karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8....

300

Transcript of karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8....

Page 1: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan
Page 2: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan
Page 3: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan
Page 4: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan
Page 5: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan
Page 6: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan
Page 7: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan
Page 8: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan
Page 9: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan
Page 10: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan
Page 11: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan
Page 12: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

1

BAB I

PENGURUSAN KEUANGAN NEGARA

DAN KEUANGAN DAERAH

1. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Pada bab ini diperkenalkan kepada mahasiswa tentang

tugas dan kewenangan pemerintah dalam pengurusan keuangan

negara secara umum.

2. Pendekatan untuk Pencapaian Tujuan Pengajaran (Isi)

A. Tugas Pemerintah

Sebuah negara yang didirikan tentu mempunyai tujuan,

yakni ingin memajukan kesejahteraan, melindungi, dan menye-

diakan kebutuhan rakyat yang mendiami seluruh pelosok tanah

air Indosesia. Adapun tugas-tugas pemerintah atau fungsi negara

adalah sebagai berikut.

1. Fungsi reguleren, yang terdiri atas:

a. negara sebagai political state

b. negara sebagai legal state

c. negara sebagai administrative state

d. negara negara sebagai diplomatic state

2. Fungsi Agent of development, yang meliputi:

a. pemerintah sebagai stabilisator

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa akan dapat

mengetahui dan memahami hal-hal sebagai berikut.

a. Mengetahui tugas pemerintah yang terdiri atas:

1) fungsi reguleren

2) fungsi agen of development

b. Memahami pengurusan keuangan negara terdiri atas:

1) pengurusan umum,

2) pengurusan khusus

3) latihan soal-soal.

Page 13: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

2 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

b. pemerintah sebagai investor

ad.1. Fungsi negara atau tugas pemerintah akan diuraikan se-

bagai berikut.

1) Fungsi reguler adalah pemerintah menjalankan fungsi

utamanya, yaitu melaksanakan tugas yang membawa

dampak langsung dirasakan oleh masyarakatnya.

2) Negara sebagai political state, yakni pemerintah men-

jalankan fungsi pokoknya meliputi pemeliharaan kete-

nangan, ketertiban, pertahanan, dan keamanan.

3) Negara sebagai legal state bertujuan untuk mengatur

tata cara kehidupan bernegara dan bermasyarakat,

apabila terjadi suatu konflik dalam kehidupan berma-

syarakat maka pemerintahlah yang akan menyelesaikan

konflik tersebut melalui jalur hukum.

4) Negara sebagai administrative state, yakni pemerintah

lebih menitikberatkan fungsi pemerintah pada asas

demokrasi, yaitu kekuasaan berada di tangan rakyat

dan pemerintah hanya menerima pendelegasian dari

rakyat melalui DPR, baik ditingkat pusat maupun

daerah.

5) Negara sebagai diplomatic state bertujuan untuk men-

jalin persahabatan dan memelihara hubungan kerja-

sama bilateral antara satu negara dengan negara

lainnya.

ad.2. Fungsi agent of development

Dalam pembangunan suatu negara, pemerintah mem-

punyai peran yang sangat besar. Peran pemerintah tersebut

antara lain adalah sebagai pendorong inisiatif atau pendo-

rong motivasi rakyat dalam mengembangkan usaha-nya,

sehingga dapat meningkatkan kehidupan rakyat menuju

pada kehidupan yang lebih baik. Adapun fungsi-fungsi

pemerintah yang dimaksudkan tersebut adalah sebagai

berikut.

Page 14: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

3

a. Pemerintah sebagai stabilisator mempunyai fungsi seba-

gai stabilisator apabila di dalam pembangun-an tidak

terjadi suatu kestabilan, maka pemerintahlah yang akan

menyelesaikan kestabilan tersebut, baik bidang politik,

ekonomi, maupun sosial budaya.

b. Pemerintah sebagai inovator artinya pemerintah harus

dapat mengadakan penemuan-penemuan baru baik

metode maupun sistem dalam rangka menyukseskan

pembangunan masyarakat dan negara.

B. Pengurusan Keuangan Negara

Masalah yang akan dibahas dalam materi ini menyangkut

pengurusan keuangan negara yang langsung dikelola oleh

pemerintah saja, sebab keuangan negara dipisahkan pengelola-

annya karena mempunyai tata aturan tersendiri sebagaimana

perusahaan-perusahaan yang telah berdiri sendiri. Pada pem-

bahasan pengelolaan keuangan negara yang dikelola langsung

oleh pemerintah dikenal dua jenis pengurusan sebagai berikut.

1. Pengurusan umum

Pengurusan umum adalah pengurusan pemerintah yang

berhubungan dengan penyelenggaraan tugas negara di segala

bidang yang berhubungan dengan pengeluaran dan penerimaan

negara. Penyelenggaraan pengurusan umum ini dilaksanakan

oleh dua pihak/kelompok.

a. Otorisator

Fungsi otorisator dipegang oleh presiden. Fungsi otorisator

ini disebut juga sebagai fungsi primer. Fungsi primer ini sesuai

dengan Pasal 4 Ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan

Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan

menurut undang-undang.

Adapun yang dimaksud dengan otorisasi adalah wewenang

presiden berupa kegiatan yang berhubungan dengan penerimaan

dan pengeluaran yang diwujudkan dengan perintah, persetujuan,

dan pengesahan. Hak otorisator ini diberikan oleh presiden untuk

Page 15: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

4 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

melakukan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan keuangan

di bidang pengeluaran dan penerimaan negara yang dapat

mengakibatkan timbulnya utang piutang negara. Jika dilihat dari

segi sifatnya yang berhubungan otorisasi dapat dibedakan

menjadi dua bagian.

Otorisasi yang bersifat luas

Otorisasi yang bersifat luas, permanen, dan dikeluarkan oleh

pemerintah dalam bentuk peraturan-peraturan, seperti:

1) undang-undang

2) peraturan pemerintah pengganti undang-undang

3) keputusan presiden

Otorisasi yang bersifat sempit

Otorisasi jenis bersifat insidentil atau bersifat khusus dan

dikeluarkan dalam bentuk “Surat Keputusan”, seperti:

1) SK pengangkatan pegawai negeri

2) SK penunjukan bendaharawan

3) SK pemberian penghargaan

4) SK penghapusan uang/barang

b. Ordonatur

Fungsi ordonatur di Indonesia dipegang oleh Menteri

Keuangan. Ini berarti bahwa segala tindakan atau kegiatan yang

dilakukan oleh penguasa lain yang membawa akibat pengeluaran

negara terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan dari

Menteri Keuangan. Fungsi ordonatur ini disebut juga sebagai

fungsi sekunder. Otorisator mempunyai wewenang yang menye-

babkan pengeluaran dan penerimaan negara, sedangkan ordona-

tur bertindak sebagai pengawas segala tindakan atau kegiatan

yang dapat mengakibatkan penerimaan atau pengeluaran negara.

2. Pengurusan khusus

Pengurusan khusus dilaksanakan oleh bendaharawan

yang dibebani tugas pengurusan dan penyimpanan sebagian dari

kekayaan negara berupa uang dan barang. Bendaharawan adalah

orang-orang dan badan-badan yang ditugaskan untuk menerima,

Page 16: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

5

penyimpan, membayar (mengeluarkan) atau menyerahkan uang,

kertas-kertas berharga, dan barang-barang milik negara di dalam

gudang atau penyimpanan pada tempat-tempat lain.

Berdasarkan objek pengurusan maka bendaharawan dapat

dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

a. bendaharawan uang

b. bendaharawan barang

ad.a. Bendaharawan uang

Bendaharawan uang mempunyai tugas melakukan

pengurusan uang, sedangkan yang dimaksud dengan uang di sini

adalah uang milik negara, seperti uang milik pihak ketiga yang

dikuasai oleh negara, seperti uang milik penabung yang berada

pada bank tabungan negara, dan juga surat-surat berharga lai-

nya, seperti cek, bea meterai, perangko, dan termasuk surat

perintah pembayar.

Bendaharawan uang dapat dikelompokkan menjadi:

a) Bendaharawan umum

Bendaharawan umum adalah kepala kantor kas negara. Bila tidak

terdapat kantor kas negara di suatu tempat, maka

bendaharawan umum dijabat oleh kepala kantor pos dan giro

atau kepala cabang bank-bank pemerintah yang ditunjuk oleh

Menteri Keuangan.

b) Bendaharawan khusus untuk penerimaan pendapatan ter-

tentu. Bendaharawan ini merupakan penengah antara pihak

pembayar pendapatan tertentu dengan kas negara. Benda-

harawan ini hanya menerima pendapatan-pendapatan ter-

tentu saja dan selanjutnya menyetorkannya kepada kas

negara sehingga bendaharawan ini disebut juga sebagai ben-

daharawan tetap atau penyetor tetap.

c) Bendaharawan khusus pengeluaran tertentu. Bendaharawan

ini biasanya disebut juga sebagai bendaharawan pemegang

UUDP, yakni uang yang disediakan kepada bendaharawan dan

Page 17: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

penggunaannya baru dapat dilakukan setelah diterimanya

surat bukti tagihan dari pihak kreditor yang sah.

ad.b. Bendaharawan barang

Bendaharawan barang mempunyai tugas untuk mengelola,

menyimpan, mengeluarkan, dan membuat perhitungan (memper-

tanggungjawabkan barang-barang tersebut, baik yang berada

dalam gudang maupun di tempat lain yang dikuasai negara.

Untuk dapat mengelola barang milik negara dengan baik

maka dikenal adanya suatu sistem pengelolaan barang yaitu

berfungsi sebagai logistik, yang mempunyai fungsi sebagai beri-

kut.

a) Fungsi perencanaan (planning)

b) Penentuan kebutuhan (requirement)

c) Penganggaran (budgeting)

d) Pengadaan (procurement)

e) Penyimpanan dan penyaluran (stirage and distibution),

f) Pemeliharaan (maintenance)

g) Penghapusan (disposal)

h) Pengendalian (controlling)

c. Barang milik negara dapat digolongkan menjadi empat

macam.

a) Barang-barang bergerak

Yang termasuk barang bergerak adalah peralatan-per-

alatan kantor, inventaris perpustakaan, alat-alat pengang-

kutan, inventaris perlengkapan rumah sakit, juga terma-

suk alat-alat besar untuk pembangunan, seperti traktor,

buldoser, peralatan-peralatan pabrik, peralatan-peralatan

pembangkit tenaga listrik dan lain-lain.

b) Barang tidak bergerak

Yang termasuk barang tidak bergerak adalah tanah

pertanian, kehutanan, jalan-jalan negara, jalan kereta api,

lapangan-lapangan udara dan olah raga, gedung-gedung

Page 18: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

7

pabrik, rumah dinas, monumen-monumen sejarah, dan

candi-candi atau peninggalan kuno lainnya.

c) Hewan-hewan

Yang dimaksud dengan hewan di sini adalah hewan-hewan

milik negara yang dipelihara dengan maksud untuk

dikembangkan maupun pemeliharaan terhadap kelestarian

hewan langka (margasatwa).

d) Barang-barang persediaan

Yang termasuk dalam kategori barang-barang persediaan

milik negara adalah barang-barang persediaan milik

pemerintah yang disimpan di dalam gudang, veem (gudang

pelabuhan), dan di tempat-tempat penyimpanan lainnya.

Selain itu, yang mempunyai kekuasaan terhadap barang-

barang milik negara adalah menteri yang membawahi

bendaharawan barang tersebut, yang dalam pelaksana-

annya diserahkan kepada sekretaris jenderal yang disebut

sebagai pembantu kuasa barang.

C. Soal Latihan

a. Sebutkan dan jelaskan tugas pemerintah atau pembagian

fungsi negara berikut ini.

1) Fungsi reguler

2) Fungsi agent development

b. Sebut dan jelaskan pembagian kedua fungsi negara tersebut.

c. Di dalam pengurusan keuangan negara terdapat dua peng-

urusan, yaitu pengurusan umum dan khusus. Jelaskan apa

yang dimaksud dengan:

a) Pengurusan umum

b) Pengurusan khusus

d. Sebutkan penyelenggaran pengurusan umum ini dilaksa-

nakan oleh siapa?

e. Di dalam pengurusan keuangan negara kita kenal adanya

fungsi otorisator dan irdonatur, sebutkan siapa yamg meme-

gang kedua fungsi tersebut?

Page 19: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

8 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

f. Sebutkan kepanjangan dari istilah berikut: SPMU, UUDP,

PO, SKO, SPM, dan UYDP.

g. Berdasarkan objeknya kepengurusan bendahara dapat diba-

gi menjadi dua bagian, sebutkan kedua bagian tersebut.

h. Sebutkan bendaharawan uang dikelompokkan pula menjadi

berapa bagian?

i. Sebutkan empat macam barang-barang yang dimiliki oleh

negara?

Page 20: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab II

9

BAB II

ANGGARAN DAN KEUANGAN NEGARA

1. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Pada bab ini diperkenalkan kepada mahasiswa hal-hal yang

berhubungandengan anggaran negara, fungsi anggaran, baik yang

berhubungan dengan siklus maupun penyusunan anggaran seca-

ra umum.

2. Pendekatan untuk Pencapaian Tujuan Pengajaran (Isi)

A. Pengertian Anggaran Negara

Secara umum, anggaran dapat diartikan sebagai rencana

keuangan yang mencerminkan pilihan kebijaksanaan untuk

periode yang akan datang. Dalam pengertian umum, hal ini

mencakup baik anggaran perusahaan, anggaran negara, maupun

anggaran lembaga-lembaga lainnya. Khusus anggaran negara

dikemukakan pengertian anggaran sebagai berikut.

Anggaran negara adalah suatu pernyataan tentang perkira-

an pengeluaran dan penerimaan yang diharapkan akan terjadi

dalam suatu periode di masa depan, serta data dari pengeluaran

dan penerimaan yang sungguh-sungguh terjadi di masa lalu.

Secara lebih rinci, anggaran dapat pula dinyatakan sebagai

berikut.

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa akan dapat

mengetahui dan memahami hal-hal sebagai berikut.

a. mengetahui anggaran negara

b. memahami fungsi-fungsi anggaran negara

c. menjelaskan sistem penyusunan angaran negara

d. memahami siklus penyusunan anggaran

e. memahami siklus penyusunan anggaran APBN

f. memahami penyusunan anggaran negara

g. mampu menyelesaikan soal-soal dalam bab ini

Page 21: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

10 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

a. Anggran negara adalah gambaran dari kebijaksanaan peme-

rintah yang dinyatakan dalam jumlah uang yang meliputi

kebijaksanaan penerimaan dan pengeluaran pemerintah un-

tuk masa yang akan datang.

b. Di samping mengungkapkan kebijaksanaan pemerintah untuk

suatu periode di masa yang akan datang, anggaran negara

juga dapat untuk mengetahui jumlah realisasi pelaksanaan

kebijaksanaan pemerintah di masa yang akan datang.

c. Dengan anggaran negara dapat diketahui tercapai atau tidak-

nya pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah

di masa lalu, apakah mengalami kemajuan atau kemunduran

dalam menjalankan pelaksanaan anggaran tersebut.

B. Fungsi Anggaran Negara

Di atas telah dijelaskan lebih mendalam tentang pengertian

anggaran, maka hal yang dapat dipertanyakan adalah bagaima-

nakah pelaksanaan kebijakan anggaran tersebut dijalankan

pemerintah dihubungkan dengan fungsi anggaran. Mengingat

fungsi anggaran negara sangat berkaitan erat dengan tujuan

pembangunan ke depan maka fungsi anggaran adalah sebagai

berikut.

a. Anggaran negara berfungsi sebagai pedoman bagi pemerintah

dalam pengelolaan keuangan negara dalam satu periode di

masa yang akan datang.

b. Sebelum anggaran negara dijalankan, terlebih dahulu harus

mendapatkan pengesahan dari Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR). Hal ini menunjukkan bahwa anggaran negara juga

berfungsi sebagai alat pengawasan bagi masyarakat terhadap

kebijaksanaan yang telah dipilih oleh pemerintah.

c. Pada akhirnya, setiap anggaran negara harus dipertang-

gungjawabkan pelaksanaannya oleh pemerintah kepada

lembaga permusyawaratan rakyat, yang berarti anggaran

negara juga berfungsi sebagai alat pengawasan bagi masya-

Page 22: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab II

11

rakat terhadap kemampuan pemerintah dalam melaksanakan

kebijaksanaan yang telah dipilihnya.

C. Sistem Anggaran Negara

Tiap negara menggunakan sistem anggaran yang berbeda-

beda, namun perbedaan ini di samping akan menyebabkan

timbulnya perbedaan dalam orientasi penekanannya, juga akan

menyebabkan timbulnya perbedaan dalam sistem akuntansinya.

Dalam proses perkembangan hingga saat ini, dikenal adanya tiga

sistem anggaran negara sebagai berikut.

a. Sistem anggaran tradisional

b. Sistem anggaran kinerja

c. Sistem anggaran program (SAP)

ad.a. Sistem anggaran tradisional

Sistem ini dikenal pula sebagai sistem anggaran

berdasarkan objek pengeluaran. Titik berat perhatian pada sistem

anggaran ini terletak pada segi pelaksanaan dan pengawasan

pelaksanaan anggarannya.

ad.b. Sistem anggaran kinerja

Sistem anggaran kinerja (performance budgeting system)

merupakan penyempurnaan daripada sistem anggaran tradisio-

nal. Pengembangan sistem anggaran ini diprakarsai oleh Amerika

Serikat pada tahun 1951. Sebagai penyempurnaan dari sistem

anggaran tradisional, maka titik berat perhatiannya, ini diletak-

kan pada segi manajemen anggaran, dan hasil fisik yang dicapai-

nya. Walaupun sistem anggaran kinerja lebih baik daripada

anggaran tradisional, namun penerapannya masih banyak meng-

alami kesulitan-kesulitan sebagai berikut.

1) Terbatasnya tenaga ahli dalam anggaran dan akuntansinya

yang dimiliki oleh berbagai pemerintahan.

2) Kegiatan dan jasa pemerintah pada umumnya tidak dapat

diukur (dalam arti output yang dihasilkan), jika dihubungkan

dengan beban negara yang dikeluarkan.

Page 23: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

12 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

3) Klasifikasi rekening pemerintah pada umumnya tidak dibuat

berdasarkan klasifikasi anggaran dan tidak didasarkan pada

klasifikasi akuntansi biaya sehingga dapat mengakibatkan

pengelolaan keuangan yang semakin sulit dan rumit.

ad.c. Sistem Anggaran Program (SAP)

Sebagaimana sistem anggaran kinerja, sistem anggaran

program (planning programming budgeting system) juga diprakar-

sai oleh Amerika Serikat. Sistem anggaran program ini merupa-

kan penyempurnaan lebih lanjut daripada sistem anggaran kiner-

ja. Berdasarkan namanya, sistem anggaran program ini meliputi

beberapa tahapan sebagai berikut.

1) Perencanaan

2) Penyusunan program

3) Penyusunan anggaran

4) Pengendalian yang meliputi pengawasan dan penilaian, baik

terhadap pelaksanaan program maupun pelaksanaan ang-

garannya.

D. Siklus Anggaran

Anggaran di Indonesia diklasifikasikan menjadi beberapa

macam untuk mempermudah penyusunan, pelaksanaan, dan

pengawasannya. Adapun tujuan daripada klasifikasi anggaran

adalah sebagai berikut.

1. Mempermudah penyusunan anggaran sehingga mempermu-

dah perumusan sasaran pembangunan.

2. Mempermudah pelaksanaan anggaran sehingga mampu meni-

ngkatkan efisiensi pencapaian sasaran-sasaran pembangun-

an.

3. Meningkatkan pemeriksaan realisasi anggaran sehingga

pengawasan anggaran dapat ditingkatkan. Klasifikasi anggar-

an pada umumnya ada enam jenis.

1) Klasifikasi organik

2) Klasifikasi objek

3) Klasifikasi fungsional

Page 24: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab II

13

4) Klasifikasi Ekonomi

5) Klasifikasi performance

6) Klasifikasi program

Berikut akan diuraikan mengenai keenam jenis klasifikasi

anggaran.

ad.1.Klasifikasi organik

Klasifikasi organik lebih menitikberatkan pada organisasi

negara, baik lembaga negara non departemen maupun depar-

temen, sedangkan pemungutan pendapatan yang dianggarkan

didasarkan pada hak masing-masing departemen/lembaga ne-

gara. Klasifikasi ini terdiri atas tiga tingkatan sebagai berikut.

1. Tingkat pertama, yaitu departemen/lembaga yang menguasai

bagian anggaran, rincian anggarannya disebut “bagian”.

2. Tingkat kedua, yaitu unit departemen/lembaga negara yang

terdiri atas sekretaris jenderal/direktorat jenderal/inspektorat

jenderal, rincian anggarannya disebut “pos”.

3. Tingkat ketiga, yaitu unsur-unsur dari unit departe-

men/lembaga negara yang terdiri atas direktorat/biro/kantor

wilayah. Rincian anggarannya disebut “pasal”. Secara ske-

matis, klasifikasi ini dapat digambarkan sebagai berikut.

Page 25: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

14 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Gamar 2.1 Skema Klasifikasi Organik

Jalannya pengumpulan data untuk penyusunan anggaran.

Departemen/lembaga negara adalah sebagai berikut.

Tingkat ke-3 Tingkat ke-2 Tingkat ke-1

Gambar 2.2 Urutan Penyusunan Anggaran pada Klasifikasi

Organik

Keterangan:

a. A: adalah data-data dari tingkat ketiga (direktorat/biro/kantor

wilayah) yang memuat berapa besarnya pengeluaran dan

pendapatan yang diperkirakan dapat dipungut (bila suatu

departemen mempunyai jenis penerimaan). Setelah data-data

tersebut disusun, dikirimkan ke tingkat kedua.

A A

C

A

B

Anggaran Depar-

temen Lembaga

Negara

D

B

Departemen/Lembaga

Negara

Sekretaris Jenderal/Direktorat

Jenderal/Inspektorat Jenderal

Direktorat/Biro

Kantor Wilayah/

Jawatan

Direktorat/Biro

Kantor Wilayah/ Jawatan

Tingkat ke-1

Tingkat ke-3

Tingkat ke-2

Pasal

Pos

Bagian

Page 26: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab II

15

b. B: adalah data-data dari tingkat kedua yang memuat tentang

berapa anggaran pengeluaran dan pendapatan di tingkatnya.

Pada tingkat kedua ini, data A dihimpun dan B dibuat. Setelah

selesai disusun data A dan data B dikirim ke tingkat pertama

untuk diolah lebih lanjut.

c. C: adalah data-data dari tingkat pertama yang memuat

jumlah pengeluaran dan penerimaan yang dianggarkan di

tingkatnya. Pada tingkat pertama ini, data A dan data B

dihimpun dan data C dibuat.

Setelah data C selesai dibuat, disusunlah suatu anggaran

keseluruhan yang datanya merupakan gabungan dari data A, B,

dan C. Anggaran inilah yang disebut dengan anggaran depar-

emen/lembaga negara. D. Jenis klasifikasi yang sampai saat ini

masih tetap digunakan mengingat masih adanya departemen-

lembaga negara yang ada pada organisasi pemerintah Republik

Indonesia

Kebaikan klasifikasi ini adalah sebagai berikut.

1) Mempermudah penyusunan.

2) dan pengawasan anggaran pada tiap-tiap departemen lembaga

negara.

Kelemahan klasifikasi ini adalah sebagai berikut.

1) Penyusunan anggaran tidak dapat dikaitkan dengan sasaran

atau prestasi yang akan diperoleh dari hasil pengeluaran

tersebut.

2) Pelaksanaan pengeluaran negara seringkali terjadi overlaping

artinya pengeluaran yang seharusnya hanya dilakukan oleh

satu departemen/lembaga negara, masih dikeluarkan lagi

departemen/lembaga negara lain. Misalnya, pengeluaran dana

pendidikan yang seharusnya hanya dikeluarkan oleh Dep-

diknas, tetapi departemen/lembaga negara lain masih juga

mengeluarkan biaya pendidikan.

Page 27: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

16 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

ad.2. Klasifikasi objek

Klasifikasi ini menekankan pada rincian pengeluaran yang

dikelompokkan berdasarkan jenis-jenis pengeluaran yang dibagi

ke dalam sub-sub jenis pengeluaran yang disebut dengan “mata

anggaran”.

Dalam struktur APBN, klasifikasi anggaran objek ini dapat

dilihat dengan adanya pembagian jenis-jenis belanja yang dibagi

ke dalam subjenis belanja (mata anggaran). Misalnya, dalam hal

“pengeluaran rutin” yang terdiri atas beberapa hal berikut.

1. Jenis belanja pegawai yang dibagi ke dalam beberapa mata

anggaran:

1) gaji/pensiun

2) tunjangan beras

3) tunjangan keluarga

4) biaya makan lauk pauk

5) lain-lain belanja pegawai dalam negeri

6) belanja pegawai luar negeri

2. Jenis belanja barang dibagi ke dalam beberapa mata ang-

garan, seperti:

1) belanja barang dalam negara

2) belanja barang luar negeri

Kelebihan klasifikasi objek

Sebagai suatu alat untuk mempermudah perencanaan,

pelaksanaan pengeluaran, pengawasan dan mengadakan evaluasi

pengeluaran, tiap-tiap mata anggaran.

Kelemahan klasifikasi Objek

Tidak mempunyai kaitan yang erat antara biaya yang

dikeluarkan dengan prestasi yang dicapai dalam rangka penyele-

saian tugas dan fungsi departemen/lembaga negara. Dan yang

dipentingkan disini adalah kebenaran pengeluaran secara formil

dan teknis pelaksanaan anggarannya saja.

Page 28: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab II

17

ad.3.Klasifikasi fungsional

Klasifikasi fungsional dilakukan untuk menghilangkan

adanya overlapping (tumpang tindih) antartugas masing-masing

departemen/lembaga negara. Dalam klasifikasi ini semua tugas

pemerintah dikelompokkan ke dalam beberapa sektor, dari

beberapa sektor dibagi lagi ke dalam beberapa sub sektor, dan

dari beberapa sub sektor dibagi lagi ke dalam beberapa program.

Secara ringkas dapat digambarkan skematis klasifikasi fungsional

ini sebagai berikut.

Gambar 2.3 Skematis Klasifikasi Fungsional

Contoh rincian belanja rutin/pembangunan yang dikelompokkan

berdasarkan fungsi adalah sebagai berikut.

a. Subsektor pertanian

1) Program intensifikasi pertanian

2) Program penyuluhan pertanian

b. Subsektor pengairan

1) Program irigasi

2) Program pembangunan DAS (daerah aliran sungai)

Kelebihan Klasifikasi Fungsional

1) Menghilangkan terjadinya tumpang tindih

2) Mempermudah pengendalian dan pengevaluasian setiap peng-

eluaran antara departemen dengan departemen lainnya.

Belanja Rutin/Pembangunan

Sektor Sektor

Sub Sektor

Sub Sektor

Sub Sektor

Sub Sektor

Sub Sektor

Sub Sektor

Program

Program

Page 29: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

18 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

3) Mengetahui dengan mudah berapa jumlah kebutuhan yang

sebenarnya dari suatu fungsi pemerintah.

Kelemahan Klasifikasi Fungsional

1) Sulit untuk menentukan rincian jenis program

2) Departemen atau lembaga negara yang seharusnya melaksa-

nakan fungsi aslinya tidak dapat memberikan hasil yang

memuaskan.

Misalnya, dalam bidang pendidikan, depdiknas seharusnya dapat

menyediakan sarjana/tenaga ahli siap pakai yang dapat diguna-

kan oleh departemen/lembaga lain. Karena depdiknas tidak

mampu melaksanakan tugas tersebut maka terpaksa masing-

masing departemen/lembaga negara mendirikan institusi-institusi

lain sebagai berikut.

1) Departemen Keuangan Mendirikan Sekolah Tinggi Akuntan

Negara (STAN)

2) Departemen Hankam mendirikan Akmil, Akpol, dan AAL.

3) Departemen Dalam Negeri, mendirikan APDN, dan IIP.

ad.4.Klasifikasi Ekonomi

Klasifikasi ekonomi dibuat dengan tujuan agar anggaran

yang disusun menggambarkan secara jelas kebijaksanaan peme-

rintah dalam bidang ekonomi. Jika dilaksanakan anggaran yang

mengalokasikan biaya bersifat ekonomi dan nonekonomis.

Dengan adanya kedua sifat alokasi biaya ini, akan menye-

babkan adanya perbedaan dalam klasifikasi ekonomi yang meng-

gambarkan kebijakan pemerintah sebagai berikut.

1) Pengaturan pengeluaran rutin bersifat konsumtif, seperti

pengeluaran untuk belanja pegawai, pensiun, veteran, dan

sosial.

2) Pengaturan pengeluaran pembangunan, seperti pembangunan

infrastruktur.

Kelebihan daripada klasifikasi ekonomis

1) Mempermudah penentuan sasaran pembangunan

2) Mempermudah penentuan prioritas pembangunan

Page 30: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab II

19

Kelemahan daripada klasifikasi ekonomis

1) Kadang-kadang terjadi kesulitan dalam menentukan alokasi

biaya.

2) Sering terjadi pemborosan biaya dalam pelaksanaan loka-

karya, seminar, dan sebagainya.

ad.5.Klasifikasi performance

Klasifikasi performance merupakan bentuk perwujudan

sistem anggaran yang menitikberatkan pada unsur pengendalian

anggaran (manajemen kontrol) yang dilaksanakan secara efektif

dan efisien serta ditetapkannya suatu standar untuk memper-

mudah pelaksanaan pekerjaan.

Kelebihan klasifikasi

1) Mempermudah evaluasi hasil pekerjaan suatu departemen-

/lembaga negara, dilihat dari segi efektif dan efisiensi.

2) Mempermudah pengalokasian biaya secara lebih efisien untuk

pengeluaran yang bersifat konsumtif, investasi, dan sosial.

Kelemahan klasifikasi

Sulitnya penentuan standar (tolak ukur) keberhasilan peker-

jaan kadang kala berubah-ubah sesuai dengan perkembangan

situasi dan kondisi.

ad.6.Klasifikasi program

Klasifikasi program ini merupakan alat untuk menghubung-

kan antara langkah-langkah yang akan ditempuh dengan tujuan

yang hendak dicapai. Pelaksanaan klasifikasi program di negara

kita dijumpai dalam anggaran belanja rutin pembangunan dengan

menggunakan daftar isian kegiatan (DIK) dan daftar isian proyek

(DIP). Dalam DIK dan DIP tersebut dirinci mengenai pengeluaran

dengan ditentukan alokasi serta menyebutkan sumber pembiaya-

an. Untuk pelaksanaan DIP dilakukan dengan cara mengelom-

pokkan jenis-jenis pengeluaran ke dalam proyek-proyek dan

dikelompokkan ke dalam program, kemudian program-program

Page 31: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

20 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

ini dihimpun menjadi subsektor, dari subsektor dihimpun men-

jadi sektor, dan dari sektor dihimpun lagi ke dalam bidang.

E. Siklus Anggaran APBN

Secara garis besar proses penyelenggaraan anggaran pen-

dapatan dan belanja negara meliputi empat tahap kegiatan yang

harus dilakukan.

1) Penyusunan rencana anggaran oleh pemerintah.

2) Pengesahan rencana anggaran oleh DPR.

3) Pelaksanaan anggaran oleh pemerintah.

4) Pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran di hadapan DPR

oleh pemerintah dan pengesahan perhitungan anggaran.

Urutan-urutan penyelenggaraan anggaran pendapatan dan

belanja negara ini meliputi jangka waktu sekitar 27 bulan, secara

keseluruhan dapat diuraikan sebagai berikut.

1) 6 bulan untuk tahap penyusunan

2) 3 bulan untuk tahap pengesahan

3) 12 bulan untuk tahap pelaksanaan

4) 6 bulan untuk tahap pertanggungjawaban

Dalam penyusunan tahapan anggaran pendapatan dan

belanja negara di atas maka perlu dibedakan dengan jangka

waktu tahun anggaran yang meliputi 12 bulan tahap pelaksanaan

APBN, yakni hanya merupakan jangka waktu daur anggaran

pendapatan dan belanja negara.

F. Penyusunan Anggaran Negara

Sebagaimana telah disebutkan bahwa siklus anggaran

merupakan tahapan-tahapan anggaran, dengan demikian siklus

anggaran terdiri atas beberapa tahap (fase) sebagai berikut.

1) Tahap penyusunan anggaran

2) Tahap pengesahan anggaran

3) Tahap pelaksanaan anggaran

4) Tahap pengawasan anggaran

5) Tahap perhitungan anggaran

Page 32: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab II

21

ad.a. Tahap penyusunan anggaran

Penyusunan anggaran pendapatan dan belanja negara

(RAPBN) dimulai dari penyusunan anggaran masing-masing

departemen/lembaga negara. Masing-masing departemen/lem-

baga negara hanya dapat mengajukan satu anggaran yang men-

cakup anggaran rutin dan anggaran pembangunan yang disebut

“bagian anggaran”.

Penyusunan RAPBN ini berdasarkan atas kebijaksanaan

APBN yang telah digariskan oleh Menteri Keuangan dan Bap-

penas. Tahap penyusunan anggaran ini, terdiri atas beberapa

kegiatan pokok sebagai berikut.

1) Permintaan daftar usulan kegiatan (DUK) dan daftar usulan

proyek (DUP). Menteri Keuangan menyampaikan SE, minta

sumbangan anggaran dari tiap-tiap departemen/lembaga

negara dengan cara menyampaikan DUK (untuk anggaran

belanja rutin) dan DUP (untuk anggaran belanja pembangun-

an), dalam SE tersebut dilengkapi dengan petunjuk cara

pengisian DUK dan DUP.

2) Penyampaian DUK dan DUK

Menteri/ketua lembaga setelah menerima dan mempelajari

SE, Menteri Keuangan meminta kepada seluruh aparatnya

untuk menyampaikan program mereka masing-masing yang

dilengkapi dengan komponen pembiayaannya. Selanjutnya,

sekretaris jenderal dari departemen/lembaga negara akan

menyusun DUK dan DUP yang telah disusun tersebut dikirim

kepada Departemen Keuangan Cq. Direktorat Jenderal Ang-

garan (untuk DUK dan DUP) dan Bappenas (untuk DUP).

3) Penelitian dan Pembahasan DUK dan DUP

Direktorat jenderal anggaran (direktorat pembinaan

anggaran rutin) meneliti DUK dan DUP. Setelah ditandatangani

dengan daftar isian kegiatan (DIK) yang sedang berjalan, sebagai

bahan pertimbangan bersama dengan wakil-wakil dari depar-

Page 33: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

22 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

temen/lembaga yang bersangkutan. Direktorat jenderal anggaran

(direktorat pembinaan anggaran pembangunan) melaksanakan

hal yang sama untuk DUP. Demikian pula halnya dengan

Bappenas. Selanjutnya, berdasarkan catatan-catatan penelitian

tersebut dilakukan pembahasan DUK dan DUP antara Depar-

temen Keuangan, Bappenas dan wakil-wakil dari departemen-

/lembaga negara pembuat DUK dan DIP. Berikut akan diberikan

skema pengajuan DUK dan DUP.

DUK yang diteliti dan dibahas disebut dengan DIK, sedangkan

DUP berubah menjadi DIP.

4) Penyusunan APBN setelah DUK/DUP dibahas dan berubah

menjadi DIK/DIP maka berdasarkan DIK disusun anggaran

belanja rutin dan berdasarkan DIP disusun anggaran pem-

bangunan. Kedua jenis anggaran tersebut kemudian diga-

bungkan menjadi rancangan anggaran belanja negara dalam

(RAPBN). Di Indonesia, anggaran disusun berdasarkan “asas

bruto” di mana departemen/lembaga negara tidak hanya men-

cantumkan perkiraan jumlah pengeluaran (belanja) yang

diusulkan, melainkan juga mencantumkan perkiraan jumlah

pendapatan (penerimaan) yang mungkin akan diperoleh dalam

tahun yang bersangkutan.

DUK

DUP

Dirjen

Anggaran

DIK

Dirjen

Anggaran

Bappenas

DIP

DUP Diteliti

Dibahas

dan Dibahas

Page 34: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab II

23

a. Tahap pengesahan anggaran

b. Tahap pelaksanaan anggaran

c. Tahap pengawasan anggaran

d. Tahap perhitungan anggaran

G. Soal-soal Latihan

1. Coba sebutkan dan jelaskan pengertian dan fungsi-fungsi

anggaran negara yang Saudara ketahui.

2. Dari sistem anggaran yang Anda ketahui maka sistem

anggaran manakah yang paling cocok diterapkan saat ini,

kemukakan beserta alasannya dari sistem anggaran yang

Anda pilih.

3. Jelaskan tujuan dari klasifikasi yang anggaran yang Anda

ketahui, dan jelaskan kelebihan dan kelemahan dari

masing-masing klasifikasi anggaran tersebut?

4. Sebutkan menurut Anda, ada berapa tahapan penyusunan

APBN.

5. Sebutkan dan jelaskan perbedaan DUP dan DUK.

Page 35: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

24 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

BAB III

HUBUNGAN KEUANGAN NEGARA

DAN KEUANGAN DAERAH

1. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Pada bab ini diperkenalkan kepada pembaca hubungan

keuangan negara dengan keuangan daerah, baik dalam kerangka

otoda maupun kerangka pelaporan keuangan daerah secara

keseluruhan.

2. Pendekatan untuk Pencapaian Tujuan Pengajaran (Isi)

A. Hubungan Keuangan Negara dengan Keuangan Daerah

Sesuai dengan asas negara kesatuan, saat daerah adalah

bagian yang tidak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik

Indonesia, maka antara keuangan negara dengan keuangan

daerah terdapat hubungan yang sangat erat. Hubungan tersebut

bukan hanya hubungan keuangan antara lembaga pemerintahan

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa akan dapat

mengetahui dan memaami hal-hal sebagai berikut.

a. mengetahui hubungan keuangan negara dengan keuangan

daerah

b. memahami hubungan keuangan negara dan daerah dalam

kerangka otonomi daerah

c. memahami kerangka pelaporan keuangan daerah

d. mampu membuat laporan keuangan dinas atau setingkat

dinas

e. mampu menyusun laporan keuangan konsolidasi pemerintah

daerah.

f. mampu menjawab soal-soal latihan bab ini.

Page 36: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab III

25

tetapi mencakup pula faktor strategi pembangunan keuangan

daerah yang dapat dirinci dalam tiga aspek.

a. Aspek penyelenggaraan pemerintah di daerah.

b. Aspek pelaksanaan kebijaksanaan pembangunan.

c. Aspek pengawasan.

ad.a. Aspek penyelenggaraan pemerintah di daerah

Penyelenggaraan pemerintah di daerah didasarkan pada

prinsip-prinsip pemberian otonomi yang nyata dan bertanggung

jawab, di dalam pelaksanaan dilakukan secara bersama-sama

antara asas desentralisasi, dekosentrasi, dan asas tugas pem-

bantuan. Di samping itu, masyarakat daerah dan kebutuhannya

akan semakin berkembang pula sebagai hasil pembangunan yang

telah dilaksanakan. Hal ini menyebabkan tugas daerah semakin

bertambah dan berat. Hal ini disadari oleh pemerintah pusat se-

hingga pemerintah pusat disalurkan berbagai dana yang bersum-

ber dari APBN, antara lain:

1) pos bagi hasil pajak

2) pos bagi hasil bukan pajak

3) pos dana alokasi umum

4) pos dana alokasi khusus

5) pos dana darurat

Dana-dana tersebut menjadi sumber penerimaan APBD

untuk digunakan pada belanja daerah dalam rangka penyeleng-

garaan pemerintahan di daerah. Penyaluran dana tersebut meru-

pakan kebijaksanaan keuangan negara dan merupakan bagian

daripada kebijaksanaan pemerintah pada umumnya. Penyaluran

dana tersebut dari APBN ke APBD melalui mekanisme penguru-

san keuangan negara. Selanjutnya, pada realisasi pengeluarannya

di daerah melalui mekanisme pengurusan keuangan daerah.

Page 37: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

26 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

ad.b. Aspek Pelaksanaan Kebijaksanaan Pembangunan

Kebijaksanaan pembangunan ditetapkan dalam Garis-Garis

Besar Haluan Negara, selalu berdasarkan pada trilogi pem-

bangunan sebagai berikut.

1) Pemerataan pembangunan beserta hasil-hasilnya yang menu-

ju pada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia.

2) Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.

3) Stabilitas pembangunan yang sehat dan dinamis.

Dalam rangkaian itu ditingkatkan keselarasan antara pem-

bangunan sektoral dan pembangunan daerah. Di samping itu,

digariskan pula bahwa dalam rangka pemerataan pembangunan

ke seluruh wilayah Indonesia, perlu dilanjutkan pembangunan

daerah dan pembangunan pedesaan. Kebijaksanaan pembangun-

an ini dituangkan ke dalam kebijaksanaan keuangan negara yang

diselenggarakan melalui APBN.

ad.c. Aspek Pengawasan

Di dalam penyelenggaraan keuangan negara dan daerah,

fungsi pengawasan sangat penting, karena pengawasan merupa-

kan usaha untuk menjamin adanya keserasian antara pemerintah

pusat, pemerintah daerah, dan antarpemerintah daerah serta

untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan pemerintahan

secara berdaya guna dan berhasil guna. Dalam rangka peng-

awasan, maka pengesahan APBD provinsi dilakukan oleh Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah yang bersangkutan. Pertimbangan

yang perlu diperhatikan adalah adanya sinergi program antar-

lembaga pemerintahan. Hal ini menunjukkan adanya hubungan

erat antara keuangan negara dan keuangan daerah.

B. Hubungan Keuangan Negara dan Daerah dalam Kerangka

Otonomi Daerah

Hubungan yang erat antara keuangan negara dan

keuangan daerah merupakan dasar pengelolaan keuangan dae-

rah. Dengan demikian, baik dalam penyusunan APBD dan

Page 38: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab III

27

pelaporan keuangan daerah maupun pelaksanaan otonomi daerah

secara nyata dan bertanggung jawab mencakup hal-hal sebagai

berikut.

a. Harus serasi dengan pembinaan politik dan kesatuan bangsa.

b. Harus dapat menjamin hubungan yang serasi antara pemerin-

tah pusat dan pemerintah daerah atas dasar keutuhan negara

kesatuan.

c. Harus dapat menjamin perkembangan pembangunan daerah,

termasuk prinsip-prinsip pembagian sumber-sumber keuang-

an yang adil dan merata.

d. Mampu memperdayakan dan meningkatkan perekonomian

daerah.

e. Dapat menciptakan sistem pembiayaan daerah yang adil,

proporsional, rasional, transparan, partisipatif, bertanggung

jawab (akuntabel), dan pasti.

f. Semakin mempertegas sistem pertanggungjawaban keuangan

oleh pemerintah daerah.

C. Hubungan Keuangan Negara dan Daerah dalam Rangka

Pelaporan Keuangan

Pelaporan keuangan yang diterapkan nantinya akan meng-

arah kepada pelaporan keuangan tiap-tiap entitas pemerintah.

Artinya, setiap unit kerja, dinas, departemen, atau entitas pengen-

dali atau pengendalian lainnya akan menghasilkan laporan ke-

uangan masing-masing dan kemudian diintegrasikan melalui pro-

ses konsolidasi laporan keuangan. Proses ini dimulai dari entitas

pemerintah daerah kabupaten/kota, yaitu bupati/walikota, sam-

pai ke pemerintah pusat yaitu presiden sehingga akan terwujud

laporan keuangan daerah yang merupakan konsolidasi dari

laporan keuangan dan entitas-entitas pemerintah yang ada di

pusat dan daerah. Deskripsi kewenangan pemerintah pusat dan

daerah dapat dilihat pada gambar berikut.

Page 39: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

28 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Sumber: Yuni, 2005:1-2

Sumber: Yani, 2005:1-2

Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara

Presiden

Sebagai kepala

pemerintahan

di Negara

Dikuasakan

kepada Menteri Keuangan

- mengelola

fiskal

- wakil

pemerintah

dalam kepemilikan

kekayaan

negara yang

dipisahkan

(chief financial-officer)

Diserahkan kepada

gubernur/bupati/ walikota selaku.

- kepala pemerintah

daerah.

- wakil pemerintah

daerah dalam

kepemilikan kekayaan

daerah yg

dipisahkan

Dikuasakan kepada:

menteri/pimpinan lembaga

-pengguna anggaran

/barang (chief ope- rational officer) bidang tertentu

pemerintah

Page 40: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab III

29

Sumber: Yani, 2005:1-2

Secara nasional kebijakan keuangan negara dan kebijakan

keuangan daerah dapat di lihat pada gambar berikut.

Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Daerah

Kepala Daerah

selaku Kepala

Pemerintahan

Daerah

Dilaksanakan oleh

kepala satuan kerja perangkat daerah

selaku pejabat

pengelola APBD

Dilaksanakan oleh

kepala satuan kerja perangkat

daerah selaku

pejabat pengguna

anggaran/barang

daerah

Page 41: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

30 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Sumber: Yani, 2005:1-2

Ruang lingkup penyusunan keuangan daerah melalui proses

sebagai berikut.

1. Proses penyusunan, pelaksanaan, dan perhitungan APBD

2. Jenis laporan keuangan dan analisisnya.

3. Siklus akuntansi dengan penjelasan kertas kerja.

4. Chart of account disertai bukti-bukti transaksi yang ada.

Kebijakan Fiskan Nasional

Kewenangan

Pemerintah

Pusat

Pemerintah

Daerah

Sumber

Pendanaan

Dana perimbangan

DAU

PHB & BP

Lain-lain PAD

APBD

Belanja

Surplus/defisit

Penerimaan

pembiayaan

DAK

PAD

APBD

APBN

Silpa

tahun lalu

Dana Cadangan

Penj. kekayaan kekayaan daerah yang dipisahkan

Pinjaman

daerah

Dekosntrasi

Tugas

pembangunan

pemerintah

pusat

kepada daerah/

desa

Desentralisasi

Page 42: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab III

31

5. Proses penyajian laporan keuangan dan bukti-bukti pendu-

kungnya.

6. Laporan keuangan konsolidasi.

4.2. Proses Anggaran Pendapatan & Belanja Daerah

Dalam hal ini akan dikemukakan mengenai hal-hal sebagai

berikut.

1. Bentuk dan susunan APBD beserta penjelasannya.

2. Prinsip dan asas anggaran.

3. Perencanaan strategi dan perencanaan anggaran daerah.

4. Model perencanaan anggaran tahunan dan anggaran daerah

serta pertanggungjawaban keuangan daerah yang berorientasi

pada kepentingan publik.

5. Jadwal penyusunan APBD dan kerja sama terhadap pihak-

pihak yang berkaitan dengan APBD tersebut, seperti panitia

anggaran DPRD yang maksudnya agar disiplin anggaran dapat

ditegakkan sehingga dapat diselenggarakan sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

6. Penetapan dan pengesahan APBD serta dikemukakan pula

petunjuk penelitian APBD Kabupaten/Kotamadya dalam rang-

ka pengesahannya.

7. Perubahan APBD yang mencakup saat perubahan bentuk dan

susunan perubahan serta cara pengisian penetapan dan

pemberitahuan kepada Menteri Dalam Negeri/Otoda.

8. Kemudian diuraikan pula pelaksanaan anggaran pendapatan

dan belanja daerah.

Uraian Mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

1) Berdasarkan sistem pengurusan keuangan daerah, perlu

ditegaskan mengenai pelimpahan wewenang di bidang pen-

dapatan daerah.

2) Bentuk/susunan cara pengisian dan kegunaan anggaran kas

pendapatan.

Page 43: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

32 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

3) Tata laksana penetapan, penagihan/pemungutan pendapatan

daerah, dan penyetorannya ke kas daerah.

4) Hal-hal tentang pendapatan, laporan/pertanggungjawaban,

dan pelaksanaan verifikasi.

5) Selanjutnya, uraian mengenai pelaksanaan anggaran belanja

daerah meliputi hal-hal sebagai berikut.

Menguraikan mengenai sistem pengurusan keuangan daerah

yang mengharuskan adanya pelimpahan wewenang dengan

memerhatikan larangan perangkapan jabatan.

Kegunaan anggaran kas, hubungannya dengan Dikda/Dipda

yang mengenai dasar penerbitan, bentuk dan cara penyusu-

nannya.

Tentang Dikda/Dipda, yaitu mengenai dasar penerbitan,

bentuk, dan cara penyusunannya.

Proses penerbitan dan lain-lain SKO, SPP, dan SPMU.

Cara pelaksanaan tugas pemegang kas daerah.

Selanjutnya, diuraikan penyusunan mengenai tata cara pem-

bukuan APBD sebagai berikut.

1) Dasar hukum dan pengertian tata pembukuan APBD

2) Unit-unit organisasi yang menyelenggarakan tata cara

pembukuan APBD.

3) Tata cara pembukuan APBD yang diselenggarakan oleh

bendaharawan, baik pemegang kas maupun bendaharawan

barang.

4) Hal-hal mengenai daftar pembukuan administratif.

5) Bentuk dan tata cara pengisian buku-buku, register-register,

dan kartu-kartu yang digunakan.

D. Kerangka Pelaporan Keuangan Daerah

Kerangka penyusunan laporan keuangan daerah berisi

tentang tujuan dan ruang lingkup penyusunan laporan keuangan.

Kerangka penyusunan laporan keuangan daerah sangat penting

karena akan dijadikan acuan dalam proses penyusunan laporan

keuangan. Kerangka pelaporan sangat penting dalam proses un-

Page 44: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab III

33

tuk menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan

berkualitas tinggi. Kerangka penyusunan laporan keuangan dae-

rah merupakan perpaduan dari Standar Akuntansi Keuangan

(SAK) dan adaptasi IPSAS. Kemudian, kerangka tersebut disusun

tidak hanya untuk para penyusun laporan keuangan daerah,

tetapi juga bagi para pengguna (users) laporan keuangan daerah.

Dengan demikian, users dapat memahami dan menerjemahkan

laporan keuangan yang disusun sehingga laporan keuangan tidak

hanya digunakan dalam proses pengambilan keputusan ekonomi,

tetapi juga proses pengambilan keputusan politik dan sosial.

E. Laporan Keuangan Dinas dan Setingkat Dinas

Proses penyusunan laporan keuangan dinas atau setingkat dinas

dapat berupa hal-hal sebagai berikut.

1) Jenis laporan keuangan yang ada di sektor publik beserta

analisis laporan keuangannya.

2) Siklus akuntansi yang membahas mengenai alur logika pen-

catatan di akuntansi sampai pada tahap penyusunan kertas

kerja.

3) Bukti yang ada merupakan deskripsi dari bukti-bukti yang

dapat digunakan dalam proses pencatatan secara manual.

4) Kertas kerja dan penjelasan yang merupakan deskripsi dari

bagian-bagian yang ada di dalam proses penyajian laporan ke-

uangan.

5) Penyajian laporan keuangan yang terdiri atas laporan ke-

uangan konsolidasi posisi keuangan. Laporan konsolidasi

kinerja keuangan, laporan perubahan aktiva/ekuitas neto,

laporan konsolidasi arus kas, dan perhitungan anggaran.

F. Laporan Keuangan Konsolidasi Pemerintah Daerah

Mengembangkan sistem dan penyusunan akuntansi ke-

uangan daerah sekaligus konsolidasi laporan keuangan pemerin-

tah daerah. Untuk lebih meningkatkan pemahaman standar

akuntansi keuangan pemerintah (SAKP) dan struktur organisasi

Page 45: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

34 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

keuangan dalam pemerintah daerah, chart of account, adalah

rekening yang dibuat untuk memudahkan proses klasifikasi

rekening. Chart of account yang merupakan penyesuaian dari

kodering yang berlaku di APBD selama ini. Sehingga diharapkan

tidak terjadi perubahan yang besar dan mendasar dalam proses

pembuatan kodering. Chart of account dalam hal ini dapat

disajikan secara terpisah, karena peranannya dalam hal proses

penyajian laporan keuangan secara komputerisasi dianggap

signifikan. Kerangka konsep akuntansi keuangan pemerintah

daerah yang dirumuskan dan dikembangkan oleh Indra Bastian

(2001) dapat digambarkan sebagai berikut.

1. Konsep Teori untuk Menunjang Penyusunan Laporan Ke-

uangan Daerah

1) Penyusunan secara manual pertanggung jawaban

keuangan daerah.

2) Pandangan umum tentang keuangan daerah.

3) Sistematika penyusunan keuangan daerah.

4) Pencatatan transaksi anggaran daerah.

2. Kerangka Pencatatan dan Pelaporan Keuangan Daerah

1) Kerangka penyusunan laporan keuangan daerah.

2) Jenis-jenis laporan keuangan daerah dan analisisnya.

3) Penyusunan laporan keuangan daerah.

4) Penyajian laporan kinerja keuangan daerah.

5) Laporan arus kas untuk entitas pemerintah daerah.

6) Perubahan aktiva/ekuitas neto.

7) Tujuan pelaporan keuangan menurut teori akuntansi

keuangan daerah.

3. Pencatatan dan Pertanggungjawaban SKPD Terkait

1) Siklus akuntansinya.

2) Kertas kerja.

Page 46: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab III

35

3) Penerimaan dinas-dinas di luar pajak dan retribusi daerah

yang dimaksud di sini adalah DHI. Hasil usaha dinas yang

bersangkutan.

4) Proses pencatatan akuntansi keuangan dinas/satuan kerja

pemerintah daerah.

5) Proses pelaporan keuangan dinas/satuan kerja pemerin-

tah (SKPD).

6) Pencatatan transaksi pada bagian/biro keuangan.

4. Pelaporan Keuangan Konsolidasi Pemerintah Daerah

1) Istilah yang dipakai dalam laporan keuangan konsolidasi.

2) Penyajian laporan keuangan konsolidasi.

3) Lingkup laporan keuangan konsolidasi.

4) Prosedur konsolidasi.

5) Dinas dan entitas pengendalian.

6) Laporan keuangan konsolidasi pada tanggal pembentukan

konsolidasi.

G. Soal Latihan

1) Sebutkan aspek-aspek pembangunan keuangan daerah.

2) Jelaskan hubungan yang erat antara keuangan daerah

dan keuangan negara.

3) Sebutkan minimal lima proses anggaran dari delapan pro-

ses anggaran yang ada.

4) Sebutkan proses penyusunan laporan keuangan tingkat

dinas yang ada sekarang ini (setelah) otonomi daerah.

5) Jelaskan secara rinci tentang laporan keuangan konsoli-

dasi yang ada pada daerah/kabupaten kota yang ada saat

ini.

Page 47: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

36 Akuntansi Sektor Bisnis La Ode Hasiara

BAB IV

AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

DAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH

1. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Pada bab ini diperkenalkan kepada mahasiswa tentang akun-

tansi keuangan daerah, baik pengertian akuntansi, laporan

keuangan, laporan perhitungan APBD, neraca daerah, laporan

arus kas, dan bentuk-bentuk pencatatan yang ada di

pemerintah daerah.

2. Pendekatan untuk Pencapaian Tujuan Pengajaran (Isi)

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa akan dapat mengetahui atau memahami hal-hal sebagai berikut.

a. Mengetahui akuntansi keuangan daerah dan laporan

keuangan yang terdiri atas:

1. pengertian akuntansi 2. laporan keuangan, yang terdiri atas:

1) laporan realisasi anggaran

2) neraca daerah 3) laporan arus kas

4) catatan atas laporan keuangan

b. Memahami transaksi keuangan daerah dalam pelaksanaan APBD, yaitu:

1. transaksi penerimaan kas

2. transaksi pengeluaran kas 3. transaksi selain kas

c. Menjelaskan media akuntansi yang digunakan.

d. Memahami bentuk catatan akuntansi yang digunakan,

seperti: 1. buku jurnal.

2. buku besar

3. buku pembantu. e. Memahami klasifikasi dan nama rekening.

f. Melakukan pencatatan akuntansi berpasangan.

g. Mampu menyelesaikan soal-soal latihan dalam bab ini.

Page 48: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Bisnis Bab IV

37

A. Akuntansi Keuangan Daerah

1. Pengertian Akuntansi

Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan beberapa

sudut pandang, misalnya american institute of cerified public

accounting (AICPA) mendefinisikan akuntansi sebagai seni men-

catat, menggolongkan, meringkas transaksi atau peristiwa yang

dilakukan sedemikian rupa dalam bentuk uang, atau paling tidak

memiliki sifat keuangan dan menginterprestasikan hasilnya.

Definisi tersebut menekankan bahwa akuntansi sebagai seni, atau

tata cara, dan proses bukan sebagai body of knowledge. Ber-

dasarkan definisi tersebut, setidaknya ada empat tahapan dalam

proses akuntansi, yaitu:

1) pencatatan

2) penggolongan

3) peringkasan

4) pengintrepretasian laporan (hasil pencatatan dan peringkasan

transaksi)

Pembahasan dalam materi ini lebih dititikberatkan pada

materi mengenai proses pencatatan, penggolongan, dan pering-

kasan transaksi atau peristiwa keuangan, khususnya dalam

rangka pencatatan dan pelaksanaan anggaran pendapatan dan

belanja daerah (APBD). Sedangkan materi penyusunan laporan

keuangan akan dibahas pada bab selanjutnya.

2. Laporan Keuangan

Berdasarkan definisi akuntansi tersebut bahwa hasil dari

proses akuntansi adalah memberikan informasi keuangan yang

disajikan dalam bentuk laporan. Laporan keuangan pemerintah

daerah sekaligus sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan APBD

yang terdiri atas:

Page 49: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

38 Akuntansi Sektor Bisnis La Ode Hasiara

Laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, dan

catatan atas laporan keuangan disajikan oleh setiap entitas

pelaporan. Hal ini berarti setiap gubernur/bupati/walikota wajib

menyusun dan menyajikan keempat laporan keuangan tersebut.

Sedangkan laporan arus kas hanya disajikan oleh unit yang

mempunyai fungsi perbendaharaan (bendahara umum negara-

/kuasa). Bendahara umum negara dan bendahara umum daerah-

/kuasa bendahara umum daerah. Dengan demikian kepala SKPD

sebagai entitas akuntansi tidak menyusun dan menyajikan lapor-

an arus kas.

Di samping menyajikan laporan keuangan pokok, suatu

entitas pelaporan diperkenankan menyajikan laporan kinerja ke-

uangan berbasis akrual dan laporan perubahan ekuitas. Laporan

kinerja keuangan adalah laporan yang menyajikan pendapatan

dan beban serta surplus/defisit selama suatu periode yang

disusun berdasarkan basis akrual. Laporan perubahan ekuitas

adalah laporan yang menyajikan mutasi atau perubahan saldo

ekuitas dana pemerintah selama suatu periode.

1) Laporan Realisasi Anggaran

Laporan realisasi anggaran menggambarkan realisasi pen-

dapatan, belanja, dan pembiayaan selama suatu periode. Laporan

realisasi anggaran (LRA) mengungkapkan kegiatan keuangan

Laporan

Realisasi APBD

Neraca Daerah

Catatan atas

Lap.Keuangan

Laporan Arus

Kas

Dilampiri dengan

Laporan Keuangan

Perusahaan

Daerah

Page 50: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Bisnis Bab IV

39

pemerintah pusat/daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap

APBN/APBD dengan menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan

penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah

pusat/daerah dalam satu periode pelaporan. LRA menggam-

barkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya dalam

satu periode pelaporan. Laporan realisasi anggaran sekurang-

kurangnya dapat menyajikan unsur-unsur berikut.

a. Pendapatan

Pendapatan adalah semua penerimaan rekening kas umum

negara/daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam

periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak

pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.

Tabel 4.1

Anggaran dan Realisasi Pendapatan Pajak Daerah

Pemerintah Kabupaten “C” Tahun 2000A

No Uraian/Keterangan

Anggaran

dalam

(Rp)

Realisasi

dalam

(Rp.)

