stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

82
Jurnal MAKER ISSN : 2502- 4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 1 PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANWIL DJP SUMUT II PEMATANGSIANTAR Oleh : Trywan Nadeak S1 Manajemen Darwin Lie, Marisi Butarbutar, Efendi Abstrak Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui gambaran stres kerja, konflik kerja dan kinerja pegawai pada Kanwil DJP Sumut II Pematangsiantar. 2) Untuk mengetahui pengaruh stres kerja dan konflik kerja terhadap kinerja pegawai pada Kanwil DJP Sumut II Pematangsiantar. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Stres kerja tinggi, konflik kerja tinggi serta kinerja pegawai baik. 2) Hasil analisis regresi adalah Ŷ = 105,312 0,214X 1 - 0,138X 2 , artinya stres kerja dan konflik kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja pegawai. 3) Hasil analisis korelasi diperoleh nilai r = 0,294 artinya hubungan rendah antara stres kerja, konflik kerja dengan kinerja pegawai. Tinggi rendahnya kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh stres kerja dan konflik kerja sebesar 8,6% sedangkan sisanya sebesar 91,4% dipengaruhi oleh faktor lain seperti kemampuan, motivasi, disiplin kerja dan lain-lain. 4) Hipotesis penelitian H 0 ditolak, artinya stres kerja dan konflik kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada kanwil DJP Sumut II Pematangsiantar baik secara simultan dan parsial. Kata Kunci: Stres Kerja, Konflik Kerja dan Kinerja Pegawai ABSTRACT The purpose of this research is: 1) To know the description of job stress,workplace conflicts and employee performance at Kantor Wilayah DJP Sumut II Pematangsiantar. 2) To know the effect work stress and conflict influence on the performance of work at Kantor Wilayah DJP Sumut II Pematangsiantar. Result of research can be concluded as follows. 1.work stress is high labor conflict and good employee performance. 2. The result of analysis regressing is Ŷ = 105,312 0,214X 1 0,138X 2, thats is jo stress and work conflicts negatively affect employee performance. 3. Correlation analysis results obtained value r = 0,294, thats is a low correlation between job stress, work conflict, with the employee’s performance. The level of employee performance can be explained by the stress of work and labor conflicts by 8,6% while the remaining 91,4% influenced by other factors such as ability, motivation, work discipline and others. 4. Hypothesis research Ho Rejected, its means work stress and work conflict a significant negative effect on the performance of employees in offices DJP Sumut II Pematangsiantar. Keyword: Work Stress, Labor Conflict and the Employee performance A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara II (Kanwil DJP Sumut II) Pematangsiantar merupakan instansi yang berada dibawah naungan Kementrian Keuangan Republik Indonesia yang memiliki tugas mengamankan penerimaan pajak dan memberikan pelayanan kepada wajib pajak. Tentunya diharapkan memiliki pegawai sebagai sumber daya manusia yang memiliki kinerja optimal, yang ditunjukkan dengan prestasi yang maksimal. Kinerja pegawai menjadi hal yang perlu diperhatikan dengan cukup serius oleh perusahaan, karena kinerja pegawai dengan segala aspek yang ada di dalamnya akan memberikan dampak secara langsung terhadap perusahaan. Salah satu yang menjadi faktor yang mempengaruhi kinerja adalah stres kerja. Pegawai bisa merasa stres dengan tuntutan tugas yang terlalu berat seperti dalam melakukan pekerjaan pegawai mendapatkan tugas keluar kota tetapi tugas masih ada yang belum terselesaikan dikantor, tuntutan peran yang membingungkan seperti pegawai melakukan penggantian tugas dengan pegawai lainnya, tuntutan antarpribadi yang dimaksud yaitu tuntutan sosial yang diberikan pegawai terhadap pegawai lainnya, struktur organisasi yang berubah- ubah dikarenakan adanya pergantian tempat pegawai atau mutasi pegawai dan kepemimpinan yang kurang berpihak terhadap pegawai. Konflik kerja juga merupakan hal yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Konflik yang dominan terjadi di Kanwil DJP Sumut II Pematangsiantar adalah konflik antara rekan sekerja yaitu kurang adanya rasa saling mendukung dalam mengerjakan pekerjaan sebagai team, terjadinya mutasi pada para pegawai di tempat kerja dan pengejaran status juga mengakibatkan konflik. 2. Rumusan Masalah a. Bagaimana gambaran stres kerja, konflik kerja dan kinerja pegawai pada Kanwil DJP Sumut II Pematangsiantar.

Transcript of stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Page 1: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502- 4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 1

PENGARUH STRES KERJA DAN KONFLIK KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAIPADA KANWIL DJP SUMUT II PEMATANGSIANTAR

Oleh :Trywan NadeakS1 Manajemen

Darwin Lie, Marisi Butarbutar, Efendi

AbstrakTujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui gambaran stres kerja, konflik kerja dan

kinerja pegawai pada Kanwil DJP Sumut II Pematangsiantar. 2) Untuk mengetahui pengaruh stres kerja dankonflik kerja terhadap kinerja pegawai pada Kanwil DJP Sumut II Pematangsiantar.

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Stres kerja tinggi, konflik kerja tinggi serta kinerjapegawai baik. 2) Hasil analisis regresi adalah Ŷ = 105,312 – 0,214X1 - 0,138X2, artinya stres kerja dan konflikkerja berpengaruh negatif terhadap kinerja pegawai. 3) Hasil analisis korelasi diperoleh nilai r = 0,294 artinyahubungan rendah antara stres kerja, konflik kerja dengan kinerja pegawai. Tinggi rendahnya kinerja pegawaidapat dijelaskan oleh stres kerja dan konflik kerja sebesar 8,6% sedangkan sisanya sebesar 91,4% dipengaruhioleh faktor lain seperti kemampuan, motivasi, disiplin kerja dan lain-lain. 4) Hipotesis penelitian H0 ditolak,artinya stres kerja dan konflik kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada kanwilDJP Sumut II Pematangsiantar baik secara simultan dan parsial.

Kata Kunci: Stres Kerja, Konflik Kerja dan Kinerja Pegawai

ABSTRACTThe purpose of this research is: 1) To know the description of job stress,workplace conflicts and employee

performance at Kantor Wilayah DJP Sumut II Pematangsiantar. 2) To know the effect work stress and conflictinfluence on the performance of work at Kantor Wilayah DJP Sumut II Pematangsiantar.

Result of research can be concluded as follows. 1.work stress is high labor conflict and good employeeperformance. 2. The result of analysis regressing is Ŷ = 105,312 – 0,214X1 – 0,138X2, thats is jo stress and workconflicts negatively affect employee performance. 3. Correlation analysis results obtained value r = 0,294, thatsis a low correlation between job stress, work conflict, with the employee’s performance. The level of employeeperformance can be explained by the stress of work and labor conflicts by 8,6% while the remaining 91,4%influenced by other factors such as ability, motivation, work discipline and others. 4. Hypothesis research HoRejected, its means work stress and work conflict a significant negative effect on the performance of employees inoffices DJP Sumut II Pematangsiantar.

Keyword: Work Stress, Labor Conflict and the Employee performance

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang Masalah

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal PajakSumatera Utara II (Kanwil DJP Sumut II)Pematangsiantar merupakan instansi yang beradadibawah naungan Kementrian Keuangan RepublikIndonesia yang memiliki tugas mengamankanpenerimaan pajak dan memberikan pelayanankepada wajib pajak. Tentunya diharapkan memilikipegawai sebagai sumber daya manusia yangmemiliki kinerja optimal, yang ditunjukkan denganprestasi yang maksimal. Kinerja pegawai menjadihal yang perlu diperhatikan dengan cukup seriusoleh perusahaan, karena kinerja pegawai dengansegala aspek yang ada di dalamnya akanmemberikan dampak secara langsung terhadapperusahaan.

Salah satu yang menjadi faktor yangmempengaruhi kinerja adalah stres kerja. Pegawaibisa merasa stres dengan tuntutan tugas yang terlaluberat seperti dalam melakukan pekerjaan pegawaimendapatkan tugas keluar kota tetapi tugas masih

ada yang belum terselesaikan dikantor, tuntutanperan yang membingungkan seperti pegawaimelakukan penggantian tugas dengan pegawailainnya, tuntutan antarpribadi yang dimaksud yaitutuntutan sosial yang diberikan pegawai terhadappegawai lainnya, struktur organisasi yang berubah-ubah dikarenakan adanya pergantian tempat pegawaiatau mutasi pegawai dan kepemimpinan yangkurang berpihak terhadap pegawai.

Konflik kerja juga merupakan hal yang dapatmempengaruhi kinerja pegawai. Konflik yangdominan terjadi di Kanwil DJP Sumut IIPematangsiantar adalah konflik antara rekan sekerjayaitu kurang adanya rasa saling mendukung dalammengerjakan pekerjaan sebagai team, terjadinyamutasi pada para pegawai di tempat kerja danpengejaran status juga mengakibatkan konflik.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran stres kerja, konflik kerja

dan kinerja pegawai pada Kanwil DJP Sumut IIPematangsiantar.

Page 2: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502- 4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 2

b. Bagaimana pengaruh stres kerja dan konflikkerja terhadap kinerja pegawai pada KanwilDJP Sumut II Pematangsiantar secara simultanmaupun parsial.

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran stres kerja, konflik

kerja dan kinerja pegawai pada Kanwil DJPSumut II Pematangsiantar.

b. Untuk mengetahui pengaruh stres kerja dankonflik kerja terhadap kinerja pegawai padaKanwil DJP Sumut II Pematangsiantar secarasimultan maupun parsial.

4. Metode PenelitianAdapun desain penelitian yang digunakan

dalam penulisan penelitian ini adalah penelitiankepustakaan (library research) dan penelitianlapangan (Field Research). Teknik pengumpulandata yang dipergunakan dalam penelitian ini adalahmetode observasi, metode kuisioner, metodewawancara dan metode dokumentasi.

B. LANDASAN TEORI1. Manajemen dan Manajemen Suber Daya

ManusiaMenurut Daft (2002:8), manajemen adalah

pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan carayang efektif dan efisien melalui perencanaan,pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasansumber daya organisasi. Menurut Mathis dan John(2006:3), manajemen sumber daya manusia (humanresource–HR management) adalah rancangansistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untukmemastikan penggunaan bakat manusia secaraefektif guna mencapai tujuan-tujuan organisasional.

Menurut Mondy (2008:4), fungsi–fungsimanajemen sumber daya manusia adalah sebagaiberikut:1) Penyediaan staf

Penyedian staf (staffing), merupakan proses yangmenjamin suatu organisasi untuk selalu memilikijumlah pegawai yang tepat dengan keahlian-keahlian yang memadai dalam perkerjaan danwaktu yang tepat untuk mencapai tujuanorganisasi.

2) Pengembangan Sumber Daya ManusiaPengembangan sumber daya manusia adalahfungsi manajemen sumber daya manusia yangtidak hanya terdiri atas pelatihan ataupengembangan namun juga aktivitas-aktivitasperencanaan dan pengembangan karir individu,pengembangan organisasi, serta manajemen danpenilaian kinerja.

3) KompensasiYaitu semua yang mencangkup imbalan totalyang diberikan kepada karyawan sebagaitimbal balik untuk jasa mereka.

4) Keselamatan dan KesehatanKeselamatan adalah perlindungan bagi pegawaidari luka-luka yang disebabkan kecelakaan yangterkait dengan perkerjan. Kesehatan adalah

bebasnya para pegawai dari sakit secara fisikataupun emosi.

2. Stres KerjaMenurut Robbins (2006:793), stres kerja

adalah kondisi dinamik didalam bekerja yang didalamnya individu menghadapi peluang, kendala(constraints), atau tuntutan (demands) yang terkaitdengan apa yang sangat diinginkannya dan yanghasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti tetapipenting. Menurut Luthans (2006:441), stres kerjaadalah respon adaptif terhadap situasi eksternal yangmenghasilkan penyimpangan fisik, psikologis, danatau perilaku pada anggota organisasi.

Menurut Robbins (2006:796), faktor-faktororganisasi yang dapat dipakai untuk mengukur streskerja seorang karyawan adalah sebagai berikut:1) Tuntutan tugas, merupakan faktor yang terkait

dengan pekerjaan seseorang. Faktor inimencakup desain pekerjaan individu itu(otonomi, keragaman tugas, tingkat otomatisasi),kondisi kerja, dan tata letak kerja fisik.

2) Tuntutan peran, berhubungan dengan tekananyang diberikan pada seseorang sebagai fungsiperan tertentu yang dimainkan dalam organisasiitu.

3) Tuntutan antar pribadi, tekanan yang diciptakanoleh karyawan lain. Kurangnya dukungan sosialdari rekan-rekan dan hubungan antar pribadiyang buruk dapat menimbulkan stress yangcukup besar, khususnya diantara para karyawanyang memiliki kebutuhan sosial yang tinggi.

4) Stuktur organisasi, menentukan tingkatdiferensiasi dalam organisasi, tingkat aturan danperaturan, dan dimana keputusan diambil. Aturanyang berlebihan dan kurangnya partisipasi dalampengambilan keputusan yang berdampak padakaryawan merupakan contoh variable strukturalyang dapat merupakan potensi sumber stres.

5) Kepemimpinan organisasi, menggambarkan gayamanajerial eksekutif senior organisasi.

3. Konflik KerjaMenurut Robbins (2008:173), Konflik

adalah sebuah proses yang dimulai ketika satu pihakmemiliki persepsi bahwa pihak lain memengaruhisecara negatif, atau akan memengaruhi secaranegatif, sesuatu yang menjadi kepedulian ataukepentingan pihak pertama. Menurut Luthans(2006:449), konflik merupakan kejadian yang yangterjadi pada intraindividu yang menyebabkanfustrasi, kelaianan tujuan dan perbedaan peranan.

Berdasarkan jenisnya, Robbins dan Timothy(2008:175), membagi konflik menjadi dua macam,yaitu: konflik fungsional (Functional Conflict),yaitu konflik yang mendukung pencapaian tujuankelompok dan konflik disfungsional (DysfunctionalConflict), yaitu konflik yang merintangi pencapaiantujuan kelompok. Berikut jenis konflik fungsionaldan disfungsional sebagai berikut:1) Konflik fungsional :

a) Bersaing untuk meraih prestasi.b) Pergerakan positif menuju tujuan.

Page 3: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502- 4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 3

c) Merangsang kreatifitas danInovasi.d) Dorongan melakukan perubahan.

2) Konflik Disfungsional :a) Mendominasi diskusi.b) Tidak senang bekerja dalam kelompok.c) Benturan kepribadian.d) Perselisihan antar individu.e) Ketegangan.

4. KinerjaMenurut Mathis dan John (2006:113),

kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapaiseseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yangdibebankann kepadanya yang didasarkan ataskecakapan, pengalaman, dan kesungguhan sertawaktu.

Dalam pasal 1 ayat 2 Peraturan Pemerintahno. 46 tahun 2011 tentang penilaian prestasi kerjapegawai negeri sipil. Secara umum, penilaianprestasi kerja PNS dibagi dalam 2 (dua) unsur yaitu:1) Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

Sasaran kerja pegawai (SKP) merupakanrencana kerja dan target yang akan dicapai olehseorang PNS dan dilakukan berdasarkan kurunwaktu tertentu. Sasaran kerja pegawai meliputiunsur:a) Kuantitas merupakan ukuran jumlah atau

banyaknya hasil kerja yang dicapai oleh seorangpegawai.

b) Kualitas merupakan ukuran mutu setiap hasilkerja yang dicapai oleh seorang pegawai.

c) Waktu merupakan ukuran lamanya proses setiaphasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai.

d) Biaya merupakan besaran jumlah anggaran yangdigunakan setiap hasil kerja oleh seorangpegawai.

2) Perilaku KerjaPerilaku kerja merupakan setiap tingkah laku,

sikap atau tindakan yang dilakukan seorang PNSyang seharusnya dilakukan atau tidak dilakukansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun unsur perilaku kerjameliputi :a) Orientasi Pelayanan

Orientasi pelayanan merupakan sikap danperilaku PNS dalam memberikan pelayananterbaik kepada yang dilayani antara lainmeliputi masyarakat, atasan, rekan sekerja, unitkerja terkait, dan instansi lain.

b) IntegritasIntergritas merupakan kemampuan untukbertindak sesuai dengan nilai, norma, dan etikadalam organisasi.

c) KomitmenKomitmen merupakan kemauan dankemampuan untuk menyelaraskan sikap dantindakan PNS untuk mewujudkan tujuanorganisasi dan mengutamakan kepentingan dirisendiri, seseorang dan golongan.

d) DisiplinDisiplin merupakan kesanggupan PNS untukmenaati kewajiban dan menghidari laranganyang ditentukan dalam peraturan perundang-

undangan dan peraturan kedinasan yang apabilatidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukumandisiplin.

e) KerjasamaKerjasama merupakan kemauan dankemampuan PNS untuk bekerjasama denganrekan sekerja serta intansi lain dalammenyelesaikan suatu tugas dan tanggungjawabyang ditentukan sehingga tercapai daya gunadan hasil guna yang sebesar-besarnya.

f) KepemimpinanKepemimpinan kemampuan dan kemauan PNSuntuk memotivasi dan mempengaruhi bawahanatau orang lain yang berkaitan dengan bidangtugasnya demi tercapainya tujuan organisasi(bagi PNS yang menduduki jabatan struktural).

5. Pengaruh Stres Kerja dan Konflik KerjaTerhadap Kinerja

Menurut Luthans (2006:455), stres tidak secaraotomatis buruk bagi karyawan perseorangan ataukinerja organisasi mereka. Stres kerja yang ada padakaryawan dapat menyebabkan tingkat konsentrasidan kemampuan untuk berpikir secara baikberkurang, akan tetapi stres kerja dapat jugameningkatkan kinerja jika dikelola dengan baik. Danjuga dengan adanya konflik kerja yang dapatdikelola dengan baik akan menciptakan kinerjapegawai yang baik pula, dikarenakan konflik kerjajuga dapat dikelola dengan baik untuk meningkatkankinerja akan tetapi jika tidak dapat dikelola denganbaik maka menyebabkan dampak yang negatif atautidak baik terhadap karyawan. Oleh karena itu streskerja dan konflik kerja berpengaruh terhadap kinerjapegawai.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Deskriptif KualitatifAnalisa deskriptif kualitatif dimaksudkan

untuk mendapatkan gambaran atau deskripsimengenai tanggapan dari pegawai mengenaiPengaruh Stres Kerja dan Konflik Kerja terhadapKinerja Pegawai Pada Kanwil DJP Sumut IIPematangsiantar. Setelah kuesioner diolah, makanilai-nilai jawaban dari setiap data responden dibagimenjadi beberapa kelas interval.

Tabel 1Nilai Interval dan Kategori Jawaban Responden

NilaiInterval

KategoriStresKerja

KonflikKerja

KinerjaPegawai

1,00 – 1,80 SangatRendah

SangatRendah

SangatTidak Baik

1,81 – 2,60 Rendah Rendah Tidak Baik2,61 – 3,40 Cukup

TinggiCukupTinggi

Cukup Baik

3,41 – 4,20 Tinggi Tinggi Baik4,21 – 5.00 Sangat

TinggiSangatTinggi

Sangat Baik

Sumber: hasil pengolahan data.1) Gambaran Stres Kerja Pada Kanwil

DJP Sumut II Pematangsiantar.

Page 4: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502- 4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 4

Pada indikator pekerjaan individu beradapada rata-rata 4,01 dengan kriteria jawaban tinggi,hal ini karena tingginya tingkat beban kerja yangditanggung oleh pegawai tersebut. Untuk indikatorkondisi kerja berada pada rata-rata 4,30, respondenmemberikan kriteria jawaban sangat tinggi, hal inikarena para pegawai dituntut dalam menyelesaikanpekerjaannya walaupun dalam kondisi fisik maupunpikiran saat tidak baik.

Pada indikator tata letak kerja fisik beradapada rata-rata 4,12, responden memberikan kriteriajawaban tinggi, hal ini terjadi karena pegawai yangmengalami stres tidak memiliki tata letak kerja fisikyang baik. Kemudian untuk dimensi Tuntutan peranpada indikator peran ganda berada pada rata-rata4,28 dengan kriteria sangat tinggi, hal ini pegawaitidak dapat menjalankan tuntutan tugas dengan peranganda saat mengalami stres. Sedangkan padaindikator tingkat pemahaman pegawai respondenmenyatakan tinggi pada rata-rata 4,17, hal ini karenasetiap pegawai ada yang kurang memahami peranatau fungsi dalam menyelesaikan pekerjaan.

Pada indikator dukungan sosial antarpegawai berada pada rata-rata 4,12 dengan tinggi,hal ini karena setiap pegawai Kanwil DJP Sumut IIPematangsiantar kurang mendekatkan diri antarsesama pegawai. Sementara pada indikatormemahami kepribadian buruk para pegawai beradapada rata-rata 4,06 dengan kategori tinggi, hal inikarena setiap pegawai kurang mendekatkan diriterhadap sesama pegawai dan kurang peduliterhadap rekan kerja.

Pada Indikator dimensi struktur organisasipada dimensi penentuan tingkat diferensiasi strukturorganisasi pada Kanwil responden memberikan rata-rata jawaban 4,12 dengan tinggi, hal ini karena parapegawai Kanwil DJP Sumut II Pematangsiantarmenjalankan peran terkait struktur organisasi yangada. Pada indikator tingkat aturan dan peraturanresponden memberikan dengan nilai rata-rata 4,28dengan kriteria sangat tinggi, hal ini karena parapegawai Kanwil DJP Sumut II Pematangsiantarkurang menjalankan dan mematuhi aturan yang telahditetapkan.

Pada indikator sistem pengambilankeputusan berada para rata-rata 4,01 dengan kriteriajawaban tinggi, hal ini dikarenakan para pegawaikurang mampu dalam menetapkan atau memutuskansuatu permasalahan dikarenakan saat menentukankeputusan sedang mengalami stres. Kemudian untukdimensi kepemimpinan pada indikator gayakepemimpinan pada Kanwil responden merespondengan rata-rata 3,98 dengan kriteria tinggi, hal inikarena pimpinan Kanwil kurang mendekatkan diriterhadap para pegawai. Selanjutnya pada indikatorkepedulian pegawai terhadap pegawai baru denganrata-rata 4,11 responden merespon dengan kriteriatinggi, hal ini dikarenakan kurangnya kepeduliandan kurangnya pendekatan diri antar pegawaidengan pegawai baru.

2) Gambaran Pengawasan Karyawan PadaToko Metal Jaya Pematangsiantar

Pada indikator persaingan di dalammencapai prestasi kerja berada pada rata-rata 4,07dengan kriteria jawaban tinggi, dikarenakanpendidikan dan pelatihan pegawai kurang rutin dilaksanakan bagi pegawai yang memilikikemampuan. Demikian juga pada indikatorpergerakan positif yang ada di Kanwil dalammencapai tujuan berada pada rata-rata 4,14 dengankriteria jawaban tinggi, hal ini dikarenakan pegawaiKanwil kurang menjaga sikap dalam melakukanpergerakan positif agar tidak terjadi konflik antarpegawai satu sama lainnya.

Pada indikator kreatifitas dan inovasiberada pada rata-rata 4,08 dengan kriteria tinggi, halini dikarenakan pegawai Kanwil mengalami konflikanatar pegawai dan menyebabkan kreatifitas maupuninovasi kurang berjalan dengan lancar. Padaindikator tindakan yang diberikan pegawai dalammelakukan perubahan Kanwil berada pada rata-rata4,20 dengan kriteria tinggi, hal ini dikarenakankurangnya pendekatan pimpinan kepada pegawaidan cara memimpin yang kurang tidak dapatditerima para pegawai sehingga perubahan padaKanwil tidak berjalan dengan baik.

Pada indikator perasaan dalam melakukandiskusi yang mendominasi responden merespondengan nilai rata-rata 4,15 dengan kriteria tinggi, halini dikarenakan setiap dikusi yang dilakukanpegawai kurang diterima pegawai dengan baikkarena terjadi selisih paham dan perbedaan pikiranantar pegawai. Untuk indikator perasaan saatdiberikan tugas dengan berkelompok respondenmerespon dengan nilai rata-rata 4,17 dengan kriteriatinggi, hal ini dikarenakan tugas yang diberikankepada pegawai selalu memilih dikerjakan sendiridan memndominasi.

Pada indikator perasaan anda jikamendapatkan benturan kepribadian dengan pegawailain responden merespon dengan nilai rata-rata 4,30dengan kriteria tinggi, hal ini dikarenakan pegawaiKanwil jika mendapat permasalahan kepribadiandengan sesama rekan kerja tidak dapat diselesaikandengan baik. Pada indikator perasaan saatmengalami perselisihan antar pegawai respondenmerespon dengan nilai rata-rata 4,00 dengan kriteristinggi, hal ini dikarenakan perselisihan antarpegawai Kanwil menggangu pekerjaan dalampencapaian tujuan organisasi. Berikutnya padaindikator tingkat ketegangan pikiran yang terjadiresponden merespon dengan nilai rata-rata 4,00denagn kriteria tinggi, hal ini dikarenakanketegangan yang terjadi antar sesama pegawai akanmenggangu pekerjaan dalam pencapaian tujuanorganisasi ini dapat dilihat dari kekakuan setiappegawai Kanwil.

3) Gambaran Kinerja Pegawai PadaKanwil DJP Sumut II PematangsiantarPada indikator pertanggungjawaban hasil

kerja berada pada rata-rata 4,13, dengan kriteriajawaban baik dikarenakan pegawai Kanwil DJPSumut II Pematangsintar bertanggung jawab akanpekerjaan yang telah di berikan kepadanya,

Page 5: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502- 4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 5

selanjutnya indikator tentang tingkat pencapaiantarget kerja berada pada rata-rata 4,01 dengankriteria jawaban baik, hal ini terjadi karena pegawaimemiliki antusias untuk mencapai target kerja yangbaik.

Pada indikator hasil kerja dengan rata-rata3,88 dengan kriteria baik. Selanjutnya indikatortentang ketelitian dalam menyelesaikan pekerjaanresponden memberikan nilai rata-rata 4,13 dengankriteria baik. Pada indikator kerapian dalammenyelesaikan pekerjaan berada pada nilai 4,07yang artinya responden memberikan kriteriajawaban baik, hal ini terjadi karena pegawai KanwilDJP Sumut II Pematangsiantar teliti dalammenyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepadanya.

Pada indikator tentang efisiensi waktu dalammenyelesaikan pekerjaan responden memberi responbaik dengan kriteria rata-rata jawaban 4,06, hal inidikarenakan para pegawai bersaing dengan positifuntuk menyelesaikan pekerjaan mereka masing-masing. Dan pada indikator tentang pencapaianmenyelesaikan pekerjaan dengan tenggang wakturesponden memberi jawaban baik dengan rata-rata4,05. Untuk dimensi biaya pada indikator tentangjumlah anggaran yang diberikan untukmenyelesaikan pekerjaan dengan nilai rata-rata 4,06responden memberikan respon baik.

Pada indikator tentang jumlah biaya yangdiberikan untuk keperluan pegawai setiap tahunnyadengan rata-rata jawaban 4,01 respondenmemberikan kriteria jawaban baik. Sedangkan padadimensi orientasi pelayanan pada indikator sikapdalam memberi pelayanan dengan rata-rata nilai4,12 responden memberikan respon baik, hal initerjadi karena pegawai Kanwil DJP Sumut IIPematangsiantar memberikan pelayanan sebaikmungkin kepada masyarakat. Pada indikator dalammelayani dengan rata-rata 4,13 respondenmemberikan kriteria baik. Selanjutnya dimensiintegritas pada indikator etika dalam bekerja denganrata-rata nilai 4,18 responden memberikan kriteriajawaban baik, ini terjadi karena pegawai Kanwil DJPSumut II Pematangsiantar memiliki etika yang baikdalam bekerja dan dalam berperilaku.

Pada indikator tentang konsistensi dalambekerja diberikan dengan rata-rata jawaban 4,27responden memberikan respon sangat baik, hal initerjadi karena pegawai Kanwil DJP Sumut IIPematangsiantar selalu konsisten dalammelaksanakan pekerjaan. Dimensi komitmen padaindikator tentang tingkat kemauan dalammenyelesaikan pekerjaan dengan rata-rata nilai 4,01responden memberikan jawaban baik, sedangkanpada indikator tentang tanggung jawab dalambertindak dengan rata-rata 3,97 respondenmemberikan jawaban baik.

Pada indikator tingkat kehadiran respondenmemberikan jawaban baik dengan rata-rata 4,11, halini terjadi karena pegawai Kanwil DJP Sumut IIPematangsiantar mematuhi peraturan dan memilikidisiplin diri. Pada indikator tentang kepatuhan dalammenaati peraturan dengan rata-rata nilai 4,09responden memberikan jawaban baik, ini terjadi

karena pegawai Kanwil DJP Sumut IIPematangsiantar mematuhi peraturan-peraturan yangtelah ditetapkan oleh perusahaan.

Pada indikator tentang hubungan kerjasamadengan sesama pegawai dan atasan dengan rata-ratanilai 4,15 responden memberikan jawaban baik, initerjadi karena para pegawai Kanwil DJP Sumut IIPematangsiantar selalu menjaga hubungan yang baikatar pegawai dan kepada atasan. Sedangkan padaindikator tentang pertanggungjawaban kerja denganrata-rata nilai 3,89 responden memberikan jawabanbaik, hal ini karena pegawai mampumempertanggung jawabkan hasil kerja yang telahdilaksanakan. Pada dimensi kepemimpinan padaindikator tentang pimpinan dalam mempengaruhipegawai dengan rata-rata nilai 4,01 respondenmemberikan jawaban baik, hal ini terjadi karenapemimipin pada Kanwil DJP Sumut IIPematangsiantar memiliki karisma dalam memimpindan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi parapegawai untuk mencapai tujuan perusahaan.

Pada indikator tentang cara pemimpinmemotivasi pegawai dengan rata-rata nilai 4,06responden memberikan jawaban baik, ini terjadikarena pemimpin memiliki hubungan yang baikdengan para pegawai dan pimpinan mampumemotivasi perawai Kanwil DJP Sumut IIPematangsiantar agar selalu giat dalam bekerja.

b. Deskriptif Kuantitatif1) Analisis Regresi Linier Berganda

Analisa regresi linier berganda digunakanuntuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X) danvariabel terikat (Y), dimana X adalah stres kerja dankonflik kerja, dan Y adalah kinerja pegawai. Denganmenggunakan SPSS versi 17, maka hasil regresilinier berganda adalah sebagai berikut:

Tabel 2Analisis Regresi Linier Berganda

ModelUnstandardized

CoefficientsStandardizedCoefficients

B Std. Error Beta

1

(Constant) 105,312 6,940

Stres Kerja -,214 ,102 -,206Konflik Kerja -,138 ,065 -,207

a. Dependent Variable: Kinerja pegawaiSumber: data primer hasil pengolahan data SPSSVersi 17

Berdasarkan hasil pengolahan data padatabel 17 di atas, diperoleh model persamaan Ŷ =105,312 - 0,214X1 - 0,138X2, artinya terdapatpengaruh yang negatif antara stres kerja dan konflikkerja terhadap kinerja pegawai pada Kanwil DJPSumut II Pematangsiantar.

2) Koefisien Korelasi dan KoefisenDeterminasi

Perhitungan korelasi berupa derajat ataukedalaman hubungan fungsional yang menjelaskanhubungan antar perubah, dinyatakan dengan yangdinamakan koefisien korelasi yang seringdisimbolkan dengan r.

Page 6: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502- 4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 6

Tabel 3Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R RSquare

AdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

1 ,294a ,086 ,067 6.744a. Predictors: (Constant), (stres kerja), (konflik kerja)b. Dependent Variable: (kinerja pegawai)

Sumber: data primer hasil pengolahan kuesionermenggunakan SPSS Versi 17.

Dari hasil koefisien korelasi pada tabel diatas, diperoleh nilai r = 0,294, yang artinya terdapathubungan yang rendah antara stres kerja, konflikkerja dengan kinerja pegawai pada Kanwil DJPSumut II Pematangsiantar, sesuai dengan kriteriatingkat hubungan pada tabel 4. Kemudian diperolehnilai koefisisen determinasi (R Square) = 0,086,artinya baik tidaknya kinerja pegawai pada kantorKanwil DJP Sumut II Pematangsiantar sebesar 8,6%dapat dijelaskan oleh stress kerja dan konflik kerja,sedangkan sisanya sebesar 91,4% dipengaruhi olehfaktor lain seperti kemampuan, motivasi, disiplinkerja, kepemimpinan dan sebagainya yang tidakdibahas dalam penelitian ini.

3) Pengujian Hipotesisa) Uji Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan secara simultanyaitu dilakukan untuk menentukan diterima atauditolaknya hipotesis, pengujian hipotesis dilakukanuntuk mengetahui apakah variabel stress kerja dankonflik yang diuji berpengaruh terhadap kinerjapegawai. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05maka H0 ditolak dan Ha diterima. Maka dilakukanpengujian hipotesis dengan menggunakan programaplikasi SPSS Versi 17.

Tabel 4Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum ofSquares Df Mean

Square F Sig.

1Regression 408,336 2 204,168 4,489 ,014b

Residual 4321,052 95 45,485Total 4729,388 97

a. Predictors: (Constant), Stres Kerja, Konflik Kerjab. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Sumber: data primer hasil pengolahan kuesionermenggunakan SPSS Versi 17

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilaiFhitung sebesar 4,489 > Ftabel dengan (0,05 ; 2 vs 95)sebesar 3,09, atau dengan taraf signifikan 0,014 < α0,05, maka H0 ditolak, artinya stress kerja dankonflik kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawaipada Kanwil DJP Sumut II Pematangsiantar secarasimultan.

b) Uji Parsial (Uji t)Pengujian ini dilakukan secara parsial yaitu

dilakukan untuk menentukan diterima atauditolaknya hipotesis, pengujian hipotesis dilakukanuntuk mengetahui apakah variabel stres kerja dan

konflik kerja yang diuji berpengaruh terhadapkinerja pegawai. Jika tingkat signifikansi dibawah0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Makadilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakanprogram aplikasi SPSS Versi 17.

Tabel 5Hasil Uji t

Coefficientsa

Model t Sig.

1(Constant) 15,176 ,000Stres kerja -2,096 ,039Konflik Kerja -2,111 ,037

a. Dependent Variable: Kinerja PegawaiSumber: data primer hasil pengolahan kuesionermenggunakan SPSS Versi 17

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilaithitung pada stres kerja sebesar -2,096 < ttabel -1.9852atau dengan taraf signifikan 0,039 < α 0,05, maka H0

ditolak artinya stres kerja berpengaruh negatif dansignifikan terhadap kinerja pegawai. Nilai thitungpada Kanwil DJP Sumut II Pematangsiantar. Padakonflik kerja sebesar -2,111 < ttabel -1.9852, ataudengan taraf signifikan 0,037 < α 0,05, maka H0

ditolak, artinya konflik kerja berpengaruh negatifdan signifikan terhadap kinerja pegawai padaKanwil DJP Sumut II Pematangsiantar.

2. Evaluasia. Stres Kerja Kanwil DJP Sumut II

PematangsiantarStres kerja pada Kanwil DJP Sumut II

Pematangsiantar berdasarkan hasil penelitian dinilaitidak baik. Dilihat dari hasil kuesioner yangdibagikan kepada responden mendapat nilai rata-ratakeseluruhan sebesar 4,10 tinggi.

Ada beberapa aspek yang dinilai kuat tetapimasih ada yang dibawah nilai rata-rata dari indikatorlain, yang pertama yaitu pada dimensikepemimpinan pada indikator gaya kepemimpinandiperoleh nilai rata-rata sebesar 3,98 dengan kriteriajawaban tinggi. Cara mengatasi hal ini sebaiknyapimpinan Kanwil DJP SUMUT II Pematangsiantarmelakukan pendekatan diri kepada pegawai KanwilDJP SUMUT II dan lebih terbuka kepada pegawaitentang pencapaian tujuan organisasi. Selanjutnyapada dimensi tuntutan tugas untuk indikatorpenyelesaian tugas dalam individu respodenmerespon tinggi dengan nilai 4,01. Cara mengatasisebaiknya setiap individu memiliki hubungan yangbaik seperti melakukan komunikasi yang baik,bertegur sapa antar rekan kerja supaya dalampencapaian tujuan organisasi dapat terwujud denganbaik.

Kemudian pada dimensi struktur organisasiuntuk indikator pengambilan keputusan di Kanwilresponden merespon dengan tinggi diperoleh nilairata-rata 4,01, cara mengatasi ini dengan carapimpinan harus secara transparan kepada pegawaidalam pengambilan keputusan dan mengambil

Page 7: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502- 4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 7

keputusan dengan pertimbangan yang baik agartidak ada yang tersakiti jika keputusan diambil.

Pada dimensi tuntutan antar pribadi padaindikator kepribadian buruk diperoleh nilai rata-rata4,06 dengan kriteria tinggi. Cara mengatasinyasebaiknya setiap individu diberikan pembelajarandalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesamapegawai.

b. Konflik Kanwil DJP Sumut IIPematangsiantarBerdasarkan dimensi yang digunakan dan

hasil penelitian yang diperoleh dapat dijelaskanbahwa konflik kerja yang ada pada Kawil DJPSUMUT II Pematangsiantar berada pada ketegoritidak baik, hal ini dapat dilihat dari dimensi konflikfungsional dan konflik disfungsional denga rata-rata4,12 denga kriteria tinggi. Namun masih adabeberapa aspek-aspek yang tidak baik dan masihrendah dibawah nilai rata-rata. Cara mengatasinyaadalah pimpinan harus lebih aktual dalammempromosikan pegawainya yang memilikiprestasi.

Pada dimensi disfungsional yang pertamaadalah idikator tingkat ketegangan pikiran yangterjadi di Kanwil, dan perasaan anda saatamengalami perselihan masing-masing memperolehnilai 4,00 dengan kriteria tinggi, hal ini dapat diatasidengan cara pegawai dan pimpinan harus melakukankegiatan yang tidak monoton dengan pekerjaan,contohnya dengan diadakannya rutinitas senam,outbond, kunjungan wisata dan lain sebagainya.

c. Kinerja Karyawan Pada Toko MetalJaya Pematangsiantar

Dari nilai rata-rata, ada beberapa indikator padaKanwil DJP Sumut II Pematangsiantar yang harusmenjadi perhatian seperti kuantitas, kualitas, waktu,biaya, orientasi pelayanan, integritas, komitmen,disiplin, kerjasama, kepemimpinan. Dariperhitungan rata-rata kinerja pegawai diperoleh nilaibaik namun ada beberapa aspek walaupun dinilaibaik tetapi nilainya masih dibawah rata-rata dariindikator-indikator lain, yang pertama dimensikuantitas pada indikator tingkat pencapaian targetkerja memperoleh nilai 4,01. Hal ini disebabkankarena masih ada pegawai yang tidak serius untukmelakukan suatu pekerjaan sehingga tidakmemenuhi target kerja.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Hasil analisis deskriptif kualitatif tentang streskerja berdasarkan dimensi tuntutan tugas,tuntuta peran, tuntutan antarpribadi, strukturorganisasi, dan kepemimpinan, nilai rata-ratatertinggi sebesar 4,28 pada dimensi tuntutanperan dengan indikator peran ganda, dan padadimensi struktur organisasi pada indikatortingkat aturan dan peraturan dengan. Padadimensi kepemimpinan organisasi dengan nilaiterendah sebesar 3,98 pada indikator gayakepemimpinan. Secara keseluruhan stres kerja

terdapat hasil yang berada pada rata-rata 4,10dengan kriteria tinggi.

b. Hasil analisis kualitatif tentang konflik kerjapegawai berdasarkan dimensi konflikfungsional, dan konflik disfungsional Nilairata-rata tertinggi sebesar 4,17 dengan kriterianilai tinggi pada dimensi konflik disfungsionslpada indikator perasaan anda saat diberikantugas dengan kelompok. Sedangkan nilai rata-rata terendah sebesar 4 dengan kriteria nilaitinggi pada dimensi konflik disfungsionaldengan indikator perasaan anda saatmengalami perselisihan antar pegawai, danpada indikator tingkat ketegangan pikiran yangterjadi di Kanwil. Secara keseluruhan dapatdilihat bahwa rata-rata konflik kerja yangdiberikan kepada para responden berada padanilai 4,12 dengan kriteria jawaban tinggi.

c. Hasil analisis kualitatif tentang kinerja pegawaiberdasarkan dimensi kuantitas, kualitas, waktu,biaya, orientasi pelayanan, integritas,komitmen, disiplin, kerjasama, kepemimpinan.Nilai rata-rata tertinggi sebesar 4,27 dengankriteria jawaban sangat baik pada dimensiintegritas dengan indikator konsistensi dalambekerja. Sedangkan nilai rata-rata terendahsebesar 3,88 dengan kriteria jawaban baik padadimensi kualitas dengan indikator kualitas hasilkerja setiap harinya. Secara keseluruhan dapatdilihat bahwa untuk total jawaban respondenmengenai kinerja pegawai baik dari segikuantitas, kualitas, waktu, biaya, orientasipelayanan, integritas, komitmen, disiplin,kerjasama, dan kepemimpinan mendapat nilairata-rata sebesar 4,06 dengan kriteria jawabanbaik.

d. Hasil analisis linier berganda diperolehpersamaan regresi linear berganda sebagaiberikut Ŷ = 105,312 - 0,214X1 - 0,138X2 yangartinya terdapat pengaruh yang negatif antarastres kerja dan konflik kerja terhadap kinerjapegawai pada Kanwil DJP Sumut IIPematangsiantar.

e. Hasil analisis koefisien korelasi diperoleh nilair = 0,294, artinya terdapat hubungan yangrendah antara stres kerja dan konflik kerjaterhadap kinerja pegawai pada Kanwil DJPSumut II Pematangsiantar. Kemudian diperolehnilai koefisien determinasi (R Square) = 0,086,artinya baik tidaknya kinerja pegawai padaKanwil DJP Sumut II Pematangsiantar sebesar8,6% dapat dijelaskan oleh stres kerja dankonflik kerja, sedangkan sisanya sebesar 91,4%dipengaruhi oleh faktor lain sepertikemampuan, motivasi, disiplin kerja,kepemimpinan dan sebagainya yang tidakdibahas dalam penelitian ini.

f. Melalui perhitungan uji simultan, terdapatdiperoleh nilai Fhitung sebesar 4,489 sedangkanFtabel dengan (0,05 ; 2 vs 95) sebesar 3,09, ataudengan taraf signifikan 0,000 < α 0,05, makaH0 ditolak, artinya stres kerja dan konflik kerjaberpengaruh signifikan terhadap kinerja

Page 8: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502- 4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 8

pegawai pada Kanwil DJP Sumut IIPematangsiantar secara simultan.

g. Melalui perhitungan uji parsial, terdapatpengaruh yang negatif dan signifikan antaravariabel stres sebesar -2,096 < ttabel -1.9852atau dengan taraf signifikan 0,039 < α 0,05,maka H0 ditolak artinya stres kerja berpengaruhnegatif dan signifikan terhadap kinerja pegawaidan konflik kerja sebesar -2,111 < ttabel -1.9852,atau dengan taraf signifikan 0,037 < α 0,05,maka H0 ditolak, artinya konflik kerjaberpengaruh negatif dan signifikan terhadapkinerja pegawai pada Kanwil DJP Sumut IIPematangsiantar secara parsial.

2. Sarana. Untuk mengatasi stres kerja pegawai harus

mampu menyelesaikan tugas yang diberikanpimpinan dengan dukungan dan pendekatandiri dari pimpinan dengan fasilitas yanglengkap dan memadai untuk membantumenyelesaikan tugas supaya tujuan organisasidapat dicapai dengan baik.

b. Untuk mengatasi konflik kerja konflik dapatdiatasi jika berkomunikasi dengan baik antarpegawai, mengambil keputusan dengan tepatdan menghindari pedebatan-perdebatan yangdapat menimbulkan perselisihan antar pegawai,pimpinan juga harus mampu memberikanmasukan atau dengan mengadakan kegiatanrutinitas seperti outbound, senam, dan lain-lain.

c. Untuk meningkatkan kinerja pegawai haruslebih teliti dan konsisten dalam melaksanakanpekerjaan, dan memberikan pelayanan denganbaik kepada masyarakat. Pegawai Kanwil DJPSumut II Pematangsiantar juga harus lebihmenaati peraturan dan memiliki disiplin diri.Kanwil DJP Sumut II Pematangsiantar jugaharus selalu menjaga hubungan baik denganpara pegawai dan pimpinan harus mampumempengaruhi dan memotivasi parapegawainya.

d. Sehubungan dengan keterbatasan-keterbatasanyang ada pada penulis, penelitian ini masihterdapat kelemahan-kelemahan dan belumdapat mengungkap seluruh variabel yang dapatmempengaruhi kinerja pegawai pada kanwilDJP Sumut II Pematangsiantar. Sebagai bahanmasukan untuk penelitian selanjutnya, perlumemperbanyak variabel penelitian, sepertiseperti kepemimpinan, prestasi kerja, streskerja, kompensasi, lingkungan kerja, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard L. 2002. Manajemen. Jakarta :Salemba Empat.

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. EdisiKesepuluh. Yogyakarta : Andi.

Luthans, Fred. 2006. Manajemen Sumber DayaManusia Perusahaan. Bandung: RemajaRosdakarya.

Mathis, Robert L. dan John H. Jackson, 2006.Human Resources Management(Manajemen Sumber Daya Manusia).Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Mondy, Wayne R. 2008. Manajemen SumberDaya Manusia. Cetakan Kedua. Bogor:Ghalia Indonesia.

Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentangPenilaian Prestasi Kerja Pegawai NegeriSipil.

Robbins, Stephen P. 2008. Perilaku Organisasi.Edisi Indonesia. Jilid 1. Jakarta: Indeks.

………., 2006. Perilaku Organisasi. EdisiKesepuluh. Jakarta : PT Indeks.

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge, 2008.Perilaku Organisasi (OrganizationalBehaviour). Buku 2. Jakarta : SalembaEmpat.

Page 9: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502- 4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 9

PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAPKINERJA KARYAWAN PADA PT BANK OCBC NISP, Tbk PEMATANGSIANTAR

Oleh:Juliana

S1 ManajemenDarwin Lie, Efendi, Stefi Inggrid Thressa

AbstrakPenelitian ini menggunakan desain penelitian lapangan dan kepustakaan. Populasi pada penelitian ini ialah

karyawan PT Bank OCBC NISP, Tbk Pematangsiantar yang berjumlah 30 orang. Sedangkan teknik pengambilansampel adalah dengan metode sampling jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara,dokumentasi dan observasi. Teknik analisis yang digunakan metode deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatifdengan regresi linier berganda, koefisien korelasi dan determinasi, dan pengujian hipotesis.

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Komunikasi organisasi sudah baik, budayaorganisasi sudah kuat dan kinerja karyawan sudah baik 2) Hasil analisis regresi Ŷ = 10,536 + 0,232X1 + 0,178X2artinya komunikasi organisasi dan budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja 3) Nilai r = 0,764artinya terdapat hubungan yang kuat dan positif antara komunikasi organisasi, budaya organisasi dan kinerjakaryawan. Baik tidaknya kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh komunikasi organisasi dan budaya organisasisebesar 58,4% 4) Hipotesis H0 ditolak, artinya komunikasi organisasi dan budaya organisasi berpengaruh positifdan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Adapun saran dari penelitian ini bahwa PT Bank OCBC NISP, Tbk Pematangsiantar untuk meningkatkankualitas komunikasi organisasi maka perlu dilakukan penyempurnaan untuk menu yang ditampilkan pada mediakomunikasi eksternal. Kemudian untuk budaya organisasi perlu dilakukan pelatihan tentang penerimaanpemberian yang dapat menimbulkan resiko bagi karyawan dan perusahaan. Selain itu untuk menghasilkan kinerjakaryawan yang lebih baik, maka perlu pemberian sanksi yang lebih tegas bagi karyawan yang melanggarperaturan.

Kata Kunci: Komunikasi Organisasi, Budaya Organisasi dan Kinerja Karyawan

AbstractThis research method's was done by using design of field research and literature. The population in this

research is 30 employees of PT Bank OCBC NISP, Tbk Pematangsiantar. Data was collected throughquestionnaries, interviews, documentation and observation. The analytical techniques used descriptivequalitative and descriptive quantitative with double linear regression, coefficient of correlation anddetermination, and hypothesis test.

The result of this research showed us: 1) The organizational communication is good, the organizationalculture is strong, and the employee performance is good. 2) The analysis of regression Ŷ = 10,536 + 0,232X1 +0,178X2 means organizational communication and organizational culture have positive effect toward employeeperformance 3) Value of r = 0,764 it means the organizational communication and organizational culture wasstrong and positive toward employee performance. The fluctuation of employee performance can be explained58,4% by organizational communication and organizational culture. 4) The hypothesis H0 is rejected, it meansthe organizational communication and organizational culture have positive and significant effect towardemployee performance.

The suggestions from this study for the purpose on PT Bank OCBC NISP, Tbk Pematangsiantar toimproving the quality of organizational communication it is necessary to improve displayed menu of externalcommunication media. Then for organizational culture it is necessary to training on the acceptance of gift thatcould pose a risk to employee and company. In addition to produce a better employee performance, it isnecessary to give a strict sanctions for employee who break the rules.

Keywords: Organizational Communication, Organizational Culture, Employee Performance

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahBanyaknya industri perbankan yang ada di

Indonesia, membuat pihak manajemen bank harusberpikir serius untuk mampu bersaing. PT BankOCBC NISP, Tbk merupakan salah satu bank swastayang menjadikan sumber daya manusia yang dimilikisebagai asset utama yang harus dikembangkan.Dalam hal ini upaya yang dapat dilakukan oleh PTBank OCBC NISP, Tbk untuk menghadapi ketatnya

persaingan industri perbankan adalah dengan terusmeningkatkan kualitas layanan denganmengembangkan kinerja karyawan. Kinerjakaryawan yang baik merupakan faktor penentupelayanan. Kualitas sumber daya manusia dapatdijadikan sebagai pembeda dengan bank lain untukmenarik nasabah guna memenangkan persaingan.

Adapun fenomena kinerja karyawan yangdidapatkan dari hasil wawancara dapatdideskripsikan sebagai berikut :

Page 10: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502- 4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 10

Tabel 1Fenomena Kinerja Karyawan

PT Bank OCBC NISP PematangsiantarDimensi Kinerja Karyawan Kondisi Kerja

Kuantitas80% karyawan telahmencapai targetkerja yang diberikan

Kondisi ini menunjukkanbahwa kinerja karyawanbelum sesuai dengan yangdiharapkan

Kualitas

Hambatan pekerjaansekitar 20% ataskesalahan yangterjadi

Kondisi ini menunjukkanbahwa kinerja karyawanbelum sesuai dengan yangdiharapkan

Waktu

Sekitar 15% waktukehadiran, absensi,dan masa kerjabelum terpenuhi

Kondisi ini menunjukkanbahwa kinerja karyawanbelum sesuai dengan yangdiharapkan

Sumber: hasil wawancara dengan Facility Service,Agustus 2015

Fenomena-fenomena di atas menggambarkankinerja karyawan masih harus ditingkatkan lagi.Kuantitas belum maksimal karena hasil kerja belummencapai target yang ditentukan. Dalam hal kualitaskinerja juga belum maksimal disebabkan masihadanya kesalahan-kesalahan dalam melakukanpekerjaan yang disebabkan oleh kurang ketelitian,salah menafsirkan informasi yang didapat dan belumsepenuhnya mematuhi peraturan yang ditetapkan.Sedangkan dalam hal waktu, masih ada karyawanyang hadir bekerja tidak tepat waktu, tidak hadirbekerja serta karyawan yang mengundurkan diridalam jangka waktu bekerja yang tergolong pendek.

Peningkatan kualitas kinerja karyawan dapatdilakukan dengan berbagai cara, seperti penerapankomunikasi organisasi yang efektif dan pelaksanaanbudaya organisasi yang tepat. Dalam meningkatkankinerja karyawan PT Bank OCBC NISP, TbkPematangsiantar senantiasa menjaga komunikasiorganisasi tetap lancar dimulai dari komunikatoryang menyampaikan pesan menggunakan atau tidakmenggunakan media hingga komunikan menerimadengan tepat pesan yang dimaksud serta merasakanefek yang positif. Adapun media komunikasiorganisasi yang ada di PT Bank OCBC NISP, Tbkterdiri dari komunikasi internal seperti Webocbcnisp.co.id, Web Divisi, Majalah ON US, danEmployee Engagement Survey (EES), sertakomunikasi eksternal seperti, Web ocbcnisp.com,Facebook: Bank OCBC NISP dan Twitter:@BankOCBCNISP.

