitas dan JDU dan JDB Sistem Pompa (kecuali sepanjang

Dukungan Kelayakan disediakan sesuai dengan Pasal 7.3 (Dukungan

Kelayakan Proyek));

(v) pengoperasian dan pemeliharaan Fasilitas sesuai dengan Pasal 11

(Pengoperasian dan Pemeliharaan Fasilitas);

(vi) penyiapan Prosedur Operasional dan Pemeliharaan Proyek dan

pembaruannya apabila diperlukan selama jangka waktu Perjanjian;

(vii) mengambil, menyalurkan dan mengolah seluruh Air Baku menjadi Air

Curah dengan memenuhi Indikator Kinerja Utama;

(viii) menyalurkan Air Curah hanya kepada PDAM (atau kepada pihak lain atas

persetujuan PDAM);

(ix) pengajuan secara tepat dan tuntas untuk, dan upaya yang tekun untuk

memperoleh, semua Persetujuan dan semua pembaruan-pembaruan

daripadanya yang diperlukan dalam kaitannya dengan Dokumen Proyek

atau Dokumen Pembiayaan dan yang diperlukan atas nama BUP;

(x) pengadaan semua tindakan yang biasa dilakukan yang ada di dalam

kendalinya sebagaimana dipersyaratkan untuk memastikan perlindungan

dan pengamanan Lokasi;

(xi) memastikan Lokasi dapat diakses oleh PDAM;

(xii) penyerahan JDU dan JDB Sistem Pompa pada Tanggal Operasi Komersial

kepada PDAM sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian ini;

(xiii) penyerahan salinan Dokumen Proyek, Dokumen Pembiayaan dan

dokumen-dokumen atau perjanjian lain yang benar dan lengkap segera

setelah ditandatanganinya atau diterimanya dokumen tersebut dan dalam

setiap keadaan pada saat atau sebelum Tanggal Efektif;

(xiv) penyerahan Jaminan Pelaksanaan kepada PDAM;

(xv) melakukan semua hal yang diperlukan untuk mencapai pelaksanaan

Proyek sesuai dengan Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek;

(xvi) bekerja sama dengan PDAM dalam hubungannya dengan permohonan

sebagaimana disebutkan dalam Pasal 3.2(b) (Hak dan Kewajiban Umum

Page 34: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

34

Para Pihak) dan membantu pengajuan tersebut, termasuk diantaranya

menyediakan pendampingan secara wajar dalam rangka persiapan hal

tersebut untuk melancarkan pertimbangan permohonan tersebut oleh

Lembaga Pemerintahan; dan

(xvii) atas permintaan sewajarnya dari PDAM, dari waktu ke waktu, memberikan

pelatihan lain-lain kepada pegawai, tenaga kerja, konsultan dari PDAM

selama Periode Kerjasama;

(xviii) pada Tanggal Pengakhiran, penyerahan Proyek kepada PDAM, atau

berdasarkan arahan dari PDAM kepada Badan Usaha Penerus; dan

(xix) melaksanakan hal-hal lain yang merupakan kewajibannya berdasarkan

ketentuan dalam Perjanjian ini.

(b) Dengan tidak mengesampingkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban lain

berdasarkan Perjanjian ini, PDAM bertanggung jawab melaksanakan hal-hal

sebagai berikut (keseluruhannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam

Perjanjian ini):

(i) menyediakan hak eksklusif dan manfaat untuk mengoperasikan dan

memelihara, dan menggunakan secara penuh serta mendapatkan manfaat

dari Proyek, kepada BUP sampai dengan Tanggal Pengakhiran;

(ii) memberikan akses kepada BUP untuk mengambil Air Baku sesuai dengan

ketentuan dalam Perjanjian ini dan Izin Pengambilan Air Baku;

(iii) sejak Tanggal Operasi Komersial membayar Tagihan kepada BUP

sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini;

(iv) memperoleh semua hak hukum yang diperlukan untuk, dan penguasaan

atas Tanah Utama, sesuai dengan Hukum yang berlaku dan menyediakan

Tanah Utama kepada BUP pada Tanggal Penyerahan Tanah Utama;

(v) kerjasama dengan BUP dalam mengidentifikasi permohonan BUP untuk

setiap Persetujuan yang diperlukan atas nama BUP dan menyediakan

pendampingan yang wajar dalam rangka mempersiapkan hal tersebut,

sehingga mempercepat pertimbangan permohonan tersebut oleh Lembaga

Pemerintahan dengan ketentuan bahwa paragraf (v) ini tidak berlaku

terhadap Persetujuan yang dipersyaratkan semata-mata sehubungan

dengan Area Kerja dan Tanah Tambahan;

(vi) pengajuan secara tepat dan tuntas untuk, dan upaya yang tekun untuk

memperoleh, semua Persetujuan dan semua pembaruan daripadanya

yang diperlukan atas nama PDAM, jika ada, dalam kaitannya dengan

Perjanjian ini atau setiap Dokumen Proyek;

(vii) sebagaimana dibutuhkan secara wajar oleh BUP, mendiskusikan Proyek

dengan dan menyediakan informasi yang tersedia untuk publik tentang

PDAM kepada setiap Pihak Pembiaya; dengan ketentuan, dalam setiap

keadaan, bahwa PDAM tidak dapat diwajibkan atas dirinya sendiri atau

atas nama badan hukum lainnya untuk membuat pernyataan dan janji- janji

dalam kaitannya dengan diskusi tersebut atau dalam kaitannya

Page 35: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

35

dengan setiap pengaturan pembiayaan selain pernyataan atau janji yang

tercantum dalam Surat Persetujuan PDAM;

(viii) mengkaji dan, apabila dianggap perlu, menyetujui atau menerima setiap

dan semua gambar, spesifikasi, data, dokumen, proposal, dan permintaan

lainnya sebagaimana diajukan oleh BUP dalam kaitannya dengan

pelaksanaan kewajiban BUP berdasarkan Perjanjian ini;

(ix) penyiapan dan penandatanganan Dokumen Dukungan Kelayakan Proyek,

Perjanjian Penjaminan, Perjanjian Regres, Dokumen Pembangunan Unit

Distribusi dan Surat Persetujuan PDAM;

(x) sesuai dengan Pasal 16 (Penyerahan Kembali Tanah dan Fasilitas),

menerima Proyek, atau mengarahkan BUP untuk mengalihkan Proyek

kepada Lembaga Pemerintahan, Badan Usaha Penerus atau pihak lain

yang memenuhi syarat sesuai dengan Persyaratan Hukum, pada saat

Tanggal Pengakhiran; dan

(xi) melaksanakan hal-hal lain yang merupakan kewajibannya berdasarkan

Perjanjian ini.

3.3 Wakil-Wakil

(a) Masing-masing Pihak harus menunjuk seorang wakil untuk bertindak atas nama

Pihak tersebut untuk tujuan Perjanjian ini dan menggunakan setiap hak-haknya

dari Pihak atau melaksanakan kewajiban-kewajiban berdasarkan Perjanjian ini.

(b) Identitas dan rincian kontak masing-masing wakil Pihak pada Tanggal Efektif diatur

dalam Lampiran 17 (Wakil-wakil).

(c) Masing-masing Pihak memastikan bahwa wakil Pihak saling berkomunikasi

dengan itikad baik.

(d) Masing-masing Pihak dapat melakukan perubahan identitas atas wakil yang

bersangkutan dengan pemberitahuan secara tertulis. Masing-masing Pihak harus

(sejauh secara wajar yang dapat dilakukan) untuk berkonsultasi dengan Pihak

lainnya sebelum penunjukkan setiap penggantian suatu wakil, dengan

mempertimbangkan kebutuhan untuk perantara dan keberlanjutan sehubungan

dengan Proyek. Perubahan tersebut harus berlaku pada tanggal sebagaimana

diatur dalam pemberitahuan tertulis.

(e) Dalam setiap jangka waktu dimana tidak ada wakil yang ditunjuk oleh Pihak (atau

pada saat wakil Pihak tidak mampu karena sakit, tidak memiliki kapasitas atau

setiap alasan lainnya untuk melakukan fungsinya berdasarkan Perjanjian ini),

Pihak tersebut harus melaksanakan fungsinya yang seharusnya dilakukan oleh

wakil-wakilnya.

(f) Setiap Pihak berhak untuk memperlakukan setiap tindakan dari wakil Pihak lain

yang diberikan kewenangan oleh Perjanjian ini sebagaimana diberikan

kewenangan secara jelas oleh Pihak lain kecuali sebelumnya diberitahukan dalam

bentuk tertulis sebelum tindakan tersebut. Tidak ada Pihak atau wakil Pihak

diperlukan untuk menentukan apakah otorisasi secara tertulis sebenarnya telah

diberikan.

3.4 Dokumen Proyek

Page 36: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

36

(a) BUP harus menandatangani Dokumen Proyek dan setiap perjanjian lain yang

diperlukan untuk ditandatangani oleh BUP untuk dapat memenuhi kewajiban-

kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini. BUP harus menyediakan salinan

perjanjian-perjanjian yang telah disertifikasi dan setiap perjanjian lain dengan

setiap pihak ketiga kepada PDAM sesegera dimungkinkan.

(b) BUP harus memastikan bahwa Dokumen Proyek yang ditandatangani antara BUP

dengan setiap Kontraktor harus sesuai dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan di

bawah ini:

(i) Dokumen Proyek harus ditandatangani dengan dasar arms-length, dalam

praktek usaha biasa dan, dimana kontraktor adalah Afiliasi, sesuai dengan

syarat yang adil dan ketentuan wajar yang tidak kurang menguntungkan

bagi BUP dari yang akan diperoleh dalam transaksi sebanding dengan

Pihak yang bukan merupakan afiliasi dan pada persyaratan standar yang

wajar dalam industri;

(ii) pengadaan, negosiasi, penandatanganan dan pelaksanaan dari Dokumen

Proyek tidak dapat melibatkan perilaku tidak jujur atau tindakan curang,

termasuk, namun tidak terbatas pada, suap, kick-back, pembayaran yang

tidak sah atau tindakan serupa oleh setiap pihak atau karyawan,

perwakilan, agen atau pihak serupa; dan

(iii) pengadaan, negosiasi, penandatanganan dan pelaksanaan dari Dokumen

Proyek harus transparan, dengan tetap memperhatikan perlindungan yang

wajar secara komersial dari kepemilikan atau informasi sensitif secara

komersial.

(c) BUP menjamin bahwa Dokumen Proyek (selain daripada Dokumen Dukungan

Kelayakan Proyek, Perjanjian Penjaminan, Perjanjian Regres, Dokumen

Pembangunan Unit Distribusi dan Surat persetujuan PDAM) secara substansi

sesuai dengan ketentuan substantif hak-hak perjanjian yang disediakan oleh BUP

di dalam Penawaran, kecuali untuk perubahan-perubahan yang telah disetujui

secara tertulis oleh PDAM.

(d) Tanpa membatasi Pasal 3.4 (Dokumen Proyek), BUP tidak dapat tanpa

persetujuan tertulis sebelumnya dari PDAM yang mana persetujuan tidak akan

ditangguhkan secara tidak wajar, menyetujui suatu perubahan terhadap identitas

pihak kerja sama dengan BUP terhadap Dokumen Proyek atau menyetujui untuk

memberikan setiap kepentingan didalamnya atau terhadap kepentingan para pihak

di dalam Dokumen Proyek, kecuali sebagaimana diperlukan berdasarkan

Dokumen Pembiayaan Senior dalam situasi-situasi dimana Kontraktor-Kontraktor

telah melakukan cidera janji berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut yang tidak

dapat dipulihkan kembali dan Pihak-Pihak Pembiaya berhak mensyaratkan BUP

untuk mengganti Kontraktor yang bersangkutan.

(e) BUP harus memastikan bahwa Dokumen Proyek (selain daripada Dokumen

Dukungan Kelayakan Proyek, Perjanjian Penjaminan, Perjanjian Regres,

Dokumen Pembangunan Unit Distribusi dan Surat persetujuan PDAM) masing-

masing memuat suatu pasal yang melarang secara tegas penerapan atau

penggunaan praktik-praktik korupsi atau pengaruh-pengaruh yang bertentangan

dengan Hukum yang berlaku untuk mendapatkan Perjanjian ini dengan imbalan

atau komisi apapun.

Page 37: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

37

(f) BUP harus memastikan bahwa Dokumen Proyek (selain daripada Dokumen

Dukungan Kelayakan Proyek, Perjanjian Penjaminan, Perjanjian Regres,

Dokumen Pembangunan Unit Distribusi dan Surat persetujuan PDAM) masing-

masing memuat suatu pasal yang memiliki akibat bahwa tidak ada Kontraktor

berdasarkan setiap Dokumen Proyek yang diizinkan untuk melakukan perubahan

atas setiap jenis yang diatur paragraf (d) kecuali dalam keadaan-keadaan

sebagaimana diatur dalam pasal tersebut.

(g) BUP harus melaksanakan kewajibannya dan melakukan hak-hak yang diatur

didalamnya dan memperhatikan semua ketentuan-ketentuan di Dokumen Proyek

dimana BUP merupakan pihak (sepanjang ketentuan didalamnya tidak

bertentangan dengan persyaratan di dalam Perjanjian ini) dan tidak boleh

melakukan hal-hal berikut ini tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari Wakil

PDAM:

(i) mengakhiri atau menyetujui pengakhiran atas semua atau sebagian

Dokumen Proyek;

(ii) membuat perubahan, modifikasi atau penambahan terhadap, atau

persetujuan apapun untuk melakukan setiap perubahan terhadap setiap

ketentuan pada, atau memberikan setiap pengesampingan berdasarkan,

setiap Dokumen Proyek dimana secara materi mengubah setiap Dokumen

Proyek;

(iii) menyimpang dari kewajiban-kewajibannya secara material berdasarkan

dokumen Proyek atau pengesampingan atau izin untuk membiarkan

dikesampingkannya setiap hak-hak yang mungkin BUP miliki secara

material berdasarkan Dokumen Proyek; atau

(iv) mengikatkan diri (atau mengizinkan pengikatan diri oleh pihak lain) setiap

perjanjian yang menggantikan semua atau sebagian, atau dengan cara

apapun dan memberikan dampak material yang merugikan terhadap

interpretasi terhadap, setiap Dokumen Proyek.

3.5 Persetujuan-Persetujuan

(a) BUP harus memperoleh, mempertahankan dan memperbarui, dan menyebabkan

masing-masing Kontraktornya memperoleh, mempertahankan dan memperbarui,

semua Persetujuan yang diperlukan BUP untuk dapat melaksanakan Proyek dan

untuk melaksanakan kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini dan

Dokumen Proyek lainnya, termasuk Persetujuan-Persetujuan sebagaimana

ditentukan di dalam Lampiran 4 (Persetujuan Utama). BUP tidak dapat memulai

setiap bagian dari Proyek sampai BUP telah memperoleh semua Persetujuan-

Persetujuan yang diperlukan dalam kaitannya dengan bagian dari Proyek tersebut.

(b) BUP harus menyerahkan kepada PDAM:

(i) pada atau sebelum Tanggal Efektif, salinan-salinan semua Persetujuan-

Persetujuan yang telah disahkan sebagaimana dirujuk di dalam paragraf

(a) yang harus telah diperoleh pada tanggal tersebut dalam kaitannya

dengan pelaksanaan, penyerahan dan dimulainya pelaksanaan Perjanjian

ini, Dokumen Proyek dan Dokumen Pembiayaan, dan transaksi-transaksi

dimaksud di dalam Perjanjian ini dan di dalam perjanjian-perjanjian

Page 38: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

38

tersebut, dan setiap Persetujuan-Persetujuan yang telah dikeluarkan pada

atau sebelum Tanggal Efektif;

(ii) pada atau sebelum Tanggal Operasi Komersial, salinan-salinan semua

Persetujuan-Persetujuan yang telah disahkan sebagaimana dirujuk di

dalam paragraf (a), dan setiap perubahan, modifikasi atau penggantian

setiap Persetujuan-Persetujuan yang sebelumnya telah diberikan kepada

PDAM, yang telah dikeluarkan setelah Tanggal Efektif; dan

(iii) segera atas permintaan dari PDAM secara wajar dari waktu ke waktu,

salinan Persetujuan-Persetujuan yang telah disahkan sebagaimana

dimaksud dalam paragraf (a).

(c) Apabila setiap Persetujuan-Persetujuan yang diperoleh sesuai dengan paragraf

(a) dicabut atau ditarik, BUP harus:

(i) secepatnya memberitahukan PDAM dalam bentuk tertulis terkait

pencabutan atau penarikan tersebut, dan akibat atas pencabutan atau

penarikan tersebut terhadap kemampuan BUP untuk melakukan

kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini; dan

(ii) segera melakukan hal-hal yang diperlukan secara wajar untuk memperoleh

kembali atau memperbarui Persetujuan tersebut,

pemberitahuan yang diberikan oleh BUP berdasarkan paragraf (c) tidak memiliki

akibat terhadap kewajiban-kewajiban BUP berdasarkan Perjanjian ini.

(d) BUP menyetujui bahwa walaupun BUP berkontrak dengan PDAM, setiap

pengajuan Persetujuan-Persetujuan akan dinilai pada kemampuannya sendiri oleh

Lembaga Pemerintahan terkait dan setiap kegagalan untuk memperoleh atau

mempertahankan Persetujuan tersebut tidak dapat digunakan untuk melawan

PDAM.

(e) PDAM wajib apabila diminta oleh BUP memberikan bantuan yang wajar kepada

BUP untuk membantu dan mendukung permohonan tersebut tanpa kewajiban

apapun, dalam kaitannya untuk memperoleh Persetujuan-Persetujuan

sebagaimana dipersyaratkan di dalam Pasal 3.5 (Persetujuan-Persetujuan) ini,

kecuali Persetujuan-Persetujuan yang dipersyaratkan semata-mata sehubungan

dengan Area Kerja.

(f) BUP harus melakukan konsultasi dengan PDAM sehubungan dengan Proyek dari

waktu ke waktu dan sesuai dengan Perjanjian ini. Persyaratan untuk melakukan

konsultasi dengan PDAM harus termasuk permohonan atas semua dokumentasi,

gambar, spesifikasi, desain atau prosedur pengujian terkait dengan hal yang akan

dikonsultasikan kepada PDAM oleh BUP.

(g) Apabila persetujuan atau penerimaan sebagaimana dipersyaratkan ditolak atau

diberikan dengan kondisi tertentu oleh PDAM, PDAM harus memberikan

penjelasan tertulis kepada BUP atas setiap penolakan atau kondisi-kondisi

tersebut. Setiap persetujuan atau penerimaan yang diberikan oleh PDAM harus

bersifat final dan mengikat terhadap PDAM.

(h) Tidak ada kajian atau persetujuan oleh PDAM atas setiap Dokumen Proyek atau

setiap perjanjian lainnya, dokumen, instrumen, gambar, spesifikasi atau desain

Page 39: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

39

yang diajukan oleh BUP terkait Proyek yang dapat membebaskan BUP untuk

setiap tanggung jawab yang apabila tidak seharusnya dimiliki sehubungan dengan

atau berdasarkan perjanjian, dokumen, instrumen, gambar, spesifikasi atau desain

tersebut atau kegagalan untuk tunduk dengan Hukum yang berlaku sehubungan

dengan hal tersebut, PDAM atau setiap wakil-wakilnya atau penasihat-

penasihatnya bertanggung jawab kepada BUP atau setiap pihak lain dengan

alasan kajian atau persetujuan terhadap suatu perjanjian, dokumen, instrumen,

gambar, spesifikasi atau desain.

3.6 Sumber Air Baku

(a) PDAM harus memperoleh Izin Pengambilan Air Baku dari Lembaga Pemerintahan

yang berwenang dan senantiasa menjaga keberlakuan Izin Pengambilan Air Baku

selama Periode Kerjasama dengan kapasitas volume Air Baku sekurangnya

825lpd.

(b) Air Baku untuk kepentingan Penyelenggaraan Proyek bersumber dari Sungai Way

Sekampung sebagaimana tercantum di dalam Izin Pengambilan Air Baku.

(c) BUP bertanggung jawab untuk, bertindak atas nama PDAM, melakukan

pembayaran secara tuntas dan tepat waktu atas Pajak Air atau iuran atau retribusi

lainnya sehubungan dengan pengambilan Air Baku pada Titik Pengambilan oleh

BUP.

(d) BUP bertanggung jawab untuk melakukan pengambilan Air Baku dari Titik

Pengambilan untuk diproses di Fasilitas berdasarkan Izin Pengambilan Air Baku.

3.7 Daerah Layanan dan Unit Distribusi

(a) Air Curah yang diproduksi oleh BUP akan disalurkan kepada Pelanggan oleh

PDAM sesuai dengan Daerah Layanan.

(b) Atas kebijakan PDAM sepenuhnya, PDAM dapat menyalurkan Air Curah di luar

Daerah Layanan.

(c) Jika penyaluran di luar Daerah Layanan dimaksud pada butir (b) berdampak pada

biaya investasi dan/atau biaya operasional BUP, maka pelayanan di luar Daerah

Layanan akan dianggap sebagai Modifikasi sesuai dengan ketentuan Pasal 26

(Modifikasi Pekerjaan dan/atau Layanan).

3.8 Fasilitas Lain

BUP harus menyediakan dan membayar biaya untuk memperoleh dan menggunakan

Utilitas, termasuk fasilitas sanitasi, pengelolahan limbah, bahan bakar, suplai listrik dan

utilitas lainnya serta mendapatkan sambungan jasa Utilitas yang diperlukan untuk

Penyelenggaraan Proyek dengan memperhatikan ketentuan Pasal 6.9 (Utilitas di Lokasi).

3.9 Dukungan Satu Pihak terhadap Pihak Lain

BUP wajib memberikan dukungan, antara lain pemberian data dan dokumen, kepada

PDAM untuk:

(a) melaksanakan kewajibannya sesuai dengan Hukum yang berlaku secara efektif

dan efisien; dan

Page 40: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

40

(b) mematuhi standar dan tujuan sebagaimana diatur dalam Hukum yang berlaku.

3.10 Pusat Data

(a) BUP dalam waktu [enam puluh (60) Hari] sejak Tanggal Penandatanganan, harus

mendirikan suatu pusat data elektronik ("Pusat Data") dan menyediakan akses dan

informasi log-in kepada PDAM.

(b) Pusat Data harus dipelihara dan dapat diakses hingga Tanggal Pengakhiran.

(c) Segala biaya terkait dengan pendirian dan pemeliharaan Pusat Data akan

ditanggung oleh BUP.

(d) BUP harus mengunggah seluruh dokumen yang terkait dan pemberitahuan yang

ditentukan dalam Perjanjian ini dalam Pusat Data, termasuk:

(i) Persetujuan-Persetujuan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 3.5

(Persetujuan-Persetujuan);

(ii) data debit air;

(iii) gambar desain dan dokumen-dokumen lainnya sebagaimana ditentukan

dalam Pasal 8.1 (Desain, Gambar Rancang dan Dokumen Lain);

(iv) gambar, petunjuk, hasil pengujian dan dokumentasi lainnya sebagaimana

ditentukan dalam Pasal 8.1 (l) (Desain, Gambar Rancang dan Dokumen

Lain);

(v) laporan hasil pengujian dan data pendukung sebagaimana ditetapkan

dalam Lampiran 11 (Prosedur Perhitungan dan Pengukuran)

(vi) Prosedur Operasional dan Pemeliharaan sebagaimana ditentukan dalam

Pasal 11.2 (Prosedur Operasional dan Pemeliharaan);

(vii) segala pemberitahuan yang dikirimkan sesuai dengan Perjanjian ini.

3.11 Janji Umum

(a) Dalam melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini, BUP harus

bertindak secara profesional, tepat waktu dan efisien.

(b) BUP harus melaksanakan pengendalian penuh atas karyawannya, Kontraktor dan

subkontraktornya serta mewajibkan mereka untuk mematuhi Perjanjian ini, semua

Hukum yang berlaku dan kebijakan-kebijakan BUP.

(c) BUP harus mewajibkan para karyawannya, Kontraktor dan subkontraktornya untuk

menerapkan standar-standar profesionalisme dan kode etik terbaik.

(d) Sepanjang diizinkan oleh Hukum yang berlaku, BUP akan memutuskan hubungan

kerja atau mendisiplinkan setiap karyawannya, Kontraktor atau subkontraktornya

yang tidak mematuhi standar-standar sebagaimana dimaksud pada paragraf (c)

dan akan segera melakukan tindakan yang tepat atas biayanya sendiri untuk

memperbaiki pelanggaran yang ada.

(e) BUP akan mematuhi semua Persyaratan Hukum yang berlaku selama jangka

waktu Perjanjian ini.

Page 41: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

41

(f) BUP akan membuat dan memelihara suatu sistem pengelolaan lingkungan hidup

dan sosial yang komprehensif untuk Proyek sesuai dengan AMDAL dan semua

Hukum yang berlaku.

(g) Kecuali ditentukan lain dalam Perjanjian ini, BUP tidak boleh:

(i) melakukan kegiatan bisnis apapun selain yang diizinkan berdasarkan

Perjanjian ini atau sebagaimana disyaratkan untuk melakukan

kewajibannya dan menikmati hak berdasarkan Dokumen Proyek dimana ia

merupakan pihak;

(ii) menandatangani setiap perjanjian peleburan, konsolidasi atau

penggabungan dengan badan lainnya; atau

(iii) kecuali sebagaimana disyaratkan oleh Pihak Pembiaya untuk keperluan

eksekusi kewajiban pembayaran BUP kepada Pihak Pembiaya,

melepaskan semua atau sebagian besar asetnya.

(h) BUP menjamin bahwa:

(i) baik BUP atau para perwakilannya tidak pernah menawarkan kepada

pejabat, petugas atau karyawan Lembaga Pemerintahan manapun, suatu

imbalan atau komisi bagi pemberian perjanjian atau persetujuan Perjanjian

ini dan BUP atau perwakilannya juga tidak pernah menerapkan atau

menggunakan praktik-praktik korupsi atau pengaruh-pengaruh yang

bertentangan dengan Hukum yang berlaku untuk mendapatkan Perjanjian

ini dengan imbalan atau komisi apapun; dan

(ii) BUP tidak akan mensubkontrakan seluruh atau sebagian dari Perjanjian ini

dengan cara yang bertentangan dengan Hukum yang berlaku.

(i) Pelanggaran atas jaminan yang tercantum dalam paragraf (h) merupakan dasar

yang cukup bagi pencabutan atau pengakhiran Perjanjian ini tanpa mengurangi

hak untuk mengajukan kasus perdata dan pidana yang tepat terhadap BUP

dan/atau Subyek Hukum yang melakukan pelanggaran menurut Hukum yang

berlaku.

(j) BUP harus bertanggung jawab penuh atas semua persyaratan keselamatan

sehubungan dengan Proyek dan harus sesuai dengan setiap peraturan

keselamatan terkait Proyek, serta menjaga keselamatan orang dan properti yang

berada di sekitar Proyek, sebagaimana berlaku dari waktu ke waktu.

(k) BUP harus dengan segera memberikan laporan kepada PDAM atas setiap

kematian atau kecelakaan, atau setiap insiden keselamatan yang melibatkan

kejadian tidak terduga secara khusus seperti kebakaran, ledakan atau kegagalan

mekanis, sehubungan dengan Proyek dan harus menyediakan laporan secara

tertulis kepada PDAM dalam [delapan (8) jam] sejak kejadian kecelakaan tersebut;

dengan ketentuan bahwa, pemberitahuan harus diberikan kepada PDAM dengan

segera apabila insiden tersebut dapat cukup diperkirakan akan membahayakan

keamanan pekerja dan masyarakat.

(l) BUP harus dan harus menyebabkan Kontraktor untuk:

(i) mematuhi peraturan konten lokal yang berlaku:

Page 42: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

42

(ii) mengutamakan mempekerjakan warga negara Indonesia yang memenuhi

kualifikasi dan akan memastikan bahwa Kontraktor mempekerjakan warga

negara Indonesia yang memenuhi kualifikasi;

(iii) sampai batas maksimal yang diizinkan oleh Dokumen Pembiayaan,

memberikan preferensi penggunaan peralatan konstruksi dan peralatan

lainnya, material dan produk yang dihasilkan dan/atau diproduksi di

Indonesia;

(iv) sampai batas maksimal yang diizinkan oleh Dokumen Pembiayaan,

memberikan preferensi penggunaan dalam pelaksanaan dari kewajibanya

berdasarkan Dokumen Proyek dimana mereka merupakan pihak, tenaga

kerja Indonesia (baik dengan keterampilan maupun tidak terampil),

pengawas Indonesia, profesional dan personel lainnya, layanan dan

kontraktor Indonesia.

(v) menggunakan perusahaan, broker dan agen asuransi Indonesia

sehubungan dengan polis asuransi apapun yang diperoleh sehubungan

dengan Proyek; dan

(vi) menggunakan importir, agen dan perusahaan ekspedisi Indonesia,

dengan ketentuan, dalam segala hal sampai batas yang diizinkan oleh Hukum yang

berlaku (dan dengan cara apapun tidak membatasi hak BUP dan/atau PDAM untuk

meminta segala pengecualian dari peraturan konten lokal, apabila diperlukan),

bahwa peralatan, bahan, produk, personel, penyedia jasa dan kontraktor tersebut

setidaknya secara wajar cukup menguntungkan bagi BUP bila dibandingkan

dengan peralatan, bahan, produk, personel, penyedia jasa dan kontraktor lainnya

yang tersedia, dengan mempertimbangkan kualitas, kehandalan dan jadwal.

(m) BUP harus melakukan pelatihan kepada karyawan BUP dengan ketentuan:

(i) menerapkan program-program pendidikan dan pelatihan rutin untuk

meningkatkan keterampilan para karyawan BUP hingga taraf standar

internasional;

(ii) seluruh manual pelatihan dan bahan-bahan lain yang digunakan dalam

program-program pendidikan dan pelatihan tersebut harus diserahkan oleh

BUP kepada PDAM pada saat Tanggal Pengakhiran; dan

(iii) BUP harus mengizinkan para karyawan dari PDAM untuk bergabung dalam

program-program pelatihan BUP.

(n) BUP harus memberitahukan PDAM jika melakukan pekerjaan yang diperlukan

untuk mematuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini yang kemungkinan akan

menyinggung atau mengganggu setiap tindakan PDAM atau setiap tindakan

Lembaga Pemerintahan.

(o) BUP harus memastikan bahwa ketika melaksanakan kewajibannya berdasarkan

Perjanjian ini tidak mengganggu atau mengacaukan salah satu tindakan operasi

PDAM kecuali pada waktu-waktu dan dengan cara yang disetujui secara tertulis

oleh PDAM.

3.12 Hak dan Kewajiban Lain-Lain

Page 43: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

43

(a) Tanpa mengurangi ketentuan lain berdasarkan perjanjian ini, masing-masing

PDAM dan BUP dalam rangka melaksanakan kewajibannya berdasarkan

Perjanjian ini bertanggung jawab dan berhak untuk:

(i) membuat perjanjian dengan pihak lain sesuai dengan Hukum yang berlaku;

(ii) menunjuk dan memberhentikan para Kontraktor atau subkontraktor,

konsultan dan penasehat profesional lainnya, kecuali Konsultan Pengawas

Independen yang hanya dapat dilakukan atas permintaan atau dengan

persetujuan PDAM;

(iii) mempekerjakan, mengerahkan, mengorganisasi dan mengarahkan staf;

(iv) membuat perjanjian untuk pasokan peralatan, bahan-bahan, tenaga kerja

dan jasa;

(v) melakukan tindakan untuk melindungi masyarakat dan harta benda,

menghindari kemacetan, mencegah gangguan, mengurangi kebisingan

dan gangguan dan memastikan bahwa emisi, pelepasan dan limbah dari

aktivitas konstruksi untuk memenuhi semua Hukum yang berlaku; dan

(vi) melakukan segala tindakan lain yang diperlukan bagi keamanan dan

penyelesaian pelaksanaan kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya.

4. PERIODE KERJASAMA

4.1 Periode Kerjasama

(a) Perjanjian ini berlaku sejak Tanggal Penandatanganan dengan memperhatikan

ketentuan yang berlaku pada Pasal 2.2 (Persyaratan Pendahuluan).

(b) Perjanjian ini berakhir pada saat terjadinya terlebih dahulu di antara peristiwa

dibawah ini, (yang mana selanjutnya disebut sebagai “Tanggal Pengakhiran”):

(i) berakhirnya Periode Kerjasama, yaitu 25 (dua puluh lima) Tahun terus

menerus sejak Tanggal Operasi Komersial (“Periode Kerjasama”);

(ii) pengakhiran lebih awal Perjanjian ini berdasarkan Pasal 2.4 (Kegagalan

Mencapai Tanggal Efektif), Pasal 31.1 (Pengakhiran Karena Cidera Janji),

Pasal 31.4 (Pengakhiran Perjanjian Sepihak Oleh PDAM), dan Pasal 31.5

(Pengakhiran Perjanjian Karena Berakhirnya Jangka Waktu).

4.2 Akhir Periode Kerjasama

Pada berakhirnya Perjanjian, tunduk pada ketentuan Pasal 31.7 (Dampak Pengakhiran

Perjanjian), Proyek akan dialihkan kepada PDAM dengan pembayaran sebesar Rp. 10,000

(sepuluh ribu Rupiah) dengan tetap memperhatikan ketentuan Pasal 16 (Penyerahan

Kembali Tanah dan Fasilitas).

5. JAMINAN PELAKSANAAN

5.1 Jaminan Pelaksanaan

(a) Pada atau sebelum Tanggal Efektif, BUP harus menyampaikan kepada PDAM

Jaminan Pelaksanaan untuk kepentingan PDAM sebagai pemenuhan atas syarat

Page 44: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

44

yang diatur dalam Pasal 2.2 (a)(i)(11) (Persyaratan Pendahuluan) dalam bentuk

sebagaimana dimuat pada Lampiran 23 (Bentuk Jaminan).

(b) Jaminan Pelaksanaan harus:

(i) diterbitkan oleh suatu bank yang memiliki izin untuk melaksanakan usaha

di Republik Indonesia:

(ii) memiliki peringkat paling tidak AA- dalam skala mata uang lokal yang

ditentukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) atau peringkat

yang setara dari lembaga pemeringkat kredit yang berlisensi lain yang

dipilih oleh PDAM; atau

(iii) disetujui lain oleh PDAM berdasarkan kebijakannya sendiri.

(iv) dalam bentuk yang ditetapkan dalam Lampiran 23 (Bentuk Jaminan);

(v) dalam jumlah keseluruhan besaran Jaminan Pelaksanaan; dan

(vi) berlaku untuk periode dari Tanggal Efektif sampai Tanggal Operasi

Komersial atau sebagaimana tanggal tersebut mungkin diperpanjang

sesuai dengan ketentuan Jaminan Pelaksanaan atau sebagaimana

disepakati lain antara para Pihak (“Periode Keberlakuan Jaminan

Pelaksanaan”).

(c) Apabila pada setiap waktu terdapat perubahan status atau posisi keuangan

penerbit Jaminan Pelaksanaan, BUP harus, setelah menyadari hal ini,

memberitahukan PDAM tanpa penundaan, atau PDAM dapat memberitahukan

BUP, selanjutnya BUP harus segera mengganti Jaminan Pelaksanaan yang

bersangkutan dengan garansi bank (bank guarantee) penarikan pertama yang

diterbitkan dalam istilah yang identik oleh bank lainnya yang memenuhi kriteria

yang ditetapkan dalam paragraf (b)(i).

(d) BUP harus memastikan bahwa, sepanjang Periode Keberlakuan Jaminan

Pelaksanaan, Jaminan Pelaksanaan dipertahankan dalam jumlah yang ditetapkan

dan dipertahankan tetap berlaku dan efektif hingga diizinkan untuk dikembalikan

sesuai dengan ketentuan Perjanjian ini.

(e) PDAM berhak melakukan klarifikasi secara langsung kepada bank penerbit

Jaminan Pelaksanaan untuk memastikan kesesuaian bank dan Jaminan

Pelaksanaan dengan ketentuan Perjanjian ini dan BUP wajib memberikan

dukungan yang diperlukan untuk terlaksananya klarifikasi tersebut.

5.2 Tanpa Prasangka

Setiap perjanjian antara penyedia Jaminan Pelaksanaan dan PDAM sehubungan dengan

penarikan yang dibuat dan jumlah yang dibayarkan oleh penyedia kepada PDAM

berdasarkan Jaminan Pelaksanaan tanpa mengurangi kepada hak PDAM untuk membuat

Klaim yang berkelanjutan terhadap BUP untuk hal yang dicakup dalam Jaminan

Pelaksanaan, dengan ketentuan bahwa uang yang diterima dari penyedia harus digunakan

dalam penyelesaian Klaim yang merupakan masalah pokok yang mendasari pembayaran

yang dilakukan oleh penyedia Jaminan Pelaksanaan.

5.3 Pencairan Jaminan Pelaksanaan

Page 45: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

45

(a) PDAM harus memiliki jaminan penuh untuk seluruh atau sebagian, sebagaimana

berlaku, dari Jaminan Pelaksanaan ketika:

(i) BUP telah melakukan suatu Peristiwa Cidera Janji BUP dan belum

memperbaiki cidera janji tersebut dalam Jangka Waktu Perbaikan Yang

Berlaku;

(ii) BUP gagal untuk melakukan perpanjangan, pembaruan atau penggantian

Jaminan Pelaksanaan;

(iii) BUP gagal untuk membayar Denda Keterlambatan yang tercantum dalam

Pasal 10.3 (Tanggal Operasi Komersial);

(iv) PDAM membuat suatu Klaim yang bona fide bahwa PDAM memiliki piutang

dalam suatu jumlah dari BUP berdasarkan Perjanjian ini, atau setiap

dokumen dimaksud dalam Perjanjian ini, dan jumlah tersebut belum

dibayar oleh BUP; atau

(v) PDAM dinyatakan berwenang untuk melakukannya berdasarkan Perjanjian

ini.

(b) Jumlah yang diminta berdasarkan Jaminan Pelaksanaan oleh PDAM dalam setiap

keadaan yang dijelaskan dalam paragraf (a) akan menjadi jumlah yang disediakan

untuk sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian ini atau yang ditentukan lain oleh

PDAM berdasarkan Hukum yang berlaku sebagaimana diperlukan untuk

mengkompensasi PDAM untuk semua kerugian langsung dan insidental yang

diderita atau yang akan diderita oleh PDAM sebagai suatu konsekuensi dari

keadaan yang terkait. Uang yang diterima dari penyedia Jaminan Pelaksanaan

akan digunakan dalam penyelesaian Kerugian PDAM.

(c) Apabila ditentukan bahwa PDAM tidak berhak atas uang yang diterima

berdasarkan Jaminan Pelaksanaan, PDAM harus membayar kembali jumlah (tidak

termasuk bunga) yang diminta berdasarkan Jaminan Pelaksanaan (kurang dari

setiap jumlah yang menjadi haknya, jika berlaku) segera sebagaimana

dimungkinkan setelah penetapan telah dibuat.

(d) BUP harus memastikan bahwa setiap kekurangan dalam jumlah Jaminan

Pelaksanaan sesuai dengan Klaim yang dibuat oleh PDAM diperbaiki dalam waktu

[lima (5) Hari Kerja] sejak tanggal pembayaran akan dilakukan dari Jaminan

Pelaksanaan.

6. PENYEDIAAN DAN PENGUASAAN TANAH

6.1 Lokasi

Lokasi adalah sebagaimana diatur dalam Lampiran 1 (Lokasi).

6.2 Tanggung Jawab Pengadaan dan Penyediaan Tanah

(a) PDAM bertanggung jawab untuk:

(i) memperoleh atau menyediakan Tanah Utama; dan

(ii) berdasarkan permintaan tertulis dari BUP, berupaya memfasilitasi BUP

secara wajar dalam bentuk sosialisasi dan konsultasi untuk memperoleh

Page 46: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

46

Tanah ROW, Tanah Tambahan dan Area Kerja, dan/atau hak-hak atau

Persetujuan lainnya yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan

Pekerjaan termasuk hak untuk menggunakan area jalan dari Lembaga

Pemerintahan yang berwenang.

(b) PDAM tidak bertanggung jawab kepada BUP (kecuali sebagaimana diatur dalam

Perjanjian ini atau perjanjian lainnya antara para Pihak yang berkepentingan

sehubungan dengan Proyek) atau orang lain dalam hal:

(i) setiap kerusakan yang diderita oleh BUP atau penghuni atau masing-

masing pegawai agen atau pengunjung mereka dengan alasan cacat atau

kondisi pada Lokasi, atau kondisi fisik natural dan buatan manusia dan

penghalang fisik dan polutan lainnya, termasuk kondisi bawah permukaan

dan hidrologi yang ditemui di Lokasi;

(ii) cidera, kematian, kerusakan atau kehancuran baik terhadap orang, properti

atau barang atau kerugian finansial atau konsekuensial yang diakibatkan

secara langsung atau tidak langsung oleh atau disebabkan oleh tindakan

kelalaian atau kesalahan dari setiap penghuni lainnya untuk waktu di Lokasi

(atau masing-masing pegawai, agen atau pengunjung); atau

(iii) kerugian, kerusakan, gangguan, halangan atau keusilan yang diderita

selama melakukan pemeriksaan, perbaikan, penambahan, perubahan atau

pekerjaan lain baik struktural atau lainnya di Lokasi.

(c) BUP bertanggung jawab untuk memperoleh Tanah ROW, Tanah Tambahan dan

Area Kerja dan/atau hak-hak atau Persetujuan lainnya yang diperlukan

sehubungan dengan pelaksanaan Pekerjaan termasuk hak untuk menggunakan

lahan lokasi reservoir, serta area jalan dari Lembaga Pemerintahan yang

berwenang yang diperlukan untuk membangun Fasilitas dan JDU dan JDB Sistem

Pompa.

