eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/43687/21/LAMPIRAN.pdf · hadist, dan menambah kosa kata bahasa...

39

Transcript of eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/43687/21/LAMPIRAN.pdf · hadist, dan menambah kosa kata bahasa...

STRUKTURAL

Ketua Yayasan Al-Abidin : Drs. Sunarno, M. Pd.

Kabid Pendidikan : Drs. Jumbadi, M.Pd.

Mudir Asrama : Banna Handiyanto, S.Pd.I

Wakil Mudir (Mudiroh) : Nunung Ambarwati, S.P.

Musyrif : Abdul Aziz

Nurul Huda

Faruq Al Farisi

Burhan Hanafi

Hadang Rahmatullah

Willy Aditya Perdana

Ahmad Rofiqi

Musyrifah : Nisa Ul Haq

Nurul Waridatil Zulfa, S.PdI

Devie Ayu Arinikha, S.PdI

Anita, S.Pd

Hannah Ummu Atika

No Nama No Handphone Jabatan

1. Banna Handiyanto, S.Pd.I 081329259295/ Mudir Asrama

2. Nunung Ambarwati, S.P. 085649029896 Wakil Mudir Asrama

3. Abdul Aziz 085647129917 Wamu. Kurikulum dan

pengampu level XI dan

XII putra.

4. Nurul Waridatil Zulfa, S.PdI 085642393536 Wamu. Kurikulum dan

pengampu level VIII

putri.

5. Hadang Rahmatullah 085752472455 Wamu. Kesiswaan dan

pengampu level VII

putra.

6. Burhan Hanafi 085728203448 Wamu. Sarana dan

prasarana dan pengampu

level VIII putra.

7. Devie Ayu Arinikha, S.PdI 085728208322 Wamu. Sarana dan

prasarana dan pengampu

level IX putri.

8. Nurul Huda 08561213131 Pengampu level X putra.

9. Faruq Al Farisi 085702090977 Pengampu level IX

putra.

10. Willy Adtya Perdana 085741019011 Pengampu level VII

putra.

11. Ahmad Rofiqi 085643366146 Pengampu level IX

putra.

12. Hannah Ummu Atika Pengampu level XII

putri.

13. Anita, S.Pd 085702284272 Pengampu level X putri.

14. Nisa Ul Haq 085728963914 Pengampu level VII

putri.

DATA SISWA

No Kelas Siswa Putra Siswa Putri Jumlah

1. VII 28 20 48

2. VIII 24 12 36

3. IX 11 12 23

4. X 29 42 73

5. XI 5 8 13

6. XII 12 21 33

Total 109 117 236

Jumlah siswa Boarding Putri SMA Al-Abidin Surakarta adalah 71 siswa.

PROGRAM KURIKULUM

A. Harian dan Pekanan

1. Tahsin, Tahfidz dan Tasmi’ Quran

Tahsin adalah membaca Alquran sesuai kaidah, tahfidz adalah

menghafal Alquran dan tasmi’ adalah simaan atau sertifikasi. Program

ini bertujuan bagi siswa untuk menjaga Alquran dan mendukung

program sekolah agar ketercapaian tahfidz bisa optimal.

2. Dzikir Pagi dan Petang

Program ini diadakan setiap hari pagi dan sore. Program dzikir

bertujuan setiap siswa terbiasa mengawali dan mengakhiri harinya

dengan selalu mengingat Allah.

3. Hadist Arba’in Nawawi

Hadist Arba’in Nawawi terdiri dari 42hadist. Program ini

bertujuan menghafal sumber hukum setelah Alquran yaitu Al Hadist.

Sistemnya untuk memudahkan siswa menghafal, setiap hari satu hadist

baru ditalqin musyrif/musrifah dan siswa menirukan selama seminggu.

Minggu selanjutnya satu hadist baru lagi. Selanjutnya, siswa wajib

menyetorkan hafalan hadist ke musyrif/musrifahnya. Untuk

murojaahnya diadakan satu kali dalam seminggu.

4. Kajian Sirah Nabawiyah dan Fiqih

Kajian ini bertujuan siswa mengenal dan belajar hikmah dari

perjalanan hidup Rasulullah SAW dari lahir sampai wafatnya. Selain

itu, ada pembahasan fiqh yang selang-seling dengan Sirah Nabawiyah.

5. Kajian Keislaman

Kajian keislaman bertujuan untuk menambah khasanah tentang

Islam. Temanya bebas diserahkan ke musrif/musrifahnya masing-

masing.

6. Mutabaah Yaumiyah

Program ini bertujuan memonitoring amal keseharian siswa.

Mutabaah yaumiyah terdiri dari aspek sholat berjamaah, sholat dhuha,

sholat tahajud, sholat sunnah rawatib, puasa sunnah, dzikir, hafalan

hadist, dan menambah kosa kata bahasa asing.

7. Bahasa Arab dan Inggris

Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan berbahasa Arab

dan Inggris. Setiap hari ada penambahan kosa kata dan kalimat yang

harus dihafal siswa dan diaplikasikan dalam percakapan.

8. Riyadhoh

Kegiatan riyadhoh bermacam-macam, ada lari, jalan santai, sepak

bola, futsal, senam, dan lain-lain. Siswa diberikan kebebasan memilih

dan melakukan di waktu longgar.

9. Piket Boarding

Piket boarding dijalankan rutin setiap hari dengan jadwal

disesuaikan dengan kamar masing-masing. Setiap hari Ahad diadakan

piket besar untuk menjaga kebersihan boarding secara keseluruhan.

B. Bulanan dan Semesteran.

1. Renang

Renang merupakan salah satu olahraga yang disunnahkan

Rasulullah. Program ini bertujuan mengikuti sunnah Rasul dan

refresing. Renang diadakan satu kali setiap satu semester.

2. Rihlah

Rihlah menjadi agenda besar boarding. kegiatan rihlah

bermacam-macam, bisa camping, outbond, wisata dan yang lainnya.

3. Reward Siswa

Reward siswa diberikan di akhir semester. Program ini diadakan

untuk menyemangati siswa dalam berlomba-lomba kebaikan.

Kategorinya meliputi siswa yang berprestasi di sekolah, yang

hafalannya banyak, akhlaknya bagus, disiplin ibadah, disiplin waktu

dan lain-lainnya.