Selain komunikasi organisasi PT BankOCBC NISP, Tbk juga menerapkan budayaorganisasi di seluruh lapisan karyawan agar dapatdilaksanakan secara merata sehingga membentuksatu kesatuan yang memiliki komitmen yang samaseperti Budaya ONe PIC singkatan dari OCBC NISPOne, Professionalism, Integrity, dan Customer Focusserta Pedoman Perilaku Code of Conduct yangmenjadi aturan dasar perusahaan. Berdasarkanbudaya tersebut karyawan PT Bank OCBC NISP,Tbk bertindak dengan tujuan yang sama, bekerjasecara profesional. Berperilaku penuh integritas danselalu mengutamakan nasabah. Karyawan PT BankOCBC NISP, Tbk juga bekerja tanpa mengabaikanresiko-resiko yang bisa muncul dalam pekerjaanberdasarkan pedoman perilaku yang diterapkan.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran komunikasi organisasi dan

budaya organisasi serta kinerja karyawan padaPT Bank OCBC NISP, Tbk Pematangsiantar?

b. Bagaimana pengaruh komunikasi organisasi danbudaya organisasi terhadap kinerja karyawanpada PT Bank OCBC NISP, TbkPematangsiantar secara simultan maupun parsial?

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran komunikasi

organisasi dan budaya organisasi serta kinerjakaryawan pada PT Bank OCBC NISP, TbkPematangsiantar.

b. Untuk mengetahui pengaruh komunikasiorganisasi dan budaya organisasi terhadap kinerjakaryawan pada PT Bank OCBC NISP, TbkPematangsiantar baik secara simultan maupunparsial.

4. Metode PenelitianLokasi penelitian ini adalah PT Bank OCBC

NISP, Tbk Pematangsiantar yang terletak di JalanSutomo Komplek SBC No. A35-A36 KelurahanPahlawan, Kecamatan Siantar Timur, KotaPematangsiantar. Pada penelitian ini yang menjadipopulasi adalah seluruh karyawan pada PT BankOCBC NISP, Tbk Pematangsiantar yang berjumlah30 (tiga puluh) orang dan 30 karyawan akan menjadisampel sebagai responden.

Adapun Desain penelitian yang digunakandalam penulisan penelitian ini adalah PenelitianKepustakaan (Library Research) dan PenelitianLapangan (Field Research). Teknik pengumpulandata yang dilakukan penulis dalam penelitian iniadalah berupa Daftar Pertanyaan, Dokumentasi,Wawancara dan Observasi. Adapun jenis data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah jenis datakualitatif dan data kuantitatif. Hasil data yangdiperoleh dari lapangan akan dianalisis secaradeskriptif baik bersifat kualitatif dan kuantitatif.

B. LANDASAN TEORI1. Manajemen Sumber Daya ManusiaMenurut Mondy (2008:4), manajemen

sumber daya manusia adalah pemanfaatan paraindividu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.Kemudian menurut Mathis dan John (2006:3)manajemen sumber daya manusia adalah rancangansistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untukmemastikan penggunaan bakat manusia secaraefektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi.

Berdasarkan definisi di atas menunjukkanbahwa manajemen sumber daya manusia merupakanserangkaian proses yang dijalankan untukmenghasilkan sumber daya manusia yang sesuaidengan kebutuhan dan dapat dimanfaatkan untukmencapai tujuan organisasi.

2. Komunikasi OrganisasiMenurut West dan Lynn (2008:23),

komunikasi organisasi mencakup komunikasi yangtelah terjadi di dalam dan di antara lingkungan yang

Page 11: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502- 4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 11

besar dan luas. Menurut Pace dan Faules (2006:31),komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagaipertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unitkomunikasi yang merupakan bagian dari organisasitertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwakomunikasi organisasi merupakan interaksi antarapelaku organisasi baik secara langsung maupunmenggunakan media yang memberikan pemahamantentang hal-hal yang diperlukan dalam menjalankansebuah organisasi.

Media komunikasi organisasi menurut WebInternal Bank OCBC NISP terdiri dari:a. Media Komunikasi Internal

1) Web Internal OCBC NISPAlamat http://www.ocbcnisp.co.id digunakanuntuk kalangan internal untuk mendapatkaninformasi tentang prosedur dan ketentuan-ketentuan yang berlaku, informasi-informasiterbaru tentang perbankan, artikel-artikelmotivasi serta untuk mendapatkan E-Formyaitu formulir yang di upload secara updateagar dapat dicetak pada saat dibutuhkan.

2) Web DivisiAlamat http://www.ocbcnisp.co.id/linkdigunakan untuk mencari informasi sesuaidivisi masing-masing seperti produktabungan, kartu kredit, pinjaman, dan lainsebagainya.

3) Majalah ON USMajalah ini diterbitkan setiap bulan untukseluruh karyawan oleh CorporateCommunication Division yang berisikantentang pesan dari Direksi, informasi terbaruperbankan, artikel-artikel, informasi kegiatancabang, kuis dan lain sebagainya.

4) Employee Engagement Survey (EES)Sarana online untuk memperoleh masukandari karyawan melalui persepsi karyawanterhadap aspek-aspek penting dalampengelolaan perusahaan.

b. Media Komunikasi Eksternal1) Web Eksternal OCBC NISP

Alamat www.ocbcnisp.com, menyediakaninformasi untuk nasabah individu, nasabahbisnis, nasabah syariah dan tentang OCBCNISP.

2) Komunitas OCBC NISPFacebook : Bank OCBC NISP, Twitter :@BankOCBCNISP.

3. Budaya OrganisasiBudaya memiliki arti yang luas. Menurut

Robbins (2002:279), budaya organisasi merujukkepada suatu sistem pengertian bersama yangdipegang oleh anggota-anggota suatu organisasi,yang membedakan organisasi tersebut dari organisasilainnya. Schein dalam Luthans (2006:124),menyatakan bahwa budaya organisasi adalah polaasumsi dasar diciptakan, ditemukan ataudikembangkan oleh kelompok tertentu saat merekamenyesuaikan diri dengan masalah-masalaheksternal dan integrasi internal yang telah bekerjacukup baik serta dianggap berharga dan karena itu

diajarkan pada anggota baru sebagai cara yang benaruntuk menyadari, berpikir dan merasakan hubungandengan masalah tersebut. Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa budaya organisasiadalah pedoman perilaku pelaku organisasi agarterbentuknya sebuah komitmen yang sama dan akanmenjadi ciri khas sebagai identitas sebuah organisasi.

PT Bank OCBC NISP, Tbk telah merangkumbudaya organisasi yang menjadi pedoman dan aturandasar perusahaan yang harus dipatuhi segenapkaryawan, termasuk jajaran Direksi maupun DewanKomisaris. Adapun budaya menurut Web InternalBank OCBC NISP yang dijalankan oleh seluruhcabang termasuk cabang Pematangsiantar, yaitu:a. Budaya ONe PIC

1) OCBC NISP oneKami berpikir dan bertindak dengantujuan yang sama dengan menempatkankepentingan Bank OCBC NISP di ataskepentingan kelompok maupun individu.

2) ProfessionalismKami memiliki kebanggaan sebagaiprofesional dan bertanggung jawab dalamsetiap tindakan.

3) IntegrityKami melaksanakan secara konsisten perilakusatunya kata dan perbuatan dengan penuhintegritas.

4) Customer FocusKami fokus kepada nasabah dalam segala hal.

b. Code of Conduct1) Kami mematuhi peraturan dan perundangan.2) Kami menghindari konflik kepentingan.3) Kami menjaga kerahasiaan data dan informasi

nasabah dan bank.4) Kami melakukan pencatatan dan pelaporan

dengan benar.5) Kami menolak pencucian uang dan

pembiayaan terorisme.6) Kami tidak boleh melakukan “Insider

Trading”.7) Kami tidak boleh menerima pemberian.

4. Kinerja KaryawanMenurut Mondy (2008:256), kinerja adalah

proses berorientasi tujuan yang diarahkan untukmemastikan bahwa proses-proses keorganisasian adapada tempatnya untuk memaksimalkan produktivitaspara karyawan, tim, dan akhirnya organisasi.Kemudian menurut Mathis dan John (2006:378),kinerja karyawan merupakan proses mengevaluasiseberapa baik karyawan melakukan pekerjaanmereka jika dibandingkan dengan seperangkatstandar, dan kemudian mengkomunikasikaninformasi tersebut pada karyawan. Berdasarkanuraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwakinerja karyawan adalah pencapaian suatu ukurannilai atau standar tertentu dalam sebuah perusahaanyang dicapai sebagai hasil dari tugas dan tanggungjawab seorang karyawan.

Menurut Web Internal Bank OCBC NISP(2010:10) indikator kinerja terdiri dari :

Page 12: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502- 4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 12

a. Kuantitas, mencapai dan melebihi target yangditetapkan perusahaan sesuai jabatan masing-masing karyawan secara konsisten.

b. Kualitas, mampu bertindak dengan integritasyang tinggi dalam segala situasi, mengakuikesalahan yang dilakukan.

c. Waktu, kedisiplinan, mampu membuat keputusandengan cepat dan tidak menunda tanpa alasanyang jelas.

5. Pengaruh Komunikasi dan BudayaOrganisasi Terhadap Kinerja Karyawan

Komunikasi sangat mempengaruhi kinerjakaryawan dalam pelaksanaan tugas. MenurutLuthans (2006:384), jika ditangani secara tepat,mengkomunikasikan pemikiran kerja, hubunganideologi kerja dengan tujuan organisasi daninformasi, mengenai kinerja kepada karyawan akansangat menguntungkan organisasi. Menurut Dewi(2007:7), kinerja yang tinggi dapat didukung olehkomunikasi yang efektif, bagaimana karyawanberinteraksi, menyampaikan informasi, bertukargagasan, baik antara atasan ke bawahan maupunsebaliknya, antara karyawan dengan karyawan,maupun karyawan pada satu bagian ke bagianlainnya. Berdasarkan uraian di atas, penulismenyimpulkan bahwa anggota dalam organisasibaik atasan dengan bawahan dan sebaliknya maupunkaryawan dengan karyawan harus mampuberkomunikasi dengan baik agar terjalin hubunganyang harmonis, agar dapat meningkatkan kualitaskerjasama dan menyatukan komitmen seluruhlapisan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut Sutrisno (2010:156), budaya yangtertanam kuat dan nilai-nilai budaya diterima denganbaik serta pegawai melaksanakan tugas yangseharusnya dilaksanakan dengan norma-norma yangtelah ditetapkan akan menunjukkan sejauh manapegawai dapat menyelesaikan tugasnya dengancepat, tepat dan benar sesuai dengan standar yangtelah ditentukan. Keberhasilan suatu organisasi untukmengimplementasikan aspek-aspek atau nilai-nilaibudaya organisasinya dapat mendorong organisasitersebut tumbuh dan berkembang secaraberkelanjutan. Pengelolaan budaya organisasi dapatmenjadi sumber keunggulan kompetitif. Berdasarkanuraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwabudaya yang tertanam kuat dapat menjadi faktorpenentu utama dalam kesuksesan kinerja suatuorganisasi yang menjadi sumber keunggulankompetitif bagi perusahaan.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Deskriptif KualitatifAnalisis deskriptif dimaksudkan untuk

mendapatkan gambaran atau deskripsi mengenaitanggapan dari konsumen tentang PengaruhKomunikasi organisasi dan Budaya Organisasiterhadap Kinerja Karyawan pada PT Bank OCBCNISP, Tbk Pematangsiantar. Adapun penetapankriteria nilai rata-rata jawaban dari responden dapatdilihat pada tabel berikut:

Tabel 2Nilai Interval dan Kriteria Jawaban Responden

NilaiInterval

Kriteria Jawaban

KomunikasiOrganisasi

BudayaOrganisasi

KinerjaKaryawan

1,00 - 1,80Sangat Tidak

BaikSangat Tidak

KuatSangat Tidak

Baik

1,81 - 2,60 Tidak Baik Tidak Kuat Tidak Baik

2,61 - 3,40 Cukup Baik Cukup Kuat Cukup Baik

3,41 - 4,20 Baik Kuat Baik

4,21 - 5,00 Sangat Baik Sangat Kuat Sangat Baik

Sumber: hasil pengolahan data

1) Gambaran Komunikasi Organisasi Pada PTBank OCBC NISP, Tbk Pematangsiantar

Media komunikasi organisasi pada PT BankOCBC NISP, Tbk Pematangsiantar terdiri dari mediakomunikasi internal yang meliputi Web InternalOCBC NISP, Web Divisi, Majalah ON US danEmployee Engagement Survey (ESS) serta mediakomunikasi eksternal yang meliputi Web EksternalOCBC NISP dan Komunitas OCBC NISP.Komunikasi organisasi PT Bank OCBC NISP, TbkPematangsiantar sudah berada pada kriteria baiknamun masih ada beberapa aspek yang masih beradadi bawah nilai rata-rata sehingga perlu dilakukanperbaikan.

Berdasarkan tabel atas tanggapan karyawanmengenai komunikasi organisasi PT Bank OCBCNISP, Tbk Pematangsiantar dapat disimpulkanbahwa indikator-indikator komunikasi organisasipada PT Bank OCBC NISP, Tbk Pematangsiantarmemperoleh nilai rata-rata 3,91 dengan kriteriajawaban baik. Namun dari hasil lima belaspertanyaan yang diberikan kepada responden, hanyaterdapat dua indikator yang berada pada kriteriasangat baik sedangkan sisanya tiga belas indikatorberada pada kriteria baik dengan tujuh indikatormasih berada di bawah nilai rata-rata.

Nilai tertinggi dapat dilihat pada dimensimedia komunikasi internal indikator informasi yangdisajikan sesuai dengan divisi masing-masingdengan perolehan nilai 4,30 dengan kritera jawabansangat baik. Hal ini terjadi karena informasi yangtelah dirangkum sesuai divisi masing-masingdisajikan dalam tampilan menu yang mudah diakses.Sedangkan nilai terendah dapat dilihat pada dimensimedia komunikasi eksternal indikator menu yangdisajikan Web Eksternal OCBC NISP mudahdipahami dengan perolehan nilai 3,57 dengan kriteriajawaban baik. Hal ini disebabkan karena menu yangditampilkan pada web eksternal sudah cukup baik,tetapi untuk informasi yang lebih detail seperti biayatransaksi, layanan premier banking dan lainsebagainya tidak memiliki menu yang dapat diaksespada halaman depan sehingga harus dicari lagi. Halini menjadi kesulitan bagi pihak yang belum terbiasamengakses halaman web.

2) Gambaran Budaya Organisasi Pada PT BankOCBC NISP, Tbk Pematangsiantar

Page 13: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502- 4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 13

Budaya Organisasi meliputi sejumlahkarakteristik yang penting, yaitu aturan perilaku,norma, nilai dominan, filosofi, aturan dan iklimorganisasi yang telah dirangkum oleh PT BankOCBC NISP, Tbk dalam budaya ONe PIC singkatandari OCBC NISP one, Professionalism, Integrity,dan Customer Focus. Budaya organisasi PT BankOCBC NISP, Tbk Pematangsiantar sudah bagusnamun masih ada beberapa aspek yang masih beradadi bawah nilai rata-rata sehingga masih perludilakukan perbaikan.

Hal ini dapat dilihat berdasarkan tabeldeskripsi tentang budaya organisasi dimana budayaorganisasi PT Bank OCBC NISP, TbkPematangsiantar memperoleh nilai rata-rata 3,87dengan kriteria jawaban kuat. Meskipun dari hasildelapan belas pertanyaan yang diberikan kepadaresponden, terdapat empat indikator yang beradapada kriteria sangat kuat dan sebelas indikator yangberada pada kriteria kuat, namun masih ada tigaindikator yang hanya berada pada kriteria cukup kuatdengan delapan indikator masih berada di bawahnilai rata-rata.

Nilai tertinggi dapat dilihat pada dimensipedoman perilaku code of conduct indikatorkaryawan bertindak sesuai pedoman yang diterapkandan pada dimensi aturan indikator pelaksanaanperaturan karyawan harus melakukan pencatatandengan benar diperoleh nilai yang sama, yaitu 4,33dengan kriteria jawaban sangat kuat. Hal ini terjadidisebabkan masing-masing karyawan sangatbertanggung jawab atas tindakan yang dilakukankarena telah didasari oleh pedoman yang diterapkan.Selain itu, dalam melakukan setiap pencatatan darinasabah, karyawan mencatat berdasarkan jumlah dansyarat yang sebenarnya. Nilai terendah dapat dilihatpada dimensi pedoman perilaku code of conductindikator pelaksanaan peraturan karyawan tidakboleh menerima pemberian diperoleh nilai 3,30dengan kriteria jawaban cukup kuat. Hal ini terjadikarena pemberian dari nasabah yang tidak tergolongberesiko tinggi untuk diterima sulit ditolak karenanasabah sendiri akan kecewa apabila pemberiannyaditolak.

3) Gambaran Kinerja Karyawan Pada PT BankOCBC NISP, Tbk Pematangsiantar

Indikator kinerja pada PT Bank OCBC NISP,Tbk terdiri dari kuantitas, kualitas, dan waktu.Kinerja karyawan PT Bank OCBC NISP, TbkPematangsiantar sudah berada pada kriteria baiknamun masih ada beberapa aspek yang masih beradadi bawah nilai rata-rata sehingga masih perluditingkatkan lagi.

Berdasarkan tabel deskripsi tentang kinerjakaryawan PT Bank OCBC NISP, TbkPematangsiantar dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator kinerja karyawan pada PT Bank OCBCNISP, Tbk Pematangsiantar memperoleh nilai rata-rata 4,03 dengan kriteria jawaban baik. Namun darihasil sembilan pertanyaan yang diberikan kepadaresponden, hanya terdapat tiga indikator yang beradapada kriteria sangat baik sedangkan sisanya enam

indikator yang lain berada pada kriteria baik denganempat indikator masih berada di bawah nilai rata-rata.

Nilai tertinggi dapat dilihat pada dimensikuantitas indikator kemampuan karyawan melakukantugas dan tanggung jawab, dimensi kualitas indikatorkaryawan memiliki integritas yang tinggi, dandimensi waktu indikator karyawan mampumemberikan keputusan dengan cepat denganperolehan nilai rata-rata 4,27 dengan kriteriajawaban sangat baik. Hal ini terjadi karena masing-masing karyawan telah dilatih untuk melakukantugas dan tanggung jawab sesuai dengan peraturanyang berlaku, integritas merupakan salah satubudaya organisasi yang dibentuk pada PT BankOCBC NISP, Tbk dan prosedur kerja sudah tertatadengan baik sehingga membantu karyawanmemberikan keputusan dengan cepat. Sedangkannilai terendah dapat dilihat dari dimensi waktuindikator karyawan bekerja tanpa menunda denganalasan yang tidak jelas dan indikator kedisiplinankaryawan dalam melakukan pekerjaan dengan nilairata-rata 3,80 dengan kriteria baik. Hal ini terjadikarena setiap pekerjaan yang ditangani karyawanmemiliki target waktu yang telah ditentukan danmasih ada kendala seperti karyawan baru belumsepenuhnya memahami pekerjaan yang dilakukan,adanya produk dan ketentuan baru dan lainsebagainya.

b. Deskriptif Kuantitatif1) Analisis Regresi

Analisis linier berganda digunakan untukmengetahui pengaruh variabel bebas (X) danvariabel terikat (Y), dimana X1 adalah komunikasiorganisasi, X2 budaya organisasi dan Y adalahkinerja karyawan. Maka dilakukan perhitunganmenggunakan program aplikasi SPSS versi 23dengan hasil hitung regresi sebagai berikut:

Tabel 3Hasil Regresi Berganda

Coefficientsa

ModelUnstandardized

CoefficientsStandardizedCoefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) 10,536 4,287

Komunikasi OrganisasiBudaya Organisasi

,232,178

,103,082

,417,402

a. Dependent Variabel: Kinerja Karyawan

Sumber: hasil perhitungan dengan SPSS versi 23

Berdasarkan hasil analisis regresi denganSPSS pada tabel 3 di atas persamaan regresi yangdiperoleh adalah: Ŷ = 10,536 + 0,232X1 + 0,178X2,artinya terdapat pengaruh positif antara variabelbebas komunikasi organisasi (X1) dan budayaorganisasi (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) padaPT Bank OCBC NISP, Tbk Pematangsiantar secarabersama-sama.

2) Koefisien Korelasi dan Koefisien DeterminasiBerikut ini hasil koefisien korelasi dan

koefisien determinasi antara variabel bebas

Page 14: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502- 4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 14

komunikasi organisasi (X1) dan budaya organisasi(X2) dengan variabel terikat kinerja karyawan (Y).Dengan bantuan program SPSS versi 23, didapatkanhasil perhitungan koefisien korelasi sebagaiberikut:

Tabel 4Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate

1 ,764a ,584 ,553 2,370

a. Predictors: (Constant), Komunikasi Organisasi, Budaya Organisasi

b. Dependent Variabel: Kinerja Karyawan

Sumber: hasil perhitungan dengan SPSS versi 23

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4 di atasdiperoleh nilai r = 0,764 yang artinya terdapathubungan yang kuat dan positif antara komunikasiorganisasi dan budaya organisasi dengan kinerjakaryawan pada PT Bank OCBC NISP, TbkPematangsiantar. Kemudian diperoleh nilai koefisiendeterminasi R square = 0,584, artinya tinggirendahnya kinerja karyawan dapat dijelaskan sebesar58,4% oleh komunikasi organisasi dan budayaorganisasi. Selebihnya 41,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain seperti motivasi, kompensasi danpenilaian kinerja yang tidak dijelaskan padapenelitian ini.

3) Uji Hipotesis FDengan menggunakan bantuan program SPSS

versi 23, didapatkan hasil perhitungan Fhitung sebagaiberikut:

Tabel 5Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum ofSquares

df MeanSquare

F Sig.

1 Regression 212.673 2 106.336 18.935 .000b

Residual 151.627 27 5.616

Total 364.300 29a. Dependent Variabel: Kinerja Karyawanb. Predictors: (Constant), Komunikasi Organisasi, Budaya OrganisasiSumber: hasil perhitungan dengan SPSS versi 23

Berdasarkan hasil output di atas Fhitung sebesar18,935 > Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% adalahsebesar 3,35, dengan taraf signifikan 0,000 lebihkecil dari α = 0,05 maka H0 ditolak, artinyakomunikasi organisasi dan budaya organisasiberpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerjakaryawan pada PT Bank OCBC NISP, TbkPematangsiantar secara simultan.

4) Uji Hipotesis tUji t digunakan untuk menguji pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsialatau individual. Pada penelitian ini, uji t dapatditunjukkan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 6Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model t Sig.

1 (Constant) 2,457 ,021

Komunikasi OrganisasiBudaya Organisasi

2,2562,174

,032,039

a. Dependent Variabel: Kinerja KaryawanSumber: hasil perhitungan dengan SPSS versi 23

Berdasarkan hasil output di atas dapat dilihatpada variabel komunikasi organisasi diperoleh thitung

2,256 > ttabel pada tingkat kepercayaan 95% adalahsebesar 2,05183, dengan taraf signifikan 0,032 < α0,05 maka H0 ditolak yang artinya komunikasiorganisasi berpengaruh positif dan signifikanterhadap kinerja pada PT Bank OCBC NISP, TbkPematangsiantar. Kemudian pada variabel budayaorganisasi diperoleh hasil thitung 2,174 > ttabel padatingkat kepercayaan 95% adalah sebesar 2,05183,dengan taraf signifikan 0,039 < α 0,05 maka H0

ditolak yang berarti bahwa budaya organisasiberpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerjapada PT Bank OCBC NISP, Tbk Pematangsiantar.

2. Evaluasia. Komunikasi Organisasi Pada PT Bank OCBC

NISP, Tbk PematangsiantarBerdasarkan hasil analisis di atas, dapat

dilihat bahwa komunikasi organisasi pada PTBank OCBC NISP, Tbk Pematangsiantar sudah baik.Hal tersebut dibuktikan berdasarkan kuesioner yangdibagikan oleh penulis, dan diperoleh nilai rata-ratajawaban sebesar 3,91 yang dinilai baik. Tetapiterdapat indikator yang memperoleh dibawah nilairata-rata seperti pada dimensi media komunikasieksternal indikator kesebelas kelengkapan E-formyang disediakan pada Web Internal OCBC NISPmemperoleh nilai sebesar 3,63 yang berada dibawahrata-rata. Cara memperbaikinya dengan membagikaninformasi lebih detail mengenai cara mencari E-formyang dibutuhkan. Pada dimensi media komunikasiinternal indikator Majalah ON US mendorongkaryawan untuk bekerja dengan kualitas yang tinggidengan nilai rata-rata 3,80. Cara memperbaikinyaadalah Pimpinan atau atasan harus membantumemberikan dorongan kepada karyawan berdasarkaninformasi pada Majalah ON US.

Pada indikator Majalah ON US memberikaninformasi baru yang menarik bagi karyawandiperoleh nilai 3,87 yang berada dibawah rata-rata.Cara memperbaikinya karyawan harus dihimbauuntuk membaca Majalah ON US pada waktusenggang atau mengambil waktu untuk membacabersama karena beberapa karyawan tidak membacaseluruh isi dari Majalah ON US disebabkan sibukdengan pekerjaan sehingga tidak mendapatkan infoyang menarik dari majalah tersebut. Pada dimensisaluran semua indikator memperoleh nilai dibawahrata-rata yaitu Web Eksternal OCBC NISP mudahdiakses 3,90, menu yang disajikan Web Eksternal

Page 15: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502- 4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 15

OCBC NISP mudah dipahami 3,57 dan tampilanWeb Eksternal OCBC NISP 3,87. Cara untukmemperbaikinya adalah pihak manajemen harusmelakukan perubahan pada menu web eksternalsesuai dengan kebutuhan. Pada indikator komunitastwitter yang dimiliki OCBC NISP dengan nilai rata-rata 3,63. Cara memperbaikinya mengajak karyawanuntuk memperkenalkan akun twitter Bank OCBCNISP kepada follower yang dimiliki masing-masingkaryawan.

b. Budaya Organisasi Pada PT Bank OCBCNISP, Tbk Pematangsiantar

Dalam pelaksanaannya, budaya organisasipada PT Bank OCBC NISP, Tbk Pematangsiantarsudah tinggi. Hal ini bisa dilihat dari nilai rata-ratayang diperoleh adalah 3,87 yang dinilai kuat. Namunada beberapa indikator yang masih dibawah rata-rataseperti pada dimensi budaya ONe PIC indikatorsetiap karyawan memiliki tujuan yang samadiperoleh nilai rata-rata 3,57. Cara memperbaikinyapihak manajemen harus memberikan himbauankepada karyawan untuk menyatukan tujuan baikpada saat pelatihan maupun pada saat diadakansosialisasi. Kemudian pada indikator karyawan fokusterhadap kebutuhan nasabah diperoleh nilai 3,80yang masih dibawah rata-rata. Cara memperbaikinyamemberikan pelatihan kepada karyawan tentang carafokus terhadap kebutuhan nasabah. Pada dimensipedoman perilaku code of conductindikator kedisiplinan karyawan diperoleh nilai rata-rata 3,40. Cara memperbaikinya perusahaan haruslebih tegas dalam memberikan sanksi pada karyawanyang tidak disiplin. Indikator lain dalam dimensipedoman perilaku code of conduct adalah karyawanmematuhi peraturan dengan nilai rata-rata 3,37. Caramemperbaikinya dengan melakukan pertemuansecara rutin untuk membahas peraturan-peraturanyang ada beserta sanksi nya agar dapat dipatuhi dandilaksanakan.

Pada indikator pelaksanaan peraturankaryawan harus menjaga informasi data bank dengannilai rata-rata 3,63. Cara memperbaikinya atasanharus lebih sering memperingatkan untuk menjagadata nasabah. Kemudian pada dimensi ini indikatorlain adalah pelaksanaan peraturan karyawan tidakboleh menerima pemberian diperoleh nilai 3,30. Caramemperbaikinya dengan memberikan perbedaanantara pemberian yang boleh diterima dengan yangsama sekali tidak boleh diterima. Pada dimensiaturan indikator pelaksanaan peraturan karyawanmenolak pembiayaan terorisme dengan nilai 3,80.Cara memperbaikinya karyawan harus diberikanwawasan yang lebih luas lagi tentang transaksi yangtermasuk pembiayaan terorisme. Yang terakhiradalah indikator pelaksanaan peraturan karyawantidak boleh melakukan insider trading diperoleh nilairata-rata 3,77. Cara memperbaikinya denganmelakukan sosialisasi tentang akibat-akibat yangakan terjadi apabila melakukan insider trading.

c. Kinerja Karyawan Pada PT Bank OCBCNISP, Tbk Pematangsiantar

Kinerja karyawan pada PT Bank OCBCNISP, Tbk Pematangsiantar sudah baik. Hal ini bisadilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh adalah 4,03dengan kriteria jawaban baik. Namun ada beberapaindikator yang masih dibawah rata-rata seperti padadimensi kuantitas indikator kedua kemampuankaryawan untuk mencapai target kerja yangditentukan diperoleh nilai rata-rata 3,93. Caramemperbaikinya atasan memberikan dukungan danmotivasi agar karyawan yang belum mampumencapai target memiliki semangat kerja yang lebihbaik.

Pada dimensi kualitas indikator karyawanmampu menyelesaikan masalah yang timbul denganbijaksana diperoleh nilai rata-rata 3,90. Caramemperbaikinya memberikan pelatihan padakaryawan tentang cara menghadapi masalah denganbijak. Pada dimensi waktu indikator karyawanbekerja tanpa menunda dengan alasan yang tidakjelas dengan nilai rata-rata 3,80. Caramemperbaikinya atasan harus memperhatikan halapa yang menjadi penyebab karyawan menundapekerjaan kemudian mencari solusinya. Dalamdimensi ini indikator kedisiplinan karyawan dalammelakukan pekerjaan juga memperoleh nilai rata-rata3,80. Cara memperbaikinya dengan menerapkansanksi yang lebih tegas seperti memberikan suratperingatan kepada karyawan.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Hasil analisis regresi linier berganda diperolehhasil Ŷ = 10,536 + 0,232X1 + 0,178X2, artinyaterdapat pengaruh positif antara variabel bebaskomunikasi organisasi (X1) dan budayaorganisasi (X2) terhadap kinerja karyawan (Y)pada PT Bank OCBC NISP, TbkPematangsiantar secara bersama-sama.

b. Hasil analisis koefisien korelasi diperoleh nilai r= 0,764. Hal ini menunjukkan terdapat hubunganyang kuat dan positif antara komunikasiorganisasi (X1) dan budaya organisasi (X2)terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT BankOCBC NISP, Tbk Pematangsiantar. Sedangkankoefisien determinasi diperoleh nilai R squaresebesar 0,584. Hal ini menunjukkan tinggirendahnya kinerja karyawan dapat dijelaskansebesar 58,4% oleh komunikasi organisasi danbudaya organisasi. Selebihnya 41,6% dijelaskanoleh faktor-faktor lain seperti motivasi,kompensasi dan penilaian kinerja yang tidakdijelaskan pada penelitian ini.

c. Uji hipotesis secara simultan (Uji F) diperolehnilai Fhitung sebesar 18,983 > Ftabel pada tingkatkepercayaan 95% adalah sebesar 3,35, dengantaraf signifikan 0,000 lebih kecil dari α 0,05maka H0 ditolak, artinya komunikasi organisasidan budaya organisasi berpengaruh positif dansignifikan terhadap kinerja karyawan pada PTBank OCBC NISP, Tbk Pematangsiantar secarasimultan.

Page 16: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502- 4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 16

d. Melalui uji t variabel komunikasi organisasi (X1)diperoleh thitung 2,256 > ttabel pada tingkatkepercayaan 95% adalah sebesar 2,05183,dengan taraf signifikan 0,032 < α 0,05 maka H0

ditolak yang artinya komunikasi organisasiberpengaruh positif dan signifikan terhadapkinerja pada PT Bank OCBC NISP, TbkPematangsiantar. Kemudian pada variabelbudaya organisasi diperoleh thitung 2,174 > ttabel

pada tingkat kepercayaan 95% adalah sebesar2,05183, dengan taraf signifikan 0,039 < α 0,05maka H0 ditolak yang artinya budaya organisasiberpengaruh positif dan signifikan terhadapkinerja pada PT Bank OCBC NISP, TbkPematangsiantar.

2. Sarana. Agar komunikasi organisasi dapat berjalan

dengan baik maka perlu dilakukan perbaikanberdasarkan hasil evaluasi yaitu pada dimensimedia komunikasi eksternal indikator menu yangdisajikan Web Eksternal OCBC NISP mudahdipahami. Media komunikasi eksternal butuhdilakukan penyempurnaan untuk menu yangditampilkan agar pengguna lebih mudahmendapatkan informasi yang dibutuhkan. Dalamhal ini karyawan juga lebih mudah untukmenjelaskan kepada nasabah cara menggunakanweb eksternal.

b. Agar budaya organisasi pada PT Bank OCBCNISP, Tbk Pematangsiantar menjadi lebih baik,penulis menyarankan pada dimensi pedomanperilaku code of conduct indikator pelaksanaanperaturan karyawan tidak boleh menerimapemberian agar di review kembali penerimaanpemberian bagaimana yang akan menimbulkanresiko bagi karyawan dan perusahaan agar dapatdijelaskan dengan baik pada nasabah karenapenolakan pemberian dari nasabah akan membuatnasabah kecewa. Kemudian dijelaskan kepadakaryawan dalam bentuk pelatihan.

c. Untuk meningkatkan kinerja karyawan pada PTBank OCBC NISP, Tbk Pematangsiantar perlu

perhatian khusus terhadap hal-hal yang dapatmenyebabkan pekerjaan karyawan menjadi lamaselesai agar dapat diambil tindakan untukperbaikan serta perlunya sanksi yang lebih tegasbagi pelanggar peraturan kedisiplinan sepertidenda bagi karyawan yang telat atau suratperingatan bagi karyawan yang tidak disiplindalam melakukan pekerjaan.

d. Sehubungan dengan keterbatasan-keterbatasanyang ada pada penulis, penelitian ini masihterdapat kelemahan-kelemahan dan belum dapatmengungkap seluruh variabel yang dapatmempengaruhi kinerja pada PT Bank OCBCNISP, Tbk Pematangsiantar. Sebagai bahanmasukan untuk penelitian selanjutnya, makaperlu memperbanyak variabel penelitian.

E. DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis.Yogyakarta: Penerbit Andi.

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. EdisiSepuluh. Jakarta: Penerbit Andi.

Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. 2006.Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen SumberDaya Manusia. Edisi kesepuluh, Jilid 1.Jakarta: Erlangga.

Pace, Wayne dan Faules, Don F. 2006. KomunikasiOrganisasi. Bandung: PT RemajaRosdakarya.

Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-Prinsip PerilakuOrganisasi. Edisi Kelima.

Sutrisno, Edy. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta:Kencana Prenada Media Group.

Web Internal Bank OCBC NISP.2010.https://ocbcnisp.co.id/hc/sisdur.aspx. diaksespada tahun 2015

West, Richard dan Lynn H. Turner. 2008.Pengantar Teori Komunikasi: Analisis DanAplikasi. Buku satu edisi ketiga. Jakarta:Salemba Humanika.

Page 17: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 17

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAPHASIL BELAJAR PADA SMP KRISTEN KALAM KUDUS PEMATANGSIANTAR

OlehRandy Wijaya

S 1 ManajemenDarwin Lie ,Efendi, Andy Wijaya

AbstrakTujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui gambaran fasilitas belajar, motivasi

belajar, dan hasil belajar pada SMP Kristen Kalam Kudus Pematangsiantar. 2. Untuk mengetahui pengaruhfasilitas belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar pada SMP Kristen Kalam Kudus Pematangsiantarbaik secara simultan maupun parsial.

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Fasilitas belajar pada SMP Kristen Kalam Kudussangat baik, motivasi belajar pada SMP Kristen Kalam Kudus Pematangsiantar tinggi, dan hasil belajar padaSMP Kristen Kalam Kudus Pematangsiantar sangat tinggi. 2. Terdapat pengaruh yang positif antara fasilitasbelajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar dengan hasil analisis regresi Y = 5,786 + 0,330 X1+ 0,401 X2.3. Nilai korelasi (R) sebesar 0,835 artinya terdapat hubungan yang sangat kuat dan positif antara fasilitas belajardan motivasi belajar dengan hasil belajar pada SMP Kristen Kalam Kudus. Tinggi rendahnya hasil belajar dapatdijelaskan oleh fasilitas belajar dan motivasi belajar dengan menggunakan uji koefisien determinasi sebesar69,8%. 4. Secara simultan dan parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan antara fasilitas belajar danmotivasi belajar terhadap hasil belajar.

Kata kunci: Fasilitas Belajar, Motivasi Belajar, Hasil Belajar

AbstractThe purpose of this research is: 1. To determine the description of learning facilities, learning

motivation, and learning outcomes. 2. To determine the effect of learning facilities and learning motivationtoward learning outcomes at SMP Kristen Kalam Kudus Pematangsiantar.

The result of this research showed us: 1. The learning facilities on SMP Kristen Kalam KudusPematangsiantar is very good, learning motivation on SMP Kristen Kalam Kudus Pematangsiantar is high, andlearning outcomes on SMP Kristen Kalam Kudus Pematangsiantar is very high. 2. There is a positive andsignificant effect between learning facilities and learning motivation toward learning outcomes with the analysisof regression Y = 5,786 + 0,330 X1+ 0,401 X2. 3. Correlation values is 0,835 so the relations is powerful andpositive between learning fasilities and learning motivation with learning outcomes. The fluctuation of learningoutcomes can be explained by learning facilities and learning motivation using coefficient of determination is69,8%. 4. Simultaneously and partially, there are positive and significantly effect between the learning facilitesand learning motivation toward learning outcomes.

Keyword: Learning Facilites, Learning Motivation, Learning Outcomes.

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahSMP Kristen Kalam Kudus

Pematangsiantar merupakan salah satu SMPunggulan yang terdapat di kota Pematangsiantar.Sekolah ini beralamat di Jalan Dalil Tani II No. 114Kelurahan Kebun Sayur Kecamatan Siantar Timur.SMP Kristen Kalam Kudus Pematangsiantar selalumendorong murid-muridnya untuk berprestasi baikdi bidang akademik, maupun di bidang non-akademik. Oleh sebab itu, SMP Kristen KalamKudus Pematangsiantar selalu memberikan yangterbaik untuk murid-muridnya agar mendapat hasilbelajar yang memuaskan

Salah satu faktor yang mendorong murid-murid untuk mencapai hasil belajar yang maksimaladalah fasilitas belajar. SMP Kristen Kalam Kudus

Pematangsiantar selalu memperhatikan fasilitasbelajar yang diberikan kepada murid-muridnya.Dengan adanya fasilitas belajar yang cukup baik,maka anak didik dapat belajar lebih giat dan baik.Dari faktor tersebutlah, maka sekolah harusmenyediakan fasilitas belajar yang cukup baik agardapat menunjang terlaksananya proses pendidikandan peningkatan kualitas pendidikan. Fasilitasbelajar yang terdapat pada SMP Kristen KalamKudus Pematangsiantar berupa peralatan danperlengkapan belajar yang lengkap, seperti mejabelajar, kursi belajar, dan lainnya. Ruang belajaryang cukup nyaman bagi murid-muridnya. Alatbantu belajar yang lengkap dan juga layak pakai,seperti televisi, proyektor, dan lainnya. Perpustakaanyang lengkap dengan buku ilmu pengetahuan.

Page 18: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 18

Selain fasilitas belajar, motivasi belajar jugamenjadi faktor yang mempengaruhi keberhasilansuatu proses pembelajaran. Motivasi dapat dikatakansebagai keseluruhan daya penggerak di dalam dirisiswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yangmenjamin kelangsungan dari kegiatan belajar danyang memberikan arah pada kegiatan belajar,sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjekbelajar itu dapat tercapai.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran fasilitas belajar, motivasi

belajar dan hasil belajar pada SMP KristenKalam Kudus Pematangsiantar?

b. Bagaimana pengaruh fasilitas belajar danmotivasi belajar terhadap hasil belajar padaSMP Kristen Kalam Kudus Pematangsiantarbaik secara simultan maupun parsial?

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran fasilitas belajar,

motivasi belajar, dan hasil belajar pada SMPKristen Kalam Kudus Pematangsiantar.

b. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas belajar danmotivasi belajar terhadap hasil belajar padaSMP Kristen Kalam Kudus Pematangsiantarbaik secara simultan maupun parsial.

4. Metode PenelitianAdapun desain penelitian yang digunakan

adalah Penelitian Kepustakaan (Library Research),Penelitian Lapangan (Field Research), Adapunmetode pengumpulan yang dilakukan adalahobservasi metode,metode kuesioner.

B. LANDASAN TEORI1. Manajemen dan Manajemen Pendidikan.Menurut Griffin (2003:8), manajemen adalah

suatu rangkaian aktifitas (termasuk perencanaan danpengambilan keputusan, pengorganisasian,kepemimpinan, dan pengendalian) yang diarahkanpada sumber-sumber daya organisasi (manusia,finansial, fisik, dan informasi). Menurut Robbins danMary (2010:5), manajemen adalah suatu proses yangmelibatkan aktivitas-aktivitas koordinasi danpengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehinggapekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisiendan efektif. Sedangkan menuruf Daft (2002:8),manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaranorganisasi dengan cara yang efektif dan efisienmelalui perencanaan, pengorganisasian,kepemimpinan, dan pengendalian sumber dayaorganisasi.

Dari beberapa definisi para ahli di atas, dapatdiambil kesimpulan bahwa menajemen adalah suatuproses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerjabersama melalui orang-orang dan sumber dayaorganisasi lainnya secara efektif dan efisien.

2. Manajemen PendidikanMenurut Andang (2014:35), manajemen

pendidikan yaitu manajemen yang diterapkan dalampengembangan pendidikan yang dilakukan melaluiproses kerja yang sistematik, sistemik, dankomprehensif dengan melaksanakan fungsi-fungsimanajemen seperti perencanaan, pengorganisasian,pengendalian dalam mencapai tujuan pendidikan.Menurut Hapidin, dkk (2013:7), manajemenpendidikan adalah suatu usaha mengelola semuakegiatan termasuk proses interaksi edukatif antaranak didik dengan pendidik dan lingkungannyasecara terencana, teratur, dan sistematis untukmencapai tujuan pendidikan.

Jadi dari berbagai definisi di atas, maka penulismenyimpulkan bahwa manajemen pendidikanmerupakan suatu usaha mengelola, menata danmengatur semua kegiatan secara terencana, teratur,sistematis dan komprehensif untuk mencapai tujuanpendidikan.

3. Fasilitas BelajarDalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang

dikeluarkan Departemen Pendidikan Nasional(2001:314), fasilitas adalah segala hal yang dapatmemudahkan perkara (kelancaran tugas dansebagainya) atau kemudahan. Menurut Bahri(2008:115), fasilitas belajar merupakan kelengkapanbelajar yang harus dimiliki oleh sekolah. Sedangkanmenurut Muhroji (2004:49), fasilitas belajar adalahsemua yang diperlukan dalam proses belajarmengajar baik bergerak maupun tidak bergerak agartercapai tujuan pendidikan dapat berjalan, lancar,teratur, efektif, dan efisien.

Dari teori tersebut, penulis menyimpulkanbahwa fasilitas belajar merupakan kelengkapanbelajar yang mesti dimiliki oleh sekolah untukkepentingan belajar mengajar (KBM) demimenunjang efektifitas belajar para peserta didikuntuk mencapai tujuan sekolah tersebut.

Berdasarkan tempat aktivitas belajardilaksanakan, maka fasilitas belajar dapatdikelompokkan menjadi 2(dua), yaitu: Fasilitasbelajar di sekolah dan fasilitas belajar di rumah.Berikut fasilitas belajar yang dapat membantu proseskelancaran belajar:a). Fasilitas belajar di sekolah(1). Gedung Sekolah

Gedung sekolah menjadi perhatian utama danpertimbangan bagi setiap pelajar maupun orangtua pelajar yang ingin memasuki suatu sekolahtertentu. Mereka beropini bahwa, gedungsekolah yang bagus tentu akan membuat parapeserta didik belajar dengan nyaman danmeminimalisir gangguan lainnya.

b). Ruang BelajarRuang belajar di sekolah (ruang kelas, ruanglaboratorium IPA, laboratorium bahasa, dll)adalah suatu ruangan tempat terjadinya proseskegiatan belajar mengajar dilaksanakan.

Page 19: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 19

Kondisi ruang belajar yang baik dan nyamanakan menciptakan kondisi yang kondusif,karena ruangan belajar adalah salah satu unsuryang mendukung belajar efektif dan menjadilingkungan belajar yang berpengaruh terhadapkegiatan dan keberhasilan belajar. Letak kelasharus diperhatikan dan diperhitungkan untukmenghindari kemungkinan-kemungkinan yangdapat menghambat proses kegiatan belajarmengajar (KBM). Ruang kelas yangmenyenangkan tentu akan memotivasi pesertadidik untuk belajar lebih giat. Sebaliknya,jikalau ruang belajar kurang nyaman, makapeserta didik kurang termotivasi untuk belajardan hasilnya akan kurang memuaskan.

4. Motivasi BelajarMenurut Alderfer dalam Nashar (2004:42),

motivasi belajar adalah suatu dorongan internal daneksternal yang menyebabkan seseorang (individu)untuk bertindak atau berbuat mencapai tujuan,sehingga perubahan tingkah laku pada diri siswadiharapkan terjadi..

Menurut Maslow dalam Nashar (2004:42),motivasi belajar merupakan kebutuhan untukmengembangkan kemampuan diri secara optimum,sehingga mampu berbuat yang lebih baik, berprestasidan kreatif.

Menurut uraian di atas, penulis berkesimpulanmotivasi belajar adalah segala sesuatu yangmendorong murid untuk melakukan kegiatanpembelajaran untuk mencapai hasil belajar yangmaksimal.

Banyak faktor yang mempengaruhi motivasibelajar seseorang. Menurut Dimyati (2006:97), adabeberapa faktor yang mempengaruhi motivasibelajar, yaitu:a) Cita-Cita

Cita-cita adalah sesuatu target yang ingindicapai. Target ini diartikan sebagai tujuanyang ditetapkan dalam suatu kegiatan yangmengandung makna bagi seseorang..

b) Kemampuan BelajarSetiap siswa memiliki kemampuan belajar yangberbeda. Hal ini diukur melalui tarafperkembangan berpikir siswa, dimana siswayang taraf perkembangan berpikirnya konkrittidak sama dengan siswa yang sudah sampaipada taraf perkembangan berpikir rasional.

c) Kondisi SiswaKondisi siswa dapat diketahui dari kondisi fisikdan kondisi psikologis, karena siswa adalahmakhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik.Kondisi fisik siswa lebih cepat diketahuidaripada kondisi psikologis..

d) Kondisi LingkunganKondisi lingkungan merupakan unsur yangdatang dari luar diri siswa yaitu lingkungankeluarga, sekolah, dan masyarakat. Lingkunganfisik sekolah, saran dan prasarana perlu ditata

dan dikelola agar dapat menyenangkan danmembuat siswa merasa nyaman untuk belajar.

e) Upaya Guru Membelajarkan SiswaUpaya guru membelajarkan siswa adalah usahaguru dalam mempersiapkan diri untukmembelajarkan siswa mulai dari penguasaanmateri, cara menyampaikannya, menarikperhatian siswa, dan mengevaluasi hasil belajarsiswa.

5. Hasil BelajarMenurut Dimyati (2006:3), Hasil belajar

merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajardan tindak mengajar. Hasil belajar tersebut dapatdibedakan menjadi dua yaitu dampak pengajaran dandampak pengiring. Dampak pengajaran adalah hasilyang dapat diukur, seperti tertuang dalam angkarapor, atau angka dalam ijazah, sedangkan dampakpengiring adalah terapan pengetahuan dankemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar.

Sedangkan menurut Anni (2006:5), Hasil belajaradalah perubahan perilaku yang diperolehpembelajar setelah mengalami aktivitas belajar.Seseorang dapat dikatakan telah belajar sesuatuapabila dalam dirinya telah terjadi suatu perubahan.Akan tetapi tidak semua perubahan yang terjadi padadiri seseorang terjadi karena proses belajar.Perubahan yang terjadi dalam kehidupan seseorangtanpa melalui proses belajar, contohnya: perubahanakibat kematangan, perubahan kondisi fisik, mental,dan perubahan yang tidak bertahan lama.

Berdasarkan pengertian di atas, penulismenyimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasilyang dicapai oleh siswa setelah mengalami prosespembelajaran, mulai dari pemahaman hinggapenerapannya dalam kegiatan sehari-hari.

Menurut rapor SMP Kristen Kalam KudusPematangsiantar hasil belajar terdiri dari:a) Nilai Mata Pelajaran

Merupakan nilai yang didapat dari muridtersebut setelah melakukan ulangan harian,tugas, ujian tengah semester, dan ujiansemester.

b) Nilai SikapNilai yang didapat murid melalui kelakuan danperilakunya di dalam maupun di luar sekolah.

6. Pengaruh Fasilitas Belajar dan MotivasiBelajar terhadap Hasil Belajar

Menurut Dalyono (2005:241), menyatakankelengkapan fasilitas belajar akan membantu siswadalam belajar, dan kurangnya alat-alat atau fasilitasbelajar akan menghambat kemajuan belajar siswa.Dengan adanya fasilitas belajar yang lengkap, makadiharapkan dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya. Sedangkan fasilitas belajar yang kurangmemadai tentu akan berdampak buruk pada hasilbelajar seorang siswa. Bagaimana seorang siswadapat belajar dengan baik ketika siswa tersebut tidakmemiliki buku pembelajara, penerangan yang tidak

Page 20: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 20

memadai, dan meja tulis yang tidak ada. Sedangkanmenurut Surya (2004:80), keadaan fasilitas belajar disekolah/ kampus ataupun di rumah sangatmempengaruhi efisiensi hasil belajar. Fasilitasbelajar yang terawat dan tertata dengan baik tentuakan mempengaruhi hasil belajar seorang pesertadidik. Jika kursi yang digunakan saja sudah maupatah, bagaimana mungkin seorang peserta didikdapat berkonsentrasi belajar. Tentu saja dia lebihmemperhatikan kursi yang sudah hampir patah ituagar dia terhindar dari kejadian yang memalukan.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Deskriptif Kualitatif.Analisis deskriptif kualitatif bertujuan untuk

mendapatkan gambaran atau deskripsi tentangtanggapan responden akan masalah yang akanditeliti. Dalam penelitian ini. Masalah yang ditelitiadalah mengenai bagaimana fasilitas belajar danmotivasi belajar mempunyai pengaruh terhadap hasilbelajar pada SMP Kristen Kalam KudusPematangsiantar. Setelah kuesioner diolah, makanilai-nilai jawaban dari setiap data responden dibagimenjadi beberapa kelas interval.

Tabel 1Kriteria Jawaban Responden

NilaiInterval

KriteriaFasilitasBelajar

MotivasiBelajar Hasil Belajar

1,00-1,80Sangat TidakBaik (STB)

SangatRendah (SR)

SangatRendah(SR)

1,81-2,60Tidak Baik

(TB)Rendah (R)

Rendah(Rendah)

2,61-3,40Cukup Baik

(CB)Cukup Tinggi

(CT)Cukup Tinggi

(CT)3,41-4,20 Baik (B) Tinggi (T) Tinggi (T)

4,21-5,00Sangat Baik

(SB)Sangat Tinggi

(ST)Sangat Tinggi

(ST)

Sumber: hasil pengolahan data

1) Gambaran Fasilitas Belajar Pada SMPKristen Kalam Kudus Pematangsiantar

Fasilitas belajar merupakan salah satu faktoryang mendorong murid-murid untuk mendapatkanhasil belajar yang maksimal. SMP Kristen KalamKudus Pematangsiantar selalu memperhatikanfasilitas belajar yang diberikan kepada murid-muridnya. Dengan adanya fasilitas belajar yangcukup baik, maka anak didik dapat belajar lebih giatdan baik.

Secara keseluruhan, nilai rata-rata fasilitasbelajar dari hasil rekapitulasi semua pernyataanadalah 4,24 dengan kriteria jawaban sangat baik,nilai rata-rata tertinggi terdapat pada indikator nomordua puluh yaitu ketersediaan toilet yang mencukupidengan rata-rata 4,74, sedangkan nilai rata-rataterendah terdapat pada indikator nomor empat yaitukelengkapan peralatan dan perlengkapanlaboratorium dengan rata-rata 3,65. Hal inimenunjukkan bahwa fasilitas belajar pada SMPKristen Kalam Kudus Pematangsiantar sangat baik,

namun SMP Kristen Kalam Kudus Pematangsiantarperlu menasehati murid-muridnya untuk merawatfasilitas yang ada dan memperbaiki kerusakan yangakan terjadi di masa yang akan datang. Sehinggadiharapkan fasilitas belajar pada SMP Kristen KalamKudus tetap terawat dan dapat digunakan dalamjangka waktu yang panjang.

2) Gambaran Motivasi Belajar Pada SMPKristen Kalam Kudus Pematangsiantar

Selain fasilitas belajar, motivasi belajar jugamenjadi faktor yang mempengaruhi keberhasilansuatu proses pembelajaran. Motivasi dapat dikatakansebagai keseluruhan daya penggerak di dalam dirisiswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yangmenjamin kelangsungan dari kegiatan belajar danyang memberikan arah pada kegiatan belajar,sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjekbelajar itu dapat tercapai. Demikian SMP KristenKalam Kudus Pematangsiantar selalu memotivasimurid-muridnya agar mencapai hasil belajar yangmaksimal. Motivasi tersebut dapat berupa cita-citayang diingin dicapai murid-muridnya. Kondisi muridyang baik secara psikologis dan fisiologis. Kondisilingkungan yang mendukung terjadinya prosesbelajar mengajar, serta upaya guru mengajar dengancara yang menyenangkan.

