kemkes.go.id...Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 Kas di Bendahara Penerimaan C.2 - - Kas Lainnya dan...
Embed Size (px)
Transcript of kemkes.go.id...Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 Kas di Bendahara Penerimaan C.2 - - Kas Lainnya dan...
-
- 1 -
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Kantor Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya
Kesehatan Masyarakat Tahun Anggaran 2018 ini telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-
kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Laporan Keuangan ini meliputi:
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara
anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-
LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember
2018.
Realisasi Pendapatan Negara pada Tahun Anggaran 2018 adalah berupa
Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp.119.643.407,- atau
mencapai 0 % dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp.0,-.
Realisasi Belanja Negara pada Tahun Anggaran 2018 adalah sebesar
Rp.117.316.612.985,- atau mencapai 85.51 % dari alokasi anggaran
sebesar Rp. 131.071.235.000,-.
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas pada per 31 Desember 2018. Nilai Aset per 31
Desember 2018 dicatat dan disajikan sebesar Rp.17.363.020.831,- yang
terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp.3.086.573.765,- ; Aset Tetap (neto)
sebesar Rp.14.266.798.941,- ; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp.
0,- ; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp.9.648.125,-.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp. 0,- dan
Rp. 17.363.020.831,-.
3. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban,
surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional,
surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan
surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar.
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan per 31 Desember 2018
-
- 2 -
adalah sebesar Rp.30.127.950,- sedangkan jumlah beban dari kegiatan
operasional adalah sebesar Rp.116.138.996.281,- sehingga terdapat
Defisit dari Kegiatan Operasional senilai (Rp.116.108.868.331,-).
Surplus Kegiatan Non Operasional dan Defisit Pos-pos Luar Biasa masing-
masing sebesar Rp.92.930.194,- dan sebesar Rp.0,- sehingga entitas
mengalami Defisit-LO sebesar (Rp.116.015.938.137,-).
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Ekuitas pada per 31 Desember 2018 adalah sebesar
Rp.20.178.378.779,- dikurangi Defisit-LO sebesar
(Rp.116.015.938.137,-) ditambah dengan koreksi-koreksi senilai Rp.0,-
dan Transaksi Antar Entitas sebesar Rp.113.200.580.189,- sehingga
Ekuitas entitas pada tanggal per 31 Desember 2018 adalah senilai
Rp.17.363.020.831,-
5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang
penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang
disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan
Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam
CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh
Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan
lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan
keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir
sampai dengan per 31 Desember 2018 disusun dan disajikan berdasarkan
basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas untuk per 31 Desember 2018 disusun dan disajikan
dengan basis akrual.
-
- 3 -
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
KANTOR PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
(Dalam Rupiah)
31 DES 2017
ANGGARAN REALISASI REALISASI
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 - 119,643,407 0.00 100,032,931
JUMLAH PENDAPATAN - 119,643,407 0.00 100,032,931
BELANJA B.2.
Belanja Pegawai B.3 13,879,558,000 12,680,386,649 91.36 12,973,734,342
Belanja Barang B.4 116,908,247,000 104,360,815,186 89.27 64,725,739,595
Belanja Modal B.5 283,430,000 275,411,150 97.17 1,046,194,000
Belanja Bantuan Sosial B.6 - - -
HIBAH
Belanja Barang B.7 - - 0.00 -
JUMLAH BELANJA 131,071,235,000 117,316,612,985 89.51 78,745,667,937
% thd AnggCATATANURAIANPER 31 DESEMBER 2018
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan
-
- 4 -
II. NERACA
KANTOR PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
NERACA PER 31 DESEMBER 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
(Dalam Rupiah) CATATAN 31 DES2018 31 DES 2017
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - - Kas di Bendahara Penerimaan C.2 - -
Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 595,993,429 4,592,382,818 Persediaan C.4 2,490,580,336 - Jumlah Aset Lancar 3,086,573,765 4,592,382,818
Peralatan dan Mesin C.5 15,596,271,725 17,147,465,170
Gedung dan Bangunan C.6 11,788,012,000 11,788,012,000 Jalan, Irigasi, dan Jaringan C.7 51,546,000 51,546,000 Aset Tetap Lainnya C.8 - - Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.9 (13,169,030,784) (13,434,526,271)
Jumlah Aset Tetap 14,266,798,941 15,552,496,899
ASET LAINNYAAset Tidak Berwujud C.10 510,882,500 510,882,500 Aset Lain-lain C.11 1,349,138,195 - Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.12 (1,850,372,570) (477,383,438) Jumlah Aset Lainnya 9,648,125 33,499,062
JUMLAH ASET 17,363,020,831 20,178,378,779
Hibah yang belum disahkah C.13 - - Uang Muka dari KPPN C.14 - - Jumlah Kewajiban Jangka Pendek - -
- -
Ekuitas C.15 17,363,020,831 20,178,378,779 JUMLAH EKUITAS 17,363,020,831 20,178,378,779
17,363,020,831 20,178,378,779
URAIAN
KEWAJIBAN
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
ASET
ASET TETAP
ASET LANCAR
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
JUMLAH KEWAJIBAN
EKUITAS
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan
-
- 5 -
III. LAPORAN OPERASIONAL
KANTOR PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
(Dalam Rupiah)
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan
CATATAN 31 Des 2018 31 DES 2017
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 30,127,950 1,754,410
30,127,950 1,754,410
Beban Pegawai D.2 12,680,386,649 12,973,734,342
Beban Persediaan D.3 24,163,000 830,595,955
Beban Barang dan Jasa D.4 20,339,509,308 15,011,360,959
Beban Pemeliharaan D.5 976,336,419 1,073,207,466
Beban Perjalanan Dinas D.6 80,227,110,860 48,405,401,170
Beban Barang untuk Diserahkan kepada
Masyarakat
D.7 306,530,000 -
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.8 1,584,960,045 1,467,855,987
116,138,996,281 79,762,155,879
SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN
OPERASIONAL(116,108,868,331) (79,760,401,469)
D.11
Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar - -
Beban Pelepasan Aset Non Lancar - 1,778,572
Jumlah Surplus /(Defisit) Pelepasan Aset Non Lancar - (1,778,572)
Surplus/(defisit) dari Kegiatan Non Operasional lainnya 93,142,694 -
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - 95,298,752
Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 212,500 -
SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON
OPERASIONAL92,930,194 93,520,180
SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 92,930,194 93,520,180
D.12
Pendapatan PNBP - -
Beban Perjalanan Dinas - -
Beban Persediaan - -
SURPLUS/DEFISIT LO (116,015,938,137) (79,866,881,289)
URAIAN
BEBAN
JUMLAH BEBAN
KEGIATAN NON OPERASIONAL
POS LUAR BIASA
KEGIATAN OPERASIONAL
JUMLAH PENDAPATAN
PENDAPATAN
-
- 6 -
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
KANTOR PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN 31 DES 2018 31 DES 2017
EKUITAS AWAL E.1 20,178,378,779 9,696,988,093
SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (116,015,938,137) (79,866,881,289)
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITASE.3
- -
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN
KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR
PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.2 - -
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.3 - -
SELISIH REVALUASI ASET TETAP E.3.4 - 6,150,564,938
KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASI E.3.5 - -
KOREKSI LAIN-LAIN E.3.6 - -
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 113,200,580,189 84,197,707,037
KENAIKAN/PENURUNAN ENTITAS E.5 (2,815,357,948) 10,481,390,686
EKUITAS AKHIR E.6 17,363,020,831 20,178,378,779
E.3.1 - -
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan
Keuangan
-
- 7 -
A. PENJELASAN UMUM
A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Pusat Penelitian da
Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat
Dasar
Hukum
Entitas dan
Rencana
Strategis
Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya
Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan kebijakan teknis,
pelaksanaan dan pemantauan, evaluasi dan
pelaporan penelitian dan pengembangan kesehatan
di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat dengan
ketentuan perundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
diatas Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya
Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan kebijakan teknis penelitian dan
pengembangan di bidang Upaya Kesehatan
Masyarakat dan pencegahan dan pengendalian
penyakit.
b. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di
bidang Upaya Kesehatan Masyarakat dan
pencegahan dan pengendalian penyakit.
c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan penelitian
dan pengembangan di bidang Upaya Kesehatan
Masyarakat dan pencegahan dan pengendalian
penyakit.
d. pelaksanaan administrasi pusat.