(=/+/-%)

1 Pajak hotel 1.000 900 (90% -)

2 Pajak restoran 1.100 1.000 (90,91% -)

3 Pajak hiburan 1.000 1.100 (110% +)

4 Pajak reklame 1.200 1.700 (141,67% +)

5 Pajak penerangan jalan 1.200 1.100 (91,67% -)

6 Pajak galian golongan C 1.500 1.900 (126,67% +)

Jumlah 7.000 7.700 (110% +)

Sumber: BPKAD Kabupaten “C” telah diolah

B. Transaksi Keuangan dalam Pelaksanaan Anggaran Pen

dapatan Belanja Daerah

Transaksi atau peristiwa keuangan dalam rangka pelaksa-

naan anggaran pendapatan dan belanja daerah yang terdiri atas

hal-hal sebagai berikut.

Page 51: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

40 Akuntansi Sektor Bisnis La Ode Hasiara

1. Transaksi penerimaan kas, yaitu semua penerimaan daerah

dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.

2. Transaksi pengeluaran kas, yaitu semua pengeluaran kas

daerah dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.

3. Transaksi Selain Kas, yaitu semua transaki keuangan selain

penerimaan kas daerah dan pengeluaran kas daerah dalam

periode tahun anggaran yang bersangkutan. Misalnya, pertang-

gungjawaban pengeluaran pengisian kas.

C. Media Akuntansi

Media yang digunakan untuk melaksanakan proses

akuntansi meliputi media-media sebagai berikut.

a. Dokumen atau bukti transaksi

b. Buku jurnal

c. Buku besar

d. Buku pembantu

e. ad. Dokumen atau Bukti Transaksi

Dokumen bukti transaksi adalah formulir-formulir yang

digunakan sebagai tanda bukti terjadinya suatu transaksi atau

adanya suatu peristiwa keuangan yang menjadi dasar pencatatan

dalam akuntansi.

Contoh, formulir pada setiap jenis transaksi keuangan dalam

rangka pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah

(APBD) adalah sebagai berikut.

No. Transaksi Keuangan Dokumen/Bukti

1. Penerimaan kas

Surat keputusan pajak daerah,

surat keputusan retribusi daerah,

surat tanda bukti setoran, kuita-

nsi penerimaan kas, dan lain-lain.

2. Pengeluaran kas Kuitansi pengeluaran kas, faktur-

/nota pembelian.

3. Selain kas Bukti memorial

Page 52: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Bisnis Bab IV

41

D. Catatan Akuntansi

Adapun catatan akuntansi yang sebagaimana telah di-

sebutkan sebelumnya adalah sebagai beikut.

1. Buku Jurnal

Buku jurnal merupakan catatan akuntansi yang dilaksa-

nakan oleh fungsi akuntansi dan berfungsi sebagai media untuk:

(1) mencatat transaksi keuangan penerimaan kas berdasarkan

dokumen transaksi yang sah

(2) menggolongkan transaksi keuangan ke dalam rekening-

rekening (akun).

Transaksi keuangan yang telah dicatat dan digolongkan ke

dalam buku jurnal, selanjutnya secara periodik dilakukan posting

ke dalam buku besar masing-masing.

2. Buku Besar

Buku besar merupakan catatan akuntansi yang dilaksana-

kan oleh fungsi akuntansi sebagai media untuk:

(1) meringkas catatan transaksi keuangan yang telah digolongkan

ke rekening-tekening (akun) tertentu.

(2) memberikan informasi dalam buku besar dan selanjutnya

secara periodik disusun ke dalam laporan keuangan.

3. Buku Pembantu

Buku pembantu merupakan catatan akuntansi yang dilaksana-

kan oleh fungsi akuntansi sebagai media untuk.

(1) melengkapi (merinci dan menjabarkan) informasi rekening

tertentu dalam buku besar.

(2) menjadi alat uji silang terhadap rekening tertentu yang

dimaksukan ke dalam buku besar.

E. Klasifikasi dan Nama Rekening

Kumpulan rekening (akun) dalam buku besar, sebagaimana

telah disebutkan bahwa salah satu media akuntansi untuk

meringkas transaksi yang telah di catat dan digolongkan dalam

buku jurnal. Penggolongan transaksi keuangan ke dalam rekeni-

Page 53: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

42 Akuntansi Sektor Bisnis La Ode Hasiara

ng-rekening diberi nama sesuai dengan kebutuhan informasi yang

disajikan dalam laporan keuangan (pos-pos laporan keuangan).

Sesuai dengan jenis informasi yang disajikan dalam laporan

keuangan maka rekening-rekening dalam buku besar, diklasifika-

sikan dan diberi nama ke dalam pos-pos, seperti:

1) pendapatan daerah

2) penerimaan daerah

3) belanja daerah

4) pengeluaran daerah

5) pembiayaan daerah

6) aktiva daerah

7) utang daerah

8) equitas dana daerah

ad.a.Pendapatan daerah

Pendapatan daerah adalah semua penerimaan Kas Daerah

periode anggaran tertentu yang menjadi hak Daerah. Pos

Pendapatan Daerah dirinci menurut Kelompok Pendapatan yang

meliputi:

1) pendapatan asli daerah

2) dana perimbangan

3) lain-lain pendapatan yang sah

Setiap kelompok pendapatan dirinci ke dalam beberapa

jenis pendaptan, misalnya pendapatan asli daerah, dirinci ke

dalam jenis pendapatan yang terdiri atas:

1) pajak daerah

2) retribusi daerah

3) hasil perusahaan milik daerah

4) pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

5) dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

ad.b. Penerimaan Daerah merupakan semua unsur penerimaan

daerah, baik yang bersumber dari pendapatan yang berasal dari

poin ad.a. maupun penerimaan yang diperoleh dari pinjaman

Page 54: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Bisnis Bab IV

43

daerah. Jadi penerimaan daerah ini tidak menambah ekuitas

daerah dan boleh jadi akan dapat mengurangi ekuitas daerah.

ad.c. Belanja Daerah merupakan semua bentuk pengeluaran kas

daerah dalam periode anggaran tertentu yang menjadi beban

daerah. Pos belanja daerah dapat dikelompokkan sesuai dengan

unit organisasi. Perangkat daerah sebagai satuan kerja perangkat

daerah dan pengguna anggaran, misalnya sekretaris daerah,

dinas pendapatan daerah, badan perencanaan dan pembangunan

daerah, dan seluruh SKPD terkait.

Di samping itu, pos belanja daerah juga diklasifikasi ber-

dasarkan fungsi (bidang pemerintahan) sebagai kewenangan

pemerintah daerah yang diselenggarakan oleh masing-masing unit

organisasi perangkat daerah.

a. Fungsi bidang pemerintahan, sebagai kewenangan pemerintah

daerah yang diselenggarakan oleh masing-masing unit organi-

sasi perangkat daerah.

b. Fungsi administrasi umum pemerintahan dilaksanakan oleh

unit-unit organisasi perangkat daerah yang terdiri atas:

1) DPRD

2) kepala daerah

3) wakil kepala daerah

4) sekretaris dewan perwakilan rakyat daerah

5) dinas/setingkat dinas

6) badan/setingkat badan

7) kantor/setingkat kantor

8) dan lain-lain.

F. Pencatatan Akuntansi Berpasangan

Basis Pencatatan yang digunakan adalah basis kas

modifikasi yang merupakan kombinasi antara kas basis dan

akrual basis.

Berdasarkan basis kas modifikasi, realisasi APBD dicatat

dengan basis kas. Digolongkan dan diringkas ke dalam rekening-

Page 55: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

44 Akuntansi Sektor Bisnis La Ode Hasiara

rekening APBD (pendapatan, belanja daerah, dan pembiayaan).

Selanjutnya, disajikan dalam laporan perhitungan APBD dan

laporan arus kas. Sedangkan penyajian di neraca daerah

digunakan akrual basis dengan penyesuaian terhadap rekening

aktiva, utang, dan ekuitas dana.

Persamaan Struktur APBD

(Pendapatan) P – B (Belanja) = S/D (Surplus/Defisit)

s/d dalam struktur APBD ditutup oleh pos pembiayaan, artinya

adalah sebagai berikut.

1. Jika terjadi surplus (P > B) maka dialokasikan ke pos

pembiayaan berupa pengeluaran daerah (Pg-D).

2. Jika terjadi defisit (P < B) maka ditutup dari pos

pembiayaan berupa penerimaan daerah (Pn-D), berupa

pajak dan retribusi daerah.

Sehingga persamaan (1) dapat di kembangkan menjadi:

Di mana empat penggolongan rekening APBD yaitu:

P = pendapatan

B = belanja

Pn-D = penerimaan daerah

Pg-D = pengeluaran daerah

Akuntansi keuangan daerah Kabupaten ”C” menggunakan

sistem pencatatan berpasangan (double entry system), artinya

pencatatan transaksi pelaksanaan APBD dari salah satu dari em-

P – B = PnD + PgD

atau

P + PnD = B + PgD

Page 56: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Bisnis Bab IV

45

pat golongan rekening APBD harus disandingkan (berpasangan)

dengan golongan rekening yang lain.

Oleh karena pencatatan APBD menggunakan kas basis

maka rekening yang menjadi pasangan atas salah satu dari empat

golongan rekening APBD tersebut adalah rekening kas daerah

kabupaten ”C”.

Contoh Latihan

Kasus 1

Terjadi transaksi penerimaan kas daerah yang berasal dari

pajak daerah sebesar Rp4.000.000.000.00, maka pencatatan

akuntansi sebagai berikut.

Kasus 2

Terjadi transaksi penerimaan kas daerah yang berasal dari

retribusi daerah sebesar Rp2.500.000.000.00, maka pencatatan

akuntansi sbb.

Kasus 3

Terjadi transaksi penerimaan kas daerah yang berasal dari

retribusi pasar grosir sebesar Rp1.500.000.000.00, maka pen-

catatan akuntansi sebagai berikut.

Rekening

KAS

KAS

Rekening APBD

P

Keterangan P+PnD = B+PgD

+ 4.000.000.000.00 + 4 .000.000.000.00 (P) Pajak Hotel dan Restoran

Rekening KAS

KAS

Rekening APBD

P

Keterangan P+PnD = B+PgD

+ 2.500.000.000.00 + 2 .500.000.000.00 (P) Retribusi daerah

Page 57: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

46 Akuntansi Sektor Bisnis La Ode Hasiara

Kasus 4

Terjadi transaksi penerimaan kas daerah yang berasal dari

Laba Perusda sebesar Rp7.500.000.000.00, maka pencatatan

akuntansi sebagai berikut.

Kasus 5

Terjadi transaksi penerimaan kas berasal dari dana alokasi

umum (DAU) sebesar Rp4.500.000.000.00, maka pencatatan

akuntansi sebagai berikut.

Kasus 6

Terjadi transaksi penerimaan kas berasal dari pinjaman

daerah sebesar Rp4.500.000.000.00, maka pencatatan akuntansi

sebagai berikut.

Rekening KAS

KAS

Rekening APBD

P

Keterangan

P+PnD = B+PgD

+ 4.500.000.000.00 +4.500.000.000.00 (P) Dana Alokasi Umum (DAU)

Rekening KAS

KAS

Rekening APBD

P

Keterangan P+PnD = B+PgD

+ 1.500.000.000.00 + 1 .500.000.000.00 (P) Retribusi pasar grosir

Rekening KAS

KAS

Rekening APBD

P

Keterangan P+PnD = B+PgD

+ 7.500.000.000.00 + 7 .500.000.000.00 (P) Bagian Laba Perusda

Page 58: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Bisnis Bab IV

47

Kasus 7

Terjadi transaksi penerimaan kas berupa transfer dana

cadangan dari Provisi sebesar Rp3.150.000.000.00, maka pen-

catatan akuntansi sebagai berikut.

Kasus 8

Terjadi transaksi pengeluaran kas untuk belanja alat tulis

kantor sebesar Rp2.250.000.000.00, maka pencatatan akuntansi

sebagai berikut.

Kasus 9

Terjadi transaksi pengeluaran kas untuk belanja peme-

liharaan bangunan gedung kantor Pemda sebesar Rp4.500-

.000.000.00, maka pencatatan akuntansi sebagai berikut.

Rekening KAS

KAS

Rekening APBD

PnD

Keterangan

P+PnD = B+PgD

+ 4.500.000.000.00 + 4.500.000.000.00 PnD Pembiayaan Penerimaan Pinjaman

Rekening KAS

KAS

Rekening APBD

PnD

Keterangan P+PnD = B+PgD

+ 3.150.000.000.00 + 3.150.000.000.00 PnD Pembiayaan Trasfer dari dana cadangan

Rekening KAS

KAS

Rekening APBD

B

Keterangan P+PnD = B+PgD

- 2.250.000.000.00 + 2.250.000.000.00 (B) Belanja alat tulis Kantor

Rekening KAS

KAS

Rekening APBD

B

Keterangan P+PnD = B+PgD

- 4.500.000.000.000.00 + 4.500.000.000.000.00 (B) Belanja Pembiayaan pemeliharaan gedung kantor

Page 59: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

48 Akuntansi Sektor Bisnis La Ode Hasiara

Kasus 10

Terjadi transaksi pengeluaran kas untuk belanja membeli

sebidang tanah sebesar Rp500.000.000.00, maka pencatatan

akuntansi sebagai berikut..

Kasus 11

Terjadi transaksi pengeluaran kas untuk membayar utang

pokok sebesar Rp725.000.000.00, maka pencatatan akuntansi

sebagai berikut.

Kasus 12

Terjadi transaksi pengeluaran kas berupa TRASFER DANA

CADANGAN sebesar Rp2.500.000.000.00, maka pencatatan akun-

tansi sebagai berikut.

Rekening KAS

KAS

Rekening APBD

B

Keterangan P+PnD = B+PgD

- 500.000.000.00 + 500.000.000.00 (B) Belanja modal tanah

Rekening KAS

KAS

Rekening APBD

PgD

Keterangan P+PnD = B+PgD

- 725.000.000.000.00 + 725.000.000.000.00 PgD Pengeluaran pembiayaan utang pokok

Rekening KAS

KAS

Rekening APBD

PgD

Keterangan

P+PnD = B+PgD

- 2.500.000.000.0

0

+ 2.500.000.000.00

PgD Pembiayaan pengeluaran daerah

Page 60: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Bisnis Bab IV

49

Kasus 13

Terjadi transaksi penerimaan bantuan berupa seperangkat

peralatan Komputer senilai Rp76.500.000.00, maka pencatatan

akuntansi sebagai berikut.

Kasus 14

Terjadi transaksi pengeluaran kas daerag bantuan bencana

alam kepada kecamatan ”A” peralatan sebesar Rp16.500.000.00,

maka pencatatan akuntansi sebagai berikut.

Kasus 15

Terjadi transaksi pengeluaran kas daerah bantuan panti

jompo ”Pemerhati” sebesar Rp21.500.000.00, maka pencatatan

akuntansi sebagai berikut.

Rekening EQUITAS

Equitas

Rekening AKTIVA

Aktiva

Keterangan P+PnD = B+PgD

+ 76.500.000.00 + 76.500.000.00 ( ) Equitas, bantuan perangkat

komputer

Rekening EQUITAS

Equitas

Rekening AKTIVA

Aktiva

Keterangan

P+PnD = B+PgD

- 16.500.000.00 - 16.500.000.00 ( ) Bantuan bencana alam

kecamatan A

Rekening EQUITAS

Equitas

Rekening AKTIVA

Aktiva

Keterangan

P+PnD = B+PgD

- 21.500.000.00 - 21.500.000.00 ( ) Bantuan panti Jompo

Pemerhati

Page 61: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

50 Akuntansi Sektor Bisnis La Ode Hasiara

G. Soal latihan

Berdasarkan transaksi berikut anda dimintah untuk mela-

kukan pencatatan (a) dalam persamaan akuntansi keuangan

pemerintah daerah, (b) Lakukan penjurnalan, adapaun transaksi

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tanggal 02 Januari 2000A terjadi transaksi penerimaan kas

yang berasal dari PAD, dengan rincian sebagai berikut: (a)

Pajak daerah sebesar Rp1.500.000.000,- (b) Retribusi daerah

sebesar Rp 1.250.000.000,-

2. Tanggal 01 Januari 2000A terjadi penerimaan kas yang

berasal dari dana perimbagan, terdiri atas (a) DAU sebesar Rp

11.500.000.000,-(b) DAK sebesar Rp 9.500.000.000,- (c) Dana

Bagi Hasil Pajak sebesar Rp 7.500.000.000,- dan (d) Dana

Bagi Hasil Bukan Pajak sebesar Rp. 4.500.000.000,-

3. Tanggal 5 Januari 2000A terjadi penerimaan kas yang berasal

dari (a) Pinjaman dari Pemerintah Pusat sebesar Rp. 9.500.-

000.000,-(b) Pemerintah Provisis sebesar Rp 7.500.000.000,-(c)

Pemerintah Daerah lain sebesar Rp 5.250.000.000,-

4. Tanggal 13 Januari 2000A terjadi penerimaan kas berupa

tansfer dari dana cadangan sebesar Rp 2.750.000.000,-

5. 15 Januari 2000A terjadi pengeluaran kas yang terdiri atas (a)

belanja alat tulis kantor sebesar Rp 2.500.000,- (b) belanja

modal pengadaan buku perpustakaan daerah sebesar Rp

15.000.000,- (c) belanja modal pengadaan bercorak kesenian

sebesar Rp 10.000.000,-

6. Tanggal 17 Januari terjadi transaksi penegeluaran kas untuk

belanja (a) pemeliharaan bangunan kantor Bupati sebesar

Rp150.000.000,-(b) kantor Bappeda sebesar Rp 125.000.000,-

dan (c) kantor Dinas Pendapatan Daerah sebesar Rp

95.000.000,-

7. Tanggal 21 Januari 2000A terjadi pengeluaran kan untuk

belanja modal (a) dan pengadaan komputer sebesar Rp

21.000.000,-(b)pengadaanmebeulairsebesar Rp15.000.000,- (c)

pengadaan peralatan dapur bupati sebesar Rp 57.000.000,- (d)

pengadaan Alat-alat studio sebesar Rp 15.750.000,- dan (e)

pengadaan alat-alat kedoteran sebesar Rp 75.000.000,-

Page 62: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab V

51

BAB V

KOMPONEN PENDAPATAN, BELANJA DAN

PEMBIAYAAN PEMERINTAH DAERAH

1. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Pada bab ini diperkenalkan kepada mahasiswa jenis-jenis

pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah secara umum

sehingga dapat memahami secara umum.

2. Pendekatan untuk Pencapaian Tujuan Pengajaran (Isi)

A. Pendapatan Daerah

Pendapatan daerah adalah semua penerimaan kas daerah

dalam periode anggaran tertentu yang menjadi hak daerah. Pos

pendapatan daerah dirinci menurut kolompok pendapatan yang

meliputi pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan lain-

lain pendapatan yang sah. Setiap kelompok pendapatan dirinci

di dalam beberapa jenis pendapatan. Misal, kelompok pendapat-

an asli daerah dirinci ke dalam jenis pendapatan yang terdiri

atas: pajak daerah, retribusi daerah, bagi hasil perusahaan milik

daerah, bagi hasil pengeloloan kekayaan daerah yang dipisahkan,

DAU, dan DAK serta lain-lain PAD yang sah.

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa dapat menjelas-

kan serta mampu menjawab hal-hal sebagai berikut.

a. menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan pen-

dapatan daerah

b. menjelaskan komponen-komponen belanja daerah

c. menjelaskan jenis-jenis pembiayaan daerah secara

umum

d. menjelaskan jenis-jenis aktiva yang dimiliki pemerintah

daerah

e. menjelaskan manfaat bagan dan kode rekenig

f. mampu menjawab soal-soal dalam bab ini

g.

Page 63: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

52 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Setiap jenis pendapatan selanjutnya dirinci de dalam bebe-

rapa objek pendapatan, misal jenis pendapatan berupa pajak

daerah dirinci ke dalam objek pendapatan yang terdiri atas: pajak

hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak rekalame dan sebagai-

nya. Setiap objek pendapatan kemudian dirinci ke dalam bebera-

pa objek pendapatan, misalnya, objek pendapatan berupa pajak

hotel dapat dirinci kedalam rincian objek pendapatan yang terdiri

atas: pajak hotel berbintang dan pajak hotel non bintang (Melati).

Jenis pendapatan daerah dapat dikelompokkan menjadi:

1. Hasil Pajak Daerah, yang dibagi atas:

1.1.Khusus Pajak Hotel dikelompokkan atas.

Pajak hotel bintang berlian

Hotel bintang lima

Hotel bintang empat

Hotel bintang tiga

Hotel bintang dua

Hotel bintang satu

Hotel melati tiga

Hotel melati satu

Motel

Cottage

Losmen/Rumah penginapan

Rumah kos

Wisma pariwisata

1.2. Pajak Restoran dibagi atas:

Restoran

Rumah makan

Café

Kantin

Katering

1.3. Pajak Hiburan dibagi menjadi:

Tontonan film/bioskop

Page 64: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab V

53

Pagelaran kesenian musik

Pagelaran kesenian tari

Pagelaran seni busana

Kontes kecantikan

Diskotik

Karaoke

Klub malam

Permainan biliar

Permainan golf

Permainan ketangkasan

Panti pijat/refleksi

Mandi uap/spa

Pameran

Pacuan kuda

Balap kendaraan bermotor

Permainan bowling

Pertandingan olah raga

Pusat kebugaran

Kontes binaraga

1.4. Pajak Reklame dikelompokan menjadi.

Reklame papan/bill board

Reklame kain

Reklame stiker/melekat

Reklame selebaran

Reklame berjalan/keliling

Reklame udara

Relame apung

Reklame suara

Reklame film/silide

Reklame peragaan

1.5. Pajak Penerangan Jalan:

Pajak penerangan jalan PLN,

Dst …………………………

Page 65: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

54 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

1.6. Pajak Bahan Galian Golongan C

Asbes

Batu tulis

Batu eetengah permata

Batu kapur

Batu apung

Batu padas

1.7. Pajak Parkir

Pajak parkir

Dst ………………………..

1.8. Pajak Air Bawah Tanah

Pajak air bawah tanah

Dst ………………………..

1.9. Pajak Sarang Burung Walet

Pajak Sarang Burung Walet

Dst ………………………..

2. Retribusi Daerah dibagi atas:

2.1. Retribusi Jasa Umum dibagi atas.

Retribusi pelayayan pendididikan

Retribusi pelayanan kesehatan

Retribusi pelayanan kesebersihan (sampah)

Retribusi penggantian biaya cetak KTP & akta catatan sipil

Retribbusi pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat

Retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum

Retribusi pelayanan pasar

Retribusi pengujian kendaraan bermotor

Retribusi pemerikasaan alat pemadam kebakaran

Retribusi penggantian biaya cetak peta daerah

Retribusi pelayayan pendididikan

2.2. Retribusi Jasa Usaha dibagi atas.

Retribusi pemakaian pekayaan daerah

Retribusi pasar grosir/pertokoan

Page 66: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab V

55

Retribusi tempat pelelangan ikan

Retribusi terminal

Retribusi tempat khusus parkir

Retribusi tempat penginapan/pesanggrahan/villa

Retribusi penyediaan penyedotak kakus

Retribusi rumah potong hewa

Retribusi pelayanan pelabuhan

Retribusi tempat rekreasi dan olah raga

Retribusi penyediaan penyeberangan di atas air

Retribusi pengelolaan produski usaha daerah.

2.3. Retribusi Perizinan Tempat tertentu dibagi atas.

Retribusi izin tempat penjualan minuman beralkool

Retribusi izin gangguan atau keramaian

Retribusi izin trayek

Retribusi izin usaha perikanan

3.Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah terdiri atas:

3.1. Hasil Penjualan Aset Daerah yang dipisahkan adalah.

Pelepasan hak atas tanah

Penjualan peralatan/perlengkapan kantor tidak terpakai

Penjualan mesin/alat-alat tidak terpakai

Penjualan rumah jabatan rumah dinas

Penjualan kendaraan dinas roda dua

Penjualan kendaraan dinas roda empat

Penjualan lampu hias bekas

Penjualan bahan-bahan bekas Bangunan

Penjualan perlengkapan lalu lintas

Penjualan obat-obatan hasil farmasi

Penjualan hasil pertanian

Penjualan hasi perkebunan

Penjualan hasil kehutanan

Page 67: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

56 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Penjualan hasil peternakan

Penjualan hasil perikanan

3.2. Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pe-

kerjaan terdiri atas.

Dinas pendidikan

Dinas kesehatan

Dinas pekerjaaan umum

Dinas perumahan dan pemukiman

Dinas tata ruang dan tata kota

Dinas perhubungan

Dinas tenaga kerja dan pariwisata

Dinas pendapatan daerah

Badan perencanaan pembangunan

Badan kepegawaian daerah

Badan pengelolaan dan aset daerah

Dinas pertanian

2.4. Pendapatan Denda Keterlambatan Pajak, terdiri atas.

Pendapatan denda keterlambatan pajak hotel

Pendapatan denda keterlambatan pajak restoran

Pendapatan denda keterlambatan pajak hiburan

Pendapatan denda keterlambatan pajak reklame

Pendapatan denda keterlambatan pajak penerangan jalan

Pendapatan denda keterlambatan pajak pengambilan bahan

galian C

Pendapatan denda keterlambatan pajak parkir

Pendapatan denda keterlambatan pajak air bawah tanah

Pendapatan denda keterlambatan pajak sarang burung walet

3.4. Pendapatan Denda Keterlambatan Retribusi, terdiri atas.

Pendapatan denda keterlambatan pembayaran retribusi jasa

Page 68: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab V

57

umum

Pendapatan denda keterlambatan pembayaran retribusi jasa

usaha

Pendapatan denda keterlambatan pembayaran retribusi

perizinan tertentu

3.5. Pendapatan Hasil Eksekusi atas Jaminan

Hasil eksekusi jaminan atas pelaksanaan pekerjaan

Hasil eksekusi jaminan atas pembongkaran reklame

Hasil eksekusi jaminan atas KTP musiman.

3.6. Pendapatan dari Pengembalian

Pendapatan dari pengembalian PPh Pasal 21

Pendapatan dari pengembalian kelebihan pembayaran

asuransi kesehatan

Pendapatan dari pengembalian kelebihan pembayaran gaji

dan tunjangan

Pendapatan dari pengembalian kelebihan pembayaran

perjalanan dinas

Pendapatan dari pengembalian kelebihan pembayaran

uang muka

Pendapatan dari pengembalian kelebihan pembayaran

asuransi kesehatan

3.7. Pendapatan dari Penggunaan Fasilitas Sosial dan Umum

Fasilitas sosial,

Fasilitas umum.

3.8.Pendapatan dari Penyelenggaraan Pendidikan dan Pela

tihan

Uang pendaftran/ujian masuk

Uang sekolah/penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan

Uang ujian kenaikan kelas

Page 69: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

58 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

3.9. Pendapatan dari Angsuran Cicilan Barang Milik Daerah

Angsuran/cicilan penjualan rumah

Angsuran/cicilan penjualan kendaraan roda dua

Angsuran/cicilan penjualan kendaraan roda empat

3.10. Dana Perimbangan

Bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak

Bagi hasil pajak

Bagi hasil pajak bumi dan bangunan

Bagi hasil dari bea hak atas tanah dan bangunan

Bagi Hasil PPH Pasal 21,25 dan 29

3.11. Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam

Bagi hasil dari iuran pengusahaan hutan

Bagi hasil dari provisi sumber daya hutan

Bagi hasil dari dana reboisasi

Bagi hasil dari iuran tetap (lend-rent)

Bagi hasil dari iuran eksplorasi dan eksploitasi (Roayalti)

Bahi hasil dari pungutan pengusahaan perikanan

Bagi hasil dari pungutan hasil perikanan

Bagi hasil dari pertambangan minyak bumi

Bagi hasil dari pertambagan gas bumi

Bagi hasil dari pertambagan panas bumi

3.12. Dana Alokasi Umum dan Khusus

Dana alokasi umum

Dana alokasi khsus

3.13. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

3.14. Pendapatan Hibah

Pendapatan hibah dari pemerintah

Pemerintah pusat

Pemerintah provinsi

Page 70: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab V

59

3.15. Pendapatan Hibah dari Luar Negeri

Pendapatan hibah dari bilateral

Pendapatan hibah dari multilateral

Pendapatan hibah dari donor lainnya

3.16. Bagi Hasil dari Provisi dan Pemerintah Daerah lainnya

Bagi hasil dari pajak kendaraan bermotor

Bagi hasil dari pajak kendaraan bermotor di atas air

Bagi hasil dari bea balik nama kendaraan bermotor

Bagi hasil dari bea balik nama kendaraan bermotor di

atas air

Bagi hasil dari pajak bahan bakar kendaraan bermotor

Bagi hasil dari pajak pengambilan dan pemanfaatan air

bawah tanah

Bagi hasil dari pajak pengambilan dan pemanfaatan air

permukaan

Dan lain-lain masih banyak jenis bantuan yang datang

dari berbagai sumber

B. Belanja Daerah

Belanja Daerah adalah semua pengeluaran kas daerah

dalam periode anggaran tertentu yang menjadi beban daerah.

pos belanja daerah dapat diklaifikaikan menurut organisasi,

fungsi (Bidang Pemerintahan), dan jenis belanja. Pos belanja

daerah diklasifikasikan sesuai dengan unit organisasi daerah,

dinas pendapatan daerah, badan perencanaan daerah, dan dinas

pertanian. Disamping itu, pos belanja daerah juga diklasifikasi

berdassarkan fungsi (bidang pemerintahan)sebagai kewenangan

pemerintah daerah yang diselenggarakan oleh masing-maisng

unit organisasi perangkat daerah, missal: fungsi (Bidang)

Administrasi Umum Pemerintahan) dilaksanakan oleh unit-unit

organisasi perangakt daerah antara antara lain: DPRD, Kepala

Daerah dan wakil Kepala Daerah, Sekretariat Daerah, Sekretariat

Page 71: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

60 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

DPRD, Dispenda, Bappeda, Bawasda, dan sebagainya. Pos

Belanja pada setiap unit organisasi dan Fungsi (Bidang Pemerin-

tahan) yang dilaksanakannya, diklasifikasi berdasarkan bagian

belanja daerah yang terdiri atas: bagian belanja aparatur daerah,

bagian belanja pelayanan publik, bagian belanja bagi hasil dan

bantuan keuangan, dan bagian belanja tidak tersangka. Bagian

belanja aparatur daerah dan bagian belanja pelayanan publik,

masing-masing diklasifikasi kedalam kelompok Belanja yang

terdiri atas: belanja administrasi umum, belanja operasi dan

pemeliharaan, serta belanja modal.

Kelompok belanja administrasi umum dan belanja operasi

dan pemeliharaan, masing-masing dirinci ke dsalam jenis belanja

pemeliharaan, dan belanja perjalanan dinas. Setiap jenis belanja

tersebut selanjutnya dirinci kedalam beberapa obyek belanja.

missal, jenis belanja berupa belanja pegawai/ personalia dirinci

kedalam obyek belanja yang terdiri atas: gaji dan tunjangan,

biaya perawatan dan pengobatan, biaya pengembangan sumber

daya manusia. Setiap objek belanja kemudian dirinci kedalam

beberapa rincian objek belanja. Misalnya, objek belanja berupa

gaji dan tunjangan dapat dirinci ke dalam rincian obyek belanja

yang terdiri atas: gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan

jabatan, tunjangan fungsional, tunjangan kesejahteraan dsb.

unsur belanja dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:

(1) Belanja tidak langsung dan belanja langsung.

1. Belanja Tidak Langsung

1.1.Belanja tidak Langsung terdiri atas:

1.1.1. Belanja Pegawai mencakup.

Gaji dan tunjangan,

Gaji pokok PNS

Tunjangan peluarga

Tunjangan jabatan

Tunjangan fungsional

Page 72: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab V

61

Tunjangan beras

Tunjangan PPh Pasal 21

Iuran asuransi kesehatan

Tunjangan komisi

Tunjangan panitia musyawarah

Tunjangan panitia anggaran

Tunjangan perumahan

Uang duka/tewas

Uang jasa pengabdian

1.1.2. Tambahan Penghasilan PNS

Tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja

Tambahan penghasilan berdasarkan tempat tugas

Tambahan penghasilan berdasarkan tempat kondisi kerja

Tambahan penghasilan berdasarkan kelangkaan profesi

Tambahan penghasilan berdasarkan prestasi kerja

1.2. Belanja Umum Daerah

Belanja penerimaan lainnya pimpinan DPRD/BKDH/ WKDH

Belanja penunjang operasional Ketua DPRD

Belanja penunjang operasional Wakil Ketua DPRD

Belanja penunjang operasional Wakil Ketua I DPRD

Belanja penunjang operasional Wakil Ketua II DPRD

Belanja penunjang operasional Kepala Daerah

Belanja penunjang operasional Wakil Kepala Daerah

Belanja penunjang Sekretaris Daerah

1.3. Belanja Bunga

1.3.1. Jenis Bunga Utang Pinjaman dapat dibagi atas:

Bunga utang pinjaman kepada pemerintah pusat

Bunga utang pinjaman kepada pemerintah provinsi

Bunga utang pinjaman kepada pemerintah daerah

Bunga utang pinjaman kepada lembaga keuangan bank

Bunga utang pinjaman kepada lembaga keuangan non bank

Page 73: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

62 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

1.4. Belanja Bahan Habis Pakai

1.4.1.Jenis Belanja alat tulis kantor dapat dikelompokkan

sebagai berikut.

Belanja dokumen/ administrasi tender

Belanja alat listrik dan elektronik (lampu pijar, baterai

kering)

Belanja perangko, materai dan benda pos lainnya

Belanja peralatan kebersihan dan bahan pembersih

Belanja bahan bakar minyak/ gas

Belanja pengisian tabung pemadam kebakaran

Belanja pengisian tabung gas

1.4.2.Belanja Bahan/ Material

Belanja bahan baku bangunan

Belanja bahan/bibit tanaman

Belanja bibit ternak

Belanja bahan obat-obatan

Belanja bahan kimia

1.4.3.Belanja Jasa Kantor dapat dikelompokkan menjadi.

Belanja telepon

Belanja air

Belanja listrik

Belanja jasa pengumuman lelang/ pemenang lelang

Belanja surat kabar/majalah

Belanja kawat/faksimili/internet

Belanja paket/pengiriman

Belanja sertifikasi

Belanja jasa tansaksi keuangan

Belanja jasa administrasi pungutan pajak penerangan

jalan uUmum

Belanja jasa administrasi pungutan pajak bahan bakar

Kendaraan bermotor

Page 74: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab V

63

Dan lain-masih banyak jenis belanja yang belum sempat

disajikan dalam buku ini

1.5. Belanja Modal

1.5.1.Belanja Modal Pengadaan Tanah

Belanja modal pengadaan tanah kantor

Belanja modal pengadaan tanah sarana kesehatan

rumah sakit

Belanja modal pengadaan tanah sarana kesehatan

puskesmas

Belanja modal pengadaan tanah sarana kesehatan

poliklinik

Belanja modal pengadaan tanah sarana pendidikan

taman kanak-kanak

Belanja modal pengadaan tanah sarana pendidikan

sekolah dasar

Belanja modal pengadaan tanah sarana pendidikan

menengah umum dan kejuruan

Belanja modal pengadaan tanah sarana pendidikan

menengah lanjutan dan kejuruan

Belanja modal pengadaan tanah sarana pendidikan luar

biasa/khusus

Belanja modal pengadaan tanah sarana pendidikan

pelatihan dan kursus

Belanja modal pengadaan tanah sarana sosial panti

asuhan

Belanja modal pengadaan tanah sarana sosial panti

jompo

Belanja modal pengadaan tanah sarana umum terminal

Belanja modal pengadaan tanah sarana umum dermaga

Belanja modal pengadaan tanah sarana umum lapangan

terbang perintis

Belanja modal pengadaan tanah sarana umum rumah

potong hewan

Page 75: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

64 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Belanja modal pengadaan tanah sarana umum tempat

pelelangan ikan

Belanja modal pengadaan tanah sarana umum pasar

Belanja modal pengadaan tanah sarana umum tempat

pembuangan akhir sampah

Belanja modal pengadaan tanah sarana umum taman,

Belanja modal pengadaan tanah sarana umum pusat

hiburan rakyat

Belanja modal pengadaan tanah sarana umum ibadah

Belanja modal pengadaan tanah sarana stadion olah-

raga

Belanja modal pengadaan tanah perumahan

Belanja modal pengadaan tanah pertanian

Belanja modal pengadaan tanah perkebunan

Belanja modal pengadaan tanah perikanan

Belanja modal pengadaan tanah peternakan

Belanja modal pengadaan tanah perkampungan

Belanja modal pengadaan tanah pergudangan/tempat

penimbunan material bahan baku

1.5.2. Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Berat

Belanja modal pengadaan traktor

Belanja modal pengadaan buldozer

Belanja modal pengadaan stoom wals

Belanja modal pengadaan eskavator

Belanja modal pengadaan dump truk

Belanja modal pengadaan crane

Belanja modal pengadaan kendaraan pengapu jalan

Belanja modal pengadaan mesin pengolah semen

Belanja modal pengadaan mesin pengolah air bersih

1.5.3. Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan Darat Bermotor

Belanja modal pengadaan alat-alat angkutan darat ber-

Page 76: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab V

65

motor sedan

Belanja modal pengadaan alat-alat angkutan darat ber-

motor jeep

Belanja modal pengadaan alat-alat angkutan darat

bermotor station wagon

Belanja modal pengadaan alat-alat angkutan darat

bermotor bus

Belanja modal pengadaan alat-alat angkutan darat ber-

motor micro bus

Belanja modal pengadaan alat-alat angkutan darat ber-

motor truk

Belanja modal pengadaan alat-alat angkutan darat ber-

motor (tangki air, minyak, tinja)

Belanja modal pengadaan alat-alat angkutan darat ber-

motor boks

Belanja modal pengadaan alat-alat angkutan darat ber-

motor pick up

Belanja modal pengadaan alat-alat angkutan darat ber-

motor ambulans

Belanja modal pengadaan alat-alat angkutan darat ber-

motor pemadam kebakaran

Belanja modal pengadaan alat-alat angkutan darat ber-

motor sepeda motor,

Belanja modal pengadaan alat-alat angkutan darat ber-

motor lift/elevator

Belanja modal pengadaan alat-alat angkutan darat ber-

motor tangga berjalan

1.5.4. Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan Darat

Tidak Bermotor

Belanja modal pengadaan grobak

Belanja modal pengadaan pedati/delma/dokar/bendi/

cidom

Belanja modal pengadaan becak

Page 77: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

66 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Belanja modal pengadaan sepeda

Belanja modal pengadaan karavan

1.5.5. Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan di Atas

Air Bermotor

Belanja modal pengadaan kapal

Belanja modal pengadaan kapal feri

Belanja modal pengadaan kapal speed boat

Belanja modal pengadaan kapal motor boat/motor tempel

Belanja modal pengadaan kapal hydro foil

Belanja modal pengadaan kapal kapal tug boat

Belanja modal pengadaan kapal kapal tanker

Belanja modal pengadaan kapal kargo

Belanja modal pengadaan kapal

1.5.6. Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan di Atas

Air Tidak Bermotor

Belanja modal pengadaan perahu layar

Belanja modal pengadaan perahu sampan

Belanja modal pengadaan perahu tongkang

Belanja modal pengadaan perahu karet

Belanja modal pengadaan perahu rakit

Belanja modal pengadaan perahu sekot

1.5.7. Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan Udara

Belanja modal pengadaan pesawat kargo

Belanja modal pengadaan pesawat penumpang

Belanja modal pengadaan pesawat helikopter

Belanja modal pengadaan pesawat pemadam kebakaran

Belanja modal pengadaan pesawat capung

Belanja modal pengadaan pesawat terbang ampibi

Belanja modal pengadaan pesawat terbang layang

Page 78: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab V

67

1.5.8. Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Bengkel

Belanja modal pengadaan mesin las

Belanja modal pengadaan mesin bubut

Belanja modal pengadaan mesin dongkrak

Belanja modal pengadaan mesin kompresor

Belanja modal pengadaan mesin penghancur sampah

1.5.9. Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Pengolaan

Pertanian dan Peternakan

Belanja modal pengadaan penggiling hasil pertanian

Belanja modal pengadaan pengering gabah

Belanja modal pengadaan mesin bajak

Belanja modal pengadaan alat penetas telur

1.5.10.Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor

Belanja modal pengadaan mesin ketik

Belanja modal pengadaan mesin hitung

Belanja modal pengadaan mesin stensil

Belanja modal pengadaan mesin foto copy

Belanja modal pengadaan mesin cetak

Belanja modal pengadaan mesin jilid

Belanja modal pengadaan mesin potong kertas

Belanja modal pengadaan mesin pengancur kertas

Belanja modal pengadaan mesin tulis elektronik

Belanja modal pengadaan mesin visual elektronik

Belanja modal pengadaan mesin tabung pemadam

kebakaran

1.5.11.Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor

Belanja modal pengadaan meja gambar

Belanja modal pengadaan almari

Belanja modal pengadaan branka

Belanja modal pengadaan filing kabinet

Belanja modal pengadaan white board

Page 79: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

68 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Belanja modal pengadaan penunjuk waktu

1.5.12.Belanja Modal Pengadaan Komputer

Belanja modal pengadaan komputer mainframe/server

Belanja modal pengadaan komputer/PC

Belanja modal pengadaan komputer note boo

Belanja modal pengadaan printer

Belanja modal pengadaan scaner

Belanja modal pengadaan monitor/display

Belanja modal pengadaan CPU

Belanja modal pengadaan komputer UPS/stabilisator

Belanja modal pengadaan komputer kelengkapan

komputer (flash disk,mouse,keyboard hardisk, speaker)

Belanja modal pengadaan pealatan jaringan komputer

1.5.13.Belanja Modal Pengadaan Mebeulair

Belanja modal pengadaan meja kerja

Belanja modal pengadaan meja rapat

Belanja modal pengadaan meja makan

Belanja modal pengadaan kursi kerja

Belanja modal pengadaan kursi rapat

Belanja modal pengadaan kursi makan

Belanja modal pengadaan tempat tidur

Belanja modal pengadaan sofa

Belanja modal pengadaan rak bku/tv/kembang

1.5.14.Belanja Modal Pengadaan Peralatan Dapur

Belanja modal pengadaan tabung gas

Belanja modal pengadaan kompor gas

Belanja modal pengadaan lemari makan

Belanja modal pengadaan dispenser

Belanja modal pengadaan kulkas

Belanja modal pengadaan rak piring

Belanja modal pengadaan piring/gelas/mangkok/cangkir/

sendok/garpu/pisau

Page 80: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab V

69

1.5.15. Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Komunikasi

Belanja modal pengadaan telepon

Belanja modal pengadaan faximili

Belanja modal pengadaan radio SSB

Belanja modal pengadaan radio HF/FM (handy talkie)

Belanja modal pengadaan radio VHF

Belanja modal pengadaan UHF

Belanja modal pengadaan alat sandi

1.5.16. Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Ukur

Belanja modal pengadaan timbangan

Belanja modal pengadaan teodolite

Belanja modal pengadaan alat uji emisi

Belanja modal pengadaan alat GPS

Belanja modal pengadaan kompas/peralatan navigasi

Belanja modal pengadaan bejana ukur

Belanja modal pengadaan barometer

Belanja modal pengadaan seismograph

Belanja modal pengadaan ultrasonograph

1.5.17.Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Kedokteran

Belanja modal pengadaan alat-alat kedokteran umum

Belanja modal pengadaan alat-alat kedokteran gigi

Belanja modal pengadaan alat-alat kedokteran THT

Belanja modal pengadaan alat-alat kedokteran mata

Belanja modal pengadaan alat-alat kedokteran bedah

Belanja modal pengadaan alat-alat kedokteran anak

Belanja modal pengadaan alat-alat kedokteran kebidanan

dan penyakit kandungan

Belanja modal pengadaan alat-alat kedokteran kulit dan

kelami

Belanja modal pengadaan alat-alat kedokteran,

Belanja modal pengadaan alat-alat kedokteran kardiologi

Belanja modal pengadaan alat-alat kedokteran neurologi

Page 81: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

70 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Belanja modal pengadaan alat-alat kedokteran orthopedi

Belanja modal pengadaan alat-alat kedokteran hewan

Belanja modal pengadaan alat-alat kedokteran farmasi

Belanja modal pengadaan alat-alat penyakit

dalam/internis

1.5.18.Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Laboratoriumn

Belanja modal pengadaan alat-alat laboratorium biologi

Belanja modal pengadaan alat-alat laboratorium

fisika/geologi/geodesi

Belanja modal pengadaan alat-alat laboratorium kimia

Belanja modal pengadaan alat-alat laboratorium pertanian

Belanja modal pengadaan alat-alat laboratorium

peternakan

Belanja modal pengadaan alat-alat laboratorium

perkebuna

Belanja modal pengadaan alat-alat laboratorium perikanan

Belanja modal pengadaan alat-alat laboratorium biasa,

Belanja modal pengadaan alat-alat peraga/praktik sekolah

1.5.19.Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan

Belanja modal pengadaan konstruksi jalan

Belanja modal pengadaan konstruksi jalan fly over

Belanja modal pengadaan konstruksi under pass

1.5.20.Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jembatan

Belanja modal pengadaan konstruksi jembatan gantung

Belanja modal pengadaan konstruksi jembatan ponton

Belanja modal pengadaan konstruksi jembatan penyebe-

rangan orang

Belanja modal pengadaan konstruksi jembatan

penyeberangan di atas air

Page 82: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab V

71

1.5.21.Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Air

Belanja modal pengadaan konstruksi bendungan

Belanja modal pengadaan konstruksi waduk

Belanja modal pengadaan konstruksi kanal permukaan

Belanja modal pengadaan konstruksi kanal bawah tanah

Belanja modal pengadaan konstruksi jaringan irigasi

Belanja modal pengadaan konstruksi jaringan air

bersih/air minum

Belanja modal pengadaan konstruksi reservoir

Belanja modal pengadaan konstruksi pintu air

1.5.22. Belanja Modal Pengadaan Penerangan Jalan,Taman

dan Hutan Kota

Belanja modal pengadaan lampu hias jalan

Belanja modal pengadaan lampu hias taman

Belanja modal pengadaan lampu penerang hutan kota.

1.5.23.Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian

Bangunan

Belanja modal pengadaan konstruksi/pembelian gedung

kantor

Belanja modal pengadaan konstruksi/pembelian rumah

jabatan

Belanja modal pengadaan konstruksi/pembelian rumah

dinas

Belanja modal pengadaan konstruksi/pembelian gedung

gudang

Belanja modal pengadaan konstruksi/pembelian bangun-

an bersejarah

Belanja modal pengadaan konstruksi/pembelian bangun-

an monumen

Belanja modal pengadaan konstruksi tugu peringatan.

Page 83: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

72 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

1.5.24. Belanja Modal Pengadaan Buku Perpustakaan

Belanja modal pengadaan buku matematika

Belanja modal pengadaan buku fisika

Belanja modal pengadaan buku kimia

Belanja modal pengadaan buku biologi

Belanja modal pengadaan buku biografi

Belanja modal pengadaan buku geografi

Belanja modal pengadaan buku astronomi

Belanja modal pengadaan buku arkeologi

Belanja modal pengadaan buku bahasa dan sastra

Belanja modal pengadaan buku keagamaan

Belanja modal pengadaan buku sejarah

Belanja modal pengadaan buku seni dan budaya

Belanja modal pengadaan buku ilmu pengetahuan umum

Belanja modal pengadaan buku ilmu pengetahuan sosial

Belanja modal pengadaan buku ilmu politik dan ketata-

negaraan

Belanja modal pengadaan buku ilmu pengetahuan dan

teknologi

Belanja modal pengadaan buku ensiklopedia

Belanja modal pengadaan buku kamus bahasa

Belanja modal pengadaan buku ekonomi dan keuangan

Belanja modal pengadaan buku industri dan perdagangan

Belanja modal pengadaan buku peraturan perudang-

undangan,

Belanja modal pengadaan buku naskah

Belanja modal pengadaan buku terbitan berkalah(jurnal

compact disk)

Belanja modal pengadaan buku mikrofilm

Belanja modal pengadaan buku peta/atlas/globe

Page 84: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab V

73

1.5.25.Belanja Modal Pengadaan Bercorak Kesenian,

Kebudayaan

Belanja modal pengadaan lukisan/foto

Belanja modal pengadaan patung,

Belanja modal pengadaan ukiran

Belanja modal pengadaan pahatan

Belanja modal pengadaan batu alam

Belanja modal pengadaan maket/miniatur/diorama

C. Pembiayaan Daerah

Pembiayaan adalah transaksi keuangan daerah yang

dimaksudkan untuk menutup selisih antara pendapatan Daerah

dan belanja daerah. Pos pembiayaan dirinci menurut Kelompok

Pembiayaan yang meliputi: Penerimaan daerah (sumber pembia-

yaan untuk menutup defisit) dan pengeluaran daerah (sumber

pembiayaan untuk mengalokasikan surplus). Kelompok pembia-

yaan berupa penerimaan daerah dirinci kedalam beberapa jenis

Pembiayaan yang terdiri atas: sisa lebih perhitungan anggaran

tahun lalu, transfer dari dana cadangan, penerimaan pinjaman

dan obligasi, penerimaan piutang, dan hasil penjualan aset dae-

rah yang dipisahkan. Kelompok pembiayaan berupa pengeluaran

daerh dirinci kedalam beberapa jenis Pembiayaan yang terdiri

atas: transfer ke dana cadangan, penyertaan modal, Pembayaran

utang pokok yang jatuh tempo, dan sisa Lebih perhitungan

anggaran tahun berjalan.

1.6.Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebe-

lumnya

1.6.1.Pelampauan Penerimaan PAD terdiri atas:

Pajak daerah

Retribusi daerah

Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

Lain-lain PAD yang sah

Page 85: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

74 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

1.6.2. Pelampauan penerimaan Dana Perimbangan

Bagi hasil pajak

Bagi Hasil bukan pajak/sumber daya alam

1.6.3. Sisa Penghematan Belanja atau akibat Lainnya

Belanja pegawai dari belanja tidak langsung

Belanja pegawai dari belanja langsung

Belanja barang dan Jasa

Belanja modal

Belanja bunga

Belanja Subsudi

Belanja hibah

Belanja bantuan sosial

Belanja bagi hasil

Belanja bantuan keuangan

Belanja tidak terduga

1.6.4.Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir

tahun belum terselesaikan

Uang jaminan

Potongan taspen

Potongan beras

Askes

Dan lain masih banyak jenis pembiayaan yang tidak dima-

sukkan dalam buku ini.

D. Aktiva

Aktiva adalah sumber daya ekonomis yang dimiliki atau

dikuasai dan dapat dengan satuan uang. Tidak termasuk dalam

pengertian sumber daya ekonomis tersebut adalah sumber daya

alam seperti hutan, sungai, danau/rawa, kekayaan diatas laut,

kandungan pertambangan, dan harta peninggalan sejarah seperti

candi. Pos aktiva dirinci menjadi beberapa kelompok aktiva yang

Page 86: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab V

75

meliputi: aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap,

dana cadangan, dan aktiva lain-lain.

Aktiva lancar adalah sumber daya ekonomis yang diharapkan

dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam

periode akuntansi. Kelompok aktiva lancer dirinci kedalam

beberapa jenis aktiva lancer, yaitu: kas, bank, deposito, piutang,

persediaan, dsb. Invastasi jangka panjang adalah penyertaan

modal yang dimaksudkan untuk memperoleh mamfaat ekonomis

dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi. Kelompok

investasi jangka panjang terdiri dari beberapa jenis, antara lain:

penyertaan modal pemerintah pada badan usaha milik daerah

(BUMD), lembaga keuangan daerah, badan international dan

badan usaha lainnya yang bukan milik daerah. Pinjaman kepada

BUMD, lembaga keuangan daerah, pemerintah daerah otonom

atau sebaliknya dan pihak lainnya yang diterus pinjamkan.

Investasi jangka panjang lainnya yang dimiliki untuk menghasil-

kan pendapatan.

Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang mempunyai masa

mamfaat lebih dari satu periode akuntansi dan digunakan untuk

penyelenggaraan kegiatan pemerintah dan layanan publik. Aktiva

tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian

atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, donasi,

dan pertukaran dengan aktiva lainnya. Kelompok aktiva tetap

terdiri dari beberapa jenis, antara lain: tanah, jalan dan

Jembatan, bangunan air, instalasi dan jaringan, gedung, mesin

dan peralatan, kendaraan, meubel dan perlengkapan, buku per-

pustakaan. Dana cadangan adalah dana yang disishkan untuk

menampung kebutuhan yang membutuhkan dana yang relatif

cukup besar yang tidak dapat dibebankan pada satu periode

akuntansi. Aktiva lain-lain adalah aktiva tang tidak dapat dike-

lompokkon kedalam aktiva lancer, investasi jangka penjang,

aktiva tetap, dan dana cadangan. Kelompok aktiva lain-lain terdiri

Page 87: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

76 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

dari beberapa jenis, antara lain: piutang angsuran, built, operate

and transfer(BOT), dan bangunan dalam pengerjaan.

1. Kas dan Setara Kas

Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang

setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerin-

tahan. Setiap entitas pelaporan wajib menyajikan saldo kasnya

pada saat menyusun neraca. Uang tunai terdiri atas uang kertas

dan logam. Kas juga meliputi seluruh Uang Persediaan (UP) yang

belum dipertanggungjawabkan hingga tanggal neraca awal. Saldo

simpanan di bank yang dapat dikategorikan sebagai kas adalah

saldo simpanan atau rekening di bank yang setiap saat dapat

ditarik atau digunakan untuk melakukan pembayaran. Dalam

pengertian kas ini juga termasuk setara kas yaitu investasi

jangka pendek yang sangat likuid yang siap dicairkan menjadi

kas yang mempunyai masa jatuh tempo yang pendek, yaitu 3

(tiga) bulan atau kurang dari tanggal perolehannya. Kas Pemda

mencakup kas yang dikuasai, dikelola, dan di bawah tanggung

jawab bendahara umum daerah (BUD) dan kas yang dikuasai,

dikelola dan di bawah tanggung jawab selain BUD. Kas Pemda

yang dikuasai dan di bawah tanggung jawab BUD dicatat dan

disajikan oleh satuan kerja pengelola keuangan daerah (SKPKD),

yang terdiri atas:

a. Saldo rekening kas daerah, yaitu saldo rekening-rekening

pada bank yang ditentukan oleh gubernur, bupati/walikota

untuk menampung penerimaan dan pengeluaran,

b. Setara kas, antara lain berupa surat utang negara (SUN)/

obligasi dan deposito kurang dari 3 bulan, yang dikelola oleh

bendahara umum daerah,

c. Uang tunai di BUD.

Untuk menentukan nilai saldo awal kas di rekening kas

daerah, Pemda dapat meminta bank terkait untuk mengirim reke-

ning koran Pemda per tanggal neraca. Nilai setara kas ditentukan

sebesar nilai nominal deposito atau surat utang negara. Menurut

Page 88: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab V

77

Undang-Undang nomor 1 tahun 2004, Pemda dalam rangka

manajemen kas hanya dapat melakukan investasi dalam bentuk

SUN. Namun demikian, dalam praktiknya ada kemungkinan

Pemda telah menanamkan saldo kas berlebih dalam bentuk

deposito berjangka. Dengan demikian, saldo awal kas Pemda juga

termasuk deposito berjangka dengan jangka waktu kurang dari 3

bulan. Rincian kas di kas daerah diung-kapkan dalam catatan

atas laporan keuangan.

Kas dicatat sebesar nilai nominal artinya disajikan sebesar

nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam valuta asing, dikon-

versi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah bank sentral

pada tanggal neraca. Dalam saldo kas juga termasuk penerimaan

yang harus disetorkan kepada pihak ketiga berupa utang

perhitungan fihak ketiga (PFK). Oleh karena itu, jurnal untuk

utang PFK disatukan dalam jurnal kas daerah.

Contoh:

Berdasarkan hasil inventarisasi fisik dan perhitungan saldo

rekening koran diperoleh nilai kas daerah sebesar Rp15.000.-

000.000. Dari jumlah tersebut diketahui bahwa masih terdapat

potongan pajak penghasilan Pasal 21 sebesar Rp3.000.000, Askes

Rp.1.500.000, dan Taperum Rp.500.000 yang belum disetor ke

pihak ketiga.

Jumlah potongan sebesar Rp.5.000.000 (Rp.3.000.000 +

Rp.1.500.000 + Rp.500.000) disajikan di neraca sebagai utang

PFK dalam kelompok kewajiban jangka pendek. Selisih sebesar

Rp.10.000.000,- merupakan SiLPA.

Jurnal untuk mencatat hasil inventarisasi di atas adalah:

Kode Akun Uraian Debit Kredit

1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 15.000.000.000,-

2.1.1 Utang PFK 5.000.000,-

3.1.1 SiLPA 10.000.000,-

Page 89: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

78 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Kas Pemda yang dikuasai dan di bawah tanggung jawab

selain BUD dicatat dan disajikan oleh satuan kerja perangkat

daerah (SKPD), yang terdiri atas:

a. Kas di bendahara pengeluaran

b. Kas di bendahara penerimaan.

Kas di bendahara pengeluaran merupakan kas yang men-

jadi tanggung jawab/dikelola oleh bendahara pengeluaran yang

berasal dari sisa uang muka kerja/uang persediaan (UP) yang

belum disetor ke kas daerah per tanggal neraca. Kas di ben-

dahara pengeluaran mencakup seluruh saldo rekening bendahara

pengeluaran, uang logam, uang kertas, dan lain-lain kas. Akun

kas di bendahara pengeluaran yang disajikan dalam neraca

Pemda harus mencerminkan kas yang benar-benar ada pada

tanggal neraca. Apabila terdapat kas dalam valuta asing dikon-

versi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah bank sentral

pada tanggal neraca. Untuk mendapatkan saldo kas di bendahara

pengeluaran perlu dilakukan:

a. Inventarisasi fisik kas untuk mendapatkan saldo kas per

tanggal neraca atas seluruh uang kartal (uang kertas dan

logam) yang ada di tangan seluruh Bendahara Pengeluaran

(sisa UP).

b. Kumpulkan saldo rekening koran seluruh bendahara

pengeluaran per tanggal neraca awal sehingga diketahui saldo

seluruh uang giral yang menjadi tanggung jawab seluruh

bendahara pengeluaran yang berasal dari sisa UP.

c. Lakukan rekonsiliasi hasil pada butir 1 dan 2 dengan catatan

yang ada di bendahara pengeluaran/pemegang kas sehingga

diketahui sisa uang muka kerja yang seharusnya dengan

benar. Jurnal untuk mencatat saldo awal kas di bendahara

pengeluaran oleh SKPD adalah sebagai berikut:

Kode Akun Uraian Debit Kredit

XXXX Kas di Bendahara Pengeluaran XXX

XXXX Uang Muka dari BUD XXX

Page 90: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab V

79

Keterangan uang muka dari BUD merupakan bagian dari

utang jangka pendek pada neraca SKPD. Pada saat peng-

gabungan neraca SKPD menjadi neraca Pemda, akun uang muka

dari BUD dieliminasi dan ditutup ke akun SiLPA.

Kas di bendahara penerimaan mencakup seluruh kas, baik

itu saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai, yang berada

di bawah tanggung jawab bendahara penerimaan yang sum-

bernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan dari ben-

dahara penerimaan yang bersangkutan. Saldo kas ini mencer-

minkan saldo yang berasal dari pungutan yang sudah diterima

oleh bendahara penerimaan dari setoran para wajib pajak yang

belum disetorkan ke kas daerah. Akun kas di bendahara pene-

rimaan yang disajikan dalam neraca harus mencerminkan kas

yang benar-benar ada pada tanggal neraca. Apabila terdapat kas

dalam valuta asing dikonversi menjadi ru-piah menggunakan

kurs tengah bank sentral pada tanggal nera-ca. Meskipun dalam

ketentuannya para bendahara penerimaan wajib menyetor

seluruh penerimaan paling lambat dalam satu hari kerja, namun

tidak tertutup kemungkinan terdapat saldo penerimaan yang

belum disetorkan.