Secara keseluruhan, nilai rata-rata motivasibelajar yang terdapat pada SMP Kristen KalamKudus Pematangsiantar tergolong tinggi dengan rata-rata 4,08. Sedangkan indikator tertinggi terdapatpada indikator nomor satu yaitu mereka berharapdapat melanjutkan studi mereka ke SMA favoritsetelah mereka lulus dari SMP Kristen Kalam KudusPematangsiantar dengan nilai rata-rata 4,38, danindikator terendah terdapat pada indikator nomorsepuluh yaitu dorongan orang tua untuk memperolehhasil belajar yang baik dengan nilai rata-rata 3,68.Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar padaSMP Kristen Kalam Kudus Pematangsiantartergolong tinggi, namun SMP Kristen Kalam KudusPematangsiantar perlu melakukan sosialisasi kepadaorang tua murid supaya lebih mendorong anak-anakmereka untuk belajar lebih giat lagi untukmemperoleh hasil belajar yang lebih baik.

3) Gambaran Hasil Belajar Pada SMP KristenKalam Kudus Pematangsiantar

Hasil belajar merupakan pencapaian tujuanbelajar dan produk dari proses belajar. SMP KristenKalam Kudus Pematangsiantar selalu mengharapkanmurid-muridnya dapat mendapatkan hasil belajaryang baik dan memuaskan. Agar murid-muridnyadapat menjadi orang yang sukses di kemudian hari.

Untuk mendapatkan hasil belajar yang baikmaka SMP Kristen Kalam Kudus Pematangsiantarperlu memberikan fasilitas belajar dan motivasibelajar yang baik. Hal tersebut bertujuan agar murid-murid SMP Kristen Kalam Kudus Pematangsiantar

Page 21: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 21

tetap semangat belajar untuk memperoleh hasilbelajar yang baik.

Peneliti menggunakan konversi nilai raporsiswa ke dalam skala likert untuk memperolehkriteria jawaban responden. Peneliti memulai darinilai 5,00 dikarenakan tidak ada nilai murid yangberada di bawah nilai 5,00 Berikut ini adalah skalapenilaian tersebut:

Tabel 2Konversi Nilai Rapor ke dalam Skala Likert

Rentang Nilai rapor Skala Nilai

5,00 - 6,00 1

6,01 - 7,00 2

7,01 - 8,00 3

8,01 - 9,00 4

9,01 - 10,00 5

Sumber: hasil pengolahan data

Secara keseluruhan, hasil belajar pada SMPKristen Kalam Kudus Pematangsiantar memperolehkriteria sangat tinggi dengan nilai rata-rata 4,24.Adapun nilai tertinggi terdapat pada nilai matapelajaran teknologi informasi dan komunikasi, yaitudengan nilai 4,59 dan nilai terendah terdapat padamata pelajaran IPA dengan nilai 3,71. Hal inimenujukkan bahwa hasil belajar pada SMP KristenKalam Kudus Pematangsiantar sudah mendapatkanhasil belajar yang cukup bagus. Namun murid-muridperlu meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaranIPA karena merupakan mata pelajaran yangtermasuk dalam ujian nasional (UN).

b. Analisa Deskkriptif Kuantitatif1). Analisa Regresi Linear Berganda

Pengujian dilakukan untuk mengetahuibesarnya pengaruh fasilitas belajar (X1) dan motivasibelajar (X2) terhadap hasil belajar (Y) pada SMPKristen Kalam Kudus Pematangsiantar. Denganmenggunakan SPSS versi 22, maka hasil regresilinier berganda adalah sebagai berikut:

Tabel 3Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

B Std. Error Beta1 (Constant) 5,786 5,888

Fasilitas Belajar ,330 ,090 ,487

Motivasi Belajar ,401 ,126 ,426

a. Dependent Variable: Hasil BelajarSumber: hasil pengolahan data menggunakan SPSSversi 22

Berdasarkan tabel 17 di atas, maka dapatdisusun persamaan regresi sebagai berikut: Y = 5,786+ 0,330 X1+ 0,401 X2, artinya bahwa terdapatpengaruh yang positif antara fasilitas belajar (X1)

dan motivasi belajar (X2) terhadap hasil belajar (Y)pada SMP Kristen Kalam Kudus Pematangsiantar.

2). Koefisien Korelasi dan KoefisienDeterminasiSetelah mengetahui persamaan regresi linier

berganda, maka langkah selanjutnya denganmenganalisis koefisien yang digunakan untukmenunjukkan besarnya hubungan hubungan antarvariabel bebas yaitu fasilitas belajar dan motivasibelajar terhadap variabel terikat yaitu hasil belajar.Kemudian koefisien determinasi digunakan untukmengetahui besarnya kontribusi variabel bebasterhadap variabel terikat. Hasil dari koefisienkorelasi dan koefisien determinasi dapat dilihat padatabel berikut ini:

Tabel 3Koefisien Korelasi dan Determinasi

Model Summaryb

Model RR

SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate

1 ,835a ,698 ,678 1,66542

a. Predictors: (Constant), Fasilitas Belajar, Motivasi Belajar

b. Dependent Variable: Hasil BelajarSumber: Hasil pengolahan data menggunakan SPSS

versi 22

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilaikorelasi (R) adalah sebesar 0,835. Artinya terdapathubungan yang sangat kuat dan positif antarafasilitas belajar dan motivasi belajar dengan hasilbelajar pada SMP Kristen Kalam KudusPematangsiantar. Sedangkan untuk koefisiendeterminasi pada penelitian ini, nilai R square adalahsebesar 0,698. Artinya bahwa 69,8% tinggirendahnya variabel hasil belajar dapat dijelaskanoleh fasilitas belajar dan motivasi belajar. Sisanyasebesar 30,2% dapat dijelaskan oleh variabel lainyang tidak dibahas dalam penelitian ini, sepertikepemimpinan kepala sekolah, kreativitas guru,minat belajar, dan lain-lain.

c. Uji Hipotesis1). Uji Simultan (Uji F)

Uji simultan digunakan untuk mengetahuiapakah variabel bebas X1 (fasilitas belajar) dan X2

(motivasi belajar) secara bersama-sama berpengaruhsignifikan terhadap variabel terikat Y (hasil belajar).Pengujian ini dilakukan dengan membandingkannilai Fhitung dengan Ftabel. Jika Fhitung > Ftabel, maka Hoditolak, artinya fasilitas belajar dan motivasi belajarberpengaruh terhadap hasil belajar pada SMP KristenKalam Kudus Pematangsiantar secara simultan.Hasil uji simultan pada SMP Kristen Kalam KudusPematangsiantar dapat dilihat pada tabel berikut

Page 22: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 22

Tabel 3Hasil Uji F

ANOVAa

Model F Sig.1 Regression 35,744 ,000b

ResidualTotal

a. Dependent Variable: Hasil Belajar

b. Predictors: (Constant), Fasilitas Belajar, Motivasi Belajar

Dari tabel di atas, maka dapat dilihat hasilFhitung adalah sebesar 35,744. Dengan menggunakantingkat keyakinan 95% (5%, 2 Vs 31), maka didapatFtabel sebesar 3,300. Karena Fhitung lebih besar dariFtabel (35,744 > 3,300) atau dengan signifikansi 0,000< alpha 0,05, maka Ho ditolak, artinya fasilitasbelajar dan motivasi belajar berpengaruh terhadaphasil belajar pada SMP Kristen Kalam KudusPematangsiantar secara simultan.

2). Uji Parsial (Uji t)Uji parsial digunakan untuk mengetahui

apakah dalam model regresi variabel bebas X1

(fasilitas belajar) dan X2 (motivasi belajar) secaraparsial berpengaruh signifikan terhadap Y (hasilbelajar). Pengujian ini dilakukan denganmembandingkan nilai thitung dengan ttabel. Jika thitung >ttabel, maka Ho ditolak, artinya fasilitas belajar danmotivasi belajar berpengaruh secara parsial terhadaphasil belajar pada SMP Kristen Kalam KudusPematangsiantar. Hasil uji parsial pada SMP KristenKalam Kudus Pematangsiantar dapat dilihat daritabel berikut ini:

Tabel 4Hasil Uji tCoefficientsa

Model t Sig.

1 (Constant) 0,983 ,333

Fasilitas Belajar 3,656 ,001Motivasi Belajar 3,193 ,003

a. Dependent Variable: Hasil Belajar

Dari tabel di atas, pada variabel bebas X1

(fasilitas belajar) maka diperoleh thitung X1 sebesar3,656 > ttabel 2,039, atau dengan nilai signifikansi(0,001 < alpha 0,05), maka Ho ditolak, artinyafasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikanterhadap hasil belajar pada SMP Kristen KalamKudus Pematangsiantar.

Pada variabel bebas X2 (motivasi belajar)maka diperoleh thitung X2 sebesar 3,193 > ttabel sebesar2,039, atau dengan nilai signifikansi (0,003 < alpha0,05), maka Ho ditolak, artinya motivasi belajarberpengaruh positif dan signifikan terhadap hasilbelajar pada SMP Kristen Kalam KudusPematangsiantar.

2. Evaluasia. Fasilitas Belajar Pada SMP Kristen Kalam

Kudus PematangsiantarBerdasarkan hasil analisis yang telah

diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa fasilitasbelajar pada SMP Kristen Kalam KudusPematangsiantar tergolong sangat baik. Dari hasilrekapitulasi, maka diperoleh hasil penelitian yangmenyatakan bahwa fasilitas belajar pada SMPKristen Kalam Kudus Pematangsiantar dikatakansangat baik dengan nilai rata-rata 4,24. Dengan nilaitertinggi terdapat pada indikator ketersediaan toiletyang mencukupi.

Tetapi terdapat beberapa indikator yangberada di bawah rata-rata, yaitu pada dimensi ruangkelas indikator ruangan yang layak pakai dengannilai rata-rata 3,71 karena cat dinding kelas yangterkelupas namun akan dicat kembali setiap akhirtahun pembelajaran. Pada dimensi ruanglaboratorium indikator kelengkapan peralatanlaboratorium dengan nilai rata-rata 3,65 karenaadanya beberapa peralatan yang telah rusak dan SMPKristen Kalam Kudus akan membeli peralatan yangbaru.

Pada dimensi ruang tata boga indikatorsirkulasi udara yang baik dengan nilai rata-rata 4,06,karena ruangan yang cukup panas dan SMP KristenKalam Kudus Pematangsiantar akan menambahkipas angin di dalamnya. Pada dimensi ruangperpustakaan indikator kebersihan ruangan dengannilai rata-rata 3,91 karena ruangan yang dibersihkansetelah jam pulang sekolah, SMP Kristen KalamKudus Pematangsiantar akan menambahkan jadwalpembersihan ruangan perpustakaan, seperti setelahjam istirahat selesai. Kemudian pada indikator tataletak buku yang baik dengan nilai rata-rata 3,91,karena banyaknya buku yang masuk pada periodetersebut dan SMP Kristen Kalam KudusPematangsiantar akan berusaha secepatnyamerapikan buku-buku ke tempat yang sesuai.

Pada dimensi alat-alat tulis dan bukupembelajaran indikator kelengkapan alat-alat tulisdengan nilai rata-rata 4,15,karena ada beberapa alat-alat tulis yang kurang lengkap dan SMP KristenKalam Kudus harus segera membeli peralatan tulisyang baru. Serta yang terakhir indikator kelayakanpakai buku pembelajaran dengan nilai rata-rata 3,79,hal ini dikarenakan buku yang digunakan merupakanlama dan SMP Kristen Kalam KudusPematangsiantar sebaiknya membeli buku yang baru.

Ketujuh indikator tersebut juga dapatditanggulangi dengan cara yang berbeda-beda,seperti melakukan perbaikan dan perawatan padaruangan, peralatan dan perlengkapan. Sehinggafasilitas belajar pada SMP Kristen Kalam KudusPematangsiantar dapat bertahan dalam jangka waktupanjang.

Page 23: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 23

b. Motivasi Belajar Pada SMP Kristen KalamKudus Pematangsiantar

Berdasarkan hasil analisis yang telahdiperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa motivasibelajar pada SMP Kristen Kalam KudusPematangsiantar dapat dikatakan tinggi. NamunSMP Kristen Kalam Kudus Pematangsiantar perlumeningkatkan motivasi belajar yang ada denganlebih baik lagi, supaya murid-murid dapat belajartanpa beban berat dan menikmati pelajaran yangdiberikan.

Dari hasil rekapitulasi, maka diperoleh hasilpenelitian yang menyatakan bahwa motivasi belajarpada SMP Kristen Kalam Kudus Pematangsiantarmendapat nilai rata-rata 4,08 dengan kriteria jawabantinggi. Dengan nilai rata-rata tertinggi terdapat padadimensi cita-cita indikator apakah setelah lulus dariSMP Kristen Kalam Kudus Pematangsiantar, andaberharap dapat masuk ke SMA favorit.

Tetapi masih terdapat beberapa indikatoryang masih berada di bawah nilai rata-rata, yaitupada dimensi kemampuan belajar indikator apakahanda dapat mudah menyerap pembelajaran yangdiajarkan oleh guru dengan nilai rata-rata 3,94,karena ada beberapa murid yang tidak mendengarkanketika guru sedang menerangkan dan sebaiknya SMPKristen Kalam Kudus Pematangsiantar memberikansanksi kepada murid tersebut dengan memberinyatugas tambahan supaya murid tersebut dapatmemahami pelajaran yang terlewati olehnya.Kemudian pada indikator apakah anda selalu ingatmateri pelajaran yang diajarkan oleh guru padapertemuan sebelumnya dengan nilai rata-rata 3,97,hal ini dikarenakan banyaknya jam pelajaran padaSMP Kristen Kalam Kudus Pematangsiantar danpihak SMP Kristen Kalam Kudus Pematangsiantarsebaiknya mengurangi beberapa jam pelajarannya.

Pada dimensi kondisi siswa indikator apakahkondisi lingkungan sekolah anda kondusif dengannilai rata-rata 3,91, karena SMP Kristen KalamKudus Pematangsiantar terletak di sekitar beberapasekolah sehingga dikhawatirkan akan menimbulkanperselisihan dengan murid sekolah lain, SMP KristenKalam Kudus Pematangsiantar sebaiknya menasehatimurid-muridnya supaya menjaga kelakuannya tidakhanya di dalam sekolah namun juga di luar sekolah.Pada dimensi kondisi lingkungan indikator apakahorang tua anda selalu memberi dorongan untukmemperoleh hasil belajar yang baik dengan nilairata-rata 3,68, hal ini dikarenakan terdapat beberapaorang tua yang kurang peduli terhadap hasil belajaranaknya sehingga pihak SMP Kristen Kalam KudusPematangsiantar perlu melakukan sosialisasi kepadaorang tua murid supaya mendorong anak-anaknyaagar belajar dengan baik.

Kemudian pada dimensi upaya gurumembelajarkan siswa indikator apakah guru andaselalu memberi dorongan untuk memperoleh hasilbelajar yang baik dengan nilai rata-rata 3,91, setiapguru pada SMP Kristen Kalam Kudus

Pematangsiantar selalu mendorong murid-muridnyaagar belajar dengan baik, namun murid merasadorongan yang diberikan guru dinilai masih kurangsehingga SMP Kristen Kalam KudusPematangsiantar harus memberikan dorongan yanglebih lagi supaya murid-muridnya dapat memperolehhasil belajar yang baik. Dan yang terakhir padaindikator apakah guru anda memberikanpenghargaan kepada murid yang mampu menjawabpertanyaan dengan nilai rata-rata 3,91, hal inidikarenakan penghargaan yang diberikan gurukepada murid dinilai kurang berarti sehingga gurupada SMP Kristen Kalam Kudus Pematangsiantarperlu memberikan penghargaan yang dapatmembekas di dalam hati murid-muridnya.

Keenam indikator tersebut dapatditanggulangi dengan cara yang berbeda-beda. Padadimensi kemampuan belajar indikator apakah andadapat dengan mudah menyerap pembelajaran yangdiajarkan oleh guru dan indikator apakah anda selalumengingat materi pelajaran yang diajarkan oleh gurupada pertemuan sebelumnya dapat dibantu dengancara metode pembelajaran yang lebih mengasyikkansehingga murid dapat menyerap serta mengingatpembelajaran yang diberikan oleh guru.

Pada dimensi kondisi lingkungan indikatorapakah kondisi lingkungan sekolah anda kondisufdan indikator apakah orang tua anda selalu memberidorongan untuk memperoleh hasil belajar yang baikdapat ditanggulangi dengan cara melakukansosialisasi baik kepada murid-murid agar menjagakelakuannya di dalam dan di luar sekolah dan orangtua murid supaya mereka mendorong anak-anaknyabelajar dengan baik di sekolah maupun di rumah.

Kemudian pada dimensi upaya gurumembelajarkan siswa indikator apakah guru andaselalu memberi dorongan untuk memperoleh hasilbelajar yang baik dan apakah guru anda memberikanpenghargaan kepada murid yang mampu menjawabpertanyaan dapat ditanggulangi dengan caramelakukan sosialisasi kepada guru-guru pada SMPKristen Kalam Kudus Pematangsiantar supayamereka lebih mendorong murid-murid belajardengan baik dan tidak lupa memberikan penghargaankepada murid-murid yang berprestasi.

c. Hasil Belajar Pada SMP Kristen KalamKudus Pematangsiantar

Berdasarkan hasil analisis yang telahdiperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa hasilbelajar pada SMP Kristen Kalam KudusPematangsiantar tergolong sangat tinggi. NamunSMP Kristen Kalam Kudus Pematangsiantar perlumeningkatkan hasil belajarnya supaya murid-muridtidak terkesan puas dengan hasil yang telahdicapainya, sehingga murid pun tetap belajar denganbaik dan menjaga hasil belajar yang sudah sangattinggi tersebut.

Dari hasil rekapitulasi, maka dapat dinyatakanbahwa hasil belajar pada SMP Kristen Kalam Kudus

Page 24: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 24

Pematangsiantar sangat tinggi. Dengan nilai rata-ratatertinggi terdapat pada mata pelajaran teknologiinformasi dan komunikasi dengan nilai rata-rata4,59. Namun masih terdapat beberapa mata pelajaranyang berada di bawah rata-rata, yaitu pada matapelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) dengan nilairata-rata 3,71, hal ini dikarenakan mata pelajaranIPA merupakan salah satu pelajaran yang sukardipahami sehingga SMP Kristen Kalam KudusPematangsiantar perlu mengubah metode pengajaransupaya lebih mudah dipahami.

Kemudian pada mata pelajaran seni budayadengan nilai rata-rata 3,79, karena mata pelajaran inimembutuhkan kreativitas lebih sehingga SMPKristen Kalam Kudus Pematangsiantar harus lebihmengembangkan kreativitas murid-muridnya. Matapelajaran ketrampilan dengan nilai rata-rata 4,09,mata pelajaran ini juga membutuhkan kreativitassehingga SMP Kristen Kalam KudusPematangsiantar perlu mengembangkan kreativitasmurid-muridnya.

Terakhir nilai sikap dengan nilai rata-rata4,06, karena masih ada beberapa murid yangmelanggar peraturan sekolah, misalnya tidakmemakai atribut sekolah seperti dasi dan topi ketikaupacara, sehingga SMP Kristen Kalam KudusPematangsiantar perlu menegakkan kembali disiplinsekolah serta bimbingan kepada murid yangbermasalah.

Ketiga nilai mata pelajaran dapat ditingkatkandengan cara menerapkan metode pembelajaran yangberbeda dari sebelumnya, sedangkan nilai sikapdapat ditanggulangi dengan cara melakukanbimbingan konseling kepada murid-murid yangbermasalah.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

Dari hasil analisis dan evaluasi pada babsebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulanyaitu sebagai berikut:a. Hasil analisis deskriptif kualitatif mengenai

fasilitas belajar mendapatkan rata-ratakeseluruhan sebesar 4,24 dan masuk kriteriasangat baik. Sedangkan indikator tertinggiterdapat pada indikator mengenai ketersediaantoilet yang mencukupi dengan nilai rata-rata4,74. Sedangkan indikator terendah terdapatpada indikator mengenai kelengkapan peralatandan perlengkapan laboratorium dengan nilairata-rata 3,65. Hal ini menunjukkan bahwafasilitas belajar memiliki hasil yang sangatbaik.

b. Hasil analisis deskriptif kualitatif mengenaimotivasi belajar mendapatkan rata-ratakeseluruhan sebesar 4,08 dan masuk dalamkriteria tinggi. Sedangkan nilai rata-ratatertinggi yaitu indikator mengenai apakahsetelah lulus dari SMP Kristen Kalam Kudus,anda berharap dapat masuk ke SMA favorit

dengan nilai rata-rata 4,38. Kemudian indikatorterendah terdapat pada indikator mengenaiapakah orang tua anda selalu memberidorongan untuk memperoleh hasil belajar yangbaik dengan nilai rata-rata 3,68. Hal inimenunjukkan bahwa motivasi belajar memilikihasil yang tinggi.

c. Hasil analisis deskriptif kualitatif mengenaihasil belajar mendapatkan rata-rata keseluruhan4,24 dan masuk kriteria sangat tinggi.Sedangkan nilai rata-rata tertinggi terdapat padamata pelajaran teknologi informasi dankomunikasi dengan rata-rata 4,59. Kemudianindikator terendah pada mata pelajaran ilmupengetahuan alam (IPA) dengan nilai rata-rata3,71. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajarmemiliki hasil yang sangat tinggi.

d. Dari hasil analisis regresi linier bergandadiperoleh hasil Y = 5,786 + 0,330 X1+ 0,401X2. Hal ini menunjukkan bahwa terdapatpengaruh positif antara variabel bebas (X)fasilitas belajar dan motivasi belajar terhadapvariabel terikat (Y) yaitu hasil belajar padaSMP Kristen Kalam Kudus Pematangsiantar.

e. Hasil analisis koefisien korelasi diperoleh nilair = 0,835 artinya terdapat hubungan yangsangat kuat dan positif antara variabel fasilitasbelajar dan motivasi belajar terhadap hasilbelajar. Sedangkan koefisien determinasidiperoleh nilai R square sebesar 0,698, hal inimenunjukkan bahwa 69,8% tinggi rendahnyavariabel terikat hasil belajar pada SMP KristenKalam Kudus Pematangsiantar dapat dijelaskanoleh variabel bebas fasilitas belajar danmotivasi belajar. Sedangkan sisanya 30,2%akan dipengaruhi oleh variabel lainnya yangtidak dibahas dalam penelitian ini, sepertikepemimpinan kepala sekolah, kreativitas guru,minat belajar, dan lain-lain.

f. Uji hipotesis secara simultan (Uji F) dengantingkat keyakinan sebesar 95% diperoleh nilaiFhitung 35,744 > Ftabel 3,300 atau signifikansi0,000 < alpha 0,05, sehingga Ho, artinyafasilitas belajar dan motivasi belajarberpengaruh terhadap hasil belajar pada SMPKristen Kalam Kudus Pematangsiantar secarasimultan.

g. Uji hipotesis secara parsial (Uji t) dengantingkat keyakinan sebesar 95%, pada variabelbebas fasilitas belajar diperoleh nilai thitung

3,656 > ttabel 2,039 atau dengan nilaisignifikansi 0,001 < alpha 0,05, sehingga Hoditolak, artinya fasilitas belajar berpengaruhpositif dan signifikan terhadap hasil belajarpada SMP Kristen Kalam KudusPematangsiantar. Pada variabel bebas motivasibelajar didapat hasil thitung 3,193 > ttabel 2,039atau dengan signifikansi alpha 0,003<0,05,maka Ho ditolak, artinya motivasi belajarberpengaruh positif dan signifikan terhadap

Page 25: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 25

hasil belajar pada SMP Kristen Kalam KudusPematangsiantar.

2. SaranBerdasarkan kesimpulan yang telah penulis

uraikan di atas, maka penulis akan memberikanbeberapa saran yang diharapkan akan berguna bagiperusahaan dan penelitian selanjutnya.a. Untuk meningkatkan fasilitas belajar, SMP

Kristen Kalam Kudus Pematangsiantardiharapkan mampu melengkapi fasilitas belajaryang kurang lengkap, misalnya peralatanlaboratorium, memperbaiki fasilitas belajaryang kurang baik, misalnya mediapembelajaran seperti proyektor, danmemperbanyak fasilitas belajar yang masihkurang, misalnya peralatan laboratorium. Haltersebut dapat diharapkan akan mampumeningkatkan fasilitas belajar yang sudah ada.Sehingga SMP Kristen Kalam KudusPematangsiantar masih menjadi SMP favorit dikota Pematangsiantar di kemudian hari.

b. Untuk meningkatkan motivasi belajar, makaSMP Kristen Kalam Kudus Pematangsiantardiharapkan tetap melakukan sosialisasi kepadaguru-guru agar tetap semangat memberikanpengajaran yang baik kepada murid-muridnyadengan cara metode pembelajaran yang barudan mengasyikkan sehingga murid-muridsemakin bermotivasi untuk belajar. Selain ituSMP Kristen Kalam Kudus juga perlumemberikan sosialisasi kepada orang tua muridagar mendorong anak-anaknya untuk belajardengan baik agar motivasi belajar mereka tetapterjaga.

c. Untuk meningkatkan hasil belajar, maka SMPKristen Kalam Kudus Pematangsiantardiharapkan agar memberikan jam tambahankepada murid-murid yang memperoleh hasilbelajar yang kurang maksimal. Hal inibertujuan agar murid-murid yang memperolehhasil belajar kurang maksimal dapat mengikutiteman-temannya yang telah memperoleh hasilbelajar yang tinggi.

d. Sehubungan dengan penelitian ini, penulismenyadari banyak keterbatasan-keterbatasanataupun kelemahan-kelemahan yang harusditingkatkan lagi agar dapat menyempurnakanpenelitian ini. Untuk itu, penulis menyarankanagar pada penelitian selanjutnya agar dapatmemasukkan lebih banyak variabel penelitianlain yang tidak dibahas pada penelitian ini,seperti kepemimpinan kepala sekolah,kreativitas guru, minat belajar dan lain-lain.

E. DAFTAR PUSTAKAAndang. 2014. Manajemen dan Kepemimpinan

Kepala Sekolah. Yogyakarta: AR-RUZZMedia.

Anni, Chatarina Tri, dkk. 2006. Psikologi Belajar.Semarang: UPT MKK UNNES.

Bahri, Syaiful. 2008. Rahasia Sukses Belajar.Jakarta: Rineka Cipta.

Daft, Richard L. 2002. Manajemen. Jilid I, Edisikelima. Jakarta: Erlangga.

Dalyono. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2001. KamusBesar Bahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.

Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar danPembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Griffin, Ricky W. 2003. Manajemen. Jilid I, Edisiketujuh. Jakarta: Erlangga.

Hapidin, dkk. 2013. Manajemen Pendidikan TK.Tangerang: Universitas Terbuka.

Muhroji. 2004. Manajemen Pendidikan. Surakarta:FKIP UMS.

Nashar, H. 2004. Peranan Motivasi danKemampuan Awal dalam KegiatanPembelajaran. Jakarta: Delia Press.

Robbins, Stephen dan Mary Coulter. 2010.Manajemen. Jilid I, Edisi kesepuluh. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.

Surya, Hendra. 2004. Kiat Mengajak Anak Belajardan Berprestasi. Jakarta: Gramedia.

Page 26: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 26

PENGARUH FASILITAS DAN KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN ORANGTUA MURID DI TK PERGURUAN KRISTEN METHODIST INDONESIA

PEMATANGSIANTAR

OlehIntan PermatasariS1 Manajemen

Darwin Lie, Efendi, Andy Wijaya

AbstrakPenelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Populasi dari penelitian

ini adalah 135 orang responden dari orang tua murid TK Perguruan Kristen Methodist IndonesiaPematangsiantar. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara, dokumentasi dan observasi.Teknik analisa yang kuesioner digunakan ialah regresi linier berganda, koefisien korelasi dan determinasi, danpengujian hipotesis.

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Fasilitas dan kualitas jasa pada TK PerguruanKristen Methodist Indonesia sudah baik begitu juga dengan kepuasan orang tua murid pada TK PerguruanKristen Methodist Indonesia sudah tinggi. 2) Hasil analisis regresi berganda diperoleh dari persamaan regresisebagai berikut: = Ŷ = 0,919 + 0,662X1 + 0,280X2, itu berarti bahwa terdapat pengaruh positif antara fasilitas dankualitas jasa terhadap kepuasan orang tua murid pada TK Perguruan Kristen Methodist IndonesiaPematangsiantar. 3) Analisis koefisien korelasi adalah nilai r = 0,787 yang artinya terdapat hubungan yang kuatdan positif antara fasilitas, kualitas jasa dan kepuasan orang tua murid pada TK Perguruan Kristen MethodistIndonesia Pematangsiantar. 4) Nilai koefisien determinasi = 0,619, artinya tinggi rendahnya kepuasan orang tuamurid dapat dijelaskan sebesar 61,9% oleh fasilitas dan kualitas jasa. 5) Ada pengaruh positif dan signifikanantara fasilitas dan kualitas jasa terhadap kepuasan orang tua murid baik secara simultan maupun parsial.

Kata Kunci : Fasilitas, Kualitas Jasa, Kepuasan Pelanggan.

AbstractThis research was done by using descriptive qualitative and descriptive quantitative method. The

population in this research was 135 respondents from students’ parent from TK Perguruan Kristen MethodistIndonesia Pematangsiantar. Data was collected by questionnaire, interview, documentation and observation. Thetechnique of analyzing data was multiple linear regression, correlation coefficients and determination,hypothesis testing.

The result of this research showed us : 1) Facilities and service quality on TK Perguruan KristenMethodist Indonesia Pematangsiantar are good, and students’ parent satisfaction of TK Perguruan KristenMethodist Indonesia Pematangsiantar is high. 2) The results of multiple regression analysis obtained thefollowing regression equation : Ŷ = 0,919 + 0,662X1 + 0,280X2 , it means that there is a positive and significantinfluence between facilities and service quality on students’ parent satisfaction 3) Analysis correlationcoefficient is r = 0,787, which means there is a strong and positive relationship between facilities, servicequality and satisfaction of students’ parent of TK Perguruan Kristen Methodist Indonesia Pematangsiantar. 4)The value of the coefficient of determination (KD) = 0,619, which means that the level of satisfaction of student’sparent can be explained by 61,9 % by facilities and service quality. 5) There is a positive and significantinfluence between facilities and service quality on students’ parent satisfaction both simultaneously and partially.

Keywords: Facilities, Service Quality, Customer Satisfaction

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang Masalah

Banyak faktor yang menjadikan orang tuamemilih menyekolahkan anak-anaknya di sebuahsekolah. Salah satunya apabila orang tua puasdengan apa yang diberikan oleh sekolah tersebut dansemua sesuai dengan yang diharapkan misalnyakualitas produk, kualitas jasa, emosi, harga, sertabiaya dan kemudahan. Kualitas produk yangditawarkan TK Perguruan Kristen MethodistIndonesia adalah pendidikan untuk anak-anak usiadini dimana sistem pendidikan berdasarkankurikulum yang berlaku dan program pembelajaran

berdasarkan tema-tema. Guru-guru wajib melayaniorang tua dengan sabar dan sopan sehingga orangtua merasa puas akan kualitas pelayanan dan jasa disekolah ini tetapi terkadang kurangnya waktumenjadi kendala sehingga orang tua tidak merasapuas akan informasi-informasi yang ingindikonsultasi dengan guru.

Salah satu faktor yang mempengaruhikepuasan orang tua adalah fasilitas. TK PerguruanKristen Methodist Indonesia selalu mengupayakanuntuk menarik perhatian dan membuat orang tuamerasa puas dengan menyediakan fasilitas yangmemadai dan menarik. Fasilitas terdiri dari tiga yaitu

Page 27: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 27

fasilitas primer, fasilitas sekunder, dan fasilitastersier. Dimana fasilitas primer sekolah TKPerguruan Kristen Methodist Indonesia yaitu bukupelajaran yang sesuai dengan tema pembelajaran dansesuai dengan tingkatan usia anak. Papan tulis putihTK Perguruan Kristen Methodist Indonesia cukupbesar dan digunakan saat mengajar materipembelajaran. Ruang belajar yang ada di TKPerguruan Kristen Methodist Indonesia terdiri dariruang proses belajar mengajar yang cukup luas danbesar dan ruangannya dapat menampung 35 oranganak dalam satu kelas.

Selain itu terdapat ruang bermain, tetapijarang dimanfaatkan karena waktu belajar yang lebihbanyak dan permainannya banyak yang tidakberfungsi sehingga menimbulkan kebosanan dananak-anak menjadi malas belajar. Terdapat jugaruang seni dan sains tetapi peralatannya belumlengkap sehingga perlu ditambah lagi. Penghapusdan buku tulis diberikan apabila orangtua sudahmelunasi uang pembangunan saat tahun ajaran baru.

Dari segi keandalan, orang tua selalumengharapkan guru-guru selalu mempunyai waktuuntuk anak-anak tetapi terkadang dalam kelas murid-murid sangat banyak sehingga tidak semua dapatdiperhatikan. Terkadang orang tua merasa informasiserta bantuan yang diberikan kurang sehinggamenjadikan orang tua merasa bahwa guru-gurukurang tanggap ketika merespon keinginan orangtua. Jaminan yang diberikan orang tua adalah anak-anak akan mendapatkan pendidikan dan perhatiandari guru-guru..

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran fasilitas, kualitas jasa dan

kepuasan orang tua murid di TK PerguruanKristen Methodist Indonesia Pematangsiantar?

b. Bagaimana pengaruh fasilitas dan kualitas jasaterhadap kepuasan orang tua murid di TKPerguruan Kristen Methodist IndonesiaPematangsiantar baik secara simultan maupunparsial?

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran fasilitas, kualitas

jasa dan kepuasan orang tua murid di TKPerguruan Kristen Methodist IndonesiaPematangsiantar.

b. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas, kualitasjasa terhadap kepuasan orang tua murid di TKPerguruan Kristen Methodist IndonesiaPematangsiantar baik secara simultan maupunparsial.

4. Metode PenelitianAdapun desain penelitian yang digunakan

adalah Penelitian Kepustakaan (Library Research)dan Penelitian Lapangan (Field Research). Teknikpengumpulan data yang dilakukan penulis dalampenelitian ini adalah Teknik Kuesioner, .Wawancara, dan Dokumentasi. Jenis data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah DataKualitatif dan Data Kuantitatif.

B. LANDASAN TEORI1. Manajemen dan Manajemen

PendidikanMenurut Robbins dan Mary (2007:8),

Manajemen merupakan proses pengorganisasiankegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaantersebut terselesaikan secara efisien dan efektifdengan melalui orang lain. Menurut Terry dan Leslie(2005:1), Manajemen yaitu suatu proses ataukerangka kerja yang melibatkan bimbingan suatukelompok orang-orang ke arah tujuan organisasionalatau maksud-maksud yang nyata.

Menurut Andang (2014:35), Manajemenpendidikan yaitu manajemen yang diterapkan dalampengembangan pendidikan yang dilakukan melaluiproses kerja yang sistematik, sistemik, dankomprehensif dengan melaksanakan fungsi-fungsimanajemen seperti perencanaan, pengorganisasian,pengendalian dalam mencapai tujuan pendidikan.Menurut Hapidin, dkk (2013:7), Manajemenpendidikan adalah suatu usaha mengelola semuakegiatan termasuk proses interaksi edukatif antaranak didik dengan pendidik dan lingkungannyasecara terencana, teratur, dan sistematis untukmencapai tujuan pendidikan. Menurut Sukirmandalam Sutikno (2012:5), Manajemen pendidikanadalah penataan, pengaturan dan kegiatan-kegiatanlain sejenisnya yang berkenaan dengan lembagapendidikan beserta segala komponennya, dan dalamkaitannya dengan pranata dan lembaga lain.

Jadi dari berbagai definisi di atas, sangatdiperlukan suatu manajemen agar semua hal dapatberjalan dengan lancar. Dimana manajemenpendidikan merupakan suatu usaha mengelola,menata dan mengatur semua kegiatan secaraterencana, teratur, sistematis dan komprehensifuntuk mencapai tujuan pendidikan.

2. Fasilitas BelajarFasilitas merupakan salah satu faktor agar

kegiatan belajar mengajar dapat berjalan denganlancar. Menurut Andang (2014:91), Bahwa saranaprasarana sekolah merupakan fasilitas yang dimilikioleh sekolah yang secara langsung maupun tidaklangsung dipergunakan untuk menunjang kelancaranproses pendidikan. Sedangkan dalam DepartermenPendidikan Nasional (2008:409), Fasilitas adalahsarana yang memudahkan atau melancarkan dalammelakukan tugas atau pekerjaan. Menurut Sanjaya(2006:53), Fasilitas adalah segala sesuatu yangmendukung secara langsung terhadap proseskelancaran.

Fasilitas yang baik dan memadai makakelancaran kegiatan belajar mengajar dapatterlakasana. Menurut Undang-Undang sistempendidikan nasional No. 20 tahun 2003 bahwafasilitas diatur dalam pasal 45 ayat 1 yang berbunyi :“setiap satuan pendidikan formal dan non formalmenyediakan fasilitas yang memenuhi keperluanpendidikan sesuai dengan pertumbuhan danperkembangan fisik, kecerdasan intelektual, sosial,emosional, dan kewajiban peserta didik. Dilihat darifungsi dan peranannya dalam pelaksanaan proses

Page 28: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 28

belajar siswa, fasilitas belajar dibedakan menjadi 3macam menurut Arikunto (2008:274), yaitu :sebagai alat pelajaran, sebagai alat peraga, dansebagai media pengajaran. Kelengkapan fasilitasdapat diartikan ketersediaan dari segala sesuatu yangdimiliki siswa dan dapat menunjang (baik secaralangsung maupun tidak langsung) dalam prosesbelajar, kurangnya kelengkapan fasilitas merupakanfaktor yang menyebabkan hambatan-hambatandalam belajar.

3. Kualitas JasaKualitas jasa menurut Tjiptono (2006:60),

Yaitu suatu pembahasan yang sangat komplekskarena penilaian kualitas jasa berbeda denganpenilaian terhadap kualitas, terutama karena sifatnyatidak nyata (intangible) dan produksi serta konsumsiberjalan secara stimulan.

Kualitas jasa merupakan suatu yang sangatkomplek. Kualitas jasa sebagai upaya pemenuhankeinginan pelanggan dengan mengevaluasi danmengendalikan serta memerhatikan spesifikasi suatujasa. Analisis kesenjangan kualitas jasa(SERVQUAL) ada lima, dimana kesenjangan (GAP)yang menyebabkan adanya perbedaan persepsimengenai kualitas jasa menurut Lupiyoadi danHamdani (2006:184), adalah sebagai berikut:a. Kesenjangan persepsi manajemen, yaitu adanya

perbedaan antara penilaian pelayanan menurutpengguna jasa dan persepsi manajemenmengenai pengguna jasa.

b. Kesenjangan spesifikasi kualitas, yaitukesenjangan antara persepsi menejemenmengenai pengguna jasa dan spesifikasi kualitasjasa.

c. Kesenjangan penyampaian jasa, yaitukesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa danpenyampaian jasa.

d. Kesenjangan komunikasi pemasaran, yaitukesenjangan antara penyampaian jasa dankomunikasi eksternal.

e. Kesenjangan dalam pelayanan yang dirasakan,yaitu perbedaan persepsi antara jasa yangdirasakan dan yang diharapkan oleh pelanggan.

4. Kepuasan PelangganMenurut Husaini (2006:5), Kepuasan

merupakan tingkat perasaan seseorang telahmembandingkan antara apa yang diterima denganharapannya. Seorang konsumen jika merasa puasdengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa,sangat besar kemungkinannya menjadi pelanggandalam waktu yang lama.

Menurut Kotler (2003:138), Menyebutkankepuasan adalah perasaan senang atau kecewaseseorang yang muncul setelah membandingkanantara persepsi atau kesan terhadap kinerja atau hasilsuatu produk dan harapan-harapannya. Dapatdisimpulkan bahwa kepuasan adalah sesuatu nilaiyang diberikan oleh produk atau jasa lebih besardaripada yang kita harapkan. Kepuasan didapatmembuat pelanggan menjadi loyal terhadapproduk/jasa yang kita berikan.

Kepuasan manusia sulit diukur karena terlaluabstrak, jadi Menurut Nasution (2004:66), Adaempat metode untuk mengukur kepuasan pelangganadalah sebagai berikut :a. Sistem Keluhan dan Saran

Perusahaan yang berorientasi pada pelanggan(Customer-Oriented) menyediakan kesempatanseluas-luasnya bagi para pelanggannya untukmenyampaikan saran, kritik, dan keluhanmereka.

b. Ghost ShoppingMempekerjakan beberapa orang yang berperansebagai pelanggan atau pembeli potensialproduk perusahaan dan pesaing berdasarkanpengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut. Kemudian melaporkan hal-halyang berkaitan dengan kekuatan dankelemahan produk, mengamati, dan menilaicara penanganan yang lebih baik.

c. Lost Customer AnalysisPerusahaan berusaha menghubungi parapelanggannya yang telah berhenti membeli atauberalih ke perusahaan. Perusahaan berusahauntuk mengamati apa yang menyebabkanpelanggan bisa berpindah ke produk atau jasalain.

d. Survei Kepuasan PelangganSurvei perusahaan akan memperoleh tanggapandan umpan balik secara langsung daripelanggan dan sekaligus juga memberikantanda positif bahwa perusahaan menaruhperhatian terhadap para pelanggannya.

5. Pengaruh Fasilitas dan Kualitas JasaTerhadap Kepuasan

Menurut Tjiptono (2006:61), salah satu faktoryang membuat pelanggan puas adalah fasilitas,dimana Fasilitas merupakan bagian dari atributperusahaan yang berupa perantara guna mendukungkelancaran operasional perusahaan yangberhubungan dengan konsumen. Menurut Lupiyoadidan Hamdani (2001:158), Dalam menentukankepuasan konsumen ada beberapa faktor yang harusdiperhatikan oleh perusahaan yaitu kualitas jasadimana pelanggan akan merasa puas bila merekamendapatkan pelayanan yang baik atau sesuaidengan yang diharapkan

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Deskriptif KualitatifAnalisa deskriptif kualitatif dimaksudkan

untuk mendapatkan gambaran atau deskripsi darifasilitas dan kualitas jasa terhadap kepuasan orangtua murid di TK Perguruan Kristen MethodistIndonesia Pematangsiantar.

Adapun penetapan kriteria nilai rata-ratajawaban dari responden tersebut dimasukkankedalam kelas-kelas interval dimana penentuanintervalnya sebagai berikut:

Page 29: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 29

Tabel 1Nilai Interval dan Kategori Jawaban Responden

NilaiInterval

Kategori

1,00 – 1,80Sangat Tidak Baik (STB) / Sangat Rendah

(SR)1,81 – 2,60 Tidak Baik (TB) / Rendah (R)2,61 – 3,40 Cukup Baik (CB) / Cukup Tinggi (CT)3,41 – 4,20 Baik (B) / Tinggi (T)4,21 – 5,00 Sangat Baik (SB) / Sangat Tinggi (ST)

Sumber: Data diolah

1) Deskripsi RespondenBerikut ini adalah deskripsi responden yang

merupakan orang tua dari murid TK PerguruanKristen Methodist Indonesia Pematangsiantar, yangdisajikan dalam bentuk tabel seperti berikut:

Tabel 2Jumlah Orang Tua Murid Berdasarkan

Jenis KelaminNo Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)1 Pria 39 orang 28,89%2 Wanita 96 orang 71,11%

Jumlah 135 orang 100%

Sumber: Data diolahPada tabel di atas menunjukkan bahwa

jumlah keseluruhan responden adalah sebanyak 135orang tua dari murid TK Perguruan KristenMethodist Indonesia Pematangsiantar. Dimanahasilnya adalah pria berjumlah 39 orang denganpersentasi 28,89%, dan wanita berjumlah 96 orangdengan persentase 71,11%. Hal ini disebabkankarena wanita dominan lebih banyak waktu danyang mengajari anak-anak dirumah sehingga lebihdominan wanita untuk mengisi kuesioner yangdiberikan.

2) Gambaran Fasilitas di TK PerguruanKristen Methodist IndonesiaPematangsiantar

Fasilitas yang memadai dan lengkapmenjadikan proses kelancaran belajar mengajarberjalan dengan baik dan memudahkan prosesbelajar mengajar. Fasilitas yang disediakan TKPerguruan Kristen Methodist Indonesia ada tiga jenisyang terdiri fasilitas primer. Fasilitas primer yaitubuku pelajaran yang sesuai dengan temapembelajaran dan sesuai dengan tingkatan usia anak,buku pelajaran yang digunakan adalah dari PenerbitIntan Pariwara.

Papan tulis putih yang di setiap kelas cukupbesar dan digunakan saat mengajar materipembelajaran agar memudahkan anak-anakmemahami apa yang akan dipelajari. Ruang belajaryang ada di TK Perguruan Kristen MethodistIndonesia terdiri dari ruang proses belajar mengajaryang cukup luas dan besar dan dinding kelas dicatwarna putih dan abu-abu, ruangannya dapatmenampung 35 orang anak dalam satu kelas dandisediakan satu kipas angin. Spidol dijadikan alatmenulis guru di papan tulis untuk mengajarkanmateri pembelajaran.

Dalam setiap kelas terdapat 4 bola lampusebagai penerangan sehingga kelas tidak gelap dannyaman saat kegiatan belajar mengajar dilaksanakan.

Meja belajar dicat berwarna warni dan satu mejabelajar digunakan 4 orang anak dan satu kursi untuksatu orang anak. Fasilitas sekunder terdiri dari alat-alat peraga, dimana TK Mehodist harus menambahalat peraga yang bertujuan menarik perhatian anak-anak. Alat peraga TK Metodist seperti kartubergambar, puzzle, dan balok.

Fasilitas tersier seperti Over Head Proyektordimana dalam setiap kelas tersedia fasilitas ini tetapihanya dimanfaatkan setengah jam sebelum waktupulang sekolah. Video tape yang disediakan hanyabeberapa satu sehingga apabila inginmenggunakannya harus bergantian-gantian dengankelas lain. Komputer yang disediakan beberapa unitsaja dan apabila anak-anak ingin mengunakannyaharus antri menunggu giliran dan diusahakan untukmenambah permainan yang menambah pengetahuananak-anak.

3) Gambaran Kualitas Jasa di TK PerguruanKristen Methodist IndonesiaPematangsiantar

Kualitas jasa pada TK Perguruan KristenMethodist Indonesia Pematangsiantar menjadi faktororang tua mempercayai dan menyekolahkan anak-anaknya. Orang tua murid dan sekolah dapatmenjalin hubungan yang baik. Berikut inimerupakan beberapa contoh penerapan kualitas jasapada TK Perguruan Kristen Methodist IndonesiaPematangsiantar dilihat dari dimensi berwujud yaitumeliputi lokasi sekolah, kondisi ruang tunggu, areaparkir dan penampilan dari guru-guru. Lokasi TKPerguruan Kristen Methodist Indonesia yang beradadi pusat kota sehingga sangat strategis.

Guru-guru TK Perguruan Kristen MethodistIndonesia dibimbing dan diwajibkan untuk selaluberperilaku baik dan berbicara dengan sopan,sehingga orang tua merasa nyaman saat berinteraksidengan guru-guru. Dari segi ketanggapan guru-gurudiusahakan dapat merespon, menanggapi dan selalumembantu apabila orang tua memerlukan bantuandan ingin mengetahui informasi yang dibutuhkan.

Informasi yang terpercaya diberikan agarorang tua tidak merasa kecewa dan mempercayaianak-anaknya bersekolah di TK Perguruan KristenMethodist Indonesia. Guru-guru dilatih dan dituntutuntuk memiliki pengetahuan yang memadai agardapat mengajari anak-anak dengan baik dan benar.

4) Gambaran Kepuasan di TK PerguruanKristen Methodist IndonesiaPematangsiantar

Dari dimensi kualitas produk denganindikator tentang pendidikan yang diberikan kepadaanak mendapat nilai rata-rata 3,63 dengan kriteriajawaban tinggi. Hal ini karena orang tua merasaguru-guru dapat mendidik anak-anak dengan baikdan dapat membantu mereka dalam masalahmendidik anak. Dari indikator tentang materipembelajaran di sekolah memperoleh nilai rata-rata3,63 dengan kriteria jawaban tinggi. Hal inimenunjukkan setiap materi yang diajarkan kepadaanak-anak dapat diterima dan orang tua merasa

Page 30: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 30

materi yang diberikan bagus dan sesuai untukanaknya.

Indikator kenyamanan ruangan kelasmendapat nilai rata-rata 3,86 dengan kriteriajawaban tinggi. Hal ini menunjukkan orang tuamerasa ruangan yang dipakai anaknya untuk belajardapat memberi kenyamanan bagi anaknya. Dari segidimensi kualitas pelayanan dengan indikator gurumendapat nilai rata-rata 3,68 dengan kriteriajawaban tinggi. Hal ini membuktikan bahwa orangtua merasa senang dan puas atas pelayanan yangdiberikan guru-guru.

Indikator kesabaran guru-guru dalammenghadapi anak-anak mendapat nilai rata-rata 3,64dengan kriteria jawaban tinggi. Hal ini membuktikanorang tua merasa guru-guru sabar dalam menghadapianak-anak didik di sekolah, tetapi masih adabeberapa orang tua yang merasa apabila anaknyatidak boleh dimarahi dan menganggap guru tidaksabar. Selain guru ada staff SPP dalam melayaniorang tua dan mendapat nilai 3,74 dengan kriteriajawaban tinggi. Hal ini membuktikan saat orang tuamembayar uang SPP, dilayani dengan baik olehstaffnya. Dari dimensi faktor emosi dengan indikatorsaya merasa bangga anak saya bersekolah disinimemperoleh nilai rata-rata 3,53 dengan kriteriajawaban tinggi. Hal ini membuktikan orang tuamerasa puas dan bangga anaknya dapat bersekolahdi TK Perguruan Kristen Methodist Indonesia.

Indikator lingkungan yang bersih mendapatnilai rata-rata 3,56 dengan kriteria jawaban tinggi.Hal ini menunjukkan orang tua merasa lingkungansekolah tempat anaknya bersih dan aman untukanak-anaknya. Indikator saya merasa puas dengankamar mandi sekolah mendapat nilai rata-rata 3,52dengan kriteria jawaban tinggi. Hal ini karena kamarmandi disediakan bagi perempuan dan laki-lakikebersihannya perlu ditingkatkan lagi agar selalubersih agar orang tua atau anak-anak yangmenggunakan merasa nyaman. Dari segi dimensiharga dengan indikator biaya admintrasi sekolahyang ditetapkan relatif lebih murah dibandingkandengan sekolah lain mendapat nilai rata-rata 3,56dengan kriteria jawaban tinggi. Hal ini membuktikanorang tua tidak keberatan saat mengeluarkan biayaadministrasi saat akan menyekolahkan anaknya diTK Perguruan Kristen Methodist Indonesia.

Indikator tentang uang sekolah yangditetapkan relatif lebih terjangkau mendapat nilairata-rata 3,88 dengan kriteria jawaban tinggi. Hal inimembuktikan orang tua tidak merasa puas dan tidakmerasa rugi dengan ketetapan biaya sekolah dilihatdari fasilitas serta pelayanan yang diterima. Dilihatdari indikator saya merasa uang administrasi(Misalnya uang pembangunan) lebih terjangkaudibandingkan sekolah lain mendapat nilai rata-rata3,57 dengan kriteria jawaban tinggi. Hal inimenunjukkan orang tua tidak merasa keberatanmengeluakan uang untuk keperluan perlengkapanatau peralatan anaknya selama bersekolah. Dilihatdari dimensi biaya dan kemudahan dengan indikatorsaya merasa pendidikan yang diterima anak sayasesuai dengan biaya yang telah di tetapkan mendapat

nilai rata-rata 3,95 dengan kriteria jawaban tinggi.Hal ini berarti orang tua merasa puas denganpendidikan yang diberikan kepada anak-anaknya.

Dari indikator orang tua merasa fasilitas yangdisedikan sesuai dengan biaya ditetapkan misalnyapendaftaran sekolah memperoleh nilai rata-rata 3,54dengan kriteria jawaban tinggi. Dilihat dari indikatorproses pembayaran uang pembangunan mendapatnilai rata-rata 3,83 dengan kriteria jawaban tinggi.Hal ini menunjukkan saat pembayaran semuaberjalan dengan lancar dan orang tua merasa puasakan kinerja guru saat pembayaran berlangsung.Indikator saya merasa pembayaran SPP cukupmudah mendapat nilai rata-rata 3,92 dengan kriteriajawaban tinggi. Hal ini menunjukkan saat orang tuamembayar SPP anaknya, orang tua dilayani sebaikmungkin dan prosesnya mudah dan berjalan denganlancar setiap bulannya. Dari segi indikator orang tuacukup mudah dalam meminta izin apabila anaknyatidak dapat hadir mendapat nilai rata-rata 4,01dengan kriteria jawaban tinggi. Hal ini menunjukkanorang tua tidak ada kendala saat meminta izin.

b. Deskriptif Kuantitatif1) Regresi Linier Berganda

Untuk menganalisa X1 dan X2 terhadap Ymaka dengan bantuan program IBM SPSS Statisticsver 19.0, didapatkan hasil regresi sebagai berikut:

Tabel 3Analisis Regresi Linier Berganda

Model

Unstandardized CoefficientsStandardizedCoefficients

B Std. Error Beta1 (Constant) ,919 4,284

Fasilitas ,662 ,098 ,586

Kualitas jasa ,280 ,102 ,238

Sumber : Hasil pengolahan data dengan InstrumenIBM SPSS Statistics versi 19.0

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilairegresi Ŷ = 0,919 + 0,662X1 + 0,280X2, artinyaterdapat pengaruh positif antara variabel bebasfasilitas (X1) dan kualitas jasa (X2) terhadapkepuasan orang tua murid (Y) pada TK PerguruanKristen Methodist Indonesia Pematangsiantar.

