Pengikutisip.usni.ac.id/jurnal/4. Solten Rajagukguk.docx · Web viewPeneliti juga menggunakan...

35
Pengaruh Instagram Terhadap Gaya Busana Hijab di Kalangan Remaja (Survei Terhadap Siswi Kelas XII SMA Negeri 3 Tangerang) Wiwit Nurhaida dan Solten Rajagukguk Universitas Satya Negara Indonesia Jl. Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan. No. 11 Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik, Prodi Ilmu Komunikasi ABSTRAK Dalam penelitian ini penulis meneliti tentang pengaruh media sosial instagram terhadap gaya busana hijab dikalangan remaja. Karena pada saat ini busana hijab sudah menjadi salah satu trend fashion yang mulai dilirik oleh para perempuan. Penelitian ini menggunakan teori Uses and Gratifications (Kegunaan dan Kepuasan). Peneliti juga menggunakan landasan konseptual yang terdiri pengaruh, media sosial, instagram, hijab, gaya busana, remaja dan siswa. Dalam penelitian ini menggunakan paradigma positivistik, pendekatan kuantitatif, metode survei dan bersifat eksplanatif. Hasil pengujian determinasi, diketahui bahwa nilai koefisien determinasi (R 2 ) adalah 0,344 artinya bahwa variabel independen tersebut berpengaruh sebesar 34,4% terhadap variabel dependen dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini. Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung lebih besar dari F tabel (35.119>3,980) dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha

Transcript of Pengikutisip.usni.ac.id/jurnal/4. Solten Rajagukguk.docx · Web viewPeneliti juga menggunakan...

Page 1: Pengikutisip.usni.ac.id/jurnal/4. Solten Rajagukguk.docx · Web viewPeneliti juga menggunakan landasan konseptual yang terdiri pengaruh, media sosial, instagram, hijab, gaya busana,

Pengaruh Instagram Terhadap Gaya Busana Hijab di Kalangan Remaja

(Survei Terhadap Siswi Kelas XII SMA Negeri 3 Tangerang)

Wiwit Nurhaida dan Solten RajagukgukUniversitas Satya Negara Indonesia

Jl. Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan. No. 11

Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik, Prodi Ilmu Komunikasi

ABSTRAK

Dalam penelitian ini penulis meneliti tentang pengaruh media sosial instagram terhadap gaya

busana hijab dikalangan remaja. Karena pada saat ini busana hijab sudah menjadi salah satu

trend fashion yang mulai dilirik oleh para perempuan. Penelitian ini menggunakan teori Uses

and Gratifications (Kegunaan dan Kepuasan). Peneliti juga menggunakan landasan

konseptual yang terdiri pengaruh, media sosial, instagram, hijab, gaya busana, remaja dan

siswa. Dalam penelitian ini menggunakan paradigma positivistik, pendekatan kuantitatif,

metode survei dan bersifat eksplanatif. Hasil pengujian determinasi, diketahui bahwa nilai

koefisien determinasi (R2) adalah 0,344 artinya bahwa variabel independen tersebut

berpengaruh sebesar 34,4% terhadap variabel dependen dan sisanya dipengaruhi oleh faktor

lain di luar penelitian ini. Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung lebih besar dari F

tabel (35.119>3,980) dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha

diterima dan dapat disimpulkan bahwa variabel X berpengaruh terhadap variabel Y artinya

media sosial instagram berpengaruh secara signifikan terhadap gaya busana hijab remaja.

Kata kunci : Pengaruh, Instagram, Gaya Busana Hijab

ABSTRACT

In this research writer research on the impact of Instagram to hijab fashion

teenagers. Because hijab fashion has be trend center of fashion in the public now and the

womans love it.This research using the theory of Uses and Gratifications. The researchers

also used the conceptual basis consisting of influence, social media, instagram, hijab,

Page 2: Pengikutisip.usni.ac.id/jurnal/4. Solten Rajagukguk.docx · Web viewPeneliti juga menggunakan landasan konseptual yang terdiri pengaruh, media sosial, instagram, hijab, gaya busana,

fashion, teenagers and students. In this research using paradigm positivistic, the quantitative

approach , a method of surveying and wreak eksplanatif . From the testing determination,

known that the value the coefficients determination (R2) was 0,344 means that the

independent variable affects of 34,4% on variables depedent and the rest influenced by a

factor of other than this research. The results of the f showing that the f count greater than f

table (35.119>3,980) and value significance less than 0.05 so that Ho is rejected and Ha was

accepted and can be concluded that variable X influential on variables Y or the instagram

giving impact on fashoin hijab.

Keywords : Influence, Instagram, Fashion Hijab

Page 3: Pengikutisip.usni.ac.id/jurnal/4. Solten Rajagukguk.docx · Web viewPeneliti juga menggunakan landasan konseptual yang terdiri pengaruh, media sosial, instagram, hijab, gaya busana,

PENDAHULUAN

Kemunculan internet dianggap

sebagai awal dari revolusi industri di

bidang sosial media yang memunculkan

istilah new media. Dalam beberapa kurun

waktu terakhir, internet telah menarik

penduduk dunia untuk tergabung dalam

social networking. New media muncul dari

inovasi-inovasi media lama yang kurang

relevan lagi dengan perkembangan

teknologi di era sekarang. Bila di era lama,

seseorang menggunakan satu benda untuk

satu fungsi, misal koran untuk dibaca,

televisi untuk dilihat, radio untuk

didengar, maka di era baru, yakni era new

media, dalam satu tempat kita dapat

melakukan banyak hal sekaligus.

Media sosial merupakan suatu

media, dimana dijadikan sebagai wadah

untuk dapat berkomunikasi dengan

khalayak, baik yang dikenal mapun tidak

dikenal, seperti Facebook, Twitter,

Instagram, dsb. Media sosial dimanfaatkan

untuk berbagi inspirasi, informasi, serta

ekspresi diri. Banyak orang yang

mengunggah bentuk ekspresi diri seperti

foto maupun video ke dalam media sosial.

Media sosial adalah sebuah media

online, dimana para penggunanya bisa

dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan

menciptakan isi meliputi blog, jejaring

sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog,

jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk

media sosial yang paling umum digunakan

oleh masyarakat di seluruh dunia.

Andreas Kaplan dan Michael

Haenlein mendefinisikan media sosial

sebagai "sebuah kelompok aplikasi

berbasis internet yang membangun di atas

dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan

yang memungkinkan penciptaan dan

pertukaran user-generated content".

(https://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosia

l, diakses tanggal 16 Oktober 2016).

Media sosial yang saat ini sedang

sangat diminati adalah Instagram.

Instagram adalah sebuah media sosial

dimana didalamnya terdapat aplikasi

berbagi foto yang memungkinkan

pengguna mengambil foto, menerapkan

filter digital, dan membagikannya ke

berbagai layanan jejaring sosial, termasuk

milik Instagram sendiri. Satu fitur yang

unik di Instagram adalah memotong foto

menjadi bentuk persegi, sehingga terlihat

seperti hasil kamera Kodak Instamatic dan

polaroid

(https://id.wikipedia.org/wiki/Instagram,

diakses tanggal 16 Oktober 2016).