(d) BUP harus memberitahukan secara tertulis kepada PDAM setiap Tanah ROW,

Tanah Tambahan dan Area Kerja yang diperoleh BUP dalam jangka waktu [***]

Hari Kerja sejak diperolehnya Tanah ROW, Tanah Tambahan dan Area Kerja

tersebut.

6.3 Pemeriksaan Tanah Oleh BUP

Sebelum memulai Pekerjaan dalam setiap bagian dari Lokasi, BUP wajib:

(a) mengatur dan melaksanakan pemeriksaan dari seluruh tanah dan struktur di dan

berdekatan dengan Lokasi;

(b) membuat catatan tertulis melalui survei dari semua kondisi (termasuk semua

keretakan dan cacat dan tingkat jembatan, abutment, struktur, jalan raya, paving,

saluran dan pagar) yang mungkin nantinya berpengaruh pada Penyelenggaraan

harus memberikan salinan resmi catatan tersebut kepada PDAM segera

sebagaimana secara wajar dapat dilakukan; dan

(c) mengatur dan melaksanakan pemeriksaan lain tersebut dan membuat dan

memberikan salinan catatan lain tersebut yang mungkin secara wajar disyaratkan

oleh PDAM atau Wakil PDAM.

Page 47: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

47

6.4 Penyerahan Penguasaan kepada BUP

(a) PDAM harus menyerahkan penguasaan Tanah Utama kepada BUP pada Tanggal

Penyerahan Tanah Utama.

(b) Penyerahan Tanah Utama yang dimaksud pada paragraf (a) dilakukan dalam

bentuk dibuktikan dengan suatu berita acara serah terima Tanah Utama.

(c) BUP dilarang memberikan, menyewakan, memberikan izin, menyalahgunakan,

menjaminkan Tanah Utama atau bagian dari Tanah Utama kepada pihak ketiga

tanpa persetujuan PDAM.

(d) Sejak Tanggal Penyerahan Tanah Utama, PDAM menjamin bahwa pihaknya

merupakan pemilik atau pemegang hak untuk menguasai dan mengelola Tanah

Utama dan membebaskan BUP dari tangggung jawab dan/atau kerugian yang

timbul dari gugatan atau Klaim pihak ketiga manapun berkaitan dengan hak

kepemilikan atau penguasaan Tanah Utama.

6.5 Hak Akses PDAM

Tanpa mengurangi ketentuan pada setiap akses atau pengawasan hak lainnya yang diatur

dalam Perjanjian ini, BUP harus memberikan akses kepada PDAM ke Lokasi sebagaimana

yang mungkin diperlukan oleh PDAM dengan menyampaikan pemberitahuan sebelumnya

kepada BUP.

6.6 Pengamanan Tanah

(a) BUP wajib, selama Periode Kerjasama, mengamankan Lokasi dan semua struktur,

peralatan dan material yang ada di Lokasi dari semua akses yang tidak sah.

(b) PDAM tidak akan dalam keadaan apapun bertanggung jawab untuk, dan BUP juga

tidak akan berhak atas ganti rugi atau kompensasi atas pendudukan yang tidak

sah atas Lokasi (atau bagian daripada itu) atau untuk setiap tindakan, kelalaian

atau kesalahan pihak ketiga apapun selama Periode Kerjasama termasuk

demonstran atau penghuni informal.

6.7 Kondisi Tanah

(a) Terlepas dari laporan, data atau opini yang disampaikan kepadanya, atau

digunakan olehnya untuk tujuan apapun, BUP akan:

(i) menerima dan akan dianggap telah menerima dengan puas seluruh fakta

sehubungan dengan kesesuaian dan dapat diaksesnya Lokasi dan sifat

dan besarnya risiko yang ditanggung olehnya sehubungan dengan

Perjanjian ini; dan

(ii) mengumpulkan dan dianggap telah mengumpulkan segala informasi yang

dianggap penting agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya

berdasarkan Perjanjian ini, termasuk semua informasi atas sifat, Lokasi dan

kondisi dari Lokasi (termasuk kondisi geologi, hidrologi, hidrogeologi,

geoteknik, seismik, bawah tanah, arkeologi, lingkungan dan sosial), kondisi

lokal dan fasilitas, estimasi aliran dan beban dan karateristik dan kewajiban

yang akan ditanggung sesuai Hukum yang berlaku.

Page 48: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

48

(b) BUP dengan ini menerima tanggung jawab penuh untuk segala masalah yang

disebutkan pada paragraf (a)(i) dan tidak berhak mengajukan Klaim kepada PDAM

(baik atas kerusakan atau pembayaran tambahan berdasarkan Perjanjian ini atau

untuk perpanjangan apapun dari Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek) atau

dilepaskan dari tiap tanggung jawab berdasarkan Perjanjian ini atas dasar

informasi yang tidak benar atau kurang sehubungan dengan hal apapun yang

terkait hal tersebut atau Lokasi yang diberikan kepadanya oleh Subyek Hukum

manapun.

(c) BUP dari waktu ke waktu selama kemajuan Pekerjaan wajib membersihkan dan

memindahkan semua kelebihan bahan dan sampah dari Lokasi.

6.8 Tidak ada Intervensi

BUP tidak boleh menghalangi atau mengganggu penggunaan oleh PDAM atau pemilik

dan penghuni tanah yang berdampingan, terhadap tanah di sekitar Lokasi.

6.9 Utilitas di Lokasi

(a) BUP harus:

(i) memperoleh, membayar untuk, kontrak untuk penyediaan, mengadakan

atau menyediakan Utilitas dan semua koneksi untuk semua Utilitas yang

diperlukan untuk melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini;

(ii) menyelidiki, melindungi, memindahkan, memodifikasi dan menyediakan

semua Utilitas yang diperlukan BUP untuk memenuhi kewajibannya

berdasarkan Perjanjian ini;

(iii) harus melakukan konsultasi dengan dan tetap memberikan informasi yang

lengkap kepada PDAM untuk urusan BUP dengan Lembaga Pemerintahan

dan/atau badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah yang

menyediakan Utilitas;

(iv) mengemban risiko keberadaan, lokasi, kondisi dan ketersediaan Utilitas;

(v) memberikan ganti rugi kepada PDAM dari dan terhadap setiap Kerugian

atau Klaim yang diajukan terhadap, yang terjadi atau diderita oleh PDAM

yang timbul dari atau berhubungan dengan:

(1) setiap kerusakan pada, kehancuran terhadap, gangguan pada atau

hambatan pada Utilitas yang disebabkan oleh Dokumen Proyek

atau setiap tindakan atau kelalaian BUP atau Afiliasinya; dan

(2) kegagalan BUP untuk memenuhi setiap kewajiban berdasarkan

Dokumen Proyek yang berhubungan dengan Utilitas.

(b) PDAM tidak bertanggung jawab berdasarkan Perjanjian ini atau sebaliknya

sehubungan dengan Utilitas yang diperlukan atau digunakan untuk Proyek.

(c) BUP sebelumnya harus memperoleh persetujuan tertulis dari PDAM (persetujuan

mana tidak dapat ditahan atau ditunda secara wajar) sehubungan dengan setiap

permohonan untuk membangun infrastruktur dalam hubungannya dengan Utilitas

di luar Lokasi.

Page 49: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

49

6.10 Biaya Tanah

(a) Tunduk kepada Pasal 6.10 (Biaya Tanah) ini, pada dan dari Tanggal Penyerahan

Tanah Utama, BUP wajib menanggung Biaya Tanah terhutang sehubungan

dengan Lokasi dan harus membayar atau mendapatkan pembayaran Biaya Tanah

tersebut secara langsung ke Lembaga Pemerintahan atau instansi terkait sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk menghindari

keraguan, Biaya Tanah dimaksud dalam paragraf ini tidak termasuk penggantian

setiap biaya pengadaan atau pembayaran kompensasi sehubungan dengan

pengadaan Tanah Utama oleh PDAM.

(b) Para Pihak wajib saling bekerja sama secara wajar untuk membantu BUP dalam

perhitungan dan pembayaran Biaya Tanah (termasuk mencari pengecualian

apapun yang dapat diberikan sehubungan dengan pembayaran Biaya Tanah oleh

BUP).

(c) Jika diperlukan oleh PDAM, BUP wajib mengadakan dan memberikan kepada

PDAM semua pernyataan, pengiriman, informasi, dokumen dan catatan lainnya

yang diperlukan sehubungan dengan pembayaran Biaya Tanah yang dilakukan

oleh BUP (termasuk jumlah Biaya Tanah yang dibayar dan pengecualian yang

diminta sehubungan Biaya Tanah tersebut).

(d) Kecuali ditentukan lain dalam Pasal 6.10 (Biaya Tanah) ini sehubungan dengan

pembayaran Biaya Tanah, BUP tidak berhak atas kompensasi dari setiap

pelaksanaan kewajibannya menurut Perjanjian ini untuk membayar Biaya Tanah.

(e) Khusus untuk lokasi JDU dan JDB Sistem Pompa, setiap Biaya Tanah yang timbul

karena penggunaan dan pemanfaatan Lokasi dimaksud, atau setiap bagian-

bagiannya, selama sebelum dilakukannya serah terima JDU dan JDB Sistem

Pompa sesuai dengan ketentuan Pasal 10.5 (Serah Terima JDU dan JDB Sistem

Pompa) merupakan tanggung jawab BUP. Untuk menghindari keraguan, PDAM

bertanggung jawab untuk menanggung Biaya Tanah sehubungan dengan

penggunaan dan pemanfaatan Lokasi untuk JDU dan JDB Sistem Pompa setelah

tanggal serah terima dimaksud.

6.11 Pengakhiran dan Penyerahan Hak Atas Lokasi

(a) Hak untuk memanfaatkan atau menggunakan Lokasi yang diberikan kepada BUP

berdasarkan Perjanjian ini akan secara otomatis berakhir sejak tanggal sebagai

berikut:

(i) berkaitan dengan lokasi Fasilitas, sejak Tanggal Pengakhiran; dan

(ii) berkaitan dengan lokasi JDU dan JDB Sistem Pompa, sejak tanggal

serah terima JDU dan JDB Sistem Pompa berdasarkan ketentuan Pasal

10.5 (Serah Terima JDU dan JDB Sistem Pompa) Perjanjian ini.

(b) Dalam hal BUP telah menyewa, mendapatkan Persetujuan atau memungkinkan

penciptaan hak atas tanah apapun atas, Lokasi atau bagian daripadanya (termasuk

Tanah ROW), BUP wajib mentransfer sewa, Persetujuan dan/atau hak-hak lain

yang relevan tersebut kepada PDAM sesuai dengan Pasal 16 (Penyerahan

Kembali Tanah dan Fasilitas). Untuk menghindari keragu-raguan, ketentuan Pasal

16 (Penyerahan Kembali Tanah dan Fasilitas) tersebut berlaku

Page 50: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

50

secara mutatis mutandis untuk lokasi Sistem JDU dan JDB Sistem Pompa pada

saat tanggal serah terima Sistem JDU dan JDB Sistem Pompa dimaksud.

(c) Untuk menghindari keraguan, tidak ada kompensasi yang harus dibayarkan

kepada BUP atas segala penyerahan atau pengakhiran haknya atas Lokasi

berdasarkan Perjanjian ini.

6.12 Artefak

(a) Seluruh Artefak ditemukan pada atau dibawah permukaan Lokasi akan, antara

sepanjang diperbolehkan berdasarkan Persyaratan Hukum terkait, menjadi milik

mutlak PDAM.

(b) BUP harus:

(i) setelah penemuan setiap Artefak:

(1) segera memberitahukan PDAM terkait penemuan Artefak;

(2) mematuhi Persyaratan Hukum yang berlaku dan setiap arahan atau

perintah yang diberlakukan oleh Lembaga Pemerintahan terkait

sehubungan dengan Artefak;

(3) mematuhi semua arahan yang wajar dari PDAM sehubungan

dengan kewajiban PDAM berdasarkan Persyaratan Hukum yang

berlaku terkait dengan Artefak; dan

(4) melanjutkan melaksanakan Pekerjaan terkecuali sepanjang

diarahkan oleh PDAM, diperintahkan lain oleh pengadilan atau

majelis atau dipersyaratkan lain oleh Persyaratan Hukum yang

berlaku,

(ii) setiap saat mengizinkan PDAM untuk memperhatikan atau memeriksa

penggalian Lokasi; dan

(iii) mengambil setiap tindakan pencegahan yang wajar dalam melaksanakan

Pekerjaan sehingga mencegah Artefak dari kerusakan atau dipindahkan

sampai pengaturan yang tepat untuk menangani, atau menghapus,

Artefak-Artefak telah dibuat.

7. MODEL KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN

7.1 Model Keuangan

(a) Setiap saat selama Periode Kerjasama, BUP tidak diperkenankan menyetujui, atau

membuat, setiap perubahan, modifikasi atau penambahan, atau persetujuan untuk

setiap perubahan pada Model Keuangan tanpa persetujuan tertulis dari PDAM,

dimana PDAM dapat menahannya menurut kebijakan absolutnya.

(b) BUP harus tunduk dan mematuhi Model Keuangan, dan tidak diperkenankan

secara material menyimpang dari Model Keuangan (termasuk mengubah jumlah

Hutang Senior dan/atau modal sebagaimana diatur dalam Model Keuangan pada

Tanggal Efektif) tanpa persetujuan tertulis dari PDAM, dimana PDAM dapat

menahan dengan kebijakan absolutnya.

Page 51: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

51

7.2 Pembiayaan Proyek

(a) BUP wajib mengupayakan pendanaan yang diperlukan untuk melaksanakan

Proyek dengan ketentuan bahwa setiap komponen hutang pendanaan untuk

pembiayaan Proyek tidak akan lebih dari tujuh puluh persen (70%) dari komponen

Ekuitas Proyek setelah dikurangi Dukungan Kelayakan Proyek yang dihitung pada

Tanggal Efektif.

(b) Setiap jumlah dari komponen hutang pendanaan yang melebihi batas maksimum

sebagaimana ditentukan dalam paragraf (a) akan dikecualikan dari definisi Hutang

Senior untuk keperluan Lampiran 14 (Rincian Biaya Pengakhiran).

(c) Tunduk pada ketentuan paragraf (a) dan (b) di atas, BUP dapat membuat dan

menandatangani Dokumen Pembiayaan apapun yang dipandangnya perlu atau

diinginkannya.

(d) BUP harus memberitahu PDAM secara tertulis, dengan tembusan kepada Menteri

Keuangan, mengenai ketentuan final dari Dokumen Pembiayaan sebelum

menandatanganinya.

(e) BUP wajib mencapai Perolehan Pembiayaan pada saat atau sebelum Target

Tanggal Efektif.

7.3 Dukungan Kelayakan Proyek

(a) Dukungan Kelayakan Proyek akan diberikan oleh Menteri Keuangan sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(b) Ketentuan mengenai besaran, waktu dan mekanisme pencairan Dukungan

Kelayakan Proyek akan dituangkan dalam Dokumen Dukungan Kelayakan Proyek.

7.4 Pembiayaan Ulang (Refinancing)

(a) Dengan tunduk pada paragraf (b), BUP berhak untuk melakukan negosiasi dan

terlibat dalam setiap Pembiayaan Ulang yang diasumsikan dalam Model Keuangan

dengan ketentuan:

(i) Tanggal Operasi Komersial tidak ditunda karena Pembiayaan Ulang;

(ii) BUP membagi lima puluh persen (50%) dan Keuntungan Pembiayaan

Ulang dengan PDAM;

(iii) setiap Biaya Pengakhiran yang dibayarkan kepada BUP pada saat

pengakhiran sesuai dengan Pasal 31 (Pengakhiran Perjanjian), tidak akan

lebih tinggi dari Biaya Pengakhiran berdasarkan Hutang Senior yang

berlaku sebelum terjadinya Pembiayaan Ulang.

(b) BUP tidak dapat melakukan Pembiayaan Ulang sehubungan dengan Proyek

setelah Tanggal Efektif, kecuali:

(i) pemberitahuan tertulis telah disampaikan sebelumnya kepada PDAM

selambatnya [dua (2) Bulan] sebelumnya dan PDAM telah menyampaikan

persetujuan tertulisnya atas Pembiayaan Ulang tersebut; dan

Page 52: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

52

(ii) persetujuan secara tertulis sebelumnya dari PDAM (yang mana tidak akan

ditahan secara tidak wajar),

pemberitahuan dan persetujuan PDAM tersebut tidak diperlukan jika Pembiayaan

Ulang tersebut dibutuhkan untuk mencegah terjadinya cidera janji berdasarkan

Dokumen Pembiayaan Senior.

(c) BUP harus memberikan kepada PDAM informasi secara wajar mengenai status

negosiasi yang berkaitan dengan setiap usulan Pembiayaan Ulang dan dengan

segera menyediakan PDAM rincian yang lengkap mengenai persyaratan

Pembiayaan Ulang yang diusulkan, termasuk:

(i) suatu salinan Model Keuangan yang diajukan sehubungan dengan

Pembiayaan Ulang, yang akan menunjukkan antara lain, perubahan

material terhadap kewajiban BUP kepada Pihak Pembiaya dan setiap

antisipasi Keuntungan Pembiayaan Ulang;

(ii) dasar untuk asumsi-asumsi yang digunakan dalam Model Keuangan yang

diajukan;

(iii) suatu sertifikat yang dapat diterima PDAM dari auditor Model Keuangan

tersebut;

(iv) (apabila berlaku) suatu perbandingan dengan setiap Pembiayaan Ulang

yang diasumsikan dalam Model Keuangan; dan

(v) setiap informasi, data dan dokumen sehubungan dengan Pembiayaan

Ulang yang diajukan yang mungkin secara wajar dibutuhkan oleh PDAM

untuk menentukan apakah Pembiayaan Ulang dapat diizinkan, dan untuk

menghitung Keuntungan Pembiayaan Ulang.

(d) BUP harus menyampaikan kepada PDAM suatu salinan yang disahkan resmi dari

setiap Dokumen Pembiayaan yang ditandatangani sehubungan dengan

Pembiayaan Ulang yang diajukan, dalam waktu [lima (5) Hari Kerja] dari

penandatanganan Dokumen Pembiayaan tersebut.

(e) BUP harus membayar biaya yang wajar kepada PDAM (termasuk penasihat hukum

atau penasihat keuangan yang dikeluarkan oleh PDAM) yang dikeluarkan

sehubungan dengan mempertimbangkan diajukannya Pembiayaan Ulang atau

menyetujui suatu Pembiayaan Ulang yang diajukan.

(f) PDAM dapat memilih untuk menerima bagian Keuntungan Pembiayaan Ulang

sebagai:

(i) suatu pembayaran tunggal yang dilakukan pada atau sekitar tanggal

diajukannya Pembiayaan Ulang;

(ii) suatu pengurangan komponen tarif;

(iii) suatu perubahan dalam durasi Periode Kerjasama;

(iv) suatu gabungan dari setiap pasal 7.4 (f)(i),(ii)dan(iii) (Pembiayaan Ulang

(Refinancing)).

Page 53: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

53

(g) Kecuali secara tegas dinyatakan dalam Pasal 7.4 (Pembiayaan Ulang

(Refinancing)), Para Pihak harus bernegosiasi dengan itikad baik untuk menyetujui

persyaratan lain dari pembagian Keuntungan Pembiayaan Ulang (termasuk dasar

dan metode perhitungan Keuntungan Pembiayaan Ulang dan cara dan waktu

pembayaran bagian PDAM dari Keuntungan Pembiayaan Ulang). Jika Para Pihak

tidak menyetujui persyaratan lain dalam pembagian Keuntungan Pembiayaan

Ulang (termasuk dasar dan metode perhitungan Keuntungan Pembiayaan Ulang

dan cara dan waktu pembayaran bagian PDAM dari Keuntungan Pembiayaan

Ulang) dalam waktu [tiga (3) Bulan] setelah dicapainya Pembiayaan Ulang yang

diajukan tersebut, maka salah satu Pihak dapat merujuk hal tersebut untuk

diselesaikan oleh Ahli.

8. DESAIN DAN KONSTRUKSI FASILITAS

8.1 Desain, Gambar Rancang dan Dokumen Lain

(a) BUP harus membuat dan menyerahkan kepada PDAM dan Konsultan Pengawas

Independen empat (4) salinan cetak dan satu (1) salinan elektronik dari setiap

dokumen desain teknik terperinci akhir (final detailed engineering design),

termasuk gambar dan rencana, perincian proses dan filosofi pengoperasian

(“Dokumen Desain”) atas Fasilitas dan JDU dan JDB Sistem Pompa dalam jangka

waktu [enam puluh (60) Hari] sejak Tanggal Penandatanganan.

(b) Dokumen Desain harus meliputi:

(i) rencana rinci final (final detailed engineering design) Fasilitas dan JDU dan

JDB Sistem Pompa;

(ii) gambar rancang dan keterangan yang umum dan terperinci tentang

Fasilitas, termasuk seluruh fasilitas, struktur dan pekerjaan sipil tambahan,

termasuk untuk JDU dan JDB Sistem Pompa;

(iii) pengaturan final atas rencana denah umum dari semua peralatan-

peralatan mekanikal, elektrikal dan instrumentasi, terkait Fasilitas dan JDU

dan JDB Sistem Pompa;

(iv) SCADA, pengawasan, telemetri dan sistem pengendalian; dan

(v) prosedur pengujian yang memenuhi persyaratan yang diatur dalam

Lampiran 10 (Pengujian Fasilitas).

(c) PDAM dapat memberikan masukan atau pertanyaan mengenai Dokumen Desain

yang diserahkan menurut paragraf (a) dan (b) dalam waktu [tiga puluh (30) Hari]

setelah penyerahannya, dengan ketentuan bahwa masukan atau pertanyaan dari

PDAM menyangkut kesesuaian atas Dokumen Desain terhadap Spesifikasi Desain

dan Teknis, Praktik Industri yang Baik, atau persyaratan teknik dan desain lain dari

Perjanjian ini.

(d) Setelah menerima masukan atau pertanyaan dari PDAM, BUP harus memberikan

klarifikasi dan/atau mengubah Dokumen Desain sebagaimana mestinya dan

menyerahkan Dokumen Desain yang telah diperbaiki kepada PDAM dalam waktu

[tiga puluh (30) Hari] untuk kajian final oleh PDAM.

(e) Jika BUP tidak menerima masukan tertulis dari PDAM dalam jangka waktu [tiga

puluh (30) Hari] dari penyerahan Dokumen Desain sebagaimana dimaksud pada

Page 54: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

54

paragraf (c) atau perbaikan Dokumen Desain sebagaimana dimaksud pada

paragraf (d), maka PDAM dianggap tidak mempunyai masukan atau pertanyaan

atas Dokumen Desain atau perbaikan Dokumen Desain.

(f) Konsultan Pengawas Independen dapat memberikan masukan atas Dokumen

Desain kepada BUP dalam jangka waktu sebagaimana diatur pada paragraf (c)

dan BUP harus mempertimbangkan temuan dari Konsultan Pengawas Independen

pada Dokumen Desain, meskipun PDAM tidak memberikan masukan apapun atas

Dokumen Desain.

(g) Jika terdapat ketidaksesuaian antara temuan dari Konsultan Pengawas

Independen dengan masukan dari PDAM, maka masalah tersebut akan

diselesaikan melalui diskusi bersama yang melibatkan Para Pihak dan Konsultan

Pengawas Independen; jika hal tersebut tidak terselesaikan dalam jangka waktu

[tiga puluh (30) Hari] sejak tanggal dimana Konsultan Pengawas Independen

memberikan masukannya atas Dokumen Desain kepada BUP, maka hal ini harus

diserahkan kepada Ahli sesuai dengan Pasal 34.3 (Penyelesaian Sengketa Melalui

Ahli).

(h) Kajian dari PDAM atas Dokumen Desain bukan merupakan persetujuan atau

jaminan baik secara tegas ataupun tersirat dari PDAM mengenai ketepatan teknik

atas Dokumen Desain dan BUP mengakui bahwa PDAM tidak bertanggung jawab

atas ketepatan, keamanan atau kehandalan bagian manapun dari Proyek.

(i) Penyerahan atas setiap dokumentasi kepada PDAM atau Konsultan Pengawas

Independen (termasuk pembuatan masukan atau persetujuan yang mungkin

diminta oleh BUP) tidak membebaskan BUP dari kewajiban atau tanggung

jawabnya berdasarkan Perjanjian ini atau tugasnya untuk memastikan ketepatan,

kebenaran atau kecocokan dari hal yang menjadi dasar dari penyerahan tersebut

dan kajian atau masukan yang diberikan tidak boleh ditafsirkan sebagai perubahan

dalam lingkup Proyek untuk tujuan paragraf (c) kecuali Para Pihak setuju

sebaliknya secara tertulis, hal ini juga tidak boleh ditafsirkan sebagai

pengesampingan hak oleh PDAM menurut Perjanjian ini.

(j) BUP menyetujui bahwa mereka menanggung sepenuhnya atas seluruh risiko

bagaimanapun yang mereka timbulkan sebagai akibat dari penggunaan oleh BUP

atas, atau ketergantungan BUP atas, Dokumen Desain dalam melaksanakan

Pekerjaan dan Penyelenggaraan dan penggunaan serta ketergantungan tersebut

tidak akan membatasi setiap kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini atau

Dokumen Proyek lainnya.

(k) Tanpa membatasi terhadap sifat umum dari ketentuan tersebut, BUP bertanggung

jawab untuk, dan mengasumsikan risiko atas, setiap Kerugian yang diderita atau

ditimbulkan (terlepas dari asumsi, proyeksi, perkiraan, kontingensi, atau hal-hal

lainnya yang mungkin telah dilakukan oleh BUP) yang timbul dari atau sehubungan

dengan:

(i) desain, konstruksi, perakitan, pemasangan, pengujian, dan komisioning

atas Pekerjaan sesuai dengan Dokumen Desain yang menimbulkan biaya

lebih atau memakan waktu lebih lama daripada yang diperkirakan; dan

(ii) setiap perbedaan antara desain dari Proyek yang mana BUP diwajibkan

untuk melaksanakan desain, konstruksi, perakitan, pemasangan,

pengujian, dan komisioning berdasarkan Perjanjian ini (selain daripada

Page 55: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

55

setiap perbedaan yang mungkin sebagai akibat dari Modifikasi, yang mana

harus tunduk terhadap Pasal 26 (Modifikasi Pekerjaan dan/atau Layanan)

dan Dokumen Desain, termasuk:

(1) perbedaan-perbedaan yang diperlukan oleh setiap kondisi atau

cacat yang ditemukan di Lokasi; dan

(2) perbedaan yang diperlukan untuk memastikan bahwa Pekerjaan

akan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini.

(l) BUP harus memperoleh dan mengamankan di Lokasi (atau tempat lain

sebagaimana disepakati Para Pihak dari waktu ke waktu):

(i) semua unit peralatan yang digunakan dalam Proyek, salinan spesifikasi

dan panduan pengoperasian dan dokumentasi teknis lainnya (termasuk

dokumen elektronik) untuk peralatan tersebut;

(ii) salinan dari semua hasil tes untuk pengujian yang dilakukan sesuai dengan

Perjanjian EPC pada Proyek, sepanjang barang-barang tersebut biasanya

disimpan sesuai dengan Praktik Industri yang Baik;

(iii) gambar-gambar as-built untuk Proyek, termasuk pekerjaan sipil dan

arsitektur; dan

(iv) semua dokumen teknis yang rinci (termasuk dokumen elektronik) yang

berhubungan dengan desain, rekayasa dan konstruksi Proyek, sepanjang

barang-barang tersebut umumnya disimpan sesuai dengan Praktik Industri

yang Baik dan Catatan Aset.

8.2 Konstruksi

(a) BUP harus merancang, merekayasa dan membangun Fasilitas dan JDU dan JDB

Sistem Pompa:

(i) sehingga desain, konstruksi, material dan peralatan dan pelaksanaan

sesuai dengan:

(1) Dokumen Desain;

(2) Spesifikasi Desain dan Teknis;

(3) Spesifikasi Kualitas Air Curah;

(4) Praktik Industri yang Baik;

(5) Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek

(6) AMDAL yang telah disetujui;

(7) ketentuan-ketentuan lain dari Perjanjian ini; dan

(8) setiap Modifikasi yang diinstruksikan sesuai dengan Pasal 26.1 (e)

(Permintaan Modifikasi oleh PDAM) dan Pasal 26.2 (e) (Permintaan

Modifikasi oleh BUP).

Page 56: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

56

(ii) sesuai dengan semua desain dan standar dan praktik rekayasa terkait di

Indonesia dan semua kode praktik atau pedoman lainnya yang diterbitkan

oleh badan yang berwenang untuk menerbitkan pedoman sehubungan

dengan Proyek; dan

(iii) sesuai dengan ketentuan pada seluruh Persyaratan Hukum.

(b) BUP harus terus memantau kepatuhan paragraf (a) dan harus memberitahukan

PDAM segera jika menemukan bahwa terdapat hal-hal yang tidak sepenuhnya

sesuai dengan paragraf (a) dan dengan cara lain sesuai dengan ketentuan yang

diatur dalam Perjanjian ini.

(c) BUP menjamin bahwa rancangan, rekayasa, pengadaan, konstruksi, instalasi,

pengujian dan Uji Komisioning dari Pekerjaan dan pekerjaan Kontraktor dan

subkontraktornya akan:

(i) sesuai dengan tujuan pengambilan Air Baku dari Titik Pengambilan dan

Kapasitas Kontrak dalam rangka penyaluran Air Curah dengan kapasitas

tertentu per Hari pada Titik Penyerahan;

(ii) sesuai dengan Spesifikasi Desain dan Teknis;

(iii) bebas dari cacat tersembunyi dan kekurangan;

(iv) sesuai dengan Perjanjian ini dan semua Hukum yang berlaku.

(d) Tanpa mengurangi ketentuan kriteria desain atau spesifikasi, persyaratan teknis

atau informasi lainnya untuk Proyek oleh PDAM kepada BUP, atau kajian,

persetujuan (termasuk kajian atau penolakan apapun), rekomendasi atau

kegagalan untuk membuat rekomendasi untuk perubahan oleh PDAM:

(e) PDAM tidak akan bertanggung jawab untuk setiap spesifikasi desain, persyaratan

teknis tersebut atau informasi lainnya yang diberikan kepada BUP; dan

(f) tanpa membatasi ketentuan lainnya dalam Perjanjian ini, BUP tetap bertanggung

jawab atas desain dan konstruksi Proyek, dan tanggung jawabnya tidak

berpengaruh dan berkurang dalam cara apapun.

8.3 Jadwal Pelaksanaan Konstruksi

(a) BUP wajib mencapai kemajuan Pekerjaan sesuai dengan Jadwal Tahap

Penyelesaian Proyek. BUP harus segera memberitahukan PDAM mengenai setiap

materi yang aktual atau penyimpangan yang diantisipasi dalam kemajuan terhadap

tanggal yang ditetapkan dalam Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek.

(b) Apabila terdapat keterlambatan dalam jadwal penting BUP yang mungkin

mengakibatkan keterlambatan setiap Milestone diluar Tanggal Milestone terkait,

dalam setiap kasus sebagai akibat dari Peristiwa Keterlambatan PDAM, maka para

Pihak harus mendiskusikan mengenai dampak, apabila ada, keterlambatan dan

Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek dan Tanggal Milestone disesuaikan secara

adil, dengan pertimbangan dampak Peristiwa Keterlambatan PDAM tersebut dan

kemampuan para Pihak untuk menjadwal ulang kegiatan untuk meminimalisasi

keseluruhan penundaan yang diakibatkan hal tersebut. Untuk menghindari

keraguan, satu-satunya kompensasi yang dapat diberikan kepada

Page 57: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

57

BUP dalam hal terjadinya Peristiwa Keterlambatan PDAM, terbatas pada

perpanjangan Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek dan Tanggal Milestone.

8.4 Perpanjangan Jadwal Pelaksanaan Konstruksi

(a) Selama konstruksi Proyek, Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek hanya dapat

diperpanjang jika terjadi salah satu atau lebih dari peristiwa-peristiwa berikut ini

(masing-masing sebagai “Peristiwa Perpanjangan”):

(i) setiap pelanggaran atau kelalaian dari Konsultan Pengawas Independen;

(ii) Peristiwa Keadaan Kahar;

(iii) Peristiwa Politik;

(iv) setiap Modifikasi yang diinstruksikan sesuai dengan Pasal 26.1(e)

(Permintaan Modifikasi oleh PDAM) dan Pasal 26.2(e) (Permintaan

Modifikasi oleh BUP); atau

(v) Peristiwa Keterlambatan PDAM.

(b) Perpanjangan berdasarkan paragraf (a) akan diberikan dengan ketentuan:

(i) BUP harus:

(1) segera mungkin dan selambat-lambatnya dalam waktu [dua puluh

satu (21) Hari] setelah mengetahui bahwa Peristiwa Perpanjangan

telah menyebabkan atau diperkirakan akan menyebabkan

keterlambatan pelaksanaan Proyek, menyampaikan permohonan

tertulis untuk perpanjangan waktu kepada PDAM;

(2) dalam waktu [empat belas (14) Hari] sejak PDAM menerima

permohonan yang dimaksud pada paragraf (b)(i)(1), memberikan

perincian penuh dari Peristiwa Perpanjangan, alasan

keterlambatan dan perkiraan jumlah Hari yang diperlukan untuk

mencapai Tanggal Efektif, Tanggal Dimulainya Konstruksi dan/atau

Tanggal Operasi Komersial (sebagaimana berlaku), metode

analisis critical path dan rencana terperinci tentang bagaimana BUP

akan mencapai batas waktu yang baru dan menghindari

penundaan lebih lanjut;

(3) membuktikan sebagaimana diperlukan secara wajar oleh PDAM

bahwa Peristiwa Perpanjangan adalah penyebab langsung dari

penundaan pencapaian Target Tanggal Efektif, Tanggal Wajib

Dimulainya Konstruksi dan/atau Tanggal Wajib Operasi Komersial

(sebagaimana berlaku);

(4) membuktikan bahwa penyebab dari keterlambatan berada di luar

kendali dari BUP.

(5) dalam hal BUP telah memenuhi kewajiban-kewajibannya

berdasarkan paragraf (b)(i), maka PDAM melalui pemberitahuan

kepada BUP memperpanjang Target Tanggal Efektif, Tanggal

Wajib Dimulainya Konstruksi dan/atau Tanggal Wajib Operasi

Komersial (sebagaimana berlaku) untuk jangka waktu yang wajar

Page 58: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

58

selama Peristiwa Perpanjangan dengan mempertimbangkan

dampak-dampak yang mungkin timbul dari keterlambatan tersebut.

(6) dalam hal informasi disediakan setelah tanggal yang tercantum

pada paragraf (b)(i), maka BUP tidak berhak untuk perpanjangan

waktu berdasarkan Perjanjian sehubungan dengan periode dimana

informasi tersebut terlambat disampaikan.

(c) Jika dalam jangka waktu [lima belas (15) Hari] dari tanggal penerimaan dokumen

yang dimaksud pada paragraf (b)(i)(2) oleh PDAM, Para Pihak tidak dapat

mencapai kesepakatan mengenai waktu perpanjangan atau PDAM tidak setuju

bahwa Peristiwa Perpanjangan telah terjadi (atau terhadap konsekuensi-

konsekuensinya) atau PDAM tidak setuju bahwa BUP berhak atas perpanjangan

waktu sesuai dengan Pasal 8.4 (Perpanjangan Jadwal Pelaksanaan Konstruksi)

ini, maka hal tersebut harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas Independen

atau apabila Konsultan Pengawas Independen gagal untuk membuat keputusan

dalam jangka waktu [lima belas (15) Hari] dari tanggal dimana hal tersebut

diserahkan kepadanya, maka hal tersebut harus diserahkan kepada Ahli sesuai

dengan Pasal 34.3 (Penyelesaian Sengketa Melalui Ahli).

8.5 Catatan Aset

(a) Sejak tanggal yang mana selambat-lambatnya [(6) enam Bulan] sebelum Tanggal

Wajib Operasi Komersial, BUP harus mempersiapkan dan memelihara suatu

catatan dari seluruh Pekerjaan dan aset yang pada saat itu ada sehubungan

dengan desain, konstruksi, pengoperasian, dan/atau pemeliharaan Infrastruktur

(“Catatan Aset”)

(b) BUP wajib, pada Tanggal Operasi Komersial, melengkapi Catatan Aset dengan

konsultasi dengan Konsultan Pengawas Independen dan menyerahkan

permohonan untuk mendapatkan persetujuan kepada Konsultan Pengawas

Independen Catatan Aset baik berupa lembar keterangan dan dalam versi

elektronik yang tidak dilarang.

(c) BUP harus menjaga pembaruan Catatan Aset selama Periode Kerjasama untuk

memperhitungkan pekerjaan yang dilaksanakan dan perubahan lainnya terhadap

Proyek, termasuk aset yang digunakan atau dikuasai untuk digunakan oleh BUP

sehubungan dengan pelaksanaan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini.

(d) PDAM berhak, dengan memberikan pemberitahuan secara tertulis sebelumnya

kepada BUP, untuk meminta BUP menyediakan laporan dalam bentuk dan dalam

waktu sebagaimana disepakati antara Para Pihak (masing-masing bertindak

secara wajar) mengenai semua aspek Catatan Aset.

(e) BUP akan memiliki hak untuk menggunakan seluruh aset Proyek untuk tujuan

pelaksanaan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini, tetapi tidak sebaliknya,

ditambah dengan kewajiban untuk melindungi, menjaga, memelihara, menjamin

dan menyediakan perbaikan atau penggantian terhadapnya.

8.6 Konsultan Pengawas Independen

(a) Penunjukan Konsultan Pengawas Independen tunduk pada ketentuan

sebagaimana berikut:

Page 59: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

59

(i) dalam jangka waktu [tiga puluh (30) Hari] setelah Tanggal

Penandatanganan, PDAM akan memilih Konsultan Pengawas Independen

dari daftar nominasi Konsultan Pengawas Independen sebagaimana

terdapat pada Lampiran 20 (Daftar Nominasi Konsultan Pengawas

Independen) atau yang disepakati oleh Para Pihak di luar dari daftar

tersebut;

(ii) dalam jangka waktu [tiga puluh (30) Hari] setelah PDAM memilih Konsultan

Pengawas Independen sebagaimana dimaksud pada paragraf (a), BUP

harus segera melakukan negosiasi dan menyelesaikan rancangan

Perjanjian Konsultan Pengawas Independen;

(iii) PDAM dan BUP akan menandatangani perjanjian dengan Konsultan

Pengawas Independen segera setelah dicapainya kesepakatan atas

rancangan Perjanjian Konsultan Pengawas Independen sebagaimana

dimaksud pada paragraf (a)(ii) namun sebelum jadwal pembahasan

Dokumen Desain sebagaimana dimaksud pada Pasal 8.1 (Desain, Gambar

Rancang dan Dokumen Lain);

(iv) PDAM, atas pertimbangannya sendiri, berhak meminta kepada BUP untuk

mengganti Konsultan Pengawas Independen;

(v) atas permintaan PDAM tersebut, BUP harus memastikan terjadinya

penggantian Konsultan Pengawas Independen dan ditandatanganinya

Perjanjian Konsultan Pengawas Independen baru dalam jangka waktu [tiga

puluh (30) Hari] sejak diterimanya permintaan dari PDAM.

(b) Konsultan Pengawas Independen pengganti yang ditunjuk sesuai dengan

ketentuan paragraf (a) (iv), harus ditunjuk oleh PDAM dari daftar Konsultan

Pengawas Independen yang dinominasikan sebagaimana terdapat pada Lampiran

20 (Daftar Nominasi Konsultan Pengawas Independen) atau yang disepakati oleh

Para Pihak di luar dari daftar tersebut.

(c) Konsultan Pengawas Independen memiliki masa penugasan sejak tanggal

penunjukan hingga berakhirnya Jangka Waktu Konstruksi, atau jika berlaku harus

diperpanjang hingga diselesaikanya Uji Komisioning Final, sebagaimana diatur

dalam Pasal 10.4 (Uji Komisioning Final).

(d) Para Pihak dapat menyepakati untuk menunjuk Konsultan Pengawas Independen

setelah Tanggal Operasi Komersial jika diperlukan sesuai dengan ketentuan

Perjanjian ini.

(e) Konsultan Pengawas Independen harus melakukan tugas dan fungsi sebagai

berikut:

(i) mengawasi, memantau, dan memeriksa Pekerjaan dan pelaksanaan

kewajiban desain dan konstruksi oleh BUP berdasarkan Perjanjian ini;

(ii) mengkaji dan menentukan apakah rincian Dokumen Desain, Persetujuan

dan revisi AMDAL yang telah disetujui (jika ada) telah memenuhi

Spesifikasi Desain dan Teknis;

Page 60: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

60

(iii) memantau dan memeriksa Pekerjaan untuk menentukan apakah Tahap

Penyelesaian Proyek oleh BUP sesuai dengan Jadwal Tahap

Penyelesaian Proyek;

(iv) mengkaji dan menentukan apakah Prosedur Operasional dan

Pemeliharaan yang disiapkan oleh BUP telah memenuhi persyaratan Pasal

11.2 (Prosedur Operasional dan Pemeliharaan);

(v) berpartisipasi dalam pengujian dan Uji Komisioning atas Fasilitas dan JDU

dan JDB Sistem Pompa dan menentukan apakah PDAM dapat

menerbitkan sertifikat penerimaan kepada BUP;

(vi) memberikan rekomendasi kepada PDAM apakah BUP dapat diberikan

perpanjangan waktu untuk pencapaian Tahap Penyelesaian Proyek sesuai

dengan Pasal 22.1 (Pemantauan dan Inspeksi);

(vii) membuat laporan/catatan dan analisis secara harian, mingguan dan

bulanan dan menyerahkan laporan/catatan dan analisis tersebut kepada

PDAM dan BUP secara bulanan atau setiap saat berdasarkan permintaan

secara wajar dari PDAM atau BUP;

(viii) melaksanakan pemeriksaan sehubungan dengan pelaksanaan kewajiban

BUP berdasarkan Perjanjian ini sesuai dengan Pasal 22.1 (Pemantauan

dan Inspeksi);

(ix) melaksanakan tugas dan fungsi lainnya sebagaimana diatur dalam

Perjanjian ini atau sebagaimana ditugaskan kepadanya berdasarkan

kesepakatan Para Pihak; dan

(x) melakukan sertifikasi pemenuhan Tahap Penyelesaian Proyek dalam

rangka pencairan Dukungan Kelayakan Proyek.

