digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

194
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERSEBARAN PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2011 Oleh : Lintang Ronggowulan K5408008 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

Transcript of digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

Page 1: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEBARAN

PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

DI KABUPATEN SUKOHARJO

TAHUN 2011

Oleh :

Lintang Ronggowulan

K5408008

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERSEBARAN

PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

DI KABUPATEN SUKOHARJO

TAHUN 2011

Oleh :

Lintang Ronggowulan

K5408008

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 3: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Lintang Ronggowulan, Persebaran Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di

Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011.Skripsi.Surakarta : Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Surakarta, Desember 2012.

Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengetahui persebaran Pelayanan

Kesehatan Tingkat Pertama (PKTP) di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011, (2)

Mengetahui kualitas PKTP di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011, (3) Mengetahui

tingkat kunjungan PKTP di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011, (4) Mengetahui

tingkat aksesibilitas PKTP di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011, (5) Mengetahui

tingkat kecukupan PKTP di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011.

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan metode

penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan spasial. Teknik sampling yang

digunakan adalah Purposive Sampling. Purposive Sampling digunakan untuk

memilih sampel responden yang akan diwawancarai mengenai kualitas dari

Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. Teknik pengumpulan data dengan

menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang

digunakan adalah analisi data primer, data sekunder dan tabel silang.

Hasil penelitian ini adalah : (1) Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di

Kabupaten Sukoharjo berjumlah 67 unit yang terdiri dari 12 Puskesmas dan 55

Puskesmas Pembantu. (2) Kualitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di

Kebupaten Sukoharjo tahun 2011 terdiri dari: (a) Kualitas Puskesmas di

Kabupaten Sukoharjo terdiri dari 4 Puskesmas dengan kualitas sangat baik, 7

Puskesmas dengan kualitas baik dan 1 Puskesmas dengan kualitas cukup (b)

Kualitas Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukoharjo terdiri dari 12 Puskesmas

Pembantu dengan kualitas sangat baik, 35 Puskesmas Pembantu dengan kualitas

baik dan 8 Puskesmas Pembantu dengan kualitas cukup (3) Tingkat Kunjungan

Pasien Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Sakit di Kebupaten Sukoharjo tahun

2011 terdiri dari: (a) Puskesmas yang termasuk dalam kelas tinggi dengan jumlah

kunjungan paling banyak adalah Puskesmas Kartasura yaitu 53.296 jiwa

(14,46%). Sedangkan Puskesmas yang termasuk dalam kelas rendah dengan

jumlah pengunjung paling sedikit adalah Puskesmas Bulu yaitu 14.862 jiwa

(4,03%) (b) Puskesmas Pembantu yang termasuk dalam kelas tinggi dengan

jumlah kunjungan paling banyak adalah Puskesmas II Kartasura yaitu 36.615 jiwa

(8,62%). Sedangkan Puskesmas Pembantu yang termasuk dalam kelas rendah

dengan jumlah pengunjung paling sedikit adalah Puskesmas Pembantu Joho yaitu

631 jiwa (0,15%) (4) Tingkat aksesibilitas di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011

terdiri dari (a) Aksesibilitas menuju pelayanan kesehatan yang terdiri dari

jangkauan pelayan puskesmas, jangkauan pelayanan puskesmas pembantu (b)

Aksesibilitas per kecamatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011. (5) Tingkat

kecukupan Pelayanan Kesehatan Pertama di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011

yang telah tercukupi adalah Kecamatan Tawangsari, sedangkan kecamatan yang

tidak tercukupi oleh Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama dengan jumlah

penduduk yang tidak terlayani terbanyak berada pada Kecamatan Grogol yaitu

57.016 jiwa.

Page 6: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Lintang Ronggowulan, Distribution of Primary Health Care at Sukoharjo

Regency in 2011.Skripsi: The Faculty of Teacher Training and Education.

Sebelas Maret University, Surakarta. 2012.

The objective of this research are : (1) to find out distribution of Primary

Health Care (PHC) at Sukoharjo regency in 2011, (2) to investigate quality of of

PHC at Sukoharjo regency in 2011, (3) to identify visitor quantity of PHC at

Sukoharjo regency in 2011, (4) to investigate accessibility of PHC at Sukoharjo

regency in 2011 (5) to investigate sufficiency of PHC at Sukoharjo regency in

2011.

In accordance with the objectives of the research, the research uses

descriptive qualitative research methods with a spatial approach. This research

used the judgement sampling.Judgement sampling is used to select a sample of

respondents to be interviewed about the quality of service of Primary Health

Care. Data collection techniques using observation, interview and documentation.

The analysis technique used is the analysis of primary data, secondary data and

cross tables.

The results of this study are: (1) Primary Health Care in Sukoharjo

totaling 67 units consisting of 12 Puskesmas and 55 Puskesmas Pembantu. (2)

Quality of Primary Health Care in regencies da Sukoharjo in 2011 consisted of:

(a) Quality of Puskesmas in Sukoharjo consists of 4 centers with excellent

quality, 7 health centers with good quality and one health center with enough

quality.(b) Quality of Puskesmas Pembantu in Sukoharjo consists of 12 community

health centers with excellent quality, 35 health centers with good quality and 8

health centers with sufficient quality (3) The visitor of Primary Health Care in

Sukoharjo regencies in 2011 consisted of: (a) Puskesmas belonging to high class

with the most number of visits to Puskesmas Kartasura is that 53,296 people

(14.46%). While the Puskesmas were included in the low class with the least

number of visitors was 14.862 people Primary Health Care that Feather (4.03%)

(b) Puskesmas Pembantu were included in the high-class with the most number of

visits is Puskesmas Pembantu II Kartasura the 36,615 inhabitants (8.62 %). While

the health center were included in the low class with the least number of visitors is

a Puskesmas Pembantu Joho 631 people (0.15%) (4) The level of accessibility in

Sukoharjo in 2011 consisted of (a) a wide range of leading health service

consisting of waiter reach Puskesmas, and Puskesmas Pembantu outreach (b)

with each subdistrict in Sukoharjo Year 2011. (5) The adequacy of the Primary

Health Care in Sukoharjo in 2011 that has been fulfilled is the District

Tawangsari, while districts that are not fulfilled by the Primary Health Care by

the number of residents who are not served most are in the District Grogol 57.016

inhabitants.

Page 7: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Salah satu penghargaan terhadap hidup kita adalah

dengan menghargai hidup orang lain

(Penulis)

Hidup bukan tentang seberapa besar kesalahanmu di masa lalu

tetapi bagaimana kamu memperbaiki diri dan kuat menjalani hari

(Penulis)

Page 8: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT

Karya ini saya persembahkan untuk:

Ayah dan Ibu atas segala doa dan kasih sayangnya

Mbak Dedet, Mas Wi dan Dek Lintang yang memberikan semangat

Yunus Aris Wibowo yang memberikan dorongan, bantuan dan motivasi

Seluruh Sahabat Geografi 08

Almamater

Page 9: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh,

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

karunia, rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan

lancar.

Penyelesaian penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,

oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah

memberikan ijin penelitian

2. Bapak Drs. Saiful Bachri, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret yang telah memberikan ijin penelitian

3. Bapak Dr. Moh. Gamal Rindarjono, M.Si selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

sekaligus Pembimbing Akademis

4. Bapak Drs. Djoko Subandriyo, M. Pd selaku Pelaksana Tugas Ketua

Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

5. Bapak Setya Nugraha, S.Si, M. Si, selaku Pembaimbing I yang telah

membimbing, mengarahkan dan memberikan motivasi kepada penulis

6. Ibu Rita Noviani, S.Si, M.Sc, selaku Pembimbing II yang dengan sabar

membimbing dan memberikan motivasi serta mengarahkan pemikiran

penulis

7. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Geografi yang telah memberikan

ilmu selama menempuh studi

8. BAPEDA Kabupaten Sukoharjo, Kesbanglinmas, Dinas Kesehatan, BPS

Kabupaten Sukoharjo, Puskesmas dan Puskesmas Pembantu atas ijin dan

data yang diperlukan

Page 10: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

9. Yunus Aris Wibowo dan Probo Cahyono yang telah membantu dalam

penelitian

10. Rekan-rekan Geografi 08, teman-teman kost Puspa Asri, teman-teman kost

Green House, jama’ah masjid Baiturridho selaku Pembimbing Spiritual

11. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini

Menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, maka

dengan segala kerendahan hati mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

perbaikan dan penyempurnaan. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

kita semua. Amiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Surakarta, Desember 2012

Penulis

Lintang Ronggowulan

Page 11: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. v

HALAMAN ABSTRACT ................................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... viii

HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii

DAFTAR PETA ............................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka................................................................................. 9

1. Pendekatan Keruangan (Spatial Analysis) .................................... 9

2. Persebaran Fasilitas Kesehatan ..................................................... 10

3. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama......................................... 13

B. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 22

C. Kerangka Berfikir ............................................................................... 25

Page 12: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian ............................................................................... 28

B. Waktu Penelitian ............................................................................... 28

C. Pendekatan Penelitian ....................................................................... 29

D. Sumber Data Penelitian ..................................................................... 29

1. Data Primer ................................................................................... 29

2. Data Sekunder ............................................................................... 30

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 31

1. Observasi ..................................................................................... 31

2. Wawancara .................................................................................. 32

3. Dokumentasi ............................................................................... 32

F. Populasi dan Sampel ......................................................................... 33

G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 34

1. Persebaran Fasilitas Kesehatan ................................................... 34

2. Kualitas Pelayanan Fasilitas Kesehatan ...................................... 36

3. Tingkat Kunjungan Pasien .......................................................... 44

4. Tingkat Aksesibilitas ................................................................... 45

5. Tingkat Kecukupan Fasilitas Kesehatan ..................................... 50

H. Prosedur Penelitian............................................................................ 52

1. Persiapan dan Penyusunan Proposal ........................................... 52

2. Penyusunan Instrumen Penelitian ............................................... 52

3. Pengumpulan Data ...................................................................... 52

4. Pengolahan dan Analisis Data ..................................................... 53

5. Penyusunan Laporan ................................................................... 53

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Daerah Penelitian .............................................................. 55

1. Letak ............................................................................................ 55

2. Luas dan Batas Daerah Penelitian ............................................... 55

3. Topografi ..................................................................................... 58

4. Penduduk ..................................................................................... 59

5. Sarana Kesehatan ........................................................................ 68

Page 13: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

B. Hasil Penelitian ................................................................................. 70

1. Persebaran Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di

Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 .............................................. 70

2. Kualitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupaten

Sukoharjo Tahun 2011 ................................................................ 88

3. Tingkat Kunjungan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di

Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 .............................................. 100

4. Tingkat Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di

Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 .............................................. 113

5. Tingkat Kecukupan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di

Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 .............................................. 139

C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 144

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................................... 173

B. Implikasi ............................................................................................ 175

C. Saran .................................................................................................. 176

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 177

LAMPIRAN .................................................................................................... 179

Page 14: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2010..................................................................................... 3

Tabel 2. Hasil Penelitian Yang Relefan ....................................................... 22

Tabel 3. Waktu Penelitian ............................................................................ 28

Tabel 4. Jenis Data Primer ........................................................................... 30

Tabel 5. Klasifikasi Kualitas Puskesmas ..................................................... 41

Tabel 6. Klasifikasi Kualitas Puskesmas Pembantu .................................... 42

Tabel 7. Pedoman Skor Aksesibilitas Menuju Fasilitas Kesehatan ............. 46

Tabel 8. Jumlah Skor dan Kelas Aksesibilitas Menuju Fasilitas

Kesehatan ...................................................................................... 47

Tabel 9. Pedoman Skoring Sarana Kesehatan............................................. 48

Tabel 10. Kriteria Penilaian Unsure-Unsure Aksesibilitas ........................... 48

Tabel 11. Simbol Tingkat Aksesibilitas Fasilitas Kesehatan ........................ 50

Tabel 12. Jenis Fasilitas Kesehatan dan Jumlah Maksimum Penduduk ....... 50

Tabel 13. Tingkat Kecukupan Fasilitas Kesehatan ....................................... 51

Tabel 14. Administrasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 .......................... 56

Tabel 15. Klasifikasi Kemiringan Lereng ..................................................... 58

Tabel 16. Klasifikasi Kemiringan Lereng Kabupaten Sukoharjo ................. 59

Tabel 17. Jumlah Penduduk Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 ............. 60

Tabel 18. Kepadatan Penduduk Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011............. 61

Tabel 19. Kelas Kepadatan Penduduk .......................................................... 63

Tabel 20. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin .............................. 66

Tabel 21. Komposisi Penduduk Menurut Umur ........................................... 67

Tabel 22. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun

2011 .............................................................................................. 69

Tabel 23. Persebaran Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 ..... 70

Tabel 24. Persebaran Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukoharjo

tahun 2011 .................................................................................. 71

Page 15: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Tabel 25. Jumlah Puskesmas dan Puskesmas Pembantu per

Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 ....................... 72

Tabel 26. Skor Aksesibilitas Per Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo ....... 76

Tabel 27. Jumlah Penduduk Dan Kapasitas Primary Health Care Di

Kabupeten Sukoharjo Tahun 2011 .............................................. 77

Tabel 28. Perhitungan 𝐷𝑗𝑑𝑖𝑗−𝑏 ...................................................................... 78

Tabel 29. Rekapitulasi Iterasi Primary Heath Care.................................... 80

Tabel 30. Perhitungan Probabilitas Menuju Primary Heath Care .............. 81

Tabel 31. Prediksi Gerakan Penduduk Dalam Mendatangi Primary Heath

Care ............................................................................................. 83

Tabel 32. Rentangan Interaksi..................................................................... 85

Tabel 33. Klasifikasi Interaksi Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama ...... 85

Tabel 34. Rekapitulasi Hasil Tabulasi Wawancara Puskesmas .................. 89

Tabel 35. Kualitas Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 ......... 91

Tabel 36. Rekapitulasi Hasil Tabulasi Wawancara Puskesmas Pembantu . 92

Tabel 37. Kualitas Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukoharjo Tahun

2011 ............................................................................................. 95

Tabel 38. Rekapitulasi Jumlah Kunjungan Pasien berdasarkan Golongan

Jenis Pasien ................................................................................... 101

Tabel 39. Jumlah Kunjungan Pasien berdasarkan Golongan Jenis Pasien

di Puskesmas Kabupaten Sukoharjo ........................................... 102

Tabel 40. Klasifikasi Tingkat Kunjungan Puskesmas.................................. 103

Tabel 41. Klasifikasi Jumlah Kunjungan Pasien Puskesmas di

Kabupaten Sukoharjo Tehun 2011 .............................................. 104

Tabel 42. Jumlah Kunjungan Pasien berdasarkan Golongan Jenis Pasien .. 106

Tabel 43. Jumlah Kunjungan Pasien berdasarkan Golongan Jenis Pasien

di Puskesmas Pembantu Kabupaten Sukoharjo .......................... 107

Tabel 44. Klasifikasi Tingkat Kunjungan Puskesmas Pembantu................. 110

Tabel 45. Klasifikasi Jumlah Kunjungan Pasien Puskesmas Pembantu di

Kabupaten Sukoharjo Tehun 2011 .............................................. 111

Page 16: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

Tabel 46. Data Jangkauan Pelayanan Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2011.................................................................................. 114

Tabel 47. Keterjangkauan Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2011.................................................................................. 117

Tabel 48. Rekapitulasi Jangkauan Puskesmas Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2011.................................................................................. 119

Tabel 49. Data Jangkauan Pelayanan Puskesmas Pembantu Kabupaten

Sukoharjo Tahun 2011 ................................................................ 120

Tabel 50. Keterjangkauan Puskesmas Pembantu di Kabupaten

Sukoharjo Tahun 2011 ................................................................ 123

Tabel 51. Jangkauan Puskesmas Pembantu Pembantu Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2011.................................................................................. 125

Tabel 52. Jumlah skor Sarana Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Tahun

2011 ............................................................................................. 127

Tabel 53. Skor Aksesibilitas per Kecamatan ............................................... 128

Tabel 54. Perhitungan Tingkat Aksesibilitas Per Kecamatan di Kabupaten

Sukoharjo Tahun 2011 ................................................................... 131

Tabel 55. Klasifikasi Tingkat Aksesibilitas ................................................. 134

Tabel 56. Tingkat Aksesibilitas per Kecamatan .......................................... 134

Tabel 57. Jenis fasilitas kesehatan dan jumlah maksimum penduduk ......... 139

Tabel 58. Tingkat Kecukupan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

(Primary Health Care) Tahun 2011 ........................................... 141

Tabel 59. Prosentase jumlah penduduk yang terlayani dan yang tidak terlayani

oleh Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupaten Sukoharjo

tahun 2011 ................................................................................... 142

Page 17: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berfikir ....................................................................... 27

Gambar 2. Diagram Alur Penelitian............................................................. 54

Gambar 3. Grafik Jumlah Penduduk per Kecamatan di Kabupaten

Sukoharjo Tahun 2011............................................................... 60

Gambar 3. Grafik Kepadatan Penduduk per Kecamatan di Kabupaten

Sukoharjo ................................................................................... 62

Gambar 4. Diagram Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2011 ................................................................................ 69

Page 18: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR PETA

Peta 1. Administrasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 ............................. 57

Peta 2. Kepadatan Penduduk Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 ................ 64

Peta 3. Sebaran Primary Health Care di Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2011 ...................................................................................... 74

Peta 4. Interaksi Primary Health Care di Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2011 ..................................................................................... 87

Peta 5. Kualitas Kualitas Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011.. 98

Peta 6. Kualitas Kualitas Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2011 ...................................................................................... 99

Peta 7. Tingkat Aksesibilitas Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo Tahun

2011 ................................................................................................. 136

Peta 8. Tingkat Aksesibilitas Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2011 .................................................................................... 137

Peta 9. Tingkat Aksesibilitas Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2011 ..................................................................................... 138

Peta 10. Tingkat Kecukupan Primary Health Care di Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2011 ...................................................................................... 143

Page 19: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Iterasai Primary Heath Care

Lampiran 2. Perhitungan Probabilitas PHC

Lampiran 3. Perhitungan Jumlah Perjalanan (trip) PH

Lampiran 4. Kualitas Primary Heath di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

Lampiran 5. Tingkat Kunjungan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

Lampiran 6. Foto Persebaran Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

Lampiran 7. Kuisioner

Lampiran 8. Surat Perijinan

Page 20: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini kesehatan menjadi sebuah kebutuhan primer. Kesembuhan dari

penyakit bukan lagi jadi hal utama dalam pelayanan kesehatan namun satu hal

yang dikehendaki masyarakat sekarang ini adalah meningkatnya kualitas hidup

bahkan untuk orang-orang yang sehat sekalipun. Berdasarkan World Health

Organization (WHO) rangking, tingkat kesehatan Indonesia berada pada rangking

92 dari 190 negara di dunia pada tahun 2010. Hal ini menunjukkan bahwa

Indonesia masih jauh dari negara yang memiliki tingkat kesehatan yang tinggi, hal

ini menjadi salah satu hambatan bagi Bangsa Indonesia untuk menciptakan

sumberdaya manusia yang memiliki kualitas yang tinggi. Untuk mendukung

upaya peningkatan sumberdaya manusia yang berkualitas tinggi tersebut

diperlukan pembangunan akan fasilitas kesehatan.

Pembangunan fasilitas kesehatan diharapkan dapat merata untuk masing-

masing daerah. Adapun jenis fasilitas kesehatan beraneka ragam sesuai dengan

gradasi penyakit.

Menurut Notoatmodjo (2003 : 90), kesehatan merupakan suatu hal yang

kontinum dimulai dari sehat walafiat sampai dengan sakit parah, kesehatan

seseorang berada dalam bentangan tersebut. Demikian pula dengan sakit, sakit

juga mempunyai tingkatan atau gradasi yaitu sakit ringan (mild), sakit sedang

(moderate) dan sakit parah (servere). Tiga gradasi penyakit ini menuntut bentuk

fasilitas pelayanan kesehatan yang berbeda pula. Untuk penyakit ringan tidak

memerlukan peralatan yang canggih. Namun, sebaliknya untuk penyakit yang

sudah parah tidak cukup hanya dengan pelayanan yang sederhana, melainkan

memerlukan pelayanan yang sangat spesifik. Menurut Notoatmodjo (2003 : 90)

untuk menangani gradasi penyakit diperlukan pula pelayanan yang berbeda juga

sebagai berikut:

Page 21: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

a. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (Primary Health Care)

Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan

dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau

promosi kesehatan. Oleh karena jumlah kelompok ini di dalam suatu populasi

sangat besar (lebih kurang 85%), pelayanan yang diperlukan oleh kelompok

ini bersifat pelayanan kesehatan primer atau utama (primary health care).

Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah Puskesmas, Puskesmas Pembantu,

Puskesmas Keliling, Praktek Dokter dan PKD/Polindes.

b. Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua (Secondary Health Servise)

Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan oleh kelompok masyarakat yang

memerlukan perawatan inap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan

kesehatan primer. Bentuk pelayanan ini misalnya Rumah Sakit tipe C dan D,

dan memerlukan tersedianya tenaga-tenaga spesialis.

c. Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga (Tertiary Health Services)

Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien

yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder.

Pelayanan sudah komplek dan memerlukan tenaga-tenaga super spesialis.

Contoh di Indonesia adalah Rumah Sakit tipe A dan B.

Jenis-jenis pelayanan kesehatan di atas sangat dibutuhkan oleh

masyarakat. Pembangunan fasililitas kesehatan perlu mendapat perhatian khusus

baik dari pemerintah maupun mayarakat dikarenakan pembangunan fasilitas

kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu

hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan Undang-Undang Dasar

1945 Pasal 28 H ayat (1) dan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan.

Permasalahan utama pembangunan kesehatan di Indonesia saat ini antara

lain adalah masih tingginya disparitas status kesehatan antartingkat sosial

ekonomi, antarkawasan, dan antara perkotaan dengan perdesaan. Secara umum

status kesehatan penduduk dengan tingkat sosial ekonomi tinggi di kawasan barat

Indonesia, dan di kawasan perkotaan cenderung lebih baik. Sebaliknya, status

Page 22: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

kesehatan penduduk dengan sosial ekonomi rendah di kawasan timur Indonesia

dan di daerah pedesaan masih tertinggal.

Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di

Provinsi Jawa Tengah dan merupakan salah satu kabupaten di lingkungan

Karisedenan Surakartayang berbatasan langsung dengan 6 kabupaten/kota. Jumlah

penduduk di Kabupaten Sukoharjo cukup banyak pada tahun 2011 yaitu 851.157

jiwa dengan kepadatan penduduk 1.824 jiwa/Km². Kabupaten Sukoharjo

merupakan wilayah yang dekat dengan Kota Surakarta dimana Kota Surakarta

merupakan pusat dari berbagai aspek seperti kebudayaan, wisata dan industri di

Provinsi Jawa Tengah. Untuk menuju Kota Surakarta kelima kabupaten tersebut

harus melewati Kabupaten Sukoharjo. Selain itu Kabupaten Sukoharjo merupakan

kabupaten yang saat ini masih berkembang dimana Kota Surakarta menjadi

kiblatnya. Banyaknya penduduk baik yang menetap, nomaden atau bagi para

commuter sangat membutuhkan fasilitas kesehatan, namun sangat disayangkan

bahwa fasilitas kesehatan di Kabupaten Sukoharjo belum merata. Tidak

meratanya fasilitas di Kabupaten Sukoharjo dapat diketahui berdasarkan hasil

survey Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo yang terangkum dalam

Sukoharjo dalam Angka Tahun 2011.

Tabel 1. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010 No Kecamatan Rumah Sakit Puskesmas Pustu Rmh Bersalin BPS Apotek

1 Weru - 1 5 2 20 3

2 Bulu - 1 4 - 17 2

3 Tawansari - 1 7 1 20 3

4 Sukoharjo 1 1 5 2 33 20

5 Nguter - 1 3 - 31 3

6 Bendosari 2 1 4 2 29 2

7 Polokarto - 1 4 1 28 8

8 Mojolaban - 1 3 8 39 14

9 Grogol 1 1 3 2 43 24

10 Baki - 1 4 1 34 12

11 Gatak - 1 2 1 24 5

12 Kartasura 4 1 4 3 57 31

Jumlah 8 12 48 23 375 127

Sumber : Sukoharjo dalam Angka Tahun 2011

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa fasilitas kesehatan di Kabupaten

Sukoharjo belum merata. Di Kecamatan Bulu yang merupakan kecamatan jauh

dari kota hanya terdapat 1 Puskesmas, 4 Puskesmas Pembantu, 17 Bidan Praktik

Page 23: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Swasta dan 2 Apotik . Apabila dibandingkan dengan kecamatan yang dekat

dengan kota seperti Kecamatan Kartasura jumlah perbandingan antara fasilitas

kesehatan di Kecamatan Bulu dengan Kecamatan Kartasura cukup jauh.

Permasalah pembangunan kesehatan seperti yang disebutkan di atas terbukti pula

di Kabupaten Sukoharjo. Adanya masalah tersebut perlu adanya penelitian

mengenai persebaran fasilitas kesehatan di Kabupaten Sukoharjo.

Perbandingan antara jumlah fasilitas kesehatan terhadap jumlah penduduk

di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2011 menunjukkan bahwa kebutuhan

masyarakat di Kabupaten Sukoharjo akan fasilitas kesehatan masih jauh dari

cukup dan belum merata. Untuk mengatasi ketidak cukupan dan ketidak merataan

akan fasilitas kesehatan tersebut maka diperlukan penelitian terhadap persebaran

fasilitas kesehatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011.

Untuk mengetahui persebaran fasilitas kesehatan di Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2011 perlu dikaji mengenai kualitas fasilitas kesehatan di Kabupaten

Sukoharjo. Hal ini dikarenakan apabila fasilitas kesehatan memiliki kualitas yang

baik dapat menjadi daya tarik untuk masyarakat Kabupaten Sukoharjo berobat di

fasilitas kesehatan yang berada di wilayahnya sendiri. Selain kualitas perlu juga

diketahui mengenai jumlah kunjungan pasien, aksesibilitas menuju fasilitas

kesehatan dan tingkat kecukupan fasilitas di Kabupaten Sukoharjo dalam

menangani masyarakat.

Dari ketiga jenis pelayanan kesehatan Menurut Notoatmodjo ( 2003 : 90 ),

penelitian ini dibatasi pada fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan upaya

pelayanan kesehatan diagnostik maupun terapi yang merupakan Pelayanan

Kesehatan Tingkat Pertama (Primary Health Care). Adapun pelayanan kesehatan

dalam penelitian dikhususkan lagi dan terdiri dari Puskesmas dan Puskesmas

Pembantu. Hal ini dikarenakan pada fasilitas kesehatan ini selalu dikunjungi

masyarakat dan menjadi rujukan pertama bagi masyarakat umum apabila

mengalami sakit karena pada setiap kecamatan pasti terdapat Puskesmas dan

Puskesmas Pembantu.

Persebaran Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupaten Sukoharjo

khususnya untuk Puskesmas sudah merata di 12 kecamatan di Kabupaten

Page 24: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Sukoharjo. Meratanya persebaran Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama tidak

diimbangi dengan tingkat aksesibilitas menuju masing-masing sarana kesehatan.

Lokasi yang strategis dan memiliki aksesibilitas yang baik akan mendukung

kinerja dan kualitas dari Pelayanan Kesehatan Tingkat di Kabupaten Sukoharjo.

Sebagian masyarakat di Kabupaten Sukoharjo beranggapan bahwa kualitas

fasilitas kesehatan di Kabupaten Sukoharjo masih rendah sehingga mereka lebih

memilih untuk berobat di Kota Surakarta yang dianggap masyarakat mampu

mengatasi segala penyakit dan memiliki kualitas yang sangat baik.

Fasilitas kesehatan yang memiliki kualitas baik akan menarik pasien untuk

berobat di fasilitas tersebut. Rendahnya kualitas di beberapa fasilitas kesehatan

Kabupaten Sukoharjo mendorong masyarakat untuk memilih fasilitas kesehatan

yang memiliki kualitas yang baik. Kualitas merupakan daya tarik yang sangat

besar bagi pasien yang akan berobat sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas

dari Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupaten Sukohajo berpengaruh

besar terhadap tingkat kunjungan pasien.

Aksesibilitas menuju fasilitas kesehatan merupakan faktor yang sangat

penting dalam memilih fasilitas kesehatan. di Kabupaten Sukoharjo terdapat

beberapa kecamatan yang minim terdapat angkutan atau kendaraan umum. Untuk

Kecamatan Bulu, Weru dan Nguter di Kebupaten Sukoharjo aksesibilitas menuju

fasilitas kesehatan yang disediakan oleh pemerintah cukup sulit, apalagi bagi

masyarakat yang bertempat tinggal di perbatasan kota atau kabupaten. Beberapa

wilayah di Kabupaten Sukoharjo masih memiliki aksesibilitas yang buruk. Untuk

menuju pelayanan fasilitas kesehatan harus menempuh waktu yang cukup lama.

Faktor jarak, kondisi jalan dan angkutan umum yang hanya melintas di daerah-

daerah yang memiliki topografi yang datar menjadikan kendala bagi masyarakat

yang bertempat tinggal di daerah tersebut. Hal ini mengakibatkan kendala bagi

Kabupaten Sukoharjo untuk menciptakan masyarakat yang sehat.

Menciptakan masyarakat Kabupaten Sukoharjo yang sehat selain dilihat

dari aksesibilitas menuju fasilitas kesehatan juga dilihat dari tingkat ketercukupan

fasilitas-fasilitas kesehatan di Kabupaten Sukoharjo dalam melayani masyarakat.

Apabila dibandingkan antara jumlah penduduk per kecamatan di Kabupaten

Page 25: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Sukoharjo dengan fasilitas kesehatan dapat dikatakan fasilitas tersebut belum

dapat mencukupi permintaan penduduk akan pelayanan fasilitas kesehatan

khususnya untuk Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama yang berupa Puskesmas

dan Puskesmas Pembantu yang merupakan dasar dari pelayanan kesehatan.

Penelitian tentang kesehatan yang dikaji berdasarkan aspek keruangan ini

ditujukan untuk menghasilkan informasi kesehatan untuk mendukung

pembangunan kesehatan di Kabupaten Sukoharjo. Penelitian tentang kesehatan

sangat diperlukan bagi masyarakat, dengan adanya informasi yang dihasilkan

dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menambah atau mengurangi

serta memperbaiki fasilitas kesehatan agar menjadi fasilitas kesehatan yang

memiliki kualitas yang cukup baik. Terciptanya fasilitas kesehatan yang

memeiliki kualitas yang baik akan menghasilkan penduduk yang sehat sehingga

dapat terciptanya Sumberdaya Manusia (SDM) yang baik.

Menurut Bintarto dan Surastopo (1979 :55), apabila akan menyajikan data

yang menunjukkan distribusi keruangan atau lokasi dan mengenai sifat-sifat

penting maka hendaknya informasi tersebut ditunjukkan dalam bentuk peta,

karena melalui peta dapat di sampaikan informasi keruangan atau lokasi

penyebaran, macam, serta nilai data secara tepat dan jelas untuk mengetahui

perubahan bentuk penggunaan lahan juga tidak dapat lepas dari peta.

Berdasarkan konteks permasalahan tersebut dan pentingnya arti kesehatan

bagi semua masyarakat hal ini menjadi ketertarikan tersendiri bagi penulis untuk

melakukan penelitian di daerah tersebut dengan judul “PERSEBARAN

PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DI KABUPATEN

SUKOHARJO TAHUN 2011”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana persebaran Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupaten

Sukoharjo tahun 2011?

Page 26: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2. Bagaimana kualitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupaten

Sukoharjo tahun 2011?

3. Bagaimana tingkat kunjungan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di

Kabupaten Sukoharjo tahun 2011?

4. Bagaimana tingkat aksesibilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di

Kabupaten Sukoharjo tahun 2011?

5. Bagaimana tingkat kecukupan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di

Kabupaten Sukoharjo tahun 2011?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dapat diketahui bahwa tujuan penelitian ini

adalah untuk:

1. Mengetahui persebaran Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupaten

Sukoharjo tahun 2011

2. Mengetahui kualitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupaten

Sukoharjo tahun 2011

3. Mengetahui tingkat kunjungan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di

Kabupaten Sukoharjo tahun 2011

4. Mengetahui tingkat aksesibilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di

Kabupaten Sukoharjo tahun 2011

5. Mengetahui tingkat kecukupan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di

Kabupaten Sukoharjo tahun 2011

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat memberikan gambaran permasalahan yang nyata dalam bidang geografi

khususnya geografi sosial dan perencanaan wilayah serta ilmu pengetahuan

lain yang diperoleh di bangku kuliah yang berupa teori-teori dengan kenyataan

yang sesungguhnya di lapangan.

Page 27: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

b. Bagi pihak lain hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan

yang diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran dan bahan

perbandingan untuk penelitian yang sejenis.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini merupakan sumbangan ilmu Geografi terhadap bidang lain yang

diharapkan dapat memberikan informasi mengenai persebaran, kualitas,

tingkat kunjungan pasien, aksesibilitas dan tingkat kecukupan Pelayanan

Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

b. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten

Sukoharjo dalam mengambil keputusan pennyediaan fasilitas kesehatan di

Kabupaten Sukoharjo dan tindakan lebih lanjut terhadap masalah kesehatan

baik masa sekarang maupun mendatang

c. Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam materi pembelajaran Geografi

kelas X dan pada kompetensi dasar “Menjelaskan Konsep Geografi” dan kelas

XII pada kompetensi dasar “Kemampuan Menerapkan Sistem Informasi

Geografi (SIG) dalam Kajian Geografi”

Page 28: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pendekatan Keruangan (Spatial Analysis)

Bintarto dan Hadisumarno, dalam bukunya yang berjudul Metode Analisa

Geografi (1979 : 12) membagi pendekatan dalam geografi yang digunakan untuk

mengkaji atau mendekati masalah menjadi tiga, yaitu pendekatan analisa

keruangan (spatial analysis), analisa ekologi (ecological analysis), dan analisa

kompleks wilayah (regional complex analysis). Analisa keruangan mempelajari

perbedaan lokasi mengenai sifat-sifat penting atau seri sifat-sifat penting.

Analisis keruangan atau yang sering disebut juga analisis spasial pada

hakikatnya merupakan analisis lokasi yang menitik beratkan kepada tiga unsur

geografi yaitu jarak (distance), kaitan (interaction), dan gerakan (movement).

Analisis spasial mempelajari perbedaan lokasi mengenai sifat-sifat penting yang

merupakan suatu ciri khas dari suatu wilayah. Dalam analisa keruangan yang

harus diperhatikan adalah penyebaran penggunaan ruang yang telah ada,

penyediaan ruang yang akan digunakan untuk berbagai kegunaan yang

dirancangkan.

Analisa keruangan ini dapat dikumpulkan data lokasi yang terdiri dari data

titik (point data) dan data bidang (areal data). Yang digolongkan ke dalam data

titik seperti data, ketinggian tempat, data sampel batuan, data sempel tanah, data

lokasi atau tempat fasilitas kesehatan dan lain sebagainya. Meskipun demikian

dari data titik dapat pula diperoleh data bidang.

Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis keruangan dengan

menggunakan model gravitasi dan interaksi dalam ruang. Kajian mengenai

fasilitas kesehatan dapat dijadikan obyek penelitian geografi karena terdapat

hubungan pemikiran lokasi, jarak, kaitan dan gerakan penduduk dalam suatu

wilayah.

Page 29: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2. Persebaran Fasilitas Kesehatan

Analisis keruangan merupakan analisis lokasi yang menitik beratkan pada

tiga unsur geografi yaitu jarak (distance), kaitan (interaction) dan gerakan

(movement). Analisis keruangan merupakan analisis yang mempelajari perbedaan

mengenai sifat penting atau seri sifat-sifat penting fenomena geografi. Ahli

geografi akan memikirkan faktor-faktor apakah yang menguasai pola penyebaran

dan bagaimana pola tersebut dapat diubah agar penyebarannya menjadi lebih

efisien dan lebih wajar.

Persebaran merupakan suatu proses, cara, perbuatan menyebar. Dalam

penelitian ini persebaran yang diteliti adalah persebaran mengenai fasilitas

kesehatan dimana fasilitas kesehatan yang diteliti adalah Pelayanan Kesehatan

Tingkat Pertama (Primary Health Care) yang terdiri dari Puskesmas dan

Puskesmas Pembantu. Hasil mengenai penelitian persebaran pada umumnya akan

berkaitan dengan pola.

Pola tidak dapat dikaji secara deskriptif saja namun dapat dikaji secara

kuantitatif. Misalnya, pola pemukiman pemukiman seragam, random,

mengelompok dan lain sebagainya dapat diberi ukuran yang bersifat kuantitatif.

Dalam menganalisis pola pemukiman dapat dilakukan dari sudut keruangan.

Pendekatan tersebut dapat dapat disebut analisis tetangga-terdekat (nearest-

neighbour analysis). Analisis tetangga-terdekat memerlukan data tentang jarak

antara satu pemukiman dengan pemukiman yang paling dekat, setiap pemukiman

dianggap sebagai sebuah titik dalam ruang. Namun kelemahan menggunakan

analisis tetangga terdekat apabila analisis ini diterapkan di daerah penelitian yang

memiliki topografi yang beraneka ragam, hal ini dikarenakan analisis tetangga

terdekat hanya sesuai diterapkan pada daerah yang memeiliki topografi yang

datar, sehingga dalam penelitian mengenai Persebaran Pelayanan Kesehatan

Tingkat Pertama Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 tidak dapat menggunakan

metode analisis tetangga terdekat. Hal ini dikarenakan topografi di Kabupaten

Sukoharjo yang tidak datar, terdapat beberapa kecamatan yang memiliki topografi

yang bergelombang. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini menggunakan

metode analisis grafitasi dan interaksi antar ruang.

Page 30: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Model analisis gravitasi adalah model yang paling banyak digunakan

untuk melihat besarnya daya tarik dari suatu potensi yang berada pada suatu

lokasi. Model ini sering digunakan untuk melihat kaitan potensi suatu lokasi dan

besarnya wilayah pengaruh dari potensi tersebut. Dalam perencanaan wilayah,

model ini sering dijadikan alat untuk melihat apakah lokasi berbagai fasilitas

umum telah berada pada tempat yang benar. Selain itu, apabila kita ingin

membangun suatu fasilitas yang baru maka model ini dapat digunakan untuk

menentukan lokasi yang optimal. Pada lokasi yang optimal, fasilitas itu akan

digunakan sesuai dengan kapasitasnya. Model grafitasi berfungsi ganda, yaitu

sebagai teori lokasi dan sebagai alat dalam perencanaan. Berbeda dengan teori

lokasi lain yang diturunkan secara deduktif maka model grafitasi dikembangkan

dari hasil pengamatan di lapangan.

Pada abad ke-19, Carey dan Ravebstein dalam Tarigan (2010 : 104)

menyatakan bahwa jumlah migrasi masuk ke suatu kota sangat terkait dengan

besarnya kota tersebut dan jauhnya tempat asal migran tersebut. Barulah pada

abad ke-20, John Q.Stewart dan kelompoknya pada Scool of Sosial Physics

menerapkan secara sistematik model gravitasi untuk menganalisis interaksi sosial

dan ekonomi.

Misalnya terdapat dua kota (kota A dan kota B) yang berdekatan, hendak

diketahui berapa interaksi yang terjadi antara kedua kota tersebut. Interaksi bisa

saja diukur dari banyaknya perjalanan (trip) dari penduduk kota A ke kota B atau

sebalikanya. Faktor apakah yang menentukan besarnya interaksi tersebut? Hasil

pengamatan menunjukkan bahwa interaksi itu ditentukan oleh beberapa faktor di

mana faktor pertama adalah besarnya kedua kota tersebut. Timbul persoalan apa

ukuran yang digunakan untuk menentukan besarnya sebuah kota. Sebuah kota

dapat diukur dari jumlah penduduk, banyaknya lapangan pekerjaan, total

pendapatan (nilai tambah), jumlah luas bangunan, banyaknya fasilitas kepentingan

umum dan lain-lain. Mungkin karena mudah mendapatkan datanya maka ukuran

yang sering digunakan adalah jumlah penduduk. Penggunaan jumlah penduduk

sebagai alat ukur bukanlah tanpa alasan karena jumlah penduduk sangat terkait

langsung dengan berbagai ukuran lain yang dikemukakan di atas. Faktor kedua

Page 31: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

yang mempengaruhi interaksi adalah jarak antara kota A dan kota B. Jarak

mempengaruhi keinginan orang untuk bepergian karena untuk menempuh jarak

tersebut diperlukan waktu, tenaga dan biaya. Makin jauh jarak yang memisahkan

kedua lokasi, makin rendah keinginan orang untuk bepergian. Selain dalam hal

jarak, orang mengamati bahwa minat orang bepergian menurun derastis apabila

jarak itu semakin jauh, artinya penurunan minat itu tidak proporsional dengan

bertambah jarak, melainkan eksponensial. Adapun rumus analisis model grafitasi

secara umum sebagai berikut :

Keterangan :

𝐼𝑖𝑗 = Jumlah trip antara kota i dengan kota j

𝑃𝑖 = Penduduk kota i

𝑃𝑗 = Penduduk kota j

𝑑𝑖𝑗 = Jarak antara kota I dengan kota j

b = Pangkat dari 𝑑𝑖𝑗 , menggambarkan cepatnya jumlah trip menurun seiring

dengan pertambahan jarak. Nilai b dapat dihitung tetapi apabila tidak

maka yang sering digunakan b = 2

k = Sebuah bilangan konstanta berdasarkan pengalaman, juga dapat dihitung

seperti b

Penerapan model grafitasi keruangan berguna untuk analisis perencanaan

bangunan fasilitas dan pelayanan sosial seperti pusat perbelanjaan, pasar, tempat

rekreasi, pelayanan kesehatan, sekolah dan sebagainya.

Esward Ullman menjelaskan 3 faktor yang mempengaruhi interaksi

keruangan, yaitu :

1) Wilayah yang saling melengkapi (regional complementary)

2) Kesempatan berintervensi (intervening opportunity)

3) Pemindahan dalam ruang (spatial transferability)

Regional complementary adalah kondisi dua wilayah yang menunjukkan

adanya kemampuan sumberdayanya yang satu surplus yang satu minus.

Intervening opportunity menunjukkan adanya kemungkinan perantara yang dapat

𝐼𝑖𝑗 = 𝑘𝑃𝑖𝑃𝑗

𝑑𝑖𝑗𝑏

Page 32: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

menghambat terjadinya interaksi antara dua wilayah (perdagangan, kemajuan

komunikasi, kebijaksanaan khusus). Spatial transferability kemudahan transfer

dalam ruang, yaitu fungsi, jarak yang diukur dalam biaya dan waktu.

Mempelajari persebaran tidak tidak hanya pola saja yang dipelajari dan

diteliti namun juga dapat mempelajari mengenai interaksi berdasarkan pada

interpretasi peluang (probabilility), dengan asumsi bahwa berdasarkan hasil

penelitian mengenai persebaran fasilitas kesehatan seorang individu mempunyai

pilihan untuk pergi menuju fasilitas kesehatan dengan melihat jarak antara satu

fasilitas kesehatan dengan fasilitas kesehatan yang lain.

Interaksi merupakan dalam teori himpunan terdiri dari beberapa anggota

dimana msing-masing anggota memiliki daya tarik terhadap anggota yang

lainnya. Dalam interaksi terdapat unsur daya tarik yang terdapat di suatu sub

wilayah dan kemudahan mencapai wilayah tersebut. Daya tarik suatu wilayah

adalah jumlah fasilitas kesehatan, sedangkan kemudahan untuk mencapai wilayah

tersebut dipengaruhi oleh jarak, kondisi jalan dan angkutan umum.

3. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

Dalam konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) tahun 1948

tertulis bahwa “Health Is A Fundamental Human Right” yang mengandung suatu

kewajiban untuk menyehatkan yang sakit dan mempertahankan yang sehat. Hal

ini melandasi suatu pemikiran, bahwa “Sehat sebagai hak asasi manusia dan

Sehat sebagai investasi”. Di Indonesia Undang-Undang Dasar 1945

mengamanatkan melalui pasal 28 H ayat (1) : “Setiap orang berhak hidup

sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mandapatkan lingkungan hidup

yang baik dan sehat, serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”.

Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Nomor 262 tahun 2009 pasal 1

ayat 3 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Fisikawan Medis dan Angka

Kreditnya, “Fasilitas kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk

menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan disgnostik maupun terapi”.

Page 33: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Pelayanan Kesehatan tingkat Pertama (Primary Health Care) menurut

Notoatmodjo (2003 : 90) merupakan pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk

masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan

kesehatan mereka atau promosi kesehatan. Oleh karena jumlah kelompok ini di

dalam suatu populasi sangat besar (lebih kurang 85%), pelayanan yang diperlukan

oleh kelompok ini bersifat pelayanan kesehatan primer atau utama (Primary

Health Care). Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah Puskesmas, Puskesmas

Pembantu, Puskesmas Keliling, Praktek Dokter dan PKD/Polindes. Sedangkan

Pelayanan Kesehatn Tingkat Pertama berdasarkan Undang-Undang No 36 Tahun

2009 Pasal 30 Ayat 2 adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh fasilitas

pelayanan kesehatan dasar.

Fasilitas kesehatan yang akan diteliti termasuk dalam Pelayanan

Kesehatan Tingkat Pertama yang dikhususkan menjadi Puskesmas dan Puskesmas

Pembantu. Adapun alasan menggunakan kedua fasilitas kesehatan tersebut

dikarenakan pada kedua fasilitas tersebut merupakan fasilitas yang pasti ada di

setiap kecamatan, selain itu Puskesmas dan Puskesmas Pembantu merupakan

salah satu dari Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama yang menjadi basic health

bagi masyarakat. Puskesmas dan Puskesmas Pembantu selalu dituju pertama kali

oleh masyarakat karena pasti ada di setiap kecamatan.

Adapun penjelasan dari masing-masing fasilitas kesehatan dalam

penelitian ini adalah :

a. Puskesmas

Puskesmas menurut pedoman kerja Puskesmas tahun 1991/1992

didefinisikan sebagai berikut “Puskesmas adalah seuatu kesatuan organisasi

kesehatan yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh

dan terintegrasi kepada masyarakat di wilayah kerja tertentu dalam usaha-

usaha kesehatan pokok”.

Pada tahun 1968 dalam rapat kerja nasional dicetuskan bahwa

Puskesmas merupakan sistem pelayanan kesehatan terpadu yang kemudian

dikembangkan oleh pemerintah (Departemen Kesehatan) menjadi Pusat

Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Puskesmas disepakati sebagai

Page 34: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

suatu unit pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kuratif dan

preventif secara menyeluruh dan mudah dijangkau, dalam wilayah kerja

kecamatan atau sebagian kecamatan di kota madya atau kabupaten

(Notoatmojo, 2003 :9).

b. Puskesmas Pembantu

Puskesmas dalam mencapai cakupan pelayanan yang merata maka ia

ditunjang oleh fasilitas kesehatan lain termasuk Puskesmas Pembantu. Secara

teknis Puskesmas Pembantu berada di bawah pengawasan dan peraturan

Puskesmas, wilayah kerja Puskesmas Pembantu adalah kelurahan.

Penelitian ini hanya ditujukan untuk Pelayanan Kesehatan Tingkat

Pertama yang berupa Puskesmas dan Puskesmas Pembantu. Dalam membahas

Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama dalam penelitian ini akan dikaji mengenai

persebaran dengan metode grafitasi, kualitas, tingkat kunjungan pasien,

aksesibilitas dan kecukupan fasilitas kesehatan.

a. Persebaran

Persebaran Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama menggunakan

sebuah pendekatan keruangan dengan penerapan metode model grafitasi.

Penerapan metode dengan menggunakan model grafitasi ini pada umumnya

digunakan di daerah yang memiliki topografi yang tidak datar.

b. Kualitas

Kualitas dari Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama menjadi perhatian

bagi masyarakat dalam memilih fasilitas kesehatan yang akan di datangi.

Kualitas pelayanan adalah kegiatan pelayanan yang diberikan oleh

penyelenggara pelayanan publik yang mampu memenuhi harapan, keinginan,

dan kebutuhan serta mampu memberikan kepuasan kepada masyarakat luas.

Semakin kritisnya masyarakat saat ini terhadap pelayanan kesehatan yang

diterima dan semakin ketatnya persaingan diera pasar bebas, menuntut banyak

hal dalam pelayanan kesehatan.

Tjiptono (2004) dalam Puspita (2009 : 15) menyatakan bahwa kualitas

pelayanan harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi

Page 35: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

pelanggan. Hal ini berarti bahwa citra kualitas yang baik bukanlah

berdasarkan sudut pandang atau persepsi pihak penyedia jasa, melainkan

berdasarkan sudut pandang atau persepsi pelanggan. Pelangganlah yang

megkonsumsi dan menikmati jasa perusahaan, sehingga merekalah yang

seharusnya menentukan kualitas jasa.

Kualitas pelayanan kesehatan menunjuk pada tingkat kesempurnaan

pelayanan kesehatan, disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap

pasien sesuai dengan tingkat kepuasan pada setiap pasien dan sesuai dengan

tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta dipihak lain tata cara

penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode profesi yang telah

ditetapkan. Kualitas dalam pelayanan kesehatan bukan hanya ditinjau dari

sudut pandang aspek teknis medis yang berhubungan langsung antara

pelayanan medis dan pasien saja tetapi juga sistem pelayanan kesehatan secara

keseluruhan, termasuk menajemen administrasi, keuangan, peralatan dan

tenaga kesehatan lainnya.

Gronroos (2000) dalam Puspita ( 2009 : 18-20) memaparkan tiga

dimensi utama atau faktor yang dipergunakan konsumen dalam menilai

kualitas yaitu outcome-related (technical quality), process-related (functional

quality), dan image-related dimensions. Ketiga dimensi ini kemudian

dijabarkan yaitu sebagai berikut:

1) Professionalism and Skills, yaitu merupakan outcome related, dimana

pelanggan menganggap bahwa penyedia jasa, para karyawan, sistem

operasional, dan sumber daya fisiknya memiliki pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah pelanggan

secara profesional.