Alasan mengapa Instagram

berhasil meraih kepopulerannya tak

lain karena habbit masyarakat sekarang

yang cenderung “narsis”. Fitur kamera

pada smartphone yang semakin

meningkat dari segi kualitas menjadi

salah satu penyebabnya. Dimanapun dan

kapanpun kita dapat berfoto lalu

Page 4: Pengikutisip.usni.ac.id/jurnal/4. Solten Rajagukguk.docx · Web viewPeneliti juga menggunakan landasan konseptual yang terdiri pengaruh, media sosial, instagram, hijab, gaya busana,

menguploadnya di Instagram. Dan bukan

hanya foto pribadi, foto makanan, tempat-

tempat umum yang biasanya memiliki

daya tarik tidak pernah lepas menjadi

sasaran pengguna Instagram untuk difoto.

Hal ini membuat para pengguna

mengelola kesan untuk

mengeksistensikan dirinya dan membuat

para pengguna lain meniru gaya pengguna

tersebut. Belum lagi para penjual online

shop, mereka akan membagikan foto-foto

terkait dagangan mereka yang bertujuan

untuk mempengaruhi pengguna lain agar

membelinya.

Media online Instagram berperan

pada hadirnya fenomena-fenomena baru

yang hadir di masyarakat. Salah satu yang

menarik berkat hadirnya media online

Instagram adalah fenomena

berkembangnya trend fashion baru.

Fashion adalah bagian penting dari

sebuah gaya, tren, serta penampilan sehari-

hari yang mampu memberikan pencitraan

kepada identitas pemakainya. Memilih apa

yang dikenakan merupakan bagian dari

gaya hidup seseorang. “Keller dalam

Ibrahim bahwa sejatinya fashion, pakaian,

busana adalah bagian penting dari sebuah

gaya, tren, serta penampilan sehari-hari

yang sesungguhnya mampu memberikan

pencitraan kepada identitas pemakainya

(Ibrahim, 2011:265-271)

Trend fashion baru dalam

berbusana tersebut bukan busana Barat

yang menampilkan sebagian tubuh

melainkan pakaian yang sedang happening

di Indonesia sekarang ini adalah pakaian

muslimah yang modis dengan berbagai

gaya dan pernak-pernik kerudungnya ala

Hijabers.

Hijabers adalah perkumpulan

orang-orang yang menggunakan jilbab

modis. Sebagian besar komunitas-

komunitas hijabers memperkenalkan gaya

terbaru yang kemudian mengubah pola

pikir perempuan berhijab bahwa

merekapun juga mampu tampil modis,

stylish dan menjadi tidak sederhana lagi

seperti konsep sebelumnya. Berbagai

aneka kreasi hijab yang dipadukan dengan

busana muslim sekarang memang sangat

berkembang khususnya di Indonesia.

Banyaknya hijabers Indonesia mampu

membuat trend pengguna hijab semakin

menaik, dengan adanya daya tarik

tersendiri dan untuk memenuhi syariat

agama.

Dalam Al Qur'an pada dua surat

Al-Ahzab :59 dan An-Nur :31 disebutkan

kewajiban wanita muslim menggunakan

hijab:

“ Hai Nabi, katakanlah

kepada isteri-isterimu, anak-anak

perempuanmu dan isteri-isteri

orang mukmin: "Hendaklah

mereka mengulurkan jilbabnya ke

Page 5: Pengikutisip.usni.ac.id/jurnal/4. Solten Rajagukguk.docx · Web viewPeneliti juga menggunakan landasan konseptual yang terdiri pengaruh, media sosial, instagram, hijab, gaya busana,

seluruh tubuh mereka". Yang

demikian itu supaya mereka lebih

mudah untuk dikenal, karena itu

mereka tidak di ganggu. Dan

Allah adalah Maha Pengampun

lagi Maha Penyayang. (Al-

Ahzab :59)

Kemudian dalam surat An-Nur ayat

31:

“ ...dan hendaklah mereka

menutupkan kain kudung

kedadanya... (AnNur :31)”

Gaya berhijab dan berbusana

muslimah memang seperti bersatu dan

tidak terpisahkan bagi kaum wanita

muslimah. Di zaman yang serba modern

dengan kecanggihan teknologi tentu

perkembangan dunia fashion pun juga ikut

berkembag pesat. Untuk itu, sudah saatnya

remaja muslimah tampil lebih modis

dengan busana hijabnya.

Penulis memilih penelitian ini

karena busana hijab sudah menjadi salah

satu trend wanita muslimah sekarang ini.

Zaman sekarang, busana hijab sudah

bukan lagi busana yang dipakai untuk

menutupi aurat, akan tetapi berperan

sebagai fashion tersendiri. Menurut ajaran

Islam, busana hijab ialah busana yang

sangat sopan yang menutup seluruh badan

tanpa memperlihatkan bentuk lekuk tubuh

sipemakainya, bahkan para selebriti mulai

merambah bisnisnya dalam bidang hijab,

serta perancang fashion memberi perhatian

lebih terhadap model busana hijab.

Pada penelitian ini penulis memilih

media sosial Instagram karena media

sosial Instagram adalah media sosial yang

memiliki banyak pengguna aktif hingga

saat ini. Dalam Instagram juga terdapat

banyak foto serta video-video yang

dibagikan oleh para pengguna Instagram.

Contoh foto-foto yang dimaksud adalah

foto-foto para hijabers yang membagikan

foto mereka sendiri yang sedang

menggunakan busana hijab yang

bermaksud untuk mematahkan pandangan

masyarakat tentang busana hijab itu kuno.

Dengan busana hijab perempuan bisa

tampil lebih cantik, modis dan sopan

sehingga secara tidak langsung mengajak

para perempuan yang belum memakai

hijab menjadi memakai hijab.

Selain itu terdapat online shop yang

menawarkan produk-produk busana hijab

mereka. Busana hijab yang ditawarkan

pada zaman sekarang ini lebih menarik

dibanding busana hijab zaman-zaman

sebelumnya. Terdapat banyak perbedaan,

antara lain: Dari segi motif, model, corak

dan kreasi warna yang membuat para

wanita berhijab menjadi tampil lebih

percaya diri dengan busana hijabnya.

Para pengguna juga banyak yang

memposting video-video mengenai tutorial

Page 6: Pengikutisip.usni.ac.id/jurnal/4. Solten Rajagukguk.docx · Web viewPeneliti juga menggunakan landasan konseptual yang terdiri pengaruh, media sosial, instagram, hijab, gaya busana,

hijab. Banyak pengguna yang gemar

membagikan video tersebut, mulai dari

kalangan remaja, masyarakat, designer-

designer hingga artis dapat membagikan

video tutorial hijab. Hal ini dimaksudkan

untuk mengajak para pengguna Instagram

untuk lebih kreatif lagi dalam mengenakan

hijab.

Pada penelitian ini penulis memilih

siswi kelas XII sebagai populasinya.

Penulis memilih kalangan siswi-siswi

kelas XII karena usia mereka sudah

beranjak remaja. Dimana usia remaja

sedang mengalami tingkat emosional yang

tinggi dan mudah terpengaruh oleh

lingkungan sekitar mereka. Hal ini terlihat

pada hasil wawancara antara penulis

dengan Yanuar Andhirani, seorang

karyawati sebuah perusahaan di Jakarta.