(f) Biaya dan pengeluaran Konsultan Pengawas Independen akan ditanggung oleh

BUP.

(g) Setiap pembayaran jasa Konsultan Pengawas Independen harus atas persetujuan

PDAM.

(h) BUP harus memberikan Konsultan Pengawas Independen akses ke seluruh

Lokasi, Pekerjaan, desain, gambar rancang, dokumen, Dokumen Desain, petugas,

pegawai, penasihat dan informasi lainnya yang diminta oleh Konsultan Pengawas

Independen untuk tujuan pelaksanaan tugasnya berdasarkan paragraf (b).

(i) Perjanjian Konsultan Pengawas Independen harus mencakup ketentuan

kerahasiaan yang mensyaratkan perlindungan yang cukup terhadap Informasi Hak

Kekayaan Intelektual yang dimiliki oleh BUP dan PDAM dengan tingkat

perlindungan sebagaimana diatur dalam Pasal 35.6 (Kerahasiaan).

8.7 Kelebihan Biaya

Jika biaya penyelesaian Pekerjaan meningkat karena alasan apapun maka akibat

finansial dan akibat lainnya dari peristiwa tersebut harus ditanggung oleh BUP.

Page 61: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

61

8.8 Pengabaian Pekerjaan

(a) Untuk tujuan Perjanjian ini, konstruksi Proyek dianggap telah diabaikan apabila

BUP:

(i) gagal untuk memulai kegiatan konstruksi yang berkelanjutan di Lokasi

sejak tanggal yang disebutkan dalam Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek

selain dengan alasan suatu Peristiwa Keterlambatan PDAM;

(ii) gagal untuk melanjutkan Pekerjaan dalam [satu (1) Bulan] sejak Peristiwa

Cidera Janji PDAM telah diperbaiki atau pengakhiran atau penghentian dari

Peristiwa Keadaan Kahar;

(iii) gagal untuk memperbaiki suatu cacat pada desain, material dan pegawai

selama jangka waktu yang mana dibutuhkan untuk mencapai tanggal

sebagaimana tercantum dalam Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek

tersebut dan bahwa Peristiwa Cidera Janji BUP timbul dan tidak diperbaiki

dalam waktu [satu (1) Bulan]; atau

(iv) telah mengakhiri atau menyebabkan pengakhiran dari Perjanjian EPC dan

telah:

(v) gagal dalam waktu [dua (2) Bulan] setelah tanggal pengakhiran tersebut

untuk membuat suatu Perjanjian EPC baru yang disetujui oleh PDAM; atau

(vi) membuat suatu Perjanjian EPC baru yang disetujui oleh PDAM dalam

jangka waktu [dua (2) Bulan] tersebut namun Kontraktor EPC baru tersebut

telah gagal dengan alasan apapun untuk memulai pekerjaan di Lokasi

dalam waktu jangka waktu [dua (2) Bulan] tersebut.

9. PEMBANGUNAN UNIT DISTRIBUSI OLEH PDAM

9.1 Kewajiban Umum PDAM Dalam Pembangunan Unit Distribusi

(a) PDAM bertanggung jawab untuk merancang, merekayasa dan membangun Sistem

PDAM (selain JDU dan JDB Sistem Pompa), atau memastikan dilaksanakannya

perancangan, rekayasa dan pembangunan Sistem PDAM (selain JDU dan JDB

Sistem Pompa) dan memastikan agar Sistem PDAM (selain JDU dan JDB Sistem

Pompa) dibangun sedemikian rupa sehingga menyebabkan BUP dapat melakukan

Penyelenggaraan sesuai dengan:

(i) Spesifikasi Desain dan Teknis;

(ii) Spesifikasi Kualitas Air Curah;

(iii) Praktik Industri yang Baik;

(iv) Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek;

(v) Persyaratan Hukum;

(vi) dokumen AMDAL; dan

(vii) ketentuan-ketentuan lain dari Perjanjian ini.

Page 62: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

62

(b) Tanpa mengurangi ketentuan paragraf (a), PDAM harus memberikan upaya

terbaiknya untuk memastikan bahwa sebagian Sistem PDAM (selain JDU dan JDB

Sistem Pompa) telah dibangun dan dapat dioperasikan pada Tanggal Operasi

Komersial.

9.2 Koordinasi Dalam Pelaksanaan Pembangunan Unit Distribusi

BUP dan PDAM harus berkoordinasi secara rutin mengenai perkembangan dalam

pembangunan unit distribusi.

10. PENGUJIAN DAN TANGGAL OPERASI KOMERSIAL

10.1 Uji Komisioning atas Fasilitas dan JDU dan JDB Sistem Pompa

(a) BUP harus bertanggung jawab untuk pengembangan dan pelaksanaan rencana Uji

Komisioning Fasilitas dan JDU dan JDB Sistem Pompa sesuai dengan Lampiran

10 (Pengujian Fasilitas).

(b) BUP wajib, sehubungan dengan Tanggal Operasi Komersial, memberitahukan

Konsultan Pengawas Independen dan PDAM tanggal dimana BUP (yang secara

wajar bertindak) mempertimbangkan bahwa bagian dari Fasilitas dan JDU dan JDB

Sistem Pompa tersebut akan diselesaikan tidak kurang dari [tiga (3) Bulan]

sebelum penyelesaian yang diantisipasi.

(c) Uji Komisioning untuk Tanggal Operasi Komersial harus dilaksanakan sesuai

dengan prosedur yang tercantum dalam Lampiran 10 (Pengujian Fasilitas).

(d) Selambat-lambatnya [sepuluh (10) Hari Kerja] sebelum dimulainya Uji

Komisioning, BUP harus memberikan kepada PDAM dan kepada Konsultan

Pengawas Independen pemberitahuan secara tertulis dan harus memastikan

bahwa Konsultan Pengawas Independen dan PDAM memiliki akses yang cukup

dan diundang untuk menyaksikan seluruh, dan disediakan seluruh informasi yang

secara wajar diperlukan sehubungan dengan setiap Uji Komisioning tersebut dan

bahwa Konsultan Pengawas Independen diminta untuk memberikan tanggapan

atas Uji Komisioning yang dilaksanakan.

(e) BUP wajib menyediakan dan menanggung biaya dari penyediaan energi dan

penggunaan lainnya yang dibutuhkan untuk Uji Komisioning.

(f) Uji Komisioning harus tidak mengesampingkan setiap pengujian atau persyaratan

sertifikasi sehubungan dengan Proyek dan setiap komponen daripadanya yang

dibutuhkan terkait dengan Persyaratan Hukum yang mana akan menjadi kewajiban

tunggal dari BUP.

10.2 Penerimaan oleh PDAM

(a) Dalam waktu [lima (5) Hari] sejak penyelesaian Uji Komisioning Fasilitas dan JDU

dan JDB Sistem Pompa, BUP harus menyerahkan laporan penyelesaian pengujian

dan data pendukung kepada PDAM dan Konsultan Pengawas Independen.

(b) Dalam waktu [sepuluh (10) Hari] sejak diterimanya laporan penyelesaian dan data

pendukung sebagaimana dimaksud pada paragraf (a) di atas, Konsultan

Pengawas Independen akan menentukan apakah pengujian telah dilakukan

Page 63: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

63

sesuai dengan standar dan prosedur Uji Komisioning dan penerimaan

sebagaimana yang diuraikan dalam Lampiran 10 (Pengujian Fasilitas).

(c) Penentuan oleh Konsultan Pengawas Independen sebagaimana dimaksud pada

paragraf (b) bersifat final dan mengikat Para Pihak, kecuali jika terdapat kesalahan

yang nyata.

(d) Jika:

(i) Konsultan Pengawas Independen menyatakan bahwa Fasilitas dan JDU

dan JDB Sistem Pompa telah memenuhi standar uji coba penerimaan final

sebagaimana yang diuraikan dalam Lampiran 10 (Pengujian Fasilitas);

(ii) gambar keadaan terpasang (as-built) telah diberikan kepada PDAM;

(iii) seluruh Persetujuan penting yang dibutuhkan untuk Jangka Waktu Operasi

telah didapatkan;

(iv) Prosedur Operasional dan Pemeliharaan telah diberikan kepada PDAM;

dan

(v) pelatihan untuk staf PDAM pada setiap Titik Penyerahan telah

dilaksanakan;

PDAM akan mengeluarkan surat keputusan/keterangan penerimaan bagi BUP

dalam jangka waktu [empat belas (14) Hari Kerja] sejak dipenuhinya semua

persyaratan dalam paragraf (d) ini.

(e) Jika Konsultan Pengawas Independen menyatakan bahwa Fasilitas dan JDU dan

JDB Sistem Pompa tidak memenuhi standar uji coba penerimaan final

sebagaimana yang diuraikan dalam Lampiran 10 (Pengujian Fasilitas), Konsultan

Pengawas Independen akan mengeluarkan suatu laporan kepada Para Pihak yang

menyatakan alasan-alasan mengapa Fasiltas dan JDU dan JDB Sistem Pompa

gagal memenuhi standar tersebut.

(f) BUP harus segera melaksanakan tindakan perbaikan yang diperlukan untuk

memenuhi standar uji coba penerimaan final sebagaimana diuraikan dalam

Lampiran 10 (Pengujian Fasilitas) dengan memperhatikan laporan Konsultan

Pengawas Independen dan harus memberitahu PDAM dan Konsultan Pengawas

Independen setelah tindakan perbaikan tersebut selesai dilakukan. Segera

sebagaimana praktik berlaku, BUP akan melakukan pengujian dan Uji Komisioning

lebih lanjut atas Fasilitas dan JDU dan JDB Sistem Pompa hingga dikeluarkannya

surat keputusan/keterangan penerimaan dari PDAM.

10.3 Tanggal Operasi Komersial

(a) Dengan segera setelah tanggal dimana Proyek telah dinyatakan lulus Uji

Komisioning untuk Tanggal Operasi Komersial, PDAM akan mengeluarkan surat

keputusan/ keterangan sebagaimana tercantum dalam Pasal 10.2(d) (Penerimaan

oleh PDAM) untuk keberlakuan, mencantumkan tanggal dimana, menurut

pendapatnya, BUP telah siap untuk memulai tanggal operasi komersial (“Tanggal

Operasi Komersial”).

Page 64: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

64

(b) Untuk menghindari keragu-raguan, apabila Fasilitas dan JDU dan JDB Sistem

Pompa telah lulus Uji Komisioning untuk Tanggal Operasi Komersial pada tanggal

lebih cepat dari Tanggal Wajib Operasi Komersial maka Tanggal Operasi

Komersial akan jatuh pada Tanggal Wajib Operasi Komersial. PDAM dapat, namun

tidak berkewajiban, menetapkan tanggal lebih cepat tersebut sebagai Tanggal

Operasi Komersial.

(c) Tanggal Operasi Komersial akan dimulai walaupun Sistem PDAM (selain JDU dan

JDB Sistem Pompa) belum sepenuhnya selesai atau dapat dioperasikan dan

kewajiban PDAM untuk melakukan pembayaran Tagihan Air Curah dimaksud

dalam Pasal 14.3 (Kewajiban Pembayaran Tagihan Air Curah) telah mulai berlaku.

(d) Apabila BUP gagal untuk mencapai Tanggal Operasi Komersial pada Tanggal

Wajib Operasi Komersial, BUP harus membayar denda kepada PDAM untuk setiap

hari keterlambatan dari Tanggal Wajib Operasi Komersial (atau perpanjangannya

sesuai dengan Pasal 8.4 (Perpanjangan Jadwal Pelaksanaan Konstruksi) dengan

tarif sebesar Rp [***] per Hari (“Denda Keterlambatan”)1 sampai dimana hal-hal

berikut terjadi terlebih dahulu:

(i) tercapainya Tanggal Operasi Komersial;

(ii) [enam (6) Bulan] sejak Tanggal Wajib Operasi Komersial, sebagaimana

dimungkinkan, atau

(iii) tanggal diakhirinya Perjanjian ini oleh PDAM.

(e) Denda Keterlambatan berdasarkan paragraf (d) di atas menjadi jatuh tempo dan

harus dibayarkan dalam jangka waktu [***] Hari sejak BUP menerima tagihan dari

PDAM yang menyebutkan jumlah Denda Keterlambatan yang harus dibayarkan.

(f) Jika BUP gagal untuk membayar Denda Keterlambatan ketika jatuh tempo, PDAM

berhak mencairkan Jaminan Pelaksanaan senilai jumlah pembayaran tersebut.

(g) Jika keterlambatan Tanggal Operasi Komersial telah mencapai [*** Hari] maka

BUP dianggap telah cidera janji sesuai dengan ketentuan Pasal 30.1 (Cidera Janji

oleh BUP).

(h) Denda Keterlambatan sebagaimana ditentukan dalam paragraf (d), tidak akan

melebihi persentase dengan jumlah sama dengan [***]% dari nilai Pekerjaan, dan

tidak ada kompensasi lain yang menjadi terutang dalam kondisi tersebut. Dalam

hal Denda Keterlambatan telah mencapai persentase maksimum tersebut, PDAM

dapat mengakhiri Perjanjian ini.

10.4 Uji Komisioning Final

(a) Dalam jangka waktu sembilan (9) Bulan setelah Tanggal Operasi Komersial, jika

diminta oleh PDAM, BUP wajib untuk menyelenggarakan Uji Komisioning lanjutan

("Uji Komisioning Final") untuk menentukan bahwa Fasilitas dan JDU dan JDB

Sistem Pompa tetap memenuhi standar uji penerimaan final sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran 10 (Pengujian Fasilitas) dan menunjukkan hasil yang

Page 65: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

65

tidak lebih buruk dari hasil Uji Komisioning yang merupakan dasar penetapan

Tanggal Operasi Komersial sebelumnya, untuk menentukan kinerja Fasilitas dan

JDU dan JDB Sistem Pompa dalam berbagai macam musim.

(b) Tanggal dilaksanakannya Uji Komisioning Final harus disetujui terlebih dahulu,

atau sesuai dengan permintaan, oleh PDAM. Ketentuan dalam Pasal 10.1 (Uji

Komisioning atas Fasilitas dan JDU dan JDB Sistem Pompa) berlaku mutatis

mutandis terhadap Uji Komisioning Final.

(c) Jika Fasilitas dan JDU dan JDB Sistem Pompa, ketika dalam Uji Komisioning Final,

berhasil untuk memenuhi setiap syarat pengujian penerimaan sesuai dengan

Lampiran 10 (Pengujian Fasilitas), maka BUP tetap berhak atas pembayaran

penuh sesuai dengan Perjanjian ini.

(d) Jika Fasilitas dan JDU dan JDB Sistem Pompa, ketika dalam Uji Komisioning Final,

gagal untuk memenuhi setiap syarat pengujian penerimaan sesuai dengan

Lampiran 10 (Pengujian Fasilitas), maka:

(i) BUP berkewajiban untuk memperbaiki setiap kegagalan tersebut, dan atas

permintaan PDAM dapat dilakukan Uji Komisioning lanjutan; dan

(ii) jumlah yang telah dibayarkan oleh PDAM (sepanjang berkaitan dengan

Biaya Kapasitas) sejak Tanggal Operasi Komersial hingga tanggal

diselesaikannya Uji Komisioning Final tersebut akan disesuaikan, dengan

merujuk kepada Kapasitas Yang Dapat Diandalkan pada saat Uji

Komisioning Final.

10.5 Serah Terima JDU dan JDB Sistem Pompa

(a) Segera setelah penerimaan oleh PDAM dimaksud pada Pasal 10.2(d) (Penerimaan

oleh PDAM), atau selambatnya pada Tangga Operasi Komersial, Para Pihak harus

melakukan serah terima JDU dan JDB Sistem Pompa yang ditandai dengan suatu

penandatanganan berita acara serah terima JDU dan JDB Sistem Pompa.

(b) Setiap hak milik atas JDU dan JDB Sistem Pompa tetap berada pada BUP hingga

Tanggal Pengakhiran. Setiap hak manfaat dan tanggung jawab atas JDU dan JDB

Sistem Pompa beralih sejak ditandatanganinya berita acara serah terima JDU dan

JDB Sistem Pompa sebagaimana dimaksud pada paragraf (a).

(c) BUP wajib menjamin bahwa JDU dan JDB Sistem Pompa terbebas dari cacat

tersembunyi. BUP berjanji, dalam jangka waktu [tiga (3) tahun] sejak tanggal berita

acara serah terima JDU dan JDB Sistem Pompa sebagaimana dimaksud pada

paragraf (a), untuk memperbaiki dan mengganti:

(i) setiap cacat tersembunyi dari JDU dan JDB Sistem Pompa,

(ii) setiap kerusakan-kerusakan material yang disebabkan karena adanya

kesalahan desain dan/atau pelaksanaan Pekerjaan; atau

(iii) kerusakan-kerusakan lainnya yang secara wajar dapat ditanggung atau

dibebankan kepada kontraktor BUP yang melaksanakan Pekerjaan untuk

JDU dan JDB Sistem Pompa.

Page 66: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

66

(d) Tunduk pada ketentuan paragraf (c), dalam hal diperlukan perbaikan atau

penggantian atas setiap bagian dari JDU dan JDB Sistem Pompa selama jangka

waktu dimaksud dalam paragraf (c), maka PDAM berhak untuk meminta kepada

BUP (atau kontraktornya) untuk melakukan perbaikan atau penggantian tersebut

dan BUP wajib untuk melaksanakan perbaikan dan penggantian tersebut dalam

jangka waktu sesingkat mungkin. Jika BUP (atau kontraktornya) gagal untuk

memenuhi kewajiban tersebut, maka PDAM berhak untuk melakukan perbaikan

dan penggantian tersebut dan setiap biaya dan kerugian yang diderita oleh PDAM

untuk perbaikan atau penggantian tersebut wajib diganti oleh BUP.

(e) Kewajiban BUP berdasarkan paragraf (d) tunduk pada ketentuan bahwa PDAM

memberikan akses yang wajar kepada BUP pada lokasi JDU dan JDB Sistem

Pompa ketika diperlukan untuk tujuan BUP melaksanakan setiap perbaikan atau

penggantian yang diperlukan sesuai dengan paragraf (d).

10.6 Ketentuan Lain-Lain Selama Pengujian

(a) BUP harus bertanggung jawab atas pembuangan seluruh air dan limbah selama

masa Uji Komisioning.

(b) PDAM selama dengan wajar diminta, memperkenankan BUP untuk melakukan Uji

Komisioning, dan dapat mengambil Air Curah yang dihasilkan selama Uji

Komisioning secara cuma-cuma tanpa membayar Tagihan.

(c) BUP bertanggung jawab untuk mengambil Air Baku dan membayar Pajak Air (jika

berlaku) pada kuantitas yang diperlukan, dengan tetap tunduk pada ketentuan Izin

Pengambilan Air Baku, untuk tujuan melakukan Uji Komisioning.

11. PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN FASILITAS

11.1 Pengoperasian Fasilitas

(a) Selama Jangka Waktu Operasi, BUP harus mengoperasikan, memelihara dan

memperbaiki Fasilitas:

(i) dengan cara yang konsisten dan sesuai dengan seluruh instruksi pabrikan

peralatan yang relevan dan Praktik Industri Yang Baik;

(ii) sesuai dengan:

(1) Prosedur Operasional dan Pemeliharaan;

(2) Rencana Pengawasan Sendiri;

(3) seluruh Persyaratan Hukum;

(4) Spesifikasi Desain dan Teknis;

(5) Lampiran 15 (Standar Operasional);

(6) cara yang tetap menjaga kesan dan reputasi dari PDAM;

(7) cara yang memastikan keamanan orang-orang yang bekerja,

menggunakan, atau berhubungan dengan Proyek tidak terganggu;

(8) dokumen AMDAL; dan

Page 67: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

67

(9) ketentuan Perjanjian ini dan secara khusus, persyaratan

sebagaimana tercantum dalam Spesifikasi Kualitas Air Curah

terpenuhi.

(b) Pengoperasian dan pemeliharaan Sistem PDAM merupakan tanggung jawab

PDAM.

11.2 Prosedur Operasional dan Pemeliharaan

(a) BUP wajib membuat Prosedur Operasional dan Pemeliharaan secara tertulis dan

menyeluruh untuk Proyek yang:

(i) mencakup persyaratan operasional dan pemeliharaan serta prosedur yang

ditentukan atau disarankan oleh para penyedia atau pembuat

perlengkapan;

(ii) memungkinkan BUP untuk mematuhi Indikator Kinerja Utama dan standar

dan prosedur sebagaimana tercantum dalam Lampiran 15 (Standar

Operasional); dan

(iii) sesuai dengan Praktik Industri yang Baik.

(b) Prosedur Operasional dan Pemeliharaan harus disusun oleh BUP sebelum

Tanggal Wajib Operasi Komersial, dan harus sesuai dengan Spesifikasi Desain

dan Teknis dan Spesifikasi Kualitas Air Curah yang relevan dan harus disampaikan

untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas Independen dan diberitahukan kepada

PDAM, selambat-lambatnya [(6) enam bulan] sebelum Tanggal Wajib Operasi

Komersial.

(c) Dalam waktu [dua (2) Bulan] sejak pengajuannya, PDAM dan/atau Konsultan

Pengawas Independen harus menyetujui prosedur, atau mengirimkan kepada BUP

penolakan atau catatan yang dapat dijustifikasi, jika panduan tersebut tidak sesuai

dengan Spesifikasi Desain dan Teknis dan Spesifikasi Kualitas Air Curah yang

relevan. Dalam hal penolakan/catatan dibuat oleh PDAM dan/atau Konsultan

Pengawas Independen, maka BUP harus melakukan perbaikan atas Prosedur

Operasional dan Pemeliharaan dan mengajukannya kembali, yang mana PDAM

dan/atau Konsultan Pengawas Independen harus menerima prosedur tersebut

dalam waktu [satu (1) Bulan] sejak pengajuan kembali prosedur tersebut.

(d) Jika BUP menolak usulan dari PDAM dan/atau Konsultan Pengawas Independen,

hal tersebut dapat dianggap sebagai suatu Sengketa, yang mana dapat

diselesaikan sesuai dengan ketentuan Pasal 34 (Hukum yang Berlaku dan

Penyelesaian Sengketa) dalam Perjanjian ini.

(e) Jika PDAM dan/atau Konsultan Pengawas Independen gagal untuk memberikan

tanggapan sehubungan dengan tenggat waktu sebagaimana tercantum dalam

Perjanjian Konsultan Pengawas Independen, Prosedur Operasional dan

Pemeliharaan akan dianggap telah diterima, setelah berakhirnya jangka waktu

dimaksud.

(f) PDAM dapat, dalam jangka waktu [satu (1) Bulan] sejak tanggal diterimanya

Prosedur Operasional dan Pemeliharaan atau sejak tanggal panduan tersebut

dianggap telah disetujui, menyerahkan keberatannya atas kesesuaian Prosedur

Page 68: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

68

Operasional dan Pemeliharaan dengan Spesifikasi Desain dan Teknis dan

Spesifikasi Kualitas Air Curah dan oleh karenanya hal tersebut dapat dianggap

sebagai Sengketa yang mana harus diselesaikan dengan tata cara sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 34 (Hukum yang Berlaku dan Penyelesaian Sengketa) pada

Perjanjian ini.

(g) BUP harus meningkatkan dan memberitahukan perkembangan, apabila diperlukan

berdasarkan ketentuan dalam Perjanjian ini, Prosedur Operasional dan

Pemeliharaan selama Jangka Waktu Operasi berdasarkan ketentuan yang sama,

cara dan prosedur yang tercantum di atas.

11.3 Staf Yang Bertugas

BUP harus memastikan bahwa personel atau personel dari Kontraktor O&M bertugas

setiap saat di Fasilitas, diatur dalam Lampiran 15 (Standar Operasional) dimulai sejak dan

termasuk Tanggal Operasi Komersial.

11.4 Pemeliharaan Fasilitas

(a) BUP harus melaksanakan seluruh Pemeliharaan Terjadwal dan tidak terjadwal

atas Fasilitas untuk memastikan bahwa Fasilitas dalam kondisi pengoperasian

yang baik sesuai dengan Perjanjian ini.

(b) BUP wajib mendokumentasikan dan mencatat seluruh kegiatan pemeliharaan,

kalibrasi dan sertifikat-sertifikat.

(c) Dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud pada paragraf (b) wajib disimpan

dengan aman dan diserahkan kepada PDAM pada akhir Periode Kerjasama, atau

sebagaimana diminta oleh PDAM.

11.5 Pemeliharaan Terjadwal

(a) BUP harus menyelenggarakan seluruh Pemeliharaan Terjadwal sesuai dengan

Jadwal Pemeliharaan.

(b) Tidak lebih dari [sembilan puluh (90) Hari] sebelum Tanggal Wajib Operasi

Komersial, BUP akan menyerahkan kepada PDAM Jadwal Pemeliharaan yang

direncanakan bagi Proyek untuk Tahun Kontrak pertama.

(c) Selanjutnya, BUP akan menyerahkan Jadwal Pemeliharaan untuk setiap Tahun

Kontrak berikutnya paling lambat [empat puluh lima (45) Hari] sebelum berakhirnya

Tahun Kontrak berjalan.

(d) Jadwal Pemeliharaan akan dipersiapkan dan dikoordinasikan semaksimal mungkin

pada saat yang bersamaan dengan Pemeliharaan Terjadwal dari Sistem PDAM

sehingga dapat meminimalisasi gangguan dalam pasokan Air Curah.

(e) PDAM dapat memberikan masukan atau meminta untuk dilakukan revisi atas

Jadwal Pemeliharaan yang direncanakan dalam waktu [tiga puluh (30) Hari] sejak

menerima jadwal tersebut.

(f) PDAM akan memberitahu BUP secara tertulis mengenai usulan perubahan atas

Jadwal Pemeliharaan jika PDAM berpendapat bahwa jadwal tersebut tidak sesuai

dengan persyaratan paragraf (d).

Page 69: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

69

11.6 Kewajiban Lain-Lain Selama Masa Operasi

(a) BUP harus melakukan upaya terbaiknya untuk meminimalisasi gangguan terhadap

Layanan dan kerusakan akses terhadap Layanan ketika pelaksanaan kewajiban

pemeliharaan berdasarkan Perjanjian ini juga untuk minimalisasi dampak

lingkungan dalam pelaksanaan kewajiban dalam penguasaan properti atau pada

publik umum dan sekitarnya yang mana bagian dari Fasilitas tersebut sedang

diperbaiki.

(b) BUP harus memberitahukan kepada PDAM secara tertulis atas setiap pekerjaan

pemeliharaan yang akan mengganggu Layanan atau akan memberikan dampak

atas penduduk properti atau pada publik umum jauh hari sebelum pekerjaan

tersebut dapat dilakukan secara wajar.

(c) Kecuali dalam keadaan darurat atau sebagaimana disepakati lain secara tertulis

oleh PDAM, BUP harus memberitahukan PDAM paling tidak [tujuh (7) Hari]

sebelumnya atas setiap gangguan dari Layanan yang signifikan yang disebabkan

karena adanya pekerjaan pemeliharaan, dengan pemberitahuan secara jelas atau

dengan pemberitahuan cara lainnya.

(d) Apabila pekerjaan pemeliharaan akan mengganggu Layanan untuk setiap bagian

Fasilitas yang berlangsung dalam jangka waktu terus menerus [dua puluh empat

(24) Jam atau lebih], BUP harus mematuhi petunjuk yang wajar dari PDAM (yang

diberikan setelah melakukan konsultasi dengan BUP) sehubungan dengan

pekerjaan tersebut dengan maksud untuk meminimalisir konsekuensi lanjutan

kepada Pelanggan.

(e) BUP harus memantau kesesuaiannya dengan Spesifikasi Kualitas Air Curah dan

kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini selama Jangka Waktu Operasi dan Para

Pihak harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

(i) selambat-lambatnya [tiga (3) Bulan] sebelum Tanggal Wajib Operasi

Komersial dan setiap Tahun Kontrak setelahnya, BUP harus memberikan

usulan kepada Wakil PDAM Rencana Pengawasan Sendiri untuk [satu (1)

Tahun Kontrak] berikutnya;

(ii) selambat-lambatnya [satu (1) Bulan] setelah diterimanya pengajuan

Rencana Pengawasan Sendiri oleh Wakil PDAM, PDAM wajib

memberitahukan BUP secara tertulis dapat atau tidaknya Rencana

Pengawasan Sendiri diterima untuk tujuan Perjanjian ini; dan

(1) dimana PDAM menganggap Rencana Pengawasan Sendiri yang

terkait dapat diterima, maka Rencana Pengawasan Sendiri

dilaksanakan oleh BUP [untuk satu (1) Tahun] terkait; atau

(2) dimana PDAM mempertimbangkan Rencana Pengawasan Sendiri

terkait tidak dapat diterima, maka Para Pihak harus menggunakan

semua upaya yang wajar untuk mencapai kesepakatan mengenai

isi dari Rencana Pengawasan Sendiri, atau, dalam hal tidak

ditemukan kesepakatan, salah satu Pihak dapat merujuk hal-hal

tersebut untuk ditetapkan berdasarkan Pasal 34 (Hukum yang

Berlaku dan Penyelesaian Sengketa) dan BUP harus

melaksanakan Rencana Pengawasan Sendiri sebagaimana

disepakati atau ditetapkan.

Page 70: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

70

(f) BUP menjamin bahwa setiap Pekerjaan yang dilaksanakan selama Jangka Waktu

Operasi akan memenuhi persyaratan-persyaratan sebagaimana ditentukan dalam

Perjanjian ini, dan jaminan tersebut akan tetap tidak terpengaruh oleh setiap

Modifikasi apapun.

12. KETERSEDIAAN DAN KUALITAS AIR BAKU

12.1 Ketersediaan Air Baku dan Pengurangan Kuantitas Air Baku

(a) BUP harus mengambil Air Baku pada suatu tingkat alur dan dalam kondisi tidak

melebihi parameter dan jumlah sebagaimana diatur dalam Izin Pengambilan Air

Baku.

(b) Apabila BUP mengambil Air Baku melebihi jumlah yang diatur dalam Izin

Pengambilan Air Baku maka:

(i) BUP harus membayar segala denda yang dikenakan sesuai dengan

Hukum yang berlaku; dan

(ii) BUP harus melepaskan dan mengganti rugi PDAM dari semua kerugian

dan tuntutan dari pihak ketiga.

(c) Jika dalam satu atau beberapa Hari dalam suatu Bulan Tagihan, terjadi Peristiwa

Tidak Tersedianya Air Baku yang menyebabkan BUP tidak dapat menyediakan Air

Curah sesuai dengan Volume Pesanan (atau Volume Perbaikan, jika berlaku),

maka:

(i) BUP dibebaskan dari kewajiban untuk menyerahkan Volume Pasokan

namun terbatas pada bagian dari Volumen Pasokan yang terdampak

langsung dari Peristiwa Tidak tersedianya Air Baku;

(ii) PDAM akan, untuk jumlah Volume Pasokan yang dapat disalurkan oleh

BUP (jika berlaku), membayar kepada BUP Tagihan sesuai dengan

ketentuan dalam Lampiran 13 (Rincian Perhitungan Tarif) dan PDAM tetap

memiliki hak untuk melakukan pengurangan sesuai ketentuan pada

Lampiran 12 (Denda Kegagalan Kinerja);

(iii) PDAM akan, tanpa perhitungan ganda dan memperhatikan paragraf (ii) di

atas, membayar Biaya Kapasitas untuk porsi Air Curah yang seharusnya

dapat disalurkan kepada PDAM pada tingkat Kapasitas Yang Dapat

Diandalkan tetapi tidak dapat disalurkan karena Peristiwa Tidak

Tersedianya Air Baku secara tersebut,

dengan ketentuan:

(1) BUP memberitahukan PDAM bahwa telah terjadi Peristiwa Tidak

Tersedianya Air Baku (disertai dengan data pendukung yang

cukup) dan bagian dari jumlah Volume Pesanan yang tidak dapat

dipenuhi oleh BUP sebagai akibat dari Peristiwa Tidak Tersedianya

Air Baku tersebut; dan

(2) Peristiwa Tidak Tersedianya Air Baku bukan merupakan tindakan,

kesalahan, kelalaian BUP.

Page 71: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

71

12.2 Kualitas Air Baku dan Pengurangan Kualitas Air Baku

(a) Apabila kualitas Air Baku pada Titik Pengambilan Air Baku lebih buruk dari kualitas

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran 7 (Parameter Kuantitas dan Kualitas Air

Baku), BUP harus, tunduk pada paragraf (b), mengolah Air Baku menjadi Air Curah

sesuai dengan Spesifikasi Kualitas Air Curah, terlepas dari penurunan kualitas Air

Baku tersebut.

(b) Untuk maksud paragraph (a), BUP berhak atas penggantian setiap biaya tambahan

(tidak termasuk keuntungan) yang secara nyata timbul dalam mengolah Air Baku

sebagai akibat langsung dari penurunan kualitas Air Baku dalam hal rata-rata

kualitas Air Baku dalam period [enam (6) Bulan Tagihan (yang masing-masing

berakhir pada Hari terakhir Bulan ke-6 dan Bulan ke-12 dalam setiap Tahun

Kontrak)] (berdasarkan sampel data setiap jam dalam enam

(6) Bulan Tagihan dimaksud untuk parameter kekeruhan, pH dan nitrit) lebih

rendah/ buruk dari ambang toleransi kualitas Air Baku sebagaimana diatur dalam

Lampiran 7 (Parameter Kuantitas dan Kualitas Air Baku).

(c) BUP akan menyampaikan informasi secara tertulis mengenai biaya tambahan yang

timbul kepada PDAM yang memuat:

(i) hasil pengujian kualitas Air Baku yang menunjukkan parameter-parameter

kualitas Air Baku (dimaksud pada paragraph (b)) dalam jangka waktu

[enam (6) Bulan Tagihan yang relevan] lebih buruk dari ambang toleransi

kualitas Air Baku disebutkan dalam Lampiran 7 (Parameter Kuantitas dan

Kualitas Air Baku);

(ii) pengolahan tambahan yang diperlukan sebagai akibat langsung dari

penurunan kualitas Air Baku di bawah ambang toleransi kualitas Air Baku

disebutkan dalam Lampiran 7 (Parameter Kuantitas dan Kualitas Air Baku);

dan

(iii) biaya tambahan yang diperlukan.

(d) Para Pihak, dalam jangka waktu [dua puluh (20) Hari Kerja] sejak diterimanya

informasi sebagaimana dimaksud pada paragraf (b), akan menyepakati besaran

biaya tambahan yang diperlukan. Untuk maksud Pasal ini, perhitungan besaran

biaya tambahan harus dihitung berdasarkan selisih lebih antara Biaya Variabel

Pengoperasian dan Pemeliharaan (VOMC) yang berlaku pada Bulan Tagihan

dimaksud dengan biaya variabel pengoperasian dan pemeliharaan yang secara

aktual sewajarnya diderita oleh BUP karena penurunan kualitas air baku pada

Bulan Tagihan dimaksud, dengan ketentuan BUP tetap harus memberikan upaya

terbaiknya untuk memitigasi sewajarnya biaya tambahan tersebut.

(e) Dalam hal Para Pihak tidak sepakat atas besaran biaya tambahan tersebut, maka

permasalahan tersebut akan diselesaikan melalui penyelesaian sengketa melalui

Ahli sesuai dengan Pasal 34.3 (Penyelesaian Sengketa Melalui Ahli).

(f) Dalam hal PDAM sepakat atas besaran biaya tambahan, atau Ahli telah

menetapkan besaran biaya tambahan, maka pembayaran biaya tambahan yang

telah disepakati atau ditetapkan oleh Ahli akan dibebankan sebagai Biaya Variabel

pada tagihan Air Curah periode Bulan Tagihan berikutnya.

Page 72: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

72

(g) Selama proses negosiasi sebagaimana dimaksud pada paragraf (d) atau

penyelesaian sengketa melalui Ahli sebagaimana dimaksud pada paragraf (e),

kewajiban BUP berdasarkan Perjanjian ini tetap tidak terpengaruh.

12.3 Tidak Tersedianya Air Baku Berkepanjangan

Apabila Peristiwa Tidak Tersedianya Air Baku berlanjut terus menerus lebih dari [satu (1)

Bulan] maka hal tersebut akan dianggap sebagai Peristiwa Keadaan Kahar yang diatur

sesuai dengan ketentuan Pasal 27 (Keadaan Kahar).

12.4 Pencatatan Data Kuantitas dan Kualitas Air Baku

BUP harus (a) mengumpulkan semua data yang dimiliki sehubungan dengan kuantitas dan

kualitas Air Baku, (b) menyusun suatu prosedur pengumpulan data/ sampel, pengujian dan

pencatatan kuantitas dan kualitas air baku, dan (c) melakukan pengumpulan data/ sampel,

pengujian dan pencatatan kualitas Air Baku sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur

dalam Lampiran 11 (Prosedur Perhitungan dan Pengukuran).

13. PENYERAHAN AIR CURAH

13.1 Penyerahan Air Curah

Dimulai sejak Tanggal Operasi Komersial hingga Tanggal Pengakhiran, BUP harus

menyalurkan Air Curah kepada PDAM pada Titik Penyerahan, dengan ketentuan sebagai

berikut:

(a) memenuhi kualitas yang disyaratkan sesuai Spesifikasi Kualitas Air Curah;

(b) memenuhi kuantitas yang disyaratkan sesuai Pasal 13 (Penyerahan Air Curah);

(c) memenuhi tingkat tekanan air yang ditentukan dalam Lampiran 15 (Standar

Operasional); dan

(d) ketentuan lainnya sesuai dengan Perjanjian ini.

13.2 Kepemilikan dan Risiko terhadap Air Curah

Kepemilikan dan risiko kehilangan Air Curah akan beralih dari BUP kepada PDAM pada

saat Air Curah melewati Titik Penyerahan.

13.3 Rencana Penyerapan dan Penerimaan Penyerahan Air Curah

(a) Penyerapan Air Curah oleh PDAM akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan

rencana penyerapan sebagaimana diatur dalam Lampiran 3 (Rencana Penyerapan

dan Distribusi).

(b) Tunduk kepada ayat (c) dibawah ini, PDAM tidak memiliki kewajiban untuk

menerima setiap pasokan Air Curah (atau bagian daripadanya) yang disalurkan

oleh BUP, dengan ketentuan bahwa PDAM harus tetap melakukan pembayaran

Tagihan Air Curah sesuai dengan ketentuan berdasarkan Pasal 14.3 (Kewajiban

Pembayaran Tagihan Air Curah).

(c) Disamping setiap hak yang dimiliki oleh PDAM berdasarkan Perjanjian ini, dan

tanpa mengurangi maksud ketentuan ayat (b), jika pada setiap saat PDAM

menganggap bahwa:

Page 73: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

73

(i) terdapat ancaman atau bahaya terhadap lingkungan, nyawa dan/atau

kesehatan; atau

(ii) terdapat kondisi atau situasi yang menimbulkan penurunan signifikan

terhadap kemampuan PDAM untuk memenuhi kewajibannya menyediakan

Air Curah yang aman, layak dan dapat diandalkan kepada Pelanggannya;

maka PDAM dapat menolak untuk menerima Air Curah pada Titik Penyerahan

selama PDAM meyakini bahwa situasi di atas masih berlangsung, dengan tetap

memperhatikan ketentuan bahwa:

(1) tunduk pada paragraf (2), PDAM harus tetap melakukan

pembayaran Tagihan Air Curah sesuai dengan ketentuan

berdasarkan Pasal 14.3 (Kewajiban Pembayaran Tagihan Air

Curah); dan

(2) jika penolakan untuk menerima pasokan Air Curah disebabkan oleh

pelanggaran BUP terhadap Perjanjian ini (termasuk kegagalan

untuk memenuhi Standar Kualitas Air Curah), maka setiap

pembayaran Tagihan Air Curah harus mempertimbangkan setiap

denda kegagalan kinerja sebagaimana diatur dalam Pasal 29

(Denda Kegagalan Kinerja) serta hak pemulihan lainnya yang

mungkin dimiliki oleh PDAM berdasarkan Perjanjian ini.

13.4 Volume Pesanan

(a) Selambat-lambatnya sepuluh (10) Hari sebelum dimulainya Bulan Tagihan yang

baru, PDAM harus memberitahukan secara tertulis kepada BUP mengenai Volume

Pesanan untuk Bulan Tagihan tersebut.

(b) Setiap saat sebelum dimulainya dan selama Bulan Tagihan berjalan, PDAM dapat

mengajukan perubahan Volume Pesanan (“Volume Perbaikan”) untuk setiap Hari-

nya melalui suatu pemberitahuan kepada BUP selambat-lambatnya pukul [dua

belas (12) siang pada Hari sebelumnya.

(c) Pemberitahuan Volume Pesanan dan Volume Perbaikan dilakukan dengan

menggunakan formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran 22 (Bentuk

Pemberitahuan Volume Pesanan) dan harus disediakan melalui [***Official

Dispact Portal***].

(d) BUP wajib menerima permintaan Volume Pesanan atau Volume Perbaikan, jika

berlaku, untuk setiap Bulan Tagihan.

(e) Jika volume Air Curah yang dipesan dalam satu atau beberapa Hari sebagaimana

tertuang dalam Volume Pesanan dan Volume Perbaikan melebihi Volume

Optimum, maka BUP berkewajiban untuk memenuhi Volume Optimum untuk Hari

tersebut.