2) Attitudes and Behavior yaitu merupakan process related. Pelanggan

merasa bahwa karyawan dalam memberikan pelayanan selalu

memperhatikan mereka dan berusaha membantu memecahkan masalah

pelanggan secara spontan dan dengan senang hati

Page 36: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

3) Accessibility and Flexibility merupakan process related. Pelanggan merasa

bahwa penyediaan jasa, lokasi, jam kerja, karyawan dan sistem

operasionalnya dirancang dan dioperasikan sedemikian rupa sehingga

pelanggan dapat mengaksesnya dengan mudah. Selain itu juga dirancang

dengan maksud agar dapat bersifat fleksibel dalam menyesuaikan

permintaan dan keinginan pelanggan.

4) Reliability and Trustworthiness merupakan process related. Pelanggan

meyakini bahwa apapun yang terjadi atau telah disepakati, mereka bisa

mengandalkan penyedia jasa, karyawan dan sistemnya dalam memenuhi

janji-janjinya dan bertindak demi kepentingan pelanggan.

5) Service recovery merupakan process related. Pelanggan meyakini bahwa

bila ada kesalahan atau bila terjadi sesuatu yang tidak diharapkan,

penyedia jasa akan segera dan secara aktif mengambil tindakan untuk

mengendalikan situasi dan menemukan solusi yang tepat.

6) Serviscape merupakan process related. Pelanggan merasa bahwa kondisi

fisik dan aspek lingkungan service encounter lainnya mendukung

pengalaman positif atas proses jasa.

7) Reputation and Credibility merupakan image related. Pelanggan meyakini

bahwa bisnis penyedia jasa dapat dipercaya.

Berdasarkan pada penjabaran di atas dapat diketahui bahwa terdapat 7

indikator dalam menilai kualitas fasilitas kesehatan khususnya dalam

penelitian ini adalah Pelayanan Kesehatan tingkat Pertama yang berupa

Puskesmas dan Puskesmas Pembantu.

c. Tingkat Kunjungan

Tingkat kunjungan pelayanan kesehatan yang dimaksud dalam

penenitian ini adalah tingkat (jumlah) kunjungan penduduk yang berkunjung

di fasilitas kesehatan dengan tujuan untuk berobat atau memeriksakan

kesehatan. Tingkat kunjungan pasien antara satu fasilitas kesehatan dengan

fasilitas kesehatan yang lain berbeda-beda. Hal ini pada umumnya dipengaruhi

oleh kualitas dari masing-masing fasilitas kesehatan.

Page 37: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Tingkat kunjungan pasien dapat dilihat dari jumlah pasien yang

berobat dalam kurun waktu satu tahun. Tingkat kunjungan pasien dapat

diketahui melalui administrasi dalam suatu fasilitas kesehatan. Pada umumnya

apabila suatu fasilitas kesehatan itu memiliki predikat yang baik maka

otomatis pada fasilitas tersebut memiliki tigkat kunjungan pasien yang tinggi.

Berbeda dengan fasilitas kesehatan yang memiliki predikat kualitas kesehatan

yang buruk, pada umumnya fasilitas kesehatan yang memiliki predikat

kualitas yang buruk maka tingkat kunjungan pasien pada fasilitas kesehatan

tersebut akan rendah.

d. Aksesibilitas

Aksesibilitas merupakan faktor utama dalam memilih fasilitas

kesehatan yang akan didatangi. Untuk memperoleh kemudahan dalam

melakukan pergerakan, diperlukan jaringan jalan dan transportasi yang baik.

Konsep yang mendasari tataguna lahan dan transportasi adalah aksesibilitas.

Dalam konteks yang lebih jelas ditetapkan lahan oleh Khisty dan Lall (2005 :

88) bahwa “aksesibilitas adalah kemudahan melakukan pergerakan dari

tempat yang satu ke tempat yang lain”.

Tingkat aksesibilitas adalah kemudahan mencapai kota tersebut dari

kota atau wilayah lain yang berdekatan, atau bisa juga dilihat dari sudut

kemudahan mencapai wilayah lain yang berdekatan bagi masyarakat yang

tinggal di kota tersebut. Ada berbagai unsur yang mempengaruhi tingkat

aksesibilitas, misalnya: kondisi jalan, jenis alat angkutan yang tersedia,

frekuensi keberangkatan dan jarak. (Tarigan, 2009 : 140). Untuk

menyederhanakan penelitian, maka unsur yang dipakai dibatasi yaitu jarak,

jalan dan angkutan umum.

1) Jarak

Keterkaitan antar kota sebagai pusat penyedia jasa pelayanan

terhadap wilayah sekitarnya atau wilayah pelayanannya dapat diukur dari

seberapa jauh jaraknya terhadap wilayah sekitar pusat pelayanan tersebut

(Adisasmita, 2003 : 9). Pada penelitian ini jasa pelayanan yang dimaksud

Page 38: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

adalah pelayanan kesehatan. Jadi akan diteliti seberapa jauh pusat

pelayanan menjangkau daerah di sekitarnya.

Jarak dianggap sebagai faktor penghambat dalam mencapai suatu

tempat. Orang perlu mengorbankan waktu, tenaga, dan biaya untuk

mengatasi hambatan jarak. Semakin dekat suatu tempat dengan lokasi

fasilitas kesehatan, maka semakin mudah orang untuk menjangkaunya.

2) Jalan

Jaringan transportasi yang dominan berupa jaringan transportasi

jalan. Berdasarkan Undang-Undang No 38 tahun 2004 pasal I ayat 4,

“Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian

jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang

diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, diatas

permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan atau air, serta di atas

permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel.

Jalan dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa faktor. Pada

penelitian ini akan digunakan kelas jalan umum berdasarkan fungsinya.

Berdasarkan Undang-Undang No 38 tahun 2004 pasal 6 ayat 1, “Jalan

umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum. Jalan

umum dikelompokkan menurut sistem, fungsi, status dan kelas.

Berdasarkan Undang-Undang No 38 tahun 2008 pasal 8, jalan umum

menurut fungsi peranannya dapat dibedakan menjadi:

a) Jalan arteri, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan

utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi dan

jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien

b) Jalan kolektor, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani

angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak

sedang, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi

c) Jalan lokal, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan

setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata

rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi

Page 39: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

d) Jalan lingkungan, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani

angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dengan dan

kecepatan rata-rata rendah

3) Angkutan Umum

Menurut Munawar (2005 : 45) Angkutan dapat didefinisikan sebagai

pemindahan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan

menggunakan kendaraan, sedangkan kendaraan umum adalah setiap

kendaraan bermotor yang digunakan untuk umum dengan dipungut bayaran.

Kendaraan umum dapat berupa mobil penumpang, bus kecil, bus sedang

dan bus besar. Mobil penumpang yang digunakan untuk mengangkut

penumpang umum disebut dengan mobil penumpang umum (MPU).

(Munawar, 2005 : 45)

Tingkat aksesibilitas masing-masing kecamatan dapat diketahui

dengan mengetahui indeks aksesibilitasnya. Secara umum, menurut Tarigan

(2010 : 156) indeks aksesibilitas adalah adanya unsur daya tarik yang terdapat

di suatu sub wilayah dan kemudahan untuk mencapai wilayah tersebut. Daya

tarik suatu wilayah adalah jumlah fasilitas kesehatan, sedangkan kemudahan

untuk mencapai wilayah tersebut dipengaruhi oleh jarak, kondisi jalan dan

angkutan umum. Angkutan umum dipilih sebagai salah satu faktor dalam

aksesibilitas karena dengan adanya angkutan umum yang melintas di fasilitas

kesehatan dapat menandakan bahwa fasilitas tersebut mudah dijangkau oleh

masyarakat tanpa perlu menggunakan kendaraan pribadi, dengan demikian

dalam penelitian ini mengabaikan kepemilikan kendaraan pribadi. Accesibility

indeks dihitung dengan rumus (Lee, 1993 : 72), yaitu:

Keterangan :

𝐴𝑖𝑗 = Accesebility Indeks daerah I terhadap daerah j

𝐸𝑗 = Total lapangan kerja (Employment) di daerah j

𝑑𝑖𝑗 = Jarak antara i dan j

𝑏 = Pangkat dari 𝑑𝑖𝑗

𝐴𝑖𝑗 = 𝐸𝑗

𝑑𝑖𝑗𝑏

Page 40: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Penelitian ini mengkaji fasilitas kesehatan, sehingga unsur daya

tariknya bukanlah total lapangan pekerjaan di daerah j melainkan total fasilitas

kesehatan di daerah j. Rumus di atas diubah menjadi :

Rumus tersebut, hanya memperhatikan jarak, padahal pada

kenyataannya masih terdapat beberapa unsur lain yang tidak bisa diabaikan,

diantaranya: jaringan jalan dan jenis angkutan yang digunakan. Oleh sebab itu,

rumus diatas perlu ditambah menjadi:

Indeks yang diperoleh pada rumus tersebut adalah daya tarik satu sub

wilayah j ditinjau dari sub wilayah i. Apabila daya tarik seluruh wilayah

diperhitungkan atau digabungkan maka rumusnya menjadi:

Rumus di atas akan diketahui jumlah mayarakat yang mengunjungi

masing-masing kecamatan di Kabupaten Sukoharjo berdasarkan fasilitas

kesehatan yang ada.

e. Tingkat Kecukupan

Parameter dalam mengukur kecukupan layanan kesehatan dasar

berkaitan erat pada ketersediaan fasilitas pelayanan dengan kepadatan

penduduk dan aksesibilitas. Semakin padat penduduk di suatu wilayah maka

semakin banyak pula fasilitas kesehatan yang harus disediakan. Hal ini

dikarenakan masing-masing fasilitas kesehatan memiliki daya kecukupan

yang berbeda-beda

Parameter dalam mengukur kecukupan fasilitas kesehatan dikaitkan

dengan ketersediaan fasilitas kesehatan dengan kebutuhan masyarakat.

Kebutuhan masyarakat akan terpenuhi secara keseluruhan berdasarkan jumlah

fasilitas kesehatan yang ada.

𝐴𝑖𝑗 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎 ℎ 𝑗

𝑑𝑖𝑗 𝑏

𝐴𝑖𝑗 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎 ℎ 𝑗

(𝑑𝑖𝑗 +𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 +𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑢𝑚𝑢𝑚 ) 𝑏

𝐴𝑖𝑗 = ∑𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎 ℎ 𝑗

(𝑑𝑖𝑗 +𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 +𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑢𝑚𝑢𝑚 ) 𝑏

Page 41: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

B. Penelitian yang Relevan

Tabel 2. Hasil Penelitian yang Relefan No Peneliti Judul Penelitian Tujuan Metode Penelitian Hasil Penelitian

1 Diah Erni Ekawati

(Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu

Pendidikan

Universitas Sebelas

Maret, 2010)

Analisis Spasial

Fasilitas kesehatan di

Wilayah Gombong

Kabupaten Kebumen

Tahun 2010

Mengetahui distribusi fasilitas

kesehatan di Wilayah Gombong

Kabupaten Kebumen tahun 2010

Menetahui tingkat aksesibilitas masing-

masing kecamatan di Wilayah

Gombong Kabupaten Kebumen tahun

2010

Mengetahui interaksi di Wilayah

Gombong Kabupaten Kebumen tahun

2010

Kualitatif

Metode yang digunakan adalah

metode deskriptif spasial/geografis

dan metode survey.

Distribusi fasilitas kesehatan paling banyak di

Kecamatan Gombong yaitu 38 unit (33,33%)

dan yang paling sedikit di Kecamatan Rowokele

sebanyak 12 unit (10,53%). Tingkat kecukupan

PKD/Polindes dan Puskesmad Pembantu

tertinggi di Kecamatan Rowokele yaitu 37.348

jiwa (88,53%) terlayani, dan terendah di

Kecamatan Buayan yaitu 48.582 jiwa (77,89%)

terlayani. Tingkat kecukupan Puskesmas

tertinggi di Kecamatan Gombong yaitu semua

penduduk terlayani dan terendah di Kecamatan

Buayana yaitu 30.000 jiwa (48,1%) penduduk di

kecamatan tersebut terlayani oleh puskesmas.

Tingkat kecukupan praktek dokter tertinggi di

Kecamatan Gombong yaitu semua penduduk

terlayani dan terendah di Kecamatan Rokowele

yaitu 5.000 jiwa (11,85%) penduduk di

kecamatan tersebut terlayani oleh praktek

dokter.

Tingkat aksesibilitas tertinggi di Kecamatan

Gombong yaitu 36,87583 dan terendah di

Kecamatan Rowokele yaitu 4,646259

Interaksi wilayah dibedakan menjadi tiga.

Pertama prediksi gerakan penduduk dalam

mendatangi Puskemas yaitu hampir sama di

masing-masing kecamatan. Kedua, prediksi

gerakan penduduk dalam mendatangi praktek

doketr, paling banyak di Kecamatan Gombong

yaitu 115.190 pasien (49,83%) dan paling sedikit

22

Page 42: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

No Peneliti Judul Penelitian Tujuan Metode Penelitian Hasil Penelitian

di Kecamatan Rowolele yaitu 5.007 pasien

(2,17%). Ketiga prediksi gerakan penduduk

dalam mendatangi Rumah Sakit di Kecamatan

Gombong sebanyak 194.308 jiwa (70,75%) dan

di Kecamatan Buayan sebanyak 80.329 jiwa

(29,25%)

2 Ika Puspita

(Tesisi Fakultas

Kesehatan

Masyarakat

Universitas

Sumatera Utara,

2009)

Hubungan Persepsi

Pasien Tentang

Kualitas Pelayanan

Dengan Citra Rumah

Sakit Umum Daerah

Kabupaten Aceh

Tamiang

Untuk mengetahui bagaimana

hubungan persepsi pasien tentang

kualitas pelayanan yang terdiri dari

persepsi pasien tentang dimensi kualitas

teknis (professionalism) dan persepsi

pasien tentang dimensi kualitas

fungsional (reliability, attitudes,

accessibility, service recovery dan

serviscape) dengan citra rumah sakit

Kuantitatif

Penelitian ini merupakan

penelitian survey dengan tipe

explanatory research untuk

menganalisis hubungan persepsi

pasien tentang kualitas

pelayanan dengan citra RSUD

Kabupaten Aceh Tamiang.

Hasil analisis Chi-Square menunjukkan bahwa

ada hubungan persepsi pasien tentang kualitas

pelayanan yang terdiri dari dimensi kualitas

teknis (professionalism, p = 0.000) dan dimensi

kualitas fungsional (reliabilitydengan p = 0.000,

attitudes dengan p = 0.000, accessibility dengan p

= 0.000, service recovery dengan p = 0.000, dan

serviscape dengan p = 0.000) dengan citra RSUD

Kabupaten Aceh Tamiang

3 Setiyo Gunawan

(Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu

Pendidikan

Universitas Sebelas

Maret, 2008)

Analisis Tingkat

Kecukupan Pelayanan

Pusat Kesehatan

Masyarkat

(Puskesmas) wilayah

pesisir di Kabupaten

Pati Tahun 2006

Untuk mengatahui pola persebaran

Puskesmas wilayah pesisir di

Kabupaten Pati

Untuk mengetahui rasio tingkat

kecukupan pelayanan Puskesmas

wilayah pesisir di Kabupaten Pati

Untuk mengetahui

Jangkauan/aksesibilitas pelayanan

sarana Puskesmas wilayah pesisir di

Kabupaten Pati

Analisis tetangga terdekat, data

sekunder dan analisis peta

Berdasarkan perhitungan analisis tetangga

terdekat nilai T= 0,8 menunjukkan pola

persebaran Puskesmas wilayah pesisir Kabupaten

Pati mengelompok

Berdasarkan parameter 1: 30.000 dalam arti satu

Puskesmas melayani 30.000 jiwa per kecamatan

sebagian kecamatan masih belum tercukupi.

Berdasarkan analisis buffer pada peta skala

1:200.000 dengan menerapkan jangkauan layanan

3.000 meter, terdapat pemukiman yang

keberadaannya diluar jangkauan layanan tersebut,

sedangkan keberadaan puskesmas pada masing-

masing kecamatan saling overlap hal ini

menunjukkan bahwa lokasi Puskesmas cenderung

berdekatan.

23

Page 43: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

No Peneliti Judul Penelitian Tujuan Metode Penelitian Hasil Penelitian

4 Lintang

Ronggowulan

(2012)

Evaluasi Persebaran

Pelayanan Kesehatan

Tingkat Pertama di

Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2011

Mengetahui persebaran Pelayanan

Kesehatan Tingkat Pertama di

Kabupaten Sukoharjo tahun 2011

Mengetahui kualitas Pelayanan

Kesehatan Tingkat Pertama di

Kabupaten Sukoharjo tahun 2011

Mengetahui tingkat kunjungan

Pelayanan Kesehatan Tingkat

Pertama di Kabupaten Sukoharjo

tahun 2011

Mengetahui tingkat aksesibilitas

Pelayanan Kesehatan Tingkat

Pertama di Kabupaten Sukoharjo

tahun 2011

Mengetahui tingkat kecukupan

Pelayanan Kesehatan Tingkat

Pertama dengan jumlah penduduk di

Kabupaten Sukoharjo tahun 2011

Metode penelitian deskriptif

kualitatif dengan menggunakan

pendekatan spasial

24

Page 44: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

C. Kerangka Berfikir

Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (Primary Health Care) merupakan

jenis pelayanan untuk masyarakat yang diperuntukkan untuk sakit ringan dan

masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi

kesehatan. Oleh karena itu jumlah kelompok ini di dalam satu populasi sangat

besar (kurang lebih 85%), pelayanan yang diperlukan oleh kelompok ini bersifat

pelayanan kesehatan dasar (basic health services), atau juga merupakan Pelayanan

Kesehatan Primer atau utama (Primary Health Care). Bentuk pelayanan ini di

Indonesia adalah Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, Praktek

Dokter dan Balkesmas. Dalam penelitian pelayanan kesehatan yang akan diteliti

sebagai Pelayanan Kesehatan Primer atau utama (Primary Health Care) adalah

Puskesmas dan Puskesmas Pembantu.

Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Tengah

yang dikelilingi oleh Kabupaten Karanganyar, Gunung Kidul, Klaten, Boyolali

Wonogiri dan Kota Surakarta. Kabupaten Sukoharjo terdiri dari 12 kecamatan

dimana masing-masing kecamatan tersebut tersebar Pelayanan Kesehatan Tingkat

Pertama (Primary Health Care). Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama sangat

diperlukan oleh masyarakat di Kabupaten Sukoharjo yang memili luas 466,66

km². Karena Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama ini sangat dibutuhkan oleh

masyarakat maka perlu adanya penelitian untuk mengetahui kualitas Pelayanan

Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupaten Sukoharjo. Untuk mengetahui

Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupaten Sukoharjo ini dapat dilihat

dari persebaran, kualitas, tingkat kunjungan pasien, aksesibilitas menuju fasilitas

kesehatan dan tingkat kecukupan suatu fasailitas kesehatan dalam menangani

masyarakat di Kabupaten Sukoharjo.

Sesuai dengan tujuan penelitian ini maka, pemikiran ini mengarah pada

usaha untuk mengetahui tingkat pelayanan fasilitas kesehatan tingkat di

Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 dengan melihat beberapa faktor yaitu

persebaran, kualitas, tingkat kunjungan pasien, aksesibilitas menuju fasilitas

kesehatan dan tingkat kecukupan suatu fasailitas kesehatan dalam menangani

masyarakat di Kabupaten Sukoharjo.

Page 45: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Penelitian ini menitik beratkan pada jenis pelayanan kesehatan tingkat

pertama dengan obyek penelitiannya adalah Puskesmas dan Puskesmas Pembantu.

Adapun alasan untuk meneliti obyek tersebut dikarenakan obyek tersebut sangat

dibutuhkan oleh masyarakat baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.

Fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Sukoharjo sudah tersebar di

12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Namun, lokasi dari fasilitas pelayanan

kesehatan di Kabupaten Sukoharjo belum strategis dan masih memiliki kualitas

yang cukup rendah. Hal ini mengakibatkan banyak masyarakat di Kabupaten

Sukoharjo lebih memilih berobat ke luar kota atau kabupaten dikarenakan jarak

dan kualitas dari pelayanan fasilitas kesehatan di Kabupaten Sukoharjo.

Kualitas dari pelayanan fasilitas kesehatan sangat berpengaruh terhadap

tingkat kunjungan pasien terhadap pelayanan kesehatan. Karena kualitas yang

rendah maka dampaknya adalah banyak masyarakat yang berasumsi bahwa lebih

baik berobat di Surakarta, dengan demikian hubungan antara kualitas dengan

tingkat kunjungan pelayanan kesehatan perlu diketahui.

Aksesibilitas menuju fasilitas kesehatan merupakan faktor yang sangat

penting dalam memilih fasilitas kesehatan. Kecamatan Bulu, Weru dan Nguter di

Kebupaten Sukoharjo untuk menuju fasilitas kesehatan yang disediakan oleh

pemerintah cukup sulit, apalagi bagi masyarakat yang bertempat tinggal di

perbatasan kota atau kabupaten. Beberapa wilayah di Kabupaten Sukoharjo masih

memiliki aksesibilitas yang buruk. Untuk menuju pelayanan fasilitas kesehatan

harus menempuh waktu yang cukup lama. Hal ini mengakibatkan kendala bagi

Kabupaten Sukoharjo untuk menciptakan masyarakat yang sehat.

Menciptakan masyarakat Kabupaten Sukoharjo yang sehat selain dilihat

dari aksesibilitas menuju fasilitas kesehatan juga dilihat dari tingkat ketercukupan

fasilitas-fasilitas kesehatan di Kabupaten Sukoharjo dalam melayani masyarakat.

Apabila dibandingkan antara jumlah penduduk per kecamatan di Kabupaten

Sukoharjo dengan fasilitas kesehatan dapat dikatakan fasilitas tersebut belum

dapat mencukupi permintaan penduduk akan pelayanan kesehatan.

Secara sederhana, kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat dijelaskan

dalam gambar diagram berikut:

Page 46: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Gambar 1. Kerangka Berfikir

Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (Primary

Health Care)

Tingkat

Kecukupan

Jumlah

pendududuk

per Kecamatan

Tingkat Kecukupan

Pelayanan Fasilitas

Kesehatan Tingkat

Pertama

Jumlah Maksimum

Penduduk dalam

Fasilitas Kesehatan

Persebaran

Interaksi

Persebaran dan

Interaksi Pelayanan

Fasilitas Kesehatan

Tingkat Pertama

Aksesibilitas

Unsur-unsur

aksesibilitas:

1. Jarak

2. Jalan

3. Angkutan

Umum

Tingkat Aksesibilitas

menuju Pelayanan

Fasilitas Kesehatan

Tingkat Pertama

Kualitas

Tingkat Kualitas

Pelayanan Fasilitas

Kesehatan Tingkat

Pertama

Indikator Kualitas:

1. Professionalism

and Skills

2. Attitudes and

Behavior

3. Accessibility and

Flexibility

4. Reliability and

Trustworthiness

5. Service recovery

6. Serviscape

7. Reputation and

Credibility

Tingkat

Kunjungan

Pasien

Tingkat Kunjungan

Pelayanan Kesehatan

Tingkat Pertama

Persebaran Pelayanan Fasilitas Kesehatan

Tingkat Pertama (Primary Health Care) di

Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

Page 47: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Sukoharjo yang yang terdiri dari

12 kecamatam yaitu Kecamatan Weru, Kecamatan Bulu, Kecamatan Tawangsari,

Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Nguter, Kecamatan Bendosari, Kecamatan

Polokarto, Kecamatan Mojolaban, Kecamatan Grogol, Kecamatan Baki,

Kecamatan Gatak, dan Kecamatan Kartasura. Adapun jumlah desa di Kabupaten

Sukoharjo sebanyak 167 desa.

B. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dimulai sejak pengajuan proposal sampai dengan

laporan hasil penelitian, yakni selama 16 bulan dimulai Bulan September 2011

sampai dengan Bulan November 2012. Untuk lebih jelasnya waktu penelitian

disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3. Waktu Penelitian

Waktu

Kegiatan

Persiapan Penyusunan

Proposal

Penyusunan

Instrumen

Pengumpulan

Data

Pengolahan

Data

Penyusunan

Laporan

Th 2

011

September

Oktober

November

Desember

Th 2

012

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Page 48: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

C. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif dengan

menggunakan pendekatan spasial. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang

lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana

adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang

memberikan interpretasi atau analisis (Tika, 2005 : 4).

Pendekatan spasial/keruangan mempelajari perbedaan lokasi mengenai sifat-

sifat penting atau seri sifat-sifat penting. Dalam analisis keruangan yang harus

diperhatikan adalah penyebaran penggunaan ruang yang telah ada dan penyediaan

ruang yang akan digunakan untuk berbagai kegunaan yang dirancangkan (Bintarto

dan Hadisumarno, 1982 : 12-13).

Analisis spasial merupakan salah satu pekerjaan dalam perencanaan dan

pengembangan wilayah. Data yang dibutuhkan untuk analisis spasial adalah

berupa peta dengan berbagai macam skala maupun tema. Di dalam penelitian ini

penjelasan deskriptif spasial seperti dijelaskan diatas memanfaatkan Sistem

informasi Geografis (SIG), dimana setiap data bereferensi geografis,

direpresentasikan dalam bentuk peta-peta tematik untuk memudahkan pengkajian.

D. Sumber Data Penelitian

Data memegang peranan penting dalam penelitian karena data merupakan

alat untuk mencapai tujuan penelitian. Hal ini dikarenakan tidak semua data dapat

dijadikan bahan penelitian. Berdasarkan sumbernya data dapat digolongkan

menjadi data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau

objek yang diteliti, atau ada hubunganya dengan yang diteliti (Tika, 2005: 44).

Data primer diperoleh dari hasil observasi lapangan di Kabupaten Sukoharjo. Data

primer yang dikumpulkan diantaranya adalah:

Page 49: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Tabel 4. Jenis Data Primer

No Variabel dan Parameter Penelitian Sumber data Analisis data

1. Variabel sebaran fasilitas kesehatan mencakup:

Lokasi geografis fasilitas kesehatan Ploting GPS Pemetaan dan analisis

gravitasi

2. Variabel kualitas pelayanan kesehatan mencakup:

Professionalism and Skills

Attitudes and Behavior

Accessibility and Flexibility

Reliability and Trustworthiness

Service recovery

Serviscape

Reputation and Credibility

Wawancara Skoring

3. Aksesibilitas mencakup :

Jarak

Jalan

Angkutan Umum

Hasil Observasi

Deskriptif dengan

menggunakan analisis

Indeks Aksesibilitas

Sumber : Analisis Data Primer di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan

dilaporkan oleh orang atau instansi di luar diri peneliti sendiri, walaupun data

yang dikumpulkan itu sesungguhnya data yang asli (Tika, 2005: 44).

Data sekunder diperoleh dari berbagai instansi yang terkait dalam

penelitian, yakni berupa arsip, dokumen dan hasil penelitian orang lain. Dalam

penelitian ini data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo

dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo.

Data sekunder dalam penelitian ini adalah sebagai berikuti:

a. Data jumlah penduduk tiap kecamatan, kepadatan penduduk, dan komposisi

penduduk (Berasal dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo)

b. Data fasilitas kesehatan di Kabupaten Sukoharjo berasal dari Dinas Kesehatan

Kabupaten Sukoharjo

c. Data Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo berasal dari Dinas Kesehatan

Kabupaten Sukoharjo

d. Data angkutan umum bersumber dari Badan Pusat Statistik Kabupaten

Sukoharjo

Page 50: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

e. Data jumlah pasien pada tahun 2011 yang diperoleh dari Puskesmas dan

Puskesmas Pembantu

f. Seluruh Peta Rupabumi Indonesia untuk menentukan batas administrasi, jarak

dan jalan di Kabupaten Sukoharjo bersumber dari BAKOSURTANAL

g. Peta RTRW Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010-2030

h. Peta Rupabumi Indonesia yang digunakan, meliputi:

1) Peta Rupabumi lembar Manyaran (1408-323) skala 1:25.000

2) Peta Rupabumi lembar Wonogiri (1408-324) skala 1:25.000

3) Peta Rupabumi lembar Ceper (1408-332) skala 1:25.000

4) Peta Rupabumi lembar Kartasura (1408-334) skala 1:25.000

5) Peta Rupabumi lembar Cawas (1408-414) skala 1:25.000

6) Peta Rupabumi lembar Sukoharjo (1408-341) skala 1:25.000

7) Peta Rupabumi lembar Jumantono (1408-342) skala 1:25.000

8) Peta Rupabumi lembar Surakarta (1408-343) skala 1:25.000

9) Peta Rupabumi lembar Karanganyar (1408-344) skala 1:25.000

E. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan tujuan penelitian ini, teknik pengumpulan data yang

dilakukan adalah observasi, dokumentasi dan wawancara yang masing-masing

dijelaskan sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah cara atau teknik pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala atau fenomena yang

ada pada obyek penelitian (Tika, 2005 : 44). Kegiatan observasi dilakukan secara

langsung terhadap obyek di tempat penelitian dengan cara sistematik atau

terstruktur, yaitu menetukan unsur-unsur utama yang akan diobservasi secara

sistematik. Unsur-unsur yang ditentukan tersebut disesuaikan dengan tujuan

penelitian yang telah dibuat.

Page 51: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Beberapa data yang diambil melalui observasi diantaranya adalah data

lokasi (titik koordinat) masing-masing fasilitas kesehatan (meliputi Puskesmas

dan Puskesmas Pembantu) dengan menggunakan Global Possitioning System

(GPS) dan aksesibilitas menuju fasilitas kesehatan yang dapat dilihat dari jarak,

jalan dan angkutan umum menuju fasilitas kesehatan.

2. Wawancara

Menurut Nasution dalam Tika (2005 : 49) wawancara adalah suatu

bentuk komunikasi verbal, semacam percakapan yang bertujuan memperoleh

informasi. Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara

tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan

penelitian.

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

terstruktur (structured interview) dimana pertanyaan diajukan menurut daftar

pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Wawancara dilakukan kepada

masyarakat di Kabupaten Sukoharjo yang mengunjungi atau pernah

mengunjungi Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukoharjo.

Adapun pedoman wawancara dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran

No. 7.

3. Dokumentasi

Dokementasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan

catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga

akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan (Basrowi

dan Suwandi, 2008 : 158). Adapun data yang diambil dapat berupa contoh,

transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapat, lenger, agenda dan

sebagainya.

Teknik ini diggunakan untuk mendapatkan data atau informasi secara

tertulis atau dalam bentuk gambar yang diperoleh dari kantor atau instansi terkait,

perpustakaan dan arsip yang menunjang penelitian.

Page 52: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Data yang diperoleh dari dokumentasi, diantaranya data jumlah penduduk

yang didapat dari BPS, data alamat fasilitas kesehatan (Puskesmas dan Puskesmas

Pembantu), Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, jumlah pasien untuk masing-

masing fasilitas kesehatan yang diteliti, angkutan umum dan seluruh Peta

Rupabumi Indonesia yang mencangkup Kabupaten Sukoharjo.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah himpunan individu atau obyek yang banyaknya terbatas

atau tidak terbatas (Tika, 2005: 24). Populasi merupakan semua individu yang

menjadi sumber pengambilan sampel. Berdasarkan pengertian di atas, dapat

ditarik kesimpulan bahwa populasi adalah semua individu atau obyek yang

menjadi sumber pengambilan sampel yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas.

Penelitian Persebaran Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupaten

Sukoharjo Tahun 2011 populasinya adalah seluruh Puskesmas dan Puskesmas

Pembantu yang termasuk dalam Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di

Kabupaten Sukoharjo. Adapun jumlah Puskesmas sebanyak 12 unit dan

Puskesmas Pembantu sebanyak 55 unit.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari objek atau individu-individu yang mewakili

suatu populasi (Tika, 2005: 24). Teknik pengambilan sampel yang digunakan

adalah dengan cara sampel bertujuan atau sampling purposive (judgement

sampling). Sampel purposive adalah sampel yang dipilih secara cermat dengan

mengambil orang atau objek penelitian yang selektif dan mempunyai ciri-ciri

yang spesifik.

Pengambilan sampel salam penelitin ini digunakan untuk mengetaui

kualitas dari fasilitas kesehatan berdasarkan wawancara dengan mayarakat.

Pengambilan sampel untuk masing-masing fasilitas kesehatan baik Puskesmas

maopun Puskesmas Pembantu adalah 5 sampel. Pengambilan sampel hanya 5

Page 53: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

dikarenakan banyaknya fasilitas kesehatan yang diteliti dan terbatasnya waktu

dalam penelitian ini. Adapun sampel yang diambil adalah mayarakat yang pernah

berkunjung atau menjadi pasien di fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas dan

Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukoharjo.

G. Teknik Analisis Data

“Analisis data adalah proses pengorganisasian dan mengurutkan data ke

dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan

dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data” (Moleong,

2002 : 103).

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif.

Analisis data secara deskriptif dalam bidang Geografi Sosial sangat diperlukan

untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang bersifat sosial. Teknik analisis ini

mampu menjelaskan data yang digunakan dalam bentuk tabel, grafik dan peta.

Dari data tersebut kemudiaan dijabarkan ke dalam bentuk kalimat. Tahapan

analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Persebaran Fasilitas Kesehatan

Analisis persebaran fasilitas kesehatan dalam penelitian ini menggunakan

analisis spasial. Hal ini dikarenakan geografi merupakan suatu ilmu yang tidak

lepas dari ruang. Selain itu untuk meneliti interaksi dari persebaran fasilitas

kesehatan menggunakan analisis gravitasi. Adapun model gravitasi yang dipilih

dikarenakan pada daerah penelitin tidak memiliki topografi yang seragam dengan

demikian untuk penerapan dari analisis tetangga terdekat tidak dapat diterapkan

pada daerah tersebut. Pada hakekatnya analisis grafitasi ini sesuai untuk daerah

penelitian dikarenakan pada daerah penelitian memiliki topografi yang beragam.

Pembatasan masalah dalam analisis grafitasi dapat dikelompokkan

menjadi dua yaitu model gravitasi dengan pembatas tunggal dan model gravitasi

dengan pembatas ganda. Pada model gravitasi pembatas tunggal, pembatasan

(faktor pembatas) hanya dilihat dari satu sisi saja. Berbeda dengan model gravitasi

Page 54: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

dengan pembatas ganda, dalam model gravitasi dengan pembatas ganda tidak

hanya dilihat dari satu sisi saja namun juga dari sisi yang lain. Dalam penelitian

ini model grafitasi yang akan digunakan adalah model grafitasi dengan pembatas

ganda.

Terdapat dua pembatas dalam penelitian ini, yaitu jumlah penduduk yang

didistribusikan dan jumlah daya tampung pada fasilitas kesehatan. Lebih jelasnya

setiap kecamatan terdapat penduduk yang membutuhkan pelayanan kesehatan,

sedangkan kapasitas dari fasilitas kesehatan yang ada di setiap kecamatan

jumlahnya terbatas.

Model gravitasi dengan pembatas ganda dirumuskan oleh Lee 1997 dalam

Tarigan (2010 : 168) :

Keterangan :

𝑇𝑗𝑗 = jumlah trip yang didistribusikan) dari sub wilayah I ke sub wilayahJ

𝑂𝑖 = total trip yang berasal dari daerah i

𝐷𝑗 = total trip yang ditampung tujuan j

𝐴𝑖 = ( 𝐴𝑖𝑂𝑖𝑑𝑖𝑗 −𝑏𝑖 )−1

𝐵𝑗 = ( 𝐴𝑖𝑂𝑖𝑑𝑖𝑗 −𝑏𝑗 −1

𝑂𝑖 = 𝑇𝑖𝑗𝑗

𝐷𝑗 = 𝑇𝑖𝑗𝑖

Proses perhitungan dalam model gravitasi dengan pembatas ganda adalah

sebagai berikut :

a. Mentabulasi jumlah pengguna fasilitas kesehatan dan jumlah fasilitas

kesehatan di Kabupaten Sukoharjo

b. Mentabulasi jumlah skor unsur-unsur aksesibilitas per kecamatan

c. Menghitung 𝐷𝑗𝑑𝑖𝑗−𝑏

d. Menghitung 𝐴𝑖 dan 𝐵𝑖 dengan interasi hingga mencapai titik jenuh

e. Menghitung probabilitas interaksi pasangan antar pasangan daerah

menggunakan rumus 𝑃𝑟𝑖𝑗 = 𝐴𝑖𝐵𝑗𝐷𝑗𝑑𝑖𝑗−𝑏

𝑇𝑖𝑗 = 𝐴𝑖𝐵𝑗𝑂𝑖𝐷𝑗 (𝑑𝑖𝑗 + 𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 + 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑢𝑚𝑢𝑚)−𝑏

Page 55: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

f. Menghitung interaksi antara pasangan daerah menggunakan rumus 𝑇𝑖𝑗 =

𝑂𝑖𝑃𝑟𝑖𝑗

Penelitian ini akan memprediksi distribusi penduduk dalam mendatangi

fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas dan Puskesmas Pembantu. Tujuannya adalah

untuk mengetahui bagaimana gerakan penduduk di Kabupaten Sukoharjo dalam

mendatangi fasilitas kesehatan tersebut berdasarkan daya tarik dan kemudahan

mencapai masing-masing sub wilayah (kecamatan). Daya tarik kecamatan

ditentukan oleh kapasitas fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh kecamatan

tersebut, sedangkan aksesibilitas ditinjau dari jarak antar kecamatan, jalan dan

angkutan umum yang akan dijelaskan pada pembahasan aksesibilitas. Dalam

meneliti persebaran fasilitas ini akan menghasilkan Peta Persebaran Pelayanan

Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 dan Peta

Interaksi Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupaten Sukoharjo Tahun

2011. Kedua peta tersebut akan disusun dengan skala 1 : 120.000.

Pemberian simbol pada peta untuk membedakan antara Puskesmas dan

Puskesmas Pembantu maka simbol yang akan digunakan pada peta adalah sebagai

berikut :

a. Puskesmas : +

b. Puskesmas Pembantu : +

2. Kualitas Pelayanan Fasilitas Kesehatan

Gronroos (2000) dalam Puspita ( 2009 : 18-20) memaparkan tiga dimensi

utama atau faktor yang dipergunakan konsumen dalam menilai kualitas yaitu

outcome-related (technical quality), process-related (functional quality), dan

image-related dimensions. Ketiga dimensi ini kemudian dijabarkan yaitu:

a. Professionalism and Skills

b. Attitudes and Behavior

c. Accessibility and Flexibility

d. Reliability and Trustworthiness

e. Service recovery

Page 56: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

f. Serviscape

g. Reputation and Credibility.

Ketujuh parameter tersebut kemudian dijabarkan lagi menjadi indikator-

indikator dimana hasil wawancara dari indikator tersebut kemudian diskoring.

Ketujuh parameter tersebut akan digunakan untuk meneliti kualitas dari

Puskesmas dan Puskesmas Pembantu dengan demikian indikator-indikator yang

digunakan untuk menilai kualitas dari Puskesmas dan Puskesmas Pembantu

berbeda.

Ketujuh parameter diatas kemudian dijabarkan kedalam indikator. Jumlah

indikator pada setiap parameter dan setiap fasilitas kesehatan berbeda-beda.

Adapun jumlah indikator pada penelitian ini sebanyak 7 dan masing-masing

indikator terdiri dari 5 pertanyaan.

a. Kualitas Puskesmas

1) Professionalism and Skills

- Petugas selalu sigap dalam menangani setiap menangani pasien

- Keahlian dan pengalaman Doketer/Mantri/Bidan dalam menangani

penyakit yang diderita pasien

- Pengalaman perawat dalam memberikan pelayanan perawatan pada

penyakit yang diderita pasien

- Petugas memberikan pelayanan tanpa memandang status pasien

- Keprofesional staf dalam mengelola dan menangani pasien

2) Attitudes and Behavior

- Kesopanan Petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien

- Kerapian penampilan Petugas dalam memberikan pelayanan kepada

pasien

- Keramahan Petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien

- Perhatian Petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien

- Pasien merasa aman dan nyaman saat melakukan pengobatan

3) Accessibility and Flexibility

- Kestategisan dan kemudahan dalam menjangkau lokasi fasilitas

kesehatan

Page 57: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

- Kemudahan menuju lokasi Puskesmas dengan menggunakan

transportasi umum

- Kemudahan mendapatkan pelayanan

- Kemudahan menjumpai Dokter/Mantri/Bidan

- Penetapan tarif untuk setiap pelayanan

4) Reliability and Trustworthiness

- Memberikan pelayanan yang akurat kepada pasien

- Tanggapan tenaga medis dalam menanggapi keluhan pasien

- Petugas medis dan non medis selalu memberikan pelayanan dengan

tepat dan benar sesuai prosedur yang ada

- Petugas melayani dengan ramah saat melakukan pengobatan

- Petugas dalam memberikan pelayanan sesuai jadwal yang ada

5) Service recovery

- Kemampuan Dokter/Mantri/Bidan untuk cepat tanggap dalam

menyelesaikan keluhan pasien

- Kecekatan perawat dalam membantu pasien pada saat dibutuhkan

- Kemampuan staf memberikan pelayanan yang cepat

- Jaminan keamanan terhadap pelayanan yang diberikan kepada pasien

- Pelayanan medis di Puskesmas memenuhi harapan pasien

6) Serviscape

- Puskesmas dalam kondisi yang baik atau masih layak

- Kelengkapan dan kebersihan peralatan medis

- Kecanggihan peralatan yang dipakai sangat mendukung dalam

melakukan pemeriksaan

- Kenyamanan dan ketercukupan ruang tunggu yang disediakan

- Kebersihan dan kerapian Petugas dalam menangani pasien

7) Reputation and Credibility

- Kepercayaan bahwa fasilitas ini memberikan pelayanan yang terbaik

- Reputasi Puskesmas ini dalam masyarakat Kabupaten Sukoharjo

- Fasilitas yang pertama kali muncul dalam pikiran dan memilih untuk

berobat atau dirawat

Page 58: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

- Kesan masyarakat terhadap pelayanan fasilitas kesehatan ini

- Perekomendasian kepada masyarakat umum untuk berobat di fasilitas

kesehatan ini

b. Kualitas Puskesmas Pembantu

1) Professionalism and Skills

- Petugas selalu sigap dalam menangani setiap menangani pasien

- Keahlian petugas medis dalam menangani dan menanggapi keluhan

- Pengalaman petugas medis menangani penyakit yang diderita pasien

- Petugas memberikan pelayanan tanpa memandang status pasien

- Keprofesional staf dalam mengelola dan menangani pasien

2) Attitudes and Behavior

- Kesopanan Petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien

- Kerapian penampilan Petugas dalam memberikan pelayanan pasien

- Keramahan Petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien

- Perhatian Petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien

- Pasien merasa aman dan nyaman saat melakukan pengobatan

3) Accessibility and Flexibility

- Kestrategisan dan kemudahan dalam menjangkau lokasi

- Kemudahan mendapatkan ruang

- Kemudahan menuju lokasi dengan menggunakan transportasi umum

- Kemudahan mendapatkan pelayanan yang cepat

- Kemudahan menjumpai Dokter/Mantri/Bidan

- Penetapan tarif untuk setiap pelayanan

4) Reliability and Trustworthiness

- Memberikan pelayanan yang akurat kepada pasien

- Prosedur penerimaan pasien

- Pelayanan pemeriksaan dan pengobatan

- Ketepatan waktu Dokter/Mantri/Bidan memberikan pelayanan yang

sesuai dengan jadwal

- Ketepatan pelayanan perawat dalam menangani pasien

Page 59: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

5) Service recovery

- Kemampuan Dokter/Mantri/Bidan untuk cepat tanggap dalam

menyelesaikan keluhan pasien

- Kecekatan perawat dalam membantu pasien pada saat dibutuhkan

- Kemampuan staf memberikan pelayanan yang cepat

- Jaminan keamanan terhadap pelayanan yang diberikan kepada pasien

- Pelayanan medis memenuhi harapan pasien

6) Serviscape

- Puskesmas Pembantu dalam kondisi yang baik atau masih layak

- Kebersihan lingkungan fasilitas kesehatan

- Kebersihan dan kerapian penampilan Dokter, Perawat dan Staf

- Kelengkapan dan kebersihan peralatan yang tersedia di dalam ruangan

seperti: tempat tidur, tempat menyimpan barang-barang dan alat-alat

pemeriksaan

- Kenyamanan dan ketercukupan ruang tunggu yang disediakan

7) Reputation and Credibility

- Kepercayaan bahwa fasilitas ini memberikan pelayanan yang terbaik

- Reputasi dalam masyarakat Kabupaten Sukoharjo

- Fasilitas yang pertama kali muncul dalam pikiran dan memilih untuk

berobat atau dirawat

- Kesan masyarakat terhadap pelayanan fasilitas kesehatan ini

- Perekomendasian kepada masyarakat umum untuk berobat

Daftar pertanyan di atas masing-masing pertanyaan dapat menghasilkan nilai

skor yang berbeda-beda. Dari hasil wawancara akan diklasifikasikan ke dalam

kategori:

1) Sangat Buruk : dengan skor 1

2) Buruk : dengan skor 2

3) Cukup : dengan skor 3

4) Baik : dengan skor 4

5) Sangat Baik : dengan skor 5

Page 60: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Pengukuran kualitas dilakukan dengan cara menjumlahkan skor dari

pertanyaan yang merupakan penjabarkan dari indikator kualitas. Adapun untuk

parameter kualitas dalam menilai Puskesmas dan Puskesmas Pembantu adalah

sama. Dalam mengklasifikasikan kualitas fasilitas kesehatan diatas maka dapat

menggunakan rumus :

Keterangan :

I = Interval kelas

R = Jumlah skor tertinggi – jumlah skor terendah

K = Jumlah kelas

Perhitungan dengan rumus tersebut akan dapat diketahui klasifikasi dari

kualitas Puskesmas dan Puskesmas Pembantu. Dalam penelitian ini klasifikasi

kualitas fasilitas kesehatan akan dibagi menjadi 4 yaitu tidak baik, cukup baik,

baik dan sangat baik. Pengklasifikasian kualitas Puskesmas dan Puskesmas

Pembantu sebagai berikut :

a. Kualitas Puskesmas

Diketahui :

R = 140

K = 4

Ditanyakan :

I = ……?

Jadi :

I = R/K

= 140 / 4

= 35

Jadi interval dalam kualitas puskesmas adalah 35. Adapun

pengklasifikasian dari kualitas Puskesmas adalah :

Tabel 5. Klasifikasi Kualitas Puskesmas No Rentangan Kualitas Puskesmas

1 35 - 69 Buruk

2 70 - 104 Cukup

3 105 – 139 Baik

4 140 - 175 Sangat Baik

Sumber : Hasil Perhitungan Pengkelasan Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2011

I = R/K

Page 61: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

b. Kualitas Puskesmas Pembantu

Diketahui :

R = 144

K = 4

Ditanyakan :

I = ……?

Jadi :

I = R/K

= 144 / 4

= 36

Jadi interval dalam kualitas Puskesmas Pembantu adalah 36. Adapun

pengklasifikasian dari kualitas Puskesmas Pembantu adalah :

Tabel 6. Klasifikasi Kualitas Puskesmas Pembantu No Rentangan Kualitas Puskesmas Pembantu

1 36 - 71 Buruk

2 72 – 107 Cukup

3 108– 143 Baik

4 144 - 180 Sangat Baik

Sumber : Hasil Perhitungan Pengkelasan Puskesmas Pembantu

Setelah mengetahui kualitas masing-masing Puskesmas dan Puskesmas

Pembantu maka langkah selanjutnya yaitu menampilkan data ke dalam bentuk

peta. Adapun peta yang akan dihasilkan adalah Peta Kualitas Puskesmas di

Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 dan Peta Kualitas Puskesmas Pembantu di

Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011. Adapun skala yang digunakan dalam

penyajian peta ini adalah 1 : 120.000.

Pemberian simbol pada peta untuk membedakan antara kualitas

Puskesmas dan Puskesmas Pembantu adalah sebagai berikut :

a. Puskesmas

1) Buruk : +

2) Cukup : +

3) Baik : +

4) Sangat Baik : +

b. Puskesmas Pembantu

1) Buruk : +

2) Cukup : +

3) Baik : +

4) Sangat Baik : +

Page 62: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

3. Tingkat Kunjungan Pasien

Kualitas pelayanan adalah kegiatan pelayanan yang diberikan oleh

penyelenggara pelayanan publik yang mampu memenuhi harapan, keinginan, dan

kebutuhan serta mampu memberikan kepuasan kepada masyarakat luas.

Sedangkan tingkat (jumlah) kunjungan pasien adalah tingkat kunjungan penduduk

yang berkunjung di fasilitas kesehatan dengan tujuan berobat atau memeriksakan

kesehatan.

Kualitas dan tingkat kunjungan pasien pada suatu fasilitas kesehatan

memiliki hubungan yang erat. Hal ini dikarenakan kualitas fasilitas kesehatan

yang baik akan memiliki banyak pasien yang berkujung, sedangkan kualitas

fasilitas kesehatan yang buruk akan mengakibatkan sedikitnya jumlah pasien yang

berkunjung. Dalam penelitian ini setelah kualitas fasilitas kesehatan (Puskesmas

dan Puskesmas Pembantu) diketahui maka langkah selanjutnya yaitu

mengkelaskan jumlah kunjungan yang termasuk dalam tingkat kunjungan tinggi,

sedang dan rendah.

Data tingkat kunjungan pasien diperoleh dari SIMPUS. SIMPUS adalah

suatu tatanan manusia dan atau peralatan yang menyediakan informasi untuk

membantu proses manajemen Puskesmas mencapai sasaran kegiatnnya. Adapun

tujuan umum SIMPUS adalah meningkatkan kualitas manajemen puskesmas

secara lebih berhasil guna dan berdaya guna, melalui pemanfaatan secara optimal

dan sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) maupun

informasi lainnya yang menunjang kegiatan pelayanan. Di dalam SIMPUS tidak

hanya diketahui data pengunjung Puskesmas saja namun data pengunjung dari

Puskesmas Pembantu dapat diperoleh dalam SIMPUS.

