UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir...

28
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAN PENGOLAHAN JAJANAN DAN HIDANGAN SEPINGGAN BAGI GURU DAN ORANG TUA SISWA DI PAUD ALAM BINA CENDEKIA (ABC) SINGARAJA DESA PANJI KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG OLEH : Dra. Damiati, M.Kes NIDN.0019026502 (Ketua) Ni Made Suriani, S.Pd.,M.Par. NIDN.00071272007 (Anggota) Cok Istri R Marsiti, S.Pd.,M.Pd. NIDN.00030371002 (Anggota) Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha SPK No : 230/UN48.15/LPM/2015 JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN UNDIKSHA 2015 U N I V E R S I T A S P E N D I D I K A N G A N E S H A U N D I K S H A D E P A R T E M E N P E ND I DI K A N N A S IO N A L

Transcript of UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir...

Page 1: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

PELATIHAN PENGOLAHAN JAJANAN DAN HIDANGAN SEPINGGANBAGI GURU DAN ORANG TUA SISWA DI PAUD ALAM BINA

CENDEKIA (ABC) SINGARAJA DESA PANJI KECAMATAN SUKASADAKABUPATEN BULELENG

OLEH :

Dra. Damiati, M.Kes NIDN.0019026502 (Ketua)Ni Made Suriani, S.Pd.,M.Par. NIDN.00071272007 (Anggota)Cok Istri R Marsiti, S.Pd.,M.Pd. NIDN.00030371002 (Anggota)

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)Universitas Pendidikan Ganesha

SPK No : 230/UN48.15/LPM/2015

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGAFAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

UNDIKSHA2015

UNIVERSI

TAS PE

NDIDIKAN GANESHA

UNDIKSHADE

PARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Page 2: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru
Page 3: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan

AnugerahNYA, kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat dengan Judul ” Pelatihan Pengolahan

Jajanan dan Hidangan Sepinggan Bagi Guru dan Orang Tua Siswa di Paud Alam Bina Cendekia

(ABC) Singaraja desa Panji Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng” dapat terlaksana dengan

baik dan lancar.

Terlaksananya kegiatan ini berkat adanya dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak,

antara lain Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Undiksaha, guru-guru dan Orang Tua siswa

Paud ABC Singaraja desa Panji Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng, tim pelaksana

kegiatan, Kepala sekolah Paud ABC,Ketua Yayasan Oase Bina Cendekia, serta pihak-pihak lain

yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Pada kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih

atas segala bantuan dan kerjasamanya, sehingga kegiatan pengabdian ini dapat terlaksana sesuai

harapan.

Semoga program Pengabdian Pada Masyarakat ini dapat bermanfaat dalam rangka dinidi

lingkungan keluarga dan sekolah .

Singaraja , 6 September 2015

Penulis,

Page 4: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN MUKA

HALAMAN PENGESAHAN i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL v

DAFTAR GAMBAR vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi 1

1.2 Identifikasi Rumusan Masalah 4

BAB II METODE PELAKSANAAN

2.1 Realiasasi Pemecahan Masalah 10

2.2 2 Khalayak Sasaran 11

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Kegiatan 14

3.2 Pembahasan 16

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan 18

4.2 Saran 19

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

1. Materi Kegiatan

2. Foto-foto Kegiatan

Page 5: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

3. Daftar hadir Peserta

4. Surat Perjanjian Kerja Pengabdian Kepada Masyarakat

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pedoman penilaian

Tabel 2. Indikator keberhasilan program pelatihan

Tabel 3. Kriteria evaluasi hasil pengolahan jajanan

DAFTAR GAMBAR

Gambar Pelaksanaan dan Hasil Kegiatan

Page 6: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis situasi

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan

kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian

rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani

agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Tujuan dari pendidikan di

Paud adalah membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi yang meliputi moral dan

nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk

siap memasuki jenjang selanjutnya.

Masa anak-anak tepatnya usia 0 s.d 9 tahun merupakan usia emas (golden age) yang hanya

datang sekali dan tidak dapat terulang lagi pada masa berikutnya. Pada masa ini apabila

mendapatkan lingkungan dan perilaku yang kondusif, anak akan mengalami tumbuh kembang

yang sangat pesat, baik fisik-motorik, karakter, moral, emosional, intelektual, bahasa dan sosial

(depdiknas R.I, 2009).

Menyadari pentingnya hal tersebut, maka banyak orang tua yang berupaya untuk

memberikan layanan pendidikan yang didukung lingkungan belajar yang tenang, aman dan

nyaman untuk anak-anaknya. Bekal terbaik bagi anak adalah pendidikan yang sesuai dengan

tahap tumbuh kembang dan potensi kecerdasan yang telah dimilikinya. Semua anak lahir dengan

minat, bakat dan potensi kecerdasannya.

Kecerdasan tidak bersifat tunggal yang hanya diukur dengan itelengensi semata melainkan

bersifat jamak (multiple intelligence). Howard Gardner, pakar psikologi dari Amerika Serikat

mengekspose hasil penelitiannya yang fenomenal abad 21 yaitu “multiple intelligence (MI)

meliputi kecerdasan : bahasa, matematis-logis, visual-spasial, musik, kinestetis, interpersonal,

dan natruralis”.