Selain itu, usia tersebut merupakan usia

dimana para remaja sangat memperhatikan

penampilannya agar terlihat menarik

dimata teman-temannya bahkan sikap

genit mulai tumbuh dalam diri mereka.

Penulis memfokuskan pada sekolah

SMA Negeri 3 Tangerang sebagai tempat

penelitian karena siswa-siswinya banyak

yang memiliki serta aktif dalam

menggunakan Instagram dan hampir

setengahnya dari siswi-siswi SMA Negeri

3 adalah siswi yang mengenakan hijab

baik di dalam lingkungan sekolah saja

maupun diluar dan didalam lingkungan

sekolah serta sekolah yang memiliki

kegiatan ekstrakurikuler keagamaan

dimana sarana untuk mendapat lebih

seputar agama, contohnya cara berpakaian

menurut islam.

TINJAUAN PUSTAKA

Teori Uses and Gratifications (Kegunaan

dan Kepuasan)

Uses and gratifications merupakan

salah satu teori yang paling terkenal pada

bidang komunikasi massa. Untuk pertama

kalinya teori Uses and Gratifications

diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan

Elihu Katz (1974) dalam bukunya “The

Uses of Mass Communication: Current

Perspektives on Gratifications Research”

(Nurudin,2007:191)

Blumer dan Katz mengatakan

bahwa penggunaan media memainkan

peran aktif untuk memilih dan

menggunakan media. Dengan kata lain,

pengguna media adalah pihak yang aktif

dalam proses komunikasi. Pengguna media

berusaha untuk mencari sumber media

yang paling baik di dalam usaha

memenuhi kebutuhannya. Artinya, teori

uses and gratifications mengasumsikan

bahwa pengguna mempunyai pilihan

alternatif untuk memuaskan kebutuhannya

(Nurudin, 2007:192).

Teori uses and gratifications

menyatakan bahwa orang mempunyai

kebutuhan-kebutuhan dengan keinginan-

keinginan yang dapat dipenuhi dengan

Page 7: Pengikutisip.usni.ac.id/jurnal/4. Solten Rajagukguk.docx · Web viewPeneliti juga menggunakan landasan konseptual yang terdiri pengaruh, media sosial, instagram, hijab, gaya busana,

meggunakan media massa (Hamidi,

2010:77)

Teori ini mengasusmsikan

khalayak itu tidak pasif, sehingga apa yang

dianggap penting oleh media belum tentu

dianggap penting juga oleh khalayak

(Hamidi, 2010:77)

Teori ini menunjukkan bahwa

bukan pada bagaimana cara media

mengubah sikap dan perilaku khalayak,

tetapi lebih kepada bagaimana media

memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial

khalayak. Sehingga sasarannya adalah

khalayak yang aktif yang memang

menggunakan media untuk mencapai

tujuan khusus.

Dalam teori ini diasumsikan

seorang remaja yang sangat

memperhatikan fashionnya dalam

berbusana akan sangat senang sekali

(aktif) mencari informasi tentang fashion-

fashion masa kini yang masih hangat

dikalangan mereka di media sosial

Instagram. Media ini dapat memberikan

kepuasan dan tentu sangat berguna bagi

kalangan remaja tersebut. Dalam hal ini

telah tercermin teori Uses and

Gratifications, dibuktikan bahwa siswi

SMA Negeri 3 Tangerang secara aktif

menggunakan Instagram dalam kehidupan

sehari-harinya.

Pengaruh

Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2016: 849) merumuskan, “Pengaruh

adalah daya yang ada atau timbul dari

sesuatu (orang atau benda) yang ikut

membentuk watak, kepercayaan atau

perbuatan seseorang”. Dari pengertian

diatas telah dikemukakan sebelumnya

bahwa pengaruh adalah merupakan sesuatu

daya yang dapat membentuk atau

mengubah sesuatu yang lain.

Sementara itu, Surakhmad (2014:7)

menyatakan bahwa  pengaruh adalah

kekuatan yang muncul dari suatu benda

atau orang dan juga gejala dalam yang

dapat memberikan perubahan terhadap

apa-apa yang ada di sekelilingnya.

Dari pendapat-pendapat tersebut

dapat disimpulkan bahwa pengaruh

merupakan suatu daya atau kekuatan yang

timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun

benda serta segala sesuatu yang ada di

alam  sehingga mempengaruhi apa-apa

yang ada di sekitarnya. Jadi, pengaruh

adalah hasil dari sikap yang dilakukan oleh

seseorang atau kelompok dikarenakan

seseorang atau kelompok tersebut telah

menjalankan kewajibannya terhadap pihak

yang memintanya untuk menjalankan

kewajiban tersebut. Dimana hasil dari

proses pengaruh adalah sebuah feed back

atau umpan balik dari seseorang yang

dipengaruhi. Kaitannya dengan penelitian

ini adalah untuk mengetahui adakah

pengaruh atau feed back dari Instagram

Page 8: Pengikutisip.usni.ac.id/jurnal/4. Solten Rajagukguk.docx · Web viewPeneliti juga menggunakan landasan konseptual yang terdiri pengaruh, media sosial, instagram, hijab, gaya busana,

terhadap kehidupan remaja di bidang

sosial.

Media Sosial (Social Media)

Media sosial adalah “medium di

internet yang memungkinkan pengguna

mempresentasikan dirinya maupun

berinteraksi, bekerja sama, berbagi,

berkomunikasi dengan pengguna lain, dan

membentuk ikatan sosial secara virtual”.

(Rulli, 2015:13)

Meike dan Young (2012)

mengartikan kata media sosial sebagai

konvergensi antara komunikasi personal

dalam arti saling berbagi diantara individu

(to be shared one-to-one) dan media publik

untuk berbagi kepada siapa saja tanpa ada

kekhususan individu. (Rulli, 2015:11)

Adapaun menurut Van Dijk

(2013), media sosial adalah platform

media yang memfokuskan pada eksistensi

pengguna yang memfasilitasi mereka

dalam beraktivitas maupun berkolaborasi.

Karena itu, media sosial dapat dilihat

sebagai medium (fasilitator) online yang

menguatkan hubungan antarpengguna

sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial.

(Rulli, 2015:11)

Dalam media sosial, khalayak

merupakan khalayak aktif. Tidak hanya

mengonsumsi atau menggunakan konten,

tetapi juga memproduksi dan menyebarkan

konten. Realitas ini bisa dilihat pada

istilah, seperti prosumer (Caesaero, 2011)

atau produsage (Bruns, 2010) yang

menunjukkan bagaimana consumers atau

users, tetapi dalam berbagai konteks

khalayak juga bisa dilihat sebagai

producers. (Rulli, 2015:102)

Media sosial merupakan suatu

media, dimana dijadikan sebagai wadah

untuk dapat berkomunikasi dengan

khalayak, baik yang dikenal mapun tidak

dikenal, seperti Facebook, Twitter,

Instagram, dsb. Media sosial dimanfaatkan

untuk berbagi inspirasi, informasi, serta

ekspresi diri. Banyak orang yang

mengunggah bentuk ekspresi diri seperti

foto maupun video ke dalam media sosial.

Tak jarang setiap orang akan memberi

respon, baik itu positif maupun negatif.

Instagram

Instagram adalah sebuah aplikasi

berbagi foto yang memungkinkan

pengguna mengambil foto, menerapkan

filter digital, dan membagikannya ke

berbagai layanan jejaring sosial, termasuk

milik Instagram sendiri.

