Web viewproposal tugas akhir . metode penelitian (hmkk538) alat pembersih tangki kendaraan...
-
Upload
duonghuong -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of Web viewproposal tugas akhir . metode penelitian (hmkk538) alat pembersih tangki kendaraan...
PROPOSAL TUGAS AKHIR METODE PENELITIAN
(HMKK538)
ALAT PEMBERSIH TANGKI KENDARAAN MENGGUNAKAN MAGNET
DISUSUN OLEHADITYA EKO KRISTANTO (H1F114002)
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATBANJARBARU
2016
i
STRUKTUR ORGANISASI
ii
REKTOR UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc
WAKIL REKTOR UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Dr. Ahmad Alim Bachri, SE., M.Si
DEKAN FAKULTAS TEKNIK
Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, ST., MT
WAKIL DEKAN III FAKULTAS TEKNIK
Nurhakim, ST., MT
WAKIL DEKAN II FAKULTAS TEKNIK
Maya Amalia, ST., M.Eng
WAKIL DEKAN I FAKULTAS TEKNIK
Dr. Chairul Irawan, ST., MT
DOSEN PENGAMPUH
Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah Amd. Hyp, ST, M.Kes.
KEPALA PRODI TEKNIK MESIN
Achmad Kusairi S, ST,. MT., MM.
MAHASISWA
Aditya Eko Kristanto H1F114002
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan berkat-nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir. Tugas akhir ini berjudul ALAT PEMBERSIH
TANGKI KENDARAAN MENGGUNAKAN MAGNET tugas akhir ini
adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di program studi
Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan kedepannya.akhir kata,
penulis penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat diterima serta
memberikan manfaat bagi semua pihak, serta berguna sebagai
pengembang ilmu dan teknologi khususnya dalam bidang manufaktur.
Banjarbaru, Oktober 2016
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................. I
STRUKTUR ORGANISASI ...............................................................II
KATA PENGANTAR.......................................................................... III
DAFTAR ISI....................................................................................... IV
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................2
1.3 Batasan Masalah....................................................2
1.4 Tujuan Penelitian....................................................3
1.5 Manfaat Penelitian..................................................3
BAB II DASAR TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu...............................................4
2.2 Magnet....................................................................5
2.3 Korosi.....................................................................7
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian.....................................................13
3.2 Alat Dah Bahan Penelitian......................................13
iv
3.3 Teknik Pengumpulan Data.....................................13
3.4 Jadwal Pelaksanaan...............................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................16
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Saat ini kendaraan bermotor termasuk barang yang wajib dimiliki
karena sangat membantu aktifitas sehari-hari. Di Indonesia kendaraan
bermotor jumlahnya sangat banyak karena kebiasaan masyarakat yang
tidak menggunakan alat transportrasi umum untuk beraktifitas disababkan
oleh beberapa faktor.
Kalimantan selatan adalah salah satu prvinsi yang minim
transportrasi umum yang menyebabkan banyaknya pengguna kendaraan
pribadi. Murahnya harga kendaraan bermotor terutama kendaraan
bermotor roda dua serta pembelian dapat dilakukan dengan cicilan
mengakibatkan kendaraan roda dua di Kalimantan selatan benyak
digunakan sebagai alat trasportrasi.
Pengguna kendaraan pribadi tentunya menginginkan kendaraan
yang nyaman, hemat enegi dan sebagainya. Kendaraan juga harus
diperhatikan perawatannya agar memksimalkan efsiansi dan usia
kendaraan tersebut, karrena beberapa faktor pengguna jarang
memperhatikan keadaan kendaraan yang digunakan termasuk karena
biaya dan keahlian.
Tengki bahan bakar adalah salah satu komponen pendukung
bejalannya sebuah kendaraan. Kebersihan tengki akan sangat
mempengaruhi efesiensi kerja mesin. Usia tengki yang sudah tua akan
kotor oleh korosi dan kotoran lain yang ikut masuk bersama bahan bakar.
Unsur kimia bensin yaitu iso oktan (C8H18) dan n-pentana (C5H12).
Medan magnet mempengaruhi kandungan karbon (C) dan hydrogen (H)
1
dalam bensin. Hingga bisa memaksimalkan proses pembakaran dan
mengurangi kadar CO2 (DR. Ir. H. Djoko Sungkono Kawano M. Eng. Sc).
Magnet didalam mensin dapar mempengaruhi proses pembakaran
karena memaksimalkan proses pembakaran sehingga bahan bakar
menjadi lebih hemat.
Penelitian ini saya akan menggunakan magnet untuk mempermudah
pembersihan tengki kendaraan dengan cara meletakkan magnet didasar
tengki. Untuk meletakkan kedasar magnet dibuatkan tempat untuk
memasukkan magnet dan mengambil magnet dengan mudah.
