· Laeya adalah nama salah satu sungai di Kab. ... BPTP Sultra pada tahun selanjutnya juga bisa...

1
www.litbang.deptan.go.id www.litbang.deptan.go.id Vol. IV No. 12, Desember 2009 Pada tahun 2014 menjadi lembaga penelitian dan pengembangan pertanian berkelas dunia dalam menghasilkan dan mengembangkan inovasi pertanian mendukung terwujudnya sistem pertanian industrial "Patut kita syukuri kehadirat Allah SWT karena kita telah mencatat sejarah bukan hanya lokal tetapi secara nasional yakni dengan peresmian varietas padi Laeya yang diambil dari nama sungai terbesar di Kabupaten Konawe Selatan" demikian sambutan Bupati Konawe Selatan, Drs. Imran MSi, dalam panen perdana padi varietas unggul baru Inpari 10 Laeya di Balai Benih Utama Kec. Laeya, Kabupaten, Konawe Selatan pada hari Selasa (1/12). Dalam kesempatan itu pula Bupati Konawe Selatan memberikan apresiasinya terhadap ketekunan para peneliti BPTP Sulawesi Tenggara dalam mengawal penelitian uji multilokasi padi ini, "tidak mungkin varietas ini disetujui untuk dilepas kalau tidak ada hasil penelitian" ungkapnya. Bupati juga mengharapkan varietas laeya menjadi varietas yang dominan ditanam di Kab. Konawe Selatan tanpa melupakan varietas lainnya karena dengan melihat karakteristiknya yang tahan kekeringan sangat cocok dikembangkan di daerah ini yang sebagian besar lahannya merupakan lahan tadah hujan dan rawan kekeringan. Laeya adalah nama salah satu sungai di Kab. Konawe Selatan. Dipilihnya nama sungai ini adalah karena mata airnya tidak pernah kering yang bisa membawa kesejahteraan pada masyarakat, dan itu pula harapannya terhadap varietas padi Laeya. Kepala BPTP Sultra, Dr. Muh. Taufiq Ratule, dalam sambutannya mengatakan bahwa disetujuinya nama Laeya melalui proses hasil penelitian uji multilokasi selama kurang lebih 7 tahun dan kemudian dikoordinasikan dengan Pemda Konawe Selatan untuk diberi nama yang diusulkan kepada Badan Litbang pertanian untuk diteruskan ke Departemen Pertanian. Kepala BPTP Sultra juga mengharapkan varietas ini, berdasarkan sifatnya yang tahan kekeringan, dapat melebihi "kakaknya" yakni varietas Konawe dan Mekongga yang juga sama-sama varietas padi Sulawesi Tenggara yang telah lebih dulu "lahir". Kepala BPTP Sultra juga merespon harapan Kadis Pertanian Konsel agar BPTP Sultra pada tahun selanjutnya juga bisa menghasilkan padi gogo yang spesifik Konawe Selatan. Kepala BPTP Sultra menambahkan peran BPTP Sultra ke depan yang terdekat pada tahun 2010 adalah adalah mendampingi program Dinas Pertanian yakni pendampingan sekitar 60% lokasi kegiatan sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SL-PTT). Acara peresmian varietas padi laeya dihadiri oleh ketua DPRD Kab. Konawe Selatan, para satuan perangkat kerja daerah (SKPD) lingkup Kab. Konawe Selatan, penyuluh pertanian, para perwakilan kelompok tani dan gapoktan se-Konawe Selatan, Dinas Pertanian Provinsi Sultra, Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih, BPTP Sulawei Tenggara, dan institusi lainnya. Pada kesempatan ini pula Bupati Konawe Selatan bersama Kepala BPTP Sultra beserta Kadinas lingkup Pemda Sultra berkenan melaksanakan panen perdana padi varietas Laeya, serta penyerahan salinan surat keputusan varietas padi Laeya oleh Kepala BPTP Sultra kepada Bupati Konawe Selatan. Laeya, Padi Varietas Baru Konawe Selatan Perbedaan kondisi alam tersebut juga mengakibatkan keanekaragaman tanaman pangan kita. Selain beras, singkong merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat kita. Dalam perkembangannya, pengolahan singkong tidak hanya diolah secara langsung, tetapi juga dapat dijadikan tepung. Dalam hal ini BB Pascapanen, sekaligus untuk mendukung gerakan kemandirian tepung nasional, telah menghasilkan tepung kasava BIMO yang dapat digunakan sebagai pengganti terigu. Sementara itu, dalam rangka mempercepat upaya pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme di lingkungan Departemen Pertanian, diselenggarakan acara WBK Vaganza yang merupakan puncak dari rangkaian upaya-upaya pemberantasan korupsi yang telah dilakukan Departemen Pertanian, khususnya melalui Inspektorat Jenderal. Badan litbang Pertanian ikut berpartisipasi dalam acara ini dengan mengikuti pameran anti korupsi yang diselenggarakan pada tanggal 2-3 Desember 2009 di Auditorium F Departemen Pertanian. Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau menyebabkan perbedaan kondisi alam di masing-masing daerah. Bagi badan Litbang Pertanian, hal ini merupakan tantangan sekaligus lecutan dalam menghasilkan inovasi teknologi, khususnya inovasi teknologi yang spesifik lokasi. Peran BPTP sebagai penghasil inovasi teknologi spesifik lokasi sangat besar disini, seperti halnya BPTP Sulawesi tenggara yang mampu menghasilkan padi varietas baru Inpari 10 Laeya yang merupakan varietas padi spesifik lokasi Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi tenggara.

Transcript of  · Laeya adalah nama salah satu sungai di Kab. ... BPTP Sultra pada tahun selanjutnya juga bisa...

