ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan...

114

Transcript of ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan...

Page 1: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran
Page 2: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran
Page 3: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran
Page 4: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran
Page 5: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally left blank

Page 6: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

i

SAMBUTAN

Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara

saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memiliki

pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan transparan. Lebih lanjut, tuntutan reformasi birokrasi (RB)

juga mendorong adanya perubahan lingkungan internal dalam rangka mewujudkan birokrasi yang

modern. Tuntutan-tuntutan tersebut di atas sangat mempengaruhi posisi Badan Pemeriksa Keuangan

(BPK) sebagai suatu lembaga yang bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan negara.

BPK telah menetapkan Rencana Strategis (Renstra) 2016-2020 pada tanggal

28 Desember 2015 sesuai dengan Keputusan BPK Nomor 7/K/I-XIII/12/2015 yang memuat visi, misi, nilai

dasar, tujuan strategis, sasaran strategis, dan peta strategis berikut indikator kinerja utama yang akan

dicapai dalam waktu lima tahun ke depan.

Renstra BPK 2016-2020 merupakan kelanjutan dari Renstra BPK tahun 2011-2015, yang menekankan

manfaat dan kualitas hasil pemeriksaan BPK dalam rangka menguatkan transparansi dan akuntabilitas

pengelolaan keuangan negara. Renstra tersebut menjadikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019 menjadi referensi penentuan tema dan fokus pemeriksaan BPK.

Dengan demikian Renstra tersebut dapat meningkatkan peran BPK untuk mendorong pengelolaan

keuangan negara dalam rangka pencapaian tujuan negara. Renstra juga merupakan pedoman bagi para

Pelaksana BPK dalam melaksanakan tugasnya dan harus dijabarkan dalam Rencana Implementasi

Renstra (RIR) 2016-2020.

RIR memuat uraian tentang cara untuk mencapai sasaran strategis dan tujuan strategis yang

dijabarkan ke dalam rincian rencana kegiatan untuk seluruh satuan kerja (satker) Pelaksana BPK. RIR ini

disusun secara terintegrasi sebagai acuan pelaksanaan kegiatan setiap satker dalam mewujudkan sasaran

strategis yang tertuang di dalam Renstra. Pencapaian sasaran strategis sangat penting bagi BPK dalam

rangka mewujudkan visi, misi, dan tujuan strategis BPK. RIR merupakan dokumen dinamis yang dapat

diubah setiap saat mengikuti perkembangan keadaan dan lingkungan.

Akhirnya, RIR diharapkan dapat bermanfaat sebagai alat komunikasi, baik antara Badan dengan

Pelaksana BPK maupun antar satker Pelaksana BPK, serta sebagai sarana untuk menumbuhkan motivasi

pegawai di lingkungan Pelaksana BPK.

Page 7: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

ii

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally left blank

Page 8: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

iii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Renstra BPK 2016-2020 sebagai Renstra ketiga BPK, menekankan pada peningkatan peran BPK

dalam mendorong pengelolaan keuangan negara untuk pencapaian tujuan negara dengan melalui

peningkatan kualitas dan manfaat hasil pemeriksaan, serta melalui peningkatan mutu kelembagaan BPK

yang memanfaatkan sistem dan teknologi informasi. Renstra BPK 2016-2020 ini telah menetapkan dua

Tujuan Strategis (TS) sebagai berikut.

1. Meningkatkan manfaat hasil pemeriksaan dalam rangka mendorong pengelolaan keuangan negara

untuk mencapai tujuan negara.

2. Meningkatkan pemeriksaan yang berkualitas dalam mendorong pengelolaan keuangan negara untuk

mencapai tujuan negara.

Berdasarkan dari dua TS tersebut, maka kemudian BPK menetapkan dua Sasaran Strategis (SS) yang

ingin dicapai. SS pertama adalah meningkatnya pemanfaatan hasil pemeriksaan oleh para pemangku

kepentingan dan SS kedua adalah meningkatnya kualitas sistem pengendalian mutu (SPM). Dengan

tercapainya SS ini, diharapkan TS akan terwujud. Untuk mengukur keberhasilan pencapaian SS, maka

telah ditetapkan beberapa indikator keberhasilan yang berupa indikator kinerja utama (IKU).

Sebagai penjabaran dari Renstra BPK 2016-2020, disusunlah RIR BPK periode 2016-2020. RIR 2016-

2020 berisi tentang penjelasan pengelolaan kegiatan untuk pencapaian SS dan TS melalui pendekatan

realisasi manfaat atau Benefit Realization Model (BRM) yaitu proses pengorganisasian dan pengelolaan

sehingga potensi manfaat dari suatu perubahan akan dapat diraih. Pencapaian target manfaat dilakukan

dan dikelola melalui kegiatan rutin yang bersifat strategis dan kegiatan inisiatif stategis (IS). Kegiatan

rutin strategis dikelola melalui kegiatan-kegiatan pengubahan dalam rangka meningkatkan pemanfaatan

keluaran kegiatan untuk menghasilkan kapabilitas (capability). Kegiatan IS dilaksanakan dan dikelola

melalui proyek yang keluarannya akan diadopsi untuk mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam

rangka mewujudkan manfaat. RIR 2016-2020 ini juga memberikan penjelasan mengenai rangkaian

manfaat yang akan dicapai oleh BPK dalam Renstra 2016-2020 serta hubungan antar manfaat dalam

mendukung pencapaian TS. Penjabaran atas manfaat-manfaat dan keterhubungannya satu sama lain

dalam mendukung pencapaian TS diilustrasikan dalam Peta Perwujudan Manfaat. Peta Perwujudan

Manfaat merupakan penjabaran SS dan IKU dalam peta strategis.

Selain itu, RIR 2016-2020 juga menjelaskan mengenai tema dan fokus pemeriksaan BPK dalam kurun

2016-2020, meliputi Auditorat Utama Keuangan Negara (AKN) yang menjadi penanggung jawab fokus

pemeriksaan, simpulan yang diharapkan diberikan BPK atas fokus pemeriksaan pada akhir periode

Renstra 2016-2020, tujuan pemeriksaan strategis tentatif, serta entitas pemeriksaan yang terkait.

Selanjutnya, RIR 2016-2020 mendetailkan mekanisme pemantauan/monitoring dan evaluasi atas Renstra

2016-2020 termasuk pelaporannya. Melalui RIR 2016-2020, BPK ingin memastikan pencapaian SS dalam

mewujudkan TS BPK.

Page 9: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

iv

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally left blank

Page 10: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

v

DAFTAR ISI

SAMBUTAN ....................................................................................................................................... I

RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................................................... III

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... V

DAFTAR TABEL .............................................................................................................................. VI

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................... VI

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

LATAR BELAKANG ................................................................................................................................................ 1 TUJUAN DAN MANFAAT ...................................................................................................................................... 2 LINGKUP BAHASAN ............................................................................................................................................. 3 SISTEMATIKA PENYAJIAN ..................................................................................................................................... 3

BAB II. KERANGKA PENGELOLAAN RENSTRA .............................................................................. 5

PETA STRATEGI DAN CASCADING ........................................................................................................................ 5 PENGELOLAAN RENSTRA MELALUI RIR ............................................................................................................... 6 PENYEDIAAN PRASYARAT (MODAL ORGANISASI) DALAM MENCAPAI MANFAAT .................................................. 7 PENGELOLAAN IS DALAM MENCAPAI MANFAAT .................................................................................................. 7 PENGELOLAAN KEGIATAN RUTIN STRATEGIS ...................................................................................................... 7 PENGELOLAAN KEGIATAN LANJUTAN IMPLEMENTASI RENSTRA 2011-2015 .......................................................... 8 PENGELOLAAN PELAKSANAAN TEMA DAN FOKUS PEMERIKSAAN ........................................................................ 9

BAB III. TUJUAN STRATEGIS .......................................................................................................... 13

TS 1. MENINGKATKAN MANFAAT HASIL PEMERIKSAAN DALAM RANGKA MENDORONG PENGELOLAAN

KEUANGAN NEGARA UNTUK MENCAPAI TUJUAN NEGARA ................................................................................ 13 SS 1 – Meningkatnya Pemanfaatan Hasil Pemeriksaan oleh Para Pemangku Kepentingan .................. 15 IP 1 – Meningkatkan Efektivitas Komunikasi dengan Pemangku Kepentingan ...................................... 16 IP 2 – Meningkatkan Pengelolaan Strategi Pemeriksaan ......................................................................... 21

TUJUAN STRATEGIS 2. MENINGKATKAN PEMERIKSAAN YANG BERKUALITAS DALAM MENDORONG

PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA UNTUK MENCAPAI TUJUAN NEGARA ....................................................... 28 SS 2 – Meningkatnya Kualitas SPM .......................................................................................................... 30 IP 3 – Meningkatkan Kualitas Penugasan Pemeriksaan (audit engagement) ........................................ 31 IP 4 – Meningkatkan Kualitas Kelembagaan ........................................................................................... 36

PRASYARAT (MODAL ORGANISASI) KEBERHASILAN PERWUJUDAN MANFAAT DALAM PENCAPAIAN TS ............ 40 LG 1 – Meningkatkan Kompetensi Pegawai melalui Pembentukan Talent Pool ..................................... 41 LG 2 – Mengoptimalkan Pemanfaatan TI dan Sarpras dalam Tata Kelola Organisasi ........................ 42 LG 3 – Menciptakan Budaya Berintegritas, Independen, dan Profesional.............................................. 44 LG 4 – Memperluas Implementasi Praktik-Praktik Terbaik .................................................................... 45 K1 – Mengoptimalkan Pemanfaatan Anggaran........................................................................................ 45

BAB IV. MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN ................................................................. 47

MONITORING DAN EVALUASI ............................................................................................................................ 47 PELAPORAN ....................................................................................................................................................... 48 REVIU DAN REVISI ............................................................................................................................................. 49

DAFTAR ISTILAH ............................................................................................................................ 51

LAMPIRAN ...................................................................................................................................... 55

Page 11: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

vi

DAFTAR TABEL

TABEL 1. PERAN BERBAGAI PIHAK DALAM PENGELOLAAN FOKUS PEMERIKSAAN ................................................... 10 TABEL 2. INDIKATOR PENGUKURAN SS 1 ................................................................................................................ 15 TABEL 3. INDIKATOR PENGUKURAN IP 1 ................................................................................................................ 17 TABEL 4. INDIKATOR PENGUKURAN IP 2 ............................................................................................................... 22 TABEL 5. PELAKSANAAN TEMA DAN FOKUS PEMERIKSAAN 2016-2020 .................................................................. 25 TABEL 6. INDIKATOR PENGUKURAN SS 2 ............................................................................................................... 30 TABEL 7. INDIKATOR PENGUKURAN IP 3 ............................................................................................................... 32 TABEL 8. INDIKATOR PENGUKURAN IP 4 ............................................................................................................... 36 TABEL 9. INDIKATOR PENGUKURAN LG 1 .............................................................................................................. 41 TABEL 10. INDIKATOR PENGUKURAN LG 2 ............................................................................................................. 43 TABEL 11. INDIKATOR PENGUKURAN LG 3 .............................................................................................................. 44 TABEL 12. INDIKATOR PENGUKURAN LG 4 ............................................................................................................. 45 TABEL 13. INDIKATOR PENGUKURAN K 1 ................................................................................................................ 46

Page 12: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

vii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1. PENURUNAN TUJUAN STRATEGIS KE SASARAN STRATEGIS ..................................................................... 1 GAMBAR 2. KERANGKA KERJA RENSTRA BPK .......................................................................................................... 2 GAMBAR 3. PROSES CASCADING RENSTRA BPK ...................................................................................................... 5 GAMBAR 4. PENJABARAN RENSTRA KE RIR ............................................................................................................. 6 GAMBAR 5. PROSES PENGELOLAAN KEGIATAN RUTIN STRATEGIS ........................................................................... 8 GAMBAR 6. PROSES PERUMUSAN RENCANA KEGIATAN PEMERIKSAAN TAHUNAN .................................................. 9 GAMBAR 7. KERANGKA KERJA TEMA DAN FOKUS PEMERIKSAAN BPK 2016-2020 ................................................... 9 GAMBAR 8. STRUKTUR PENGELOLAAN TEMA DAN FOKUS PEMERIKSAAN ............................................................. 10 GAMBAR 9. PETA PERWUJUDAN MANFAAT TS 1 ................................................................................................... 14 GAMBAR 10. POSISI DUKUNGAN PEMANGKU KEPENTINGAN TERHADAP KEBERADAAN BPK ................................. 15 GAMBAR 11. PETA PERWUJUDAN MANFAAT DI IP 1 ................................................................................................ 17 GAMBAR 12. PETA PERWUJUDAN MANFAAT DI IP 2 .............................................................................................. 22 GAMBAR 13. TEMA DAN FOKUS PEMERIKSAAN DALAM KONTEKS RPJMN 2015-2019 ............................................ 25 GAMBAR 14. KOMPONEN KUALITAS PEMERIKSAAN ............................................................................................... 28 GAMBAR 15. PETA PERWUJUDAN MANFAAT TS 2 .................................................................................................. 29 GAMBAR 16. PETA PERWUJUDAN MANFAAT DI IP 3 .............................................................................................. 32 GAMBAR 17. PETA PERWUJUDAN MANFAAT DI IP 4 .............................................................................................. 37 GAMBAR 18. MODAL ORGANISASI DALAM PERWUJUDAN MANFAAT ..................................................................... 40 GAMBAR 19. MEKANISME EVALUASI...................................................................................................................... 47

Page 13: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

viii

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally left blank

Page 14: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

1

BAB I. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sebagai satu kesatuan kehidupan berbangsa dan bernegara, setiap elemen kenegaraan memiliki

peranan penting untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Pemerintah telah menetapkan

langkah-langkah strategis untuk melaksanakan pembangunan dengan memanfaatkan berbagai sumber

daya. Langkah pemerintah tersebut diwujudkan dengan RPJMN 2015-2019. Selanjutnya BPK sebagai

lembaga pemeriksa memiliki tugas konstitusional untuk mengawal bahwa sumber daya yang mencakup

keuangan negara telah dikelola secara akuntabel, ekonomis, efisien, dan efektif.

Untuk menjalankan tugas tersebut, BPK telah menetapkan Renstra BPK 2016-2020 yang merupakan

upaya berkelanjutan untuk meningkatkan peran dan kapasitas BPK dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara. Implementasi Renstra BPK 2016-2020 dapat merealisasikan visi BPK, yaitu: menjadi

pendorong pengelolaan keuangan negara untuk mencapai tujuan negara melalui pemeriksaan yang

berkualitas dan bermanfaat. BPK juga menyatakan misinya sesuai mandat konstitusi yaitu:

(1) memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara secara bebas dan mandiri; serta

(2) melaksanakan tata kelola organisasi yang berintegritas, independen, dan profesional.

Untuk mencapai visi tersebut, BPK menetapkan dua TS dalam Renstra 2016-2020. TS Pertama (TS1)

adalah meningkatkan manfaat hasil pemeriksaan dalam rangka mendorong pengelolaan keuangan

negara untuk mencapai tujuan negara. Sementara itu, TS Kedua (TS2) adalah meningkatkan pemeriksaan

yang berkualitas dalam mendorong pengelolaan keuangan negara untuk mencapai tujuan negara.

Kedua TS ini kemudian diterjemahkan ke dalam dua SS. SS yang pertama (SS1) adalah meningkatnya

pemanfaatan hasil pemeriksaan oleh para pemangku kepentingan, dan SS kedua (SS2) adalah

meningkatnya kualitas SPM. Penerjemahan visi kedalam TS kemudian SS ini dapat dilihat pada Gambar

1 berikut.

Gambar 1. Penurunan Tujuan Strategis ke Sasaran Strategis

Page 15: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

2

Selanjutnya, BPK menetapkan Arah Kebijakan dan Strategi untuk mendukung pencapaian kedua SS

tersebut. Arah Kebijakan BPK meliputi: (1) peningkatan relevansi pemeriksaan dengan kebutuhan dan

harapan pemangku kepentingan; (2) peningkatan keunggulan operasional dalam pemeriksaan dan

kelembagaan; serta (3) pengembangan dan optimalisasi sumber daya. BPK juga telah menetapkan

sembilan strategi yang ditentukan untuk mendukung arah kebijakan tersebut. Rangkaian upaya

pencapaian visi dan pelaksanaan misi melalui penetapan TS, SS, arah kebijakan, dan strategi dapat

diilustrasikan pada Kerangka Kerja Renstra BPK 2016-2020 yang dibangun di atas nilai dasar BPK

sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 2 berikut.

Renstra tersebut perlu dikawal dengan baik, sehingga mampu mewujudkan TS sebagaimana

diharapkan, maka disusunlah RIR 2016-2020 yang menjabarkan Strategi-Strategi ke dalam kegiatan-

kegiatan riil (activity) yang dilaksanakan oleh berbagai satker sekaligus memberikan kerangka

pengelolaan atas kegiatan-kegiatan tersebut.

Kerangka pengelolaan kegiatan-kegiatan dalam Renstra 2016-2020 menggunakan pendekatan model

realisasi manfaat (Benefit Realization Model/BRM). Pendekatan model realisasi manfaat ini mensyaratkan

keselarasan antara keluaran dan outcome (manfaat) dari strategi dengan tujuan dan sasaran strategis.

Oleh sebab itu, manfaat-manfaat tersebut harus diidentifikasi di awal. Pendekatan ini berbeda dengan

pendekatan proyek yang mengutamakan keluaran. Pendekatan ini merupakan upaya penyempurnaan

atas pelaksanaan Renstra sebelumnya. Penjelasan lebih lanjut atas kerangka pengelolaan kegiatan-

kegiatan dalam Renstra 2016-2020 terdapat dalam BAB II.

Tujuan dan Manfaat

RIR 2016-2020 merupakan dokumen acuan dalam mengimplementasikan Renstra 2016-2020 dan

bertujuan untuk membantu seluruh satker dan pegawai BPK dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang

berkontribusi terhadap ketercapaian seluruh TS dalam Renstra 2016-2020. Adapun manfaat RIR 2016-

2020 dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. memandu satker dalam menyusun Renstra satker dalam rangka cascading Renstra BPK wide;

Gambar 2. Kerangka Kerja Renstra BPK

Page 16: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

3

2. memberikan informasi kepada satker tentang kegiatan prioritas strategis serta kapabilitas yang

dibutuhkan untuk mewujudkan manfaat; dan

3. membantu satker dalam melakukan koordinasi untuk mencapai TS BPK.

Lingkup Bahasan

RIR 2016-2020 menjelaskan rangkaian manfaat yang ingin dicapai oleh BPK dalam Renstra 2016-2020

serta hubungan antar manfaat dalam mendukung pencapaian TS. Penjabaran atas manfaat-manfaat dan

keterhubungannya satu sama lain dalam mendukung pencapaian TS diilustrasikan dalam Peta

Perwujudan Manfaat sebagaimana disajikan dalam BAB III. RIR juga mengidentifikasi IS maupun

kegiatan rutin strategis yang berkontribusi terhadap perwujudan manfaat, ukuran atau indikator

keterwujudan manfaat, serta satker yang bertanggung jawab atas pewujudannya.

RIR 2016-2020 juga menjelaskan tema dan fokus pemeriksaan BPK dalam kurun 2016-2020. Hal ini

sesuai dengan arah pemeriksaan yang ditetapkan Renstra BPK 2016-2020. Oleh karena itu, RIR akan

mengungkapkan bentuk koordinasi pemeriksaan yang meliputi AKN penanggung jawab fokus

pemeriksaan, simpulan yang dapat diberikan BPK atas fokus pemeriksaan pada akhir periode Renstra

2016-2020, tujuan pemeriksaan strategis tentatif (TPST), serta entitas pemeriksaan yang terkait. Lebih

lanjut, RIR 2016-2020 mendetailkan mekanisme pemantauan atau monitoring, evaluasi dan pelaporan

implementasi Renstra 2016-2020.

Sistematika Penyajian Sistematika penyajian dalam RIR 2016-2020 ini adalah sebagai berikut:

1. Bab I berisi tentang latar belakang penyusunan RIR 2016-2020, tujuan dan manfaat RIR 2016-2020,

lingkup bahasan, serta sistematika penyajian dokumen RIR 2016-2020.

2. Bab II berisi tentang kerangka pengelolaan Renstra 2016-2020.

3. Bab III berisi tentang manfaat yang terwujud/terealisasi dalam sasaran-sasaran strategis untuk

mencapai tujuan strategis, serta dukungan modal organisasi dalam pencapaian manfaat.

4. Bab IV berisi tentang mekanisme monitoring dan evaluasi, termasuk prosedur pelaporan dan

reviu serta revisi.

Page 17: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

4

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally left blank

Page 18: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

5

BAB II. KERANGKA PENGELOLAAN RENSTRA

Peta Strategi dan Cascading

Renstra BPK diilustrasikan dalam suatu peta strategi yang dilengkapi dengan IKU. Peta strategi

tersebut menggambarkan pencapaian TS melalui sasaran-sasaran strategis yang dikelompokkan dalam

perspektif pemangku kepentingan, proses internal (IP), serta pertumbuhan dan pembelajaran (LG).

Peta strategi dalam Renstra diuraikan secara lebih rinci dalam RIR yang merupakan panduan

pelaksanaan kegiatan selama periode lima tahun. Selain sebagai rencana pelaksanaan Renstra yang lebih

operasional, RIR juga menjadi panduan bagi seluruh satker untuk menyusun Renstra setiap unit kerja

(Eselon I) dan satker (Eselon II) di BPK. Selanjutnya, Renstra unit kerja dan satker tersebut menjadi acuan

dalam penyusunan perencanaan tahunan yang berupa Perjanjian Kinerja (PK) serta Rencana Kegiatan

Pemeriksaan (RKP) dan Rencana Kegiatan Setjen dan Penunjang (RKSP) satker Eselon I dan Eselon II di

lingkungan BPK.

Oleh sebab itu, pelaksanaan Renstra BPK perlu melibatkan seluruh satker di lingkungan BPK dalam

upaya penyelarasan tujuan BPK dengan tujuan satker. Komitmen dari seluruh Eselon I dan Eselon II

dinyatakan dalam PK. PK disusun mengacu pada Renstra Eselon I dan Eselon II. Penyusunan PK

merupakan bentuk cascading dari organisasi ke level yang lebih rendah dalam rangka penyelarasan

(alignment) kegiatan-kegiatan strategis Eselon I dan Eselon II yang berkontribusi langsung terhadap

pencapaian tujuan. Proses cascading peta strategi BPK ke Eselon I dan Eselon II diilustrasikan pada

gambar berikut.

Gambar 3. Proses Cascading Renstra BPK

Page 19: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

6

Pengelolaan Renstra melalui RIR

Penjabaran Renstra ke dalam RIR disajikan pada gambar berikut.

Gambar 4 menjabarkan visi dan misi, serta tujuan strategis ke dalam Peta Strategi BPK yang

keberhasilannya diukur melalui IKU. Peta Strategi adalah media yang digunakan untuk

mengomunikasikan strategi-strategi yang dipilih organisasi untuk mewujudkan tujuan dan visi organisasi

dalam lima tahun kepada seluruh unit kerja dan satker. Selanjutnya, Peta Strategi digunakan sebagai

acuan untuk merumuskan manfaat (benefit) dengan menggunakan ukuran keberhasilan IKU. Perumusan

manfaat diperlukan untuk mengetahui dampak lanjutan setelah pencapaian SS yang menghasilkan

keluaran yang diharapkan. Setiap manfaat memiliki owner (pemilik) yang bertanggung jawab atas

keterwujudan manfaat bagi pemangku kepentingan.

Dalam rangka mengomunikasikan manfaat-manfaat tersebut, RIR menyajikan Peta Perwujudan

Manfaat untuk menghubungkan SS dengan manfaat yang dihasilkan dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan

yang dilakukan oleh masing-masing satker secara logis dan jelas. Peta Perwujudan Manfaat adalah

penjabaran dari Peta Strategi yang menggambarkan hubungan sebab-akibat dari pelaksanaan strategi

dalam rangka pencapaian TS.

Untuk merealisasikan seluruh manfaat yang teridentifikasi perlu disusun kegiatan-kegiatan

pendukung manfaat. Kegiatan dapat bersifat rutin-strategis maupun IS. Kegiatan rutin strategis adalah

kegiatan berdasarkan tugas dan fungsi satker sebagaimana telah diatur dalam Struktur Organisasi dan

Tata Kerja (SOTK) sehingga menghasilkan keluaran yang mampu meningkatkan kapabilitas seluruh

pegawai BPK.

IS adalah kegiatan proyek yang melibatkan beberapa satker, serta memengaruhi secara langsung

capaian manfaat yang diukur melalui IKU BPK wide. IS dibutuhkan jika kegiatan rutin belum cukup

memadai dalam mendorong pencapaian manfaat. IS dikelola dengan pendekatan pengelolaan proyek

Gambar 4. Penjabaran Renstra ke RIR

Page 20: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

7

(project management) dan pengubahan (adoption). Pengelolaan proyek adalah untuk memastikan bahwa

keluaran terjadi dan dapat digunakan atau dimanfaatkan oleh pengguna keluaran, sehingga terjadi

perubahan yang signifikan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya (tusi).

Pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan mampu menghasilkan keluaran-keluaran yang

memberikan kegunaan tambahan (a beneficial return) bagi organisasi dan para pemangku

kepentingannya. Kegunaan tambahan dapat berupa nilai (value) yang pencapaiannya diketahui jika

seluruh keluaran dari kegiatan-kegiatan digunakan secara tepat dalam rangka mencapai perubahan.

Keberhasilan untuk merealisasikan manfaat tergantung pada ketepatan dalam proses identifikasi

kegiatan-kegiatan yang mendukung perwujudan manfaat. Kegiatan-kegiatan tersebut memerlukan

dukungan sumber daya untuk mewujudkan hasil yang ingin diwujudkan organisasi dalam lima tahun ke

depan.

Untuk memastikan ketercapaian manfaat, seluruh kegiatan rutin strategis dan IS diturunkan ke

Eselon I dan Eselon II yang menjadi penanggung jawab/pelaksana utama kegiatan-kegiatan tersebut dan

harus dimuat dalam Renstra masing-masing Eselon I dan Eselon II. Selain itu, Eselon I dan Eselon II juga

menyusun kegiatan terkait tusi masing-masing yang dipastikan memiliki kontribusi langsung terhadap

pencapaian SS.

Selanjutnya, manfaat akan diukur tiap tahunnya secara kualitatif dan kuantitatif, sesuai dengan

indikator pengukuran yang ditetapkan. Pengukuran dilakukan untuk memastikan bahwa kegiatan yang

disusun telah dilaksanakan sesuai perencanaan untuk mendorong terwujudnya manfaat. Oleh sebab itu,

kegiatan rutin dan IS yang teridentifikasi dalam rangka perwujudan manfaat perlu dikelola secara

optimal. Penjelasan manfaat dan kegiatannya selanjutnya disajikan pada BAB III berdasarkan keterkaitan

dengan masing-masing TS.

Penyediaan Prasyarat (Modal Organisasi) dalam mencapai Manfaat

Keberhasilan dari perwujudan manfaat membutuhkan dukungan modal organisasi, baik itu modal

yang sifatnya intangible maupun modal yang sifatnya tangible. Dalam Renstra 2016-2020 telah

teridentifikasi ketersediaan modal yang dimiliki organisasi yang terdiri dari modal sumber daya manusia

(SDM), modal teknologi informasi, serta modal organisasi yang berupa budaya organisasi dan modal

pengetahuan. Untuk ketercapaian TS melalui perwujudan manfaat, maka modal tersebut harus

digunakan dalam pelaksanaan kegiatan yang mendukung manfaat. Kesiapan modal organisasi dapat

digunakan dalam menyusun kegiatan rutin dan IS. Selanjutnya penjelasan tentang modal organisasi akan

dibahas dalam Bab III.

Pengelolaan IS dalam mencapai Manfaat

Pengelolaan IS tidak lepas dari proses pengelolaan proyek dan pengelolaan pengubahan. Kedua hal

tersebut harus berjalan selaras dan terintegrasi sehingga IS dapat terlaksana dan mencapai tujuan yang

diharapkan. Siklus IS terdiri dari tahap peresmian, perencanaan (business case), pelaksanaan, dan

penyelesaian IS. Pengelolaan IS mengacu pada Keputusan Sekjen BPK Nomor 298/K/X-XIII.2/6/2012

tanggal 15 Juni 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Inisiatif Strategis, dengan penambahan peran dan

fungsi Direktorat Perencanaan Strategis dan Manajemen Kinerja (PSMK) sebagai sentra koordinasi IS dan

administrator IS yang selama ini kegiatan administrasi IS dilakukan oleh administrator yang ditunjuk di

setiap satker pengelola IS.

Pengelolaan Kegiatan Rutin Strategis

Kegiatan rutin strategis merupakan kegiatan yang dilakukan satker sehari-hari dan mempunyai efek

langsung terhadap capaian IKU BPK wide. Perencanaan dan pengelolaan kegiatan rutin strategis

mengikuti siklus perencanaan kegiatan tahunan yang dilaporkan dalam laporan bulanan satker.

Page 21: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

8

Dalam pelaksanaan Renstra, kegiatan rutin strategis dikelola melalui kegiatan-kegiatan pengubahan

dalam rangka meningkatkan pemanfaatan keluaran kegiatan untuk menghasilkan kapabilitas

(capability). Kapabilitas adalah hasil yang diharapkan terwujud dari pemanfaatan seluruh keluaran

kegiatan untuk mewujudkan suatu manfaat. Proses pengubahan meliputi komunikasi (communication),

dukungan (sponsorship), bimbingan (coaching), pelatihan (training), dan manajemen penentangan

(resistance management). Peningkatan proses pengubahan dipantau dengan pendekatan ADKAR

(awareness, desire, knowledge, ability, and reinforcement).

Pengelolaan Kegiatan Lanjutan Implementasi Renstra 2011-2015

Dari hasil evaluasi implementasi Renstra 2011-2015, masih terdapat kegiatan-kegiatan IS yang

implementasinya masih belum optimal sampai dengan akhir periode Renstra. Oleh karena itu diperlukan

kegiatan pengubahan, penyempurnaan proyek, ataupun IS baru yang dilanjutkan pada pelaksanaan

Renstra 2016-2020.

Pada implementasi Renstra 2011-2015, terdapat 32 IS yang pelaksanaannya dimonitoring dan

dilaporkan setiap triwulanan oleh Direktorat PSMK yang berperan sebagai Sentra Koordinasi pelaksanaan

IS. Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan IS s.d. Desember 2015, ada sembilan IS yang proyeknya telah

selesai 100%, dan ada 22 IS yang proyeknya selesai dengan progres berkisar 80 s.d. 99%, serta satu IS yaitu

IS 2.13 Peningkatan Kualitas Manajemen Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP) yang progres proyeknya 76%.

Proyek tersebut telah menghasilkan 5.315 satuan keluaran berupa peraturan, perangkat lunak berupa

petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis), Memorandum of Understanding (MoU), hasil

kajian, laporan, aplikasi, database, dan tim-tim pelaksana kegiatan dengan realisasi anggaran kegiatan

proyek sebesar Rp222,126,924,815. Diseminasi keluaran-keluaran tersebut dilaksanakan melalui kegiatan

pengubahan, antara lain: komunikasi (sosialisasi), sponsorship (dukungan top manajemen), coaching

(asistensi, pendampingan), dan training (pendidikan dan pelatihan). Adapun sebagian besar pengelola IS

dan satker terkait telah melaksanakan cukup banyak kegiatan pengubahan, dan telah menghasilkan

berbagai adopsi yaitu perubahan perilaku pegawai dalam memanfaatkan keluaran-keluaran IS tersebut.

Hal ini menggambarkan telah diperolehnya manfaat-manfaat sebagaimana yang diharapkan. Sejak tahun

2012, Direktorat PSMK telah melakukan survei ADKAR terhadap beberapa keluaran IS, dimana survei ini

merupakan salah satu tools untuk mengukur terjadinya adopsi terhadap suatu keluaran yang diamati.

Berdasarkan evaluasi atas implementasi Renstra 2011-2015, keluaran-keluaran yang telah

dimanfaatkan tersebut sudah dapat diserahkan untuk dikelola menjadi kegiatan rutin satker

penggunanya. Adapun untuk kelanjutan atas pemerolehan manfaat beberapa IS, masih dipandang perlu

menyempurnakan hasil implementasi Renstra 2011-2015 pada periode Renstra berikutnya, yang dapat

dilakukan melalui inisiatif satker (Isat) ataupun kegiatan rutin satker. Sebagai contoh, IS 2.13 yang telah

menghasilkan Juklak Pengelolaan KKP serta IS 2.3 yang telah menghasilkan aplikasi Sistem Manajemen

Pemeriksaan (SMP), untuk memperoleh manfaat yang optimal masih diperlukan penyempurnaan dengan

membuat sistem maupun aplikasi untuk mendukung tahapan pemeriksaan di lapangan maupun reviu

Gambar 5. Proses Pengelolaan Kegiatan Rutin Strategis

Page 22: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

9

berjenjang sekaligus pendokumentasian KKP secara elektronik. Kegiatan ini nantinya pada implementasi

Renstra 2016-2020 dapat dilakukan melalui Isat maupun kegiatan rutin strategis satker, dan

pengelolaannya diserahkan kepada satker yang memiliki tusi untuk mengelola proyeknya.

Dari 32 IS Renstra 2011-2015, terdapat 12 IS yang dilanjutkan kegiatannya menjadi kegiatan rutin

strategis dalam implementasi Renstra 2016-2020. Sementara itu terdapat tiga IS Renstra 2011-2015 yang

keluarannya digunakan dalam IS Renstra 2016-2020. Selanjutnya data yang lebih rinci untuk hasil evaluasi

pelaksanaan IS dapat dilihat pada Lampiran 1.

Pengelolaan Pelaksanaan Tema dan Fokus Pemeriksaan

Renstra 2016-2020 ini telah menetapkan tema dan fokus pemeriksaan yang akan dilaksanakan oleh

AKN dan Perwakilan. Rincian pengelolaan tema dan fokus pemeriksaan dijabarkan dalam dokumen

Business Case Fokus Pemeriksaan. Pemeriksaan yang dilakukan BPK bersifat post audit sehingga tema

dan fokus pemeriksaan tahunan disesuaikan dengan Rencana Kerja Pemerintah tahunan.

Dengan rumusan rencana sesuai Gambar 6, pemeriksaan BPK diharapkan mampu mengevaluasi

rencana kegiatan pembangunan pemerintah berdasarkan kondisi riil yang ada. Melalui pemeriksaan

selama lima tahun periode Renstra, BPK dapat mengambil kesimpulan atas kinerja pemerintah selama

lima tahun yang dituangkan dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Lima Tahunan (IHPL).

Pelaksanaan pemeriksaan sesuai dengan tema dan fokus yang telah dipilih melalui Renstra

direncanakan pada setiap tahun sesuai dengan Gambar 7 di bawah ini.

Gambar 6. Proses Perumusan Rencana Kegiatan Pemeriksaan Tahunan

Gambar 7. Kerangka Kerja Tema dan Fokus Pemeriksaan BPK 2016-2020

Page 23: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

10

Agar pemeriksaan berdasarkan tema dan fokus dapat dilaksanakan secara efektif, BPK menentukan

AKN Koordinator sesuai dengan portofolio pemeriksaannya. Untuk mengelola pelaksanaan tema dan

fokus pemeriksaan disusun struktur pengelolaan sebagai berikut.

Peran dari masing-masing pengelola Tema dan Fokus Pemeriksaan adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Peran Berbagai Pihak dalam Pengelolaan Fokus Pemeriksaan

Pihak Tugas Kewenangan

Badan Memberikan penugasan pemeriksaan

Memberikan arahan untuk mempertajam fokus pemeriksaan

Forum Eselon I Membahas dan menyepakati prioritas fokus pemeriksaan tahunan dan melakukan koordinasi agar pemeriksaan dilaksanakan sesuai kebijakan pemeriksaan

AKN Koordinator Memastikan simpulan dan manfaat pemeriksaan tahunan dan lima tahunan tercapai

Mengoordinasikan sumber daya pemeriksaan

AKN/Perwakilan Menyusun strategi pemeriksaan Menyusun Rencana pemeriksaan tahunan Melakukan pemeriksaan tepat waktu Melakukan quality control (QC) Mengidentifikasi manfaat rekomendasi terhadap kinerja pemerintah

Mengusulkan objek pemeriksaan (obrik) untuk rencana pemeriksaan tahunan sesuai dengan strategi pemeriksaan dan perkembangan pelaksanaan program/proyek Mengambil tindakan untuk pemenuhan sumber daya Pemeriksa misalnya dengan mengusulkan pemanfaatan Kantor Akuntan Publik (KAP)/Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)/Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)

BADAN

FORUM ESELON I

AKN KOORDINATOR

AKN/Pwk

Sentral Koordinasi Fokus

Pemeriksaan

Direktorat PSMK

Revbang Setjen Binbangkum Itama

Gambar 8. Struktur Pengelolaan Tema dan Fokus Pemeriksaan

Page 24: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

11

Pihak Tugas Kewenangan

Direktorat Utama Perencanaan, Evaluasi, dan Pengembangan Pemeriksaan Keuangan Negara (Ditama Revbang)

Mengoordinir penyusunan strategi pemeriksaan dan Mengoordinir penyusunan rencana pemeriksaan tahunan dan revisinya Mengawal pelaksanaan perencanaan operasional Memantapkan metodologi/panduan pemeriksaan Memberikan masukan atas area pemeriksaan yang perlu dilakukan berdasarkan evaluasi atas Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP), capaian kinerja dan kajian atas perkembangan yang terjadi Merumuskan simpulan tahunan dan lima tahunan (Direktorat Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan/EPP)

Memperoleh data dan informasi dari unit kerja AKN, Setjen dan penunjang yang diperlukan dalam melaksanakan tugas-tugas Ditama Revbang baik dalam bentuk dokumen maupun informasi dalam bentuk lain

Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara (Ditama Binbangkum)

Melakukan kajian peraturan perundang-undangan untuk mendukung pemeriksaan

Memperoleh informasi atas pemeriksaan yang akan dilakukan, isu-isu yang memerlukan pendapat hukum

Sekretariat Jenderal (Setjen)

Memastikan ketersediaan sumber daya untuk mendukung pemeriksaan Mengomunikasikan hasil pemeriksaan yang menonjol kepada pemangku kepentingan eksternal

Memperoleh informasi yang tepat mengenai kebutuhan sumber daya untuk Pemeriksa dan kualifikasinya Memberikan masukan/pertimbangan terkait strategi pemenuhan kebutuhan sumber daya pemeriksaan

Inspektorat Utama (Itama)

Melakukan Quality Assurance (QA) atas pelaksanaan pemeriksaan tahunan

Memberikan masukan atas pola pelaksanaan pemeriksaan tematik atas suatu fokus pemeriksan Memberikan rekomendasi yang implementatif dan riil untuk peningkatan kualitas dan manfaat hasil pemeriksaan

Direktorat PSMK selaku sentra koordinasi

Melakukan koordinasi dalam rangka penyelarasan kegiatan pemeriksaan terutama dalam kaitannya dengan perencanaan sumber daya dan kesesuaian antar pemeriksaan

Memperoleh data dan informasi dari satker terkait yang diperlukan dalam mengelola perencanaan pemeriksaan Memberikan pertimbangan/masukan kepada satker dalam rangka menjaga keselarasan dan konsistensi antara perencanaan pemeriksaan dengan kebijakan pemeriksaan

Page 25: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

12

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally left blank

Page 26: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

13

BAB III. TUJUAN STRATEGIS

RIR 2016-2020 memuat kegiatan-kegiatan dari hasil identifikasi manfaat pada masing-masing SS yang

terdapat dalam Peta Strategi BPK. Penjabaran SS dan manfaatnya disajikan dalam Peta Perwujudan

Manfaat pada Lampiran 2. Peta Perwujudan Manfaat tersebut disusun berdasarkan kontribusinya dalam

mewujudkan pencapaian TS sebagai berikut.

TS 1. Meningkatkan Manfaat Hasil Pemeriksaan Dalam Rangka Mendorong

Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Mencapai Tujuan Negara

Sesuai dengan mandat yang diberikan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945, BPK melakukan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara secara bebas

dan mandiri, dan hasil pemeriksaannya diserahkan kepada lembaga perwakilan sesuai dengan

kewenangannya. TS ini memastikan bahwa hasil pemeriksaan yang telah disampaikan BPK dapat

memberikan manfaat sebesar-besarnya, tidak saja bagi entitas yang bersangkutan, tetapi juga bagi para

pemangku kepentingan lainnya dalam hal pengelolaan keuangan negara untuk pencapaian tujuan negara

yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 angka 14 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang

Badan Pemeriksa Keuangan (UU No. 15 Tahun 2006), hasil pemeriksaan adalah hasil akhir dari proses

penilaian kebenaran, kepatuhan, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan data/informasi mengenai

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan secara independen, objektif, dan

profesional berdasarkan Standar Pemeriksaan, yang dituangkan dalam laporan hasil pemeriksaan sebagai

keputusan BPK. Hasil pemeriksaan BPK meliputi (1) laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan,

(2) laporan hasil pemeriksaan atas kinerja, dan (3) laporan hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu.

Hasil pemeriksaan tersebut diringkas dalam ikhtisar hasil pemeriksaan yang diterbitkan setiap semester

dan setiap lima tahunan.

Hasil pemeriksaan tersebut diarahkan untuk bermanfaat dalam meningkatkan pengelolaan

keuangan negara untuk mencapai tujuan negara. Dengan demikian, dalam pengelolaan keuangan negara

tersebut tidak terjadi kecurangan (fraud) yang merugikan keuangan negara dan mengandung unsur

pidana. Pemeriksaan BPK juga bermanfaat untuk perbaikan kualitas transparansi dan akuntabilitas

laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban keuangan negara. Selanjutnya, hasil pemeriksaan juga

bermanfaat untuk meningkatkan ekonomi, efisiensi, efektivitas pengelolaan keuangan negara serta

memberikan telaah mendalam (insight) dan pilihan masa depan (foresight).

Untuk itu, BPK berupaya agar hasil pemeriksaannya dapat meningkatkan proses pengelolaan

keuangan negara dengan menetapkan TS 1 yaitu meningkatkan manfaat hasil pemeriksaan dalam rangka

mendorong pengelolaan keuangan negara untuk mencapai tujuan negara. TS 1 ini akan diwujudkan

melalui manfaat-akhir (end benefit) yaitu hasil pemeriksaan dimanfaatkan dalam pengambilan

keputusan oleh para pemangku kepentingan. Perwujudan manfaat ini didukung oleh manfaat-manfaat

yang harus direalisasikan terlebih dahulu pada perspektif stakeholder expectation (SS 1) dan internal

process (IP 1 dan IP 2). Alur pencapaian SS 1 melalui perwujudan manfaat-manfaatnya disajikan pada

Gambar 9 berikut.

Page 27: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

14

Hasil pemeriksaan BPK dimanfaatkan, jika harapan dan kebutuhan para pemangku kepentingan

dapat terpenuhi melalui komunikasi dan kerja sama dengan para pemangku kepentingan yang

berkualitas, pemenuhan wewenang BPK, pemenuhan permintaan pemeriksaan (audit on call) dan

pelaksanaan pemeriksaan kinerja yang berkualitas. Selain itu, pemanfaatan hasil pemeriksaan BPK

tercermin dari rekomendasi yang ditindaklanjuti entitas khususnya dalam perbaikan sistem pengelolaan

keuangan negara. Untuk meningkatkan proses tindak lanjut perlu dilakukan komunikasi yang efektif

dengan entitas melalui forum khusus seperti forum pemantauan tindak lanjut (PTL). Selanjutnya,

dukungan kegiatan-kegiatan pada manfaat dalam Gambar 9 di atas akan dijelaskan lebih lanjut pada

masing-masing SS sesuai perspektif balanced score card (BSC) berikut.