(https://id.wikipedia.org/ wiki/ Instagram

diakses pada tanggal 25 Oktober 2016)

Aplikasi Instagram hanya bisa

dijalankan pada peranti mobile seperti

smartphone. Aplikasi ini adalah jaringan

sosial berbagi foto dan video seperti

program-program lainnya. Hanya saja,

Page 9: Pengikutisip.usni.ac.id/jurnal/4. Solten Rajagukguk.docx · Web viewPeneliti juga menggunakan landasan konseptual yang terdiri pengaruh, media sosial, instagram, hijab, gaya busana,

yang paling membedakan adalah tampilan

foto Instagram memiliki ciri khas dengan

“bingkai” persegi. Instagram diciptakan

oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger dan

diluncurkan pada Oktober 2010. Nama

Instagram, menurut mereka merupakan

gabungan dari “Instant Camera” dan

“Telegram”. (Eka, 2016:34)

Menurut Linaschke, Instagram

adalah program sharing foto ke dalam

jejaring sosial yang memfasilitasi

penggunanya untuk memfoto dan

mengaplikasikan filter digital kedalam

fotonya untuk kemudian dishare ke

pengguna lain yang saling terhubung

didalam jejaring sosial (Eka, 2016:36)

Menurut Porter, Instagram

membangun suatu profil publik atau semi

publik dalam sistem yang terbatas,

mengartikulasikan daftar pengguna lain

dengan siapa saja mereka berbagi, melihat

dan menelusuri daftar kolega yang dibuat

oleh orang lain dalam sistem. Mengijinkan

dan menganjurkan seluruh pengguna untuk

membuat, berbagi dan menyebarkan

informasi dan gambar yang menekankan

berbagi konten antara pengguna dan

kolaborasi secara online. Hal ini adalah

bentuk aplikasi yang dinamis, fleksibel dan

interaktif yang keseluruhannya dapat

disebut sebagai desain. (Eka, 2016:36)

Kegunaan utama dari Instagram

adalah sebagai tempat untuk mengunggah

dan berbagi foto-foto kepada pengguna

lainnya. Instagram merupakan salah satu

media sosial yang marak digunakan oleh

khalayak sampai saat ini. Insatgram adalah

salah satu bentuk aplikasi yang berbasis

foto yang menerapkan filter digital dan

memungkinkan pengguna berbagi foto,

mengambil foto keberbagai layanan di

jejaring sosial, termasuk pemilik

Instagaram itu sendiri.

Selain aplikasi berbasis foto,

Instagram juga merupakan suatu wadah

untuk melakukan bisnis online. Bisnis

online adalah sebuah cara promosi atau

menawarkan barang atau jasa yang di

lakukan dengan menggunakan jaringan

internet

Belakangan, Instagram

mengklaim anggotanya telah mencapai

lebih dari 30 juta pada April 2012. Selain

itu instagram juga mengumumkan

setidaknya lebih dari 100 juta foto telah

diunggah dalam Picasa pada Juli 2011.

Pada Mei 2012, Instagram mengklaim

jumlah foto yang telah diunggah telah

melampaui 1 miliar item. Kini Instagram

mengaku telah berhasil meraih pengguna

mencapai lebih dari 100 juta akun pada

April 2012. Melihat perkembangan yang

cepat ini, Facebook kemudian

mengakuisisi perusahaan ini dengan nilai

mencapai US$1 Miliar pada April 2012.

Sementara itu, pertumbuhan Instagram

terus melejit, mencapai 23% pada 2013,

sedangkan sang perusahaan induk,

Page 10: Pengikutisip.usni.ac.id/jurnal/4. Solten Rajagukguk.docx · Web viewPeneliti juga menggunakan landasan konseptual yang terdiri pengaruh, media sosial, instagram, hijab, gaya busana,

Facebook hanya mengalami perumbuhan

mencapai 3% saja. (Tim Pusat Ilmu

Kementerian Perdagangan, 2014:84-85)

Fitur- fitur Instagram antara lain

seperti yang dijelaskan oleh penulis

berikut ini: (https://id.wikipedia.org/ wiki/

Instagram diakses pada tanggal 25 Oktober

2016)

a) Pengikut

Sistem sosial di dalam Instagram

adalah dengan menjadi mengikuti

akun pengguna lainnya, atau memiliki

pengikut Instagram. Dengan demikian

komunikasi antara sesama pengguna

Instagram sendiri dapat terjalin

dengan memberikan tanda suka dan

juga mengomentari foto-foto yang

telah diunggah oleh pengguna lainnya.

Pengikut juga menjadi salah satu

unsur yang penting, dan jumlah tanda

suka dari para pengikut sangat

mempengaruhi apakah foto tersebut

dapat menjadi sebuah foto yang

populer atau tidak. Untuk menemukan

teman-teman yang ada di dalam

Instagram.

b) Mengunggah Foto (Upload foto)

Kegunaan utama dari Instagram

adalah sebagai tempat untuk

mengunggah dan berbagi foto-foto

kepada pengguna lainnya. Foto yang

ingin diunggah dapat diperoleh

melalui kamera iDevice ataupun foto-

foto yang ada di album foto di iDevice

tersebut.

c) Kamera

Foto yang telah diambil

melalui aplikasi Instagram dapat

disimpan di dalam iDevice tersebut.

Penggunaan kamera melalui

Instagram juga dapat langsung

menggunakan efek-efek yang ada,

untuk mengatur pewarnaan dari foto

yang dikehendaki oleh sang pengguna.

Ada juga efek kamera tilt-shift yang

fungsinya adalah untuk memfokuskan

sebuah foto pada satu titik tertentu.

Setelah foto diambil melalui kamera

di dalam Instagram, foto tersebut juga

dapat diputar arahnya sesuai dengan

keinginan para pengguna.

d) Fitur foto

Pada versi awalnya, Instagram

memiliki 15 efek foto yang dapat

digunakan oleh para pengguna pada

saat mereka hendak menyunting

fotonya. Efek tersebut terdiri dari: X-

Pro II, Lomo-fi, Earlybird, Sutro,

Toaster, Brannan, Inkwell, Walden,

Hefe, Apollo, Poprockeet, Nashville,

Gotham, 1977, dan Lord Kelvin. Pada

tanggal 20 September 2011, Instagam

telah menambahkan 4 buah efek

terbaru, yaitu Valencia, Amaro, Rise,

Hudson, dan menghapus 3 efek,

Apollo, Poprockeet, dan Gotham.

Dalam pengaplikasian efek, para

Page 11: Pengikutisip.usni.ac.id/jurnal/4. Solten Rajagukguk.docx · Web viewPeneliti juga menggunakan landasan konseptual yang terdiri pengaruh, media sosial, instagram, hijab, gaya busana,

pengguna juga dapat menghilangkan

bingkai-bingkai foto yang sudah

termasuk di dalam efek tersebut.

Fitur lainnya yang ada pada bagian

penyuntingan adalah tilt-shift yang

fungsinya sama dengan efek kamera

melalui Instagram, yaitu untuk

memfokuskan satu titik pada sebuah

foto, dan sekelilingnya menjadi

buram. Dalam penggunaannya

aplikasi tilt-shift memiliki 2 bentuk,

yaitu persegi panjang dan bulat.

