( Minggu ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM PENGAWASAN MAKANAN DI INDONESIA

32
Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM SISTEM PENGAWASAN PENGAWASAN MAKANAN DI INDONESIA MAKANAN DI INDONESIA Yuli Yanti, S.Pt., M.Si Lab. IPHT Peternakan FP-UNS

description

( Minggu ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM PENGAWASAN MAKANAN DI INDONESIA. Yuli Yanti, S.Pt., M.Si Lab. IPHT Peternakan FP-UNS. Pengawasan Makanan Di Indonesia. Masyarakat (Tidak Tahu). Mutu Makanan. Produsen ( Bertanggung-Jawab). Pemerintah ( Mengawasi + Mengendalikan). - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of ( Minggu ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM PENGAWASAN MAKANAN DI INDONESIA

Page 1: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

(Minggu ke-2)

Pengawasan Mutu Hasil Ternak

SISTEM SISTEM PENGAWASAN PENGAWASAN MAKANAN DI INDONESIAMAKANAN DI INDONESIA

Yuli Yanti, S.Pt., M.SiLab. IPHT Peternakan FP-UNS

Page 2: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

Pengawasan MakananPengawasan MakananDi Indonesia Di Indonesia

MasyarakatMasyarakat(Tidak Tahu)(Tidak Tahu)

MutuMutuMakananMakanan

ProdusenProdusen((Bertanggung-Jawab)Bertanggung-Jawab)

PemerintahPemerintah((Mengawasi + Mengendalikan)Mengawasi + Mengendalikan)

Makanan berlabel diawasi dan dikendalikan BPOM-RI Makanan berlabel diawasi dan dikendalikan BPOM-RI Makanan tidak berlabel oleh Dinas Kesehatan Kab/KotaMakanan tidak berlabel oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota

Page 3: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

Prinsip Pengawasan MakananPrinsip Pengawasan Makanan(Rumus 3-E)(Rumus 3-E)

• Engineering- Perundangan - Peraturan

• Education - Pemberian informasi - Penyuluhan dan Pendidikan

• Enforcement - Teguran 1, 2, 3.- Peringatan keras - Tutup sementara - Cabut ijin operasi/produksi - Perdata/Pidana

Page 4: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

Sistem Pengawasan Makanan Sistem Pengawasan Makanan Oleh Pemerintah IndonesiaOleh Pemerintah Indonesia

• Ijin produksi diberikan dari Departeman Perindustrian, Ditjen Aneka Industri

• Pengawasan thd proses produksi di lakukan oleh siapa ?

• Hasil produksi makanan berlabel diawasi oleh BPOM-RI, sedangkan makanan tidak berlabel oleh Dinas Kesehatan Kab/kota

Page 5: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

Sistem Pengawasan Makanan Sistem Pengawasan Makanan Oleh BPOM-RI Oleh BPOM-RI

• Pemberian Nomer Registrasi BPOM-RI - Makanan/Minuman : MD (dalam), ML (import) 12 digits- Obat-obatan : D (dalam), DL (obat import) - Kosmetika : CD (dalam), CL (kosmetik import) - Alat kesehatan : KD (dalam), KL (alat import)- Obat tradisional : TR

• Melakukan uji laboratorium sampel makanan - Uji kandungan (komposisi) gizi - Uji fisika kimia - Uji mikrobiologi - Uji bahan berbahaya dan beracun

Page 6: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

Pengawasan Makanan Pengawasan Makanan Secara NasionalSecara Nasional

• Sampel makanan/minuman diambil secara acak dari pabrik atau dibeli di pasar bebas tanpa setahu pabrik (harus ada alokasi dana)

• Dilakukan uji laboratorium di Balai POM di masing-masing regional, kalau perlu dilakukan rujukan untuk konfirmasi ke BPOM-RI di Jakarta

Page 7: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

Sistem Pengawasan Makanan Tidak Sistem Pengawasan Makanan Tidak Berlabel Oleh Dinas Kesehatan Berlabel Oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/KotaKabupaten/Kota

• Pemberian penyuluhan bagaimana mengolah makanan yang higienis sehingga layak untuk dijual dan dikonsumsi masyarakat stl itu beri nomer registrasi SPIRT ..../..../.....(no urut/kode prop-kab/tahun)

• Pemasangan plakard higiene sanitasi (Placard of Hygiene and Sanitation) pada Rumah Makan dan Restaurant : Grade A (very good), B (good), C (fair) yang berlaku 12 bulan