4. Ujian Boarding

Program ini bertujuan mengetahui hasil perkembangan siswa

selama satu semester di boarding. Ujian diadakan sesuai dengan

kelompoknya masing-masing bersama musyrif/musrifahnya. Ujian

dilaksanakan sebelum ujian sekolah.

5. Classmeeting Boarding

Clasmetting diadakan untuk meningkatkan kebersamaan antar

level dan refresing. Kegiatan ini dilaksanakan setelah ujian boarding

dan ujian sekolah.

6. Raport

Hasil perkembangan siswa akan disampaikan dalam bentuk

tertulis. Raport sebagai sarana penghubung antara musyrif/musrifah

dengan orang tua. Pembagian raport dibarengkan dengan pembagian

raport sekolah.

JADWAL HARIAN

Waktu Hari

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Ahad

03.00-04.00 Tahajud dan Sholat Subuh

04.00-05.45 Dzikir pagi bersama, Setoran Hafalan (Ziyadah/ Murojaah) *

05.45-06.15 Makan pagi

06.15-06.45 Piket Boarding dan persiapan sekolah Olahraga

06.45-12.00 Sekolah**

12.00-12.30 Sekolah**

Makan Siang

12.30-15.30 Lain-lain

15.30-17.15 Kegiatan mandiri (Bersih-bersih / Les / Ekskul / Olahraga)

17.15-18.00 Dzikir Sore Bersama dan Sholat Maghrib

18.00-18.15 Tadarus Alquran

18.15-18.45 Makan Sore

18.45-20.00 Sholat Isya dan Kajian Keislaman

Tema Hadist

/ Fiqh

Tahsin Siroh

Nabawi

Muhadhoroh Tasmi’

Bela diri

Evaluasi

20.00-21.30 Belajar Belajar

21.30-03.00 Istirahat

Jadwal Perpulangan

Siswa/i Pekan

I II III IV V

Putra ABBS SMP ABBS SMP Kajian

Bersama Putri SMP ABBS SMP ABBS

Catatan:

1. Tidak ada penggantian jadwal apabila tidak terlaksana sesuai

jadwal.

2. Setiap siswa/i yang tidak pulang tidak diperbolehkan keluar.

3. Orang tua WAJIB menjemput dan apabila tidak maka tidak

diizinkan pulang sendiri.

4. Apabila orang tua berhalangan menjemput atau siswa ingin

pulang sendiri, maka orang tua WAJIB meng-INFO-kan via

telepon ke musyrif/ah langsung.

5. Apabila ada siswa/I yang pulang dengan alas an apapun di luar

jawal, maka pada hak perpulangan sesuai jadwal dihapuskan.

Program Kedisiplinan.

1. Penerapan PANTAS ( Panduan Tata Tertib Santri ).

2. SIDAK ( Inspeksi Mendadak ).

TATA TERTIB SISWA BOARDING

A. UMUM.

Sistem Boarding School (asrama) yang diterapkan di Unit

Sekolah Yayasan Al-Abidin Surakarta, adalah sistem pelayanan

pendidikan dan bimbingan yang diupayakan oleh Yayasan Al-Abidin

Surakarta untuk mewadahi putra-putri dari orang tua yang

mengharapkan :

1. Penanaman lebih pada nilai-nilai keIslaman dan pembangun

karakter serta mental.

2. Pelayanan pendidikan dan bimbingan selama 24 jam dengan sistem

pembelajaran dan aktivitas yang terjadwal dan terpantau.

3. Lahirnya generasi Rabbani yang mengaplikasikan nilai-nilai Islam,

yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sendi-sendi

kehidupan.

B. PANDUAN DAN PERATURAN BOARDING.

PASAL 1

PERATURAN KAMAR

1. Kamar harus selalu bersih dan rapi

2. Ranjang, almari dan rak buku harus dalam keadaan rapi

3. Dilarang menaruh pakaian kotor didalam kamar

4. Siswa/siswi wajib melaksanakan tugas piket kamar

5. Dilarang tidur bersama diatas satu ranjang

6. Dilarang makan didalam kamar (kecuali snack)

7. Dilarang menyimpan makanan yang mudah basi

PASAL 2

PERATURAN KAMAR MANDI

1. Berdoa sebelum dan sesudah masuk kamar mandi

2. Masuk dengan kaki kiri dan keluar dengan kaki kanan

3. Buanglah sampah pada tempat sampah yang tersedia

4. Dilarang mencuci pakaian dan alat makan didalam kamar mandi

5. Dilarang meninggalkan barang pribadi apapun didalam kamar mandi

6. Dilarang berbicara, bernyanyi dan bersiul didalam kamar mandi

7. Dilarang mandi pada waktu yang tidak diperbolehkan

PASAL 3

PERATURAN TEMPAT JEMURAN

1. Siswa boarding diwajibkan menjemur dengan hanger

2. Siswa boarding diharapkan segera mengambil jemuran yang telah

kering

3. Siswa boarding dilarang bermain, nongkrong, berteriak-teriak dan

makan

4. Dilarang berganti pakaian

PASAL 4

PERATURAN TEMPAT CUCI PIRING

1. Seluruh siswa boarding wajib mencuci peralatan makan sendiri.

2. Dilarang keras membuang sisa makanan kedalam lubang saluran air

3. Dilarang meninggalkan peralatan makan ditempat cuci piring

4. Taruhlah piring, gelas yang telah dicuci di rak piring

PASAL 5

PERATURAN DI AULA

1. Semua siswa bertanggungjawab menjaga kebersihan dan

keselamatan peralatan di dalam aula.

Siswa dilarang meninggalkan sampah di aula.

Merapikan tikar setelah kegiatan.

2. Semua siswa bertanggungjawab untuk mematikan kipas dan lampu

di aula setelah kegiatan selesai.

PASAL 6

PERATURAN DI DAPUR

Siswa/i wajib menjaga kebersihan dapur.

a. Siswa/i bertanggungjawab mencuci dan mengembalikan alat-

alat dapur setelah pemakaian pada tempatnya.

b. Tidak meninggalkan sampah di dapur.

c. Mematikan kompor setelah pemakaian.

d. Siswa wajib memastikan tidak ada sisa nasi

( makanan) yang tercecer di lantai.

