repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENGGUNAAN...
-
Upload
nguyencong -
Category
Documents
-
view
228 -
download
0
Transcript of repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PENGARUH PENGGUNAAN...
PENGARUH PENGGUNAAN PETA DIGITAL DENGAN
SOFTWARE ARC VIEW SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
TERHADAP HASIL BELAJAR
(STUDI KASUS PADA SISWA KELAS VII.2 SMP ISLAMIYAH CIPUTAT)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
KHOIRUL FAHRUDIN
NIM: 1111015000088
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
i
i
i
ABSTRAK
Khoirul Fahrudin, “Pengaruh Penggunaan Peta Digital Dengan Software
Arc View Sebagai Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar (Studi Kasus
Pada Siswa Kelas VII.2 SMP Islamiyah Ciputat)”. Program Studi Pendidikan IPS,
Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Penggunaan
Peta Digital Dengan Software Arc View Sebagai Media Pembelajaran Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas VII.2 SMP Islamiyah Ciputat.
Metode penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen. Pengambilan
sampel dilakukan dengan teknik Purpossive Sample. Sampel penelitian berjumlah 40
orang untuk kelas eksperimen dan 40 orang untuk kelas kontrol. Pengambilan data
menggunakan instrumen tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda yang telah diuji
validitas dan reliabilitasnya.
Hasil penelitian ini terdapat pengaruh penggunaan peta digital dengan
software Arc View sebagai media pembelajaran terhadap hasil belajar di kelas VII.2
SMP Islamiyah Ciputat. Analisis data menggunakan uji t, dan data hasil perhitungan
perbedaan rata-rata postes kedua kelompok diperoleh nilai t hitung sebesar 2,03,
sedangkan t tabel dengan taraf signifikansi 5% dengan (df 78) = 1,67, maka dapat
dikatakan bahwa t hitung ˃ t tabel berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima dan
hipotesis nol (Ho) ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
penggunaan Peta Digital Dengan Software Arc View Sebagai Media Pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII.2 SMP Islamiyah Ciputat.
Kata kunci : Media Pembelajaran Peta Digital dengan Software Arc View,
Hasil Belajar
ii
ABSTRACT
Khoirul Fahrudin, "Influence of Digital Map With Software ArcView For
Against Learning Media Learning Results (A Case Study Grade VII.2 Islamiyah
Ciputat Junior High School)". IPS Education Studies Program, Department of
Geography, Faculty of Tarbiyah Science and Teaching , State Islamic University
Syarif Hidayatullah Jakarta.
This study aims to determine how the Influence of Digital Map With Software
Arc View As Media Learning Against Student Results of class VII.2 Islamiyah Ciputat
Junior High School.
The research method was using a quasi-experimental methods. Sampling was
done by purposive sample technique. These samples included 40 people for a class
experiment and 40 for the control class. Retrieving data using achievement test
multiple choice that has been tested for validity and reliability.
Results of this study were the effect of the use of digital maps with ArcView
software as a learning media for learning results of class VII.2 Islamiyah Ciputat
Junior High School. Analysis of the data using the t test, and the data on the
calculation the average difference in the two groups postest obtained t value of 2.03,
while t table with a significance level of 5% (78 df) = 1.67, it can be said that t ˃ t
table means the alternative hypothesis (Ha) is accepted and the null hypothesis (Ho)
is rejected. This shows that there are significant influence of Digital Map With
Software Arc View As Media Learning Against Student Results of class VII.2
Islamiyah Ciputat Junior High School .
Keywords: Learning Media Digital Map with the Software Arc View, Learning
Results
iii
Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang selalu
memberikan rahmat dan hidayah‐Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Peta Digital Dengan Software Arc View
Sebagai Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar (Studi Kasus Pada Siswa Kelas
VII.2 SMP Islamiyah Ciputat)”. Skripsi ini disusun guna memenuhi persyaratan
untuk mendapat gelar sarjana.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan, sehingga masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan dengan
keterbatasan penulis baik itu dalam kemampuan maupun pengetahuan serta
pengalaman yang penulis miliki.
Adapun keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
penulis patut mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si, Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
4. Ibu Jakiatin Nisa, M.Pd, sebagai pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan ilmu, waktu dan yang telah begitu sabar dalam memberikan
bimbingan, pengarahan, serta motivasi selama penulisan skripsi ini.
5. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan
6. Bapak Sarmuji, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Islamiyah Ciputat yang telah
mengizinkan penulis melakukan penelitian guna penyusunan skripsi ini.
iv
7. Ibu Wiwi Tarwiyah, S.E, selaku guru IPS SMP Islamiyah Ciputat yang telah
memberikan kesempatan untuk bekerja sama melakukan penelitian ini.
8. Siswa-siswi SMP Islamiyah Ciputat, khususnya kelas VII.2 dan VII.4 yang telah
bersedia membantu serta bekerja sama selama proses penelitian berlangsung
9. Kedua orang tua penulis tercinta, Ayahanda Sarjio dan Ibunda Slamet
Munawariyah, yang selalu menjadi pelita dalam hidup, yang tiada hentinya
mencurahkan kasih sayang dan do’a yang selalu terucap untuk penulis.
10. Saudara penulis Mas Agus, Mba Nenny, dan si kecil Raditya yang dengan tulus
memberikan do’a dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman seperjuangan skripsi sekaligus sahabatku Dedi, Imam Iwan,
Firdaus, Akmal, Julian, Achmad Owe Fauzi, Mulyadi, Tyar, Ria Liniarti, Rani
Fatimah, Anita Putri Pertiwi dan teman-teman IPS Geografi 2011, terima kasih
karena telah berbagi pikiran, tenaga, pengalaman, kesan susah senang, dan
berkarya bersama-sama, semoga kesuksesan selalu menyertai kita semua.
12. Sahabat‐sahabat Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial angkatan 2011
yang telah memberikan banyak pengalaman dan warna kepada penulis tentang
indahnya kebersamaan.
13. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Tiada untaian kata yang terindah kecuali ucapan Alhamdulillahirobbil’alamiin
atas rahmat dan ridho-Nya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Apabila terdapat kekurangan dan
kesalahan adalah semata-mata keterbatasan ilmu yang penulis miliki.
Jakarta, 10 Oktober 2015
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................... i
ABSTRACT ............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... x
DAFTAR GRAFIK ................................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 6
C. Pembatasan Masalah ............................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7
F. Kegunaan Penelitian................................................................................ 7
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoritis ......................................................................................... 9
1. Hakikat Media Peta Digital ............................................................... 9
a. Pengertian Peta Digital ................................................................ 9
b. Peta Digital Merupakan Salah Satu Bentuk SIG......................... 10
2. Hakikat Software Arc View ............................................................... 12
a. Pengertian Software Arc View .................................................... 12
b. Software Arc View Sebagai Media Pembelajaran ....................... 12
c. Kelebihan Software Arc View Sebagai Media Pembelajaran ..... 12
d. Prosedur Penggunaan Software Arc View ................................... 13
3. Hakikat Media Pembelajaran ............................................................ 18
vi
a. Pengertian Media Pembelajaran .................................................. 18
b. Manfaat Media Pembelajaran ..................................................... 21
c. Klasifikasi dan Jenis Media Pembelajaran .................................. 21
4. Hakikat Hasil Belajar ........................................................................ 23
a. Pengertian Hasil Belajar .............................................................. 23
b. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................................. 24
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................................... 25
C. Kerangka Berfikir.................................................................................... 26
D. Hipotesis Penelitian ................................................................................. 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 29
1. Tempat Penelitian.............................................................................. 29
2. Waktu Penelitian ............................................................................... 30
B. Metode Penelitian.................................................................................... 30
C. Desain Penelitian ..................................................................................... 31
D. Populasi dan Sampel ............................................................................... 32
E. Variabel Penelitian .................................................................................. 34
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 35
1. Tes ..................................................................................................... 35
a. Pretes dan Postes ......................................................................... 35
2. Non Tes ............................................................................................. 36
a. Observasi ..................................................................................... 37
b. Wawancara .................................................................................. 38
c. Angket ......................................................................................... 39
G. Instrumen Penelitian................................................................................ 39
1. Uji Validitas ...................................................................................... 39
2. Uji Reliabilitas .................................................................................. 40
3. Tingkat Kesukaran ............................................................................ 42
4. Daya Pembeda ................................................................................... 43
vii
H. Teknik Analisis Data ............................................................................... 44
1. Uji Normalitas Gain .......................................................................... 44
2. Uji Prasyarat ...................................................................................... 45
a. Uji Normalitas ............................................................................. 45
b. Uji Homogenitas ......................................................................... 46
I. Uji Hipotesis ........................................................................................... 47
J. Hipotesis Statistik ................................................................................... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMP Islamiyah Ciputat ............................................. 49
1. Kondisi Lingkungan SMP Islamiyah Ciputat ................................... 49
2. Visi, Misi dan Program Pembinaan SMP Islamiyah Ciputat ............ 50
3. Data Kependidikan dan Non Kependidikan ...................................... 51
a. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah ................................ 51
b. Daftar Nama Guru ....................................................................... 52
c. Sarana dan Prasarana Sekolah ..................................................... 53
B. Hasil Penelitian ....................................................................................... 54
1. Data Hasil Belajar ............................................................................. 54
a. Deskripsi Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol ................ 54
b. Deskripsi Data Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol ............... 55
2. Deskripsi Data Non Tes .................................................................... 55
a. Deskripsi Data Hasil Observasi .................................................. 55
b. Deskripsi Data Hasil Wawancara................................................ 57
c. Deskripsi Data Hasil Angket ....................................................... 59
C. Analisis Data ........................................................................................... 60
1. Uji Normalitas Gain .......................................................................... 60
2. Uji Prasyarat ...................................................................................... 63
a. Uji Normalitas ............................................................................. 63
1) Hasil Uji Normalitas Pretes ................................................... 63
2) Hasil Uji Normalitas Postes .................................................. 64
viii
b. Uji Homogenitas ......................................................................... 64
1) Hasil Uji Homogenitas Pretes ............................................... 64
2) Hasil Uji Homogenitas Postes ............................................... 65
D. Pengujian Hipotesis ................................................................................. 66
E. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................... 68
B. Saran .............................................................................................................. 68
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 69
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................... 72
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Media Pembelajaran ............................................................. 22
Tabel 3.1 Waktu Penelitian ..................................................................................... 30
Tabel 3.2 Desain Penelitian..................................................................................... 31
Tabel 3.3 Jumlah Komposisi Siswa ........................................................................ 34
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Tes ........................................................................... 35
Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Observasi .................................................................... 37
Tabel 3.6 Kisi-kisi Wawancara kepada Guru ......................................................... 38
Tabel 3.7 Kisi-kisi Wawancara kepada Siswa ........................................................ 38
Tabel 3.8 Kisi-kisi Angket ...................................................................................... 39
Tabel 3.9 Kategori Besarnya Reliabilitas................................................................ 41
Tabel 3.10 Indeks Kesukaran Soal ............................................................................ 42
Tabel 3.11 Klasifikasi Daya Pembeda ...................................................................... 43
Tabel 4.1 Daftar Nama Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah ...................... 51
Tabel 4.2 Daftar Nama Guru SMP Islamiyah Ciputat ............................................ 52
Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana Sekolah................................................................. 53
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pretes Siswa ........................................................... 54
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Postes Siswa .......................................................... 55
Tabel 4.7 Data Respon Siswa ................................................................................. 59
Tabel 4.8 Kategorisasi N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................... 60
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Liliefors Pretes ................................. 63
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Liliefors Postes ................................. 64
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretes ............................................. 65
Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Postes ............................................ 65
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan Antara Ketiga Komponen Utama Dalam Sistem
Informasi Geografi ............................................................................... 11
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berfikir ...................................................................... 27
Gambar 3.1 Peta Lokasi SMP Islamiyah Ciputat ...................................................... 29
xi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Grafik Respon Siswa Mengenai Penggunaan Peta Digital dengan
Software Arc View sebagai Media Pembelajaran................................. 59
Grafik 4.2 Grafik N-Gain Kelas Eksperimen ............................................................ 61
Grafik 4.3 Grafik N-Gain Kelas Kontrol .................................................................. 62
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol
Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Tes
Lampiran 4 Uji Coba Soal Pretes dan Postes
Lampiran 5 Validasi Uji Coba Soal Pretes dan Postes
Lampiran 6 Soal Pretes dan Postes
Lampiran 7 Perhitungan Distribusi Pretes Kontrol
Lampiran 8 Perhitungan Distribusi Pretes Eksperimen
Lampiran 9 Perhitungan Distribusi Postes Kontrol
Lampiran 10 Perhitungan Distribusi Postes Eksperimen
Lampiran 11 Uji Normalitas Gain
Lampiran 12 Uji Normalitas Data
Lampiran 13 Uji Homogenitas Data
Lampiran 14 Uji Hipotesis
Lampiran 15 Lembar Observasi Proses Belajar Dengan Arc View Sebagai Media
Pembelajaran
Lampiran 16 Perhitungan Lembar Observasi Proses Belajar Dengan Arc View
Sebagai Media Pembelajaran
Lampiran 17 Pedoman Wawancara
Lampiran 18 Hasil Wawancara
Lampiran 19 Angket
Lampiran 20 Perhitungan Angket
Lampiran 21 Dokumentasi Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia
untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam
masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau
paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja
oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Selanjutnya, pendidikan diartikan
sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar
menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi
dalam arti mental1. Selain itu, pendidikan juga dikemukakan oleh Ki Hadjar
Dewantara dalam kongres Taman Siswa yang pertama pada 1930 ia
menyebutkan, bahwa pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan
bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek), dan tubuh
anak2. Pendidikan merupakan proses menanamkan nilai-nilai mengenai akhlak
dan kecerdasan kepada peserta didik melalui upaya pengajaran dan latihan yang
dalam proses tersebut dibutuhkan peran serta tanggungjawab dari semua pihak,
bukan hanya para guru saja, melainkan semua orang termasuk keluarga dan
masyarakat.
Sejatinya pendidikan nasional berfungsi mengembangkan potensi dan
membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan bangsa. Sehingga, peserta didik menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan, berilmu, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif,
mandiri, bertanggung jawab, dan menjadi warga negara yang demokratis3.
1 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: Rajawali Press, 2013), h. 1
2 Choirul Mahfud, Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 33
3 Tim Kreatif LKM UNJ, Restorasi Pendidikan Indonesia: Menuju Masyarakat Terdidik
Berbasis Budaya, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 5
2
Indonesia adalah negara besar yang berpenduduk lebih dari 220 juta jiwa
dengan wilayah yang terdiri 13.000 pulau. Kebhinekaan yang terdiri 300 suku
bangsa, dengan 200 bahasa yang berbeda. Begitu luas dan kaya negeri ini
terhampar, bahkan kesuburan tanahnya bisa dianalogikan kayu dan batu bisa jadi
tanaman. Belum lagi hutan dan kekayaan bahari yang melimpah, sampai-sampai
kita lengah menjaga dan melindunginya. Namun, hal terpenting yang harus
diingat adalah bahwa dalam setiap jengkal kekayaan, kedaulatan, kebhinekaan
bangsa Indonesia tersebut terdapat hak yang harus dipenuhi, yaitu pendidikan
untuk semua (education for all). Pendidikan mengambil peran penting dalam
membangun kehidupan berbangsa saat ini4. Dalam membangun kehidupan
berbangsa, dibutuhkan beberapa komponen dalam pendidikan, antara lain: tujuan,
bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, sumber, alat atau media, dan evaluasi.
Dalam sebuah proses pendidikan, pembelajaran merupakan hubungan
timbal balik antara guru (pemberi informasi) dan peserta didik (penerima
informasi). Hubungan timbal balik tersebut dapat dilakukan dengan cara
komunikasi. Untuk memperkuat komunikasi dengan peserta didik, seorang guru
dapat menggunakan media pembelajaran sebagai alat bantu, sehingga peserta
didik mampu untuk menyerap informasi yang diberikan guru secara maksimal.
Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan
Nasional juga menekankan pentingnya media pembelajaran yaitu pada pasal 42
ayat 1 yang berbunyi “Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang
meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber
belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan”5. Oleh karena
itu, sekolah harus memiliki media pembelajaran yang mendukung sebagai sarana
penunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
4 Ibid., h. 141
5 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
3
Media merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran.
Melalui media proses pembelajaran bisa lebih menarik dan menyenangkan
(joyfull learn-ing), misalnya siswa yang memiliki ketertarikan terhadap warna
maka dapat diberikan media dengan warna yang menarik. Aspek penting lainnya
penggunaan media adalah membantu memperjelas pesan pembelajaran. Informasi
yang disampaikan secara lisan terkadang tidak dipahami sepenuhnya oleh siswa,
terlebih apabila guru kurang cakap dalam memperjelas materi6. Media
pembelajaran dapat juga kita artikan sebagai sarana pembelajaran yang membantu
guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik.
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan nama mata pelajaran di
tingkat sekolah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik dengan
”Social Studies” dalam kurikulum persekolahan di negara lain, khususnya di
negara-negara Barat seperti Australia dan Amerika Serikat. Nama IPS yang lebih
dikenal social studies di negara lain itu merupakan istilah hasil kesepakatan dari
para ahli atau pakar kita di Indonesia. Pengertian IPS di persekolahan tersebut ada
yang berarti program pengajaran, ada yang berarti mata pelajaran yang berdiri
sendiri, ada yang berarti gabungan (paduan) dari sejumlah mata pelajaran atau
disiplin ilmu7. Mata pelajaran IPS di tingkat Sekolah Menengah Pertama
merupakan mata pelajaran yang memiliki cakupan materi yang cukup luas. Oleh
karena itu, diperlukan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode, strategi, dan media pembelajaran yang tepat, sehingga
target ketuntasan belajar siswa dapat tercapai. Peran media pembelajaran IPS
sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar, karena dengan media
pembelajaran yang tepat akan memudahkan siswa untuk memperoleh
pengetahuan yang mendalam tentang materi pelajaran IPS yang diajarkan oleh
guru.
6 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran: Hakikat Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian, (Bandung: Wacana Prima, 2009), h. 25-26 7 Sapriya, dkk, Konsep Dasar IPS, (Bandung: UPI PRESS, 2006), h. 3
4
Akan tetapi, pada kenyataannya penggunaan media pembelajaran IPS oleh
guru belum maksimal sesuai dengan apa yang diharapkan. Banyak permasalahan
yang menyebabkan guru kurang memaksimalkan peran media untuk
pembelajaran IPS. Adapun permasalahan tersebut diantaranya adalah keterbatasan
media pembelajaran IPS yang disediakan sekolah. Dengan adanya keterbatasan
media pembelajaran IPS, maka dalam proses belajar pada pelajaran IPS membuat
siswa menjadi kurang tertarik dengan mata pelajaran IPS, sehingga hal tersebut
akan mempengaruhi hasil belajar IPS yang didapat siswa.
Hal serupa juga dialami siswa kelas VII SMP Islamiyah Ciputat, dimana
siswa kurang tertarik dengan mata pelajaran IPS, hal ini dikarenakan guru IPS
hanya ceramah di depan kelas dan tidak menggunakan media pembelajaran untuk
membuat siswa tertarik dengan pelajaran IPS. Terbukti dari hasil studi
pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMP Islamiyah Ciputat, dari kelas VII.2
ada sekitar 45% siswa yang memperoleh nilai IPS berkisar antara 50-708.
Sementara nilai IPS mencapai standar ketuntasan yakni 759. Hal lain juga
ditunjukkan dari hasil pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti di SMP
Islamiyah Ciputat pada hari Rabu 11 Februari 2015 pukul 12.30 WIB, diperoleh
data bahwa keterbatasan media pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPS
hanya terdapat sarana dan prasarana seperti Peta Nusantara dan 2 Globe, kondisi
dari 2 Globe rusak ringan dan untuk Peta Dunia belum tersedia. Hal lain juga
ditunjukkan dari hasil wawancara kepada 38 siswa pada hari Rabu 11 Februari
2015 pukul 12.45 WIB, diperoleh data yang menyatakan bahwa siswa merasa
kurang tertarik dengan pelajaran IPS karena siswa mengaku bahwa pelajaran IPS
selalu menekankan pada aspek membaca, menulis, dan menghafal10
. Sedangkan
dari hasil wawancara kepada guru IPS pada hari Rabu 11 Februari 2015 pukul
8 Hasil pengamatan langsung nilai ulangan harian kelas VII.2 pada hari Rabu 11 Februari
2015 pukul 12.30 WIB 9 KKM untuk mata pelajaran IPS
10 Hasil wawancara peneliti dengan siswa kelas VII.2 SMP Islamiyah Ciputat pada hari Rabu
11 Februari 2015 pukul 12.45 WIB
5
14:00 WIB, diperoleh data yang menyatakan bahwa guru menganggap
keterbatasan media yang dimiliki sekolah membuat pelajaran IPS kurang
menarik. Oleh karena, dengan keterbatasan media yang ada membuat guru IPS
mengeluarkan biaya dari kantong sendiri untuk mengadakan media gambar atau
foto untuk menarik perhatian siswa dalam kegiatan belajar mengajarnya11
.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi di kelas VII SMP Islamiyah
Ciputat, menyebabkan proses belajar mengajar menjadi kurang maksimal. Oleh
karena itu, untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang materi yang
diajarkan oleh guru, siswa memerlukan media pembelajaran yang menarik. Dalam
pembelajaran IPS dibutuhkan pemilihan media yang tepat. Dari beberapa media
yang ada, guru dapat memilih media yang praktis untuk mengatasi keterbatasan
media yang ada di sekolah, salah satunya dengan menggunakan software
komputer yaitu software dari SIG yang dewasa ini masih kurang dimanfaatkan
sebagai media pembelajaran. Dari berbagai macam media software SIG yang ada,
peneliti tertarik untuk meneliti penggunaan Peta Digital dengan Software Arc
View sebagai media pembelajaran.
Dari data di atas, penulis menduga bahwa dirasa perlu menggunakan Peta
Digital dengan Software Arc View sebagai media pembelajaran IPS, dikarenakan
Peta Digital dengan Software Arc View memiliki beberapa kelebihan yang tidak
dimiliki media pembelajaran lain. Dengan Arc View, kita dapat membuat peta dan
menginput suatu data kemudian mengolahnya menjadi suatu peta yang baru
sesuai dengan informasi yang diperlukan. Sebagai contoh, dalam pokok bahasan
persebaran wilayah dakwah walisanga, kita buat peta digital wilayah Pulau Jawa,
kemudian kita menginput data mengenai walisanga di Indonesia, cakupan daerah
dakwah, serta persebaran kerajaan Islam di Indonesia. Sehingga akan dihasilkan
sebuah peta digital tentang Indonesia yang di dalamnya terdapat informasi-
informasi yang sudah kita input.
11
Hasil wawancara peneliti dengan guru IPS SMP Islamiyah Ciputat pada hari Rabu 11
Februari 2015 pukul 14:00 WIB
6
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Peta Digital dengan Software Arc
View Sebagai Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar (Studi Kasus Pada
Siswa Kelas VII.2 SMP Islamiyah Ciputat)”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Siswa kurang tertarik dengan mata pelajaran IPS
2. Keterbatasan media pembelajaran IPS di SMP Islamiyah Ciputat.
3. Hasil belajar siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
pada mata pelajaran IPS Terpadu
4. Apakah pemanfaatan Peta digital dengan Software Arc View sebagai
media pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VII di
SMP Islamiyah Ciputat.
C. Pembatasan Masalah
Dari beberapa identifikasi masalah di atas, maka peneliti sangat menyadari
bahwa dalam melakukan penelitian ini, peneliti memiliki keterbatasan dalam
melakukan penelitian, baik tenaga, biaya, maupun waktu. Agar lebih terarah,
maka peneliti membatasi permasalahan pada pengaruh penggunaan Peta Digital
dengan Software Arc View sebagai media pembelajaran terhadap hasil belajar,
dengan rincian sebagai berikut:
1. Penerapan media pembelajaran yang digunakan adalah media Peta Digital
dengan Software Arc View.
2. Hanya mengukur hasil belajar siswa kelas VII.2 SMP Islamiyah Ciputat.
7
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan,
maka masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penggunaan peta
digital dengan Software Arc View sebagai media pembelajaran terhadap hasil
belajar di kelas VII.2 SMP Islamiyah Ciputat.
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan penelitian diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah: Untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan peta digital dengan
Software Arc View sebagai media pembelajaran terhadap hasil belajar di kelas
VII.2 SMP Islamiyah Ciputat.
F. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan atau manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah
adanya suatu kontribusi hasil penelitian baik secara teoritis ataupun secara praktis,
manfaat-manfaat tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan mengenai penggunaan
peta digital dengan Software Arc View sebagai media pembelajaran
terhadap hasil belajar.
b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan bahan
informasi untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan akan membawa manfaat bagi
para pelaku pendidikan, diantaranya:
a. Bagi siswa, dapat memberi pengalaman belajar yang bermakna dan
variatif, sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa,
selain itu siswa lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran.
8
b. Bagi guru, memberikan masukan bagi guru mengenai penggunaan Peta
Digital dengan Software Arc View sebagai alternatif media pembelajaran
yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
IPS.
c. Bagi sekolah, dapat membantu sekolah yang para gurunya memiliki
kemampuan untuk melakukan perubahan atau perbaikan kinerjanya secara
professional, maka sekolah tersebut akan berkembang pesat. Ada
hubungan yang erat antara berkembangnya suatu sekolah dengan
berkembangnya kemampuan guru. Kaitannya dengan pembelajaran di
kelas terutama pada penggunaan media pembelajaran oleh guru adalah
apabila sekolah yang para gurunya memiliki keterampilan dalam
menggunakan media pembelajaran yang inovatif dan bervariatif tentu saja
sekolah tersebut akan memperoleh manfaat yang besar, karena
peningkatan kualitas pembelajaran mencerminkan kualitas pendidikan di
sekolah tersebut. Selain itu juga penelitian ini dapat memberikan
sumbangan dalam rangka perbaikan hasil belajar siswa kelas VII.2 SMP
Islamiyah Ciputat.
d. Bagi peneliti, memberikan pemahaman mengenai media pembelajaran apa
yang baik agar siswa merasa nyaman dalam kegiatan belajar mengajar,
sehingga siswa semangat untuk belajar. Selain itu juga berguna untuk
menambah pengalaman dalam hal pembelajaran sehingga memberikan
motivasi kepada peneliti untuk selalu meningkatkan kualitas mengajar.
e. Bagi Jurusan Pendidikan IPS, penelitian ini dapat menjadi salah satu karya
ilmiah yang dapat menambah pengetahuan dan ilmu baru.
f. Bagi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, hasil dari penelitian ini
menjadi sebuah referensi yang efektif untuk meningkatkan hasil mengajar
maupun belajar siswa. Referensi yang dapat dijadikan acuan bagi
mahasiswa lain agar dijadikan sebagai salah satu alternatif mengenai
penggunaan media pembelajaran.
9
BAB II
KAJIAN TEORI
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Hakikat Media Peta Digital
a. Pengertian Peta Digital
Peta digital adalah representasi fenomena geografik yang disimpan
untuk ditampilkan dan dianalisis oleh komputer digital12
. Setiap objek
pada peta digital disimpan sebagai sebuah atau sekumpulan koordinat.
Sebagai contoh, 10 objek berupa lokasi sebuah titik akan disimpan sebagai
sebuah koordinat, sedangkan objek berupa wilayah akan disimpan sebagai
sekumpulan koordinat. Beberapa kelebihan penggunaan peta digital
dibandingkan dengan peta analog (yang disimpan dalam bentuk kertas
atau media cetakan lain), antara lain dalam hal13
:
1) Peta digital kualitasnya tetap. Tidak seperti kertas yang dapat terlipat,
memuai atau sobek ketika disimpan, peta digital dapat dikembalikan
ke bentuk asalnya kapanpun tanpa ada penurunan kualitas.
2) Peta digital mudah disimpan dan dipindahkan dari satu media
penyimpanan yang satu ke media penyimpanan yang lain. Peta analog
yang disimpan dalam bentuk gulungan-gulungan kertas misalnya,
memerlukan ruangan yang lebih besar dibanding dengan jika peta
tersebut disimpan sebagai peta digital dalam sebuah hard disk, CD-
ROM atau DVD-ROM.
12
R. Nuryadin, Panduan Menggunakan Mapserver, (Bandung: Informatika, 2005), h. 19 13
Ibid.
10
3) Peta digital lebih mudah diperbarui. Penyuntingan untuk keperluan
pemutakhiran data atau perubahan sistem koordinat misalnya, dapat
lebih mudah dilakukan menggunakan perangkat lunak tertentu.
b. Peta Digital Merupakan Salah Satu Bentuk SIG
Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
pembuatan peta pun bisa dilakukan tidak dengan cara konvensional,
melainkan sudah dikembangkan dengan menggunakan komputer sehingga
menjadi lebih mudah dan cepat, data yang pada awalnya berbentuk
terpisah, melalui SIG akan disajikan dalam bentuk terpadu, data dapat
dioverlaykan atau ditumpang-susunkan antara peta yang satu dengan peta
yang lain, ini semua sebagai hasil upaya manipulasi data14
.
SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan
(capturing), menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi,
menganalisa, dan menampilkan data-data yang berhubungan dengan
posisi-posisi di permukaan bumi15
. Menurut Bernhardsen, mendefinisikan
SIG sebagai sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data
geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan
perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi
data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaruan data,
managemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan
presentasi data serta analisis data. Murai membagi komponen SIG ke
dalam tiga bagian utama, yakni sistem komputer, data geospatial dan
pengguna. Ketiga komponen ini saling terkait satu dengan yang lain dalam
mengolah dan menganalisis data yang bereferensi geografi. Sistem
komputer untuk SIG terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan
14
Iwan Hermawan, Geografi: Sebuah Pengantar, (Bandung: Private Publishing, 2009), h.
134 15
Eddy Prahasta, Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografi, (Bandung: Informatika,
2001), h. 54
11
prosedur untuk penyusunan pemasukkan data, pengolahan, analisis,
pemodelan dan penayangan data geospatial. Sumber-sumber data
geospatial adalah peta digital, foto udara, citra satelit, tabel statistik dan
dokumen lain yang berhubungan. Data geospatial dibedakan menjadi data
grafis disebut juga data geometris dan data atribut (data tematik). Data
grafis mempunyai tiga elemen, yakni titik (node), garis (arc) dan luasan
(poligon) dalam bentuk vektor ataupun raster yang mewakili geometri
topologi, ukuran, bentuk, posisi dan arah. Hubungan antara ketiga
komponen tersebut dapat digambarkan sebagai berikut16
:
Gambar 2.1
Hubungan antara ketiga komponen utama dalam
Sistem Informasi Geografi
Komponen Utama
Sumber : Sistem Informasi Geografi: menggunakan Peta digital dengan
software Arc View 3.2 dan Er Mapper 6.4 (2009)
16
Muhammad Jafar Elly, Sistem Informasi Geografi: Menggunakan Peta digital dengan
software Arc View 3.2 dan Er Mapper 6.4, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h. 3-6
Sistem
Komputer
Data Geospatial
Pengguna
- Hardware
- Software
- Prosedur
Data
Grafis
Data
Atribut
- Desain standar
- Perbaharui
- Terapan
- Titik (node)
- Garis (line/arc)
- Area (poligon)
- Tabel-tabel
12
2. Hakikat Software Arc View
a. Pengertian Software Arc View
Software Arc View merupakan salah satu perangkat lunak
(software) desktop Sistem Informasi Geografi (SIG) dan pemetaan yang
dikembangkan oleh ESRI. Software Arc View memiliki kemampuan-
kemampuan untuk melakukan visualisasi, meng-explore, menjawab query
(baik basis data spasial maupun non-spasial), menganalisis data secara
geografis dan sebagainya17
.
b. Software Arc View Sebagai Media Pembelajaran
Media Pembelajaran peta digital dengan menggunakan software
Arc View termasuk pada faktor eksternal dalam penelitian ini. Karena
media pembelajaran peta digital dengan software Arc View merupakan
instrumen yang sengaja peneliti rancang untuk meningkatkan faktor
internal dari siswa, sehingga dengan menggunakan media tersebut
diharapkan siswa menjadi lebih tertarik dan lebih mudah dalam menyerap
materi pelajaran IPS, khususnya pada pokok bahasan IPS yang terdapat
unsur pemetaan didalamnya.
c. Kelebihan Software Arc View Sebagai Media Pembelajaran
Dengan software Arc View, kita dapat membuat peta dan
menginput suatu data kemudian mengolahnya menjadi suatu peta yang
baru sesuai dengan informasi yang diperlukan. Sebagai contoh, dalam
pokok bahasan persebaran flora fauna, kita buat peta Indonesia, kemudian
kita input data ke dalam peta tersebut, baik itu data pembagian wilayah
flora fauna di Indonesia, jenis flora fauna di setiap wilayah persebaran,
serta informasi flora fauna tersebut. Sehingga hasil output dari proses
tersebut akan dihasilkan sebuah peta Indonesia yang di dalamnya terdapat
informasi-informasi yang sudah kita input.
17
Environment Analysis and Spatial Modeling Laboratory Department of Forest Resources
Conservation Faculty of Forestry, IPB
13
d. Prosedur Penggunaan Software Arc View
Berikut ini prosedur dalam penggunaan Software Arc View untuk
membuat peta digital yang digunakan sebagai media pembelajaran18
:
Langkah pertama buatlah Folder dengan nama “ Latihan SIG UIN
2013”
1) Membuka Arc View
Dalam membuka Arc View, seperti halnya membuka program-
program lain.