Dalam kehidupan awal seorang anak, ada beberapa kebutuhan pokok yang harus

diperhatikan, diantaranya kebutuhan jasmani yang meliputi makan, minum, pakaian, tempat

tinggal, beraktivitas dan beristirahat. Semua kebutuhan jasmani tersebut harus seimbang untuk

mencapai perkembangan dan pertumbuhan yang optimal. Sebagai orang tua juga pendidik harus

Page 7: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

memperhatikan kebutuhan jasmani yang cocok untuk usia dini agar pertumbuhan dan

perkembangannya tidak mengalami suatu gangguan. Seringkali para orang tua melalaikan

kebutuhan-kebutuhan anak baik itu masih berada dalam kandungan ataupun sejak bayi itu lahir.

Saat ini, terdapat sebuah trend paradigma pendidikan yang lumayan baru dan banyak

dinikmati, yakni sekolah alam. Sekolah alam telah berkembang pesat pada dasawarsa terakhir di

berbagai daerah seperti Jakarta, Cikeas, Ciganjur, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi, Bandung,

jogjakarta, Surabaya, Semarang, Salatiga, Samarinda, Balilpapan, Makasar, Padang, sekolah

Alam Jurank Doank, dan lain-lain. Menurut pengelolanya, rata-rata sekolah alam ini didirikan

sebagai reaksi terhadap sistem sekolah di Indonesia yang semakin lama semakin tersaing dari

lingkungan. Siswa hanya disiapkan sebagai calon-calon pekerja, dipaksa menelan materi

sebanyak-banyaknya dan seterusnya.

Bisa dibilang, gagasannya adalah “back to nature”, dalam arti mengembalikan fitrah anak

didik sesuai dengan kapasitas kemampuan (tanpa pemaksaan untuk mengunyah mata pelajaran

yang diwajibkan), dan kembali akrab dengan alam lingkungan. Dengan adanya konsep “alam”

ini, diharapkan siswa lebih menghayati apa yang dipelajarinya, juga pembelajaran lebih variatif

dan tidak membosankan. Alam, kehidupan, dan lingkungan dimanfaatkan sebagai media

pembelajaran, sehingga siswa akan lebih siap menghadapi kehidupan riil.

PAUD Alam Bina Cendekia (ABC) merupakan layanan pendidikan anak usia dini sejak

dilahirkan sampai dengan usia 6 tahun dengan karakteristik pendidikan yang berbasis alam

(ecoschool) dan berbudi pekerti luhur, mengacu pendekatan MI, small group dan pembelajaran

tematik yang tetap memadukan pendidikan konvensional dan konsep alam. Pembelajaran

dilakukan dengan memadukan ruang kelas dan pembelajaran di ruang terbuka, taman-taman

yang indah, sakapat, rumah pohon, outing activities dan outbound yang menarik minat anak

untuk bermain dan belajar sebagaimana motto PAUD ABC Singaraja yaitu : “Bermain Sambil

Belajar-Belajar seraya Bermain, Bermain dan Berkawan-Berkawan dengan Alam”.

Di PAUD ABC Singaraja tidak hanya siswa yang belajar, gurupun belajar dari siswa, bahkan

orang tua juga belajar dari guru dan siswa. Siwa tidak hanya belajar di kelas, tetapi mereka

belajar di alam, di tengah-tengah masyarakat dan dari siapa saja belajar (integrated learning).

Mereka belajar tidak hanya belajar dari buku tapi dari alam sekelilingnya. Dan yang jelas mereka

tidak hanya belajar untuk mengejar angka-angka di rapot,tetapi juga meraih nilai (values) dan

Page 8: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

mampu memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari. Di PAUD ABC keseragaman bukan

pada apa yang dikenakan, tapi pada budi pekerti siswa.

Konsep pembelajaran di PAUD ABC mengacu pada pembelajaran model tematik (spider

web), dilakukan dengan mengintegrasikan suatu tema dalam semua materi/mata pelajaran.

Dengan demikian pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran bersifat integratif,

komprehensip, aplikatif dan sekaligus lebih “membumi”. Sedangkan metode yang digunakan

adalah menggunakan metode sentra yaitu cara pembelajarannya berdasarkan pusat-pusat

kegiatan tertentu seperti sentra balok, sentra seni, sentra bermain peran, sentra sain dan

bahan alam, dan sentra memasak atau sentra coocking. Hal ini berbeda dengan sekolah TK

yang lain dimana metode pembelajarannya bersasarkan pada area

Metode sentra ini belum banyak dikembangkan oleh sekolah TK-TK yang lain karena

metode ini selain harus didukung oleh sarana dan prasarana, harus didukung pula oleh guru yang

berkualitas dan berdedikasi (sumber daya manusianya) agar kegiatan pembelajaran tercapai yaitu

menimbulkan suasana yang real dan fun, tanpa tekanan, jauh dari kebosanan dan siswa langsung

mengalaminya.

Melalui metode sentra pembelajaran berlangsung sangat gembira terutama pada kegitan

sentra memasak karena selain melibatkan siswa, orang tua siswa juga dilibatkan yaitu dengan

membantu menyiapkan bahan-bahan yang digunakan sehingga orang tua siswapun belajar dari

guru dan siswa.

Dalam melaksanakan program kegiatan belajar di PAUD ABC Singaraja, dilakukan acara

makan bagi siswanya. Setiap hari anak-anak makan disekolah dengan membawa bekal dari

rumah dan seminggu sekali pada hari sabtu disiapkan oleh sekolah hidangan berupa jajanan atau

hidangan sepinggan seperti mi goreng, nasi goreng dan lain-lain.