PASAL 7

PERATURAN PAKAIAN

1. Siswa/i dapat mencuci sendiri ditempat yang disediakan

2. Siswa/i meloundrykan pakaiannya hanya diloundry Albi

3. Siswa/i di haruskan memakai pakaian yang rapi dan sopan :

a. Siswa dilarang menggunakan celana pendek, baju transparan

dan ketat, baju bergambar/bertulis tidak sopan, provokatif, tidak

sesuai dengan ajaran Islam.

b. Siswa wajib memakai celana longgar minimal satu jengkal (

lima jari ).

c. Siswi dilarang membawa celana pendek (diharuskan minimal

¾), pakaian ketat, blouse dan T-Shirt berlengan pendek dan

ketat, segala bentuk barang emas dan hiasan kecuali anting.

PASAL 8

PERATURAN TEMPAT CUCI BAJU

1. Seluruh siswa/i boarding wajib memiliki ember pribadi

2. Tidak diperbolehkan meletakkan alat cuci pribadi ditempat cuci baju

3. Dilarang meletakkan ember kosong di sembarang tempat

4. Ember yang berserakan akan disita

5. Tidak diperbolehkan mencuci baju dengan mesin cuci

6. Tidak diperbolehkan merendam pakaian lebih dari 24 jam

7. Mesin cuci dikhususkan hanya sebagai pengering pakaian

8. Dilarang membuang sampah bungkus deterjen disembarang tempat

PASAL 9

PERATURAN PENGAMBILAN DAN PELAKSAANAAN MAKAN

1. Seluruh siswa boarding wajib makan ditempat makan

2. Lauk, sayur dan minuman akan dibagikan langsung oleh petugas

piket

3. Siswa wajib mengantri dan mengambil sendiri jatah makannya

4. Siswa wajib makan pada waktu yang sudah ditetapkan

Makan pagi pukul : 05.45-6.15

Makan siang pukul : 12.00-12.30

Makan malam pukul : 18.15-18.45

5. Tidak ada jatah makan diluar jadwal makan kecuali bagi yang puasa.

6. Alat makan wajib langsung dicuci setelah selesai makan

PASAL 10

PERATURAN JAM BELAJAR

1. Setiap level diwajibkan belajar malam pada tempat yang telah

ditetapkan

2. Belajar malam akan dilaksanakan pukul 20.00 – 21.30

3. Dilarang belajar didalam kamar

4. Dilarang keras bersendau-gurau, bermain atau tidur

5. Tidak diperbolehkan menggunakan handphone boarding

6. Tidak diperbolehkan jajan atau izin keluar

PASAL 11

PERATURAN SHOLAT WAJIB

1. Putra wajib memakai songkok dan baju koko serta terpakai dari

boarding.

2. Putra dilarang melepas baju di perjalanan pulang dari masjid.

3. Putra wajib shalat dimasjid dan putri jama`ah dipendopo.

4. Jama`ah sholat putri didirikan 10 menit setelah adzan masjid

Syari’ah.

5. Siswa putra wajib sholat fardu di masjid syari’ah kecuali sholat isya’

6. Sholat isya’ putra, dimasjid yang sudah ditentukan dan digilir sesuai

jadwal

PASAL 12

PERATURAN SEKOLAH

1. Waktu berangkat maksimal pukul 06.45 dan gerbang ditutup.

2. Berseragam sesuai ketentuan sekolah.

3. Memakai sepatu

4. Dilarang kembali keboarding untuk keperluan apapun.

5. Siswa/i wajib langsung kembali ke boarding setelah KBM di sekolah

selesai, kecuali bagi yang memiliki surat rekomendasi dari pihak

sekolah.

PASAL 13

PEMAKAIAN HANDPHONE BOARDING

1. Setiap level disediakan satu handphone.

2. Dilarang menggunakan handphone yang bukan milik levelnya.

3. Dilarang menggunakan handpone ketika agenda boarding

berlangsung.

4. Tidak diperbolehkan membuka dan mengganti SIM handphone

boarding

PASAL 14

PERATURAN PENGGUNAAN LAPTOP DAN HP

Laptop

1. Seluruh siswa boarding diperbolehkan membawa laptop di

boarding

2. Seluruh siswa boarding wajib mengumpulkan laptop di ruangan

yang telah disediakan pada jam 17.00

3. Dilarang menggunakan laptop untuk menonton film

4. Untuk penggunaan laptop diboarding wajib menunjukkan surat

izin

5. Pengambilan laptop dipagi hari dilayani pukul 06.00-06.30

6.

Handphone

1. Seluruh siswa boarding tidak diperbolehkan membawa

handphone ketika masuk boarding,

2. Kecuali bagi siswa/i dari luar kota yang membawa handphone

wajib menitipkan kepada musyrif/ahnya, dan diperbolehkan

mengambil ketika hendak pulang ke rumah

3. Bagi siswa yang diketahui membawa handphone illegal, akan

segera ditindak khusus dan handphone yang disita tidak akan

dikembalikan.

PASAL 15

UANG SAKU DAN JAJAN

1. Bagi siswa/i yang membawa ATM wajib menitipkan ke musyrif/ah.

2. Besar uang saku perpekan maksimal SMA Rp. 50.000,- dan SMP

Rp. 35.000,-

3. Mendepositkan uang loundry kepada musyrif/ah.

PASAL 16

JADWAL PULANG

1. Dua kali dalam satu bulan.

2. Hari libur yang ditetapkan Boarding.

3. Pada liburan semester.

4. Libur hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

5. Ketika perpulangan ( liburan ) siswa/i dilarang bermalam di rumah

kawan kecuali mendapat izin dari orang tua dan musyrif/ah.

PASAL 17

JADWAL MENJENGUK

1. Setiap hari Ahad pukul 08.00 – 12.00

PASAL 18

TAMU BOARDING

1. Tamu wajib lapor kepada musyrif atau musyrifah.

2. Tamu tidak diperbolehkan masuk asrama siswa/i.

3. Tamu tidak diperbolehkan menjenguk selama waktu belajar dan

kegiatan wajib asrama.

4. Tamu diperbolehkan menjenguk ditempat yang telah disediakan.

5. Menghargai hal-hal yang tidak diperbolehkan bagi siswa/i asrama.

Meliputi : merokok, mendengarkan music serta yang berbau non

Islami.

6. Menjenguk siswa/i sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

7. Tamu yang hendak bermalam, diharapkan lapor kepada petugas

asrama.