Dalam melaksanakan programnya, Pusat Penelitian
dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat
mengacu pada Rencana Strategis (Renstra)
Kementerian Kesehatan RI tahun 2015-2019 yang
diarahkan untuk mendukung pencapaian visi dan
misi Kementerian Kesehatan RI.
V.CATATANATASLAPORANKEUANGAN
-
- 8 -
VISI DAN MISI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
Terjuwudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian berdasarkan Gotong Royong. Visi
tersebut diwujudkan dengan 7 (tujuh) misi
pembangunan yaitu :
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu
menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumber daya maritime dan mencerminkan
keperibadian Indonesia sebagai Negara
kepulauan,
2. Mewujudkan masyarakat maju,
berkesinambungan dan demokratis berlandaskan
Negara Hukum,
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif
serta memperkuat jati diri sebagai Negara
Hukum,
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia
yang tinggi, maju dan sejahtera,
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing,
6. Mewujudkan Indonesia mejadi Negara maritime
yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan
kepentingan nasional, serta,
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribdian
dalam kebudayaan.
Pendekatan
Penyusunan
Laporan
Keuangan
A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018 ini merupakan
laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang
dikelola oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya
Kesehatan Masyarakat. Laporan Keuangan ini dihasilkan
melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang
-
- 9 -
terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data,
pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan
posisi keuangan dan operasi keuangan pada
Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis
Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan
Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI
dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan
Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah
sistem yang menghasilkan informasi aset tetap,
persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca
dan laporan barang milik negara serta laporan
manajerial lainnya.
Basis
Akuntansi
A.3. Basis Akuntansi
Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan
Masyarakat menerapkan basis akrual dalam
penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional,
dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk
penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui
pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat
transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan
saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.
Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang
mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya
pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal
ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
Dasar
Pengukuran
A.4. Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk
mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan
-
- 10 -
keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Pusat
Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan
Masyarakat dalam penyusunan dan penyajian Laporan
Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan
historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber
daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang
diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban
dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang
digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang
bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan
mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata
uang asing ditranslasi terlebih dahulu dan dinyatakan
dalam mata uang rupiah.
Kebijakan
Akuntansi
A.5. Kebijakan Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun
Anggaran 2018 telah mengacu pada Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan
prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-
aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh
suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang
diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah
merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Badan
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan yang merupakan
entitas pelaporan dari Pusat Penelitian dan
Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat.
Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan
kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan
dalam penyusunan Laporan Keuangan Pusat Penelitian
dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat
adalah sebagai berikut:
-
- 11 -
Pendapatan-
LRA
(1) Pendapatan- LRA
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima
pada Kas Umum Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan
berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak
mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi
sumber pendapatan.
Pendapatan-
LO
(2) Pendapatan- LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang
diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode
tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak
perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak
atas pendapatan dan /atau Pendapatan direalisasi,
yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.
Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada
Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan adalah
sebagai berikut:
o Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah
pelatihan selesai dilaksanakan
o Pendapatan Sewa Gedung diakui secara
proporsional antara nilai dan periode waktu
sewa.
o Pendapatan Denda diakui pada saat
dikeluarkannya surat keputusan denda atau
dokumen lain yang dipersamakan
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan
berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak
mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber
pendapatan.
-
- 12 -
Belanja (3) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening
Kas Umum Negara yang mengurangi Saldo
Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang
bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas
dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara
pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut
disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara (KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi
ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi
berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
Beban
(4) Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau
potensi jasa dalam periode pelaporan yang
menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya
kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban;
terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan
manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis
belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan
organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan.
Aset
(5) Aset
A Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap,
Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.
Aset Lancar
a. Aset Lancar
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai
-
- 13 -
nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan
di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI
pada tanggal neraca.
Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat
berharga disajikan sebesar nilai perolehan
sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat
sebesar nilai nominal.
Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai
berikut:
a) Piutang yang timbul dari Tuntutan
Perbendaharaan/Ganti Rugi apabila telah
timbul hak yang didukung dengan Surat
Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau
telah dikeluarkannya surat keputusan yang
mempunyai kekuatan hukum tetap.
b) Piutang yang timbul dari perikatan diakui
apabila terdapat peristiwa yang menimbulkan
hak tagih dan didukung dengan naskah
perjanjian yang menyatakan hak dan
kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa
diukur dengan andal
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang
dapat direalisasikan (net realizable value). Hal ini
diwujudkan dengan membentuk penyisihan
piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut
didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan
berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan
yang dilakukan pemerintah. Perhitungan
penyisihannya adalah sebagai berikut:
Kualitas
Piutang
Uraian Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan
s.d. tanggal jatuh tempo 0.5%
Kurang
Lancar
Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan
Pertama tidak dilakukan
pelunasan
10%
-
- 14 -
Diragukan
Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Kedua
tidak dilakukan pelunasan
50%
Macet
1. Satu bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Ketiga
tidak dilakukan pelunasan
100% 2. Piutang telah diserahkan
kepada Panitia Urusan
Piutang Negara/DJKN
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan
Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan
jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal
neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR
atau Bagian Lancar TPA.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil
inventarisasi fisik pada tanggal neraca dikalikan
dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh
dengan pembelian;
harga standar apabila diperoleh dengan
memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya
apabila diperoleh dengan cara lainnya.
Aset Tetap
b. Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang
dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk
kepentingan publik yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 1 tahun.
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga
perolehan atau harga wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan
minimum kapitalisasi sebagai berikut:
a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan
mesin dan peralatan olah raga yang nilainya
sama dengan atau lebih dari Rp1.000.000 (satu
-
- 15 -
juta rupiah);
b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang
nilainya sama dengan atau lebih dari
Rp25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah);
c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan
nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas,
diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran
untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset
tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan
barang bercorak kesenian.
Pemerintah melakukan penilaian kembali (revaluasi)
berdasarkan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 75 Tahun 2017 tentang
Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah
dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
118/PMK.06/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan
Penilaian Kembali Barang Milik Negara. Revaluasi
dilakukan terhadap aset tetap berupa Tanah,
Gedung dan Bangunan, serta Jalan, Jaringan,dan
Irigasi berupa Jalan Jembatan dan Bangunan Air
pada Kementerian Negara/Lembaga sesuai
kodefikasi Barang Milik Negara yang diperoleh
sampai dengan 31 Desember 2015. Termasuk
dalam ruang lingkup objek revaluasi adalah aset
tetap pada Kementerian/Lembaga yang sedang
dilaksanakan Pemanfaatan. Pelaksanaan
penilaian dalam rangka revaluasi dilakukan
dengan pendekatan data pasar, pendekatan
biaya, dan/atau pendekatan pendapatan oleh
Penilai Pemerintah di lingkungan Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian
Keuangan. Revaluasi dilakukan pada tahun 2017
dan 2018. Berdasarkan pertimbangan efisiensi
anggaran dan waktu penyelesaian, pelaksanaan
penilaian dilakukan dengan survei lapangan
untuk objek penilaian berupa Tanah dan tanpa
-
- 16 -
survei lapangan untuk objek penilaian selain
Tanah.
Nilai aset tetap hasil penilaian kembali menjadi nilai
perolehan baru dan nilai akumulasi
penyusutannya adalah nol. Dalam hal nilai aset
tetap hasil revaluasi lebih tinggi dari nilai buku
sebelumnya maka selisih tersebut diakui sebagai
penambah ekuitas pada Laporan Keuangan.