Dari hasil observasi di PAUD ABC Singaraja pada bulan Agustus 2014, hidangan atau

makanan yang dibawa dari rumah kurang bervariasi seperti nasi kuning, nasi goreng, serta jajan

yang dibeli dalam kemasan (ciki, tanggo, manisan, dan lain-lain), dan makanan yang dibawa dari

rumahpun sebagian besar orang tua jarang menyiapkan sendiri tetapi dibeli dari warung. Selain

itu terdapat pula kendala dalam mengembangkan sentra memasak yaitu kurangnya

Page 9: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

pengetahuan dan variasi hidangan yang dimiliki oleh guru-guru, terutama jenis hidangan

yang cocok untuk diajarkan pada siswa PAUD ABC Singaraja.

Berdasarkan fenomena tersebut perlu diadakan pelatihan dan pembinaan bagi para guru dan

orang tua siswa untuk mengikuti pelatihan pengolahan jajanan dan makanan sepinggan untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dan dapat diterapkan pada anak-anak pada kegiatan

sentra memasak dan anak diajarkan pengetahuan cara mengolah hidangan yang sehat, dan

dikembangkan di PAUD ABC Singaraja melalui kegitan sentra memasak.

Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan analisis situasi di atas, dikemukanan bahwa konsep pembelajaran diPAUD

ABC Singaraja yaitu dengan kegiatan makan bersama dan pengembangan pembelajaranya

menggunakan metode sentra sangat sesuai dengan ciri sekolah ini yaitu sekolah berbasis alam

dan budi pekerti. Dengan metode sentra siswa menjadi gembira dan senang karena siswa tidak

saja belajar dikelas, tetapi mereka belajar di alam, ditengah-tengah masyarakat dan dari siapa

saja.kegiatan ini sudah diaplikasikan pada sentra memasak, hanya pengembangan variasi

hidangan masih monoton seperti hanya membuat aneka jus, dan membuat aneka omelet.

Sedangkan variasi hidangan lain yang memvariasikan hidangan berdasarkan bahan makanan,

bentuk, warna, rasa, teknik memasak dan teknik menyajikan belum ada seperti membuat aneka

bakso, aneka nuget, mie goreng, dan jenis jajanan lainnya belum dilakukan dikarenakan

kurangnya pengetahuan dan keterampilan para guru di PAUD ABC Singaraja.

Bertolak dari identifikasi diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Pemberian pengetahuan bagi guru dan orang tua tentang variasi hidangan atau

makanan dapat meningkatkan variasi hidangan atau makanan yang diolah.

2. Pemberian cara mengolah hidangan atau makanan berupa jajanan dan hidangan

sepinggan akan meningkatkan keterampilan guru dan orang tua mengolah hidangan

atau makanan.

3. Para guru dan orang tua siswa dapat menyajikan variasi hidangan atau makanan

(variasi bahan makanan, variasi bentuk, variasi warna, variasi rasa, variasi teknik

pengolahan dan variasi penyajian) bagi siswanya atau anaknya.

Tinjauan Pustaka

Page 10: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

a. Perkembangan jajanan di Indonesia

Sejak manusia mengenal api, maka sejak itulah manusia mulai mengenal makanan.

Mula-mula dengan teknik memasak yang paling sederhana dengan cara dibakar,

kemudian terus berkembang sampai saat ini menggunakan teknik memasak dengan

microwave. Semakin berkembang peradaban manusia, maka semakin meningkat pula

kebutuhan makanan yang lebih lezat, lebih bermutu, dan lebih bervariasi. Makanan tidak

hanya terdiri dari makanan pokok dengan lauk pauk dan sayuran saja, tetapi dilengkapi

dengan kue-kue dan minumannya juga.

Pada mulanya kue-kue atau jajanan dibuat sebagai sesajen, yaitu untuk

menghubungkan arwah leluhur dengan manusia. Masuknya agama-agama ke indonesia,

menyebabkan kue-kue atau jajanan tidak lagi digunakan sebagai pelengkap dalam acara-

acara adat saja.

Berdasarkan perkembangan jajanan di Indonesia, penggolongan jajanan nusantara

dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :

1. Jajanan tradisional atau klasik

Jajanan ini merupakan jajanan yang mempunyai resep secara turun temurun dari

generasi kegenerasi, sehingga disebut jajanan klasik. Tidak mudah membuat

jajanan tradisional, karena teknik pengolahannya (banyaknya bahan, cara

membuatnya dan cara penyajiannya) berdasarkan kebiasaan dan pengalaman yang

diperoleh dari orang tuanya. Jajanan tradisional mempunyai ciriciri seperti

memiliki aturan dalam bentuk, warna, dan rasa yang baku atau tetap, seperti kue

cucur berbentuk bulat pipih, warnanya keciklatan dan rasanya manis, komposisi

bahan yang digunakan tidak standart atau tidak baku, kuno dan klasik yaitu hanya

digunakan sebagai pelengkap dalam upacara atau sebagai sesajen.

2. Jajanan modern

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mempengaruhi kebudayaan

Indonesia, demikian juga dengan perkembangan jajanan nusantara sehinggakita

banyak mengenal berbagai jajanan modern yang banyak dimodifikasikan dari

bahan-bahan yang digunakan, dan kombinasi pada sebagian atau semua cara

membuat dan cara penyajiannya pada jajanan tersebut.

Page 11: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

3. Jajanan cipta kreasi

Jajanan yang sudah mengalami modifikasi sedemikian rupa pada bahan yang

digunakan, teknik pengolahan dan cara penyajiannya, sehingga merupakan

jajanan hasil cipta karya seseorang. Jadi tidak berdasarkan perkembangan jajanan

tradisional, tetapi merupakan jajanan kreasi baru dengan berbagai modifikasi.