Gambar 9. Peta Perwujudan Manfaat TS 1

Page 28: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

15

SS 1 – Meningkatnya Pemanfaatan Hasil Pemeriksaan oleh Para Pemangku

Kepentingan

Melaui Renstra 2016-2020, BPK ingin memastikan bahwa hasil pemeriksaan dapat memberikan

manfaat sebesar-besarnya bagi entitas yang diperiksa dan para pemangku kepentingan lainnya. Para

pemangku kepentingan dapat memanfaatkan hasil pemeriksaan untuk upaya peningkatan kinerja

entitas, peningkatan fungsi pengawasan, serta untuk perumusan dan perbaikan kebijakan.

Para pemangku kepentingan BPK terdiri dari lembaga perwakilan (Dewan Perwakilan Rakyat/DPR,

Dewan Perwakilan Daerah/DPD, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah/DPRD), pemerintah (instansi

pemerintah yang diperiksa dan instansi penegak hukum), lembaga lain yang dibentuk berdasarkan

undang-undang, warga negara Indonesia, dan lembaga-lembaga internasional. Setiap pemangku

kepentingan memiliki tugas yang berbeda dan kepentingan yang berbeda dalam memanfaatkan produk-

produk BPK. Para pemangku kepentingan dapat dibedakan dalam 3 kelompok, yaitu: (1) yang

berpengaruh langsung terhadap keberadaan BPK; (2) yang terkait langsung dalam pelaksanaan tugas

pokok BPK; dan (3) pemangku kepentingan lainnya.

Melalui SS ini, BPK ingin memastikan bahwa para pemangku kepentingan telah memanfaatkan hasil

pemeriksaan untuk memperbaiki tingkat efektifitas dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.

Keberhasilan pencapaian SS ini dinilai melalui survei atas indeks kepuasan pemangku kepentingan, serta

persentase penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan.

Tabel 2. Indikator Pengukuran SS 1

No

IKU Target Pencapaian IKU Manfaat SS

2016 2017 2018 2019 2020

1. Tingkat relevansi pemeriksaan dengan harapan dan kebutuhan pemangku kepentingan

3, 50 3, 70 3, 90 4,00 4, 20 1.1 Hasil pemeriksaan BPK dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan oleh pemangku kepentingan

2. Persentase penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP)

60% 61% 62% 63% 64% 1.2 Penyelesaian TLHP meningkat

Gambar 10. Posisi Dukungan Pemangku Kepentingan terhadap Keberadaan BPK

Page 29: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

16

Pencapaian SS ini akan diikuti oleh perwujudan manfaat-akhir yaitu hasil pemeriksaan BPK

dimanfaatkan dalam pengembilan keputusan oleh para pemangku kepentingan (M1.1). Perwujudan

manfaat-akhir didukung langsung oleh terealisasinya manfaat-manfaat di internal proses (IP).

Identifikasi kegiatan untuk mencapai manfaat 1.2 dilaksanakan pada level internal proses 2 (IP 2). Dengan

demikian IKU yang digunakan untuk mengukur keberhasilan manfaat tersebut diturunkan ke IP 2.

Manfaat 1.1 Hasil pemeriksaan dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan oleh

para pemangku kepentingan.

Manfaat 1.1 adalah manfaat-akhir (end benefit) yang ingin diwujudkan BPK dalam mencapai

tujuan organisasi, yaitu pemanfaatan hasil pemeriksaan BPK digunakan untuk mendorong

pengelolaan keuangan negara dalam mencapai tujuan negara. Pemanfaatan hasil pemeriksaan

BPK menggambarkan arti pentingnya keberadaan dan fungsi BPK bagi para pemangku

kepentingan. Tujuan perwujudan manfaat ini adalah memastikan bahwa para pemangku

kepentingan telah memanfaatkan hasil pemeriksaan dalam pengambilan keputusan, baik itu

dari pelaksanaan tugas maupun wewenang BPK. Keberhasilan perwujudan manfaat ini diukur

melalui survei kepuasan para pemangku kepentingan atas relevansi pemeriksaan dengan

harapan dan kebutuhan para pemangku kepentingan.

Untuk mewujudkan manfaat-akhir tersebut dibutuhkan dukungan dari manfaat-manfaat

yang terdiri dari manfaat penyelesaian TLHP meningkat (M.1.2), pemenuhan wewenang BPK

meningkat (M.1.4), hasil pemeriksaan yang dihasilkan mampu memenuhi harapan pemangku

kepentingan (M.1.5), dan kualitas komunikasi dan kerja sama dengan pemangku kepentingan

meningkat (M.1.3). Selanjutnya, untuk merealisasikan manfaat-manfaat tersebut diperlukan

dukungan kegiatan-kegiatan, baik itu kegiatan yang sifatnya rutin maupun kegiatan inisiatif (IS).

Rencana kegiatan untuk mendukung perwujudan manfaat-akhir tersebut adalah sebagai berikut.

1. Penyempurnaan komunikasi dan evaluasi data PTL.

2. Peningkatan pemahaman BPK atas kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan.

3. Pemberian pendapat hukum dalam konsep pertimbangan penyelesaian kerugian

negara/daerah.

4. Evaluasi hasil pemeriksaan akuntan publik untuk perbaikan mekanisme pengadaan dan

pelaksanaan pemeriksaan oleh akuntan publik.

5. Peningkatan pelaksanaan pemberian pendapat BPK.

6. Pelaksanaan pemeriksaan audit on call.

7. Pengembangan kapasitas pemeriksaan kinerja.

8. Penyusunan kajian penelitian pemeriksaan kinerja.

9. Peningkatan jumlah pemeriksaan kinerja sesuai dengan fokus pemeriksaan 2016-2020.

10. Pengembangan kapasitas Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT).

Rincian kegiatan beserta keluaran dan pelaksana kegiatan disajikan secara lengkap dalam

Lampiran 3.

Pewujudan manfaat ini adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan para pemangku

kepentingan eksternal seperti pemerintah pusat dan daerah, lembaga perwakilan, entitas,

Instansi Penegak Hukum (IPH), akademisi, dan lembaga swadaya masyarakat. Untuk itu, Badan

sebagai pimpinan tertinggi di BPK berperan dalam merealisasikan end benefit tersebut.

IP 1 – Meningkatkan Efektivitas Komunikasi dengan Pemangku Kepentingan

Komunikasi yang dibangun dengan para pemangku kepentingan diusahakan agar meningkatkan

pemahaman dan pengetahuan atas peran dan kewajiban BPK sebagai lembaga pemeriksa, membangun

Page 30: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

17

kesadaran akan pentingnya transparansi dan akuntabilitas sektor publik, meningkatkan pemahaman atas

hasil pelaksanaan tugas dan kewenangan BPK, serta menemukan ruang-ruang untuk kerja

sama/kolaborasi pada masa yang akan datang.

Strategi ini difokuskan pada penyempurnaan proses komunikasi BPK dalam rangka pemenuhan

kebutuhan dan harapan para pemangku kepentingannya. Pemenuhan kebutuhan dan harapan dari para

pemangku kepentingan dapat berupa pemberian pendapat, penghitungan kerugian negara,

pertimbangan terhadap standar akuntansi pemerintah (SAP), pemberian pertimbangan atas penyelesaian

kerugian negara/daerah, serta pemberian keterangan ahli. Selain itu, perwujudan pemanfaatan hasil

pemeriksaan BPK oleh pemangku kepentingan meningkat, serta mengurangi lebarnya kesenjangan

harapan (expectation gap) pemangku kepentingan terhadap pelaksanaan mandat dan kewenangan BPK.

Melalui SS ini, BPK hendak memperbaiki proses bisnis komunikasi dengan para pemangku kepentingan

yang ditunjukkan dari kemampuan BPK dalam mengelola kebutuhan dan harapan pemangku

kepentingannya.

Proses komunikasi perlu dibangun lebih efektif dengan indikator: (1) komunikasi dapat

meningkatkan pemahaman dan pengetahuan pemangku kepentingan atas peran dan kewajiban BPK

sebagai lembaga pemeriksa, serta meningkatkan pemahaman atas hasil pelaksanaan tugas dan

kewenangan BPK; dan (2) komunikasi dapat menjawab kebutuhan dan harapan para pemangku

kepentingan melalui pelaksanaan tugas dan kewenangan BPK.

Keberhasilan pencapaian SS pada IP 1 ini ditentukan oleh indeks kepuasan pemangku kepentingan

atas kualitas komunikasi, tingkat pemenuhan pelaksanaan kewenangan BPK, serta jumlah pendapat yang

diterbitkan sebagaimana disajikan pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Indikator Pengukuran IP 1

No IKU Target Pencapaian IKU Manfaat

2016 2017 2018 2019 2020

1. Indeks Kepuasan Para Pemangku Kepentingan atas Kualitas Komunikasi

3,80 3,90 4,00 4,10 4,20 1.3 Kualitas komunikasi dan kerja sama dengan pemangku kepentingan meningkat

2. Tingkat pemenuhan pelaksanaan kewenangan

100% 100% 100% 100% 100% 1.4 Pemenuhan wewenang BPK meningkat

3. Jumlah Pendapat BPK yang diterbitkan

4 5 6 7 8 1.4 Pemenuhan wewenang BPK meningkat

Pencapaian SS pada IP 1 akan diikuti dengan terwujudnya manfaat kualitas komunikasi dan kerja

sama dengan pemangku kepentingan meningkat (M.1.3), di mana perwujudan manfaat tersebut akan

berkontribusi dalam merealisasikan pemenuhan wewenang BPK meningkat (M.1.4) seperti disajikan pada

Gambar 11.

IP 1 Meningkatkan Efektivitas Komunikasi dengan Pemangku Kepentingan

M.1.3 Kualitas komunikasi dan

kerjasama dengan pemangku kepentingan

meningkat Indeks kepuasan para

pemangku kepentingan atas kualitas komunikasi

M.1.4 Pemenuhan wewenang BPK meningkat

Tingkat pemenuhan pelaksanaan

kewenangan BPK

Jumlah pendapat BPK yang diterbitkan

Gambar 11. Peta Perwujudan Manfaat di IP 1

Page 31: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

18

Manfaat 1.3 Kualitas komunikasi dan kerja sama dengan pemangku kepentingan

meningkat

Kualitas komunikasi dan kerja sama dengan pemangku kepentingan meningkat merupakan

manfaat-langsung (direct benefit) yang ingin diwujudkan BPK dari proses di internal organisasi.

Untuk itu BPK berupaya mewujudkan komunikasi dan kerja sama yang efektif dan efisien melalui

peningkatan kualitas pada setiap elemen prosesnya. Tujuan dari manfaat ini adalah memastikan

bahwa kualitas komunikasi yang dilakukan BPK kepada pemangku kepentingan meningkat

sehingga menciptakan peningkatan hubungan dan kerja sama yang baik antara BPK dengan

seluruh pemangku kepentingan. Dengan demikian diharapkan BPK dapat mengomunikasikan

tugas, wewenang, dan hasil kerjanya dengan baik kepada para pemangku kepentingan untuk

kepentingan masyarakat secara luas. Selain itu, melalui komunikasi dan kerja sama yang baik,

para pemangku kepentingan dapat menyampaikan tuntutan dan harapannya kepada BPK

sebagai modal bagi BPK untuk terus meningkatkan kualitas hasil pemeriksaannya sehingga dapat

lebih dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan.

Meningkatnya kualitas komunikasi dan kerja sama dengan pemangku kepentingan adalah

sebagai pendorong bagi manfaat-manfaat lain dalam mencapai TS 1 yaitu meningkatkan manfaat

hasil pemeriksaan dalam rangka mendorong pengelolaan keuangan negara untuk mencapai

tujuan negara yang pencapaiannya diikuti oleh perwujudan manfaat.

Komunikasi dan kerja sama yang berkualitas memungkinkan pemangku kepentingan

memahami hasil pemeriksaan BPK sehingga dapat memanfaatkannya dalam pengambilan

keputusan (M.1.1). Selain itu, dengan komunikasi dan kerja sama yang berkualitas dengan

pemangku kepentingan, BPK akan mendapatkan masukan untuk penyusunan perencanaan

pemeriksaan yang berkualitas, relevan, dan andal (M.1.6). Komunikasi dan kerja sama yang

berkualitas juga akan membantu pelaksanaan wewenang BPK lebih baik (M.1.4), seperti

pemberian pendapat menjadi tepat sasaran sehingga hasil pemeriksaan yang dihasilkan mampu

memenuhi harapan dan kebutuhan pemangku kepentingan.

Selanjutnya, untuk merealisasikan manfaat sehingga dapat mendukung manfaat lainnya

seperti disebutkan di atas diperlukan dukungan kegiatan-kegiatan rutin strategis, yang pada

periode Renstra 2016-2020 berfokus pada kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

1. Peningkatan pemahaman BPK atas kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan yang

dilakukan melalui rapat konsultasi, focus group discussion (FGD), analisis berita media massa

dan analisis aduan serta kegiatan lainnya.

2. Peningkatan kualitas komunikasi BPK dengan pemangku kepentingan yang dilakukan

dengan standardisasi Pusat Informasi dan Komunikasi (PIK) dan pengelolaan media sosial

BPK.

3. Peningkatan kualitas hubungan dan kerja sama BPK dengan pemangku kepentingan melalui

fasilitasi pemeriksaan lembaga internasional dan pengembangan kerja sama dengan lembaga

nonpemerintah.

4. Kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya yang dimiliki BPK baik SDM maupun sarana

prasarana untuk meningkatkan kualitas komunikasi dan kerja sama dengan pemangku

kepentingan.

Rincian kegiatan beserta keluaran dan pelaksana kegiatan disajikan secara lengkap dalam

Lampiran 3.

Pelaksana utama kegiatan rutin adalah Sekretariat Jenderal d.h.i Biro Humas dan Kerja

Sama Internasional. Dalam pelaksanaannya, kegiatan tersebut memerlukan dukungan dari

seluruh satker di BPK. Sekretariat Jenderal sebagai pemilik (owner) manfaat ini bertanggung

jawab dalam mendukung keberhasilan perwujudan manfaat ini. Untuk itu pemilik manfaat

Page 32: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

19

diharapkan mampu berkoordinasi dengan seluruh pihak/satker terkait pelaksanaan kegiatan

dalam mendukung tercapainya manfaat tersebut.

Manfaat 1.4 Pemenuhan wewenang BPK meningkat

Dalam Renstra 2016-2020, BPK telah menetapkan target untuk melakukan pemenuhan atas

kebutuhan dan harapan para pemangku kepentingan. Pemenuhan yang dilakukan adalah

terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kewenangan BPK sesuai UU No. 15 Tahun 2006.

Kewenangan BPK yang dimaksud adalah mencakup:

a. Penilaian dan/atau penetapan kerugian negara.

Adapun mengenai kewenangan ini dilakukan melalui peningkatan pemenuhan perhitungan

kerugian negara/daerah. Informasi atas kerugian negara/daerah dapat diketahui dari

pemeriksaan BPK, pengawasan aparat pengawasan fungsional, pengawasan dan/atau

pemberitahuan atasan langsung bendahara atau kepala kantor/satker, dan perhitungan ex

officio. Dalam pelaksanaannya, dapat dilakukan pemeriksaan atas perhitungan kerugian

negara/daerah. Inisiatif atas pelaksanaan pemeriksaan tersebut dapat berdasarkan

permintaan dari pemangku kepentingan. Adapun hasil dari pemeriksaan ini, dapat dijadikan

bahan pertimbangan oleh BPK dan/atau pemangku kepentingan untuk melakukan tindakan

lebih lanjut sebagaimana diperlukan.

Pelaksanaan kewenangan perhitungan kerugian negara/daerah dilakukan oleh AKN.

Pelaksanaan atas kewenangan ini diwujudkan pula dengan membangun kerja sama antar

satker yang ada di BPK.

b. Pertimbangan terhadap SAP.

BPK dapat memberikan pertimbangan atas SAP apabila terdapat permintaan dari Komite

SAP (KSAP). Pertimbangan yang diberikan adalah terhadap substansi dasar dari rancangan

peraturan yang berkaitan dengan SAP yang telah dibuat dan/atau dalam proses penyusunan.

Pemberian pertimbangan atas SAP didasarkan kepada kajian atas laporan hasil pemeriksaan

keuangan. Dalam hal ini, data dan informasi yang digunakan adalah pelaksanaan

pengelolaan dan tangung jawab keuangan negara/daerah yang dilakukan oleh pemerintah

maupun lembaga/badan. Dampak akhir yang ingin diharapkan dari pencapaian pemberian

pertimbangan atas SAP adalah perbaikan dan peningkatan dari tata kelola keuangan

negara/daerah.

Adapun atas kewenangan ini dikelola oleh Direktorat Penelitian dan Pengembangan

(Litbang). AKN dan Perwakilan, serta Biro Sekretariat Pimpinan diharapkan dapat

memberikan dukungan atas pemenuhan kewenangan ini.

c. Pemberian pertimbangan atas penyelesaian kerugian negara/daerah.

BPK berwenang untuk memberikan pertimbangan atas penyelesaian ganti kerugian

negara/daerah yang telah mendapatkan penetapan dari pemerintah pusat/daerah. Hal

tersebut sesuai dengan Pasal 11 huruf b UU No. 15 Tahun 2006. Penyelesaian atas kerugian

negara/daerah merupakan rangkaian proses yang diawali dengan adanya informasi kerugian.

Informasi kerugian tersebut dapat berasal dari instansi/Pimpinan Instansi maupun

berdasarkan LHP BPK. Langkah selanjutnya adalah cara penetapan atas informasi kerugian

tersebut ditetapkan, berdasarkan Tuntutan Perbendaharaan (TP) atau Tuntutan Ganti Rugi

(TGR), dan pihak yang melakukan penetapan yaitu instansi/Pimpinan Instansi, BPK atau

Putusan Pengadilan. Setelah penetapan/putusan telah tersedia, dilanjutkan dengan proses

eksekusi atau penagihan yang dilakukan oleh instansi terkait. Sebagai proses akhir adalah

adanya penghapusan piutang negara/daerah. Adapun mengenai penghapusan atas kerugian

negara/daerah adalah bersifat jika diminta.

Page 33: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

20

Terhadap kewenangan ini, diberikan pertimbangan hukum. Pertimbangan hukum diberikan

terkait dengan penyelesaian atas TP, pertimbangan atas penyelesaian TGR yang telah

medapat putusan dari instansi/Pimpinan Instansi atau Putusan Pengadilan. Adapun

mengenai penghapusan atas kerugian negara/daerah, dapat diberikan pertimbangan hukum

dalam pemberian rekomendasi penghapusan piutang negara/daerah jika diminta.

Bertindak sebagai pengelola dari kewenangan ini adalah Ditama Binbangkum. Kerja sama

antar unit kerja diperlukan, sehingga dalam rangkaiannya diperlukan peran serta dari

seluruh AKN dan Perwakilan.

d. Pemberian keterangan ahli.

Pemberian keterangan ahli diberikan dalam proses peradilan mengenai kerugian

negara/daerah. Pemberian keterangan ahli diberikan berdasarkan LHP BPK. Pemberian

keterangan ahli ini memerlukan penyediaan SDM yang memiliki keahlian khusus terhadap

suatu hal sehingga memenuhi kriteria seorang ahli. Selain itu, BPK perlu meningkatkan

pemahaman mengenai hal beracara di pengadilan dan pelatihan berkelanjutan.

Sebagai pelaksana atas kewenangan pemberian keterangan ahli adalah AKN atau Perwakilan.

Adapun sebagai bentuk dukungan terhadap kewenangan ini, Ditama Binbangkum akan

membantu dalam persiapan mekanisme pemberian pendapat. Sehingga pengelolaan

kegiatan dukungan akan dikelola oleh Ditama Binbangkum dengan keterlibatan aktif dari

AKN dan Perwakilan sebagai pemohon pendampingan.

e. Pemberian pendapat.

Pendapat BPK dapat berasal dari internal BPK yaitu dari inisiatif BPK dan dari eksternal,

yaitu pendapat yang bersumber dari permintaan pihak di luar BPK. Pendapat yang

bersumber dari internal BPK dibedakan menjadi dua, yaitu pendapat berdasarkan hasil

evaluasi dan analisis hasil pemeriksaan (Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester/IHPS dan/atau

LHP) oleh Direktorat EPP yang memenuhi kriteria pemberian pendapat, dan Pendapat BPK

berdasarkan Usulan Bahan Pendapat (UBP).

Tujuan pemberian pendapat adalah agar Pendapat BPK dapat dimanfaatkan pemerintah

untuk memperbaiki tata kelola keuangan negara yang lebih tertib, taat pada ketentuan

peraturan perundang-undangan, ekonomis, efisien, efektif, transparan, dan bertanggung

jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Dengan demikian, perbaikan

yang telah dilakukan dapat terus berjalan secara berkesinambungan sekaligus memperkuat

upaya peningkatan kesejahteraan rakyat.

Pelaksana utama kegiatan yang dibutuhkan dalam mendorong terwujudnya peningkatan

kuantitas pemberian pendapat BPK adalah Ditama Revbang khususnya Direktorat EPP.

Namun demikian, dalam perumusan UBP, Direktorat EPP bekerja sama dengan satker

pemeriksaan/AKN terkait dan Direktoratama Binbangkum

Perwujudan manfaat pemenuhan wewenang BPK meningkat (M.1.4) berkontribusi langsung

terhadap pencapaian manfaat-akhir yaitu hasil pemeriksaan BPK dimanfaatkan dalam

pengambilan keputusan oleh para pemangku kepentingan

(M.1.1). Kegiatan-kegiatan dalam mendukung M.1.4 adalah sebagai berikut.

1. Optimalisasi MoU BPK dengan IPH dalam rangka pelaksanaan kewenangan BPK dalam

penghitungan kerugian negara/daerah.

2. Peningkatan kegiatan analisis/kajian dalam rangka penghitungan kerugian negara/daerah

melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) terkait pemberian pendapat hukum dalam

pemeriksaan penghitungan kerugian negara/daerah.

3. Peningkatan kualitas pendampingan pemberian keterangan ahli melalui

bimbingan/konsultasi.

Page 34: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

21

4. Mendorong Sponsorship-building coalition dalam rangka mempercepat proses permintaan

masukan dari pimpinan dalam rangka pemberian pertimbangan SAP dan konsultasi Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

5. Pemberian pendapat hukum dalam konsep pertimbangan penyelesaian kerugian

negara/daerah.

6. Peningkatan pelaksanaan pemberian pendapat BPK dan Pengembangan kapasitas

penyusunan konsep UBP.

Selanjutnya rincian kegiatan beserta keluaran dan pelaksana kegiatan disajikan secara lengkap

dalam Lampiran 3.

IP 2 – Meningkatkan Pengelolaan Strategi Pemeriksaan

Lingkup pemeriksaan BPK meliputi pengelolaan keuangan negara pada pemerintah pusat,

pemerintah daerah, lembaga negara, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah

(BUMD), Badan Layanan Umum (BLU), dan lembaga atau badan lain. Ketidakseimbangan antara sumber

daya yang dimiliki BPK dengan luasnya lingkup pemeriksaan, jumlah entitas pemeriksaan yang banyak,

dan harapan para pemangku kepentingan yang terus meningkat, memaksa BPK untuk berpikir strategis

dalam memilih program/kegiatan/entitas yang akan diperiksa.

Oleh sebab itu, dalam menyusun perencanaan pemeriksaan lima tahunan harus menitikberatkan

pada isu-isu tertentu dalam agenda pembangunan pemerintah, sehingga memungkinkan BPK untuk

melakukan lebih banyak pemeriksaan kinerja, dan pada saat yang bersamaan, BPK akan memperluas sifat

pemeriksaannya yang mencakup oversight dan insight. Diharapkan dalam lima tahun ke depan BPK dapat

mendalami kebijakan dan masalah publik untuk memberikan rekomendasi dan pendapat yang bersifat

makro atau nasional sehingga semakin sesuai dengan kebutuhan dan harapan para pemangku

kepentingan.

Perencanaan pemeriksaan yang berkualitas adalah perencanaan yang realistis yang sesuai dengan

kapasitas organisasi, dan relevan atau sesuai dengan harapan dan kebutuhan para pemangku

kepentingan. Perencanaan pemeriksaan lima tahunan memuat tema dan fokus pemeriksaan yang

dituangkan ke dalam dokumen strategi pemeriksaan. Pemilihan tema dan fokus diupayakan mendukung

langsung visi BPK 2016-2020. Strategi pemeriksaan memuat fokus dan tujuan pemeriksaan strategis

tentatif (tentative strategic audit objective) untuk menyimpulkan program lintas pada RPJMN 2015-

2019.

Perencanaan pemeriksaan meliputi perencanaan pemeriksaan lima tahunan yang dalam

pelaksanaannya akan dimutakhirkan setiap tahun sesuai dengan perkembangan yang terjadi. Dengan

perencanaan pemeriksaan seperti ini maka pada tahun-tahun mendatang BPK akan dapat memberikan

rekomendasi yang bermanfaat untuk memperbaiki kebijakan maupun pelaksanaan program

pembangunan pemerintah, dan pada akhir periode Renstra BPK akan dapat memberikan penilaian yang

komprehensif atas keberhasilan pelaksanaan RPJMN 2015-2019.

Page 35: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

22

Keberhasilan pencapaian SS ini diukur melalui lima IKU seperti disajikan pada

Tabel 4 berikut.

Tabel 4. Indikator Pengukuran IP 2

No. IKU Target Pencapaian IKU Manfaat

2016 2017 2018 2019 2020

1. Persentase Pemenuhan Pemeriksaan atas Permintaan Pemangku Kepentingan

100% 100% 100% 100% 100% 1.5 Hasil pemeriksaan yang dihasilkan mampu memenuhi harapan dan kebutuhan pemangku kepentingan

2. Persentase Pemeriksaan Kinerja

15% 17% 20% 23% 25%

3. Tingkat Konsistensi Antara Rencana Pemeriksaan dan Pelaksanaan

85% 85% 90% 95% 100% 1.6 Kualitas perencanaan pemeriksaan meningkat, relevan, dan andal

4. Tingkat Kemuktahiran Data Tindak Lanjut Pemeriksaan

100% 100% 100% 100% 100% 1.7 Kualitas tata kelola pemantauan TLHP meningkat

5. Persentase penyelesaian TLHP

60% 61% 62% 63% 64% 1.2 Penyelesaian TLHP meningkat

Pencapaian SS pada IP 2 ini akan diikuti dengan terwujudnya manfaat kualitas tata kelola pemantauan

TLHP meningkat (M.1.7) yang akan berkontribusi terhadap terwujudnya penyelesaian TLHP meningkat

(M.1.2) dan kualitas perencanaan pemeriksaan meningkat, relevan, dan andal (M.1.6). Selanjutnya,

perwujudan M.1.6 akan mendorong tercapainya end benefit melalui perwujudan hasil pemeriksaan yang

dihasilkan mampu memenuhi harapan dan kebutuhan pemangku kepentingan (M.1.5) seperti disajikan

pada Gambar 12.

IP 2 Meningkatkan Pengelolaan Strategi Pemeriksaan

M.1.2 Penyelesaian TLHP meningkat

Persentase penyelesaian tindak lanjut

M.1.6 Kualitas perencanaan

pemeriksaan meningkat, relevan, dan andal

Tingkat konsistensi antara perencanaan pemeriksaan

dan pelaksanaan

M.1.7 Kualitas tata kelola

pemantauan TLHP meningkat

Tingkat kemutakhiran data tindak lanjut pemeriksaan

M.1.5 Hasil pemeriksaan yang

dihasilkan mampu memenuhi harapan pemangku

kepentingan

Persentase pemenuhan audit on call

Persentase pemeriksaan kinerja

Gambar 12. Peta Perwujudan Manfaat di IP 2

Page 36: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

23

Manfaat 1.2 Penyelesaian TLHP meningkat

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya BPK dapat memberikan rekomendasi atas

pemeriksaan yang telah dilakukan. Rekomendasi adalah saran dari Pemeriksa berdasarkan hasil

pemeriksaannya, yang ditujukan kepada orang dan/atau badan (auditee) yang berwenang untuk

dilakukan tindakan perbaikan sesuai dengan Peraturan BPK Nomor 2 Tahun 2010 tentang

Pemantauan Pelaksanaan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa

Keuangan. Tindak lanjut (TL) dilakukan dalam rentang 60 hari sejak rekomendasi diterima, baik

berupa jawaban atau penjelasan atas pelaksanaannya.

Suatu rekomendasi pemeriksaan dapat dikatakan efektif apabila: (1) menghilangkan sebab;

(2) tidak menimbulkan multitafsir antara pihak-pihak terkait; (3) rekomendasi yang diberikan

bersifat tegas untuk memberikan efek jera; dan (4) memberikan alternatif pemecahan masalah.

Oleh karena itu, tindak lanjut atas rekomendasi hasil pemeriksaan BPK berpengaruh langsung

terhadap meningkatnya mutu pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

Dengan adanya Renstra BPK periode 2016-2020, peningkatan penyelesaian TLHP (M1.2)

diidentifikasi sebagai manfaat-antara yang akan mendukung pencapaian manfaat-akhir hasil

pemeriksaan BPK dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan oleh para pemangku kepentingan.

Rekomendasi yang diberikan BPK apabila ditindaklanjuti dapat meningkatkan akuntabilitas

sektor publik dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Perwujudan manfaat ini selaras dengan

pencapaian SS 1 yaitu meningkatkan pemanfaatan hasil pemeriksaan oleh para pemangku

kepentingan.

Selanjutnya, perwujudan manfaat penyelesaian TLHP meningkat akan dicapai melalui

kegiatan rutin terkait percepatan proses persetujuan status TL (1—4), dengan satker pemeriksaan

sebagai pelaksana kegiatan. Perwujudan manfaat ini akan didorong oleh pencapaian manfaat

kualitas tata kelola pemantauan TLHP meningkat (M.1.7) dengan rencana kegiatan

pengembangan sistem pemantauan tindak lanjut (SiPTL) yang melibatkan Biro Teknologi

Informasi (TI), Direktorat EPP dan Direktorat Litbang. Selanjutnya rincian kegiatan disajikan

dalam Lampiran 3.

Pelaksanaan kegiatan akan dikoordinasikan oleh masing-masing Auditorat dan Perwakilan

dengan AKN I s.d. VII sebagai penanggung jawab. Satker pemeriksaan (AKN dan Perwakilan)

sebagai pemilik manfaat ini bertanggung jawab dalam mendukung keberhasilan perwujudan

manfaat ini. Untuk itu pemilik manfaat diharapkan mampu berkoordinasi dengan seluruh

pihak/satker terkait pelaksanaan kegiatan dalam mendukung tercapainya manfaat tersebut.

Manfaat 1.5 Hasil pemeriksaan yang dihasilkan mampu memenuhi harapan dan

kebutuhan para pemangku kepentingan

Pemanfaatan hasil pemeriksaan (HP) BPK oleh para pemangku kepentingan akan

meningkat jika hasil pemeriksaan mampu memenuhi harapan dan kebutuhan para pemangku

kepentingan. Perwujudan manfaat hasil pemeriksaan mampu memenuhi harapan dan

kebutuhan para pemangku kepentingan dapat dilihat dari seberapa banyak pengaduan

masyarakat/pemangku kepentingan yang terakomodir dalam pemeriksaan BPK. Hal ini dapat

ditunjukkan dari jumlah pemenuhan pemeriksaan atas permintaan audit on call. Selain itu,

perwujudan manfaat ini juga dinilai dari berkurangnya dan/atau hilangnya permasalahan yang

dihadapi dan/atau kelemahan yang dimiliki oleh entitas melalui penerapan HP BPK misalnya

melalui rekomendasi dan pendapat BPK. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan pemeriksaan

kinerja dan pendapat yang diberikan ditindaklanjuti oleh entitas.

Perwujudan manfaat ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan pelaksanaan pemeriksaan

kinerja sesuai dengan perencanaannya; (2) menurunkan persentase pemeriksaan kinerja yang

diubah menjadi PDTT; serta (3) meningkatkan pelaksanaan audit on call sesuai standar

Page 37: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

24

pemeriksaan. Perwujudan manfaat ini berkontribusi pada pencapaian SS di perspektif internal

proses 2 (IP 2) yaitu meningkatkan pengelolaan strategi pemeriksaan.

Melalui pelaksanaan Renstra 2016-2020, hasil pemeriksaan yang dihasilkan BPK mampu

memenuhi harapan dan kebutuhan para pemangku kepentingan diidentifikasi sebagai manfaat-

antara yang akan mendukung pencapaian manfaat-akhir hasil pemeriksaan BPK dimanfaatkan

dalam pengambilan keputusan oleh pemangku kepentingan (M.1.1). Selanjutnya, untuk

merealisasikan manfaat hasil pemeriksaan mampu memenuhi harapan dan kebutuhan pemangku

kepentingan dalam mendukung perwujudan manfaat-akhir perlu dukungan kegiatan rutin

strategis. Kegiatan yang teridentifikasi mendukung manfaat ini adalah sebagai berikut.

1. Pelaksanaan pemeriksaan on call.

2. Pengembangan kapasitas pemeriksaan kinerja dan PDTT melalui pelatihan dan

pendampingan.

3. Penyusunan kajian penelitian pemeriksaan kinerja sesuai fokus pemeriksaan 2016-2020.

4. Peningkatan jumlah pemeriksaan kinerja sesuai fokus pemeriksaan 2016-2020.

Selain itu, perwujudan manfaat ini juga didukung oleh terealisasinya perencanaan

pemeriksaan yang berkualitas, relevan, dan andal (M.1.6) melalui penyusunan rencana

pemeriksaan tahunan (RKT pemeriksaan) sesuai fokus pemeriksaan yang rinciannya disajikan

dalam business case fokus pemeriksaan 2016-2020. Artinya, seluruh satker pemeriksaan

diharapkan mau dan mampu melaksanakan Renstra pemeriksaan.

Pelaksanaan kegiatan pengembangan kapasitas pemeriksaan dikoordinasikan oleh

Direktorat Litbang dhi. Subdirektorat (Subdit) Litbang Pemeriksaan Kinerja dan Subdit Litbang

PDTT dengan penanggung jawab Ditama Revbang. Pelaksanaan kegiatan melibatkan seluruh

satker pemeriksaan dan pusat pendidikan dan pelatihan (pusdiklat) sebagai satker pendukung.

Sedangkan pelaksanaan kegiatan pemeriksaan akan dikoordinasikan oleh masing-masing

Auditorat dan Perwakilan dengan AKN sebagai penanggung jawab dengan melibatkan Direktorat

Litbang, Direktorat PSMK, dan Pusdiklat sebagai satker pendukung. Rincian kegiatan beserta

keluaran dan pelaksana kegiatan disajikan secara lengkap dalam Lampiran 3.

Auditorat dan perwakilan sebagai pemilik manfaat bertanggung jawab dalam mendukung

keberhasilan perwujudan manfaat ini. Untuk itu pemilik manfaat diharapkan mampu

berkoordinasi dengan seluruh pihak dalam pelaksanaan kegiatan untuk mendukung manfaat

tersebut.

Manfaat 1.6 Kualitas perencanaan strategis pemeriksaan meningkat, relevan, dan

andal

Perencanaan strategis pemeriksaan adalah perencanaan pemeriksaan lima tahunan yang

dalam pelaksanaannya akan dimutakhirkan setiap tahun sesuai dengan perkembangan yang

terjadi. Perencanaan strategis pemeriksaan dilakukan melalui penetapan tema dan fokus

pemeriksaan yang diharapkan pelaksanaannya dapat memberikan rekomendasi yang bermanfaat

untuk memperbaiki kebijakan maupun pelaksanaan program pembangunan pemerintah 2015-

2019.

Melalui Renstra 2016-2020, BPK telah menetapkan tema dan fokus pemeriksaan dengan

mengacu pada dimensi pembangunan dan program lintas pembangunan yang terdapat dalam

RPJMN 2015-2019 untuk menyelaraskan pemeriksaan BPK dengan agenda pembangunan

pemerintah. Renstra BPK 2016-2020 telah mengangkat 12 tema pemeriksaan dan 18 fokus

pemeriksaan. Kedua belas tema pemeriksaan tersebut antara lain: Pendidikan, Kesehatan,

Kependudukan dan Keluarga Berencana, dan Mental dan Karakter; Ketersediaan Energi dan

Ketenagalistrikan, dan Kemaritiman dan Kelautan; Pembangunan Kewilayahan dan Pemerataan

Pembangunan; Keamanan dan Ketertiban, dan Tata Kelola dan RB; dan Perekonomian dan

Page 38: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

25

Keuangan Negara. Sementara itu, fokus pemeriksaan BPK pada masing-masing tema selama lima

tahun kedepan dapat dilihat pada Gambar 13.

Terkait hal tersebut, BPK telah menetapkan TPST atas masing-masing fokus pemeriksaan

agar pemeriksaan yang dilakukan mencapai hasil yang diharapkan. BPK juga telah menentukan

satker dan pelaksana fokus pemeriksaan serta detail target pelaksanaan pemeriksaan atas

masing-masing fokus pemeriksaan. Pemeriksaan untuk memperoleh simpulan atas fokus ini

akan dilakukan dengan seluruh jenis pemeriksaan dengan penekanan pada pemeriksaan Kinerja

dan PDTT. Keterkaitan antara tema, fokus, dan koordinator fokus disajikan pada

Tabel 5 berikut.

Tabel 5. Pelaksanaan Tema dan Fokus Pemeriksaan 2016-2020

Tema Fokus Koordinator

Fokus

Kesehatan

Peningkatan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang meliputi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) baik untuk Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS), maupun JKN untuk NonPBI

AKN VI

Pendidikan

Pelaksanaan program Indonesia pintar untuk wajib belajar 12 tahun

yang berkualitas

AKN VI

Peningkatan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan tinggi AKN III

Karakter dan Mental Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah AKN V

Kependudukan dan

Keluarga Berencana

Penguatan Data dan Informasi Pembangunan Kependudukan

AKN V

Ketersediaan Pangan Pengamanan Produksi Pangan untuk kemandirian dan diversifikasi

pangan

AKN IV

Peningkatan Ketahanan Air untuk mendukung Ketahanan Nasional

Ketersediaan Energi

dan Kelistrikan

Penyediaan energi dan ketenagalistrikan

AKN IV

Kemaritiman dan

Kelautan

Penguatan Konektivitas Laut

AKN I

Pembangunan

Kewilayahan

Pembangunan Kawasan Perbatasan AKN V

Penguatan Konektivitas Nasional: Darat, udara, dan Jalan

Pemerataan

Pendapatan

Peningkatan Pelaksanaan SJSN yang meliputi Jaminan Sosial

Ketenagakerjaan

AKN VI

Keamanan dan

Ketertiban

Peningkatan Kapasitas Pertahanan dan Stabilitas Keamanan

Nasional

AKN I

Gambar 13. Tema dan Fokus Pemeriksaan dalam Konteks RPJMN 2015-2019

Page 39: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

26

Tema Fokus Koordinator

Fokus

Tata Kelola dan RB Peningkatan Kualitas Layanan Publik AKN III

Perekonomian dan

Keuangan Negara

Pelaksanaan Reformasi Keuangan Negara:

1. Penganggaran negara

2. Penerimaan negara pajak dan bukan pajak

3. Pengeluaran (belanja) negara

4. Pengelolaan dan Pembiayaan Utang

5. Pengelolaan kekayaan negara

AKN II

Peningkatan efisiensi, produktivitas, dan daya saing BUMN AKN VII

Rincian tema dan fokus pemeriksaan disajikan pada Lampiran 4.

Selanjutnya, untuk memastikan bahwa perencanaan pemeriksaan disusun secara realistis

yaitu sesuai dengan kapasitas organisasi, relevan yaitu sesuai dengan harapan dan kebutuhan

pemangku kepentingan, serta pemilihan fokus pemeriksaan yang langsung mendukung

pencapaian visi BPK 2016-2020, maka Renstra pemeriksaan harus dapat dilaksanakan secara

berkelanjutan selama lima tahun. Komitmen dari satker koordinator dan satker terkait harus

dimuat dalam rencana pemeriksaan tahunan (RKT) yang kemudian ditetapkan dalam RKP

masing-masing satker pemeriksa. Dengan komitmen dan dukungan penuh dari seluruh

Pelaksana BPK diharapkan pada akhir periode Renstra BPK akan dapat memberikan penilaian

yang komprehensif atas keberhasilan pelaksanaan RPJMN 2015-2019.

Kualitas perencanaan strategis pemeriksaan meningkat, relevan, dan andal diidentifikasi

sebagai manfaat-antara yang mendukung terwujudnya hasil pemeriksaan BPK mampu memenuhi

harapan pemangku kepentingan (M.1.5). Untuk merealisasikan manfaat kualitas perencanaan

strategis pemeriksaan meningkat, relevan, dan andal maka disusun kegiatan yang diawali dengan

penyusunan strategi pemeriksaan fokus yang dituangkan dalam business case atas masing-

masing fokus pemeriksaan. Strategi pemeriksaan fokus memuat kriteria keberhasilan fokus

pemeriksaan, simpulan yang diharapkan atas fokus pemeriksaan, TPST, dan pola pelaksanaan

pemeriksaan yang memuat target, jenis dan pola pemeriksaan, serta manajemen proyek untuk

masing-masing fokus pemeriksaan. Agar pelaksanaan fokus pemeriksaan berjalan sesuai yang

direncanakan untuk itu perlu dilakukan sosialisasi business case fokus pemeriksaan kepada

seluruh satker koordinator dengan harapan satker koordinator fokus pemeriksaan akan

melakukan koordinasi dengan satker auditorat/perwakilan yang akan melaksanakan fokus

pemeriksaan yang sama. Selain itu, perlu dilaksanakan pendampingan oleh Direktorat PSMK

selaku sentra koordinasi fokus pemeriksaan kepada Direktorat EPP dan Direktorat Litbang

terkait penyusunan metodologi simpulan yang diharapkan atas fokus pemeriksaan.

Selanjutnya, masing-masing koordinator fokus dan satker terkait menyusun rencana

pemeriksaan tahunan (RKT) dengan mempertimbangkan (a) fokus pemeriksaan yang terdapat

dalam Renstra; (b) hasil analisis kebutuhan para pemangku kepentingan (dengan

memperhatikan hasil forum konsultatif, analisis berita, dan BPK mendengar); serta (c) RKP

pemerintah. Kemudian Direktorat PSMK melakukan reviu untuk memastikan fokus pemeriksaan

yang dimuat dalam prognosa dan RKP mengikuti fokus pemeriksaan yang dimuat dalam Renstra

2016-2020. Selain itu, Direktorat PSMK memastikan bahwa persentase pemeriksaan kinerja

sesuai lingkup entitas yang diperiksa yang mendukung isu strategis dalam RPJMN 2015-2019.

Perwujudan manfaat kualitas perencanaan strategis pemeriksaan meningkat, relevan, dan

andal (M1.6) juga didukung oleh kualitas tata kelola pemantauan TLHP meningkat (M.1.7)

melalui tersedianya sistem pemantauan tindak lanjut (SiPTL) yang terintegrasi dengan SMP dan

DEP (Database Entitas Pemeriksaan) yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas

perencanaan pemeriksaan baik itu tahunan maupun lima tahunan. Rincian kegiatan pendukung

manfaat secara detail dapat dilihat pada Lampiran 3.