(f) BUP wajib untuk melakukan upaya terbaik untuk memasok Air Curah melebihi

Volume Optimum sebagaimana dimaksud dalam huruf (d) dengan ketentuan

bahwa:

(i) pengiriman Air Curah tersebut sesuai dengan persyaratan yang diatur

dalam Pasal 13.1 (Penyerahan dan Titik Serah Air Curah); dan

Page 74: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

74

(ii) pengambilan Air Baku tetap sesuai dengan Izin Pengambilan Air Baku.

13.5 Volume Pasokan

(a) BUP harus menyalurkan Air Curah secara Harian kepada PDAM di Titik

Penyerahan sesuai dengan Volume Pesanan atau Volume Perbaikan, jika berlaku,

dengan ketentuan:

(i) BUP telah menerima pemberitahuan terkait Volume Pesanan (atau Volume

Perbaikan) untuk Hari tersebut pada selambatnya [pukul 12 siang Hari

sebelumnya];

(ii) tunduk pada ketentuan Pasal 13.4(e) dan (f) (Volume Pesanan), volume

Harian tercantum dalam Volume Pesanan (atau Volume Perbaikan) tidak

melebihi Volume Optimum; dan

(iii) tunduk pada ketentuan Pasal 12 (Ketersediaan dan Kualitas Air Baku),

tidak terdapat Peristiwa Tidak Tersedianya Air Baku.

(b) Volume Pasokan akan diukur sesuai dengan ketentuan dalam Lampiran 11

(Prosedur Perhitungan dan Pengukuran).

13.6 Standar Minimal Kualitas Air Curah

(a) BUP harus mengolah Air Baku sehingga dapat memenuhi Spesifikasi Kualitas Air

Curah.

(b) BUP harus melakukan pemeriksaan atas kualitas Air Curah sesuai dengan

Lampiran 11 (Prosedur Perhitungan dan Pengukuran).

(c) PDAM dapat, atas kebijakannya sendiri, melakukan pemeriksaan kualitas Air

Curah pada setiap saat. Untuk menghindari keragu-raguan, kewajiban BUP untuk

melakukan pemeriksaan kualitas Air Curah sebagaimana dimaksud pada paragraf

(b) tidak terpengaruh dengan setiap pemeriksaan yang dilakukan oleh PDAM.

(d) Jika terdapat Pihak yang mempermasalahkan hasil dari pengujian yang dilakukan

sebagaimana dimaksud pada paragraf (b) atau (c), maka Para Pihak akan

menunjuk pihak ketiga yang independen untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut

dan Para Pihak harus menerima hasil pemeriksaan pihak ketiga independen

tersebut secara keputusan yang final. Para Pihak harus menanggung secara

bersama-sama dan seimbang atas biaya yang diperlukan untuk pihak ketiga

independen tersebut. Jika para pihak tidak dapat menyepakati penunjukan pihak

ketiga independen tersebut, maka penunjukan pihak ketiga independen akan

ditunjuk oleh Ahli sebagaimana Pasal 34.3 (Penyelesaian Sengketa Melalui Ahli).

(e) PDAM berhak menghadiri setiap pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan Pasal

paragraf (b) dan (d).

(f) Setiap Pihak yang mengetahui bahwa terdapat pasokan Air Curah yang tidak

memenuhi Spesifikasi Kualitas Air Curah harus segera menyampaikan

pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya.

Page 75: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

75

(g) Pada saat BUP menyadari bahwa Air Curah yang tidak memenuhi Spesifikasi

Kualitas Air Curah telah diproduksi pada Fasilitas, BUP harus segera

memberitahukan PDAM (“Pemberitahuan Awal Penyimpangan”) dan melakukan

tindakan sebagai berikut:

(i) segera menghentikan penyaluran Air Curah yang tidak memenuhi

Spesifikasi Kualitas Air Curah pada Titik Penyerahan;

(ii) melaksanakan pemeriksaan untuk memastikan kualitas dari Air Curah

sesuai dengan ketentuan paragraf (g) ini dan memberitahukan PDAM hasil

dari pemeriksaan tersebut (‘Pemberitahuan Penyimpangan”).

(h) Jika PDAM mempermasalahkan hasil pemeriksaan yang disampaikan dalam

Pemberitahuan Penyimpangan, PDAM berhak meminta pihak ketiga untuk

melakukan pemeriksaan lebih lanjut sesuai dengan paragraf (i) (“Tes Validitas”).

(i) Jika Pemberitahuan Penyimpangan atau Tes Validitas membuktikan bahwa Air

Curah yang tidak memenuhi Spesifikasi Kualitas Air Curah telah diproduksi, maka

BUP harus:

(i) mengambil langkah-langkah sesegera mungkin guna memenuhi

persyaratan Spesifikasi Kualitas Air Curah, termasuk penghentian

penyaluran, pengisolasian dan pembuangan Air Curah yang tidak

memenuhi persyaratan Spesifikasi Kualitas Air Curah;

(ii) mengembangkan dan menjelaskan rencana kerja guna memastikan

pemenuhan persyaratan Spesifikasi Kualitas Air Curah.

(j) Jika hasil Pemberitahuan Penyimpangan atau Tes Validitas membuktikan bahwa

Air Curah telah memenuhi Spesifikasi Kualitas Air Curah, penyaluran Air Curah

harus segera dilaksanakan kembali.

(k) Jika dalam suatu Bulan Tagihan, penyaluran Air Curah pada Titik Penyerahan

dihentikan sesuai dengan ketentuan paragraf (g) atau (i) maka Tagihan yang harus

dibayar oleh PDAM kepada BUP adalah:

(i) Biaya Kapasitas; ditambah

(ii) biaya variabel pengoperasian dan pemeliharaan dan pembayaran energi

berdasarkan Volume Pasokan untuk Air Curah yang memenuhi Spesifikasi

Kualitas Air Curah;

Dikurangi

(iii) pengurangan (deduction) sebagaimana diatur dalam Lampiran 12 (Denda

Kegagalan Kinerja)

13.7 Penyaluran Lebih Lanjut ke Pihak Ketiga

(a) PDAM dapat menyalurkan lebih lanjut Air Curah tersebut kepada pihak ketiga

sesuai dengan Perjanjian ini.

(b) Tanpa persetujuan tertulis dari PDAM sebelumnya, BUP dilarang menjual atau

dengan cara apapun menyalurkan atau memasok Air Curah yang diproduksi dari

Fasilitas kepada Subyek Hukum Lain atau pihak lain manapun selain kepada

Page 76: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

76

PDAM, kecuali dalam rangka memenuhi kewajibannya berdasarkan dokumen

AMDAL. Pelaksanaan kewajiban BUP berdasarkan dokumen AMDAL tidak

mengurangi kewajiban BUP untuk memenuhi Volume Pesanan.

13.8 Alat Ukur dan Pengukuran

(a) BUP wajib memasang dan mengoperasikan peralatan perhitungan aliran air (meter

air), pemantauan kualitas dan fasilitas sampel yang menyeluruh sesuai dengan

persyaratan dalam Lampiran 11 (Prosedur Perhitungan dan Pengukuran) (“Alat

Ukur”) untuk menunjukkan kepatuhan dengan persyaratan yang termuat dalam

Lampiran 9 (Parameter Kualitas Air Curah) dan Lampiran 8 (Persyaratan Volume

Pasokan Air Curah) dan sebagaimana dipersyaratkan oleh Hukum yang berlaku.

(b) Volume Air Baku, volume Air Curah, Parameter Kuantitas dan Kualitas Air Baku

dan Spesifikasi Kualitas Air Curah harus diukur sesuai dengan persyaratan dalam

Lampiran 11 (Prosedur Perhitungan dan Pengukuran).

(c) BUP harus memastikan bahwa semua Alat Ukur beroperasi dengan dapat

diandalkan dan baik setiap saat.

(d) BUP harus melakukan perawatan, kalibrasi dan penggantian atas Alat Ukur sesuai

dengan Praktik Industri yang Baik dan sesuai dengan persyaratan dalam Lampiran

11 (Prosedur Perhitungan dan Pengukuran).

(e) BUP harus menanggung biaya yang ditimbulkan untuk pemasangan, untuk

pengoperasian, perawatan, kalibrasi dan penggantian Alat Ukur.

(f) BUP harus mempersiapkan dan memelihara suatu catatan dari seluruh

pelaksanaan kewajiban yang tercantum dalam paragraf (d). PDAM dapat meminta

catatan tersebut setiap saat diperlukan.

(g) PDAM berhak untuk:

(i) hadir dalam setiap pelaksanaan pengukuran, pengetesan, pengkalibrasian,

inspeksi, pemeliharaan dan penggantian setiap Alat Ukur; dan/atau

(ii) atas biaya PDAM, memasang Alat Ukur milik PDAM pada Titik

Pengambilan dan/atau Titik Penyerahan untuk memantau akurasi dari Alat

Ukur milik BUP.

(h) Ketepatan dari Alat Ukur harus diinspeksi, diuji, dikalibrasi dan diverifikasi secara

berkala oleh BUP, atas biaya BUP, pada waktu dan sesuai dengan prosedur yang

diatur dalam Lampiran 11 (Prosedur Perhitungan dan Pengukuran).

(i) PDAM dapat meminta dilakukan inspeksi, pengujian, kalibrasi atau verifikasi

tambahan atas Alat Ukur dan setiap komponennya sesuai dengan prosedur yang

diatur dalam Lampiran 11 (Prosedur Perhitungan dan Pengukuran).

(j) Jika Alat Ukur diketahui rusak atau tidak bekerja dalam batas toleransi sebesar

lebih dari [nol koma lima persen (0.5%)], maka Alat Ukur tersebut harus

disesuaikan, diperbaiki atau diganti oleh BUP dalam jangka waktu [tiga (3) Hari]

setelah pengujian.

Page 77: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

77

(k) Jika hasil dari pengujian sebagaimana dimaksud pada paragraf (i) menunjukkan

terdapat kesalahan dimana pengukuran oleh Alat Ukur sehubungan dengan

Volume Air Curah lebih besar dari seharusnya, BUP harus mengganti kepada

PDAM atas Tagihan yang berlaku sehubungan dengan kelebihan pengukuran

dengan cara perhitungan sebagaimana diatur dalam Lampiran 11 (Prosedur

Perhitungan dan Pengukuran).

(l) Pembayaran atas selisih sebagaimana dimaksud dalam paragraf (k) harus

dilakukan dengan cara pemotongan pada tagihan untuk Bulan Tagihan terdekat

berikutnya.

14. TAGIHAN AIR CURAH

14.1 Komponen Tagihan Air Curah

(a) Tagihan Air Curah ditujukan untuk menutupi biaya modal, operasional dan

keuntungan BUP.

(b) Tagihan Air Curah untuk setiap Bulan akan dihitung sesuai dengan rumus

perhitungan sebagaimana diatur dalam Lampiran 13 (Rincian Perhitungan Tarif).

14.2 Tarif

Pengaturan besaran tarif untuk penentuan Tagihan Air Curah beserta penyesuaiannya

diatur dalam Lampiran 13 (Rincian Perhitungan Tarif).

14.3 Kewajiban Pembayaran Tagihan Air Curah

PDAM berkewajiban untuk membayar Tagihan Air Curah dengan prinsip take-or-pay

sesuai dengan rincian dan ketentuan sebagaimana diatur dalam Lampiran 13 (Rincian

Perhitungan Tarif).

15. MEKANISME PEMBAYARAN AIR CURAH

15.1 Tagihan dan Jatuh Tempo Pembayaran

(a) Pada setiap akhir Bulan Tagihan, BUP akan mengirimkan tagihan kepada PDAM

dalam bentuk yang tercantum dalam Lampiran 24 (Bentuk Tagihan) yang

menyebutkan pembayaran bulanan yang harus dibayarkan untuk Bulan Tagihan

tersebut dihitung sesuai dengan Pasal 13.7 (Alat Ukur dan Pengukuran) dan

Lampiran 13 (Rincian Perhitungan Tarif).

(b) PDAM akan membayar jumlah yang tertera pada tagihan dalam jangka waktu

[sembilan puluh (90) Hari] setelah Hari dimana diterimanya tagihan tersebut oleh

PDAM atau jika tanggal tersebut bukan merupakan Hari Kerja, maka pada Hari

Kerja berikutnya.

(c) Semua jumlah yang harus dibayar oleh PDAM berdasarkan Perjanjian ini harus

dilakukan dengan cara pembayaran sebagai berikut:

(i) dalam mata uang Rupiah;

(ii) dananya harus dapat diterima selambat-lambatnya [tiga (3) Hari] sejak

saat dilakukan pembayaran; dan

Page 78: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

78

(iii) ditujukan ke rekening bank yang diberitahukan secara tertulis oleh BUP

atau Pihak Pembiaya dan dibuka di bank yang mempunyai kantor di Bandar

Lampung, Indonesia.

(d) Segala pajak yang timbul sebagai akibat dari penyaluran Air Curah ini, termasuk

namun tidak terbatas pada pajak penjualan, pajak penghasilan atau pajak

pertambahan nilai (PPN) (jika ada), akan dibebankan kepada masing-masing Pihak

sesuai dengan ketentuan Hukum yang berlaku dan pajak harus disebutkan terpisah

dalam tagihan.

15.2 Tagihan Yang Disengketakan

(a) Jika PDAM memperselisihkan setiap bagian dari tagihan maka:

(i) BUP dapat menyerahkan sengketa tersebut untuk dapat diselesaikan

berdasarkan Pasal 34 (Hukum yang Berlaku dan Penyelesaian Sengketa)

dalam jangka waktu tidak lebih dari [dua belas (12) Bulan] setelah tanggal

tagihan tersebut;

(ii) selama proses penyelesaian perselisihan atau perolehan kesepakatan di

antara Para Pihak sesuai dengan Pasal 34 (Hukum yang Berlaku dan

Penyelesaian Sengketa), PDAM akan:

(1) membayar bagian yang tidak diperselisihkan dari tagihan tersebut

kepada BUP; dan

(2) menahan jumlah yang diperselisihkan dalam rekening

penampungan bersama yang mendapatkan bunga (interest bearing

escrow account) atas nama BUP hingga telah terdapat

kesepakatan atau penyelesaian perselisihan dimaksud, dengan

ketentuan bahwa bunga dan biaya administrasi terkait rekening

penampungan tersebut akan dibebankan kepada kedua Pihak.

(b) Setelah tercapainya kesepakatan di antara Para Pihak sebagaimana dibuktikan

secara tertulis dan ditandatangani oleh Para Pihak atau pada saat diterimanya

salinan resmi dari penentuan Ahli atau putusan arbitrase berdasarkan Pasal 34

(Hukum yang Berlaku dan Penyelesaian Sengketa), Para Pihak harus memastikan

bahwa jumlah yang diperselisihkan (bersama dengan bunga yang ada) akan

diberikan kepada Pihak yang dinyatakan sebagai pemilik yang sah dari jumlah

yang diperselisihkan tersebut.

(c) Setiap dan seluruh biaya administratif dan pengeluaran yang timbul sehubungan

dengan pembukaan dan pengelolaan dari rekening tersebut akan ditangung oleh

BUP.

15.3 Keterlambatan Pembayaran

Seluruh jumlah yang harus dibayar oleh PDAM kepada BUP yang tidak dibayar pada

tanggal jatuh tempo sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian ini dapat dikenakan bunga

sebesar Bunga Keterlambatan Pembayaran terhitung sejak tanggal pembayaran tersebut

jatuh tempo hingga diterimanya pembayaran tersebut secara penuh.

Page 79: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

79

15.4 Perjumpaan Hutang

Kecuali diijinkan secara tegas berdasarkan ketentuan dalam Perjanjian ini, masing- masing

Pihak tidak dapat melaksanakan haknya untuk memperjumpakan hutang sehubungan

dengan setiap jumlah yang terhutang olehnya berdasarkan Perjanjian ini terhadap jumlah

yang terhutang kepadanya berdasakan Perjanjian ini atau perjanjian dan kewajiban

lainnya.

16. PENYERAHAN KEMBALI TANAH DAN FASILITAS

16.1 Persiapan Penyerahan Kembali

(a) Selambat-lambatnya [tiga (3) Tahun] sebelum Tanggal Pengakhiran (atau

secepatnya sepanjang dimungkinkan dalam hal pengakhiran lebih awal), BUP

wajib mempersiapkan dan menyerahkan kepada PDAM, rancangan laporan yang

berisi:

(i) infrastruktur dan peralatan perbaikan, pembaruan dan penggantian besar-

besaran yang dibutuhkan dalam rangka untuk memastikan pemenuhan

Kondisi Penyerahan; dan

(ii) program dengan rincian biaya dan estimasi biaya, yang menunjukkan

Pekerjaan atau Layanan (sebagaimana dimungkinkan) dilakukan dan

diproyeksikan untuk dilakukan untuk jangka waktu sebelum Tanggal

Pengakhiran.

(b) BUP harus, selambatnya satu (1) Tahun sebelum Tanggal Pengakhiran (atau

secepatnya sepanjang dimungkinkan dalam hal pengakhiran lebih awal):

(i) memastikan bahwa Penyelenggaraan dapat dialihkan dengan cara yang

sesuai pada Perjanjian ini setelah pengakhiran;

(ii) berkonsultasi dengan PDAM dengan maksud untuk memastikan bahwa

proses penyerahan dan pengalihan Proyek dapat dilangsungkan dengan

baik tanpa gangguan material terhadap Layanan kepada Pelanggan;

(iii) mengambil seluruh langkah wajar dan bekerja sama penuh dengan PDAM

dan setiap Badan Usaha Penerus sehingga kelanjutan dari

Penyelenggaraan setelah pengakhiran atau berakhirnya tersebut dapat

dicapai dengan gangguan minimum terhadap Proyek dan juga untuk

mencegah atau memitigasi setiap ketidaknyamanan atau risiko kepada

kesehatan atau keselamatan pekerja PDAM, setiap Badan Usaha Penerus

dan anggota masyarakat;

(iv) berhubungan dengan PDAM dan Badan Usaha Penerus manapun dan

menyediakan pelatihan pekerja dan bantuan dan saran yang wajar

mengenai Penyelenggaraan dan peralihannya ke PDAM dan Badan Usaha

Penerus tersebut;

(v) menggunakan upaya wajar untuk memfasilitasi pengalihan tanggung jawab

untuk Penyelenggaraan kepada Badan Usaha Penerus atau PDAM, sesuai

mana memungkinkan;

Page 80: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

80

(vi) tidak mengambil tindakan apapun yang mana diperhitungkan atau

dimaksudkan untuk mengesampingkan atau menggagalkan atau

mempersulit pengalihan tersebut;

(vii) mengizinkan PDAM dan setiap Badan Usaha Penerus untuk mengakses

(pada waktu dengan dan pemberitahuan yang wajar) terhadap setiap

bagian Proyek;

(viii) memberikan PDAM dan setiap Badan Usaha Penerus informasi tentang

Proyek dan Penyelenggaraan yang mana cukup dibutuhkan untuk efisiensi

pengalihan tanggung jawab kinerja Penyelenggaraan;

(ix) mengizinkan atau membuat Pihak BUP akan mengizinkan, PDAM dan

setiap Badan Usaha Penerus, akses tersebut kepada setiap karyawan

yang dipekerjakan oleh BUP atau Pihak BUP dengan ketentuan

Penyelenggaraan sebagai PDAM atau Badan Usaha Penerus akan

mensyaratkan untuk tujuan memberikan informasi dan konsultasi dengan

karyawan tersebut pada syarat dan ketentuan dengan mana pekerjaan

mereka akan dialihkan (terbatas pada kasus ini) kepada PDAM atau setiap

Badan Usaha Penerus atau subkontraktor yang dipekerjakan oleh Badan

Usaha Penerus;

(x) menyusun dan menyediakan Paket Penyerahan kepada PDAM atau, atas

permintaan PDAM, setiap Badan Usaha Penerus;

(xi) memberikan PDAM Jaminan Penyerahan sesuai dengan Pasal 16.5

(Jaminan Kondisi Tanah dan Fasilitas);

(xii) kecuali secara tegas dinyatakan lain pada Paket Penyerahan, memastikan

bahwa tidak terdapat kondisi yang menyebabkan keterlambatan,

gangguan, halangan atau memiliki dampak negatif pada Penyelenggaraan;

(xiii) mengadakan yang seluruh perjanjian yang material dengan pihak ketiga

yang diikat oleh BUP sehubungan dengan atau bersangkutan dengan izin

Penyelenggaraan pengalihan hak dan kewajiban BUP, dan dimana

dibutuhkan oleh PDAM, melakukan seluruh hal yang disyaratkan untuk

pengalihan hak dan kewajiban BUP kepada PDAM dan/atau Badan Usaha

Penerus; dan

(xiv) memastikan bahwa Proyek dialihkan dalam Kondisi Penyerahan.

16.2 Pelatihan Kepada Tenaga Kerja PDAM

(a) Paling lambat [delapan belas (18) Bulan] sebelum Tanggal Pengakhiran (atau

secepatnya sepanjang dimungkinkan dalam hal pengakhiran lebih awal), BUP atas

biaya dan tanggungannya sendiri, harus memulai suatu pengembangan program

pelatihan dengan PDAM, yang meliputi persiapan dan penggunaan bahan-bahan

latihan, bagi karyawan PDAM atau pihak lain yang ditunjuk oleh PDAM.

(b) Program pelatihan harus dimulai sekurang-kurangnya [dua belas (12) Bulan]

sebelum Tanggal Pengakhiran dan harus menyediakan pelatihan langsung pada

pekerjaan di Lokasi untuk para karyawan PDAM atau pihak lain yang ditunjuk

Page 81: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

81

oleh PDAM dalam jumlah yang mencukupi berkaitan dengan pengoperasian dan

pemeliharaan Proyek.

16.3 Inventaris

(a) Tidak kurang dari [enam (6) Bulan] sebelum Tanggal Pengakhiran (atau

secepatnya sepanjang dimungkinkan dalam hal pengakhiran lebih awal), PDAM

dan BUP akan bertemu dan menyetujui mengenai:

(i) pengaturan-pengaturan pengalihan dan keamanan; dan

(ii) inventaris bagi seluruh perlengkapan tetap, perabotan, fasilitas pengolahan

air dan peralatan, kendaraan bermotor, suku cadang, persediaan bahan

konsumsi dan barang-barang lain yang secara potensial diperlukan untuk

pengoperasian Fasilitas dan Tanah Tambahan secara berkesinambungan

setelah Tanggal Pengakhiran.

(b) Para Pihak juga akan menyetujui mengenai tingkatan-tingkatan inventaris untuk

suku cadang, persediaan bahan konsumsi, bahan-bahan kimia dan bahan-bahan

lainnya yang diperlukan untuk pengoperasian Fasilitas selama [tiga (3) Bulan]

setelah Tanggal Pengakhiran untuk hasil produksi operasional yang mengacu

kepada rata-rata hasil produksi operasional selama lima (5) Tahun sebelumnya.

(c) Setelah dicapai kesepakatan mengenai inventaris, BUP akan mengambil tindakan

apapun yang mungkin diperlukan untuk menciptakan dan mempertahankan tingkat

inventaris pada tingkat-tingkat yang telah disepakati.

16.4 Perbaikan Menyeluruh Sebelum Penyerahan Kembali

(a) Selambatnya [dua (2) Bulan] setelah diterimanya oleh PDAM laporan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 16.1(a) (Persiapan Penyerahan Kembali), PDAM dan BUP

harus secara bersama-sama menunjuk pihak ketiga independen untuk melakukan

pemeriksaan atas Proyek dan kondisi Fasilitas. Dalam jangka waktu [enam (6)

Bulan] setelah Pihak ketiga independen yang ditunjuk oleh Para Pihak tersebut

harus menyusun dan menyerahkan laporan pemeriksaan kepada PDAM dan BUP,

dimana laporan tersebut harus memuat setiap cacat atau kekurangan yang secara

material mempengaruhi pengoperasian normal Fasilitas. Hasil pemeriksaan pihak

independen yang ditunjuk oleh Para Pihak tersebut bersifat final, kecuali jika

terdapat kesalahan yang nyata.

(b) Dalam [dua (2) Bulan] setelah penyelesaian pemeriksaan dimaksud paragraf (a),

BUP akan menyampaikan PDAM laporan terakhir tentang kondisi Proyek dan

pemberitahuan yang berisi:

(i) usulan BUP terhadap pemeliharaan atau pekerjaan lain dari pembaruan,

pembangunan ulang, perbaikan atau pernyataan kembali (“Pekerjaan

Pembaruan”) yang dibutuhkan untuk dilakukan sehubungan dengan

Proyek dalam rangka mengadakan bahwa Proyek akan berada dalam

Kondisi Penyerahan pada saat Tanggal Pengakhiran;

(ii) usulan BUP terhadap program (“Program Pembaruan”) untuk melakukan

Pembaruan Pekerjaan terhadap sisa Periode Kerjasama; dan

(iii) BUP memperkirakan biaya untuk melakukan Pekerjaan Pembaruan (“Nilai

Pembaruan”).

Page 82: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

82

(c) PDAM dapat, dalam jangka waktu dua (2) Bulan setelah menerima pemberitahuan

dari BUP sesuai dengan paragraf (b), dengan memberitahukan BUP, melakukan

penolakan wajar kepada usulan sehubungan dengan setiap atau seluruh

Pekerjaan Pembaruan, Program Pembaruan dan Nilai Pembaruan sebagaimana

ditentukan dalam pemberitahuan BUP. Pemberitahuan dari PDAM akan

memberikan rincian dasar untuk penolakan tersebut dan akan memberikan usulan

PDAM sehubungan dengan Pekerjaan Pembaruan dan Program Pembaruan dan

estimasinya terhadap Nilai Pembaruan.

(d) Dalam hal tidak tercapai kesepakatan antara PDAM dan BUP terhadap persoalan

sebagaimana dimaksud dalam pemberitahuan yang diberikan sesuai dengan

paragraf (b) dalam jangka waktu [dua (2) Bulan], maka baik PDAM atau BUP dapat

menyelesaikan persoalan dengan merujuk kepada Pasal 34 (Hukum yang Berlaku

dan Penyelesaian Sengketa). Untuk menghindari keragu-raguan, dimana setiap

terdapat sengketa sehubungan dengan Nilai Pembaruan, Sengketa yang terjadi

tidak akan mengurangi atau membatasi tanggung jawab BUP dalam hal apapun,

untuk memberikan Jaminan Penyerahan kecuali sepanjang setiap bagian dari Nilai

Pembaruan tersebut dalam Sengketa. Atas penyelesaian Sengketa, nilai Jaminan

Penyerahan wajib disesuaikan untuk mencerminkan hasil dari Sengketa.

(e) Atas kesepakatan atau terbitnya keputusan berdasarkan Pasal 34 (Hukum yang

Berlaku dan Penyelesaian Sengketa) dari Pekerjaan Pembaruan, Program

Pembaruan dan Nilai Pembaruan, BUP wajib melakukan Pekerjaan Pembaruan

atau akan mengadakan bahwa Pekerjaan Pembaruan dilakukan sesuai dengan

Program Pembaruan, dalam setiap keadaan dengan biayanya sendiri tanpa

mengurangi biaya nyata dari Pekerjaan Pembaruan yang mungkin lebih tinggi dari

pada Nilai Pembaruan.

(f) Kesepakatan PDAM terhadap setiap Pekerjaan Pembaruan, Program Pembaruan

atau Nilai Pembaruan, keikutsertaan PDAM dalam pemeriksaan bersama

berdasarkan paragraf (a) atau seluruh atau sebagian melakukan Pekerjaan

Pembaruan (baik direvisi atau sebaliknya) tidak akan mengurangi atau

membebaskan BUP dari:

(i) kewajibannya berdasarkan Pasal 16.5 (Jaminan Kondisi Tanah dan

Fasilitas); atau

(ii) setiap kewajiban untuk pelaksanaan setiap pemeriksaan lainnya atau

kinerja setiap pekerjaan lainnya sesuai dengan atau sebaliknya sesuai

dengan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini.

(g) BUP akan memberitahukan PDAM mengenai jadwal perbaikan menyeluruh, dan

akan memberikan akses yang layak kepada karyawan PDAM untuk mengamati

aspek-aspek Pekerjaan Pembaruan secara menyeluruh.

(h) BUP harus memastikan bahwa program pelatihan yang dikembangkan sesuai

dengan Pasal 16.2 (Pelatihan Kepada Tenaga Kerja PDAM) akan mencakup dan

memperhatikan keterlibatan/partisipasi karyawan PDAM dalam kegiatan perbaikan

menyeluruh sebagai bagian dari pelatihan langsung pada lokasi pekerjaan.

Page 83: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

83

16.5 Kondisi Penyerahan dan Jaminan Penyerahan

(a) Pada Tanggal Pengakhiran, Fasilitas harus dalam Kondisi Penyerahan.

(b) Pada tanggal Pengakhiran, BUP harus menyerahkan kepada PDAM suatu

ringkasan tertulis mengenai kondisi Fasilitas, termasuk suatu daftar yang lengkap

dari:

(i) setiap dan semua kondisi yang sedang atau dapat mempengaruhi

pengoperasian Fasilitas secara aman atau secara material menganggu

produksi maksimum Air Curah dari Fasilitas; dan

(ii) hal-hal lain dimana fasilitas tidak memenuhi kondisi-kondisi yang

dicantumkan dalam paragraf (a).

(c) BUP harus menjamin bahwa tidak ada kondisi lain yang diketahui oleh BUP yang

sedang atau dapat mempengaruhi pengoperasian secara aman Fasilitas atau

mempengaruhi secara merugikan dan material kinerja Fasilitas.

(d) BUP wajib, dalam [tujuh (7) Hari] setelah kesepakatan atau terbitnya putusan

berdasarkan Pasal 34 (Hukum yang Berlaku dan Penyelesaian Sengketa)

mengenai Pekerjaan Pembaruan, Nilai Pembaruan dan Program Pembaruan

sebagaimana dimaksud pada Pasal 16.4 (Perbaikan Menyeluruh Sebelum

Penyerahan Kembali) tetapi dalam setiap waktu tidak lebih dari [tiga (3) Tahun]

sebelum Tanggal Pengakhiran (sebagaimana berlaku), memberikan jaminan

senilai paling tidak 20% lebih tinggi dari Nilai Pembaruan dan tidak kurang dari Nilai

Penyerahan (“Jaminan Penyerahan”).

(e) BUP wajib memastikan:

(i) Jaminan Penyerahan harus memenuhi ketentuan yang diatur pada Pasal

5.1 (b)(i) dan 5.1 (b)(ii) (Jaminan Pelaksanaan); dan

(ii) Jaminan Penyerahan wajib tetap berlaku secara penuh dan efektif sampai

dengan terjadinya:

(1) [tiga (3) Bulan] setelah Tanggal Pengakhiran; dan

(2) tanggal penyelesaian seluruh Pekerjaan Pembaruan sebagaimana

disertifikasi oleh konsultan pengawas independen yang mungkin

ditunjuk oleh Para Pihak.

(f) Nilai Jaminan Penyerahan akan dikurangi secara proporsional secara Bulanan

selama Program Pembaruan sesuai dengan nilai Pekerjaan Pembaruan yang telah

dilakukan selama Bulan bersangkutan, dengan ketentuan bahwa Nilai Jaminan

Penyerahan tidak boleh lebih kurang dari 40% dari nilai awal Jaminan Penyerahan.

Setiap Sengketa tentang pengurangan Jaminan Penyerahan tersebut wajib

ditentukan sesuai dengan Pasal 34 (Hukum yang Berlaku dan Penyelesaian

Sengketa).

(g) Dalam hal bahwa nilai yang dibayarkan oleh BUP kepada PDAM berdasarkan

Pasal 16.5 (Jaminan Kondisi Tanah dan Fasilitas) ini lebih dari nilai Jaminan

Penyerahan, kelebihan nilai akan dapat ditagihkan kembali oleh PDAM kepada

BUP sebagai hutang.

Page 84: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

84

(h) Tidak lebih dari [sepuluh (10)] Hari setelah Tanggal Pengakhiran, BUP dan PDAM

akan melakukan pemeriksaan bersama terhadap Proyek. Temuan-temuan dari

pemeriksaan tersebut akan diarsipkan dalam sebuah protokol yang ditandatangani

oleh Para Pihak.

(i) Jika PDAM berdasarkan protokol menemukan yang mana tidak seluruh elemen

Proyek memenuhi Kondisi Penyerahan, PDAM akan memberitahukan BUP

mengenai pendapatnya dan prakiraan biaya untuk membuat Proyek memenuhi

seluruh material sehubungan dengan Kondisi Penyerahan dalam sepuluh (10) Hari

setelah penandatanganan protokol.

(j) Dalam hal tidak tercapai kesepakatan diantara PDAM dan BUP terhadap persoalan

sebagaimana dimaksud pada pemberitahuan yang diberikan sesuai dengan

paragraf (e) dalam [sepuluh (10) Hari Kerja] setelah pemberitahuan PDAM atas

pendapatnya, maka baik PDAM atau BUP dapat menyelesaikan persoalan dengan

penyelesaian sengketa berdasarkan Pasal 34 (Hukum yang Berlaku dan

Penyelesaian Sengketa) dalam jangka waktu [lima (5) Hari Kerja] setelah

berakhirnya jangka waktu [sepuluh (10) Hari Kerja] ini.

(k) Dalam hal disepakati atau diputuskan berdasarkan Pasal 34 (Hukum yang Berlaku

dan Penyelesaian Sengketa) bahwa Proyek tidak memenuhi seluruh material

sehubungan dengan Kondisi Penyerahan, maka tanpa mengurangi setiap hak atau

perbaikan PDAM, BUP wajib membayar kepada PDAM sejumlah biaya yang senilai

dengan estimasi biaya untuk mengadakan Proyek dengan memenuhi seluruh

material sehubungan dengan Kondisi Penyerahan (“Nilai Penyerahan”).

Pembayaran tersebut akan dilakukan tidak lebih dari sepuluh (10) Hari Kerja

setelah estimasi biaya tersebut disetujui atau diputuskan. Sepanjang bahwa BUP

tidak membayar Nilai Penyerahan kepada PDAM dalam jangka waktu tersebut,

PDAM berhak untuk memotong pembayaran yang tidak dibayar tersebut dari

Jaminan Penyerahan. Untuk menghindari keragu-raguan, setiap Sengketa

sehubungan dengan Nilai Penyerahan, keberlangsungan Sengketa tidak akan

mengurangi atau membatasi tanggung jawab BUP untuk membayar Nilai

Penyerahan berdasarkan paragraf (k) ini, kecuali sepanjang setiap bagian dari Nilai

Penyerahan dalam proses sengketa. Berdasarkan hasil Sengketa, nilai dari Nilai

Penyerahan wajib disesuaikan mencerminkan hasil dari Sengketa. Jaminan

Penyerahan akan dikembalikan kepada BUP sepanjang (jika ada) tidak dicairkan

dan Nilai Penyerahan telah dibayar penuh.

16.6 Penyerahan Kembali

(a) Pada atau segera setelah terjadinya Tanggal Pengakhiran, tunduk pada ketentuan

Pasal 31.7 (Dampak Pengakhiran Perjanjian), BUP harus mengalihkan kepada

PDAM, dengan pembayaran sebesar jumlah yang dinyatakan dalam Pasal 4.1

(Akhir Periode Kerjasama), seluruh hak, kepemilikan dan kepentingan BUP atas

Proyek bebas dan bersih dari segala Pembebanan, termasuk tetapi tidak terbatas

pada, sepanjang merupakan bagian dari atau digunakan dalam Proyek, seluruh

hak, alas hak dan kepentingan BUP atas:

(i) seluruh barang-barang, material-material, barang pakai, suku cadang;

(ii) seluruh Barang Bergerak;

(iii) seluruh kepemilikan tidak berwujud, meliputi paten, perizinan paten,

pengajuan paten, nama dagang, merk, pendaftaran dan pengajuan merk,

Page 85: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

85

rahasia dagang, hak cipta, metode (know-how), fomulasi rahasia dan

seluruh Hak Kekayaan Intelektual;

(iv) Lokasi dan seluruh kepentingan BUP dalam perjanjian sewa sepanjang

setiap lahan yang merupakan Lokasi yang disewakan, dan seluruh gedung

dan peralatan dan (jika ada) setiap hak pada, untuk dan terhadap Area

Kerja;

(v) arsip, laporan, data, file, dan informasi terkomputerisasi dan tidak

terkomputerisasi;

(vi) seluruh perizinan yang ada, panduan dan material-material lainnya dan

perjanjian-perjanjian (termasuk namun tidak terbatas pada simpanan

sources code) sehubungan dengan sistem komputer, sistem komunikasi

dan/atau Hak Kekayaan Intelektual sepanjang yang dibutuhkan adalah

sama untuk Penyelenggaraan;

(vii) seluruh dokumen desain, gambar, hasil uji coba, arsip pemeriksaan, arsip

pemeliharaan dan dokumen-dokumen (termasuk Dokumen Desain,

Prosedur Operasional dan Pemeliharaan terakhir dan gambar-gambar as-

built) sehubungan dengan Penyelenggaraan;

(viii) seluruh hak, jaminan, garansi atau komitmen lainnya sehubungan dengan

Penyelenggaraan;

(ix) seluruh hak atas perjanjian dan polis asuransi;

(x) perjanjian dengan pihak ketiga, sebagaimana disyaratkan oleh PDAM;

(xi) seluruh pekerjaan yang sedang berlangsung berdasakan perjanjian

dengan pihak ketiga, sebagaimana dibutuhkan oleh PDAM;

(xii) seluruh hak sehubungan dengan setiap proses asuransi yang dapat

dibayarkan kepada atau untuk rekening BUP, tetapi belum terbayar pada

tanggal pengakhiran Perjanjian, sehubungan dengan hak, status dan

kepentingan BUP dalam Proyek;

(xiii) Dokumen Proyek;

(xiv) perjanjian pasokan listrik yang ada sehubungan dengan Proyek;

(xv) seluruh Persetujuan (dimana dalam kendali BUP);

(xvi) seluruh pemberitahuan, permintaan, dll. yang diberikan melalui setiap

Lembaga Pemerintah atau pihak ketiga berdasarkan setiap Persyaratan

Hukum;

(xvii) setiap hal wajar yang diminta oleh PDAM dan/atau Badan Usaha Penerus;

dan

(xviii) setiap hal wajar lainnya yang dibutuhkan untuk desain, konstruksi,

pengoperasian dan pemeliharaan Proyek dan/atau Fasilitas.

(b) BUP wajib mengadakan, pada saat negosiasi dan finalisasi ketentuan dari

Dokumen Proyek dan Jaminan Pelaksanaan, pencantuman ketentuan yang

Page 86: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

86

mengatur penugasan atau pengalihan dalam hal pengakhiran atau berakhirnya

Perjanjian.

(c) Sejak Tanggal Pengakhiran, BUP wajib menjamin dan dianggap menjamin bahwa

seluruh dokumentasi yang diberikan oleh BUP kepada PDAM sesuai dengan

paragraf (c).

(d) Dalam hal Perjanjian ini diakhiri sebelum Tanggal Operasi Komersial, BUP wajib

dari Tanggal Pengakhiran sampai dengan tanggal pembayaran atas Biaya

Pengakhiran terkait memastikan bahwa Pekerjaan dalam kondisi yang

memungkinkan PDAM atau Badan Usaha Penerus segera melanjutkan dengan

melakukan dan melanjutkan Pekerjaan.

(e) BUP harus, sejak yang mana lebih dulu dari (i) satu (1) Tahun sebelum Tanggal

Pengakhiran dan (ii) dalam hal diketahui akan terjadi pengakhiran lebih awal,

tanggal dimana peristiwa tersebut telah diketahui oleh BUP:

(i) memastikan bahwa Fasilitas dan JDU dan JDB Sistem Pompa dapat

dioperasikan dengan benar sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini

berikut pengakhiran atau berakhirnya Perjanjian ini (sebagaimana

dimungkinkan);

(ii) memastikan bahwa Fasilitas dan JDU dan JDB Sistem Pompa dalam

keadaan baik, bekerja dan kondisi terpelihara dengan baik;

(iii) melanjutkan kinerja Layanan dan bekerjasama penuh dengan PDAM untuk

memastikan aktivitas peralihan pemeliharaan tersebut lancar dan bebas

masalah, dengan tidak terdapatnya penurunan standar pemeliharaan; dan

(iv) jika dibutuhkan oleh PDAM, memastikan bahwa PDAM wajib diizinkan

untuk mengambilalih dan mengambil penguasaan dan kendali atas seluruh

(atau sebagian) Fasilitas dan JDU dan JDB Sistem Pompa untuk tujuan

mengoperasikan Fasilitas sebagaimana dianggap dibutuhkan untuk

memastikan keberlanjutan pengoperasian Layanan setelah berakhirnya

Perjanjian ini.

16.7 Status Tenaga Kerja BUP

Dalam hal penyerahan kembali menyebabkan pemutusan tenaga kerja BUP dan

menimbulkan kewajiban-kewajiban pembayaran pesangon, maka biaya-biaya tersebut

menjadi beban dan wajib dipikul oleh BUP.

16.8 Pengalihan Hak Milik atas JDU dan JDB Sistem Pompa

Penyerahan kembali dirujuk dalam Pasal 16.6(a) (Penyerahan Kembali) meliputi serah

terima hak kepemilikan BUP atas JDU dan JDB Sistem Pompa kepada PDAM. Untuk

menghindari keraguan, BUP tidak bertanggung jawab untuk melakukan perbaikan dan

memberikan jaminan-jaminan sehubungan dengan kelaikan JDU dan JDB Sistem Pompa

pada saat penyerahan hak milik dari JDU dan JDB Sistem Pompa dimaksud dalam Pasal

ini.

Page 87: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

87

17. STATUS KEPEMILIKAN ASET

Seluruh kepemilikan dan tanggung jawab atas Fasilitas dan JDU dan JDB Sistem Pompa

berada pada BUP hingga dilakukannya penyerahan kembali sesuai dengan ketentuan

Pasal 16 (Penyerahan Kembali Tanah dan Fasilitas).