2) Koefisien Korelasi dan KoefisienDeterminasi

Berikut ini hasil uji koefisien korelasi dankoefisien determinasi secara simultan antara variabelbebas fasilitas (X1) dan kualitas jasa (X2) terhadapvariabel terikat kepuasan orang tua murid (Y).Dengan bantuan IBM SPSS Statistics ver 19.0,didapatkan hasil penghitungan sebagai berikut:

Tabel 4Koefisien Korelasi dan Koefisien determinasi

Model R R SquareAdjustedR Square

Std. Error of theEstimate

1 ,787 ,619 ,614 4,19423

Sumber : Hasil pengolahan data dengan InstrumenIBM SPSS Statistics versi 19.0

Page 31: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 31

Dari hasil output tabel di atas diperoleh nilai r= 0,787 yang artinya terdapat hubungan yang kuatantara fasilitas, kualitas jasa dan kepuasan orang tuamurid pada TK Perguruan Kristen MethodistIndonesia Pematangsiantar. Kemudian diperolehnilai koefisien determinasi = 0,619, artinya tinggirendahnya kepuasan orang tua murid dapatdijelaskan sebesar 61,9% oleh fasilitas dan kualitasjasa selebihnya 38,1% dijelaskan oleh faktor-faktorlain yang tidak dijelaskan dalam penelitian iniseperti brand image, komunikasi, profesionalismeguru.

3) Uji Hipotesis (Uji t)Uji t digunakan untuk menguji pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat secarasimultan maupun parsial. Untuk menguji hasilperhitungan regresi dapat dilakukan pembuktianhipotesis untuk mengetahui apakah variabel bebasmempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabelterikat secara parsial.

Tabel 5Hasil Uji Parsial (Uji t)

Model t Sig.1 (Constant) ,214 ,831

Fasilitas 6,760 ,000

Kualitas jasa 2,751 ,007

Sumber : Hasil pengolahan data instrumen denganIBM SPSS Statistics ver 19.0

Berdasarkan hasil output di atas dapat dilihatpada fasilitas diperoleh thitung sebesar 6,760sedangkan ttabel pada tingkat kepercayaan 95%adalah sebesar 1,978. Oleh karena thitung > ttabel

(6,760 >1,978) atau dengan taraf signifikansi 0,000lebih kecil dari alpha 0,05 maka H0 ditolak, artinyafasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadapkepuasan orang tua murid pada TK PerguruanKristen Methodist Indonesia Pematangsiantar.

Sedangkan hasil output pada variabel kualitasjasa diperoleh thitung sebesar 2,751 sedangkan padattabel pada tingkat kepercayaan 95% adalah sebesar1,978. Oleh karena thitung > ttabel (2,751>1,978) ataudengan taraf signifikansi 0,007 lebih kecil dari alpha0,05 maka H0 ditolak, artinya kualitas jasaberpengaruh positif dan signifikan terhadapkepuasan orang tua murid di TK Perguruan KristenMethodist Indonesia Pematangsiantar.

4) Uji hipotesis dengan (Uji F)Uji F digunakan untuk menguji pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat secarabersama-sama atau keseluruhan. Untuk mengujihasil penghitungan regresi dapat dilakukanpembuktian hipotesis untuk mengetahui apakahvariabel bebas mempuyai pengaruh atau tidakterhadap variabel terikat secara bersama-sama.

Dengan menggunakan bantuan program IBMSPSS Statistics ver 19.0, didapatkan hasilperhitungan Fhitung sebagai berikut:

Tabel 6Hasil Uji Simultan (Uji F)

ModelSum ofSquares Df F Sig.

1 Regression 3778,10 2 107,384 ,000

Residual 2322,09 132

Total 6100,19 134

Sumber : Hasil pengolahan data dengan InstrumenIBM SPSS Statistics versi 19.0

Dari hasil output tabel di atas Fhitung sebesar107,384. Dengan menggunakan tingkat kepercayaansebesar 95%, ∝ = 5%, df 1 = 2 dan df 2 = 132, makadidapat Ftabel (0,05 : 2 vs 132) adalah sebesar 3,06.Oleh karena Fhitung > Ftabel (107,384 > 3,06) ataudengan taraf signifikansinya 0,000 lebih kecil darialpha 0,05 maka H0 ditolak, artinya fasilitas dankualitas jasa berpengaruh positif terhadap kepuasanorang tua murid pada TK Perguruan KristenMethodist Indonesia Pematangsiantar secarasimultan atau bersama-sama.

2. EVALUASIa. Fasilitas di TK Perguruan Kristen Methodist

Indonesia PematangsiantarBerdasarkan hasil rekapitulasi jawaban

responden mengenai fasilitas pada TK PerguruanKristen Methodist Indonesia Pematangsiantarsudahbaik dengan nilai rata-rata 3,74. Akan tetapiada beberapa dimensi yang memperoleh nilaidibawah rata-rata.

Beberapa dimensi tersebut adalah fasilitasprimer dengan indikator buku pelajaran dengan nilairata-rata 3,44 yang dianggap tidak sesuai dengantingkatan usianya. Hal ini sebaiknya guru-guruberupaya mencari buku pelajaran yang sesuaidengan tingkatan anak usia dini. Papan tulis dengannilai 3,64. Hal ini sebaiknya papan tulis selaludibersihkan agar tampak bersih sehinggamenjelaskan di papan tulis, tulisannya jelas dandimengerti. Ruang permainan dengan nilai 3,61. Halini disebabkan ruang permainan yang jarang dipakaidan permainannya banyak tidak berfungsi, sebaiknyadilakukan perbaikan dan membeli permainan yangbaru agar anak-anak bisa bermain.

Buku tulis mendapat nilai 3,67. Hal inisebaiknya buku tulis yang disediakan sesuai dengankebutuhan anak usia dini. Kursi mendapat nilai rata-rata 3,49. Sebaiknya kursi yang sudah tidak nyamanatau rusak diganti dengan yang baru. Dari segidimensi fasilitas sekunder, alat peraga yang menarikmendapat nilai rata-rata sebesar 3,54. Kelengkapanalat peraga mendapat nilai 3,63. Sebaiknya alat-alatperaga ditambah lagi dan dibuat semenarik mungkin.

b. Kualitas Jasa di TK Perguruan KristenMethodist Indonesia Pematangsiantar

Kualitas jasa yang baik sangat penting bagikelangsungan suatu perusahaan, sehingga sangatperlu diperhatikan cara melayani yang baik dalampenyampaian kualitas jasa tersebut agar pelanggandapat merasa senang dan puas akan setiap pelayanan

Page 32: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 32

yang diberikan. Oleh karena itu, kualitas jasa di TKPerguruan Kristen Methodist IndonesiaPematangsiantar harus ditingkatkan lagi agarkelangsungan sekolah dapat terjamin dan orang tuaselalu mempercayakan anaknya bersekolah di TKPerguruan Kristen Methodist Indonesia.

Berdasarkan hasil dari rekapitulasi jawabanresponden mengenai kualitas jasa pada TKPerguruan Kristen Methodist IndonesiaPematangsiantar sudah tergolong baik dengan rata-rata nilai 3,68. Akan tetapi, terdapat beberapadimensi yang berada dibawah nilai rata-ratasehingga masih perlu dibenahi dan lebihditingkatkan.

Dimensi tersebut diantaranya ialah berwujuddengan indikator kondisi ruang tunggu orang tuasudah memadai mendapat nilai 3,41. Hal ini karenatiadanya ruangan tunggu khusus bagi orang tua,tetapi ada tempat duduk di lapangan sekolah untukmenunggu anak-anak. Sebaiknya TK PerguruanKristen Methodist Indonesia menambah tempatduduk yang ada di lapangan sehingga orang tuadapat duduk dan menunggu anak-anaknya. Kondisiruangan aula kebaktian yang memadai mendapatnilai rata-rata 3,59. Sebaiknya ruangan aulakebaktian selalu dibersihkan dan AC dan kipas angindiperbanyak agar ketika berada di dalam orang tuadan anak-anak dapat merasa nyaman.

Penampilan guru-guru mendapat nilai 3,43.Sebaiknya guru-guru selalu berpakaian yang samasesuai yang telah ditentukan dan dapat terlihat rapisetiap hari. Dari segi dimensi keandalan denganindikator guru-guru TK Perguruan KristenMethodist Indonesia berperilaku baik mendapat nilairata-rata 3,54. Hal ini sebaiknya guru-guru selaluberupaya menjadi teladan yang baik dalamberperilaku. Dari dimensi ketanggapan denganindikator guru-guru merespon dengan cepatmendapat nilai 3,55. Hal ini disebabkan karenaterbatasnya waktu memerlukan waktu berpikir danmenjadikankan sebagai pertimbangan apa yangdiinginkan dan diharapkan orang tua sehingga dalammerespon lebih lambat. Hal ini sebaiknya guru dapatmemprioritaskan orang tua sehingga orang tua tudakmerasa kecewa.

Orang tua selalu dibantu guru-guru mendapatnilai 3,61. Hal ini disebabkan karena terbatasnyawaktu yang ada dan banyaknya pekerjaan lain guru-guru di sekolah. Hal ini sebaiknya guru-guru dapatmengatur waktu sebaik mungkin agar orang tuadapat dilayani dengan baik. Pengetahuan guru-guruTK Perguruan Kristen Methodist Indonesia sudahbaik tetapi nilai rata-rata yang didapatkan sebesar3,60. Sebaiknya guru-guru diberikan pelatihan sertaselalu dibimbing dan mengikuti workshop atauseminar yang menambah pengetahuannya. Dariindikator informasi yang disampaikan jelasmendapat nilai rata-rata 3,64.

c. Kepuasan Orang Tua Murid TK PerguruanKristen Methodist Indonesia Pematangsiantar

Berdasarkan hasil rekapitulasi jawabanresponden terkait dengan kepuasan orang tua murid

sudah tergolong tinggi dengan mendapat nilai rata-rata sebesar 3,70. Tetapi masih terdapat beberapadimensi yang memperoleh hasil kurang dari nilairata-rata tersebut sehingga masih diperlukanpeningkatan serta perbaikan. Dari dimensi kualitasproduk dengan indikator saya merasa puas akanpendidikan yang diberikan anak saya mendapat nilairata-rata 3,63.

Dari indikator tentang materi pembelajaranmendapat nilai sebesar 3,63. Sebaiknya setiappembelajaran yang diberikan disesuaikan dengankurikulum yang berlaku dan tema pembelajarannyadan anak-anak diajari dengan menggunakan teknikpembelajaran yang lebih mudah dimengerti anak-anak. Dari dimensi kualitas pelayanan denganindikator saya merasa puas dengan pelayanan guru-guru mendapat hasil rata-rata 3,68. Hal ini sebaiknyaguru harus selalu berperilaku baik dan sopan agarorang tua merasa senang saat dilayani guru. Dariindikator guru-guru merasa sabar dalam menghadapianak-anak mendapat nilai 3,64. Sebaiknya guru-guruselalu dibimbing dan diberi arahan agar selalu dapatbersikap baik dalam melayani orang tua dan selaludapat sabar menghadapai anak-anak.

Dimensi faktor emosi dari indikator sayamerasa bangga anak saya bersekolah di TKPerguruan Kristen Methodist Indonesia mendapatnilai rata-rata 3,53, tetapi terkadang apabila adaanak-anak yang tidak berprestasi atau kurang dalamhal belajar menjadikan orang tua merasa kecewa danmenganggap guru-guru pilih kasih dan tidakperhatian kepada anak-anak. Sebaiknya guru-gurumemberikan penjelasan yang jelas kepada orang tuadan membantu memberikan solusi agar orang tuatidak salah paham dan tidak merasa kecewa.Lingkungan sekolah yang bersih mendapat nilai3,56. Sebaiknya TK Perguruan Kristen MethodistIndonesia berupaya meningkatkan sistem pelayananyang diberikan, pendidikannya serta kebersihansekolah selalu dibersihkan agar orang tua maupunanak-anak merasa nyaman di TK Perguruan KristenMethodist Indonesia dengan adanya pegawai bagiankebersihan yang bertugas membuang dan menyapusetiap sampah yang ada dilingkungan sekolah.

Kebersihan kamar mandi TK PerguruanKristen Methodist Indonesia mendapat nilai rata-rata3,52. Hal ini karena pengguna kamar mandi selainorang tua murid, anak-anak TK Perguruan KristenMethodist Indonesia juga menggunakannya.Sebaiknya kamar mandi selalu dibersihkan olehpegawai bagian kebersihan sehingga ketika orangtua maupun anak-anak yang menggunakan dapatmerasa nyaman. Dari segi dimensi harga, denganindikator biaya administrasi misalnya uangpendaftaran sekolah yang ditetapkan relatif lebihmurah dibandingkan sekolah lain mendapat nilai3,56. Indikator saya merasa uang administrasimisalnya uang pembangunan lebih terjangkaudibandingkan sekolah lain mendapat nilai rata-rata3,57. Sebaiknya setiap fasilitas yang diberikan dankualitas jasa ditingkatkan lagi atau ditambah lagiagar orang tua tidak merasa kecewa menyekolahkan

Page 33: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 33

anaknya di TK Perguruan Kristen MethodistIndonesia.

Dari segi dimensi biaya dan kemudahandengan indikator tentang kepuasan fasilitas yangdisediakan mendapat nilai rata-rata 3,54. Sebaiknyasetiap fasilitas yang disediakan di sekolah TKPerguruan Kristen Methodist Indonesia ditingkatkanlagi dan disesuaikan dengan anak-anak. Hal ini agarorang tua merasa puas dan anak-anak merasanyaman untuk bersekolah di TK Perguruan KristenMethodist Indonesia dan merasa fasiltas yangdisediakan sekolah sesuai dengan biaya yangditetapkan sekolah.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Hasil analisis regresi adalah Ŷ = 0,919 + 0,662X1

+ 0,280X2, artinya terdapat pengaruh positifantara variabel bebas fasilitas (X1) dan kualitasjasa (X2) terhadap kepuasan orang tua murid (Y)pada TK Perguruan Kristen Methodist IndonesiaPematangsiantar.

b. Melalui analisa koefisien korelasi dan koefisiendeterminasi dengan menggunakan programaplikasi SPSS diperoleh nilai r = 0,787 yangartinya terdapat hubungan yang kuat dan positifantara fasilitas, kualitas jasa dan kepuasan orangtua murid pada TK Perguruan Kristen MethodistIndonesia Pematangsiantar. Kemudian diperolehnilai koefisien determinasi = 0,619, artinya tinggirendahnya kepuasan orang tua murid dapatdijelaskan sebesar 61,9% oleh fasilitas dankualitas jasa selebihnya 38,1% dijelaskan olehfaktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalampenelitian ini.

c. Dari hasil Uji F, diperoleh taraf signifikansinya0,000 lebih kecil dari alpha 0,05 maka H0

ditolak, artinya fasilitas dan kualitas jasaberpengaruh positif terhadap kepuasan orang tuamurid pada TK Perguruan Kristen MethodistIndonesia Pematangsiantar secara simultan.

d. Melalui hasil Uji t dapat dilihat bahwa tarafsignifikansi 0,000 lebih kecil dari alpha 0,05maka H0 ditolak, artinya fasilitas berpengaruhpositif dan signifikan terhadap kepuasan orangtua murid pada TK Perguruan Kristen MethodistIndonesia Pematangsiantar. Sedangkan hasiloutput pada variabel kualitas jasa, tarafsignifikansi 0,007 lebih kecil dari alpha 0,05maka H0 ditolak, artinya kualitas jasaberpengaruh positif dan signifikan terhadapkepuasan orang tua murid di TK PerguruanKristen Methodist Indonesia Pematangsiantar.

2. Sarane. Agar fasilitas TK Perguruan Kristen Methodist

Indonesia memadai, maka dari segi dimensifasilitas primer dengan indikator buku pelajarandisesuaikan dengan tingkatan usianya melaluiguru-guru diupayakan untuk mencari bukupelajaran yang isi pembelajarannya sesuaidengan kurikulum yang berlaku sertakemampuan anak-anak dan tingkatan usianya.

f. Agar kualitas jasa dapat meningkat, maka darisegi dimensi berwujud diperlukan peningkatanagar lingkungan sekolah selalu bersih melaluiadanya petugas kebersihan yang selalumembersihkan lingkungan sekolah dan guru-guru juga bekerja sama utuk menjaga danmengajarkan anak-anak kedisiplinan untukmembuang sampah pada tempatnya serta guru-guru atau pihak sekolah menghimbau orang tuamurid untuk menjaga lingkungan sekolahbersama-sama.

g. Penulis menyarankan agar pada penelitianselanjutnya agar dapat memasukkan lebih banyakvariabel penelitian lain yang tidak dibahas padapenelitian ini seperti brand image, komunikasi,profesionalisme guru.

E. DAFTAR PUSTAKA

Andang. 2014. Manajemen dan KepemimpinanKepala Sekolah. Yogyakarta : AR-RUZZMedia.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar EvaluasiPendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. KamusBesar Bahasa Indonesia. Jakarta : BalaiPustaka.

Hapidin, dkk. 2013. Manajemen Pendidikan TK.Tanggerang : Universitas Terbuka.

Husaini, Usman. 2006. Manajemen Teori, Praktikdan Riset Pendidikan. Jakarta: BumiAksara

Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran.Jakarta: Prenhallindo.

Lupiyoadi, Rambat A dan Hamdani. 2001.Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta:Salemba Empat. Jakarta.

………. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa.Jakarta: Salemba Empat. Jakarta.

Nasution, M.N. 2004. Manajemen Jasa Terpadu.Bogor : Ghalia Indonesia.

Robbins, Stephen dan Mary Coulter. 2007.Manajemen, Edisi kedelapan. Klaten : PT.Macanan.

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta:Kencana Prenada Media Group.

Sutikno, Sobry. 2012. Manajemen Pendidikan.Lombok : Tim Holistica.

Terry, George dan Leslie W. Rue. 2005. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta : PT. BumiAksara.

Tjiptono, Fandy. 2006. Manajemen Jasa, EdisiKeempat. Yogyakarta: Andi.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20Tahun 2003 Tentang Sistem PendidikanNasional.

Page 34: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 34

PERANAN PERIKLANAN DAN PERSONAL SELLING TERHADAP VOLUMEPENJUALAN PADA PT. RADIO CITRA ANAK SIANTAR (CAS) 89,4 FM

PEMATANGSIANTAR

Oleh:Ratna Sari

S1 ManajemenDarwin Lie, Marisi Butarbutar, Efendi

Abstrak

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kepustakaan dan lapangan. Tekhnik analisa yang digunakandalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, deskriptif kuantitatif dan analisis komparatif.Berdasarkan analisis trend periklanan diperoleh hasil perhitungan Y’ = 112.065.8 + 2,48X. Artinya periklananberbanding positif dalam meningkatkan volume penjualan pada PT. Radio Citra Anak Siantar Pematangsiantar,dimana ketika X dinaikkan satu satuan diramalkan meningkatkan penjualan sebesar 2,48X.

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi yang dilakukan bahwa iklan dan personal selling berperan dalammeningkatkan volume penjualan PT. Radio Citra Anak Siantar Pematangsiantar. Akan tetapi, terjadi penurunanhal ini diakibatkan PT. Radio Citra Anak Siantar Pematangsiantar mengurangi biaya periklanan dan personalselling.

Kata kunci: Periklanan, Personal Selling dan Volume Penjualan

Abstract

The design of this research literature and field research. Analysis techniques used in this research isdescriptive and qualitative analysis, quantitative descriptive and comparative analysis. Based on trend analysis,sales volume, the result of calculation Y' = 121.000 + 8.200X, meaning that the sales volume is forecast toincrease by 2,48 quarterly.

Based on the analysis and evaluation of advertising and personal selling that play a role in increasingthe volume of sales PT. Radio Citra Anak Siantar Pematangsiantar. However, this caused a decline in PT. RadioCitra Anak Siantar Pematangsiantar reduce the cost of advertising and personal selling.

Keywords: Advertising, Personal Selling and Sales Volume

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahDengan kemajuan teknologi komunikasi

yang semakin canggih, dapat membantu kita dalamberkomunikasi maupun memperoleh informasidengan cepat. Hal ini, mengakibatkan persaingan diantara berbagai perusahaan semakin ketat.

PT. Radio Citra Anak Siantar (CAS) 89,4FM Pematangsiantar adalah perusahaan yangbergerak di bidang pelayanan jasa. PT. Radio CitraAnak Siantar (CAS) 89,4 FM Pematangsiantardituntut untuk dapat memenuhi keinginan dari parapendengarnya dan harus mengetahui apa yangmenjadi harapan dari pendengar dan bagaimanapendapat pendengar tentang kinerja perusahaanyang pada akhirnya dapat digunakan untukmenjaring peminat pemasang iklan pada PT. RadioCitra Anak Siantar.

PT. Radio Citra Anak SiantarPematangsiantar melakukan kegiatan periklanandan personal selling. Adapun iklan yang digunakanmelalui media cetak dalam bentuk spanduk, brosur,surat kabar. Untuk media luar ruang PT. Radio CASmenggunakan bilboard. Sedangkan untuk mediaelektronik yaitu radio, yang bertujuan untukmemperkenalkan produk pada konsumen. Adapun

bentuk personall selling yang dilakukan PT. RadioCitra Anak Siantar yaitu field selling dan retailselling. Field selling merupakan kegiatan pemasaranyang dilakukan oleh perusahaan dengan mendatangikonsumen dari perusahaan ke perusahaan dan retailselling yaitu tenaga penjual yang melakukanpenjualannya dengan melayani konsumen yangdatang keperusahaan.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran periklanan, personal

selling dan volume penjualan pada PT. RadioCitra Anak Siantar Pematangsiantar.

b. Bagaimana peranan periklanan dan personalselling terhadap volume penjualan pada PT.Radio Citra Anak Siantar Pematangsiantar?

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran periklanan,

personal selling dan volume penjualan pada PT.Radio Citra Anak Siantar Pematangsiantar.

b. Untuk mengetahui peranan periklanan danpersonal selling terhadap volume penjualanpada PT. Radio Citra Anak SiantarPematangsiantar.

Page 35: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 35

4. Metode PenelitianAdapun Desain penelitian yang digunakan

dalam penulisan ini adalah Penelitian Kepustakaan(Library Research) dan Penelitian Lapangan (FieldResearch). Teknik pengumpulan data yangdilakukan penulis dalam penelitian ini adalahberupa Kuesioner, Wawancara danDokumentasi.observasi. Adapun jenis data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah jenis datakualitatif dan data kuantitatif. Hasil data yangdiperoleh akan dianalisis secara deskriptif baikbersifat kualitatif dan kuantitatif, komparatif.

B. LANDASAN TEORI1. Manajemen dan Manajemen

PemasaranMenurut Kotler dan Kevin (2007:6),

mengatakan bahwa pemasaran adalah sebuah senidan ilmu memilih pasar sasaran, mendapatkan,menjaga, dan menumbuhkan pelanggan denganmenciptakan, menyerahkan danmengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

Manajemen pemasaran adalah prosesperencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuanharga, promosi dan distribusi barang, jasa dangagasan untuk menciptakan pertukaran kelompoksasaran untuk memenuhi tujuan pelanggan danorganisasi, Tjiptono (2008:16). Menurut Kotler danGary (2001:18) manajemen pemasaran adalahanalisis, perencanaan, implementasi danpengendalian dari program-program yang dirancanguntuk menciptakan, membangun, dan memeliharapertukaran yang menguntungkan dengan pembeliansasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

Sedangkan menurut Swastha (2006:349),menyatakan bahwa promosi merupakan arusinformasi atau persuasi satu arah yang dibuat untukmengarahkan seseorang atas organisasi kepadatindakan yang menciptakan pertukaran dalampemasaran.

2. PeriklananPeriklanan menurut Kotler dan Kevin

(2007:658), adalah segala bentuk persentasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang atau jasa olehsponsor tertentu yang harus dibayar. Sedangkanmenurut Tjiptono (2008:225), berpendapat bahwaiklan merupakan salah satu bentuk promosi yangpaling banyak digunakan perusahaan dalammempromosikan produknya.

Sedangkan menurut Kotler (2005:278),tujuan iklan digolongkan menurut apakahsasarannya untuk menginformasikan, membujuk,mengingatkan atau memperkuat. Tujuan tersebutdiantaranya adalah sebagai berikut:a. Iklan Informatif (Informative Advertising)

Iklan yang dimaksudkan untuk menciptakankesadaran dan pengetahuan tentang produk baruatau ciri baru produk yang sudah ada.

b. Iklan Persuasif (Persuasive Advertising)Iklan yang dimaksudkan untuk menciptakankesukaan, preferensi, keyakinan dan pembeliansuatu produk atau jasa.

c. Iklan Pengingat (Reminding Advertising)Iklan yang dimaksudkan untuk merangsangpembelian produk dan jasa kembali.

d. Iklan Penguatan (Reintforcement Advertising)Iklan yang dimaksudkan untuk meyakinkanpembeli sekarang bahwa mereka telahmelakukan pilihan yang tepat.

Selain memiliki tujuan, iklan juga terbagiatas beberapa jenis. Menurut Larreche (2000:75),bahwa jenis-jenis iklan terdiri dari beberapa halseperti berikut:a. Iklan Merek (brand advertising) membantu

meningkatkan penjualan merek denganmendorong konsumen untuk beralih dari merek-merek pesaing, meningkatkan konsumsi diantarapengguna sekarang, menarik non pengguna darijenis produk, dan mempertahankan penjualanpara pengguna sekarang.

b. Iklan Kerjasama (cooperative advertising) yaituupaya gabungan yang dilakukan perusahaanmanufaktur dan pengecer untuk menjual produktertentu.

c. Iklan Korporasi (institusional) (corporate-institusional-advertising) berbeda dari iklanproduk dalam hal tujuan, yaitu untuk memberimanfaat pada perusahaan.

Media iklan atau alat periklanan merupakansarana untuk melakukan kegiatan periklanan.Menurut Tjiptono (2008:243), media atau alatperiklanan dalam melakukan promosi adalahsebagai berikut:a. Media Cetak , yaitu media yang statis dan

mengutamakan pesan-pesan dengan sejumlahkata, gambar, atau foto, baik dalam tata warnamaupun hitam putih.

b. Media Elektronik yaitu, media dengan teknologielektronik dan hanya bisa digunakan apabila adajasa tranmisi siaran.

c. Media Luar Ruang, yaitu media iklan biasanyaberukuran besar yang dipasang ditempat-tempatkhusus lainnya.

Ada tujuh faktor yang harusdipertimbangkan dalam memilih media yaitusebagai berikuta. Customer/Target Market, yaitu media yang

diseleksi harus benar-benar mampu mencapaitarget market dari segi “who” dan “where”.

b. Effectivenesss, yaitu setiap media memeilikikekhasannya sendiri yang menjadikan merekasangat efektif untuk jenis produk / iklan tertentu.

c. Competition, yaitu dalam beriklan, posisi dipasar hendaknya diperhatikan siapa pesaingyang kuat dan siapa pesaing yang potensial.

d. Budget dan Cost Per thousand, yaitu biayapenyampaian iklan per seribu individu ataurumah tangga yang dijangkaunya.

e. Reach, Frequency, Continuity, dan Impact, yaitureach adalah jumlah individu atau rumah yangmenyaksikan jadwal media dalam periodetertentu, umumnya dalam bentuk persentase.Frekuensi adalah angka rata-rataberapa kaliseseorang menyaksikan suatu iklan yang sama.Continuity berkaitan dengan frekuensi

Page 36: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 36

munculnya suatu media. Contoh: surat kabarkompas kontinuitas terbitnya setiap hari. Impactsetiap media berbeda-beda tergantung jangkauanyang dimiliki media tersebut.

f. Flexibility, yaitu media surat kabar jauh lebihfleksibel daripada majalah.

g. Sales Pattern, yaitu intensitas periklanan harusdisesuaikan dengan sales pattern suatu produk.

3. Personal SellingPersonal selling atau penjualan pribadi

merupakan sebuah proses penjualan yang dilakukantenaga penjual dengan calon pembeli gunamelakukan penawaran dan penjelasan mengenaiproduk secara langung. Personal selling adalah alatyang paling efektif, biaya pada tahap prosespembelian lebih lanjut, terutama dalam membangunpreferensi keyakinan dan tindakan pembeli.Menurut Lovelock dan Wright (2010:207), personalselling merupakan hubungan interpersonal dimanaberbagai upaya dikerahkan untuk mendidikpelanggan dan mendorong pemilihan merek atauproduk tertentu. tugas dari personall selling adalah:a. Mencari Calon Pembeli (Prospecting)

Personal selling setuju untuk mencari pelangganbisnis baru yang kemudian dijadikan sebagaipelanggan bisnis potensi al bagi perusahaan.

b. Komunikasi (Communication)Personal selling memberikan informasi yangdibutuhkan oleh pelanggan bisnis tentangproduk yang dan tepat.

c. Penjualan (Selling)Personal selling harus tahu seni menjual,mendekati pelanggan bsnis sasaran,mempersentasikan produk, menjawab kebertan-keberatan, dan menutup penjualan.

d. Mengumpulkan Informasi (InformationGathering)Personal selling melakukan riset pasar sehinggamendapatkan informasi tentang pelanggan bisnisdan keadaan pasar serta membuat laporankunjungan baik yang akan dilakukan maupunyang telah dilakukan.

e. Pelayanan (Service)Personal selling melakukan pelayanan kepadapelanggan bisnis, dan mengkomunikasikanmasalah dengan bisnis.

Menurut Stanton (2004:55), proses yangharus disiapkan dalam melaksanakan personalselling sebagai berikut:a. Persiapan Sebelum Penjualan

Pertama perusahaan harus mempersiapkan parawiraniaga, usaha ini dilakukan denganmemberikan pengertian kepada wiraniagatentang informasi produk yang akan merekajual, pasar yang akan dituju, keadaan pesaing,prinsip-prinsip salesmanship dan pengetahuan-pengetahuan lain yang berhubungan denganpenjualan.

b. Pendekatan Kepada Individusebelum melakukan penjualan maka wiraniagaperlu mempelajari individu atau perusahaanyang diharapkan menjadi pembeli, hal-hal yang

perlu dipelajari adalah kebiasaan pembeli,kesukaan selera konsumen, dan reaksi konsumenterhadap produk perusahaan yang merekatawarkan.

c. Melakukan PenjualanPenjualan yang dilakukan bermula dari suatuusaha para wiraniaga atau penjual untukmemikat konsumen, kemudian diusahakan untukmengetahui keinginan konsumen danselanjutnya diikuti dengan penjualan produkmilik perusahaan.

d. Pelayanan Setelah PenjualanKegiatan penjualan tidak berakhir pada saatpesanan pembelian dipenuhi tetapi masih perludilanjutkan dengan pelayanan kepada mereka.biasanya kegiatan ini dilakukan untuk penjualanbarang-barang atau produk. Beberapa pelayananyang bisa diberikan oleh perusahaan yaitu:1) Pemberian garansi2) Latihan tenaga-tenaga operasi dan cara

penjualannya3) Mengatasi berbagai macam keluhan atau

pertanggungjawaban yang kurang baik daripembelian

Bentuk personal selling merupakan bentukpromosi yang secara langsung berhadapan dengankonsumen, sehingga secara langsung pula dapatmengetahui keinginan, dan perilaku konsumen.Menurut Saladin (2003:163), beberapa bentukpersonal selling yaitu sebagai berikut:a. Field Selling, yaitu tenaga penjual yang

melakukan penjualan diluar perusahaandengan mendatangi konsumen dari rumahkerumah atau dari perusahaan ke perusahaanlainnya. Field selling meliputi sebagai berikut:1) Penjual Langsung, yaitu penjualan yang

dilakukan dari ke rumah untukmenjalankan barang jualannya.

2) Penjualan Otomatis, yaitu penjualan yangdilakukan dengan menggunakan mesinyang telah dipasang secara otomatis yangselalu memberikan pelayanan 24 jam.

b. Retail Selling, yaitu tenaga penjual yangmelakukan penjualannya dengan melayanikonsumen yang datang keperusahaan.

c. Excecutive Selling, yaitu hubungan yangdilakukan oleh pemimpin perusahaan denganpemimpin perusahaan lainnya denganpemerintah dengan tujuan melakukanpenjualan.

4. Volume PenjualanVolume penjualan merupakan hasil akhir

yang dicapai perusahaan dari penjual produk yangdilakukan oleh salesman dan tenaga penjual lainnya.Volume penjualan dihitung berdasarkan target yangdiasumsikan dengan realisasi yang dicapai. Volumepenjualan tidak memisahkan secara tunai maupunkredit, tetapi dihitung secara keseluruhan dari totalyang dicapai. Maka kalau volume penjualanmeningkat dan biaya distribusi menurun makatingkat pencapaian laba perusahaan meningkat.Tetapi sebaliknya bila volume penjualan menurun

Page 37: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 37

maka pencapain laba perusahaan menurun.Menurut Abdullah dalam Irman (2004:32), volumepenjualan adalah jumlah penjualan yang ingindicapai oleh suatu perusahaan dalam suatu jangkawaktu tertentu. faktor-faktor yang mempengaruhipenjualan yaitu:a. Produsen

Pihak produsen mempengaruhi penjualan yaitudalam menghasilkan barang dan menetukanharga diantaranya biaya bahan baku, biayatenaga kerja dan harga.

b. KonsumenPihak konsumen dapat mempengaruhi penjualanyaitu karena hal-hal sebagai berikut:1) Daya Beli

Daya beli mempengaruhi penjualan yaitukarena apabila daya beli konsumenmeningkat maka penjualan juga meningkat.Akan tetapi kenaikan daya beli akanmenyebabkan perusahaan akan menaikanharga barang-barang produksinya karenatenaga kerja perusahaan meminta kenaikanupah. Sedangkan apabila daya belikonsumen menurun, maka penjualan akanmenaikan. Hal ini disebabkan harga tidaksebanding dengan biaya yang telahdikeluarkan oleh perusahaan.

2) Selera KonsumenPerubahan selera konsumen dapatmempengaruhi penjualan karena apabilakonsumen berubah kemungkinan konsumentersebut akan pindah kepada produk lainakibat penjualan menurun.

3) Faktor-faktor Produsen dan KonsumenFaktor-faktor diluar produsen dankonsumen yang mempengaruhi penjualanadalah:a) Adanya peraturan pemerintah yang

menyangkut perdagangan, perpajakan,kebijakan moneter dan sebagainya.

b) Peranan pedagang besar, misalnyamenimbun barang dalam waktu tertentusehingga mempengaruhi penjualan.

5. Peranan Periklanan dan PersonalSelling terhadap Penjualan

Secara umum iklan bertujuan untukmeningkatkan penjualan yang menguntungkan.Menurut Kotler dan Gary (2008:151), tujuanperiklanan adalah tugas komunikasi tertentu yangdicapai dengan pemirsa sasaran tertentu selamaperiode waktu tertentu. Dalam hal ini kegiatanperiklanan mengkomunikasikan produk yangdihasilkan perusahaan. Periklanan dapat membujuk,mengingatkan bahkan memperkuat calon konsumenatas produk yang ditawarkan.

Menurut Lovelock dan Wright (2010:207),personal selling merupakan hubungan interpersonaldimana berbagai upaya dikerahkan untuk mendidikpelanggan dan mendorong pemilihan merek atauproduk tertentu. Dalam hal ini peran personalselling sangat dibutuhkan perusahaan. Tenagapenjual beratatap muka langsung dengan konsumen.

Tenaga penjual dapat mendorong ataumempengaruhi konsumennya dengan langsung.Selain itu, tenaga penjual dapat melakukannegosiasi langsung dengan calon konsumennya.Peran tenaga penjual dapat membangun hubunganpersonal jangka panjang dengan para konsumen.Sehingga konsumen tersebut menentukan untukmengkonsumsi atau tidaknya produk tersebut.

Menurut Saladin (2003:123), promosi adalahsuatu komunikasi informasi penjual dan pembeliyang bertujuan untuk mengubah tingkah lakupembeli yang tadinya tidak mengenal menjadimengenal sehingga menjadi pembeli dan tetapmengingat produk tersebut. Terbentuknya volumepenjualan didasari oleh perusahaan yang melakukanperiklanan dan personal selling. Denganmenerapkan periklanan dan personal selling yangbaik pada perusahaan akan menciptakan volumepenjualan yang meningkat.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Kegiatan Periklanan Yang dilakukan PT.Radio Citra Anak Siantar (CAS) 89,4 FMPematangsiantar.

Berdasarkan penelitian terhadap kegiatanperiklanan yang dilakukan oleh PT. Radio CitraAnak Siantar Pematangsiantar dalam menjalankanusahanya PT. Radio CAS menggunakan iklan mediacetak, media luar ruang, dan media elektronik.Media cetak yang digunakan yaitu dalam bentukspanduk, pembagian brosur, pemasangn iklanmelalui surat kabar Posmetro Siantar. Media luarruang yaitu billboard. Sedangkan untuk mediaelektronik yaitu dengan memasang iklan di radio itusendiri CAS 89,4 FM.

Adapun data biaya yang dibutuhkan oleh PT.(CAS) 89,4 FM Pematangsiantar yaitu sebagaiberikut:

Tabel 1Biaya Periklanan per Triwulan

(Januari s/d Desember 2014)(Dalam Ribuan)

Periode Biaya Periklanan Persentase

Jan-Mar’ 14 4.170 100%Apr-Jun’14 4.125 98,92%Juli-Sep’14 2.035 48,80%Okt-Des’14 4.080 97,84%

Sumber: PT. Radio CAS Pematangsiantar

Dapat dilihat dari data diatas, bahwapersentase terbesar terjadi pada triwulan I yaituperiode (Januari-maret 2014) yakni sebesar 100%dan persentase terendah pada triwulan III yaituperiode (Juli—September 2014) yakni sebesar49,04%. Dari uraian diatas diatas dapat dilihatbahwa biaya periklanan pada PT. Radio Citra AnakSantar Pematangsiantar dari tahun ketahunmengalami penaikan dan penurunan.

b. Kegiatan Personal Selling Yang dilakukanPT. Radio Citra Anak Siantar (CAS) 89,4 FMPematangsiantar.

Page 38: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 38

Personal selling adalah sebagai alat yangmenghubungkan antara tenaga penjual dengankonsumen melalui presentasi dalam suatupercakapan untuk menciptakan penjualan.Berdasarkan penelitian terhadap kegiatan personalselling yang dilakukan oleh PT. Radio Citra AnakSiantar Pematangsiantar dalam menjalankanusahanya PT. Radio CAS menggunakan dua bentukpersonal selling, yaitu berupa field selling danretail selling. Tujuan dari kedua bentuk ini supayatenaga penjual dapat menciptakan hubungan yangbaik dengan klien pemasang iklan.

Dalam melakukan kegiatan personal sellingPT. Radio CAS mengeluarkan biaya personalselling yang dibutuhkan untuk mencapai sasaranyang telah ditetapkan yaitu untuk meningkatkanvolume penjualan pada perusahaan.. Adapun databiaya yang dibutuhkan oleh PT. (CAS) 89,4 FMPematangsiantar yaitu sebagai berikut:

Tabel 2Biaya Personal Selling per Triwulan (Januari s/d

Desember 2014) (Dalam Ribuan)Periode Biaya Periklanan Persentase

Jan-Mar’ 14 20.076 100%Apr-Jun’14 24.108 120,08%Juli-Sep’14 19.068 94,97%Okt-Des’14 10.036 49,99%

Sumber: PT. Radio CAS Pematangsiantar

Berdasarkan data diatas, maka dapat dilihatbahwa persentase jumlah biaya personal sellingtriwulan I periode Januari-Maret sebesar 100%.Untuk triwulan II periode April-Juni mengalamikenaikan sebesar 20,8%. Hal ini disebabkan PT.Radio Citra Anak Siantar Pematangsiantarmemberikan bonus kepada tenaga penjual yangsemakin efektif sebagai tunjangan kepada tenagapenjual yang telah banyak mendapat pemasangiklan pada periode tersebut. Hal lainnya disebabkanoleh bertambahnya tenaga penjual free lance yangtertarik untuk meningkatkan volume penjualan.Penurunan persentase terjadi pada triwulan IIIperiode Juli-September 2014 yakni sebesar 25,83%,ini disebakan PT. Radio CAS Pematangsiantarmengurangi bonus yang dijanjikan kepada tenagapenjual yang tidak mampu mendapatkan pemasangiklan. Sedangkan untuk triwulan IV periodeOktober-Desember 2014 PT. Radio CASPematangsiantar tetap mengalami penurunanpersentase yakni sebesar 44,98%. Hal ini disebakanPT. Radio CAS Pematangsiantar mengurangikegiatan personal selling, dan hal lainnyadiakibatkan oleh dampak pada triwulansebelumnya.

c. Perkembangan Volume PenjualanPemasangan Iklan Pada PT. Radio CitraAnak Siantar (CAS) 89,4 FMPematangsiantar

Volume penjualan merupakan sasaran utamadari PT. Radio Citra Anak Siantar Pematangsiantar.Dengan meningkatnya volume penjualandiharapkan dapat memberikan laba yang tinggi bagiPT. Radio Citra Anak Siantar. Penjualan produk

pada PT. Radio Citra Anak Siantar Pematangsiantarselalu mengalami kenaikan dan penurunan untuksetiap bulannya. Oleh sebab itu, PT. Radio CASmelakukan kegiatan periklanan dan personalselling untuk meningkatkan volume penjualan.

Adapun data-data volume penjualan padaPT. Radio Citra Anak Siantar Pematangsiantar dariJanuari-Desember 2014 dapat dilihat pada tabelberikut ini.

Tabel 3Volume Penjualan Pemasangan Iklan

(Januari-Desember 2014) (Dalam Ribuan)

PeriodePenjualan

PersentasePer-Spot/Per-Paket

Rupiah

Jan-Mar’14 63 126.000 100%Apr-Jun’14 79 156.000 123,80%Jul-Sep’14 59 118.000 93,65%Okt-Des’14 43 84.000 66,66%

Sumber: PT. Radio CAS Pematangsiantar

Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwapenjualan produk pada PT. Radio Citra AnakSiantar Pematangsiantar pada triwulan I adalahsebesar 63 pers-spot/per-paket dengan tingkatpersentase 100%. Pada triwulan II, penjualanproduk naik sebesar 16 per-spot/per-paket dengantingkat persentase naik sebesar 23,8%. Hal ini,disebabkan pada saat periode April-Juni 2014sedang terjadinya pesta demokrasi se-Indonesia danini, merupakan kesempatan yang sangat bagusuntuk PT. Radio CAS Pematangsiantar untukmenjaring peminat pemasang iklan pada PT. RadioCitra Anak Siantar Pematangsiantar. Hal laindisebabkan PT. Radio CAS Pematangsiantarmenambah jumlah pemasangan iklan dikoran,menyebarkan brosur, menambah jadwal siaran diradio itu sendiri. Pada triwulan III dan IV, penjualanmengalami penurunan. Hal ini disebabkan pestademokrasi yang mulai surut, dan hal laindisebabkan semakin memiliki persaingan yangbegitu ketat dipasar.

d. Peranan Periklanan dan Personal SellingTerhadap Volume Penjualan Pada PT. RadioCitra Anak Siantar (CAS) 89,4 FMPematangsiantar

Adapun bentuk personall selling yangdilakukan PT. Radio Citra Anak Siantar yaitu fieldselling dan retail selling. Field selling merupakankegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaandengan mendatangi konsumen dari perusahaan keperusahaan dan retail selling yaitu tenaga penjualyang melakukan penjualannya dengan melayanikonsumen yang datang keperusahaan. Untukmelakukan kegiatan periklanan dan personal sellingPT. Radio CAS menggunakan biaya.

1) Trend Untuk IklanTabel 4

Rekapitulasi Biaya Iklan Pada PT. Radio CASPematangsiantar (Periode Januari-Desember

2014) (Dalam Ribuan)

Page 39: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 39

Periode BiayaIklan(Y)

X XY X2

Jan-Des’2014 4.170 -3 -12.510 9Apr-Jun’2014 4.125 -1 -4.125 1Jul-Sep’2014 2.035 1 2.035 1Okt-Des’2014 4.080 3 12.240 9

Total 14.410 0 -2.360 20Sumber: Pengolahan Data

Berdasarkan data di atas, maka trend yangdidapat adalah sebagai berikut:Y’ = a + bxY’ = 3.602,5 - 118 X

Dari hasil perhitungan diatas dapatdijelaskan bahwa jumlah biaya periklanandiramalkan akan mengalami penurunan tiaptriwulannya sebesar 118 X.

2) Trend Untuk Personal SellingTabel 5

Rekapitulasi Biaya Personal Selling Pada PT.Radio CAS Pematangsiantar (Periode Januari-

Desember 2014) (dalam ribuan)Periode Biaya Personal

Selling (Y)X XY X2

Jan-Des’14 20.076 -3 -60.228 9Apr-Jun’14 24.108 -1 -24.108 1Jul-Sep’14 19.068 1 19.068 1Okt-Des’14 10.036 3 30.108 9

Total 73.288 0 -35.160 20Sumber: Pengolahan Data

Berdasarkan data di atas, maka trend yangdidapat adalah sebagai berikut:Y’ = a + bxY’ = 18.322 – 1.758 X

Dari hasil perhitungan diatas dapatdijelaskan bahwa jumlah biaya personal sellingdiramalkan akan mengalami penurunan tiaptriwulannya sebesar 1.758 X.

3) Trend Untuk Volume PenjualanTabel 6

Rekapitulasi Volume Penjualan Pada PT. RadioCAS Pematangsiantar (Periode Januari-

Desember 2014) (Dalam Ribuan)Periode Biaya Personal

Selling (Y)X XY X2

Jan-Des’14 126.000 -3 -378.000 9Apr-Jun’14 156.000 -1 -156.000 1Jul-Sep’14 118.000 1 118.000 1Okt-Des’14 84.000 3 252.000 9

Total 484.000 0 -164.000 20Sumber: Pengolahan Data

Berdasarkan data di atas, maka trend yangdidapat adalah sebagai berikut:Y’ = a + bxY’ = 121.000 – 8.200X

Dari hasil perhitungan diatas dapatdijelaskan bahwa volume penjualan diramalkanakan mengalami penurunan tiap triwulannya sebesar8.200 X.

4) Trend Untuk Iklan Dengan PenjualanTabel 7

Jumlah Biaya Periklanan Pada PT. Radio CASPematangsiantar (Januari-Desember 2014)

(Dalam Ribuan)

Periode Jumlah Biaya PeriklananBiaya Periklanan Persentase

Jan-Des’14 4.170 100%Apr-Jun’14 4.125 98,92%Jul-Sep’14 2.035 48,80%Okt-Des’14 4.08 97,84%

Sumber: Pengolahan DataBerdasarkan data diatas, maka dapat dihitung

analisis trend yaitu sebagai berikut:Tabel 8

Rekapitulasi Pengolahan Data PenjualanPemasangan iklan dengan jumlah biaya

periklanan (Januari 2014 s/d Desember 2014)(Dalam Ribuan)

Periode BiayaPeriklanan

Y X2 ∑XY

Jan-Des’14 4.170 126.000 17.388.900 525.420.000Apr-Jun’14 4.125 156.000 17.015.625 643.500.000Jul-Sep’14 2.035 118.000 4.141.225 240.130.000Okt-Des’14 4.08 84.000 16.646.400 342.720.000

Total 14.410 484.000 55.192.150 1.751.770.000

Sumber:Pengolahan DataBerdasarkan data di atas, maka trend yang

didapat adalah sebagai berikut:Y’ = a + bxY’ = 112.065.8 + 2,48X

Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapatdiartikan bahwa kegiatan periklanan berbandingpositif dalam meningkatkan volume penjualan padaPT. Radio Citra Anak Siantar Pematangsiantar,dimana ketika X dinaikkan satu satuan diramalkanmeningkatkan penjualan sebesar 2,48X.

5) Trend Untuk Personal Selling DenganVolume Penjualan

Tabel 9Rekapitulasi Pengolahan Data Penjualan

Pemasangan iklan dengan jumlah biaya PersonalSelling (Januari 2014 s/d Desember 2014)

(Dalam Ribuan)Periode Biaya

PeriklananY X2 ∑XY

Jan-Des’14 20.076 126.000 403.045.776 525.420.000Apr-Jun’14 24.108 156.000 581.195.664 643.500.000Jul-Sep’14 19.068 118.000 363.588.624 240.130.000Okt-Des’14 10.036 84.000 100.721.296 342.720.000

Total 73.288 484.000 1.448.551.360 1.751.770.000

Sumber:Pengolahan DataBerdasarkan data di atas, Maka trend yang

didapat adalah sebagai berikut:Y’ = a + bxY’ = 113.854,42 + 0,39X

Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapatdiartikan bahwa kegiatan personal sellingberbanding positif dalam meningkatkan volumepenjualan pada PT. Radio Citra Anak SiantarPematangsiantar, dimana ketika X dinaikkan satusatuan diramalkan meningkatkan penjualan sebesar0,39X.

Berdasarkan penjelasan diatas, makahipotesis yang menyatakan kegiatan periklanan dankegiatan personal selling yang dilakukan PT. RadioCitra Anak Siantar Pematangsiantar berperan dalammeningkatkan volume penjualan dapat diterima.

Page 40: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 40

2. Evaluasia. Periklanan Pada PT. Radio Citra Anak

Siantar Pematangsiantar (CAS) 89,4 FMPT. Radio Citra Anak Siantar

Pematangsiantar pertama menetapkan tujuan dariiklan agar terlaksana dengan baik, yaitu dengan caramembuat iklan yang menarik sehingga dapatmempengaruhi konsumen untuk melakukanpemasangan iklan. Untuk itu, PT. Radio CAS perlumelakukan perbaikan yaitu dengan cara pembuataniklan lebih bervariasi lagi. Kedua, dalampenyampaian pesan iklan PT. Radio Citra AnakSiantar Pematangsiantar harus mampu dalampelaksanaanya. Dalam menyampaikan pesan agaksulit dimengerti konsumen. Tidak semua konsumenpaham dengan pesan-pesan yang disampaikan. Halyang perlu dilakukan PT. Radio Citra Anak SiantarPematangsiantar yaitu memberikan pesan melaluiiklan yang mudah dimengerti konsumen. Hal inidapat dilakukan dengan pemberian ilustrasi yangtepat dan menarik karena ilustrasi yang menarikmembantu mempermudah konsumen. Iklan jugaharus meningalkan kesan bagi khalayaknya. Jikakesan pertama kali khalayak terhadap iklan tersebutbaik, maka dapat dipastikan pesan yangdisampaikan oleh iklan tersebut akan selalu diingatoleh khalayak.

Ketiga, dalam penetapan anggaran, masalahdana iklan tergantung pada media yang dipilihnya.PT. Radio CAS harus mengetahui faktor-faktordalam penetapan anggaran periklanan salah satunyayaitu, tahap siklus hidup produk. Keempat adalahmedia iklan, media iklan cetak yang dipilih PT.Radio CAS yaitu dengan memasang iklan di suratkabar dan pembagian brosur. Kemajuan teknologisaat ini membuat masyarakat semakin jarang untukmembaca surat kabar masyarakat lebih memilihbahkan lebih menyukai membaca melalui jaringaninternet. Media iklan melalui radio yang perludilakukan PT. Radio Citra Anak Siantar yaitudengan menambah durasi pemutaran jingke iklanpada radio itu sendiri.

Kelima dalam pengevaluasian iklan, PT.Radio Citra Anak Siantar Pematangsiantar perlumelakukan pengevaluasian iklan yang baik. Iklanyang telah dibuat harus dapat dievaluasi padajangka waktu tertentu, sebuah proses evaluasi dalamtahap ini PT. Radio Citra Anak Siantar harusmelakukan beberapa hal yaitu apa yang menjadibahan evaluasi, bagaimana cara mengevaluasi,kapan evaluasi diadakan, mengapa perlu diadakanevaluasi, dimana proses evaluasi diadakan, dansiapa yang melakukan evaluasi tersebut. Untuk itu,PT. Radio CAS Pematangsiantar perlu melakukanmanajemen dalam penyampaian pesan, penetapananggaran, dan pemilihan media dalam beriklan agarstrategi pemilihan iklan dapat dimaksimalkan.

b. Personal selling Pada PT. Radio Citra AnakSiantar Pematangsiantar (CAS) 89,4 FM

Untuk melakukan kegiatan personal selling,sebaiknya dilakukan perencanaan terlebih dahulu.Perencanaan tersebut antara lain, mempersiapkan

informasi-informasi yang berhubungan denganproduk-produk yang ditawarkan tenaga penjual PT.Radio Citra Anak Siantar Pematangsiantar.Manajemen PT. Radio Citra Anak SiantarPematangsiantar dapat meningkatkan kegiatanpelatihan dan pengembangan. Hal ini dilakukanagar tenaga penjual lebih mampu melakukanpendekatan yang lebih baik kepada calon pelanggandan pelanggan tetap.

c. Penjualan pada PT. Radio Citra AnakSiantar Pematangsiantar (CAS) 89,4 FM

Volume penjualan merupakan hasil akhiryang dicapai perusahaan dari penjual produk yangdilakukan oleh salesman dan tenaga penjual lainnya.Volume penjualan dihitung berdasarkan target yangdiasumsikan dengan realisasi yang dicapai. Volumepenjualan tidak memisahkan secara tunai maupunkredit, tetapi dihitung secara keseluruhan dari totalyang dicapai. Maka jika volume penjualanmeningkat dan biaya distribusi menurun makatingkat pencapaian laba perusahaan meningkat.Tetapi sebaliknya bila volume penjualan menurunmaka pencapaian laba perusahaan menurun.Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dapatdiketahui bahwa volume penjualan dari ke triwulanII sampai triwulan IV mengalami penurunan.penyebab menurunnya volume penjualan yaitu pestademokrasi yang telah berakhir dan semakinketatnya persaingan dipasar.