2) Meregistrasikan Peta
a) Langkah Registrasi Peta
Langkah pertama setelah program Arc View telah di buka
adalah mengaktifkan beberapa ekstensi untuk membuka data
jenis gambar dengan langkah pilih menu File - Extensions dan
cek pada ektensi Image Support dan JPEG (JFIF) Image
Support, Register and Transfom. Untuk jenis image data yang
lain dapat mengaktifkan TIFF 6.0 Image Support untuk
membuka file *.TIFF.
18
Sodikin, Pelatihan SIG UIN. (Jakarta: Jurusan Ilmu Pendidikan Sosial, 2013), h. 1-5
14
15
Setelah di pilih Register and Transfom kemudian akan muncul
seperti di bawah ini.
Meletakkan titik ikat dengan mengaktifkan icon (source)
sebagai sumber titik ikat yang akan di register .
Kemudian mengisikan koordinat X pada kolom Destination X
dan koordinat Y pada kolom Destination Y. Pada koordinat
geografis dilakukan pengisian koordinat dalam satuan desimal
bukan dalam waktu sehingga penulisannya mengacu pada
rumus:
16
Dalam meregister usahakan digunakan minimal 4 titik ikat
untuk mendapatkan nilai RMS eror dan nilai RMSE kurang
dari 0,5 menunjukkan titik ikat yang baik.
Menyimpan koordinat tersebut dengan menekan Write World
File dan disimpan pada lokasi dan direktori sama dengan file
image .jpg sehingga akan muncul file baru dengan nama .jgw.
3) Digitasi Peta
Digitasi dilakukan untuk merubah data raster menjadi data
vektor, langkah-langkahnya sebagai berikut.
a) Klik View-New Theme, seperti pada gambar di bawah.
17
b) Setelah memilih New Theme maka akan tampil pilihan sebagai
berikut
Dalam melakukan proses digitasi, sebaiknya kita
mengutamakan untuk melakukan digitasi pada batas administratif,
hal ini dilakukan agar memudahkan dalam digitasi-digitasi bentuk-
bentuk lainya. Setelah di pilih line klik ok dan simpan pada folder
latihan SIG UIN 2O13 dengan nama Batas Kecamatan.
18
3. Hakikat Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan
dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru
dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah19
.
Kelengkapan sarana dan prasarana akan membantu guru dalam
penyelenggaraan proses pembelajaran; dengan demikian sarana dan
prasarana merupakan komponen penting yang dapat memengaruhi proses
pembelajaran20
. Media pembelajaran dapat juga kita artikan sebagai sarana
pembelajaran yang membantu guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran kepada peserta didik.
Dewasa ini, ketika ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang
sangat pesat, proses pembelajaran tidak lagi dimonopoli oleh adanya
kehadiran guru di dalam kelas. Siswa dapat belajar di mana dan kapan
saja. Siswa bisa belajar apa saja sesuai dengan minat dan gaya belajar.
Seorang desainer pembelajaran dituntut untuk dapat merancang
pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai jenis media dan sumber
belajar yang sesuai agar proses pembelajaran berlangsung secara efektif
dan efisien. Namun demikian, pada kenyataannya tidak semua bahan
pelajaran dapat disajikan secara langsung. Untuk mempelajari bagaimana
kehidupan makhluk hidup di dasar laut, tidak mungkin guru membimbing
siswa langsung menyelam ke dasar lautan, atau membelah dada manusia
hanya untuk mempelajari cara kerja organ tubuh manusia, seperti cara
kerja jantung ketika memompakan darah. Untuk memberikan pengalaman
belajar semacam itu, guru memerlukan alat bantu seperti film atau foto-
foto dan lain sebagainya. Demikian juga untuk memiliki keterampilan
19
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: Citra Adya Bakti, 1994), h. 12 20
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2008), h. 55
19
membedah atau melakukan operasi pada manusia, pertama kali tidak perlu
melakukan pembedahan langsung, akan tetapi dapat menggunakan benda
semacam boneka yang mirip dengan manusia. Atau untuk memperoleh
keterampilan mengemudikan pesawat ruang angkasa, dalam proses
pembelajarannya dapat melakukan simulasi terlebih dahulu dengan
pesawat yang mirip dan memiliki karakteristik yang sama. Alat yang
dapat membantu proses belajar ini yang dimaksud dengan media atau alat
peraga pendidikan21
.
Menurut Heinich, media merupakan alat saluran komunikasi.
Media berasal dari kata Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
“medium” yang secara harfiah berarti “perantara” yaitu perantara sumber
pesan (a source) dan penerima pesan (a receiver). Heinich mencontohkan
media ini seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed
materials), komputer, dan instruktur. Contoh media tersebut bisa
dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika membawa pesan-pesan
(messages) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Heinich juga
mengaitkan hubungan antara media dengan pesan dan metode (methods)
22. Media merupakan alat bantu yang sangat bermanfaat bagi para siswa
dan pendidik dalam proses belajar dan mengajar. Dengan adanya media
pengajaran, peran guru menjadi semakin luas. Sedangkan anak didik akan
terbantu untuk belajar dengan lebih baik, serta terangsang untuk
memahami subjek yang tengah diajarkan dalam bentuk komunikasi
penyampaian pesan yang lebih efektif dan efisien23
.
Pengertian media pembelajaran adalah segala bentuk alat
komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari
21
Wina Sanjaya, Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media
Group, 2008), h. 198-199 22
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran: Hakikat Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h. 6 23
Dina Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, (Yogyakarta: DIVA Press, 2011), h.
15
20
sumber ke peserta didik. Tujuannya adalah merangsang mereka untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran media. Selain digunakan untuk
mengantarkan pembelajaran secara utuh, dapat juga dimanfaatkan untuk
menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran, memberikan
penguatan maupun motivasi24
. Media pembelajaran merupakan suatu
teknologi pembawa pesan yang dapat digunakan untuk keperluan
pembelajaran; media pembelajaran merupakan sarana fisik untuk
menyampaikan materi pembelajaran. Media pembelajaran merupakan
sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar termasuk
teknologi perangkat keras25
. Selain pengertian media yang telah diuraikan
di atas, masih terdapat pengertian lain yang dikemukakan oleh beberapa
ahli. Coba anda perhatikan beberapa pengertian media pembelajaran
berikut ini26
:
1) Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran.
2) Sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti
buku, film, video, slide, dan sebagainya.
3) Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar,
termasuk teknologi perangkat kerasnya.
Dengan demikian, pembelajaran merupakan hubungan timbal balik
antara guru (pemberi informasi) dan peserta didik (penerima informasi).
Hubungan timbal balik tersebut dapat dilakukan dengan cara komunikasi.
Selain dengan komunikasi verbal, seorang guru juga dapat menggunakan
media pembelajaran sebagai alat bantu untuk memperkuat komunikasi
dengan peserta didik.
24 Hamzah B. Uno, Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi Dan Informasi Pembelajaran,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 122 25
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan Profesionalisme
Abad 21, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 160 26
Rudi Susilana dan Cepi Riyana, op. cit., h. 6-7
21
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa media pembelajaran merupakan
sarana/alat bantu yang dapat digunakan untuk memperkuat hubungan
timbal balik antara guru dan peserta didik, sehingga peserta didik mampu
untuk menyerap informasi pengetahuan secara maksimal dan tujuan-
tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai.
b. Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran memiliki fungsi yang sangat strategis dalam
pembelajaran. Sering kali terjadi banyaknya siswa yang tidak atau kurang
memahami materi pelajaran yang disampaikan guru atau pembentukan
kompetensi yang diberikan pada siswa dikarenakan ketiadaan atau kurang
optimalnya pemberdayaan media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar. Ada beberapa fungsi media pembelajaran dalam pembelajaran,
diantaranya27
:
1) Sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran
2) Sebagai komponen dari sub sistem pembelajaran
3) Sebagai pengarah dalam pembelajaran
4) Sebagai permainan atau membangkitkan perhatian dan motivasi siswa
5) Meningkatkan hasil dan proses pembelajaran
6) Mengurangi terjadinya verbalisme
7) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra
c. Klasifikasi dan Jenis Media Pembelajaran
Jenis media yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran cukup
banyak ragamnya, mulai dari media yang sederhana, sampai pada media
yang cukup rumit dan canggih. Untuk mempermudah mempelajari jenis
media, karakter, dan kemampuannya dilakukan pengklasifikasian atau
penggolongan. Salah satu klasifikasi yang dapat menjadi acuan dalam
27
Rusman, op. cit., h. 162-163
22
pemanfaatan media adalah klasifikasi yang dikemukakan oleh Edgar Dale
yang dikenal dengan kerucut pengalaman (Cone Experience). Kerucut
pengalaman Dale mengklasifikasikan media berdasarkan pengalaman
belajar yang akan diperoleh oleh peserta didik, mulai dari pengalaman
belajar langsung, pengalaman belajar yang dapat dicapai melalui gambar,
dan pengalaman belajar yang bersifat abstrak. Penggolongan lain yang
dapat dijadikan acuan dalam pemanfaatan media adalah berdasarkan pada
teknologi yang digunakan, mulai media yang teknologinya rendah (low
technology) sampai pada media yang menggunakan teknologi tinggi I
(high technology). Apabila penggolongan media ditinjau dari teknologi
yang digunakan, maka penggolongannya sangat dipengaruhi oleh
pengembangan teknologi. Bentuk klasifikasi yang mudah dipelajari,
yaitu28
:
Tabel 2.1
Klasifikasi Media Pembelajaran
KLASIFIKASI JENIS MEDIA
Media yang tidak diproyeksikan
(non projected media)
Realita, model, bahan grafis
(graphic material), display
Media yang diproyeksikan
(projected media) OHT, Slide, Opaque
Media video (video) Audio kaset, audio vission, active
audio vision
Media video (video) Video
Media berbasis komputer
(computer based media)
Computer Assisted Intruction
(CAI) Computer Managed
Instruction (CMI)
Multimedia kit Perangkat praktikum
Sumber : Teknologi Komunikasi Dan Informasi Pembelajaran (2010)
28
Hamzah B. Uno, Nina Lamatenggo, op. cit., h. 122-123
23
4. Hakikat Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Thorndike dalam buku Asri Budiningsih yang berjudul
belajar dan pembelajaran, belajar adalah proses interaksi antara stimulus
dan respon. Stimulus yaitu apa saja yang merangsang terjadinya kegiatan
belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap
melalui alat indera. Sedangkan respon yaitu reaksi yang dimunculkan
peserta didik ketika belajar, yang juga dapat berupa pikiran, perasaan, atau
gerakan/tindakan29
. Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk
memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki
perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian30
. Hasil belajar merupakan
penilaian terhadap hasil belajar siswa yang mencakup aspek pengetahuan
(kognitif), nilai sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor).
Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap
hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini
mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa.
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku seperti
telah dijelaskan di muka. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris.
Oleh sebab itu, dalam penilaian hasil belajar, peranan tujuan instruksional
yang berisi rumusan kemampuan dan tingkah laku yang diinginkan
dikuasai siswa menjadi unsur penting sebagai dasar dan acuan penilaian31
.
29
Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran (cet 2), (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2012), h.
21 30
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2011), h. 9 31
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2012), h. 3
24
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Salah satu tanda seseorang telah belajar adalah adanya perubahan
tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut meliputi
perubahan pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), dan nilai
sikap (afektif)32
. Proses dan hasil belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor
internal baik yang bersifat fisik maupun psikis, dan faktor eksternal dalam
lingkungan keluarga, sekolah, pekerjaan, ataupun masyarakat luas33
.
Dalam hal ini ada berbagai model klasifikasi pembagian macam-
macam faktor psikologis yang diperlukan dalam kegiatan belajar. Thomas
F. Staton dalam buku A.M. Sardiman yang berjudul Interaksi & Motivasi:
Belajar Mengajar menguraikan enam macam faktor psikologis itu34
:
1) Motivasi, Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya
sendiri ada keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan untuk
belajar inilah yang disebut dengan motivasi.
2) Konsentrasi, Konsentrasi dimaksudkan memusatkan segenap kekuatan
perhatian pada suatu situasi belajar.
3) Reaksi, Belajar membutuhkan reaksi yang melibatkan ketangkasan
mental, kewaspadaan, perhitungan, ketekunan dan kecermatan untuk
menangkap fakta-fakta dan ide-ide sebagaimana disampaikan oleh
pengajarnya.
4) Organisasi, Belajar juga dapat dikatakan sebagai kegiatan
mengorganisasikan, menata atau menempatkan bagian-bagian bahan
pelajaran ke dalam suatu kesatuan pengertian. Dalam hal ini,
dibutuhkan keterampilan mental untuk mengorganisasikan stimulus
(fakta-fakta, ide-ide).
32
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Peta digital dengan
softwarenya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 62 33
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009), h.172 34
Sardiman A.M., Interaksi & Motivasi: Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Press, 2012),
h. 39-44
25
5) Pemahaman, Pemahaman atau comprehension dapat diartikan
menguasai sesuatu dengan pikiran. Karena itu belajar berarti harus
mengerti secara mental makna dan filosofisnya, maksud dan implikasi
serta peta digital dengan software-peta digital dengan softwarenya,
sehingga menyebabkan siswa dapat memahami suatu situasi.
6) Ulangan, Mengulangi atau memeriksa dan mempelajari kembali apa
yang sudah dipelajari, maka kemungkinan untuk mengingat bahan
pelajaran menjadi lebih besar. Hanya perlu ditegaskan bahwa kegiatan
mengulang harus disertai dengan pemikiran dan bertujuan.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan berkaitan dengan penelitian ini antara lain
penelitian Jantur Sunaryo dalam Penggunaan Media Sistem Informasi Geografi
(SIG) Pembelajaran untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas
VII 4 pada Mata Pelajaran IPS Geografi di SMP Negeri 1 Kualasimpang,
Kabupaten Aceh Tamiang Tahun Pelajaran 2011/2012. Diperoleh kesimpulan
bahwa data tentang hasil belajar diperoleh dari hasil tes evaluasi pada akhir proses
pembelajaran di setiap siklus. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran IPS
menggunakan media sistem informasi geografi (SIG) pembelajaran dapat
meningkatkan minat belajar dan hasil belajar35
.
Arif Harjanto dan Didit Suprihanto dalam jurnal “Computer Asissted
Instruction (Cai) Untuk Pembelajaran Ilmu Fisika Sekolah Menengah Atas”
diperoleh kesimpulan bahwa perangkat lunak yang dihasilkan berupa peta digital
dengan software berbasis multimedia untuk pembelajaran fisika yang ditampilkan
dapat membantu siswa dalam mempelajari materi termodinamika dan fluida dan
membantu guru menyampaikan materi dalam proses belajar mengajar. Dan
35
Jantur Sunaryo, “Penggunaan Media Sistem Informasi Geografi (SIG)Pembelajaran untuk
Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII 4 pada Mata Pelajaran IPS Geografi di SMP
Negeri 1 Kualasimpang Kabupaten Aceh Tamiang Tahun Pelajaran 2011/2012.” Tesis pada Program
Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Surakarta, 2012, tidak dipublikasikan.
26
Multimedia ini sangat efektif sebagai media pembelajaran dan dapat dipelajari
secara mandiri oleh siswa36
.
Dr. Roslee Talip & Mohd Saifullah Md Sabri dalam “Penggunaan Peta
digital dengan software Google Earth dalam Meningkatkan Prestasi Pelajar
Mata Pelajaran Geografi di Sekolah Menengah” diperoleh kesimpulan bahwa
daripada kajian yang telah dijalankan, boleh dirumuskan bahwa penggunaan peta
digital dengan software Google Earth dalam proses pengajaran dan pembelajaran
bagi mata pelajaran Geografi yang bersubtopik Bentuk Muka Bumi berupaya
menarik minat pelajar mempelajari topik tersebut. Di samping itu, dengan
penggunaan peta digital dengan software tersebut sebagai alat bantu mengajar
juga dapat meningkatkan pencapaian pelajar kumpulan rawatan yang terbukti
pada ujian pasca37
.
C. Kerangka Berpikir
Media visual berupa gambar dan foto serta ditambah dengan Peta
Indonesia merupakan media yang tepat dalam pembelajaran pada pokok bahasan
perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan pada masa Islam di
Indonesia, karena pada materi tersebut terdapat unsur pemetaan berupa pemetaan
wilayah yang pertama kali mendapat pengaruh Islam, serta terdapat juga unsur
persebaran wilayah kerajaan islam di Indonesia. Dengan media peta kita bisa
melihat wilayah mana yang mendapatkan pengaruh Islam pertama kali hingga
menyebar ke seluruh Nusantara, dengan Peta Indonesia juga kita dapat
mengetahui letak atau lokasi Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Akan tetapi,
media peta Indonesia merupakan media yang hanya menampilkan wilayah-
wilayah Indonesia, siswa harus menyambungkan sendiri antara informasi atau
36
Arif Harjanto dan Didit Suprihanto, “Computer Asissted Instruction (CAI) Untuk
Pembelajaran Ilmu Fisika Sekolah Menengah Atas”, (Program Studi Teknik Industri Fakultas
TeknikUniversitas Mulawarman: Vol.7 No.3 Edisi September 2012)
37 Dr. Roslee Talip & Mohd Saifullah Md Sabri, “Penggunaan Peta digital dengan software
Google Earth dalam Meningkatkan Prestasi Pelajar Mata Pelajaran Geografi di Sekolah Menengah”,
(Sekolah Pendidikan dan Pembangunan Sosial Universiti Malaysia Sabah, 2013)
27
materi yang dia dapat dengan kondisi sebenarnya di peta. Oleh karena itu,
bagaimana jika kita menggunakan Software Arc View yang merupakan salah satu
perangkat lunak dalam Sistem Informasi Geografi. Dengan menggunakan
Software Arc View, maka kita dapat menampilkan beberapa pesan atau materi
pelajaran secara digitasi yang disajikan ringkas dan praktis.
Jadi, penggunaan peta digital dengan Software Arc View sebagai media
pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan rasa ketertarikan siswa terhadap
pokok bahasan perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan pada
masa Islam di Indonesia, sehingga diperoleh hasil belajar yang baik. Yang
artinya, penggunaan peta digital dengan Software Arc View sebagai media
pembelajaran diduga akan dapat memberikan pengaruh positif yang signifikan
terhadap hasil belajar siswa.
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berfikir
1. Siswa kurang tertarik dengan mata pelajaran IPS
2. Keterbatasan media pembelajaran IPS di SMP Islamiyah Ciputat.
3. Hasil belajar siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
pada mata pelajaran IPS Terpadu
4. Apakah pemanfaatan Peta digital dengan Software Arc View sebagai media
pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VII di SMP
Islamiyah Ciputat.
Proses Pembelajaran
Peta Digital dengan Software Arc View sebagai media pembelajaran
Konsep perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan
pada masa Islam di Indonesia serta peninggalan-peninggalannya.
Hasil Belajar
28
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berfikir yang telah
dikemukakan, maka perumusan hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :
Ho = tidak terdapat pengaruh penggunaan peta digital dengan Software Arc
View sebagai media pembelajaran terhadap hasil belajar di kelas VII.2 SMP
Islamiyah Ciputat.
Ha = terdapat pengaruh penggunaan peta digital dengan Software Arc View
sebagai media pembelajaran terhadap hasil belajar di kelas VII.2 SMP
Islamiyah Ciputat.
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Islamiyah Ciputat yang beralamat di
Jalan Ki Hajar Dewantara No. 23 Ciputat, Tangerang Selatan. Tempat
penelitian ini diambil karena jarak yang dekat dengan tempat lokasi
penelitian, dan penulis mengenal keadaan sekolah tersebut sehingga
memudahkan dalam melakukan penelitian.
Gambar 3.1
Peta Lokasi SMP Islamiyah Ciputat
30
2. Waktu penelitian
Proses penelitian ini dilakukan secara bertahap mulai dari penyusunan
dan pengajuan proposal, observasi, pengajuan izin penelitian, menentukan dan
menyusun instrumen, pengumpulan data sebagai kegiatan inti penelitian,
pengolahan dan analisis data penelitian. Rentang waktu yang dibutuhkan
secara keseluruhan selama 6 bulan, mulai dari bulan januari sampai juni 2015.
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
B. Metode Penelitian
Berdasarkan tingkat eksplantasinya, penelitian ini tergolong penelitian
komparatif dengan pendekatan eksperimen semu (quasi eksperimental design).
Peneliti akan menggunakan quasi-eksperimental atau ex-post-facto jika datanya
berasal dari suatu lingkungan yang telah ada atau dari suatu kejadian yang timbul
tanpa intervensi langsung si peneliti38
. Metode ini dipilih karena sesuai dengan
tujuan penelitian yang akan dicapai yaitu mengetahui perbedaan suatu variabel,
yaitu hasil belajar IPS Terpadu dengan perlakuan yang berbeda. Peneliti
38
Imam Ghozali, Desain Penelitian Eksperimental: Teori, Konsep dan Analisis dengan
SPSS16, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2008), h.17
No Tahap
Penelitian
Waktu Penelitian
Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Perencanaan
Pengajuan
proposal
Pengajuan izin
penelitian
Penyusunan
instrumen
penelitian
2 Pelaksanaan
Proses penelitian
3 Penyelesaian
Proses analisis
data
Penyusunan
laporan
penelitian
31
menganalisis pengaruh yang terjadi antara variabel bebas dan variabel terikat
berdasarkan perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan media
Peta Digital dengan Software Arc View sebagai kelas eksperimen dan kelas
kontrol yang menggunakan media Peta Indonesia. Eksperimen merupakan
kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan
bukti-bukti yang berhubungan dengan hipotesis yang diajukan, meneliti adanya
akibat setelah subjek dikenai perlakuan pada variabel bebasnya.
Subjek diambil dari kelompok tertentu yang terbagi menjadi kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Tujuan dari metode ini yaitu untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh suatu variabel dengan variabel lain yang
menjadi objek penelitian melalui pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis
data serta pengambilan kesimpulan.
C. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent pretest-
posttest control group design (pretes-postes dua kelompok) merupakan desain
penelitian yang melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen. Alasan pengambilan desain penelitian ini adalah karena diberikan
pretes dan postes pada setiap group (kelas eksperimen dan kelas kontrol). Adapun
desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini tertera dalam tabel berikut :
Tabel 3.2
Desain Penelitian
Kelompok Pretes Perlakuan Postes
Eksperimen T1 X1 T2
Kontrol T1 X2 T2
Keterangan :
X1 : Pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan media Peta Digital
X2 : Pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan media Peta Indonesia
T1 : Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
T2 : Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
32
Langkah pertama yang dilakukan adalah menetapkan kelompok yang akan
dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kelompok yang
menggunakan media Peta Digital dengan Software Arc View sebagai kelompok
eksperimen, sedangkan kelompok yang menggunakan media Peta Indonesia
sebagai kelompok kontrol.
Sebelum peserta didik diberikan perlakuan, kedua kelompok diberikan
pretes (T1) kemudian dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pada kelompok
eksperimen yang menggunakan media Peta Digital dengan Software Arc View
(X1) dan kelompok kontrol yang menggunakan media Peta Indonesia (X2).
Setelah perlakuan, kedua kelompok diberikan postes (T2), hasilnya
kemudian dibandingkan dengan skor pretes sehingga diperoleh gain, yaitu selisih
antara skor pretes dan postes.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek
penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara,
gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya. Sehingga objek-objek ini
dapat menjadi sumber data penelitian39
. Populasi target dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa SMP Islamiyah Ciputat tahun ajaran 2014/2015.
Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII.2
SMP Islamiyah Ciputat semester 2 tahun ajaran 2014/2015.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi terjangkau dengan
teknik Purpossive Sample, yaitu pengambilan sampel harus didasarkan atas
ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok
39
Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Erlangga,
2013), h. 56
33
populasi40
. Sampel ini diambil menggunakan teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan peneliti adalah rekomendasi dari guru
IPS di SMP Islamiyah Ciputat yang menyarankan untuk memilih kelas VII.2
dan VII.4 karena memiliki komposisi yang setara atau homogen, baik dilihat
dari segi jumlah komposisi laki-laki dan perempuan, segi usia, dan
kemampuan hasil belajar kelas.
Dengan teknik Purpossive Sample ini, menentukan dua kelas sebagai
sampel dalam penelitian ini, yaitu kelas VII.2 sebagai kelas Eksperimen dan
kelas VII.4 sebagai kelas kontrol.
Tabel 3.3
Komposisi Siswa
No Komposisi VII.2 VII.4
1 L/P 22/18 24/16
2 Nilai Rata-
Rata IPS 68,28 67,62
3 Usia 12-13 12-13
4 Lain-lain
Belum mendapatkan materi
perkembangan masyarakat,
kebudayaan, dan
pemerintahan pada masa
Islam di Indonesia serta
peninggalan-peninggalannya
dengan media Peta Digital
Belum mendapatkan materi
perkembangan masyarakat,
kebudayaan, dan
pemerintahan pada masa
Islam di Indonesia serta
peninggalan-peninggalannya
dengan media Peta Indonesia
Berdasarkan uraian data di atas, maka pada kelas pertama yaitu kelas
VII.2 sebagai kelas eksperimen yang akan diberikan pembelajaran dengan
media Peta Digital dengan Software Arc View dan kelas VII.4 sebagai kelas
kontrol yang akan diberikan pembelajaran dengan menggunakan media Peta
Indonesia.
40
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013) h. 183
34
E. Variabel Penelitian
1. Variabel X (Media Pembelajaran Arc View dan Peta Indonesia)
a. Definisi Konsep
Media pembelajaran Peta Digital dengan Software Arc View
merupakan sebuah media dimana guru menggunakan alat bantu peta
digital untuk menerangkan sebuah materi sehingga siswa menjadi tertarik
dengan materi yang diberikan. Sedangkan media Peta Indonesia adalah
media peta atau gambaran wilayah Indonesia yang dilukiskan pada bidang
datar dengan skala tertentu.
b. Definisi Operasional
Media pembelajaran Peta Digital dengan Software Arc View
adalah media belajar yang menggunakan peta digital yang mampu
menampilkan lokasi dengan warna. Sedangkan media Peta Indonesia
merupakan media Peta Indonesia yang digunakan sebagai alat bantu dalam
pembelajaran.
2. Variabel Y (Hasil Belajar)
a. Definisi Konsep
Hasil belajar siswa adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam
mata pelajaran IPS pada materi perkembangan masyarakat, kebudayaan,
dan pemerintahan pada masa Islam di Indonesia serta peninggalannya.
b. Definisi Operasional
Hasil belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang
dilakukan oleh siswa meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hasil
belajar yang telah dicapai siswa dari proses belajar dapat diketahui pada
tes mata pelajaran tersebut.
35
F. Teknik Pengumpulan Data
Instrumen dalam penelitian ini terdiri atas 2 jenis, yaitu :
1. Tes
a. Pretes dan Postes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok41
.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes objektif
sering juga disebut tes dikotomi karena jawabannya antara benar atau
salah dan skornya antara 1 atau 0. Untuk mengetahui hasil belajar siswa
pada ranah kognitif yang diperoleh dari data pretes dan postes berupa skor
hasil belajar IPS pada materi pembelajaran perkembangan masyarakat,
kebudayaan, dan pemerintahan pada masa Islam di Indonesia serta
peninggalan-peninggalannya.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil
belajar IPS untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap
materi pembelajaran yang diajarkan. Tes yang diberikan adalah tes
objektif berupa soal pilihan ganda sebanyak 50 butir soal dengan 4 pilihan
jawaban. Sebelum tes ini diberikan, terlebih dahulu diujicobakan untuk
diketahui validitas dan reabilitasnya. Adapun kisi-kisi instrumen tes
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Tes
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
No.
Soal Jumlah
Memahami
perkembang
an
masyarakat
Mendeskripsi
kan
perkembanga
n
1. Mendeskripsikan
masuk dan
berkembangnya agama
Islam di Indonesia
1, 2, 4, 9,
36
5
41
Ibid., h. 193
36
sejak masa
Hindu-
Buddha
sampai masa
Kolonial
Eropa
masyarakat,
kebudayaan,
dan
pemerintahan
pada masa
Islam di
Indonesia
serta
peninggalan-
peninggalann
ya.
2. Menjelaskan teori
proses masuknya Islam
ke Indonesia
3, 5, 6, 8,
10, 11, 12,
7
3. Menganalisis pengaruh
Islam di Indonesia
13, 20, 2
4. Menunjukkan pada
peta daerah yang
dipengaruhi unsur
Islam di Indonesia
5. Mendeskripsikan
saluran Islamisasi
26, 29, 30,
34, 39, 40,
41, 42
8
6. Mendeskripsikan
Kerajaan Samudra
Pasai dan Kerajaan
Aceh
14, 15, 16,
17, 18, 19,
27, 31,
8
7. Menjelaskan Kerajaan
Demak dan Kerajaan
Pajang
21, 24, 25,
28, 38, 43,
35, 44
8
8. Mendeskripsikan
Kerajaan Mataram
Islam dan Banten
32, 33, 37, 3
9. Mendeskripsikan
Kerajaan Makasar,
Kerajaan Ternate dan
Tidore
45, 46, 47,
48, 49, 50
6
10. Memahami
peninggalan
kebudayaan Islam
7, 22, 23, 3
Jumlah 50
2. Non tes
Bentuk-bentuk instrumen mana yang akan dipilih tergantung beberapa
faktor, diantaranya adalah teknik pengumpulan data yang akan digunakan.
Angket digunakan bila responden jumlahnya besar dapat membaca dengan
baik, dan dapat mengungkapkan hal-hal yang sifatnya rahasia. Observasi
digunakan bila obyek penelitian bersifat perilaku manusia, proses kerja, gejala
alam, responden kecil. Wawancara digunakan bila ingin mengetahui hal-hal
dari responden secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit.
37
Gabungan dari ketiganya digunakan bila ingin mendapatkan data yang
lengkap, akurat dan konsisten42
. Dalam penelitian ini digunakan ketiganya
agar mendapatkan data yang lengkap, akurat dan konsisten.
a. Observasi
Observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi
kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan
seluruh alat indra43
. Dalam penelitian kuantitatif instrumen observasi lebih
sering digunakan sebagai alat pelengkap instrumen lain. Lembar observasi
ini berkaitan dengan aktivitas atau kegiatan selama pembelajaran materi
perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan pada masa
Islam di Indonesia serta peninggalan-peninggalannya melalui media Peta
Digital yang sedang berlangsung.
Observasi dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan dan observasi
dilakukan berdasarkan lembar observasi media Peta Digital dengan
Software Arc View berdasarkan RPP yang telah dibuat. Adapun kisi-kisi
lembar observasi adalah sebagai berikut :
Tabel 3.5
Kisi-kisi Lembar Observasi Pertemuan 1-4
No Aspek yang diamati Jumlah Pernyataan
1 Keterlaksanaan Skenario
Pembelajaran 5
2 Minat dan Motivasi Siswa dalam
Proses Pembelajaran 5
3 Kemampuan Dan Keterampilan
Guru 5
42
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2008), h. 172 43
Suharsimi Arikunto, Op. Cit., h. 199
38
b. Wawancara
Interview yang sering juga disebut dengan wawancara atau
kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
untuk memperoleh informasi dari terwawancara44
. Wawancara dilakukan
kepada siswa dan guru dengan waktu dan tempat wawancara tidak
ditentukan. Wawancara kepada siswa dilakukan untuk mengetahui respon
siswa terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Wawancara yang
dilakukan antara peneliti dengan guru meliputi hal-hal sebagai berikut:
Tabel 3.6
Kisi-kisi Wawancara kepada Guru
No Aspek yang ditanyakan Butir Pertanyaan
Sebelum Perlakuan
1 Hasil Belajar 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
2 Media pembelajaran 7,8, dan 9
Setelah Perlakuan
3 Media software Arc View 1, 2, 3, dan 4
4 Hasil Belajar 5, 6, 7, dan 8
Tabel 3.7
Kisi-kisi Wawancara kepada Siswa
No Aspek yang ditanyakan Butir Pertanyaan
Sebelum Perlakuan
1 Hasil Belajar 1, 2, dan 3
2 Media pembelajaran 4 dan 5
Setelah Perlakuan
3 Media software Arc View 1, 2, dan 3
4 Hasil Belajar 4 dan 5
44
Ibid., h. 198
39
c. Angket
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui45
. Berikut ini disajikan kisi-kisi
persepsi siswa terhadap media Peta Digital dengan Software Arc View:
Tabel 3.8
Kisi-Kisi Angket Persepsi Siswa Terhadap Media Pembelajaran
No Pernyataan Jumlah Pernyataan
1 Menerima 4
2 Memahami 3
3 Menilai 3
G. Instrumen Penelitian
Sebelum dilakukan pengambilan data, terlebih dahulu instrumen yang
akan digunakan diuji pada kelompok siswa yang dianggap sudah mengikuti
pokok bahasan yang akan disampaikan. Setelah itu instrumen diukur tingkat
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda sehingga dapat
dipertimbangkan apakah instrumen tersebut dapat dipakai atau tidak.