Pelaksanaan kegiatan untuk mendukung manfaat kualitas perencanaan strategis

pemeriksaan meningkat, relevan, dan andal dikoordinasikan oleh Direktorat PSMK dengan

Page 40: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

27

penanggung jawab Ditama Revbang dan melibatkan seluruh satker pemeriksaan, Direktorat

Litbang, dan Direktorat EPP sebagai satker pendukung. Ditama Revbang sebagai pemilik

manfaat bertanggung jawab dalam mendukung keberhasilan perwujudan manfaat ini. Pemilik

manfaat diharapkan mampu berkoordinasi dengan seluruh pihak yang mendukung perwujudan

manfaat.

Manfaat 1.7 Kualitas tata kelola tindak lanjut hasil pemeriksaan meningkat

Tata kelola TLHP yang baik akan mendukung proses evaluasi data rekomendasi yang belum

ditindaklanjuti entitas, serta mengomunikasikan status TLHP kepada entitas. Oleh sebab itu

melalui pelaksanaan Renstra 2016-2020, kualitas tata kelola TLHP meningkat (M.1.7)

diidentifikasi sebagai manfaat-langsung yang akan mendukung terealisasinya manfaat-antara

yaitu penyelesaian TLHP meningkat (M.1.2). Manfaat ini dirasakan mutlak harus terwujud,

terutama mengingat bahwa peningkatan penyelesaian tindak lanjut sudah diinisiasi sejak tahun

2009 di mana SMP mulai dikembangkan.

Selanjutnya, untuk merealisasikan manfaat kualitas tata kelola TLHP meningkat dalam

mewujudkan M.1.7 maka perlu disusun kegiatan rutin strategis terkait peningkatan komunikasi

antara pihak-pihak yang terkait, baik di lingkungan internal organisasi, juga dengan entitas

terkait pelaksanaan TL. Data yang berkualitas adalah data yang akurat, oleh karena itu satker

pemeriksa (AKN dan Perwakilan) wajib melakukan penelaahan yang lebih baik terhadap jawaban

TL yang diterima dari entitas yang diperiksa. Selain itu, untuk merealisasikan tata kelola TLHP

yang berkualitas, maka dibutuhkan pengembangan aplikasi pemeriksaan yang dapat

mengakomodir data TL beserta data dukungnya. Kegiatan pendukung manfaat disajikan pada

Lampiran 3.

Perwujudan manfaat ini juga didukung oleh manfaat dari TS 2 yaitu kualitas penugasan

pemeriksaan meningkat (M.2.2) melalui kegiatan pelaksanaan QA oleh PSP (Pejabat Struktural

Pemeriksa), Itama, Direktorat EPP, dan Peer Review. Entitas diasumsikan dapat menindaklanjuti

rekomendasi sesuai waktu yang ditetapkan apabila rekomendasi yang diberikan tepat sasaran.

Pelaksanaan kegiatan akan dikoordinasikan oleh Direktorat EPP yang melibatkan Biro TI,

Direktorat Litbang, dan seluruh satker pemeriksaan sebagai pendukung kegiatan. Satker

pemeriksaan (Auditor Utama Keuangan Negara I s.d VII, dan seluruh Kepala Perwakilan) sebagai

pemilik manfaat ini bertanggung jawab dalam mendukung keberhasilan perwujudan kualitas

tata kelola TLHP meningkat. Selain itu pemilik manfaat diharapkan mampu berkoordinasi

dengan seluruh pihak/satker terkait pelaksanaan kegiatan baik itu yang bersifat rutin maupun

inisiatif yang mendukung perwujudan manfaat tersebut.

Page 41: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

28

Tujuan Strategis 2. Meningkatkan Pemeriksaan Yang Berkualitas Dalam

Mendorong Pengelolaan Keuangan Negara Untuk Mencapai Tujuan Negara

Pengelolaan keuangan negara harus memperhatikan asas akuntabilitas berorientasi pada hasil. Hal

ini bermakna bahwa setiap pengguna anggaran wajib menjawab dan menerangkan kinerja organisasi atas

keberhasilan atau kegagalan suatu program yang menjadi tanggung jawabnya. Pengelolaan keuangan

negara yang transparan atau keterbukaan mewajibkan adanya keterbukaan dalam pembahasan,

penetapan, dan perhitungan anggaran serta atas hasil pemeriksaan oleh lembaga pemeriksa independen.

Dengan demikian, hasil pemeriksaan BPK turut berperan dalam mewujudkan akuntabilitas dalam

pengelolaan keuangan negara. Oleh karena itu, BPK perlu menjaga kualitas hasil pemeriksaan agar

mewujudkan akuntabilitas tersebut. BPK harus melaksanakan tugas dan kewenangannya dengan

menjaga nilai dasar integritas, independensi, dan profesionalisme untuk menjaga kualitas hasil

pemeriksaan.

Pemeriksaan yang berkualitas dapat dicapai bila hasil pemeriksaan disusun berdasarkan bukti

pemeriksaan yang diperoleh oleh tim pemeriksaan dari komunikasi dan interaksi dengan pihak-pihak

terkait dengan mengedepankan manfaat, etika, dan moral serta perilaku yang mencerminkan nilai dasar.

Lebih kanjut, kualitas pemeriksaan juga akan ditentukan oleh kecukupan waktu pelaksanaan

pemeriksaan untuk melakukan seluruh proses yang terstruktur dan lengkap yang dilengkapi dengan

pelaksanaan prosedur pengendalian kualitas sehingga dapat diyakinkan laporan hasil pemeriksaan

disajikan tepat waktu dan bermanfaat bagi para pemangku kepentingan BPK. Kualitas pemeriksan juga

ditentukan oleh faktor-faktor yang ada di tingkat organisasi dan di tingkat tim pemeriksa sebagaimana

pada Gambar 14.

Berdasarkan Gambar 14 dan pertimbangan cakupan keuangan negara, kualitas suatu pemeriksaan

ditentukan oleh komponen-komponen masukan, proses, keluaran, proses interaksi, dan kontekstual atau

hal-hal khusus yang relevan. Komponen ini mempertimbangkan sifat BPK sebagai organisasi publik yang

posisinya diatur di dalam struktur kenegaraan Indonesia.

Gambar 14. Komponen Kualitas Pemeriksaan

Page 42: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

29

BPK telah menetapkan Renstra 2016-2020 yang memfokuskan pemeriksaan dalam rangka

mengawal RPJMN 2015-2019. Dalam melakukan tugas pemeriksaan tersebut, BPK harus

mempertimbangkan ketersediaan sumber daya dan harapan pemangku kepentingan untuk memperoleh

hasil pemeriksaan yang berkualitas. Oleh karena itu, BPK menetapkan TS 2 yaitu meningkatkan

pemeriksaan yang berkualitas dalam rangka mendorong pengelolaan keuangan negara untuk mencapai

tujuan negara. TS 2 ini akan diwujudkan melalui manfaat-akhir yaitu peningkatan kualitas SPM.

Perwujudan manfaat ini didukung oleh manfaat-manfaat yang harus direalisasikan terlebih dahulu pada

perspektif stakeholder expectation (SS 2) dan internal process (IP 3 dan IP 4). Alur pencapaian SS 2 melalui

perwujudan manfaat-manfaatnya disajikan pada Gambar 15 berikut.

SPM akan lebih berkualitas jika didukung oleh inovasi dalam mewujudkan perubahan organisasi

melalui pelaksanaan RB. Dalam merealisasikan kualitas pelaksanaan RB meningkat perlu dukungan

manfaat lain yaitu profesionalisme Pemeriksa BPK meningkat (M.2.5) yang perwujudannya didorong oleh

manfaat risiko LHP digugat oleh pihak ketiga menurun (M.2.4). Perwujudan seluruh rangkaian manfaat

tersebut pada akhirnya mendorong manfaat-akhir yang ingin diwujudkan BPK yaitu hasil pemeriksaan

BPK dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan oleh pemangku kepentingan (M.1.1). Selanjutnya,

dukungan kegiatan-kegiatan pada manfaat dalam Gambar 15 di atas akan dijelaskan lebih lanjut pada

masing-masing SS sesuai perspektif balanced score card (BSC) berikut.

Gambar 15. Peta Perwujudan Manfaat TS 2

Page 43: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

30

SS 2 – Meningkatnya Kualitas SPM

Pengendalian mutu organisasi BPK sebagai lembaga pemeriksa keuangan negara telah ditetapkan

dalam quality control system atau SPM yang dalam penilaian kualitas implementasi atas SPM dinilai

melalui Sistem Perolehan Keyakinan Mutu (SPKM). Penerapan SPM ini adalah untuk menjamin bahwa

pemeriksaan telah mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan serta standar pemeriksaan dan

pedoman pemeriksaan yang ditetapkan BPK. Pedoman pemeriksaan tersebut meliputi kode etik,

manajemen pemeriksaan, serta juklak dan juknis pemeriksaan.

SPKM akan memastikan diperolehnya keyakinan yang memadai bagi BPK dan pimpinan satker

Pelaksana BPK serta pemangku kepentingan BPK bahwa pemeriksaan dan hasil kerja BPK lainnya

memenuhi mutu yang memadai. Pilar dalam SPKM terdiri dari sembilan pilar, yaitu Independensi dan

Mandat, Kepemimpinan dan Tata Kelola Intern, Manajemen Sumber Daya Manusia, Standar dan

Metodologi Pemeriksaan, Dukungan Kelembagaan, Hubungan BPK dengan Pemangku Kepentingan,

Penyempurnaan Berkelanjutan, Hasil serta Kinerja Pemeriksaan.

Arah kebijakan untuk Renstra 2016—2020 adalah untuk peningkatan keunggulan operasional

pemeriksaan yang dilaksanakan dalam koridor SPKM BPK. Melalui SS ini, peningkatan kualitas SPM

menjadi sasaran BPK untuk meningkatkan kualitas pemeriksaan. Hal ini mencakup peningkatan kualitas

SPM pemeriksaan dan SPM kelembagaan. Peningkatan kualitas bertujuan untuk menurunkan

ketidakakuratan penyajian hasil pemeriksaan sehingga potensi untuk digugat oleh pihak ketiga menurun.

Selain itu peningkatan kualitas juga terkait dengan kepuasan entitas sebagai pihak terperiksa atas kinerja

tim pemeriksa, serta kualitas organisasi dan tata kelola BPK.

Untuk mendukung pencapaian sasaran ini, dalam kurun waktu lima tahun ke depan area

penyempurnaan akan difokuskan pada proses penugasan pemeriksaan dan tata kelola organisasi,

Keberhasilan atas pencapaian SS ini akan diukur dengan indikator: (a) Persentase LHP yang digugat dan

BPK dinyatakan kalah, (b) Indeks kepuasan auditee atas kinerja tim pemeriksa, (c) Indeks Mutu

Organisasi, (d) Nilai Quality Assurance Reformasi Birokrasi (QARB), (e) nilai Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (AKIP).

Tabel 6. Indikator Pengukuran SS 2

No IKU Target Pencapaian IKU Manfaat

2016 2017 2018 2019 2020

1. Indeks Mutu Organisasi 3,50 3,60 3,70 3,80 3,90 2.1 Kualitas SPM BPK meningkat

2. Persentase LHP yang Digugat dan BPK Dinyatakan Kalah

0% 0% 0% 0% 0% 2.4 Risiko LHP digugat oleh pihak ketiga menurun

3. Indeks Kepuasan Auditee atas Kinerja Pemeriksa BPK

3,60 3,70 3,80 3,90 4,00 2.5 Profesionalisme Pemeriksa BPK meningkat

4. Nilai QARB A A A A A 2.6 Kualitas pelaksanaan RB meningkat

5. Nilai Akuntabilitas Kinerja A A A AA AA 2.7 Akuntabilitas BPK dalam melaksanakan tusinya meningkat

Pencapaian SS ini akan diikuti oleh perwujudan manfaat peningkatan kualitas SPM. Untuk

mewujudkan manfaat ini diperlukan dukungan langsung dari kegiatan pada manfaat-manfaat di IP.

Kegiatan untuk mencapai manfaat 2.4 s.d. 2.7 dilaksanakan pada level IP 3 dan IP 4. Dengan demikian

IKU yang digunakan untuk mengukur keberhasilan manfaat tersebut diturunkan ke IP 3 dan IP 4.

Page 44: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

31

Manfaat 2.1 Kualitas SPM meningkat

Dalam menjalankan tugasnya, BPK harus memiliki proses untuk memberikan keyakinan

yang memadai atas hasil pemeriksaannya. Oleh karena itu, BPK telah menetapkan Sistem

Pemerolehan Keyakinan Mutu melalui Keputusan BPK Nomor 03/K/I-XIII.2/03/2009. Penetapan

SPKM tersebut merupakan pemenuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan.

Selanjutnya, SPKM harus dilaksanakan secara konsisten pada lingkup besar yang mencakup

keseluruhan organisasi BPK.

Pelaksanaan pengendalian mutu yang baik diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil

pemeriksaan BPK sekaligus meningkatkan keefektifan proses internal organisasi untuk

menghasilkan produk yang berkualitas secara berkelanjutan. Hal tersebut diharapkan dapat

mendukung pemanfaatan hasil pemeriksaan oleh para pemangku kepentingan. Dengan

demikian, perwujudan manfaat ini sekaligus menunjukkan keberhasilan dalam mencapai SS

yang telah ditetapkan BPK.

Kualitas SPM BPK akan diukur melalui Indeks Mutu Organisasi (IMO). IMO diukur

berdasarkan persepsi pegawai selaku pemangku kepentingan internal organisasi. Keberhasilan

pencapaian manfaat ini perlu didukung oleh perwujudan manfaat-manfaat lain yaitu risiko LHP

digugat oleh pihak ketiga menurun (M.2.4), profesionalisme BPK meningkat (M.2.5), kualitas

pelaksanaan RB meningkat (M.2.6), dan akuntabilitas BPK dalam melaksanakan tusinya

meningkat (M.2.7). Selain didukung dengan manfaat lain, perwujudan manfaat ini juga dilakukan

melalui kegiatan RB di BPK, perbaikan pengendalian mutu menyeluruh atas aspek-aspek kinerja

pemeriksaan, serta kegiatan pengembangan kapasitas pereviu dan kelembagaan melalui training

dan coaching. Rincian kegiatan secara lebih detail dapat dilihat pada

Lampiran 3.

Pelaksanaan kegiatan untuk mewujudkan manfaat ini dilakukan oleh seluruh satker di BPK

dan dikoordinasikan oleh Itama dhi. Inspektorat Pemeriksaan Internal dan Mutu Kelembagaan

(PIMK) dan Inspektorat Pemerolehan Keyakinan Mutu Pemeriksaan (PKMP). Oleh karena itu,

seluruh satker BPK turut bertanggung jawab atas keberhasilan perwujudan manfaat ini.

Demikian pula Inspektorat PIMK sebagai pemilik manfaat diharapkan dapat mengoordinasikan

seluruh satker yang terlibat.

Badan sebagai pemilik manfaat ini bertanggung jawab dalam mendukung keberhasilan

perwujudan kualitas kelembagaan meningkat. Selain itu pemilik manfaat diharapkan mampu

berkoordinasi dengan seluruh pihak/satker terkait pelaksanaan kegiatan baik itu yang bersifat

rutin maupun inisiatif yang mendukung perwujudan manfaat tersebut.

IP 3 – Meningkatkan Kualitas Penugasan Pemeriksaan (audit engagement)

Pemeriksaan yang berkualitas adalah pemeriksaan yang dilaksanakan sesuai dengan Standar

Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) dan ketentuan peraturan perundang-undangan serta pedoman

pemeriksaan lainnya yang berlaku. Fokus peningkatan kualitas penugasan pemeriksaan pada SS ini

adalah pada pengelolaan kualitas pelaksanaan penugasan pemeriksaan (audit engangement), mulai dari

perencanaan pemeriksaan sampai dengan pelaporan pemeriksaan, yang dilaksanakan oleh suatu tim

pemeriksa yang mencakup QC dan QA.

Kualitas pemeriksaan dapat dibedakan menjadi kualitas pemeriksaan di tingkat tim pemeriksaan

atau tingkat penugasan pemeriksaan, tingkat organisasi serta tingkat nasional atau interaksi antara BPK

dengan organisasi lain yang ada di Indonesia. Peningkatan kualitas pemeriksaan di tingkat penugasan

pemeriksaan akan difokuskan pada aspek yang terpenting yang berpengaruh pada kinerja tim

pemeriksaan yaitu pembagian kerja di antara struktur yang ada di suatu tim pemeriksaan, proses

pengawasan dan reviu di tingkat tim untuk memastikan hasil pemeriksan yang baik, penataan hubungan

Page 45: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

32

antara tim pemeriksa dengan pihak-pihak terkait di entitas selama pemeriksaan berlangsung,

pelaksanaan reviu di dalam tim pemeriksaan dan di organisasi.

Pelaksanaan QC dan QA dalam setiap penugasan pemeriksaan akan berdampak pada meningkatnya

kualitas LHP, yang ditandai dengan:

tidak ada kesalahan dalam penyajian LHP (zero defect);

BPK memberikan rekomendasi yang (i) menjawab permasalahan utama, (ii) penyampaiannya tepat

waktu dan tepat subjek, serta (iii) dapat dilaksanakan oleh entitas yang bersangkutan; dan

setiap temuan di dalam LHP didukung dengan bukti pemeriksaan yang memadai dan

didokumentasikan dengan baik untuk memitigasi risiko tuntutan oleh pihak ketiga.

Keberhasilan pencapaian SS ini diukur melalui tiga IKU seperti disajikan pada Tabel 7 berikut.

Tabel 7. Indikator Pengukuran IP 3

No IKU Target Pencapaian IKU Manfaat

2016 2017 2018 2019 2020

1. Pemenuhan QA dan QC 100% 100% 100% 100% 100% 2.2 Kualitas penugasan pemeriksaan meningkat

2. Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Reviu Itama atas SPM BPK

70% 85% 90% 95% 100%

3. Tingkat Evaluasi atas LHP 100% 100% 100% 100% 100% 2.3 Tidak terdapat salah saji dalam LHP (zero defect)

4. Persentase LHP digugat dan BPK dinyatakan kalah (SS 2)

0% 0% 0% 0% 0% 2.4 Risiko LHP digugat oleh pihak ketiga menurun

5. Indeks kepuasan auditee atas kinerja Pemeriksa BPK (SS 2)

3,60 3,70 3,80 3,90 4,00 2.5 Profesionalisme Pemeriksa BPK meningkat

Pencapaian SS pada IP 3 ini akan diikuti dengan terwujudnya manfaat kualitas penugasan pemeriksaan

meningkat (M2.2), tidak terdapat salah saji dalam LHP (M.2.3), risiko LHP digugat oleh pihak ketiga

menurun (M.2.4), serta profesionalisme Pemeriksa BPK meningkat (M.2.5). Manfaat-manfaat tersebut

saling mendukung seperti disajikan pada Gambar 16 berikut.

IP 3

Meningkatkan Kualitas Penugasan Pemeriksaan

M.2.5

Profesionalisme Pemeriksa BPK meningkat

Indeks kepuasan audiitee atas

kinerja Pemeriksa BPK

M.2.3

Tidak terdapat salah saji dalam LHP

Tingkat evaluasi atas LHP

M.2.4

Risiko LHP digugat oleh pihak ketiga menurun

Persentase LHP digugat dan

BPK dinyatakan kalah

M.2.2

Kualitas penugasan pemeriksaan meningkat

Pemenuhan QC/QA

Persentase penyelesaian TLHR Itama atas SPM BPK

Gambar 16. Peta Perwujudan Manfaat di IP 3

Page 46: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

33

Manfaat 2.2 Kualitas Penugasan pemeriksaan meningkat

Penugasan pemeriksaan berkualitas mempertimbangkan faktor-faktor yang memengaruhi

kinerja pada tim pemeriksaan, seperti pembagian tugas kerja dalam struktur tim, mekanisme

pengawasan dan reviu dalam lingkup tim, hubungan kerja sama antara tim pemeriksa dengan

pihak terkait di entitas selama proses pemeriksaan, dan pelaksanaan reviu tim pemeriksa di

organisasi. Penugasan yang berkualitas dapat menjadi input dalam perencanaan pemeriksaan

khususnya terkait perencanaan sumber daya dan keahlian yang dibutuhkan.

Penugasan pemeriksaan dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan

pelaporan pemeriksaan. Penugasan pemeriksaan yang berkualitas telah mempertimbangkan

kebijakan, rencana kegiatan pemeriksaan dan risiko manajemen pemeriksaan BPK, serta standar

pemeriksaan yang ditetapkan oleh BPK (sebagaimana disebutkan dalam Pedoman Manajemen

Pemeriksaan 2015). Kualitas penugasan pemeriksaan meningkat merupakan manfaat-bersama

(Joint Benefit) yang mendukung manfaat-manfaat pada TS 2 dan TS 1. Manfaat ini bertujuan

untuk memastikan penugasan pemeriksaan telah menempatkan para Pemeriksa sesuai dengan

kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan dalam jenis pemeriksaan yang dilakukan.

Perwujudan manfaat kualitas penugasan pemeriksaan meningkat mendukung terwujudnya

manfaat salah saji dalam LHP menurun (M.2.3) melalui kegiatan mengevaluasi hasil pemeriksaan

dalam rangka penyusunan IHPS. Selain itu, perwujudan manfaat ini juga mendukung

terwujudnya manfaat di TS 1 yaitu kualitas tata kelola pemantauan TLHP meningkat (M.1.7)

melalui kegiatan pelaksanaan QA oleh PSP, Itama, Direktorat EPP, dan Peer Review. Untuk

merealisasikan manfaat kualitas penugasan pemeriksaan meningkat maka disusun kegiatan rutin

strategis sebagai berikut.

1. Pelaksanaan pemerolehan keyakinan mutu pemeriksaan.

2. Pelaksanaan QA oleh PSP, Itama, Direktorat EPP, dan Peer Review.

3. Pengembangan kapasitas Pemeriksa dalam menyusun dan merumuskan rekomendasi

melalui diklat teknis secara berjenjang.

4. Peningkatan kompetensi Direktorat EPP dan PSP terkait pemerolehan keyakinan mutu

melalui training dan coaching.

5. Pelaksanaan pemerolehan keyakinan mutu pemeriksaan melalui pemeriksaan pemerolehan

keyakinan mutu.

6. Pemberian layanan konsultasi dalam aspek pengendalian mutu pemeriksaan.

7. Pemberian reward atas penilaian LHP berkualitas (mencakup penilaian KKP-nya)

8. Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Reviu Pemerolehan keyakinan mutu.

9. Evaluasi Hasil Pemeriksaan dalam rangka penyusunan IHPS.

Rincian kegiatan secara detail dapat dilihat pada Lampiran 3.

Pelaksanaan kegiatan akan dikoordinasikan oleh Itama d.h.i Inspektorat PKMP dan

Sekretariat AKN – Subbagian Tata Usaha Kepala Perwakilan (TU Kalan), Subbagian Hubungan

Masyarakat dan Tata Usaha Kepala Perwakilan (Humas dan TU Kalan). Pelaksanaan melibatkan

seluruh satker pemeriksaan. Satker pemeriksaan (Auditorat dan Perwakilan) sebagai pemilik

manfaat ini bertanggung jawab dalam mendukung keberhasilan perwujudan manfaat ini. Pemilik

manfaat diharapkan mampu berkoordinasi dengan seluruh pihak yang mendukung perwujudan

manfaat.

Page 47: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

34

Manfaat 2.3 Tidak terdapat salah saji dalam LHP (zero defect)

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada manfaat sebelumnya, salah satu aspek penting yang

perlu diperhatikan terutama di tingkat penugasan pemeriksaan adalah proses pengawasan dan

reviu untuk memperoleh hasil pemeriksaan yang baik. Proses pengawasan dan reviu tersebut

dapat mengurangi besarnya kemungkinan terjadinya salah saji dalam LHP.

Manfaat tidak adanya salah saji dalam LHP (zero defect) merupakan manfaat-antara yang

didukung oleh terwujudnya kualitas penugasan pemeriksaan meningkat (M.2.2) melalui kegiatan

pemberian reward atas penilaian LHP berkualitas (mencakup penilaian KKP-nya). Pemeriksaan

berkualitas diharapkan akan menghasilkan LHP yang baik dan berkualitas. Penulisan LHP yang

berkualitas mencakup pula kesesuaian dengan format penulisan laporan dalam panduan

pemeriksaan. Hal tersebut juga mendukung kecilnya kemungkinan terjadi salah saji dalam LHP.

Perwujudan manfaat ini bertujuan untuk memastikan LHP telah disajikan secara akurat dan

konsisten.

Perwujudan manfaat ini mendukung terwujudnya risiko LHP digugat oleh pihak ketiga

menurun (M.2.4). Untuk merealisasikan manfaat salah saji dalam LHP menurun maka diperlukan

kegiatan rutin strategis berupa pengembangan kapasitas pelaksanaan evaluasi LHP serta

pengembangan kapasitas penulisan dan reviu LHP.

Dukungan kegiatan dalam mewujudkan manfaat ini dapat diperoleh dari satker Pemeriksa

dan nonpemeriksa, berupa kegiatan peningkatan kegiatan rutin strategis seperti evaluasi dan

penulisan LHP dan kegiatan pengubahan yang mendukung pencapaian kapabilitas. Rincian

kegiatan secara detail dapat dilihat pada Lampiran 3.

Pelaksanaan kegiatan untuk mendukung manfaat salah saji dalam LHP menurun akan

dikoordinasikan oleh Direktorat EPP, dengan melibatkan Pusdiklat dan seluruh satker

pemeriksaan sebagai satker pendukung. Direktorat EPP sebagai pemilik manfaat ini

bertanggung jawab dalam mendukung keberhasilan perwujudan berkurangnya salah saji dalam

LHP BPK. Pemilik manfaat diharapkan mampu berkoordinasi dengan seluruh pihak yang

mendukung perwujudan manfaat.

Manfaat 2.4 Risiko LHP digugat oleh pihak ketiga menurun

Kualitas pemeriksaan merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan di BPK.

Pemeriksaan yang berkualitas diharapkan mampu menurunkan risiko LHP digugat dan BPK

dinyatakan kalah. Risiko tersebut dapat dimitigasi melalui meminimalisir kemungkinan salah

saji pada LHP. Oleh karena itu, hasil pemeriksaan perlu direviu secara berjenjang untuk

memperoleh keyakinan dan penjaminan mutu.

Manfaat Risiko LHP digugat oleh pihak ketiga menurun (M.2.4) didukung dari perwujudan

manfaat-antara tidak terdapat salah saji dalam LHP (M.2.3). Perwujudan manfaat ini bertujuan

untuk memastikan kualitas substansi yang tersaji di dalam LHP telah melewati keseluruhan

tahapan pengendalian mutu (quality control) dan pemerolehan keyakinan mutu (quality

assurance) sesuai dengan SPKM, sehingga jumlah LHP yang berkualitas diharapkan mengalami

peningkatan. Peningkatan jumlah LHP yang berkualitas diharapkan mampu menurunkan risiko

LHP digugat dan BPK dinyatakan kalah.

Keberhasilan perwujudan manfaat ini diukur dari tingkat persentase LHP yang digugat dan

BPK dinyatakan kalah. Berkurangnya LHP BPK yang dituntut oleh pihak ketiga memberikan

pengaruh pada peningkatan tingkat kepuasan auditee terhadap kinerja Pemeriksa BPK.

Perwujudan manfaat ini mendukung terwujudnya manfaat profesionalisme Pemeriksa BPK

meningkat (M.2.5). Untuk merealisasikan manfaat risiko LHP digugat oleh pihak ketiga menurun

(M.2.4), maka diperlukan kegiatan rutin strategis sebagai berikut.

Page 48: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

35

1. Peningkatan kompetensi pemberian pendapat terkait temuan pemeriksaan yang memiliki

indikasi tindak pidana korupsi (legal opinion) melalui diklat pemberian pendapat hukum.

2. Peningkatan keseragaman persepsi dalam pemberian opini, tingkat materialitas melalui

diseminasi dan training tim reviu.

3. Diklat untuk Pengendali Mutu (PM), Pengendali Teknis (PT), dan Ketua Tim (KT) terkait

penyusunan LHP yang mudah dibaca dan dipahami oleh publik (communication analyst).

4. Penyiapan kapasitas dan bahan untuk memenangkan gugatan di pengadilan.

Rincian kegiatan secara detail dapat dilihat pada Lampiran 3.

Selain itu, perwujudan manfaat ini juga didukung oleh M.2.3 melalui kegiatan

pengembangan kapasitas dalam penulisan LHP. Artinya, Pemeriksa diharapkan mampu untuk

menyusun LHP yang berkualitas sesuai dengan juknis yang ada.

Pelaksanaan kegiatan akan dikoordinasikan oleh satker pemeriksaan d.h.i. Auditorat dan

Perwakilan. Pelaksanaan melibatkan Ditama Binbangkum dan Pusdiklat sebagai satker

pendukung. Satker Pemeriksa (Auditorat dan Perwakilan) sebagai pemilik manfaat ini

bertanggung jawab dalam mendukung keberhasilan perwujudan manfaat ini. Pemilik manfaat

diharapkan mampu berkoordinasi dengan seluruh pihak yang mendukung perwujudan manfaat.

Manfaat 2.5 Profesionalisme Pemeriksa BPK meningkat

Sesuai dengan Renstra BPK 2016-2020, kinerja Pemeriksa BPK tercermin dari implementasi

nilai dasar BPK, yaitu integritas, independensi, dan profesionalisme (IIP). Profesionalisme

merupakan penerapan prinsip kehati-hatian, ketelitian, dan kecermatan, serta berpedoman pada

standar yang berlaku. Persepsi kinerja Pemeriksa BPK yang profesional menunjukkan salah satu

bentuk kepuasan auditee atas kinerja pemeriksaan BPK. Tujuan dari perwujudan manfaat

profesinalisme Pemeriksa BPK meningkat (M.2.5) adalah untuk memastikan bahwa Pemeriksa

BPK telah menerapkan pemeriksaan secara profesional sebagai perwujudan nilai dasar BPK.

Dengan adanya peningkatan profesionalisme Pemeriksa BPK memungkinkan kualitas dalam

suatu SPM meningkat (M.2.1). Selanjutnya, untuk merealisasikan manfaat profesionalisme

Pemeriksa BPK meningkat diperlukan kegiatan rutin strategis sebagai berikut.

1. Pemanfaatan saluran evaluasi dari auditee terhadap tim yang sedang melakukan

pemeriksaan, melalui monitoring pengaduan masyarakat/whistle blower system (WBS) dan

survei kepuasan.

2. Evaluasi setelah tim pemeriksa selesai melakukan pemeriksaan (random sampling).

3. Peningkatan kinerja Pemeriksa, melalui coaching dan pemberian reward/punishment.

Rincian kegiatan dapat dilihat dalam Lampiran 3.

Dalam perwujudannya, manfaat ini didukung oleh manfaat-antara (intermediate benefits),

yaitu risiko LHP digugat oleh pihak ketiga menurun (M.2.4) melalui kegiatan peningkatan

keseragaman persepsi dalam pemberian opini, tingkat materialitas melalui diseminasi dan

training tim review, serta pelatihan terkait penyusunan LHP yang mudah dibaca dan dipahami

oleh publik.

Pelaksanaan kegiatan akan dikoordinasikan oleh Itama d.h.i. Inspektorat Penegakan

Integritas (PI) dan Sekretariat AKN – Subbagian TU Kalan, Subbagian Humas dan TU Kalan.

Pelaksanaan melibatkan seluruh satker Pemeriksa sebagai satker pendukung. Satker Pemeriksa

(Auditorat dan Perwakilan) sebagai pemilik manfaat ini bertanggung jawab dalam mendukung

keberhasilan perwujudan manfaat ini. Untuk itu pemilik manfaat diharapkan mampu

Page 49: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

36

berkoordinasi dengan seluruh pihak/satker terkait pelaksanaan dalam mendukung perwujudan

manfaat tersebut.

IP 4 – Meningkatkan Kualitas Kelembagaan

BPK sebagai lembaga negara memiliki dua fungsi sekaligus yaitu sebagai pemeriksa eksternal

pemerintah dan pada waktu yang sama sebagai pengelola keuangan negara. Posisi yang unik ini

memberikan kesempatan sekaligus tuntutan kepada BPK untuk dapat mengelola keuangan negara lebih

baik daripada entitas yang diperiksanya. Kredibilitas BPK akan meningkat jika BPK dapat menunjukkan

kinerja yang baik yang dicapai melalui pelaksanaan ketentuan peraturan perundangan-undangan dan

praktik-praktik terbaik yang berlaku. Manfaat yang dapat diberikan BPK kepada pemangku kepentingan

tidak hanya dari rekomendasi hasil pemeriksaan yang berkualitas tetapi juga dari pelaksanaan praktik-

praktik terbaik dalam pengelolaan organisasi.

Tata kelola organisasi menunjukkan bagaimana BPK mengatur pelaksanaan seluruh tugas dan

wewenang dalam suatu struktur organisasi yang efektif yang dilengkapi dengan perangkat organisasi

yang diperlukan agar operasionalisasi organisasi dapat dilaksanakan. Tata kelola organisasi yang ideal

akan menciptakan hubungan yang lebih efisien dan efektif antar satker dalam organisasi, tidak adanya

tumpang tindih tusi, kejelasan atas kualitas kerja dan pelayanan, serta memastikan seluruh permasalahan

yang muncul dalam operasional kegiatan organisasi dapat diselesaikan tepat waktu oleh pihak-pihak yang

berwenang.

a) Pelaksanaan peer review dan memastikan penyelesaian tindak lanjut atas rekomendasi peer review.

b) Pemastian pemenuhan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan oleh pegawai

maupun organisasi.

c) Penyediaan ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjadi payung bagi seluruh kegiatan

terutama pemeriksaan.

d) Pelaksanaan sinkronisasi dan harmonisasi ketentuan peraturan perundang-undangan terutama untuk

yang membatasi pelaksanaan tugas dan kewenangan BPK.

Keberhasilan pencapaian SS ini diukur melalui tiga IKU seperti disajikan pada tabel berikut.

Tabel 8. Indikator Pengukuran IP 4

No IKU Target Pencapaian IKU Manfaat

2016 2017 2018 2019 2020

1. Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Peer Review

60% 70% 80% 90% 100% 2.7 Akuntabilitas BPK dalam melaksanakan tusinya meningkat

2. Nilai Akuntabilitas Kinerja A A A AA AA

3. Tingkat Pemenuhan Penyusunan Peraturan BPK yang Terkait Tugas dan Wewenang BPK

50% 60% 70% 85% 100% 2.8 Kuantitas dan kualitas peraturan dalam melaksanakan tusi BPK meningkat

4. Tingkat Harmonisasi Ketentuan Peraturan Perundangan Terkait Tugas dan Wewenang BPK

10% 20% 40% 70% 100%

5. Nilai QARB A A A A A 2.6 Kualitas pelaksanaan RB meningkat

Page 50: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

37

Pencapaian SS pada IP 4 ini akan diikuti dengan terwujudnya manfaat kualitas pelaksanaan RB meningkat

(M.2.6). Pencapaian manfaat ini didukung langsung oleh peningkatan akuntabilitas BPK dalam

melaksanakan tusinya (M.2.7), serta kuantitas dan kualitas peraturan dalam melaksanakan tusi BPK

meningkat (M.2.8) seperti disajikan pada Gambar 17 berikut.

Manfaat 2.6 Kualitas pelaksanaan RB meningkat

Pelaksanaan RB merupakan komitmen BPK sejak tahun 2007. Meskipun demikian, BPK

masih menemui berbagai permasalahan dalam pelaksanaannya. Untuk itu, dalam pelaksanaan

Renstra 2016-2020 ini BPK berkomitmen untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam

pelaksanaan RB tersebut dengan mewujudkan manfaat kualitas pelaksanaan RB di BPK

meningkat (M.2.6). Dengan demikian BPK sebagai salah satu lembaga negara mampu

mewujudkan tujuan RB yaitu menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan

karakteristik, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas, dan bersih korupsi, kolusi, dan nepotisme

(KKN), mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai

dasar dan kode etik aparatur negara.

Pelaksanaan RB di BPK didasarkan pada program RB Pemerintah yang meliputi komponen

pengungkit dan komponen hasil. Komponen pengungkit meliputi: (1) Manajemen perubahan;

(2) Penataan ketentuan peraturan perundang-undangan; (3) Penataan dan penguatan organisasi;

(4) Penataan tata laksana; (5) Penataan sistem manajemen SDM aparatur; (6) Penguatan

pengawasan; (7) Penguatan akuntabilitas kinerja; dan (8) Peningkatan kualitas pelayanan publik.

Sementara itu komponen hasil meliputi: (1) Kapasitas dan akuntabilitas kinerja organisasi; (2)

Pemerintah yang bersih dan bebas KKN; dan (3) Kualitas pelayanan publik.

Oleh karena itu, BPK perlu meningkatkan pelaksanaan komponen pengungkit dan

komponen hasil untuk mewujudkan manfaat kualitas pelaksanaan RB meningkat. Manfaat ini

merupakan manfaat-antara yang membutuhkan dukungan dari perwujudan manfaat-manfaat

lain yang terkait. Manfaat-manfaat pendukung tersebut meliputi: (1) peningkatan kualitas

M.2.6 Kualitas pelaksanaan RB

meningkat

Pemenuhan QA RB

IP 4 Meningkatkan Kualitas Kelembagaan

M.2.8 Kuantitas dan kualitas

peraturan dalam melaksanakan tusi BPK

meningkat Tingkat pemenuhan penyusunan peraturan BPK

yang terkait tugas dan wewenang BPK

Tingkat harmonisasi

peraturan perundangan terkait tugas dan wewenang BPK

M.2.7 Akuntabilitas BPK dalam melaksanakan tusinya

meningkat

Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil peer

review

Nilai akuntabilitas kinerja

Gambar 17. Peta Perwujudan Manfaat di IP 4

Page 51: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

38

komunikasi dan kerjasama dengan pemangku kepentingan; (2) peningkatan kuantitas dan

kualitas peraturan dalam melaksanakan tusi BPK; (3) perencanaan strategis pemeriksaan yang

relevan dan andal; (4) menurunnya risiko LHP yang digugat oleh pihak ketiga; (5) meningkatnya

persepsi kinerja/profesionalisme Pemeriksa BPK; serta (6) meningkatnya akuntabilitas BPK

dalam melaksanakan tusinya.

Peningkatan pelaksanaan RB diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas SPM BPK

sehingga dapat menghasilkan pemeriksaan yang berkualitas. Dengan demikian, BPK dapat

meningkatkan manfaat hasil pemeriksaannya dalam rangka mendorong pemeriksaan keuangan

negara untuk mencapai tujuan negara. Untuk mewujudkan manfaat M.2.6, Itama melaksanakan

kegiatan rutin strategis berupa Reviu Pelaksanaan RB BPK setiap tahun dengan peningkatan

kegiatan mendorong satker untuk membuat inovasi-inovasi dalam melaksanakan kegiatan rutin

masing-masing.

Selain itu, perwujudan manfaat kualitas pelaksanaan RB meningkat didukung langsung oleh

perwujudan manfaat akuntabilitas BPK dalam melaksanakan tusinya meningkat (M.2.7) dan

manfaat kuantitas dan kualitas peraturan dalam melaksanakan tusi BPK meningkat (M.2.8)

melalui kegiatan pembinaan dan pendampingan dalam menyusun dan mereviu Laporan

Akuntabilitas Kinerja (LAK) satker. Selanjutnya, untuk meningkatkan pelaksanaan RB

diperlukan kegiatan berupa inventarisasi produk hukum BPK yang mendukung pelaksanaan

tugas dan wewenang BPK berdasarkan ketentuan peraturan perundang-perundangan yang

berlaku maupun kebutuhan BPK untuk memastikan ketersediaan dukungan ketentuan

peraturan perundang-perundangan dalam pelaksanaan tugas dan wewenang BPK, serta analisa

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berpotensi membatasi dan/atau bertentangan

dengan tugas dan kewenangan BPK. Rincian lebih lanjut dari kegiatan pendukung manfaat ini

disajikan pada Lampiran 3.

Pelaksana utama kegiatan rutin agar manfaat kualitas pelaksanaan RB meningkat ini adalah

Itama khususnya bidang PIMK. Namun demikian, pelaksanaan manfaat pendukung kegiatan ini

adalah seluruh satker di BPK sebagai pelaksana kegiatan-kegiatan komponen RB diatas.

Sementara itu, untuk pengukuran pelaksanaan QARB penanggung jawab kegiatan adalah

Direktorat PSMK.

Manfaat 2.7 Akuntabilitas BPK dalam melaksanakan tusinya meningkat

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, instansi pemerintah wajib melaporkan akuntabilitas kinerjanya. Laporan

Akuntabilitas Kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban keberhasilan atau kegagalan

pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam

rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah

ditetapkan. BPK mempunyai empat kategori yang membentuk akuntabilitas kinerja yaitu: (1)

perencanaan kinerja; (2) pengukuran kinerja; (3) pelaporan kinerja; dan (4) pencapaian

sasaran/kinerja.

Selain pertanggungjawaban tersebut, akuntabilitas kinerja BPK juga dapat dinilai dengan

adanya peer review yang dilakukan oleh Supreme Audit Institutions (SAI) dari negara lain. Peer

review bertujuan untuk mendapatkan keyakinan atas kualitas pekerjaan yang dilakukan BPK

dengan kriteria International Standards of Supreme Audit Institutions (ISSAI). Selain itu, peer

review juga memastikan bahwa program dan kegiatan yang dilakukan BPK dapat

dipertanggungjawabkan metode dan konsistensi pengaplikasiannya dalam kegiatan

pemeriksaan.

Page 52: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

39

Manfaat akuntabilitas BPK dalam menjalankan tusinya meningkat (M.2.7) merupakan

manfaat-antara yang akan mendukung tercapainya peningkatan kualitas pelaksanaan RB (M.2.6)

melalui kegiatan pembinaan dan pendampingan dalam menyusun dan mereviu LAK satker oleh

Direktorat PSMK dan Inspektorat PIMK kepada seluruh satker Pelaksana.

Pelaksana utama kegiatan rutin ini adalah Itama khususnya bidang PIMK. Namun demikian,

pelaksanaan manfaat pendukung kegiatan ini adalah seluruh satker di BPK. Sementara itu, untuk

pelaksanaan reviu LAK satker penanggung jawab kegiatan adalah Direktorat PSMK. Rincian lebih

lanjut dari kegiatan pendukung manfaat M.2.7 disajikan pada Lampiran 3.

Manfaat 2.8 Kuantitas dan kualitas peraturan dalam melaksanakan tusi BPK

meningkat

BPK sebagai satu-satunya badan yang melakukan pemeriksaan atas pengelolaan dan

pertanggungjawaban keuangan negara membutuhkan landasan yang kuat dalam pelaksanaan

tugas dan wewenang yang dimilikinya. Perwujudan atas landasan tersebut adalah tersedianya

produk hukum BPK agar dapat memenuhi kebutuhan peraturan internal BPK dalam melakukan

tugas dan wewenang. Produk hukum yang dihasilkan harus sesuai dengan asas-asas peraturan

perundang-undangan yang baik dan memenuhi asas formal dan material. Selain itu, produk

hukum BPK juga harus dapat memenuhi kebutuhan BPK dalam rangka pelaksanaan tugas dan

wewenang BPK.

Manfaat ini merupakan manfaat-langsung yang mendukung kualitas pelaksanaan RB

meningkat (M.2.6) yang diharapkan akan mendukung perwujudan kualitas SPM meningkat

(M.2.1) dalam rangka pencapaian TS 2 yaitu meningkatkan pemeriksaan yang berkualitas.

Adapun kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan adalah sebagai berikut.

1. Inventarisasi produk hukum BPK yang mendukung pelaksanaan tugas dan wewenang BPK

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-perundangan yang berlaku maupun kebutuhan

BPK.