Untuk meningkatkan volume penjualan, PT.Radio Citra Anak Siantar Pematangsiantar perlumelakukan program-program unggulan yang dapatmenarik perhatian konsumen. Selain itu PT. RadioCitra Anak Siantar Pematangsiantar perlumenambah kegiatan promosi, seperti melakukanevent yang dapat memberikan informasi-informasiyang berhubungan dengan PT. Radio Citra AnakSiantar Pematangsiantar.

D. Kesimpulan dan Saran1. KesimpulanBerdasarkan uraian yang telah dikemukakan

dalam bab sebelumnya, maka kesimpulan yangdapat diambil penulis adalah sebagai berikut:a. Berdasarkan hasil analisis, PT. Radio Citra Anak

Siantar Pematangsiantar mengalami kenaikandan penurunan biaya periklanan. Kenaikan biayaperiklanan disebabkan menambah kegiatanperiklanan seperti pencetakan brosur, danspanduk. Radio Citra Anak SiantarPematangsiantar memberikan bonus kepadatenaga penjual,PT. Radio CAS Pematangsiantarmengurangi bonus yang dijanjikan kepadatenaga penjual yang tidak mampu mendapatkanpemasang iklan, dan mengurangi kegiatanpersonal selling, dan hal lainnya diakibatkanoleh dampak pada triwulan sebelumnya.

b. Berdasarkan hasil analisis trend periklanandiperoleh Y’ 112.065.8 + 2,48X, maka dapatdiartikan periklanan berbanding positif dalammeningkatkan volume penjualan pada PT. RadioCitra Anak Siantar Pematangsiantar, dimana

Page 41: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 41

ketika X dinaikkan satu satuan diramalkanmeningkatkan penjualan sebesar 2,48X

c. Berdasarkan hasil analisis trend personal sellingdiperoleh Y’ = 113.854,42 + 0,39X, maka dapatdiartikan bahwa personal selling berbandingpositif dalam meningkatkan volume penjualanpada PT. Radio Citra Anak SiantarPematangsiantar, dimana ketika X dinaikkansatu satuan diramalkan meningkatkan penjualansebesar 0,39X. Dari analisis ini dapatdisimpulkan bahwa kegiatan personal sellingyang dilakukan PT. Radio Citra Anak SiantarPematangsiantar berperan dalam meningkatkanvolume penjualan.

d. Berdasarkan anilisis trend volume penjualan,dapat diperoleh Y’= 121.000 - 8.200X, artinyavolume penjualan diramalkan akan mengalamipenurunan setiap triwulannya sebesar 8.200X.

2. SaranBerdasarkan hasil evaluasi peranan

periklanan dan personal selling maka penulismemberikan saran seperti berikut:1. Agar tujuan iklan dapat tercapai. sebaiknya

tujuan iklan harus lebih diperhatikan ataudiutamakan dengan membuat iklan yang lebihbervariasi dengan memberikan pesan melaluiiklan yang mudah dimengerti konsumen danmeninggalkan kesan yang menarik.

2. PT. Radio Citra Anak Siantar Pematangsiantar,melakukan pendekatan kepada individu, danpelayanan setelah penjualan. Hal ini dilakukanagar tenaga penjual mampu melakukan berbagaipendekatan dengan calon konsumen sehinggatertarik untuk melakukan pemasangan iklan.

3. Untuk meningkatkan volume penjualan, PT.Radio Citra Anak Siantar Pematangsiantar perlumemperhatikan faktor-faktor yangmempengaruhi penjualan, melakukan program-program unggulan yang dapat menarik perhatiankonsumen dan perlu menambah kegiatanpromosi, seperti melakukan event yang dapatmemberikan informasi-informasi yangberhubungan dengan PT. Radio Citra AnakSiantar Pematangsiantar.

4. Sehubungan dengan keterbatasan-keterbatasanyang ada penulis, penelitian ini masih terdapatkelemahan-kelemahan dan belum dapatmengungkapkan seluruh variabel yang dapatmemepengaruhi peningkatan penjualan pada PT.Radio CAS 89,4 FM Pematangsiantar. Untukitu, disarankan kepada penelitian selanjutnyauntuk meneliti dengan variabel lainnya.

E. DAFTAR PUSTAKA

Irman. 2004. www.elib.umicom.ac.id. TahunAkses: 2015.

Kotler. Philip dan Gary Armstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Kedelapan. JilidPertama. Jakarta: Erlangga.

………., 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. EdisiKeduabelas. Jilid Pertama. Jakarta: Erlangga.

Kotler. Philip dan Kevin Lane Keller. 2007.Manajemen Pemasaran. Edisi Ketigabelas.Jilid Pertama. Jakarta: PT. Indeks.

Kotler. Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. JilidPertama dan Kedua. Jakarta: PT. Indeks.Kelompok Gramedia.

Larreche. Boyd Walker. 2000. ManajemenPemasaran: Suatu PendekatanStrategis dengan Orientasi Global. EdisiKedua. Jilid Pertama. Jakarta:Erlangga.

Lovelock dan Wright. 2010. ManajemenPemasaran Jasa. Edisi Kesepuluh. Jilid 1.Jakarta: Salemba Empat.

Saladin. Djaslim. 2003. Mnajemen Pemasaran.Bandung: Linda Karya.

Swastha. Basu. 2006. Azas-azas Marketing. EdisiKetiga. Yogyakarta: Liberty.

Stanton, William. J.. 2004. Prinsip-PrinsipPemasaran. Jakarta: Erlangga.

Tjiptono. Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. EdisiKetiga. Yogyakarta: Andi.

Page 42: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 42

PENGARUH TATA LETAK RUANG KANTOR DAN PLANT CLIMATE TERHADAPKINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK OCBC NISP, TBK CABANG

PEMATANGSIANTAR

Oleh:Erni Juwiling

S1 ManajemenDarwin Lie, Marisi Butarbutar, Efendi

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui gambaran tata letak ruang kantor, plant climate dankinerja karyawan pada PT. Bank OCBC NISP, Tbk Cabang Pematangsiantar. 2. Untuk mengetahui pengaruh tataletak ruang kantor dan plant climate terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank OCBC NISP, Tbk CabangPematangsiantar.

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tata letak ruang kantor yang diterapkan sudah baik,plant climate yang ada juga baik dan kinerja karyawan juga sudah baik. 2. Hasil analisis regresi adalah Ŷ =19,881+ 0,077X1 + 0,367X2 , diartikan terdapat pengaruh yang positif antara tata letak ruang kantor dan plantclimate terhadap kinerja karyawan. 3. Hasil analisis korelasi diperoleh nilai r = 0,644 yang artinya terdapathubungan yang kuat dan positif antara tata letak ruang kantor, plant climate terhadap kinerja karyawan.Kemudian diperoleh nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,414 artinya baik tidaknya kinerja karyawandapat dijelaskan oleh tata letak ruang kantor dan plant climate sebesar 41,4%. 4. Hipotesis penelitian H0 ditolakdan Ha diterima, artinya artinya tata letak ruang kantor dan plant climate berpengaruh positif dan signifikanterhadap kinerja karyawan pada PT Bank OCBC NISP, Tbk cabang Pematangsiantar secara simultan dan parsial.

Adapun saran dari penelitian ini adalah untuk memperkecil biaya penggunaan telepon, perusahaan dapatmengubah susunan tempat kerja karyawan dengan mengatur jaraknya lebih dekat. Kemudian perusahaan dapatmembuat alat pertukaran udara lain, tidak hanya ventilasi tapi bisa berupa pintu, lubang angin dan alat pendinginlainnya. Untuk meningkatkan kinerja dan kenaikan grade (tingkat) karyawan, perusahaan harus membuat lebihbanyak pelatihan kepada karyawan untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan skill.

Kata kunci: Tata Letak Ruang Kantor, Plant Climate, dan Kinerja Karyawan

Abstract

The purpose of this study are: 1. To know the description of the layout of the office space, plant climateand the performance of employees at PT. Bank OCBC NISP Tbk Branch Pematangsiantar. 2. To determine theeffect of the layout of office space and plant climate on the performance of employees at PT. Bank OCBC NISPTbk Branch Pematangsiantar.

Results of the study can be summarized as follows: 1. The layout of the office space has been wellimplemented, the existing plant is also a good climate and employee performance has also been good. 2. Theresults of the regression analysis is Ŷ = 19,881+ 0,077X1 + 0,367X2, means there are positive influence betweenlayout of office space and a plant climate to employee performance. 3. The results of the analysis of correlationwas obtained r = 0.644, which means there is a strong and positive relationship between the layout of officespace, plant climate on employee performance. Then obtained the coefficient of determination (R Square) of0,414 means its goodness do not of employee performance can be explained by lata office space and plant layoutclimate 41,4%. 4. The research hypothesis H0 is rejected and Ha accepted, meaning that means that the layout ofoffice space and plant climate positive and significant impact on the performance of employees at PT BankOCBC NISP, Tbk Pematangsiantar branch either through simulate and partial.

The suggestion of this research is to minimize the cost of using the telephone, the company can change thearrangement of the workplace of employees with a set distance closer. Then the company can make other airexchange tool, not only ventilation but can include doors, vents and other cooling devices to improveperformance and increase in grade (level) of employees, the company must make more training to employees toimprove their knowledge and skills.

Keywords: Office Space Layout, Plant Climate and Employee Performance

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahPT Bank OCBC NISP, Tbk merupakan

salah satu Bank yang menyediakan berbagaiproduk simpanan dan pinjaman bagi masyarakat

dan berdiri di Pematangsiantar sejak September2007. Sebelumnya PT Bank OCBC NISP, Tbkcabang Pematangsiantar beralamat di Jalan SutomoNo 144-145 dan pada 5 Mei 2014 memutuskanuntuk direlokasi ke Jalan Sutomo No A35-A36.

Page 43: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 43

Kinerja karyawan merupakan salah satu halyang perlu diperhatikan dalam sebuah perusahaan.Kinerja menentukan berhasil tidaknya tujuanorganisasi yang telah ditetapkan. PT Bank OCBCNISP, Tbk menilai hasil kerja karyawannya darisegi kuantitas, kualitas dan waktu.

Dari pengamatan penulis berhubungan denganplant climate pada perusahaan ini adalah keadaanudara (climate), dimana pada kantor ini udaranyabebas dari polusi asap kendaraan bermotor,walaupun letak kantor ini sangat dekat dengan jalanraya. PT Bank OCBC NISP, Tbk cabangPematangsiantar membuat penyusunan ruang kerjadan keadaan udaranya sebaik mungkin. Sehinggakaryawan dapat menghasilkan kinerja dengan baikdan tujuan organisasi dapat tercapai. Hanya sajapenulis menilai masih ada beberapa hal yang perludiperbaiki, seperti pada ruang kerja ServiceAssistant (SA) pertama dan kedua tidak dibuatdinding pembatas. Namun antara ruang kerja SAkedua dan ketiga dibatasi dengan kaca tidak tembuspandang yang membuat ruang kerja SA ketigakurang terlihat dari pintu masuk lantai satu.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran tata letak ruang kantor,

plant climate dan kinerja karyawan di PTBank OCBC NISP,Tbk cabangPematangsiantar?

b. Bagaimana pengaruh tata letak ruang kantordan plant climate terhadap kinerja karyawanPT Bank OCBC NISP, Tbk cabangPematangsiantar baik secara simultan maupunparsial?

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran tata letak ruang

kantor, plant climate, dan kinerja karyawanpada PT Bank OCBC NISP, Tbk cabangPematangsiantar.

b. Untuk mengetahui pengaruh tata letak ruangkantor dan plant climate terhadap kinerjakaryawan PT Bank OCBC NISP, Tbk cabangPematangsiantar baik secara simultan maupunparsial.

4. Metode PenelitianAdapun desain penelitian yang digunakan

dalam penulisan penelitian ini adalah penelitiankeputusan (library research), Penelitian lapangan(Field Research). Teknik pengumpulan data yangdipergunakan dalam penelitian ini adalah metodewawancara, metode kuisioner, metode dokumentasi.

B. LANDASAN TEORI1. Manajemen dan Manajemen Sumber

Daya ManusiaMenurut Samsudin (2006:16), manajemen

adalah bekerja dengan orang-orang untuk mencapaitujuan organisasi dengan fungsi perencanaan(planning), pengorganisasian (organizing),penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing),pengarahan dan kepemimpinan (loading), dan

pengawasan (controlling). Sedangkan menurut Daft(2002:8), manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang efektif danefisien melalui perencanaan pengorganisasian,kepemimpinan dan pengendalian sumber dayaorganisasi.

Menurut Rivai (2005:5), manajemen sumberdaya manusia dapat diartikan sebagai pengelolahdan pendayagunaan sumber daya yang ada padakaryawan. Menurut Rivai (2004:15), fungsimanajemen sumber daya manusia sama denganfungsi manajemen umum, yaitu fungsi manajerialdan fungsi operasional.

Secara umum fungsi manajerial terbagimenjadi empat, yaitu sebagai berikut:a. Perencanaan (Planning)

Yaitu merencanakan tenaga kerja agar sesuaidengan kebutuhan perusahaan atau organisasiyang efektif serta dalam membantuterwujudnya tujuan.

b. Pengorganisasian (Organizing)Yaitu kegiatan untuk mengorganisasikan semuakaryawan dengan menetapkan pembagiankerja, hubungan kerja, delegasi wewenang,integrasi dan koordinasi dalam baganorganisasi.

c. Pengarahan (Directing)Yaitu kegiatan mengarahkan semua karyawanagar mau bekerja sama secara efektif dalmterwujudnya tujuan perusahaan, karyawan danmasyarakat.

d. Pengendalian (Controlling)Yaitu kegiatan mengendalikan semua

karyawan agar mau menaati peraturan-peraturan perusahaan dan mau bekerja sesuairencana.

2. Tata Ruang KantorTata ruang kantor tidak hanya menempatkan

perlengkapan dan perabotan pada suatu ruangansaja, tetapi tata ruang kantor harus dapat digunakanuntuk mengatur dan memudahkan keleluasanpegawai dalam bekerja. Menurut Gustafsson dalamSukoco (2007:189), layout sebuah kantor akanmempengaruhi kedinamisan suatu tempat kerja.

Menurut Quible dalam Sukoco (2007:190),ada beberapa faktor yang harus diperhatikan agarterciptanya tata ruang kantor yang efektif, antaralain :a. Tugas Pegawai

Jenis tugas dan tingkat otonomi yang dimilikipegawai akan mempengaruhi penggunaanfasilitas kantor yang dibutuhkan gunapengoptimalan kinerja mereka.

b. Arus KerjaAnalisis arus (work flow) dengan mengacupada pergerakan informasi dan tugas kerjasecara horizontal atau vertikal tentunya sangatdiperlukan dalam perencanaan layout.

c. Bagan OrganisasiKetika arus kerja berlangsung secara vertikal,bagan organisasi akan menggambarkan

Page 44: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 44

tentang wewenang masing-masing anggotaorganisasi.

d. Proyeksi Kebutuhan Kerja di masa datangMenjelaskan berapa luas area yang dibutuhkanjika perusahaan akan melakukan perluasanatau pengurangan di masa depan.

e. Jaringan KomunikasiAnalisis bentuk interaksi maupun media yangdigunakan untuk berkomunikasi (telepon, e-mail, surat, tatap muka dan lain-lain) yangdilakukan oleh pegawai.

f. Departemen dalam OrganisasiBanyak perusahaan mengelolah kantornyaberdasarkan fungsi terutama departemen yangberpengaruh terhadap keputusan penempatanruangan kerja yang biasanya ditetapkanberdasarkan arus kerja diantara mereka.

g. Kantor Publik dan PrivatPemanfaatan kantor sekarang lebih mengarahpada pemakaian kantor bersama, karena biayapengoperasian kantor private yang mahal.

h. Kebutuhan RuangBeberapa faktor yang dapat menjelaskanruangan yang minimum yang dibutuhkan olehpegawai adalah pegawai yang membutuhkanperalatan dalam melaksanakan tugasnya akanmembutuhkan ruangan yang lebih besardibandingkan yang tidak.

i. Pertimbangan KeamananPada dasarnya, desain dan layout kantormemfasilitasi pergerakan pegawai dari suatuarea ke area yang lain.

j. Pembiayaan Ruang PerkantoranDapat dikatakan bahwa investasi perusahaandalam ruang kantor melebihi investasinyadibidang SDM.

3. Plant ClimateMenurut Fardiaz dalam Rahayu (2014:1),

udara adalah suatu campuran gas yang terdapatpada lapisan yang mengelilingi bumi dan komponencampuran gas tersebut tidak selalu konstan.Menurut Huki (2013:1), udara adalah campuranberbagai macam gas yang tidak berwarna dan tidakberbau yang memenuhi ruang di atas bumi.

Soetarman dalam Gie (2007:220),menambahkan beberapa hal sebagai usaha yangdapat mengatasi udara yang panas-lembab adalah :a. Mengatur suhu udara dalam ruang kerja

dengan alat AC. Walaupun alat tersebut masihsangat mahal harganya, tetapi bagi pekerjaan-pekerjaan yang menghendaki ketelitiansebesar-besarnya, alat itu merupakankeharusan apabila dikehendaki mutupekerjaan yang tinggi.

b. Mengusahakan peredaran udara yang cukupdalam ruang kerja. Hal ini dapat tercapaidengan membuat lobang-lobang udara yangcukup banyak pada dinding-dinding kamar.Demikian pula sewaktu bekerja jendela-jendela dibuka sebanyak mungkin.

c. Mengatur pakaian kerja yang sebaik-baiknyadipakai oleh para pekerja. Untuk bekerja di

Indonesia, mengenakan pakaian jas lengkapdengan dasi secara Barat adalah kurang tepat.

Berdasarkan uraian di atas dapatdisimpulkan bahwa banyak faktor yang perludiperhatikan atas udara di dalam ruang kantor.Diantaranya adalah tentang keadaan udara,temperatur udara, tingkat kelembaban udara, dansirkulasi pertukaran udara tersebut.

4. KinerjaKinerja merupakan singkatan dari kinetika

energi kerja. Dalam bahasa Inggris biasa disebutdengan performance. Menurut Wirawan (2009:5),kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atausuatu profesi dalam waktu tertentu. Menurut Mathisdan John (2006:378), pada dasarnya kinerja(performance) adalah apa yang dilakukan atau tidakdilakukan oleh karyawan.

Menurut Mondy (2008:260), kriteria penilaianyang paling umum adalah sifat, perilaku,kompetensi, pencapaian tujuan, dan potensiperbaikan. Adapun penjelasannya adalah sebagaiberikut:a. Sifat

Sifat karyawan disini maksudnya sepertisikap, penampilan, dan inisiatif adalah dasaruntuk beberapa evaluasi. Namun banyak darikualitas yang umum digunakan tersebutbersifat subjektif dan bisa jadi tidakberhubungan dengan pekerjaan.

b. PerilakuKetika hasil tugas seseorang sulit ditentukan,organisasi bisa mengevaluasi perilaku ataukompetensi orang tersebut yang berhubungandengan tugas.

c. KompetensiKompetensi meliputi sekumpulan luaspengetahuan, keterampilan, sifat, dan perilakuyang bisa bersifat teknis, berkaitan denganketerampilan antar pribadi, atau berorientasibisnis.

d. Pencapaian TujuanJika organisasi-organisasi menganggap hasilakhir lebih penting dari cara, hasil-hasilpencapaian tujuan menjadi faktor yang tepatuntuk dievaluasi. Hasil-hasil yang dicapaiharus berada dalam kendali individu atau timdan haruslah hasil-hasil yang mengarahkanpada kesuksesan perusahaan.

e. Potensi PerbaikanKetika organisasi-organisasi mengevaluasikinerja para karyawan, banyak kriteria yangdigunakan berfokus pada masa lalu.Perusahaan harus berfokus pada masa depan,memasukkan perilaku-perilaku dan hasil-hasilyang diperlukan untuk mengembangkankaryawan dan dalam proses-proses tersebutmencapai tujuan perusahaan.

5. Pengaruh Tata Letak Ruang Kantordan Plant Climate terhadap Kinerja

Page 45: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 45

Produktivitas suatu organisasi secaralangsung atau tidak langsung akan dipengaruhi olehpenataan ruang kerja (layout), baik dalam artipositif maupun negatif. Menurut Gustafsson dalamSukoco (2007:189), layout sebuah kantor akanmempengaruhi kedinamisan suatu tempat kerja.Tata letak memiliki banyak dampak, karena tataletak menentukan daya saing perusahaan dalam halproses, fleksibilitas, biaya, kualitas kinerja, kontakdan dengan nasabah dan citra perusahaan.

Menurut Assauri (2008:100), salah satusistem untuk menciptakan udara yang baik bagitubuh manusia adalah Air Conditioning (AC),dimana salah satu manfaatnya dapat memperbaikikualitas pekerjaan dan kecakapan bekerja darikaryawannya. Dari uraian diatas dapat disimpulkanbahwa dengan mengadakan pengaturan udara (plantclimate) dapat berdampak pada kualitas pekerjaan.Dengan kualitas pekerjaan dan kecakapan bekerjayang baik tentu dapat meningkatkan kinerjakaryawan.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Deskriptif KualitatifAnalisa deskriptif kualitatif dimaksudkan

untuk mendapatkan gambaran atau deskripsimengenai tanggapan dari karyawan mengenaiPengaruh Tata Letak Ruang Kantor dan plantclimate Terhadap Kinerja Karyawan PT. BankOCBC NISP, Tbk cabang Pematangsiantar.Sesudah pegujian data maka langkah selanjutnyapenelitian melakukan pengkajian analisis kualitatifsebagai gambaran fenomenal dari variabelpenelitian pada saat sekarang ini. Adapun penetapankriteria nilai rata-rata jawaban dari respondentersebut dimasukan kedalam kelas-kelas intervaldimana penentuan intervalnya sebagai berikut :

Tabel 14Nilai Interval dan Kategori Jawaban Responden

NilaiInterval

Kategori

Tata LetakRuangKantor

PlantClimate

Kinerja

1,00 – 1,80 Sangat TidakBaik

Sangat TidakBaik

Sangat TidakBaik

1,81 – 2,60 Tidak Baik Tidak Baik Tidak Baik2,61 – 3,40 Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik3,41 – 4,20 Baik Baik Baik4,21 – 5.00 Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik

Sumber: hasil pengolahan data

1) Gambaran Tata Letak Ruang Kantor PadaPT Bank OCBC NISP, Tbk CabangPematangsiantarPT Bank OCBC NISP, Tbk cabang

Pematangsiantar menggunakan tata ruang kantorterbuka dan tata ruang kantor berkamar/tertutup. Dilantai satu menggunakan tata ruang kantor terbukadan tata ruang kantor berkamar/tertutup, di lantaidua dan tiga menggunakan tata ruang kantorterbuka.

Kondisi tata letak ruang kantor dan pada PTBank OCBC NISP, Tbk cabang Pematangsiantar

sudah bisa dikatakan baik. Namun masih adabeberapa hal yang perlu diperbaiki dan diperhatikanoleh seorang pemimpin di PT Bank OCBC NISP,Tbk cabang Pematangsiantar, seperti luas ruanganyang masih kurang, biaya yang timbul dari kondisitata ruang yang diterapkan, dan sebagainya.

2) Gambaran Plant Climate pada PT BankOCBC NISP, Tbk Cabang PematangsiantarPengaturan udara di kantor PT Bank OCBC

NISP, Tbk cabang Pematangsiantar sudah bisadikatakan baik. Keadaan udara (climate) padakantor ini sudah bersih dan bebas dari polusi asapkendaraan bermotor, walaupun letak kantor sangatdekat dengan jalan raya. Kemudian kelembabanudara (humidity) sudah sesuai dengan kondisi tubuhkaryawan, hal ini dikarenakan ruang kerja karyawandilengkapi dengan AC (Air Conditioning).Kemudian untuk pertukaran udara (ventilation)berlangsung dengan baik dengan bantuan jendeladan pintu. Namun ada beberapa hal yang mungkinperlu diperbaiki, seperti jumlah ventilasi yangkurang cukup untuk memenuhi kebutuhankaryawan, kondisi jendela, keadaan suhu udara diruang kerja dan sebagainya.

3) Gambaran Kinerja Karyawan pada PTBank OCBC NISP, Tbk CabangPematangsiantar

Dari segi kuantitas sebesar 80% hampirsemua karyawan disetiap tahunnya mengalamikenaikan grade (tingkat) atas pencapaian kerjakaryawan. Dari segi kualitas sebesar 80% karyawanmenunjukkan hasil kerja yang dicapai karyawantelah memenuhi standar pekerjaan yang ditetapkanoleh perusahaan melalui REKAN (Rencana danEvaluasi Kinerja Anggota). Sekitar 85% ketepatanwaktu penyelesaian pekerjaan sebelum akhir waktuyang ditargetkan dan ketepatan waktu kehadiransehari-hari seluruh karyawan sudah sesuai denganyang ditetapkan oleh perusahaan.

b. Deskriptif Kuantitatif1) Regresi Linier Sederhana

Analisis dijalankan dengan melakukantabulasi jawaban responden pada kuesioner yangtelah dijalankan. Maka dilakukan perhitunganmengunakan program aplikasi SPSS dengan notasisebagai berikut: Y = a + b1 X1 + b2 X2.

Tabel 1Analisis Regresi Sederhana

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) 19.881 5.593

Tata LetakRuangKantor

.077 .034 .341

Plant climate .367 .109 .502

a. Dependent Variable: Kinerja PegawaiSumber: Pengolahan data dengan SPSS 17

Page 46: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 46

Berdasarkan hasil pengolahan data padatabel diperoleh model persamaanŶ = 19,881+ 0,077X1 + 0,367X2, artinya terdapatpengaruh yang positif antara tata letak ruang kantor(X1) dan plant climate (X2) terhadap kinerjakaryawan (Y) pada PT Bank OCBC NISP, Tbkcabang Pematangsiantar.

2) Koefisien Korelasi dan KoefisienDeterminasiUntuk menghitung kekuatan hubungan

komunikasi organisasi terhadap kinerja pegawaidilakukan analisis korelasi, berupa derajat ataukedalaman hubungan fungsional yang menjelaskanhubungan antar perubah, dinyatakan dengankoefisien yang disimbolkan dengan r. Nilai r dapatdilihat melalui tabel sebagai berikut:

Tabel 2Model Summary b

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error ofthe Estimate

1 .644a .414 .371 2.01405

a. Predictors: (Constant), (Plant climate), (TataLetak Ruang Kantor)b. Dependent Variable: Kinerja PegawaiSumber: Pengolahan data dengan SPSS 17

Dari hasil koefisien korelasi pada tabel diatas diperoleh nilai r = 0,644, yang artinya terdapathubungan yang kuat dan positif antara tata letakruang kantor, plant climate dengan kinerjakaryawan pada kantor PT. Bank OCBC NISP, Tbkcabang Pematangsiantar, sesuai dengan kriteriakoefisien korelasi.

3) Pengujian Hipotesis dengan uji FUntuk menghasilkan suatu kesimpulan yang

valid, maka harus dilakukan uji hipotesis. Dari hasilperhitungan koefisien korelasi diketahui bahwa Tataletak ruang kantor dan Kinerja karyawan sangatberhubungan, untuk menguji kebenarannya makadilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakanprogram aplikasi SPSS Versi 17

Tabel 3Uji F

ModelSum ofSquares df

MeanSquare F Sig.

1 Regression 77.444 2 38.722 9.546 .001a

Residual 109.522 27 4.056

Total 186.967 29

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilaiFhitung sebesar 9,546 > Ftabel (0,05 ; 2 vs 27) sebesar3,35 atau dengan signifikan 0,001 < α 0,05, makaH0 ditolak, artinya tata letak ruang kantor dan plantclimate berpengaruh positif dan signifikan terhadapkinerja karyawan pada PT Bank OCBC NISP, Tbkcabang Pematangsiantar secara simultan.

4) Pengujian Hipotesis dengan uji tUntuk menghasilkan suatu kesimpulan

yang valid, maka harus dilakukan uji hipotesis. Dari

hasil perhitungan koefisien korelasi diketahuibahwa Tata letak ruang kantor dan plant climatedan kinerja karyawan sangat berhubungan, untukmenguji kebenarannya maka dilakukan pengujianhipotesis dengan menggunakan program aplikasiSPSS Versi 17.

Tabel 4Coefficientsa

Model t Sig.

1 (Constant) 3.555 .001

Tata letakruang kantor

2.294 .030

Plant climate 3.378 .002

a. Dependent Variable: KinerjaSumber: data primer hasil pengolahan kuesionermenggunakan SPSS Versi 17

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai thitung

pada variabel X1 (tata letak ruang kantor) sebesar2,294 > dari ttabel (30-2-1 = 27) sebesar 2,051 atautaraf signifikan 0,030 < α 0,05, maka H0 ditolak,artinya tata letak ruang kantor berpengaruh positifdan signifikan terhadap kinerja karyawan padakantor PT Bank OCBC NISP, Tbk cabangPematangsiantar. Kemudian nilai thitung padavariabel X2 (plant climate) sebesar 3,378 > dari ttabel

dengan df = n-k-1, (30-2-1 = 27) sebesar 2,051 atautaraf signifikan 0,002 < α 0,05, maka H0 ditolak,artinya plant climate berpengaruh positif dansignifikan terhadap kinerja karyawan pada kantorPT Bank OCBC NISP, Tbk cabangPematangsiantar.

2. Evaluasia. Tata Letak Ruang Kantor pada PT Bank

OCBC NISP, Tbk CabangPematangsiantarDapat dilihat dari hasil kuisioner yang

dibagikan kepada responden mendapat nilai rata-rata keseluruhan sebesar 4,16 dalam kriteriajawaban baik. Namun ada beberapa aspek walaupundinilai baik tetapi masih ada yang dinilai dibawahrata-rata dari indikator-indikator lain, yang pertamaindikator nilai terendah pada dimensi tata ruangkantor terbuka pada indikator penyeragaman kerjadengan nilai 4,03. Hal ini dapat diatasi denganmemberikan kompensasi yang lebih dari biasanya,sehingga karyawan tetap merasa adanyakeseragaman kerja. Kemudian nilai pada indikatorpenggunaan telepon dengan nilai 4,03. Walaupunsudah pada ruang kerja terbuka, namun biayapenggunaan telepon cenderung masih besar. Hal inidapat diatasi dengan mengubah susunan tempatkerja karyawan dengan mengatur jaraknya lebihdekat, agar karyawan dapat mudah berkomunikasilangsung tanpa melalui telelpon lagi.

Selanjutnya nilai terendah 4,07 terdapat padadimensi tata ruang kantor tertutup/berkamar padaindikator biaya peralatan, walaupun masih pada

Page 47: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 47

kriteria jawaban baik, namun angka ini dapatditingkatkan dengan mengatur letak peralatankantor pada tempat yang mudah dijangkau, jadiuntuk peralatan mesin fax, fotocopy, printer bisadigunakan sama-sama oleh semua karyawan yangruang kerjanya berdekatan. Untuk dimensi tataruang kantor terbuka untuk indikator kelengkapanperalatan memperoleh nilai rata-rata 4,07, hal inisama seperti dengan di atas, dapat diatasi denganmengatur letak perlatan kantor pada tempat yangberdekatan antar sesama karyawan. Untuk dimensitata ruang kantor berkamar/tertutup pada indikatorbiaya pemeliharaan ruangan memperoleh nilai 4,10.Hal ini dapat diatasi dengan memperkecil biayaperalatan kerja yang tidak begitu diperlukan.

b. Plant Climate Pada PT Bank OCBC NISP,Tbk Cabang Pematangsiantar

Plant climate atau pengaturan udaramerupakan faktor pendukung pada sebuahperusahaan disamping memperhatikan tata letakruangnya. Beberapa indikator plant climate yaitukeadaan udara (climate), kelembaban udara(humidity) dan pertukaran udara (ventilation) yangada pada kantor PT Bank OCBC NISP, Tbk cabangPematangsiantar yang dikatakan baik dapat dilihatdari hasil kuesioner yang dibagikan kepadaresponden, secara keseluruhan dengan nilai rata-rata4,10 dengan kriteria jawaban baik.

Dari perhitungan rata-rata jawaban karyawandiperoleh nilai baik, namun ada beberapa aspekyang walaupun dinilai baik tetapi nilainya masihdibawah rata-rata dari indikator-indikator lain, yangpertama paling rendah adalah indikator jumlahventilasi memperoleh nilai 3,83. Cara mengatasinyaadalah dengan membuat alat pertukaran udara lain,tidak hanya ventilasi tapi bisa berupa pintu, lubangangin dan alat pendingin lain seperti AC, kipasangin, dan lainnya. Selanjutnya pada indikatorkondisi jendela memperoleh nilai dibawah rata-rata3,87. Hal ini disebabkan karena masih adakaryawan yang merasa kurang puas terhadapkondisi keberadaan jendela pada kantor ini.

c. Kinerja pada PT Bank OCBC NISP, TbkCabang Pematangsiantar

Kinerja merupakan salah satu hal pentingdalam penilaian perusahaan karena sangatmentukan keberhasilan suatu organisasi. Apabilakinerja karyawan dalam sebuah perusahaan sudahbaik, maka tujuan organisasi dapat dengan mudahdicapai. Indikator kinerja pada PT Bank OCBCNISP, Tbk cabang Pematangsiantar sudah dikatakanbaik. Hal ini dapat dilihat dari jawaban respondendengan nilai keseluruhan rata-rata di 4,13 dengankriteria jawaban baik.

Nilai paling rendah pertama yaitu untukdimensi kuantitas pada indikator kenaikan gradedengan nilai 3,93. Kemudian pada dimensi kualitasyaitu pada indikator standar kualitas pekerjaanmemperoleh nilai rata-rata 4,10 dengan kriteriajawaban baik. Hal ini dapat diatasi dengan merubahstrategi supervisor dalam membantu bawahannya

dalam menyelesaikan pekerjaan agar bisa lebihsesuai dengan standar kualitas pekerjaan yangditerapkan manajemen. Kemudian dimensi kualitasyaitu pada indikator penilaian hasil kerja mendapatnilai rata-rata 3,97. Selanjutnya pada dimensi waktuuntuk indikator kecepatan waktu dalammenyelesaikan pekerjaan memperoleh nilai rata-rata4,10.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Hasil analisis regresi linear berganda yangdihitung melalui program SPSS versi 17diperoleh model persamaan Ŷ = 19,881+0,077X1 + 0,367X2 artinya terdapat pengaruhyang positif antara tata letak ruang kantor (X1)dan plant climate (X2) terhadap kinerjakaryawan (Y) pada PT Bank OCBC NISP,Tbk cabang Pematangsiantar.

b. Melalui pengujian hipotesis dengan uji F (ujisimultan), terdapat pengaruh yang positif dansignifikan antara tata letak ruang kantor danplant climate terhadap kinerja karyawan, nilaiFhitung sebesar 9,546 > Ftabel (0,05 ; 2 vs 29)sebesar 3,35 atau dengan signifikan 0,001 < α0,05, maka H0 ditolak, artinya tata letak ruangkantor dan plant climate berpengaruh positifdan signifikan terhadap kinerja karyawan padaPT Bank OCBC NISP, Tbk cabangPematangsiantar secara simultan.

c. Pengujian hipotesis dengan uji t (uji parsial),terdapat pengaruh yang positif dan signifikanantara tata letak ruang kantor dan plantclimate terhadap kinerja karyawan, diperolehnilai thitung pada variabel X1 (tata letak ruangkantor) sebesar 2,294 > dari ttabel (30-2-1 = 27)sebesar 2,051 atau taraf signifikan 0,030 < α0,05, maka H0 ditolak, artinya tata letak ruangkantor berpengaruh positif dan signifikanterhadap kinerja karyawan pada kantor PTBank OCBC NISP, Tbk cabangPematangsiantar. Kemudian nilai thitung padavariabel X2 (plant climate) sebesar 3,378 >dari ttabel dengan df = n-k-1, (30-2-1 = 27)sebesar 2,051 atau taraf signifikan 0,002 < α0,05, maka H0 ditolak, artinya plant climateberpengaruh positif dan signifikan terhadapkinerja karyawan pada kantor PT Bank OCBCNISP, Tbk cabang Pematangsiantar..

2. Sarana. Untuk membuat penyeragaman kerja,

perusahaan dapat memberikan kompensasiyang lebih dari biasanya, sehingga karyawantetap merasa adanya keseragaman kerja.Selain itu untuk memperkecil biayapenggunaan telepon, perusahaan dapatmengubah susunan tempat kerja karyawandengan mengatur jaraknya lebih dekat, agarkaryawan dapat mudah berkomunikasilangsung tanpa melalui telelpon lagi.

b. Hendaknya perusahaan dapat membuat alatpertukaran udara lain, tidak hanya ventilasi

Page 48: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 48

tapi bisa berupa pintu, lubang angin dan alatpendingin lain seperti AC, kipas angin, danlainnya. Selanjutnya pimpinan harus membuatsemua karyawannya memilki rasa tanggungjawab dan ikut memilki perusahaan ini.Sehingga mereka akan merawat aset-asetperusahaan dengan baik, salah satunya adalahjendela.

c. Untuk meningkatkan kinerja dan kenaikangrade (tingkat) karyawan, perusahaan harusmembuat lebihs banyak pelatihan kepadakaryawan untuk lebih meningkatkanpengetahuan dan skill. Selain itu agar masing-masing supervisor dapat lebih selektif dan adildalam memberikan penilaian, perusahaandapat memberikan seminar tentangkepemipinan yang baik.

E. DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi danOperasi. Edisi Revisi. Jakarta: LembagaPenerbit Fakultas Ekonomi UniversitasIndonesia.

Daft, Richard L. 2002. Manajemen. Edisi Kelima,Jilid 1. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Gie, The Liang. 2007. Administrasi PerkantoranModern. Yogyakarta : Penerbit Liberty.

Huki, Luci, 2013. http://Manfaat-pengetahuan.blogspot.com/2013/12/manfaat-udara-bagi-kehidupan-dan-fungsi.html?m=1: tahun akses 2013.

Mathis, L. Robert, dan John H Jackson, 2006.Human Resources Management:Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilid1. Jakarta : Penerbit Salemba.

Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen SumberDaya Manusia. Edisi 10, Jilid 1. Jakarta:Penerbit Erlangga.

Rahayu, Srikandi. 2014.http://Seputarpengertian.blogspot.com/2014/11/ seputarpengertian-dan unsur-udara.html, diakses tahun 2014.

Rivai, Veithzal, 2004, Manajemen Sumber DayaManusia Untuk Perusahaan, Jakarta:Rajagrafindo Persada.

.......... 2005, Manajemen Sumber Daya ManusiaUntuk Perusahaan, Jakarta: RajagrafindoPersada.

Samsudin, Sadili. 2006. Manajemen Sumber DayaManusia. Bandung: Pustaka Setia.

Sukoco, Badri Munir. 2007. ManajemenAdministrasi Perkantoran Modern.Jakarta: Erlangga.

Web internal Bank OCBC NISP, Tbk. 2014.Rencana dan Evaluasi Kinerja Anggota(REKAN) OCBC NISP, diakses tahun2015.

Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber DayaManusia. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Page 49: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 49

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEMAMPUAN INTELEKTUALTERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BAPPEDA (BADAN PERENCANAAN

PEMBANGUNAN DAERAH) KABUPATEN SIMALUNGUN

Oleh :Farida Nainggolan

S1. ManajemenDarwin Lie, Efendi dan Ady Inrawan

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui gambaran budaya organisasi, kemampuan intelektual dankinerja pegawai pada BAPPEDA Kabupaten Simalungun. 2. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dankemampuan intelektual terhadap kinerja pegawai pada BAPPEDA Kanupaten Simalungun.

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Budaya organisasi sudah kuat dan kemampuanintelektual baik serta kinerja pegawai baik. 2. Hasil analisis regresi adalah Ŷ = 20,983 + 0,813X1 + 0,261X2,artinya budaya organisasi dan kemampuan intelektual berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. 3. Hasilanalisis korelasi diperoleh nilai r = 0,558 artinya hubungan budaya organisasi, kemampuan intelektual dengankinerja pegawai sedang dan positif. Tinggi rendahnya kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh budaya organisasidan kemampuan intelektual sebesar 31,2%. 4. Hipotesis penelitian H0 ditolak, artinya budaya organisasi dankemampuan intelektual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada BAPPEDA KabupatenSimalungun secara simultan dan parsial.

Kata kunci: Budaya Organisasi, Kemampuan Intelektual dan Kinerja Pegawai.

ABSTRACT

The purpose of this research is: 1. To know the overview of organization of culture and Intellectualabilitiest at BAPPEDA Kabupaten Simalungun. 2. To know the effect of organization of culture and abilityintelectual ability for job in government at BAPPEDA Kabupaten Simalungun.

The result can conclude 1. Organization of culture already strong and intelectual ability is good with jobin government are good . 2. The result of analysis regressing is Ŷ = 20,983 + 0,813X1 + 0,261X2 its means thatthe effect organization of culture is positive for the job of employ. 3. The result of analysis correlations get valuer = 0,558 its means that the relation organization of culture and intelectual ability with employ of worker arestrong and positive . The higher and lower the employ of worker can explain by organization of culture andintelectual ability as big as 31,2%. 4. Hypothesis research Ho Rejected its means the organization of cultureand intelectual ability its positive influence and significance for employ of worker at BAPPEDA KabupatenSimalungun in simultan and parsial.

Keyword : Organization of Culture, Intellectual abilities and the Employee Performance

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang Masalah

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah(BAPPEDA) Kabupaten Simalungun merupakansalah satu organisasi atau lembaga teknis diKabupaten Simalungun yang bergerak dibidangperencanaan pembangunan mengemban tugas dantanggungjawab agar proses perencanaanpembangunan di Kabupaten Simalungun dapatberjalan secara efektif. Perlu disadari bahwa untukmewujudkan pembangunan suatu daerahdibutuhkan perencanaan pembangunan yang baik,berkualitas, transparan dan partisipatif serta adoptifterhadap perkembangan yang terjadi. Untukmencapai tujuan tersebut salah satu yang perludiperhatikan adalah budaya organisasi yang adapada instansi tersebut.

Kinerja pegawai menjadi hal yang palingpenting dan perlu diperhatikan dengan sangat serius

oleh instansi, kinerja pegawai dari segala aspekyang ada didalamnya akan memberikan dampaksecara langsung terhadap kinerja perusahaan secarakeseluruhan. Salah satu faktor yang berpengaruhterhadap kinerja pegawai adalah budaya organisasi.Budaya organisasi yang diterapkan oleh BAPPEDAKabupaten Simalungun meliputi aturan perilaku,aturan, norma, nilai dominan, dan filosofi.kemampuan intelektual juga memiliki peranan yangsangat penting untuk meningkatkan kinerja pegawaipada BAPPEDA Kabupaten Simalungun.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran budaya organisasi,

kemampuan intelektual dan kinerja pegawaipada BAPPEDA Kabupaten Simalungun?

b. Bagaimana pengaruh budaya organisasi dankemampuan intelektual terhadap kinerjapegawai pada BAPPEDA Kabupaten

Page 50: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 50

Simalungun baik secara simultan maupunparsial?

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran pengaruh budaya

organisasi terhadap kinerja pegawai padaBAPPEDA Kabupaten Simalungun.

b. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasidan kemampuan intelektual terhadap kinerjapegawai pada BAPPEDA KabupatenSimalungun baik secara simultan maupunparsial.

4. Metodologi PenelitianAdapun desain penelitian yang digunakan

dalam penulisan penelitian ini adalah penelitiankepustakaan (library research) dan penelitianlapangan (Field Research). Teknik pengumpulandata yang dipergunakan dalam penelitian ini adalahmetode wawancara, metode kuisioner, metodedokumentasi.

B. LANDASAN TEORI1. Manajemen dan Manajemen Sumber

Daya ManusiaMenurut Griffin (2003:8), manajemen

merupakan suatu rangkaian aktivitas (termasukperencanaan dan pengambilan keputusan,pengorganisasian, kepemimpinan, danpengendalian) yang diarahkan pada sumber dayaorganisasi (manusia, finansial, fisik dan informasi)untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yangefektif dan efisien. Menurut Dessler (2004:5),manajemen sumber daya manusia adalah prosesmemperoleh, melatih, menilai, dan memberikankompensasi kepada karyawan, memperhatikanhubungan kerja mereka, kesehatan, keamanan danmasalah keadilan.

2. Budaya OrganisasiMenurut Sutrisno (2010:2), budaya organisasi

adalah sebagai perangkat sistem nilai-nilai (values),keyakinan-keyakinan (beliefs), asumsi-asumsi(assumptions), atau norma yang telah lama berlaku,disepakati dan diikuti oleh para anggota suatuorganisasi sebagai pedoman perilaku danpemecahan masalah-masalah organisasinya.

Menurut Luthans (2006:125), menyatakanbudaya organisasi memiliki sejumlah karakteristikpenting yaitu sebagai berikut:a. Aturan perilaku yang diamati. Ketika anggota

organisasi berinteraksi satusama lain, merekamenggunakan bahasa, istilah, dan ritual umumyang berkaitan dengan rasa hormat dan caraberprilaku.

b. Aturan. Terdapat pedoman ketat berkaitandengan pencapaian perusahaan. Pendatang baruharus mempelajari teknik dan prosedur yangada agar diterima sebagai anggota kelompokyang berkembang.

c. Norma. Ada standar perilaku, mencakuppedoman mengenai seberapa banyak pekerjaanyang dilakukan, yang banyak perusahaan

menjadi “jangan melakukan terlalu banyakjangan terlalu sedikit.”

d. Nilai dominan. Organisasi mendukung danberharap peserta membagikan nilai-nilai utama.Contoh khususnya adalah kualitas produktinggi, sedikit absen, dan efisiensi yang tinggi.

e. Filosofi. Terdapat kebijakan yang membentukkepercayaan organisasi mengenai bagaimanakaryawan atau pelanggan diperlukan.

3. Kemampuan IntelektualDalam kehidupan sehari–hari orang

bekerja, berfikir menggunakan pikiran (intelek)-nya. Kecerdasan intelektual dalam arti umumadalah suatu kemampuan umum yang membedakankualitas orang yang satu dengan yang lain. MenurutRobbins (2010:57), kemampuan intelektual adalahkemampuan mental yang diperlukan untukmelakukan berbagai aktivtas-berpikir, menalar, danmemecahkan masalah.

Dimensi kemampuan intelektual yangdikemukakan oleh Robbins (2003:51) yang dapatdijadikan indikator pengukuran kemampuanintelektual dalam pekerjaan, yaitu:a. Kecerdasan numeris: kemampuan untuk

berhitung dengan cepat dan tepat.b. Pemahaman verbal: kemampuan memahami

apa yang dibaca atau didenga sertaberhubungan kata satu sama lain.

c. Kecepatan perseptual: kemampuan mengenalikemiripan dan beda visual dengan cepat dantepat.

d. Penalaran induktif: kemampuan mengenaisuatu urutan logis dalam suatu masalah dankemudian memecahkan masalah itu.

e. Penalaran deduktif: kemampuan menggunakanlogika dan menilai implikasi dari suatuargumen.

f. Visualisasi ruang: kemampuan membayangkanbagaimana suatu objek akan tampak seandainyaposisinya dalam ruang dirubah.

g. Ingatan: kemampuan menahan dan mengenangkembali pengalaman masa lalu.

4. KinerjaMenurut Mathis dan John (2006:113), kinerja

adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorangdalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankankepadanya yang disarankan atas pengalaman,kecakapan, kesungguhan serta waktu. Pemerintahsendiri, dalam hal ni Presiden Republik Indonesiasdah mengeluarkan aturan mengenai Sasaran KerjaPegawai (SKP) yaitu sasaran kerja pegawai yangada dalam salah satu unsur didalam penilaianprestasi kerja PNS yang diatur dalam peraturanpemerintah nomor 46 tahun 2011.a. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) merupakanrencana keja dan target yang akan dicapai olehseorang PNS dan dilakukan berdasarkan kurunwaktu tertentu. Sasaran kerja pegawai meliputiunsur:

Page 51: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 51

1) Kuantitas merupakan kuran jumlah ataubanyaknya hasil kerja yang dicapai olehseorang pegawai.

2) Kalitas merupakan ukuran mutu setiap hasilkerja yang dicapai oleh seorang pegawai.

3) Waktu merupakan ukuran lamanya prosessetiap hasil kerja yang dicapai oleh seorangpegawai.

4) Biaya merupakan besaran jumlah anggaranyang digunakan setiap hasil kerja oleh seorangpegawai.

b. Perilaku KerjaPerilaku pkerja merupakan setiap tingkah laku,

sikap atau tindakan yang dilakukan seorang PNSyang seharusnya dilakukan atau tidak dilakukansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun unsur perilakukerja meliputi:1) Orientasi Pelayanan

Orientasi pelayanan merupakan sikap danperilaku PNS dalam memberikan pelayananterbaik kepada yang dilayani antara lainmeliputi masyarakat, atasan, rekan kerja, unitkerja terkait, dan instansi lain.

2) IntegritasIntegritas merupakan kemampuan untukbertindak sesuai denga nilai, norma, etika,dalam organisasi.

3) KomitmenKomitmen merupakan kmauan dan kemampuanuntuk menyelaraskan sikap dan tindakan PNSuntuk mewujudkan tujuan organisasi danmengutamakan kepentingan diri sendiri,seseorang dan golongan.

4) DisplinDisplin merupakan kesanggupan PNS untukmenaati kewajiban dan menghindari laranganyang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang apabilatidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukumandispln.

5) KerjasamaKerjasama merupakan kemauan dankemampuan PNS untuk bekerjasama denganrekan sekerja serta instansi lain dalammenyelesaikan suatu tugas dan tanggungjawabyang ditentukan sehingga tercapai daya gunadan hasil guna yang sebesar-besarnya.

6) KepemimpinanKepemimpian kemampuan dan kemauan PNSntuk memotivasidan mempengaruhi bawahanatau orang lain yang berkaitan dengan bidangtugasnya demi tercapainya tujuan organisasi(bagi PNS yang menduduki jabatan struktural).

5. Pengaruh Budaya Organisasi danKemampuan Intelektual terhadapKinerja Karyawan

Kinerja pegawai dalam organisasi atauperusahaan dapat dipengaruhi oleh budayaorganisasi dan kemampuan intelektual. Untuk dapatmengetahui pengaruh budaya organisasi dengankinerja pegawai, maka Luthans (2002:122),

menyatakan bahwa organisasi mengarahkanperilaku anggota organisasi yang dapatmempengaruhi kinerja anggota organisasi tersebut.Untuk dapat mengetahui pengaruh kemampuanintelektual terhadap kinerja maka Robbins danJudge (2009:57), kemampuan dipengaruhi olehkecerdasan intelektual (kecerdasan kognitif, sosial,emosional, kultural) dan kemampuan fisik artinyabila karyawan memiliki kecerdasan yang tinggidaan didukung kondisi fisik yang sesuai dengankebutuhan pekerjaannya maka karyawan tersebutakan semakin mudah mengerjakan tugas-tugassehinggga akan mudah mencapai kinerja yangdiharapkan.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Deskiftif KualitatifAnalisa deskriptif kuantitatif dimaksudkan

untuk mendapatkan gambaran atau deskripsimengenai tanggapan dari pegawai mengenaiPengaruh Budaya Organisasi dan KemampuanIntelektual terhadap Kinerja Pegawai PadaBAPPEDA Kabupaten Simalungun. Adapunpenetapan kriteria nilai rata-rata jawaban dariresponden tersebut dimasukan kedalam kelas-kelasinterval dimana penentuan interval sebagai berikut:

Tabel 1Nilai Interval dan Kategori Jawaban Responden

Nilai IntervalKategori

BudayaOrganisasi

KemampuanIntelektual

KinerjaPegawai

1,00 – 1,80 SangatLemah

Sangat TidakBaik

SangatTidak Baik

1,81 – 2,60 Lemah Tidak Baik Tidak Baik2,61 – 3,40 Sedang Cukup Baik Cukup Baik3,41 – 4,20 Kuat Baik Baik4,21 – 5.00 Sangat Kuat Sangat Baik Sangat Baik

Sumber: hasil pengolahan data

1) Gambaran Budaya Organisasi PadaBappeda Kabupaten Simalungun

Pada indikator aturan perilaku dalam acararitual berada nilai pada rata-rata 4,26 dengankriteria jawaban sangat kuat. Demikian juga padaindikator keteraturan sesama pegawai dalampenggunaan berada pada nilai rata-rata 3,94 dengankriteria kuat hal ini dikarenakan para pegawaimenggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasapengantar dalam lingkungan BAPPEDA KabupatenSimalungun. Pada indikator perilaku pegawai dalammelayani masyarakat dengan rata-rata jawaban 3,97.