1. Uji Validitas
Sebuah data atau informasi dapat dikatakan valid apabila sesuai
dengan keadaan senyatanya. Jika data yang dihasilkan dari sebuah instrumen
valid, maka dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut valid, karena dapat
memberikan gambaran tentang data secara benar sesuai dengan kenyataan
atau keadaan sesungguhnya46
. Untuk mengukur validitas soal pada penelitian
ini digunakan rumus koefisien korelasi biserial, karena data yang diperoleh
dari soal hanya mempunyai dua alternatif jawaban, sehingga alat ukur yang
45
Ibid., h. 194 46
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009), h. 58
40
tepat adalah koefisien korelasi biserial. Rumus koefisien korelasi biserial
sebagai berikut47
:
Keterangan:
Ypbi = koefisien korelasi biserial
Mp = rerata skor subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari
validitasnya
Mt = rerata skor total
St = standar deviasi dari skor total
P = proporsi siswa yang menjawab benar
P =
Q = proporsi siswa yang menjawab salah (q=1-p)
Kriteria pengujian jika harga rhitung > rtabel dengan taraf signifikan 5%
(α = 0,05) maka alat tersebut valid, begitu pula sebaliknya jika harga rhitung <
rtabel maka alat ukur tersebut tidak valid.
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas instrumen tes hasil belajar
IPS dengan menggunakan ANATES diperoleh informasi bahwa dari 50 soal
uji coba instrumen yang disebar ke 10 siswa yang lebih senior dari sampel
yaitu siswa kelas VIII, sebanyak 54% dinyatakan valid, atau sebanyak 27 soal
dinyatakan valid, diantaranya: no. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 11, 12, 14, 15, 17, 18, 19,
21, 22, 26, 28, 31, 34, 35, 37, 40, 41, 43, 46, 4848
.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto, “realibilitas berhubungan dengan masalah
ketetapan hasil tes. Atau seandainya hasilnya berubah-ubah perubahan yang
terjadi dapat dikatakan tidak berarti49
.” Reliabilitas bertujuan untuk
47
Ibid., h. 79 48
Lampiran 5 49
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009), h.86
41
mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan
menggunakan alat yang pengukur yang sama pula50
. Reabilitas dalam
penelitian ini dihitung dengan program ANATES. Sedangkan untuk
menghitung reabilitas menggunakan Kuder-Richardson atau yang dikenal K-
R 20, yaitu51
:
Keterangan :
r11 = Realibilitas tes secara keseluruhan
p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah 1-p
∑pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = Banyaknya item
S = Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
Tabel 3.9
Kategori Besarnya Reliabilitas
Nilai r 11 Keterangan
0,00 sampai 0,20 Sangat Rendah
0,21 sampai 0,40 Rendah
0,41 sampai 0,60 Cukup
0,61 sampai 0,80 Tinggi
0,81 sampai 1,00 Sangat Tinggi
Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas instrumen tes hasil belajar
IPS dengan menggunakan ANATES diperoleh informasi bahwa reliabilitas
dari 27 soal valid tergolong memiliki reliabilitas tinggi (0,70) 52
.
50
Syofian Siregar, Op. Cit., h. 87 51
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009), h.100 52
Lampiran 5
42
3. Tingkat Kesukaran
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut
indeks kesukaran (difficulty index). Soal yang baik adalah soal yang tidak
terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak
merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya
soal yang terlalu suka akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak
mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauan. Taraf
kesukaran dihitung menggunakan rumus53
:
Keterangan :
P : Indeks kesukaran soal
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Tabel 3.10
Indeks Tingkat Kesukaran Soal
Indeks Tingkat Kesukaran Kriteria
1,00 – 0,30 Soal Sukar
0,30 – 0,70 Soal Sedang
0,70 – 1,00 Soal Mudah
Dalam penelitian ini, taraf kesukaran setiap butir soal dihitung dengan
menggunakan ANATES. Berdasarkan perhitungan diperoleh soal kategori
sukar berjumlah 14 soal, yaitu no. 2, 3, 4, 5, 6, 11, 16, 18, 20, 22, 27, 28, 37,
42. Kategori sedang berjumlah 32 soal, yaitu no. 1, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15,
17, 19, 21, 23, 24, 25, 26, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 38, 40, 41, 43, 44, 47, 48,
49, 50. Kategori mudah berjumlah 4 soal, yaitu no. 31, 39, 45, 4654
.
53
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009), h.207-208 54
Lampiran 5
43
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membeda-
bedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang
bodoh (berkemampuan rendah). Daya pembeda dihitung dengan program
ANATES. Sedangkan untuk menghitung daya pembeda dengan rumus55
:
Di mana :
J = Jumlah Peserta Tes
JA = Banyak peserta kelompok atas
JB = Banyak peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompokatas yang menjawab soal itu dengan
benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan
benar
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Tabel 3.11
Kriteria Daya Pembeda
Daya Pembeda Klasifikasi
Bertanda Negatif Jelek Sekali
< 0,2 Jelek
0,2 – 0,4 Sedang
0,4 – 0,7 Baik
0,7 – 1,00 Baik Sekali
Pada penelitian ini, daya pembeda masing-masing butir soal dihitung
dengan ANATES. Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil daya pembeda
terendah sebesar 100.00 dalam kategori jelek sekali dan tertinggi sebesar
100.00 termasuk dalam kategori baik sekali56
.
55
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009), h. 211-214 56
Lampiran 5
44
H. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono, dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan
kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.
Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokan data berdasarkan variabel
dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh
responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan
untuk menjawab rumusan masalah, untuk melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan57
. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini
menggunakan uji statistik uji t, tetapi sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji
homogenitas sebagai syarat dapat dilakukannya analisis data.
1. Uji Normalitas Gain
Data pretes dan postes yang telah diperoleh sebelumnya dilakukan
perhitungan Normal Gain untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
yang memperhatikan hasil belajar siswa setelah perlakuan pembelajaran
dengan menggunakan peta digital dengan Software Arc View sebagai media
pembelajaran. Untuk mengetahui peningkatan skor pretes dan postes dapat
menggunakan rumus Normalized Gain. Rumus g faktor (N-Gains) 58
:
Keterangan:
% posttest : Skor post-test
% pretest : Skor pre-test
Kriteria tingkat gain adalah a) g ≤ 0,30: rendah, b) 0,30 < g ≤ 0,70:
sedang, c) 0,70 < g : tinggi.
57
Sugiyono, Op. Cit., h.207 58
R. Ariesta, Supartono, Pengembangan Perangkat Perkuliahan Kegiatan Laboratorium
Fisika Dasar Ii Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Kerja Ilmiah Mahasiswa, Jurnal
Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 62-68, Jurusan Fisika, Universitas Negeri Semarang,
Dipublikasikan: Januari 2011
45
Setelah diperoleh rata-rata tiap butir soal, lalu kita membandingkan
data indeks gain kelompok eksperimen dan data indeks gain kelompok kontrol
dengan bantuan software Microsoft Excel 2007.
2. Uji Prasyarat Analisis Data
a. Uji Normalitas
Tujuan dilakukannya uji normalitas terhadap serangkaian data
adalah untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau
tidak59
. Uji normalitas yang digunakan adalah uji liliefors berdasarkan
sampel yang akan diuji hipotesisnya. Apakah sampel berdistribusi normal
atau tidak. Menggunakan rumus:
Keterangan :
Lo = harga mutlak terbesar
F (Zi) = peluang angka baku
S (Zi) = proporsi angka baku
Dengan kriteria pengujian :
Lhitung < Ltabel maka sampel berdistribusi normal
Lhitung > Ltabel maka sampel tidak berdistribusi normal
Langkah-langkah sebagai berikut:
1) Data diurutkan dari terkecil hingga terbesar
2) Hitung nilai z dari masing-masing data berikut dengan rumus:
Keterangan :
Z = Skor baku
X = Skor data
= Mean
S = Simpangan baku
3) Untuk kolom F(z); dihitung dengan microsoft excel 2007 dengan
rumus =NORMSDIST(z)
59
Syofian Siregar, Op. Cit., h. 153
46
4) Untuk kolom
5) Kolom |f(z)-S(z)| merupakan harga mutlak dari selisih f(z) – S(z)
6) Menentukan harga terbesar dari harga mutlak tersebut untuk
menentukan Lo.
7) Apabila Lhitung < Ltabel maka sampel berasal dari disribusi normal
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah objek
(tiga sampel atau lebih) yang diteliti mempunyai varian yang sama. Untuk
menentukan rumus t-tes yang akan digunakan untuk menguji hipotesis,
maka perlu diuji dulu varians kedua sampel homogen atau tidak. Uji
homogenitas dilakukan dengan uji fisher, dengan rumus60
:
Keterangan
F = Homogenitas
= untuk varian terbesar
= untuk varian terkecil
Untuk menguji homogenitas langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Hipotesis
Ho : kedua varians berasal dari populasi yang homogen
Ha : kedua varians tidak berasal dari populasi homogen
2) Membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel
Jika Fhitung < Ftabel : Ho diterima
Jika Fhitung > Ftabel : Ho ditolak
3) Tentukan db pembilang dan db penyebut (varians terbesar dan varians
terkecil)
4) Tentukan nilai Fhitung
5) Tentukan nilai Ftabel
60
Syofian Siregar, Op. Cit., h. 167-169
47
Adapun kriteria pengujiannya adalah:
1) Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima yang berarti variansi populasi
kedua variabel homogen
2) Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak yang berarti variansi populasi
kedua variabel tidak homogen
I. Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang masih perlu diuji. Oleh
karena itu, hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran
suatu teori61
. Uji hipotesis penelitian ini dengan menggunakan uji t. Uji t
digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan media pembelajaran
peta digital dengan Software Arc View terhadap hasil belajar IPS. Untuk menguji
hipotesis langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Menentukan hipotesis
Ho :µ1 = µ2
Ha :µ1 ≠ µ2
2. Menentukan α
Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05.
3. Menentukan kriteria penerimaan hipotesis, Kriterianya:
Ho diterima, jika thitung > ttabel
Ha diterima, jika thitung < ttabel
4. Menentukan thitung
Jika berdasarkan uji kesamaan varians, ditunjukkan bahwa kedua kelompok
mempunyai varians yang sama maka untuk pengujian hipotesis ini digunakan
rumus:
61
Jonathan Sarwono, Analisis Data Menggunakan SPSS, (Yogyakarta: ANDI, 2006), h.65
48
Keterangan:
= rata-rata postes kelas eksperimen
= rata-rata postes kelas kontrol
= variansi kelas eksperimen
= variansi kelas kontrol
= jumlah siswa kelas eksperimen
= jumlah siswa kelas kontrol
J. Hipotesis Statistik
Secara statistik hipotesis dinyatakan sebagai berikut:
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
Keterangan :
µ1 = hasil belajar dalam proses pembelajaran menggunakan media Peta Digital
dengan Software Arc View.
µ2 = hasil belajar dalam proses pembelajaran menggunakan media Peta
Indonesia.
Ho = tidak terdapat pengaruh penggunaan peta digital dengan Software
Arc View sebagai media pembelajaran terhadap hasil belajar di kelas
VII.2 SMP Islamiyah Ciputat.
Ha = terdapat pengaruh penggunaan peta digital dengan Software Arc View
sebagai media pembelajaran terhadap hasil belajar di kelas VII.2 SMP
Islamiyah Ciputat.
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMP Islamiyah Ciputat
1. Kondisi Lingkungan SMP Islamiyah Ciputat
SMP Islamiyah Ciputat berada di Jl Ki Hajar Dewantara No. 23
Ciputat Tangerang-Selatan, telp. (021) 7409815-74716497. Berada di tengah
pemukiman penduduk dengan akses jalan masuk yang mudah karena terletak
di pinggir jalan raya. Lokasi sekolah berjarak 100 meter dari Pasar Ciputat.
Kondisi wilayah sekitar merupakan daerah pemukiman dan sebagian besar
orang tua siswa bermata pencaharian sebagai wiraswasta. Siswa-siswi SMP
Islamiyah Ciputat berasal dari wilayah sekitar yang meliputi Ciputat,
Jombang, dan wilayah sekitarnya.
SMP Islamiyah Ciputat berada di bawah naungan Yayasan Islamiyah
Ciputat. Berdiri sejak tahun 1965 menjadikan Yayasan Islamiyah Ciputat
sebagai yayasan pendidikan tertua di Ciputat. Di SMP Islamiyah Ciputat
terdiri dari dua kelas, yaitu kelas pagi dan kelas siang. Kelas pagi berisi kelas
VIII dan kelas IX dengan jam belajar dimulai pukul 07:00-12:40, dilanjutkan
dengan kelas siang yang berisi kelas VII dengan jam belajar dimulai pukul
12:50-17:20. Beberapa kegiatan ekstrakulikuler seperti tari, marawis, dan
pramuka yang menjadi sarana bagi anak didik SMP Islamiyah Ciputat untuk
menyalurkan minat, bakat, kreativitas mereka.
Mengedepankan pendidikan berorientasi pada prinsip-prinsip Islam
yang bernaungan kepada Iman dan Taqwa (IMTAQ) dan pada Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) merupakan visi dari SMP Islamiyah
Ciputat ini dalam mendidik dan membimbing anak didiknya agar menjadi
insan-insan muda yang berkualitas, berprestasi serta berakhlak baik.
Diharapkan lulusan SMP Islamiyah Ciputat ini selain memiliki wawasan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang luas juga memahami, mendalami
50
dan menguasai kaidah serta ajaran Islam yang telah ditanamkan kepada
mereka selama mengenyam bangku pendidikan di SMP Islamiyah Ciputat.
Kedua hal tersebut dirasa bisa menjadi bekal bagi masa depan mereka.
Siswa-siswi SMP Islamiyah Ciputat dalam perkembangan akademis
(nilai akademis/kognitif) 75% dapat mengikuti dengan baik, sesuai
KKM/SKBM. Hambatan yang sering ditemukan adalah perkembangan non
akademis siswa yaitu sosial emosional dan kebanyakan karena pola asuh
kedua orang tua dan faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan
siswa, serta ditambah dengan terbatasnya ruangan kelas sehingga membuat
siswa dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas pagi dan kelas siang yang
menyebabkan suasana belajar mengajar menjadi kurang maksimal.
Pendidikan di SMP Islamiyah Ciputat ini diselenggarakan dengan cara
memadukan pendidikan umum, pendidikan agama dan pendidikan
keterampilan dengan proses pembelajaran secara menyeluruh. Salah satu
contohnya adalah dengan adanya program Jum’at Bersih yang di dalamnya
terdapat kegiatan Sholat Dhuha berjamaah bagi kelas pagi yang berguna untuk
membiasakan Sholat Dhuha kepada siswa.
2. Visi, Misi dan Tujuan SMP Islamiyah Ciputat
a. Visi SMP IslamiyahCiputat
“Terdepan dalam IMTAQ yang berlandaskan Ahlusunnah Waljama’ah
dan berwawasan IPTEK”
b. Misi SMP Islamiyah Ciputat
1) Mewujudkan manusia yang memiliki IPTEK
2) Mewujudkan manusia yang beriman dan bertaqwa yang berlandaskan
Ahlusunnah Waljama’ah
3) Mewujudkan manusia yang bermoral
4) Mewujudkan manusia yang berkompetitif
51
c. Program Pembinaan Peserta Didik
Dalam upaya pengembangan dan pembinaan peserta didik SMP
Islamiyah Ciputat melakukan beberapa program yang dibagi berdasarkan
masing-masing bidang pengembangan dan pembinaannya, berikut adalah
bidang-bidang program pengembangan dan pembinaan peserta didik di
SMP Islamiyah Ciputat :
1) Jenis kegiatan sekolah
a) Mid Semester Ganjil/Genap
b) Semester Ganjil/Genap
c) Try Out
d) Ujian Sekolah
e) Ujian Nasional
f) Workshop
g) Lomba Bidang Sudi Tingkat SD/MI
2) Kegiatan ekstrakulikuler
a) PMR
b) Marawis
c) Futsal
d) Pramuka
e) Tari Saman
f) Paskibra
3. Data Kependidikan dan Non Kependidikan
a. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah
Tabel 4.1
Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah SMP Islamiyah Ciputat
NO NAMA L/P JABATAN
01 Sarmuji, S.Pd. L Kepala Sekolah
02 Hj. Nurwahdah, S.Ag. P Wakil Kepala Sekolah
52
b. Daftar Nama Guru
Tabel 4.2
Daftar Nama Guru SMP Islamiyah Ciputat
NO NAMA L/P
MENGAJAR
MATA
PELAJARAN DI KELAS
01 Sarmuji, S.Pd. L IPS Terpadu VIII.8 & IX.7
02 Sumarja, S.S. L
Pkn IX.1-7
Aswaja IX.1,4
PAI VIII.1,2
03 Hj. Nurwahdah, S.Ag. P Pend. Agama VIII.,3,4,5,6
Prakarya VII.1,2,3,4,5,6,7,8
04 Dra. Wiwin Alawiyah P Pkn VIII.1,2,3,4,5,6
Prakarya VIII.1,2,3,4,5,6
05 Saan Saputra, S.Pd. L Seni Budaya VII.4,5,6,8 &
VIII.3,4,5,6
06 Mudalih, S.Ag. L IPS Terpadu IX.1,2,3,4,5,6
07 Faiz Fikri Nur, S.Ag. L
Pend. Agama VII.1,2,3,4,5,6,7,8
BTQ VII.6,7,8 &
VIII,1,2,3,4,5,6
08 Ade Laily S, S.Ag. P Pkn VII.1,2,3,4,5,6,7,8
Aswaja IX.2,3,6
09 Sri Heriawati, S.Pd. P IPA Terpadu VII.1,2,3,4,5,6,7,8
10 Drs. M. Amim L
Pend. Agama IX.1,2,3,4,5,6,7
BTQ VII.1,2,3,4,5 &
IX.1,2,3,4,5,6,7
Aswaja IX.6,7
11 Sohril, S.Pd L Penjaskes VII.1,2,3,4,5,6,7,8
12 Drs. Nana Supriatna L Bhs. Indonesia VII.4,5,6,7,8
13 Wiwi Tarwiyah, S.E. P IPS Terpadu VII.1,2,3,4,5,6,7
14 Husen Sakilin, S.Pd. L Matematika VII.1,2,3,4,5, &
IX.6,7
15 Lina Muzaimah, S.Pd. P IPA Terpadu VIII.1,2,3,4,5,6
16 Euis Nurmalasari, S.Pd. P Matematika IX.1,2,3,4,5
17 Subhan Prakarsa, S.Pd. L Bhs. Inggris
VII.1,2,3,8 & IX
4,5,6
BK IX.1,2,3,5,6,7
18 Umi Solikah, S.Pd. P Bhs. Indonesia IX.1,2,3,
19 Drs. Yakub Sofyan L BK
20 Rozikin, S.Pd. L Bhs. Inggris IX.,3,7
53
21 Amrullah, S.E. L TIK IX.1,2,3,4,5,6,7
22 Muawanah, S.Pd P Bhs. Inggris VIII.1,2,3,4,5,6,
23 Sri Nurhayati, S.Pd P IPS Terpadu VIII.1,3,5,6
24 Hj. Nining Wahyuni, S.Pd P Bhs. Indonesia IX.4,5,6
25 Bagus Hartono, S.Pd. L Penjaskes VIII.1,2,3,4,5,6 &
IX.1,2,3,4,5,6,7
26 Sevi Adhianti S, S.Pd P Bahasa Inggris IX.1,2
27 Achmad Djuanda, S.E L IPS Terpadu VIII.2,4
28 Ida Farida, S.Pd. P IPA Terpadu IX.1,2,3,4,5,6,7
28 Rima Trimalasari, S.Pd. P Seni Budaya VII.1,2,3,8 &
VIII.1,2 & IX.1-7
30 Rahmatullah, S.Pd. L Matematika VII.6,7,8 &
VIII.1-6
31 Alfia Salma, S.Pd. P Bahasa
Indonesia VIII.1,2,3,4
32 Lisa Purnamasari, S.Pd. P Bahasa
Indonesia
VII.1,2,3 &
VIII.5,6 & IX.7
33 Anggi Pranata, S.Pd. L Bahasa Inggris VII.4,5,6,7
c. Sarana dan Prasarana Sekolah
Secara keseluruhan kelengkapan sarana dan prasarana pada SMP
Islamiyah Ciputat jika disesuaikan dengan kondisi atau jumlah siswa sudah
memadai. Di samping itu fasilitas yang sudah ada perlu diperbaiki untuk
menunjang segala kegiatan siswa baik yang bersifat akademis maupun non
akademis. Jenis fasilitas yang terdapat pada SMP Islamiyah Ciputat adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.3
Sarana dan Prasarana Sekolah
Jenis Ruang Jumlah Ukuran (m2) Ket
1. Ruang Kelas 14 7 x 9
2. Perpustakaan 1 7 x 9
3. R. Lab. IPA 1 7 x 9
4. R. Lab. Bahasa 1 7 x 9
5. R. Kesenian 1 7 x 9
6. R. L. Komputer 1 7 x 9
7. Lapangan, Olah Raga 1 12 x 14
54
B. Hasil Penelitian
Berikut ini disajikan data dari dua kelompok subjek penelitian, yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diambil dari pretes dan postes.
1. Data Hasil Belajar
a. Deskripsi Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan, data skor pretes dan distribusi
frekuensi siswa kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat dalam
tabel 4.5 berikut62
:
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Pretes Siswa
Kelompok Eksperimen Dan Kontrol
Data Pretes
Kontrol Eksperimen
Nilai tertinggi 60 60
Nilai terendah 35 30
Mean 49 46,75
Median 60,1 45,06
Modus 56,9 46,32
Standar Deviasi 8,08 9,37
Berdasarkan Tabel 4.5 diperoleh data nilai pretes kelas kontrol
secara keseluruhan nilai tertinggi sebesar 60, dan nilai terendah sebesar
35. Rata-rata nilai kelas kontrol sebesar 49, median sebesar 60,1, modus
sebesar 56,9, dan standar deviasi sebesar 8,08. Sedangkan pada kelas
eksperimen diperoleh nilai tertinggi sebesar 60, dan nilai terendah sebesar
30. Rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar 46,75, median sebesar 45,06,
modus sebesar 46,32, dan standar deviasi sebesar 9,37.
62
Lampiran 7 dan 8
55
b. Deskripsi data Postes kelas Eksperimen dan Kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan, data skor postes dan distribusi
frekuensi siswa kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat dalam
tabel 4.6 berikut63
:
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Postes Siswa
Kelompok Eksperimen Dan Kontrol
Data Postes
Kontrol Eksperimen
Nilai tertinggi 95 95
Nilai terendah 75 75
Mean 84,75 88,2
Median 85 91,44
Modus 84,81 90,91
Standar Deviasi 6,7 5,88
Berdasarkan Tabel 4.6 diperoleh data nilai postes kelas kontrol
secara keseluruhan nilai tertinggi sebesar 95, dan nilai terendah sebesar
75. Rata-rata nilai kelas kontrol sebesar 84,75, median sebesar 85, modus
sebesar 84,81, dan standar deviasi sebesar 6,7. Sedangkan pada kelas
eksperimen diperoleh nilai tertinggi sebesar 95, dan nilai terendah sebesar
75. Rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar 88,2, median sebesar 91,44,
modus sebesar 90,91, dan standar deviasi sebesar 5,88.
2. Deskripsi Data Non Tes
a. Hasil Observasi
Observasi yang dilakukan adalah untuk mengetahui kegiatan
belajar mengajar selama pembelajaran dengan menggunakan media Peta
Digital dengan menggunakan Software Arc View. Guru bidang IPS yang
berperan sebagai observer atau pengamat selama proses pembelajaran
berlangsung. Observasi yang dilakukan untuk mengacu pada lembar
63
Lampiran 9 dan 10
56
observasi yang telah dimuat sesuai dengan skenario pembelajaran.
Sebelum menggunakan media Peta Digital, guru dan peneliti bersama-
sama mendiskusikan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan
media Peta Digital diantaranya tahapan yang mencakup komponen-
komponen yang harus dilakukan guru dan siswa, alokasi waktu konsep
yang sesuai dengan media Peta Digital, tujuan pembelajaran, dan lain-lain.
Sehingga selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti, para siswa,
dan guru melaksanakan pembelajaran dengan baik, hasil observasi dapat
dilihat pada lampiran64
. Berdasarkan pengamatan dari empat pertemuan
oleh observer seperti tercantum pada lampiran, dapat diinterpretasikan
sebagai berikut:
Observasi pada pertemuan pertama dimana, minat dan motivasi
siswa dalam proses pembelajaran masih dinilai rendah karena ada dua
poin yang tidak dilaksanakan yaitu beberapa siswa yang terlambat dalam
menyiapkan alat tulis dan LKS serta ada beberapa siswa yang tidak
mengerjakan tugas dengan baik. Pada minat dan motivasi ini didapat hasil
observasi 60%, yaitu dari 40 siswa yang dijadikan sampel, sebanyak 24
siswa dinilai kurang memiliki minat dan motivasi dalam pembelajaran.
Namun pada aspek keterlaksanaan pembelajaran skenario pembelajaran
didapat hasil observasi yang cukup tinggi yaitu sebesar 88% dan pada
aspek kemampuan keterampilan guru didapat hasil observasi 92%.
Hasil observasi pertemuan kedua, Pada aspek keterlaksanaan
pembelajaran skenario pembelajaran dinilai tinggi karena didapat hasil
observasi 92%, begitu juga pada aspek minat dan motivasi siswa dalam
proses pembelajaran didapat hasil 92%, dan pada aspek kemampuan dan
keterampilan guru didapat hasil observasi sebesar 96%. Hasil observasi
pertemuan kedua, Pada aspek keterlaksanaan pembelajaran skenario
64
Lampiran 16
57
pembelajaran dinilai tinggi karena didapat hasil observasi 96%, begitu
juga pada aspek minat dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran
didapat hasil 96%, dan pada aspek kemampuan dan keterampilan guru
didapat hasil observasi sebesar 92%. Pada pertemuan kedua dan ketiga ini,
dinilai sangat baik karena kekurangan pada pertemuan sebelumnya telah
dievaluasi sehingga proses pembelajaran dengan menggunakan media Peta
Digital dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan aspek yang
diamati. Hasil observasi pada pertemuan keempat. Pada aspek
keterlaksanaan pembelajaran skenario pembelajaran didapat hasil
observasi sebesar 100%, pada aspek minat dan motivasi siswa sebesar
96%, dan pada aspek kemampuan dan keterampilan guru didapat hasil
observasi 96%.
Aspek yang diamati meliputi keterlaksanaan pembelajaran dan
skenario pembelajaran, minat dan motivasi siswa dalam proses
pembelajaran, serta kemampuan dan keterampilan guru. Ketiga poin
tersebut menunjukkan perubahan yang lebih baik, jika dilihat dari
pertemuan pertama hingga keempat. Dapat disimpulkan implementasi
media Peta Digital dengan Software Arc View terlaksana dengan baik
sesuai dengan rencana pembelajaran.
b. Deskripsi Data Hasil Wawancara
Setelah dilakukan observasi yang digunakan untuk mengetahui
kegiatan belajar mengajar selama pembelajaran dengan menggunakan
media Peta Digital dengan Software Arc View, di samping itu pula penulis
melakukan interview atau wawancara yang kepada guru dan beberapa
siswa kelas VII.2, adapun hasil yang diperoleh dari wawancara penulis
dengan guru IPS kelas VII.2 mengenai penggunaan Peta Digital dengan
Software Arc View sebagai media pembelajaran bahwa menurut guru
bidang studi IPS kelas VII.2, menyampaikan:
58
“peta digital yang kamu gunakan saat mengajar sangat cocok
digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena praktis dan mampu
menarik perhatian siswa. Kelebihan peta digital adalah dalam hal
kepraktisan dalam penggunaannya, kalau kekurangannya mungkin
karena sarana proyektor di SMP Islamiyah Ciputat ini terbatas.
banyak kemajuan yang siswa dapatkan, terutama dalam menarik
minat dan perhatian siswa ada peningkatan dalam hasil belajar
siswa karena mereka tertarik dengan materi yang diberikan. tingkat
perhatian siswa terhadap pelajaran sangat tinggi, karena siswa
SMP lebih cenderung menyukai gambar-gambar, makanya ketika
kamu mengajar mereka lebih serius memperhatikan. kita sebagai
guru harus mengetahui apa yang siswa butuhkan, dengan
mengetahui tipe belajar siswa maka kita harus memberikan materi
pelajaran sesuai dengan tipe belajar mereka, sehingga mereka lebih
memperhatikan dan mampu meraih prestasi yang baik”...”65
.
Pada tahap selanjutnya, peneliti melakukan interview atau
wawancara yang kepada siswa kelas VII.2, adapun hasil yang diperoleh
dari wawancara penulis dengan salah satu siswa kelas VII.2 yang bernama
Aditya Rama Husaini mengenai penggunaan Peta Digital sebagai media
pembelajaran, siswa tersebut menyampaikan :
“suka kak, ada peta dan gambar-gambarnya keren, pas ketika
ngejelasin daerah kerajaan Islam sama cerita awal sampe
hancurnya kerajaan itu kak, lebih seru aja kak, soalnya pelajaran
IPS kan biasanya membosankan, soalnya biasanya guru cuma
ceramah doang”66
.
Dari pernyataan yang telah disampaikan di atas, dapat diambil
sebuah kesimpulan bahwa pada dasarnya penggunaan Peta Digital dengan
Software Arc View ini sangat cocok diterapkan pada materi-materi IPS
yang mengandung unsur pemetaan didalamnya, dikarenakan sangat
praktis dan mampu menarik perhatian siswa, hal ini dapat dilihat dari
pernyataan guru yang telah mengamati proses pembelajaran yang terjadi
didalam kelas. Selain itu, penggunaan Peta Digital ini mampu
65
Lampiran 18 66
Lampiran 18
59
memberikan pengaruh kepada sebagian dari siswa kelas VII.2 yaitu
membuat pembelajaran lebih menarik dan tidak membosankan, karena
ketika guru mengajar tidak hanya ceramah saja, akan tetapi didukung
dengan media pembelajaran yang menarik sehingga siswa lebih
memperhatikan selama proses pembelajaran berlangsung.
c. Deskripsi Data Hasil Angket
Berdasarkan angket yang disebarkan kepada siswa pada akhir
pembelajaran, diperoleh data mengenai penggunaan Peta Digital dengan
Software Arc View sebagai media pembelajaran. Angket dihitung dengan
menggunakan persentase respon siswa. Data disajikan dalam tabel 4.7.
Tabel 4.7
Data Respon Siswa Mengenai Penggunaan
Media Pembelajaran Peta Digital
No Respon Respon
Positif (+)
Respon
Negatif (-)
1 Pengaruh penggunaan Peta Digital
dengan Software Arc View sebagai
Media Pembelajaran Terhadap Hasil
Belajar
86% 14%
86%
14%
Gambar 4.1
Diagram Respon Siswa Mengenai Penggunaan
Media Pembelajaran Peta Digital
Respon Positif
Respon Negatif
60
C. Analisis Data
1. Uji Normalitas Gain
Hasil N-gain pada kelas eksperimen termasuk dalam kategori tinggi
yaitu sebesar 0,78. Siswa yang mempunyai nilai dengan kategori tinggi
sebanyak 34 siswa, sedang sebanyak 6 siswa dan tidak ada siswa yang
mendapat nilai dengan kategori rendah. Begitu pula N-gain pada kelas kontrol
termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebesar 0,72. Siswa yang mempunyai
nilai dengan kategori tinggi sebanyak 24 siswa, sedang sebanyak 16 siswa
tidak ada siswa yang mendapat nilai dengan kategori rendah. Adapun
kategorisasi N-gain kelas eksperimen dan kontrol disajikan dalam bentuk
tabel 4.867
.