18. KEDUDUKAN HUKUM, KEPEMILIKAN DAN PENGENDALIAN PADA BUP

18.1 Status Badan Hukum

BUP harus dan tetap merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan di Republik

Indonesia sesuai dengan Hukum Republik Indonesia sepanjang Periode Kerjasama.

18.2 Modal BUP

Tunduk pada hak-hak dan kekuasaan Pihak Pembiaya berdasarkan Dokumen-dokumen

Pembiayaan dan persetujuan PDAM berdasarkan Pasal 18.3 (Batasan Perubahan

Kepemilikan dan Pengendalian Sponsor Awal), BUP menjamin bahwa:

(a) struktur kepemilikan saham oleh pasa Sponsor Awal sebagaimana ditetapkan

dalam Lampiran 18 (Sponsor Awal BUP) tidak akan diubah, kecuali perubahan

yang dilaksanakan berdasarkan ketentuan Pasal 18.3 (Batasan Perubahan

Kepemilikan dan Pengendalian Sponsor Awal);

(b) masing-masing Sponsor merupakan pemilik yang terdaftar, sah, dan berhak atas

dari jumlah saham BUP ditetapkan bersandingan dengan namanya di Lampiran 18

(Sponsor Awal BUP);

(c) seluruh saham yang dikeluarkan harus, pada saat diterbitkan, telah ditempatkan

dan disetor penuh oleh para Sponsor tersebut; dan

(d) kecuali dengan persetujuan PDAM, tidak ada Pembebanan, hak opsi, jaminan,

komitmen, hak konversi, hak tukar atau perjanjian lainnya (termasuk semua hak

untuk ditawarkan terlebih dahulu atau penolakan pertama) diberikan untuk

pembelian, penerbitan atau penjualan saham modal di, atau hak suara, BUP, selain

dari sebagaimana dibentuk berdasarkan Dokumen Pembiayaan Senior.

18.3 Batasan Perubahan Kepemilikan dan Pengendalian Sponsor Awal

(a) Menyimpang dari ketentuan lainnya dari Perjanjian ini, BUP harus memastikan

bahwa setiap Sponsor dan/atau pemegang saham pada BUP tidak akan, tanpa

persetujuan terlebih dahulu dari PDAM, mentransfer atau memberikan suatu

Pembebanan atas kepentingan dalam setiap bagian Ekuitas dalam BUP, kecuali

sepanjang diizinkan berdasarkan Surat Persetujuan PDAM.

(b) Apabila setiap Sponsor atau pemegang saham berkeinginan untuk mentransfer

setiap kepentingan dalam setiap bagian dari Ekuitas atau memberikan

Pembebanan apapun atas kepentingan dalam setiap bagian dari Ekuitasnya, BUP

harus sebelumnya mengajukan kepada PDAM permohonan tertulis untuk

persetujuan untuk melakukan hal tersebut sebagaimana disyaratkan berdasarkan

paragraf (a). Permintaan harus mencakup penjelasan:

(i) transfer yang diajukan terkait Ekuitas atau Pembebanan;

(ii) penerima transfer atau Pembebanan; dan

Page 88: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

88

(iii) apabila berlaku, setiap perubahan yang diajukan terhadap Perjanjian

Sponsor.

PDAM dapat meminta BUP untuk, dan BUP berkewajiban untuk, memberikan

PDAM, dalam waktu [sepuluh (10) Hari Kerja] setelah diterimanya permintaan,

informasi tambahan yang mana PDAM menganggap perlu untuk evaluasinya

terkait transfer Ekuitas atau Pembebanan atas Ekuitas.

(c) PDAM harus mengkaji permintaan BUP berdasarkan paragraf (b) dan, tunduk pada

paragraf (d) dan (e), harus menyetujui atau menolak secara tertulis terhadap

permintaan tersebut dalam waktu [satu (1) Bulan] setelah diterimanya permintaan

tersebut atau penerimaan informasi yang dimintakan tambahan kemudian.

(d) PDAM dapat, dalam kebijakannya sendiri, menyetujui permohonan transfer Ekuitas

berdasarkan paragraf (b) sepanjang ketentuan sebagai berikut tetap dipenuhi:

(i) tidak terdapat transfer Ekuitas yang dapat dilakukan sebelum Tanggal

Operasi Komersial, dan

(ii) sejak Tanggal Operasi Komersial hingga berakhirnya periode [delapan (8)

Tahun] sejak Tanggal Operasi Komersial:

(1) Sponsor Utama harus tetap memiliki kepentingan langsung atau

tidak langsung saham BUP sekurangnya [34%];

(2) setiap Sponsor Awal lainnya (selain Sponsor Utama) harus tetap

memiliki kepentingan langsung atau tidak langsung saham BUP

sekurangnya [5%];

(3) Sponsor Utama dan Sponsor Awal lainnya secara bersama-sama

harus tetap memiliki kepentingan langsung atau tidak langsung

saham BUP sekurangnya [51%];

(4) hak Sponsor Utama sehubungan dengan pengelolaan usaha BUP

tidak boleh terpengaruh secara signifikan jika dibandingkan dengan

hak-hak Sponsor Utama yang berlaku pada Tanggal Efektif;

(iii) ketentuan paragraf (i) dan (ii) tidak berlaku terhadap Pembebanan atau

pelaksanaan dari setiap transfer atau pengalihan sehubungan dengan hak

dan kepentingan Hutang Senior berdasarkan Dokumen Pembiayaan

Senior.

(e) Dari akhir periode yang ditentukan dalam paragraf (d), PDAM tidak akan menolak

secara wajar untuk memberikan persetujuan untuk transfer Ekuitas atau pemberian

Pembebanan apapun atas kepentingan dalam setiap bagian dari Ekuitas, dengan

ketentuan bahwa PDAM diberikan, dalam pandangannya, informasi yang cukup

oleh BUP untuk menentukan apakah posisi PDAM berdasarkan Perjanjian ini dan

Surat Persetujuan PDAM dipengaruhi.

(f) Kecuali untuk kepentingan Dokumen Pembiayaan Senior, setiap transfer

kepentingan dalam setiap bagian Ekuitas atau memberikan Pembebanan atas

setiap kepentingan dalam setiap bagian Ekuitas dalam pelanggaran Pasal 18.3

Page 89: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

89

(Batasan Perubahan Kepemilikan dan Pengendalian Sponsor Awal) ini harus

dianggap batal demi hukum dan tidak berlaku dan memiliki kekuatan, dan BUP

harus menetapkan pembatasan ini dalam anggaran dasarnya dan setiap sertifikat

saham sehubungan dengan saham-saham BUP.

(g) Tanpa membatasi ketentuan di atas, PDAM dapat menolak untuk memberikan

persetujuan untuk setiap transfer Ekuitas atau memberikan suatu Pembebanan

yang PDAM anggap bertentangan dengan kepentingan nasional Indonesia.

(h) Pelaksanaan ketentuan Pasal 18.3 (Batasan Perubahan Kepemilikan dan

Pengendalian Sponsor Awal) ini berlaku dengan tetap memperhatikan ketentuan

dalam Perjanjian Sponsor.

19. ASURANSI

19.1 Asuransi Yang Diwajibkan

(a) BUP, atas biaya dan pengeluarannya sendiri, harus memperoleh dan memelihara

berlakunya polis asuransi dan perlindungan yang disyaratkan oleh Dokumen

Pembiayaan dan Lampiran 19 (Daftar Wajib Asuransi):

(i) sesuai dengan semua Persyaratan Hukum yang berlaku dan Praktik

Industri yang Baik;

(ii) dalam jumlah dan dengan syarat yang ditetapkan selama periode yang

ditentukan dalam Perjanjian ini, dan khususnya sesuai dengan Lampiran

19 (Daftar Wajib Asuransi), dengan ketentuan bahwa jumlah dan

persyaratan tersebut dapat berubah dari waktu ke waktu dengan

persetujuan tertulis dari PDAM, yang tidak dapat ditahan secara tidak

wajar; dan

(iii) dalam hal asuransi yang utama, dari perusahaan asuransi terkemuka (yang

termasuk perusahaan asuransi patungan yang didirikan berdasarkan

hukum Indonesia oleh perusahaan asuransi Internasional terkemuka) yang

memiliki izin untuk beroperasi di wilayah Indonesia, dengan syarat

persaingan internasional.

(b) Semua reasuransi yang dibeli di atas kapasitas penanggung asuransi yang

dijelaskan dalam paragraf (a)(iii) di atas harus sesuai dengan parameter Standard

& Poors dinilai dari daftar jaminan atau yang sebagaimana diterima oleh PDAM

dan Pihak Pembiaya.

(c) Tanggung jawab asuransi komersial/umum yang dimaksud pada Lampiran 19

(Daftar Wajib Asuransi) yang akan memuat penambahan sebagai berikut:

(i) PDAM, direktur, pejabat dan pekerja harus merupakan pihak tambahan

yang ditanggung berdasarkan seluruh polis yang dimiliki oleh BUP (untuk

setiap hak dan kepentingan terkait saja);

(ii) asuransi harus mengutamakan kepentingan PDAM, direkturnya, pejabat,

dan pekerjanya dan asuransi lainnya yang dikelola oleh mereka merupakan

tambahan dan bukan merupakan kontribusi dari polis tersebut;

Page 90: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

90

(iii) asuransi harus memuat suatu ketentuan (cross-liability) lintas tanggung

jawab;

(iv) penanggung asuransi harus melepaskan semua hak subrograsi terhadap

Para Pihak, pejabatnya, direktur dan pekerja (sehubungan dengan Klaim

yang timbul berdasarkan poils asuransi tersebut);

(v) polis tidak dapat dibatalkan, tidak dapat diperbaharui, atau diubah secara

material oleh penanggung asuransi tanpa memberikan satu (1) Bulan

pemberitahuan tertulis sebelumnya kepada PDAM;

(d) Setiap perubahan dalam asuransi yang tidak sesuai dengan persyaratan Perjanjian

ini harus memerlukan persetujuan tertulis sebelumnya dari PDAM.

(e) Setiap polis akan menyatakan bahwa PDAM tidak bertanggung jawab atas

pembayaran dari setiap premi asuransi.

(f) Semua potongan-potongan polis yang berlaku harus ditanggung sepenuhnya oleh

BUP.

(g) Tidak ada dalam Perjanjian ini yang akan mencegah BUP, dengan biaya dan

pengeluaran sendiri, dari pengadaan pertanggungan asuransi selain yang

ditentukan dalam Perjanjian ini.

19.2 Dokumen Asuransi

(a) Pada atau sebelum Tanggal Efektif dan setelah setidaknya [satu (1) Bulan]

sebelum tanggal yang ditetapkan untuk setiap perpanjangan tahunan daripadanya,

BUP harus menyebabkan penanggung asuransi atau agennya untuk memberikan

PDAM bukti bahwa polis dan persyaratan yang ditetapkan dalam Pasal 19

(Asuransi) ini dan Lampiran 19 (Daftar Wajib Asuransi), dan yang disyaratkan

menurut Lampiran 19 (Daftar Wajib Asuransi) telah diterima pada tanggal tersebut,

bersama dengan asuransi lainya yang dikelola oleh BUP atau Sponsor

sehubungan dengan Proyek.

(b) BUP harus memberi PDAM salinan penerimaan atau pernyataan dari penanggung

asuransinya yang membuktikan pembayaran premi tahunan atas polis asuransi

dan penambahan atau konfirmasi bahwa premi tersebut tidak jatuh tempo.

19.3 Kegagalan Penutupan Asuransi

(a) Kegagalan oleh BUP untuk memperoleh pertanggungan asuransi atau sertifikat

Asuransi Yang Disyaratkan oleh Pasal 19 (Asuransi) ini atau Lampiran 19 (Daftar

Wajib Asuransi) tidak akan membebaskan BUP dari persyaratan asuransi yang

ditetapkan dalam Perjanjian ini atau dengan cara apapun membebaskan atau

membatasi kewajiban dan tanggung jawab BUP berdasarkan ketentuan lainnya

dalam Perjanjian ini.

(b) Apabila BUP gagal untuk mengadakan atau memelihara setiap asuransi yang

dipersyaratkan berdasarkan Pasal 19 (Asuransi) ini atau Lampiran 19 (Daftar Wajib

Asuransi), maka PDAM akan memiliki hak untuk mengadakan asuransi tersebut

dengan pengeluaran BUP, dengan ketentuan PDAM harus telah memberikan [satu

(1) Bulan] pemberitahuan sebelumnya kepada BUP atas maksudnya untuk

melaksanakan hak tersebut kecuali maksud tersebut timbul

Page 91: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

91

dari kegagalan BUP membayar premi asuransi eksisting dimana PDAM harus

memberikan suatu pemberitahuan tertulis mengenai maksudnya tersebut paling

tidak [lima (5) Hari] Kerja sebelumnya.

(c) Apabila BUP gagal untuk mengganti PDAM atas premi tersebut dalam jangka

waktu [tujuh (7) Hari Kerja] setelah diberitahukan mengenai pembayaran PDAM

tersebut selama Periode Keberlakuan, PDAM berhak atas pembayaran nilai

tersebut atau nilai berdasarkan Jaminan Pelaksanaan.

19.4 Penggunaan Hasil Klaim Asuransi

(a) BUP harus, sesegera mungkin setelah menyadari mengenai hal tersebut

memberitahukan PDAM mengenai Klaim/insiden asuransi dimana jumlah Klaim/

insiden tersebut melebihi atau diperkirakan akan melebihi [***] (sebelum

pengurangan polis yang berlaku) atau jumlah lain yang dari waktu ke waktu

disepakati pihak-pihak terkait).

(b) BUP harus memberitahukan PDAM sehubungan dengan setiap dan semua

penggunaan hasil pembayaran asuransi yang diterimanya (“Hasil Pembayaran

Kerugian”), dan memberikan kesempatan kepada PDAM untuk menanggapi

sehubungan dengan penggunaan Hasil Pembayaran Kerugian dengan cara yang

dijelaskan dalam paragraf (d).

(c) Semua hasil pembayaran asuransi harus dipergunakan sesuai dengan Dokumen

Pembiayaan Senior. Kecuali jika diperintahkan lain oleh Pihak Pembiaya, setiap

hasil pembayaran asuransi berdasarkan setiap polis asuransi proyek untuk seluruh

risiko atau kerusakan fisik atas konstruksi yang diterima setelah kerugian sebagian

atau keseluruhan Proyek harus digunakan untuk mengganti atau mengembalikan

Fasilitas dan JDU dan JDB Sistem Pompa (jika relevan). Apabila Hasil

Pembayaran Kerugian tidak mencukupi untuk menanggung biaya dari penggantian

atau pengembalian Fasilitas dan JDU dan JDB Sistem Pompa (jika relevan), maka

BUP harus melakukan perbaikan atas setiap kekurangan.

(d) PDAM dapat, menurut kebijakannya sendiri, memilih untuk mengharuskan BUP

untuk tidak menggunakan Hasil Pembayaran Kerugian terhadap penggantian atau

pengembalian Fasilitas dan JDU dan JDB Sistem Pompa (jika relevan). Jika PDAM

memilih untuk tidak menerapkan Hasil Pembayaran Kerugian terhadap

penggantian atau pengembalian Fasilitas dan JDU dan JDB Sistem Pompa (jika

relevan) sesuai dengan paragraf (d), PDAM harus memberitahukan pemilihan ini

kepada BUP secara tertulis dengan segera setelah pemberitahuan dari BUP

berdasarkan paragraf (b), yang mana terhadapnya:

(i) Perjanjian ini harus berakhir dan ketentuan-ketentuan dilaksanakan

berdasarkan Pasal 31.5 (Pengakhiran Perjanjian Karena Berakhirnya

Jangka Waktu) berlaku seolah-olah PDAM secara sukarela mengakhiri

Perjanjian ini; dan

(ii) Hasil Pembayaran Kerugian harus terlebih dahulu digunakan untuk

kompensasi pembayaran yang harus dibayar oleh PDAM kepada BUP

berdasarkan (Pasal 31.7(a) (Dampak Pengakhiran Perjanjian) dan setiap

sisanya harus dibayarkan kepada PDAM.

Page 92: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

92

20. PENGALIHAN HAK DAN KEWAJIBAN

(a) Tidak ada Pihak yang dapat menjual, mengalihkan, menovasi atau mentransfer

hak-hak atau kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini tanpa persetujuan tertulis

terlebih dahulu dari Pihak lainnya, kecuali untuk tujuan pembiayaan Proyek

berdasarkan Dokumen Pembiayaan Senior, BUP dapat sepanjang diizinkan oleh

Hukum yang berlaku mengalihkan atau membentuk suatu jaminan kebendaan atas

hak-hak dan kepentingannya berdasarkan Perjanjian ini, Dokumen Proyek lainnya

yang mana ia merupakan pihak, Proyek, hak untuk menggunakan tanah di dalam

Lokasi, Barang Bergerak dan Hak Kekayaan Intelektual milik BUP, atau

pendapatan-pendapatan atau setiap hak-hak atau aset milik BUP, dengan tetap

memperhatikan Surat Persetujuan PDAM.

(b) Setiap penjualan, pengalihan, atau pemindahan yang nyata, dicoba, atau diakui

oleh suatu Pihak atas hak-hak atau kewajiban-kewajibannya atau kepentingan-

kepentingannya dalam, berdasarkan, atau sesuai dengan Perjanjian ini, yang

mana tidak sesuai dengan persyaratan-persyaratan dari Pasal 20 (Pengalihan Hak

dan Kewajiban) batal demi hukum dan tidak memiliki keberlakuan atau akibat.

21. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

21.1 Kepemilikan Hak Atas Kekayaan Intelektual

(a) BUP memiliki atau mendapatkan lisensi atas semua Hak Kekayaan Intelektual

pada setiap Informasi Kemilikan yang:

(i) dimiliki atau dilisensikan kepada BUP pada Tanggal Penandatangan; dan

(ii) pertama kali ditemukan atau dikembangkan oleh BUP selama

melaksanakan kewajibannya dalam Perjanjian ini,

(b) BUP memberikan PDAM, lisensi non eksklusif atas Hak Kekayaan Intelektual BUP

secara keseluruhan, bebas dari biaya royalti, hak yang dapat dipindahtangankan

dan abadi atas hal-hal yang yang tercantum dalam paragraf (a):

(i) untuk tujuan pelaksanaan kewajiban PDAM dalam Perjanjian ini; dan

(ii) setelah Tanggal Pengakhiran, untuk tujuan merancang, membangun,

memiliki, dan mengoperasikan Proyek oleh PDAM dan/atau Badan Usaha

Penerus.

21.2 Jaminan oleh BUP

(a) BUP menyatakan dan menjamin bahwa tidak ada Hak Kekayaan Intelektual pada

seluruh rencana-rencana, gambar-gambar, desain-desain, spesifikasi-spesifikasi,

dan seluruh dokumen lain yang digunakan untuk konstruksi Proyek melanggar

Hukum yang berlaku atau melanggar Hak Kekayaan Intelektual yang dimiliki oleh

pihak ketiga.

(b) Pernyataan dan jaminan yang dinyatakan dalam Pasal 21.2 (Jaminan oleh BUP)

dibuat oleh BUP pada Tanggal Efektif dan dianggap akan diulang oleh BUP setiap

Hari sampai dengan dan termasuk pada saat serta mencakup berakhirnya

Page 93: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

93

Periode Kerjasama atau, apabila lebih awal, tanggal pengalihan aset setelah

adanya pengakhiran lebih awal.

(c) Dalam hal terdapat pihak ketiga yang membuat setiap tuntutan dan/atau Klaim

terhadap BUP atau PDAM yang timbul atau sehubungan dengan penggunaan atau

pelanggaran atas hak milik, hak cipta, hak desain dan Hak Kekayaan Intelektual

lain sehubungan dengan Proyek:

(i) BUP menyetujui untuk mempertahankan, mengganti kerugian, menjaga

PDAM terbebas dari dan terhadap setiap dan seluruh tuntutan dan Klaim

pihak ketiga tersebut; dan

(ii) selama menunggu proses pihak ketiga tersebut dan/atau sebagai bagian

dari proses penyelesaian terkait dengan proses pihak ketiga tersebut, BUP

harus memastikan bahwa Proyek tetap berlanjut untuk dilaksanakan dan

harus menggunakan upaya terbaiknya untuk memperoleh hak milik, hak

cipta, hak desain, dan Hak Kekayaan Intelektual lainnya yang layak dari

pihak ketiga yang relevan dengan tujuan agar BUP dan/atau PDAM

(sebagaimana dimungkinkan) dapat tetap memaksimalkan penggunaan

dan memperoleh manfaat dari hak milik, hak cipta, hak desain, dan Hak

Kekayaan Intelektual lainnya yang bersangkutan.

(d) BUP harus menggunakan upaya terbaiknya untuk mengadakan, bahwa

berdasarkan Perjanjian EPC, Kontraktor EPC harus memberikan pernyataan dan

jaminan yang sama mengenai hal yang ditetapkan dalam paragraf (a) bersamaan

dengan ganti kerugian yang sama mengenai hal yang ditetapkan dalam paragraf

(c) untuk kepentingan BUP dan PDAM.

22. PEMANTAUAN, PENCATATAN, AUDIT DAN PELAPORAN

22.1 Pemantauan dan Inspeksi

(a) Konsultan Pengawas Independen dan/atau PDAM atau wakil-wakil mereka yang

secara sah ditunjuk harus memiliki hak untuk:

(i) memasuki Lokasi dan memeriksa Proyek;

(ii) mengawasi Proyek dan Pekerjaan; dan

(iii) mengkaji dan membuat salinan termasuk salinan elektronik sebagaimana

diminta secara wajar oleh Konsultan Pengawas Independen dan/atau

PDAM atau wakil-wakil mereka yang secara sah ditunjuk atas seluruh

bahan-bahan yang wajib untuk diperoleh dan dipertahankan oleh BUP

berdasarkan Pasal 8.1 (l) (Desain, Gambar Rancang dan Dokumen Lain)

(selain Informasi Kemilikan milik BUP atau lainnya) dan seluruh bahan-

bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan hak audit oleh Konsultan

Pengawas Independen dan/atau PDAM atau wakil-wakil mereka yang

secara sah ditunjuk sesuai dengan Pasal 22.2 (Pembukuan, Pencatatan

dan Audit).

(b) Tujuan pemantauan dan inspeksi tersebut berdasarkan Pasal 22.1 (Pemantauan

dan Inspeksi) adalah untuk menentukan, dalam hal konstruksi, apakah Proyek

didesain, dirancang, dibuat, disediakan, diadakan, diangkut, dilaksanakan,

dibangun, dipasang, diuji dan dikomisioning sesuai dengan Perjanjian ini dan

Page 94: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

94

untuk mengamati perkembangan pekerjaan konstruksi dan pemasangan, dan

dalam hal pengoperasian, untuk menentukan apakah Proyek dioperasikan dan

dipelihara sesuai dengan persyaratan-persyaratan dalam Perjanjian ini.

(c) BUP harus mengizinkan Konsultan Pengawas Independen dan/atau PDAM atau

wakil-wakil mereka yang secara sah ditunjuk untuk melaksanakan pemantauan

dan inspeksi tersebut pada jam kerja normal setelah adanya pemberitahuan yang

wajar kepada BUP. Konsultan Pengawas Independen dan/atau PDAM atau wakil-

wakil mereka yang secara sah ditunjuk berhak untuk melakukan pengawasan dan

kajian sekurang-kurangnya [dua (2) kali setiap Bulan] dan pada tambahan waktu

yang disetujui oleh BUP atas permintaan Konsultan Pengawas Independen

dan/atau PDAM atau wakil-wakil mereka yang secara sah ditunjuk, yang mana

persetujuan tersebut tidak dapat secara tidak wajar tidak diberikan. Pengawasan

dan kajian tersebut harus dilakukan dengan kehadiran dari dan, dalam hal

permintaan yang dialamatkan kepada karyawan dan Kontraktor BUP, melalui

seorang wakil BUP yang ditunjuk oleh BUP untuk tujuan ini.

(d) BUP menyetujui untuk menunjuk seorang wakil atau wakil-wakil dan untuk

membuat wakil tersebut tersedia untuk seluruh pengawasan dan kajian tersebut.

Dalam hal pengawasan peralatan atau persediaan, Konsultan Pengawas

Independen dan/atau PDAM atau wakil-wakil mereka yang secara sah ditunjuk

harus memiliki hak untuk melaksanakan pengawasan tersebut dengan persetujuan

terlebih dahulu dari BUP (yang mana tidak dapat tidak diberikan secara tidak wajar)

dan dalam kehadiran wakil dari BUP, pada setiap dan seluruh lokasi di dalam atau

di luar Republik Indonesia dimana peralatan dan persediaan tersebut didesain,

dibuat, dirakit atau diuji.

(e) BUP harus membuat upaya yang cermat untuk memastikan bahwa seluruh

subkontrak dan perjanjian-perjanjian yang relevan dari Kontraktor dan seluruh

masing-masing subkontraktornya dengan pemasok dan penyedia untuk hak-hak

Konsultan Pengawas Independen dan/atau PDAM atau wakil-wakil mereka yang

secara sah ditunjuk sebagaimana yang telah diuraikan di atas. Pengaturan hal- hal

yang diuraikan di atas tanpa mengesampingkan hak pemeriksaan, pengawasan,

dan kajian oleh Konsultan Pengawas Independen dan/atau PDAM sehubungan

dengan pengujian sebagaimana ditentukan dalam Pasal 10 (Pengujian dan

Tanggal Operasi Komersial) atau sebagaimana diatur lain dalam Perjanjian ini.

(f) Pelaksanaan kegiatan yang sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 22.1

(Pemantauan dan Inspeksi) ini tidak akan menimbulkan kewajiban bagi Konsultan

Pengawas Independen dan/atau PDAM atau wakil-wakil mereka yang secara sah

ditunjuk untuk melaksanakan setiap kewajiban dari BUP berdasarkan Perjanjian ini

atau berdasarkan setiap Dokumen Proyek lainnya yang mana BUP menjadi

pihaknya atau menjadi dasar bagi setiap pengenyampingan oleh Konsultan

Pengawas Independen dan/atau PDAM atau wakil-wakil mereka yang secara sah

ditunjuk terhadap setiap hak-hak dalam Perjanjian ini atau Dokumen Proyek

lainnya.

(g) Dalam hal setiap pemeriksaan atas tindakan-tindakan yang berkaitan dengan

keamanan Proyek atau setiap pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

22.1 (Pemantauan dan Inspeksi) ini:

Page 95: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

95

(i) yang menunjukkan bahwa BUP telah gagal untuk mematuhi, sebagaimana

berlaku, rencana keselamatan masa konstruksi, Standar Operasional,

prosedur pengoperasian dan pemeliharaan dan/atau setiap rencana

komunikasi hubungan masyarakat, maka:

(1) BUP harus dengan segera memberikan PDAM sebuah rencana

dan program untuk pemulihan dan/atau perbaikan atas

ketidakpatuhan tersebut serta untuk memastikan kepatuhan di

masa mendatang;

(2) PDAM dan/atau Konsultan Pengawas Independen harus

memberitahu BUP apakah rencana dan program tersebut telah

secara tuntas menjawab kekhawatiran PDAM dan/atau Konsultan

Pengawas Independen;

(3) sepanjang bahwa rencana dan program tersebut secara tuntas

menjawab kekhawatiran PDAM dan/atau Konsultan Pengawas

Independen, BUP harus mematuhi rencana dan program tersebut;

dan

(4) sepanjang bahwa rencana dan program tersebut tidak secara

tuntas menjawab kekhawatiran PDAM dan/atau Konsultan

Pengawas Independen, BUP, PDAM dan (apabila berlaku)

Konsultan Pengawas Independen harus berkonsultasi dan BUP

harus mengubah rencana dan programnya sampai PDAM dan/atau

Konsultan Pengawas Independen dipuaskan, yang mana

setelahnya BUP harus mematuhi rencana dan program tersebut,

sebagaimana diubah.

(ii) yang menghasilkan kebutuhan untuk melaksanakan pekerjaan perbaikan

yang penting untuk Penyelenggaraan yang aman:

(1) BUP harus, setelah menyusun Dokumen Proyek dengan para

Kontraktor yang mencakup persyaratan-persyaratan sehubungan

dengan pengalihan kewajiban kepada Kontraktor, tergantung

kepada alasan, yang telah mengakibatkan perlunya pelaksanaan

atas pekerjaan perbaikan tersebut; dan

(2) tanpa mengesampingkan Pasal 32 (Pengambilalihan oleh PDAM),

apabila BUP tidak melaksanakan pekerjaan perbaikan tersebut

walaupun PDAM menginstruksikan kepadanya untuk

melakukannya, PDAM dapat mengambil alih pelaksanaan

pekerjaan perbaikan tersebut dan berhak untuk mengenakan BUP

dengan biaya yang wajar atas pelaksanaan pekerjaan tersebut,

sebelumnya memberitahukan BUP mengenai maksudnya, [sepuluh

(10) Hari Kerja] sebelumnya (atau bahkan dengan segera, apabila

PDAM meyakini bahwa terdapat bahaya yang mengancam

keselamatan orang-orang).

(h) BUP harus menyimpan catatan pengoperasian harian Fasilitas, yang harus

mencakup informasi tentang Pemeliharaan Terjadwal dan setiap gangguan lain

terhadap kemampuan Fasilitas, dan setiap peristiwa-peristiwa signifikan yang

berhubungan dengan pengoperasian Fasilitas. Konsultan Pengawas Independen

dan/atau PDAM atau wakil-wakil mereka yang secara sah ditunjuk akan memiliki

Page 96: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

96

hak untuk mengkaji catatan pengoperasian harian milik BUP pada waktu yang

wajar dan dengan pemberitahuan yang wajar.

22.2 Pembukuan, Catatan dan Audit

(a) Sehubungan dengan setiap pembukuan BUP:

(i) BUP harus mematuhi Prinsip-Prinsip Akuntansi dan membuat pembukuan

yang layak dan menghasilkan serta mempublikasikan pencatatan

keuangan sesuai dengan Hukum, yang mencakup tetapi tidak terbatas

pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan

tanggal 24 Maret 1997 dan Keputusan Menteri Perindustrian dan

Perdagangan Nomor 121/MPP/Kep/2/2002 tentang Ketentuan Laporan

Keuangan Tahunan Perusahaan tanggal 25 Februari 2002;

(ii) BUP harus memiliki tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember

setiap tahun;

(iii) BUP akan menyusun laporan keuangan per kuartal yang tidak diaudit

sesuai dengan Prinsip-Prinsip Akuntansi yang diterapkan secara konsisten,

dan laporan keuangan kuartalan tersebut harus ditandatangani oleh

direktur BUP yang berwenang dan harus diserahkan kepada PDAM dalam

jangka waktu tiga (30) Hari setelah berakhirnya setiap kuartal;

(iv) pada setiap akhir tahun fiskal, BUP harus menyusun laporan keuangan

tahunan sesuai dengan dengan Prinsip-Prinsip Akuntansi yang diterapkan

secara konsisten, dimana laporan tersebut harus diaudit oleh Auditor

eksternal, dan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit tersebut harus

diserahkan kepada PDAM dalam jangka waktu enam (6) Bulan sejak

berakhirnya setiap Tahun fiskal;

(v) BUP harus melakukan segala tindakan yang diperlukan untuk memastikan

bahwa laporan keuangan tahunan yang diaudit tidak dikualifikasi oleh

Auditor;

(vi) BUP mengakui bahwa PDAM tunduk pada audit publik yang dilakukan oleh

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawas Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) atau Lembaga Pemerintahan lainnya yang

berwenang untuk itu, dan untuk alasan ini, BUP berjanji untuk menyediakan

secara tepat waktu informasi-informasi penting yang mungkin diminta oleh

BPK dan BPKP atau Lembaga Pemerintahan lainnya untuk keperluan audit

tersebut; dan

(vii) BUP harus menyerahkan seluruh informasi mengenai BUP yang

diwajibkan secara wajar sehingga PDAM dapat memenuhi kewajiban

laporan keuangannya, pajak, audit dan kewajiban laporan-laporan

penyelenggaraan pemerintahan kepada setiap Lembaga Pemerintahan.

(b) Konsultan Pengawas Independen dan/atau PDAM atau wakil-wakil mereka yang

secara sah ditunjuk dapat, pada waktu yang wajar dalam Periode Kerjasama, dan

dengan pengeluarannya sendiri, melaksanakan audit sehubungan dengan

penyesuaian terhadap Klaim ganti kerugian, pembayaran pengakhiran, ganti

pembayaran dan tagihan-tagihan lain kepada PDAM berdasarkan biaya-biaya

yang dikeluarkan oleh BUP, dalam setiap hal dengan tujuan untuk memutuskan

Page 97: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

97

apakah tagihan-tagihan BUP kepada PDAM telah diperhitungkan sesuai dengan

ketentuan dalam Perjanjian ini. Konsultan Pengawas Independen dan/atau PDAM

atau wakil-wakil mereka yang secara sah ditunjuk harus memiliki hak, setelah

adanya persetujuan tertulis sebelumnya yang secara wajar diberikan oleh BUP,

untuk mempelajari dan/atau membuat salinan terhadap catatan-catatan dan data

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22.2 (Pembukuan, Pencatatan dan Audit)

dengan beban yang ditanggung sendiri oleh mereka pada setiap saat pada jam

kerja normal dan pada jangka waktu catatan dan data tersebut diwajibkan untuk

dipelihara.

(c) Seluruh catatan dan data sebagaimana dimaksud dalam paragraf (a) harus

dipelihara untuk jangka waktu sekurang-kurangnya [lima (5) Tahun] setelah catatan

dan data, dan untuk setiap tambahan waktu yang dipersyaratkan oleh lembaga

pengatur yang memiliki yurisdiksi terhadap Para Pihak. Setelah berakhirnya jangka

waktu [lima (5) Tahun] tersebut, tidak ada Pihak yang diperbolehkan membuang

ataupun menghancurkan catatan atau data tersebut tanpa pemberitahuan tertulis

[satu (1) Bulan] sebelumnya kepada Pihak lainnya, dan Pihak yang menerima

pemberitahuan tersebut dapat menerima catatan atau data sebagai ganti

pembuangan atau penghancuran tersebut dengan memberikan Pihak yang

memberitahukan pemberitahuan atas maksudnya untuk menerima catatan-catatan

atau data sekurang-kurangnya [sepuluh (10) Hari Kerja] sebelum berakhirnya

jangka waktu [satu (1) Bulan] tersebut.

22.3 Penyangkalan

(a) BUP memahami dan menyetujui bahwa setiap penerimaan atas segala hal atau

kajian terhadapnya yang dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas Independen

dan/atau PDAM atau wakil-wakil mereka yang secara sah ditunjuk adalah semata-

mata untuk informasi mereka dan karenanya dengan melakukan kajian tersebut

PDAM tidak memberikan pengesahan terhadap desain atau pernyataan atau

jaminan atas keselamatan, daya tahan, dan keandalan dari Proyek atau bagian

daripadanya.

(b) Tidak ada kajian, kegagalan untuk mengkaji, pemberian komentar-komentar oleh

atau pendapat dari PDAM dan/atau Konsultan Pengawas Independen atau wakil-

wakil mereka yang secara sah ditunjuk termasuk tim pengelolaan dan pemantauan

PDAM dan tim pemantauan bersama, atau setiap informasi yang diberikan kepada

setiap Lembaga Pemerintahan, berdasarkan Perjanjian ini, yang:

(i) menimbulkan setiap kewajiban, tanggung jawab atau kewajiban penjagaan

terhadap PDAM; atau

(ii) memberikan hak kepada BUP untuk membuat, melanjutkan atau

memaksakan setiap Klaim terhadap, atau mencari, mengejar atau

mendapatkan suatu ganti kerugian terhadap atau kontribusi atas kewajiban

dari PDAM.

(c) BUP tidak dengan cara apapun dapat mewakili pihak ketiga manapun. Setiap

penerimaan atas segala hal atau kajian terhadapnya oleh Konsultan Pengawas

Independen dan/atau PDAM atau wakil-wakil mereka yang secara sah ditunjuk

termasuk tim pengelolaan dan pemantauan PDAM dan tim pemantauan bersama

tidak menyebabkan PDAM menjadi bertanggung jawab atas keandalan teknis atau

konstruksi dari Proyek atau bagian daripadanya.

Page 98: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

98

(d) Dalam melaksanakan hak untuk memantau atau melakukan audit atas kinerja BUP

dalam memenuhi kewajibannya dalam Proyek, PDAM dan/atau Konsultan

Pengawas Independen atau wakil-wakil mereka yang secara sah ditunjuk,

termasuk tim pengelolaan dan pemantauan PDAM dan tim pemantauan bersama

tidak memberikan dukungan (endorsement) atau pernyataan apapun mengenai

keamanan dan kehandalan dan ketepatan teknik dari Fasilitas dan JDU dan JDB

Sistem Pompa maupun ketepatan dan kebenaran atas pembukuan, catatan atau

data-data BUP. BUP tidak boleh dalam keadaan apapun menyatakan pada pihak

manapun bahwa PDAM dan/atau Konsultan Pengawas Independen atau wakil-

wakil mereka yang secara sah ditunjuk, termasuk tim pengelolaan dan pemantauan

PDAM dan tim pemantauan bersama bertanggung jawab atas hal- hal tersebut

sebagai akibat pemantauan, pengkajian, audit atau inspeksi yang dilakukan oleh

PDAM dan/atau Konsultan Pengawas Independen atau wakil- wakil mereka yang

secara sah ditunjuk, termasuk tim pengelolaan dan pemantauan PDAM dan tim

pemantauan bersama sesuai dengan Pasal 22 (Pemantauan, Pencatatan, Audit

dan Pelaporan) ini.

22.4 Pelaporan

(a) BUP wajib memberikan kepada PDAM sebuah Laporan Kegiatan pada waktu yang

mencakup jangka waktu dan hal-hal yang disyaratkan untuk itu sebagaimana diatur

dalam Lampiran 16 (Laporan Kegiatan), dan PDAM harus memiliki hak untuk

mengungkapkan setiap Laporan Kegiatan atau muatannya kepada Konsultan

Pengawas Independen. BUP tersebut juga wajib memberikan kepada PDAM

segera setelah mengetahui sebuah laporan yang menjelaskan terjadinya tindakan

atau kondisi material yang mempengaruhi Proyek (termasuk rekening Bulanan

yang mencatat pembayaran nyata yang merupakan Ekuitas terhutang oleh atau

atas nama Sponsor di setiap Bulan berdasarkan Perjanjian Sponsor bersamaan

dengan pembayaran yang dijadwalkan yang merupakan Ekuitas yang harus

dibayar sesuai dengan Perjanjian Sponsor untuk [enam (6) Bulan kedepan)] atau

kemampuan BUP untuk melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini

atau Dokumen Proyek lainnya yang mana BUP merupakan pihak, dan PDAM

memiliki hak untuk mengungkapkan setiap laporan tersebut atau muatannya

kepada Konsultan Pengawas Independen.

(b) BUP harus mematuhi semua kewajiban pelaporan yang ditentukan menurut

Hukum yang berlaku yang mengatur kegiatannya sebagai pemasok Air Curah dan

pengembang sistem penyediaan air minum di Indonesia serta sebagai badan

usaha mitra kerjasama PDAM.

22.5 Tim Pengelolaan dan Pemantauan PDAM

(a) PDAM dapat membentuk suatu tim pengelolaan dan pemantauan Proyek sesuai

dengan Hukum yang berlaku, yang akan bertanggung jawab untuk:

(i) pemantauan, pengawasan, koordinasi dan evaluasi atas pelaksanaan

secara penuh atas Proyek pada setiap tahapan menurut ketentuan

Perjanjian ini;

(ii) menilai kepatuhan PDAM atas pelaksanaan kewajiban-kewajibannya

berdasarkan Perjanjian ini;

(iii) menerima dan mengkaji semua laporan yang diserahkan oleh BUP;

Page 99: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

99

(iv) menyediakan laporan mengenai status Proyek dan kinerja BUP termasuk

penilaian atas faktor-faktor risiko utama terhadap Proyek dan indikator-

indikatornya untuk menentukan sejauh mana faktor-faktor risiko tersebut

dapat mempengaruhi Proyek dan bagaimana faktor-faktor risiko tersebut

dapat diatasi.

(b) Pembentukan tim pengeloaan dan pemantauan beserta tugas dan kewenangan

akan dituangkan dalam suatu produk hukum yang mengikat dari PDAM sesuai

ketentuan yang berlaku dan selanjutnya dalam waktu [tiga puluh (30) Hari] sejak

terbitnya produk hukum tersebut akan diberitahukan kepada BUP.

22.6 Tim Pemantauan Bersama

(a) Paling lambat [tiga puluh (30) Hari] setelah Tanggal Penandatanganan, Para Pihak

membentuk tim pemantauan bersama dengan melibatkan Lembaga Pemerintahan

atau badan yang terkait dari PDAM maupun unsur pemerintah lainnya.

(b) PDAM dan BUP akan menugaskan perwakilannya masing-masing dalam tim

pemantauan bersama.

(c) Tim pemantauan bersama bertanggung jawab dalam:

(i) menyepakati tahapan dan indikasi jangka waktu pemenuhan masing-

masing persyaratan pendahuluan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

2.2 (a) (Persyaratan Pendahuluan); dan

(ii) melakukan pemantauan pelaksanaan Proyek dalam rangka mengidentifikasi

dan memitigasi risiko-risiko yang akan timbul.

(d) Tata cara kerja dan periode tim pemantauan bersama akan disepakati lebih lanjut

oleh Para Pihak.

(e) Tim pemantauan bersama akan memiliki hak akses terhadap Proyek yang sama

dengan hak akses yang dimiliki oleh PDAM sebagaimana diatur dalam Perjanjian

ini.

(f) Masing-masing Pihak harus menanggung biayanya masing-masing sehubungan

dengan tim pemantauan bersama.