8. Tamu wajib berpakaian Islami ( wanita wajib berjilbab ).

9. Tamu wajib mematuhi tata tertib bertamu yang telah ditetapkan.

PASAL 19

TANGGUNG JAWAB KEPEMILIKAN BARANG

1. Siswa/i bertanggung jawab penuh terhadap kepemilikan barang (

laptop dll ) dan uang yang dimiliki.

2. Jika terjadi kehilangan barang dan uang, pengurus boarding (

mudhir, musyrif/ah ) tidak bertanggung jawab dan hanya bersifat

membantu penyelesaian masalah tersebut.

PASAL 20

ADAB SISWA/I BOARDING

1. Siswa/i wajib menghormati dan mematuhi segala arahan

musyrif/musyrifah dan mudir boarding.

2. Siswa/i dilarang membuat bising dan gaduh apabila di asrama.

3. Siswa/i boarding dilarang membuat hubungan dengan siapa saja

yang bukan mahramnya melalui surat menyurat, telepon, facebook,

twitter dan media social lainnya.

PASAL 21

TINDAKAN TATA TERTIB

Berikut adalah sanksi yang akan dikenakan terhadap siswa/i yang

melakukan kesalahan dan melanggar peraturan :

1. Nasihat.

2. Peringatan pribadi.

3. Membersihkan lingkungan.

4. Surat kepada ibu-bapak / wali.

5. Panggil ibu-bapak / wali ke sekolah.

6. Surat peringatan.

7. Dikembalikan ke orang tua

HASIL WAWANCARA

1. Hasil Wawancara ke-1 dengan Miss. Nurul Waridatil Zulfa, S.Pd.I,

pada Hari Senin, 22 Februari 2016 (Musyrifah Kelas X Semester 1

Tahun Pelajaran 2015/2016).

Penulis: Apa upaya yang anda lakukan untuk membentuk karakter

tanggung jawab siswa di boarding Al-Abidin ini?

Miss. Zulfa: yang saya lakukan sebagai musyrifah di boarding ini adalah

dengan memberikan tugas pada anak.

Penulis: Contohnya seperti apa tugas tersebut?

Miss. Zulfa: yaitu tugas menjadi imam sholat berjama’ah kemudian target-

target ibadah.

Penulis: Selanjutnya upaya apa lagi yang anda lakukan?

Miss. Zulfa: Dengan memberi teladan atau contoh yang baik untuk anak,

tidak hanya ngomong tap melaksanakan.

Penulis: Misalnya apa saja miss?

Miss. Zulfa: yaitu dala hal ibadah misalnya ketempat sholat lebih dulu

daripada anak, tidak terlambat kembali ke boarding karena

untuk musyrifah maksimal sampai boarding pukul 16.00 WIB.

Kemudian selanjutnya adalah evaluasi tiap pekan disetiap Ahad

malam, untuk mengevaluasi keberjalanan boarding dalam satu

pekan dan disitu ada reward and punishment juga. Kemudian

selanjutnya adalah adalah dengan meberi nasihat pada anak.

Penulis: Kapan nasihat itu dilakukan?

Miss. Zulfa: Pada saat mentoring atau ketika ada kejadian yang tidak

sesuai dengan yang seharusnya dilakukan maka dibutuhkanlah

nasihat untuk anak.

Penulis: Bagaimana anda menasihati siswa?

Miss. Zulfa: Apabila tingkah lakunya kurang sopan, kurang bertanggung

jawab maka dipanggil diajak ngobrol secara personal, dan

kadang juga dengan menyindir.

Penulis: Upaya apalagi yang anda lakukan?

Miss. Zulfa: Dengan reward and punishmen.

Penulis: Contohnya seperti apa?

Miss. Zulfa: Ketika barang pribadi tidak rapi dan tidak pada tempatnya

maka disita atau diambil, apabila kegiatan diluar waktunya maka

akan mendapat sanksi misal terlambat mandi, maka mandi tidak

boleh pada jam-jam kegiatan boarding. Kemudian dalam hal

ibadah misalnya yaitu ketika munfarid dari jama’ah besar ketika

sholat fardhu maka akan di iqob menghafalkan ayat-ayat pilihan

sesuai dengan berapa kali anak itu meninggalkan jama’ah besar.

Ketika tahajjud tidak mencapai target 6 kali sepekan maka akan

diberi sanksi membuat mading tentang tahajjud. Dan apabila

pelanggaran berat ketemu dengan lawan jenis misalnya

punishment dengan bukti tulisan yaitu hitam diatas putih dengan

surat pernyataandan surat peringatan, supaya anak lebih berhati-

hati. Kemudian melalui pembiasaan kegiatan sehari-hari yang

ada di boarding. Selanjutnya adalah membersamai dan ngoyak-

ngoyak agenda siswa, menemani piket misalnya. Kemudian

tidak bosan-bosan mengingatkan siswa, siswa diingatkan secara

kontinyu. Bagi yang kurang tanggung jawab dengan kebersihan

kamarnya dan menjadi kamar terkotor diberi sanksi

membersihkan pendopo selama 3 hari.

Penulis: Kegiatan apa saja yang menunjang pembentukan karakter

tanggung jawab di Boarding?

Miss. Zulfa: Untuk membentuk tanggung jawab diri yaitu melalui piket

bersih-bersih satu pekan dua kali dan piket bersama-sama

seluruh boarding satu pekan sekali disetiap hari ahad, ada

penugasan piket. Gerbang boarding dikunci pada pukul 16.45

WIB supaya anak-anak segera berangkat ke sekolah, minimal

menjaga kebersihan barang pribadi. Melaksanakan kegiatan

sesuai dengan waktu yang dijadwalkan boarding.

Penulis: Apakah ada tanggung jawab lainnya yang dibentuk selain

tanggung jawab pada diri?

Miss. Zulfa: Ada, yaitu tanggung jawab beribadah pada Allah SWT. Yaitu

dengan sholat berjama’ah tepat waktu, tahajjud dengan target 6

kali minimal dalam satu pekan, tilawah targetnya minimal 5

lembar sehari, dzikir pagi dan sore. Untuk membentuk tanggung

jawab pada lingkungan masyarakat yaitu dengan menjaga

kebersihan kamar, boarding makanya ada piket bersih-bersih.