Tabel 4.8
Kategorisasi N-Gain
Kelas Eksperimen dan Kontrol
Kategorisasi Frekuensi Eksperimen Frekuensi Kontrol
Tinggi 34 24
Sedang 6 16
Rendah - -
Jumlah 40 40
67
Lampiran 11
61
Gambar 4.2
Grafik N-Gain Kelas Eksperimen
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Ad
eliana Iraw
an
Ad
itya R
ama H
usain
i
Ad
itya S
aputra
Ain
ul Y
akin
Alen
Pray
og
a Herd
iansy
ah
An
af Dw
i Ku
rniaw
an
An
dhira C
haesy
a Ag
ista Pu
tri
Ap
rilia Sy
airani
Arif h
iday
at
Burh
anu
ddin
Gh
ozali
Dev
i Krisfian
ti
Etik
a Sari
Helian
a Pu
tri
Irfan S
aputra
Kev
in N
ur S
halim
Ku
rniaw
an S
apu
tra
Lian
a Ang
grain
a
Miftah
Kh
oeru
l Um
am B
Mu
ham
mad
Don
i Him
awan
Mu
ham
mad
Fazrian
Mu
nad
jat Indria S
uh
end
i
Nu
rman
Dw
i Sap
utra
Nu
rul A
nisa A
ng
grain
i
Nu
rul A
zizah T
hifal
Olg
a Wulan
dari
Rab
iah A
daw
iyah
Rafi A
dity
a
Rah
mat M
uly
a Ram
adhan
Rev
iana H
eryan
i Putri
Risa S
ofian
i
Risk
i Nelm
a Hen
dra
Risk
y R
evan
za Ram
adh
an`
Rizk
i Hartad
i
Rizk
ie Nuru
l Am
elia
Roh
iman
Sh
ofia M
arisa Cah
yan
i
Sin
di K
laud
ia
Siti P
atimah
Siti R
ofi'ah
Willy
Bag
us S
apu
tra
Pretes
Postes
62
Gambar 4.3
Grafik N-Gain Kelas Kontrol
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Ad
am R
izki R
amad
an
Ad
elia Irayan
ti
Ah
mad
Fad
il Satria
Aji S
anto
so
An
di P
rasetyo
Ath
atar Ald
in
Bag
us R
iyan
to
Bag
us W
ahyu
Sap
utro
Citra G
ayatri
Desi Y
ulian
a Putri
Desin
ta Risk
i Prasety
anin
gtias
Dim
as Fau
zi
Fajar M
aulan
a Sid
iq
Faran
isa Putri L
estari
Farid
Ag
ustian
Firg
i Dafito
aji
Hafizh
Fad
hillah
Sid
ik
Mu
ham
mad
Anas F
aqih
ud
din
Mu
ham
mad
Bu
snu
l Arifin
Mu
ham
mad
Fajri
Mu
ham
mad
Fik
riansy
ah
Mu
ham
mad
Ilham
Mu
ham
mad
Ilham
Man
siz
Nad
ia Feb
riyan
i
Nerizza A
riyan
ah I
Nu
r Hid
ayah
Rad
i Ismail A
zhar
Rak
a Sh
aputra
Rico
Yu
suf P
rasetyo
Rid
ly R
amdh
ani
Rio
Ren
aldi S
apu
tra
Ron
a Ifah A
ribah
Sh
erly D
wi N
urlita
Silv
i Adetian
a
Sri E
ka P
utri
Su
parti
Task
ia Malia
Viv
i Hairu
nn
isa
Win
di N
ur A
prilia
Win
di R
usw
ardan
i
Pretes
Postes
63
2. Uji Prasyarat
Sebelum melakukan analisis data untuk mencari pengaruh antar
variabel yang dipakai pada penelitian, dilakukan uji prasyarat analisis yang
meliputi: uji normalitas dan uji homogenitas. Pelaksanaan uji prasyarat
analisis dilakukan dengan Microsoft Excel 2007.
a. Uji Normalitas
1. Hasil Uji Normalitas Pretes
Pengujian uji normalitas dilakukan terhadap dua buah data
yaitu data nilai pretes kelas VII.2 sebagai kelas eksperimen dan data
nilai pretes kelas VII.4 sebagai kelas kontrol. Untuk uji normalitas
kedua data digunakan rumus uji Liliefors. Perhitungan uji normalitas
ini disajikan pada lampiran68
. Hasil perhitungannya sebagai berikut.
Tabel 4.9
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Liliefors Pretes
Data Nilai Lhitung Nilai Ltabel Kesimpulan
Nilai Pretes kelas
Eksperimen 0.09907 0.14009
Populasi sampel
berdistribusi normal
Nilai Pretes kelas
Kontrol 0.10842 0.14009
Populasi sampel
berdistribusi normal
Nilai Ltabel diambil berdasarkan nilai pada tabel konsultasi
dengan tabel Liliefors pada taraf signifikansi= 0,05. Kesimpulan
dibuat didasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis normalitas yaitu
jika Lhitung < Ltabel maka dinyatakan data berdistribusi normal.
Sebaliknya jika Lhitung > Ltabel maka data dinyatakan tidak berdistribusi
normal. Pada tabel tersebut terlihat bahwa pada nilai Lhitung kedua data
lebih kecil dari nilai Ltabel sehingga dinyatakan bahwa kedua data
berdistribusi normal69
.
68
Lampiran 12 69
Lampiran 12
64
2. Hasil Uji Normalitas Postes
Pengujian uji normalitas dilakukan terhadap dua buah data
yaitu data nilai postes kelas VII.2 sebagai kelas eksperimen dan data
nilai postes kelas VII.4 sebagai kelas kontrol. Untuk uji normalitas
kedua data digunakan rumus uji Liliefors. Perhitungan uji normalitas
ini disajikan pada lampiran. Berikut ini adalah hasil yang diperoleh
dari perhitungan tersebut.
Tabel 4.10
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Liliefors Postes
Data Nilai Lhitung Nilai Ltabel Kesimpulan
Nilai Postes Kelas
Eksperimen 0.103462574 0.14009
Populasi sampel
berdistribusi normal
Nilai Postes Kelas
Kontrol 0.135725402 0.14009
Populasi sampel
berdistribusi normal
Nilai Ltabel diambil berdasarkan nilai pada tabel konsultasi
dengan tabel Liliefors pada taraf signifikansi = 0,05. Kesimpulan
dibuat didasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis normalitas yaitu
jika Lhitung < Ltabel maka dinyatakan data berdistribusi normal.
Sebaliknya jika Lhitung > Ltabel maka data dinyatakan tidak berdistribusi
normal. Pada tabel tersebut terlihat bahwa pada nilai Lhitung kedua data
lebih kecil dari nilai Ltabel sehingga dinyatakan bahwa kedua data
berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
1) Hasil Uji Homogenitas Pretes
Sama halnya yang dilakukan pada uji normalitas, uji
homogenitas juga diperlukan sebagai uji prasyarat analisis statistik
terhadap kedua data nilai pretes pengujian homogenitas terhadap
kedua data menggunakan Uji Fisher yang disajikan pada lampiran70
.
70
Lampiran 13
65
Tabel 4.11
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretes
Data Nilai Varians Nilai
Fhitung
Nilai
Ftabel
Kesimpulan
Data Pretes
Kelas
Eksperimen
84,04
1,26 1,704 Kedua Data
Homogen Data Pretes
Kelas
Kontrol
66,92
Sama halnya dengan penentuan keputusan pada uji normalitas,
pada uji homogenitas juga didasarkan pada ketentuan pengujian
hipotesis homogenitas yaitu jika Fhitung < Ftabel maka dinyatakan bahwa
kedua data memiliki varians yang homogen, sebaliknya jika Fhitung >
Ftabel maka dinyatakan bahwa kedua data tidak memiliki varians yang
homogen.
2) Hasil Uji Homogenitas Postes
Sama halnya yang dilakukan pada uji normalitas, uji
homogenitas juga diperlukan sebagai uji prasyarat analisis statistik
terhadap kedua data nilai postes pengujian homogenitas terhadap
kedua data menggunakan Uji Fisher yang disajikan pada lampiran71
.
Berikut ini adalah hasilnya.
Tabel 4.12
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Postes
Data Nilai
Varians
Nilai
Fhitung
Nilai
Ftabel
Kesimpulan
Data Postes Kelas
Eksperimen 45,49
1,0131 1,704 Kedua Data
Homogen Data Postes Kelas
Kontrol 46,49
71
Lampiran 13
66
Sama halnya dengan penentuan keputusan pada uji normalitas,
pada uji homogenitas juga didasarkan pada ketentuan pengujian
hipotesis homogenitas yaitu jika Fhitung < Ftabel maka dinyatakan bahwa
kedua data memiliki varians yang homogen, sebaliknya jika Fhitung >
Ftabel maka dinyatakan bahwa kedua data tidak memiliki varians yang
homogen.
D. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan
antara pengaruh penggunaan peta digital dengan Software Arc View sebagai
media pembelajaran terhadap hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan uji
“t”. Untuk mengetahui thitung berdasarkan hasil rata-rata postes dari kedua
kelompok yaitu eksperimen dan kontrol. Rata-rata postes kelas eksperimen
sebesar 88,125 dengan standar deviasi 5,88 sedangkan rata-rata postes kelas
kontrol sebesar 84,75 dengan standar deviasi 6,703. Nilai dari standar deviasi
masing-masing kelas digabungkan dengan hasil yaitu 12,583.
Untuk perhitungan thitung dilakukan perhitungan dengan menggunakan uji
“t”.dari hasil perhitungan antara postes kelas eksperimen dan kontrol diperoleh
thitung = 2,23. Untuk keberartian hipotesis yang telah diajukan dengan
mengkonsultasikan thitung dengan ttabel, terlebih dahulu menentukan (df) = N-2
maka diperoleh df = 40+40-2 = 78. Besarnya ttabel dengan df sebesar 78 dan taraf
signifikansi 0,05 adalah sebesar 1,67
Karena didapat perhitungan postes kelompok eksperimen dan kontrol
thitung ˃ ttabel (2,23 ˃ 1.67) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat
pengaruh penggunaan peta digital dengan Software Arc View sebagai media
pembelajaran terhadap hasil belajar di kelas VII.2 SMP Islamiyah Ciputat72
.
72
Lampiran 14
67
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian yang dilakukan dapat membuktikan bahwa penggunaan peta
digital dengan Software Arc View berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal
tersebut dikarenakan kesesuaian prosedur pelaksanaan mulai dari observasi,
pelaksanaan, dan pengolahan data.
Berdasarkan dari teori yang ada, diduga hasil belajar siswa yang diajar
dengan menggunakan media Peta Digital lebih baik daripada media Peta
Indonesia. Dari data perhitungan pengujian hipotesis, ternyata dugaan benar.
Dengan ditolaknya Ho dan didukung dengan data yang telah diperoleh pada saat
penelitian yaitu untuk nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 82,04 dan nilai
rata-rata untuk kelas kontrol sebesar 81,9. Terlihat bahwa rata-rata kelas
eksperimen lebih besar daripada rata-rata kelas kontrol dengan selisih keduanya
sebesar 0,14. Dengan kata lain pembelajaran dengan menggunakan media Peta
Digital dengan Software Arc View lebih baik daripada pembelajaran dengan
menggunakan media Peta Indonesia.
Hal ini menandakan bahwa penggunaan Peta Digital dengan Software Arc
View sebagai media pembelajaran yang berfungsi memperjelas dalam penyajian
materi terutama pada mata pelajaran IPS yang umumnya bersifat abstrak telah
berhasil dalam memberikan pemahaman yang tepat tentang materi pelajaran yang
telah disampaikan.
Berdasarkan hasil pengamatan pada saat penelitian, dapat diketahui bahwa
pada proses belajar mengajar, pembelajaran di kelas eksperimen menjadi lebih
berkesan pada siswa dan timbul rasa ingin tahu pada materi IPS. Lain hal dengan
kelas kontrol, dimana pada proses belajar siswa kurang mempunyai ketertarikan
dan keleluasaan untuk terampil dan tidak adanya perlakuan seperti halnya kelas
eksperimen, sehingga kurang adanya kesan yang membekas pada diri siswa.
Suasana belajar dengan menggunakan media Peta Digital tidak monoton sehingga
materi yang disampaikan mudah dipahami oleh siswa.
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dari pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh penggunaan peta digital
dengan Software Arc View sebagai media pembelajaran terhadap hasil belajar
di kelas VII.2 SMP Islamiyah Ciputat. Hal ini ditunjukkan dari hasil
perolehan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t yaitu diperoleh nilai
thitung = 2,23 lebih besar dari ttabel = 1,67 dengan taraf signifikan 0,05 atau 5%.
Selain itu dilihat dari hasil perhitungan postes setelah diberikan perlakuan
media pembelajaranpeta digital dengan Arc View sebanyak empat kali
pertemuan dengan nilai rata-rata 88,12, lebih tinggi dibandingkan dengan
hasil perhitungan postes kelas kontrol dengan nilai rata-rata 85,25 yang
diberikan perlakuan sebanyak empat kali pertemuan dengan menggunakan
media pembelajaran Peta Indonesia.
B. Saran
Sehubungan dengan penggunaan peta digital dengan Software Arc
View sebagai media pembelajaran terhadap hasil belajar di kelas VII.2 SMP
Islamiyah Ciputat. Untuk mendukung guru dalam pembelajaran, maka perlu
adanya beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni:
1. Pada proses pembelajaran IPS, media pembelajaran Peta Digital ini dapat
digunakan sebagai acuan guru dalam mengajar, khususnya untuk selalu
meningkatkan kualitas pembelajarannya menjadi lebih bervariasi.
2. Pengembangan produk pada penelitian ini alangkah lebih baik jika dapat
dikembangkan lebih lanjut untuk kegiatan pembelajaran, supaya guru
lebih kreatif dan siswa lebih aktif dalam pembelajaran mengingat
teknologi pada zaman sekarang sudah lebih canggih.
69
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi
Aksara, 2009
_____. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2013
Budiningsih, Asri. Belajar dan Pembelajaran (cet 2). Jakarta: PT Rineka Cipta, 2012
Elly, Muhammad Jafar. Sistem Informasi Geografi: Menggunakan Peta Digital
dengan software Arc View 3.2 dan Er Mapper 6.4. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2009
Ghozali, Imam. Desain Penelitian Eksperimental: Teori. Konsep dan Analisis
dengan SPSS 16. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2008
Hamalik, Oemar. Media Pendidikan. Bandung: Citra Adya Bakti, 1994
Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Press, 2013
Hermawan, Iwan. Geografi: Sebuah Pengantar. Bandung: Private Publishing, 2009
Indriana, Dina. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: Diva Press, 2011
Mahfud, Choirul. Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011
Nuryadin, R. Panduan Menggunakan Mapserver. Bandung: Informatika, 2005
Prahasta, Eddy. Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografi. Bandung:
Informatika, 2001
Rusman. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan
Profesionalisme Abad 21. Bandung: Alfabeta, 2013
Sanjaya, Wina. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prenada
Media Group, 2008
70
_____. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana, 2008
Sapriya, dkk. Konsep Dasar IPS. Bandung: UPI PRESS, 2006
Sardiman A.M. Interaksi & Motivasi: Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press,
2012
Sarwono, Jonathan. Analisis Data Menggunakan SPSS. Yogyakarta: ANDI, 2006
Siregar, Syofian. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Erlangga,
2013
Sodikin. Pelatihan SIG UIN. Jakarta: Jurusan Ilmu Pendidikan Sosial, 2013
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif. Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta, 2008
Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2009
Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. Media Pembelajaran: Hakikat Pengembangan.
Pemanfaatan. dan Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima, 2009
Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011
Tim Kreatif LKM UNJ. Restorasi Pendidikan Indonesia: Menuju Masyarakat
Terdidik Berbasis Budaya. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011
Uno, Hamzah B dan Lamatenggo, Nina. Teknologi Komunikasi Dan Informasi
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2010
71
Warsita, Bambang. Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Peta digital dengan
softwarenya. Jakarta: Rineka Cipta, 2008
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
Environment Analysis and Spatial Modeling Laboratory Department of Forest
Resources Conservation Faculty of Forestry. IPB
Harjanto, Arif dan Suprihanto, Didit. “Computer Asissted Instruction (Cai) Untuk
Pembelajaran Ilmu Fisika Sekolah Menengah Atas. Program Studi Teknik
Industri Fakultas Teknik Universitas Mulawarman: Vol.7 No.3 Edisi
September 2012
Sunaryo, Jantur, ”Penggunaan Media Sistem Informasi Geografi (SIG) Pembelajaran
untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII 4 pada Mata
Pelajaran IPS Geografi di SMP Negeri 1 Kualasimpang Kabupaten Aceh
TamiangTahun Pelajaran 2011/2012, Tesis pada Program Pascasarjana.
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta: 2012.
Supartono, R. Ariesta. “Pengembangan Perangkat Perkuliahan Kegiatan
Laboratorium Fisika Dasar Ii Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk
Meningkatkan Kerja Ilmiah Mahasiswa”. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia
7 (2011) 62-68. Jurusan Fisika. Universitas Negeri Semarang.
Dipublikasikan: Januari 2011
Talip, Roslee dan Sabri, Mohd Saifullah Md, ”Penggunaan Peta digital dengan
software Google Earth dalam Meningkatkan Prestasi Pelajar Mata Pelajaran
Geografi di Sekolah Menengah”, Sekolah Pendidikan dan Pembangunan
Sosial Universiti Malaysia Sabah, Sabah: 2013
LAMPIRAN 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah/Madrasah : SMP ISLAMIYAH CIPUTAT
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : VII.2 / Semester Genap
Standar Kompetensi : 5. Memahami perkembangan masyarakat sejak
masa Hindu Buddha sampai masa Kolonial Eropa
Kompetensi Dasar : 5.2 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat,
kebudayaan, dan pemerintahan pada masa Islam
di Indonesia serta peninggalan-peninggalannya.
Alokasi Waktu : 4 x 35 Menit (4 x pertemuan)
Pertemuan Ke- : 1
A. Indikator
1. Mendeskripsikan masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia
2. Menjelaskan teori mengenai proses masuknya budaya Islam ke Indonesia
3. Menganalisis pengaruh Islam di Indonesia
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendeskripsikan masuk dan berkembangnya agama Islam di
Indonesia.
2. Siswa dapat menjelaskan teori mengenai proses masuknya budaya Islam ke
Indonesia
3. Siswa dapat menganalisis pengaruh Islam di Indonesia
C. Materi Pembelajaran
1. Materi pokok : Masuknya Islam dan perkembangannya di Indonesia
2. Uraian Materi : Terlampir
D. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Ceramah interaktif, Diskusi, Tanya jawab, Tugas
E. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran : Peta Digital dengan software Arc View, Buku
cetak, LKS, papan tulis, laptop, proyektor
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (± 10 menit)
Apersepsi
a. Mengucap salam, menanyakan kabar siswa, berdoa serta mendoakan
siswa/orang tua siswa yang sakit.
b. Menggugah minat belajar siswa dengan cara guru menceritakan
pengalaman kejadian yang di alami dalam perjalanan menuju ke sekolah.
c. Mendeskripsikan secara singkat materi yang hendak di pelajari serta
menyampaikan tujuan pembelajaran dan media yang akan digunakan pada
materi pembelajaran masuknya Islam dan perkembangannya di Indonesia.
d. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
e. Guru menginformasikan hal-hal yang akan dipelajari dan hasil belajar
siswa yang diharapkan
f. Siswa mengerjakan soal pretest
g. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus
2. Kegiatan Inti (± 50 menit)
Eksplorasi :
a. Guru memulai pembelajaran dengan bertanya kepada siswa, terkait
dengan materi pembelajaran
b. Guru melibatkan peserta didik untuk mengetahui proses masuknya Islam
dan perkembangannya di Indonesia
c. Guru menjelaskan proses masuk dan berkembangnya agama Islam di
Indonesia, teori-teori mengenai proses masuknya budaya Islam ke
Indonesia, dan pengaruh Islam di Indonesia
d. Guru memperlihatkan informasi yang sudah input ke dalam Peta Digital
dengan software Arc View kepada seluruh siswa yang berhubungan
dengan proses masuknya Islam dan perkembangannya di Indonesia
e. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya terhadap hal-hal yang
belum dipahami, terkait dengan proses masuk dan berkembangnya agama
Islam di Indonesia, teori-teori mengenai proses masuknya budaya Islam ke
Indonesia, dan pengaruh Islam di Indonesia
Elaborasi :
a. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk
memperhatikan/menganalisa informasi yang ditampilkan Peta Digital
dengan software Arc View.
b. Guru melakukan diskusi atau sharing dengan siswa untuk mengetahui
seberapa paham siswa dengan materi yang diajarkan menggunakan media
Peta Digital dengan software Arc View.
c. Siswa diberi kesempatan untuk merespon atau tanggapan terhadap
penjelasan guru maupun media yang digunakan
d. Guru meminta siswa memberikan apresiasi (tepuk tangan) kepada setiap
siswa yang telah memberikan tanggapan.
Konfirmasi :
a. Guru memberikan perbaikan tentang keseluruhan kegiatan belajar dengan
cara penjelasan kembali serta tambahan materi yang belum terbahas.
b. Melakukan tanya jawab mengenai materi pelajaran
c. Membangkitkan motivasi kepada siswa yang belum berpartisipasi aktif
d. Guru mengajak siswa untuk ikut menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3. Penutup (± 10 menit)
a. Menyampaikan umpan balik serta mengulas kembali pembahasan dari awal
hingga akhir secara ringkas
b. Guru memberikan apresiasi kepada seluruh siswa agar termotivasi
c. Menyampaikan materi yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya.
d. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam
G. Sumber Belajar
1. Buku paket (Muh, Nurdin, Mari Belajar IPS : Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk
SMP/MTs Kelas VII, Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, 2009.)
2. LKS Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Semester 2
H. Penilaian.
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk Contoh Instrumen
1.Mendeskripsikan masuk
dan berkembangnya
agama Islam di Indonesia
2.Menjelaskan teori-teori
mengenai proses
masuknya budaya Islam
ke Indonesia
3.Menganalisis pengaruh
Islam di Indonesia
Tes Tulis
Penugasan
Soal Pretes
PR
Tes tulis dilakukan melalui
pemberian tes awal (Pretest)
terkait dengan keseluruhan
materi yang diajarkan
Jelaskan menurut anda keadaan
masyarakat Indonesia ketika
Islam masuk ke Indonesia
Mengetahui, Ciputat, 26 Maret 2015
Guru Mata Pelajaran IPS Peneliti
(Wiwi Tarwiyah, S.E) (Khoirul Fahrudin)
NIP. NIM. 1111015000088
Lampiran :
PENGARUH PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA
A. Proses Persebaran Agama Islam di Indonesia
Para pedagang Islam yang berasal dari Gujarat, Persia, dan Arab
memanfaatkan perdagangan untuk menyebarkan agama Islam
B. Teori Masuknya Agama Islam Ke Indonesia
Teori Masuknya Islam Ke Indonesia - Agama Islam masuk ke Indonesia
dimulai dari daerah pesisir pantai, kemudian diteruskan ke daerah pedalaman oleh
para ulama atau penyebar ajaran Islam. Mengenai kapan Islam masuk ke
Indonesia dan siapa pembawanya terdapat beberapa teori yang mendukungnya.
Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia menurut
Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya yang berjudul Menemukan Sejarah,
terdapat 3 teori yaitu teori Gujarat, teori Makkah dan teori Persia.
1. Teori Gujarat
Teori berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad 13
dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India. Dasar dari teori ini
adalah:
Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaran
Islam di Indonesia.
Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui jalur Indonesia
– Cambay – Timur Tengah – Eropa.
Adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh tahun 1297
yang bercorak khas Gujarat. Pendukung teori Gujarat adalah Snouck
Hurgronye, WF Stutterheim dan Bernard H.M. Vlekke. Para ahli yang
mendukung teori Gujarat, lebih memusatkan perhatiannya pada saat
timbulnya kekuasaan politik Islam yaitu adanya kerajaan Samudra Pasai. Hal
ini juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari Venesia (Italia) yang
pernah singgah di Perlak ( Perureula) tahun 1292. Ia menceritakan bahwa di
Perlak sudah banyak penduduk yang memeluk Islam dan banyak pedagang
Islam dari India yang menyebarkan ajaran Islam.
2. Teori Makkah
Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan
terhadap teori lama yaitu teori Gujarat. Teori Makkah berpendapat bahwa
Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan pembawanya berasal dari Arab
(Mesir). Dasar teori ini adalah:
Pada abad ke 7 yaitu tahun 674 di pantai barat Sumatera sudah terdapat
perkampungan Islam (Arab); dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab
sudah mendirikan perkampungan di Kanton sejak abad ke-4. Hal ini juga
sesuai dengan berita Cina.
Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi’i, dimana
pengaruh mazhab Syafi’i terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan
Mekkah. SedangkanGujarat/India adalah penganut mazhab Hanafi.
Raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar Al malik, yaitu gelar tersebut
berasal dari Mesir. Pendukung teori Makkah ini adalah Hamka, Van Leur
dan T.W. Arnold. Para ahli yang mendukung teori ini menyatakan bahwa
abad 13 sudah berdiri kekuasaan politik Islam, jadi masuknya ke
Indonesia terjadi jauh sebelumnya yaitu abad ke 7 dan yang berperan
besar terhadap proses penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri.
3. Teori Persia
Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13 dan
pembawanya berasal dari Persia (Iran). Dasar teori ini adalah kesamaan
budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam Indonesia seperti:
Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan
Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat di junjung oleh orang
Syiah/Islam Iran. Di Sumatra Barat peringatan tersebut disebut dengan
upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan
pembuatan bubur Syuro.
Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan sufi dari Iran
yaitu Al – Hallaj.
Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk
tanda- tanda bunyi Harakat.
Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik.
Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri daerah Gresik. Leren adalah
nama salah satu Pendukung teori ini yaitu Umar Amir Husen dan P.A.
Hussein Jayadiningrat.
Ketiga teori tersebut, pada dasarnya masing-masing memiliki
kebenaran dan kelemahannya. Maka itu berdasarkan teori tersebut dapatlah
disimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan jalan damai pada abad
ke – 7 dan mengalami perkembangannya pada abad 13. Sebagai pemegang
peranan dalam penyebaran Islam adalah bangsa Arab, bangsa Persia dan
Gujarat (India). Proses masuk dan berkembangnya Islam ke Indonesia pada
dasarnya dilakukan dengan jalan damai melalui beberapa jalur/saluran yaitu
melalui perdagangan seperti yang dilakukan oleh pedagang Arab, Persia dan
Gujarat. Pedagang tersebut berinteraksi/bergaul dengan masyarakat Indonesia.
Pada kesempatan tersebut dipergunakan untuk menyebarkan ajaran Islam.
Selanjutnya diantara pedagang tersebut ada yang terus menetap, atau
mendirikan perkampungan, seperti pedagang Gujarat mendirikan
perkampungan Pekojan. Dengan adanya perkampungan pedagang, maka
interaksi semakin sering bahkan ada yang sampai menikah dengan wanita
Indonesia, sehingga proses penyebaran Islam semakin cepat berkembang.
Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama
atau mubaliqh yang menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan
mendirikan pondok-pondok pesantren.
Pondok pesantren adalah tempat para pemuda dari berbagai daerah dan
kalangan masyarakat menimba ilmu agama Islam. Setelah tammat dari
pondok tersebut, maka para pemuda menjadi juru dakwah untuk menyebarkan
Islam di daerahnya masing- masing. Di samping penyebaran Islam melalui
saluran yang telah dijelaskan di atas, Islam juga disebarkan melalui kesenian,
misalnya melalui pertunjukkan seni gamelan ataupun wayang kulit. Dengan
demikian Islam semakin cepat berkembang dan mudah diterima oleh rakyat
Indonesia. Di pulau Jawa, peranan mubaliqh dan ulama tergabung dalam
kelompok para wali yang dikenal dengan sebutan Walisongo atau wali
sembilan yang terdiri dari:
1. Maulana Malik Ibrahim dikenal dengan nama Syeikh Maghribi
menyebarkan Islam di Jawa Timur.
2. Sunan Ampel dengan nama asli Raden Rahmat menyebarkan Islam di
daerah Ampel Surabaya.
3. Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel memiliki nama asli Maulana
Makdum Ibrahim, menyebarkan Islam di Bonang (Tuban).
4. Sunan Drajat juga putra dari Sunan Ampel nama aslinya adalah
Syarifuddin, menyebarkan Islam di daerah Gresik/Sedayu.
5. Sunan Giri nama aslinya Raden Paku menyebarkan Islam di daerah Bukit
Giri (Gresik)
6. Sunan Kudus nama aslinya Syeikh Ja’far Shodik menyebarkan ajaran
Islam di daerah Kudus.
7. Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Mas Syahid atau R. Setya
menyebarkan ajaran Islam di daerah Demak.
8. Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Umar
Syaid menyebarkan islamnya di daerah Gunung Muria
9. Sunan Gunung Jati nama aslinya Syarif Hidayatullah, menyebarkan Islam
di Jawa Barat (Cirebon)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah/ Madrasah : SMP ISLAMIYAH CIPUTAT
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/ Semester : VII.2 / Semester Genap
Standar Kompetensi : 5. Memahami perkembangan masyarakat sejak
masa Hindu Buddha sampai masa Kolonial Eropa
Kompetensi Dasar : 5.2 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat,
kebudayaan, dan pemerintahan pada masa Islam
serta peninggalan-peninggalannya.
Alokasi Waktu : 10 x 35 Menit (4 x pertemuan)
Pertemuan Ke- : 2
A. Indikator
1. Menunjukkan pada peta tentang daerah-daerah yang dipengaruhi unsur Islam
di Indonesia
2. Mendeskripsikan saluran Islamisasi
3. Mendeskripsikan Kerajaan Samudra Pasai dan Kerajaan Aceh
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menunjukkan pada peta tentang daerah-daerah yang dipengaruhi
unsur Islam di Indonesia
2. Siswa dapat mendeskripsikan Saluran Islamisasi
3. Siswa dapat mendeskripsikan Kerajaan Samudra Pasai dan Aceh
C. Materi Pokok
1. Materi pokok : Perkembangan kerajaan Islam di Indonesia.
2. Uraian Materi : Terlampir
D. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Ceramah interaktif, diskusi, tanya jawab
E. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran : Peta Digital Dengan Software Arc View, Buku
cetak, LKS, papan tulis, laptop, proyektor
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (± 10 menit)
Apersepsi
a. Mengucap salam, menanyakan siapa yang tidak masuk sekolah, berdoa
serta mendoakan siswa/orang tua siswa yang sakit.
b. Menanamkan nilai cinta lingkungan dengan cara menyuruh siswa untuk
memungut dan membuang sampah yang ada di sekitarnya
c. Menggugah minat belajar siswa dengan cara mengulas dan membahas
tugas yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya.
d. Mendeskripsikan secara singkat materi yang hendak di pelajari serta
menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (± 50 menit)
Eksplorasi :
a. Guru memulai pembelajaran dengan bertanya kepada siswa, terkait
dengan materi pembelajaran
b. Guru memakai Peta Digital Dengan Software Arc View untuk
menampilkan daerah-daerah di Indonesia yang dipengaruhi unsur Islam
c. Guru menampilkan kronologi perkembangan kerajaan Islam di Indonesia
dengan menggunakan Peta Digital Dengan Software Arc View
d. Guru menampilkan letak Kerajaan Samudra Pasai dan Kerajaan Aceh
dengan Peta Digital Dengan Software Arc View dan mendeskripsikan
kedua kerajaan tersebut.
e. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya terhadap hal-hal yang
belum dipahami, terkait dengan daerah-daerah yang dipengaruhi unsur
Islam di Indonesia, kronologi perkembangan kerajaan Islam di Indonesia,
dan deskripsi mengenai Kerajaan Samudra Pasai dan Kerajaan Aceh
Elaborasi :
a. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk
memperhatikan informasi yang ditampilkan Peta Digital Dengan Software
Arc View
b. Siswa diberi kesempatan untuk merespon atau tanggapan terhadap
penjelasan guru maupun media yang digunakan
c. Guru membagi kelas menjadi 4 kelompok
d. Guru memberikan pertanyaan kuis yang bersifat rebutan dan bagi siswa
yang bisa menjawab, kelompoknya akan mendapatkan point 10 untuk
setiap 1 pertanyaan.
e. Guru memberikan 10 pertanyaan
f. Masing-masing perwakilan siswa dari setiap kelompok yang telah dipilih,
kemudian menjawabnya pertanyaan yang diberikan guru.
g. Guru menjumlah point dari setiap kelompok dan memberikan hadiah
kepada kelompok dengan point terbanyak.
Konfirmasi :
a. Guru memberikan perbaikan tentang keseluruhan kegiatan belajar dengan
cara penjelasan kembali serta tambahan materi yang belum terbahas.
b. Guru mengajak siswa untuk ikut menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3. Penutup (± 10 menit)
a. Menyampaikan umpan balik serta mengulas kembali pembahasan dari
awal hingga akhir secara ringkas
b. Guru memberikan apresiasi kepada seluruh siswa agar termotivasi
c. Menyampaikan materi yang akan disampaikan pada pertemuan
berikutnya.
d. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam
kepada murid
G. Sumber Belajar
1. Buku paket (Muh, Nurdin, Mari Belajar IPS : Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk
SMP/ MTs Kelas VII, Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, 2009.)
2. LKS Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Semester 2
H. Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk Contoh Instrumen
1. Menunjukkan pada peta
daerah-daerah yang
dipengaruhi unsur Islam di
Indonesia
2. Menyusun kronologi
perkembangan kerajaan
Islam di Indonesia
3. Mendeskripsikan Kerajaan
Samudra Pasai dan Kerajaan
Aceh
Tes Lisan
Kuis
Tes lisan dilakukan melalui
keaktifan siswa dalam tanya
jawab dan mengungkapkan
pendapatnya pada saat proses
pembelajaran
Mengetahui, Jakarta, 8 April 2015
Guru Mata Pelajaran IPS Peneliti
(Wiwi Tarwiyah, S.E) (Khoirul Fahrudin)
NIP. NIM. 1111015000088
LAMPIRAN
KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA
1. Samudera Pasai
Merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Didirikan oleh Laksamana Laut
Mesih yang bernama Nazimuddin Al Kamil. Pada tahun 1285 M kerajaan Samudera
Pasai dapat direbut oleh Marah Silu, sehingga dia diangkat menjadi raja dengan gelar
Sultan Malik Al Saleh. Setelah meninggal, ia digantikan putranya Sultan Muhammad
atau yang dikenal dengan nama Malik Al Tahir. Ia memerintah samapai tahun 1326
M, kemudian digantikan oleh Sultan Ahmad Malik Al Tahir.