2. Piutang

Piutang adalah hak Pemda untuk menerima pembayaran

dari entitas lain termasuk wajib pajak/bayar atas kegiatan yang

dilaksanakan oleh pemerintah. Piutang dikelompokkan menjadi

bagian lancar tagihan penjualan angsuran, bagian lancar pinja-

man kepada BUMN/BUMD, bagian lancar tuntutan perbenda-

haraan/tuntutan ganti rugi, piutang pajak, piutang retribusi,

piutang denda, dan piutang lainnya.

Pemda seringkali melakukan penjualan aset tetap yang

dimiliki, misalnya lelang kendaraan roda dua/empat atau pen-

jualan angsuran rumah dinas. Biasanya penjualan dilakukan

secara terpusat oleh Sekretariat Daerah kepada pegawai dengan

cara mengangsur. Penjualan aset yang tidak dipisahkan pengelo-

Page 91: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

80 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

laannya dan biasanya diangsur lebih dari 12 (dua belas) bulan

disebut sebagai tagihan penjualan angsuran. Bagian lancar

tagihan penjualan angsuran merupakan reklasifikasi tagihan

penjualan angsuran jangka panjang ke dalam piutang jangka

pendek. Reklasifikasi ini karena adanya tagihan angsuran jangka

panjang yang jatuh tempo pada tahun berjalan. Reklasifikasi ini

dilakukan hanya untuk tujuan penyusunan neraca karena

pembayaran atas tagihan penjualan angsuran akan mengurangi

akun tagihan penjualan angsuran bukan bagian lancar tagihan

penjualan angsuran. Seluruh tagihan penjualan angsuran yang

jatuh tempo dalam kurun waktu satu tahun atau kurang diakui

sebagai bagian lancar tagihan penjualan angsuran. Bagian lancar

tagihan penjualan angsuran dicatat sebesar nilai nominal yaitu

sejumlah tagihan penjualan angsuran yang harus diterima dalam

waktu satu tahun.

2.1.Piutang Pajak

Piutang pajak dicatat berdasarkan surat ketetapan pajak

yang pembayarannya belum diterima. Dalam penyusunan neraca,

surat ketetapan pajak yang pembayarannya belum diterima

dicatat sebagai piutang pajak. sebesar nilai nominal yaitu sebesar

nilai rupiah pajak-pajak yang belum dilunasi. Informasi mengenai

saldo piutang pajak dapat diperoleh dari dinas pendapatan atau

unit yang menerbitkan surat ketetapan pajak. Akun ini hanya

dicatat dan disajikan oleh SKPKD.

2.2.Piutang Lainnya

Akun piutang lainnya digunakan untuk mencatat transaksi

yang berkaitan dengan pengakuan piutang di luar bagian lancar

tagihan penjualan angsuran, bagian lancar pinjaman kepada

BUMN/BUMD, bagian lancar tuntutan perbendaharaan, bagian

lancar tuntutan ganti rugi, dan piutang pajak. Piutang lainnya

dicatat sebesar nilai nominal yaitu sebesar nilai rupiah piutang

yang belum dilunasi. Informasi mengenai piutang lainnya dapat

Page 92: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab V

81

diperoleh dari seluruh satuan kerja yang berhubungan. Akun ini

dicatat dan disajikan baik oleh SKPKD maupun SKPD.

3. Persediaan

Persediaan adalah aset dalam bentuk barang atau perleng-

kapan (supplies) yang diperoleh dengan maksud untuk mendu-

kung kegiatan operasional Pemda dan barang-barang yang tidak

dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka

pelayanan kepada masyarakat dalam waktu 12 (dua belas) bulan

dari tanggal pelaporan. Persediaan dicatat sebesar biaya peroleh-

an apabila diperoleh dengan pembelian, biaya standar apabila

diperoleh dengan memproduksi sendiri dan nilai wajar apabila

diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi.

Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya

pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara

langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Nilai

pembelian yang digunakan adalah biaya perolehan persediaan

yang terakhir diperoleh.

4. Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera

dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama 12 (dua belas)

bulan atau kurang. Investasi jangka pendek Pemda harus meme-

nuhi karakteristik sebagai berikut:

a. Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan,

b. Ditujukan dalam rangka manajemen kas; dan

c. Berisiko rendah.

Investasi yang dapat digolongkan sebagai investasi jangka pen-

dek, antara sebagai berikut.

a. Deposito berjangka waktu 3 (tiga) sampai 12 (dua belas)

bulan,

b. Pembelian Obligasi/Surat Utang Negara (SUN) pemerintah

jangka pendek oleh pemerintah pusat maupun daerah.

c. Investasi jangka pendek lainnya.

Page 93: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

82 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

4.1. Deposito Jangka Pendek

Deposito merupakan simpanan berjangka yang hanya dapat

dicairkan pada tanggal jatuh tempo. Dalam hal ini yang dimak-

sud dengan investasi jangka pendek adalah deposito yang jatuh

temponya antara 3 (tiga) sampai dengan12 (dua belas) bulan.

Investasi jangka pendek dalam bentuk deposito jangka pendek

dicatat sebesar nilai nominal deposito tersebut.

Pada Pemda investasi jangka pendek dikelola oleh SKPKD

selaku BUD. Dokumen pendukung sebagai dasar pencatatan

deposito antara lain berbentuk sertifikat deposito. Apabila dalam

pengelolaan kas Pemda terdapat dana yang ditanamkan dalam

deposito jangka pendek, maka harus dipisahkan deposito yang

berjangka waktu kurang dari 3 (tiga) bulan dengan deposito yang

berjangka waktu antara 3 (tiga) bulan hingga 12 (dua belas)

bulan. Untuk deposito berjangka waktu kurang dari 3 (tiga) bulan

diklasifikasikan dalam setara kas, sedangkan deposito berjangka

waktu antara 3 (tiga) bulan hingga 12 (dua belas) bulan diklasifi-

kasikan dalam investasi jangka pendek.

4.2. Obligasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek dalam obligasi/Surat Perbenda-

haraan Negara (SPN) adalah investasi yang dilakukan oleh

Pemda yang membeli obligasi/SUN pemerintah pusat. Obligasi/

SPN dimaksud adalah surat utang negara kepada pihak ketiga

yang berjangka waktu kurang dari 12 (dua belas) bulan.

Investasi jangka pendek dalam bentuk pembelian obligasi/

SPN dicatat sebesar nilai perolehan. Pada Pemda manajemen kas

terhadap investasi jangka pendek dikelola oleh BUD. Dokumen

pendukung sebagai dasar pencatatan adalah Sertifikat Surat

Perbendaharaan Negara.

4.3.Investasi Jangka Pendek Lainnya

Investasi Jangka Pendek Lainnya merupakan Investasi yang

dilakukan oleh Pemda dalam bentuk selain dari deposito dan

Page 94: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab V

83

obligasi yang berjangka waktu kurang dari 12 (dua belas) bulan.

Investasi jangka pendek ini dicatat sebesar nilai perolehan. Pada

pemerintah daerah, manajemen kas terhadap investasi jangka

pendek dikelola oleh BUD. Dokumen pendukung sebagai dasar

pencatatan adalah Surat Perintah Membayar (SPM).

5. Utang

Utang adalah kewajiban kepada pihak ketiga sebagai akibat

transaksi keuangan masa lalu. Pos utang dikelompokkan menjadi

utang jangka pendek dan utang jangka panjang.Utang jangka

pendek (Lancar) merupakan utang yang harus dibayar kembali

atau jatuh tempo dalam satu periode akuntansi. Kelompok utang

jangka pendek terdiri dari beberapa jenis, antara lain: bagian

lancar utang jangka panjang dan utang perhitungan Fihak ketiga

(PFK). Utang jangka panjang adalah utang yang harus dibayar

kembali atau jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi.

Kelompok utang jangka panjang terdiri dari beberapa jenis antara

lain: pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.

6. Ekuitas Dana

Ekuitas dana adalah jumlah kekayaan bersih yang merupa-

kan selisih antara jumlah aktiva dengan jumlah utang. Pos

ekuitas dana terdiri dari beberapa kelompok, yaitu: ekuitas dana

umum, ekuitas dana dicadangkan dan ekuitas dana donasi.

Ekuitas dana umum adalah jumlah kekayaan bersih tidah

termasuk aktiva yang berasal dari donasi dan dana cadangan.

Ekuitas dana dicadangkan adalah jumlah kekayaan bersih

berupa aktiva yang dicadangkan. Ekuitas dana donasi adalah

jumlah kekayaan bersih berupa aktiva yang berasal dari donasi.

E. Bagan dan Kode Rekening

Klasifikasi dan Nama Rekening (akun) dalam buku besar,

sebagai mana telah disebutkan sebelumnya, menunjukkan

susunan pos, Kelompok, Jenis, Objek dan Rincian Obyek yang

dapat digambarkan dalam suatu bagan rekenig. Untuk memu-

Page 95: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

84 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

dahkan teknis pencatatan, penggolongan dan peringkasan tran-

saksi keuangan, setiap rekening diberi kode berupa angka

numeric. Berikut ini adalah Bagan Kode

(Nomor) Rekening:

Struktur Kode Rekening Akuntansi Keuangan Daerah Berdasar-

kan Permendagri No.13/2006. Keterangan Pemberian Kode Pos,

Misalnya. Dinas Pendidikan 1.01.01, dan penjelasan lebih lanjut

ada pada bab VI buku ini.

F. Soal Latihan

1. Saudara sebagai kepala SKPD dalam suatu instansi peme-

rintah Daerah Kabupaten “A” berdasarkan pengalaman sau-

dara diminta untuk menyusun rencana anggaran (a) ang-

garan pendapatan dan belanja daerah, (b) Rencana ang-

garan belanja, (c) Rencana Anggaran Pembiayaan, (d) Renc-

ana anggaran minimal satu tahun anggaran

xx

x

xx xx xx xx xx xx xx xx

Kode Objek APBD

Kode Rincian Objek

APBD

Urusan Pemerintah

Daerah

Kode Organisasi

Kode Program

Kode Kegiatan

Kode Akun APBD

Kode Kelompok APBD

Kode Jenis APBD

Page 96: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab V

85

2. Uraikan semua penerimaan kas daerah yang anda ketahui

dalam periode anggaran tertentu yang menjadi hak daerah.

3. Coba lakukan perincian jenis-jenis pendapatan daerah

dirinci menurut kolompok pendapatan yang anda ketahui

4. Sebutkan apa saja yang termasuk dalam pendapatan asli

daerah, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang

sah.

5. Sebutkan dan jelaskan persediaan dalam bentuk barang

atau perlengkapan (supplies) yang diperoleh dengan maksud

untuk mendukung kegiatan operasional Pemda.

Page 97: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

86 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

BAB VI

KODE REKENING

1. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Bab ini bertujuan untuk memberikan pemahaman/ petun-

juk kepada mahasiswa agar memahami kode rekening, sehingga

dapat menyelesaikan kasus-kasus yang akan diselesaikan pada

bab-bab selanjutnya, khususnya kasus yang berkaitan dengan

proses penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah,

misalnya laporan realisasi anggaran, neraca daerah, laporan arus

kas, dan cacatan atas laporan keuangan pemerintah daerah.

2. Pendekatan untuk Pencapaian Tujuan Pengajaran (Isi)

A. Kode Rekening Masing-masing SKPD

Struktur anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD)

menjadi satu kesatuan dengan pendapatan dan belanja daerah

(PAD) belanja daerah serta pembiayaan daerah secara keselu-

ruhan. Di dalam Kepemendagri No.13/2006 dengan jelas menya-

takan bahwa struktur APBD dapat diklasifikasikan menurut: (a)

fungsi, (b) organisasi, (c) program, (d) kegiatan, (e) kelompok, (f)

jenis.

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa mengoperasional-kan dan hal-hal sebagai berikut.

a. mengoperasionalkan kode rekening masing-masing SKPD

b. melakukan pencatatan nomor rekening sesuai dengan

urusan masing-masing SKPD, baik urusan wajib maupun

urusan pilihan

c. menggunakan nomor perkiraan sesuai dengan perun-

tukannya

d. mampu menyelesaikan soal latihan dalam bab ini

Page 98: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

87

Pengklasifikasian tersebut disajikan dalam rencana kerja

dan anggaran satuan kerja pemerintah daerah (RKA-SKPD)

dokumen pelaksanaan anggaran satuan kerja pemerintah daerah

(DPA-SKPD) serta APBD dapat menggunakan rekening. Darise

(2007: 60) mengemukakan bahwa penggunaan rekening-rekening

tersebut dapat digunakan, seperti.

a. Kode rekening fungsi

b. Organisasi

c. Program dan

d. Kegiatan.

Sedangkan menurut Kepemndagri No.13/2006 mengurai-

kan tentang prioritas program, dasar pertimbangan penentuan

besaran pagu indikator untuk mencapai sasaran program serta

hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian utama dari SKPD

dalam menjabarkan program lebih lanjut kepada masing-masing

kegiatan yang akan dilakukan kedepan.

B. Flapon Anggaran Menurut Organisasi Pemerintah Daerah

Dalam flapon anggaran tersebut hanya terdapat dua urusan

yang dilaksanakan oleh masing-masing fungsi organisasi, yaitu

urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib diberi kode 1, dan

urusan pilihan diberi kode 2 dalam kode rekening organisasi

pemerintah daerah. Untuk memberikan gambaran memadai

berikut diberikan pencantuman masing organisasi SKPD terkait,

adalah sebagai berikut:

K O D E R E K E N I N G URUSAN PEMERINTAHAN

DAERAH

1 URUSAN WAJIB

1 01 PENDIDIKAN

1 01 01 Dinas pendidikan

1 01 02 Kantor perpustakaan daerah

1 01 03 Dst .......................................

Page 99: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

88 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

1 02 Kesehatan

1 02 01 Dinas kesehatan

1 02 02 Rumah sakit umum daerah

1 02 03 Rumah sakit jiwa

1 02 04 Rumah sakit paru-paru

1 02 05 Rumah sakit ketergantungan obta

1 02 06 Dst ..........................................

1 03 Pekerjaan umum

1 03 01 Dinas pekerjaan umum

1 03 02 Dinas bina marga

1 03 03 Dinas pengairan

1 03 04 Dinas pengawasan bangunan dan tata kota

1 03 05 Dinas cipta karya

1 03 06 Dst ...........................................

1 04 Perumahan

1 04 01 Dinas pemukiman

1 04 02 Dinas pemadam kebakaran

1 04 03 Dinas pemakaman

1 04 04 Dst ..........................................

1 05 Penataan ruang

1 05 01 Dinas tata ruang dan rata kota

1 05 02 Dst ..........................................

1 06 Perencanaan pembangunan

1 06 01 Bappebda

1 06 02 Dst ..........................................

1 07 Perhubungan

1 07 01 Dinas perubungan

1 07 02 Dst ..........................................

1 08 Lingkungan hidup

1 08 01 Dinas lingkungan hidup

1 08 02 Badan pengendalian dampak lingkungan

1 08 03 Dinas pertamanan

Page 100: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

89

1 08 04 Dinas kebersihan

1 08 05 Dst ..........................................

1 09 Pertahanan

1 09 01 Badan pertanahan paerah

1 09 02 Dst ..........................................

1 10 Kependudukan dan catatan sipil

1 10 01 Dinas kependudukan dan catatan sipil

1 10 02 Dst ..........................................

1 11 Pemberdayaan perempuan

1 11 01 Dinas pemberdayaan perempuan

1 11 02 Dst ..........................................

1 12 Keluarga berencana dan keluarga sejahtera

1 12 01 BKKBD

1 12 02 Dst ..........................................

1 13 Sosial

1 13 01 Dinas sosial

1 13 02 Dst ..........................................

1 14 Tenaga kerja

1 14 01 Dinas tenaga kerja

1 14 02 Dst ..........................................

1 15 Koperasi dan usaha kecil menengah

1 15 01 Dinas koperasi dan UKM

1 15 02 Dst ..........................................

1 16 Penaman modal

1 16 01 Badan penanaman modal daerah

1 16 02 Dst ..........................................

1 17 Kebudayaan

1 17 01 Permeseuman

1 17 02 Dst ..........................................

1 18 Pemuda dan olahraga

1 18 01 Dinas pemuda dan olahraga

1 18 02 Dst ..........................................

Page 101: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

90 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

1 19 Kesatuan Bangsa Politik dalam Negeri

1 19 01 Dinas kesbang linmas

1 19 02 Dinas ketentraman dan ketertiban

1 19 03 Kantor polisi pamong praja

1 19 04 Dst ..........................................

1 20 Pemerintaha umum daerah

1 20 01 DPRD

1 20 02 KD & WKDH

1 20 03 Sekretaris daerah

1 20 04 Sekretaris DPRD

1 20 05 Badan pengelolaan keuangan daerah

1 20 06 Badan penelitian dan pengembangan

1 20 07 Badan pengawasan daerah

1 20 08 Kantor penghubung

1 20 09 Kecamatan

1 20 10 Kelurahan

1 20 11 Dst ...........................

1 21 Kepegawaian

1 21 01 Badan pendidikan dan pelatian

1 21 02 Badan kepegawaian daerah

1 21 03 Dst .........................

1 22 Pemberdayaan masyarakat dan desa

1 22 01 Badan pemberdayaan masyarakat desa

1 22 02 Dst .........................

1 23 Statistik

1 23 01 Badan statistik

1 23 02 Kantor statistik daerah

1 23 03 Dst .........................

1 24 Kearsipan

1 24 01 Kantor arsip daerah

1 24 02 Dst .........................

Page 102: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

91

1 25 Komunikasi dan Informatika

1 25 01 Dinas informasi dan komunikasi

1 25 02 Kantor pengelolaan data elektronik

1 25 03 Dst .........................

2 Urusan Pilihan

2 01 Pertanian

2 01 01 Dinas pertanian

2 01 02 Dinas perkebunan

2 01 03 Dinas peternakan

2 01 04 Dinas ketahanan pangan

2 01 05 Dst ............................

2 02 Kehutanan

2 02 01 Dinas kehutanan

2 02 02 Dst ............................

2 03 Energi dan sumber daya mineral

2 03 01 Dinas pertambangan

2 03 02 Dst ............................

2 04 Pariwisata

2 04 01 Dinas pariwisata

2 04 02 Kebun binatang

2 04 03 Dst ............................

2 05 Kelautan dan perikanan

2 05 01 Dinas kelautan dan perikanan

2 05 02 Dst ............................

2 06 Perdagangan

2 06 01 Dinas perdagangan

2 06 02 Dinas pasar

2 06 03 Dst ............................

2 07 Perindustrian

2 07 01 Dinas perindustrian

2 07 02 Dst ............................

Page 103: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

92 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

2 08 Transmigrasi

2 08 01 Dinas transmigrasi

2 08 01 Dst ............................

C. Kode Rekening Pendapatan Asli Daerah

KODE KETERANGAN

4 1 Pendapatan asli daerah

4 1 1 Hasil pajak daerah

4 1 1 01 01 Pajak hotel bintang berlian

4 1 1 01 02 Hotel bintang lima

4 1 1 01 03 Hotel bintang empat

4 1 1 01 04 Hotel bintang tiga

4 1 1 01 05 Hotel bintang dua

4 1 1 01 06 Hotel bintang satu

4 1 1 01 07 Hotel melati tiga

4 1 1 01 08 Hotel melati dua

4 1 1 01 09 Hotel melati satu

4 1 1 01 10 Motel

4 1 1 01 11 Cottage

4 1 1 01 12 Losmen/rumah penginapan

4 1 1 01 14 Rumah kos

4 1 1 01 15 Wisma pariwisata

4 1 1 01 16 Dst……………………………..

4 1 1 02 Pajak restoran

4 1 1 02 01 Restoran

4 1 1 02 02 Rumah makan

4 1 1 02 03 Café

4 1 1 02 04 Kantin

4 1 1 02 05 Katering

4 1 1 02 06 Dst ………………………..

Page 104: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

93

4 1 1 03 Pajak hiburan

4 1 1 03 01 Tontonan film/bioskop

4 1 1 03 02 Pagelaran kesenian musik

4 1 1 03 03 Pagelaran kesenian tari

4 1 1 03 04 Pagelaran seni busana

4 1 1 03 05 Kontes kecantikan

4 1 1 03 06 Diskotik

4 1 1 03 07 Karaoke

4 1 1 03 08 Klub malam

4 1 1 03 09 Permainan bilyar

4 1 1 03 10 Permainan golf

4 1 1 03 11 Permainan ketangkasan

4 1 1 03 12 Panti pijat/refleksi

4 1 1 03 13 Mandi uap/spa

4 1 1 03 14 Pameran

4 1 1 03 15 Pacuan kuda

4 1 1 03 16 Balap kendaraan bermotor

4 1 1 03 17 Permainan bowling

4 1 1 03 18 Pertandingan olahraga

4 1 1 03 19 Pusat kebugaran

4 1 1 03 20 Kontes bBinaraga

4 1 1 03 21 Dst …………………………..

4 1 1 04 Pajak reklame

4 1 1 04 01 Reklame papan/bill board

4 1 1 04 02 Reklame kain

4 1 1 04 03 Reklame stiker/melekat

4 1 1 04 04 Reklame selebaran

4 1 1 04 05 Reklame berjalan/keliling

4 1 1 04 06 Reklame udara

4 1 1 04 07 Relame apung

Page 105: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

94 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

4 1 1 04 08 Reklame suara

4 1 1 04 09 Reklame film/silide

4 1 1 04 10 Reklame peragaan

4 1 1 04 11 Dst …………………………..

4 1 1 05 Pajak penerangan jalan

4 1 1 05 01 Pajak penerangan jalan PLN

4 1 1 05 02 Dst …………………………

4 1 1 06 Pajak bahan galian golongan C

4 1 1 06 01 Asbes

4 1 1 06 02 Batu tulis

4 1 1 06 03 Batu setengah pPermata

4 1 1 06 04 Batu kapus

4 1 1 06 05 Batu apung

4 1 1 06 06 Batu padas

4 1 1 06 07 Dst ………………………..

4 1 1 07 Pajak parkir

4 1 1 07 01 Pajak parkir

4 1 1 07 02 Dst ………………………..

4 1 1 08 Pajak air bawah tanah

4 1 1 08 01 Pajak air bawah tanah

4 1 1 08 02 Dst ………………………..

4 1 1 09 Pajak sarang burung walet

4 1 1 09 01 Pajak sarang burung walet

4 1 1 09 02 Dst ………………………..

4 1 1 10 Dst pajak daerah

4 1 2 Retribusi Daerah

4 1 2 01 Retribusi jasa umum

4 1 2 01 01 Retribusi pelayanan pendididikan

4 1 2 01 02 Retribusi pelayanan kesehatan

4 1 2 01 03 Retribusi pelayanan kesebersihan

(sampah)

Page 106: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

95

4 1 2

01 04

Retribusi penggantian biaya cetak

KTP & akta catatan sipil

4 1 2 01 05 Retribbusi pelayanan pemakaman

dan pengabuan mayat

4 1 2 01 06 Retribusi pelayanan parkir di tepi

jalan umum

4 1 2 01 07 Retribusi pelayanan pasar

4 1 2 01 08 Retribusi pengujian kendaraan

bermotor

4 1 2 01 09 Retribusi pemerikasaan alat

pemadan kebakaran

4 1 2 01 10 Retribusi penggantian biaya cetak

peta daerah

4 1 2 01 11 Retribusi pelayanan pendididikan

4 1 2 01 12 Dst ……………………………………….

4 1 2 02 Retribusi jasa usaha

4 1 2 02 01 Retribusi pemakaian kekayaan

daerah

4 1 2 02 02 Retribusi pasar grosir/Pertokoan

4 1 2 02 03 Retribusi tempat pelelangan Ikan

4 1 2 02 04 Retribusi terminal

4 1 2 02 05 Retribusi tempat khusus parkir

4 1 2 02 06 Retribusi tempat penginapan/-

pesanggrahan/villa

4 1 2 02 07 Retribusi penyediaan penyedotak

kakus

4 1 2 02 08 Retribusi rumah potong hewan

4 1 2 02 09 Retribusi pelayananpelabuhan

4 1 2 02 10 Retribusi tempat rekreasi dan olah

raga

4 1 2 02 11 Retribusi penyediaan penyeberan di

atas air

4 1 2 02 12 Retribusi pengelolaan produski

usaha daerah

4 1 2 02 13 Dst ………………………..

4 1 2 03 Retribusi perizinan tempat tertentu

4 1 2 03 01 Retribusi izin tempat penjualan

minuman beralkohol

Page 107: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

96 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

4 1 2 03 02

Retribusi izin gangguan atau

keramaian

4 1 2 03 03 Retribusi izin trayek

4 1 2 03 04 Retribusi Izin usaha perikanan

4 1 2 03 05 Dst ………………………..

4 1 3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Dae-

rah yang Dipisahkan

4 1 3 01 Bagian laba atas penyertaan modal

pada perusda(BUMD)

4 1 3 01 01 Badan usaha milik daerah (BUMD)

4 1 3 01 02 Perusahaan milik daerah

4 1 3 01 03 Dst …………………….

4 1 3

Bagian laba atas penyertaan modal

pada perusahaan

4 1 3 02 Milik pemerintah (BUMN)

4 1 3 02 01 BUMN

4 1 3 02 02 Dst …………………….

4 1 3 03 Bagian laba atas penyertaan modal

pada perusahaan milik

4 1 3 04

Milik swasta (milik kelompok usaha

masyarakat)

4 1 3 03 01 Perusahaan

4 1 3 03 02 Dst ………………………

4 1 4

Lain-lain pendapatan asli daerah

yang sah

4 1 4 01

Hasil penjualan aset daerah yang

tidak dipisahkan

4 1 4 01 01 Pelepasan hak atas tanah

4 1 4 01 02 Penjualan peralatan/perlengkapan

kantor tidak terpakai

4 1 4 01 03 Penjualan mesin/alat-alat tidak

terpakai

4 1 4 01 04 Penjualan rumah jabatan rumah

dinas

4 1 4 01 05 Penjualan kendaraan dinas roda

dua

4 1 4 01 06 Penjualan kendaraan dinas roda

empat

Page 108: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

97

4 1 4 01 07 Penjualan lampu hias bekas

4 1 4 01 08 Penjualan bahan-bahan bekas

bangunan

4 1 4 01 09 Penjualan perlengkapan lalu lintas

4 1 4 01 10 Penjualan obat-obatan hasil farmasi

4 1 4 01 11 Penjualan hasil pertanian

4 1 4 01 12 Penjualan hasi hasil perkebunan

4 1 4 01 13 Penjualan hasil kehutanan

4 1 4 01 14 Penjualan hasil peternakan

4 1 4 01 15 Penjualan hasil perikanan

4 1 4 01 16 Dst ………………………………………..

4 1 4 02 Penerimaan jasa giro

4 1 4 02 01 Jasa giro kas daerah

4 1 4 02 02 Jasa dana cadangan

4 1 4 02 03 Dst …………………………..

4 1 4 03 Pendapatan bunga deposito

4 1 4 03 01 Rekening deposito pada bank

tertentu

4 1 4 03 02 Dst ………………….

4 1 4 04 Tuntutan ganti kerugian daerah

4 1 4 04 01 kerugian uang

4 1 4 04 02 Kerugian barang

4 1 4 04 03 Dst ………………….

4 1 4 05 Komisi, potongan selisih nilai tukar

uang rupiah

4 1 4 05 01 Penerimaan komisi dari

penempatan kas daerah

4 1 4 05 02 Penerimaan keuantunagn dari

selisih nilai tukar uang rupiah

4 1 4 05 03 Dst ………………………..

4 1 4 06 Pendapatan denda atas Keterlambatan pelaksanaan

Pekerjaan

4 1 4 06 01 Dinas pendidikan

4 1 4 06 02 Dinas kesehatan

Page 109: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

98 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

4 1 4 06 03 Dinas pekerjaaan umum

4 1 4 06 04 Dinas perumahan dan pemukiman

4 1 4 06 05 Dinas tata ruang dan tata kota

4 1 4 06 06 Dinas perhubungan

4 1 4 06 07 Dinas tenaga kerja dan pariwisata

4 1 4 06 08 Dinas pendapatan daerah

4 1 4 06 09 Badan perencanaan pembangunan

4 1 4 06 10 Badan kepegawaian daerah

4 1 4 06 11 Badan pengelolaan dan aset daerah

4 1 4 06 12 Dinas pertanian

4 1 4 06 13 Dst ………………………………..

4 1 4 07 Pendapatan denda keterlambatan

pajak

4 1 4 07 01 Pendapatan denda keterlambatan

pajak hotel

4 1 4 07 02 Pendapatan denda keterlambatan

pajak Restoran

4 1 4 07 03 Pendapatan denda keterlambatan

pajak hiburan

4 1 4 07 04 Pendapatan denda keterlambatan

pajak reklame

4 1 4 07 05 Pendapatan denda keterlambatan

pajak penerangan jalan

4 1 4 07 06 Pendapatan denda keterlambatan

pajak pengambilan bahan galian C

4 1 4 07 07 Pendapatan denda keterlambatan

pajak parkir

4 1 4 07 08 Pendapatan denda keterlambatan

pajak air bawah tanah

4 1 4 07 09 Pendapatan denda keterlambatan

pajak sarang burung walet

4 1 4 07 10 Dst …………………………

4 1 4 08 Pendapatan denda keterlambatan

Retribusi

4 1 4 08 01 Pendapatan denda keterlambatan

pembayaran retribusi jasa umum

Page 110: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

99

4 1 4 08 02 Pendapatan denda keterlambatan

pembayaran retribusi jasa usaha

4 1 4 08 03

Pendapatan denda keterlambatan

pembayaran retribusi perizinan

tertentu

4 1 4 08 04 Dst …………………………

4 1 4 09 Pendapatan hasil eksekusi atas

jaminan

4 1 4 09 01 Hasil eksekusi jaminan atas

pelaksanaan pekerjaan

4 1 4 09 02 Hasil eksekusi jaminan atas

pembongkaran reklame

4 1 4 09 03 Hasil eksekusi jaminan atas KTP

musiman

4 1 4 09 04 Dst ………………………………………..

4 1 4 10 Pendapatan dari pengembalian

4 1 4 10 01 Pendapatan dari pengembalian PPh

pasal 21

4 1 4 10 02

Pendapatan dari pengembalian

kelebihan pembayaran asuransi

kesehatan

4 1 4 10 03

Pendapatan dari pengembalian

Kelebihan pembayaran gaji dan

tunjangan

4 1 4 10 04

Pendapatan dari pengembalian

Kelebihan pembayaran Perjalanan

Dinas

4 1 4 10 05 Pendapatan dari pengembalian

kelebihan pembayaran uang muka

4 1 4 10 06

Pendapatan dari pengembalian

Kelebihan pembayaran asuransi

kesehatan

4 1 4 10 07 Dst ………………………………………..

4 1 4 11

Pendapatan dari penggunaan

fasilitas sosial dan umum

4 1 4 11 01 Fasilitas sosial

4 1 4 11 02 Fasilitas umum

4 1 4 11 03 Dst …………………….

Page 111: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

100 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

4 1 4 12 Pendapatan dari penyelenggaraan

Pendidikan dan pelatihan

4 1 4 12 01 Uang pendaftran/ujian masuk

4 1 4 12 02 Uang sekolah/penyelenggaran

pendidikan dan pelatihan

4 1 4 12 03 Uang ujian kenaikan kelas

4 1 4 12 04 Dst …………………….

4 1 4 13

Pendapatan dari angsuran cicilan

barang milik daerah

4 1 4 13 01 Angsuran/cicilan penjualan rumah

4 1 4 13 02 Angsuran/cicilan penjualan

kendaraan roda dua

4 1 4 13 03 Angsuran/cicilan penjualan

kendaraan roda empat

4 1 4 13 04 Dst …………………….

4 2 Dana perimbangan

4 2 1 Bagi hasil pajak/bagi hasil bukan

pajak

4 2 1 01 Bagi hasil pajak

4 2 1 01 01 Bagi hasil pajak bumi dan

bangunan

4 2 1 01 02 Bagi hasil dari bea perolehan Hak

atas tanah dan bangunan

4 2 1 01 03 Bagi hasil PPh Pasal 21,25 dan 29

4 2 1 01 04 Dst …………………….

4 2 1 02

Bagi hasil bukan pajak/sumber

daya alam

4 2 1 02 01

Bagi hasil dari iuran pengusahaan

hutan

4 2 1 02 02 Bagi hasil dari provinsi sumber daya

hutan

4 2 1 02 03 Bagi hasil dari dana reboisasi

4 2 1 02 04 Bagi hasil dari iuran tetap (lend-

rent)

4 2 1 02 05 Bagi hasil dari iuran eksplorasi dan

eksploitasi (royalti)

4 2 1 02 06 Bagi hasil dari pungutan

pengusahaan perikanan

Page 112: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

101

4 2 1 02 07 Bagi hasil dari pungutan hasil

perikanan

4 2 1 02 08 Bagi hasil dari pertambangan

minyak bumi

4 2 1 02 09 Bagi hasil dari pertambagan gas

bumi

4 2 1 02 10 Bagi hasil dari pertambagan panas

bumi

4 2 1 02 11 Dst …………………….

4 2 2 Dana alokasi umum

4 2 2 01 Dana alokasi umum

4 2 2 01 01 Dana alokasi umum

4 2 3 Dana alokasi khsus

4 2 3 01 Dana alokasi khsus

4 2 3 01 01 Dana alokasi khsus

4 2 3 01 02 Dst …………………

4 3

Lain-lain pendapatan daerah yang

sah

4 2 1 Pendapatan hibah

4 2 1 01 Pendapatan hibah dari pemerintah

4 2 1 01 01 Pemerintah pusat

4 2 1 01 02 Pemerintah provinsi

4 2 1 01 03 Dst ……………………….

4 3 1 02

Pendapatan hibah dari pemerintah

daerah lainnya

4 3 1 02 01 Pemerintah daerah tertentu

4 3 1 02 02 Dst ……………………….

4 3 1 03 Pendapatan hibah dari lembaga

organisasi swasta

4 3 1 03 01 Badan lembaga organisasi swasta

4 3 1 03 02 Dst ……………………….

4 3 1 04

Pendapatan hibah dari kelompok

masyarakat/perorangan

4 3 1 04 01 Kelompok masyarakat/perorangan

Page 113: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

102 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

4 3 1 04 02 Dst ……………………….

4 3 1 05 Pendapatan hiba dari luar negeri

4 3 1 05 01 Pendapatan hibah dari bilateral

4 3 1 05 02 Pendapatan hibah dari multilateral

4 3 1 05 03

Pendapatan hibah dari donor

lainnya

4 3 1 05 04 Dst ……………………….

4 3 2 Dana darurat

4 3 2 01 Penanggulangan korban

Kerusakan/akibat bencana alam

4 3 2 01 01 Korban kerusahan/akibat bencana

alam

4 3 2 01 02 Dst ……………………….

4 3 3

Bagi hasil dari provisi dan

Pemerintah daerah lainnya

4 3 3 01 Dana bagi hasil pajak dari provisi-1

4 3 3 01 01 Bagi hasil dari pajak kendaraan

bermotor

4 3 3 01 02

Bagi hasil dari pajak kendaraan

bermotor di atas air

4 3 3 01 03 Bagi hasil dari bea balik nama

kendaraan bermotor

4 3 3 01 04 Bagi hasil dari bea balik nama

kendaraan bermotor di atas air

4 3 3 01 05 Bagi hasil dari pajak bahan bakar

kendaraan bermotor

4 3 3 01 06 Bagi hasil dari pajak pengambilan

dan pemanfaatan air bawah tanah

4 3 3 01 07 Bagi hasil dari pajak pengambilan

dan pemanfaatan air permukaan

4 3 3 01 08 Dst ……………………….

4 3 3 02 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provisi-2

4 3 3 02 01 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provisi

tertentu

4 3 3 02 02 Dst ……………………….

4 3 3 03 Dana bagi hasil pajak dari kabupa-

Page 114: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

103

ten-3

4 3 3 03 01 Dana bagi hasil pajak dari kabupa-

ten

4 3 3 03 02 Dst ……………………….

4 3 3 04 Dana bagi hasil pajak dari kota-3

4 3 3 04 01 Dana bagi hasil pajak dari Kota

4 3 3 04 02 Dst ……………………….

4 3 4

Dana penyesuaian dari otonomi

khusus

4 3 4 01 Dana penyesuaian

4 3 4 01 01 Dana penyesuaian

4 3 4 01 02 Dst ……………………….

4 3 5

Bantuan keuangan dari provinsi

atau daerah lainnya

4 3 5 01 Bantuan keuangan dari provinsi

4 3 5 01 01 Bantuan keuangan dari provinsi

4 3 5 01 02 Dst ……………………….

4 3 5 02 Bantuan keuangan dari kabuapen

4 3 5 02 01 Bantuan keuangan dari provinsi

4 3 5 02 02 Dst ……………………….

4 3 5 03 Bantuan keuangan dari kota

4 3 5 03 01 Bantuan keuangan dari kota

4 3 5 03 02 Dst ……………………….

D. Kode Rekening Belanja Daerah

KODE REKENING U R A I A N

5 BELANJA DAERAH

5 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG

5 1 1 Belanja pegawai

5 1 2 Belanja bunga

Page 115: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

104 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

5 1 3 Belanja subsidi

5 1 4 Belanja hibah

5 1 5 Belanja bantuan sosial

5 1 6 Belanja bagi hasil

5 1 7 Belanja bantuan keuangan

5 1 8 Belanja tidak terduaga

5 2 BELANJA LANGSUNG

5 2 1 Belanja pegawai

5 2 2 Belanja barang dan jasa

5 2 3 Belanja modal

1. Gaji pokok PNS,

2. Tunjangan keluarga,

3. Tunjangan jabatan,

4. Tunjangan fungsional,

5. Tunjangan pajak penghasilan,

6. Iuran askes,

7. Uang konsumsi,

8. Uang paket,

9. Tunjangan panitia musyawarah,

10.Tunjangan panitia anggaran.

11. Dts ……………………………

KODE REKENING BELANJA

Kode

Rekening KETERANGAN

5 BELANJA DAERAH

5 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG

5 1 1 BELANJA PEGAWAI

5 1 1 01 Gaji dan tunjangan

5 1 1 01 01 Gaji pokok PNS

Page 116: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

105

5 1 1 01 02 Tunjangan keluarga

5 1 1 01 03 Tunjangan jabatan

5 1 1 01 04 Tunjangan fungsional

5 1 1 01 05 Tunjangan beras

5 1 1 01 06 Tunjangan PPh Pasal 21

5 1 1 01 07 Iuran asuransi kesehatan

5 1 1 01 08 Tunjangan komisi

5 1 1 01 09 Tunjangan panitia musyawarah

5 1 1 01 10 Tunjangan panitia anggaran

5 1 1 01 11 Tunjangan perumahan

5 1 1 01 12 Uang duka/tewas

5 1 1 01 13 Uang jasa pengabdian

5 1 1 01 14 Dst ……………………………..

5 1 1 02 Tambahan penghasilan PNS

5 1 1 02 01 Tambahan penghasilan berdasarkan

beban kerja

5 1 1 02 02 Tambahan penghasilan berdasarkan

tempat tugas

5 1 1 02 03 Tambahan penghasilan berdasarkan

tempat kondisi kerja

5 1 1 02 04 Tambahan penghasilan berdasarkan

kelangkaan profesi

5 1 1 02 05 Tambahan penghasilan berdasarkan

prestasi kerja

5 1 1 02 06 Dst ………………….

5 1 1 03 Belanja penerimaan lainnya pimpinan

DPRD/BKDH/WKDH

5 1 1 03 01 Belanja penunjang operasional ketua

DPRD

5 1 1 03 02 Belanja penunjang operasional wakil

ketua DPRD

5 1 1 03 03 Belanja penunjang operasional wakil

ketua I DPRD

5 1 1 03 04 Belanja penunjang operasional wakil

ketua II DPRD

Page 117: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

106 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

5 1 1 03 05 Belanja penunjang operasional kepala

daerah

5 1 1 03 06 Belanja penunjang operasional wakil

kepala daerah

5 1 1 03 07 Belanja penunjang sekretaris daerah

5 1 1 03 08 Dst …………………………..

5 1 1 04 Biaya pemungutan pajak daerah

5 1 1 04 01 Biaya pemungutan pajak bumi dan

bangunan (PBB)

5 1 1 04 02 Biaya pemungutan pajak daerah

5 1 1 04 03 baya pemungutan retribusi daerah

5 1 1 04 04 Dst …………………………..

5 1 2 BELANJA BUNGA

5 1 2 01 Bunga utang pinjaman

5 1 2 01 01 Bunga utang pinjaman kepada

Pemerintah pusat

5 1 2 01 02 Bunga utang pinjaman kepada

Pemerintah provisi

5 1 2 01 03 Bunga utang pinjaman kepada

Pemerintah daerah

5 1 2 01 04 Bunga utang pinjaman kepada

lembaga keuangan bank

5 1 2 01 05 Bunga utang pinjaman kepada

lembaga keuangan non bank

5 1 2 01 06 Dst …………………………..

5 1 2 02 Bunga utang obligasi

5 1 2 02 01 Bunga utang obligasi

5 1 2 02 02 Dst …………………………..

5 1 3 BELANJA SUBSIDI

5 1 3 01 Belanja subsidi kepada

perusahaan/lembaga

5 1 3 01 01 Belanja subsidi kepada perusahaan

5 1 3 01 02 Belanja subsidi kepada lembaga

5 1 3 01 03 Dst …………………………..

Page 118: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

107

5 1 4 BELANJA HIBAH

5 1 4 01 Belanja hibah kepada pemerintah

pusat

5 1 4 01 01 Pemerintah pusat

5 1 4 01 02 Dst ………………….

5 1 4 02 Belanja hibah kepada pemerintah

daera lainnya-3

5 1 4 02 01 Pemerintah daerah

5 1 4 02 02 Dst ………………….

5 1 4 03 Belanja hiba kepada pemerintah desa

5 1 4 03 01 Pemerintah desa

5 1 4 03 02 Dst ………………….

5 1 4 04 Belanja hibah kepada perusahaan

daerah (BUMD)/dan BUMN

5 1 4 04 01 Belanja hibah kepada perusahaan

daerah (BUMD)

5 1 4 04 02 Belanja hibah kepada perusahaan

negara (BUMN)

5 1 4 04 03 Dst ………………….

5 1 4 05 Belanja hibah kepada

badan/lembaga/organisasi swasta

5 1 4 05 01 Belanja hibah kepada lembaga swasta

5 1 4 05 02 Belanja hibah kepada badan swasta

5 1 4 05 03 Dst ………………….

5 1 4 06 Belanja hibah kepada

Badan/lembaga/organisasi swasta

5 1 4 06 01 Belanja hibah kepada kelompok

masyarakat

5 1 4 06 02 Belanja hibah kepada usaha

perorangan

5 1 4 06 03 Dst ………………….

5 1 5 BELANJA BANTUAN SOSIAL

Page 119: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

108 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

5 1 5 01 Belanja bantuan sosial organisasi

kemasyarakatan

5 1 5 01 01 Belanja bantuan sosial organisasi

kemasyarakatan

5 1 5 01 02 Dst ………………….

5 1 5 Belanja bantuan partai politik

5 1 5 02 01 Belanja bantuan partai politik

5 1 5 02 02 Dst ………………….

5 1 6 BELANJA BAGI HASIL KEPADA

PROVINSI/KAB/KOTA DAN DESA

5 1 6 01 01 Belanja bagi hasil pajak kepada

pemerintahan provinsi

5 1 6 01 02 Dst ………………….

5 1 6 02 Belanja bagi hasil pajak kepada

pemerintahan kabupaten

5 1 6 02 01 Belanja bagi hasil pajak kepada

pemerintahan kabupaten

5 1 6 02 02 Dst ………………….

5 1 6 03 Belanja dagi hasil pajak kepada

pemerintahan kota

5 1 6 03 01 Belanja bagi hasil pajak kepada

pemerintahan kota

5 1 6 03 02 Dst ………………….

5 1 6 04 Belanja bagi hasil pajak kepada

pemerintahan desa

5 1 6 04 01 Belanja bagi hasil pajak kepada

pemerintahan desa

5 1 6 04 02 Dst ………………….

5 1 6 05 Belanja bagi hasil retribusi kepada

pemerintahan kabupaten/kota/ desa

5 1 6 05 01 Belanja bagi hasil retribusi kepada

pemerintah kabupaten

5 1 6 05 02 Dst ………………….

5 1 6 06 Belanja bagi hasil retribusi kepada

pemerintahan kota

Page 120: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

109

5 1 6 06 01 Belanja bagi hasil retribusi kepada

pemerintah kota

5 1 6 06 02 Dst ………………….

5 1 6 07 Belanja bagi hasil retribusi kepada

pemerintahan desa

5 1 6 07 01 Belanja bagi hasil retribusi kepada

pemerintah desa

5 1 6 07 02 Dst ………………….

5 1 7

BELANJA BANTUAN KEUANGAN

KAPADA PROVINSI/ KABUPATEN/

KOTA DAN PEMERINTA DESA

5 1 7 01 Belanja bantuan keuangan kepada

provinsi

5 1 7 01 01 Belanja bantuan keuangan kepada

provinsi…….

5 1 7 01 02 Dst…..

5 1 7 02 Belanja bantuan keuangan kepada

kabupaten/ kota

5 1 7 02 01 Belanja bantuan keuangan kepada

kabupaten/ kota…

5 1 7 02 02 Dst…

5 1 7 03 Belanja bantuan keuangan kepada

desa

5 1 7 03 01 Belanja bantuan keuangan kepada

desa……

5 1 7 03 02 Dst…

5 1 7 04

Belanja bantuan keuangan kepada

pemerintah daerah/ pemerintahan

desa lainnya

5 1 7 04 01 Belanja bantuan keuangan kepada

provinsi…

5 1 7 04 02 Belanja bantuan keuangan kepada

kabupaten/ kota..

5 1 7 04 03 Belanja bantuan keuangan kepada

pemerintahan desa…

5 1 7 04 04 Dst…

Page 121: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

110 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

5 1 8 BELANJA TIDAK TERDUGA

5 1 8 01 Belanja tidak terduga

5 1 8 01 01 Belanja tidak terduga

5 2 BELANJA LANGSUNG

5 2 1 BELANJA PEGAWAI

5 2 1 01 Honorarium PNS

5 2 1 01 01

Honorarium panitia pelaksana

kegiatan

5 2 1 01 02 Honorarium tim pengadaan barang

dan jasa

5 2 1 01 03 Dst…

5 2 1 02 Honorarium non PNS

5 2 1 02 01 Honorarium tenaga ahli/

Instruktur/ narasumber

5 2 1 02 02 Honorarium pegawai honorer/ tidak

tetap

5 2 1 02 03 Dst…

5 2 1 03 Uang lembur

5 2 1 03 01 Uang lembur PNS

5 2 1 03 02 Uang lembur non PNS

5 2 1 04 Belanja beasiswa pendidikan PNS

5 2 1 04 01 Belanja beasiswa tugas belajar D3

5 2 1 04 02 Belanja beasiswa tugas belajar S1

5 2 1 04 03 Belanja beasiswa tugas belajar S2

5 2 1 04 04 Belanja beasiswa tugas belajar S3

5 2 1 05

Belanja kursus, pelatian, sosialisasi

dan bimbingan teknis PNS

5 2 1 05 01 Belanja kursus-kursus singkat/

pelatihan

5 2 1 05 02 Belanja sosialisasi

5 2 1 05 03 Belanja bimbingan teknis

Page 122: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

111

5 2 1 05 04 Dst…

5 2 2 BELANJA BARANG DAN JASA

5 2 2 01 Belanja bahan habis pakai

5 2 2 01 01 Belanja alat tulis kantor

5 2 2 01 02 Belanja dokumen/ administrasi

tender

5 2 2 01 03 Belanja alat listrik dan elektronik

(lampu pijar, battery kering)

5 2 2 01 04 Belanja perangko, materai dan

benda pos lainnya

5 2 2 01 05 Belanja peralatan kebersihan dan

bahan pembersih

5 2 2 01 06 Belanja bahan bakar minyak/ gas

5 2 2 01 07 Belanja pengisian tabung pemadam

kebakaran

5 2 2 01 08 Belanja pengisian tabung gas

5 2 2 01 09 Dst…

5 2 2 02 Belanja bahan/material

5 2 2 02 01 Belanja bahan baku bangunan

5 2 2 02 02 Belanja bahan/bibit tanaman

5 2 2 02 03 Belanja bibit ternak

5 2 2 02 04 Belanja bahan obat-obatan

5 2 2 02 05 Belanja bahan kimia

5 2 2 02 06 Dst…

5 2 2 03 Belanja jasa kantor

5 2 2 03 01 Belanja telepon

5 2 2 03 02 Belanja air

5 2 2 03 03 Belanja listrik

5 2 2 03 04 Belanja jasa pengumuman lelang/

pemenang lelang

5 2 2 03 05 Belanja surat kabar/majalah

5 2 2 03 06 Belanja kawat/faksimili/internet

Page 123: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

112 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

5 2 2 03 07 Belanja paket/pengiriman

5 2 2 03 08 Belanja sertifikasi

5 2 2 03 09 Belanja jasa transaksi keuangan

5 2 2 03 10 Belanja jasa administrasi pungutan

Pajak penerangan jalan umum

5 2 2 03 11

Belanja jasa administrasi pungutan

pajak bahan bakar kendaraan

bermotor

5 2 2 03 12 Dst…

5 2 2 04 Belanja Premi Asuransi

5 2 2 04 01 Belanja Premi Asuransi Kesehatan

5 2 2 04 02 Belanja Premi Asuransi Barang

Milik Daerah

5 2 2 04 03 Dst…

5 2 2 05 Belanja pemeliharaan/perawatan

gedung

5 2 2 05 01 Gedung kantor

5 2 2 05 02 Gedung perpustakaan

5 2 2 05 03 Gedung arsip daerah

5 2 2 05 04 Gedung sekolah taman kanak-

kanak

5 2 2 05 05 Gedung sekolah dasar/MIN

5 2 2 05 05 Gedung sekolah menengan

Pertama/madrasah tsanawiyah

5 2 2 05 05 Gedung sekolah menengah

atas/kejuruan

5 2 2 05 06 Dst…

5 2 2 06 Belanja perawatan kendaraan

bermotor

5 2 2 06 01 Belanja jasa service

5 2 2 06 02 Belanja penggantian suku cadang

5 2 2 06 03 Belanja bahan bakar minyak/gas

dan pelumas

5 2 2 06 04 Belanja jasa KIR

5 2 2 06 05 Belanja surat tanda nomor

kendaraan

Page 124: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

113

5 2 2 06 06 Belanja perpanjangan surat ijin

mengemudi

5 2 2 06 07 Dst…

5 2 2 07 Belanja cetak dan penggandaan

5 2 2 07 01 Belanja cetak

5 2 2 07 02 Belanja penggandaan

5 2 2 07 03 Dst…

5 2 2 08 Belanja sewa

Rumah/gedung/gudang/parkir

5 2 2 08 01 Belanja sewa rumah jabatan/rumah

dinas

5 2 2 08 02 Belanja sewa gedung/

kantor/tempat

5 2 2 08 03 Belanja sewa ruang

rapat/pertemuan

5 2 2 08 04 Belanja sewa tempat parkir/uang

tambat/sanggar sarana mobilitas

5 2 2 08 05 Dst..

5 2 2 09 Belanja sewa sarana mobilitas

5 2 2 09 01 Belanja sewa sarana mobilitas darat

5 2 2 09 02 Belanja sewa sarana mobilitas Air

5 2 2 09 03 Belanja sewa sarana mobilitas

udara

5 2 2 09 04 Dst…………………………

5 2 2 10 Belanja sewa alat berat

5 2 2 10 01 Belanja sewa eskavator

5 2 2 10 02 Belanja sewa buldoser

5 2 2 10 03 Dst…………………………

5 2 2 11 Belanja sewa perlengkapan dan

peralatan kantor

5 2 2 11 01 Belanja sewa meja kursi

5 2 2 11 02 Belanja sewa komputer dan printer

5 2 2 11 03 Belanja sewa proyektor

5 2 2 11 04 Belanja sewa generator

Page 125: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

114 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

5 2 2 11 05 Belanja sewa tenda

5 2 2 11 06 Belanja sewa pakaian

adat/tradisional

5 2 2 11 07 Dst…………………………

5 2 2 12 Belanja makanan dan minuman

5 2 2 12 01 Belanja makanan dan minuman

harian pegawai

5 2 2 12 02 Belanja makanan dan minuman

rapat

5 2 2 12 03 Belanja makanan dan minuman

tamu

5 2 2 12 04 Dst…………………………

5 2 2 13 Belanja pakaian dinas dan

atributnya

5 2 2 13 01 Belanja pakaian dinas KDH dan

WKDH

5 2 2 13 02 Belanja pakaian sipil harian (PSH)

5 2 2 13 03 Belanja pakaian sipil lengkap (PSL)

5 2 2 13 04 Belanja pakaian dinas harian (PSH)

5 2 2 13 05 Belanja pakaian dinas upacara

(PDU)

5 2 2 13 06 Dst…………………………

5 2 2 14 Belanja pakaian kerja

5 2 2 14 01 Belanja pakaian kerja lapangan

5 2 2 14 02 Dst…………………………

5 2 2 15 Belanja pakaian khusus dan hari-

hari tertentu

5 2 2 15 01 Belanja pakaian KORPRI

5 2 2 15 02 Belanja pakaian adat

5 2 2 15 03 Belanja pakaian batik tradisional

5 2 2 15 04 Belanja pakaian olah raga

5 2 2 15 05 Dst…………………………

5 2 2 16 Belanja perjalanan dinas

Page 126: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

115

5 2 2 16 01 Belanja perjalanan dinas dalam

daerah

5 2 2 16 02 Belanja perjalanan dinas luar

daerah

5 2 2 16 03 Dst…………………………

5 2 2 17 Belanja perjalanan pinda tugas

5 2 2 17 01 Belanja perjalanan pindah tugas

dalam negeri

5 2 2 17 02 Belanja perjalanan pindah tugas

luar negeri

5 2 2 17 03 Dst…………………………

5 2 2 18 Belanja pemulangan pegawai

5 2 2 18 01 Belanja pemulangan pegawai yang

pensiun dalam daerah

5 2 2 18 02 Belanja pemulangan pegawai yang

pensiun luar daerah

5 2 2 18 03 Belanja pemulangan pegawai yang

tewas dalam melaksanakan tugas

5 2 2 18 04 Dst…………………………

5 2 3 BELANJA MODAL

5 2 3 01 Belanja modal pengadaan tanah

5 2 3 01 01 Belanja modal pengadaan tanah

kantor

5 2 3 01 02 Belanja modal pengadaan tanah

sarana kesehatan rumah sakit

5 2 3 01 03 Belanja modal pengadaan tanah

sarana kesehatan puskesmas

5 2 3 01 04 Belanja modal pengadaan tanah

sarana kesehatan poliklinik

5 2 3 01 05

Belanja modal pengadaan tanah

sarana pendidikan taman kanak-

kanak

5 2 3 01 06 Belanja modal pengadaan tanah

sarana pendidikan sekolah dasar

5 2 3 01 07

Belanja modal pengadaan tanah

sarana pendidikan menengah

umum dan kejuruan

5 2 3 01 08 Belanja modal pengadaan tanah

sarana pendidikan menengah

Page 127: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

116 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

lanjutan dan kejuruan

5 2 3 01 09

Belanja modal pengadaan tanah

sarana pendidikan luar

biasa/khusus

5 2 3 01 10

Belanja modal pengadaan tanah

sarana pendidikan pelatihan dan

kursus

5 2 3 01 11 Belanja modal pengadaan tanah

sarana sosial panti asuhan

5 2 3 01 12 Belanja modal pengadaan tanah

sarana sosial panti jompo

5 2 3 01 13 Belanja modal pengadaan tanah

sarana umum terminal

5 2 3 01 14 Belanja modal pengadaan tanah

sarana umum dermaga

5 2 3 01 15

Belanja modal pengadaan tanah

sarana umum lapangan terbang

perintis

5 2 3 01 16 Belanja modal pengadaan tanah

sarana umum rumah potong hewan

5 2 3 01 17

Belanja modal pengadaan tanah

sarana umum tempat pelelangan

ikan

5 2 3 01 18

Belanja modal pengadaan tanah

sarana umum pasar

5 2 3 01 19

Belanja modal pengadaan tanah

sarana umum tempat pembuangan

akhir sampah

5 2 3 01 20

Belanja modal pengadaan tanah

sarana umum taman

5 2 3 01 21 Belanja modal pengadaan tanah

sarana umum pusat hiburan rakyat

5 2 3 01 22

Belanja modal pengadaan tanah

sarana umum ibadah

5 2 3 01 23

Belanja modal pengadaan tanah

sarana stadion olahraga

5 2 3 01 24

Belanja modal pengadaan tanah

perumahan

5 2 3 01 25

Belanja modal pengadaan tanah

pertanian

5 2 3 01 26

Belanja modal pengadaan tanah

perkebunan

Page 128: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

117

5 2 3 01 27

Belanja modal pengadaan tanah

perikanan

5 2 3 01 28

Belanja modal pengadaan tanah

peternakan

5 2 3 01 29

Belanja modal pengadaan tanah

perkampungan

5 2 3 01 30

Belanja modal pengadaan tanah

pergudangan/tempat penimbunan

material bahan baku

5 2 3 01 31 Dst ……………………………….

5 2 2

Belanja modal pengadaan alat-alat

berat

5 2 2 02 01 Belanja modal pengadaan traktor

5 2 2 02 02 Belanja modal pengadaan buldozer

5 2 2 02 03 Belanja modal pengadaan stoom

wals

5 2 2 02 04 Belanja modal pengadaan eskavator

5 2 2 02 05

Belanja modal pengadaan dump

truk

5 2 2 02 06 Belanja modal pengadaan crane

5 2 2 02 07 Belanja modal pengadaan

kendaraan pengapu jalan

5 2 2 02 08 Belanja modal pengadaan mesin

pengolah semen

5 2 2 02 09 Belanja modal pengadaan mesin

pengolah air bersih

5 2 2 02 10 Dst ……………………………….

5 2 3 03

Belanja modal pengadaan alat-alat

angkutan darat bermotor

5 2 3 03 01 Belanja modal pengadaan alat-alat

angkutan darat bermotor sedan

5 2 3 03 02 Belanja modal pengadaan alat-alat

angkutan darat bermotor jeep

5 2 3 03 03

Belanja modal pengadaan alat-alat

angkutan darat bermotor station

wagon

5 2 3 03 04 Belanja modal pengadaan alat-alat

angkutan darat bermotor bus

5 2 3 03 05 Belanja modal pengadaan alat-alat

Page 129: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

118 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

angkutan darat bermotor micro bus

5 2 3 03 06 Belanja modal pengadaan alat-alat

angkutan darat bermotor truk

5 2 3 03 07

Belanja modal pengadaan alat-alat

angkutan darat bermotor (tangki

air, minyak, tinja)

5 2 3 03 08 Belanja modal pengadaan alat-alat

angkutan darat bermotor boks

5 2 3 03 09 Belanja modal pengadaan alat-alat

angkutan darat bermotor pick up

5 2 3 03 10 Belanja modal pengadaan alat-alat

angkutan darat bermotor ambulans

5 2 3 03 11

Belanja modal pengadaan alat-alat

angkutan darat bermotor pemadam

kebakaran

5 2 3 03 12

Belanja modal pengadaan alat-alat

angkutan darat bermotor sepeda

motor

5 2 3 03 13

Belanja modal pengadaan alat-alat

angkutan darat bermotor

lift/elevator

5 2 3 03 14

Belanja modal pengadaan alat-alat

angkutan darat bermotor tangga

berjalan

5 2 3 03 15 Dst ……………………………….