Page 8: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

Sarana Pokok Sarana Pokok Pengawasan Makanan Pengawasan Makanan

• Peraturan Perundangan tentang Makanan

• Organisasi Pelaksana Pengawasan Makanan

Page 9: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

Peraturan Perundangan Peraturan Perundangan tentang Makanan tentang Makanan (1)(1)

Manfaat Peraturan Perundangan :

• Sebagai landasan hukum aparat pemerintah • Keseragaman tindakan dlm pengawasan makanan untuk

melindungi masyarakat thd makanan yang merugikan kesehatan

• Sebagai pedoman yang wajib ditaati masyarakat • Pedoman yang diikuti produsen dan distributor makanan

Page 10: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

Peraturan Perundangan Peraturan Perundangan tentang Makanan tentang Makanan (2)(2)

Pokok-Pokok Yang Dimuat :

• Hal-hal yang dilarang dan sanksi thd pelanggaran • Hal-hal yang bersifat membina produsen agar

memproduksi makanan yang memenuhi persyaratan

• Indonesia saat ini sudah mempunyai Undang-Undang No. 7 Tahun 2003 tentang Pangan, dan peraturan pokok dalam pengawasan makanan adalah Permenkes RI No. 329/Menkes/Per/VII/76 tentang Produksi dan Peredaran Makanan (perlu diperbaharui dengan mengacu UU No.7 Th. 2003)

Page 11: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

Beberapa Peraturan Perundangan Beberapa Peraturan Perundangan tentang Makanan yang perlu diketahuitentang Makanan yang perlu diketahui

• Undang-Undang No. 9 Th. 1960 ttg Pokok-Pokok Kesehatan

• Undang-Undang No. 2 Th. 1966 ttg Higiene • Undang-Undang No 11 Th. 1962 ttg Higiene untuk Usaha-

Usaha Bagi Umum • Ordonansi Bahan-Bahan Berbahaya (STBL 1949 No.377) • Undang-Undang No. 10 Th. 1961 ttg barang menjadi

Undang-Undang • Undang- Undang No. 23 Th 1992 Tentang Kesehatan • Undang-Undang No. 7 Th. 1996 (2003: ?) Tentang Pangan

Page 12: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

Beberapa Peraturan Pemerintah Beberapa Peraturan Pemerintah ttg Makanan yg perlu diketahuittg Makanan yg perlu diketahui

1. PP no.69/1999 ttg Label & Iklan Pangan2. PP ttg Ketahanan Pangan3. PP no.28/2004 ttg Keamanan, Mutu dan Gizi

Pangan

Page 13: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

Beberapa Peraturan tentang Beberapa Peraturan tentang Label/Penandaan dan Periklanan Label/Penandaan dan Periklanan

• Permenkes RI No.79/Menkes/Per/III/1979 tentang label dan periklanan

• SK Dirjen POM No. 01323/B/SKV/1985 tentang petunjuk pelaksanaan Permenkes RI No.180/Menkes/Per/IV/1985 tentang makanan kadaluwarsa

• Permenkes RI No.76/Menkes/Per/II/1975 tentang ketentuan peredaran dan penandaan susu kental manis

• Permenkes RI No. 280/Menkes/Per/XI/1976 tentang ketentuan peredaran dan penandaan makanan mengandung bahan yang berasal dari babi

• SKB Menkes 252/Menkes/SKB/VII/1980 dan Menpen No. 122/Kep/Menpen/1980 tentang Pengendalian dan Pengawasan Iklan Obat, Makanan, Minuman, Kosmetika dan Alat kesehatan

• SK.Ka.BPOM no.HK.000552.4321 ttg Pedoman Umum Pelabelan Produk Pangan ttgl 4 Desember 2003

Page 14: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

Beberapa Peraturan tentang Bahan Beberapa Peraturan tentang Bahan Tambahan Makanan (BTM)Tambahan Makanan (BTM)

• Permenkes RI No.7722/Menkes/Per/IX/1988 tentang Bahan Tambahan Makanan (BTM)

• Permenkes RI No. 208/Menkes/Per/IV-B/1985 tentang Pemanis Buatan (yang diijinkan hanya Aspartam, Sakarin, Siklamat, dan Sorbitol)

Page 15: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

Question.

•Mengapa masih banyak makanan yang beredar di masyarakat belum berlabel POM dan masih banyak juga yang mengandung bahan2 berbahaya?

•Bagaimana cara pemecahannya?

