widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan...

25

Transcript of widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan...

Page 1: widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan pemahaman tentang hubungan pariwisata, desa wisata dan sektor penunjangnya.
Page 2: widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan pemahaman tentang hubungan pariwisata, desa wisata dan sektor penunjangnya.
Page 3: widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan pemahaman tentang hubungan pariwisata, desa wisata dan sektor penunjangnya.
Page 4: widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan pemahaman tentang hubungan pariwisata, desa wisata dan sektor penunjangnya.
Page 5: widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan pemahaman tentang hubungan pariwisata, desa wisata dan sektor penunjangnya.
Page 6: widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan pemahaman tentang hubungan pariwisata, desa wisata dan sektor penunjangnya.
Page 7: widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan pemahaman tentang hubungan pariwisata, desa wisata dan sektor penunjangnya.
Page 8: widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan pemahaman tentang hubungan pariwisata, desa wisata dan sektor penunjangnya.
Page 9: widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan pemahaman tentang hubungan pariwisata, desa wisata dan sektor penunjangnya.
Page 10: widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan pemahaman tentang hubungan pariwisata, desa wisata dan sektor penunjangnya.

SINOPSIS BUKUMateri buku memuat lima bahasan utama.

Pertama memberikan pemahaman tentang hubunganpariwisata, desa wisata dan sektor penunjangnya.Kedua menjelaskan tentang kehidupan desa dalamaspek sosial, ekonomi dan lingkungan, sebagai modalobyek, produk dan jasa wisata desa. Ketigamenjelaskan tentang ekowisata, kawasan konservasi,taman nasional dan pasar ekowisata. Keempatmendeskripsikan manajemen wisata di desa. Hal inidijelaskan dengan produk dan jasa, perankewirausahaan, kepemimpinan dan organisasi,kebutuhan infrastruktur dan akomodasi, sertapengendalian. Kelima, pengembangan ekowisata didesa. Bagian ini menguraikan pentingnya pendidikan,inovasi, promosi dan kerjasama dan penelitian. Dalamsemua bahasan di atas, beberapa pengalaman empirikdisajikan termasuk pengalaman di Indonesia agarpembaca dapat menangkap substansinya lebih utuh.Dalam lampiran disajikan peraturan perundangan yangmemuat pedoman implementasi atau pengembangandesa wisata di Indonesia.

Ekowisata adalah kegiatan perjalanan wisata yangdikemas secara profesional, terlatih, dan memuat unsurpendidikan, sebagai suatu sektor/usaha ekonomi, yangmempertimbangkan warisan budaya, partisipasi dankesejahteraan penduduk lokal serta upaya-upayakonservasi sumberdaya alam dan lingkungan. Konsepekowisata tersebut dapat digunakan untukmengembangkan desa wisata dan membangun desasecara umum.

Page 11: widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan pemahaman tentang hubungan pariwisata, desa wisata dan sektor penunjangnya.

Pengembangan desa wisata memberikankeuntungan bagi pembangunan ekonomi nasional.Desa yang selama ini identik dengan pertanian, makaakan mengalami perubahan paradigma sosial budayamenjadi berbudaya melayani wisatawan. Melayani jasawisata ini tentu tidak mudah. Dalam prosestransformasi struktur ekonomi, lazimnya bergerak darisektor pertanian, manufaktur kemudian ke sektor jasa.Dengan mengembangkan desa wisata, makatransformasi itu melompat dari pertanian langsung kejasa. Hal ini sangat positif, karena penduduk desa padadasarnya sudah menguasai substansi lingkungan danbudaya. Tugas berikutnya adalah memberdayakanpenduduk desa dengan ketrampilan maupunentrepreneurship untuk menyajikan jasa wisata danmemberikan kepuasan kepada pengunjung. Dengandemikian, penduduk desa tidak sepenuhnyamenggantungkan kepada sektor pertanian, tetapi jugamelayani jasa wisata yang memberikan kesejahteraanlebih layak. Wajah desa akan dipenuhi kegiatan bisnisjasa wisata yang menguntungkan (orientasi profit)tetapi juga berorientasi sosial (non profit) untukmendukung konservasi lingkungan dan budaya. Lebihjauh, jasa wisata desa juga akan menghasilkan kaitanekonomi dan inovasi bagi lahirnya usaha pengolahandan jasa-jasa penunjang lainnya.