Contohnya lemper singkong, cake ubi, donat kentang dan sebagainya.

b. Penggolongan jajanan Indonesia

Penggolongan jajanan Indonesia dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan akan

penggolongan jajanan tersebut, seperti penggolongan berdasarkan :

- Suhu makanan, yaitu jajanan yang disajikan panas atau dingin

- Waktu makan, yaitu jajanan sebagai sarapan, jajanan sebagai selingan, jajanan

sebagai teman minum teh sore hari

- Tujuan membuat jajanan, yaitu jajanan sehari-hari untuk keluarga, jajanan untuk

dijual, jajanan untuk kesempatan khusus (arisan, rapat, reuni dan bekaal dalam

perjalanan), jajanan untuk pesta (perkawinan, ulang tahun, tahun baru, lebaran,

dan natal)

- Bahan yang digunakan, yaitu jajanan dari tepung beras, tepung terigu, jajanan dari

umbi-umbian, dan lain-lain.

- Teknik pengolahannya, yaitu jajanan yang digoreng, jajanan yang direbus, jajanan

yang dibakar, jajanan yang dioven dan sebagainya.

- Asal derah , yaitu jajanan khas Betawi, khas Sunda, khas Bali, khas Manado, khas

Sumatra, dan sebagainya.

- Konsumen, yaitu balita, anak-anak, remaja, orang tua, wanita, laki-laki, ataupun

jajanan yang dikonsumsi untuk diet (orang sakit).

Sedangkan berdasarkan konsistensinya jajanan Indonesia dapat digolongakan sebagai

berikut :

- Jajanan basah, adalah kue-kue basah (tidak kering) yang disajikan tanpa kuah,

yang dibuat dari bahan yang ada di Indonesia dengan menggunakan alat-alat

memasak rumah tangga, bila perlu dapat dilengkapi dengan cetakan kue dan

berdasarkan rasanya ada rasa manis dan asin.

Page 12: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

- Jajanan kering, adalah kue-kue dengan konsistensi/kadar air yang rendah,

sehingga jajanan ini dapat bertahan lama. Proses pengolahannya menggunakan

oven atau digoreng, dan kue-kue kering ini dalam penyajiannya biasanya

menggunakan stoples yang kedap udara.

- Cake / kue besar, yaitu kue jenis bolu atau cake yang menggunakan bahan,

peralatan, dan teknik pengolahan tradisional Indonesia.

- Jajanan sepinggan, adalah jajanan yang berkuah memiliki cairan dan mempunyai

rasa manis. Penyajian jajanan berkuah ini menggunakan mangkuk atau piring

cekung yang dilengkapi dengan sedok, biasanya jajanan berkuah ini disajikanpada

pagi hari sebagai pengganti sarapan atau sebagai makanan selingan disore hari.

- Puding tradisional, adalah jajanan sejenis agar-agar, dengan konsistensi basah,

kenyal, lunak dan berbentuk sesuai dengan cetakan.

- Minuman Indonesia, dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu minuman

alkohol, minuman non alkohol, dan minuman isi.Minuman alkohol adalah

minuman yang mengandung kadar alkohol, sehingga apabila dikonsumsi secara

berlebihan dapat memabukkan. Biasanya minuman ini merupakan hasil

fermentasi dari enau seperti tuak, hasil fermentasi dari tapai ketan hitam seperti

brem bali, hasil fermentasi dari buah salak. Minuman non alkohol adalah

minuman yang tidak mengandung alkohol dan dapat disajikan panas seperti

macam-macam wedang, dan disajikan dingin macam-macam es, sedangkan

minuman isi adalah minuman baik yang disajijan poanas atau dengin yang diisi

dengan buah-buahan, cincau, daluman, biji mutiara, dan sebagainya.

Tujuan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang

pengolahan jajanan dan hidang sepinggan yang bervariasi bagi guru dan orang tua siswa di

PAUD ABC Singaraja.

Jika tujuan diatas dapat tercapai, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

keterampilandalam mengolah jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru dan orang tua siswa

yang nantinya dapat dipraktikkan dan disajikan untuk siswa dan anaknya.

Page 13: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

Manfaat Kegiatan

Apabila tujuan diatas telah tercapai maka diharapkan dapat :

1. Dapat meningkatkan pengetahuan bagi guru dan orang tua tentang variasi hidangan

atau makanan dapat meningkatkan variasi hidangan atau makanan yang diolah.

2. Dapat meningkatkan cara mengolah hidangan atau makanan berupa jajanan dan

hidangan sepinggan akan meningkatkan keterampilan guru dan orang tua mengolah

hidangan atau makanan.

3. Para guru dan orang tua siswa dapat menyajikan variasi hidangan atau makanan

(variasi bahan makanan, variasi bentuk, variasi warna, variasi rasa, variasi teknik

pengolahan dan variasi penyajian) bagi siswanya atau anaknya.

Kerangka Pemecahan Masalah

Pemberian pengetahuan dapat dilakukan guru dan orang tua melalui pengajaran

makan disekolah, yaitu melalui materi atau kegiatan sentra memasak atau kegiatan

pemberian makanan yang diberikan secara periodik, yang sesuai dengan usia PAUD. Di

balik pemberian pengetahuan tersebut, juga dimaksudkan agar siswa menyampaikan

pengetahuan tersebut kepada lingkungannya terutama dalam keluarga sehingga orangtua

dapat mempraktekkan cara memberi makanan yang baik sesuai dengan kebutuhan

tubuhnya dalam kegiatan makan sehari-hari yaitu membiasakan kepada anak untuk

mengkonsumsi makanan yang sehat.