Page 16: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

Pemecahan MasalahPemecahan Masalah• Undang-Undang tentang Makanan mutlak diperlukan agar lebih efektif dalam pelaksanaan pengawasan makanan

• Sanksi thd pelanggaran lebih kuat termasuk tuntutan pidana n

• Perlu diatur secara jelas kewenangan masing-masing Departemen dalam pengawasan makanan di Indonesia

• Meningkatkan kesadaran per individu dalam hal keamanan pangan

Page 17: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

1. Melakukan Pembinaan terhadap Produsen Makanan Minuman

2. Sosialisasi pada Konsumen & Distr Makanan minuman3. Sampling Makanan Jajanan Anak Sekolah4. Penyuluhan terhadap Guru-guru Sekolah5. Pembinaan thd Petugas Lintas Progr/Linsek6. Monev thd Produsen Makanan minuman IRT7. Membuka Sentra Informasi Keracunan (SIKER)

Upaya Melindungi Pangan yg Dapat Upaya Melindungi Pangan yg Dapat Merugikan dan Membahayakan Merugikan dan Membahayakan Kesehatan Kesehatan

Page 18: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

1. 1. Pembinaan Pembinaan Produsen MakananProdusen Makanan

• Penyuluhan ttg Cara Produksi Pangan yg Baik (CPPB)

• Penggunaan Bahan Tambahan Yg Aman (Permenkes RI. No. 1168/MENKES/PER/X/1999)

• Pembuatan Label yg memenuhi syarat (PP No. 69 Tahun 1999)

• Tata Cara pengurusan Ijin Edar (SP, MD/ML )

Page 19: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

2. 2. Sosialisasi pada Konsumen Sosialisasi pada Konsumen dan Distributor Makanandan Distributor Makanan

• Identifikasi Label yg memenuhi syarat• Identifikasi Kemasan yg memenuhi syarat• Pengetahuan tentang BT Pangan• Pengetahuan tentang BT yg dilarang u/ Mkn (leaflet)

Page 20: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

3. 3. Sampling Makanan Jajanan Sampling Makanan Jajanan Anak SekolahAnak Sekolah

• Telah dilakukan terhadap 5 Kab/Kota sebanyak 90 Sample jajanan yg diambil dari Sekolah-sekolah dgn hasil pengujian dari BBPOM yg menyatakan 22,22% dari sample yang diperiksa tidak memenuhi syarat (mengandung BT yang dilarang u/ Makanan)

Page 21: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

4. 4. Penyuluhan Guru SekolahPenyuluhan Guru Sekolah

• PLI ttg Bahan Tambahan Makanan• PLI ttg Higiene dan Sanitasi

Page 22: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

5. 5. Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan Evaluasi Produsen Makanan IRTProdusen Makanan IRT

• Pengetahuan ttg Cara Produksi Pangan yg Baik• Penggunaan Bahan baku & BTP• Higiene & Sanitasi (Lingk, Alat, Karyawan)• Pencegahan thd serangan hama• Penggunaan Air u/ pengolahan• Pemeriksaan Kesehatan Karyawan dll

Page 23: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

Pemalsuan Makanan Pemalsuan Makanan

• Pemalsuan merek dagang dan pemalsuan bh makanan • Pemalsuan bh makanan rusak / busuk yang dapat

menimbulkan penyakit dengan cara :- Menghilangkan bau busuk- Memberi kesegaran palsu - Mengolah kembali - menambah bahan kimia ttt

• Di Indonesia pengawasan makanan dilakukan oleh Badan POM Republik Indonesia (sebelumnya adalah DitJen POM DepKes RI)

Page 24: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

Makanan dianggap tidak memenuhi syarat Makanan dianggap tidak memenuhi syarat kesehatan dan tidak dapat dipasarkan kesehatan dan tidak dapat dipasarkan apabila : apabila :

• Mengandung racun dan zat lain yg membahayakan kes• Penambahan bh yg bersifat racun seperti pengawet,

pemanis dan pewarna yang bersifat racun • Bahan makanan yg kadaluwarsa • Berasal dari hewan sakit atau mati karena sakit • Pengolahannya tidak memenuhi syarat higiene dan

sanitasi

Page 25: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

Makanan Kaleng Makanan Kaleng (Canned Food)(Canned Food)

• Pada umumnya ada tanggal kadaluwarsa (expired date)• Patokan apabila rusak :

- Menggelembung, biasa karena Clostridium botulinum, apabila keracunan beri gejala kejang-kejang - Tutup kaleng terlepas atau seal pengaman rusak - Kalengnya bocor - Karatan karena korosif - Kalengnya penyok