Namun, apabila nilai aset tetap hasil revaluasi
lebih rendah dari nilai buku sebelumnya maka
selisih tersebut diakui sebagai pengurang ekuitas
pada Laporan Keuangan.
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan
operasional pemerintah yang disebabkan antara
lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai
dengan kebutuhan organisasi yang makin
berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan
rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa
kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset
Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan
penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada
saat ada usulan penghapusan dari entitas sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan di bidang
pengelolaan BMN.
Penyusutan
Aset Tetap
c. Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai
sehubungan dengan penurunan kapasitas dan
manfaat dari suatu aset tetap.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
a. Tanah
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan
dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak
berat dan/atau usang yang telah diusulkan
-
- 17 -
kepada Pengelola Barang untuk dilakukan
penghapusan
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset
Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa
memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan
menggunakan metode garis lurus yaitu dengan
mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari
Aset Tetap secara merata setiap semester selama
Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan
berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor:
59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat
Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara
berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah
Pusat. Secara umum tabel masa manfaat
adalah sebagai berikut: Penggolongan Masa
Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat Musik
Modern) 4 tahun
Piutang
Jangka
Panjang
d. Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang
diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam
jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan
setelah tanggal pelaporan.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan
Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan
disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
-
- 18 -
Aset
Lainnya
e. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset
lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang.
Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak
berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh
tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset
kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan
kas yang dibatasi penggunaannya.
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai
tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan setelah
dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas
dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa
nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat
tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan
dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan
Nomor: 620/KM.6/2015 tentang Masa Manfaat
Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara
berupa Aset Tak Berwujud pada Entitas
Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa
manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat
(tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana,
Merk, Desain Industri, Rahasia
Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu.
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran,
Paten Biasa, Perlindungan Varietas
Tanaman Semusim.
20
Hak Cipta Karya Seni Terapan,
Perlindungan Varietas Tanaman
Tahunan
25
-
- 19 -
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak
Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Hak
Ekonomi Produser Fonogram.
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah
disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan.
Kewajiban (6) Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa
masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan
aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam
kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka
panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai
kewajiban jangka pendek jika diharapkan
untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu
dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang
Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus
Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian
Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang
Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban
jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar
atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua
belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu
sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat
pertama kali transaksi berlangsung.
Ekuitas (7) Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset
-
- 20 -
dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan
lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan
Perubahan Ekuitas.
-
- 21 -
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN
REALISASI ANGGARAN
Selama periode berjalan, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat telah
melakukan Revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) awal sampai Revisi ke 4 tgl. 28 Desember 2018
untuk penyesuaian kegiatan. Hal ini disebabkan oleh
adanya kegiatan program yang masih ada perubahan
dan penambahan anggaran penelitian Hibah TB Aliance.
Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan
dan jenis belanja antara lain :
ANGGARAN ANGGARAN
AWAL SETELAH REVISI
Pendapatan
Pendapatan Jasa 0 -
Pendapatan Lain-lain 0 -
Jumlah Pendapatan - -
Belanja
Belanja Pegawai 13,879,558,000 13,879,558,000
Belanja Barang 113,345,368,000 116,908,247,000
Belanja Modal 244,568,000 283,430,000
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Hibah 0 -
Jumlah Belanja 127,469,494,000 131,071,235,000
31 DESEMBER 2018
Uraian
Realisasi
Pendapatan
Rp.119.643.40
7,-
B.1 Pendapatan
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada
per 31 Desember 2018 adalah sebesar
Rp.119.643.407,- atau mencapai - persen dari estimasi
pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp.0,-. Pendapatan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan
Masyarakat terdiri dari Pendapatan Jasa dan
Pendapatan Lain-lain dengan rincian sebagai berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan
Penerimaan Negara Bukan Pajak - - -
Pendapatan Sewa - 1,679,350 -
Pendapatan Jasa Giro - - -
Penerimaan kembali Belanja Pegawai TAYL - 7,315,457 -
Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL - 82,200,000 -
Pendapatan Lain-lain - 28,448,600 -
Jumlah - 119,643,407 -
Uraian
31 Desember 2018
Anggaran Realisasi % Real
Angg.
-
- 22 -
Realisasi Pendapatan Negara Bukan pajak Per 31
Desember 2018 mengalami kenaikan 0 persen
dibandingkan 31 Desember 2017. Pendapatan Lain-lain
Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan
Masyarakat mengalami kenaikan sebesar 0 persen yang
berasal antara lain dari pendapatan pengembalian
belanja pegawai dan belanja lainnya yang berasal dari
tahun anggaran yang lalu.
Perbandingan Realisasi Pendapatan per 31 Desember
2018 dan 31 Desember 2017
URAIAN REAL 31 DES 2018 REAL 31 DES 2017
Pendapatan 119,643,407 100,032,931
- -
Jumlah 119,643,407 100,032,931
Realisasi
Belanja Negara
Rp..117.316.612
.985,-
B.2 Belanja
Realisasi Belanja instansi pada per 31 Desember 2018
adalah sebesar Rp.117.316.612.985,- atau 89.51 %
dari anggaran belanja sebesar Rp.131.071.235.000,-
Rincian anggaran dan realisasi belanja per 31 Desember
2018 adalah sebagai berikut:
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per 31
Desember 2018
Belanja Pegawai 13,879,558,000 12,680,386,649 91.36
Belanja Barang 116,908,247,000 104,360,815,186 89.27
Belanja Modal 283,430,000 275,411,150 97.17
Belanja Bantuan Sosial - - -
Belanja Hibah - - -
Total Belanja Kotor 131,071,235,000 117,316,612,985 89.51
Pengembalian - -
Jumlah 131,071,235,000 117,316,612,985 89.51
Uraian
31 Desember 2018
Anggaran Realisasi % Real
Angg.
Dibandingkan dengan 31 Desember 2017, Realisasi
Belanja per 31 Desember 2018 mengalami kenaikan
sebesar 48.98 % dibandingkan realisasi belanja pada
tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:
1. Pengadaan belanja pegawai lebih besar anggarannya
dibandingkan tahun yang lalu,
-
- 23 -
2. Pengadaan belanja barang lebih besar anggarannya
dibandingkan tahun yang lalu,
3. Pengadaan belanja modal lebih kecil anggarannya
dibandingkan tahun yang lalu,
Perbandingan Realisasi Belanja per 31 Desember 2018
dan 31 Desember 2017
URAIAN REAL 31 Des 2018 REAL 31 Des 2017NAIK
(TURUN) %
Belanja Pegawai 12,680,386,649 12,973,734,342 (2.26)
Belanja Barang 104,360,815,186 64,725,739,595 61.24
Belanja Modal 275,411,150 1,046,194,000 (73.67)
Belanja Hibah - - -
Jumlah 117,316,612,985 78,745,667,937 48.98
Belanja
Pegawai
Rp.12.680.386.
649,-
B.3 Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai per 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp.12.680.386.649,- dan Rp.12.973.734.342,-.
Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik
dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil
(PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah
yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan
yang berkaitan dengan pembentukan modal. Realisasi
belanja per 31 Desember 2018 mengalami penurunan
sebesar 2.26 % dari 31 Desember 2017. Hal ini
disebabkan antara lain oleh:
1. Adanya pengurangan pegawai dikarenakan pegawai
memasuki pensiun dan adanya rapel kenaikan
tunjangan jabatan fungsional, pembayaran gaji THR
dan Gaji ke -13
2. Terbayarnya belanja pegawai sampai dengan bulan
Desember 2018.