Kedua bentuk tersebut dapat diatur

besar dan kecilnya dengan titik fokus

yang diinginkan. Tilt-shift juga

mengatur rupa foto di sekeliling titik

fokus tersebut, sehingga para

pengguna dapat mengatur tingkat

keburaman pada sekeliling titik fokus

di dalam foto tersebut.

e) Judul foto

Para pengguna dapat memasukkan

judul untuk menamai foto tersebut

sesuai dengan apa yang ada dipikiran

para pengguna. 

f) Arroba

Seperti Twitter dan juga Facebook,

Instagram juga memiliki fitur yang

dapat digunakan penggunanya untuk

menyinggung pengguna lainnya

dengan manambahkan tanda arroba

(@) dan memasukkan nama akun

Instagram dari pengguna tersebut.

g) Label foto

Sebuah kode dalam Instagram adalah

sebuah kode yang memudahkan para

pengguna untuk mencari foto tersebut

dengan menggunakan "kata kunci".

h) Tag dan Hastag

Sebagaimana jejaring sosial pada

umumnya, Instagram juga mempunyai

fitur tag dan hastag yang berfunsi

untuk menandai teman

mengelompokkan foto dalam satu

tabel.

i) Like

Penanda bahwa pengguna lainnya

menyukai foto yang telah diunggah

j) Share

Instagram juga memungkinkan

penggunanya untuk berbagi foto atau

video ke jejaring sosial lain seperti

Facebook, Twitter. Tumblr dan Flickr.

Bila tool ini diaktifkan maka setiap

kali foto dibagikan secara otomatis.

Dengan adanya Instagram, pemilik

Instagram itu sendiri dapat memberikan

insiprasi kepada khalayak mengenai trend

Page 12: Pengikutisip.usni.ac.id/jurnal/4. Solten Rajagukguk.docx · Web viewPeneliti juga menggunakan landasan konseptual yang terdiri pengaruh, media sosial, instagram, hijab, gaya busana,

masa kini, seperti trend fashion. Banyak

orang yang memposting foto-foto dengan

berbagai gaya dan tak jarang orang-orang

yang melihat memberikan respon, baik

positif maupun negatif terhadap hal

tersebut.

METODOLOGI PENELITIAN

Paradigma yang digunakan dalam

penelitian ini ialah paradigma positivistik

dengan pendekatan kuantitatif, metode

survei dan bersifat eksplanatif.

PEMBAHASAN

Data hasil penelitian diperoleh dari

data kuesioner yang telah disebarkan oleh

penulis, diisi oleh responden sebanyak 69

siswi SMA Negeri 3 Tangerang mengenai

pengaruh media sosial instagram terhadap

gaya busana hijab remaja. Hasil data telah

diolah dengan menggunakan SPSS 22

terlebih dahulu dan dideskripsikan dari

masing-masing instrument.

Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan oleh penulis, siswi SMA Negeri

3 Tangerang memiliki karakteristik yang

berbeda-beda. Untuk penelitian, penulis

mengelompokkan responden menurut

frekuensi penggunaan hijab, frekuensi

mengakses akun Instagram dan jurusan di

sekolah.

Responden dalam penelitian ini

merupakan murid kelas XII yang berjenis

kelamin perempuan, beragama islam dan

menggunakan IG, namun yang berbeda

adalah tentang frekueensi penggunaan

hijab, frekuensi mengakses akun Instagram

dan jurusan di sekolah.

Tabel 4.1 ( Penggunaan Hijab )

(n=69)

Frequency PercentValid

PercentCumulative

PercentKadang_Kadang 41 59.4 59.4 59.4Selalu 28 40.6 40.6 100.0Total 69 100.0 100.0

Berdasarkan tabel di atas dapat

dilihat dari 69 murid SMA 3 yang menjadi

sampel, diperoleh data 40.6% yang setiap

hari selalu menggunakan busana hijab dan

59.4% yang kadang-kadang menggunakan

hijab.

Tabel 4.2 ( Mengakses Akun Instagram )

(n=69)

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent1_s/d_5 5 7.2 7.2 7.26_s/d_9 10 14.5 14.5 21.7>10 54 78.3 78.3 100.0Total 69 100.0 100.0

Berdasarkan tabel di atas terlihat

bahwa responden yang mengakses

instagram 1 s/d 5 kali dalam sebulan

sebanyak 7.2%, 6 s/d 9 kali sebanyak

Page 13: Pengikutisip.usni.ac.id/jurnal/4. Solten Rajagukguk.docx · Web viewPeneliti juga menggunakan landasan konseptual yang terdiri pengaruh, media sosial, instagram, hijab, gaya busana,

14.5% dan lebih dari 10 kali sebanyak

78.3%.

Tabel 4.3 ( Jurusan )(n=69)

Frequency PercentValid

PercentCumulative

PercentValid MIA 36 52.2 52.2

IIS 33 47.8 47.8Total 69 100.0 100.0

Berdasarkan tabel di atas terlihat

bahwa responden jurusan MIA sebesar

52.2%, dan jurusan IIS sebanyak 47.8%.

Hasil kuesioner dari responden

yang menjawab bahwa fitur-fitur

instagram mempengaruhi gaya busana

hijab dengan indicator yang diturunkan

menjadi pernyataan yang dijawab

responden adalah sebagai berikut:

Media Sosial InstagramTabel 4.4

(Fitur hastag (#) selalu digunakan setiap memposting

foto maupun video)

(n=69)

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Valid Setuju 13 18.8 18.8

Sangat

Setuju

56 81.2 81.2

Total 69 100.0 100.0

Berdasarkan data diatas, maka

dapat dikatakan bahwa fitur hastag sering

digunakan oleh pengguna instagram ketika

memposting foto maupun video untuk

mendapatkan perhatian lebih dari

pengguna instagram lainnya. Dikaitkan

dengan gaya busana hijab maka dapat

dikatakan bahwa postingan foto maupun

video di instagram dengan hastag akan

mempermudah pengguna instagram

lainnya dalam mencari model selera gaya

busana hijab mereka.

Tabel 4.5(Hastag (#) untuk

mengkategorikan kumpulan foto yang sama)

Frequency PercentValid

PercentCumulative

PercentKurang Setuju 8 11.6 11.6 11.6Setuju 45 65.2 65.2 76.8Sangat Setuju 16 23.2 23.2 100.0Total 69 100.0 100.0

Berdasarkan keterangan di atas

jika dikaitkan dengan variabel Y, maka

hastag dapat digunakan agar foto tentang

gaya busana hijab mudah dicari oleh para

pengguna lainnya.

Tabel 4.6Memanfaatkan hastag (#) untuk

menyebarluaskan foto agar dapat dilihat oleh follower/ following ataupun

yang bukan follower/ following.

Frequency PercentValid

PercentCumulative

PercentTidak Setuju 4 5.8 5.8 5.8

Page 14: Pengikutisip.usni.ac.id/jurnal/4. Solten Rajagukguk.docx · Web viewPeneliti juga menggunakan landasan konseptual yang terdiri pengaruh, media sosial, instagram, hijab, gaya busana,

Kurang Setuju 6 8.7 8.7Setuju 44 63.8 63.8Sangat Setuju 15 21.7 21.7Total 69 100.0 100.0

Berdasarkan keterangan di atas

jika dikaitkan dengan variabel Y, maka

para pengguna instagram memanfaatkan

hastag yang berisi kumpulan foto gaya

busana hijab agar foto tersebut dapat

dilihat dan dicari dengan mudah oleh

semua orang meskipun bukan followernya

untuk ditiru.