5 2 3

Belanja modal pengadaan alat-alat

angkutan darat tidak bermotor

5 2 3 04 01 Belanja modal pengadaan grobak

5 2 3 04 02 Belanja modal pengadaan

pedati/delman/dokar/bendi/cidomo

5 2 3 04 03 Belanja modal pengadaan becak

5 2 3 04 04 Belanja modal pengadaan sepeda

5 2 3 04 05 Belanja modal pengadaan karavan

5 2 3 04 06 Dst ……………………………….

5 2 3 05 Belanja modal pengadaan alat-alat

angkutan di atas air bermotor

5 2 3 05 01 Belanja modal pengadaan kapal

5 2 3 05 02 Belanja modal pengadaan kapal feri

Page 130: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

119

5 2 3 05 03 Belanja modal pengadaan kapal

speed boat

5 2 3 05 04 Belanja modal pengadaan kapal

motor boat/motor tempel

5 2 3 05 05 Belanja modal pengadaan kapal

hydro foil

5 2 3 05 06 Belanja modal pengadaan kapal

kapal tug boat

5 2 3 05 07 Belanja modal pengadaan kapal

kapal tanker

5 2 3 05 08 Belanja modal pengadaan kapal

kargo

5 2 3 05 09 Belanja modal pengadaan kapal

5 2 3 05 10 Dst ……………………………….

5 2 3 06 Belanja modal pengadaan alat-alat

angkutan di atas air tidak bermotor

5 2 3 06 01 Belanja modal pengadaan perahu

layar

5 2 3 06 02 Belanja modal pengadaan perahu

sampan

5 2 3 06 03 Belanja modal pengadaan perahu

tongkang

5 2 3 06 04 Belanja modal pengadaan perahu

karet

5 2 3 06 05 Belanja modal pengadaan perahu

rakit

5 2 3 06 06 Belanja modal pengadaan perahu

sekot

5 2 3 06 07 Dst ……………………………….

5 2 3 07 Belanja modal pengadaan alat-alat

angkutan udara

5 2 3 07 01 Belanja modal pengadaan pesawat

kargo

5 2 3 07 02 Belanja modal pengadaan pesawat

penumpang

5 2 3 07 03 Belanja modal pengadaan pesawat

helikopter

5 2 3 07 04 Belanja modal pengadaan pesawat

pemadam kebakaran

Page 131: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

120 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

5 2 3 07 05 Belanja modal pengadaan pesawat

capung

5 2 3 07 06 Belanja modal pengadaan pesawat

terbang ampibi

5 2 3 07 07 Belanja modal pengadaan pesawat

terbang layang

5 2 3 07 08 Dst ……………………………….

5 2 3 08 Belanja modal pengadaan alat-alat

bengkel

5 2 3 08 01 Belanja modal pengadaan mesin las

5 2 3 08 02 Belanja modal pengadaan mesin

bubut

5 2 3 08 03 Belanja modal pengadaan mesin

dongkrak

5 2 3 08 04 Belanja modal pengadaan mesin

kompresor

5 2 3 08 05 Belanja modal pengadaan mesin

5 2 3 08 06 Dst ……………………………….

5 2 3 09 Belanja modal pengadaan alat-alat

pengolaan pertanian dan peternakan

5 2 3 09 01 Belanja modal pengadaan penggiling

hasil pertanian

5 2 3 09 02 Belanja modal pengadaan pengering

gabah

5 2 3 09 03 Belanja modal pengadaan mesin

bajak

5 2 3 09 04 Belanja modal pengadaan alat penetas

telur

5 2 3 09 05 Dst ……………………………….

5 2 3 10 Belanja Modal Pengadaan Peralatan

Kantor

5 2 3 10 01 Belanja modal pengadaan mesin ketik

5 2 3 10 02 Belanja modal pengadaan mesin

hitung

5 2 3 10 03 Belanja modal pengadaan mesin

stensil

5 2 3 10 04 Belanja modal pengadaan mesin foto

copy

5 2 3 10 05 Belanja modal pengadaan mesin cetak

Page 132: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

121

5 2 3 10 06 Belanja modal pengadaan mesin jilid

5 2 3 10 07 Belanja modal pengadaan mesin

potong kertas

5 2 3 10 08 Belanja modal pengadaan mesin

penghancur kertas

5 2 3 10 09 Belanja modal pengadaan mesin tulis

elektronik

5 2 3 10 10 Belanja modal pengadaan mesin

visual elektronik

5 2 3 10 11 Belanja modal pengadaan mesin

tabung pemadam kebakaran

5 2 3 10 12 Dst ……………………………….

5 2 3 11 Belanja modal pengadaan perleng-

kapan kantor

5 2 3 11 01 Belanja modal pengadaan meja

gambar

5 2 3 11 02 Belanja modal pengadaan almari

5 2 3 11 03 Belanja modal pengadaan brankas

5 2 3 11 04 Belanja modal pengadaan filing

kabinet

5 2 3 11 05 Belanja modal pengadaan white board

5 2 3 11 06 Belanja modal pengadaan penunjuk

waktu

5 2 3 11 07 Dst ……………………………….

5 2 3 12 Belanja modal pengadaan komputer

5 2 3 12 01 Belanja modal pengadaan komputer

mainframe/server

5 2 3 12 02 Belanja modal pengadaan

komputer/PC

5 2 3 12 03 Belanja modal pengadaan komputer

note book

5 2 3 12 04 Belanja modal pengadaan printer

5 2 3 12 05 Belanja modal pengadaan scaner

5 2 3 12 06 Belanja modal pengadaan

monitor/display

5 2 3 12 07 Belanja modal pengadaan CPU

5 2 3 12 08 Belanja modal pengadaan komputer

UPS/stabilisator

Page 133: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

122 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

5 2 3 12 09

Belanja modal pengadaan komputer kelengkapan komputer (flash

disk,mouse,keyboard hardisk,

speaker)

5 2 3 12 10 Belanja modal pengadaan peralatan

jaringan komputer

5 2 3 12 11 Dst ……………………………….

5 2 3 13 Belanja modal pengadaan mebeulair

5 2 3 13 01 Belanja modal pengadaan meja kerja

5 2 3 13 02 Belanja modal pengadaan meja rapat

5 2 3 13 03 Belanja modal pengadaan meja maka

5 2 3 13 04 Belanja modal pengadaan kursi kerja

5 2 3 13 05 Belanja modal pengadaan kursi rapat

5 2 3 13 06 Belanja modal pengadaan kursi

makan

5 2 3 13 07 Belanja modal pengadaan tempat

tidur

5 2 3 13 08 Belanja modal pengadaan sofa

5 2 3 13 09 Belanja modal pengadaan rak

buku/tv/kembang

5 2 3 13 10 Dst ……………………………….

5 2 3 14 Belanja modal pengadaan peralatan

dapur

5 2 3 14 01 Belanja modal pengadaan tabung gas

5 2 3 14 02 Belanja modal pengadaan kompor gas

5 2 3 14 03

Belanja modal pengadaan lemari

makan

5 2 3 14 04 Belanja modal pengadaan dispenser

5 2 3 14 05 Belanja modal pengadaan kulkas

5 2 3 14 06 Belanja modal pengadaan rak piring

5 2 3 14 07 Belanja modal pengadaan piring,gelas,

Mangkok,cangkir,sendok,garpuk,pisau

5 2 3 14 08 Dst ……………………………….

5 2 3 15

Belanja modal pengadaan penghias

ruangan rumah tangga

5 2 3 15 01 Belanja modal pngadaan lampu hias

Page 134: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

123

5 2 3 15 02

Belanja modal pengadaan jam

dinding/meja

5 2 3 15 03 Dst ……………………………….

5 2 3 16 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat

Studio

5 2 3 16 01 Belanja modal pengadaan kamera

5 2 3 16 02 Belanja modal pengadaan handycam

5 2 3 16 03 Belanja modal pengadaan proyektor

5 2 3 16 04 Dst ……………………………….

5 2 3 17 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat

Komunikasi

5 2 3 17 01 Belanja modal pengadaan telepon

5 2 3 17 02 Belanja modal pengadaan faximili

5 2 3 17 03 Belanja modal pengadaan radio SSB

5 2 3 17 04 Belanja modal pengadaan radio

HF/FM (handy talkie)

5 2 3 17 05 Belanja modal pengadaan radio VHF

5 2 3 17 06 Belanja modal pengadaan UHF

5 2 3 17 07 Belanja modal pengadaan alat sandi

5 2 3 17 08 Dst ……………………………….

5 2 3 18 Belanja modal pengadaan alat-alat

ukur

5 2 3 18 01 Belanja modal pengadaan timbangan

5 2 3 18 02 Belanja modal pengadaan teodolite

5 2 3 18 03 Belanja modal pengadaan alat uji

emisi

5 2 3 18 04 Belanja modal pengadaan alat GPS

5 2 3 18 05 Belanja modal pengadaan

kompas/peralatan navigasi

5 2 3 18 06 Belanja modal pengadaan bejana ukur

5 2 3 18 07 Belanja modal pengadaan barometer

5 2 3 18 08 Belanja modal pengadaan

seismograph

5 2 3 18 09 Belanja modal pengadaan

Page 135: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

124 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

ultrasonograph

5 2 3 18 10 Dst ……………………………….

5 2 3 19 Belanja modal pengadaan alat-alat

Kedokteran

5 2 3 19 01 Belanja modal pengadaan alat-alat

kedokteran umum

5 2 3 19 02 Belanja modal pengadaan alat-alat

kedokteran gigi

5 2 3 19 03 Belanja modal pengadaan alat-alat

kedokteran THT

5 2 3 19 04 Belanja modal pengadaan alat-alat

kedokteran mata

5 2 3 19 05 Belanja modal pengadaan alat-alat

kedokteran bedah

5 2 3 19 06 Belanja modal pengadaan alat-alat

kedokteran anak

5 2 3 19 07

Belanja modal pengadaan alat-alat

kedokteran kebidanan dan penyakit

kandungan

5 2 3 19 08 Belanja modal pengadaan alat-alat

kedokteran kulit dan kelamin

5 2 3 19 09 Belanja modal pengadaan alat-alat

kedokteran

5 2 3 19 10 Belanja modal pengadaan alat-alat

kedokteran kardiologi

5 2 3 19 11 Belanja modal pengadaan alat-alat

kedokteran neurologi

5 2 3 19 12 Belanja modal pengadaan alat-alat

kedokteran orthopedi

5 2 3 19 13 Belanja modal pengadaan alat-alat

kedokteran hewan

5 2 3 19 14 Belanja modal pengadaan alat-alat

kedokteran farmasi

5 2 3 19 15 Belanja modal pengadaan alat-alat

penyakit dalam/internis

5 2 3 19 16 Dst ……………………………….

5 2 3 20 Belanja modal pengadaan alat-alat

laboratorium

5 2 3 20 01 Belanja modal pengadaan alat-alat

laboratorium biologi

5 2 3 20 02 Belanja modal pengadaan alat-alat

Page 136: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

125

laboratorium fisika/geologi/geodesi

5 2 3 20 03 Belanja modal pengadaan alat-alat

laboratorium kimia

5 2 3 20 04 Belanja modal pengadaan alat-alat

laboratorium pertanian

5 2 3 20 05 Belanja modal pengadaan alat-alat

laboratorium peternakan

5 2 3 20 06 Belanja modal pengadaan alat-alat

laboratorium perkebunan

5 2 3 20 07 Belanja modal pengadaan alat-alat

laboratorium perikanan

5 2 3 20 08 Belanja modal pengadaan alat-alat

laboratorium basa

5 2 3 20 09 Belanja modal pengadaan alat-alat

peraga/praktik sekolah

5 2 3 20 10 Dst ……………………………….

5 2 3 21 Belanja modal pengadaan konstruksi

Jalan

5 2 3 21 01 Belanja modal pengadaan konstruksi

jalan

5 2 3 21 02 Belanja modal pengadaan konstruksi

jalan fly over

5 2 3 21 03 Belanja modal pengadaan konstruksi

under pass

5 2 3 21 04 Dst ……………………………….

5 2 3 22 Belanja modal pengadaan konstruksi

jembatan

5 2 3 22 01 Belanja modal pengadaan konstruksi

jembatan gantung

5 2 3 22 02 Belanja modal pengadaan konstruksi

jembatan ponton

5 2 3 22 03 Belanja modal pengadaan konstruksi

jembatan penyeberangan orang

5 2 3 22 04 Belanja modal pengadaan konstruksi

jembatan penyeberangan di atas air

5 2 3 22 05 Dst ……………………………….

5 2 3 23 Belanja modal pengadaan konstruksi

jaringan air

5 2 3 23 01 Belanja modal pengadaan konstruksi

bendungan

Page 137: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

126 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

5 2 3 23 02 Belanja modal pengadaan konstruksi

waduk

5 2 3 23 03 Belanja modal pengadaan konstruksi

kanal permukaan

5 2 3 23 04 Belanja modal pengadaan konstruksi

kanal bawah tanah

5 2 3 23 05 Belanja modal pengadaan konstruksi

jaringan irigasi

5 2 3 23 06 Belanja modal pengadaan konstruksi

jaringan air bersih/air minum

5 2 3 23 07 Belanja modal pengadaan konstruksi

reservoir

5 2 3 23 08 Belanja modal pengadaan konstruksi

pintu air

5 2 3 23 09 Dst ……………………………….

5 2 3 24 Belanja modal pengadaan penerangan

jalan,taman dan hutan kota

5 2 3 24 01 Belanja modal pengadaan lampu hias

jalan

5 2 3 24 02 Belanja modal pengadaan lampu hias

taman

5 2 3 24 03 Belanja modal pengadaan lampu

penerang hutan kota

5 2 3 24 04 Dst ……………………………….

5 2 3 25 Belanja modal pengadaan instalasi

listrik dan telepon

5 2 3 25 01 Belanja modal pengadaan listrik

5 2 3 25 02 Belanja modal pengadaan instalasi

telepon

5 2 3 25 03 Dst ……………………………….

5 2 3 26 Belanja modal pengadaan

konstruksi/pembelian bangunan

5 2 3 26 01 Belanja modal pengadaan

konstruksi/pembelian gedung kantor

5 2 3 26 02 Belanja modal pengadaan

konstruksi/pembelian rumah jabatan

5 2 3 26 03 Belanja modal pengadaan

konstruksi/pembelian rumah dinas

5 2 3 26 04 Belanja modal pengadaan

konstruksi/pembelian gedung gudang

Page 138: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

127

5 2 3 26 05

Belanja modal pengadaan

konstruksi/pembelian bangunan

bersejarah

5 2 3 26 06

Belanja modal pengadaan

konstruksi/pembelian bangunan

monumen

5 2 3 26 07 Belanja modal pengadaan konstruksi

tugu peringatan

5 2 3 26 08 Dst ……………………………….

5 2 3 27 Belanja modal pengadaan buku

Perpustakaan

5 2 3 27 01 Belanja modal pengadaan buku

matematika

5 2 3 27 02 Belanja modal pengadaan buku fisika

5 2 3 27 03 Belanja modal pengadaan buku kimia

5 2 3 27 04 Belanja modal pengadaan buku biologi

5 2 3 27 05 Belanja modal pengadaan buku

biografi

5 2 3 27 06 Belanja modal pengadaan buku

geografi

5 2 3 27 07 Belanja modal pengadaan buku

astronomi

5 2 3 27 08 Belanja modal pengadaan buku

arkeologi

5 2 3 27 09 Belanja modal pengadaan buku

bahasa dan sastra

5 2 3 27 10 Belanja modal pengadaan buku

keagamaan

5 2 3 27 11 Belanja modal pengadaan buku

sejarah

5 2 3 27 12 Belanja modal pengadaan buku seni

dan budaya

5 2 3 27 13 Belanja modal pengadaan buku ilmu

pengetahuan umum

5 2 3 27 14 Belanja modal pengadaan buku ilmu

pengetahuan social

5 2 3 27 15 Belanja modal pengadaan buku ilmu

politik dan ketatanegaraan

5 2 3 27 16 Belanja modal pengadaan buku ilmu

pengetahuan dan teknologi

Page 139: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

128 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

5 2 3 27 17 Belanja modal pengadaan buku

ensiklopedia

5 2 3 27 18 Belanja modal pengadaan buku

kamus bahasa

5 2 3 27 19 Belanja modal pengadaan buku

ekonomi dan keuangan

5 2 3 27 20 Belanja modal pengadaan buku

industri dan perdagangan

5 2 3 27 21 Belanja modal pengadaan buku

peraturan perundang-undangan

5 2 3 27 22 Belanja modal pengadaan buku

naskah

5 2 3 27 23 Belanja modal pengadaan buku

terbitan berkalah(jurnal compact Disk)

5 2 3 27 24 Belanja modal pengadaan buku

mikrofilm

5 2 3 27 25 Belanja modal pengadaan buku

peta/atlas/globe

5 2 3 27 26 Dst ……………………………….

5 2 3 28 Belanja Modal Pengadaan Bercorak

Kesenian, Kebudayaan

5 2 3 28 01 Belanja modal pengadaan lukisan/foto

5 2 3 28 02 Belanja modal pengadaan patung

5 2 3 28 03 Belanja modal pengadaan ukiran

5 2 3 28 04 Belanja modal pengadaan pahatan

5 2 3 28 05 Belanja modal pengadaan batu alam

5 2 3 28 06 Belanja modal pengadaan

maket/miniatur/diorama

5 2 3 28 07 Dst ……………………………….

5 2 3 29 Belanja modal pengadaan

Hewan/ternak dan tanaman

5 2 3 29 01 Belanja modal pengadaan hewan

kebun binatang

5 2 3 29 02 Belanja modal pengadaan ternak

5 2 3 29 03 Belanja modal pengadaan tanaman

5 2 3 29 04 Dst ……………………………….

Page 140: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

129

5 2 3 30 Belanja modal pengadaan alat-alat

persenjataan/keamanan

5 2 3 30 01 Belanja modal pengadaan senjata api

5 2 3 30 02 Belanja modal pengadaan radar

5 2 3 30 03 Belanja modal pengadaan mobil water

canon

5 2 3 30 04 Belanja modal pengadaan borgol

5 2 3 30 05 Belanja modal pengadaan

sangkur/bayonet

5 2 3 30 06 Belanja modal pengadaan

perisai/temeng

5 2 3 30 07 Belanja modal pengadaan

detektor/logam

5 2 3 30 08 Belanja modal pengadaan rompimanti

peluruh

5 2 3 30 09 Belanja modal pengadaan pentungan

5 2 3 30 10 Belanja modal pengadaan helm

5 2 3 30 11 Belanja modal pengadaan

alaram/sirene

5 2 3 30 12 Belanja modal pengadaan

sentolop/senter

5 2 3 30 13 Dst ……………………………….

E. Kode Rekening Pembiayaan Daerah

KODE REKENING KETERANGAN

6 PEMBIAYAAN DAERAH

6 1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN (Kelompok

Pembiayaan)

6 1 1 Sisa Lebih tahun anggaran sebelumnya

(jenis pembiayaan)

6 1 2 Pencairan dana cadangan

6 1 3 Hasil penjualan kekayaan daerah yang

dipisahkan

6 1 4 Penerimaan pinjaman

6 1 5 Penerimaan kembali pemberian pinjaman

Page 141: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

130 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

6 2 Penerimaan piutang daerah

6 2 1 PENGELUARAN PEMBIAYAAN (kelompok

pembiayaan)

6 2 2 Pembentukan dana cadangan (jenis

pembiayaan)

6 2 3 Penyertaan modal

6 2 4 Pembayaran pokok utang

6 2 5 Pemberian pinjaman daerah

KODE

REKENING KETERANGAN

6 PEMBIAYAAN DAERAH

6 1 Penerimaan pembiayaan daerah

6 1 1 Sisa lebi perhitungan anggaran

Tahun anggaran sebelumnya

6 1 1 01 Pelampauan penerimaan PAD

6 1 1 01 01 Pajak daerah

6 1 1 01 02 Retribusi daerah

6 1 1 01 03 Hasil pengelolaan kekayaan daerah

yang dipisahkan

6 1 1 01 04 Lain-lain PAD yang sah

6 1 1 02 Pelampauan penerimaan dana

perimbangan

6 1 1 02 01 Bagi hasil pajak

6 1 1 02 02 Bagi hasil bukan pajak/sumber daya

alam

6 1 1 02 03 Dst …………………..

6 1 1 03 01 Pelampauan penerimaan Lain-lain

pendapatan daerah yang sah

6 1 1 03 02 Dst …………………..

6 1 1 04 Sisa penghematan belanja atau

akibat lainnya

6 1 1 04 01 Belanja pegawai dari belanja tidak

langsung

Page 142: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

131

6 1 1 04 02 Belanja pegawai dari belanja

langsung

6 1 1 04 03 Belanja barang dan Jasa

6 1 1 04 04 Belanja modal

6 1 1 04 05 Belanja bunga

6 1 1 04 06 Belanja subsudi

6 1 1 04 07 Belanja hibah

6 1 1 04 08 Belanja bantuan sSosial

6 1 1 04 09 Belanja bagi hasil

6 1 1 04 10 Belanja bantuan keuangan

6 1 1 04 11 Belanja tidak terduga

6 1 1 05

Kewajiban kepada pihak ketiga

sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan

6 1 1 05 01 Uang jaminan

6 1 1 05 02 Potongan taspen

6 1 1 05 03 Potongan beras

6 1 1 05 04 Askes

6 1 1 05 05 Dst …………………..

6 1 1 06 Kegiatan lanjutan

6 1 1 06 01 Kegiatan lanjutan

6 1 1 06 02 Dst …………………..

6 1 2 Pencairan dana cadangan

6 1 2 01 Pencairan dana cadangan

6 1 2 01 01 Pencairan dana cadangan nomor

6 1 2 01 02 Dst …………………..

6 1 3 Hasil penjualan kekayaan daerah

yang dipisahkan

6 1 3 01 Hasil penjualan perusahaan milik

daerah/BUMD

6 1 3 01 01 BUMD ……

6 1 3 01 02 Dst …………………..

Page 143: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

132 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

6 1 3 02

Hasil penjualan aset milik

pemerintah daerah yang

dikerjasamakan dengan pihak ketiga

6 1 3 02 01

Hasil penjualan aset milik

pemerintah daerah yang

dikerjasamakan dengan pihak ketiga

6 1 3 02 02 Dst …………………..

6 1 4 Penerimaan pinjaman daerah

6 1 4 01 01 Penerimaan pinjaman daerah dari

Pemerintah

6 1 4 01 02 Penerusan pinjaman

6 1 4 02 Penerimaan pinjaman daerah dari

Pemerintah daerah lain

6 1 4 02 01 Pemerintah daerah……..

6 1 4 02 02 Dst …………………..

6 1 4 03 Penerimaan pinjaman daerah dari

Lembaga keuangan bank

6 1 4 03 01 Lembaga keuangan bank

6 1 4 03 02 Dst …………………..

6 1 4 04 Penerimaan pinjaman daerah dari

lembaga keuangan bukan bank

6 1 4 04 01 Lembaga keuangan bukan bank

6 1 4 04 02 Dst …………………..

6 1 4 05 Penerimaan hasil penerbitan obligasi

daerah

6 1 4 05 01 Obligasi atas nama

6 1 4 05 02 Obligasi nomor

6 1 4 05 03 Dst …………………..

6 1 5 Penerimaan kembali pemberian

pinjaman

6 1 5 01 01 Penerimaan kembali penerimaan

Pinjaman

6 1 5 01 02 Penerimaan kembali penerimaan

pinjaman

6 1 5 01 03 Dst …………………..

Page 144: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

133

6 1 6 Penerimaan piutang daerah

6 1 6 01 Penerimaan piutang daerah dari

pendapatan daerah

6 1 6 01 01 Penerimaan piutang daerah dari

pendapatan pajak daerah

6 1 6 01 02 Penerimaan piutang daerah dari

pendapatan retribusi daerah

6 1 6 01 03 Penerimaan piutang daerah dari lain-

lain pendapatan yang sah

6 1 6 02 Penerimaan piutang daerah dari

pemerintah

6 1 6 02 01 Penerimaan piutang daerah dari

pemerintah

6 1 6 02 02 Dst …………………..

6 1 6 03 Penerimaan piutang daerah dari

pemerintah daerah lain

6 1 6 03 01 Pemerintah daerah

6 1 6 03 02 Dst …………………..

6 1 6 04 Penerimaan piutang daerah dari

lembaga keuangan bank

6 1 6 04 01 Bank

6 1 6 04 02 Dst …………………..

6 1 6 05 Penerimaan piutang daerah dari

lembaga keuangan bukan bank

6 1 6 05 01 Lembaga keuangan bukan bank……..

6 1 6 05 02 Dst …………………..

6 2 Pengeluaran pembiayaan

6 2 1 Pembentukan dana cadangan

6 2 1 01 Pembentukan dana cadangan

6 2 1 01 01 Pembentukan dana cadangan

nomor……..

6 2 1 01 02 Dst …………………..

6 2 2 Penyertaan modal (investasi)

Pemerinta daerah

6 2 2 01 Badan usaha milik pemerintah

Page 145: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

134 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

(BUMN)

6 2 2 01 01 BUMN ……….

6 2 2 01 02 Dst …………………..

6 2 2 02 Badan usaha milik pemerintah (BUM)

6 2 2 02 01 BUMB………

6 2 2 02 02 Dst …………………..

6 2 2 03 Badan usaha milik swasta

6 2 2 03 01 Badan…..

6 2 2 03 02 Dst …………………..

6 2 3 Pembayaran pokok utang

6 2 3 01 Pembayaran pokok utang yang jatuh

tempo kepada pemerintah

6 2 3 01 01 Penerusan pinjaman

6 2 3 01 02 Dst …………………..

6 2 3 02

Pembayaran pokok utang yang jatuh

tempo kepada pemerintah daerah

lain

6 2 3 02 01 Pemerintah daerah

6 2 3 02 02 Dst …………………..

6 2 3 03

Pembayaran pokok utang yang jatuh

tempo kepada lembaga keuangan

bank

6 2 3 03 01 Bank

6 2 3 03 02 Dst …………………..

6 2 3 04

Pembayaran pokok utang yang jatuh

tempo kepada lembaga keuangan

bukan bank

6 2 3 04 Lembaga keuangan bank

6 2 3 04 Dst …………………..

6 2 3 05 Pembayaran pokok utang sebelum

jatuh tempo kepada pemerintah

Page 146: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

135

6 2 3 05 01 Penerusan pinjaman

6 2 3 05 02 Dst …………………..

6 2 3 06 Pembayaran pokok utang jatuh

tempo kepada pemerinta daerah lain

6 2 3 06 01 Pemerintah daerah

6 2 3 06 02 Dst …………………..

6 2 3 07

Pembayaran pokok utang sebelum

jatuh tempo kepada lembaga

keuangan bank

6 2 3 07 01 Bank

6 2 3 07 02 Dst …………………..

6 2 3 08

Pembayaran pokok utang sebelum

jatuh tempo kepada lembaga

keuangan bukan bank

6 2 3 08 01 Lembaga keuangan bukan bank

6 2 3 08 02 Dst …………………..

6 2 3 09 Pelunasan obligasi daerah pada saat

jatuh tempo

6 2 3 09 01 Obligasi atas nama

6 2 3 09 02 Obligasi nomor

6 2 3 09 03 Dst …………………..

6 2 3 10 Pelunasan obligasi daerah pada

sebelum jatuh tempo

6 2 3 10 01 Obligasi atas nama

6 2 3 10 02 Obligasi nomor

6 2 3 10 03 Dst …………………..

6 2 4 Pemberian pinjaman daerah

6 2 4 01 Pemberian pinjaman daerah kepada

Pemerintah

6 2 4 01 01 Pemerintah

6 2 4 01 02 Dst …………………..

6 2 4 02 Pemberian pinjaman daerah kepada

Pemerintah daerah lain

Page 147: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

136 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

6 2 4 02 01 Pemerintah daerah

6 2 4 02 02 Dst …………………..

6 3 Sisa lebih pembiayaan anggaran

tahun berkenaan

F. Kode Rekening Aset Daerah

KODE REKENING KETERANGAN

1 ASET

1 1 ASET LANCAR

1 1 1 Kas

1 1 1 01 Kas di kas daerah

1 1 1 01 01 Kas di kas daerah

1 1 1 02 Kas di bendahara penerimaan

1 1 1 02 01 Kas di bendahara penerimaan

1 1 1 03 Kas di bendahara pengeluaran

1 1 1 03 01 Kas di bendahara pengeluaran

1 1 2 Investasi jangka pendek

1 1 2 01 Investasi dalam saham

1 1 2 01 01 Investasi dalam saham

1 1 2 01 02 Dst ……………

1 1 2 02 Investasi dalam obligasi

1 1 2 02 01 Investasi dalam obligasi

1 1 2 02 02 Dst ……………

1 1 3 Piutang

1 1 3 01 Piutang pajak

1 1 3 01 01 Piutang pajak

1 1 3 01 02 Dst ……………

1 1 3 02 Piutang retribusi

1 1 3 02 01 Piutang retribusi

Page 148: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

137

1 1 3 02 02 Dst ……………

1 1 3 03 Piutang dana bagi hasil

1 1 3 03 01 Piutang dana bagi hasil pajak

1 1 3 03 02 Piutang dana bagi hasil bukan

pajak

1 1 3 03 03 Dst ……………

1 1 3 04 Piutang dana alokasi umum

1 1 3 04 01 Piutang dana alokasi umum

1 1 3 05 Piutang dana alokasi khusus

1 1 3 05 01 Piutang dana alokasi khusus

1 1 3 05 02 Dst ……………

1 1 4 01 Piutang lain-lain

1 1 4 01 01 Piutang bagian lancar penjualan

angsuran

1 1 4 01 02

Piutang bagian lancar penjualan

angsuran cicilan kendaraan

bermotor

1 1 4 01 03 Piutang bagian lancar penjualan

angsuran cicilan rumah

1 1 4 01 04 Dst ……………

1 1 4 02 Piutang ganti rugi atas kekayaan

daerah

1 1 4 02 01 Piutang ganti rugi atas kekayaan

daerah

1 1 4 02 02 Dst ……………

1 1 4 03 Piutang asil penjualan barang milik

daerah

1 1 4 03 01 Piutang asil penjualan barang milik

daerah

1 1 4 03 02 Dst ……………

1 1 4 04 01 Piutang dividen

1 1 4 04 02 Dst ……………

1 1 4 05 Piutang bagi hasil usaha perusaaan

daerah

Page 149: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

138 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

1 1 4 05 01 Piutang bagi hasil usaha perusa-

haan daerah

1 1 4 05 02 Dst ……………

1 1 4 06 Piutang fasilitas sosial dan fasilitas

umum

1 1 4 06 01 Piutang fasilitas sosial dan fasilitas

umum

1 1 4 06 02 Dst ……………

1 1 5 Persediaan

1 1 5 01 Persediaan alat tulis kantor

1 1 5 01 01 Persediaan alat tulis kantor

1 1 5 01 02 Dst ……………

1 1 5 02 Persediaan alat listrik

1 1 5 02 01 Persediaan alat listrik

1 1 5 02 02 Dst ……………

1 1 5 03 Persediaan material/bahan

1 1 5 03 01 Persediaan bahan baku bangunan

1 1 5 03 02 Persediaan suku cadang sarana

mobilitas

1 1 5 03 03 Persediaan bahan/bibit ternak

1 1 5 03 04 Persediaan bibit ternak

1 1 5 03 05 Persediaan obat-obatan

1 1 5 03 06 Persediaan bahan kimia

1 1 5 03 07 Dst ……………

1 1 5 04 Persediaan benda pos

1 1 5 04 01 Persediaan perangko

1 1 5 04 02 Persediaan materai

1 1 5 04 03 Persediaan kertas segel

1 1 5 04 04 Dst ……………

1 1 5 05 Persediaan bahan bakar

1 1 5 05 01 Persediaan bahan bakar minyak

Page 150: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

139

1 1 5 05 02 Dst ……………

1 1 5 06 Persediaan bahan makanan pokok

1 1 5 06 01 Persediaan bahan makanan pokok

1 1 5 06 02 Dst ……………

1 2 INVESTASI JANGKA PANJANG

1 2 1 Investasi non permanen

1 2 1 01 Pinjaman kepada perusahaan

negara

1 2 1 01 01 Pinjaman kepada perusahaan

negara

1 2 1 01 02 Dst ……………

1 2 1 02 Pinjaman kepada perusahaan

daerah

1 2 1 02 01 Pinjaman kepada perusahaan

daerah

1 2 1 02 02 Dst ……………

1 2 1 03 Pinjaman kepada perusahaan

daerah lainnya

1 2 1 03 01 Pinjaman kepada perusahaan

daerah lainnya

1 2 1 03 02 Dst ……………

1 2 1 04 Investasi dalam surat utang negara

1 2 1 04 01 Investasi dalam surat utang negara

1 2 1 04 02 Dst ……………

1 2 1 05 Investasi non permanen lainnya

1 2 1 05 01 Investasi non permanen lainnya

1 2 1 05 02 Dst ……………

1 2 2 Investasi permanen

1 2 2 01 Penyertaan modal pemerintah

daerah

1 2 2 01 01 Penyertaan modal pemerintah

daerah

1 2 2 01 02 Dst ……………

Page 151: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

140 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

1 2 2 02 1 Penyertaan modal dalam proyek

pembangunan

1 2 2 02 01 Penyertaan modal dalam proyek

pembangunan

1 2 2 02 02 Dst ……………

1 2 2 03 Penyertaan modal dalam

perusahaan patungan

1 2 2 03 01 Penyertaan modal dalam

perusahaan patungan

1 2 2 03 02 Dst ……………

1 2 2 04 Investasi permanen lainnya

1 2 2 04 01 Investasi permanen lainnya

1 2 2 04 02 Dst ……………

1 3 AKTIVA TETAP

1 3 1 Tanah

1 3 1 01 Tanah kantor

1 3 1 01 01 Tanah kantor

1 3 1 01 02 Dst ……………

1 3 1 02 Tanah sarana kesehatan rumah

sakit

1 3 1 02 01 Tanah sarana kesehatan rumah

sakit

1 3 1 02 02 Dst ……………

1 3 1 02 Tanah sarana kesehatan rumah

sakit

1 3 1 03 Tanah sarana kesehatan puskesmas

1 3 1 03 01 Tanah sarana kesehatan puskesmas

1 3 1 03 02 Dst ……………

1 3 1 04 Tanah sarana kesehatan poliklinik

1 3 1 04 01 Tanah sarana kesehatan poliklinik

1 3 1 04 02 Dst ……………

1 3 1 04 Tanah sarana kesehatan poliklinik

Page 152: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

141

1 3 1 05 Tanah sarana pendidikan taman

kanak-kanak

1 3 1 05 01 Tanah sarana pendidikan taman

kanak-kanak

1 3 1 05 02 Dst ……………

1 3 1 06 Tanah sarana pendidikan sekolah

dasar

1 3 1 06 01 Tanah sarana pendidikan sekolah

dasar

1 3 1 06 02 Dst ……………

1 3 1 07 Tanah sarana pendidikan sekolah

menengah umum dan kejuruan

1 3 1 07 01 Tanah sarana pendidikan sekolah

menengah umum dan kejuruan

1 3 1 08

Tanah sarana pendidikan sekolah

menengah lanjutan atas dan

kejuruan

1 3 1 08 01

Tanah sarana pendidikan sekolah

menengah lanjutan atas dan

kejuruan

1 3 1 08 02 Dst ……………

1 3 1 09 Tanah sarana pendidikan luar

biasa/khusus

1 3 1 09 01 Tanah sarana pendidikan luar

biasa

1 3 1 09 02 Tanah sarana pendidikan luar

khusus

1 3 1 09 03 Dst ……………

1 3 1 10 Tanah sarana pendidikan

pelatihan dan kursus

1 3 1 10 01 Tanah sarana pendidikan

pelatihan

1 3 1 10 02 Tanah sarana pendidikan kursus

1 3 1 10 03 Dst ……………

1 3 1 11 Tanah sarana sosial panti asuhan

1 3 1 11 01 Tanah sarana sosial panti asuhan

1 3 1 11 02 Dst ……………

1 3 1 12 Tanah sarana sosial panti jompo

1 3 1 12 01 Tanah sarana sosial panti jompo

Page 153: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

142 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

1 3 1 12 02 Dst ……………

1 3 1 13 Sarana umum terminal

1 3 1 13 01 Sarana umum terminal

1 3 1 13 02 Dst ……………

1 3 1 14 Tanah sarana umum dermaga

1 3 1 14 01 Tanah sarana umum dermaga

1 3 1 14 02 Dst ……………

1 3 1 15 Tanah sarana umum lapangan

terbang perintis

1 3 1 15 01 Tanah sarana umum lapangan

terbang perintis

1 3 1 15 02 Dst ……………

1 3 1 16 Tanah sarana umum rumah

potong hewan

1 3 1 16 01 Tanah sarana umum rumah

potong hewan

1 3 1 16 02 Dst ……………

1 3 1 17 Tanah sarana umum tempat

pelelangan ikan

1 3 1 17 01 Tanah sarana umum tempat

pelelangan ikan

1 3 1 17 02 Dst ……………

1 3 1 18 Tanah sarana umum pasar

1 3 1 18 01 Tanah sarana umum pasar

1 3 1 18 Tanah sarana umum pasar

1 3 1 19 Tanah sarana umum tempat

pembuangan akhir sampah

1 3 1 19 01 Tanah sarana umum tempat

pembuangan akhir sampah

1 3 1 20 Tanah sarana umum taman

1 3 1 20 01 Tanah sarana umum taman

1 3 1 20 02 Dst ……………

1 3 1 21 Tanah sarana umum pusat

hiburan rakyat

1 3 1 21 01 Tanah sarana umum pusat

Page 154: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

143

hiburan rakyat

1 3 1 21 02 Dst ……………

1 3 1 22 Tanah sarana umum ibadah

1 3 1 22 01 Tanah sarana umum ibadah

1 3 1 22 02 Dst ……………

1 3 1 23 Sarana stadion olah raga

1 3 1 23 01 Sarana stadion olah raga

1 3 1 23 02 Dst ……………

1 3 1 24 Tanah perumahan

1 3 1 24 01 Tanah perumahan

1 3 1 24 02 Dst ……………

1 3 1 25 Tanah pertanian

1 3 1 25 01 Tanah pertanian

1 3 1 25 02 Dst ……………

1 3 1 26 Tanah perkebunan

1 3 1 26 01 Tanah perkebunan

1 3 1 26 02 Dst ……………

1 3 1 27 Tanah perikanan

1 3 1 27 01 Tanah perikanan

1 3 1 27 02 Dst ……………

1 3 1 28 Tanah peternakan

1 3 1 28 01 Tanah peternakan

1 3 1 28 02 Dst ……………

1 3 1 29 Tanah perkampungan

1 3 1 29 01 Tanah perkampungan

1 3 1 29 02 Dst ……………

1 3 1 30 Tanah pergudangan/tempat

Penimbunan material bahan baku

1 3 1 30 01 Tanah pergudangan/tempat

penimbunan material bahan baku

1 3 1 30 02 Dst ……………

Page 155: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

144 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

1 3 2 Peralatan dan mesin

1 3 2 01 Alat-alat berat

1 3 2 01 01 Traktor

1 3 2 01 02 Buldozer

1 3 2 01 03 Stoom wals

1 3 2 01 04 Eskavator

1 3 2 01 05 Dump truk

1 3 2 01 06 Crane

1 3 2 01 07 Kendaraan penyapu jalan

1 3 2 01 08 Mesin pengolah semen

1 3 2 01 09 Mesin pengolah air bersih

(reservoir osmosis)

1 3 2 01 10 Dst ……………

1 3 2 02 Alat-alat angkutan darat bermotor

1 3 2 02 01 Alat angkutan darat bermotor sedan

1 3 2 02 02 Alat angkutan darat bermotor jeep

1 3 2 02 03 Alat angkutan darat bermotor station wagon

1 3 2 02 04 Alat angkutan darat bermotor bus

1 3 2 02 05 Alat angkutan darat bemotor micro bus

1 3 2 02 06 Alat angkutan darat bemotor truck

1 3 2 02 07 Alat angkutan darat bemotor tangki

1 3 2 02 08 Alat angkutan darat bemotor boks

1 3 2 02 09 Alat angkutan darat bemotor pick up

1 3 2 02 10 Alat angkutan darat bemotor amblas

1 3 2 02 11 Alat angkutan darat bemotor pemadan kebakaran

1 3 2 02 12 Alat angkutan darat bemotor sepeda motor

1 3 2 02 13 Alat angkutan darat bemotor lift/elevator

1 3 2 02 14 Alat angkutan darat bemotor

tangga bejalan

1 3 2 02 15 Dst ...........

Page 156: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

145

1 3 2 03 Alat-alat Angkutan Darat Tidak Bermotor

1 3 2 03 01 Gerobak

1 3 2 03 02 Pedati/delman/dokar/bendi/cidomo

andong

1 3 2 03 03 Dst ………………

1 3 2 04 Alat-alat angkutan di air bermotor

1 3 2 04 01 Kapal motor

1 3 2 04 02 Kapal feri

1 3 2 04 03 Speed boad

1 3 2 04 04 Motor boad/motor tempel

1 3 2 04 05 Hydro foil

1 3 2 04 06 Jet foil

1 3 2 04 07 Kapal tog boat

1 3 2 04 08 Kapal tanker

1 3 2 04 09 Kapal kargo

1 3 2 04 10 Dst ………………

1 3 2 05 Alat-alat angkutan di air tidak

bermotor

1 3 2 05 01 Perahu layar

1 3 2 05 02 Perahu sampan

1 3 2 05 03 Perahu tongkang

1 3 2 05 04 Perahu karet

1 3 2 05 05 Perahu rakit

1 3 2 05 06 Perahu sekoci

1 3 2 05 07 Dst ………………

1 3 2 06 Alat-alat angkutan udara

1 3 2 06 01 Pesawat kargo

1 3 2 06 02 Pesawat penumpang

1 3 2 06 03 Pesawat helokopter

1 3 2 06 04 Pesawat pemadam kebakaran

Page 157: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

146 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

1 3 2 06 05 Pesawat capung

1 3 2 06 06 Pesawat terbang ampimbi

1 3 2 06 07 Pesawat terbang layang

1 3 2 06 08 Dst ………………

1 3 2 07 Alat-alat bengkel

1 3 2 07 01 Mesin las

1 3 2 07 02 Mesin bubut

1 3 2 07 03 Mesin dongkrak

1 3 2 07 04 Mesin kompresor

1 3 2 07 05 Dst ………………

1 3 2 08 Alat pengolahan pertanian dan

Peternakan

1 3 2 08 01 Penggilingan hasil pertanian

1 3 2 08 02 Alat pengering gabah

1 3 2 08 03 Mesin bajak

1 3 2 08 04 Alat penetas telur

1 3 2 08 05 Dst ………………

1 3 2 09 Peralatan kantor

1 3 2 09 01 Mesin ketik

1 3 2 09 02 Mesin itung

1 3 2 09 03 Mesin stensil

1 3 2 09 04 Mesin foto copy

1 3 2 09 05 Mesin cetak

1 3 2 09 06 Mesin jilid

1 3 2 09 07 Mesin potong kertas

1 3 2 09 08 Mesin penghancur kertas

1 3 2 09 09 Papan tulis elektronik

1 3 2 09 10 Poapan visual elektronik

1 3 2 09 11 Tabung pemadam kebakaran

Page 158: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

147

1 3 2 09 12 Dst ………………

1 3 2 10 Perlengkapan kantor

1 3 2 10 01 Meja gambar

1 3 2 10 02 Almari

1 3 2 10 03 Brangkas

1 3 2 10 04 Filing kabinet

1 3 2 10 05 White board

1 3 2 10 06 Penunjuk waktu

1 3 2 10 07 Dst ………………

1 3 2 11 Komputer

1 3 2 11 01 Komputer mainframe/server

1 3 2 11 02 Komputer/PC

1 3 2 11 03 Komputer note book

1 3 2 11 04 Printer

1 3 2 11 05 Scaner

1 3 2 11 06 Monitor/display

1 3 2 11 07 CPU

1 3 2 11 08 UPS/Stabilisator

1 3 2 11 09 Kelengkapan komputer (flash disk,

mouse, keyboard, hardisk, speaker)

1 3 2 11 10 Peralatan jaringan komputer

1 3 2 11 11 Dst ………………

1 3 2 12 Meubelair

1 3 2 12 01 Meja kerja

1 3 2 12 02 Meja rapat

1 3 2 12 03 Meja makan

1 3 2 12 04 Tempat tidur

1 3 2 12 05 Sofa

1 3 2 12 06 Rak buku/tv/kembang

Page 159: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

148 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

1 3 2 12 07 Dst ………………

1 3 2 13 Peralatan dapur

1 3 2 13 01 Tabung gas

1 3 2 13 02 Kompor gas

1 3 2 13 03 Lemari makan

1 3 2 13 04 Dispenser

1 3 2 13 05 Kulkas

1 3 2 13 06 Rak piring

1 3 2 13 07 Piring,gelas,mangkok,cangkir,sendok garpuk,pisau

1 3 2 13 08 Dst ………………

1 3 2 14 Pengias ruangan rumah tangga

1 3 2 14 01 Lampu hias

1 3 2 14 02 Jam dinding/meja

1 3 2 14 03 Dst ………………

1 3 2 15 Alat-alat studio

1 3 2 15 01 Kamera

1 3 2 15 02 Handycam

1 3 2 15 03 Proyektor

1 3 2 15 04 Dst ……………….

1 3 2 16 Alat-alat komunikasi

1 3 2 16 01 Telepon

1 3 2 16 02 Faximili

1 3 2 16 03 Radio

1 3 2 16 04 Radio HF/FM (handy talkie)

1 3 2 16 05 Radio VHF

1 3 2 16 06 Radio UHF

1 3 2 16 07 Alat sandi

1 3 2 16 08 Dst ……………….

Page 160: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

149

1 3 2 17 Alat-alat ukur

1 3 2 17 01 Timbangan

1 3 2 17 02 Teodolite

1 3 2 17 03 Alat uji emisi

1 3 2 17 04 Alat GPS

1 3 2 17 05 Kompas/peralatan navigasi

1 3 2 17 06 Bejanaukur

1 3 2 17 07 Barometer

1 3 2 17 08 Seismograph

1 3 2 17 09 Ultrasonograp

1 3 2 17 10 Dst ……………….

1 3 2 18 Alat-alat kedokteran

1 3 2 18 01 Alat-alat kedokteran umum

1 3 2 18 02 Alat-alat kedokteran gigi

1 3 2 18 03 Alat-alat kedokteran tht

1 3 2 18 04 Alat-alat kedokteran mata

1 3 2 18 05 Alat-alat kedokteran bedah

1 3 2 18 06 Alat-alat kedokteran anak

1 3 2 18 07 Alat-alat kedokteran kebidanan dan

penyakit kandungan

1 3 2 18 08 Alat-alat kedokteran kulit dan kelamin

1 3 2 18 09 Alat-alat kedokteran kardiologi

1 3 2 18 10 Alat-alat kedokteran neurologi

1 3 2 18 11 Alat-alat kedokteran orthopedi

1 3 2 18 12 Alat-alat kedokteran hewan

1 3 2 18 13 Alat-alat farmasi

1 3 2 18 14 Alat-alat penyakit dalam/internis

1 3 2 18 15 Dst ……………….

1 3 2 19 Alat-alat laboratorium

1 3 2 19 01 Alat-alat laboratorium biologi

Page 161: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

150 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

1 3 2 19 02 Alat-alat laboratorium fisika/geologi/geodesi

1 3 2 19 03 Alat-alat laboratorium kimia

1 3 2 19 04 Alat-alat laboratorium pertanian

1 3 2 19 05 Alat-alat laboratorium peternakan

1 3 2 19 06 Alat-alat laboratorium perkebunan

1 3 2 19 07 Alat-alat laboratorium perikanan

1 3 2 19 08 Alat-alat laboratorium bahasa

1 3 2 19 09 Alat-alat peraga/praktik sekolah

1 3 2 19 10 Dst ……………….

1 3 2 20 Alat-alat persenjataan/kemanan

1 3 2 20 01 Senjata api

1 3 2 20 02 Mobil water canon

1 3 2 20 03 Borgol

1 3 2 20 04 Sangkur/bayonet

1 3 2 20 05 Perisai/tameng

1 3 2 20 06 Detektor logam

1 3 2 20 07 Rompi anti peluru

1 3 2 20 08 Pentungan

1 3 2 20 09 Helm

1 3 2 20 10 Alarm/sirene

1 3 2 20 11 Sentolop/senter

1 3 2 20 12 Dst ……………….

1 3 3 Gedung dan bangunan

1 3 3 01 Gedung kantor

1 3 3 01 01 Gedung kantor

1 3 3 01 02 Dst ……………….

Page 162: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

151

1 3 3 02 Gedung rumah jabatan

1 3 3 02 01 Gedung rumah jabatan

1 3 3 02 02 Dst ……………….

1 3 3 03 Gedung rumah dinas

1 3 3 03 01 Gedung rumah dinas

1 3 3 03 02 Dst ……………….

1 3 3 04 Gedung gudang

1 3 3 04 01 Gedung gudang

1 3 3 04 02 Dst ……………….

1 3 3 05 Bangunan bersejarah

1 3 3 05 01 Bangunan bersejarah

1 3 3 05 02 Dst ……………….

1 3 3 06 Bangunan monumen

1 3 3 06 01 Bangunan monumen

1 3 3 06 02 Dst ……………….

1 3 3 07 Tugu peringatan

1 3 3 07 01 Tugu peringatan

1 3 3 07 02 Dst ……………….

1 3 4 Jalan, jaringan dan Instalasi

1 3 4 01 Jalan

1 3 4 01 01 Jalan

1 3 4 01 02 Jalan fly over

1 3 4 01 03 Jalan under pass

1 3 4 01 04 Dst ……………….

1 3 4 02 Jembatan

1 3 4 02 01 Jembatan gantung

1 3 4 02 02 Jembatan ponton

1 3 4 02 03 Jembatan penyeberangan orang

Page 163: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

152 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

1 3 4 02 04 Jembatan penyeberangan di atas air

1 3 4 02 05 Dst ……………….

1 3 4 03 Jaringan air

1 3 4 03 01 Jaringan irigasi/waduk/bendungan

1 3 4 03 02 Jaringan air bersih/air minum

1 3 4 03 03 Resevoir

1 3 4 03 04 Pintu air

1 3 4 03 05 Dst ……………….

1 3 4 04 Penerangan jalan, taman dan hutan

kota

1 3 4 04 01 Lampu hias jalan

1 3 4 04 02 Lampu hias taman

1 3 4 04 03 Lampu penerang hutang kota

1 3 4 04 04 Dst ……………….

1 3 4 05 Instalasi listrik dan telepon

1 3 4 05 01 Instalasi listrik

1 3 4 05 02 Instalasi telepon

1 3 4 05 03 Dst ……………….

1 3 5 Aset tetap lainnya

1 3 5 05 01 Buku dan kepustakaan

1 3 5 03 02 Buku matematika

1 3 5 03 03 Buku fisika

1 3 5 03 04 Buku kimia

1 3 5 01 05 Buku biologi

1 3 5 01 06 Buku geografi

1 3 5 01 07 Buku astronomi

1 3 5 01 08 Buku arkeologi

1 3 5 01 09 Buku bahasa dan sastra

1 3 5 01 10 Buku keagamaan

Page 164: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

153

1 3 5 01 11 Buku sejarah

1 3 5 01 12 Buku seni dan buadaya

1 3 5 01 13 Buku ilmu pengetahuan umum

1 3 5 01 14 Buku ilmu pengetahuan sosial

1 3 5 01 15 Buku ilmu politik dan katatanegaraan

1 3 5 01 16 Buku ilmu pengetahuan dan teknologi

1 3 5 01 17 Buku ensiklopedia

1 3 5 01 18 Buku kamus bahasa

1 3 5 01 19 Buku ekonomi dan keuangan

1 3 5 01 20 Buku peraturan perundang-

undangan

1 3 5 01 21 Buku naskah

1 3 5 01 22 Terbitan berkalah (jurnal, compact

disk)

1 3 5 01 23 Mikrofim

1 3 5 01 24 Peta/atlas/globe

1 3 5 01 25 Buku

1 3 5 01 26 Dst ……………….

1 3 5 02 Barang bercorak kesenian, kebudayaan

1 3 5 02 01 Lukisan/foto

1 3 5 02 02 Patung

1 3 5 02 03 Ukiran

1 3 5 02 04 Pahatan

1 3 5 02 05 Batu alam

1 3 5 02 06 Paket/miniatur/diorama

1 3 5 02 07 Dst ……………….

1 3 5 03 Hewan/ternak dan tanaman

1 3 5 03 01 Hewan kebun binatang

1 3 5 03 02 Ternak

1 3 5 03 03 Tanaman

Page 165: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

154 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

1 3 5 03 04 Dst ……………….

1 3 6 Konstruksi dalam pengerjaan

1 3 6 01 01 Konstruksi dalam pengerjaan

1 3 6 01 02 Konstruksi dalam pengerjaan

1 3 6 01 03 Dst ……………….

1 3 7 Akumulasi penyusutan

1 3 6 01 01 Akumulasi penyusutan aktiva tetap

1 3 6 01 02 Akumulasi penyusutan aktiva tetap

1 3 6 01 03 Dst ……………….

1 4 DANA CADANGAN

1 4 1 Dana cadangan

1 4 1 01 Dana cadangan

1 4 1 01 01 Dana cadangan

1 4 1 01 02 Dst ……………….

1 5 ASET LAINNYA

1 5 1 Tagihan piutang penjualan angsuran

1 5 1 01 Tagihan penjualan angsuran

cicilan Kendaraan Bermotor

1 5 1 01 01 Tagihan penjualan angsuran

cicilan Kendaraan Bermotor

1 5 1 01 02 Dst ……………….

1 5 1 02 Tagihan penjualan angsuran

cicilan rumah

1 5 1 02 01 Tagihan penjualan angsuran

cicilan rumah

1 5 1 02 02 Dst ……………….

1 5 2 Tagihan tuntutan ganti kerugian

daerah

1 5 2 01 Tagihan tuntutan ganti kerugian daerah

1 5 2 01 01 Tagihan tuntutan ganti kerugian daerah

1 5 2 01 02 Dst ……………….

Page 166: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

155

1 5 3 Kemitraan dengan pihak ketiga

1 5 3 02 Bangun serah guna (build, transfer

and operate/BOT)

1 5 3 02 01 Bangun serah guna (Build, transfer

and operate/BOT)

1 5 3 02 02 Dst ……………….

1 5 3 Kerjasama operasi (KSO)

1 5 3 03 01 Kerjasama operasi (KSO)

1 5 3 03 02 Dst ……………….

1 5 4 Aset tidak berwujud

1 5 4 04 01 Aset tidak berwujud

1 5 4 04 02 Dst ……………….

1 5 5 Aset lain-lain

1 5 5 01 Aset lain-lain

1 5 5 01 01 Aset lain-lain

1 5 5 01 02 Dst ……………….

G. Kode Rekenng Kewajiban Daerah

KODE REKENING KETERANGAN

2 KEWAJIBAN

2 1 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

2 1 1 Utang Perhitungan Pihak Ketiga

2 1 1 01 Utang Taspen

2 1 1 01 01 Utang Taspen

2 1 1 02 Utang Askes

2 1 1 02 01 Utang Askes

2 1 1 03 Utang PPh Pusat

2 1 1 03 01 Utang PPh Pusat

2 1 1 04 Utang PPN Pusat

2 1 1 04 01 Utang PPN Pusat

Page 167: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

156 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

2 1 1 05 Utang Taperum

2 1 1 05 01 Utang Taperum

2 1 1 Utang Perhitungan Pihak Ke-3 lainnya

2 1 1 06 01 Utang pihak keiga lainnya

2 1 1 06 02 Dts...............

2 1 2 Utang Bunga

2 1 2 01 Utang Bunga kepada Pempus

2 1 2 01 01 Utang bunga kepada pempus

2 1 2 01 02 Dts...............

2 1 2 02 Utang Bunga kepada Daerah Otonomi

lainnya

2 1 2 01 01 Utang buna kepada Daerah otonomi

lainnya

2 1 2 01 02 Dts...............

2 1 2 03 Utang Bunga kepada BUMN/BUMD

2 1 2 03

01 Utang bunga kepada BUMN

2 1 2 03

02 Utang bunga kepada BUMD

2 1 2 03

03 Dts...............

2 1 2 04 Utang Bunga kepada Bank/Lem-

baga Keuangan

2 1 2 04 01 Utang bunga kepada bank

2 1 2 04 02 Utang bunga kepada lembaga

keuangan

2 1 2 04 03 Dts...............

2 1 2 05 Utang Bunga dalam Negeri Lainnya

2 1 2 05 01 Utang bunga dalam negeri lainnya

2 1 2 05 02 Dts...............

2 1 2 06 Utang bUnga Dalam Negeri

2 1 2 06 01 Utang bunga dalam negeri

2 1 2 06 02 Dts...............

2 1 3 Utang Pajak

2 1 3 01 01 Utang pemotongan PPh Pasal 21

Page 168: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

157

2 1 3 01 02 Dts...............

2 1 3 02 Utang Pemotongan PPh Pasal 22

2 1 3 02 01 Utang pemotongan PPh Pasal 22

2 1 3 02 02 Dts...............

2 1 4 Bagian Utang Lancar Jangka

Panjan

2 1 4 01 Utang Bank

2 1 4 01 01 Utang bank

2 1 4 01 02 Dts...............

2 1 4 02 Utang Obligasi

2 1 4 02 01 Utang obligasi

2 1 4 02 02 Dts...............

2 1 4 03 Utang Pemerintah Pusat

2 1 3 03 01 Utang pemerintah pusat

2 1 3 03 02 Dts...............

2 1 3 04 Utang Pemerintah Provinsi

2 1 3 04 01 Utang pemerintah provinsi

2 1 3 04 02 Dts...............

2 1 4 05 Utang Pemkab/Pemkot

2 1 4 05 01 Utang pemerintah kabpaten

2 1 4 05 02 Utang pemerintah kota

2 1 4 05 03 Dts...............

2 1 5 Pendapatan Diterima Dimuka

2 1 5 01 Setoran kelebihan pembayaran

Kepada Pihak III

2 1 5 01 01 Setoran kelebihan pembayaran

kepada pihak III

2 1 5 01 02 Dts...............

2 1 5 02 Uang Muka Produk Pemda dari

Pikah III

2 1 5 02 01 Uang muka produk Pemda dari

pikah III

2 1 5 02 02 Dts...............

Page 169: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

158 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

2 1 5 03 Uang Muka Lelang Penjualan Aset

Daerah

2 1 5 03 01 Uang muka lelang penjualan aset

daerah

2 1 5 03 02 Dts...............

2 1 6 Utang Jangka Panjang Lainnya

2 1 6 01 Utang Jangka Panjang Lainnya

2 1 6 01 01 Utang jangka panjang lainnya

2 1 6 01 02 Dts...............

2 2 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

2 2 1 Utang Dalam Negeri

2 2 1 01 Utang Dalam Negeri Sek. Perbankan

2 2 1 01 01 Utang dalam negeri sek. perbankan

2 2 1 01 02 Dts...............

2 2 1 02 Utang Dalam Negeri-Obligasi

2 2 1 02 01 Utang dalam negeri-obligasi

2 2 1 02 02 Dts...............

2 2 1 03 Utang Pemerintah Pusat

2 2 1 03 01 Utang pemerintah pusat

2 2 1 02 02 Dts...............

2 2 1 04 Utang Pemerintah Provinsi

2 2 1 04 01 Utang pemerintah provinsi

2 2 1 04 02 Dts...............

2 2 1 05 Utang Pemerintah Kabupaten/Kota

2 2 1 04 01 Utang pemerintah kabupaten/kota

2 2 1 04 02 Dts...............

2 2 2 Utang Dalam Negeri

2 2 2 01 Utang Luar Negeri-Sek. Perbankan

2 2 2 01 01 Utang luar negeri-sek. perbankan

2 2 2 01 02 Dts...............