-
- 24 -
Perbandingan Belanja Pegawai per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
URAIAN REAL 31 DES 2018 REAL31 DES 2017
NAIK
(TURUN)
%
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 12,753,968,769 13,110,777,926 (2.72)
Belanja Gaji dan Tunjangan Non PNS 0 0 -
Belanja Honorarium 0 0 -
Belanja Lembur - - -
Belanja Vakasi - - -
Jumlah Belanja Kotor 12,753,968,769 13,110,777,926 (2.72)
Pengembalian Belanja Pegawai (73,582,120) (137,043,584) (46.31)
Jumlah Belanja 12,680,386,649 12,973,734,342 (2.26)
Belanja
Barang
Rp.104.360.815
.186,-
B.4 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang per 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp.104.360.815.186,- dan Rp.64.725.739.595,-.
Realisasi Belanja Barang per 31 Desember 2018
mengalami penurunan 1.69% dari Realisasi Belanja
Barang 31 Desember 2017. Hal ini antara lain
disebabkan oleh kegiatan penelitian telah dilaksanakan.
Untuk dukungan manajemen telah terlaksana. Untuk
publikasi terlaksana. Sedangkan untuk layanan internal
sebagian besar telah dilaksanakan. Untuk kegiatan
riskesdas telah terlaksana.
-
- 25 -
Perbandingan Belanja Barang per 31 Desember 2018
dan 31 Desember 2017
URAIAN REAL 31 DES 2018 REAL 31 DES 2017NAIK
(TURUN) %
Belanja Barang
Operasional 2,816,387,849 2,482,015,863 13.47
Belanja Barang Non
Operasional 14,612,307,018 10,090,433,501 44.81
Belanja Barang
Persediaan 18,075,500 36,000,000 (49.79)
Belanja Jasa 3,023,646,482 2,446,561,595 23.59
Belanja Pemeliharaan976,336,419 1,072,977,466 (9.01)
Belanja Perjalanan
Dinas 82,457,871,181 51,823,937,547 59.11
Belanja Barang Lainnya
utk diserahkan kpd
Masyarakat/Pemda2,304,342,441 - -
Jumlah Belanja Kotor106,208,966,890 67,951,925,972 56.30
Pengembalian Belanja (2,230,760,321) (3,226,186,377) (30.85)
Jumlah Belanja 103,978,206,569 64,725,739,595 106.17
Belanja Modal
Rp.275.411.150
,-
B.5 Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal per 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp.275.411.150,- dan Rp.1.046.194.000,-. Belanja
modal merupakan pengeluaran anggaran untuk
perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi
manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Realisasi Belanja Modal pada per 31 Desember 2018
mengalami penurunan sebesar (73.67%) dibandingkan
31 Desember 2017 disebabkan oleh implementasi
akuntansi berbasis akrual, dan berakibat penurunan
kebutuhan anggaran pengadaan peralatan dan mesin.
-
- 26 -
Perbandingan Realisasi Belanja Modal per 31 Desember
2018 dan 31 Desember 2017
URAIAN REAL 31 DES 2018 REAL 31 DES 2017NAIK
(TURUN) %
Belanja Modal Tanah 0 0 0.00
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 275,411,150 1,046,194,000 (73.67)
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 0 0 0.00
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 0 0 0.00
Belanja Modal Lainnya 0 0 0.00
Jumlah Belanja Kotor 275,411,150 1,046,194,000 (73.67)
Pengembalian - - -
Jumlah Belanja 275,411,150 1,046,194,000 (73.67)
B.5.1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin per 31
Desember 2018 adalah sebesar Rp. 275.411.150,-
mengalami penurunan sebesar (73.67%) bila
dibandingkan dengan realisasi 31 Desember 2017
sebesar Rp. 1.046.194.000,- Hal ini disebabkan oleh
kegiatan layanan internal menunggu invetarisasi
kebutuhan modal dari penelitian yang belum
terkordinasi yang diikuti dengan pengurangan
pengadaan Belanja Modal Peralatan dan Mesin sebagai
sebagai penunjang kegiatan layanan internal tersebut
diatas.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin per 31 Dewsember 2018 dan 31 Desember 2017
URAIAN REAL 31 DES 2018 REAL 31 DES 2017NAIK
(TURUN) %
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 275,411,150 1,046,194,000 -73.67
Jumlah Belanja Kotor 275,411,150 1,046,194,000 -73.67
Pengembalian - - -
Jumlah Belanja 275,411,150 1,046,194,000 -73.67
B.5.2 Belanja Modal Lainnya
Realisasi Belanja Modal Lainya per 31 Desember 2018
dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp.0,- dan Rp.0,-. Realisasi Belanja Modal Lainnya per
-
- 27 -
31 Desember 2018 tidak mengalami kenaikan atau
prenutunan sebesar 0 persen dibandingkan Realisasi 31
Desember 2017. Hal ini disebabkan tidak ada alokasi
yang diusulkan untuk mendukung implementasi
akuntansi pendapatan berbasis akrual.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Lainnya per 31
Desember 2018 dan 31 Desember 2017
URAIAN JENIS BELANJA REAL 31 DES 2018
REAL 31 DES
2017
Naik
(Turun)
Belanja Modal Lainnya 0 0 0.00
0 0 0.00
Jumlah Belanja Kotor 0 0 0.00
Pengembalian Belanja Modal - - -
Jumlah Belanja 0 0 0.00
-
- 28 -
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
Kas di
Bendahara
Pengeluaran
Rp.0,-
C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember
2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing
sebesar Rp.0,- dan Rp.0,- yang merupakan kas yang
dikuasai, dikelola dan berada di bawah tanggung jawab
Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP
yang belum dipertanggung-jawabkan atau belum
disetorkan ke Rekening Kas Negara per tanggal neraca.
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran rincian adalah
sebagai berikut :
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran per 31
Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Keterangan 31 Des 2018 31 Des 2017
Uang Tunai Bendahara Pengeluaran - -
Uang Tunai BPP -
Kuitansi UP Blm di SPM kan -
Bank Mandiri KCP Jkt Percetakan Negara -
a. Kegiatan dari UP -
b. Kegiatan dari LS Bendahara - -
Jumlah - -
Kas Lainnya
dan Setara
Kas
Rp.595.993.42
9,-
C.2 Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember
2018 dan 31 Desember 2017 masing-masing sebesar
Rp.595.993.429,- dan Rp.4.592.382.818,-.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada
bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari
UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas yaitu
investasi jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas
dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak tanggal
pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas
pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
-
- 29 -
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas Per 31 Desember
2018 dan 31 Desember 2017
31 Des 2018 31 Des 2017
- -
- -
595,993,429 4,592,382,818
- -
595,993,429 4,592,382,818
Keterangan
Jumlah
Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan
Kas Lainnya di KL dari Hibah yang Belum
Disahkan
Kas Lainnya di Kementerian Negara/L dari
Hibah
Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran
Persediaan
Rp.2.490.580.3
36,-
C.3 Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 masing-masing adalah sebesar
Rp.2.490.580.336,- dan Rp.0,-.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung
kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk dijual,
dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat. Rincian Persediaan per 31 Desember 2018
dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Rincian Persediaan per 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017
Jenis 30-Sep-18 31 Des 2017
Barang Konsumsi - -
Barang untuk Pemeliharaan - -
Suku Cadang - - Barang Persediaan untuk Diserahkan kepada
Masyarakat 2,490,580,336 -
Persediaan - -
Jumlah 2,490,580,336 -
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan kondisi
fisiknya berada di 7 Propinsi dan sedang menunggu
BAST dari Dinkes Kab/kota untu kegiatan Riset
Kesehatan Dasar dan menunggu persetujuan BAST dari
Eselon I Balitbangkes.
Peralatan dan
Mesin
Rp15.596.271.72
5,-
C.4 Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31
Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah
Rp.15.596.271.725,- dan Rp.17.147.465.170,-. Mutasi
nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan
-
- 30 -
sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2017 17,147,465,170
Mutasi tambah:
Pembelian 275,411,150
Hibah Barang 767,356,000
Transfer Masuk 0
Koreksi tambah 0
Mutasi kurang: 0
Penghentian dari penggunaan 2,593,960,595
Saldo per 31 Desember 2018 15,596,271,725
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2018 (12,777,141,456)
Nilai Buku per 31 Desember 2018 2,819,130,269
Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin
berupa:
a. Pembelian peralatan mesin senilai Rp. 275.411.150,-
Mutasi kurang merupakan penghentian penggunaan
sebuah mesin dan direklasifikasi ke dalam Aset Lainnya.