Pengetahuan dan keterampilan dalam hal pengolahan jajanan dan makanan sepinggan

yang bervariasi merupakan salah satu kendala dalam pencapaian tujuan diatas, selain itu

pihak sekolah tidak setiap hari memberikan jajanan atau makanan sepinggan kepada

siswanya, hal ini disebabkan biaya yang amat terbatas. Makanan yang dibawa anak dari

rumah tentu tergantung pada pengetahuan dan keterampilan ibu, akibatnya banyak

ditemukan berbagai jenis makanan yang dibawa anak tidak bervariasi dan bahkan kurang

bergizi. Untuk itu perlu dilakukan pelatihan keterampilan dalam mengolah jajanan dan

Page 14: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

makanan sepinggan bagi guru dan orang tua sehingga dapat menyajikan hidangan yang

bervariasi.

Pelatihan ini mencakup beberapa kegiatan, sebagai berikut :

1. Perencanaan program meliputi rencana kegiatan, peserta, tenaga instruktur, dan

rencana anggaran. Tahap persiapan dimulai dari tahap observasi, rekruitmen

peserta pelatihan di PAUD ABC Singaraja. Pelaksanaan merupakan pelatihan

pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan yang bervariasi. Adapun materi

kegiatan meliputi praktek pengolahan aneka jajan basah,aneka jajan kering,

dananeka hidangan sepinggan.

2. Pelaporan meliputi evaluasi kegiatan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan,

serta hal-hal yang mendukung atau menghambat pelaksanaan program ini

BAB II

METODE PELAKSANAN

2.1 Realisasi Pemecahan Masalah

Untuk mencapai sasaran kegiatan perlunya dukungan dari berbagai pihak terkait, guna

kelancaran kegiatan. Koordinasi yang baik dari pelaksana kegiatan dan peserta merupakan faktor

penentu berhasilnya kegiatan pengabdian ini.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dibagi beberapa tahap kegiatan yang meliputi : 1)

tahap persiapan meliputi: pembekalan materi tentang pemberian pengetahuan bagi guru dan

orang tua tentang variasi hidangan baik itu jajanan maupun makanan yang dikonsumsi sehari-

hari khususnya untuk anak-anak sepereti variasi bahan makanan, variasi bentuk, variasi warna,

variasi rasa, variasi teknik pengolahan dan variasai penyajian ; 2) tahap pelatihan meliputi:

pengolahan jajanan meliputi jajanan kering atau jajanan basah seperti aneka kue kering (nastar,

kue semprit), kue basah seperti Shiffon cake, bolu tape, pukis, kue sus, kue panada, dan bakso

ikan); 3) tahap evaluasi meliputi evaluasi akhir pembuatan makanan (mencari faktor penyebab

kegagalan), penilaian rasa dan tampilan makanan.

Page 15: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

Untuk mencapai sasaran kegiatan diperlukan adanya dukungan dari berbagai pihak terkait,

guna kelancaran jalannya kegiatan. Koordinasi kegiatan merupakan salah satu faktor penentu

keberhasilan kegiatan ini.

Kegiatan ini dibagi atas beberapa kegiatan yaitu : 1) Pembekalan materi pelatihan berupa

persiapan bahan, alat hal-hal yang terkait dengan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan

dengan berbagai variasi seperti variasi bahan, bentuk, warna, rasateknik pengolahan dan

penyajian , 2) Pelaksanaan kegiatan berupa demontrasi oleh instruktur yang langsung diikuti para

peserta, yaitu pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru dan orang tua siswa PAUD

ABC Singaraja.

2.2 Khalayak Sasaran

Adapun yang menjadi subjek sasaran dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah

para guru dan orang tua siswa Paud ABC Singaraja desa Panji, Kecamatan Sukasada, kabupaten

Buleleng sebanyak 25 orang.

2.3 Metode Pelaksanaan

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dibagi beberapa metode dengan tahap kegiatan yang

meliputi : 1) tahap persiapan meliputi: pembekalan materi tentang variasi hidangan atau makanan

dapat meningkatkan variasi hidangan atau makanan yang diolah; 2) tahap pelatihan meliputi cara

mengolah hidangan atau makanan berupa jajanan dan hidangan sepinggan akan meningkatkan

keterampilan guru dan orang tua mengolah hidangan atau makanan.; 3) tahap evaluasi meliputi

evaluasi akhir pembuatan makanan (mencari faktor penyebab kegagalan), penilaian rasa dan

tampilan makanan.

Kegiatan pengabdian pada masyarakat (P2M) menggunakan metode dalam bentuk

pelatihan keterampilan melalui ceramah, demontrasi dan tanya jawab dilaksanakan secara

bertahap . Adapun tahapan-tahapan dalam pelaksanaan kegiatannya :

1. Ceramah digunakan untuk penyampaian pengetahuan secara umum tentang variasi

hidangan atau makanan terutama hidangan jajanan dan hidangan sepinggan. Demontrasi

digunakan untuk memberikan keterampilan langsung mengenai proses pengolahan jajanan

Page 16: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

dan hidangan sepinggan, peralatan yang diperlukan serta bahan tambahan makanan yang

digunakan dalam pengolahan.

2. Tanya jawab digunakan untuk melengkapi hal-hal yang belum terakomodasi oleh kedua

metode diatas .

3. Pelatihan pembuatan makanan dengan melibatkan seluruh peserta pelatihan.

4. Evaluasi hasil akhir dan pengemasan makanan. Adapun pedoman yang digunakan dalam

penilaian keberhasilan pelaksanaan pelatihan sebagai berikut:

Tabel 1. Pedoman PenilaianNo. Rentangan Kategori

1. 85-100% Berhasil

2. 50-84% Sedang

3. 0-49% Kurang Berhasil

2.4 Rancangan Evaluasi

Rancangan metode evaluasi diberikan kepada peserta menggunakan kriteria/indikator

keberhasilan untuk penilaian pengolahan aneka jajanan dan aneka hidangan sepinggan.