23. PERNYATAAN DAN JAMINAN

23.1 Pernyataan dan Jaminan PDAM

PDAM menyatakan dan menjamin kepada BUP bahwa sejak Tanggal Penandatanganan

dan pada Tanggal Efektif:

(a) PDAM telah memperoleh seluruh kewenangan hukum untuk menandatangani

Perjanjian ini dan untuk melakukan syarat, kondisi dan ketentuan Perjanjian ini;

(b) seluruh legalisasi, adminisitrasi dan tindakan pemerintahan lainnya yang

dibutuhkan untuk mengesahkan penandatanganan, penyerahan dan pelaksanaan

oleh PDAM atas Perjanjian ini dan transaksi dimaksud dengan ini telah dilakukan

dan berlaku penuh;

Page 100: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

100

(c) Perjanjian ini adalah berlaku, sah dan mengikat kewajiban PDAM, berlaku sesuai

dengan syarat dalam Perjanjian ini kecuali sebagaimana pemberlakuan dapat

dibatasi oleh pailit yang berlaku, insolvensi, reorganisasi, moratorium atau hukum

serupa lainnya yang mempengaruhi hak kreditur secara umum;

(d) Tidak terdapat tindakan, gugatan atau proses hukum yang tertunda atau,

sepanjang pengetahuan PDAM, ancaman, perlawanan atau berdampak terhadap

PDAM dihadapan setiap pengadilan atau badan administratif atau arbitrase yang

mungkin memberikan dampak merugikan secara material dan kemampuan PDAM

untuk memenuhi dan melakukan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini atau

setiap Dokumen Proyek yang mana sebagai pihak; dan

(e) Penandatanganan, penyerahan dan kinerja dari PDAM atas Perjanjian ini dan

Dokumen Proyek lainnya yang mana sebagai pihak telah disahkan oleh seluruh

tindakan korporasi yang diperoleh, dan tidak akan bertentangan dengan setiap

ketentuan atau membentuk wanprestasi berdasarkan setiap perjanjian atau

instrumen lainnya yang mana sebagai pihak atau dapat mengikat asetnya.

23.2 Pernyataan dan Jaminan BUP

BUP menyatakan dan menjamin kepada PDAM bahwa sejak Tanggal Penandatanganan

dan pada Tanggal Efektif:

(a) BUP adalah perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara

Republik Indonesia dan telah memperoleh kewenangan yang sah dan PDAM

menandatangani Perjanjian ini dan Dokumen Proyek lainnya yang mana dirinya

sebagai pihak dan untuk melakukan syarat dan kondisi dan ketentuan Perjanjian

ini dan yang lainnya;

(b) Seluruh legalisasi, administrasi dan tindakan pemerintahan lainnya yang

dibutuhkan untuk mengesahkan penandatanganan dan penyerahan, dan

sepanjang pengetahuan dan keyakinan terbaik BUP setelah melakukan

penelaahan, seluruh legislasi, adminisitrasi dan tindakan hukum Indonesia yang

dibutuhkan untuk mengesahkan pelaksanaan oleh BUP atas Perjanjian ini dan

Dokumen Proyek lainnya yang mana BUP sebagai pihak dan transaksi dimaksud

dengan ini dan demikian telah dilakukan dan berlaku penuh kecuali sepanjang

tindakan yang merupakan ketentuan dari dokumen tersebut dilakukan terlambat

dan kecuali sepanjang efektivitas setiap dokumen tersebut dikondisikan sebagai

efektifitas Perjanjian ini;

(c) Setiap Dokumen Proyek yang mana BUP sebagai pihak adalah berlaku, sah dan

mengikat kewajiban BUP, dapat diterapkan sesuai dengan ketentuan didalamnya

kecuali keberlakuannya dapat dibatasi oleh pailit yang berlaku, insolvensi,

reorganisasi, moratorium atau hukum serupa lainnya yang mempengaruhi hak

kreditur secara umum;

(d) Tidak terdapat tindakan, gugatan atau proses hukum yang tertunda atau,

sepanjang pengetahuan BUP, ancaman, perlawanan atau berdampak terhadap

BUP dihadapan setiap pengadilan atau badan administratif atau arbitrase yang

mungkin memberikan dampak merugikan secara material dan kemampuan BUP

untuk memenuhi dan melakukan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini atau

setiap Dokumen Proyek yang mana sebagai pihak;

Page 101: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

101

(e) Penandatanganan, penyerahan dan kinerja dari BUP atas Perjanjian ini dan

Dokumen Proyek lainnya yang mana sebagai pihak telah disahkan oleh seluruh

tindakan korporasi yang diperoleh, dan tidak akan bertentangan dengan setiap

ketentuan atau membentuk wanprestasi berdasarkan setiap perjanjian atau

instrumen lainnya yang mana dirinya sebagai pihak atau dapat mengikat asetnya;

dan

(f) Setiap informasi manapun yang diberikan oleh BUP didalam Penawaran secara

material adalah benar dan tidak menyesatkan.

24. PEMBEBASAN DAN GANTI RUGI

24.1 Pembebasan Tanggung Jawab dan Ganti Rugi Oleh BUP

(a) BUP harus mengganti rugi, mempertahankan, dan menjaga PDAM tetap terbebas,

dari dan terhadap semua Klaim yang dibuat terhadap atau diderita oleh PDAM atas

setiap kehilangan atau kerusakan harta benda atau kematian atau cidera pada

orang (kecuali untuk Klaim kompensasi pekerja), akibat dari tindakan disengaja

atau karena kelalaian dari BUP, setiap Pihak BUP atau Kontraktor atau karyawan,

direksi, atau agen mereka yang timbul dengan cara apapun yang berhubungan

dengan pelaksanaan Perjanjian ini kecuali untuk kehilangan, kerusakan, cidera

atau kematian yang disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan, atau pelanggaran

terhadap Perjanjian ini oleh PDAM atau kegagalan PDAM untuk mengambil

langkah-langkah mitigasi tersebut.

(b) Pasal 24.1 (Pembebasan Tanggung Jawab dan Ganti Rugi oleh BUP) ini tidak

berlaku untuk setiap kehilangan, kerusakan, biaya atau pengeluaran sepanjang

yang telah PDAM kompensasikan sesuai dengan persyaratan dalam Perjanjian ini

atau Dokumen Proyek lainnya berkenaan dengan kerugian, kerusakan, biaya atau

pengeluaran tersebut.

24.2 Perlindungan terhadap Lingkungan Hidup

(a) BUP wajib mengganti kerugian PDAM atas setiap biaya, Klaim, kehilangan,

pengeluaran (termasuk biaya hukum) kerugian atau tanggung jawab yang diderita

atau ditanggung oleh PDAM baik secara langsung ataupun tidak langsung timbul

sebagai akibat dari:

(i) pelanggaran setiap Hukum mengenai lingkungan hidup oleh BUP sejak

tanggal dimana BUP memiliki akses ke Lokasi sesuai dengan perjanjian ini;

(ii) kebocoran, emisi, pembuangan, pelepasan, perembesan, atau

perpindahan Zat Berbahaya pada setiap waktu karena Penyelenggaraan

Proyek oleh BUP, termasuk penanganan, pembuangan atau gangguan

atas setiap Zat Berbahaya tersebut yang ditimbulkan baik secara langsung

atau tidak langsung dari Penyelenggaraan Proyek.

24.3 Prosedur Ganti Rugi

(a) Setiap Pihak harus segera memberitahukan Pihak yang lain dari setiap Klaim

sehubungan dari pihak yang berhak untuk mendapatkan ganti rugi berdasarkan

Pasal 24.3 (Prosedur Ganti Rugi) ini. Pemberitahuan tersebut harus diberikan

Page 102: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

102

sesegera mungkin setelah Pihak bersangkutan mengetahui adanya Klaim

tersebut.

(b) Setiap Pihak memiliki hak, namun bukan kewajiban, untuk menggugat,

mempertahankan dan menuntut secara hukum (dan untuk menyewa penasihat

hukum pilihan yang berhubungan dengannya) atas setiap Klaim, tindakan, gugatan

atau proses hukum oleh pihak ketiga yang diduga atau dituntut terhadapnya itu

yang timbul dari setiap hal sehubungan haknya untuk dijamin dengan ganti rugi

berdasarkan Perjanjian ini, dan biaya dan pengeluaran yang tunduk pada ganti rugi

tersebut; dengan ketentuan, Pihak yang memberikan ganti rugi berhak, menurut

pilihannya sendiri, untuk mengemban dan mengendalikan pertahanan atas Klaim,

tindakan, gugatan atau proses hukum dengan biaya dan melalui penasihat hukum

pilihannya jika:

(i) memberikan pemberitahuan mengenai maksudnya kepada Pihak yang

diberi ganti rugi;

(ii) mengakui secara tertulis kewajibannya untuk mengganti kerugian Pihak

sepanjang ditentukan dalam Pasal ini; dan

(iii) mengganti Pihak untuk biaya dan pengeluaran yang wajar yang

sebelumnya dikeluarkan oleh Pihak tersebut sebelum asumsi pembelaan

dari Pihak yang memberikan ganti rugi.

(c) Tidak ada Pihak yang harus menyelesaikan atau menyepakati setiap Klaim,

tindakan, gugatan atau proses hukum sehubungan dengan ganti rugi dimana ia

berhak diberikan penggantian kerugian oleh Pihak lain tanpa persetujuan tertulis

terlebih dahulu dari Pihak tersebut.

(d) Seluruh pembayaran ganti rugi berdasarkan Pasal 24.3 (Prosedur Ganti Rugi) ini

harus dibayarkan kepada PDAM dalam waktu [***] Hari setelah BUP menerima

pemberitahuan PDAM untuk melunasi Klaim tersebut.

25. BATASAN TANGGUNG JAWAB

25.1 Batasan Kerugian Tidak Langsung

Kecuali diatur secara tegas dalam Pasal 31 (Pengakhiran Perjanjian) ini, tidak ada Pihak

yang harus bertanggung jawab atas:

(a) setiap ganti rugi immaterial;

(b) kerugian, biaya atau pengeluaran tidak langsung;

(c) hilangnya keuntungan yang nyata atau yang diharapkan, hilangnya kesempatan

(termasuk kesempatan untuk melakukan kerjasama dengan pihak-pihak ketiga);

atau

(d) hilangnya kegunaan atau hasil.

25.2 Batasan Tanggung Jawab Pekerja dan Agen

Setiap pembebasan, pembatasan, kewajiban, pembelaan, dan imunitas dalam bentuk

apapun yang berlaku untuk PDAM atau BUP, atau dalam hal PDAM atau BUP berhak,

Page 103: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

103

termasuk yang diatur dalam Perjanjian ini, juga akan tersedia dan mencakup untuk

perlindungan terhadap Pihak PDAM dan dan Pihak BUP (apabila berlaku).

26. MODIFIKASI PEKERJAAN DAN/ATAU LAYANAN

26.1 Permintaan Modifikasi Oleh PDAM

(a) Jika PDAM mensyaratkan suatu Modifikasi, PDAM harus memberikan suatu

Pemberitahuan Modifikasi kepada BUP (“Pemberitahuan Modifikasi oleh

PDAM”)

(b) Pemberitahuan Modifikasi oleh PDAM harus diberikan secara tertulis dan harus:

(i) menetapkan Modifikasi dalam Pekerjaan dan/atau Layanan yang

diperlukan secara rinci untuk memungkinkan BUP menghitung perkiraan

perubahan biaya dan pengeluaran yang disebabkan oleh Proyek yang

secara langsung dihasilkan dari pelaksanaan Modifikasi yang diusulkan

(“Perkiraan”);

(ii) menetapkan bahwa BUP wajib menyediakan PDAM dengan Perkiraan dan

informasi pendukung lainnya sebagaimana dijelaskan dalam Pasal

26.3 (a) dan (b) (Penyusunan Proposal Modifikasi) dalam waktu [dua puluh

satu (21) Hari] sejak dianggap diberikannya Pemberitahuan Modifikasi oleh

PDAM (dengan ketentuan bahwa kegagalan PDAM untuk menetapkan hal

tersebut tidak mempengaruhi efektivitas Pemberitahuan Modifikasi dan

kewajiban BUP berdasarkan Pasal 26.3(a) (Penyusunan Proposal

Modifikasi) ini.

(c) Apabila BUP belum mencari penawaran yang kompetitif sehubungan dengan

barang dan/atau layanan dan/atau pekerjaan yang merupakan bagian dari

Perkiraan:

(i) PDAM dapat, dengan biaya sendiri, mematok biaya barang dan/atau

layanan dan/atau pekerjaan dengan membandingkan biaya barang

dan/atau layanan dan/atau pekerjaan dengan biaya secara umum

dibayarkan kepada pemasok barang dan/atau layanan dan/atau pekerjaan

yang sama sebagaimana yang ditetapkan dalam Perkiraan;

(ii) BUP harus bekerjasama dengan PDAM dalam pelaksanaan tolak ukur

tersebut dan memberikan informasi kepada PDAM yang mungkin

diperlukan sehubungan dengannya;

(iii) dalam hal hasil pelaksanaan tolok ukur tersebut menunjukkan bahwa biaya

secara umum dibayarkan kepada pemasok barang dan/atau layanan

dan/atau pekerjaan yang sama sebagaimana ditetapkan dalam Perkiraan

kurang dari biaya barang dan/atau layanan dan/atau pekerjaan yang

ditetapkan dalam Perkiraan, BUP mengurangi Perkiraan sehingga biaya

tersebut sama dengan biaya yang ditunjukkan dalam pelaksanaan tolak

ukur;

(iv) jika Perkiraan berkurang, BUP harus mengembalikan kepada PDAM,

dalam waktu [satu (1) Bulan] setelah diterimanya permintaan tertulis dari

padanya, biaya yang dikeluarkan oleh PDAM secara wajar sehubungan

dengan pelaksanaan tolak ukur tersebut; dan

Page 104: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

104

(v) jika Para Pihak tidak dapat mencapai kesepakatan atas hasil pelaksanaan

tolak ukur tersebut, masalah ini akan diselesaikan berdasarkan Pasal 34

(Hukum yang Berlaku dan Penyelesaian Sengketa) dari Perjanjian ini

dengan rujukan dari salah satu Pihak.

Dengan tidak mengurangi ketentuan paragraf (c), dengan segera secara wajar

yang dapat dilakukan setelah PDAM menerima Perkiraan, Para Pihak harus

berdiskusi dan menyepakati permasalahan-permasalahan yang dinyatakan dalam

Perkiraan. Hasil diskusi tersebut dapat memberikan kesempatan kepada PDAM

untuk mengubah Pemberitahuan Modifikasi oleh PDAM. Atas hal tersebut, BUP

harus mencari dan mengevaluasi lelang yang kompetitif untuk pekerjaan modal

terkait apabila pelaksanaan hal tersebut disyaratkan berdasarkan Persyaratan

Hukum atau PDAM telah meminta secara tertulis untuk BUP melaksanakannya dan

pelaksanaannya secara wajar dapat dilaksanakan. Tidak lebih dari [empat belas

(14) Hari] setelah menerima perubahan tersebut, BUP harus memberitahukan

kepada PDAM dari setiap perubahan konsekuensial terhadap Perkiraan.

(d) Jika Para Pihak tidak dapat menyepakati isi dari Perkiraan, maka salah satu Pihak

dapat merujuk Perkiraan untuk ditentukan sesuai dengan Pasal 34 (Hukum yang

Berlaku dan Penyelesaian Sengketa) dari Perjanjian ini dengan ketentuan bahwa

BUP tidak berkewajiban untuk memberikan suatu Perkiraan atau untuk

melaksanakan Modifikasi yang diusulkan oleh PDAM jika:

(i) PDAM tidak memiliki kekuatan hukum atau kapasitas hukum untuk

mewajibkan pelaksanaan terhadap Modifikasi tersebut; atau

(ii) pelaksanaan dari Modifikasi tersebut akan:

(1) bertentangan atau tidak konsisten dengan Persyaratan Hukum;

(2) secara teknis tidak layak;

(3) mengakibatkan risiko pada tanggung jawab sehubungan dengan

setiap bagian dari Proyek yang tidak dapat diasuransikan;

(4) menyebabkan setiap Persetujuan yang esudah ada untuk dicabut;

(5) memerlukan Persetujuan baru atau perubahan untuk suatu

Persetujuan yang tidak dapat diperoleh oleh BUP (sesuai ketentuan

paragraf (i) dalam jangka waktu yang wajar untuk pelaksanaan

suatu modifikasi; atau

(6) secara substansial dan material mempengaruhi kemampuan BUP

untuk melakukan Penyelenggaraan sedemikian rupa sehingga

secara substansial dan material meningkatkan kemungkinan

pengakhiran Perjanjian ini sebagai akibat dari Peristiwa Cidera Janji

BUP.

(e) Sesegera mungkin secara wajar yang dapat dilakukan setelah isi dari Perkiraan

telah disepakati antara Para Pihak, atau ditentukan secara lain berdasarkan Pasal

34 (Hukum yang Berlaku dan Penyelesaian Sengketa) dari Perjanjian, PDAM

harus:

Page 105: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

105

(i) menyatakan secara tertulis persetujuannya atas Perkiraan (sebagaimana

telah diubah, jika berlaku); atau

(ii) menarik Pemberitahuan Modifikasi oleh PDAM.

(f) Jika PDAM tidak memberikan persetujuan atas Perkiraan secara tertulis

(sebagaimana telah diubah, jika berlaku) dalam [satu (1) Bulan] setelah isi dari

Perkiraan yang telah disepakati atau ditentukan, maka Pemberitahuan Modifikasi

oleh PDAM dianggap telah ditarik.

(g) Setelah konfirmasi Perkiraan, Modifikasi tersebut, sepanjang bahwa Modifikasi

menimbulkan Biaya Relevan atau Penghematan Relevan, Para Pihak harus tunduk

pada Pasal 26.8 (Kompensasi atas Modifikasi) dan 26.9 (Prosedur Kompensasi

atas Modifikasi).

(h) Dalam hal Perkiraan sudah dikonfimasi (sebagaimana telah diubah, jika berlaku)

meliputi diperkirakannya setiap belanja modal sesuai dengan Prinsip-Prinsip

Akuntansi (“Biaya Investasi Modifikasi”), dan BUP belum berjanji kepada PDAM

untuk mendanai Biaya Investasi Modifikasi tersebut sepenuhnya melalui

pendanaan dari Sponsor, maka:

(i) BUP harus menggunakan semua upaya yang wajar untuk memperoleh

tawaran pendanaan dari pihak pembiayaan ketiga secara wajar yang

memuaskan PDAM dalam waktu [dua (2) Bulan] sejak tanggal PDAM

mengkonfirmasi Perkiraan untuk seluruh atau sebagian dari Biaya Investasi

Modifikasi yang telah diperkirakan, dan pada ketentuan yang secara wajar

memuaskan untuk itu, Pihak Pembiaya dan PDAM;

(ii) BUP akan dianggap belum menggunakan upaya terbaik untuk memperoleh

pendanaan jika jumlah Biaya Investasi Modifikasi yang bersangkutan

kurang dari [2% dari biaya investasi (capital costs) yang dinyatakan dalam

Model Keuangan] dan BUP telah tidak mampu untuk mendapatkan tawaran

untuk mendanai jumlah tersebut; dan

(iii) jika BUP telah menggunakan upaya yang wajar untuk memperoleh

pendanaan untuk seluruh Biaya Investasi Modifikasi yang telah

diperkirakan, namun belum mampu untuk melakukannya, maka BUP tidak

memiliki kewajiban untuk melaksanakan Modifikasi tersebut pada

Pekerjaan dan/atau Layanan, kecuali PDAM setuju dalam waktu [dua (2)

Bulan] dari akhir periode tersebut untuk membayar, atau mendapatkan

pembayaran atau pembiayaan atas, biaya-biaya yang pendanaannya tidak

tersedia dengan dasar yang diatur di dalam paragraf (h).

(i) Dari tanggal dimana Perkiraaan tersebut dikonfirmasi, jika itu diperlukan untuk

mendapatkan atau mengubah Persetujuan apapun sehubungan dengan suatu

Modifikasi yang diajukan oleh PDAM, maka BUP harus mendapatkan Persetujuan

tersebut atau perubahannya dan setiap Persetujuan tersebut (sebagaimana telah

diubah, jika berlaku) harus tunduk pada Pasal 3.5 (Persetujuan-Persetujuan)

Perjanjian ini.

(j) PDAM dapat, menurut kebijakannya sendiri, setiap saat setelah tanggal Perkiraan

dikonfirmasi, menyetujui untuk membayar, atau mendapatkan pembayaran atau

pembiayaan atas, keseluruhan atau, sejauh BUP telah menarik

Page 106: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

106

dana untuk bagian dari Biaya Investasi Modifikasi, bagian yang tersisa dari Biaya

Investasi Modifikasi yang telah diperkirakan.

(k) Jika PDAM telah memilih untuk membayar, atau mendapatkan pembayaran atau

pembiayaan atas, Biaya Investasi Modifikasi maka PDAM dan BUP harus

bernegosiasi dengan itikad baik mengenai ketentuan pembayaran atau

pembiayaan tersebut (yang mana ketentuan-ketentuan harus cukup memuaskan

para Pihak Pembiaya); dengan ketentuan bahwa, jika Para Pihak tidak mencapai

kesepakatan dalam jangka waktu [dua (2) Bulan], maka:

(i) PDAM dapat menarik pilihannya dan tidak ada kewajiban lebih lanjut

sehubungan dengan pembiayaan Biaya Investasi Modifikasi, dalam hal:

(1) jika pemilihan PDAM itu adalah untuk pembiayaan atas

keseluruhan Biaya Investasi Modifikasi, Pemberitahuan Modifikasi

oleh PDAM harus dianggap ditarik; dan

(2) jika pemilihan PDAM itu adalah untuk pembiayaan atas sebagian

Biaya Investasi Modifikasi, BUP berkewajiban untuk mendapatkan

pendanaan dari suatu sumber alternatif berdasarkan paragraf (j);

atau

(ii) merujuk pada penyelesaian berdasarkan ketentuan Pasal 34 (Hukum Yang

Berlaku dan Penyelesaian Sengketa) dari Perjanjian ini.

26.2 Permintaan Modifikasi Oleh BUP

(a) Jika BUP memerlukan suatu Modifikasi, BUP wajib menyampaikan suatu

Pemberitahuan Modifikasi kepada PDAM (“Pemberitahuan Modifikasi oleh

BUP”).

(b) Pemberitahuan Modifikasi oleh BUP harus secara tertulis dan harus:

(i) menetapkan Modifikasi yang diusulkan dengan rincian yang memadai yang

memungkinkan PDAM dapat melakukan evaluasi usulan tersebut secara

menyeluruh;

(ii) menyatakan alasan BUP atas pengajuan Modifikasi tersebut;

(iii) meminta PDAM untuk berkonsultasi dengan BUP dengan tujuan untuk

memutuskan apakah akan setuju terhadap modifikasi tersebut dan, jika

demikian, perubahan konsekuensial yang PDAM butuhkan sebagai

akibatnya;

(iv) mengindikasikan periode waktu yang diusulkan untuk pelaksanaan

Modifikasi;

(v) mengindikasikan setiap dampak dari Modifikasi;

(vi) mengindikasikan, khususnya, apakah suatu perubahan terhadap

Dukungan Kelayakan Proyek diusulkan (dan, jika demikian, memberikan

perkiraan biaya rinci atas Modifikasi yang diusulkan); dan

(vii) mengindikasikan jangka waktu diharapkannya tanggapan dari PDAM.

Page 107: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

107

(c) PDAM harus melakukan evaluasi Modifikasi yang diusulkan oleh BUP dengan

itikad baik, dengan memperhatikan masalah yang terkait, termasuk apakah:

(i) suatu perubahan terhadap Dukungan Kelayakan Proyek (atau metode

pembayaran lain menurut kebijakan PDAM) akan terjadi;

(ii) Modifikasi yang diusulkan akan mempengaruhi kualitas dari

Penyelenggaraan atau kemungkinan keberhasilan pelaksanaan

Penyelenggaraan;

(iii) Modifikasi akan mengganggu hubungan antara PDAM dengan pihak

ketiga;

(iv) kemampuan keuangan dari BUP dan/atau subkontraktor cukup untuk

melaksanakan Modifikasi Pekerjaan dan/atau Layanan;

(v) nilai sisa Proyek kemungkinan berkurang sebagai akibat dari Modifikasi

yang diusulkan; atau

(vi) Modifikasi yang diusulkan secara material mempengaruhi risiko atau biaya

yang mempengaruhi PDAM.

(d) Sesegera mungkin setelah secara wajar dapat dilaksanakan setelah menerima

Pemberitahuan Modifikasi oleh BUP Para Pihak harus bertemu dan membahas

permasalahan yang terjadi. Selama pembahasan, PDAM dapat mengusulkan

perubahan atau menerima atau berkeberatan dengan Pemberitahuan Modifikasi

oleh BUP.

(e) Apabila PDAM memberikan pemberitahuan tertulis mengenai tidak ada keberatan

kepada BUP, Pemberitahuan Modifikasi oleh BUP (dengan atau tanpa modifikasi),

maka Modifikasi BUP harus dilaksanakan oleh BUP dalam jangka waktu yang

ditetapkan dalam Pemberitahuan Modifikasi oleh BUP.

(f) Jika PDAM berkeberatan terhadap Pemberitahuan Modifikasi oleh BUP, maka

PDAM tidak berkewajiban untuk memberitahukan alasan penolakan tersebut.

(g) Kecuali penerimaan oleh PDAM secara spesifik menyetujui peningkatan Dukungan

Kelayakan Proyek (yang harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari

Menteri Keuangan) atau metode pembayaran lain berdasarkan kebijakan PDAM,

maka tidak akan ada peningkatan Dukungan Kelayakan Proyek sebagai akibat dari

Modifikasi dalam Layanan yang diusulkan oleh BUP.

(h) PDAM secara bebas dapat mengajukan keberatan terhadap setiap Modifikasi oleh

BUP terhadap Dokumen Desain, Pekerjaan dan/atau Layanan yang diusulkan oleh

BUP. Biaya yang dibutuhkan untuk melaksankaan Modifikasi dalam Layanan yang

diakibatkan dari Perubahan Hukum harus dilaksanakan sesuai Pasal 28 (Biaya-

Biaya Relevan dan Penghematan Relevan) dalam Perjanjian ini, dan lainnya harus

ditanggung oleh BUP.

26.3 Penyusunan Proposal Modifikasi

(a) Segera setelah dapat dilakukan secara wajar, dan dalam setiap keadaaan dalam

waktu [dua puluh satu (21) Hari] setelah menerima Pemberitahuan Modifikasi oleh

PDAM, BUP harus menyerahkan Perkiraan yang disusun di dalam Proposal

Page 108: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

108

Modifikasi kepada PDAM, disertai dengan pendapat tertulis dari BUP (bertindak

secara wajar) mengenai hal-hal berikut:

(i) pembebasan dari segala kepatuhan atas setiap kewajibannya yang

disyaratkan (termasuk kewajiban BUP untuk mencapai Milestones pada

Tanggal Milestone yang berlaku dan/atau untuk memenuhi persyaratan

dari Spesifikasi Kualitas Air Curah dan/atau Spesifikasi Desain dan Teknis),

selama atau sebagai hasil dari pelaksanaan Modifikasi yang diusulkan;

(ii) setiap dampak pada pelaksanaan Penyelenggaraan;

(iii) setiap perubahan yang disyaratkan Perjanjian ini dan/atau setiap Dokumen

Proyek sebagai hasil dari pelaksanaan Modifikasi yang diajukan;

(iv) Biaya Investasi Modifikasi yang akan diperlukan atau tidak lagi diperlukan

sebagai akibat dari pelaksanaan Modifikasi yang diajukan;

(v) setiap Persetujuan-persetujuan yang akan diperlukan sebagai hasil dari

pelaksanaan Modifikasi yang diajukan;

(vi) suatu metode yang diajukan mengenai sertifikasi dalam setiap aspek dari

Penyelenggaraan yang diperlukan oleh Modifikasi yang diajukan

(sepanjang metode sertifikasi tersebut akan menyimpang dari ketentuan

yang terdapat dalam Perjanjian ini); dan

(vii) pernyataan apakah Modifikasi akan menimbulkan Biaya Relevan dan/atau

Penghematan Relevan, beserta data pendukungnya.

(b) Dalam menyampaikan Perkiraan, BUP harus dapat menunjukkan bahwa:

(i) jika BUP tidak bermaksud untuk menggunakan sumber dayanya sendiri

untuk melaksanakan setiap Modifikasi yang diajukan oleh PDAM, BUP

harus patuh dengan Praktik Industri Yang Baik dengan tujuan untuk

memastikan hal tersebut memperoleh nilai uang terbaik (value for money)

(dengan mempertimbangkan semua keadaan yang relevan termasuk,

khususnya, persyaratan bahwa BUP harus dibiarkan dalam posisi yang

tidak lebih baik dan tidak ada posisi yang lebih buruk sebagai akibat dari

pelaksanaan Modifikasi dalam Pekerjaan dan/atau Layanan) ketika

mengadakan setiap pekerjaan-pekerjaan, layanan-layanan, persediaan-

persediaan, bahan-bahan, atau perlengkapan-perlengkapan yang

diperlukan sehubungan dengan Modifikasi tersebut;

(ii) BUP telah menggunakan semua upaya yang wajar untuk meminimalkan,

dan menyebabkan subkontraktor BUP meminimalkan (termasuk dengan

menggunakan penawaran yang kompetitif, sejauh dapat dilaksanakan

secara wajar), setiap peningkatan biaya dan untuk memaksimalkan, dan

menyebabkan subkontraktor tersebut memaksimalkan, pengurangan

biaya;

(iii) tunduk pada paragraf (a), BUP telah, sejauh secara wajar dapat dilakukan,

meminta penawaran yang kompetitif dari orang lain selain subkontraktor

tersebut, pemegang saham dan Afiliasi terkait menurut

Page 109: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

109

ketentuan berdasarkan kewajibannya menurut paragraf (b)(i) atau yang

disyaratkan bahwa subkontraktor memberikan penawaran yang kompetitif

tersebut; dan

(iv) Modifikasi yang diajukan akan dilaksanakan dengan cara yang paling

efektif, termasuk menunjukkan bahwa ketika pengeluaran tersebut telah

dikeluarkan, Perubahan Hukum yang merugikan telah diperhitungkan oleh

BUP.

26.4 Pelaksanaan Modifikasi

Semua Modifikasi untuk setiap Pekerjaan dan/atau Layanan yang tunduk pada permintaan

Modifikasi berdasarkan Pasal 26.1 (Permintaan Modifikasi Oleh PDAM) dan Pasal 26.2

(Permintaan Modifikasi Oleh BUP):

(a) harus dirancang, dibangun dan diuji coba sesuai dengan:

(i) gambar dan spesifikasi teknis untuk Modifikasi yang dipersiapkan oleh

BUP sebagaimana diuraikan dalam Perkiraan dalam Proposal Modifikasi;

(ii) Praktik Industri Yang Baik;

(iii) semua Hukum yang berlaku;

(iv) semua standar yang berlaku;

(v) persyaratan yang sesuai dengan hukum dari Lembaga Pemerintahan

yang berwenang; dan

(vi) semua persyaratan dalam Pemberitahuan Modifikasi oleh PDAM,

Pemberitahuan Modifikasi oleh BUP, dan/atau Perkiraan.

(b) harus dirancang dan dibangun sehingga Pekerjaan, Fasilitas dan JDU dan JDB

Sistem Pompa akan tetap dapat dipertahankan sesuai untuk tujuan yang

dimaksud;

(c) harus dilaksanakan dengan seminimal mungkin menimbulkan gangguan terhadap

penyediaan Layanan oleh BUP (kecuali sepanjang gangguan atau penundaan

kewajiban tersebut disepakati oleh Para Pihak); dan

(d) harus diselesaikan dan dilakukan uji coba sistem sesuai dengan kriteria

penyelesaian teknis dan kriteria penerimaan uji coba sistem yang dijelaskan dalam

Pemberitahuan Modifikasi oleh PDAM, Pemberitahuan Modifikasi oleh BUP

dan/atau Perkiraan.

26.5 Jaminan Modifikasi

BUP memberikan jaminan bahwa:

(a) melaksanakan setiap Modifikasi sesuai dengan Pasal 26 (Modifikasi Pekerjaan

dan/atau Layanan) ini; dan

(b) setiap Modifikasi yang dilakukan harus memastikan Pekerjaan, Fasilitas, JDU dan

JDB Sistem Pompa dan Layanan akan dan tetap dapat dipertahankan sesuai

tujuan dimaksud.

Page 110: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

110

26.6 Dokumentasi Desain

BUP harus menyediakan dua (2) salinan atas semua gambar akhir, spesifikasi, model,

sampel, dan perhitungan yang digunakan untuk menyelesaikan Modifikasi serta setiap

perubahan dokumen desain segera setelah selesainya konstruksi.

26.7 Permintaan Modifikasi oleh Konsultan Pengawas Independen

BUP mengakui bahwa Konsultan Pengawas Independen tidak memiliki kewenangan untuk

mengeluarkan permintaan untuk melakukan Modifikasi.

26.8 Kompensasi atas Modifikasi

(a) Jika salah satu Pihak meyakini bahwa pelaksanaan Modifikasi yang telah disetujui

secara tertulis oleh PDAM berdasarkan Pasal 26.1 (Permintaan Modifikasi oleh

PDAM) atau Pasal 26.2 (Permintaan Modifikasi oleh BUP) telah atau akan

menimbulkan Biaya Relevan atau Penghematan Relevan, Pihak tersebut harus

segera mengirimkan ke Pihak lain pemberitahuan mengenai hal tersebut dan

jumlah bersih dari Biaya-biaya Relevan atau Penghematan Relevan yang

dihasilkan dari terjadinya Modifikasi, tunduk pada setiap peristiwa yang merupakan

kewajiban dari BUP untuk meminimalkan Biaya Relevan tersebut dan untuk

memaksimalkan setiap Penghematan Relevan sesuai dengan Praktik Industri yang

Baik.

(b) Pihak tersebut dapat dari waktu ke waktu mengirimkan ke Pihak lain

pemberitahuan tambahan sehubungan dengan pelaksanaan Modifikasi yang

mengidentifikasi tambahan Biaya Relevan atau Penghematan Relevan yang

dihasilkan dari dilaksanakannya Modifikasi tersebut, dengan ketentuan bahwa

pemberitahuan tambahan tersebut harus diberikan tidak lebih dari [satu (1) Tahun]

setelah Pihak yang memberikan pemberitahuan tersebut mengetahui atau

harusnya mengetahui tambahan Biaya Relevan atau realisasi dari tambahan

Penghematan Relevan akibat dilaksanakannya Modifikasi tersebut.

26.9 Prosedur Kompensasi atas Modifikasi

(a) Dalam [lima (5) Hari Kerja] setelah penerimaan dari setiap pemberitahuan

berdasarkan Pasal 26.8 (Kompensasi atas Modifikasi), Para Pihak harus bertemu

untuk mendiskusikan perihal pemberitahuan tersebut. Jika dalam sepuluh (10) Hari

Kerja setelah dimulainya diskusi tersebut, salah satu Pihak menyengketakan setiap

konteks dari pemberitahuan, Para Pihak sepakat bahwa Sengketa tersebut harus

diajukan kepada Ahli yang ditunjuk sesuai ketentuan dari Pasal 34 (Hukum yang

Berlaku dan Penyelesaian Sengketa) dari Perjanjian. Para Pihak harus

menggunakan upaya terbaik untuk menyebabkan Ahli untuk memberikan

penetapannya tidak lebih dari [satu (1) Bulan] setelah ditunjuk.

(b) Sepanjang suatu Klaim untuk Biaya Relevan atau Penghematan Relevan yang

diakibatkan dari dilaksanakannya Modifikasi tidak disengketakan atau telah

diperbolehkan oleh Ahli, Para Pihak sepakat bahwa bentuk kompensasi yang akan

diberikan adalah sebagai berikut:

(i) jika Modifikasi mengakibatkan Penghematan Relevan, maka kompensasi

yang akan diberikan adalah suatu penyesuaian tarif; atau

Page 111: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

111

(ii) jika Modifikasi menimbulkan Biaya Relevan, maka kompensasi yang akan

diberikan adalah suatu perpanjangan Periode Kerjasama.

(c) Untuk maksud Pasal 26.8 (Kompensasi atas Modifikasi) dan 26.9 (Prosedur

Kompensasi atas Modifikasi) ini, kompensasi harus:

(i) dihitung untuk memastikan bahwa:

(1) BUP memiliki jumlah bersih yang sama, pengembalian keuangan

setelah pajak (after tax financial return) seakan-akan Biaya Relevan

belum pernah dikeluarkan atau Penghematan Relevan belum

terealisasi, dimana tingkat pengembalian internal Ekuitas (IRR

Ekuitas) (sebagaimana didefinisikan dalam Lampiran 21 (Model

Keuangan Awal) dapat tetap tercapai; dan

(2) BUP dapat tetap mematuhi janji finansial yang diatur dalam

Dokumen Pembiayaan Senior.

(ii) bersifat retroaktif sampai dengan tanggal dimana Biaya Relevan

dikeluarkan atau Penghematan Relevan telah terealisasi.

(d) Jika dalam [satu (1) Bulan] sejak diterimanya pemberitahuan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 28.2 (Prosedur) Para Pihak mempersengketakan besaran

(jika relevan) kompensasi yang layak, Para Pihak sepakat bahwa Sengketa

mengenai besaran yang layak untuk kompensasi akan dirujuk kepada Ahli yang

ditunjuk sesuai dengan ketentuan dari Pasal 34.3 (Penyelesaian Sengketa Melalui

Ahli) untuk Ahli memberikan, dengan tetap tunduk sepenuhnya pada ketentuan

dalam Perjanjian ini, penetapan mengenai besaran yang layak untuk kompensasi

tidak lebih dari [satu (1) Bulan] setelah ditunjuk. Sambil menunggu penetapan

tersebut, persyaratan dari Perjanjian ini yang berlaku pada saat tersebut harus

tetap berlaku.

(e) Tanpa mengurangi ketentuan dari Pasal 34 (Hukum yang Berlaku dan

Penyelesaian Sengketa) dari Perjanjian ini, setiap penetapan dari kompensasi

dapat dirujuk oleh salah satu Pihak ke arbitrase sesuai dengan ketentuan Pasal

34.4 (Penyelesaian Sengketa Melalui Arbitrase) dari Perjanjian ini. Selama

menunggu hasil penetapan arbritase tersebut, penetapan dari Ahli akan mengikat

Para Pihak. Dalam hal majelis arbitrase memberikan penetapan yang berbeda

dengan penetapan dari Ahli, kompensasi harus disesuaikan secara layak untuk

mencerminkan penetapan dari majelis arbitrase.

26.10 Modifikasi sebagai Perubahan Perjanjian

Setiap Modifikasi yang berdampak kepada ketentuan dalam Perjanjian ini, maka sebelum

dilaksanakannya Modifikasi tersebut, harus terlebih dahulu dilakukan perubahan

Perjanjian sesuai dengan ketentuan Pasal 35.2 (Perubahan).

27. KEADAAN KAHAR

27.1 Definisi Peristiwa Keadaan Kahar

(a) Suatu Peristiwa Keadaan Kahar berarti keadaan apapun yang tidak berada dalam

kendali yang wajar, secara langsung atau tidak langsung, dari Pihak terpengaruh

("Pihak Terpengaruh"), tetapi hanya jika dan sepanjang keadaan

Page 112: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

112

tersebut, tidak dapat dicegah, dihindari atau dihapus oleh Pihak Terpengaruh

tersebut, dan salah satu dari:

(i) peristiwa tersebut mencegah Pihak Terpengaruh tersebut untuk

melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini; atau

(ii) sehubungan dengan BUP, peristiwa tersebut memberikan dampak

merugikan secara material (baik dalam waktu dan/atau dalam hal biaya

dalam menyesuaikan pekerjaan untuk menghindari dan/atau memitigasi

setiap keterlambatan dalam mencapai setiap Milestone pada Tanggal

Milestone) kemampuan dari BUP untuk melaksanakan kewajibannya

berdasarkan Perjanjian ini;

dan dalam setiap hal:

(1) Pihak Terpengaruh tersebut telah mengambil semua langkah-

langkah pencegahan yang wajar, kehati-hatian dan langkah-

langkah alternatif yang wajar untuk menghindari pengaruh dari

peristiwa tersebut terhadap Pihak Terpengaruh tersebut untuk

melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini dan untuk

memitigasi akibat yang ditimbulkannya;

(2) peristiwa tersebut bukanlah akibat langsung maupun tidak langung

dari kegagalan Pihak Terpengaruh tersebut untuk melaksanakan

kewajibannya berdasarkan setiap Dokumen Proyek; dan

(3) Pihak Terpengaruh tersebut telah memberikan kepada Pihak

lainnya ("Pihak Tidak-Terpengaruh") pemberitahuan segera yang

menjelaskan peristiwa tersebut, akibat darinya dan tindakan yang

diambil dalam rangka mematuhi Pasal 27.1 (Definisi Peristiwa

Keadaan Kahar).