H. Kode Rekening Ekuitas Dana Daerah

Page 170: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VI

159

KODE REKENING EKUITAS DANA

3 EKUITAS DANA

3 1 EKUITAS DANA LANCAR

3 1 1 Sisa Lebih Pembiayaan Angaran

(SILPA)

3 1 2 Cadangan piutang

3 1 2 01 Cadangan piutang

3 1 2 01 01 Cadangan piutang

3 1 3 Cadangan persediaan

3 1 3 01 Cadangan persediaan

3 1 3 01 01 Cadangan persediaan

3 1 3 Dana yang harus disediakan untuk

Pembiayaan utang Jangka Pendek

3 1 3 01 Dana yang harus disediakan untuk

Pembiayaan utang Jangka Pendek

3 1 3 01 01 Dana yang harus disediakan untuk

Pembiayaan utang Jangka Pendek

3 2 EKUITAS DANA INVESTIGASI

3 2 1 Diinvestasikan dalam investasi

jangka panjang

3 2 1 01 Diinvestasikan dalam investasi

jangka panjang

3 2 1 01 01 Diinvestasikan dalam jnvestasi

jangka panjang

3 2 2 Diinvestasikan dalam aset tetap

3 2 2 01 Diinvestasikan dalam aset tetap

3 2 2 01 01 Diinvestasikan dalam aset tetap

3 2 3 Diinvestasikan dalam aset lainnya

(tidak termasuk dana cadangan)

3 2 3 01 Diinvestasikan dalam aset lainnya

(tidak termasuk dana cadangan)

3 2 3 01 01 Diinvestasikan dalam aset lainnya

(tidak termasuk dana cadangan)

3 2 4 Dana yang harus disediakan untuk

pembayaran utang jangka panjang

Page 171: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

160 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

3 2 4 01 Dana yang harus disediakan untuk

pembayaran utang jangka panjang

3 2 4 01 01 Dana yang harus disediakan untuk

pembayaran utang jangka panjang

3 3 EKUITAS DANA CADANGAN

3 3 1 Diinvestasikan dalam dana

cadangan

3 3 1 01 Diinvestasikan dalam dana

cadangan

3 3 1 01 01 Diinvestasikan dalam dana

cadangan

Page 172: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

162 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

BAB VII

KASUS DAN PEMBAHASANNYA

1. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Pada bab ini mengantarkan kepada mahasiswa untuk menge-

nal lebih dalam masalah-masalah akuntansi keuangan dae-

rah berdasarkan implementasi sesungguhnya terjadi di la-

pangan. Walaupun materi ini tidak persis sama dengan

pelaksanaan yang sesunggunya terjadi minimal materi ini

dapat mengantarkan pembaca untuk memahami pencatatan

transaksi ke jurnal penerimaan kas, pengeluaran kas, jurnal

umum, posting ke buku besar, buku pembantu serta neraca

saldo. Perlu disadari bahwa praktik akuntansi keuangan

daerah bukan di sini, tetapi praktik akuntansi keuangan

daerah ada di SKPD masing-masing. Materi ini sekedar

mengenalkan sepintas masalah-masalah akuntansi keuangan

daerah secara garis besar.

2. Pendekatan untuk Pencapaian Tujuan Pengajaran (Isi)

A. Contoh Kasus

Berdasarkan informasi yang disajikan di bawah ini, saudara di-

minta untuk melakukan hal sebagai berikut:

1. Mencatat Transaksi ke Jurnal Penerimaan Kas

2. Mencatat transaksi ke jurnal pengeluaran kas

3. Mencatat ke jurunal umum (dan bukti memorial)

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan

dapat melakukan pencatatan atas laporan keuangan.

a. melakukan pencatatan transaksi ke jurnal penerimaan

kas

b. melakukan pencatatan transaksi ke jurnal pengeluaran

kas

c. melakukan pencatatan transaksi ke jurnal umum

d. melakukan posting ke buku besar

e. melakukan pencatatan ke buku pembantu masing-

masing dan membuat neraca saldo per 31 Januari 2000A

Page 173: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VII

163

4. Melakukan posting ke buku besar

5. Mencatat transaksi ke buku pembantu

6. Membuat neraca saldo

7. Untuk menentukan kode perkiraan masing-masing atas

transaksi di bawah pembaca harus berpedoman pada kode

rekening pada bab sebelumnya.

Untuk memberikan pemahaman bagi pembaca, apartur peme-

rintah daerah berikut diberikan pemahaman kode perkiraan/

kode rekening pada masing-masing SKPD adalah sebagai berikut.

B. Transaksi Harian

Tanggal, 1 Januari 2000A, dst.

1. Bendahara umum daerah / kas daerah ( BUD / Kasda )

menerima pajak hotel yang dipungut oleh dinas penda-pat-

an daerah sebesar Rp500.000.000,- yang terdiri atas :

pajak hotel bintang satu sebesar Rp200.000.000,- dan

Pajak hotel non bintang sebesar Rp300.000.000,-

2. BUD/Kasda mengeluarkan cek/uang atas SPM BT ang-

garan belanja dinas pendidikan untuk bantuan dana

kepada desa “A” untuk perbaikan sarana pendidikan) se-

besar Rp50.000.000,-

3. BUD/Kasda menerima dana alokasi umum (DAU) sebesar

Rp10.000.000.000,- yang telah dianggarkan oleh sekretaris daerah,

terdiri atas : piutang DAU sebesar Rp1.350.000.000,- dan Penda-

patan DAU periode berjalan Rp8.650.000.000,-

4. BUD/Kasda menerima uang atas piutang bagi hasil pajak

yang telah dianggarkan oleh dinas pendapatan daerah

sebesar Rp650.000.000,- terdiri atas : piutang bagi hasil

pajak bumi dan bangunan sebesar Rp300.000.000,- dan

piutang bagi hasil pajak penghasilan karyawan (PPh Pasal

21) sebesar Rp350.000.000,-

5. BUD/Kasda mengeluarkan cek/uang atas SPM BT mata

anggaran belanja dinas pendidikan yang digunakan untuk

membeli kendaraan dinas jabatan senilai Rp 675.000.000,-

Page 174: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

164 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

yang terdiri atas: 2 buah sedang, seharga Rp 375.000.000,-

dengan nomor polisi D 212 WS dan D 313 WS dan 3 buah

jeep Rp 300.000.000,- dengan nomor polisi D 444 WS, D

555 WS, dan D 666 WS.

6. BUD/Kasda menerima uang retribusi tempat rekreasi yang

telah dianggarkan oleh dinas pariwisata sebesar Rp

50.000.000,-

7. BUD/Kasda mengeluarkan cek/uang sebesar Rp700.000.000,- untuk

membiayai pembangunan rumah sakit yang telah dianggarkan oleh

dinas kesehatan senilai Rp1.200.000.000,- sisanya dipenuhi dari

pinjaman dalam negeri dalam bentuk material bangunan dan tenaga

teknis.

8. BUD/Kasda mengeluarkan cek/uang untuk mata ang-

garan belanja pelatihan akuntansi bagi guru SMU yang

diselenggarakan oleh dinas pendidikan nasional sebesar

Rp400.000.000,- dengan rincian belanja langsung sebagai

berikut :

a. Honor penyelenggara Rp 20.000.000,-

b. Honor instruktur Rp 40.000.000,-

c. Fotocopy bahan pelatihan Rp240.000.000,-

d. Sewa tempat Rp 20.000.000,-

e. Konsumsi Rp 80.000.000,-

9. BUD/Kasda mengeluarkan cek/uang atas SPM BT mata

anggaran belanja dinas pendidikan yang terdiri atas :

a. Gaji dan tunjangan pegawai daerah sebesar

Rp 200.000.000. terdiri atas :

- Gaji pokok

Rp 75.000.000,- (aparatur)

Rp 75.000.000,- (publik)

- Tunjangan keluarga

Rp 5.000.000,- (aparatur)

Rp 5.000.000,- (publik)

Page 175: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VII

165

- Tunjangan

Rp 20.000.000,- (aparatur)

Rp 20.000.000,- (publik)

b. Barang pakai habis kantor sebesar

Rp 100.000.000,- terdiri atas:

- Biaya Alat Tulis

Rp 25.000.000,- (aparatur)

Rp 25.000.000,- (publik)

- Biaya materai & perangko

Rp 15.000.000,- (aparatur)

Rp 15.000.000,- (publik)

- Biaya peralatan kebersihan

Rp 10.000.000,- (aparatur)

Rp 10.000.000,- (publik)

10. BUD/Kasda menerima cek/uang bagi hasil pajak (PPh

pasal 21) sebesar Rp 2.000.000.000,- yang telah diang-

garkan oleh sekretariat Daerah.

11. BUD/Kasda mengelurkan cek untuk membiayai mata

anggaran belanja kampanye suami Siaga sebesar Rp

800.000.000,- yang diselenggarakan oleh dinas kesehatan,

dengan rincian biaya sebagai berikut :

a. Biaya cetak bahan kampanye Rp 400.000.000,-

b. Honorarium penyuluh Rp 300.000.000,-

c. Biaya sewa kendaraan Rp 100.000.000,-

12. BUD/Kasda membayar SPM PK pada satuan pemegang

kas dinas kesehatan sebesar Rp 250.000.000,- dengan

rincian anggaran sebagai berikut:

a. Biaya pemeliharaan gedung :

- Pemeliharaaan pintu dan jendela

Rp 20.000.000,- (aparatur)

Rp 30.000.000,- (publik)

- Pemeliharaan atap

Rp 24.000.000,- (aparatur)

Rp 36.000.000,- (publik)

Page 176: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

166 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

- Pemeliharaan lantai

Rp 16.000.000,- (aparatur)

Rp 24.000.000,- (publik)

b. Biaya perjalanan dinas :

- Perjalanan dinas luar daerah

Rp 28.000.000,- (aparatur)

Rp 48.000.000,- (publik)

- Perjalanan dinas dalam daerah

Rp 12.000.000,- (aparatur)

Rp 12.000.000,- (publik)

13. Bendahara umum daerah/Kasda menerima transfer uang

sejumlah Rp 200.000.000,- sebagai bagian Laba Perusda A

yang telah dianggarkan oleh Sekretariat Daerah.

14. Bendahara umum daerah/Kasda menerima sumbangan

dari UNICEF berupa 30 (tiga puluh) unit komputer senilai

Rp. 150.000.000,- untuk dinas pendidikan.

15. Bendahar umum daerah/Kasda mengeluarkan cek/uang

atas SPM BT Sekretariat Daerah yang digunakan untuk

membiayai perbaikan jembatan yang rusak akibat bencana

alam sebesar Rp.900.000.000,- atas beban anggaran

belanja tidak tersangka.

16. BUD/Kasda membayar utang belanja listrik sebesar

Rp.400.000.000. atas beban Sekretariat Daerah.

17. BUD/Kasda membayar utang-utang atas beban sekretariat

daerah dengan rincian sebagai berikut:

a. Utang jangka panjang yang telah jatuh tempo (bagian

lancar utang jangka panjang) sebesar Rp920.000.000,-

b. Utang pajak pertambahan nilai Rp.600.000.000,-

18. Bendahara umum daerah/Kasda membayar cek/uang

sewa kantor ruang rapat sebesar Rp25.000.000. atas be-

ban belanja Sekretariat Daerah.

Page 177: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VII

167

19. Dinas kesehatan mempertanggungjawabkan pengeluaran

pada transaksi butir 12 sesuai dengan rencana penggu-

naannya.

Berdasarkan Kode rekening SKPD masing-masing dalam

contoh lebih didominasi dinas pendidikan nasional.

C. Jawaban/Penyelesaian

a. Penyelesaian Pertama

Jurnal Penerimaan Kas

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

JURNAL PENERIMAAN KAS

Kode SKPD :

Tgl Kode Rek URAIAN Ref Jumlah Rp Akumulasi Rp

2000A

Jan 1

4.1.1.01.06

4.1.1.01.07

Pajak Hotel

Hotel bintang 1 Rp 200 jt

Hotel Nonbintang Rp 300 jt

500.000.000

500.000.000

3 1.1.03

1.1.03.04.01

Piutang Dana Perimbangan

DAU

1.350.000.000

8.650.000.000

1.850.000.000

10.500.000.000

4 1.1.03 Piutang dana perimbangan 650.000.000 11.150.000.000

6 4.1.2.02.01 Ret. Pemakaian Aset

Daerah

50.000.000 11.200.000.000

10 6.1.1.02.02

4.1.3.01

Dana bagi hasil pajak

Bagian Laba Persda

2.000.000.000

200.000.000

13.200.000.000

13.400.000.000

Page 178: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

168 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

b. Penyelesaian Kedua

Jurnal Pengeluaran Kas

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

JURNAL PENGELUARAN KAS

Kode SKPD :

Tgl Kode Rek URAIAN Ref Jumlah Rp Akumulasi Rp

2000A

Jan- 2

5.1.3.01.02

Belanja bantuan ke

Uangan desa ”A” 50.000.000 50.000.000

Jan-5 5.2.3.03 Alat angkutan/kendaraan 675.000.000 725.000.000

Jan-7 5.2.3.26.01 Bangunan dalam proses 700.000.000 1.425.000.000

Jan-8

5.2.1.01.01

5.2.1.02.01

5.2.2.06.01

5.2.2.07.03

5.2.2.11.02

Honor penyelenggara

Honor instruktur

Biaya cetak & pengadaan

Biaya Sewa

Biaya makan & minum

20.000.000

40.000.000

240.000.000

20.000.000

80.000.000

1.445.000.000

1.485.000.000

1.725.000.000

1.745.000.000

1.825.000.000

Jan-9

5.1.1.01.01

5.1.1.01.02

5.2.2.01.01

5.2.2.01.09

Gaji & tunjangan pegawai

Gaji & tunjangan pegawai

Bahan habis pakai Kantor

Bahan habis pakai

100.000.000

100.000.000

50.000.000

50.000.000

1.925.000.000

2.025.000.000

2.075.000.000

2.125.000.000

Jan-11

5.2.2.02.01

5.2.1.02.01

5.2.2.09.01

Biaya cetak &

penggandaan

Honor penyuluh

Biaya sewa kendaraan

400.000.000

300.000.000

100.000.000

2.525.000.000

2.825.000.000

2.925.000.000

Jan-12

5.2.2.02.01

5.2.2.05.01

5.2.2.15.01

5.2.2.15.02

Biaya pemeliharaan

gedung

Biaya pemeliharaan

gedung

Biaya perjalanan dinas

Biaya perjalanan dinas

60.000.000

90.000.000

40.000.000

66.000.000

2.985.000.000

3.075.000.000

3.115.000.000

3.181.000.000

Jan-15 5.1.8.01.01 Biaya tidak terduga 900.000.000 4.081.000.000

Jan-16 5.2.2.03.03 Biaya listrik 400.000.000 4.481.000.000

Jan-17 6.2.3.02.01

2.1.3.03.01

Bgian utang lancar jangka

Panjang

Utang PPN

920.000.000

600.000.000

5.401.000.000

6.001.000.000

18 5.2.2.08.03 Biaya sewa ruang rapat 25.000.000 6.026.000.000

Page 179: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VII

169

c. Penyelesaian Ketiga

Pembuatan Jurnal Umum

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

JURNAL UMUM

Kode SKPD :

Tgl Kode Rek URAIAN Ref Jumlah Rp Akumulasi Rp

2000A

Jan-7

5.2.3.26.01

2.1.4.03.01

Bangunan dalam proses

Utang dalam negeri/pst 500.000.000 500.000.000

Jan-14 1.3.2.11.02

4.2.3.01.01

Alat kantor & Rumah

Tangga

Ekuitas Dana Donasi

150.000.000

150.000.000

d. Penyelesaian Keempat

Posting ke buku besar

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Kas

Kode Perkiraan : 1.1.1.01.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1

Jan-31

Jan-31

Saldo awal

JTK

JPK

H-1

H-1

-

13.400.000.000

-

-

-

6.026.000.000

961.000.000

14.361.000.000

8.335.000.000

Page 180: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

170 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nana SKPD : Dinas Pendidikan Nasional

Nama Perkiraan : Piutang Pajak

Kode Perkiraan : 1.1.3.01.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1 Saldo awal - - 359.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Piutang Retribusi

Kode Perkiraan : 1.1.3.02.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1

Saldo awal -

- 398.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Piutang Dana Perimbangan

Kode Perkiraan : 1.1.3.04.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1

Jan-3

Jan-4

Saldo awal

JTK

JTK

H-1

H-1

-

-

-

1.350.000.000

650.000.000

2.000.000.000

650.000.000

-

Page 181: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VII

171

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Persediaan Bahan Pakai Habis

Kode Perkiraan : 1.1.5.01.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1

Saldo awal - - 422.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Belanja dibayar di muka

Kode Perkiraan :

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1 Saldo awal - -

25.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Investasi dalam saham

Kode Perkiraan : 1.1.2.01.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1 Saldo awal - -

1.200.000.000

Page 182: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

172 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Dana Cadangan

Kode Perkiraan : 1.4.1.01.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1 Saldo awal - -

500.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Tanah

Kode Perkiraan : 1.3.1

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1 Saldo awal

- - 3.975.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Jalan

Kode Perkiraan : 1.3.4.01.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1 Saldo awal - -

3.2000.000.000

Page 183: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VII

173

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Jalan dan Jembatan

Kode Perkiraan : 1.3.4.02.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1 Saldo awal - -

1.1000.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Bangunan Air

Kode Perkiraan : 1.3.4.03.02

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1 Saldo awal - -

2.752.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Bangunan Gedung

Kode Perkiraan : 1.3.02.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1 Saldo awal - -

4.300.000.000

Page 184: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

174 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Alat-alat Tracktor

Kode Perkiraan : 1.3.2.01.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1 Saldo awal

- - 3.755.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Alat Angkutan (Kendaraan)

Kode Perkiraan : 1.3.2.02.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1

Jan-5

Saldo awal

JPK

H-1

-

675.000.000

-

-

2.650.000.000

3.325.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Peralatan dan Mesin

Kode Perkiraan : 1.3.2

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1

Jan-14

Saldo awal

JU

H-1

-

150.000.000

-

-

1.438.000.000

1.588.000.000

Page 185: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VII

175

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Built Operated and Transfer (BOT)

Kode Perkiraan : 1.5.3.02.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1 Saldo awal - -

1.225.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Bangunan Dalam Pengerjaan

Kode Perkiraan : 1.3.6.01.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1

Jan-7

Jan-7

Saldo awal

JPK

JU

H-1

H-1

-

700.000.000

500.000.000

-

-

-

1.225.000.000

1.585.000.000

2.085.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Bagian Lancar Utang Jangka Panjang

Kode Perkiraan : 2.1.4.01.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1

Jan-17

Saldo awal

JPK

H-1

-

920.000.000

-

-

1.225.000.000

600.000.000

Page 186: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

176 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Utang belanja

Kode Perkiraan : 2.1.4.05.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1

Jan-16

Saldo awal

JPK

H-1

-

400.000.000

-

-

575.000.000

175.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Utang Pajak

Kode Perkiraan : 2.1.3

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1

Jan-17

Saldo awal

JPK

H-1

-

600.000.000

-

-

855.000.000

250.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Utang Dalam Negeri

Kode Perkiraan : 2.2.1

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1

Jan-7

Saldo awal

JU

H-1

-

-

-

500.000.000

7.213.000.000

7.713.000.000

Page 187: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VII

177

PEMERINTA KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Ekuits Dana Umum

Kode Perkiraan : 3.1.1

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1 Saldo awal - - 20.956.000.000

PEMERINTA KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Ekuitas Dana diCadangan

Kode Perkiraan : 3.1.3.01.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1

Saldo awal

-

-

500.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Ekuita Dana Donasi

Kode Perkiraan : 3.1.2.2.01.02

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1

Jan-14

Saldo awal

JU

H-1

-

-

-

150.000.000

81.000.000

231.000.000

Page 188: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

178 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Pajak Hotel

Kode Perkiraan : 4.1.1.01.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1 Saldo awal H-1 - - 500.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

Kode Perkiraan : 4.1.2.02.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-6 JTK H-1 - 50.000.000 50.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Bagian Laba Perusda

Kode Perkiraan : 4.1.3.01.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-6 JTK H-1 - 200.000.000 200.000.000

Page 189: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VII

179

PEMERINTA KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Bagian Hasil Pajak

Kode Perkiraan : 4.2.1.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-1 JTK H-1 - 2-000.000.000 2.000.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Dana Alokasi Umum

Kode Perkiraan : 4.2.2.01.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-3 JTK H-1 - 8.650.000.000 8.650.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Gaji dan Tunjangan Pegawai

Kode Perkiraan : 5.1.1.01.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-8 JPK H-1 100.000.000 - 100.000.000

Page 190: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

180 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Honorarium

Kode Perkiraan : 5.2.1.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-8 JPK H-1 20.000.000 - 20.000.000

PEMERINTA KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Biaya Bahan Habis Pakai Kantor

Kode Perkiraan : 5.2.2.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-8 JPK H-1 50.000.000 - 50.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Biaya Cetak dan Pengadaan

Kode Perkiraan : 5.2.2.07.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-8 JPK H-1 240.000.000 - 240.000.000

Page 191: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VII

181

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Biaya Sewa

Kode Perkiraan : 5.2.2.08.02

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-18 JPK H-1 25.000.000 - 25.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Biaya Sewa

Kode Perkiraan : 5.2.2.08.03

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-8 JPK H-1 20.000.000 - 20.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Biaya Makanan dan Minuman

Kode Perkiraan : 5.2.2.11

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-8 JPK H-1 80.000.000 - 80.000.000

Page 192: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

182 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Biaya Pemeliaraan Gedung

Kode Perkiraan : 5.2.2.05

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-12 JPK H-1 60.000.000 - 60.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Biaya Perjalanan Dinas

Kode Perkiraan : 5.2.2.15

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-12 JPK H-1 40.000.000 - 40.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Gaji dan Tunjangan Pegawai

Kode Perkiraan : 5.1.1.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-12 JPK H-1 100.000.000 - 100.000.000

Page 193: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VII

183

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Honorarium

Kode Perkiraan : 5.2.1.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-8

Jan-11

JPK

JPK

H-1

H-1

40.000.000

300.000.000

-

40.000.000

340.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Biaya Bahan Pakai Habis

Kode Perkiraan : 5.2.2.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-11 JPK H-1 50.000.000 - 50.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Biaya Cetak dan Pengandaan

Kode Perkiraan : 5.2.2.07

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-11 JPK H-1 50.000.000 - 50.000.000

Page 194: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

184 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Biaya Sewa

Kode Perkiraan : 5.2.2.08

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-11 JPK H-1 100.000.000 - 100.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Biaya Perjalanan Dinas

Kode Perkiraan : 5.2.2.15

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-12 JPK H-1 66.000.000 - 66.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Biaya Pemeliharaan Bangunan Gedung

Kode Perkiraan : 5.2.2.05

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-12 JPK H-1 90.000.000 - 90.000.000

Page 195: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VII

185

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Belanja Bantuan Keuangan Kepada Desa ”A”

Kode Perkiraan : 5.1.7.03.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-2 JPK H-1 50.000.000 - 50.000.000

PEMERINTAH KABUPATEN ”C”

BUKU BESAR

Nama Perkiraan : Belanja Tidak Tersangka-Jembatan

Kode Perkiraan : 5.1.8.01.01

Tgl Uraian Ref Debit Rp Kredit Rp Saldo Rp

Jan-2 JPK H-1 900.000.000 - 900.000.000

Page 196: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

186

e. Penyelesaian Keempat Posting ke buku besar

Format BP

PEMERINTAH KABUPATEN "C"

BUKU PEMBANTU

Nama Rekening : Alat Angkutan (Objek)

Unit Kerja : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kode Unit Kerja : 1.01.01

Kode Perkiraan : 5.2.3.03

Tanggal

Sedan, Jeep, Station Wagon Nama Rincian Objek Nama Rincian Objek Total

Rupiah

Ref. No.Perk.5.2.3.03.01 No.Perk.5.2.3.03.02

Kode Perk. Kode Perk.

Rp Rupiah Rupiah

No. Polisi Rupiah 2,650,000,000 2,650,000,000

Nomor Polisi Rupiah

Jan-05 D 212 WS & D 315 WS 375,000,000 375,000,000

D 444 WS, D 555 WS, D 666 WS

300,000,000 300,000,000

JUMLAH 3,325,000,000 3,325,000,000

Page 197: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

187

Format BP

PEMERINTAH KABUPATEN "C"

BUKU PEMBANTU Nama Rek. Gaji dan Tunjangan Pegawai

Unit Kerja : Dinas Pendidikan Nasional dan Kebudayaan

Kode Unit Kerja : 1.01.01

Kode Rek. : 5.1.1.01

Tanggal Ref. Gaji Pokok Tunjanga Keluarga Tunjanga Jabatan Nama Rincian Objek Total Rp

No.Rek.5.1.1.01.01 No.Rek.5.1.1.01.02 No.Rek.5.1.1.01.03 No.Rek.

Rp Rp Rp Rp Rp Jan-09 75,000,000 5,000,000 20,000,000 100,000,000

JUMLAH 75,000,000 5,000,000 20,000,000 100,000,000

Format BP

PEMERINTAH KABUPATEN "C"

BUKU PEMBANTU Nama Rek. Gaji dan Tunjangan Pegawai

Unit Kerja : Dinas Pendidikan Nasional dan Kebudayaan

Kode Unit Kerja : 1.01.01

Kode Rek. : 5.1.1.02

Tanggal Ref. Gaji Pokok Tunjanga Keluarga Tunjanga Jabatan Nama Rincian Objek Total Rp

No.Rek.5.1.1.02.01 No.Rek.5.1.1.02.02 No.Rek.5.1.1.02.03 No.Rek.

Rp Rp Rp Rp Rp Jan-09 75,000,000 5,000,000 20,000,000 100,000,000

JUMLAH 75,000,000 5,000,000 20,000,000 100,000,000

Page 198: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

188

Format BP

PEMERINTAH KABUPATEN "C"

BUKU PEMBANTU Nama Rek. Biaya Bahan Pakai Habis Kantor

Unit Kerja : Dinas Pendidikan Nasional dan Kebudayaan Kode Unit Kerja : 1.01.01

Kode Rek. : 5.2.2.01

Tanggal Ref. Gaji Pokok Tunjanga Keluarga Tunjanga Jabatan Nama Rincian Objek Total Rp

No.Rek.5.2.2.01.01 No.Rek.5.2.2.01.03 No.Rek.5.2.2.01.05 No.Rek.

Rp Rp Rp Rp Rp

Jan-09 25,000,000 15,000,000 10,000,000 50,000,000

JUMLAH 25,000,000 15,000,000 10,000,000 50,000,000

Format BP

PEMERINTAH KABUPATEN "C"

BUKU PEMBANTU Nama Rek. Biaya Bahan Pakai Habis Kantor

Unit Kerja : Dinas Pendidikan Nasional dan Kebudayaan Kode Unit Kerja : 1.01.01

Kode Rek. : 5.2.2.01

Tanggal Ref. Gaji Pokok Tunjanga Keluarga Tunjanga Jabatan Nama Rincian Objek Total Rp

No.Rek.5.2.2.01.01 No.Rek.5.2.2.01.03 No.Rek.5.2.01.05 No.Rek.

Rp Rp Rp Rp Rp

Jan-09 25,000,000 15,000,000 10,000,000 50,000,000

JUMLAH 25,000,000 15,000,000 10,000,000 50,000,000

Page 199: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

189

Format BP

PEMERINTAH KABUPATEN "C"

BUKU PEMBANTU Nama Rek. Perjalanan Dinas

Unit Kerja : Dinas Pendidikan Nasional dan Kebudayaan Kode Unit Kerja : 1.01.01

Kode Rek. : 5.2.2.15

Tanggal Ref. Gaji Pokok Tunjanga Keluarga Nama Rincian Objek Nama Rincian Objek Total Rp

No.Rek.5.2.2.15.01 No.Rek.5.2.2.15.02 No.Rek. No.Rek.

Rp Rp Rp Rp Rp

Jan-12 18,000,000 48,000,000 66,000,000

JUMLAH 18,000,000 48,000,000 66,000,000

Format BP

PEMERINTAH KABUPATEN "C"

BUKU PEMBANTU Nama Rek. Perjalanan Dinas

Unit Kerja : Dinas Pendidikan Nasional dan Kebudayaan Kode Unit Kerja : 1.01.01

Kode Rek. : 5.2.2.15

Tanggal Ref. Gaji Pokok Tunjanga Keluarga Nama Rincian Objek Nama Rincian Objek Total Rp

No.Rek.5.2.2.15.01 No.Rek.5.2.2.15.02 No.Rek. No.Rek.

Rp Rp Rp Rp Rp

Jan-12 18,000,000 48,000,000 66,000,000

JUMLAH 18,000,000 48,000,000 66,000,000

Page 200: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

190

Format BP

PEMERINTAH KABUPATEN "C"

BUKU PEMBANTU Nama Rek. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

Unit Kerja : Dinas Pariwisata Kode Unit Kerja : 2.04.01

Kode Rek. : 4.1.4.02.01

Tanggal Ref. Gaji Pokok Nama Rincian Objek Nama Rincian Objek Nama Rincian Objek Total Rp

No.Rek.4.1.2.02.10 No.Rek. No.Rek. No.Rek.

Rp Rp Rp Rp Rp

Jan-06 50,000,000 50,000,000

JUMLAH 50,000,000 50,000,000

Format BP

PEMERINTAH KABUPATEN "C"

BUKU PEMBANTU Nama Rek. Piutang Pajak

Unit Kerja : Dinas Pendapatan Daerah

Kode Unit Kerja : 1.20.06

Kode Rek. : 1.1.3.01

Tanggal Ref. Gaji Pokok Tunjanga Keluarga Nama Rincian Objek Nama Rincian Objek Total Rp

No.Rek. No.Rek.1.1.3.01 No.Rek. No.Rek.

Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo Awal 359,000,000 359,000,000

Nama dan Kode Rp

JUMLAH 359,000,000 359,000,000

Page 201: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

191

Format BP

PEMERINTAH KABUPATEN "C"

BUKU PEMBANTU Nama Rek. Piutang Dana Perimbangan

Unit Kerja :Dinas Pendapatan Daerah Kode Unit Kerja :1.20.06

Kode Rek. : 1.1.3.04

Tanggal Ref. Gaji Pokok Tunjanga Keluarga Tunjanga Jabatan Nama Rincian Objek Total Rp

No.Rek.1.1.3.03.01 No.Rek.1.1.3.02 No.Rek.1.1.4.01 No.Rek.

Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo Awal 300,000,000 350,000,000 1,350,000,000 - 2,000,000,000

Jan-03 - - (1,350,000,000) -

Jan-04 (30,000,000) (350,000,000) - - (650,000,000)

JUMLAH - - - - -

Format BP

PEMERINTAH KABUPATEN "C"

BUKU PEMBANTU Nama Rek. Belanja di Bayar di Muka

Unit Kerja : Sekretariat Daerah Kode Unit Kerja : 1.20.03

Kode Rek. : 1.1.4.01

Tanggal Ref. Gaji Pokok Nama Rincian Objek Nama Rincian Objek Nama Rincian Objek Total Rp

No.Rek.1.1.01.04 No.Rek. No.Rek. No.Rek.

Rp Rp Rp Rp Rp Saldo Awal 25,000,000 25,000,000

JUMLAH 25,000,000 25,000,000

Page 202: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

192

Format BP

PEMERINTAH KABUPATEN "C"

BUKU PEMBANTU Nama Rek. Utang Belanja

Unit Kerja : Sekretariat Daerah Kode Unit Kerja : 1.20.03

Kode Rek. : 2.1.2.03

Tanggal Ref. Gaji Pokok Nama Rincian Objek Nama Rincian Objek Nama Rincian Objek Total Rp

No.Rek.2.1.2.03.03 No.Rek. No.Rek. No.Rek.

Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo Awal 575,000,000 575,000,000

Jan-16 (400,000,000) (400,000,000)

JUMLAH 175,000,000 175,000,000

Format BP

PEMERINTAH KABUPATEN "C"

BUKU PEMBANTU Nama Rek. Bagian Lancar Utang Jangka Panjang

Unit Kerja : Sekretariat Daerah Kode Unit Kerja : 1.20.03

Kode Rek. : 2.1.4.01

Tanggal Ref. Gaji Pokok Nama Rincian Objek Nama Rincian Objek Nama Rincian Objek Total Rp

No.Rek.2.1.4.01.01 No.Rek. No.Rek. No.Rek.

Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo Awal 1,520,000,000 1,520,000,000

(920,000,000) (920,000,000)

JUMLAH 600,000,000 600,000,000

Page 203: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

193

Format BP

PEMERINTAH KABUPATEN "C"

BUKU PEMBANTU Nama Rek. Utang Pajak

Unit Kerja : Sekretariat Daerah Kode Unit Kerja : 1.20.03

Kode Rek. : 2.1.3

Tanggal Ref. Gaji Pokok Nama Rincian Objek Nama Rincian Objek Nama Rincian Objek Total Rp

No.Rek.2.1.3.03.01 No.Rek. No.Rek. No.Rek.

Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo Awal 850,000,000 850,000,000

Jan-17 (600,000,000) (600,000,000)

JUMLAH 250,000,000 250,000,000

Format BP

PEMERINTAH KABUPATEN "C"

BUKU PEMBANTU Nama Rek. Jalan dan Jembatan

Unit Kerja : Sekretariat Daerah Kode Unit Kerja : 1.20.03

Kode Rek. : 1.3.4

Tanggal Ref. Gaji Pokok Tunjanga Keluarga Nama Rincian Objek Nama Rincian Objek Total Rp

No.Rek.1.3.4.01.01 No.Rek.1.3.4.02.01 No.Rek. No.Rek.

Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo Awal 3,300,000,000 1,000,000,000 4,300,000,000

JUMLAH 3,300,000,000 1,000,000,000 4,300,000,000

Page 204: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

194

Format BP

PEMERINTAH KABUPATEN "C"

BUKU PEMBANTU Nama Rek.Bangunan Gedung

Unit Kerja : Sekretariat Daerah Kode Unit Kerja : 1.20.03

Kode Rek. : 1.3.3

Tanggal Ref. Gaji Pokok Nama Rincian Objek Nama Rincian Objek Nama Rincian Objek Total Rp

No.Rek.1.3.3.01.01 No.Rek. No.Rek. No.Rek.

Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo Awal 3,850,000,000 3,850,000,000

JUMLAH 3,850,000,000 3,850,000,000

Format BP

PEMERINTAH KABUPATEN "C"

BUKU PEMBANTU Nama Rek. Bangunan Gedung

Unit Kerja : Dinas Kesehatan

Kode Unit Kerja : 1.02.01

Kode Rek. : 1.3.3.01

Tanggal Ref. Gaji Pokok Nama Rincian Objek Nama Rincian Objek Nama Rincian Objek Total Rp

No.Rek.1.3.3.01.01 No.Rek. No.Rek. No.Rek.

Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo Awal 1,000,000,000 1,000,000,000

JUMLAH 1,000,000,000 1,000,000,000

Page 205: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

195

Format BP

PEMERINTAH KABUPATEN "C"

BUKU PEMBANTU Nama Rek. Persediaan Bahan Pakai Habis

Unit Kerja : Dinas Kesehatan Kode Unit Kerja : 1.02.01

Kode Rek. : 1.1.5.01

Tanggal Ref. Gaji Pokok Nama Rincian Objek Nama Rincian Objek Nama Rincian Objek Total Rp

No.Rek.1.1.01.01 No.Rek. No.Rek. No.Rek.

Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo Awal 422,000,000 422,000,000

JUMLAH 422,000,000 422,000,000

Format BP

PEMERINTAH KABUPATEN "C"

BUKU PEMBANTU Nama Rek. Perlengkapan Kantor

Unit Kerja : Dinas Pendidikan Kode Unit Kerja : 1.01.01

Kode Rek. : 1.3.2.10.11

Tanggal Ref. Meja Kerja Komputer UPS Nama Rincian Objek Total Rp

No.Rek.1.3.2.12.01 No.Rek.1.3.2.11.02 No.Rek.1.3.2.11.08 No.Rek.

Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo Awal 500,000,000 500,000,000 438,000,000 1,438,000,000

Jan-14 150.000.000 150,000,000

JUMLAH 500,000,000 650,000,000 438,000,000 1,588,000,000

Page 206: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

196

Format BP

PEMERINTAH KABUPATEN "C"

BUKU PEMBANTU Nama Rek.Utang Dalam Negeri

Unit Kerja : Sekretariat Daerah Kode Unit Kerja : 1.20.03

Kode Rek. : 2.1.4.01

Tanggal Ref. Utang Bank Nama Rincian Objek Nama Rincian Objek Nama Rincian Objek Total Rp

No.Rek.2.1.4.01.01 No.Rek. No.Rek. No.Rek.

Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo Awal 7,213,000,000 7,213,000,000

Jan-7 500,000,000 500,000,000

JUMLAH 7,713,000,000 7,713,000,000

Format BP

PEMERINTAH KABUPATEN "C"

BUKU PEMBANTU Nama Rek. Ekuitas dan Donasi

Unit Kerja : Sekretariat Daerah Kode Unit Kerja : 1.20.03

Kode Rek. : 3.2.1.01

Tanggal Ref. Hibah Tunjanga Keluarga Nama Rincian Objek Nama Rincian Objek Total Rp

No.Rek.3.2.1.01.01 No.Rek.3.2.2.01.01 No.Rek. No.Rek.

Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo Awal 81,000,000 - 81,000,000

Jan-07 - 150,000,000 150,000,000

JUMLAH 81,000,000 150,000,000 231,000,000

Page 207: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

197

Format BP

PEMERINTAH KABUPATEN "C"

BUKU PEMBANTU Nama Rek. Bagian Laba Perusda

Unit Kerja : Sekretariat Daerah Kode Unit Kerja : 1.20.03

Kode Rek. : 4.1.3.01

Tanggal Ref. Perusda A Perusda B Nama Rincian Objek Nama Rincian Objek Total Rp

No.Rek.4.1.3.01.01 No.Rek. No.Rek. No.Rek.

Rp Rp Rp Rp Rp

Jan-13 200,000,000 200,000,000

JUMLAH 200,000,000 200,000,000

Format BP

PEMERINTAH KABUPATEN "C"

BUKU PEMBANTU Nama Rek. Bagi Hasil Pajak

Unit Kerja : Dinas Pendapatan Daerah Kode Unit Kerja : 1.20.06

Kode Rek. : 4.2.1.01

Tanggal Ref. PBB PPh Psl.21 Nama Rincian Objek Nama Rincian Objek Total Rp

No.Rek.4.2.1.01.01 No.Rek.4.2.1.01.03 No.Rek. No.Rek.

Rp Rp Rp Rp Rp

Jan-10 - 2,000,000,000 2,000,000,000

JUMLAH 2,000,000,000 2,000,000,000

Page 208: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

198

Page 209: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

198 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

f. Penyelesaian Keenam

Nerca Saldo per 31 Januari 200A

Nama Perkiraan Saldo Akhir

2 3

Debit Kredit

Kas 8,335,000,000 -

Piutang pajak 359,000,000 -

Piutan retribusi 398,000,000 -

Piutang dana perimbangan - -

Persediaan bahan pakai habis 422,000,000 -

Persediaan bahan baku bangunan 25,000,000 -

Investasi dalam saham 1,200,000,000 -

Dana cadangan 500,000,000 -

Tanah 3,975,000,000 -

Jalan dan jembatan 3.200.000.000 -

Jembatan 1.100.000.000

Bangunan air 2,752,000,000 -

Bangunan gedung 4,850,000,000 -

Alat-alat besar 3,755,000,000 -

Alat angkutan kendaraan 3,325,000,000 -

Alat kantor dan alat rumah tangga 1,588,000,000 -

Built, operate and ttanfer (BOT) 1,225,000,000 -

Bangunan dalam pengerjaan 2,085,000,000 -

Bagian lancar utang jangka panjang - 600,000,000

Utang belanja - 175,000,000

Utang pajak - 250,000,000

Utang dalam negeri - 7,713,000,000

Equitas dana umum - 20,956,000,000

Equitas dana cadangan - 500,000,000

Equitas dana donasi - 231,000,000

Pajak hotel - 500,000,000

Retribusi pemakaian kekayaan daerah - 50,000,000

Bagian laba Perusda - 200,000,000

Bagi hasil pajak - 2,000,000,000

Dana alokasi umum - 8,650,000,000

Page 210: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VII

199

Gaji dan tunjangan pegawai 100,000,000 -

Honorarium 20,000,000 -

Biaya bahan pakai habis 50,000,000 -

Biaya cetak dan penggandaan 240,000,000 -

Biaya sewa 25,000,000 -

Biaya sewa 20,000,000 -

Biaya makanan dan minuman 80,000,000 -

Biaya pemeliharaan gedung 60,000,000 -

Biaya perjalanan dinas 40,000,000 -

Honorarium 340,000,000 -

Gaji dan tunjangan pegawai 100,000,000 -

Biaya bahan pakai habis 50,000,000 -

Biaya cetak dan penggandaan 400,000,000 -

Biaya sewa 100,000,000 -

Biaya perjalanan dinas 66,000,000 -

Biaya pemeliharaan bangunan gedung 90,000,000 -

Biaya banuan keuangan kepada

organisasi 50,000,000 -

Belanja tidak tersangka-sangka 900,000,000 -

Total 41.825.000.000 41.825.000.000

D. Soal Latihan Contoh Kasus

Berdasarkan informasi yang disajikan di bawah ini, saudara di-

minta untuk melakukan hal sebagai berikut:

1. Mencatat transaksi ke jurnal penerimaan kas (lihat No.

perkiraan bab 6)

2. Mencatat transaksi ke jurnal pengeluaran kas (lihat No.

perkiraan bab 6)

3. Mencatat ke jurunal jmum (dan bukti memorial) (lihat No.

perkiraan bab 6)

4. Melakukan posting ke buku besar (lihat No.perkiraan bab 6)

5. Mencatat transaksi ke buku pembantu (lihat No. perkiraan

bab 6)

6. Membuat nraca saldo (lihat nomor erkiraan bab 6)

7. Untuk menentukan kode perkiraan masing-masing atas

transaksi di bawah pembaca harus berpedoman pada kode

rekenig pada bab 6.

Page 211: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

200 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Catatan penyelesaian kasus di bawah dikelompokkan menjadi

dua bagian, yaitu:

A. Necara saldo yang ada pada bulan Januari 2000A merupa-kan

saldoawal dalam buku besar untuk menyelesaikan ka-sus di

bawah ini.

B. Tidak berhubungan dengan kasus contoh di atas, dengan

asumsi kasus di bawah merupakan daerah baru peme-karan

sehingga laporan keuangan yang akan dibuat meru-pakan

laporan keuangan yang pertama dibuat oleh peme-rintah

daerah.

Transaksi sbb:

Tanggal, 1 Maret 2000B, dst.

1. Bendahara umum daerah/Kas daerah (BUD/Kasda) me-

nerima pajak hotel yang dipungut oleh dinas pendapatan

Daerah sebesar Rp500.000.000,- yang terdiri atas : pajak hotel

bintang lima sebesar Rp700.000.000,- dan pajak hotel bintang

empat sebesar Rp500.000.000,-

2. Bendahara umum daerah/Kasda mengeluarkan cek/uang

atas SPM BT angga-ran belanja dinas pendidikan untuk

bantuan dana kepada desa “B” untuk perbaikan sarana

Pendidikan) sebesar Rp500.000.000,-

3. Bendahara umum daerah/Kasda menerima dana alokasi

umum (DAU) sebesar Rp20.000.000.000,- yang telah diang-

garkan oleh Sekretaris Daerah, terdiri atas: piutang DAU

sebesar Rp2.700.000.000,- dan pendapatan DAU periode

berjalan Rp17.300.000.000,-

4. Bendahara umum daerah/Kasda menerima uang atas piutang

bagi hasil pajak yang telah dianggarkan oleh dinas pen-

dapatan daerah sebesar Rp650.000.000,- terdiri atas: piutang

bagi hasil pajak bumi & bangunan sebesar Rp 300.000.000,-

dan piutang bagi hasil pajak penghasilan karyawan (PPh Pasal

21) sebesar Rp350.000.000,-

5. BUD/Kasda mengeluarkan cek/uang atas SPM BT mata

anggaran belanja dinas pendidikan yang digunakan untuk

membeli kendaraan dinas jabatan senilai Rp675.000.000,-

yang terdiri atas: 2 buah sedang, seharga Rp375.000.000,-

dengan nomor polisi D 212 WS dan D 313 WS dan 3 buah jeep

Rp300.000.000,- dengan nomor polisi D 444 WS, D 555 WS,

dan D 666 WS.

6. Bendaara umum daerah/Kasda menerima uang retribusi

tempat rekreasi yang telah dianggarkan oleh dinas pariwisata

sebesar Rp50.000.000,-

Page 212: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VII

201

7. Bendahara umum daerah/Kasda mengeluarkan cek/uang se-

besar Rp500.000.000,- untuk membiayai pembangunan ru-

mah sakit yang telah dianggarkan oleh dinas kesehatan senilai

Rp1.900.000.000,- sisanya dipenuhi dari pinjaman dalam

negeri dalam bentuk material bangunan dan tenaga teknis.

8. Bendahara umum daerah/Kasda mengeluarkan cek/uang

untuk mata anggaran belanja pelatihan akuntansi bagi guru

SMU yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan sebesar

Rp1.840.000.000,- dengan rincian belanja langsung sebagai

berikut:

Honor penyelenggara Rp150.000.000,-

Honor instruktur Rp400.000.000,-

Fotocopy bahan pelatihan Rp240.000.000,-

Sewa Tempat Rp250.000.000,-

Konsumsi Rp800.000.000,-

9. Bendahara umum daerah/Kasda mengeluarkan cek/uang

atas SPM BT mata anggaran belanja dinas pendidikan untuk

gaji dan tunjangan sebesar Rp1.200.000.000, dengan perin-

cian sebagai berikut:

Gaji Pokok Rp950.000.000,-

Tunjangan keluarga Rp150.000.000,-

Tunjangan jabatan Rp100.000.000,-

10. Bendahara umum daerah/Kasda menerima cek/uang bagi

hasil pajak (PPh pasal 21) sebesar Rp2.750.000.000,- yang

telah dianggarkan oleh sekretariat daerah BUD/Kasda meng-

elurkan cek untuk membiayai pemeliharaan kantor dinas

kesehatan sebesar Rp1.800.000.000,- yang diselenggarakan

oleh dinas kesehatan.

11. Bendahara umum daerah/Kasda membayar SPM PK pada

satuan pemegang kas dinas kesehatan daerah sebesar

Rp550.000.000,-

12. Bendahara umum daerah/Kasda menerima transfer uang

sejumlah Rp1.500.000.000,- sebagai bagian laba Perusda A

sebesar Rp800.000.000. Perusda B sebesar Rp700.000.000,-

yang telah dianggarkan oleh sekretariat daerah.

13. Bendahara umum daerah/Kasda menerima sumbangan dari

UNICEF berupa 50 unit komputer senilai Rp375.000.000,-

untuk dinas pendidikan.

14. Bendahara umum daerah/Kasda mengeluarkan cek/uang

atas SPM BT sekretariat daerah yang digunakan untuk mem-

biayai perbaikan jembatan yang rusak akibat bencana alam

Page 213: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

202 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

sebesar Rp1.900.000.000,- atas beban anggaran belanja tidak

tersangka.

15. Bendahara umum daerah/Kasda membayar utang belanja

sarana ibadah sebesar Rp5.400.000.000,- yang telah diang-

garkan Sekretariat Daerah.

16. Bendahara umum daerah/Kasda membayar pajak atas beban

sekretariat daerah dengan rincian sebagai berikut :

Utang PPh Pasal 21 sebesar Rp275.000.000,-

Utang pajak pertambahan nilai sebesar Rp1.600.000.000,-

17. Bendahara umum/Kasda membayar cek/uang sewa kantor

ruang rapat sebesar Rp250.000.000,- atas beban belanja

sekretariat daerah.

18. Bendahara umum daerah/Kasda menerima dana perimbangan

sebesar Rp25.000.000.000,- dengan rincian sbb: (a) Bagi hasil

pajak sebesar Rp3.000.000.000,- (b) Bagi hasil bukan pajak

sebesar Rp2.000.000.000,- (c) DAU sebesarRp15.000.000.000.

Kasda besar Rp5.000.000.000,-

19. Dinas kesehatan mempertanggungjawabkan pengeluaran pada

transaksi tanggal 11 Maret 2000B sesuai dengan rencana

peng-gunaannya.

Page 214: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

202 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

BAB VIII

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH

1. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Pada bab ini mengantarkankepada mahasiswa untuk menge-

nal lebih jauh masalah-masalah pengelolaan PAD. Dan mema-

dukannya dalam konsep perilaku dan psikologi dan psikologi

soail.

2. Pendekatan untuk Pencapaian Tujuan Pengajaran (Isi)

A. Pengantar

Keberhasilan aparatur dalam penerimaan pajak dan retribu-

si daerah sangat ditentukan kekompakan tim aparatur dalam

melakukan berbagai hal sehingga rencana anggaran pendapatan

dan belanja daerah dapat dicapai.

Selain itu, sumber daya manusia sebagai penentu utama

dalam merealisasikan berbagai sumber-sumber penerimaan dae-

rah Kabupaten Buton yang dapat berupa hal-hal sebagai berikut.

(1) Realisasi penerimaan pendapatan yang bersumber dari pajak

daerah, misalnya pajak hotel, restoran, hiburan, reklame, pajak

penerangan jalan, dan galian golongan C. (2) Realisasi penerimaan

pendapatan daerah yang bersumber dari retribusi daerah. Sum-

ber penerimaan tersebut cukup banyak dan dapat dilihat pada

Tabel 8.2. (3) Realisasi penerimaan pendapatan daerah yang ber-

Setelah mempelajari Bab ini, pembaca akan dapat mengetahui

dan memahami hal-hal sebagai berikut:

a. mengantar mahasiswa dalam pengelolaan PAD

b. melakukan telaah aparatur pemerintah daerah sebagai

pengelola pendapatan asli daerah

c. memberikan pemahaman konsep psikologi sosial atas sikap

dan perilaku aparatur pemerintah daerah

d. memahami ini buku ini sebagai kesimpulan

e. mampu menyelesaikan soal-soal dalam bab ini

Page 215: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VIII

203

sumber dari pendapatan daerah yang dipisahkan, ini bersumber

dari perusahaan daerah air minum, dan bank pembangunan

daerah (BPD) dapat dilihat pada Tabel 8.3. (4) Realisasi lain-lain

PAD yang sah bersumber dari penjualan aset daerah, penerimaan

jasa giro, sumbangan pihak ketiga, dan dapat dilihat pada Tabel

8.4. (5) Realisasi bagi hasil pajak dan penerimaan bukan pajak

dapat dilihat pada Tabel 8.5. Untuk lebih jelasnya, dapat diper-

hatikan pada penjelasan selanjutnya yang akan membahas tuntas

semua yang berkaitan dengan aspek sikap dan perilaku aparatur

Pemerintah Daerah Kabupaten Buton.

1. Kemampuan Aparatur Pemerintah Daerah

Sikap postif Pemerintah Daerah Kabupaten Buton dari feno-

mena yang dapat diamati dan hasil wawancara dengan kepala

subbidang akuntansi umum (Wa Ode Sitty Raymuna) Menyatakan

bahwa sikap Pemerintah Daerah Kabupaten Buton sadar akan

kemampuan sumber daya aparaturnya sehingga pada tahun 2006

dapat mengikutsertakan sebanyak tiga puluh orang pegawainya

dalam pelatihan akuntansi keuangan daerah. Pada tahun 2007

juga mengikutsertakan aparaturnya untuk mengikuti pelatihan

kursus akuntansi keuangan daerah sebanyak 52 (lima puluh dua)

orang dan menyebar di beberapa SKPD di seluruh Kabupaten

Buton.

Tentu untuk meningkatkan kemampuan pegawai dalam

pengelolaan keuangan suatu organisasi tentu dapat dicapai

dengan beberapa cara, ada yang mengikuti pendidikan berupa

pelatihan dan kursus, sebagaimana telah dilakukan pemerintah

daerah Kabupaten Buton. Castello (1992: 127) Menyatakan bahwa

pelatihan bukan merupakan fenomena baru, karena pelatihan

sangat penting untuk pengembangan keterampilan pegawai se-

cara spesifik.

Sampai saat ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Buton telah

mengikutsertakan 84 orang pegawainya, dalam mengikuti pendi-

dikan pelatihan akuntansi keuangan daerah di Makassar.

Page 216: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

204 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Pendidikan dan pelatihan yang diikuti pegawai tersebut merupa-

kan perwujudan implementasi pasal 31 Undang-Undang No.45/

1999 tentang Perubahan Undang-Undang No.8/1974 tentang

Pokok-Pokok Kepegawaian dan Peraturan Pemerintah Nomor 101

tahun 2001 tentang Diklat Jabatan Pegawai Negeri Sipil.

Tujuan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai negeri adalah

sebagai berikut. (1) Meningkatkan pengetahuan, keahlian, kete-

rampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas-tugas

jabatan secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika

pegawai sesuai dengan kebutuhan instansi. (2) Menciptakan

aparatur yang mampu berperan sebagai pembantu dan perekat

persatuan dan kesatuan bangsa. (3) Memantapkan sikap dan

semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan dan

pemberdayaan masyarakat. (4) Menciptakan kesamaan visi-misi

dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan

dan pembangunan demi terwujudnya pemerintahan yang lebih

baik.

Selain tujuan yang telah disebutkan tersebut juga pendidi-

kan dan pelatihan memiliki prinsip-prinsip yang perlu diperhati-

kan adalah sebagai berikut. (1) Pelaksanaan diklat dikaitkan

dengan pengembangan karier bagi pegawai negeri yang bersang-

kutan, artinya dalam perencanaan dan pelaksanaan diklat menga-

cu kepada upaya pengembangan karier ke depan bagi pegawai

negeri yang bersangkutan. (2) Pelaksanaan diklat harus didasar-

kan atau diarahkan pada pembentukan kemampuan maupun

kompetensi pegawai yang dilatih dalam meningkatkan

profesionalisme. (3) Diklat yang direncanakan dan dilaksanakan

harus didasarkan pada kebutuhan organisasi atau unit kerja

(training needs).

Secara psikologi, pasar global terjadi karena adanya per-

ubahan pola pikir masyarakat dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya sehari-hari, yaitu semakin maju perekonomian suatu

daerah, juga dilandasi dengan adanya sistem informasi yang

Page 217: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VIII

205

semakin maju pula maka tuntutan kehidupan masyarakat juga

semakin berkembang dan sesuai dengan tuntutan zaman.

Kekuatan yang mendorong manusia, untuk kebutuhan hidupnya

mencerminkan psikologi manusia yang tumbuh menjadi kekuatan

penggerak manusia dalam memenuhi tuntutan hidupnya (Walgito,

2004: 3). Adanya dorongan yang muncul dalam diri aparatur,

lebih disebabkan adanya tanggung jawab yang tinggi bagi pribadi

aparatur pemerintah daerah.

Selanjutnya, pada tanggal 28 Juli 2008 pemerintah daerah

memberangkatkan aparaturnya untuk mengikuti pelatihan.

Berdasarkan hasil konfirmasi penulis melalui wawancara dengan

Wa Ode Sitty Raymuna, pada tanggal 9 Februari 2009, pukul

11.05 wita, tentang jumlah peserta pelatihan yang diberangkatkan

pada tanggal 28 Juli 2008 lalu adalah sebanyak dua orang pega-

wai yang mengikuti pelatihan akuntansi keuangan daerah, yaitu

kepala bagian akuntansi dan kepala bagian aset daerah. Keikut-

sertaan aparatur dalam berbagai pelatihan akuntansi ke-uangan

daerah dan kursus keuangan daerah (KKD) di Makassar, di sam-

ping sebagai perwujudan Peraturan Pemerintah No.101/ 2000

tentang pendidikan dan pelatihan jabatan pegawai negeri sipil,

juga memperkuat kemampuan kompetensi, dan karakteris-tik

yang dimiliki oleh pegawai negeri sipil. Dengan demikian, sumber

daya manusia (aparatur) dapat menyelenggarakan sistem

akuntansi keuangan daerah dapat dilakukan dengan baik.

Lembaga yang dituju dalam pelatihan akuntansi keuangan

daerah adalah Universitas Hasanuddin di Makassar, karena

Unhas sebagai satu-satunya pusat pendidikan yang diandalkan

khususnya kawasan Indonesia Timur. Dengan adanya pelatihan

semacam ini, menunjukkan adanya perhatian yang serius bagi

pemerintah daerah untuk meningkatkan sumber daya manusia

sehingga ketertinggalan bagi pihak aparaturnya dapat diatasi

dengan baik. Tujuan utama pemerintah daerah mengikutsertakan

aparaturnya dalam berbagai kegiatan pelatihan adalah agar tidak

Page 218: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

206 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

mengalami kesulitan dalam penyusunan laporan keuangan

Pemerintah Daerah Kabupaten Buton.

Sikap positif individu dalam pemahaman psikologi sosial

merupakan satu kesatuan pemahaman dan perhatian bagi apara-

tur terhadap lingkungan tempat mereka berada. Hal ini terasa

penting, ketika mereka mengondisikan posisinya sebagai aparatur

pemerintah daerah dan memiliki kewajiban untuk menyelesaikan

tugas laporan pertanggungjawaban di wilayah kerja masing-

masing. Selain tujuan tersebut, juga diharapkan bagi aparatur

pemerintah daerah dapat melakukan pencatatan/ pembukuan

atas penggunaan dana penerimaan PAD dalam wilayah kerja

masing-masing sehingga pengelolaan PAD tidak mengalami

kesulitan, terutama dalam pencatatan, pelaporan, dan pertang-

gungjawaban.

Keseriusan dan kesungguhan hati bagi aparatur pemerintah

daerah dalam menyelesaikan tugas, seperti: (1) pencatatan, (2)

pelaporan, dan (3) pertanggungjawaban, sikap seperti ini adalah

positif karena aparatur dalam menghadapi berbagai tuntutan

pekerjaan dalam lingkungan kerja dihadapi dengan sikap tulus

dan ikhlas dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan. Ibu Wa Ode

Sitti Raymuna menyadari akan kelemahan-kelemahan yang

dimiliki oleh semua aparatur BPKAD maupun semua pemegang

kas di jajaran masing-masing dinas terkait. Akan tetapi, beliau

Menyatakan satu kata kunci, yang dijadikan pegangan dalam

pekerjaan bahwa tidak ada pekerjaan yang sulit untuk dikerjakan

kecuali malas. Alasan kedua bagi beliau adalah banyak tempat

untuk bertanya, tetapi malu dan malas.

Seiring dengan apa yang telah disampaikan maka pemerin-

tah daerah cukup tanggap dalam meningkatkan kemampuan

sumber daya manusia yang dimiliki daerah saat ini. Tujuan uta-

ma dalam mengikutkan berbagai pelatihan adalah semata-mata

untuk pengembangan diri bagi individu secara pribadi dan secara

institusi sebagai kepentingan organisasi pemerintah daerah.

Page 219: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VIII

207

Supryadi (2003: 7) mengungkapkan bahwa pekerjaan sangat

bervariasi dan banyak orang mengartikan. Pertama, kerja sebagai

sebuah ibadah, berarti kerja merupakan pernyataan syukur atas

kehidupan di dunia ini. Kerja dilakukan seakan-akan kepada dan

bagi kemuliaan nama Tuhan dan bukan kepada manusia. Oleh

karena itu, orang yang bekerja atas dasar ibadah adalah bekerja

penuh dengan antusias yang tinggi. Kedua, kerja adalah suci,

berarti kerja harus dihormati dan jangan dicemarkan dengan

perbuatan dosa sehingga dapat mengakibatkan pelanggaran dan

kejahatan. Ketiga, kerja adalah pengabdian kepada sesama,

berarti kerja harus tulus tanpa pamrih. Keempat, kerja adalah

panggilan jiwa. Pengertian kerja di sini adalah bakat yang dimiliki

seseorang. Dari sini tumbuh tingkat profesionalisme yang tinggi,

dan pengabdian pada pekerjaan sangat dicintai karena merupa-

kan bakat seseorang sebagai panggilan jiwa.