2. Pemastian atas ketersediaan dukungan ketentuan peraturan perundang-perundangan dalam

pelaksanaan tugas dan wewenang BPK.

3. Komunikasi dan koordinasi dengan satker terkait maupun pihak lain dalam bentuk FGD

terkait dengan penyusunan konsep produk hukum BPK.

4. Pelatihan internal bagi Ditama Binbangkum.

5. Analisa ketentuan peraturan perundang-undangan yang berpotensi membatasi dan/atau

bertentangan dengan tugas dan kewenangan BPK (berdasarkan permintaan satker/pimpinan

maupun inisiatif Ditama Binbangkum).

Selanjutnya, rincian kegiatan dapat dilihat pada Lampiran 3.

Pemilik dari manfaat ini adalah Badan dan pelaksanaan kegiatan rutin strategis akan

dilakukan oleh Ditama Binbangkum dengan satker terkait antara lain satker pemeriksaan,

Direktorat Litbang, dan Pusdiklat. Keluaran atas kegiatan rutin strategis tersebut diharapkan

dapat memberikan manfaat kepada seluruh satker di BPK dan juga pemangku kepentingan

lainnya, antara lain tidak adanya pertentangan peraturan antara satu dengan lainnya,

memberikan penjelasan atas suatu peraturan dengan menurunkannya ke dalam bentuk

peraturan pelaksanaannya dalam rangkaian pelaksanaan tugas dan kewenangan BPK serta dapat

memberikan dampak kepada pihak lain terhadap pelaksanaan kegiatan pemeriksaan atas

pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara oleh BPK.

Page 53: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

40

Prasyarat (Modal Organisasi) Keberhasilan Perwujudan Manfaat dalam

Pencapaian TS

Sumber daya yang mencukupi merupakan prasyarat bagi keberhasilan suatu pengubahan. Hasil

dari pengubahan adalah manfaat yang akan mendorong pencapaian tujuan organisasi. Untuk itu perlu

diidentifikasi ketersediaan modal yang tepat yang dimiliki organisasi dalam mewujudkan manfaat-

manfaat tersebut. Renstra 2016-2020 mengagendakan untuk mengembangkan dan mengoptimalkan

pengelolaan sumber daya organisasi yang terdiri atas sumber daya manusia (human capital), modal

informasi (information capital), modal organisasi (organization capital), dan pengelolaan sumber daya

keuangan.

Pengelolaan SDM difokuskan pada pembentukan talent pool, pengelolaan modal informasi

difokuskan pada peningkatan dukungan TI yang terintegrasi dan dukungan sarana dan prasarana

(sarpras) yang memadai bagi para Pelaksana BPK. Pengelolaan modal organisasi difokuskan pada

pengembangan budaya yang berintegritas, independen, dan profesional, serta pengembangan

penyebaran praktik-praktik terbaik di BPK. Penjelasan dukungan modal organisasi atas perwujudan

manfaat disajikan pada Gambar 18 berikut.

Gambar 18. Modal Organisasi dalam Perwujudan Manfaat

Page 54: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

41

LG 1 – Meningkatkan Kompetensi Pegawai melalui Pembentukan Talent Pool

BPK menyadari sebagai organisasi profesional, kredibilitas organisasi akan sangat ditentukan oleh

kecakapan dan keahlian dari para pegawainya. SDM sebagai aset utama organisasi. Pada Renstra 2016-

2020 pengembangan SDM akan diarahkan pada pengembangan talent pool dengan prioritas pada

keluarga jabatan yang secara langsung memengaruhi pencapaian TS. Pengembangan talent pool akan

dimulai dari pengembangan kompetensi untuk mencetak para pegawai yang memiliki keahlian yang

dibutuhkan di setiap bidang pekerjaan BPK. Keahlian pegawai merupakan awal dari pembentukan

profesionalisme. Keberadaan para ahli di berbagai bidang pekerjaan ini merupakan prasyarat bagi

pemilihan pemimpin BPK di masa depan; merupakan syarat dapat diterapkannya manajemen karir dan

manajemen suksesi dengan lebih baik dan berkeadilan; dan pada akhirnya pengelolaan manajemen SDM

berdasarkan kompetensi dapat diwujudkan. Diharapkan agar pada akhir periode Renstra, BPK akan

memiliki sekumpulan pegawai yang ahli di bidang-bidang yang penting bagi kesuksesan BPK.

Identifikasi atas talenta apa saja yang akan dikembangkan dilakukan berdasarkan pada keahlian

yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses perencanaan serta keahlian yang dibutuhkan dalam proses

pelaksanaan pemeriksaan. Karena pemeriksaan BPK akan diarahkan untuk menilai keberhasilan

pembangunan pemerintah (RPJMN 2015-2019), talent pool akan disusun berdasarkan jenis pemeriksaan

serta bidang-bidang sesuai dengan tema prioritas pemeriksaan.

Pengembangan talent pool ini dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas dalam pembentukan

kompetensi pegawai serta untuk memberikan keahlian kepada pegawai sesuai dengan potensi yang

mereka miliki sehingga mereka dapat memilih jenjang kariernya berdasarkan talenta masing-masing.

Dengan memberikan kendali kepada pegawai untuk menentukan jalur karir yang akan ditempuh, BPK

berharap dapat mempertahankan talenta terbaik untuk tetap berkarya di BPK. Untuk mendukung

keberhasilan strategi ini, BPK perlu melakukan penyusunan mekanisme dalam mengidentifikasikan

keahlian yang diperlukan oleh BPK, menarik para pegawai yang berpotensi, mengembangkan para

pegawai tersebut sesuai dengan potensinya, dan memastikan para pegawai terpilih tersebut mau

membina karier di BPK.

Keberhasilan dari strategi LG 1 akan dinilai melalui persentase pemenuhan talent pool selama

periode pelaksanaan Renstra dan indeks kepuasan pegawai dengan target pencapaian selama lima tahun

sebagai berikut.

Tabel 9. Indikator Pengukuran LG 1

No IKU Target Pencapaian IKU

2016 2017 2018 2019 2020

1. Persentase pemenuhan talent pool 0% 25% 50% 75% 80%

2. Indeks kepuasan pegawai 3,30 3,50 3,60 3,70 3,80

BPK telah menetapkan TS pada Renstra 2016-2020 yang pencapaiannya memerlukan dukungan

modal SDM, TI, dan organisasi. Terkait dengan modal SDM, BPK merencanakan untuk menjaga

kredibilitas BPK melalui peningkatan kecakapan dan keahlian dari para pegawainya. Selain itu, BPK perlu

mendesain sarana yang dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme SDM-nya.

Sebagai lembaga negara yang mengedepankan manajemen birokrasi modern, BPK memiliki

perhatian untuk meningkatkan kompetensi SDM. Hal itu memerlukan perencanaan, pengembangan,

pemeliharaan, dan pemanfaatan agar manajemen profesionalisme SDM dapat berjalan efektif. Selain itu,

manajemen SDM yang profesional dapat mendukung dan memiliki keselarasan dengan tujuan organisasi.

SDM yang sudah ada dalam organisasi merupakan aset yang paling berharga sehingga harus dikelola

dengan baik. Organisasi perlu mendesain pemeliharaan dan pengembangan SDM yang selaras dengan

motivasi pegawai terutama dalam mengaktualisasikan diri. Hal ini perlu mendapat perhatian agar

pegawai potensial di BPK tetap memiliki motivasi untuk berkarir di BPK.

Page 55: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

42

Sehubungan dengan tugas pemeriksaan, manfaat pembentukan talent pool dalam pengelolaan SDM

di BPK secara langsung dapat meningkatkan kompetensi pegawai. Peningkatan kompetensi pegawai

secara berjenjang akan mendukung pencapaian end benefit melalui manfaat-manfaat yang teridentifikasi

pada level internal proses yang saling terhubung pada rantai sebab-akibat. Sebagai contoh, pembentukan

talent pool pada bidang pemeriksaan secara langsung dapat mendukung manfaat kualitas penugasan yang

lebih baik. Kualitas penugasan pemeriksaan yang meningkat dapat bermanfaat untuk menurunkan salah

saji dalam LHP. Akibat selanjutnya mencakup risiko LHP digugat oleh pihak ketiga menurun sehingga

dapat meningkatkan persepsi kinerja atau profesionalisme Pemeriksa BPK. Keseluruhan manfaat antara

tersebut dapat menciptakan manfaat akhir dengan meningkatnya SPM BPK. Rangkaian manfaat inilah

yang pada akhirnya akan mendukung meningkatnya pemeriksaan yang berkualitas sebagai TS BPK.

Pembentukan talent pool diupayakan untuk dapat memenuhi kebutuhan para pemangku

kepentingan di internal BPK. Para pemimpin di BPK dapat memanfaatkan talent pool dalam pemilihan

personel untuk menjalankan tugas utama maupun tugas pendukung di BPK. Selain itu, talent pool juga

dapat digunakan para pegawai bertalenta sebagai tempat untuk meningkatkan kapasitas individunya

melalui manajemen pengetahuan yang sesuai dengan spesialisasinya. Hal ini memiliki dampak ikutan

(nurturing effect) yang bermanfaat bagi pegawai lain untuk mendapatkan pertimbangan dalam

menyelesaikan masalah dan tugasnya yang terkait dengan spesialisasi pada talent pool. Dampak yang lain

adalah masyarakat dapat mengetahui kredibilitas BPK dalam menjalankan tugas melalui pegawai-

pegawai terbaiknya sehingga dapat mematangkan posisi BPK untuk menjadi lembaga yang diteladani

dalam manajemen birokrasi modern.

Untuk merealisasikan IS pembentukan talent pool, BPK menyusun beberapa tahapan kegiatan

sekaligus mengidentifikasi keluaran, kegiatan yang dilakukan untuk memastikan keluaran tersebut

dimanfaatkan, kemampuan dengan memanfaatkan seluruh keluaran, perubahan yang diinginkan pada

level organisasi, serta satker yang terlibat pada setiap tahapan kegiatan IS. Hasil identifikasi kegiatan ini

diharapkan menjadi kegiatan utama untuk merealisasikan IS pembentukan talent pool. Namun demikian,

tidak tertutup kemungkinan akan timbul kegiatan lain yang juga turut mendukung talent pool.

Pelaksanaan IS pembentukan talent pool akan dikoordinasikan oleh Biro SDM dengan penanggung

jawab Sekretaris Jenderal. Selain itu, pelaksanaan IS melibatkan Biro TI dan Pusdiklat sebagai satker

pendukung. Biro TI berperan dalam pembentukan database talent pool yang dapat membantu

pembentukan dan penentuan Pemeriksa yang memiliki keahlian serta pemanfaatannya dalam

pemeriksaan yang relevan dengan keahliannya. Lebih lanjut, Pusdiklat menjadi satker yang selalu bekerja

sama dengan Biro SDM dalam mendukung pelaksanaan setiap kegiatan dalam implementasi IS talent

pool. Rencana implementasi IS talent pool secara lebih detail dapat dilihat pada Lampiran 3.

LG 2 – Mengoptimalkan Pemanfaatan TI dan Sarpras dalam Tata Kelola Organisasi

Pemanfaatan TI serta sarpras merupakan modal yang diperlukan untuk mendukung efisiensi dan

efektivitas pelaksanaan seluruh kegiatan dalam renstra. Sarpras kerja merupakan fasilitas yang secara

langsung dan tidak langsung berfungsi sebagai penunjang proses penyelenggaraan kerja pegawai dalam

meningkatkan kinerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Pengembangan fasilitas TI akan

diprioritaskan untuk mendukung seluruh proses yang perlu dilakukan di setiap strategi dalam Renstra

2016-2020 dengan mengedepankan nilai-nilai seperti efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan, kemudahan

dalam pengoperasian, konsistensi dalam pelayanan, serta keamanan.

Keberhasilan dari strategi LG 2 akan dinilai dengan indikator persentase penyelesaian integrasi

sistem informasi, pemanfaatan TI dan kepuasan pegawai atas kemanfaatan TI dan sarpras dengan target

pencapaian selama lima tahun sebagai berikut.

Page 56: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

43

Tabel 10. Indikator Pengukuran LG 2

No IKU Target Pencapaian IKU

2016 2017 2018 2019 2020

1. Persentase penyelesaian integrasi sistem informasi 80% 85% 90% 95% 100%

2. Persentase pemanfaatan TI 80% 85% 90% 95% 100%

3. Tingkat kepuasan pegawai atas kemanfaatan TI dan sarpras 3,50 3,65 3,80 3,95 4,10

Strategi LG 2. Mengoptimalkan Pemanfaatan TI dan Sarpras dalam Tata Kelola Organisasi

mempunyai manfaat yaitu pemanfaatan TI dan sarpras meningkat (M.3.2). Pemanfaatan TI dan sarpras

merupakan modal yang akan mendukung terealisasinya manfaat-manfaat pada level internal process dan

stakeholder expectation. Penyediaan aplikasi serta sarpras yang dibutuhkan dalam mewujudkan manfaat-

manfaat tersebut dilaksanakan melalui kegiatan IS sebagai berikut.

1. Pengembangan Sistem TI untuk tata kelola BPK

Pelaksanaan IS tersebut diupayakan untuk dapat memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingan

di internal BPK. Para pemangku kepentingan dhi. Satker BPK khususnya satker pemilik aplikasi

diharapkan dapat memahami proses bisnisnya serta keterkaitannya dengan proses bisnis satker

lainnya. Tujuan IS adalah menjamin seluruh sistem dapat saling berintegrasi di level database.

Pelaksanaan IS akan dikoordinasikan oleh Biro TI dengan penanggung jawab Sekretaris Jenderal.

Selain itu, pelaksanaan IS melibatkan seluruh satker pemilik aplikasi sebagai satker pendukung.

Rencana implementasi IS pengembangan integrasi sistem informasi di BPK dalam rangka

mewujudkan manfaat-manfaat pada internal process dan stakeholder expectation secara lebih detail

dapat dilihat pada Lampiran 3.

2. Penerapan Business Continuity

Pelaksanaan IS ini diupayakan untuk memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingan di internal

BPK. Para pemangku kepentingan dhi. Satker BPK khususnya satker pemilik aplikasi diharapkan

dapat memahami proses bisnisnya serta keterkaitannya dengan proses bisnis satker lainnya. Tujuan

IS adalah menjamin seluruh sistem dapat saling berintegrasi di level database.

Pelaksanaan IS akan dikoordinasikan oleh Biro Umum dan TI dengan penanggung jawab Sekretaris

Jenderal. Selain itu, pelaksanaan IS melibatkan seluruh satker BPK sebagai satker pendukung.

Rencana implementasi IS penyusunan business continuity secara lebih detail dapat dilihat pada

Lampiran 3.

3. Efisiensi sarpras melalui Penerapan desk sharing untuk Pejabat Fungsional Pemeriksa (PFP)

Pelaksanaan IS ini diupayakan untuk dapat memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingan di

internal BPK. Para pemangku kepentingan dhi. PFP diharapkan dapat merasakan manfaat dari IS ini

yaitu lingkungan kerja yang nyaman, aman, dan sehat. Tujuan IS adalah untuk pemenuhan standar

ruang kerja yang nyaman.

Pelaksanaan IS akan dikoordinasikan oleh Biro Umum dengan penanggung jawab Sekretaris Jenderal.

Selain itu, pelaksanaan IS melibatkan seluruh satker pemeriksaan sebagai satker pendukung.

Rencana implementasi IS penerapan desk sharing secara lebih detail dapat dilihat pada Lampiran 3.

Page 57: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

44

LG 3 – Menciptakan Budaya Berintegritas, Independen, dan Profesional

Budaya organisasi adalah salah satu unsur penting yang diperlukan dalam menjaga dan

meningkatkan produktivitas pegawai dan memelihara retensi pegawai pada tingkat tertinggi. Melalui

strategis ini, BPK berupaya mengembangkan budaya organisasi yang kondusif yang merupakan

implementasi dari visi, misi, dan nilai-nilai dasar BPK yaitu independensi, integritas, dan profesionalisme

dalam diri setiap pegawai yang tercermin dalam sikap dan pelaksanaan pekerjaan dan kehidupan sehari-

hari.

Strategi ini bertujuan untuk memastikan para pegawai mengetahui dan menggunakan visi, misi, dan

nilai-nilai dasar BPK sebagai acuan utama dalam berperilaku baik dalam kehidupan profesional maupun

kehidupan personalnya. Penjiwaan atas visi, misi, dan nilai dasar BPK akan menumbuhkan karakter

pegawai BPK yang diperlukan dalam menjaga kredibilitas BPK di mata para pemangku kepentingan.

Keberhasilan dari strategi ini akan diukur melalui survei atas pemahaman dan implementasi visi, misi

dan nilai dasar BPK, serta tingkat pelanggaran kode etik dan disiplin pegawai dengan target pencapaian

selama lima tahun sebagai berikut.

Tabel 11. Indikator Pengukuran LG 3

No IKU Target Pencapaian IKU

2016 2017 2018 2019 2020

1. Tingkat pemahaman pegawai terhadap visi, misi, dan nilai dasar BPK 3,30 3,60 3,80 4,00 4,20

2. Tingkat implementasi nilai dasar BPK 3,00 3,25 3,50 3,75 4,00

3. Tingkat pelanggaran kode etik dan disiplin pegawai 0 % 0 % 0 % 0 % 0 %

Strategi LG 3. Menciptakan Budaya Berintegritas, Independen, dan Profesional mempunyai manfaat yaitu

meningkatnya implementasi nilai-nilai dasar di BPK (M3.3). Untuk meningkatkan integritas,

independensi, dan profesionalisme, dilakukan kegiatan-kegiatan rutin sebagai berikut.

1. Pelaksanaan reviu serta monitoring dan evaluasi atas pelanggaran disiplin pegawai.

2. Sosialisasi terkait standar sarpras.

3. Pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi atas pelanggaran kode etik pegawai.

Pelaksanaan kegiatan tersebut akan dikoordinasikan oleh Itama dan melibatkan seluruh satker.

Selain kegiatan-kegitan rutin tersebut diperlukan kegiatan-kegiatan baru yang dilaksanakan

dengan IS. IS ini bertujuan untuk mendefinisikan budaya organisasi BPK dalam konteks integritas,

independensi, dan profesionalisme. Rencana kegiatan dalam IS ini untuk mendukung perwujudan

manfaat meningkatnya implementasi nilai-nilai dasar BPK adalah sebagai berikut.

1. Penyusunan Kerangka Budaya Organisasi di BPK.

2. Pelaksanaan monitoring implementasi nilai dasar BPK.

3. Reinforcement berdasarkan hasil reviu monitoring evaluasi Itama dan survei.

Rincian kegiatan secara lengkap disajikan dalam Lampiran 3.

Dengan adanya pengelolaan IS ini diharapkan penjiwaan atas visi, misi, dan nilai dasar BPK menjadi

lebih mendalam dan dapat menumbuhkan karakter pegawai yang diperlukan dalam menjaga kredibilitas

BPK di mata para pemangku kepentingan. IS Pengembangan Budaya Berintegritas, Independensi, dan

Profesional merupakan modal yang dibutuhkan untuk mewujudkan manfaat yang diinginkan, dimana

perwujudan manfaat tersebut akan menghasilkan suatu perubahan pada organisasi.

Page 58: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

45

Pelaksanaan kegiatan ini akan dikoordinasikan oleh Direktorat PSMK. Pelaksanaan melibatkan

seluruh satker pemeriksaan, Itama, Direktorat Litbang, dan Pusdiklat sebagai satker pendukung.

Direktorat PSMK sebagai koordinator IS bertanggung jawab dalam mendorong pelaksanaan IS sehingga

manfaat-manfaat yang membutuhkan dukungan modal organisasi ini dapat terealisasi secara optimal.

Direktorat PSMK diharapkan mampu berkoordinasi dengan seluruh pihak/satker terkait pelaksanaan

kegiatan IS.

LG 4 – Memperluas Implementasi Praktik-Praktik Terbaik

Best practices dapat didefinisikan sebagai suatu cara paling efisien dan efektif untuk menyelesaikan

suatu tugas, berdasarkan suatu prosedur yang dapat diulangi yang telah terbukti manjur untuk banyak

orang dalam jangka waktu yang cukup lama. Proses untuk menyebarkan dan menularkan best practices

kepada orang lain atau satker lain disebut best practices sharing.

Kebiasaan best practices sharing dalam organisasi perlu dibangun karena terdapat kemungkinan

setiap satker dalam organisasi menghadapi masalah yang sama. Oleh karena itu, pengalaman dan

pengetahuan perlu dibagikan akan dapat memudahkan dan mempercepat penyelesaian tugas dan

pekerjaan.

Best practices sharing merupakan bagian dari modal organisasi (organizational capital) yang

dibangun dengan kerja sama (team work). Modal organisasi adalah kemampuan organisasi untuk

memobilisasi dan menjaga proses perubahan yang diperlukan untuk mengeksekusi strategi. Kerja sama

yang kuat merupakan pondasi untuk membangun organisasi yang kokoh dengan pola koordinasi dan

komunikasi yang baik. Strategi best practices sharing ini ditujukan untuk mendukung dan melengkapi

implementasi manajemen pengetahuan (knowledge management). Pengetahuan kolektif melalui

manajemen pengetahuan ini akan menjadi aset yang mempunyai potensi paling besar bagi organisasi.

Keberhasilannya manfaat ini diukur melalui persentase penyusunan best practices dan persentase

penyebaran best practices dengan target pencapaian selama lima tahun sebagai berikut.

Tabel 12. Indikator Pengukuran LG 4

No IKU Target Pencapaian IKU

2016 2017 2018 2019 2020

1. Persentase penyusunan best practices 0% 60% 70% 85% 100%

2. Persentase penyebaran best practices 0% 60% 70% 85% 100%

Strategi LG 4. Memperluas Implementasi Praktik-Praktik Terbaik mempunyai manfaat penyebaran

praktik-praktik terbaik meningkat (M.3.4). Untuk mewujudkan manfaat tersebut diperlukan kegiatan-

kegiatan baru yang dibungkus dalam suatu IS pengembangan (strategi) best practices sharing di BPK.

Kegiatan yang akan dilakukan dalam IS Implementasi Best Practice Sharing adalah sebagai berikut.

1. Penyusunan Kerangka Strategi Best Practices Sharing di BPK.

2. Pelaksanaan monitoring implementasi nilai dasar BPK.

Rincian kegiatan secara lengkap disajikan dalam Lampiran 3.

K1 – Mengoptimalkan Pemanfaatan Anggaran

Dalam Renstra 2016-2020, optimalisasi pemanfaatan anggaran dilakukan dengan menerapkan

penganggaran berbasis kinerja (PBK). PBK mengandung tiga prinsip, yaitu; (1) prinsip alokasi anggaran

program dan kegiatan didasarkan pada tugas-fungsi unit kerja yang dilekatkan pada stuktur organisasi

(money follow function); (2) prinsip alokasi anggaran berorientasi pada kinerja (output and outcome

oriented); dan (3) prinsip fleksibilitas pengelolaan anggaran dengan tetap menjaga prinsip akuntabilitas

Page 59: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

46

(let the manager manages). Dalam model penganggaran ini, setiap penggunaan dana dalam suatu

kegiatan atau program harus dikaitkan dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen

rencana kerja dan anggaran. Hal tersebut akan memudahkan bagi manajemen untuk melakukan evaluasi

kinerja dari suatu kegiatan atau program. Evaluasi kinerja berguna untuk membuktikan dan

mempertanggungjawabkan kepada masyarakat atas penggunaan anggaran yang dikelola. Selain itu,

evaluasi kinerja digunakan untuk mempelajari faktor-faktor yang menjadi pendukung atau kendala atas

pelaksanaan rencana kerja dan anggaran sebelumnya sehingga dapat menjadi bahan perbaikan kinerja di

tahun-tahun berikutnya.

Evaluasi kinerja atas anggaran dapat dilakukan melalui tiga aspek, yaitu aspek implementasi, aspek

manfaat, dan aspek konteks. Aspek implementasi menginginkan hasil berupa informasi mengenai

pelaksanaan kegiatan dan pencapaian keluaran. Untuk itu, pengukuran dilakukan melalui empat aspek

yaitu tingkat kinerja anggaran atas penyerapan anggaran, konsistensi antara perencanaan dan

implementasi, pencapaian keluaran, dan efisiensi.

Tabel 13. Indikator Pengukuran K 1

No IKU Target Pencapaian IKU

2016 2017 2018 2019 2020

1. Tingkat kinerja anggaran 80% 82% 85% 87% 90%

Ketersediaan anggaran merupakan modal yang akan mendukung terealisasinya manfaat-manfaat pada

level internal process dan stakeholder expectation.

Optimalisasi pemanfaatan anggaran diharapkan dapat memenuhi tingkat penilaian atas tingkat

kinerja anggaran atas penyerapan anggaran, konsistensi antara perencanaan dan implementasi,

pencapaian keluaran, dan efisiensi. Dalam mewujudkan peningkatan kualitas SPM untuk mencapai hasil

pemeriksaan BPK dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan, Biro

Keuangan menyusun strategi terkait peningkatan perencanaan dan penganggaran, serta peningkatan

kualitas pemantauan pelaksanaan anggaran. Rincian kegiatan dapat dilihat pada Lampiran 3.

Pelaksanaan kegiatan ini akan dikoordinasikan oleh Biro Keuangan dengan penanggung jawab

Sekretaris Jenderal. Selain itu, pelaksanaan kegiatan melibatkan Ditama Revbang dhi. Subdit

Perencanaan Operasional (Renop), Itama dhi. Inspektorat PIMK, dan seluruh satker.

Page 60: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

47

BAB IV. MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN

Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi atas implementasi renstra (baik IS maupun rutin strategis) dalam Renstra

2016-2020 dilakukan secara berjenjang dari tingkat satker sampai dengan tingkat organisasi. Direktorat

PSMK bertanggung jawab atas monitoring dan evaluasi untuk memastikan proses dan pelaksanaan

kegiatan mampu mencapai target dan mendukung pencapaian TS dalam Renstra 2016-2020.

Tujuan evaluasi atas implementasi kegiatan dalam Renstra 2016-2020 adalah untuk:

1. mengetahui capaian implementasi Renstra khususnya terkait pencapaian IKU, kegiatan, keluaran,

dan kapabilitas untuk mewujudkan manfaat;

2. mengidentifikasi kegiatan inisiatif baru yang diperlukan berdasarkan hasil evaluasi implementasi

Renstra;

3. mengidentifikasikan permasalahan yang ada termasuk alternatif pemecahannya;

4. memperoleh data yang akurat untuk dimanfaatkan dalam penentuan baseline dan target kegiatan

pada periode berikutnya; dan

5. mengidentifikasikan pembelajaran dari pengalaman (lessons learned) dalam pelaksanaan Renstra.

Evaluasi yang dilakukan Direktorat PSMK meliputi empat aspek, yaitu evaluasi atas pencapaian

kegiatan, evaluasi atas pencapaian IKU, evaluasi atas pencapaian adopsi, dan evaluasi atas kebijakan

strategis. Input atas proses evaluasi ini meliputi data laporan bulanan satker, hasil survei, hasil

penghitungan atas ketercapaian IKU, hasil evaluasi diklat, dan hasil reviu Itama yang dapat diolah melalui

sistem aplikasi yang tersedia di BPK. Hasil evaluasi secara internal dapat dimanfaatkan oleh Pimpinan

BPK dalam mengambil keputusan dan kebijakan terkait pengembangan organisasi. Sementara itu, secara

eksternal hasil evaluasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah dalam rangka menilai akuntabilitas

BPK sebagai pengelola keuangan negara. Kerangka mekanisme evaluasi dapat dilihat pada gambar

dibawah ini.

Gambar 19. Mekanisme Evaluasi

Page 61: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

48

a. Mekanisme komunikasi dan koordinasi

Kegiatan komunikasi dan koordinasi dalam rangka monitoring dan evaluasi dilakukan oleh

Direktorat PSMK dengan satker-satker atau internal satker secara berkala agar memperoleh hasil yang

optimal dalam pelaksanaan kegiatan (baik IS maupun rutin strategis) serta terjalin keselarasan dengan

tujuan organisasi. Komunikasi dan koordinasi antara Direktorat PSMK dan satker terkait dilakukan

melalui berbagai kegiatan meliputi rapat teknis, Forum Eselon 1, Rapat Koordinasi Pelaksana BPK

(Rakor), Rapat Kerja Pelaksana BPK (Raker), Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) di tingkat satuan kerja

Eselon 1. Selain melalui mekanisme koordinasi tersebut, berbagai mekanisme komunikasi yang dapat

digunakan dalam monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan antara lain adalah intranet, sosialisasi,

helpdesk, maupun melalui penyebaran informasi di media cetak internal.

Dalam kaitannya dengan pelaksanaan tema dan fokus pemeriksaan yang merupakan kebijakan

pemeriksaan 2016-2020, monitoring dan evaluasi akan dijalankan oleh Direktorat PSMK selaku sentra

koordinasi fokus pemeriksaan. Adapun tugas Direktorat PSMK dalam hal ini adalah memfasilitasi

penyusunan business case fokus pemeriksaan, menyelenggarakan Forum Eselon I yang membahas

tentang fokus pemeriksaan dan penentuan pemeriksaan koordinatif setiap tahun, serta memantau

perkembangan pemeriksaan sesuai dengan data dan informasi yang disampaikan oleh AKN Koordinator

pada Direktorat PSMK. Dalam kerangka QA, monitoring dan evaluasi juga dilaksanakan oleh Itama

sebagai pelaksanaan tusi dalam bentuk reviu atas pemeriksaan setiap tahunnya guna memberikan

masukan atas pola pelaksanaan suatu fokus pemeriksaan.

b. Aplikasi TI dalam Monitoring dan Evaluasi

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi didukung oleh berbagai aplikasi yang tersedia di BPK,

meliputi:

1. SiMANIS (Sistem Informasi Manajemen IS), yaitu aplikasi yang digunakan untuk memantau

perkembangan pelaksanaan kegiatan, anggaran, dan keluaran IS;

2. SiMAK (Sistem Informasi Manajemen Kinerja), yaitu aplikasi yang digunakan untuk memantau

pencapaian IKU pada level satker dan BPK wide;

3. SMP (Sistem Manajemen Pemeriksaan), yaitu aplikasi yang mengintegrasikan dan menyeragamkan

pengelolaan tahapan kegiatan pemeriksaan BPK meliputi pengelolaan Rencana Kerja Pemeriksaan,

perencanaan, pelaporan, pemantauan tindak lanjut, dan evaluasi;

4. SiRKSP (Sistem Informasi Rencana Kerja Satker Penunjang), yaitu aplikasi untuk memantau

realisasi anggaran dan keluaran kegiatan-kegiatan pada satker penunjang di BPK.

Pelaporan

Dalam rangka pelaporan kegiatan implementasi Renstra yang terdiri dari kegiatan IS dan rutin

strategis, satker melaporkan kegiatan-kegiatan tersebut dalam laporan bulanan kegiatan yang rutin

dikirimkan ke Direktorat PSMK. Untuk melengkapi kebutuhan data dan informasi terkait kegiatan-

kegiatan tersebut yang tidak dapat diakomodir dalam formulir laporan bulanan kegiatan, Direktorat

PSMK akan mengatur mengenai hal-hal tambahan yang harus dimuat dalam laporan bulanan. Dengan

disatukannya bentuk pelaporan dari satker untuk kegiatan IS dan rutin strategis kedalam laporan rutin

bulanan diharapkan duplikasi yang berujung penambahan kerjaan dapat dihindari.

Laporan bulanan yang disampaikan oleh satker Pelaksana kepada Direktorat PSMK menjadi bahan

dalam pembuatan laporan implementasi Renstra atas progres pelaksanaan IS, kegiatan rutin strategis,

dan kegiatan pengubahan. Dalam menyusun laporan implementasi Renstra, Direktorat PSMK

berkoordinasi dengan satuan-satuan kerja pelaksana untuk memantau dalam hal terdapat kendala-

kendala yang dapat mempengaruhi pencapaian target serta rencana aksi dan tindak lanjut atas kendala-

kendala tersebut. Laporan Implementasi Renstra disusun setiap triwulan berdasarkan laporan bulan dari

satker tersebut dan dilengkapi dengan hasil koordinasi dengan satker terkait kendala dan solusinya serta

hasil survei ADKAR apabila tersedia.

Page 62: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

49

Reviu dan Revisi

Sebagaimana dijelaskan dalam Renstra 2016-2020, BPK dapat melaksanakan reviu atas substansi Renstra

untuk memastikan kesesuaian dan relevansi Renstra dengan perkembangan kondisi internal maupun

eksternal BPK yang dapat mengubah rumusan TS, SS, arah kebijakan, strategi atau rumusan IKU dan

targetnya. Dalam hal perubahan atas substansi Renstra tersebut mempengaruhi rencana

implementasinya, maka penyesuaian dan revisi akan dilakukan terhadap RIR ini.

Page 63: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

50

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally left blank

Page 64: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

51

DAFTAR ISTILAH

Istilah Definisi

Ability (ADKAR) Kemampuan untuk mengimplementasikan keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan pengubahan.

ADKAR Metode pengelolaan proses pengubahan yang digunakan oleh BPK yang terdiri dari lima elemen, yaitu Awareness, Desire, Knowledge, Ability, and Reinforcement.

Arah Kebijakan Pendekatan dalam memecahkan masalah yang penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran strategis.

Awareness (ADKAR) Kesadaran tentang kebutuhan untuk berubah dan manfaat dari adanya perubahan.

Benefit Manfaat yang diperoleh dan dirasakan dari pelaksanaan sasaran strategis.

Best practice (Praktik Terbaik) Praktik-praktik yang sudah berlangsung di suatu satker dan telah dibuktikan dapat memberikan manfaat bagi satker dan para pelaksananya, serta berpotensi bermanfaat bagi satker lainnya.

Benefit Realization Model/BRM Model realisasi manfaat yang menggambarkan proses pengorganisasian dan pengelolaan kegiatan rutin dan inisiatif dalam memperoleh kapabilitas sehingga potensi manfaat dari suatu perubahan akan dapat diraih.

Budaya Organisasi Sistem nilai bersama dalam suatu organisasi yang menjadi acuan bagaimana para pegawai melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan atau cita-cita organisasi. Hal ini biasanya dinyatakan sebagai visi, misi, dan nilai-nilai dasar organisasi.

Business Case Dokumen perencanaan yang menggambarkan langkah (roadmap) yang akan dilakukan dalam pengelolaan inisiatif strategis serta pengelolaan tema dan fokus pemeriksaan.

Cascading Proses penurunan sasaran-sasaran strategis beserta IKU-nya ke level yang lebih rendah dalam rangka penyelarasan (alignment) kegiatan-kegiatan strategis satker eselon I dan eselon II yang berkontribusi langsung terhadap pencapaian tujuan.

Desire (ADKAR) Keinginan atau kemauan untuk berpartisipasi dan mendukung proses pengubahan.

Enabler Sesuatu yang dapat dikembangkan/ dibangun/ diperoleh yang bersifat mendorong, dan umumnya melekat pada lingkup eksternal di mana manfaat akan direalisasikan.

Entitas Pemeriksaan Satker pemerintah yang diperiksa oleh BPK.

Fokus Pemeriksaan Program pembangunan yang akan disimpulkan pada akhir periode renstra sehingga menjadi prioritas pemeriksaan.

Hubungan dengan Pemangku Kepentingan

Hubungan yang berkualitas dengan para pemangku kepentingan, dengan harapan akan tercipta relasi yang langgeng.

Page 65: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

52

Istilah Definisi

Indikator Kinerja Utama (IKU) Ukuran-ukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja terhadap sasaran strategis yang telah ditetapkan.

Inisiatif Strategis (IS)

Kegiatan proyek yang saling terkait dengan beberapa Satker, dan memengaruhi secara langsung capaian manfaat yang diukur melalui IKU BPK wide.

Insight Berkontribusi ke dalam (internal) dhi. terkait dengan kebijakan dan masalah publik, best practices, dan hubungan lintas sektor dalam pemerintahan.

Internal Process (IP) Perspektif balanced score card yang memuat strategi untuk menyempurnakan fungsi-fungsi strategis organisasi dalam mewujudkan outcome/manfaat.

Kapabilitas (Capability) Hasil yang diharapkan terwujud dari pemanfaatan seluruh keluaran kegiatan untuk mewujudkan suatu manfaat.

Kegiatan Kegiatan atau proyek adalah suatu usaha yang bersifat sementara untuk menghasilkan suatu produk, layanan, atau hasil yang unik. Sifat sementara dari kegiatan menunjukkan adanya awal dan akhir pekerjaan. Umumnya kegiatan/proyek adalah untuk menghasilkan suatu produk yang bersifat jangka panjang.

Knowledge (ADKAR) Pengetahuan akan informasi tentang bagaimana berubah atau bagaimana cara melakukan pengubahan.

Learning and Growth (LG) Perspektif balanced score card yang memuat strategi pengembangan sumber daya dan kesiapan modal yang miliki organisasi dalam rangka penyempurnaan fungsi-fungsi strategis untuk mewujudkan outcome/manfaat.

Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management)

Upaya terstruktur dan sistematis dalam mengembangkan dan menggunakan pengetahuan yang dimiliki untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi peningkatan kinerja organisasi (Peraturan Menteri PANRB Nomor 14 Tahun 2011).

Manfaat-langsung (direct benefit)

Manfaat-langsung yang merupakan manfaat yang mendorong/berkontribusi secara langsung atas perwujudan dari manfaat antara (intermediate benefit).

Manfaat-antara (intermediate benefit)

Manfaat-antara yang merupakan manfaat yang didukung dan mendukung/ berkontribusi dalam perwujudan manfaat lainnya untuk mencapai end benefit.

Manfaat-bersama (joint benefit) Manfaat-bersama yang memberikan kontribusi perwujudan manfaat antara (intermediate benefits) di kedua tujuan strategis, yaitu tujuan strategis 1 dan tujuan strategis 2.

Manfaat-akhir (end benefit) Manfaat-akhir yang merupakan manfaat yang terwujud dari adanya keberhasilan perwujudan manfaat antara (intermediate benefit) dan manfaat langsung (direct benefit). Manfaat ini telah mendekati pencapaian dari tujuan strategis.

Misi Misi adalah gambaran dari tujuan dan usaha organisasi yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan pencapaian visi.

Page 66: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

53

Istilah Definisi

Modal organisasi (organizational capital)

Kemampuan organisasi untuk memobilisasi dan menjaga proses pengubahan yang diperlukan untuk mengeksekusi strategi.

Outcome Dampak/hasil yang diperoleh dan diinginkan, sebagai hasil dari aktivitas atas kapabilitas yang terbentuk dalam mendukung perwujudan manfaat

Output Keluaran (tangible atau intangible) yang dihasilkan dari kegiatan yang telah dilakukan, baik itu kegiatan rutin ataupun inisiatif.

Oversight Berkontribusi keluar dhi. memastikan entitas pemerintah, dalam upaya mendorong pemberantasan korupsi, meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan ekonomi negara

Pengelolaan keuangan negara Keseluruhan kegiatan pejabat pengelolaan keuangan negara sesuai dengan kedudukan dan kewenangannya, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggung jawaban.

Pengelolaan proyek

(project management/ installation)

Tindakan atau kegiatan yang dilakukan untuk memastikan bahwa keluaran terjadi dan dapat digunakan atau dimanfaatkan oleh pengguna keluaran.

Pengubahan (adoption) Tahapan penyiapan orang-orang (pegawai) dengan tujuan agar mereka bisa beraktivitas dengan memanfaatkan keluaran yang dihasilkan oleh proyek (installation).

Peta Perwujudan Manfaat Penjabaran dari Peta Strategi yang menggambarkan hubungan sebab-akibat dari pelaksanaan strategi dalam rangka pencapaian TS.

Peta Strategi Media yang digunakan untuk mengomunikasikan strategi-strategi yang dipilih organisasi untuk mewujudkan tujuan dan visi organisasi dalam lima tahun kepada seluruh unit dan satker.

Reformasi Birokrasi (RB) Salah satu upaya pemerintah untuk mencapai tata kelola yang baik dan melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur.

Reinforcement (ADKAR) Tindakan atau kegiatan untuk memastikan dan melanjutkan pengubahan agar tetap berjalan dalam mencapai manfaat yang diinginkan.

(Kegiatan) Rutin Kegiatan berdasarkan tusi satker sebagaimana telah diatur dalam Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) sehingga menghasilkan keluaran yang mampu meningkatkan kapabilitas seluruh pegawai BPK.

Rutin Strategis Kegiatan rutin yang memiliki dampak besar dalam menghasilkan kapabilitas untuk mendukung perwujudan manfaat di BPK. Oleh karena itu perlu untuk lebih dioptimalkan, terutama dalam kegiatan pengubahan.

Page 67: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

54

Istilah Definisi

Sasaran Strategis (SS) Hasil yang tepat dan dapat diukur yang mendukung pencapaian tujuan strategis. Pernyataan sasaran strategis menggambarkan bagaimana suatu tujuan strategis dapat dicapai.

Sistem Pemerolehan Keyakinan Mutu (SPKM)

Sistem yang ditetapkan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa suatu badan pemeriksa telah mengatur SPM secara memadai dan menyelenggarakannya secara efektif.

Sistem Pengendalian Mutu (SPM)

Sistem yang dirancang untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa BPK dan pelaksanaannya mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan, standar pemeriksaan, serta laporan yang dihasilkan sesuai dengan kondisi yang ditemukan.

Strategi Langkah-langkah pelaksanaan arah kebijakan untuk mewujudkan pencapaian sasaran strategis.

Tujuan pemeriksaan strategis tentatif (tentative strategic audit objective)

Tujuan pemeriksaan yang ditetapkan berdasarkan elemen-elemen dasar dari suatu fokus pemeriksaan yang kemudian akan diuraikan lebih lanjut menjadi TAO pada tingkat penugasan pemeriksaan (audit engagement).

Talent pool Sekumpulan pegawai yang memiliki keahlian pada area-area spesifik yang diperlukan untuk melaksanakan strategi BPK.

Target Hasil dan satuan hasil yang direncanakan akan dicapai dari setiap indikator kinerja.

Tata kelola yang baik Seperangkat proses bisnis dan mekanisme kerja yang diberlakukan dalam organisasi.

Tema pemeriksaan Sub dimensi pembangunan pada RPJMN di mana program-program pembangunan pemerintah yang menjadi fokus pemeriksaan dinilai keberhasilannya.

Tujuan Strategis (TS) Tujuan strategis merupakan kumpulan mini-purposes yang digunakan untuk mencapai tujuan utama (ultimate purpose) organisasi yang dinyatakan dalam pernyataan misi dan mengarahkan terwujudnya visi organisasi.

Visi Visi adalah gambaran masa depan yang ingin diciptakan oleh organisasi dan merupakan jawaban atas pertanyaan “seperti apa kesuksesan itu menurut organisasi?”. Pernyataan visi menggambarkan keadaan masa depan dari suatu organisasi yang berisikan cita dan citra yang akan diwujudkan organisasi.

Page 68: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

55

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. HASIL EVALUASI IS ATAS PELAKSANAAN RENSTRA 2011-2015

LAMPIRAN 2. PETA PERWUJUDAN MANFAAT

LAMPIRAN 3. DAFTAR KEGIATAN PENDUKUNG MANFAAT

LAMPIRAN 4. MATRIKS TEMA DAN FOKUS PEMERIKSAAN 2016-2020

Page 69: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

56

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally left blank

Page 70: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

Lampiran 1

Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

1 1.1 Peningkatan pengelolaan

pemantauan Tindak Lanjut

Hasil Pemeriksaan

p 5 5 100% 100% - - Tahun 2015, telah dilakukan survei ADKAR (dengan skala 1-4) untuk

pemanfaatan aplikasi SiPTL yang digabung dalam survei pemanfaatan

SMP/SiAP (IS 2.3). Hasil survei dapat dilihat dalam penjelasan IS 2.3.