2. Aceh
Didirikan oleh Sultan Ibrahim yang bergelar Sultan Ali Mughayat Syah atau disebut
juga Sultan Ibrahim. Kerajaan Aceh mencapai masa keemasan pada masa
pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Selanjutnya Sultan Iskandar Muda digantikan
oleh menantunya yaitu Iskandar Tani.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah/ Madrasah : SMP ISLAMIYAH CIPUTAT
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/ Semester : VII.2 / Semester Genap
Standar Kompetensi : 5. Memahami perkembangan masyarakat sejak
masa Hindu-Buddha sampai masa Kolonial
Eropa
Kompetensi Dasar : 5.2 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat,
kebudayaan, dan pemerintahan pada masa Islam
serta peninggalan-peninggalannya.
Alokasi Waktu : 10 x 35 Menit (4 x pertemuan)
Pertemuan Ke- : 3
A. Indikator
1. Menjelaskan Kerajaan Demak
2. Mendeskripsikan Kerajaan Pajang
3. Menjelaskan Kerajaan Mataram Islam
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan Kerajaan Demak
2. Siswa dapat mendeskripsikan Kerajaan Pajang
3. Siswa dapat menjelaskan Kerajaan Mataram Islam
C. Materi Pokok
1. Materi pokok : Perkembangan kerajaan Islam di Indonesia.
2. Uraian Materi : Terlampir
D. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Ceramah interaktif, diskusi, tanya jawab
E. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran : Peta Digital dengan Software Arc View, Buku
cetak, LKS, papan tulis, laptop, proyektor
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (± 10 menit)
Apersepsi
a. Mengucap salam, menanyakan siswa yang tidak hadir, berdoa serta
mendoakan siswa/orang tua siswa yang sakit.
b. Menanamkan nilai kerapian dengan cara memeriksa kerapian siswa dan
menyuruh siswa merapikan seragamnya jika ada yang belum rapi.
c. Menggugah minat belajar siswa dengan cara guru menceritakan asal usul
Kerajaan Demak dan tokoh Raden Patah
2. Kegiatan Inti (± 50menit)
Eksplorasi :
a. Guru memulai pembelajaran dengan bertanya kepada siswa, terkait
dengan materi pembelajaran
b. Guru menampilkan letak Kerajaan Demak, Kerajaan Pajang, dan Kerajaan
Mataram Islam dengan Peta Digital dengan Software Arc View dan
mendeskripsikan tiga kerajaan tersebut.
c. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya terhadap hal-hal yang
belum dipahami, terkait dengan deskripsi Kerajaan Demak, Kerajaan
Pajang, dan Kerajaan Mataram Islam
Elaborasi :
a. Guru memberi petunjuk dan kesempatan kepada siswa untuk
memperhatikan/ menganalisa informasi yang ditampilkan Peta Digital
dengan Software Arc View
b. Siswa diberi kesempatan untuk merespon atau tanggapan terhadap
penjelasan guru maupun media yang digunakan
c. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menunjukkan letak Kerajaan
Demak, Kerajaan Pajang, dan Kerajaan Mataram Islam di depan kelas,
serta menjelaskan proses asal mula kerajaan, masa kejayaan, sampai masa
keruntuhan masing-masing kerajaan islam tersebut.
d. Masing-masing siswa yang telah dipilih, kemudian satu persatu
menjelaskan Kerajaan Islam di depan kelas.
Konfirmasi :
a. Guru memberikan perbaikan tentang keseluruhan kegiatan belajar
mengajar dengan cara penjelasan kembali serta tambahan materi yang
belum terbahas.
b. Guru mengajak siswa untuk ikut menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3. Penutup (± 10menit)
a. Menyampaikan umpan balik serta mengulas kembali pembahasan dari
awal hingga akhir secara ringkas
b. Guru memberikanapresiasikepadaseluruhsiswa agar termotivasi
c. Menyampaikan materi yang akan disampaikan pada pertemuan
berikutnya.
d. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam
kepada murid
G. Sumber Belajar
1. Buku paket (Muh, Nurdin, Mari Belajar IPS : Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk
SMP/MTs Kelas VII, Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, 2009.)
2. LKS Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Semester 2
H. Penilaian.
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk ContohInstrumen
1.Menjelaskan
Kerajaan Demak
2.Mendeskripsikan
Kerajaan Pajang
3.Menjelaskan Kerajaan
Mataram Islam
Tes Lisan
Presentasi
Tes lisan dilakukan
dengan cara siswa
ditunjuk untuk
menjelaskan salah satu
kerajaan Islam
mengenai asal mula
kerajaan, masa
kejayaan, hingga masa
keruntuhan kerajaan
Islam tersebut
Mengetahui, Jakarta, 9 April 2015
Guru Mata Pelajaran IPS Peneliti
(Wiwi Tarwiyah, S.E) (KhoirulFahrudin)
NIP. NIM. 1111015000088
Lampiran :
1. Demak
Kesultanan Demak didirikan oleh seorang adipati yang bernama Raden Patah.
Untuk menghadapi Portugis Armada Demak yang dipimpin Pati Unus (Putra
Raden Patah) melancarkan serangan terhadap Portugis di Malaka. Oleh karena
itu Pati Unus diberi Gelar Pangeran Sabrang Lor yang artinya pangeran yang
pernah menyeberangi lautan di sebelah Utara kesultanan Demak. Kesultanan
Demak didirikan oleh seorang adipati yang bernama Raden Patah. Setelah
Raden Patah meninggal, ia digantikan oleh Pati Unus, selanjutnya Pati Unus
diganti oleh Trenggana. Setelah sultan Trenggana meninggal, Pangeran
Prawoto berhasil membunuh pangeran Sekar Seda Ing Lepen. Tetapi
kemudian Pangeran Prawoto dibunuh oleh Arya Penangsang (anak Pangeran
Sekar Seda ing Lepen). Arya penangsang kemudian tampil menjadi sultan
Demak ke 4. Pemerintahan Arya Penangsang dipenuhi dengan kekacauan
karena banyak orang yang tidak suka dengannya. Hingga pada akhirnya
seorang adipati Pajang bernama Adiwijaya atau Jaka Tingkir berhasil
membinasakan Arya Penangsang. Setelah kematian Arya Penangsang,
kerajaan Demak berpindah ke tangan Jaka Tingkir.
2. Pajang
Pendiri Kesultanan Pajang adalah Adiwijaya. Setelah Sultan Adiwijaya
meninggal, seharusnya pangeran Benawa yang menduduki tahta Pajang, akan
tetapi ia disingkirkan oleh Arya Pangiri (putra pangeran Prawata). Tindakan
Arya Pangiri menimbulkan upaya-upaya perlawanan, hal ini kemudian
dimanfaatkan oleh Pangeran Benawa untuk merebut kembali tahta Pajang.
Karena itu, ia menjalin kerjasama dengan Mataram yang dipimpin oleh
Sutawijaya. Setelah Arya Pangiri dapat dikalahkan, pangeran Benawa justru
menyerahkan kekuasaan pada Sutawijaya. Selanjutnya Sutawijaya
memindahkan Pajang ke Mataram sehingga berakhirlah kekuasaan Pajang.
3. Mataram Islam
Mataram Islam merupakan hadiah dari Adiwijaya kepada Ki Ageng
Pamanahan karena ia telah berjasa membantu Adiwijaya menaklukkan Arya
Penangsang. Ketika Ki Ageng Pamanahan meninggal, Mataram di pegang
oleh putranya, Sutawijaya. Sutawijaya diangkat menjadi Adipati Mataram.
Sepeninggal Senopati, Tampuk kekuasaan dipegang oleh putranya (Mas
Jolang), tetapi Mas Jolang meninggal sebelum berhasil memadamkan banyak
pemberontakan. Penggantinya adalah Raden Rangsang atau lebih dikenal
dengan Sultan Agung. Pada masa pemerintahan Sultan Agung, Mataram
mencapai masa kejayaan. Akan tetapi Mataram mulai mengalami kemunduran
ketika masa pemerintahan pengganti-pengganti Sultan agung, missal
Amangkurat 1 dan Amangkurat 11. Kemunduran Mataram yang lebih utama
karena aneksasi yang dilakukan Belanda. Setelah terjadinya perjanjian Gianti,
kerajaan Mataram dipecah menjadi dua bagian menjadi Kerajaan Surakarta
dan Kerajaan Yogyakarta. Lebih dari itu, dengan adanya Perjanjian Salatiiga,
Kerajaan Surakarta terpecah lagi menjadi dua yaitu Mangkunegaran dan
Pakualaman/kasunanan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Eksperimen
Nama Sekolah/Madrasah : SMP ISLAMIYAH CIPUTAT
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : VII.2 / Semester Genap
Standar Kompetensi : 5. Memahami perkembangan masyarakat sejak
masa Hindu Buddha sampai masa Kolonial Eropa
Kompetensi Dasar : 5.2 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat,
kebudayaan, dan pemerintahan pada masa Islam
serta peninggalan-peninggalannya.
Alokasi Waktu : 10 x 35 Menit (4 x pertemuan)
Pertemuan Ke- : 4
A. Indikator
1. Menjelaskan Kerajaan Banten
2. Mendeskripsikan Kerajaan Makasar, Kerajaan Ternate dan Tidore
3. Memahami peninggalan-peninggalan kebudayaan Islam
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan Kerajaan Banten
2. Siswa dapat mendeskripsikan Kerajaan Makasar, Ternate dan Tidore
3. Siswa dapat memahami peninggalan kebudayaan Islam
C. Materi Pembelajaran
1. Materi pokok : Kerajaan Islam dan peninggalan sejarah Islam
2. Uraian Materi : Terlampir
D. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Ceramah interaktif, diskusi, tanya jawab
E. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran : Peta Digital dengan software Arc View, Buku
cetak, dan laptop, proyektor.
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (± 10 menit)
Apersepsi
a. Mengucap salam, menanyakan siswa yang tidak masuk sekolah, berdoa
serta mendoakan siswa/orang tua siswa yang sakit (jika ada)
b. Mendeskripsikan secara singkat materi yang hendak di pelajari serta
menyampaikan tujuan pembelajaran.
c. Menggugah minat belajar siswa dengan cara guru menceritakan Tokoh
Walisanga
2. Kegiatan Inti (± 50 menit)
Eksplorasi :
a. Guru memulai pembelajaran dengan bertanya kepada siswa, terkait
dengan materi pembelajaran
b. Guru mendeskripsikan Kerajaan Banten, Kerajaan Makasar, Kerajaan
ternate dan Tidore, dan peninggalan-peninggalan kebudayaan Islam
dengan menggunakan Peta Digital dengan software Arc View
c. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya terhadap hal-hal yang
belum dipahami, terkait dengan Kerajaan Banten, Kerajaan Makasar,
Kerajaan ternate dan Tidore, dan peninggalan kebudayaan Islam
Elaborasi :
a. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk
memperhatikan/menganalisa informasi yang ditampilkan Peta Digital
dengan software Arc View
b. Siswa diberi kesempatan untuk merespon atau tanggapan terhadap
penjelasan guru maupun media yang digunakan
c. Guru memberikan waktu 15 menit kepada siswa untuk belajar sendiri,
karena nanti di akhir pembelajaran akan diadakan Post Test.
Konfirmasi :
a. Guru memberikan perbaikan tentang keseluruhan kegiatan belajar
mengajar dengan cara penjelasan kembali serta tambahan materi yang
belum terbahas.
b. Guru mengajak siswa untuk ikut menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3. Penutup (± 10 menit)
a. Menyampaikan umpan balik serta mengulas kembali pembahasan dari
awal hingga akhir secara ringkas
b. Guru memberikan apresiasi kepada seluruh siswa agar termotivasi
c. Seluruh siswa melakukan Post Test
d. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam
kepada murid
G. Sumber Belajar
1. Buku paket (Muh, Nurdin, Mari Belajar IPS : Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk
SMP/ MTs Kelas VII, Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, 2009.)
2. LKS Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Semester 2
H. Penilaian.
Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian
Teknik Bentuk Contoh Instrumen
1. Mendeskripsikan masuk dan
berkembangnya agama Islam di
Indonesia
2. Menjelaskan teori-teori mengenai
proses masuknya budaya Islam
ke Indonesia
3. Menganalisis pengaruh Islam di
Indonesia
Tes Tulis
(PG)
Soal
postest
Tes tulis dilakukan
melalui pemberian
tes akhir (Post Test)
dengan soal yang
sama dengan soal tes
awal (Pre Test)
terkait dengan materi
yang diajarkan
Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian
Teknik Bentuk Contoh Instrumen
4. Menunjukkan pada peta daerah-
daerah yang dipengaruhi unsur
Islam di Indonesia
5. Menyusun kronologi
perkembangan kerajaan Islam di
Indonesia
6. Mendeskripsikan Kerajaan
Samudra Pasai dan Kerajaan
Aceh
7. Menjelaskan Kerajaan Demak
8. Mendeskripsikan Kerajaan
Pajang
9. Menjelaskan Kerajaan Mataram
Islam
10. Menjelaskan Kerajaan Banten
11. Mendeskripsikan Kerajaan
Makasar, Kerajaan Ternate dan
Tidore
12. Memahami peninggalan-
peninggalan kebudayaan Islam
Mengetahui, Jakarta, 23 April 2015
Guru Mata Pelajaran IPS Peneliti
(Wiwi Tarwiyah, S.E) (Khoirul Fahrudin)
NIP. NIM. 1111015000088
Lampiran :
1. Banten
Daerah Banten di Islamkan oleh Sunan Gunung Jati. Pemerintahan dipegang
oleh Sultan Maulana Hasanuddin. Setelah Sultan Hasanuddin meninggal, ia
digantikan oleh putranya Maulana Yusuf. Kesultanan Banten mencapai masa
keemasan pada masa Sultan Ageng Tirtayasa. Akhir pemerintahan Sultan
ageng ditandai dengan persengketaan dengan putranya Sultan Haji yang
bersekongkol dengan Belanda.
2. Makasar
Pada abad ke 16 di Sulawesi Selatan terdapat dua kerajaan yaitu Goa dan
Tallo. Kedua kerajaan itu bersatu dengan nama Goa-Tallo atau Makasar
dengan ibu kota di Sombaopu, dan dikenal sebagai kerajaan Islam pertama di
sulawesi. Raja-rajanya adalah Raja Goa Daeng Manribia dengan gelar Sultan
Alauddin. Mangkubuminya adalah Raja Talolo Karaeng Matoaya bergelar
Sultan Abdullah. Sultan Hasanuddin, yang pada masa pemerintahannya
adalah puncak kejayaan Makasar.
3. Ternate dan Tidore
Kerajaan Ternate berdiri kira-kira abad ke 13. Ternate mencapai puncak
kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Baabullah. Sedangkan raja yang
terkenal dari Tidore adalah Sultan Nuku.
Peninggalan-Peninggalan Bercorak Islam di Indonesia
Peninggalan sejarah yang bercorak Islam di berbagai daerah di
Indonesia, hampir tidak ada perbedaan. Justru yang ada adalah persamaan-
persamaan yang secara umum memang terjadi seperti itu.
Masuknya pengaruh Islam ke Indonesia, terjadi setelah masyarakat
Indonesia memeluk Hindu dan Buddha. Tokoh-tokoh penyebar Islam tidak
memusuhi agama yang sudah ada, tetapi diusahakan masuk Islam dengan
kesadaran sehingga terjadi integrasi antara kebudayaan Hindu-Buddha dan
kebudayaan Islam. Hal ini mengakibatkan peninggalan Islam di Indonesia
banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu dan Buddha, baik bentuk
bangunannya, seni arsitekturnya, maupun hiasan-hiasan yang merupakan
bagian tak terpisahkan dari bangunan tersebut.
Peninggalan sejarah yang bercorak Islam antara lain sebagai berikut.
1. Masjid
2. Keraton
3. Batu Nisan
4. Kaligrafi
5. Seni Sastra
6. Seni Pertunjukan
LAMPIRAN 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah/Madrasah : SMP ISLAMIYAH CIPUTAT
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : VII.4 / Semester Genap
Standar Kompetensi : 5. Memahami perkembangan masyarakat sejak
masa Hindu Buddha sampai masa Kolonial Eropa
Kompetensi Dasar : 5.2 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat,
kebudayaan, dan pemerintahan pada masa Islam
di Indonesia serta peninggalan-peninggalannya.
Alokasi Waktu : 4 x 35 Menit (4 x pertemuan)
Pertemuan Ke- : 1
A. Indikator
1. Mendeskripsikan masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia
2. Menjelaskan teori mengenai proses masuknya budaya Islam ke Indonesia
3. Menganalisis pengaruh Islam di Indonesia
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendeskripsikan masuk dan berkembangnya agama Islam di
Indonesia.
2. Siswa dapat menjelaskan teori mengenai proses masuknya budaya Islam ke
Indonesia
3. Siswa dapat menganalisis pengaruh Islam di Indonesia
C. Materi Pembelajaran
1. Materi pokok : Masuknya Islam dan perkembangannya di Indonesia
2. Uraian Materi : Terlampir
D. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Ceramah interaktif, Diskusi, Tanya jawab, Tugas
E. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran : Peta Indonesia, Buku cetak, LKS, papan tulis,
laptop, proyektor
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (± 10 menit)
Apersepsi
a. Mengucap salam, menanyakan kabar siswa, berdoa serta mendoakan
siswa/orang tua siswa yang sakit.
b. Menggugah minat belajar siswa dengan cara guru menceritakan
pengalaman kejadian yang di alami dalam perjalanan menuju ke sekolah.
c. Mendeskripsikan secara singkat materi yang hendak di pelajari serta
menyampaikan tujuan pembelajaran dan media yang akan digunakan pada
materi pembelajaran masuknya Islam dan perkembangannya di Indonesia.
d. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
e. Guru menginformasikan hal-hal yang akan dipelajari dan hasil belajar
siswa yang diharapkan
f. Siswa mengerjakan soal pretest
g. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus
2. Kegiatan Inti (± 50 menit)
Eksplorasi :
a. Guru memulai pembelajaran dengan bertanya kepada siswa, terkait
dengan materi pembelajaran
b. Guru melibatkan peserta didik untuk mengetahui proses masuknya Islam
dan perkembangannya di Indonesia
c. Guru menjelaskan proses masuk dan berkembangnya agama Islam di
Indonesia, teori-teori mengenai proses masuknya budaya Islam ke
Indonesia, dan pengaruh Islam di Indonesia.
d. Guru menjelaskan proses masuknya Islam dan perkembangannya di
Indonesia dengan menggunakan media Peta Indonesia
e. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya terhadap hal-hal yang
belum dipahami, terkait dengan proses masuk dan berkembangnya agama
Islam di Indonesia, teori-teori mengenai proses masuknya budaya Islam ke
Indonesia, dan pengaruh Islam di Indonesia
Elaborasi :
a. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk
memperhatikan/menganalisa informasi proses masuknya Islam dan
perkembangannya di Indonesia yang dijelaskan menggunakan media Peta
Indonesia
b. Guru melakukan diskusi atau sharing dengan siswa untuk mengetahui
seberapa paham siswa dengan materi yang diajarkan menggunakan media
Peta Indonesia
c. Siswa diberi kesempatan untuk merespon atau tanggapan terhadap
penjelasan guru maupun media yang digunakan
d. Guru meminta siswa memberikan apresiasi (tepuk tangan) kepada setiap
siswa yang telah memberikan tanggapan.
Konfirmasi :
a. Guru memberikan perbaikan tentang keseluruhan kegiatan belajar dengan
cara penjelasan kembali serta tambahan materi yang belum terbahas.
b. Melakukan tanya jawab mengenai materi pelajaran
c. Membangkitkan motivasi kepada siswa yang belum berpartisipasi aktif
d. Guru mengajak siswa untuk ikut menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3. Penutup (± 10 menit)
a. Menyampaikan umpan balik serta mengulas kembali pembahasan dari awal
hingga akhir secara ringkas
b. Guru memberikan apresiasi kepada seluruh siswa agar termotivasi
c. Menyampaikan materi yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya.
d. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam
G. Sumber Belajar
1. Buku paket (Muh, Nurdin, Mari Belajar IPS : Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk
SMP/MTs Kelas VII, Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, 2009.)
2. LKS Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Semester 2
H. Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk Contoh Instrumen
1.Mendeskripsikan masuk
dan berkembangnya
agama Islam di Indonesia
2.Menjelaskan teori-teori
mengenai proses
masuknya budaya Islam
ke Indonesia
3.Menganalisis pengaruh
Islam di Indonesia
Tes Tulis
Penugasan
Soal Pretes
PR
Tes tulis dilakukan melalui
pemberian tes awal (Pretest)
terkait dengan keseluruhan
materi yang diajarkan
Jelaskan menurut anda keadaan
masyarakat Indonesia ketika
Islam masuk ke Indonesia
Mengetahui, Ciputat, 26 Maret 2015
Guru Mata Pelajaran IPS Peneliti
(Wiwi Tarwiyah, S.E) (Khoirul Fahrudin)
NIP. NIM. 1111015000088
Lampiran :
PENGARUH PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA
A. Proses Persebaran Agama Islam di Indonesia
Para pedagang Islam yang berasal dari Gujarat, Persia, dan Arab
memanfaatkan perdagangan untuk menyebarkan agama Islam
B. Teori Masuknya Agama Islam Ke Indonesia
Teori Masuknya Islam Ke Indonesia - Agama Islam masuk ke Indonesia
dimulai dari daerah pesisir pantai, kemudian diteruskan ke daerah pedalaman oleh
para ulama atau penyebar ajaran Islam. Mengenai kapan Islam masuk ke
Indonesia dan siapa pembawanya terdapat beberapa teori yang mendukungnya.
Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia menurut
Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya yang berjudul Menemukan Sejarah,
terdapat 3 teori yaitu teori Gujarat, teori Makkah dan teori Persia.
1. Teori Gujarat
Teori berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad 13
dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India. Dasar dari teori ini :
Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaran
Islam di Indonesia.
Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui jalur Indonesia
– Cambay – Timur Tengah – Eropa.
Adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh tahun 1297
yang bercorak khas Gujarat. Pendukung teori Gujarat adalah Snouck
Hurgronye, WF Stutterheim dan Bernard H.M. Vlekke. Para ahli yang
mendukung teori Gujarat, lebih memusatkan perhatiannya pada saat
timbulnya kekuasaan politik Islam yaitu adanya kerajaan Samudra Pasai. Hal
ini juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari Venesia (Italia) yang
pernah singgah di Perlak ( Perureula) tahun 1292. Ia menceritakan bahwa di
Perlak sudah banyak penduduk yang memeluk Islam dan banyak pedagang
Islam dari India yang menyebarkan ajaran Islam.
2. Teori Makkah
Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan
terhadap teori lama yaitu teori Gujarat. Teori Makkah berpendapat bahwa
Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan pembawanya berasal dari Arab
(Mesir). Dasar teori ini adalah:
Pada abad ke 7 yaitu tahun 674 di pantai barat Sumatera sudah terdapat
perkampungan Islam (Arab); dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab
sudah mendirikan perkampungan di Kanton sejak abad ke-4. Hal ini juga
sesuai dengan berita Cina.
Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi’i, dimana
pengaruh mazhab Syafi’i terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan
Mekkah. SedangkanGujarat/India adalah penganut mazhab Hanafi.
Raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar Al malik, yaitu gelar tersebut
berasal dari Mesir. Pendukung teori Makkah ini adalah Hamka, Van Leur
dan T.W. Arnold. Para ahli yang mendukung teori ini menyatakan bahwa
abad 13 sudah berdiri kekuasaan politik Islam, jadi masuknya ke
Indonesia terjadi jauh sebelumnya yaitu abad ke 7 dan yang berperan
besar terhadap proses penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri.
3. Teori Persia
Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13 dan
pembawanya berasal dari Persia (Iran). Dasar teori ini adalah kesamaan
budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam Indonesia seperti:
Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan
Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat di junjung oleh orang
Syiah/Islam Iran. Di Sumatra Barat peringatan tersebut disebut dengan
upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan
pembuatan bubur Syuro.
Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan sufi dari Iran
yaitu Al – Hallaj.
Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk
tanda- tanda bunyi Harakat.
Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik.
Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri daerah Gresik. Leren adalah
nama salah satu Pendukung teori ini yaitu Umar Amir Husen dan P.A.
Hussein Jayadiningrat.
Ketiga teori tersebut, pada dasarnya masing-masing memiliki
kebenaran dan kelemahannya. Maka itu berdasarkan teori tersebut dapatlah
disimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan jalan damai pada abad
ke – 7 dan mengalami perkembangannya pada abad 13. Sebagai pemegang
peranan dalam penyebaran Islam adalah bangsa Arab, bangsa Persia dan
Gujarat (India). Proses masuk dan berkembangnya Islam ke Indonesia pada
dasarnya dilakukan dengan jalan damai melalui beberapa jalur/saluran yaitu
melalui perdagangan seperti yang dilakukan oleh pedagang Arab, Persia dan
Gujarat. Pedagang tersebut berinteraksi/bergaul dengan masyarakat Indonesia.
Pada kesempatan tersebut dipergunakan untuk menyebarkan ajaran Islam.
Selanjutnya diantara pedagang tersebut ada yang terus menetap, atau
mendirikan perkampungan, seperti pedagang Gujarat mendirikan
perkampungan Pekojan. Dengan adanya perkampungan pedagang, maka
interaksi semakin sering bahkan ada yang sampai menikah dengan wanita
Indonesia, sehingga proses penyebaran Islam semakin cepat berkembang.
Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama
atau mubaliqh yang menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan
mendirikan pondok-pondok pesantren.
Pondok pesantren adalah tempat para pemuda dari berbagai daerah dan
kalangan masyarakat menimba ilmu agama Islam. Setelah tammat dari
pondok tersebut, maka para pemuda menjadi juru dakwah untuk menyebarkan
Islam di daerahnya masing- masing. Di samping penyebaran Islam melalui
saluran yang telah dijelaskan di atas, Islam juga disebarkan melalui kesenian,
misalnya melalui pertunjukkan seni gamelan ataupun wayang kulit. Dengan
demikian Islam semakin cepat berkembang dan mudah diterima oleh rakyat
Indonesia. Di pulau Jawa, peranan mubaliqh dan ulama tergabung dalam
kelompok para wali yang dikenal dengan sebutan Walisongo atau wali
sembilan yang terdiri dari:
1. Maulana Malik Ibrahim dikenal dengan nama Syeikh Maghribi
menyebarkan Islam di Jawa Timur.
2. Sunan Ampel dengan nama asli Raden Rahmat menyebarkan Islam di
daerah Ampel Surabaya.
3. Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel memiliki nama asli Maulana
Makdum Ibrahim, menyebarkan Islam di Bonang (Tuban).
4. Sunan Drajat juga putra dari Sunan Ampel nama aslinya adalah
Syarifuddin, menyebarkan Islam di daerah Gresik/Sedayu.
5. Sunan Giri nama aslinya Raden Paku menyebarkan Islam di daerah Bukit
Giri (Gresik)
6. Sunan Kudus nama aslinya Syeikh Ja’far Shodik menyebarkan ajaran
Islam di daerah Kudus.
7. Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Mas Syahid atau R. Setya
menyebarkan ajaran Islam di daerah Demak.
8. Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Umar
Syaid menyebarkan islamnya di daerah Gunung Muria
9. Sunan Gunung Jati nama aslinya Syarif Hidayatullah, menyebarkan Islam
di Jawa Barat (Cirebon)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah/Madrasah : SMP ISLAMIYAH CIPUTAT
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : VII.4 / Semester Genap
Standar Kompetensi : 5. Memahami perkembangan masyarakat sejak
masa Hindu Buddha sampai masa Kolonial Eropa
Kompetensi Dasar : 5.2 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat,
kebudayaan, dan pemerintahan pada masa Islam
serta peninggalan-peninggalannya.
Alokasi Waktu : 10 x 35 Menit (4 x pertemuan)
Pertemuan Ke- : 2
A. Indikator
1. Menunjukkan pada peta tentang daerah-daerah yang dipengaruhi unsur Islam
di Indonesia
2. Mendeskripsikan Saluran Islamisasi
3. Mendeskripsikan Kerajaan Samudra Pasai dan Kerajaan Aceh
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menunjukkan pada peta tentang daerah-daerah yang dipengaruhi
unsur Islam di Indonesia
2. Siswa dapat mendeskripsikan saluran-saluran islamisasi
3. Siswa dapat mendeskripsikan Kerajaan Samudra Pasai dan Aceh
C. Materi Pokok
1. Materi pokok : Perkembangan kerajaan Islam di Indonesia.
2. Uraian Materi : Terlampir
D. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Ceramah interaktif, diskusi, tanya jawab
E. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran : Peta Indonesia, Buku cetak, LKS, papan tulis,
laptop, proyektor
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (± 10 menit)
Apersepsi
a. Mengucap salam, menanyakan siapa yang tidak masuk sekolah, berdoa
serta mendoakan siswa/orang tua siswa yang sakit.
b. Menanamkan nilai cinta lingkungan dengan cara menyuruh siswa untuk
memungut dan membuang sampah yang ada di sekitarnya
c. Menggugah minat belajar siswa dengan cara mengulas dan membahas
tugas yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya.
d. Mendeskripsikan secara singkat materi yang hendak di pelajari serta
menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (± 50 menit)
Eksplorasi :
a. Guru memulai pembelajaran dengan bertanya kepada siswa, terkait
dengan materi pembelajaran
b. Guru memakai Peta Indonesia untuk menampilkan daerah-daerah yang
dipengaruhi unsur Islam
c. Guru menampilkan kronologi perkembangan kerajaan Islam di Indonesia
dengan menggunakan Peta Indonesia
d. Guru menunjukkan letak Kerajaan Samudra Pasai dan Kerajaan Aceh
dengan media Peta Indonesia dan mendeskripsikan kerajaan tersebut.
e. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya terhadap hal-hal yang
belum dipahami, terkait dengan daerah-daerah yang dipengaruhi unsur
Islam di Indonesia, kronologi perkembangan kerajaan Islam di Indonesia,
dan deskripsi mengenai Kerajaan Samudra Pasai dan Kerajaan Aceh
Elaborasi :
a. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk
memperhatikan persebaran kerajaan Islam dengan Peta Indonesia
b. Siswa diberi kesempatan untuk merespon atau tanggapan terhadap
penjelasan guru maupun media yang digunakan
c. Guru membagi kelas menjadi 4 kelompok
d. Guru memberikan pertanyaan kuis yang bersifat rebutan dan bagi siswa
yang bisa menjawab, kelompoknya akan mendapatkan point 10 untuk
setiap 1 pertanyaan.
e. Guru memberikan 10 pertanyaan
f. Masing-masing perwakilan siswa dari setiap kelompok yang telah dipilih,
kemudian menjawabnya pertanyaan yang diberikan guru.
g. Guru menjumlah point dari setiap kelompok dan memberikan hadiah
kepada kelompok dengan point terbanyak.
Konfirmasi :
a. Guru memberikan perbaikan tentang keseluruhan kegiatan belajar
mengajar dengan cara penjelasan kembali serta tambahan materi yang
belum terbahas.
b. Guru mengajak siswa untuk ikut menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3. Penutup (± 10 menit)
a. Menyampaikan umpan balik serta mengulas kembali pembahasan dari
awal hingga akhir secara ringkas
b. Guru memberikan apresiasi kepada seluruh siswa agar termotivasi
c. Menyampaikan materi pada pertemuan berikutnya.
d. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam
kepada murid
G. Sumber Belajar
1. Buku paket (Muh, Nurdin, Mari Belajar IPS : Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk
SMP/ MTs Kelas VII, Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, 2009.)
2. LKS Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Semester 2
H. Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk Contoh Instrumen
1. Menunjukkan pada peta
daerah-daerah yang
dipengaruhi unsur Islam di
Indonesia
2. Menyusun kronologi
perkembangan kerajaan
Islam di Indonesia
3. Mendeskripsikan Kerajaan
Samudra Pasai dan Kerajaan
Aceh
Tes Lisan
Kuis
Tes lisan dilakukan melalui
keaktifan siswa dalam tanya
jawab dan mengungkapkan
pendapatnya pada saat proses
pembelajaran
Mengetahui, Jakarta, 8 April 2015
Guru Mata Pelajaran IPS Peneliti
(Wiwi Tarwiyah, S.E) (Khoirul Fahrudin)
NIP. NIM. 1111015000088
Lampiran:
KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA
1. Samudera Pasai
Merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Didirikan oleh Laksamana
Laut Mesih yang bernama Nazimuddin Al Kamil. Pada tahun 1285 M kerajaan
Samudera Pasai dapat direbut oleh Marah Silu, sehingga dia diangkat menjadi raja
dengan gelar Sultan Malik Al Saleh. Setelah meninggal, ia digantikan putranya
Sultan Muhammad atau yang dikenal dengan nama Malik Al Tahir. Ia memerintah
samapai tahun 1326 M, kemudian digantikan oleh Sultan Ahmad Malik Al Tahir.
2. Aceh
Didirikan oleh Sultan Ibrahim yang bergelar Sultan Ali Mughayat Syah atau
disebut juga Sultan Ibrahim. Kerajaan Aceh mencapai masa keemasan pada masa
pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Selanjutnya Sultan Iskandar Muda digantikan
oleh menantunya yaitu Iskandar Tani.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah/Madrasah : SMP ISLAMIYAH CIPUTAT
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : VII.4 /Semester Genap
Standar Kompetensi : 5. Memahami perkembangan masyarakat sejak
masa Hindu-Buddha sampai masa Kolonial
Eropa
Kompetensi Dasar : 5.2 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat,
kebudayaan, dan pemerintahan pada masa Islam
serta peninggalan-peninggalannya.