Setelah diketahui data jumlah kunjungan maka langkah selanjutnya adalah

mengklasifikasikan jumlah kunjungan pasien dalam kategori rendah, seang dan

tinggi. Dalam mengklasifikasikan tingkat kunjungan pasien maka dapat

menggunakan rumus :

I = R/K

Page 63: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Keterangan :

I = Interval kelas

R = Jumlah skor tertinggi – jumlah skor terendah

K = Jumlah kelas

Berdasarkan pada rumus tersebut maka langkah selanjutnya adalah

mengklasifikasikan jumlah kunjungan pasien ke dalam kelas rendah, sedang dan

tinggi.

4. Tingkat Aksesibilitas

Aksesibilitas merupakan faktor utama yang menentukan seseorang

memilih mendatangi lokasi fasilitas kesehatan. Secara umum ada dua pengertian

aksesibilitas. Pertama, aksesibilitas adalah kemudahan melakukan pergerakan dari

tempat yang satu ke tempat yang lain. Kemudahan dipengaruhi oleh jarak,

jaringan jalan dan angkutan umum. Pengukuran aksesibilitas dilakukan dengan

cara menjumlahkan skor ketiga unsur tersebut. Cara ini merupakan modifikasi

dari penelitian sebelumnya yang dilakuakan Erni (2010 : 30 – 44). Kedua,

aksesibilitas adalah unsur daya tarik yang terdapat di suatu sub wilayah dan

kemudian mencapai sub wilayah tersebut. Pengukuran aksesibilitas dilakukan

dengan cara membagi daya tarik (jumlah skor fasilitas kesehatan) dengan skor

unsur kemudahan mencapai sub wilayah tersebut. Cara ini mengacu pada

aksesibilitas menurut Tarigan (2009 : 166). Dalam penelitian ini untuk kendaraan

hanya ditujukan dengan kendaraan umum, untuk kendaraan pribadi tidak

diperhitungkan.

Kedua cara tersebut agak berbeda, namun keduanya akan digunakan dalam

penelitian ini. Cara pertama digunakan untuk mengetahui aksesibilitas suatu desa

menuju fasilitas kesehatan. Dari analisis ini akan diketahui jangkauan pelayanan

fasilitas kesehatan. Cara kedua digunakan untuk menganalisis aksesibilitas per

kecamatan.

Page 64: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

a. Aksesibilitas menuju fasilitas kesehatan

Aksesibilitas dalam penelitian ini adalah kemudahan menuju lokasi

fasilitas kesehatan. Satuan analisisnya adalah desa. Hasilnya mengetahui

tingkat kemudahan suatu desa menuju lokasi fasilitas kesehatan. Kemudahan

menuju fasilitas kesehatan dipengaruhi oleh jarak, jalan dan angkutan umum.

Penentuan skor jarak berbeda antara Puskesmas dan Puskesmas Pembantu

sesuai dengan ketentuan Muta’ali (2007 : 17).

Semakin dekat jarak suatu desa dengan lokasi fasilitas kesehatan,

semakin tinggi skornya. Penentuan skor jarak untuk Puskesmas Pembantu

disamakan dengan Puskesmas dengan pertimbangan wilayah kerjanya sama

yaitu tingkat kecamatan.

Perhitungan jarak menggunakan Peta Rupabumi, sedangkan

menggolongkan angkutan umum berdasarkan pada peta rupabumi, sedangkan

penggolongan angkutan umum berdasarkan pada data Biro Pusat Statistik

(BPS) dan pengamatan lapangan. Pedoman skor dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 7. Pedoman Skor Aksesibilitas Menuju Fasilitas kesehatan

No. Indikator Kriteria Skor

1 Jarak

Puskesmas Pembantu

> 4.5 km 1

3,1 - 4,5 km 2

1.51 - 3 km 3

< 1.5 km 4

Puskesmas

> 9 km 1

6,1 - 9 km 2

3,1 - 6 km 3

< 3 km 4

2 Jenis jalan menuju fasilitas kesehatan

Lingkungan 1

Lokal 2

Kolektor 3

Arteri 4

3 Angkutan umum menuju fasilitas

kesehatan

Ojek 1

Angkudes 2

Minibus 3

Bus 4

Sumber : Erni dalam Analisis Spasial Sarana Kesehatan Eks Kawedanan

Gombong Kabupaten Kebumen Tahun 2010

Page 65: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Berdasarkan tiga parameter di atas ditentukan kelas aksesibilitasnya

dengan cara menjumlahkan skor hasil pengamatan lapangan dari masing-

masing parameter. Untuk memudahkan klasifikasi, aksesibilitas dibagi

menjadi 3 kelas dengan cara interval. Rumus yang dipakai adalah I = R/K,

dimana I = Interval Kelas R= Jumlah Skor tertinggi - skor terendah, K =

Jumlah kelas. Interval kelas adalah I = (12-3)/3 = 3

Tabel 8. Jumlah Skor dan Kelas Aksesibilitas Menuju Fasilitas kesehatan No Jumlah Skor Unsur Aksesibilitas Kelas Aksesebilitas

1 3 - 5 Sulit terjangkau

2 6 - 8 Cukup terjangkau

3 9 - 12 Mudah terjangkau

Sumber : Analisis Pengkelasan Aksesibilitas di Kabupaten Sukoharjo Tahun

2011

b. Aksesibilitas per Kecamatan

Aksesibilitas merupakan unsur daya tarik yang terdapat di suatu sub

wilayah dan kemudahan mencapai sub wilayah tersebut. Dalam penelitian ini

yang dimaksud dengan sub wilayah adalah kecamatan. Yang menjadi unsur

daya tarik kecamatan adalah jumlah fasilitas kesehatan di kecamatan tersebut,

sedangkan kemudahan mencapai kecamatan akan ditinjau dari segi jarak, jalan

dan angkutan umum. Untuk menilai tingkat aksesibilitas perlu dilakukan

skoring.

1) Pedoman Penilaian Sarana Kesehatan

Sarana Kesehatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Puskesmas dan Puskesmas Pembantu. Adapun tingkat dan kualitas

masing-masing sarana kesehatan berbeda-beda sehingga harus dilakuakn

skoring terlebih dahulu. Skoring dilakuakan berdasarkan pada tingkat

wilayah kerja masing-masing sarana kesehatan, yaitu:

a) Tingkat desa/kelurahan : Puskesmas Pembantu

b) Tingkat kecamatan : Puskesmas

Setelah diketahui wilayah kerja masing-masing sarana kesehatan

maka langkah selanjutnya adalah menentukan skor dengan cara membagi

jumlah jumlah satuan wilayah kerja terkecil yaitu desa/kelurahan yang

Page 66: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

berjumlah 166 dengan jumlah masing-masing sarana kesehatan per satuan

wilayah kerja. Skor dalam penilaian sarana kesehatan dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Tabel 9. Pedoman Skoring Sarana Kesehatan

Wilayah Kerja

(1)

Sarana Kesehatan

(2)

Jumlah Sarana

Kesehatan

(3)

Skor

Desa/ Kelurahan Puskesmas Pembantu 55 3.02

Kecamatan Puskesmas 12 13.83

Kabupaten Rumah Sakit 8 20.75

Sumber : Analisis Data Sekunder Aksesibilitas di Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2011

2) Pedoman Penilaian Kemudahan Mencapai Kecamatan

Mengukur kemudahan mencapai kecamatan dalam penelitian ini

menggunakan faktor jarak, jenis jalan dan transportasi umum. Untuk

mengetahui jarak dengan menggunakan peta, yatu dengan mencari lokasi

kantor kecamatan dan kemudian dihubungkan dengan kantor kecamatan

yang lainnya. Jarak yang digunakan merupakan jalan yang dilalui oleh

transportasi umum. Kelas jarak diketahui dengan cara mengurangi jarak

terpanjang dengan jarak terpendek kemudian dibagi ke dalam kelas

interval. Angkutan umum yang digunakan dalam penelitian ini adalah bus,

minibus, angkutan dan ojek.

Tabel 10. Kriteria Penilaian Unsur-Unsur Aksesibilitas

No Unsur-Unsur Aksesibilitas Skor

1 Jarak antar kecamatan

>24,1 km 4

16,1 – 24 km 3

8 – 16 km 2

< 8 km 1

2 Jalan

Jalan lain 4

Jalan Lokal 3

Jalan Kolektor 2

Jalan Arteri 1

3 Transportasi Umum

Ojek 4

Angkudes 3

Minibus 2

Bus 1

Sumber: Erni dalam Analisis Spasial Sarana Kesehatan Eks Kawedanan Gombong Kabupaten Kebumen Tahun 2010

Page 67: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Perhitungan indeks aksesibilitas menggunakan rumus aksesibilitas yang

dikemukakan oleh Hansen dalam Tarigan (2009 : 166), yang kemudian

dikembangkan menjadi rumus baru sebagai berikut:

Indeks yang diperoleh pada rumus tersebut adalah daya tarik suatu sub

wilayah (kecamatan) j ditinjau dari sub wilayah (kecamatan) 1. Apabila daya

tarik sub wilayah (kecamatan) j ditinjau dari seluruh wilayah diperhitungkan

atau digabungkan maka rumusnya akan menjadi :

Keterangan :

𝐴𝑖𝑗 = Accesibility Index daerah i terhadap j

Ai = Accesibility Index

Penggunaan rumus di atas dapat diketahui aksesibilitas tiap kecamatan.

Aksesibilitas kecamatan diurutkan dari tertinggi ke aksesibilitas terendah,

kemudian dibagi ke dalam kelas interval yang sama. Klasifikasi baru dapat

dilakukan setelah indeks aksesibilitasnya diketahui.

Setelah mengetahui tingkat aksesibilitas menuju fasilitas kesehatan ditinjau

dari desa menuju lokasi fasilitas kesehatan per kecamatan dan aksesibilatas per

kecamatan maka dengan demikian peta yang akan dihasilkan dalam meneliti

aksesibilitas ini adalah Peta Aksesibilitas Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2011, Peta Aksesibilitas Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2011 dan Peta Aksesibilitas per Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun

2011. Adapun skala yang digunakan dalam peta tersebut adalah 1 : 120.000.

Peta hasil untuk aksesibilitas fasilitas kesehatan disini menggunakan peta

kerja dengan skala 1:20.000. Peta kerja ini digunakan untuk mempermudah

perhitungan jarak yang merupakan salah satu faktor dari aksesibilitas.

𝐴𝑖𝑗 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎 ℎ 𝑗

(𝑑𝑖𝑗 +𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 +𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑢𝑚𝑢𝑚 ) 𝑏

𝐴𝑖 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑗

𝐴𝑖𝑗 + 𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 + 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑢𝑚𝑢𝑚 𝑏𝑖

Page 68: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Pemberian simbol pada peta untuk membedakan antara tingkat

aksesibilitas yang rendah, cukup dan baik adalah :

Tabel 11. Simbol Tingkat Aksesibilitas Fasilitas Kesehatan

No Fasilitas Kesehatan

Tingkat Aksesibilitas Simbol

1 Puskesmas

Sulit Terjangkau

Cukup

Mudah Terjangkau

2 Puskesmas Pembantu

Sulit Terjangkau

Cukup

Mudah Terjangkau

Sumber : Analisis Data Primer

5. Tingkat Kecukupan Fasilitas Kesehatan

Pengukuran tingkat kecukupan fasilitas kesehatan dalam penelitian ini

menggunakan pendekatan data layan. Data layan jumlah dan jenis saranan

kesehatan akan mencerminkan kondisi kecukupan suatu fasilitas. Data layan

diukur dari rasio antara jumlah riil terhadap jumlah unit minimum fasilitas

kesehatan. Jumlah unit riil yang dimaksud adalah jumlah unit fasilitas pelayanan

setiap kabupaten atau kota. Jumlah unit minimum adalah rasio jumlah penduduk

terhadap jumlah penduduk minimum untuk mendukung suatu fasilitas.

Teknik analisis ini untuk mengetahui tingkat kecukupan pusat pelayanan

kesehatan masyarakat Kabupaten Sukoharjo, hal ini dapat diketahui berdasarkan

perbandingan ketersediaan fasilitas kesehatan yang terdiri dari Puskesmas dan

Puskesmas Pembantu dengan jumlah penduduk minimal yang dapat dilayani.

Tabel 12. Jenis fasilitas kesehatan dan jumlah maksimum penduduk

No Jenis Fasilitas Kesehatan Maksimum Penduduk (jiwa)

1 Puskesmas 30.000

2 Puskesmas Pembantu 6.000

Sumber : Muta’ali (2000:17)

Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa masing-masing

fasilitas kesehatan memiliki daya tampung maksimal dalam memberikan

Page 69: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

pelayanan kesehatan. Untuk Puskesmas hanya dapat melayani sebanyak 30.000

jiwa, Puskesmas Pembantu sebanyak 6.000 jiwa. Apabila dalam satu fasilitas

kesehatan misalnya Puskesmas, melayani lebih dari 45.000 jiwa maka dapat

disimpulkan bahwa Puskesmas dalam suatu wilayah tersebut tidak cukup, hal ini

dikarenakan Puskesmas didirikan dengan kapasitas pelayanan hanya 30.000 jiwa.

Namun apabila Puskesmas tersebut melayani kurang dari 30.000 jiwa maka dapat

disimpulkan bahwa Puskesmas pada daerah tersebut mampu mencukupi

kebutuhan kesehatan masyarakat di wilayah tersebut.

Tabel 13. Tingkat Kecukupan Fasilitas Kesehatan No Jenis Fasilitas Kesehatan Cukup Tidak Cukup

1 Puskesmas Jumlah pasien < 30.000 Jumlah pasien > 30.000

2 Puskesmas Pembantu Jumlah pasien < 6.000 Jumlah pasien > 6.000

Sumber : Muta’ali (2000:17)

Adapun untuk mengatasi ketidakcukupan fasilitas kesehatan maka

masyarakat dapat menuju fasilitas kesehatan di kecamatan yang lain dengan

mempertimbangkan aspek aksesibilitasnya. Untuk fasilitas kesehatan yang

mampu mencukupi kebutuhan masyarakatnya bahkan memiliki kemampuan untuk

memberikan pelayanan lagi terhadap kebutuhan masyarakat di wilayah lain maka

fasilitas kesehatan tersebut akan menjadi rujukan setelah fasilitas kesehatan yang

didatangi pertama kali ternyata tidak mampu untuk menangani.

Setelah mengetahui tingkat kecukupan fasilitas kesehatan masing-masing

fasilitas kesehatan, maka peta yang akan di hasilkan dalam meneliti tingkat

kecukupan ini adalah Peta Tingkat Kecukupan Pelayanan Kesehatan tingkat

Pertama di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 dengan skala 1: 120.000.

Adapun untuk pemberian simbol pada peta untuk membedakan antara

cukup dan tidak cukup yaitu dengan diagram dimana diagram tersebut

menunjukkan perbandingan antara kemampuan fasilitas menangani penduduk

dengan jumlah penduduk dalam suatu kecamatan. Namun untuk menampilkan

tingkat kecukupan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (Primary Health Care)

secara keseluruhan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 menggunakan simbol

area. Adapun symbol-simbol tersebut adalah :

Page 70: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

a. Cukup :

b. Tidak Cukup :

H. Prosedur Penelitian

Moleong (2001 : 280) menyatakan bahwa : “Teknik analisis data adalah

proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan

satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan

hipotesis kerja yang disarankan oleh data. Beberapa indikator untuk menganalisis

tingkat kecukupan fasilitas kesehatan yaitu:

1. Persiapan dan Penyususnan Proposal

Pada tahap ini dilakuakn observasi awal terhadap daerah penelitian

kemudian mencari literatur yang sesuai dengan tema penelitian. Tahap

penyusunan proposal dilakukan sesuai kaidah penulisan karya ilmiah yang

meliputi tiga bab yang terdiri dari pendahuluan, landasan teori, dan metode

penelitian.

2. Penyusunan Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data yang diperlukan. Pada tahap ini dilakukan tabulasi data alamat fasilitas

kesehatan (Puskesmas dan Puskesmas Pembantu) untuk memudahkan dalam

pencatatan data yang diperlukan.

3. Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data berupa data primer dan data

sekunder. Pengumpulan data primer melalui ploting lokasi fasilitas kesehatan

menggunakan Global Possitioning System (GPS). Pengumpulan data sekunder

dilakukan dengan diperoleh dari instansi-instansi terkait dan penelitian yang

relevan.

Page 71: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Langkah pengumpulan data ini antara lain berupa penelitian di lapangan.

Pengumpulan data dilakukan dengan pengeplotan fasilitas kesehatan dan

mengumpulkan data-data dari pustaka-pustaka yang relevan dan juga dari instansi

yang terkait dengan penelitian ini.

4. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan untuk mengorganisasikan data dalam bentuk

yang lebih sederhana agar lebih mudah dipahami dengan menggunakan metode

deskriptif kualitatif.

Analisis data dilakukan dengan cara penafsiran data untuk memperoleh

kesimpulan dengan metode tertentu. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis pola persebaran, analisis jangkauan layanan kesehatan, analisis

tingkat kecukupan fasilitas kesehatan dan analisis tingkat aksesibilitas layanan

fasilitas kesehatan.

5. Penyusunan Laporan

Penulisan laporan penelitian merupakan hasil penelitian yang melibatkan

keseluruhan tahapan kegiatan dan unsur-unsur penelitian. Dalam tahap ini laporan

ditulis sesuai dengan hasil dari penelitian yang diperoleh, dengan tujuan agar

dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak. Hasil penelitian yang diperoleh

dilaporkan atau disajikan dalam bentuk tulisan, tabel, gambar dan peta.

Page 72: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

54

Gambar 2. Diagram Alur Penelitian

Data Primer

1. Data lapangan yang berupa

titik koordinat fasilitas

kesehatan

2. Kualitas fasilitas kesehatan

3. Aksesibilitas menuju

fasilitas kesehatan

Data Sekunder

1. Jumlah penduduk

2. Luas Kabupaten Sukoharjo

per Kecamatan

3. Jarak antar kecamatan

4. Lokasi fasilitas kesehatan

5. Angkutan umum

Sumber Data Peta RBI Lembar : Sukoharjo (1408-341),

Surakarta (1408-343), Karanganyar (1408-

344), Jumantono (1408-342), Cawas (1408-

414), Manyaran (1408-323), Wonogiri

(1408-324) dan RTRW Kabupaten

Sukoharjo Tahun 2012

Pata Administrasi

Kabupaten Sukoharjo

Kompilasi Analisis

Persebaran Pelayanan Kesehatan

Tingkat Pertama di Kabupaten

Sukoharjo Tahun 2011

Peta Kualitas Pelayanan Kesehatan

Tingkat Pertama (Primary Health Care) Di Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2011

Peta Kecukupan Fasilitas

Kesehatan Tingkat Pertama (Primary Health Care) di

Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

Peta Aksesibilitas Fasilitas

Kesehatan Tingkat Pertama (Primary Health Care) Di

Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

Peta Persebaran Pelayanan

Kesehatan Tingkat Pertama (Primary Health Care) Di

Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

Peta Interaksi Pelayanan Kesehatan

Tingkat Pertama (Primary Health Care) Di Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2011

Page 73: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Daerah Penelitian

1. Letak

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sukoharjo yang secara astronomis

terletak pada 7 °32' 17.00” LS - 7° 49' 32.00” LS dan 110° 57' 33.70” BT - 110°

42' 6.79” BT. Kabupaten Sukoharjo terdiri dari 12 kecamatam yaitu Kecamatan

Weru, Kecamatan Bulu, Kecamatan Tawangsari, Kecamatan Sukoharjo,

Kecamatan Nguter, Kecamatan Bendosari, Kecamatan Polokarto, Kecamatan

Mojolaban, Kecamatan Grogol, Kecamatan Baki, Kecamatan Gatak dan

Kecamatan Kartasura, dengan luas keseluruh sebesar 466,66 km². Penelitian

dilakukan di Kabupaten Sukoharjo karena Kabupaten Sukoharjo diapit oleh 6

(enam) Kabupaten / Kota yaitu sebelah Utara berbatasan dengan Kota Surakarta

dan Kabupaten Karanganyar, di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten

Karanganyar, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul (DIY)

dan Kabupaten Wonogiri serta sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten

Klaten dan Kabupaten Boyolali.

2. Luas dan Batas Daerah Penelitian

Secara adamistrasi Kabupaten Sukoharjo terbagi menjadi 12 kecamatan

yang terdiri dari 167 Desa/Kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Sukoharjo

berdasarkan data dari BPS yaitu 46.666 Ha atau sekitar 1.43% luas wilayah

Propinsi Jawa Tengah. Kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Polokarto

sedangkan yang paling kecil adalah Kecamatan Kartasura seluas 1.923 Ha atau

4,12% dari luas Kabupaten Sukoharjo. Adapun luas masing-masing kecamatan di

Kabupaten Sukoharjo sebagai berikut:

Page 74: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tabel 14. Administrasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

No Kecamatan Luas (Ha) Prosentase (%) Jumlah Desa/Kelurahan

1 Weru 4.198 9,00 13

2 Bulu 4.386 9,40 12

3 Tawangsari 3.998 8,57 12

4 Sukoharjo 4.458 9,55 14

5 Nguter 5.488 11,76 16

6 Bendosari 5.229 11,37 14

7 Polokarto 6.218 13,32 17

8 Mojolaban 3.554 7,62 15

9 Grogol 3.000 6,43 14

10 Baki 2.197 4,71 14

11 Gatak 1.947 4,17 14

12 Kartasura 1.923 4,12 12

JUMLAH 46.666 Ha 100% 167

Sumber : Sukoharjo dalam Angka 2011

Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa luas kecamatan yang

paling luas di Kabupaten Sukoharjo adalah Kecamatan Polokarto yaitu 13,32%

dari luas Kabupaten Sukoharjo, sedangkan kecamatan yang paling sempit

wilayahnya adalah kecamatan Kartasura yaitu 4,12% dari luas Kabupaten

Sukoharjo.

Secara administrasi Kabupaten Sukoharjo berbatasan dengan 6 (enam)

Kabupaten / Kota, yaitu :

a. Sebelah Utara : Kota Surakarta

Kabupaten Karanganyar

b. Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar

c. Sebelah Selatan : Kabupaten Gunung Kidul (DIY)

Kabupaten Wonogiri

d. Sebelah Barat : Kabupaten Boyolali

Kabupaten Klaten

Page 75: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

PETA ADMINISTRASI KABUPATEN

SUKOHARJO

Page 76: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

3. Topografi

Topografi menunjukkan semua kenampakan permukaan bumi yang dapat

diklasifikasi, baik yang bersifat alamiah ataupun buatan yang dapat diberi satu

posisi khusus. Posisi ini dinyatakan dalam hubungannya dengan permukan

topografi, bervariasi dalam ketinggiannya di atas maupun di bawah datum (titik

ataupun garis permukaan nol) (Keates, 1973:52).

Dalam penelitian ini kajian topografi digunakan hanya untuk

mendukung analisis aksesibilitas dan tidak diteliti secara rinci. Kajian topografi

menekankan pada variasi ketinggian permukaan bumi dan relief kemudian

dimasukkan dalam kelas kemiringan lereng. Kemiringan lereng adalah sudut

kemiringan lereng yang dihitung dalam besaran derajat. Kemiringan lereng dapat

diartikan dalam persen (%). Kemiringan 100% berarti mempunyai kemiringan

lereng sebesar 900.

Tabel 15. Klasifikasi Kemiraingan Lereng.

No. Kelas Kemiringan Lereng (%)

1. Datar 0 – 8

2. Landai 8 – 15

3. Agak Curam 15 – 25

4. Curam 25 – 45

5. Sangat Curam > 45

Sumber: Asdak (1995: 512)

Kemiringan lereng di Kabupaten Sukoharjo dapat diklasifikasikan

berdasarkan kelas kemiringan lereng menurut Asdak. Kelas kemiringan lereng di

dapat diketahui dari data RTRW Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010-2030,

Kemiringan lereng di Kabupaten Sukoharjo cukup beraneka ragam dilihat dari

data RTRW Kabupaten Sukoharjo Tahun 2000 - 2030. Adapun klasifikasi

kemiringan lereng di Kabupaten Sukoharjo sebagai berikut:

Page 77: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel 16. Klasifikasi Kemiringan Lereng Kabupaten Sukoharjo

No Kelas Kemiringan

Lereng % Lokasi

1 Datar

(0-8%)

0 - 2% 74,39 % dari seluruh wilayah Kecamatan di Kabupaten

Sukoharjo

2 - 5%

9,16% dari seluruh wilayah Kabupaten Sukoharjo yang

berada disebagian Kecamatan Weru, Bulu, Tawangsari,

Nguter, Bendosari, dan Polokarto.

5 - 8%

4,88% dari seluruh wilayah Kabupaten Sukoharjo yang

berada disebagian Kecamatan Weru, Bulu, Tawangsari,

Nguter, Bendosaari, dan Polokarto

2 Landai

(8-15%) 8 - 15%

6,75% dari seluruh wilayah Kabupaten Sukoharjo, yang

berada disebagian Kecamatan Weru, Bulu, Nguter dan

Polokarto.

3

Agak

Curam

(15-25)

15 - 25 % 2,25% dari seluruh wilayah Kabupaten Sukoharjo, yang

berada disebagian Kecamatan Weru, Bulu, dan Tawangsari.

4 Curam

(25-45)

25 - 40 % 9,16% dari seluruh wilayah Kabupaten Sukoharjo, yang

berada disebagian Kecamatan Bulu.

> 40 % 0,80% dari seluruh wilayah Kabupaten Sukoharjo, yang

berada disebagian Kecamatan Bulu.

Sumber : RTRW Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010-2030

Berdasarkan kelas kemiringan lereng di Kabupaten Sukoharjo banyak

daerah yang terletak pada lereng yang kemiringannya 0-2 % sehingga dari kondisi

tersebut daerah rawan longsor sangat sedikit dan bahkan bisa dikatakan bebas dari

tanah longsor. Lebih dari 40 % hanya terdapat di daerah Bulu yaitu di Desa

Sanggang.

4. Penduduk

Keadaan penduduk merupakan salah satu cermin dinamika yang terjadi

pada suatu wilayah. Fasilitas kesehatan dibagun untuk memenuhi kebutuhan

penduduk akan pelayanan kesehatan, sehingga penduduk merupakan unsur

penting dalam penelitian ini. Kondisi penduduk dapat digunakan sebagai

gambaran umum tentang daerah penelitian, terutama dalam memperkirakan

kebutuhan masyarakat akan fasilitas kesehatan sehingga dapat diketahui tingkat

kecukupan fasilitas kesehatan. Adapun keadaan penduduk yang akan dikaji

meliputi jumlah penduduk, kepadatan penduduk dan komposisi penduduk di

Kabupaten Sukoharjo tahun 2011.

Page 78: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

a. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2011 berjumlah

851.157 jiwa, yaitu 421.776 jiwa laki-laki dan 429.381 jiwa perempuan

dengan luas daerah 46.666 Ha. Adapun jumlah penduduk secara rinci adalah:

Tabel 17. Jumlah Penduduk di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

No Kecamatan Laki-Laki (jiwa) Perempuan (jiwa) Jumlah

Jiwa Persen (%)

1 Weru 33.043 34.027 67.070 7,88

2 Bulu 25.344 26.119 51.463 6,05

3 Tawangsari 29.195 29.767 58.962 6,93

4 Sukoharjo 42.340 43.296 85.636 10,06

5 Nguter 32.094 32.340 64.434 7,57

6 Bendosari 33.642 34.264 67.906 7,98

7 Polokarto 37.354 37.597 74.951 8,81

8 Mojolaban 39.891 40.162 80.053 9,41

9 Grogol 52.530 52.486 105.016 12,34

10 Baki 27.008 26.552 53.560 6,29

11 Gatak 24.427 24.757 49.184 5,78

12 Kartasura 44.908 48.014 92.922 10,92

JUMLAH 421.776 429.381 851.157 100

Sumber : Sukoharjo Dalam Angka 2012

Gambar 3. Grafik Jumlah Penduduk per Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

Wer

u

Bu

lu

Taw

angs

ari

Suko

har

jo

Ngu

ter

Ben

do

sari

Po

loka

rto

Mo

jola

ban

Gro

gol

Bak

i

Gat

ak

Kar

tasu

ra

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Laki-Laki (jiwa)

Perempuan (jiwa)

Jumlah Jiwa

Page 79: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Dari tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk

per kecamatan di Kabupaten Sukoharjo berbeda-beda. Kecamatan yang

memiliki peringkat jumlah penduduk tinggi adalah Kecamatan Grogol yaitu

105.016 jiwa atau 12,34% dari total penduduk Kabupaten Sukoharjo.

Sedangkan kecamatan yang memiliki peringkat jumlah penduduk yang rendah

adalah Kecamatan Gatak yaitu 49.184 jiwa atau 5,78% dari total penduduk

Kabupaten Sukoharjo.

b. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk adalah perbandingan antara jumlah penduduk

dengan luas wilayah. Kepadatan penduduk di suatu daerah memiliki pengaruh

yang cukup besar terhadap aktivitas penduduknya serta dapat menimbulkan

dampak yang bermacam-macam seperti kemiskinan, pengangguran,

kurangnya fasilitas kesehatan dalam menangani masyarakat dan lain

sebagainya. Berdasarkan hasil registrasi penduduk tahun 2011, jumlah

penduduk Kabupaten Sukoharjo tercatat 851.157 jiwa, dengan perincian

421.776 jiwa laki-laki dan 429.381 jiwa perempuan. Sedangkan tingkat

kepadatan penduduk rata-rata di Kabupaten Sukoharjo sebesar 1824 jiwa/km².

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 18. Kepadatan Penduduk Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

No Kecamatan Luas Wilayah

(Km²)

Jumlah Penduduk

(Jiwa)

Kepadatan Penduduk

(Jiwa/Km²)

1 Weru 41,98 67.070 1.598

2 Bulu 43,86 51.463 1.173

3 Tawangsari 39,98 58.962 1.475

4 Sukoharjo 44,58 85.636 1.921

5 Nguter 54,88 64.434 1.174

6 Bendosari 52,99 67.906 1.281

7 Polokarto 62,18 74.951 1.205

8 Mojolaban 35,54 80.053 2.252

9 Grogol 30 105.016 3.501

10 Baki 21,97 53.560 2.438

11 Gatak 19,47 49.184 2.526

12 Kartasura 19,23 92.922 4.832

JUMLAH 466,66 851.157 1.824

Sumber : Sukoharjo Dalam Angka 2012

Page 80: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Gambar 4. Grafik Kepadatan Penduduk per Kecamatan di Kabupaten

Sukoharjo

Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa kepadatan

penduduk tertinggi berada di Kecamatan Kartasura sedangkan untuk

kepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan Bulu. Kecamatan

Kartasura merupakan kecamatan yang memiliki jumlah penduduk yang

banyak yaitu 92.922 jiwa namun memiliki luas wilayah yang tidak terlalu luas

yaitu 19,23 km² hal ini mengakibatkan Kecamatan Kartasura merupakan

kecamatan di Kabupaten Sukoharjo yang memiliki kepadatan penduduk paling

padat. Padatnya penduduk di Kecamatan Kartasura dikarenakan pada

kecamatan tersebut dilintasi oleh jalan antar provinsi dan merupakan pusat

industri di Kabupaten Sukoharjo, dengan demikian faktor-faktor tersebut

mengakibatkan Kecamatan Kartasura memiliki jumlah penduduk yang

banyak. Berbeda dengan keadaan penduduk di Kecamatan Bulu, jumlah

penduduk di Kecamatan Bulu sebanyak 51.463 jiwa sedangkan luasnya adalah

43,86 km². Perbandingan antara jumlah penduduk dan luas di Kecamatan Bulu

menunjukkan bahwa pada kecamatan tersebut termasuk dalam kepadatan

penduduk yang jarang apabila dibandingkan dengan kecamatan yang lain di

Kabupaten Sukoharjo. Jumlah penduduk di Kecamatan Bulu tidaklah banyak,

hal ini dikarenakan di kecamatan tersebut memiliki topografi yang curam dan

0500

100015002000250030003500400045005000

Wer

u

Bu

lu

Taw

angs

ari

Suko

har

jo

Ngu

ter

Ben

do

sari

Po

loka

rto

Mo

jola

ban

Gro

gol

Bak

i

Gat

ak

Kar

tasu

ra

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km²)

Page 81: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

sedikitnya industri yang berada pada kecamatan tersebut maka tidak banyak

penduduk yang berdomisili di kecamatan tersebut.

Setelah diketahui jumlah kepadatan penduduk di atas, untuk

mempermudah dalam pengklasifikasian kepadatan penduduk maka akan

dibuat tabel kelas kepadatan penduduk dimana dari data jumlah kepadatan

penduduk diatas urutan kemudian dibagi menjadi 3 kelas yaitu jarang, kurang

padat dan padat.

Tabel 19. Kelas Kepadatan Penduduk

No Kecamatan Jumlah Kepadatan

Penduduk

Kelas Kepadatan

Penduduk

1 Bulu 1.173

Jarang 2 Nguter 1.174

3 Polokarto 1.205

4 Bendosari 1.281

5 Tawangsari 1.475

Kurang Padat 6 Weru 1.598

7 Sukoharjo 1.921

8 Mojolaban 2.252

9 Baki 2.438

Padat 10 Gatak 2.526

11 Grogol 3.501

12 Kartasura 4.832

Sumber : Analisis Data Sekunder Jumlah Penduduk Tahun 2011

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dengan mudah mengetahui kelas

kepadatan penduduk untuk masing-masing kecamatan di Kabupaten

Sukoharjo. Kelas kepadatan penduduk dengan tingkat kepadatan yang padat

adalah Kecamatan Baki, Gatak, Grogol dan Kartasura hal ini dikarenakan

pada kecamatan tersebut merupakan kecamatan yang berbatasan dengan Kota

Surakarta dan memiliki banyak industr-industri yang berkembang, dengan

demikian faktor-faktor tersebut menarik penduduk untuk berdomisili di

kecamatan tersebut. Berbeda dengan Kecamatan Bulu, Nguter, Polokarto dan

Tawangsari yang memiliki kelas kepadatan penduduk jarang. Pada kecamatan

tersebut memiliki topografi landai hingga curam hal ini mengakibatkan

sedikitnya industri yang didirikan pada kecamatan tersebut dan rendahnya

kemampuan menarik penduduk untuk berdomisili di kecamatan tersebut.

Page 82: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

PETA KEPADATAN PENDUDUK

Page 83: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

c. Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk (Population Composition) merupakan

pengelompokan penduduk berdasarkan pada ciri-ciri tertentu yang dapat

diklasifikasikan berdasarkan faktor biologis, sosial, ekonomi dan geografis.

Dalam penelitian ini akan dibahas komposisi penduduk berdasarkan jenis

kelamin dan umur

1) Menurut Jenis Kelamin

Umur dan jenis kelamin merupakan karakteristik panduduk yang

pokok. Struktur ini mempunyai pengaruh penting baik terhadap tingkah

laku demografis maupun sosial. Komposisi penduduk berdasarkan jenis

kelamin digunakan untuk mengetahui perbandingan jumlah antara laki-

laki dan perempuan pada suatu wilayah.

Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dapat digunakan untuk

menghitung besarnya sex ratio atau perbandingan anjara jumlah laki-laki

dengan jumlah perempuan. Besarnya sex ratio dapat dihitung melalui

rumus :

Keterangan :

SR = rasio jenis kelamin

a = jumlah penduduk laki-laki

b = jumlah penduduk perempuan

Komposisi penduduk berdasarkan pada jenis kelamin per kecamatan

di Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat pada tabel berikut :

𝑆𝑒𝑥 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑆𝑅 = 𝑎

𝑏 × 100

Page 84: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Tabel 20. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

No Kecamatan Jenis Kelamin

Jumlah(jiwa) Sex Ratio L P

1 Weru 33.043 34.027 67.070 97

2 Bulu 25.344 26.119 51.463 97

3 Tawangsari 29.195 29.767 58.962 98

4 Sukoharjo 42.340 43.296 85.636 98

5 Nguter 32.094 32.340 64.434 99

6 Bendosari 33.642 34.264 67.906 98

7 Polokarto 37.354 37.597 74.951 99

8 Mojolaban 39.891 40.162 80.053 99

9 Grogol 52.530 52.486 105.016 100

10 Baki 27.008 26.552 53.560 102

11 Gatak 24.427 24.757 49.184 99

12 Kartasura 44.908 48.014 92.922 94

JUMLAH 421.776 429.381 851.157 98

Sumber : Sukoharjo Dalam Angka 2012

Berdasarkan tabel diatas diketahui jumlah penduduk di Kabupaten

Sukoharjo sebanyak 851.157 jiwa yang terdiri dari jumlah penduduk laki-

laki 421.776 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 429.381

jiwa. Perbandingan atau sex ratio di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011

adalah :

𝑆𝑒𝑥 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 421776

429381 × 100

= 98

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa perbandingan laki-

laki dan perempuan atau sex ratio di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011

sebesar 98. Artinya disetiap 100 penduduk perempuan terdapat 98

penduduk laki-laki.

2) Menurut Umur

Komposisi penduduk menurut umur merupakan variabel yang

penting dalam demografi. Hal ini dikarenakan dengan mengetahui

komposisi penduduk berdasarkan umur maka angka Beban

Page 85: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Ketergantungan (Dependensi Rasio) dapat diketahui. Komposisi penduduk

berdasarkan pada umur dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu:

a) 0 – 14 tahun : kelompok umur belum produktif

b) 15 – 65 tahun : kelompok umur produktif

c) > 65 tahun : kelompok umur tidak produktif

Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur angka ketergantungan

(Dependensi Rasio) adalah:

Keterangan :

DR = Angka Ketergantungan (Dependensi Rasio)

𝑃0−14 = Penduduk usia 0 – 14 tahun

𝑃>65 = Penduduk usia >65

𝑃15−64 = Penduduk usia 15 - 64

Komposisi penduduk menurut umur di Kabupaten Sukoharjo tahun

2011 disajikan pada tabel berikut:

Tabel 21 . Komposisi Penduduk Menurut Umur

No Kecamatan Kelompok Umur Jumlah

(jiwa) 0 – 14 Th 15 – 64 Th > 65 Th

1 Weru 14.831 43.926 8.313 67.070

2 Bulu 11.712 31.986 7.765 51.463

3 Tawangsari 13.301 39.660 6.001 58.962

4 Sukoharjo 20.940 58.749 5.947 85.636

5 Nguter 14.900 40.458 9.076 64.434

6 Bendosari 15.399 46.162 6.345 67.906

7 Polokarto 19.450 49.639 5.862 74.951

8 Mojolaban 20.105 55.278 4.670 80.053

9 Grogol 25.889 74.126 5.001 105.016

10 Baki 13.561 36.706 3.293 53.560

11 Gatak 11.908 33.327 3.949 49.184

12 Kartasura 22.599 65.897 4.426 92.922

JUMLAH 204.595 575.914 70.648 851.157

Sumber : Sukoharjo Dalam Angka 2011

𝐷𝑅 = 𝑃0−14 + 𝑃>65

𝑃15−64 × 100

Page 86: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Berdasarkan tabel di atas jumlah penduduk yang belum produktif (0

– 14 tahun) sebesar 204.595 jiwa, jumlah penduduk yang produktif (15 –

64 tahun) sebesar 575.914 dan jumlah penduduk yang tidak prosuktif (>

65 tahun) sebesar 70.648. Adapun angka ketergantungan (Dependensi

Rasio) sebesar:

𝐷𝑅 = 𝑃0−14 + 𝑃>65

𝑃15−64 × 100

𝐷𝑅 = 204595 + 70648

575914× 100

𝐷𝑅 = 47,79 dibulatkan menjadi 48

Jadi angka ketergantungan atau (Dependensi Rasio) di Kabupaten

Sukoharjo tahun 2011 sebesar 48 jiwa. Artinya setiap 100 penduduk usia

produktif menanggung 48 jiwa penduduk usia belum produktif dan tidak

produktif.

5. Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan merupakan salah satu sarana umum yang bertujuan

untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, ketersediaan fasilitas

kesehatan ini sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan pelayanan

kesehatan. Fasilitas kesehatan merupakan faktor yang penting dalam mendukung

pembangunan, karena dengan adanya fasilitas kesehatan yang baik akan

menciptakan sumberdaya manusia yang baik. Adanya fasilitas kesehatan akan

menciptakan kondisi masyarakat yang sehat dan akan mengurangi jumlah

penderita sakit. Oleh karena itu, pembangunan fasilitas kesehatan yang meliputi

rumah sakit, puskesmas, posyandu, poliklinik dan lain sebagainya diharapkan

mampu menjangkau kalangan masyarakat terutama mereka yang memiliki

pendapatan menengah ke bawah. Adapun jumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten

Sukoharjo tahun 2011 Rumah Sakit sebanyak 8 buah, Puskesmas 12 buah dan

Puskesmas Pembantu sebanyak 47 buah. Keberadaan fasilitas kesehatan ini

sebagian besar berada di pusat kota. Jumlah saranan kesehatan di Kabupaten

Sukoharjo tahun 2011 dapat dilihat pada tableberikut:

Page 87: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Tabel 22. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 No Kecamatan Rumah Sakit Puskesmas Puskesmas Pembantu

1 Weru - 1 5

2 Bulu - 1 3

3 Tawangsari - 1 7

4 Sukoharjo 1 1 5

5 Nguter - 1 3

6 Bendosari 2 1 4

7 Polokarto - 1 4

8 Mojolaban - 1 3

9 Grogol 1 1 3

10 Baki - 1 4

11 Gatak - 1 2

12 Kartasura 4 1 4

JUMLAH 8 12 47

Sumber : Sukoharjo dalam Angka 2011

Gambar 5. Diagram Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2011

Berdasarkan jumlah fasilitas kesehatan yang tersedia di Kabupaten

Sukoharjo tahun 2011, tampak bahwa fasilitas kesehatan yang tersedia bagi

masyarakat cukup lengkap, namun keberadaan sarana kesehatan tersebut pada

umumnya terkonsentrasi pada wilayah perkotaan. Pemerataan fasilitas kesehatan

sangat penting dilakukan oleh pemerintah daerah karena menyangkut derajat

kesehatan masyarakat terutama kalangan masyarakat menengah ke bawah.

0

1

2

3

4

5

6

7

Wer

u

Bu

lu

Taw

angs

ari

Suko

har

jo

Ngu

ter

Ben

do

sari

Po

loka

rto

Mo

jola

ban

Gro

gol

Bak

i

Gat

ak

Kar

tasu

ra

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Rumah Sakit

Puskesmas

Puskesmas Pembantu

Page 88: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

B. Hasil Penelitian

1. Persebaran Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupaten

Sukoharjo Tahun 2011

Penelitian ini menitik beratkan pada Puskesmas dan Puskesmas Pembantu.

Hal ini dikarenakan pelayanan tersebut sangat penting bagi masyarakat khususnya

untuk penanganan pertama dan penanganan yang lebih lanjut. Pelayanan

Kesehatan Tingkat Pertama (Primary Health Care) dalam penelitian ini terdiri

dari Puskesmas dan Puskesmas Pembantu. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat

Statistik), Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo dan survey di lapangan

diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 23. Persebaran Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

No Kecamatan Titik Koordinat

S E

1 Weru 7˚45’568” 110˚45’535”

2 Bulu 7˚45’926” 110˚49’975”

3 Tawangsari 7˚44’186” 110˚47’774”

4 Sukoharjo 7˚42’162” 110˚51’231”

5 Nguter 7˚44’398” 110˚52’469”

6 Bendosari 7˚41’487” 110˚52’438”

7 Polokarto 7˚37’657” 110˚53’759”

8 Mojolaban 7˚36’145” 110˚52’265”

9 Grogol 7˚36’021” 110˚49’156”

10 Baki 7˚36’411” 110˚47’157”

11 Gatak 7˚35’767” 110˚44’404”

12 Kartasura 7˚33’206” 110˚43’958”

Sumber : Survey Lapangan Tahun 2011

Jumlah Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo sebanyak 12 buah. Kedua

belas puskesmas tersebut merupakan Puskesmas Induk untuk masing-masing

wilayah kecamatan. Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo sudah tersebar di setiap

kecamatan. Puskesmas II dalam penelitian ini termasuk dalam Puskesmas

Pembantu hal ini dikarenakan Puskesmas II menginduk kepada puskesmas I atau

Puskesmas II kedudukannya sama dengan Puskesmas Pembantu. Adapun

persebaran Puskesmas Pembantu untuk tiap kecamatan sebagai berikut :

Page 89: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Tabel 24 . Persebaran Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

No Kecamatan Puskesmas Pembantu Titik Koordinat

Lintang Bujur

1 Weru Puskesmas Pembantu Tegalsari 7˚46’217” 110˚44’093”

Puskesmas Pembantu Karang Tengah 7˚47’727” 110˚44’043”

Puskesmas Pembantu Krajan 7˚48’983” 110˚45’323”

Puskesmas Pembantu Jatingarang 7˚48’305” 110˚46’438”

Puskesmas Pembantu Alasamba 7˚47’383” 110˚47’479”

2 Bulu Puskesmas Pembantu Sanggang 7˚47’415” 110˚48’326”

Puskesmas Pembantu Lengking 7˚43’996” 110˚49’463”

Puskesmas Pembantu Karangasem 7˚45’160” 110˚51’599”

3 Tawangsari Puskesmas II Pojok 7˚42’847” 110˚48’105”

Puskesmas Pembantu Pundungrejo 7˚45’412” 110˚47’905”

Puskesmas Pembantu Watu Bonang 7˚45’229” 110˚46’524”

Puskesmas Pembantu Kedung Jambal 7˚44’078” 110˚45’636”

Puskesmas Pembantu Dalangan 7˚43’193” 110˚48’992”

Puskesmas Pembantu Tangkisan 7˚42’330” 110˚47’991”

Puskesmas Pembantu Majasto 7˚42’527” 110˚46’937”

Puskesmas Pembantu Tambakboyo 7˚41’516” 110˚47’594”

4 Sukoharjo Puskesmas II Sukoharjo 7˚40’543” 110˚50’169”

Puskesmas Pembantu Combongan 7˚41’309” 110˚48’664”

Puskesmas Pembantu Joho 7˚69’002” 110˚83’000”

Puskesmas Pembantu Cuplik 7˚40’572” 110˚47’781”

Puskesmas Pembantu Banmati 7˚42’154” 110˚49’411”

Puskesmas Pembantu Sonorejo 7˚38’916” 110˚47’918”

5 Nguter Puskesmas II Celep 7˚43’945” 110˚55’087”

Puskesmas Pembantu Lawu 7˚44’094” 110˚51’056”

Puskesmas Pembantu Pondok 7˚71’140” 110˚84’848”

Puskesmas Pembantu Tanjungrejo 7˚76’052” 110˚92’600”

6 Bendosari Puskesmas Pembantu Cabean 7˚42’987” 110˚56’271”

Puskesmas Pembantu Pugogor 7˚42’167” 110˚56’137”

Puskesmas Pembantu Jombor 7˚40’338” 110˚50’468”

Puskesmas Pembantu Gentan 7˚39’162” 110˚51’737”

Puskesmas Pembantu Pemda 7˚66’457” 110˚83’555”

7 Polokarto Puskesmas Pembantu Bulu 7˚40’157” 110˚56’642”

Puskesmas Pembantu Kayu apak 7˚36’946” 110˚55’370”

Puskesmas Pembantu Genengsari 7˚37’307” 110˚56’830”

Puskesmas Pembantu Kenongkorejo 7˚40’224” 110˚52’996”

Puskesmas Pembantu Karangwuni 7˚62’606” 110˚85’000”

8 Mojolaban Puskesmas II Mojolaban 7˚34’900” 110˚52’899”

Puskesmas Pembantu Klumprit 7˚36’825” 110˚53’729”

Puskesmas Pembantu Palur 7˚34’763” 110˚52’628”

Puskesmas Pembantu Sapen 7˚35’578” 110˚54’435”

9 Grogol Puskesmas Pembantu Pandean 7˚37’967” 110˚50’568”

Puskesmas Pembantu Telukan 7˚37’316” 110˚49’222”

Puskesmas II Cemani 7˚34’798” 110˚48’049”

Puskesmas Pembantu Kwarasan 7˚59’276” 110˚80’900”

10 Baki Puskesmas Pembantu Daleman 7˚37’255” 110˚46’172”

Puskesmas Pembantu Mancasan 7˚37’851” 110˚47’145”

Puskesmas II Baki 7˚34’801” 110˚47’006”

11 Gatak Puskesmas II Gatak 7˚34’567” 110˚43’247”

Puskesmas Pembantu Terik 7˚34’355” 110˚44’978”

Puskesmas Pembantu Geneng 7˚36’238” 110˚45’257”

12 Kartasura Puskesmas II Kartasura 7˚33’627” 110˚45’934”

Puskesmas Pembantu Wiragunan 7˚32’725” 110˚43’707”

Puskesmas Pembantu Ngemplak 7˚34’259” 110˚44’346”

Puskesmas Pembantu Gonilan 7˚32’961” 110˚46’132”

Puskesmas Pembantu Makam Haji 7˚33’991” 110˚46’477”

Sumber : Survey Lapangan Tahun 2011

Page 90: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Jumlah Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukoharjo sebanyak 55 buah.

Dimana kelima puluh lima puskesmas pembantu tersebut menginduk pada satu

puskesmas masing-masing kecamatan. Puskesmas Pembantu sudah tersebar di

seluruh Kabupaten Sukoharjo.