Penulis: Lalu bagaimana pandangan anda tentang hasil upaya untuk

membentuk karakter tanggung jawab yang sudah dilakukan?

Miss. Zulfa: Hasilnya kurang optimal.

Penulis: Apa faktor penghambatnya sehingga upaya tersebut kurang bisa

optimal?

Miss. Zulfa: Faktor dari musyrifah yaitu musyrifah kurang tegas, usia

musyrifah dan siswa tidak terpaut jauh sehingga anak kurang

menghormati musyrifah.faktor dari anak yaitu anak menganggap

remeh tugas, tanggung jawab dan peraturan di boarding.

Penulis: Apa buktinya upaya tersebut kurang optimal?

Miss. Zulfa: Karena banyaknya anak yang melanggar, yaitu masih banyak

anak yang tidur tidak pada tempatnya (tidak di ranjang masing-

masing), banyak yang tidak ijin keluar boarding, penggunaan

laptop disalah gunakan, setelah makan tidak bertanggung jawab

membersihkan (mencuci alat makan).

2. Hasil Wawancara ke-2 dengan Miss. Nurul Waridatil Zulfa, S.Pd.I,

pada Hari Senin, 18 April 2016.

Penulis: Apakah padanan kata yang cocok untuk musyrifah ala Boarding

Al-Abidin?

Miss. Zulfa: Padanan kata yang cocok untuk musyrifah Boarding Al-Abidin adalah pendamping.

Penulis: Mengapa disebut pendamping? Miss. Zulfa: Karena mendampingi dan membersamai setiap kegiatan anak. Penulis: Menurut teori metode pembentukan karakter 6 metode yaitu

pembentukan karakter menggunakan metode keteladanan, nasihat, penghargaan dan hukuman, pembentukan disiplin, pembiasaan dan menciptakan suasana yang kondusif.

Penulis: Kemudian seperti apa metode teladan diaplikasikan di boarding ini?

Miss. Zulfa: take and give dari anak-anak (mengambil dan memberi) yaitu anak-anak mengisi kotak saran yang sudah disediakan, tapi tidak pada mengisi, dan anak-anak diminta menulis kritik dan saran atau masukan untuk musyrifah minimal dilakukan satu semester sekali di akhir semester, kemudian musyrifah menanggapi dan menjawab beberapa yang perlu ditabayunkan di forum besar. Dari kritik saran tersebut kita tahu bahwa apa yang bisa diteladani dari musyrifah dan atau bahkan musyrifah belum bisa memberi teladan yang bagus menurut pandangan anak-anak.

Penulis: Dalam bentuk apa metode nasihat dijalankan di boarding? Miss. Zulfa: Haduh kalau nasihat dijalankan dalam bentuk apa ya? Ya

bentuknya nasihat, nasihat itu kan dari hati ke hati secara lisan. Nasihat diwujudkan dalam bentuk tulisan yang ditempel di kamar atau aula.

Penulis: seperti ini saja, kapan nasihat itu diberikan? Miss. Zulfa: musyrifah memberikan nasihat yaitu waktu mentoring,

evaluasi organisasi boarding Ahad malam, tausiyah musyrifah setiap Jum’at malam, musyrifah yang tausiyah bergantian, waktu dalam forum besar setelah al-ma’tsurot pagi dan sore.

Penulis: Metode ini ada ndak di boarding? Kalau ada, dalam metode reward and punishment apa yang dilakukan musyrifah dengan metode ini?

Miss. Zulfa: Penghargaan yang diberikan dilihat dari dokumen dan keseharian siswa, dokumen meliputi muttaba’ah yaumi dan checklist. Pemberian hukuman sesuai dengan kesepakatan yang sudah dibuat musyrifah “pembimbing” dan organisasi boarding dan ada juga SP (Surat Peringatan) bagi yang melanggar.

Penulis: Karena melanggar apa anak kok sampek di SP? Miss. Zulfa: karena ketemuan dengan ikhwan (lawan jenis) yang pada

intinya juga tidak pada ijin keluar boarding, sembunyi-sembunyi ketemuan. Berarti anak tersebut tidak bertanggung jawab di boarding ini, sudah dipercayakan orang tuanya di boarding malah seperti itu.

Penulis: Kemudian apa lagi?

Miss. Zulfa: di boarding banyak iqob, misalkan yaitu bagi yang

tahajjudnya tidak memenuhi target 6 kali satu pekan, anak

diminta membuat mading berbarengan dengan teman yang

tahajjudnya sama-sama tidak memenuhi target.

Penulis: Kalau penghargaannya apa ya Miss?

Miss. Zulfa: yang rangking 1-3 disekolah diapresiasi, yang rajin ibadahnya

dilihat dari muttaba’ah yaumi dikasih hadiah, 3 yang datang

terawal ke boarding setelah liburan dikasih hadiah, supaya anak-

anak senang dan lebih termotivasi untuk berbuat baik. Berarti

yang mendapat reward itu dia anak yang bertanggung jawab

pada dirinya.

Penulis: Kalau dalam metode displin , apa bentuk pendisiplinan siswa

untuk membentuk karakter tanggung jawab di boarding ini?

Miss. Zulfa: Musyrifah “pembimbing” bekerjasama dengan organisasi

boarding yang diketuai Wulan siswi kelas XI, berusaha

membuat checklist untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab.

Jadi siswa juga ikut dilibatkan, agar bertanggung jawab dengan

kesepakan yang sudah dibuat bersama. Checklist pengumpulan

laptop yang diisi anak-anak setiap pengambilan dan

pengembalian, karena laptop harus dititipkan ke musyrifah,

kemudian checklist belajar malam yang dibuat oleh anak-anak

si-pendidikan dari organisasi. Surat penggunaan laptop ketika

dipakai di boarding, buku pelanggaran, keterlambatan kembali

ke boarding setelah perpulangan, anak-anak yang menulis

kemudian diserahkan ke musyrifah untuk ditindak lanjuti,

kemudian ngecek kelengkapan anggota boarding ketika setiap

kali agenda bareng-bareng misal ketika al-ma’tsurot, tilawah

berjama’ah, supaya diketahui siapa anggota boarding yang tidak

ikut agenda, ini dilaksanakan oleh anak-anak bagian

kedisiplinan dan di follow up i musyrifahnya, kemudian kalau

ada yang tidak ikut agenda berarti bisa diketahui dia sakit apa

tidak, kalau tidak ya ada teman yang

memanggilkan/meningatkan supaya ikut agenda boarding

bersama-sama.