Desa wisata dan lingkungan sekitarnya memilikidaya tarik wisata alam, budaya dan buatan. Hal inimerupakan potensi yang sangat besar yang melekatdalam kehidupan desa di seluruh penjuru Nusantara.Hal ini sangat disadari benar oleh pemerintah untukdikembangkan. Kebijakan pariwisata yang berbasismasyarakat atau wisata desa juga menjadi jalan keluar

Page 12: widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan pemahaman tentang hubungan pariwisata, desa wisata dan sektor penunjangnya.

bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, selainmendukung konservasi lingkungan alam dan budaya.Daya tarik wisata lingkungan alam dan budaya menjadiroh berkembangnya wisata berbasis masyarakat atauekowisata di wilayah perdesaan.

Pengembangan desa ekowisata secara umumditentukan oleh modal sosial dan kewirausahaan sosial.Semakin tinggi modal sosial, semakin tinggi pulakemampuan kewirausahaan soasial masyarakat, danberimplikasi kepada peningkatan aktivitas jasaekowisata, lahirnya entrepreneur jasa ekowisata danmeningkatnya kesejahteraan masyarakat. Kemampuankewirausahaan sosial lahir dari faktor intrinsik, yaknikepercayaan (trust) dan norma; dan faktor penguat,yakni kemampuan berjejaring (networking) danpartisipasi masyarakat. Keempat faktor tersebutbersama-sama menyusun bangunan modal sosialpengembangan jasa ekowisata, dipandu oleh faktorkepemimpinan dalam wadah organisasi jasa ekowisatayang diperankan oleh penduduk lokal.

Pengembangan desa wisata merupakan kerja besardari seluruh stakeholder wisata. Kerja besar yangsecara nyata memberikan pemihakan kepadapembangunan desa melalui jasa-jasa ekowisata danpenunjangnya. Program PNPM Mandiri Pariwisatamenjadi bukti nyata peran nyata pemerintah pusat.Sementara pemerintah daerah telah mengakomodasiregulasi usaha jasa wisata dan membanguninfrastruktur jalan ke wilayah-wilayah tujuan wisata.Perhatian para peneliti, LSM, pemerhati konservasi alamdan pengunjung wisata ikut mendorong berkembangnyawisata desa. Pada saat yang sama investasi di bidangtelekomunikasi, travel biro, dan layanan wisata masuk

Page 13: widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan pemahaman tentang hubungan pariwisata, desa wisata dan sektor penunjangnya.

mendukung pengelolaan wisata. Sementara masyarakattelah menjalankan dan menikmati hasil pembelajarandalam berwirausaha ekowisata. Komitmen tersebutharus diakomodasi dalam pengelolaan wisata yang terusmemberikan jaminan keberlanjutan. Kerja ini telahmenghasilkan manfaat di berbagai wilayah tujuanwisata desa, antara lain Waha (kabupaten Wakatobi),goa Pindul (kabupaten Gunung Kidul), pulau Merah(Kabupaten Banyuwangi), Tambaksari (kabupatenPasuruan), dan Torongrejo (kota Batu). Penulismeyakini masih banyak desa-desa lain yang menikmatimanfaat tersebut.

Page 14: widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan pemahaman tentang hubungan pariwisata, desa wisata dan sektor penunjangnya.
Page 15: widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan pemahaman tentang hubungan pariwisata, desa wisata dan sektor penunjangnya.
Page 16: widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan pemahaman tentang hubungan pariwisata, desa wisata dan sektor penunjangnya.
Page 17: widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan pemahaman tentang hubungan pariwisata, desa wisata dan sektor penunjangnya.
Page 18: widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan pemahaman tentang hubungan pariwisata, desa wisata dan sektor penunjangnya.
Page 19: widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan pemahaman tentang hubungan pariwisata, desa wisata dan sektor penunjangnya.
Page 20: widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan pemahaman tentang hubungan pariwisata, desa wisata dan sektor penunjangnya.
Page 21: widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan pemahaman tentang hubungan pariwisata, desa wisata dan sektor penunjangnya.
Page 22: widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan pemahaman tentang hubungan pariwisata, desa wisata dan sektor penunjangnya.
Page 23: widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan pemahaman tentang hubungan pariwisata, desa wisata dan sektor penunjangnya.
Page 24: widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan pemahaman tentang hubungan pariwisata, desa wisata dan sektor penunjangnya.
Page 25: widyagama.ac.id · SINOPSIS BUKU Materi buku memuat lima bahasan utama. Pertama memberikan pemahaman tentang hubungan pariwisata, desa wisata dan sektor penunjangnya.