Berdasarkan data diatas maka persebaran Puskesmas dan Puskesmas

Pembantu di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 per kecamatan yaitu :

Tabel 25. Jumlah Puskesmas dan Puskesmas Pembantu per Kecamatan di

Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 No Kecamatan Puskesmas Puskesmas Pembantu

1 Weru 1 5

2 Bulu 1 3

3 Tawangsari 1 8

4 Sukoharjo 1 6

5 Nguter 1 4

6 Bendosari 1 5

7 Polokarto 1 5

8 Mojolaban 1 4

9 Grogol 1 4

10 Baki 1 3

11 Gatak 1 3

12 Kartasura 1 5

JUMLAH 12 55

Sumber : Survey Lapangan Tahun 2011

Gambar 6. Diagram Jumlah Puskesmas dan Puskesmas Pembantu per

Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

012345678

Wer

u

Bu

lu

Taw

angs

ari

Suko

har

jo

Ngu

ter

Ben

do

sari

Po

loka

rto

Mo

jola

ban

Gro

gol

Bak

i

Gat

ak

Kar

tasu

ra

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Puskesmas

Puskesmas Pembantu

Page 91: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Berdasarkan pada tabel dan grafik dapat diketahui bahwa jumlah

Puskesmas Pembantu terbanyak berada pada Kecamatan Tawangsari. Untuk

persebaran Puskesmas merata di masing-masing kecamatan yaitu sebanyak 1 unit

Puskesmas. Kecamatan Tawangsari memiliki jumlah Puskesmas Pembantu

terbanyak dikarenakan pada kecamatan tersebut memiliki akses yang minim

menuju Rumah Sakit dengan demikian pendirian Puskesmas Pembantu yang lebih

banyak di daerah tersebut diharapkan agar dapat membantu kebutuhan masyarakat

akan kesehatan.

Page 92: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

PETA PERSEBARAN PRIMARY HEALT

CARE DI KABUPATEN SUKOHARJO

Page 93: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Persebaran fasilitas kesehatan tersebut berpengaruh terhadap banyaknya

kunjungan pasien. Selain lokasi fasilitas kesehatan banyaknya kunjungan pasien

juga dipengaruhi oleh faktor aksesibilitas dimana faktor aksesibilitas tersebut akan

berpengaruh terhadap interaksi masyarakat dalam mendatangi fasilitas kesehatan.

Fasilitas kesehatan yang memiliki kemudahan aksesibilitas akan mempermudah

masyarakat menuju fasilitas kesehatan. Adapun parameter dalam menilai tingkat

kemudahan aksesibilitas dalam penelitian ini adalah jarak, jenis jalan, kondisi

jalan, dan kendaraan umum. Dengan mengetahui tingkat aksesibilitas masing-

masing fasilitas kesehatan di Kabupaten Sukoharjo maka dapat memprediksi

gerakan penduduk dalam mendatangi fasilitas keshatan. Memprediksi gerakan

penduduk dalam mendatangi fasilitas kesehatan termasuk dalam interaksi

wilayah yang dalam penelitian ini dikhususkan untuk meneliti fasilitas kesehatan

dalam suatu wilayah.

Untuk mengetahui interaksi wilayah tersebut digunakan pendekatan

dengan model gravitasi yang menggunakan pembatasan ganda yang dirumuskan

oleh Lee 1997 dalam Tarigan (2010 : 168) :

Keterangan :

𝑇𝑗𝑗 = jumlah trip (yang didistribusikan) dari sub wilayah I ke sub wilayah J

𝑂𝑖 = total trip yang berasal dari daerah i

𝐷𝑗 = total trip yang ditampung tujuan j

𝐴𝑖 = ( 𝐴𝑖𝑂𝑖𝑑𝑖𝑗 −𝑏𝑖 )−1

𝐵𝑗 = ( 𝐴𝑖𝑂𝑖𝑑𝑖𝑗 −𝑏𝑗 −1

𝑂𝑖 = 𝑇𝑖𝑗𝑗

𝐷𝑗 = 𝑇𝑖𝑗𝑖

Sebelum menghitung interaksi wilayah di Kabupaten Sukoharjo, perlu

diketahui skor nilai aksesibilitas per kecamatan. Adapun perolehan skor ini

dibahas dalam pembahasan aksesibilitas. Adapun skor aksesibilitas per kecamatan

di Kabupaten Sukoharjo sebagai berikut:

𝑇𝑖𝑗 = 𝐴𝑖𝐵𝑗𝑂𝑖𝐷𝑗 (𝑑𝑖𝑗 + 𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 + 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑢𝑚𝑢𝑚)−𝑏

Page 94: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Tabel 26. Skor Aksesibilitas per Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo

Kecamatan Kecamatan

Wer Bul Tws Skh Ngt Bnd Plk Mjb Grl Bak Gtk Krt

Weru - 6 5 7 8 9 10 10 8 9 9 9

Bulu 6 - 6 7 6 8 9 9 8 9 9 9

Tawangsari 5 6 - 7 8 8 9 9 8 8 9 9

Sukoharjo 7 7 7 - 5 7 8 8 6 6 7 8

Nguter 8 6 8 5 - 7 8 8 6 7 8 8

Bendosari 9 8 8 7 7 - 7 8 6 7 7 8

Polokarto 10 9 9 8 8 7 - 5 6 7 7 7

Mojolaban 10 10 9 8 8 8 5 - 6 6 7 7

Grogol 8 9 8 6 6 6 6 6 - 6 8 6

Baki 9 9 8 6 7 7 7 6 6 - 7 7

Gatak 9 9 9 7 8 7 7 7 8 7 - 8

Kartasura 9 9 9 8 8 8 7 7 6 7 8 0

Sumber: Analisis Data Primer Aksesibilitas Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

Keterangan :

Wer : Kec. Weru Plk : Kec. Polokarto

Bul : Kec. Bulu Mjb : Kec. Mojolaban

Tws : Kec Tawangsari Grl : Kec. Grogol

Skh : Kec. Sukoharjo Bak : Kec. Baki

Ngt : Kec. Nguter Gtk : Kec. Gatak

Bnd : Kec. Bendosari Krt : Kec. Kartasura

Penelitian ini akan membahas mengenai pergerakan penduduk (interaksi

penduduk) dalam mendatangi kecamatan berdasarkan pada sarana kesehatan yang

ada di masing-masing kecamatan. Adapun sarana kesehatan yang digunakan

adalah Puskesmas dan Puskesmas Pembantu.

Umumnya masyarakat yang membutuhkan pertolongan pertama akan

mendatangi Primary Heath Care atau Pelayananan Kesehatan Tingkat Pertama.

Hal ini dikarenakan masing-masing kecamatan pasti terdapat Pelayanan

Kesehatan Tingkat Pertama. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama dalam

penelitian ini adalah Puskesmas dan Puskesmas Pembantu. Kapasitas Puskesmas

dalam melayani penduduk menurut Muta’ali (2000:17) sebanyak 30.000

penduduk dan Puskesmas Pembantu sebanyak 6.000 penduduk. Di Kabupaten

Sukoharjo terdapat 12 puskesmas dan 55 puskesmas pembantu yang tersebar di

setiap kecamatan. Kapasitas Puskesmas adalah 360.000 penduduk sedangakan

Page 95: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Puskesmas Pembantu 330.000 penduduk. Puskesmas dan Puskesmas Pembantu

ini akan melayani 851.157 jiwa.

Perhitungan gerakan penduduk dalam mendatangi Primary Healt Care ini

menggunakan model gravitasi dengan pembantasan ganda dimana kapasitas

Primary Health Care dan jumlah penduduk harus sama. Untuk menyamakan

kapasitas Primary Health Care dan jumlah penduduk maka diperlukan kecamatan

semu. Kecamatan semu adalah kecamatan di luar wilayah penelitian yang

menyediakan kapasitas puskesmas semu sebagai berikut:

Tabel 27. Jumlah Penduduk dan Kapasitas Primary Health Care di Kabupaten

Sukoharjo Tahun 2011

No Kecamatan Jumlah Penduduk

(jiwa) Kapasitas Primary Heath Care

1 Weru 67.070 60.000

2 Bulu 51.463 48.000

3 Tawangsari 58.962 78.000

4 Sukoharjo 85.636 66.000

5 Nguter 64.434 54.000

6 Bendosari 67.906 60.000

7 Polokarto 74.951 60.000

8 Mojolaban 80.053 54.000

9 Grogol 105.016 54.000

10 Baki 53.560 48.000

11 Gatak 49.184 48.000

12 Kartasura 92.922 60.000

13 Semu 0 161.157

Jumlah 851.157 851.157

Sumber : Analisis Data Sekunder Kapasitas PHC Tahun 2011

Perhitungan gerakan penduduk dalam mendatangi Primary Heath Care

terdapat beberapa tahapan sebagai berikut:

1) Menghitung 𝐷𝑗𝑑𝑖𝑗−𝑏

𝐷𝑗 adalah kapasitas Primary Heath Care. 𝑑𝑖𝑗−𝑏 adalah unsur-unsur

aksesibilitas/ kemudahan mencapai sub wilayah (jarak antar kecamatan, jalan

dan angkutan umum). Dari rumus tersebut maka hasil perhitungannya adalah:

Page 96: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Tabel 28. Perhitungan 𝐷𝑗𝑑𝑖𝑗−𝑏

Ke j Wer Bul Tws Skh Ngt Bnd Plk Mjb Grl Bak Gtk Krt Semu

Dari i

Weru 740,741 1.333,33 3.120 1.346,94 843,75 740,741 600 540 843,75 592,593 592,593 740,741 161.157

Bulu 1.666,67 592,593 2.166,67 1.346,94 1.500 937,5 740,741 666,667 843,75 592,593 592,593 740,741 161.157

Tawangsari 2.400 1.333,33 962,963 1.346,94 843,75 937,5 740,741 666,667 843,75 750 592,593 740,741 161.157

Sukoharjo 1.224,49 979,592 1.591,84 660 2.160 1.224,49 937,5 843,75 1.500 1.333,33 979,592 937,5 161.157

Nguter 937,5 1.333,33 1.218,75 2.640 1.102,04 1.224,49 937,5 843,75 1.500 979,592 750 937,5 161.157

Bendosari 740,741 750 1.218,75 1.346,94 1.102,04 937,5 1.224,49 843,75 1.500 979,592 979,592 937,5 161.157

Polokarto 600 592,593 962,963 1.031,25 843,75 1.224,49 740,741 2.160 1.500 979,592 979,592 1.224,49 161.157

Mojolaban 600 480 962,963 1.031,25 843,75 937,5 2.400 666,667 1.500 1.333,33 979,592 1.224,49 161.157

Grogol 937,5 592,593 1.218,75 1.833,33 1.500 1.666,67 1.666,67 1.500 843,75 1.333,33 750 1.666,67 161.157

Baki 740,741 592,593 1.218,75 1.833,33 1.102,04 1.224,49 1.224,49 1.500 1.500 592,593 979,592 1.224,49 161.157

Gatak 740,741 592,593 962,963 1.346,94 843,75 1.224,49 1.224,49 1.102,04 843,75 979,592 480 937,5 161.157

Kartasura 740,741 592,593 962,963 1.031,25 843,75 937,5 1.224,49 1.102,04 7.334,86 979,592 750 1.666,67 161.157

Semu 60.000 48.000 78.000 66.000 54.000 60.000 60.000 54.000 54.000 48.000 48.000 60.000 161.157

Sumber : Analisis Data Primer

Keterangan :

Wer : Kec. Weru Ngt : Kec. Nguter Grl : Kec. Grogol

Bul : Kec. Bulu Bnd : Kec. Bendosari Bak : Kec. Baki

Tws : Kec Tawangsari Plk : Kec. Polokarto Gtk : Kec. Gatak

Skh : Kec. Sukoharjo Mjb : Kec. Mojolaban Krt : Kec. Kartasura

78

Page 97: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Menghitung 𝐷𝑗𝑑𝑖𝑗−𝑏 adalah langkah awal dalam perhitungan imteraksi

masing-masing wilayah akan kemampuan dalam menangani kesehatan

masyarakat. Dengan diketahuinya 𝐷𝑗𝑑𝑖𝑗−𝑏 maka dapat diketahui kemampuan

kapasitas Primary Heath Care dalam memperkirakan kapasitas jumlah

tampungan pasien untuk masing-masing kecamatan di Kabupaten Sukoharjo.

Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa kapasitas

Primary Heath Care yang paling banyak adalah penyediaan kapasitas oleh

Kecamatan Grogol terhadap kebutuhan yang dibutuhkan oleh masyarakat di

Kecamatan Kartasura yaitu 7.334,86 jiwa. Sedangkan kapasitas Primary

Heath Care yang paling sedikit adalah penyediaan kapasitas oleh Kecamatan

Bulu dan Kecamatan Gatak terhadap kebutuhan yang dibutuhkan oleh

masyarakat di Kecamatan Mojolaban dan Kecamatan Gatak yaitu 480 jiwa.

2) Melakukan Iterasi

Tahap yang kedua adalah menghitung nilai 𝐴𝑖 dan 𝐵𝑖 dengan

menggunakan interasi yang menggunakan rumus :

Interasi dilakuakan beberapa kali hingga mencapai titik jenuh.

Perhitungan interasi akan ditampilkan pada lampiran karena perhitungan yang

sangat panjang, sedangkan rekapitulasi dari interasi adalah sebagai berikut:

𝐵𝑖 = 𝐴𝑖 𝑂𝑖𝑑𝑗 1−2

−1

𝐴𝑗 = 𝐵𝑖 𝑂𝑖𝑑𝑗 1−2

−1

Page 98: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Tabel 29. Rekapitulasi Iterasi Primary Heath Care Iterasi 1 Iterasi 2 Iterasi 3 Iterasi 4 Iterasi 5

B1 7,2383E-05 7,21606E-05 7,2216E-05 7,2E-05 7,2E-05

B2 7,0558E-05 7,03936E-05 7,0444E-05 7,1E-05 7,1E-05

B3 6,7561E-05 6,71538E-05 6,7199E-05 6,7E-05 6,7E-05

B4 5,6419E-05 5,67459E-05 5,6797E-05 5,7E-05 5,7E-05

B5 5,5013E-05 5,57032E-05 5,5756E-05 5,6E-05 5,6E-05

B6 6,2801E-05 6,33162E-05 6,3378E-05 6,3E-05 6,3E-05

B7 5,9515E-05 5,96859E-05 5,9746E-05 6E-05 6E-05

B8 5,9769E-05 5,9949E-05 6,001E-05 6E-05 6E-05

B9 5,0989E-05 5,08009E-05 5,0847E-05 5,1E-05 5,1E-05

B10 5,651E-05 5,6866E-05 5,6922E-05 5,7E-05 5,7E-05

B11 7,0559E-05 7,06241E-05 7,0689E-05 7,1E-05 7,1E-05

B12 6,2033E-05 6,22388E-05 6,23E-05 6,2E-05 6,2E-05

B13 1,1749E-06 1,16991E-06 1,1709E-06 1,2E-06 1,2E-06

A1 1,05373141 1,054403426 1,05351691 1,05258 1,05165

A2 1,05578478 1,055438906 1,05453096 1,0536 1,05266

A3 1,04103925 1,040922308 1,04002364 1,0391 1,03818

A4 0,93202908 0,930970635 0,93014818 0,92932 0,9285

A5 0,93525469 0,934247664 0,93342276 0,93259 0,93176

A6 1,04588328 1,045024197 1,04409302 1,04316 1,04224

A7 1,02961103 1,02852264 1,02758965 1,02668 1,02576

A8 1,0176001 1,016545705 1,01562319 1,01472 1,01382

A9 0,87214378 0,870527199 0,86973884 0,86897 0,86819

A10 0,9749959 0,973896189 0,97302059 0,97216 0,97129

A11 1,13858659 1,13726246 1,13624039 1,13523 1,13422

A12 1,06361198 1,062689765 1,06173123 1,06079 1,05984

A13 0,02324265 0,02320038 0,02317978 0,02316 0,02314

Sumber : Lampiran No 2

Berdasarkan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai A dan B

mengalami perubahan paling kecil pada iterasi ke 5 yaitu:

A1 : 1,05165 B1 : 7,2E-05

A2 : 1,05266 B2 : 7,1E-05

A3 : 1,03818 B3 : 6,7E-05

A4 : 0,9285 B4 : 5,7E-05

A5 : 0,93176 B5 : 5,6E-05

A6 : 1,04224 B6 : 6,3E-05

A7 : 1,02576 B7 : 6E-05

A8 : 1,01382 B8 : 6E-05

A9 : 0,86819 B9 : 5,1E-05

A10 : 0,97129 B10 : 5,7E-05

A11 : 1,13422 B11 : 7,1E-05

A12 : 1,05984 B12 : 6,2E-05

A13 : 0,02314 B13 : 1,2E-06

Page 99: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Hasil perhitungan tersebut digunakan untuk melakukan perhitungan

selanjutnya yaitu menghitung probabilitas interaksi antar pasangan kecamatan.

3) Menghitung Probabilitas Distribusi dari 𝑂𝑖 ke Berbagai Sub Wilayah

Rumus yang digunakan untuk menghitung probablilitas adalah:

Tahap ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan trip. Hasil

penjumlahan dari 𝑃𝑟𝑖𝑗 / probabilitas harus 1 atau mendekati 1.

Tabel 30. Perhitungan Probabilitas Menuju Primary Heath Care Kecamatan Pr 1 Pr 2 Pr 3 Pr 4 Pr 5 Pr 6 Pr 7 Pr 8 Pr 9 Pr 10 Pr 11 Pr 12 Pr 13

Weru 0,0564 0,1269 0,1803 0,0823 0,0632 0,0559 0,0445 0,0440 0,0589 0,0521 0,0608 0,0568 0,1004

Bulu 0,0990 0,0440 0,0977 0,0642 0,0877 0,0552 0,0429 0,0343 0,0363 0,0406 0,0474 0,0443 0,0784

Tawangsari 0,2209 0,1535 0,0673 0,0995 0,0764 0,0855 0,0665 0,0657 0,0712 0,0797 0,0735 0,0687 0,1215

Sukoharjo 0,0806 0,0807 0,0796 0,0349 0,1400 0,0799 0,0602 0,0595 0,0906 0,1013 0,0869 0,0622 0,0869

Nguter 0,0496 0,0882 0,0489 0,1120 0,0574 0,0642 0,0483 0,0478 0,0727 0,0598 0,0535 0,0499 0,0698

Bendosari 0,0495 0,0627 0,0618 0,0722 0,0724 0,0620 0,0797 0,0603 0,0919 0,0755 0,0882 0,0631 0,0881

Polokartu 0,0378 0,0467 0,0460 0,0521 0,0523 0,0764 0,0455 0,1456 0,0866 0,0712 0,0831 0,0777 0,0831

Mojolaban 0,0341 0,0422 0,0416 0,0471 0,0473 0,0529 0,1332 0,0406 0,0783 0,0876 0,0751 0,0702 0,0751

Grogol 0,0452 0,0452 0,0446 0,0709 0,0712 0,0796 0,0784 0,0775 0,0373 0,0742 0,0487 0,3960 0,0636

Baki 0,0355 0,0356 0,0444 0,0706 0,0520 0,0582 0,0573 0,0771 0,0660 0,0328 0,0634 0,0592 0,0633

Gatak 0,0441 0,0442 0,0436 0,0644 0,0495 0,0723 0,0712 0,0703 0,0461 0,0674 0,0386 0,0563 0,0787

Kartasura 0,0486 0,0487 0,0480 0,0543 0,0545 0,0610 0,0784 0,0775 0,0903 0,0742 0,0664 0,1102 0,0866

Semu 0,1988 0,1990 0,1963 0,1755 0,1761 0,1970 0,1939 0,1917 0,1641 0,1836 0,2144 0,2004 0,0044

Jumlah 1,0000 1,0175 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 0,9919 0,9904 1,0000 1,0000 1,3150 1,0000

Sumber : Rekapitulasi Lampiran No 3

Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir dari 12

kecamatan dan ditambah dengan kecamatan semu memiliki jumlah

probabilitas 1. Jumlah probabilitas lebih dari satu hanya 4 yaitu pada Pr 2, Pr

8, Pr 9 dan Pr 12. Perhitungan probabilitas di atas digunakan untuk

mengetahui perkiraan jumlah pasien dari masing-masing kecamatan menuju

kecamatan lain untuk berobat. Jumlah probabilitas apabila dijumlahka maka

hasilnya akan 1 atau mendekati 1.

𝑃𝑟𝑖𝑗 = 𝐴𝑖𝐵𝑗𝐷𝑗𝑑𝑖𝑗−𝑏

Page 100: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Perhitungan probabilitas masing-masing kecamatan digunakan untuk

perhitungan langkah selanjutnya yaitu perhitungan perjalanan antar kecamatan

di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011.

4) Menghitung Perjalanan antar Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo

Setelah diketahui probabilitas masing-masing kecamatan dalam

mendatangi kecamatan yang lain maka langkah selanjutnya adalah

menghitung perjalanan antar kecamatan. Untuk menghitung perjalanan antar

kecamatan di Kabupaten Sukoharjo dengan cara menggabungkan probabilitas

distribusi dari 𝑂𝑖 dengan daya tampung dari 𝐷𝑗 yang menghasilkan trip antar

pasangan daerah. Arti trip dalam hal ini adalah jumlah pasien yang berobat di

Primary Heath Care pada suatu kecamatan. Masing-masing kecamatan

memiliki jumlah Puskesmas Pembantu yang berbeda-beda. Terkadang jumlah

Puskesmas Pembantu tidak dapat memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat di

kecamatan masing-masing dengan demikin sebagian masyarakat mendatangi

kecamatan lain yang dianggap memiliki Primary Heath Care yang lebih baik

dan mampu melayani kebutuhan masyarakat akan kesehatan. Perhitungan

perjalanan antar kecamatan di Kabupaten Sukoharjo ini menggunakan rumus ;

Dengan menggunakan rumus di atas dan berdasarkan hasil perhitungan

probabilitas di atas maka perhitungan perjalanan antar kecamatan di

Kabupaten Sukoharjo sebagai berikut:

𝑇𝑖𝑗 = 𝑂𝑖𝑃𝑟𝑖𝑗

Page 101: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Tabel 31. Prediksi Gerakan Penduduk dalam Mendatangi Primary Heath Care Kecamatan T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9 T10 T11 T12 T13 Jumlah

Weru 3.779,81 6.531,86 10.628,22 7.043,64 4.071,91 3.792,68 3.337,19 3.522,85 6.183,70 2.787,80 2.989,46 5.277,55 0.00 59.946,68

Bulu 6.636,72 2.265,45 5.759,68 5.496,65 5.649,06 3.745,87 3.215,12 2.749,13 3.812,80 2.175,52 2.332,89 4.118,44 0.00 47.957,34

Tawangsari 14.814,43 7.901,45 3.968,12 8.520,54 4.925,70 5.806,60 4.983,86 5.261,13 7.480,29 4.268,12 3.616,29 6.384,14 0.00 77.930,68

Sukoharjo 5.405,61 4.151,73 4.691,27 2.985,93 9.018,28 5.424,02 4.511,15 4.762,12 9.510,69 5.426,63 4.275,31 5.778,61 0.00 65.941,34

Nguter 3.324,10 4.538,74 2.884,82 9.592,94 3.695,56 4.356,46 3.623,26 3.824,84 7.638,79 3.202,21 2.629,04 4.641,26 0.00 53.952,01

Bendosari 3.317,25 3.224,54 3.643,58 6.181,66 4.667,56 4.212,70 5.977,14 4.830,84 9.647,94 4.044,45 4.337,01 5.862,00 0.00 59.946,68

Polokartu 2.532,99 2.401,77 2.713,90 4.461,60 3.368,80 5.186,97 3.408,58 11.658,21 9.095,02 3.812,66 4.088,46 7.217,70 0.00 59.946,67

Mojolaban 2.289,76 2.171,15 2.453,30 4.033,18 3.045,32 3.589,93 9.983,34 3.252,70 8.221,68 4.691,15 3.695,87 6.524,63 0.00 53.952,01

Grogol 3.031,47 2.328,29 2.630,86 6.075,31 4.587,26 5.407,63 5.874,30 6.201,11 3.918,56 3.974,86 2.397,60 36.795,37 0.00 83.222,62

Baki 2.383,47 1.830,60 2.617,94 6.045,47 3.353,68 3.953,44 4.294,62 6.170,66 6.932,11 1.757,93 3.116,17 5.501,24 0.00 47.957,34

Gatak 2.959,92 2.273,34 2.568,77 5.515,79 3.188,66 4.909,60 5.333,30 5.630,00 4.842,38 3.608,79 1.896,22 5.230,56 0.00 47.957,34

Kartasura 3.260,82 2.504,44 2.829,91 4.652,32 3.512,81 4.141,03 5.875,46 6.202,33 9.483,81 3.975,65 3.264,04 10.244,05 0.00 59.946,67

Semu 13.333,65 10.240,79 11.571,63 15.030,98 11.349,38 13.379,07 14.533,67 15.342,22 17.235,45 9.834,24 10.545,63 18.617,07 0.00 161.013,77

Jumlah 67.070,00 52.364,17 58.962,00 85.636,00 64.434,00 67.906,00 74.951,00 79.408,14 104.003,22 53.560,00 49.184,00 122.192,62 0.00 879.671,16

Sumber : Rekapitulasi Lampiran No 4

Keterangan :

T1 : Dari Kecamatan Weru T5 : Dari Kecamatan Nguter T9 : Dari Kecamatan Grogol

T2 : Dari Kecamatan Bulu T6 : Dari Kecamatan Bendosari T10 : Dari Kecamatan Baki

T3 : Dari Kecamatan Tawangsari T7 : Dari Kecamatan Polokarto T11 : Dari Kecamatan Gatak

T4 : Dari Kecamatan Sukoharjo T8 : Dari Kecamatan Mojolaban T12 : Dari Kecamatan Kartasura

83

Page 102: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui prediksi jumlah pasien

yang berkunjung dari berbagai kecamatan asal yang berobat ke Primary Heath

Care di kecamatan tujuan. Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui

bahwa penduduk yang membutuhkan pelayanan Primary Health Care

sebanyak 879.671 jiwa. Jumlah penduduk yang terlayani oleh Primary Health

Care di Kabupaten Sukoharjo sebanyak 690.000 jiwa, sedangkan sisanya

yaitu 189.671 jiwa terlayani oleh kecamatan semu. Di dalam kenyataan

penduduk yang terlayani oleh kecamatan semu adalah penduduk yang tidak

terlayani oleh Primary Health Care di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011.

Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah

kunjungan penduduk di Primary Health Care berbeda-beda. Hal ini

menujukkan bahwa gaya gravitasi per kecamatan berbeda-beda karena

memiliki daya tarik yang berbeda. Penduduk di suatu kecamatan pada

umumnya mengunjungi Primary Health Care di kecamatannya sendiri dan

sebagian akan mengunjungi Primary Health Care di kecamatan yang berbeda-

beda pula. Pada umumnya pengunjung yang memilih berkunjung ke Primary

Health Care di kecamatan yang lain dikarenakan faktor aksesibilitas yang baik

(jarak, jenis jalan dan angkutan umum) dan kualitas yang baik.

Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui masing-masing interaksi

per kecamatan, dengan demikian dapat diketahui interaksi secara keseluruhan

yaitu prediksi jumlah masyarakat yag mengunjungi kota tersebut. Dari data di

atas dapat disederhanakan lagi menjadi tabel Prediksi Gerakan Penduduk

Total per Kecamatan dalam Mendatangi Primary Heath Care. Dari data

prediksi gerakan total penduduk dapat pula dibuat untuk klasifikasi interaksi

rendah, sedang dan tinggi. Pengklasifikasian dapat menggunakan rumus:

Keterangan :

I = Interval kelas

R = Jumlah skor tertinggi – jumlah skor terendah

K = Jumlah kelas

I = R/K

Page 103: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Maka diketahui :

R = 35.265,28

K = 3

Ditanyakan :

I = ……?

Jadi :

I = R/K

= 35.265,28 / 4

= 11.755,09

Jadi interval dalam interaksi Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

adalah 11.755,09. Adapun pengklasifikasian adalah :

Tabel 32. Rentangan Interaksi No Rentangan Interaksi

1 47.957,34 – 59.712,43 Rendah

2 59.712,44 – 71.467,53 Sedang

3 71.467,54 – 83.222,63 Tinggi

Sumber : Analisis Data Primer

Berdasarkan pada klasifikasi interaksi diatas maka dapat diketahui

kecamatan mana saja yang memiliki interaksi rendah, sedang dan tinggi.

Adapun pengklasifikasian interaksi Pelayana Kesehatan Tingkat Pertama dai

Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 sebagai berikut:

Tabel 33. Klasifikasi Interaksi Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

No Kecamatan Jumlah Klasifikasi

1 Weru 5.9946,68 Sedang

2 Bulu 4.7957,34 Rendah

3 Tawangsari 7.7930,68 Tinggi

4 Sukoharjo 6.5941,34 Sedang

5 Nguter 5.3952,01 Rendah

6 Bendosari 5.9946,68 Sedang

7 Polokartu 5.9946,67 Sedang

8 Mojolaban 5.3952,01 Rendah

9 Grogol 8.3222,62 Tinggi

10 Baki 4.7957,34 Rendah

11 Gatak 4.7957,34 Rendah

12 Kartasura 5.9946,67 Sedang

Sumber : Analisis Data Primer

Page 104: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui hanya terdapat dua

kecamatan yang memiliki interaksi yang tinggi yaitu di Kecamatan

Tawangsari dan Kecamatan Grogol. Adapun acuan atau faktor yang

digunakan dalam menilai interaksi ini hanyalah faktor jumlah fasilitas

kesehatan yang ada di suatu kecamatan sedangkan faktor yang lain diabaikan.

Dari data di atas dapat dibuat Peta Interaksi Pelayanan Kesehatan Tingkat

Pertama di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011.

Page 105: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

PETA INTERAKSI

Page 106: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

2. Kualitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Di Kabupaten

Sukoharjo Tahun 2011

Kualitas pelayanan merupakan kegiatan pelayanan yang diberikan oleh

penyelenggara pelayanan publik yang mampu memenuhi harapan, keinginan, dan

kebutuhan serta mampu memberikan kepuasan kepada masyarakat luas. Masing-

masing fasilitas kesehatan memiliki kualitas yang berbeda-beda. Semakin baik

kualitas fasilitas kesehatan maka akan semakin banyak kunjungan pasien, begitu

juga sebaliknya semakin rendah kualitas fasilitas kesehatan maka semakin sedikit

pula kunjungan pasien.

Untuk mengetahui kualitas pelayanan fasilitas kesehatan dapat dilakukan

wawancara terhadap masyarakat mengenai fasilitas kesehatan yang diteliti. Pada

umumnya fasilitas yang memiliki kualitas yang baik akan menimbulkan

tanggapan yang baik pula terhadap fasilitas kesehatan tersebut.

Parameter Kualitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupaten

Sukoharjo Tahun 2011 merupakan parameter dari Gronroos (2000) dalam Puspita

(2009 : 18-20) yang memaparkan tiga dimensi utama atau faktor yang

dipergunakan konsumen dalam menilai kualitas yaitu outcome-related (technical

quality), process-related (functional quality), dan image-related dimensions.

Dimana ketiga paparan tersebut dijabarkan lagi dalam tujuh parameter yaitu

Professionalism and Skills, Attitudes and Behavior, Accessibility and Flexibility,

Reliability and Trustworthiness, Service recovery , Serviscape dan Reputation and

Credibility.

Pengambilan responden yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan teknik sampel bertujuan atau sampling purposive (judgement

sampling) dimana responden yang dijadikan sampel merupakan orang yang

pernah mengunjungi fasilitas kesehatan kesehatan yang diteliti. Pengambilan

responden yang dijadikan untuk sempel sebanyak 5 orang untuk masing-masing

Puskesmas dan 5 orang untuk masing-masing Puskesmas Pembantu.

Hasil dari penelitian yang dilakukan untuk mengetahui Kualitas

Puskesmas dan Puskesmas Pembantu berdasarkan hasil wawancara dengan

masyarakat di Kabubaten Sukoharjo adalah:

Page 107: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

a. Kualitas Puskesmas

Kabupaten Sukoharjo terdapat 12 Puskesmas dimana Puskesmas

tersebut tersebar di 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Masing-masing

kecamatan memiliki 1 Puskesmas. Keadaan dan kualitas Puskesmas di

Kabupaten Sukoharjo berbeda-beda, hal ini mengakibatkan perbedaan jumlah

kunjungan pasien dan persepsi kualitas oleh masayarakat akan keadaan

Puskesmas.

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden data yang diperoleh

untuk kualitas Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo adalah sebagai berikut:

Tabel 34. Rekapitulasi Hasil Tabulasi Wawancara Puskesmas

No Puskesmas Parameter

Total Rata-Rata 5

Responden 1 2 3 4 5 6 7

1 Weru 100 98 99 97 98 101 108 701 140.2

2 Bulu 97 90 100 101 98 104 79 669 133.8

3 Tawangsari 78 68 91 89 61 72 61 520 104

4 Sukoharjo 99 87 92 112 90 95 81 656 131.2

5 Nguter 109 98 98 110 100 94 105 714 142.8

6 Bendosari 96 89 85 103 85 96 88 642 128.4

7 Polokarto 111 104 106 100 108 110 113 752 150.4

8 Mojolaban 103 99 102 107 94 96 89 690 138

9 Grogol 101 92 97 112 96 99 94 691 138.2

10 Baki 100 98 101 103 94 99 97 692 138.4

11 Gatak 100 96 99 97 94 97 94 677 135.4

12 Kartasura 111 105 101 115 105 101 103 741 148.2

Sumber : Lampiran No 5

Keterangan :

Parameter 1 : Professionalism and Skills

Parameter 2 : Reliability

Parameter 3 : Attitudes

Parameter 4 : Accessibility

Parameter 5 : Service Recovery

Parameter 6 : Serviscape

Parameter 7 : Reputation and Credibility

Page 108: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Tabel diatas merupakan rekapitulasi dari hasil wawancara yang

ditujukan kepada mayarakat yang pernah berobat di Puskesmas yang diteliti.

Adapun jumlah responden sebanyak 5 orang, hal ini dikarenakan untuk

mempermudah dalam penelitian dikarenakan fasilitas kesehatan yang diteliti

sangat banyak.

Indikator dari parameter kualitas yang digunakan untuk wawancara

sebanyak 7. Dari ketujuh parameter terdiri dari beberapa indikator yang harus

dijawab oleh responden. Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui nilai

msing-masing parameter, nilai total dari 5 responden dan nilai dari rata-rata 5

responden yang telah diwawancarai.

Berdasarkan pada tabel di atas nilai total tertinggi adalah Puskesmas

Puskesmas Polokarto dan terendah adalah Puskesmas Tawangsari. Puskesmas

Polokarto sangat digemari oleh masyarakat dikarenakan memiliki reputasi dan

tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi akan Puskesmas Polokarto.

Sedangkan Puskesmas Tawangsari kurang begitu diminati oleh masyarakat

walaupun letaknya berada pada pusat pemerintahan di Kecamatan Tawangsari

dan memiliki lokasi yang strategis. Hal ini dikarenakan Puskesmas

Tawangsari memiliki parameter service recovery yang rendah dengan

demikian mengakibatkan reputasi dan kepercayaan masyarakat terhadap

Puskesmas tersebut rendah.

Setelah diketahui nilai rata-rata hasil wawancara kualitas masing-

masing Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 maka untuk

mempermudah pengklasifikasiannya akan dibuat kelas kualitas Puskesmas

yaitu kualitas sangat buruk, kualitas buruk, kualitas cukup, kualitas baik dan

kualitas sangat baik. Adapun perhitungan interval untuk menentukan kelas

kualitas puskesmas sesuai pada BAB III.

Dari Tabel 32. Rekapitulasi Hasil Tabulasi Wawancara Puskesmas

diatas maka pembagian kelas kualitas Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo

tahun 2011 sebagai berikut:

Page 109: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Tabel 35.Kualitas Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 No Kecamatan Jumlah Skor Kualitas

1 Weru 140.2 Sangat Baik

2 Bulu 133.8 Baik

3 Tawangsari 104 Cukup Baik

4 Sukoharjo 131.2 Baik

5 Nguter 142.8 Sangat Baik

6 Bendosari 128.4 Baik

7 Polokarto 150.4 Sangat Baik

8 Mojolaban 138 Baik

9 Grogol 138.2 Baik

10 Baki 138.4 Baik

11 Gatak 135.4 Baik

12 Kartasura 148.2 Sangat Baik

Sumber : Analisis Data Primer Kualitas Puskesmas Tahun 2011

Kualitas Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo berbeda-beda menurut

pendapat masyarakat. Hal ini dipengaruhi oleh profesionalisme, sopan santun,

aksesibilitas, kehandalan, cara penanganan, cara pelayanan dan reputasi

Puskesmas di kalangan masyarakat. Berdasarkan hasil penenlitian dapat

diketahui bahwa terdapat 4 Puskesmas yang memiliki kualitas sangat baik

yaitu Puskesmas Weru, Puskesmas Nguter, Puskesmas Polokarto dan

Puskesmas Kartasura. Puskesmas yang memeiliki kualitas baik sebanyak 7

Puskesmas yaitu Puskesmas Bulu, Puskesmas Sukoharjo, Puskesmas

Bendosari, Puskesmas Mojolaban, Puskesmas Grogol, Puskesmas Baki dan

Puskesmas Gatak. Selain itu terdapat satu puskesmas yang memiliki kualitas

yang cukup yaitu Puskesmas Tawangsari.

b. Kualitas Puskesmas Pembantu

Kabupaten Sukoharjo terdiri dari 55 Puskesmas Pembantu dimana

Puskesmas Pembantu tersebut tersebar di 12 kecamatan di Kabupaten

Sukoharjo. Jumlah puskesmas pembantu masing-masing kecamatan berbeda-

beda. Keadaan dan kualitas Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo tidaklah

sama, hal ini mengakibatkan perbedaan jumlah kunjungan pasien dan persepsi

kualitas oleh masayarakat akan keadaan Puskesmas Pembantu.

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden data yang diperoleh

untuk kualitas Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukoharjo adalah sebagai

berikut:

Page 110: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Tabel 36 . Rekapitulasi Hasil Tabulasi Wawancara Puskesmas Pembantu

No Kecamatan Puskesmas Pembantu Indikator

Total Rata-Rata 5

Responden 1 2 3 4 5 6 7

1 Weru Tegalsari 98 96 96 116 99 95 99 699 139,8

Karang Tengah 101 101 105 119 99 92 101 718 143,6

Krajan 107 100 102 113 102 101 104 729 145,8

Jatingarang 84 66 74 97 72 74 67 534 106,8

Alasamba 81 67 82 86 75 71 71 533 106,6

2 Bulu Sanggang 99 104 111 111 103 65 104 697 139,4

Lengking 103 86 105 110 99 80 98 681 136,2

Karangasem 86 67 77 88 83 67 67 535 107

3 Tawangsari Puskesmas II Pojok 104 90 100 106 94 99 88 681 136,2

Pundungrejo 104 93 97 109 94 95 91 683 136,6

Watu Bonang 90 61 89 75 69 68 80 532 106,4

Kedung Jambal 93 68 76 86 77 70 65 535 107

Dalangan 105 91 97 116 94 89 86 678 135,6

Tangkisan 105 100 101 115 98 102 104 725 145

Majasto 92 64 78 95 76 53 63 521 104,2

Tambakboyo 86 71 85 89 66 67 60 524 104,8

4 Sukoharjo Puskesmas II Sukoharjo 109 101 100 128 100 108 107 753 150,6

Combongan 99 62 92 89 77 71 43 533 106,6

Joho 86 54 81 83 71 51 45 471 94,2

Cuplik 112 100 107 108 109 112 111 759 151,8

Banmati 104 91 101 109 102 101 90 698 139,6

Sonorejo 86 54 81 83 71 51 45 471 94,2

5 Nguter Puskesmas II Celep 101 93 100 100 96 86 90 666 133,2

Lawu 105 91 102 102 96 83 94 673 134,6

Pondok 103 96 99 122 94 80 101 695 139

Tanjungrejo 101 87 94 102 95 87 74 640 128

6 Bendosari Cabean 73 62 71 88 55 54 54 457 91,4

Pugogor 97 83 101 116 93 95 110 695 139

Jombor 108 85 99 109 88 91 90 670 134

Gentan 108 90 103 106 97 99 85 688 137,6

Pemda 108 92 103 123 101 96 97 720 144

7 Polokarto Bulu 100 87 105 97 88 80 83 640 128

Kayu apak 83 68 81 87 69 64 56 508 101,6

Genengsari 94 81 63 103 94 88 101 624 124,8

Kenongkorejo 110 102 108 114 93 88 92 707 141,4

Karangwuni 94 81 86 98 69 77 68 573 114,6

8 Mojolaban Puskesmas II Mojolaban 100 95 103 122 97 86 91 694 138,8

Klumprit 104 100 102 119 98 101 96 720 144

Palur 83 67 84 85 71 58 66 514 102,8

Sapen 106 96 99 102 100 71 85 659 131,8

9 Grogol Pandean 95 82 100 95 90 86 82 630 126

Telukan 101 80 100 110 93 82 91 657 131,4

Puskesmas II Cemani 87 77 94 110 94 90 55 607 121,4

Kwarasan 94 86 92 105 87 88 84 636 127,2

10 Baki Daleman 112 90 97 116 103 101 109 728 145,6

Mancasan 84 73 76 91 70 59 51 504 100,8

Puskesmas II Baki 97 88 102 120 94 94 96 691 138,2

11 Gatak Puskesmas II Gatak 105 91 103 109 87 93 93 681 136,2

Terik 96 84 100 92 87 93 95 647 129,4

Geneng 97 88 88 93 85 79 93 623 124,6

12 Kartasura Puskesmas II Kartasura 105 92 94 124 105 103 99 722 144,4

Wiragunan 97 85 100 110 88 82 74 636 127,2

Ngemplak 94 93 92 94 96 79 88 636 127,2

Gonilan 79 64 76 78 63 59 42 461 92,2

Makam Haji 87 88 89 106 86 94 79 629 125,8

Sumber : Rekapitulasi Lampiran No 5

Page 111: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Keterangan :

Parameter 1 : Professionalism and Skills

Parameter 2 : Reliability

Parameter 3 : Attitudes

Parameter 4 : Accessibility

Parameter 5 : Service Recovery

Parameter 6 : Serviscape

Parameter 7 : Reputation and Credibility

Tabel diatas merupakan rekapitulasi dari hasil wawancara yang

ditujukan kepada mayarakat yang pernah berobat di Puskesmas Pembantu

yang diteliti. Adapun jumlah responden sebanyak 5 orang, hal ini dikarenakan

untuk mempermudah dalam penelitian dikarenakan fasilitas kesehatan yang

diteliti sangat banyak.

Indikator yang digunakan untuk wawancara sebanyak 7. Dari ketujuh

indikator terdiri dari beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.

Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui nilai msing-masing parameter,

nilai total dari 5 responden dan nilai dari rata-rata 5 responden yang telah

diwawancarai.

Berdasarkan pada tabel di atas nilai total tertinggi adalah Puskesmas

Puskesmas Pembantu Cuplik (Kecamatan Sukoharjo) yaitu 151,8 dan terendah

adalah Puskesmas Pembantu Cabean (Kecamatan Bendosari) yaitu 91,4..

Puskesmas Pembantu Cuplik sangat digemari oleh masyarakat dikarenaka

memiliki Professionalism and Skills dan Serviscape yang tinggi. Sedangkan

Puskesmas Pembantu Cabean kurang begitu diminati oleh masyarakat

karenakan Puskesmas Pembantu Cabean memiliki parameter Reputation and

Credibility yang rendah dengan demikian mengakibatkan reputasi dan

kepercayaan masyarakat terhadap puskesmas tersebut rendah.

Setelah diketahui nilai rata-rata hasil wawancara kualitas masing-

masing Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 maka untuk

mempermudah pengklasifikasiannya akan dibuat kelas kualitas Puskesmas

Pembantu yaitu kualitas buruk, kualitas cukup, kualitas baik dan kualitas

Page 112: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

sangat baik. Adapun perhitungan interval untuk menentukan kelas kualitas

Puskesmas Pembantu sesuai pada BAB III.

Dari Tabel Rekapitulasi Hasil Tabulasi Wawancara Puskesmas

Pembantu diatas maka pembagian kelas kualitas Puskesmas Pembantu di

Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 sebagai berikut:

Page 113: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Tabel 37. Kualitas Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 No Kecamatan Puskesmas Pembantu Jumlah Skor Kualitas

1 Weru Puskesmas Pembantu Tegalsari 139.8 Sangat Baik

Puskesmas Pembantu Karang Tengah 143.6 Sangat Baik

Puskesmas Pembantu Krajan 145.8 Sangat Baik

Puskesmas Pembantu Jatingarang 106.8 Baik

Puskesmas Pembantu Alasamba 106.6 Baik

2 Bulu Puskesmas Pembantu Sanggang 139.4 Baik

Puskesmas Pembantu Lengking 136.2 Baik

Puskesmas Pembantu Karangasem 107 Baik

3 Tawangsari Puskesmas II Pojok 136.2 Baik

Puskesmas Pembantu Pundungrejo 136.6 Baik

Puskesmas Pembantu Watu Bonang 106.4 Baik

Puskesmas Pembantu Kedung Jambal 107 Baik

Puskesmas Pembantu Dalangan 135.6 Baik

Puskesmas Pembantu Tangkisan 145 Sangat Baik

Puskesmas Pembantu Majasto 104.2 Cukup

Puskesmas Pembantu Tambakboyo 104.8 Baik

4 Sukoharjo Puskesmas II Sukoharjo 150.6 Sangat Baik

Puskesmas Pembantu Combongan 106.6 Baik

Puskesmas Pembantu Joho 94.2 Cukup

Puskesmas Pembantu Cuplik 151.8 Sangat Baik

Puskesmas Pembantu Banmati 139.6 Sangat Baik

Puskesmas Pembantu Sonorejo 94.2 Cukup

5 Nguter Puskesmas II Celep 133.2 Baik

Puskesmas Pembantu Lawu 134.6 Baik

Puskesmas Pembantu Pondok 139 Baik

Puskesmas Pembantu Tanjungrejo 128 Baik

6 Bendosari Puskesmas Pembantu Cabean 91.4 Cukup

Puskesmas Pembantu Pugogor 139 Baik

Puskesmas Pembantu Jombor 134 Baik

Puskesmas Pembantu Gentan 137.6 Baik

Puskesmas Pembantu Pemda 144 Sangat Baik

7 Polokarto Puskesmas Pembantu Bulu 128 Baik

Puskesmas Pembantu Kayu apak 101.6 Cukup

Puskesmas Pembantu Genengsari 124.8 Baik

Puskesmas Pembantu Kenongkorejo 141.4 Sangat Baik

Puskesmas Pembantu Karangwuni 114.6 Baik

8 Mojolaban Puskesmas II Mojolaban 138.8 Baik

Puskesmas Pembantu Klumprit 144 Sangat Baik

Puskesmas Pembantu Palur 102.8 Cukup

Puskesmas Pembantu Sapen 131.8 Baik

9 Grogol Puskesmas Pembantu Pandean 126 Baik

Puskesmas Pembantu Telukan 131.4 Baik

Puskesmas II Cemani 121.4 Baik

Puskesmas Pembantu Kwarasan 127.2 Baik

10 Baki Puskesmas Pembantu Daleman 145.6 Sangat Baik

Puskesmas Pembantu Mancasan 100.8 Cukup

Puskesmas II Baki 138.2 Baik

11 Gatak Puskesmas II Gatak 136.2 Baik

Puskesmas Pembantu Terik 129.4 Baik

Puskesmas Pembantu Geneng 124.6 Baik

12 Kartasura Puskesmas II Kartasura 144.4 Sangat Baik

Puskesmas Pembantu Wiragunan 127.2 Baik

Puskesmas Pembantu Ngemplak 127.2 Baik

Puskesmas Pembantu Gonolan 92.2 Cukup

Puskesmas Pembantu Makam Haji 125.8 Baik

Sumber : Analisis Data Primer Kualitas Puskesmas Pembantu Tahun 2011

Page 114: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Kualiats Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukoharjo berbeda-beda

menurut pendapat masyarakat. Hal ini dipengaruhi oleh profesionalisme,

sopan santun, aksesibilitas, kehandalan, cara penanganan, cara pelayanan dan

reputasi puskesmas di kalangan masyarakat. Berdasarkan hasil penenlitian

dapat diketahui bahwa terdapat 12 (21,82 %) Puskesmas Pembantu yang

memiliki kualitas sangat baik yaitu Puskesmas Pembantu Tegalsari,

Puskesmas Pembantu Karang Tengah, Puskesmas Pembantu Krajan,

Puskesmas Pembantu Tangkisan Puskesmas II Sukoharjo, Puskesmas

Pembantu Cuplik, Puskesmas Pembantu Banmati, Puskesmas Pembantu

Pemda, Puskesmas Pembantu Kenongkorejo, Puskesmas Pembantu Klumprit,

Puskesmas Pembantu Daleman dan Puskesmas II Kartasura.

Puskesmas Pembantu yang memiliki kualitas baik sebanyak 35

(63,64%) Puskesmas Pembantu yaitu Puskesmas Pembantu Jatingarang,

Puskesmas Pembantu Alasamba, Puskesmas Pembantu Sanggang, Puskesmas

Pembantu Lengking, Puskesmas Pembantu Karangasem, Puskesmas II Pojok,

Puskesmas Pembantu Pundungrejo, Puskesmas Pembantu Watu Bonang,

Puskesmas Pembantu Kedung Jambal, Puskesmas Pembantu Dalangan,

Puskesmas Pembantu Tambakboyo, Puskesmas Pembantu Combongan,

Puskesmas II Celep, Puskesmas Pembantu Lawu, Puskesmas Pembantu

Pondok, Puskesmas Pembantu Tanjungrejo, Puskesmas Pembantu Pugogor,

Puskesmas Pembantu Jombor, Puskesmas Pembantu Gentan, Puskesmas

Pembantu Bulu, Puskesmas Pembantu Genengsari, Puskesmas Pembantu

Karangwuni, Puskesmas II Mojolaban, Puskesmas Pembantu Sapen,

Puskesmas Pembantu Pandean, Puskesmas Pembantu Telukan, Puskesmas II

Cemani, Puskesmas Pembantu Kwarasan, Puskesmas II Baki, Puskesmas II

Gatak, Puskesmas Pembantu Terik, Puskesmas Pembantu Geneng, Puskesmas

Pembantu Wiragunan, Puskesmas Pembantu Ngemplak dan Puskesmas

Pemabntu Makam Haji.