Kegiatan pengubahan yang telah dilakukan yaitu kegiatan sosialisasi

juklak TLHP dan mekanisme penilaian validitas rekomendasi

pemeriksaan, coaching (mendukung sponsorship ) oleh pejabat Eselon I

dan II pada pejabat struktural dan fungsional dibawahnya terkait

peningkatan pemahaman mekanisme persetujuan, dan coaching oleh

Direktorat EPP saat penginputan dan pemutakhiran data TLRHP dalam

aplikasi SMP, serta training mekanisme pemantauan TLHP. Berdasarkan

evaluasi atas kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan, masih dijumpai

permasalahan yaitu Pemeriksa belum mengikuti panduan TLHP yang ada,

sehingga kegiatan pengubahan perlu untuk ditingkatkan dalam kegiatan

rutin-strategis pada Renstra 2016-2020.

Rutin-strategis pada Manfaat 1.7

"Kualitas tata kelola pemantauan

TLHP meningkat"

2 1.2 Peningkatan mutu

hubungan kelembagaan

BPK dengan pemangku

kepentingan

- Memetakan arah kegiatan pemeriksaan yang akan

dilakukan, tema-tema pemeriksaan yang penting untuk

didalami, dan permintaan pemeriksaan yang mungkin

akan terjadi

- Melakukan analisis institusional untuk mengetahui peta

kekuatan dan posisi BPK di mata pemangku kepentingan

dan organisasi yang lain secara menyeluruh

- Mengembangkan saluran komunikasi yang baru seperti

Pusat Pengelola Informasi dan Dokumentasi BPK (PPID

BPK); memperluas MoU dengan para pemangku

kepentingan; dan meningkatan kegiatan public

awareness melalui media visit, talk show , kegiatan BPK

Goes to Campus , penyusunan Laporan Tahunan BPK, dan

pengembangan laman (website ) BPK

- Mengembangkan format hasil pemeriksaan, baik LHP

maupun IHPS, yang lebih sederhana dan mudah

dimengerti para pemangku kepentingan

69 54 100% 83.25% 4,413,056,973 2,779,139,539 Kegiatan pengubahan yang telah dilakukan yaitu kegiatan sosialisasi POS

dan kegiatan training mekanisme pengelolaan PIK. Dari hasil evaluasi,

diketahui bahwa dari sisi pengelolaan pengubahan masih belum optimal.

Hal ini disebabkan keluaran (dari sisi proyek) yang dihasilkan belum

merupakan keluaran utama dari IS ini, sehingga peningkatan kapasitas

melalui kegiatan pengubahan belum optimal. Diharapkan kegiatan

tersebut dapat ditingkatkan melalui kegiatan rutin-strategis pada

Renstra 2016-2020.

Rutin-Strategis pada Manfaat 1.3

"Peningkatan kualitas

komunikasi dan kerjasama

dengan pemangku kepentingan

meningkat"

3 2.1 Peningkatan mutu

perencanaan pemeriksaan

Mengembangkan mekanisme perencanaan pemeriksaan

yang akan ditetapkan secara formal sehingga dapat

memiliki kekuatan mengikat kepada semua pihak terkait.

3 3 100% 100% 1,431,185,000 1,012,253,131 Kegiatan pengubahan yang telah dilakukan belum teridentifikasi karena

belum mendapat data pelaporan dari satker pengelola IS. Hal ini

mencerminkan bahwa pengelolaan pengubahan belum optimal. Salah

satu penyebabnya adalah keluaran utama dari IS, dhi. kebijakan

pemeriksaan 2011-2015, belum digunakan Pemeriksa dalam melakukan

perencanaan operasional. Hal tersebut menyebabkan masih

diperlukannya kegiatan pengubahan untuk mengawal pemanfaatan

kebijakan pemeriksaan sebagai bentuk perencanaan strategis

pemeriksaan, diharapkan kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui

kegiatan rutin stategis pada Renstra 2016-2020.

Rutin-Strategis pada manfaat 1.6

"Kualitas perencanaan

pemeriksaanmeningkat, relevan,

dan andal"

Penyelesaian Kegiatan Realisasi Anggaran

Matriks Evaluasi Inisiatif Strategis Renstra 2011-2015 per Triwulan IV/2015

No IS Deskripsi IS Tujuan IS

Evaluasi Kegiatan Proyek IS

Evaluasi Adopsi ISJumlah Keluaran Keterangan

57

Page 71: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

Penyelesaian Kegiatan Realisasi Anggaran

Matriks Evaluasi Inisiatif Strategis Renstra 2011-2015 per Triwulan IV/2015

No IS Deskripsi IS Tujuan IS

Evaluasi Kegiatan Proyek IS

Evaluasi Adopsi ISJumlah Keluaran Keterangan

4 2.2 Penerapan e-Audit - Meningkatkan efisiensi kegiatan pemeriksaan

dari sisi waktu, SDM, maupun anggaran/keuangan.

- Meningkatkan efektivitas pelaksanaan kegiatan

pemeriksaan dengan data dan informasi yang lebih

relevan, akurat, lengkap, dan valid

- Membentuk pusat data pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan negara baik berupa data keuangan

maupun data nonkeuangan

- Penerapan konsep link and match data entitas

pemeriksaan

4566 4474 100% 93% 72,351,040,000 64,435,377,642 Tahun 2012, 2013, dan 2015, telah dilakukan survei ADKAR pada wilayah

barat, timur, dan pusat terkait penerapan e-Audit, hasil rata-rata

organisasi secara berurutan di setiap tahun survei adalah (2012) tingkat

Ability pada penerapan e-Audit masih rendah, (2013) pengisian data

kedalam data center masih rendah terutama pada tingkat Awareness,

Desire dan Knowledge, dan (2015) pemanfaatan portal e-Audit masih

belum optimal. Permasalahan mendasar: keterbatasan akses terhadap

data/informasi yang tersedia di portal dan komunikasi dari Biro TI

sebesar 42% meski observasi atas Dukungan TI menunjukkan hasil rata-

rata di atas 50 % atas sarpras TI yang telah mendukung pemanfaatan

portal e-Audit.

Kegiatan pengubahan yang telah dilakukan yaitu kegiatan sosialisasi

portal e-Audit, kegiatan sponsorship oleh pimpinan dalam bentuk MoU,

dan kegiatan training peningkatan kapasitas pelaksanaan e-Audit.

Berdasarkan evaluasi, ditemukan terdapat kendala dalam pelaksanaan

kegiatan pengubahan seperti ketidaksesuaian target group sosialisasi,

tidak adanya knowledge sharing dari peserta sosialisasi dilingkungan

kerja, dan tim implementasi e-Audit satker tidak diberikan waktu dan

tenaga sesuai kebutuhan. Oleh karena itu, masih diperlukan kegiatan

pengubahan terkait peningkatan penggunaan e-Audit. Diharapkan

kegiatan ini dapat ditingkatkan pada Kegiatan Rutin-Strategis pada

Renstra 2016-2020.

Rutin-Strategis pada Manfaat 2.2

"Kualitas penugasan

pemeriksaan meningkat"

Kegiatan Rutin-Strategis:

- Peningkatan pemanfaatan

Portal e-Audit terkait proses

pemeriksaan

5 2.3 Optimalisasi pemanfaatan

Sistem Manajemen

Pemeriksaan (SMP)

- Mendorong peningkatan pemanfaatan modul-modul

pemeriksaan dalam SMP sehingga proses manajemen

pemeriksaan dapat terdokumentasi dengan baik

- Pemanfaatan modul perencanaan untuk merevisi RKP

oleh seluruh auditorat dan perwakilan

- Penggunakan modul pelaksanaan pemeriksaan untuk

perekaman/penerbitan surat tugas dan program

pemeriksaan secara elektronis serta mengunggah

temuan pemeriksaan dan LHP oleh seluruh auditorat dan

perwakilan.

- Optimalisasi pemanfaatan modul pemantauan tindak

lanjut, khususnya untuk pemantauan status penyelesaian

tindak lanjut atas rekomendasi hasil pemeriksaan,

integrasi data sistem informasi kerugian negara/daerah

(SIKAD), dan pemanfaatan matriks IHPS oleh Direktorat

EPP - Pengembangan dan pemanfaatan modul evaluasi

dan pemantauan.

13 12 100% 98.5% 14,327,444,700 9,235,352,788 Tahun 2012, dilakukan survei ADKAR pada wilayah barat, timur, dan

pusat untuk melihat tingkat ADKAR dalam optimalisasi pemanfaatan

SMP, hasil rata-rata organisasi yang diperoleh bahwa tingkat Awareness

cukup tinggi.

Tahun 2015, dilakukan survei ADKAR kembali terkait pemanfaatan

aplikasi SMP dan SiAP-LK. Hasil rata-rata organisasi, dengan sebaran

yang cukup merata pada wilayah barat, timur, dan pusat, diperoleh

bahwa tingkat Desire rendah.

Permasalahan mendasar adalah keterbatasan akses informasi dan

komunikasi informasi tentang SMP/SiAP.

Kegiatan pengubahan yang telah dilakukan yaitu sosialisasi (komunikasi)

fitur SMP dan coaching berupa helpdesk penggunaan aplikasi SMP. Dari

hasil evaluasi, diperoleh kesimpulan bahwa penyelesaian kegiatan

pengubahan secara keseluruhan baik, namun tidak menutup

kemungkinan kegiatan pengubahan dapat dilakukan kembali apabila

diperlukan.

Proyek RIR 2011-2015 ditutup

6 2.4 Pemanfaatan Kantor

Akuntan Publik (KAP)

untuk memeriksa untuk

dan atas nama BPK

- Memberikan fokus pada perluasan cakupan

pemeriksaan sesuai dengan amanat konstitusi. Perluasan

cakupan sebagaimana dimaksud adalah melakukan

pemeriksaan laporan keuangan untuk seluruh entitas.

- Memastikan mutu pekerjaan KAP dan tindak lanjut atas

hasil pemeriksaan KAP tetap terjaga dengan baik.

13 11 90% 94.2% 587,141,000 462,183,500 Berdasarkan hasil Lanjutan Implementasi Renstra (LIR) 2011-2015,

kegiatan pengubahan yang telah dilakukan yaitu komunikasi dan

sponsorship (building coalition ) dalam bentuk roadshow ke Anggota

dan sidang badan, sponsorship dalam Raker, dan training tahunan di

pusdiklat. Dari hasil evaluasi, diperoleh kesimpulan bahwa penyelesaian

kegiatan pengubahan secara keseluruhan baik, namun tidak menutup

kemungkinan kegiatan pengubahan dapat dilakukan kembali apabila

diperlukan.

Proyek RIR 2011-2015 ditutup

58

Page 72: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

Penyelesaian Kegiatan Realisasi Anggaran

Matriks Evaluasi Inisiatif Strategis Renstra 2011-2015 per Triwulan IV/2015

No IS Deskripsi IS Tujuan IS

Evaluasi Kegiatan Proyek IS

Evaluasi Adopsi ISJumlah Keluaran Keterangan

7 2.5 Peningkatan efektivitas

penerapan Risk Based

Audit (RBA) dalam

Pemeriksaan Laporan

Keuangan

- Penyeragaman persepsi dan pemahaman Pemeriksa

terhadap konsep RBA dalam pemeriksaan LKPD

- Penyusunan profil dan peta risiko seluruh entitas

pemeriksaan di setiap BPK perwakilan

14 13 100% 99.7% 2,085,972,000 338,338,600 Tahun 2014, dilakukan survei ADKAR (skala 1-4) terkait penerapan RBA

dengan hasil rata-rata organisasi yang diperoleh adalah tingkat rata-rata

semua dimensi ADKAR masih berada di kategori rendah. Berdasarkan

hasil wawancara pasif diperoleh data bahwa tiga kendala utama yang

dirasakan dalam penerapan RBA adalah (1) Komitmen penerapan RBA,

(2) Kecukupan waktu, dan (3) Penguasaan RBA.

Kegiatan pengubahan yang telah dilaksanakan berupa sosialisasi juklak,

pelatihan rutin pusdiklat, coaching via helpdesk TPP LKPP/D, dan

sponsorship pada diklat peran (PT dan KTY/KTS). Dari hasil evaluasi,

diperoleh kesimpulan bahwa penyelesaian kegiatan pengubahan secara

keseluruhan baik, namun tidak menutup kemungkinan kegiatan

pengubahan dapat dilakukan kembali apabila diperlukan.

Proyek RIR 2011-2015 ditutup

8 2.6 Peningkatan kapasitas

Pemeriksaan Kinerja

Menyempurnakan juklak terkait pemeriksaan kinerja dan

melengkapinya dengan juknis-juknis yang relevan dan

diperlukan untuk dapat memberikan pedoman dan

panduan yang cukup bagi para Pemeriksa dalam

melaksanakan pemeriksaan kinerja

13 12 100% 90.4% 3,709,486,000 2,025,767,510 Kegiatan pengubahan yang telah dilakukan yaitu komunikasi dalam

bentuk sosialisasi tentang juklak dan juknis, serta training terkait

mekanisme pemeriksaan kinerja. Dari hasil evaluasi diperoleh

kesimpulan bahwa pengelolaan kegiatan pengubahan kurang optimal

terutama terkait keluaran utama (kegiatan proyek) masih belum selesai

sampai dengan TW IV tahun 2015. Oleh karena itu, masih diperlukan

kegiatan pengubahan untuk mengawal dan mengoptimalkan

pemanfaatan keluaran yang dihasilkan. Diharapkan kegiatan tersebut

dapat ditingkatkan melalui kegiatan rutin-strategis pada Renstra 2016-

2020.

Rutin-Strategis pada Manfaat 1.5

"Hasil pemeriksaan yang

dihasilkan mampu memenuhi

harapan dan kebutuhan

Pemangku Kepentingan"

Kegiatan Rutin-Strategis:

1. Pengembangan kapasitas

pemeriksaan kinerja

2. Penyusunan kajian penelitian

pemeriksaan kinerja

3. Peningkatan jumlah

pemeriksaan kinerja

9 2.7 Peningkatan kapasitas

Pemeriksaan Investigatif

- Peningkatan kualitas dan kemampuan Pemeriksa

investigatif

- Penyempurnaan juklak dan juknis terkait pemeriksaan

investigatif

- Penataan kelembagaan pelaksana pemeriksaan

investigatif, pengembangan pemeriksaan yang

berorientasi pada fraud assesment dalam rangka menilai

kualitas fraud control system yang dilaksanakan oleh

pemerintah dan entitas yang diperiksa

16 14 100% 93.4% 4,608,950,000 2,269,224,291 Proyek RIR 2011-2015 ditutup

10 2.8 Peningkatan kapasitas

Pemeriksaan dengan

Perspektif Lingkungan

Meningkatkan kualitas dan memperluas cakupan

pemeriksaan berperspektif lingkungan melalui

pengembangan aspek kelembagaan, aspek tata kelola,

dan aspek sumber daya

7 7 100% 100% 2,438,899,000 720,541,450 Proyek RIR 2011-2015 ditutup

11 2.9 Peningkatan kapasitas

PDTT

- Memberikan keseragaman pemahaman mengenai PDTT

dan kejelasan posisi PDTT

- Menyediakan suatu perencanaan PDTT yang

komprehensif untuk lima tahun ke depan

9 9 100% 94.83% 2,187,355,000 1,723,520,542 Kegiatan pengubahan yang telah dilakukan yaitu komunikasi dengan

mengunggah pada portal litbang dan siska, diklat berupa penyiapan

bahan training untuk pusdiklat, sponsorship berupa building coalition

tentang PDTT pada pimpinan, dan coaching pada Pemeriksa terkait

PDTT. Dari hasil evaluasi, diperoleh kesimpulan bahwa penyelesaian

kegiatan pengubahan secara keseluruhan baik, namun tidak menutup

kemungkinan kegiatan pengubahan dapat dilakukan kembali apabila

diperlukan.

Proyek RIR 2011-2015 ditutup

Tahun 2012, dilakukan survei ADKAR terkait peningkatan kapasitas audit

investigatif dan lingkungan pada BPK perwakilan dan AKN diwilayah

barat, timur, dan pusat. Hasil rata-rata organisasi yang diperoleh adalah

tingkat Awareness , Desire , Knowledge , dan Ability cukup tinggi,

sedangkan Reinforcement masih perlu ditingkatkan.

Kegiatan pengubahan yang telah dilakukan untuk IS 2.8 yaitu berupa

training terkait pemeriksaan berperspektif lingkungan. Sedangkan

kegiatan pengubahan yang telah dilakukan untuk IS 2.7 yaitu sosialisasi

terkait peraturan pemeriksaan investigatif dan training investigasi dan

perhitungan kerugian negara/daerah. Dari hasil evaluasi, diperoleh

kesimpulan bahwa penyelesaian kegiatan pengubahan secara

keseluruhan baik, namun tidak menutup kemungkinan kegiatan

pengubahan dapat dilakukan kembali apabila diperlukan.

59

Page 73: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

Penyelesaian Kegiatan Realisasi Anggaran

Matriks Evaluasi Inisiatif Strategis Renstra 2011-2015 per Triwulan IV/2015

No IS Deskripsi IS Tujuan IS

Evaluasi Kegiatan Proyek IS

Evaluasi Adopsi ISJumlah Keluaran Keterangan

12 2.10 Peningkatan mutu

pelaporan hasil

pemeriksaan

- Menjalankan upaya terkait peningkatan kualitas hasil

pemeriksaan, termasuk di dalamnya peningkatan atas

kualitas rekomendasi yang disampaikan

- Melakukan pengukuran untuk mengetahui tingkat

kemanfaatan laporan pemeriksaan BPK dalam memenuhi

harapan para pemangku kepentingan

- Menentukan tata cara yang tepat dalam meralat LHP

yang sudah disampaikan kepada entitas yang diperiksa

13 10 100% 93.4% 3,773,878,000 1,454,630,300 Tahun 2012, dilakukan survei ADKAR (dengan skala 1-5) pada perwakilan

dan AKN diwilayah barat, timur, dan pusat dengan hasil rata-rata

organisasi yang diperoleh adalah tingkat Awareness, Desire, Knowledge,

dan Ability cukup tinggi, sedangkan Reinforcement masih perlu

ditingkatkan.

Kegiatan pengubahan yang telah dilakukan yaitu komunikasi dalam

bentuk sosialisasi dan nota dinas format LHP, serta kegiatan

pendampingan (coaching) dalam penyusunan matrik IHPS dan LHP

berkualitas, dan juga pelatihan di pusdiklat. Berdasarkan evaluasi,

diperoleh hasil bahwa kegiatan pengubahan masih diperlukan.

Diharapkan kegiatan tersebut dapat ditingkatkan melalui kegiatan rutin-

strategis pada Renstra 2016-2020.

Rutin-Strategis pada Manfaat 2.2

"Kualitas penugasan

pemeriksaan meningkat"

Kegiatan Rutin-Strategis:

1. Pelaksanaan pemerolehan

keyakinan mutu pemeriksaan

2. Pelaksanaan Quality

Assurance (QA) oleh PSP, Itama,

Direktorat EPP, dan Peer Review

3. Pelaksanaan pemerolehan

keyakinan mutu pemeriksaan

melalui pemeriksaan

pemerolehan keyakinan mutu

4. Pemberian layanan konsultasi

dalam aspek pengendalian mutu

pemeriksaan

5. Pemantauan Tindak Lanjut

Hasil Reviu Pemerolehan

keyakinan mutu

13 2.11 Peningkatan kualitas

pemberian keterangan

ahli

Penyempurnaan kelembagaan, tata laksana, dan

peningkatan SDM yang akan membantu pelaksanaan

kewenangan pemberian keterangan ahli.

Penyempurnaan tata laksana pemberian keterangan ahli

mencakup perluasan lingkup pemberian keterangan ahli

(tidak hanya terkait dengan kerugian negara/daerah),

penyertaan nama ahli kepada pemohon, pendelegasian

wewenang Badan kepada BPK perwakilan dalam

penunjukkan ahli, dan kriteria.

pegawai yang dapat ditetapkan untuk menjadi ahli.

1 1 100% 100% 270,453,000 270,453,000 Kegiatan pengubahan yang telah dilakukan yaitu komunikasi berupa

sosialisasi POS dan penyelenggaraan moortcourt, sponsorship Kaditama

dalam workshop, dan training terkait pemberian keterangan ahli di

Pusdiklat. Berdasarkan evaluasi, diperoleh hasil bahwa kegiatan

pengubahan masih diperlukan. Diharapkan kegiatan tersebut dapat

ditingkatkan melalui kegiatan rutin-strategis pada Renstra 2016-2020.

14 2.12 Peningkatan kualitas

pemberian bantuan

hukum

- Mengintensifkan pemberian bantuan hukum kepada

semua pihak yang berhak melalui: peningkatan

pemahaman atas aspek hukum dalam

pemeriksaan, peningkatan pelayanan bantuan hukum,

dan peningkatan sinergi dengan pihak-pihak yang terkait

- Memberikan rasa aman dan kepastian hukum kepada

Anggota BPK atau mantan Anggota BPK, Pelaksana BPK,

dan pegawai BPK lainnya baik yang masih aktif maupun

yang purna tugas, atau pihak lain yang bekerja untuk dan

atas nama BPK sehubungan dengan adanya hak dan

kewajiban dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya

5 4 100% 98.67% 1,022,963,000 907,920,748 Kegiatan pengubahan yang telah dilakukan yaitu sosialisasi terkait

peraturan pemberian bantuan hukum, coaching pada para eselon dalam

bentuk penyuluhan hukum, dan training mekanisme bantuan hukum.

Berdasarkan evaluasi, diperoleh hasil bahwa kegiatan pengubahan masih

diperlukan. Diharapkan kegiatan tersebut dapat ditingkatkan melalui

kegiatan rutin-strategis pada Renstra 2016-2020.

15 2.13 Peningkatan kualitas

manajemen Kertas Kerja

Pemeriksaan (KKP)

Peningkatan manajemen KKP:

- Pengelolaan KKP

- Merancang dan mengembangkan pengelolaan KKP

(pascapemeriksaan) secara elektronik

3 2 100% 76% 783,756,000 682,986,000 Tahun 2014, dilakukan survei ADKAR (dengan skala 1-4) terkait

manajemen KKP dengan hasil rata-rata yang diperoleh organisasi adalah

tingkat Desire, Knowledge, dan Ability masih rendah (2.71). Dalam hal

ini, masih perlu kegiatan pengubahan yang bersifat intensif untuk

memastikan kenaikan dimasing-masing dimensi ADKARnya.

Kegiatan pengubahan yang telah dilakukan yaitu kegiatan sosialisasi

(komunikasi) POS pengelolaan KKP. Berdasarkan hasil evaluasi, diperoleh

kesimpulan bahwa kegiatan pengubahan yang dilakukan masih belum

optimal terutama untuk mengawal pemanfaatan keluaran atas IS ini.

Diharapkan kegiatan pengubahan tersebut dapat ditingkatkan melalui

kegiatan rutin-strategis pada Renstra 2016-2020.

Rutin-Strategis pada Manfaat 2.2

"Kualitas penugasan

pemeriksaan meningkat"

Kegiatan Rutin-Strategis:

- Pemberian reward atas

penilaian LHP berkualitas

(mencakup penilaian KKP-nya)

dengan reinforcement terkait

peningkatan penyusunan KKP

kepada tim pemeriksa

Rutin-Strategis pada Manfaat 1.4

"Pemenuhan wewenang BPK

meningkat"

Kegiatan Rutin-Strategis:

- Peningkatan kualitas

pendampingan pemberian

keterangan ahli

60

Page 74: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

Penyelesaian Kegiatan Realisasi Anggaran

Matriks Evaluasi Inisiatif Strategis Renstra 2011-2015 per Triwulan IV/2015

No IS Deskripsi IS Tujuan IS

Evaluasi Kegiatan Proyek IS

Evaluasi Adopsi ISJumlah Keluaran Keterangan

16 2.14 Peningkatan

pemberdayaan Aparat

Pengawasan Intern

Pemerintah (APIP) dalam

pelaksanaan wewenang

dan tanggung jawab BPK

Pengembangan hubungan kerja yang konstruktif terkait

dengan pelaksanaan pemeriksaan intern yang menjadi

tugas utama APIP

5 5 100% 100% 20,124,854,000 18,621,483,988 Kegiatan pengubahan yang telah dilakukan yaitu komunikasi dalam

bentuk workshop terkait pemberdayaan APIP, sponsorship pada FGD

pemeriksaan kinerja APIP, dan training. Dari hasil evaluasi, diperoleh

kesimpulan bahwa penyelesaian kegiatan pengubahan secara

keseluruhan baik, namun tidak menutup kemungkinan kegiatan

pengubahan dapat dilakukan kembali apabila diperlukan.

Proyek RIR 2011-2015 ditutup

17 3.1 Optimalisasi pemberian

Pendapat BPK

Penetapan perangkat peraturan/pedoman/acuan dalam

pelaksanaan pemberian pendapat, termasuk di dalamnya

mekanisme hubungan kerja auditorat dan perwakilan

dengan Direktorat EPP dalam mengajukan usulan

pemberian pendapat

2 1 100% 92.5% 386,465,000 153,875,000 Kegiatan pengubahan yang telah dilakukan yaitu komunikasi pada Badan,

komunikasi pembahasan keseragaman penyusunan konsep bahan

pendapat dengan satker terkait, dan coaching dalam hal penyusunan

bagan alur untuk konsep pendapat. Berdasarkan evaluasi, diperoleh hasil

bahwa masih diperlukan adanya kegiatan pengubahan untuk mengawal

pencapaian tujuan IS. Diharapkan kegiatan tersebut dapat ditingkatkan

melalui kegiatan rutin-strategis pada Renstra 2016-2020.

Rutin-strategis pada Manfaat 1.4

"Pemenuhan wewenang BPK

meningkat"

Kegiatan Rutin-Strategis:

1. Revisi Pedoman Penyusunan

Pendapat

2. Pengembangan kapasitas

penyusunan konsep usulan

bahan pendapat (UBP) melalui

training terkait analisis hasil

pemeriksaan untuk

dikembangkan menjadi bahan

pendapat

18 4.1 Percepatan penyelesaian

Tuntutan Perbendaharaan

Memastikan proses penyelesaian tuntutan

perbendaharaan secara cepat dan efektif sesuai dengan

peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang

berlaku

8 6 100% 99.42% 430,835,000 243,855,000 Kegiatan pengubahan yang telah dilakukan yaitu komunikasi sponsorship

untuk meningkatkan komitmen anggota Majelis TP, sosialisasi terkait

peranan BPK, tugas fungsi panitera BPK, coaching terkait penyelesaian

kasus kerugian negara, dan training terkait SAP. Dari hasil evaluasi,

diperoleh kesimpulan bahwa penyelesaian kegiatan pengubahan secara

keseluruhan baik, namun tidak menutup kemungkinan kegiatan

pengubahan dapat dilakukan kembali apabila diperlukan.

Proyek RIR 2011-2015 ditutup

19 4.2 Peningkatan pemantauan

penyelesaian ganti

kerugian negara/daerah

- Meningkatkan aspek peraturan yang terkait dengan

penetapan dan penyelesaian ganti kerugian

negara/daerah dan mekanisme serta perangkat lunak

pemantauannya

- Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM dalam rangka

pelaksanaan kegiatan pemantauan penyelesaian ganti

kerugian negara/daerah;

- Mewujudkan database pemantauan penyelesaian ganti

kerugian negara/daerah yang akurat dengan

memperhatikan prinsip benar jumlahnya, lengkap

uraiannya, dan jelas sumbernya melalui optimalisasi

sistem informasi tentang kerugian negara/daerah

16 16 100% 100% 6,614,065,000 4,874,774,985 Kegiatan pengubahan yang telah dilakukan yaitu kegiatan sosialisasi atas

juknis pemantauan, kegiatan sponsorship dalam mendorong

penggunaan juknis, dan kegiatan training terkait kerugian negara. Dari

hasil evaluasi, diperoleh kesimpulan bahwa penyelesaian kegiatan

pengubahan secara keseluruhan baik, namun tidak menutup

kemungkinan kegiatan pengubahan dapat dilakukan kembali apabila

diperlukan.

Proyek RIR 2011-2015 ditutup

20 5.1 Peningkatan efektivitas

pelaksanaan reviu atas

pilar-pilar SPKM

- Pelaksanaan reviu atas pilar SPKM telah berjalan

dengan efektif dan rekomendasi peer review telah

ditindaklanjuti

- Memastikan tersedianya pedoman dan POS reviu pilar

SPKM dan tindak lanjut yang dapat dilaksanakan dan

bersifat komprehensif

- Memberikan gambaran atas mutu kelembagaan BPK

dan hasil pemeriksaannya serta upaya-upaya perbaikan

yang perlu dilakukan dalam lima tahun ke depan

- Menjadi dasar dan referensi bagi pelaksanaan reviu

kinerja BPK oleh BPK negara lain;

- Memastikan ketersediaan SDM Itama yang memiliki

kompetensi yang memadai

8 7 100% 89% 4,853,515,000 3,103,161,570 Tidak ada kegiatan pengubahan Proyek RIR 2011-2015 ditutup

61

Page 75: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

Penyelesaian Kegiatan Realisasi Anggaran

Matriks Evaluasi Inisiatif Strategis Renstra 2011-2015 per Triwulan IV/2015

No IS Deskripsi IS Tujuan IS

Evaluasi Kegiatan Proyek IS

Evaluasi Adopsi ISJumlah Keluaran Keterangan

21 5.2 Penyempurnaan Kode Etik

dan pengembangan

perangkatnya

- Penyempurnaan kode etik beserta perangkat yang

diperlukan

- Meningkatkan keefektifan fungsi dan peran Majelis

Kehormatan Kode Etik (MKKE)

- Meningkatkan pemahaman dan kesadaran Pelaksana

BPK terhadap pentingnya kode etik

3 2 100% 93.94% 427,603,000 47,750,000 Kegiatan pengubahan yang telah dilakukan yaitu sosialisasi kode etik

2011 dan zona integritas, serta kegiatan FGD terkait. Kegiatan ini

diidentifikasi dapat menjadi faktor pendukung untuk mewujudkan salah

satu peningkatan manfaat dalam modal organisasi pada Renstra BPK

2016-2020.

Inisiatif Strategis 3.3.1:

"Pengembangan Budaya

Berintegritas, Independen, dan

Profesional"

22 6.1 Percepatan penyelesaian

Peraturan BPK di bidang

Pemeriksaan Keuangan

Negara

Penyelesaian peraturan BPK di bidang pemeriksaan

memberikan panduan dan kepastian hukum bagi para

pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan

tugas pemeriksaan BPK

13 6 100% 89.19% 1,725,916,605 1,628,966,605 Tidak ada kegiatan pengubahan Rutin-Strategis pada Manfaat 2.8

"Kuantitas dan kualitas

peraturan dalam melaksanakan

tusi BPK meningkat"

23 6.2 Harmonisasi Peraturan

Perundang-undangan di

bidang Pemeriksaan dan

Pengelolaan Keuangan

Negara

- Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan

pengelolaan keuangan negara akan menjadi lebih

harmonis dan selaras dengan kewenangan BPK dalam

melaksanakan pemeriksaan keuangan negara

- Meningkatkan efektivitas pelaksanaan MoU dengan

instansi terkait dalam upaya untuk dapat memastikan

pelaksanaan tugas dan wewenang BPK secara efektif

6 5 100% 89% 3,894,569,000 1,948,759,481 Tidak ada kegiatan pengubahan Rutin-Strategis pada Manfaat 2.8

"Kuantitas dan kualitas

peraturan dalam melaksanakan

tusi BPK meningkat"

24 7.1 Perwujudan Organisasi

dan Tata Laksana BPK

yang berkualitas

- Pemetaan proses bisnis tiap-tiap satker

- Pemetaan POS yang diperlukan sesuai dengan proses

bisnis

- Penyusunan panduan penyusunan POS

- Penyelarasan satuan-satuan kerja BPK yang saling

terkait

- Penyediaan kajian proses bisnis yang ideal untuk BPK

11 11 100% 100% 8,301,431,000 6,597,793,220 Kegiatan pengubahan yang telah dilakukan yaitu diseminasi (komunikasi)

SOTK di Kantor BPK Pusat, BPK Perwakilan, dan pada Rakor Pelaksana

BPK. Dari hasil evaluasi, diperoleh kesimpulan bahwa penyelesaian

kegiatan pengubahan secara keseluruhan baik, namun tidak menutup

kemungkinan kegiatan pengubahan dapat dilakukan kembali apabila

diperlukan.

Proyek RIR 2011-2015 ditutup

25 8.1 Penerapan Manajemen

Sumber Daya Manusia

berbasis kompetensi

secara konsisten dan

menyeluruh

- Mengembangkan dan menyelesaikan seluruh fungsi

dan perangkat yang diperlukan sehingga dapat

mendukung pelaksanaan manajemen SDM berbasis

kompetensi secara konsisten dan menyeluruh

- Mengupayakan agar pegawai yang telah direkrut dapat

memberikan unjuk kerja yang optimal dengan disertai

peningkatan kompetensi yang dapat mendukung

peningkatan kinerja satker dan organisasi

33 23 94.25% 80.75% 4,614,000,000 2,362,256,906 Tahun 2015, dilakukan survei ADKAR (skala 1-4) untuk pemanfaatan

aplikasi SISDM pada wilayah barat, timur, dan pusat. Hasil pengamatan

praktik pengoperasian aplikasi SISDM terhadap 561 orang, diketahui 43%

(240 orang) mahir menggunakan SISDM, dengan profil responden mahir

di wilayah barat 45%, wilayah timur 65%, dan wilayah pusat 36%.

Kegiatan pengubahan yang telah dilakukan yaitu sosialisasi aplikasi

SISDM, helpdesk terkait aplikasi SISDM, dan coaching dalam workshop

High performance organization. Dari hasil evaluasi, diperoleh

kesimpulan bahwa penyelesaian kegiatan pengubahan secara

keseluruhan baik, namun tidak menutup kemungkinan kegiatan

pengubahan dapat dilakukan kembali apabila diperlukan.

Proyek RIR 2011-2015 ditutup

62

Page 76: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

Penyelesaian Kegiatan Realisasi Anggaran

Matriks Evaluasi Inisiatif Strategis Renstra 2011-2015 per Triwulan IV/2015

No IS Deskripsi IS Tujuan IS

Evaluasi Kegiatan Proyek IS

Evaluasi Adopsi ISJumlah Keluaran Keterangan

26 8.2 Penerapan Manajemen

Kinerja Individu (MAKIN)

- Meningkatkan dukungan secara komprehensif melalui

penerapan secara konsisten unsur–unsur SDM lainnya,

antara lain uraian jabatan, proses

bisnis, standar kompetensi teknis, sistem informasi SDM

serta dukungan aplikasi teknologi informasi

- Meningkatkan peran staf untuk lebih berkontribusi

dalam strategi BPK dan peran atasan langsung dalam

membangun dan mengembangkan kompetensi

bawahannya

4 3 100% 95.5% 8,653,546,000 6,849,085,483 Tahun 2012, dilakukan survei ADKAR (skala 1-5) pada BPK perwakilan dan

AKN diwilayah barat, timur, dan pusat dengan hasil rata-rata organisasi

yang diperoleh adalah tingkat Awareness , Desire , Knowledge dan

Ability cukup tinggi, dan Reinforcement pada tingkat sedang.

Tahun 2013, dilakukan survei ADKAR kembali terkait penerapan MAKIN

dengan hasil yang diperoleh adalah tingkat ADKAR disetiap elemen

MAKIN memiliki hasil yang berbeda-beda. Namun secara keseluruhan

pemahaman (Awareness /A) masih kurang baik, nilai Knowledge (K)

masih kurang baik terutama terkait pemanfaatan aplikasi, dan itu

berpengaruh pada nilai Desire (D) yang kurang baik juga.

Kegiatan pengubahan yang telah dilakukan yaitu komunikasi berupa

sosialisasi dan workshop , coaching dalam pendampingan penyusunan

SKP dan KKP MAKIN secara rutin, serta workshop fitur rekam kinerja

pegawai, dan kegiatan training MAKIN pada Eselon III dan IV. Dari hasil

evaluasi, diperoleh kesimpulan bahwa penyelesaian kegiatan

pengubahan secara keseluruhan baik, namun tidak menutup

kemungkinan kegiatan pengubahan dapat dilakukan kembali apabila

diperlukan.

Proyek RIR 2011-2015 ditutup

27 8.3 Penerapan Jabatan

Fungsional Pemeriksa

(JFP)

Melakukan penyesuaian atas penerapan JFP terkait

dengan penyusunan program pengembangan Pemeriksa,

penyusunan aturan pelaksanaan JFP, implikasi jabatan,

aspek pendidikan, dan aspek keuangan

116 111 100% 89.49% 2,134,455,000 1,145,909,575 Tahun 2015, dilakukan survei ADKAR (skala 1-4) untuk implementasi

penghitungan angka kredit dan kenaikan peran pada wilayah barat,

timur, dan pusat. Hasil rata-rata organisasi tingkat Ability cukup baik.

Permasalahan mendasar adalah peraturan/standar/kebijakan yang

tersedia belum menjawab kebutuhan Pemeriksa.

Kegiatan pengubahan yang telah dilakukan yaitu sosialisasi JFP, training

penerapan JFP, dan kegiatan manajemen resistensi terkait disiplin

pengisian DUPAK. Dari hasil evaluasi, diperoleh kesimpulan bahwa

penyelesaian kegiatan pengubahan secara keseluruhan baik, namun

tidak menutup kemungkinan kegiatan pengubahan dapat dilakukan

kembali apabila diperlukan.

Proyek RIR 2011-2015 ditutup

28 8.4 Pelaksanaan Pendidikan

dan Pelatihan berbasis

kompetensi

Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi bagi KJ

yang ada di lingkungan BPK berdasarkan standar

kompetensi yang telah ditetapkan.

Pada akhir periode renstra 2011—2015 diharapkan 85%

dari peserta diklat dapat memenuhi standar kompetensi

yang telah direncanakan

369 398 100% 98.81% 6,227,997,873 2,862,730,916 Kegiatan pengubahan yang telah dilakukan yaitu FGD (komunikasi)

penyusunan silabus diklat, coaching pada para LO diklat, sponsorship

Badan terkait pentingnya pelatihan di organisasi. Dari hasil evaluasi,

diperoleh kesimpulan bahwa penyelesaian kegiatan pengubahan secara

keseluruhan baik, namun tidak menutup kemungkinan kegiatan

pengubahan dapat dilakukan kembali apabila diperlukan.

Proyek RIR 2011-2015 ditutup

29 8.5 Penerapan manajemen

karir yang jelas

- Pembinaan pegawai akan dapat dilakukan dengan lebih

efisien dan efektif

- Memiliki acuan yang jelas dalam menyiapkan kurikulum

diklat sesuai dengan kebutuhan organisasi

5 5 100% 100% 596,405,000 56,800,000 Kegiatan pengubahan yang telah dilakukan yaitu sosialisasi (komunikasi)

melalui media internal, dan sponsorship Sekjen saat pelantikan

struktural. Dari hasil evaluasi, diperoleh kesimpulan bahwa penyelesaian

kegiatan pengubahan secara keseluruhan baik, namun tidak menutup

kemungkinan kegiatan pengubahan dapat dilakukan kembali apabila

diperlukan.

Proyek RIR 2011-2015 ditutup

63

Page 77: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

Penyelesaian Kegiatan Realisasi Anggaran

Matriks Evaluasi Inisiatif Strategis Renstra 2011-2015 per Triwulan IV/2015

No IS Deskripsi IS Tujuan IS

Evaluasi Kegiatan Proyek IS

Evaluasi Adopsi ISJumlah Keluaran Keterangan

30 9.1 Pemenuhan ketersediaan

sarana dan prasarana

kerja sesuai dengan

standar

- Meningkatkan pemenuhan standar sarana dan

prasarana kerja

- Melakukan penertiban dan penatausahaan barang milik

negara di lingkungan BPK

30 22 100% 91.65% 39,032,737,000 35,136,499,854 Tidak ada kegiatan pengubahan Inisiatif Strategis 3.2.3:

" Efisiensi sarana prasarana

melalui Penerapan desk sharing

untuk Pejabat Fungsional

Pemeriksa (PFP)"

31 9.2 Penerapan e-BPK secara

menyeluruh dan

berkelanjutan

Mengupayakan adanya sarana knowledge sharing atas

berbagai data, informasi, dan pengetahuan yang telah

ada dalam berbagai sistem informasi dan aplikasi di BPK

untuk dapat digunakan dalam proses pengambilan

keputusan dan peningkatan kinerja BPK dan seluruh

satker

6 11 100% 100% 15,470,418,000 10,585,255,747 Tahun 2012, dilakukan survei ADKAR (skala 1-5) di BPK perwakilan dan

AKN wilayah barat, timur dan pusat dengan hasil rata-rata organisasi

yang diperoleh adalah nilai masing-masing komponen ADKAR sudah baik.

Kegiatan pengubahan yang telah dilakukan yaitu kegiatan sosialisasi

(komunikasi) atas platform kolaborasi, kegiatan internalisasi (coaching )

aplikasi SiAP untuk internal TI, kegiatan training aplikasi SiAP pada AKN

dan BPK Perwakilan, dan kegiatan Sponsorship (building coalition ) pada

sidang Badan dan FE 1 terkait implementasi SiAP. Kegiatan ini

diidentifikasi dapat menjadi faktor pendukung untuk mewujudkan salah

satu peningkatan manfaat dalam modal organisasi pada Renstra BPK

2016-2020.

Inisiatif Strategis 3.2.1:

"Pengembangan Sistem TI untuk

tata kelola BPK"

32 10.1 Penerapan perencanaan

dan penganggaran

berbasis kinerja secara

menyeluruh dan konsisten

- Menunjukkan keterkaitan antara pendanaan dan

prestasi kinerja yang akan dicapai

- Meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam

penganggaran

- Meningkatkan fleksibilitas dan akuntabilitas unit dalam

melaksanakan tugas dan pengelolaan anggaran

55 52 99.8% 94.6% 55,342,690,336 37,590,277,444 Kegiatan pengubahan yang telah dilakukan yaitu kegiatan sosialisasi

(komunikasi) atas pedoman, kegiatan coaching (pendampingan) dalam

proses penginputan RKA, dan kegiatan training terkait mekanisme

penganggaran berbasis kinerja. Dari hasil evaluasi, diperoleh kesimpulan

bahwa penyelesaian kegiatan pengubahan secara keseluruhan baik,

namun tidak menutup kemungkinan kegiatan pengubahan dapat

dilakukan kembali apabila diperlukan.

Proyek RIR 2011-2015 ditutup

5440 5315 99.50% 94.36% 292,823,082,487 222,126,924,815

64

Page 78: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran
Page 79: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

Lampiran 3

2016 2017 2018 2019 2020

1. Penyempurnaan komunikasi dan evaluasi data PTL Pj: AKN/Perwakilan

a. Peningkatan kegiatan komunikasi dengan auditee untuk

memperoleh informasi terkait status TL rekomendasi

melalui forum PTL

Laporan kegiatan Pelaksana:

AKN/Perwakilan

√ √ √ √ √

b. Penyempurnaan dan optimalisasi SiPTL yang saat ini

sedang dikembangkan TI dan Direktorat EPP

SiPTL yg dapat mengakomodir

data unggahan dari auditee

(termasuk data pendukungnya)

- Pelaksana: Biro TI dan

Direktorat EPP

- Satker terkait:

AKN/Perwakilan,

Direktorat EPP

√ √ √ √ √

c. Identifikasi dan pemetaan rekomendasi TL yang masih

dapat dilaksanakan/memiliki nilai signifikan/diputihkan.