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin
Gedung dan
Bangunan
Rp.11.788.012.00
0,-
C.5 Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah Rp.11.788.012,000,- dan
Rp.11.788.012,000,-. Mutasi transaksi terhadap
Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah
sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2017 11,788,012,000
Mutasi tambah: -
Pembangunan Gedung -
Revaluasi Aset -
Koreksi Pencatatan -
Mutasi kurang: -
Koreksi Pencatatan -
Saldo per 31 Desember 2018 11,788,012,000
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2018 (382,868,778)
Nilai Buku per 31 Desember 2018 11,405,143,222
Transaksi penambahan Gedung dan Bangunan tidak
ada.
-
- 31 -
Jalan,Jaringa
n dan Irigasi
Rp.51.546.000,-
C.6 Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember
2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing
sebesar Rp.51.546.000,- dan Rp.51.546.000,- . Mutasi
transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2017 51,546,000
Mutasi tambah:
Penambahan jaringan teknologi informasi -
Mutasi kurang: -
Saldo per31 Desember 2018 51,546,000
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2018 (9,020,550)
Nilai Buku per 31 Desember 2018 42,525,450
Mutasi tambah:
Tidak ada penambahan mutasi Rincian aset tetap
Jalan, Irigasi dan Jaringan.
Akumulasi
Penyusutan
Aset Tetap
(Rp.13.169.030.7
84,-)
C.7 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31
Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-
masing (Rp.13.169.030.784,-) dan
(Rp.13.434.526.271,-) . Akumulasi Penyusutan Aset
Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu aset
tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang
bersangkutan selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam
Pengerjaan (KDP). Rincian Akumulasi Penyusutan Aset
Tetap per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
per 31 Desember 2018
No Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
1 Peralatan dan Mesin 15,596,271,725 (12,777,141,456) 2,819,130,269
2 Gedung dan Bangunan 11,788,012,000 (382,868,778) 11,405,143,222
3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 51,546,000 (9,020,550) 42,525,450
27,435,829,725 (13,169,030,784) 14,266,798,941Akumulasi Penyusutan
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap disajikan
pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
-
- 32 -
Aset Tak
Berwujud
Rp.510.882.500
,-
C.8 Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2018
dan 31 Desember 2017 adalah 510.882.500,- dan
Rp.510.882.500,-.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat
diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud
fisik. Aset Tak Berwujud pada Pusat Penelitian dan
Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat berupa
software yang digunakan untuk menunjang operasional
kantor. Mutasi transaksi terhadap Aset Tak Berwujud
pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo per 31 Desember 2017 510,882,500
Mutasi tambah:
Pembelian -
Mutasi kurang: -
Saldo per 31 Desember 2018 510,882,500
Akumulasi Amortisasi s.d. 31 Desmber 2018 (496,616,564)
Nilai Buku per 31 Desember 2018 14,265,936
Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2018
adalah sebagai berikut:
Rincian Aset Tak berwujud per 31 Desember 2018
Uraian Nilai Perolehan
Sofware 510,882,500
0
Jumlah 510,882,500
Aset Lain-Lain
Rp.1.349.138.1
95,-
C.9 Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 adalah Rp.1.396.747.881,- dan Rp.0,-.
Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN)
yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi
digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi
aset lain-lain adalah sebagai berikut:
-
- 33 -
Saldo per 31 Desember 2017 -
Mutasi tambah:
- reklasifikasi dari aset tetap -
Mutasi kurang:
- penggunaan kembali BMN yang dihentikan -
- penghapusan BMN 1,349,138,195
Saldo per 31 Desember 2018 1,349,138,195
Akumulasi Penyusutan (1,349,000,695)
Nilai Buku per 31 Desember 2018 137,500
Transaksi penambahan dan pengurangan aset lain-lain
tidak ada
Akumulasi
Penyusutan
dan Amortisasi
Aset Lainnya
(Rp.1.850.372.5
70,-)
C.10 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset
Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31
Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-
masing (Rp.1.850.372.570,-) dan (Rp.477.383.438,-)
.Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra
akun Aset Lainnya yang disajikan berdasarkan
pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya.
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31
Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Rincian Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset
Lainnya
Aset Tetap Nilai Perolehan
Akumulasi
Penyusutan/
Amortisasi
Nilai Buku
Aset Tak Berwujud
Software 510,882,500 (501,371,875) 9,510,625
Jumlah 510,882,500 (501,371,875) 9,510,625
Aset Lain-lain 1,349,138,195 (1,349,000,695) 137,500
Jumlah 1,860,020,695 (1,348,931,945) 9,648,125
Total 2,370,903,195 (1,850,303,820) 19,158,750
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan
dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil.
Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak
terbatas tidak dilakukan amortisasi.
-
- 34 -
Hibah yang
belum
disahkan
Rp.0,-
C.11 Hibah Yang belum disahkan
Beban yang Masih Harus Dibayar per 31 Desember
2018 dan 31 Desember 2017 sebesar Rp.0,- dan Rp.0,-
merupakan hibah yang belum disahkan, dengan rincian
sebagai berikut.
Perbandingan Rincian Hibah yang belum disahkan per
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Uraian 31 Des 2018 31 Des 2017
Hibah yang belum disahkan - -
0
0
Jumlah - -
Ekuitas
Rp.17.363.020.831,
-
C.12 Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
adalah masing-masing sebesar Rp. 17.363.020.831,-
dan Rp. 20.178.378.779,-. Ekuitas adalah kekayaan
bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
-
- 35 -
Pendapatan
PNBP
Rp.30.127.950
,-
D.PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN
OPERASIONAL
D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada
per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah
sebesar Rp.30.127.950,- dan Rp.1.754.410,-.
Pendapatan tersebut terdiri dari:
Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak per 31
Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Pendapatan Sewa Tanah dan Bangunan 1,679,350 1,624,015 3.41
Penerimaan kembali persekot 28,448,600 - #DIV/0!
Pendapatan Anggaran Lain-lain - - -
Pengembalian Jasa Giro - 130,395 -
Jumlah 30,127,950 1,754,410 (1,617.27)
31 Des 2018 31 Des 2017 NAIK
(TURUN) % URAIAN
Pendapatan Lain-Lain-LO merupakan pengembalian
belanja pegawai dan belanja lainnya yang berasal dari
transaksi per 31 Desember 2018 (pengembalian
tunjangan fungsional pegawai dan tunjangan umum) .
Beban
Pegawai
Rp.12.680.386.
649,-
D.2 Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai pada per 31 Desember 2018
dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp.12.680.386.649,- dan Rp.12.973.734.342,-. Beban
Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam
bentuk uang maupun barang yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil
(PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah
yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan
yang berkaitan dengan pembentukan modal.