Penulis: Dalam bentuk apa pembiasaan dilakukan di boarding?

Miss. Zulfa: Pembiasaan piket harian digilur dan satu pekanan sekali piket

bersama-sama. Pembiasaan ibadah anak harus mengisi

muttaba’ah yaumi supaya terlihat rajin tidaknya anak dalam

beribadah.

Penulis: Dalam menciptakan suasana kondusif apa yang dilakukan

musyrifah?

Miss. Zulfa: Dengan peraturan, terbentuk lingkungan kondusif karena

peraturan boarding yang disampaikan musyrifah dan secara

tertulis di buku panduan boarding yang mana masing-masing

anak diberikan sebagai pegangan.

3. Hasil wawancara ke-1 dengan Miss. Nunung Ambarwati, S.P, pada

hari Kamis, 25 Februari 2016 (Mudhiroh Boarding dan Musyrifah

Kelas XII Semester I Tahun Pelajaran 2015/2016).

Penulis: Apa peran dan tugas musyrifah menurut anda selaku mudhiroh di

boarding ini?

Miss. Nunung: Peran utamanya adalah sebagai pengganti orang tua di

rumah, penanggung jawab anak-anak boarding, membentuk

akhlak dan karakter, bisa memberika tauladan yang baik. Tugas

musyrifah adalah sebagaimana visinya membiasakan ibadah

atau amal yaumi untuk kepentingan ukhrowi dan pembiasaan

displin untuk kepentingan duniawi.

Penulis: Apa upaya anda selaku musyrifah yang mengampu kelas XII

untuk membentuk karakter tanggung jawab siswa?

Miss. Nunung: Yang pertama adalah memberikan amanah, larangan,

nasihat dan dibiasakan bertanggung jawab atas kesalahannya

yaitu dimulai dari kesalahan terkecil dan kemudian yang besar

apa pun itu. Selanjutnya adalah memberikan dasar-dasar

tentang tanggung jawab dan amanah karena keduanya tidak

dapat dipisahkan, yaitu kalau berbuat baik maka akan memanen

kebaikan begitu sebaliknya, dan bertanggung jawab terhadapa

apa yang dilakukan. Selanjutnya aplikatif.

Penulis: Apa maksud dari aplikatif ini?

Miss. Nunung: Jadi tidak hanya sekedar melarang tapi juga menjelaskan

esensi dan konsekuensinya, dengan diberi tanggung jawab,

kemudian diajak berfikir pada suatu pilihan, supaya bertanggung

jawab atas pilihannya.

Penulis: Selain itu apa upaya yang anda lakukan?

Miss. Nunung: Melalui kegiatan boarding, yaitu peraturan dan agenda

siswa dikasih konsekuensi, dikasih iqob sebagai wujud dari

konsekuensi atas perbuatan yang salah. Jadwal-jadwal yang

sudah dibuat dari disiplin dan aturan-aturan, berani

mempertanggung jawabkan, menyampaikan dan megakui

kesalahannya pada musyrifah apabila bersalah.

Penulis: Apa motode pembentukan tanggung jawab di boarding ini?

Miss. Nunung: Teladan, pembelajaran tanggung jawab melalui organisasi

di boarding, pembebanan tugas. Pembiasaan kemudian reward

dan punishment dan dengan metode disiplin.

Penulis: Bagaimana hasil upaya pembentukan karakter tanggung jawab

menurut pandangan anda?

Miss. Nunung: Sebagian sudah bertanggung jawab, beranjak dewasa, lebih

baik dari kelas sebelumnya, memahami arus boarding,

esensinya, maknanya apa, selaras dengan kedewasaan.

Penulis: Apa faktor yang menghambat upaya pembentukan karakter

tanggung jawab di boarding ini?

Miss. Nunung: Pengaruh dari teman lain, pemahaman kurang tentang

tanggung jawab, kedewasaan kurang, pemikirannya masih anak-

anak yang suka senang-senang, niatnya di boarding belum lurus,

maka perlu diluruskan.

4. Hasil wawancara ke-2 dengan Miss. Nunung Ambarwati, S.P, pada

hari Selasa 19 April 2016.

Penulis: Menurut anda musyrifah ala Al-Abidin itu seperti apa?

Miss. Nunung: Musyrifah itu adalah pengampu, pembimbing atau wali

boarding/wakil wali murid, karena menggantikan wali murid.

Penulis: Bagaimana pembentukan karakter tanggung jawab melalui

metode internalisasi berlangsung di boarding?

Miss. Nunung: Melalui buku panduan siswa boarding yang berisi tentang

tata tertib, keunggulan boarding, kalender akademik. Buku

tersebut sudah dibagikan ke anak-anak yang menjadi pegangan

mereka, selain diberi tahu melalui lisan maka juga ada yang

tertulis yaitu buku panduan.

Penulis: Bagaimana musyrifah membentuk karakter tanggung jawab

melalui metode keteladanan?

Miss. Nunung: dengan memberikan contoh yang baik yaitu membersamai

piket, ikut bersih-bersih kamar, tilawah, tahajjud.

Penulis: Kalau dengan metode nasihat, seperti apa?

Miss. Nunung: musyrifah menasihati siswa, nasihat dilaksanakan

insidental yaitu ketika forum besar.

Penulis: Apa saja yang dibiasakan di boarding untuk membentuk karakter

tanggung jawab siswa?

Miss. Nunung: pembiasaan melalui tilawah, tahajjud, makan bersama

sesuai jadwalnya.

Penulis: Apakah metode reward and punishment juga berlaku di

boarding?

Miss. Nunung: Iya, itu juga ada di boarding.

Penulis: Contohnya seperti apa?

Miss. Nunung: Reward bagi siswa berprestasi, siswa yang rajin beribadah,

rajin bersih-bersih, semua berdasarkan pemantauan musyrifah.

Penulis: Selanjutnya adalah metode kedisiplinan, bagaimana musyrifah

membentuk karakter tanggung jawab siswa melalui metode

kedisiplinan, contohnya seperti apa?