Mapping TL dan Roadmap TL Pelaksana:

AKN/Perwakilan,

Direktorat EPP

√ √ √

d. Peningkatan kompetensi dalam melakukan evaluasi

rekomendasi TL melalui training dan bimbingan

(coaching )

Laporan training Pelaksana:

AKN/Perwakilan,

Pusdiklat

√ √ √ √ √

2. Meningkatkan pemahaman BPK atas kebutuhan dan

harapan pemangku kepentingan

Pj: Setjen (Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional)

a. Meningkatkan kegiatan untuk mendapatkan masukan

terkait kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan

terhadap BPK melalui:

Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional

i. Rapat konsultasi dengan lembaga perwakilan,

pemerintah, dan nonpemerintah

Laporan hasil rapat konsultasi - Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional,

- Satker terkait:

AKN/Perwakilan, Badan,

dan satker terkait isu yang

dibahas

√ √ √ √ √

ii. Forum pertemuan dengan pemangku kepentingan

untuk mendapatkan masukan terkait kebutuhan dan

harapan pemangku kepentingan baik yang bersifat

tahunan (kepada semua elemen pemangku kepentingan)

maupun parsial kepada setiap pemangku kepentingan

Laporan hasil forum Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional

√ √ √ √ √

iii. Analisis berita media massa Laporan analisis berita media

(bulanan)

Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional

√ √ √ √ √

iv. Analisis aduan pemangku kepentingan Laporan analisis aduan (aduan) Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional

√ √ √ √ √

b. Melakukan analisis kebutuhan dan harapan pemangku

kepentingan dan menyampaikannya dalam rakor atau

raker sebagai masukan untuk perencanaan pemeriksaan

maupun pengembangan kapasitas kelembagaan BPK

Hasil analisis kebutuhan dan

harapan pemilik kepentingan

kepada BPK yang dapat

digunakan untuk perencanaan

pemeriksaan maupun

pengembangan kapasitas

kelembagaan BPK

- Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional

- Satker terkait:

Direktorat PSMK

√ √ √ √ √

DAFTAR KEGIATAN PELAKSANAAN RENSTRA 2016-2020

Sasaran Strategis Manfaat IKU Kegiatan Keluaran

Satker Pelaksana

Kegiatan

(Penanggung jawab,

Pelaksana, Satker terkait)

Waktu PelaksanaanKapabilitas/ Perubahan

OrganisasiKeterangan

SS 1

Meningkatnya

pemanfaatan hasil

pemeriksaan oleh

para pemangku

kepentingan

M.1.1

Hasil pemeriksaan

dimanfaatkan dalam

pengambilan keputusan

oleh para pemangku

kepentingan

Tingkat relevansi

pemeriksaan dengan

harapan dan

kebutuhan pemangku

kepentingan

1. PFP yang memiliki kemampuan

analitis yang tinggi, pemahaman

TI, memahami kebutuhan satker

terkait PTL, dan memahami

substansi standar pemeriksaan,

bentuk TL yg berhubungan dgn

rekomendasi.

2. Kemampuan berkomunikasi

dari PFP untuk memastikan

rekomendasi, koordinasi, dan

edukasi terhadap auditee

- M.1.1 adalah Manfaat-

akhir yang perwujudannya

didukung langsung oleh

M.1.2 s.d M.1.5.

- Kegiatan berasal dari

kegiatan pendukung

manfaat pada M.1.2

Penyelesaian TLHP

meningkat

Kegiatan berasal dari

kegiatan pendukung

manfaat pada M.1.3

Kualitas komunikasi dan

kerja sama dengan

pemangku kepentingan

meningkat

SDM Biro Humas dan Kerja Sama

Internasional mampu melakukan

analisis kebutuhan dan harapan

pemilik kepentingan yang berasal

dari hasil rapat konsultasi, forum

BPK mendengar, hasil analisis

berita media massa maupun

aduan pemilik kepentingan yang

dapat digunakan untuk

perencanaan pemeriksaan

maupun pengembangan kapasitas

kelembagaan BPK dalam rangka

pelaksanaan tugas dan wewenang

BPK

66

Page 80: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

2016 2017 2018 2019 2020

Sasaran Strategis Manfaat IKU Kegiatan Keluaran

Satker Pelaksana

Kegiatan

(Penanggung jawab,

Pelaksana, Satker terkait)

Waktu PelaksanaanKapabilitas/ Perubahan

OrganisasiKeterangan

c. Meningkatkan kapasitas sumber daya dalam rangka

pelaksanaan analisis kebutuhan dan harapan pemilik

kepentingan melalui:

Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional, Biro TI, dan

Pusdiklat

i. Pengembangan aplikasi

alternatif pengelolaan aduan melalui:

- aplikasi lapor (dari kantor Sekretariat Presiden &

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi/Kementerian PANRB)

- portal : untuk tertib administrasi aduan -monitoring

status laporan/ aduan

Aplikasi Pelaksana: Biro TI

Satker terkait: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional

√ √ √ √ √ Adanya aplikasi yang dapat

membantu Biro Humas dan Kerja

Sama Internasional dalam

melakukan analisis kebutuhan dan

harapan pemilik kepentingan

ii. Training/ diklat/ coaching terkait dengan analisis

kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan

Laporan - Pelaksana: Pusdiklat

- Satker terkait: Biro

Humas dan Kerja Sama

Internasional

√ √ √ √ SDM Biro Humas dan Kerja Sama

Internasional mampu melakukan

analisis kebutuhan dan harapan

pemilik kepentingan

3. Pemberian pendapat hukum dalam konsep

pertimbangan penyelesaian kerugian negara/daerah

Hasil kajian Pj: Ditama Binbankum

a. Melakukan penggalian data dan informasi dengan

mengadakan kegiatan koordinasi berupa diskusi,

wawancara, konfirmasi, dsb.

Laporan hasil koordinasi Pelaksana: Direktorat

Konsultasi Hukum dan

Kepaniteraan Kerugian

Negara/Daerah (KHK)

Satker terkait: Seluruh

AKN/Perwakilan, dan

pihak eksternal

(Kementerian/Lembaga

(K/L), Kementerian

Keuangan, Pemerintah

Daerah (Pemda))

√ √ √ √ √

b. Menyusun kajian hukum dalam rangka penyusunan

konsep pertimbangan hukum atas kasus kerugian

negara/daerah

Konsep pertimbangan Pelaksana:Direktorat KHK √ √ √ √ √

c. Melakukan pemaparan (ekspose ) kasus posisi kepada

Pimpinan BPK atas konsep pertimbangan hukum yang

diajukan

Laporan kegiatan Pelaksana:Direktorat KHK

Satker terkait: Biro

Sekretariat Pimpinan

(Setpim)

√ √ √ √ √

d. Pengembangan kapasitas melalui kegiatan diklat terkait

dengan pengelolaan keuangan negara/daerah dan hukum

Hasil diklat Pelaksana: Pusdiklat

Satker terkait: Direktorat

KHK

√ √ √ √ √

e. Mendorong sponsorship-building coalition dalam

rangka pemberian pertimbangan hukum atas kasus

kerugian negara/daerah

Pelaksana:Direktorat KHK √ √ √ √ √

4. Evaluasi hasil pemeriksaan akuntan publik untuk

perbaikan mekanisme pengadaan dan pelaksanaan

pemeriksaan oleh akuntan publik

Laporan evaluasi Pj: Ditama Revbang

(Direktorat EPP)

√ √ √ √ √

5. Peningkatan pelaksanaan pemberian pendapat BPK

melalui:

Pj: Ditama Revbang

(Direktorat EPP)

a. Revisi Pedoman Penyusunan Pendapat Pedoman yang telah direvisi - Pelaksana: Direktorat

EPP

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan, Dit

Litbang, Dit LPBH

√ √ √

b. Pengembangan kapasitas penyusunan konsep usulan

bahan pendapat (UBP) melalui training terkait analisis

hasil pemeriksaan untuk dikembangkan menjadi bahan

pendapat

Laporan diklat - Pelaksana: Pusdiklat

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan,

Direktorat EPP

√ √

c. Penyusunan database bahan pendapat

(Isat)

Database (usulan dari satker

dan pendapat yang sudah jadi,

peraturan terkait)

- Pelaksana: Direktorat

EPP

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √ Database bahan pendapat

berdasarkan tema

Kegiatan berasal dari

kegiatan pendukung

manfaat pada M.1.4

Pemenuhan wewenang BPK

meningkat

1. Satker Pemeriksa memahami

dan mampu menyusun usulan

bahan pendapat sesuai dengan

pedoman.

2. Pelaksana Direktorat EPP

kompeten dalam

menulis/menyusun konsep bahan

pendapat/konsep pendapat

SDM yang cermat dan mampu

melakukan analisis atas tindak

lanjut penyelesaian kerugian

negara/daerah

67

Page 81: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

2016 2017 2018 2019 2020

Sasaran Strategis Manfaat IKU Kegiatan Keluaran

Satker Pelaksana

Kegiatan

(Penanggung jawab,

Pelaksana, Satker terkait)

Waktu PelaksanaanKapabilitas/ Perubahan

OrganisasiKeterangan

6. Pelaksanaan pemeriksaan on call Pj: AKN Pelaksanaan audit on call

a. Rapat konsultasi

b. Kajian untuk menentukan apakah topik pemeriksaan

sesuai dengan kebijakan pemeriksaan BPK

c. Penganggaran audit on call sesuai dengan Prosedur

Operasional Standar (POS) perencanaan tahunan

d. Persetujuan Badan atas pelaksanaan audit on call

e. Pelaksanaan audit on call

LHP on call - Pelaksana: Satker

Pemeriksa, Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional

- Satker terkait: Direktorat

Litbang, Direktorat

Legislasi, Pengembangan,

dan Bantuan Hukum

(LPBH)/Direktorat KHK

√ √ √ √ √ sesuai ketentuan/prosedur

7. Pengembangan kapasitas pemeriksaan kinerja Pj: Ditama Revbang

(Direktorat Litbang-

Subdit Litbang

Pemeriksaan Kinerja)

1. Pemeriksa memahami metode

pemeriksaan kinerja

a. Penyempurnaan perangkat juknis penyusunan LHP

pemeriksaan kinerja

Juknis penyusunan LHP kinerja - Pelaksana: Direktorat

Litbang-Subdit Litbang

Pemeriksaan Kinerja

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ 2. Pemeriksa memiliki kompetensi

melakukan pemeriksaan kinerja.

b. Penyempurnaan perangkat lunak (PL) pemeriksaan

kinerja

PL yang disempurnakan - Pelaksana: Direktorat

Litbang-Subdit Litbang

Pemeriksaan Kinerja

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √ √ √ 3. Pimpinan satker (Pisat)

pemeriksaan memahami manfaat

dari pemeriksaan kinerja

c. Sosialisasi dan pendampingan pemeriksaan kinerja - Pelaksana: Direktorat

Litbang-Subdit Litbang

Pemeriksaan Kinerja

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

4. PFP mau dan mampu

memberikan bimbingan kepada

PFP lain yang membutuhkan pada

saat melakukan pemeriksaan

kinerja

d. Workshop dan training untuk penyeragaman

pemahaman pemeriksaan kinerja kepada Pemeriksa

- Pelaksana: Pusdiklat,

Direktorat Litbang-Subdit

Litbang Pemeriksaan

Kinerja

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

5. Personel Direktorat Litbang

memiliki kompetensi melakukan

analisis dan penulisan kajian

terkait tema strategis

pemeriksaan kinerja yang menjadi

fokus pemeriksaan kinerja

e. Training Pemeriksa agar mampu/ berkompeten

melakukan pemeriksaan kinerja

- Pelaksana: Pusdiklat,

Direktorat Litbang-Subdit

Litbang Pemeriksaan

Kinerja

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

f. Sponsorship dari Pisat Pemeriksa untuk berkomitmen

dalam pelaksanaan pemeriksaan kinerja

Pelaksana:

Auditorat/Perwakilan

g. Bimbingan/coaching atasan langsung Pemeriksa dalam

pelaksanaan pemeriksaan kinerja

Pelaksana:

Auditorat/Perwakilan

h. Pelatihan atasan langsung dalam melakukan coaching - Pelaksana: Pusdiklat

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

8. Penyusunan kajian penelitian pemeriksaan kinerja Pj: Ditama Revbang

(Direktorat Litbang-

Subdit Litbang

Pemeriksaan Kinerja)

√ √ √ √ √

Kajian Fokus Pemeriksaan Hasil kajian fokus pemeriksaan

kinerja

√ √ √ √ √

Dilakukan setiap tahun dengan

memperhatikan hasil survei

ADKAR

Dilakukan setiap tahun dengan

memperhatikan hasil survei

ADKAR

Kegiatan berasal dari

kegiatan pendukung

manfaat pada M.1.5

Hasil pemeriksaan yang

dihasilkan mampu

memenuhi harapan

pemangku kepentingan

68

Page 82: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

2016 2017 2018 2019 2020

Sasaran Strategis Manfaat IKU Kegiatan Keluaran

Satker Pelaksana

Kegiatan

(Penanggung jawab,

Pelaksana, Satker terkait)

Waktu PelaksanaanKapabilitas/ Perubahan

OrganisasiKeterangan

9. Peningkatan jumlah pemeriksaan kinerja Pj: AKN/Perwakilan

a. Pemetaan resource pemeriksaan satker (jumlah, talent

pemeriksaan)

Peta sumber daya Pemeriksa Pelaksana:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √

b. Sponsorship untuk mendorong komitmen Pisat

Pemeriksa dalam mengimplementasikan perencanaan

lima tahun pemeriksaan

Sponsor roadmap - Pelaksana: Direktorat

PSMK

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √ √ √

c. Sosialisasi terkait program yang menjadi fokus

pemeriksaan di satker untuk peningkatan pemahaman

kepada PFP dan PSP

Laporan sosialisasi - Pelaksana: Direktorat

PSMK

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √ √ √

d. Peningkatan kompetensi Pemeriksa terkait

pemeriksaan kinerja melalui training atau talent pool

Laporan training

talent pool

Pelaksana: Pusdiklat,

Biro SDM

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √ √ √

10. Pengembangan kapasitas PDTT Pj: Ditama Revbang

(Direktorat Litbang-

Subdit Litbang PDTT)

1. Pemeriksa memahami metode

PDTT

a. Penyempurnaan juklak PDTT Juklak PDTT revised - Pelaksana: Direktorat

Litbang-Subdit Litbang

PDTT

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ 2. Pemeriksa memiliki kompetensi

melakukan PDTT

b. Sponsorship agar Pisat Pemeriksa berkomitmen dalam

pelaksanaan PDTT sesuai konsep baru

- Pelaksana: Direktorat

Litbang-Subdit Litbang

PDTT

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ 3. Pisat pemeriksaan memahami

manfaat dari PDTT

c. Pelatihan bagi analis Direktorat Litbang-Subdit Litbang

PDTT terkait kompetensi penyusunan PL pemeriksaan

Pelaksana: Pusdiklat,

Direktorat Litbang-Subdit

Litbang PDTT

√ √ √ √ 4. PFP mau dan mampu

memberikan bimbingan pada saat

melakukan PDTT

d. Pelatihan bagi Pemeriksa terkait konsep baru PDTT - Pelaksana: Pusdiklat,

Direktorat Litbang-Subdit

Litbang PDTT

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √ √ 5. Para analis dan peneliti

Direktorat Litbang-Subdit Litbang

PDTT berkompeten dalam

menyusun PL PDTT

I. Peningkatan pemahaman BPK atas kebutuhan dan

harapan pemangku kepentingan

Pj: Setjen (Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional)

1. Peningkatan kegiatan untuk mendapatkan masukan

terkait kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan

terhadap BPK melalui:

a. Rapat konsultasi dengan lembaga perwakilan,

pemerintah, dan nonpemerintah

Laporan hasil rapat konsultasi - Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional,

- Satker terkait:

AKN/Perwakilan, Badan,

dan satker terkait isu yang

dibahas

√ √ √ √ √

b. Forum pertemuan dengan pemangku kepentingan

untuk mendapatkan masukan terkait kebutuhan dan

harapan pemangku kepentingan baik yang bersifat

tahunan (kepada semua elemen pemangku kepentingan)

maupun parsial kepada setiap pemangku kepentingan

Laporan hasil forum - Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional,

- Satker terkait:

AKN/Perwakilan, Badan,

dan satker terkait isu yang

dibahas

√ √ √ √ √

IP 1

Meningkatkan

efektivitas

komunikasi dengan

pemangku

kepentingan

M.1.3

Kualitas komunikasi dan

kerja sama dengan

pemangku kepentingan

meningkat

Indeks kepuasan para

pemangku

kepentingan atas

kualitas komunikasi

- Manfaat-langsung (direct

benefit ) yang mendukung

langsung perwujudan M.1.1

- Direct benefit dalam

internal proses 1 (IP 2) yang

berkontribusi terhadap

perwujudan M.1.4 dan

M.1.7

- Pimpinan BPK berkomitmen

untuk melaksanakan rapat

konsultasi sesuai permintaan

lembaga perwakilan atau

pemerintah

- Biro Humas dan Kerja Sama

Internasional berkomitmen untuk

melaksanakan kegiatan-kegiatan

dalam rangka memperoleh

masukan terkait kebutuhan dan

harapan pemilik kepentingan

- SDM Biro Humas dan Kerja Sama

Internasional mampu melakukan

analisis berita media massa dan

aduan untuk mendapatkan

informasi kebutuhan dan harapan

pemilik kepentingan yang dapat

digunakan untuk perencanaan

69

Page 83: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

2016 2017 2018 2019 2020

Sasaran Strategis Manfaat IKU Kegiatan Keluaran

Satker Pelaksana

Kegiatan

(Penanggung jawab,

Pelaksana, Satker terkait)

Waktu PelaksanaanKapabilitas/ Perubahan

OrganisasiKeterangan

c. Analisis berita media massa Laporan analisis berita media

(bulanan)

Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional

√ √ √ √ √

d. Analisis aduan pemangku kepentingan Laporan analisis aduan (aduan) Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional

√ √ √ √ √

2. Analisis kebutuhan dan harapan pemangku

kepentingan dan menyampaikannya dalam rakor atau

raker BPK sebagai masukan untuk perencanaan

pemeriksaan maupun pengembangan kapasitas

kelembagaan BPK

Hasil analisis kebutuhan dan

harapan pemilik kepentingan

kepada BPK yang dapat

digunakan untuk perencanaan

pemeriksaan maupun

pengembangan kapasitas

kelembagaan BPK

- Pelaksana: Direktorat

PSMK

- Satker terkait: Biro

Humas dan Kerja Sama

Internasional

√ √ √ √ √ SDM Biro Humas dan Kerja Sama

Internasional mampu melakukan

analisis kebutuhan dan harapan

pemilik kepentingan yang berasal

dari hasil rapat konsultasi, forum

BPK mendengar, hasil analisis

berita media massa maupun

aduan pemilik kepentingan yang

dapat digunakan untuk

perencanaan pemeriksaan

maupun pengembangan kapasitas

kelembagaan BPK dalam rangka

pelaksanaan tugas dan wewenang

BPK

3. Peningkatan kapasitas sumber daya dalam rangka

pelaksanaan analisis kebutuhan dan harapan pemilik

kepentingan melalui:

a. Pengembangan aplikasi alternatif pengelolaan aduan

melalui:

- aplikasi lapor (dari kantor Sekretariat Presiden dan

Kementerian PANRB)

- portal : untuk tertib administrasi aduan -monitoring

status laporan/ aduan

Aplikasi - Pelaksana: Biro TI

- Satker terkait: Biro

Humas dan Kerja Sama

Internasional

√ √ √ √ √ Adanya aplikasi yang dapat

membantu Biro Humas dan Kerja

Sama Internasional dalam

melakukan analisis kebutuhan dan

harapan pemilik kepentingan

b. Training / diklat/ coaching terkait dengan analisis

kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan

Laporan - Pelaksana: Pusdiklat

- Satker terkait: Biro

Humas dan Kerja Sama

Internasional

√ √ √ √ SDM Biro Humas dan Kerja Sama

Internasional mampu melakukan

analisis kebutuhan dan harapan

pemilik kepentingan

II. Peningkatan kualitas komunikasi BPK dengan

pemangku kepentingan

Pj: Setjen (Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional)

1. Standarisasi Pusat Informasi dan Komunikasi (PIK) BPK - Aplikasi pelayanan PIK - tahun

2017

.- POS pendukung PIK

- Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional

- Satker terkait: Biro TI

√ √

a. Penyusunan aplikasi pelayanan PIK Aplikasi pelayanan PIK - Pelaksana: Biro TI

- Satker terkait: Biro

Humas dan Kerja Sama

Internasional

b. Penyusunan POS perubahan atas pelayanan pengaduan

dan permintaan informasi

POS perubahan atas pelayanan

pengaduan dan permintaan

informasi-tahun 2016

- Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional

- Satker terkait: Direktorat

Litbang

c. Penyusunan POS Sumber Daya PIK POS Sumber Daya (sarana-

prasarana) - tahun 2017

- Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional

- Satker terkait: Direktorat

Litbang

d. Diseminasi tentang POS dan Aplikasi PIK Laporan - Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional

- Manfaat-langsung (direct

benefit ) yang mendukung

langsung perwujudan M.1.1

- Direct benefit dalam

internal proses 1 (IP 2) yang

berkontribusi terhadap

perwujudan M.1.4 dan

M.1.7

-Pemeriksaan maupun

pengembangan kapasitas

kelembagaan BPK dalam rangka

pelaksanaan tugas dan wewenang

BPK

Tata kelola komunikasi dan

informasi BPK sesuai standar

yang sama seperti dalam UU

14/2008.

70

Page 84: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

2016 2017 2018 2019 2020

Sasaran Strategis Manfaat IKU Kegiatan Keluaran

Satker Pelaksana

Kegiatan

(Penanggung jawab,

Pelaksana, Satker terkait)

Waktu PelaksanaanKapabilitas/ Perubahan

OrganisasiKeterangan

e. Diklat pelayanan PIK - tahun 2018 Laporan - Pelaksana: Pusdiklat

- Satker terkait: Biro

Humas dan Kerja Sama

Internasional

f. Coaching/ mentoring/ pembinaan PIK perwakilan Form pembinaan, Laporan - Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional

- Satker terkait: Satker

Perwakilan

2. Pengelolaan komunikasi melalui media sosial BPK Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional

a. Pembuatan media sosial resmi BPK Media sosial resmi BPK - Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional

b. Penyusunan POS pengelolaan media sosial BPK POS pengelolaan media sosial

BPK

- Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional

- Satker terkait: Direktorat

Litbang

c. Sosialisasi keberadaan media sosial BPK Laporan - Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional

- Satker terkait: Satker

Perwakilan

d. Coaching / mentoring pengelolaan media sosial BPK

dalam menanggapi isu negatif dari pemangku kepentingan

sesuai standar dan POS yang berlaku.

Laporan/form isian - Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional

- Satker terkait: Satker

Perwakilan

III. Peningkatan kualitas hubungan dan kerja sama BPK

dengan pemangku kepentingan

Pj: Setjen (Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional)

1. Peningkatan kredibilitas internasional BPK melalui

pemeriksaan lembaga internasional

Laporan kegiatan - Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional, AKN, Biro

SDM

√ √ √

a. Fasilitasi komunikasi dan hubungan dengan lembaga

internasional dan pihak eksternal terkait lainnya dalam

rangka mendukung proses pemeriksaan lembaga

internasional

PJ: Biro Humas dan Kerja

Sama Internasional

-Satker terkait: AKN II

AKN III

Tim Pemeriksa

√ √ √

b. Fasilitasi proses keuangan dan kegiatan penunjang

lainnya bagi tim pemeriksa dan koordinasi dengan satker

terkait dalam rangka mendukung proses pemeriksaan

lembaga internasional

Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional, Biro

Keuangan

√ √ √

c. Fasilitasi proses seleksi tim pemeriksaan lembaga

internasional

Daftar Anggota Tim Pemeriksa Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional, Biro SDM

d. Fasilitasi proses training bagi anggota tim pemeriksaan

lembaga internasional

Laporan pelaksanaan training Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional, Direktorat

Litbang, Pusdiklat, AKN II,

AKN III, Tim Pemeriksa

2. Inisiasi kerja sama dengan lembaga nonpemerintah Database dan hasil kajian kerja

sama baru dengan lembaga

nonpemerintah

Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional

- Manfaat-langsung (direct

benefit ) yang mendukung

langsung perwujudan M.1.1

Laporan pelaksanaan kegiatan

pemeriksaan lembaga

internasional

1. Pemeriksa kompeten dalam

melaksanakan kegiatan

pemeriksaan internasional sesuai

standar

2. Humas memiliki kompetensi

dalam menjalin komunikasi dan

hubungan dengan organisasi

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)

- Direct benefit dalam

internal proses 1 (IP 2) yang

berkontribusi terhadap

perwujudan M.1.4 dan

M.1.7

Tata Kelola Komunikasi dan

informasi BPK sesuai standar

yang sama seperti dalam UU

14/2008.

71

Page 85: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

2016 2017 2018 2019 2020

Sasaran Strategis Manfaat IKU Kegiatan Keluaran

Satker Pelaksana

Kegiatan

(Penanggung jawab,

Pelaksana, Satker terkait)

Waktu PelaksanaanKapabilitas/ Perubahan

OrganisasiKeterangan

a. Penyusunan database lembaga nonpemerintah (d.h.i

Asosiasi Profesi dan Organisasi Masyarakat)

Database lembaga

nonpemerintah (d.h.i Asosiasi

Profesi dan Organisasi

Masyarakat)

Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional

√ 1. Humas memiliki pengetahuan

tentang lembaga nonpemerintah

(d.h.i Asosiasi Profesi dan

Organisasi Masyarakat)

b. Pengkajian kerja sama baru dengan lembaga

nonpemerintah (d.h.i Asosiasi Profesi dan Organisasi

Masyarakat)

Hasil kajian kerja sama baru

dengan lembaga

nonpemerintah (d.h.i Asosiasi

Profesi dan Organisasi

Masyarakat)

Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional

√ 2. Humas memiliki kemampuan

dalam menjalin hubungan dan

kerja sama dengan lembaga

nonpemerintah (d.h.i Asosiasi

Profesi dan Organisasi

Masyarakat)

c. Mentoring/ coaching dari atasan ke bawahan mengenai

komunikasi dengan lembaga nonpemerintah (d.h.i

Asosiasi Profesi dan Organisasi Masyarakat)

Staf humas memiliki

kemampuan dalam menjalin

hubungan dengan lembaga

nonpemerintah (d.h.i Asosiasi

Profesi dan Organisasi

Masyarakat)

Pelaksana: Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional

√ √ √ √ √ 3. Humas memiliki kemampuan

dalam menjalin hubungan dan

kerjasama dengan lembaga

nonpemerintah (d.h.i Asosiasi

Profesi dan Organisasi

Masyarakat)

1. Peningkatan optimalisasi MoU BPK dengan Instansi

Penegak Hukum (IPH) dalam rangka pelaksanaan

kewenangan BPK dalam penghitungan kerugian

negara/daerah

Pj: Ditama Binbangkum √ √ √ √ √ - Manfaat-antara

(intermediate benefit ) yang

mendukung langsung

pencapaian M1.1

a. Pelaksanaan forum diskusi secara berkala terkait

penghitungan kerugian negara/daerah dengan IPH

Laporan forum -Pelaksana: AKN VIII,

Direktorat KHK

-Satker terkait: Humas

√ √ √ √ √

b. Diklat pemeriksaan penghitungan kerugian

negara/daerah dan diklat lain yang terkait

Hasil diklat - Pelaksana: Pusdiklat

- Satker terkait: AKN VIII,

Direktorat KHK

√ √ √ √ √

2. Peningkatan kegiatan analisis/kajian dalam rangka

penghitungan kerugian negara/daerah melalui diklat

terkait pemberian pendapat hukum dalam pemeriksaan

penghitungan kerugian negara/daerah

- Pelaksana: Pusdiklat

- Satker terkait: AKN VIII,

Direktorat KHK

√ √ √ √ √ SDM yang memahami tentang

segi-segi pemeriksaan d.h.i.

prinsip-prinsip keuangan negara

(prinsip-prinsip dalam akuntansi

pemerintahan, dll), mampu

melakukan analisis hukum

3. Peningkatan kualitas pendampingan pemberian

keterangan ahli

√ √ √ √ √

a. Sosialisasi POS Pendampingan Hukum Perkara Pidana

(Keputusan Sekjen No.484/K/X-XIII.2/11/2015)

Laporan kegiatan sosialisasi √ √

b. Melakukan bimbingan/konsultansi mekanisme

pendampingan pemberian keterangan ahli

Laporan kegiatan

pendampingan

√ √ √ √ √

c. Melakukan ekspose perkara, simulasi, dan evaluasi

pemberian keterangan ahli dalam rangka pendampingan

pemberian keterangan ahli

Laporan kegiatan

pendampingan

√ √ √ √ √

d. Peningkatan monitoring pemberian keterangan ahli Laporan monitoring pertriwulan √ √ √ √ √

1. Tersedianya forum yang efektif

dalam memfasilitasi BPK dengan

IPH

2. SDM yang mampu melakukan

pemeriksaan penghitungan

kerugian negara/daerah

- Intermediate benefit yang

perwujudannya didukung

oleh M.1.5

SDM Ditama Binbangkum yang

memahami dan mampu

melakukan pendampingan

pemberian keterangan ahli

IP 1

Meningkatkan

efektivitas

komunikasi dengan

pemangku

kepentingan

M.1.4

Pemenuhan wewenang

BPK meningkat

Tingkat pemenuhan

pelaksanaan

kewenangan BPK

Pj: Ditama Binbangkum

-Pelaksana: Direktorat

LPBH

-Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

72

Page 86: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

2016 2017 2018 2019 2020

Sasaran Strategis Manfaat IKU Kegiatan Keluaran

Satker Pelaksana

Kegiatan

(Penanggung jawab,

Pelaksana, Satker terkait)

Waktu PelaksanaanKapabilitas/ Perubahan

OrganisasiKeterangan

5. Pemberian pendapat hukum dalam konsep

pertimbangan penyelesaian kerugian negara/daerah

Pj: Ditama Binbangkum

a. Melakukan penggalian data dan informasi dengan

mengadakan kegiatan koordinasi berupa diskusi,

wawancara, konfirmasi, dsb.

Laporan hasil koordinasi -Pelaksana: Direktorat

KHK

-Satker terkait: Seluruh

AKN/Perwakilan

Eksternal (K/L,

Kementerian Keuangan,

Pemda)

√ √ √ √ √

b. Menyusun kajian hukum dalam rangka penyusunan

konsep pertimbangan hukum atas kasus kerugian

negara/daerah

Konsep pertimbangan Pelaksana: Ditama

Binbangkum

Direktorat KHK

√ √ √ √ √

c. Melakukan pemaparan (ekspose) kasus posisi kepada

pimpinan BPK atas konsep pertimbangan hukum yang

diajukan

Laporan kegiatan Pelaksana: Ditama

Binbangkum

Pimpinan BPK

√ √ √ √ √

d. Pengembangan kapasitas melalui kegiatan diklat terkait

dengan pengelolaan keuangan negara/daerah dan hukum

Hasil diklat Pelaksana: Pusdiklat

Direktorat KHK

√ √ √ √ √

e. Mendorong sponsorship-building coalition dalam

rangka pemberian pertimbangan hukum atas kasus

kerugian negara/daerah

Pelaksana: Direktorat KHK √ √ √ √ √

6. Evaluasi hasil pemeriksaan akuntan publik untuk

perbaikan mekanisme pengadaan dan pelaksanaan

pemeriksaan oleh akuntan publik

Laporan evaluasi Pj: AKN/Perwakilan

Jumlah Pendapat BPK

yang diterbitkan

7. Peningkatan pelaksanaan pemberian Pendapat BPK

melalui:

Pj: Ditama Revbang

(Direktorat EPP)

a. Revisi Pedoman Penyusunan Pendapat Pedoman yang telah direvisi - Pelaksana: Direktorat

EPP

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan,

Direktorat Litbang,

Direktorat LPBH

√ √ √

b. Pengembangan kapasitas penyusunan konsep usulan

bahan pendapat (UBP) melalui training terkait analisis

hasil pemeriksaan untuk dikembangkan menjadi bahan

pendapat

Laporan diklat - Pelaksana: Pusdiklat

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan,

Direktorat EPP

√ √

c. Penyusunan database bahan pendapat

(Isat)

Database (usulan dari satker

dan pendapat yang sudah jadi,

peraturan terkait)

- Pelaksana: Direktorat

EPP

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √ Database bahan pendapat

berdasarkan tema

Penyempurnaan komunikasi dan evaluasi data PTL Pj : AKN/Perwakilan

a. Peningkatan kegiatan komunikasi dengan auditee untuk

memperoleh informasi terkait status TL rekomendasi

melalui forum PTL

Laporan kegiatan Pelaksana:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √ √ √

IP 1

Meningkatkan

efektivitas

komunikasi dengan

pemangku

kepentingan

M.1.4

Pemenuhan wewenang

BPK meningkat

SDM yang memahami prinsip-

prinsip akuntansi keuangan,

akuntansi pemerintahan, sistem

pengendalian internal, dan

keuangan negara

1. Satker Pemeriksa memahami

dan mampu menyusun UBP sesuai

dengan pedoman

2. Pelaksana Direktorat EPP

kompeten dalam

menulis/menyusun konsep bahan

pendapat/konsep pendapat

- Manfaat-antara

(intermediate benefit ) yang

mendukung langsung

pencapaian M1.1

- Intermediate benefit yang

perwujudannya didukung

oleh M.1.5

- Intermediate benefit yang

mendukung langsung

pencapaian M.1.1

Persentase

penyelesaian tindak

lanjut

IP 2

Meningkatkan

pengelolaan strategi

pemeriksaan

M.1.2

Penyelesaian TLHP

meningkat

4. Sponsorship-building coalition dalam rangka

mempercepat proses permintaan masukan dari

pimpinan dalam rangka pemberian pertimbangan SAP

dan konsultasi SPIP

- Pembahasan konsep pertimbangan di dalam forum

eselon I

Surat Ketua tentang

pertimbangan BPK

-Pelaksana: Direktorat

Litbang

-Satker terkait:

AKN dan Perwakilan

(untuk narasumber),

Biro Setpim (hubungan

dengan Badan)

√ √ √ √

1. PFP yang memiliki kemampuan

analitis yang tinggi, pemahaman

TI, memahami kebutuhan satker

terkait PTL, dan

SDM yang cermat dan mampu

melakukan analisis atas tindak

lanjut penyelesaian kerugian

negara/daerah

73

Page 87: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

2016 2017 2018 2019 2020

Sasaran Strategis Manfaat IKU Kegiatan Keluaran

Satker Pelaksana

Kegiatan

(Penanggung jawab,

Pelaksana, Satker terkait)

Waktu PelaksanaanKapabilitas/ Perubahan

OrganisasiKeterangan

b. Penyempurnaan dan optimalisasi SiPTL yang saat ini

sedang dikembangkan Biro TI dan Direktorat EPP

SiPTL yg dapat mengakomodir

data unggahan dari auditee

(termasuk data pendukungnya)

- Pelaksana: Biro TI dan

Direktorat EPP

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan,

Direktorat EPP

√ √ √ √ √

c. Identifikasi dan pemetaan rekomendasi TL yang masih

dapat dilaksanakan/memiliki nilai signifikan/diputihkan.

Maping TL dan Roadmap TL Pelaksana:

Auditorat/Perwakilan,

Direktorat EPP

√ √ √

d. Peningkatan kompetensi dalam melakukan evaluasi

rekomendasi TL melalui training dan bimbingan

(coaching )

Laporan training Pelaksana: Pusdiklat,

AKN/Perwakilan

√ √ √ √ √

IP 2

Meningkatkan

pengelolaan strategi

pemeriksaan

M.1.5

Hasil pemeriksaan yang

dihasilkan mampu

memenuhi harapan

pemangku kepentingan

Persentase

pemenuhan audit on

call

1. Pelaksanaan Pemeriksaan on call:

a. Rapat konsultatif

b. Kajian untuk menentukan apakah topik pemeriksaan

sesuai dengan kebijakan pemeriksaan BPK

c. Penganggaran audit on call sesuai dengan POS

perencanaan tahunan

d. Persetujuan Badan atas pelaksanaan audit on call

e. Pelaksanaan audit on call

LHP on call - Pelaksana: Satker

Pemeriksa, Biro Humas

dan Kerja Sama

Internasional

- Satker terkait: Direktorat

Litbang, Direktorat

LPBH/Dirketorat KHK

√ √ √ √ √ - Intermediate benefit yang

mendukung langsung

pencapaian M1.1

- Intermediate benefit yang

perwujudannya didukung

oleh M.1.6

2. Pengembangan kapasitas pemeriksaan kinerja Pj: Ditama Revbang

(Direktorat Litbang-

Subdit Litbang

Pemeriksaan Kinerja)

a. Penyempurnaan perangkat juknis penyusunan LHP

kinerja

Juknis penyusunan LHP kinerja -Pelaksana: Direktorat

Litbang-Subdit Litbang

Pemeriksaan Kinerja

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

b. Penyempurnaan PL pemeriksaan kinerja PL yang disempurnakan - Pelaksana: Direktorat

Litbang-Subdit Litbang

Pemeriksaan Kinerja

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √ √ √

c. Sosialisasi dan pendampingan pemeriksaan kinerja - Pelaksana: Direktorat

Litbang-Subdit Litbang

Pemeriksaan Kinerja

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

d. Workshop dan training untuk penyeragaman

pemahaman pemeriksaan kinerja kepada Pemeriksa

- Pelaksana: Pusdiklat,

Direktorat Litbang-Subdit

Litbang Pemeriksaan

Kinerja

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

e. Training Pemeriksa agar mampu/ berkompeten

melakukan pemeriksaan kinerja

- Pelaksana: Pusdiklat,

Direktorat Litbang-Subdit

Litbang Pemeriksaan

Kinerja

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

Persentase

pemeriksaan kinerja

- Intermediate benefit yang

perwujudannya didukung

oleh M.1.7

memahami substansi standar

pemeriksaan, bentuk TL yg

berhubungan dgn rekomendasi.

2. Kemampuan berkomunikasi

dari PFP untuk memastikan

rekomendasi, koordinasi, dan

edukasi terhadap auditee

Dilakukan setiap tahun dengan

memperhatikan hasil survei

ADKAR

1. Pemeriksa memahami metode

pemeriksaan kinerja

2. Pemeriksa memiliki kompetensi

melakukan pemeriksaan kinerja

3. Pisat pemeriksaan memahami

manfaat dari pemeriksaan kinerja

4. PFP mau dan mampu

memberikan bimbingan kepada

PFP lain yang membutuhkan

pada saat melakukan

pemeriksaan kinerja

5. Personel Direktorat Litbang

memiliki kompetensi melakukan

analisis dan penulisan kajian

terkait tema strategis

pemeriksaan kinerja yang menjadi

fokus pemeriksaan kinerja

74

Page 88: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

2016 2017 2018 2019 2020

Sasaran Strategis Manfaat IKU Kegiatan Keluaran

Satker Pelaksana

Kegiatan

(Penanggung jawab,

Pelaksana, Satker terkait)

Waktu PelaksanaanKapabilitas/ Perubahan

OrganisasiKeterangan

f. Sponsorship agar Pisat Pemeriksa berkomitmen dalam

pelaksanaan pemeriksaan kinerja

Pelaksana:

Auditorat/Perwakilan

g. Bimbingan/coaching atasan langsung Pemeriksa dalam

pelaksanaan pemeriksaan kinerja

Pelaksana:

Auditorat/Perwakilan

h. Pelatihan atasan langsung dalam melakukan coaching - Pelaksana: Pusdiklat

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

3. Penyusunan kajian penelitian pemeriksaan kinerja Pj: Ditama Revbang

(Direktorat Litbang-

Subdit Litbang

Pemeriksaan Kinerja)

√ √ √ √ √

Pengkajian fokus pemeriksaan Hasil kajian fokus pemeriksaan

kinerja

Direktorat Litbang-Subdit

Litbang Pemeriksaan

Kinerja dan Direktorat

PSMK- Subdit

Perencanaan Strategis

(Renstra)

√ √ √ √ √

4. Peningkatan jumlah pemeriksaan kinerja Pj: AKN/Perwakilan

a. Pemetaan resource pemeriksaan satker (jumlah, talent

pemeriksaan)

Peta SDM Pelaksana:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √

b. Sponsorship untuk mendorong komitmen Pisat

Pemeriksa dalam mengimplementasikan perencanaan

lima tahun pemeriksaan

Sponsor roadmap - Pelaksana: Direktorat

PSMK

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √ √ √

c. Sosialisasi terkait program yang menjadi fokus

pemeriksaan di satker untuk peningkatan pemahaman

kepada PFP dan PSP

Laporan sosialisasi - Pelaksana: Direktorat

PSMK

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √ √ √

d. Peningkatan kompetensi Pemeriksa terkait

pemeriksaan kinerja melalui training atau talent pool

Laporan training

talent pool

Pelaksana: Pusdiklat,

Biro SDM

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √ √ √

IP 2

Meningkatkan

pengelolaan strategi

pemeriksaan

M.1.5

Hasil pemeriksaan yang

dihasilkan mampu

memenuhi harapan

pemangku kepentingan

5. Pengembangan kapasitas PDTT Pj: Ditama Revbang

(Direktorat Litbang-

Subdit Litbang PDTT)

a. Penyempurnaan juklak PDTT Juklak PDTT revised - Pelaksana: Direktorat

Litbang-Subdit Litbang

PDTT

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

b. Sponsorship agar Pisat Pemeriksa berkomitmen dalam

pelaksanaan PDTT sesuai konsep baru

- Pelaksana: Direktorat

Litbang-Subdit Litbang

PDTT

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

c. Pelatihan bagi analis Direktorat Litbang-Subdit Litbang

PDTT terkait kompetensi penyusunan PL pemeriksaan

Pelaksana: Pusdiklat,

Direktorat Litbang-Subdit

Litbang PDTT

√ √ √ √

d. Pelatihan bagi Pemeriksa terkait konsep baru PDTT - Pelaksana: Pusdiklat,

Direktorat Litbang-Subdit

Litbang PDTT

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √ √

1. Pemeriksa memahami metode

PDTT

2. Pemeriksa memiliki kompetensi

melakukan PDTT

3. Pisat pemeriksaan memahami

manfaat dari PDTT

4. PFP mau dan mampu

memberikan bimbingan pada saat

melakukan PDTT

5. Para analis dan peneliti

Direktorat Litbang-Subdit Litbang

PDTT berkompeten dalam

menyusun PL PDTT.