Kebersihan tengki ini memang terlihat sepele namun dalam jangka waktu
yang penjang akan sangat berpengaruh terhadap efesiensi mesin dan
bahan bakar. Dan untuk membaersihkan tengki sangat sulit karena harus
melepas tengki pada kendaraan dan membutuhkan waktu yang cukup
lama. Dengan membuat pembersih tengki menggunakan magnet ini akan
membatu pembersihan tengki dengan waktu yang relatif cepat dan
mudah serta hemat biaya.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara membersihkan tangki kendaraan menggunakan alat
pembersih tangki kendaraan menggunakan magnet.
b. Bagaimana cara menggunakan alat pembersih tangki kendaraan
menggunakan magnet.
c. Apakah alat pembersih tangki ini efektif.
d. Apakah alat ini mudah digunakan.
e. Apakah alat ini akan menghemat biaya.
1.3 Batasan Masalah
2
Penelitian ini akan dibatasi pada:
a. Penilitian ini hanya dilakukan pada kendaraan roda dua.
b. Penelitian ini hanya menggunakan bahan bakar premium.
c. Penelitian ini menggunakan mgnet neodymium 10 x 2 mm
1.4 Tujuan Penelitian
a. Pengguna kendaraan roda dua dapat menggunakan alat pembersih
tangki.
b. Alat pembersih ini dapat membantu menjaga afesiensi kerja mesin
kendaraan roda dua yang digunakan.
c. Alat ini mudah digunakan dan menghemat biaya perawatan rutin
kendaraan yang digunakan.
1.5 Manfaat Penelitian
Berikut adalah tujuan yang diharapkan dari penelitian ini:
a. Bagi peneliti: agar peneliti dapat membual alat pembersih tengki yang
efektif.
b. Bagi ULM: agar mahasiswa ULM khususnya dapat mengembangkan
alat ini mejadi lebih efisien.
c. Bagi perusahaan kendaraan bermotor: agar menggunakan alat ini
untuk menjaga kebersihan tengki kendaraan.
3
BAB II
Dasar Teori
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian ini merujuk pada beberapa penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya yaitu oleh :
Tajudin Baihaki dan arya mahendra sakti dari Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Negri Surabaya pada tahun 2015 dengan judul
PENGARUH CAMOURAN PREMIUM, PERTAMAX DAN PERTAMAX PLUS
TERHADAP LAJU KOROSI TANGKI BAHAN BAKAR, didapatkan hasil
sebagai berikut:
a. Penggunaan remium dengan komposisi 100% memiliki laju korosi
sebesar 0,274 µm/y.penggunaan pertamax dengan komposisi 100%
memiliki laju korosi sebesar 0,109 µm/y. Penggunaan pertamax plus
dengan komposisi 100% memiliki laju korosi sebesar 0,005 µm/y.
b. Penggunaan campuran yang laju korosinya paling lambat adalah
campuran antara pertamax dan pertamax plus adalah sebesar 0,055
µm/y. Sedangkan campuran yang paling cepat laju korosinya adalah
campuran antara pertamax dan premium yaitu sebesar 0,219 µm/y.
Luki Fahmi dan Muji Stiyo dari Teknik Mesin Otomotif Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Magelang pada17 november 2015 dengan judul
PENGARUH CAMPURAN ETANOL PADA LAJU KOROSI TANGKI BAHAN
BAKAR, dengan hasil penelitian Penggunaan campuran ethanol akan
mempercepat korosi tangki bahan bakar. Sebagai antisipasi, sebelum
menggunakan campuran ethanol-bensin diperlukan penilaian terhadap tangki
4
bahan bakar. Lebih lanjut, disarankan untuk menggunakan tangki bahan bakar
yang tahan korosi.
2.2 Magnet
Magnet atau magnit adalah suatu objek yang mempunyai medan
magnet. Kata magnet berasal dari Bahasa Yunani magnitis litos yang berarti
batu magnesia adalah nama sebuah wilayah di yunani pada masa lalu yang
kini bernama manisa (sekarang berada diwilayah turki) di mana terkandung
batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu diwilayah tersebut.magnet
selalu memiliki dua kutub: yaitu kutub utara (north/N) dan kutub selatan
(south/S). walaupun magnet dipotong-potong, potongan kecil tersebut tetap
memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik
lebih kuat daripada benda lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua
logam memiliki daya terik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah
dua contoh materi yangmempunyai daya Tarik yangtinggi oleh magnet.
Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi mempunyai daya Tarik yang
rendah oleh magnet.
a. Bagian-bagian magnet
Magnet memiliki beberapa bagian, yaitu:
1. Kutub magnet
Kutub magnet yaitu bagian ujung magnet yang memiliki gaya magnet
paling kuat, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub utara adalah
kutub yang menghadap ke utara ketika magnet dapat bergerak bebas
dan kutub selatan adalah kutub yang menghadap ke selatan ketika
magnet dapat bergerak bebas.