Tabel 4.7(Memberikan geotag/ lokasi pada setiap

postingan)

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Valid Tidak Setuju 1 1.4 1.4Kurang Setuju 6 8.7 8.7Setuju 45 65.2 65.2Sangat Setuju 17 24.6 24.6Total 69 100.0 100.0

Berdasarkan keterangan di atas jika

dikaitkan dengan variabel Y, maka

pengguna instagram suka mengetag lokasi

saat melakukan aktivitas-aktivitas yang

berhubungan dengan fashion seperti saat

mengikuti hijab class.

Tabel 4.8

Menggunakan geotag/ lokasi agar pengguna Instagram lain mengetahui dimana foto tersebut diambil atau diunggah)

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Kurang Setuju 8 11.6 11.6 11.6Setuju 39 56.5 56.5 68.1Sangat Setuju 22 31.9 31.9 100.0Total 69 100.0 100.0

Berdasarkan keterangan di atas

jika dikaitkan dengan variabel Y, maka

maka pengguna instagram suka mengetag

lokasi saat melakukan aktivitas-aktivitas

yang berhubungan dengan fashion seperti

hijab class dengan tujuan memberitahukan

informasi lokasi dimana tempat mereka

melakukan aktivitas tersebut sehingga

pengguna instagram lainnya mengetahui

dengan jelas lokasinya.

Tabel 4.9(Memanfaatkan geotag/ lokasi untuk

berbagi informasi kepada sesama pengguna mengenai lokasi hunting)

Frequency PercentValid

PercentCumulative

PercentSetuju 42 60.9 60.9 60.9Sangat Setuju 27 39.1 39.1 100.0Total 69 100.0 100.0

Berdasarkan keterangan di atas

jika dikaitkan dengan variabel Y, maka

maka pengguna instagram suka mengetag

lokasi saat melakukan aktivitas-aktivitas

yang berhubungan dengan fashion seperti

hijab class dengan tujuan memberitahukan

informasi lokasi dimana tempat mereka

melakukan aktivitas tersebut sehingga

Page 15: Pengikutisip.usni.ac.id/jurnal/4. Solten Rajagukguk.docx · Web viewPeneliti juga menggunakan landasan konseptual yang terdiri pengaruh, media sosial, instagram, hijab, gaya busana,

pengguna instagram lainnya mengetahui

dengan jelas lokasinya.

Tabel 4.10(Memanfaatkan geotag/ lokasi untuk

berbagi informasi kepada sesama pengguna mengenai lokasi hunting)

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Valid Setuju 42 60.9 60.9Sangat Setuju 27 39.1 39.1Total 69 100.0 100.0

Berdasarkan keterangan di atas

jika dikaitkan dengan variabel Y, maka

para pengguna instagram mengikuti akun-

akun gaya busana hijab untuk dijadikan

gambaran model gaya busana hijab

mereka.

Tabel 4.11Fitur follow membantu untuk

menambah daftar teman

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Valid Setuju 33 47.8 47.8Sangat Setuju 36 52.2 52.2Total 69 100.0 100.0

Berdasarkan keterangan di atas

jika dikaitkan dengan variabel Y, maka

fitur follow dapat menambah daftar teman

khususnya yang berkaitan dengan gaya

busana hijab guna menyeleksi gaya busana

hijab yang seperti apa yang mereka

inginkan.

Tabel 4.12(menggunakan fitur share pada setiap

postingan)

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Tidak Setuju 2 2.9 2.9 2.9Kurang Setuju 11 15.9 15.9 18.8Setuju 43 62.3 62.3 81.2Sangat Setuju 13 18.8 18.8 100.0Total 69 100.0 100.0

Berdasarkan keterangan di atas

jika dikaitkan dengan variabel Y, maka

para pengguna instagram suka

menggunakan fitur share disetiap

postingannya agar para pengguna lain

dapat melihat dan mengikuti gaya busana

hijab tersebut.

Tabel 4.13(memanfaatkan fitur share dengan

tujuan agar postingan foto dapat dilihat oleh pengguna media sosial lainnya

guna menambah wawasan)

Frequency PercentValid

PercentCumulative

PercentTidak Setuju 1 1.4 1.4 1.4Kurang Setuju

2 2.9 2.9 4.3

Setuju 44 63.8 63.8 68.1Sangat Setuju

22 31.9 31.9 100.0

Total 69 100.0 100.0

Berdasarkan keterangan di atas

jika dikaitkan dengan variabel Y, maka

setiap postingan para pengguna instagram

juga dapat menambah wawasan para

pengguna instagram lainnya tentang

tutorial hijab atau gaya busana hijab

terbaru.

Tabel 4.14

Page 16: Pengikutisip.usni.ac.id/jurnal/4. Solten Rajagukguk.docx · Web viewPeneliti juga menggunakan landasan konseptual yang terdiri pengaruh, media sosial, instagram, hijab, gaya busana,

(foto yang diposting banyak mendapatkan like maka foto yang

diposting tersebut menarik)

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Valid Tidak Setuju 2 2.9 2.9Kurang Setuju 3 4.3 4.3Setuju 46 66.7 66.7Sangat Setuju 18 26.1 26.1Total 69 100.0 100.0

Berdasarkan keterangan di atas

jika dikaitkan dengan variabel Y, maka

setiap postingan foto gaya busana hijab

yang mendapatkan like tandanya foto

tersebut sangat disukai dan diminati oleh

para pengguna instagram lainnya untuk

diikuti.

Tabel 4.15(foto yang diposting banyak

mendapatkan like maka foto yang diposting memiliki kualitas baik)

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Valid Tidak Setuju 4 5.8 5.8Kurang Setuju 10 14.5 14.5Setuju 32 46.4 46.4Sangat Setuju 23 33.3 33.3Total 69 100.0 100.0

Berdasarkan keterangan di atas

jika dikaitkan dengan variabel Y, maka

setiap postingan tentang gaya busana hijab

pengguna instagram yang mendapatkan

like memiliki nilai-nilai estetika

(keindahan) tersendiri dimata para

pengguna instagram lainnya.

Tabel 4.16(memberikan komentar dari postingan

foto yang ada guna

terjalin komunikasi antar sesama pengguna Instagram).

Frequency PercentValid

PercentCumulative

PercentTidak Setuju 3 4.3 4.3 4.3Setuju 38 55.1 55.1 59.4Sangat Setuju 28 40.6 40.6 100.0Total 69 100.0 100.0

Berdasarkan keterangan di atas

jika dikaitkan dengan variabel Y, maka

mereka juga saling memberikan komentar

atau sharing tentang selera, gaya model

hijabnya kepada sesama pengguna

instagram yang mencerminkan bahwa

mereka aktif untuk menjalin komunikasi

sehingga menunjukkan kelas sosial yang

baik.

Tabel 4.17(komentar pada postingan foto berupa

pertanyaan).