Pada indikator norma yang ditetapkan padainstansi berada pada nilai rata-rata 3,94 dengankriteria jawaban baik. Indikator dengan standardperilaku antar sesama pegawai, responden memberirespon dengan nilai rata-rata 3,77 dengan kriteriajawaban kuat. Selanjutnya pada indikator dalammenilai standard pekerjaan yang dilakukan pegawaidalam melakukan pekerjaan berada pada rata-rata3,94 dengan kriteria kuat. Selanjutnya dimensi nilaidominan pada kategori efektifitas berada pada rata-rata 4,06 dengan kriteria kuat. Sementara pada

Page 52: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 52

indikator efesiensi responden merespon dengankriteria rata-rata 3,94 dengan kriteria kuat.

Untuk dimensi filosofi pada indikatorkeyakinan dan kebijakan responden meresponsangat kuat dengan memberikan rata-rata jawaban4,26. Pada indikator penghormatan sesama anggotaorganisasi responden merespon kuat dengan rata-rata 3,94. Selanjutnya pada indikator kepercayaanterhadap sesama pegawai responden meresponsangat kuat dengan rata-rata 4,26. Kemudian padaindikator pelaksanaan tata tertib respondenmerespon dengan kriteria sangat kuat mendapatnilai rata-rata 4,26. Sanksi yang berlaku respondenmerespon kuat dengan rata-rata 4,00. Pada indikatorteknik dan prosedur bagi pendatang baru respondenmerespon baik dengan rata-rata 3,94. Secarakeseluruhan budaya organisasi terdapat hasil yangberada pada rata-rata 4,02 dengan kriteria jawabankuat.

2) Gambaran Kemampuan Intelektual padaBAPPEDA Kabupaten SimalungunUntuk dimensi kemahiran berhitung pada

indikator usaha yang dilakukan dalam memecahkanmasalah perhitungan berada pada rata-rata 4,26dengan kriteria jawaban sangat baik. Demikian jugapada indikator tingkat kemampuan pegawaiBAPPEDA dalam mengerjakan tugas berada padarata-rata 3,94 dengan kriteria jawaban baik. Padadimensi pemahaman verbal, untuk indikator carauntuk menjalankan tugas yang diberikan pimpinanyang belum pernah dilakukan sebelumnya beradapada rata-rata 3,97 dengan kriteria baik. Padaindikator pemahaman pegawai dalammenyelesaikan tugas yang diberikan pimpinanberada pada rata-rata 3,94 dengan kriteria jawabanbaik.

Pada dimensi pemahaman deduktif untukindikator bekerja secara fleksibel barada pada rata-rata 3,97 dengan kriteria jawaban baik. Padaindikator kecakapan dalam menjalankan tugasberada pada rata-rata 3,94 dengan kriteria jawabancukup baik. Pada indikator tingkat logika pegawaiberada pada rata-rata 3,77 dengan kriteria baik.Pada dimensi kecepatan konseptual untukkemampuan berfikir berada pada rata-rata 3,94dengan kriteria jawaban baik, kemudian padaindikator kemampuan pegawai dalam mengenalikemiripan suatu permasalahan berada pada nilairata-rata 4,26 dengan kriteria sangat baik.

Pada dimensi penalaran induktif untukindikator dalam memecahkan pekerjaan yang sulitberada pada rata-rata 3,97 dengan kriteria jawabanbaik, kemudian keinginan dalam menyelesaikanpekerjaan berada pada nilai rata-rata 4,00 dengankriteria jawaban baik, dan pada indikator tingkatkemampuan logika berada pada nilai rata-rata 3,97dengan kriteria baik. Kemudian pada dimensivisualisasi ruang pada indikator kemampuan dalammemvisualisasikan masalah dalam ruang berbedaberada pada rata-rata 3,94 dengan kriteria jawabanbaik, dan memvisualisasikan suatu objek, dalamruang yang bersamaan berada pada nilai rata-rata

3,97 dengan kriteria baik. Berikutnya pada dimensiingatan untuk indikator ingatan terhadap suatupekerjaan berada pada nilai rata-rata 3,94 dengankriteria baik, indikator memori dalam mengingatberada pada nilai rata-rata 3,97 dengan kriteriajawaban baik. Secara keseluruhan dapat dilihatbahwa rata-rata kemampuan yang diberikan kepadapara responden berada pada nilai rata-rata 4,01dengan kriteria jawaban baik.

3) Gambaran Kinerja Pegawai pada BappedaKabupaten Simalungun

Pada dimensi kuantitas pada indikatorpertanggungjawaban hasil kerja berada pada nilairata-rata 4,26, dengan kriteria jawaban sangat baik,selanjutnya indikator tentang tingkat pencapaiantarget kerja berada pada nilai rata-rata 3,94 dengankriteria jawaban baik. Untuk dimensi kualitas padaindikator hasil kerja responden dengan nilai rata-rata 4,00 kriteria baik. Selanjutnya indikator tentangketelitian dalam menyelesaikan pekerjaan, nilairata-rata 3,97 dengan kriteria baik. Pada indikatorkerapian dalam menyelesaikan pekerjaan beradapada nilai rata-rata 3,94, kriteria jawaban baik .

Selanjutnya untuk dimensi waktu padaindikator tentang efisiensi waktu dalammenyelesaikan, dengan kriteria baik dengan rata-rata jawaban 3,97. Pada indikator tentangpencapaian menyelesaikan pekerjaan dengantenggang waktu, kriteria jawaban baik dengan rata-rata 3,94. Untuk dimensi biaya pada indikatortentang jumlah anggaran yang diberikan untukmenyelesaikan pekerjaan dengan rata-rata jawaban3,97. Kemudian indikator tentang jumlah biayayang diberikan untuk keperluan pegawai setiaptahunnya responden memberikan jawaban baikdengan rata-rata jawaban 3,94. Sedangkan padadimensi orientasi pelayanan pada indikator tingkatpelayanan diperoleh rata-rata 3,94. Pada indikatorkualitas dalam pelayanan responden memberikankriteria baik dengan nilai rata-rata 3,97.

Pada dimensi integritas, indikator tingkatkejujuran responden, dengan kriteria jawaban baikdengan nilai rata-rata 3,94. Pada indikator tingkatkeberanian responden memberikan respon baikdengan rata-rata jawaban 3,97. Dimensi komitmenpada indikator tentang efisiensi pekerjaan respondenmemberikan jawaban baik dengan rata-rata 3,94,sedangkan pada indikator tentang tingkatpencapaian responden memberikan respon dengankriteria jawaban baik dengan rata-rata 3.77.Selanjutnya pada dimensi disiplin dengan indikatortingkat kehadiran responden memberikan respondengan kriteria jawaban baik dengan rata-rata 3,94.Pada indikator tentang kepatuhan dalam mengikutiapel dan senam responden memberikan kriteriajawaban sangat baik dengan rata-rata 4,26.

Untuk dimensi kerjasama pada indikatortentang hubungan kerjasama dengan sesamapegawai dan atasan responden memberikan jawabanbaik dengan rata-rata 3,94. Pada indikator tentangpertanggungjawaban kerja, jawaban sangat baikdengan rata-rata 4,26. Selanjutnya pada dimensi

Page 53: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 53

kepemimpinan pada indikator tentang pimpinandalam memotivasi pegawai responden memberikanjawaban baik dengan nilai rata-rata 3,94 dan padaindikator tentang pimpinan merangkul pegawai,jawaban baik dengan rata-rata 3,94. Kemudian padaindikator kemampuan dan kemauan dalammempengaruhi pegawai responden memberikanrespon baik dengan nilai rata-rata 3,94. Secarakeseluruhan dapat dilihat bahwa untuk totaljawaban responden mengenai kinerja pegawai baikdari segi kuantitas, kualitas, waktu, biaya, orientasipelayanan, integritas, komitmen, disiplin,kerjasama,dan kepemimpinan mendapat nilai rata-rata sebesar 3,99 dengan kriteria jawaban baik.

b. Deskriftif Kuantitatif1) Analisis Regresi Linier Berganda

Analisa data dalam penelitian inimenggunakan analisa regresi linier berganda.Analisis regresi linier berganda digunakan untukmengetahui pengaruh variabel bebas (X) danvariabel terikat (Y), dimana X adalah budayaorganisasi, kemampuan intelektual dan Y adalahkinerja pegawai

Tabel 2Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

B Std. Error Beta

1

(Constant) 20,983 16,893Budayaorganisasi ,813 ,157 ,502

KemampuanIntelektual

,261 ,128 ,302

a. Dependent Variable: Kinerja pegawaiSumber: data primer hasil pengolahan data SPSS Versi 17

Berdasarkan hasil pengolahan data padatabel di atas, diperoleh model persamaan Ŷ =20,983 + 0,813X1 + 0,261X2, diartikan terdapatpengaruh yang positif antara variabel budayaorganisasi dan kemampuan intelektual terhadapvariabel kinerja pegawai pada BAPPEDAKabupaten.

2) Koefesien Korelasi dan KoefesienDeterminasiPerhitungan korelasi berupa derajat atau

kedalaman hubungan fungsional yang menjelaskanhubungan antar perubah, dinyatakan dengan yangdinamakan koefisien korelasi yang seringdisimbolkan dengan r, nilai r dapat dihitungmenggunakan SPSS Versi 17. Hasil koefisienkorelasi dan koefisien determinasi dapat dilihatpada tabel berikut ini:

Tabel 3Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

1 ,558a ,312 ,269 4,484a. Predictors: (Constant), (budaya organisasi),(kemampuan intelektual)b. Dependent Variable: (kinerja pegawai)

Sumber: data primer hasil pengolahan kuesioner menggunakanSPSS Versi 17

Dari hasil koefisien korelasi pada tabel 3 diatas, diperoleh nilai r = 0,558, yang artinya terdapathubungan yang sedang dan positif antara budayaorganisasi, kemampuan intelektual dengan kinerjapegawai pada BAPPEDA Kabupaten Simalungun,sesuai dengan kriteria tingkat hubungan pada tabel4. Kemudian diperoleh nilai koefisien determinasi(R Square) = 0,312, artinya baik tidaknya kinerjapegawai pada kantor BAPPEDA KabupatenSimalungun sebesar 31,2% dapat dijelaskan olehbudaya organisasi dan kemampuan intelektual,sedangkan sisanya sebesar 68,8% dipengaruh olehfaktor lain seperti lingkungan kerja, stress kerja,komunikasi, kepemimpinan dan sebagainya yangtidak dibahas dalam penelitian ini.

3) Uji Simultan (Uji F)Untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang

valid, maka harus dilakukan uji hipotesis. Dari hasilperhitungan koefisien korelasi diketahui bahwabudaya organisasi dan kinerja pegawai sangatberhubungan, untuk menguji kebenarannya makadilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakanprogram aplikasi SPSS Versi 17

Tabel 4Uji F

ANOVAb

ModelSum ofSquares

DfMeanSquare

F Sig.

1Regression 291,456 2 145,728 7,249 ,003a

Residual 643,286 32 20,103

Total 934,743 34a. Dependent Variable: Kinerja pegawaib. Predictors: (Constant), Budaya Organisasi, KemampualIntelektual

Dari perhitungan diatas diperoleh nilai Fhitung

sebesar 7,249 < dari Ftabel dengan (0,05 ; 2 vs 32)sebesar 3,29, atau dengan taraf signifikan 0,003 < α0,05, maka H0 ditolak, artinya budaya organisasidan kemampuan intelektual berpengaruh positif dansignifikan terhadap kinerja pegawai padaBAPPEDA Kabupaten Simalungun secara simultan.

4) Uji Parsial (Uji t)Hasil pengujian parsial dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Page 54: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 54

Tabel 5Perkiraan Nilai thitung

Coefficientsa

Model t Sig.

1(Constant) 1,217 ,233Budaya organisasi 3,405 ,022Kemampuan Intelektual 2,127 ,049

a. Dependent Variable: Kinerja PegawaiSumber: data primer hasil pengolahan kuesionermenggunakan SPSS Versi 17

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai thitung

pada variabel X1 (budaya organisasi) sebesar 3,405> dari nilai ttabel sebesar 2,036, atau dengan tarafsignifikan 0,022 < α 0,05, maka H0 ditolak, artinyabudaya organisasi berpengaruh positif dansignifikan terhadap kinerja pegawai padaBAPPEDA Kabupaten Simalungun secara parsial.Variabel X2 (kemampuan intelektual) thitung sebesar2,127 > dari nilai ttabel sebesar 2,036 ,atau dengantaraf signifikan 0,049 < α 0,05, maka H0 ditolak,artinya kemampuan intelektual berpengaruh positifdan signifikan terhadap kinerja pegawai padaBAPPEDA Kabupaten Simalungun.

2. Evaluasia. Budaya Organisasi BAPPEDA Kabupaten

SimalungunPada BAPPEDA Kabupaten Simalungun

sendiri budaya organisasi yang diterapkan sepertiaturan perilaku yang diamati, norma, nilai dominan,filosofi, aturan, berdasarkan hasil penelitian dinilaikuat. Dilihat dari hasil kuesioner yang dibagikankepada responden mendapat nilai rata-ratakeseluruhan sebesar 4,02 dalam kriteria kuat.

Namun ada aspek yang dinilai baik tetapimasih ada yang dibawah nilai rata-rata dariindikator lain, yaitu pada dimensi norma padaindikator standard perilaku antar sesama pegawaididalam instansi diperoleh nilai rata-rata sebesar3,77, cara mengatasi hal ini sebaiknya pimpinanBAPPEDA Kabupaten Simalungun melakukanrapat dengan para pegawai untuk membahasmengenai standard perilaku para pegawai yangsesuai untuk dilakukan di instansi tersebut. Darievaluasi budaya organisasi dapat diambilkesimpulan jika semua hal-hal di atas sudahdinyatakan dengan kuat, pegawai akan merasa baikdengan adanya budaya organisasi yang berlaku diBAPPEDA Kabupaten Simalungun untuk dapatmewujudkan tujuan organisai dengan baik.

b. Kemampuan Intelektual BAPPEDAKabupaten Simalungun

Pada BAPPEDA Kabupaten Simalungunsendiri kemampuan intelektual dikatakan baikdengan dapat dilihat dari hasil kuesioner yangdibagikan kepada responden, secara keseluruhandengan nilai baik dengan nilai rata-rata 3,99.Namun ada beberapa dimensi pada kantorBAPPEDA Kabupaten Simalungun yang harus

menjadi perhatian seperti pada dimensi pemahamandeduktif indikator tingkat logika dalam menilaisuatu argument diperoleh nilai rata-rata 3,77.

Dalam hal ini dapat dilihat bahwa kemampuanintelektual pegawai BAPPEDA KabupatenSimalungun sudah dikategorikan baik. Walaupunsudah dikategorikan baik, instansi harusmelaksanakan / mengadakan pelatihan rutinsehingga kemampuan dan kemahiran pegawaidalam menyelesaikan pekerjaan untuk mencapaitujuan organisasi dapat diwujudkan dengan baik.

c. Kinerja Pegawai Bappeda KabupatenSimalungun

Indikator kinerja pegawai yang ada padaBAPPEDA Kabupaten Simalungun yang dikatakanbaik dapat dilihat dari hasil kuesioner yangdibagikan kepada responden, secara keseluruhandengan nilai baik dengan nilai rata-rata 3,99. Daribeberapa indikator pada BAPPEDA KabupatenSimalungun yang harus menjadi perhatian sepertikuantitas, kualitas, waktu, biaya, orientasipelayanan, integritas, komitmen, disiplin,kerjasama, kepemimpinan. Dari perhitungan rata-rata kinerja pegawai diperoleh nilai baik namun adabeberapa aspek walaupun dinilai baik tetapi nilainyamasih dibawah rata-rata dari indikator-indikator lainseperti pada indikator kemampuan dan kemauanpegawai diperoleh nilai rat-rata 3,94, carameningkatkannya adalah pegawai harus lebih seriusdalam menjalankan tugas dan kemauan dalammengerjakan/menjalankan tugas untuk mencapaitujuan organisasi.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulana. Hasil analisis regresi linier berganda yang

dihitung melalui program SPSS versi 17 sebagaiberikut Ŷ = 20,983 + 0,813X1 + 0,261X2,diartikan terdapat pengaruh yang positif antarabudaya organisasi dan kemampuan intelektualterhadap variabel kinerja pegawai padaBAPPEDA Kabupaten Simalungun.

b. Hasil analisis korelasi diperoleh nilai R sebesar0,558, yang artinya terdapat hubungan yangsedang dan positif antara budaya organisasi,kemampuan intelektual dengan kinerja pegawaipada BAPPEDA Kabupaten Simalungun.Kemudian diperoleh nilai koefisien determinasi(R Square) = 0,312, artinya baik tidaknyakinerja pegawai pada kantor BAPPEDAKabupaten Simalungun sebesar 31,2% dapatdijelaskan oleh budaya organisasi (X1) dankemampuan intelektual (X2), sedangkan sisanyasebesar 68,8% dipengaruh oleh faktor lain.

c. Melalui pengujian hipotesis dengan uji t(parsial), diperoleh nilai thitung pada variabel X1

(budaya organisasi) sebesar 3,405 dan nilai ttabel

sebesar 2,036, atau dengan taraf signifikan 0,022< α 0,05, maka H0 ditolak, artinya budayaorganisasi berpengaruh positif dan signifikanterhadap kinerja pegawai pada BAPPEDAKabupaten Simalungun secara parsial.

Page 55: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 55

Sedangkan untuk variabel kemampuanintelektual (X2) diperoleh nilai thitung sebesar2,127 sebesar 2,036, atau dengan taraf signifikansebesar 0,049 < α 0,05, maka Ho ditolak, artinyabudaya organisasi berpengaruh positif dansignifikan terhadap kinerja pegawai padaBAPPEDA Kabupaten Simalungun parsial.

2. Sarana. Untuk meningkatkan budaya organisasi pada

BAPPEDA Kabupaten Simalungun harus lebihaktif dalam mengikuti kegiatan organisasi baikyang bersifat kegiatan umum, kerohanian, jugadalam menghargai, menghormati, danmemelihara keharmonisan dengan rekansekerja.

b. Untuk meningkatkan kemampuan intelektualBAPPEDA Kabupaten Simalungun untuklebih memperhatikan dan lebih dekat denganpegawai serta melaksanakan pelatihan rutinkepada pegawai, dan menjalin kerjasama antarrekan kerja, agar kemampuan yang dimilikipegawai dapat bertambah dan pekerjaan dapatterselesaikan dengan cepat.

c. Untuk meningkatkan kinerja pegawai haruslebih teliti dan konsisten dalam melaksanakanpekerjaan, dan dapat memberikan pelayananyang baik kepada seluruh masyrakat, pegawaiBAPPEDA Kabupaten Simalungun juga harusselalu menjaga hubungan yang baik denganpara pegawai dan pimpinan harus mampumendekatkan diri kepada pegawai, harusmampu mempengaruhi pegawai.

d. Sehubungan dengan keterbatasan-keterbatasanyang ada pada penulis, penelitian ini masihterdapat kelemahan-kelemahan. Sebagai bahanmasukan untuk penelitian selanjutnya, perlumemperbanyak variabel penelitian, sepertilingkungan kerja, komunikasi, kompensasi,kepemimpinan dan lain-lain.

E. DAFTAR PUSTAKA

Daft, Rchard, L. 2002 . Manajemen. Jilid I. Jakarta.Erlangga.

……….2011.Manajemen. Jilid I. Jakarta. ErlanggaDessler, Gary,2004, Manajemen Sumber Daya

Manusia, Jakarta: Prenhallindo.Griffin, Ricky, W, 2003, Manajemen. Jilid Dua,

Edisi Ketujuh, Jakarta: Erlangga.Handoko, T. Hani, 2002, Manajemen Personalia

dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta:BPFE.

Herzberg, Federick, 2006, Perilaku Organisasi,Jakarta: PT. Indeks.

Luthans, Fred, 2002, Perilaku Organisasi,Yogyakarta: Penerbit Andi.

.........., 2006, Perilaku Organisasi, Yogyakarta:Penerbit Andi.

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2009, EvaluasiKinerja Sumber Daya Manusia,

Bandung: Refika Aditama.

Mathis, Robert L. dan John H. Jackson, 2006,Human Resources Management(Manajemen Sumber Daya Manusia), Edisi

10, Jakarta:Salemba Empat.…….., 2011, Human Resources Management

(Manajemen Sumber Daya Manusia), Edisi10, Jakarta: Salemba Empat.

McGregor, Douglas, 2006, Perilaku Organisasi,Jakarta: PT. Indeks.

Mondy, Wayne R, 2008, Manajemen SumberDaya Manusia, Cetakan Kedua,Bogor: Ghalia Indonesia.

PP Nomor 46 Tahun 2011. Pasal 1 ayat2. SasaranKerja Pegawai dan Perilaku

Kerja PNS.PP Nomor 10 Tahun 1979. Tentang Penilaian

Pelaksanaan Pekerjaan PNS.Robbins, Stephen P, 2006, Perilaku Organisasi,

Edisi Indonesia, Jilid 1, Jakarta: Indeks.Robbins, Stephen P. dan Thimothy a. Judge, 2008.

Perilaku Organisasi, Edisi Keduabelas,Jakarta: Salemba Empat.

………. 2009. Perilaku Organisasi, EdisiKeduabelas, Jakarta: Salemba Empat.

………. 2010. Perilaku Organisasi, EdisiKeduabelas, Jakarta: Salemba Empat.

Robbins, Stephen P. Dan Mery Coulter, 2011.Manajemen, Edisi Kesepuluh Jakarta:Erlangga.

Rivai, Veithzal, 2008, Perfomance Apprasial,Jakarta: PT. Raja Grafindo Perseda.

Sedarmayati, 2007, Manajemen Sumber DayaManusia, Reformasi, Birokrasi, danManajemen Pegawai Negeri Sipil, Jakarta:Refika Aditama.

Sulyanto, 2013, Aritmatika Penerapan. Jakarta:Penerbit Erlangga.

Sugiyono, 2008, Metode Penelitian KuantitatifKualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Page 56: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 56

PENGARUH SERVICE EXCELLENCE DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAPKEPUASAN KONSUMEN PADA SAMUDRA JAYA ART PHOTO BRIDAL KOMPLEK

MEGALAND PEMATANGSIANTAR

Oleh :Suci Ayu AndiraS1 Manajemen

Darwin Lie, Parman Tarigan, Ady Inrawan

Abstrak

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui gambaran service excellence, diferensiasiproduk, dan kepuasan konsumen pada Samudra Jaya Art Photo Bridal Komplek Megaland Pematangsiantar. 2)Untuk mengetahui pengaruh service excellence dan diferensiasi produk terhadap kepuasan konsumen padaSamudra Jaya Art Photo Bridal Komplek Megaland Pematangsiantar secara simultan maupun parsial.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Responden memberikan jawaban sangat setuju untukservice excellence, jawaban sangat setuju untuk diferensiasi produk, dan jawaban puas untuk kepuasankonsumen. 2) Hasil analisis regresi adalah Ŷ = 5,072 + 0,208X1 + 0,643X2, berarti service excellence dandiferensiasi produk berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen . 3) Hasil nilai korelasi r = 0,783, yangartinya terdapat hubungan yang kuat dan positif antara service excellence dan diferensiasi produk terhadapkepuasan konsumen pada Samudra Jaya Art Photo Bridal Komplek Megaland Pematangsiantar. Tinggirendahnya kepuasan konsumen dapat dijelaskan sebesar 61,3% oleh service excellence dan diferensiasi produk.4) Hipotesis penelitian H0 ditolak, artinya service excellence dan diferensiasi produk berpengaruh positif dansignifikan terhadap kepuasan konsumen pada Samudra Jaya Art Photo Bridal Komplek MegalandPematangsiantar secara simultan maupun parsial.

Kata kunci: Service Excellence, Diferensiasi Produk, dan Kepuasan Konsumen.

Abstract

The purpose of this research is to examine an anlysis of: 1) To know the description of serviceexcellence, product differentiation, and customer satisfaction on Samudra Jaya Art Photo Bridal KomplekMegaland Pematangsiantar. 2) To determine the effect of service excellence and product differentiation onconsumer satisfaction at Samudra Jaya Art Photo Bridal Komplek Megaland Pematangsiantar simultaneously orpartially.

The research can be concluded that: 1) Respondents gave an answer very amenable to serviceexcellence, the answer very amenable for product differentiation, and a satisfied answer for customersatisfaction. 2) The results of the regression analysis is Y = 5.072 + 0,208X1 + 0,643X2, meaning serviceexcellence and product differentiation positive effect on customer satisfaction. 3) The results of the correlationvalues of r = 0.783, which means that there is a strong and positive relationship between service excellence andproduct differentiation on consumer satisfaction at Samudra Jaya Art Photo Bridal Komplek MegalandPematangsiantar. The level of customer satisfaction of 61.3% can be explained by the service excellence andproduct differentiation. 4) The research hypothesis H0 is rejected, meaning that service excellence and productdifferentiation and a significant positive effect on customer satisfaction at Samudra Jaya Art Photo BridalKomplek Megaland Pematangsiantar simultaneously or partially.

Keywords: Service Excellence, Product Differentiation and Customer Satisfaction.

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang Masalah

Samudra Jaya Art Photo Bridal KomplekMegaland Pematangsiantar merupakan usaha yangbergerak di bidang jasa yang menawarkan jasa foto,videografi, cetak foto, dan lain sebagainya. SamudraJaya Art Photo Bridal Komplek MegalandPematangsiantar memandang bahwa kepuasankonsumen sebagai salah satu aspek penting yangharus diperhatikan, karena dapat mempengaruhinilai masa depan perusahaan.

Dari hasil wawancara diperoleh informasibahwa kepuasan konsumen pada Samudra Jaya ArtPhoto Bridal Komplek Megaland Pematangsiantarbelum optimal. Masih ada beberapa konsumen yangkurang puas terhadap pelayanan yang diberikan,yaitu mengenai kecepatan karyawan dalammenyelesaikan cetak foto.

Untuk mengatasi masalah kepuasankonsumen pada Samudra Jaya Art Photo BridalKomplek Megaland Pematangsiantar yang belumoptimal, maka Samudra Jaya Art Photo BridalKomplek Megaland Pematangsiantar menerapkan

Page 57: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 57

service excellence (pelayanan terbaik), yangdiharapkan dapat meningkatkan kepuasankonsumen. Service excellence yang diterapkan padaSamudra Jaya Art Photo Bridal Komplek MegalandPematangsiantar yaitu: kemampuan (ability) yaitupengetahuan karyawan terhadap jasa yangditawarkan, sikap (attitude) yaitu bersikap ramahdan sopan kepada konsumen, penampilan(appearance) yaitu cara berpakaian karyawan dankebersihan ruang tunggu, perhatian (attention) yaitumendengarkan masalah serta keluhan konsumen,tindakan (action) yaitu cepat dalam memberikanpenyelesaian masalah konsumen, dantanggungjawab (accountability) yaitubertanggungjawab terhadap tugas-tugas yangdiberikan.

Selain service excellence, ada faktor lainyang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen,yaitu diferensiasi produk. Diferensiasi produk padaSamudra Jaya Art Photo Bridal Komplek MegalandPematangsiantar dapat dilihat dari: bentuk (form)yaitu bangunan dan lokasi parkir, keistimewaan(furniture) yaitu tambahan pelayanan, mutu kinerja(performance quality) yaitu pengetahuan padapekerjaan masing-masing, mutu kesesuaian(conformance quality) yaitu hasil pekerjaan yangdiberikan, daya tahan (durability) yaitu daya tahanhasil foto yang dicetak, serta rancangan (design)yaitu desain interior.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran service excellence,

diferensiasi produk dan kepuasan konsumenpada Samudra Jaya Art Photo Bridal KomplekMegaland Pematangsiantar.

b. Bagaimana pengaruh service excellence dandiferensiasi produk terhadap kepuasankonsumen pada Samudra Jaya Art Photo BridalKomplek Megaland Pematangsiantar baiksecara simultan maupun parsial.

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran service

excellence, diferensiasi produk dan kepuasankonsumen pada Samudra Jaya Art Photo BridalKomplek Megaland Pematangsiantar.

b. Untuk mengetahui pengaruh service excellencedan diferensiasi produk terhadap kepuasankonsumen pada Samudra Jaya Art Photo BridalKomplek Megaland Pematangsiantar baiksecara simultan maupun parsial.

4. Metode PenelitianAdapun desain penelitian yang digunakan

dalam penulisan penelitian ini adalah penelitiankeputustakaan (library research) dan penelitianlapangan (Field Research). Teknik pengumpulandata yang dipergunakan dalam penelitian ini adalahteknik observasi, teknik wawancara dan teknikkuesioner.

B. LANDASAN TEORI1. Manajemen dan Manajemen Pemasaran

Menurut Robbins dan Mary (2010:7),manajemen melibatkan aktivitas-aktivitaskoordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaanorang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapatdiselesaikan secara efisien dan efektif. MenurutBoyd, Orville, dan Jean (2000:18), manajemenpemasaran (marketing management) adalah prosesmenganalisis, merencanakan, mengkoordinasikandan mengendalikan program-program yangmencakup pengkonsepan, penetapan harga,promosi, dan distribusi dari produk, jasa, dangagasan yang dirancang untuk menciptakan danmemelihara pertukaran yang menguntungkandengan pasar sasaran untuk mencapai tujuanperusahaan. Menurut Kotler dan Kevin (2009:5),manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmumemilih pasar sasaran dan meraih,mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggandengan menciptakan, menghantarkan, danmengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

2. JasaMenurut Kotler dan Gary (2004:337),

pengertian jasa adalah berbagai kegiatan ataumanfaat yang dapat ditawarkan oleh suatu pihakkepada pihak lain yang pada dasarnya tidakberwujud dan tidak menghasilkan perpindahankepemilikan. Sedangkan menurut Gronroos dalamTjiptono dan Gregorius (2011:17), jasa adalahproses yang terdiri atas serangkaian aktivitasintangible yang biasanya (namun tidak harus selalu)terjadi pada interaksi antara pelanggan dankaryawan jasa dan atau sumber daya fisik ataubarang dan atau sistem penyedia jasa, yangdisediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan.

3. Service Excellence (Pelayanan Prima)Menurut Elhaitammy dalam Tjiptono

(2006:58), service excellence atau pelayanan yangunggul yaitu suatu sikap atau cara karyawan dalammelayani pelanggan secara memuaskan. Pelayananprima merupakan pelayanan terbaik yang diberikanpihak penyedia jasa sebagai usaha mewujudkankepuasan dan loyalitas konsumen. Untuk itu, parapenyedia jasa hendaknya berpedoman padabeberapa unsur pokok pelayanan prima. MenurutBarata (2006:31), pelayanan prima terdiri dari enamunsur pokok, antara lain:a. Kemampuan (Ability)

Kemampuan yaitu memiliki pengetahuan danpemahaman terhadap jasa yangditawarkan, menguasai cara melakukanpekerjaan atau pelayanan, serta kehandalanproduk atau jasa memenuhi kebutuhanmelebihi harapan pelanggan.

b. Sikap (Attitude)Sikap meliputi keramahan, kesopanan sertaketerampilan dalam memberikan pelayananterbaik dalam memecahkan masalahpelanggan.

c. Penampilan (Appearance)Penampilan merupakan hal penting yang harusdiperhatikan, sebab umumnya menjadi

Page 58: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 58

persepsi pertama pelanggan. Penampilandimaksud dapat mencakup pada kebersihandan cara berpakaian karyawan, kebersihan danlayout ruangan.

d. Perhatian (Attention)Perhatian meliputi mendengarkan, mencatatdan membantu pelanggan, terhadap masalahserta keluhan para pelanggan serta mampumemberikan solusi atas masalah padapelanggan.

e. Tindakan (Action)Tindakan merupakan kesigapan dalammerespon masalah dan keluhan pelangganserta mampu memberikan penyelesaiansecepat mungkin.

f. Tanggungjawab (Accountability)Memiliki tanggungjawab serta kepedulianterhadap tugas-tugas dan penyelenggaraanpelayanan dan penyelesaian keluhanpelanggan secara positif.

4. Diferensiasi ProdukMenurut Kartajaya (2010:26), diferensiasi

adalah mengintegrasikan konten (content), konteks(context), dan infrastruktur (infrastructure) dari apayang ditawarkan kepada pelanggan. Untukmemenangkan persaingan, setiap perusahaan harusmemiliki keunggulan dalam bersaing diwujudkanmelalui strategi diferensiasi. Menurut Kotler danKevin (2008:385), ada empat strategi diferensiasi,yaitu diferensiasi produk, diferensiasi personil,diferensiasi saluran dan diferensiasi citra.

Menurut Kotler dan Kevin (2008:4), produkadalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepadapasar untuk memuaskan suatu keinginan ataukebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman,acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi,dan ide. Menurut Boyd, Orville, dan Jean(2000:256), diferensiasi produk adalah menawarkanpilihan yang lebih banyak atau lebih baik bagikonsumen dibanding pesaingnya. Diferensiasiproduk merupakan salah satu upaya yang dapatdilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan danmempertahankan kepuasan konsumen

Menurut Kotler dalam Purwanti (2014:13),parameter diferensiasi produk terdiri dari:a. Bentuk (form), adalah ukuran, model, atau

struktur fisik sebuah produk.b. Keistimewaan (furniture), adalah karakteristik

yang melengkapi fungsi dasar produk.c. Mutu kinerja (performance), adalah tindakan

yang mengacu pada level dimana karakteristikdasar itu beroperasi.

d. Mutu kesesuaian (conformance quality), yaitutingkat semua unit yang diproduksi adalahidentik dan memenuhi spesifiksi sasaran yangdijanjikan.

e. Daya tahan (durability), adalah suatu ukuranusia operasi produk yang diharapkan dalamkondisi normal dan atau berat, merupakanatribut yang berharga untuk produk-produktertentu yang ditimbulkan oleh produk yangrusak atau gagal.

f. Rancangan (design), adalah totalitaskeistimewaan yang mempengaruhi penampilandan fungsi suatu produk dari segi kebutuhanpelanggan.

5. Kepuasan KonsumenKonsep kepuasan konsumen memiliki sifat

yang abstrak. Menurut Mowen dan Michael(2002:89), kepuasan konsumen (consumersatisfaction) didefinisikan sebagai keseluruhansikap yang ditunjukkan konsumen atas barang ataujasa setelah mereka memperoleh danmenggunakannya. Menurut Oliver dalam Umar(2003:14), kepuasan konsumen sebagai evaluasipurnabeli, dimana persepsi terhadap kinerjaalternatif produk atau jasa yang dipilih memenuhiatau melebihi harapan sebelum pembelian. Apabilapersepsi terhadap kinerja tidak dapat memenuhiharapan, maka yang terjadi adalah ketidakpuasan.Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006:192), adaempat faktor utama yang perlu diperhatikan dalamkaitannya dengan kepuasan konsumen, yaitu:a. Kualitas produk dan jasa

Konsumen akan puas apabila hasil evaluasimereka menunjukkan bahwa produk atau jasayang mereka gunakan berkualitas.

b. Struktur hargaProduk yang mempunyai kualitas yang samatetapi menetapkan harga yang relatif murahakan memberikan nilai yang lebih tinggikepada konsumennya.

c. Kenyamanan prosedurKonsumen akan merasa semakin puas jikadalam mendapatkan prosedur pelayanan yangrelatif mudah, nyaman, dan efisien.

d. Dukungan konsumenKonsumen akan merasa bangga danmendapatkan keyakinan bahkan orang lainakan kagum bila seseorang menggunakanproduk maupun jasa yang cenderungmempunyai kepuasan yang lebih tinggi.Kepuasan yang diperoleh bukan karenakualitas dari produk atau jasa, tetapi nilaisosial yang membuat konsumen menjadi puasdengan merek ataupun pelayanan tertentu.

6. Pengaruh Service Excellence danDiferensiasi Produk TerhadapKepuasan Konsumen

Adanya sistem pelayanan yang terbaik danpenawaran produk yang berbeda dari pesaing dalamsuatu perusahaan jasa diharapkan dapatmeningkatkan kepuasan konsumen. Serviceexcellence merupakan suatu tindakan yangdilakukan oleh pihak perusahaan untuk melayanikonsumen dengan sebaik-baiknya. Menurut Barata(2006:25), pelayanan prima (service excellence)dapat dikatakan sebagai upaya pelaku bisnis ataupemberi jasa untuk memberikan layanan terbaiknyasebagai wujud kepedulian dalam upaya memberikankepuasan kepada konsumen atau pelanggan ataunasabah. Disamping adanya pelayanan terbaik yangditerapkan pada sebuah perusahaan jasa, strategi

Page 59: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 59

diferensiasi produk juga merupakan salah satu halyang penting dalam meningkatkan kepuasankonsumen. Menurut Kotler (2007:137), diferensiasiproduk adalah cara merancang perbedaan yangberarti untuk membedakan penawaran perusahaandari penawaran pesaingnya.

Dari beberapa pendapat tersebut dapatdisimpulkan bahwa dengan adanya penerapkanservice excellence dan diferensiasi produk, berartiperusahaan memberikan nilai yang lebih kepadakonsumen. Dengan demikian dapat menciptakankepuasan konsumen. Semakin meningkatnyakepuasan konsumen, maka konsumen akan menjadiloyal kepada perusahaan.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Deskriptif KualitatifAnalisis deskriptif kualitatif dimaksudkan

untuk mendapatkan gambaran atau deskripsimengenai tanggapan dari konsumen tentangpengaruh service excellence dan diferensiasi produkterhadap kepuasan konsumen pada Samudra JayaArt Photo Bridal Komplek MegalandPematangsiantar. Adapun penetapan kriteria nilairata-rata jawaban dari responden tersebutdimasukkan ke dalam kelas-kelas intervall.

Tabel 1Nilai Interval dan Kategori Jawaban Responden

NilaiInterval

Kategori

ServiceExcellence

DiferensiasiProduk

KepuasanKonsumen

1,00 – 1,80Sangat Tidak

SetujuSangat Tidak

SetujuSangat Tidak

Puas

1,81 – 2,60 Tidak Setuju Tidak Setuju Tidak Puas

2,61 – 3,40KurangSetuju

KurangSetuju

Cukup Puas

3,41 – 4,20 Setuju Setuju Puas

4,21 – 5,00SangatSetuju

SangatSetuju

Sangat Puas

1) Gambaran Service Excellence PadaSamudra Jaya Art Photo Bridal KomplekMegaland PematangsiantarPada pada dimensi kemampuan (ability),

karyawan Samudra Jaya Art Photo Bridal memilikipengetahuan terhadap jasa yang ditawarkanmemperoleh nilai rata-rata 4,29 dengan kriteriajawaban sangat setuju. Pada dimensi perhatian(attention), memperoleh nilai rata-rata 4,31 dengankriteria jawaban sangat setuju, karena karyawanselalu mendengarkan masalah serta keluhankonsumen dengan baik. Pada indikator mencatatmasalah serta keluhan konsumen memperoleh nilairata-rata 4,33 dengan kriteria jawaban sangat setuju.Pada indikator membantu masalah serta keluhankonsumen memperoleh nilai rata-rata 4,29 dengankriteria jawaban sangat setuju. Pada indikatormemberikan solusi atas masalah konsumenmemperoleh nilai rata-rata 4,18 dengan kriteriajawaban sangat setuju.

Pada dimensi tindakan (action) yaituindikator sigap dalam merespon masalah konsumenmemperoleh nilai rata-rata 4,11 dengan kriteriajawaban setuju. Pada indikator karyawan SamudraJaya Art Photo Bridal sigap dalam meresponkeluhan konsumen memperoleh nilai rata-rata 4,11dengan kriteria jawaban setuju. Namun padaindikator kecepatan dalam memberikanpenyelesaian masalah konsumen hanya memperolehnilai rata-rata 3,40 dengan kriteria jawaban kurangsetuju, hal ini disebabkan karena ada banyakpekerjaan yang harus diselesaikan pada waktu yangbersamaan, sehingga konsumen sedikit.

Selanjutnya pada indikator tanggungjawab(accountability) yaitu pada indikatorbertanggungjawab terhadap tugas-tugas yangdiberikan memperoleh nilai rata-rata 4,51 dengankriteria jawaban sangat setuju. Pada indikatorkaryawan Samudra Jaya Art Photo Bridalbertanggungjawab untuk menyelesaikan keluhankonsumen secara positif memperoleh nilai rata-rata4,22 dengan kriteria jawaban setuju, Dari semuapernyataan tentang service excellences, dapatdisimpulkan bahwa total nilai rata-rata darikeseluruhan dimensi di atas adalah 4,21 dengankriteria jawaban sangat setuju.

2) Gambaran Diferensiasi Produk PadaSamudra Jaya Art Photo Bridal KomplekMegaland PematangsiantarPada dimensi bentuk (form) yaitu indikator

bangunan Samudra Jaya Art Photo Bridal terlihatkokoh memperoleh nilai rata-rata 4,18 dengankriteria jawaban setuju. Pada indikator lokasi parkiryang luas juga memperoleh nilai rata-rata 4,29dengan kriteria jawaban sangat setuju. Pada dimensikeistimewaan (furniture) yaitu indikator SamudraJaya Art Photo Bridal memiliki ruang tunggu yangber AC memperoleh nilai rata-rata 4,34 dengankriteria jawaban sangat setuju. Pada indikatorpelayanan cetak foto memperoleh nilai rata-rata4,47 dengan kriteria jawaban sangat setuju.Indikator pelayanan desain foto album ekslusifmemperoleh nilai rata-rata 4,20 dengan kriteriajawaban setuju. Sedangkan pada indikatorpelayanan laminasi foto juga memperoleh nilai rata-rata 4,20 dengan kriteria jawaban setuju.

Pada dimensi mutu kinerja (performancequality) yaitu indikator pengetahuan pada pekerjaanmasing-masing memperoleh nilai rata-rata 4,29dengan kriteria jawaban sangat setuju. Padaindikator cepat dalam menyelesaikan pekerjaanmemperoleh nilai rata-rata 4,31 dengan kriteriajawaban sangat setuju. Pada dimensi mutukesesuaian (conformance quality) yaitu indikatordesain foto di Samudra Jaya Art Photo Bridal sesuaidengan keinginan konsumen memperoleh nilai rata-rata 4,14 dengan kriteria jawaban setuju. Padaindikator hasil foto yang dicetak memiliki akurasiwarna yang lebih kontras memperoleh nilai rata-rata4,65 dengan kriteria jawaban sangat setuju. Padaindikator laminasi foto yang rapi memperoleh nilairata-rata 4,29 dengan kriteria jawaban sangat setuju.

Page 60: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 60

Pada dimensi daya tahan (durability) yaituindikator hasil foto yang dicetak lebih tahan lamamemperoleh nilai rata-rata 4,29 dengan kriteriajawaban sangat setuju. Selanjutnya pada dimensirancangan (design), yaitu indikator desain interiorSamudra Jaya Art Photo Bridal menarikmemperoleh nilai rata-rata 4,24 dengan kriteriajawaban sangat setuju. Dari semua pernyataantentang diferensiasi produk, dapat disimpulkanbahwa total nilai rata-rata dari keseluruhan dimensidi atas adalah 4,29 dengan kriteria jawaban sangatsetuju.

3) Gambaran Kepuasan Konsumen PadaSamudra Jaya Art Photo Bridal KomplekMegaland PematangsiantarPada dimensi kualitas produk dan jasa yaitu

indikator kualitas album yang ditawarkan SamudraJaya Art Photo Bridal memperoleh nilai rata-rata4,33 dengan kriteria jawaban sangat puas. Padaindikator kualitas bingkai yang ditawarkanmemperoleh nilai rata-rata 4,34 dengan kriteriajawaban sangat puas. Indikator kualitas jasa fotoyang ditawarkan memperoleh nilai rata-rata 4,27dengan kriteria jawaban sangat puas. Pada indikatorkualitas jasa videografi memperoleh nilai rata-rata4,18 dengan kriteria jawaban puas. Pada indikatorkualitas jasa cetak foto yang ditawarkan SamudraJaya Art Photo Bridal memperoleh nilai rata-rata4,60 dengan kriteria jawaban sangat puas. Padaindikator kualitas jasa desain foto, Samudra JayaArt Photo Bridal memperoleh nilai rata-rata 4,18dengan kriteria jawaban puas. Selanjutnya padaindikator kualitas jasa laminasi foto yangditawarkan Samudra Jaya Art Photo Bridalmemperoleh nilai rata-rata 4,24 dengan kriteriajawaban sangat puas.

Pada dimensi struktur harga yaitu indikatorharga yang ditentukan oleh Samudra Jaya Art PhotoBridal memperoleh nilai rata-rata 4,18 dengankriteria jawaban puas. Selanjutnya pada indikatorpotongan harga yang diberikan, memperoleh nilairata-rata 3,40 dengan kriteria jawaban cukup puas.Pada dimensi kenyamanan prosedur yaitu indikatorkemudahan saat menggunakan layanan memperolehnilai rata-rata 4,33 dengan kriteria jawaban sangatpuas. Pada indikator kenyamanan yang diberikanmemperoleh nilai rata-rata 4,44 dengan kriteriajawaban sangat puas. Sedangkan pada indikatorefisiensi karyawan dalam menyelesaikan pekerjaanmemperoleh nilai rata-rata 4,18 dengan kriteriajawaban puas.

Selanjutnya pada dimensi dukungankonsumen yaitu indikator perasaan setelahmerekomendasikan kepada teman memperoleh nilairata-rata 3,98 dengan kriteria jawaban puas. Padaindikator perasaan bangga memperoleh nilai rata-rata 3,84 dengan kriteria jawaban puas. Dari semuapertanyaan tentang kepuasan konsumen, dapatdisimpulkan bahwa total nilai rata-rata darikeseluruhan dimensi di atas adalah 4,18 dengankriteria jawaban puas.

b. Deskriptif Kuantitatif1) Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakanuntuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X) danvariabel terikat (Y), dimana variabel X1 adalahservice excellence, variabel X2 adalah diferensiasiproduk, dan variabel Y adalah kepuasan konsumen.Perhitungan dilakukan dengan menggunakansoftware SPSS for windows versi 22, maka hasilregresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Tabel 2Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

B Std. Error Beta

1

(Constant) 5.072 6.371ServiceExcellence

.208 .069 .274

DiferensiasiProduk

.643 .090 .652

a. Dependent Variable: Kepuasan KonsumenSumber: Pengolahan data dengan SPSS for windows versi 22

Berdasarkan tabel di atas, diketahui persamaanregresi yang diperoleh adalah: Ŷ = 5,072 + 0,208X1

+ 0,643X2, artinya service excellence dandiferensiasi produk berpengaruh positif terhadapkepuasan konsumen pada Samudra Jaya Art PhotoBridal Komplek Megaland Pematangsiantar.

2) Koefisien Korelasi dan KoefisenDeterminasi

Koefisien korelasi merupakan koefisien yangdigunakan untuk mengetahui kekuatan hubunganantara service excellence dan diferensiasi produkterhadap kepuasan konsumen dapat dihitung denganmenggunakan software SPSS for windows versi 22,sebagai berikut:

Tabel 3Hasil Perhitungan Uji Koefisien Determinasi(R2) Dengan Variabel Dependen Kepuasan

KonsumenModel Summaryb

Model RR

SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

1 .783a .613 .598 2.484

a. Predictors: (Constant), Diferensiasi Produk, ServiceExcellenceb. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen

Sumber: Pengolahan data dengan SPSS for windows versi 22

Dari tabel di atas diperoleh nilai r= 0,783(interval koefisien 0,60 – 0,799) yang artinyaterdapat hubungan yang kuat dan positif antaraservice excellence dan diferensiasi produk terhadapkepuasan konsumen pada Samudra Jaya Art PhotoBridal Komplek Megaland Pematangsiantar.Koefisien determinasi (Rsquare/KD) sebesar 0,613,yang artinya kepuasan konsumen dapat dijelaskansebesar 61,3% oleh service excellence dandiferensiasi produk, selebihnya 38,7% dijelaskan

Page 61: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 61

oleh faktor-faktor lain seperti promosi, tempat, danlain sebagainya yang tidak dibahas dalam penelitianini.

3) Pengujian Hipotesis dengan Uji FUji F digunakan untuk mengetahui apakah

variabel bebas (service excellence dan diferensiasiproduk) berpengaruh terhadap variabel terikat(kepuasan konsumen) secara bersama-sama atausimultan Pengujian ini dilakukan untukmembandingkan antara Fhitung dan Ftabel pada tarafsignifikansi sebesar 5% atau α= 0,05, sebagaiberikut :

Tabel 4Uji F

ModelSum ofSquares

dfMean

SquareF Sig.

1

Regression 508.874 2 254.437 41.234 .000b

Residual 320.871 52 6.171

Total 829.745 54

a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumenb. Predictors: (Constant), Diferensiasi Produk, ServiceExcellence

Berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh nilaiFhitung sebesar 41,234 > Ftabel 3,18, maka H0 ditolakartinya service excellence dan diferensiasi produkberpengaruh positif dan signifikan terhadapkepuasan konsumen pada Samudra Jaya Art PhotoBridal Komplek Megaland Pematangsiantar secarasimultan.

4) Pengujian Hipotesis dengan uji tDari hasil perhitungan koefisien korelasi

diketahui bahwa service excellence, diferensiasiproduk, dan kepuasan konsumen sangatberhubungan. Untuk menguji kebenarannya makadilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakanSPSS for windows versi 22. Uji parsial akandijelaskan melalui tabel berikut:

Tabel 5Analisis Uji t

Model t Sig.

1

(Constant) .796 .430Service Excellence 3.015 .004

Diferensiasi Produk 7.173 .000

a. Dependent Variable: Kepuasan KonsumenSumber: Pengolahan data dengan SPSS for windows versi 22

Dari tabel di atas, pengujian hipotesis secaraparsial yaitu pada variabel service excellence (X1)diperoleh nilai thitung 3,015 > ttabel 2,00665 ataudengan taraf signifikansi 0,004 < 0,05, maka H0

ditolak artinya service excellence berpengaruhpositif dan signifikan terhadap kepuasan konsumenpada Samudra Jaya Art Photo Bridal Komplek

Megaland Pematangsiantar secara parsial. Padavariabel diferensiasi produk (X2) diperoleh nilaithitung 7,173 > ttabel 2,00665 atau dengan tarafsignifikansi 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak artinyadiferensiasi produk berpengaruh positif dansignifikan terhadap kepuasan konsumen padaSamudra Jaya Art Photo Bridal Komplek MegalandPematangsiantar secara parsial.

2. Evaluasia. Service Excellence Pada Samudra Jaya Art

Photo Bridal Komplek MegalandPematangsiantarBerdasarkan hasil analisis tentang service

excellence, dapat dilihat bahwa service excellenceyang diterapkan pada Samudra Jaya Art PhotoBridal Komplek Megaland Pematangsiantar sudahsangat baik. Hal tersebut terlihat dari jawaban 55orang responden atas kuesioner yang dibagikan olehpenulis memperoleh total nilai rata-rata 4,21 dengankategori jawaban sangat setuju. Namun masih adabeberapa indikator yang berada di bawah nilai rata-rata yaitu pada dimensi penampilan (appearance).Maka sebaiknya karyawan tetap mengikutiperaturan pimpinan untuk selalu mengenakanpakaian seragam yang telah disediakan olehpimpinan, baik pada saat bekerja di dalam ruanganataupun pada saat bekerja di luar lapangan agartetap terlihat rapi.

Pada dimensi perhatian (attention), yaituindikator karyawan Samudra Jaya Art Photo Bridalselalu memberikan solusi atas masalah konsumenmemperoleh nilai 4,18 dengan kriteria jawabansetuju, namun masih di bawah nilai rata-rata. Makauntuk meningkatkannya karyawan harus menjalinkomunikasi yang lebih baik kepada konsumenuntuk mengetahui apa yang menjadi masalahkonsumen, sehingga karyawan dapat memberikansolusi kepada konsumen. Pada indikator karyawanSamudra Jaya Art Photo Bridal cepat dalammemberikan penyelesaian masalah konsumenmemperoleh nilai 3,40 dengan kriteria jawabankurang setuju, maka untuk mengatasi hal tersebutsebaiknya karyawan lebih meningkatkan kerjasamayang baik untuk saling berbagi tugas dan mengaturtime management agar pekerjaan yang harusdiselesaikan pada waktu yang bersamaan dapatdengan cepat terselesaikan.

b. Diferensiasi Produk Pada Samudra Jaya ArtPhoto Bridal Komplek MegalandPematangsiantarBerdasarkan hasil analisis tentang diferensiasi

produk, dapat dilihat bahwa diferensiasi produkpada Samudra Jaya Art Photo Bridal KomplekMegaland Pematangsiantar sudah sangat baik. Haltersebut terlihat dari jawaban 55 orang respondenatas kuesioner yang dibagikan oleh penulismemperoleh total nilai rata-rata 4,29 dengankategori jawaban sangat setuju. Pada indikatorpelayanan laminasi foto memperoleh nilai rata-rata4,18 dengan kriteria jawaban setuju namun masihberada dibawah nilai rata-rata, maka untuk

Page 62: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 62

meningkatkannya Samudra Jaya Art Photo Bridaldapat menampilkan contoh hasil foto yang telahdilaminasi dengan jumlah yang lebih banyak lagidan membuat brosur atau poster yang diletak diruang tunggu atau di meja kasir agar konsumenmengetahui pelayanan laminasi yang ditawarkandan dapat melihat langsung hasilnya.