-
- 36 -
Rincian Beban Pegawai per 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017
URAIAN 31 Des 2018 31 Des 2017NAIK
(TURUN) %
Beban Gaji 12,680,386,649 12,973,734,342 (2)
Beban Tunjangan-tunjangan 0 0 0
Beban Honorarium dan Vakasi - - 0
Beban Lembur - - 0
Jumlah 12,680,386,649 12,973,734,342 (2)
Beban
Persediaan
Rp.24.163.000
,-
D.3 Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan pada per 31 Desember 2018
dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp.24.163.000,- dan Rp.830.595.955.-. Beban
Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi
atas barang-barang yang habis pakai, termasuk
barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan
maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan
untuk per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Persediaan per 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017
URAIAN 31 Des 2018 31 Des 2017NAIK
(TURUN) %
Beban Persediaan Konsumsi 24,163,000 830,595,955 (97)
Beban Persediaan Lainnya - 0 0
Jumlah 24,163,000 830,595,955 (97)
Beban Barang
dan Jasa
Rp.20.339.509
.308,-
D.4 Beban Barang dan Jasa
Jumlah Beban Barang dan Jasa per 31 Desember 2018
dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp.20.339.509.308,- dan Rp.15.011.360.959,-. Beban
Barang dan Jasa terdiri dari beban barang dan jasa
berupa konsumsi atas barang dan/atau jasa dalam
rangka penyelenggaraan kegiatan entitas serta beban
lain-lain berupa beban yang timbul karena penggunaan
-
- 37 -
alokasi belanja modal yang tidak menghasilkan aset
tetap. Kenaikan Beban Barang dan Jasa terjadi karena
adanya tambahan kegiatan penelitian riskesdas tahun
2018 dan kegiatan Hibah TB Aliance . Rincian Beban
Barang dan Jasa untuk per 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban Barang dan Jasa per 31 Desember 2018
dan 31 Desember 2017
URAIAN JENIS BEBAN 31 Des 2018 31 Des 2017NAIK
(TURUN) %
Beban Barang Operasional 2,012,334,250 1,866,841,310 7.79
Beban Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 435,863,599 214,134,553 103.55
Beban Honor Operasional Satuan Kerja 368,190,000 371,040,000 (0.77)
Beban Barang Operasional Lainnya 0 30,000,000 0.00
Beban Bahan 7,516,677,432 6,154,888,127 22.13
Beban Honor Output Kegiatan 1,884,530,000 1,799,330,000 100.00
Beban Barang Non Operasional Lainnya 5,196,995,950 2,128,565,374 144.15
Beban Barang Pesediaan Barang Konsumsi 0 0 0.00
Beban Langganan Listrik 138,823,992 0 100.00
Beban Langganan Telepon 6,953,290 10,630,535 (34.59)
Beban Sewa 229,281,700 1,085,214,560 (78.87)
Beban Jasa Profesi 1,254,100,000 699,800,000 79.21
Beban Jasa Lainnya 1,295,759,095 650,916,500 99.07
Beban Aset Ekstrakomtabel Peralatan dan Mesin 0 0 0.00
Beban Aset Ekstrakomtabel Gedung dan Bangunan 0 0 0.00
Beban Aset Ekstrakomtabel Aset Tetap Lainnya 0 0 0.00
Jumlah 20,339,509,308 15,011,360,959 35.49
Beban
Pemeliharaan
Rp.976.336.41
9,-
D.5 Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan per 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp.976.336.419,- dan Rp.1.073.207.466-. Beban
Pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan
untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya
yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Penurunan
beban pemeliharaan karena adanya penghematan pada
pemeliharaan peralatan dan mesin. Rincian beban
pemeliharaan untuk per 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 adalah sebagai berikut:
-
- 38 -
Rincian Beban Pemeliharaan per 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017
URAIAN JENIS BEBAN 31 Des 2018 31 Des 2017NAIK
(TURUN) %
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 549,396,119 506,968,580 8.37
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 417,852,800 554,208,886 (24.60)
Beban Pemeliharaan Jaringan 9,087,500 11,800,000 0.00
Beban Pemeliharaan bahan untuk pemeliharaan 0 0 0.00
Beban Persediaan suku cadang 0 230,000 0.00
Jumlah 976,336,419 1,073,207,466 (9.03)
Beban
Perjalanan
Dinas
Rp.80.227.110
.860,-
D.6 Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas per 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp.80.227.110.860,- dan Rp.48.605.401.170,-. Beban
tersebut merupakan beban yang terjadi untuk
perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas,
fungsi, dan jabatan. Kenaikan beban perjalanan dinas
disebabkan oleh kegiatan rutin, penelitian dan
riskesnas. Rincian Beban Perjalanan Dinas untuk per 31
Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai
berikut:
Rincian Beban Perjalanan Dinas per 31 Desember 2018
dan 31 Desember 2017
URAIAN JENIS BEBAN 31 Des 2018 31 Des 2017NAIK
(TURUN)
%
Beban Perjalanan Biasa 12,289,724,938 17,546,336,487 -29.96
Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 38,308,978,000 11,314,112,400 238.59
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 1,569,190,893 3,565,920,222 -55.99
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 27,632,529,567 16,179,032,061 70.79
Beban Perjalanan Dinas Biasa _ Luar Negeri 426,687,462 0 0.00
Jumlah 80,227,110,860 48,605,401,170 65.06
Beban Barang
yang
diserahkan
kepada
masyarakat
Rp.306.530.00
D.7 Beban Barang yang diserahkan kepada
masyarakat
Beban barang yang diserahkan kepada masyarakat per
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah
masing-masing sebesar Rp.306.530.000,- dan Rp.0,-.
Beban tersebut merupakan kegiatan mendukung
-
- 39 -
0,-
penelitian untuk per 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Rincian Beban barang untuk diserahkan kepada
masyarakat per 31 Desember 2018 dan 31 Desember
2017
URAIAN JENIS BEBAN 31 Des 2018 31 Des 2017NAIK
(TURUN)
%
Beban barang untuk diserahkan kepada masyarakat 306,530,000 0 #DIV/0!
Jumlah 306,530,000 0 #DIV/0!
Beban
Penyusutan
dan Amortisasi
Rp.1.584.960.
045,-
D.8 Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk per 31
Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-
masing sebesar Rp.1.584.960.045,- dan
Rp.1.467.855.987,-. Beban Penyusutan merupakan
beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai
suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable
assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan.
Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk
mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk
Aset Tak berwujud. Rincian Beban Penyusutan dan
Amortisasi untuk per 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 adalah sebagai berikut:
-
- 40 -
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi
per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
URAIAN BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI 31 Des 2018 31 Des 2017NAIK
(TURUN) %
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 1,302,873,456 1,247,640,151 -Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 255,245,852 188,682,911 -Beban Penyusutan Jalan, Irigasi, Jaringan 2,577,300 2,577,300 -Beban Amortisasi Software 23,988,437 28,955,625 -Beban Penyusutan Aset Tetap yang tidak digunakan 275,000 - -
Jumlah Penyusutan 1,584,960,045 1,467,855,987 -
Beban Amortisasi Software - - -Beban Penyusutan aset lain-lain - - -
Jumlah Amortisasi - - -
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi 1,584,960,045 1,467,855,987 -
Surplus dari
Kegiatan Non
Operasional
Rp.92.930.194
,-
D.9 Kegiatan Non Operasional
Pos Surplus dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari
pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dan
bukan merupakan tugas pokok dan fungsi entitas.
Surplus dari Kegiatan Non Operasional per 31 Desember
2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Rincian Kegiatan Non Operasional per 31 Desember
2018 dan 31 Desember 2017
URAIAN 31 Des 2018 31 Des 2017
NAIK
(TURUN)
%
Pendapatan dari Kegiatan non operasional lainnya 93,142,694 93,520,180 (0.40)
Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 212,500 0 0.00
0 0 0.00
0 0 -
Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional 92,930,194 93,520,180 (0.63)
*) Pendapatan/Beban Penyesuaian Nilai Persediaan timbul karena
kebijakan penilaian persediaan menggunakan metode Harga
Perolehan Terakhir. Akun ini tidak akan muncul ketika penilaian
persediaan menggunakan metode First In First Out (FIFO)
-
- 41 -
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN
PERUBAHAN EKUITAS
Ekuitas Awal
Rp.20.178.378.77
9,-
E.1 Ekuitas Awal
Nilai ekuitas pada per 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp.20.178.378.779,- dan Rp.9.696.988.093,-.
Defisit LO
(Rp.116.015.938.
137,-)
E.2 Surplus (Defisit) LO
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada per
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah
sebesar (Rp.116.015.938.137,-) dan
(Rp.79.866.881.289,-). Defisit LO merupakan selisih
kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional,
surplus/defisit kegiatan non operasional, dan pos luar
biasa.