Miss. Nunung: Menekankan siswa untuk tidak pulang terlambat yaitu

maksimal pukul 17.00 apabila ada kegiatan, menanyai siswa

apabila pulang terlambat tanpa ijin.

Penulis: Kalau menggunakan metode menciptakan suasana kondusif

seperti apa?

Miss. Nunung: Yaitu musyrifah menenangkan ketika forum besar, waktu

belajar. Intinya semua pada pembiasaan.

5. Hasil Wawancara dengan Miss. Annita, S.Pd. pada Hari Senin, 22

Februari 2016 (Musyrifah Kelas X di Semester II Tahun Pelajaran

2015/2016).

Penulis: Menurut anda sebagai apa musyrifah di boarding Al-Abidin ini?

Miss. Annita: Musyrifah di boarding ini adalah sebagai pendidik, karena

tugas seorang pendidik cakupannya luas yaitu sebagai pengajar,

pelatih. Dan tugas musyrifah juga adalah membimbing, melatih,

memberi contoh, mengajar ilmu-ilmu agama, mengarahkan.

Penulis: Apa saja upaya yang dilakukan musyrifah dalam pembentukan

karakter tanggung jawab siswa?

Miss. Annita: Pertama kali yang harus dilakukan musyrifah sebelum

membentuk karakter tanggung jawab siswa yaitu membentuk

akhlak musyrifah sehingga memiliki akhlakul karimah. Kedua

bisa memberi teladan yang baik bagi anak, kalau ingin anaknya

baik, maka musyrifahnya juga harus baik dulu. Ketiga

mendekatkan anak untuk mencintai al-Qur’an karena pedoman

hidup itu dari al-Qur’an, karakter tanggung jawab bisa dipelajari

dalam al-Qur’an. Keempat yaitu pembiasaan, melaksanakan

tanggung jawab harus tahu tanggung jawab apa yang makanya

diberi pengertian, yaitu ada tanggung jawab pada diri, orang tua,

orang lain, ditempatkan pada hak-haknya. Kelima yaitu adanya

reward dan punishment, apabila tidak melaksanakan tanggung

jawab maka dapat iqob, yaitu seportif tidak berat sebelah antara

reward dan punishment. Keenam adalah melatih kepekaan anak,

karena disini adalah mayoritas anak orang kayamaka masih

sangat kurang peka, hanya masih mengurus diri sendiri. Ketujuh

adalah mengarahkan/membimbing tentang pentingnya

kebersamaan dan kekeluargaan, diatasi bareng-bareng, senang

juga masih dalam syari’at Islam.

Penulis: Lalu kegiatan boarding apa saja yang menunjang tanggung jawab

siswa?

Miss. Annita: Kegiatan untuk membentuk karakter tanggung jawab siswa

yaitu, yang pertama adalah piket harian, piket harian yaitu

giliran ada dua kali dalam satu pekan, dan piket besar satu pekan

sekali. Masing-masing dapat jatah sendiri-sendiri. Itu semua

untuk membentuk karakter tanggung jawab terhadap lingkungan

atau tempat tinggal. Yang kedua adalah tanggung jawab

terhadap diri yaitu mengakui kesalahan apabila melanggar, dan

melalui kegiatan, tempat tidur harus selalu rapi, bebas dari baju,

buku atau selain perlengkapan tidur. Baju kotor segera dicuci.

Pada intinya yaitu dengan adanya tartib boarding. Ketiga yaitu

mengambilkan makanan teman yang sakit yaitu melatih

tanggung jawab terhadap teman sebaya. Keempat yaitu

menghormati musyrifah, bersikap sopan, mengamalkan ilmu-

ilmu yang telah disampaikan itu merupakan melatih tanggung

jawab terhadap guru. Kelima adalah Tilawah dengan target

minimal 5 lembar dalam satu pekan, sholat tepat waktu

berjama’ah, tahajjud target 6 kali dalam satu pekan, dzikir pagi

sore secara rutin, makan dan mandi tepat pada waktu yang sudah

dijadwalkan.

Penulis: Bagaimana pandangan atau menurut anda tentang hasil upaya

musyrifah dalam pembentukan karakter tanggung jawab siswa

di boarding ini?

Miss. Annita: kurang lebih 55 % siswa yang belum terbentuk karakter

tanggung jawab di boarding. Belum bisa membagi waktu antara

kegiatan sekolah dan boarding dengan baik. Serta belum mampu

memilah antara keinginan dan prioritas

Penulis: Apa faktor penghambat upaya musyrifah dalam pembentukan

karakter tanggung jawab siswa?

Miss. Annita: faktornya yaitu faktor internal yaitu dari dalam diri siswa

dan faktor eksternal dari lingkungan.

7. Hasil Wawancara dengan Miss. Nisa Ul Haq, pada Hari Rabu, 24

Februari 2016 (Musyrifah Kelas XII di Semester II Tahun Pelajaran

2015/2016).

Penulis: Menurut anda apa padanan kata musyrifah di boarding Al-Abidin

ini atau musyrifah ala Al-Abidin itu seperti apa?

Miss. Nisa: Menurut saya padanan kata musyrifah di boarding ini lebih

cocok adalah pembimbing, karena membimbing siswa per

kelompok, yaitu membimbing pada saat mentoring maupun

memperhatikan saat siswa sakit, jadi tidak hanya sekedar

mengawasi tapi membimbing.

Penulis: Apa upaya anada sebagai musyrifah dalam membentuk karakter

tanggung jawab siswa?

Miss. Nisa: Pada waktu kegiatan mentoring melalui pembagian tugas

materi shiroh nabawi, yang mana siswa diminta mempelajari

shiroh nabawi dengan mandiri kemudian menjelaskan kepada

seluruh temannya terkait materi yang dipelajari, hal ini melatih

tanggung jawab siswa bagaimana dia menyiapkan materi shiroh

nabawi yang ditugaskan untuk menjelaskan pada teman

sebayanya. Masih dalam kegiatan mentoring ada jadwal tasmi’,

ketika jadwal tasmi’ ada satu siswa yang muroja’ah hafalan al-

Qur’an kemudian seluruh temannya mendengarkan, dari hal ini

siswa dilatih tanggung jawabnya untuk menyelesaikan tugas,

dan diberi waktu satu pekan untuk muroja’ah hafalannya secara

mandiri sebelum tasmi’.

Penulis: Selain kegiatan mentoring apa upaya yang anda lakukan untuk

membentuk tanggung jawab siswa?