Sedangkan evaluasi kegiatan ini secara keseluruhan dilakukan setelah peserta diberikan pelatihan

dan menghasil produk olahan aneka jajanan dan aneka hidangan sepinggan.

Kriteria atau indikator keberhasilan program pelatihan ini dapat dilihat pada tabel 2

berikut ini :

NO KRITERIA IDIKATOR TOLAK UKUR

1. Kualitas bahan

a. Tepung terigub. Tepung berasc. Tepung ketand. Umbi-umbiane. Gula pasirf. Telurg. Garamh. Gula merahi. Pewarna

makananj. Asam sitrat

Rasa gurih, rasa manis, variasiwarna (warna kuningkecoklatan,warna hijau)bentuk yang sesuai dengankemasan atau sesuai dengancetakan

Page 17: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

k. Garaml. Santanm. fermipann. Tepung kanjio. Daging ayamp. Bumbu-bumbuq. Minyak goreng

2.. Hasil berdasarkanTeknik Pengolahan

a. Direbusb. Dikukusc. digoreng

Teknik dapat dilakukanbeberapa kali dan bervariasi

3. Variasi BentukPenyajian

a. Bentukb. Rasac. Warna

Setiap hidangan memilikibentuk,warna, dan rasa yangberbeda dan bervariasi,bentukjajanan sesuai dengan cetakan

4. Pemakaian BahanTambahan

a. Alamib. Sintetis

Bahan tambahan yangdigunakan disesuaikan denganjenis dan variasi hidangan

Tingkat keberhasilan ini dilakukan melalui evaluasi, dilihat dari segi kualitas dengan

menggunakan pedoman sesuai dengan tabel 3 sebagai berikut :

NO Aspek Kualitas Kriteria yang diharapkan1. Bentuk2. Warna3. Rasa4. Aroma5. Tekstur

Page 18: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat tentang ”Pelatihan pengolahan

Jajanan dan Hidangan Sepeinggan Bagi Guru dan Orang Tua Siswa Paud Alam Bina Cendekia

(ABC) Singaraja Desa Panji kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng” dengan jumlah peserta

25 orang, dimana peserta kegiatan ini adalah guru- guru dan orang tua siswa Paud ABC berjalan

dengan lancar sesuai dengan rencana.

Tahap pertama adalah persiapan tempat, pada kegiatan ini tempat yang digunakan adalah

di Ruang Belajar PAUD ABC Singaraja. Selain tempat pada tahap awal tim pelaksana membuat

kesepakatan mengenai pelaksanan kegiatan pengabdian yang akan dilaksanakan dan disepakati

kegiatan tersebut pada tanggal 31 Mei 2015.

Tahap kedua melakukan koordinasi dengan anggota pelaksana atau instruktur untuk

menyiapkan bahan dan serta materi yang akan disampaikan diawal kegiatan sebelum kegiatan

keterampilan dimulai, tujuannya adalah agar peserta memperoleh gambaran secara umum

pengetahuan tentang variasi hidangan atau makanan yang dapat meningkatkan selera makan

anak, serta meningkatkan keterampilan guru dan orang tua siswa dalam mengolah hidangan atau

Page 19: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

makanan.bonggol pisang dan manfaatnya serta berbagai macam produk buah daribonggol pisang

yang dapat diolah.

Tahap ketiga, merupakan tahap pelaksanaan dari kegiatan inti yaitu pelatihan pengolahan

jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru dan orang tua siswa berupa berbagai jenis jajanan

seperti chiffon cake, panada, kue pukis, kue susu, bolu tape, kue nastar, kue semprit dan bakso

ikan. Peserta hadir sesuai dengan undangan yang telah disepakati antara peserta dengan tim

pelaksana yaitu pada pukul 10.00 wita sampai dengan pukul 15.00 wita, kegiatan dimulai yang

didahului dengan acara pembukaan yang dibuka oleh bapak kepala sekolah dan ketua yayasan,

serta laporan ketua pelaksanan.

Dari pengamatan para instruktur dan tim pelaksana para peserta sangat antusias dan

bersemangat dalam mengikuti kegiatan ini, hal ini terlihat dengan semangatnya peserta yang

mengajukan beberapa pertanyaan dan memberi masukan selama kegiatan berlangsung dan

meminta kembali agar kegiatan seperti ini dilaksanakan setiap yahun di sekolah ini, dan akhirnya

perserta dapat menyelesaikan berbagai produk jajanan dan hidangan sepinggan.

Tahap akhir dari pelaksanaan kegiatan pelatihan ini adalah evaluasi pelaksanan program

dan evaluasi yang meliputi hasil keterampilan pengolahn jajanan dan hidangan sepinggan yaitu

membuat chiffon cake, bolu tape, pukis, panada, nastar, semprit dan bakso ikan. Bila dilihat dari

peserta yang mengikuti pelatihan ini mereka belum pernah mengikuti pelatiahan pembuatan

macam-macam kue yang sangat bervariasi dan mudah. Para peserta menyampaikan sangat

bermanfaat sekali tertutama para guru, karena dapat menerapkan keterampilan pengolahan jajan

tersebut dalam proses pembelajaran yaitu pada sentra cocking (sentra memasak). Berdasarkan

hasil evaluasi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa program Pengabdian Kepada Masyarakat

tentang ”Pelatihan Pengolahan Jajanan dan Hidangan sepinggan bagi guru dan orang tua siswa

dapat dikatagorikan berhasil, hal ini dapat dilihat dari hasil keterampilan dalam mengolah

jajanan dan hidangan sepinggan yang mereka selesaikan.