Puskesmas Pembantu yang memiliki kualitas cukup sebanyak 8

(14,54%) puskesmas pembantu yaitu Puskesmas Pembantu Majasto,

Puskesmas Pembantu Joho, Puskesmas Pembantu Sonorejo, Puskesmas

Page 115: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Pembantu Cabean, Puskesmas Pembantu Kayu Apak, Puskesmas Pembantu

Palur, Puskesmas Pembantu Mancasan, dan Puskesmas Pembantu Gonilan.

Page 116: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

PETA KUALITAS PUS

Page 117: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

PETA KUALITAS PUSTU

Page 118: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

3. Tingkat Kunjungan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011

Tingkat kunjungan pasien antara satu fasilitas kesehatan dengan fasilitas

kesehatan yang lain berbeda-beda. Hal ini pada umumnya dipengaruhi oleh

kualitas dan aksesibilitas dari masing-masing fasilitas kesehatan. Pada umumnya

tingkat kunjungan pasien pada sarana kesehatan seperti Puskesmas dan

Puskesmas Pembantu tercatat dalam SIMPUS (Sistem Manajemen Puskesmas).

SIMPUS adalah suatu tatanan manusia dan/atau peralatan yang menyediakan

informasi untuk membantu proses manajemen Puskesmas mencapai sasaran

kegiatnnya. Adapun tujuan umum SIMPUS adalah meningkatkan kualitas

manajemen Puskesmas secara lebih berhasil guna dan berdaya guna, melalui

pemanfaatan secara optimal dan sistem pencatatan dan pelaporan terpadu

Puskesmas (SP2TP) maupun informasi lainnya yang menunjang kegiatan

pelayanan.

SIMPUS terdapat data mengenai tingkat kunjungan pasien dari tahun ke

tahun. Adapun tingkat kunjungan pasien di Puskesmas dan Puskesmas pembantu

di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 sebagai berikut:

a. Puskesmas

Jumlah kunjungan pasien antara satu Puskesmas dengan Puskesmas

yang lain berbeda-beda. Hal ini dikarenakan tidak semua Puskesmas di

Kabupaten Sukoharjo memiliki kualitas yang sama dan aksesibilitas yang

mudah. Dalam penelitian ini akan ditampilkan data jumlah kunjungan pasien

di seluruh Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 berdasarkan

golongan jenis pasien dan berdasarkan golongan umur. Adapun data jumlah

kunjungan pasien di seluruh Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo sebagai

berikut:

1) Berdasarkan Golongan Pasien

Jumlah kunjungan pasien berdasarkan golongan jenis pasien pada

umumnya dibagi menjadi lima yaitu Umum, Askes, JAMKESMAS,

JAMKESDA dan JAMPERSAL . Jumlah kunjungan pasien berdasarkan

Page 119: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

golongan jenis pasien ini sebenarnya dibagi lagi berdasarkan gender,

adapun data tersebut dapat dilihat pada lampiran. Rekapitulasi dari jumlah

kunjungan pasien berdasarkan golongan adalah:

Tabel 38. Rekapitulasi Jumlah Kunjungan Pasien berdasarkan Golongan Jenis Pasien

No Puskesmas Umum Askes JAMKESMAS JAMKESDA JAMPERSAL Total Tidak

Tercatat

Jumlah

Kunjungan

Pasien

1 Weru 19.873 2.896 2.385 708 0 25.862 52 25.914

2 Bulu 11.446 1.011 1.587 478 0 14.522 360 14.882

3 Tawangsari 24.508 2.300 3.798 685 546 31.837 601 32.438

4 Sukoharjo 18.566 4.754 1.775 558 0 25.653 54 25.707

5 Nguter 19.584 1.991 1.749 369 0 23.693 431 24.124

6 Bendosari 18.991 5.142 4.583 876 0 29.592 77 29.669

7 Polokarto 24.216 3.398 7.856 779 0 36.249 306 36.555

8 Mojolaban 30.768 2.011 4.211 547 0 37.537 56 37.593

9 Grogol 31.171 2.079 1.108 793 0 35.151 43 35.194

10 Baki 19.512 1.953 1.173 344 2 22.984 1 22.985

11 Gatak 23.074 1.947 5.034 2 0 30.057 122 30.179

12 Kartasura 46.298 3.038 3.777 169 0 53.282 14 53.296

Sumber : Rekapitulasi Lampiran No 6

Page 120: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

2) Berdasarkan Golongan Umur

Jumlah kunjungan pasien berdasarkan golongan umur pasien pada umumnya dibagi menjadi 12 yaitu 0-7 hari, 8-30 hari, <1

tahun, 1-4 tahun, 5-9 tahun, 10-14 tahun, 15-19 tahun, 20-24 tahun, 45-54 tahun, 55-59 tahun, 60-69 tahun, >70 tahun. Jumlah kunjungan

pasien berdasarkan golongan umur pasien ini sebenarnya dibagi lagi berdasarkan gender, adapun data tersebut dapat dilihat pada

lampiran. Rekapitulasi dari jumlah kunjungan pasien berdasarkan golongan umur dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 39. Jumlah Kunjungan Pasien berdasarkan Golongan Jenis Pasien di Puskesmas Kabupaten Sukoharjo

No Puskesmas JUMLAH KUNJUNGAN PER GOLONGAN UMUR

Jumlah Tercatat Total

Kunjungan 0-7 hr 8-30 hr < 1 Th 1-4 Th 5-9 Th 10-14 Th 15-19 Th 20-44 Th 45-54 Th 55-59 Th 60-69 Th > 70 Th

1 Weru 237 64 1.079 2.395 3.495 928 1.046 7.364 3.078 1.576 2.439 1.380 25.081 828 25.909

2 Bulu 55 27 507 1.121 1.376 675 853 4.327 1.811 977 1.929 1.098 14.756 106 14.862

3 Tawangsari 74 19 697 2.243 3.677 1.485 1.278 9.921 4.756 1.908 3.500 1.610 31.168 1.265 32.433

4 Sukoharjo 53 34 1.056 2.774 2.848 1.390 1.314 5.866 4.512 1.425 2.048 1.335 24.655 1.050 25.705

5 Nguter 46 82 1.047 2.172 1.846 1.071 983 8.233 3.857 1.185 1.516 1.498 23.536 588 24.124

6 Bendosari 282 76 1.640 4.695 2.759 1.322 1.233 7.967 4.059 1.459 2.642 835 28.969 698 29.667

7 Polokarto 230 29 1.057 5.730 3.247 1.349 1.398 9.595 5.179 2.962 3.925 1.647 36.348 207 36.555

8 Mojolaban 62 66 1.786 5.010 3.953 1.278 1.189 10.830 7.612 1.436 2.248 1.976 37.446 147 37.593

9 Grogol 35 118 2.697 9.365 3.652 1.333 1.300 6.768 3.737 1.788 2.174 1.221 34.188 1.004 35.192

10 Baki 11 56 1.943 1.594 2.194 1.263 933 7.790 2.876 984 1.464 876 21.984 1.000 22.984

11 Gatak 95 55 1.543 3.922 9.212 1.582 1.289 4.168 3.761 1.313 1.730 1.418 30.088 89 30.177

12 Kartasura 22 123 4.174 9.534 5.458 6.227 2.524 8.995 6.815 2.624 3.921 1.863 52.280 1.016 53.296

Sumber : Rekapitulasi Lampiran No 6

102

Page 121: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Dari tabel di atas dapat diketahui jumlah pasien di setiap Puskesmas di

Kabupaten Sukoharjo. Berdasarkan jumlah kunjungan pasien tersebut dapat

diklasisikasikan menjadi jumlah kunjungan pasien tinggi, sedang dan rendah.

Adapun dalam mengklasifikasikan jumlah pasien maka dapat menggunakan

rumus :

Keterangan :

I = Interval kelas

R = Jumlah skor tertinggi – jumlah skor terendah

K = Jumlah kelas

Setelah menggunakan rumus tersebut maka akan dapat diketahui

klasifikasi tingkat kunjungan pasien Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo. Dalam

penelitian ini klasifikasi tingkat kunjungan pasien Puskesmas akan dibagi menjadi

3 yaitu tinggi, sedang dan rendah. Pengklasifikasian tingkat kunjungan pasien

Puskesmas sebagai berikut :

Diketahui :

R = 38.434

K = 3

Ditanyakan :

I = ……?

Jadi :

I = R/K

= 38.434 / 3

= 12.811,33 12.811 (dibulatkan)

Dapat diketahui bahwa interval tingkat kunjungan puskesmas di

Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 adalah 12.811. Adapun klasifikasi tingkat

kunjungan pasien puskesmas di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 adalah:

Tabel 40. Klasifikasi Tingkat Kunjungan Puskesmas

No Interval Kelas

1 14.862 – 27.673 Rendah

2 27.674 – 40.485 Sedang

3 40.486 – 53.296 Tinggi

I = R/K

Sumber : Analisis Data Sekunder

Page 122: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Setelah diketahui interval masing-masing kelas dari tingkat kunjungan

pasien Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 maka dapat diketahui

Puskesmas mana saja yang memiliki kelas rendah, sedang dan tinggi dalam tabel

berikut:

Tabel 41. Klasifikasi Jumlah Pasien Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo Tehun 2011

No Puskesmas Jumlah Kunjungan Pasien % Kelas

1 Weru 25.909 7,03 Rendah

2 Bulu 14.862 4,03 Rendah

3 Tawangsari 32.433 8,80 Sedang

4 Sukoharjo 25.705 6,98 Rendah

5 Nguter 24.124 6,55 Rendah

6 Bendosari 29.667 8,05 Sedang

7 Polokarto 36.555 9,92 Sedang

8 Mojolaban 37.593 10,20 Sedang

9 Grogol 35.192 9,55 Sedang

10 Baki 22.984 6.24 Rendah

11 Gatak 30.177 8,19 Sedang

12 Kartasura 53.296 14,46 Tinggi

Jumlah 368.497 100

Sumber : Analisis Data Sekunder Jumlah Pasien Tahun 2011

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah total kunjungan

antara satu Puskesmas dengan Puskesmas yang lain berbeda dan dipengaruhi

oleh faktor kualitas dan aksesibilitas menuju Puskesmas. Berdasarkan tabel di

atas dapat diketahui bahwa Puskesmas Kartasura memiliki jumlah pengunjung

yang paling tinggi yaitu 53.296 jiwa atau 14,46% dari seluruh pasien yang

berobat di Puskesmas Kabupaten Sukoharjo tahun 2011, sedangkan

Puskesmas Bulu merupakan Puskesmas yang paling sedikit jumlah

kunjungannya yaitu 14.862 jiwa atau 4,03% dari seluruh pasien yang berobat

di Puskesmas Kabupaten Sukoharjo tahun 2011. Hal ini dikarenakan

Puskesmas Kartasura memiliki aksesibilitas yang mudah dan kualitas

Puskesmas yang baik, dengan demikian banyak masyarakat yang berobat di

Puskesmas tersebut. Sedangkan untuk Puskesmas Bulu merupakan Puskesmas

yang yang kurang diminati oleh masyarakat di kecamatan tersbut hal ini

dikarenakan jumlah penduduk yang berada di Kecamatan Bulu sedikit dan

aksesibilitas menuju Puskesmas Bulu tidah begitu mudah terdapat beberapa

desa yang mengalami kesulitan untuk menjangkau Puskesmas tersebut.

Page 123: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Berdasarkan pada klasifikasi jumlah kunjungan pasien Puskesmas di

Kabupaten Sukoharjo terdapat 5 Puskesmas dengan kategori rendah, 6

Puskesmas dengan kategori sedang dan 1 Puskesmas dengan kategori tinggi.

Puskesmas yang termasuk dalam kategori rendah adalah Puskesmas Weru,

Bulu, Sukoharjo, Nguter dan Baki. Puskesmas yang termasuk dalam kategori

sedang adalah Puskesmas Tawangsari, Bendosari, Polokarto, Mojolaban,

Grogol dan Gatak. Puskesmas yang termasuk dalam kategori tinggi adalah

Puskesmas Kartasura.

b. Puskesmas Pembantu

Jumlah kunjungan pasien antara satu Puskesmas Pembantu dengan

Puskesmas Pembantu yang lain berbeda-beda. Hal ini dikarenakan tidak

semua Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukoharjo memiliki kualitas yang

sama dan aksesibilitas yang mudah. Dalam penelitian ini akan ditampilkan

data jumlah kunjungan pasien di seluruh Puskesmas Pembantu di Kabupaten

Sukoharjo tahun 2011 berdasarkan golongan jenis pasien dan berdasarkan

golongan umur. Data tersebut di peroleh dari SIMPUS yang berada pada

Puskesmas Induk, hal ini dikarenakan sistem kerja dari Puskesmas Pembantu

adalah menginduk pada Puskesmas karena fungsi dari Puskesmas Pembantu

sendiri adalah membantu kerja dari Puskesmas. Adapun data jumlah

kunjungan pasien di seluruh puskesmas di Kabupaten Sukoharjo sebagai

berikut:

1) Berdasarkan Golongan Jenis Pasien

Jumlah kunjungan pasien berdasarkan golongan jenis pasien pada

umumnya dibagi menjadi lima yaitu Umum, Askes, JAMKESMAS,

JAMKESDA dan JAMPERSAL . Jumlah kunjungan pasien berdasarkan

golongan jenis pasien ini sebenarnya dibagi lagi berdasarkan gender,

adapun data tersebut dapat dilihat pada lampiran.

Page 124: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Tabel 42. Jumlah Kunjungan Pasien berdasarkan Golongan Jenis Pasien

No Kecamatan Puskesmas Pembantu Umum Askes JAMKESMAS JAMKESDA JAMPERSAL Total Tidak

Tercatat

Jumlah

Kunjungan Pasien

1 Weru Puskesmas Pembantu Tegalsari 5.537 164 177 0 0 5.878 0 5.878

Puskesmas Pembantu Karang Tengah 7.588 225 400 1 0 8.214 1 8.215

Puskesmas Pembantu Krajan 7.682 99 411 3 0 8.195 11 8.206

Puskesmas Pembantu Jatingarang 9.171 78 35 3 0 9.287 11 9.298

Puskesmas Pembantu Alasamba 2.996 0 6 1 0 3.003 0 3.003

2 Bulu Puskesmas Pembantu Sanggang 1.199 3 13 0 0 1.215 15 1.230

Puskesmas Pembantu Lengking 2.019 4 2 0 0 2.025 16 2.041

Puskesmas Pembantu Karangasem 1.394 10 34 1 0 1.439 8 1.447

3 Tawangsari Puskesmas II Pojok 8.152 587 2.059 92 71 10.961 76 11.037

Puskesmas Pembantu Pundungrejo 570 100 727 0 29 1.426 5 1.431

Puskesmas Pembantu Watu Bonang 5.076 21 682 0 150 5.929 17 5.946

Puskesmas Pembantu Kedung Jambal 3.691 17 40 0 174 3.922 9 3.931

Puskesmas Pembantu Dalangan 2.227 33 77 0 19 2.356 5 2.361

Puskesmas Pembantu Tangkisan 2.834 67 984 0 20 3.905 27 3.932

Puskesmas Pembantu Majasto 2.609 26 431 0 8 3.074 13 3.087

Puskesmas Pembantu Tambakboyo 1.189 55 1.001 0 76 2.321 29 2.350

4 Sukoharjo Puskesmas II Sukoharjo 26.315 6.358 2.629 840 0 36.142 55 36.197

Puskesmas Pembantu Combongan 2.905 154 37 0 0 3.096 8 3.104

Puskesmas Pembantu Joho 606 8 16 0 0 630 1 631

Puskesmas Pembantu Cuplik 8.907 264 1.774 4 0 10.949 23 10.972

Puskesmas Pembantu Banmati 1.745 54 61 0 0 1.860 3 1.863

Puskesmas Pembantu Sonorejo 4.758 161 482 0 0 5.401 9 5.410

5 Nguter Puskesmas II Celep 10.468 347 894 46 0 11.755 26 11.781

Puskesmas Pembantu Lawu 1.918 98 542 4 0 2.562 26 2.588

Puskesmas Pembantu Pondok 3.851 193 519 22 0 4.585 32 4.617

Puskesmas Pembantu Tanjungrejo 1.250 22 299 0 0 1.571 7 1.578

6 Bendosari Puskesmas Pembantu Cabean 2.643 76 163 0 0 2.882 0 2.882

Puskesmas Pembantu Pugogor 5.296 112 338 0 0 5.746 11 5.757

Puskesmas Pembantu Jombor 3.647 497 278 0 0 4.422 8 4.430

106

Page 125: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

No Kecamatan Puskesmas Pembantu Umum Askes JAMKESMAS JAMKESDA JAMPERSAL Total Tidak

Tercatat

Jumlah

Kunjungan Pasien

Puskesmas Pembantu Gentan 6.212 347 359 0 0 6.918 23 6.941

Puskesmas Pembantu Pemda 5.117 2.957 136 0 0 8.210 32 8.242

7 Polokarto Puskesmas Pembantu Bulu 3.698 44 277 0 0 4.019 11 4.030

Puskesmas Pembantu Kayu apak 6.632 67 1.358 0 0 8.057 14 8.071

Puskesmas Pembantu Genengsari 7.063 79 362 0 0 7.504 13 7.517

Puskesmas Pembantu Kenongkorejo 12.570 907 794 1 0 14.272 27 14.299

Puskesmas Pembantu Karangwuni 8.705 282 210 0 0 9.197 29 9.226

8 Mojolaban Puskesmas II Mojolaban 18.690 1.929 2.501 366 0 23.486 73 23.559

Puskesmas Pembantu Klumprit 6.811 52 245 1 0 7.109 42 7.151

Puskesmas Pembantu Palur 6.696 118 514 5 0 7.333 13 7.346

Puskesmas Pembantu Sapen 4.496 21 141 3 0 4.661 10 4.671

9 Grogol Puskesmas Pembantu Pandean 1.558 20 156 0 0 1.734 1 1.735

Puskesmas Pembantu Telukan 8.828 644 127 0 0 9.599 20 9.619

Puskesmas II Cemani 22.628 1.671 2.990 0 0 27.289 28 27.317

Puskesmas Pembantu Kwarasan 3.928 66 514 8 0 4.516 4 4.520

10 Baki Puskesmas Pembantu Daleman 7.886 382 324 0 0 8.592 1 8.593

Puskesmas Pembantu Mancasan 2.277 65 61 0 0 2.403 0 2.403

Puskesmas II Baki 25.146 1.082 683 28 0 26.939 7 26.946

11 Gatak Puskesmas II Gatak 19.513 1.867 1.312 0 0 22.692 64 22.756

Puskesmas Pembantu Terik 3.516 14 25 0 0 3.555 8 3.563

Puskesmas Pembantu Geneng 3.005 23 23 0 0 3.051 8 3.059

12 Kartasura Puskesmas II Kartasura 27.171 5.822 3.596 18 0 36.607 8 36.615

Puskesmas Pembantu Wiragunan 2.631 140 140 0 0 2.911 0 2.911

Puskesmas Pembantu Ngemplak 1.811 67 49 0 0 1.927 3 1.930

Puskesmas Pembantu Gonilan 1.932 190 386 0 0 2.508 32 2.540

Puskesmas Pembantu Makam Haji 3.146 160 187 0 0 3.493 800 4.293

Sumber : Rekapitulasi Lampiran No 6

107

Page 126: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

2) Berdasarkan Golongan Umur

Jumlah kunjungan pasien berdasarkan golongan umur pasien pada umumnya dibagi menjadi 12 yaitu 0-7 hari, 8-30 hari, <1 tahun, 1-4

tahun, 5-9 tahun, 10-14 tahun, 15-19 tahun, 20-24 tahun, 45-54 tahun, 55-59 tahun, 60-69 tahun, >70 tahun. Jumlah kunjungan pasien berdasarkan

golongan umur pasien ini sebenarnya dibagi lagi berdasarkan gender, adapun data tersebut dapat dilihat pada lampiran. Adapun rekapitulasi dari

jumlah kunjungan pasien berdasarkan golongan umur sebahai berikut:

Tabel 43. Jumlah Kunjungan Pasien berdasarkan Golongan Umur Pasien di Puskesmas Pembantu Kabupaten Sukoharjo

No Kecamatan Puskesmas Pembantu JUMLAH KUNJUNGAN PER GOLONGAN UMUR

Jumlah Tercatat Total

Kunjungan 0-7 hr 8-30 hr <1 th 1-4 th 5-9 th 10-14 th 15-19 th 20-44 th 45-54 th 55-59 th 60-69 th >70 th

1 Weru Puskesmas Pembantu Tegalsari 1 0 36 516 436 239 104 1.139 1.211 229 1.643 324 5.878 0 5.878

Puskesmas Pembantu Karang Tengah 2 1 127 958 1.020 504 156 2.279 1.203 340 1.067 557 8.214 1 8.215

Puskesmas Pembantu Krajan 2 5 133 1.132 963 423 259 2.030 1.242 353 898 755 8.195 11 8.206

Puskesmas Pembantu Jatingarang 1 40 685 1.561 1.005 462 189 2.497 1.056 367 945 480 9.288 10 9.298

Puskesmas Pembantu Alasamba 2 2 25 237 202 150 66 704 582 240 365 428 3.003 0 3.003

2 Bulu Puskesmas Pembantu Sanggang 2 0 7 81 75 22 37 301 240 56 203 193 1.217 13 1.230

Puskesmas Pembantu Lengking 2 0 10 84 106 66 14 325 264 226 434 496 2.027 14 2.041

Puskesmas Pembantu Karangasem 0 0 4 44 37 26 12 205 231 82 448 351 1.440 7 1.447

3 Tawangsari Puskesmas II Pojok 12 8 231 1.402 1.333 653 327 3.232 1.450 718 909 690 10.965 72 11.037

Puskesmas Pembantu Pundungrejo 1 0 12 47 47 47 12 234 281 98 342 305 1.426 5 1.431

Puskesmas Pembantu Watu Bonang 13 0 19 182 243 113 99 1.190 918 427 1.777 951 5.932 14 5.946

Puskesmas Pembantu Kedung Jambal 4 0 20 260 209 110 33 928 765 193 1.073 327 3.922 6 3.928

Puskesmas Pembantu Dalangan 1 0 38 100 99 49 13 348 426 325 457 500 2.356 5 2.361

Puskesmas Pembantu Tangkisan 2 0 50 323 268 102 39 797 649 298 455 924 3.907 24 3.931

Puskesmas Pembantu Majasto 4 0 36 310 288 83 23 638 390 315 652 336 3.075 12 3.087

Puskesmas Pembantu Tambakboyo 11 1 62 210 180 94 30 356 383 94 449 457 2.327 23 2.350

4 Sukoharjo Puskesmas II Sukoharjo 95 39 1.255 3.319 2.588 1.853 1.944 12.034 4.904 1.952 3.834 1.224 35.041 1.154 36.195

Puskesmas Pembantu Combongan 6 0 29 198 237 80 33 454 432 305 524 799 3.097 7 3.104

Puskesmas Pembantu Joho 0 1 3 54 62 30 4 174 94 51 74 83 630 1 631

Puskesmas Pembantu Cuplik 18 3 231 1.651 1.295 546 241 2.909 1.721 554 923 857 10.949 12 10.961

Puskesmas Pembantu Banmati 6 0 10 206 177 67 37 416 244 186 224 287 1.860 3 1.863

Puskesmas Pembantu Sonorejo 9 0 6 279 515 334 168 1.734 969 257 531 601 5.403 6 5.409

5 Nguter Puskesmas II Celep 713 119 1.201 1.264 939 502 376 3.479 1.061 1.116 591 394 11.755 21 11.776

Puskesmas Pembantu Lawu 2 0 15 192 120 59 22 413 234 216 395 896 2.564 24 2.588

Puskesmas Pembantu Pondok 10 2 111 504 369 158 62 1.109 585 171 612 904 4.597 20 4.617

Puskesmas Pembantu Tanjungrejo 2 10 110 128 104 87 35 420 166 130 200 181 1.573 5 1.578

108

Page 127: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

No Kecamatan Puskesmas Pembantu JUMLAH KUNJUNGAN PER GOLONGAN UMUR

Jumlah Tercatat Total

Kunjungan 0-7 hr 8-30 hr <1 th 1-4 th 5-9 th 10-14 th 15-19 th 20-44 th 45-54 th 55-59 th 60-69 th >70 th

6 Bendosari Puskesmas Pembantu Cabean 0 0 48 370 275 121 45 708 356 157 564 234 2.878 0 2.878

Puskesmas Pembantu Pugogor 3 1 66 575 521 344 208 1.555 1.024 298 620 531 5.746 9 5.755

Puskesmas Pembantu Jombor 4 5 102 597 529 226 81 1.214 612 209 440 405 4.424 4 4.428

Puskesmas Pembantu Gentan 8 4 170 967 797 322 126 2.049 1.056 334 735 350 6.918 21 6.939

Puskesmas Pembantu Pemda 4 1 80 689 775 409 313 2.730 1.918 415 542 337 8.213 27 8.240

7 Polokarto Puskesmas Pembantu Bulu 14 2 161 507 362 120 113 1.037 686 146 366 507 4.021 9 4.030

Puskesmas Pembantu Kayu apak 4 27 596 1.253 896 309 134 2.137 1.048 409 654 594 8.061 10 8.071

Puskesmas Pembantu Genengsari 13 12 392 1.096 738 245 144 2.389 1.267 264 520 428 7.508 9 7.517

Puskesmas Pembantu Kenongkorejo 23 65 1.007 1.940 1.968 883 473 3.854 1.784 516 1.076 684 14.273 26 14.299

Puskesmas Pembantu Karangwuni 25 0 260 1.544 938 407 157 2.981 1.416 415 644 415 9.202 24 9.226

8 Mojolaban Puskesmas II Mojolaban 21 49 1.408 2.913 2.712 948 782 6.090 5.214 1.053 1.526 775 23.491 66 23.557

Puskesmas Pembantu Klumprit 18 0 175 1.151 719 308 119 2.135 1.214 237 613 423 7.112 39 7.151

Puskesmas Pembantu Palur 4 9 418 1.097 787 302 149 2.485 916 345 482 340 7.334 12 7.346

Puskesmas Pembantu Sapen 1 2 158 761 538 225 82 1.360 682 227 363 262 4.661 10 4.671

9 Grogol Puskesmas Pembantu Pandean 1 1 86 227 70 25 21 408 317 98 204 276 1.734 1 1.735

Puskesmas Pembantu Telukan 14 3 263 1.691 885 307 193 2.961 1.403 524 811 549 9.604 6 9.610

Puskesmas II Cemani 32 38 1.374 2.892 3.124 1.302 1.047 5.350 7.107 1.632 1.920 1.482 27.300 13 27.313

Puskesmas Pembantu Kwarasan 2 0 115 658 465 230 101 1.335 632 209 377 393 4.517 0 4.517

10 Baki Puskesmas Pembantu Daleman 0 3 226 1.256 934 344 207 2.524 1141 378 759 820 8.592 0 8.592

Puskesmas Pembantu Mancasan 0 0 71 350 213 64 20 678 386 113 254 254 2.403 0 2.403

Puskesmas II Baki 196 71 2.697 3.671 2.973 1.443 849 7.847 3.057 1.189 1.599 1.347 26.939 0 26.939

11 Gatak Puskesmas II Gatak 36 35 1.374 2.839 2.209 1.069 798 7.214 3.039 1.148 1.947 999 22.707 36 22.743

Puskesmas Pembantu Terik 1 0 121 640 327 128 34 804 630 243 281 346 3.555 8 3.563

Puskesmas Pembantu Geneng 0 1 104 547 326 187 70 714 420 120 257 305 3.051 8 3.059

12 Kartasura Puskesmas II Kartasura 23 32 1.896 4.053 3.541 1.622 1.614 10.102 6.079 2.082 3.196 1.372 35.612 1003 36.615

Puskesmas Pembantu Wiragunan 0 0 47 186 183 82 33 534 634 273 414 525 2.911 0 2.911

Puskesmas Pembantu Ngemplak 1 0 61 275 159 44 19 507 370 147 246 99 1.928 2 1.930

Puskesmas Pembantu Gonilan 0 0 52 364 177 89 39 665 552 155 217 228 2.538 2 2.540

Puskesmas Pembantu Makam Haji 3 2 146 609 328 155 100 1.072 887 255 363 373 4.293 0 4.293

Sumber : Rekapitulasi Lampiran No 6

109

Page 128: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

Dari tabel di atas dapat diketahui jumlah pasien di setiap Puskesmas

Pembantu di Kabupaten Sukoharjo. Adapun dalam mengklasifikasikan jumlah

pasien maka dapat menggunakan rumus :

Keterangan :

I = Interval kelas

R = Jumlah skor tertinggi – jumlah skor terendah

K = Jumlah kelas

Dengan menggunakan rumus tersebut maka akan dapat diketahui

klasifikasi tingkat kunjungan pasien Puskesmas Pembantu di Kabupaten

Sukoharjo. Dalam penelitian ini klasifikasi tingkat kunjungan pasien Puskesmas

Pembantu akan dibagi menjadi 3 yaitu tinggi, sedang dan rendah.

Pengklasifikasian tingkat kunjungan pasien Puskesmas Pembantu sebagai berikut

:Diketahui :

R = 35.984

K = 3

Ditanyakan :

I = ……?

Jadi :

I = R/K

= 35.984 / 3

= 11.994,6711.995(dibulatkan)

Dengan demikian dapat diketahui bahwa interval tingkat kunjungan

Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 adalah 11.994 jiwa.

Adapun klasifikasi tingkat kunjungan pasien Puskesmas Pembantu di Kabupaten

Sukoharjo tahun 2011 adalah:

Tabel 44. Klasifikasi Tingkat Kunjungan Puskesmas Pembantu

No Interval Kelas

1 631-12.624 Rendah

2 12.625-24.621 Sedang

3 24.622-36.615 Tinggi

Setelah diketahui interval masing-masing kelas dari tingkat kunjungan

pasien Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 maka dapat

I = R/K

Sumber : Analisis Data Sekunder

Page 129: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

diketahui Puskesmas Pembantu mana saja yang memiliki kelas rendah, sedang

dan tinggi dalam tabel berikut:

Tabel 45. Klasifikasi Jumlah Pasien Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukoharjo Tehun 2011

No Kecamatan Puskesmas Pembantu Jumlah Kunjungan

Pasien % Kelas

1 Weru Puskesmas Pembantu Tegalsari 5.878 1,38 Rendah

Puskesmas Pembantu Karang Tengah 8.215 1,93 Rendah

Puskesmas Pembantu Krajan 8.206 1,93 Rendah

Puskesmas Pembantu Jatingarang 9.298 2,19 Rendah

Puskesmas Pembantu Alasamba 3.003 0,71 Rendah

2 Bulu Puskesmas Pembantu Sanggang 1.230 0,29 Rendah

Puskesmas Pembantu Lengking 2.041 0,48 Rendah

Puskesmas Pembantu Karangasem 1.447 0,34 Rendah

3 Tawangsari Puskesmas II Pojok 11.037 2,60 Rendah

Puskesmas Pembantu Pundungrejo 1.431 0,34 Rendah

Puskesmas Pembantu Watu Bonang 5.946 1,40 Rendah

Puskesmas Pembantu Kedung Jambal 3.928 0,92 Rendah

Puskesmas Pembantu Dalangan 2.361 0,56 Rendah

Puskesmas Pembantu Tangkisan 3.931 0,92 Rendah

Puskesmas Pembantu Majasto 3.087 0,73 Rendah

Puskesmas Pembantu Tambakboyo 2.350 0,55 Rendah

4 Sukoharjo Puskesmas II Sukoharjo 36.195 8,52 Tinggi

Puskesmas Pembantu Combongan 3.104 0,73 Rendah

Puskesmas Pembantu Joho 631 0,15 Rendah

Puskesmas Pembantu Cuplik 10.961 2,58 Rendah

Puskesmas Pembantu Banmati 1.863 0,44 Rendah

Puskesmas Pembantu Sonorejo 5.409 1,27 Rendah

5 Nguter Puskesmas II Celep 11.776 2,77 Rendah

Puskesmas Pembantu Lawu 2.588 0,61 Rendah

Puskesmas Pembantu Pondok 4.617 1,09 Rendah

Puskesmas Pembantu Tanjungrejo 1.578 0,37 Rendah

6 Bendosari Puskesmas Pembantu Cabean 2.878 0,68 Rendah

Puskesmas Pembantu Pugogor 5.755 1,35 Rendah

Puskesmas Pembantu Jombor 4.428 1,04 Rendah

Puskesmas Pembantu Gentan 6.939 1,63 Rendah

Puskesmas Pembantu Pemda 8.240 1,94 Rendah

7 Polokarto Puskesmas Pembantu Bulu 4.030 0,95 Rendah

Puskesmas Pembantu Kayu apak 8.071 1,90 Rendah

Puskesmas Pembantu Genengsari 7.517 1,77 Rendah

Puskesmas Pembantu Kenongkorejo 14.299 3,36 Sedang

Puskesmas Pembantu Karangwuni 9.226 2,17 Rendah

8 Mojolaban Puskesmas II Mojolaban 23.557 5,54 Sedang

Puskesmas Pembantu Klumprit 7.151 1,68 Rendah

Puskesmas Pembantu Palur 7.346 1,73 Rendah

Puskesmas Pembantu Sapen 4.671 1,10 Rendah

9 Grogol Puskesmas Pembantu Pandean 1.735 0,41 Rendah

Puskesmas Pembantu Telukan 9.610 2,26 Rendah

Puskesmas II Cemani 27.313 6,43 Tinggi

Puskesmas Pembantu Kwarasan 4.517 1,06 Rendah

10 Baki Puskesmas Pembantu Daleman 8.592 2,02 Rendah

Puskesmas Pembantu Mancasan 2.403 0,57 Rendah

Puskesmas II Baki 26.939 6,34 Tinggi

11 Gatak Puskesmas II Gatak 22.743 5,35 Sedang

Puskesmas Pembantu Terik 3.563 0,84 Rendah

Puskesmas Pembantu Geneng 3.059 0,72 Rendah

12 Kartasura Puskesmas II Kartasura 36.615 8,62 Tinggi

Puskesmas Pembantu Wiragunan 2.911 0,68 Rendah

Puskesmas Pembantu Ngemplak 1.930 0,45 Rendah

Puskesmas Pembantu Gonilan 2.540 0,60 Rendah

Puskesmas Pembantu Makam Haji 4.293 1,01 Rendah

Jumlah 424.982 100,00

Sumber : Analisis Data Sekunder

Page 130: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah total kunjungan antara

satu Puskesmas Pembantu dengan Puskesmas Pembantu yang lain berbeda dan

dipengaruhi oleh faktor kualitas dan aksesibilitas menuju Puskesmas Pembantu.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Puskesmas II Kartasura memiliki

jumlah pengunjung yang paling tinggi yaitu 36.615 jiwa atau 8,62% dari seluruh

pasien yang berobat di Puskesmas Pembantu Kabupaten Sukoharjo tahun 2011,

sedangkan Puskesmas Pembantu Joho merupakan Puskesmas Pembantu yang

paling sedikit jumlah kunjungannya yaitu 631 jiwa atau 0,15% dari seluruh pasien

yang berobat di Puskesmas Pembantu Kabupaten Sukoharjo tahun 2011.

Berdasarkan pada klasifikasi jumlah kunjungan pasien Puskesmas Pembantu di

Kabupaten Sukoharjo terdapat 48 Puskesmas Pembantu dengan kategori rendah, 3

Puskesmas Pembantu dengan kategori sedang dan 4 Puskesmas Pembantu dengan

kategori tinggi. Puskesmas Pembantu yang termasuk dalam kategori rendah

adalah Puskesmas Pembantu Tegalsari, Karang Tengah, Krajan, Jatingarang,

Alasamba, Sanggang, Lengking, Karangasem, Puskesmas II Pojok, Pundungrejo,

Watu Bonang, Kedung Jambal, Dalangan, Tangkisan, Majasto, Tambakboyo,

Combongan, Joho, Cuplik, Banmati, Sonorejo, Puskesmas II Celep, Lawu,

Pondok, Tanjungrejo, Cabean, Pugogor, Jombor, Gentan, Pemda, Bulu, Kayu

Apak,, Genengsari, Karangwuni, Klumprit, Palur, Sapen, Pandean, Telukan,

Kwarasan, Daleman, Mancasan, Terik, Geneng, Wiragunan, Ngemplak, Gonilan,

dan Puskesmas Pembantu Makam Haji. Puskesmas Pembantu yang termasuk

dalam kategori sedang adalah Puskesmas Pembantu Kenongkorejo, Puskesmas II

Mojolaban dan Puskesmas II Gatak. Puskesmas Pembantu yang termasuk dalam

kategori tinggi adalah Puskesmas II Sukoharjo, Puskesmas II Cemani, Puskesmas

II Baki dan Puskesmas II Kartasura.

Page 131: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

4. Tingkat aksesibilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di

Kabupaten Sukoharjo tahun 2011

Pengertian aksesibilitas dalam merumuskan masalah aksesibilitas menuju

sarana kesehatan adalah kemudahan melakukan pergerakan dari suatu tempat

menuju tempat lain. Aksesibilitas dalam penelitian ini terdiri dari jarak, jalan, dan

angkutan umum. Dalam penelitian ini akan diteliti mengenai aksesibilitas menuju

sarana kesehatan yang berupa Puskesmas dan Puskesmas Pembantu serta

aksesibilitas per kecamatan.

a. Aksesibilitas Menuju Sarana Kesehatan

Pengukuran aksesibilitas menuju sarana kesehatan ini dilakukan

dengan cara menjumlahkan ketiga unsur jarak, jalan dan kendaraan yang dapat

digunakan. Berdasarkan unsur-unsur tersebut maka aksesibilitas dapat

dikelompokkan menjadi tiga kelas yaitu mudah terjangkau, cukup terjangkau

dan sulit terjangkau. Kelas interval tersebut diperoleh dengan cara mengurangi

total skor tertinggi (jarak, jalan dan kendaraan umum) dengan total skor

terendah kemudian dibagi sesuai dengan jumlah kelas yang direncanakan.

Dalam penelitian ini penyekoran kendaraan hanya menggunakan kendaraan

umum dan mengabaikan penggunaan kendaraan pribadi.

Satuan analisis dalam penelitian ini adalah desa. Dengan demikian

aksesibilitas menuju sarana kesehatan dari desa dapat diketahui. Penelitain ini

dibatasi pada sarana kesehatan tingkat kecamatan dan kabupaten yang

meliputi Puskesmas Pembantu dan Puskesmas.

1) Jangkauan Pelayanan Puskesmas

Jangkauan pelayanan Puskesmas berbeda-beda dengan demikian

terdapat beberapa desa yang tidak terjangkau oleh Puskesmas. Desa yang

tidak terjangkau oleh Puskesmas dimungkinkan memiliki aksesibilitas

yang buruk sehingga tidak terjangkau oleh Puskesmas. Adapun data

jangkauan Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 sebagai berikut:

Page 132: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

Tabel 46. Data Jangkauan Pelayanan Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

No Desa Puskesmas

Terdekat

Unsur aksesibilitas Skor

Jmlh Keterangan Jarak

(1) Jalan (2)

Kendaraan

(3) 1 2 3

KECAMATAN WERU

1 Grogol Weru 6,58 Lokal Angkudes 2 2 2 6 Cukup Terjangkau

2 Karangtengah Weru 7,24 Lokal Angkudes 2 2 2 6 Cukup Terjangkau

3 Karangwuni Weru 5,89 Lokal Angkudes 3 2 2 7 Cukup Terjangkau

4 Krajan Weru 9,57 Kolektor Minibus 1 3 3 7 Cukup Terjangkau

5 Jatingarang Weru 6,71 Kolektor Minibus 2 3 3 8 Cukup Terjangkau

6 Karanganyar Weru 5,97 Kolektor Minibus 3 3 3 9 Mudah Terjangkau

7 Alasombo Weru 6,13 Lokal Ojek 2 2 1 5 Sulit Terjangkau

8 Karangmojo Weru 3,10 Kolektor Minibus 3 3 3 9 Mudah Terjangkau

9 Weru Weru 2,04 Kolektor Angkudes 4 3 2 9 Mudah Terjangkau

10 Karakan Weru 4,70 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

11 Tegalsari Weru 2,96 Kolektor Minibus 4 3 3 10 Mudah Terjangkau

12 Tawang Weru 0,24 Kolektor Minibus 4 3 3 10 Mudah Terjangkau

13 Ngreco Weru 0,45 Kolektor Minibus 4 3 3 10 Mudah Terjangkau

KECAMATAN BULU

14 Sanggang Bulu 5,60 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

15 Kamal Bulu 3,20 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

16 Gentan Bulu 3,02 Lokal Minibus 4 2 3 9 Mudah Terjangkau

17 Kedungsongo Bulu 4,17 Lokal Angkudes 3 2 2 7 Cukup Terjangkau

18 Tiaran Bulu 2,70 Lokal Minibus 4 2 3 9 Mudah Terjangkau

19 Bulu Bulu 0,25 Lokal Minibus 4 2 3 9 Mudah Terjangkau

20 Kunden Bulu 1,24 Lokal Minibus 4 2 3 9 Mudah Terjangkau

21 Puron Bulu 3,63 Lokal Minibus 3 2 3 8 Cukup Terjangkau

22 Malangan Bulu 4,84 Lokal Angkudes 3 2 2 7 Cukup Terjangkau

23 Lengking Bulu 4,73 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

24 Ngasinan Bulu 2,42 Lain Ojek 4 1 1 6 Cukup Terjangkau

25 Karangasem Bulu 5,38 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

KCAMATAN TAWANGSARI

26 Watubonang Tawangsari 4,08 Lokal Angkudes 3 2 2 7 Cukup Terjangkau

27 Pundungrejo Tawangsari 2,32 Lokal Angkudes 4 2 2 8 Cukup Terjangkau

28 Lorog Tawangsari 0,32 Lokal Angkudes 4 2 2 8 Cukup Terjangkau

29 Grajegan Tawangsari 2,71 Lokal Minibus 4 2 3 9 Mudah Terjangkau

30 Kedungjambal Tawangsari 4,28 Lokal Minibus 3 2 3 8 Mudah Terjangkau

31 Ponowaren Tawangsari 3,67 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

32 Kateguhan Tawangsari 0,15 Lokal Angkudes 4 2 2 8 Cukup Terjangkau

33 Dalangan Tawangsari 3,6 Lokal Angkudes 3 2 2 7 Cukup Terjangkau

34 Pojok Tawangsari 3,65 Lokal Angkudes 3 2 2 7 Cukup Terjangkau

35 Tangkisan Tawangsari 4,43 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

36 Majasto Tawangsari 5,29 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

37 Tambakboyo Tawangsari 6,47 Lokal Ojek 2 2 1 5 Sulit Terjangkau

KECAMATAN SUKOHARJO

38 Kenep Sukoharjo 6,98 Lokal Ojek 2 2 1 5 Sulit Terjangkau

39 Banmati Sukoharjo 5,70 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

40 Mandan Sukoharjo 2,59 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

41 Begajah Sukoharjo 0,11 Kolektor Bus 4 3 4 11 Mudah Terjangkau

42 Gayam Sukoharjo 1,88 Kolektor Bus 4 3 4 11 Mudah Terjangkau

43 Joho Sukoharjo 2,32 Kolektor Minibus 4 3 3 10 Mudah Terjangkau

44 Jetis Sukoharjo 3,59 Kolektor Minibus 3 3 3 9 Mudah Terjangkau

45 Combongan Sukoharjo 6,36 Lokal Ojek 2 2 1 5 Sulit Terjangkau

46 Kriwen Sukoharjo 8,48 Lokal Ojek 2 2 1 5 Sulit Terjangkau

47 Bulakan Sukoharjo 9,30 Lokal Ojek 1 2 1 4 Sulit Terjangkau

48 Dukuh Sukoharjo 9,11 Lokal Ojek 1 2 1 4 Sulit Terjangkau

49 Sukoharjo Sukoharjo 3,83 Kolektor Minibus 3 3 3 9 Mudah Terjangkau

50 Bolakrejo Sukoharjo 6,86 Kolektor Minibus 2 3 3 8 Cukup Terjangkau

51 Sonorejo Sukoharjo 9,73 Lokal Ojek 1 2 1 4 Sulit Terjangkau

KECAMATAN NGUTER

52 Lawu Nguter 3,67 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

53 Banaran Nguter 1,95 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

54 Nguter Nguter 0,16 Kolektor Bus 4 3 4 11 Mudah Terjangkau

55 Gupit Nguter 1,6 Kolektor Bus 4 3 4 11 Mudah Terjangkau

56 Pengkol Nguter 4,63 Lokal Angkudes 3 2 3 8 Cukup Terjangkau

Page 133: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

No Desa Puskesmas

Terdekat

Unsur aksesibilitas Skor

Jmlh Keterangan Jarak

(1) Jalan (2)

Kendaraan

(3) 1 2 3

57 Jangglengan Nguter 4,65 Lokal Angkudes 3 2 3 8 Cukup Terjangkau

58 Tanjungrejo Nguter 7,04 Lokal Ojek 2 2 1 5 Sulit Terjangkau

59 Serut Nguter 7,21 Lokal Minibus 2 2 3 7 Cukup Terjangkau

60 Juron Nguter 7,39 Lokal Ojek 2 2 1 5 Sulit Terjangkau

61 Celep Nguter 6,14 Lokal Ojek 2 2 1 5 Sulit Terjangkau

62 Plesan Nguter 3,46 Lokal Angkudes 3 2 2 7 Cukup Terjangkau

63 Kedungwinong Nguter 3,75 Kolektor Bus 3 3 4 10 Mudah Terjangkau

64 Daleman Nguter 2,98 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

65 Kepuh Nguter 4,13 Arteri Bus 3 4 4 11 Mudah Terjangkau

66 Pondok Nguter 4,78 Arteri Bus 3 4 4 11 Mudah Terjangkau

67 Tanjung Nguter 5,92 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

KECAMATAN BENDOSARI

68 Jagan Bendosari 1,94 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

69 Manisharjo Bendosari 4,12 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

70 Cabean Bendosari 8,06 Lokal Angkudes 2 2 2 6 Cukup Terjangkau

71 Puhgogor Bendosari 7,79 Lokal Angkudes 2 2 2 6 Cukup Terjangkau

72 Paluhombo Bendosari 9,86 Lokal Angkudes 1 2 2 5 Sulit Terjangkau

73 Bendosari Bendosari 6,73 Lokal Ojek 2 2 1 5 Sulit Terjangkau

74 Mojorejo Bendosari 4,81 Lokal Angkudes 3 2 2 7 Cukup Terjangkau

75 Mertan Bendosari 2,02 Lokal Minibus 4 2 3 9 Mudah Terjangkau

76 Mulur Bendosari 0,55 Lokal Angkudes 4 2 2 8 Cukup Terjangkau

77 Toriyo Bendosari 2,83 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

78 Jombor Bendosari 5,12 Lokal Minibus 3 2 3 8 Cukup Terjangkau

79 Sidorejo Bendosari 7,52 Lokal Ojek 2 2 1 5 Sulit Terjangkau

80 Sugihan Bendosari 2,42 Lokal Minibus 4 2 3 9 Mudah Terjangkau

81 Gentan Bendosari 5,33 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

KECAMATAN POLOKARTO

82 Peranan Polokarto 8,62 Lain Ojek 2 1 1 4 Sulit Terjangkau

83 Bugel Polokarto 7,89 Lain Ojek 2 1 1 4 Sulit Terjangkau

84 Karangwuni Polokarto 6,62 Lokal Ojek 2 2 1 5 Sulit Terjangkau

85 Ngombakan Polokarto 5,14 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

86 Bakalan Polokarto 4,96 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

87 Godog Polokarto 2,74 Lokal Minibus 4 2 3 9 Mudah Terjangkau

88 Kemasan Polokarto 3,07 Lokal Minibus 4 2 3 9 Mudah Terjangkau

89 Kenokorejo Polokarto 5,22 Lokal Minibus 3 2 3 8 Cukup Terjangkau

90 Tepisari Polokarto 6,76 Lokal Ojek 2 2 1 5 Sulit Terjangkau

91 Bulu Polokarto 9,53 Lain Ojek 1 1 1 3 Sulit Terjangkau

92 Rejosari Polokarto 5,78 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

93 Polokarto Polokarto 3,41 Lokal Angkudes 3 2 2 7 Cukup Terjangkau

94 Mranggen Polokarto 0,33 Lokal Angkudes 4 2 2 8 Cukup Terjangkau

95 Wonorejo Polokarto 1,40 Lokal Minibus 4 2 3 9 Mudah Terjangkau

96 Jatisobo Polokarto 1,71 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

97 Kayuapak Polokarto 4,68 Lokal Angkudes 3 2 2 7 Cukup Terjangkau

98 Genengsari Polokarto 8,35 Lokal Minibus 2 2 3 7 Cukup Terjangkau

KECAMATAN MOJOLABAN

99 Tegalmade Mojolaban 4,56 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

100 Laban Mojolaban 4,07 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

101 Wirun Mojolaban 1,37 Lokal Minibus 4 2 3 9 Mudah Terjangkau

102 Bekonang Mojolaban 0,80 Lokal Angkudes 4 2 2 8 Mudah Terjangkau

103 Cantol Mojolaban 1,63 Lokal Angkudes 4 2 2 8 Mudah Terjangkau

104 Klumprit Mojolaban 2,48 Lokal Angkudes 4 2 2 8 Mudah Terjangkau

105 Kragilan Mojolaban 4,97 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

106 Sapen Mojolaban 5,68 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

107 Triyagan Mojolaban 5,23 Lokal Minibus 3 2 3 8 Cukup Terjangkau

108 Joho Mojolaban 3,12 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

109 Demakan Mojolaban 0,60 Lokal Minibus 4 2 3 9 Mudah Terjangkau

110 Dukuh Mojolaban 0,79 Lain Ojek 4 1 1 6 Cukup Terjangkau

111 Plumbon Mojolaban 2,72 Lokal Minibus 4 2 3 9 Mudah Terjangkau

112 Gadingan Mojolaban 4,38 Lokal Minibus 3 2 3 8 Cukup Terjangkau

113 Palur Mojolaban 3,86 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

KECAMATAN GROGOL

113 Pondok Grogol 3,45 Lokal Minibus 3 2 3 8 Cukup Terjangkau

114 Parangjoro Grogol 4,78 Arteri Minibus 3 4 3 10 Mudah Terjangkau

Page 134: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

No Desa Puskesmas

Terdekat

Unsur aksesibilitas Skor

Jmlh Keterangan Jarak

(1) Jalan (2)