Pada dimensi mutu kesesuaian (conformancequality), yaitu indikator desain foto di Samudra JayaArt Photo Bridal sesuai dengan keinginankonsumen memperoleh nilai 4,14 dengan kriteriajawaban setuju, namun masih berada di bawah nilairata-rata. Maka untuk meningkatkannya, karyawanterlebih dahulu mempertanyakan bagaimanagambaran desain yang diinginkan oleh konsumendan memperlihatkan kembali hasil desain sebelumdicetak untuk memastikan apakah layout dan warnadesain sudah sesuai, tidak ada kesalahan dalampengetikan nama, gelar, dan lainnya.

c. Kepuasan Konsumen Pada Samudra JayaArt Photo Bridal Komplek MegalandPematangsiantarBerdasarkan hasil analisis tentang kepuasan

konsumen, dapat dilihat bahwa kepuasan konsumenpada Samudra Jaya Art Photo Bridal KomplekMegaland Pematangsiantar sudah baik. Hal tersebutterlihat dari jawaban 55 orang responden ataskuesioner yang dibagikan oleh penulis memperolehtotal nilai rata-rata 4,18 dengan kategori jawabanpuas. Namun ada beberapa indikator yang berada dibawah nilai rata-rata yaitu pada dimensi strukturharga indikator potongan harga yang diberikanSamudra Jaya Art Photo Bridal memperoleh nilairata-rata 3,40 dengan kriteria jawaban cukup puas,maka untuk meningkatkannya Samudra Jaya ArtPhoto Bridal tetap memberikan potongan hargatanpa adanya batasan ataupun ketentuan waktu danmemberikan bonus tambahan seperti foto bingkai.

Pada dimensi dukungan konsumen yaituindikator perasaan setelah merekomendasikanmemperoleh nilai 3,98 dengan kriteria jawaban puasnamun masih berada dibawah nilai rata-rata, makauntuk meningkatkannya Samudra Jaya Art PhotoBridal dapat memberikan diskon khusus bagikonsumen yang telah merekomendasikan kepadatemannya agar mereka kembali merekomendasikankepada orang lain untuk menggunakan jasa diSamudra Jaya Art Photo Bridal. Pada indikatorbangga berlangganan memperoleh nilai 3,84 dengankriteria jawaban puas namun masih di bawah rata-rata, maka untuk meningkatkannya Samudra JayaArt Photo Bridal harus tetap menjaga kualitas bahanbaku yang digunakan serta lebih meningkatkankreatifitas karyawan agar selalu berinovasi dalamberkarya, karena dalam dunia seni sangatmembutuhkan kreativitas..

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Dari persamaan regresi linier berganda yangdiperoleh dengan menggunakan program SPSSfor windows versi 22 adalah Ŷ = 5,072 +

0,208X1 + 0,643X2, artinya service excellence(X1) dan diferensiasi produk (X2) berpengaruhpositif terhadap kepuasan konsumen (Y) padaSamudra Jaya Art Photo Bridal KomplekMegaland Pematangsiantar.

b. Hasil analisis koefisien korelasi diperoleh r=0,783 (interval koefisien 0,60 – 0,799), yangartinya terdapat hubungan yang kuat danpositif antara service excellence dandiferensiasi produk terhadap kepuasankonsumen pada Samudra Jaya Art PhotoBridal Komplek Megaland Pematangsiantar.Kemudian diperoleh koefisien determinasi(Rsquare/KD) sebesar 0,613, yang artinyakepuasan konsumen dapat dijelaskan sebesar61,3% oleh service excellence dan diferensiasiproduk, selebihnya 38,7% dijelaskan olehfaktor-faktor lain seperti promosi, tempat, danlain sebagainya yang tidak dibahas dalampenelitian ini.

c. Hasil uji simultan (uji F) diperoleh nilai Fhitung

sebesar 41,234 > Ftabel 3,18 dengan derajatbebas dan tingkat signifikan 0,000 < 0,05,maka H0 ditolak artinya service excellence dandiferensiasi produk berpengaruh positif dansignifikan terhadap kepuasan konsumen padaSamudra Jaya Art Photo Bridal KomplekMegaland Pematangsiantar secara simultan.

d. Hasil uji parsial (uji t) yaitu pada variabelservice excellence (X1) diperoleh nilai thitung

3,015 > ttabel 2,00665 pada distribusi frekuensi(df=n-k=55-3=52) atau dengan tarafsignifikansi 0,004 < 0,05, maka H0 ditolakartinya service excellence berpengaruh positifdan signifikan terhadap kepuasan konsumenpada Samudra Jaya Art Photo Bridal KomplekMegaland Pematangsiantar secara parsial.Kemudian pada variabel diferensiasi produk(X2) diperoleh nilai thitung 7,173 > ttabel 2,00665atau dengan taraf signifikansi 0,000 < 0,05,maka H0 ditolak artinya diferensiasi produkberpengaruh positif dan signifikan terhadapkepuasan konsumen pada Samudra Jaya ArtPhoto Bridal Komplek MegalandPematangsiantar secara parsial.

2. Sarana. Agar penerapan service excellence berdasarkan

dimensi yang ada dapat berjalan dengan baikmaka perlu dilakukan perbaikan berdasarkanhasil evaluasi yaitu pada dimensi penampilan(appearance) sebaiknya karyawan tetapmengikuti peraturan pimpinan untuk selalumengenakan pakaian seragam yang telahdisediakan oleh pimpinan baik pada saatbekerja di dalam ruangan ataupun pada saatbekerja di luar lapangan agar tetap terlihat rapi,pada dimensi perhatian (attention) karyawanharus menjalin komunikasi yang lebih baikkepada konsumen, pada dimensi tindakan(action) sebaiknya karyawan lebihmeningkatkan kerjasama yang baik untuksaling berbagi tugas dan mengatur time

Page 63: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 63

management agar pekerjaan yang harusdiselesaikan pada waktu yang bersamaan dapatdengan cepat.

b. Agar penerapan diferensiasi produkberdasarkan dimensi yang ada dapat berjalandengan baik maka perlu dilakukan perbaikanberdasarkan hasil evaluasi yaitu pada dimensibentuk (form) sebaiknya Samudra Jaya ArtPhoto Bridal melakukan renovasi terhadapbagian bangunan yang sudah terlihat rusak danmelakukan pengecatan ulang, pada dimensikeistimewaan (furniture) sebaiknya SamudraJaya Art Photo Bridal menampilkan contohhasil foto yang telah dilaminasi dengan jumlahyang lebih banyak lagi dan di ruang tungguagar konsumen mengetahui pelayananlaminasi yang ditawarkan dan dapat melihatlangsung hasilnya, pada dimensi mutukesesuaian (conformance quality) sebaiknyakaryawan mempertanyakan terlebih dahulubagaimana gambaran desain yang diinginkanoleh konsumen dan memperlihatkan kembalihasil desain sebelum dicetak untukmemastikan apakah layout dan warna desainsudah sesuai, tidak ada kesalahan dalampengetikan nama, gelar, dan lainnya,

c. Agar kepuasan konsumen pada Samudra JayaArt Photo Bridal menjadi lebih puas penulismenyarankan pada dimensi struktur hargasebaiknya Samudra Jaya Art Photo Bridaltetap memberikan potongan harga tanpaadanya batasan ataupun ketentuan waktu danmemberikan bonus tambahan seperti fotobingkai, pada dimensi dukungan konsumensebaiknya Samudra Jaya Art Photo Bridaltetap menjaga kualitas bahan baku yangdigunakan serta lebih meningkatkan kreatifitaskaryawan agar selalu berinovasi dalamberkarya.

E. DAFTAR PUSTAKA

Barata, Atep Adya. 2006. Dasar-Dasar PelayananPrima. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Boyd, Harper W, Orville C. Walker, dan JeanClaude Larreche. 2000. ManajemenPemasaran Suatu Pendekatan Strategisdengan Orientasi Global. Jilid 1, EdisiKedua. Jakarta: Erlangga.

Kartajaya, Hermawan. 2010. Brand Operation.Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran. Jilid2, Edisi Keduabelas. Jakarta: PT. Indeks.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid 1, EdisiKesembilan. Jakarta: PT. Indeks.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008.Manajemen Pemasaran. Jilid 1, Edisi 12.Jakarta: PT. Indeks.

.......... 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1 dan2, Edisi 13. Jakarta: Erlangga.

Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A. 2006.Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Kedua.Jakarta: Salemba Empat.

Mowen, Jhon C dan Michael Minor. 2002. PerilakuKonsumen. Jilid 2, Edisi Kelima. Jakarta:Erlangga.

Purwanti, Andi Janna. 2014. PengaruhDiferensiasi Produk dan PromosiPenjualan Terhadap Keputusan MembeliProduk Fashion Pada Toko Issue diMakassar. Makassar: Fakultas Ekonomi danBisnis Universitas Hasanuddin Makassar.Skripsi.

Robbins, Stephen P dan Mary Coulter. 2010.Manajemen. Jilid 1, Edisi Kesepuluh.Jakarta: Erlangga.

Tjiptono, Fandy. 2006. Manajemen Jasa.Yogyakarta: Andi Offset.

Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2011.Service, Quality, dan Satisfaction. Edisi 3.Yogyakarta: Andi Offset.

Umar, Husein. 2003. Metode Riset PerilakuKonsumen Jasa. Bogor: Ghalia Indonesia.

Page 64: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 64

ANALISIS KINERJA KEUANGAN MELALUI RASIO KEUANGAN PADA PT.UNITEX,TBK YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA

Oleh :Mangisi Bella Rebekka Silitonga

S1 ManajemenDarwin Lie, Parman Tarigan, Ady Inrawan

Abstrak

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan bila diukur melalui rasio keuangan padaPT. Unitex, Tbk dan untuk mengetahui faktor-faktor yang meyebabkan kinerja keuangan PT. Unitex, Tbk daritahun 2009-2014 menurun.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas perusahaan cenderung meningkat, rasioaktivitas cenderung menurun, rasio solvabilitas cenderung menurun dan rasio profitabilitas juga menurun.Berdasarkan hasil analisis rasio keuangan dapat dinyatakan bahwa rasio likuiditas dan rasio aktivitasmenyebabkan kinerja keuangan PT. Unitex,Tbk dari tahun 2009-2014 menurun. Berdasarkan hasil penelitian,maka penulis menyarankan agar PT. Unitex, Tbk tetap melakukan analisis rasio keuangan secara keseluruhan danrutin serta meningkatkan aktiva lancar dan menekan hutang perusahaan.

Kata Kunci: Analisis Rasio Keuangan, Kinerja Keuangan

ABSTRACT

The purpose of this study is to understand financial performance is measured by financial ratios at PT.Unitex, Tbk and to understand the factors that lead to decreased financial performance at PT. Unitex, Tbk from2009 until 2014

Based on the result, it can be concluded that financial performance at PT. Unitex, Tbk is measured byfinancial ratios trend to declines. Decline in financial ratio due to the liquidity ratio and activity ratio in PT.Unitex, Tbk.. Based of the research result, the authors suggest so that PT. Unitex, Tbk should continue theoverall financial ratio analysis and should increase current assets and reduce the company’s debts.

Keyword : financial ratio analysis, financial performance

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang Masalah

PT. Unitex,Tbk adalah sebuah perusahaanpatungan Indonesia–Jepang yang bergerak dalambidang tekstil terpadu (Fully Integrated TextileManufacture) dan termasuk ke dalam perusahaanyang berorientasi kepada Triple bottom line yaituProfit, People, dan Planet. Seperti diketahui bahwalaporan keuangan merupakan alat yang sangatpenting untuk memberikan ikhtisar mengenaikeadaan keuangan dan perkembangan keuanganperusahaan. Laporan keuangan perlu dianalisis untukdapat memberikan informasi yang lebih rincimengenai kinerja keuangan yang telah diacapai PT.Unitex,Tbk, yang pada akhirnya dipakai sebagaievaluasi terhadap efektivitas kegiatan perusahaandalam mengelola seluruh aktiva yang ada untukmelihat kemampuan perusahaan memperoleh laba.

Salah satu teknik analisa laporan keuanganadalah analisa rasio keuangan, yaitu denganmembandingkan komponen yang terdapat padalaporan keuangan untuk mengetahui likuiditas,aktivitas, solvabilitas dan profitabilitas. Rasioprofitabilitas yang menunjukkan kemampuanperusahaan untuk memperoleh keuntungan denganmemanfaatkan sumber daya yang ada pada

perusahaan merupakan hasil akhir dari rasio-rasiolikuiditas, aktivitas dan solvabilitas. Maka sesuaidengan pendapat yang diberikan Brigham danHouston (2006:107), rasio profitabilitas akanmenunjukkan efek dari likuiditas, manajemen aktivadan utang pada hasil operasi maka kinerja keuangandapat digambarkan dari rasio profitabilitasperusahaan tersebut.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana kinerja keuangan bila diukur dengan

rasio keuangan pada PT. Unitex,Tbk periode2009-2014

b. Faktor apa yang dominan menyebabkan kinerjakeuangan perusahaan PT. Unitex,Tbk periode2009-2014 menurun

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui kinerja keuangan diukur

melalui rasio keuangan pada PT. Unitex, Tbkperiode 2009-2014.

b. Untuk mengetahui faktor-faktor yangmenyebabkan kinerja keuangan pada PT.Unitex, Tbk periode 2009-2014 menurun

4. Metode Penelitian

Page 65: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 65

Adapun desain penelitian yang digunakandalam penulisan penelitian ini adalah penelitiankeputustakaan (library research). Teknikpengumpulan data yang dipergunakan dalampenelitian ini adalah menggunakan benda-bendatertulis seperti buku-buku, dokumen, notulen rapat,catatan harian dan sebagainya.

B. LANDASAN TEORI1. Manajemen Keuangan

Menurut Horne dan John (2012:2),manajemen keuangan merupakan berkaitan denganperolehan aset, pendanaan dan manajemen asetdengan didasari beberapa tujuan umum. Sedangkanmenurut Menurut Tribiwisono (2009:2), manajemenkeuangan adalah proses mendapatkan dana,mengelola dana-dana tersebut untuk membiayaioperasional perusahaan dan menjadikan danatersebut mengahasilkan laba bagi perusahaan sertamengendalikan aktivitas keuangan perusahaan.Riyanto (2011:4), mengatakan bahwa pengertianmanajemen keuangan adalah keseluruhan aktivitasyang bersangkutan dengan usaha mendapatkan danayang diperlukan dengan biaya yang minimal dansyarat-syarat yang menguntungkan beserta usahamenggunakan dana terssebut seefisien mungkin.

Tujuan manajemen keuangan menurutHalim (2007:1), adalah memaksimalkankesejahteraan pemilik perusahaan ataumemaksimalkan nilai perusahaan. Sedangkanmenurut Sutrisno (2008:4), tujuan manajemenkeuangan adalah untuk meningkatkan kemakmuranpemegang saham. Kemakmuran pemegang sahamditunjukkan dalam wujud tingginya harga saham.Memaksimumkan kemakmuran para pemegangsaham didapatkan dengan mengurangkanpenghasilan dengan biaya yang dikeluarkan.

2. Kinerja KeuanganMenurut Munawir (2007:30), kinerja

keuangan perusahaan merupakan satu diantara dasarpenilaian mengenai kondisi keuangan perusahaanyang dilakukan berdasarkan analisa terhadap rasiokeuangan perusahaan. Menurut Fahmi (2011:2),kinerja keuangan adalah suatu analisis yangdilakukan untuk melihat sejauh mana perusahaantelah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.

Untuk menilai kinerja keuangan suatuperusahaan berbagai macam alat analisis adalah:a. Analisis rasio keuangan digunakan untuk

menilai kondisi keuangan dan prestasi keuanganperusahaan.

b. Analisis kesehatan keuangan perusahaandigunakan untuk mengingat akan masalahkeuangan yang mungkin membutuhkanperhatian yang serius dan menyediakn petunjukuntuk bertindak.

c. Analisis Du Pont merupakan pendekatan yangterpadu terhadap analisis rasio keuangan

d. Analisis Horizontal dan Vertikal digunakansebagai perbandingan laporan

e. Analisis sumber dana dan penggunaan danamenyediakan latar belakang historis dari polaaliran dana

f. Analisis kenerja dengan metode Value Added(EVA). EVA merupakan indicator tentangadanya penambahan nilai dari suatu investasi.

3. Laporan KeuanganMenurut Kasmir (2010:66), adalah laporan

yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaanpada saat ini atau pada dalam periode tertentu.Maksud dari laporan keuangan yang menunjukkankondisi perusahaan saat ini adalah kondisi keuanganperusahaan terkini. Menurut Sutrisno (2008:9),laporan keuangan merupakan hasil akhir dari prosesakuntansi yang meliputi 2 laporan utama yakni,neraca dan laporan laba rugi. Menurut Harahap(2011:105), laporan keuangan merupakan out-putdan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporankeuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagipemakainya sebagai salah satu bahan dalam prosespengambilan keputusan. Laporan keuangan jugasebagai pertanggungjawaban atau accountability,sekaligus menggambarkan indikator kesuksesansuatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

4. Analisis Laporan KeuanganMenurut Munawir (2000:3), analisis laporan

keuangan adalah sebagai berikut: data keuanganakan lebih berarti bagi pihak-pihak berkepentinganapabila data tersebut diperbandingkan untuk duaperiode atau lebih dan dianalisa lebih lanjut sehinggadapat mendukung keputusan yang akan diambil.

Menurut Kasmir (2010:68), yang menjaditujuan analisis laporan keuangan adalah sebagaiberikut:a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan

dalam suatu periode tertentu, baik berupa aset,kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yangsudah dicapai untuk beberapa periode.

b. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apasaja yang menjadi kekurangan perusahaan.

c. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yangdimiliki.

d. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikanapa saj yang perlu dilakukan ke depan berkaitandengan posisi keuangan saat ini.

e. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemenkedepan apakah perlu penyegaran atau tidakkarena sudah dianggap berhasil atau gagal.

f. Dapat juga digunakan sebagai pembandingdengan perusahaan sejenis tentang hasil yangmereka capai.

Sedangkan menurut Munawir (2000:6),menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalahuntuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan(progress report) secara periodic yang dilakukanpihak manajemen yang bersangkutan.

5. Rasio KeuanganMenurut Astuti (2004:29), rasio keuangan

adalah penggunaan informasi akuntansi yangdirancang untuk membantu mengevaluasi laporan

Page 66: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 66

keuangan. Sedangkan menurut Munawir (2007:37),rasio keuangan adalah suatu metode analisa untukmengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalamneraca atau laporan laba rugi secara individu ataukombinasi dari kedua laporan tersebut.

Menurut Prastowo dan Rifka (2002:76),analisis rasio keuangan bertujuan untuk menilaiefektivitas keputusan yang telah diambil olehperusahaan dalam rangka menjalankan aktivitasusahanya. Sedangkan menurut Hanafi dan Halim(2003:75), analisis rasio keuangan digunakan untukmelihat prospek dan resiko perusahaan pada masayang akan datang.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Analisis Rasio Keuangan1) Rasio Likuiditas.

Rasio yang mengukur kemampuanperusahaan dalam memenuhi kewajiban jangkapendeknya.a) Net Working Capital (NWC)

Net working capital ratio digunakan untukmenentukan kebijakan investasi dan dana yangdiperoleh.

Tabel 1Net Working Capital PT. Unitex, Tbk

Periode 2009-2014Tahun

Aktiva Lancar(Rp)

Hutang Lancar(Rp)

NWC

2009 66.623.082.223 262.136.170.886 (195.513.088.663)2010 78.266.132.663 296.776.566.758 (218.510.434.095)2011 79.568.381.112 299.318.194.376 (219.749.813.264)2012 74.047.357.770 328.684.634.460 (254.637.276.690)2013 84.899.875.200 331.629.705.600 (246.729.830.400)2014 122.718.877.500 440.144.393.760 (317.425.516.260)

Sumber : Diolah dari Laporan Keuangan PT. Unitex,Tbk Periode 2009-2014

Berdasarkan hasil tabel perhitungan NetWorking Capital PT. Unitex, Tbk selama periode2009 sampai dengan 2014 modal kerja bersihperusahaan mengalami penurunan dimana modalkerja bersih pada tahun 2009 sebesar(195.513.088.663) dan tahun 2010 turun menjadi(218.510.434.095).

Sedangkan pada tahun 2011 turun kembalimenjadi (219.749.813.264), dan kembali mengalamipenurunan menjadi (254.637.276.690) ditahun 2012.Sedangkan tahun 2013 naik menjadi(246.729.830.400), dan kembali mengalamipenurunan menjadi (317.425.516.260) pada tahun2014. Hal ini terjadi karena hutang lancar jauh lebihbesar dari pada aktiva lancar yang mengakibatkanmodal kerja bersih perusahaan semakin menurunselama 6 tahun.

b) Current Ratio (CR)Rasio ini merupakan perbandingan aset

lancar dengan kewajiban lancar.Tabel 2

Current Ratio PT. Unitex, TbkPeriode 2009-2014

TahunAktiva Lancar

(Rp)Hutang Lancar

(Rp)CR (%)

2009 66.623.082.223 262.136.170.886 25,422010 78.266.132.663 296.776.566.758 26,372011 79.568.381.112 299.318.194.376 26,582012 74.047.357.770 328.684.634.460 22,522013 84.899.875.200 331.629.705.600 25,602014 122.718.877.500 440.144.393.760 27,88

Sumber : Diolah dari Laporan Keuangan PT. Unitex,Tbk Periode 2009-2014

Berdasarkan tabel hasil perhitunganCurrent Ratio pada PT. Unitex, Tbk selama periode2009 sampai dengan 2014, Current Ratio perusahaanmengalami penurunan dan kenaikan.

Rasio lancar dari yang tertinggi sampaiyang terendah yaitu tahun 2014 sebesar 27,88%,tahun 2011 sebesar 26,58%, tahun 2010 sebesar26,37%, tahun 2013 sebesar 25,60%, tahun 2009sebesar 25,42% dan yang terendah pada tahun 2012sebesar 22,52%. Naiknya CR ini menunjukkankemampuan perusahaan untuk membayar hutanglancar dan menunjukkan tingkat likuiditasperusahaan naik sekitar 2,28%.

c) Quick Ratio (QR)Rasio ini merupakan perbandingan antara

aset lancar dikurangi dengan kewajiban lancar.Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 3Quick Ratio PT. Unitex, Tbk

Periode 2009-2014

TahunAktiva Lancar

(Rp)Persediaan

(Rp)Hutang Lancar

(Rp)

QuickRatio

%2009 66.623.082.223 44.767.418.034 262.136.170.886 8,332010 78.266.132.663 32.585.256.294 296.776.566.758 15,392011 79.568.381.112 33.496.185.452 299.318.194.376 15,392012 74.047.357.770 31.553.345.380 328.684.634.460 12,932013 84.899.875.200 41.178.566.400 331.629.705.600 13,182014 122.718.877.500 56.078.891.600 440.144.393.760 15,14

Sumber : Diolah dari Laporan Keuangan PT. Unitex,Tbk Periode 2009-2014

Berdasarkan hasil perhitungan Quick Ratiodi atas PT. Unitex, Tbk selama periode 2009 sampaidengan 2010 mengalami peningkatan. Pada tahun2009 sebesar 8,33% kemudian pada tahun 2010 dan2011 naik menjadi 15,39% namun pada tahun 2012turun menjadi 12,93% akan tetapi pada tahun 2013dan 2014 mengalami kenaikan menjadi 13,18% dan15,14%, artinya setiap Rp 1 hutang lancar dijaminoleh 15,14% aktiva.

2) Rasio Aktivitas.a) Inventory Turn Over Ratio (ITO)

Rasio ini merupakan perbandingan antaraharga pokok penjualan dengan rata-rata persediaan.

Tabel 4Inventory Turn Over Ratio PT. Unitex, Tbk

Periode 2009-2014Tahun HPP (Rp) Persediaan (Rp)

ITO(Kali)

2009 146.630.156.299 44.767.418.034 3,272010 179.748.704.783 32.585.256.294 5,512011 207.133.568.340 33.496.185.452 6,182012 162.696.657.290 31.553.345.380 5,152013 180.085.968.000 41.178.566.400 4,372014 232.344.280.310 56.078.891.600 4,14

Page 67: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 67

Sumber : Diolah dari Laporan Keuangan PT. Unitex,Tbk Periode 2009-2014

Berdasarkan tabel perhitungan ITO PT.Unitex, Tbk di atas pada periode 2009 sampaidengan 2014 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2009sebesar 3,27 kali, hal itu terjadi karena pada tahun2009 nilai HPP lebih kecil dibanding nilai HPPtahun berikutnya kemudian naik menjadi 5,51 kalipada tahun 2010 dan tahun 2011 naik menjadi 6,18kali.

Pada tahun 2012 turun menjadi 5,15 kalidan tahun 2013 turun 4,37 kali karena HPPmeningkat akan tetapi persediaan juga meningkatdari tahun sebelumnya dan kembali mengalamipenurunan ditahun 2014 yakni sebesar 4,14 kalikarena HPP juga meningkat diikuti denganpersediaan yang meningkat juga. ITO sebesar 4,14kali menunjukkan bahwa dana yang tertanam dalampersediaan berputar sebanyak 4,14 kali. Semakinrendah perputaran persediaan perusahaan makasemakin tidak efisien perusahaan didalammelaksanakan operasinya.

b) Average Age Of Inventory (AAI)Rasio ini merupakan perbandingan antara 360

dibagi dengan hasil perhitungan dari ITOTabel 5

Average Age Of Inventory PT. Unitex, TbkPeriode 2009-2014

Tahun Inventory Turnover (kali) AAI (hari)2009 3,27 1092010 5,51 652011 6,18 582012 5,15 692013 4,37 822014 4,14 86

Sumber : Diolah dari Laporan Keuangan PT. Unitex,Tbk Periode 2009-2014.

Berdasarkan tabel perhitungan rasiokeuangan PT. Unitex,Tbk selama periode 2009sampai dengan 2014 mengalami fluktuasi, padatahun 2009 sebanyak 109 hari turun menjadi 65 haripada tahun 2010. Tahun 2011 sebanyak 58 hari,tahun 2012 naik menjadi 69 hari dan naik kembalipada tahun 2013 menjadi 82 hari dan pada tahun2014 menjadi 86 hari berarti umur rata-ratapersediaan semakin panjang.

c) Fixed Assets Turnover (FATO)Rasio keuangan ini membandingkan antara

penjualan dengan aktiva tetap.Tabel 6

Fixed Assets Turnover PT. Unitex, TbkPeriode 2009-2014

Tahun Penjualan Aktiva Tetap FATO2009 145.590.262.794 68.926.002.531 2,112010 164.593.134.280 65.173.628.559 2,522011 213.074.323.452 69.671.339.212 3,052012 138.380.255.312 71.362.859.400 1,932013 192.359.817.600 83.349.840.000 2,302014 251.866.038.680 117.478.334.730 2,14

Sumber : Diolah dari Laporan Keuangan PT. Unitex,Tbk Periode 2009-2014

Berdasarkan tabel hasil perhitungan FixedAssets Turnover PT. Unitex, Tbk selama periode2009 sampai dengan 2014 juga mengalami fluktuasi.Pada tahun 2009 sebesar 2,11 kali dan naik 2,52 kalidi tahun 2010 dan tahun 2011 naik menjadi 3,05.Tahun 2012 turun menjadi 1,93 kemudian naikmenjadi 2,30 di tahun 2013 dan turun lagi menjadi2,14 ditahun 2014. Hal ini berarti semakin rendahangka peputaran aktiva tetap, maka semakin tidakefisien perusahaan mengelola aktiva tetapnya dalammenghasilkan penjualan.

d) Total Assets Turnover (TATO)Rasio keuangan ini membandingkan antara

penjualan dengan aktiva tetapTabel 7

Total Assets Turnover PT. Unitex, TbkPeriode 2009-2014

Tahun Penjualan Total Aktiva TATO2009 145.590.262.794 143.664.943.150 1,012010 164.593.134.280 153.901.724.876 1,062011 213.074.323.452 160.781.117.072 1,322012 138.380.255.312 161.630.288.370 0,852013 192.359.817.600 180.548.073.600 1,062014 251.866.038.680 256.708.152.510 0,98

Sumber : Diolah dari Laporan Keuangan PT. Unitex,Tbk Periode 2009-2014

Berdasarkan hasil perhitungan TATO PT.Unitex,Tbk di atas juga mengalami fluktuasi. Padatahun 2009 sebesar 1,01 kali kemudian naik padatahun 2010 menjadi 1,06 kali dan naik kembali padatahun 2011 menjadi 1,32 kali. Akan tetapi di tahun2012 turun menjadi 0,85 kali dan ditahun 2013 naikkembali menjadi 1,06 kali. Tahun 2014 turunmenjadi 0,98 kali. Semakin rendah perputaranaktiva, maka semakin tidak efisien perusahaanmengelola total assetnya dalam menghasilkanpenjualan.

3) Rasio Solvabilitasa) Total Debt to Total Assets Ratio (DR)

Rasio ini membandingkan antara total hutangdengan total aktiva

Tabel 8Total Debt to Total Assets Ratio PT. Unitex, Tbk

Periode 2009-2014Tahun Total Hutang Total Aktiva DR (%)2009 281.935.979.646 143.664.943.150 196,252010 317.460.918.173 153.901.724.876 206,272011 299.318.194.376 160.781.117.072 186,162012 328.684.634.460 161.630.288.370 203,352013 351.773.299.200 180.548.073.600 194,832014 467.669.941.100 256.708.152.510 182,18

Sumber : Diolah dari Laporan Keuangan PT. Unitex,Tbk Periode 2009-2014

Berdasarkan perhitungan tabel Total Debtto Total Assets Ratio di atas pada tahun 2009 sebesar196,25% dan naik menjadi 206,27% di tahun 2010karena total hutangnya meningkat dari tahun 2009sebesar 281.935.979.646 menjadi 317.460.918.173dan diikuti peningkatan total aktivanya.

Pada tahun 2011 turun menjadi 186,16%karena total hutang menurun dan total aktivameningkat dan naik kembali menjadi 203,35%

Page 68: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 68

ditahun 2012. Ditahun 2013 turun kembali menjadi194,83% dan pada tahun 2014 turun kembalimenjadi 182,18% karena total hutang dan totalaktiva meningkat dari tahun sebelumnya. Darigambar 10 diatas dapat dilihat bahwa Total Debt toTotal Assets Ratio dari tahun 2009-2014 cenderungmengalami penurunan.

b) Total Debt to Equity RatioRasio ini membandingkan antara hutang jangka

panjang dengan modal sendiriTabel 9

Total Debt to Total Equity Ratio PT. Unitex, TbkPeriode 2009-2014

Tahun Hutang JangkaPanjang

Modal Sendiri TDER (%)

2009 19.799.808.760 138.271.036.496 14,322010 20.684.351.415 163.559.193.297 12,652011 20.861.487.148 159.398.564.452 13,0882012 21.889.582.530 188.943.928.620 11,582013 20.143.593.600 180.548.073.600 11,162014 27.525.547.340 256.708.152.510 10,72

Sumber : Diolah dari Laporan Keuangan PT. Unitex,Tbk Periode 2009-2014

Berdasarkan hasil perhitungan tabel TotalDebt to Total Assets Ratio PT. Unitex, Tbk didapathasil pada tahun 2009 sebesar 14,32% dan turunmenjadi 12,65% di tahun 2010 karena moda yangmeningkat dari tahun 2009 sebesar 138.271.036.496menjadi 163.559.193.297 di tahun 2010. Kemudiantahun 2011 naik menjadi 13,08% karena modalmengalami menurun dari tahun sebelumnya. Padatahun 2012 Total Debt to Total Assets Ratio turunmenjadi 11,58% dan pada tahun 2013 turun menjadi11,16%.

Pada tahun 2014 kembali mengalamipenurunan menjadi 10,72 karena modal meningkatdari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan padatahun 2014 setiap hutang jangka panjang perusahaanRp 1, maka modal sendiri dapat menutupi 10,72.

4) Rasio Profitabilitasa) Net Profit Margin (NPM)

Rasio ini membandingkan antara laba bersihsesudah pajak dengan penjualan,

Tabel 10Net Profit Margin (NPM) PT. Unitex, Tbk

Periode 2009-2014Tahun

Laba Bersih setelahPajak

Penjualan NPM (%)

2009 30.679.809.366 145.590.262.794 21,072010 (25.288.156.801) 164.593.134.280 (15,36)2011 (6.634.076.256) 213.074.323.452 (3,11)2012 (11.888.829.850) 147.566.946.280 (8,05)2013 16.350.960.000 192.359.817.600 8,52014 7.172.014.440 251.866.038.680 2,85

Sumber : Diolah dari Laporan Keuangan PT. Unitex,Tbk Periode 2009-2014

Berdasarkan hasil perhitungan tabel NetProfit Margin PT. Unitex, Tbk di atas pada tahun2009 sebesar 21,07 %. Akan tetapi pada tahun 2010NPM turun menjadi -15,36% dan tahun 2011 naikmenjadi -3,11% dan kembali turun menjadi -8,05%ditahun 2012.

Pada tahun 2013 naik menjadi 8,5%ditahun dan turun kembali menjadi 2,85% ditahun2014. Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa NetProfit Margin cenderung menurun. Net ProfitMargin yang semakin rendah maka semakin kurangbaik kegiatan operasi suatu perusahaan karenapenjualan tidak menghasilkan laba bersih setelahpajak.

b) Return On Assets (ROA)Rasio ini membandingkan antara laba bersih

setelah pajak dengan total aktivaTabel 11

Return On Assets (ROA) PT. Unitex, TbkPeriode 2009-2014

TahunLaba Bersih setelah

PajakTotal Aktiva ROA (%)

2009 30.679.809.366 143.664.943.150 21,352010 (25.288.156.801) 153.901.724.876 (16,43)2011 (6.634.076.256) 160.781.117.072 (4,12)2012 (11.888.829.850) 161.630.288.370 (7,35)2013 16.350.960.000 180.548.073.600 9,062014 7.172.014.440 256.708.152.510 2,79

Sumber : Diolah dari Laporan Keuangan PT. Unitex,Tbk Periode 2009-2014

Berdasarkan tabel perhitungan Return OnAssets (ROA) PT. Unitex, Tbk di atas mengalamipenurunan, tahun 2009 sebesar 21,35% akan tetapitahun 2010 turun menjadi (16,42)% karena padatahun 2010 perusahaan tidak menghasilkankeuntungan malah mengalami kerugian sebesar Rp25.288.156.801.

Pada tahun 2011 ROA naik menjadi(4,12)% karena kerugian yang dialami perusahaanmenurun menjadi Rp 6.634.076.256 dan pada tahun2012 ROA kembali turun menjadi (7,35)% karenakerugian perusahaan meningkat dari tahunsebelumnya menjadi Rp 11.888.829.850. Ditahun2013 naik menjadi 9,06% karena perusahaan dapatmenghasilkan keuntungan sebesar Rp16.350.960.000 dan ditahun 2014 turun menjadi2,79% karena keuntungan perusahaan mengalamipenurunan dari tahun sebelumnya. Tahun 2010,2012 dan 2013 perusahaan tidak dapat menghasilkanlaba karena beban-beban penjualan lebih besar daripada penjualan.

c) Return On Equitas (ROE)Rasio ini membandingkan laba bersih setelah

pajak dengan modal sendiri,Tabel 12

Return On Equitas (ROE) PT. Unitex, TbkPeriode 2009-2014

TahunLaba Bersih setelah

PajakModal

ROE(100%)

2009 30.679.809.366 138.271.036.496 22,192010 (25.288.156.801) 163.559.193.297 (15,46)2011 (6.634.076.256) 159.398.564.452 (4,16)2012 (11.888.829.850) 188.943.928.620 (6,29)2013 16.350.960.000 171.225.225.600 9,542014 7.172.014.440 210.961.788.590 3,39

Sumber : Diolah dari Laporan Keuangan PT. Unitex,Tbk Periode 2009-2014

Berdasarkan tabel perhitungan Return OnEquitas (ROE) PT. Unitex, Tbk pada tahun 2009

Page 69: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 69

sebesar 22,19% . Pada tahun 2010 perusahaan tidakmenghasilkan keuntungan malah merugi sebesar Rp25.288.156.801 sehingga ROE yang dihasilkan(15,46)% dan pada tahun 2011 ROE yang dihasilkanperusahaan meningkat menjadi (4,16)% karenakerugian yang dialami perusahaan menurun mejadisebesar Rp 6.634.076.256. Ditahun 2012 ROEperusahaan kembali menurun menjadi (6,29)%kerena kerugian perusahaan mengalami peningkatandari tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp11.888.829.850.

Pada tahun 2013 ROE naik menjadi 9,06%karena perusahaan dapat menghasilkan keuntungansebesar Rp 16.350.960.000 dan ditahun 2014 turunmenjadi 2,79% karena keuntungan perusahaanmengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Padatahun 2010, 2011 dan 2012 ROE yang dihasilkanhanya sebesar 0% karena perusahaan belum mampumenghasilkan laba bersih pada tahun tersebut.

2. Evaluasia. Rasio LikuiditasHasil analisis rasio likuiditas dan profitabilitasadalah seperti yang tertera dalam tabel gambar dibawah ini :

Tabel 13Rasio Likuiditas PT. Unitex, Tbk

Periode 2009-2014No Uraian Tahun Hasil Analisis Rata-rata1 Rasio

Likuiditasa. Net

WorkingCapital

2009 (195.513.088.663)

(242.094.326.562)2010 (218.510.434.095)2011 (219.749.813.264)2012 (254.637.276.690)2013 (246.729.830.400)2014 (317.425.516.260)

b. CurrentRatio

2009 25,42

25,73%

2010 26,372011 26,582012 22,522013 25,602014 27,88

c. QuickRatio

2009 8,33

13,39%

2010 15,392011 15,392012 12,932013 13,182014 15,14

Sumber : Data Diolah dari Laporan Keuangan PT.Unitex, Tbk

Berdasarkan table 13 diatas rata-rata yangdihasilkan selama periode 6 tahun adalah sebesar(242.094.326.562). Dilihat dari nilai rata-rata NWCtersebut bahwa 3 tahun terakhir dari mulai 2012sampai dengan 2014 nilai NWC dibawah nilai rata-rata yang dihasilkan selama periode 6 tahun. Hal ituterjadi karena hutang lancar pada 3 tahun terakhirbertambah dari hutang lancar 3 tahun sebelumnya.

Penurunan NWC dapat berarti bahwakemampuan perusahaan dalam membayar kewajibanlancarnya belum optimal. Dari data diatas diatas,dapat diketahui bahwa Net Working Capital PT.Unitex, Tbk periode 2009-2014 terendah beradapada tahun 2014 yaitu sebesar (317.425.516.260)karena pada tahun tersebut utang lancar meningkatjauh dari tahun sebelumnya. Sedangkan Sedangkan

Net Working Capital tertinggi berada pada tahun2009 yaitu sebesar (195.513.088.663) karena karenahutang lancar lebih rendah dari tahun berikutnya

Berdasarkan tabel 13 diatas, Current Ratiocenderung mengalami peningkatan dari tahun 2009-2014. Current Ratio PT. Unitex, Tbk periode 2009-2014 terendah berada pada tahun 2012 yaitu sebesar22,52%. Hal itu terjadi karena aktiva lancar yangmenurun dari tahun sebelumnya yaitu74.047.357.770 sementara hutang lancar meningkatdari tahun sebelumnya. Sedangkan Current Ratiotertinggi berada pada tahun 2014 yaitu sebesar27,88% karena hutang lancar meningkat jauh daritahun sebelumnya.

Rata-rata Current Ratio yang dihasilkanperusahaan adalah sebesar 25,73%. Dilihat dari hasilrata-rata Current Ratio yang dihasilkan terdapat 3tahun dari total 6 tahun Current Ratio yang beradadibawah nilai rata-rata, yaitu pada tahun 2009sebesar 25,42%, tahun 2012 sebesar 22,52% dan2013 sebesar 25,60%. Hal itu terjadi karena aktivalancar lebih kecil daripada hutang lancar dibandingtahun-tahun yang lain. Sehingga ada baiknya padatahun 2009, 2012 dan 2013 perusahaanmeningkatkan lagi Current Rationya karena hal itudibutuhkan guna menumbuhkan tingkat kepercayaanberbagai pihak ke perusahaan. MeningkatnyaCurrent Ratio perusahaan berarti perusahaan masihmampu membayar kewajiban lancarnya.

Berdasarkan tabel 13 diatas, Quick Ratio jugacenderung mengalami peningkatan dari tahun 2009-2014. Quick Ratio tertinggi berada pada tahun 2010dan 2011 yaitu 15,39% karena aktiva lancarmeningkat dan persediaan menurun dari tahunsebelumnya. Kondisi ini menujukkan bahwaperusahaan tidak harus menjual persediannya bilahendak melunasi hutang lancar, tetapi dpat menjualsurat berharga atau penagihan piutang. Quick RatioPT. Unitex, Tbk periode 2009-2014 terendah beradapada tahun 2009 yaitu 8,33% karena persediaanyang tinggi dan hutang lancar yang tinggi juga. Halini dapat menyebabkan perusahaan harus menjualpersediaannya untuk melunasi hutang lancar. Rata-rata Quick Ratio yang dihasilkan perusahaan adalah13,39%.

Dilihat dari hasil nilai rata-rata Quick Ratio,pada tahun 2009, 2012 dan 2013 nilai Quick Ratioberada dibawah nilai rata-rata karena aktiva lancardikurang persediaan jauh lebih kecil dibandingkanhutang lancar. Untuk mengatasi rendahnya QuickRatio perusahaan perlu menambah aktiva lancarnyaagar perusahaan tidak perlu menjual persediaanapabila utang ditagih karena menjual persediaandengan harga yang normal relatif sulit, kecualiperusahaan menjual dibawah harga pasar yangtentunya bagi perusahaan jelas menambah kerugian.

b. Rasio AktivitasHasil analisis rasio aktivitas dan profitabilitas

adalah seperti yang tertera dalam tabel dan gambardi bawah ini :

Tabel 14Rasio Aktivitas PT. Unitex, Tbk

Page 70: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 70

Periode 2009-2014

No Uraian Tahun HasilAnalisis

Rata-rata

1 Rasio Aktivitasa. Inventory

TurnoverRatio

2009 3,27

4,77

2010 5,512011 6,182012 5,152013 4,372014 4,14

b. Average OfAge Inventory

2009 109,91

78,74

2010 65,262011 58,222012 69,822013 82,312014 86,89

c. Fixed AssetsTurnoverInventory

2009 2,11

2,34

2010 2,522011 3,052012 1,932013 2,302014 2,14

d. Total AssetsTurnoverInventory

2009 1,01

1,05

2010 1,062011 1,322012 0,852013 1,062014 0,98

Sumber : Data Diolah dari Laporan Keuangan PT.Unitex, Tbk

Berdasarkan tabel 14 diatas, InventoryTurnover Ratio relatif konstan. Inventory Turn Overtertinggi berada pada tahun 2011 yaitu sebesar6,18% karena HPP naik menjadi 207.133.568.340dibanding tahun sebelumnya. Hal ini berartiperusahaan lebih baik karena perusahaan tidakmenahan persediaan dalam jumlah yang berlebihan(tidak produktif). Inventory Turn Over PT. Unitex,Tbk periode 2009-2014 terendah berada pada tahun2009 yaitu 3,27 x karena HPP yang paling rendahdibanding tahun-tahun yang lain. Pada tahun inikemungkinan perusahaan menahan persediaan dalamjumlah yang berlebihan sehingga perputaranpersediaan menjadi rendah.

Rata-rata Inventory Turnover Ratio periode2009-2014 adalah 4,77 kali. Dilihat dari hasil rata-rata Inventory Turnover Ratio terdapat 3 tahun nilaiInventory Turnover Ratio yang berada dibawah nilairata-rata yaitu pada tahun 2009, 2013 dan 2014. Halitu terjadi karena pada tahun 2009 nilai HPP lebihkecil dibanding nilai HPP tahun berikutnya.Sementara pada tahun 2013 HPP meningkat akantetapi persediaan juga meningkat dari tahunsebelumnya dan pada tahun 2014 HPP jugameningkat diikuti dengan persediaan yangmeningkat juga. Inventory Turnover Ratioperusahaan yang relatif konstan berarti perusahaanmasih mampu memasarkan produknya sehinggapersediaan tidak terlalu banyak tertanam di gudang.

Berdasarkan tabel 14 diatas, Average Of AgeInventory perusahaan cenderung mengalamipenurunan. Avarage Age Of Inventory tertinggiberada pada tahun 2009 yaitu 109 hari karenaInventory Turn Over hanya sebesar 3,27 x. AvarageAge Of Inventory PT. Unitex, Tbk periode 2009-2014 terendah berada pada tahun 2011 yaitu 58 harikarena pada tahun 2011 Inventory Turn Over naik

menjadi 6,18 x. Rata-rata Average Of Age Inventoryadalah 78,74 kali. Terdapat 3 tahun nilai Average OfAge Inventory yang dibawah nilai rata-rata yaitupada tahun 2010, 2011 dan 2012. Hal itu terjadikarena Iventory Turn Over lebih besar dari tahun-tahun berikutnya. Average Of Age Inventoryperusahaan yang cenderung menurun menunjukkanperusahaan kurang efektif dalam pengelolapersediaannya, karena semakin lama produktertanam di gudang maka kurang optimal perusahaandalam menjual barang dagangannya.

Berdasarkan tabel 14 diatas Fixed AssetsTurnover Inventory juga cenderung mengalamipenurunan. Fixed Assets Turnover tertinggi beradapada tahun 2011 sebesar 3,05 x karena penjualanmeningkat dari tahun sebelumnya. Artinya setiap Rp1,00 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp 3,05penjualan. Fixed Assets Turnover PT. Unitex, Tbkperiode 2009-2014 terendah 2012 sebesar 1,93 xkarena pada tahun 2012 penjualan menurun daritahun sebelumnya dan aktiva tetap yang meningkatdari tahun sebelumnya. Rata-rata Fixed Assets

Turnover Inventory adalah 2,34 kali. Darinilai rata-rata Fixed Assets Turnover Inventoryterdapat 4 tahun Fixed Assets Turnover Inventoryyang berada dibawah rata-rata yaitu pada tahun2009, 2012, 2013 dan 2014. Hal itu terjadi karenapada tahun 2009 dan 2012 jumlah penjualan lebihsedikit dibanding jumlah penjualan tahun lainsedangkan pada tahun 2013 dan 2014 penjualanmeningkat akan tetapi aktiva tetap juga meningkat.Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan kurangoptimal dalam menjual produknya dan penggunaanaktiva tetap kurang efisien. Sehingga sebaiknyaperusahaan dapat memaksimalkan aktiva tetap yangdimiliki agar Fixed Assets Turnover Inventory dapatmeningkat.

Berdasarkan tavel 14 Total Assets TurnoverInventory perusahaan relatif konstan. Total AssetsTurnover tertinggi berada pada tahun 2011 yaitu3,05 kali menunjukkan perusahaan telah mampumemaksimalkan keseluruhan aset yang dimilikinyauntuk meraih laba. Total Assets Turnover PT.Unitex, Tbk periode 2009-2014 terendah beradapada tahun 2012 yaitu tahun 0,85 kali menunjukkanperusahaan belum mampu menggunakankeseluruhan aset yang dimilikinya untukmenghasilkan laba.

Rata-rata Total Assets Turnover Inventoryadalah 1,05 kali. Dilihat dari hasil rata-rata TotalAssets Turnover Inventory terdapat 3 tahun nilaiTotal Assets Turnover Inventory yang beradadibawah nilai rata-rata yaitu pada tahun 2009, 2012dan 2014. Total Assets Turnover Inventoryperusahaan yang relatif konstan namun masih rendahmenunjukkan total perputaran aktiva masih rendahsehingga penjualan kurang optimal. Maka sebaiknyaperusahaan meningkatkan lagi penjualannya ataumengurangi sebagian aktiva yang kurang produktif.

c. Rasio SolvabilitasHasil analisis rasio solvabilitas adalah seperti

yang tertera dalam tabel dan gambar di bawah ini :

Page 71: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 71

Tabel 15Rasio Solvabilitas PT. Unitex, Tbk

Periode 2009-2014No Uraian Tahun Hasil

AnalisisRata-rata

3 Rasio Solvabilitas

a.Total Debt toTotal AssetsRatio

2009 196,25

194,84

2010 206,272011 186,162012 203,352013 194,832014 182,18

b. Total Debt ToTotal EquityRatio

2009 14,32

12,253

2010 12,652011 13,0882012 11,582013 11,162014 10,72

Sumber : Data Diolah dari Laporan Keuangan PT.Unitex, Tbk

Berdasarkan tabel 15 diatas dapat dilihatbahwa Debt Ratio cenderung mengalami penurunan.Total Debt To Total Assets Ratio tertinggi beradapada tahun 2010 yaitu 206,27% karena total hutangnaik dalam jumlah yang cukup besar. Kondisitersebut menunjukkan bahwa perusahaan dibiayaihampir seluruhnya utang. Total Debt To Total AssetsRatio PT. Unitex, Tbk terendah berada pada tahun2014 yaitu sebesar 182,18% karena total hutangyang tinggi dibanding tahun sebelumnya. Debt Ratiopada tahun ini tidak terlalu berbeda jauh dengantahun 2010 dimana perusahaan dibiayai hampirseluruhnya utang. Dilihat dari nilai rata-rata DebtRatio terdapat 3 tahun Debt Ratio yang beradadiatas nilai rata-rata yaitu pada tahun 2009, 2010 dan2012. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaanbelum mampu membayar total hutangnya jika dilihatdari total aktivanya. Semakin tinggi Debt Ratiomaka semakin sulit bagi perusahaan untukmemperoleh tambahan pinjaman karena perusahaankemungkinan tidak dapat menutupi utang-utangdengan aktiva yang dimilikinya. Oleh sebab itu,perusahaan sebaiknya mengurangi pinjaman agarbeban bunga tidak mempengaruhi laba perusahaan.

Berdasarkan tabel 15 diatas, Total Debt ToTotal Equity Ratio perusahaan cenderung mengalamipenurunan. Total Debt to Total Equity Ratiotertinggi berada pada tahun 2009 yaitu 14,32%karena hutang jangka panjang masih lebih kecildibanding tahun berikutnya. Total Debt to TotalEquity Ratio PT Unitex, Tbk periode 2009-2014terendah berada pada tahun 2014 sebesar 10,72%karena meningkatnya hutang jangka panjang.

Total rata-rata Total Debt To Total Equityadalah 12,25%. Dilihat dari nilai rata-rata Total DebtTo Total Equity Ratio terdapat 3 tahun terakhir yangTotal Debt To Total Equity berada dibawah rata-ratayaitu tahun 2012, 2013 dan 2014. Total Debt ToTotal Equity perusahaan yang cenderung menurunmenunjukkan perusahaan masih kurang mampuuntuk membayar hutang jangka panjangnya biladilihat dari modalnya sendiri. Sehingga ada baiknyaperusahaan mengurangi pinjaman untukmenghindari beban bunga yang tinggi yang dapatberdampak pada laba yang diperoleh perusahaan.

Rasio solvabilitas berhubungan erat denganrasio profitabilitas karena rasio solvabilitasmengukur kemampuan perusahaan dalam mengelolakewajiban jangka panjangnya untuk memperolehkeuntungan dan untuk melunasi kembali kewajibanjangka panjangnya. Pada perusahaan PT. Unitex,Tbkrasio solvabilitas periode 2009-2014 cenderungmengalami penurunan dan rasio profitabilitas puncenderung mengalami penurunan yang berartiperusahaan masih belum mampu membayarkewajiban jangka panjangnya.

d. Rasio ProfitabilitasHasil analisis rasio profitabilitas adalah

seperti yang tertera dalam tabel dan gambar dibawahini :

Tabel 16Rasio Profitabilitas PT. Unitex, Tbk

Periode 2009-2014No Uraian Tahun Hasil

AnalisisRata-rata

1 Rasio Profitabilitasa. Net Profit

Margin2009 21,07

0,982010 (15,36)2011 (3,11)2012 (8,05)2013 8,52014 2,85

b. Return OnAssets

2009 21,35

0,88

2010 (16,43)2011 (4,12)2012 (7,35)2013 9,062014 2,79

c. Return OnEquity

2009 22,19

1,35

2010 (15,46)2011 (4,16)2012 (2,29)2013 9,062014 2,79

Sumber : Data Diolah dari Laporan Keuangan PT.Unitex, Tbk

Berdasarkan tabel 16 diatas, Net ProfitMargin cenderung mengalami penurunan. Net ProfitMargin tertinggi berada pada tahun 2009 sebesar21,07% karena pada tahun 2009 perusahaan masihmampu menghasilkan laba lebih tinggi dari tahunberikutnya. Hal tersebut mengakibatkan perusahaanmasih mampu mengoptimalkan penggunaan kas,persediaan dan piutang usaha perusahaan. Net ProfitMargin perusahaan terendah berada pada tahun 2010sebesar (15,36)% karena piutang usaha meningkatdari tahun sebelumnya menjadi 29.952.726.733 dankas juga yang meningkat menjadi 9.941.320.075.Hal tersebut mengakibatkan laba bersih pada tahun2010 menurun dari tahun 2009.