Alokasi Waktu : 10x 35 Menit (4 x pertemuan)
PertemuanKe- : 3
A. Indikator
1. Menjelaskan Kerajaan Demak
2. Mendeskripsikan Kerajaan Pajang
3. Menjelaskan Kerajaan Mataram Islam
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan Kerajaan Demak
2. Siswa dapat mendeskripsikan Kerajaan Pajang
3. Siswa dapat menjelaskan Kerajaan Mataram Islam
C. Materi Pokok
1. Materi pokok : Perkembangan kerajaan Islam di Indonesia.
2. Uraian Materi : Terlampir
D. Metode Pembelajaran
1. MetodePembelajaran : Ceramah interaktif, diskusi, tanya jawab
E. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran : Peta Indonesia, Buku cetak, LKS, papan tulis,
laptop, proyektor
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (± 10 menit)
Apersepsi
a. Mengucap salam, menanyakan siswa yang tidak hadir, berdoa serta
mendoakan siswa/orang tua siswa yang sakit
b. Menanamkan nilai kerapian dengan cara memeriksa kerapian dan
menyuruh siswa merapikan seragamnya jika ada yang belum rapi.
c. Menggugah minat belajar siswa dengan cara guru menceritakan asal usul
Kerajaan Demak dan tokoh Raden Patah
2. Kegiatan Inti (± 50menit)
Eksplorasi :
a. Guru memulai pembelajaran dengan bertanya kepada siswa, terkait
dengan materi pembelajaran
b. Guru menunjukkan letak Kerajaan Demak, Kerajaan Pajang, dan Kerajaan
Mataram Islam dengan Peta Indonesia dan mendeskripsikan tiga kerajaan
tersebut.
c. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya terhadap hal-hal yang
belum dipahami, terkait dengan deskripsi KerajaanDemak, Kerajaan
Pajang, dan Kerajaan Mataram Islam
Elaborasi :
a. Guru member petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk
memperhatikan materi pembelajaran yang dijelaskan dengan media Peta
Indonesia
b. Siswa diberi kesempatan untuk merespon atau tanggapan terhadap
penjelasan guru maupun media yang digunakan
c. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menunjukkan letak Kerajaan
Demak, Kerajaan Pajang, dan Kerajaan Mataram Islam di depan kelas,
serta menjelaskan proses asal mula kerajaan, masa kejayaan, sampai masa
keruntuhan masing-masing kerajaan islam tersebut.
d. Masing-masing siswa yang telah dipilih, kemudian satu persatu
menjelaskan Kerajaan Islam di depan kelas.
Konfirmasi :
a. Guru memberikan perbaikan tentang keseluruhan kegiatan belajar
mengajar dengan cara penjelasan kembali serta tambahan materi yang
belum terbahas.
b. Guru mengajak siswa untuk ikut menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3. Penutup (± 10menit)
a. Menyampaikan umpan balik serta mengulas kembali pembahasan dari
awal hingga akhir secara ringkas
b. Guru memberikan apresiasi kepada seluruh siswa agar termotivasi
c. Menyampaikan materi yang akan disampaikan pada pertemuan
berikutnya.
d. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam
kepada murid
G. Sumber Belajar
1. Buku paket (Muh, Nurdin, Mari Belajar IPS : Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk
SMP/MTs Kelas VII, Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, 2009.)
2. LKS Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Semester 2
H. Penilaian.
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk ContohInstrumen
1.Menjelaskan Kerajaan
Demak
2. Mendeskripsikan
Kerajaan Pajang
3. Menjelaskan Kerajaan
Mataram Islam
Tes Lisan
Kuis
Tes lisan dilakukan
dengan cara siswa
ditunjuk untuk
menjelaskan salah satu
kerajaan Islam
mengenai asal mula
kerajaan, masa
kejayaan, hingga masa
keruntuhan kerajaan
Islam tersebut
Mengetahui, Jakarta, 9 April 2015
Guru Mata Pelajaran IPS Peneliti
(Wiwi Tarwiyah, S.E) (Khoirul Fahrudin)
NIP. NIM. 1111015000088
Lampiran :
1. Demak
Kesultanan Demak didirikan oleh seorang adipati yang bernama Raden Patah.
Untuk menghadapi Portugis Armada Demak yang dipimpin Pati Unus (Putra
Raden Patah) melancarkan serangan terhadap Portugis di Malaka. Oleh karena
itu Pati Unus diberi Gelar Pangeran Sabrang Lor yang artinya pangeran yang
pernah menyeberangi lautan di sebelah Utara kesultanan Demak. Kesultanan
Demak didirikan oleh seorang adipati yang bernama Raden Patah. Setelah
Raden Patah meninggal, ia digantikan oleh Pati Unus, selanjutnya Pati Unus
diganti oleh Trenggana. Setelah sultan Trenggana meninggal, Pangeran
Prawoto berhasil membunuh pangeran Sekar Seda Ing Lepen. Tetapi
kemudian Pangeran Prawoto dibunuh oleh Arya Penangsang (anak Pangeran
Sekar Seda ing Lepen). Arya penangsang kemudian tampil menjadi sultan
Demak ke 4. Pemerintahan Arya Penangsang dipenuhi dengan kekacauan
karena banyak orang yang tidak suka dengannya. Hingga pada akhirnya
seorang adipati Pajang bernama Adiwijaya atau Jaka Tingkir berhasil
membinasakan Arya Penangsang. Setelah kematian Arya Penangsang,
kerajaan Demak berpindah ke tangan Jaka Tingkir.
2. Pajang
Pendiri Kesultanan Pajang adalah Adiwijaya. Setelah Sultan Adiwijaya
meninggal, seharusnya pangeran Benawa yang menduduki tahta Pajang, akan
tetapi ia disingkirkan oleh Arya Pangiri (putra pangeran Prawata). Tindakan
Arya Pangiri menimbulkan upaya-upaya perlawanan, hal ini kemudian
dimanfaatkan oleh Pangeran Benawa untuk merebut kembali tahta Pajang.
Karena itu, ia menjalin kerjasama dengan Mataram yang dipimpin oleh
Sutawijaya. Setelah Arya Pangiri dapat dikalahkan, pangeran Benawa justru
menyerahkan kekuasaan pada Sutawijaya. Selanjutnya Sutawijaya
memindahkan Pajang ke Mataram sehingga berakhirlah kekuasaan Pajang.
3. Mataram Islam
Mataram Islam merupakan hadiah dari Adiwijaya kepada Ki Ageng
Pamanahan karena ia telah berjasa membantu Adiwijaya menaklukkan Arya
Penangsang. Ketika Ki Ageng Pamanahan meninggal, Mataram di pegang
oleh putranya, Sutawijaya. Sutawijaya diangkat menjadi Adipati Mataram.
Sepeninggal Senopati, Tampuk kekuasaan dipegang oleh putranya (Mas
Jolang), tetapi Mas Jolang meninggal sebelum berhasil memadamkan banyak
pemberontakan. Penggantinya adalah Raden Rangsang atau lebih dikenal
dengan Sultan Agung. Pada masa pemerintahan Sultan Agung, Mataram
mencapai masa kejayaan. Akan tetapi Mataram mulai mengalami kemunduran
ketika masa pemerintahan pengganti-pengganti Sultan agung, missal
Amangkurat 1 dan Amangkurat 11. Kemunduran Mataram yang lebih utama
karena aneksasi yang dilakukan Belanda. Setelah terjadinya perjanjian Gianti,
kerajaan Mataram dipecah menjadi dua bagian menjadi Kerajaan Surakarta
dan Kerajaan Yogyakarta. Lebih dari itu, dengan adanya Perjanjian Salatiiga,
Kerajaan Surakarta terpecah lagi menjadi dua yaitu Mangkunegaran dan
Pakualaman/kasunanan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Kelas Kontrol
Nama Sekolah/Madrasah : SMP ISLAMIYAH CIPUTAT
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : VII.4 / Semester Genap
Standar Kompetensi : 5. Memahami perkembangan masyarakat sejak
masa Hindu Buddha sampai masa Kolonial Eropa
Kompetensi Dasar : 5.2 Mendeskripsikan perkembangan masyarakat,
kebudayaan, dan pemerintahan pada masa Islam
serta peninggalan-peninggalannya.
Alokasi Waktu : 10 x 35 Menit (4 x pertemuan)
Pertemuan Ke- : 4
A. Indikator
1. Menjelaskan Kerajaan Banten
2. Mendeskripsikan Kerajaan Makasar, Kerajaan Ternate dan Tidore
3. Memahami peninggalan-peninggalan kebudayaan Islam
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan Kerajaan Banten
2. Siswa dapat mendeskripsikan Kerajaan Makasar, Ternate dan Tidore
3. Siswa dapat memahami peninggalan kebudayaan Islam
C. Materi Pembelajaran
1. Materi pokok : Kerajaan Islam dan peninggalan sejarah Islam
2. Uraian Materi : Terlampir
D. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Ceramah interaktif, diskusi, tanya jawab
E. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran : Peta Indonesia, Buku cetak, LKS, papan tulis,
laptop, dan proyektor.
F. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (± 10 menit)
Apersepsi
a. Mengucap salam, menanyakan siswa yang tidak masuk sekolah, berdoa
serta mendoakan siswa/orang tua siswa yang sakit (jika ada)
b. Mendeskripsikan secara singkat materi yang hendak di pelajari serta
menyampaikan tujuan pembelajaran.
c. Menggugah minat belajar siswa dengan cara guru menceritakan Tokoh
Walisanga
2. Kegiatan Inti (± 50 menit)
Eksplorasi :
a. Guru memulai pembelajaran dengan bertanya kepada siswa, terkait
dengan materi pembelajaran
b. Guru mendeskripsikan Kerajaan Banten, Kerajaan Makasar, Kerajaan
ternate dan Tidore, dan peninggalan-peninggalan kebudayaan Islam
dengan menggunakan media Peta Indonesia
c. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya terhadap hal-hal yang
belum dipahami, terkait dengan Kerajaan Banten, Kerajaan Makasar,
Kerajaan ternate dan Tidore, dan peninggalan kebudayaan Islam
Elaborasi :
a. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk
memperhatikan/menganalisa materi pembelajaran yang dijelaskan dengan
media Peta Indonesia
b. Siswa diberi kesempatan untuk merespon atau tanggapan terhadap
penjelasan guru maupun media yang digunakan
c. Guru memberikan waktu 15 menit kepada siswa untuk belajar sendiri,
karena nanti di akhir pembelajaran akan diadakan Post Test.
Konfirmasi :
a. Guru memberikan perbaikan tentang keseluruhan kegiatan belajar
mengajar dengan cara penjelasan kembali serta tambahan materi yang
belum terbahas.
b. Guru mengajak siswa untuk ikut menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3. Penutup (± 10 menit)
a. Menyampaikan umpan balik serta mengulas kembali pembahasan dari
awal hingga akhir secara ringkas
b. Guru memberikan apresiasi kepada seluruh siswa agar termotivasi
c. Seluruh siswa melakukan Post Test
d. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam
kepada murid
G. Sumber Belajar
1. Buku paket (Muh, Nurdin, Mari Belajar IPS : Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk
SMP/ MTs Kelas VII, Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, 2009.)
2. LKS Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Semester 2
I. Penilaian.
Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian
Teknik Bentuk Contoh Instrumen
1. Mendeskripsikan masuk dan
berkembangnya agama Islam di
Indonesia
2. Menjelaskan teori-teori mengenai
proses masuknya budaya Islam
ke Indonesia
3. Menganalisis pengaruh Islam di
Indonesia
Tes Tulis
(PG)
Soal
postest
Tes tulis dilakukan
melalui pemberian
tes akhir (Post Test)
dengan soal yang
sama dengan soal
tes awal (Pre Test)
terkait dengan
materi yang
Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian
Teknik Bentuk Contoh Instrumen
4. Menunjukkan pada peta daerah-
daerah yang dipengaruhi unsur
Islam di Indonesia
5. Menyusun kronologi
perkembangan kerajaan Islam di
Indonesia
6. Mendeskripsikan Kerajaan
Samudra Pasai dan Kerajaan
Aceh
7. Menjelaskan Kerajaan Demak
8. Mendeskripsikan Kerajaan
Pajang
9. Menjelaskan Kerajaan Mataram
Islam
10. Menjelaskan Kerajaan Banten
11. Mendeskripsikan Kerajaan
Makasar, Kerajaan Ternate dan
Tidore
12. Memahami peninggalan-
peninggalan kebudayaan Islam
diajarkan
Mengetahui, Jakarta, 23 April 2015
Guru Mata Pelajaran IPS Praktikan
(Wiwi Tarwiyah, S.E) (Khoirul Fahrudin)
NIP. NIM. 1111015000088
Lampiran :
1. Banten
Daerah Banten di Islamkan oleh Sunan Gunung Jati. Pemerintahan dipegang
oleh Sultan Maulana Hasanuddin. Setelah Sultan Hasanuddin meninggal, ia
digantikan oleh putranya Maulana Yusuf. Kesultanan Banten mencapai masa
keemasan pada masa Sultan Ageng Tirtayasa. Akhir pemerintahan Sultan
ageng ditandai dengan persengketaan dengan putranya Sultan Haji yang
bersekongkol dengan Belanda.
2. Makasar
Pada abad ke 16 di Sulawesi Selatan terdapat dua kerajaan yaitu Goa dan
Tallo. Kedua kerajaan itu bersatu dengan nama Goa-Tallo atau Makasar
dengan ibu kota di Sombaopu, dan dikenal sebagai kerajaan Islam pertama di
sulawesi. Raja-rajanya adalah Raja Goa Daeng Manribia dengan gelar Sultan
Alauddin. Mangkubuminya adalah Raja Talolo Karaeng Matoaya bergelar
Sultan Abdullah. Sultan Hasanuddin, yang pada masa pemerintahannya
adalah puncak kejayaan Makasar.
3. Ternate dan Tidore
Kerajaan Ternate berdiri kira-kira abad ke 13. Ternate mencapai puncak
kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Baabullah. Sedangkan raja yang
terkenal dari Tidore adalah Sultan Nuku.
Peninggalan-Peninggalan Bercorak Islam di Indonesia
Peninggalan sejarah yang bercorak Islam di berbagai daerah di
Indonesia, hampir tidak ada perbedaan. Justru yang ada adalah persamaan-
persamaan yang secara umum memang terjadi seperti itu.
Masuknya pengaruh Islam ke Indonesia, terjadi setelah masyarakat
Indonesia memeluk Hindu dan Buddha. Tokoh-tokoh penyebar Islam tidak
memusuhi agama yang sudah ada, tetapi diusahakan masuk Islam dengan
kesadaran sehingga terjadi integrasi antara kebudayaan Hindu-Buddha dan
kebudayaan Islam. Hal ini mengakibatkan peninggalan Islam di Indonesia
banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu dan Buddha, baik bentuk
bangunannya, seni arsitekturnya, maupun hiasan-hiasan yang merupakan
bagian tak terpisahkan dari bangunan tersebut.
Peninggalan sejarah yang bercorak Islam antara lain sebagai berikut.
7. Masjid
8. Keraton
9. Batu Nisan
10. Kaligrafi
11. Seni Sastra
12. Seni Pertunjukan
LAMPIRAN 3
KISI-KISI INSTRUMEN TES
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator No. Soal Jumlah
Memahami
perkembang
an
masyarakat
sejak masa
Hindu-
Buddha
sampai masa
Kolonial
Eropa
Mendeskripsi
kan
perkembanga
n masyarakat,
kebudayaan,
dan
pemerintahan
pada masa
Islam di
Indonesia
serta
peninggalan-
peninggalann
ya.
1. Mendeskripsikan masuk
dan berkembangnya
agama Islam di Indonesia
1, 2, 4, 9,
36
5
2. Menjelaskan teori
mengenai proses
masuknya budaya Islam
ke Indonesia
3, 5, 6, 8,
10, 11, 12,
7
3. Menganalisis pengaruh
Islam di Indonesia
13, 20, 2
4. Menunjukkan pada peta
daerah-daerah yang
dipengaruhi unsur Islam di
Indonesia
5. Mendeskripsikan saluran
Islamisasi
26, 29, 30,
34, 39, 40,
41, 42
8
6. Mendeskripsikan Kerajaan
Samudra Pasai dan
Kerajaan Aceh
14, 15, 16,
17, 18, 19,
27, 31,
8
7. Menjelaskan Kerajaan
Demak dan Kerajaan
Pajang
21, 24, 25,
28, 35, 38,
43, 44
8
8. Mendeskripsikan Kerajaan
Mataram Islam dan
Banten
32, 33, 37, 3
9. Mendeskripsikan Kerajaan
Makasar, Kerajaan
Ternate dan Tidore
45, 46, 47,
48, 49, 50
6
10. Memahami peninggalan-
peninggalan kebudayaan
Islam
7, 22, 23, 3
Jumlah 50
LAMPIRAN 4
UJI COBA INSTRUMEN
PERKEMBANGAN MASYARAKAT, KEBUDAYAAN, DAN
PEMERINTAHAN PADA MASA ISLAM SERTA PENINGGALAN-
PENINGGALANNYA
SMP ISLAMIYAH CIPUTAT
NAMA : ....................................
KELAS : ....................................
TANGGAL : ....................................
MAPEL : IPS
A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c atau d pada jawaban yang tepat!
1. Pada awalnya masuknya arus islamisasi yang dipakai dalam penyebaran agama
Islam adalah...
a. Pendidikan
b. Kegiatan politik
c. Perdagangan dan perkawinan
d. Dakwah para ustadz
2. Proses masuknya agama Islam ke Indonesia dibawa oleh para pedagang.....
a. Cina
b. Arab
c. Malaka
d. Belanda
3. Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi’i, dimana pengaruh
mazhab Syafi’i, merupakan bukti yang memperkuat teori...
a. Persia
b. Gujarat
c. Cina
d. Arab
4. Sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia, kepercayaan yang dianut masyarakat
Indonesia pada masa itu adalah....
a. Hindu dan Buddha
b. Animisme dan Dinamisme
c. Kristen
d. Menyembah raja
5. Teori Makkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke. . .
a. 10
b. 7
c. 13
d. 14
6. Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu
Nabi Muhammad, yang sangat di junjung oleh orang Syiah/Islam Iran. Di
Sumatra Barat peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/Tabut. Uraian
tersebut merupakan bukti yang memperkuat teori ....
a. Gujarat
b. Arab
c. Persia
d. Cina
7. Berikut ini hasil peninggalan budaya Islam, Kecuali...
a. Masjid
b. Candi dan patung
c. Seni kaligrafi
d. Sastra Islam
8. Teori Makkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan
pembawanya berasal dari Arab (Mesir), teori ini dikemukakan oleh....
a. Umar Amir Husen
b. Van Leur dan T.W. Arnold
c. P.A. Hussein Jayadiningrat.
d. Snouck Hurgronye
9. Kronologi perkembangan masuknya Islam ke Indonesia berdasarkan urutan masa
berdirinya kerajaan-kerajaan Islam adalah…
a. Samudera Pasai-Demak-Panjang
b. Gowa-Banjarmasin-Tallo
c. Mataram Islam-Demak-Banten
d. Cirebon-Demak-Samudera Pasai.
10. Teori Persia ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad ke...
a. 13
b. 7
c. 10
d. 14
11. Ada beberapa teori mengenai proses masuknya budaya Islam ke Indonesia. Teori-
teori tersebut adalah, kecuali....
a. Persia
b. Arus balik
c. Gujarat
d. Arab
12. Corak relief dari batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh tahun
1297, merupakan bukti yang memperkuat teori...
a. Persia
b. Arab
c. Gujarat
d. Cina
13. Masyarakat Indonesia yang paling awal menerima pengaruh dan menganut agama
Islam adalah....
a. Kaum petani
b. Penduduk pesisir pantai dan
pelabuhan
c. Raja
d. Kesatria dan Bangsawan
14. Pendiri Kerajaan Samudra Pasai adalah...
a. Sultan Malik Al-Taher
b. Sultan Ahmad
c. Sultan Zainul Abidin
d. Sultan Malik As-Saleh
15. Kemajuan Samudra Pasai dalam perdagangan didukung oleh ....
a. Kehadiran Portugis di Semenanjung Malaya
b. Kerja sama dengan kerajaan majapahit
c. Pengaruh kesultanan aceh di bidang ekonomi
d. Letak samudra pasai dalam jalur perdagangan
16. Pada tahun 1350, Kerajaan Samudra Pasai mengalami kemunduran disebabkan
oleh....
a. Diserang oleh Kerajaan Majapahit
b. Kehadiran Portugis di Semenanjung Malaya
c. Letak samudra pasai dalam jalur perdagangan
d. Pengaruh kesultanan aceh di bidang ekonomi
17. Puncak kejayaan yang dialami Kerajaan Samudra Pasai terjadi pada masa....
a. Sultan Ali Mughayat Syah
b. Sultan Iskandar Muda
c. Sultan Malik As Saleh
d. Sultan Malikul Thahir
18. Pada masa pemerintahan siapakah kerajaan Aceh mencapai masa keemasannya ?
a. Sultan Malik As Saleh
b. Sultan Ali Mughayat Syah
c. Sultan Iskandar Muda
d. Sultan Iskandar Tani
19. Di kerajaan apakah Sultan ali Mughayat Syah Memerintah?
a. Kerajaan Samudra Pasai
b. Kerajaan Cirebon
c. Kerajaan Banten
d. Kerajaan Aceh
20. Pengaruh Islam di Indonesia yang berupa Masjid, Keraton, dan seni bangunan
merupakan pengaruh Islam dalam bidang....
a. Kepercayaan
b. Kebudayaan
c. Arsitektur
d. Ilmu pengetahuan
21. Kerajaan Demak mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan….
a. Sultan Trenggono.
b. Raden Patah.
c. Jaka Tingkir.
d. Adipati Unus.
22. Masjid tertua di Jawa dibangun pada masa kerajaan....
a. Pajang
b. Mataram Islam
c. Demak
d. Banten
23. Pernyataan yang benar berkaitan dengan peninggalan masa penyebaran Islam
adalah….
a. Gua Sunyaragi merupakan peninggalan Kerajaan Banten.
b. Masjid Agung Kasepuhan merupakan peninggalan Kerajaan Tidore.
c. Nisan makam Maulana Malik Ibrahim merupakan peninggalan Kerajaan Demak
d. Genta perunggu “Cakra Donya” merupakan peninggalan Kerajaan Aceh.
24. Raja pertama yang memerintah kerajaan Pajang adalah…
a. Pangeran Benawa
b. Adipati Unus
c. Arya Pangiri
d. Jaka Tingkir
25. Setelah Raden Patah wafat, beliau kemudian digantikan oleh puteranya yang
bernama Pati Unus. Beliau mendapat julukan Pangeran Sabrang Lor karena….
a. Melakukan Penyerangan kepada Portugis.
b. Karena jasanya memimpin pasukan armada laut ke Malaka.
c. Menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.
d. Menguasai Bandar pelabuhan Demak.
26. Nama Walisanga yang menyebarkan Islam dengan memanfaatkan pertunjukan
wayang kulit dalam dakwahnya, adalah…
a. Sunan Gunung Jati
b. Sunan Muria
c. Sunan Kudus
d. Sunan Kalijaga
27. Sultan Iskandar Muda pernah menirikan masjid megah di Aceh yang bernama
masjid Agung …
a. Masjid Baiturrahman
b. Masjid Agung
c. Masjid Aceh
d. Masjid Meulaboh
28. Putra Raden Fatah penerus kerajaan Demak adalah …
a. Raden Sahid
b. Sultan Trenggono
c. Adipati Unus
d. Syarif Hidayatullah
29. Nama asli Sunan Gunung Jati adalah …
a. Raden Rahmat
b. Syarif Hidayatullah
c. Raden Ibrahim
d. Maulana Malik Ibrahim
30. Maulana Malik Ibrahim menyebarkan Islam dan dimakamkan di daerah....
a. Kudus
b. Gresik
c. Demak
d. Cirebon
31. Di bawah ini yang merupakan penyebab runtuhnya kerajaan Aceh, kecuali….
a. Tidak ada raja yang mampu memperluas Aceh setelah Sultan Iskandar muda
meninggal.
b. Dikuasai oleh kerajaan Malaka.
c. Timbul pertikaian antara golongan bangsawan dengan golongan ulama
d. Daerah kekuasaannya banyak yang melepaskan diri.
32. Kerajaan Mataram Islam mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan....
a. Sultan Agung
b. Ki Ageng Pamanahan
c. Sutawijaya
d. Panembahan Senopati
33. Pada masa pemerintahan Amangkurat II, wilayah Kerajaan Mataram semakin
sempit karena sebagianbesar dikuasai oleh Belanda. Hal ini dibuktikan dengan
adanya perjanjian pada 1755 M, yaitu….
a. Perjanjian Giyanti.
b. Perjanjian Tuntang.
c. Perjanjian Bongaya.
d. Perjanjian Salatiga.
34. Nama asli Sunan Kalijaga adalah ….
a. Raden Mas Syahid
b. Raden Rahmat
c. Raden Ibrahim
d. Raden Umar Said
35. Raja yang memindahkan pusat pemerintahan Pajang ke Mataram sehingga
berakhirlah kekuasaan Pajang adalah…
a. Sultan Adiwijaya
b. Arya pangiri
c. Sutawijaya
d. Pangeran Benawa
36. Pada tahun 1292, di Perlak telah ada orang-orang yang sudah menganut agama
Islam, merupakan pendapat dari.....
a. Berita dari Ibnu Batuta
b. Berita musafir Cina
c. Berita Laksamana Cheng Ho
d. Catatan Marcopolo
37. Salah satu faktor pendukung berkembangnya kerajaan Banten sebagai pusat
perdagangan, yaitu….
a. Penghasil rempah-rempah yang banyak diekspor ke luar negeri.
b. Kedudukan Banten yang sangat strategis di tepi Selat Sunda, karena aktivitas
pelayaran perdagangan dari pedagang Islam semakin ramai sejak Portugis
berkuasa di Malaka.
c. Adanya undang-undang laut yang berisi pengaturan pelayaran dan
perdagangan di wilayah kerajaan.
d. Berhasil menguasai beberapa daerah di Semenanjung Malaka.
38. Pada saat kerajaan Demak dibawah pemerintahan Sultan Hadiwijaya (Jaka
Tingkir), beliau memindahkan pusat pemerintahannya dari Demak ke….
a. Mataram Islam
b. Banten
c. Yogyakarta
d. Pajang
39. Saluran Islamisasi yang menjelaskan bahwa pengaruh Islam masuk karena dibawa
oleh para pedagang yang banyak menikah dengan penduduk asli adalah....
a. Perkawinan
b. Pencampuran budaya
c. Dakwah
d. Pendidikan
40. Nama asli Sunan Gresik adalah …
a. Raden Rahmat
b. Maulana Malik Ibrahim
c. Raden Ibrahim
d. Syarif Hidayatullah
41. Sembilan ulama yang menyebarkan agama Islam di Jawa disebut....
a. Alim Ulama
b. Para Kiai
c. Mubaligh
d. Walisanga
42. Maulana Malik Ibrahim menyebarkan Islam dan dimakamkan di daerah....
a. Gresik
b. Kudus
c. Demak
d. Cirebon
43. Kerajaan Islam yang pertama di Pulau Jawa adalah...
a. Pajang
b. Mataram Islam
c. Banten
d. Demak
44. Siapakah yang mendirikan kerajaan Demak?
a. Raden Fatah
b. Raden Paku
c. Makdum Ibrahim
d. Maulana Malik Ibrahim
45. Penyebab raja ternate tertarik untuk memeluk agama Islam adalah….
a. Ada seseorang dari Jawa yang bernama Maulana Husayu yang menunjukkan
kemahirannya membaca dan menulis huruf Arab dalam Al-Quran sehingga
raja Ternate tertarik untuk mempelajarinya.
b. Karena Islam tidak membedakan kedudukan dalam masyarakat.
c. Ajaran Islam berupaya untuk menciptakan kesejahteraan kehidupan
d. Upacara-upacara dalam Islam dilakukan secara sederhana.
46. Pada masa pemerintahan Sultan Zainal Abidin, kerajaan Ternate berupaya
melakukan pengajaran agama Islam dengan cara….
a. Membentuk persekutuan dagang Uli Lima.
b. Memperluas wilayah kerajaan.
c. Mengadakan pengajian di sekitar kerajaan.
d. Membuka pengajaran agama Islam bagi para pegawai kerajaan dengan
mendatangkan guru agama dari Pulau Jawa.
47. Ramainya perdagangan di Kepulauan Maluku mendorong timbulnya kelompok
antar persekutuan dagang, yaitu Uli Lima dan Uli Siwa. Yang termasuk anggota
dalam kelompok Uli Lima yaitu….
a. Ternate, Obi, Ambon, Bacan, dan Seram.
b. Ternate, Obi, Bacan, Seram, dan Halmahera.
c. Ternate, Tidore, Seram, dan Bacan.
d. Tidore, Halmahera, Jahilolo, Seram, dan Ambon.
48. Terjadinya pertikaian antara bangsa Spanyol dan Bangsa Portugis di Maluku,
mengakibatkan diadakannya Perjanjian Saragosa dengan tujuan….
a. Membagi daerah Maluku menjadi dua kekuasaan.
b. Kedua bangsa tersebut dapat membeli rempah-rempah Maluku.
c. Meningkatkan hubungan kedua bangsa tersebut.
d. Kedua bangsa tersebut ditugaskan untuk menyebarkan agama yang dianutnya.
49. Di bawah ini adalah isi dari Perjanjian Bongaya (1667 M), kecuali….
a. VOC memperoleh hak monopoli dagang di Makasar.
b. VOC mendirikan benteng di Makasar.
c. Wilayah kekuasaan Kerajaan diperluas
d. Arung Palaka diakui sebagai raja Bone.