Kendaraan

(3) 1 2 3

115 Pandean Grogol 4,99 Kolektor Ojek 3 3 1 7 Cukup Terjangkau

116 Telukan Grogol 2,36 Kolektor Minibus 4 3 3 10 Mudah Terjangkau

117 Kedokan Grogol 3,55 Kolektor Ojek 3 3 1 7 Cukup Terjangkau

118 Grogol Grogol 0,75 Kolektor Ojek 4 3 1 8 Cukup Terjangkau

119 Madegondo Grogol 0,14 Kolektor Bus 4 3 4 11 Mudah Terjangkau

120 Langenharjo Grogol 1,97 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

121 Gedangan Grogol 2,18 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

122 Kwarasan Grogol 1,78 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

123 Sanggrahan Grogol 4,06 Lokal Minibus 3 2 3 8 Cukup Terjangkau

124 Manang Grogol 4,73 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

125 Banaran Grogol 5,66 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

126 Cemani Grogol 4,51 Lokal Minibus 3 2 3 8 Cukup Terjangkau

KECAMATAN BAKI

127 Ngombo Baki 5,67 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

128 Mancasan Baki 3,55 Lokal Minibus 3 2 3 8 Cukup Terjangkau

129 Gedongan Baki 3,23 Lokal Minibus 3 2 3 8 Cukup Terjangkau

130 Jetis Baki 2,96 Lokal Minibus 4 2 3 9 Mudah Terjangkau

131 Bentakan Baki 1,98 Lokal Minibus 4 2 3 9 Mudah Terjangkau

132 Kudu Baki 0,70 Lain Ojek 4 1 1 6 Cukup Terjangkau

133 Ngadilangu Baki 0,47 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

134 Baki Pandean Baki 0,32 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

135 Menuran Baki 2,44 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

136 Duwet Baki 2,05 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

137 Siwal Baki 3,28 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

138 Waru Baki 4,27 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

139 Gentan Baki 3,46 Lokal Angkudes 3 2 2 7 Cukup Terjangkau

140 Purbayan Baki 5,98 Lokal Minibus 3 2 3 8 Cukup Terjangkau

KECAMATAN GATAK

141 Sanggung Gatak 4,84 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

142 Kagokan Gatak 2,91 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

143 Blimbing Gatak 0,09 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

144 Krajan Gatak 2,72 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

145 Geneng Gatak 2,18 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

146 Jati Gatak 3,18 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

147 Trosemi Gatak 1,84 Lokal Minibus 4 2 3 9 Mudah Terjangkau

148 Luwang Gatak 2,64 Lokal Angkudes 4 2 2 8 Cukup Terjangkau

149 Klaseman Gatak 3,45 Lokal Angkudes 3 2 2 7 Cukup Terjangkau

150 Tempel Gatak 4,24 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

151 Sraten Gatak 4,54 Lokal Angkudes 3 2 2 7 Cukup Terjangkau

152 Wironangan Gatak 3,97 Lokal Angkudes 3 2 2 7 Cukup Terjangkau

153 Trangsan Gatak 2,73 Lokal Angkudes 4 2 2 8 Cukup Terjangkau

154 Mayang Gatak 3,36 Lokal Minibus 3 2 3 8 Cukup Terjangkau

KECAMATAN KARTASURA

155 Ngemplak Kartasura 3,06 Lokal Angkudes 4 2 2 8 Cukup Terjangkau

156 Gumpang Kartasura 3,57 Arteri Bus 3 4 4 11 Mudah Terjangkau

157 Makam haji Kartasura 6,79 Arteri Bus 2 4 4 10 Mudah Terjangkau

158 Pabelan Kartasura 4,05 Arteri Bus 3 4 4 11 Mudah Terjangkau

159 Ngadirejo Kartasura 2,19 Lokal Angkudes 4 2 2 8 Cukup Terjangkau

160 Kartasura Kartasura 0,61 Arteri Bus 4 4 4 12 Mudah Terjangkau

161 Pucangan Kartasura 0,38 Arteri Bus 4 4 4 12 Mudah Terjangkau

162 Kertonatan Kartasura 2,42 Arteri Bus 4 4 4 12 Mudah Terjangkau

163 Wirogunan Kartasura 1,67 Arteri Bus 4 4 4 12 Mudah Terjangkau

164 Ngabean Kartasura 2,22 Arteri Minibus 4 4 3 11 Mudah Terjangkau

165 Singopuran Kartasura 1,84 Arteri Minibus 4 4 3 11 Mudah Terjangkau

166 Gonilan Kartasura 5,48 Arteri Bus 3 4 4 11 Mudah Terjangkau

Sumber : Peta Adminidtrasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 dan Data Primer

Page 135: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

Berdasarkan pada analisis data jangkauan pelayanan Puskesmas di

Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 dapat diketahui bahwa terdapat 46 desa

yang termasuk dalam kategori mudah terjangkau 83 desa yang termasuk

dalam kategori cukup terjangkau dan 37 desa yang termasuk dalam

kategori sulit terjangkau. Adapun rekapitulasi kelas desa dalam

keterjangkauan puskesmas sebagai berikut:

Tabel 47. Keterjangkauan Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

No Kecamatan Kelas Desa

Jumlah MT % CT % ST %

1 Weru

Karanganyar

46,15385

Grogol

38,46154

Alasombo

Karakan

15,38462 100

Karangmojo Karangtengah

Weru Karangwuni

Tegalsari Krajan

Tawang Jatingarang

Ngreco

2 Bulu

Gentan

Tiaran

Bulu

Kunden

33,33333

Kedungsongo

41,66667

Sanggang

Kamal

Lengking

25 100

Puron

Malangan

Ngasinan

Karangasem

3 Tawangsari

Grajegan

Kedungjambal

16,66667

Watubonang

58,33333

Ponowaren

Tangkkosan

Tambakboyo

25 100

Pundungrejo

Lorog

Kateguhan

Dalangan

Pojok

Majasto

4 Sukoharjo

Begajah

Gayam

Joho

Jetis

Sukoharjo

35,71429

Banmati

Mandan

Bolakrejo

21,42857

Kenep

42,85714 100

Combongan

Kriwen

Bulakan

Dukoh

Sonorejo

5 Nguter

Nguter

Gupit

Kepuh

Pondok

25

Banaran

43,75

Lawu

Tanjungrejo

Juron

Celep

31,25 100

Pengkol

Jangglengan

Serut

Pesan

Kedungwinong

Daleman

Tanjung

6 Bendosari

Mertan

Sugihan

14,28571

Jagan

64,28571

Paluhombo

Bendosari

Sidorejo

21,42857 100

Manisharjo

Cabean

Puhgogor

Mojorejo

Mulur

Toriyo

Jombor

Gentan

7 Polokarto

Godog

Kemasan

Wonorejo

17,64706

Ngombakan

41,17647

Peranan

Bugel

Karangwuni

Bakalan

Tepisari

Bulu

Rejosari

41,17647 100

Kenokorejo

Polokarto

Mranggen

Jatisobo

Kayuapak

Genengsari

Page 136: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

No Kecamatan Kelas Desa

Jumlah MT % CT % ST %

8 Mojolaban

Wirun

40

Tegalmade

40

Kragilan

Sapen

Joho

20 100

Bekonang Laban

Cantol Triyagan

Klumprit Dukoh

Demakan Gadingan

Plumbon Palur

9 Grogol

Parangjoro

Telukan

Madegondo

21,42857

Pondok

71,42857 Manang

7,142857 100

Pandean

Kadokan

Grogol

Langenharjo

Gedangan

Kwarasan

Sanggrahan

Banaran

Cemani

10 Baki

Jetis

Bentakan

14,28571

Mancasan

64,28571

Ngombo

Siwal

Waru 21,42857 100

Gedongan

Kudu

Ngadilangu

Baki Pandean

Munuwun

Duwet

Gentan

Purbayan

11 Gatak Trosemi

7,142857

Sanggung

85,71429 Tempel

7,142857 100

Kadokan

Blimbing

Krajan

Geneng

Jati

Luwang

Klaseman

Sraten

Wironangan

Trangsang

Mayang

12 Kartasura

Gumpang

83,33333

Ngemplak

Ngadirejo

16,66667

0 100

Makam Haji

Pabelan

Kartasura

Pucangan

Kertonatan -

Wiragunan

Ngabean

Singopuran

Gonilan

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat 48 desa di

Kabupaten Sukoharjo yang termasuk dalam kategori mudah terjangkau, 82

desa yang termasuk dalam kategori cukup terjangkau dan 37 desa yang

memiliki kategori desa sulit terjangkau. Adapun rekapitulasi dari

jangkauan Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 adalah:

Sumber : Analisis Data Jangkauan Pelayanan Puskesmas di

Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

Page 137: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

Tabel 48. Rekapitulasi Jangkauan Puskesmas Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

No Kecamatan

Kategori Jangkauan

Total

%

Mudah

Terjangkau

Cukup

Terjangkau

Sulit

Terjangkau

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Weru 6 46,15 5 38,46 2 15,38 100

2 Bulu 4 33,33 5 41,67 3 25,00 100

3 Tawangsari 2 16,67 7 58,33 3 25,00 100

4 Sukoharjo 5 35,71 3 21,43 6 42,86 100

5 Nguter 4 25,00 7 43,75 5 31,25 100

6 Bendosari 2 14,29 9 64,29 3 21,43 100

7 Polokarto 3 17,65 7 41,18 7 41,18 100

8 Mojolaban 6 40,00 6 40,00 3 20,00 100

9 Grogol 3 21,43 10 71,43 1 7,14 100

10 Baki 2 14,29 9 64,29 3 21,43 100

11 Gatak 1 7,14 12 85,71 1 7,14 100

12 Kartasura 10 83,33 2 16,67 0 0,00 100 TOTAL 48 28,74 82 49,10 37 22,16 100

Sumber : Analisis Tabel dan Hasil Perhitungan Jangkauan Puskesmas

Tahun 2011

Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat

28,74% desa di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 termasuk dalam

kategori mudah terjangkau, 49,10% termasuk dalam kategori cukup

terjangkau dan 22,16% termasuk dalam kategori sulit terjangkau.

Dapat diketahui bahwa hampir seperempat dari wilayah Kabupaten

Sukoharjo termasuk dalam kategori desa sulit terjangkau.

2) Jangkauan Pelayanan Puskesmas Pembantu

Jangkauan pelayanan Puskesmas Pembantu berbeda-beda dengan

demikian terdapat beberapa desa yang tidak terjangkau oleh Puskesmas

Pembantu. Desa yang tidak terjangkau oleh Puskesmas Pembantu

dimungkinkan memiliki aksesibilitas yang buruk sehingga tidak

terjangkau oleh Puskesmas Pembantu. Adapun data jangkauan Puskesmas

Pembantu di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 sebagai berikut:

Page 138: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

Tabel 49. Data Jangkauan Pelayanan Puskesmas Pembantu Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

No Desa Puskesmas Pembantu

Terdekat

Unsur aksesibilitas Skor

Jumlah Keterangan Jarak

(1)

Jalan

(2)

Kendaraan

(3) 1 2 3

KECAMATAN WERU

1 Grogol Karangtengah 1,38 Lokal Minibus 4 2 3 9 Mudah Terjangkau

2 Karangtengah Karang Tengah 0,36 Lokal Angkudes 4 2 2 8 Cukup Terjangkau

3 Karangwuni Karang Tengah 1,30 Lokal Minibus 4 2 3 9 Mudah Terjangkau

4 Krajan Krajan 0,52 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

5 Jatingarang Jatingarang 0,19 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

6 Karanganyar Jatingarang 0,69 Kolektor Minibus 4 3 3 10 Mudah Terjangkau

7 Alasombo Alasombo 0,05 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

8 Karangmojo Alasombo 3,03 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

9 Weru Tegalsari 5,12 Lokal Ojek 1 2 1 4 Sulit Terjangkau

10 Karakan Karangtengah 2,19 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

11 Tegalsari Tegalsari 0,10 Lain Ojek 4 1 1 6 Cukup Terjangkau

12 Tawang Tegalsari 2,90 Lokal Angkudes 3 2 2 7 Cukup Terjangkau

13 Ngreco Tegalsari 3,09 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

KECAMATAN BULU

14 Sanggang Sanggang 0,08 Lokal Angkudes 4 2 2 8 Cukup Terjangkau

15 Kamal Sanggang 3,69 Lokal Ojek 2 2 1 5 Sulit Terjangkau

16 Gentan Karangasem 4,53 Lokal Ojek 1 2 1 4 Sulit Terjangkau

17 Kedungsongo Karangasem 4,50 Lokal Ojek 2 2 1 5 Sulit Terjangkau

18 Tiaran Karangasem 2,70 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

19 Bulu Lengking 4,37 Lokal Angkudes 2 2 2 6 Cukup Terjangkau

20 Kunden Lengking 3,60 Lokal Angkudes 2 2 2 6 Cukup Terjangkau

21 Puron Lengking 3,71 Lokal Ojek 2 2 1 5 Sulit Terjangkau

22 Malangan Lengking 3,48 Lokal Ojek 2 2 1 5 Sulit Terjangkau

23 Lengking Lengking 0,09 Lokal Angkudes 4 2 2 8 Cukup Terjangkau

24 Ngasinan Lengking 2,61 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

25 Karangasem Karangasem 0,27 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

KCAMATAN TAWANGSARI

26 Watubonang Watubonang 1,33 Lain Ojek 4 1 1 6 Cukup Terjangkau

27 Pundungrejo Pundungrejo 0,17 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

28 Lorog Pundungrejo 2,18 Kolektor Angkudes 3 3 2 8 Cukup Terjangkau

29 Grajegan Kedungjambal 1,84 Lokal Angkudes 3 2 2 7 Cukup Terjangkau

30 Kedungjambal Kedungjambal 0,06 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

31 Ponowaren Majasto 1,52 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

32 Kateguhan Puskesmas II Pojok 2,94 Lokal Angkudes 3 2 2 7 Cukup Terjangkau

33 Dalangan Dalangan 0,27 Lokal Angkudes 4 2 2 8 Cukup Terjangkau

34 Pojok Puskesmas II Pojok 0,09 Lokal Angkudes 4 2 2 8 Cukup Terjangkau

35 Tangkisan Tangkisan 0,18 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

36 Majasto Majasto 0,12 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

37 Tambakboyo Tambakboyo 0,16 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

KECAMATAN SUKOHARJO

38 Kenep Banmati 2,43 Lokal Angkudes 3 2 2 7 Cukup Terjangkau

39 Banmati Banmati 1,35 Kolektor Angkudes 4 3 2 9 Mudah Terjangkau

40 Mandan Banmati 2,00 Lokal Angkudes 3 2 2 7 Cukup Terjangkau

41 Begajah Banmati 4,61 Lokal Ojek 1 2 1 4 Sulit Terjangkau

42 Gayam Joho 3,03 Lokal Ojek 2 2 1 5 Sulit Terjangkau

43 Joho Joho 1,58 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

44 Jetis Puskesmas II sukoharjo 1,10 Kolektor Angkudes 4 3 2 9 Mudah Terjangkau

45 Combongan Combongan 0,59 Lain Ojek 4 1 1 6 Cukup Terjangkau

46 Kriwen Cuplik 2,40 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

47 Bulakan Cuplik 1,44 Kolektor Angkudes 4 3 2 9 Mudah Terjangkau

48 Dukuh Cuplik 1,24 Lokal Angkudes 4 2 2 8 Cukup Terjangkau

49 Sukoharjo Puskesmas II Sukoharjo 0,07 Kolektor Bus 4 3 4 11 Mudah Terjangkau

50 Bulakrejo Sonorejo 4,56 Lokal Ojek 1 2 1 4 Sulit Terjangkau

51 Sonorejo Sonorejo 0,23 Lokal Angkudes 4 2 2 8 Cukup Terjangkau

KECAMATAN NGUTER

52 Lawu Lawu 0,12 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

53 Banaran Lawu 1,40 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

54 Nguter Lawu 2,95 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

55 Gupit Lawu 4,71 Lokal Ojek 1 2 1 4 Sulit Terjangkau

56 Pengkol Puskesmas II Celep 3,58 Lokal Angkudes 2 2 2 6 Cukup Terjangkau

Page 139: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

No Desa Puskesmas Pembantu

Terdekat

Unsur aksesibilitas Skor

Jumlah Keterangan Jarak

(1)

Jalan

(2)

Kendaraan

(3) 1 2 3

57 Jangglengan Tanjungrejo 2,88 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

58 Tanjungrejo Tanjungrejo 0,25 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

59 Serut Puskesmas II Celep 2,42 Lokal Angkudes 3 2 2 7 Cukup Terjangkau

60 Juron Puskesmas II Celep 2,28 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

61 Celep Puskesmas II Celep 0,21 Lokal Minibus 4 2 3 9 Mudah Terjangkau

62 Plesan Puskesmas II Celep 3,33 Lokal Minibus 2 2 3 7 Cukup Terjangkau

63 Kedungwinong Puskesmas II Celep 4,78 Lokal Angkudes 1 2 2 5 Sulit Terjangkau

64 Daleman Lawu 1,09 Lain Ojek 4 1 1 6 Cukup Terjangkau

65 Kepuh Pondok 1,08 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

66 Pondok Pondok 0,09 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

67 Tanjung Pondok 3,22 Lain Ojek 2 1 1 4 Sulit Terjangkau

KECAMATAN BENDOSARI

68 Jagan Cabean 6,76 Lokal Angkudes 1 2 2 5 Sulit Terjangkau

69 Manisharjo Cabean 4,63 Lokal Angkudes 1 2 2 5 Sulit Terjangkau

70 Cabean Cabean 0,57 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

71 Puhgogor Pugogor 0,13 Lain Ojek 4 1 1 6 Cukup Terjangkau

72 Paluhombo Pugogor 2,34 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

73 Bendosari Pugogor 2,13 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

74 Mojorejo Pugogor 2,97 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

75 Mertan Jombor 5,62 Lain Ojek 1 1 1 3 Sulit Terjangkau

76 Mulur Jombor 5,73 Lokal Angkudes 1 2 2 5 Sulit Terjangkau

77 Toriyo Jombor 2,23 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

78 Jombor Jombor 0,26 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

79 Sidorejo Jombor 2,67 Kolektor Minibus 3 3 3 9 Mudah Terjangkau

80 Sugihan Gentan 3,14 Lokal Ojek 2 2 1 5 Sulit Terjangkau

81 Gentan Gentan 0,25 Lain Ojek 4 1 1 6 Cukup Terjangkau

KECAMATAN POLOKARTO

82 Pranan Karangwuni 1,84 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

83 Bugel Karangwuni 1,12 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

84 Karangwuni Karangwuni 0,16 Lain Ojek 4 1 1 6 Cukup Terjangkau

85 Ngombakan Karangwuni 1,83 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

86 Bakalan Karangwuni 4,01 Lokal Ojek 2 2 1 5 Sulit Terjangkau

87 Godog Kenokorejo 2,54 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

88 Kemasan Kenokorejo 2,17 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

89 Kenokorejo Kenokorejo 0,08 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

90 Tepisari Kenokorejo 2,07 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

91 Bulu Bulu 0,12 Lain Ojek 4 1 1 6 Cukup Terjangkau

92 Rejosari Bulu 4,07 Lain Ojek 2 1 1 4 Sulit Terjangkau

93 Polokarto Kayuapak 5,19 Lain Ojek 1 1 1 3 Sulit Terjangkau

94 Mranggen Kayuapak 5,78 Lain Ojek 1 1 1 3 Sulit Terjangkau

95 Wonorejo Kayuapak 5,47 Lain Ojek 1 1 1 3 Sulit Terjangkau

96 Jatisobo Kayuapak 2,52 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

97 Kayuapak Kayuapak 0,13 Lain Ojek 4 1 1 6 Cukup Terjangkau

98 Genengsari Genengsari 0,08 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

KECAMATAN MOJOLABAN

99 Tegalmade Klumprit 6,21 Lain Ojek 1 1 1 3 Sulit Terjangkau

100 Klaban Klumprit 6,48 Lokal Minibus 1 2 3 6 Cukup Terjangkau

101 Wirun Klumprit 3,76 Lokal Minibus 2 2 3 7 Cukup Terjangkau

102 Bekonang Klumprit 2,87 Lokal Minibus 3 2 3 8 Cukup Terjangkau

103 Cangkol Klumprit 2,14 Lokal Minibus 3 2 3 8 Cukup Terjangkau

104 Klumprit Klumprit 1,17 Lokal Minibus 4 2 3 9 Mudah Terjangkau

105 Kragilan Klumprit 1,80 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

106 Sapen Sapen 0,09 Lain Ojek 4 1 1 6 Cukup Terjangkau

107 Triyagan Puskesmas II Mojolaban 2,35 Lokal Angkudes 3 2 2 7 Cukup Terjangkau

108 Joho Puskesmas II Mojolaban 2,79 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

109 Demakan Puskesmas II Mojolaban 2,37 Lokal Minibus 3 2 3 8 Cukup Terjangkau

110 Dukuh Palur 3,35 Lokal Ojek 2 2 1 5 Sulit Terjangkau

111 Plumbon Palur 4,10 Lokal Ojek 2 2 1 5 Sulit Terjangkau

112 Gadingan Palur 4,36 Lain Ojek 2 1 1 4 Sulit Terjangkau

113 Palur Palur 0,47 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

KECAMATAN GROGOL

113 Pondok Telukan 3,63 Lokal Ojek 2 2 1 5 Sulit Terjangkau

114 Parangjoro Telukan 1,75 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

Page 140: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

No Desa Puskesmas Pembantu

Terdekat

Unsur aksesibilitas Skor

Jumlah Keterangan Jarak

(1)

Jalan

(2)

Kendaraan

(3) 1 2 3

115 Pandean Pandean 0,78 Lain Ojek 4 1 1 6 Cukup Terjangkau

116 Telukan Telukan 0,50 Kolektor Bus 4 3 4 11 Mudah Terjangkau

117 Kedokan Telukan 2,83 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

118 Grogol Kwarasan 2,64 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

119 Madegondo Kwarasan 2,30 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

120 Langenharjo Telukan 2,16 Lokal Angkudes 3 2 2 7 Cukup Terjangkau

121 Gedangan Kwarasan 1,96 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

122 Kwarasan Kwarasan 0,39 Lain Ojek 4 1 1 6 Cukup Terjangkau

123 Sanggrahan Puskesmas II Cemani 0,96 Lokal Angkudes 4 2 2 8 Cukup Terjangkau

124 Manang Puskesmas II Cemani 2,76 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

125 Banaran Puskesmas II Cemani 1,42 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

126 Cemani Puskesmas II Cemani 0,14 Lokal Angkudes 4 2 2 8 Cukup Terjangkau

KECAMATAN BAKI

127 Ngombo Mancasan 1,18 Lain Ojek 4 1 1 6 Cukup Terjangkau

128 Mancasan Mancasan 0,15 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

129 Gedongan Daleman 0,48 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

130 Jetis Daleman 0,75 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

131 Bentakan Daleman 1,82 Lokal Angkudes 3 2 2 7 Cukup Terjangkau

132 Kudu Daleman 2,86 Lokal Angkudes 3 2 2 7 Cukup Terjangkau

133 Kadilangu Daleman 3,12 Lokal Angkudes 2 2 2 6 Cukup Terjangkau

134 Baki Pandean Daleman 2,83 Lokal Angkudes 3 2 2 7 Cukup Terjangkau

135 Menuran Daleman 1,75 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

136 Duwet Daleman 4,65 Lokal Ojek 1 2 1 4 Sulit Terjangkau

137 Siwal Puskesmas II Baki 2,46 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

138 Waru Puskesmas II Baki 3,03 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

139 Gentan Puskesmas II Baki 0,19 Lokal Angkudes 4 2 2 8 Cukup Terjangkau

140 Purbayan Puskesmas II Baki 2,22 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

KECAMATAN GATAK

141 Sanggung Puskesmas II Gatak 3,06 Arteri Bus 3 4 4 11 Mudah Terjangkau

142 Kadokan Puskesmas II Gatak 3,34 Lokal Ojek 2 2 1 5 Sulit Terjangkau

143 Blimbing Geneng 2,10 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

144 Krajan Geneng 1,57 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

145 Geneng Geneng 0,10 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

146 Jati Geneng 1,56 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

147 Trosemi Geneng 2,46 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

148 Luwang Geneng 4,13 Lokal Ojek 2 2 1 5 Sulit Terjangkau

149 Klaseman Puskesmas II Gatak 2,49 Lokal Angkudes 3 2 2 7 Cukup Terjangkau

150 Tempel Puskesmas II Gatak 0,92 Arteri Bus 4 4 4 12 Mudah Terjangkau

151 Sraten Puskesmas II Gatak 0,14 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

152 Wironangan Puskesmas II Gatak 0,94 Lokal Angkudes 4 2 2 8 Cukup Terjangkau

153 Trangsang Terik 1,84 Lain Ojek 3 1 1 5 Sulit Terjangkau

154 Mayang Terik 1,45 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

KECAMATAN KARTASURA

155 Ngemplak Ngemplak 0,46 Lain Ojek 4 1 1 6 Cukup Terjangkau

156 Gumpang Puskesmas II Kartasura 1,99 Lokal Ojek 3 2 1 6 Cukup Terjangkau

157 Makamhaji Makamhaji 0,68 Lokal Angkudes 4 2 2 8 Cukup Terjangkau

158 Pabelan Puskesmas II Kartasura 0,27 Arteri Bus 4 4 4 12 Mudah Terjangkau

159 Ngadirejo Puskesmas II Kartasura 2,05 Arteri Bus 3 4 4 11 Mudah Terjangkau

160 Kartasura Wiragunan 1,70 Arteri Bus 3 4 4 11 Mudah Terjangkau

161 Pucangan Wiragunan 2,06 Arteri Bus 3 4 4 11 Mudah Terjangkau

162 Kertonatan Wiragunan 1,05 Arteri Bus 4 4 4 12 Cukup Terjangkau

163 Wirogunan Wiragunan 0,09 Lokal Ojek 4 2 1 7 Cukup Terjangkau

164 Ngabean Wiragunan 2,95 Arteri Bus 3 4 4 11 Mudah Terjangkau

165 Singapuran Wiragunan 2,62 Arteri Bus 3 4 4 11 Mudah Terjangkau

166 Gonilan Gonilan 0,11 Lain Ojek 4 1 1 6 Cukup Terjangkau

Sumber : Peta Adminidtrasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 dan Data Primer

Page 141: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

Berdasarkan pada analisis data jangkauan pelayanan Puskesmas

Pembantu di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 dapat diketahui bahwa

terdapat 17 desa yang termasuk dalam kategori mudah terjangkau 109 desa

yang termasuk dalam kategori cukup terjangkau dan 40 desa yang

termasuk dalam kategori sulit terjangkau. Adapun rekapitulasi kelas desa

dalam keterjangkauan Puskesmas sebagai berikut:

Tabel 50. Keterjangkauan Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2011

No Kecamatan Kelas Desa

Jumlah MT % CT % ST %

1 Weru

Grogol

23,076923

Karangtengah

61,538462

Weru

15,384615 100

Karangwuni Krajan Karakan

Karanganyar Jatingarang

Alasombo

Karangmojo

Tegalsari

Tawang

Ngeco

2 Bulu - 0

Sanggang

58,333333

Kamal

41,666667 100

Tiaran Gentan

Bulu Kedungsongo

Kunden Puron

Lengking Malangan

Ngasinan

Karangasem

3 Tawangsari - 0

Watubonang

0 - 100 100

Pundungrejo

Lorog

Grajegan

Kedungjambal

Ponowaren

Kateguhan

Dalangan

Pojok

Tangkisan

Majasto

Tambakboyo

4 Sukoharjo

Jetis

21,428571

Kenep

57,142857

Begajah

21,428571 100

Bulakan Banmati Gayam

Sukoharjo Mandan Bulakrejo

Joho

combongan

Kriwen

Dukuh

Sonorejo

5 Nguter Celep 6,25

Lawu

62,5

Gupit

31,25 100

Banaran Jangglengan

Nguter Juron

Pengkol Kedungwinong

Tanjungrejo Tanjung

Serut

Plesan

Daleman

Kepuh

Pondok

Page 142: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

No Kecamatan Kelas Desa

Jumlah MT % CT % ST %

6 Bendosari Sidorejo 7,1428571

Cabean

57,142857

Jagan

35,714286 100

Puhgogor Manisharjo

Paluhombo Mertan

Bendosari Mulur

Mojorejo Sugihan

Toriyo

Jombor

Gentan

7 Polokarto - 0

Pranan

Bugel

Karangwuni

Ngombakan

Godog

Kemasan

Kenokorejo

Tepisari

Bulu

Kayuapak

Genengsari

64,705882

Bakalan

Rejosari

Polokarto

Mranggen

Wonorejo

Jatisobo

35,294118 100

8 Mojolaban - 0

Klaban

66,666667

Tegalmade

33,333333 100

Wirun Joho

Bekonang Dukuh

Cangkol Plumbon

Klumprit Gadingan

Kragilan

Sapen

Triyagan

Demakan

Palur

9 Grogol Telukan 7,1428571

Pandean

71,428571

Pondok

21,428571 100

Grogol Parangjoro

Madegondo Kedokan

Langenharjo

Gedangan

Kwarasan

Sanggrahan

Manang

Banaran

Cemani

10 Baki - 0

Ngombo

78,571429

Duwet

21,428571 100

Mancasan Waru

Gedongan Purbayan

Jetis

Bentakan

Kudu

Kadilangu

Baki Pandean

Menuran

Siwal

Gentan

11 Gatak

Sanggung

14,285714

Blimbing

64,285714

Kadokan

21,428571 100

Tempel Krajan Luwang

Geneng Trangsang

Jati

Trosemi

Klaseman

Sraten

Wironangan

Mayang

12 Kartasura

Pabelan

50

Ngemplak

50 - 0 100

Ngadirejo Gumpang

Kartasura Makamhaji

Pucangan Kertonatan

Ngabean Wirogunan

Singapuran Gonilan

Page 143: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

Dapat diketahui bahwa terdapat 17 desa di Kabupaten Sukoharjo

yang termasuk dalam kategori mudah terjangkau, 109 desa yang termasuk

dalam kategori cukup terjangkau dan 40 desa yang memiliki kategori desa

sulit terjangkau. Adapun rekapitulasi dari jangkauan Puskesmas Pembantu

di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 adalah:

Tabel 51. Jangkauan Puskesmas Pembantu Pembantu Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2011

No Kecamatan

Kategori Jangkauan

Total Mudah

terjangkau

Cukup

Terjangkau

Sulit

Terjangkau

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Weru 3 23,08 8 61,54 2 15,38 100 2 Bulu 0 0 7 58,33 5 41,67 100

3 Tawangsari 0 0 12 100 0 0 100 4 Sukoharjo 3 21,43 8 57,14 3 21,43 100

5 Nguter 1 6,25 10 62,5 5 31,25 100 6 Bendosari 1 7,14 8 57,14 5 35,71 100

7 Polokarto 0 0 11 64,71 6 35,29 100 8 Mojolaban 0 0 10 66,67 5 33,33 100

9 Grogol 1 7,14 10 71,43 3 21,43 100 10 Baki 0 0 11 78,57 3 21,43 100

11 Gatak 2 14,29 9 64,29 3 21,43 100 12 Kartasura 6 50 6 50 0 0 100

TOTAL 17 10,24 109 65,66 40 2,.1 100

Sumber : Analisis Tabel dan Hasil Perhitungan

Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat

10,24% desa di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 termasuk dalam

kategori mudah terjangkau, 65,66% termasuk dalam kategori cukup

terjangkau dan 24,1% termasuk dalam kategori sulit terjangkau. Dapat

diketahui bahwa hamper sepertempat dari wilayah Kabupaten

Sukoharjo termasuk dalam kategori desa sulit terjangkau.

b. Aksesibilitas per Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo

Jumlah sarana keshatan merupakan salah satu unsur daya tarik sutu

wilayah terhadap wilayah yang lain. Selain dari jumlah sarana kesehatan,

kemudahan akses menuju sarana kesehatan dalam suatu kecamatan juga

sangat mempengaruhi daya tarik masyarakat untuk memilih dan mendatangi

fasilitas kesehatan. Sedangkan yang menjadi daya tarik kecamatan adalah

Page 144: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

jumlah dan kualitas sarana kesehatan di kecamatan tersebut, sedangkan

kemudahan mencapai suatu kecamatan akan ditinjau dari segi jarak, jalan dan

angkutan umum.

Untuk menghitung indeks aksesibilitas digunakan rumus aksesibilitas

yang dikemukakan oleh Hansen dalam Tarigan (2009 : 166), yang kemudian

dikembangkan menjadi rumus baru sebagai berikut:

Indeks yang diperoleh pada rumus tersebut adalah daya tarik suatu sub

wilayah (kecamatan) j ditinjau dari sub wilayah (kecamatan) 1. Apabila daya

tarik sub wilayah (kecamatan) j ditinjau dari seluruh wilayah diperhitungkan

atau digabungkan maka rumusnya akan menjadi :

Keterangan :

𝐴𝑖𝑗 = Accesibility Index daerah i terhadap j

Ai = Accesibility Index

Dengan menggunakan rumus tersebut di atas maka aksesibilitas tiap

kecamatan dapat dihitung. Aksesibilitas kecamatan diurutkan dari tertinggi ke

aksesibilitas terendah, kemudian dibagi ke dalam kelas interval yang sama.

Klasifikasi baru dapat dilakukan setelah indeks aksesibilitasnya diketahui.

Dalam menghitung aksesibilitas per kecamatan ini menggunakan fasilitas

tambahan yaitu rumah sakit dimana dapat diketaui bahwa terdapat 8 rumah

sakit yang terdapat di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011. Penambahan Rumah

Sakit dalam menganalisis aksesibilitas per kecamatan dikarenakan pada

umumnya aksesibilitas per kecamatan berdasarkan fasilitas kesehatan sangat

dipengaruhi oleh keberadaan Rumah sakit, hal ini dikarenakan fasilitas Rumah

Sakit memiliki fasilitas yang lebih lengkap sehingga lebih mempengaruhi

pemilihan masyarakat dalam mendatangi fasilitas kesehatan.

𝐴𝑖𝑗 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎 ℎ 𝑗

(𝑑𝑖𝑗 +𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 +𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑢𝑚𝑢𝑚 ) 𝑏

𝐴𝑖 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑗

𝐴𝑖𝑗 + 𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 + 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑢𝑚𝑢𝑚 𝑏𝑖

Page 145: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

Langkah untuk mengetahui indeks aksesibilitas diperlukan tahapan-

tahapan sebagai berikut:

1) Menentukan Skor

Jumlah skor sarana kesehatan per kecamatan diperoleh dengan

mengalikan jumlah sarana kesehatan sesuai dengan pedoman skor pada

tabel 9 Halaman 34 yaitu sebagai berikut:

Tabel 52. Jumlah skor Sarana Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Tahun

2011

Kecamatan

Sarana Kesehatan

Jumlah

Skor

Puskesmas

Pembantu Puskesmas Rumah Sakit

Jumlah Skor Jumlah Skor Jumlah Skor

Weru 5 15,1 1 13,83 0 0 28,93

Bulu 3 9,06 1 13,83 0 0 22,89

Tawangsari 8 24,16 1 13,83 0 0 37,99

Sukoharjo 6 18,12 1 13,83 1 20,75 52,7

Nguter 4 12,08 1 13,83 0 0 25,91

Bendosari 5 15,1 1 13,83 2 41,5 70,43

Polokarto 5 15,1 1 13,83 0 0 28,93

Mojolaban 4 12,08 1 13,83 0 0 25,91

Grogol 4 12,08 1 13,83 1 20,75 46,66

Baki 3 9,06 1 13,83 0 0 22,89

Gatak 3 9,06 1 13,83 0 0 22,89

Kartasura 5 15,1 1 13,83 4 83 111,93

Jumlah 498,06

Sumber : Tabel Pedoman Skoring Sarana Kesehatan Dan Data Primer

Setelah diketahui jumlah skor sarana kesehatan Kabupaten

Sukoharjo Tahun 2011 langkah selanjutnya adalah menghitung

aksesibilitas antara kecamatan yang satu dengan kecamatan yang lain.

Untuk menghitung aksesilitas diperlukan data jarak, jenis jalan, dan

angkutan umum dan kemudian dilakukan skoring.

Page 146: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

Tabel 53. Skor Aksesibilitas per Kecamatan

No Kec.

Tujuan Kec. Asal

Unsur Aksesibilitas Skor

Jumlah Jarak

(1)

Jalan

(2) Kendaraan (3)

1 2 3

1 Weru Weru 0 Lokal Minibus 4 3 2 9

Bulu 11,71 Kolektor Minibus 2 2 2 6

Tawangsari 6,19 Kolektor Minibus 1 2 2 5

Sukoharjo 12,77 Kolektor Angkudes 2 2 3 7

Nguter 25,54 Kolektor Minibus 4 2 2 8

Bendosari 17,70 Lokal Angkudes 2X 3 3 3 9

Polokarto 26 Lokal Angkudes+minibus 4 3 3 10

Mojolaban 25,08 Lokal Angkudes 2x 4 3 3 10

Grogol 21,97 Kolektor Angkudes+minibus 3 2 3 8

Baki 25,90 Kolektor Angkudes+minibus+angkudes 4 2 3 9

Gatak 30,73 Kolektor Angkudes+minibus+angkudes 4 2 3 9

Kartasura 36,65 Kolektor Angkudes+minibus 4 2 3 9

2 Bulu Weru 11,71 Kolektor Minibus 2 2 2 6

Bulu 0 Lokal Minibus 4 3 2 9

Tawangsari 5,56 Kolektor Angkudes 1 2 3 6

Sukoharjo 13,9 Kolektor Angkudes 2 2 3 7

Nguter 13,85 Kolektor Minibus 2 2 2 6

Bendosari 23,65 Lokal Minibus 2x 3 3 2 8

Polokarto 31,98 Lokal Minibus 2x 4 3 2 9

Mojolaban 36,4 Lokal Minibus+angkudes 4 3 3 10

Grogol 23,24 Kolektor Angkudes+minibus 4 2 3 9

Baki 26,95 Kolektor Angkudes+minibus+angkudes 4 2 3 9

Gatak 31,86 Kolektor Angkudes+minibus+angkudes 4 2 3 9

Kartasura 37,6 Kolektor Angkudes+minibus 4 2 3 9

3 Tawangsari Weru 6,19 Kolektor Minibus 1 2 2 5

Bulu 5,56 Kolektor Angkudes 1 2 3 6

Tawangsari 0 Lokal Minibus 4 3 2 9

Sukoharjo 8,4 Kolektor Angkudes 2 2 3 7

Nguter 13,68 Lokal Angkudes 2 3 3 8

Bendosari 13,31 Lokal Angkudes+minibus 2 3 3 8

Polokarto 21,56 Lokal Angkudes+minibus 3 3 3 9

Mojolaban 19,53 Lokal Angkudes 2x 3 3 3 9

Grogol 17,57 Kolektor Angkudes+minibus 3 2 3 8

Baki 21,48 Kolektor Angkudes+minibus+angkudes 3 2 3 8

Gatak 26,36 Kolektor Angkudes+minibus+angkudes 4 2 3 9

Kartasura 31,96 Kolektor Angkudes+minibus 4 2 3 9

4 Sukoharjo Weru 12,77 Kolektor Angkudes 2 2 3 7

Bulu 13,9 Kolektor Angkudes 2 2 3 7

Tawangsari 8,4 Kolektor Angkudes 2 2 3 7

Sukoharjo 0 Lokal Angkudes 4 3 3 10

Nguter 6,2 kolektor Minibus 1 2 2 5

Bendosari 5,19 Lokal Angkudes+minibus 1 3 3 7

Polokarto 13,5 Lokal Angkudes+minibus 2 3 3 8

Mojolaban 12,46 Lokal Angkudes 2x 2 3 3 8

Grogol 11,68 Kolektor Minibus 2 2 2 6

Baki 15,62 Kolektor Minibus+angkudes 2 2 2 6

Gatak 20,44 Kolektor Minibus+angkudes 3 2 2 7

Kartasura 26,15 Kolektor Minibus 4 2 2 8

5 Nguter Weru 25,54 kolektor Minibus 4 2 2 8

Bulu 13,85 kolektor Minibus 2 2 2 6

Tawangsari 13,68 Lokal Angkudes 2 3 3 8

Sukoharjo 6,2 kolektor Minibus 1 2 2 5

Nguter 0 Kolektor Bus 4 2 1 7

Bendosari 10,44 Lokal Minibus 2x 2 3 2 7

Polokarto 18,67 Lokal Minibus 2x 3 3 2 8

Mojolaban 17,81 Lokal Minibus+angkudes 3 3 2 8

Grogol 15,95 Kolektor Minibus 2 2 2 6

Baki 19,72 Kolektor Minibus+angkudes 3 2 2 7

Gatak 24,65 Kolektor Minibus+angkudes 4 2 2 8

Kartasura 30,45 Kolektor Minibus 4 2 2 8

6 Bendosari Weru 17,70 Lokal Angkudes 2x 3 3 3 9

Page 147: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

No Kec.

Tujuan Kec. Asal

Unsur Aksesibilitas Skor

Jumlah Jarak

(1)

Jalan

(2) Kendaraan (3)

1 2 3

Bulu 23,65 Lokal Minibus 2x 3 3 2 8

Tawangsari 13,31 Lokal Angkudes+minibus 2 3 3 8

Sukoharjo 5,19 Lokal Angkudes+minibus 1 3 3 7

Nguter 10,44 Lokal Minibus 2x 2 3 2 7

Bendosari 0 Lokal Minibus 4 2 2 8

Polokarto 8,47 Lokal Minibus 2x 2 3 2 7

Mojolaban 12,21 Lokal Angkudes 2 3 3 8

Grogol 13,19 Kolektor Minibus 2x 2 2 2 6

Baki 17 Kolektor Minibus 2x+angkudes 3 2 2 7

Gatak 21,96 Kolektor Minibus 2x+angkudes 3 2 2 7

Kartasura 27,62 Kolektor Minibus 2x 4 2 2 8

7 Polokarto Weru 26 Lokal Angkudes+minibus 4 3 3 10

Bulu 31,98 Lokal Minibus 2x 4 3 2 9

Tawangsari 21,56 Lokal Angkudes+minibus 3 3 3 9

Sukoharjo 13,5 Lokal Angkudes+minibus 2 3 3 8

Nguter 18,67 Lokal Minibus 2x 3 3 2 8

Bendosari 8,47 Lokal Minibus 2x 2 3 2 7

Polokarto 0 Lokal Minibus 4 3 2 9

Mojolaban 4,65 Kolektor Minibus 1 2 2 5

Grogol 12,72 Kolektor Minibus 2 2 2 6

Baki 16,94 Kolektor Minibus 3 2 2 7

Gatak 21,86 Kolektor Minibus+angkudes 3 2 2 7

Kartasura 22,58 Kolektor Minibus 3 2 2 7

8 Mojolaban Weru 25,08 Lokal Angkudes 2x 4 3 3 10

Bulu 36,4 Lokal Minibus+angkudes 4 3 2 9

Tawangsari 19,53 Lokal Angkudes 2x 3 3 3 9

Sukoharjo 12,46 Lokal Angkudes 2x 2 3 3 8

Nguter 17,81 Lokal Minibus+angkudes 3 3 2 8

Bendosari 12,21 Lokal Angkudes 2 3 3 8

Polokarto 4,65 Kolektor Minibus 1 2 2 5

Mojolaban 0 lokal Minibus 4 3 2 9

Grogol 8,69 Kolektor Minibus 2 2 2 6

Baki 12,94 Kolektor Minibus 2 2 2 6

Gatak 17,68 Kolektor Minibus+angkudes 3 2 2 7

Kartasura 18,44 Kolektor Minibus 3 2 2 7

9 Grogol Weru 21,97 Kolektor Angkudes+minibus 3 2 3 8

Bulu 23,24 Kolektor Angkudes+minibus 3 2 3 8

Tawangsari 17,57 Kolektor Angkudes+minibus 3 2 3 8

Sukoharjo 11,68 Kolektor Minibus 2 2 2 6

Nguter 15,95 Kolektor Minibus 2 2 2 6

Bendosari 13,19 Kolektor Minibus 2x 2 2 2 6

Polokarto 12,72 Kolektor Minibus 2 2 2 6

Mojolaban 8,69 Kolektor Minibus 2 2 2 6

Grogol 0 Kolektor Minibus 4 2 2 8

Baki 6,74 Kolektor Angkudes 1 2 3 6

Gatak 11,59 Lokal Angkudes 2 3 3 8

Kartasura 14,64 Kolektor Minibus 2 2 2 6

10 Baki Weru 25,90 Kolektor Angkudes+minibus+angkudes 4 2 3 9

Bulu 26,95 Kolektor Angkudes+minibus+angkudes 4 2 3 9

Tawangsari 21,48 Kolektor Angkudes+minibus+angkudes 3 2 3 8

Sukoharjo 15,62 Kolektor Minibus+angkudes 2 2 2 6

Nguter 19,72 Kolektor Minibus+angkudes 3 2 2 7

Bendosari 17 Kolektor Minibus 2x+angkudes 3 2 2 7

Polokarto 16,94 Kolektor Minibus 3 2 2 7

Mojolaban 12,94 Kolektor Minibus 2 2 2 6

Grogol 6,74 Kolektor Angkudes 1 2 3 6

Baki 0 Kolektor Angkudes 4 2 3 9

Gatak 7,6 Lokal Angkudes 1 3 3 7

Kartasura 14,97 Kolektor Angkudes 2 2 3 7

11 Gatak Weru 30,73 Kolektor Angkudes+minibus+angkudes 4 2 3 9

Bulu 31,86 Kolektor Angkudes+minibus+angkudes 4 2 3 9

Tawangsari 26,36 Kolektor Angkudes+minibus+angkudes 4 2 3 9

Sukoharjo 20,44 Kolektor Minibus+angkudes 3 2 2 7

Page 148: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

No Kec.

Tujuan Kec. Asal

Unsur Aksesibilitas Skor

Jumlah Jarak

(1)

Jalan

(2) Kendaraan (3)

1 2 3

Nguter 24,65 Kolektor Minibus+angkudes 4 2 2 8

Bendosari 21,96 Kolektor Minibus 2x+angkudes 3 2 2 7

Polokarto 21,86 Kolektor Minibus+angkudes 3 2 2 7

Mojolaban 17,68 Kolektor Minibus+angkudes 3 2 2 7

Grogol 11,59 Lokal Angkudes 2 3 3 8

Baki 7,6 Lokal Angkudes 1 3 3 7

Gatak 0 Lokal Angkudes 4 3 3 10

Kartasura 17,36 Kolektor Angkudes 3 2 3 8

12 Kartasura Weru 36,65 Kolektor Angkudes+minibus 4 2 3 9

Bulu 37,6 Kolektor Angkudes+minibus 4 2 3 9

Tawangsari 31,96 Kolektor Angkudes+minibus 4 2 3 9

Sukoharjo 26,15 Kolektor Minibus 4 2 2 8

Nguter 30,45 Kolektor Minibus 4 2 2 8

Bendosari 27,62 Kolektor Minibus 2x 4 2 2 8

Polokarto 22,58 Kolektor Minibus 3 2 2 7

Mojolaban 18,44 Kolektor Minibus 3 2 2 7

Grogol 14,64 Kolektor Minibus 2 2 2 6

Baki 14,97 Kolektor Angkudes 2 2 3 7

Gatak 17,36 Kolektor Angkudes 3 2 3 8

Kartasura 0 Ateri Bus 4 1 1 6

Sumber : Survay Lapangan Tahun 2011

Data aksesibilitas per kecamatan di atas diperoleh dari survey

lapangan dan analisis dari Peta Administrasi Kabupaten Sukoharjo Tahun

2011. Setelah diketahui skor masing-masing unsur aksesibilitas maka

langkah selanjutnya adalah menghitung tingkat aksesibilitas dari data yang

telah diperoleh.