Miss. Nisa: Bermusyawarah dengan siswa supaya siswa bertanggung

jawab atau konsekuensi atas yang dipilih dan bertanggung jawab

atas pilihannya sendiri.

Penulis: Bagaimana menurut anda tentang hasil upaya tersebut?

Miss. Nisa: Ada beberapa yang kurang bertanggung jawab, tapi mayoritas

bertanggung jawab.

8. Hasil Wawancara dengan Miss. Hannah Ummu Atikah, pada Hari

Kamis, 24 Februari 2016 (Musyrifah Kelas XII di Semester II Tahun

Pelajaran 2015/2016).

Penulis: Apa menurut anda padanan kata yang pas untuk musyrifah di

boarding ini sesuai musyrifah khasnya Al-Abidin seperti apa?

Miss. Hannah: Musyrifah ala boarding Al-Abidin adalah sebagai orang

tua, karena ketika sakit yang membawa ke dokter adalah

musyrifah, menitipkan uang dan mengambilnya ke musyrifah,

belajar dan jika ingin les yang mencarikan adalah musyrifah,

bangun tidur sampai akan tidur lagi ketemu dengan musyrifah,

seakan-akan musyrifah adalah asisten atau pengganti orang tua

di rumah.

Penulis: Sudah berapa lama anda mengampu kelas XII?

Miss. Hannah: Saya disini baru 1 minggu, menggantikan Miss. Nisa, Miss.

Nisa ditugaskan menjadi musyrifah kelas VII.

Penulis: Apa kesan pertama yang anda rasakan di boarding ini?

Miss. Hannah: Luar biasa sekali, baru menemui anak-anak seperti ini,

boarding ini berbeda dengan pondok, karena berdasarkan

pengalaman saya di pondok Ta’mirul Islam Surakarta. Di

pondok para santrinya lebih mudah dibimbing dan diingatkan

serta diarahkan tapi kalau di boarding anaknya lebih susah

untuk diarahkan, harus berkali-kali diingatkan.

Penulis: Apa upaya anda dalam membentuk karakter tanggung jawab

siswa di boarding ini?

Miss. Hannah: Tidak bosan-bosan memberi tahu, mengingatkan, menjadi

contoh yang baik, karena dari tingkah laku musyrifah bisa

dilihat dan ditiru anak-anak. Kemudian dinasihati pelan-pelan

karena ada beberapa ada yang kurang suka kalau diingatkan

secara langsung oleh musyrifahnya.

Penulis: Bagaiman hasil upaya yang dilakukan?

Miss. Hannah: Mayoritas belum bisa bisa diamanahi tanggung jawab,

contohnya anak-anak di larang makan di kamar masih saja

makan di kamar, dan beberapa tidak ijin ketika keluar boarding.

Lampiran Foto Kegiatan Siswa dan Arsip Boarding Putri SMA Al-Abidin

Surakarta Tahun 2015/2016

Gambar 1. Kegiatan hafalan ba’da

shubuh.

Gambar 3. Kegiatan mentoring

agenda tasmi’.

Gambar 5. Tilawah bersama-sama.

Gambar 2. Kegiatan bersih-bersih

harian.

Gambar 4. Kegiatan sholat

berjama’ah sholat Isya’.

Gambar 6. Kegiatan belajar malam.

Lampiran Foto Kegiatan Siswa dan Arsip Boarding Putri SMA Al-Abidin

Surakarta Tahun 2015/2016

Gambar 7. Al-Ma’tsurot (dzikir)

sore.

Gambar 9. Muhadhoroh, agenda

diadakan setiap Jum’at malam ba’da

sholat Isya’.

Gambar 11. Kegiatan tilawah

bersama-sama ba’da sholat Maghrib.

Gambar 8. Al-Ma’tsurot (dzikir) pagi

dan talqin hadits Arba’in.

Gambar 10. Evaluasi organisasi

Boarding,agenda diadakan setiap

Ahad malam setelah sholat Isya’

Gambar 12. Suasana ujian shiroh

nabawi.

Lampiran Foto Kegiatan Siswa dan Arsip Boarding Putri SMA Al-Abidin

Surakarta Tahun 2015/2016

Gambar 13. Suasana Ujian hadits

Arba’in.

Gambar 15. Classmeeting game

ranking 1 setelah ujian boarding.

Gambar 14. Pembagian hadiah untuk

siswa yang terajin beribadah.

Gambar 16. Pembagian hadiah untuk

siswa terajin piket bersih-bersih

boarding.

Lampiran Foto Kegiatan Siswa dan Arsip Boarding Putri SMA Al-Abidin

Surakarta Tahun 2015/2016

Gambar 17. Jadwal Imam sholat.

Gambar 19. Daftar kelompok piket

bersih-bersih boarding.

Gambar 21. Checklist sirkulasi

laptop.

Gambar 18. Tata tertib tamu

boarding, jadwal pulang dan

menjenguk.

Gambar 20. Mading hukuman yang

tidak memenuhi target tahajjud.

Gambar 22. Muttaba’ah yaumi siswa

(Twyta siswa kelas XI).

Lampiran Foto Kegiatan Siswa dan Arsip Boarding Putri SMA Al-Abidin

Surakarta Tahun 2015/2016

Gambar 23. Muttaba’ah yaumi siswa

(Wulan siswa kelas XI).

Gambar 25. Checklist setor hafalan

siswa.

Gambar 27. Kritik dan saran dari

siswa untuk musyrifah.

Gambar 24. Catatan munfarid sholat,

ditulis oleh bag.ibadah organisasi.

Gambar 26. Arsip buku pelanggaran

siswa.

Gambar 28. Arsip buku perijinan

siswa.

Lampiran Foto Kegiatan Siswa dan Arsip Boarding Putri SMA Al-Abidin

Surakarta Tahun 2015/2016

Gambar 29. Catatan hafalan hadits

Arba’in siswa.

Gambar 31. Kumpulan surat ijin

keterlambatan kembali ke boarding.

Gambar 33. Surat ijin penggunaan

laptop.

Gambar 30. Catatan bag. displin saat

mengecek kelengkapan anggota.

Gambar 32. Rekap keterlambatan

perpulangan ditulis oleh bag.disiplin.

Gambar 34. Chek piket kebersihan.