Penyesuaian
Nilai Aset
Rp.0,-
E.3.1 Penyesuaian Nilai Aset
Nilai Penyesuaian Nilai Aset untuk periode yang
berakhir pada per 31 Desember 2018 dan 31 Desember
2017 adalah sebesar Rp.0,- dan Rp.0,-. Penyesuaian
Nilai Aset merupakan hasil penyesuaian nilai persediaan
akibat penerapan kebijakan harga perolehan terakhir.
Koreksi Nilai
Persediaan
Rp.0,-
E.3.2 Koreksi Nilai Persediaan
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas
nilai persediaan yang diakibatkan karena kesalahan
dalam pecatatan persediaan yang terjadi pada periode
sebelumnya. Koreksi tambah atas nilai persediaan
untuk per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
adalah masing-masing sebesar Rp.0,- dan Rp.0,-.
-
- 42 -
Rincian Koreksi Nilai Persediaan untuk per 31 Desember
2018 adalah sebagai berikut:
Rincian Koreksi Nilai Persediaaan
Barang Konsumsi -
Suku Cadang -
Jumlah -
KoreksiJenis Persediaan
Selisih
Revaluasi Aset
Tetap Rp.0,-
E.3.3 Selisih Revaluasi Aset Tetap
Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang
muncul pada saat dilakukan penilaian ulang aset tetap.
Selisih Revaluasi Aset Tetap untuk periode yang
berakhir pada per 31 Desember 2018 dan 31 Desember
2017 adalah masing-masing sebesar Rp.0,- dan
Rp.6.150.564.938,-. Revaluasi Aset tersebut tidak ada.
Koreksi Aset
Tetap Non
Revaluasi
Rp.0,-
E.3.4 Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang
berakhir pada per 31 Desember 2018 dan 31 Desember
2017 adalah sebesar Rp.0,- dan Rp.0,-. Koreksi ini
berasal dari transaksi koreksi nilai aset tetap dan aset
lainnya yang bukan karena revaluasi nilai.
Rincian Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi 31 Desember
2018
Koreksi Nilai Asset Tetap Non Revaluasi -
Koreksi Nilai Asset Lainnya Non Revaluasi -
Jumlah -
Nilai KoreksiJenis Aset Tetap
Koreksi Lain-
Lain Rp.0,-
E.3.5 Koreksi Lain-Lain
Koreksi Lain-Lain untuk periode yang berakhir pada per
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah
sebesar Rp.0,- dan Rp.0,-). Koreksi ini merupakan
koreksi selain yang terkait penerimaan hibah langsung
luar negeri dalam bentuk uang. Koreksi lain-lain terdiri
dari:
-
- 43 -
Rincian Koreksi Lain-Lain
Koreksi Beban -
Koreksi Pendapatan -
Koreksi Piutang -
Koreksi Kewajiban -
Koreksi Hibah -
Jumlah -
Jumlah KoreksiJenis Beban
Transaksi
Antar Entitas
Rp.113.200.580.1
89,-
E.4 Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang
berakhir per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
adalah masing-masing sebesar Rp.113.200.580.189,-
dan Rp.84.197.707.037,-. Transaksi antar Entitas
adalah transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas
yang berbeda baik internal KL, antar KL, antar BUN
maupun KL dengan BUN.
Rincian Nilai Transaksi Antar Entitas
Ditagihkan ke Entitas Lain 113,280,047,492
Diterima dari Entitas Lain (119,643,407)
Transfer Masuk -
Transfer Keluar -
Pengesahan Hibah Langsung 40,176,104
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung -
Jumlah 113,200,580,189
NilaiTransaksi Antar Entitas
Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari:
E.4.1 Diterima dari Entitas Lain (DDEL)/Ditagihkan
ke Entitas Lain (DKEL)
Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain
merupakan transaksi antar entitas atas pendapatan dan
belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN).
Pada periode hingga per 31 Desember 2018, DDEL
sebesar Rp.113.200.580.189,- sedangkan DKEL
sebesar (Rp.119.643.407,-)
E.4.2 Transfer Masuk/Transfer Keluar
Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan
perpindahan aset/kewajiban dari satu entitas ke entitas
-
- 44 -
lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan
BA-BUN.
Transfer Masuk sampai dengan per 31 Desember 2018
sebesar Rp.0,- terdiri dari:
Entitas Asal
1 -
-
Jumlah -
NilaiJenisNo
Sedangkan Transfer Keluar sampai dengan per 31
Desember 2018 sebesar Rp.0,- yang merupakan transfer
Persediaan tidak ada.
E.4.3 Pengesahan Hibah Langsung dan Pengembalian
Pengesahan Hibah Langsung
Pengesahan Hibah Langsung merupakan transaksi atas
pencatatan hibah langsung KL dalam bentuk kas,
barang maupun jasa sedangkan pencatatan pendapatan
hibah dilakukan oleh BA-BUN. Pengesahan Hibah
Langsung sampai dengan per 31 Desember 2018 sebesar
Rp.40.176.104,-. dari total Rp.0,- yang diterima
sepanjang tahun 2018.
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung merupakan
transaksi atas pencatatan pengembalian hibah langsung
entitas. Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung
sampai dengan per 31 Desember 2018 adalah Rp.0,-.
Rincian pengesahan Hibah untuk per 31 Desember 2018
adalah sebagai berikut:
No Pemberi Hibah Bentuk Hibah Nilai Hibah
1 Whole Genome Sequencing for Tuberculosis Uang 40,176,104Rp
2 Uang -Rp
40,176,104Rp
-Rp
40,176,104Rp Jumlah
Total Pengesahan
Pengesahan Pengembalian Hibah
Rincian Penerimaan Hibah Langsung per 31 Desember
2018 disajikan pada lampiran.
-
- 45 -
Ekuitas Akhir
Rp.17.363.020.831,
-
E.5 Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada per 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp.17.363.020.831,- dan Rp.20.178.378.779,-
-
- 46 -
A. PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA.
F.1 KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH
TANGGAL NERACA
Kejadian-kejadian penting setelah tanggal neraca tidak
ada.
F.2 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
REVISI POK
Perubahan anggaran banyak terjadi di penelitian rutin
dan Riset Kesehatan Dasar dikarenakan adanya masukan
dari PPI dan komisi etik sehingga dilakukan revisi, selain
itu ada kesalahan dalam Mata anggaran juga dan
penambahan dana kegiatan Hibat TB Aliance yang di
Dipakan pada akhir tahun Revisi ke 4 Dipa.
OUTPUT DIPA
Pada DIPA Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat
terdiri dari enam output yaitu:
Kode 2070.051 : Rekomendasi kebijakan yang dihasilkan
dari penelitian dan penegmbangan di bidang upaya
kesehatan masyarakat. Output ini menghasilkan delapan
rekomendasi kebijakan yang menjadi target indikator
kinerja kegiatan tahun 2018.
Kode 2070.052 : Publikasi Informasi di bidang Upaya
Kesehatan Masyarakat. Output ini dihasilkan dari
kegiatan penerbitan Jurnal Ekologi Kesehatan, Jurnal
Kesehatan Reproduksi, dan Jurnal Gizi makanan serta
workshop-worskhop penulisan.
Kode 2070.053 : Hasil Penelitian dan Pengembangan di
Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat. Output ini
dihasilkan dari kegiatan litbang bidang kesehatan
masyarakat dan bidang Pengendalian Pencegahan
penyakit.
Kode 2070.501: Hasil Riset Status Kesehatan Masyarakat
pada Riset Kesehatan Nasional Wilayah II. Output ini
menghasilkan tujuh dokumen laporan riset Kesehatan
Dasar yang dilakukan di tujuh provinsi, yaitu Sumatera
Utara, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten,
Jawa Barat dan Maluku.
-
- 47 -
Kode 2070.504: Hasil penelitian dan pengembangan Studi
Evaluasi Kasus TB Paru.