(b) Tunduk pada ketentuan dari Pasal 27.1 (Definisi Peristiwa Keadaan Kahar) dan

Pasal 27.6 (Tidak Termasuk Peristiwa Keadaan Kahar), Peristiwa Keadaan Kahar

harus termasuk, tetapi tidak terbatas pada:

(i) tindakan perang (baik dideklarasikan atau tidak), invasi atau tindakan dari

musuh asing, dalam setiap kasusnya terjadi di dalam atau melibatkan

Republik Indonesia;

(ii) tindakan pemberontakan, kerusuhan, huru-hara, pemogokan yang bersifat

politik, tindakan atau kampanye terorisme, atau sabotase yang bersifat

politik setiap kasusnya terjadi di dalam Republik Indonesia;

(iii) kontaminasi nuklir (kecuali Pihak Terpengaruh merupakan sumber dari

kontaminasi nuklir tersebut);

(iv) kontaminasi kimia atau biologis (kecuali Pihak Terpengaruh merupakan

sumber dari kontaminasi tersebut);

(v) petir yang luar biasa, kebakaran, gempa bumi, epidemik atau wabah,

tsunami, banjir yang tidak biasa, badai, topan, tornado dan bencana alam

lainnya;

Page 113: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

113

(vi) pemogokan atau tindakan industrial lainnya, selain pemogokan atau

tindakan industrial oleh pekerja dari Pihak Terpengaruh atau setiap

Kontraktor atau pekerja, direktur, atau agennya yang:

(1) bukan merupakan bagian dari peristiwa pemogokan atau tindakan

industrial nasional atau regional; dan

(2) berada dalam kendali dari Pihak Terpengaruh atau Kontraktor yang

bersangkutan, atau pekerja, direktur, atau agennya, untuk

menyelesaikan pemogokan, bekerja untuk menguasai atau

memperlambat (selain daripada pekerja dari Pihak Terpengaruh

atau setiap pemegang saham dari Pihak Terpengaruh tersebut,

atau oleh pekerja dari setiap Afiliasi langsung dan atau tidak

langsung, perusahaan induk atau anak perusahaan dari setiap

pemegang saham Pihak Terpengaruh tersebut);dan

(vii) kecelakaan atau peledakan (kecuali jika kecelakaan atau peledakan

tersebut disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian dari Pihak

Terpengaruh.

27.2 Kewajiban Para Pihak Selama Peristiwa Keadaan Kahar

(a) Pihak Terpengaruh harus menyapaikan pemberitahuan secara tertulis

("Pemberitahuan Keadan Kahar") kepada Pihak Tidak-Terpengaruh:

(i) tanggal dimulainya Peristiwa Keadaan Kahar;

(ii) sifat dan perkiraan jangka waktu dari Peristiwa Keadaan Kahar;

(iii) akibat yang diantisipasi dari Peristiwa Keadaan Kahar terhadap

pelaksanaan kewajiban oleh Pihak Terpengaruh; dan

(iv) tindakan yang akan diambil dalam rangka memenuhi persyaratan Pasal

27.2 ini (Kewajiban Para Pihak selama Peristiwa Keadaan Kahar).

(b) Pemberitahuan Keadaan Kahar harus dikirim tidak lebih dari [sepuluh (10) Hari

Kerja] sejak tanggal dimana Pihak Terpengaruh pertama mengetahui atau secara

wajar dianggap mengetahui tentang Peristiwa Keadaan Kahar. Jika Pihak

Terpengaruh tidak mengirim Pemberitahuan Keadaan Kahar sesuai dengan

paragraf (b) ini, Pihak Terpengaruh tidak berhak atas manfaat dari Pasal 27.2

(Kewajiban Para Pihak selama Peristiwa Keadaan Kahar) untuk periode sebelum

pengiriman dari Pemberitahuan Keadaan Kahar.

(c) Pihak Terpengaruh harus:

(i) melakukan semua upaya yang wajar untuk mencegah dan mengurangi

tingkat minimal dan memitigasi akibat dari setiap keterlambatan yang

disebabkan oleh setiap Peristiwa Keadaan Kahar dan meminta bantuan ke

sumber jasa, peralatan dan material dan peralatan konstruksi alternatif; dan

(ii) menggunakan upaya terbaiknya untuk memastikan dimulainya kembali

pelaksanaan pekerjaan dari Perjanjian ini setelah berakhirnya setiap

Peristiwa Keadaan Kahar sesegera mungkin dan selanjutnya melakukan

kewajibannya sesuai dengan Perjanjian ini.

Page 114: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

114

(d) Dalam [sepuluh (10) Hari Kerja] setelah berakhirnya setiap Peristiwa Keadaan

Kahar, Pihak Terpengaruh harus mengajukan kepada Pihak Tidak-Terpengaruh

bukti wajar dari keterlambatan tersebut dan akibatnya terhadap pelaksanaan

kewajiban Pihak Terpengaruh berdasarkan Perjanjian ini.

27.3 Pengampunan Pelaksanaan Kewajiban Secara Umum

Kecuali ditentukan lain dalam Pasal 27.3 ini (Pengampunan Pelaksanaan Kewajiban

Secara Umum) dan selalu tunduk pada ketentuan Pasal 27.2(c) (Kewajiban Para Pihak

selama Peristiwa Keadaan Kahar), selama Peristiwa Keadaan Kahar berlangsung Pihak

Terpengaruh dibebaskan dari pelaksanaan dan tidak akan dianggap cidera janji untuk

selama, dan sepanjang, kegagalan untuk melaksanakan kewajiban dikarenakan Peristiwa

Keadaan Kahar tersebut. Pihak Terpengaruh harus, bagaimanapun, meneruskan

melaksanakan kewajiban berdasarkan Perjanjian ini yang tidak terkena dampak dari

Peristiwa Keadaan Kahar sesuai dengan Perjanjian ini.

27.4 Dampak Peristiwa Keadaan Kahar sebelum Tanggal Operasi Komersial

Jika suatu Peristiwa Keadaan Kahar terjadi sebelum Tanggal Operasi Komersial yang

mengakibatkan kerusakan material atau kerugian Proyek atau keterlambatan dalam

mencapai Tanggal Milestone, maka hal berikut ini akan terjadi:

(a) sesegera mungkin setelah disampaikannya Pemberitahuan Keadaan Kahar Para

Pihak harus:

(i) berkonsultasi mengenai akibat dari Peristiwa Keadaan Kahar terhadap

Tanggal Milestone; dan

(ii) menyetujui suatu penyesuaian yang adil terhadap Jadwal Tahap

Penyelesaian Proyek, termasuk Tanggal Milestone untuk dengan

mempertimbangkan dampak dan kemampuan BUP atau Kontraktor EPC

untuk menjadwal ulang kegiatan Proyek untuk menghindari atau

mengurangi seluruh keterlambatan yang disebabkan Peristiwa Keadaan

Kahar.

(b) jika Para Pihak tidak dapat untuk menyetujui penyesuaian yang adil terhadap

Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek (termasuk Tanggal Milestone) dalam jangka

waktu [satu (1) Bulan] setelah Pihak Tidak-Terpengaruh menerima Pemberitahuan

Keadaan Kahar, salah satu Pihak berhak untuk mengajukan Sengketa ini untuk

diselesaikan sesuai dengan ketentuan Pasal 34 (Hukum Yang Berlaku dan

Penyelesaian Sengketa).

27.5 Dampak Peristiwa Keadaan Kahar setelah Tanggal Operasi Komersial

(a) Jika suatu Peristiwa Keadaan Kahar terjadi setelah Tanggal Operasi Komersial

yang menyebabkan penghentian total dari Layanan untuk jangka waktu yang lebih

dari [sepuluh (10)] Hari, maka jangka waktu Periode Kerjasama harus diperpanjang

dengan jumlah Hari yang sama dengan jumlah Hari yang ada pada saat

penghentian total Layanan.

(b) Jika suatu Peristiwa Keadaan Kahar terjadi setelah Tanggal Operasi Komersial

yang mengakibatkan gangguan sebagian Layanan selama jangka waktu yang lebih

dari [sepuluh (10)] Hari, maka hal berikut akan terjadi:

Page 115: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

115

(i) sesegera mungkin setelah disampaikannya Pemberitahuan Keadaan

Kahar, Para Pihak harus:

(1) berkonsultasi mengenai akibat Peristiwa Keadaan Kahar; dan

(2) menyetujui suatu penyesuaian yang adil terhadap Jangka Waktu

yang mencerminkan dampak dari gangguan sebagian yang

disebabkan Peristiwa Keadaan Kahar;

(ii) jika Para Pihak tidak dapat untuk menyetujui penyesuaian merata

terhadap Jadwal Tahap Penyelesaian Proyek dalam jangka waktu [satu

(1) Bulan] setelah Pihak Tidak-Terpengaruh menerima Pemberitahuan

Keadaan Kahar, salah satu Pihak berhak untuk mengajukan Sengketa ini

untuk diselesaikan sesuai dengan ketentuan Pasal 34 (Hukum yang

Berlaku dan Penyelesaian Sengketa).

(c) Dalam hal Peristiwa Keadaan Kahar yang menimpa BUP (yaitu yang berdampak

kepada pengoperasian Fasilitas atau pelaksanaan kewajiban lain-lain dari BUP

berdasarkan Perjanjian ini), maka setiap kewajiban PDAM untuk membayar

Tagihan (khususnya komponen Biaya Kapasitas) akan disesuaikan (dengan

merujuk kepada Kapasitas Yang Dapat Diandalkan dari Fasilitas setelah Peristiwa

Keadaan Kahar).

27.6 Tidak Termasuk Peristiwa Keadaan Kahar

Untuk menghindari keragu-raguan, peristiwa berikut bukan merupakan Peristiwa

Keadaan Kahar:

(a) ketidakmampuan BUP untuk memperoleh akses ke atau memasok, energi untuk

pengoperasian Fasilitas;

(b) setiap tindakan, tidak dilakukannya tindakan, yang dimaksudkan dilakukannya

tindakan yang dimaksudkan atau intensi tidak dilakukannya tindakan yang

dimaksudkan oleh Lembaga Pemerintahan dimana BUP sadari atau harusnya

sadari (sebagaimana rancangan Hukum tersedia untuk umum) sebelum

penandatanganan Perjanjian ini;

(c) setiap instruksi dari Lembaga Pemerintahan yang diterbitkan untuk alasan

kesehatan dan keselamatan yang mengakibatkan BUP tidak dapat menyediakan

Air Curah dimana instruksi dari Lembaga Pemerintahan tersebut terbit karena

tindakan atau kegagalan bertindak dari BUP;

(d) setiap kegagalan oleh suatu Pihak untuk mencapai kesepakatan dengan pihak

ketiga;

(e) inefisiensi karena struktur modal proyek yang tidak optimal;

(f) fluktuasi ekstrim nilai tukar dan pelemahan nilai tukar Rupiah;

(g) fluktuasi ekstrim tingkat suku bunga;

(h) kenaikan ekstrim tingkat inflasi yang berbeda dengan asumsi menyebabkan biaya

tambahan dan/atau perubahan realisasi pendapatan;

Page 116: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

116

(i) kekurangan dana karena alasan apapun atau ketidakmampuan untuk

menggunakan dana karena alasan apapun;

(j) kegagalan dari salah satu Pihak untuk melakukan pembayaran uang sehubungan

dengan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini;

(k) keterlambatan atau kegagalan pengiriman peralatan, mesin, Fasilitas atau material

dikarenakan pelanggaran atau tindakan lalai atau kelalaian pada bagian dari BUP

atau Kontraktor apapun;

(l) keterlambatan pelaksanaan oleh BUP atau Kontraktor disebabkan oleh BUP atau

kegagalan BUP untuk melibatkan Kontraktor dan pemasok yang berkualitas atau

mempekerjakan jumlah personel atau tenaga kerja yang cukup;

(m) keterlambatan-keterlambatan yang disebabkan keterlambatan penyerahan

dokumen untuk mendapat persetujuan dari Lembaga Pemerintahan;

(n) kerusakan mekanis atau listrik atau kegagalan peralatan, mesin atau instalasi yang

dimiliki atau dioperasikan oleh salah satu Pihak karena peralatan, mesin atau

instalasi tersebut telah dioperasikan atau dipelihara;

(o) kegagalan salah satu Pihak atau Kontraktor untuk melaksanakan kewajibannya

berdasarkan Dokumen Proyek dimana mereka merupakan pihak sesuai dengan

persyaratan daripadanya yang memberikan kontribusi terhadap terjadinya

Peristiwa Keadaan Kahar;

(p) cuaca wajar yang tidak menguntungkan (bukan peristiwa yang dikecualikan

berdasarkan Pasal 27.1(b)(vi) (Definisi Peristiwa Keadaan Kahar)), secara wajar

tidak menguntukan atau kondisi tanah yang tidak cocok, atau keadaan lain yang

secara wajar merugikan; dan

(q) pasokan Air Curah dengan kualitas di bawah Spesifikasi Kualitas Air Curah.

28. PERISTIWA POLITIK

28.1 Peristiwa Tindakan atau Tidak Dilakukannya Tindakan Pemerintah

(a) Jika BUP meyakini bahwa Peristiwa Tindakan atau Tidak Dilakukannya Tindakan

Pemerintah telah terjadi pada Bulan Tagihan yang mengakibatkan BUP tidak dapat

menyalurkan Air Curah, BUP harus segera mengirimkan kepada PDAM

pemberitahuan mengenai terjadinya Peristiwa Tindakan atau Tidak Dilakukannya

Tindakan Pemerintah tersebut.

(b) Dalam [lima (5) Hari Kerja] setelah pemberitahuan dari PDAM, Para Pihak harus

bertemu untuk mendiskusikan perihal pemberitahuan tersebut. Jika dalam sepuluh

(10) Hari Kerja setelah dimulainya diskusi tersebut, salah satu Pihak

menyengketakan setiap konteks dari pemberitahuan, Para Pihak sepakat bahwa

Sengketa tersebut harus diajukan kepada Ahli yang ditunjuk sesuai ketentuan dari

Pasal 34 (Hukum yang Berlaku dan Penyelesaian Sengketa) dari Perjanjian. Para

Pihak harus menggunakan upaya terbaik untuk menyebabkan Ahli untuk

memberikan penetapannya tidak lebih dari [satu (1) Bulan] setelah ditunjuk.

(c) Apabila Peristiwa Tindakan atau Tidak Dilakukannya Tindakan Pemerintah yang

terjadi mengakibatkan BUP tidak dapat menyalurkan Air Curah dan PDAM tidak

mempersengketakan hal tersebut atau Ahli telah menyatakan demikian, maka

Page 117: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

117

BUP dianggap telah menyalurkan Air Curah sebagaimana diperjanjikan dan

Tagihan yang harus dibayar oleh PDAM kepada BUP adalah:

(i) Biaya Kapasitas; ditambah

(ii) biaya variabel pengoperasian dan pemeliharaan dan pembayaran energi

berdasarkan Volume Pasokan untuk Air Curah yang memenuhi Spesifikasi

Kualitas Air Curah;

dikurangi

(iii) pengurangan (deduction) sebagaimana diatur dalam Lampiran 12 (Denda

Kegagalan Kinerja).

28.2 Perubahan Hukum

(a) Pasal ini hanya berlaku untuk suatu Perubahan Hukum yang mengakibatkan BUP

harus melakukan peningkatan modal terhadap Proyek dengan biaya melebihi Rp.

[ ] dalam setiap tahun dan peningkatan modal tersebut diperlukan untuk

memungkinkan BUP memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini sejalan

dengan Perubahan Hukum tersebut.

(b) PDAM akan memberikan kompensasi kepada BUP atas efek finansial yang

merugikan di atas nilai sebagaimana dimaksud pada paragraf (a) sebagai akibat

dari Perubahan Hukum dalam bentuk perpanjangan Periode Kerjasama sesuai

dengan Pasal 28.2 (Perubahan Hukum) ini.

(c) Segera setelah BUP mengetahui bahwa telah terjadi Perubahan Hukum yang

memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam paragraf (a) di atas, BUP harus

membuat perkiraan efek finansial akibat Perubahan Hukum tersebut dan

memberikan salinan perkiraan tersebut kepada PDAM, dengan sertifikasi/opini dari

akuntan yang memiliki sertifikat praktek bahwa perkiraan tersebut adalah wajar.

(d) BUP harus menuangkan dalam perkiraan berdasarkan paragraf (c) di atas

perincian yang wajar tentang:

(i) Perubahan Hukum;

(ii) efek finansial yang diperkirakannya, termasuk:

(1) jumlah (termasuk biaya terkait atau tambahan);

(2) waktu modal akan dikeluarkan; dan

(3) sumber, metode, dan biaya pendanaan atas jumlah yang

diusulkan;

(iii) usulan untuk perpanjangan Periode Kerjasama yang akan memungkinkan

BUP mendapatkan IRR Ekuitas yang dicantumkan dalam Model Keuangan

setara dengan target tingkat pengembalian yang didapat oleh Proyek atas

operasi Proyek; dan

Page 118: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

118

(iv) Salinan dari Model Keuangan yang telah direvisi dengan disertai asumsi-

asumsinya dan termasuk informasi yang memadai sehingga

memungkinkan PDAM menilai akurasi perkiraan tersebut.

(e) Dalam jangka waktu 15 (lima belas) Hari Kerja setelah PDAM menerima perkiraan

efek finansial dari BUP (atau jangka waktu lain sebagaimana disepakati oleh PDAM

dan BUP), PDAM akan memberitahu BUP setiap hal dari perkiraan efek finansial

yang tidak disepakati oleh PDAM.

(f) Para Pihak akan segera bertemu untuk membahas perbedaan tersebut. Apabila

Para Pihak tidak berhasil mencapai kesepakatan atas perbedaan tersebut dalam

jangka waktu [tiga puluh (30) Hari] sejak PDAM menerima perkiraan efek finansial

dari BUP (atau jangka waktu lain sebagaimana disepakati), maka masing-masing

Pihak dapat mengajukan perbedaan tersebut kepada Ahli yang ditunjuk sesuai

ketentuan dari Pasal 34 (Hukum yang Berlaku dan Penyelesaian Sengketa) dari

Perjanjian.

(g) Hingga perbedaan antara Para Pihak tentang pemberitahuan perkiraan efek

finansial berdasarkan paragraf (c) di atas disepakati atau ditentukan oleh Ahli, Para

Pihak harus mematuhi kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini seolah-

olah pemberitahuan perkiraan efek finansial yang disampaikan berdasarkan

paragraf (c) tersebut adalah benar, dan setelah setiap perbedaan disepakati atau

ditentukan, penyesuaian akan dilakukan terhadap Periode Kerjasama.

(h) BUP harus menanggung semua efek finansial akibat Perubahan Hukum yang tidak

memperoleh kompensasi dalam bentuk penyesuaian Periode Kerjasama.

29. DENDA KEGAGALAN KINERJA

29.1 Pelaksanaan Denda Kegagalan Kinerja

(a) Sejak dan setelah Tanggal Operasi Komersial, BUP harus membayar denda

kegagalan kinerja kepada PDAM, apabila:

(i) BUP gagal untuk memasok Air Curah sesuai dengan Spesifikasi Kualitas

Air Curah selama Bulan Tagihan sebagaimana tercantum dalam Lampiran

9 (Parameter Kualitas Air Curah);

(ii) terjadi Kekurangan Pasokan selama Bulan Tagihan;

(iii) Kapasitas Yang Dapat Diandalkan berada di bawah dari Kapasitas Kontrak

dalam suatu atau selama Bulan Tagihan; atau

(iv) terjadi kegagalan kinerja pelaporan.

(b) Denda kegagalan kinerja yang dimaksud dalam paragraf (a) akan dihitung sesuai

dengan Lampiran 12 (Denda Kegagalan Kinerja).

(c) BUP tidak diwajibkan untuk membayar denda kegagalan kinerja sebagaimana

dimaksud pada paragraf (a) apabila dan sepanjang keadaan tersebut secara

langsung terjadi karena Peristiwa Keadaan Kahar.

Page 119: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

119

29.2 Pembayaran Denda Kegagalan Kinerja

Kecuali diatur lain dalam Perjanjian ini, pembayaran atas denda kegagalan kinerja sesuai

dengan Pasal 29.1(a) (Pelaksanaan Denda Kegagalan Kinerja) akan dilakukan oleh BUP

kepada PDAM dengan cara:

(a) pengurangan pembayaran oleh PDAM kepada BUP sepanjang jumlah tagihan

BUP kepada PDAM lebih besar dari denda kegagalan kinerja yang harus

dibayarkan BUP;

(b) pembayaran secara langsung jika jumlah tagihan BUP kepada PDAM lebih kecil

dari denda kegagalan kinerja yang harus dibayarkan BUP.

30. CIDERA JANJI

30.1 Cidera Janji Oleh BUP

Setiap peristiwa yang dipaparkan di bawah ini merupakan Peristiwa Cidera Janji BUP:

(a) kegagalan BUP untuk memulai Pekerjaan sehubungan dengan Proyek pada

Tanggal Wajib Dimulainya Konstruksi;

(b) kegagalan BUP untuk mencapai Tanggal Wajib Operasi Komersial dalam [***] Hari

setelah Tanggal Wajib Operasi Komersial, tunduk pada setiap perpanjangan

terhadap tanggal tersebut dimana BUP berhak sehubungan dengan Peristiwa

Keterlambatan PDAM berdasarkan Pasal 8.3 (Jadwal Pelaksanaan Konstruksi)

atau Peristiwa Keadaan Kahar berdasarkan Pasal 27.1(a) (Definisi Peristiwa

Keadaan Kahar);

(c) BUP mengabaikan Proyek sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 8.8 (Pengabaian

Pekerjaan);

(d) terjadinya penghentian total Layanan untuk periode berlanjut selama [dua puluh

empat (24) jam];

(e) terjadinya Kekurangan Pasokan yang melebihi [sepuluh persen (10%)] dari Volume

Pesanan selama tiga (3) Bulan Tagihan secara berturut-turut;

(f) kegagalan BUP untuk membuat pembayaran berdasarkan Perjanjian ini ketika

jatuh tempo dan harus dibayarkan;

(g) setiap pelanggaran oleh Sponsor manapun untuk kewajiban manapun

berdasarkan Perjanjian Sponsor;

(h) BUP melanggar atau bertentangan secara material dengan Dokumen Proyek

manapun, atau cidera janji timbul dan belum diperbaiki berdasarkan Dokumen

Proyek manapun dan mengakibatkan dampak merugikan dan material terhadap

Perjanjian ini;

(i) BUP mengalami Peristiwa Insolvensi;

(j) suatu pernyataan dan jaminan BUP yang terdapat pada Pasal 23.2 (Pernyataan

dan Jaminan BUP) ternyata tidak benar secara material dan diperkirakan akan

secara material mempengaruhi kemampuannya untuk melaksanakan kewajiban

berdasarkan Perjanjian ini;

Page 120: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

120

(k) BUP melanggar Pasal 3.11(h) (Janji Umum), Pasal 18.3 (Batasan Perubahan

Kepemilikan dan Pengendalian Sponsor Awal) dan Pasal 35.17 (Benturan

Kepentingan); atau

(l) pelanggaran BUP atas kewajiban material manapun berdasarkan Perjanjian ini

(selain daripada pelanggaran Pasal 30.1(a), 30.1(b), 30.1(c), 30.1 (d) atau 30.1(e)

atau 30.1(g)) (Cidera Janji oleh BUP).

30.2 Cidera Janji Oleh PDAM

Setiap peristiwa yang dipaparkan dibawah ini merupakan Peristiwa Cidera Janji PDAM:

(a) suatu jumlah yang bukan merupakan jumlah yang dipersengketakan melebihi tiga

puluh milyar Rupiah (Rp. 30.000.000.000) secara keseluruhan harus dibayar oleh

PDAM kepada BUP belum terbayarkan selama lebih dari [sepuluh (10) Hari]

setelah akumulasi nilai tersebut tercapai;

(b) suatu pernyataan atau jaminan yang diberikan oleh PDAM berdasarkan Pasal

23.1 (Pernyataan dan Jaminan PDAM) ternyata tidak benar secara material dan

diperkirakan akan secara material mempengaruhi kemampuannya untuk

melaksanakan kewajiban berdasarkan Perjanjian ini;

(c) PDAM mengalami Peristiwa Insolvensi; atau

(d) PDAM telah melakukan ekspropriasi atau pengambilalihan paksa terhadap Proyek

atau Lokasi atau saham apapun atau kepentingan pemegang saham dari BUP,

selain pengambilalihan yang diijinkan berdasarkan Perjanjian ini.

30.3 Jangka Waktu Perbaikan

Dalam hal terjadi Peristiwa Cidera Janji sebagai berikut, maka Pihak yang melanggar akan

diberikan jangka waktu untuk memperbaiki Peristiwa Cidera Janji tersebut, untuk jangka

waktu sebagaimana disebutkan berikut ini (untuk setiap kasusnya setelah disampaikannya

Pemberitahuan Cidera Janji oleh Pihak lainnya) ("Jangka Waktu Perbaikan Yang

Berlaku"):

(a) sehubungan dengan suatu Peristiwa Cidera Janji yang diatur dalam Pasal 30.1(a),

30.1(b), 30.1(c), 30.1(e), 30.1(f), 30.1(g), 30.1(h), dan 30.1(l) (Cidera Janji oleh

BUP), [enam puluh (60) Hari];

(b) sehubungan dengan suatu Peristiwa Cidera Janji yang diatur dalam Pasal 30.1(d)

(Cidera Janji oleh BUP), [tiga puluh (30) Hari];

(c) sehubungan dengan suatu Peristiwa Cidera Janji yang diatur dalam Pasal 30.1(i),

30.1(j), dan 30.1(k) (Cidera Janji oleh BUP), tidak terdapat jangka waktu perbaikan;

(d) sehubungan dengan suatu Peristiwa Cidera Janji yang diatur dalam Pasal 30.2(a)

(Cidera Janji oleh PDAM), [sembilan puluh (90) Hari]; dan

(e) sehubungan dengan suatu Peristiwa Cidera Janji yang diatur dalam Pasal 30.2(b),

30.2(c), 30.2(d) dan 30.2(e) (Cidera Janji oleh PDAM), tidak terdapat jangka waktu

perbaikan.

Page 121: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

121

30.4 Pembebasan dari Peristiwa Cidera Janji

Peristiwa yang disebutkan dalam Pasal 30.1 (Cidera Janji oleh BUP) atau Pasal 30.2

(Cidera Janji oleh PDAM) dianggap bukan merupakan Peristiwa Cidera Janji apabila hal

tersebut dampak dari:

(a) Peristiwa Keadaan Kahar;

(b) Peristiwa Politik; atau

(c) Pelanggaran, kelalaian, Peristiwa Keterlambatan PDAM dan/atau Peristiwa Cidera

Janji oleh Pihak lainnya atas kewajibannya dalam Perjanjian ini.

31. PENGKAHIRAN PERJANJIAN

31.1 Pengakhiran karena Cidera Janji

Setelah terjadinya cidera janji oleh BUP atau PDAM, prosedur berikut akan berlaku:

(a) Pihak yang tidak cidera janji dapat menyampaikan pemberitahuan Cidera Janji

(“Pemberitahuan Cidera Janji”) ke Pihak lain, yang menyebutkan:

(i) rincian wajar mengenai cidera janji yang menimbulkan Pemberitahuan

Cidera Janji;

(ii) tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki Peristiwa Cidera Janji,

apabila masih dimungkinkan; dan

(iii) Jangka Waktu Perbaikan Yang Berlaku (jika ada).

(b) Dalam hal terjadi cidera janji oleh BUP, PDAM akan mengirimkan salinan

Pemberitahuan Cidera Janji, yang diberikan kepada BUP, kepada Pihak

Pembiaya.

(c) Dalam hal terjadi cidera janji oleh PDAM, BUP akan mengirimkan salinan

Pemberitahuan Cidera Janji yang diberikan kepada PDAM kepada Pemerintah

Kota Bandar Lampung.

(d) Selama Jangka Waktu Perbaikan Yang Berlaku, Para Pihak dapat berkonsultasi

satu sama lain mengenai langkah yang harus diambil dengan maksud untuk

memitigasi konsekuensi dari, dan memperbaiki, cidera janji.

(e) Jika cidera janji dilakukan oleh BUP dan cidera janji tersebut tetap belum diperbaiki

pada akhir Jangka Waktu Perbaikan Yang Berlaku:

(i) PDAM dapat:

(1) mengakhiri Perjanjian ini dengan memberikan Pemberitahuan

Pengakhiran tidak kurang dari [satu (1) Bulan] sebelumnya kepada

BUP; dan

(2) atas kebijakannya sendiri, melakukan pembelian Proyek

sebagaimana diatur dalam Pasal 31.7(a) (Dampak Pengakhiran

Perjanjian); dan

Page 122: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

122

(ii) BUP harus melakukan penggantian terhadap PDAM atas biaya, beban atau

pengeluaran apapun, termasuk biaya legal dengan dasar ganti rugi, yang

dikeluarkan oleh PDAM sehubungan dengan pelaksanaan hak-hak untuk

mengakhiri Perjanjian ini dan jumlah tersebut dapat diperjumpakan (set-off)

terhadap jumlah yang harus dibayarkan kepada BUP oleh PDAM

berdasarkan Lampiran 14 (Rincian Biaya Pengakhiran);

dengan ketentuan bahwa sejak dan setelah terjadinya Perolehan Pembiayaan

hingga dilunasinya seluruh Hutang Senior, PDAM tidak akan mengakhiri Perjanjian

ini tanpa terlebih dahulu memberikan kesempatan perbaikan oleh Pihak Pembiaya

sesuai dengan ketentuan Pasal 31.6 (Perlindungan Hak-Hak Pihak Pembiaya

Senior Proyek) dan hak-hak pengakhiran berdasarkan paragraf

(e) ini akan ditunda dan hanya dapat dilaksanakan setelah berakhirnya jangka

waktu sebagaimana diatur dalam Pasal 31.6 (Perlindungan Hak-Hak Pihak

Pembiaya Senior Proyek) tersebut.

(f) Jika cidera janji dilakukan oleh PDAM dan cidera janji tetap belum diperbaiki pada

saat akhir dari Periode Perbaikan yang Berlaku:

(i) BUP dapat mengakhiri Perjanjian ini dengan memberikan Pemberitahuan

Pengakhiran dengan tidak kurang dari [satu (1) Bulan] kepada PDAM,

dimana PDAM wajib membeli Proyek sesuai dengan Pasal 31.7(a)

(Dampak Pengakhiran Perjanjian); dan

(ii) PDAM harus, saat diminta secara tertulis, mengganti BUP seluruh biaya,

beban dan pengeluaran, termasuk biaya legal atas dasar ganti rugi, yang

dikeluarkan oleh BUP sehubungan dengan pelaksanaan hak-haknya untuk

mengakhiri Perjanjian ini.

31.2 Pengakhiran Perjanjian karena Tidak Tercapainya Tanggal Efektif

Pengakhiran karena kegagalan untuk mencapai Tanggal Efektif diatur dalam Pasal 2.4

(Kegagalan Mencapai Tanggal Efektif).

31.3 Pengakhiran Perjanjian karena Peristiwa Keadaan Kahar Berkelanjutan dan

Peristiwa Politik

(a) Jika suatu Peristiwa Keadaan Kahar telah terjadi dan berkelanjutan secara terus

menerus selama [enam (6) Bulan]:

(i) PDAM dapat mengakhiri Perjanjian ini dengan memberikan Pemberitahuan

Pengakhiran dengan tidak kurang dari [dua (2) Bulan] kepada BUP;

(ii) atas pengakhiran karena Keadaan Kahar PDAM wajib membeli Proyek

sesuai dengan Pasal 31.7(c) (Dampak Pengakhiran Perjanjian).

(b) Jika suatu Peristiwa Politik telah terjadi yang menyebabkan BUP tidak dapat

melaksanakan keseluruhan hak dan/atau kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini

(atau yang berdampak kepada penghentian kegiatan usaha BUP secara

permanen), dan segala upaya perbaikan telah dilakukan dalam jangka waktu

[enam (6) Bulan] sejak terjadinya Peristiwa Politik tersebut:

Page 123: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

123

(i) BUP dapat mengakhiri Perjanjian ini dengan memberikan pemberitahuan

Pengakhiran dengan tidak kurang dari [dua (2) Bulan] sebelumnya kepada

PDAM; dan

(ii) atas pengakhiran karena Peristiwa Politik, PDAM wajib membeli Proyek

sesuai dengan Pasal 31.7(a) (Dampak Pengakhiran Perjanjian);

dengan ketentuan, sehubungan dengan terjadinya suatu Peristiwa Tindakan atau

Tidak Dilakukannya Tindakan Pemerintah, BUP tidak dapat mengakhiri Perjanjian

ini jika PDAM tetap melaksanakan kewajiban pembayaran sebagaimana diatur

dalam Pasal 28.1 (Peristiwa Tindakan atau Tidak Dilakukannya Tindakan

Pemerintah).

31.4 Pengakhiran Perjanjian Sepihak Oleh PDAM

PDAM berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini pada setiap saat dengan menyampaikan

Pemberitahuan Pengakhiran dalam jangka waktu tidak kurang dari [enam (6) Bulan]

sebelumnya kepada BUP, dan atas pengakhiran tersebut, PDAM wajib membeli Proyek

sesuai dengan Pasal 31.7(a) (Dampak Pengakhiran Perjanjian).

31.5 Pengakhiran Perjanjian Karena Berakhirnya Jangka Waktu

Kecuali diakhiri lebih awal sesuai dengan ketentuan Pasal 31.1 (Pengakhiran karena

Cidera Janji), 31.2 (Pengakhiran Perjanjian karena Tidak Tercapainya Tanggal Efektif),

31.3 (Pengakhiran Perjanjian karena Peristiwa Keadaan Kahar Berkelanjutan atau

Peristiwa Politik) dan 31.4 (Pengakhiran Perjanjian Sepihak Oleh PDAM), Perjanjian ini

akan berakhir pada hari terakhir dari Periode Kerjasama.

31.6 Perlindungan Hak-Hak Pihak Pembiaya Senior Proyek

(a) Sejak dan setelah terjadinya Perolehan Pembiayaan hingga dilunasinya seluruh

Hutang Senior, PDAM tidak akan mengakhiri Perjanjian ini tanpa terlebih dahulu

memberikan pemberitahuan kepada Pihak Pembiaya.

(b) Jika Pemberitahuan Pengakhiran berkaitan dengan cidera janji BUP maka

pemberitahuan kepada Pihak Pembiaya tersebut harus disertai dengan

pemberitahuan untuk memberi kesempatan kepada Pihak Pembiaya untuk

menentukan apakah akan memulihkan Peristiwa Cidera Janji BUP dengan

ketentuan sebagai berikut:

(i) Jika Pihak Pembiaya hendak untuk mengupayakan pemulihan Peristiwa

Cidera Janji BUP, maka dalam jangka waktu [satu (1) Bulan] (atau jangka

waktu yang lebih lama sebagaimana ditetapkan di dalam Pemberitahuan

Pengakhiran atau sebagaimana para pihak menyepakatinya) (jangka

waktu tersebut, “Jangka Waktu Pemilihan”) Pihak Pembiaya (atau melalui

Agennya) harus menyatakan maksudnya tersebut melalui suatu

pemberitahuan (“Pemberitahuan Perbaikan”) kepada PDAM.

(ii) Apabila Pihak Pembiaya memberikan Pemberitahuan Perbaikan, PDAM

harus memperkenankan Pihak Pembiaya untuk melakukan pemulihan

Peristiwa Cidera Janji BUP sebelum memberlakukan setiap pengakhiran.

(iii) Jangka waktu untuk melaksanakan pemulihan adalah [enam (6) Bulan] dari

Pemberitahuan Perbaikan pertama, dan PDAM tidak dapat mengakhiri

Perjanjian ini selama jangka waktu pemulihan tersebut kecuali

Page 124: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

124

Pihak Pembiaya telah memberitahu PDAM bahwa Pihak Pembiaya tidak

lagi bermaksud untuk melaksanakan haknya ("Pemberitahuan Penarikan

Diri").

(iv) Dalam hal jangka waktu pemulihan dimaksud dalam paragraf (iii) telah

berakhir dan tidak diperpanjang oleh PDAM, atau Pihak Pembiaya telah

menyampaikan Pemberitahuan Penarikan Diri, maka PDAM dapat

mengakhiri Perjanjian ini sesuai dengan ketentuan Pasal 31.1(e).

(c) Pelaksanaan ketentuan Pasal 31.6 (Perlindungan Hak-Hak Pihak Pembiaya Senior

Proyek) ini dilakukan dengan memperhatikan ketentuan sebagaimana diatur dalam

Surat Persetujuan PDAM. Jika terdapat ketentuan yang bertentangan antara

Perjanjian ini dengan Surat Persetujuan PDAM, maka ketentuan dalam Surat

Persetujuan PDAM yang akan berlaku.

31.7 Dampak Pengakhiran Perjanjian

(a) Dalam hal terjadi Pengakhiran Perjanjian ini oleh BUP berdasarkan Pasal 30.2

(Cidera Janji oleh PDAM) karena cidera janji oleh PDAM, atau oleh PDAM secara

sukarela mengakhiri Perjanjian ini berdasarkan Pasal 31.4 (Pengakhiran Perjanjian

Sepihak oleh PDAM), atau karena Peristiwa Politik sesuai dengan Pasal 31.3

(Pengakhiran Perjanjian karena Peristiwa Keadaan Kahar Berkelanjutan atau

Peristiwa Politik), PDAM harus membeli Proyek pada Biaya Pengakhiran A yang

ditentukan sesuai dengan Pasal 2.1 dari Lampiran 14 (Rincian Biaya Pengakhiran).

(b) Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian ini oleh PDAM berdasarkan Pasal 30.1

(Cidera Janji oleh BUP) karena suatu Peristiwa Cidera Janji BUP, PDAM harus

membeli Proyek pada Biaya Pengakhiran B yang ditentukan sesuai dengan Pasal

2.2 dari Lampiran 14 (Rincian Biaya Pengakhiran).

(c) Dalam hal terjadi pengakhiran dari Perjanjian ini oleh suatu Pihak sesuai dengan

Pasal 31.3 (Pengakhiran Perjanjian karena Peristiwa Keadaan Kahar

Berkelanjutan atau Peristiwa Politik) karena timbulnya Keadaan Kahar

berkepanjangan selain Peristiwa Politik, PDAM harus membeli Proyek pada Biaya

Pengakhiran C yang ditentukan sesuai Pasal 2.3 dari Lampiran 14 (Rincian Biaya

Pengakhiran).

(d) Untuk menghindari keragu-raguan, pembelian Proyek sebagaimana dimaksud

pada Pasal 31.7 (Dampak Pengakhiran Perjanjian) ini meliputi juga hak atas tanah

sehubungan dengan Tanah ROW, Tanah Tambahan dan Area Kerja.

31.8 Perjanjian, Perizinan dan Persetujuan Lain-Lain

BUP wajib, dengan biayanya sendiri, mengambil seluruh langkah yang diperlukan untuk

memastikan bahwa Proyek termasuk seluruh Persetujuan, petunjuk dan dokumen,

dialihkan sepenuhnya pada Tanggal Pengakhiran.

31.9 Hak dan Pemulihan Lain

(a) Pembayaran yang dilaksanakan berdasarkan Pasal 31 (Pengakhiran Perjanjian)

tidak mengurangi hak-hak dari suatu Pihak yang timbul dari suatu pelanggaran oleh

Pihak lain terhadap janji atau jaminan apapun, atau berdasarkan ganti rugi

Page 125: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

125

apapun, yang bukan merupakan penyebab dari, atau hal yang dapat dijadikan

dasar untuk, pengakhiran Perjanjian ini.

(b) Pembayaran yang dibuat berdasarkan Pasal 31 (Pengakhiran Perjanjian) tidak

mengurangi hak PDAM terhadap denda karena pengabaian berdasarkan Pasal

8.8 (Pengabaian Pekerjaan), dan juga dimana pengabaian dari Proyek oleh BUP

dikarenakan, atau hal yang dapat dijadikan dasar untuk, pengakhiran Perjanjian

ini.

(c) Setelah pelanggaran oleh suatu Pihak atas janji atau jaminan berdasarkan

Perjanjian ini, Pihak yang menderita kerugian dari pelanggaran tersebut dapat, atas

kebijakannya sendiri, sebagai tambahan terhadap pelaksanaan perbaikan lain

apapun yang diatur dalam Perjanjian ini, melanjutkan sesuai Pasal 34 (Hukum

Yang Berlaku dan Penyelesaian Sengketa) untuk:

(i) melindungi dan melaksanakan hak-haknya;

(ii) memulihkan setiap kerugian yang merupakan haknya (termasuk seluruh

biaya dan pengeluaran yang dikeluarkan secara wajar dalam

melaksanakan perbaikannya); atau

(iii) meminta pelaksanaan khusus oleh Pihak lain untuk kewajiban Pihak

lainnya berdasarkan Perjanjian ini.

31.10 Hak-Hak Setelah Tanggal Pengakhiran

Berakhirnya atau pengakhiran dari Perjanjian ini tidak mempengaruhi hak-hak Para Pihak

terhadap satu sama lainnya sehubungan dengan setiap tindakan, kelalaian, masalah atau

hal yang timbul atau berdasarkan Perjanjian ini sebelum berakhir atau pengakhiran

tersebut.

31.11 Pengesampingan Ketentuan KUHPerdata

Para Pihak dengan ini mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab

Undang-Undang Hukum Perdata terkait dengan Perjanjian ini sepanjang pengesampingan

tersebut diperlukan untuk memudahkan pengakhiran Perjanjian ini sesuai dengan

ketentuannya tanpa diperlukannya suatu persetujuan pengadilan.

32. PENGAMBILALIHAN OLEH PDAM

32.1 Hak Pengambilalihan Oleh PDAM

(a) PDAM dapat, namun tidak berkewajiban, melakukan pengambilalihan dan

mengambil penguasaan dan kendali atas seluruh atau sebagian Fasilitas untuk

tujuan pengoperasian Fasilitas sebagaimana dianggap perlu untuk memastikan

keberlanjutan pengoperasian Fasilitas (“Hak Pengambilalihan PDAM”).

(b) PDAM berhak melakukan Hak Pengambilalihan PDAM pada saat:

(i) pendapat PDAM yang wajar atas:

(1) terjadinya pelanggaran oleh BUP atas setiap kewajiban

berdasarkan Perjanjian ini yang menimbulkan ancaman bahaya

dan serius bagi kesehatan atau keselamatan setiap pelanggan

Fasilitas; atau

Page 126: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

126

(2) terjadinya pelanggaran oleh BUP atas setiap kewajiban

berdasarkan Perjanjian ini yang menimbulkan interupsi material

dalam penyediaan Layanan.

(masing-masing sebagai “Peristiwa Pengambilalihan A”); atau

(ii) BUP tidak melanggar kewajibannya sebagaimana disebutkan dalam

paragraf (b)(1), tetapi PDAM mempertimbangkan keadaan yang

merupakan bahaya umum atau demi kepentingan umum untuk PDAM

melakukan pengambilalihan (“Peristiwa Pengambilalihan B”).