2. Sumbu magnet
5
Yaitu garis yang menghubungkan kedua kutub magnet.
3. Magnet elementer
Pada dasarnya magnet terdiri dari magnet-magnet kecil yang disebut
magnet elementer. Magnet elementer adalah magnet yang paling
kecil, yang berupa atom. Suatu benda akan bersifat magnet jika
magnet-magnet elementernya mempunyai arah yang cenderung
sama / beraturan dan benda tidak mempunyai sifat magnet jika
magnet-magnet elementernya mempunyai arah acak (sembarang).
b. Macam-macam magnet
1. Magnet alam
Adalah magnet yang tidak dubuatoleh orang, magnet alam sudah
bersifat magnet sejak semula.batuan alami yang dapat menarik benda
dari besi disebut magnet alam
Gambar 2. Bukit magnet
(sumber: http://perpustakaantamanilmu.blogspot.co.id/2012/03/jenis-
jenis-magnet.html)
2. Magnet buatan
Magnet buatan adalah magnet yang dibuat oleh manusia, magnet
buatan terbuat dari besi atau baja. Contoh bentuk magnet buatan
adalah batang,silinder,jarum dan ladam.
6
Gambar 2. Contoh gambar macam-macam magnet
(sumber: http://menikmagnet.blogspot.co.id/)
2.3 Korosi
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks
antara suatu logam dengan berbagai zat dilingkungannya yang menghasilkan
senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki.dalam Bahasa sehari-hari korosi
disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen
(udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau
karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang
berwarna coklat-merah. Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang
merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia
dengan lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah
kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih
mineral logam besi dialam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida
atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah akan dihasilkan besi yang
digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja
tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi
(kembali menjadi senyawa besi oksida).
Berikut adalah macam macam bentuk korosi:
a. Uniform / general corrosion (korosi menyeluruh)
7
Pada korosi jenis korosi menyeluruh, seluruh permukaan logam
yang terekspose dengan lingkungan, terkorosi secara merata.
Jenis korosi ini mengakibatkan kerusakan konstruksi secara total.
korosi ini biasanya terjadi pada logam dengan kualitas tidak baik
dan tanpa dilindungi antikarat pada permukaan logam tersebut,
hingga dapat mempercepar terjadinya proses korosi pada benda
tersebut. Sebagai contoh adalah kaleng minuman yang akan
cepat terjadi kotosi pada lingkungan terbuka.
Gambar 2. Uniformcorrosion pada kaleng minuman
(sumber:
http://m10mechanicalengineering.blogspot.co.id/2013/11/macam-macam-
bentuk-korosi.html)
b. Galvanic corrosion (korosi galvanic)
Galvanic atau bimetallic corrosion adalah jenis korosi yang terjadi
ketika dua macam logam yang berbeda berkontak secara
langsung dalam media korosif.
8
Gambar 2. Korosi galvanic
(sumber:
http://m10mechanicalengineering.blogspot.co.id/2013/11/macam-
macam-bentuk-korosi.html)
c. Selective leaching corrosion
Selective leaching corrosion adalah korosi selektifdari satu atau
lebih komponen dari paduan larutan padat. Hal ini juga disebut
pemisahan, pelarutan selektif atau serangan selektif.
Gambar 2. Selective leaching corrosion pada pipa
(sumber:
http://m10mechanicalengineering.blogspot.co.id/2013/11/macam-
macam-bentuk-korosi.html)
d. Crevice corrosion (korosi celah)
Korosi celah mengacu pada serangan lokal pada permukaan
logam berbatasan langsung dengan celah antara dua permukaan
9
bergabung. Kesenjangan atau celah dapat terbentuk antara dua
logam dan bahan non-logam.
Gambar 2. Korosi celah
(sumber:
http://m10mechanicalengineering.blogspot.co.id/2013/11/macam-
macam-bentuk-korosi.html)
e. Pitting corrosion (korosi sumuran)
Korosi sumuran adalah korosi lokal dari permukaan logam yang
dibatasi pada satu titik atau area kecil dan membentukan bentuk
rongga. Korosi sumuran adalah salah satu bentuk yang paling
merusak dari korosi.
10
Gambar 2. Korosi sumuran
(sumber:
http://m10mechanicalengineering.blogspot.co.id/2013/11/macam-
macam-bentuk-korosi.html)
f. Intergranular corrosion
Terjadi karena adanya tegangan tarik, retak dapat terjadi
sepanjang batas butir dan jenis korosi ini sering disebut
intergranular retak korosi tegangan (IGSCC)
Gambar 2. Korosi batas butir pada pipa
(sumber:
http://m10mechanicalengineering.blogspot.co.id/2013/11/macam-
macam-bentuk-korosi.html)
g. Stress corrosion cracking (SCC)
Korosi retak tegangan (SCC) adalah proses retak yang
memerlukan aksi secara bersamaan dari bahan perusak (karat)
dan berkelanjutan dengan tegangan tarik. Ini tidak termasuk
bagian yang terkorosi akibat gagal oleh patahan cepat. Hal ini juga
termasuk intercrystalline atau transkristalin korosi, yang dapat
11
menghancurkan paduan tanpa tegangan yang diberikan atau
tegangan sisa. Retak korosi tegangan dapat terjadi
dalamkombinasi dengan penggetasan hidrogen.