Frequency PercentValid

PercentCumulative

PercentTidak Setuju 9 13.0 13.0 13.0Kurang Setuju

15 21.7 21.7 34.8

Setuju 36 52.2 52.2 87.0Sangat Setuju 9 13.0 13.0 100.0Total 69 100.0 100.0

Berdasarkan keterangan di atas

jika dikaitkan dengan variabel Y, maka

para sesama pengguna instagram juga suka

Page 17: Pengikutisip.usni.ac.id/jurnal/4. Solten Rajagukguk.docx · Web viewPeneliti juga menggunakan landasan konseptual yang terdiri pengaruh, media sosial, instagram, hijab, gaya busana,

memberikan pernyataan pada setiap

postingan foto gaya busana hijab.

Tabel 4.18(komentar pada postingan foto berupa

saran).

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Valid Setuju 47 68.1 68.1Sangat Setuju 22 31.9 31.9Total 69 100.0 100.0

Berdasarkan keterangan di atas

jika dikaitkan dengan variabel Y, maka

para sesama pengguna instagram juga

suka memberikan saran pada postingan

foto gaya busana hijab yang kurang sesuai

dengan syariat dan kaidah agama islam.

Tabel 4.19(komentar pada postingan foto berupa

kritik)

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Valid Tidak Setuju 5 7.2 7.2Kurang Setuju

2 2.9 2.9

Setuju 41 59.4 59.4Sangat Setuju 21 30.4 30.4Total 69 100.0 100.0

Berdasarkan keterangan di atas

jika dikaitkan dengan variabel Y, maka

para pengguna instagram lainnya juga

dapat memberikan komentar berupa kritik

pada postingan foto gaya busana hijab

yang tidak atau kurang sesuai dengan

kaidah dan syariat agama islam.

Tabel 4.20(Komentar pada postingan foto berupa

masukan)

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Tidak Setuju 2 2.9 2.9 2.9Kurang Setuju 5 7.2 7.2 10.1Setuju 46 66.7 66.7 76.8Sangat Setuju 16 23.2 23.2 100.0Total 69 100.0 100.0

Berdasarkan keterangan di atas

jika dikaitkan dengan variabel Y, maka

para pengguna instagram juga dapat

memberikan komentar berupa masukan

yang membangun mengenai postingan foto

gaya busana hijab yang masih memiliki

kekurangan, seperti nilai prestige atau

kelas sosial.

Tabel 4.21(menggunakan fitur mention pada

setiap postingan).

Frequency PercentValid

PercentCumulative

PercentKurang Setuju 5 7.2 7.2 7.2Setuju 53 76.8 76.8 84.1Sangat Setuju 11 15.9 15.9 100.0Total 69 100.0 100.0

Berdasarkan keterangan di atas

jika dikaitkan dengan variabel Y, maka

dengan menggunakan fitur mention pada

setiap postingan akan mempercepat

postingan tentang gaya berhijab untuk

diketahui pengguna lain, sehingga gaya

Page 18: Pengikutisip.usni.ac.id/jurnal/4. Solten Rajagukguk.docx · Web viewPeneliti juga menggunakan landasan konseptual yang terdiri pengaruh, media sosial, instagram, hijab, gaya busana,

busana hijab akan cepat menyebar dengan

mudah.

Tabel 4.21Fitur arroba/ mention memudahkan

mencari pengikut (follower)

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Valid Setuju 49 71.0 71.0Sangat Setuju 20 29.0 29.0Total 69 100.0 100.0

Berdasarkan keterangan di atas

jika dikaitkan dengan variabel Y, maka

fitur mention memudahkan untuk mencari

pengikut sehingga dengan semakin banyak

pengikut maka postingan-postingan

tentang gaya busana hijab akan cepat

menyebar dengan mudah.

Tabel 4.22(menggunakan arroba/ mention karena

foto yang diposting ada kaitannya dengan pengguna lain yang diberikan

tanda)

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Valid Setuju 34 49.3 49.3Sangat Setuju 35 50.7 50.7Total 69 100.0 100.0

Berdasarkan keterangan diatas

jika dikaitkan dengan variabel Y, maka

gaya busana hijab dipengaruhi postingan

yang menggunakan mention bagi

pengguna lain.

PEMBAHASAN

Berdasarkan keterangan di atas

dapat dikatakan bahwa foto tutorial hijab

merupakan bagian dari aktivitas dalam

bergaya busana hijab. Jika dikaitkan

dengan variabel X maka pengguna

instagram juga suka melakukan aktivitas

melihat video tutorial hijab di instagram.

Pembahasan penelitian yang menggunakan

teori uses and gratification maka penulis

mendapatkan hasil dari masing-masing

variabel yaitu variabel bebas (X) media

sosial instagram dan variabel terikat (Y)

gaya busana hijab, dari variabel bebas atau

media sosial instagram terdapat satu

dimensi yaitu fitur-fitur instagram.

Dimana untuk dimensi fitur-fitur

instagram terdiri dari tujuh indikator,

antara lain: hastag, geotag, follow, share,

like, komentar dan mention. Sementara

untuk variabel terikat atau gaya busana

hijab dimensinya yaitu identitas, nilai dan

aktivitas. Dimana untuk dimensi identitas

terdiri dari empat indikator, sementara

untuk dimensi nilai terdiri dari tiga

indikator dan untuk dimensi aktivitas

terdiri dari dua indikator.

Pembahasan hasil penelitian

dimaksudkan untuk menjawab identifikasi

masalah yang diangkat dalam penelitian

ini yang dipaparkan di BAB I.

Page 19: Pengikutisip.usni.ac.id/jurnal/4. Solten Rajagukguk.docx · Web viewPeneliti juga menggunakan landasan konseptual yang terdiri pengaruh, media sosial, instagram, hijab, gaya busana,

Penelitian ini dilaksanakan melalui

satu tahap yaitu pembahasan hasil gaya

busana hijab para remaja di kelas XII

SMA Negeri 3 Tangerang setelah

menggunakan media sosial instagram.

Penelitian ini menghasilkan data yang

merupakan data kuatitatif yang mengacu

pada hasil perolehan skor yang dijawab

oleh siswi SMA Negeri 3 Tangerang

ketika mengisi kuesioner.

Kuesioner penelitian diberikan

kepada responden selama satu hari yaitu

pada 4 Desember 2016 dengan jumlah

responden sebanyak 69 responden. Dalam

penelitian ini semua respondennya berjenis

kelamin perempuan.

Ditinjau dari frekuensi responden

dalam mengenakan hijab diperoleh data

40.6% yang setiap hari selalu

menggunakan busana hijab dan 59.4%

yang kadang-kadang menggunakan hijab.

Ditinjau dari frekuensi mengakses akun

instagram dalam sebulan diperoleh bahwa

responden yang mengakses instagram 1

s/d 5 kali dalam sebulan sebanyak 7.2%, 6

s/d 9 kali sebanyak 14.5% dan lebih dari

10 kali sebanyak 78.3%. Sedangkan

ditinjau dari jurusan disekolah terdapat dua

jurusan yaitu MIA dan IIS, diperoleh data

bahwa responden jurusan MIA sebesar

52.5%, dan jurusan IIS sebanyak 47.8%.