Kegiatan pelatihan yang baru pertama kali dilaksanakan di PAUD ABC Singaraja Desa

panji ini memberikan kesan yang sangat mendalam bagi para peserta, hal ini dapat dilihat dari

antusias dan semangat serta peserta mengharapkan kegiatan seperti ini dapat diselenggarakan

kembali dengan materi yang lain seperti mengolah aneka selai, mengolah aneka roti dan aneka

hidangan sepinggan yang lain seperti mengolah anek bakso, empek-empek dan lain-lain yang

harapannya kedepan orang tua siswa dapat menyiapkan dan mengolah sendiri jajanan yang

Page 20: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

mudah dan sederhana dan disukai oeh anak-anak karena dengan mengolah sendiri akan lebih

menjamin dari segi kualitas dari rasa dan warna serta kebersihannya. Sedangkan bagi guru-guru

dapat meningkatkan keterampilan terutama dalam memvariasikan jenis jajan dan hidangan

sepinggan yang akan diajarkan pada siswa dalam kegiatan sentra cocking (memasak). Hasil

keterampilan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan motivasi para guru dan orang tua

siswa untuk meningkatkan keterampilan dalam memvariasikan dalam mengolah dan

menyediakan jajanan dan hidangan bagi anak-anak.

3.2 Pembahasan

Konsep pembelajaran di PAUD ABC mengacu pada pembelajaran model tematik (spider

web), dilakukan dengan mengintegrasikan suatu tema dalam semua materi/mata pelajaran.

Dengan demikian pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran bersifat integratif,

komprehensip, aplikatif dan sekaligus lebih “membumi”. Sedangkan metode yang digunakan

adalah menggunakan metode sentra yaitu cara pembelajarannya berdasarkan pusat-pusat

kegiatan tertentu seperti sentra balok, sentra seni, sentra bermain peran, sentra sain dan

bahan alam, dan sentra memasak atau sentra coocking. Hal ini berbeda dengan sekolah TK

yang lain dimana metode pembelajarannya bersasarkan pada area

Metode sentra ini belum banyak dikembangkan oleh sekolah TK-TK yang lain karena

metode ini selain harus didukung oleh sarana dan prasarana, harus didukung pula oleh guru yang

berkualitas dan berdedikasi (sumber daya manusianya) agar kegiatan pembelajaran tercapai yaitu

menimbulkan suasana yang real dan fun, tanpa tekanan, jauh dari kebosanan dan siswa langsung

mengalaminya.

Melalui metode sentra pembelajaran berlangsung sangat gembira terutama pada kegitan

sentra memasak karena selain melibatkan siswa, orang tua siswa juga dilibatkan yaitu dengan

membantu menyiapkan bahan-bahan yang digunakan sehingga orang tua siswapun belajar dari

guru dan siswa.

Page 21: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

Dalam melaksanakan program kegiatan belajar di PAUD ABC Singaraja, dilakukan acara

makan bagi siswanya. Setiap hari anak-anak makan disekolah dengan membawa bekal dari

rumah dan seminggu sekali pada hari sabtu disiapkan oleh sekolah hidangan berupa jajanan atau

hidangan sepinggan seperti mi goreng, nasi goreng dan lain-lain.

Dari hasil observasi di PAUD ABC Singaraja pada bulan Agustus 2014, hidangan atau

makanan yang dibawa dari rumah kurang bervariasi seperti nasi kuning, nasi goreng, serta jajan

yang dibeli dalam kemasan (ciki, tanggo, manisan, dan lain-lain), dan makanan yang dibawa dari

rumahpun sebagian besar orang tua jarang menyiapkan sendiri tetapi dibeli dari warung. Selain

itu terdapat pula kendala dalam mengembangkan sentra memasak yaitu kurangnya

pengetahuan dan variasi hidangan yang dimiliki oleh guru-guru, terutama jenis hidangan

yang cocok untuk diajarkan pada siswa PAUD ABC Singaraja.

Berdasarkan fenomena tersebut perlu diadakan pelatihan dan pembinaan bagi para guru dan

orang tua siswa untuk mengikuti pelatihan pengolahan jajanan dan makanan sepinggan untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dan dapat diterapkan pada anak-anak pada kegiatan

sentra memasak dan anak diajarkan pengetahuan cara mengolah hidangan yang sehat, dan

dikembangkan di PAUD ABC Singaraja melalui kegitan sentra memasak.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang

pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru dan orang tua siswa Paud ABC Singaraja

Desa Panji Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng.Tujuan ini diharapakan bagi orang tua

dapat menerapkan dalam mengolah dan menyajikan jajanan dan hidangan sepinggan tang

bervariasi, dan bagi guru dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilannya pada siswa dalam

kegiatan sebtra memasak.