Kode 2070.951 : Layanan Internal . Output ini meliputi
kegiatan :
- Pelaksanaan Layanan Perencanaan, Penganggaran, Monitoring dan Evaluasi, Data dan Informasi
- Pelaksanaan Layanan Umum, Dokumentasi dan Jejaring
- Pelaksanaan Layanan Hukum, Organisasi, dan Kepegawaian
- Pelaksanaan Layanan Keuangan dan BMN
Kode 2070.994 : Layanan perkantoran. Output ini
meliputi gaji dan tunjangan serta operasional
pemeliharaan Kantor.
PERSEDIAAN
Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang
atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca, yang
diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan
operasional perkantoran dan barang-barang yang
dimaksudkan untuk diserahkan dalam rangka
riset/survei kepada masyarakat.
HIBAH
Kegiatan Penelitian Hibah untuk tahun anggaran 2018
ada 1 penelitian lanjutan yaitu
1. Hibah Whole Genome Sequencing for Tuberculosis
Drug Resistant Survey and Tuberculosis Inventory
Study Tahun Anggaran 2017,
Register No. 23GLFWRA
Untuk Hibah Whole Genome Sequencing for Tuberculosis
Drug Resistant Survey and Tuberculosis Inventory Study
yang ada di Bendahara Pengeluaran Hibah sebesar :
Rp.595.993.429,- terdiri dari Saldo Kas tunai sebesar
Rp. 0,- Saldo Rekening Koran Per tanggal 31 Desember
2018 sebesar Rp.595.993.429,- dan dana kegiatan
masih berlangsung sampai tahun 2019.
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Pusat Penelitian
dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Nomor:
HK.02.02/I.3/MENKES/60/2016 Tentang Kuasa
Pengguna Anggaran di Lingkungan Kementerian
Kesehatan Tahun Anggaran 2018 dan Surat Keputusan
-
- 48 -
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya
Kesehatan Masyarakat Nomor : HK.02.04/1/033/2018
Tentang Tentang Penetapan Pejabat Perbendaharaan
Negara di Lingkungan Pusat Penelitian dan
Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Tahun
Anggaran 2018 dan SK perubahan No.
HK.02.04/1/7551/2018 tgl.12 September 2018 sebagai
berikut :
Kuasa Pengguna Anggaran Dr. dr. Vivi Setiawaty,
M.Biomed
Pejabat Pembuat
Komitmen Kegiatan rutin
Rustam Effendi, SKM,
MPHM
Pejabat Pembuat
Komitmen Riskesnas
Dr. dr. Felly Philipus
Senewe, M.Kes
Pejabat Pembuat
Komitmen Penelitian
Dr. Lidwina Salim, M.Si
Pejabat Penguji dan
Penandatangan SPM
Mitri Rahmawati, SKM,
MKM
Bendahara Pengeluaran Ida Mufida, ST
-
- 49 -
Lampiran I: Rincian Akumulasi Penyusutan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat
Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan, Akumulasi Penyusutan dan Nilai Buku Aset Tetap
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2018
Masa Akm. Peny. Beban Peny. Total Akm. Peny. Nilai Buku
Manfaat Per 31-12- 2018 Per 31-12- 2018 Per 31-12- 2018 Per 31-12- 2018
A. TANAH
1 TANAH 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 0 0 0 0
B. PERALATAN DAN MESIN
1 ALAT BANTU 1 382,800,000 382,800,000 0 382,800,000 0
2 ALAT ANGKUTAN DARAT BERMOTOR 4 473,100,000 304,192,857 25,985,714 330,178,571 142,921,429
3 ALAT BENGKEL TAK BERMESIN 4 13,502,000 7,652,000 1,300,000 8,952,000 4,550,000
4 ALAT UKUR 48 175,380,900 143,564,390 8,689,140 152,253,530 23,127,370
5 ALAT PENGOLAHAN 27 90,112,500 69,683,443 13,619,375 83,302,818 6,809,682
6 ALAT KANTOR 530 1,468,417,803 1,040,309,223 137,089,820 1,107,919,883 360,497,920
7 ALAT RUMAH TANGGA 937 1,731,744,000 1,147,340,250 167,120,100 1,205,200,800 526,543,200
8 ALAT STUDIO 79 206,206,200 155,198,700 16,569,240 132,210,820 34,438,260
9 ALAT KOMUNIKASI 112 141,556,000 54,558,500 22,519,400 65,818,200 64,478,100
10 PERALATAN PEMANCAR 3 12,705,500 2,940,825 1,270,550 4,211,375 8,494,125
11 PERALATAN KOMUNIKASI NAVIGASI 4 18,700,000 6,966,666 1,246,668 8,213,334 10,486,666
12 ALAT KEDOKTERAN 829 2,694,110,000 1,454,468,250 366,869,500 1,076,903,000 1,617,207,000
13 ALAT KESEHATAN UMUM 387 360,700,000 163,474,500 57,760,000 192,354,500 139,465,500
14 UNIT ALAT LABORATORIUM 176 4,130,855,100 3,893,126,563 38,269,095 3,898,045,658 199,459,442
15 UNIT ALAT LABORATORIUM KIMIA NUKLIR 22 671,225,840 500,240,498 21,350,068 521,590,566 149,635,274
16 ALAT LABORATORIUM FISIKA NUKLIR/ELEKTRONIKA 8 31,685,000 6,812,831 1,056,168 7,868,999 23,816,001
17 ALAT PROTEKSI RADIASI/PROTEKSI LINGKUNGAN 1 170,500,000 161,975,000 8,525,000 170,500,000 0
18 ALAT LABORATORIUM LINGKUNGAN HIDUP 55 710,457,778 661,289,990 15,198,762 676,488,752 33,969,026
19 PERALATAN LABORATORIUM HYDRODINAMICA 1 48,372,000 4,837,200 1,612,400 6,449,600 41,922,400
20ALAT LABORATORIUM STANDARISASI KALIBRASI
& INSTRUMENTASI1 257,000 257,000 0 257,000 0
21 PERSENJATAAN NON SENJATA API 1 16,720,000 8,360,001 2,786,666 11,146,667 5,573,333
22 ALAT KHUSUS KEPOLISIAN 6 27,262,500 15,414,064 3,407,811 18,821,875 8,440,625
23 KOMPUTER UNIT 168 1,882,850,885 1,808,205,824 123,253,673 1,561,756,037 321,094,848
24 PERALATAN KOMPUTER 169 491,248,500 438,007,016 34,543,538 462,541,133 18,697,946
25 UNIT PERALATAN PROSES/PRODUKSI 4 37,749,000 37,749,000 0 37,749,000 0
26 PERALATAN OLAH RAGA 2 5,583,000 1,416,333 833,333 2,249,666 3,333,334
JUMLAH 3579 15,993,801,506 12,470,840,924 1,070,876,021 12,125,783,784 3,744,961,481
C GEDUNG DAN BANGUNAN
1 BANGUNAN GEDUNG TEMPAT KERJA 2 11,788,012,000 127,622,926 127,622,926 255,245,852 11,532,766,148
JUMLAH 2 11,788,012,000 127,622,926 127,622,926 255,245,852 11,532,766,148
D JARINGAN
1 JARINGAN TELEPON 23 51,546,000 6,443,250 1,288,650 7,731,900 43,814,100
JUMLAH 23 51,546,000 6,443,250 1,288,650 7,731,900 43,814,100
E. ASET TAK BERWUJUD
SOFTWARE KOMPUTER 21 510,882,500 477,383,438 14,477,812 491,861,250 19,021,250
No. Aset Tetap Nilai Perolehan
* Beban Amortisasi
-
- 50 -
Lampiran II: Daftar Hibah Langsung Berupa Uang/Barang/Jasa
Nilai Ket.
1 WHO Uang LN 595,993,429Rp 595,993,429Rp -Rp -
595,993,429Rp 595,993,429Rp -Rp Jumlah
Nama Pemberi Hibah No Bentuk
Hibah Nilai Hibah
Sumber
Dana
Belum Disahkan
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
DAFTAR HIBAH LANGSUNG