Hasil dari data primer yang

dikumpulkan melalui penyebaran

kuesioner tersebut, diperoleh bahwa semua

responden terutama dengan total 69

responden menggunakan media sosial

instagram atau 100 % responden

menggunakan media sosial instagram dan

tidak ada responden yang tidak

menggunakan media sosial instagram.

Berdasarkan hasil uji regresi

linear sederhana dapat disimpulkan bahwa

variabel X memiliki nilai positif, berarti

tiap kenaikan 1 satuan variabel X, maka

Variabel Y akan naik sebesar 0.504. Atau

bisa diartikan juga jika responden setuju

adanya pengaruh penggunaan media sosial

instagram terhadap gaya busana hijab pada

remaja.

Dan dari hasil pengujian

determinasi, diketahui bahwa nilai

koefisien determinasi (R²) adalah 0,344

artinya bahwa variabel independent

tersebut berpengaruh sebesar 34,4%

terhadap variabel dependent.

Hasil uji F menunjukkan bahwa

nilai F hitung lebih besar dari F tabel

(35.119>3,980) dan nilai signifikan kurang

dari 0,05 sehingga Ho ditolak artinya

variabel media sosial instagram

berpengaruh secara signifikan terhadap

sikap gaya busana hijab.

KESIMPULAN

Jumlah siswa-siswi kelas XII SMA

Negeri 3 Tangerang sebanyak 395 orang.

Page 20: Pengikutisip.usni.ac.id/jurnal/4. Solten Rajagukguk.docx · Web viewPeneliti juga menggunakan landasan konseptual yang terdiri pengaruh, media sosial, instagram, hijab, gaya busana,

Namun penulis hanya memfokuskan

kepada siswi kelas XII sebanyak 241

orang. Setelah penulis melakukan

filterisasi didapatkan bahwa siswi yang

beragama islam sebanyak 225 orang dan

yang beragama non muslim sebanyak 16

orang.

Populasi dalam penelitian ini

adalah siswi kelas XII yang beragama

islam serta menggunakan instagram

berjumlah 225 orang dan sampelnya

sebanyak 69 orang. Dari 69 murid SMAN

3 yang menjadi sampel, diperoleh data

40.6% yang setiap hari selalu

menggunakan busana hijab dan 59.4%

yang kadang-kadang menggunakan hijab.

Pengaruh penggunaan instagram

terhadap gaya busana hijab remaja sebesar

34,4%, sedangkan sebesar 65,6%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak di

teliti dalam penelitian ini, hal ini dapat

dilihat dari hasil uji coba antara variabel X

dan Y serta hasil pengujian determinasi.

Koefisien regresi X sebesar 0.504

menyatakan bahwa setiap kenaikan satu

nilai variabel X maka nilai bel Y akan

bertambah sebesar nilai 0.504. Artinya

bahwa instagram dapat mempengaruhi

gaya busana hijab para remaja.

Hasil uji T menunjukkan bahwa

nilai t-hitung lebih besar dari nilai t tabel

(5,926 > 1.996), sehingga Ho ditolak dan

Ha diterima yang berarti bahwa variabel

media sosial Instagram benar-benar

mempengaruhi gaya busana hijab. Hasil uji

F menunjukkan bahwa nilai Fhitung

sebesar 35.119 lebih besar dari nilai

Fttabel sebesar 3,980 atau 35.119>3,980

dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05

sehingga Ho ditolak artinya variabel media

sosial instagram berpengaruh secara

signifikan terhadap sikap gaya busana

hijab.

DAFTAR PUSTAKAAlwi Hasan, dkk. 2005. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.

Atmoko, Bambang Dwi. 2012. Instagram Handbook. Jakarta: Media Kita

Bahammam, Fahad Salim. 2015. “Prinsip-Prinsip Terpenting Syariat Tentang Iman, Ibadah, dan Segenap Aspek Kehidupan”. Panduan Praktis Muslim. Bekasi: Indo Modern Guide

Barnard, Malcolm. 2011. Fashion Sebagai Komunikasi, Yogyakarta: Jalasutra

Bungin, Burhan. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar.

Gunarsa, D Singgih dan Yulia. 2008. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Gunung Mulia

Hamdi, Saepul Asep dan Bahruddin. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish

Hamidi. 2010. Metode Penelitian Dan Teori Komunikasi, Malang: UMM PressIbrahim, Idy Subandi. 2011. Budaya

Populer Sebagai Komunkasi, Yogyakarta: Jalasutra

Page 21: Pengikutisip.usni.ac.id/jurnal/4. Solten Rajagukguk.docx · Web viewPeneliti juga menggunakan landasan konseptual yang terdiri pengaruh, media sosial, instagram, hijab, gaya busana,

Mohammad Ali, dkk. 2004. Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik). Jakarta: Bumi Aksara

Nasrulloh, Rulli. 2015. Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.Rakhmat, Jalaludin. 2014. Metode

Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Contoh Analisi Statistik, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Rohim, Syaiful. 2009. Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam dan Aplikasi, Jakarta: Rineka Cipta.

Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2005. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sinambela, Lijan Poltak. 2014. Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Graha Ilmu.

Littlejhon, W Stephen and Karen A. Foss. 2009. Teori Komunikasi, Jakarta: Salemba Humanika

Sudarsono, Achmad Boediman. 2015. Jurnalisme Online. Tangerang: PT Pustaka Mandiri.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta

Surakhmad, Winarno. 2014. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik. Bandung: Tarsito

Tim Penyusun Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Tim Pusat Ilmu Kementerian Perdagangan.2014. E-Book:Panduan Media Sosial Untuk Kementerian Perdagangan RI. Jakarta.

Sumber Lain:Dominikus Isak Petrus Berek. 2014.

“Fashion Sebagai Komunikasi Identitas Sub Budaya”, Jurnal Interaksi, Vol III No.1. Universitas Dipenogoro

Taruna Budiono. 2013. E-Jurnal: Pemaknaan Trend fashion Berjilbab Ala Hijabers Oleh Wanita Muslimah Berjilbab. Universitas Dipenogoro

Eka Nanda Wulandari. 2016. Popularitas Fashion Hijab Melalui Akun Instagram @HijaberCommunityOfficial. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Neneng. 2016. Pengaruh Penggunaan Media Social Facebook Terhadap Sikap Remaja Tentang Cyberbulling (Survei pada murid kelas X-XI di SMK AL-Fajar, Jakarta Selatan). Universitas Satya Negara Indonesia.

Rivera. 2016. Pengaruh Adegan Kekerasan Film Kartun Tom and Jerry (TAJ) Terhadap Perilaku Anak. Universitas Satya Negara Indonesia

Http://kbbi.web.id/Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi ke 5, diakses pada Kamis 1 November 2016.

Http://www.duniaislam.org diakses pada 5 Oktober 2016Https://id.wikipedia.org/wiki/Mode diakses tanggal 16 Oktober 2016.Https://muslim.or.id diakses pada 11 Oktober 2016Wikipedia,

(https://id.wikipedia.org/wiki/Instagram) diakses tanggal 16 Oktober 2016.

Wikipedia, (https://id.wikipedia.org/wiki/Me

Page 22: Pengikutisip.usni.ac.id/jurnal/4. Solten Rajagukguk.docx · Web viewPeneliti juga menggunakan landasan konseptual yang terdiri pengaruh, media sosial, instagram, hijab, gaya busana,

diasosial) diakses tanggal 16 Oktober 2016.