50. Salah satu peninggalan dari kerajaan Banten adalah….
a. Saka Tatal.
b. Masjid Baiturrahman.
c. Perahu layar kora-kora.
d. Bustanussalatin
____ 0 0 ____
KUNCI JAWABAN
1. C
2. B
3. D
4. A
5. B
6. C
7. B
8. B
9. A
10. A
11. B
12. C
13. B
14. D
15. D
16. A
17. D
18. C
19. D
20. C
21. A
22. C
23. C
24. D
25. B
26. D
27. A
28. C
29. B
30. B
31. B
32. A
33. A
34. A
35. C
36. D
37. B
38. D
39. A
40. B
41. D
42. A
43. D
44. A
45. A
46. A
47. A
48. A
49. C
50. D
SKOR PENILAIAN
Skor Skor Maksimal
Tiap jawaban benar bernilai = 2
Dan jawaban salah bernilai = 0 100
Maksimal Skor = 100 = 50 x 2
Minimal Skor = 0
LAMPIRAN 5
SKOR DATA DIBOBOT
=================
Jumlah Subyek = 10
Jumlah butir = 50
Bobot jwb benar = 1
Bobot jwb salah = 0
Nama berkas: F:\SKRIPSI\INSTRUMEN\LAMPIRAN 6 VALIDASI
PRETES\VALIDASI_VALID.ANA
No Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot
1 Andi Ramdani 32 18 0 32 32
2 Elsa Febri... 30 20 0 30 30
3 Mutsaqqafin 25 25 0 25 25
4 Octaviani ... 20 30 0 20 20
5 Muhammad A... 14 36 0 14 14
6 Dwi Astuti... 23 27 0 23 23
7 Nabilah Putri 34 16 0 34 34
8 Dimas Pratomo 26 24 0 26 26
9 Ragil Feryani 22 28 0 22 22
10 M. Rizki B... 22 28 0 22 22
RELIABILITAS TES
================
Rata2= 24.80
Simpang Baku= 6.00
KorelasiXY= 0.54
Reliabilitas Tes= 0.70
Nama berkas: F:\SKRIPSI\INSTRUMEN\LAMPIRAN 6 VALIDASI
PRETES\VALIDASI_VALID.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 Andi Ramdani 14 18 32
2 Elsa Febriyanti 10 19 29
3 Mutsaqqafin 11 13 24
4 Octaviani Raz... 9 10 19
5 Muhammad Azhari 4 10 14
6 Dwi Astuti Wu... 10 13 23
7 Nabilah Putri 13 20 33
8 Dimas Pratomo 13 12 25
9 Ragil Feryani 10 11 21
10 M. Rizki Baihaqi 11 10 21
Kel Unggul & Asor
=================
Kelompok Unggul
Nama berkas: F:\SKRIPSI\INSTRUMEN\LAMPIRAN 6 VALIDASI
PRETES\VALIDASI_VALID.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Nabilah Putri 34 1 1 1 - 1 1 - - - - -
2 Andi Ramdani 32 - - - 1 - - 1 1 1 - 1
3 Elsa Febriyanti 30 1 1 1 - - 1 1 1 1 - -
Jml Jwb Benar 2 2 2 1 1 2 2 2 2 0 1
No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 Nabilah Putri 1 1 1 1 - 1 1 1 - 1 1 -
2 Andi Ramdani - 1 1 1 - 1 1 1 1 1 - 1
3 Elsa Febriyanti 1 - - 1 - 1 - 1 - 1 - 1
Jml Jwb Benar 2 2 2 3 0 3 2 3 1 3 1 2
No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Nabilah Putri - 1 1 1 1 - - 1 - 1 1 1
2 Andi Ramdani - - 1 - - 1 - 1 1 1 1 1
3 Elsa Febriyanti - - 1 - - 1 - 1 - 1 1 1
Jml Jwb Benar 0 1 3 1 1 2 0 3 1 3 3 3
No.Urut Kode/Nama Subyek 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
1 Nabilah Putri - 1 - 1 1 1 - 1 1 1 1 1
2 Andi Ramdani - 1 1 1 1 1 1 1 1 - 1 -
3 Elsa Febriyanti - 1 1 1 1 1 - - 1 1 1 1
Jml Jwb Benar 0 3 2 3 3 3 1 2 3 2 3 2
No.Urut Kode/Nama Subyek 48 49 50
1 Nabilah Putri 1 1 1
2 Andi Ramdani 1 1 -
3 Elsa Febriyanti - 1 1
Jml Jwb Benar 2 3 2
Kelompok Asor
Nama berkas: F:\SKRIPSI\INSTRUMEN\LAMPIRAN 6 VALIDASI
PRETES\VALIDASI_VALID.ANA
No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 M. Rizki Baihaqi 22 - - - - - 1 - - - 1 -
2 Octaviani Raz... 20 1 - - - - - - 1 - - -
3 Muhammad Azhari 14 - - - - - - - - 1 - -
Jml Jwb Benar 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0
No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 M. Rizki Baihaqi 1 1 - 1 - - - - - - - -
2 Octaviani Raz... - 1 - - - 1 - 1 - - - -
3 Muhammad Azhari - 1 - - - - - - 1 - - 1
Jml Jwb Benar 1 3 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1
No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 M. Rizki Baihaqi 1 - - - - - 1 1 1 1 1 -
2 Octaviani Raz... 1 - - - - 1 1 1 1 - - -
3 Muhammad Azhari - 1 - 1 - - - - - 1 - -
Jml Jwb Benar 2 1 0 1 0 1 2 2 2 2 1 0
No.Urut Kode/Nama Subyek 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
1 M. Rizki Baihaqi 1 - - 1 1 1 - 1 1 1 1 1
2 Octaviani Raz... 1 - 1 1 - - 1 1 1 1 1 -
3 Muhammad Azhari 1 - 1 1 - - - - 1 1 - 1
Jml Jwb Benar 3 0 2 3 1 1 1 2 3 3 2 2
No.Urut Kode/Nama Subyek 48 49 50
1 M. Rizki Baihaqi - 1 1
2 Octaviani Raz... - 1 1
3 Muhammad Azhari - 1 -
Jml Jwb Benar 0 3 2
DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 10
Klp atas/bawah(n)= 3
Butir Soal= 50
Nama berkas: F:\SKRIPSI\INSTRUMEN\LAMPIRAN 6 VALIDASI
PRETES\VALIDASI_VALID.ANA
No Butir Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)
1 2 1 1 33.33
2 2 0 2 66.67
3 2 0 2 66.67
4 1 0 1 33.33
5 1 0 1 33.33
6 2 1 1 33.33
7 2 0 2 66.67
8 2 1 1 33.33
9 2 1 1 33.33
10 0 1 -1 -33.33
11 1 0 1 33.33
12 2 1 1 33.33
13 2 3 -1 -33.33
14 2 0 2 66.67
15 3 1 2 66.67
16 0 0 0 0.00
17 3 1 2 66.67
18 2 0 2 66.67
19 3 1 2 66.67
20 1 1 0 0.00
21 3 0 3 100.00
22 1 0 1 33.33
23 2 1 1 33.33
24 0 2 -2 -66.67
25 1 1 0 0.00
26 3 0 3 100.00
27 1 1 0 0.00
28 1 0 1 33.33
29 2 1 1 33.33
30 0 2 -2 -66.67
31 3 2 1 33.33
32 1 2 -1 -33.33
33 3 2 1 33.33
34 3 1 2 66.67
35 3 0 3 100.00
36 0 3 -3 -100.00
37 3 0 3 100.00
38 2 2 0 0.00
39 3 3 0 0.00
40 3 1 2 66.67
41 3 1 2 66.67
42 1 1 0 0.00
43 2 2 0 0.00
44 3 3 0 0.00
45 2 3 -1 -33.33
46 3 2 1 33.33
47 2 2 0 0.00
48 2 0 2 66.67
49 3 3 0 0.00
50 2 2 0 0.00
TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 10
Butir Soal= 50
Nama berkas: F:\SKRIPSI\INSTRUMEN\LAMPIRAN 6 VALIDASI
PRETES\VALIDASI_VALID.ANA
No Butir Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran
1 6 60.00 Sedang
2 3 30.00 Sukar
3 3 30.00 Sukar
4 2 20.00 Sukar
5 3 30.00 Sukar
6 3 30.00 Sukar
7 6 60.00 Sedang
8 6 60.00 Sedang
9 4 40.00 Sedang
10 4 40.00 Sedang
11 2 20.00 Sukar
12 6 60.00 Sedang
13 6 60.00 Sedang
14 5 50.00 Sedang
15 7 70.00 Sedang
16 2 20.00 Sukar
17 6 60.00 Sedang
18 2 20.00 Sukar
19 6 60.00 Sedang
20 2 20.00 Sukar
21 5 50.00 Sedang
22 1 10.00 Sangat Sukar
23 5 50.00 Sedang
24 5 50.00 Sedang
25 5 50.00 Sedang
26 5 50.00 Sedang
27 3 30.00 Sukar
28 3 30.00 Sukar
29 6 60.00 Sedang
30 4 40.00 Sedang
31 8 80.00 Mudah
32 5 50.00 Sedang
33 7 70.00 Sedang
34 6 60.00 Sedang
35 5 50.00 Sedang
36 4 40.00 Sedang
37 3 30.00 Sukar
38 7 70.00 Sedang
39 8 80.00 Mudah
40 7 70.00 Sedang
41 7 70.00 Sedang
42 3 30.00 Sukar
43 4 40.00 Sedang
44 7 70.00 Sedang
45 8 80.00 Mudah
46 8 80.00 Mudah
47 6 60.00 Sedang
48 5 50.00 Sedang
49 7 70.00 Sedang
50 7 70.00 Sedang
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL
=================================
Jumlah Subyek= 10
Butir Soal= 50
Nama berkas: F:\SKRIPSI\INSTRUMEN\LAMPIRAN 6 VALIDASI
PRETES\VALIDASI_VALID.ANA
No Butir Korelasi Signifikansi
1 0.330 Signifikan
2 0.483 Sangat Signifikan
3 0.483 Sangat Signifikan
4 0.325 Signifikan
5 0.292 Signifikan
6 0.445 Sangat Signifikan
7 0.330 Signifikan
8 0.222 -
9 0.065 -
10 -0.222 -
11 0.369 Sangat Signifikan
12 0.402 Sangat Signifikan
13 -0.136 -
14 0.527 Sangat Signifikan
15 0.706 Sangat Signifikan
16 -0.114 -
17 0.545 Sangat Signifikan
18 0.721 Sangat Signifikan
19 0.545 Sangat Signifikan
20 -0.158 -
21 0.703 Sangat Signifikan
22 0.539 Sangat Signifikan
23 0.000 -
24 -0.316 -
25 -0.176 -
26 0.738 Sangat Signifikan
27 -0.130 -
28 0.407 Sangat Signifikan
29 0.222 -
30 -0.330 -
31 0.554 Sangat Signifikan
32 0.035 -
33 0.246 -
34 0.617 Sangat Signifikan
35 0.668 Sangat Signifikan
36 -0.761 -
37 0.829 Sangat Signifikan
38 -0.253 -
39 0.026 -
40 0.591 Sangat Signifikan
41 0.591 Sangat Signifikan
42 0.100 -
43 0.316 Signifikan
44 0.054 -
45 -0.237 -
46 0.466 Sangat Signifikan
47 -0.029 -
48 0.563 Sangat Signifikan
49 0.054 -
50 0.207 -
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01
10 0,576 0,708 60 0,250 0,325
15 0,482 0,606 70 0,233 0,302
20 0,423 0,549 80 0,217 0,283
25 0,381 0,496 90 0,205 0,267
30 0,349 0,449 100 0,195 0,254
40 0,304 0,393 125 0,174 0,228
50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH
=================
Jumlah Subyek= 10
Butir Soal= 50
Nama berkas: F:\SKRIPSI\INSTRUMEN\LAMPIRAN 6 VALIDASI
PRETES\VALIDASI_VALID.ANA
No Butir a b c d *
1 1+ 1+ 6** 2+ 0
2 2++ 3** 4- 1- 0
3 4- 0-- 3+ 3** 0
4 2** 3++ 2+ 3++ 0
5 5--- 3** 1- 1- 0
6 4- 3+ 3** 0-- 0
7 0-- 6** 2+ 2+ 0
8 1+ 6** 2+ 1+ 0
9 4** 1- 2++ 3+ 0
10 4** 1- 2++ 3+ 0
11 2+ 2** 1- 5-- 0
12 0-- 4--- 6** 0-- 0
13 0-- 6** 3--- 1+ 0
14 3-- 0-- 2++ 5** 0
15 1++ 0-- 2-- 7** 0
16 2** 2+ 4+ 2+ 0
17 2+ 0-- 2+ 6** 0
18 2+ 2+ 2** 4+ 0
19 2+ 0-- 2+ 6** 0
20 4+ 1- 2** 3++ 0
21 5** 2++ 2++ 1+ 0
22 4+ 0-- 1** 5- 0
23 0-- 2++ 5** 3-- 0
24 1+ 2++ 2++ 5** 0
25 3-- 5** 0-- 2++ 0
26 0-- 3-- 2++ 5** 0
27 3** 2++ 2++ 3+ 0
28 2++ 3+ 3** 2++ 0
29 2+ 6** 1+ 1+ 0
30 3+ 4** 1- 2++ 0
31 0-- 8** 0-- 2--- 0
32 5** 0-- 2++ 3-- 0
33 7** 0-- 1++ 2-- 0
34 6** 0-- 0-- 4--- 0
35 0-- 2++ 5** 3-- 0
36 1- 3+ 2++ 4** 0
37 2++ 3** 2++ 3+ 0
38 3--- 0-- 0-- 7** 0
39 8** 0-- 0-- 2--- 0
40 0-- 7** 3--- 0-- 0
41 3--- 0-- 0-- 7** 0
42 3** 3+ 1- 3+ 0
43 0-- 3+ 3+ 4** 0
44 7** 2-- 0-- 1++ 0
45 8** 2--- 0-- 0-- 0
46 8** 0-- 0-- 2--- 0
47 6** 2+ 2+ 0-- 0
48 5** 1+ 2++ 2++ 0
49 1++ 0-- 7** 2-- 0
50 2-- 0-- 1++ 7** 0
Keterangan:
** : Kunci Jawaban
++ : Sangat Baik
+ : Baik
- : Kurang Baik
-- : Buruk
---: Sangat Buruk
LAMPIRAN 6
SOAL PRETES-POSTES
PERKEMBANGAN MASYARAKAT, KEBUDAYAAN, DAN
PEMERINTAHAN PADA MASA ISLAM SERTA PENINGGALAN-
PENINGGALANNYA
SMP ISLAMIYAH CIPUTAT
NAMA : ......................................
KELAS : ......................................
TANGGAL : ......................................
MAPEL : IPS
A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c atau d pada jawaban yang tepat!
1. Pada awalnya masuknya arus islamisasi yang dipakai dalam penyebaran agama
Islam adalah...
a. Pendidikan
b. Kegiatan politik
c. Perdagangan dan perkawinan
d. Dakwah para ustadz
2. Proses masuknya agama Islam ke Indonesia dibawa oleh para pedagang.....
a. Cina
b. Arab
c. Malaka
d. Belanda
3. Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi’i, dimana pengaruh
mazhab Syafi’i, merupakan bukti yang memperkuat teori...
a. Persia
b. Gujarat
c. Cina
d. Arab
4. Sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia, kepercayaan yang dianut masyarakat
Indonesia pada masa itu adalah....
a. Hindu dan Buddha
b. Animisme dan Dinamisme
c. Kristen
d. Menyembah raja
5. Teori Makkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke. . .
a. 10
b. 7
c. 13
d. 14
6. Berikut ini hasil peninggalan budaya Islam, Kecuali...
a. Masjid
b. Candi dan patung
c. Seni kaligrafi
d. Sastra Islam
7. Ada beberapa teori mengenai proses masuknya budaya Islam ke Indonesia. Teori-
teori tersebut adalah, kecuali....
a. Persia
b. Arus balik
c. Gujarat
d. Arab
8. Corak relief dari batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh tahun
1297, merupakan bukti yang memperkuat teori...
a. Persia
b. Arab
c. Gujarat
d. Cina
9. Pendiri Kerajaan Samudra Pasai adalah...
a. Sultan Malik Al-Taher
b. Sultan Ahmad
c. Sultan Zainul Abidin
d. Sultan Malik As-Saleh
10. Kemajuan Samudra Pasai dalam perdagangan didukung oleh ....
a. Kehadiran Portugis di Semenanjung Malaya
b. Kerja sama dengan kerajaan majapahit
c. Pengaruh kesultanan aceh di bidang ekonomi
d. Letak samudra pasai dalam jalur perdagangan
11. Puncak kejayaan yang dialami Kerajaan Samudra Pasai terjadi pada masa....
a. Sultan Ali Mughayat Syah
b. Sultan Iskandar Muda
c. Sultan Malik As Saleh
d. Sultan Malikul Thahir
12. Pada masa pemerintahan siapakah kerajaan Aceh mencapai masa keemasannya ?
a. Sultan Malik As Saleh
b. Sultan Ali Mughayat Syah
c. Sultan Iskandar Muda
d. Sultan Iskandar Tani
13. Kerajaan Demak mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan….
a. Sultan Trenggono.
b. Raden Patah.
c. Jaka Tingkir.
d. Adipati Unus.
14. Masjid tertua di Jawa dibangun pada masa kerajaan....
a. Pajang
b. Mataram Islam
c. Demak
d. Banten
15. Nama Walisanga yang menyebarkan Islam dengan memanfaatkan pertunjukan
wayang kulit dalam dakwahnya, adalah…
a. Sunan Gunung Jati
b. Sunan Muria
c. Sunan Kudus
d. Sunan Kalijaga
16. Putra Raden Fatah penerus kerajaan Demak adalah …
a. Raden Sahid
b. Sultan Trenggono
c. Adipati Unus
d. Syarif Hidayatullah
17. Di bawah ini yang merupakan penyebab runtuhnya kerajaan Aceh, kecuali….
a. Tidak ada raja yang mampu memperluas Aceh setelah Sultan Iskandar muda
meninggal.
b. Dikuasai oleh kerajaan Malaka.
c. Timbul pertikaian antara golongan bangsawan dengan golongan ulama
d. Daerah kekuasaannya banyak yang melepaskan diri.
18. Raja yang memindahkan pusat pemerintahan Pajang ke Mataram sehingga
berakhirlah kekuasaan Pajang adalah…
a. Sultan Adiwijaya
b. Arya pangiri
c. Sutawijaya
d. Pangeran Benawa
19. Salah satu faktor pendukung berkembangnya kerajaan Banten sebagai pusat
perdagangan, yaitu….
a. Penghasil rempah-rempah yang banyak diekspor ke luar negeri.
b. Kedudukan Banten yang sangat strategis di tepi Selat Sunda, karena aktivitas
pelayaran perdagangan dari pedagang Islam semakin ramai sejak Portugis
berkuasa di Malaka.
c. Adanya undang-undang laut yang berisi pengaturan pelayaran dan
perdagangan di wilayah kerajaan.
d. Berhasil menguasai beberapa daerah di Semenanjung Malaka.
20. Kerajaan Islam yang pertama di Pulau Jawa adalah...
a. Pajang
b. Mataram Islam
c. Banten
d. Demak
____ 0 0 ____
KUNCI JAWABAN
1. C
2. A
3. D
4. A
5. B
6. B
7. B
8. C
9. D
10. D
11. D
12. C
13. A
14. C
15. D
16. C
17. B
18. C
19. B
20. D
SKOR PENILAIAN
Skor Skor Maksimal
Tiap jawaban benar bernilai = 5
Dan jawaban salah bernilai = 0 100
Maksimal Skor = 100 = 20 x 5
Minimal Skor = 0
LAMPIRAN 7
PERHITUNGAN DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN, MEDIAN, MODUS
UNTUK SKOR HASIL PRETES KELAS KONTROL
Urutan data dari yang terkecil ke hasil data terbesar
35 35 35 35 35 35 40 40 40 45
45 45 45 45 45 50 50 50 50 50
50 50 50 50 55 55 55 55 55 55
55 55 55 55 60 60 60 60 60 60
Tabel Skor Hasil Pretes Kelas Kontrol
NO X F X2 F.X F.X
2
FK(b) FK(a)
1 35 6 1225 210 7350 6 40
2 40 3 1600 120 4800 9 34
3 45 6 2025 270 12150 15 31
4 50 9 2500 450 22500 24 25
5 55 10 3025 550 30250 34 16
6 60 6 3600 360 21600 40 6
Jumlah 285 40 13975 1960 98650
Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun tabel distribusi frekuensi adalah:
1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil dalam hal ini
data terbesar = 60 dan data terkecil = 35, dengan menggunakan rumus
R = data terbesar – data terkecil
R = 60 – 35
R = 25
2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan menggunakan rumus:
K = 1 + 3.3 Log N
K = 1 + 3.3 Log 40
K = 1 + 5,29
K = 6,29
K = 6 (dibulatkan)
3. Menentukan panjangnya kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan rumus:
I = rentang (R) / banyak kelas (K)
I = 25 / 6
I = 4,17
I = 4 (dibulatkan)
Tabel Distribusi Frekuensi Pretes Kelas Kontrol
NO Interval
Kelas
Titik
Tengah
Batas
Bawah
Batas
Atas
Frekuensi
Absolut Relatif
1 35 – 38 36,5 34,5 38,5 6 15
2 39 – 42 40,5 38,5 42,5 3 7.5
3 43 – 46 44,5 42,5 46,5 6 15
4 47 – 50 48,5 46,5 50,5 9 22.5
5 51 – 54 52,5 50,5 54,5 - -
6 55 – 58 56,5 54,5 58,5 10 25
7 59 – 62 60,5 58,5 62,5 6 15
4. Menentukan Mean (rata-rata), yaitu :
Mean (M) = ∑F.X/N
Mean (M) = 1960/40
Mean (M) = 49
5. Menentukan Median
6. Menentukan Modus (nilai yang banyak muncul), yaitu:
7. Menentukan varians
8. Menentukan nilai standar deviasi (standar baku), yaitu :
Tabel Uji Normalitas Liliefors (Pretes) Kelas Kontrol
NO x f Zn z f(z) S(z) |f(z)-S(z)|
1 35 6 6 -1.73267327 0.04158 0.15 0.108423
2 40 3 9 -1.11386139 0.13267 0.225 0.092331
3 45 6 15 -0.4950495 0.31028 0.375 0.064717
4 50 9 24 0.123762376 0.54925 0.6 0.050752
5 55 10 34 0.742574257 0.77113 0.85 0.07887
6 60 6 40 1.361386139 0.9133 1 0.086696
∑ 40 Lo=0.108423
Jika Lv < Lt, maka data berdistribusi normal
Kesimpulan:
Lv < Lt, maka data berdistribusi normal
0.10842 < 0.14009
LAMPIRAN 8
PERHITUNGAN DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN, MEDIAN, MODUS
UNTUK SKOR HASIL PRETES KELAS EKSPERIMEN
Urutan data terkecil hasil data terbesar
30 30 30 35 35 35 35 35 40 40
40 40 45 45 45 45 45 45 45 45
45 50 50 50 50 50 50 50 55 55
55 55 55 55 60 60 60 60 60 60
Tabel Skor Hasil Pretes Kelas Eksperimen
NO X F X2 F.X F.X
2 FK(b) FK(a)
1 30 3 900 90 2700 3 40
2 35 5 1225 175 6125 8 37
3 40 4 1600 160 6400 12 32
4 45 9 2025 405 18225 21 28
5 50 7 2500 350 17500 28 19
6 55 6 3025 330 18150 34 12
7 60 6 3600 360 21600 40 6
Jumlah 315 40 14875 1870 90700
Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun tabel distribusi frekuensi adalah:
1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil dalam hal ini
data terbesar = 60 dan data terkecil = 30, dengan menggunakan rumus
R = data terbesar – data terkecil
R = 60 – 30
R = 30
2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan menggunakan rumus:
K = 1 + 3.3 Log N
K = 1 + 3.3 Log 40
K = 1 + 5,29
K = 6,29
K = 6 (dibulatkan)
3. Menentukan panjangnya kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan rumus:
I = rentang (R) / banyak kelas (K)
I = 30 / 6
I = 5
Tabel Distribusi Frekuensi Pretes Kelas Eksperimen
NO Interval
Kelas
Titik
Tengah
Batas
Bawah
Batas
Atas
Frekuensi
Absolut Relatif
1 30 – 34 31,5 29,5 34,5 3 7.5
2 35 – 39 36,5 34,5 40,5 5 12.5
3 40 – 44 41,5 49,5 44,5 4 10
4 45 – 49 46,5 44,5 49,5 9 22.5
5 50 – 54 51,5 49,5 54,5 7 17.5
6 55 – 59 56,5 53,5 59,5 6 15
7 60 – 64 61,5 59,5 64,5 6 15
4. Menentukan Mean (rata-rata), yaitu :
Mean (M) = ∑F.X/N
Mean (M) = 1870/40
Mean (M) = 46,75
5. Menentukan Median
6. Menentukan Modus (nilai yang banyak muncul), yaitu:
7. Menentukan varians
8. Menentukan nilai standar deviasi (standar baku), yaitu :
Tabel Uji Normalitas Liliefors (Pretes) Kelas Eksperimen
NO x f Zn z f(z) S(z) |f(z)-S(z)|
1 30 3 3 -1.78762006 0.036918663 0.075 0.038081337
2 35 5 8 -1.25400213 0.104920615 0.2 0.095079385
3 40 4 12 -0.7203842 0.235644236 0.3 0.064355764
4 45 9 21 -0.18676628 0.425921945 0.525 0.099078055
5 50 7 28 0.346851654 0.635648616 0.7 0.064351384
6 55 6 34 0.880469584 0.810697512 0.85 0.039302488
7 60 6 40 1.414087513 0.921331896 1 0.078668104
∑ 40 Lo= 0.099078055
Jika Lv < Lt, maka data berdistribusi normal
Lv 0.099078055
Lt 0.14009
Kesimpulan:
Lv < Lt, maka data berdistribusi normal
0.099078055 < 0.14009
LAMPIRAN 9
PERHITUNGAN DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN, MEDIAN, MODUS
UNTUK SKOR HASIL POSTES KELAS KONTROL
Urutan data terkecil hasil data terbesar
75 75 75 75 75 75 75 75 80 80
80 80 80 80 80 85 85 85 85 85
85 85 85 85 85 90 90 90 90 90
90 90 90 90 95 95 95 95 95 95
Tabel Skor Hasil Postes Kelas Kontrol
NO X F X2 F.X F.X
2 FK(b) FK(a)
1 75 8 5625 600 45000 8 40
2 80 7 6400 560 44800 15 32
3 85 10 7225 850 72250 25 25
4 90 9 8100 810 72900 34 15
5 95 6 9025 570 54150 40 6
Jumlah 425 40 36375 3390 289100
Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun tabel distribusi frekuensi adalah:
1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil dalam hal ini
data terbesar = 95 dan data terkecil = 75, dengan menggunakan rumus
R = data terbesar – data terkecil
R = 95 – 75
R = 20
2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan menggunakan rumus:
K = 1 + 3.3 Log N
K = 1 + 3.3 Log 40
K = 1 + 5,29
K = 6,29
K = 6 (dibulatkan)
3. Menentukan panjangnya kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan rumus:
I = rentang (R) / banyak kelas (K)
I = 20 / 6
I = 3,33
I = 3
Tabel Distribusi Frekuensi Postes Kelas Kontrol
NO Interval
Kelas
Titik
Tengah
Batas
Bawah
Batas
Atas
Frekuensi
Absolut Relatif
1 75 – 77 75,5 74,5 77,5 8 20
2 78 – 80 78,5 77,5 80,5 7 17.5
3 81 – 83 81,5 80,5 83,5 - -
4 84 – 86 84,5 83,5 86,5 10 25
5 87 – 89 87,5 86,5 89,5 - -
6 90 - 92 90,5 89,5 92,5 9 22.5
7 93 - 95 93,5 92,5 95,5 6 15
4. Menentukan Mean (rata-rata), yaitu :
Mean (M) = ∑F.X/N
Mean (M) = 3390/40
Mean (M) = 84,75
5. Menentukan Median
6. Menentukan Modus (nilai yang banyak muncul), yaitu:
7. Menentukan varians
8. Menentukan nilai standar deviasi (standar baku), yaitu :
Tabel Uji Normalitas Liliefors (Postes) Kelas Kontrol
NO x f Zn z f(z) S(z) |f(z)-S(z)|
1 75 8 8 -1.45457258 0.07289 0.2 0.127106187
2 80 7 15 -0.70863792 0.23927 0.375 0.135725402
3 85 10 25 0.037296733 0.51488 0.625 0.110124205
4 90 9 34 0.783231389 0.78325 0.85 0.066745623
5 95 6 40 1.529166045 0.93689 1 0.063111643
∑ 40
Lo=0.135725402
Jika Lv < Lt, maka data berdistribusi normal
Lv 0.135725402
Lt 0.14009
Kesimpulan
Lv < Lt, maka data berdistribusi normal
0.135725402 < 0.14009
LAMPIRAN 10
PERHITUNGAN DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN, MEDIAN, MODUS
UNTUK SKOR HASIL POSTES KELAS EKSPERIMEN
Urutan data terkecil hasil data terbesar
75 75 75 75 80 80 85 85 85 85
85 85 85 85 90 90 90 90 90 90
90 90 90 90 90 90 90 90 90 90
90 95 95 95 95 95 95 95 95 95
Tabel Skor Hasil Postes Kelas Eksperimen
NO X F X2 F.X F.X
2 FK(b) FK(a)
1 75 4 5625 300 22500 4 40
2 80 2 6400 160 12800 6 36
3 85 8 7225 680 57800 14 34
4 90 17 8100 1530 137700 31 26
5 95 9 9025 855 81225 40 9
Jumlah 425 40 36375 3525 312025
Langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun tabel distribusi frekuensi adalah:
1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil dalam hal ini
data terbesar = 95 dan data terkecil = 75, dengan menggunakan rumus
R = data terbesar – data terkecil
R = 95 – 75
R = 20
2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan menggunakan rumus:
K = 1 + 3.3 Log N
K = 1 + 3.3 Log 40
K = 1 + 5,29
K = 6,29
K = 6 (dibulatkan)
3. Menentukan panjangnya kelas interval (i), yaitu dengan menggunakan rumus:
I = rentang (R) / banyak kelas (K)
I = 20 / 6
I = 3,33
I = 3 (dibulatkan)
Tabel Distribusi Frekuensi Postes Kelas Eksperimen
NO Interval
Kelas
Titik
Tengah
Batas
Bawah
Batas
Atas
Frekuensi
Absolut Relatif
1 75 – 77 75,5 74,5 77,5 4 10
2 78 – 80 78,5 77,5 80,5 2 5
3 81 – 83 81,5 80,5 83,5 - -
4 84 – 86 84,5 83,5 86,5 8 20
5 87 – 89 87,5 86,5 89,5 - -
6 90 - 92 90,5 89,5 92,5 17 42.5
7 93 - 95 93,5 92,5 95,5 9 22.5
4. Menentukan Mean (rata-rata), yaitu :
Mean (M) = ∑F.X/N
Mean (M) = 3525/40
Mean (M) = 88,125
5. Menentukan Median
6. Menentukan Modus (nilai yang banyak muncul), yaitu:
7. Menentukan varians
8. Menentukan nilai standar deviasi (standar baku), yaitu :
Tabel Uji Normalitas Liliefors (Postes) Kelas Eksperimen
NO x f Zn z f(z) S(z) |f(z)-S(z)|
1 75 4 4 -2.09390863 0.01813 0.1 0.08186594
2 80 2 6 -1.24788494 0.10604 0.15 0.043963402
3 85 8 14 -0.40186125 0.34389 0.35 0.00610693
4 90 17 31 0.444162437 0.67154 0.775 0.103462574
5 95 9 40 1.290186125 0.90151 1 0.098493021
∑ 40
Lo=0.103462574
Jika Lv < Lt, maka data berdistribusi normal
Lv 0.103462574
Lt 0.14009
Kesimpulan:
Lv < Lt, maka data berdistribusi normal
0.103462574 < 0.14009
LAMPIRAN 11
Nilai Normal Gain (N-Gain) Kelas Eksperimen
Perhitungan Nilai N-Gain berdasarkan rumus berikut ini:
Sedangkan kategorisasi ditentukan dengan nilai N-Gain sebagai berikut:
jika g ≥ 0,7, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori tinggi;
jika 0,7 > g≥ 0,3, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori sedang, dan
jika g < 0,3 maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori rendah.
Nilai N-Gain hasil pretes dan postes pada kelas Eksperimen sebagai berikut ini.
NOMO
R NAMA SISWA
Nilai Gain Kategori
Pretes Postes
1 Adeliana Irawan 60 95 0.875 Tinggi
2 Aditya Rama Husaini 60 95 0.875 Tinggi
3 Aditya Saputra 50 85 0.7 Tinggi
4 Ainul Yakin 30 80 0.714286 Tinggi
5 Alen Prayoga Herdiansyah 45 90 0.818182 Tinggi
6 Anaf Dwi Kurniawan 45 80 0.636364 Sedang
7 Andhira Chaesya Agista P 50 90 0.8 Tinggi
8 Aprilia Syairani 45 90 0.818182 Tinggi
9 Arif hidayat 45 85 0.727273 Tinggi
10 Burhanuddin Ghozali 30 75 0.642857 Sedang
11 Devi Krisfianti 50 95 0.9 Tinggi
12 Etika Sari 50 95 0.9 Tinggi
13 Heliana Putri 35 95 0.923077 Tinggi
14 Irfan Saputra 50 85 0.7 Tinggi
15 Kevin Nur Shalim 55 85 0.666667 Sedang
16 Kurniawan Saputra 55 90 0.777778 Tinggi
17 Liana Anggraina 45 90 0.818182 Tinggi
18 Miftah Khoerul Umam B 35 85 0.769231 Tinggi
19 Muhammad Doni H 45 90 0.818182 Tinggi
20 Muhammad Fazrian 35 85 0.769231 Tinggi
21 Munadjat Indria Suhendi 55 95 0.888889 Tinggi
22 Nurman Dwi Saputra 50 90 0.8 Tinggi
23 Nurul Anisa Anggraini 40 90 0.833333 Tinggi
24 Nurul Azizah Thifal 35 90 0.846154 Tinggi
25 Olga Wulandari 60 95 0.875 Tinggi
26 Rabiah Adawiyah 55 90 0.777778 Tinggi
27 Rafi Aditya 45 75 0.545455 Sedang
28 Rahmat Mulya Ramadhan 45 85 0.727273 Tinggi
29 Reviana Heryani Putri 60 90 0.75 Tinggi
30 Risa Sofiani 55 90 0.777778 Tinggi
31 Riski Nelma Hendra 30 75 0.642857 Sedang
32 Risky Revanza Ramadhan` 45 90 0.818182 Tinggi
33 Rizki Hartadi 40 75 0.583333 Sedang
34 Rizkie Nurul Amelia 50 90 0.8 Tinggi
35 Rohiman 35 85 0.769231 Tinggi
36 Shofia Marisa Cahyani 60 95 0.875 Tinggi
37 Sindi Klaudia 40 95 0.916667 Tinggi
38 Siti Patimah 55 90 0.777778 Tinggi
39 Siti Rofi'ah 40 90 0.833333 Tinggi
40 Willy Bagus Saputra 60 90 0.75 Tinggi
Rata-rata 46,75 88,125 0.783341 Tinggi
Nilai Normal Gain (N-Gain) Kelas Kontrol
Perhitungan Nilai N-Gain berdasarkan rumus berikut ini:
Sedangkan kategorisasi ditentukan dengan nilai N-Gain sebagai berikut:
jika g ≥ 0,7, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori tinggi;
jika 0,7 > g≥ 0,3, maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori sedang, dan
jika g < 0,3 maka N-gain yang dihasilkan termasuk kategori rendah.
Nilai N-Gain hasil pretes dan postes pada kelas Kontrol sebagai berikut ini.