Evaluasi akhir dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di PAUD Alam Bisa

Cendekia (ABC) Singaraja Desa Panji secara umum dapat berhasil atas dukungan dan kerjasama

antara Kepala sekolah dan Ketua Yayasan yang telah memberi kesempatan pada tim Pengabdian

Kepada Masyarakat khususnya Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, guru-guru dan

orang tua siswa. Hal ini terlihat dengan antusiasnya mereka mengikuti kegiatan ini, dan mereka

berharap kegiatan ini dapat diselenggarakan kembali dengan materi yang lain yang dapat

Page 22: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

meningkatkan ketrerampilan dalam mengolah jajanan dan hidangan sepinggan dengan variasi

yang berbeda.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

PAUD Alam Bina Cendekia (ABC) merupakan layanan pendidikan anak usia dini sejak

dilahirkan sampai dengan usia 6 tahun dengan karakteristik pendidikan yang berbasis alam

(ecoschool) dan berbudi pekerti luhur, mengacu pendekatan MI, small group dan pembelajaran

tematik yang tetap memadukan pendidikan konvensional dan konsep alam. Pembelajaran

dilakukan dengan memadukan ruang kelas dan pembelajaran di ruang terbuka, taman-taman

yang indah, sakapat, rumah pohon, outing activities dan outbound yang menarik minat anak

untuk bermain dan belajar sebagaimana motto PAUD ABC Singaraja yaitu : “Bermain Sambil

Belajar-Belajar seraya Bermain, Bermain dan Berkawan-Berkawan dengan Alam”.

Dalam melaksanakan program kegiatan belajar di PAUD ABC Singaraja, dilakukan acara

makan bagi siswanya. Setiap hari anak-anak makan disekolah dengan membawa bekal dari

rumah dan seminggu sekali pada hari sabtu disiapkan oleh sekolah hidangan berupa jajanan atau

hidangan sepinggan seperti mi goreng, nasi goreng dan lain-lain.

Dari hasil observasi di PAUD ABC Singaraja pada bulan Agustus 2014, hidangan atau

makanan yang dibawa dari rumah kurang bervariasi seperti nasi kuning, nasi goreng, serta jajan

yang dibeli dalam kemasan (ciki, tanggo, manisan, dan lain-lain), dan makanan yang dibawa dari

rumahpun sebagian besar orang tua jarang menyiapkan sendiri tetapi dibeli dari warung. Selain

itu terdapat pula kendala dalam mengembangkan sentra memasak yaitu kurangnya

Page 23: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

pengetahuan dan variasi hidangan yang dimiliki oleh guru-guru, terutama jenis hidangan

yang cocok untuk diajarkan pada siswa PAUD ABC Singaraja.

Berdasarkan fenomena tersebut perlu diadakan pelatihan dan pembinaan bagi para guru dan

orang tua siswa untuk mengikuti pelatihan pengolahan jajanan dan makanan sepinggan untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dan dapat diterapkan pada anak-anak pada kegiatan

sentra memasak dan anak diajarkan pengetahuan cara mengolah hidangan yang sehat, dan

dikembangkan di PAUD ABC Singaraja melalui kegitan sentra memasak.

Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat tentang ”Pelatihan pengolahan

Jajanan dan Hidangan Sepeinggan Bagi Guru dan Orang Tua Siswa Paud Alam Bina Cendekia

(ABC) Singaraja Desa Panji kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng” dengan jumlah peserta

25 orang, dimana peserta kegiatan ini adalah guru- guru dan orang tua siswa Paud ABC berjalan

dengan lancar sesuai dengan rencana.

Tahap pelaksanaan dari kegiatan inti yaitu pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan

sepinggan bagi guru dan orang tua siswa berupa berbagai jenis jajanan seperti chiffon cake,

panada, kue pukis, kue susu, bolu tape, kue nastar, kue semprit dan bakso ikan.

4.2 Saran

1. Peserta diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah

jajanan dan hidangan sepinggan yang mudah dan bervariasi.

2. Hasil keterampilan ini diharapkan dapat diterapkan oleh orang tua dalam menyiapkan

hidangan yang sehat dan bergizi serta bervariasi sehingga anak tidak mudah bosan, dan bagi

guru dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan mengolah jajanan dan hidangan

sepinggan yang mudah, bervariasi dan dapat diajarkan kepada siswa Paud ABC Singaraja.

3. Kepada Institusi (Undiksha) melalui lembaga P2M untuk terus berupaya memberikan

bantuan untuk program-program sejenis dengan mengolah hidangan-hidangan yang lain dan

bervariasi untuk meningkatkan gizi anak atau siswa.

Page 24: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

DAFTAR PUSTAKA

Ari Fadiati . 1988. Pengelolaan Usaha Boga. Depdikbud Jakarta

George S Morrison. 2012 Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta :

Indeks.

Idrus H.A., 2000. Trend Jajan Pasar selera Nusantara. Solo Jawa Tengah : CV

Aneka.

Munif Chatib. 2009. Sekolahnya Manusia, Sekolah Berbasis Multiple Intelegences

di Indonesia. Bandung : Kaifa PT Mizan Pustaka

Sugung, dkk. 2010. Kesehatan dan Gizi. Departemen pendidikan dan kebudayaan

Jakarta : Rineka Cipta.

Sudarna , 2014. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Berkarakter Melejitkan

Kepribadian Anak Secara Utuh (Kecerdasan Emodi, Spirit, dan Sosial). Sleman

Yogyakarta : Genius Publiser.

Yasaboga , 2003. Kue-kue Indonesia, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Page 25: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

Lampiran Gambar

Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat di PAUD Alam Bina Cendekia (ABC) Singaraja

Pengolahan Jajanan dan Hidangan Sepinggan

1. Gambar Persiapan alat pengolahan yang digunakan

GAMBAR 1 : Persiapan alat pengolahan yang digunakan

Page 26: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

GAMBAR 2 : Persiapan Bahan yang digunakan

GAMBAR 3 : Instruktur sedang memberikan penjelasan dan mendemokan penggunaan alat

Page 27: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

GAMBAR 4 : peserta melakukan pengolahan aneka jajanan

Page 28: UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196502191991032001... · laporan akhir program p2m dipa undiksha pelatihan pengolahan jajanan dan hidangan sepinggan bagi guru

GAMBAR 5 : Hasil Pelatihan