2. Aparatur Pemerintah Daerah sebagai Pengelola PAD

Sikap positif dan kemampuan aparatur demi suksesnya

pelaksanaan penagihan, pemungutan, dan penerimaan penda-

patan asli daerah (PAD) pada masing-masing SKPD maka Dinas

Pendapatan Daerah Kabupaten Buton harus lebih meningkatkan

koordinasi pada masing-masing SKPD. Di Kabupaten Buton terda-

pat sembilan belas SKPD yang dapat melakukan pemungutan

pajak dan retribusi daerah, yaitu: (1) dinas pendapatan daerah

sebagai koordinator, (2) dinas pekerjaan umum, (3) dinas tata ru-

ang, (4) dinas kesehatan, (5) dinas pendidikan nasional, (6) dinas

pertanian, (7) dinas kehutanan, (8) dinas koperasi, UKM, dan

PMD, (9) dinas pertambangan, (10) dinas tenaga kerja, (11) dinas

perhubungan, (12) kelautan, (13) badan pengelolaan lingkungan

hidup, (14) kantor catatan sipil, (15) rumah sakit umum, (16)

badan ketahanan pangan, dan pelaksanaan pertanian, perikanan

dan kehutanan, (17) dinas kebudayaan dan pariwisata, (18) badan

informasi PDE dan arsip, serta (19) bagian perekonomian Kabu-

paten Buton. Kesembilan belas SKPD tersebut dapat ditunjukkan

Page 220: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

208 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

melalui tabel sehingga dapat dicermati lebih dalam tentang

capaian pajak maupun retribusi daerah. Sebelum menyajikan

daftar tabel dari masing-masing PAD, penulis menyajikan

beberapa indikator penerimaan PAD, yaitu: (C) jika penerimaan

hanya mencapai 69% s.d. 79% dikatakan kurang, diberi simbol

persentase negatif (%-), (B) penerimaan PAD mencapai 80% s.d.

100% dikatakan mencapai target, diberi simbol persentase sama

dengan (%=), dan (A) penerimaan PAD melampaui target mencapai

100% ke atas diberi simbol persentase positif (%+).

Suriasumantri (2003) Menyatakan bahwa kategorisasi

simbol-simbol persentase dan angka-angka dikemukakan tersebut

belum memiliki arti apa-apa, jika kita tidak memberikan arti

tentang simbol persentase dan angka-angka tersebut.

Selanjutnya Ndraha, (2005: 31); Marshal (2006: 92); dan Azwar

(2009: 41-43) menambahkan bahwa simbol (+) dan simbol (-)

memotivasi ada atau tidaknya kepedulian. Pendapat senada

disampaikan dalam LAKIP Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah (BPKAD) Kabupaten Buton tahun anggaran 2007, berda-

sarkan tupoksi masing-masing mencapai (98%) itu dikategorikan

sangat baik. Sementara hasil pengukuran indikator kinerja atau

pencapaian sasaran, yang ditetapkan realisasi sebesar 100%

Berarti, jika ini yang diterapkan sebagai sasaran indikator kinerja

Pemerintah Daerah Kabupaten Buton maka capaian 98% sangat

pantas dikatakan sangat baik. Simbol tersebut sebagai rujukan

penulis dalam memberikan indikator persentase sebagai berikut.

(C) Jika penerimaan hanya mencapai 69% s.d. 79% dikatakan

kurang, dan diberi simbol persentase negatif (%-), (B) penerimaan

PAD menca-pai 80% s.d. 100% dikatakan mencapai target (baik)

ini diberi simbol persentase sama dengan (%=), dan (A)

penerimaan PAD melampaui target mencapai 100% ke atas diberi

simbol persen-tase positif (%+). Indikator inilah yang dijadikan

acuan keberha-silan aparatur pemerintah daerah dalam mereali-

sasikan sumber-sumber pendapatan asli daerah Kabupaten Buton

Page 221: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VIII

209

secara keselu-ruhan. Berikut dapat disajikan tabel anggaran dan

realisasi pajak daerah Kabupaten Buton.

Tabel 8.1

Anggaran dan Realisasi Pendapatan Pajak Daerah

Pemerintah Kabupaten Buton Tahun 2007

No Uraian/Keterangan

Anggaran dalam (xxx)

Realisasi dalam (xxx)

(=/+/-%)

1 Pajak hotel xxx xxx (% -)

2 Pajak restoran xxx xxx (% -)

3 Pajak hiburan xxx xxx (% +)

4 Pajak reklame xxx xxx (% +)

5 Pajak penerangan jalan xxx xxx (% -)

6 Pajak galian golongan C xxx xxx (% +)

Jumlah xxx xxx (% +)

Sumber: BPKAD Kabupaten Buton telah diolah

Keterangan:

1. Penerimaan pajak hotel, restoran, dan penerangan jalan me-

nunjukkan persentase negatif (%-) ini menandakan bahwa

penerimaan pajak dari objek pajak tersebut tidak mencapai

target yang dianggarkan.

2. Penerimaan pajak hiburan, reklame, dan galian golongan C

menunjukkan persentase positif (%+), ini menandakan bahwa

penerimaan pajak tersebut dapat melebihi target yang telah

ditentukan. Jumlah penerimaan pajak secara keseluruhan,

jika dirata-ratakan masih melampaui target sehingga secara

keseluruhan diberi simbol persentase positif (%+). Selanjutnya,

akan menyajikan anggaran pendapatan retribusi daerah

Kabupaten Buton untuk tahun 2007 adalah sebagai berikut.

Tabel. 8.2 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah

Page 222: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

210 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Sumber: BPKAD Kabupaten Buton telah diolah tahun 2007

No Uraian keterangan

Ang.

dlm

(xxx)

R.Ang.

(xxx)

%(+/-

)

1 Retribusi pelayanan kesehatan xxx xxx (% +)

2 Retribusi penggantian biaya KTP &

Akte Capil xxx xxx (% +)

3 Retribusi pelayanan parkir di tepi

jalan umum xxx xxx (% +)

4 Retribusi pelayanan pasar xxx xxx (% =)

5 Retribusi pengujian kendaraan

bermotor xxx xxx (% =)

6 Retribusi pengujian kapal perikanan xxx xxx (% +)

7 Retribusi pemakaian kekayaan

daerah xxx xxx (% =)

8 Retribusi pasir grosir pertokoan xxx xxx (% +)

9 Retribusi terminal xxx xxx (% +)

10 Retribusi izin pendirian koperasi xxx xxx (% +)

11 Retribusi pelayanan kepelabuhanan

(tambat & labuh) xxx xxx (% -)

12 Retribusi izin usaha konstruksi xxx xxx (% +)

13 Retribusi izin kelayakan lingkungan xxx xxx (% +)

14 Retribusi jasa tenaga kerja pada

perusahaan xxx xxx (% =)

15 Retribusi penjualan aspal xxx xxx (% +)

16 Retribusi mendirikan bangunan xxx xxx (% =)

17 Retribusi izin tempat penjualan

minuman beralkohol xxx xxx (% -)

18 Retribusi izin trayek xxx xxx (% =)

19 Retribusi izin usaha perikanan xxx xxx (% +)

20 Retribusi peruntukan penggunaan

tanah xxx xxx (% +)

21 Retribusi izin usaha perdagangan

(SIUP) xxx xxx (% +)

22 Retribusi izin retribusi wajib daftar

CV xxx xxx (% +)

23 Retribusi izin usaha perorangan xxx xxx (% =)

24 Retribusi izin usaha bahan galian xxx xxx (% +)

Jumlah xxx xxx (% +)

Page 223: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VIII

211

1. Jika terdapat lima belas objek penerimaan pendapatan

retribusi daerah maka menunjukkan simbol persentase positif

(%+), ini menandakan bahwa penerimaan pendapatan retribu-

si melampaui target yang telah ditetapkan pemerintah daerah

tahun 2007.

2. Jika terdapat tujuh objek penerimaan pendapatan retribusi

daerah, menunjukkan persentase sama antara anggaran

dengan capaian sehingga diberi simbol persentase sama

dengan (%=) ini menandakan bahwa penerimaan pendapatan

retribusi daerah yang dicapai sesuai dengan target.

3. Sementara ada dua objek penerimaan pendapatan retribusi

daerah yang tidak mencapai target, yakni retribusi pelayanan

kepelabuhanan (tambat dan labu) dan retribusi izin tempat

penjualan minuman beralkohol. Kedua objek retribusi ini

menunjukkan simbol persentase negatif (%-), namun jika

dirata-ratakan masih melampaui target anggaran secara

keseluruhan sehingga kelebihan itu diberikan simbol persen-

tase positif (%+).

Secara keseluruhan Tabel 7.2 menunjukkan penerimaan

pendapatan asli daerah (PAD) dari aspek retribusi daerah Kabu-

paten Buton untuk tahun 2007. Persentase tersebut masih

menandakan persentase yang menggembirakan bagi Pemerintah

Daerah Kabupaten Buton. Selanjutnya, akan disajikan anggaran

dan realisasi pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan Kabupaten Buton untuk tahun 2007 sebagai berikut.

Page 224: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

212 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Tabel 8.3

Anggaran dan Realisasi Pendapatan Daerah yang dipisahkan

Pemerintah Kabupaten Buton Tahun 2007

No Uraian/keterangan

Anggaran

dalam

(xxx)

Realisasi

dalam

(xxx)

(=/+/-%)

1 Perusahaan Daerah Air

Minum xxx xxx (% =)

2 Bank BPD xxx xxx (% =)

Jumlah xxx xxx (% =)

Sumber: BPKAD Kabupaten Buton telah diolah

Keterangan:

1. Kedua objek penerimaan pendapatan hasil pengelolaan keka-

yaan daerah yang dipisahkan pemerintah daerah tahun 2007

menunjukkan persentase antara rencana dengan capaian dan

diberi simbol persentase sama dengan (%=). Selanjutnya, akan

disajikan anggaran dan realisasi lain-lain pendapatan asli

daerah yang sah untuk tahun 2007 adalah sebagai berikut.

Tabel 8.4

Anggaran dan Realisasi Lain-Lain PAD yang Sah

Pemerintah Kabupaten Buton Tahun 2007

No Uraian/keterangan

Anggaran

dalam (xxx)

Realisasi

dalam (xxx)

(=/+/-

%)

1 Penjualan aset daerah

tidak dipisah xxx xxx (%-)

2 Penerimaan jasa giro xxx xxx (%=)

3 Sumbangan pihak ketiga xxx xxx (%+)

Jumlah xxx xxx (%+)

Sumber: BPKAD Kabupaten Buton telah diolah

Keterangan:

a. Penerimaan penjualan aset daerah menunjukkan simbol per-

sentase negatif (%-), ini berarti antara rencana penerimaan

dengan realisasi tidak mencapai target sehingga diberi simbol

persentase negatif (%).

Page 225: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VIII

213

b. Penerimaan pendapatan jasa giro menunjukkan simbol per-

sentase sama dengan (%=) ini menunjukkan bahwa rencana

penerimaan dengan realisasi dapat melampaui target yang

ditetapkan.

c. Dan sumbangan pihak ketiga menunjukkan simbol persentase

positif (%+) yang menandakan bahwa rencana penerimaan

dengan realisasinya melampaui target yang ditetapkan. Jika

dirata-ratakan dari tiga objek retribusi tersebut menandakan

masih terjadi kelebihan realisasi jika dibandingkan dengan

perencanaan, yang dianggarkan.

Terakhir, disajikan rencana anggaran dan realisasi lain-lain

pendapatan asli daerah yang sah untuk tahun 2007 sebagai

berikut.

Tabel 8.5

Anggaran dan Realisasi Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak

Pemerintah Kabupaten Buton Tahun 2007

No Uraian/Keterangan

Anggaran

dalam

(xxx)

Realisasi

dalam

(xxx)

(=/+/-%)

1 Bagi Hasil Pajak xxx xxx (% +)

2 Bagi Hasil Bukan Pajak

(SDA) xxx xxx (% +)

Jumlah xxx xxx (% +)

Sumber: BPKAD Kabupaten Buton telah diolah

Keterangan:

a. Penerimaan bagi hasil pajak daerah menunjukkan simbol

persentase positif (%+) ini berarti antara rencana penerimaan

dengan realisasi melebihi target yang direncanakan.

b. Sedangkan penerimaan bagi hasil bukan pajak (SDA) menun-

jukkan persentase positif (%+), ini menandakan bahwa ren-

cana penerimaan dengan realisasi dapat melampaui target

yang telah ditetapkan.

Penerimaan pendapatan asli daerah yang melampaui target

diberi simbol persentase positif (%+), ini menunjukkan bahwa

Page 226: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

214 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

penerimaan pendapatan asli daerah yang diperoleh melampaui

target yang dianggarkan. Kemudian penerimaan pendapatan asli

daerah sama antara rencana dan realisasi, diberi simbol persen-

tase sama dengan (%=). Terakhir, penerimaan pendapatan asli

daerah tidak mencapai target diberi simbol persentase negatif (%).

Penerimaan pendapatan asli daerah sebagaimana dikemuka-

kan tersebut merupakan sumber informasi bagi internal peme-

rintah daerah dan merupakan sumber informasi untuk masyara-

kat umum. Dari sisi aparatur maupun masyarakat umum,

informasi ini ditangkap melalui beberapa hal, seperti: (1) pengli-

hatan, melalui mata, (2) pendengaran melalui telinga, dan (3)

kemudian diproses melalui otak sehingga menghasilkan psikologi

kepribadian dari masing-masing aparatur sebagai unsur pengelola

keuangan daerah dan masyarakat sebagai pengamat atau penilai.

B. Telaah Aparatur Pemerintah Daerah sebagai Pengelola PAD

Perilaku/aktivitas yang dilakukan oleh aparatur pemerintah

daerah dapat ditandai dengan adanya bukti nyata tercapainya

PAD setiap tahun. Bahkan, mengalami peningkatan yang begitu

besar dan merupakan wujud nyata dari partisipasi masyarakat

dalam melaksanakan kewajiban, baik pada daerah maupun

negara. Berikut, disajikan hasil wawancara dengan informan kun-

ci. Kutipan hasil wawancara dengan Kasub Dinas Pembukuan dan

Penagihan Bapak La Nasiri, S.Sos, pada hari Sabtu, tanggal 2

Agustus 2008. Beliau Menyatakan bahwa dinas pendapatan

daerah adalah koordinator dalam pengelolaan pendapatan asli

daerah sehingga semua dinas yang terkait dalam pemungutan

dan penagihan pajak dan retribusi daerah melaporkan pada dinas

penda-patan daerah, tetapi ada tembusan yang disam-paikan

kepada badan pengelola keuangan dan aset daerah melalui

sekretaris BPKAD.

Dari lima jenis objek penerimaan PAD, untuk Kabupaten

Buton, pada tahun 2007 dapat tersebar di beberapa SKPD terkait,

Page 227: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VIII

215

hal ini dapat ditelaah berdasarkan realisasi penerimaan pendapa-

tan asli daerah yang terdiri atas beberapa hal sebagai berikut.

Pertama, pajak daerah. (1) Penerimaan pajak hotel dicapai

dengan simbol persentase negatif (%-), kondisi ini menandakan

bahwa anggaran pajak hotel tidak tercapai. (2) Penerimaan pajak

restoran juga dicapai dengan simbol persentase negatif (%-) hal

ini menandakan bahwa penerimaan pajak dari restoran juga tidak

tercapai. (3) Penerimaan pajak hiburan dicapai dengan simbol

persentase positif (%+) yang menandakan bahwa penerimaan

pajak hiburan melampaui target. (4) Penerimaan pajak reklame

dicapai dengan simbol persentase positif (%+) karena penerimaan

pajak reklame dapat melampaui target. (5) Penerimaan pajak

penerangan jalan dicapai sesuai target sehingga diberi simbol

persentase sama dengan (%=) karena penerimaan pajak pene-

rangan jalan capaian sesuai dengan rencana anggaran. (6) Peneri-

maan pajak galian golongan C dicapai dengan simbol persentase

positif (%+) yang menandakan bahwa penerimaan pajak galian

golongan C dapat melampaui target.

Sejumlah objek pajak tersebut dapat dikatakan bahwa dari

enam objek penerimaan pendapatan pajak daerah tersebut, jika

dirata-ratakan mendominasi persentase rata-rata penerimaan

pajak daerah yang dicapai dengan simbol persentase positif (%+).

Ini sebagai bukti nyata yang menunjukkan adanya kerja keras

semua pihak terkait, baik aparatur pemerintah daerah, maupun

kesadaran tinggi dari masyarakat wajib pajak yang begitu tinggi

sehingga penerimaan daerah untuk tahun 2007 melampaui

rencana anggaran keseluruhan dari ketetapan pemerintah.

Kedua, retribusi daerah yang terdiri atas hal-hal sebagai

berikut. (1) Penerimaan pendapatan retribusi pelayanan keseha-

tan dicapai dengan simbol persentase positif (%+). Ini menun-

jukkan bahwa penerimaan retribusi pelayanan kesehatan dapat

melebihi target sehingga diberi simbol persentase positif. (2)

Penerimaan pendapatan retribusi penggantian biaya KTP dan akte

Page 228: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

216 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

catatan sipil dicapai dengan simbol persentase positif (%+). Ini

menunjukkan bahwa penerimaan retribusi dari penggantian biaya

KTP dapat melampaui target. (3) penerimaan pendapatan retribusi

pelayanan parkir di tepi jalan umum dicapai dengan simbol

persentase positif (%+). Ini menunjukkan bahwa penerimaan

retribusi pelayanan parkir di tepi jalan melampaui target. (4)

Penerimaan retribusi pendapatan pelayanan pasar dicapai dengan

simbol persentase yang sama, antara rencana dan realisasi se-

hingga diberi simbol persentase sama dengan (%=). (5) Penerimaan

pendapatan retribusi pengujian kendaraan bermotor dicapai

dengan simbol persentase yang sama antara rencana dan realisasi

sehingga diberi simbol persentase sama dengan (%=). (6) Peneri-

maan pendapatan retribusi pengujian kapal perikanan dicapai

dengan simbol persentase positif (%+). Ini menandakan bahwa

penerimaan retribusi pengujian kapal perikanan dapat melampaui

target. (7) Penerimaan pendapatan retribusi pemakai-an kekayaan

daerah dicapai dengan simbol persentase yang sama antara

rencana dan realisasi sehingga diberi simbol persentase sama

dengan (%=). (8) Penerimaan pendapatan retribusi pasar grosir/

pertokoan dicapai dengan simbol persentase positif (%+). (9) Pene-

rimaan pendapatan retribusi terminal dicapai dengan simbol per-

sentase positif (%+). (10) Penerimaan pendapatan retribusi pendi-

rian koperasi dicapai dengan simbol persentase positif (%+). (11)

Penerimaan pendapatan dari retribusi pelayanan kepelabu-hanan

(tambat dan labuh) dicapai dengan simbol persentase negatif (%-).

(12) Penerimaan pendapatan retribusi izin usaha konstruksi

dicapai dengan simbol persentase positif (%+). (13) Penerimaan

pendapatan retribusi izin kelayakan lingkungan dicapai dengan

simbol persentase positif (%+). (14) Penerimaan pendapatan

retribusi jasa tenaga kerja pada perusahaan dicapai dengan

simbol persentase sama dengan, artinya antara rencana dan

realisasi adalah sama sehingga di sini diberi simbol persentase

sama dengan (%=). (15) Penerimaan pendapatan dari retribusi

Page 229: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VIII

217

penjualan aspal dicapai dengan simbol persentase positif (%+).

(16) Penerimaan pendapatan retribusi izin mendirikan bangunan

dicapai dengan simbol persentase sama dengan, artinya antara

rencana dan realisasi adalah sama, sehingga diberi simbol

persentase sama dengan (%=). (17) Penerimaan pendapatan retri-

busi izin tempat penjualan minuman beralkohol dicapai dengan

simbol persentase negatif (%-). (18) Penerimaan pendapatan

retribusi izin trayek, dicapai dengan simbol persentase sama

dengan (%=), artinya antara rencana dan realisasi menunjukkan

jumlah yang sama. (19) Penerimaan pendapatan retribusi izin

usaha perikanan dicapai dengan simbol persentase positif (%+).

(20) Penerimaan pendapatan retribusi peruntukan penggunaan

tanah, dicapai dengan simbol persentase positif (%+). (21)

Penerimaan pendapatan retribusi izin usaha perdagangan (SIUP)

dicapai dengan simbol persentase positif (%+). (22) Penerimaan

pendapatan retribusi izin wajib daftar CV diperoleh dengan simbol

persentase positif (%+). (23) Penerimaan pendapatan retribusi izin

usaha perorangan dicapai dengan simbol persentase positif (%=).

(24) Retribusi izin usaha bahan galian dicapai dengan simbol

persentase positif (%+).

Dapat dikatakan bahwa dari 24 objek penerimaan penda-

patan retribusi daerah mendominasi simbol persentase positif

(%+). Hal ini merupakan bukti nyata adanya unsur kerja keras

semua aparatur terkait, baik aparatur pemerintah daerah mau-

pun kesadaran yang tinggi dari masyarakat wajib pajak sehingga

penerimaan pendapatan asli daerah, dari retribusi untuk tahun

2007 melampaui rencana anggaran yang telah ditetapkan

pemerintah daerah.

Ketiga, pendapatan asli daerah yang dipisahkan dan terdiri

atas hal-hal sebagai berikut. (1) Penerimaan pendapatan daerah

dari perusahaan air minum menunjukkan persentase yang sama

antara rencana dengan realisasi (%=). (2) Penerimaan pendapatan

yang diperoleh dari jasa BPD dicapai dengan simbol persentase

Page 230: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

218 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

sama dengan (%=), artinya antara rencana dengan realisasi yang

dicapai adalah sama.

Demikian pula penerimaan daerah yang dipisahkan, tampak

bahwa dari dua objek penerimaan pendapatan asli daerah yang

dipisahkan yakni rencana penerimaan dan realisasi adalah sama

dengan capaian sehingga diberi simbol persentase sama dengan

(%=). Ini menunjukkan adanya unsur kerja keras semua aparatur

terkait, baik aparatur pemerintah daerah maupun tingkat

kesadaran masyarakat wajib pajak yang begitu tinggi sehingga

penerimaan pendapatan daerah yang dipisahkan untuk tahun

2007 mencapai target sesuai rencana anggaran yang telah ditetap-

kan pemerintah daerah sama dengan realisasi yang dicapai.

Keempat, lain-lain pendapatan asli daerah yang sah dan

terdiri atas hal-hal sebagai berikut. (1) Penerimaan pendapatan

daerah dari penjualan aset daerah menunjukkan simbol persen-

tase yang negatif (%-). (2) Penerimaan pendapatan yang diperoleh

dari jasa giro dicapai dengan simbol persentase sama dengan

(%=). (3) Penerimaan pendapatan yang diperoleh dari sumbangan

pihak ketiga dicapai dengan simbol persentase positif (%+). Semua

jenis pendapatan asli daerah tersebut dapat dikatakan menun-

jukkan persentase penjualan aset daerah yang dicapai dengan

simbol persentase negatif (%-). Ini menunjukkan bahwa aset yang

dimiliki pemerintah daerah Kabupaten Buton, dimiliki bukan

tujuan untuk dijual.

Sedangkan penerimaan lain-lain pendapatan dari jasa giro

menunjukkan simbol persentase sama dengan. Artinya antara

rencana dan realisasi adalah sama sehingga diberi simbol

persentase sama dengan (%=). Kemudian lain-lain pendapatan asli

daerah yang sah dari sumbangan pihak ketiga menunjukkan

simbol persentase positif (%+). Penerimaan lain-lain PAD yang sah

untuk tahun 2007, kelihatannya mencapai target, walaupun dari

sisi penjualan aset kelihatannya tidak mencapai target, tetapi itu

Page 231: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VIII

219

bukan tujuan akhir dari Pemerintah Daerah Kabupaten Buton

untuk menjual semua aset yang dimiliki pemerintah daerah.

Kelima, penerimaan pendapatan asli daerah, dari bagi hasil

pajak dan bukan pajak terdiri atas hal-hal sebagai berikut. (1)

Penerimaan pendapatan daerah dari bagi hasil pajak mencapai

simbol persentase positif (%+). (2) Penerimaan pendapatan yang

diperoleh dari bagi hasil bukan pajak mencapai simbol persentase

positif (%+) sehingga dapat dikatakan bahwa baik objek penerima-

an pendapatan asli daerah dari bagi hasil pajak maupun bagi

hasil bukan pajak, keduanya menunjukkan simbol persen-tase

positif (%+).

Untuk penerimaan pendapatan asli daerah dari bagi hasil

pajak menunjukkan adanya unsur kerja keras semua aparatur

terkait dan kesadaran masyarakat wajib pajak yang begitu tinggi,

khususnya pembayaran pajak bumi dan bangunan, sehingga

penerimaan pendapatan daerah dari bagi hasil pajak untuk tahun

2007 juga melampaui target. Selain itu, penerimaan pendapatan

dari bagi hasil bukan pajak (SDA) juga mengalami peningkatan

sehingga penerimaan pendapatan daerah dari bagi hasil bukan

pajak tahun 2007 juga melampaui target.

Berdasarkan pengungkapan dari semua jenis penerimaan

pendapatan asli daerah Kabupaten Buton, tampak bahwa semua

penerimaan mendominasi simbol persentase positif (%+). Dari se-

kian objek penerimaan pendapatan asli daerah khusus retribusi

yang masih relatif kecil adalah penerimaan kepelabuhanan dan

penjualan minuman beralkohol, karena minuman itu banyak

mengandung mudharat daripada manfaatnya sehingga pemerin-

tah daerah betul-betul melakukan pengawasan ketat terhadap

jenis retribusi ini. Retribusi penerimaan penambatan pelabuhan

juga kecil, karena terbatasnya kapal-kapal berlabuh/bertambat di

pelabuhan Kabupaten Buton di Pasarwajo.

Page 232: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

220 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Dengan adanya kekompakan tim sebagaimana ditunjukkan

pada Gambar 8.1. di atas, tampak adanya kelompok sosial yang

fundamental, karena sudah terbina sejak awal tahun anggaran

sampai memasuki lapangan (objek pajak daerah). Membangun tim

adalah sesuatu yang fundamental, khususnya dalam membangun

tim-tim yang saling melengkapi, di mana kekuatan-kekuatan indi-

vidu menjadi produktif dan kelemahan-kelemahan individu yang

lain menjadi tertutupi, karena adanya saling kerjasama Covey

(2005: 367).

Dari gambaran tersebut dapat dimaknai bahwa manusia

harus sadar akan kelemahan-kelemahan yang dimiliki. Oleh kare-

na itu, pantas kiranya jika manusia dapat dikatakan sebagai

makhluk sosial, tidak hidup sendiri tanpa ada bantuan dari ma-

nusia/individu lainnya. Atas terbentuknya kerja tim manusia

dapat memenuhi harapan/tuntutan, di mana individu tersebut

bekerja. Ketercapaian dari apa yang diharapkan oleh atasan

mereka itu merupakan manifestasi desakan jiwa dari kelompok

tim, Walgito (2004) menyebutnya sebagai satu kesatuan dalam

kelompok psikologi sosial.

Berdasarkan capaian penerimaan pajak dan retribusi daerah

tersebut maka tampak jelas peranan Dinas Pendapatan Daerah

Kabupaten Buton, sangat penting atas keberhasilan pemungutan

Keberhasila penerimaan pen-

dapatan pajak dan retribusi daerah

karena adanya kerjasama kekom-

pakan teamwork dalam pemungutan

pajak tersebut. Hal tersebut tampak

pada persenta-se masing-masing

objek, baik pajak maupun retribusi

melam-paui target yang telah dite-

tapkan pada anggaran pendapatan

dan belanja daerah Kabupaten Bu-

ton, tahun 2007

Gambar 8.1 Kekompakan Tim Kerja

Page 233: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VIII

221

pajak dan retribusi yang dicapai. Oleh karena itu, perlu, untuk

ditingkatkan lagi penerangan tentang pentingnya pajak daerah

dan retribusi daerah yang disampaikan kepada masyarakat secara

langsung dari petugas dinas terkait di bawah koordinasi dinas

pendapatan daerah. Informasi yang diperoleh dari kasubid

penagihan dan pembukuan tersebut, peneliti mencoba melakukan

uji validitas informasi dengan cara melakukan konfirmasi dengan

kasubid akuntansi di BPKAD, serta mencocokkan dengan bukti

dokumennya, ternyata informasi yang diperoleh dari dinas

pendapatan daerah adalah benar adanya.

Sebetulnya, ada lima jenis yang tergolong dalam kategori

pendapatan asli daerah, yaitu pajak daerah dan retribusi daerah.

Kelima jenis pendapatan asli daerah tersebut memiliki pengertian

yang berbeda-beda. Pertama, pajak daerah merupakan iuran wajib

yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan tanpa imbalan

langsung, dapat dipaksakan berdasarkan undang-undang yang

berlaku, dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan peme-

rintahan dan pembangunan di daerah. Kedua, retribusi daerah

merupakan iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau

badan, di mana pembayar retribusi mendapat imbalan jasa secara

langsung dapat dipaksakan berdasarkan undang-undang Hasiara

(2008). Selanjutnya, undang-undang sebagai pendongkrak terba-

yarnya pajak dan retribusi daerah di Kabupaten Buton adalah

Undang-Undang No. 34/2000. Pada Pasal 6 undang-undang ter-

sebut, Waluyo (2007: 6) menyebutkan bahwa retribusi daerah

merupakan pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau

pemberian izin tertentu yang disediakan dan/atau diberikan

pemerintah daerah, untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

Ketiga, lain-lain pendapatan asli daerah yang sah merupakan

hasil penjualan aset tetap daerah dan jasa giro. Keempat,

penerimaan bagi hasil pajak, yaitu bagian daerah dari penerimaan

pajak bumi dan bangunan, bea perolehan hak atas tanah dan

Page 234: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

222 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

bangunan dan penerimaan sumber daya alam (Bratakusumah,

2002: 174).

Mengenai hasil kerja aparatur, Covey (2005: 201) menga-

takan bahwa pekerjaan yang efektif, apabila mencapai hasil yang

maksimal. Selain itu, pekerjaan dikatakan maksimal, jika atasan

mengharapkan stafnya, untuk memikirkan masalah-masalah

yang dihadapi. Kemudian hasil pemikiran tersebut terbukti dapat

mendatangkan penerimaan pajak, retribusi, pendapatan daerah

yang dipisahkan, lain-lain PAD yang sah, hasil bagi pajak, dan

bukan pajak. Ungkapan ini dapat ditunjukkan capaian kerja

aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Buton melalui tabel 8.1,

8.2, 8.3,8.4, dan 8.5 yang menunjukkan persentase positif atas

keberhasilan aparatur Pemerintah Kabupaten Buton dalam

perolehan PAD tahun 2007.

Secara keseluruhan penerimaan pendapatan asli daerah,

khususnya yang bersumber dari pajak daerah Kabupaten Buton

tahun 2007 mengalami peningkatan rata-rata di atas target

anggaran, jika dipersentasekan secara umum menunjukkan

simbol persentase positif (%+). Berdasarkan hasil temuan lapang-

an bahwa pajak daerah menunjukkan adanya kekompakan dan

respons positif dan/atau tanggapan positif bagi aparatur pemerin-

tah daerah dalam melakukan pungutan pajak daerah.

Perilaku tersebut dapat ditunjukkan dengan menggunakan

indikator sebagaimana disebutkan. Sebelumnya, telah ditetapkan

indikator penilaian persentase dari masing-masing capaian.

Pertama, indikator (A) Jika penerimaan pendapatan asli daerah

dari pajak daerah mencapai 100% ke atas diberi simbol persen-

tase positif (%+). Artinya, pihak aparatur pemerintah daerah pada

saat melakukan pemungutan pajak daerah sangat antusias yang

disebabkan adanya dorongan atau motivasi tinggi dalam jiwa

aparatur sehingga penerimaan pajak daerah dapat melampaui

target.

Page 235: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VIII

223

Kedua, indikator (B) penerimaan pendapatan asli daerah

dari pajak daerah yang dicapai mulai dari 80% s.d. 100% diberi

simbol persentase sama dengan (%=), artinya rencana penerimaan

pendapatan pajak daerah sama dengan realisasi penerimaan

pendapatan pajak daerah yang dicapai. Jika kondisi ini terjadi,

menunjukkan bahwa aparatur telah berusaha secara maksimal,

walaupun hasil yang dicapai sebatas rencana. Kondisi penerimaan

pendapatan pajak daerah dapat dikatakan masih baik, karena

rencana pendapatan asli dari pajak daerah tercapai.

Ketiga, indikator (C), yakni penerimaan pendapatan asli

daerah dari pajak daerah dikatakan kurang, jika persentase

penerimaan hanya mencapai antara 69% s.d. 79%. Pendapatan

dari pajak daerah seperti ini diberikan simbol persentase negatif

(%-), artinya walaupun aparatur telah mengeluarkan berbagai

upaya yang ditempuh untuk meningkatkan penerimaan pajak

daerah, tetapi tidak mendapatkan hasil yang diharapkan.

Kondisi ini dikategorikan aparatur tidak tanggap dalam

melihat momen-momen yang dapat digunakan untuk melakukan

penagihan pajak sehingga persentase penerimaan pajak daerah

tidak tercapai. Berikut disajikan gambar capaian dari enam objek

pajak daerah.

Retribusi

Daerah

Indikator C

2 Objek %-Pajak

Daerah

Indikator B

1 Objek %=Pajak

Daerah

Indikator A3 Objek %+

Pajak

Daerah

Rata-rata

PajakDaerah A

%+

Ka

rena

mela

mp

auita

rget

,

mak

adib

eri

kan

jem

pol

Gambar 8.2 Persentase Rata-rata Penerimaan Pajak Daerah

memberikan jempol positif (%+)

Page 236: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

224 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

sumsi minuman beralkohol sehingga dapat merusak mental selu-

ruh lapisan masyarakat secara umum. Rusaknya mental apa-

ratur dan masyarakat pada akhirnya merusak seluruh tatanan

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Bagi penulis, sumber penerimaan retribusi daerah ber-

sumber dari retribusi izin tempat penjualan minuman beralkohol.

Namun, tidak menjadi masalah, karena dengan rendahnya izin

tempat penjualan minuman beralkohol akan memperoleh hikmah

dari pajak yang lain, yaitu mengalami peningkatan yang luar

biasa. Di sinilah keagungan dan kebesaran Allah swt, atas segala

kehendak-Nya. Penerimaan retribusi pendapatan asli daerah yang

berasal dari pelayanan kepelabuhanan memiliki persentase yang

cukup rendah dan hanya memperlihatkan simbol persentase

negatif (%-), tetapi bukan berarti bahwa aparatur tidak respons

atas sumber-sumber penerimaan daerah dari jasa kepelabuhan-

an. Hal itu disebabkan atas kurangnya para pengguna kapal yang

bertambat di pelabuhan Ibukota Kabupaten Buton, mengingat

saat ini masih relatif baru hijrah dari Kota Bau-bau sekitar tahun

2003 yang membuat Ibukota Kabupaten Buton menjadi sunyi,

namun turunnya retribusi dari penambatan jasa kepelabuhanan

dapat diimbangi dengan sumber-sumber PAD yang lain.

Di Kabupaten Buton saat ini hanya ada 24 sumber peneri-

maan pendapatan dari retribusi. Dari jumlah tersebut hanya ada

dua jenis retribusi yang mengalami penurunan, yaitu: (1) retribusi

izin tempat penjualan minuman beralkohol, menunjukkan

persentase negatif (%-) dan (2) retribusi jasa penambatan jasa

kepelabuhanan hanya dicapai dengan simbol persentase negatif

(%-). Jadi masih ada 22 jenis retribusi yang menunjukkan

penerimaan pendapatan dari retribusi yang menunjukkan simbol

persentase positif (%+). Jika dirata-ratakan secara keseluruhan,

penerimaan pendapatan asli daerah dari retribusi daerah menca-

pai persentase yang membanggakan, yaitu indikator A, dengan

simbol persentase positif (%+).

Page 237: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VIII

225

Penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah, hendaknya

dapat disesuaikan dengan peraturan pemerintah nomor 65 Tahun

2001, tentang pajak daerah. Peraturan pemerintah yang dimak-

sud adalah memberikan gambaran terhadap pemerintah daerah

untuk melakukan upaya-upaya peningkatan penerimaan pajak

dan retribusi daerah, dan jangan sampai menambah beban

masyarakat sehingga dapat menimbulkan distorsi ekonomi, baik

jangka pendek maupun jangka panjang. Pilihan terbaik bagi

pemerintah daerah adalah, melakukan upaya-upaya penyeder-

hanaan berupa pemungutan efisiensi biaya administrasi dan

pemungutan untuk memperkecil jumlah tunggakan, dan jangan

lupa untuk menegakkan sanksi hukum bagi para penghindar

pajak.

Penurunan penerimaan kedua jenis (objek) retribusi ini tidak

menyebabkan penurunan pendapatan asli daerah secara keselu-

ruhan. Oleh karena itu, dukungan atau respons dari peran serta

aparatur dalam memberikan berbagai penyuluhan, terutama

untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. Kedua sumber

penerimaan pendapatan asli daerah, seperti pajak dan retribusi

daerah harus dikembangkan sehingga daerah memiliki keter-

sediaan dana untuk membiayai kebutuhan daerah sendiri.

Jika daerah memiliki kemampuan keuangan memadai maka

daerah dengan leluasa untuk menggunakan dana tersebut,

sebagaimana tercantum dalam laporan keuangan Pemerintah

Daerah Kabupaten Buton, yang menunjukkan bahwa laporan

keuangan berupa neraca daerah dapat diketahui dengan pasti

bahwa Kabupaten Buton mempunyai kekuatan maupun kelemah-

an-kelemahan yang dimiliki daerah melalui neraca daerah,

sebagaimana ditampilkan pada Bab 9 Tabel 9.3.

Untuk menjaga kesinambungan, penerimaan pendapatan

pajak daerah dan penerimaan pendapatan dari retribusi daerah,

Harun (2003) mengusulkan agar penerangan atau penyuluhan

kepada seluruh lapisan masyarakat wajib pajak terus diting-

Page 238: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

226 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

katkan. Jika penerangan tersebut dilakukan, sebaiknya aparatur

yang memiliki kompetensi yang memadai, terutama pemahaman

dari masing-masing jenis pajak harus dipahami secara memadai.

Demikian pula penerimaan pendapatan dari retribusi dae-

rah, hasil temuan lapangan menunjukkan adanya respons positif

(tanggapan positif) bagi aparatur pemerintah daerah sehingga

penerimaan pendapatan dari retribusi daerah mengalami pening-

katan. Oleh karena begitu luasnya objek retribusi daerah ini maka

penulis menggunakan indikator keberhasilan pemerintah daerah

dalam menangani retribusi daerah sebagai berikut. (A) Persentase

penerimaan pendapatan retribusi daerah 100% ke atas diberi

simbol respons positif (%+), yakni pemaknaan penerimaan penda-

patan dari retribusi daerah sangat baik (sangat respons). (B)

persentase penerimaan pendapatan retribusi daerah yang dicapai

80% s.d. 100% disebut baik, yakni pemaknaan penerimaan pen-

dapatan dari retribusi daerah adalah baik, ini menunjukkan ada-

nya respons kondisi diberi simbol persentase sama dengan (%=).

(C) sedangkan penerimaan pendapatan retribusi daerah dengan

persentase 69% s.d. 79% jika penerimaan pendapatan daerah

seperti ini, diberi simbol persentase negatif (%-), yakni pemaknaan

penerimaan pendapatan dari retribusi daerah adalah kurang.

Dari indikator-indikator tersebut, jika ditayangkan melalui

gambar dapat dilihat sebagai berikut.

Page 239: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VIII

227

Gambar 8.3 Persentase Rata-Rata Penerimaan Retribusi Daerah

Memberikan Jempol Positif (%+)

Berdasarkan rata-rata capaian penerimaan pajak daerah

sebagaimana tampak pada gambar tersebut menunjukkan bahwa

penerimaan retribusi daerah di Kabupaten Buton dikategorikan

sangat baik. Itu disebabkan adanya (respons), positif dari apa-

ratur sehingga persentase penerimaan memberikan simbol per-

sentase positif (%+). Tingginya capaian persentase tersebut

disebabkan adanya kerja keras aparatur dalam melakukan pena-

gihan pajak sehingga dapat mencapai keberhasilan yang luar

biasa dalam mengumpulkan penerimaan pendapatan daerah yang

berasal dari retribusi daerah. Di atas Marshall (2006) Menyatakan

bahwa simbol positif (+) menunjukkan adanya motivasi, sedang-

kan simbol negatif menunjukkan tidak ada motivasi dalam diri

aparatur. Oleh karena itu, persentase capaian penerimaan retri-

busi daerah sebagaimana terlihat pada Gambar 8.3 menunjukkan

capaian rata-rata yang dapat menduduki indikator sangat baik

dengan nilai A dengan simbol persentase positif (%+), menunjuk-

kan bahwa aparatur yang melakukan penagihan pajak mempu-

Retribusi Daerah

Indikator C 2 Objek Retribusi Daerah

Indikator B 7 Objek

Retribusi Daerah

Indikator A 15 Objek Retribusi Daerah

Rata-rata Retribusi Daerah peroleh

indikator A

%+

Kar

ena

mel

ampau

i ta

rget

,

mak

a dib

erik

an j

empol

%-

%+

%=

Page 240: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

228 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

nyai motivasi tinggi sehingga penerimaan retribusi dapat melam-

paui target penerimaan retribusi daerah.

C. Konsep Psikologi Sosial atas Sikap dan Perilaku Aparatur Pemda

Psikologi sosial dan sikap positif bagi aparatur merupakan

satu kesatuan yang utuh, jika dilakukan pengkajian mendalam

tentang hakikat manusia sebagai aparatur dalam lingkungan

kehidupan sehari-hari. Manusia dalam lingkungan kehidupan

sehari-hari selain memiliki saling ketergantungan terhadap sesa-

manya, juga terhadap lingkungan di mana manusia itu berada.

Para ahli psikologi berpendapat bahwa sikap dapat dibagi menjadi

dua kategori, yaitu (a) sikap positif dan (b) sikap negatif. Namun,

ada yang Menyatakan bahwa kedua sikap tersebut dapat dibentuk

oleh manusia itu sendiri. Pembentuk sikap, perilaku, sosiologi,

psikologi, maupun gabungan dari psikologi sosial adalah kata-

kata atau kalimat maupun simbol-simbol tertentu yang dapat

melahirkan pemaknaan atas kejadian/peristiwa tertentu yang

dipengaruhi oleh mindset manusia itu sendiri.

Pembentukan manusia terhadap kedua sikap tersebut

sangat ditentukan oleh mindset manusia yang sangat tergantung

kepada beberapa hal, seperti: (a) latar belakang pendidikan, (b)

sosial keluarga, (c) ekonomi, dan (d) lingkungan di mana manusia

tersebut berada. Sikap positif, umumnya disimbolkan dengan

berbagai cara, misalnya dengan menganggukkan kepala yang

dimaknai bahwa individu tersebut setuju dengan apa yang dilihat,

didengar, dikerjakan oleh lingkungan di mana individu tersebut

telah dan/atau sudah melakukan suatu tindakan.

Sementara itu, pada sikap negatif umumnya tidak menun-

jukkan adanya gejolak tertentu, namun dapat menunjukkan

adanya simbol tertentu, baik itu dilihat, didengar, dan dirasakan

namun individu tersebut dapat menunjukkan adanya tanda-tanda

yang dapat dibaca dari perilaku individu tertentu, dan dapat

dilihat pada kedua gambar berikut. Gambar 8.4 ini meru-

Page 241: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VIII

229

pakan gambar atau simbol-simbol menunjukkan adanya sikap

positif terhadap berbagai hal. Selanjutnya, gambar atau simbol

yang menunjukkan tidak adanya respons terhadap berbagai

kegiatan yang dapat mendatangkan penerimaan daerah dapat

ditunjukkan pada gambar 8.5. berikut ini

Keterangan:

a. Gambar 8.4 adalah simbol yang memberikan respons terhadap

semua pekerjaan yang diberikan oleh atasan dan tidak enggan

melakukannya dengan berbagai cara untuk mencapai kesuk-

sesan pekerjaan tersebut. Selain itu, ada semacam beban yang

diletakkan atasan di atas kepala bawahan (aparatur) untuk

melaksanakan pekerjaan. Aparatur tersebut respons positif

atas beban yang diserahkan atasan terhadapnya.

b. Gambar 8.5 adalah simbol yang tidak memberikan respons

(tidak menanggapi) terhadap pekerjaan yang diberikan atasan dan

enggan (merasa berat) untuk melakukannya sehingga pekerjaan

tersebut tidak dapat dilakukan. Oleh karena merasa terpaksa,

akibatnya tidak maksimal, karena tidak maksimal maka hasil

yang didapat dari pekerjaan tersebut tidak tercapai. Gambar 8.4

dan 8.5 mirip, tetapi tidak sama, kedua gambar tersebut

menunjukkan adanya persamaan dan perbe-daan. Persamaannya

terletak pada beban yang dijunjung pada Gambar 8.4 dan 8.5,

tetapi perbedaannya dapat dicermati dari mulut kedua individu

(aparatur) tersebut sangat berbeda antara aparatur yang memiliki

respons positif dibandingkan dengan aparatur yang tidak memiliki

respons terhadap stimulus yang diterima (diadaptasi dari Bastian,

2006: 33).

Pemberian makna dari gambar pertama adalah mulutnya

melengkung ke bawah, sedangkan gambar kedua mulutnya me-

lengkung ke atas. Artinya, jika mulut melengkung ke bawah

menunjukkan bahwa individu tersebut mempunyai respons positif

terhadap apa yang akan dikerjakan, apa yang dilihat, apa yang

Page 242: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

230 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

dirasakan, dan lain-lain maka orang tersebut setuju terhadap

sesuatu yang akan dikerjakan.

Namun pada gambar kedua, dengan simbol mulut meleng-

kung ke atas menunjukkan bahwa orang/individu tersebut tidak

menanggapi terhadap apa yang akan dikerjakan, apa yang dilihat,

apa yang dirasakan, dan lain-lain maka orang tersebut tidak

memiliki tanggapan atau respons terhadap berbagai hal dan sifat

orang seperti ini adalah acuh atau tidak peduli (Bastian, 2006:

33). Kedua gambar tersebut, sebetulnya bisa dibentuk agar

melahirkan tanggapan positif terhadap berbagai hal yang muncul

dalam pandangan mereka. Keduanya dapat membentuk perilaku

positif terhadap apa yang diterima melalui pancaindra manusia

dan/atau individu tersebut. Antara sikap dan perilaku tersebut

dapat dilakukan penelusuran maupun penyelidikan lebih lanjut

sehingga dapat menerangkan kegiatan-kegiatan manusia pada

umumnya. Kondisi ini masuk dalam wilayah psikologi khusus

yang mengkaji dan menyelidiki masalah-masalah yang berhu-

bungan dengan kegiatan dalam jiwa manusia itu sendiri (indivi-

du/aparatur) pemerintah daerah.

Psikologi khusus ini masuk dalam wilayah psikologi sosial

yang berkaitan dengan situasi sosial. Situasi sosial dapat diben-

tuk dari berbagai interaksi sosial (hubungan timbal balik), yaitu

antara manusia dengan manusia, antara manusia dengan buda-

ya, antara manusia dengan lingkungannya, dan antara manusia

(aparatur) dengan organisasi, di mana individu/ manusia/

aparatur tersebut berada (Gerungan, 2004: 31).

1. Konsep Psikologi Sosial atas PAD

Berdasarkan uraian tersebut bahwa lingkup psikologi sosial

adalah menguraikan dan menerangkan kegiatan-kegiatan manu-

sia, khususnya kegiatan dalam situasi sosial. Situasi sosial

dibentuk dari berbagai interaksi sosial (hubungan timbal balik),

yaitu antara manusia dengan manusia, antara manusia dengan

Page 243: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VIII

231

budaya, dan antara manusia dengan lingkungan di mana manu-

sia tersebut berada (Gerungan, 2004: 31).

Pandangan ini dapat kita kaitkan dengan pajak daerah,

keberhasilan dalam pemungutan pajak daerah oleh aparatur

pemerintah daerah yang lebih mengarah pada kegiatan sosial

untuk kemaslahatan masyarakat di daerah. Kemaslahatan yang

dimaksudkan di sini, tentu berkaitan erat dengan besar kecilnya

pendapatan asli daerah yang dipungut dan dikelola oleh pemerin-

tah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di

daerah. Kesejahteraan masyarakat daerah dapat dicapai apabila

pendapatan asli daerah dapat memenuhi target yang telah dite-

tapkan berdasarkan RAPB yang telah direncanakan sebe-lumnya.

2. Konsep Psikologi Sosial atas Penerimaan Pajak Daerah

Pajak daerah dipungut dari penerimaan pajak hotel dan

restoran, hasil penerimaan pajak tersebut sebagai sebuah infor-

masi. Analisis informasi penerimaan pajak daerah dari perspektif

psikologi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: (a) informasi

kesan menguat dan (b) informasi kesan melemah (Gerungan,

2004).

Informasi kesan menguat terhadap penerimaan pajak daerah

menunjukkan adanya respons positif terhadap penerimaan

pendapatan asli daerah, baik pajak hotel maupun restoran.

Berdasarkan informasi kesan menguat ini, secara psikologi dapat

diterjemahkan bahwa aparatur merasa bangga, baik kepada diri

sendiri, maupun kepada sesama aparatur, dan kemungkinan

akan bangga kepada atasan. Jika semua pekerjaan aparatur

diawali dengan doa dan serahkan kepada Tuhan Yang Maha

Kuasa, tentu individu yang bersangkutan lebih bangga dan

bersyukur kepada Allah swt. atas segala upaya yang dilakukan

selama ini. Informasi kesan menguat sebagaimana dijelaskan

tersebut dapat dilihat pada pemberian makna dari simbol

persentase positif (%+), artinya penerimaan pendapatan dari pajak

daerah dapat melampaui target yang telah ditetapkan.

Page 244: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

232 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Sebaliknya, informasi kesan melemah dari penerimaan pen-

dapatan asli daerah dapat memberikan pemaknaan bagi banyak

orang (aparatur) dengan simbol persentase negatif (%-) ini mena-

ndakan bahwa penerimaan pendapatan dari pajak daerah tidak

atau belum mencapai target yang diinginkan sehingga informasi

semacam ini dapat melemahkan semangat kita, mengi-ngat upa-

ya-upaya dilakukan selama ini ternyata tidak membuah-kan hasil

yang diharapkan.

Implikasi negatif atas informasi kesan melemah akan meng-

akibatkan rasa putus asa, jika seseorang tidak memiliki dasar

agama yang kuat maka akan mengakibatkan frustasi. Akan tetapi,

jika seseorang memiliki fondasi agama yang kuat maka aparatur

tersebut akan Menyatakan bahwa keberuntungan belum memi-

hak padanya. Jika manusia memiliki mindset yang positif maka

manusia tersebut akan berkata bahwa Allah belum menga-bulkan

segala upaya dilakukan selama ini dan aparatur/manusia sadar

sesegera mungkin untuk melakukan introspeksi diri, barangkali

ada sesuatu tidak disadari selama ini dan atau kemungkinan

melanggar hal-hal yang dilarang oleh Allah swt. sehingga hal itu

merupakan peringatan/teguran kepada apa-ratur/manusia terse-

but sebagai makhluk sosial dan beriman kepada Allah swt.

Karena sebagai makhluk sosial dan beriman kepada Allah

maka akan tercipta kerja sama yang baik antarsesama manusia

dalam organisasi. Dengan adanya kerjasama ini akan melahirkan

gagasan atau ide-ide baru yang ditempuh oleh individu untuk

meningkatkan penerimaan pendapatan daerah dari aspek pajak

daerah, seperti pajak hotel, restoran, dan daerah lainnya.

Pendapat tersebut disambut oleh Saleh (2005) yang menga-

takan bahwa manusia hanya pandai berusaha dan berencana,

namun yang menentukan segalanya adalah kehendak dari Allah

swt. Pendapat senada disampaikan oleh Taimiyah dalam Kamal

(2006), yakni di sinilah telak keadilan Allah swt. dan di sini

pulalah terciptanya neraca yang diciptakan oleh Allah swt.,

Page 245: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VIII

233

karena tidak ada positif kalau tidak ada negatif, demikian pasti

silih berganti.

Berdasarkan Gambar 8. 6 menunjukkan adanya persepsi

yang berbeda, jika kita amati secara mendalam dari kedua simbol

itu akan menimbulkan perbedaan persepsi seseorang terhadap

kedua simbol tersebut. Dari perbedaan persepsi dari kedua ga-

mbar tersebut, kebanyakan orang tentu lebih merespons/ memi-

hak kepada simbol persentase positif (%+A), jika konteksnya

adalah persentase penerimaan pendapatan asli daerah yang

bersumber dari pajak daerah. Gambar sebelah kanan menun-

jukkan simbol persentase (%+A) yang menandakan bahwa pene-

rimaan pendapatan dari pajak daerah mengalami peningkatan.

Berdasarkan rata-rata persentase penerimaan pajak daerah seba-

gaimana ditunjukkan pada Gambar 8.2 bahwa penerimaan pajak

daerah dapat melampaui target. Berarti, dapat dikatakan bahwa

penerimaan pajak daerah di atas 100%, dengan indikator (A),

sebagaimana pada Gambar 8.6 sebelah kanan.

Pada gambar sebelah kiri menunjukkan simbol persentase

negatif (%-). Hal tersebut menunjukkan bahwa penerimaan pajak

daerah tidak mencapai target sehingga diberi simbol persentase

negatif (%-). Simbol ini memberikan pemahaman kepada banyak

orang bahwa aparatur pemerintah daerah tidak becus dalam

memberdayakan seluruh potensi yang dimiliki sehingga peneri-

maan pendapatan asli daerah tidak mencapai target simbol

(% -) PPD

C

(% +) PPD

A

Gambar 8.6 Persentase Penerimaan Pajak Daerah

Page 246: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

234 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

aparatur pemungut pajak daerah ditunjukkan pada Gambar 8.7

tidak menunjukkan adanya respons sehingga simbol yang didapat

adalah seperti Gambar 8.7.

Sebaliknya, pada persentase penerimaan pendapatan asli

daerah yang bersumber dari pajak daerah menunjukkan adanya

peningkatan yang disimbolkan dengan persentase positif (%+A).

Simbol ini memberikan tanggapan banyak orang bahwa, aparatur

dalam menangani pajak cukup koorperatif. Aparatur yang memi-

liki sifat koorperatif atau respons yang tinggi terhadap pemu-

ngutan pajak daerah dapat ditunjukkan pada gambar aparatur,

seperti pada Gambar 8.8 menunjukkan adanya respons

positif terhadap penerimaan pajak daerah.

3. Psikologi Sosial atas Penerimaan Retribusi Daerah

Retribusi daerah dipungut dari berbagai sumber penerimaan

retribusi daerah sebagai sebuah informasi. Telaah informasi pene-

rimaan retribusi daerah dari perspektif psikologi sama dengan

analisis informasi pada penerimaan pajak daerah sebagai berikut.

(a) Informasi kesan menguat dapat menghasilkan informasi bahwa

pendapatan asli daerah yang diperoleh dari retribusi dapat me-

lampaui target. (b) Informasi kesan melemah menggambarkan

informasi dari pendapatan asli daerah yang diperoleh dari retri-

busi tidak mencapai target (diadaptasi dari konsep psikologi, Ge-

rungan, 2004).

Informasi kesan menguat terhadap penerimaan retribusi

daerah menunjukkan adanya respons positif terhadap penerima-

an pendapatan asli daerah berupa retribusi daerah dapat

melampaui target yang telah ditetapkan pemerintah. Berdasarkan

informasi kesan menguat secara psikologi dapat diterjemahkan

bahwa aparatur merasa bangga, baik kepada diri sendiri maupun

kepada sesama aparatur terlebih kepada atasannya, apabila

semua pekerjaan yang dilakukan oleh aparatur dipasrahkan

kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, setelah aparatur yang bersang-

kutan telah menggunakan segala upaya yang ditempuh untuk

Page 247: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VIII

235

mencapai keberhasilan. Jika aparatur memiliki fondasi agama

yang kuat, tentu aparatur yang bersangkutan lebih bangga dan

bersyukur kepada Allah swt. karena segala upaya yang dilakukan

selama ini dapat dikabulkan oleh Allah swt. Informasi kesan

menguat sebagaimana dijelaskan dengan simbol persentase positif

(%+A).

Sebaliknya, informasi penerimaan pendapatan asli daerah

dari aspek retribusi daerah memberikan kesan melemah maka pe-

maknaan banyak orang atau (aparatur) terhadap informasi kesan

melemah menunjukkan penerimaan pendapatan dari retribusi

daerah tidak mencapai target sehingga diberi simbol persentase

negatif (%-). Informasi kesan melemah sekaligus dapat melemah-

kan semangat, baik kepala SKPD tertentu maupun tanggapan

banyak orang bahwa pemerintah daerah tidak berhasil dalam

melakukan pemungutan retribusi daerah, mengingat semua

upaya telah dilakukan selama ini ternyata tidak membuahkan

hasil maksimal (tidak mencapai target).

Implikasi negatif atas informasi kesan melemah dari penda-

patan asli daerah dari aspek retribusi tentu akan mengakibatkan

rasa putus asa, jika seseorang tidak memiliki dasar fondasi agama

yang kuat. Akan tetapi, jika seseorang memiliki fondasi agama

yang kuat maka aparatur tersebut hanya akan Menyatakan

keberuntungan belum memihak padanya. Jika manusia memiliki

mindset yang positif maka akan berkata Allah belum mengabul-

kan segala upaya dilakukan selama ini. Kemudian aparatur/

manusia tersebut segera melakukan introspeksi diri, barangkali

ada hal-hal tidak disadari selama ini melanggar hal-hal yang

dilarang oleh Tuhan sehingga menjadikan peringatan/teguran

bagi aparatur sebagai makhluk sosial.

Sebagai makhluk sosial, akan tercipta adanya kerjasama

yang baik antarsesama aparatur yang ada dalam organisasi.

Dengan adanya kerjasama akan melahirkan gagasan atau ide-ide

baru yang akan ditempuh oleh para individu (manusia) untuk

Page 248: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

236 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

meningkatkan penerimaan daerah dari aspek retribusi daerah,

seperti retribusi pasar dan retribusi lainnya sebagai unsur PAD.

Untuk lebih memperkuat pandangan tersebut, Saleh (2005)

Menyatakan bahwa manusia hanya pandai berusaha dan beren-

cana namun yang menentukan segalanya berpulang kepada ke-

hendak dari Tuhan sebagai penentu segalanya. Pendapat senada

juga disampaikan oleh Taimiyah dalam Kamal (2006) menyam-

paikan bahwa di sinilah telak keadilan Allah swt. Di sini akan

tercipta neraca yang diciptakan Tuhan, yaitu tidak mungkin ada

positif jika tidak ada negatif, demikian pasti silih-berganti.

Sebetulnya, neraca yang dimaksudkan di sini bukan hanya

yang diartikan pada sebatas neraca yang terdapat dalam laporan

keuangan, melainkan neraca keadilan yang telah ditentukan oleh

Tuhan. Neraca keadilan yang dimaksud di sini adalah terciptanya

keseimbangan dan/atau keadilan yang diciptakan Allah swt.,

seperti: (a) siang keseimbangannya adalah malam, (b) laki-laki

keseimbangannya perempuan, (c) jantan keseimbangannya betina,

(d) tinggi keseimbangannya rendah, dan masih banyak lagi

contoh-contoh keseimbangan yang diciptakan oleh Tuhan Yang

Maha Esa.