(c) Apabila PDAM menjadi berhak untuk melakukan Hak Pengambilalihan PDAM,

maka:

(i) PDAM dapat melakukan pengambilalihan dan mengambil penguasaan dan

kendali atas seluruh atau sebagian Fasilitas, peralatan dan pasokan dan

pengoperasian Fasilitas sebagaimana dianggap perlu sesuai dengan

Praktik Industri yang Baik;

(ii) PDAM dapat memberlakukan setiap perjanjian atau pengaturan terhadap

BUP yang mana merupakan pihak sehubungan dengan Proyek sepanjang

diperlukan untuk memungkinkan PDAM mengoperasikan Fasilitas; dan

(iii) PDAM dapat mengambil tindakan apapun yang dipertimbangkan secara

wajar diperlukan untuk memungkinkannya mengoperasikan Fasilitas.

(d) PDAM dianggap melakukan Hak Pengambilalihan PDAM sebagai agen dari dan

atas nama BUP.

(e) Tidak satupun dari Pasal 32.1 (Hak Pengambilalihan Oleh PDAM) ini mewajibkan

PDAM untuk melaksanakan haknya berdasarkan Pasal 32.1 (Hak Pengambilalihan

Oleh PDAM) ini atau memperbaiki Peristiwa Pengambilalihan.

32.2 Pemberitahuan Pengambilalihan

(a) Sebelum melakukan Hak Pengambilalihan PDAM, PDAM wajib memberikan

selambat-lambatnya [satu (1) Hari] sebelumnya, suatu pemberitahuan tertulis

kepada BUP, yang menyebutkan khusus keadaan yang menyebabkan

dilakukannya Hak Pengambilalihan PDAM.

(b) Apabila PDAM, dengan itikad baik dan bertindak dengan cara yang wajar,

memandang perlu melakukan Hak Pengambilalihan PDAM sebelum berakhirnya

jangka waktu pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada paragraf (a) dalam

rangka menghindari gangguan nyata dan potensial terhadap Layanan, maka

PDAM dapat melakukan seluruh atau setiap Hak Pengambilalihan PDAM tanpa

perlu menunggu berakhirnya jangka waktu pemberitahuan tersebut.

(c) Segera setelah melakukan pengambilalihan, PDAM akan memeriksa Fasilitas

serta memberikan BUP laporan tertulis yang menyatakan, kondisi dan kelayakan

operasi Fasilitas.

Page 127: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

127

32.3 Jangka Waktu Pengambilalihan

(a) PDAM dapat terus melakukan Hak Pengambilalihan PDAM selama Peristiwa

Pengambilalihan bertahan dan tidak diperbaiki.

(b) PDAM dapat pada setiap saat menghentikan tindakan Hak Pengambilalihan

PDAM, dengan memberikan kepada BUP setidaknya [satu (1) Hari] sebelumnya

pemberitahuan tertulis (“Pemberitahuan Penarikan Pengambilalihan”) tanpa

memberikan alasan apapun untuk keputusan tersebut.

(c) BUP wajib memberitahukan PDAM pada saat:

(i) Peristiwa Pengambilalihan telah diperbaiki; atau

(ii) memberikan keyakinan yang wajar bahwa mampu untuk memperbaiki

Peristiwa Pengambilalihan dengan segera setelah PDAM menghentikan

tindakan Hak Pengambilalihan PDAM;

dan PDAM, jika terpenuhinya fakta Peristiwa Pengambilalihan telah diperbaiki, atau

BUP akan mampu untuk memperbaiki Peristiwa Pengambilalihan secepatnya

segera setelah PDAM menghentikan tindakan Hak Pengambilalihan PDAM, akan

dengan segera memberikan BUP Pemberitahuan Penarikan Pengambilalihan dan

melepaskan penguasaan dan kendali atas Fasilitas dan JDU dan JDB Sistem

Pompa, peralatan dan pasokan kepada BUP dan BUP wajib dengan segera

melakukan pengambilalihan, memperbaiki Peristiwa Pengambilalihan (dimana

dapat diterapkan), dan memulai kembali pelaksanaan kewajibannya berdasarkan

Perjanjian ini.

(d) Penghapusan oleh PDAM atas tindakan Hak Pengambilalihan PDAM sesuai

dengan paragraf (c) tidak akan, dengan cara apapun, menghalangi atau

mengurangi tindakan tambahan atau lanjutan dari PDAM atas Hak

Pengambilalihan PDAM, baik sehubungan dengan hal yang sama atau berbeda

terjadinya Peristiwa Pengambilalihan.

32.4 Tindakan Selama Periode Pengambilalihan

(a) Dalam rangka mengambil langkah atau tindakan sebagaimana ditetapkan dalam

Pasal ini, PDAM dengan pemberitahuan tidak kurang dari [lima (5) Hari Kerja],

dapat melakukan satu atau lebih dari hal-hal berikut:

(i) memasuki Lokasi dan selama diperlukan mengambilalih seluruh atau

sebagian Proyek;

(ii) mengeluarkan BUP dari Lokasi dan Proyek tanpa melepaskan BUP dari

segala kewajiban dan tanggung jawabnya berdasarkan Perjanjian ini;

dan/atau

(iii) menangguhkan kewajiban-kewajiban BUP untuk melaksanakan seluruh

atau sebagian kewajiban-kewajiban BUP berdasarkan Perjanjian ini.

(b) PDAM tidak akan berkewajiban untuk melakukan seluruh atau setiap kewajiban

BUP berdasarkan Perjanjian ini, PDAM juga tidak bertanggung jawab untuk setiap

kerugian yang diderita oleh BUP, sebagai akibat dari tindakan yang diambil atau

kelalaian yang dilakukan oleh atau ada atas nama PDAM dalam rentan waktu

dilakukannya atau maksud untuk melakukan Hak Pengambilalihan PDAM,

Page 128: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

128

dengan ketentuan bahwa PDAM beritikad baik dan menggunakan upaya wajar

untuk mengoperasikan Fasilitas sesuai dengan Praktik Industri yang Baik. BUP

melepaskan, sepanjang diperbolehkan oleh Hukum, PDAM dan siapapun yang

bertindak atas nama PDAM dari seluruh Klaim dan tanggung jawab sehubungan

dengan tindakan Hak Pengambilalihan PDAM.

32.5 Akses terhadap Fasilitas

Untuk tujuan melakukan Hak Pengambilalihan PDAM:

(a) BUP wajib memberikan PDAM akses setiap saat terhadap Lokasi dan Fasilitas,

dan PDAM dapat mengambil penguasaan dan kendali Fasilitas, peralatan dan

pasokan di Lokasi dan mempergunakannya sepanjang pertimbangan wajar PDAM

diperlukan untuk melakukan Hak Pengambilalihan PDAM dengan benar;

(b) BUP wajib memberikan, dan PDAM dapat mengambil penguasaan dan kendali

atas setiap dokumen, informasi, dan material yang berada dalam penguasaan dan

kendali BUP atau yang disimpan di Fasilitas atau Lokasi, yang atas pertimbangan

wajar PDAM diperlukan untuk untuk melakukan Hak Pengambilalihan PDAM

dengan benar. BUP tidak dapat menghapus setiap material (termasuk informasi

elektronik) dari Fasilitas atau Lokasi.

(c) Sepanjang diminta oleh PDAM, BUP akan memberlakukan, menugaskan atau

menyediakan kepada PDAM atau orang yang ditunjuknya seluruh hak dan

keuntungan BUP berdasarkan perjanjian yang ada. PDAM akan menggunakan

upaya wajar untuk memenuhi kewajiban BUP berdasarkan perjanjian tersebut

tetapi tidak bertanggung jawab kepada BUP atas setiap kegagalan atas

pemenuhan; dan

(d) BUP wajib memberikan pendampingan wajar kepada PDAM atau orang yang

ditunjuknya untuk mengambil penguasaan dan kendali Fasilitas, peralatan dan

pasokan, dan untuk mengoperasikan Fasilitas dan sebaliknya dalam melakukan

Hak Pengambilalihan PDAM.

32.6 Biaya-Biaya Selama Periode Pengambilalihan

(a) Pada saat PDAM melakukan Hak Pengambilalihan PDAM sebagai akibat Peristiwa

Pengambilalihan A:

(i) BUP memberikan PDAM pendampingan wajar dalam melakukan Hak

Pengambilalihan PDAM, PDAM berkewajiban melanjutkan pembayaran

Tagihan kepada BUP oleh karena itu tanpa setiap pengurangan (kecuali

pengurangan yang timbul dari setiap peristiwa yang ada pada saat PDAM

memberikan pemberitahuan tertulis atas tindakan Hak Pengambilalihan

PDAM, yang berlangsung selama PDAM melakukan Hak Pengambilalihan

PDAM);

(ii) BUP berkewajiban untuk membayar kepada PDAM seluruh biaya dengan

benar dan wajar yang timbul karena PDAM melakukan Hak

Pengambilalihan PDAM atau sebagai hasil dari keadaan yang

menyebabkan Peristiwa Pengambilalihan, termasuk setiap tindakan

perbaikan PDAM yang dipertimbangkan secara wajar diperlukan untuk

memastikan keberlanjutan pengoperasian Fasilitas dan JDU Sistem

Pompa; dan

Page 129: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

129

(iii) PDAM akan berbasis Bulanan memastikan:

(1) total biaya yang timbul karena melakukan Hak Pengambilalihan

PDAM (sebagaimana dimaksud pada paragraf (a)(ii), termasuk

biaya karyawan, menejemen, barang pakai, peralatan, biaya

pengoperasian dan pemeliharaan); dan

(2) Tagihan yang dibayarkan kepada BUP untuk jangka waktu yang

sama.

dan akan menerbitkan sertifikat kepada BUP yang mensertifikasi jumlah

tersebut dan perbedaan antara jumlah tersebut. Perbedaan ini, dengan

berbasis Bulanan, dibayarkan oleh PDAM kepada BUP atau BUP kepada

PDAM, dalam hal dipersyaratkan.

(b) Saat PDAM melakukan Hak Pengambilalihan PDAM sebagai hasil dari Perisitiwa

Pengambilalihan B, maka BUP memberikan PDAM pendampingan wajar dalam

melakukan Hak Pengambilalihan PDAM, PDAM berkewajiban melanjutkan

pembayaran Tagihan kepada BUP, oleh karena itu tanpa setiap pengurangan

(kecuali pengurangan yang timbul dari setiap peristiwa yang ada pada saat PDAM

memberikan pemberitahuan tertulis atas tindakan Hak Pengambilalihan PDAM,

yang berlangsung selama pada saat PDAM melakukan Hak Pengambilalihan

PDAM).

(c) Hak Pengambilalihan Sebagai Hak Tambahan

Hak PDAM untuk melakukan pengambilalihan tambahan, dan tidak membatasi

apapun, setiap hak atau perbaikan yang tersedia untuk PDAM.

32.7 Sengketa

Pasal 34 (Hukum yang Berlaku dan Penyelesaian Sengketa) berlaku untuk setiap

Sengketa antara PDAM dan BUP, apakah PDAM telah melakukan Hak Pengambilalihan

PDAM dengan benar. Dalam hal keterlambatan atas keputusan Sengketa, PDAM berhak

untuk melakukan dan melanjutkan untuk melakukan Hak Pengambilalihan PDAM,

sepanjang berdasarkan pertimbangan PDAM diperlukan untuk memastikan keberlanjutan

pengoperasian Fasilitas dan JDU dan JDB Sistem Pompa.

32.8 Subkontrak

BUP harus memastikan bahwa setiap perjanjian yang ditandatanganinya, termasuk

Perjanjian O&M, yang terdiri dari Pasal serupa sebagaimana Pasal 32 (Pengambilalihan

oleh PDAM) dalam rangka untuk PDAM melakukan Hak Pengambilalihan PDAM.

32.9 PDAM sebagai Kuasa dan Tanggung Jawab BUP

BUP selama jangka waktu PDAM melakukan Hak Pengambilalihan PDAM:

(a) Penunjukan PDAM yang tidak dapat dicabut, dan orang tersebut dari waktu ke

waktu ditunjuk oleh PDAM, bersama-sama dan sendiri-sendiri sebagai kuasanya

dengan wewenang penuh dan PDAM untuk mengambil setiap tindakan untuk

melakukan Hak Pengambilalihan PDAM; dan

(b) Sepakat untuk meratifikasi dan mengkonfirmasi apakah tindakan kuasa yang

ditunjuk berdasarkan paragraf (a) dilakukan sesuai dengan Pasal 32.10 (PDAM

Page 130: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

130

sebagai Kuasa dan Tanggung Jawab BUP) ini, termasuk penandatanganan setiap

dokumentasi atau wewenang khusus kuasa terkait sebagaimana dibutuhkan untuk

memberikan dampak terhadap penunjukan tersebut.

33. PENYANGKALAN UMUM

Semua pernyataan dan jaminan yang dibuat atau perjanjian yang ditandatangani oleh BUP

sesuai dengan Perjanjian ini akan menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh BUP. PDAM

tidak bertanggung jawab atas Dokumen Proyek yang memuat pernyataan BUP kepada

pihak ketiga.

34. HUKUM YANG BERLAKU DAN PENYELESAIAN SENGKETA

34.1 Hukum Yang Berlaku

Perjanjian ini diatur dan ditafsirkan sesuai dengan Hukum Republik Indonesia.

34.2 Penyelesaian Sengketa Secara Musyawarah dan Mediasi

(a) Jika Sengketa atau perbedaan dalam bentuk apapun terjadi antara Para Pihak

sehubungan dengan, atau timbul dari, Perjanjian ini (termasuk namun tidak

terbatas pada pelanggaran, pengakhiran atau keberlakukan Perjanjian ini)

(“Sengketa”), Para Pihak wajib mengupayakan, untuk jangka waktu [satu (1) Bulan]

setelah penerimaan pemberitahuan tertulis oleh satu Pihak dari Pihak lain karena

adanya Sengketa, menyelesaikan Sengketa tersebut di tingkat pertama melalui

musyawarah bersama antara Pihak. Untuk tujuan ini, setelah menerima

pemberitahuan tertulis yang menyatakan adanya Sengketa, BUP dan PDAM wajib

menunjuk secara tertulis kepada perwakilan lainnya yang wajib disahkan untuk

menyelesaikan dengan perjanjian antara mereka untuk setiap Sengketa.

(b) Jika Sengketa tidak dapat diselesaikan dengan musyawarah dalam jangka waktu

satu [(1) Bulan] yang diberikan dalam Pasal 34.2 (Penyelesaian Sengketa Secara

Musyawarah dan Mediasi), Para Pihak wajib melakukan mediasi tidak mengikat

untuk jangka waktu [satu (1) Bulan] dari tanggal salah satu Pihak menginisiasikan

proses mediasi tersebut. Para Pihak sepakat untuk dengan segera memenuhi dan

memberikan untuk tujuan memilih mediator. Jika Para Pihak tidak sepakat atas

mediator, setiap Pihak wajib menunjuk mediator dan mediator tersebut wajib

memilih mediator ketiga yang bertindak sebagai kepala mediator. Dalam hal dua

mediator tidak mencapai kesepakatan tentang kepala mediator ketiga dalam

jangka waktu [sepuluh (10) Hari Kerja], maka tanpa mengurangi hak salah satu

Pihak untuk merujuk Sengketa ke Ahli atau arbitrase berdasarkan Pasal 34.3

(Penyelesaian Sengketa Melalui Ahli) atau 34.4 (Penyelesaian Sengketa Melalui

Arbitrase), proses mediasi yang tidak mengikat akan dihentikan.

(c) Mediasi harus dilaksanakan di tempat dan sesuai dengan prosedur dan dengan

persyaratan yang disepakati oleh Para Pihak atau, dalam hal terjadi

ketidaksepakatan, pada tempat dan dengan persyaratan serta prosedur yang

sebagaimana ditetapkan oleh mediator tunggal dan ketua mediator, sebagaimana

dimungkinkan. Masing-masing Pihak harus menanggung sendiri biaya dan

pengeluarannya yang timbul pada saat mediasi dan Para Pihak harus secara

berimbang menanggung biaya-biaya dan pengeluaran-pengeluaran dari (para)

mediator.

Page 131: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

131

(d) Apabila Sengketa diselesaikan dengan tuntas melalui mediasi dalam jangka waktu

[satu (1) Bulan] sebagaimana dimaksud dalam paragraf (b), penyelesaian tersebut

akan dicatat dalam suatu perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh Para Pihak.

Apabila mediasi tidak menyelesaikan sengketa dengan tuntas dalam jangka waktu

satu (1) Bulan sebagaimana dimaksud dalam paragraf (b), (para) mediator harus

memberikan pemberitahuan tertulis kepada Para Pihak yang menyatakan hal

tersebut.

34.3 Penyelesaian Sengketa Melalui Ahli

Dalam hal Sengketa tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang berlaku

sebagaimana diatur dalam Pasal 34.2 (Penyelesaian Sengketa Melalui Musyawarah dan

Mediasi), maka Para Pihak dapat menyepakati untuk merujuk setiap Sengketa kepada

pihak independen yang memiliki pengetahuan ahli (“Ahli”), apabila hal ini dipertimbangkan,

dengan mengingat sifat sengketa tersebut, akan menjadi lebih sesuai daripada merujuk

kepada arbitrase sebagaimana diatur dalam Pasal 34.4 (Penyelesaian Sengketa Melalui

Arbitrase); dengan ketentuan bahwa kesepakatan diperoleh bersama- sama mengenai

pemilihan atas orang tersebut. Bahasa yang akan digunakan dalam putusan terhadap

sengketa adalah Bahasa Indonesia kecuali disepakati lain. Para Pihak dapat menyepakati

agar penetapan oleh Ahli tersebut bersifat final dan mengikat bagi Para Pihak sebelum

merujuk sengketa tersebut ke Ahli yang bersangkutan.

34.4 Penyelesaian Sengketa Melalui Arbitrase

(a) Apabila Sengketa tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu satu (1) Bulan

melalui diskusi bersama sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 34.2(a)

(Penyelesaian Sengketa Melalui Musyawarah dan Mediasi) atau melalui mediasi

dengan jangka waktu [satu (1) Bulan] sebagaimana diatur dalam Pasal 34.2(b)

(Penyelesaian Sengketa Melalui Musyawarah), dan rujukan kepada Ahli tidak

dipilih oleh Para Pihak sesuai dengan Pasal 34.3 (Penyelesaian Sengketa Melalui

Ahli), atau apabila suatu Pihak meminta berdasarkan Pasal 34.2(c) (Penyelesaian

Sengketa Melalui Musyawarah), setiap Sengketa harus diselesaikan secara final

melalui arbitrase berdasarkan Peraturan Arbitrase dari Badan Arbitrase Nasional

Indonesia (Peraturan BANI) yang berlaku pada saat dimulainya arbitrase (kecuali

diatur lain dalam Pasal 34.4 (Penyelesaian Sengketa Melalui Arbitrase) ini oleh tiga

arbiter (“Majelis”) yang ditunjuk sesuai dengan Pasal 34.4 (Penyelesaian Sengketa

Melalui Arbitrase).

(b) Masing-masing Pihak akan menunjuk seorang arbiter dalam jangka waktu [satu

(1) Bulan] sejak tanggal permintaan untuk memulai arbitrase, dan arbiter-arbiter

yang ditunjuk oleh masing-masing Pihak akan secara bersama-sama menunjuk

arbiter ketiga dalam jangka waktu [satu (1) Bulan] sejak tanggal penunjukan arbiter

kedua, untuk bertindak sebagai Ketua dari Majelis. Para arbiter yang tidak ditunjuk

dalam batas jangka waktu yang ditetapkan dalam kalimat sebelumnya harus

ditunjuk oleh ketua Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). Para Pihak berjanji

untuk melaksanakan keputusan arbitrase.

(c) Tempat dan kedudukan arbitrase adalah di Jakarta, Indonesia.

(d) Arbitrase harus dilaksanakan dalam bahasa Indonesia. Seluruh dokumen yang

diajukan sehubungan dengan proses tersebut harus dalam bahasa Bahasa

Indonesia. Apabila sebuah dokumen telah ditandatangani dalam dua bahasa,

maka Para Pihak harus mengajukan versi Bahasa Indonesia dan versi Bahasa asli

atau Bahasa Inggris dalam proses tersebut. Dengan tunduk pada hal-hal

Page 132: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

132

yang sebagaimana telah diuraikan, apabila dokumen-dokumen diserahkan dalam

bahasa selain Bahasa Indonesia, maka dokumen-dokumen tersebut harus

dilengkapi dengan terjemahan tersumpah Bahasa Indonesia.

(e) Para Pihak secara jelas mengesampingkan Pasal 48 ayat (1), dan Pasal 57 dari

Undang-Undang No 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian

Sengketa (“Undang-Undang Arbitrase”), dengan maksud untuk (i) membatasi

persyaratan untuk penunjukkan arbiter, (ii) mengharuskan proses arbitrase untuk

diselesaikan dalam jangka waktu tertentu sehingga penunjukan Majelis berlanjut

sampai keputusan final telah diterbitkan atau (iii) secara lain mengatur proses

arbitrase berdasarkan hukum acara.

(f) Para Pihak mengesampingkan setiap Klaim atas setiap ganti kerugian yang

bersifat menghukum, memberi contoh atau ganti kerugian wajib yang melebihi

ganti kerugian kompensasi dan Majelis secara spesifik tidak memiliki kekuasaan

untuk memberikan keputusan ganti rugi tersebut.

(g) Keputusan yang diberikan oleh Majelis harus membagi secara adil biaya dari

arbitrase. Para Pihak menyetujui bahwa Majelis tidak perlu terikat oleh peraturan

hukum yang ketat yang mana mereka anggap bahwa pelaksanaan daripadanya

untuk hal-hal tertentu tidak konsisten dengan semangat Perjanjian ini dan maksud

yang mendasari Para Pihak, dan mengenai hal-hal tersebut kesimpulan mereka

harus merefleksikan interpretasi yang benar dari semua ketentuan- ketentuan yang

terkait dalam Perjanjian ini dan pelaksanaan yang benar atas Perjanjian ini sesuai

dengan ketentuan-ketentuan tersebut.

(h) Setiap keputusan yang diberikan harus dalam bentuk tertulis dan menjelaskan

dalam rincian yang wajar tentang fakta-fakta Sengketa serta alasan dari keputusan

Majelis tersebut.

(i) Keputusan yang diberikan pada setiap arbitrase yang dimulai berdasarkan Pasal

ini harus bersifat final dan mengikat Para Pihak, dan putusan yang timbul

karenanya dapat dilaksanakan dalam pengadilan yang memiliki yurisdiksi dalam

penegakannya. Sejauh yang diperbolehkan oleh hukum, Para Pihak

mengesampingkan setiap hak mengajukan keberatan atas setiap ketetapan atau

keputusan Majelis, serta menyetujui bahwa tidak ada Pihak yang akan mengajukan

banding ke pengadilan manapun terhadap ketetapan atau keputusan oleh Majelis.

Sebagai tambahan, Para Pihak menyetujui bahwa tidak ada Pihak yang memiliki

hak untuk memulai atau mempertahankan setiap tuntutan atau proses hukum

terkait dengan Sengketa berdasarkan pasal ini (kecuali terhadap hak untuk

mencari bantuan sementara berdasarkan hukum dimana arbitrase dilaksanakan)

sampai Sengketa telah diputuskan sesuai dengan prosedur arbitrase yang diatur

dalam pasal ini, dan hanya untuk melaksanakan atau memfasilitasi pelaksanaan

atas keputusan yang diberikan berdasarkan arbitrase tersebut.

34.5 Kewajiban Berlanjut

Selama proses penyelesaian Sengketa, Para Pihak harus terus melaksanakan kewajiban

mereka berdasarkan Perjanjian ini dengan tanpa mempengaruhi keputusan atau

penetapan final yang akan diberikan oleh Ahli atau Majelis berdasarkan Pasal 34.3

(Penyelesaian Sengketa Melalui Ahli) dan Pasal 34.4 (Penyelesaian Sengketa Melalui

Arbitrase).

Page 133: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

133

35. KETENTUAN LAIN-LAIN

35.1 Pemberitahuan

Setiap pemberitahuan atau komunikasi lainnya yang diberikan berdasarkan Perjanjian ini,

harus dibuat dalam Bahasa Indonesia, secara tertulis dan cukup dianggap telah diberikan

apabila dikirimkan melalui surat yang terdaftar, kurir atau penyerahan secara langsung

dengan tanda terima atau jika dikirimkan dan secara jelas diterima dengan saluran faksimili

yang dialamatkan ke alamat sebagai berikut:

(1) dalam hal dengan PDAM, kepada:

[***]

U.p : [***]

Faksimili : [***]

Telepon : [***]

(2) dalam hal dengan BUP, kepada:

[***]

U.p : [***]

Faksimili : [***]

Telepon : [***]

atau dikirimkan kepada suatu pihak lain melalui surat yang terdaftar, kurir, atau dengan

penyerahan langsung ke alamat lain sebagaimana Para Pihak tunjuk untuk diri mereka

masing-masing melalui pemberitahuan sesuai dengan Pasal 35.1 (Pemberitahuan-

pemberitahuan) ini.

35.2 Perubahan

Perjanjian ini hanya dapat diubah atau diamandemen (termasuk dengan cara atau

kesepakatan apapun, atau hal yang serupa, oleh Para Pihak), melalui perjanjian tertulis

yang ditandatangani oleh masing-masing Para Pihak. Kecuali ditentukan oleh undang-

undang, tidak ada istilah yang harus diartikan (baik dengan cara atau kesepakatan apapun,

atau hal yang serupa, oleh Para Pihak, atau penggunaan kebiasaan atau yang lainnya) ke

dalam Perjanjian ini. Berita acara rapat dan dokumen informal lainnya, meskipun

ditandatangani, bukan merupakan suatu perjanjian tertulis untuk Pasal 35.2 (Perubahan)

ini.

35.3 Persetujuan

Kecuali ditentukan lain dalam Perjanjian ini, Para Pihak dapat dengan syarat atau tanpa

syarat memberikan atau tidak memberikan setiap persetujuan yang diberikan dalam

Perjanjian ini dan tidak berkewajiban untuk memberitahukan alasan tersebut.

35.4 Pengesampingan

(a) Tidak ada pihak harus dianggap telah dikesampingkan setiap hak berdasarkan

Perjanjian ini, kecuali Pihak tersebut telah menyampaikan kepada pihak lainnya

Page 134: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

134

pengesampingan secara tertulis yang ditandatangani oleh pejabat yang

berwenang dari pihak yang memberikan pengesampingan tersebut.

(b) Tidak ada keterlambatan atau penghapusan dalam melaksanakan kekuasaan atau

perbaikan yang ditafsirkan untuk dapat diartikan sebagai diabaikannya standar

atau persetujuan di dalamnya.

35.5 Perhitungan Waktu

(a) Dalam hal waktu diperhitungkan berdasarkan suatu hari atau peristiwa, hari atau

hari terjadinya peristiwa tersebut tidak akan dihitung.

(b) Jika dalam suatu hari tertentu, suatu hal harus dilakukan dan hari tersebut bukan

merupakan Hari Kerja, maka hal tersebut harus dilakukan pada Hari Kerja

sebelumnya.

35.6 Kerahasiaan

(a) Masing-masing Pihak menyetujui bahwa mereka akan, dan akan memastikan

bahwa para karyawannya, para pegawainya, para komisaris dan direkturnya akan,

dan akan melakukan upaya yang wajar untuk memastikan bahwa para agennya

akan, menjaga kerahasiaan atas seluruh infomasi, dokumentasi, data atau know-

how yang diungkapkan kepadanya oleh Pihak lainnya dan yang secara tertulis

ditetapkan sebagai rahasia (“Informasi Rahasia”), dan tidak akan diungkapkan

kepada pihak ketiga manapun atau menggunakan Informasi Rahasia atau bagian

daripadanya tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak lain, dengan

ketentuan bahwa Informasi Rahasia dapat diungkapkan kepada:

(i) suatu Lembaga Pemerintahan berdasarkan Hukum; dan

(ii) kepada lembaga finansial, para pembeli potensial yang bona fide, serta

para konsultan dan kontraktor yang tugas-tugasnya secara wajar

memerlukan pengungkapan tersebut, dengan ketentuan bahwa, kecuali

untuk suatu pengungkapan yang bona fide kepada penasehat hukum

independen, pihak lain sebagaimana dimaksud telah terlebih dahulu

menyetujui untuk tidak mengungkapkan Informasi Rahasia yang

bersangkutan kepada setiap orang lain untuk tujuan apapun.

(b) Pembatasan dalam Pasal 35.6 (Kerahasiaan) ini tidak akan berlaku, atau tidak lagi

berlaku, terhadap setiap bagian Informasi Rahasia yang:

(i) merupakan domain publik selain karena suatu alasan pelanggaran (a) di

atas;

(ii) merupakan kepemilikan yang sah dari Pihak penerima atau seorang

karyawan, pegawai, komisaris atau direksi dari Pihak penerima pada waktu

atau sebelum waktu pengungkapan; atau

(iii) diperoleh oleh Pihak penerima dengan itikad baik dari suatu pihak ketiga

yang berhak untuk mengungkapkannya.

Page 135: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

135

35.7 Pengumuman

Selain diperintahkan atau disyaratkan oleh Hukum atau proses administratif atau proses

pengadilan, atau sesuai dengan persyaratan dari setiap bursa efek yang berlaku, BUP

tidak akan menerbitkan siaran pers atau membuat pengumuman publik lainnya terkait

dengan transaksi yang dimaksud dalam Perjanjian tanpa persetujuan sebelumnya dari

PDAM untuk isi dan cara penyajian dan publikasi siaran pers tersebut atau pengumuman

publik.

35.8 Tidak Ada Berdasarkan Penunjukan

Penunjukkan para Kontraktor tidak akan membebaskan BUP dari setiap tanggungjawab

atau kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini

35.9 Tidak Ada Kemitraan atau Keagenan

Tidak ada yang diatur dalam Perjanjian ini yang ditafsirkan untuk membentuk suatu

asosiasi kemitraan, atau perusahaan patungan atau mengakibatkan tugas perwalian (trust)

atau tanggung jawab, kewajiban, atau tugas kemitraan pada atau sehubungan dengan

salah satu Pihak, atau untuk membentuk setiap tugas, standar perawatan atau tanggung

jawab untuk setiap orang atau badan yang bukan merupakan Pihak dalam Perjanjian ini.

Setiap Pihak akan bertanggung jawab secara individual dan secara terpisah terhadap

kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini.

35.10 Hak Pihak Ketiga

Perjanjian ini tidak akan memberikan setiap hak, manfaat atau dasar bertindak apapun

untuk kepentingan setiap Subyek Hukum yang bukan merupakan Pihak dalam Perjanjian

ini, kecuali sebagaimana secara tegas diatur dalam Perjanjian ini.

35.11 Salinan

Perjanjian ini dapat ditandatangani dalam bentuk salinan oleh Para Pihak untuk itu pada

salinan terpisah, dan setiap salinan yang ditandatangani, ketika secara patut ditukar atau

disampaikan, dianggap sebagai salinan asli, mereka merupakan satu kesatuan dan

instrumen yang sama.

35.12 Keseluruhan Perjanjian

(a) Perjanjian ini merupakan keseluruhan perjanjian antara PDAM dan BUP mengenai

pokok Perjanjian ini dan menggantikan perjanjian, kesepahaman, perbuatan atau

pengaturan sebelumnya diantara Para Pihak mengenai pokok Perjanjian. Seluruh

dokumen, perbuatan, dan perjanjian-perjanjian sebelumnya, baik secara lisan,

tertulis atau yang lainnya, diantara Para Pihak mengenai pokok Perjanjian ini

dengan ini dibatalkan dan tidak akan mempengaruhi atau mengubah salah satu

persyaratan atau kewajiban yang ditetapkan dalam Perjanjian ini, kecuali hal yang

sama dapat dibuat sebagai bagian dari Perjanjian ini sesuai dengan persyaratan,

termasuk persyaratan dari setiap Lampiran- lampiran.

(b) Lampiran-lampiran merupakan bagian yang dibuat menjadi satu kesatuan dengan

Perjanjian ini dan akan mengikat secara penuh Para Pihak.

(c) Dalam hal adanya pertentangan antara teks dari Pasal dari Perjanjian dan

Lampiran-lampiran ini, atau dalam hal terjadi pertentangan antara ketentuan dan

Page 136: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

136

suatu hal tertentu dalam satu Lampiran dan hal-hal tersebut dalam Lampiran

lainnya, PDAM dan BUP akan berkonsultasi untuk menyelesaikan pertentangan

tersebut.

(d) Para Pihak mengakui dan menyetujui bahwa dengan menandatangani Perjanjian

ini, mereka tidak akan bergantung pada setiap pendapat, pernyataan, kepastian

atau jaminan dari setiap orang (baik suatu pihak dari Perjanjian atau baik dibuat

dalam bentuk tertulis atau tidak) selain dari yang secara tegas dinyatakan dalam

Perjanjian.

35.13 Jaminan Lanjutan

Setiap Pihak setuju untuk menjalankan dan menyampaikan seluruh instrumen lanjutan,dan

untuk melakukan dan melaksanakan seluruh tindakan dan kepastian lanjutan,

sebagaimana diperlukan atau sesuai untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam

Perjanjian ini.

35.14 Keterpisahan

(a) Setiap ketentuan Perjanjian ini adalah terpisah dan berbeda dari yang lainnya. Para

Pihak bermaksud bahwa setiap ketentuan daripadanya harus dan tetap sah serta

harus berlaku sepenuhnya sepanjang diizinkan oleh hukum.

(b) Jika terdapat ketentuan atau setiap saat menjadi tidak sah, ilegal, atau tidak dapat

berlaku karena alasan apapun, ketentuan tersebut sampai batas tertentu harus

dianggap tidak membentuk bagian dari Perjanjian ini, tetapi validitas, keabsahan

dan keberlakuan bagian lainnya dari Perjanjian ini tidak akan terpengaruh atau

terganggu.

35.15 Biaya dan Pengeluaran

Setiap Pihak akan membayar sendiri biaya dan pengeluarannya (termasuk, namun tidak

terbatas pada, biaya atau pengeluaran dari agen-agen, perwakilan-perwakilan, penasehat-

penasehat, pengacara, dan akuntan) yang diperlukan untuk negosiasi, persiapan,

penandatanganan, pelaksanaan, kinerja atas dan kepatuhan terhadap Perjanjian ini.

35.16 Pengesampingan Imunitas

(a) PDAM mengakui dan menerima bahwa penandatanganan dan pelaksanaan

Perjanjian ini serta seluruh perjanjian yang ditandatangani sehubungan dengan

Perjanjian ini (termasuk seluruh lampirannya) dan pelaksanaan atau tidak

dilaksanakannya kewajiban-kewajiban tersebut berdasarkan Perjanjian ini adalah

merupakan tindakan komersial dan bukan merupakan tindakan publik atau

tindakan pemerintah.

(b) Tunduk terhadap paragraf (c), PDAM dengan ini mengesampingkan, sehubungan

dengan setiap perselisihan yang timbul dari atau yang berkaitan dengan Perjanjian

ini berdasarkan pada setiap hukum atau pada setiap yuridiksi, setiap Klaim atau

tindakan yang mungkin dimiliki atau diambilnya untuk mendapatkan imunitas

karena statusnya sebagai perusahaan yang terafiliasi dengan pemerintah (untuk

dirinya sendiri dan propertinya, pada saat ini atau secara bersamaan diambil alih)

dari:

Page 137: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

137

(i) yurisdiksi dari pengadilan manapun dan pelayanan/pemberitahaun dan

pelaksanaan setiap persidangan di pengadilan manapun;

(ii) hak istimewa terhadap prosedur yang berkaitan dengan kewajiban untuk

mengungkapkan dokumen-dokumen atau informasi;

(iii) setiap bantuan, sebelum atau sesudah persidangan yang telah dimulai,

yang termasuk tetapi tidak terbatas pada putusan sela atau pelaksanaan

kewajiban tertentu; dan/ atau

(iv) setiap perjumpaan hutang (set-off), sita jaminan (attachment) atau eksekusi

atau penegakan atas keputusan atau putusan arbitrase terhadap asetnya,

atau dalam tindakan proses hukum terhadap benda (in rem) untuk

perampasan, penahanan atau penjualan atas asetnya terlepas dari

penggunaan aset tersebut atau penggunaan yang dimaksudkan, baik

komersial atau tujuan lainnya.

(c) Pengesampingan yang diberikan oleh PDAM berdasarkan paragraf (a) di atas tidak

berlaku terhadap:

(i) tempat tugas (premises of the mission) pada saat ini dan masa yang akan

datang sebagaimana didefinisikan dalam Konvensi Vienna mengenai

hubungan diplomatik yang ditandatangani pada tahun 1961;

(ii) tempat konsuler (consular premises) sebagaimana didefinisikan dalam

Konvensi Vienna mengenai hubungan konsuler yang ditandatangani pada

tahun 1963;

(iii) properti atau aset militer milik pemerintah atau properti atau aset milik

pemerintah yang terkait;

(iv) setiap properti atau aset yang digunakan seluruhnya atau sebagian besar

untuk tujuan umum atau pemerintahan di Republik Indonesia atau properti

atau aset-aset yang tidak digunakan untuk kegiatan-kegiatan komersial;

(v) sita jaminan berdasarkan hukum Indonesia sepanjang diatur oleh Pasal

50 Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara; atau

(vi) setiap Klaim atau proses hukum yang dibawa atau penegakan yang

diupayakan kepada pemerintah atau aset-asetnya sepanjang kewajiban

yang menimbulkan Klaim, proses atau penegakan tersebut tidak

berhubungan dengan atau timbul dari Perjanjian ini.

35.17 Benturan Kepentingan

(a) BUP menyatakan dan menyetujui bahwa tidak ada orang ataupun badan manapun

yang telah ditunjuk atau diperkerjakan dalam rangka partisipasinya dalam Proyek

dengan dasar suatu pengaturan atau pemahaman atas pembayaran setiap komisi,

biaya atau kompensasi lain apapun, kecuali pembayaran kepada karyawan atau

agen komersial BUP dengan kompensasi pembayaran yang wajar untuk tujuan

menjalankan kegiatan secara normal.

(b) BUP lebih lanjut menyatakan bahwa tidak ada salah satu dari karyawan, direktur,

komisaris, pegawai ataupun agennya yang telah terikat, dan BUP menyetujui

Page 138: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

138

bahwa tidak ada entitas atau orang lain yang akan terikat dalam hal sebagai

berikut:

(i) membuat, menerima, menyediakan atau menawarkan pemberian, hiburan,

pembayaran pinjaman atau hal lain apapun yang dianggap sebagai

maksud untuk mempengaruhi pengadaan dari salah satu barang yang

diperlukan untuk Proyek atau pemilihan atas Kontraktor atau subkontraktor

khusus, atau hal lain yang memiliki maksud untuk mempengaruhi setiap

individu atau organisasi untuk bertindak dengan cara yang berkaitan

dengan atau yang mempengaruhi Proyek, kecuali untuk setiap

pembayaran yang diperbolehkan oleh pernyataan sebelumnya dan kecuali

untuk pembayaran insentif oleh setiap Kontraktor kepada para penyedia

dan subkontraktor sehubungan dengan kinerja atas pekerjaan mereka;

(ii) penawaran, pemberian, penerimaan atau permintaan, baik langsung

ataupun tidak langsung, tentang apapun yang dinilai secara tidak layak

mempengaruhi tindakan dari pihak lain.

35.18 Hak Kumulatif

Kecuali ditentukan lain dalam Perjanjian ini, hak-hak Para Pihak dalam Perjanjian ini

adalah kumulatif, dan sebagai tambahan dari hak lainnya dari Pihak tersebut.

35.19 Keberlangsungan

(a) Ketentuan dari Pasal 2.4 (Kegagalan Mencapai Tanggal Efektif) (sepanjang

berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban-kewajiban Para Pihak dalam hal

pengakhiran), Pasal 24 (Pembebasan dan Ganti Rugi), Pasal 16 (Penyerahan

Kembali Tanah dan Fasilitas), Pasal 34 (Hukum yang Berlaku dan Penyelesaian

Sengketa), dan Pasal 35.6 (Kerahasiaan) akan tetap berlaku pada saat

pengakhiran atau berakhirnya Perjanjian ini.

(b) Pasal lainnya yang secara eksplisit atau implisit yang dimaksudkan untuk tetap

berlaku pada saat pengakhiran atau berakhirnya Perjanjian ini akan berlaku sama.

35.20 Bahasa

Perjanjian ini telah ditandatangani dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Kedua

teks dari Perjanjian ini tidak boleh dianggap sebagai dokumen-dokumen yang terpisah dan,

merupakan satu instrumen yang sama apabila dipergunakan secara bersama-sama.

Dalam hal terjadi ketidaksesuaian atau perbedaan antara versi Bahasa Inggris dengan

versi Bahasa Indonesia maka teks Bahasa Indonesia yang akan berlaku.

[Lembar penandatanganan di halaman selanjutnya]

Page 139: simpulkpbu.pu.go.idsimpulkpbu.pu.go.id/sittrans/assets/file/SPAM - Template Dokumen PKS.pdf · 2 PERJANJIAN KERJASAMA PEMBANGUNAN, PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM PENYEDIAAN

139

LEMBAR PENANDATANGANAN

DENGAN DISAKSIKAN OLEH PARA SAKSI, Para Pihak dengan ini telah menandatangani Perjanjian

ini oleh para wakil sahnya pada tanggal yang dinyatakan pada permulaan Perjanjian ini.

[Nama Penandatangan]

[Nama Penandatangan]

[Jabatan]

[Jabatan]

PDAM [...]

[NAMA PERUSAHAAN]

SAKSI-SAKSI

[Nama Saksi]

[Nama Saksi]

Saksi I

Saksi II