Gambar 2. Korosi SCC pada sebuah logam
(sumber:
http://m10mechanicalengineering.blogspot.co.id/2013/11/macam-
macam-bentuk-korosi.html)
h. Erosion corrosion
Erosi korosi mengacu pada tindakan gabungan yang melibatkan
erosi dan korosi dihadapan cairan korosif yang bergerak atau
komponen logam yang bergerak melalui cairan korosif, yang
menyebabkan percepatan terdegradasinya suatu logam.
Gambar 2. Sebuah blade akibat korosi erosi
(sumber:
http://m10mechanicalengineering.blogspot.co.id/2013/11/macam-
macam-bentuk-korosi.html)
12
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan dikontrakan penulis pada
tanggal 13 Oktober 2016.
3.2. Bahan dan Alat
a. Bahan Penelitian
1. Tangki bensin kendaraan
2. Magnet neodymium 10 x 2 mm
3. Alat untuk penempatan magnet
b. Alat Penelitian
1. Laptop
2. Bensin
3. Plastic
3.3. Metode penelitian
a. Studi literatur, pada tahap ini teori yang berhubungan akan
diangkat dalam penelitian, sebagai landasan dan acuan dalam
melakukan penelitian nantinya. Studi literature ini diambil dari
buku buku yang berhubungan dengan topik yang dibahas,
selainn dari buku juga diambil dari jurnal dan artikel yang
berkaitan.
13
b. Persiapan benda kerja, menyiapkan tangki kendaraan, magnet
neodymium 10 x 2 mm dan alat penempatan magnet yang
dirancang khusus.
c. Jadwal pelaksanaan, penelitian ini memiliki jadwal yang
dilakukan agar mendapat data-data yang diperlukan dalam
menyelesaikan penelitian, jadwa; tersebut dapat diliat pada
Gambar 3.1
No Kegiatan
Sep Okt13-18
19-24
25-30 1-6 7-12
13-19
20-26
1 Tahap Persiapan Penelitian
a. Penyusunan Judul
b. Penyusunan Kerangka
2 Tahap Pelaksanaan
a. Pengumpulan data
b. pengolahan data
3Tahap penyusunan Proposal
Gambar 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
d. Prosedur dan cara kerja, tangki bensin diberi lubang
dantutupnta guna memasukkan (dasar tangki) magnet yang
ditempelkan pada benda yang tidak tertarik dengan magnet,
setelah magnet dimasukkan tangki di tutup kembali agar bensin
14
tidak meguap. Magnet tersebut akan menarik rontokan korosi
pada tangki yang ada didasar tangki dan menempel pada
magnet. Korosi yang menempel tidak akan mengganggu
saluran bensin menuju karbulator. Magnet tersebut dapat di
ambil dan dibersihkan secara berkala agar korosi tidak
menumpuk.
e.
3.4. Diagram Alir Penelitian
15
Persiapan Benda Kerja
Studi literatur
Pemasangan Alat Pembersih Tangki
Pengambilan Data
Mulai
Selesai
Gambar 3.2 Diagram alir penelitian
Daftar Pustaka
Baihaki tajudin, sakti arya mahendra, 2015. PENGARUH CAMPURAN
PREMIUM, PERTAMAX DAN PERTAMAX PLUS TERHADAP LAJU
KOROSI TANGKI BAHAN BAKAR, jtm.volume 01 nomor 01. Universitas
negri Surabaya.
fahmi luki, setiyo muji, 2015. PENGARUH CAMPURAN ETHANOL PADA LAJU
KOROSI TANGKI BAHAN BAKAR, universitas muhammadiyah, Jakarta.
http://artikelmagnet.blogspot.co.id/2013/10/bagian-bagian-
magnet.html#.WBInt9XyHDc
https://id.wikipedia.org/wiki/Korosi
https://id.wikipedia.org/wiki/Magnet
http://m10mechanicalengineering.blogspot.co.id/search?q=macam-
macam+bentuk+korosi
http://mastugino.blogspot.co.id/2012/11/macam-macam-gaya.html
http://otomotif-1978.blogspot.co.id/2010/08/menghemat-bensin-dengan-
magnet.html
http://perpustakaantamanilmu.blogspot.co.id/2012/03/jenis-jenis-magnet.html
16