- Intermediate benefit yang

mendukung langsung

pencapaian M1.1

- Intermediate benefit yang

perwujudannya didukung

oleh M.1.6

75

Page 89: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

2016 2017 2018 2019 2020

Sasaran Strategis Manfaat IKU Kegiatan Keluaran

Satker Pelaksana

Kegiatan

(Penanggung jawab,

Pelaksana, Satker terkait)

Waktu PelaksanaanKapabilitas/ Perubahan

OrganisasiKeterangan

1. Penyusunan strategi pemeriksaan (Business case

fokus pemeriksaan) --> sebagai dasar satker untuk

menentukan fokus mana yang akan dilaksanakan satker

selama 5 tahun

Business case Strategi

Pemeriksaan untuk tiap fokus

- Pj: Direktorat PSMK-

Subdit Renstra

- Satker terkait: Direktorat

Litbang dan

AKN/Perwakilan

2. Peningkatan kapasitas pengelolaan strategi

pemeriksaan melalui:

a. Sosialisasi tema dan fokus pemeriksaan Laporan - Pelaksana: Direktorat

PSMK-Subdit Renstra

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan,

Direktorat Litbang,

Direktorat EPP

√ - Intermediate benefit yang

perwujudannya didukung

oleh M.1.3 dan M.1.7

b. Coaching (Pendampingan) pada saat penyusunan

Business case untuk satker koordinator fokus

pemeriksaan

Laporan - Pelaksana: Direktorat

PSMK-Subdit Renstra

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan,

Direktorat Litbang,

Direktorat EPP

√ √

c. Coaching untuk Subdit Renop dan Direktorat EPP

terkait fokus pemeriksaan

Laporan/form isian - Pelaksana: Direktorat

PSMK-Subdit Renstra

- Satker terkait: Direktorat

PSMK-Subdit Renop,

Direktorat EPP

√ √

3. Penyusunan RKT pemeriksaan dengan

memperhatikan:

a. fokus pemeriksaan yang terdapat dalam Renstra;

b. hasil analisis kebutuhan para pemangku kepentingan

(dengan memperhatikan hasil forum konsultatif, analisis

berita, dan BPK mendengar); serta

c. RKP pemerintah

RKT yang memuat fokus

pemeriksaan yang harus ditaati

oleh satker

- Pelaksana: Direktorat

PSMK-Subdit Renop

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √ √ √ Satker memahami serta mau dan

mampu menerapkan RKT dalam

penyusunan prognosa dan RKP

4. Reviu untuk memastikan fokus pemeriksaan yang

dimuat dalam prognosa dan RKP mengikuti fokus

pemeriksaan yang dimuat dalam Renstra

Hasil reviu prognosa dan RKP

yang memuat fokus

pemeriksaan sesuai Renstra

- Pelaksana: Direktorat

PSMK-Subdit Renop

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √ √ √

5. Pendampingan pada saat satker menyusun RKP Konsep RKP - Pelaksana: Direktorat

PSMK-Subdit Renop

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √ √ √

6. Perumusan RKP kinerja melalui usulan jumlah

pemeriksaan kinerja sesuai lingkup entitas yang

diperiksa yang mendukung isu strategis dalam RPJMN

(Revisi RKP)

Target LHP kinerja - Pelaksana: Satker

Pemeriksa

- Satker terkait: Direktorat

PSMK

√ √ √ √ √

7. Pembuatan detail perencanaan pemeriksaan di level

satker yang bersangkutan, yang sesuai dengan fokus

pemeriksaan Renstra

Business case fokus

pemeriksaan

- Pelaksana: Direktorat

PSMK

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

1. Peningkatan tata kelola pemantauan TLHP melalui: Pj: Ditama Revbang

(Direktorat EPP)

a. Revisi juknis TLHP (memuat mekanisme penyampaian

dan persetujuan dari Anggota atas tiap telaahan dan

tindak lanjut secara periodik)

Juknis TLHP yang sudah direvisi - Pelaksana: Direktorat

EPP

- Satker terkait: Direktorat

Litbang

IP 2

Meningkatkan

pengelolaan strategi

pemeriksaan

M.1.6

Kualitas perencanaan

pemeriksaan meningkat,

relevan, dan handal

Tingkat konsistensi

antara perencanaan

pemeriksaan dan

pelaksanaan

IP 2

Meningkatkan

pengelolaan strategi

pemeriksaan

M.1.7

Kualitas tata kelola

pemantauan TLHP

meningkat

Tingkat kemutakhiran

data tindak lanjut

pemeriksaan

- Intermediate benefit yang

berkontribusi terhadap

perwujudan M.1.5

Sistem perencanaan pemeriksaan

yang handal dan siap untuk

dioperasikan termasuk

pemahaman seluruh Pemeriksa

atas strategi pemeriksaan

- Intermediate benefit yang

berkontribusi terhadap

perwujudan M.1.2

1. Memahami juknis dan mampu

mengoperasikan SiPTL

2. Memahami manual dan

mengoperasikan SiPTL

76

Page 90: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

2016 2017 2018 2019 2020

Sasaran Strategis Manfaat IKU Kegiatan Keluaran

Satker Pelaksana

Kegiatan

(Penanggung jawab,

Pelaksana, Satker terkait)

Waktu PelaksanaanKapabilitas/ Perubahan

OrganisasiKeterangan

b. Penyelesaian pengembangan SiPTL yang saat ini sedang

dikembangkan Biro TI, Direktorat Litbang, dan Direktorat

EPP

Sistem yang terintegrasi (SMP,

SiPTL, dan DEP)

- Pelaksana: Biro TI

- Satker terkait: Direktorat

EPP, Direktorat Litbang

2. Pengembangan kapasitas dalam tata kelola PTL

a. Sosialisasi Juknis TL dan SiPTL (internal) Laporan sosialisasi - Pelaksana: Direktorat

EPP

- Satker terkait: Direktorat

Litbang, Biro TI,

Auditorat/Perwakilan,

Pusdiklat

b. Sosialisasi SiPTL (eksternal) Laporan sosialisasi - Pelaksana: Direktorat

EPP

- Satker terkait: Direktorat

Litbang, Biro TI,

Auditorat/Perwakilan,

Pusdiklat

√ √ √ √

SS 2

Meningkatnya

kualitas SPM

M.2.1

Kualitas SPM meningkat

Indeks mutu

organisasi

1. Reviu Pelaksanaan RB BPK.

Peningkatan kegiatan pengubahan untuk mendorong

satker agar membuat inovasi-inovasi dalam pelaksanaan

kegiatan rutin:

- Pendiseminasian RB untuk penumbuhan inovasi satker

- Inovation award

- Laporan reviu PMPRB

- Daftar inovasi

- Terlaksananya kegiatan

diseminasi

- Pj: Itama- Inspektorat

PIMK

- Satker terkait: seluruh

satker BPK

√ √ √ √ √ Satker BPK mampu berinovasi

untuk peningkatan kegiatan rutin

di lingkungan satker masing-

masing

- Intermediate benefit yang

perwujudannya didukung

langsung oleh M.2.4 s.d.

M.2.6

- Kegiatan berasal dari

kegiatan pendukung

manfaat pada M.2.62. Peningkatan kompetensi pemberian pendapat terkait

temuan pemeriksaan yang memiliki indikasi tipikor

(legal opinion )melalui diklat pemberian pendapat

hukum

Laporan diklat Pelaksana: Satker

Pemeriksa,

Ditama Binbangkum,

Subbagian Hukum,

Pusdiklat

√ √ √ √ √ Pemahaman dan kompeten dalam

pemberian pendapat hukum

- Intermediate benefit yang

perwujudannya didukung

langsung oleh M.2.4 s.d.

M.2.6

- Kegiatan berasal dari

kegiatan pendukung

manfaat pada M.2.43. Evaluasi setelah tim pemeriksa selesai melakukan

pemeriksaan dalam rangka peningkatan kinerja

Pemeriksa

Pemeriksa BPK memiliki

komitmen yang tinggi dan sikap

profesional dalam melaksanakan

pemeriksaan

a. Evaluasi kinerja tim ke auditee setelah pemeriksaan Hasil evaluasi Pelaksana: Satker

Pemeriksa (Sekretariat

AKN, Subbagian TU Kalan,

dan Subbagian Humas dan

TU Kalan)

b. Evaluasi atas kinerja Pemeriksa oleh atasan langsung

Pemeriksa

Pelaksana: Satker

Pemeriksa

√ √ √ √ √

c. Pemberian bimbingan (coaching ) oleh atasan langsung

Pemeriksa kepada Pemeriksa

Pelaksana: Satker

Pemeriksa

√ √ √ √ √

d. Pemberian reward atas kinerja Pemeriksa terbaik Reward Pelaksana: Biro SDM

- Intermediate benefit yang

perwujudannya didukung

langsung oleh M.2.4 s.d.

M.2.6

- Kegiatan berasal dari

kegiatan pendukung

manfaat pada M.2.5

- Intermediate benefit yang

perwujudannya didukung

oleh M.2.3

77

Page 91: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

2016 2017 2018 2019 2020

Sasaran Strategis Manfaat IKU Kegiatan Keluaran

Satker Pelaksana

Kegiatan

(Penanggung jawab,

Pelaksana, Satker terkait)

Waktu PelaksanaanKapabilitas/ Perubahan

OrganisasiKeterangan

4. Pengembangan kapasitas pereviu dan kelembagaan

melalui:

Pj: Itama √ √ √ √ √

a. Peningkatan kompetensi pelaksana Itama, melalui:

- Pemenuhan persyaratan minimal pelaksana PKMP, dan

memiliki CIA (Certified Internal Auditor ) dan QIA

(Qualified Internal Auditor )

- Training pemahaman praktik terbaik dalam pemeriksaan

- Coaching

Laporan training/Laporan OJT - Pelaksana: Pusdiklat dan

Biro SDM

- Satker terkait:

Inspektorat PKMP

√ √

b. Penerapan Jabatan Fungsional - Pelaksana: Pusdiklat dan

Biro SDM

- Satker terkait:

Inspektorat PKMP,

Inspektorat PIMK, dan

Inspektorat PI

√ √

c. Penyusunan panduan terkait SPM Juklak/juknis Pelaksana: Inspektorat

PKMP, Inspektorat PIMK,

dan Inspektorat PI

d. Peningkatan maturity level Itama secara bertahap

(target level 3) melalui training

- Pelaksana: Pusdiklat dan

Biro SDM

- Satker terkait:

Inspektorat PKMP,

Inspektorat PIMK, dan

Inspektorat PI

5. Perbaikan pengendalian mutu menyeluruh atas

keenam aspek kinerja pemeriksaan

Pj: Itama √ √ √ √ √

a. Peningkatan kompetensi profesional Pemeriksa melalui

training berkelanjutan dan pendampingan

- Pelaksana: Pusdiklat dan

Biro SDM

- Satker terkait:

Inspektorat PKMP dan

Inspektorat PIMK

b. Penyempurnaan sistem monitoring Pelaksana: Inspektorat

PKMP, Inspektorat PIMK,

dan Inspektorat PI

c. Peningkatan mekanisme supervisi Pelaksana: Itama dan

satker Pemeriksa

d. Peningkatan menkanisme reviu berjenjang Pelaksana: Itama dan

satker Pemeriksa

e. Penyempurnaan sistem dokumentasi bukti pemeriksaan Pelaksana: Itama dan

satker Pemeriksa

f. Peningkatan komunikasi dengan entitas pemeriksaan Pelaksana: Itama dan

satker Pemeriksa

Pemenuhan QC/QA 1. Pelaksanaan pemerolehan keyakinan mutu

pemeriksaan

Pj: Itama-Inspektorat

PKMP

Pemeriksa mampu (kompeten)

dalam melakukan QC sesuai juknis

Persentase

penyelesaian TLHR

Itama atas SPM BPK

a. Penyusunan panduan/juknis pelaksanaan QC untuk

setiap peran terkait pelaksanaan cross review antar tim

untuk pemeriksaan atas tema yang sama

Panduan/Juknis - Pelaksana: Direktorat

Litbang

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

b. Pelaksanaan reviu pemerolehan keyakinan mutu

pemeriksaan

Hasil pelaksanaan pemerolehan

keyakinan mutu yang

berkualitas

- Pelaksana: Itama-

Inspektorat PKMP

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √ √ √

c. Peningkatan pemanfaatan aplikasi SiAP terkait QC oleh

PFP melalui sosialisasi, diklat, dan sponsorship

Laporan sosialisasi

Laporan training

Sponsor roadmap

- Pelaksana: Biro TI,

Pusdiklat

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

IP 3

Meningkatkan

kualitas penugasan

pemeriksaan

M.2.2

Kualitas penugasan

pemeriksaan meningkat

Manfaat-langsung (direct

benefit ) yang berkontribusi

terhadap perwujudan M.1.7

dan M.2.3

Setiap tahun sesuai dengan hasil

survei ADKAR

78

Page 92: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

2016 2017 2018 2019 2020

Sasaran Strategis Manfaat IKU Kegiatan Keluaran

Satker Pelaksana

Kegiatan

(Penanggung jawab,

Pelaksana, Satker terkait)

Waktu PelaksanaanKapabilitas/ Perubahan

OrganisasiKeterangan

d. Peningkatan pemanfaatan portal e-Audit terkait proses

pemeriksaan melalui sosialisasi, diklat, dan sponsorship

Laporan sosialisasi

Laporan training

Sponsor roadmap

- Pelaksana: Biro TI,

Pusdiklat

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

e. Reinforcement pelaksanaan QC oleh PFP melalui

kegiatan pengubahan (sponsorship , dan coaching )

Laporan kegiatan Pelaksana:

Auditorat/Perwakilan

Satker Pemeriksa (PFP) mau dan

mampu melaksanakan QC sesuai

juknis pada poin a

2. Pelaksanaan QA oleh PSP , Itama, Direktorat EPP, dan

Peer Review

a. Pelaksanaan QA sebelum LHP diterbitkan (termasuk

kualitas rekomendasi)

- Pelaksana: PSP √ √ √ √ √

b. Pelaksanaan QA setelah LHP diterbitkan dan sebelum

LHP diterbitkan untuk pemeriksaan berisiko tinggi

- Pelaksana: Itama-

Inspektorat PKMP

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √ √ √

c. Pelaksanaan QA LHP terkait penyusunan IHPS, pendapat

dan pertimbangan BPK

- Pelaksana: Direktorat

EPP

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √ √ √

d. Peer Review terkait QA tingkat organisasi/lembaga Laporan Peer Review Pelaksana: BPK negara

lain

e. Reinforcement pelaksanaan cross review melalui

sponsorship dari atasan langsung untuk pemeriksaan atas

tema yang sama

Laporan kegiatan Pelaksana:

Auditorat/Perwakilan

3. Pengembangan kapasitas Pemeriksa dalam menyusun

dan merumuskan rekomendasi melalui diklat teknis

secara berjenjang

Laporan kegiatan (Diklat) - Pelaksana: Pusdiklat

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √ √ √ Satker Pemeriksa (PFP dan PSP)

mampu menyusun dan

merumuskan rekomendasi

4. Peningkatan kompetensi Direktorat EPP dan PSP

terkait pemerolehan keyakinan mutu melalui training

dan coaching

- Pelaksana: Pusdiklat

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √ √ √ Direktorat EPP dan PSP mampu

(berkompeten) dalam melakukan

QA

5. Pelaksanaan pemerolehan keyakinan mutu

pemeriksaan melalui pemeriksaan pemerolehan

keyakinan mutu

Pj: Itama-Inspektorat

PKMP

√ √ √ √ √

a. Peningkatan kompetensi pelaksana Itama, melalui:

- Pemenuhan persyaratan minimal pelaksana PKMP, dan

memiliki CIA (Certified Internal Auditor ), dan QIA

(Qualified Internal Auditor )

- Training pemahaman praktik terbaik dalam pemeriksaan

- Coaching

Laporan training/Laporan OJT - Pelaksana: Pusdiklat dan

Biro SDM

- Satker terkait:

Inspektorat PKMP

√ √

b. Penerapan Jabatan Fungsional - Pelaksana: Pusdiklat dan

Biro SDM

- Satker terkait:

Inspektorat PKMP

√ √

6. Pemberian layanan konsultasi dalam aspek

pengendalian mutu pemeriksaan

Pj: Itama-Inspektorat

PKMP

a. Penyusunan POS layanan konsultasi dalam aspek

pengendalian mutu pemeriksaan

POS Layanan konsultasi dalam

aspek pengendalian mutu

pemeriksaan

- Pelaksana: Itama-

Inspektorat PKMP

- Satker terkait:

Direktorat Litbang

Ditama Binbangkum

(Direktorat LPBH)

b. Sosialisasi POS layanan konsultasi dalam aspek

pengendalian mutu pemeriksaan

Laporan sosialisasi - Pelaksana: Itama-

Inspektorat PKMP

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

Laporan QA

Setiap tahun sesuai dengan hasil

survei ADKAR

Manfaat-langsung (direct

benefit ) yang berkontribusi

terhadap perwujudan M.1.7

dan M.2.3

Pemeriksa Itama mampu

(kompeten) untuk melakukan

pemeriksaan pemerolehan

keyakinan mutu

79

Page 93: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

2016 2017 2018 2019 2020

Sasaran Strategis Manfaat IKU Kegiatan Keluaran

Satker Pelaksana

Kegiatan

(Penanggung jawab,

Pelaksana, Satker terkait)

Waktu PelaksanaanKapabilitas/ Perubahan

OrganisasiKeterangan

c. Pelaksanaan layanan pemberian konsultasi Hasil konsultasi atas pemberian

layanan konsultasi

- Pelaksana: Itama-

Inspektorat PKMP

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √ √

7. Pemberian reward atas penilaian LHP berkualitas

(mencakup penilaian KKP-nya)

Pj: Itama-Inspektorat

PKMP

a. Penyempurnaan draft POS Penilaian Kualitas LHP (LHP

Keuangan, Kinerja, dan DTT)

POS Penilaian kualitas LHP - Pelaksana: Itama-

Inspektorat PKMP

- Satker terkait:

Direktorat Litbang

b. Sosialisasi POS Penilaian Kualitas LHP Laporan sosialisasi - Pelaksana: Itama-

Inspektorat PKMP

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √ √

c. Peningkatan pelaksanaan bimbingan (coaching ) kepada

tim penilai LHP berkualitas

- Pelaksana: Itama-

Inspektorat PKMP

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √ √

d. Pengoordinasian dengan SDM terkait kemungkinan

menjadi angka kredit bagi Pemeriksa atau bentuk lainnya

sebagai insentif melakukan pemeriksaan berkualitas

- Pelaksana: Itama-

Inspektorat PKMP

- Satker terkait:

Biro SDM

√ √

e. Reinforcement terkait peningkatan penyusunan KKP

kepada tim pemeriksa

Checklist review KKP - Pelaksana: Itama-

Inspektorat PKMP

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √ √ √

8. Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Reviu Pemerolehan

Keyakinan Mutu

Laporan Hasil Tindak Lanjut

Reviu Itama

Pj: Itama-Inspektorat

PKMP

a. Sosialisasi hasil Reviu Itama di awal tahun bagi satker

pemeriksa (early warning system )

- Pelaksana: Itama-

Inspektorat PKMP

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ √

b. Permintaan dukungan dari Pisat pemeriksaan untuk

menindaklanjuti hasil reviu Itama seperti melalui Forum

Eselon I atau Forum Tindak Lanjut (sponsor coalition )

Sponsor Roadmap - Pelaksana: Itama-

Inspektorat PKMP

- Satker terkait:

Direktorat PSMK

√ √ √ √ √

9. Evaluasi Hasil Pemeriksaan dalam rangka penyusunan

IHPS

Matriks Pelaksana: Satker

Pemeriksa (PFP)

√ √ √ √ √

1. Pengembangan kapasitas pelaksanaan evaluasi LHP PJ: Ditama Revbang

(Direktorat EPP)

a. Peningkatan pelaksanaan evaluasi LHP dalam tingkat

konsisten dan akurasi penyajian melalui kegiatan

pengubahan (coaching )

Laporan evaluasi - Pelaksana: Direktorat

EPP

- Satker terkait: Itama-

Inspektorat PKMP, Satker

Pemeriksa

√ √

b. Diklat terkait mekanisme evaluasi LHP Laporan diklat - Pelaksana: Pusdiklat,

Direktorat EPP

- Satker terkait: Itama-

Inspektorat PKMP

√ √ √ √ √ - Intermediate benefit yang

perwujudannya didukung

oleh M.2.2

2. Pengembangan kapasitas penulisan dan reviu LHP PJ: AKN/Perwakilan √ √ √ √ √

a. Coaching atasan langsung Pemeriksa (PSP/PFP) kepada

Pemeriksa dalam proses penyusunan LHP

- Pelaksana:

Auditorat/Perwakilan,

Pusdiklat.

- Satker terkait: Direktorat

EPP

√ √ √ √ √

IP 3

Meningkatkan

kualitas penugasan

pemeriksaan

M.2.3

Tidak terdapat salah saji

dalam LHP

Tingkat evaluasi atas

LHP

- Intermediate benefit yang

berkontribusi terhadap

perwujudan M.2.41. Pelaksana EPP mampu

mengevaluasi LHP

2. Satker Pemeriksa (PFP/PSP)

mampu melakukan evaluasi atas

penyajian dalam LHP (konsistensi

dan akurasi)

Pemeriksa mau dan mampu

menyusun LHP sesuai juknis

80

Page 94: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

2016 2017 2018 2019 2020

Sasaran Strategis Manfaat IKU Kegiatan Keluaran

Satker Pelaksana

Kegiatan

(Penanggung jawab,

Pelaksana, Satker terkait)

Waktu PelaksanaanKapabilitas/ Perubahan

OrganisasiKeterangan

b. Pelatihan dalam mengembangkan kompetensi

penulisan dan reviu LHP melalui diklat fungsional

Laporan diklat - Pelaksana: Pusdiklat,

Direktorat EPP

- Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan

√ √ √ √ √

M.2.4

Risiko LHP digugat oleh

pihak ketiga menurun

Persentase LHP

digugat dan BPK

dinyatakan kalah

1. Peningkatan kompetensi pemberian pendapat terkait

temuan pemeriksaan yang memiliki indikasi tipikor

(legal opinion )melalui diklat pemberian pendapat

hukum

Laporan diklat Pelaksana: Satker

Pemeriksa,

Ditama Binbangkum,

Subbagian Hukum,

Pusdiklat

√ √ √ √ √ Pemahaman dan kompeten dalam

pemberian pendapat hukum

- Intermediate benefit yang

berkontribusi terhadap

perwujudan M.2.5

2. Peningkatan keseragaman persepsi dalam pemberian

opini, tingkat materialitas melalui diseminasi, dan

training tim review

Laporan Pelaksana: Pusdiklat,

Satker Pemeriksa

√ √ √ √ √ Pemahaman dan kompeten dalam

pemberian/penulisan opini

- Intermediate benefit yang

perwujudannya didukung

oleh M.2.3

3. Diklat untuk PM, PT, dan KT terkait penyusunan LHP

yang mudah dibaca dan dipahami oleh publik

(communication analyst )

Laporan diklat Pelaksana: AKN,

Pusdiklat

√ √ √ √ √ Berkompeten dalam memastikan

bahasa LHP menjadi bahasa yang

mampu dicerna oleh publik

4. Penyiapan kapasitas dan bahan untuk memenangkan

gugatan di pengadilan

Pelaksana: Satker

Pemeriksa, Direktorat

EPP, Direktorat LPBH

√ √ √ √ √

1. Pemanfaatan saluran evaluasi dari auditee terhadap

tim yang sedang melakukan pemeriksaan

Pj: Itama

Satker terkait:

Auditorat/Perwakilan,

Biro TI, Biro Humas dan

Kerja Sama Internasional

a. Peningkatan monitoring pengaduan masyarakat (WBS) Portal evaluasi auditee melalui

website BPK (Pengaduan

masyarakat)

Pelaksana: Inspektorat PI,

Satker Pemeriksa

√ √ √ √ √

b. Peningkatan perolehan informasi terkait kepuasan

auditee terhadap kinerja Pemeriksa melalui survei

kepuasan

Laporan survei PJ: Direktorat PSMK-

(Subdit Manajemen

Kinerja (Makin)),

Satker terkait: Satker

Pemeriksa

√ √ √ √ √

2. Evaluasi setelah tim pemeriksa selesai melakukan

pemeriksaan (random sampling )

a. Penyusunan form evaluasi (oleh Itama-Inspektorat PI)

b. Konfirmasi dan evaluasi kebenaran subtansi form

evaluasi (koordinasi Itama dan Satker Pemeriksa)

c. Identifikasi dan pemetaan kelemahan dari kinerja

Pemeriksa (Itama)

d. Tindak lanjut atas feedback yang diperoleh Itama

melalui peningkatan kinerja Pemeriksa

- Form evaluasi

- Reward

PJ: Inspektorat PI

Satker terkait: Satker

Pemeriksa

3. Peningkatan kinerja Pemeriksa Satker Pemeriksa

a. Evaluasi kinerja tim ke auditee setelah pemeriksaan Hasil evaluasi Pelaksana: Satker

Pemeriksa (Sekretariat

AKN, Subbagian TU Kalan,

dan Subbagian Humas dan

TU Kalan)

b. Evaluasi atas kinerja Pemeriksa oleh atasan langsung

Pemeriksa

Pelaksana: Satker

Pemeriksa

√ √ √ √ √

c. Pemberian bimbingan (coaching ) oleh atasan langsung

Pemeriksa kepada Pemeriksa

Pelaksana: Satker

Pemeriksa

√ √ √ √ √

- Intermediate benefit yang

mendukung langsung

pencapaian M.2.1

- Intermediate benefit yang

perwujudannya didukung

oleh M.2.4

IP 3

Meningkatkan

kualitas penugasan

pemeriksaan

IP 3

Meningkatkan

kualitas penugasan

pemeriksaan

M.2.5

Profesionalisme

Pemeriksa BPK meningkat

Indeks kepuasan

auditee atas kinerja

Pemeriksa BPK

Pemeriksa BPK berkomitmen

dalam mengimplementasikan

sikap profesional dalam

melakukan pemeriksaan

81

Page 95: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

2016 2017 2018 2019 2020

Sasaran Strategis Manfaat IKU Kegiatan Keluaran

Satker Pelaksana

Kegiatan

(Penanggung jawab,

Pelaksana, Satker terkait)

Waktu PelaksanaanKapabilitas/ Perubahan

OrganisasiKeterangan

d. Pemberian reward atas kinerja Pemeriksa terbaik Reward Pelaksana: Biro SDM

e. Pemberian punishment Teguran Satker Pemeriksa

IP 4

Meningkatkan

kualitas kelembagaan

M.2.6

Kualitas pelaksanaan RB

meningkat

Pemenuhan QA RB Reviu Pelaksanaan RB BPK.

Ditingkatkan dengan kegiatan pengubahan untuk

mendorong satker agar membuat inovasi-inovasi dalam

pelaksanaan kegiatan rutin:

- Diseminasi RB untuk penumbuhan inovasi satker

- Inovation award

- Laporan reviu PMPRB

- Daftar inovasi

- Terlaksananya kegiatan

diseminasi

PJ: Inspektorat PIMK

Satker terkait: Seluruh

satker BPK

√ √ √ √ √ Satker BPK mampu berinovasi

untuk peningkatan kegiatan rutin

di lingkungan satker masing-

masing

- Intermediate benefit yang

mendukung langsung

pencapaian M.2.1

- Intermediate benefit yang

perwujudannya didukung

oleh M.2.7 dan M.2.8

IP 4

Meningkatkan

kualitas kelembagaan

M.2.7

Akuntabilitas BPK dalam

melaksanakan tusinya

meningkat

Nilai akuntabilitas

kinerja

Peningkatan kapasitas satker dalam menyusun LAK

satker melalui kegiatan pengubahan

(bimbingan/pembinaan/coaching ) dan reviu LAK satker

Laporan workshop

Lembar reviu

PJ: Direktorat PSMK

(Subdit Makin)

Satker terkait: Itama,

Seluruh satker

√ √ √ √ √ Satker mampu menyusun LAK

yang berkualitas secara

berkelanjutan

- Direct benefit yang

berkontribusi terhadap

perwujudan M.2.6

Persentase

penyelesaian tindak

lanjut hasil peer

review

Persiapan pelaksanaan reviu oleh peer review Tahun

2017 melalui kegiatan monitoring dan evaluasi atas

penyelesaian tindak lanjut hasil peer review

Laporan monitoring dan

evaluasi TL hasil peer review

PJ: Itama

Satker terkait: Seluruh

satker pelaksana

IP 4

Meningkatkan

kualitas kelembagaan

M.2.8

Kuantitas dan kualitas

peraturan dalam

melaksanakan tusi BPK

meningkat

Tingkat pemenuhan

penyusunan

peraturan BPK yang

terkait tugas dan

wewenang BPK

1. Inventarisasi produk hukum BPK yang mendukung

pelaksanaan tugas dan wewenang BPK berdasarkan

peraturan perundang-undangan maupun kebutuhan BPK

Daftar inventarisasi produk

hukum BPK

PJ : Direktorat LPBH -

Ditama Binbangkum

Satker terkait: Seluruh

satker

√ √ √ √ √ - Direct benefit yang

berkontribusi terhadap

perwujudan M.2.6

2. Pemastian atas ketersediaan dukungan peraturan

perundang-undangan dalam pelaksanaan tugas dan

wewenang BPK, melalui:

PJ : Direktorat LPBH -

Ditama Binbangkum

Satker terkait: Seluruh

satker

a. penyusunan konsep produk hukum terkait pelaksanaan

tugas dan wewenang BPK;

Konsep produk hukum BPK

b. kajian terkait sinkronisasi atas konsep produk hukum

BPK; dan

Hasil kajian hukum atas

sinkronisasi dan harmonisasi

produk hukum BPK

c. Pelaksanaan proses legislasi produk hukum terkait

pelaksanaan tugas dan wewenang BPK.

Produk hukum BPK

3. Komunikasi dan koordinasi dengan satker terkait

maupun pihak lain dalam bentuk FGD terkait dengan

penyusunan konsep produk hukum BPK

Laporan kegiatan PJ : Direktorat LPBH -

Ditama Binbangkum,

Direktorat Litban,g

AKN

4. Sosialisasi produk hukum atas produk hukum BPK Laporan sosialisasi PJ : Direktorat LPBH -

Ditama Binbangkum,

Direktorat Litbang

5. Pelaksanaan diklat dengan bergantung pada substansi

produk hukum pada satker-satker terkait

Hasil diklat PJ : Direktorat LPBH -

Ditama Binbangkum,

Pusdiklat

6. Pelatihan internal bagi Ditama Binbangkum (legal

drafting dan lain sebagainya)

Hasil diklat PJ : Direktorat LPBH -

Ditama Binbangkum,

Pusdiklat

1. Ditama Binbangkum mampu

melakukan kajian hukum;

2. Ditama Bingbangkum mampu

melakukan perancangan

peraturan/produk hukum BPK;

dan

3. Ditama Binbangkum mampu

berkoordinasi dengan

Kementerian Hukum dan Hak

Asasi Manusia, serta pihak terkait

lainnya.

82

Page 96: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

2016 2017 2018 2019 2020

Sasaran Strategis Manfaat IKU Kegiatan Keluaran

Satker Pelaksana

Kegiatan

(Penanggung jawab,

Pelaksana, Satker terkait)

Waktu PelaksanaanKapabilitas/ Perubahan

OrganisasiKeterangan

IP 4

Meningkatkan

kualitas kelembagaan

M.2.8

Kuantitas dan kualitas

peraturan dalam

melaksanakan tusi BPK

meningkat

Tingkat harmonisasi

peraturan

perundangan terkait

tugas dan wewenang

BPK

1. Analisa peraturan perundang-undangan yang

berpotensi membatasi dan/atau bertentangan dengan

tugas dan kewenangan BPK (berdasarkan permintaan

satker/pimpinan maupun inisiatif Ditama Binbangkum).

Hasil kajian/analisis PJ : Direktorat LPBH -

Ditama Binbangkum*

(*) masih harus didiskusikan

√ √ √ √ √ - Direct benefit yang

berkontribusi terhadap

perwujudan M.2.6

2. Pembuatan action plan (rencana aksi) atas hasil

analisis (dapat berupa: pembahasan internal di Forum

Eselon 1; bahan pendapat/usulan revisi UU; rencana

judicial review ; sengketa kewenangan lembaga; dll.)

Action plan PJ : Ditrektorat LPBH -

Ditama Binbangkum*

(*) masih harus didiskusikan

a. Workshop /FGD terkait penyamaan pemahaman dan

persepsi tentang talent pool dan lingkupnya

Laporan - PJ : Setjen

- Pelaksana: Biro SDM

- Satker terkait: Pusdiklat

√ 1. Pemeriksa memiliki keahlian

pada bidang pemeriksaan

Indeks kepuasan

pegawai

b. Penyusunan POS terkait identifikasi lingkup pool of

talents yang akan dibentuk dan target 2020

- Jenis pool (pemeriksaan & nonpemeriksaan)

- Mekanisme pengelolaan pool

POS Manajemen Talenta - Pelaksana: Biro SDM

- Satker terkait: Pusdiklat,

Direktorat Litbang

√ √ 2. Penugasan pemeriksaan sesuai

dengan kualifikasi keahlian

(talenta)

c. Penyusunan desain Sistem Informasi (SI) dan

mengidentifikasi/ klasifikasi pegawai (terutama

Pemeriksa) yang akan masuk dalam talent pool

Aplikasi Sistem Informasi Talent

Pool

- Pelaksana: Biro SDM

- Satker terkait: Biro TI,

Pusdiklat

d. Workshop /Sosialisasi POS Manajemen Talenta kepada

satker pelaksana

Laporan - Pelaksana: Biro SDM

- Satker terkait: Pusdiklat

e. Penyusunan strategi pengembangan dan pemanfaatan

talenta

Dokumen strategi

pengembangan dan

pemanfaatan talenta

- Pelaksana: Biro SDM

- Satker terkait: Pusdiklat

√ √

f. Penyusunan desain kegiatan sponsorship Pimpinan

untuk mendukung implementasi talent pool dalam

bentuk komitmen penugasan sesuai kualifikasi keahlian

dan peran

Sponsor Roadmap - Pelaksana: Biro SDM

- Satker terkait: Pusdiklat

g. Diseminasi terkait pemberian pemahaman manfaat dan

pentingnya pemberian penugasan sesuai dengan keahlian

dan peran. Target : Atasan Langsung (Eselon II,III, IV, dan

PFP) saat Diklat Kepemimpinan

Modul - Pelaksana: Biro SDM

- Satker terkait: Pusdiklat

h. Asesmen untuk menentukan pegawai yang masuk

dalam bidang-bidang talenta yang telah ditetapkan

Hasil asesmen - Pelaksana: Biro SDM

- Satker terkait: Pusdiklat

i. Peningkatan keahlian (talent ) Pemeriksa Jadwal dan Laporan

pelaksanaan kegiatan

*note: kegiatan bisa berupa

diklat, short course , sertifikasi,

magang, training, pendidikan

formal

- Pelaksana: Biro SDM

- Satker terkait: Pusdiklat

√ √ √

j. Monitoring dan evaluasi pemanfaatan talenta Laporan monitoring dan

evaluasi pengembangan dan

pemanfaatan talenta

Pelaksana: Biro SDM √ √ √

LG 1

Meningkatkan

kompetensi pegawai

melalui pembentukan

talent pool

M.3.1

Kompetensi pegawai

meningkat

Modal SDM yang

dibutuhkan dalam

mendukung perwujudan

seluruh manfaat

1. Ditama Binbangkum mampu

melakukan kajian hukum;

2. Ditama Bingbangkum mampu

melakukan perancangan

peraturan/produk hukum BPK;

dan

3. Ditama Binbangkum mampu

berkoordinasi dengan

Kementerian Hukum dan Hak

Asasi Manusia, serta pihak terkait

lainnya.

Persentase

pemenuhan talent

pool

IS 3.1.1 Pembentukan talent pool

83

Page 97: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

2016 2017 2018 2019 2020

Sasaran Strategis Manfaat IKU Kegiatan Keluaran

Satker Pelaksana

Kegiatan

(Penanggung jawab,

Pelaksana, Satker terkait)

Waktu PelaksanaanKapabilitas/ Perubahan

OrganisasiKeterangan

1. Pemetaan proses bisnis yang akan menggunakan SI Roadmap Pengembangan

Aplikasi

- PJ: Setjen

- Pelaksana: Biro TI

- Satker terkait: Direktorat

Litbang

a. Validasi aplikasi yang ada saat ini Daftar aplikasi yg ada di BPK Pelaksana: Biro TI √

b. Pemetaan proses bisnis yang dapat dibantu kegiatannya

menggunakan SI

Peta proses bisnis dan SI yang

terkait

Pelaksana: Biro TI dan

Direktorat Litbang

c. FGD dengan satker terkait dengan proses bisnis yang

akan dibantu menggunakan SI

Laporan FGD Pelaksana: Biro TI √

d. Penyusunan konsep roadmap pengembangan aplikasi

untuk dimintakan persetujuannya oleh KPTI

Konsep Roadmap

Pengembangan Aplikasi

Pelaksana: Biro TI √

e. Penyusunan POS Pengembangan Aplikasi POS Pengembangan Aplikasi - Pelaksana: Biro TI

- Satker terkait: Direktorat

Litbang

f. Sosialisasi kepada internal pengelola TI dan satker

terkait

Laporan Sosialisasi - Pelaksana: Biro TI

- Satker terkait: Satker

pelaksana BPK yang

memiliki aplikasi

2. Penyiapan infrastruktur pendukung pengembangan SI √

Penyiapan server dan storage untuk proses

pengembangan SI

Server Development Pelaksana: Biro TI

3. Evaluasi aplikasi yang ada sebagai tahap awal

integrasi

Laporan Kegiatan √ √

a. Pengujian kegunaan aplikasi yang ada saat ini dan

melihat kemungkinan tahapan integrasi yang akan

dilakukan

Daftar aplikasi dengan jenis

integrasi yang bisa dilakukan

Pelaksana: Biro TI

b. Pelaksanaan tahapan integrasi sesuai tahapan yang

akan dilakukan apakah level dashboard melalui interface

atau perbaikan database

Pelaksana: Biro TI

c. Perbaikan dan pengembangan aplikasi agar siap

terintegrasi

Pelaksana: Biro TI

4. Perancangan arsitektur database SI Arsitektur Database √

a. Pengujian integrity , validity, dan reability dari

database aplikasi yang ada

Laporan pengujian Pelaksana: Biro TI

b. FGD dengan satker pemilik SI untuk memperoleh

masukan penyusunan arsitektur database yang

terintegrasi

Laporan FGD - Pelaksana: Biro TI

- Satker terkait: Satker

Pelaksana BPK yang

memiliki aplikasi SI

c. Penyusunan konsep arsitektur database yang

diperlukan oleh BPK dan meminta persetujannya kepada

KPTI

Konsep Arsitektur Database Pelaksana: Biro TI

d. Sosialisasi kepada internal pengelola TI dan satker

terkait

Laporan Sosialisasi - Pelaksana: Biro TI

- Satker terkait: Satker

Pelaksana BPK yang

memiliki aplikasi SI

5. Penyusunan SI terintegrasi level database √ √ √

a. Pengembangan sistem informasi sesuai roadmap

aplikasi dan arsitektur database

Pelaksana: Biro TI

b. Pemeliharaan dan perbaikan database yang mulai

diintegrasikan

Pelaksana: Biro TI

c. Pengembangan database yang terintegrasi Rancangan database yang

terintegrasi

Pelaksana: Biro TI

d. Pengujian database Hasil pengujian Pelaksana: Biro TI

LG 2

Mengoptimalkan

pemanfaatan TI dan

sarpras dalam tata

kelola organisasi

M.3.2

Pemantaan TI dan sarpras

meningkat

Persentase

penyelesaian integrasi

SI

IS 3.2.1 Pengembangan Sistem TI untuk tata kelola BPK

Persentase

pemanfaatan TI

Tingkat kepuasan

pegawai atas

pemanfaatan TI dan

sarpras

Modal informasi yang

dibutuhkan dalam

mendukung perwujudan

seluruh manfaat

Satker memahami proses bisnis

dan kaitannya dengan proses

bisnis satker lain

84

Page 98: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

2016 2017 2018 2019 2020

Sasaran Strategis Manfaat IKU Kegiatan Keluaran

Satker Pelaksana

Kegiatan

(Penanggung jawab,

Pelaksana, Satker terkait)

Waktu PelaksanaanKapabilitas/ Perubahan

OrganisasiKeterangan

e. Launching /peluncuran Database yang terintegrasi Pelaksana: Biro TI

f. Sosialisasi kepada internal pengelola TI dan satker

terkait

Laporan - Pelaksana: Biro TI

- Satker terkait: Satker

Pelaksana BPK yang

memiliki aplikasi SI

1. Penyusunan Business Continuity Management (BCM) BCM - PJ: Setjen

- Pelaksana: Biro Umum

- Satker terkait: Biro

Keuangan, Biro SDM,

serta Biro Humas dan

Kerja Sama Internasional

√ √

a. Penyusunan KAK/RPP Konsultan BCM Dokumen KAK Pelaksana: Biro Umum

b. Pemilihan Konsultan BCM Laporan kegiatan Pelaksana: Biro Umum

c. Penyusunan Dokumen BCM Konsep dokumen BCM Pelaksana: Biro Umum

d. Piloting BCM Hasil piloting Pelaksana: Biro Umum

e. Sosialisasi BCM Laporan kegiatan Pelaksana: Biro Umum

2. Penyusunan Disaster Recovery Plan (DRP) Dokumen DRP √ √

a. Penentuan atas aplikasi kritis (Pemeriksaan dan

Kelembagaan) di BPK

Hasil kajian - Pelaksana: Biro TI

- Satker terkait: Satker

Pelaksana BPK yang

memiliki aplikasi

b. Penentuan satker-satker yang terlibat dalam

penyusunan DRP (pemiliki aplikasi, developer , penyedia

infrastruktur (Biro Umum))

Hasil kajian Pelaksana: Biro TI √

c. Pemilihan konsultan Kontrak Pelaksana: Biro TI √

d. Penyusunan DRP Dokumen DRP Pelaksana: Biro TI √

e. Sosialisasi dokumen DRP kepada pemilik aplikasi kritis Biro TI dan Satker pemilik

aplikasi

3. Pengembangan infrastruktur Disaster Recovery Center

(DRC)

Infrastruktur DRC

a. Pemilihan lokasi DRC Kajian Pelaksana: Biro TI √

b. Pemilihan pengembang DRC Kontrak Pelaksana: Biro TI √

c. Pembangunan DRC DRC Pelaksana: Biro TI √

d. Testing/pengujian Hasil pengujian Pelaksana: Biro TI √

e. Siap operasi BAST Pelaksana: Biro TI √

f. Training terkait uji coba DRC (simulasi) kepada pemilik

aplikasi kritis dan Biro TI

Pelaksana: Biro TI √

4. Penyusunan rencana pengamanan SI (jaringan,

aplikasi, database )

Dokumen pengamanan SI √

a. Asesmen keamanan SI Hasil asesmen Pelaksana: Biro TI

b. Penyusunan desain keamanan sistem info BPK Desain Pelaksana: Biro TI

c. Pengembangan pengamanan SI Dokumen pengamanan SI Pelaksana: Biro TI

d. Pengujian pengamanan sistem Hasil pengujian Pelaksana: Biro TI

e. Training (internal Biro TI) Pelaksana: Biro TI dan

Pusdiklat

LG 2

Mengoptimalkan

pemanfaatan TI dan

sarpras dalam tata

kelola organisasi

M.3.2

Pemantaan TI dan sarpras

meningkat

IS 3.2.2 Penerapan Business Continuity Modal Informasi dan

sarpras yang dibutuhkan

dalam mendukung

perwujudan seluruh

manfaat

Terciptanya kontinuitas atas

bisnis proses yang ada di BPK

85

Page 99: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

2016 2017 2018 2019 2020

Sasaran Strategis Manfaat IKU Kegiatan Keluaran

Satker Pelaksana

Kegiatan

(Penanggung jawab,

Pelaksana, Satker terkait)

Waktu PelaksanaanKapabilitas/ Perubahan

OrganisasiKeterangan

1. Penyusunan peraturan pemenuhan sarpras Peraturan pemenuhan sarpras - Pj: Setjen

- Pelaksana: Biro Umum √

2. Sosialisasi terkait standar sarpras Laporan Pelaksana: Biro Umum

dan AKN √

3. Piloting implementasi Laporan hasil kegiatan piloting Pelaksana: Biro Umum

dan AKN√

1. Pelaksanaan reviu serta monitoring dan evaluasi atas

pelanggaran disiplin pegawai

Laporan Monitoring dan

Evaluasi

PJ : Itama

Satker terkait : seluruh

satker

√ √ √ √

2. Pelaksanaan reviu dan monitoring dan evaluasi atas

pelanggaran kode etik pegawai

Laporan Monitoring dan

Evaluasi

PJ : Itama

Satker terkait : seluruh

satker

√ √ √ √

1. Penyusunan Kerangka Budaya Organisasi di BPK

Tingkat pelanggaran

kode etik dan disiplin

pegawai

a. Penyusunan tools terkait internalisasi kode etik

(berdasarkan Peraturan Kode Etik tahun 2016 dan Hasil

Kajian Direktorat Litbang-Budaya Organisasi

PL e.g modul/FAQ dan audio

visual

PJ: Direktorat PSMK

Terkait: Itama -

Inspektorat PI,

Direktorat Litbang,

Pusdiklat, serta

Biro Humas dan Kerja

Sama Internasional

√ √

b. Survei Persepsi Pelaksana terhadap nilai dasar di BPK

(Initial Assessment ) - Tingkat Awareness dan Knowledge

Laporan PJ: Direktorat PSMK

Satker terkait: Direktorat

Litbang

c. Sosialisasi/Workshop Penyeragaman pemahaman dan

persepsi pengertian visi, misi, dan nilai dasar BPK (IIP)

(*Output IS 5.2 – Kode etik yang telah direvisi)

Laporan Sosialisasi/Workshop PJ: MKKE (Itama)

Terkait: Direktorat PSMK√

d. Sosialisasi/Workshop atas PL yang telah disusun Laporan PJ: Dirktorat PSMK

Satker terkait: Itama -

Inspektorat PI, Direktorat

Litbang, Pusdiklat√

e. Diseminasi atau knowledge/best practice sharing

tentang implementasi nilai dasar budaya organisasi – IIP

Laporan PJ: Itama - Inspektorat PI

Satker terkait: Direktorat

PSMK,

Direktorat Litbang

f. Kegiatan sponsorship Pimpinan atas implementasi nilai

dasar IIP sebagai nilai budaya organisasi BPK

Sponsor Roadmap PJ: MKKE (Itama)

Satker terkait: Direktorat

PSMK,

Pusdiklat

√ √ √

g. Pelatihan dalam membentuk karakter budaya

organisasi – IIP kepada Pelaksana BPK

Laporan diklat Pelaksana: Biro SDM,

Pusdiklat√ √ √ √ √

h. Pelatihan pada atasan langsung dalam memberikan

bimbingan (coaching )

Laporan diklat PJ: Pusdiklat

Terkait: Seluruh satker

i. Pemberian bimbingan (coaching ) oleh atasan langsung

di masing-masing satker

Form konsultasi Pelaksana: Direktorat

PSMK,

Seluruh satker√ √ √ √ √

j. Survei ADKAR menilai:

(i). Pemahaman atas IIP (misal: target 3 (skala 1-5))

(ii). Implementasi IIP (misal target: 3 (skala 1-5))

Laporan Survei ADKAR PJ : Direktorat PSMK

Satker terkait: Seluruh

satker√ √ √ √ √

Sesuai dengan jadwal diklat

M.3.3

Meningkatnya

implementasi nilai-nilai

dasar di BPK

Tingkat pemahaman

pegawai terhadap

visi, misi, dan nilai

dasar BPK

Tingkat implementasi

nilai dasar BPKIS 3.3.1 Pengembangan Budaya Berintegritas, Independen dan Profesional

Nilai dasar BPK (IIP) telah

menyatu dalam karakter dan

budaya kerja anggota dan

Pelaksana BPK, yaitu

berintegritas, independen, dan

profesional dalam melakukan

kegiatan operasional organisasi.