2) Menghitung Tingkat Aksesibilitas

Untuk menghitung indeks aksesibilitas digunakan rumus

aksesibilitas yang dikemukakan oleh Hansen dalam Tarigan (2009 : 166),

yang kemudian dikembangkan menjadi rumus baru sebagai berikut:

Adapun hasil perhitungan indek askesibilitas dengan menggunakan

rumus diatas adalah:

𝐴𝑖𝑗 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎 ℎ 𝑗

(𝑑𝑖𝑗 +𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 +𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑢𝑚𝑢𝑚 ) 𝑏

Page 149: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

Tabel 54. Perhitungan Tingkat Aksesibilitas Per Kecamatan di Kabupaten

Sukoharjo Tahun 2011

No Kec. Tujuan Kec. Asal Ej dijb 𝑨𝒊𝒋 = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑺𝒂𝒓𝒂𝒏𝒂 𝑲𝒆𝒔𝒆𝒉𝒂𝒕𝒂𝒏 𝑫𝒂𝒆𝒓𝒂𝒉 𝒋

(𝒅𝒊𝒋 + 𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏 + 𝒂𝒏𝒈𝒌𝒖𝒕𝒂𝒏 𝒖𝒎𝒖𝒎) 𝒃

1 Weru

Weru 28,93 81 0,35716

Bulu 22,89 36 0,63583

Tawangsari 37,99 25 1,5196

Sukoharjo 52,7 49 1,07551

Nguter 25,91 64 0,40484

Bendosari 70,43 81 0,86951

Polokarto 28,93 100 0,2893

Mojolaban 25,91 100 0,2591

Grogol 46,66 64 0,72906

Baki 22,89 81 0,28259

Gatak 22,89 81 0,28259

Kartasura 111,93 81 1,38185

Indeks Aksesibilitas 8,08695

2 Bulu

Weru 28,93 36 0,80361

Bulu 22,89 81 0,28259

Tawangsari 37,99 36 1,05528

Sukoharjo 52,7 49 1,07551

Nguter 25,91 36 0,71972

Bendosari 70,43 64 1,10047

Polokarto 28,93 81 0,35716

Mojolaban 25,91 100 0,2591

Grogol 46,66 81 0,57605

Baki 22,89 81 0,28259

Gatak 22,89 81 0,28259

Kartasura 111,93 81 1,38185

Indeks Aksesibilitas 8,17653

3 Tawangsari

Weru 28,93 25 1,1572

Bulu 22,89 36 0,63583

Tawangsari 37,99 81 0,46901

Sukoharjo 52,7 49 1,07551

Nguter 25,91 64 0,40484

Bendosari 70,43 64 1,10047

Polokarto 28,93 81 0,35716

Mojolaban 25,91 81 0,31988

Grogol 46,66 64 0,72906

Baki 22,89 64 0,35766

Gatak 22,89 81 0,28259

Kartasura 111,93 81 1,38185

Indeks Aksesibilitas 8,27107

4 Sukoharjo

Weru 28,93 49 0,59041

Bulu 22,89 49 0,46714

Tawangsari 37,99 49 0,77531

Sukoharjo 5,.7 100 0,527

Nguter 25,91 25 1,0364

Bendosari 70,43 49 1,43735

Polokarto 28,93 64 0,45203

Mojolaban 25,91 64 0,40484

Grogol 46,66 36 1,29611

Baki 22,89 36 0,63583

Gatak 22,89 49 0,46714

Kartasura 111,93 64 1,74891

Indeks Aksesibilitas 9,83847

5 Nguter

Weru 28,93 64 0,45203

Bulu 22,89 36 0,63583

Tawangsari 37,99 64 0,59359

Sukoharjo 52,7 25 2,108

Nguter 25,91 49 0,52878

Bendosari 70,43 49 1,43735

Polokarto 28,93 64 0,45203

Mojolaban 25,91 64 0,40484

Grogol 46,66 36 1,29611

Page 150: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

No Kec. Tujuan Kec. Asal Ej dijb 𝑨𝒊𝒋 = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑺𝒂𝒓𝒂𝒏𝒂 𝑲𝒆𝒔𝒆𝒉𝒂𝒕𝒂𝒏 𝑫𝒂𝒆𝒓𝒂𝒉 𝒋

(𝒅𝒊𝒋 + 𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏 + 𝒂𝒏𝒈𝒌𝒖𝒕𝒂𝒏 𝒖𝒎𝒖𝒎) 𝒃

Baki 22,89 49 0,46714

Gatak 22,89 64 0,35766

Kartasura 111,93 64 1,74891

Indeks Aksesibilitas 10,4823

6 Bendosari

Weru 28,93 81 0,35716

Bulu 22,89 64 0,35766

Tawangsari 37,99 64 0,59359

Sukoharjo 52,7 49 1,07551

Nguter 25,91 49 0,52878

Bendosari 70,43 64 1,100469 Polokarto 28,93 49 0,59041

Mojolaban 25,91 64 0,40484

Grogol 46,66 36 1,29611

Baki 22,89 49 0,46714

Gatak 22,89 49 0,46714

Kartasura 111,93 64 1,74891

Indeks Aksesibilitas 8,98772

7 Polokarto

Weru 28,93 100 0,2893

Bulu 22,89 81 0,28259

Tawangsari 37,99 81 0,46901

Sukoharjo 52,7 64 0,82344

Nguter 25,91 64 0,40484

Bendosari 70,43 49 1,43735

Polokarto 28,93 81 0,35716

Mojolaban 25,91 25 1,0364

Grogol 46,66 36 1,29611

Baki 22,89 49 0,46714

Gatak 22,89 49 0,46714

Kartasura 111,93 49 2,28429

Indeks Aksesibilitas 9,61478

8 Mojolaban

Weru 28,93 100 0,2893

Bulu 22,89 81 0,28259

Tawangsari 37,99 81 0,46901

Sukoharjo 52,7 64 0,82344

Nguter 25,91 64 0,40484

Bendosari 70,43 64 1,10047

Polokarto 28,93 25 1,1572

Mojolaban 25,91 81 0,31988

Grogol 46,66 36 1,29611

Baki 22,89 36 0,63583

Gatak 22,89 49 0,46714

Kartasura 111,93 49 2,28429

Indeks Aksesibilitas 9,5301

9 Grogol

Weru 28,93 64 0,45203

Bulu 22,89 64 0,35766

Tawangsari 37,99 64 0,59359

Sukoharjo 52,7 36 1,46389

Nguter 25,91 36 0,71972

Bendosari 70,43 36 1,95639

Polokarto 28,93 36 0,80361

Mojolaban 25,91 36 0,71972

Grogol 46,66 64 0,72906

Baki 22,89 36 0,63583

Gatak 22,89 64 0,35766

Kartasura 111,93 36 3,10917

Indeks Aksesibilitas 11,8983

10 Baki

Weru 28,93 81 0,35716

Bulu 22,89 81 0,28259

Tawangsari 37,99 64 0,59359

Sukoharjo 52,7 36 1,46389

Nguter 25,91 49 0,52878

Bendosari 70,43 49 1,43735

Polokarto 28,93 49 0,59041

Mojolaban 25,91 36 0,71972

Page 151: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

No Kec. Tujuan Kec. Asal Ej dijb 𝑨𝒊𝒋 = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑺𝒂𝒓𝒂𝒏𝒂 𝑲𝒆𝒔𝒆𝒉𝒂𝒕𝒂𝒏 𝑫𝒂𝒆𝒓𝒂𝒉 𝒋

(𝒅𝒊𝒋 + 𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏 + 𝒂𝒏𝒈𝒌𝒖𝒕𝒂𝒏 𝒖𝒎𝒖𝒎) 𝒃

Grogol 46,66 36 1,29611

Baki 22,89 81 0,28259

Gatak 22,89 49 0,46714

Kartasura 111,93 49 2,28429

Indeks Aksesibilitas 10,3036

11 Gatak

Weru 28,93 81 0,35716

Bulu 22,89 81 0,28259

Tawangsari 37,99 81 0,46901

Sukoharjo 52,7 49 1,07551

Nguter 25,91 64 0,40484

Bendosari 70,43 49 1,43735

Polokarto 28,93 49 0,59041

Mojolaban 25,91 49 0,52878

Grogol 46,66 64 0,72906

Baki 22,89 49 0,46714

Gatak 22,89 100 0,2289

Kartasura 111,93 64 1,74891

Indeks Aksesibilitas 8,31966

12 Kartasura

Weru 28,93 81 0,35716

Bulu 22,89 81 0,28259

Tawangsari 37,99 81 0,46901

Sukoharjo 52,7 64 0,82344

Nguter 25,91 64 0,40484

Bendosari 70,43 64 1,10047

Polokarto 28,93 49 0,59041

Mojolaban 25,91 49 0,52878

Grogol 46,66 36 1,29611

Baki 22,89 49 0,46714

Gatak 22,89 64 0,35766

Kartasura 111,93 36 3,10917

Indeks Aksesibilitas 6,67761

Sumber : Analisis Data Primer

Setelah diketahui indeks aksesibilitas masing-masing kecamatan di

Kabupaten Sukoharjo maka langkah selanjutnya adalah menentukan kelas

dengan menggunakan cara mengurangi nilai tertinggi dengan nilai

terendah kemudian dibagi dengan jumlah kelas yang diinginkan. Adapun

jumlah kelas untuk indeks aksesibilitas ini adalah 3 yaitu aksesibilitas

tinggi, aksesibilitas sedang dan aksesibilitas rendah. Rumus yang dipakai

dalam mengkelaskan aksesibilitas per kecamatan ini adalah I = R/K,

dimana I = Interval Kelas, R = Jumlah skor tertinggi dikurangi jumlah skor

terendah, dan K = jumlah kelas.

𝑖 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 −𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎 ℎ

𝐾

𝑖 = 11.89833 − 6.67760

3

𝑖 =5.22072

3

𝑖 = 1.74024

Page 152: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

Berdasarkan pada perhitungan diatas diperoleh interval kelas

1.74024 kemudian disederhanakan menjadi 1.74. Dengan demikian

klasifikasi aksesibilitas per kecamatan sebagai berikut:

Tabel 55. Klasifikasi Tingkat Aksesibilitas

No Tingkat Aksesibilitas

(Accessibility Indeks) Kategori

1 > 10,17 Aksesibilitas Tinggi

2 8,43 – 10,16 Aksesibilitas Sedang

3 6,67 – 8,42 Aksesibilitas Rendah

Sumber : Analisis Data Primer Klasifikasi Aksesibilitas Tahun 2011

Setelah diketahui interval dan klasifikasi tingkat aksesibilitas per

kecamatan maka dapat diketahui pula kecamatan mana saja yang memiliki

aksesibilitas rendah, aksesibilitas sedang dan aksesibilitas tinggi. Adapun

tingkat aksesibilitas per kecamatan di Kabupaten Sukoharjo sebagai

berikut:

Tabel 56. Tingkat Aksesibilitas per Kecamatan

No Kecamatan Indeks

Aksesibilitas

Tingkat

Aksesibilitas

1 Weru 8,08695 Aksesibilitas Rendah

2 Bulu 8,17653 Aksesibilitas Rendah

3 Tawangsari 8,27107 Aksesibilitas Rendah

4 Sukoharjo 9,83847 Aksesibilitas Sedang

5 Nguter 10,48227 Aksesibilitas Tinggi

6 Bendosari 8,98772 Aksesibilitas Sedang

7 Polokarto 9,61477 Aksesibilitas Sedang

8 Mojolaban 9,53010 Aksesibilitas Sedang

9 Grogol 11,89883 Aksesibilitas Tinggi

10 Baki 10,30362 Aksesibilitas Tinggi

11 Gatak 8,31966 Aksesibilitas Rendah

12 Kartasura 6,67760 Aksesibilitas Rendah

Sumber : Analisis Data Primer Aksesibilitas Tahun 2011

Berdasarkan pada hasil perhitungan indeks aksesibilitas dapat

diketahui bahwa Kecamatan Grogol merupakan kecamatan yang memiliki

tingkat aksesibilitas yang paling tinggi yaitu 11,89883. Faktor yang

manjadikan Kecamatan Grogol memiliki tingkat aksesibilitas yang tinggi

adalah jarak yang masih dijangkau oleh kecamatan yang lain, jenis jalan

Page 153: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

dan angkutan umum yang mudah ditemui baik menuju Kecamatan Grogol

atau menuju kecamatan lain. Faktor lain yang mempengaruhi Kecamatan

Grogol menjadi kecamatan yang memiliki tingkat aksesibilitas yang tinggi

adalah kualitas dari sarana kesehatan dan didukung oleh topografi yang

relatif datar sehingga memiliki akses yang baik.

Kecamatan Kartasura merupakan kecamatan yang memiliki tingkat

aksesibilitas yang paling rendah yaitu 6,67760. Berbanding terbalik

dengan keadaan dimana Kecamatan Kartasura merupakan kecamatan yang

dilalui jalan antar provinsi. Walaupun Kecamatan Kartasura sebenarnya

merupakan kecamatan yang padat namun apabila dilihat dari lingkup

administrasi Kabupaten Sukoharjo, Kecamatan Kartasura merupakan

kecamatan yang sulit untuk dijangkau oleh kecamatan lain di Kabupaten

Sukoharjo.

Page 154: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

PETA AKSESIBILITAS PUSKESMAS

Page 155: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

PETA AKSESIBILITAS PUSTU

Page 156: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

PETA AKSESIBILITAS KECAMATAN

Page 157: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

5. Tingkat Kecukupan Pelayanan Kesehatan Tingkat di Kabupaten

Sukoharjo tahun 2011

Fasilitas kesehatan dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan

pelayanan kesehatan. Keberadaan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

(Primary Health Care) bertujuan agar masyarakat mampu memanfaatkan

pelayanan kesehatan secara optimal serta untuk meningkatkan derajat kesehatan

akan tetapi pelayanan kesehatan tersebut tidak akan optimal apabila masyarakat

yang dilayani ternyata tidak sebanding dengan kemampuan fasilitas kesehatan

yang melayani.

Untuk menilai tingkat kecukupan digunakan pedoman Muta’ali dalam

bukunya Teknik Analisis Regional pada pembahasan kriteria penentuan buku

fasilitas pelayanan lingkungan pemukiman. Dalam penelitian ini obyek yang

digunakan adalah Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama yang terdiri dari

Puskesmas dan Puskesmas Pembantu. Adapun kriteria penentuan baku kapasitas

sarana kesehatan adalah:

Tabel 57. Jenis fasilitas kesehatan dan jumlah maksimum penduduk

No Jenis Fasilitas Kesehatan Maksimum Penduduk (jiwa)

1 Puskesmas 30.000

2 Puskesmas Pembantu 6.000

Sumber : Muta’ali (2000:17)

Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (Primary Health Care) diperlukan

untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk

meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan. Pelayanan Kesehatan

tingkat Pertama pada penelitian ini adalah Puskesmas dan Puskesmas Pembantu.

Puskesmas merupakan satu kesatuan organisasi kesehatan yang langsung

memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terintegrasi kepada

masyarakat di wilayah kerja tertentu dalam usaha-usaha kesehatan pokok.

Wilayah kerja puskesmas adalah kecamatan sedangkan untuk wilayah yang lebih

kecil (desa/kelurahan) terdapat puskesmas pembantu.

Page 158: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

Puskesmas Pembantu mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan

yang dilakukan oleh Pusat Kesehatan masyarakat dalam lingkup wilayah yang

lebih kecil. Puskesmas Pembantu dipimpin oleh seorang kepala yang kemudian

bertanggung jawab kepada Kepala Puksesmas.

Jumlah Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo sebanyak 12 unit dan tersebar

secara merata per kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Berbeda dengan

Puskesmas Pembantu, jumlah Puskesmas Pembantu di Kabupaten Sukoharjo

tahun 2011 sebanyak 55 unit. Persebaran dan jumlah Puskesmas Pembantu untuk

setiap kecamatan berbeda-beda.

Sesuai dengan wilayah kerjanya, satuan analisis untuk menilai tingkat

kecukupan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu adalah kecamatan. Berdasarkan

ketentuan pada tabel 57, maka Puskesmas dapat dikategorikan cukup apabila

jumlah penduduk di suatu desa ≤ 30.000 jiwa, dan sebaliknya dikategorikan tidak

cukup apabila jumlah penduduk di suatu wilayah ≥ 30.000 jiwa. Sedangkan

Puskesmas Pembantu dikategorikan cukup apabila jumlah penduduk di suatu desa

≤ 6.000 jiwa dan sebaliknya dikategorikan tidak cukup apabila jumlah penduduk

di suatu wilayah ≥ 6.000 jiwa.

Tingkat kecukupan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama ini (Puskesmas

dan Puskesmas Pembantu) didasarkan pada asumsi bahwa kecamatan tersebut

merupakan kecamatan tertutup dimana asal penduduk yang berobat di fasilitas

tersebut adalah penduduk yang ada di kecamatan tersebut.

Berdasarkan analisis data dari persebaran Puskesmas dan Puskesmas

Pembantu dengan data jumlah penduduk, diketahui tingkat kecukupan Pelayanan

Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupatan Sukoharjo tahun 2011 sebagai berikut:

Page 159: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

Tabel 58. Tingkat Kecukupan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (Primary

Health Care) Tahun 2011

No Kecamatan

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

Sarana Kesehatan Jumlah

Penduduk

yang

Terlayani

Jumlah

Penduduk

yang

Tidak

Terlayani

Tingkat

Kecukupan Puskesmas Puskesmas

Pembantu

1 Weru 67.070 1 5 60.000 7.070 Tidak Cukup

2 Bulu 51.463 1 4 48.000 3.463 Tidak Cukup

3 Tawangsari 58.962 1 8 78.000 0 Cukup

4 Sukoharjo 85.636 1 5 60.000 25.636 Tidak Cukup

5 Nguter 64.434 1 3 48.000 16.434 Tidak Cukup

6 Bendosari 67.906 1 4 54.000 13.906 Tidak Cukup

7 Polokarto 74.951 1 4 54.000 20.951 Tidak Cukup

8 Mojolaban 80.053 1 4 54.000 26.053 Tidak Cukup

9 Grogol 105.016 1 3 48.000 57.016 Tidak Cukup

10 Baki 53.560 1 4 48.000 5.560 Tidak Cukup

11 Gatak 49.184 1 2 42.000 7.184 Tidak Cukup

12 Kartasura 92.922 1 6 66.000 26.922 Tidak Cukup

Sumber : Analisis Data Sekunder Kecukupan PKTP Tahun 2011

Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahi bahwa 9 dari 12

kecamatan di Kabupaten Sukoharjo belum mampu mencukupi kebutuhan

masyarakat akan pelayanan kesehatan. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

yang termasuk dalam klasifikasi “cukup” terdapat pada Kecamatan

Tawangsari. Sedangkan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama yang termasuk

dalam klasifikasi “tidak cukup” dalam memberikan pelayanan kesehatan

terhadap masyarakat adalah Kecamatan Weru, Kecamatan Bulu, Kecamatan

Sukoharjo, Kecamatan Nguter, Kecamatan Bendosari, Kecamatan Polokarto,

Kecamatan Mojolaban, Kecamatan Grogol, Kecamatan Gatak dan Kecamatan

Kartasura. Adapun prosentase antara jumlah penduduk yang terlayani dengan

jumlah penduduk yang tidak terlayani adalah sebagai berikut:

Page 160: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

Tabel 59. Prosentase jumlah penduduk yang terlayani dan yang tidak terlayani

oleh Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupaten Sukoharjo

tahun 2011

No Kecamatan

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

Jumlah Penduduk

yang Terlayani

Jumlah Penduduk yang

Tidak Terlayani

Jiwa % Jiwa %

1 Weru 67.070 60.000 89,46 7.070 10,54

2 Bulu 51.463 48.000 93,27 3.463 6,73

3 Tawangsari 58.962 78.000 132,29 0 0,00

4 Sukoharjo 85.636 66.000 77,07 19.636 22,93

5 Nguter 64.434 54.000 83,81 10.434 16,19

6 Bendosari 67.906 60.000 88,36 7.906 11,64

7 Polokarto 74.951 60.000 80,05 14.951 19,95

8 Mojolaban 80.053 54.000 67,46 26.053 32,54

9 Grogol 105.016 54.000 51,42 51.016 48,58

10 Baki 53.560 48.000 89,62 5.560 10,38

11 Gatak 49.184 48.000 97,59 1.184 2,41

12 Kartasura 92.922 60.000 64,57 32.922 35,43

Sumber : Analis Data Sekunder

Berdasarkan tabel diatas, penduduk yang banyak tidak terlayani adalah

penduduk di Kecamatan Grogol yaitu 57.016 jiwa atau 54,29% dari total jumlah

penduduk di Kecamatan Grogol. Ketidak cukupan atas pelayanan kesehatan ini

dikarenakan jumlah penduduk di Kecamatan Grogol yang sangat banyak sedangkan

jumlah dari fasilitas kesehatan terbatas, hal ini mangakibatkan banyak nya prosentase

penduduk yang tidak dapat terlayani oleh PelayananKesehatan Pertama di Kecamatan

Grogol, begitu juga dengan kecamatan-kecamatan yang lain di Kabupaten Sukoharjo.

Untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama di Kecamatan Tawangsari mampu

melayani seluruh penduduk di Kecamatan tersebut. Hal ini dikarenakan jumlah

fasilitas kesehatan mampu menangani seluruh penduduk di kecamatan tersebut.

Page 161: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

PETA KECUKUPAN PHC

Page 162: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

C. Pembahasan

Kesehatan merupakan suatu hal yang kontinum dimulai dari sehat walafiat

sampai dengan sakit parah, kesehatan seseorang berada dalam bentangan tersebut.

Demikian pula dengan sakit, sakit juga mempunyai tingkatan atau gradasi. Secara

umum dapat dibagi dalam tiga tingkat, yakni: sakit ringan (mild), sakit sedang

(moderate) dan sakit parah (servere). Dengan ada 3 gradasi penyakit ini maka

menuntut bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang berbeda pula yaitu Pelayanan

Kesehatan Tingkat Pertama (Primary Health Care), Pelayanan Kesehatan Tingkat

Kedua (Secondary Health Servise) dan Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga

(Tertiary Health Services). Dari ketiga pelayanan tersebut memiliki fungsi

masing-masing untuk Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama digunakan untuk

sakit ringan (mild), Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua digunakan untuk sakit

sedang (moderate) dan Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga digunakan untuk

sakit parah (servere).

Fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Sukoharjo sudah tersebar di

12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Namun, lokasi dari fasilitas pelayanan

kesehatan di Kabupaten Sukoharjo belum strategis dan masih memiliki kualitas

yang cukup rendah. Hal ini mengakibatkan banyak masyarakat di Kabupaten

Sukoharjo lebih memilih berobat ke luar kota atau kabupaten dikarenakan jarak

dan kualitas dari pelayanan fasilitas kesehatan di Kabupaten Sukoharjo.

Adapun pelayanan kesehatan dalam penelitian terdiri dari Puskesmas,

Puskesmas Pembantu (Primary Health Care). Hal ini dikarenakan pada fasilitas

kesehatan ini selalu dikunjungi masyarakat dan menjadi rujukan masyarakat

umum apabila mengalami sakit karena pada setiap kecamatan terdapat Puskesmas

dan Puskesmas Pembantu.

Berdasarkan pada hasil analisis interaksi wiayah dengan menggunakan

model gravitasi, dapat diprediksi bahwa ketertarikan penduduk dalam mendatangi

Primary Health Care terbanyak berada pada Kecamatan Kartasura. Hasil prediksi

ketertarikan penduduk dalam mendatangi Primary Heath Care dan rumah sakit

terendah pada Kecamatan Baki.

Page 163: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

Masing-masing kecamatan di Kabupaten Sukoharjo memiliki potensi yang

berbeda-beda dalam mempengaruhi banyaknya pasien yang berobat di pelayanan

kesehatan di masing-masing kecamatan. Perbedaan ini dipengaruhi oleh beberapa

faktor seperti jumlah fasilitas kesehatan yang disediakan dalam satu kecamatan,

interaksi atau kemampuan menarik pengunjung dalam mendatangi fasilitas

kesehatan, kualitas masing-masing fasilitas kesehatan, tingkat kunjungan pasien,

aksesibilitas menuju fasilitas kesehatan dan ketercukupan fasilitas kesehatan

dalam menangani penduduk baik per kecamatan ataupun satu kabupaten. Adapun

kemampuan masing-masing kecamatan di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011

sebagai berikut:

1. Kecamatan Weru

Kacamatan Weru terdiri dari 13 desa dengan variasi topografi datar,

landai dan agak curam. Jumlah penduduk di Kecamatan Weru sebanyak

67.070 jiwa dan termasuk dalam kategori kecamatan yang memiliki penduduk

kurang padat.

Jumlah Primary Health Care di Kecamatan Weru sebanyak 6 yang

terdiri dari 1 Puskesmas dan 5 Puskesmas Pembantu. Adapun pesebaran dari

Puskesmas Pembantu berada di Desa Tegalsari, Karang Tengah, Krajan,

Jatingarang dan Alasamba. Dengan jumlah fasilitas kesehatan tersebut dapat

menghasilkan gerakan penduduk yang berbeda-beda dari masing-masing

kecamatan. Prediksi gerakan penduduk yang paling banyak menuju Primary

Health Care di Kecamatan Weru adalah Kecamatan Tawangsari yaitu

sebanyak 10.628 jiwa sedangkan yang paling paling sedikit dari Kecamatan

Baki yaitu sebanyak 2787 jiwa. Kecamatan Tawangsari diprediksi menjadi

kecamatan yang memiliki gerakan penduduk paling banyak karena pada

Kecamatan Weru berbatasan langsung dengan Kecamatan Tawangsari dengan

demikian mengakibatkan banyak masyarakat yang berada pada perbatasan

Kecamatan Tawangsari memilih berobat di Kecamatan Weru. Selain faktor

tersebut terdapat juga faktor kualitas dan aksesibilitas yang lebih mendukung

masyarakat untuk lebih memilih berobat di Kecamatan Weru. Untuk prediksi

gerakan penduduk terendah di Kecamatan Weru adalah Kecamatan Baki, hal

Page 164: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

ini dikarenakan jarak yang sangat jauh antara Kecamatan Weru dengan

Kecamatan Baki. Jarak yang sangat jauh ini menyebabkan aksesibilitas yang

sulit dan gerakan penduduk yang sedikit menuju Kecamatan Weru.

Kualitas Puskesmas di Kecamatan Weru adalah sangat baik sedangkan

kualitas dari puskesmas pembantu adalah 3 Puskesmas Pembantu dengan

kategori sangat baik dan 2 Puskesmas Pembantu dengan kategori baik.

Puskesmas Pembantu yang memiliki kategori sangat baik adalah Puskesmas

Tegalsari, Puskesmas Pembantu Karang Tengah dan Puskesmas Pembantu

Krajan. Sedangkan Puskesmas yang memiliki kategori baik adalah Puskesmas

Pembantu Jatingarang dan Puskesmas Pembantu Alasamba. Puskesmas Weru

merupakan puskesmas yang tergolong sangat baik kualitasnya hal ini

dikarenakan berdasarkan hasil wawancara dengan responden parameter

reputation and credibility mrupakan parameter yang paling tinggi dengan

adanya reputasi dan kredibilitas yang baik maka akan mengakibatkan

Puskesmas Weru memiliki kualitas yang sangat baik. Selain memiliki reputasi

dan kredibilitas yang baik Puskesmas Weru juga sudah melalui tahap

akreditasi puskesmas. Untuk puskesmas pembantu di Kecamatan Weru tidak

ada yang termasuk dalam kualitas yang buruk atau cukup. Dengan demikian

rata-rata puskesmas pembantu di Kecamatan Weru adalah baik. Hal ini

dikarenakan puskesmas pembantu di Kecamatan Weru pada umumnya

memiliki aksesibilitas yang lebih terjangkau menurut responden, dan letak dari

masing-masing puskesmas pembantu berada sudah cukup strategis.

Tingkat kunjungan di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di

Kecamatan Weru cukup banyak yaitu 25.909 jiwa untuk Puskesmas dan

34.600 jiwa untuk Puskesmas Pembantu. Banyaknya kunjungan pasien salah

satunya dipengaruhi oleh aksesibilitas. Untuk aksesibilitas menuju Puskesmas

terdapat 6 desa yang termasuk dalam kategori mudah terjangkau, 5 desa yang

termasuk dalam kategori cukup terjangkau dan 2 desa yang termasuk dalam

kategori sulit terjangkau. Untuk aksesibilitas menuju Puskesmas Pembantu

terdapat 3 desa yang termasuk dalam kategori mudah terjangkau, 8 desa yang

termasuk dalam kategori cukup terjangkau dan 2 desa yang termasuk dalam

Page 165: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

kategori sulit terjangkau. Berdasarkan pada perhitungan aksesibilitas per

kecamatan dapat diketahui bahwa Kecamatan Weru memiliki aksesibilitas

yang rendah sehingga kegiatan masyarakat untuk menuju kecamatan lain

rendah. Hal ini dikarenakan jarak yang jauh, jenis jalan dan konsisi jalan yang

buruk serta minimnya angkutan umum yang melintas.

Tingkat kecukupan Primary Health Care ( PHC) di Kecamatan Weru

dapat dikategorikan tidak cukup. Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah

penduduk di Kecamatan Weru yaitu 67.070 jiwa tidak sebanding dengan

jumlah PHC yang terdiri dari 1 Puskesmas dan 6 Puskesmas Pembantu di

kecamatan tersebut dimana total kapasitas PHC di Kecamatan Weru sebanyak

60.000 jiwa.

2. Kecamatan Bulu

Kacamatan Bulu terdiri dari 12 desa dengan variasi topografi datar,

landai, agak curam dan curam. Jumlah penduduk di Kecamatan Bulu sebanyak

51.463 jiwa dan termasuk dalam kategori kecamatan yang memiliki penduduk

jarang.

Jumlah Primary Health Care di Kecamatan Bulu sebanyak 4 yang

terdiri dari 1 Puskesmas dan 3 Puskesmas Pembantu. Adapun persebaran

Puskesmas Pembantu berada di desa Sanggang, Lengking dan Karangasem.

Dengan jumlah fasilitas kesehatan tersebut dapat menghasilkan gerakan

penduduk yang berbeda-beda dari masing-masing kecamatan. Prediksi

gerakan penduduk yang paling banyak menuju Primary Health Care di

Kecamatan Bulu adalah Kecamatan Tawangsari yaitu sebanyak 5.759 jiwa

sedangkan yang paling paling sedikit dari Kecamatan Baki yaitu sebanyak

2.175 jiwa. Kecamatan Tawangsari diprediksi menjadi kecamatan yang

memiliki gerakan penduduk paling banyak karena pada Kecamatan Bulu

berbatasan langsung dengan Kecamatan Tawangsari dengan demikian

mengakibatkan banyak masyarakat yang berada pada perbatasan Kecamatan

Bulu memilih berobat di Kecamatan Bulu. Selain faktor tersebut terdapat juga

faktor aksesibilitas yang lebih mendukung masyarakat untuk lebih memilih

berobat di Kecamatan Bulu. Untuk prediksi gerakan penduduk terendah di

Page 166: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

Kecamatan Bulu adalah Kecamatan Baki, hal ini dikarenakan jarak yang

sangat jauh antara Kecamatan Bulu dengan Kecamatan Baki. Jarak yang

sangat jauh ini menyebabkan aksesibilitas yang sulit dan gerakan penduduk

yang sedikit menuju Kecamatan Bulu.

Kualitas Puskesmas di Kecamatan Bulu adalah baik sedangkan

kualitas dari puskesmas pembantu adalah 3 Puskesmas Pembantu dengan

kategori baik. Puskesmas Pembantu yang memiliki kategori baik adalah

Puskesmas Pembantu Sanggang, Puskesmas Pembantu Lengking dan

Puskesmas Pembantu Karangasem. Puskesmas Bulu merupakan puskesmas

yang tergolong baik kualitasnya hal ini dikarenakan berdasarkan hasil

wawancara dengan responden parameter aksesibilitas mrupakan parameter

yang paling tinggi dengan adanya aksesibilitas yang baik maka akan

mengakibatkan Puskesmas Bulu memiliki kualitas yang baik. Aksesibilitas

yang mudah ini memiliki cakupan yaitu kecamatan, jadi Puskesmas Bulu

berada pada lokasi yang bias dijangkau oleh masyarakat yang berada di

Kecamatan Bulu. Namun Puskesmas Bulu belum terakreditasi dengan

demikian apabila dibandingkan dengan Puskesmas Weru, Puskesmas Bulu

masih tertinggal. Untuk puskesmas pembantu di Kecamatan bulu tidak ada

yang termasuk dalam kualitas yang buruk atau cukup. Dengan demikian rata-

rata puskesmas pembantu di Kecamatan Bulu adalah baik. Hal ini dikarenakan

puskesmas pembantu di Kecamatan Bulu pada umumnya memiliki

aksesibilitas yang lebih terjangkau menurut responden, dan letak dari masing-

masing puskesmas pembantu berada sudah cukup strategis.

Tingkat kunjungan di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di

Kecamatan Bulu sebanyak 14.862 jiwa untuk Puskesmas dan 4.718 jiwa untuk

Puskesmas Pembantu. Banyaknya kunjungan pasien salah satunya dipengaruhi

oleh aksesibilitas. Untuk aksesibilitas menuju Puskesmas terdapat 4 desa yang

termasuk dalam kategori mudah terjangkau, 5 desa yang termasuk dalam

kategori cukup terjangkau dan 3 desa yang termasuk dalam kategori sulit

terjangkau. Untuk aksesibilitas menuju Puskesmas Pembantu terdapat 7 desa

yang termasuk dalam cukup terjangkau dan 5 desa yang termasuk dalam

Page 167: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

kategori sulit terjangkau. Berdasarkan pada perhitungan aksesibilitas per

kecamatan dapat diketahui bahwa Kecamatan Bulu memiliki aksesibilitas

yang rendah sehingga kegiatan masyarakat untuk menuju kecamatan lain

rendah. Hal ini dikarenakan jarak yang jauh, jenis jalan dan konsisi jalan yang

buruk serta minimnya angkutan umum yang melintas.

Tingkat kecukupan Primary Health Care ( PHC) di Kecamatan Bulu

dapat dikategorikan tidak cukup. Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah

penduduk di Kecamatan Bulu yaitu 51.463 tidak sebanding dengan jumlah

PHC yang terdiri dari 1 Puskesmas dan 3 Puskesmas Pembantu di kecamatan

tersebut dimana total kapasitas PHC di Kecamatan Bulu sebanyak 48.000

jiwa.

3. Kecamatan Tawangsari

Kacamatan Tawangsari terdiri dari 12 desa dengan variasi topografi

datar dan agak curam. Jumlah penduduk di Kecamatan Tawangsari sebanyak

58.962 jiwa dan termasuk dalam kategori kecamatan yang memiliki penduduk

kurang padat.

Jumlah Primary Health Care di Kecamatan Tawangsari sebanyak 9

yang terdiri dari 1 Puskesmas dan 8 Puskesmas Pembantu. Adapun persebaran

Puskesmas Pembantu berada di Desa Pojik, Pundungrejo, Watu Bonang,

Kedungjambal, Dalangan, Tangkisan, Majasto dan Tambakboyo. Dengan

jumlah fasilitas kesehatan tersebut dapat menghasilkan gerakan penduduk

yang berbeda-beda dari masing-masing kecamatan. Prediksi gerakan

penduduk yang paling banyak menuju Primary Health Care di Kecamatan

Tawangsari adalah Kecamatan Weru yaitu sebanyak 14.814 jiwa sedangkan

yang paling paling sedikit dari Kecamatan Gatak yaitu sebanyak 3.616 jiwa.

Kecamatan Gata diprediksi menjadi kecamatan yang memiliki gerakan

penduduk paling banyak karena pada Kecamatan Weru berbatasan langsung

dengan Kecamatan Tawangsari dengan demikian mengakibatkan banyak

masyarakat yang berada pada perbatasan Kecamatan Weru memilih berobat di

Kecamatan Tawangsari. Selain faktor tersebut terdapat juga faktor

aksesibilitas yang lebih mendukung masyarakat untuk lebih memilih berobat

Page 168: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

di Kecamatan Tawangsari. Untuk prediksi gerakan penduduk terendah di

Kecamatan Tawangsari adalah Kecamatan Gatak, hal ini dikarenakan jarak

yang sangat jauh antara Kecamatan Tawangsari dengan Kecamatan Gatak.

Jarak yang sangat jauh ini menyebabkan aksesibilitas yang sulit dan gerakan

penduduk yang sedikit menuju Kecamatan Tawangsari.

Kualitas Puskesmas di Kecamatan Tawangsari adalah cukup baik

sedangkan kualitas dari puskesmas pembantu adalah 1 Puskesmas Pembantu

dengan kategori sangat baik, 6 Puskesmas Pembantu dengan kategori baik dan

1 Puskesmas Pembantu dengan kategori cukup baik. Puskesmas Pembantu

yang memiliki kategori sangat baik adalah Puskesmas Pembantu Tangkisan.

Puskesmas Pembantu yang memiliki kategori baik adalah Puskesmas II Pojik,

Puskesmas Pembantu Pundungrejo, Puskesmas Pembantu Watu Bonang,

Puskesmas Pembantu Kedung Jambal, Puskesmas Pembantu Dalangan dan

Puskesmas Pembantu Tambakboyo. Puskesmas Pembantu yang termasuk

dalam kategori cukup adalah Puskesmas Pembantu Majasto. Puskesmas

Tawangsari merupakan puskesmas yang tergolong cukup baik kualitasnya hal

ini dikarenakan berdasarkan hasil wawancara dengan responden parameter

reputasi dan kredibilitas merupakan parameter yang paling rendah dengan

rendahnya reputasi dan jredibilitas dari Puskesmas Tawangsari ini

mengakibatkan pandangan tentang kualitas yang buruk oleh masyarakat di

Kecamatan Tawangsari. Puskesmas Tawangsari belum terakreditasi dan masih

jauh tertinggal apabila dibandingkan dengan Puskesmas Weru yang sudah

terakreditasi. Untuk puskesmas pembantu di Kecamatan Tawangsari, terdapat

1 puskesmas pembantu yang termasuk dalam kualitas yang cukup baik.

Puskesmas dengan kualitas yang cukup baik ini berdasarkan hasil wawancara

dari responden dikarenakan memiliki parameter serviscape yang rendah.

Sealian itu untuk penilaian dari masing-masing parameter jug menunjukkan

angka yang rendah. Dengan demikian kualitas dari Puskesmas Pembantu

Majasto menjadi cukup baik.

Tingkat kunjungan di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di

Kecamatan Tawangsari sebanyak 32.433 jiwa untuk Puskesmas dan 34.071

Page 169: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

jiwa untuk Puskesmas Pembantu. Banyaknya kunjungan pasien salah satunya

dipengaruhi oleh aksesibilitas. Untuk aksesibilitas menuju Puskesmas terdapat

2 desa yang termasuk dalam kategori mudah terjangkau, 7 desa yang termasuk

dalam kategori cukup terjangkau dan 3 desa yang termasuk dalam kategori

sulit terjangkau. Untuk aksesibilitas menuju Puskesmas Pembantu terdapat 12

desa yang termasuk dalam cukup terjangkau. Berdasarkan pada perhitungan

aksesibilitas per kecamatan dapat diketahui bahwa Kecamatan Tawangsari

memiliki aksesibilitas yang rendah sehingga kegiatan masyarakat untuk

menuju kecamatan lain rendah. Hal ini dikarenakan jarak yang jauh, jenis

jalan dan konsisi jalan yang buruk serta minimnya angkutan umum yang

melintas.

Tingkat kecukupan Primary Health Care ( PHC) di Kecamatan

Tawangsari dapat dikategorikan cukup. Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah

PHC di kecamatan tersebut mampu menangani seluruh penduduk di

Kecamatan Tawangsari. Adapun kapasitas PHC di Kecamatan Tawangsari

sebanyak 78.000 jiwa.

4. Kecamatan Sukoharjo

Kacamatan Sukoharjo terdiri dari 14 desa dengan topografi datar.

Jumlah penduduk di Kecamatan Sukoharjo sebanyak 85.636 jiwa dan

termasuk dalam kategori kecamatan yang memiliki penduduk kurang padat.

Jumlah Primary Health Care di Kecamatan Sukoharjo sebanyak 7

yang terdiri dari 1 Puskesmas dan 6 Puskesmas Pembantu. Adapun persebaran

dari Puskesmas Pembantu berada di Desa Sukoharjo, Combongan, Joho,

Cuplik, Banmati dan Sonorejo. Dengan jumlah fasilitas kesehatan tersebut

dapat menghasilkan gerakan penduduk yang berbeda-beda dari masing-

masing kecamatan. Prediksi gerakan penduduk yang paling banyak menuju

Primary Health Care di Kecamatan Sukoharjo adalah Kecamatan Grogol

yaitu sebanyak 9.510 jiwa sedangkan yang paling paling sedikit dari

Kecamatan Bulu yaitu sebanyak 4.151 jiwa. Kecamatan Grogol diprediksi

menjadi kecamatan yang memiliki gerakan penduduk paling banyak karena

pada Kecamatan Grogol memiliki aksesibilitas yang sangat mudah menuju

Page 170: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

Kecamatan Sukoharjo dengan demikian mengakibatkan banyak masyarakat

yang memilih berobat di Kecamatan Sukoharjo. Selain faktor tersebut terdapat

juga faktor aksesibilitas yang lebih mendukung masyarakat untuk lebih

memilih berobat di Kecamatan Sukoharjo. Untuk prediksi gerakan penduduk

terendah di Kecamatan Sukoharjo adalah Kecamatan Bulu, hal ini dikarenakan

jarak yang sangat jauh antara Kecamatan Sukoharjo dengan Kecamatan Bulu.

Jarak yang sangat jauh ini menyebabkan aksesibilitas yang sulit dan gerakan

penduduk yang sedikit menuju Kecamatan Sukoharjo.

Berdasarkan pada hasil perhitungan interasi kecamatan yang memiliki

prediksi gerakan penduduk paling tinggi adalah Kecamatan Bulu yaitu 40.967

sedangkan prediksi gerakan penduduk yang paling rendah adalah Kecamatan

Gatak yaitu 6.941 jiwa. Kecamatan Bulu menjadi kecamatan dengan prediksi

gerakan penduduk paling tinggi karena pada kecamatan tersebut memiliki

jumlah Primary Health Care yang sedikit dan kualitasnya belum bias

memuaskan hati masyarakat. Kecamatan Gatak merupakan kecamatan yang

memiliki prediksi gerakan penduduk yang paling rendah menuju Kecamatan

Sukoharjo hal ini dikarenakan jarak yang sangat jauh anatara Kecamatan Baki

dengan Kecamatan Sukoharjo, dengan jaugnya jarak mengakibatkan

aksesibilitas yang sulit menuju Kecamatan Sukoharjo, selain itu Kecamatan

Gatak lebih dekat dengan Kecamatan Kartasura, Kecamatan Grogol dan

berbatasan dengan Kota Surakata dengan demikian masyarakat di Kecamatan

Gatak memilih untuk berobat di Kecamatan Kartasura atau di Kecamatan

Grogol.

Kualitas Puskesmas di Kecamatan Sukoharjo adalah baik sedangkan

kualitas dari puskesmas pembantu adalah 3 Puskesmas Pembantu dengan

kategori sangat baik, 1 Puskesmas Pembantu dengan kategori baik dan 2

Puskesmas Pembantu dengan kategori cukup baik. Puskesmas Pembantu yang

memiliki kategori sangat baik adalah Puskesmas II Sukoharjo, Puskesmas

Pembantu Cuplik dan Puskesmas Pembantu Banmati. Puskesmas Pembantu

yang termasuk dalam kategori baik adalah Puskesmas Pembantu Combongan.

Puskesmas Pembantu yang termasuk dalam kategori cukup adalah Puskesmas

Page 171: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

153

Pembantu Joho dan Puskesmas Pembantu Sonorejo. Kualitas RSUD sangat

baik. Puskesmas Sukoharjo merupakan puskesmas yang tergolong baik

kualitasnya hal ini dikarenakan berdasarkan hasil wawancara dengan

responden parameter aksesibilitas mrupakan parameter yang paling tinggi

dengan adanya aksesibilitas yang baik maka akan mengakibatkan Puskesmas

Sukoharjo memiliki kualitas yang baik. Aksesibilitas yang mudah ini memiliki

cakupan yaitu kecamatan, jadi Puskesmas Sukoharjo berada pada lokasi yang

bias dijangkau oleh masyarakat yang berada di Kecamatan Sukoharjo.

Puskesmas Sukoharjo merupakan puskesmas yang telah terakreditasi dengan

demikian selain Puskesmas Weru Puskesmas sukoharjo juga teralah

terakreditasi. Untuk puskesmas pembantu di Kecamatan Sukoharjo terdapat 2

puskesmas pembantu yang termasuk dalam kualitas cukup baik. Puskesmas

dengan kualitas yang cukup baik ini berdasarkan hasil wawancara dari

responden dikarenakan memiliki parameter reputasi dan kredibilitas yang

rendah. Sealian itu untuk penilaian dari masing-masing parameter jug

menunjukkan angka yang rendah. Dengan demikian kualitas dari Puskesmas

Pembantu Joho dan Puskesmas Pembantu Sonorejo menjadi cukup baik.

Untuk kualitas rumah sakit di Kecamatan Sukoharjo adalah sangat baik.

Parameter yang paling tinggi adalah aksesibilitas. Letak dari rumah sakit yang

berada di Kecamatan Sukoharjo cukup strategis dan mampu dijangkau oleh

masyarakat yang berada di kecamatan lain seperti Kecamatan Bendosari,

Nguter, Weru, dan Bulu.

Tingkat kunjungan di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di

Kecamatan Sukoharjo sebanyak 25.705 jiwa untuk Puskesmas dan 58.163

jiwa untuk Puskesmas Pembantu. Banyaknya kunjungan pasien salah satunya

dipengaruhi oleh aksesibilitas. Untuk aksesibilitas menuju Puskesmas terdapat

5 desa yang termasuk dalam kategori mudah terjangkau, 3 desa yang termasuk

dalam kategori cukup terjangkau dan 6 desa yang termasuk dalam kategori

sulit terjangkau. Untuk aksesibilitas menuju Puskesmas Pembantu terdapat 4

desa yang termasuk dalam mudah terjangkau, 7 desa yang termasuk dalam

kategori cukyp terjangkau dan 3 desa yang termasuk dalam kategori sulit

Page 172: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

154

terjangkau. Berdasarkan pada perhitungan aksesibilitas per kecamatan dapat

diketahui bahwa Kecamatan Sukoharjo memiliki aksesibilitas yang sedang.

Hal ini dikarenakan letak dari Kecamatan Sukoharjo berada pada pusat

pemerintahan dimana kantor-kantor pemerintah berada di kecamatan tersbut.

Selain itu jarak menuju kecamatan lain, jenis jalan dan kondisi jalan serta

angkutan umum yang melintas mempermudah aksesibilitas di Kecamatan

Sukoharjo.

Tingkat kecukupan Primary Health Care ( PHC) di Kecamatan

Sukoharjo dapat dikategorikan tidak cukup. Hal ini dikarenakan banyaknya

jumlah PHC di kecamatan tersebut tidak mampu menangani seluruh penduduk

di Kecamatan Sukoharjo yaitu 85.636 jiwa. Adapun kapasitas PHC di

Kecamatan Tawangsari sebanyak 66.000 jiwa.

5. Kecamatan Nguter

Kacamatan Nguter terdiri dari 16 desa dengan variasi topografi datar

dan landai. Jumlah penduduk di Kecamatan Nguter sebanyak 64.434 jiwa dan

termasuk dalam kategori kecamatan yang memiliki penduduk jarang.

Jumlah Primary Health Care di Kecamatan Nguter sebanyak 5 yang

terdiri dari 1 Puskesmas dan 4 Puskesmas Pembantu. Adapun persebaran dari

Puskesmas Pembantu berada di Desa Celep, Desa Lawu, Desa Pondok dan

Tanjungrejo. Dengan jumlah fasilitas kesehatan tersebut dapat menghasilkan

gerakan penduduk yang berbeda-beda dari masing-masing kecamatan.

Prediksi gerakan penduduk yang paling banyak menuju Primary Health Care

di Kecamatan Nguter adalah Kecamatan Sukoharjo yaitu sebanyak 9.592 jiwa

sedangkan yang paling paling sedikit dari Kecamatan Gatak yaitu sebanyak

2.629 jiwa. Kecamatan Sukoharjo diprediksi menjadi kecamatan yang

memiliki gerakan penduduk paling banyak karena pada Kecamatan Sukoharjo

berbatasan langsung dengan Kecamatan Nguter dengan demikian

mengakibatkan banyak masyarakat yang berada pada perbatasan Kecamatan

Sukoharjo memilih berobat di Kecamatan Nguter. Selain faktor tersebut

terdapat juga factor aksesibilitas yang lebih mendukung masyarakat untuk

lebih memilih berobat di Kecamatan Nguter. Untuk prediksi gerakan

Page 173: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

155

penduduk terendah di Kecamatan Sukoharjo adalah Kecamatan Gatak, hal ini

dikarenakan jarak yang sangat jauh antara Kecamatan Sukoharjo dengan

Kecamatan Gatak. Jarak yang sangat jauh ini menyebabkan aksesibilitas yang

sulit dan gerakan penduduk yang sedikit menuju Kecamatan Sukoharjo.

Kualitas Puskesmas di Kecamatan Nguter adalah sangat baik

sedangkan kualitas dari puskesmas pembantu adalah 4 Puskesmas Pembantu

dengan kategori baik. Puskesmas Pembantu yang memiliki kategori baik

adalah Puskesmas II Celep, Puskesmas Pembantu Lawu, Puskesmas Pembantu

Pondok dan Puskesmas Pembantu Tanjungrejo. Puskesmas Nguter merupakan

puskesmas yang tergolong sangat baik kualitasnya hal ini dikarenakan

berdasarkan hasil wawancara dengan responden parameter aksesibilitas

mrupakan parameter yang paling tinggi dengan adanya aksesibilitas yang baik

maka akan mengakibatkan Puskesmas Nguter memiliki kualitas yang sangat

baik. Aksesibilitas yang mudah ini memiliki cakupan yaitu kecamatan, jadi

Puskesmas Nguter berada pada lokasi yang bias dijangkau oleh masyarakat

yang berada di Kecamatan Nguter. Namun Puskesmas Nguter belum

terakreditasi dengan demikian apabila dibandingkan dengan Puskesmas Weru,

dan Puskesmas Sukoharjo Puskesmas Nguter masih tertinggal. Untuk

puskesmas pembantu di Kecamatan Nguter tidak ada yang termasuk dalam

kualitas yang buruk atau cukup. Dengan demikian rata-rata puskesmas

pembantu di Kecamatan Nguter adalah baik. Hal ini dikarenakan puskesmas

pembantu di Kecamatan Nguter pada umumnya memiliki aksesibilitas yang

lebih terjangkau menurut responden, dan letak dari masing-masing puskesmas

pembantu berada sudah cukup strategis.

Tingkat kunjungan di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di

Kecamatan Sukoharjo sebanyak 24.124 jiwa untuk Puskesmas dan 20.559

jiwa untuk Puskesmas Pembantu. Banyaknya kunjungan pasien salah satunya

dipengaruhi oleh aksesibilitas. Untuk aksesibilitas menuju Puskesmas terdapat

5 desa yang termasuk dalam kategori mudah terjangkau, 7 desa yang termasuk

dalam kategori cukup terjangkau dan 4 desa yang termasuk dalam kategori

sulit terjangkau. Untuk aksesibilitas menuju Puskesmas Pembantu terdapat 1

Page 174: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

156

desa yang termasuk dalam mudah terjangkau, 10 desa yang termasuk dalam

kategori cukup terjangkau dan 5 desa yang termasuk dalam kategori sulit

terjangkau. Berdasarkan pada perhitungan aksesibilitas per kecamatan dapat

diketahui bahwa Kecamatan Nguter memiliki aksesibilitas yang tinggi. Hal ini

dikarenakan letak dari Kecamatan Nguter berada pada jalrur antar kabupaten

dimana apabila dari Kabupaten Wonogiri akan menuju Kabupaten Sukoharjo

atau menuju Kota Surakarta maka akan melewati Kecamatan Nguter. Selain

itu factor-faktor penunjang aksesibilitas yang berupa jenis jalan dan angkutan

umum yang mudah mengakibatkan Kecamatan Nguter memiliki aksesibilitas

yang tinggi.