Kas, piutang usaha dan persediaan yangtinggi dapat mempengaruhi perusahaan dalammenghasilkan laba karena karena tingginya kas,piutang usaha, dan persediaan perusahaan itu berartiperusahaan kurang mampu mengoptimalkanpenggunaan kas dan piutang usahanya untukmenghasilkan laba.

Rata-rata Net Profit Margin adalah 0,98%.Dilihat dari nilai rata-rata Net Profit Margin terdapat4 tahun Net Profit Margin yang berada dibawah nilairata-rata yaitu pada tahun 2010, 2011, 2012 dan

Page 72: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 72

2014. Hal itu terjadi karena laba bersih menurunbahkan pada tahun 2010, 2012 dan 2013 perusahaantidak menghasilkan laba bersih dengan kata lainperusahaan merugi. Net Profit Margin yangcenderung turun menunjukkan bahwa perusahaanbelum mampu untuk menghasilkan laba bersihsetelah pajak. Semakin rendah Net Profit Marginmaka semakin kurang baik kegiatan operasiperusahaan. Sehingga sebaiknya perusahaanmeningkatkan penjualannya atau mengurangi biaya-biaya yang dapat mempengaruhi laba perusahaan.

Berdasarkan tabel 16 diatas, Return OnAssets juga cenderung mengalami penurunan denganrata-rata Return On Assets selama 6 tahun adalah0,88%. Return On Assets tertinggi berada pada tahun2009 yaitu sebesar 21,35% karena perusahaan masihmampu menghasilkan laba yang tinggi dan juga kasdan piutang usaha masih rendah.

Dilihat dari nilai rata-rata Return On Assetsterdapat 4 tahun Return On Assets yang beradadibawah nilai rata-rata yaitu pada tahun 2010, 2011,2012 dan 2014. Hal itu terjadi karena laba bersihmenurun bahkan pada tahun 2010, 2011 dan 2012perusahaan tidak menghasilkan laba bersih. ReturnOn Assets tertinggi berada pada tahun 2009 yaitusebesar 21,35% karena perusahaan masih mampumenghasilkan laba yang tinggi dan juga kas danpiutang usaha masih rendah. Return On Assetsterendah berada pada tahun 2010 yaitu (16,43)%karena pada tahun 2010 piutang dan kas perusahaanmeningkat dari tahun sebelumnya. Tingginya jumlahkas, piutang dan persediaan suatu perusahaan dapatmempengaruhi perusahaan dalam menghasilkan labayang diinginkan, hal tersebut berarti menunjukkanperusahaan tidak mampu mengelola penggunaan kasdan piutang usaha untuk menghasilkan laba.

Rendahnya ROA perusahaan kemungkinandiakibatkan harga produk perusahaan relatif rendahatau biaya-biayanya relatif lebih tinggi atau bisa jugakeduanya. Sehingga perusahaan sebaiknyamenaikkan harga produknya atau menekan biaya-biaya yang dapat mempengaruhi kemampuanperusahaan untuk memperoleh laba.

Berdasarkan tabel 16 diatas, Return OnEquity perusahaan cenderung menurun dengan rata-rata Return On Equity selama 6 tahun adalah 1,35%.Return On Equity tertinggi berada pada tahun 2009yaitu sebesar 22,19% hal ini menandakanperusahaan telah mampu memanfaatkan modalsemaksimal mungkin untuk menghasilkankeuntungan. Return On Equity terendah berada padatahun 2010 yaitu sebesar (15,46)% karena padatahun 2010 piutang dan kas perusahaan meningkatdari tahun sebelumnya.

Tingginya jumlah kas, piutang dan persediaansuatu perusahaan dapat mempengaruhi perusahaandalam menghasilkan laba yang diinginkan, haltersebut berarti menunjukkan perusahaan tidakmampu mengelola penggunaan kas dan piutangusaha untuk menghasilkan laba.

Dilihat dari nilai rata-rata Return On Equityterdapat 4 tahun Return On Equity yang beradadibawah nilai rata-rata yaitu pada tahun 2010, 2011,

2012 dan 2014. Hal itu terjadi karena laba bersihmenurun bahkan pada tahun 2010,2011 dan 2012perusahaan tidak menghasilkan laba bersih.Rendahnya ROE perusahaan kemungkinandiakibatkan harga produk perusahaan relatif rendahatau biaya-biayanya relatif lebih tinggi atau bisa jugakeduanya. Sehingga perusahaan sebaiknyamenaikkan harga produknya atau menekan biaya-biaya yang dapat mempengaruhi kemampuanperusahaan untuk memperoleh laba.

Pada tahun 2010, 2011 dan 2012 rasioprofitabilitas perusahaan negatif yang artinyaperusahaan mengalami kerugian sementara jikadilihat pada rasio solvabilitas yaitu Total Debt ToTotal Assets pada tahun 2010 dan 2012 berada diatasrata-rata yaitu sebesar 206,27% dan 205,35%.

Rasio likuiditas yaitu di Current Ratio padatahun 2010 dan 2011 meningkat diatas rata-rata.Karena likuiditas meningkat sementara profitabilitasmenurun maka kemungkinan aktiva lancar kurangproduktif. Solvabilitas tahun 2010 dan 2012 yangberada diatas rata-rata berarti beban bunga yangsangat tinggi sehingga menyebabkan profitabilitasmenurun.

Profitabilitas PT. Unitex, Tbk dari tahun2009-2014 mengalami penurunan yang berartikinerja keuangan perusahaan tersebut juga menurun.Dengan demikian, hipotesis dalam penelitian iniyaitu : faktor rasio aktivitas dan rasio likuiditasmenyebabkan kinerja keuangan PT. Unitex, Tbkmengalami penurunan dapat diterima.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Dari Rasio Likuiditas yang diukur dengan Networking Capital, Current Ratio, dan QuickRatio PT. Unitex, Tbk periode 2009-2014diketahui bahwa, Net working Capitalperusahaan cenderung menurun, Current Ratiocenderung meningkat dan Quick Ratio jugacenderung meningkat.

b. Dari Rasio Aktivitas yang diukur denganInventory Turn over, Average Age Of Inventory,Fixed Assets Turnover dan Total AssetsTurnover PT. Unitex, Tbk periode 2009-2014cenderung menurun kemungkinan karenaperusahaan kurang efektif dalam mengelolapersediaannya.

c. Dari Rasio Solvabilitas yang diukur denganDebt Ratio dan The Debt Equity Ratio dapatdiketahui bahwa rasio solvabilitas PT.Unitex,Tbk periode 2009-2014 cenderungmengalami penurunan.

d. Dari Rasio Profitabilitas yang diukur denganNet Profit Margin, Return On Assets dan ReturnOn Equity yang semakin menurun menunjukkanperusahaan kurang mampu mendapatkan labaoperasi.

2. Sarana. Rasio Likuiditas menunjukkan bahwa

kemampuan perusahaan dalam membayarkewajiban lancarnya belum optimal karena

Page 73: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 73

hutang lancar perusahaan terus mengalamipeningkatan. Maka sebaiknya perusahaan harusmengurangi hutang jangka pendeknya dengancara menutupinya dengan modal sendiri.

b. Rasio Aktivitas perusahaan kurang efektifdalam mengelola persediaannya sehinggasebaiknya perusahaan mengoptimalisasikanusahanya agar persediaan tidak tertanam lama digudang atau overstock.

c. Rasio Solvabilitas dalam keadaan buruk karenaperusahaan kesulitan untuk membayar hutangjangka panjangnya sehingga sebaiknyaperusahaan meningkatkan aktivanya agar dapatmembayar hutang jangka panjang ataumengurangi pinjaman agar dapat menekanbeban bunga yang tinggi yang dapatmempengaruhi laba perusahaan.

d. Rasio Profitabilitas juga dalam keadaan burukkarena perusahaan tidak mampu untukmenghasilkan laba atau perusahaan mengalamikerugian sehingga sebaikya perusahaanmengoptimalkan penjualan produknya ataumenekan biaya-biaya yang dapat mempengaruhikesempatan perusahaan menghasilkan laba.

e. Mengingat keterbatasan penulis, penelitian inimasih jauh dari sempurna karena masihbanyaknya kelemahan dan kekurangandidalamnya. Untuk itu bagi penulis selanjutnyadiharapkan dapat meneruskan dan melengkapikekurangan di dalam penelitian ini denganvariabel lain serta dapat memperpanjang periodepenelitian.

E. DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Dewi. 2004. Analisis Kritis Atas LaporanKeuangan. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia.

Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan.Bandung : Alfabeta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Teori Akuntansi.Edisi III. Jakarta : Rajawali Pers.

Hanafi, M. Mamduh dan Halim Abdul. 2003.Analisis Laporan Keuangan. EdisiRevisi. Yogyakarta : AMP-YKPN.

Halim, Abdul. 2007. Manajemen KeuanganBisnis. Jakarta : Ghalia Indonesia

Horne, James.C Van dan John M. Wachowicz. 2012.Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan.Jakarta: Salemba Empat.

Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. EdisiV. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. EdisiKeempat. Yogyakarta : Liberty

…….. 2000. Analisis Laporan Keuangan.Yogyakarta : AMP-YKPN.

Prastowo, Dwi dan Rifka. 2002. Analisis LaporanKeuangan (Konsep dan Aplikasi).Yogyakarta : AMP YKPN

Riyanto, Bambang. 2011. Dasar-dasarPembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE

Sutrisno. 2008. Manajemen Keuangan Teori,Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta :Ekonisia

Triwibisono, Christanto. 2009. ManajemenKeuangan. Bandung: Politeknik Telkom

Page 74: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 74

PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIANKONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA VARIO TECHNO PADA CV. TEKNIK

PEMATANGSIANTAR

Oleh :Shelly PurnamaS1 Manajemen

Darwin Lie, Marisi Butarbutar, Stefi Inggrid Thressa

Abstrak

Tujuan penelitian iniadalah: 1) Untuk mengetahuigambaran harga, promosi, dan keputusan pembelian diCV. Teknik Pematangsiantar 2) Untuk mengetahui pengaruh harga dan promosi terhadap keputusan pembeliansepeda motor Honda Vario Techno di CV. Teknik Pematangsiantar.

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagaiberikut: 1) Konsumen setuju dengan harga, promosi dankeputusan pembelian sepeda motor Honda Vario Techno pada CV. Teknik Pematangsiantar. 2) Hasil analisisregresi adalah Ŷ = 29,925+0,398X1 + 0,393X2, artinya hargadan promosi berpengaruh positif terhadap keputusanpembelian konsumen sepeda motor Honda Vario Techno. 3) Hasil analisis korelasi diperoleh nilai r =0,688,artinya terdapat hubungan yang kuat dan positif antara harga dan promosi terhadap keputusan pembeliankonsumen sepeda motor Honda Vario Techno. Setuju tidaknya konsumen pada keputusan pembelian dapatdijelaskan oleh harga dan promosi sebesar 47,3%. 4) Hipotesis penelitian H0 ditolak, artinya harga dan promosiberpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Vario Techno di CV.Teknik Pematangsiantar.

Kata Kunci: Harga, Promosi dan Keputusan Pembelian

ABSTRACT

The purposes of this study are: 1) To know the description of price, promotion, and purchase decisions inthe CV. Teknik Pematangsiantar. 2) To determine the effect of price and promotion on purchasing decisionsHonda Vario Techno CV. Teknik Pematangsiantar.

Results of the study can be summarized as follows: 1) the Customer agrees to the price, promotion andpurchasing decisions Honda Vario Techno CV. Teknik Pematangsiantar. 2) The results of the regression analysisis Y = 29.925 + 0,398X1 + 0,393X2, meaning prices and promotions positive influence on consumer purchasedecisions Honda Vario Techno. 3) The results of the analysis of correlation was obtained r = 0.688, meaning thatthere is a strong and positive relationship between price and promotions on consumer purchasing decisionsHonda Vario Techno. Agree or not consumers in the purchase decision can be explained by the price and thepromotion of 47.3%. 4) The research hypothesis H0 is rejected, meaning that the price and the promotion ofpositive and significant impact on purchasing decisions Honda Vario Techno CV. Teknik Pematangsiantar.

Keywords: price, promotion and Purchase Decision

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang Masalah

CV. Teknik Pematangsiantar merupakansalah satu dealer sepeda motor Honda yang terletakdi jalan Jenderal Ahmad Yani No 144-146Pematangsiantar. CV. Teknik Pematangsiantarmenjual berbagai jenis sepeda motor Honda, jasaservis sepeda motor, dan sparepart asli Honda.CV.Teknik Pematangsiantar selalu memikirkan carauntuk mempertahankan atau meningkatkanpenjualan agar dapat bersaing dengan perusahaansejenis lainnya. Sepeda motor Honda Vario Technomerupakan sepeda motor Honda dengan penjualanterbanyak setiap bulannya.

Untuk mempertahankan volume penjualan,hal yang perlu diperhatikan adalah keputusanpembelian konsumen. Keputusan pembeliankonsumen merupakan proses disaat konsumen

memiliki niat untuk mencari informasi mengenaiproduk yang dibutuhkan dan mengambil keputusantentang produk mana yang akan dibeli dandigunakan.

Ada beberapa tahap yang harusdiperhatikan dalam membuat suatu prosespengambilan keputusan. Terdapat banyak faktoryang menyebabkan keputusan pembelian konsumen,diantaranya yaitu harga dan promosi. Hargamerupakan faktor yang berpengaruh secara nyatadan kuat pada keputusan konsumen untukmelakukan pembelian.

Selain harga, promosi juga menjadi faktorpenting dalam memasarkan suatu produk agar dapatmempertahankan atau meningkatkan penjualan.Suatu produk akan dikenal secara luas olehkonsumen melalui kegiatan pemasaran. Kegiatanpromosi yang dilakukan CV. Teknik

Page 75: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 75

Pematangsiantar untuk memasarkan produknya yaituadvertising melalui media cetak, promosi penjualanmelalui pameran, roadshow dan canvasing, danpublic relation melalui hubungan kerjasama denganperusahaan finance dan support event.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran harga, promosi dan

keputusan pembelian konsumensepeda motorHonda Vario Techno pada CV. TeknikPematangsiantar?

b. Bagaimana pengaruh harga dan promositerhadap keputusan pembelian konsumensepeda motor Honda Vario Techno pada CV.Teknik Pematangsiantar secara simultanmaupun parsial?

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran harga, promosi,

dan keputusan pembelian konsumensepedamotor Honda Vario Techno pada CV. TeknikPematangsiantar.

b. Untuk mengetahui pengaruh harga dan promositerhadap keputusan pembelian konsumensepeda motor Honda Vario Techno pada CV.Teknik Pematangsiantar secara simultanmaupun parsial.

4. Metode PenelitianAdapun desain penelitian yang digunakan

dalam penulisan penelitian ini adalah penelitiankeputustakaan (library research) dan penelitianlapangan (Field Research). Teknik pengumpulandata yang dipergunakan dalam penelitian ini adalahmetode observasi, metode kuisioner, metodewawancara dan metode dokumentasi.

B. LANDASAN TEORI1. Pemasaran dan Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler (2005:10), pemasaranadalah proses sosial yang dengan proses itu individudan kelompok mendapatkan apa yang merekabutuhkan dan inginkan dengan menciptakan,menawarkan, dan secara bebas mempertukarkanproduk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.Manajemen adalah seni dalam menata ataumenyelesaikan sesuatu.

Menurut Kotler dan Kevin (2009:6),manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu untukmemilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga,dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan,menyerahkan dan mengkomunikasikan nilaipelanggan yang unggul.

2. Bauran PemasaranMenurut Kotler dan Gary (2008:62), bauran

pemasaran (marketing mix) yaitu seperangkat alatpemasaran yang digunakan perusahaan untuk terusmencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.Produsen harus menyesuaikan elemen-elemenbauran pemasaran untuk masing-masing pasarsasaran.

Adapun elemen-elemen dari bauran

pemasaran (marketing mix) yaitu :a. Product

Produk (product) adalah segala sesuatu yangdapat ditawarkan kepada pasar untuk menarikperhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yangdapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan.Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapatdiklasifikasikan ke dalam dua kelompok utamayaitu :

1) Barang merupakan produk yang berwujudfisik, sehingga bisa dilihat, diraba, dirasa,dipegang, disimpan, dipindahkan, danperlakuan fisik lainnya.

2) Jasa merupakan aktivitas, manfaat ataukepuasan yang ditawarkan untuk dijual.

b. PriceHarga (Price) adalah jumlah yang ditagihkan

atas suatu produk atau jasa yang dinyatakan dalamrupiah. Harga adalah satu-satunya elemen dalambauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan.Harga juga merupakan satu dari elemen bauranpemasaran yang paling fleksibel.c. Place

Saluran distribusi (Place) adalah tempatuntuk membawa produk kepada pemakai akhir.Dalam hal ini, perusahaan harus menuju pasarsasaran, mengenali segmen pasar, memilih satu ataulebih segmen pasar dan mengembangkan produk danprogram pemasaran untuk masing-masing segmenpasar.d. Promotion

Promosi dipandang sebagai arus informasiatau persuasi satu arah yang dibuat untukmengarahkan seseorang atau organisasi kepadatindakan yang menciptakan pertukaran dalampemasaran. Promosi merupakan berbagai kumpulanalat-alat insentif, yang sebagian besar berjangkapendek, yang dirancang untuk merangsangpembelian produk atau jasa tertentu dengan lebihcepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang.

3. HargaMenurut Kotler (2005:139), harga adalah

satu-satunya unsur bauran pemasaran yangmemberikan pemasukan atau pendapatan bagiperusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk,distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnyabiaya (pengeluaran). Harga sering dijadikan sebagaiindikator kualitas bagi konsumen. Konsumen seringmemilih harga yang lebih tinggi di antara dua barangkarena mereka melihat adanya perbedaan kualitas.

Menurut Tjiptono (2006:178), secarasederhana istilah harga dapat diartikan sebagaijumlah uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain(non moneter) yang mengandung utilitas/kegunaantertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatujasa atau barang.

Menurut Kotler dan Gary (2008:452), hargadapat ditetapkan dengan beberapa indikator yaitu :a. Keterjangkauan harga

Keterjangkauan harga adalah hargasesungguhnya dari suatu produk yang tertulisdi suatu produk, yang harus dibayarkan oleh

Page 76: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 76

pelanggan. Maksudnya adalah pelanggancenderung melihat harga akhir dan memutuskanakan menerima nilai yang baik seperti yangdiharapkan. Harapan pelanggan dalam melihatharga yaitu :1) Harga yang ditawarkan mampu dijangkau

oleh pelanggan secara financial.2) Penentuan harga harus sesuai dengan

kualitas produk sehingga pelanggandapatmempertimbangkan dalam melakukanpembelian.

b. Diskon/potongan hargaDiskon merupakan potongan harga yangdiberikan oleh penjual kepadapembeli sebagaipenghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeliyangmenyenangkan bagi penjual.

c. Cara pembayaranCara pembayaran sebagai prosedur danmekanisme pembayaran suatu produk/jasa sesuaiketentuan yang ada. Kemudahan dalammelakukan pembayaran dapat dijadikan sebagaisalah satu pertimbangan bagi nasabah dalammelakukan keputusan pembelian.

4. PromosiMenurut Cannon, dkk (2008:69), promosi

adalah mengkomunikasikan informasi antara penjualdan pembeli potensial atau orang lain dalam saluranuntuk mempengaruhi sikap dan perilaku. MenurutKotler (2005:247), promosi merupakan proseskomunikasi suatu perusahaan dengan pihak-pihakyang berkepentingan sekarang, dan yang akandatang serta masyarakat.

Menurut Swastha dan Irawan (2005:349),promosi pada hakikatnya adalah suatu bentukkomunikasi pemasaran yang bertujuan mendorongpermintaan. Komunikasi pemasaran adalah aktivitaspemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,mempengaruhi dan atau mengingatkan pasar sasaranatas perusahaan dan pada produknya agar bersediamenerima, membeli dan loyal pada produk atau jasayang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Swastha dan Irawan (2005:353),tujuan utama promosi adalah modifikasi tingkahlaku konsumen, menginformasikan, mempengaruhidan membujuk serta mengingatkan konsumensasaran tentang perusahaan dan produk atau jasayang dijualnya

5. Perilaku KonsumenMenurut Kotler dan Gary (2008:158),

perilaku konsumen adalah perilaku pembeliankonsumen akhir, perorangan dan rumah tangga yangmembeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi.Semua konsumen akhir ini bergabung membentukpasar konsumen.

Menurut Kotler (2005:202), perilakukonsumen adalah bidang ilmu yang mempelajaricara individu, kelompok, dan organisasi memilih,membeli, memakai serta memanfaatkan barang, jasa,gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskankebutuhan dan hasrat mereka.

6. Keputusan Pembelian KonsumenMenurut Schiffman dan Kanuk (2009:112),

keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua ataulebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinyabahwa seseorang dapat membuat keputusan, harustersedia beberapa alternatif pilihan.

Menurut Kotler dan Gary (2008:181),keputusan pembelian adalah keputusan pembelitentang merek mana yang dibeli. Konsumen dapatmembentuk niat untuk membeli merek yang palingdisukai. Namun, ada dua faktor yang berada diantara niat pembelian dan keputusan pembelian,yaitu sikap dan situasi yang tidak terantisipasi.

Menurut Kotler (2005:224), prosespengambilan keputusan pembelian adalah sebagaiberikut :

Gambar 1Proses Pengambilan Keputusan

7. Pengaruh Harga dan Promosi TerhadapKeputusan Pembelian KonsumenHarga dan promosi merupakan faktor yang

menjadi pertimbangan bagi konsumen untukmengambil keputusan pembelian. Harga merupakansalah satu atribut paling penting yang dievaluasi olehkonsumen.

Menurut Chandra dalam Tjiptono(2006:179), harga merupakan pernyataan nilai darisuatu produk. Faktor harga produk selalu menjadifaktor penting dalam proses pembelianpelanggan/konsumen. Konsumen seringmenggunakan harga sebagai kriteria utama dalammenentukan nilai dengan kualitas. Konsumen selalumemeriksa informasi harga dan nama merek berbedaketika mereka membuat penilaian pada ukurankualitas, kemudahan penggunaan, kegunaan, kinerja,ketahanan, dan status. Setiap konsumenmembutuhkan lebih banyak kesadaran mengenaiharga dan keadilan harga dalam bentuk paket dandiskon.

Promosi merupakan faktor yang dapatmempengaruhi keputusan pembelian konsumen.Menurut Kotler (2005:298), promosi adalahrangsangan langsung yang ditujukan kepadakonsumen untuk melakukan pembelian. Jadi

Promosi merupakan suatu bentukkomunikasi pemasaran yang berusaha menyebarkaninformasi, mempengaruhi atau membujuk danmengingatkan pasar sasaran terhadap perusahaandan produknya, agar membeli dan loyal terhadapproduk yang ditawarkan. Menurut Tjiptono(2008:220), promosi merupakan salah satu faktorpenentu keberhasilan suatu program pemasaran.Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentukkomunikasi pemasaran.

Page 77: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 77

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Deskriptif KualitatifAnalisis deskriptif dimaksudkan untuk

mendapatkan gambaran atau deskripsi tanggapandari konsumen mengenai pengaruh harga danpromosi terhadap keputusan pembeliankonsumensepeda motor Honda Vario Techno padaCV. Teknik Pematangsiantar. Penetapan kriterianilai rata-rata jawaban dari responden dimaksudkanke dalam kelas-kelas interval, penetuan intervalnyamemakai rumus sebagai berikut :

Tabel 1Nilai Interval dan Kategori Jawaban Responden

Nilai Interval Kategori

1,00 – 1,80 Sangat Tidak Setuju

1,81 – 2,60 Tidak Setuju

2,61 – 3,40 Kurang Setuju

3,41 – 4,20 Setuju

4,21 – 5,00 Sangat Setuju

1) Gambaran Harga Sepeda Motor HondaVario Techno Pada CV. TeknikPematangsiantar

Pada dimensi keterjangkauan harga padaindikator harga Vario Techno yang ditawarkan olehCV. Teknik diperoleh nilai rata-rata 4,13 dengankriteria jawaban setuju, hal ini dikarenakan CV.Teknik menawarkan harga sesuai denganpendapatan konsumen. Pada indikator penentuanharga Vario Techno di CV. Teknik diperoleh nilairata-rata 3,76 dengan kriteria jawaban setuju, hal inidikarenakan CV. Teknik menetukan harga VarioTechno berdasarkan harga barang lain yang sejenis.

Pada indikator kesesuaian harga diperolehnilai rata-rata 3,85 dengan kriteria jawaban setuju,hal ini dikarenakan harga Vario Techno yangditetapkan oleh CV. Teknik sesuai dengan kualitasyang dirasakan oleh konsumen.

Pada dimensi diskon/potongan harga,indikatorbesarnya potongan harga Vario Techno diCV. Teknik selalu berbeda pada setiap bulandiperoleh nilai rata-rata 2,92 dengan kriteria jawabankurang setuju, hal ini disebabkan konsumenmenginginkan potongan harga yang sama besarnyasetiap bulan.

Pada indikator potongan harga VarioTechno di CV. Teknik diberikan secara tunaidiperoleh nilai rata-rata 4,09 dengan kriteria jawabansetuju, hal ini dikarenakan konsumen lebihmenyukai diskon/potongan harga Vario Technosecara tunai.

Pada indikator CV. Teknik memberikanpotongan harga Vario Techno dengan memberikanhadiah berupa barang diperoleh nila rata-rata 3,09dengan kriteria jawaban kurang setuju, hal inidikarenakan konsumen sudah memiliki barang yangakan diberikan CV. Teknik sebagai hadiah.

Pada dimensi cara pembayaran, indikatorproses pembayaran di CV. Teknik dilakukan secaratunai diperoleh nilai rata-rata 3,95 dengan kriteriajawaban setuju, hal ini disebabkan sebagian

konsumen sepeda motor Honda Vario Technomemiliki pendapatan di atas rata-rata.

Pada indikator proses pembayaran di CV.Teknik dilakukan secara kredit diperoleh nilai rata-rata 3,96 dengan kriteria jawaban setuju, hal inidisebabkan sebagian besar konsumen sepeda motorHonda Vario Techno belum memiliki pendapatanyang besar untuk membeli secara tunai.

Pada indikator fasilitas pembayaran di CV.Teknik menggunakan mesin autodebet diperolehnilai rata-rata 2,96 dengan kriteria jawaban kurangsetuju, hal ini dikarenakan konsumen sepeda motorHonda Vario Techno belum terbiasa atau belummengetahui adanya fasilitas mesin autodebet di CV.Teknik.

Secara keseluruhan, rata-rata nilai variabelharga yang di dapat perusahaan dari hasilrekapitulasi semua pertanyaan adalah 3,63 dengankriteria setuju. Hal ini berarti sebagian besarkonsumen sepeda motor Honda Vario Techno setujudengan harga sepeda motor Honda Vario Techno diCV. Teknik.

Nilai rata-rata tertinggi yaitu terdapat padadimensi keterjangkauan harga dengan indikatorharga Vario Techno yang ditawarkan oleh CV.Teknik diperoleh nilai rata-rata 4,13 dengan kriteriajawaban setuju. Nilai rata-rata terendah terdapatpada dimensi diskon/potongan harga denganindikator besarnya potongan harga Vario Techno diCV. Teknik selalu berbeda pada setiap bulandiperoleh nilai rata-rata 2,92 dengan kriteria jawabankurang setuju.

2) Gambaran Promosi Sepeda Motor HondaVario Techno Pada CV. TeknikPematangsiantar

Pada dimensi advertising pada indikatormedia cetak diperoleh nilai rata-rata 4,01 dengankriteria jawaban setuju, hal ini dikarenakankonsumen selalu melihat sepeda motor Honda VarioTechno melalui media cetak berupa surat kabar ataumajalah.

Pada indikator media televisi diperolehnilai rata-rata 3,95 dengan kriteria jawaban setuju,hal ini dikarenakan sebagian konsumen sepedamotor Honda Vario Techno lebih sering menontontelevisi.

Sedangkan pada indikator media radiodiperoleh nilai rata-rata 3,18 dengan kriteria jawabankurang setuju, hal ini dikarenakan konsumen sepedamotor Honda Vario Techno tidak memiliki minatuntuk mendengarkan radio.

Pada dimensi promosi penjualan, indikatorpameran diperoleh nilai rata-rata 4,35 dengankriteria sangat setuju, hal ini dikarenakan konsumensepeda motor Honda Vario Techno merasa senangdengan adanya hiburan melalui pameran.

Pada indikator roadshow diperoleh nilairata-rata 3,73 dengan kriteria jawaban setuju, hal inidikarenakan konsumen sepeda motor Honda VarioTechno merasa lebih tertarik untuk membeli melaluiroadshow yang dilakukan. Sedangkan pada indikatorcanvasing diperoleh nilai rata-rata 2,87 dengan

Page 78: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 78

kriteria jawaban kurang setuju, hal ini dikarenakankonsumen sepeda motor Honda tidak menyukaipromosi penjualan melalui canvasing.

Pada dimensi public relation, indikatorpress relation diperoleh nilai rata-rata 3,29 dengankriteria jawaban kurang setuju, hal ini disebabkankonsumen sepeda motor Honda tidak terlalumemperdulikan press relation.

Pada indikator coorporate comunicationdiperoleh nilai rata-rata 3,10 dengan kriteria jawabankurang setuju, hal ini disebabkan konsumen sepedamotor Honda Vario Techno kurang yakin dengankomunikasi yang dilakukan karyawan CV. Teknik.

Pada indikator product publicity diperolehnilai rata-rata 2,78 dengan kriteria kurang setuju, halini dikarenakan konsumen sepeda motor Hondamenginginkan inovasi produk yang baru di CV.Teknik.

Secara keseluruhan, rata-rata nilai variabelpromosi yang di dapat perusahaan dari hasilrekapitulasi semua pertanyaan adalah 3,47 dengankriteria setuju. Hal ini berarti sebagian besarkonsumen sepeda motor Honda Vario Techno setujudengan promosi sepeda motor Honda Vario Technoyang dilakukan oleh CV. Teknik.

Nilai rata-rata tertinggi yaitu terdapat padadimensi promosi penjualan dengan indikatorpameran diperoleh nilai rata-rata 4,35 dengankriteria jawaban sangat setuju. Nilai rata-rataterendah terdapat pada dimensi public relationdengan indikator product publicity diperoleh nilairata-rata 2,78 dengan kriteria jawaban kurang setuju.

3) Gambaran Keputusan PembelianKonsumen Sepeda Motor Honda VarioTechno Pada CV. Teknik Pematangsiantar

Pada indikator kebutuhan diperoleh nilairata-rata 4,03 dengan kriteria jawaban setuju, hal inidikarenakan pelanggan sepeda motor Honda VarioTechno menerima penawaran atas produk yangmemang dibutuhkan.

Pada indikator minat pembelian diperolehnilai rata-rata 4,19 dengan kriteria jawaban setuju,hal ini dikarenakan sepeda motor Honda VarioTechno memiliki banyak pilihan warna dan desain.

Pada indikator lokasi diperoleh nilai rata-rata 4,04 dengan kriteria jawaban setuju, hal inidikarenakan lokasi CV. Teknik mudah dijangkauoleh konsumen.

Pada dimensi pencarian informasi danindikator informasi dari keluarga diperoleh nilairata-rata 3,96 dengan kriteria jawaban setuju, hal inidikarenakan pelanggan sepeda motor Honda VarioTechno lebih mempercayai informasi yang diberikanoleh keluarganya.

Pada indikator informasi dari surat kabardiperoleh nilai rata-rata 3,74 dengan kriteria jawabansetuju, hal ini dikarenakan pelanggan sepeda motorHonda Vario Techno melihat iklan yang ada di suratkabar kemudian tertarik dan melakukan pembelian.

Sedangkan pada indikator informasiberdasarkan pengalaman pembelian diperoleh nilairata-rata 3,06 dengan kriteria jawaban kurang setuju,

hal ini dikarenakan pelanggan sepeda motor HondaVario Techno memperoleh informasi yang berbeda-beda dari pengalaman pembelian.

Pada dimensi evaluasi alternatif padaindikator produk sesuai dengan manfaat diperolehnilai rata-rata 4,24 dengan kriteria jawaban sangatsetuju, hal ini dikarenakan pelanggan mengharapkansepeda motor Honda Vario Techno sesuai denganmanfaatnya.

Pada indikator produk sesuai dengankebutuhan diperoleh nilai rata-rata 4,25 dengankriteria jawaban sangat setuju, hal ini dikarenakanCV. Teknik Pematangsiantar memahami harapandan keinginan konsumen. Pada indikator produksesuai dengan pendapatan diperoleh nilai rata-rata3,73 dengan kriteria jawaban setuju, hal inidikarenakan CV. Teknik memberikan harga yangterjangkau pada konsumen.

Pada dimensi keputusan pembeliankonsumen pada indikator merek diperoleh nilai rata-rata 3,89 dengan kriteria jawaban setuju, hal inidikarenakan pelanggan sepeda motor Honda VarioTechno mengetahui kualitas sepeda motor HondaVario Techno.

Pada indikator harga diperoleh nilai rata-rata 3,25 dengan kriteria jawaban kurang setuju, halini dikarenakan pelanggan menginginkan harga yanglebih murah sesuai dengan harapannya. Padaindikator promosi diperoleh nilai rata-rata 2,89dengan kriteria jawaban kurang setuju, hal inidikarenakan CV. Teknik belum melakukan promosisesuai dengan yang diharapkan konsumen.

Pada dimensi perilaku pasca pembelianpada indikator kepuasan diperoleh nilai rata-rata3,44 dengan kriteria jawaban setuju, hal inidikarenakan sepeda motor Honda Vario Technoyang dibeli oleh pelanggan sesuai dengan yangdiinginkan pelanggan. Pada indikator rekomendasidiperoleh nilai rata-rata 3,73 dengan kriteria jawabansetuju, hal ini dikarenakan pelanggan sepeda motorHonda Vario Techno merasa puas atas produk danpelayanan yang diberikan oleh CV. TeknikPematangsiantar.

Pada indikator pembelian ulang diperolehnilai rata-rata 2,96 dengan kriteria jawaban kurangsetuju, hal ini dikarenakan pelanggan selalumemiliki keinginan yang berbeda terhadap produkyang dibelinya.

Secara keseluruhan, rata-rata nilaipengambilan keputusan pembelian konsumen yangdi dapat perusahaan dari hasil rekapitulasi semuapertanyaan adalah 3,68 dengan kriteria setuju. Halini berarti sebagian besar konsumen sepeda motorHonda Vario Techno setuju untuk membeli sepedamotor Honda Vario Techno di CV. Teknik.

Nilai rata-rata tertinggi yaitu terdapat padadimensi evaluasi alternatif dengan indikator produksesuai dengan kebutuhan diperoleh nilai rata-rata4,25 dengan kriteria jawaban sangat setuju. Nilairata-rata terendah terdapat pada dimensi keputusanpembelian konsumen dengan indikator promosidiperoleh nilai rata-rata 2,89 dengan kriteria jawabankurang setuju.

Page 79: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 79

b. Deskriptif Kuantitatif1) Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan analisis dengan program SPSSversi 20 diperoleh hasil regresi berganda sepertiterangkum pada tabel berikut :

Tabel 2Hasil Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) 29.925 3.124Harga .398 .125 .352Promosi .393 .108 .400

Sumber : hasil perhitungan dengan SPSS versi 20

Berdasarkan tabel 2 diperoleh modelpersamaan regresi linear berganda Ŷ = 29,925 +0,398 X1 + 0,393 X2. Artinya, harga dan promosiberpengaruh positif terhadap keputusan pembeliankonsumen sepeda motor Honda Vario Techno padaCV. Teknik Pematangsiantar.

2) Koefisien Korelasi dan KoefisenDeterminasi

Koefisien korelasi yaitu uji yangmenentukan korelasi antara peningkatanpengambilan keputusan (Y) dengan harga (X1) danpromosi (X2). Kegunaannya untuk menentukansuatu hipotesa dapat diterima atau tidak. Koefisiendeterminasi (koefisien penentu) adalah besarnyakontribusi dari variabel X terhadap naik turunnyavariabel Y.Adapun hasil nilai perhitungan melaluiSPSS versi 20 yaitu :

Tabel 3Koefisien Korelasi dan Determinasi

Model Summary

Model RR

SquareAdjusted R

SquareStd. Error ofthe Estimate

1 .688a .473 .459 3.836

a. Predictors: (Constant), Promosi, HargaSumber : hasil perhitungan dengan SPSS versi 20

Dari tabel 3 dapat dilihat nilai darikoefisien korelasi dan koefisien determinasi.Koefisien korelasi sebesar 0,688, hal inimenunjukkan bahwa tingkat hubungan antara harga,promosi, dan keputusan pembelian konsumen adalahtingkat hubungan yang kuat berdasarkan tabel 5.Koefisien determinasi sebesar 0,473, hal ini berarti47,3% keputusan pembelian konsumen dapatdipengaruhi oleh persepsi mengenai harga danpromosi, selebihnya 52,7% dipengaruhi olehvariabel-variabel lain seperti merek, kualitas,populariatas, loyalitas dan lain sebagainya.

3) Pengujian Hipotesisa) Uji Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui variabelbebas berpengaruh terhadap variabel terikat secarabersama–sama atau simultan.Dengan tarafsignifikansi sebesar 5 % atau α = 0,05 hasil outputdari SPSS versi 20 adalah sebagai berikut:

Tabel 4Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum ofSquares

df MeanSquare

F Sig.

1 Regression 1042.897 2 521.448 35.429 .000b

Residual 1162.725 79 14.718

Total 2205.622 81

a. Dependent Variable: KeputusanPembelianb. Predictors: (Constant), Promosi, HargaSumber : hasil perhitungan dengan SPSS versi 20

Berdasarkan tabel 4 hasil pengujian hipotesissecara simultan atau uji F yang dilakukan, diperolehnilai signifikan 0,000 <α0,05 ini berarti pengujiantersebut menolak Ho, artinya harga dan promosiberpengaruh positif dan signifikan terhadapkeputusan pembelian konsumensepeda motor HondaVario Techno pada CV. Teknik Pematangsiantarsecara simultan.

b) Uji Parsial (Uji t)Uji t dilakukan untuk mengetahui secara parsialvariabel independen mempengaruhi variabeldependen secara signifikan atau tidak. Dengan tarafsignifikansi sebesar 5 % atau α = 0,05 hasil outputdari SPSS versi 20 adalah sebagai berikut :

Tabel 5Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model t Sig.

1

(Constant) 9.579 .000Harga 3.198 .002Promosi 3.635 .000

a. Dependent Variable: KeputusanPembelianSumber : hasil perhitungan dengan SPSS versi 20

Dari tabel 5 dapat dijelaskan hasilpengujian hipotesis secara parsial yaitu pada variabelharga memiliki nilai signifikan 0,002 <α 0,05 makaHo ditolak, artinya harga berpengaruh positif dansignifikan terhadap keputusan pembelian konsumensepeda motor Honda Vario Techno pada CV. TeknikPematangsiantar. Pada variabel promosi memilikinilai signifikan 0,000 <α 0,05 maka Ho ditolak,artinya promosi berpengaruh positif dan signifikanterhadap keputusan pembelian konsumensepedamotor Honda Vario Techno pada CV. TeknikPematangsiantar.

2. Evaluasia. Harga Sepeda Motor Honda Vario Techno

Pada CV. Teknik PematangsiantarBerdasarkan indikator yang digunakan oleh

penulis, diperoleh hasil penelitian yang menyatakanbahwa harga sepeda motor Honda Vario Technopada CV. Teknik Pematangsiantar dapat dikatakanterjangkau dan baik dalam pemberian potonganharga serta proses pembayaran. Hal tersebutdibuktikan berdasarkan kuesioner yang dibagikan

Page 80: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 80

oleh penulis, dan diperoleh nilai rata-rata 3,63dengan kriteria setuju.

Namun ada beberapa indikator yangmendapat nilai dibawah rata-rata, yaitu pada dimensipotongan harga dengan indikator besarnya potonganharga Vario Techno di CV. Teknik selalu berbedapada setiap bulan berada pada nilai rata-rata 2,92.Untuk mengatasi hal ini CV. Teknik harus membuatprogram lain yang dapat menambah ataumengurangi potongan harga yang diberikan namuntidak mengubah besarnya potongan harga yangdiberikan kepada konsumen. Besarnya potonganharga tidak bisa selalu sama besarnya setiap bulandikarenakan harga sepeda motor Honda VarioTechno yang mengalami perubahan setiap bulannya.

Pada indikator CV. Teknik memberikanpotongan harga Vario Techno dengan memberikanhadiah berupa barang berada pada nilai rata-rata3,09. Untuk mengatasi hal ini CV. Teknik harusmencari tahu barang yang diinginkan atau yangdibutuhkan konsumen, sehingga konsumen lebihmemilih untuk menerima potongan harga berupabarang daripada potongan harga secara tunai. Jikahadiah berupa barang yang dijadikan potongan hargasudah dimiliki konsumen atau tidak menarikperhatian konsumen maka konsumen lebih memilihpotongan harga secara tunai.

Pada dimensi cara pembayaran denganindikator fasilitas pembayaran di CV. Teknikmenggunakan mesin autodebet berada pada nilairata-rata 2,96. Untuk mengatasi hal ini CV. Teknikperlu memberikan penjelasan kepada konsumententang kemudahan pembayaran menggunakanmesin autodebet, sehingga konsumen lebih mengertidan memilih untuk membayar dengan menggunakanmesin autodebet. Dengan adanya perbaikan dalamdimensi tersebut diharapkan dapat meningkatkankeputusan pembelian konsumen terhadap sepedamotor Honda Vario Techno pada CV. TeknikPematangsiantar.

b. Promosi Sepeda Motor Honda Vario TechnoPada CV. Teknik Pematangsiantar

Berdasarkan indikator yang digunakan olehpenulis, diperoleh hasil penelitian yang menyatakanbahwa promosi sepeda motor Honda Vario Technoyang dilakukan oleh CV. Teknik Pematangsiantardapat dikatakan baik namun harus ditingkatkan lagi.Hal ini dibuktikan berdasarkan kuesioner yangdibagikan oleh penulis, dan diperoleh nilai rata-rata3,47 dengan kriteria jawaban setuju.

Namun ada beberapa indikator yangmendapat nilai dibawah rata-rata, yaitu pada dimensiadvertising dengan indikator CV. Teknikmempromosikan Vario Techno melalui media radioberada pada nilai rata-rata 3,18. Untuk mengatasi halini CV. Teknik perlu mempertimbangkan melakukanpromosi melalui media radio dikarenakan teknologiyang semakin berkembang dan tidak banyakkonsumen yang masih mendengarkan radio dalamkehidupan sehari-harinya.

Pada dimensi promosi penjualan denganindikator CV. Teknik melakukan canvasing untuk

menawarkan Vario Techno berada pada nilai rata-rata 2,87. Untuk mengatasi hal ini CV. Teknik perlumemperbaiki cara melakukan canvasing yangmenarik perhatian konsumen seperti menambahkansedikit hiburan saat melakukan canvasing.Memunculkan sesuatu yang berbeda dalammelakukan canvasing akan lebih menarik perhatiankonsumen sehingga banyak konsumen yang datangdan melihat.

Pada dimensi public relation semuaindikator memperoleh kriteria jawaban kurangsetuju, indikator CV. Teknik melakukan promosiVario Techno melalui surat kabar berada pada nilairata-rata 3,29. Untuk mengatasi hal ini CV. Teknikharus memperhatikan usia pelanggan sepeda motorHonda Vario Techno agar memilih surat kabar yangtepat untuk mempromosikan sepeda motor HondaVario Techno. Pada indikator CV. Teknikmelakukan promosi Vario Techno melaluikomunikasi karyawan berada pada nilai rata-rata3,10. Untuk mengatasi hal ini CV. Teknik perlumeningkatkan kemampuan para karyawan dalammempromosikan sepeda motor Honda Vario Technodengan mengadakan pelatihan.

Pada indikator CV. Teknik selalumempublikasikan Vario Techno berada pada nilairata-rata 2,78. Untuk mengatasi hal ini CV. Teknikperlu mengetahui keinginan dan kebutuhankonsumen akan sepeda motor, sehingga CV. Teknikbisa mempublikasikan sepeda motor Honda VarioTechno sesuai dengan keinginan dan kebutuhanpelanggan. Pelanggan selalu memiliki kebutuhandan keinginan yang berbeda akan sepeda motor.

Dengan adanya perbaikan pada dimensi-dimensi tersebut diharapkan CV. TeknikPematangsiantar dapat meningkatkan promosisepeda motor Honda Vario Techno, sehinggakonsumen lebih yakin dan memutuskan untukmembeli sepeda motor Honda Vario Techno.

c. Keputusan Pembelian Konsumen SepedaMotor Honda Vario Techno Pada CV.Teknik Pematangsiantar

Ada beberapa tahap dalam prosespengambilan keputusan pembelian konsumen danmenjadi indikator di perusahaan CV. TeknikPematangsiantar yaitu pengenalan masalah,pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusanpembelian, dan perilaku pasca pembelian. Indikatortersebut termasuk dalam kategori baik, hal inidibuktikan dengan nilai rata-rata 3,68 berdasarkankuesioner yang dibagikan oleh penulis.

Namun masih ada hal-hal yang perluditingkatkan yaitu pada dimensi pencarian informasidengan indikator memperoleh informasi VarioTechno di CV. Teknik berdasarkan pengalamanpembelian diperoleh nilai rata-rata 3,06. Untukmeningkatkannya, sebaiknya perusahaan CV.Teknik Pematangsiantar memberikan pelayananyang baik kepada setip pelanggan yang melakukanpembelian.

Pada dimensi keputusan pembeliankonsumen dengan indikator membeli Vario Techno

Page 81: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 81

di CV. Teknik karena harganya yang terjangkaudiperoleh nilai rata-rata 3,25. Untuk mengatasi halini CV. Teknik perlu meningkatkan kualitas sepedamotor Honda Vario Techno sehingga harga yangdiberikan sesuai dengan kualitasnya. Pada indikatormembeli Vario Techno di CV. Teknik karenapromosinya diperoleh nilai rata-rata 2,89. Untukmengatasi hal ini CV. Teknik perlu memperbaikidan meningkatkan kegiatan promosi sepeda motorHonda Vario Techno.

Pada dimensi perilaku pasca pembeliandengan indikator melakukan pembelian ulang VarioTechno di CV. Teknik diperoleh nilai rata-rata 2,96.Untuk mengatasi hal ini CV. Teknik perlumeningkatkan pelayanan dan mencari tahukebutuhan sepeda motor yang diinginkan pelanggan.Dengan adanya peningkatan pada dimensi yangdisebutkan di atas, diharapkan keputusan pembeliankonsumen semakin meningkat. Dengan adanyapeningkatan pembelian pada perusahaan,keuntungan perusahaan diharapkan akan meningkat.Selain itu tujuan perusahaan juga diharapkansemakin cepat tercapai. Hal ini dikarenakankeputusan pembelian konsumen merupakan salahsatu indikator penting dalam penentu keberhasilansuatu perusahaan.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Hasil analisis deskriptif kualitatif tentang hargabaik dari dimensi keterjangakauan harga,potongan harga, dan cara pembayaran mendapatnilai rata-rata 3,63 dengan kriteria setuju. Nilairata-rata tertinggi yaitu terdapat pada dimensiketerjangkauan harga dengan indikator hargaVario Techno yang ditawarkan oleh CV. Teknikdiperoleh nilai rata-rata 4,13 dengan kriteriajawaban setuju. Nilai rata-rata terendah terdapatpada dimensi diskon/potongan harga denganindikator besarnya potongan harga VarioTechno di CV. Teknik selalu berbeda padasetiap bulan diperoleh nilai rata-rata 2,92dengan kriteria jawaban kurang setuju.

b. Hasil analisis deskriptif kualitatif tentangpromosi baik dari dimensi advertising, promosipenjualan, dan public relation mendapat nilairata-rata 3,47 dengan kriteria setuju. Nilai rata-rata tertinggi yaitu terdapat pada dimensipromosi penjualan dengan indikator pamerandiperoleh nilai rata-rata 4,35 dengan kriteriajawaban sangat setuju. Nilai rata-rata terendahterdapat pada dimensi public relation denganindikator product publicity diperoleh nilai rata-rata 2,78 dengan kriteria jawaban kurang setuju.

c. Hasil analisis kualitatif tentang keputusanpembelian konsumen baik dari dimensipengenalan masalah, pencarian informasi,evaluasi alternatif, keputusan pembelian, danperilaku pasca pembelian mendapat nilai rata-rata 3,68 dengan kriteria jawaban setuju. Nilairata-rata tertinggi yaitu terdapat pada dimensievaluasi alternatif dengan indikator produksesuai dengan kebutuhan diperoleh nilai rata-

rata 4,25 dengan kriteria jawaban sangat setuju.Nilai rata-rata terendah terdapat pada dimensikeputusan pembelian dengan indikator promosidiperoleh nilai rata-rata 2,89 dengan kriteriajawaban kurang setuju.

d. Persamaan yang didapat dari analisis regresidengan menggunakan SPSS versi 21 adalah Ŷ =29,925 + 0,398 X1 + 0,393 X2, berarti terdapatpengaruh yang positif antara harga dan promositerhadap keputusan pembelian konsumensepeda motor Honda Vario Techno pada CV.Teknik Pematangsiantar.

e. Dari analisis korelasi dan determinasi diperolehnilai korelasi sebesar 0,688 yang artinyaterdapat hubungan yang kuat dan positif antaraharga, promosi dan keputusan pembeliankonsumen pada CV. Teknik Pematangsiantar.Nilai koefisien determinasi sebesar 0,473,artinya tinggi rendahnya keputusan pembeliankonsumen dapat dijelaskan sebesar 47,3% olehpersepsi mengenai harga dan promosi,selebihnya 52,7% dijelaskan oleh variabel-variabel lain seperti merek, kualitas,populariatas, loyalitas dan lain sebagainya.

f. Dari hasil uji hipotesis F diperoleh nilaisignifikan 0,000 <α 0,05 ini berarti pengujiantersebut menolak Ho, artinya harga dan promosiberpengaruh positif dan signifikan terhadapkeputusan pembelian konsumensecara simultan.

g. Dari hasil uji hipotesis secara parsial harga danpromosi, diketahui pada variabel harga memilikinilai signifikan 0,002 <α 0,05 maka Ho ditolak,artinya harga berpengaruh positif dan signifikanterhadap keputusan pembelian konsumen padaCV. Teknik Pematangsiantar. Pada variabelpromosi memiliki nilai signifikan 0,000 <α 0,05maka Ho ditolak, artinya promosi berpengaruhpositif dan signifikan terhadap keputusanpembelian konsumen pada CV. TeknikPematangsiantar.

2. Sarana. Untuk mengefektifkan strategi harga, maka CV.

Teknik harus membuat program lain yang dapatmenambah atau mengurangi potongan hargayang diberikan namun tidak mengubah besarnyapotongan harga yang diberikan kepadakonsumen. Besarnya potongan harga tidak bisaselalu sama besarnya setiap bulan dikarenakanharga sepeda motor Honda Vario Techno yangmengalami perubahan setiap bulannya.

b. Untuk mengefektifkan strategi promosi,makaCV. Teknik perlu mengetahui keinginan dankebutuhan konsumen akan sepeda motor,sehingga CV. Teknik bisa mempublikasikansepeda motor Honda Vario Techno sesuaidengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.Pelanggan selalu memiliki kebutuhan dankeinginan yang berbeda akan sepeda motor.

c. Untuk meyakinkan keputusan pembeliankonsumen,maka CV. Teknik perlu memperbaikidan meningkatkan kegiatan promosi sepedamotor Honda Vario Techno.

Page 82: stiesultanagung.ac.idstiesultanagung.ac.id/downlot.php?file=Maker Juni 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal MAKER ISSN : 2502-4434 Vol. 2, No. 1, JUNI 2016 82

d. Penulis menyadari banyak keterbatasan-keterbatasan ataupun kelemahan-kelemahanyang harus ditingkatkan lagi agar dapatmenyempurnakan penelitian ini. Untuk itu,penulis menyarankan kepada penelitiselanjutnya agar dapat memasukkan lebihbanyak variabel penelitian lain yang tidakdibahas pada penelitian ini, seperti merek,kualitas, popularitas, perilaku pelanggan danlain sebagainya.

E. DAFTAR PUSTAKA

Cannon, dkk. 2008. Dasar-Dasar Pemasaran, Buku2 Edisi 16. Jakarta: Salemba Empat

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, EdisiXI, Jilid 1 dan 2, Jakarta:PT.Indeks

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jakarta:Erlangga

Kotler, Philip dan Kevin Keller Lane. 2009.Manajemen Pemasaran, Jakarta:PT. Indeks

Sciffman, Leon G dan Leslie Kanuk Lazar. 2009.Perilaku Konsumen, Jakarta:PT. IndeksGroup Gramedia

Swastha, Basu dan Irawan. 2005. ManajemenPemasaran Modern,Yogyakarta: Liberty.

Tjiptono, Fandy. 2006. Manajemen Jasa,Yogyakarta: Andi

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran, EdisiIII. Yogyakarta: Andi