Page 1:  · Laeya adalah nama salah satu sungai di Kab. ... BPTP Sultra pada tahun selanjutnya juga bisa menghasilkan padi gogo ... beribu-ribu pulau menyebabkan perbedaan

www.litbang.deptan.go.id

www.litbang.deptan.go.id

Vol. IV No. 12, Desember 2009

Pada tahun 2014 menjadi lembaga penelitian dan pengembangan pertanian berkelas dunia dalam menghasilkan dan mengembangkan inovasi pertanian mendukung terwujudnya sistem pertanian industrial

"Patut kita syukuri kehadirat Allah SWT karena kita telah mencatat sejarah bukan hanya lokal tetapi secara nasional yakni dengan peresmian varietas padi Laeya yang diambil dari nama sungai terbesar di Kabupaten Konawe Selatan" demikian sambutan Bupati Konawe Selatan, Drs. Imran MSi, dalam panen perdana padi varietas unggul baru Inpari 10 Laeya di Balai Benih Utama

Kec. Laeya, Kabupaten, Konawe Selatan pada hari Selasa (1/12). Dalam kesempatan itu pula Bupati Konawe Selatan memberikan apresiasinya terhadap ketekunan para peneliti BPTP Sulawesi Tenggara dalam mengawal penelitian uji multilokasi padi ini, "tidak mungkin varietas ini disetujui untuk dilepas kalau tidak ada hasil penelitian" ungkapnya. Bupati juga mengharapkan varietas laeya menjadi varietas yang dominan ditanam di Kab. Konawe Selatan tanpa melupakan varietas lainnya karena dengan melihat karakteristiknya yang tahan kekeringan sangat cocok dikembangkan di daerah ini yang sebagian besar lahannya merupakan lahan tadah hujan dan rawan kekeringan.

Laeya adalah nama salah satu sungai di Kab. Konawe Selatan. Dipilihnya nama sungai ini adalah karena mata airnya tidak pernah kering yang bisa membawa kesejahteraan pada masyarakat, dan itu pula harapannya terhadap varietas padi Laeya. Kepala BPTP Sultra, Dr. Muh. Taufiq Ratule, dalam sambutannya mengatakan bahwa disetujuinya nama Laeya melalui proses hasil penelitian uji multilokasi selama kurang lebih 7 tahun dan kemudian dikoordinasikan dengan Pemda Konawe Selatan untuk diberi nama yang diusulkan kepada Badan Litbang pertanian untuk diteruskan ke Departemen Pertanian. Kepala BPTP Sultra juga mengharapkan varietas ini, berdasarkan sifatnya yang tahan kekeringan, dapat melebihi "kakaknya" yakni varietas Konawe dan Mekongga yang juga sama-sama varietas padi Sulawesi Tenggara yang telah lebih dulu "lahir".

Kepala BPTP Sultra juga merespon harapan Kadis Pertanian Konsel agar BPTP Sultra pada tahun selanjutnya juga bisa menghasilkan padi gogo yang spesifik Konawe Selatan. Kepala BPTP Sultra menambahkan peran BPTP Sultra ke depan yang terdekat pada tahun 2010 adalah adalah mendampingi program Dinas Pertanian yakni pendampingan sekitar 60% lokasi kegiatan sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SL-PTT).

Acara peresmian varietas padi laeya dihadiri oleh ketua DPRD Kab. Konawe Selatan, para satuan perangkat kerja daerah (SKPD) lingkup Kab. Konawe Selatan, penyuluh pertanian, para perwakilan kelompok tani dan gapoktan se-Konawe Selatan, Dinas Pertanian Provinsi Sultra, Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih, BPTP Sulawei Tenggara, dan institusi lainnya. Pada kesempatan ini pula Bupati Konawe Selatan bersama Kepala BPTP Sultra beserta Kadinas lingkup Pemda Sultra berkenan melaksanakan panen perdana padi varietas Laeya, serta penyerahan salinan surat keputusan varietas padi Laeya oleh Kepala BPTP Sultra kepada Bupati Konawe Selatan.

Laeya, Padi Varietas Baru Konawe Selatan

Perbedaan kondisi alam tersebut juga mengakibatkan keanekaragaman tanaman pangan kita. Selain beras, singkong merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat kita. Dalam perkembangannya, pengolahan singkong tidak hanya diolah secara langsung, tetapi juga dapat dijadikan tepung. Dalam hal ini BB Pascapanen, sekaligus untuk mendukung gerakan kemandirian tepung nasional, telah menghasilkan tepung kasava BIMO yang dapat digunakan sebagai pengganti terigu.

Sementara itu, dalam rangka mempercepat upaya pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme di lingkungan Departemen Pertanian, diselenggarakan acara WBK Vaganza yang merupakan puncak dari rangkaian upaya-upaya pemberantasan korupsi yang telah dilakukan Departemen Pertanian, khususnya melalui Inspektorat Jenderal. Badan litbang Pertanian ikut berpartisipasi dalam acara ini dengan mengikuti pameran anti korupsi yang diselenggarakan pada tanggal 2-3 Desember 2009 di Auditorium F Departemen Pertanian.

Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau menyebabkan perbedaan kondisi alam di masing-masing daerah. Bagi badan Litbang Pertanian, hal ini merupakan tantangan sekal igus lecutan dalam menghasilkan inovasi teknologi, khususnya inovasi teknologi yang spesifik lokasi. Peran BPTP sebagai penghasil inovasi teknologi spesifik lokasi sangat besar disini, seperti halnya BPTP Sulawesi tenggara yang mampu menghasilkan padi varietas baru Inpari 10 Laeya yang merupakan varietas padi spesifik lokasi Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi tenggara.