Tingkat kecukupan Primary Health Care ( PHC) di Kecamatan Nguter

dapat dikategorikan tidak cukup. Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah PHC

di kecamatan tersebut tidak mampu menangani seluruh penduduk di

Kecamatan Nguter yaitu 64.434 jiwa. Adapun kapasitas PHC di Kecamatan

Nguter sebanyak 54.000 jiwa.

6. Kecamatan Bendosari

Kacamatan Bendosari terdiri dari 14 desa dengan topografi datar.

Jumlah penduduk di Kecamatan Bendosari sebanyak 67.906 jiwa dan

termasuk dalam kategori kecamatan yang memiliki penduduk jarang.

Jumlah Primary Health Care di Kecamatan Bendosari sebanyak 6

yang terdiri dari 1 Puskesmas dan 5 Puskesmas Pembantu. Adapun persebaran

dari Puskesmas Pembantu berada di Desa Cabean, Pugogor, Jombor, Gentan

dan berada si area Pemda Kabupaten Sukoharjo. Alasamba. Dengan jumlah

fasilitas kesehatan tersebut dapat menghasilkan gerakan penduduk yang

berbeda-beda dari masing-masing kecamata. Prediksi gerakan penduduk yang

paling banyak menuju Primary Health Care di Kecamatan Bendosari adalah

Kecamatan Grogol yaitu sebanyak 9647 jiwa sedangkan yang paling paling

sedikit dari Kecamatan Bulu yaitu sebanyak 3224 jiwa. Kecamatan Grogol

diprediksi menjadi kecamatan yang memiliki gerakan penduduk paling banyak

karena pada Kecamatan Grogol berbatasan langsung dengan Kecamatan

Bendosari dengan demikian mengakibatkan banyak masyarakat yang berada

Page 175: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

157

pada perbatasan Kecamatan Sukoharjo memilih berobat di Kecamatan

Bendosari. Selain faktor tersebut terdapat juga faktor aksesibilitas yang lebih

mendukung masyarakat untuk lebih memilih berobat di Kecamatan Bendosari.

Untuk prediksi gerakan penduduk terendah di Kecamatan Sukoharjo adalah

Kecamatan Bulu, hal ini dikarenakan jarak yang sangat jauh antara Kecamatan

Bendosari dengan Kecamatan Bulu. Jarak yang sangat jauh ini menyebabkan

aksesibilitas yang sulit dan gerakan penduduk yang sedikit menuju Kecamatan

Bendosari.

Berdasarkan pada hasil perhitungan interasi kecamatan yang memiliki

prediksi gerakan penduduk paling tinggi adalah Kecamatan Grogol yaitu

28.103 sedangkan prediksi gerakan penduduk yang paling rendah adalah

Kecamatan Baki yaitu 12.547 jiwa. Kecamatan Grogol menjadi kecamatan

dengan prediksi gerakan penduduk paling tinggi karena pada kecamatan

tersebut memiliki jumlah Primary Health Care yang sedikit dan kualitasnya

belum bisa memuaskan hati masyarakat. Kecamatan Baki merupakan

kecamatan yang memiliki prediksi gerakan penduduk yang paling rendah

menuju Kecamatan Sukoharjo hal ini dikarenakan jarak yang sangat jauh

anatara Kecamatan Baki dengan Kecamatan Sukoharjo, dengan jauhnya jarak

mengakibatkan aksesibilitas yang sulit menuju Kecamatan Bendosari, selain

itu Kecamatan Baki lebih dekat dengan Kecamatan Kartasura, Kecamatan

Grogol dan berbatasan dengan Kota Surakata dengan demikian masyarakat di

Kecamatan Baki memilih untuk berobat di Kecamatan Kartasura atau di

Kecamatan Grogol.

Kualitas Puskesmas di Kecamatan Bendosari adalah baik sedangkan

kualitas dari puskesmas pembantu adalah 1 Puskesmas Pembantu dengan

kategori sangat baik, 3 Puskesmas Pembantu dengan kategori baik dan 1

Puskesmas Pembantu dengan kategori cukup. Kualitas RSU Nirmala Suri

adalah baik dan kualitas RSK Paru Husada adalah cukup baik. Puskesmas

Pembantu yang memiliki kategori sangat baik adalah Puskesmas Pembantu

Pemda. Puskesmas Pembantu yang termasuk dalam kategori baik adalah

Pugogor, Puskesmas Pembantu Jombor, dan Puskesmas Pembantu Gentan.

Page 176: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

158

Puskesmas Pembantu yang termasuk dalam kategori cukup adalah Puskesmas

Pembantu Cabean. Puskesmas Bendosari merupakan puskesmas yang

tergolong baik kualitasnya hal ini dikarenakan berdasarkan hasil wawancara

dengan responden parameter aksesibilitas merupakan parameter yang paling

tinggi dengan adanya aksesibilitas yang baik maka akan mengakibatkan

Puskesmas Bendosari memiliki kualitas yang baik. Aksesibilitas yang mudah

ini memiliki cakupan yaitu kecamatan, jadi Puskesmas Bendosai berada pada

lokasi yang bias dijangkau oleh masyarakat yang berada di Kecamatan

Bendoasri. Puskesmas Bendosari belum terakreditasi, jadai apabila

dibandingkan dengan Puskesmas Weru dan Puskesmas Sukoharjo, Puskesmas

Bendosari masih tertinggal. Untuk puskesmas pembantu di Kecamatan

Bendosari terdapat 1 puskesmas pembantu yang termasuk dalam kualitas

cukup baik. Puskesmas dengan kualitas yang cukup baik ini berdasarkan hasil

wawancara dari responden dikarenakan memiliki parameter serviscape dan

reputasi dan kredibilitas yang rendah. Sealian itu untuk penilaian dari masing-

masing parameter juga menunjukkan angka yang rendah. Dengan demikian

kualitas dari Puskesmas Pembantu Cabean menjadi cukup baik. Untuk kualitas

rumah sakit di Kecamatan Bendoasarimemiliki kualitas baik dan cukup baik.

Tingkat kunjungan di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di

Kecamatan Bendosari sebanyak 29.667 jiwa untuk Puskesmas dan 28.240

jiwa untuk Puskesmas Pembantu. Tingkat kunjungan di RSU Nirmalasuri

sebanyak 5.997 jiwa dan di RSK Paru Sokasari Husada sebanyak 438 jiwa.

Banyaknya kunjungan pasien salah satunya dipengaruhi oleh aksesibilitas.

Untuk aksesibilitas menuju Puskesmas terdapat 2 desa yang termasuk dalam

kategori mudah terjangkau, 9 desa yang termasuk dalam kategori cukup

terjangkau dan 3 desa yang termasuk dalam kategori sulit terjangkau. Untuk

aksesibilitas menuju Puskesmas Pembantu terdapat 1 desa yang termasuk

dalam mudah terjangkau, 8 desa yang termasuk dalam kategori cukup

terjangkau dan 5 desa yang termasuk dalam kategori sulit terjangkau.

Berdasarkan pada perhitungan aksesibilitas per kecamatan dapat diketahui

bahwa Kecamatan Bendosari memiliki aksesibilitas yang sedang. Hal ini

Page 177: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

159

dikarenakan letak dari Kecamatan Bendosari memiliki aksesibilitas yang

berupa jenis jalan dan angkutan umum yang mudah mengakibatkan

Kecamatan Bendosari memiliki aksesibilitas yang sedang.

Tingkat kecukupan Primary Health Care ( PHC) di Kecamatan

Bendosari dapat dikategorikan tidak cukup. Hal ini dikarenakan banyaknya

jumlah PHC di kecamatan tersebut tidak mampu menangani seluruh penduduk

di Kecamatan Bendosari yaitu 67.906. Adapun kapasitas PHC di Kecamatan

Bendosari sebanyak 60.000 jiwa.

7. Kecamatan Polokarto

Kacamatan Polokarto terdiri dari 17 desa dengan variasi topografi

datar dan landai. Jumlah penduduk di Kecamatan Polokarto sebanyak 74.951

jiwa dan termasuk dalam kategori kecamatan yang memiliki penduduk jarang.

Jumlah Primary Health Care di Kecamatan Polokarto sebanyak 6 yang

terdiri dari 1 Puskesmas dan 5 Puskesmas Pembantu. Adapun persebaran

Puskesmas Pembantu berada di Desa Bulu, Kayu Apak, Genengsari,

Kenongkorejo dan Karangwuni. Dengan jumlah fasilitas kesehatan tersebut

dapat menghasilkan gerakan penduduk yang berbeda-beda dari masing-

masing kecamatan. Prediksi gerakan penduduk yang paling banyak menuju

Primary Health Care di Kecamatan Polokarto adalah Kecamatan Mojolaban

yaitu sebanyak 11.658 jiwa sedangkan yang paling paling sedikit dari

Kecamatan Bulu yaitu sebanyak 2.401 jiwa. Kecamatan Mojolaban diprediksi

menjadi kecamatan yang memiliki gerakan penduduk paling banyak karena

pada Kecamatan Mojolaban berbatasan langsung dengan Kecamatan

Polokarto dengan demikian mengakibatkan banyak masyarakat yang berada

pada perbatasan Kecamatan Mojolaban memilih berobat di Kecamatan

Polokarto. Selain faktor tersebut terdapat juga faktor aksesibilitas yang lebih

mendukung masyarakat untuk lebih memilih berobat di Kecamatan Polokarto

Untuk prediksi gerakan penduduk terendah di Kecamatan Polokarto adalah

Kecamatan Bulu, hal ini dikarenakan jarak yang sangat jauh antara Kecamatan

Bendosari dengan Kecamatan Bulu. Jarak yang sangat jauh ini menyebabkan

Page 178: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

160

aksesibilitas yang sulit dan gerakan penduduk yang sedikit menuju Kecamatan

Polokarto.

Kualitas Puskesmas di Kecamatan Polokarto adalah sangat baik

sedangkan kualitas dari puskesmas pembantu adalah 1 Puskesmas Pembantu

dengan kategori sangat baik, 3 Puskesmas Pembantu dengan kategori baik dan

1 Puskesmas Pembantu dengan kategori cukup. Puskesmas Pembantu yang

memiliki kategori sangat baik adalah Puskesmas Pembantu Kenongkorejo.

Puskesmas Pembantu yang termasuk dalam kategori baik adalah Puskesmas

Pembantu Bulu, Puskesmas Pembantu Genengsari, dan Puskesmas Pembantu

Karangwuni. Puskesmas Pembantu yang termasuk dalam kategori cukup

adalah Puskesmas Pembantu Kayu Apak. Puskesmas Polokarto merupakan

puskesmas yang tergolong sangat baik kualitasnya hal ini dikarenakan

berdasarkan hasil wawancara dengan responden parameter reputasi dan

kredibilitas merupakan parameter yang paling tinggi dengan adanya reputasi

dan kredibilitas yang baik maka akan mengakibatkan Puskesmas Polokarto

memiliki kualitas yang sangat baik. Puskesmas Polokarto belum terakreditasi,

jadai apabila dibandingkan dengan Puskesmas Weru dan Puskesmas

Sukoharjo, Puskesmas Polokarto masih tertinggal. Untuk puskesmas

pembantu di Kecamatan Polokarto terdapat 1 puskesmas pembantu yang

termasuk dalam kualitas cukup baik. Puskesmas pembantu dengan kualitas

yang cukup baik ini berdasarkan hasil wawancara dari responden dikarenakan

memiliki parameter reputasi dan kredibilitas yang rendah. Sealian itu untuk

penilaian dari masing-masing parameter juga menunjukkan angka yang

rendah. Dengan demikian kualitas dari Puskesmas Pembantu Kayu Apak

menjadi cukup baik.

Tingkat kunjungan di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di

Kecamatan Polokarto sebanyak 36.555 jiwa untuk Puskesmas dan 43.143

jiwa untuk Puskesmas Pembantu. Banyaknya kunjungan pasien salah satunya

dipengaruhi oleh aksesibilitas. Untuk aksesibilitas menuju Puskesmas terdapat

3 desa yang termasuk dalam kategori mudah terjangkau, 7 desa yang termasuk

dalam kategori cukup terjangkau dan 7 desa yang termasuk dalam kategori

Page 179: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

161

sulit terjangkau. Untuk aksesibilitas menuju Puskesmas Pembantu terdapat 11

desa yang termasuk dalam kategori cukup terjangkau dan 6 desa yang

termasuk dalam kategori sulit terjangkau. Berdasarkan pada perhitungan

aksesibilitas per kecamatan dapat diketahui bahwa Kecamatan Polokarto

memiliki aksesibilitas yang sedang. Hal ini dikarenakan letak dari Kecamatan

Polokarto memiliki aksesibilitas yang berupa jenis jalan dan angkutan umum

yang mudah mengakibatkan Kecamatan Bendosari memiliki aksesibilitas

yang sedang.

Tingkat kecukupan Primary Health Care ( PHC) di Kecamatan

Polokarto dapat dikategorikan tidak cukup. Hal ini dikarenakan banyaknya

jumlah PHC di kecamatan tersebut tidak mampu menangani seluruh penduduk

di Kecamatan Polokarto yaitu 74.951 jiwa. Adapun total kapasitas PHC di

Kecamatan Polokarto sebanyak 60.000 jiwa.

8. Kecamatan Mojolaban

Kacamatan Mojolaban terdiri dari 15 desa dengan topografi datar.

Jumlah penduduk di Kecamatan Mojolaban sebanyak 80.053 jiwa dan

termasuk dalam kategori kecamatan yang memiliki penduduk jarang.

Jumlah Primary Health Care di Kecamatan Mojolaban sebanyak 5

yang terdiri dari 1 Puskesmas dan 4 Puskesmas Pembantu. Adapun persebaran

dari Puskesmas Pembantu berada di Desa Mojolaban, Klumprit, Palur, dan

Sapen. Dengan jumlah fasilitas kesehatan tersebut dapat menghasilkan

gerakan penduduk yang berbeda-beda dari masing-masing kecamatan.

Prediksi gerakan penduduk yang paling banyak menuju Primary Health Care

di Kecamatan Mojolaban adalah Kecamatan Polokarto yaitu sebanyak 9983

jiwa sedangkan yang paling paling sedikit dari Kecamatan Bulu yaitu

sebanyak 2171 jiwa. Kecamatan Polokarto diprediksi menjadi kecamatan yang

memiliki gerakan penduduk paling banyak karena pada Kecamatan Polokarto

berbatasan langsung dengan Kecamatan Mojolaban dengan demikian

mengakibatkan banyak masyarakat yang berada pada perbatasan Kecamatan

Polokarto memilih berobat di Kecamatan Mojolaban. Selain faktor tersebut

terdapat juga factor aksesibilitas yang lebih mendukung masyarakat untuk

Page 180: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

162

lebih memilih berobat di Kecamatan Mojolaban Untuk prediksi gerakan

penduduk terendah di Kecamatan Mojolaban adalah Kecamatan Bulu, hal ini

dikarenakan jarak yang sangat jauh antara Kecamatan Mojolaban dengan

Kecamatan Bulu. Jarak yang sangat jauh ini menyebabkan aksesibilitas yang

sulit dan gerakan penduduk yang sedikit menuju Kecamatan Mojolaban.

Kualitas Puskesmas di Kecamatan Mojolaban adalah baik sedangkan

kualitas dari puskesmas pembantu adalah 1 Puskesmas Pembantu dengan

kategori sangat baik, 2 Puskesmas Pembantu dengan kategori baik dan 1

Puskesmas Pembantu dengan kategori cukup. Puskesmas Pembantu yang

memiliki kategori sangat baik adalah Puskesmas Pembantu Klumprit.

Puskesmas Pembantu yang termasuk dalam kategori baik adalah Puskesmas II

Mojolaban, Puskesmas Pembantu Sapen. Puskesmas Pembantu yang

termasuk dalam kategori cukup adalah Puskesmas Pembantu Palur.

Puskesmas Mojolaban merupakan puskesmas yang tergolong baik kualitasnya

hal ini dikarenakan berdasarkan hasil wawancara dengan responden parameter

keprofesionalan dan kemampuan merupakan parameter yang paling tinggi

dengan adanya keprofesionalan dan kemampuan yang baik maka akan

mengakibatkan Puskesmas Mojolaban memiliki kualitas yang baik.

Puskesmas Mojolaban belum terakreditasi, jadi apabila dibandingkan dengan

Puskesmas Weru dan Puskesmas Sukoharjo, Puskesmas Mojolaban masih

tertinggal. Untuk puskesmas pembantu di Kecamatan Mojolaban terdapat 1

puskesmas pembantu yang termasuk dalam kualitas cukup baik. Puskesmas

pembantu dengan kualitas yang cukup baik ini berdasarkan hasil wawancara

dari responden dikarenakan memiliki parameter serviscape yang rendah.

Sealian itu untuk penilaian dari masing-masing parameter juga menunjukkan

angka yang rendah. Dengan demikian kualitas dari Puskesmas Pembantu Palur

menjadi cukup baik.

Tingkat kunjungan di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di

Kecamatan Mojolaban sebanyak 37.593 jiwa untuk Puskesmas dan 42.725

jiwa untuk Puskesmas Pembantu. Banyaknya kunjungan pasien salah satunya

dipengaruhi oleh aksesibilitas. Untuk aksesibilitas menuju Puskesmas terdapat

Page 181: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

163

6 desa yang termasuk dalam kategori mudah terjangkau,6 desa yang termasuk

dalam kategori cukup terjangkau dan 3 desa yang termasuk dalam kategori

sulit terjangkau. Untuk aksesibilitas menuju Puskesmas Pembantu terdapat 1

desa yang termasuk dalam kategori mudah terjangkau, 9 desa yang termasuk

dalam kategori cukup terjangkau dan 5 desa yang termasuk dalam kategori

sulit terjangkau. Berdasarkan pada perhitungan aksesibilitas per kecamatan

dapat diketahui bahwa Kecamatan Mojolaban memiliki aksesibilitas yang

sedang. Hal ini dikarenakan letak dari Kecamatan Mojolaban memiliki

aksesibilitas yang berupa jenis jalan dan angkutan umum yang mudah

mengakibatkan Kecamatan Mojolaban memiliki aksesibilitas yang sedang.

Tingkat kecukupan Primary Health Care ( PHC) di Kecamatan

Mojolaban dapat dikategorikan tidak cukup. Hal ini dikarenakan banyaknya

jumlah PHC di kecamatan tersebut tidak mampu menangani seluruh penduduk

di Kecamatan Mojolaban yaitu 80.053 jiwa. Adapun total kapasitas PHC di

Kecamatan Mojolaban sebanyak 54.000 jiwa.

9. Kecamatan Grogol

Kacamatan Grogol terdiri dari 14 desa dengan topografi datar. Jumlah

penduduk di Kecamatan Grogol sebanyak 105.016 jiwa dan termasuk dalam

kategori kecamatan yang memiliki penduduk padat.

Jumlah Primary Health Care di Kecamatan Grogol sebanyak 5 yang

terdiri dari 1 Puskesmas dan 4 Puskesmas Pembantu. Adapun persebaran

Puskesmas Pembanti berada di Desa Pandean, Telukan, Cemani dan

Kwarasan. Dengan jumlah fasilitas kesehatan tersebut dapat menghasilkan

gerakan penduduk yang berbeda-beda dari masing-masing kecamatan.

Prediksi gerakan penduduk yang paling banyak menuju Primary Health Care

di Kecamatan Grogol adalah Kecamatan Kartasura yaitu sebanyak 36.795 jiwa

sedangkan yang paling paling sedikit dari Kecamatan Bulu yaitu sebanyak

2.328 jiwa. Kecamatan Kartasura diprediksi menjadi kecamatan yang

memiliki gerakan penduduk paling banyak karena pada Kecamatan Kartasura

berbatasan langsung dengan Kecamatan Grogol dengan demikian

mengakibatkan banyak masyarakat yang berada pada perbatasan Kecamatan

Page 182: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

164

Kartasura memilih berobat di Kecamatan Grogol. Selain faktor tersebut

terdapat juga factor aksesibilitas yang lebih mendukung masyarakat untuk

lebih memilih berobat di Kecamatan Grogol. Untuk prediksi gerakan

penduduk terendah di Kecamatan Grogol adalah Kecamatan Bulu, hal ini

dikarenakan jarak yang sangat jauh antara Kecamatan Grogol dengan

Kecamatan Bulu. Jarak yang sangat jauh ini menyebabkan aksesibilitas yang

sulit dan gerakan penduduk yang sedikit menuju Kecamatan Grogol.

Berdasarkan pada hasil perhitungan interasi kecamatan yang memiliki

prediksi gerakan penduduk paling tinggi adalah Kecamatan Sukoharjo yaitu

15.550 sedangkan prediksi gerakan penduduk yang paling rendah adalah

Kecamatan Gatak yaitu 5.064 jiwa. Kecamatan Sukoharjo menjadi kecamatan

dengan prediksi gerakan penduduk paling tinggi karena pada kecamatan

tersebut memiliki jumlah Primary Health Care yang sedikit dan kualitasnya

belum bisa memuaskan hati masyarakat. Dengan demikian banyak masyarakat

Sukoharjo yang memilih untuk berobat menuju fasilitas yang lebih baik yaitu

rumah sakit di Kecamatan Grogol. Kecamatan Gatak merupakan kecamatan

yang memiliki prediksi gerakan penduduk yang paling rendah menuju

Kecamatan Grogol hal ini dikarenakan Kecamatan Gatak dekat dengan

Kecamatan Kartasura dimana kecamatan tersebut memiliki jumlah rumah

sakit yang lebih banyak daripada di Kecamatan Grogol.

Kualitas Puskesmas di Kecamatan Grogol adalah baik sedangkan

kualitas dari puskesmas pembantu adalah 4 Puskesmas Pembantu dengan

kategori baik. Sedangkan kualitas rumah sakit di Kecamatan Grogol adalah

baik. Puskesmas Pembantu yang memiliki kategori baik adalahPuskesmas

Pembantu Pandean, Puskesmas Pembantu Telukan, Puskesmas II Cemani dan

Puskesmas Pembantu Kwarasan. Puskesmas Grogol merupakan puskesmas

yang tergolong baik kualitasnya hal ini dikarenakan berdasarkan hasil

wawancara dengan responden parameter keprofesionalan dan kemampuan

merupakan parameter yang paling tinggi dengan adanya keprofesionalan dan

kemampuan yang baik maka akan mengakibatkan Puskesmas Grogol memiliki

kualitas yang baik. Puskesmas Grogol belum terakreditasi, jadi apabila

Page 183: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

165

dibandingkan dengan Puskesmas Weru dan Puskesmas Sukoharjo, Puskesmas

Grogol masih tertinggal. Untuk puskesmas pembantu di Kecamatan Grogol

tidak ada yang termasuk dalam kualitas yang buruk atau cukup. Dengan

demikian rata-rata puskesmas pembantu di Kecamatan Grogol adalah baik.

Hal ini dikarenakan puskesmas pembantu di Kecamatan Grogol pada

umumnya memiliki aksesibilitas yang lebih terjangkau menurut responden,

dan letak dari masing-masing puskesmas pembantu berada sudah cukup

strategis. Untuk kualitas rumah sakit di Kecamatan Grogol adalah sangat baik.

Tingkat kunjungan di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di

Kecamatan Grogol sebanyak 35.129 jiwa untuk Puskesmas dan 43.175 jiwa

untuk Puskesmas Pembantu. Banyaknya kunjungan pasien salah satunya

dipengaruhi oleh aksesibilitas. Untuk aksesibilitas menuju Puskesmas terdapat

3desa yang termasuk dalam kategori mudah terjangkau,10 desa yang termasuk

dalam kategori cukup terjangkau dan 1 desa yang termasuk dalam kategori

sulit terjangkau. Untuk aksesibilitas menuju Puskesmas Pembantu terdapat 1

desa yang termasuk dalam kategori mudah terjangkau, 10 desa yang termasuk

dalam kategori cukup terjangkau dan 3 desa yang termasuk dalam kategori

sulit terjangkau. Berdasarkan pada perhitungan aksesibilitas per kecamatan

dapat diketahui bahwa Kecamatan Grogol memiliki aksesibilitas yang tinggi.

Hal ini dikarenakan letak dari Kecamatan Grogol berbatasan dengan Kota

Surakarta dimana pada kecamatan tersebut disediakan aksesibilitas yang baik

oleh Pemerintah seperti jenis jalan dan angkutan umum yang baik. Selain itu

letak dari Kecamatan Grogol berdasarkan jarak mampu dicapai untuk semua

kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Dengan demikian aksesibilitas di

Kecamatan Grogol adalah tinggi.

Tingkat kecukupan Primary Health Care ( PHC) di Kecamatan Grogol

dapat dikategorikan tidak cukup. Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah PHC

di kecamatan tersebut tidak mampu menangani seluruh penduduk di

Kecamatan Grogol yaitu 105.016 jiwa. Adapun total kapasitas PHC di

Kecamatan Grogol sebanyak 54.000 jiwa.

Page 184: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

166

10. Kecamatan Baki

Kacamatan Baki terdiri dari 14 desa dengan topografi datar. Jumlah

penduduk di Kecamatan Baki sebanyak 53.560 jiwa dan termasuk dalam

kategori kecamatan yang memiliki penduduk padat.

Jumlah Primary Health Care di Kecamatan Baki sebanyak 4 yang

terdiri dari 1 Puskesmas dan 3 Puskesmas Pembantu. Adapun persebaran dari

Puskesmas Pembantu berada di Desa Daleman, Mancasan dan Baki. Dengan

jumlah fasilitas kesehatan tersebut dapat menghasilkan gerakan penduduk

yang berbeda-beda dari masing-masing kecamatan. Prediksi gerakan

penduduk yang paling banyak menuju Primary Health Care di Kecamatan

Baki adalah Kecamatan Grogol yaitu sebanyak 6.932 jiwa sedangkan yang

paling paling sedikit dari Kecamatan Bulu yaitu sebanyak 1.830 jiwa.

Kecamatan Grogol diprediksi menjadi kecamatan yang memiliki gerakan

penduduk paling banyak karena pada Kecamatan Grogol berbatasan langsung

dengan Kecamatan Baki dengan demikian mengakibatkan banyak masyarakat

yang berada pada perbatasan Kecamatan Grogol memilih berobat di

Kecamatan Baki. Selain faktor tersebut terdapat juga factor aksesibilitas yang

lebih mendukung masyarakat untuk lebih memilih berobat di Kecamatan Baki.

Untuk prediksi gerakan penduduk terendah di Kecamatan Baki adalah

Kecamatan Bulu, hal ini dikarenakan jarak yang sangat jauh antara Kecamatan

Baki dengan Kecamatan Bulu. Jarak yang sangat jauh ini menyebabkan

aksesibilitas yang sulit dan gerakan penduduk yang sedikit menuju Kecamatan

Baki.

Kualitas Puskesmas di Kecamatan Baki adalah baik sedangkan kualitas

dari puskesmas pembantu adalah 1 Puskesmas Pembantu dengan kategori

sangat baik, 1 Puskesmas Pembantu dengan kategori baik dan 1 Puskesmas

Pembantu dengan kategori cukup baik. Puskesmas Pembantu yang memiliki

kategori sangat baik adalah Puskesmas Pembantu Daleman. Puskesmas

Pembantu yang memilki kategori Baik adalah Puskesmas II Baki dan

Puskesmas Pembantu yang memiliki kategori cukup baik adalah Puskesmas

Pembantu Mancasan. Puskesmas Baki merupakan puskesmas yang tergolong

Page 185: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

167

baik kualitasnya hal ini dikarenakan berdasarkan hasil wawancara dengan

responden parameter aksesibilitas merupakan parameter yang paling tinggi

dengan adanya aksesibilitas yang baik maka akan mengakibatkan Puskesmas

Baki memiliki kualitas yang baik. Puskesmas Baki belum terakreditasi, jadi

apabila dibandingkan dengan Puskesmas Weru dan Puskesmas Sukoharjo,

Puskesmas Baki masih tertinggal. Untuk puskesmas pembantu di Kecamatan

Baki terdapat 1 puskesmas pembantu yang termasuk dalam kualitas yang

cukup baik. Puskesmas pembantu dengan kualitas yang cukup baik ini

berdasarkan hasil wawancara dari responden dikarenakan memiliki parameter

reputasi dan kredibilitas yang rendah. Sealian itu untuk penilaian dari masing-

masing parameter juga menunjukkan angka yang rendah. Dengan demikian

kualitas dari Puskesmas Pembantu Mancasan menjadi cukup baik.

Tingkat kunjungan di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di

Kecamatan Baki sebanyak 22.984 jiwa untuk Puskesmas dan 25.776 jiwa

untuk Puskesmas Pembantu. Banyaknya kunjungan pasien salah satunya

dipengaruhi oleh aksesibilitas. Untuk aksesibilitas menuju Puskesmas terdapat

2desa yang termasuk dalam kategori mudah terjangkau, 9desa yang termasuk

dalam kategori cukup terjangkau dan 3 desa yang termasuk dalam kategori

sulit terjangkau. Untuk aksesibilitas menuju Puskesmas Pembantu terdapat 11

desa yang termasuk dalam kategori cukup terjangkau dan 3 desa yang

termasuk dalam kategori sulit terjangkau. Berdasarkan pada perhitungan

aksesibilitas per kecamatan dapat diketahui bahwa Kecamatan Baki memiliki

aksesibilitas yang tinggi. Hal ini dikarenakan di Kecamatan Baki disediakan

aksesibilitas yang baik oleh Pemerintah seperti jenis jalan dan angkutan umum

yang baik. Selain itu letak dari Kecamatan Baki berdasarkan jarak mampu

dicapai untuk semua kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Dengan demikian

aksesibilitas di Kecamatan Baki adalah tinggi.

Tingkat kecukupan Primary Health Care ( PHC) di Kecamatan Baki

dapat dikategorikan tidak cukup. Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah PHC

di kecamatan tersebut tidak mampu menangani seluruh penduduk di

Page 186: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

168

Kecamatan Baki yaitu 53.560 jiwa. Adapun total kapasitas PHC di

Kecamatan Baki sebanyak 48.000 jiwa.

11. Kecamatan Gatak

Kacamatan Gatak terdiri dari 14 desa dengan topografi datar. Jumlah

penduduk di Kecamatan Gatak sebanyak 49.184 jiwa dan termasuk dalam

kategori kecamatan yang memiliki penduduk padat.

Jumlah Primary Health Care di Kecamatan Gatak sebanyak 4 yang

terdiri dari 1 Puskesmas dan 3 Puskesmas Pembantu. Adapun persebaran dari

Puskesmas Pembantu berada di Desa Gatak, Terik dan Geneng. Dengan

jumlah fasilitas kesehatan tersebut dapat menghasilkan gerakan penduduk

yang berbeda-beda dari masing-masing kecamatan. Prediksi gerakan

penduduk yang paling banyak menuju Primary Health Care di Kecamatan

Gatak adalah Kecamatan Grogol yaitu sebanyak 5630 jiwa sedangkan yang

paling paling sedikit dari Kecamatan Bulu yaitu sebanyak 2273 jiwa.

Kecamatan Grogol diprediksi menjadi kecamatan yang memiliki gerakan

penduduk paling banyak karena pada Kecamatan Grogol berbatasan langsung

dengan Kecamatan Gatak dengan demikian mengakibatkan banyak

masyarakat yang berada pada perbatasan Kecamatan Grogol memilih berobat

di Kecamatan Gatak. Selain faktor tersebut terdapat juga factor aksesibilitas

yang lebih mendukung masyarakat untuk lebih memilih berobat di Kecamatan

Gatak. Untuk prediksi gerakan penduduk terendah di Kecamatan Gatak adalah

Kecamatan Bulu, hal ini dikarenakan jarak yang sangat jauh antara Kecamatan

Gatak dengan Kecamatan Bulu. Jarak yang sangat jauh ini menyebabkan

aksesibilitas yang sulit dan gerakan penduduk yang sedikit menuju Kecamatan

Gatak.

Kualitas Puskesmas di Kecamatan Gatak adalah baik sedangkan

kualitas dari puskesmas pembantu adalah 3 Puskesmas Pembantu dengan

kategori baik. Puskesmas Pembantu yang memiliki kategori baik adalah

Puskesmas Pembantu II Gatak, Puskesmas Pembantu Terik dan Puskesmas

Pembantu Geneng. Puskesmas Gatak merupakan puskesmas yang tergolong

baik kualitasnya hal ini dikarenakan berdasarkan hasil wawancara dengan

Page 187: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

169

responden parameter profesionalisme dan kemampuan petugas merupakan

parameter yang paling tinggi dengan adanya profesionalisme dan kemampuan

petugas yang baik maka akan mengakibatkan Puskesmas Gatak memiliki

kualitas yang baik. Puskesmas Gatak belum terakreditasi, jadi apabila

dibandingkan dengan Puskesmas Weru dan Puskesmas Sukoharjo, Puskesmas

Gatak masih tertinggal. Untuk puskesmas pembantu di Kecamatan Gatak tidak

ada yang termasuk dalam kualitas yang buruk atau cukup. Dengan demikian

rata-rata puskesmas pembantu di Kecamatan Gatak adalah baik. Hal ini

dikarenakan puskesmas pembantu di Kecamatan Gatak pada umumnya

memiliki aksesibilitas yang lebih terjangkau menurut responden, dan letak dari

masing-masing puskesmas pembantu berada sudah cukup strategis.

Tingkat kunjungan di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di

Kecamatan Gatak sebanyak 30.177 jiwa untuk Puskesmas dan 29.363 jiwa

untuk Puskesmas Pembantu. Banyaknya kunjungan pasien salah satunya

dipengaruhi oleh aksesibilitas. Untuk aksesibilitas menuju Puskesmas terdapat

1desa yang termasuk dalam kategori mudah terjangkau, 12desa yang termasuk

dalam kategori cukup terjangkau dan 1 desa yang termasuk dalam kategori

sulit terjangkau. Untuk aksesibilitas menuju Puskesmas Pembantu terdapat 2

desa yang termasuk dalam kategori mudah terjangkau, 9 desa yang termasuk

dalam kategori cukup terjangkau dan 3 desa yang termasuk dalam kategori

sulit terjangkau. Berdasarkan pada perhitungan aksesibilitas per kecamatan

dapat diketahui bahwa Kecamatan Gatak memiliki aksesibilitas yang rendah.

Hal ini dikarenakan di Kecamatan Gatak jarak antar kecmatan yang lain

sangat jauh sehingga memngakibatkan aksesibilitas kecamatannya rendah.

Tingkat kecukupan Primary Health Care ( PHC) di Kecamatan Gatak

dapat dikategorikan tidak cukup. Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah PHC

di kecamatan tersebut tidak mampu menangani seluruh penduduk di

Kecamatan Gatak yaitu 92.922 jiwa. Adapun total kapasitas PHC di

Kecamatan Gatak sebanyak 48.000 jiwa.

Page 188: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

170

12. Kecamatan Kartasura

Kacamatan Kartasura terdiri dari 12 desa dengan topografi datar.

Jumlah penduduk di Kecamatan Kartasura sebanyak 92.922 jiwa dan termasuk

dalam kategori kecamatan yang memiliki penduduk padat.

Jumlah Primary Health Care di Kecamatan Kartasura sebanyak 6 yang

terdiri dari 1 Puskesmas dan 5 Puskesmas Pembantu. Adapun persebaran dari

Puskesmas Pembantu berada di Desa Kartasura, Wiragunan, Ngemplak,

Gonilan dan Makam Haji. Dengan jumlah fasilitas kesehatan tersebut dapat

menghasilkan gerakan penduduk yang berbeda-beda dari masing-masing

kecamatan. Prediksi gerakan penduduk yang paling banyak menuju Primary

Health Care di Kecamatan Kartasura adalah Kecamatan Grogol yaitu

sebanyak 9.483 jiwa sedangkan yang paling paling sedikit dari Kecamatan

Bulu yaitu sebanyak 2.504 jiwa. Kecamatan Gogol diprediksi menjadi

kecamatan yang memiliki gerakan penduduk paling banyak karena pada

Kecamatan Grogol memiliki jarak yang tidak begitu jauh dengan Kecamatan

Kartasura dengan demikian mengakibatkan banyak masyarakat yang berada

pada perbatasan Kecamatan Grogol memilih berobat di Kecamatan Kartasura.

Selain faktor tersebut terdapat juga factor aksesibilitas dan kualitas yang lebih

mendukung masyarakat untuk lebih memilih berobat di Kecamatan Kartasura.

Untuk prediksi gerakan penduduk terendah di Kecamatan Kartasura adalah

Kecamatan Bulu, hal ini dikarenakan jarak yang sangat jauh antara Kecamatan

Grogol dengan Kecamatan Bulu. Jarak yang sangat jauh ini menyebabkan

aksesibilitas yang sulit dan gerakan penduduk yang sedikit menuju Kecamatan

Kartasura.

Berdasarkan pada hasil perhitungan interasi kecamatan yang memiliki

prediksi gerakan penduduk paling tinggi adalah Kecamatan Grogol yaitu

56.455 sedangkan prediksi gerakan penduduk yang paling rendah adalah

Kecamatan Gatak yaitu 22.529 jiwa. Kecamatan Grogol menjadi kecamatan

dengan prediksi gerakan penduduk paling tinggi karena pada kecamatan

tersebut memiliki jumlah Primary Health Care yang sedikit dan kualitasnya

belum bisa memuaskan hati masyarakat. Dengan demikian banyak masyarakat

Page 189: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

171

Sukoharjo yang memilih untuk berobat menuju fasilitas yang lebih baik yaitu

rumah sakit di Kecamatan Kartasura. Kecamatan Gatak merupakan kecamatan

yang memiliki prediksi gerakan penduduk yang paling rendah menuju

Kecamatan Kartasura hal ini dikarenakan Kecamatan Gatak dekat dengan

Kecamatan Kartasura dimana kecamatan tersebut memiliki jumlah rumah

sakit yang lebih banyak darippada di Kecamatan Grogol.

Kualitas Puskesmas di Kecamatan Kartasura adalah sangat baik

sedangkan kualitas dari puskesmas pembantu adalah 1 Puskesmas Pembantu

dengan kategori sangat baik, 3 Puskesma Pembantu dengan ketegori baik dan

1 Puskesmas Pembantu dengan kategori cukup. Puskesmas Pembantu yang

memiliki kategori sangat baik adalah Puskesmas II Kartasur. Puskesmas

Pembantu yang memiliki kategori baik adalah Puskesmas Pembantu

Wiragunan, Puskesmas Pembantu Ngemplak dan Puskesmas Pembantu

Makam Haji. Puskesmas Pembantu yang memiliki kategori cukup adalah

Puskesmas Pembantu Gonilan. Puskesmas Kartasura merupakan puskesmas

yang tergolong sangat baik kualitasnya hal ini dikarenakan berdasarkan hasil

wawancara dengan responden parameter aksesibilitas merupakan parameter

yang paling tinggi dengan adanya aksesibilitas yang mudah maka akan

mengakibatkan Puskesmas Kartasura memiliki kualitas yang sangat baik.

Puskesmas Kartasura sudah terakreditasi, Untuk puskesmas pembantu di

Kecamatan Kartasura terdapat 1 puskesmas pembantu yang termasuk dalam

kualitas yang cukup baik. Puskesmas pembantu dengan kualitas yang cukup

baik ini berdasarkan hasil wawancara dari responden dikarenakan memiliki

parameter reputasi dan kredibilitas yang rendah. Sealian itu untuk penilaian

dari masing-masing parameter juga menunjukkan angka yang rendah. Dengan

demikian kualitas dari Puskesmas Pembantu Gonilan menjadi cukup baik.

Tingkat kunjungan di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di

Kecamatan Kartasura sebanyak 53.296 jiwa untuk Puskesmas dan 48.289

jiwa untuk Puskesmas Pembantu. Banyaknya kunjungan pasien salah satunya

dipengaruhi oleh aksesibilitas. Untuk aksesibilitas menuju Puskesmas terdapat

10 desa yang termasuk dalam kategori mudah terjangkau dan 2desa yang

Page 190: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

172

termasuk dalam kategori cukup terjangkau. Untuk aksesibilitas menuju

Puskesmas Pembantu terdapat 6 desa yang termasuk dalam kategori mudah

terjangkau dan 6 desa yang termasuk dalam kategori cuku. Sedangkan untuk

aksesibilitas menuju Rumah Sakit terdapat 8 desa yang termasuk dalam

kategori mudah terjangkau dan 4 desa yang termasuk dalam kategori cukup

terjangkau. Berdasarkan pada perhitungan aksesibilitas per kecamatan dapat

diketahui bahwa Kecamatan Kartasura memiliki aksesibilitas yang rendah.

Hal ini dikarenakan di Kecamatan Kartasura jarak antar kecmatan yang lain

sangat jauh sehingga memngakibatkan aksesibilitas kecamatannya rendah.

Tingkat kecukupan Primary Health Care ( PHC) di Kecamatan

Kartasura dapat dikategorikan tidak cukup. Hal ini dikarenakan banyaknya

jumlah PHC di kecamatan tersebut tidak mampu menangani seluruh penduduk

di Kecamatan Kartasura yaitu 92.922 jiwa. Adapun total kapasitas PHC di

Kecamatan Kartasura sebanyak 60.000 jiwa.

Berdasarkan pada kemampuan masing-masing kecamatan di Kabupaten

Sukoharjo tahun 2011 dapat diketahui bahwa persebaran Primary Health Care

paling banyak terdapat di Kecamatan Tawangsari yaitu sebanyak 9 unit yang

terdiri dari 1 puskesmas dan 8 puskesmas pembantu. Persebaran rumah sakit yang

paling banyak berada di Kecamatan Kartasura yang terdapat 4 rumah sakit.

Sedangkan paling sedikit berada di Kecamatan Bulu, Kecamatan Baki dan

Kecamatan Gatak.

Banyaknya Primary Health Care dan rumah sakit yang berada pada

masing-masing kecamatan di Kabupaten Sukoharjo mengakibatkan ketertarikan

dari kecamatan lain untuk berkunjung di kecamatan yang memiliki jumlah

fasilitas kesehatan yang baik dan memiliki kualitas yang baik. Adapun prediksi

gerakan penduduk dapat dilihat pada penjelasan masingmasing kecamatan di atas.

Banyaknya jumlah fasilitas kesehatan yang berupa Primary Health Care

dan rumah sakit di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 terkait dengan pemilihan

lokasi strategis serta tersedianya fasilitas pendukung karena mendapat proiritas

pemangunan.

Page 191: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

173

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis hasil dan pembahasan yang telah diuraikan secara

rinci pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (Primary Health Care) di Kabupaten

Sukoharjo berjumlah 67 unit yang terdiri dari 12 Puskesmas dan 55

Puskesmas Pembantu. Distribusi Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama paling

banyak di Kecamatan Kartasura, sedangkan terendah di Kecamatan Bulu, Baki

dan Gatak. Prediksi gerakan penduduk yang paling banyak berada pada

Kecamatan Grogol yaitu 83.223 jiwa (9,46%), sedangkan paling rendah

berada pada Kecamatan Bulu yaitu 47.957 jiwa (5,45%) dari jumlah penduduk

di Kabupaten Sukoharjo

2. Kualitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2011

a. Kualitas Puskesmas

Kualitas Puskesmas dengan kategori sangat baik dan yang memiliki

jumlah skor paling tinggi adalah Puskesmas Polokarto yaitu 150,4.

Sedangkan kualitas puskesmas pembantu yang termasuk dalam kualitas

cukup adalah Puskesmas Tawangsari dengan jumlah skor 104.

b. Kualitas Puskesmas Pembantu

Kualitas Puskesmas Pembantu dengan kategori sangat baik dan memiliki

jumlah skor paling tinggi adalah Puskesmas pembantu Cuplik dengan

jumlah skor 151,8. Sedangkan Puskesmas Pembantu yang termasuk dalam

kategori cukup dan memiliki skor paling rendah adalah Puskesmas

Pembantu Cabean dengan jumlah skor 91,4.

Page 192: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

174

3. Tingkat Kunjungan Pelayana Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupeten

Sukoharjo Tahun 2011

a. Jumlah Kunjungan Puskesmas

Puskesmas yang termasuk dalam kelas tinggi dengan jumlah kunjungan

paling banyak adalah Puskesmas Kartasura yaitu 53.296 jiwa (14,46%).

Sedangkan yang termasuk dalam kelas rendah dengan jumlah pengunjung

paling sedikit adalah Puskesmas Bulu yaitu 14.862 jiwa (4,03%).

b. Jumlah Kunjungan Puskesmas Pembantu

Puskesmas Pembantu yang termasuk dalam kelas tinggi dengan jumlah

kunjungan paling banyak adalah Puskesmas II Kartasura yaitu 36.615 jiwa

(8,62%). Sedangkan yang termasuk dalam kelas rendah dengan jumlah

pengunjung paling sedikit adalah Puskesmas Pembantu Joho yaitu 631

jiwa (0,15%).

4. Tingkat aksesibilitas di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011

a. Aksesibilitas menuju pelayanan kesehatan

1) Jangkauan Pelayanan Puskesmas

Desa-desa yang paling mudah terjangkau terbanyak berada pada

Kecamatan Kartasura yaitu 10 desa, desa-desa yang cukup terjangkau

terbanyak berada pada Kecamatan Gatak yaitu 12 desa, sedangkan

desa-desa yang sulit terjangkau terbanyak berada pada Kecamatan

Polokarto yaitu 7 desa.

2) Jangkauan Pelayanan Puskesmas Pembantu

Desa-desa yang paling mudah terjangkau terbanyak berada pada

Kecamatan Kartasura yaitu 6 desa, desa-desa yang cukup terjangkau

terbanyak berada pada Kecamatan Tawangsari yaitu 12 desa,

sedangkan desa-desa yang sulit terjangkau terbanyak berada pada

Kecamatan Polokarto yaitu 6 desa.

b. Aksesibilitas per kecamatan di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011

Aksesibilitas tertinggi berada di Kecamatan Grogol dengan indeks

aksesibilitas 11,89883 dan terendah di Kecamatan Kartasura yaitu

6,67760.

Page 193: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

175

5. Tingkat kecukupan Pelayanan Kesehatan Pertama di Kabupaten Sukoharjo

tahun 2011 yang telah tercukupi adalah Kecamatan Tawangsari, sedangkan

kecamatan yang tidak tercukupi oleh Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

dengan jumlah penduduk yang tidak terlayani terbanyak berada pada

Kecamatan Grogol yaitu 57.016 jiwa.

B. Implikasi

Implikasi dari penelitian Persebaran Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

(Primary Health Care) di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011 adalah:

1. Dengan mengetahui persebaran Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama di

Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 dapat dijadikan sebagai acuan untuk

pemilihan dan penambahan lokasi pendirian untuk Pelayanan Kesehatan

Tingkat Pertama dan mengetahui interaksi wilayah dengan memprediksi

gerakan penduduk dalam mendatangi Pelayanan Kesehatan Pertama di

Kabupaten Sukoharjo.

2. Dengan mengetahui kualitas dari masing-masing Pelayanan Kesehatan

Pertama di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 dapat digunakan sebagai acuan

masyarakat untuk mengetahui Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama yang

memiliki kualitas yang baik dan bahan masukan terhadap pihak pemerintah

atau lebaga yang terkait untuk memperbaiki fasilitas kesehatan yang memiliki

kualitas yang rendah.

3. Dengan mengetahui tingkat kunjungan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

di Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 maka dapat digunakan untuk mengetahui

fasilitas kesehatan yang memiliki jumlah kunjungan yang tinggi.

4. Dengan mengetahui tingkat aksesibilitas Kabupaten Sukoharjo dapat dijadikan

acuan dalam memperbaiki jalan terutama di desa-desa yang jauh dari

kendaraan umum.

5. Mengetahui tingkat kecukupan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama maka

dapat dijadikan saran bagi pemerintah atau lembaga yang terkait untuk

menambahkan fasilitas kesehatan di wilayah-wilayah yang belum mencukupi

kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan.

Page 194: digilib.uns.ac.id/Persebaran-Pelayanan...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

176

C. Saran

Dari hasil penelitian ini maka saran-saran yang dikemukakan adalah

sebagai berikut:

1. Perlu adanya penambahan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama pada

masing-masing kecamatan yang belum mencukupi kebutuhan akan pelayanan

kesehatan oleh masyarakat. Di Kabupaten Sukoharjo perlu penambahan

Puskesmas Pembantu yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten

Sukoharjo seperti penambahan 2 Puskesmas Pembantu di Kecamatan Weru, 1

Puskesmas Pembantu di Kecamatan Bulu, 5 Puskesmas Pembantu di

Kecamatan Sukoharjo, 3 Puskesmas Pembantu di Kecamatan Nguter, 3

Puskesmas Pembantu di Kecamatan Bendosari, 4 Puskesmas Pembantu di

Kecamatan Polokarto, 5 Puskesmas Pembantu di Kecamatan Mojolaban, 10

Puskesmas Pembantu di Kecamatan Grogol, 1 Puskesmas Pembantu di

Kecamatan Baki, 2 Puskesmas Pembantu di Kecamatan Gatak dan 5

Puskesmas Pembantu di Kecamatan Kartasura.

2. Perlu adanya perhatian dari pemerintah atau lembaga yang berkaitan untuk

memperhatikan kinerja dan kualitas masing-masing Pelayanan Kesehatan

Tingkat Pertama agar kualitas dan fungsi dari fasilitas kesehatan tersebut

dapat maksimal.

3. Perlu adanya perbaikan jalan dan penambahan angkutan umum untuk

memudahkan jangkauan terutama di desa-desa yang sulit terjangkau seperti di

desa-desa di sebagian Kecamatan Weru, sebagian Kecamatan Bulu dan

sebagian Kecamatan Polokarto.