Setiap tahun sesuai dengan hasil

survei ADKAR

Modal informasi dan

sarpras yang dibutuhkan

dalam mendukung

perwujudan seluruh

manfaat

Modal organisasi terkait

budaya organisasi yang

dibutuhkan dalam

mendukung perwujudan

seluruh manfaat

LG 2

Mengoptimalkan

pemanfaatan TI dan

sarpras dalam tata

kelola organisasi

M.3.2

Pemantaan TI dan sarpras

meningkat

IS 3.2.3 Efisiensi sarana prasarana melalui Penerapan desk sharing untuk PFP

LG 3

Menciptakan budaya

berintegritas,

independen, dan

profesional

86

Page 100: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

2016 2017 2018 2019 2020

Sasaran Strategis Manfaat IKU Kegiatan Keluaran

Satker Pelaksana

Kegiatan

(Penanggung jawab,

Pelaksana, Satker terkait)

Waktu PelaksanaanKapabilitas/ Perubahan

OrganisasiKeterangan

2. Pelaksanaan monitoring implementasi nilai dasar BPK

a. Survei ADKAR menilai pemahaman dan implementasi

nilai-nilai dasar (IIP)

Laporan Survei ADKAR Pelaksana: Direktorat

PSMK (Subdit Renstra) √ √ √ √ √

b. Survei kepuasan auditee atas kinerja Pemeriksa Laporan survei Pelaksana: Direktorat

PSMK (Subdirektorat

Manajemen Kinerja)√ √ √ √ √

3. Reinforcement berdasarkan hasil reviu monitoring dan

evaluasi Itama dan survei

a. Sponsorship pimpinan Seluruh satker √ √ √ √ √

b. Bimbingan atasan langsung secara kontinyu Seluruh satker √ √ √ √ √

1. Penyusunan Kerangka Strategi Best Practices Sharing

di BPK

Persentase

penyebaran best

practices

a. Pembentukan Tim Pengelola Best Practices

(bagian dari Tim Pengelola KM)

Tim Pengelola

(unsur: Direktorat PSMK,

Direktorat Litbang, Pusdiklat,

Biro SDM, Biro TI)

PJ : Direktorat PSMK

Satker terkait: Direktorat

Litbang

b. Penyusunan PL Best Practices PL

(definisi best practices ,

cara identifikasi best practices ,

kriteria,

cara menyusun,

cara sharing ,

cara memvalidasi)

PJ : Direktorat PSMK

Satker terkait: Direktorat

Litbang

√ √

c. Sosialisasi PL ke seluruh satker dan pegawai BPK Laporan sosialisasi PJ : Direktorat PSMK

Satker terkait: Direktorat

Litbang

√ √

d. Sponsorship Pimpinan untuk identifikasi praktik terbaik

di satker

Arahan Pimpinan Tim Pengelola

2. Penyusunan Best Practices (di satker) Best practices yang disusun

satker

Pelaksana: Satker,

Tim Pengelola

√ √ √ √

a. Identifikasi best practices satker yang akan disusun Hasil identifikasi Pelaksana: Satker,

Tim Pengelola

√ √ √ √

b. Coaching identifikasi praktik terbaik (kepada tim

penyusun best practices di satker)

Laporan coaching Pelaksana: Satker,

Tim Pengelola

√ √ √ √

c. Evaluasi hasil best practices yang disusun Hasil evaluasi Tim Pengelola √ √ √ √

3. Fasilitasi Best Practices Sharing (akan diatur lebih

lanjut dalam PL, misalnya melalui KTF, upload portal

BPK, dll)

Kegiatan sharing Pelaksana: Satker,

Tim Pengelola

√ √ √ √

K 1

Mengoptimalkan

pemanfaatan

anggaran

3.5. Pemanfaatan

anggaran optimal

Tingkat kinerja

anggaran

1. Peningkatan kualitas perencanaan dan penganggaran - PJ: Setjen

- Pelaksana: Biro

keuangan

a. Penyusunan acuan penyusunan RKA satker Acuan penyusunan RKA satker Pelaksana:

Biro keuangan

√ √ √ √ √

b. Sosialisasi acuan penyusunan RKA satker Laporan Pelaksana:

Biro keuangan

√ √ √ √ √

c. Pelaksanaan koordinasi internal dengan Subdit Renop

dan Inspektorat PIMK terkait proses penelitian dan reviu

dokumen perencanaan dan penganggaran satker

Notulen rapat, workshop - Pelaksana: Biro

Keuangan,

- Satker terkait:

Inspektorat PIMK dan

Subdit Renop

√ √ √ √ √

Satker mampu menyusun

perencanaan dan penganggaran

sesuai acuan.

LG 4

Memperluas

implementasi praktik-

praktik terbaik (best

practice sharing )

M.3.4

Penyebaran praktik-

praktik terbaik meningkat

Persentase

penyusunan best

practices

IS 3.4.1 Pengembangan strategi best practices sharing

1. Pegawai dapat membudayakan

kodefikasi dari tacit knowledge

menjadi explicit knowledge

melalui penyusunan best

practices

2. Pegawai dapat melakukan

sharing best practices melalui

jalur yang disediakan organisasi

Modal keuangan yang

dibutuhkan dalam

mendukung perwujudan

seluruh manfaat

Modal organisasi terkait

best practices sharing yang

dibutuhkan dalam

mendukung perwujudan

seluruh manfaat

87

Page 101: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

2016 2017 2018 2019 2020

Sasaran Strategis Manfaat IKU Kegiatan Keluaran

Satker Pelaksana

Kegiatan

(Penanggung jawab,

Pelaksana, Satker terkait)

Waktu PelaksanaanKapabilitas/ Perubahan

OrganisasiKeterangan

2. Peningkatan kualitas pemantauan pelaksanaan

anggaran

a. Penyusunan POS Pemantauan POS Pemantauan Pelaksana:

Biro keuangan

b. Sosialisasi Laporan Pelaksana:

Biro keuangan

c. FGD terkait pemantauan pelaksanaan anggaran Laporan - Pelaksana: Biro

Keuangan,

- Satker terkait: seluruh

Satker Pelaksana

√ √ √ √ √

d. Monitoring dan evaluasi Laporan - Pelaksana: Biro

Keuangan,

- Satker terkait: seluruh

Satker Pelaksana

√ √ √ √ √

Biro keuangan mampu

mengoptimalkan pemantauan

pelaksanaan anggaran

88

Page 102: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

88

Lampiran 4

MATRIKS TEMA DAN FOKUS PEMERIKSAAN BPK 2016 - 2020

Tema/ Fokus/

AKN Penanggung Jawab Fokus

Simpulan Sementara (PAC)

TAO Strategis

Entitas Pemeriksaan

Target Pelaksanaan Leading K/L

sesuai RPJMN K/L terkait

1 2 3 4 5 6

DIMENSI: PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT

Tema: Kesehatan Fokus: Peningkatan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang meliputi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) baik untuk Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS), maupun JKN untuk NonPBI Koordinator Fokus: AKN VI

Pemerintah telah berhasil meningkatkan pelaksanaaan SJSN yang meliputi JKN untuk meningkatkan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan bagi penduduk baik untuk PBI melalui KIS dan NonPBI

1 Menilai perencanaan dan penganggaran pemerintah dalam meningkatkan pelaksanaaan SJSN yang meliputi JKN

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

2016-2020 (detil ada di Business Case Fokus Pemeriksaan)

2 Menilai kualitas pemenuhan kepesertaan SJSN bidang JKN secara menyeluruh (universal health coverage) baik kepesertaan untuk PBI melalui KIS maupun NonPBI

Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Sosial (Kemensos), Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Bappenas, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan Pemerintah Daerah (Pemda)

3 Menilai optimalisasi akses, ketersediaan, pemerataan dan mutu pelayanan terhadap obat, makanan, dan lingkungan yang sehat serta sumber daya kesehatan oleh penduduk

BPS, Kemensos, TNP2K, Kemendagri, Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Bappenas, BKKBN, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), dan Transmigrasi, Pemda

4 Menilai kualitas koordinasi, penyempurnaan manajemen, dan pemanfaatan sumber daya kesehatan dalam SJSN bidang JKN antar institusi pelaksana baik pemerintah maupun swasta

BPS, Kemensos, TNP2K, Kemendagri, Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Bappenas, BKKBN, Pemda

5 Menilai harmonisasi atas eksistensi dan formulasi kebijakan publik serta perbaikan koordinasi antar pembuat kebijakan dimaksud terkait SJSN bidang JKN

BPS, Kemensos, TNP2K, Kemendagri, Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Bappenas, BKKBN, Pemda

6 Menilai dampak dan keberhasilan pelaksanaan SJSN bidang JKN dalam kurun waktu lima tahun serta keberlanjutannya untuk perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan penduduk

BPS, Kemensos, TNP2K, Kemendagri, Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Bappenas, BKKBN, Pemda

Page 103: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

89

MATRIKS TEMA DAN FOKUS PEMERIKSAAN BPK 2016 - 2020

Tema/ Fokus/

AKN Penanggung Jawab Fokus

Simpulan Sementara (PAC)

TAO Strategis

Entitas Pemeriksaan

Target Pelaksanaan Leading K/L

sesuai RPJMN K/L terkait

1 2 3 4 5 6 Tema: Pendidikan Fokus: Pelaksanaan Program Indonesia Pintar untuk Wajib Belajar 12 tahun yang berkualitas Koordinator Fokus: AKN VI

Pemerintah telah berhasil melaksanakan Program Indonesia Pintar untuk Wajib Belajar 12 tahun Berkualitas

1 Menilai perencanaan dan penganggaran pemerintah dalam meningkatkan melaksanakan Program Indonesia Pintar untuk Wajib Belajar 12 tahun Berkualitas

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)

Kemenkeu, Bappenas 2016-2020 (detiil ada di Business Case Fokus Pemeriksaan) 2 Menilai pemenuhan layanan pendidikan dasar

berkualitas Kemendagri, Kemenkeu, BKN, Kementerian Agama (Kemenag), Pemda

3 Menilai peningkatan akses, perluasan, dan pemerataan pendidikan menengah yang berkualitas

Kemendagri, Kemenkeu, BKN, Kemenag, Pemda

4 Menilai capaian kinerja kementerian dan lembaga terkait dalam melaksanakan Program Indonesia Pintar untuk Wajib Belajar 12 tahun Berkualitas

Tema: Pendidikan Fokus: Peningkatan manajemen guru, pendidikan keguruan, dan reformasi Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) Koordinator Fokus: AKN VI

Pemerintah telah berhasil meningkatkan manajemen guru, pendidikan keguruan, dan reformasi LPTK

1 Menilai perencanaan dan penganggaran pemerintah dalam meningkatkan manajemen guru, pendidikan keguruan, dan reformasi LPTK

Kemendikbud Kemenkeu, Bappenas 2016-2020 (detil ada di Business Case Fokus Pemeriksaan)

2 Menilai distribusi tenaga pendidik yang berkualitas dan pemenuhan rasio guru-murid

Kemendagri, Pemda, Kemenkeu, BKN, Kemenag, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Kementerian PANRB

3 Menilai peningkatan kualitas, kompetensi, dan profesionalisme guru

4 Menilai program sertifikasi guru dalam meningkatkan komptensi guru

5 Menilai kapasitas dan kualitas Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dan Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan (PPMP) dalam menunjang penyediaan guru yang berkualitas

6 Menilai capaian kinerja kementerian dan lembaga terkait dalam meningkatkan manajemen guru, pendidikan keguruan, dan reformasi LPTK

Tema: Pendidikan Fokus: Peningkatan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan tinggi Koordinator Fokus: AKN III

Pemerintah berhasil 1. Menyusun kebijakan

yang mendukung peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan tinggi

2. Meningkatkan partisipasi pendidikan untuk jenjang perguruan tinggi

3. Meningkatkan aktivitas riset yang

1 Menilai perencanaan dan penganggaran pemerintah dalam meningkatkan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan tinggi

Kemenristekdikti Internal AKN III: Perguruan Tinggi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Kemensos, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/BPN), Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Lembaga Administrasi Negara (LAN) Eksternal AKN III: Kemenkeu, Kementerian yang menaungi PT kedinasan (Kementerian Hukum dan

2016-2020 (detil ada di Business Case Fokus Pemeriksaan) 2 Menilai penyediaan biaya operasional perguruan

tinggi dalam rangka peningkatan pemerataan akses pendidikan tinggi;

Page 104: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

90

MATRIKS TEMA DAN FOKUS PEMERIKSAAN BPK 2016 - 2020

Tema/ Fokus/

AKN Penanggung Jawab Fokus

Simpulan Sementara (PAC)

TAO Strategis

Entitas Pemeriksaan

Target Pelaksanaan Leading K/L

sesuai RPJMN K/L terkait

1 2 3 4 5 6 relevan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri

4. Meningkatkan kompetensi lulusan perguruan tinggi

3 Menilai upaya pemerintah dalam menjamin pemerataan pendidikan tinggi melalui peningkatan efektivitas affirmative policy;

Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Kemendagri, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kemenkeu, TNI/Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), Kementerian Pertahanan (Kemenhan))

4 Menilai pengelolaan anggaran penelitian serta kualitas sistem insentif untuk mendukung kegiatan riset dalam rangka meningkatkan kualitas dikti

Perguruan Tinggi Negeri (PTN)

5 Menilai peningkatan kualitas proses akreditasi institusi dan program studi perguruan tinggi dalam rangka pemantapan sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi

PTN, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)

6 Menilai penguatan kerja sama perguruan tinggi dan dunia industri untuk kegiatan riset dan pengembangan dalam rangka meningkatkan relevansi dan daya saing pendidikan tinggi

PTN

7 Menilai capaian kinerja pemerintah dalam meningkatkan akses, kualitas, dan relevansi dikti

PTN

Tema: Karakter dan Mental Fokus: Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Penanggung Jawab Fokus: AKN V

Pemerintah berhasil meningkatkan kualitas pelayanan dalam penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah

1 Menilai perencanaan (kebijakan dan penganggaran) penyelenggaraan ibadah haji dan umrah

Kemenag Kemenkes, Badan Usaha Milik Negara/BUMN (Garuda Indonesia), Kemenkumham (Imigrasi)

2016-2020 (detil ada di Business Case Fokus Pemeriksaan)

2 Menilai pengelolaan pendaftaran dan kuota haji secara transparan dan akuntabel

3 Menilai pengelolaan keuangan terkait penyelenggaraan ibadah haji (termasuk pemanfaatan setoran awal peserta, investasi dana haji, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) asrama haji di luar musim haji)

4 Menilai kualitas pembinaan, perlindungan, dan pelayanan terhadap sistem haji di dalam negeri dan di Saudi Arabia (pelayanan mulai keberangkatan, kegiatan ibadah di Saudi Arabia, sampai kembali ke tanah air yang mencakup kesehatan, pemondokan, makanan, asuransi, dll yang relevan untuk penyelenggaran ibadah)

5 Menilai efektifitas pengawasan haji oleh Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI)

Page 105: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

91

MATRIKS TEMA DAN FOKUS PEMERIKSAAN BPK 2016 - 2020

Tema/ Fokus/

AKN Penanggung Jawab Fokus

Simpulan Sementara (PAC)

TAO Strategis

Entitas Pemeriksaan

Target Pelaksanaan Leading K/L

sesuai RPJMN K/L terkait

1 2 3 4 5 6 6 Menilai capaian kinerja dalam penyelenggaraan

ibadah haji dan umroh

Tema: Kependudukan dan Keluarga Berencana Fokus: Penguatan Data dan Informasi Pembangunan Kependudukan Penanggung Jawab Fokus: AKN V

Pemerintah berhasil meningkatkan ketersediaan dan kualitas data dan informasi kependudukan, serta berhasil memanfaatkan data dan informasi kependudukan tersebut untuk perencanaan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan

1 Menilai perencanaan (kebijakan dan penganggaran) dalam mewujudkan penguatan data dan informasi pembangunan kependudukan

Kemendagri BPS BKKBN

Kemenkeu, Pemda 2016-2020 (detil ada di Business Case Fokus Pemeriksaan)

2 Menilai pengembangan data dan informasi pembangunan kependudukan (mencakup registrasi vital terpadu, pelayanan pencatatan informasi penduduk, serta penyiapan sarpras pendukung)

Pemda

3 Menilai penyediaan data dan informasi kependudukan Pemda

4 Menilai koordinasi, diseminasi, aksesibilitas, dan pemanfaatan data dan informasi kependudukan bagi pemangku kebijakan, termasuk swasta dan akademisi, untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan (a.l. pemanfaatan NIK, KTP elektronik oleh instansi publik dan penduduk)

Pemda, serta K/L terkait (seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam penyelenggaraan pemilu, Kemenkes dalam kepesertaan KIS, Kemensos dalam penyaluran bansos, dll)

5 Menilai capaian kinerja pengembangan data dan informasi pembangunan kependudukan

Pemda

DIMENSI : PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN

Tema: Ketersediaan Pangan Fokus: Pengamanan Produksi Pangan untuk kemandirian dan diversifikasi pangan Penanggung Jawab Fokus: AKN IV

Pemerintah berhasil mengamankan ketercapaian kuantitas dan kualitas produksi pangan untuk kemandirian dan diversifikasi pangan

1 Menilai perencanaan dan penganggaran pemerintah dalam upaya mengamankan produksi pangan untuk kemandirian dan diversifikasi pangan

Kementerian Pertaninan (Kementan)

Kemenkeu, Bappenas, Pemda 2016-2020 (detil ada di Business Case Fokus Pemeriksaan) 2 Menilai ketersediaan dan pemanfaatan lahan untuk

pengamanan produksi pangan Kementerian ATR/BPN, Pemda

3 Menilai ketersediaan alat mesin pertanian (alsintan) dan penerapan teknologi

Pemda

4 Menilai ketersediaan dan penyaluran benih dan pupuk untuk peningkatan produktivitas pangan

Pemda, serta BUMN

5 Menilai pengelolaan air irigasi untuk pertanian dalam rangka pengamanan produksi pangan

Pemda

6 Menilai capaian kinerja kementerian dan lembaga terkait dalam mengamankan produksi pangan untuk kemandirian dan diversifikasi pangan

Kementerian ATR/BPN, Pemda

Tema: Ketersediaan Pangan Fokus: Peningkatan Ketahanan Air untuk

Pemerintah berhasil memenuhi kebutuhan air untuk irigasi pertanian

1 Menilai perencanaan dan penganggaran pemerintah dalam upaya memenuhi kebutuhan air untuk irigasi pertanian

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)

Kemenkeu, Bappenas, Pemda 2016-2020 (detil ada di Business Case Fokus

Page 106: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

92

MATRIKS TEMA DAN FOKUS PEMERIKSAAN BPK 2016 - 2020

Tema/ Fokus/

AKN Penanggung Jawab Fokus

Simpulan Sementara (PAC)

TAO Strategis

Entitas Pemeriksaan

Target Pelaksanaan Leading K/L

sesuai RPJMN K/L terkait

1 2 3 4 5 6 mendukung Ketahanan Nasional Penanggung Jawab Fokus: AKN IV

2 Menilai pembangunan dan peningkatan jaringan irigasi

Pemda Pemeriksaan)

3 Menilai pembangunan, peningkatan, rehabilitasi, penampung air untuk memenuhi kebutuhan air irigasi

Pemda

4 Menilai upaya pemerintah dalam mengelola kawasan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) secara berkelanjutan

Kementerian LHK

5 Menilai capaian kinerja kementerian dan lembaga terkait dalam memenuhi kebutuhan air untuk irigasi pertanian

Kementerian PUPR

Kementerian LHK, Pemda

Tema: Ketersediaan Energi dan Kelistrikan Fokus: Penyediaan energi dan ketenagalistrikan Penanggung Jawab Fokus: AKN IV

Pemerintah menjamin ketersediaan sistem dan ketenagalistrikan untuk peningkatan akses layanan ketenagalistrikan serta miyak dan gas bumi di kawasan pemukiman (mencakup: rumah tangga, nelayan, komersial, dan transportasi)

1 Menilai perencanaan dan penganggaran pemerintah dalam mewujudkan penyediaan sistem dan ketenagalistrikan

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)

Kemenkeu, Bappenas, Pemda 2016-2020 (detil ada di Business Case Fokus Pemeriksaan) 2 Menilai penyediaan infrastruktur dan layanan

ketenagalistrikan BUMN, dan Pemda

3 Menilai pengelolaan gas dalam rangka tersedianya sistem gas untuk kebutuhan dalam negeri

BUMN, dan Pemda

4 Menilai pengelolaan sistem baru, terbarukan, dan konservasi sistem untuk memenuhi kebutuhan listrik

BUMN, dan Pemda

5 Menilai capaian kinerja kementerian dan lembaga terkait dalam menjamin ketersediaan sistem dan ketenagalistrikan untuk peningkatan akses layanan ketenagalistrikan serta minyak dan gas bumi di kawasan pemukiman

BUMN, dan Pemda

Tema: Kemaritiman dan Kelautan Fokus: Penguatan Konektivitas Laut Penanggung Jawab Fokus: AKN I

Pemerintah telah berhasil meningkatkan pengelolaan dan penyelenggaraan transportasi laut untuk memperkuat konektivitas dalam upaya mendukung pembangunan kemaritiman dan kelautan

1 Menilai perencanaan dan penganggaran pemerintah dalam meningkatkan pengelolaan dan penyelenggaraan transportasi laut serta terwujudnya konektivitas sistem baik nasional dan global

Kemenhub Bappenas, Kemenkeu 2016-2020 (detil ada di Business Case Fokus Pemeriksaan)

2 Menilai penyediaan angkutan manusia dan sistem perairan, dermaga dan pelabuhan, serta sarana dan prasarana penunjang transportasi laut

BUMN (PT Pelabuhan Indonesia/Pelindo, PT ASDP Indonesia Ferry (ASDP), PT Pelayaran Nasional Indonesia/Pelni, dll)

3 Menilai upaya pemerintah dalam meningkatkan keselamatan, keamanan, dan pelayanan sarana dan prasarana pelayaran/transportasi laut

Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Keamanan Laut (Bakamla), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), TNI AL, Kementerian Kelautan dan Perikanan,

Page 107: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

93

MATRIKS TEMA DAN FOKUS PEMERIKSAAN BPK 2016 - 2020

Tema/ Fokus/

AKN Penanggung Jawab Fokus

Simpulan Sementara (PAC)

TAO Strategis

Entitas Pemeriksaan

Target Pelaksanaan Leading K/L

sesuai RPJMN K/L terkait

1 2 3 4 5 6 Kemenkeu (Bea Cukai)

4 Menilai kualitas pengelolaan dan pelayanan sarana prasarana penunjang transportasi laut (pemenuhan standar teknis dan standar operasional sarana dan transportasi laut)

PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), Badan Standardisasi Nasional (BSN)

5 Menilai kualitas penyediaan layanan transportasi laut di perbatasan negara, pulau terluar dan wilayah nonkomersial lainnya

Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), TNI, Polri, BUMN (Pelindo, ASDP, Pelni, dll), Pemda

6 Menilai upaya pemerintah dalam memberdayakan peran pemerintah daerah, BUMN, swasta dan industri pelayaran nasional dalam rangka penyediaan infrastruktur dan memperkuat konektivitas serta meningkatkan efisiensi dalam penyelenggaraan transportasi

Pemda dan BUMN

7 Menilai upaya pemerintah dalam meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan sarana dan prasarana transportasi laut dalam rangka mendorong konektivitas antar wilayah

Kementerian PUPR

8 Menilai upaya pemerintah dalam meningkatkan pengembangan teknologi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan

Kemenristedikti, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

9 Menilai capaian kinerja kementerian dan lembaga terkait dalam mendukung penyelenggaraan trasportasi laut guna tercapainya konektivitas nasional

DIMENSI: PEMERATAAN PEMBANGUNAN DAN KEWILAYAHAN

Tema: Pembangunan Kewilayahan Fokus: Pembangunan desa dan kawasan pedesaan Penanggung Jawab Fokus: AKN III

Pemerintah berhasil: 1. mempersiapkan

kebijakan untuk membangun desa dan kawasan pedesaan;

2. menyiapkan sumber daya yang cukup dalam pembangunan desa dan kawasan pedesaan; dan

3. menyiapkan sarana dan prasarana

1 Menilai perencanaan dan penganggaran pemerintah dalam membangun desa dan kawasan pedesaan

Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi

Kemendagri, Bappenas, Kemenkeu 2016-2020 (detil ada di Business Case Fokus Pemeriksaan)

2 Menilai upaya pemerintah dalam meningkatkan kapasitas pemerintah desa dan BPD;

Kemendagri, Pemda, Desa

3 Menilai upaya reformasi pelayanan publik oleh desa, kelurahan, dan kecamatan

Kemendagri, Pemda, Desa

4 Menilai upaya meningkatkan ketersediaan sarpras pemerintahan desa

Kemendagri, Pemda, Desa

Page 108: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

94

MATRIKS TEMA DAN FOKUS PEMERIKSAAN BPK 2016 - 2020

Tema/ Fokus/

AKN Penanggung Jawab Fokus

Simpulan Sementara (PAC)

TAO Strategis

Entitas Pemeriksaan

Target Pelaksanaan Leading K/L

sesuai RPJMN K/L terkait

1 2 3 4 5 6 pembangunan desa dan kawasan pedesaan.

5 Menilai capaian kinerja pemerintah dalam membangun desa dan kawasan pedesaan

Kemendagri, Pemda, Desa

Tema: Pembangunan Kewilayahan Fokus: Pembangunan Kawasan Perbatasan Penanggung Jawab Fokus: AKN V

Pemerintah berhasil melaksanakan Pembangunan dan Pemerataan Pembangunan Kawasan Perbatasan

1 Menilai perencanaan (kebijakan dan penganggaran) dalam mewujudkan Pembangunan dan Pemerataan Pembangunan kawasan perbatasan

BNPP Kemenkeu, Bappenas, Kementerian PUPR dan K/L lain terkait pembangunan kawasan perbatasan

2016-2020 (detil ada di Business Case Fokus Pemeriksaan) 2 Menilai penguatan infrastuktur diplomasi (data

dukung dan sarana), koordinasi, dan pengamanan batas negara (termasuk standarisasi kuantitas dan kualitas sarpras keamanan dan pertahanan)

Kementerian PUPR, Kemenhan, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Pemda

3 Menilai upaya pemerintah dalam pengelolaan dan pemanfaatan potensi ekonomi, budaya, dan keamanan lintas batas negara

Bea Cukai (Kemenkeu), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kemenpar, Polri, Pemda

4 Menilai pembangunan kawasan perbatasan (mencakup pembangunan pusat kegiatan strategis, penyediaan infrastruktur dasar kewilayahan, akses dan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, dan perumahan, sarpras penunjang aktivitas ekonomi perbatasan, investasi dan perdagangan, dan lainnya yang relevan)

Kementerian PUPR, Kemenkominfo, Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, Kemenhub, Kemenkes, Kemendikbud, Kemenperin, Kemendag, Pemda

5 Menilai penguatan kelembagaan pembangunan batas wilayah negara dan kawasan perbatasan

Kementerian PUPR, Kemenkominfo, Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, Kemenhub, Kemenkes, Kemendikbud

6 Menilai pelaksanaan aktivitas lintas batas negara yang kondusif dan saling menguntungkan

Bea Cukai (Kemenkeu)

7 Menilai capaian kinerja pemerintah dalam

melaksanakan Pemerataan Pembangunan dan Pembangunan Kewilayahan

Tema: Pembangunan Kewilayahan Fokus:

Pemerintah telah berhasil mewujudkan penguatan konektivitas

1 Menilai perencanaan dan penganggaran pemerintah dalam mewujudkan penguatan konektivitas nasional secara efektif dan efisien

Kemenhub Kementerian PUPR

Kemenkeu, Bappenas, Pemda 2016-2020 (detil ada di Business Case

Page 109: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

95

MATRIKS TEMA DAN FOKUS PEMERIKSAAN BPK 2016 - 2020

Tema/ Fokus/

AKN Penanggung Jawab Fokus

Simpulan Sementara (PAC)

TAO Strategis

Entitas Pemeriksaan

Target Pelaksanaan Leading K/L

sesuai RPJMN K/L terkait

1 2 3 4 5 6 Penguatan Konektivitas Nasional: darat, udara, dan Jalan Penanggung Jawab Fokus: AKN I

nasional melalui peningkatan kapasitas dan kemantapan jalan nasional

2 Menilai peningkatan kapasitas sarana dan prasarana transportasi dan keterpaduan sistem transportasi multimoda dan antar moda

Pemda Fokus Pemeriksaan)

3 Menilai peningkatan kinerja pelayanan dan industri transportasi nasional

Pemda

4 Menilai peningkatan kapasitas jalan Pemda

5 Menilai peningkatan kemantapan jalan nasional Pemda

6 Menilai capaian kinerja kementerian dan lembaga terkait dalam mewujudkan penguatan konektivitas nasional penyelenggaraan jalan secara efektif dan efisien

Tema: Pemerataan Pendapatan Fokus: Peningkatan Pelaksanaan SJSN yang meliputi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Penanggung Jawab Fokus: AKN VI

Pemerintah telah berhasil meningkatkan pelaksanaaan SJSN Ketenagakerjaan untuk mendukung peningkatan daya saing tenaga kerja sebagai bagian dari pembangunan manusia dan masyarakat

1 Menilai perencanaan dan penganggaran pemerintah dalam meningkatkan pelaksanaan SJSN Ketenagakerjaan

BPJS Ketenagakerjaan

Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker), Kemendagri, Kemenkumham, Badan Kepegawaian Negara ( BKN), Kementerian PANRB, Pemda

2016-2020 (detil ada di Business Case Fokus Pemeriksaan) 2 Menilai kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan

3 Menilai ketersediaan, pemerataan, dan mutu

pelayanan BPJS Ketenagakerjaan

4 Menilai perbaikan koordinasi dan penyempurnaan pelaksanaan BPJS Ketenagakerjaan dengan kementerian terkait

5 Menilai perbaikan koordinasi dan harmonisasi atas formulasi kebijaksanaan BPJS Ketenagakerjaan

6 Menilai dampak dan keberhasilan pelaksanaan SJSN untuk perlindungan tenaga kerja melalui BPJS Ketenagakerjaan

DIMENSI: PEMBANGUNAN KONDISI PERLU (PRASYARAT PEMBANGUNAN)

Tema: Keamanan dan Ketertiban Fokus: Peningkatan Kapasitas Pertahanan dan Stabilitas Keamanan Nasional Penanggung Jawab Fokus: AKN I

Pemerintah telah berhasil meningkatkan kapasitas pertahanan dan menjaga stabilitas keamanan nasional

1 Menilai perencanaan dan penganggaran pemerintah dalam meningkatkan kapasitas pertahanan dan menjaga stabilitas keamanan nasional

Kemenhan Polri BIN Badan Narkotika Nasional (BNN) Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas)

Bappenas, Kemenkeu 2016-2020 (detil ada di Business Case Fokus Pemeriksaan) 2 Menilai peningkatan kesiapan (combat readiness) Alat

utama sistem pertahanan (Alutsista) TNI 2015-2019

3 Menilai upaya peningkatan kolaborasi penelitian dan pengembangan serta perekayasaan antara Lembaga

BPPT, LIPI, LAPAN, dan BMKG BUMN (PT Dirgantara Indonesia (PT DI),

Page 110: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

96

MATRIKS TEMA DAN FOKUS PEMERIKSAAN BPK 2016 - 2020

Tema/ Fokus/

AKN Penanggung Jawab Fokus

Simpulan Sementara (PAC)

TAO Strategis

Entitas Pemeriksaan

Target Pelaksanaan Leading K/L

sesuai RPJMN K/L terkait

1 2 3 4 5 6 Litbang Kemenhan/TNI dan Polri – Perguruan Tinggi – Industri – Kementerian/lembaga lainnya (BPPT, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)

Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg)

PT PAL Indonesia (PT PAL), LAN, PT Pindad, dlsb) Kemendag Bea Cukai (Kemenkeu)

4 Menilai peningkatan peran industri pertahanan dalam negeri dalam pemenuhan dan pemeliharaan alutsista TNI dan alat material khusus (almatsus) Polri

BUMN, Kementerian BUMN, Kemendag, Bea Cukai

5 Menilai pengadaan di lingkungan TNI, Polri, dan lembaga intelejen dan sandi dalam rangka pemenuhan alutsista/alat peralatan pertahanan (alpalhan) TNI dan alpalkam/almatsus Polri serta modernisasi peralatan intelijen dan persandian

BUMN (PT DI, PT PAL, LAN, Pindad, dlsb)

6 Menilai upaya pemerintah dalam meningkatkan fasilitas, layanan kesehatan (Rumah Sakit), infrastruktur dan sarpras pendukung perumahan dinas/asrama/barak personel TNI dan Polri

Kementerian PUPR, Kemenkes, BPJS

7 Menilai upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan dan latihan personel TNI dan Polri

8 Menilai optimalisasi pelaksanaan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dalam rangka penguatan pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba di daerah

Kejaksaan, Pemda

9 Menilai upaya pemerintah dalam menguatkan lembaga rehabilitasi pecandu dan korban penyalahgunaan narkoba

Kemenkes, Kejaksaan, Kemendagri, Kemenkumham, Kemensos

10 Menilai capaian kinerja kementerian dan lembaga terkait dalam meningkatkan kapasitas pertahanan dan menjaga stabilitas keamanan nasional

Page 111: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

97

MATRIKS TEMA DAN FOKUS PEMERIKSAAN BPK 2016 - 2020

Tema/ Fokus/

AKN Penanggung Jawab Fokus

Simpulan Sementara (PAC)

TAO Strategis

Entitas Pemeriksaan

Target Pelaksanaan Leading K/L

sesuai RPJMN K/L terkait

1 2 3 4 5 6 Tema: Tata Kelola dan RB Fokus: Peningkatan Kualitas Layanan Publik Penanggung Jawab Fokus: AKN III

1) Pemerintah telah berhasil mewujudkan kebijakan yang mendukung pelayanan publik yang efektif dan efisien; dan

2) Pemerintah telah berhasil mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas

1 Menilai perencanaan dan penganggaran pemerintah dalam mewujudkan birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas

Kementerian PANRB, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Ombudsman RI

Kemenkeu, Bappenas, Kementerian/Lembaga pemberi layanan publik, dan Pemda

2016-2020 (detil ada di Business Case Fokus Pemeriksaan)

2 Menilai upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan satu atap untuk investasi dan perijinan bisnis dalam rangka penguatan kelembagaan dan manajemen pelayanan publik

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kemendagri, dan Pemda

3 Menilai upaya pemerintah dalam mempercepat penerapan ICT (e-government) dalam rangka penguatan kelembagaan dan manajemen pelayanan publik

Internal AKN III: BPN, Mahakamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK), BKN, Kemenaker, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Kemenkominfo, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Eksternal AKN III: Kemenkeu, Kemenkumham, Polri/Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat), Kemendagri (Pemda)

4 Menilai upaya pemerintah dalam memperkuat sistem pengaduan masyarakat yang efektif dan terintegrasi secara nasional dalam rangka penguatan kapasitas pengelolaan kinerja pelayanan publik

Obligasi Ritel Indonesia (ORI), BNP2TKI, Kemenaker

Page 112: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

98

MATRIKS TEMA DAN FOKUS PEMERIKSAAN BPK 2016 - 2020

Tema/ Fokus/

AKN Penanggung Jawab Fokus

Simpulan Sementara (PAC)

TAO Strategis

Entitas Pemeriksaan

Target Pelaksanaan Leading K/L

sesuai RPJMN K/L terkait

1 2 3 4 5 6 5 Menilai kualitas layanan publik (kesehatan,

pendidikan, penyelenggaraan jalan, dll) oleh instansi pemerintah (mencakup penerapan standar pelayanan, praktek pungutan liar/pungli dan kemudahan akses penerima layanan)

Internal AKN III: BPN, MA, MK, Kemenristekdikti, Kemenpar, BKN, Kemenaker, BNP2TKI, Kemenkominfo, Bapeten, BPPT. Eksternal AKN III: Kemenkes, Kemendikbud, KemenLH, Kemendagri, Kemenhub, Kemenpar, Kementerian ESDM, BUMN, Pemda (pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat tinggal, komunikasi dan informasi, lingkungan hidup, kesehatan, jaminan sosial, energi, perbankan, perhubungan, sumber daya alam, pariwisata, dan sektor strategis lainnya)

6 Menilai capaian kinerja kementerian dan lembaga terkait dalam mewujudkan birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas

Kementerian/Lembaga pemberi layanan publik, dan Pemda

DIMENSI: PEMBANGUNAN EKONOMI MAKRO (LINTAS DIMENSI)

Tema: Perekonomian dan Keuangan Negara Fokus: Pelaksanaan Reformasi Keuangan Negara: 1. Penganggaran negara 2. Penerimaan negara pajak dan bukan pajak 3. Pengeluaran (belanja) negara 4. Pengelolaan dan Pembiayaan Utang 5. Pengelolaan kekayaan negara Penanggung Jawab Fokus: AKN II

Pemerintah berhasil: 1. Meningkatkan penerimaan perpajakan menjadi sekitar 16% PDB pada tahun 2019 2. Meningkatkan kualitas belanja 3. Meningkatkan kualitas Aset Manajemen 4. Menjaga rasio utang pemerintah di bawah 30% PDB dan terus menurun yang diperkirakan menjadi 20% PDB pada th 2019 5. Mengupayakan keseimbangan primer (primary balance) terus menurun dan menjadi positif di tahun 2019; 6. Menjaga anggaran dibawah 3 persen PDB dan pada tahun 2019

1 Menilai sistem desain, perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban pemungutan perpajakan, PNBP, dan hibah

Kemenkeu Kemenko Bidang Perekonomian

Kementerian/Lembaga pengelola PNBP, Pemda

2016-2020 (detil ada di Business Case Fokus Pemeriksaan)

2 Menilai sistem, desain, perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban belanja negara/daerah dan subsidi

Kementerian/Lembaga, Pemda pengelola belanja dan subsidi

3 Menilai sistem, desain, perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban pengelolaan negara/daerah

Kementerian/Lembaga, Pemda, dan BUMN (khusus aset negara yang dikelola dipisahkan dari sistem pengelolaan APBN)

Page 113: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran

99

MATRIKS TEMA DAN FOKUS PEMERIKSAAN BPK 2016 - 2020

Tema/ Fokus/

AKN Penanggung Jawab Fokus

Simpulan Sementara (PAC)

TAO Strategis

Entitas Pemeriksaan

Target Pelaksanaan Leading K/L

sesuai RPJMN K/L terkait

1 2 3 4 5 6 menjadi 1,0 persen PDB 4 Menilai sistem, desain, perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan, dan pertanggungjawaban pengelolaan utang negara

Pemda pengelola utang negara/daerah

Tema: Perekonomian dan Keuangan Negara Fokus: Peningkatan efisiensi, produktivitas dan daya saing BUMN Penaggung Jawab Fokus: AKN VII

Pemerintah telah berhasil meningkatan peran, efisiensi, produktifitas dan daya saing BUMN dalam mendukung terwujudnya sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

1 Menilai pengaruh kebijakan pemerintah terhadap produktivitas, efisiensi, efektivitas pengelolaan BUMN

Kementerian BUMN dan BUMN

Kementan, Kementerian ESDM, Kementerian PUPR, Kemenhub, Kemensos, Kemenkeu, Kemenhan, Kemendag, Kemenhut, BPN

2016-2020 (detil ada di Business Case Fokus Pemeriksaan) 2 Menilai tata kelola korporasi yang baik (good

corporate governance) di BUMN

3 Menilai restrukturisasi BUMN (pembentukan holding company BUMN, Kelompok-kelompok spesialisasi, optimalisasi partisipasi masyarakat/penjualan saham BUMN)

Kemenkeu, Kemenko Bidang Perekonomian, Kementerian teknis terkait, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA)

4 Menilai kemampuan BUMN dalam menghasilkan laba (profitabilitas) dan sebagai agen pembangunan

5 Menilai sinergi antar BUMN

Page 114: ternate.bpk.go.id...i SAMBUTAN Dinamika perubahan lingkungan eksternal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara saat ini, salah satunya berdampak kepada meningkatnya kesadaran