Page 26: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

Higiene dan Sanitasi Susu Higiene dan Sanitasi Susu (Milk Hygiene)(Milk Hygiene)

• Safe milk - Tak berbahaya bagi

kesehatan- Tidak mengandung

bibit penyakit :- Tuberkulosis - Typhoid fever - Dysentri - Q fever, dll-nya

• Clean milk Tidak mengandung zat lain yang tidak diketemukan di dalam air susu murni, sekalipun zat tersebut tidak berbahaya bagi kesehatan

Page 27: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

Agar air susu menjadi Agar air susu menjadi Safe and Clean Safe and Clean

• Hewan betina yang diperah harus sehat, tidak tbc, mastitis, Bang’s disease, tbc bovin Pasteurisasi

• Pemerah susu harus sehat dan selalu menjaga kebersihannya • Kandang harus selalu saniter • Kebersihan ruang penyimpanan susu selalu terjaga serta

hindari serangga dan tikus • Alat yang dipakai harus bersih, ada baiknya dibersihkan

dengan larutan kaporit 1 ppm• Pengolahan susu terjamin kebersihannya, juga penyimpanan,

transportasi atau pemasarannya; bila > 2 jam pakai pendingin• Lakukan pasteurisasi sebelum diminum

Page 28: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

Higiene Daging Higiene Daging ((Meat HygieneMeat Hygiene) )

Untuk mengetahui daging masih baik :• Warna daging sama luar dgn bagian dalam • Bau :

- Bau busuk terutama pada sendi : rusak - Membusuk bila dikerumuni lalat - Permukaan daging berlendir berarti telah busuk

• Konsistensi :- Mastis : bila ditekan agak berdenyut baik- Mempunyai turgor - Terasa basah – kering (terasa basah tapi tak berair)

Page 29: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

Penjamah Makanan Penjamah Makanan (1)(1)(Food Handlers)(Food Handlers)

• Penjamah mkn hrs punya hasil pemeriksaan darah untuk Hepatitis A IgG atau Antibodi Total thd Hepatitis A;

• Apabila hasilnya positif, berarti memiliki kekebalan seumur hidup dan tak memerlukan tindakan medis;

• Jika hasilnya negatif, hrs vaksinasi thp Hepatitis A; • Penjamah mkn hrs dapat vaksinasi Typhus abd dgn

booster setiap 3 tahun sekali; • Penjamah mkn setiap tahun hrs medapatkan pemeriksaan

tinja mikrodkopis : telur cacing, kista, parasit, dan biakan tinja untuk kuman Salmonella, serta X-foto paru;

Page 30: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

• Penjamah mkn yg baru sembuh dr sakit radang usus, diare, atau hepatitis hrs mendapatkan persetujuan dokter perusahaan sebelum bekerja kembali;

• Penjamah mkn dgn lesi infeksi kulit pd tangan, lengan atau wajah hrs tidak diperbolehkan kontak dgn makanan;

Penjamah Makanan Penjamah Makanan (2)(2)(Food Handlers)(Food Handlers)

Page 31: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

• Penjamah mkn hrs mengenakan celemek yg bersih; • Topi masak hrs dikenakan selama mengolah mkn untuk

mencegah jatuhnya rambut ke dlm masakan;• Fasilitas toilet hrs disediakan di area pengolahan mkn; • Penjamah mkn hrs mencuci tangan stl selesai memakai

fasilitas toilet (pasang tanda peringatan di lokasi toilet), dan bila tangan jadi kotor atau terkontaminasi mkn;

• Kuku jari tangan hrs pendek dan dibersihkan scr berkala;• Sabun hrs disediakan di wastafel cuci tangan, paling tidak

satu wastafel atau bak cuci disediakan di area pengolahan makanan khusus untuk cuci tangan;

Penjamah Makanan Penjamah Makanan (3)(3)(Food Handlers)(Food Handlers)

Page 32: ( Minggu  ke-2) Pengawasan Mutu Hasil Ternak SISTEM  PENGAWASAN MAKANAN  DI INDONESIA

• Tak boleh pakai perhiasan tangan, kecuali cincin nikah pada penjamah mkn yg kontak langsung dgn mkn, kecuali pakai sarung tangan plastik untuk cuci bh mkn;

• Sarung tangan sekali pakai (disposable gloves) direkomendasikan untuk pengolahan mkn yg tak dimasak.

Penjamah Makanan Penjamah Makanan (4)(4)(Food Handlers)(Food Handlers)