Berdasarkan gambar 8.8 di atas menunjukkan ada nya

persepsi yang berbeda, dari penerimaan retribusi daerah menga-

lami adanya perbedaan persepsi seseorang atau banyak orang

tentang penerimaan kedua simbol tersebut. Perbedaan persepsi

itu wajar dan harus ada pada setiap orang. Kedua Gambar ter-

sebut banyak orang merespons atau memihak kepada simbol

persentase positif (%+A) dan jika konteksnya adalah persentase

penerimaan pendapatan daerah dari retribusi daerah. Gambar

sebelah kanan tersebut menunjukkan simbol persentase positif

dengan simbol (%+A) simbol ini menandakan bahwa, penerimaan

pendapatan daerah dari retribusi daerah mengalami peningkatan.

Jika melihat rata-rata penerimaan retribusi daerah sebagaimana

Page 249: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VIII

237

tampak pada Gambar 8.3 menunjukkan penerimaan retribusi

daerah di atas 100% dengan indikator (A).

Sedangkan pada gambar sebelah kiri di atas, menunjukkan

penerimaan pendapatan retribusi daerah tidak mencapai target

sehingga persentase capaian diberikan dengan simbol persentase

negatif (%-). Kondisi ini menandakan bahwa penerimaan retribusi

daerah menunjukkan pemahaman kepada banyak orang bahwa

aparatur pemerintah daerah tidak becus dalam memberdayakan

seluruh komponen sehingga penerimaan pendapatan asli daerah

dari retribusi tidak mencapai target (%-). Akibat tidak tercapainya

target yang diterima dapat mengakibatkan rasa penyesalan atas

segala upaya dilakukan. Keadaan seperti ini secara psikologi

dapat menimbulkan rasa apatis atau pesimistis, orang-orang yang

merasa pesimis tampak pada Gambar 8.10 berikut ini.

Sebaliknya, pada persentase penerimaan pendapatan asli

daerah yang bersumber dari retribusi daerah menunjukkan

adanya peningkatan, yang disimbolkan dengan persentase positif

(%+A). Simbol ini memberikan tanggapan kepada banyak orang

bahwa aparatur dalam menangani pemungutan pajak kooperatif,

dan orang yang memiliki sifat kooperatif (optimisme/antusias)

tinggi dapat dilihat pada Gambar 8.9 inilah simbol yang me-

warnai kehidupan masa depan, dengan semangat yang bernilai

positif, secara psikologi orang yang memiliki sikap positif, akan

menambah gairah maupun 8.10.

Kedua gambar tersebut tampak adanya perbedaan antara

Gambar 8.9 dengan Gambar 8.10. Gambar 8.9 memperlihatkan

adanya sifat optimisme yang tinggi terhadap pekerjaan yang

dibebankan padanya. Gambar 8.10 sangat berbeda dari Gambar

8.10, yang menunjukkan sifat pesimistis bagi orang yang bersang-

kutan dan enggan untuk melakukan pekerjaan dibebankan kepa-

danya. Berbeda dari Gambar 8.9. sebelah kanan menunjukkan

persentase capaian penerimaan pajak dan retribusi melampaui

target sehingga diberi simbol

Page 250: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

238 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

persentase positif (%+). Jika kita cermati Gambar 8.6 dan

8.9 digabung menjadi satu akan menimbulkan berbagai persepsi

yang beraneka ragam. Perbedaan persepsi tersebut dipengaruhi

oleh banyak unsur yang melekat pada diri pemersepsi itu sendiri.

Gambar 8.11 Kepala Dinas Pendapatan sedang Menghitung PAD

Kepala dinas pendapatan daerah lagi

memikirkan mengapa terjadi perbedaan

antara persentase penerimaan pajak

daerah pada wilayah satu dengan wilayah

tiga tidak sama, apa penyebabnya. Demi-

kian pula persentase penerimaan retribusi

daerah antara wilayah dua dengan pene-

rimaan retribusi pada wilayah empat juga

terjadi perbedaan. Dengan adanya perbe-

daan tersebut.

Kepala dinas setiap awal tahun anggaran selalu membe-

rikan penjelasan kepada setiap dinas terkait dalam pengelolaan

pajak dan retri-busi daerah. Tujuan penjelasan pada setiap awal

tahun ini dimaksudkan untuk memberikan bekal ketika para

Gambar 8.12. Pejelasan Kepala Dinas Pendapatan

1

3 2

4

(% -)

PRD

(% +)

PRD

A

(% -)

PPD

(% +)

PPD

A

Kenapa disini terjadi penerimaan pajak persentase yang negatif kenapa tidak sama dengan di atas.

Sedangkan disini terjadi penerimaan retribusi menunjukkan ersentase positif ?

Ko disini terjadi penerimaan pajak ersentase

positif ?

Lagi hitung kenapa penerimaan retribusi daerah menunjukan

persentase negatif ?

Page 251: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VIII

239

aparatur terjun ke lapangan, untuk melakukan pemungutan dan

pena-gihan pajak daerah.

Secara psikologi, Gambar 8.11 dapat dijelaskan sebagai

berikut. (1) persentase penerimaan pendapatan asli daerah yang

bersumber dari pajak daerah menunjukkan simbol persentase

negatif (%-). Simbol ini secara psikologi dapat memengaruhi

tanggapan banyak orang pada pemikiran pesimistis, mengingat

target penerimaan pendapatan asli daerah yang bersumber dari

pajak daerah maupun retribusi daerah tidak tercapai dan

persentasenya negatif (%-).

Sebaliknya, pada gambar tersebut dijelaskan pada sisi

penerimaan retribusi maupun pajak daerah menunjukkan simbol

persentase positif (%+A). Secara psikologi, simbol ini memengaruhi

tangga-pan banyak orang pada pemikiran oportunistis, karena

target penerimaan pendapatan asli daerah

yang bersumber dari pajak maupun retribusi daerah dapat

tercapai.

Gambar 8.14 yang tampak

pada sebelah kanan ada-

lah gambar pertemuan ru-

tin yang diadakan setiap

bulan, tujuannya adalah

membahas kendala-ken-

dala yang dihadapi Petu-

gas pajak di lapangan. Rapat pertemuan rutin ini umumnya

dipimpin langsung oleh kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupa-

ten Buton. Jika kepala dinas berhalangan, maka dapat digantikan

oleh kepala bidang dinas pendapatan daerah yang membidangi

pemungutan/penagihan dan pembukuan.

Pada gambar tersebut dapat dijelaskan melalui Gambar 8.14

persentase penerimaan pendapatan asli daerah. Tujuan diadakan

pertemuan setiap bulan dipimpin langsung oleh kepala dinas

pendapatan daerah adalah memberikan bimbingan atas kebun-

Gambar 8.13. Rapat dengan aparatur lapangan

Page 252: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

240 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

tuan-kebuntuan yang tidak dapat diselesaikan secara individu

tentang masalah-masalah dihadapi aparatur di lapangan selama

satu bulan. Pertemuan yang digelar setiap bulan diarahkan pada

upaya-upaya dilakukan untuk meningkatkan penerimaan pajak

dan retribusi daerah.

Dapat dipahami bahwa timbulnya semangat dari dalam diri

individu aparatur dapat ditandai melalui beberapa hal, antara

lain: mau, tidak malu bertanya, tidak kenal lelah, kerja keras,

sportif, dan mengakui kelemahan/kekurangan dimiliki.

Pernyataan merupakan salah satu ungkapan yang disampaikan

oleh kepala bagian akuntansi keuangan daerah Kabupaten Buton.

Selain itu, juga dapat ditandai dengan keberhasilan aparatur

(bendahara) pembantu di masing-masing unit kerja, melakukan

penagihan/pengumpulan terhadap PAD di bawah koordinasi

Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Buton, berikut ungkapan

informan kunci. Bpk. Nasiri, S.Sos, 6 Agustus, 2008 mengungkap-

kan keberhasilan dari sembilan belas badan, dinas, kantor, bagi-

an, dan UPTD dalam melakukan penagihan/pengumpulan pajak

dan retribusi daerah sebagai unsur pendapatan asli daerah (PAD)

itu atas dasar kerja sama yang baik dilakukan seluruh jajaran

pemerintahan mulai dari pemerintah daerah sampai pada tingkat

desa/kelurahan.

Bapak Nasiri, S.Sos. sebagai kepala bidang penerimaan

pajak pendapatan asli daerah pada Dinas Pendapatan Daerah

Kabupaten Buton. Beliau Menyatakan bahwa pekerjaan ini me-

mang tidak mudah, karena selalu berbenturan dengan masyara-

kat yang tidak paham masalah pajak. Di situ sempat minta pen-

dapat pada peneliti bahwa apa yang harus dilakukan sehingga

mereka mau mengerti dengan pekerjaan kami di daerah. Peneliti

Menyatakan tidak ada yang bagus untuk dilakukan kecuali,

penyuluhan secara terus menerus. Pertama, penyuluhan kepada

masyarakat sehingga masyarakat memahami kehidupan berbang-

sa dan bernegara, apalagi sumber keuangan negara sebetulnya

Page 253: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VIII

241

dari masyarakat secara keseluruhan. Kedua, jika aparatur mela-

kukan penyuluhan jangan melibatkan aparatur yang tidak

mengerti. Keterlibatan aparatur yang mengerti tentang manfaat/

fungsi dari PAD akan membawa manfaat karena masyarakat kita

sekarang sudah pada pintar sehingga penjelasan-penjelasan yang

diberikan dapat meyakinkan masyarakat yang lebih menyentuh

kehidupan masyarakat. Untuk dapat memberikan keyakinan pada

masyarakat pendekatan yang digunakan bukan pendekatan

aparatur sebagai staf pemerintahan yang bekerja di daerah,

melainkan pendekatan yang paling cocok adalah pendekatan se-

cara kekeluargaan. Ucapan yang tepat adalah ya saudaraku

bantulah pekerjaan saya. Keberhasilan saya sangat tergantung

pada bantuan masyarakat secara keseluruhan dan uang yang

kami tagih adalah uang dari masyarakat. Oleh karena itu, masya-

rakat sebagai pemegang kunci keberhasilan, aparatur sebagai

pemungut pajak dan retribusi daerah.

Ketiga, jangan pernah menakut-nakuti masyarakat ketika

melakukan penagihan pajak, karena masyarakat sekarang tidak

ada lagi masyarakat yang takut kepada pemerintah. Hal ini pene-

liti ketahui ketika sedang bincang-bincang kepada masyarakat,

mereka berkata bahwa saya keluarkan uang untuk bayar pajak,

saya juga dapat marah, untuk apa bayar pajak mereka enak saja,

dan mereka punya gaji ko, itu ketika peneliti melakukan wawan-

cara, dengan salah seorang masyarakat di Kabupaten Buton.

Sudah menjadi tradisi bahwa mereka tidak memahami tentang

pajak maka anggapan mereka bahwa semua jenis pembayaran

kepada negara adalah pajak. Jika ada aparatur yang menjelaskan

lebih rinci tentang pajak, berdasarkan jenis masing-masing

lembaga pemungutnya, akan semakin baik, dan dapat dipahami

dengan jelas.

Secara psikologi, banyak pakar yang Menyatakan bahwa

sikap perilaku positif maupun negatif yang dapat memersepsikan

sesuatu sangat dipengaruhi oleh: unsur usia, unsur pendidikan,

Page 254: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

242 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

unsur pengalaman, unsur pengetahuan, unsur keterampilan yang

dimiliki, dan unsur ilmu pengetahuan, dan (g) unsur lingkungan

yang melekat pada individu tersebut. Dengan berbagai kemam-

puan yang ada dapat meningkatkan penerimaan pajak dan retri-

busi daerah.

D. Kesimpulan

Berdasarkan sikap positif yang ditampilkan pada pemba-

hasan tersebut, terlihat adanya perilaku atau kemauan dari

masing-masing aparatur pemerintah daerah. Dengan adanya

sikap atau kemampuan aparatur melakukan penagian karena di

dorong oleh perilaku atau kemauan yang dimiliki oleh individu

aparatur pemerintah daerah serta diikuti dengan perbuatan,

seperti mau bertanya terhadap hal-hal yang tidak/belum dipa-

hami, itu dapat memberikan pemahaman terhadap pengelolaan

keuangan daerah secara keseluruhan.

Perilaku atau kemauan bagi aparatur ditunjukkan melalui

keberhasilan dalam pemupukan penerimaan pajak daerah dan

retribusi daerah Kabupaten Buton sebagai sumber pendapatan

asli daerah (PAD). Keberhasilan aparatur terhadap pemungutan

pendapatan asli daerah merupakan wujud kerja keras adanya

kekompakan tim aparatur pemerintah daerah selama satu periode

anggaran, hal ini dapat dilihat pada Tabel 8.2 realisasi anggaran

tahun 2007.

Untuk membuktikan pernyataan tersebut, dapat dilihat

pada Bab 8 Tabel 8.2 laporan realisasi anggaran, tahun 2007.

Pada tabel tersebut dapat ditunjukkan melalui no. urut 411

tentang pendapatan pajak daerah dan no. urut 412 tentang

pendapatan retribusi daerah. Kedua jenis pendapatan asli daerah

tersebut menunjukkan simbol persentase positif (%+).

Besar kecilnya penerimaan pajak dan retribusi daerah

sangat ditentukan oleh kemampuan individu aparatur dalam

memberikan berbagai pemahaman maupun penyuluhan yang

memadai bagi wajib pajak maupun wajib retribusi sehingga dapat

menumbuhkan kesadaran yang tinggi bagi wajib pajak untuk

Page 255: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VIII

243

membayar pajak maupun retribusi daerah sebagai sumber

pendapatan asli daerah (PAD). Dengan terealisasinya pendapatan

asli daerah akan berdampak pada peningkatan anggaran penda-

patan dan belanja daerah (APBD) sehingga keseluruhan dapat

meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana demi pening-

katan berbagai jenis pelayanan masyarakat yang ada di daerah.

Penentu utama berbagai aktivitas dilakukan organisasi

sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusia yang

dimilikinya. Kemampuan sumber daya manusia dapat ditandai

dari aspek pencapaian tupoksi masing-masing. Pencapaian tupok-

si bagi aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Buton dapat dili-

hat pada Tabel 8.1 tentang realisasi pendapatan pajak daerah,

Tabel 8.2 tentang realisasi pendapatan retribusi daerah, Tabel 8.3

tentang realisasi pendapatan daerah yang dipisahkan, Tabel 8.4

tentang realisasi lain-lain PAD yang sah, dan Tabel 8.5 tentang

realisasi bagi hasil pajak dan bukan pajak.

Berdasarkan realisasi pendapatan dari Tabel 8.1. s.d. 8.5

tersebut, jika dirata-rata menunjukkan simbol persentase positif

(%+) ini artinya bahwa rata-rata pendapatan yang berhasil

direalisasi. Selain tabel tersebut, juga dapat dilihat pada Gambar

8.1 tentang terbentuknya tim yang kompak sehingga dapat

meningkatkan PAD. Demikian pula pada Gambar 8.2 tentang

rata-rata penerimaan pajak daerah menunjukkan indikator A, itu

artinya bahwa penerimaan pendapatan asli daerah yang ber-

sumber dari pajak daerah melampaui target sehingga pada

gambar tersebut diberi simbol persentase positif (%+). Demikian

pula Gambar 8.3 tentang retribusi daerah menunjukkan pening-

katan pendapatan asli daerah yang bersumber dari retribusi

daerah juga menunjukkan simbol persentase positif (%+) simbol

ini menunjukkan penerimaan retribusi daerah dari aspek retribusi

daerah melampaui target. Ketiga simbol yang ditunjukkan terse-

but jika ditinjau dari aspek psikologi dan kerja keras aparatur

lebih disebabkan adanya sentuhan jiwa bagi masing-masing

aparatur sehingga penerimaan PAD, dapat melampaui target.

Page 256: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

244 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Terealisasinya anggaran sebagaimana dikemukakan tersebut

menunjukkan adanya respons positif dari semua aparatur

sehingga penerimaan pendapatan asli daerah dapat melampaui

target. Dengan terlampauinya target sebagaimana ditunjukkan

pada tabel dan gambar tersebut menandakan bahwa informasi

yang disampaikan kepada semua pihak terkait dapat memberikan

informasi kesan menguat, artinya aparatur dalam melakukan

berbagai aktivitasnya, selalu ditanggapi dengan sikap optimisme

yang tinggi terhadap semua tugas penagihan pajak maupun

retribusi daerah. Dari berbagai aspek yang telah dikemukakan

tersebut akan dirangkai untuk membentuk berbagai pandangan

seperti (1) sikap, (2) persepsi, (3) sosiolog, dan (4) psikologi sehing-

ga terbentuklah: konsep akuntansi keperilakuan pemerintah

daerah, konsep sosiologi akuntansi, dan konsep psikologi akun-

tansi. Intisari dapat menjelaskan poin penting, terhadap kajian

masing-masing yang ada keterkaitan pada objek/kajian yang telah

dibahas dapat mewarnai keberlangsungan pembangunan dalam

suatu daerah.

E. Soal Latian

Uraian APBD REALISASI

TOTAL %

Pendapatan Pajak Daerah 81,200,- 97,440,- 120%

Pendapatan Retribusi Daerah 40,896,- 44,986,- 110%

Bagian Laba BUMD 1,180,- 1,416,- 120%

Lain - lain PAD 24,000, 22,800,- 95%

Total 147,276,- 166,642,- 113%

Dana Bagi Hasil Pajak 75,360,- 75,360,- 100%

Dana Alokasi Umum 867,360,- 867,360,- 100%

Dana Alokasi Khusus 1,920,- 1,920,- 100%

Total 944,640,- 944,640,- 100%

Dana Penyesuaian 28,800,- 28,800,- 100%

Total 28,800,- 28,800,- 100%

Pendapatan Bagi Hasil Pajak 51,494,- 51,494,- 100%

Total 51,494,- 51,494,4- 100%

Dana Darurat 23,040,- 23,040,- 100%

Page 257: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab VIII

245

Total 23,040,- 23,040,- 100%

Total Pendapatan 1,195,252,- 1,214,616,- 102%

Belanja Pegawai 636,672,- 320,981,- 50%

Belanja Barang dan jasa 158,400,- 48,169,- 30%

Belanja Bunga 1,600,- 11,424,- 714%

Belanja Subsidi 11,424,- 14,976,- 131%

Belanja Hibah 14,976,- 39,552,- 264%

Belanja Bantuan Sosial 39,552,- 624,102,- 1578%

Total 862,624,- 1,059,206,- 123%

Belanja Peralatan dan Mesin 21,088,- 21,088,- 100%

Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan 128,000,- 128,000,- 100%

Total 149,088,- 149,088,- 100%

Total 2,496,- 1,497,- 60%

Total Belanja 1,014,208,- 1,209,791,- 119%

Bagi Hasil Pajak ke Desa 79,104,- 79,104,- 100%

Total Bagi Hasil Pendapatan ke Desa 79,104,- 79,104,- 100%

SURPLUS/DEFISIT 101,939,- (74,279,-) -73%

Estimasi Penggunaan SILPA 4,060,- - 0%

Pencairan Dana Cadangan 4,000,- 4,000,- 100%

Total Penerimaan Pembiayaan 8,060,- 4,000,0- 50%

Pengeluaran Penyertaan kepada

BUMD 64,000,- 32,000,- 50%

Pembayaran Pokok Pinjaman kepada

Pemerintah Pusat 16,000,- 16,000,- 100%

Pengeluaran Pinjaman Kepada PDAM 30,000,- 18,000,- 60%

Total Pengeluaran Pembiayaan 110,000,- 66,000,- 60%

Pertanyaan

Berdasarkan laporan realisasi anggaran tersebut diminta

kepada saudara untuk melakukan kajian dari berbagai aspek

berikut di bawah ini.

1. Aspek sosial,

2. Aspek keperilakuan,

3. Aspek psikologi,

4. Aspek psikologi sosial,

5. Buat grafik yang menunjukkan adanya peningkatan maupun

penurunan PAD

6. Jelaskan pula pada titik-titik yang menunjukkan adanya

peningkatan, kestabilan, dan penurunan PAD.

Page 258: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

248 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

BAB IX

LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI SIMBOL

PERTANGGUNGJAWABAN PEMERINTAH DAERAH

1. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Pada bab ini mengantarkan kepada mahasiswa untuk menge-

nal lebih dalam masalah-masalah akuntansi keuangan daerah

berdasarkan implementasi sesungguhnya terjadi di lapangan

dan kemudian dikaitkan dengan psikologi. Walaupun materi

ini tidak persis sama dengan pelaksanaan yang sesunggunya

terjadi minimal materi ini dapat mengantarkan pembaca un-

tuk memahami laporan keuangan pemerintah daerah secara

menyeluruh.

2. Pendekatan untuk Pencapaian Tujuan Pengajaran (Isi)

A. Pengantar

Sumber daya keuangan merupakan salah satu penentu suk-

ses tidaknya penyelenggaraan pemerintahan di daerah dan pen-

dukung utama pelaksanaan pembangunan di daerah.

Namun untuk menunjang kegiatan pemerintahan di daerah harus

didukung sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan

profesional sebagai pemegang peranan penting dalam berbagai

kegiatan pembangunan. Jika sumber daya manusia (SDM) adalah

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa dapat mengeta-

hui dan memahami hal-hal sebagai berikut.

a. mengantarkan pembaca untuk lebih memahami sumber

daya keuangan dalam menjalan operasional SKPD

b. menjelaskan realisasi anggaran di BPKAD dan dikaitkan

dengan keperilakuan,

c. menjelaskan kebijakan akuntansi yang diterapkan di

Kabupaten Buton,

d. menjelaskan neraca Daerah Kabupaten Buton ditinjau

dari aspek psikologi,

e. menjelaskan laporan arus kas daerah Kabupaten Buton

f. menjelaskan Catatan atas laporan keuangan Kabupaten

Buton,

g. perspektif laporan keuangan daerah dari aspek psikologi

sosial,

h. mampu menyelesaikan soal latihan dalam bab ini

Page 259: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab IX

249

pemegang peran penting maka harus memiliki berbagai kompe-

tensi yang memadai. Sukses tidaknya suatu pekerjaan, harus

didukung kemampuan sumber daya manusia yang baik, seperti

ilmu pengetahuan, keterampilan, dan ditunjang dengan pengala-

man memadai sehingga penggunaan sumber daya keuangan

dapat memenuhi sasaran yang diharapkan pemerintah daerah.

Sumber-sumber kemampuan yang telah dikemukakan tidak

memiliki nilai apa-apa, jika sumber daya manusia (SDM) sebagai

pelaku utama dalam berbagai komponen tidak diberdayakan sepe-

nuhnya. Fungsi utama yang mendasar dalam pelaksanaan otono-

mi daerah adalah terbinanya mental spiritual diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari, terutama dalam pengelolaan keuangan

daerah, sebagai tugas utama aparatur pemerintah daerah.

Bagi aparatur pemerintah daerah selaku pengelola keuangan

daerah, adalah berfungsinya moral/etika yang membentuk nilai-

nilai kemanusiaan harus lebih dikedepankan, karena manusia

memiliki dua fungsi pokok, baik sebagai pengelola keuangan

daerah maupun manusia sebagai pelayan masyarakat di daerah

Kabupaten Buton.

B. Laporan Realisasi Anggaran di BPKAD

Realisasi anggaran dapat menetapkan dasar-dasar penyajian

laporan realisasi anggaran pemerintah daerah kabupaten Buton,

yakni untuk memenuhi akuntabilitas Pemerintah Daerah Kabupa-

ten Buton secara keseluruhan. Adapun tujuan utama laporan

realisasi anggaran bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Buton ada-

lah untuk memberikan informasi realisasi anggaran yang dicapai

pemerintah daerah Kabupaten Buton.

Laporan realisasi anggaran dapat menyediakan berbagai

informasi penerimaan pendapatan dan belanja daerah yang

mengalami surplus/defisit pembiayaan masing-masing SKPD di

seluruh Kabupaten Buton. Dari informasi tersebut dapat member-

kan manfaat bagi pengguna laporan untuk mengevaluasi berbagai

keputusan pengalokasian sumber-sumber daya ekonomi yang

dapat mewujudkan cita-cita pemerintah daerah secara berkesina-

mbungan, baik dalam program jangka pendek, jangka menengah,

maupun program jangka panjang.

Page 260: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

250 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Pendapat senada disampaikan Nordiawan (2006) mengata-

kan bahwa laporan keuangan pemerintah daerah memuat kompo-

nen-komponen, seperti laporan realisasi anggaran, neraca daerah,

laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Lebih lan-

jut, Nordiawan (2006) menyampaikan bahwa komponen laporan

keuangan tersebut dapat disajikan pada setiap entitas pelayanan,

kecuali laporan arus kas yang hanya disajikan oleh unit yang

mempunyai fungsi perbendaharaan. Fungsi perbendaharaan

dimaksud adalah perbendaharaan BPKAD.

Kemudian unit yang memiliki tambahan fungsi perbenda-

haraan adalah unit bendahara umum daerah, sebagai kuasa

bendahara umum daerah. Laporan keuangan ini dapat memberi-

kan informasi tentang sumber daya ekonomi dan kewajiban

entitas pelaporan pada tanggal tertentu selama periode berjalan

Nordiawan, (2006).

Laporan realisasi anggaran dapat menyediakan berbagai

informasi, seperti: (1) informasi mengenai sumber dana, (2) alokasi

dana, (3) penggunaan dana sebagai sumber daya ekonomi dapat

dimanfaatkan sesuai dengan anggaran prioritas, dan (4) laporan

informasi secara menyeluruh dan bermanfaat dalam mengeva-

luasi, mulai dari kinerja aparatur sampai pada hasil kinerja

aparatur termasuk pada pencapaian target dalam merealisasikan

anggaran pendapatan dan belanja daerah secara menyeluruh.

Tentu untuk dapat menciptakan realisasi penerimaan dan belanja

daerah harus didukung oleh adanya pengendalian, untuk pencip-

taan efisiensi, dan efektivitas melalui penghematan-penghematan

memadai sehingga menciptakan efisiensi anggaran.

Aparatur menyajikan laporan realisasi anggaran, di samping

sebagai sebuah sumber informasi, juga berfungsi sebagai dasar

untuk memprediksikan sumber-sumber pendapatan dan belanja

daerah di masa yang akan datang dan dapat memberikan

informasi menyeluruh tentang sumber-sumber daya ekonomi yang

dapat mendukung kegiatan operasional Pemerintah Daerah Kabu-

paten Buton. Selanjutnya Nordiawan (2006) menambahkan bahwa

laporan realisasi anggaran merupakan informasi yang sangat

diperlukan oleh pengguna. Pengguna dapat melakukan penilaian

kemampuan entitas dalam menyelenggarakan kegiatan pemerin-

tahan, baik sekarang maupun di masa yang akan datang.

Page 261: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab IX

251

Untuk menilai kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Buton

saat ini dapat dinilai berdasarkan laporan keuangan pemerintah

daerah. Misalnya, laporan realisasi anggaran tahun 2007, sebagai

bahan bagi pemerintah dalam memprediksi: (1) rencana penda-

patan, (2) rencana belanja, dan (3) rencana pembiayaan yang da-

pat disusun berdasarkan klasifikasi tertentu selama satu periode

anggaran, umumnya selama satu tahun anggaran.

Anggaran pendapatan dan belanja daerah, merupakan ren-

cana keuangan tahunan oleh pemerintah daerah yang disetujui

oleh anggota dewan perwakilan rakyat daerah. Tentu persetujuan

dewan perwakilan rakyat di sini tidak serta merta, tetapi melalui

proses yang lebih panjang dan rumit, baru dapat disetujui sebagai

dasar anggaran yang dapat dijadikan pegangan dalam pengelolaan

keuangan daerah secara keseluruhan oleh Pemerintah Daerah

Kabupaten Buton.

Dalam menjalankan kegiatan pemerintahan di masa yang

akan datang, tentu saja akan sangat tergantung pada kekuatan

anggaran yang disediakan oleh pemerintah daerah saat ini.

Kekuatan anggaran lebih berperan dalam berbagai kegiatan peme-

rintahan daerah, apabila didukung oleh keuangan yang memadai.

Keuangan dikatakan memadai, jika keuangan yang dimiliki

daerah, cukup untuk membiayai semua aktivitas kegiatan yang

direncanakan pemerintah daerah sesuai program prioritas SKPD

masing-masing. Selanjutnya, Nordiawan (2006: 36) menambahkan

bahwa jika pemerintah daerah menyampaikan laporan pertang-

gungjawaban secara lancar merupakan kemajuan yang luar biasa

dan ini merupakan sebuah informasi yang sangat membantu dari

sejumlah sumber daya ekonomi. Sumber daya ekonomi berman-

faat apabila kegiatan entitas pemerintah daerah dapat member-

kan manfaat bagi kepentingan banyak orang. Tentu pelaksanaan

berbagai kegiatan dan laporan realisasi anggaran pemerintah

harus disampaikan melalui pertanggungjawaban setiap tahun.

Pada laporan harus disampaikan berapa jumlah anggaran dan

berapa realisasi anggaran yang dapat dicapai (lihat SAP No.24/

2005). Capaian jumlah anggaran, menunjukkan kemampuan

kinerja sumber daya manusia (aparataur) dalam mencapai ang-

garan, terutamap asli daerah (PAD), yang bersumber dari pajak

dan retribusi daerah. Penggunaan pendapatan dan belanja daerah

Page 262: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

252 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

harus dipertanggungjawabkan, melalui laporan keuangan peme-

rintah daerah. Hal ini merupakan hasil akhir proses akuntansi

atas transaksi-transaksi kejadian keuangan di pemerintah

daerah. Pendapat senada disampaikan Yuwono (2008: 432) bahwa

laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi.

Dengan terealisasinya anggaran, berarti telah tersedia dana

untuk menjalankan berbagai aktivitas Pemerintah Daerah Kabu-

paten Buton. Sedangkan bantuan dari pemerintah pusat berupa

dana perimbangan serta pendapatan bagi hasil dari provinsi

merupakan bagian dari dana perimbangan. Dana perimbangan

adalah dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK),

dana bagi hasil dari pajak bumi dan bangunan (PBB), bea pero-

lehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), pajak penghasilan

(PPh), dan pembagian dari hasil bukan pajak (SDA). Penggunaan

dana bagi pemerintah daerah adalah belanja operasi, modal,

pembiayaan, serta distribusi bagi hasil atas pendapatan kepada

daerah bawahan.

Pendistribusian terhadap daerah bawahan merupakan pen-

distribusian dana sebagian kepada pemerintah kecamatan, kelu-

rahan, maupun desa, sebagai pelengkap terciptanya daerah kabu-

paten/kota yang ada di Indonesia. Dikatakan demikian, karena

pembentukan kecamatan itu harus didukung minimal 5 s.d. 7

kelurahan. Demikian pula pembentukan kabupaten/kota, mini-

mal dalam kabupaten yang akan dimekarkan memiliki sekurang-

kurangnya 5 s.d. 7 kecamatan yang ada. Untuk itu, sangat pantas

kiranya, jika pemerintah daerah tidak melupakan distribusi

anggaran terhadap kelurahan/desa, karena keberadaan kelurah-

an/desa sebagai persyaratan dan pelengkap terbentuknya daerah

kabupaten/kota yang ada di Indonesia.

Dengan adanya laporan realisasi anggaran, akan melahirkan

berbagai persepsi, terutama dari aspek perilaku, sosiologi, psiko-

logi, maupun psikologi sosial. Terbentuknya berbagai persepsi

tersebut melahirkan berbagai kondisi seperti: perilaku, sosiologi,

psikologi, maupun psikologi sosial. Kondisi tersebut dibentuk dari

kata-kata, kalimat maupun simbol-simbol tertentu. Ungkapan

peneliti sebagaimana disampaikan itu didapat dari hasil renungan

setelah melakukan shalat malam, tepatnya Senin, tanggal 17

November 2008.

Page 263: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab IX

253

Laporan realisasi anggaran dimaksudkan di sini, tentu

merupakan realisasi atas capaian anggaran yang telah deprogram-

kan pemerintah sehingga ada kewajiban pemerintah membuat

laporan realisasi penerimaan anggaran. Laporan realisasi anggar-

an menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber-

sumber daya ekonomi yang dikelola pemerintah daerah sehingga

menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya

dalam satu periode pelaporan (Yuwono, 2006: 432).

Berdasarkan standar akuntansi pemerintah (SAP) yang men-

jelaskan secara langsung bahwa laporan realisasi anggaran men-

cakup pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan masing-

masing unsur yang dapat diartikan sebagai berikut. (1) Penda-

patan basis kas, yaitu penerimaan bendahara umum daerah. (2)

Pendapatan basis akrual, yaitu hak pemerintah daerah yang

diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. (3) Belanja basis

kas yaitu semua pengeluaran bendahara umum daerah mengu-

rangi entitas dana lancar dalam periode tahun yang bersang-

kutan. (4) Belanja basis akrual yaitu kewajiban pemerin-tah

diakui sebagai pengurang kekayaan bersih. (5) Transfer merupa-

kan penerimaan/pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan

dari/kepada entitas pelaporan yang lain. (6) Pembiayaan (finan-

cing), yaitu setiap penerimaan yang perlu dibayarkan kembali,

baik tahun anggaran yang bersangkutan maupun berikutnya.

Dengan catatan pembiayaan tersebut telah dianggar-kan untuk

menutup defisit atas pemanfaatan surplus anggaran pemerintah

dari tahun-tahun sebelumnya (PP RI No. 24, paragraf: 57-58).

Semua jenis penerimaan dan pembiayaan Pemerintah Dae-

rah Kabupaten Buton juga dipertegas melalui PP No. 6/2006

Pasal 7 Ayat 1 yang menyatakan bahwa laporan realisasi anggar-

an menyajikan pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang bertu-

juan untuk membandingkan antara anggaran dengan realisasi

periode sebelumnya. Untuk memberikan gambaran yang lebih

jelas tentang laporan realisasi anggaran maka ada penjabaran

dari (PP No. 24 paragraf: 57-58) maupun penegasan dari PP No.

6/2006 Pasal 7 Ayat 1. Kedua norma hukum tersebut dapat

memperkuat laporan realisasi anggaran yang akan dibuat peme-

rintah daerah atas norma hukum tersebut maka Yuwono, at al.

Page 264: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

254 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

(2006) memberikan contoh, laporan realisasi anggaran, seperti

pada Tabel 9.1 berikut.

Daftar Laporan Realisasi Anggaran

Pada Kabupaten C

Tahun 2000A

Keterangan Anggaran Realisasi

Pendapatan

Belanja

Surplus/Defisit

Pembiayaan

xxx

xxx

xxx

xxx

xxx

xxx

xxx

xxx

Dari contoh laporan realisasi anggaran tersebut terlihat

adanya perbedaan yang mendasar dengan laporan realisasi ang-

garan pada sektor publik yang lainnya, terutama pada sektor

publik yang berorientasi pada laba. Formulasi daftar laporan

realisasi anggaran tresebut adalah untuk memberikan gambaran,

bahwa isi utama dalam laporan realisasi anggaran hanya memuat

unsur pendapatan dan belanja daerah. Rakyat sebagai subjek

yang sering dicabut namanya dalam setiap pembahasan anggaran

setiap tahun.

Setiap ada kebijakan anggaran yang dirancang setiap tahun,

sebaiknya rakyat ikut terlibat sampai pembahasan pada tingkat

provinsi. Namun sepertinya DPRD, telah mewakili rakyar yang ada

di daerah. Keterwakilan rakyat melalui dewan perwakilan rakyat

daerah saat ini sangat diragukan keberadaannya, mengingat

keberadaan DPRD saat ini hanya merupakan simbol semata.

Kondisi perekonomian saat ini masih melilit sebagian nasib

bangsa Indonesia pada umumnya dan masyarakat Kabupaten

Buton khususnya. Tampaknya tak putus dirundung malang,

masih berpegang pada kekuatannya sendiri untuk keluar dari

gencetan krisis ekonomi sampai saat ini sebagian masyarakat di

Kabupaten Buton masih ada yang merasa menderita. Sementara

para wakil rakyat mestinya mau menahan diri dan memiliki sence

of crisis yang tinggi. Sebenarnya, tidak salah jika masyarakat

berharap bahwa keputusan yang melahirkan kebijakan dan

peraturan daerah tentang anggaran pendapatan dan belanja

daerah (APBD) akan lebih responsif jika mengedepankan kepen-

tingan masyarakat sebagaimana yang didengung-dengungkan

Page 265: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab IX

255

otonomi daerah sehingga harapan masyarakat yang didambakan

selama ini dapat terwujud. Selain pendapatan dari daerah sendiri

juga ada dana yang bersumber dari pemerintah pusat dan

pemerintah provinsi. Pendapatan yang dimaksud adalah dana

alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus (DAK), serta dana bagi

hasil pajak dan bukan pajak sumber daya alam (SDA). Untuk

memberikan pemahaman bagi semua pihak bahwa laporan

realisasi anggaran akan disajikan dalam bentuk simbol-simbol

tertentu. Suriasumantri (2003) Menyatakan bahwa simbol-simbol

tersebut tidak memiliki arti apa-apa, kecuali manusia dapat

memberikan arti dan makna dalam simbol-simbol tersebut.

Sementara Marshal (2006:92) Menyatakan bahwa simbol (+)

menunjukkan banyak makna, seperti adanya respon positif terha-

dap capaian, motivasi positif terhadap capaian, dan hasrat untuk

berbuat yang lebih baik. Sebaliknya, simbol (-) menunjukkan sifat

pesimistik kurang gairah, tidak ada motivasi, dan tidak peduli

terhadap sesuatu yang telah dicapai (acuh).

Simbol-simbol yang dipaparkan pada laporan realisasi ang-

garan dapat ditunjukkan sebagai berikut. (1) Simboll (xxx+) me-

nandakan bahwa sosialisasi penerimaan anggaran lebih besar

dibandingkan dengan rencana anggaran. (2) Simbol persentase

positif (%+) menandakan bahwa persentase realisasi penerimaan

lebih besar dibandingkan dengan persentase yang dianggarkan.

(3) Simbol (xxx-) menandakan bahwa realisasi penerimaan

anggaran lebih kecil realisasi dibandingkan dengan rencana

anggaran (4) Simbol persentase negatif (%-)menandakan bahwa

persentase realisasi penerimaan lebih kecil dibandingkan dengan

persentase yang dianggarkan. (5) Simbol (xxx=) menunjukkan

bahwa realisasi penerimaan sama dengan anggaran. (6) Simbol

persentase sama dengan (%=)menunjukkan bahwa persentase

penerimaan sama dengan persentase anggaran.

Untuk dapat memberikan gambaran tentang informasi

laporan realisasi anggaran yang dicapai oleh Pemerintah Daerah

Kabupaten Buton berikut digambarkan pada Tabel 9.2.

Page 266: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

256 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2007

Rupiah diberi simbol (Rp) dan angka diberi simbol (XXX)

No.

Urut Uraian

Jumlah (RpXXX) Ber (+),/ber (-)

Anggrn. Realiasi XXX +/- % +/-

1 2 3 4 5 6

4 Pendapatan

41 Pendapatan asli daerah XXX XXX XXX(+) (%+)

411 Pendapatan pajal daerah XXX XXX XXX(+) (%+)

412 Pendapatan retribusi daerah XXX XXX XXX(+) (%+)

413 Pend. hasil kekayaan daerah XXX XXX XXX(-) (% -)

414 Lain-PAD yang sah XXX XXX XXX(-) (% -)

42 Pendapatan transfer XXX XXX XXX(+) (%+)

421 Transfer pemerintah pusat dan

perimbangan

XXX XXX XXX(+) (%+)

4211 Dana bagi hasil pajak XXX XXX XXX(+) (%+)

4212 Dana bagi hasil bukan pajak XXX XXX XXX(+) (%+)

4213 Dana alokasi umum XXX XXX XXX (=) (%=)

4214 Dana alokasi khusus XXX XXX XXX (=) (%=)

422 Transfer pemerintah pusat

lainnya

XXX XXX XXX (=) (%=)

4221 Dana otonomi khusus XXX XXX XXX (=) (%=)

4222 Dana penyesuaian XXX XXX XXX (=) (%=)

423 Transfer pemerintah provinsi XXX XXX XXX(+) (%+)

4231 Pendapatan bagi hasil pajak XXX XXX XXX(+) (%+)

4232 Pendapatan lainnya XXX XXX XXX (=) (%=)

43 Lain-lain pendapatan daerah

yang sah

- XXX XXX(+) (%+)

433 Pendapatan lainnya - XXX XXX(+) (%+)

Jumlah Pendapatan daerah XXX XXX XXX(+) (%+)

5 Belanja daerah

51 Belanja operasi XXX XXX XXX(-) (%-)

511 Belanja pegawai XXX XXX XXX(-) (% -)

512 Belanja barang dan jasa XXX XXX XXX(-) (% -)

516 Belanja bantuan sosial XXX XXX XXX(-) (% -)

517 Belanja bantua keuangan XXX XXX XXX(-) (% -)

52 Belanja Modal XXX XXX XXX(-) (% -)

521 Belanja tanah XXX XXX XXX(-) (% -)

Page 267: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab IX

257

522 Belanja peralatan dan mesin XXX XXX XXX(-) (% -)

523 Belanja gedung dan bangunan XXX XXX XXX(-) (% -)

524 Belanja jalan, irigasi dan jaringan XXX XXX XXX(-) (% -)

525 Belanja aset tetap lainnya XXX XXX XXX(-) (% -)

53 Belanja tidak terduga XXX XXX XXX(-) (% -)

531 Belanja tidak terduka XXX XXX XXX(-) (% -)

Jumlah belanja daerah XXX XXX XXX(-) (% -)

Jumlah belanja daerah (surplus/defisit) XXX(-) XXX(+) XXX(+) (% -)

6 Pembiayaan daerah

61 Penerimaan pembiayaan daerah XXX XXX XXX (=) (%=)

611 Sisa lebih perhtungan

anggaran th.sebelumnya

XXX XXX XXX(=) (%=)

612 Pencairan dana cadangan - XXX XXX (=) (%=)

617 Penerimaan pajak XXX XXX XXX (=) (%=)

Jumlah Belanja daerah (surplus/defisit) XXX(+) XXX(+) XXX(+) (%+)

62 Pengeluaran pembiayaan

daerah

XXX XXX XXX (=) (%=)

622 Penyetoran modal (investasi)

pemda

XXX XXX XXX (-) (% -)

623 Pembayaran poko utang XXX XXX XXX (=) (%=)

625 Pembayaran pajak - XXX(+) XXX(+) (%+)

Jumlah pengeluaran pembiayaan daerah XXX(+) XXX(+) XXX(+) (%+)

Pembiaan Netto XXX(+) XXX(+) XXX(+) (%+)

63 Sisa Lebih Pembiayaan

Anggaran th ybs.

XXX(+) XXX(+) XXX(+) (%+)

Sumber : BPKAD kabupaten Buton, tahun 2007

Keterangan :

Anggaran kolom 3 = xxx total anggaran yang direncanakan.

Anggaran kolom 4 = xxx total anggaran yang direalisasikan.

Anggaran kolom 5 = xxx (+) total kelebihan anggaran yang

direalisasikan.

Anggaran kolom 5 = xxx (-) total anggaran yang tidak dicapai.

Anggaran kolom 5 = xxx (=) total anggaran sama dengan realisasi

anggaran.

Anggaran kolom 6 = % (+) kelebihan persentase realisasi di atas

anggaran

Anggaran kolom 6 = % (-) tidak mencapai persentase yang

dianggarkan.

Page 268: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

258 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Anggaran kolom 5 = % (=) sama dengan persentase yang

dianggarkan

Berdasarkan laporan realisasi anggaran tersebut, mengga-

mbarkan bahwa betapapun tingginya persentase sumber-sumber

ekonomi yang muncul di daerah, tetap merujuk kepada kemam-

puan sumber daya aparatur dalam mengimplementasikan sumber

daya yang ada. Kemampuan sumber daya manusia (aparatur)

yang dapat diandalkan adalah yang memiliki motivasi dan kema-

uan yang tinggi.

Semua sumber penerimaan daerah dapat direalisasikan

karena adanya perilaku positif sebagai motivator utama dalam

menjalankan operasional organisasi secara keseluruhan. Ringka-

san laporan realisasi anggaran menurut urusan Pemerintahan

Daerah Kabupaten Buton tahun 2007, dikelompokkan menjadi

dua bagian utama, yaitu: (a) urusan wajib dan (b) urusan pilihan.

Dikatakan urusan wajib karena merupakan kewajiban bagi

pemerintah daerah untuk mengupayakan semaksimal mungkin

harus ada alokasi anggaran, dan membiayai tiga mata anggaran

utama, yaitu belanja pegawai, barang dan jasa, serta modal.

Sedangkan urusan pilihan merupakan urusan yang jika tidak

dianggarkan tidak apa-apa, tetapi jika anggaran tidak mencukupi

maka anggaran pilihan ini masih bisa ditangguhkan untuk

periode berikutnya. Urusan wajib dibagi sebagai berikut.

1. Pendidikan, dibagi lagi menjadi lima bagian, yaitu: (a) dinas

pendidikan, (b) sekolah menengah umum, (c) sekolah mene-

ngah pertama, (d) UPTD dinas, dan (e) sanggar kegiatan bela-

jar. Kelima bagian tersebut, masing-masing ada anggaran

pegawainya, anggaran belanja barang dan jasa, dan anggaran

belanja modal.

2. Kesehatan, yang dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu: (a)

dinas kesehatan, dan (b) rumah sakit umum. Kedua bagian

ini masing-masing ada anggaran pegawai, anggaran belanja

barang dan jasa, serta anggaran belanja modal.

3. Pekerjaan umum hanya dikelompokkan dalam dinas peker-

jaan umum yang memiliki anggaran pegawai, anggaran belan-

ja barang dan jasa, serta anggaran belanja modal.

4. Penata ruang, hanya terdiri dari satu bagian, yaitu dinas

penata ruang yang memiliki belanja pegawai, belanja barang

dan jasa, serta belanja modal.

Page 269: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab IX

259

5. Perencanaan pembangunan, yaitu masuk dalam badan peren-

canaan pembangunan daerah yang memiliki belanja pegawai,

belanja barang dan jasa, anggaran belanja modal.

6. Perhubungan, masuk dalam dinas perhubungan dan tersedia

adanya belanja pegawai, belanja barang dan jasa, serta ang-

garan belanja modal.

7. Lingkungan hidup yang dapat dikelompokkan menjadi: (a)

dinas lingkungan hidup, (b) kantor kebersihan, pertamanan,

dan pemakaman, (c) kantor pemadam kebakaran. Kegiatan

bagian urusan tersebut, masing-masing teralokasi anggaran

belanja pegawai, anggaran belanja barang dan jasa, serta

anggaran belanja modal.

8. Keluarga berencana dan keluarga sejahtera yang masuk dalam

badan keluarga berencana, kependudukan dan catatan sipil,

juga teralokasi anggaran belanja pegawai, anggaran belanja

barang dan jasa, serta anggaran belanja modal.

9. Tenaga kerja masuk dalam dinas tenaga kerja dan transmi-

grasi, di sini tersedia pula alokasi anggaran belanja pegawai,

anggaran belanja barang dan jasa, serta anggaran belanja

modal.

10. Koperasi dan usaha kecil menengah masuk dalam lingkup

dinas koperasi, usaha kecil menengah, juga disediakan ang-

garan belanja pegawai, anggaran belanja barang dan jasa,

serta belanja modal.

11. Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri dapat dikelom-

pokkan menjadi (a) badan kesatuan bangsa dan limnas dan (b)

kantor satuan polisi pamong praja. Sudah barang tentu, di

bagian ini juga disediakan anggaran belanja pegawai,

anggaran belanja barang dan jasa, serta anggaran belanja

modal.

12. Pemerintahan umum, dapat dibagi menjadi: (a) dewan perwa-

kilan rakyat daerah, (b) kepala daerah, dan wakil kepala

daerah, (c) sekretaris daerah, (d) sekretaris dewan perwakilan

rakyat daerah, (e) badan pengelola keuangan dan aset daerah,

(f) badan pengawasan daerah, (g) kecamatan, dan (h) dinas

pendapatan daerah. Pemerintahan daerah terdiri atas delapan

bagian, yang teralokasi dana belanja pegawai, belanja barang

dan jasa, dan anggaran belanja modal, kecuali dewan

perwakilan rakyat daerah, kepala daerah dan wakil kepala

daerah tidak tersedia belanja modal dengan alasan bahwa

kedua bagian ini merupakan kepala pemerintahan, kedua-

Page 270: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

260 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

duanya sebagai penyelenggara kegiatan Pemerintah Daerah

Kabupaten Buton.

13. Kepegawaian masuk dalam badan kepegawaian daerah, juga

tersedia anggaran belanja pegawai, anggaran belanja barang

dan jasa, serta anggaran belanja modal.

14. Pemberdayaan masyarakat dan desa masuk dalam badan

pemberdayaan masyarakat, juga tersedia anggaran belanja

pegawai, anggaran belanja barang dan jasa, serta anggaran

belanja modal.

Kemudian urusan pilihan, dapat dikelompokkan menjadi

sebagai berikut:

a. Pertanian dibagi lagi menjadi: (a) dinas pertanian, dan (b)

kantor ketahanan pangan dan penyuluh pertanian, juga terse-

dia anggaran belanja pegawai, anggaran belanja barang dan

jasa, serta anggaran belanja modal.

b. Kehutanan masuk dalam dinas kehutanan, juga tersedia ang-

garan belanja pegawai, anggaran belanja barang dan jasa, serta

anggaran belanja modal.

c. Energi sumber daya mineral masuk dalam lingkup dinas per-

tambangan, juga tersedia anggaran belanja pegawai, anggaran

belanja barang dan jasa, serta anggaran belanja modal.

d. Kelautan dan perikanan masuk dalam dinas kelautan dan

perikanan, juga tersedia anggaran belanja pegawai, anggaran

belanja barang dan jasa, serta anggaran belanja modal.

C. Kebijakan Akuntansi Keuangan Daerah Kabupaten Buton

Kebijakan akuntansi yang dianut oleh pemerintah daerah

tentu tidak menyimpang dari rambu-rambu yang telah ditentukan

oleh pemerintah yang lebih tinggi. Rambu-rambu perangkat hu-

kum merupakan acuan yang tidak boleh dilanggar oleh pengambil

kebijakan akuntansi di Pemerintah Daerah. Perangkat hukum

yang menjadi acuan dalam menjalankan kebijakan akuntansi oleh

pemerintahan yang ada di daerah adalah PSAP No.1, tentang

Penyajian Laporan Keuangan PSAP No.2 tentang Laporan Reali-

sasi Anggaran, PSAP No.3 tentang Laporan Arus Kas, PSAP No.4

tentang Catatan atas Laporan Keuangan, PSAP No.5 tentang

Akuntansi Persediaan, PSAP No.6 tentang Akuntansi Investasi,

PSAP No.7 tentang Akuntansi Aset Tetap, PSAP No.8 tentang

Akuntansi Konstruksi dan Akuntansi dalam Pengerjaan, PSAP

No.9 tentang Akuntansi Kewajiban, PSAP No.10 tentang Koreksi

Kesalahan. Kecuali PSAP No.11 tentang Laporan Keuangan Kon-

Page 271: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab IX

261

solidasi, karena di Kabupaten Buton tidak ada Laporan Keuangan

Konsolidasi, mengingat laporan keuangan di Kabupaten Buton

dibuat secara terpusat di BPKAD.

Penyajian neraca daerah Kabupaten Buton merupakan

laporan yang menggambarkan posisi keuangan daerah mengenai

aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Neraca

daerah merupakan salah satu komponen pertanggungjawaban

pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten

Buton, dalam rangka akuntabilitas kinerja dan transparansi

pemerintah dalam pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja

daerah. Selain kebijakan yang telah disebutkan tersebut masih

banyak kebijakan lain yang harus dipegang teguh oleh pemerintah

daerah dalam menjalankan berbagai kebijakan pemerintahan di

daerah. Kebijakan ini memuat kebijakan pengadaan barang dan

investasi daerah yang dimuat dalam Kepres No.80/2003 tentang

pengadaan barang/jasa termasuk investasi daerah. Selanjutnya,

kebijakan tersebut telah dilakukan penyempurnaan sebanyak

tujuh kali, yaitu: Kepres No.61/2004, Kepres No.32/2005, Kepres

No.70/2005, Kepres No.8/2006, Kepres No.79/2006, dan Kepres

No.85/2006, Kepres No.95/2007. Semua dasar kebijakan tersebut

semata-mata bertujuan untuk menghindari adanya penyimpang-

an penggunaan keuangan negara/daerah di seluruh wilayah

Republik Indonesia, tanpa kecuali.

Jika pemerintah daerah tidak merujuk kepada rambu-

rambu yang telah digariskan oleh pemerintahan yang lebih tinggi

maka dapat dianggap sebagai penyimpangan terhadap penyeleng-

garaan keuangan daerah atas barang/jasa maupun investasi yang

dilakukan di daerah tertentu. Jadi rambu-rambu inilah yang

digunakan oleh aparatur pemerintah daerah dalam melakukan

pembiayaan dan pembelanjaan berbagai kebutuhan di daerah.

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan

Pemerintah Daerah Kabupaten Buton adalah menganut basis kas

untuk pengakuan pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan,

serta basis akrual untuk pengakuan aset kewajiban dan ekuitas

dana. Transaksi pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan

diakui pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

Sedangkan transaksi aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui

pada saat transaksi dan peristiwa yang terjadi tanpa harus

memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

Dalam neraca Daerah Kabupaten Buton, angka-angka yang

Page 272: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

262 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

disajikan dengan ukuran mata uang rupiah sampai dengan 2 digit

di belakang koma (sen).

Selanjutnya, aset dapat diklasifikasikan sebagai aset lancar,

yang dapat berupa hal-hal sebagai berikut. (1) Diharapkan segera

untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam

waktu dua belas bulan sejak tanggal pelaporan dibuat. (2) Berupa

kas dan setara kas. Selain aset yang termasuk dalam (1) dan (2)

dapat juga diklasifikasikan sebagai aset nonlancar. Aset diakui

pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh

Pemerintah Daerah Kabupaten Buton yang mempunyai nilai atau

biaya yang dapat diukur dengan andal pada saat aset diterima

atau pemilikannya dan/atau penguasaannya berpindah.

Pengakuan aset daerah Kabupaten Buton, yang dapat

digunakan antara lain (1) kas dicatat sebesar nilai nominal, (2)

investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai perolehan, (3)

piutang daerah dicatat sebesar nilai nominal, dan (4) persediaan

dicatat sebesar: (a) biaya perolehan apabila diperoleh dengan

pembelian, (b) biaya standar apabila diperoleh dengan mempro-

duksi sendiri, dan (c) nilai wajar apabila diperoleh dengan cara

lainnya seperti donasi.

Investasi jangka panjang dicatat sebesar biaya perolehan.

Aset tetap adalah aset berwujud, mempunyai masa manfaat lebih

dari dua belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan Pemerintah

Daerah Kabupaten Buton atau dimanfaatkan masyarakat umum.

Aset tetap dikelompokkan menjadi: (1) tanah, (2) peralatan, (3)

mesin, (4) gedung dan bangunan, (5) jalan, irigasi dan jaringan,

dan aset tetap lainnya dan konstruksi dalam pengerjaan. Aset

tetap dicatat sebesar biaya perolehan atau didasarkan pada nilai

wajar pada saat perolehan.

Aset tetap selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan

Pemerintah Daerah Kabupaten Buton menetapkan penyusutan

menggunakan metode garis lurus dengan persentase (%) antara

lain. (1) peralatan dan mesin 10% pertahun, (2) gedung dan

bangunan 5% pertahun, (3) jalan, irigasi dan jaringan 5% per-

tahun, dan (4) aset tetap lainnya 10% pertahun.

Selanjutnya, penetapan biaya pemeliharaan dan perbaikan

aset tetap (belanja pemeliharaan) telah ditetapkan dalam

kelompok belanja operasi pada anggaran pendapatan dan belanja

daerah yang tidak dikapitalisasi, sedangkan biaya pemugaran,

penggantian utama, dan penambahan aset tetap yang nilainya

material dapat dikelompokkan dalam belanja modal pada

Page 273: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab IX

263

anggaran pendapatan dan belanja daerah dikapitalisasi dengan

menambah nilai perolehan aset tetap yang bersangkutan.

Kemudian, kewajiban dapat diklasifikasi sebagai kewajiban

jangka pendek, jika pembayaran dalam waktu dua belas bulan

setelah tanggal pelaporan. Semua kewajiban lainnya diklasifikasi

sebagai kewajiban jangka panjang jika pembayarannya lebih dari

satu tahun. Kewajiban diakui, jika besar kemungkinan bahwa

penge-luaran sumber daya ekonomi akan atau telah dilakukan

untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sekarang dan peruba-

han atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang

dapat diukur dengan andal. Kemudian kewajiban dicatat sebesar

nilai nominal. Jika kewajiban dalam mata uang asing, maka

dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah dengan

menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.

Ekuitas dana menunjukkan jumlah kekayaan yang meru-

pakan selisih antara jumlah aset dengan jumlah kewajiban.

Ekuitas dana terdiri atas ekuitas dana lancar, ekuitas dana

investasi, dan ekuitas dana cadangan. Ekuitas dana lancar adalah

selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek. Ekuitas

dana lancar antara lain: (1) sisa lebih pembiayaan anggaran, (2)

cadangan piutang, (3) cadangan persediaan, dan (4) cadangan

yang disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.

Sedangkan ekuitas dana investasi dapat mencerminkan

kekayaan pemerintah daerah yang tertanam dalam investasi jang-

ka panjang, aset tetap, dan aset lainnya dikurangi dengan kewa-

jiban jangka panjang. Dan ekuitas dana cadangan dapat mencer-

minkan kekayaan pemerintah Kabupaten Buton yang dicadang-

kan untuk tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

D. Neraca Daerah Kabupaten Buton

Neraca mengindikasikan adanya kekuatan dan kelemahan

yang dimiliki daerah. Kekuatan dan kelemahan dimaksudkan da-

lam pemahaman ini adalah, neraca dapat memberikan informasi

tentang tanggal jatuh tempo. Aset maupun kewajiban keuangan

bermanfaat untuk menilai likuiditas dan solvabilitas suatu entitas

pelaporan Pemerintah Daerah Kabupaten Buton.

Laporan keuangan atau bisa disebut dengan neraca atau

laporan aktiva dan kewajiban adalah laporan keuangan yang

menyajikan posisi aktiva, utang, dan ekuitas dana pada satu saat

tertentu (Bastian, 2006: 247). Laporan keuangan dikemukakan

Page 274: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

264 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

tersebut, mengandung unsur laporan keuangan yang bersifat

komersil.

Selanjutnya, neraca dari persepsi (SAP No.24/Th.2005)

adalah menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan

mengenai aset, kewajiban, dan entitas dana pada tanggal tertentu.

Aset merupakan sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau

dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu,

dan masa sekarang dari manfaat ekonomi sosial di masa depan

dapat diharapkan, baik pemerintah maupun masyarakat.

Sedangkan kewajiban merupakan utang yang timbul dari

peristiwa masa lalu, dalam penyelesaiannya menyebabkan aliran

sumber daya ekonomi pemerintah menjadi berkurang. Sedangkan

ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah yang

merupakan selisih antara aset dan kewajiban.

Berdasarkan kedua konsep tersebut jelas bahwa ada

perbedaan yang sangat mendasar antara ”akuntansi sektor

publik” dengan ”akuntansi keuangan daerah” dan disini banyak

orang mempersepsikan bahwa akuntansi sektor publik itu adalah

akuntansi keuangan daerah. Oleh karena itu, perlu dicerna

dengan baik tentang masing-masing konsep tersebut.

Neraca memuat Informasi tentang tanggal penyelesaian

kewajiban, seperti persediaan dan cadangan juga bermanfaat

untuk mengetahui apakah aset diklasifikasikan sebagai aset

lancar atau tidak lancar, dan juga termasuk kewajiban dapat di-

klasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek dan jangka pan-

jang. Oleh karena neraca memuat sebuah informasi, tentu semua

isi kandungan neraca dapat memberikan berbagai infor-masi, baik

sebagian maupun seluruhnya. Neraca daerah di Kabu-paten

Buton menggambarkan posisi keuangan suatu organisasi peme-

rintah daerah. Posisi keuangan dalam neraca daerah kabupaten

Buton yang dapat memuat hal-hal sebagai berikut.