NOMOR NAMA SISWA Nilai
Gain Kategori Pretes Postes
1 Adam Rizki Ramadan 35 75 0.615385 Sedang
2 Adelia Irayanti 60 95 0.875 Tinggi
3 Ahmad Fadil Satria 45 80 0.636364 Sedang
4 Aji Santoso 35 75 0.615385 Sedang
5 Andi Prasetyo 45 80 0.636364 Sedang
6 Athatar Aldin 35 75 0.615385 Sedang
7 Bagus Riyanto 35 75 0.615385 Sedang
8 Bagus Wahyu Saputro 45 85 0.727273 Tinggi
9 Citra Gayatri 60 95 0.875 Tinggi
10 Desi Yuliana Putri 55 90 0.777778 Tinggi
11 Desinta Riski P 50 90 0.8 Tinggi
12 Dimas Fauzi 60 95 0.875 Tinggi
13 Fajar Maulana Sidiq 60 95 0.875 Tinggi
14 Faranisa Putri Lestari 50 90 0.8 Tinggi
15 Farid Agustian 45 80 0.636364 Sedang
16 Firgi Dafitoaji 40 80 0.666667 Sedang
17 Hafizh Fadhillah Sidik 50 85 0.7 Tinggi
18 Muhammad Anas F 35 75 0.615385 Sedang
19 Muhammad Busnul Arifin 45 75 0.545455 Sedang
20 Muhammad Fajri 50 85 0.7 Tinggi
21 Muhammad Fikriansyah 50 80 0.6 Sedang
22 Muhammad Ilham 50 80 0.6 Sedang
23 Muhammad Ilham Mansiz 40 85 0.75 Tinggi
24 Nadia Febriyani 55 90 0.777778 Tinggi
25 Nerizza Ariyanah I 60 95 0.875 Tinggi
26 Nur Hidayah 55 85 0.666667 Sedang
27 Radi Ismail Azhar 50 85 0.7 Tinggi
28 Raka Shaputra 55 90 0.777778 Tinggi
29 Rico Yusuf Prasetyo 55 85 0.666667 Sedang
30 Ridly Ramdhani 40 80 0.666667 Sedang
31 Rio Renaldi Saputra 45 85 0.727273 Tinggi
32 Rona Ifah Aribah 55 90 0.777778 Tinggi
33 Sherly Dwi Nurlita 55 90 0.777778 Tinggi
34 Silvi Adetiana 60 95 0.875 Tinggi
35 Sri Eka Putri 50 85 0.7 Tinggi
36 Suparti 55 90 0.777778 Tinggi
37 Taskia Malia 35 80 0.692308 Sedang
38 Vivi Hairunnisa 55 90 0.777778 Tinggi
39 Windi Nur Aprilia 50 85 0.7 Tinggi
40 Windi Ruswardani 55 90 0.777778 Tinggi
Rata-rata 49 85.25 0.72168 Tinggi
LAMPIRAN 12
UJI NORMALITAS DATA
A. Kelas Kontrol
1. Pretes
Tabel Uji Normalitas Liliefors (Pretes) Kelas Kontrol
NO x f Zn z f(z) S(z) |f(z)-S(z)|
1 35 6 6 -1.73267327 0.04158 0.15 0.108423
2 40 3 9 -1.11386139 0.13267 0.225 0.092331
3 45 6 15 -0.4950495 0.31028 0.375 0.064717
4 50 9 24 0.123762376 0.54925 0.6 0.050752
5 55 10 34 0.742574257 0.77113 0.85 0.07887
6 60 6 40 1.361386139 0.9133 1 0.086696
∑ 40 Lo=0.108423
Jika Lv < Lt, maka data berdistribusi normal
Kesimpulan:
Lv < Lt, maka data berdistribusi normal
0.10842 < 0.14009
2. Postes
Tabel Uji Normalitas Liliefors (Postes) Kelas Kontrol
NO x f Zn z f(z) S(z) |f(z)-S(z)|
1 75 8 8 -1.45457258 0.07289 0.2 0.127106187
2 80 7 15 -0.70863792 0.23927 0.375 0.135725402
3 85 10 25 0.037296733 0.51488 0.625 0.110124205
4 90 9 34 0.783231389 0.78325 0.85 0.066745623
5 95 6 40 1.529166045 0.93689 1 0.063111643
∑
40
Lo=0.135725402
Jika Lv < Lt, maka data berdistribusi normal
Lv 0.135725402
Lt 0.14009
Kesimpulan:
Lv < Lt, maka data berdistribusi normal
0.135725402 < 0.14009
B. Kelas Eksperimen
1. Pretes
Tabel Uji Normalitas Liliefors (Pretes) Kelas Eksperimen
NO x f Zn z f(z) S(z) |f(z)-S(z)|
1 30 3 3 -1.78762006 0.036918663 0.075 0.038081337
2 35 5 8 -1.25400213 0.104920615 0.2 0.095079385
3 40 4 12 -0.7203842 0.235644236 0.3 0.064355764
4 45 9 21 -0.18676628 0.425921945 0.525 0.099078055
5 50 7 28 0.346851654 0.635648616 0.7 0.064351384
6 55 6 34 0.880469584 0.810697512 0.85 0.039302488
7 60 6 40 1.414087513 0.921331896 1 0.078668104
∑ 40 Lo= 0.099078055
Jika Lv < Lt, maka data berdistribusi normal
Lv 0.099078055
Lt 0.14009
Kesimpulan:
Lv < Lt, maka data berdistribusi normal
0.099078055 < 0.14009
2. Postes
Tabel Uji Normalitas Liliefors (Postes) Kelas Eksperimen
NO x f Zn z f(z) S(z) |f(z)-S(z)|
1 75 4 4 -2.09390863 0.01813 0.1 0.08186594
2 80 2 6 -1.24788494 0.10604 0.15 0.043963402
3 85 8 14 -0.40186125 0.34389 0.35 0.00610693
4 90 17 31 0.444162437 0.67154 0.775 0.103462574
5 95 9 40 1.290186125 0.90151 1 0.098493021
∑ 40
Lo=0.103462574
Jika Lv < Lt, maka data berdistribusi normal
Lv 0.103462574
Lt 0.14009
Kesimpulan:
Lv < Lt, maka data berdistribusi normal
0.103462574 < 0.14009
LAMPIRAN 13
UJI HOMOGENITAS DATA
Pengujian Homogenitas disini adalah mengenai sama tidaknya variansi-
variansi dua buah distribusi atau lebih.
Pengujian dilakukan dengan uji homogenitas dua varians. Rumus uji
homogenitas yang digunakan adalah uji fisher, dengan rumus.
Langkah-langkah perhitungan uji fisher sebagai berikut:
1. Merumuskan Hipotesis
Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima yang berarti variansi populasi kedua
variabel homogen
Jika Fhitung ˃ Ftabel maka Ho ditolak yang berarti variansi populasi kedua
variabel tidak homogen
2. Jumlah sampel
N kontrol = 40
N eksperimen = 40
3. Derajat kebebasan
4. Menentukan Ftabel untuk dk penyebut = N-1 = 39 dan dk pembilang = N-1
= 39 karena pembilang tidak ada pada table maka diambil yang terdekat
yaitu pembilang 20 pada taraf signifikasi α = 0,05 dari daftar tabel
distribusi F adalah 1,68.
5. Menentukan Fhitung yaitu varian terbesar dibagi varian terkecil
A. Homogenitas Pretes
Eksperimen Kontrol
N 40 40
X 46,75 49
S2
84,04 66,92
Karena Fhitung < Ftabel (1,26 < 1,704) maka Ho diterima yang berarti variansi
populasi kedua variabel homogen
B. Homogenitas Postes
Eksperimen Kontrol
N 40 40
X 88,125 84,75
S2
45,49 46,09
Karena Fhitung < Ftabel (1,0131 < 1,704) maka Ho diterima yang berarti variansi
populasi kedua variabel homogen
LAMPIRAN 14
UJI HIPOTESIS
Perhitungan uji hipotesis berdasarkan data postes dengan menggunakan Uji-t.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Menentukan hipotesis
Ho : µ1 = µ2
Ha :µ1 ≠ µ2
b. Menentukan α
Taraf signifikansi yang digunakan adalah α = 0,05.
c. Menentukan kriteria penerimaan hipotesis
Berdasarkan uji kesamaan varians, ditunjukkan bahwa kedua kelas
mempunyai varians yang homogen, maka untuk pengujian hipotesis ini
digunakan rumus:
d. Menentukan t
Mencari Sg
Menghitung thitung
df = N – 2 = 80-2 = 78 (dikonsultasikan tabel nilai “t”), dengan df sebesar 78,
maka diperoleh ttabel sebagai berikut :
Pada taraf signifikansi 5% = 1.668
Dengan demikian t0 lebih kecil dari ttabel, yaitu : t0 > ttabel= (2,03>1.668)
Kesimpulan : Terdapat Perbedaan hasil belajar siswa yang dalam kegiatan
belajar mengajarnya menggunakan media pembelajaran Peta Digital dengan
software Arc View lebih besar dari hasil belajar siswa yang dalam kegiatan
belajar mengajarnya menggunakan Peta Indonesia.
LAMPIRAN 15
LEMBAR OBSERVASI PROSES BELAJAR DENGAN
MEDIA PETA DIGITAL DENGAN SOFTWARE ARC VIEW
Nama Sekolah : SMP Islamiyah Ciputat
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Semester : 2 (Dua)
Kelas : VII.2
Hari Tanggal : 26 Maret 2015
Pertemuan ke : 1
NO Aspek yang diamati Skor
Komentar 1 2 3 4 5
Keterlaksanaan Skenario Pembelajaran
1 Guru hadir dan memulai pelajaran tepat
pada waktunya
2 Guru mampu mengkondisikan siswa pada
saat pembelajaran
3 Media peta digital dengan software Arc
View digunakan dalam proses pembelajaran
4
Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menganalisis setiap informasi yang
ditampilkan Arc View.
5
Guru membimbing siswa untuk
menganalisis setiap contoh gambar yang
ada pada media Arc View.
Minat Dan Motivasi Siswa Dalam Proses Pembelajaran
6 Siswa menyiapkan alat tulis dan buku paket
7 Siswa memperhatikan dan mendengarkan
8 Siswa mengerjakan tugas individu dengan
mandiri
9 Siswa bertanya mengenai informasi yang
ditampilkan Arc View.
10 Siswa menganalisis informasi yang
ditampilkan Arc View dengan baik
Kemampuan Dan Keterampilan Guru
11 Guru mengawali dengan memberikan
motivasi kepada siswa
12 Guru menggunakan bahasa yang
komunikatif
13
Guru mengajukan pertanyaan secara jelas
terkait dengan materi yang diberikan kepada
siswa pada saat proses pembelajaran
14
Guru menyampaikan materi secara jelas,
sistematis, efektif dan mudah dipahami oleh
siswa
15 Guru menjelaskan jawaban pertanyaan dari
siswa dengan jelas dan mudah dipahami
Jumlah
Skor Total
Saran-saran : ……………………………………………………………………….......
…………………………………………………………………………...
Kriteria Penilaian :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Sedang
4 = Baik
5 = Sangat Baik
Ciputat, 26 Maret 2015
Observer
Wiwi Tarwiyah, S.E.
LEMBAR OBSERVASI PROSES BELAJAR DENGAN
MEDIA PETA DIGITAL DENGAN SOFTWARE ARC VIEW
Nama Sekolah : SMP Islamiyah Ciputat
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Semester : 2 (Dua)
Kelas : VII.2
Hari Tanggal : 9 April 2015
Pertemuan ke : 2
NO Aspek yang diamati Skor
Komentar 1 2 3 4 5
Keterlaksanaan Skenario Pembelajaran
1 Guru hadir dan memulai pelajaran tepat
pada waktunya
2 Guru mampu mengkondisikan siswa pada
saat pembelajaran
3 Media peta digital dengan software Arc
View digunakan dalam proses pembelajaran
4
Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menganalisis setiap informasi yang
ditampilkan Arc View.
5
Guru membimbing siswa untuk
menganalisis setiap contoh gambar yang
ada pada media Arc View.
Minat Dan Motivasi Siswa Dalam Proses Pembelajaran
6 Siswa menyiapkan alat tulis dan buku paket
7 Siswa memperhatikan dan mendengarkan
8 Siswa mengerjakan tugas individu dengan
mandiri
9 Siswa bertanya mengenai informasi yang
ditampilkan Arc View.
10 Siswa menganalisis informasi yang
ditampilkan Arc View dengan baik
Kemampuan Dan Keterampilan Guru
11 Guru mengawali dengan memberikan
motivasi kepada siswa
12 Guru menggunakan bahasa yang
komunikatif
13
Guru mengajukan pertanyaan secara jelas
terkait dengan materi yang diberikan kepada
siswa pada saat proses pembelajaran
14
Guru menyampaikan materi secara jelas,
sistematis, efektif dan mudah dipahami oleh
siswa
15 Guru menjelaskan jawaban pertanyaan dari
siswa dengan jelas dan mudah dipahami
Jumlah
Skor Total
Saran-saran : ……………………………………………………………………….......
…………………………………………………………………………...
Kriteria Penilaian :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Sedang
4 = Baik
5 = Sangat Baik
Ciputat, 9 April 2015
Observer
Wiwi Tarwiyah, S.E.
LEMBAR OBSERVASI PROSES BELAJAR DENGAN
MEDIA PETA DIGITAL DENGAN SOFTWARE ARC VIEW
Nama Sekolah : SMP Islamiyah Ciputat
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Semester : 2 (Dua)
Kelas : VII.2
Hari Tanggal : 11 April 2015
Pertemuan ke : 3
NO Aspek yang diamati Skor
Komentar 1 2 3 4 5
Keterlaksanaan Skenario Pembelajaran
1 Guru hadir dan memulai pelajaran tepat
pada waktunya
2 Guru mampu mengkondisikan siswa pada
saat pembelajaran
3 Media peta digital dengan software Arc
View digunakan dalam proses pembelajaran
4
Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menganalisis setiap informasi yang
ditampilkan Arc View.
5
Guru membimbing siswa untuk
menganalisis setiap contoh gambar yang
ada pada media Arc View.
Minat Dan Motivasi Siswa Dalam Proses Pembelajaran
6 Siswa menyiapkan alat tulis dan buku paket
7 Siswa memperhatikan dan mendengarkan
8 Siswa mengerjakan tugas individu dengan
mandiri
9 Siswa bertanya mengenai informasi yang
ditampilkan Arc View.
10 Siswa menganalisis informasi yang
ditampilkan Arc View dengan baik
Kemampuan Dan Keterampilan Guru
11 Guru mengawali dengan memberikan
motivasi kepada siswa
12 Guru menggunakan bahasa yang
komunikatif
13
Guru mengajukan pertanyaan secara jelas
terkait dengan materi yang diberikan kepada
siswa pada saat proses pembelajaran
14
Guru menyampaikan materi secara jelas,
sistematis, efektif dan mudah dipahami oleh
siswa
15 Guru menjelaskan jawaban pertanyaan dari
siswa dengan jelas dan mudah dipahami
Jumlah
Skor Total
Saran-saran : ……………………………………………………………………….......
…………………………………………………………………………...
Kriteria Penilaian :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Sedang
4 = Baik
5 = Sangat Baik
Ciputat, 11 April 2015
Observer
Wiwi Tarwiyah, S.E.
LEMBAR OBSERVASI PROSES BELAJAR DENGAN
MEDIA PETA DIGITAL DENGAN SOFTWARE ARC VIEW
Nama Sekolah : SMP Islamiyah Ciputat
Tahun Pelajaran : 2014/2015
Semester : 2 (Dua)
Kelas : VII.2
Hari Tanggal : 23 April 2015
Pertemuan ke : 4
NO Aspek yang diamati Skor
Komentar 1 2 3 4 5
Keterlaksanaan Skenario Pembelajaran
1 Guru hadir dan memulai pelajaran tepat
pada waktunya
2 Guru mampu mengkondisikan siswa pada
saat pembelajaran
3 Media peta digital dengan software Arc
View digunakan dalam proses pembelajaran
4
Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menganalisis setiap informasi yang
ditampilkan Arc View.
5
Guru membimbing siswa untuk
menganalisis setiap contoh gambar yang
ada pada media Arc View.
Minat Dan Motivasi Siswa Dalam Proses Pembelajaran
6 Siswa menyiapkan alat tulis dan buku paket
7 Siswa memperhatikan dan mendengarkan
8 Siswa mengerjakan tugas individu dengan
mandiri
9 Siswa bertanya mengenai informasi yang
ditampilkan Arc View.
10 Siswa menganalisis informasi yang
ditampilkan Arc View dengan baik
Kemampuan Dan Keterampilan Guru
11 Guru mengawali dengan memberikan
motivasi kepada siswa
12 Guru menggunakan bahasa yang
komunikatif
13
Guru mengajukan pertanyaan secara jelas
terkait dengan materi yang diberikan kepada
siswa pada saat proses pembelajaran
14
Guru menyampaikan materi secara jelas,
sistematis, efektif dan mudah dipahami oleh
siswa
15 Guru menjelaskan jawaban pertanyaan dari
siswa dengan jelas dan mudah dipahami
Jumlah
Skor Total
Saran-saran : ……………………………………………………………………….......
…………………………………………………………………………...
Kriteria Penilaian :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Sedang
4 = Baik
5 = Sangat Baik
Ciputat, 23 April 2015
Observer
Wiwi Tarwiyah, S.E.
LAMPIRAN 16
Perhitungan Lembar Observasi
Pertemuan I
Aspek Yang Diamati Pelaksanaan Jumlah Persentase
Keterlaksanaan Skenario Pembelajaran 4,4,5,5,4 22 88%
Minat Dan Motivasi Siswa Dalam
Pelaksanaan Pembelajaran 2,3,2,4,4 15 60%
Kemampuan dan Keterampilan Guru 5.5.4.5.4 23 92%
Pertemuan 2
Aspek Yang Diamati Pelaksanaan Jumlah Persentase
Keterlaksanaan Skenario Pembelajaran 5,4,4,5,5 23 92%
Minat Dan Motivasi Siswa Dalam
Pelaksanaan Pembelajaran 4,5,4,5,5 23 92%
Kemampuan dan Keterampilan Guru 5,5,5,5,4 24 96%
Pertemuan 3
Aspek Yang Diamati Pelaksanaan Jumlah Persentase
Keterlaksanaan Skenario Pembelajaran 5,5,5,4,5 24 96%
Minat Dan Motivasi Siswa Dalam
Pelaksanaan Pembelajaran 5,5,4,5,5 24 96%
Kemampuan dan Keterampilan Guru 5,4,5,5,4 23 92%
Pertemuan 4
Aspek Yang Diamati Pelaksanaan Jumlah Persentase
Keterlaksanaan Skenario Pembelajaran 5,5,5,5,5 25 100%
Minat Dan Motivasi Siswa Dalam
Pelaksanaan Pembelajaran 5,5,4,5,5 24 96%
Kemampuan dan Keterampilan Guru 5,4,5,5,5 24 96%
Total Persentase Lembar Observasi
Aspek Yang Diamati Keterlaksanaan
Persentase
Keterlaksanaan Skenario Pembelajaran 94%
Minat Dan Motivasi Siswa Dalam
Pelaksanaan Pembelajaran 86%
Kemampuan dan Keterampilan Guru 94%
LAMPIRAN 17
KUTIPAN WAWANCARA
Tahap : Pra Penelitian
Hari/tanggal : 11 Februari 2015
Responden : Ibu Wiwi Tarwiyah, S.E
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa dan permasalahan yang
dihadapi siswa terkait dengan media pembelajaran IPS
Daftar Pertanyaan :
1. Apa yang ibu persiapkan sebelum melaksanakan proses pembelajaran ?
2. Bagaimana dengan nilai hasil belajar siswa pada ulangan harian sebelumnya ?
3. Apa yang akan ibu lakukan apabila terdapat siswa yang nilainya tidak
mencapai KKM ?
4. Apakah ibu menerapkan program remedial pada siswa yang nilainya dibawah
KKM ?
5. Apakah siswa memperhatikan ibu saat menjelaskan materi pelajaran IPS ?
6. Apabila siswa tidak memperhatikan penjelasan ibu, apa yang akan ibu
lakukan ?
7. Media pembelajaran apa saja yang disediakan sekolah untuk menunjang
pembelajaran IPS ?
8. Media Pembelajaran apa yang biasa ibu gunakan dalam pembelajaran IPS ?
9. Apakah siswa menyukai media pembelajaran yang ibu gunakan dalam
pembelajaran IPS ?
KUTIPAN WAWANCARA
Tahap : Pasca Penelitian
Hari/tanggal : 23 April 2015
Responden : Ibu Wiwi Tarwiyah, S.E
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui pengaruh penggunaan peta digital dengan
software Arc View sebagai
media pembelajaran terhadap hasil belajar
Daftar Pertanyaan :
1. Menurut ibu, apakah cocok peta digital dengan software Arc View ini dalam
pembelajaran IPS ?
2. Menurut ibu, apakah kekurangan dan kelebihan dari peta digital dengan
software Arc View?
3. Bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan dalam penerapan media peta
digital dengan software Arc View ini ?
4. Adakah kemungkinan anda menerapkan media peta digital dengan software
Arc View ini di kelas yang anda ajarkan ?
5. Apa saja kemajuan siswa setelah anda melakukan pengamatan ?
6. Berdasarkan pengamatan yang anda lakukan, apakah terdapat kemajuan dalam
hasil belajar IPS siswa setelah diterapkan media peta digital dengan software
Arc View ?
7. Dengan pengamatan yang anda lakukan selama ini, bagaimana tingkat
perhatian siswa terhadap pelajaran ?
8. Menurut ibu, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa terkait dengan penggunaan peta digital dengan software Arc View
sebagai media pembelajaran ?
KUTIPAN WAWANCARA
Tahap : Pra Penelitian
Hari/tanggal : 11 Februari 2015
Responden : Aditya Rama Husaini
Kelas : VII.2
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa dan permasalahan yang
dihadapi siswa terkait dengan media pembelajaran IPS
Daftar Pertanyaan :
1. Bagaimana menurut pendapatmu tentang pembelajaran IPS di kelas ?
2. Apakah kamu senang dengan pelajaran IPS ?
3. Bagaimana hasil belajar IPS kamu ?
4. Bagaimana pendapatmu tentang cara guru mengajar pelajaran IPS ?
5. Media pembelajaran apa yang sering digunakan guru IPS dalam mengajar ?
KUTIPAN WAWANCARA
Tahap : Pasca Penelitian
Hari/tanggal : 23 April 2015
Responden : Aditya Rama Husaini
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui pengaruh penggunaan peta digital dengan
software Arc View sebagai
media pembelajaran terhadap hasil belajar
Daftar Pertanyaan :
1. Apakah kamu menyukai pembelajaran IPS dengan menggunakan media peta
digital dengan software Arc View ?
2. Pada bagian mana yang kamu sukai/tidak dari pembelajaran dengan
menggunakan media peta digital dengan software Arc View ini ?
3. Perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar IPS dengan menggunakan
media peta digital dengan software Arc View ?
4. Bagaimana hasil belajar IPS kamu pada materi yang dijelaskan dengan media
pembelajaran peta digital dengan software Arc View ?
5. Apakah kamu memiliki saran terhadap pembelajaran IPS dengan
menggunakan media peta digital dengan software Arc View ini agar lebih baik
?, bagaimana saran kamu ?
LAMPIRAN 18
HASIL WAWANCARA TERHADAP GURU
Tahap : Pra Penelitian
Hari/tanggal : 11 Februari 2015
Responden : Ibu Wiwi Tarwiyah, S.E
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa dan permasalahan yang
dihadapi siswa terkait dengan media pembelajaran IPS
Daftar Jawaban :
1. Apa yang ibu persiapkan sebelum melaksanakan proses pembelajaran ?
Jawab; mempersiapkan silabus, RPP, materi pembelajaran
2. Bagaimana dengan nilai hasil belajar siswa pada ulangan harian sebelumnya
pada kelas VII.2 ?
Jawab; lumayan buruk, ada 18 siswa yang nilainya belum mencapai KKM,
tetapi setelah dilakukan remedial nilai semua siswa mencapai KKM.
3. Apa yang akan ibu lakukan apabila terdapat siswa yang nilainya tidak
mencapai KKM ?
Jawab; mengadakan remedial dengan memberikan tugas-tugas tambahan
4. Apakah ibu menerapkan program remedial pada siswa yang nilainya dibawah
KKM ?
Jawab; ya
5. Apakah siswa memperhatikan ibu saat menjelaskan materi pelajaran IPS ?
Jawab; tergantung dari materi yang saya berikan, jika mereka tertarik maka
siswa akan lebih memperhatikan. Dan apabila ada siswa yang tidak
memperhatikan maka guru harus menegur siswa agar kegiatan belajar
mengajar berjalan lancar.
6. Apabila siswa tidak memperhatikan penjelasan ibu, apa yang akan ibu
lakukan ?
Jawab; menegur dengan cara menanyakan materi yang baru saja diberikan,
supaya siswa kembali fokus ke pelajaran
7. Bagaimana kondisi media pembelajaran yang disediakan sekolah untuk
menunjang pembelajaran IPS ?
Jawab; terdapat sarana dan prasarana seperti Peta Nusantara dan 2 Globe,
kondisi dari 2 Globe rusak ringan dan untuk Peta Dunia belum tersedia.
8. Media Pembelajaran apa yang biasa ibu gunakan dalam pembelajaran IPS ?
Jawab; saya jarang menggunakan media tersebut, saya biasanya menggunakan
gambar atau foto, misalnya pada materi kegiatan ekonomi maka saya
memfoto seperti pabrik, warung, pasar ciputat, dan pembeli untuk
memberikan gambaran langsung ke siswa
9. Apakah siswa menyukai media pembelajaran yang ibu gunakan dalam
pembelajaran IPS ?
Jawab; siswa cenderung tertarik dengan foto-foto atau gambar-gambar karena
diumur mereka yang sekarang media tersebut sangat cocok digunakan dalam
pembelajaran.
HASIL WAWANCARA TERHADAP GURU
Tahap : Pasca Penelitian
Hari/tanggal : 23 April 2015
Responden : Ibu Wiwi Tarwiyah, S.E
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui pengaruh penggunaan peta digital dengan
software Arc View sebagai media pembelajaran terhadap hasil
belajar
Daftar Jawaban :
1. Menurut ibu, apakah cocok peta digital dengan software Arc View ini dalam
pembelajaran IPS ?
Jawab; peta digital arc view yang kamu gunakan saat mengajar sangat cocok
digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena praktis dan mampu menarik
perhatian siswa.
2. Menurut ibu, apakah kekurangan dan kelebihan dari peta digital dengan
software Arc View?
Jawab; kelebihan pta digital dengan arc view adalah dalam hal kepraktisan
dalam penggunaannya, kalau kekurangannya mungkin karena sarana
proyektor di SMP Islamiyah Ciputat ini terbatas, maka dibutuhkan waktu
untuk mempersiapkannya.
3. Bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan dalam penerapan media peta
digital dengan software Arc View ini ?
Jawab; ya semoga sarana dan prasarana di sekolah ini semakin lengkap
sehingga media-media pembelajaran yang baru seperti ini bisa lebih sering
digunakan dalam pembelajaran
4. Adakah kemungkinan anda menerapkan media peta digital dengan software
Arc View ini di kelas yang anda ajarkan ?
Jawab; sangat mungkin, karena biasanya jika saya mengajar materi IPS
khususnya sejarah atau geografi, saya biasanya hanya menggunakan gambar-
gambar saja, tanpa ada peta digital seperti ini.
5. Apa saja kemajuan siswa setelah anda melakukan pengamatan ?
Jawab; banyak kemajuan yang siswa dapatkan, terutama dalam menarik minat
dan perhatian siswa
6. Berdasarkan pengamatan yang anda lakukan, apakah terdapat kemajuan dalam
hasil belajar IPS siswa setelah diterapkan media peta digital dengan software
Arc View ?
Jawab; ya, ada peningkatan dalam hasil belajar siswa karena mereka tertarik
dengan materi yang diberikan.
7. Dengan pengamatan yang anda lakukan selama ini, bagaimana tingkat
perhatian siswa terhadap pelajaran ?
Jawab; tingkat perhatian siswa terhadap pelajaran sangat tinggi, karena siswa
SMP lebih cenderung menyukai gambar-gambar, makanya ketika kamu
mengajar mereka lebih serius memperhatikan
8. Menurut ibu, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa terkait dengan penggunaan peta digital dengan software Arc View
sebagai media pembelajaran ?
Jawab; kita sebagai guru harus mengetahui apa yang siswa butuhkan, dengan
mengetahui tipe belajar siswa maka kita harus memberikan materi pelajaran
sesuai dengan tipe belajar mereka, sehingga mereka lebih memperhatikan dan
mampu meraih prestasi yang baik.
HASIL WAWANCARA TERHADAP SISWA
Tahap : Pra Penelitian
Hari/tanggal : 11 Februari 2015
Responden : Aditya Rama Husaini
Kelas : VII.2
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa dan permasalahan yang
dihadapi siswa terkait dengan media pembelajaran IPS
Daftar Jawaban :
1. Bagaimana menurut pendapatmu tentang pembelajaran IPS di kelas ?
Jawab; IPS itu bagus pelajaran dan materi yang dibahas
2. Apakah kamu senang dengan pelajaran IPS ?
Jawab; ya, senang banget
3. Bagaimana hasil belajar IPS kamu ?
Jawab; lumayan bagus kak
4. Bagaimana pendapatmu tentang cara guru mengajar pelajaran IPS ?
Jawab; nyantai kak, walaupun guru IPS cuman bercerita di depan kelas
5. Media pembelajaran apa yang sering digunakan guru IPS dalam mengajar ?
Jawab; gambar-gambar gitu kak
Tahap : Pasca Penelitian
Hari/tanggal : 23 April 2015
Responden : Aditya Rama Husaini
Kelas : VII.2
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui pengaruh penggunaan peta digital dengan
software Arc View sebagai
media pembelajaran terhadap hasil belajar
Daftar Pertanyaan :
1. Apakah kamu menyukai pembelajaran IPS dengan menggunakan media peta
digital dengan software Arc View ?
Jawab; suka kak, ada peta dan gambar-gambarnya keren
2. Pada bagian mana yang kamu sukai/tidak dari pembelajaran dengan
menggunakan media peta digital dengan software Arc View ini ?
Jawab; pas ketika ngejelasin daerah kerajaan Islam sama cerita awal sampe
hancurnya kerajaan itu kak
3. Perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar IPS dengan menggunakan
media peta digital dengan software Arc View ?
Jawab; lebih seru aja kak, soalnya pelajaran IPS kan biasanya membosankan,
soalnya biasanya guru cuma ceramah saja
4. Bagaimana hasil belajar IPS kamu pada materi yang dijelaskan dengan media
pembelajaran peta digital dengan software Arc View ?
Jawab; dapet nilai 95 kak
5. Apakah kamu memiliki saran terhadap pembelajaran IPS dengan
menggunakan media peta digital dengan software Arc View ini agar lebih baik
?, bagaimana saran kamu ?
Jawab; sekali-kali muterin film kak, jangan cuman peta sama cerita doang
LAMPIRAN 19
ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP MEDIA PEMBELAJARAN
Nama : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kelas : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Jenis Kelamin : L/P
Petunjuk pengisian
1. Tulislah nama dan kelas anda
2. Pilihlah pernyataan yang sesuai dengan pendapat anda dengan memberi tanda
ceklis ( ) pada salah satu jawaban yang tepat
3. Jawablah dengan sejujur-jujurnya
4. Jawaban yang anda berikan akan dirahasiakan
5. Hasil angket ini tidak akan mempengaruhi hasil rapot anda
6. Keterangan jawaban:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
NO Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1 Saya dapat menerima materi pelajaran dengan
jelas melalui media yang digunakan oleh guru
2 Saya dapat menerima materi dengan cepat
melalui media yang digunakan oleh guru
3 Saya memahami materi pelajaran IPS dengan
media yang digunakan oleh guru
4 Saya mengerti materi IPS yang disajikan dengan
media yang digunakan oleh guru
5 Media yang digunakan guru menarik untuk
diperhatikan
6 Hanya sedikit informasi yang saya terima melalui
media yang digunakan oleh guru
7 Media yang digunakan oleh guru membuat saya
cepat menerima informasi, tetapi cepat juga
untuk hilang
8 Belajar IPS yang digunakan oleh guru membuat
saya bingung
9 Media yang digunakan oleh guru tidak sesuai
dengan materi masuk dan berkembangnya agama
Islam di Indonesia
10 Media yang digunakan guru membosankan
LAMPIRAN 20
Perhitungan Angket
NO Pernyataan SS S TS STS Respon
(+)
Respon
(-)
1 Saya dapat menerima materi
pelajaran dengan jelas melalui
media yang digunakan oleh guru
28 12 0 0 100% 0%
2 Saya dapat menerima materi
dengan cepat melalui media yang
digunakan oleh guru
29 10 2 0 97.5% 2,5%
3 Saya memahami materi pelajaran
IPS dengan media yang
digunakan oleh guru
34 6 0 0 100% 0%
4 Saya mengerti materi IPS yang
disajikan dengan media yang
digunakan oleh guru
29 8 3 0 92.5% 7.5%
5 Media yang digunakan guru
menarik untuk diperhatikan
36 4 0 0 100% 0%
6 Hanya sedikit informasi yang
saya terima melalui media yang
digunakan oleh guru
13 6 20 1 52.5% 47.5%
7 Media yang digunakan oleh guru
membuat saya cepat menerima
informasi, tetapi cepat juga untuk
hilang
5 9 19 7
65% 35%
8 Belajar IPS yang digunakan oleh
guru membuat saya bingung
0 9 8 23 77.5% 22.5%
9 Media yang digunakan oleh guru
tidak sesuai dengan materi masuk
dan berkembangnya agama Islam
di Indonesia
0 3 2 35
92.5% 7.5%
10 Media yang digunakan guru
membosankan
0 2 5 33 95% 5%
TOTAL 86% 14%
LAMPIRAN 21
DOKUMENTASI
PENGARUH PENGGUNAAN PETA DIGITAL DENGAN SOFTWARE ARC
VIEW SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR
1. Kelas Eksperimen (Media Peta Digital Dengan Software Arc View)
2. Kelas Kontrol (Media Peta Indonesia)