1. Aset lancar, dan aset lancar ini dapat dikelompokkan menjadi

(1) kas yang dapat dapat dibagi lagi menjadi: (a) bendahara

daerah, (b) bendahara pengeluaran, dan (c) bendahara

penerimaan; (2) piutang, dapat dikelompokkan menjadi: (a)

piutang pajak, (b) piutang retribusi, (c) piutang tuntutan ganti

rugi, (d) piutang lainnya; dan (3) persediaan; (4) belanja

dibayar dimuka.

2. Investasi jangka panjang, memuat: (1) investasi nonpermanen;

(2) pinjaman kepada perusahaan daerah; (3) investasi non-

Page 275: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab IX

265

permanen lainnya; (4) investasi permanen; (5) penyertaan

modal pemerintah daerah.

3. Aset tetap, dapat dibagi menjadi: (1) tanah; (2) peralatan dan

mesin; (3) gedung dan bangunan; (4) jalan, irigasi, dan jaring-

an; (5) aset tetap lainnya; (6) konstruksi dalam pengerjaan;

dan (7) akumulasi penyusutan.

4. Kewajiban, memuat kewajiban jangka pendek, terdiri atas: (1)

utang perhitungan pihak ketiga; dan (2) utang jangka pendek

lainnya.

5. Ekuitas dana, terdiri atas: (1) ekuitas dana lancar dan (2)

ekuitas dana investasi. Laporan keuangan daerah dapat me-

mbentuk berbagai persepsi, seperti: perilaku, sosiologi, psi-

kologi, maupun psikologi sosial.

Berbagai sikap tersebut dibentuk dari kata-kata, kalimat,

maupun simbol. Konsep tersebut di dapatkan dari hasil renungan

setelah melakukan shalat malam senin, tanggal 17 November

2008. Ternyata ilmu keperilakuan, ilmu sosiologi, dan ilmu psiko-

logi mampu menggabungkan keduanya, yakni sosiologi dan psiko-

logi menjadi psikologi sosial. Kedua penggabungan ini dibentuk

dari ”kata-kata, kalimat, maupun simbol-simbol” tertentu. Setiap

kata-kata, kalimat, maupun simbol-simbol tertentu akan

melahirkan berbagai persepsi yang berbeda harus dipapahami

berdasarkan konteks masing-masing. Demikian pula sosiologi

akuntansi terlahir dari interaksi individu, maupun organisasi

yang saling berinteraksi satu sama lain sehingga laporan

keuangan berupa neraca dapat tercipta. Begitu pula dengan

psikologi akuntansi dibentuk dari hasil-hasil laporan keuangan

yang telah tercipta sebelumnya.

Tentu laporan keuangan dimaksud adalah laporan keuangan

daerah yang telah dibuat oleh pemerintah daerah kabupaten

Buton. Laporan keuangan Daerah Kabupaten Buton dapat

berupa: (1) laporan realisasi anggaran, (2) neraca daerah, (3)

laporan arus kas, dan (4) catatan atas laporan keuangan daerah.

Suriasumantri (2003) Menyatakan bahwa keempat laporan

keuangan tersebut, tentu dapat menunjukkan adanya ”kata-kata,

kalimat, angka-angka, dan simbol-simbol”. Kata-kata, kalimat,

angka-angka, maupun simbol tertentu dapat melahirkan persepsi

yang berbeda-beda, tergantung dari pemahaman seseorang.

Selanjutnya, Marshall (2006: 92) Menyatakan bahwa simbol (+)

dan (-) menunjukkan kuat dan lemahnya motivasi seseorang

terhadap angka-angka laporan keuangan.

Page 276: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

266 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Untuk mempresepsikan isi kandungan laporan keuangan

kita harus mulai dari mengubah persepsi dengan kriteria sebagai

berikut. Pertama aparatur melakukan seleksi terhadap laporan

keuangan. Dalam konteks ini pemersepsi harus mampu membeda-

kan antara simbol positif (+) dilihat dalam ranah pendapatan dan

simbol negatif (-) pada ranah pembiayaan atau pengeluaran. Selain

itu, ada pula simbol-simbol yang menunjukkan sama dengan (=).

Kedua, interpretasi berupa pengalaman, sistem nilai yang dianut

dapat berupa. (1) Simboll positif (+) pada aspek pendapatan dapat

diinterpretasikan capaian penerimaan pendapatan daerah dapat

melampaui target. (2) Simbol negatif (-) pada aspek pendapatan

daerah dapat diinterpretasikan bahwa capaian penerimaan penda-

patan daerah tidak mencapai target. (3) Simbol sama dengan (=)

yang menunjukan bahwa pada aspek pendapatan daerah dapat

diinterpretasikan capaian penerimaan pendapatan daerah sama

dengan rencana. Namun, hati-hati dalam memersepsikan sesuatu,

seperti belanja, beban, pembiayaan yang menunjukkan hal

berlawanan dengan ketika memersepsikan pendapatan.

Untuk menginterpretasikan simbol-simbol yang ada pada

neraca daerah 2006 dan 2007 dapat disajikan conto-contoh sebagai

berikut. (1) Aset lancar, diberi simbol xxx 2007, dibandingkan

dengan simbol xxx 2006 yang menunjukkan simbol positif (+),

simbol tersebut artinya aset lancar tahun 2007 mengalami

peningkatan dibandingkan dengan aset lancar tahun 2006. (2)

Investasi jangka panjang dengan simbol xxx 2007 dibandingkan

dengan simbol xxx 2007 yang menunjukkan simbol (-) ini artinya,

investasi jangka panjang tahun 2007 lebih kecil dari pada investasi

jangka panjang tahun 2006. Namun, secara keseluruhan dalam

neraca daerah terlihat selisih antara jumlah kewajiban dengan

ekuitas dana menunjukkan adanya simbol positif (+). Artinya, saldo

kas akhir tahun 2007 menunjukkan surplus anggaran sehingga

masih ada saldo kas akhir tahun 2007. Selanjutnya, simbol xxx

merupakan simbol dari satuan uang rupiah (Rpxxx). Simbol Rpxxx

pada semua tampilan yang ada dalam disertasi ini dapat dimaknai

dengan lambang atau simbol satuan uang rupiah. Untuk memberi-

kan gambaran yang jelas mengenai laporan keuangan Pemerintah

Daerah Kabupaten Buton dapat digambarkan pada tabel 9.3.

Necara daerah Kabupaten Buton, adalah sebagai berikut.

Page 277: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab IX

267

Neraca Daerah Kabupaten Buton Per 31 Desember 2006 s.d.2007

(dalam Rp) disimbolkan dengan XXX

Uraian/Keterangan 2007 XXX

2006 XXX

Nk/trn (+/-)

1 2 3 4 ASET ASETA LANCAR XXX XXX (+) Kas XXX XXX (+) Kas di bendahara daerah XXX XXX (+) Kas di bendahara pengeluaran XXX XXX (+) Kas di bendahara penerimaan XXX XXX (+) Piutang XXX XXX (+) Piutang pajak XXX XXX (+) Piutang retribusi XXX XXX (+) Bagian tuntutan ganti rugi XXX XXX (-) Piutang lainnya XXX XXX (+) Persediaan XXX XXX (+) Belanja dibayar dimuka XXX XXX (-) INVESTASI JANGKA PANJANG XXX XXX (-) Investasi nonpermanen XXX XXX (-) Pinjaman kepada perusahaan daerah XXX XXX (-) Investasi nonpermanen lainnya XXX XXX (-) Investasi Permanen XXX XXX (-) Penyertaan modal pemerintah daerah XXX XXX (-) ASET TETAP XXX XXX (+) Tanah XXX XXX (+) Peralatan dan Mesin XXX XXX (+) Gedung dan Bangunan XXX XXX (+) Jalan, Irigasi, dan Jaringan XXX XXX (+) Aset tetap lainnya XXX XXX (+) Konstruksi dalam pengerjaan XXX XXX (+) Akumulasi Penyusutan Aset Tetap XXX - (+) JUMLAH ASET XXX XXX (+) KEWAJIBAN KEWAJIABN JANGKA PENDEK XXX XXX (+) Utang perhitungan pihak ketiga (PPK) XXX XXX (+) Utang jangka pendek lainnya XXX XXX (+) JUMLAH KEWAJIBAN XXX XXX (+) EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR XXX XXX (+) Sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) XXX XXX (+) Pendapatan yang ditangguhkan XXX XXX (+) Cadangan piutang XXX XXX (+) Cadangan persediaan XXX XXX (+) Dana yang harus disediakan untuk utg jk.pendek XXX XXX (+) EKUITAS DANA INVESTASI XXX XXX (+) Diinvestasikan dalam Investasi jangka panjang XXX XXX (+) Diinvestasikan dalam aset tetap XXX XXX (+) JUMLAH EKUITAS DANA XXX XXX (+)

Sumber : Neraca daerah kabupaten Buton, tahun 2006, dan tahun 2007

Page 278: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

268 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Keterangan :

Kolom 1 = menyatakan dalam bentuk harta, utang dan modal

Kolom 2 = nilai neraca tahun yang bersangkutan.

Kolom 3 = nilai neraca tahun sebelumnya.

Kolom 4 = (+) melampaui nilai neraca tahun sebelumnya, berarti

peningkatan.

Kolom 4 = (-) tidak melampauhi nilai neraca tahun sebelumnya,

berarti penurunan, yang menunjukkan adanya penu-

runan jika hal itu berupa aset, tetapi peningkatan

unsur pembiayaan.

Berdasarkan gambaran neraca tersebut, secara keseluruhan

bahwa Kabupaten Buton memiliki keuangan yang cukup kuat.

Hal ini dapat dilihat dari beberapa hal. Pertama, tahun 2006 dan

2007 mempunyai sisa lebih anggaran (Silpa). Kedua, jumlah

kewajiban dan ekuitas dana menunjukkan nilai positif (+) ini

berarti, baik tahun 2006 maupun 2007 menunjukkan ekuitas

dana yang dimiliki daerah kabupaten Buton lebih besar.

Kelebihan ekuitas dana tersebut menunjukkan bahwa penggu-

naan dana telah dilakukan secara efektif dan efisiensi yang tepat

sasaran (Tadjuddin Nor, 19 Juli 2008). Adanya kelebihan dana

tersebut, secara bersama-sama Marshall (2006: 92) dan Subur

(2008) Menyatakan bahwa simbol positif (+) dapat memberikan

motivasi bagi aparatur dalam meningkatkan kinerja mereka,

terutama berkaitan dengan usaha-usaha peningkatan penerimaan

pendapatan asli daerah.

E. Laporan Arus Kas Daerah Kabupaten Buton

Unsur-unsur yang termasuk dalam laporan arus kas terdiri

atas penerimaan kas dan pengeluaran kas. Unsur-unsur peneri-

maan kas dapat berupa semua aliran kas yang masuk ke benda-

hara umum daerah (BUD), sedangkan unsur-unsur pengeluaran

kas adalah semua pengeluaran kas yang keluar dari bendahara

umum daerah guna melakukan berbagai kegiatan operasional

yang segera dilakukan masing-masing SKPD terkait (lihat SAP

No.24/2005).

Page 279: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab IX

269

Laporan arus kas menyajikan, informasi kas sehubungan

dengan aktivitas operasional yang telah dilakukan Pemerintah

Kabupaten Buton adalah (1) realisasi penerimaan pendapatan asli

daerah yang bersumber dari pajak daerah, (2) realisasi penerima-

an realisasi pendapatan asli daerah yang bersumber dari retribusi

daerah, (3) realisasi penerimaan pendapatan hasil pengelolaan

kekayaan daerah yang dipisahkan, (4) realisasi lain-lain penda-

patan asli daerah yang sah, dan (5) realisasi penerimaan bagi ha-

sil pajak dan bukan pajak. Untuk memberikan gambaran mema-

dai tentang laporan arus kas tahun 2007, Pemerintah Daerah

Kabupaten Buton dapat dilihat pada Tabel 9.4 sebagai berikut.

Pemerintah Kabupaten Buton

Laporan Arus Kas

Untuk Tahun yang Berakhir s.d. 31 Desember 2007

(Metode Langsung)

U R A I A N 2007

Arus Kas dari Aktivitas Operasi :

Arus kas masuk xxx

Arus kas Keluar xxx

Arus kas bersih dari Aktivitas Operasi xxx (+)

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan :

Arus kas masuk xxx

Arus kas Keluar xxx

Arus kas bersih dari Aktivitas Invesasi xxx (-)

Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan :

Arus masuk kas xxx

Arus Keluar kas xxx

Arus kas bersih dari Aktivitas Pembiayaan xxx (-)

Arus kas bersih dari Aktivitas Nonanggaran :

Arus masuk kas xxx

Arus Keluar kas xxx

Arus kas bersih dari Aktivitas Nonanggaran xxx (+)

Kenaikan/(Penurunan) kas xxx

Saldo awal kas di BUD/kas daerah xxx

Saldo akhir kas di BUD/kas daerah xxx (+)

Saldo akhir kas di bendaharan pengeluaran xxx

Saldo akhir kas di bendaharan penerimaan xxx

Saldo Akhir Kas xxx (+)

Sumber : Laporan arus kas kabupaten Buton, 2007

Page 280: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

270 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Keterangan :

a. Arus kas dari aktivitas operasi, jika arus kas masuk lebih be-

sar dari aktivitas arus kas keluar, menunjukan adanya kele-

bihan kas masuk, dan diberi disimbol positif (+).

b. Arus kas dari aktivitas investasi aset nonkeuangan, jika arus

kas masuk lebih kecil dari aktivitas arus kas keluar, menun-

jukkan investasi yang ditanamkan tidak kembali sehingga

diberi simbol negatif (-).

c. Arus kas bersih dari aktivitas nonanggaran, jika arus kas

masuk lebih besar dari aktivitas arus kas keluar menun-

jukkan adanya kelebihan kas masuk, dari nonanggaran, dan

dilambangkan dengan simbol positif (+).

d. Kenaikan kas plus saldo awal kas di BUD daerah menun-

jukkan adanya saldo kas sehingga di atas diberi simbol positif

(+).

e. Saldo akhir kas di bendahara pengeluaran diselisihkan dengan

saldo akhir kas dibendahara penerimaan, masih menunjukan

saldo akhir kas positif sehingga diberi simbol positif (+).

Adapun pernyataan standar laporan arus kas tersebut ada-

lah mengatur penyajian laporan arus kas yang memberikan

informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas suatu

entitas pelaporan dengan mengklasifikasikan arus kas berdasar-

kan aktivitas operasi, investasi aset nonkeuangan, pembiayaan,

dan nonanggaran selama satu periode akuntansi.

Tujuan pelaporan arus kas tersebut adalah memberikan

informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan

setara kas selama suatu periode akuntansi, serta saldo kas dan

setara kas pada tanggal pelaporan. Informasi ini disajikan untuk

pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan. Berdasarkan

simbol-simbol yang telah diberikan tersebut Marshall (2006: 92)

Menyatakan bahwa simbol itu mempunyai makna positif, yaitu

dapat memberikan motivasi bagi aparatur yang membidangi tugas

dan tanggung jawab masing-masing.

Page 281: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab IX

271

F. Catatan Atas Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Buton

Catatan atas laporan keuangan dimaksudkan, agar dapat

dipahami oleh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk

pembaca laporan tertentu, maupun manajemen entitas pelaporan.

Oleh karena itu, laporan keuangan mengandung informasi yang

mempunyai potensi kesalahpahaman di antara pembacanya.

Untuk menghindari kesalahpahaman ini, laporan keuangan harus

dibuat catatan atas laporan yang berisi informasi untuk memu-

dahkan pengguna dalam memahami laporan keuangan tersebut.

Kesalahpahaman dapat saja terjadi, karena disebabkan

persepsi dari pembaca laporan keuangan. Pembaca yang terbiasa

dengan laporan keuangan sektor komersial cenderung melihat

laporan keuangan pemerintah seperti laporan keuangan perusa-

haan. Untuk itu, diperlukan pembahasan secara umum dan refe-

rensi yang memadai, bagi pembaca laporan keuangan tertentu.

Memang dalam membaca laporan keuangan daerah ada ber-

bedaan mendasar dibandingkan laporan keuangan komersial yang

disebabkan oleh tujuan penyajian dan orientasi dari masing-masi-

ng. Selain itu, pengungkapan basis akuntansi,kebijakan akun-

tansi yang diterapkan akan membantu pembaca untuk dapat

menghindari adanya kesalahpahaman dalam membaca laporan

keuangan. Di samping itu, pembaca laporan keuangan harus

memahami konteks masing-masing pelaporan dari entitas penyaji

laporan keuangan.

Catatan atas laporan keuangan daerah merupakan catatan

yang dapat menjelaskan secara naratif tentang perincian dari ang-

ka yang tertera dalam laporan realisasi anggaran, neraca daerah,

dan arus kas. Catatan atas laporan keuangan dapat memberikan

berbagai informasi kebijakan akuntansi yang digunakan oleh

pemerintah dalam menyajikan laporan keuangan setiap tahun.

Pemerintah Daerah Kabupaten Buton dalam menya-jikan laporan

keuangan tetap merujuk pada standar akuntansi pemerintah

(SAP). Catatan atas laporan keuangan tersebut dapat mengung-

kap-kan beberapa hal yang berkaitan dengan realisasi anggaran,

neraca, dan laporan arus kas. Ketiga jenis laporan tersebut dapat

Page 282: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

272 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

memberikan informasi yang memadai bagi pengguna laporan

keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Buton. Informasi ke-

uangan daerah Kabupaten Buton dapat menyajikan hal-hal yang

berkaitan dengan kebijakan perpajakan secara mikro karena

hanya menyangkut pajak daerah, sedangkan kebijakan ekonomi

yang ada di daerah itu menyangkut kebijakan ekonomi secara

makro.

Catatan atas laporan keuangan juga menjelaskan sampai

sejauh mana kinerja keuangan yang dicapai. Kinerja keuangan

tersebut tentu dapat digambarkan melalui realisasi anggaran

secara keseluruhan, apakah rencana anggaran dapat dicapai atau

tidak. Pusat perhatian utama bagi pemerintah daerah adalah

ketika ada anggaran yang tidak terealisasi, pemerintah mencari

berbagai alternatif pemecahan masalah tersebut sehingga

hambatan-hambatan dari berbagai kendala dapat teratasi.

Jika semua hambatan dapat diatasi maka boleh jadi reali-

sasi anggaran tahun berikutnya dapat dicapai yang tentunya

harus dilandasi dengan kerja keras aparatur pemerintah daerah,

terutama aparatur yang membidangi, bidang pendapatan asli

daerah (PAD).

G. Perspektif Laporan Keuangan Daerah dari Aspek Psikologi

Sosial

Laporan realisasi anggaran menggambarkan perbandingan

antara anggaran dengan realisasinya dalam satu periode pelapor-

an. Untuk memberikan pemahaman tentang laporan realisasi

anggaran tersebut, dapat dijelaskan melalui catatan atas laporan

keuangan. Catatan atas laporan keuangan dapat menjelaskan

berbagai hal yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran,

serta hal-hal yang berhubungan dengan berbagai kendala atau

hambatan-hambatan bagi aparatur dalam pencapaian realisasi

anggaran, terutama anggaran pendapatan asli daerah (PAD).

Berdasarkan realisasi yang dicapai, menunjukkan adanya surplus

yang artinya penerimaan lebih besar dari pada pembiayaan.

Kondisi ini Marshall (2006:92) Menyatakan bahwa jika pendapat-

an asli daerah meningkat akan memberikan motivasi yang tinggi

Page 283: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab IX

273

bagi aparatur untuk lebih meningkatkan upaya-upaya ditempuh

agar penerimaan pajak dan retribusi pada tahun-tahun berikut-

nya lebih meningkat lagi. Pendapat yang senada disampaikan

Subur (2008) yang Menyatakan bahwa jika pendapatan asli

daerah meningkat, maka akan menambah motivasi bagi aparatur

untuk meningkatkan upaya-upaya agar penerimaan di tahun-

tahun berikutnya mengalami peningkatan lebih dari tahun-tahun

sebelumnya. Secara psikologi, Abidin (2006) Menyatakan bahwa

jika penerimaan pendapatan asli daerah meningkat dapat mena-

mbah keyakinan dan akan menambah semangat bagi aparatur

untuk selalu berusaha semaksimal mungkin agar PAD mengalami

peningkatan setiap tahun. Selanjutnya, Boerre (2008:22) menga-

takan bahwa jika pendapatan yang dicapai pada tahun tertentu

dapat meningkatkan harapan positif bagi aparatur agar peneri-

maan di tahun-tahun mendatang mengalami peningkatan seperti

tahun sebelumnya. Lebih lanjut, Boerre (2008: 22) Menyatakan

bahwa keadaan demikian secara psikologi dapat melegakan

ketenangan jiwa sehingga tidak merasa ada beban yang tidak

terselesaikan.

Demikian pula neraca daerah merupakan bagian dari

pertanggungjawaban pemerintah daerah, karena neraca mengga-

mbarkan posisi keuangan bagi pemerintah daerah mengenai aset,

kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Isi laporan

keuangan berupa neraca daerah, mengalami equitas dana yang

memadai secara psikologi akan menambah keyakinan daerah

bahwa masih mempunyai kekuatan yang cukup sehingga

pemerintah tidak merasa khawatir atas dana yang dimiliki daerah.

1. Perspektif Laporan Realisasi Anggaran dari Aspek Sosiologi

Dalam tabel 8.2 realisasi anggaran tersebut dapat ditunjuk-

kan dengan enam kolom. Kolom tersebut menjelaskan bahwa

kolom pertama memuat nomor urut, kolom kedua memuat uraian

mata anggaran, kolom ketiga memuat jumlah anggaran, kolom

keempat menunjukkan realisasi anggaran, dan kelima menunjuk-

kan adanya selisih lebih atau kurang terhadap anggaran yang

dapat dicapai. Khusus kolom ini diberi simbol-simbol pemaknaan

Page 284: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

274 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

tertentu. Kolom keenam, menunjukkan adanya persentase perbe-

daan antara rencana anggaran terhadap realisasi anggaran.

Kolom tersebut menunjukan selisih dalam persentase anggaran.

Kolom kelima memperlihatkan simbol xxx(-/+), ini menandakan

penerimaan realisasi anggaran (tidak mencapai dan/atau lebih

target anggaran)

Sementara itu, kolom keenam memperlihatkan simbol per-

sentase rencana penerimaan anggaran terhadap realisasi anggar-

an disimbolkan seperti ini (%-/+) yang menandakan persentase

penerimaan kurang dan/atau lebih dari target anggaran yang

dicapai dan/atau tidak.

Secara sosiologi, tercapainya anggaran disebabkan adanya

kebersamaan aparatur pemerintah daerah. Memberdayakan ber-

bagai potensi yang dimiliki daerah sehingga penerimaan penda-

patan asli daerah dapat tercapai. Tercapainya realisasi anggaran

pendapatan asli daerah di samping kerja keras dari aparatur

pemerintah daerah juga adanya kesadaran dari wajib pajak

daerah, sehingga target anggaran PAD dapat dicapai. Jika diamati

dari selurh komponen penerimaan pajak dan retribusi daerah,

Marshall (2006: 92) Menyatakan bahwa simbol positif (+) akan

menambah motivasi dan semangat yang lebih tinggi bagi aparatur

yang membidangi PAD secara keseluruhan. Akibat peningkatan

penerimaan tersebut secara bersama-sama bagian penerimaan

PAD lebih meningkatkan koordinasi secara berkesinambungan

sehingga penerimaan PDA terus meningkat dari tahun ke tahun.

Tingginya kesadaran wajib pajak disebabkan adanya kerja

keras aparatur pemerintah daerah dalam berbagai hal, seperti

penyuluhan kepada seluruh masyarakat wajib pajak, dan pema-

haman tentang fungsi-fungsi penerimaan PAD, bagi daerah.

Kesadaran masyarakat wajib pajak akan membawa manfaat yang

cukup besar bagi tercapainya program kerja pemerintah daerah.

Tercapainya program kerja pemerintah daerah akan mening-

katkan kesejahteraan masyarakat secara umum. Peningkatan

kesejahteraan masyarakat secara umum merupakan kebanggaan

bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Buton, karena pemerintah

Page 285: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab IX

275

daerah telah berhasil menyejahterakan masyarakat. Hal ini salah

satu yang dapat ditandai terealisasinya semua program kerja

pemerintah telah tercapai.

Tercapainya semua program kerja pemerintah itu merupa-

kan perwujudan dari semua anggota kelompok masyarakat seba-

gai satu kesatuan kelompok sosial, menjunjung tinggi kesatuan

visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi pemerintah sehingga

program kerja pemerintah daerah dapat dicapai, dengan memper-

hatikan asas kemanfaatan bagi semua pihak.

Berdasarkan kebersamaan tersebut Sherif dalam Saragin

(2004, 78) Menyatakan bahwa situasi sosial dapat dikelompokkan

menjadi dua golongan utama. (1) Situasi kebersamaan. Pada situ-

asi ini individu belum mempunyai saling hubungan yang teratur

seperti dalam situasi kelompok sosial. Situasi kebersamaan

merupakan situasi di mana individu berada pada sutau tempat

mereka tidak atau belum merupakan satu keseluruhan yang

utuh. Pada keadaan tersebut mereka mereka bukan mengadakan

interaksi sosial yang mendalam, melainkan mereka mempunyai

kepentingan bersama untuk mencapai target sosial yang telah

ditetapkan. Target sosial yang diharapkan aparatur adalah

bagaimana upaya-upaya yang ditempuh oleh aparatur sehingga

penerimaan pajak untuk kepentingan pemerintah daerah dapat

tercapai. Jika pajak yang diharapkan tercapai maka target sosial

untuk meningkatkan sarana dan prasarana tercapai. Sebagai

situasi kelompok sosial bahwa keberadaan aparatur dalam suatu

tempat bukan semata-mata untuk mengadakan interaksi sosial

antar satu dengan lainnya, melainkan mereka berada di tempat

itu karena mempunyai kepentingan bersama, sehingga aparatur

memberikan penyuluhan. Jadi hubungan situasi sosial yang terja-

di dalam situasi kebersamaan itu, biasanya berkisar pada imitasi

dan sugesti. Dan (2) Situasi kelompok sosial yang merupakan

situasi kelompok sosial tempat aparatur berinteraksi dan merupa-

kan keseluruhan untuk mencapai visi, misi, tujuan, maupun

sasaran organisasi secara keseluruhan berdasarkan rencana yang

ditetapkan sebelumnya.

Page 286: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

276 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Sebagai contoh dalam organisasi pemerintah daerah, yang

terdiri atas beberapa instansi tertentu, di dalamnya terdapat

kepala kantor atau kepala bidang dan kepala bagian yang bertu-

juan untuk mencapai visi, misi, tujuan, maupun sasaran organi-

sasi secara keseluruhan diharapkan dapat dicapai oleh anggota

kelompok organisasi tersebut.

2. Perspektif Laporan Realisasi Anggaran dari Aspek Psikologi

Pada Bab 8 telah dijelaskan bahwa jika realisasi anggaran

melampaui target berarti menunjukkan adanya respon positif

terhadap PAD. Tampak adanya perbedaan respon positif dan

respon negatif secara keseluruhan, untuk menjelaskan hal ini

dapat dilihat pada laporan realisasi anggaran sebagaimana ditam-

pilkan pada Tabel 9.2 dengan menggunakan kriteria sebagai

berikut.

1. No 4 Tabel 9.2. Pendapatan daerah, Sub 41 Pendapatan Asli

Daerah terdiri atas pendapatan pajak daerah, pendapatan

retribusi daerah, pendapatan hasil pengelola-an kekayaan

daerah, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Secara

keseluruhan menunjukkan adanya simbol positif (xxx+) yang

menandakan bahwa pendapatan melampaui target anggaran.

Sebaliknya, jika disimbolkan xxx(-) menandakan rencana

anggaran tidak tercapai. Kemudian kolom 6, Tabel 9.2

menunjukkan persentase positif (%+) yang menandakan kele-

bihan persentase penerimaan anggaran di atas rencana ang-

garan. Secara psikologi hal tersebut dapat meningkatkan

gairah aparatur dan meningkatkan kepercayaan pimpinan

organisasi dan masyarakat secara umum. Sehingga mening-

katan peneri-maan pendapatan daerah. Dengan adanya kerja

sama yang baik, antar dinas terkait dalam pengelolaan PAD

maka penerimaan daerah menunjukkan persentase positif

(%+) juga menunjukkan persentase negatif (%-). Simbol ini

menandakan rendahnya persentase penerimaan anggaran

yang dicapai secara sosiologi menandakan rendahnya pene-

rimaan pendapatan daerah karena tidak adanya kerja sama

Page 287: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab IX

277

yang baik antardinas terkait dalam pengelolaan PAD, akhir-

nya dapat mengakibatkan penurunan PAD.

2. Sub 42. Tabel 9.2, yakni pendapatan transfer. Tabel 9.2

hanya terlihat ada dua simbol, yaitu: transfer dari pusat dana

perimbangan, dana bagi hasil pajak, dan dana bukan pajak

(SDA). Dana tersebut merupakan transfer dari pemerintah

pusat. Sedangkan transfer dana dari provinsi, seperti : penda-

patan bagi hasi pajak, dan pendapatan lainnya menunjukkan

simbol positif (xxx+). Ini berarti pendapatan transfer dianggar-

kan mengalami peningkatan, secara persentase dapat disi-

mbolkan persentase positif (%+). Selain itu, ada pula peneri-

maan dana transfer sama dengan rencana anggaran, seperti:

dana alokasi umum, dana alokasi khusus, transfer peme-

rintah pusat lainnya, dana otonomi khusus, dan dana penye-

suaian menunjuk-kan nilai yang sama antara realisasi dengan

anggaran sehingga diberi simbol sama dengan (xxx=), secara

persentase diberi simbol persentase sama dengan (%=).

3. Sub 43,Tabel 9.2. Pendapatan lainnya tidak dianggarkan,

tetapi pada saat realisasi ternyata ada penerimaan dari dana

tersebut sehingga diberi simbol (xxx+), secara persentase juga

diberi simbol persentase positif (%+). Secara keseluruhan, jika

diselisihkan dari ketiga simbol tersebut menunjukkan simbol

persentase positif (%+).

4. No.5.Tabel 9.2, yakni belanja daerah. Sub 5 No. 51, yakni

belanja operasi terdiri atas: belanja pegawai, belanja barang,

belanja bantuan sosial, dan belanja bantuan modal. Secara

keseluruhan jenis belanja tersebut diberi simbol negatif (xxx-),

simbol belanja operasional tersebut juga memberikan infor-

masi yang baik, mengingat belanja operasi yang telah dike-

luarkan mengalami efisiensi. Secara persentase belanja opera-

sional di atas diberi simbol persentase negatif (%-). Sub. 5

No.52, belanja modal terdiri atas belanja tanah, peralatan

dan mesin, gedung dan bangunan, jalan irigasi dan jaringan,

serta aset tetap lainnya juga menunjukkan simbol negatif (xxx-

). Simbol benja modal tersebut juga memberikan infor-masi

Page 288: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

278 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

yang baik, mengingat belanja modal yang telah dike-luarkan

pemerintah mengalami efisiensi, secara persentase belanja

modal di atas diberi simbol persentase negatif (%-). Sub 5

No.53, belanja tidak terduga menunjukkan simbol negatif

(xxx-) memberikan informasi yang baik, mengingat belanja

tidak terduga yang telah dikeluarkan pemerintah juga

mengalami efisiensi, secara persentase belanja di atas diberi

simbol persentase negati (%-). Perlu diketahui bahwa bebera-

pa simbol negatif tersebut, seperti (xxx-) dan (%-), Penulis

menyarankan agar pembaca tidak terjebak dalam pemikiran

persentase negatif tanpa melihat konteksnya. Jadi penulis

sangat menganjurkan agar pembaca lebih melihat pada

konteks, lalu mengaitkan dengan pemaknaan dari masing-

masing simbol sehingga pemersepsi tidak terjebak dalam

pemikiran nilai dan persentase negatif dan atau positif, tetapi

Slebih melihat pada konteksnya.

5. No. 6 Tabel. 9.2. Pembiayaan Daerah. Sub.6 No.61, yakni

pembiayaan daerah terdiri atas pencairan dana cadangan, dan

penerimaan pajak, keduanya memperlihatkan jumlah yang

sama antara rencana dengan realisasi (xxx=). Jika informasi

tersebut diberi simbol persentase sama dengan (%=), simbol

ini menandakan adanya kestabilan antara rencana dengan

realisasi adalah sama (No.62). Pengeluaran pembiayaan

daerah, terdiri atas penyetoran modal (investasi pemda),

pembayaran pokok utang, dan pembayaran pajak menunjuk-

kan jumlah yang sama antara rencana dengan realisasi (xxx=).

Jika realisasi sama dengan rencana maka akan diberi simbol

persentase sama dengan (%=) yang menunjukkan adanya

kestabilan antara rencana dengan realisasi artinya khusus

simbol ini menandakan utang dibayar lunas sesuai jumlah

yang harus dibayar (No. 63) Sisa lebih pembayaran tahun

bersangkutan menunjukkan adanya surplus anggaran.

Secara keseluruhan, jika dipersentasekan menunjukkan

simbol persentase positif (%+). Suriasumantri (2003)

Menyatakan bahwa simbol-simbol dalam matematika

Page 289: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab IX

279

sebagaimana ditampilkan tersebut tidak memiliki arti apa-apa

jika kita tidak memberikan arti tentang simbol-simbol tersebut

Sementara Subur (2008) mengungkapkan bahwa simbol positif

(+), secara psikologi dapat meningkatkan support atau

motivasi seseorang terhadap sesuatu yang diharapkan di

kemudian hari. Selanjutnya, Subur (2008) menambahkan

bahwa simbol positif (+) diberikan kepada seseorang yang

mengalami keterpurukan sekalipun bisa bangkit. Oleh karena

adanya support dari seseorang, dengan ungkapan bangkitlah.

Anda pasti bisa, dan yang penting kita tetap berusaha, dan

berdoa. Tuhan pun Menyatakan bahwa Allah akan selalu

memberikan rezeki kepada hambanya yang selalu berusaha

dan berdoa selalu mengingat kepada-Ku.

3. Perspektif Neraca dari Aspek Sosiologi

Secara sosiologi laporan keuangan berupa neraca daerah

tidak akan tercapai, jika tidak ada dukungan dan partisipasi dari

seluruh SKPD terkait. Keberhasilan aparatur dalam menyusun

laporan keuangan daerah sangat ditentukan oleh keterlibatan

semua aparatur terkait. Keterlibatan aparatur dimaksudkan disini

menyangkut beberapa hal. (1) Adanya informasi dari BUD tentang

penerimaan, baik dari pusat daerah. BUD secara rutin melapor-

kan semua jenis penerimaan kepada bagian akuntansi untuk

dibukukan, demikian pula pengeluaran untuk semua SKPD (2)

Penerimaan dari PAD didukung adanya kerja keras serta

koordinasi dari masing-masing dinas terkait. (3) Koordinasi di

bidang investasi, baik permanen maupun tidak secara rutin

memberikan laporan kepada bagian akuntansi, sehingga investasi

tersebut dapat dibukukan. (4) Adanya informasi dari masing-

masing dinas terkait atas pembiayaan yang dilakukan secara

kredit, baik jangka pendek maupun jangka panjang selalu

dilaporkan kepada bidang akuntansi agar dapat melakukan

pembukuan. Unsur kerja sama tim, sangat mendukung dalam

merealisasikan anggaran penerimaan daerah Kabupaten Buton

secara keseluruhan.

Page 290: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

280 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Dari semua jenis informasi yang telah dikemukakan tersebut

Soekanto (2005) berpendapat bahwa informasi disalurkan untuk

kepentingan seorang individu, kelompok bersama, dan untuk

kepentingan organisasi maka informasi semacam ini merupakan

informasi yang berharga. Jika informasi dari individu atau kelom-

pok ditujukan kepada seseorang yang mempunyai kedudukan, itu

sama dengan informasi yang meletakkan interaksi antara satu

dengan lainnya (Soekanto, 2005).

Secara filosofis menghendaki agar informasi yang kita terima

harus disebarluaskan kepada semua anggota tim yang terlibat

dalam kelompok dan itu merupakan komitmen untuk menenang-

kan “hati dan pikiran” agar kita dapat mengidentifikasikan diri

dengan organisasi. Amstrong (2003) berpendapat bahwa tujuan

untuk meletakan diri sendiri pada organisasi lebih berpihak

kepada kepentingan organisasi secara keseluruhan. Dari berbagai

sumber informasi tersebut dapat dikatakan bahwa neraca daerah

tidak dapat disusun oleh bagian akuntansi di BPKAD semata,

melainkan adanya bantuan dari SKPD lain. Kaitan ini dihubung-

kan dengan penyusunan laporan keuangan neraca daerah sehing-

ga bantuan teman dari SKPD terkait sangat ditentukan, terutama

sesama aparatur yang terlibat langsung dengan pengelolaan

keuangan daerah.

4. Perspektif Neraca dari Aspek Psikologi

Neraca sebagaimana tercantum pada Tabel 9.3 terlihat

adanya simbol positif (+) dan negatif (-) dari akun-akun neraca

tersebut. Untuk memberikan gambaran tentang perspektif neraca

dari aspek psikologi, penulis hanya membahas akun-akun aset

lancar, investasi jangka panjang, aset tetap, kewajiban, dan

ekuitas dana. Perspektif neraca dari aspek psikologi dikelompok-

kan menjadi sebagai berikut. Pertama, aset lancar dapat dirinci

menjadi: kas dibendahara daerah, dibendahara pengeluaran, di

bendahara penerimaan, piutang pajak, piutang retribusi, piutang

lainnya, dan persediaan. Semua jenis aset lancar tersebut,

menandakan simbol positif (+) yang mengandung makna bahwa

secara umum kas tahun 2007 lebih besar daripada kas tahun

Page 291: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab IX

281

2006. Kedua, investasi jangka panjang menunjukkan simbol

negatif (-) yang menandakan bahwa investasi tahun 2007

mengalami penurunan. Penurunan ini bukan berarti pemerintah

tidak melakukan investasi jangka panjang, tetapi lebih memilih

pada kebutuhan yang sifatnya mendesak. Ketiga, Investasi dalam

aktiva tetap mengalami peningkatan sehingga diberi simbol positif

(+) seperti investasi tanah, peralatan dan mesin, gedung dan

bangunnan, jalan, irigasi, dan jaringan, aktiva tetap lainnya, serta

konstruksi dalam pelaksanaan. Tingginya investasi dalam aktiva

tetap disini lebih dititkberatkan pada pembangunan gedung,

seperti sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan.

Secara ekono-mis lebih menguntungkan pemerintah daerah

atas pembayaran PPh Pasal 22, jika terlambat. Keuntungan ini

akan nampak jika diselisihkan antara bunga bank dengan utang

PPh Pasal 22. Kelima, Jumlah ekuitas dana mengalami

peningkatan antara tahun 2007 dibandingkan dengan ekuitas

dana tahun 2006, peningkatan ini diberi simbol positif (+) yang

menandakan bahwa kelebihan ekuitas dana akan menambah

keyakinan aparatur pemerintah daerah terhadap berbagai upaya

dilakukan selama ini ternyata terjadi efisiensi penggunaan dana

sehingga mengakibat-kan adanya ekuitas dana yang tersimpan di

kas daerah.

Secara psikologis, dengan adanya ekuitas dana yang tersim-

pan pada kas daerah akan menambah kepercayaan bagi aparatur

sekaligus meningkatkan motivasi dan semangat kerja.

Peningkatan motivasi kerja lebih kepada motivasi intrinsik, me-

ngingat kemampuan yang melekat pada diri aparatur lebih kepada

pengembangan sikap, serta motivasi yang perlu dikembangkan

pada saat yang memungkinkan melalui pemenuhan kebutuhan

bagi aparatur, pemberian tugas-tugas yang menantang, dan

menanamkan harapan-harapan untuk sukses.

Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa simpol-simbol

positif (+) yang telah ditampilkan tersebut dapat menambah moti-

vasi semua apartatur yang terlibat dalam pengumpulan serta pe-

nagihan pajak dan retribusi daerah, Subur (2008)

Page 292: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

282 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

5. Perspektif Laporan Arus Kas dari Aspek Sosiologi

Sebagaimana dikemukakan pada pembahasan laporan keu-

angan berupa neraca daerah tersebut, keberhasilan laporan arus

kas sangat ditentukan oleh partisipasi dan kerja keras dinas ter-

kait, terutama informasi yang bersumber dari bendahara umum

daerah (BUD).

Selain itu, juga adanya partisipasi dan kerja keras dari dinas

pemungut pajak daerah maupun retribusi daerah dalam tahun

2007, serta adanya partisipasi dari bendahara umum daerah

(BUD) untuk selalu memberikan informasi kepada bagian akun-

tansi bahwa realisasi pendapatan hasil pengelolaan kekayaan

yang dipisahkan telah diterima BUD sehingga dapat dibukukan

bagian akuntansi. BUD sekaligus melaporkan penerimaan reali-

sasi lain-lain PAD yang sah, termasuk penerimaan realisasi bagi

hasil pajak dan bukan pajak serta penerimaan sumber kekayaan

alam yang ditransfer dari pemerintah pusat secara rutin. Jika ada

penerimaan maka BUD tetap melaporkan kepada bidang akuntan-

si sehingga bidang akuntansi dapat melakukan pembu-kuan dan

penyusunan laporan arus kas. Adanya unsur kerja sama dan

kekompakan tim anggota masing-masing organisasi terkait sangat

diperlukan sehingga tujuan organisasi dapat terca-pai dengan

baik. Kerja sama semua kelompok dapat diwujudkan jika semua

jenis informasi dapat disampaikan. Soekanto (2005) berpendapat

bahwa informasi dapat disalurkan dengan baik, jika individu/

kelompok meletakkan kepentingan organisasi di atas segalanya.

Jika informasi organisasi telah diletakkan di atas segalanya maka

semua cita-cita kelompok menurut Soekanto (2005) akan terla-

ksana dengan baik.

6. Perspektif Laporan Arus Kas dari Aspek Psikologi

Tidak jauh berbeda dari pemaknaan pada tataran laporan

realisasi anggaran maupun pada pemaknaan laporan neraca

daerah. Simbol-simbol pemaknaan pada laporan arus kas, sebe-

tulnya sama saja dengan simbol-simbol pemaknaan yang diberi-

kan pada laporan realisasi anggaran maupun pada laporan neraca

daerah.

Page 293: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab IX

283

Sebagai contoh, arus kas dari aktivitas operasi, antara arus

kas masuk dan keluar masih menunjukkan arus kas bersih dari

aktivitas operasi positif (+) sehingga simbol ini dapat memberikan

makna bahwa dari sekian jumlah pengeluaran yang telah dike-

luarkan Pemerintah Daerah Kabupaten Buton masih menunjuk-

kan adanya selisih lebih kas masuk.

Begitu pula arus kas dari aktivitas investasi aset non-

keuangan menunjukkan adanya selisih negatif, antara arus kas

masuk dibandingkan dengan arus kas keluar. Perbedaan ini tidak

dapat dikatakan bahwa kondisi ini jelek karena harus dipahami

secara mendalam bahwa investasi yang telah ditanamkan itu

tidak kembali sehingga diberi simbol negatif (-). Simbol tersebut

dapat dimaknai bahwa aparatur pemerintah daerah tidak berhasil

dalam pengelolaan investasi nonkeuangan. Selanjutnya, terjadi

arus kas dari aktivitas pembiayaan lebih besar dari kas masuk

sehingga menunjukkan arus kas pembiayaan disimbolkan dengan

simbol negatif (-). Kondisi ini dapat memberikan informasi yang

lebih baik mengingat simbol tersebut menunjukkan adanya unsur

penghematan pembiayaan tahun 2007 lebih baik dibandingkan

tahun 2006. Berikutnya adalah arus kas bersih dari aktivitas

nonanggaran, antara arus kas masuk dan keluar menunjukkan

adanya kelebihan anggaran sehingga dalam laporan arus kas

diberi simbol positif (+).

Selain informasi tersebut juga ada informasi tambahan

berupa adanya kenaikan kas masuk tahun 2007 ditambah

dengan saldo awal kas di bendahara umum daerah menunjukkan

informasi yang cukup baik sehingga diberi simbol positif positif

(+). Terakhir, jika kita melihat saldo akhir kas yang ada di ben-

dahara pengeluaran dan diselisihkan dengan saldo akhir peneri-

maan masih menunjukkan saldo akhir kas menunjukkan saldo

positif sehingga diberi simbol positif (+).

Berdasarkan pemaparan tersebut dapat ditangkap enam

informasi. Di antara enam informasi tersebut, ternyata ada lima

informasi yang dikategorikan sebagai informasi kesan menguat,

karena jika dipahami pada konteks psikologis memberikan gam-

Page 294: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

284 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

baran adanya motivasi yang tinggi bagi aparatur. Ternyata apa

yang mereka lakukan selama ini berimplikasi positif terhadap per-

sepsi banyak orang karena persepsi itu dibentuk dari hal-hal

yang positif dan negatif, sangat tergantung dari pemersepsi itu

sendiri. Dan pemersepsi juga sangat ditentukan oleh banyak hal,

seperti unsur pengalaman, usia, pengetahuan, ilmu pengetahuan,

lingkungan, dan norma-norma.

6. Perspektif Catatan atas Laporan Keuangan dari Aspek

Sosiologi

Mengingat catatan atas laporan keuangan dapat memberi-

kan berbagai informasi, tentang kebijakan akuntansi yang digu-

nakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Buton. Tentu pemerin-

tah daerah tersebut menyajikan laporan keuangan setiap tahun,

merujuk pada standar akuntansi pemerintah (SAP). Catatan

laporan keuangan sangat penting, mengingat catatan atas laporan

keuangan dapat mengungkapkan beberapa informasi berkaitan

dengan realisasi anggaran, neraca daerah, dan laporan arus kas.

Ketiga jenis laporan ini dapat memberikan informasi bagi peng-

guna laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Buton.

Secara sosiologis ketiga informasi laporan keuangan ini telah

disajikan dalam bentuk simbol-simbol yang dapat memberikan

pemaknaan yang memadai, jika pemresepsi dapat memahami

tentang konteks yang diintrepretasikan, tentu sangat tergantung

pada pemahaman pemersepsi itu sendiri. Oleh karena itu, tulisan

ini menganjurkan pada pembaca agar tidak terjebak pada simbol-

simbol tertentu, pemersepsi harus memerhatikan konteksnya.

Informasi keuangan daerah Kabupaten Buton dapat menya-

jikan hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan perpajakan secara

mikro. Tercapainya PAD Kabupaten Buton secara sosiologis,

menandakan adanya kerja sama yang baik sesama petugas pajak,

dan kesadaran yang tinggi dari masyarakat wajib pajak terhadap

kewajiban pajak dan retribusi daerah yang harus dibayar oleh

masyarakat tepat pada waktunya.

Page 295: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab IX

285

8. Perspektif Catatan atas Laporan Keuangan dari Aspek

Psikologi

Mengingat catatan atas laporan keuangan dapat memberi-

kan berbagai informasi tentang kebijakan akuntansi yang diguna-

kan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Buton. Secara psikologis,

informasi laporan keuangan yang telah disajikan Pemerintah

Daerah Kabupaten Buton dapat diketahui melalui simbol-simbol

yang telah disajikan tersebut. Tentu laporan keuangan Pemerin-

tah Daerah Kabupaten Buton Tahun 2007, secara psikologis telah

disusun dengan baik, walaupun masih banyak kelemahan-kele-

mahan yang harus dimininasi.

Konsep pencegahan yang penting dalam program sadar dan

keselamatan merupakan konsep yang diajarkan dalam Al-Qur’an,

dalam Hasan (2008: 214). Konsep sadar keselamatan merupakan

konsep pencegahan sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,

karena meramalkan sesuatu yang belum terjadi bukan hal yang

mudah.

9. Kesimpulan

Berdasarkan gambaran yang telah dikemukakan tersebut

maka dapat diambil intisari pembahasan dari awal hingga akhir.

Intisari dari semua aspek yang dikaji dalam pembahasan ini

sebagai berikut. (1) Manusia sebagai penggerak dari semua apa

yang dilakukan pemerintah sangat tergantung dari siapa orang-

nya. Jadi sumber daya manusia yang lebih berperan penuh dalam

semua kegiatan dilakukan pemerintah daerah. (2) Laporan reali-

sasi anggaran yang dicapai, itu sebagai hasil upaya yang telah

dicapai oleh aparatur pemerintah daerah, dalam berbagai

upaya/langkah yang ditempuh sehingga anggaran yang telah

direncanakan dapat tercapai, tentu keterlibatan SDM-nya, sangat

menentukan. (3) Kebijakan akuntansi keuangan daerah yang

diterapkan adalah kas untuk pengakuan pendapatan, belanja,

transfer, pembiayaan. Sementara basis akrual untuk pengeluaran

aset kewajiban, dan ekuitas dana. (4) Demikian pula dengan

neraca daerah merupakan paket laporan keuangan daerah secara

keseluruhan yang dapat dibuat, kerena adanya kerja sama untuk

Page 296: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

286 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

semua komponen khususnya aparatur yang ada dalam

lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Buton. (5) Termasuk

laporan arus kas dibentuk karena adanya kekompakan tim

aparatur pemerintah daerah, terutama aparatur yang membidangi

pemungutan PAD secara keseluruhan. (6) Semua apa yang telah

di lakukan didasarkan adanya kerja keras semua aparatur

Pemerintah Daerah Kabupaten Buton. Kerja sama apartur ini

dapat dibuktikan dengan adanya laporan realisasi anggaran

sebagaimana terlihat pada Tabel 9.2, yaitu laporan realisasi

anggaran jauh lebih besar dari pada rencana yang dianggarkan

pemerintah daerah, kondisi demikian menunjukkan keberhasilan

pemerintah daerah dalam semua potensi yang ada sehingga PAD

dapat tercapai. (7) Laporan arus kas dapat digambarkan dari

laporan realisasi anggaran, respon positif dari aparatur

pemerintah daerah dapat terlihat dari semua komponen yang

telah dikemukakan di atas, seperti: (a) laporan realisasi anggaran,

(b) neraca daerah, dan (c) laporan arus kas yang dapat

mencerminan informasi yang menguat, atau dengan kata lain

semua informasi yang digambarkan kepada publik adalah

informasi yang mengandung nilai positif, terutama pada tataran

kinerja aparatur pemerintah daerah lebih baik.

H. Soal Latihan

Berdasarkan Laporan Keuangan (Necara) Daerah Kabupa-

ten tersebut dimintah kepada saudara untuk melakukan kajian

dari berbagai aspek berikut di bawah ini.

1. Aspek sosial didukung pendapatan para ahli, tidak termasuk

dalam daftar rujukan dalam buku ini

2. Aspek keperilakuan, sama dengan permintaan soal nomor

satu di atas

3. Aspek psikologi, sama dengan permintaan soal nomor satu di

atas

4. Aspek psikologi sosial, sama dengan permintaan soal nomor

satu di atas

Page 297: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab IX

287

DAFTAR RUJUKAN

Abidin, Zainal. 2006. Fisafat Manusia, Memahami manusia melalui filsafat. Bandung : Penerbit PT Remaja Rosdakarya.

Abdul, Irawati. 2008. Dampak Informasi Asimetri Teradap Budgetary Slack pada Sektor Publik dengan Komitmen Organisasi sebagai Penghubung. Journal Teknologi dan Ma-najemen Informatika. Vol.6 Edisi Khusus. September 2008.

Armstrong, Michael. 2003. The Art Of Hard. Strategic Human Re-cources Manage-ment. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik Panduan Praktis untuk bertindak (Menerjemah : Cahayani, Ati). Jakarta : Penerbit PT Gra-media.

Azwar, Saifuddin. 2009. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik : Suatu Pengantar. Jakarta : Penerbit Erlangga (Anggota IKAPI).

Bastian, Indra. 2006. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Jakarta : Penerbit Salema Empat.

Bastian, Indra. 2001. Manual Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta : Penerbit Salema Empat.

Boerre, C. George. 2008. Psikologi Sosial. (Penerjemah: Taniputera, Ivan, 2008) Yogyakarta : Penerbit Prisma Shopie.

Bratakusumah, Deddy Supriady. 2002. Otonomi Penyelenggaraan Otonomi Daerah. Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Capra, Fritjof. 2002. Jaring-jaring Kehidupan (Penerjemah: Pasa-ribu, Saut). Yogyakarta. Penerbit : Fajar Pustaka Baru.

Castello. Richard T. 1992. School Personnel Administration : A Practioner’s Guide. Allyn and Bacon. Boston London Toronto Sydney Tokyo Singapore.

Covey, Stephen R.2005. The 8th Habit : Melampaui Efektivitas, Menggapai

Keagungan.Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Darise Nurlan. 2007. Pengelolaan Keuangan pada Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD). DKI : Penerbit. PT Indeks.

Departemen Dalam Negeri R.I. 2007. Sistem dan Prosedur Penge-lolaan Keuangan Daerah : Surat Edaran BAKD. Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pela-poran dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah. Ban-dung : Penerbit Fokus Media.

Gerungan, W.A. 2004. Psychologi Sosial. (editor Bahasa: Budhi, Januar). Bandung : Penerbit PT Refika Aditama.

Halim, Abdul. 2005. Pengaruh Faktor-faktor Rasional, Politik dan Kultur Organisasi Terhadap Pemanfaatan Informasi Kinerja Instansi Pemerintah Daerah. SNA VIII. Solo, 15-16 Septe-mber 2005.

Harun, H.Rochjat. 2007. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Pelati-han. Bandung : Penerbit CV Mandar Maju.

Harun, H.Hamrolie. 2003. Penetapkan Program Sosialisasi Untuk Peningkatan PAD. Edisi Pertama. Yogyakarta : Penerbit BPFE. Fakultas Ekonomi UGM. Yogyakarta.

Hasan, Aliah B Purwakania. 2008. Pengantar Psikologi Kesehatan Islam. Jakarta : Penerbit PT Rajagrafindo Persada.

Page 298: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

288 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Hasiara, La Ode. 2008. Ilmu Pengetahuan Teknologi Informasi dan Kepedulian Pemerintah. Jurnal Teknologi dan Manajemen Informatika, Vol.6,hal.134-153.

Hasiara, La Ode. 2008. Eksekutif. Journal Of Business And Mana-gement. Vol. 5, (3) : 533-546.

IAI, Kompartemen Akuntan Publik. 2005. Standar Profesional Akun-tan Publik. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Yani, Ahmad.2005. Modul Pelatihan Pedoman Teknis Pelaksanaan Anggaran Daerah pada Tahun 2005. Diselenggarakan oleh Kerukunan Pensiunan Departemen Keuangan Pusat bekerja sama dengan Ditjen Perbendaharaan, Ditjen Anggaran dan Perimbangan Keuangan BPKP di Samarinda.

Yowono. Sony, Utomo. Dwi Cahyo, Zein. H. Suheiry, A.R.Azrafiany. 2008. Memahami Anggaran Pendapatan dan Belanja Dae-rah, dan Permasa-lahannya. Panduang Pengelolaan Ke-uangan Daerah. Malang : Penerbit Bayu Media.

Kamal. Zainun. 2006. Ibn Taimiyah Versus Para Filosof : Polemik Logika. Jakarta : Penerbit PT Raja Grafindo Persada.

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawas-an Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggar-an Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Mardiasmo. 2002. Value for Money Audit dalam Pemeriksaan Ke-uangan Daerah Sebagai Upaya Memperkuat Akuntabilitas Publik, Makalah Seminar Strategi Pemeriksaan Keuangan Daerah yang Ekonomis, Efisien, dan Efektif dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Marshall, Ian. Zohar, Danah. 2006. Spiritual Capital : Memberda-yakan SQ di Dunia Bisnis. (Penerjemah: Mustofa Helmi). Bandung. Penerbit: PT Mizan Pustaka.

Mulyasa,E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi : Konsep, Karak-tersitik dan Implementasi. Bandung : Penerbit PT Remaja Rosda Karya.

Mulyasa, E. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikat Guru. Ban-dung : Penerbit PT Remaja Rosda Karya.

Nasution, S. 1996. Metde Penelitian Naturalistik-Kuantitatif. Pe-nerbit Tarsito. Bandung.

Nasution,S. 2003. Metde Penelitian Naturalistik-Kuantitatif. Pener-bit Tarsito. Ban-dung.

Nordiawan, Deddi. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta : Pener-bit Salemba Empat.

Ndraha, Taliziduhu. 2005. Teori Budaya Organisasi. Jakarta. Pe-nerbit Rineka cipta.

Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 2008. Bandung : Penerbit Fokus Media.

Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 107 Tahun 2000 Pinjaman Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah

Page 299: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

Akuntansi Sektor Publik Bab IX

289

Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah Wakil Kepala Daerah

Peraturan Pemerintah No. 110/2000 tentang Kedudukan Keuangan DPRD.

Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah.

Peraturan Pemerinath No. 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Ren-cana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lemba-ga;

Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara Peng-hapusan Piutang Negara/Daerah, sebagaimana telah di-ubah dengan PP No. 33/2006.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 105 Tahun 2005, tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keungan Daerah.

Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Ke-uangan BLU.

Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Dae-rah.

Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 tentang Perimbangan Daerah.

Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah.

Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Ke-uangan Daerah.

Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2005 tentang Peraturan Pemerintah tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.

Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penga-daan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah serta Penerus-an Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri.

Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Ba-rang Milik Negara/Daerah.

Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Ke-uangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Peraturan Peme-rintah tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Dae-rah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggung- jawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerin-tahan Daerah Kepada Masyarakat.

Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2007 tentang Investasi Peme-rintah.

Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007, tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerin-tah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupa-ten/Kota.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2007, tentang Organisasi Perangkat Daerah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007, tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Perubahan Peratu-ran Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006. Bandung : Penerbit Fokusmedia.

Page 300: karyailmiah.polnes.ac.idkaryailmiah.polnes.ac.id/images/Download-PDF/Dr. La Ode... · 2020. 8. 31. · 6 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara penggunaannya baru dapat dilakukan

290 Akuntansi Sektor Publik La Ode Hasiara

Pidarta, Made.2007.Landasan Kependidikan, Stimulus Ilmu Pendi-dikan Bercorak Indonesia. Jakarta. Penerbit : Rineka Cipta.

Saleh, Abdul Rahman.2008. Psikologi, Suatu Pengentar dalam Perspektif Islam. Jakarta. Peenerbit Kencana Prenada Media Group.

Saragih Juli Panglima. 2003. Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam Otonomi Daerah. Jakarta : Penerbit Ghalia Inodonesia.

Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah. 2007. Surat Edaran BAKD. Pedoman Sistem dan Prosedur Penata-usahaan dan Akuntansi, Pelaporan dan Pertanggung-jawaban Keuangan Daerah. Bandung : Penerbit Fokus Media.

Soekanto, Soerjono. 2005. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit PT Raja Grafindo Persada.

Supriyadi, Gering. Guno Tri. 2003. Budaya Kerja Organisasi Peme-rintah : Bahan Ajar Diklat Prajabatan Golongan III, Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Suriasumantri, Jujun S. 2003. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta : Penerbit Pustaka Sinar Harapan

Subur, Jumadi. 2008. 99 Ideas for happy life. Bandung: Penerbit Zip Books.

Tim.1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Balai Pustaka.

Tim. 2008. Buku Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi Pasca-sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Malang.

Tim Rrima Pena.(2006). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Cita Media Press.

Waluyo.2007.Perpajakan Indonesia, pembahasan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan dan aturan pelaksanaan perpajakan terbaru. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

Undang-Undang Repblik Indonesia No. 17 Tahun 2003 tentang Ke-uangan Negara.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2004 tentang Per-bendaharaan Negara.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembanguna Nasional.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah