stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

96
Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 1 PENGARUH KOMPETENSI DAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI TERHADAP PROMOSI JABATAN PADA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN CABANG PEMATANGSIANTAR Oleh: Fikky Chandra Silaban S1 Manajemen Darwin Lie, Marisi Butarbutar, Kartini Harahap Abstraksi Adapun rumusan masalah penelitian adalah bagaimana pengaruh kompetensi dan penilaian prestasi kerja pegawai terhadap promosi jabatan pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Pematangsiantar. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Populasi berjumlah 41 orang, dan sampel yang digunakan adalah keseluruhan dari populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, dan analisis deskriptif kuantitatif dengan regresi linier berganda, korelasi dan koefisien determinasi, dan uji hipotesis. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kompetensi pegawai sudah sangat baik, penilaian prestasi kerja pegawai sudah baik, dan promosi jabatan sudah baik. 2. Hasil analisis regresi Ŷ = 21,407 + 0,372X 1 + 0,471X 2 , artinya terdapat pengaruh positif antara kompetensi pegawai (X 1 ) dan penilaian prestasi kerja (X 2 ) terhadap promosi jabatan (Y). 3. Hasil analisis korelasi dengan nilai r = 0,630 terdapat hubungan yang kuat dan positif antara kompetensi dan penilaian prestasi kerja pegawai dengan promosi jabatan. Baik tidaknya promosi jabatan dapat dijelaskan sebesar 39,7%. 4. Hipotesi H 0 ditolak, artinya kompetensi dan penilaian prestasi kerja pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap promosi jabatan pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Pematangsiantar. Adapun saran dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kompetensi pegawai, pihak manajemen personalia memberikan kesempatan bagi pegawai untuk mengikuti pelatihan yang mengarah pada pengembangan kompetensi pegawai. Untuk meningkatkan prestasi kerja pegawai, diperlukan peningkatan produktivitas pegawai. Untuk meningkatkan promosi jabatan maka perlu perbaikan keterampilan prestasi kerja pegawai dalam melaksanakan pekerjaanya. Kata kunci: Kompetensi, Penilaian Prestasi Kerja Pegawai, dan Promosi Jabatan Abstraction As for this research problem formula is how competency and employee work performance influence to office promotion in Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Pematangsiantar. The research method was done by using design of library research and field research. The population of this research is 41 people, and sample all of us population. Data was collected by questionnaires, interviews, and documentation. The technique of analyzing is descriptive qualitative and descriptive quantitative with double linier regression, coefficient of correlation and determination, and hypothesis test. The result of this research is : 1. The employee competency has been very good, employee work performance already good, and office promotion already good. 2. The analyze of regresion is Ŷ = 21,407 + 0,372X 1 + 0,471X 2 , the means is employee competency (X 1 ) and employee work performance (X 2 ) have positive effect to office promotion. 3. Correlation analysis is obtained value of r = 0,630 it means there is a strong and positive between employee competency and employee work performance with office promotion. Whether or not office promotion can be explained 39,7%. 4. The hypothesis is H 0 is rejected, it means the competency and employee work performance have positive and significant in Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Pematangsiantar. The suggestion of this research is to improve the employee competence, the personnel management provides an opportunity for employees to participate in training that leads to the development of employee competencies .To improve the work performance of employees, required an increase in employee productivity . To improve the promotion it needs repair work performance skills of employees in performing their job Key word: Competency, Employee Work Performance, and Office Promotion. A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Pematangsiantar merupakan badan organisasi dan juga perusahaan yang bergerak di bidang pengelolahan asuransi jaminan sosial dan kesehatan di pematangsiantar. Promosi jabatan yang dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan Cabang Pematangsiantar diatur oleh kantor pusat BPJS Kesehatan. Adapun jumlah pegawai yang sudah

Transcript of stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Page 1: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 1

PENGARUH KOMPETENSI DAN PENILAIAN PRESTASI KERJAPEGAWAI TERHADAP PROMOSI JABATAN PADA BADAN

PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN CABANGPEMATANGSIANTAR

Oleh:Fikky Chandra Silaban

S1 ManajemenDarwin Lie, Marisi Butarbutar, Kartini Harahap

AbstraksiAdapun rumusan masalah penelitian adalah bagaimana pengaruh kompetensi dan penilaian prestasi kerja

pegawai terhadap promosi jabatan pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan CabangPematangsiantar. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Populasiberjumlah 41 orang, dan sampel yang digunakan adalah keseluruhan dari populasi. Pengumpulan data dilakukandengan kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptifkualitatif, dan analisis deskriptif kuantitatif dengan regresi linier berganda, korelasi dan koefisien determinasi,dan uji hipotesis.

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kompetensi pegawai sudah sangat baik, penilaianprestasi kerja pegawai sudah baik, dan promosi jabatan sudah baik. 2. Hasil analisis regresi Ŷ = 21,407 + 0,372X1

+ 0,471X2, artinya terdapat pengaruh positif antara kompetensi pegawai (X1) dan penilaian prestasi kerja (X2)terhadap promosi jabatan (Y). 3. Hasil analisis korelasi dengan nilai r = 0,630 terdapat hubungan yang kuat danpositif antara kompetensi dan penilaian prestasi kerja pegawai dengan promosi jabatan. Baik tidaknya promosijabatan dapat dijelaskan sebesar 39,7%. 4. Hipotesi H0 ditolak, artinya kompetensi dan penilaian prestasi kerjapegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap promosi jabatan pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial(BPJS) Kesehatan Cabang Pematangsiantar. Adapun saran dari penelitian ini adalah untuk meningkatkankompetensi pegawai, pihak manajemen personalia memberikan kesempatan bagi pegawai untuk mengikutipelatihan yang mengarah pada pengembangan kompetensi pegawai. Untuk meningkatkan prestasi kerja pegawai,diperlukan peningkatan produktivitas pegawai. Untuk meningkatkan promosi jabatan maka perlu perbaikanketerampilan prestasi kerja pegawai dalam melaksanakan pekerjaanya.

Kata kunci: Kompetensi, Penilaian Prestasi Kerja Pegawai, dan PromosiJabatan

AbstractionAs for this research problem formula is how competency and employee work performance influence to

office promotion in Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Pematangsiantar. Theresearch method was done by using design of library research and field research. The population of this researchis 41 people, and sample all of us population. Data was collected by questionnaires, interviews, anddocumentation. The technique of analyzing is descriptive qualitative and descriptive quantitative with doublelinier regression, coefficient of correlation and determination, and hypothesis test.

The result of this research is : 1. The employee competency has been very good, employee workperformance already good, and office promotion already good. 2. The analyze of regresion is Ŷ = 21,407 +0,372X1 + 0,471X2, the means is employee competency (X1) and employee work performance (X2) have positiveeffect to office promotion. 3. Correlation analysis is obtained value of r = 0,630 it means there is a strong andpositive between employee competency and employee work performance with office promotion. Whether or notoffice promotion can be explained 39,7%. 4. The hypothesis is H0 is rejected, it means the competency andemployee work performance have positive and significant in Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)Kesehatan Cabang Pematangsiantar. The suggestion of this research is to improve the employee competence, thepersonnel management provides an opportunity for employees to participate in training that leads to thedevelopment of employee competencies .To improve the work performance of employees, required an increase inemployee productivity . To improve the promotion it needs repair work performance skills of employees inperforming their job

Key word: Competency, Employee Work Performance, and Office Promotion.

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahBadan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

Kesehatan Cabang Pematangsiantar merupakanbadan organisasi dan juga perusahaan yang bergerak

di bidang pengelolahan asuransi jaminan sosial dankesehatan di pematangsiantar. Promosi jabatan yangdilaksanakan oleh BPJS Kesehatan CabangPematangsiantar diatur oleh kantor pusat BPJSKesehatan. Adapun jumlah pegawai yang sudah

Page 2: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 2

pernah mengikuti promosi jabatan sebanyak 73,1%yaitu sebanyak 30 pegawai dari total 41 pegawai.

Untuk mendukung kegiatan promosi jabatantersebut, pihak BPJS Kesehatan CabangPematangsiantar menetapkan tingkatan kompetensiyang harus dipenuhi setiap pegawai. Adapunkompetensi yang diberlakukan BPJS Kesehatandalam Keputusan Direksi PT Askes (Persero)Nomor: 602/kep/1210 tentang implementasi SistemManajemen Kinerja Pegawai Berbasis Kompetensi(SMKP-BK). Kompetensi tersebut yaitu corecompetency merupakan kompetensi dasar yang harusdimiliki pegawai dalam dirinya meliputi integritas(integrity), brientasi terhadap pelayanan (customerservice rientation), membangun hubungan(relationship building), tingkat kepedulian (managedcare), dan berorientasi terhadap prestasi(achievement orientation).

Untuk mendukung segala kegiatan yang telahdilakukan pegawai kepada perusahaan, makadilakukan penilaian prestasi kerja. Penilaian prestasikerja pada BPJS Kesehatan Cabang Pematangsiantarberdasarkan Keputusan Direksi PT Askes (Persero)Nomor: 602/Kep/1210 tentang Implementasi SMKP-BK online yang menjunjung tinggi nilai kejujurandan transparansi, dinilai baik dan tepat karenamencakup hasil kerja yang merupakan pencapaiankerja berdasarkan kuantitas dan kualitas. Kompetensimerupakan pencapaian kompetensi yang dimilikipegawai. Komitmen merupakan sikap pegawaidalam menyelesaikan tugas yang ada. Tugastambahan adalah tugas lain diluar tugas pokok yangdapat diselesaikan dengan baik. Kejadian kritisadalah mampu menyelesaikan pekerjaan saat kritisdalam masalah organisasi. Diharapkan penilaianprestasi kerja tepat sasaran dalam hal pengambilankeputusan-keputusan menajerial, salah satunyaadalah promosi jabatan pegawai BPJS KesehatanCabang Pematangsiantar.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran kompetensi, penilaian

prestasi kerja pegawai dan promosi jabatan padaBadan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)Kesehatan Cabang Pematangsiantar.

b. Bagaimana pengaruh kompetensi dan penilaianprestasi kerja pegawai terhadap promosi jabatanpada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial(BPJS) Kesehatan Cabang Pematangsiantar baiksecara simultan maupun parsial.

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran kompetensi,

penilaian prestasi kerja, dan promosi jabatan padaBadan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)Kesehatan Cabang Pematangsiantar.

b. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi danpenilaian prestasi kerja pegawai terhadappromosi jabatan pada Badan PenyelenggaraJaminan Sosial (BPJS) Kesehatan CabangPematangsiantar baik secara simultan maupunparsial.

4. Metode PenelitianObjek penelitian adalah kantor Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) KesehatanCabang Pematangsiantar Jl. Perintis Pemerdekaanno. 7, Telp. 0622-21088 Fax. 0622-28577,Kecamatan Siantar Barat, Kelurahan Simarito, KotaPematangsiantar. Populasi adalah semua pegawaiBadan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)Kesehatan Cabang Pematangsiantar yang berjumlah41 orang (N=41).

Desain penelitian adalah PenelitianKepustakaan (Library Research) dan PenelitianLapangan (Field Research). Teknik pengumpulandata berupa Kuesioner, Wawancara danDokumentasi. Jenis data yang adalah jenis datakualitatif dan data kuantitatif. Hasil data yangdiperoleh dari lapangan akan dianalisis secaradeskriptif baik bersifat kualitatif dan kuantitatif.

B. LANDASAN TEORI1. Manajemen Sumber Daya ManusiaMenurut Mondy (2008:4), manajemen

sumber daya manusia merupakan pemanfaatansejumlah individu untuk mencapai tujuan organisasi.Sedangkan menurut Gomes (2003:6), manajemensumber daya manusia adalah perencanaan,pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan ataspengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi,pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemutusanhubungan kerja dengan maksud untuk membantumencapai tujuan perusahaan, individu, danmasyarakat. Berdasarkan uraian dari beberapapendapat ahli, dapat disimpulkan manajemen sumberdaya manusia adalah salah satu cara dan upaya yangdigunakan untuk memanfaatkan tenaga, bakat danketerampilan manusia untuk mencapai tujuan dansasaran perusahaan dengan efektif dan efisien.

2. KompetensiMenurut Mangkunegara (2005:113),

mengemukakan bahwa kompetensi merupakan faktormendasar yang dimiliki seseorang yang mempunyaikemampuan lebih, yang membuatnya berbedadengan orang yang memiliki kemampuan rata-rataatau biasa saja. Menurut Mathis dan John(2006:219), kompetensi merupakan karateristik-karateristik dasar yang dihubungkan dengan kinerjayang meningkat dari individu-individu atau tim.Berdasarkan uraian pendapat ahli, penulismengambil kesimpulan bahwa kompetensi adalahkarateristik dan kemampuan dasar yang dimilikiseseorang dalam melaksanakan suatu tuntutanpekerjaan dengan keterampilan dan pengetahuanyang dimilikinya.

Menurut Sudarmanto (2009:51), komponen-komponen kompetensi adalah : motive (dorongan),traits (sifat karakter pembawaan), self image (citradiri), dan social role (peran sosial). Sedangkanmenurut BPJS Kesehatan (2010:12), kompetensiterbagi tiga kelompok, yaitu kompetensi core,kompetensi role, dan kompetensi functional.Berdasarkan pendapat ahli diatas, maka dapatdisimpulkan dalam membangun suatu kompetensi

Page 3: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 3

didalam diri individu tidak terlepas dari adanyamotive, traits (sifat), self image (citra diri), socialrole (peran sosial), dan didukung dengan adanyapengetahuan, keterampilan, perilaku dan pengalamanyang dimiliki individu yang berkompetensi.

3. Penilaian Prestasi KerjaMenurut Wahyudi (2002:101), penilaian

prestasi kerja adalah suatu metode bagi manajemenuntuk membuat suatu analisa yang adil dan jujurtentang nilai pegawai bagi organisasi. Sedangkanmenurut Panggabean (2002:66), penilaian prestasikerja merupakan prosedur formal dilakukan dalamorganisasi untuk mengevaluasi karyawan dansumbangan serta kepentingan bagi karyawan.Berdasarkan pendapat ahli di atas, penulismenyimpulkan bahwa penilaian prestasi kerja adalahsalah satu cara dalam memperoleh hasil darikontribusi seorang pegawai, dimana hasil tersebutmenjadi sebuah informasi bagi pihak manajemenperusahaan atau organisasi dalam menetapkankeputusan manajerial seperti pemberian kompensasi,promosi jabatan, peningkatan gaji, danpengembangan karir kedepannya.

Menurut Mangkunegara (2000:67), yangmenjadi indikator dalam penilaian prestasi kerjaadalah : kerjasama, tanggung jawab, kepemimpinan,dan kedisiplinan. Menurut BPJS Kesehatan CabangPematangsiantar, penilaian prestasi kerjaberdasarkan Keputusan Direksi PT. Askes (Persero)Nomor: 602/Kep/1210, indikatornya adalah sebagaiberikut: hasil kerja, kompetensi, komitmen, tugastambahan, dan kejadian kritis. Berdasarkan uraianteori diatas, dapat disimpulkan bahwa dalammengukur pencapaian prestasi kerja dari seorangpegawai dapat digunakan indikator kerja sama,kuantitas dan kualitas pekerjaan, kepemimpinan,kehadiran, dan tanggung jawab dalam menyelesaikansetiap tugas-tugas yang ada di dalam perusahaan danorganisasi.

4. Promosi JabatanMenurut Siagian (2009:169), promosi jabatan

adalah pemindahan pegawai atau karyawan dari satujabatan atau tempat kepada jabatan atau tempat lebihtinggi serta diikuti dengan tugas, tanggung jawab danwewenang yang lebih tinggi dari jabatan yangdiduduki sebelumnya. Sedangakan menurut Dessler(2007:12), promosi dan pemindahan karyawanadalah bagian yang terintegrasi dari sebagian besarkarir seseorang. Berdasarkan uraian teori pendapatahli diatas, penulis menyimpulkan promosi adalahproses pemindahan jabatan yang diperoleh melaluipertimbangan dari hasil nilai atau pencapaian kinerjaseseorang, dan sebagai penghargaan diikuti denganpemberian tambahan nilai (gaji dan kompensasilainnya).

Menurut Siagian (2006:169), menjelaskanbahwa yang menjadi dasar promosi jabatan adalah :pengalaman (senioritas), kecakapan (ability), dankombinasi pengalaman dan kecakapan. MenurutBPJS Kesehatan Cabang Pematangsiantar, adapundasar promosi jabatan seorang pegawai adalah :

prestasi kerja, masa kerja, disiplin, integritas,loyalitas, dan pendidikan. Berdasarkan uraian di atas,penulis menyimpulkan dasar promosi jabatan dalamperusahaan dapat dipertimbangkan dari aspekpengalaman dan kecakapan pegawai, sehinggamenghasilkan pencapaian dalam pelaksanaanpromosi jabatan yang baik dalam perusahaan.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Deskriptif KualitatifAnalisis deskriptif kualitatif dimaksudkan

untuk mendapatkan gambaran atau deskriptifmengenai tanggapan dari konsumen tentangPengaruh Kompetensi dan Penilaian Prestasi KerjaPegawai Terhadap Promosi Jabatan pada BadanPenyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) KesehatanCabang Pematangsiantar. Adapun penetapan kriterianilai rata-rata jawaban dari responden tersebutdimasukkan ke dalam kelas-kelas interval denganrumus:Interval Kelas = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

Jumlah Kelas

= 0,8Dari rumus diatas dapat diperoleh interval kelas 0,8sehingga berlaku ketentuan kategori dengan hasilberikut:

Tabel 1Nilai Interval dan Kategori Jawaban Responden.

Sumber : hasil pengolahan data

1) Gambaran Kompetensi Pegawai Pada BadanPenyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)Kesehatan Cabang Pematangsiantar

Dari hasil analisa, dapat dilihat bahwa padadimensi core competency indikator pertamamengenai integrity (integritas) yang tinggi terhadapperusahaan diperoleh nilai 4,12 dengan kriteriajawaban baik. Hal ini disebabkan pegawai pegawaisudah memiliki tingkat integritas yang tinggi kepadaorganisasi dalam melaksanakan tugasnya masing-masing. Selanjutnya pada indikator kedua customerservice orientation (berorientasi pada pelayanan)kepada masyarakat diperoleh nilai 4,22 dengankriteria jawaban sangat baik, disebabkan pegawaimemiliki kemampuan dalam melayani masyarakatsebagai tanggung jawab pekerjaan yang ditugaskanpada pegawai. Indikator ketiga mengenairelationship building (membangun hubungan) yangbaik dengan rekan kerja dan pimpinan memperolehnilai 4,27 dengan kriteria jawaban sangat baik.disebabkan perlunya hubungan baik sesama rekan

Page 4: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 4

kerja dan juga kepada pimpinan sebagai wujud darikerja sama yang baik dalam meningkatkan kerjasama dalam mencapai tujuan organisasi.

Indikator ke empat mengenai managed care(tingkat kepedulian) kepada pekerjaan, rekan kerja,dan pimpinan memperoleh nilai 4,32 dengan kriteriajawaban sangat baik, disebabkan tingkat kepeduliansangat diperlukan seorang pegawai dalammenjalankan tugasnya, baik kepedulian terhadappekerjaan, sesama rekan kerja, dan juga kepadapimpinan sehingga tercipta solidaritas yang baik didalam organisasi. selanjutnya indikator kelimamengenai achievement orientation (orientasi kepadaprestasi) pada masing-masing bidang pekerjaanpegawai memperoleh nilai 4,15 dengan kriteriajawaban baik, disebabkan pegawai memilikikemampuan mencapai sasaran kerja yang menantangdan meningkatkan prestasi kerja yang baik denganmenetapkan sasaran kerja dan berani mengambilresiko.

Pada dimensi role competency, indikatorpertama mengenai team leadership (kepemimpinan)pegawai dalam memimpin rekan kerja dalamorganisasi memperoleh nilai 4,12 dengan kriteriajawaban baik, disebabkan pegawai memilikikemampuan sebagai seorang pemimpin didalamorganisasi, baik memimpin kelompok kerja, padasaat melakukan diskusi dan pengadaan kerjadilapangan. Pada indikator kedua developing other(mengembangkan orang lain) terhadappengembangan kemampuan orang lain atau rekankerja memperoleh nilai 4,34 dengan kriteria jawabansangat baik. Hal ini disebabkan pegawai memilikikemampuan untuk memberikan pengaruh besarkepada rekan kerja dalam hal mengembangkankemampuan individu pegawai lainnya.

Indikator ketiga mengenai conceptualthingking (berpikir konseptual) seorang pegawaidalam pekerjaan, dan pengambilan keputusanmemperoleh nilai 4,15 dengan kreiteria jawabanbaik. Hal ini disebabkan pegawai memilikikemampuan dalam melaksanakan tugas denganmenggunakan pemikiran yang sangat kongkrit dannyata, menggunakan aturan dasar, dan berusahamenciptakan konsep baru untuk mencapai tujuanorganisasi. indikator keempat mengenai impact andinfluence (dampak dan pengaruh) pegawai terhadaprekan kerja, pimpinan dan organisasi memperolehnilai 4,29 dengan kriteria jawaban sangat baik,disebakan pegawai memiliki kemampuanmemberikan dampak dan pengaruh positif bagi rekankerja lainnya dan juga pimpinan melalui tindakanindividu serta menggunakan strategi yang kompleks.

Indikator kelima decision making(pengambilan keputusan) yang dilakukan pegawaisaat terjadi masalah dalam pekerjaan memperolehnilai 4,34 dengan kriteria jawaban sangat baik. Halini disebabkan pegawai memiliki kemampuan dalammengambil dan menetapkan keputusan yang telahdirencanakan untuk meminimalisir kerugian yangdialami organisasi kedepannya. Indikator keenamyaitu planning and organizing (perencanaan danpengorganisasian) dalam jangka panjang dan pendek

yang dilakukan pegawai memperoleh nilai 4,05dengan kriteria jawaban baik, disebabkan arti dalamsetiap program yang diadakan di BadanPenyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatanpegawai memiliki kemampuan dalam menyusunperencanaan organisasi yang baik untuk mencapaitujuan yang akan dicapai organisasi.

Pada dimensi functional competency,indikator pertama mengenai business precess (prosesbisnis) dari suatu pekerjaan yang dilakukan pegawaiyang dapat menghasilkan suatu produk ataulayananan memperoleh nilai 4,15 dengan kriteriajawaban baik, yang disebabkan pegawai memangmampu menghasilkan pelayanan yang baik saatmelaksanakan tugasnya. indikator selanjutnya yaituanalitycal thinking (pemikiran analitis) kemampuanpegawai dalam memahami masalah/kasus yangberhubungan dengan organisasi memperoleh nilai4,15, dengan kriteria jawaban baik, disebabkansetiap pegawai memiliki kemampuan yang baikdalam memahami situasi, masalah yang ditemukansaat bekerja, dan kemampuan menguraikan masalahserta membuat analisa dan perencanaan yangkompleks. Indikator yang ketiga human resourcepolicy and strategy memperoleh nilai 4,32 dengankriteria jawaban sangat baik, yang disebabkan setiappegawai memiliki kemampuan dalam membuatperencanaan strategi bagi organisasi, terutama untukperencanaan sumber daya manusia yang sesuaidengan kebutuhan organisasi.

Indikator yang terakhir mengenai organizingdevelopment memperoleh nilai 4,34 dengan kriteriajawaban sangat baik, hal ini disebabkan pegawaimemiliki kemampuan yang sangat baik dalammembuat perencanaan/menyusun kerangka kerjayang dapat memperlancar aktivitas dan kegiatanorganisasi.

2) Gambaran Penilaian Prestasi Kerja PadaBadan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)Kesehatan Cabang Pematangsiantar

Dari hasil analisa, dimensi hasil kerjaindikator pertama mengenai pencapaian kuantitaskerja pegawai memperoleh nilai 4,17 dengan kriteriajawaban baik, disebabkan setiap pegawai memilikitarget yang telah ditetapkan dari pusat dan menjaditanggung jawab pegawai. Selanjutnya indikatorkedua mengenai pencapaian kualitas kerja pegawaimemperoleh nilai 4,05 dengan kriteria jawaban baik,hal ini disebabkan dari pekerjaan yang diselesaikanpegawai memiliki kualitas dan bermanfaat bagiorganisasi. pada indikator ketiga mengenai tanggungjawab pegawai terhadap hasil kerja memperoleh nilai4,12 dengan kriteria jawaban baik. hal ini disebabkandilihat pegawai memiliki tanggung jawab besar atastugas yang diberikan, terutama dalam pencapaiantarget kerja yang diberikan harus terpenuhi, sehinggatarget organisasi juga terpenuhi.

Kemudian pada dimensi kompetensiindikator pertama mengenai peningkatan kompetensicore pegawai selama bekerja memperoleh nilai 4,05dengan kriteria jawaban baik. Hal ini disebabkanpegawai dapat memenuhi pencapaian kompetensi

Page 5: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 5

core yang ditetapkan organisasi. Indikatorselanjutnya mengenai peningkatan kompetensi rolepegawai selama bekerja memperoleh nilai 4,05dengan kriteria jawaban baik. hal ini disebabkanpegawai dapat memenuhi pencapaian kompetensirole yang ditetapkan organisasi. Indikator ketigamengenai peningkatan kompetensi functionalmemperoleh nilai 4,22 dengan kriteria jawabansangat baik. Hal ini disebabkan pegawai telahmemenuhi pencapaian kompetensi functional yangtelah ditetap organisasi.

Pada dimensi komitmen indikator pertamamengenai komitmen pegawai untuk setia kepadapekerjaan dan organisasi memperoleh nilai 4,05dengan kriteria jawaban baik. hal ini disebabkanpegawai memiliki komitmen yang sangat baik dalammemegang tanggung jawab pekerjaan yangdibebankan kepada pegawai. indikator selanjutnyamengenai kemauan pegawai untuk melakukanlembur diluar jam kerja normal memperoleh nilai4,02 dengan kriteria jawaban baik, disebabkanpegawai memiliki kemauan dalam melakukan kerjalembur, apabila ada pekerjaan yang dituntutorganisasi penyelesaiannya lebih cepat dari yangtelah ditetapkan. kemudian indikator selanjutnyamengenai rasa bangga pegawai terhadap organisasimemporel nilai 4,00 dengan kriteria jawaban baik.Hal ini disebabkan organisasi memberikan jaminankarir yang baik bagi pegawai, gaji yang baik, sertakesempatan promosi yang baik.

Selanjutnya pada dimensi tugas tambahanindikator pertama mengenai respon pegawai ketikamendapatkan tugas tambahan dari pimpinanmemperoleh nilai 3,95 dengan kriteria jawaban baik.Hal ini disebabkan oleh pegawai tidak menolak tugastambahan yang diberikan, karena tugas tambahanakan memberi nilai tambah bagi prestasi kerjapegawai. indikator selanjutnya mengenai dampakpemberian tugas tambahan yang diberlakukanorganisasi kepada pegawai memperoleh nilai 4,00dengan kriteria jawaban baik. Hal ini disebakanpemberian tugas tambahan akan mempengaruhipinilaian prestasi kerja pegawai kedepannya.selanjutnya pada indikator mengenai tanggung jawabpegawai terhadap tugas tambahan yang diberikanmemperoleh nilai 4,05 dengan kriteria jawaban baik.Hal ini disebabkan pegawai memiliki tanggungjawab penuh dalam menyelesaikan tugas tambahanyang diberikan.

Selanjutnya pada dimensi kejadian kritisindikator pertama mengenai kemampuan pegawaidalam menyelesaikan pekerjaan disaat kejadian kritismemperoleh nilai 4,12 dengan kriteria jawaban baik,disebabkan pegawai memiliki kemempuan dalammenyelesaikan tugas tepat waktu disaat keadaankristis dalam organisasi. indikator selanjutnyamengenai tindakan yang ditunjukkan pegawai dalammenghadapi kejadian kritis memperoleh nilai 4,17dengan kriteria jawaban baik. Hal ini disebabkanpegawai memberikan respon dan tindakan yang baikdalam menghadapi kejadian kritis. indikator terakhirmengenai ketepatan keputusan yang diambil pegawaiterhadap kejadian kritis yang ada memperoleh nilai

4,15 dengan kriteria jawaban baik, disebabkanpegawai mampu menetapkan keputusan yangdiambil dan tidak merugikan organisasi.

3) Gambaran Promosi Jabatan Pada KantorBadan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS)Kesehatan Cabang Pematangsiantar

Dari hasil analisa, dapat dilihat bahwadimensi hasil kerja indikator pertama mengenaiprestasi kerja pegawai menjadi pertimbanganterhadap pengembangan karir kedepannyamemperoleh nilai 3,95, dengan kriteria jawaban baik,disebabkan untuk menjamin suatu posisi dalamorganisasi pegawai harus meningkatkan prestasikerjanya agar dapat mendapatkan kesempatanpromosi kejenjang yang lebih tinggi. Indikatorselanjutnya mengenai pegawai dituntut memilikiketerampilan yang baik sesuai pekerjaan dan posisijabatannya, memperoleh nilai 4,00 dengan kriteriajawaban baik, disebabkan dalam menduduki suatuposisi di organisasi tentunya memiliki tingkatkesulitan pekerjaan yang beragam, maka diperlukanketerampilan yang sesuai dengan bidang yangditekuni pegawai supaya pekerjaan dapat dikuasaidengan baik.

Pada indikator ketiga mengenai hasil kerjayang dicapai pegawai dapat membantu pencapaiantarget organisasi memperoleh nilai4,15, dengankriteria jawaban baik. hal ini disebabkan hasil kerjayang dibebankan kepada pegawai dalam bentuktarget yang harus dicapai. Apabila target pekerjaanpegawai tercapai maka secara otomatis target yangditetapkan kepada Badan Penyelenggara JaminanSosial (BPJS) Kesehatan Cabang Pematangsiantarterpenuhi. Indikator selanjutnya dapat dilihat padadimensi masa kerja yaitu indikator mengenaipegawai yang memiliki pengalaman kerja layakuntuk dipromosikan memperoleh nilai 4,07 dengankriteria jawaban baik, disebabkan pegawai yangberpengalaman dalam bekerja dan mengetahuitingkat kesulitan pekerjaan, maka pekerjaan tersebutakan mudah diselesaikan.

Indikator selanjutnya menegenai pegawaiyang memiliki masa kerja yang lebih lama lebihdiutamakan untuk dipromosikan memperoleh nilai4,22 dengan kriteria jawaban sangat baik, disebabkanmasa kerja yang lebih lama tentunya membuatpegawai lebih memiliki pengalaman yang lebihbanyak dibandingkan dengan pegawai yang meilikimasa kerja yang sedikit, akan tetapi pada BadanPenyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) KesehatanCabang Pematangsiantar masa kerja tidak menjadiprioritas, melainkan faktor pendukung dalampromosi. Selanjutnya indikator mengenai pegawaiharus memiliki penguasaan yang baik terhadappekerjaan memperoleh nilai 4,00 dengan kriteriajawaban baik, disebabkan penguasaan pekerjaanakan memudahkan pegawai dalam menyelesaikantugas-tugas yang diberikan sehingga tugas cepatterselesaikan dan target tercapai.

Indikator selanjutnya dapat dilihat padadimensi integritas yaitu indikator mengenai pegawaiyang memiliki kesetiaan yang tinggi kepada

Page 6: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 6

organisasi layak dipromosikan, memperoleh nilai4,15 dengan kriteria jawaban baik, disebabkankesetiaan sangat diperlukan suatu organisasi agarbisa mempertahankan pegawai yang berkualitas,dengan adanya kesetiaan terhadap organisasi akanmembantu proses pengembangan organisasikedepannya.

Indikator selanjutnya mengenai pegawaidituntut memiliki tingkat tanggung jawab yang tinggiterhadap pekerjaan dan organisasi, memperoleh nilai4,12 dengan kriteria jawaban baik, disebabkanpegawai yang bertanggung jawab akanmempertanggung jawabkan semua hasil kerjanyabaik hasil yang didapat buruk dan hasil yang didapatbaik. hal ini untuk mencegah terjadi kecuranganyang dilakukan pegawai selama bekerja.selanjutnyapada indikator pegawai harus memiliki sikap jujurdan terbuka selama melakukan pekerjaanmemperoleh nilai 4,15, dengan kriteria jawaban baik.Hal ini disebabkan dalam setiap pelaksanaan tugasbaik dikantor dan dilapangan diperlukan kejujurandalam menyampaikan hasil laporan kerja tanpaadanya sesuatu yang ditutupi yang mengakibatkanorganisasi rugi.

Indikator berikut mengenai pegawai harushadir tepat waktu dapat dilihat pada dimensi disiplinyang memperoleh nilai yaitu 4,15 dengan kriteriajawaban baik, disebabkan pegawai yang hadir tepatwaktu menunjukkan sikap disiplin terhadap waktujam kerja. Indikator selanjutnya mengenai absensikehadiran sangat penting bagi pegawai memperolehnilai 4,22 dengan kriteria jawaban sangat baik. Halini disebabkan kehadiran seorang pegawai dapatmempengaruhi prestasi kerja dan hasil kerjanya.Indikator selanjutnya yaitu pegawai harus disiplinsaat melakukan kegiatan atau pekerjaan (memilikitanggung jawab, memakai pakaian dinas, tandapengenal, dan menaati peraturan yang ada)memperoleh nilai 4,07 dengan kriteria jawaban baik.Hal ini disebabkan dilihat dilapangan selamamelakukan penelitian bahwa setiap pegawai selalumemakai pakaian dinas, tanda pengenal danmematuhi setiap peraturan yang ada sebagai wujuddari pegawai yang memiliki teladan yang baik.

Pada dimensi loyalitas terdapat indikatormengenai organisasi yang menuntut loyaltas yangtinggi untuk pertimbangan promosi memperolehnilai 4,22 dengan kriteria jawaban baik. Hal inidisebabkan pegawai yang memiliki loyalitas yangtinggi menunjukkan kesetiaan kepada organisasi,begitu pula dengan pegawai Badan PenyelenggaraJaminan Sosial (BPJS) Kesehatan CabangPematangsiantar memiliki loyalitas yang tinggidengan setia kepada pekerjaan dan organisasi.

Indikator selanjutnya mengenai pegawaiwajib menjaga kerahasiaan organisasi dari pihak luarmemperoleh nilai 4,07 dengan kriteria jawaban baik,disebabkan sistem kerahasian milik organisasimerupakan kunci dari sukses organisasi tersebut,apabila rahasia organisasi terbongkar makaorganisasi akan mengalami masalah yang cukupfatal. Indikator berikut mengenai pegawai yang loyalharus mematuhi peraturan dan kode etik yang

berlaku serta mengamalkannya memperoleh nilai4,15 dengan kriteria jawaban baik, disebabkan kodeetik selalu diucapkan pegawai saat masuk jam kantordan memulai briefing.

Pada dimensi pendidikan indikator pegawaidengan tingkat pendidikan yang lebih tinggidiutamakan untuk promosi jabatan memperoleh nilai4,07 dengan kriteria jawaban baik, disebabkanpendidikan sangat mempengaruhi kedudukanpegawai di organisasi dan juga jenis pekerjaan yangdiberika. Pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial(BPJS) Kesehatan Cabang Pematang Siantar rata-rata pegawai memiliki tingkat pendidikan sarjana,dan ada juga yang melanjutkan pendidikan kejenjangyang lebih tinggi. Indikator selanjutnya yaitu untukmenduduki suatu jabatan kualifikasi pendidikansangat diperlukan penyesuaiannya memperoleh nilai3,95 dengan kriteria jawaban baik. Hal inidisebabkan setiap posisi yang terdapat pada BadanPenyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) KesehatanCabang Pematangsiantar disesuaikan denganpendidikan dan kehlian yang didapat pegawai. Danindikator terakhir mengenai promosi jabatan disesuaidengan pendidikan formal yang dimiliki pegawaimemperoleh nilai 4,07 dengan kriteria jawaban baik,disebabkan promosi jabatan yang diadakan jugamelihat tingkat pendidikan yang dimiliki pegawaiyang nantinya akan disesuaikan dengan posisi yangakan diduduki.

b. Deskriptif Kuantitatif1) Regresi Linear Berganda

Analisis linier berganda digunakan untukmengetahui pengaruh variabel bebas (X) danvariabel terikat (Y), dimana X1 adalah kompetensi,X2 adalah penilaian prestasi kerja, dan Y adalahpromosi jabatan. Maka dilakukan perhitunganmenggunakan program aplikasi SPSS versi 20dengan hasil hitung regresi sebagai berikut:

Tabel 2Hasil Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

a. Dependent Variabel: Promosi JabatanSumber: hasil pengolahan data dengan SPSS versi 20

Berdasarkan tabel 2 di atas hasil analisisregresi dengan SPSS versi 20 pada tabel 16 diatasdiperoleh Ŷ = 21,407 + 0,372X1 + 0,471X2, artinyaterdapat pengaruh positif antara variabel bebaskompetensi (X1) dan penilaian prestasi kerja (X2)terhadap promosi jabatan (Y) pada BadanPenyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) KesehatanCabang Pematangsiantar.

2) Analisis Korelasi dan Koefisien DeterminasiBerikut ini hasil kefisien korelasi dan

koefisien determinasi antara variabel bebaskompetensi (X1) dan penilaian prestasi kerja (X2)dengan variabel terikat promosi jabatan (Y). Dengan

Page 7: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 7

bantuan program SPSS versi 20, didapatkan hasilperhitungan koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 3Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), Kompetensi, PenilaianPrestasi Kerja

b. Dependent Variabel: Promosi JabatanSumber: hasil pengolahan data dengan SPSS versi 20

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 3 di atasdiperoleh nilai r = 0,630, yang artinya terdapathubungan yang kuat dan positif antara kompetensidan penilaian prestasi kerja dengan promosi jabatanpada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)Kesehatan Cabang Pematangsiantar. Kemudiandiperoleh nilai koefisien determinasi R Square 0,397,artinya baik tidaknya promosi jabatan dapatdijelaskan sebesar 39,7% oleh kompetensi danpenilaian prestasi kerja, selebihnya 60,3% dijelaskanoleh faktor-faktor lain seperti loyalitas, disiplin,pendidikan dan lain-lain yang tidak dibahas dalampenelitian ini.

3) Uji Hipotesisa) Uji Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk menguji pengaruhvariabel bebas terhadap variabel terikat secarabersama-sama atau keseluruhan. Pengujian hipotesiini dilakukan dengan kriteria pengujian jika Fhitung >Ftabel, atau signifikansi ≤ α 0,05 maka H0 di tolak.Pengujian ini menggunakan bantuan SPSS versi 20,didapatkan hasil perhitungan Fhitung sebagai berikut:

Tabel 4Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

a. Dependent Variabel: Promosi Jabatanb. Predictors: (Constant), Kompetensi, Penilaian

Prestasi KerjaSumber: hasil pengolahan data dengan SPSS versi 20

Berdasarkan tabel 4 hasil pengujian secarasimultan dengan nilai Fhitung sebesar 12,501, > Ftabel

dengan df = n-k-1 (41 – 2 – 1 = 38) sebesar 3,24 ataudengan signifikansi 0,000 α 0,05 maka H0 ditolak,artinya kompetensi dan penilaian prestasi kerjaberpengaruh positif dan signifikan terhadap promosijabatan pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial(BPJS) Kesehatan Cabang Pematangsiantar.

b) Uji Parsial (Uji t)Uji t digunakan untuk menguji pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat secaraparsial. Pengujian ini dilakukan dengan kriteriapengujian, jika thitung > ttabel, atau signifikansi ≤ α 0,05maka H0 di tolak. Pengujian ini menggunakanbantuan SPSS versi 20, di dapat hasil perhitunganUji t sebagai berikut :

Tabel 5Perkiraan Nilai thitung

Coefficientsa

a. Dependent Variabel: Promosi JabatanSumber: hasil pengolahan data dengan SPSS versi 20

Berdasarkan tabel 5 uji hipotesis secaraparsial diatas (Uji t), diperoleh nilai thitung padavariabel kompetensi (X1) sebesar 2,484 > ttabel

dengan df = n-k-1 (41 – 2 – 1 = 38) sebesar 2,024,atau dengan taraf signifikan 0,018 α 0,05 maka H0

ditolak, artinya kompetensi berpengaruh positif dansignifikan terhadap promosi jabatan pada BadanPenyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) KesehatanCabang Pematangsiantar. Kemudian pada variabelpenilaian prestasi kerja (X2) diperoleh nilai thitung

sebesar 2,679 > ttabel dengan df = n- k -1 (41 – 2 – 1 =38) sebesar 2,024, atau dengan taraf signifikan 0,011

α 0,05 maka H0 ditolak, artinya penilaian prestasikerja berpengaruh positif dan signifikan pada BadanPenyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) KesehatanCabang Pematangsiantar.

2. Evaluasia. Kompetensi Pegawai Pada Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)Kesehatan Cabang Pematangsiantar

Pada dimensi core competency indikatorintegrity (integritas), pegawai memiliki integritasyang tinggi terhadap perusahaan memperoleh nilaisebesar 4,12 yang memang tidak jauh dari nilai rata-rata. Cara memperbaiki agar pegawai memilikiintegritas yang tinggi kepada perusahaan yaitumeningkatkan kualitas kerja pegawai, danmeningkatkan nilai kejujuran dan bersikap positifsaat bekerja.

Pada indikator achievement orientation(berorientasi pada prestasi), pegawai memilikipencapaian prestasi dibidangnya sendiri dengan nilai4,15 dengan kriteria jawaban baik. carameningkatkanya adalah mendorong pegawai denganmemberikan motivasi untuk lebih meningkatkankuantitas dan kualitas kerjanya sesuai dengan targetyang telah disepakati. Kemudian pada dimensi rolecompetency indikator team leadership(kepemimpinan), pegawai memiliki kemampuanmemimpin rekan kerja didalam organisasi dengannilai 4,12. Cara mengoptimalkannya adalah denganmemberikan kesempatan lebih kepada pegawaidalam melatih dirinya memimpin sebuah kelompokkerja dengan tujuan melatih jiwa kepemimpinanpegawai. Pada indikator selanjutnya yaitu conceptualthinking (berpikir konseptual) pegawai dalammelaksanakan pekerjaan dan pengambilan keputusandiperlukan pemikiran konsep yang matangmemperoleh nilai 4,15. Adapun cara untukmeningkatkannya adalah memberikan pegawaitugas-tugas yang memerlukan kemampuan pegawaidalam hal pemahan pekerjaan dengan mengandalkan

Page 8: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 8

pemikiran yang konsep serta mampu mengambilkeputusan yang tepat.

Indikator selanjutnya yaitu planning andorganizing (perencanaan dan pengorganisasian),pegawai mampu membuat rencana pengorganisasianyang baik dalam waktu jangka pendek dan jangakpanjang memperoleh nilai 4,05. Adapun cara untukmemperbaikinya adalah pagawai harus lebih baiklagi menyusun sendiri suatu perencanaan dan jugapengorganisasian yang baik lagi untuk pekerjaannyadan juga untuk organisasi.

Pada dimensi functional competency indikatorbusiness process, pegawai dapat menghasilkan suatuproduk yang bernilai positif untuk mencapai tujuanorganisasi memperoleh nilai 4,15. Adapun carameningkatkan indikator ini yaitu menghimbaupegawai untuk meningkatkan kualitas kerja dan jugaketerampilan pegawai dalam bekerja. Indikatorselanjutnya yaitu analitycal thinking yang dimilikipegawai mampu menganalisis kasus, permasalahanyang berhubungan dengan pekerjaan dan organisasidengan nilai 4,15. Cara meningkatkanya adalahdengan memberikan kesempatan kepada pegawaiuntuk ikut dalam menyelesaikan permasalahan yangada dalam organisasi sehingga pegawai memilikikebiasaan dan juga kemampuan dalammenyelasaikan kasus-kasus selanjutnya.

b. Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Pada BadanPenyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)Kesehatan Cabang Pematangsiantar

Pada dimensi hasil kerja indikator pencapaiankualitas kerja pegawai dengan nilai 4,05. Adapuncara meningkatkannya adalah pimpinan menghimbaupegawai, dalam mencapai target kerja yang dicapaibukan hanya kuantitas tetapi juga meningkatkankualitas kerja, agar pekerjaan memiliki nilai tambah.

Indikator selanjutnya adalah peningkatankompetensi core pegawai selama bekerja dengannilai 4,05. Cara memperbaikinya adalah pimpinanmenghimbau pegawai agar meningkatkan kategorikompetensi core yang belum dicapai pegawai.Selanjutnya indikator peningkatan kompetensi rolepegawai dengan nilai 4,05. Cara meningkatkannyayaitu pimpinan menghimbau pegawai agarmeningkatkan atau melengkapi kompetensi roleyang belum tercapai. Pada dimensi selanjutnya yaitukomitmen indikator komitmen pegawai untuk setiakepada pekerjaan dan organisasi dengan nilai 4,05.Cara memperbaiki dan meningkatkannya adalahorganisasi memberikan perhatian lebih akankebutuhan pekerjaan pegawai sehingga pegawaimemiliki tingkat kepedulian yang tinggi kepadaorganisasi dan pekerjaannya.

Indikator selanjutnya mengenai kemauanpegawai untuk melakukan tugas lembur diluar jamkerja dengan nilai 4,02. Cara memperbaikinya yaitupimpinan tidak memaksakan pegawai dalammenyediakan waktu luangnya dalam melakukanlembur, tetapi membiarkan pegawai sepenuhnyauntuk mengambil ahli pekerjaannya, sehingga disaatorganisasi menginginkan target tercapai dalam waktudekat maka pegawai akan memiliki kemauan sendiri

dalam melakukan lembur diluar jam kerja yangdiberikan. Indikator selanjutnya mengenai rasabangga pegawai terhadap organisasi dengan nilai4,00. Cara memperbaikinya adalah organisasi danjuga pimpinan memberikan perhatian lebih akankebutuhan dan keinginan pegawai dalam bekerja,memberikan kesempatan bebas berpendapat danbekarya dalam bekerja.

Pada dimensi selanjutnya yaitu indikatormengenai respon pegawai ketika mendapat tugastambahan dari pimpinan dengan nilai 3,95 yang jauhdari nilai rata-rata. Cara memperbaikinya yaitumenghimbau pegawai agar tidak mengabaikan tugastambahan yang diberikan, dikarenakan tugastambahan memiliki nilai tambah bagi penilaianprestasi kerja pegawai. Indikator selanjutnya dampakpemberian tugas tambahan yang diberlakukanorganisasi kepada pegawai dengan nilai 4,00. Caramemperbaikinya tugas tambahan yang diberikanoleh pimpinan dan organisasi harus mengarah tepatdan sesuai dengan bidang pekerjaan pegawai agarmemberikan dampak positif bagi pegawai. Indikatorterkhir mengenai tanggung jawab pegawai terhadaptugas tambahan yang diberikan dengan nilai 4,05.Cara meningkatkannya adalah pegawaimenyelesaikan tugas tambahan yang diberikan sesuaidengan waktu yang diberikan dengan hasil yangdapat dipertanggung jawabkan.

c. Promosi Jabatan Pada Badan PenyelenggaraJaminan Sosial (BPJS) Kesehatan CabangPematangsiantar

Pada dimensi hasil kerja indikator prestasikerja pegawai menjadi pertimbangan terhadappengembangan karir pegawai kedepannya mendapatnilai 3,95. Cara meningkatkannya hal tersebut yaitupegawai harus lebih meningkatkan prestasi kerjabaik kuantitas dan kualitasnya. Indikator selanjutnyapegawai dituntut memiliki keterampilan yang baiksesuai pekerjaan dan posisi jabatannya dengan nilai4,00. Cara meningkatkannya yaitu memberikankesempatan bagi pegawai meningkatkanketerampilan dalam bekerja sehingga penguasaantugas yang diberikan akan lebih mudah diselesaikan.

Pada dimensi masa kerja indikator mengenaipegawai yang memiliki pengalaman kerja layakuntuk dipromosikan dengan nilai 4,07. Carameningkatkannya yaitu pimpinan memberikan tugas-tugas yang bisa meningkatkankan pengalaman kerjapegawai, baik tugas luar dan tugas didalamorganisasi. indikator selanjutnya mengenai pegawaiharus memiliki penguasaan yang baik terhadappekerjaan dengan nilai 4,00. Cara meningkatkannyamemberika pegawai pelatihan dalam menyelesaikantugas-tugas baru sehingga menambah pengetahuanpegawai dalam menguasai pekerjaan yang dikerjakanpegawai.

Pada dimensi disiplin indikator pegawai harusdisiplin saat melakukan kegiatan/pekerjaan (sepertitanggung jawab, memakai pakaian dinas, tandapengenal, dan menaati peraturan yang ada) dengannilai 4,07. Cara meningkatkannya adalah pimpinanmenghimbau pegawai selalu berpakaian dinas saat

Page 9: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 9

bekerja, menggunakan tanda pengenal, danmematuhi kode etik demi menjaga nama baikorganisasi. selanjutnya pada dimensi loyalitasindikator pegawai wajib menjaga kerahasiaanorganisasi dari pihak luar dengan nilai 4,07. Carameningkatkannya adalah pimpinan selalumemberikan pengarahan kepada pegawai agar selalumenjaga nama baik perusahaan, mematuhi kode etik,dan tidak membeberkan file yang bersifat rahasiayang dapat merugikan organisasi dan seluruhstakeholder yang didalam organisasi.

Pada dimensi pendidikan indikator pegawaidengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi lebihdiutamakan untuk promosi jabatan memperoleh nilai4,07. Cara meningkatkan hal tersebut adalahmempeberikan kesempatan bagi pegawai yang masihmemiliki tingkat pendidikan rendah melanjutkanpendidikannya ketingkat yang lebih tinggi. Indikatorselanjutnya adalah untuk menduduki suatu jabatankualifikasi pendidikan sangat diperlukanpenyesuaiannya dengan nilai 3,95. Adapun caramemperbaikinya adalah pihak manajemen personaliamelaksanakan ujian kepada pegawai terhadap bidangpekerjaan yang akan diambil sesuai dengan jurusanpendidikan yang dimiliki, sehingga tidak terjadikesalahan dalam penempatan posisi kerja. Indikatorterakhir adalah promosi jabatan disesuaikan denganpendidikan formal yang dimiliki pegawai dengannilai 4,07. Cara memperbaiki dan meningkatkannyaadalah pihak personalia dalam melakukan kegiatanpromosi harus menyesuaikan tingkat pendidikanterhadap bidang pekerjaan dan posisi pekerjaan yangdiambil, agar tidak terjadi penyimpangan posisijabatan.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Hasil analisis deskriptif kualitatif tentangkompetensi pegawai pada Badan PenyelenggaraJaminan Sosial (BPJS) Kesehatan CabangPematangsiantar, dari total jawaban respondenmengenai kompetensi pegawai berdasarkanindikator-indikator yang terdapat pada setiapdimensi memperoleh nilai rata-rata 4,22 dengankategori sangat baik. kemudian yangmendapatkan nilai rata-rata tertinggi yaitu 4,34pada dimensi role competency indikator, danfunctional competency indikator. sedangkanuntuk yang mendapat nilai rata-rata terendahyaitu 4,05 terdapat pada dimensi rolecompetency.

b. Hasil analisis deskriptif kualitatif tentangpromosi jabatan pada Badan PenyelenggaraJaminan Sosial (BPJS) Kesehatan CabangPematangsiantar, dari total jawaban respondenmengenai penilaian prestasi kerja pegawai,keseluruhannya mendapat nilai rata-rata 4,08.Adapun jawaban dengan nilai rata-rata tertinggidengan nilai 4,22 pada dimensi kompetensi.Sedangkan untuk nilai jawaban terendah dengannilai 3,95 terdapat pada dimensi tugas tambahan.

c. Hasil analisis deskriptif kualitatif mengenaipromosi jabatan pada Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan CabangPematangsiantar, maka dapat disimpulkan bahwaindikator-indikator promosi jabatan dinilaidengan rata-rata 4,10 dengan kiriteria jawabanbaik. Adapun dengan jawaban nilai rata-ratatertinggi dengan nilai 4,22 pada dimensi disiplin.Sedangkan jawaban dengan nilai rata-rataterendah dengan nilai 3,95 pada dimensi hasilkerja dan pendidikan. Maka promosi jabatandapat dikatakan baik, dilihat dari hasil jawabanrata-rata responden.

d. Hasil analisis regresi linier berganda diperoleh Ŷ= 21,407 + 0,372X1 + 0,471X2, artinya terdapatpengaruh positif antara variabel bebaskompetensi pegawai (X1) dan penilaian prestasikerja (X2) terhadap promosi jabatan (Y) padaBadan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)Kesehatan Cabang Pematangsiantar.

e. Hasil analisis korelasi diperoleh nilai r = 0,630,yang artinya terdapat hubungan yang kuat danpositif antara kompetensi dan penilaian prestasikerja dengan promosi jabatan pada BadanPenyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) KesehatanCabang Pematangsiantar. Kemudian diperolehnilai koefisien determinasi R Square 0,397,artinya baik tidaknya promosi jabatan dapatdijelaskan sebesar 39,7% oleh kompetensi danpenilaian prestasi kerja, selebihnya 60,3%dijelaskan oleh faktor-faktor lain seperti loyalitas,disiplin, pendidikan dan lain-lain yang tidakdibahas dalam penelitian ini.

f. Hasil pengujian secara simultan dengan nilaiFhitung sebesar 12,501, > Ftabel dengan df = n-k-1(41 – 2 – 1 = 38) sebesar 3,24 atau dengansignifikansi 0,000 α 0,05 maka H0 ditolak,artinya kompetensi dan penilaian prestasi kerjaberpengaruh positif dan signifikan terhadappromosi jabatan pada Badan PenyelenggaraJaminan Sosial (BPJS) Kesehatan CabangPematangsiantar.

g. Hasil uji hipotesi secara parsial diatas (Uji t),diperoleh nilai thitung pada variabel kompetensi(X1) sebesar 2,484 > ttabel dengan df = n-k-1 (41 –2 – 1 = 38) sebesar 2,024, atau dengan tarafsignifikan 0,018 α 0,05 maka H0 ditolak,artinya kompetensi berpengaruh positif dansignifikan terhadap promosi jabatan pada BadanPenyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) KesehatanCabang Pematangsiantar. Kemudian padavariabel penilaian prestasi kerja (X2) diperolehnilai thitung sebesar 2,679 > ttabel dengan df = n- k -1 (41 – 2 – 1 = 38) sebesar 2,024, atau dengantaraf signifikan 0,011 α 0,05 maka H0 ditolak,artinya penilaian prestasi kerja berpengaruhpositif dan signifikan pada Badan PenyelenggaraJaminan Sosial (BPJS) Kesehatan CabangPematangsiantar.

2. Sarana. Agar kompetensi pegawai dapat terpenuhi

dengan baik maka perlu dilakukan perbaikanberdasarkan hasil evaluasi yaitu pada dimensi

Page 10: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 10

core competency indikator intgritas (integrity),indikator orientasi kepada prestasi (achievementorientation), kemudian pada dimensi rolecompetency indikator kepemimpinan (teamleadership), selanjutnya indikator pengambilankeputusan (decision making), kemudian indikatorperencanaan dan pengorganisasian (planning andorganizing), selanjutnya pada dimensi functionalcompetency indikator business process, danindikator analitycal thinking dengan memberikanpengarahan dan pelatihan kepada pegawai yaitudengan memberikan tugas dan pelatihan yangmengarah kepada pengembang kompetensi yangditetapkan oleh organisasi.

b. Agar penilaian prestasi kerja pegawai dapatterarah dengan baik dan tepat sasaran perludilakukan perbaikan pada dimensi hasil kerjaindikator kualitas kerja pegawai, dimensikompetensi indikator mengenai pencapaiankompetensi core, role, dan functional, kemudianpada dimensi komitmen indikator komitmenpegawai pada organisasi, kemauan pegawaimelakukan lembur di luar jam kerja normal, dankeadaan rasa bangga terhadap organisasi, padadimensi tugas tambahan indikator responpegawai, dampak pemberian tugas tambahan,serta tanggung jawab pegawai dengan caramelakukan pengawasa penuh kepada pegawaidalam melaksanakan tugasnya, mengontrolkinerja pegawai dengan memberikan arahansecara langsung, memberikan tugas baru yangbersifat membangun semangat bekerja pegawaidan peningkatan produktifitas kinerja pegawai.

c. Agar promosi jabatan dapat berjalan denganlancar dan berjalan sesuai dengan peraturan yangberlaku, maka perlu dilakukan peningkatan hasilkerja pegawai menjadi lebih baik, meningkatkanketerampilan pegawai, memberikan pengalamanbekerja yang lebih banyak pada pegawai,memberikan pelatihan agar pegawai dapatmenguasai bidak pekerjaanya, meningkatkandisiplin pegawai sesuai denga peraturan dan kodeetik yang berlaku, dan memberikan kesempatanmeningkatkan kualitas pendidikan yang dimilikioleh pegawai untuk menjamin masa depat karirpegawai kedepannya.

d. Dari semua usaha yang dilakukan penulis dalampenelitian ini masih banyak kelemahan-kelemahan yang belum dapat diungkapkan padaseluruh variabel yang mempengaruhi promosijabatan pada Badan Penyelenggara JaminanSosial (BPJS) Kesehatan Cabang

Pematangsiantara. Penulis berharap kedepannya,penelitian ini dapat menjadi masukan padapenelitian selanjutnya, dan perlu memperbaikinyavariabel peneltian selanjutnya.

E. DAFTAR PUSTAKABPJS Kesehatan. 2010. Sistem Manajemen Kinerja

Pegawai Berbasis Kompetensi (SMKP-BK). Jakarta : PT. Askes (Persero)

Dessler, R. L. 2007. Manajemen Sumber DayaManusia. Edisi 10. Jilid 1. Jakarta : PenerbitSalemba Empat.

Gomes, Faustino Cardoso. 2003. ManajemenSumber Daya Manusia. Yogjakarta : PenerbitAndi.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2000. ManajemenSumber Daya Manusia Perusahaan.Bandung : Penerbit Remaja Rosdakarya.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. EvaluasiKinerja SDM. Bandung : Penerbit RefikaAditama

Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. 2006.Human Resources Management(Manajemen Sumber Daya Manusia). EdisiSepuluh. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Mondy, R Wayne. 2008. Manajemen Sumber DayaManusia. Edisi Kesepuluh, Jilid 1, Jakarta :Penerbit Erlangga.

.........., 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia,Edisi Kesepuluh, Jilid 2, Jakarta : PenerbitErlangga.

Panggabean, Mutiara S. 2002. Manajemen SumberDaya Manusia. Cetakan Pertama. Bogor :Ghalia Indonesia.

Siagian, P. Sondang. 2006. Manajemen SumberDaya Manusia. Cetakan Kedua. Jakarta :Penerbit PT. Bumi Aksara.

.........., 2009. Manajemen Sumber Daya ManusiaEdisi Ketiga. Jakarta : Penerbit PT. BumiAksara.

Sudarmanto. 2009. Kinerja dan PengembanganKompetensi SDM. Cetakan Pertama.Yogjakarta : Pustaka Belajar.

Sutrisno, H. Edy. 2012. Manajemen Sumber DayaManusia. Edisi Pertama. Cetakan Ketiga.Jakarta : Kencana.

Wahyudi, Bambang. 2002. Manajemen SumberDaya Manusia. Edisi Revisi. Bandung :Sulita.

Page 11: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 11

PENGARUH KOMUNIKASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJAKARYAWAN PADA CAFÉ KOPI MASSA KOKTONG LIM MING

PEMATANGSIANTAR

Oleh:Friska Purnamasari Sihombing

S1 ManajemenDarwin Lie, Marisi Butarbutar, Stefi Inggrid Thressa

AbstraksiAdapun rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana pengaruh komunikasi dan disiplin kerja

terhadap kinerja karyawan pada Café Kopi Massa Koktong LIM MING Pematangsiantar secara simultan maupunparsial. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian lapangan dan kepustakaan. Adapunpopulasi yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 responden yaitu karyawan pada CaféKopi Massa Koktong LIM MING Pematangsiantar. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan datakuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukandengan kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan ialah regresi linier berganda,koefisien korelasi dan determinasi serta pengujian hipotesis dengan uji F dan uji t.

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Komunikasi dan disiplin kerja sudah baik sertakinerja karyawan cukup baik. 2. Hasil analisis regresi adalah Ŷ = 16,059 + 0,202X1 + 0,346X2, artinyakomunikasi dan disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. 3. Hasil analisis korelasi diperolehnilai r = 0,778 artinya hubungan komunikasi, disiplin kerja dengan kinerja karyawan kuat dan positif. Tinggirendahnya kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh komunikasi dan disiplin kerja sebesar 60,6%. 4. Hipotesispenelitian H0 ditolak, artinya komunikasi dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerjakaryawan pada Café Kopi Massa Koktong LIM MING Pematangsiantar secara simultan maupun parsial.

Adapun saran dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan komunikasi, sebaiknya manajer menerapkankomunikasi informal kepada karyawan dan menyediakan kotak saran untuk pelanggan. Untuk meningkatkandisiplin kerja, sebaiknya manajer menyediakan mesin absen finger scan dan membuat SOP (Standart OperationalProcedure) yang baik. Untuk meningkatkan kinerja karyawan, sebaiknya manajer memberikan pelatihan kepadakaryawan.

Kata kunci: Komunikasi, Disiplin kerja, dan Kinerja Karyawan.

AbstractionAs for this research problem formula is how communication and discipline of work influence to employees

performance at Café Coffee Massa Koktong LIM MING Pematangsiantar simultaneously or partially. Thisresearch was conducted using field research design and literature. The population used in this study is the authorof 30 respondents are employees at Café Coffee Massa Koktong LIM MING Pematangsiantar. The data used isthe quantitative and qualitative data. Source data used are primary data and secondary data. Data was collectedthrough questionnaires, interviews and documentation. The analysis technique used is multiple linear regression,correlation and determination coefficient and hypothesis testing by F test and t test.

It can be concluded as follows: 1. Communication and work discipline are good as well as the employee'sperformance is quite good. 2. Results of regression analysis is Y = 16,059 + 0,202X1 + 0,346X2, means ofcommunication and discipline positive effect on employee performance. 3. The results of the analysis obtainedcorrelation r = 0,778 means of communication links, work discipline with a strong performance and positiveemployee. The level of employee performance can be explained by communication and discipline of 60,6%. 4.Research hypothesis H0 is rejected, means of communication and work discipline positive and significant effecton the performance of employees at Café Coffee Massa Koktong LIM MING Pematangsiantar simultaneously orpartially.

The suggestion of this research is to improve communication, managers should implement informalcommunication to employees and provide a suggestion box for customers. To improve work discipline, managersshould provide the finger scan engine's absence and make a SOP (Standard Operational Procedure) good. Toimprove the performance of employees, managers should provide training to employees.

Keywords: Communication, Work Discipline and Employee Performance.

A. PENDAHULUAN1.Latar Belakang MasalahCafé Kopi Massa Koktong LIM MING

Pematangsiantar merupakan perusahaan yangbergerak dalam bidang jasa pelayanan hybrid, yaitu

penawaran yang terdiri dari jasa dan produk dalamskala yang sama.

Kinerja adalah salah satu tolak ukur yangmengukur keberhasilan seseorang dalam melakukantugas, tindakan atau aktivitas pada suatu periode

Page 12: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 12

dengan referensi pada sejumlah standar. Kinerjakaryawan menunjukkan seberapa banyak karyawanmemberi kontribusi kepada organisasi, yangdiantaranya adalah kuantitas, kualitas, ketepatanwaktu, kehadiran di tempat kerja dan sikapkooperatif. Berikut adalah fenomena kinerjakaryawan yang ada pada Café Kopi Massa KoktongLIM MING Pematangsiantar.

Tabel 1Dimensi Kinerja Karyawan pada Café Kopi Massa

KoktongLIM MING Pematangsiantar

Sumber: hasil wawancara dengan Manajer Café(Agustus, 2016)

Pada tabel 1 di atas, diketahui bahwa kinerjakaryawan pada Café Kopi Massa Koktong LIMMING Pematangsiantar masih belum optimal, hal inidapat dilihat dari adanya persentase yang cukup baikdan tidak baik pada tabel di atas. Fenomena kinerjakaryawan Café Kopi Massa Koktong LIM MINGPematangsiantar menunjukkan adanya kinerja yangtidak optimal seperti jumlah karyawan yang kurangmemadai jika dibandingkan dengan jumlahpekerjaan yang secara langsung akan berdampakterhadap hasil kerja karyawan dalam melayanipelanggan, adanya karyawan yang terlambat masukkerja, ketidakhadiran karyawan tanpa suratketerangan, dan terjadinya ketidakharmonisankomunikasi antar karyawan.

Komunikasi adalah hal yang terpenting dalamsuatu organisasi yang merupakan suatu kegiatanpenyampaian pesan secara intern di dalamorganisasi. Komunikasi akan berjalan lancar denganbaik apabila arus informasi dalam organisasi tidakmenghadapi hambatan. Faktor-faktor yangmempengaruhi komunikasi diantaranya adanyakomunikator, pesan, komunikan, media, dan efek.Adapun fenomena komunikasi yang terjadi padaCafé Kopi Massa Koktong LIM MINGPematangsiantar adalah diadakannya rapat yangmempertemukan manajer dengan karyawan untukmembahas kesulitan karyawan dalam bekerja danhasil kerja yang diharapkan. Kemudian hubunganantar karyawan kurang harmonis yang terlihat daritutur kata kasar karyawan yang dapat menyebabkanperselisihan dengan rekan kerjanya. Meskipundemikian, para karyawan masih dapat melayanipelanggan dengan menggunakan tutur kata yangsopan.

Disiplin kerja adalah suatu aktivitas yangmenjadi alat komunikasi untuk mengubah danmemperbaiki suatu perilaku melalui tindakandisipliner yang positif. Dengan adanya disiplin kerja,suatu organisasi dapat menggapai tujuan dariprogram kerja yang sedang dikerjakan. Disiplin kerjayang baik dapat dilihat dari beberapa indikatorseperti frekuensi kehadiran, tingkat kewaspadaan,ketaatan pada standar kerja, ketaatan pada peraturan

kerja, dan etika kerja. Pada Café Kopi MassaKoktong LIM MING Pematangsiantar masihterdapat karyawan yang sering tidak hadir,kewaspadaan karyawan dalam meletakkan hidangandi meja pelanggan, tidak menyapa tamu karena sibukdengan ponselnya, tidak menggunakan seragamkerja, dan berbicara dengan kata-kata yang kurangsopan kepada rekan kerjanya serta pengenaan sanksidisiplin yang kurang efektif.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran komunikasi, disiplin kerja,

dan kinerja karyawan pada Café Kopi MassaKoktong LIM MING Pematangsiantar.

b. Bagaimana pengaruh komunikasi dan disiplinkerja terhadap kinerja karyawan Café KopiMassa Koktong LIM MING Pematangsiantarbaik secara simultan maupun parsial.

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran komunikasi,

disiplin kerja, dan kinerja karyawan pada CaféKopi Massa Koktong LIM MINGPematangsiantar.

b. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi dandisiplin kerja terhadap kinerja karyawan padaCafé Kopi Massa Koktong LIM MINGPematangsiantar baik secara simultan maupunparsial.

4. Metode PenelitianObjek penelitian adalah Café Kopi Massa

Koktong LIM MING Pematangsiantar yang terletakdi Jalan M.H. Sitorus No. 3A-B, Kelurahan Teladan,Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar,Sumatera Utara. Populasi adalah semua karyawanCafé Kopi Massa Koktong LIM MINGPematangsiantar sebanyak 30 orang. Oleh karenasubjek yang ada kurang dari 100, maka penelitian inimenggunakan sampel jenuh dimana semua subjekyang ada diteliti.

Adapun desain penelitian yang digunakandalam penulisan skripsi ini adalah PenelitianKepustakaan (Library Research) dan PenelitianLapangan (Field Research). Teknik pengumpulandata yang dilakukan penulis dalam penelitian iniadalah berupa Kuesioner, Wawancara danDokumentasi. Jenis data yang digunakan dalampenelitian ini adalah jenis data kualitatif dan datakuantitatif. Hasil data yang diperoleh dari lapanganakan dianalisis secara deskriptif baik bersifatkualitatif dan kuantitatif.

B. LANDASAN TEORI1. Manajemen Sumber Daya ManusiaMenurut Sutrisno (2011:5), manajemen

sumber daya manusia merupakan bidang strategisdari organisasi yang harus dipandang sebagaiperluasan dari pandangan tradisional untukmengelola orang secara efektif dan untuk itumembutuhkan pengetahuan tentang perilaku manusiadan kemampuan mengelolanya. Kemudian,pengertian manajemen sumber daya manusia yang

Page 13: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 13

dikemukakan Mondy (2008:4) merupakanpemanfaatan sejumlah individu untuk mencapaitujuan–tujuan organisasi. Berdasarkan beberapapengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwamanajemen sumber daya manusia adalah suatubidang strategis dari organisasi denganmemanfaatkan sumber daya manusia secara efektifdan efisien tujuan organisasi meliputi segiperencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan danpengendalian.

2.KomunikasiMenurut Robbins dan Timothy (2008:5),

komunikasi adalah perpindahan (transfer) maknadiantara anggota-anggota suatu perusahaan, sebabtidak ada kelompok yang dapat eksis tanpakomunikasi. Sedangkan menurut Davis (2008:150),komunikasi merupakan cara menyampaikan gagasan,fakta, dan pikiran serta nilai kepada orang lain.Berdasarkan pengertian para ahli di atas, makapenulis mengambil kesimpulan bahwa komunikasiadalah perpindahan (transfer) makna antar manusiayang tidak tergantung pada teknologi, melainkankekuatan dalam diri untuk mencari caramenyampaikan gagasan, fakta, pikiran maupun nilaiagar mudah dimengerti oleh orang lain.

Menurut Redfield dalam Wursanto(2005:157), komunikasi megandung lima unsur yangmempengaruhi terjadinya komunikasi, yaitu:komunikator (communicator), menyampaikanberita, berita-berita yang disampaikan (messages),komunikan (communicatee), tanggapan atau reaksi(response), dalam bentuk jawaban atau reaksi.Sedangkan menurut Subarna (2003:19), terdapat 5(lima) faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasiantara lain: komunikator, pesan, komunikan,saluran/media, dan efek. Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa terdapatbanyak hal yang dapat mempengaruhi dan menjadiacuan terjadinya sebuah komunikasi. Unsur darikomunikasi merupakan satu kesatuan yang utuh danbulat, dalam arti apabila satu faktor tidak ada, makakomunikasi tidak akan terjadi. Dengan demikian,keberhasilan dari semua faktor akan menimbulkankomunikasi yang baik.

3.Disiplin KerjaMenurut Zainal (2009:599), disiplin kerja

adalah suatu alat yang digunakan para manajer untukberkomunikasi dengan karyawan agar merekabersedia untuk mengubah suatu perilaku sertasebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadarandan kesediaan seseorang mentaati semua peraturanperusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.Sedangkan menurut Handoko (2001:209), disiplinkerja adalah suatu aktivitas yang dilakukan untukmemperbaiki kegiatan di waktu yang akan datangdan bukan menghukum kegiatan di masa lalu melaluitindakan pendisiplinan yang positif yakni bersifatmendidik dan mengoreksi, bukan tindakanpendisiplinan yang negatif seperti atasanmenjatuhkan karyawan yang berbuat salah.Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat diambil

kesimpulan bahwa disiplin kerja adalah suatuaktivitas yang menjadi alat komunikasi untukmengubah dan memperbaiki suatu perilaku melaluitindakan disipliner yang positif.

Menurut Sastrohadiwiryo (2002:291) terdapatbeberapa dimensi disiplin kerja antara lain: frekuensikehadiran, tingkat kewaspadaan, ketaatan padastandar kerja, ketaatan pada peraturan kerja, danetika kerja. Sedangkan menurut Tulus (2004:33), adabeberapa indikator sikap disiplin yang dilakukandalam pekerjaan, yaitu: disiplin terhadap peraturan,yaitu tatanan dan sikap taat pada norma-norma,disiplin terhadap diri sendiri, yaitu suatu sikapkesadaran dan perilaku diri, disiplin terhadapkualitas, yaitu pemenuhan kualitas kerja, disiplinterhadap prioritas kerja, yaitu sasaran utama dalambekerja, disiplin terhadap prosedur, yaitupenggunaan cara dan proses dalam bekerja.Berdasarkan penjelasan di atas, penulismenyimpulkan bahwa setiap sikap dan perilaku yangterdapat didalam indikator disiplin kerja merupakansuatu alat yang dapat dipergunakan untuk mengukurtingkat kedisiplinan pegawai.

4.Kinerja KaryawanMenurut As’ad (2003:6), kinerja merupakan

ukuran sejauh mana keberhasilan seseorang dalammelakukan tugas pekerjaannya. Sedangkan menurutZainal (2009:447), kinerja merupakan suatu istilahsecara umum yang digunakan untuk sebagian atauseluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasipada suatu periode dengan referensi pada sejumlahstandar seperti biaya-biaya masa lalu atau yangdiproyeksikan, dengan dasar efisiensi,pertanggungjawaban atau akuntabilitas manjemendan semacamnya. Berdasarkan pengertian para ahlidi atas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwakinerja adalah salah satu tolak ukur yang mengukurkeberhasilan seseorang dalam melakukan tugas,tindakan atau aktivitas pada suatu periode denganreferensi pada sejumlah standar.

Menurut Stoner dan Freeman dalam Dharma(2001:554) kinerja karyawan dinilai dari : kuantitaskerja, kualitas kerja, kreativitas, pengetahuanmengenai pekerjaan, kerjasama, inisiatif,ketergantungan, dan kualitas pribadi. Menurut Zainal(2009:447), penilaian kinerja dapat dimanfaatkanoleh manajemen untuk :a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan

efisien melalui pemotivasian karyawan secaramaksimum

b. Membantu pengambilan keputusan yangbersangkutan dengan karyawannya sepertipromosi, pemberhentian, mutasi.

c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan danpengembangan karyawan dan untukmenyediakan kriteria seleksi dan evaluasiprogram pelatihan karyawan.

d. Menyediakan umpan balik bagi karyawanmengenai bagaimana atasan mereka menilaikinerja mereka.

e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusipenghargaan.

Page 14: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 14

Berdasarkan penjelasan di atas dapatdisimpulkan bahwa peningkatan kinerja karyawandapat diketahui dengan melakukan penilaian kinerjaterlebih dahulu secara adil dan jujur, sehinggamanfaat dari penilaian kinerja tersebut dapatdirasakan oleh perusahaan.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Deskriptif KualitatifAnalisis deskriptif kuantitatif dimaksudkan

untuk mendapatkan gambaran atau deskripsimengenai tanggapan dari karyawan mengenaiPengaruh Komunikasi dan Disiplin kerja terhadapKinerja Karyawan pada Café Kopi Massa KoktongLIM MING Pematangsiantar. Adapun penetapankriteria nilai rata-rata jawaban dari respondentersebut dimasukkan kedalam kelas-kelas intervaldimana penentuan intervalnya memakai rumussebagai berikut:Interval Kelas = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

Jumlah KelasDari rumus di atas dapat diperoleh interval kelas 0,8sehingga berlaku ketentuan indikator dengan hasilsebagai berikut:

Tabel 2Nilai Interval dan Indikator Jawaban Responden

NilaiInterval

IndikatorKomunikasi Disiplin kerja Kinerja Kerja

1,00 – 1,80 Sangat Tidak Baik Sangat TidakBaik

Sangat TidakBaik

1,81 – 2,60 Tidak Baik Tidak Baik Tidak Baik2,61 – 3,40 Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik3,41 – 4,20 Baik Baik Baik4,21 – 5.00 Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik

Sumber : hasil pengolahan data

1) Gambaran Komunikasi Pada Café KopiMassa Koktong LIM MING Pematangsiantar

Dari hasil analisa, dapat dilihat bahwasebagian besar responden berpendapat komunikasipada tahap yang sangat baik. Untuk dimensikomunikator pada indikator manajer dapatberkomunikasi dengan baik kepada anda berada padarata-rata 3,57 dengan kriteria jawaban baik, hal inidisebabkan hanya sesekali manajer dapatberinteraksi dengan karyawan. Pada indikator andadapat berkomunikasi dengan baik kepada manajerdan pelanggan berada pada rata-rata 3,50 dengankriteria jawaban baik, hal ini disebabkan karyawanmerasa takut salah mengungkapkan sesuatu kepadamanajer dan belum memahami keinginan pelanggandalam berinteraksi. Kemudian pada indikatorpelanggan dapat berkomunikasi dengan baik kepadaanda berada pada rata-rata 3,53 dengan kriteriajawaban baik, hal ini disebabkan masih terdapatpelanggan yang tidak sabar menunggu pesanannyaselesai.

Untuk dimensi pesan pada indikator manajerdapat memberikan instruksi kerja dengan jelaskepada anda berada pada rata-rata 3,50 dengankriteria jawaban baik, hal ini disebabkan masihterdapat beberapa karyawan yang belum memahamiinstruksi kerja secara menyeluruh. Pada indikatoranda dapat menyampaikan keluhan kerja kepada

manajer secara leluasa berada pada rata-rata 3,60dengan kriteria jawaban baik, hal ini disebabkankaryawan merasa kurang nyaman ketikaberkomunikasi dengan manajer mengenaikeluhannya. Selanjutnya pada indikator pelanggandapat menyampaikan orderan kepada anda denganbaik berada pada rata-rata 3,80 dengan kriteriajawaban baik, hal ini disebabkan pelanggan merasanyaman dengan pelayanan yang diterimanya.

Untuk dimensi Komunikan pada indikatormanajer sebagai penerima pesan anda yang baikberada pada rata-rata 3,63 dengan kriteria jawabanbaik, hal ini disebabkan manajer kurang mampumenangani keluh-kesah dari karyawan danpelanggan. Pada indikator anda sebagai penerimapesan manajer dan pelanggan yang baik berada padarata-rata 3,70 dengan kriteria jawaban baik, hal inidisebabkan hanya sebagian karyawan mampumelaksanakan instruksi kerja dari manajer danmenerima orderan dari pelanggan. Kemudian padaindikator pelanggan sebagai penerima pesan andayang baik berada pada rata-rata 3,67 dengan kriteriajawaban baik, hal ini disebabkan orderan yangdipesan sesuai dengan permintaan pelanggan.

Untuk dimensi saluran/media pada indikatormanajer dapat berkomunikasi melalui telepon kepadaanda dengan jelas berada pada rata-rata 3,60 dengankriteria jawaban baik, hal ini disebabkan manajerhanya berinteraksi dengan kasir melalui telepon danakan disampaikan kepada karyawan lainnya olehkasir itu sendiri. Pada indikator anda dapatberkomunikasi kepada Manajer melalui rapat denganbaik dan tanpa adanya tekanan berada pada rata-rata3,70 dengan kriteria jawaban baik, hal ini disebabkanmanajer mengetahui kemampuan kerja karyawanCafé melalui rapat. Selanjutnya pada indikatorpelanggan dapat berkomunikasi kepada manajerdalam bentuk surat pengaduan berada pada rata-rata3,63 dengan kriteria jawaban baik, hal ini disebabkanpelanggan hanya dapat berinteraksi dengan manajermelalui karyawan karena belum disediakannya kotaksaran.

Untuk dimensi efek pada indikator pekerjaanyang anda lakukan akan menjadi lebih efektif setelahmendapat instruksi kerja dari manajer berada padarata-rata 3,60 dengan kriteria jawaban baik, hal inidisebabkan masih terdapat karyawan yangmelakukan pelanggaran terhadap peraturan kerja.Pada indikator manajer akan melakukan evaluasiterhadap kinerja karyawannya setelah mendapatcatatan keluhan dari anda berada pada rata-rata 3,63dengan kriteria jawaban baik, hal ini disebabkankarena manajer hanya dapat melakukan evaluasiterhadap kinerja karyawannya saat rapatberlangsung. Kemudian pada indikator andamelakukan pelayanan dengan cepat dan tepat setelahmenerima orderan dari pelanggan berada pada rata-rata 3,50 dengan kriteria jawaban baik, hal inidisebabkan masih terdapat pelanggan yang mengeluhmengenai pelayanan yang diterima.

2) Gambaran Disiplin Kerja Pada Café KopiMassa Koktong LIM MING Pematangsiantar

Page 15: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 15

Dari hasil analisa, dapat dilihat bahwasebagian besar responden berpendapat disiplin kerjapada tahap yang baik. Untuk dimensi frekuensikehadiran pada indikator jam masuk kerja andasesuai jadwal berada pada 3,63 dengan kriteriajawaban baik, hal ini disebabkan karyawan masukkerja tepat waktu. Pada indikator jam pulang kerjaanda sesuai jadwal berada pada rata-rata 3,53 dengankriteria jawaban baik, hal ini disebabkan jam pulangkerja karyawan terkadang dapat melebihi jadwalpulang kerja yang semestinya. Selanjutnya padaindikator anda hadir bekerja setiap hari, kecuali offday berada pada rata-rata 3,73 dengan kriteriajawaban baik, hal ini disebabkan hanya sebagiankaryawan yang mengambil jadwal off day bersamaandengan off day rekan kerjanya.

Untuk dimensi tingkat kewaspadaan padaindikator anda selalu memperhatikan kondisiperalatan makan pelanggan berada pada rata-rata3,63 dengan kriteria jawaban baik, hal ini disebabkankondisi peralatan makan tersusun dengan rapi. Padaindikator anda selalu memperhatikan kondisi bahanbaku makanan dan minuman berada pada rata-rata3,63 dengan kriteria jawaban baik disebabkan masihterdapat karyawan yang kurang memperhatikankondisi bahan baku persediaan sebelum digunakan.Kemudian pada indikator anda selalu memperhatikantata cara menghidangkan orderan di atas meja tamudengan baik berada pada rata-rata 3,50 dengankriteria jawaban baik disebabkan masih terdapatkaryawan yang belum mampu menghidangkanpesanan dengan baik kepada pelanggan.

Untuk dimensi ketaatan pada standar kerjapada indikator anda dapat menyelesaikan pekerjaansesuai dengan standar jam kerja berada pada rata-rata3,60 dengan kriteria jawaban baik, hal ini disebabkankaryawan mampu menyelesaikan pekerjaannyadengan cepat. Pada indikator anda dapat menerapkanprosedur kerja sesuai standar kerja berada pada rata-rata 3,77 dengan kriteria jawaban baik, hal inidisebabkan karyawan dapat bekerja sesuai prosedurkerja. Selanjutnya pada indikator anda dapatmelaksanakan pelayanan sesuai dengan standaroperational procedure yang berlaku berada padarata-rata 3,57 dengan kriteria jawaban baik, hal inidisebabkan masih terdapat karyawan yang melayanitamu dengan wajah tanpa senyuman karyawanmelayani pelanggan dengan ramah dan sopan.

Pada dimensi ketaatan pada peraturan kerjapada indikator anda selalu mengenakan seragamkerja dengan rapi berada pada rata-rata 3,77 dengankriteria jawaban sangat baik, hal ini disebabkankaryawan rutin bekerja mengenakan seragam kerjasesuai jadwal. Pada indikator anda memilikipenampilan diri yang sesuai dengan aturan kerjaberada pada rata-rata 3,70 dengan kriteria jawabanbaik, hal ini disebabkan karyawan berpenampilanrapi setiap bekerja. Selanjutnya pada indikatormanajer menegur anda ketika anda melanggar aturankerja berada pada rata-rata 3,93 dengan kriteriajawaban baik, hal ini disebabkan manajer bersikapadil ketika menegur karyawan yang melakukankesalahan.

Untuk dimensi etika kerja pada indikator andamenghormati manajer Café berada pada rata-rata4,00 dengan kriteria jawaban baik, hal ini disebabkanmanajer sangat disegani oleh karyawannya. Padaindikator anda menghargai rekan kerja anda sebagaisesama karyawan Café berada pada rata-rata 3,77dengan kriteria jawaban baik, hal ini disebabkanmasih terdapat beberapa karyawan yang belummampu bersikap profesional dalam bekerja.Kemudian pada indikator anda bersikap ramahkepada seluruh pelanggan Café berada pada rata-rata3,50 dengan kriteria jawaban baik, hal ini disebabkanmasih ada karyawan yang kurang peduli terhadappelanggan.

Untuk dimensi sanksi pelanggaran disiplinpada indikator manajer akan memberikan teguran,apabila ada karyawan yang melakukan pelanggaranringan berada pada rata-rata 3,93 dengan kriteriajawaban baik, hal ini disebabkan manager tidaksungkan menegur karyawan yang melakukankesalahan. Pada indikator manajer akan memberikanSurat Peringatan (SP) pertama hingga ketiga, apabilaada karyawan yang melakukan pelanggaran sedangberada pada rata-rata 3,73 dengan kriteria jawabanbaik, hal ini disebabkan karyawan tidak merasa jeraterhadap kesalahan yang telah dilakukannya.Selanjutnya pada indikator manajer akan melakukanPemutusan Hubungan Kerja (PHK), apabila adakaryawan yang melakukan kesalahan yang fatalberada pada rata-rata 3,53 dengan kriteria jawabanbaik, hal ini disebabkan masih terdapat karyawanyang melakukan kesalahan fatal.

3) Gambaran Kinerja Karyawan Pada Café KopiMassa Koktong LIM MING Pematangsiantar

Dari hasil analisa, dapat dilihat bahwasebagian besar responden berpendapat kinerjakaryawan pada tahap yang cukup baik. Untukdimensi kuantitas pada indikator kemampuan andadalam mencapai target penjualan setiap bulan beradapada rata-rata 3,27 dengan kriteria jawaban cukupbaik, hal ini disebabkan masih terdapat beberapakaryawan yang belum memahami target penjualan.Pada indikator kemampuan anda dalam mengelolabiaya secara efisien melalui inisiatif anda dalammenghemat energi listrik berada pada rata-rata 3,17dengan kriteria jawaban cukup baik, hal inidisebabkan kurangnya inisiatif dari setiap karyawan.Kemudian pada indikator kemampuan manajer andadalam menyesuaikan harga jual Café terhadap hargajual Café lainnya berada pada rata-rata 3,33 dengankriteria jawaban cukup baik, hal ini disebabkanmanajer mampu menyesuaikan harga jual produkyang ada.

Untuk dimensi kualitas pada indikatorkemampuan anda dalam mengutamakan pelayananberada pada rata-rata 3,37 dengan kriteria jawabancukup baik, hal ini disebabkan masih ada karyawanyang kurang serius dalam melayani tamu. Padaindikator kemampuan anda dalam bekerjamenggunakan inisiatif sendiri berada pada rata-rata3,43 dengan kriteria jawaban baik, hal ini disebabkankaryawan mampu melakukan pekerjaannya masing-

Page 16: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 16

masing. Selanjutnya pada indikator kemampuan andadalam menunjukkan tanggungjawab anda dalambekerja berada pada rata-rata 3,27 dengan kriteriajawaban cukup baik, hal ini disebabkan pekerjaanyang dilakukan karyawan dapat selesai dengan baik.

Untuk dimensi ketepatan waktu padaindikator kemampuan anda dalam mematuhiketetapan waktu masuk kerja berada pada rata-rata3,13 dengan kriteria jawaban sangat baik, hal inidisebabkan setiap karyawan dapat datang lebih awaldisaat jam masuk kerja. Pada indikator kemampuananda dalam melaksanakan pekerjaan secara tepatwaktu berada pada rata-rata 3,23 dengan kriteriajawaban cukup baik, hal ini disebabkan setiapkaryawan melakukan pekerjaan dengan benar.Kemudian pada indikator kemampuan anda dalammenggunakan waktu kerja secara efektif berada padarata-rata 3,23 dengan kriteria jawaban cukup baik,hal ini disebabkan karyawan mampu melakukanpekerjaan secara efektif.

Untuk dimensi kehadiran pada indikatorkemampuan anda dalam mematuhi aturan kerjamengenai kehadiran berada pada rata-rata 3,33dengan kriteria jawaban cukup baik, hal inidisebabkan karyawan patuh terhadap peraturanjadwal kerja. Pada indikator kemampuan anda dalammemberikan surat keterangan apabila tidak hadirbekerja berada pada rata-rata 3,43 dengan kriteriajawaban baik, hal ini disebabkan masih terdapatbeberapa karyawan yang absen tanpa pemberitahuan.Selanjutnya pada indikator kemampuan manajerdalam memberikan sanksi terhadap karyawan yangsering tidak hadir bekerja berada pada rata-rata 3,47dengan kriteria jawaban baik, hal ini disebabkanmanajer dengan adil memberikan sanksi terhadapkaryawan yang absen bekerja.

Untuk dimensi sikap kooperatif padaindikator kemampuan manajer dalam bekerjasamadengan karyawan Café berada pada rata-rata 3,37dengan kriteria jawaban cukup baik, hal inidisebabkan manajer tidak sungkan bekerja samadengan karyawannya. Pada indikator kemampuananda dalam bekerjasama dengan rekan kerja andaberada pada rata-rata 3,37 dengan kriteria jawabancukup baik, hal ini disebabkan masih terdapatkaryawan yang belum mampu bekerja sama denganrekan kerjanya. Kemudian pada indikatorkemampuan anda dalam bekerjasama denganpelanggan Café berada pada rata-rata 3,53 dengankriteria jawaban baik, hal ini disebabkan parakaryawan mampu bekerja sama dengan pelanggan.

b. Deskriptif Kuantitatif1) Regresi Linear Berganda

Analisa regresi linier berganda digunakanuntuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X) danvariabel terikat (Y), dimana X adalah komunikasi,disiplin kerja dan Y adalah kinerja karyawan. Makadilakukan perhitungan mengunakan program aplikasiSPSS untuk memperoleh nilai a dan b dengan notasisebagai berikut:

Tabel 3Hasil Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Dependent Variable: Kinerja KaryawanSumber: hasil pengolahan data dengan SPSS versi 20

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabeldiperoleh model persamaan Ŷ = 16,059 + 0,202X1 +0,346X2, artinya terdapat pengaruh yang positifantara variabel komunikasi (X1) dan disiplin kerja(X2) terhadap variabel kinerja karyawan (Y) padaCafé Kopi Massa Koktong LIM MINGPematangsiantar.

2) Koefisien Korelasi dan Koefisien DeterminasiHasil koefisien korelasi dan koefisien

determinasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:Tabel 4

Hasil Koefisien Korelasi dan DeterminasiModel Summaryb

a. Predictors: (Constant), (Komunikasi) (DisiplinKerja)

b. Dependent Variabel: (Kinerja Karyawan)Sumber: hasil pengolahan data dengan SPSS versi 20

Dari hasil koefisien korelasi pada tabel di atasdiperoleh nilai r = 0,778, yang artinya terdapathubungan yang sedang dan positif antarakomunikasi, disiplin kerja dan kinerja karyawanpada Café Kopi Massa Koktong LIM MINGPematangsiantar, sesuai dengan kriteria tingkathubungan pada tabel 2. Kemudian diperoleh nilaikoefisien determinasi (R Square) = 0,606, artinyabaik tidaknya kinerja karyawan (Y) pada Café KopiMassa Koktong LIM MING Pematangsiantar sebesar60,6% dapat dijelaskan oleh komunikasi dan disiplinkerja, sedangkan sisanya sebesar 39,4% dipengaruhioleh faktor lain seperti budaya organisasi,kompensasi, gaya kepemimpinan, lingkungan kerja,dan lain sebagainya yang tidak dibahas dalampenelitian ini.

3) Uji Hipotesisa) Uji Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan secara simultan yaitudilakukan untuk menentukan diterima atauditolaknya hipotesis, pengujian hipotesis dilakukanuntuk mengetahui apakah variabel Komunikasi danDisiplin kerja yang diuji berpengaruh terhadapKinerja karyawan. Jika Fhitung > Ftabel atau tingkatsignifikansi ≤ 0,05 maka H0 ditolak.

Page 17: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 17

Tabel 5Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

a. Dependent Variabel: Kinerja Karyawanb. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja,

KomunikasiSumber: hasil pengolahan data dengan SPSS versi 20

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai Fhitung

sebesar 20,762 > Ftabel (0,05 ; 2 vs 27) dengan df = n-k-1 (30-2-1=27) sebesar 3,35 atau taraf signifikan0,000 < α 0,05 maka H0 ditolak, artinya komunikasidan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikanterhadap kinerja karyawan pada Café Kopi MassaKoktong LIM MING Pematangsiantar secarasimultan.

b) Uji Parsial (Uji t)Pengujian ini dilakukan secara parsial yaitu

dilakukan untuk menentukan diterima atauditolaknya hipotesis, pengujian hipotesis dilakukanuntuk mengetahui apakah variabel Komunikasi danDisiplin kerja yang diuji berpengaruh terhadapKinerja karyawan. Jika thitung > ttabel atau tingkatsignifikansi ≤ 0,05 maka H0 ditolak.

Tabel 6Perkiraan Nilai thitung

Coefficientsa

a. Dependent Variabel: Kinerja KaryawanSumber: hasil pengolahan data dengan SPSS versi 20

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai thitung

pada variabel komunikasi (X1) sebesar 2,164 > ttabel

dengan df = n-k-1 (30-2-1=27) sebesar 2,05183 atautaraf signifikan 0,040 < α 0,05 maka H0 ditolak,artinya komunikasi berpengaruh positif dansignifikan terhadap kinerja karyawan pada Café KopiMassa Koktong LIM MING Pematangsiantar.Variabel disiplin kerja (X2) thitung sebesar 4,741 > ttabel

dengan df = n-k-1 (30-2-1=27) sebesar 2,05183 atautaraf signifikan 0,000 < α 0,05 maka H0 ditolak,artinya komunikasi dan disiplin kerja berpengaruhpositif dan signifikan terhadap kinerja karyawanpada Café Kopi Massa Koktong LIM MINGPematangsiantar.

2. Evaluasia. Komunikasi Pada Café Kopi Massa Koktong

LIM MING PematangsiantarUntuk dimensi komunikator pada indikator

manajer dapat berkomunikasi dengan baik kepadaanda berada pada rata-rata 3,57 dengan kriteriajawaban baik, hal ini disebabkan hanya sesekalimanajer dapat berinteraksi dengan karyawan, untuk

mengatasi hal ini sebaiknya manajer melakukankomunikasi informal kepada setiap karyawan.

Pada indikator anda dapat berkomunikasidengan baik kepada manajer dan pelanggan beradapada rata-rata 3,50 dengan kriteria jawaban baik, halini disebabkan karyawan merasa takut salahmengungkapkan sesuatu kepada manajer dan belummemahami keinginan pelanggan dalam berinteraksi,untuk mengatasi hal ini sebaiknya karyawanmemberanikan diri untuk berinteraksi denganmanajer jika ada hal yang mengganggu pikirannyadengan santun dan belajar mengahadapi pelanggandengan penuh kesabaran sehingga karyawan tersebutdapat memahami keinginan pelanggan.

Kemudian pada indikator pelanggan dapatberkomunikasi dengan baik kepada anda berada padarata-rata 3,53 dengan kriteria jawaban baik, hal inidisebabkan masih terdapat pelanggan yang tidaksabar menunggu pesanannya selesai, untukmengatasi hal ini sebaiknya karyawan dapatmemberikan senyumannya ketika menyampaikanwaktu tunggu pesanan dengan alasan yang tepat.

Untuk dimensi pesan pada indikator manajerdapat memberikan instruksi kerja dengan jelaskepada anda berada pada rata-rata 3,50 dengankriteria jawaban baik, hal ini disebabkan masihterdapat beberapa karyawan yang belum memahamiinstruksi kerja secara menyeluruh, untuk mengatasihal ini sebaiknya manajer menjelaskan sebuahinstruksi kerja dengan cara yang berbeda kepadakaryawan yang sulit memahami penjelasansebelumnya supaya karyawan tersebut dapatmemahami instruksi kerja setelah dijelaskan kembalioleh manajer.

Pada indikator anda dapat menyampaikankeluhan kerja kepada manajer secara leluasa beradapada rata-rata 3,60 dengan kriteria jawaban baik, halini disebabkan karyawan merasa kurang nyamanketika berkomunikasi dengan manajer mengenaikeluhannya, untuk mengatasi hal ini sebaiknyamanajer berinteraksi setiap hari kepada setiapkaryawan tanpa pandang buluh, sehingga karyawandapat merasa nyaman dengan percakapannya denganmanajer.

Untuk dimensi saluran/media pada indikatormanajer dapat berkomunikasi melalui telepon kepadaanda dengan jelas berada pada rata-rata 3,60 dengankriteria jawaban baik, hal ini disebabkan manajerhanya berinteraksi dengan kasir melalui telepon danakan disampaikan kepada karyawan lainnya, untukmengatasi hal ini sebaiknya manajer memberikankesempatan kepada karyawan lainnya untukmenerima telepon dari manajer disaat memberikansuatu pekerjaan.

Untuk dimensi efek pada indikator pekerjaanyang anda lakukan akan menjadi lebih efektif setelahmendapat instruksi kerja dari manajer berada padarata-rata 3,60 dengan kriteria jawaban baik, hal inidisebabkan masih terdapat karyawan yang belummampu mematuhi peraturan kerja, untuk mengatasihal ini sebaiknya manajer memberikan peraturanyang adil secara tertulis.

Page 18: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 18

Kemudian pada indikator anda melakukanpelayanan dengan cepat dan tepat setelah menerimaorderan dari pelanggan berada pada rata-rata 3,50dengan kriteria jawaban baik, hal ini disebabkanmasih terdapat beberapa karyawan yang kurangmampu untuk melakukan pelayanan dengan cepatdan tepat, untuk mengatasi hal ini sebaiknya manajermelakukan pelatihan kepada setiap karyawannyamengenai pelayanan supaya setiap karyawan dapatmelakukan pelayanan sesuai SOP (StandartOperational Procedure) yang berlaku.

b. Disiplin Kerja Pada Café Kopi MassaKoktong LIM MING Pematangsiantar

Untuk dimensi frekuensi kehadiran padaindikator jam masuk kerja anda sesuai jadwal beradapada rata-rata 3,63 dengan kriteria jawaban baik, halini disebabkan masih terdapat beberapa karyawanyang jam datang bekerja melebihi jadwal masukkerja yang semestinya, untuk mengatasi hal inisebaiknya manajer menyediakan mesin daftar hadirsupaya jam masuk dan pulang kerja setiap karyawandapat diketahui dengan mudah.

Kemudian pada indikator jam pulang kerjaanda sesuai jadwal berada pada rata-rata 3,53 dengankriteria jawaban baik, hal ini disebabkan jam pulangkerja karyawan terkadang dapat melebihi jadwalpulang kerja yang semestinya, untuk mengatasi halini sebaiknya manajer menerapkan jam pulang kerjasesuai jadwal pulang yang semestinya, sehinggakaryawan memiliki waktu yang cukup untukberistirahat.

Untuk dimensi tingkat kewaspadaan padaindikator anda selalu memperhatikan kondisiperalatan makan pelanggan berada pada rata-rata3,63 dengan kriteria jawaban baik, hal ini disebabkankondisi peralatan makan tersusun dengan kurangrapi, untuk mengatasi hal ini sebaiknya karyawanmembersihkan rak peralatan makan dan menyusunpiring beserta gelas yang ada dengan rapi agar setiapkaryawan dapat memilih dengan mudah peralatanmakan yang baik atau tidak baik untuk digunakan.

Pada indikator anda selalu memperhatikankondisi bahan baku makanan dan minuman beradapada rata-rata 3,63 dengan kriteria jawaban baikdisebabkan masih terdapat karyawan yang kurangmemperhatikan kondisi bahan baku persediaansebelum digunakan, untuk mengatasi hal inisebaiknya manajer menetapkan seorang karyawansecara bergantian yang ditugaskan untuk mengecekkeadaan bahan baku saat akan digunakan supayakondisi bahan baku selalu segar untuk digunakan.

Kemudian pada indikator anda selalumemperhatikan tata cara menghidangkan orderan diatas meja tamu dengan baik berada pada rata-rata3,50 dengan kriteria jawaban baik disebabkan masihterdapat karyawan yang belum mampumenghidangkan pesanan dengan baik kepadapelanggan, untuk mengatasi hal ini sebaiknyamanajer memberikan pelatihan mengenai tata carapenghidangan pesanan di atas meja tamu, sehinggatidak terjadi kelalaian dalam menata hidangan di atasmeja tamu.

Untuk dimensi ketaatan pada standar kerjapada indikator anda dapat menyelesaikan pekerjaansesuai dengan standar jam kerja berada pada rata-rata3,60 dengan kriteria jawaban baik, hal ini disebabkankaryawan belum mampu menyelesaikanpekerjaannya dengan cepat, untuk mengatasi hal inisebaiknya manajer melatih kecepatan karyawandalam melaksanakan pekerjaannya agar karyawanmampu melayani dengan cepat dan tepat.

Kemudian pada indikator anda dapatmelaksanakan pelayanan sesuai dengan standaroperational procedure yang berlaku berada padarata-rata 3,57 dengan kriteria jawaban baik, hal inidisebabkan masih terdapat karyawan yang melayanipelanggan dengan wajah tanpa senyuman, untukmengatasi hal ini sebaiknya manajer harusmenegaskan kepada setiap karyawan untuk tetaptersenyum dan ramah kepada setiap pelanggan,sehingga pelanggan merasa puas dengan pelayananyang disediakan.

Untuk dimensi etika kerja pada indikator andabersikap ramah kepada seluruh pelanggan Caféberada pada rata-rata 3,50 dengan kriteria jawabanbaik, hal ini disebabkan masih ada karyawan yangkurang peduli terhadap pelanggan, untuk mengatasihal ini sebaiknya manajer memberikan teguran yangtegas sebelum memberikan peringatan kepada setiapkaryawan supaya karyawan memahamitanggungjawabnya dalam bekerja.

Untuk dimensi sanksi pelanggaran disiplinpada indikator manajer akan melakukan PemutusanHubungan Kerja (PHK), apabila ada karyawan yangmelakukan kesalahan yang fatal berada pada rata-rata 3,53 dengan kriteria jawaban baik, hal inidisebabkan masih terdapat karyawan yangmelakukan kesalahan fatal, untuk mengatasi hal inisebaiknya manajer berusaha menegur karyawantersebut dengan tegas hingga dikeluarkannya suratperingatan ketiga sebelum melakukan PemutusanHubungan Kerja (PHK) agar tidak terjadi tuntutanpekerja dikemudian harinya.

c. Kinerja Karyawan pada Café Kopi MassaKoktong LIM MING Pematangsiantar

Untuk dimensi kuantitas pada indikatorkemampuan anda dalam mencapai target penjualansetiap bulan berada pada rata-rata 3,27 dengankriteria jawaban cukup baik, hal ini disebabkanmasih terdapat beberapa karyawan yang belummemahami target penjualan, untuk mengatasi hal inisebaiknya manajer menjelaskan mengenai targetpenjualan pada saat rapat berlangsung dengan jelaskepada karyawannya supaya karyawan dapatmemahami kuantitas kinerja yang harus dicapai.

Pada indikator kemampuan anda dalammengelola biaya secara efisien melalui inisiatifsendiri berada pada rata-rata 3,17 dengan kriteriajawaban cukup baik, hal ini disebabkan kurangnyainisiatif dari setiap karyawan, untuk mengatasi halini sebaiknya setiap manajer memberikan arahanyang tepat kepada karyawan untuk menggunakaninisiatif masing-masing dalam bekerja supaya

Page 19: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 19

karyawan mampu memotivasi diri sendiri dalammelakukan pekerjaannya.

Untuk dimensi kualitas pada indikatorkemampuan anda dalam menunjukkantanggungjawab anda dalam bekerja berada pada rata-rata 3,27 dengan kriteria jawaban cukup baik, hal inidisebabkan pekerjaan yang dilakukan karyawandapat selesai dengan baik, untuk mengatasi hal inisebaiknya manajer menegur dan memotivasikaryawan untuk lebih bertanggungjawab terhadappekerjaannya, sehingga karyawan dapat termotivasioleh setiap teguran yang diberikan kepadanya.

Untuk dimensi ketepatan waktu padaindikator kemampuan anda dalam mematuhiketetapan waktu masuk kerja berada pada rata-rata3,13 dengan kriteria jawaban sangat baik, hal inidisebabkan masih terdapat beberapa karyawan yangterlambat masuk kerja, untuk mengatasi hal inisebaiknya manajer menyediakan mesin daftar absendan memberikan sanksi ringan berupa pemotongangaji untuk setiap keterlambatan supaya setiapkaryawan dapat mematuhi jadwal kerja yang telahditetapkan.

Pada indikator kemampuan anda dalammelaksanakan pekerjaan secara tepat waktu beradapada rata-rata 3,23 dengan kriteria jawaban cukupbaik, hal ini disebabkan setiap karyawan melakukanpekerjaan dengan benar, untuk mengatasi hal inisebaiknya manajer memberikan pelatihan yangsesuai dengan jabatan karyawan tersebut supayakaryawan dapat memahami pekerjaan yang harusdilakukan dengan baik dan benar.

Kemudian pada indikator kemampuan andadalam menggunakan waktu kerja secara efektifberada pada rata-rata 3,23 dengan kriteria jawabancukup baik, hal ini disebabkan karyawan belummampu melakukan pekerjaan secara efektif, untukmengatasi hal ini sebaiknya manajer menegur secarabijak terhadap karyawan yang kurang efektif dalambekerja, sehingga karyawan dapat menyadaritanggungjawabnya dalam bekerja.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Hasil analisis deskriptif kualitatif tentangkomunikasi berdasarkan dimensi komunikator,pesan, komunikan, saluran/media, dan efekmemperoleh rata-rata jawaban keseluruhan 3,61dengan kriteria jawaban baik. Kemudian nilairata-rata tertinggi sebesar 3,80 dengan kriterianilai baik pada dimensi komunikan denganindikator Pelanggan dapat menyampaikanorderan kepada Anda dengan baik. Sedangkan,nilai rata-rata terendah sebesar 3,50 dengankriteria jawaban baik pada dimensi komunikatordengan indikator Anda dapat berkomunikasidengan baik kepada Manajer dan pelanggan.Pada dimensi pesan dengan indikator Manajerdapat memberikan instruksi kerja dengan jelaskepada Anda. Pada dimensi efek denganindikator Anda melakukan pelayanan dengancepat dan tepat setelah menerima orderan daripelanggan

b. Hasil analisis deskriptif kualitatif tentang disiplinkerja berdasarkan dimensi frekuensi kehadiran,tingkat kewaspadaan, ketaatan pada standar kerja,ketaatan pada peraturan kerja memperoleh rata-rata 3,70 dengan kriteria jawaban baik.Kemudian nilai rata-rata tertinggi sebesar 4,00dengan kriteria jawaban baik pada dimensi etikakerja pada standar kerja pada indikator Andamenghormati manajer Café dan nilai terendahsebesar 3,50 dengan kriteria jawaban baik padadimensi tingkat kewaspadaan dengan indikatorAnda selalu memperhatikan tata caramenghidangkan orderan di atas meja tamudengan baik.

c. Hasil analisis deskriptif kualitatif tentang kinerjakaryawan berdasarkan dimensi kuantitas,kualitas, ketepatan waktu, kehadiran di tempatkerja, dan sikap kooperatif memperoleh rata-ratasebesar 3,33 dengan kriteria jawaban cukup baikdengan nilai rata-rata tertinggi sebesar 3,53dengan kriteria jawaban baik pada dimensi sikapkoperatif dengan indikator Kemampuan andadalam bekerjasama dengan pelanggan Café dannilai rata-rata terendah sebesar 3,13 dengankriteria jawaban cukup baik pada dimensiketepatan waktu dengan indikator KemampuanAnda dalam mematuhi ketetapan waktu masukkerja.

d. Hasil analisis persamaan regresi linear bergandayang dihitung melalui program SPSS versi 20sebagai persamaan Ŷ = 16,059 + 0,202X1 +0,346X2, artinya terdapat pengaruh yang positifantara variabel komunikasi (X1) dan disiplinkerja (X2) terhadap variabel kinerja karyawan (Y)pada Café Kopi Massa Koktong LIM MINGPematangsiantar.

e. Hasil analisis koefisien korelasi dan koefisiendeterminasi, diperoleh korelasi nilai r = 0,778,yang artinya terdapat hubungan yang sedang danpositif antara komunikasi, disiplin kerja terhadapkinerja karyawan pada Café Kopi MassaKoktong LIM MING Pematangsiantar. Diperolehnilai koefisien determinasi (KD) 0,606, artinyabaik tidaknya kinerja karyawan pada Café KopiMassa Koktong LIM MING Pematangsiantarsebesar 60,6% dapat dijelaskan oleh komunikasidan disiplin kerja, sedangkan sisanya sebesar39,4% dipengaruhi oleh faktor lain sepertibudaya organisasi, kompensasi, gayakepemimpinan, lingkungan kerja, dan lainsebagainya yang tidak dibahas dalam penelitianini.

f. Hasil uji hipotesis secara simultan dengan uji Fdiperoleh nilai Fhitung sebesar 20,762 > Ftabel (0,05; 2 vs 27) dengan df = n-k-1 (30-2-1=27) sebesar3,35 atau taraf signifikan 0,000 < α 0,05 makaH0 ditolak, artinya komunikasi dan disiplin kerjaberpengaruh positif dan signifikan terhadapkinerja karyawan pada Café Kopi MassaKoktong LIM MING Pematangsiantar secarasimultan.

g. Hasil uji hipotesis secara parsial dengan uji tpada komunikasi (X1) sebesar 2,164 > ttabel

Page 20: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 20

dengan df = n-k-1 (30-2-1=27) sebesar 2,05183atau taraf signifikan 0,040 < α 0,05 maka H0

ditolak, artinya komunikasi berpengaruh positifdan signifikan terhadap kinerja karyawan padaCafé Kopi Massa Koktong LIM MINGPematangsiantar. Variabel disiplin kerja (X2)thitung sebesar 4,741 > ttabel dengan df = n-k-1 (30-2-1=27) sebesar 2,05183 atau taraf signifikan0,000 < α 0,05 maka H0 ditolak, artinyakomunikasi dan disiplin kerja berpengaruh positifdan signifikan terhadap kinerja karyawan padaCafé Kopi Massa Koktong LIM MINGPematangsiantar.

2. Sarana. Untuk meningkatkan komunikasi, Café Kopi

Massa Koktong LIM MING Pematangsiantarsebaiknya meningkatkan hubungan komunikasiinformal antara manajer dengan karyawansehingga karyawan dapat leluasa dalammenyampaikan keluhannya dan menyediakansebuah kotak saran agar pelanggan dapatberpartisipasi memberikan penilaian terhadappelayanan yang dirasakannya kepada manajer.

b. Untuk meningkatkan disiplin kerja, Café KopiMassa Koktong LIM MING Pematangsiantarsebaiknya menyediakan mesin absen finger scandan membuat SOP (Standart OperationalProcedure) yang baik agar karyawan lebihdisiplin dalam bekerja.

c. Untuk meningkatkan kinerja karyawan, CaféKopi Massa Koktong LIM MINGPematangsiantar sebaiknya manajer memberikanpelatihan dan arahan kepada karyawan agarkaryawan mampu memberikan pelayanan secaramaksimal kepada pelanggan dan mampumengikuti peraturan yang sudah ditetapkan olehmanajer.

d. Sehubungan dengan keterbatasan-keterbatasanyang ada pada penulis, penelitian ini masihterdapat kelemahan-kelemahan dan belum dapatmengungkap seluruh variabel yang dapatmempengaruhi kinerja karyawan pada Café KopiMassa Koktong LIM MING Pematangsiantar.Sebagai bahan masukan untuk penelitian

selanjutnya, perlu memperbanyak variabelpenelitian, seperti budaya organisasi,kompensasi, gaya kepemimpinan, lingkungankerja, dan lain sebagainya yang tidak dibahasdalam penelitian ini.

E. DAFTAR PUSTAKAAs`ad, Moh. 2003. Psikologi Industri Seri Sumber

Daya Manusia. Yogyakarta: Liberty.Davis, Keith. 2008. Perilaku Dalam Organisasi.

Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.Dharma, Agus. 2001. Manajemen Sumber Daya

Manusia. Jakarta: Erlangga.Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen 2.

Yogyakarta: BPFE.Mondy, Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya

Manusia. Jilid Pertama. Edisi Kesepuluh.Jakarta: Erlangga.

……….. 2008. Manajemen Sumber DayaManusia. Jilid Kedua. Edisi Kesepuluh.Jakarta: Erlangga.

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008.Perilaku Organisasi. Edisi Keduabelas.Jakarta: Salemba Empat.

Sastrohadiwiryo, Bejo Siswanto. 2002. ManajemenTenaga Kerja Indonesia PendekatanAdministratif dan Operasional. Jakarta:PT.Bumi Aksara.

Subarna, Tatang. 2003. Komunikasi Bisnis. CetakanKeenam. Jakarta: Penerbit UniversitasTerbuka.

Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Dayamanusia. Edisi Pertama. Cetakan Ketiga.Jakarta: Kencana.

Tulus, Tu’u. 2004. Peran Disiplin pada Perilakudan Prestasi Siswa. Jakarta: PT. Grasindo.

Zainal, Veithzal, et. al. 2009. Manajemen SumberDaya Manusia untuk Perusahaan dariTeori ke Praktik. Edisi Ketiga. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Wursanto. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi.Yogyakarta: Andi.

Page 21: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 21

PENGARUH BRAND IMAGE DAN KUALITAS PELAYANAN PEGAWAITERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA WARNET DIMENSI

PEMATANGSIANTAR

Oleh:Onita Sari Sinaga

S1 ManajemenDarwin Lie, Marisi Butarbutar, Julyanthry

AbstraksiAdapun rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana pengaruh brand image dan kualitas pelayanan

pegawai terhadap kepuasan pelanggan pada Warnet Dimensi Pematangsiantar. Desain penelitian yang digunakanadalah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dankuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Populasi dalam penelitian iniadalah pelanggan Warnet Dimensi Pematangsiantar berjumlah 750 orang. Pengumpulan data dilakukan denganwawancara, kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda, koefisienkorelasi, koefisien determinasi, dan pengujian F serta t.

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Brand image dan kualitas pelayanan pegawai sudahbaik, dan kepuasan pelanggan juga dikategorikan puas. 2. Hasil regresi adalah Ŷ = 23,022 + 0,204 X1 + 0,475 X2,artinya brand image dan kualitas pelayanan pegawai berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. 3. Hasilkoefisien korelasi diperoleh nilai r = 0,546 artinya terdapat hubungan yang sedang dan positif antara brand imagedan kualitas pelayanan pegawai dengan kepuasan pelanggan. 4. Diperoleh nilai koefisien determinasi R = 0,298artinya tinggi rendahnya kepuasan pelanggan dapat dijelaskan oleh brand image dan kualitas pelayanan pegawaisebesar 29,8%. 5. Hipotesis penelitian H0 ditolak, artinya brand image dan kualitas pelayanan pegawaiberpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada Warnet Dimensi Pematangsiantar baiksecara simultan maupun parsial.

Adapun saran dari penelitian ini adalah: untuk meningkatkan brand image, sebaiknya Warnet DimensiPematangsiantar melengkapi sarana dan fasilitas yang dapat mendukung produk yang ditawarkan dan melakukanperawatan untuk fasilitas yang sudah tersedia. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan pegawai, sebaiknyapemilik usaha memberikan pelatihan dan arahan pada pegawai mengenai komputer. Untuk kepuasan pelanggan,agar menyediakan fasilitas pendukung seperti gamepad dan mouse macro, perbaikan koneksi jaringan internetdan mengadakan diskon harga paket pada jam tertentu.

Kata Kunci: Brand Image, Kualitas Pelayanan Pegawai dan Kepuasan Pelanggan

AbstractionAs for this research problem formula is how brand image and employee’s service quality influence to

customer’s satisfaction in Warnet Dimensi Pematangsiantar. This research was conducted using study literatureand observation. The data used is qualitative and quantitative data. Sources of data in this study are primarydata and secondary data. The population us this study is customers in Warnet Dimensi Pematangsiantar 750people. The data are collected based on the interview, quisionary, and literature documentation technique. Theanalysis of technique used double linear, correlation coefficient, determination, and hypothesis evaluation F dant.

Research result can be concluded as follows: 1. Brand image and employee’s service quality has beengood, and customer’s satisfaction of also categorized satisfied. 2. The results is Ŷ = 23,022 + 0,204 X1 + 0,475X2, meaning that there are positive influence between the brand image and quality employee’s service quality tocustomer’s satisfaction. 3. The correlation result of r = 0,546 means that there is a positive and moderaterelationship between brand image and employee’s service quality to customer’s satisfaction. 4. The coefficient ofdetermination R = 0,298 means that the level of customer satisfaction can be explained by the brand image andemployee’s service quality 29,8%. 5. The research of hypothesis H0 is rejected, meaning that the brand imageand the employee’s service quality positive and significant impact on customer satisfaction in Warnet DimensiPematangsiantar both simultaneously and partially.

The suggestion from this study are: to improve the brand image, Warnet Dimensi Pematangsiantarshould complement the infrastructure and facilities to support the products offered and do regular maintenanceon any existing facilities.To improve the employee’s service quality, owners should provide training andguidance to employees regarding computer. For customer’s satisfaction, in order to provide facilities likegamepad and mouse macros, improved network connection and hold a discount price packages during limitedhours.

Keywords: Brand Image, Employee’s Service Quality and Customer’s Satisfaction

Page 22: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 22

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahPerkembangan teknologi informasi dan

komunikasi yang semakin maju menjadi salah satufaktor pendorong pesatnya perkembangan danketatnya persaingan dunia usaha, baik usaha yangbergerak di bidang industri maupun jasa. Warnetmerupakan salah satu usaha yang menawarkan jasalayanan bagi pelanggan yang membutuhkan fasilitaskoneksi internet.

Warnet Dimensi Pematangsiantar merupakansalah satu usaha mikro yang bergerak di bidang jasa.Warnet Dimensi Pematangsiantar memberikanpelayanan kepada masyarakat umum yangmembutuhkan fasilitas koneksi internet dan fasilitaspendukung lainnya seperti printer dan penjualansnack dan minuman.

Kepuasan pelanggan menjadi kuncikeberhasilan dari sebuah usaha yang bergerak dibidang jasa. Pemilik usaha harus mampu melihat danmemenuhi kebutuhan pelanggan, dengan melakukanidentifikasi secara rinci untuk melampaui harapanpelanggan bukan hanya sekedar memenuhi harapanpelanggan. Kepuasan pelanggan terkait dengankualitas produk, service quality, emotional factor,dan kemudahan. Dari hasil pengamatan sementarapenulis di Warnet Dimensi Pematangsiantar tingkatkepuasan pelanggan masih belum maksimal, karenamasih adanya keluhan-keluhan dari pelanggan terkaitdengan kelengkapan sarana untuk bermain gamesdan kualitas pelayanan. Hal ini menjadi perhatianWarnet Dimensi Pematangsiantar denganmenciptakan brand image yang baik danmemperbaiki kualitas pelayanan.

Brand image adalah salah satu faktor yangdapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Brandimage merupakan persepsi pelanggan menyangkutapa yang dipikirkan dan dirasakan ketika melihatatau mendengar suatu merek. Warnet DimensiPematangsiantar meningkatkan brand image sebagaiupaya untuk mengelola kepuasan pelanggan dengancara meningkatkan kualitas produk dan lebihmemperhatikan citra pembuat (corporate image),citra pemakai (user image), citra produk (productimage). Adapun fenomena brand image yang terjadidi Warnet Dimensi Pematangsiantar yaitu fasilitasruangan yang disediakan Warnet DimensiPematangsiantar sudah lengkap seperti adanya CloseCircuit Television (CCTV), tersedianya toilet dankipas angin. Namun citra yang dimiliki masih kurangbaik karena kualitas jaringan internet yang seringmelambat. Meskipun demikian pelanggan tetapdatang karena produk yang ditawarkan berfokuspada games terbaru.

Kualitas pelayanan juga memiliki kaitanyang erat dengan kepuasan konsumen. Secara umumkualitas merupakan dimensi global yang relatif tidaksensitif terhadap perbedaan segmen, jika inginmembangun total kepuasan pelanggan dalam jangkapanjang, komitmen terhadap kualitas pelayanan akanmemberikan timbal balik yang setimpal. Kualitaspelayanan yang baik terdapat lima dimensi didalamnya yaitu bukti langsung (tangibles),

kehandalan (reliability), daya tanggap(responsiveness), jaminan (assurances), dan empati(emphaty). Dari hasil pengamatan sementara penulisdi Warnet Dimensi Pematangsiantar kualitaspelayanan pegawai masih kurang maksimal. Hal inidikarenakan ruangan Warnet DimensiPematangsiantar yang kurang luas sehinggamembuat sirkulasi udara pada ruangan kurang baik,masih kurangnya pengetahuan pegawai mengenaiproduk yang ditawarkan seperti sistem jaringan dankerusakan komputer, dan pelanggan sering kali harusmenunggu saat meminta bantuan kepada pegawai.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran brand image, kualitas

pelayanan pegawai dan kepuasan pelanggan padaWarnet Dimensi Pematangsiantar.

b. Bagaimana pengaruh brand image dan kualitaspelayanan pegawai terhadap kepuasan pelangganpada Warnet Dimensi Pematangsiantar baiksecara simultan maupun parsial.

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran brand image,

kualitas pelayanan pegawai, dan kepuasanpelanggan pada Warnet DimensiPematangsiantar.

b. Untuk mengetahui pengaruh brand image dankualitas pelayanan pegawai terhadap kepuasanpelanggan pada Warnet Dimensi Pematangsiantarbaik secara simultan maupun parsial.

4. Metode PenelitianYang menjadi objek penelitian adalah

pelanggan Warnet Dimensi Pematangsiantar. LokasiWarnet Dimensi Pematangsiantar terletak di JalanSangnawaluh No. 5B, Kelurahan Siopat Suhu,Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar.Populasi adalah rata-rata jumlah transaksi perminggunya pada bulan April 2016. Maka jumlahpopulasi adalah 750 orang.

Adapun desain penelitian yang digunakandalam penulisan skripsi ini adalah PenelitianKepustakaan (Library Research) dan PenelitianLapangan (Field Research). Teknik pengumpulandata yang dilakukan penulis dalam penelitian iniadalah berupa Kuesioner, Wawancara danDokumentasi. Jenis data yang digunakan dalampenelitian ini adalah jenis data kualitatif dan datakuantitatif. Hasil data yang diperoleh dari lapanganakan dianalisis secara deskriptif baik bersifatkualitatif dan kuantitatif.

B. LANDASAN TEORI1. Manajemen PemasaranMenurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006:6),

manajemen pemasaran adalah suatu analisis,perencanaan, pelaksanaan, serta kontrol program-program yang telah direncanakan dalam hubungandengan pertukaran-pertukaran yang diinginkanterhadap pelanggan yang dituju untuk memperolehkeuntungan pribadi maupun bersama. MenurutKotler dan Kevin (2007:6), manajemen pemasaran

Page 23: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 23

adalah sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasarandan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkanpelanggan dengan menciptakan, menyerahkan danmengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulismengambil kesimpulan bahwa manajemenpemasaran adalah suatu analisis, perencanaan,pelaksanaan, serta kontrol program-program yangtelah direncanakan untuk menciptakan, membangun,dan mempertahankan pertukaran yangmenguntungkan dengan pembeli dengan sasaran agarmencapai tujuan organisasi.

2. Brand ImageMenurut Setiadi (2003:180), brand image

(citra merek) mengacu pada skema memori akansebuah merek, yang berisikan interpretasi pelangganatas atribut, kelebihan, penggunaan, situasi parapengguna dan karakteristik pemasar dan/ataukarakteristik pembuat dan produk/merek tersebut.Sedangkan menurut Kotler dalam Tjiptono (2005:156), citra merek sebagai seperangkat keyakinan, idedan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadapsuatu merek, karena itu sikap dan tindakankonsumen terhadap suatu merek sangat ditentukanoleh citra merek tersebut. Citra merek merupakansyarat dari merek yang kuat. Berdasarkan beberapadefinisi para ahli di atas maka penulis menyimpulkanbahwa brand image adalah seluruh keyakinan, idedan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap satumerek perusahaan baik yang bergerak di bidang jasamaupun perusahaan yang menghasilkan produk.Menurut Sutisna dan Pawitra (2001:80), brandimage memiliki 3 variabel pendukung yaitu: citrapembuat (corporate image), citra pemakai (userimage), dan citra produk (product image). MenurutDavis dan John (2000:53), citra merek memiliki duakomponen yaitu: brand associations (asosiasi merek)dan brand personality (kepribadian merek). Dariuraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwafaktor-faktor yang mempengaruhi brand imageadalah corporate image (citra pembuat) persepsipelanggan terhadap perusahaan pembuat barang/jasa,user image (citra pemakai) persepsi pelangganpemakai barang/jasa, product image (citra produk)persepsi pelanggan terhadap suatu barang atau jasa.

3. Kualitas PelayananMenurut Lewis dan Booms dalam Tjiptono

(2008:85), kualitas pelayanan dapat diartikan sebagaiukuran seberapa bagus tingkat layanan yangdiberikan mampu sesuai dengan ekspektasipelanggan. Sedangkan menurut Wyckof dalamTjiptono (2004:59), kualitas pelayanan adalahtingkat keunggulan yang diharapkan danpengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untukmemenuhi keinginan pelanggan. Dari beberapadefinisi di atas, maka penulis menyimpulkan bahwakualitas pelayanan adalah tingkat kemampuanperusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan harapanpelanggan dengan memperhatikan ketepatanpenyampaiannya untuk melampaui tingkat harapanpelanggan.

Menurut Parasuraman dalam Tjiptono(2004:70), dalam mengevaluasi kualitas pelayananperusahaan yang dapat digunakan sebagai kerangkaperencanaan strategi dan analisis, adapun dimensi-dimensi tersebut adalah sebagai berikut: buktilangsung (tangibles), kehandalan (reliability), dayatanggap (responsiveness), jaminan (assurance), danempati (empathy). Sedangkan Sedangkan MenurutLupiyoadi (2006 :182), terdapat lima dimensikualitas pelayanan yaitu: tangibles atau bukti fisik,reliability atau kehandalan, responsiveness atauketanggapan, assurance atau jaminan dan kepastian,dan empathy yaitu memberikan perhatian yang tulusdan bersifat individual atau pribadi yang diberikankepada para pelanggan dengan berupaya memahamikeinginan pelanggan. Dari kedua pendapat ahli diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa dimensikualitas pelayanan ada lima yaitu tangibles,reliability, responsiveness, assurances, empathy.

4. Kepuasan PelangganMenurut Kotler (2005:70), kepuasan

pelanggan adalah perasaan senang atau kecewaseseorang yang muncul setelah membandingkanantara kinerja (hasil) produk yang dipikirkanterhadap kinerja yang diharapkan. MenurutSumarwan (2003:322), kepuasan pelangganmerupakan dampak dari perbandingan antaraharapan pelanggan sebelum pembelian dengan yangsesungguhnya diperoleh pelanggan dari produk yangdibeli tersebut. Dari beberapa pengertian di atas,maka penulis dapat menyimpulkan bahwa kepuasanpelanggan adalah perasaan yang dirasakan pelanggansetelah membandingkan antara harapan dankenyataan, sebelum dan sesudah memakai suatuproduk atau jasa suatu perusahaan.

Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006:192),ada 4 (empat) faktor utama yang harus diperhatikandalam kaitannya dengan kepuasan pelanggan antaralain : kualitas produk atau jasa, struktur harga,kenyamanan prosedur, dan dukungan pelanggan.Sedangkan menurut Irawan (2002:37) ada limafaktor pendorong kepuasan pelanggan berdasarkanstudi literatur dan pengalaman selama menjadikonsultan berbagai perusahaan di Indonesia yaitu:kualitas produk, harga, service quality, emotionalfactor, dan kemudahan. Berdasarkan uraian di atasdapat disimpulkan dengan mengetahui harapanpelanggan akan kualitas suatu produk atau jasa makaperusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yangdapat mempengaruhi kepuasan pelanggan yaitu,kualitas produk, harga, service quality, emotionalfactor, dan kemudahan.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Deskriptif KualitatifAnalisis deskriptif kuantitatif dimaksudkan

untuk mendapatkan gambaran atau deskripsimengenai tanggapan dari pelanggan mengenaipengaruh brand image dan kualitas pelayananpegawai terhadap kepuasan pelanggan WarnetDimensi Pematangsiantar. Adapun penetapan kriteria

Page 24: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 24

nilai rata-rata jawaban dari responden tersebutdimasukkan kedalam kelas-kelas interval dimanapenentuan intervalnya memakai rumus sebagaiberikut:Interval Kelas = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

Jumlah KelasDari rumus di atas dapat diperoleh interval kelas 0,8sehingga berlaku ketentuan indikator dengan hasilsebagai berikut:

Tabel 1Nilai Interval dan Indikator Jawaban Responden

NilaiInterval

IndikatorKomunikasi Disiplin kerja Kinerja Kerja

1,00 – 1,80 Sangat Tidak Baik Sangat TidakBaik

Sangat TidakBaik

1,81 – 2,60 Tidak Baik Tidak Baik Tidak Baik2,61 – 3,40 Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik3,41 – 4,20 Baik Baik Baik4,21 – 5.00 Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik

Sumber : hasil pengolahan data

1) Gambaran Brand Image Pada WarnetDimensi Pematangsiantar

Dari hasil analisa, untuk dimensi citrapembuat (corporate image) pada indikatorpopularitas Warnet Dimensi Pematangsiantar beradapada rata-rata 4,17 dengan kriteria jawaban baik.Hal ini disebabkan produk yang ditawarkanmendominasi pada games dan sudah pernahmembuka cabang usaha di beberapa lokasi diPematangsiantar. Demikian dengan indikator citraWarnet Dimensi Pematangsiantar berada pada rata-rata 3,89 dengan kriteria jawaban baik. Hal inidisebabkan produk yang ditawarkan berbeda denganwarnet yang lain dan fasilitas ruangan yangdisediakan untuk pelanggan sudah cukup lengkapseperti adanya kipas angin, toilet dan fasilitaskeamanan. Pada indikator penilaian pelangganterhadap Warnet Dimensi Pematangsiantar dengankriteria jawaban baik rata-rata jawaban 3,90 hal inidisebabkan lengkapnya jenis games yang tersediabaik games online maupun offline, tersedianya jasapendukung lainnya seperti printer dan adanya snackdan minuman

Demikian juga untuk dimensi citra pemakai(user image) pada indikator kesetiaan pelangganterhadap Warnet Dimensi Pematangsiantar beradapada rata-rata nilai 3,89 dengan kriteria jawabanbaik, hal ini disebabkan masih belum maksimalnyapelayanan pegawai dan masih kurangnya baiknyakualitas jaringan internet yang ditawarkan WarnetDimensi Pematangsiantar. Pada indikatorkepercayaan pelanggan terhadap Warnet DimensiPematangsiantar berada pada nilai rata-rata 3,93dengan kriteria jawaban baik, dalam hal inipelanggan memiliki rasa percaya yang cukup baikkepada Warnet Dimensi Pematangsiantar terutamaterkait dengan pembayaran setiap transaksi. Padaindikator Warnet dimensi dalam mementingkan rasaaman pelanggan mendapat nilai rata-rata 3,92dengan kriteria jawaban baik, hal ini disebabkanWarnet Dimensi Pematangsiantar mementingkanrasa aman setiap pelanggan dengan menyediakantempat parkir dan memasang CCTV untukmengantisipasi terjadinya pencurian.

Pada dimensi citra produk (products image)untuk indikator atribut produk yang ditawarkandengan rata-rata 3,93 pada kriteria jawaban baik, halini disebabkan atribut produk yang ditawarkanWarnet Dimensi Pematangsiantar sudah baiksehingga selalu dapat menarik perhatian parapelanggan namun sarana pendukung untuk bermaingames belum lengkap. Pada indikator kenyamananyang diberikan Warnet Dimensi Pematangsiantar,dengan nilai rata-rata 3,96 pada kriteria jawabanbaik. Hal ini disebabkan Warnet DimensiPematangsiantar selalu berusaha membuat pelangganmerasa nyaman dengan menjaga kebersihan ruangandan memasang kipas angin. Pada indikatorkeamanan yang diberikan Warnet DimensiPematangsiantar, responden memberikan respondengan nilai rata-rata 3,98 dengan kriteria jawabanbaik. Hal ini dsebabkan pelanggan merasa fasilitaskeamanan yang disediakan Warnet DimensiPematangsiantar sudah baik seperti adanya CCTV.

Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa nilairata-rata brand image yang diberikan respondenberada pada 3,95 dengan kriteria jawaban baik. Nilaitertinggi 4,17 pada kriteria jawaban baik yaitu padaindikator popularitas Warnet DimensiPematangsiantar di masyarakat. Untuk nilai terendah3,89 dengan kriteria jawaban baik pada dimensi citrapembuat (corporate image) pada indikator citraWarnet Dimensi Pematangsiantar, dan dimensi citrapemakai (user image) pada indikator kesetiaanpelanggan terhadap Warnet DimensiPematangsiantar.

2) Gambaran Kualitas Pelayanan Pegawai PadaWarnet Dimensi Pematangsiantar

Dari hasil analisa, dapat dilihat bahwadimensi bukti fisik (tangibles), indikatorketersediaan fasilitas penunjang seperti pendinginruangan dengan nilai rata-rata 3,82 dalam kriteriajawaban baik. Dalam hal ini Warnet DimensiPematangsiantar menyediakan fasilitas kipas anginnamun jumlah yang disediakan masih kurang. Padaindikator kondisi ruangan Warnet DimensiPematangsiantar berada pada rata-rata 3,90 dengankriteria jawaban baik, karena kondisi ruangan yangtidak terlalu luas tetapi bersih dan dilengkapi dengankipas angin. Pada indikator penampilan pegawaidengan rata-rata 4,06 pada kriteria jawaban baik, halini karena pegawai selalu berpakaian yang sopan saatbekerja.

Pada dimensi kehandalan (reliability),indikator pegawai dalam memberikan pelayananyang dijanjikan dengan nilai rata-rata 3,87 padakriteria jawaban baik. Hal ini disebabkan masihseringnya pelanggan harus menunggu untuk dapatmenggunakan komputer karena terbatasnya jumlahkomputer yang tersedia. Untuk indikator pegawaidalam menanggani masalah yang dihadapi pelangganmendapat nilai rata-rata 3,75 dengan kriteria jawabanbaik. Pelanggan sering tidak mendapatkanpenyelesaian masalah dari pegawai, sebagiandisebabkan karena kurangnya pengetahuan pegawai.Pada indikator waktu yang dijanjikan pegawai

Page 25: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 25

Warnet Dimensi Pematangsiantar dalammenyelesaikan transaksi dengan rata-rata 3,93 padakriteria jawaban baik, hal ini terjadi karenapelanggan merasa puas dengan kecepatan pegawaidalam melayani pelanggan tanpa harus membuatpelanggan menunggu terutama dalam menyelesaikantransaksi pembayaran.

Pada dimensi daya tanggap (responsiviness),untuk indikator pegawai Warnet DimensiPematangsiantar dalam menjawab pertanyaanpelanggan dengan rata-rata 4,01 pada kriteriajawaban baik. Hal ini karena pegawai selalu bersikapbaik dan tanggap saat menjawab pertanyaanpelanggan, baik yang berhubungan dengan jasa yangditawarkan maupun hal lainnya. Pada indikatorketanggapan pegawai dalam menanggapi masalahpelanggan dengan nilai rata-rata 3,78 pada kriteriajawaban baik. Hal ini disebabkan pegawai masihlambat dalam menangani masalah pelanggan danmasih seringkali ragu dalam mnegambil kebijakanuntuk membantu pelanggan. Pada indikator pegawaidalam merespon permintaan pelanggan dengan nilairata-rata 3,80 pada kriteria jawaban baik, hal inidisebabkan pegawai sering kali sibuk denganpekerjaannya sehingga terkadang tidak meresponpermintaan pelanggan.

Pada dimensi jaminan (assurance), indikatorpengetahuan yang dimiliki pegawai dengan nilairata-rata 3,64 pada kriteria jawaban baik. Hal inidisebabkan pegawai masih belum mampu menanganimasalah komputer jika terjadi kerusakan saatpelanggan menggunakan komputer. Pegawai tidakmemiliki kemampuan dalam hal pengetahuankomputer baik secara teknis maupun nonteknis. Padaindikator keramahan pegawai Warnet DimensiPematangsiantar mendapat nilai rata-rata 4,02 padakriteria jawaban baik, hal ini karena pegawai selalubersikap ramah pada pelanggan yang datang. Padaindikator sikap pegawai Warnet DimensiPematangsiantar saat melayani pelanggan denganrata-rata 3,93 pada kriteria jawaban baik, hal inidisebabkan pegawai selalu berusaha untuk bersikapbaik kepada pelanggan dengan tujuan agar terjalinhubungan yang baik antara pegawai denganpelanggan.

Pada dimensi empati (empathy), indikatorsikap pegawai Warnet Dimensi Pematangsiantardengan rata-rata 3,90 pada kriteria jawaban baik. Halini terjadi karena sikap pegawai selalu ramah dansopan kepada semua pelanggan sehingga pelanggantidak sungkan untuk bertanya maupun memintatolong pada pegawai. Pada indikator komunikasipegawai Warnet Dimensi Pematangsiantar denganpelanggan dengan rata-rata 3,98 pada kriteriajawaban baik, hal ini terjadi karena pegawai sudahmampu berkomunikasi dengan baik pada pelanggan,namun hanya pada sebagian pelanggan yang merekakenal. Pada indikator pegawai Warnet DimensiPematangsiantar dalam menanggani keluhanpelanggan dengan rata-rata 3,82 pada kriteriajawaban baik, hal ini terjadi karena pegawai seringmengabaikan keluhan pelanggan.

3) Gambaran Kepuasan Pelanggan Pada WarnetDimensi Pematangsiantar

Dari hasil analisa, dapat dilihat bahwa padadimensi kualitas produk dengan indikator pegawaiWarnet Dimensi Pematangsiantar dalam memberikanpenjelasan produk kepada pelanggan berada padarata-rata 3,77 dengan kriteria jawaban puas. Hal inidisebabkan pegawai masih kurang mampu dalammemberikan penjelasan produk kepada pelanggan,karena kurangnya pengetahuan mengenai gamesyang tersedia. Selanjutnya indikator pegawai WarnetDimensi Pematangsiantar dalam menjelaskanpenggunaan fasilitas berada pada rata-rata 3,81dengan kriteria jawaban puas, hal ini karena pegawaisudah mampu mennjelaskan penggunaan fasilitasseperti penggunaan headset. Untuk indikatorpenawaran produk Warnet Dimensi Pematangsiantarberada pada rata-rata 3,85 dengan kriteria jawabanpuas, pelanggan sudah merasa puas dengan produkyang ditawarkan dan telah sesuai dengan keinginanpelanggan yaitu produk yang berfokus pada gamesonline maupun offline dan adanya jasa pendukunglain seperti printer, snack dan minuman.

Pada dimensi harga dengan indikator paketharga pada Warnet Dimensi Pematangsiantar beradapada rata-rata 3,83 dengan kriteria jawaban puas, halini disebabkan harga paket yang ditawarkanterjangkau dan murah jika dibandingkan denganwarnet lain. Indikator harga yang ditawarkan WarnetDimensi Pematangsiantar dengan apa yangpelanggan dapatkan berada pada rata-rata 3,90dengan kriteria jawaban puas, hal ini disebabkanharga yang ditawarkan telah sesuai dengan manfaatyang didapatkan pelanggan. Untuk indikator hargayang ditawarkan Warnet Dimensi Pematangsiantardibanding dengan warnet lain berada pada rata-rata3,92 dengan kriteria jawaban puas, hal inidisebabkan harga yang ditawarkan kepada pelangganrelatif murah dan terjangkau sehingga pelangganmerasa puas.

Pada dimensi service quality dengan indikatorpelayanan yang didapatkan pelanggan di WarnetDimensi Pematangsiantar berada pada rata-rata 3,89dengan kriteria jawaban puas, hal ini disebabkanpegawai melayani setiap pelanggan dengan baiktanpa membuat perbedaan antara pelanggan yangsatu dengan yang lainnya. Indikator kenyamananyang diberikan pegawai Warnet DimensiPematangsiantar berada pada rata-rata 3,92 dengankriteria jawaban puas, hal ini karena pegawai sudahmampu memberikan kenyamanan pada pelanggandengan selalu menjaga kebersihan ruangan danmemutar musik dengan volume yang sewajarnya.Indikator keamanan yang diberikan pegawai WarnetDimensi Pematangsiantar berada pada rata-rata 3,95dengan kriteria jawaban puas, karena pegawai selaluikut serta berperan dalam menjaga keamananpelanggan seperti menyimpan barang milikpelanggan yang tertinggal.

Pada dimensi emotional factor denganindikator citra yang diciptakan pegawai WarnetDimensi Pematangsiantar dimata masyarakat beradapada rata-rata 3,90 dengan kriteria jawaban puas,

Page 26: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 26

karena pegawai Warnet Dimensi Pematangsiantarselalu berupaya untuk membuat citra warnet tersebutbaik di mata masyarakat seperti menghindariterjadinya perkelahian dengan pelanggan. Indikatortingkat kebanggaan yang dimiliki pelangganterhadap Warnet Dimensi Pematangsiantar beradapada rata-rata 3,86 dengan kriteria jawaban puas,karena pelanggan sudah merasa bangga dapatbermain di Warnet Dimensi Pematangsiantar karenapopuler di masyarakat. Indikator standar pelayananpegawai Warnet Dimensi Pematangsiantar beradapada rata-rata 3,85 dengan kriteria jawaban puas,karena standar pelayanan yang ada pada WarnetDimensi Pematangsiantar sudah baik.

Pada dimensi kemudahan dengan indikatorkelengkapan fasilitas pendukung bermain games diWarnet Dimensi Pematangsiantar berada pada rata-rata 3,69 dengan kriteria jawaban puas, hal inidisebabkan masih adanya keluhan dari pelangganterkait dengan fasilitas pendukung untuk bermaingames masih belum lengkap. Indikator jaringaninternet Warnet Dimensi Pematangsiantar beradapada rata-rata 3,59 dengan kriteria jawaban puas, halini disebabkan terkadang jaringan internet melambatdan terputus-putus. Indikator letak lokasi WarnetDimensi Pematangsiantar berada pada rata-rata 4,18dengan kriteria jawaban puas, hal ini karena letaklokasi warnet yang strategis dekat dengan jalan besarsehingga mudah untuk dijangkau.

b. Deskriptif Kuantitatif1) Regresi Linear Berganda

Untuk menganalisa pengaruh brand image(X1) dan kualitas pelayanan (X2) terhadap kepuasanpelanggan (Y) pada Warnet DimensiPematangsiantar secara bersama-sama. Denganmenngunakan bantuan program SPSS 20, didapatkanhasil regresi sebagai berikut:

Tabel 2Hasil Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Dependent Variable: Kepuasan PelangganSumber: hasil pengolahan data (SPSS versi 20).

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabeldi atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:Ŷ = 23,022 + 0,204 X1 + 0,475 X2, artinya terdapatpengaruh positif antara brand image dan kualitaspelayanan pegawai terhadap kepuasan pelangganpada Warnet Dimensi Pematangsiantar.

2) Koefisien Korelasi dan Koefisien DeterminasiPada tahap ini akan dihitung korelasi berupa

derajat atau kedalaman hubungan fungsional yangmenjelaskan hubungan antar- perubah, disebutdengan koefisien yang disimbolkan dengan r. Padauji kali ini dihitung secara keseluruhan antaravariabel bebas X1 dan X2 terhadap variabel terikat.Untuk mengukur seberapa besar variabel bebas

menjelaskan variabel terikat maka digunakankoefisien determinasi (KD). Berikut ini adalah hasiuji koefisien korelasi dan koefisien determinasisecara simultan antara variabel bebas Brand Image(X1) dan Kualitas Pelayanan (X2) dengan variabelterikat Kepuasan Pelanggan (Y). Denganmenggunakan bantuan program SPSS Versi 20,didapatkan hasil perhitungan koefisien korelasisebagai berikut:

Tabel 3Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), (Kualitas Pelayanan)(Brand Image)

b. Dependent Variabel: (Kepuasan Pelanggan)Sumber: hasil pengolahan data dengan SPSS versi 20

Dari hasil koefisien korelasi pada tabel di atasdiperoleh korelasi nilai r = 0,546 artinya terdapathubungan yang sedang dan positif antara brandimage dan kualitas pelayanan dengan kepuasanpelanggan pada Warnet Dimensi Pematangsiantar.Diperoleh nilai koefisien determinasi (KD) 0,298artinya tinggi rendahnya kepuasan pelanggan padaWarnet Dimensi Pematangsiantar sebesar 29,8%dapat dijelaskan oleh brand image dan kualitaspelayanan, sedangkan sisanya 70,2% dijelaskan olehfaktor-faktor lain seperti struktur harga, kualitasproduk dan dukungan pelanggan.

3) Uji Hipotesisa) Uji Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan secara simultan yaitudilakukan untuk menentukan diterima atauditolaknya hipotesis, pengujian hipotesis dilakukanuntuk mengetahui apakah variabel brand image dankualitas pelayanan yang diuji berpengaruh terhadapkepuasan pelanggan. Jika tingkat signifikansi ≤ 0,05maka H0 ditolak.

Tabel 4Perkiraan Fhitung

ANOVAa

a. Dependent Variabel: Kepuasan Pelangganb. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan,

Brand ImageSumber: hasil pengolahan data dengan SPSS versi 20

Dari hasil analisis pada tabel di atas diperolehtingkat signifikansi 0,000 ≤ α 0,05 maka H 0 ditolak,artinya brand image dan kualitas pelayananberpengaruh positif dan signifikan terhadapkepuasan pelanggan pada Warnet DimensiPematangsiantar secara simultan.

b) Uji Parsial (Uji t)Pengujian ini dilakukan secara parsial yaitu

dilakukan untuk menentukan diterima atau

Page 27: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 27

ditolaknya hipotesis, pengujian hipotesis dilakukanuntuk mengetahui apakah variabel brand image dankualitas pelayanan yang diuji berpengaruh terhadapkepuasan pelanggan. Jika tingkat signifikansi ≤ 0,05maka H0 ditolak.

Tabel 5Perkiraan Nilai thitung

Coefficientsa

a. Dependent Variabel: Kepuasan PelangganSumber: hasil pengolahan data dengan SPSS versi 20

Berdasarkan hasil analisis pada table di atasdapat dilihat pada variabel brand image (X1)diperoleh signifikansi 0,005 ≤ α 0,05 maka H0

ditolak artinya brand image berpengaruh positif dansignifikan terhadap kepuasan pelanggan WarnetDimensi Pematangsiantar. Variabel kualitaspelayanan (X2) diperoleh signifikansi 0,000 ≤ α 0,05maka H0 ditolak artinya kualitas pelayananberpengaruh positif dan signifikan terhadapkepuasan pelanggan Warnet DimensiPematangsiantar.

2. Evaluasia. Brand Image Pada Warnet Dimensi

PematangsiantarUntuk Brand image pada Warnet Dimensi

Pematangsiantar berdasarkan hasil penelitian dinilaisudah baik.dilihat dari hasil kuesioner yangdibagikan kepada responden mendapat nilai rata-ratakeseluruhan sebesar 3,95 dengan kriteria jawabanbaik. Namun ada beberapa aspek walaupun dinilaibaik tetapi masih ada yang dinilai dibawah rata-ratadari indikator-indikator lain, yang pertama dimensicitra pembuat (corporate image) dengan indikatorcitra Warnet Dimensi Pematangsiantar memperolehnilai 3,89 pada kriteria jawaban baik. Untukmengatasi hal ini sebaiknya Warnet DimensiPematangsiantar melakukan perawatan untuk setiapfasilitas yang sudah ada, contohnya selalumemperhatikan kebersihan toilet, melakukanperawatan pada kipas angin dan selalu melakukanpengecekan pada monitor CCTV. Bila terjadikerusakan agar dapat segera untuk diperbaiki. Padaindikator penilaian pelanggan terhadap WarnetDimensi Pematangsiantar memperoleh nilai 3,90dengan kriteria jawaban baik, sebaiknya WarnetDimensi Pematangsiantar menyediakan jasa yanglainnya seperti menyediakan mesin scanner danmenerima ketikan. Sehingga pelanggan tidak perlupergi ke tempat lain untuk mendapatkan jasatersebut.

Untuk dimensi citra pemakai (user image)dengan indikator kesetiaan pelanggan terhadapWarnet Dimensi Pematangsiantar memperoleh nilai3,89 pada kriteria jawaban baik. Namun, walaupunsudah baik pemilik usaha harus tetapmempertahankan kesetiaan pelanggan denganmemberikan kepuasan baik dari segi kualitas produk,

harga dan layanan. Indikator kepercayaan pelanggan3,93 pada kriteria jawaban baik. Untukmeningkatkan hal ini warnet sebaiknyamempersiapkan pegawai yang mampu bekerjadengan jujur dalam sistem pembayaran (billing) danpemasangan paket. Indikator mementingkan rasaaman pelanggan 3,92 pada kriteria jawaban baik.Walau sudah pada kategori baik, sebaiknya WarnetDimensi Pematangsiantar harus tetap memberikanrasa aman pada pelanggan misalnya denganmenyediakan tempat parkir yang luas dan dapatdiawasi pegawai juga CCTV.

Selanjutnya dimensi citra produk (productimage) pada indikator atribut produk yangditawarkan memperoleh 3,93 dengan kriteriajawaban baik. Sebaiknya melengkapi saranapendukung untuk bermain games seperti adanyagamepad dan mouse macro. Pegawai juga sebaiknyaselalu mengupdate games yang terbaru, agarpelanggan merasa lebih tertarik lagi untuk datangbermain di Warnet Dimensi Pematangsiantar.

Dari evaluasi brand image di atas dapatdiambil kesimpulan jika semua hal-hal diatas sudahdinyatakan baik, pelanggan akan merasa puasterhadap brand image yang dimiliki Warnet DimensiPematangsiantar. Dengan brand image yang baikmaka pelanggan akan tertarik untuk menggunakanjasa tersebut, setelah menggunakan jasa tersebutpelanggan akan merasa puas dan tidak ragu lagiuntuk memutuskan menjadi pelanggan tetap.

b. Kualitas Pelayanan Pegawai Pada WarnetDimensi Pematangsiantar

Untuk nilai rata-rata dari kualitas pelayananpegawai sebesar 3,88 dengan kriteria jawaban baik.Namun masih ada beberapa aspek yang masih beradadibawah rata-rata. Pertama pada dimensi bukti fisik(tanggibles) indikator ketersediaan fasilitaspenunjang seperti pendingin ruangan WarnetDimensi Pematangsiantar memperoleh nilai 3,82dengan kriteria jawaban baik. Dalam hal ini dapatdilihat masih banyak responden yang menyatakancukup baik atas fasilitas penunjang seperti pendinginruangan. Sebaiknya Warnet DimensiPematangsiantar menambah jumlah kipas angindalam ruangan sehingga pelanggan merasa nyaman.

Pada dimensi kehandalan (reliability) untukindikator pegawai Warnet Dimensi Pematangsiantardalam memberikan pelayanan yang dijanjikandengan nilai 3,87 dengan kriteria jawaban baik.Sebaiknya Warnet Dimensi Pematangsiantarmemberikan pelatihan kepada pegawai terkaitdengan pengetahuan mengenai masalah komputeryang sering terjadi saat pelanggan menggunakankomputer. Sehingga pelanggan tidak merasa kecewapada pegawai. Pada indikator pegawai WarnetDimensi Pematangsiantar dalam menangani masalahyang dihadapi pelanggan memperoleh nilai 3,75dengan kriteria jawaban baik. Sebaiknya pemilikWarnet Dimensi Pematangsiantar selalu memberikanpengarahan kepada seluruh pegawainya agarpegawai semakin mampu untuk menangani masalah.

Page 28: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 28

Pada dimensi daya tanggap (responsiviness)untuk indikator ketanggapan pegawai dalammenanggani masalah pelanggan 3,78 pada kriteriajawaban baik. Walaupun sudah dalam kategori baikWarnet Dimensi Pematangsiantar harusmemperbaikinya dengan memberikan pengarahanpada pegawai. Agar pegawai dapat lebih cepat dalammenanggami masalah dan lebih bijak lagi untukmembantu pelanggan. Untuk indikator meresponpermintaan pelanggan 3,80 pada kriteria jawabanbaik, pegawai sebaiknya mengutamakan kepentinganpelanggan dengan memberikan respon yang cepatuntuk memenuhi permintaan pelanggan.

Pada dimensi jaminan (assurances) denganindikator pengetahuan yang dimiliki pegawai 3,64dengan kriteria jawaban baik, Warnet DimensiPematangsiantar harus meningkatkan kemampuanpegawai dengan memberikan pelatihan terkaitdengan sistem dan teknik komputer. Agar pelangganmerasa puas dengan pelayanan yang diberikanpegawai dan pegawai memiliki pengetahuan yanglebih mengenai komputer.

Terakhir dimensi empati (emphaty) padaindikator sikap pegawai dalam menangani keluhanpelanggan 3,82 pada kriteria jawaban baik.Sebaiknya untuk kemajuan usaha sebaiknya pegawaibersikap ramah dan baik dalam menangani keluhanpelanggan sehingga pelanggan tidak lagi merasasungkan dan tetap menjadi pelanggan di WarnetDimensi Pematangsiantar. Warnet DimensiPematangsiantar juga dapat membuat kotak saranuntuk dapat mengetahui apa saja yang dapatdiperbaiki dan tetap dipertahankan.

Dalam hal ini dapat dilihat bahwa kualitaspelayanan pada Warnet Dimensi Pematangsiantarsudah dikategorikan baik. Walaupun sudah dalamkategori baik, Warnet Dimensi Pematangsiantarharus tetap memberikan pelayanan yang maksimaldengan menyediakan fasilitas yang lengkap sesuaidengan atribut produk yang ditawarkan, menyiapkanpegawai yang handal, memiliki rasa empati dan dayatanggap yang tinggi sehingga memberikan kepuasantersendiri kepada pelanggan.

c. Kepuasan Pelanggan Pada Warnet DimensiPematangsiantar

Dari perhitungan rata-rata kepuasanpelanggan diperoleh nilai puas namun ada beberapaaspek yang nilainya masih dibawah rata-rata.Pertama adalah dimensi kualitas produk denganindikator pegawai Warnet Dimensi Pematangsiantardalam memberikan penjelasan produk kepadapelanggan dengan nilai 3,77 pada kriteria jawabanpuas, untuk mengatasi hal ini pemilik usaha harusmelatih pegawainya untuk lebih komunikatif dalammemberikan penjelasan produk pada pelanggan agarpelanggan merasa puas dan mengerti mengenaiproduk yang ditawarkan. Indikator pegawai WarnetDimensi Pematangsiantar dalam menjelaskanpenggunaan fasilitas 3,81 pada kriteria jawaban puas.Pegawai harus lebih sabar dalam menjelaskan carapenggunaan fasilitas yang tersedia di WarnetDimensi Pematangsiantar. Pada indikator penawaran

produk Warnet Dimensi Pematangsiantar dengannilai 3,85 dengan kriteria jawaban puas, sebaiknyaproduk yang ditawarkan tidak hanya berfokus padagames dapat juga didukung dengan menyediakanjasa lain seperti menyediakan mesin scanner danmenerima ketikan.

Pada dimensi harga dengan indikator paketharga pada Warnet Dimensi Pematangsiantar beradapada rata-rata 3,83 dengan kriteria jawaban puas,sebaiknya Warnet Dimensi Pematangsiantar tetapmenjaga kepercayaan pelanggan dan mengadakandiskon harga paket pada jam tertentu. Selanjutnyapada dimensi kemudahan Untuk indikatorkelengkapan fasilitas pendukung bermain games3,69 pada kriteria jawaban puas. Sebaiknya WarnetDimensi Pematangsiantar melengkapi fasilitaspendukung untuk bermain games seperti gamepaddan mouse macro, dengan demikian usaha dapatterus berkembang dengan memenuhi keinginanpelanggan. Indikator jaringan internet 3,59 padakriteria jawaban puas, untuk memperbaiki hal inipemilik usaha harus tetap melakukan perawatansecara berkala untuk meminimalisir terjadinyakoneksi yang terputus-putus. Maka dengan demikianwarnet dalam hal ini dapat memenuhi keinginanpelanggan sehingga pelanggan merasa puas.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Hasil analisis deskriptif kualitatif tentang brandimage nilai rata-rata brand image yang diberikanresponden berada pada 3,95 dengan kriteriajawaban baik. Nilai tertinggi 4,17 pada kriteriajawaban baik yaitu pada indikator popularitasWarnet Dimensi Pematangsiantar di masyarakat.Untuk nilai terendah 3,89 dengan kriteriajawaban baik pada dimensi citra pembuat(corporate image) pada indikator citra WarnetDimensi Pematangsiantar, dan dimensi citrapemakai (user image) pada indikator kesetiaanpelanggan terhadap Warnet DimensiPematangsiantar.

b. Hasil analisis deskriptif kualitatif tentang kualitaspelayanan memiliki nilai rata-rata 3,88 dengankriteria jawaban baik. Rata-rata tertinggi 4,06dengan kriteria jawaban baik yaitu pada indikatorpenampilan pegawai Warnet DimensiPematangsiantar. Untuk nilai terendah 3,64 padakriteria jawaban baik pada indikator pengetahuanyang dimiliki pegawai Warnet DimensiPematangsiantar.

c. Hasil analisis deskriptif kualitatif tentangkepuasan pelanggan memiliki nilai rata-rata 3,86dengan kriteria jawaban puas. Untuk nilai rata-rata tertinggi sebesar 4,18 dengan kriteriajawaban puas pada dimensi kemudahan denganindikator letak lokasi Warnet DimensiPematangsiantar. Sedangkan nilai rata-rataterendah sebesar 3,59 dengan kriteria jawabanpuas pada dimensi kemudahan dengan indikatorjaringan internet Warnet DimensiPematangsiantar.

Page 29: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 29

d. Hasil analisis analisis regresi berganda diperolehŶ = 23,022 + 0,204 X1 + 0,475 X2, artinyaterdapat pengaruh positif antara brand image dankualitas pelayanan pegawai terhadap kepuasanpelanggan pada Warnet DimensiPematangsiantar.

e. Hasil analisis korelasi dan koefisien determinasidapat dilihat bahwa terdapat hubungan yangsedang dan positif antara brand image dankualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan,diperoleh korelasi nilai r = 0,546 artinya terdapathubungan yang sedang dan positif antara brandimage dan kualitas pelayanan terhadap kepuasanpelanggan pada Warnet DimensiPematangsiantar. Diperoleh nilai koefisiendeterminasi R 0,298 artinya tinggi rendahnyakepuasan pelanggan pada Warnet DimensiPematangsiantar sebesar 29,8% dapat dijelaskanoleh brand image dan kualitas pelayanan,sedangkan sisanya 70,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain seperti struktur harga, kualitas produkdan dukungan pelanggan.

f. Hasil uji hipotesis secara simultan dengan uji Fdiperoleh signifikansi 0,000 ≤ α 0,05 maka H0

ditolak artinya brand image dan kualitaspelayanan berpengaruh positif dan signifikanterhadap kepuasan pelanggan pada WarnetDimensi Pematangsiantar secara simultan.

g. Hasil uji hipotesis secara parsial dengan uji tpada brand image (X1) diperoleh signifikansi0,005 ≤ α 0,05 maka H0 ditolak artinya brandimage berpengaruh positif dan signifikanterhadap kepuasan pelanggan Warnet DimensiPematangsiantar. Variabel kualitas pelayanan(X2) diperoleh signifikansi 0,000 ≤ α 0,05 makaH0 ditolak artinya kualitas pelayananberpengaruh positif dan signifikan terhadapkepuasan pelanggan Warnet DimensiPematangsiantar.

2. Sarana. Untuk meningkatkan brand image Warnet

Dimensi Pematangsiantar, penulis menyarankansebaiknya Warnet Dimensi Pematangsiantarmelakukan melengkapi sarana dan fasilitas yangdapat mendukung produk yang ditawarkan danmelakukan perawatan secara berkala pada setiapfasilitas yang sudah ada. Seperti pada CCTV,kipas angin, dan menjaga kebersihan toilet.

b. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan pegawaiWarnet Dimensi Pematangsiantar pemilik usahasebaiknya pemilik usaha memberikan pelatihandan arahan pada pegawai agar mampu melayanisecara maksimal dan untuk meningkatkanpengetahuan pegawai mengenai komputer.

c. Untuk kepuasan pelanggan, penulis menyarankanagar pemilik usaha melengkapi fasilitas yangdibutuhkan pelanggan untuk mendukung produkyang ditawarkan seperti gamepad, mouse macro,perbaikan koneksi jaringan internet, menyediakantempat parkir yang luas, dan menambah jenis jasayang ditawarkan dengan menyediakan mesinscanner dan menerima ketikan.

d. Sehubungan dengan keterbatasan-keterbatasanyang ada pada penulis, penelitian ini masihterdapat kelemahan-kelemahan dan belum dapatmengungkapkan seluruh variabel yang dapatmempengaruhi kepuasan pelanggan pada WarnetDimensi Pematangsiantar. Sebagai bahanmasukan untuk penelitian selanjutnya, perlumemperbanyak variabel penelitian, seperti harga,fasilitas, kualitas produk dan lain-lain.

E. DAFTAR PUSTAKADavis, Keith & John W. Newstrom. 2000. Perilaku

Dalam Organisasi. Edisi ketujuh. Jakarta:Erlangga.

Irawan, Handi. 2002. Sepuluh Prinsip KeputusanPelanggan. Cetakan pertama. Jakarta: Elexmedia Komputindo.

Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran. Jilid1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks KelompokGramedia.

Kotler, Philip dan Kevin lane Keller. 2007.Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi 12.Jakarta: PT. Indeks.

Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani. 2006.Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta :Salemba Empat.

Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen,Konsep dan Implikasi untuk Strategi danPenelitian Pemasaran. Jakarta: PrenadaMedia.

Sumarwan, Ujang. 2003. Perilaku Konsumen,Teori Dan Penerapan Modern, Yogyakarta:Liberty.

Sutisna dan Pawitra. 2001. Perilaku Konsumen danKomunikasi Pemasaran. Jakarta : PT.Remaja Rosda karya.

Tjiptono, Fandy. 2004. Service Management. EdisiV. Yogyakarta : Andi.

........... 2008. Strategi Pemasaran. Edisi III,Yogyakarta: Andi.

........... 2005. Strategi Pemasaran. Yogyakarta:Andi.

Page 30: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 30

PENGARUH KEMAMPUAN INTELEKTUAL DAN ETOS KERJATERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PELAYANANKEKAYAAN NEGARA DAN LELANG PEMATANGSIANTAR

Oleh:Remalia SamosirS1 Manajemen

Darwin Lie, Marisi Butarbutar, Stefi Inggrid Thressa

AbstraksiAdapun rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kemampuan intelektual dan etos

kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Pematangsiantar. Penelitianini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian kepustakaan dan lapangan. Jenis data yang digunakandalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data adalah data primer dan data sekunder.Populasi pada penelitian ini adalah pegawai pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar yang berjumlah 30 orang, dan sampel yang digunakan adalah keseluruhan dari populasi.Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yangdigunakan adalah regresi linear berganda, koefisien korelasi, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesisdengan uji F dan uji t.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kemampuan intelektual sudah tinggi, etos kerjasangat tinggi dan kinerja pegawai sangat baik. 2. Hasil analisis regresi adalah Ŷ = 38,572 + 0,631X1 + 0,390X2,

artinya kemampuan intelektual dan etos kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. 3. Hasil analisiskoefisien korelasi diperoleh nilai r = 0,725, artinya terdapat hubungan yang kuat dan positif antara kemampuanintelektual, etos kerja dengan kinerja pegawai pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar. Baik tidaknya kinerja pegawai sebesar 52,6% dapat dijelaskan oleh kemampuan intelektual danetos kerja. 4. Hasil uji hipotesis menyatakan H0 ditolak, artinya kemampuan intelektual dan etos kerjaberpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara danLelang Pematangsiantar baik secara simultan maupun parsial.

Adapun saran dari hasil penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan intelektual pegawai,instansi sebaiknya memberikan peluang untuk pendidikan lebih lanjut dan memberikan pelatihan secara rutinagar pegawai mahir dalam menyelesaikan tugasnya. Untuk meningkatkan etos kerja pegawai, instansi sebaiknyameningkatkan etos kerja bagi pegawainya agar tercipta semangat kerja yang tinggi sehingga pegawai dapatmemfungsikan etos kerja yang ada dalam dirinya untuk peningkatan kualitas hasil kerjanya. Sedangkan untukmengoptimalkan kinerja pegawai, instansi sebaiknya memberikan kesempatan kepada pegawai untuk berinovasisehingga menimbulkan kreativitas dalam bekerja.

Kata Kunci: Kemampuan Intelektual, Etos Kerja dan Kinerja Pegawai.

AbstractionAs for this research problem formula is how intellectual abilities and ethic of work influence to employee

performance at Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Pematangsiantar. This research was done byusing design of literature and field research. The type of data used in this research is qualitative and quantitativedata . Sources of data are primary and secondary data. The population of this research are 30 people which onethe employees of Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Pematangsiantar, and sample all of uspopulation. Data was collected by questionary, interview and documentation. The technique of analyzing ismultiple linear regression, coefficient correlation, coefficient determination and hypothesis testing by F test and ttest.

The results of this study can be summarized as follows: 1. The intellectual abilities is high, the ethic ofwork is very high and the employee performance is excellent. 2. The results of regression analysis is Ŷ = 38,572+ 0,631X1 + 0,390X2, its means that intellectual ability and ethic of work had a positive effect on employeeperformance 3. The results of the analysis correlations get value r = 0,725, its means that there is a strong andpositive relationship between intellectual ability, ethic of work to the employee performance at KantorPelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Pematangsiantar. The level of employee performance can be explainedby intellectual ability and ethic of work as big as 52,6%. 4. The results of testing the hypothesis H0 is rejected, itsmeans that intellectual ability and ethic of work had a positive and significant effect to the employeeperformance at Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Pematangsiantar auction both of simultaneousor partial.

The suggestion of this research is to improve the intellectual abilities, the agency should provideopportunities for further education and training on a regular basis so that employee are proficient in completingits task. To improve employee ethic of work, we recommend that agencies should improve ethic of work foremployees in order to create high morale so that employees can enable a work ethic that was in him to improve

Page 31: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 31

the quality of his work. Meanwhile, to optimize the performance of employees, agencies should the provide theopportunity for employees to innovate in order to rise the creativity of work.

Keywords: Intellectual Abilities, Ethic of Work and Employee Performance

A. PENDAHULUAN1.Latar Belakang MasalahKantor Pelayanan Kekayaan Negara dan

Lelang Pematangsiantar adalah sebuah instansi yangbergerak pada pelayanan publik dalam hal kekayaannegara, pengelolaan piutang dan lelang. KantorPelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar perlu memperhatikan kinerjapegawai sebagai salah satu upaya yang menentukankeberhasilan penyelenggaraan program pemerintah.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi kinerjapegawai Kantor Pelayanan Kekayaan Negara danLelang Pematangsiantar. Hal ini dapat dilihat daridua aspek yaitu sasaran kinerja pegawai dan perilakukerja. Sasaran kinerja pegawai meliputi kuantitas,kualitas, waktu dan biaya. Sedangkan Perilaku kerjameliputi orientasi pelayanan, integritas, komitmen,disiplin, kerjasama, dan kepemimpinan. Dari hasilwawancara pada bagian umum Kantor PelayananKekayaan Negara dan Lelang Pematangsiantar,bahwa secara umum dari 30 pegawai terdapat kinerjapegawai yang sangat baik adalah 75%, kategori baiksebanyak 20%, dan yang cukup baik 5%.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerjapegawai tersebut, adalah kemampuan intelektualpegawai itu sendiri. Adapun dimensi kemampuanintelektual adalah kemahiran berhitung, pemahamanverbal, kecepatan konseptual, penalaran induktif,penalaran deduktif, visualisasi ruang, dan ingatan.Fenomena Kemampuan Intelektual pegawai KantorPelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar terjadi pada dimensi pemahamanverbal dan kecepatan konseptual, hal ini dapat dilihatdari pegawai yang kurang memiliki kosakata bahasabaku sehingga kurang mampu untuk menyampaikanpendapat pada saat rapat. Pada dimensi kecepatankonseptual, pegawai Kantor Pelayanan KekayaanNegara dan Lelang Pematangsiantar kurangmemiliki kemampuan untuk memecahkan masalahyang dihadapi secara mandiri serta cepat dan tepat.

Sedangkan pada dimensi kemahiranberhitung, penalaran induktif, penalaran deduktif,visualisasi ruang, serta ingatan, pegawai KantorPelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar memiliki kemampuan untukmenggunakan logika dalam menjalankan tugas,mampu bekerja dengan baik, mampu menyelesaikanpekerjaan sesuai dengan urutan logispenyelesaiannya, serta mampu mengingat suatupekerjaan dan menerapkan pengalaman dalammempercepat proses penyelesaian pekerjaan.

Selain kemampuan intelektual, etos kerja jugadapat mempengaruhi kinerja pegawai. Adapundimensi etos kerja meliputi rahmat, amanah,panggilan, aktualisasi, ibadah, seni, kehormatan, danpelayanan. Fenomena etos kerja pegawai KantorPelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar terjadi pada dimensi pekerjaan

sebagai rahmat dan ibadah, hal ini ditunjukkan darisikap pegawai yang terkadang kurang serius dalammelakukan tugasnya.

Sedangkan pada dimensi amanah, panggilan,aktulisasi, seni, kehormatan, dan pelayanan, pegawaiKantor Pelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar memiliki perilaku yang baikdimana pegawai memfungsikan etos kerja yang adadalam dirinya dan menjadikan semangat dari dalamhati sebagai kekuatan penggerak yang konsistenuntuk menghasilkan pekerjaan yang produktif,kreatif, dan mempunyai etos kerja baik yang dapatmendorong dirinya untuk mampu bekerja secaraparipurna, bertanggungjawab, rendah hati, tekun,untuk meraih kinerja yang optimal.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran kemampuan intelektual,

etos kerja dan kinerja pegawai pada KantorPelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar.

b. Bagaimana pengaruh kemampuan intelektual danetos kerja terhadap kinerja pegawai pada KantorPelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar baik secara simultan maupunparsial.

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran kemampuan

intelektual, etos kerja dan kinerja pegawai padaKantor Pelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar.

b. Untuk mengetahui pengaruh kemampuanintelektual dan etos kerja terhadap kinerjapegawai pada Kantor Pelayanan KekayaanNegara dan Lelang Pematangsiantar baik secarasimultan maupun parsial.

4. Metode PenelitianYang menjadi objek penelitian adalah

Pegawai Kantor Pelayanan Kekayaan Negara danLelang Pematangsiantar yang terletak di JalanSisingamagaraja No.79 Pematangsiantar – 21147;Telepon (0622) 431156, (0622) 5890156; Faksimile:(0622) 431156; Email:[email protected]. Populasi adalahadalah seluruh pegawai pada Kantor PelayananKekayaan Negara dan Lelang Pematangsiantar yangberjumlah 30 orang.

Adapun desain penelitian yang digunakandalam penulisan skripsi ini adalah PenelitianKepustakaan (Library Research) dan PenelitianLapangan (Field Research). Teknik pengumpulandata yang dilakukan penulis dalam penelitian iniadalah berupa Kuesioner, Wawancara danDokumentasi. Jenis data yang digunakan dalampenelitian ini adalah jenis data kualitatif dan datakuantitatif. Hasil data yang diperoleh dari lapangan

Page 32: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 32

akan dianalisis secara deskriptif baik bersifatkualitatif dan kuantitatif.

B. LANDASAN TEORI1. Manajemen Sumber Daya ManusiaMenurut Dessler (2006:5), manajemen

sumber daya manusia adalah proses memperoleh,melatih, menilai dan memberikan kompensasikepada karyawan, memperhatikan hubungan kerjamereka, kesehatan dan keamanan, serta masalahkeadilan. Menurut Mathis dan John (2006:3),manajemen sumber daya manusia adalah rancangansistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untukmemastikan penggunaan bakat manusia secaraefektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi.Menurut beberapa pendapat para ahli di atas makadapat disimpulkan bahwa manajemen sumber dayamanusia adalah segala usaha maupun bakat yang adapada diri seorang individu yang dapat dimanfaatkanuntuk kepentingan bersama demi kelangsunganhidup manusia itu sendiri dengan berjalannya tujuanorganisasi.

2. Kemampuan IntelektualMenurut Goleman (2002:512), kemampuan

intelektual adalah kemampuan untuk mengenaliperasaan kita sendiri dan perasaan orang lain,kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuanmengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dandalam hubungan dengan orang lain. Sedangkanmenurut Robbins (2001:46), kemampuan intelektualadalah kemampuan mental yang diperlukan untukmenjalankan kegiatan mental. Kemampuanintelektual akan menjadikan individu mempunyaikompetensi untuk dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan tanpa keraguan sehinggamenghasilkan kinerja yang lebih baik. Berdasarkanuraian di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwakemampuan intelektual adalah kapasitas umum darikesadaran individu untuk berfikir, menyesuaikandiri, mengelola emosi, dan memecahkan masalahyang dihadapi secara bijaksana serta cepat dan tepat.

Dimensi kemampuan intelektual yangdikemukakan oleh Robbins (2003:51), yang dapatdijadikan indikator pengukuran kemampuanintelektual dalam pekerjaan, yaitu: kemahiranberhitung, pemahaman verbal, kecepatan konseptual,penalaran induktif, penalaran deduktif, visualisasiruang, dan ingatan (memori). Sedangkan Gibson(2000:55), menjelaskan ada beberapa kemampuanyang harus dimiliki oleh pegawai untuk mencapaiefektivitas dan efisiensi kerja yaitu kemampuanberhubungan antar manusia (berinteraksi),kemampuan konseptual, dan kemampuan teknis.Berdasarkan uraian di atas, penulis dapatmenyimpulkan bahwa dimensi pengukurankemampuan dapat dilihat dari kemampuanberinteraksi antar pegawai dalam suatu organisasi,kemampuan untuk mengikuti rencana kerja,kemampuan menentukan keputusan, sertapemahaman dan penalaran dibidang numerik,bentuk, dan bahasa.

3. Etos KerjaMenurut Anoraga (2009:282), etos kerja

merupakan suatu pandangan dan sikap suatu bangsaatau umat terhadap kerja. Bila individu-individudalam komunitas memandang kerja sebagai suatu halluhur bagi eksistensi manusia, maka etos kerjanyaakan cenderung tinggi. Sedangkan menurut Tasmara(2002:73), etos kerja adalah segala ilmu kebaikandan keburukan yang ada di dalam diri manusia yangmerupakan pertimbangan perbuatan dalammelakukan pekerjaan yang akan tampak dalam sikapdan tingkah lakunya. Berdasarkan beberapa pendapatdi atas, penulis menyimpulkan bahwa etos kerjamerupakan seperangkat sikap atau pandanganmendasar yang dipegang pegawai untuk menilaiberkerja sebagai suatu hal yang positif bagipeningkatan kualitas kehidupan, sehinggamempengaruhi perilaku kerjanya dalam organisasi.

Menurut Sinamo (2005:323), ada delapanaspek etos kerja untuk mencapai kesuksesan yaitu :kerja adalah rahmat, kerja adalah amanah, kerjaadalah panggilan, kerja adalah aktualisasi, kerjaadalah ibadah, kerja adalah seni, kerja adalahkehormatan, dan kerja adalah pelayanan. Sedangkanmenurut Anoraga (2009:302), karakteristik etos kerjayaitu antara lain sebagai berikut : aspek dari dalam,aspek motif sosial, dan aspek persepsi. Berdasarkanuraian di atas, dapat disimpulkan bahwa padadasarnya manusia adalah pencari kesuksesan. Untukmencapai kesuksesan itu, pegawai harusmemperhatikan aspek-aspek yang dapatmempengaruhi etos kerja yaitu bekerja dengan tulusdan penuh syukur, bekerja dengan penuh integritas,bekerja degan benar dan penuh tanggungjawab,bekerja keras dengan penuh semangat, bekerjacerdas penuh kreatif, bekerja serius penuh kecintaan,dan bekerja paripurna penuh kerendahan hati.

4. KinerjaMenurut Rivai (2005:14), Kinerja merupakan

hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secarakeseluruhan selama periode tertentu dalammelaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagaikemungkinan, seperti standard hasil kerja, targetatau sasaran yang telah disepakati bersama. MenurutMathis dan John (2006:113), kinerja adalah suatuhasil kerja yang dicapai seseorang dalammelaksanakan tugas-tugas yang dibebankankepadanya yang disarankan atas pengalaman,kecakapan, kesungguhan serta waktu. Berdasarkanuraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwakinerja merupakan prestasi kerja atau hasil kerjayang dicapai oleh seorang pegawai dalammelaksanakan tugas-tugas yang dibebankankepadanya sesuai dengan tanggung jawab yangdiberikan serta berdasarkan pengalaman kecakapanyang dimiliki.

Menurut Mathis dan John (2006:378), kinerjamemiliki lima dimensi yaitu: kuantitas dari hasil,kualitas dari hasil, ketepatan waktu dari hasil,kehadiran, dan Kemampuan bekerjasama. Secaraumum, penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipildibagi dalam 2 (dua) unsur yaitu : Sasaran Kerja

Page 33: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 33

Pegawai (SKP) meliputi unsur: kuantitas, kualitas,waktu, dan biaya, dan perilaku kerja meliputi:orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin,kerjasama, dan kepemimpinan. Berdasarkan uraiandi atas, penulis menyimpulkan bahwa penilaiankinerja merupakan faktor penting untuk suksesnyamanajemen kinerja. Penilaian kinerja bukanlahtujuan akhir, melainkan merupakan alat untukmenghasilkan manajemen yang lebih efisien dengandasar-dasar yang tersedia dalam pengukuran kinerjadan dapat meningkatkan kinerja.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Deskriptif KualitatifAnalisis deskriptif kualitatif dimaksudkan

untuk mendapatkan gambaran atau deskripsimengenai tanggapan dari pelanggan mengenaipengaruh kemampuan intelektual dan etos kerjaterhadap kinerja pegawai pada Kantor PelayananKekayaan Negara dan Lelang Pematangsiantar.Adapun penetapan kriteria nilai rata-rata jawabandari responden tersebut dimasukkan kedalam kelas-kelas interval dimana penentuan intervalnyamemakai rumus sebagai berikut:Interval Kelas = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

Jumlah KelasDari rumus di atas dapat diperoleh interval kelas 0,8sehingga berlaku ketentuan indikator dengan hasilsebagai berikut:

Tabel 1Nilai Interval dan Indikator Jawaban Responden

NilaiInterval

IndikatorKomunikasi Disiplin kerja Kinerja Kerja

1,00 – 1,80 Sangat Tidak Baik Sangat TidakBaik

Sangat TidakBaik

1,81 – 2,60 Tidak Baik Tidak Baik Tidak Baik2,61 – 3,40 Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik3,41 – 4,20 Baik Baik Baik4,21 – 5.00 Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik

Sumber : hasil pengolahan data

1) Gambaran Kemampuan Intelektual PadaKantor Pelayanan Kekayaan Negara danLelang Pematangsiantar

Dari hasil analisa, untuk dimensi kemahiranberhitung pada indikator tingkat kemampuanpegawai dalam berhitung secara tepat berada padarata-rata 4,27 dengan kriteria jawaban sangat tinggi.Hal ini disebabkan pegawai yang memilikikemampuan berhitung dengan baik dan didukungdengan latar belakang pendidikan pegawai. Padaindikator kemampuan pegawai dalam berhitungdengan cepat berada pada rata-rata 4,07 dengankriteria jawaban tinggi. Hal ini disebabkan setiappegawai selalu berusaha untuk menyelesaikanmasalah dengan baik, hal ini juga dapat dilihat darikecepatan dan kemaksimalan pegawai dalammenyelesaikan tugas. Selanjutnya pada indikatorkemampuan pegawai dalam mengerjakan tugasberada pada rata-rata 4,33 dengan kriteria jawabansangat tinggi. Hal ini disebabkan hampir semuapegawai mampu dalam menyelesaikan pekerjaandengan baik dan tepat waktu.

Pada dimensi pemahaman verbal, untukindikator kemampuan pegawai dalam memahami apayang dibaca berada pada rata-rata 4,33 dengankriteria jawaban sangat tinggi. Hal ini disebabkanhampir semua pegawai dapat membaca dan dapatmemahami apa yang dibacanya, hal ini dapat dilihatdari pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan baikmeskipun bahasa yang dipakai tidak selalu sama.Pada indikator kemampuan pegawai dalammemahami apa yang didengar berada pada rata-rata4,23 dengan kriteria jawaban sangat tinggi. Hal inidisebabkan pegawai mendengar dengan baiksehingga memahami apa yang didengarnya danmenghasilkan pekerjaan yang baik. Selanjutnya padaindikator tingkat kemampuan pegawai dalammenyampaikan pendapat berada pada rata-rata 3,97dengan kriteria jawaban tinggi. Hal ini disebabkansebagian besar pegawai mampu menyampaikanpendapat pada saat acara resmi maupun non resmiuntuk kemajuan perusahaan.

Pada dimensi kecepatan konseptual, untukindikator kemampuan pegawai dalam mengenalikemiripan suatu permasalahan berada pada rata-rata4,00 dengan kriteria jawaban tinggi. Selanjutnyapada indikator kemampuan berfikir pegawai dalammenyelesaikan tugas berada pada rata-rata 3,83dengan kriteria jawaban tinggi. Hal ini disebabkanpegawai memiliki kemampuan untuk menyelesaikansetiap permasalahan sekalipun memiliki banyakkemiripan. Pada indikator kemampuan pegawaimengidentifikasi suatu permasalahan berada padarata-rata 4,23 dengan kriteria jawaban sangat tinggi.

Pada dimensi penalaran induktif, untukindikator kemampuan pegawai dalam mengenalimasalah dan menyelesaikan berdasarkan urutan logisberada pada rata-rata 4,20 dengan kriteria tinggi. Halini disebabkan kemampuan yang dimiliki pegawaidalam mengenali setiap permasalahan danmenyelesaikan setiap tugasnya dengan baik. Padausaha yang dilakukan dalam menyelesaikanpekerjaan yang sulit berada pada rata-rata 4,33dengan kriteria jawaban sangat tinggi. Kemudianpada indikator kemampuan pegawai dalammenyelesaikan pekerjaan berada pada rata-rata 4,27dengan kriteria jawaban sangat tinggi. Hal inidisebabkan pegawai memiliki usaha dan kemampuandalam menyelesaikan setiap pekerjaan dengan baikdan tepat waktu.

Pada dimensi penalaran deduktif, untukindikator tingkat logika pegawai dalam menilai suatuargumen berada pada rata-rata 4,23 dengan kriteriajawaban sangat tinggi. Untuk indikator kecakapanpegawai dalam menjalankan tugas berada pada rata-rata 4,27 dengan kriteria jawaban sangat tinggi. Halini disebabkan tingkat kemampuan logika yangdimiliki pegawai dalam menjalankan setiap tugasyang diberikan. Selanjutnya indikator kemampuanpegawai dalam bekerja secara fleksibel berada padarata-rata 4,00 dengan kriteria jawaban tinggi. Hal inidisebabkan pegawai memiliki kemampuan untukbekerja dengan baik dan fleksibel.

Pada dimensi visualisasi ruang, untukindikator kemampuan pegawai dalam

Page 34: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 34

membayangkan suatu masalah dan caramenyelesaikannya berada pada rata-rata 4,07 dengankriteria jawaban tinggi, kemampuan pegawai dalammembayangkan suatu objek, seandainya posisi dalamruangan diubah berada pada rata-rata 4,20 dengankriteria jawaban tinggi, kemampuan pegawai dalammengerjakan tugas dengan ruangan kerja yangdiubah berada pada rata-rata 4,00 dengan kriteriajawaban tinggi. Hal ini disebabkan denganberubahnya posisi ruangan tidak mempengaruhikeseriusan dan kemampuan berfikir pegawai dalammenyelesaikan tugas

Pada dimensi ingatan, untuk indikatorkemampuan pegawai untuk mengenang kembalipengalaman kerja sebagai pembelajaran berada padarata-rata 4,20 dengan kriteria jawaban tinggi, ingatanpegawai terhadap suatu pekerjaan yang sudah lamatidak dikerjakan berada pada rata-rata 4,07 dengankriteria jawaban tinggi. Hal ini disebabkan pegawaimampu mengenang kembali pengalaman dalambekerja dan tetap mengingat pekerjaan sekalipunsudah lama tidak dikerjakan. Untuk indikatormemori pegawai dalam mengingat suatu pekerjaanberada pada rata-rata 4,27 dengan kriteria jawabantinggi. Hal ini disebabkan tuntutan pekerjaan untukmengingat pekerjaan supaya pekerjaan tidakterbengkalai.

2) Gambaran Etos Kerja Pada Kantor PelayananKekayaan Negara dan LelangPematangsiantar

Dari hasil analisa, dapat dilihat bahwa padadimensi kerja adalah rahmat dengan indikatorpegawai memiliki rahmat untuk mau bekerja dengantulus diperoleh nilai rata-rata 4,40 dengan kriteriajawaban sangat tinggi, hal ini terjadi karena pegawaimemiliki keyakinan untuk melakukan pekerjaannyadengan tulus dan ikhlas. Pada indikator pegawaimemiliki rahmat untuk mau bekerja dengan penuhsyukur diperoleh nilai rata-rata 4,07 dengan kriteriajawaban tinggi. Pada indikator pegawai memilikirahmat untuk patuh dalam bekerja diperoleh nilairata-rata 4,43 dengan kriteria jawaban sangat tinggi.Hal ini terjadi karena pegawai bersyukur ataspekerjaan yang diberikan dan patuh untukmengerjakan setiap pekerjaan yang diterimanya.

Pada dimensi kerja adalah amanah denganindikator pegawai memiliki amanah untuk bekerjadengan berkomitmen diperoleh nilai rata-rata 4,50dengan kriteria jawaban sangat tinggi, hal ini terjadikarena pegawai memiliki komitmen yang tinggiuntuk bekerja dengan baik. Pada indikator pegawaimemiliki amanah untuk bekerja dengan penuhtanggungjawab diperoleh nilai rata-rata 4,43 dengankriteria jawaban sangat tinggi. Pada indikatorpegawai memiliki amanah untuk bekerja denganbenar diperoleh nilai rata-rata 4,40 dengan kriteriajawaban sangat tinggi. Hal ini disebabkan pegawaimemiliki amanah untuk melakukan pekerjaandengan benar dan penuh tanggungjawab.

Pada dimensi kerja adalah panggilan denganindikator pegawai memiliki panggilan untuk maubekerja dengan tuntas diperoleh nilai rata-rata 4,57

dengan kriteria jawaban sangat tinggi. Hal ini terjadikarena pegawai mau menerima dan menyelesaikantugas dengan tuntas. Pada indikator pegawaimemiliki panggilan untuk mau bekerja dengan penuhintegritas diperoleh nilai rata-rata 4,20 dengankriteria jawaban tinggi. Pada indikator pegawaimemiliki panggilan untuk bekerja dengan segenaphati diperoleh nilai rata-rata 4,50 dengan kriteriajawaban sangat tinggi. Hal ini terjadi karena pegawaimemiliki panggilan untuk bekerja segenap hati danpenuh integritas.

Pada dimensi kerja adalah aktualisasi denganindikator pegawai memiliki aktualisasi untuk maubekerja keras diperoleh nilai rata-rata 4,47 dengankriteria jawaban sangat tinggi. Pada indikatorpegawai memiliki aktualisasi untuk mau bekerjadengan penuh semangat diperoleh nilai rata-rata 4,40dengan kriteria jawaban sangat tinggi. Pada indikatorpegawai memiliki aktualisasi untuk mencapai targetkerja diperoleh nilai rata-rata 4,40 dengan kriteriajawaban sangat tinggi. Hal ini terjadi karena pegawaimendorong dirinya untuk bertindak dan meraihkinerja dengan optimal dengan penuh semangatuntuk menyelesaikan pekerjaan dan mencapai targetkerja.

Pada dimensi kerja adalah ibadah denganindikator pegawai memiliki ibadah untuk maubekerja dengan serius diperoleh nilai rata-rata 4,23dengan kriteria jawaban sangat tinggi. Hal ini terjadikarena pegawai memiliki keyakinan yang kuat untukmelayani pekerjaannya dengan serius. Pada indikatorpegawai memiliki ibadah untuk mau bekerja denganpenuh kecintaan diperoleh nilai rata-rata 4,17 dengankriteria jawaban tinggi. Pada indikator pegawaimemiliki ibadah untuk mau bekerja denganberkomitmen tinggi diperoleh nilai rata-rata 4,47dengan kriteria jawaban sangat tinggi. Hal ini terjadikarena pegawai memiliki keyakinan yang kuat untukbekerja dengan penuh kecintaan dan komitmen yangtinggi terhadap pekerjaannya.

Pada dimensi kerja adalah seni denganindikator pegawai memiliki seni untuk mau bekerjadengan cerdas diperoleh nilai rata-rata 4,40 dengankriteria jawaban sangat tinggi. Pada indikatorpegawai memiliki seni untuk mau bekerja denganpenuh kreativitas diperoleh nilai rata-rata 4,57dengan kriteria jawaban sangat tinggi. Hal ini terjadikarena pegawai mampu bekerja dengan cerdas dankreatif dalam menyelesaikan masalah yang ada. Padaindikator pegawai memiliki seni dalam mewujudkancita-cita diperoleh nilai rata-rata 4,47 dengan kriteriajawaban sangat tinggi. Hal ini terjadi karena pegawaimemiliki seni untuk mewujudkan cita-citanya.

Pada dimensi kerja adalah kehormatandengan indikator pegawai mempunyai kehormatanuntuk mau bekerja dengan penuh keunggulandiperoleh nilai rata-rata 4,20 dengan kriteria jawabantinggi. Hal ini terjadi karena pegawai memilikikehormatan untuk bekerja dengan unggul. Padaindikator pegawai mempunyai kehormatan untukmau bekerja dengan tekun diperoleh nilai rata-rata4,47 dengan kriteria jawaban sangat tinggi. Padaindikator cara pegawai dalam meningkatkan wibawa

Page 35: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 35

diperoleh nilai rata-rata 4,47 dengan kriteriajawaban sangat tinggi. Hal ini terjadi karena pegawaimemiliki sikap positif untuk bekerja dengan tekunsehingga meningkatkan wibawanya.

Pada dimensi kerja adalah pelayanan denganindikator pegawai menerima pelayanan untuk maubekerja paripurna diperoleh nilai rata-rata 4,17dengan kriteria jawaban tinggi. Hal ini terjadi karenasetiap pegawai menerima pelayanan yang baiksehingga pegawai bekerja sama atau bekerjaparipurna dalam menyelesaikan pekerjaannya untukkemajuan instansi. Pada indikator pegawai menerimapelayanan untuk mau bekerja dengan penuhkerendahan hati diperoleh nilai rata-rata 4,50 dengankriteria jawaban sangat tinggi. Pada indikatorpegawai menilai bekerja sebagai bentuk pelayanandiperoleh nilai rata-rata 4,13 dengan kriteria jawabantinggi.

3. Gambaran Kinerja Pegawai Pada KantorPelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar

Dari hasil analisa, dapat dilihat bahwa untukdimensi kuantitas pada indikator pegawaimenyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan prosedurdiperoleh nilai rata-rata 4,63 dengan kriteria jawabansangat baik karena setiap pegawai dituntut untukmenyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan proseduryang berlaku dalam instansi. Pada indikator pegawaidalam menangani volume pekerjaan yang luar biasabanyaknya diperoleh nilai rata-rata 4,20 dengankriteria jawaban baik. Pada indikator tingkatpencapaian target kerja pegawai diperoleh nilai rata-rata 4,37 dengan kriteria jawaban sangat baik. Hal initerjadi karena pegawai antusias untuk mencapaitarget kerja yang baik sehingga pekerjaan berlebihtidak mempengaruhi sikap pegawai dalam bekerja.

Pada dimensi kualitas dengan indikatortingkat ketelitian pegawai dalam menyelesaikantugas diperoleh nilai rata-rata 4,50 dengan kriteriajawaban sangat baik. Hal ini terjadi karena pegawaiteliti dalam melakukan pekerjaannya. Pada indikatorpegawai bekerja sesuai standar diperoleh nilai rata-rata 4,33 dengan kriteria jawaban sangat baik. Padaindikator tingkat mutu hasil kerja pegawai diperolehnilai rata-rata 4,43 dengan kriteria jawaban sangatbaik. Hal ini terjadi karena pegawai teliti dan dapatmenyelesaikan pekerjaan dengan hasil yang baiksesuai dengan batas waktu yang diberikan.

Pada dimensi ketepatan waktu denganindikator pegawai dalam menyelesaikan pekerjaantepat waktu diperoleh nilai rata-rata 4,40 dengankriteria jawaban sangat baik. Pada indikator efisiensiwaktu dalam menyelesaikan pekerjaan diperolehnilai rata-rata 4,27 dengan kriteria jawaban sangatbaik. Hal ini terjadi karena pegawai bersaing denganpositif untuk menyelesaikan pekerjaan merekamasig-masing. Pada indikator tingkat kehadiranpegawai dalam kantor diperoleh nilai rata-rata 4,57dengan kriteria jawaban sangat baik. Hal ini terjadikarena pegawai hadir tepat waktu di kantor.

Pada dimensi biaya dengan indikator jumlahanggaran yang diberikan kepada pegawai diperoleh

nilai rata-rata 4,63 dengan kriteria jawaban sangatbaik. Pada indikator jumlah biaya yang diberikanuntuk keperluan pegawai setiap tahunnya diperolehnilai rata-rata 4,53 dengan kriteria jawaban sangatbaik. Hal ini terjadi karena instansi memberikankompensasi yang baik terhadap pegawainya yangsudah ditentukan perusahaan. Pada indikatorkemampuan pegawai dalam mengalokasikan biayapekerjaan diperoleh nilai rata-rata 4,67 dengankriteria jawaban sangat baik. Hal ini terjadi karenainstansi memberikan jaminan yang pasti kepadasetiap pegawai pada masa tuanya.

Pada dimensi orientasi pelayanan denganindikator tingkat pelayanan yang diberikan pegawaidiperoleh nilai rata-rata 4,40 dengan kriteria jawabansangat baik. Pada indikator ketepatan kualitaspelayanan pegawai diperoleh nilai rata-rata 4,57dengan kriteria jawaban sangat baik. Pada indikatorsikap pegawai saat memberikan pelayanan diperolehnilai rata-rata 4,33 dengan kriteria jawaban sangatbaik. Hal ini terjadi karena pegawai memberikanpelayanan yang baik kepada pelanggan tepat waktu.

Pada dimensi integritas dengan indikator etikapegawai dalam instansi diperoleh nilai rata-rata 4,67dengan kriteria jawaban sangat baik. Hal ini terjadikarena pegawai dalam instansi memiliki etika yangbaik. Pada indikator kemampuan pegawai dalaminstansi diperoleh nilai rata-rata 4,37 dengan kriteriajawaban sangat baik. Hal ini terjadi karena pegawaimemiliki kemampuan yang bagus dalam bekerja.Pada indikator konsistensi pegawai dalam bekerjadiperoleh nilai rata-rata 4,67 dengan kriteria jawabansangat baik. Hal ini terjadi karena pegawai KantorPelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar memiliki keinginan untuk bekerjadengan konsisten.

Pada dimensi komitmen dengan indikatorkomitmen pegawai diperoleh nilai rata-rata 4,63dengan kriteria jawaban sangat baik. Pada indikatortingkat kesediaan pegawai dalam melakukanpekerjaan tanpa diperintah atasan diperoleh nilairata-rata 4,53 dengan kriteria jawaban sangat baik.Hal ini terjadi karena pegawai mempunyai komitmenyang baik dalam melaksanakan tugasnya tanpadiperintah oleh atasan. Pada indikator sikap pegawaidiperoleh nilai rata-rata 4,60 dengan kriteria jawabansangat baik. Hal ini terjadi karena pegawai dalaminstansi mempunyai sikap yang baik dan sopan.

Pada dimensi disiplin dengan indikatorkewajiban pegawai dalam melaksanakan tugasnyadiperoleh nilai rata-rata 4,60 dengan kriteria jawabansangat baik. Pada indikator kedisiplinan pegawaidalam instansi diperoleh nilai rata-rata 4,63 dengankriteria jawaban sangat baik. Hal ini terjadi karenapegawai mematuhi peraturan dan memiliki disiplinyang kuat untuk mematuhi setiap peraturan yangtelah ditetapkan oleh instansi. Pada indikatorpemberian sanksi oleh instansi jika ada pegawaiyang tidak disiplin diperoleh nilai rata-rata 4,27dengan kriteria jawaban sangat baik. Hal ini terjadikarena pimpinan tidak pandang buluh dalammemberikan sanksi kepada pegawai.

Page 36: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 36

Pada dimensi kerjasama dengan indikatorhubungan kerjasama antar pegawai diperoleh nilairata-rata 4,33 dengan kriteria jawaban sangat baik,dan indikator hubungan pegawai dengan atasandiperoleh nilai rata-rata 4,27 dengan kriteria jawabansangat baik. Hal ini terjadi karena para pegawaiKantor Pelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar selalu menjaga hubungan yang baikantar pegawai dan kepada atasan. Pada indikatortingkat pertanggungjawaban pegawai dalammenyelesaikan tugas diperoleh nilai rata-rata 4,43dengan kriteria jawaban sangat baik. Hal ini terjadikarena pegawai mampu mempertanggungjawabkansetiap pekerjaan yang telah dikerjakan.

Pada dimensi kepemimpinan dengan indikatorpimpinan dalam mempengaruhi pegawai diperolehnilai rata-rata 4,67 dengan kriteria jawaban sangatbaik. Hal ini terjadi karena pimpinan KantorPelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar memiliki kemampuan untukmempengaruhi dan memotivasi para pegawai untukmencapai tujuan instansi. Pada indikator pemimpindalam melaksanakan tugas pokoknya diperoleh nilairata-rata 4,57 dengan kriteria jawaban sangat baik.Hal ini terjadi karena pimpinan selalu melaksanakantugasnya dengan baik. Pada indikator penempatanposisi pegawai sesuai keahlian diperoleh nilai rata-rata 4,67 dengan kriteria jawaban sangat baik. Hal inidapat dilihat dari setiap pegawai di instansi mampumengelola setiap pekerjaannya dengan baik.

b. Deskriptif Kuantitatif1) Regresi Linear Berganda

Analisis data dalam penelitian inimenggunakan analisis regresi linier berganda.Analisis regresi linier berganda digunakan untukmengetahui pengaruh variabel bebas (X) danvariabel terikat (Y), dimana X adalah kemampuanintelektual, etos kerja dan Y adalah kinerja pegawai.Analisis dijalankan dengan melakukan tabulasijawaban responden pada kuesioner yang telahdijalankan. Maka dilakukan perhitunganmengunakan program aplikasi SPSS untukmemperoleh nilai a dan b dengan notasi sebagaiberikut.

Tabel 2Hasil Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Dependent Variable: Kinerja PegawaiSumber: hasil pengolahan data (SPSS versi 21).

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel17 di atas, diperoleh model persamaan Ŷ = 38,572 +0,631X1 + 0,390X2, artinya terdapat pengaruh yangpositif antara kemampuan intelektual (X1) dan etoskerja (X2) terhadap kinerja pegawai (Y) pada KantorPelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar.

2) Koefisien Korelasi dan Koefisien DeterminasiPerhitungan korelasi berupa derajat atau

kedalaman hubungan fungsional yang menjelaskanhubungan antar perubah, dinyatakan dengan yangdinamakan koefisien korelasi yang seringdisimbolkan dengan r yang dihitung menggunakanSPSS Versi 21. Hasil koefisien korelasi dankoefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikutini:

Tabel 3Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), (Etos Kerja)(Kemampuan Intelektual)

b. Dependent Variabel: (Kinerja Pegawai)Sumber: hasil pengolahan data (SPSS versi 21).

Berdasarkan hasil koefisien korelasi padatabel 18 di atas diperoleh nilai r = 0,725, yangartinya terdapat hubungan yang kuat dan positifantara kemampuan intelektual dan etos kerja dengankinerja pegawai pada Kantor Pelayanan KekayaanNegara dan Lelang Pematangsiantar, sesuai dengankriteria koefisien korelasi pada tabel 1. Nilaikoefisien determinasi (R Square) = 0,526, artinyabaik tidaknya kinerja pegawai (Y) pada KantorPelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar sebesar 52,6% dapat dijelaskan olehkemampuan intelektual (X1) dan etos kerja (X2),sedangkan sisanya sebesar 47,4% dipengaruhi olehfaktor lain seperti kemampuan kerja, kecerdasanemosional, kecerdasan spiritual, kepribadian, prestasikerja dan sebagainya yang tidak dibahas dalampenelitian ini.

3) Uji Hipotesisa) Uji Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan secara simultan yaitudilakukan untuk menentukan diterima atauditolaknya hipotesis, pengujian hipotesis dengankriteria jika Fhitung > Ftabel atau signifikansi ≤ 0,05maka H0 ditolak. Untuk menguji kebenarannya makadilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakanprogram aplikasi SPSS Versi 21.

Tabel 4Perkiraan Fhitung

ANOVAa

a. Dependent Variabel: Kinerja Pegawaib. Predictors: (Constant), Etos Kerja, Kemampuan

IntelektualSumber: hasil pengolahan data dengan SPSS versi 21

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai Fhitung

sebesar 14,995 > Ftabel dengan (0,05 ; 2 VS (30-2-1=27)) sebesar 3,35, atau dengan signifikan 0,000 <α 0,05 maka H0 ditolak, artinya kemampuanintelektual dan etos kerja berpengaruh positif dansignifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor

Page 37: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 37

Pelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar.

b) Uji Parsial (Uji t)Pengujian ini dilakukan secara parsial yaitu

dilakukan untuk menentukan diterima atauditolaknya hipotesis, pengujian hipotesis dengankriteria jika thitung > ttabel atau signifikansi ≤ α 0,05maka H0 ditolak. Untuk menguji kebenarannya makadilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakanprogram aplikasi SPSS Versi 21.

Tabel 5Perkiraan Nilai thitung

Coefficientsa

a. Dependent Variabel: Kinerja PegawaiSumber: hasil pengolahan data dengan SPSS versi 21

Berdasarkan table di atas, diperoleh nilai thitung

pada variabel X1 (kemampuan intelektual) sebesar3,438 > ttabel dengan df = n-k-1 (30-2-1=27) sebesar2,051 atau taraf signifikan 0,002 < α 0,05, maka H0

ditolak, artinya kemampuan intelektual berpengaruhpositif dan signifikan terhadap kinerja pegawai padaKantor Pelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar. Nilai thitung pada variabel X2 (etoskerja) sebesar 2,767 > ttabel dengan df = n-k-1, (30-2-1 = 27) sebesar 2,051 atau taraf signifikan 0,010 < α0,05, maka H0 ditolak, artinya etos kerja berpengaruhpositif dan signifikan terhadap kinerja pegawai padaKantor Pelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar.

2. Evaluasia. Kemampuan Intelektual Pada Kantor

Pelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar

Walaupun Kemampuan intelektual memilikinilai rata-rata 4,16 dengan kriteria jawaban tinggi,namun ada beberapa aspek yang dibawah rata-rataindikator lain, yang pertama yaitu pada dimensikemahiran berhitung yang diamati dengan indikatortingkat kemampuan dalam berhitung secara cepatbernilai rata-rata 4,07 dengan kriteria jawabantinggi, cara meningkatkan hal ini sebaiknya pegawaiharus lebih sering mengikuti pelatihan rutin.

Pada dimensi pemahaman verbal denganindikator tingkat kemampuan pegawai dalammenyampaikan pendapat diperoleh nilai rata-rata3,97 dengan kriteria nilai jawaban tinggi, carameningkatkannya adalah pimpinan harus berusahalebih dekat dengan pegawai sehingga pegawai tidaksungkan dalam menyampaikan pendapatnya.

Pada dimensi kecepatan konseptual denganindikator kemampuan pegawai dalam mengenalikemiripan suatu permasalahan diperoleh nilai rata-rata 4,00 dengan kriteria jawaban tinggi, carameningkatkannya adalah pegawai harusmeningkatkan ketelitian dalam bekerja. Pada

indikator tingkat kemampuan berfikir pegawaidalam menyelesaikan tugas diperoleh nilai rata-rata3,83 dengan kriteria jawaban tinggi, carameningkatkannya adalah dengan pegawai haruslebih rajin bertanya tentang penyelesaian tugas yangbelum diketahui, dan menjaga hubungan dengansesama rekan kerja.

Pada dimensi penalaran deduktif denganindikator bekerja dengan baik secara fleksibeldiperoleh nilai rata-rata 4,10 dengan kriteriajawaban tinggi, cara meningkatkannya adalahpegawai harus menjalin kerjasama antar sesamapegawai dalam mencapai tujuan instansi. Padadimensi visualisasi ruang dengan indikatormembayangkan dan menyelesaikan masalahdiperoleh nilai rata-rata 4,07 dengan kriteriajawaban tinggi, cara meningkatkannya adalahpegawai harus melatih diri untuk mampumembayangkan setiap masalah yang akan terjadidan mampu menyelesaikannya. Pada indikatorkemampuan mengerjakan tugas dengan ruangankerja yang diucah diperoleh nilai rata-rata 4,00dengan kriteria jawaban tinggi, carameningkatkannya adalah pimpinan dan pegawaiharus meningkatkan keseriusan dan kecakapandalam mencapai tujuan instansi.

Selanjutnya pada dimensi ingatan denganindikator ingatan terhadap suatu pekerjaan yangsudah lama tidak dikerjakan diperoleh nilai rata-rata4,07 dengan kriteria jawaban tinggi, carameningkatkannya adalah pegawai harus menjalinkerjasama baik antara sesama pegawai maupunkepada pimpinan agar tidak sungkan untuk bertanyadan saling mengingatkan dan memberikan solusiatas pekerjaan yang sudah lama tidak dikerjakan.

Kemampuan intelektual pegawai pada KantorPelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar dalam hal ini sudah dikategorikantinggi. Walaupun sudah dikategorikan tinggi,sebaiknya instansi juga memberikan peluang untukpendidikan lebih lanjut dan memberikan beasiswauntuk program penyetaraan, memberikan pelatihansecara rutin untuk menggali potensi sertakemampuan pegawai sehingga pegawai memilikikemahiran dalam menyelesaikan setiap tugasnya.

b. Etos Kerja Pada Kantor Pelayanan KekayaanNegara dan Lelang Pematangsiantar

Walaupun etos kerja memiliki nilai rata-rata4,38 dengan kriteria jawaban sangat tinggi, namunada beberapa indikator yang menjadi perhatianseperti pada dimensi kerja adalah rahmat denganindikator pegawai memiliki rahmat untuk maubekerja dengan penuh syukur diperoleh nilai rata-rata4,07 dengan kriteria jawaban tinggi, carameningkatkannya adalah pegawai harus melatih diriuntuk bersyukur dalam setiap pekerjaan yangditerimanya.

Pada dimensi kerja adalah panggilan denganindikator pegawai memiliki panggilan untuk bekerjadengan penuh integritas diperoleh nilai rata-rata 4,20dengan kriteria jawaban tinggi, carameningkatkannya adalah pegawai harus

Page 38: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 38

meningkatkan kinerja semaksimal mungkin untukhasil kerja yang produktif dengan integritas yangbaik.

Pada dimensi kerja adalah ibadah denganindikator pegawai memiliki ibadah untuk maubekerja dengan penuh kecintaan diperoleh nilai rata-rata 4,17 dengan kriteria jawaban tinggi, carameningkatkannya adalah pegawai harus mempunyaikeyakinan yang kuat untuk mau bekerja denganpenuh kecintaan dalam menyelesaikan pekerjaannya.Pada dimensi kerja adalah kehormatan denganindikator pegawai mempunyai kehormatan untukmau bekerja dengan penuh keunggulan diperolehnilai rata-rata 4,20 dengan kriteria jawaban tinggi,cara meningkatkannya adalah pegawai harusmenggunakan segala kompetensi yang dimilikinyadan meningkatkan keinginan untuk bekerja lebihtekun.

Pada dimensi kerja adalah pelayanan denganindikator pegawai menerima pelayanan untuk maubekerja paripurna diperoleh nilai rata-rata 4,17dengan kriteria jawaban tinggi, carameningkatkannya adalah pegawai harus mampumelatih diri untuk mau bekerja secara paripurna.Pada indikator pegawai memiliki sikap positif untukmenilai bekerja sebagai bentuk pelayanan diperolehnilai rata-rata 4,13 dengan kriteria jawaban tinggi,cara meningkatkannya adalah menumbuhkan sikappositif dan mengembangkan sikap kerendahan hatiuntuk dapat bekerja sama dan melayani sepenuh hati.

Etos kerja pada Kantor Pelayanan KekayaanNegara dan Lelang Pematangsiantar dalam hal inidikategorikan sangat tinggi. Walaupun demikian,sebaiknya instansi harus meningkatkan etos kerjabagi para pegawainya dengan lebih memperkuatkerja dengan rahmat, panggilan, ibadah, kehormatan,dan pelayanan agar terciptanya semangat kerja yangtinggi sehingga pegawai dapat memfungsikan etoskerja yang ada dalam dirinya untuk peningkatankualitas hasil kerjanya.

c. Kinerja Pegawai Pada Kantor PelayananKekayaan Negara dan LelangPematangsiantar

Dari Indikator kinerja pada Kantor PelayananKekayaan Negara dan Lelang Pematangsiantar sudahdalam kategori sangat baik. Hal ini dapat dilihat darijawaban responden dengan nilai keseluruhan rata-rata sebesar 4,49 dengan kriteria jawaban sangatbaik.

Namun tentunya ada beberapa indikator yangperlu diperhatikan karena nilainya masih dibawahrata-rata, seperti pada dimensi kuantitas padaindikator sikap pegawai dalam menangani volumepekerjaan yang luar biasa banyaknya diperolehdengan nilai rata-rata 4,20 dengan kriteria jawabanbaik, pada indikator tingkat pencapaian target kerjapegawai diperoleh dengan nilai rata-rata 4,37dengankriteria jawaban sangat baik. Cara meningkatkannyaadalah dengan memberikan perhatian khusus kepadasetiap pegawai yang bekerja lembur demimenyelesaikan pekerjaannya dan pegawai sendiri

harus melatih dirinya untuk tetap semangat dalammencapai target kerja.

Pada dimensi kualitas dengan indikatorpegawai bekerja sesuai standar yang ditentukandiperoleh nilai rata-rata 4,33 dengan kriteria jawabansangat baik. Cara meningkatkannya adalah denganmemotivasi pegawai untuk bekerja sesuai denganstandar yang telah ditentukan. Pada indikator tingkatmutu hasil kerja pegawai dengan nilai rata-rata 4,43dengan kriteria jawaban sangat baik. Carameningkatkannya adalah pegawai harus lebih telitidalam bekerja, dan lebih memperhatikan kerapianpekerjaan untuk memperoleh kualitas kerja yangbaik.

Pada dimensi ketepatan waktu denganindikator pegawai dalam menyelesaikan pekerjaandengan tepat waktu diperoleh nilai rata-rata 4,40.Cara meningkatkannya adalah sebaiknya pegawaimemiliki sikap konsistensi dalam menyelesaikanpekerjaannya dengan tepat waktu. Pada indikatortingkat efisiensi waktu pegawai dalammenyelesaikan pekerjaan diperoleh nilai rata-rata4,27. Cara meningkatkannya adalah pegawai haruslebih menghargai waktu agar setiap pekerjaan yangdiberikan dapat terselesaikan dengan baik dan tepatwaktu.

Pada dimensi orientasi pelayanan denganindikator tingkat pelayanan yang diberikan pegawaidiperoleh nilai rata-rata 4,40 dengan kriteria jawabanbaik. Cara meningkatkannya adalah sebaiknyapegawai lebih memperhatikan sikap dalammemberikan pelayanan. Pada indikator sikappegawai dalam memberikan pelayanan diperolehnilai rata-rata 4,33. Cara meningkatkannya adalahpegawai harus memperhatikan sikap yang baik dansopan serta ketepatan waktu dalam memberikanpelayanan kepada masyarakat.

Pada dimensi integritas dengan indikatorkemampuan pegawai dalam instansi diperoleh nilairata-rata 4,37. Cara meningkatkannya adalah denganmengadakan pelatihan secara rutin untuk mengasahkemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas.Pada dimensi disiplin dengan indikator pemberiansanksi jika ada pegawai yang tidak disiplin diperolehnilai rata-rata 4,27. Cara mengatasinya adalahpimpinan harus lebih ketat dalam memberikan sanksiterhadap pegawai yang melanggar peraturan.

Pada dimensi kerjasama dengan indikatorhubungan kerjasama antar pegawai diperoleh nilairata-rata 4,33. Cara meningkatkannya adalahsebaiknya pegawai lebih meningkatkan dan menjagahubungan antar sesama rekan kerja. Pada indikatorhubungan pegawai dengan atasan diperoleh nilairata-rata 4,27. Cara meningkatkannya adalahsebaiknya pimpinan lebih berusaha mendekatkan diridengan bawahan. Pada indikator tingkatpertanggungjawaban pegawai dalam menyelesaikantugas diperoleh nilai rata-rata 4,43. Caramengatasinya adalah pegawai dan pimpinan harusmenjaga hubungan dan menjalin kerjasama yangbaik.

Kinerja pegawai pada Kantor PelayananKekayaan Negara dan Lelang Pematangsiantar

Page 39: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 39

dalam hal ini sudah dikategorikan sangat baik.Walaupun sudah dikategorikan sangat baik,sebaiknya pimpinan harus berusaha menjalinhubungan yang dekat dengan pegawai danmemberikan pembinaan secara formal denganmemotivasi pegawai agar dapat bekerja dengan lebihbaik.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Hasil analisis desktiptif kualitatif kemampuanintelektual pada Kantor Pelayanan KekayaanNegara dan Lelang Pematangsiantar berada padarata-rata 4,16 yang berkriteria tinggi. Nilai rata-rata tertinggi sebesar 4,33 dengan kriteria sangattinggi berada pada dimensi kemahiran berhitungdengan indikator tingkat kemampuan dalammengerjakan tugas, pada dimensi pemahamanverbal dengan indikator kemampuan memahamiapa yang dibaca, dan pada dimensi penalaraninduktif dengan indikator usaha yang dilakukandalam memecahkan pekerjaan yang sulit.Sedangkan kelemahan dengan nilai rata-ratasebesar 3,83 dengan kriteria tinggi pada dimensikecepatan konseptual dengan indikator tingkatkemampuan pegawai dalam menyelesaikan tugassebagai dimensi pekerjaan.

b. Hasil analisis deskriptif kualitatif etos kerja padaKantor Pelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar berada pada rata-rata 4,38dengan kriteria sangat tinggi. Nilai rata-ratatertinggi sebesar 4,57 dengan kriteria nilai sangattinggi berada pada dimensi kerja adalahpanggilan dengan indikator pegawai memilikipanggilan untuk mau bekerja dengan tuntas danpada dimensi kerja adalah seni dengan indikatorpegawai memiliki seni untuk mau bekerja denganpenuh kreativitas. Sedangkan kelemahan dengannilai rata-rata 4,07 dengan kriteria jawaban tinggiberada pada dimensi kerja adalah rahmat denganindikator pegawai memiliki rahmat untuk maubekerja dengan penuh syukur.

c. Hasil analisis deskriptif kualitatif kinerja pegawaipada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara danLelang Pematangsiantar berada pada nilai rata-rata jawaban keseluruhan 4,49 dengan kriteriasangat baik. Nilai rata-rata tertinggi sebesar 4,67dengan kriteria nilai sangat baik berada padadimensi biaya dengan indikator kemampuanpegawai dalam mengalokasi biaya pekerjaan,pada dimensi integritas dengan indikator etikapegawai dalam instansi dan konsistensi pegawaidalam bekerja, pada dimensi kepemimpinandengan indikator pimpinan dalam mempengaruhipegawai dan pada indikator menempatkan posisipegawai sesuai dengan keahlian. Sedangkankelemahan dengan nilai rata-rata sebesar 4,20dengan kriteria jawaban baik berada padadimensi kuantitas dengan indikator pegawaimenangani volume pekerjaan yang luar biasabanyaknya.

d. Hasil analisis regresi linear berganda yangdihitung melalui program SPSS versi 21 sebagai

berikut Ŷ = 38,572 + 0,631X1 + 0,390X2, artinyaterdapat pengaruh yang positif antara kemampuanintelektual (X1) dan etos kerja (X2) terhadapkinerja pegawai (Y) pada Kantor PelayananKekayaan Negara dan Lelang Pematangsiantar.

e. Hasil analisis korelasi diperoleh nilai r sebesar0,725, yang artinya terdapat hubungan yang kuatdan positif antara kemampuan intelektual (X1),dan etos kerja (X2), dengan kinerja pegawai (Y)pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara danLelang Pematangsiantar. Kemudian diperolehnilai koefisien determinasi (R Square) = 0,526,artinya baik tidaknya kinerja pegawai (Y) padaKantor Pelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar sebesar 52,6% dapat dijelaskanoleh kemampuan intelektual (X1) dan etos kerja(X2), sedangkan sisanya sebesar 47,4%dipengaruhi oleh faktor lain seperti motivasi,komunikasi, lingkungan kerja, kepuasan kerjadan lain-lain.

f. Hasil uji hipotesis secara simultan diperoleh nilaiFhitung sebesar 14,995 sedangkan Ftabel dengan(0,05; 2 vs 27) sebesar 3,35 atau taraf signifikansebesar 0,000 < α 0,05, maka H0 ditolak, artinyakemampuan intelektual dan etos kerjaberpengaruh positif dan signifikan terhadapkinerja pegawai pada Kantor PelayananKekayaan Negara dan Lelang Pematangsiantar.

g. Hasil uji hipotesis secara parsial diperoleh nilaithitung pada variabel X1 (kemampuan intelektual)sebesar 3,438 sedangkan ttabel dengan df = n-k-1(30-2-1= 27) sebesar 2,051 atau taraf signifikan0,002 < α 0,05, maka H0 ditolak, artinyakemampuan intelektual berpengaruh positif dansignifikan terhadap kinerja pegawai pada KantorPelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar. Sedangkan pada variabel X2

(etos kerja) diperoleh nilai thitung sebesar 2,767sedangkan ttabel dengan df = n-k-1, (30-2-1 = 27)sebesar 2,051, atau taraf signifikan 0,010 < α0,05, maka H0 ditolak, artinya etos kerjaberpengaruh positif dan signifikan terhadapkinerja pegawai pada Kantor PelayananKekayaan Negara dan Lelang Pematangsiantar.

2. Sarana. Kemampuan intelektual pegawai pada Kantor

Pelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar masih perlu ditingkatkan, untukitu sebaiknya instansi memberikan peluang untukpendidikan lebih lanjut juga memberikanbeasiswa untuk program penyetaraan, danmemberikan pelatihan secara rutin untukmenggali potensi serta kemampuan pegawaisehingga pegawai memiliki kemahiran dalammenyelesaikan setiap tugasnya.

b. Etos kerja pada Kantor Pelayanan KekayaanNegara dan Lelang Pematangsiantar masih perluditingkatkan karena masih ada indikator yangbelum optimal. Untuk itu instansi sebaiknyameningkatkan etos kerja bagi para pegawainyadengan lebih memperkuat kerja dengan rahmat,panggilan, ibadah, kehormatan, dan pelayanan

Page 40: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 40

agar terciptanya semangat kerja yang tinggisehingga pegawai dapat memfungsikan etos kerjayang ada dalam dirinya untuk peningkatankualitas hasil kerjanya.

c. Kinerja pegawai pada Kantor PelayananKekayaan Negara dan Lelang Pematangsiantarmasih perlu ditingkatkan karena masih adaindikator yang belum optimal. Untukmengoptimalkan kinerja pegawai, maka instansisebaiknya memberikan perhatian khusus kepadasetiap pegawai yang bekerja lembur demimenyelesaikan pekerjaan, mengadakan pelatihansecara rutin, dan memberikan sanksi yang tegaskepada setiap pegawai yang melanggar peraturan.Pimpinan Kantor Pelayanan Kekayaan Negaradan Lelang Pematangsiantar juga sebaiknya lebihmenjalin hubungan yang lebih akrab denganpegawai dan memberikan pembinaan formaldengan memotivasi pegawai agar bekerja denganlebih baik serta memberikan kesempatan untukberinovasi sehingga menimbulkan kreativitasdalam bekerja.

d. Sehubungan dengan keterbatasan-keterbatasanyang ada pada penulis, penelitian ini masih jauhdari kesempurnaan dan masih terdapatkelemahan-kelemahan, serta belum dapatmenggungkapkan seluruh variabel yangmeningkatkan kinerja pegawai pada KantorPelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar. Sebagai bahan masukan untukpenelitian selanjutnya, perlu memperbanyakvariabel penelitian seperti kemampuan kerja,kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual,kepribadian, dan semangat kerja.

E. DAFTAR PUSTAKAAnoraga, Pandji. 2009. Manajemen Bisnis. Jakarta:

Rineka Cipta.Dessler, Gary. 2006. Manajeman Sumber Daya

Manusia. Jakarta: Indeks.Gibson, James, L. 2000. Organisasi, Perilaku,

Struktur dan Proses. Edisi V. Cetakanketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Goleman, Daniel. 2002. Working With EmotionalIntelligence. Jakarta: PT. Gramedia PustakaUtama.

Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. 2006.Human Resource Management. Edisi X.Jakarta: Salemba Empat.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi KejaPNS.

Rivai, Veithzel. 2005. Manajemen Sumber DayaManusia untuk Perusahaan dari Teori kePraktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Robbins, Stephen P. 2001. Perilaku Organisasi.Edisi 8. Jakarta: Prentice Hall.

.........., 2003. Perilaku Organisasi, Jilid 2. Jakarta:PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Sinamo. 2005. Delapan Etos Kerja Profesional:Navigator Anda Menuju Sukses. Bogor:Grafika Mardi Yuana.

Tasmara, Toto. 2002. Etos Kerja Islami. Jakarta:Gema Insani Press.

Page 41: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 41

PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAPKINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS SOSIAL DAN TENAGA

KERJA KOTA PEMATANGSIANTAR

Oleh:Surayani LestariS1 Manajemen

Darwin Lie, Marisi Butarbutar, Stefi Inggrid Thressa

AbstraksiAdapun rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana pengaruh komunikasi organisasi dan motivasi

terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Pematangsiantar baik secara simultanmaupun parsial. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian lapangan dan kepustakaan. Jenisdata yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah dataprimer dan data sekunder. Populasi yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebanyak 38 respondenyaitu pegawai pada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Pematangsiantar. Pengumpulan data dilakukandengan kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan ialah regresi linier berganda,koefisien korelasi dan determinasi serta pengujian hipotesis dengan uji F dan uji t.

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Komunikasi organisasi yang diterapkan sudahsetuju dan pegawai sangat setuju dengan motivasi yang diberikan serta kinerja pegawai sudah sangat baik. 2.Hasil analisis regresi adalah Ŷ = 54,905 + 0,805X1 + 0,902X2, artinya komunikasi organisasi dan motivasiberpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. 3. Hasil analisis korelasi diperoleh nilai r = 0,841 artinya hubungankomunikasi organisasi, motivasi dengan kinerja pegawai sangat kuat dan positif. Tinggi rendahnya kinerjapegawai dapat dijelaskan oleh komunikasi organisasi dan motivasi sebesar 70,6%. 4. Hipotesis penelitian H0

ditolak, artinya komunikasi organisasi dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawaipada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Pematangsiantar baik secara simultan maupun parsial.

Adapun saran dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan komunikasi organisasi, diperlukan sikappeduli pimpinan terhadap masalah pegawai, dan pegawai lebih mempererat hubungan komunikasi dengan rekankerja. Dalam meningkatkan motivasi, perlu dilakukan pemberian apresiasi kepada para pegawai yang berprestasi,dan mendukung pegawai untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan kerja. Dalam meningkatkan kinerja, pegawailebih teliti dalam melaksanakan pekerjaan dan meningkatkan rasa tanggungjawabnya terhadap pekerjaan.

Kata kunci: Komunikasi Organisasi, Motivasi, dan Kinerja Pegawai.

AbstractionAs for this research problem formula is how organizational communication and motivation influence to

employee performance at the Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Pematangsiantar its good insimultaneous and partial. This research has done by using literature and field research. The data used isqualitative and quantitative data. Sources of data in this study are primary data and secondary data. Thepopulation using by writer is 38 respond they are employees of Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja KotaPematangsiantar, collecting data done by questioner, interview and documentation. The analysis technique doneby regression multiple linear, coefficient correlation and determination with testing hypothesis with test F andtest t.

The result of this research can be conclude: 1. Communication organization that implemented is agreedand the employees very agree with the motivation given and employee performance has been very good. 2. Theresults of regression analysis is Ŷ = 54,905 + 0,805X1 + 0,902X2, meaning organizational communication andmotivation positive influence for employee performance. 3. The result of analysis correlations get value r =0,841 it’s means that the relation of organizational communication, motivation with employee performance isvery strong and positive. The higher and lower of employee performance can explain by organizationalcommunication and motivation as big as 70,6%. 4. Hypothesis research H0 rejected, it’s means theorganizational communication and motivation is positive influence and significant for employee performance atthe Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Pematangsiantar its good in simultaneous and partial.

The suggestions from this research is to improve organizational communication, needed caring attitudeleader to the problem of employee and employee communication more strengthen relationship with colleagues.To enhance motivation, needs to be done giving appreciation to employees who excel, and support employees toparticipate in education and job training. In improving performance, the employee should be more careful incarrying out the work and increase the sense of responsibility towards work.

Keyword: Organizational Communication, Motivation, and Employee Performance.

Page 42: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 42

A. PENDAHULUAN1.Latar Belakang MasalahDinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota

Pematangsiantar merupakan sebuah organisasipemerintahan yang memiliki visi yaitu: TerwujudnyaTenaga Kerja Yang Produktif dan Masyarakat YangSejahtera. Agar visi tersebut dapat terwujud, makadibutuhkan pengelolaan manajemen yang baik darisegi manajemen sumber daya manusianya. DinasSosial dan Tenaga Kerja Kota Pematangsiantarmenyadari bahwa untuk dapat mencapai tujuan yangdiinginkan, diperlukan sumber daya manusia yangmemiliki kinerja yang baik.

Kinerja pegawai merupakan prestasi aktualyang dicapai pegawai dalam melakukan suatuaktivitas kerja pada periode tertentu. Adapunfenomena kinerja pegawai yang ada pada DinasSosial dan Tenaga Kerja Kota Pematangsiantarbelum optimal. Dimensi kinerja pada Dinas Sosialdan Tenaga Kerja Kota Pematangsiantar diketahuiberdasarkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yangterdiri dari kuantitas, kualitas, waktu, dan biaya.Sedangkan pada Perilaku Kerja (PK) yang terdiridari orientasi pelayanan, integritas, komitmen,disiplin, kerjasama, dan kepemimpinan. Berikut iniadalah fenomena kinerja pegawai yang ada padaKantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja KotaPematangsiantar.

Tabel 1Dimensi Kinerja Pegawai pada Kantor Dinas Sosial

danTenaga Kerja Kota Pematangsiantar

Sumber: hasil wawancara dengan Sekretaris SKPD(Mei 2016)

Pada tabel 1 di atas, diketahui bahwa kinerjapegawai pada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga KerjaKota Pematangsiantar belum optimal, hal ini dapatdilihat dari adanya persentase yang cukup baik padatabel di atas. Kinerja pegawai menjadi hal yang perludiperhatikan dengan cukup serius oleh organisasi,karena kinerja pegawai dengan segala aspek yangada didalamnya akan memberikan dampak secaralangsung terhadap organisasi. Salah satu faktor yangdapat mempengaruhi kinerja pegawai adalahkomunikasi organisasi. Komunikasi yang ada padaorganisasi harus dikelola se-efektif dan se-efisienmungkin agar pegawai lebih antusias dalam bekerja,sehingga akan menghasilkan kinerja yang optimal.

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja KotaPematangsiantar mengelola komunikasi sebagaiupaya menghasilkan kinerja yang optimal dengancara memberikan arahan kepada pegawainya, baikpada saat apel (upacara) maupun pada saat rapat,yang isinya memberitahukan bahwa setiap pegawaiharus mampu bekerjasama dengan baik agar tercipta

hubungan kerja yang harmonis. Hubungan kerja parapegawai Dinas Sosial dan Tenaga Kerja KotaPematangsiantar yang kurang harmonis disebabkanoleh jalinan komunikasi yang kurang baik, karenasetiap pegawai memiliki kesibukan tersendirisehingga menyebabkan kurangnya waktu untuksaling berkomunikasi.

Di samping faktor komunikasi organisasi,faktor motivasi juga dapat mempengaruhi kinerjapegawai. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja KotaPematangsiantar mengelola motivasi sebagai upayamenghasilkan kinerja yang optimal dengan caramemberikan penghargaan kepada pegawai yangmemiliki kreativitas dan berprestasi dalam bekerja.Adapun bentuk penghargaan yang diberikan, yaitu:pengusulan kenaikan gaji berkala, pengusulankenaikan pangkat, dan memberi kesempatan kepadasetiap pegawai untuk dapat mengikuti pelatihan yangsesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi).

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran komunikasi organisasi,

pemberian motivasi, dan kinerja pegawai padaKantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja KotaPematangsiantar.

b. Bagaimana pengaruh komunikasi organisasi danmotivasi terhadap kinerja pegawai pada KantorDinas Sosial dan Tenaga Kerja KotaPematangsiantar baik secara simultan maupunparsial.

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran komunikasi

organisasi, pemberian motivasi, dan kinerjapegawai pada Kantor Dinas Sosial dan TenagaKerja Kota Pematangsiantar.

b. Untuk mengetahui pengaruh komunikasiorganisasi dan motivasi terhadap kinerja pegawaipada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja KotaPematangsiantar baik secara simultan maupunparsial.

4. Metode PenelitianYang menjadi objek penelitian adalah

Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja KotaPematangsiantar yang terletak di Jalan Dahlia No. 2-4 Telepon (0622) 22205 Pematangsiantar. Populasiadalah seluruh pegawai negeri sipil yang berada padaKantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja KotaPematangsiantar yaitu sebanyak 38 pegawai.

Adapun desain penelitian yang digunakandalam penulisan skripsi ini adalah PenelitianKepustakaan (Library Research) dan PenelitianLapangan (Field Research). Teknik pengumpulandata yang dilakukan penulis dalam penelitian iniadalah berupa Kuesioner, Wawancara danDokumentasi. Jenis data yang digunakan dalampenelitian ini adalah jenis data kualitatif dan datakuantitatif. Hasil data yang diperoleh dari lapanganakan dianalisis secara deskriptif baik bersifatkualitatif dan kuantitatif.

Page 43: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 43

B. LANDASAN TEORI1. Manajemen Sumber Daya ManusiaMenurut Bangun (2012:6), manajemen

sumber daya manusia dapat didefinisikan sebagaisuatu proses perencanaan, pengorganisasian,penyusunan staf, penggerakan, dan pengawasanterhadap pengadaan, pengembangan, pemberiankompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, danpemisahan tenaga kerja untuk mencapai tujuanorganisasi. Sedangkan menurut Mondy (2008:4),manajemen sumber daya manusia adalahpemanfaatan sejumlah individu untuk mencapaitujuan-tujuan organisasi. Berdasarkan pendapat paraahli di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwamanajemen sumber daya manusia adalah suatuproses perencanaan, pengorganisasian, penyusunanstaf, penggerakan, dan pengawasan denganmemanfaatkan sejumlah individu untuk mencapaitujuan organisasi.

2. Komunikasi OrganisasiMenurut Menurut Robbins dan Mary

(2010:88), menyatakan komunikasi organisasi adalahkomunikasi yang berlangsung dalam aturan-aturankerja organisasi yang ditetapkan. Sedangkan menurutPace dan Don (2006:31), komunikasi organisasidapat didefinisikan sebagai pertunjukan danpenafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yangmerupakan bagian dari suatu organisasi tertentu.Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulismengambil kesimpulan bahwa komunikasiorganisasi adalah komunikasi yang berlangsungdalam lingkungan organisasi secara timbal balikdalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Pace dan Don (2006:184), arahaliran informasi dalam organisasi meliputi:Komunikasi ke bawah, Komunikasi ke atas,komunikasi horizontal, dan komunikasi lintassaluran. Sedangkan menurut Bangun (2012:367),komunikasi dalam organisasi dapat mengalir secaravertikal dan horizontal. Komunikasi secara vertikaldapat dibagi menjadi arah ke bawah dan ke atas.Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulismenyimpulkan bahwa pola komunikasi dalamorganisasi meliputi: komunikasi ke bawah,komunikasi ke atas, komunikasi horizontal, dankomunikasi lintas saluran.

3. MotivasiMenurut Handoko (2002:252), motivasi

diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorangyang mendorong keinginan individu untukmelakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapaitujuan. Robbins (2003:156), mendefinisikan motivasisebagai proses yang menyebabkan intensitas(intensity), arah (direction), dan usaha terus menerus(persistence) individu menuju pencapaian tujuan.Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulismenyimpulkan bahwa motivasi adalah keinginandalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.

Menurut Bangun (2012:325), teori motivasiMcClelland terbagi menjadi tiga yaitu motivasi

berprestasi, motivasi berkuasa, dan motivasi afiliasi.Menurut Luthans (2006:279), teori motivasi dapatdikelompokkan ke dalam tiga kategori yaitu: teorikepuasan, teori proses, dan teori kontemporer.Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulismenyimpulkan bahwa teori kebutuhan McClellandterdiri dari tiga kebutuhan yaitu: kebutuhan untukberprestasi (need for achievement), kebutuhan untukberafiliasi (need for affiliation), dan kebutuhan untukberkuasa (need for power). Seseorang yangtergolong pada high achiever harus diberikanpekerjaan yang menantang dengan sasaran akhiryang masih dapat dicapai. Bagi mereka uangbukanlah suatu motivator yang penting, yangterpenting adalah umpan balik atas pekerjaan yangtelah mereka lakukan; seseorang dengan kebutuhanafiliasi yang tinggi membutuhkan lingkungan kerjayang dipenuhi dengan nuansa kerjasama yang prima;dan seseorang dengan kebutuhan kekuasaan yangtinggi membutuhkan peluang untuk dapat mengaturorang lain di dalam organisasi.

4. Kinerja PegawaiMenurut Gomes (2003:39), kinerja pegawai

dinyatakan sebagai catatan hasil produksi padafungsi pekerjaan yang spesifik atau aktivitas padaperiode tertentu. Sehingga kinerja merupakan tingkatkeberhasilan yang diraih oleh pegawai dalammelakukan suatu aktivitas kerja dan merujuk padatugas yang harus dilakukan. Sedangkan menurutDessler (2004:78), kinerja pegawai adalah prestasiaktual pegawai dibandingkan dengan prestasi yangdiharapkan dari pegawai. Prestasi kerja yangdiharapkan adalah prestasi standar yang disusunsebagai acuan sehingga dapat melihat kinerjapegawai sesuai dengan posisinya dibandingkanstandar yang dibuat. Berdasarkan pengertian di atas,maka dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawaiadalah prestasi aktual pegawai dalam melakukansuatu aktivitas kerja pada periode tertentu.

Menurut Mathis dan John (2006:378), kinerjakaryawan yang umum untuk kebanyakan pekerjaanmeliputi elemen sebagai berikut: kuantitas dari hasil,kualitas dari hasil, ketetapan waktu dari hasil,kehadiran, dan kemampuan bekerjasama. PresidenRepublik Indonesia sudah mengeluarkan aturanmengenai sasaran kerja pegawai (SKP) yaituPeraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi KerjaPegawai Negeri Sipil. Menurut Pasal 1 ayat (2) PPNo. 46 Tahun 2011. Penilaian prestasi kerja tersebutterdiri dari dua unsur yakni: sasaran kerja pegawai(SKP) dan perilaku kerja (PK) dengan bobotpenilaian masing-masing unsur SKP 60% danperilaku kerja sebesar 40%. Secara umum, penilaianprestasi kerja pegawai negeri sipil terbagi dalam 2(dua) unsur yaitu pertama Sasaran Kerja Pegawai(SKP) yang meliputi: kuantitas, kualitas, waktu, danbiaya. Yang kedua adalah perilaku kerja yangmeliputi: orientasi pelayanan, integritas, komitmen,disiplin, kerjasama, dan kepemimpinan. Berdasarkanuraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwadimensi kinerja pegawai merupakan suatu alat yang

Page 44: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 44

digunakan oleh organisasi untuk mengukur kinerjaseorang pegawai.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Deskriptif KualitatifAnalisis deskriptif kualitatif dimaksudkan

untuk mendapatkan gambaran atau deskripsimengenai tanggapan dari pegawai mengenaiPengaruh Komunikasi Organisasi dan Motivasiterhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Dinas Sosialdan Tenaga Kerja Kota Pematangsiantar. Adapunpenetapan kriteria nilai rata-rata jawaban dariresponden tersebut dimasukkan kedalam kelas-kelasinterval dimana penentuan intervalnya memakairumus sebagai berikut:Interval Kelas = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

Jumlah KelasDari rumus di atas dapat diperoleh interval kelas 0,8sehingga berlaku ketentuan indikator dengan hasilsebagai berikut:

Tabel 2Nilai Interval dan Indikator Jawaban Responden

NilaiInterval

IndikatorKomunikasi Disiplin kerja Kinerja Kerja

1,00 – 1,80 Sangat Tidak Baik Sangat TidakBaik

Sangat TidakBaik

1,81 – 2,60 Tidak Baik Tidak Baik Tidak Baik2,61 – 3,40 Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik3,41 – 4,20 Baik Baik Baik4,21 – 5.00 Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik

Sumber : hasil pengolahan data

1) Gambaran Komunikasi Organisasi PadaKantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja KotaPematangsiantar

Dari hasil analisa, untuk dimensi komunikasike bawah pada indikator penyampaian pesan dariatasan saat rapat berada pada rata-rata 4,03 dengankriteria jawaban setuju, disebabkan pegawai pahamakan maksud dari pesan yang disampaikan olehpimpinan dan dapat melaksanakannya dengan baik.Demikian juga pada indikator penyampaian instruksidari atasan berada pada rata-rata 4,16 dengan kriteriajawaban setuju akan pernyataan tersebut, disebabkanpegawai dapat menyelesaikan setiap instruksi kerjayang diberikan oleh pimpinan dengan baik. Padaindikator pengarahan dari atasan berada pada rata-rata 4,26 dengan kriteria jawaban sangat setuju,disebabkan pimpinan sangat menghargai tanggapandari setiap pegawai dan pimpinan senantiasamemberikan pengarahan kepada pegawai atastanggapan tersebut.

Demikian juga pada dimensi komunikasi keatas pada indikator informasi yang disampaikan olehpegawai berada pada rata-rata 4,03 dengan kriteriajawaban setuju, disebabkan pegawaimenginformasikan hasil kerjanya kepada atasandengan baik dan sesuai dengan prosedur kerja. Untukindikator penyampaian masalah pegawaimemperoleh nilai rata-rata 4,05 dengan kriteriajawaban setuju, disebabkan pegawai merasa tidaksungkan untuk meminta saran dari pimpinan saatmengalami kesulitan dalam bekerja. Pada indikatorpartisipasi pegawai pada saat rapat berada pada rata-

rata 4,13 dengan kriteria jawaban setuju, disebabkanpegawai mampu untuk berperan aktifmenyumbangkan pendapatnya pada saat rapat.

Selanjutnya untuk dimensi komunikasihorizontal pada indikator interaksi antara rekan kerjasatu bagian berada pada rata-rata 4,23 dengankriteria jawaban sangat setuju, hal ini disebabkanpara pegawai di dalam unit kerja yang sama salingberinteraksi dengan baik. Pada indikator kerjasamamenyelesaikan pekerjaan dengan rekan kerja satubagian berada pada rata-rata 4,21 dengan kriteriajawaban sangat setuju, hal ini disebabkan pegawaimampu bekerjasama dengan sesama rekan satu unitkerjanya. Untuk indikator berbagi informasipekerjaan kepada rekan kerja satu bagian beradapada rata-rata 4,28 dengan kriteria jawaban sangatsetuju, hal ini disebabkan pegawai selalu berbagiinformasi pekerjaan dengan sesama rekan satu unitkerjanya.

Berikutnya untuk dimensi komunikasi lintassaluran pada indikator interaksi dengan rekan kerjadi bagian lain berada pada rata-rata 3,97 dengankriteria jawaban setuju, hal ini disebabkan pegawaidapat berinteraksi baik dengan pegawai di luar unitkerjanya. Pada indikator tegur sapa apabila bertemudengan rekan kerja di bagian lain berada pada rata-rata 4,21 dengan kriteria jawaban sangat setuju, halini disebabkan pegawai saling menghormati rekankerjanya sehingga pegawai saling bertegur sapaapabila bertemu dengan rekan kerjanya. Untukindikator bertukar pikiran dengan rekan kerja dibagian lain apabila ada hal yang perlu untuk ditindaklanjuti berada pada rata-rata 4,07 dengan kriteriajawaban setuju, hal ini disebabkan pegawai salingbekerjasama guna menyelesaikan hal-hal yang perluuntuk ditindak lanjuti dalam pekerjaan.

2) Gambaran Motivasi Pada Kantor Dinas Sosialdan Tenaga Kerja Kota Pematangsiantar

Dari hasil analisa, dapat dijelaskan untukdimensi kebutuhan akan prestasi pada indikatorpotensi yang dimiliki dalam bekerja demi mencapaiprestasi kerja berada pada rata-rata 4,71 dengankriteria jawaban sangat setuju, hal ini disebabkanpara pegawai mengeluarkan semua potensinya dalambekerja. Pada indikator kreativitas dalam bekerjaberada pada rata-rata 4,34 dengan kriteria jawabansangat setuju, hal ini disebabkan pegawaimengeluarkan kreativitasnya dalam bekerja.Demikian juga pada indikator prestasi di tempatkerja berada pada rata-rata 4,13 dengan kriteriajawaban setuju, hal ini disebabkan pegawai memilikiprestasi yang baik di tempat kerja.

Selanjutnya pada dimensi kebutuhan akanafiliasi dengan indikator hasil kerja mendapatapresiasi dari pimpinan berada pada rata-rata 4,42dengan kriteria jawaban sangat setuju, hal inidisebabkan pegawai telah memperoleh bentukapresiasi dari pimpinan atas keberhasilannya dalambekerja. Pada indikator setiap ide yang diberikandalam pekerjaan dihargai oleh pimpinan berada padarata-rata 4,50 dengan kriteria jawaban sangat setuju,hal ini disebabkan setiap ide yang diberikan oleh

Page 45: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 45

pegawai selalu dihargai oleh pimpinan. Padaindikator kerjasama dengan rekan kerja berada padarata-rata 4,21 dengan kriteria jawaban sangat setuju,hal ini disebabkan pegawai mampu bekerjasamadengan baik antar sesama rekan kerja. Kemudianpada indikator rasa bangga mengerjakan pekerjaanapapun tanpa harus takut gagal berada pada rata-rata4,44 dengan kriteria jawaban sangat setuju.

Demikian juga halnya dengan dimensikebutuhan akan kekuasaan pada indikatorkesanggupan menghadapi tantangan pekerjaan untukmeraih jabatan tertentu berada pada rata-rata 4,15dengan kriteria jawaban setuju, hal ini disebabkanpegawai dibekali dengan wawasan dan pengetahuansehingga pegawai sanggup untuk menghadapitantangan pekerjaan. Pada indikator dukungan untukdapat naik pangkat dari pimpinan berada pada rata-rata 4,55 dengan kriteria jawaban sangat setuju, halini disebabkan pimpinan selalu memberikankesempatan kepada pegawai untuk dapat naikpangkat. Pada indikator usaha mengikutiperkembangan IPTEK (ilmu pengetahuan danteknologi) dalam menghadapi persaingan untukmeraih jabatan tertentu berada pada rata-rata 4,31dengan kriteria jawaban sangat setuju, hal inidisebabkan hampir seluruh pegawai telah memilikikemampuan teknologi yang tinggi untuk bersaingdalam meraih jabatan tertentu.

3) Gambaran Kinerja Pegawai Pada KantorPelayanan Kekayaan Negara dan LelangPematangsiantar

Dari hasil analisa, dapat diketahui bahwapada dimensi kuantitas dengan indikator tingkatpencapaian target kerja berada pada nilai rata-rata4,42 dengan kriteria jawaban sangat baik, hal inidisebabkan pegawai memiliki antusias untukmencapai target kerja yang baik. Selanjutnyaindikator tentang pertanggung jawaban hasil kerjaberada pada nilai rata-rata 4,23 dengan kriteriajawaban sangat baik, hal ini disebabkan parapegawai Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja KotaPematangsiantar bertanggung jawab akan pekerjaanyang telah di berikan kepadanya. Kemudian, padaindikator tingkat pencapaian tupoksi berada padanilai rata-rata 4,50 dengan kriteria jawaban sangatbaik, hal ini disebabkan para pegawai sangatberantusias untuk melaksanakan tugas pokok danfungsinya (tupoksi).

Untuk dimensi kualitas pada indikator tingkatmutu hasil kerja berada pada nilai rata-rata 4,18dengan kriteria jawaban baik, hal ini disebabkanpegawai dapat menyelesaikan pekerjaannya denganefektif dan efisien. Selanjutnya indikator tentangketelitian dalam bekerja responden memberikan nilairata-rata 4,39 dengan kriteria jawaban sangat baik,hal ini disebabkan para pegawai sangat teliti dalammengerjakan tugas yang telah diberikan kepadanya.Pada indikator kerapian dalam bekerja berada padanilai rata-rata 4,42 dengan kriteria jawaban sangatbaik, hal ini disebabkan pegawai Kantor Dinas Sosialdan Tenaga Kerja Kota Pematangsiantar sangat

terampil dalam menyelesaikan pekerjaan yangdiberikan kepadanya.

Selanjutnya untuk dimensi waktu padaindikator tepat waktu berada pada nilai rata-rata 4,47dengan kriteria jawaban sangat baik, hal inidisebabkan pegawai dalam menyelesaikan suatupekerjaaan sesuai dengan target waktu yang telahditentukan. Pada indikator efisiensi waktu beradapada nilai rata-rata jawaban 4,74 dengan kriteriajawaban sangat baik, hal ini disebabkan parapegawai bersaing secara positif untuk menyelesaikanpekerjaan mereka masing-masing. Selanjutnya padaindikator ketepatan waktu kehadiran pegawai beradapada nilai rata-rata 4,65 dengan kriteria jawabansangat baik, hal ini disebabkan hampir seluruhpegawai datang ke kantor dengan tepat waktu.

Untuk dimensi biaya pada indikatorkemampuan mengalokasikan biaya berada pada nilairata-rata 4,57 dengan kriteria jawaban sangat baik,hal ini disebabkan anggaran biaya yang diberikankepada setiap pegawai untuk melakukanpekerjaannya digunakan dengan sebaik mungkin.Pada indikator jumlah anggaran yang diberikan padarata-rata jawaban 4,47 dengan kriteria jawabansangat baik, hal ini disebabkan anggaran yangdiberikan instansi sesuai dengan kebutuhan yangdiperlukan. Selanjutnya pada indikatorpertanggungjawaban dalam menyusun anggaranberada pada nilai rata-rata 4,63 dengan kriteriajawaban sangat baik, hal ini disebabkan anggaranbiaya yang diberikan untuk keperluan pekerjaandialokasikan dengan tepat.

Sementara pada dimensi orientasi pelayananpada indikator tingkat pelayanan berada pada nilairata-rata 4,23 dengan jawaban kriteria sangat baik,hal ini disebabkan pegawai Kantor Dinas Sosial danTenaga Kerja Kota Pematangsiantar memberikanpelayanan sebaik mungkin kepada masyarakat. Padaindikator sikap dalam memberi pelayanan beradapada nilai rata-rata 4,60 dengan kriteria jawabansangat baik, hal ini disebabkan setiap pegawaimampu memberikan pelayanan yang terbaik kepadamasyarakat maupun kepada instansi lain. Padaindikator perilaku dalam memberi pelayanan beradapada nilai rata-rata 4,76 dengan kriteria jawabansangat baik, hal ini disebabkan pegawai selaluberperilaku baik saat memberikan pelayanan kepadamasyarakat maupun instansi lain.

Selanjutnya dimensi integritas pada indikatorkonsistensi dalam bekerja berada pada nilai rata-ratajawaban 4,84 dengan kriteria jawaban sangat baik,hal ini disebabkan pegawai Kantor Dinas Sosial danTenaga Kerja Kota Pematangsiantar sangat konsistendalam melaksanakan pekerjaan. Pada indikator etikadalam bekerja berada pada nilai rata-rata 4,60dengan kriteria jawaban sangat baik, hal inidisebabkan pegawai memiliki etika yang baik dalambekerja dan dalam berperilaku. Pada indikatorkemampuan dalam bertindak berada pada nilai rata-rata 4,57 dengan kriteria jawaban sangat baik, hal inidisebabkan pegawai dapat melaksanakan setiappekerjaan yang diberikan dengan baik.

Page 46: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 46

Untuk dimensi komitmen pada indikatortingkat kemauan dalam menyelesaikan pekerjaanberada pada nilai rata-rata 4,47 dengan kriteriajawaban sangat baik, hal ini disebabkan kemauanpegawai dalam bekerja sangat tinggi. Pada indikatortanggung jawab dalam bekerja berada pada nilairata-rata 4,52 dengan kriteria jawaban sangat baik,hal ini disebabkan pegawai siap bertanggung jawabdalam segala pekerjaan yang dilakukannya.Demikian juga pada indikator komitmen terhadaporganisasi berada pada nilai rata-rata 4,52 dengankriteria jawaban sangat baik, hal ini disebabkanpegawai selalu menjaga nama baik Kantor DinasSosial dan Tenaga Kerja Kota Pematangsiantar.

Selanjutnya pada dimensi disiplin denganindikator tingkat kehadiran pegawai berada padanilai rata-rata 3,95 dengan kriteria jawaban baik, halini disebabkan pegawai memiliki rasatanggungjawab terhadap pekerjaannya. Padaindikator kepatuhan dalam menaati peraturan beradapada nilai rata-rata 4,68 dengan kriteria jawabansangat baik, hal ini disebabkan pegawai sangatmematuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkanoleh instansi. Kemudian, pada indikatorkesanggupan menghindari larangan berada pada nilairata-rata 4,52 dengan kriteria jawaban sangat baik,hal ini disebabkan para pegawai selalu bekerja sesuaidengan prosedur yang berlaku.

Untuk dimensi kerjasama pada indikatorkerjasama dengan rekan kerja satu bagian beradapada nilai rata-rata 4,39 dengan kriteria jawabansangat baik, hal ini disebabkan pegawai di dalamunit kerja yang sama saling bekerjasama denganbaik. Pada indikator kerjasama dengan rekan kerjabagian lain berada pada nilai rata-rata 4,39 dengankriteria jawaban sangat baik, hal ini disebabkan parapegawai selalu menjaga hubungan yang baik antarpegawai. Demikian juga pada indikator kerjasamadengan pimpinan berada pada nilai rata-rata 4,68dengan kriteria jawaban sangat baik, hal inidisebabkan pegawai memiliki hubungan yang sangatbaik dengan pimpinan.

Pada dimensi kepemimpinan pada indikatorkemampuan meyakinkan pegawai lain untukmelaksanakan tugas pokok berada pada nilai rata-rata 4,37 dengan kriteria jawaban sangat baik, hal inidisebabkan pegawai yang menduduki suatu jabatantertentu memiliki wewenang untuk meyakinkanpegawai yang lain untuk melaksanakan tugaspokoknya. Selanjutnya pada indikator kemampuanmeyakinkan pegawai lain untuk melaksanakan tugastambahan berada pada nilai rata-rata 4,00 dengankriteria jawaban baik, hal ini disebabkan pegawaimemiliki hubungan kerja yang baik dengan rekankerjanya sehingga pegawai mampu meyakinkanrekan kerjanya untuk melaksanakan tugas tambahan.Sedangkan pada indikator kemampuan memimpinrapat saat diperlukan berada pada nilai rata-rata 4,50dengan kriteria jawaban sangat baik, hal inidisebabkan masing-masing pegawai telah dibekalioleh pengetahuan dan memiliki persiapan diri yangbaik sehingga pegawai akan siap sedia apabiladiperlukan untuk memimpin rapat.

b. Deskriptif Kuantitatif1) Regresi Linear Berganda

Analisis data dalam penelitian inimenggunakan analisis regresi linier berganda.Analisis regresi linier berganda digunakan untukmengetahui pengaruh variabel bebas (X) danvariabel terikat (Y). X adalah komunikasi organisasi,motivasi dan Y adalah kinerja pegawai. Analisisdijalankan dengan melakukan tabulasi jawabanresponden pada kuesioner yang telah dijalankan.Maka dilakukan perhitungan mengunakan programaplikasi SPSS untuk memperoleh nilai a dan bdengan notasi sebagai berikut:

Tabel 3Hasil Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Dependent Variable: Kinerja PegawaiSumber: hasil pengolahan data (SPSS versi 20).

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabeldi atas diperoleh model persamaan Ŷ = 54,905 +0,805X1 + 0,902X2 diartikan bahwa terdapatpengaruh yang positif antara variabel komunikasiorganisasi (X1) dan motivasi (X2) terhadap variabelkinerja pegawai (Y) pada Kantor Dinas Sosial danTenaga Kerja Kota Pematangsiantar.

2) Koefisien Korelasi dan Koefisien DeterminasiSelanjutnya dilakukan perhitungan korelasi

berupa derajat atau kedalaman hubungan fungsionalyang menjelaskan hubungan antar perubah,dinyatakan dengan yang dinamakan koefisienkorelasi atau yang sering disimbolkan dengan r. Nilair dapat dihitung menggunakan SPSS versi 20. Hasilkoefisien korelasi dan koefisien determinasi dapatdilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), (KomunikasiOrganisasi) (Motivasi)

b. Dependent Variabel: (Kinerja Pegawai)Sumber: hasil pengolahan data (SPSS versi 20).

Berdasarkan hasil koefisien korelasi padatabel di atas, diperoleh nilai korelasi (r) = 0,841,yang artinya terdapat hubungan yang sangat kuat danpositif antara komunikasi organisasi, motivasi,dengan kinerja pegawai pada Kantor Dinas Sosialdan Tenaga Kerja Kota Pematangsiantar, sesuaidengan kriteria tingkat hubungan. Kemudiandiperoleh nilai koefisien determinasi (R) = 0,706,artinya baik tidaknya kinerja pegawai pada KantorDinas Sosial dan Tenaga Kerja KotaPematangsiantar sebesar 70,6% dapat dijelaskan olehkomunikasi organisasi dan motivasi, sedangkansisanya sebesar 29,4% dapat dijelaskan oleh faktor

Page 47: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 47

lain seperti disiplin, kepemimpinan, lingkungankerja, kepuasan kerja, dan lain sebagainya.

3) Uji Hipotesisa) Uji Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan secara simultan yaitudilakukan untuk menentukan diterima atauditolaknya hipotesis, pengujian hipotesis dilakukanuntuk mengetahui pengaruh dari variabel komunikasiorganisasi dan motivasi terhadap kinerja pegawaisecara simultan. Jika Fhitung > Ftabel atau signifikansi ≤0,05 maka H0 ditolak.

Tabel 5Perkiraan Fhitung

ANOVAa

a. Dependent Variabel: Kinerja Pegawaib. Predictors: (Constant), Komunikasi Organisasi,

MotivasiSumber: hasil pengolahan data dengan SPSS versi 20

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilaiFhitung sebesar 42, 117 > Ftabel dengan (0,05 ; 2 vs 35)sebesar 3,27, atau dengan taraf signifikan 0,000 < α0,05, maka H0 ditolak, artinya komunikasi organisasidan motivasi berpengaruh positif dan signifikanterhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Sosialdan Tenaga Kerja Kota Pematangsiantar.

b) Uji Parsial (Uji t)Pengujian ini dilakukan secara parsial yaitu

dilakukan untuk menentukan diterima atauditolaknya hipotesis, pengujian hipotesis dilakukanuntuk mengetahui pengaruh dari variabel komunikasiorganisasi dan motivasi terhadap kinerja pegawaisecara parsial. Jika thitung > ttabel atau signifikansi ≤0,05 maka H0 ditolak.

Tabel 6Perkiraan Nilai thitung

Coefficientsa

a. Dependent Variabel: Kinerja PegawaiSumber: hasil pengolahan data dengan SPSS versi 20

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai thitung

pada variabel X1 (komunikasi organisasi) sebesar3,660 > dari ttabel dengan df = n-k-1 (38-2-1) sebesar2,0301, atau dengan taraf signifikan 0,001 < α 0,05,maka H0 ditolak, artinya komunikasi organisasiberpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerjapegawai pada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga KerjaKota Pematangsiantar. Untuk variabel X2 (motivasi)diperoleh nilai thitung sebesar 3,048 > dari ttabel dengandf = n-k-1 (38-2-1) sebesar 2,0301, atau dengan tarafsignifikan 0,004 < α 0,05, maka H0 ditolak, artinyamotivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadapkinerja pegawai pada Kantor Dinas Sosial danTenaga Kerja Kota Pematangsiantar.

2. Evaluasia. Komunikasi Organisasi Pada Kantor Dinas

Sosial dan Tenaga Kerja KotaPematangsiantar

Berdasarkan dimensi yang digunakan danhasil penelitian yang diperoleh dapat dijelaskanbahwa komunikasi organisasi yang ada pada KantorDinas Sosial dan Tenaga Kerja KotaPematangsiantar sudah dalam kategori setuju, hal inidapat dilihat dari segi komunikasi ke bawah,komunikasi ke atas, komunikasi horizontal, dankomunikasi lintas saluran. Hal tersebut dibuktikandari nilai rata-rata keseluruhan yang dihasilkansebesar 4,14 dengan kriteria jawaban setuju. Namunmasih ada beberapa aspek-aspek walaupun sudahdalam kriteria setuju tetapi masih rendah dibawahnilai rata-rata.

Pertama pada indikator penyampaian pesandari atasan dan informasi yang disampaikan olehpegawai memperoleh nilai rata-rata 4,03, cara untukmengatasi hal tersebut adalah dengan salingmemperhatikan kebutuhan yang diinginkan olehpimpinan maupun kebutuhan yang diinginkan olehpegawai. Selanjutnya, pada indikator penyampaianinstruksi dari atasan mendapat nilai rata-rata 4,16,cara untuk mengatasi hal tersebut adalah denganmemahami terlebih dahulu informasi yang hendakdisampaikan kemudian melakukan sesuai denganintruksi yang diberikan oleh pimpinan.

Berikutnya, pada indikator penyampaianmasalah pegawai memperoleh nilai rata-rata 4,05,cara untuk mengatasi hal tersebut yaitu sebaiknyapimpinan lebih bersikap peduli terhadap masalahpekerjaan yang disampaikan pegawai. Pada indikatorpartisipasi pegawai pada saat rapat mendapat nilairata-rata 4,13. Agar kegiatan komunikasi dalam rapatbisa terlaksana dengan baik, sebaiknya pegawaimenerapkan komunikasi organisasi secara terbukadengan atasan dalam menyampaikan pendapatnya.

Pada indikator interaksi dengan rekan kerja dibagian lain memperoleh nilai 3,97. Agar interaksidengan rekan kerja tersebut dapat terjalin lebihharmonis, sebaiknya pegawai lebih mempererathubungan komunikasi dengan rekan kerjanya didalam kantor. Kemudian, pada indikator bertukarpikiran dengan rekan kerja di bagian lain apabila adahal yang perlu untuk ditindak lanjuti didapat nilairata-rata sebesar 4,07. Untuk mengatasi hal tersebut,sebaiknya pegawai perlu meningkatkan sikapkerjasama dalam bekerja.

b. Motivasi Pada Kantor Dinas Sosial danTenaga Kerja Kota Pematangsiantar

Motivasi yang ada pada Kantor Dinas Sosialdan Tenaga Kerja Kota Pematangsiantar sendirisudah terlaksana dengan baik, hal ini dapat terlihatdari hasil kuesioner yang dibagikan kepadaresponden mendapat nilai rata-rata 4,38 dengankriteria jawaban sangat sangat setuju. Namun, masihada beberapa aspek yang walaupun dinilai baik tetapimasih rendah dari aspek-aspek indikator yang lain.Pertama pada indikator prestasi di tempat kerjamemperoleh nilai rata-rata 4,13 dengan kriteria

Page 48: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 48

jawaban setuju, cara untuk mengatasi hal inisebaiknya pimpinan memberikan apresiasi ataupenghargaan yang lebih baik lagi kepada pegawaiagar pegawai lebih termotivasi untuk meningkatkanprestasi kerjanya. Selanjutnya, pada indikatorkesanggupan menghadapi tantangan pekerjaan untukmeraih jabatan tertentu memperoleh nilai 4,15dengan kriteria jawaban setuju, cara untuk mengatasihal ini sebaiknya pendidikan dan pelatihan untukpara pegawai lebih rutin dilaksanakan agar pegawaimemiliki wawasan dan pengetahuan yang luas untukmenghadapi tantangan pekerjaan.

c. Kinerja Pegawai Pada Kantor Dinas Sosialdan Tenaga Kerja Kota Pematangsiantar

Dimensi kinerja pegawai pada Kantor DinasSosial dan Tenaga Kerja Kota Pematangsiantardikatakan sangat baik, hal ini dapat dilihat dari hasilkuesioner yang dibagi kepada responden secarakeseluruhan memperoleh nilai rata-rata sebesar 4,47.

Berdasarkan nilai rata-rata di atas, terdapatbeberapa dimensi pada Kantor Dinas Sosial danTenaga Kerja Kota Pematangsiantar yang harusmenjadi perhatian seperti dimensi kualitas, disiplin,dan kepemimpinan. Pertama, dimensi kualitasdengan indikator tingkat mutu hasil kerjamemperolah nilai rata-rata 4,18 dengan kriteriajawaban baik. Cara untuk mengatasinya yaitupegawai diharapkan meningkatkan keefektifankerjanya dan lebih memperhatikan kembalipekerjaan yang telah dikerjakan sehinggamemperoleh kualitas kerja yang baik.

Selanjutnya, pada dimensi disiplin denganindikator tingkat kehadiran pegawai memperolehnilai rata-rata sebesar 3,95 dengan kriteria jawabanbaik. Cara untuk mengatasinya adalah pegawaidiharapkan meningkatkan rasa tanggungjawabnyaterhadap pekerjaan sehingga pegawai akantermotivasi untuk hadir bekerja. Kemudian, untukdimensi kepemimpinan dengan indikatorkemampuan meyakinkan pegawai lain untukmelaksanakan tugas tambahan memperoleh nilairata-rata 4,00 dengan kriteria jawaban baik, dan caramengatasinya adalah pegawai menjaga hubungankerja yang baik dengan rekan kerja.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Hasil analisis deskriptif kualitatif tentangkomunikasi organisasi berdasarkan dimensikomunikasi ke bawah, komunikasi ke atas,komunikasi horizontal, dan komunikasi lintassaluran memperoleh nilai rata-rata jawabankeseluruhan sebesar 4,14 dengan kriteria setuju.Kemudian nilai rata-rata tertinggi sebesar 4,28dengan kriteria nilai sangat setuju pada dimensikomunikasi horizontal dengan indikator berbagiinformasi pekerjaan dengan rekan kerja satubagian. Sedangkan nilai rata-rata terendahsebesar 3,97 dengan kriteria nilai setuju padadimensi komunikasi lintas saluran denganindikator interaksi dengan rekan kerja di bagianlain.

b. Hasil analisis deskriptif kualitatif tentangmotivasi berdasarkan dimensi kebutuhan akanprestasi, kebutuhan akan afiliasi, dan kebutuhanakan kekuasaan memperoleh nilai rata-ratajawaban keseluruhan sebesar 4,38 dengan kriteriajawaban sangat setuju. Kemudian nilai rata-ratatertinggi sebesar 4,71 dengan kriteria nilai sangatsetuju pada dimensi kebutuhan akan prestasidengan indikator potensi yang dimiliki dalambekerja demi mencapai prestasi kerja. Sedangkannilai rata-rata terendah sebesar 4,13 dengankriteria nilai setuju pada dimensi kebutuhan akanprestasi dengan indikator prestasi di tempat kerja.

c. Hasil analisis deskriptif kualitatif tentang kinerjapegawai berdasarkan dimensi kuantitas, kualitas,waktu, biaya, orientasi pelayanan, integritas,komitmen, disiplin, kerjasama, kepemimpinanmemperoleh nilai rata-rata jawaban keseluruhansebesar 4,47 dengan kriteria nilai sangat baik.Kemudian nilai rata-rata tertinggi sebesar 4,84dengan kriteria nilai sangat baik pada dimensiintegritas dengan indikator konsistensi dalambekerja. Sedangkan nilai rata-rata terendahsebesar 3,95 dengan kriteria nilai baik padadimensi disiplin dengan indikator tingkatkehadiran pegawai.

d. Hasil analisis regresi linear berganda yangdihitung melalui program SPSS versi 20 adalahsebagai berikut Ŷ= 54,905 + 0,805X1 + 0,902X2,

artinya terdapat pengaruh yang positif antarakomunikasi organisasi (X1) dan motivasi (X2)terhadap variabel kinerja pegawai (Y) padaKantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja KotaPematangsiantar.

e. Hasil analisis korelasi diperoleh nilai r = 0,841,artinya terdapat hubungan yang sangat kuat danpositif antara komunikasi organisasi (X1),motivasi (X2), dengan kinerja pegawai (Y) padaKantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja KotaPematangsiantar. Kemudian, diperoleh nilaikoefisien determinasi (R) = 0,706, artinya baiktidaknya kinerja pegawai pada Kantor DinasSosial dan Tenaga Kerja Kota Pematangsiantarsebesar 70,6% dapat dijelaskan oleh komunikasiorganisasi dan motivasi, sedangkan sisanyasebesar 29,4% dapat dijelaskan oleh faktor lainseperti disiplin, kepemimpinan, lingkungan kerja,kepuasan kerja, dan lain sebagainya.

f. Hasil uji hipotesis secara simultan, diperoleh nilaiFhitung sebesar 42,117 sedangkan Ftabel dengan(0,05 ; 2 vs 35) sebesar 3,27, atau taraf signifikansebesar 0,000 < α 0,05, maka H0 ditolak, artinyakomunikasi organisasi dan motivasi berpengaruhpositif dan signifikan terhadap kinerja pegawaipada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja KotaPematangsiantar secara simultan.

g. Hasil uji hipotesis secara parsial, diperoleh nilaithitung pada variabel komunikasi organisasi (X1)sebesar 3,660 sedangkan ttabel dengan df = n-k-1(38-2-1=35) sebesar 2,0301, atau taraf signifikan0,001 < α 0,05, maka H0 ditolak, artinyakomunikasi organisasi berpengaruh positif dansignifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor

Page 49: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 49

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja KotaPematangsiantar. Sedangkan untuk variabelmotivasi (X2) diperoleh nilai thitung sebesar 3,048> dari ttabel dengan df = n-k-1 (38-2-1=35) sebesar2,0301, atau taraf signifikan 0,004 < α 0,05,maka H0 ditolak, artinya motivasi berpengaruhpositif dan signifikan terhadap kinerja pegawaipada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja KotaPematangsiantar.

2. Sarana. Komunikasi organisasi yang ada pada Kantor

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja KotaPematangsiantar dapat berjalan dengan efektif,sebaiknya pimpinan lebih bersikap peduliterhadap masalah pekerjaan yang disampaikanpegawai, pegawai menerapkan komunikasiorganisasi secara terbuka dengan atasan dalammenyampaikan pendapatnya, pegawai lebihmempererat hubungan komunikasi dengan rekankerjanya, dan meningkatkan sikap kerjasamadalam bekerja.

b. Motivasi yang ada pada Kantor Dinas Sosial danTenaga Kerja Kota Pematangsiantar dapatterlaksana dengan baik, sebaiknya pimpinanmemberikan apresiasi atau penghargaan kepadapara pegawai yang memiliki prestasi di tempatkerja, pendidikan dan pelatihan kerja untuk parapegawai sebaiknya rutin dilaksanakan agarpegawai memiliki wawasan dan pengetahuanyang luas untuk menghadapi tantanganpekerjaan.

c. Kinerja pegawai yang ada pada Kantor DinasSosial dan Tenaga Kerja Kota Pematangsiantarmenghasilkan kinerja yang optimal, sebaiknyapegawai meningkatkan keefektifan kerjanya sertamemperhatikan kembali pekerjaan yang telahdikerjakan sehingga memperoleh kualitas kerjayang baik, pegawai meningkatkan rasatanggungjawabnya terhadap pekerjaan sehinggapegawai akan termotivasi untuk hadir bekerja,dan pegawai menjaga hubungan kerja yang baikdengan rekan kerja.

d. Sehubungan dengan keterbatasan-keterbatasanyang ada pada penulis, penelitian ini masihterdapat kelemahan-kelemahan dan belum dapatmengungkap seluruh variabel yang dapatmempengaruhi kinerja pegawai pada KantorDinas Sosial dan Tenaga Kerja KotaPematangsiantar. Sebagai bahan masukan untukpenelitian selanjutnya, maka perlumemperbanyak variabel penelitian, seperti:disiplin, kepemimpinan, lingkungan kerja,kepuasan kerja, dan lain sebagainya.

E. DAFTAR PUSTAKABangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya

Manusia. Jakarta: Erlangga.Dessler, Gary. 2004. Manajemen Sumber Daya

Manusia. Jakarta: Prenhallindo.Gomes, Faustino Cordoso. 2003. Manajemen

Sumber Daya Manusia, Edisi 2.Yogyakarta: Andi.

Handoko, T. Hani. 2002. Manajemen Personaliadan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:BPFE.

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi, Edisi 10.Yogyakarta: Andi.

Mathis, Robert L dan John H Jackson. 2006.Manajemen Sumber Daya Manusia, EdisiKesepuluh. Jakarta: Salemba Empat.

Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen SumberDaya Manusia, Edisi 10, Jilid I. Jakarta:Erlangga.

Pace, R. Wayne dan Don F Faules. 2006.Komunikasi Organisasi. Bandung: PTRemaja Rosdakarya.

Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentangPenilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil.

Robbins, Stephen P. 2003. Manajemen Jilid I.Jakarta: PT.Indeks.

Robbins, Stephen P dan Mary Coulter. 2010.Manajemen, Edisi Kesepuluh, Jilid 2.Jakarta: Erlangga.

Page 50: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 50

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFISIENSIKERJA KARYAWAN PADA PT. PETRO FAJAR BERLIAN, MEDAN

Oleh :Syaifuddin

Dosen dpk. Universitas Quality, Medan

AbstraksiTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor apa yang paling dominan

mempengaruhi efisiensi kerja karyawan pada PT. Petro Fajar Berlian, Medan. Penelitian ini dilaksanakan padaPT. Petro Fajar Berlian yang berlamat di Kompleks Villa Asoka Blok C No. 6, Medan. Penelitian ini dilakukanpada bulan Mei 2016. Untuk analisis faktor, ukuran sampel yang direkomendasikan adalah tidak kurang dari 60responden. Sebagai aturan umum, beberapa peneliti merekomendasikan 5:1, 10:1, dan 20:1 responden untuksetiap variabel. Penelitian ini menggunakan 14 variabel maka yang menjadi sampel penelitian adalah 5 x 14 = 70orang. Variabel yang akan diteliti adalah faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja karyawan yaitu :Kemampuan fisik (X1), Pendidikan dan pelatihan (diklat) (X2), Pengalaman kerja (X3), Kesejahtraan (X4), Syaratkerja (X5), Lingkungan kerja (X6), Waktu jam kerja (X7), Ketaatan (X8), Jadwal pekerjaan (X9), Pengorganisasian(X10), Sarana dan prasarana (X11), Kondisi ruangan kerja (X12), Penghargaan (X13) dan Kepemimpinan (X14).Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan mempengaruhi efisiensi kerja karyawan padaPT. Petro Fajar Berlian, Medan adalah kondisi ruangan kerja dengan nilai korelasi sebesar 0,848. Faktor keduayang memiliki pengaruh dominan terhadap efisiensi kerja karyawan adalah kesejahteraan karyawan dengan nilaikorelasi 0,842. Faktor ketiga yang memiliki pengaruh dominan terhadap efisiensi kerja karyawan adalahkemampuan fisik karyawan dengan nilai korelasi 0,798. Dari hasil pengujian faktor dapat disimpulkan bahwapada faktor 1 bernilai 0,502; faktor 2 bernilai 0,477, faktor 3 bernilai 0,579, faktor 4 bernilai 0,572 dan faktor 5bernilai 0,399. Kelima faktor yang terbentuk sudah tepat karena mempunyai nilai korelasi yang cukup tinggi.Dengan demikian, antara faktor cenderung terjadi interkorelasi.

Kata kunci : efisiensi kerja dan karyawan

AbstractThe purpose of this research was to determine and analyze what factors are the most dominant influence theefficiency of employees at PT. Petro Fajar Berlian, Medan. This research was conducted at PT. Petro FajarBerlian is located at Villa Asoka Block C No. 6, Medan. This research was conducted in May 2016. For thefactor analysis, the recommended sample size is not less than 60 respondents. As a general rule, someresearchers recommend 5: 1, 10: 1 and 20: 1 respondents for each variable. This research uses 14 variables thatwere selected as sample is 5 x 14 = 70. Variables to be studied are the factors that affect the efficiency ofemployees, namely: physical ability (X1), education and training (X2), Work experience (X3), Welfare (X4),Terms of employment (X5), work environment (X6), time business hours (X7), Obedience (X8), schedule jobs(X9), organization (X10), facilities and infrastructure (X11), Condition of workspace (X12), Appreciation (X13)and Leadership (X14). The results showed that the most dominant factor affecting the efficiency of employees atPT. Petro Fajar Berlian, Medan is the condition of workspace with the correlation value o f 0.848. The secondfactor that has a dominant influence on employee efficiency is the welfare of the employees with a 0.842correlation value. The third factor which has a dominant influence on employee efficiency is the physical abilitiesof employees with a 0.798 correlation value. From the test results can be concluded that factors in factor 1 isworth 0.502; factor 2 is worth 0.477, factor 3 is worth 0,579, factor 4 is worth 0.572 and factor 5 is worth 0.399.The five factors that form was appropriate because it has a fairly high correlation value. Thus, among the factorslikely to occur intercorrelation.

Keywords: work efficiency and employees

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia merupakan salah satufaktor penting dalam suatu organisasi. Oleh karenaitu, sumber daya manusia harus dikelola dengan baikuntuk meningkatkan efektifitas dan efisienorganisasi. Sumber daya manusia sebagai kekuatanyang bersumber dari potensi pegawai dimilikiorganisasi untuk mencapai tujuannya.

Sumber daya organisasi dibedakan dalam 2kelompok, yaitu sumber daya manusia dan sumberdaya non manusia. Sumber daya manusiamerupakan semua orang yang berstatus sebagaianggota dalam organisasi yang masing-masingmemiliki peran dan fungsi. Sumber daya manusiaterdiri dari atas sumber daya alam, modal, mesin,teknologi, material dan lain-lain. Kedua kategorisumber daya tersebut sama-sama memiliki peranpenting, tetapi sumber daya manusia merupakan

Page 51: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 51

faktor dominan karena satu-satunya sumber dayayang memiliki akal, perasaan, keinginan, karsa,kebutuhan, pengetahuan, keterampilan, motivasi dankarya yang dapat dikelola oleh organisasi untukmencapai tujuannya.

Pada umumnya orang berkecimpung dalammanajemen sumber daya manusia berpendapatbahwa efisiensi menunjukkan kemampuan bawahandalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Efisiensi kerjamempengaruhi seberapa banyak pengawaimemberikan kontribusi kepada organisasi. Efisiensikerja karyawan berpengaruh terhadap pencapaiantujuan organisasi yang telah ditetapkan. Oleh sebabitu, manajemen harus melakukan berbagai kegiatanuntuk meningkatkan efisiensi karyawan.

Menurut Miraza (2004 : 45) efisiensi adalahpemakaian biaya atau bentuk pengorbanan lainnyadari setiap komponen pada setiap aktivitas usahayang berjalan secara wajar. Komponen tersebutmeliputi biaya, waktu, dan tenaga kerja.

Berdasarkan perbandingan terbaik usahadalam setiap pekerjaan terutama ditentukan olehbagaimana pekerjaan itu dilakukan. Jika efisiensikerja pada umunya merupakan hasil dari cara-carakerja yang sesuai dengan prosedur kerja.Cara kerjayang efisien adalah cara yang tanpa sedikitpunmengurangi hasil yang hendak dicapai seperti : caratermudah, tercepat, dan terpendek.

Setiap organisasi dalam menjalankanaktifitasnya pasti menghadapi berbagai masalah yangharus diselesaikan. Salah satunya mengenai efisiensikerja karyawan pada PT. Petro Fajar Berlian, Medanmasih adanya hambatan dalam penyelesaianpekerjaan karyawan yang tidak selesai tepat padawaktu yang ditentukan, kemudian tingkat pendidikankaryawan yang kurang, hal ini memungkinkanbahwa pekerjaan yang dibebankan tidak sesuaibidangnya, kedua masalah diatas mengakibatkanefisiensi karyawan menurun atau standar efisiensiyang ditetapkan perusahaan tidak tercapai, sehinggatujuan organisasi akan terkendala.

2. Rumusan Masalaha. Faktor apa yang paling dominan mempengaruhi

efisiensi kerja karyawan pada PT. Petro Fajarberlian, Medan ?

3. Tujuan PenelitianTujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui dan menganalisis faktor apa yang palingdominan mempengaruhi efisiensi kerja karyawanpada PT. Petro Fajar berlian, Medan.

4. Metode PenelitianPenelitian ini dilaksanakan pada PT. Petro

Fajar Berlian yang berlamat di Kompleks VillaAsoka Blok C No. 6, Medan. Penelitian inidilakukan pada bulan Mei 2016. Untuk analisisfaktor, ukuran sampel yang direkomendasikan adalahtidak kurang dari 60 responden. Sebagai aturanumum, beberapa peneliti merekomendasikan 5:1,10:1, dan 20:1 responden untuk setiap variabel.Penelitian ini menggunakan 14 variabel maka yang

menjadi sampel penelitian adalah 5 x 14 = 70 orang.Adapun teknik penentuan sampel adalah stratifiedrandom sampling yaitu pengambilan anggota sampeldari populasi secara acak sederhana. Operasionalvariabel merupakan batasan pokok pembahasan yangakan diteliti. Variabel yang akan diteliti adalahfaktor-faktor yang mempenggaruhi efisiensi kerjakaryawan yaitu : Kemampuan fisik (X1), Pendidikandan pelatihan (diklat) (X2), Pengalaman kerja (X3),Kesejahtraan (X4), Syarat kerja (X5), Lingkungankerja (X6), Waktu jam kerja (X7), Ketaatan (X8),Jadwal pekerjaan (X9), Pengorganisasian (X10),Sarana dan prasarana (X11), Kondisi ruangan kerja(X12), Penghargaan (X13) dan Kepemimpinan (X14).

B. LANDASAN TEORI1. Efisiensi KaryawanEfisiensi berkaitan erat dengan tingkah laku

dan sikap hidup seseorang. Artinya bahwa tingkahlaku dan sikap hidup dapat mengarah pada perbuatanyang efisien atau sebaliknya. Dengan adanyakesadaran, seseorang akan terdorong untukmembangkitkan semangat atau kehendak untukmelakukan sesuatu yang sesuai dengan apa yangdisadarinya dalam hal ini yang dimaksudkan adalahefisiensi.

Pengertian efisiensi kerja menurutSedarmayanti (2001 : 112) pada prinsipnya adalahperbandingan terbaik antara hasil yang diperolehdengan kegitan yang dilakukan. Bekerja denganefisien adalah bekerja dengan gerakan, usaha, waktudan kelelahan yang sedikit mungkin. Denganmenggunakan cara kerja yang sederhana,penggunaan alat yang dapat membantu mempercepatpenyelesaian tugas serta menghemat gerak dantenaga, maka seseorang dapat dikatakan bekerjadengan efisien dan memperoleh hasil yangmemuaskan. Tujuan utama pekerjaan kantor untukmencapai efektivitas dan efisiensi kerja. Dalampelaksanaan pekerjaan sering dijumpai kedala-kendala yang dapat mempengaruhi kelancaran kerja.Diantaranya dapat berupa sistem, prosedur atau carakerja yang kurang efisien dalam melaksanakanpekerjaan.

Menurut Mulyadi (2007 : 67) efisiensiseringkali dikaitkan dengan kinerja sutu organisasikarena efisiensi mencerminkan perbandingan antarakeluaran (output) dengan masukan (input). Dalamberbagai literatur, efisiensi juga sering dikaitkandengan produktivitas karena sama-sama menilaivariabel input terhadap output. Pengertianproduktivitas berkebalikan dengan pengertianefisiensi. Produktivitas dihitung dengan caramembagi output terhadap input, sedangkan efisiensiadalah input dibagi dengan output.

Berdasarkan pengertian di atas, dapatdisimpulkan efisien kerja karyawan adalah hasilkerja (output). Baik kualitas maupun kuantitas yangdicapai sumber daya manusia persatuan periodewaktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuaidengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.Oleh sebab itu, perusahaan perlu melakukan

Page 52: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 52

manajemen efisiensi kerja karyawan denganmerumuskan tujuan dengan menjalin hubungankomunikasi yang baik dengan bawahan. Efisiensikaryawan yang tinggi akan tercapai apabila didukungoleh atribut individu, upaya kerja dan dukunganorganisasi. Atribut individu, yang menentukankapasitas untuk mengerjakan sesuatu.Atributindividu meliputi faktor individu (kemampuan ataukeahlian, latar belakang pendidikan), dan faktorpsikologis meliputi persepsi, attitude, personality,pembelajandan motivasi. Upaya kerja berkaitandengan keinginan untuk mencapai keinginan sesuatu.Sedangkan dukungan organisasi, yang memberikankesempatan untuk berbuat sesuatu. Dukunganorganisasi, meliputi sumber daya, kepemimpinan,lingkungan kerja, struktur organisasi, dan desainpekerjaan.

2. Tolak Ukur Efisiensi KaryawanMutu kerja karyawan secara langsung

menmpengaruhi Prestasi perusahaan. Gunamendapatkan kontribusi karyawan yang optimal,manajemen harus memahami strategi untukmengelola, mengukur dan meningkatkan efisiensi,manajemen dimulai terlebih dahulu denganmenentukan tolak ukur Efisiensi.

Menurut Riani (2011:98) ada beberapa syarattolak ukur efisiensi yang baik :a. Tolak ukur yang baik haruslah mampu diukur

dengan cara yang dapat dipercaya. Konsepkeandalan pengukuran mempunyai duakomponen, yaitu stabilitas dan konsistensi.Stabilitas menyiratkan bahwa pengukuran yangdilakukan pada waktu yang berbeda haruslahmencapai hasil yang kira-kira serupa.Konsistensi menyiratkan bahwa pengukurankriteria yang dilaksanakan denganmenggunakan metode yang berbeda atau orangyang berbeda haruslah mencapai hasil yangkira-kira sama.

b. Tolak ukur yang baik adalah harus sensitifterhadap masukan dan tindakan-tindakan daripemegang jabatan.

Tolak ukur yang baik harus dapat diterimaoleh individu yang mengetahui prestasinya sedangdinilai. Sangat penting untuk diperhatikan bahwaorang yang menghemat (efisien) sedang diukurmerasa bahwa tolak ukur yang digunakanmemberikan petunjuk yang akurat dan adil mengenaiefisiensi kerja mereka.

3. Faktor-Faktor Mempengaruhi EfisiensiKerja

Organisasi merupakan kumpulan orangyang memiliki kompetensi yang berbeda-beda yangsaling tergantung satu dengan yang lainnya, yangberusaha untuk mewujudkan kepentingan bersamamereka, dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya. Pada dasarnya tujuan bersama yang ingindiwujudkan oleh organisasi adalah mencarikeuntungan. Oleh karena itu diperlukan karyawanyang mempunyai menghemat waktu yang tinggi.Efisiensi menunjukkan catatan tentang hasil-hasil

yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentuatau kegiatan tertentu selamakurun waktu tertentu.

Menurut Simanjuntak (2005:10),”Efisiensikerja karyawan dipengaruhi oleh banyak faktor yangdapat digolongkan pada tiga kelompok, kompetensiindividu, yang bersangkutan, dukungan organisasidean dukungan manajemen”.a. Kompetensi Individu

Kompetensi individu adalah kemampuandan keterampilan melakukan kerja. Kompetensisetiap orang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitukemampuan, pendidikan dan pelatihan, pengalamankerja, motivasi dan etos kerja. Kemampuan kerjasetiap orang dipengaruhi oleh kebugaran fisik dankesehatan karyawan yang bersangkutan, pendidikan,pelatihan dan pengalaman kerjanya. Kebugaran fisikmembuat orang mampu dan tahan bekerja keras danlama. Sebaliknya, pekerja yang kekurangan gizi akancepat lemah dan lelah, serta tidak mampu melakukanpekerjaan yang berat. Demikian juga gangguankejiwaan akibat rasa frustasi dan masalah socialekonomi, hal ini membuat tenaga kerja tidakkonsisten serta tidak terkonsentrasi melakukanpekerjaan.b. Dukungan Organisasi

Tingginya efisiensi karyawan jugatergantung pada dukungan organisasi dalam bentukpengorganisasian, penyediaan sarana dan prasaranakerja, kondisi kerja serta syarat kerja.Pengorganisasian dimaksudkan untuk memberikankejelasan bagi setiap unit kerja dan setiap orangperlu memiliki dan memahami uraian jabatan danuraian tugas yang jelas. Penyediaan sarana dan alatkerja langsung mempengaruhi penghematan waktuseseorang. Penggunaan peralatan dan teknologi majubukan saja dimaksudkan untuk meningkatkanefisiensi, akan tetapi juga dipandaang untukmemberikan kemudahan dan kenyamanan kerja.

Kondisi kerja mencakup kenyamananlingkungn kerja, aspek keselamatan dan kesehatankerja, sistem pengupahan, jaminan sosial, sertakeamanan dan keharmonisan hubungan industrial.Hal-hal tersebut mempengaruhi kenyamanan untukmelaksanakan tugas yang lebih lanjut mempengaruhiefisiensi setiap orang. Program keselamatan dankesehatan kerja perlu ditingkatkan bukan saja untukmenghindari kecelakaan kerja, kerusakan alat dangangguan produksi, akan tetapi juga untukmeningkatkan prestasi kerja atau penghematanwaktu kerja.

Syarat-syarat kerja yang memuat hak dankewajiban pekerja serta kewenangan danmelaksanakan kewajiban pengusaha akanmemberikan kepastian bagi pekerja untukmelaksanakan tugasnya dengan baik dan denganpenuh tanggung jawab. Pemberian kompensasi yangadil dan layak melalui system pengupahan akanmendorong setiap pekerja meningkatkanpenghematan waktu. Dalam hubungan industrialyang aman dan harmonis, efisiensi pekerja tidakperlu terganggu oleh demontrasi dan pemogokan.

Page 53: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 53

c. Dukungan ManajemenEfisien dan penghematan waktu setiap

orang dipengaruhi oleh kemampuan manajerial paramanajemen atau pimpinan, baik dengan membangunsystem kerja dan hubungan industrial yang aman danharmonis, maupun dengan mengembangkankompetensi pekerja yang terlibat dalam aktifitasperusahaan, demikian juga dengan menumbuhkanmotivasi dan memobilisasi seluruh pegawai untukbekerja secara optimal dalam rangka pengembangankompetensi pekerja, manajemen dapat melakukanantara lain:1) Mengidentifikasi dan mengoptimalkan

pemanfaatan kekuatan, keunggulan,dan potensiyang dimiliki oleh setiap pekerja.

2) Mendukung pekerja untuk terus belajarmeningkatkan wawasan dan pengetahuannya.

3) Membuka kesempatan yang seluas-luasnyakepada pekerja untuk belajar, baik secara pribadimaupun melalui pendidikan dan pelatihan yangdirancang dan diprogramkan.

4) Membantu setiap orang menghadapi kesulitandalam melakukan tugas.

Menurut Gani (2009:20), faktor yangmempengaruhi efisiensi (menghemat waktu) adalah:1) Profesionalisme diukur dari pendidikan, pelatihan

teknis, masa kerja (pengalaman), dan tersedianyaperalatan kerja untuk mempercepat pelayanan.

2) Disipin diukur dari waktu jam kerja, ketaatanterhadap aturan, jadwal pekerjaan danmelaksanakan pekerjaan.

3) Motivasi kerja diukur dari kesejahteraan,penghargaan, lingkungan kerja, dan ruangankerja.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

Berdasarkan data-data yang diperoleh darihasil kuesioner yang telah ditabulasikan dilakukanpengujian korelasi analisis faktor-faktor efisiensikerja karyawan. Analisis faktor terdiri dari :a. KMO dan Barlett’s Test

Dari hasil kuesioner setelah ditabulasi,dilakukan uji KMO dan Barlett’s Test denganmenggunakan SPSS. Dari hasil output SPSSuntuk 14 pernyataan yang dijawab oleh 70 respondendalam kuesioner, diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 1.KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure ofSampling Adequacy.

.742

Bartlett's Test ofSphericity

Approx. Chi-Square219.698

Df 91Sig. .000

Dari hasil output SPSS pada tabel KMOand Barlett’s Test terlihat angka Kaiser-Meyer-OlkinMeausre of Sampling Adequacy sebesar 0,742 di atas0,5; dengan signfikansi 0,000 adalah di bawah 0,5,maka variabel dan sampel sudah layak untukdianalisis lebih lanjut. Dilihat dari angka Chi-square

sebesar 219,698 artinya keempat belas faktor yangmempengaruhi efisiensi kerja karyawan pada PT.Petro Fajar Berlian , Medan dapat diterima padatingkat signifikansi 5 %.

b. Anti Image MactriesNilai Anti Image Matries adalah nilai

dengan simbol (a) yang menunjukkan besaranMeasure of Sampling Adequarcy (MSA) masing-masing faktor. Besaran MSA tersebut menunjukkankecukupan pengaruh dari faktor tersebut terhadapfaktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi kerjakaryawan. Besar nilai MSA yang diperoleh disajikanpada Tabel 2.

Tabel 2.Nilai Measure of Sampling Adequarcy (MSA)

Faktor-Faktor yangmempengaruhi

efisiensi kerja karyawan

Measure ofSampling

AdequarcyKemampuan fisik (V1) 0,798Pendidikan dan pelatihan (V2) 0,736Pengalaman kerja (V3) 0,723Kesejahteraan (V4) 0,842Syarat kerja (V5) 0,675Lingkungan Kerja (V6) 0,750Waktu Jam Kerja (V7) 0,668Ketaatan (V8) 0,763Jadwal pekerjaan (V9) 0,768Pengorganisasian (V10) 0,792Sarana dan prasarana kerja (V11) 0,703Kondisi ruangan kerja (V12) 0,848Penghargaan (V13) 0,694Kepemimpinan (V14) 0,708

Dilihat dari nilai MSA, berarti keempatbelas faktor yang mempengaruhi efisiensi kerjakaryawan dapat diproses lebih lanjut karena nilaiMSAnya rata-rata di atas 0,30. Angka Anti ImageCovariance, menunjukkan nilai korelasi positifantara satu variabel dengan variabel lainnya. Hal inimenunjukkan bahwa setiap indikator berpengaruhpositif terhadap indikator lainnya.c. Communalities

Communalities pada dasarnya adalahjumlah varians (biasa dalam persentae) dari suatuvariabel mula-mula yang bisa dijelaskan oleh faktoryang ada. Semua variabel dijelaskan oleh faktor yangterbentuk dengan ketentuan semakin besarcommunalities maka semakin erat hubungan variabelyang bersangkutan dengan faktor yang terbentuk.Hasil communilities yang diperoleh dari output SPSSdisajikan pada Tabel 3.

Page 54: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 54

Tabel 3.Communalities

Faktor-Faktor yangMempengaruhi Efisiensikerja karyawan Initial ExtractionKemampuan fisik (V1) 1.000 .390Pendidikan dan pelatihan(V2)

1.000 .618

Pengalaman kerja (V3) 1.000 .569Kesejahteraan (V4) 1.000 .579Syarat kerja (V5) 1.000 .684Lingkungan Kerja (V6) 1.000 .710Waktu Jam Kerja (V7) 1.000 .632Ketaatan (V8) 1.000 .706Jadwal pekerjaan (V9) 1.000 .590Pengorganisasian (V10) 1.000 .719Sarana dan prasarana kerja(V11)

1.000 .734

Kondisi ruangan kerja(V12)

1.000 .450

Penghargaan (V13) 1.000 .762Kepemimpinan (V14). 1.000 .695

Berdasarkan nilai communalities setiap variabeldapat diberikan penjelasan sebagai berikut :1) Untuk variabel kemampuan fisik, angka 0,390

artinya 39,0 % dari variabel kemampuan fisikdapat dijelaskan oleh faktor yang nanti terbentuk(component Matrix).

2) Untuk variabel pendidikan dan pelatihan, angka0,618 artinya 61,8 % dari variabel pendidikandan pelatihan dapat dijelaskan oleh faktor yangnanti terbentuk (component Matrix).

3) Untuk variabel pengalaman kerja, angka 0,569artinya 56,9 % dari variabel pengalaman kerjadapat dijelaskan oleh faktor yang nanti terbentuk(component Matrix).

4) Untuk variabel kesejahteraan, angka 0,579artinya 57,9 % dari variabel kesejahteraan dapatdijelaskan oleh faktor yang nanti terbentuk(component Matrix).

5) Untuk variabel syarat kerja, angka 0,684artinya 68,4 % dari variabel syarat kerjadapat dijelaskan oleh faktor yang nantiterbentuk (component Matrix).

6) Untuk variabel lingkungan kerja, angka0,710 artinya 71,0 % dari variabellingkungan kerja dapat dijelaskan olehfaktor yang nanti terbentuk (componentMatrix).

7) Untuk variabel waktu jam kerja,diperoleh angka 0,632 artinya 63,2 %dari variabel waktu jam kerja dapatdijelaskan oleh faktor yang nantiterbentuk (component Matrix).

8) Untuk variabel ketaatan, angka 0,706artinya 70,6 % dari variabel ketaatandapat dijelaskan oleh faktor yang nantiterbentuk (component Matrix).

9) Untuk variabel jadwal pekerjaan, angka0,590 artinya 59,9 % dari variabel jadwalpekerjaan dapat dijelaskan oleh faktoryang nanti terbentuk (componentMatrix).

10) Untuk variabel pengorganisasian, angka0,719 artinya 71,9 % dari variabelpengorganisasian dapat dijelaskan olehfaktor yang nanti terbentuk (componentMatrix).

11)Untuk variabel sarana dan prasaranakerja, angka 0,734 artinya 73,4 % darivariabel sarana dan prasarana dapatdijelaskan oleh faktor yang nantiterbentuk (component Matrix).

12) Untuk variabel kondisi ruangan kerja,angka 0,450 artinya 45,0 % dari variabelkondisi ruangan kerja dijelaskan olehfaktor yang nanti terbentuk (componentMatrix).

13) Untuk variabel penghargaan, angka0,762 artinya 76,2 % dari variabelpenghargaan dapat dijelaskan oleh faktoryang nanti terbentuk (componentMatrix).

14) Untuk variabel kepemimpinan, angka0,695 artinya 69,5 % dari variabelkepemimpinan dapat dijelaskan olehfaktor yang nanti terbentuk (componentMatrix).

d. Total Variance ExplainedTabel total variance explained

menunjukkan korelasi antara masing-masing variabeldengan faktor 1, faktor 2, faktor 3, faktor 4, faktor 5,faktor 6, faktor 7, faktor 8, faktor 9, faktor 10, faktor11, faktor 12, faktor 13 dan faktor 14. Penentuanvariabel yang masuk masing-masing faktordilakukan dengan membandingkan besaran korelasipada setiap baris. Hasil pengujian Total VarianceExplained dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4.Total Variance Explained

Compone

nt

InitialEigenvalues

Extraction Sums ofSquared Loadings

Rotation Sums ofSquared Loadings

Total

% ofVarianc

eCumulativ

e %Total

% ofVarianc

eCumulative %

Total

% ofVarianc

eCumulative %

1 4.042 28.871 28.871 4.042 28.871 28.871 1.855 13.247 13.2472 1.444 10.315 39.186 1.444 10.315 39.186 1.840 13.145 26.3923 1.227 8.764 47.950 1.227 8.764 47.950 1.809 12.924 39.3164 1.092 7.803 55.753 1.092 7.803 55.753 1.682 12.015 51.3315 1.035 7.393 63.146 1.035 7.393 63.146 1.654 11.815 63.1466 .924 6.600 69.7467 .798 5.698 75.4448 .710 5.069 80.5139 .575 4.106 84.620

10 .564 4.028 88.64711 .496 3.544 92.19212 .435 3.109 95.30113 .376 2.685 97.98614 .282 2.014 100.000

Page 55: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 55

Tabel 4 menunjukkan bahwa faktor-faktor yangdiambil adalah yang memiliki nilai total initialeigenalues di atas 1, sehingga diperoleh 5 faktoryang paling berpengaruh. Total kelima faktortersebut sebesar 63,146 %, yang berarti bahwakelima faktor tersebut dapat menjelaskan 63,164 %dari variabilitas keempat belas variabel yangmempengaruhi efisiensi kerja karyawan.Eingenvalues menunjukkan kepentingan relatifmasing-masing faktor dalam menghitung varianskeempat belas variabel yang dianalisis. Jumlahangka eingenvalues untuk keempat belas variabeladalah : (2,781 + 2,196 + 1,792 + 1,425 + 1,216 +1,203 + 1,126 + 1,030 + 1,004 + 0,937 + 0,905 +0,791 + 0,769 + 0,589 + 0,576 + 0,531 + 0,465 +0,383 + 0,204 + 0,078) = 20.

e. Component MatrixFaktor loading yaitu besarnya korelasi

antara masing-masing variabel dengan faktor 1,faktor 2, faktor 3, faktor 4 dan faktor 5. Penentuanvariabel dari msing-masing faktor dilakukan denganmemperbandingkan besaran korelasi setiap baris.Angka yang paling besar menunjukkan korelasipaling kuat. Angka korelasi di bawah 0,50mengindikasikan korelasi yang lemah dan jikakorelasinya di atas 0,50 mengindikasikan korelasinyakuat. Component matrix disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5.Compenent Matrix

Faktor-Faktor yangMempengaruhiEfisiensi Kerja

Karyawan

Component

1 2 3 4 5Ketaatan (V8) .603 .079 .080 -.489 -.302Syarat kerja (V5) .593 -.138 -.494 .158 .211Kemampuan fisik(V1)

.574 -.052 -.108 -.207 -.055

Pengorganisasian(V10)

.553 .051 .303 -.430 .367

Pengalaman kerja(V3)

.546 -.446 .196 .107 .153

Jadwal pekerjaan(V9)

.539 -.159 .477 -.089 .197

Kondisi ruangankerja (V12)

.521 .156 -.044 .313 -.234

Kepemimpinan(V14)

.518 -.429 .079 .407 .267

Waktu Jam Kerja(V7)

.511 .366 -.396 -.238 .151

Penghargaan (V13) .504 .288 .349 .447 -.322Lingkungan Kerja(V6)

.501 .448 -.370 .211 .277

Sarana danprasarana kerja(V11)

.538 -.540 -.286 -.099 -.249

Pendidikan danpelatihan (V2)

.483 .521 .314 .078 .094

Kesejahteraan (V4) .524 -.021 -.055 -.038 -.547

Berdasarkan tabel tersebut di atas, maka penjelasancomponent matrix adalah sebagai berikut :1) Variabel ketaatan (V8), korelasi antara variabel

ketaatan dengan faktor 1 adalah yang tertinggiyaitu 0,603 (kuat). Dengan demikian variabel inidapat dimasukkan sebagai faktor 1.

2) Variabel syarat kerja (V5), korelasi antaravariabel syarat kerja dengan faktor 1 adalah yangtertinggi yaitu 0,593 (kuat). Dengan demikianvariabel ini dimasukkan sebagai faktor 1

3) Variabel kemampuan fisik yang tersedia (V1),korelasi antara variabel kemampuan fisik yangtersedia dengan faktor 1 adalah yang tertinggiyaitu 0,574 (kuat). Dengan demikian variabel inidimasukkan sebagai faktor 1.

4) Variabel pengorganisasian (V10), korelasi antaravariabel pengorganisasian dengan faktor 1 adalahyang tertinggi yaitu 0,553 (kuat). Dengandemikian variabel ini dimasukkan sebagai faktor1.

5) Variabel pengalaman kerja (V3), korelasi antaravariabel pengalaman kerja dengan faktor 1 adalahyang tertinggi yaitu 0,546 (kuat). Dengandemikian variabel ini dimasukkan sebagai faktor1.

6) Variabel jadwal pekerjaan (V9), korelasi antaravariabel jadwal pekerjaan dengan faktor 1 adalahyang tertinggi yaitu 0,539 (kuat). Dengandemikian variabel ini dimasukkan sebagai faktor1.

7) Variabel kondisi ruangan kerja (V12), korelasiantara variabel kondisi ruangan kerja denganfaktor 1 adalah yang tertinggi yaitu 0,521 (kuat).Dengan demikian variabel ini dimasukkansebagai faktor 1.

8) Variabel kepemimpinan (V14), korelasi antaravariabel kepemimpinan dengan faktor 1 adalahyang tertinggi yaitu 0,518 (kuat). Dengandemikian variabel ini dimasukkan sebagai faktor1.

9) Variabel waktu jam kerja (V7), korelasi antaravariabel waktu jam kerja dengan faktor 1 adalahyang tertinggi yaitu 0,511 (kuat). Dengandemikian variabel ini dimasukkan sebagai faktor1.

10)Variabel penghargaan (V13), korelasi antaravariabel penghargaan dengan faktor 1 adalahyang tertinggi yaitu 0,504 (kuat). Dengandemikian variabel ini dimasukkan sebagai faktor1.

11)Variabel lingkungan kerja (V6), korelasi antaravariabel lingkungan kerja dengan faktor 1 adalahyang tertinggi yaitu 0,501 (kuat). Dengandemikian variabel ini dimasukkan sebagai faktor1.

12) Variabel sarana dan prasarana kerja (V11),korelasi antara variabel sarana dan prasaranakerja dengan faktor 1 adalah yang tertinggi yaitu0,538 (kuat). Dengan demikian variabel inidimasukkan sebagai faktor 1.

13)Variabel pendidikan dan pelatihan (V2), korelasiantara variabel pendidikan dan pelatihan denganfaktor 2 adalah yang tertinggi yaitu 0,521(tinggi). Dengan demikian variabel inidimasukkan sebagai faktor 2.

14) Variabel kesejahteraan (V4), korelasi antaravariabel kesejahteraan dengan faktor 1 adalahyang teringgi yaitu 0,524 (kuat). Dengan

Page 56: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 56

demikian variabel ini dimasukkan sebagai faktor1.

f. Rotated Component MatrixRotated component matrix berguna untuk

memperjelas variabel-variabel mana yang masukdalam tiap-tiap faktor. Suatu variabel dapatdimasukkan ke dalam suatu faktor jika nilaikorelasinya di atas 0,50. Jika korelasinya di bawah0,50, berarti hubungan variabel tersebut denganfaktor tertentu lemah. Banyak sekali faktor loadingyang berubah setelah dilakukan proses rotasi, adayang faktor loadingnya menjadi lebih kecil atau lebihbesar. Hasil analisis rotated component matrixdisajikan pada Tabel 6.

Tabel 6.Rotated Component Matrix

Faktor-Faktoryang

MempengaruhiEfisiensi Kerja

Karyawan

Component

1 2 3 4 5Kepemimpinan(V14)

.804 .003 .108 .094 .167

Pengalamankerja (V3)

.663 .194 -.018 .290 .087

Sarana danprasarana kerja(V11)

.488 .685 .100 -.051 -.119

Ketaatan (V8) -.096 .668 .120 .465 .140Kesejahteraan(V4)

.060 .667 .050 -.007 .358

Kemampuanfisik (V1)

.180 .449 .281 .269 .064

LingkunganKerja (V6)

.073 -.049 .785 .057 .289

Waktu JamKerja (V7)

-.106 .253 .709 .231 .033

Syarat kerja (V5) .479 .243 .626 -.052 -.009Pengorganisasian (V10)

.146 .121 .196 .803 -.019

Jadwalpekerjaan (V9)

.396 .101 -.075 .614 .201

Penghargaan(V13)

.137 .130 .006 .084 .848

Pendidikan danpelatihan (V2)

-.074 -.061 .271 .455 .573

Kondisi ruangankerja (V12)

.189 .262 .251 -.045 .530

Berdasarkan tabel tersebut di atas, maka penjelasanRotated component matrix adalah sebagai berikut :

1) Variabel kepemimpinan (V14), korelasi antaravariabel kepemimpinan dengan faktor 1 adalahyang tertinggi yaitu 0,804 (kuat). Dengandemikian variabel ini dapat dimasukkan sebagaifaktor 1.

2) Variabel pengalaman kerja (V3), korelasi antaravariabel pengalaman kerja dengan faktor 1 adalahyang tertinggi yaitu 0,663 (kuat). Dengandemikian variabel ini dimasukkan sebagai faktor1.

3) Variabel sarana dan prasarana kerja (V11),korelasi antara variabel sarana dan prasaranakerja dengan faktor 2 adalah yang tertinggi yaitu0,685 (kuat). Dengan demikian variabel inidimasukkan sebagai faktor 2.

4) Variabel ketaatan (V8) korelasi antara variabelketaatan dengan faktor 2 adalah yang tertinggiyaitu 0,668 (kuat). Dengan demikian variabel inidimasukkan sebagai faktor 2.

5) Variabel kesejahteraan (V4), korelasi antaravariabel kesejahteraan dengan faktor 2 adalahyang tertinggi yaitu 0,667 (kuat). Dengandemikian variabel ini dimasukkan sebagai faktor2.

6) Variabel kemampuan fisik (V1), korelasi antaravariabel kemampuan fisik dengan faktor 2 adalahyang tertinggi yaitu 0,449 (lemah). Dengandemikian variabel ini dimasukkan sebagai faktor2.

7) Variabel lingkungan kerja (V6), korelasi antaravariabel lingkungan kerja dengan faktor 3 adalahyang tertinggi yaitu 0,785 (kuat). Dengandemikian variabel ini dimasukkan sebagai faktor3.

8) Variabel waktu jam kerja (V7), korelasi antaravariabel waktu jam kerja dengan faktor 3 adalahyang tertinggi yaitu 0,709 (kuat). Dengandemikian variabel ini dimasukkan sebagai faktor3.

9) Variabel syarat kerja (V5), korelasi antaravariabel syarat kerja dengan faktor 3 adalah yangtertinggi yaitu 0,626 (kuat). Dengan demikianvariabel ini dimasukkan sebagai faktor 3.

10)Variabel pengorganisasian (V10), korelasi antaravariabel pengorganisasian dengan faktor 4 adalahyang tertinggi yaitu 0,803 (kuat). Dengandemikian variabel ini dimasukkan sebagai faktor4.

11)Variabel jadwal pekerjaan (V9), korelasi antaravariabel jadwal pekerjaan dengan faktor 4 adalahyang tertinggi yaitu 0,614 (kuat). Dengandemikian variabel ini dimasukkan sebagai faktor4.

12)Variabel penghargaan (V13), korelasi antaravariabel penghargaan dengan faktor 5 adalahyang tertinggi yaitu 0,848 (kuat). Dengandemikian variabel ini dimasukkan sebagai faktor5.

13)Variabel pendidikan dan pelatihan (V2), korelasiantara variabel pendidikan dan pelatihan dengan

Page 57: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 57

faktor 5 adalah yang tertinggi yaitu 0,573 (kuat).Dengan demikian variabel ini dimasukkansebagai faktor 5.

14)Variabel kondisi ruangan kerja (V12), korelasiantara variabel kondisi ruangan kerja denganfaktor 5 adalah yang tertinggi yaitu 0,530 (kuat).Dengan demikian variabel ini dimasukkansebagai faktor 5.

g. Component Transformation MatrixSelanjutnya hasil analisis component

transformation matrix disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7.Component Transformation Matrix

Component 1 2 3 4 5

1 .448 .502 .450 .431 .399

2 -.706 -.255 .437 .135 .477

3 .042 -.238 -.674 .579 .388

4 .448 -.411 .030 -.549 .572

5 .312 -.676 .389 .399 -.368

Berdasarkan Tabel 7, dapat dijelaskanbahwa pada faktor 1 bernilai 0,502; faktor 2 bernilai0,477, faktor 3 bernilai 0,579, faktor 4 bernilai 0,572dan faktor 5 bernilai 0,399. Kelima faktor yangterbentuk sudah tepat karena mempunyai nilaikorelasi yang cukup tinggi. Dengan demikian, antarafaktor cenderung terjadi interkorelasi.2. Evaluasi

Faktor yang paling dominan mempengaruhiefisiensi kerja karyawan pada PT. Petro FajarBerlian, Medan dengan nilai korelasi lebih besar dari0,80 yaitu kondisi ruangan kerja (0,848). Hal inimenunjukkan bahwa kondisi ruangan kerja sangatmempengaruhi efisiensi kerja karyawan pegawai.Hal ini disebabkan dengan kondisi ruangan kerjayang nyaman dan memadai, karyawan akan lebihgiat bekerja, karena dengan tersedianya fasilitasruangan akan mendukung proses pekerjaan, sehinggapekerjaan yang dilakukan menjadi lebih cepat danhasilnya menjadi lebih baik.

Kondisi ruangan kerja yang menyenangkandan tidak membosankan dapat menambah gairahkerja. Dalam rangka mendukung efisiensi kerjamaka secara tidak langsung susana ruangan kerjasangat mendukung efisiensi kerja karyawan yangbekerja di kantor tersebut. Oleh karena itu, setiaporganisasi perlu menciptakan kondisi ruangan kerjayang mendukung kelancaran karyawan dalammelaksanakan pekerjaannya terutama perusahaanmanufaktur dimana banyak proses produksinya yangbisa memberi dampak negatif terhadap staf kantordan salah satunya dengan melakukan penataanruangan kerja yang baik.

Kondisi ruangan kerja dapat berupalingkungan fisik maupun non fisik. Lingkunganperusahaan meliputi keadaan penerangan, keadaansirkulasi udara dan tata ruang. Sedangkanlingkungan non fisik meliputi suasana kerja,keamanan dan lain-lain. Dengan lingkungan kerjayang baik dapat membuat karyawan merasa nyamandan betah dalam bekerja, sehingga mendorongkaryawan bersemangat dalam melakukan pekerjaansehari-hari terutama di perusahaan manufacture yangdimana ada proses produksi yang membutuhkan alat-alat atau mesin-mesin berat yang secara tidaklangsung menganggu staf kantor. Begitu jugasebaliknya lingkungan kerja yang tidak layak dantidak sesuai dapat mengganggu karyawan dalambekerja seperti dekat dengan kebisingan mesin danresiko produksi lainnya yang dekat dekat tata ruangkantor juga termasuk dalam lingkungan kerja. Tataruang yang baik mendukung suatu metode untukmembenahi dan menyusun alat-alat perkantoran danperlengkapan di dalam ruangan yang bertujuan untukmemberikan sarana bagi karyawan. Tata ruangkantor merupakan suatu segi yang paling dekatdengan pelaksanaan kerja karyawan sehari-hari.Adanya lingkungan kerja yang nyaman khususnyatata ruang kantor yang baik akan memberikandorongan kepada karyawan untuk bekerja sungguh-sungguh sehingga dapat meningkatkan efisiensikerja.

Ruang kerja yang jauh dari kebisingansangat penting agar konsentrasi karyawan terjaga danjauh dari resiko produksi pun sangat penting karenadi dalam kantor terdapat arsip-arsip kantor yangsangat penting tentang kegiatan perusahaan makadari itu jauh dari ruang produksi untukmeminimalkan resiko sangat penting. Terlebih daritata letak kantor yang harus nyaman karenaperusahaan manufacture terdapat banyak mesin akanmemungkinkan untuk timbul udara atau siklus yangtidak baik maka dari itu ruangan perlu ditata selaindari segi polusi udara juga dari segi siklus udara.

Faktor kedua yang memiliki pengaruhdominan terhadap efisiensi kerja karyawan adalahkesejahteraan karyawan. Pemberian programkesejahteraan karyawan dapat mendorong karyawanuntuk lebih baik dan bersemangat, karena semangatkerja erat hubungannya dengan pemenuhankebutuhan seseorang. Perusahaan yang telahmemberikan kesejahteraan hidup yang layak bagikaryawannya, maka karyawan tidak berpikir lagiuntuk mencari uang tambahan dari usaha yang lain,sehingga karyawan menjadi lebih fokus untukbekerja, karena merasa hak-hak mereka sebagaikaryawan sudah dipenuhi oleh perusahaan.

Page 58: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 58

Tingginya fokus karyawan dalam bekerja akansemakin meningkatkan efisiensi kerja karyawandalam melaksanakan pekerjaannya.

Faktor ketiga yang dominan mempengaruhiefisiensi kerja karyawan adalah kemampuan fisikkaryawan. Kemampuan fisik berhubungan dengankemampuan karyawan dalam melaksanakan danmenyelesaikan tugas-tugas yang dibebankankepadanya. Karyawan yang sehat jasmani danrohani akan lebih cepat menyelsaikan suatupekerjaan, sehingga karyawan perlu meningkatkankemampuan fisiknya agar dapat menghadapipersoalan-persoalan kerja. Tingkat stres yang tinggiperlu dihadapi dengan fisik yang prima. Fisik yangprima diperlukan dalam menyelesaikan tugas-tugasyang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan danbakat-bakat sejenisnya.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Faktor yang paling dominan mempengaruhiefisiensi kerja karyawan pada PT. Petro FajarBerlian, Medan adalah kondisi ruangan kerjadengan nilai korelasi sebesar 0,848.

b. Faktor kedua yang memiliki pengaruh dominanterhadap efisiensi kerja karyawan adalahkesejahteraan karyawan dengan nilai korelasi0,842.

c. Faktor ketiga yang memiliki pengaruh dominanterhadap efisiensi kerja karyawan adalahkemampuan fisik karyawan dengan nilai korelasi0,798.

d. Dari hasil pengujian faktor dapat disimpulkanbahwa pada faktor 1 bernilai 0,502; faktor 2bernilai 0,477, faktor 3 bernilai 0,579, faktor 4bernilai 0,572 dan faktor 5 bernilai 0,399. Kelimafaktor yang terbentuk sudah tepat karenamempunyai nilai korelasi yang cukup tinggi.Dengan demikian, antara faktor cenderung terjadiinterkorelasi.

2. Sarana. Sebaiknya perusahaan lebih memperhatikankondisi ruangan kerja karyawan agar karyawan dapatbekerja dengan efisien.

b. Perlu dilakukan perbaikan terhadap waktu jamkerja dan syarat kerja, karena indikator tersebutmerupakan indikator yang memiliki skor terendah.

E. DAFTAR PUSTAKAGani, Achmad. 2009. Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Efisiensi Pegawai KantorPelayanan Pajak Bumi dan BangunanKota Makassar, Jurnal AplikasiManajemen Vol 7, No 1. Feberuary 2009.

Hasibuan, Malayu SP. 2005. Manajemen SumberDaya Manusia. Edisi Revisi, CetakanKetujuh. Jakarta : Bumi Aksara.

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset UntukBisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. EvaluasiEfisiensi SDM. Bandung: PT. RefikaAditama.

Mathis, Robert L. & Jackson John H. 2002Manajemen Sumber Daya Manusia.Buku 2, Jakarta: Salemba Empat.

Miraza, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia,Edisi pertama, Cetakan Pertama Jakarta:Bumi Aksara.

Mulyadi, 2007. Sistem Akuntansi. Jakarta :Salemba Empat.

Riani, Asri Laksmi. 2011. Budaya Organisasi. EdisiPertama, Cetakan Pertama, Yogyakarta:Penerbit Graha Ilmu.

Santoso, Singgih dan Tjiptono Fandy. 2001 RisetPemasaran: Konsep dan Aplikasi SPSSJakarta:Alex Media Komputerindo.

Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia danProduktivitas Kerja. Mandar Maju,Jakarta.

Simanjuntak, Payaman. 2001. Manajemen SumberDaya Manusia. Buku 2, Jakarta SalembaEmpat.

Sutrisno, Edy, 2009. Manajemen Sumber DayaManusia. Edisi Pertama, Cetakan Pertama,Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Page 59: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 59

PENGARUH LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAPPROFITABILITAS PADA PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, TBK

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh:Murni Sari Dewi Saragih

S1 AkuntansiLiper Siregar, Efendi, Ady Inrawan

AbstraksiTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Likuiditas, Leverage dan Profitabilitas serta pengaruh

Likuiditas dan Leverage terhadap Profitabilitas pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk Yang Terdaftar DiBursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian iniadalah metode analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Objek penelitian ini adalah PTHanjaya Mandala Sampoerna, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 sampai tahun 2015.Metode yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik, analisis regresi linierberganda, koefisien korelasi, koefisien determinasi, dan uji hipotesis (uji F dan uji t). Pengujian dilakukan denganmenggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics versi 20,0.

Hasil analisa dari regresi linier berganda yaitu: Ŷ= 0,116+0,018X1+0,546X2. Hal ini menunjukkan bahwaterdapat pengaruh positif antara likuiditas dan leverage terhadap profitabilitas. Hasil kolerasi yaitu r = 0,760yang berarti terdapat hubungan yang kuat antara variabel bebas dengan variabel terikat. Koefisien determinasiadalah sebesar 0,578 yang berarti bahwa 57,8% dari profitabilitas dijelaskan oleh Likuiditas dan Leverage.Sedangkan sisanya 42,2% dijelaskan oleh faktor lainnya. Hipotesis penelitian H0 diterima, artinya likuiditas danleverage berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial.

Kata Kunci: Likuiditas, Leverage dan Profitabilitas

AbstractionThe purpose of this research are to identify the description of liquidity, leverage and profitability and

analyze the effect of Liquidity and Leverage on Profitability at PT Hanjaya Mandala,Tbk listed in IndonesiaStock Exchange either simultanly or partially. Methods of analysis used in this study are descriptive analysis ofqualitative methods and quantitative descriptive analysis. The object of this research is PT Astra Otoparts, Tbklisted in the Indonesia Stock Exchange from 2006 until 2015 with the criteria as much as 10 years. The methodused for data analysis in this study is the classical assumption test, multiple linear regression analysis, thecorrelation coefficient of determination, and hypothesis test (F test and t test). Data analysis was performed byusing IBM SPSS Statistic version 20,0.

Result of analysis multiple linear regression that is Ŷ= 0,116+0,018X1+0,546X2. This shows that there ispositive correlation between liquidity and leverage with profitability. The test results of correlation is r = 0,760,which means there is strong correlation between independent variables with dependent variabel. The coefficientof determination is 0,57,8, wich means 57,8% of profitability is explained by liquidity and leverage ratio. Whilethe remaining 42,2% is explained by other factors.. Research hypothesis H0 is accepted, which means liquidityand leverage are not significant effect to profitability at PT Hanjaya Mandala,Tbk listed in Indonesia eitherpartially or simultanly.

Keywords: liquidity, Leverage and Profitability

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahLaporan keuangan adalah suatu proses

akuntansi yang menyajikan informasi yang berupadata keuangan yang membantu dalam melaksanakanpengambilan keputusan-keputusan bagi pihak yangberkepentingan. Para investor yang inginmenanamkan modal di suatu perusahaan akanmelihat laporan keuangan untuk melihat sejauh manaperkembangan perusahaan. Para investor biasanyamemfokuskan pada analisis profitabilitas sebelummelakukan investasi pada suatu perusahaan. Olehkarena itu, perusahaan dituntut harus selalu menjagakondisi profitabilitasnya agar dapat stabil sehingga

investor akan tertarik untuk berinvestasi padaperusahaan tersebut.

Dengan profitabilitas yang stabil perusahaanakan dapat menjaga kelangsungan usahanya,sebaliknya apabila perusahaan tidak mampu untukmenghasilkan profitabilitas yang memuaskan makaperusahaan tidak akan mampu menjagakelangsungan usahanya. Faktor-faktor yangmempengaruhi profitabilitas adalah rasio likuiditas,rasio solvabilitas (leverage),rasio manajemen aset,penjualan, efisiensi modal kerja, profit margin, danstruktur modal. Salah satu indikator profitabilitasyang diukur untuk mengukur kinerja keuanganperusahaan adalah Return on Equity (ROE). ROE

Page 60: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 60

menunjukkan kemampuan perusahaan untukmenghasilkan laba setelah pajak denganmenggunakan modal sendiri yang dimilikiperusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakinefisien penggunaan modal sendiri yang dilakukanoleh pihak manajemen perusahaan.

Rasio likuditas merupakan rasio keuanganyang menggambarkan kemampuan perusahaan untukmembayar utang, utang jangka pendek. Indikatoryang digunakan adalah rasio Lancar atau CurrentRatio (CR) merupakan perbandingan antara asetlancar dengan kewajiban jangka pendek danmerupakan ukuran perbandingan antara aset lancardengan kewajiban jangka pendek.

Leverage adalah suatu rasio yang digunakanuntuk mengukur kemampuan perusahaan dalammelunasi semua utang yang digunakan dalammembiayai perusahaan. Debt to Equity Ratio (DER)Merupakan rasio yang sering digunakan untukmenilai utang dengan ekuitas. Untuk mencari rasioini dengan membandingkan antara seluruh utang,termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasioini berguna untuk mengetahui jumlah dana yangdisediakan peminjam (kreditor) dengan pemilikperusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsiuntuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yangdijadikan untuk jaminan utang.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran Likuiditas, Leverage dan

Profitabilitas pada PT Hanjaya MandalaSampoerna, Tbk yang Terdaftar Di Bursa EfekIndonesia?

b. Bagaimana pengaruh Likuiditas dan Leverageterhadap Profitabilitas pada PT Hanjaya MandalaSampoerna, Tbk yang Terdaftar Di Bursa EfekIndonesia baik secara simultan maupun parsial?

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran Likuiditas,

Leverage dan Profitabilitas pada PT HanjayaMandala Sampoerna, Tbk yang Terdaftar DiBursa Efek Indonesia.

b. Untuk mengetahui pengaruh Likuiditas danLeverage terhadap Profitabilitas pada PTHanjaya Mandala Sampoerna, Tbk yangTerdaftar Di Bursa Efek Indonesia baik secarasimultan maupun parsial.

4. Metode PenelitianDalam penelitian ini, penulis mengambil

objek penelitian pada PT Hanjaya MandalaSampoerna, Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia yang beralamat di Jl. Rungkut IndustriRaya No. 18 Surabaya 60293 Indonesia dengan caramengakses data yang bersumber dari situswww.idx.co.id dan www. Sampoerna.com

Adapun desain penelitian yang digunakandalam penulisan skripsi ini adalah penelitiankepustakaan (library research). Teknikpengumpulan data yang dilakukan penulis dalampenelitian ini adalah dokumentasi. Adapun jenis datayang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

data kualitatif dan data kuantitatif. Hasil data yangdiperoleh akan dianalisis secara deskriptif baikbersifat kualitatif dan kuantitatif.

B. LANDASAN TEORI1. Laporan KeuanganDalam Standar Akuntan Keuangan (SAK) per

1 Oktober 2004 yang dirumuskan oleh IkatanAkuntan Indonesia (2004:2), laporan keuanganmerupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputineraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisikeuangan, catatan dan laporan lain serta materipenjelasan merupakan bagian integral dari laporankeuangan.

Menurut PSAK dalam Martani, dkk (2012:9),laporan yang dihasilkan oleh suatu entitas sebagaiberikut:a. Laporan posisi keuangan adalah daftar yang

sistematis dari aset, utang, dan modal padatanggal tertentu, yang biasanya dibuat pada akhirtahun.

b. Laporan laba rugi komprehensif adalah ikhtisarmengenai pendapatan dan beban suatu entitasuntuk periode tertentu, sehingga dapat diketahuilaba yang diperoleh dan rugi yang dialami.

c. Laporan arus kas, dengan adanya laporan ini,pemakai laporan keuangan dan mengevaluasiperubahan aset neto entitas, struktur keuangan(termasuk likuiditas dan solvabilitas) dankemampuan entitas untuk menghasilkan kas dimasa mendatang.

d. Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yangmenunjukkan perubahan ekuitas untuk periodetertentu, bisa satu bulan atau satu tahun.

e. Catatan atas laporan keuangan merupakanlaporan yang berisi informasi tambahan atas apayang disajikan dalam empat laporan di atas.Laporan ini memberikan penjelasan atau rincianpos-pos yang disajikan dalam laporan keuangandan informasi mengenai pos-pos yang tidakmemenuhi kriteria pengakuan dalam laporankeuangan.

2. Analisis Rasio KeuanganMenurut Horne dan John (2012:154), analisis

laporan keuangan yaitu seni untuk mengubah datadari laporan keuangan menjadi informasi yangberguna bagi pengambilan keputusan. MenurutKasmir (2010:90), analisis laporan keuangan perludilakukan agar laporan keuangan dapat dipahami dandimengerti oleh berbagai pihak sehingga laporankeuangan menjadi lebih berarti. Hasil analisislaporan keuangan juga akan memberikan informasitentang kelemahan dan kekuatan yang dimiliki olehperusahaan. Adapun jenis-jenis teknik analisislaporan keuangan yang dapat dilakukan adalahsebagai berikut:a. Analisis perbandingan antara laporan keuangan.b. Analisis trend.c. Analisis persentase per komponen.d. Analisis sumber dan penggunaan data.e. Analisis sumber dan penggunaan kas.

Page 61: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 61

f. Analisis rasio.g. Analisis kredit.h. Analisis laba kotor.i. Analisis titik pulang pokok atau titik impas

(break even point)Dari berbagai teknik analisis laporan

keuangan penulis menggunakan metode analisisrasio untuk penelitian ini. Rasio keuangan digunakanuntuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerjaperusahaan. Menurut Brigham dan Joel (2010:154),rasio keuangan yang sering digunakan adalahsebagai berikut:a. Rasio likuditas (likuidity ratio)

Rasio likuditas (likuidity ratio), yaitu rasio yangmenunjukkan hubungan antara kas dan asetlancar perusahaan dengan kewajiban lancarnya.Rasio yang umum digunakan yaitu: Rasio lancar(current ratio) dan Rasio cepat (quick ratio atauacid ratio).

b. Rasio manajemen aset (assets manajemen ratio)Rasio manajemen aset (assets manajemen ratio),yaitu rasio yang mengukur seberapa efektifsebuah perusahaan mengatur asetnya. Rasiomanajemen aset yang sering digunakan yaitu:Rasio perputaran persediaan (inventory turn overratio), Jumlah hari penjualan belum tertagih(days sales outstanding-DSO), Rasio perputaranaset tetap (fixed assets turn over ratio) dan Rasioperputaran total aset (total assets turn over ratio)

c. Rasio manajemen utang (financial leverageratio), Rasio manajemen utang (financialleverage ratio) yaitu rasio yang mengukursampai sejauh apa perusahaan menggunakanpendanaan melalui utang. Rasio yang digunakanadalah: Total utang terhadap total aset/rasio utang(debt ratio), Rasio kelipatan pembayaran bunga(time interest earned-TIE) dan Rasio cakupanEBITDA (EBITDA coverage ratio).

d. Rasio profitabilitas (Profitability ratio),Rasio profitabilitas (Profitability ratio) yaitusekelompok rasio yang menunjukkan kombinasidan pengaruh likuiditas, manajemen aset, danutang pada hasil operasi. Rasio umum digunakanyaitu: Margin laba atas penjualan (profit marginon sales), Pengembalian atas total aset (return ontotal assets- ROA), Rasio kemampuan dasaruntuk menghasilkan laba (basic earning power-BEP) dan Rasio pengembalian atas ekuitas biasa(return on common equity-ROE).

3. LikuiditasMenurut Atmaja (2008:415), rasio likuiditas

adalah mengukur kemampuan perusahaan untukmemenuhi kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo.

Berikut adalah jenis-jenis rasio likuiditasyang lazim digunakan dalam praktik untukmengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhikewajiban jangka pendek (Kasmir 2010:110).a. Rasio Lancar

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaanuntuk membayar liabilitas jangka pendek denganmenggunakan aset lancarnya.

Rasio Lancar =

Semakin tinggi rasio lancar, maka akan semakinbesar kemampuan perusahaan untuk membayarberbagai tagihannya.

b. Rasio CepatRasio ini menunjukkan kemampuan perusahaanuntuk memenuhi liabilitas jangka pendek denganaset yang paling likuid (cepat).

Rasio Cepat =

Rasio ini berkonsentrasi terutama hanya padaaset lancar yang lebih likuid, yaitu kas, sekuritasyang dapat diperjualbelikan, piutang, danhubungannya dengan berbagai obligasi jangkapendek.

Dalam penelitian ini, rasio likuiditas diukurdengan menggunakan rasio lancar (current ratio)karena angka rasio lancar yang rendahmemperlihatkan likuiditas perusahaan yang kurangbaik. Sebaliknya, angka rasio lancar yang tinggimenunjukkan adanya pengelolaan harta yang kurangatau tidak efisien, misalnya jumlah persediaan yangberlebihan.

4. LeverageMenurut Kasmir (2010:112), rasio

solvabilitas atau leverage merupakan rasio yangdigunakan untuk mengukur sejauh mana aktivaperusahaan dibiayai dengan hutang. Artinya,seberapa besar utang yang ditanggung perusahaandibandingkan dengan aktivanya.

Rasio manajemen hutang/leverage dibagimenjadi tiga menurut Brigham dan Joel (2010:143),antara lain:a. Total utang terhadap total aset, yang umumnya

disebut rasio utang (debt ratio), yaitu mengukurpersentase dana yang diberikan oleh kreditor.

Rasio Hutang =

b. Rasio kelipatan pembayaran bunga (tim-interst-earned-TIE) dihitung dengan membagi labasebelum pajak (EBIT) dengan beban bunga.Rasio TIE mengukur sampai sejauh apa labaoperasi dapat mengalami penurunan.Rasio Kelipatan Pembayaran Bunga =

c. Rasio cakupan EBITDA berguna untuk menilaikemampuan perusahaan dalam memenuhi bebanbunga atas utang.Rasio Cakupan EBITDA =

Dalam penelitian ini, rasio leverage diukurdengan menggunakan debt to equity ratio (DER).DER merupakan rasio utang yang digunakan untukmengukur seberapa besar modal perusahaan dibiayaioleh utang atau seberapa besar utang perusahaanberpengaruh terhadap pengelolaan modal sendiriperusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakinbesar jumlah modal pinjaman yang digunakan untukinvestasi pada aktiva guna menghasilkan keuanganbagi perusahaan.

Page 62: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 62

5. ProfitabilitasMenurut Brigham dan Joel (2010:146), rasio

profitabilitas mencerminkan hasil akhir seluruhkebijakan keuangan dan keputusan operasional.Menurut Sudana (2011:32), rasio-rasio yangtermasuk dalam rasio profitabilitas adalah:a. Return On Asset (ROA), menggambarkan

perusahaan dengan mengggunakan seluruh asetyang dimiliki untuk menghasilkan laba setelahpajak. Semakin bebesar ROA berarti semakinefisiensi penggunaan aset perusahaan. Untukmengukur rasio ini digunakan rumus:

Return On Asset (ROA)=

b. Return On Equity (ROE), menunjukkankemampuan perusahaan untuk menghasilkan labasetelah pajak dengan menggunakan modal sendiriyang dimiliki perusahaan. Untuk mengukur rasioini digunakan rumus:

Return On Equity (ROE) =

c. Net Margin atau Profit Margin on Sales,mengukur kemampuan di perusahaan untukmenghasilkan laba dengan menggunakanpenjualan yang dicapai perusahaan. Semakintinggi rasio ini menunjukkan bahwa perusahaansemakin efisiensi dalam menjalankan operasinyauntuk mengukur net margin dengan rumus:Profit Margin = Penjualan Bersih – Harga PokokPenjualan

d. Basic Earning Power (BEP), mengukurkemampuan perusahaan untuk menghasilkan labasebelum bunga dan pajak dengan menggunakantotal aset yang dimiliki perusahaan. Rumus yangdigunakan adalah:

Basic Earning Power (BEP)=

Dalam penelitian ini, rasio profitabilitasdiukur dengan menggunakan return on equity(ROE). Rasio ini penting bagi pemegang sahamuntuk mengetahui efektivitas dan efisiensipengelolaan modal sendiri yang dilakukan olehpihak manajemen perusahaan. Semakin tinggi rasioini berarti semakin efisien penggunaan modal sendiriyang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan.

6. Pengaruh Likuiditas dan LeverageTerhadap Profitabilitas

Menurut Horne dan John (2012:167),likuiditas perusahaan berbanding terbalik denganprofitabilitas. Maksudnya, semakin tinggi likuiditasperusahaan maka kemampuan perusahaan untukmenghasilkan laba semakin rendah. MenurutMardiyanto (2008:99), likuiditas yang tinggimerupakan indikator bahwa risiko perusahaanrendah. Artinya, perusahaan aman dari kemungkinankegagalan membayar berbagai kewajiban lancar.Namun, hal ini harus dicapai dengan merelakanrendahnya tingkat profitabilitas, yang akanberdampak terhadap pertumbuhan perusahaan.

Berdasarkan signalling theory, perusahaanyang mampu menghasilkan laba cenderungmeningkatkan jumlah utangnya. Karena tambahanpembayaran bunga akan diimbangi dengan laba

sebelum pajak (Sudana, 2011:153). Sedangkanmenurut Pecking Order Theory. Besarnya rasioleverage membuat perusahaan harus mengembantingginya biaya bunga yang harus dipenuhi, sehinggahal ini akan berdampak pada penurunan profitabilitasperusahaan.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Uji Asumsi KlasikUji normalitas dengan pengujian One Sample

Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai Asymp Sig. (2-tailed) sebesar 1,008 yang berarti nilai tersebut diatas nilai signifikan atau 1,008 > 0,05. Dengandemikian dapat dikatakan bahwa variabel residualberdistribusi normal. Untuk uji multikolineritas,menunjukkan bahwa nilai TOL (Tolerance) variabelCR dan DAR sebesar 0,121, sedangkan nilai VIF(Variance Infloating Factor) variabel CR dan DARsebesar 8,248 lebih kecil dari 10, maka pada modelregresi yang terbentuk tidak terjadi gejalamultikolinieritas.

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa plotmenyebar secara acak di atas maupun di bawahangka nol pada sumbu Regression StudentizedResidual. Oleh karena itu, maka berdasarkan ujiheteroskedastisitas menggunakan metode analisisgrafik, pada model regresi yang terbentuk dinyatakantidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Nilai Durbin-Watson dalam penelitian ini adalah sebesar 1,065.Berdasarkan tabel Durbin-Watson dengan n-k-1 (8–2–1=5), yaitu 5 vs 2 maka akan diperoleh nilaidL=0,559, dU=1,777, 4-dL=3,441 dan 4-dU=2,223.Karena nilai Durbin-Watson (1,065) terletak antaradL dan dU maka dapat disimpulkan bahwa modelpersamaan regresi tersebut tanpa kesimpulan.

2. Deskriptif KualitatifAnalisis deskriptif dalam penelitian ini

bertujuan untuk mendapatkan gambaran ataudeskripsi mengenai likuiditas, leverage danprofitabilitas pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode2008-2015.

1) Likuiditas pada PT Hanjaya MandalaSampoerna, Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia Tahun 2008-2015

Dari hasil penelitian, terlihat bahwa nilailikuiditas yang diukur dengan Current Ratio (CR)cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya. CRminimum perusahaan tahun 2008-2015 adalahsebesar 1,444 pada tahun 2008. CR maksimumperusahaan tahun 2008-2015 adalah sebesar 6,567pada tahun 2015. Hal ini disebabkan olehpeningkatan aset lancar yang tinggi dibandingkandengan liabilitas jangka pendek.Nilai rata-rata darilikuiditas yang diukur dengan Current Ratio (CR)adalah sebesar 2,289.

2) Leverage pada PT Hanjaya MandalaSampoerna, Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia Tahun 2008-2015

Page 63: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 63

Dari hasil penelitian, terlihat bahwa nilaiLeverage yang diukur dengan Debt to Equity Ratio(DER) cenderung mengalami penurunan setiaptahunnya. DER minimum perusahaan tahun 2008-2015 adalah sebesar 1,158 pada tahun 2015. Hal inidisebabkan oleh peningkatan total ekuitas yangtinggi, terjadi peningkatan modal saham dantambahan modal disetor dari tahun sebelumnya.DER maksimum perusahaan sebesar 1,103 padatahun 2014 Hal ini disebabkan oleh peningkatan totalliabilitas meningkat lebih tinggi dibandingkandengan total aset perusahaan.3) Profitabilitas pada PT Hanjaya Mandala

Sampoerna, Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia tahun 2008-2015

Dari hasil penelitian, diketahui nilaiProfitabilitas yang diukur dengan Return on equity(ROE) cenderung mengalami kenaikan setiaptahunnya. ROE minimum perusahaan tahun 2008-2015 adalah sebesar 0,324 pada tahun 2015. Hal inidisebabkan oleh peningkatan total ekuitas tidaksebanding dengan peningkatan laba di tahun 2015.ROE maksimum perusahaan tahun 2008-2015 adalahsebesar 0,790 pada tahun 2011. Hal ini disebabkanoleh peningkatan laba bersih tidak sebanding denganpeningkatan total ekuitas perusahaan. Nilai rata-rataROE perusahaan tahun 2008-2015 adalah sebesar0,622.

b. Deskriptif Kuantitatif1) Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil analisa dengan programSPSS, maka model regresi linear berganda yaitusebagai berikut : Ŷ= 0,116+0,018X1+0,546X2

Artinya likuiditas dan leverage berpengaruhterhadap profitabilitas pada PT Hanjaya MandalaSampoerna, Tbk tahun 2008-2015.

2) Analisa Korelasi dan DeterminasiBerdasarkan hasil pengolahan data SPSS

diperoleh nilai koefisien korelasi adalah sebesar0,760 yang berarti bahwa terdapat korelasi atauhubungan yang kuat antara variabel Current Ratio(CR) dan Debt to Equity Ratio (DER) dengan Returnon Equity (ROE).

Untuk nilai koefisien determinasi adalahsebesar 0,578 hal ini menunjukkan persentasesumbangan pengaruh variabel likuiditas (X1) danleverage ( X2) terhadap variabel profitabilitas (Y)57,8% dijelaskan oleh dari kedua variabelindependen, sedangkan sisanya 42,2% dipengaruhiatau di jelaskan variabel lain yang tidak dimasukkandalam model penelitian ini.

3) Uji Hipotesisa) Uji Simultan (Uji F)

Uji F menunjukkan apakah semua variabelindependen yang dimasukkan dalam model regresimempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadapvariabel dependen.

Uji ini dilakukan dengan membandingkansignifikansi F dengan ketentuan sebagai berikut:

(1) H0 = 0, artinya likuiditas dan leverageberpengaruh tidak signifikan terhadapprofitabilitas pada PT Hanjaya MandalaSampoerna, Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia.

(2) Ha ≠ 0, artinya likuiditas dan leverageberpengaruh signifikan terhadap profitabilitaspada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbkyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Dari hasil pengolahan data, diperoleh nilaiFtabel dengan derajat bebas: df: (0,05), (2 vs 5) adalahsebesar 5,79. Berdasarkan tabel di atas diperolehFhitung sebesar 3,420 dan nilai ini kecil dari Ftabel

sebesar 5,79 atau dapat dikatakan 3,420 < 5,79sementara nilai probabilitas (0,116) lebih besar darinilai (0,05) atau dapat dikatakan 0,116 > 0,05maka H0 diterima. Hal ini berarti secara simultanlikuiditas dan leverage berpengaruh tidak signifikanterhadap profitabilitas pada PT Hanjaya MandalaSampoerna, Tbk yang terdaftar diBursa EfekIndonesia.

b) Uji Parsial (Uji t)Uji t dilakukan untuk menguji signifikan

tidaknya pengaruh antara variabel independenterhadap variabel dependen dengan asumsi bahwavariabel lain dianggap konstan.

Adapun uji hipotesis adalah sebagai berikut:(1) H0 = 0, atau nilai signifikansi ditolak artinya

likuiditas dan leverage berpengaruh tidaksignifikan terhadap profitabilitas pada PTHanjaya Mandala Sampoerna, Tbk yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial.

(2) Ha ≠ 0, atau nilai signifikansi diterima artinyalikuiditas dan leverage berpengaruh signifikanterhadap profitabilitas pada PT HanjayaMandala Sampoerna, Tbk yang terdaftar diBursa Efek Indonesia secara parsial.

Dari hasil uji t diperoleh kesimpulan sebagaiberikut:(1) Current ratio (CR) mempunyai nilai thitung

sebesar 0,220 lebih kecil dari ttabel 2,571 ataudapat 0,220 < 2,571. Sementara nilaiprobabilitas CR (0,835) lebih besar dari(0,05), atau dapat dikatakan 0,835 > 0,05, makaH0 diterima atau dapat dikatakan CRberpengaruh tidak signifikan terhadap ROEpada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbkyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

(2) Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai nilaithitung sebesar 1,113 lebih kecil dari ttabel 2,571atau dapat dikatakan 1,113 < 2,571 Sementaranilai probabilitas DAR (0,316) Lebih besar dari

(0,05), atau dapat dikatakan 0,316 > 0,05,maka H0 diterima atau dapat dikatakan DERberpengaruh tidak signifikan terhadap ROEpada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbkyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Evaluasia. Likuiditas Pada PT Hanjaya Mandala

Sampoerna, Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia

Page 64: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 64

Dari hasil penelitian menunjukkan kondisilikuiditas perusahaan tahun 2008-2015 yang diukurdengan Current Ratio (CR) cenderung mengalamikenaikan setiap tahunnya. Secara keseluruhan nilaiCR berada di bawah rata-rata kecuali pada tahun2015. Diketahui CR minimum perusahaan tahun2008-2015 adalah sebesar 1,444 pada tahun 2008.Sebaiknya perusahaan dalam menentukan likuiditassebuah perusahaan, perlu adanya pengendalianaktiva lancar.

CR maksimum perusahaan tahun 2008-2015adalah sebesar 6,567 pada tahun 2015. Sebaiknyaperusahaan lebih memperhatikan faktor-faktor untukmenjaga tingkat kestabilan CR. Dalam menentukanCR perlu adanya pengendalian aktiva lancar sepertiperputaran kas, piutang dan persediaan sangatmempengaruhi tingkat likuiditas.

b. Leverage Pada PT Hanjaya MandalaSampoerna, Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia

Dari hasil penelitian menunjukkan kondisileverage Pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbktahun 2008-2015 yang diukur dengan menggunakandebt to equity ratio (DER) cenderung mengalamipenurunan setiap tahunnya. Nilai rata-rata DERperusahaan tahun 2008-2015 adalah sebesar 0,851.Nilai DER yang berada di bawah rata-rata terjadipada tahun 2009 dan 2015. Hal ini terlihat darilaporan keuangan yang disebabkan karenapeningkatan modal perusahaan dan penurunanliabilitas. Diketahui DER minimum perusahaantahun 2008-2015 adalah sebesar 0,187 pada tahun2015. DER maksimum perusahaan sebesar 1,103pada tahun 2014. Sebaiknya perusahaan menghindarirasio DER yang tinggi karena akan berpengaruhpada kelangsungan hidup perusahaan dimasa yangakan datang.

c. Profitabilitas Pada PT Hanjaya MandalaSampoerna, Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia

Dari hasil penelitian menunjukkan kondisiprofitabilitas PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbktahun 2008-2015 yang diukur dengan ROEmengalami fluktuasi setiap tahunnya. Kondisi initerlihat dari rata-rata ROE Nilai rata-rata ROEperusahaan tahun 2008-2015 adalah sebesar 0,622.Nilai ROE yang berada di bawah nilai Rata-rataterjadi pada tahun 2008, 2009 dan 2015. Hal inidisebabkan kenaikan laba bersih yang diikuti dengankenaikan modal perusahaan.

ROE minimum perusahaan tahun 2008-2015adalah sebesar 0,324 pada tahun 2015. Inimenunjukkan bahwa perusahaan hanya mampumenghasilkan laba laba bersih 32,4% dari totalmodal yang digunakan. ROE maksimum PT HanjayaMandala Sampoerna, Tbk sebesar 0,790 pada tahun2011. Ini artinya perusahaan mampu menghasilkanlaba sebesar 79% dari total modal yang digunakan.Di saat ROE mencapai tingkat maksimum, inimenunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin

baik karena tingkat pengembalian investasi semakinbesar.

d. Pengaruh Likuiditas dan Leverage TerhadapProfitabilitas Pada PT Hanjaya MandalaSampoerna, Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia

Berdasarkan hasil pengujian regresi linierberganda yang telah dilakukan, diketahui bahwalikuiditas dan leverage memiliki pengaruh positifterhadap profitabilitas perusahaan. Hal ini dapatdilihat dari persamaan regresi, yaitu Ŷ=0,116+0,018X1+0,546X2. Koefisien variabellikuiditas (X1) sebesar 0,018, artinya jika variabellikuiditas mengalami kenaikan sebesar Rp. 1, makaprofitabilitas (Y), akan mengalami peningkatansebesar Rp. 0,018. Koefisien bernilai positif artinyaterjadi hubungan positif antara likuiditas denganprofitabilitas, semakin naik likuiditas maka semakinnaik profitabilitas.

Berdasarkan hasil regresi di atas, diketahuibahwa leverage memiliki pengaruh positif terhadapprofitabilitas perusahaan. Besar pengaruh yangdimaksud adalah koefisien variabel likuiditas (X2)sebesar 0,546, artinya jika variabel leveragemengalami kenaikan sebesar Rp. 1, makaprofitabilitas (Y), akan mengalami peningkatansebesar Rp. 0,546. Koefisien bernilai positif artinyaterjadi hubungan positif antara leverage denganprofitabilitas, semakin naik leverage maka semakinnaik profitabilitas.

Hasil analisis regresi linier berganda tersebutsesuai dengan pendapat ahli yang menyatakan ketikapenggunaan utang mampu memberikanpenggembalian yang tinggi maka akan dipandangbaik, sebaliknya jika penggunaan utang tidak mampumemberikan pengembalian yang tinggi maka akandipandang tidak baik.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Nilai rata-rata Likuiditas yang dihitung denganmenggunakan Current Ratio (CR) adalah sebesar2,289. Rata-rata Leverage yang dihitung denganmenggunakan debt to equity ratio (DER) adalahsebesar 0,851. Rata-rata Profitabilitas yangdihitung dengan menggunakan return on equity(ROE) perusahaan tahun 2008-2015 adalahsebesar 0,622.

b. Dari hasil analisis regresi linier bergandadiperoleh Ŷ=0,116+0,018X1+0,546X2, artinyalikuiditas dan leverage berpengaruh positifterhadap profitabilitas pada PT Hanjaya MandalaSampoerna, Tbk tahun 2008-2015.

c. Berdasarkan pengujian koefisien korelasi dandeterminasi diketahui bahwa nilai r adalah 0,760yang berarti bahwa terdapat korelasi yang kuatantara CR dan DER dengan ROE. Sementarauntuk uji koefisien determinasi diperoleh hasilbahwa profitabilitas dapat dijelaskan olehlikuiditas dan leverage yaitu sebesar 57,8%,sedangkan sisanya 42,2% dipengaruhi atau di

Page 65: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 65

jelaskan variabel lain yang tidak dimasukkandalam model penelitian ini.

d. Dari hasil uji statistik F diperoleh hasil Fhitung <Ftabel atau dikatakan 3,420 < 5,79 dan tingkatsignifikansi adalah 0,116 > 0,05 maka H0

diterima. Hal ini berarti secara simultan likuiditasdan leverage berpengaruh tidak signifikanterhadap profitabilitas pada PT Hanjaya MandalaSampoerna, Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia.

e. Dari hasil uji statistik t diperoleh hasil bahwasecara parsial untuk variabel likuiditasyangdiukur dengan Current ratio (CR) mempunyainilai thitung sebesar 0,220 lebih kecil dari ttabel

2,571 atau 0,220 < 2,571 dan tingkat signifikan0,835 > 0,05, maka H0 diterima atau dapatdikatakan CR berpengaruh tidak signifikanterhadap ROE Sementara untuk variabel leverageyang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER)mempunyai nilai thitung sebesar 1,113 lebih kecildari ttabel 2,571 atau 1,113 < 2,571 dan tingkatsignifikan 0,316 > 0,05, maka H0 diterima ataudapat dikatakan DER berpengaruh tidaksignifikan terhadap ROE.

2. Sarana. Sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan

faktor-faktor untuk menjaga tingkat kestabilanCR. Untuk itu sebaiknya perusahaan tetapmenjaga CR yang tinggi, dengan CR tinggimaka perusahaan dapat membayar hutang jangkapendek perusahaan sehingga investor beminatmenanamkan modalnya di perusahaan.

b. Sebaiknya perusahaan memperhatikan faktor-faktor untuk tetap mempertahankan DERminimum. Perusahaan sebaiknya memperhatikanfaktor-faktor seperti menjaga stabilitaspenjualan, ukuran perusahaan, struktur aset,operating leverage, tingkat pertumbuhanperusahaan, profitabilitas, pajak, pengendalian,sikap manajemen, kondisi internal perusahaan,fleksibilitas keuangan.

c. Sebaiknya perusahaan lebih memperhatikanfaktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya

ROE seperti penjualan yang dapat meningkatkanpendapatan perusahaan. Selain itu perusahaansebaiknya melakukan pengecekan terhadapefisiensi modal kerja semakin cepat perputaranmodal kerja maka profitabilitas juga ikatmeningkat.

d. Sehubungan dengan keterbatasan yang ada padapenulis, penelitian ini masih terdapat kelemahan-kelemahan dan belum dapat mengungkapkanseluruh variabel yang dapat mempengaruhiprofitabilitas pada PT Hanjaya MandalaSampoerna, Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia. Sebagai bahan masukan bagi penelitiselanjutnya, perlu dilakukan penelitian analisisteknikal dan yang berhubungan dengan kondisisosial, ekonomi dan politik untuk mengetahuipengaruhnya terhadap profitabilitas.

E. DAFTAR PUSTAKAAtmaja, Lukas Setia. 2008. Manajemen Keuangan.

Edisi 2. Yogyakarta:Andi.

Brigham, Eugene F. Dan Joel F. Houston. 2010.Dasar-dasar Manajemen Keuangan. BukuSatu, Edisi Kesebelas. Jakarta: Salembaempat.

Horne, James C. Van dan John M. Wachowicz.2012. Prinsip-prinsip ManajemenKeuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. StandarAkuntansi keuangan. Cetakan pertama.Jakarta: Salemba Empat.

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen keuangan.Edisi Pertama, Cetakan Kesatu. Jakarta:Kencana

Martani, Dwi, dkk. 2012. Akuntansi KeuanganMenengah Berbasis PSAK. Jakarta:Salemba Empat.

Mardiyanto, Handoko. 2008. Intisari ManajemenKeuangan. Jakarta: Grasindo.

Sudana, I Made. 2011. Manajemen KeuanganPerusahaan Teori dan Praktek. Jakarta:Erlangga.

Page 66: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 66

PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN PROFITABILITASTERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PT ADHI KARYA (PERSERO),

TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh:Lenny Dermawan Sembiring

S1 AkuntansiYansen Siahaan, Parman Tarigan, Ady Inrawan

AbstraksiTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran likuiditas, leverage, profitabilitas, dan nilai

perusahaan serta pengaruh likuiditas, leverage, profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada PT Adhi Karya(Persero), Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian iniadalah metode analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Objek penelitian ini adalah PT AdhiKarya (Persero), Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai tahun 2015. Metode yangdigunakan untuk analisis data dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda,koefisien korelasi, koefisien determinasi, dan uji hipotesis (uji F dan uji t). Pengujian dilakukan denganmenggunakan bantuan program Sofware Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20.0.

Hasil analisa dari regresi linier berganda yaitu: Y = -1354,803 + 8,110X1 + 1,207X2 – 5,688X3. Hal inimenunjukkan bahwa likuiditas dan leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, sedangkanprofitabilitas berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hasil kolerasi yaitu r = 0,828 artinya korelasi atauhubungan antara likuiditas dan leverage dengan nilai perusahaan adalah sangat kuat. Dari koefisien determinasinilai perusahaan dapat dijelaskan oleh likuiditas dan leverage sebesar 68,6% dan sisanya 31,4% dipengaruhi ataudijelaskan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Hipotesis penelitian H0 ditolak dengantingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 5% atau 0,000 < 0,05, artinya likuiditas, leverage, dan profitabilitassecara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada PT Adhi Karya (Persero), Tbk yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kata Kunci: Likuiditas, Leverage, Profitabilitas, dan Nilai Perusahaan

AbstractionThe purpose of this research are to identify the description of liquidity, leverage, profitability and value of

the company and analyze the effect of liquidity, leverage, profitability on the company’s value at PT Adhi Karya(Persero), Tbk listed on the Indonesia Stock Exchange Methods of analysis used in this study are descriptiveanalysis of qualitative methods and quantitative descriptive analysis. The object of this research is PT AdhiKarya (Persero), Tbk listed on the Indonesia Stock Exchange from 2011 until 2015. The method used for dataanalysis in this study is the classical assumption test, multiple linear regression analysis, the correlationcoefficient of determination, and hypothesis test (F test and t test). Testing is done with the help of SofwareStatistical Product and Service Solution (SPSS) version 20.0.

Result of analysis multiple linear regression that is = -1354,803 + 8,110X1 + 1,207X2 – 5,688X3. Thisshows that liquidity and leverage have a positive effect on the value of the company, while the profitability havea negative effect on the value of the company. The test results of correlation is r = 0,828 means that therelationship between the liquidity, leverage, and profitability with the value of the company is very strong. Fromcoefficient determination, value of the company can be explained by liquidity, leverage, and profitability mountedto 68,6%, and the rest 31,4% is explained by other factors that are not discussed in this study. The researchhypothesis H0 is rejected with the significance level 0,000 is smaller than 5% or 0,000 < 0,05, means thatliquidity, leverage, and profitability simultanly have significant effect to the value of the company at PT AdhiKarya (Persero), Tbk listed in Indonesia Stock Exchange.

Keywords: Liquidity, Leverage, Profitability, and Company’s Value

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahPerusahaan pada umumnya mempunyai

keinginan untuk tumbuh dan berkembang. Instrumenekonomi yang dimiliki oleh perusahaan harusmempunyai daya saing yang kuat serta memilikiprogram dan strategi sehingga mampu mencapaitujuannya. Tujuan perusahaan yaitu kemakmuranpemegang saham yang dapat dilihat melaluimeningkatnya nilai perusahaan yang tercermin dari

harga sahamnya, karena penilaian investor terhadapperusahaan dapat diamati melalui pergerakan hargasaham perusahaan yang ditransaksikan di bursauntuk perusahaan yang sudah go public. Adabeberapa faktor yang mempengaruhi nilaiperusahaan, yaitu: kebijakan dividen, struktur modal,pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, likuiditas,ukuran perusahaan dan lain-lain. Bila rasio likuiditas,manajemen aktiva, manajemen utang (leverage), danprofitabilitas baik, maka rasio nilai pasar akan

Page 67: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 67

menjadi tinggi dan harga saham akan setinggi yangdiharapkan.

PT Adhi Karya (Persero), Tbk merupakansebuah perusahaan yang bergerak di bidangkonstruksi. Perusahaan ini dipilih untuk ditelitidengan mempertimbangkan nilai CR, DER, ROEdan PBV. Selama periode tahun 2011-2015, CR,DER, ROE dan PBV mengalami fluktuasi. Padatahun 2012 dan 2014, nilai PBV mengalamipeningkatan yang disebabkan oleh harga saham yangjuga meningkat, diikuti dengan total ekuitas yangmeningkat pula, dan jumlah saham beredar yangtetap stabil. Sedangkan untuk tahun 2013 dan 2015,nilai PBV mengalami penurunan yang disebabkanoleh harga saham yang juga menurun, diikuti dengantotal ekuitas yang meningkat pula, dan jumlah sahamberedar tetap stabil di tahun 2013 sedangkan tahun2015 meningkat hampir 100% banyaknya.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran likuiditas, leverage,

profitabilitas dan nilai perusahaan pada PT AdhiKarya (Persero), Tbk yang terdaftar di BursaEfek Indonesia?

b. Bagaimana pengaruh likuiditas, leverage, danprofitabilitas terhadap nilai perusahaan pada PTAdhi Karya (Persero), Tbk yang terdaftar diBursa Efek Indonesia baik secara simultanmaupun parsial?

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran likuiditas, leverage,

profitabilitas dan nilai perusahaan pada PT AdhiKarya (Persero), Tbk yang terdaftar di BursaEfek Indonesia.

b. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas, leverage,dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan padaPT Adhi Karya (Persero), Tbk yang terdaftar diBursa Efek Indonesia baik secara simultan danparsial.

4. Metode PenelitianDalam penelitian ini, penulis mengambil

objek penelitian pada PT Adhi Karya (Persero), Tbkyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan caramengakses dari website http://www.idx.co.id danhttp://www.adhi.co.id.

Adapun desain penelitian yang digunakandalam penulisan skripsi ini adalah penelitiankepustakaan (library research). Teknikpengumpulan data yang dilakukan penulis dalampenelitian ini adalah dokumentasi. Adapun jenis datayang digunakan dalam penelitian ini adalah jenisdata kualitatif dan data kuantitatif. Hasil data yangdiperoleh akan dianalisis secara deskriptif baikbersifat kualitatif dan kuantitatif.

B. LANDASAN TEORI1. Analisis Laporan KeuanganMenurut Rudianto (2013:190), analisis

laporan keuangan adalah meneliti hubungan yangada di antara unsur-unsur dalam laporan keuangan,dan membandingkan unsur-unsur pada laporan

keuangan tahun berjalan dengan unsur-unsur yangsama tahun yang lalu atau angka pembanding lainserta menjelaskan penyebab perubahannya.

Menurut Rudianto (2013:191), beberapateknik yang dapat digunakan untuk menilai danmenganalisis laporan keuangan antara lain:a. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan, dapat

dilakukan secara horizontal ataupun vertikal.Perbandingan secara horizontal adalah metodeperbandingan antara laporan keuangan satuperusahaan dan perusahaan lain dalam tahunyang sama. Perbandingan secara vertikal adalahperbandingan antara laporan keuangan suatuperusahaan di tahun-tahun yang berbeda.

b. Analisis Tren adalah metode untuk melihattendensi atau kecenderungan kinerja suatuperusahaan dari tahun ke tahun, apakahkecenderungan menurun atau meningkat.

c. Analisis Proporsi per Jenis Akun adalah metodeanalisis untuk melihat perubahan proporsi antarasatu akun dan akun lain atau dengan keseluruhanakun.

d. Analisis Break Event Point adalah metodeanalisis untuk mengetahui tingkat penjualanminimal yang harus dicapai perusahaan agartidak mengalami kerugian.

e. Analisis Rasio Keuangan adalah metode analisisuntuk mengetahui perbandingan antara satu akuntertentu dan akun lain dalam laporan keuangansuatu perusahaan serta hubungan di antara akun-akun tersebut.

2. Analisis Rasio KeuanganMenurut Hery (2015:163), analisis rasio

keuangan merupakan analisis yang dilakukan denganmenghubungkan berbagai perkiraan yang ada padalaporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan.

Menurut Margaretha (2011:24), analisis rasiokeuangan sangat penting bagi para manajer, analisiskredit, dan analisis sekuritas. Jenis-jenis rasiokeuangan meliputi:a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratios), adalah rasio

yang memperlihatkan hubungan kas dan aktivalancar lainnya terhadap utang lancar.

b. Debt Management Ratio, mengungkapkansampai sejauh mana perusahaan dibiayai olehutang dan kemampuan perusahaan untukmelunasi utang.

c. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratios),menunjukkan pengaruh gabungan dari likuiditas,pengelolaan aktiva dan pengelolaan utangterhadap hasil operasi (laba).

d. Rasio Nilai Pasar (Market Value Ratios),merupakan rasio yang menghubungkan hargasaham perusahaan dengan labanya dan dengannilai buku perusahaan.

3. LikuiditasMenurut Brigham dan Joel (2010:134), rasio

likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubunganantara kas dan aset lancar perusahaan lainnya dengankewajiban lancarnya.

Page 68: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 68

Menurut Brigham dan Joel (2010:134), duarasio likuiditas yang umum digunakan yaitu RasioLancar (Current Ratio) dan Rasio Cepat (QuickRatio atau Acid Test). Current Ratio (CR)merupakan rasio yang dihitung dengan membagi asetlancar dengan kewajiban lancar. Rasio inimenunjukkan sampai sejauh apa kewajiban lancarditutupi oleh aset yang diharapkan akan dikonversimenjadi kas dalam waktu dekat. Sehinggaperhitungan CR sebuah perusahaan dapat dihitungdengan menggunakan rumus:CR = Aset LancarKewajiban Lancar

Quick Ratio (QR) merupakan rasio yangdihitung dengan mengurangi persediaan dengan asetlancar, kemudian membagi sisanya dengankewajiban lancar. Sehingga perhitungan QR sebuahperusahaan dapat dihitung dengan menggunakanrumus: QR = Aset Lancar − PersediaanKewajiban Lancar

Dalam penelitian ini penulis mengambilCurrent Ratio sebagai alat ukur dalam rasiolikuiditas, karena rasio ini menunjukkan seberapajauh tuntutan dari kreditor jangka pendek dipenuhioleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunaidalam periode yang sama dengan jatuh tempo utang.

4. LeverageMenurut Riyanto (2009:32), rasio leverage

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukurkemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibanfinansialnya dengan cara membandingkan jumlahutang dengan aset ataupun dengan ekuitas/modalsendiri.

Menurut Rudianto (2013:193), jenis-jenisrasio leverage yaitu:a. Total Debt to Equity Ratio, Rasio ini

menggambarkan seberapa besar modal pemilikdapat menutupi utang-utang kepada kreditor.Semakin kecil rasio ini semakin baik. Untukkeamanan pihak luar rasio yang terbaik adalahjika jumlah modal lebih besar dari jumlah utangatau minimal sama. = Total UtangTotal Ekuitas

b. Debt to Total Asset Ratio, Rasio ini merupakanperbandingan total utang jangka panjang maupunutang jangka pendek dengan total aset. Rasio inimenggambarkan kemampuan perusahaan untukmenjamin keseluruhan utang dengan aset yangdimilikinya. = Total UtangTotal Aset

c. Equity to Total Asset Ratio, Rasio inimenggambarkan hubungan antara jumlah modalterhadap total aset. Rasio ini dapat melihatseberapa jauh perusahaan dibiayai oleh modalsendiri. = Total EkuitasTotal Aset

Dalam penelitian ini penulis mengambil Debtto Equity Ratio sebagai alat ukur dalam rasioleverage, karena rasio ini menunjukkan kemampuanperusahaan untuk memenuhi kewajiban dalammembayar hutangnya dengan jaminan modal sendiridan untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiriyang dijadikan untuk jaminan utang.

5. ProfitabilitasMenurut Margaretha (2011:26), rasio

profitabilitas menunjukkan pengaruh gabungan darilikuiditas, pengelolaan aktiva dan pengelolaan utangterhadap hasil operasi (laba).

Menurut Margaretha (2011:26), jenis-jenisrasio profitabilitas adalah sebagai berikut:a. Net Profit Margin on Sales, Rasio ini mengukur

laba atas setiap penjualan dalam rupiah.

=b. Return on Total Assets (ROA), Rasio ini

menunjukkan kemampuan perusahaan dalammenghasilkan laba atas aktiva yangdipergunakan. (ROA)=

c. Return on Equity (ROE), Rasio ini mengukurtingkat pengembalian atas investasi bagipemegang saham biasa. (ROE)= −

Dalam penelitian ini penulis mengambilReturn on Equity sebagai alat ukur dalam rasioprofitabilitas, ROE yang tinggi mencerminkanpenerimaan perusahaan atas peluang investasi yangbaik dan manajemen biaya yang aktif. Naiknya rasioROE dari tahun ke tahun pada perusahaan berartiterjadi adanya kenaikan laba bersih dari perusahaanyang bersangkutan.

6. Nilai PerusahaanMenurut Husnan dan Enny (2012:6), nilai

perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayaroleh calon pembeli apabila perusahaan tersebutterjual. Menurut Brigham dan Joel (2010:91), nilaiperusahaan adalah rasio yang menghubungkan hargasaham perusahaan dengan laba dan nilai buku persaham.

Menurut Murhadi (2013:64), market valueratios, memperlihatkan bagaimana perusahaandinilai oleh investor di pasar modal. Rasio-rasio inimeliputi:a. Earning per Share (EPS) adalah pendapatan per

lembar saham yang dapat dilihat di laporan labarugi. Semakin tinggi EPS maka akan semakinbaik. EPS diperoleh dengan cara:EPS = Jumlah Saham Biasa

Page 69: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 69

b. Dividend Payout Ratio (DPR) merupakan rasioyang menggambarkan besarnya proporsi dividenyang dibagikan terhadap pendapatan bersihperusahaan. DPR diperoleh dengan cara:DPR = / ℎ/ ℎ =

c. Price to Earnings Ratio (PER) menggambarkanperbandingan antara harga pasar denganpendapatan per lembar saham. PER yang terlalutinggi, mengindikasikan bahwa harga pasarsaham perusahaan tersebut telah mahalPER = Lembar Saham⁄ EPS

d. Dividend Yield (DY) menunjukkan perbandinganantara dividen yang diterima investor terhadapharga pasar saham saat ini. DY diperoleh dengancara:DY = Lembar⁄Harga Saham Saat Ini

e. Price to Book Value (P/B or PBV) adalah rasioyang menggambarkan perbandingan antara hargapasar saham dan nilai buku ekuitas sebagaimanayang ada di laporan posisi keuangan. PBVdiperoleh dengan cara:PBV = Harga Saham Lembar⁄Nilai Buku Ekuitas Lembar⁄Nilai buku per saham = Ekuitas biasaJumlah saham beredar

f. Price/Sales Ratio (PSR) adalah rasio yangmembandingkan nilai kapitalisasi pasarperusahaan terhadap penjualan. Rasio inibertujuan untuk melihat hubungan antara tingkatpenjualan dan harga saham perusahaan. PSRdiperoleh dengan cara:PSR = Nilai Kapitalisasi Pasar= Harga Saham ∗ Jlh Saham Beredar

g. Price Earnings Ratio to Growth (PEG Ratio)merupakan rasio harga per pendapatan (PER)dibanding terhadap pertumbuhan perusahaan.PEG ratio diperoleh dengan cara:PEG= PER Tingkat Pertumbuhan yang Diharapkan⁄

Dalam penelitian ini penulis mengambil Priceto Book Value (P/B or PBV) sebagai alat ukur dalamnilai perusahaan, karena rasio ini menunjukkantingkat kemampuan perusahaan dalam menciptakannilai relatif terhadap jumlah modal yangdiinvestasikan.

7. Pengaruh Likuiditas, Leverage, danProfitabilitas Terhadap NilaiPerusahaan

Menurut Hery (2015:175), jika perusahaanmemiliki kemampuan untuk melunasi kewajibanjangka pendeknya pada saat jatuh tempo, makaperusahaan tersebut dikatakan sebagai perusahaanyang likuid. Untuk dapat memenuhi kewajibanjangka pendeknya yang akan segera jatuh tempo,perusahaan harus memiliki tingkat ketersediaanjumlah kas yang baik atau aset lancar lainnya yang

juga dapat dengan segera dikonversi atau diubahmenjadi kas.

Menurut Hery (2015:191), perusahaan denganrasio leverage yang tinggi (memiliki utang yangbesar) dapat berdampak pada timbulnya risikokeuangan yang besar, tetapi juga memiliki peluangyang besar pula untuk menghasilkan laba yangtinggi. Apabila dana hasil pinjaman tersebutdipergunakan secara efisien dan efektif denganmembeli aset produktif tertentu (seperti mesin danperalatan) atau untuk membiayai ekspansi bisnisperusahaan, maka hal ini akan memberikan peluangyang besar bagi perusahaan untuk meningkatkanhasil usahanya.

Daya tarik utama bagi pemilik perusahaan(pemegang saham) dan para calon investor dalamsuatu perusahaan adalah profitabilitas. MenurutSartono (2010:122), profitabilitas adalahkemampuan perusahaan memperoleh laba dalamhubungannya dengan penjualan, total aktiva maupunmodal sendiri. Dengan demikian bagi investorjangka panjang akan sangat berkepentingan dengananalisis profitabilitas ini misalnya bagi pemegangsaham akan melihat keuntungan yang benar-benarakan diterima dalam bentuk dividen.

Menurut Brigham dan Joel (2010:150), nilaipasar adalah sekumpulan rasio yang menghubungkanharga saham perusahaan terhadap laba, arus kas, dannilai buku per sahamnya. Rasio ini memberi indikasibagi manajemen tentang bagaimana pandanganinvestor terhadap risiko dan prospek perusahaan dimasa depan. Jika rasio likuiditas, manajemen aset,manajemen utang, dan profitabilitas semuanyaterlihat baik, dan jika kondisi ini berjalan terusmenerus secara stabil, maka rasio nilai pasar jugaakan tinggi, harga saham kemungkinan tinggi sesuaidengan yang diperkirakan.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Uji Asumsi KlasikUji normalitas dengan pengujian One Sample

Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai Asymp Sig. (2-tailed) sebesar 0,619 yang berarti nilai tersebut diatas nilai signifikan 0,619 > 0,05. Dengan demikiandapat dikatakan bahwa variabel residual berdistribusinormal. Untuk uji multikolineritas, menunjukkanbahwa variabel likuiditas, leverage, dan profitabilitastidak terjadi multikolineritas karena nilai toleranceberada di atas 0,10 dan nilai VIF berada di bawah 10.

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa plotmenyebar secara acak di atas maupun di bawahangka nol pada sumbu Regression StudentizedResidual. Oleh karena itu, maka berdasarkan ujiheteroskedastisitas menggunakan metode analisisgrafik, pada model regresi yang terbentuk dinyatakantidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Nilai Durbin-Watson dalam penelitian ini adalah sebesar 1,489.Berdasarkan tabel Durbin-Watson diketahui bahwanilai dU untuk data sebanyak 20 dan k=3 adalahsebesar 1,6763 nilai dL adalah sebesar 0,9976.Kesimpulannya, nilai uji DW sebesar 1,489, beradapada dL<dW<dU atau dapat dijelaskan dengan

Page 70: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 70

angka 0,9976 < 1,489 < 1,6763, maka nilai Durbin-Watson dapat disimpulkan bahwa model persamaanregresi tersebut tidak ada autokorelasi positif (tanpakesimpulan).

b. Deskriptif KualitatifAnalisis deskriptif dalam penelitian ini

bertujuan untuk mendapatkan gambaran ataudeskripsi mengenai likuiditas, leverage,profitabilitas, dan nilai perusahaan pada PT AdhiKarya (Persero), Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia periode 2011-2015.1) Likuiditas pada PT Adhi Karya (Persero),

Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaPeriode 2011-2015

Dari hasil penelitian, diketahui nilai likuiditasyang diukur dengan current ratio (CR) pada PT AdhiKarya (Persero), Tbk periode 2011-2015 mengalamifluktuasi dan cenderung meningkat. Nilai rata-rataCR adalah sebesar 125,23%. Artinya perusahaanmemiliki aset lancar sebanyak 125,23% dari totalkewajiban lancar, atau dengan kata lain bahwa setiapRp. 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp. 1,252 asetlancar.

Diketahui bahwa CR maksimum pada tahun2015 triwulan keempat sebesar 156,05% yangdipengaruhi oleh tingginya peningkatan aset lancardibandingkan periode sebelumnya sementarakenaikan kewajiban lancar lebih sedikit. CRminimum pada tahun 2012 triwulan kedua sebesar107,11% yang dipengaruhi oleh kenaikan pada asetlancar lebih kecil dibandingkan periode sebelumnya,sementara terjadi juga kenaikan yang lebih besarpada kewajiban lancar.

2) Leverage PT Adhi Karya (Persero), Tbk yangTerdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode2011-2015

Dari hasil penelitian, diketahui nilai leverageyang diproksikan oleh Debt to Equity Ratio (DER)pada PT Adhi Karya (Persero), Tbk periode 2011-2015 mengalami fluktuasi dan cenderung menurun.Nilai rata-rata DER sebesar 530,56%, artinyaperusahaan memiliki utang sebanyak 530,56% daritotal modal.

DER maksimum terjadi pada tahun 2015triwulan ketiga sebesar 632,09% yang dipengaruholeh besarnya peningkatan total utang dibandingkanperiode sebelumnya dari, sementara kenaikan totalekuitas sangat rendah. DER minimum pada tahun2015 triwulan keempat yaitu sebesar 224,69% yangdipengaruhi oleh kenaikan pada total utang lebihrendah dibandingkan periode sebelumnya, sementarakenaikan juga terjadi pada total ekuitas yangjumlahnya lebih tinggi.

3) Profitabilitas pada PT Adhi Karya (Persero),Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaPeriode 2011-2015

Dari hasil penelitian, diketahui nilaiprofitabilitas yang diproksikan dengan Return onEquity (ROE) pada PT Adhi Karya (Persero), Tbkperiode 2011-2015 mengalami fluktuasi dan

cenderung meningkat. Nilai rata-rata ROE sebesar7,65%. Artinya setiap Rp. 1 ekuitas turutberkontribusi menciptakan Rp. 0,0765 laba bersih.

Diketahui ROE maksimum pada tahun 2013triwulan keempat sebesar 27,98% yang dipengaruhioleh besarnya peningkatan laba setelah pajakdibandingkan periode sebelumnya, sementara totalekuitas tetap dengan jumlah yang sama sebesar Rp.1.460.005.311.879. ROE minimum pada tahun 2011triwulan pertama yaitu sebesar 0,25% yangdipengaruhi oleh laba setelah pajak lebih rendahdibandingkan total ekuitas yang dimiliki perusahaanlebih tinggi sebesar Rp. 1.676.110.033.098.

4) Nilai Perusahaan pada PT Adhi Karya(Persero), Tbk yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia Periode 2011-2015

Dari hasil penelitian, diketahui nilaiperusahaan yang diproksikan dengan Price to BookValue (PBV) pada PT Adhi Karya (Persero), Tbkperiode 2011-2015 mengalami fluktuasi dancenderung meningkat. Nilai rata-rata PBV sebesar257,52%. Artinya pasar menghargai saham sebesar257,52% lebih tinggi dari pada nilai buku ekuitas.

PBV maksimum pada tahun 2015 triwulanpertama sebesar 569,54% yang dipengaruhi olehmenurunnya jumlah nilai buku lebih besardibandingkan dengan periode sebelumnya, untukjumlah saham yang beredar mengalami peningkatanyang sangat besar dari, total ekuitas pada periode inijuga mengalami peningkatan sangat sedikit,sedangkan harga saham pada perode ini mengalamipenurunan lebih rendah dari periode sebelumnya.PBV minimum pada tahun 2011 triwulan ketigayaitu sebesar 92,76% yang dipengaruhi olehstabilnya jumlah nilai buku, jumlah saham beredarjuga stabil, dan total ekuitas pada periode ini jugastabil dengan jumlah yang sama, sedangkan hargasaham pada perode ini mengalami penurunan dariRp. 800 menjadi Rp. 510 dari periode sebelumnya.

c. Deskriptif Kuantitatif1) Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil analisa dengan programSPSS, maka model regresi linear berganda yaitusebagai berikut : = -1354,803 + 8,110X1 + 1,207X2

– 5,688X3.Artinya likuiditas dan leverage berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan, sedangkanprofitabilitas berpengaruh negatif terhadap nilaiperusahaan pada PT Adhi Karya (Persero), Tbk yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.

2) Analisa Korelasi dan DeterminasiBerdasarkan hasil pengolahan data dengan

SPSS diperoleh nilai koefisien korelasi adalahsebesar 0,828. Dengan demikian dapat dikatakanbahwa korelasi atau hubungan antara likuiditas,leverage dan profitabilitas dengan nilai perusahaanpada PT Adhi Karya (Persero), Tbk yang terdaftar diBursa Efek Indonesia adalah sangat kuat.

Untuk nilai koefisien determinasi adalahsebesar 0,686 yang berarti bahwa nilai perusahaan

Page 71: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 71

dapat dijelaskan oleh antara likuiditas, leverage danprofitabilitas sebesar 68,6 % pada PT Adhi Karya(Persero), Tbk periode 2011-2015 dan sisanya 31,4%dijelaskan oleh variabel atau faktor lain yang tidakditeliti pada penelitian ini, seperti quick ratio, debt tototal asset ratio, return on assets, earnings pershare.

3) Uji Hipotesisa) Uji Simultan (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkanapakah semua variabel independen yang dimasukkandalam model mempunyai pengaruh secara simultanterhadap variabel dependen.

Uji ini dilakukan dengan membandingkansignifikansi Fhitung dengan Ftabel dengan ketentuansebagai berikut:(1) Jika Fhitung > Ftabel dan nilai probabilitas < 0,05

maka H0 ditolak, yang berarti likuiditas,leverage dan profitabilitas secara silmultanberpengaruh signifikan terhadap nilaiperusahaan.

(2) Jika Fhitung < Ftabel dan nilai probabilitas > 0,05maka H0 diterima, yang berarti bahwalikuiditas, leverage dan profitabilitas secarasilmultan berpengaruh tidak signifikan terhadapnilai perusahaan.

Dari hasil pengolahan data, dapat dilihatbahwa dengan tingkat kepercayaan 95% , n-k-1=20-3-1=16, diperoleh angka Ftabel sebesar 3,24 dan besarFhitung adalah 11,640. Karena Fhitung > Ftabel atau11,640 > 3,24 maka H0 ditolak dan untuk tingkatsignifikansi adalah 0,000 < 0,05, maka keputusanyang diambil adalah likuiditas, leverage danprofitabilitas secara silmultan berpengaruhsignifikan terhadap nilai perusahaan pada PT AstraOtoparts, Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia.

b) Uji Parsial (Uji t)Uji t digunakan untuk menguji pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsialatau individual. Adapun hipotesis yang diuji adalahsebagai berikut :(1) H0 ditolak jika thitung > ttabel, artinya likuiditas,

leverage dan profitabilitas secara parsialberpengaruh signifikan terhadap nilaiperusahaan.

(2) H0 diterima jika thitung < ttabel, artinya likuiditas,leverage dan profitabilitas secara parsialberpengaruh tidak signifikan terhadap nilaiperusahaan.

Hipotesis digunakan untuk mengujisignifikansi koefisien persamaan regresi dirumuskansebagai berikut :(1) Jika thitung > ttabel atau probabilitas signifikan < α

(5%), maka H0 ditolak.(2) Jika thitung < ttabel atau probabilitas signifikan > α

(5%), maka H0 diterima.

Dari hasil uji t diperoleh kesimpulan sebagaiberikut:

(1) Untuk variabel likuiditas dengan tingkatkepercayaan 95%, n-k-1=20-3-1=16 dan=5%, dari tabel t diperoleh angka ttabel sebesar2,11991 dan besar thitung adalah 5,013. Karenathitung > ttabel atau 5,013 > 2,11991 maka H0

ditolak dan untuk tingkat signifikansi adalah0,000 < 0,05, maka keputusan yang diambiladalah likuiditas secara parsial berpengaruhsignifikan terhadap nilai perusahaan pada PTAstra Otoparts, Tbk yang terdaftar di BursaEfek Indonesia.

(2) Untuk variabel leverage dengan tingkatkepercayaan 95%, %, n-k-1=20-3-1=16 dan=5%, dari tabel t diperoleh angka ttabel sebesar2,11991 dan besar thitung adalah 4,910. Karenathitung > ttabel atau 4,910 > 2,11991 maka H0

ditolak dan untuk tingkat signifikansi adalah0,025 < 0,05, maka keputusan yang diambiladalah leverage secara parsial berpengaruhsignifikan terhadap nilai perusahaan pada PTAstra Otoparts, Tbk yang terdaftar di BursaEfek Indonesia.

(3) Untuk variabel profitabilitas dengan tingkatkepercayaan 95%, %, n-k-1=20-3-1=16 dan=5%, dari tabel t diperoleh angka ttabel sebesar2,11991 dan besar thitung adalah 2,465. Karenathitung > ttabel atau 2,465 > 2,11991 maka H0

ditolak dan untuk tingkat signifikansi adalah0,025 < 0,05, maka keputusan yang diambiladalah profitabilitas secara parsial berpengaruhsignifikan terhadap nilai perusahaan pada PTAstra Otoparts, Tbk yang terdaftar di BursaEfek Indonesia.

2. Evaluasia. Likuiditas pada PT Adhi Karya (Persero),

Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaDari hasil penelitian menunjukkan bahwa

nilai rata-rata likuiditas diukur dengan current ratio(CR) pada PT Adhi Karya (Persero), Tbk tahun2011-2015 sebesar 125,23%. Hal ini menunjukkanbahwa rata-rata perbandingan jumlah aset lancarterhadap kewajiban lancar adalah sebesar 125,23%.Untuk nilai CR di bawah rata-rata terjadi pada tahun2011 dan 2012. Rendahnya nilai CR merupakan halyang tidak baik, karena mengindikasikan bahwaperusahaan memiliki aset lancar yang sedikit untukmembayar kewajiban jangka pendeknya.

Nilai CR di atas rata-rata terjadi pada tahun2013-2015. Tingginya nilai CR merupakan hal yangcukup baik, karena perusahaan mampu menjagatingkat likuiditasnya agar dapat memberikan jaminankepada kreditor bahwa pinjamannya tersebut akandapat segera dibayarkan secara tepat waktu pada saatjatuh tempo.

b. Leverage pada PT Adhi Karya (Persero), Tbkyang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwanilai rata-rata leverage diukur dengan debt to equityratio (DER) pada PT Adhi Karya (Persero), Tbktahun 2011-2015 sebesar 530,56%. Hal ini

Page 72: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 72

menunjukkan bahwa rata-rata perbandingan totalutang terhadap total ekuitas adalah sebesar 530,56%.Untuk nilai DER di bawah rata-rata pada tahun 2011dan 2015. Rendahnya DER yang dimiliki perusahaandipengaruhi oleh kenaikan pada total utang lebihrendah dari periode sebelumnya, sementara kenaikanjuga terjadi pada total ekuitas yang jumlahnya lebihtinggi. Rendahnya nilai DER merupakan hal baik,karena menunjukkan bahwa kinerja perusahaansemakin meningkat dengan semakin menurunnyaporsi utang dalam pendanaan ekuitas.

Nilai DER di atas rata-rata pada tahun 2012-2014. Tingginya DER yang dimiliki oleh perusahaanyang dipengaruh oleh besarnya peningkatan totalutang dibandingkan periode sebelumnya, sementarakenaikan total ekuitas sangat rendah.

c. Profitabilitas pada PT Adhi Karya (Persero),Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwarata-rata nilai profitabilitas diukur dengan return onequity (ROE) per tahun pada PT Adhi Karya(Persero), Tbk sebesar 7,65%. Hal ini menunjukkanbahwa rata-rata perbandingan jumlah laba setelahpajak terhadap total ekuitas adalah sebesar 7,65%.Untuk nilai ROE di bawah rata-rata terjadi padatahun 2011-2015 triwulan pertama dan kedua.Rendahnya nilai ROE merupakan hal yang tidakbaik, karena semakin rendah hasil pengembalian atasekuitas berarti semakin rendah pula jumlah lababersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yangtertanam dalam ekuitas.

Nilai ROE di atas rata-rata terjadi pada tahun2011-2015 triwulan ketiga dan keempat. Tingginyanilai ROE merupakan hal yang baik, karena semakintinggi hasil pengembalian atas ekuitas berartisemakin tinggi pula jumlah laba bersih yangdihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanamdalam ekuitas.

d. Nilai Perusahaan pada PT Adhi Karya(Persero), Tbk yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwarata-rata nilai perusahaan diukur dengan price tobook value (PBV) per tahun pada PT Adhi Karya(Persero), Tbk adalah sebesar 257,52%. Hal inimenunjukkan bahwa rata-rata perbandingan hargasaham terhadap nilai buku ekuitas sebesar 257,52%.Untuk nilai PBV di bawah rata-rata yaitu pada tahun2011, 2013, dan 2015. Rendahnya nilai PBVmerupakan hal yang tidak baik, karena dapatmengindikasikan menurunnya kualitas dan kinerjafundamental emiten.

Nilai PBV di atas rata-rata pada tahun 2012dan 2014. Tingginya PBV yang dimiliki olehperusahaan dipengaruhi oleh menurunnya jumlahnilai buku lebih besar dibandingkan dengan periodesebelumnya, untuk jumlah saham yang beredarmengalami peningkatan yang sangat besar, totalekuitas pada periode ini juga mengalami peningkatansangat sedikit, sedangkan harga saham pada perodeini mengalami penurunan lebih rendah.

e. Pengaruh Likuiditas, Leverage, ProfitabilitasTerhadap Nilai Perusahaan pada PT AdhiKarya (Persero), Tbk yang Terdaftar di BursaEfek Indonesia

Hasil penelitian menunjukkan bahwalikuiditas dan leverage memiliki pengaruh positifterhadap nilai perusahaan, sedangkan profitabilitasmemiliki pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.Hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi yaitu Y =-1354,803 + 8,110X1 + 1,207X2 – 5,688X3.

Besar pengaruh yang dimaksud untukvariabel likuiditas yang diukur dengan current ratio(CR) adalah 8,110 yang memiliki arti bahwa setiapkenaikan current ratio (CR) sebesar satu satuan akandiikuti kenaikan price to book value (PBV) sebesar8,110. Angka tersebut menyatakan bahwa likuiditasberpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.Sebaliknya jika setiap penurunan current ratio (CR)sebesar satu satuan akan diikuiti penurunan price tobook value (PBV) sebesar 8,110.

Besar pengaruh yang dimaksud untukvariabel leverage yang diukur dengan debt to equityratio (DER) adalah 1,207 yang memiliki arti bahwasetiap kenaikan debt to equity ratio (DER) sebesarsatu satuan akan diikuti kenaikan price to book value(PBV) sebesar 1,207. Angka tersebut menyatakanbahwa leverage berpengaruh positif terhadap nilaiperusahaan. Sebaliknya jika setiap penurunan DERsebesar satu satuan akan diikuti penurunan PBVsebesar 1,207.

Sementara untuk variabel profitabilitas yangdiukur dengan return on equity (ROE) memilikibesar pengaruh sebesar -5,688 yang memiliki artibahwa setiap kenaikan return on equity (ROE)sebesar satu satuan akan diikuti penurunan price tobook value (PBV) sebesar 5,688. Angka tersebutmenyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatifterhadap nilai perusahaan. Sebaliknya jika setiappenurunan ROE sebesar satu satuan akan diikutikenaikan PBV sebesar 5,688.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Nilai rata-rata likuiditas yang dihitung denganmenggunakan current ratio (CR) yaitu sebesar125,23%. Untuk leverage yang dihitung denganmenggunakan debt to equity ratio (DER)memiliki nilai rata-rata yaitu sebesar 530,56%.Nilai rata-rata profitabilitas yang dihitung denganmenggunakan return on equity (ROE) yaitusebesar7,65%. Sedangkan rata-rata nilaiperusahaan yang dihitung dengan menggunakanprice to book value (PBV) pada PT Adhi Karya(Persero), Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia periode 2011-2015 adalah sebesar257,52%.

b. Dari hasi pengujian regresi linier bergandadiperoleh persamaan regresi Y = -1354,803 +8,110X1 + 1,207X2 – 5,688X3. Persamaan regresitersebut dapat diartikan bahwa likuiditas danleverage berpengaruh positif, sementaraprofitabilitas berpengaruh negatif terhadap nilai

Page 73: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 73

perusahaan pada PT Adhi Karya (Persero), Tbkyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode2011-2015.

c. Melalui analisis koefisien korelasi diperoleh nilair sebesar 0,828 yang berarti bahwa korelasiantara CR, DER, dan ROE dengan PBV adalahsangat kuat. Sedangkan koefisien determinasi (RSquare) adalah sebesar 0,686 atau 68,6% yangberarti bahwa CR, DER, dan ROE berpengaruh68,6% terhadap PBV. Sedangkan sisanya sebesar31,4% dipengaruhi atau dijelaskan variabel lainyang tidak di masukkan dalam model penelitianini, seperti seperti: quick ratio, debt to total assetratio, return on assets, earnings per share.

d. Dari hasil uji statistik F diperoleh hasil Fhitung >Ftabel atau 11, 640 > 3,24 maka H0 ditolak danuntuk tingkat signifikansi adalah 0,000 < 0,05,Dengan demikian dapat disimpulkan bahwalikuiditas, leverage, dan profitabilitasberpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

e. Dari hasil uji statistik t diperoleh hasil bahwasecara parsial untuk variabel likuiditas : thitung >ttabel (5,013 > 2,11991) atau Sig. > alpha (0,000 <0,05) yang berarti bahwa likuiditas berpengaruhsignifikan terhadap nilai perusahaan. Sementarauntuk variabel leverage diketahui bahwa thitung >ttabel (4,910 > 2,11991) atau Sig.< alpha (0,000 <0,05) yang berarti bahwa leverage secara parsialberpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.Untuk variabel profitabilitas diperoleh hasil thitung

> ttabel (2,465 > 2,11991) atau Sig. < alpha (0,025< 0,05) yang berarti bahwa profitabilitas secaraparsial berpengaruh signifikan terhadap nilaiperusahaan.

2. Sarana. Perusahaan sebaiknya mengusahakan menjual

sebagian aktiva tetap untuk menambah asetlancar (kas dan setara kas) maupun digunakanuntuk melunasi atau membayar kewajiban lancar(utang usaha).

b. Perusahaan sebaiknya mendapatkan tambahanmodal sendiri tanpa menambah utang ataumenambah modal lebih besar daripada tambahanutang (seperti mengurangi pekerjaan sub-kontraktor yang jatuh tempo dan melakukanpembayaran utang secara teratur), dan harusmengendalikan utangnya agar menjaga kestabilan

penggunaan liabilitas yang dapat menarikperhatian investor untuk berinvestasi padaperusahaan.

c. Perusahaan sebaiknya menambah pendapatanlebih besar dibandingkan pertambahan biayaoperasi, atau mengurangi biaya operasi lebihbesar dibandingkan berkurangnya pendapatan.

d. Perusahaan sebaiknya lebih mengelola asetsecara efisien, meningkatkan profitabilitas,dengan profit yang tinggi akan memberikanindikasi propek perusahaan yang baik sehinggadapat memicu investor untuk ikut meningkatkanpermintaan saham.

e. Sehubungan dengan keterbatasan penulisandalam penelitian ini, penulis mengharapkan bagipeneliti selanjutnya untuk melakukan perluasansampel perusahaan mencakup semua jenisperusahaan yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia dan menggunakan variabel-variabelpenelitian yang tidak dibahas penulis dalampenelitian ini.

E. DAFTAR PUSTAKABrigham Eugene F. dan Joel F Houston. 2010.

Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku1, Edisi II. Jakarta: Salemba Empat.

Hery. 2015. Analisis Laporan KeuanganPendekatan Rasio Keuangan. Cetakanke 1. Yogyakarta: CAPS (Center forAcademic Publishing Service).

Husnan, Suad, dan Enny Pudjiastuti. 2012.Dasar-dasar Manajemen Keuangan. EdisiVI. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Margaretha, Farah. 2011. ManajemenKeuangan Untuk ManajerNonkeuangan. Jakarta: Erlangga.

Murhadi, Werner R. 2013. Analisa LaporanKeuangan, Proyeksi dan Valuasi Saham.Jakarta: Salemba Empat.

Riyanto, Bambang. 2009. Dasar-dasarPembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:BPFE.

Rudianto.2013. Akuntansi ManajemenInformasi Untuk Pengambilan KeputusanStrategis. Jakarta: Erlangga.

Sartono, Agus. 2010. Manajemen KeuanganTeori dan Aplikasi. Cetakan ke 4.Yogyakarta: BPFE.

Page 74: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 74

PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR), NON PERFORMING LOAN(NPL), RETURN ON ASSETS (ROA) DAN BIAYA OPERASIONAL

TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAPKECUKUPAN MODAL PADA PT BANK BUKOPIN, TBK YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh:Lisda SilabanS1 Akuntansi

Darwin Lie, Parman Tarigan, Elly Susanti

AbstraksiTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran LDR, NPL, ROA, BOPO dan kecukupan

modal serta pengaruh LDR, NPL, ROA dan BOPO terhadap kecukupan modal pada PT Bank Bukopin, Tbk yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan maupun parsial. Metode analisis yang digunakan dalampenelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Objek penelitian iniPT Bank Bukopin, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007 sampai tahun 2015. Metode yangdigunakan untuk analisis data dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda,koefisien korelasi, koefisien determinasi, dan uji hipotesis (uji F dan uji t). Pengujian dilakukan denganmenggunakan bantuan program Sofware Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20.0.

Hasil analisa dari regresi linier berganda yaitu: Ŷ = 0,102 + 0,028X1 – 1,498X2 + 1,585X3 + 0,048X4. Halini menunjukkan bahwa LDR berpengaruh positif terhadap kecukupan modal, NPL berpengaruh negatif terhadapkecukupan modal, ROA dan BOPO berpengaruh positif terhadap kecukupan modal. Kekuatan hubungan keduavariabel adalah kuat, dengan koefisien korelasi 0,756. Koefisien determinasi sebesar 57,1%, dan sisanya 42,9%dijelaskan oleh faktor lainnya. Hipotesis penelitian H0 diterima dengan tingkat signifikansi 0,394 > 0,05, artinyaLDR, NPL, ROA dan BOPO berpengaruh tidak signifikan terhadap kecukupan modal pada PT Bank Bukopin,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan.

Kata Kunci: LDR, NPL, ROA, BOPO dan Kecukupan Modal

AbstractionThe purpose of this research are to identify the description of LDR, NPL, ROA, BOPO and Capital

Adequacy and analyze the effect of LDR, NPL, ROA and BOPO toward Capital Adequacy at PT Bank Bukopin,Tbk listed in Indonesia Stock Exchange either simultanly or partially. Methods of analysis used in this study aredescriptive analysis of qualitative methods and quantitative descriptive analysis. The object of this research is PTBank Bukopin, Tbk which listed on the Indonesia Stock Exchange from 2007 until 2015. The method used fordata analysis in this study is the classical assumption test, multiple linear regression analysis, the correlationcoefficient of determination, and hypothesis test (F test and t test). Testing is done with the help of SofwareStatistical Product and Service Solution (SPSS) version 20.0.

Result of analysis multiple linear regression that is Ŷ = 0,102 + 0,028X1 – 1,49 X2 + 1,585 X3 + 0,048 X4.This shows that LDR has positive effect toward capital adequacy, NPL has negative effect toward capitaladequacy, ROA and BOPO have positive effect toward capital adequacy. The strength of the relationshipbetween two variable are strong, with correlation coefficient value equals to 0,756. Determination coefficientvalue equals to 57,1% and the remaining 42,9% is explained by other factors. The research hypothesis H0 isaccepted with the significance level 0,394 > 0,05, means that LDR, NPL, ROA and BOPO simultanly haveunsignificant influence toward capital adequacy at PT Bank Bukopin, Tbk listed in Indonesia Stock Exchange.

Keywords: LDR, NPL, ROA, BOPO and Capital Adequacy

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahBank adalah lembaga kepercayaan yang

berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantukelancaran sistem pembayaran dan tidak kalahpentingnya adalah sebagai lembaga yang menjadisarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah,yaitu kebijakan moneter. Penghimpunan dana bankdimanfaatkan sebagai sumber modal utama gunamelaksanakan kegiatan operasionalnya. Modal bagiindustri perbankan sangat penting karena berfungsisebagai penyangga terhadap kemungkinan terjadinya

risiko. Kecukupan modal merupakan aspek yangmengukur apakah modal yang dimiliki oleh suatubank telah memadai untuk menunjang kegiatanoperasionalnya. Untuk menjaga tingkat kecukupanmodal yang dimiliki, bank harus tetap menjagatingkat likuiditas, kualitas aset dan tingkatprofitabilitas bank.

Kecukupan modal merupakan salah satu rasiopermodalan yang sering disebut dengan CapitalAdequacy Ratio (CAR) atau disebut juga rasioKewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).Rasio ini dihitung dengan perbandingan antara

Page 75: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 75

modal yang dimiliki bank dengan aktiva tertimbangmenurut risiko (ATMR). Besarnya nilai CAR yangharus dipenuhi bank diatur oleh Bank Indonesia,yang mensyaratkan minimal sebuah bankmempertahankan Capital Adequacy Ratio sebesar8%. Besarnya kecukupan modal tidak hanyadigunakan untuk menilai tingkat kesehatan bank,tetapi juga digunakan untuk melakukan ekspansiusaha bank.

Besarnya kecukupan modal yang dimilikibank dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranyaadalah Loan to Deposit Ratio (LDR) yangmerupakan rasio likuiditas. LDR merupakan rasioyang mengukur tingkat penggunaan dana yangditerima masyarakat dalam bentuk kredit. Selainrasio LDR, kecukupan modal bank juga dipengaruhioleh tingginya Non Performing Loan (NPL) ataukredit bermasalah yang dimiliki oleh bank. Rasio inimenunjukkan kualitas aktiva kredit yang jikakolektibilitasnya kurang lancar, diragukan dan macetdari total kredit secara keseluruhan maka banktersebut menghadapi kredit bermasalah.

Faktor lain yang juga dapat mempengaruhikecukupan modal pada bank adalah besarnya labayang diperoleh bank yang diukur dengan Return onAsset (ROA), salah satu rasio profitabilitas. ROAdihitung berdasarkan perbandingan laba sebelumpajak dan rata-rata total aktiva. Selain ketiga faktordi atas, rasio Beban Operasional terhadapPendapatan Operasional (BOPO) yang merupakanrasio profitabilitas juga dapat mempengaruhikecukupan modal bank. BOPO merupakanperbandingan antara biaya operasional danpendapatan operasional.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran LDR, NPL, ROA, BOPO

dan kecukupan modal pada PT Bank Bukopin,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

b. Bagaimana pengaruh LDR, NPL, ROA, danBOPO terhadap kecukupan modal pada PT BankBukopin, Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia baik secara simultan maupun parsial?

1. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran LDR, NPL, ROA,

BOPO dan kecukupan modal pada PT BankBukopin, Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia.

b. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruhLDR, NPL, ROA dan BOPO terhadap kecukupanmodal pada PT Bank Bukopin, Tbk yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secarasimultan maupun parsial.

2. Metode PenelitianDalam penelitian ini, penulis mengambil

objek penelitian pada pada Perusahaan Perbankanyakni PT Bank Bukopin, Tbk. yang terdaftar diBursa Efek Indonesia (BEI). Pengambilan datapenulis lakukan dengan mengakses melalui websitehttp://www.idx.co.id.

Adapun desain penelitian yang digunakandalam penulisan skripsi ini adalah penelitiankepustakaan (library research). Teknikpengumpulan data yang dilakukan penulis dalampenelitian ini adalah dokumentasi. Adapun jenis datayang digunakan dalam penelitian ini adalah jenisdata kualitatif dan data kuantitatif. Hasil data yangdiperoleh akan dianalisis secara deskriptif baikbersifat kualitatif dan kuantitatif.

B. LANDASAN TEORI1. Laporan KeuanganMenurut Martani (2012:10), laporan

keuangan yang lengkap terdiri dari laporan posisikeuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporanarus kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan ataslaporan keuangan.

Untuk perusahaan perbankan menurut Ismail(2011:15), laporan keuangan bank yang lengkapterdiri dari:a. Neraca merupakan laporan yang menunjukkan

posisi keuangan yang meliputi harta, kewajibandan ekuitas bank pada tanggal tertentu, yaitupada tanggal pelaporan.

b. Laporan komitmen dan kontingensi merupakanlaporan yang terpisah dari neraca dan laporanlaba/rugi yang mana pada saat yang akan datangmempengaruhi neraca dan/atau laporan laba/rugibank.

c. Laporan laba rugi merupakan laporan yangmenggambarkan pendapatan dan beban bankpada periode pelaporan.

d. Laporan perubahan ekuitas merupakan laporanyang menunjukkan perubahan ekuitas perusahaanyang menggambarkan peningkatan ataupenurunan aktiva bersih atau kekayaan bankselama periode pelaporan.

e. Laporan arus kas merupakan informasi yangdigunakan untuk mengetahui perubahan-perubahan aktivitas keuangan yang terkaitdengan transaksi tunai serta menunjukkanpenerimaan dan pengeluaran periode tertentuyang dalam 3 aktivitas sebagai berikut arus kasdari aktivitas operasional, arus kas dari aktivitasinvestasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan.

f. Catatan atas laporan keuangan merupakaninformasi yang terkait dengan semua aktivitaskeuangan yang tidak dapat dipisahkan darilaporan keuangan, termasuk di dalamnya laporankomitmen dan kontingensi.

2. Analisis Laporan KeuanganMenurut Hery (2015:132), analisis laporan

keuangan merupakan suatu metode yang membantupara pengambil keputusan untuk mengetahuikekuatan dan kelemahan perusahaan melaluiinformasi yang didapat dari laporan keuangan.

Menurut Jumingan (2006:242), analisislaporan keuangan dapat dibedakan berdasarkantekniknya menjadi:a. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan,

merupakan teknik analisis dengan caramembandingkan laporan keuangan dua periode

Page 76: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 76

atau lebih dengan menunjukkan perubahan, baikdalam jumlah maupun dalam persentase.

b. Analisis Tren, merupakan teknik analisis untukmengetahui tendensi keadaan keuangan apakahmenunjukkan kenaikan atau penurunan. Hal yangmembedakan antara kedua teknik ini adalah tahuatau periode pembanding.

c. Analisis Persentase per Komponen, teknikanalisis untuk mengetahui persentase investasipada masing-masing aktiva terhadap total aktivaseluruhnya.

d. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja,merupakan teknik analsis untuk mengetahuiseberapa besarnya sumber dan penggunaanmodal kerja melalui dua periode waktu yangdibandingkan.

e. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas,merupakan teknik analisis untuk mengetahuikondisi kas disertai sebab terjadinya perubahankas pada suatu periode waktu tertentu.

f. Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknikanalisis keuangan untuk mengetahui hubunganantara pos tertentu dalam neraca maupun laporanlaba rugi baik secara individu maupun simultan.

g. Analisis Perubahan Laba Kotor, merupakanteknik analisis untuk mengetahui posisi laba dansebab-sebab terjadinya perubahan laba.

h. Analisis Break Even, merupakan teknik analisisuntuk mengetahui tingkat penjualan yang harusdicapai agar perusahaan tidak mengalamikerugian, tetapi pada tingkat penjualan tersebutbelum memperoleh keuntungan.

3. Rasio Keuangan BankMenurut Dendawijaya (2005:114), rasio

keuangan bank terdiri dari:a. Rasio Likuiditas merupakan alat untuk mengukur

kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya atau kewajibanyang sudah jatuh tempo. Beberapa rasio likuiditasyang sering dipergunakan dalam menilai kinerjasuatu bank antara lain, cash ratio, reserverequirement, loan to deposit ratio dan rasiokewajibn bersih call money.

b. Rasio Rentabilitas merupakan alat untukmengukur tingkat efisiensi usaha dan profitbilitasyang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Rasiorentbilitas suatu bank antara lain return on assets,return on equity, rasio biaya operasional, netprofit margin.

c. Rasio Solvabilitas merupakan digunakan untukmengukur kemmpuan bank dalam memenuhikewajiban jangka panjangnya tau kemampuanbank untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jikaterjadi likuidasi bank. Rasio yang digunakanantara lain capital adequacy ratio (CAR), debt toequity ratio, long term debt to assets ratio.

4. Kecukupan ModalModal bank yang memadai dapat dilihat dari

rasio kecukupan modal yang dimiliki bank. Rasiokecukupan modal juga sering disebut dengan CapitalAdequacy Ratio (CAR). Menurut Ismail (2011:126),

CAR adalah perbandingan antara modal bankterhadap aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR).Sementara menurut Dendawijaya (2005:121), CARadalah rasio kinerja bank untuk mengukurkecukupan modal yang dimiliki bank untukmenunjang aktiva yang mengandung ataumenghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan.

Formula perhitungan CAR sebagai berikut(Dendawijaya, 2005:121):

= Modal BankAktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) x 100%Modal Bank terdiri atas modal inti dan modal

pelengkap. ATMR dihitung dari aktiva yangtercantum dalam neraca maupun aktiva yang bersifatadministratif (tidak tercantum dalam neraca). ATMRaktiva neraca dihitung dengan cara mengalikan nilainominal masing-masing aktiva yang bersangkutandengan bobot risiko dari masing-masing pos aktivaneraca tersebut. ATMR aktiva administratif dihitungdengan cara mengalikan nilai nominal rekeningadministratif yang bersangkutan dengan bobot risikodari masing-masing pos rekening tersebut (risikoaktiva administratif). Aktiva yang paling tidakberisiko diberi bobot 0% dan aktiva yang palingberisiko diberi bobot 100%.

5. Loan to Deposit Ratio (LDR)Menurut Rivai, Andria dan Ferry (2007:724),

rasio LDR menggambarkan kemampuan bank dalammembayar kembali penarikan dana oleh deposandengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagaisumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio inimemberikan indikasi rendahnya kemampuanlikuiditas bank. Sebaliknya, semakin rendah LDRmenunjukkan kurangnya efektifitas bank dalammenyalurkan kredit.

Menurut Rivai, Andria dan Ferry (2007:724)formula LDR dirumuskan sebagai berikut:= Total kredit yang diberikanTotal dana pihak ketiga x 100%

Total kredit yang yang digunakan adalah totalkredit yang diberikan kepada pihak ketiga (tidaktermasuk antar Bank). Dana pihak ketiga mencakupgiro, tabungan, dan deposito (tidak termasuk antarBank).

6. Non Performing Loan (NPL)NPL disebut juga dengan kredit bermasalah.

Menurut Ismail (2011:224), kredit bermasalah adalahsuatu keadaan di mana nasabah sudah tidak sanggupmembayar sebagian atau seluruh kewajibannyakepada bank seperti yang telah diperjanjikan.

NPL dirumuskan sebagai berikut (PeraturanBank Indonesia No. 17/11/PBI/2015) dan SuratEdaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal14 Desember 2001):= Kredit BermasalahTotal kredit x 100%

Kredit bermasalah yang dimaksud adalahkredit yang memiliki kualitas dalam perhatiankhusus, kurang lancar, diragukan, dan macet.Sementara, total kredit merupakan seluruh kredityang disalurkan bank kepada masyarakat tidak

Page 77: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 77

termasuk pihak bank. Bank Indonesia telahmenetapkan batas aman rasio NPL maksimal sebesar5%.

7. Return on Asset (ROA)ROA digunakan untuk mengukur efektifitas

perusahaan di dalam menghasilkan keuntungandengan memanfaatkan aktiva/aset yang dimilikinya.Dengan kata lain, rasio ini digunakan untukmengukur kemampuan manajemen bank dalammemperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pulatingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dansemakin baik pula posisi bank tersebut dari segipenggunaan aset (Rivai, Andria dan Ferry,2007:720).

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001, ROAdirumuskan sebagai berikut:ROA = Laba Sebelum PajakRata − Rata Total Aset X 100%

Sementara, menurut Dendawijaya (2005:118)laba yang digunakan adalah laba bersih (setelahdipotong pajak), ROA dirumuskan sebagai berikut:ROA = Laba BersihTotal Aset X 100%

8. Biaya Operasional terhadapPendapatan Operasional (BOPO)

Menurut Dendawijaya (2005:119), BOPOmerupakan perbandingan antara biaya operasionaldan pendapatan operasional. Rasio ini digunakanuntuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuanbank dalam melakukan kegiatan operasinya.

Formula untuk menghitung BOPO adalahsebagai berikut (Dendawijaya, 2005:119):BOPO = Biaya (Beban) OperasionalPendapatan Operasional X 100%

9. Pengaruh LDR, NPL, ROA dan BOPOterhadap Kecukupan Modal

Menurut Dendawijaya (2005:114), semakintinggi rasio LDR memberikan indikasi semakinrendahnya kemampuan likuiditas bank yangbersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlahdana yang diperlukan untuk membiayai kreditmenjadi semakin besar. Dengan kata lain,peningkatan LDR yang disebabkan olehpertumbuhan jumlah kredit yang diberikan lebihbesar dari pertumbuhan dana yang dihimpun darimasyarakat atau deposan akan menyebabkanmenurunnya nilai CAR bank yang bersangkutan.Karena untuk membiayai kredit yang diberikan bankharus mengambil dana dari modal yang dimilikinya,maka otomatis akan menurunkan nilai CAR.

Non Performing Loan menggambarkankemampuan manajemen bank dalam mengelolakredit bermasalah yang diberikan oleh bank kepadadebitur, jika rasio NPL semakin tinggi maka kualitaskredit bank akan semakin buruk sehingga jumlahkredit bermasalah semakin besar. MenurutDendawijaya (2005:83), implikasi bagi bank sebagai

akibat timbulnya kredit bermasalah, bank harusmemperbesar penyisihan cadangan aktiva produktifyang diklasifikasikan berdasarkan ketentuan yangada. Hal ini pada akhirnya akan mengurangibesarnya modal bank dan akan sangat berpengaruhterhadap CAR.

Besar kecilnya CAR ditentukan olehkemampuan bank menghasilkan laba serta komposisipengalokasian dana pada aktiva sesuai dengantingkat resikonya (Rivai, Andria dan Ferry,2007:713). Menurut Lapoliwa dan Daniel(2000:138), bank harus menciptakan kualitas aktivaproduktif yang baik agar dapat menciptakanpendapatan yang meningkat dan dengan demikianROA menjadi semakin besar. Bila ROA setiaptahunnya besar, bila tidak semuanya dibagikankepada pemegang saham, maka akan terjadipemupukan laba yang ditahan yang akan semakinbesar dari satu periode ke periode lainnya. Dengandemikian ia akan memperbesar modal sehingga CARmenjadi semakin besar.

Menurut Rivai, Andria dan Ferry (2007:722),semakin kecil BOPO akan lebih baik, karena bankyang bersangkutan dapat menutup biaya (beban)operasional dengan pendapatan operasionalnya.Sebaliknya, semakin besar BOPO menunjukkankurangnya efisiensi bank dalam menjalankankegiatan operasionalnya karena biaya (beban)operasional yang harus ditanggung lebih besardaripada pendapatan operasional yang diperolehsehingga ada kemungkinan modal digunakan untukmenutupi biaya operasional yang tidak tertutup olehpendapatan operasional. Jadi nilai BOPO yang relatiftinggi akan dapat menurunkan CAR.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Uji Asumsi KlasikUji normalitas dengan pengujian One Sample

Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai Asymp Sig. (2-tailed) sebesar 0,518 yang berarti nilai tersebut diatas nilai signifikan 0,518 > 0,05. Dengan demikiandapat dikatakan bahwa variabel residual berdistribusinormal. Untuk uji multikolineritas, menunjukkanbahwa pada model regresi yang terbentuk tidakterjadi gejala multikolinier karena nilai tolerancedari masing-masing variabel lebih besar dari 0,1 dannilai VIF masing-masing variabel lebih kecil dari 10.

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa plotmenyebar secara acak di atas maupun di bawahangka nol pada sumbu Regression StudentizedResidual. Oleh karena itu, maka berdasarkan ujiheteroskedastisitas menggunakan metode analisisgrafik, pada model regresi yang terbentuk dinyatakantidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Nilai Durbin-Watson dalam penelitian ini adalah sebesar 2,474.Berdasarkan tabel Durbin-Watson diketahui bahwanilai dL untuk data sebanyak 9 dan k=4 adalahsebesar 0,295 nilai dU adalah sebesar 2,588.Kesimpulannya, nilai uji DW sebesar 2,474, beradapada dL<dW<dU atau dapat dijelaskan denganangka 0,295 < 2,474 < 2,588. Dengan demikian

Page 78: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 78

dapat dikatakan bahwa hasil pengujian autokorelasiadalah tanpa kesimpulan.

b. Deskriptif KualitatifAnalisis deskriptif dalam penelitian ini

bertujuan untuk mendapatkan gambaran ataudeskripsi mengenai LDR, NPL, ROA, BOPO danKecukupan Modal pada PT Bank Bukopin, Tbkyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2015.

1) Loan to Deposit Ratio (LDR) pada PT BankBukopin, Tbk yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia Periode 2007-2015

Dari hasil penelitian, diketahui nilai rata-rataLDR selama periode tahun 2007-2015 adalah sebesar80,73%. Hal ini menunjukkan bahwa setiap Rp.100,- dana pihak ketiga dijamin oleh kredit sebesarRp. 80,73,-. Nilai maksimum LDR bank adalahsebesar 86,81%, terjadi pada tahun 2013. Hal inidisebabkan oleh peningkatan kredit lebih besardaripada peningkatan dana pihak ketiga. Nilai LDRminimum terjadi pada tahun 2007 sebesar 65,37%.Hal ini disebabkan oleh peningkatan kredit sebesarRp. 4.464.931.000.000,-diimbangi oleh kenaikandana pihak ketiga sebesar Rp. 4.406.842.000.000,-dengan persentase kenaikan masing-masing sebesar30,40% dan 17,70%.

2) Non Performing Loan (NPL) pada PT BankBukopin, Tbk yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia Periode 2007-2015

Dari hasil penelitian, diketahui nilai rata-rataNPL adalah sebesar 3,13%. Hal ini menunjukkanbahwa setiap Rp. 100,- kredit yang disalurkanterdapat kredit bermasalah sebesar Rp. 3,13,-. NilaiNPL tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar4,85%. Hal ini berarti bahwa setiap Rp. 100,- kredityang disalurkan terdapat kredit bermasalah sebesarRp. 4,85,. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kreditbermasalah yang terjadi lebih tinggi dibandingkankredit yang diberikan. Nilai NPL terendah terjadipada tahun 2013 sebesar 2,43%. Hal ini berarti setiapRp. 100,- kredit yang disalurkan terdapat kreditbermasalah sebesar Rp. 2,43,-.

3) Return on Asset (ROA) pada PT BankBukopin, Tbk yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia Periode 2007-2015

Dari hasil penelitian, diketahui nilai rata-rataROA selama periode tahun 2007-2015 adalahsebesar 1,12%. Hal ini menyatakan bahwa setiap Rp.100,- aset yang digunakan, bank dapatmenghasilkan laba sebesar Rp. 1,12,- atau bankhanya mampu menghasilkan laba sebesar 1,12% daritotal aset yang digunakan. Nilai ROA tertinggiterjadi pada tahun 2013 sebesar 1,37%. Nilai ROAterendah terjadi pada tahun 2014 sebesar 0,85%. Halini disebabkan oleh terjadi penurunan laba bersih danpeningkatan total aset bank.

4) Biaya Operasional Terhadap PendapatanOperasional (BOPO) pada PT Bank Bukopin,

Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaPeriode 2007-2015

Dari hasil penelitian, diketahui nilai rata-rataBOPO pada PT Bank Bukopin, Tbk selama periode2007-2015 adalah sebesar 83,14%. Hal ini berartibank mampu menekan biaya operasional sebesar83,14% sehingga menghasilkan pendapatanoperasional sebesar 16,86%. Nilai BOPO tertinggiterjadi pada tahun 2009 yaitu sebesr 87,05%, hal inidisebabkan oleh peningkatan biaya operasional lebihtinggi dibandingkan dengan peningkatan pendapatanoperasional bank. Nilai BOPO terendah terjadi padatahun 2012 sebesar 78,83%.

5) Kecukupan Modal pada PT Bank Bukopin,Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaPeriode 2007-2015

Dari hasil penelitian, diketahui nilai rata-ratarasio kecukupan modal yang juga sering disebutdengan Capital Adequacy Ratio (CAR) pada PTBank Bukopin, Tbk yang terdafar di Bursa Efekindonesia periode tahun 2007-2015 adalah sebesar13,57%. Artinya setiap Rp. 100,- aset yangmengandung resiko dibiayai oleh modal sebesar Rp.13,57,-. Nilai CAR tertinggi terjadi pada tahun 2012yaitu sebesar 16,34%. Hal ini disebabkan olehpeningkatan modal bank lebih tinggi daripadapeningkatan ATMR. Nilai CAR terendah terjadipada tahun 2008 yaitu sebesar 11,20%. Hal inidisebabkan oleh peningkatan ATMR lebih tinggidaripada peningkatan modal bank.

c. Deskriptif Kuantitatif1) Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil analisa dengan programSPSS, maka model regresi linear berganda yaitusebagai berikut : Ŷ = 0,102 + 0,028X1 – 1,498X2 +1,585X3 + 0,048X4

Artinya terdapat pengaruh positif antara LDR(X1), ROA (X3) dan BOPO (X4) terhadap CAR (Y),dan pengaruh negatif antara NPL (X2) terhadap CAR(Y) pada PT Bank Bukopin, Tbk yang terdaftar diBursa Efek Indonesia periode 2011-2015.

2) Analisa Korelasi dan DeterminasiBerdasarkan hasil pengolahan data dengan

SPSS diperoleh nilai koefisien korelasi adalahsebesar 0,756. Dengan demikian dapat disimpulkanbahwa hubungan antara LDR, NPL, ROA dan BOPOterhadap kecukupan modal pada PT Bank Bukopin,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memilikihubungan yang kuat.

Untuk nilai koefisien determinasi adalahsebesar 0,571, berarti 57,1% variasi dari CARdijelaskan oleh variasi dari keempat variabelindependen yaitu LDR, NPL, ROA dan BOPO,sedangkan sisanya sebesar 42,9% dijelaskan olehvariasi atau faktor lainnya yang tidak dimasukkandalam model regresi.

3) Uji Hipotesisa) Uji Simultan (Uji F)

Page 79: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 79

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkanapakah semua variabel independen yang dimasukkandalam model mempunyai pengaruh secara simultanterhadap variabel dependen.

Uji ini dilakukan dengan membandingkansignifikansi Fhitung dengan Ftabel dengan ketentuansebagai berikut:(1) Jika Fhitung > Ftabel dan nilai signifikansi ≤ 0,05

maka H0 ditolak, yang berarti LDR, NPL, ROAdan BOPO secara silmultan berpengaruhsignifikan terhadap CAR.

(2) Jika Fhitung < Ftabel dan nilai signifikansi ≤ 0,05maka H0 diterima, yang berarti LDR, NPL,ROA dan BOPO secara silmultan berpengaruhtidak signifikan terhadap CAR.

Dari hasil pengolahan data, dapat dilihatbahwa dengan tingkat kepercayaan 95% , n-k-1=9-4-1=4, diperoleh angka Ftabel sebesar 6,39 dan besarFhitung adalah 1,333. Karena Fhitung < Ftabel atau 1,333< 6,39 maka H0 diterima dan untuk tingkatsignifikansi adalah 0,394 > 0,05, maka keputusanyang diambil adalah LDR, NPL, ROA dan BOPOsecara silmultan berpengaruh tidak signifikanterhadap CAR pada PT Bank Bukopin, Tbk yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.

b) Uji Parsial (Uji t)Uji t digunakan untuk menguji pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsialatau individual. Adapun hipotesis yang diuji adalahsebagai berikut :(1) H0 ditolak jika thitung > ttabel, artinya LDR, NPL,

ROA dan BOPO secara parsial berpengaruhsignifikan terhadap CAR.

(2) H0 diterima jika thitung < ttabel, artinya LDR,NPL, ROA dan BOPO secara parsialberpengaruh tidak signifikan terhadap CAR.

Hipotesis digunakan untuk mengujisignifikansi koefisien persamaan regresi dirumuskansebagai berikut :(1) Jika thitung > ttabel dengan tingkat signifikansi ≤ α

(0,05), maka H0 ditolak.(2) Jika thitung < ttabel dengan tingkat signifikansi > α

(0,05), maka H0 diterima.

Dari hasil uji t diperoleh kesimpulan sebagaiberikut:(1) Untuk variabel LDR dengan jumlah

pengamatan (n) adalah 9, jumlah variabel (k)adalah 4, maka degree of freedom regression(df) adalah n-k-1=9-4-1=4, sehingga diperolehttabel sebesar 2,776 dan nilai thitung sebesar 0,368.Karena thitung < ttabel atau 0,368 < 2,776 danuntuk tingkat signifikansi adalah 0,732 > 0,05,maka H0 diterima atau dapat dikatakan LDRberpengaruh tidak signifikan terhadapkecukupan modal pada PT Bank Bukopin, Tbkyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secaraparsial.

(2) Untuk variabel NPL dengan jumlahpengamatan (n) adalah 9, jumlah variabel (k)adalah 4, maka degree of freedom regression

(df) adalah n-k-1=9-4-1=4, sehingga diperolehttabel sebesar 2,776 dan nilai thitung sebesar 1,881.Karena thitung < ttabel atau 1,881 < 2,776 danuntuk tingkat signifikansi adalah 0,133 > 0,05,maka H0 diterima atau dapat dikatakan NPLberpengaruh tidak signifikan terhadapkecukupan modal pada PT Bank Bukopin, Tbkyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secaraparsial.

(3) Untuk variabel ROA dengan jumlahpengamatan (n) adalah 9, jumlah variabel (k)adalah 4, maka degree of freedom regression(df) adalah n-k-1=9-4-1=4, sehingga diperolehttabel sebesar 2,776 dan nilai thitung sebesar 0,331.Karena thitung < ttabel atau 0,331 < 2,776 danuntuk tingkat signifikansi adalah 0,757 > 0,05,maka H0 diterima atau dapat dikatakan ROAberpengaruh tidak signifikan terhadapkecukupan modal pada PT Bank Bukopin, Tbkyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secaraparsial.

(4) Untuk variabel BOPO dengan jumlahpengamatan (n) adalah 9, jumlah variabel (k)adalah 4, maka degree of freedom regression(df) adalah n-k-1=9-4-1=4, sehingga diperolehttabel sebesar 2,776 dan nilai thitung sebesar 0,169.Karena thitung < ttabel atau 0,169 < 2,776 danuntuk tingkat signifikansi adalah 0,874 > 0,05,maka H0 diterima atau dapat dikatakan BOPOberpengaruh tidak signifikan terhadapkecukupan modal pada PT Bank Bukopin, Tbkyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secaraparsial.

2. Evaluasia. Loan to Deposit Ratio (LDR) pada PT Bank

Bukopin, Tbk yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia

Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapatdiketahui bahwa nilai LDR bank memiliki nilai rata-rata sebesar 80,73%. Hal ini menunjukkan likuiditasbank dalam kondisi baik, karena berada di antarabatas aman yang ditentukan oleh Bank Indonesiayaitu sebesar 78%-92%. Dalam periode tahun 2007-2015 nilai LDR yang berada di atas rata-rata terdapat6 tahun, yaitu tahun 2008, 2011, 2012, 2013, 2014,dan 2015. Nilai LDR meningkat disebabkan olehpeningkatan kredit yang lebih tinggi daripadapeningkatan dana pihak ketiga. Nilai LDR yangberada di bawah rata-rata terdapat 3 tahun, yaitutahun 2007, 2009, dan tahun 2010.

b. Non Performing Loan (NPL) pada PT BankBukopin, Tbk yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia

Berdasarkan hasil analisis yang telahdilakukan diperoleh bahwa nilai rata-rata NPL banktahun 2007-2015 adalah sebesar 3,13%. Artinya,secara keseluruhan nilai NPL menunjukkan bahwakualitas kredit yang dimiliki bank dalam kondisiyang sehat karena berada di bawah standar yangditetapkan Bank Indonesia yaitu sebesar 5%. Selamaperiode tahun 2007-2015 nilai NPL yang berada di

Page 80: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 80

atas rata-rata terdapat 3 tahun. Sementara nilai NPLyang berada di bawah rata-rata terdapat 6 tahun.Rendahnya kredit bermasalah disebabkan olehadanya penurunan kredit bermasalah danpeningkatan pada total kredit yang diberikan. Hal iniberdampak baik bagi bank karena akanmeningkatkan laba bersih bank. Denganmeningkatnya laba bersih maka akan berdampakpada meningkatnya modal bank sehinggga akanmeningkatkan nilai CAR.

c. Return on Asset (ROA) pada PT BankBukopin, Tbk yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia

Berdasarkan analisis yang dilakukan dapatdiketahui bahwa nilai rata-rata ROA bank selamaperiode tahun 2007-2015 adalah sebesar 1,12%.Artinya, dari total aset yang digunakan, bank mampumenghasilkan laba bersih sebesar 1,12%. Selamatahun 2007 sampai 2015, Nilai ROA yang berada dibawah rata-rata terdapat 5 tahun, Nilai ROA yangberada di atas rata-rata terdapat 4 tahun. Peningkatanini terjadi disebabkan oleh peningkatan laba bersihlebih besar daripada tahun sebelumnya, sehinggameningkatkan persentase ROA.

d. Biaya Operasional terhadap PendapatanOperasional (BOPO) pada PT Bank Bukopin,Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Berdasarkan analisis yang dilakukandiperoleh nilai rata-rata BOPO bank tahun 2007-2015 sebesar 83,14%. Artinya, bank masih dikatakanefisien dalam mengelola biaya operasioanlnyakarena masih berada di bawah standar yangditetapkan Bank Indonesia yaitu sebesar 92%. Daritahun 2007 sampai 2015, nilai BOPO yang berada dibawah rata-rata terdapat 4 tahun. Nilai BOPO yangberada di atas rata-rata terdapat 5 tahun. Peningkatanini terjadi sebagai akibat adanya ekspansi usaha dantingginya tingkat persaingan dalam memperebutkandana pihak ketiga, sehingga terjadi peningkatan padabiaya umum dan administrasi.

e. Kecukupan Modal pada PT Bank Bukopin,Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadapkecukupan modal pada PT Bank Bukopin, Tbkdiperoleh bahwa nilai rata-rata CAR sebesar 13,57%.Artinya, bank dalam kondisi yang sehat karena rata-rata CAR berada di atas standar yang ditetapkan olehBank Indonesia yaitu sebesar 8%. Nilai CAR PTBank Bukopin, Tbk. yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia periode tahun 2007-2015 yang berada diatas rata-rata terdapat 4 tahun. Nilai CAR bank yangberada di bawah rata-rata terdapat 5 tahun.Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan ATMRlebih tinggi daripada peningkatan modal bank.Peningkatan ATMR terjadi karena, pada tahun 2008bank mengalami risiko kredit akibat terjadinya krisiskeuangan, sementara itu ekspansi aktiva produktifyang diberikan bank meningkat dan diikuti denganmenurunnya kualitas aktiva produktif, salah satunyakredit yang diberikan.

f. Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR), NonPerforming Loan (NPL), Return on Asset(ROA) dan Biaya Operasional terhadapPendapatan Operasional (BOPO) TerhadapKecukupan Modal pada PT Bank Bukopin,Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa LDR,ROA, dan BOPO memiliki pengaruh positif terhadapCAR, sedangkan NPL memiliki pengaruh negatifterhadap CAR. Hal ini dapat dilihat dari persamaanregresi yaitu Ŷ = 0,102 + 0,028X1 – 1,498X2 +1,585X3 + 0,048X4.

Besar pengaruh yang dimaksud untuk LDRadalah 0,028. Berarti setiap kenaikan LDR sebesar1% akan diikuiti kenaikan CAR sebesar 0,028% dansebaliknya. Hasil analisis tersebut tidak sesuaidengan pendapat ahli yang menyatakan peningkatanLDR yang disebabkan oleh pertumbuhan jumlahkredit yang diberikan lebih besar dari pertumbuhandana yang dihimpun dari masyarakat atau deposanakan menyebabkan menurunnya nilai CAR bankyang bersangkutan.

Berdasarkan hasil pengujian analisis regresilinier berganda yang telah dilakukan, diketahuibahwa NPL memiliki pengaruh negatif terhadapkecukupan modal. Besar pengaruh yang dimaksudadalah -1,498 yang memiliki arti bahwa setiapkenaikan NPL sebesar 1% akan diikuiti penurunanCAR sebesar 1,498%. Angka tersebut menyatakanbahwa NPL berpengaruh negatif terhadap kecukupanmodal. Sebaliknya jika setiap penurunan NPLsebesar 1% akan diikuti kenaikan CAR sebesar1,498%. Hasil analisis regresi linier bergandatersebut sesuai dengan pendapat ahli di atas yangmenyatakan bahwa implikasi bagi bank sebagaiakibat timbulnya kredit bermasalah akan mengurangibesarnya modal bank dan akan berpengaruh terhadapCAR.

Berdasarkan hasil pengujian analisis regresilinier berganda yang telah dilakukan, diketahuibahwa ROA memiliki pengaruh positif terhadapkecukupan modal. Besar pengaruh yang dimaksudadalah 1,585 yang memiliki arti bahwa setiapkenaikan ROA sebesar 1% akan diikuiti kenaikanCAR sebesar 1,585%. Angka tersebut menyatakanbahwa ROA berpengaruh positif terhadap kecukupanmodal. Sebaliknya jika setiap penurunan ROAsebesar 1% akan diikuiti penurunan CAR sebesar1,585%. Hasil analisis regresi linier bergandatersebut sesuai dengan pendapat ahli di atas yangmenyatakan bahwa bila ROA setiap tahunnya besar,bila tidak semuanya dibagikan kepada pemegangsaham, maka akan terjadi pemupukan laba yangditahan yang akan semakin besar dari satu periode keperiode lainnya.

Berdasarkan hasil pengujian analisis regresilinier berganda yang telah dilakukan, diketahuibahwa BOPO memiliki pengaruh positif terhadapkecukupan modal. Besar pengaruh yang dimaksudadalah 0,048 yang memiliki arti bahwa setiapkenaikan BOPO sebesar 1% akan diikuiti kenaikanCAR sebesar 0,048%. Angka tersebut menyatakan

Page 81: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 81

bahwa BOPO berpengaruh positif terhadapkecukupan modal. Sebaliknya jika setiap penurunanBOPO sebesar 1% akan diikuiti penurunan CARsebesar 0,048%. Hasil analisis regresi linier bergandatersebut tidak sesuai dengan pendapat ahli di atasyang menyatakan bahwa semakin besar BOPOmenunjukkan kurangnya efisiensi bank dalammenjalankan kegiatan operasionalnya karena biaya(beban) operasional yang harus ditanggung lebihbesar daripada pendapatan operasional yangdiperoleh sehingga ada kemungkinan modaldigunakan untuk menutupi biaya operasional yangtidak tertutup oleh pendapatan operasional. Jadi nilaiBOPO yang relatif tinggi akan dapat menurunkanCAR.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Nilai rata-rata LDR adalah sebesar 80,73%. Nilairata-rata NPL adalah sebesar 3,13%. Nilai rata-rata ROA adalah sebesar 1,12%. Nilai rata-rataBOPO adalah sebesar 83,14%. Sedangkan nilairata-rata CAR PT Bank Bukopin, Tbk yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2015 adalah sebesar 13,57%.

b. Dari hasi pengujian regresi linier bergandadiperoleh persamaan regresi Ŷ = 0,102 +0,028X1 – 1,498X2 + 1,585X3 + 0,048X4.Persamaan regresi tersebut dapat diartikan bahwaLDR berpengaruh positif terhadap kecukupanmodal sedangkan NPL berpengaruh negatifterhadap kecukupan modal, sementara ROA danBOPO berpengaruh positif terhadap kecukupanmodal pada PT Bank Bukopin, Tbk tahun 2007-2015.

c. Melalui analisis koefisien korelasi dandeterminasi diperoleh nilai r sebesar 0,756 yangberarti bahwa terdapat korelasi atau hubunganyang kuat antara variabel CAR dengan variabelindependennya (LDR, NPL, ROA dan BOPO).Sedangkan koefisien determinasi (R Square)adalah sebesar 0,571 berarti 57,1% variasi dariCAR dijelaskan oleh variasi dari keempatvariabel independen (LDR, NPL, ROA danBOPO), sedangkan sisanya sebesar 42,9%dijelaskan oleh variasi atau faktor lainnya yangtidak dimasukkan dalam model regresi.

d. Dari hasil uji statistik F diperoleh hasil Fhitung <Ftabel atau 1,333 < 6,39 maka H0 diterima danuntuk tingkat signifikansi adalah 0,409 > 0,05,Dengan demikian dapat disimpulkan bahwaLDR, NPL, ROA dan BOPO berpengaruh tidaksignifikan terhadap kecukupan modal pada PTBank Bukopin, Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia secara simultan.

e. Dari hasil uji statistik t diperoleh hasil bahwasecara parsial untuk variabel LDR : thitung < ttabel

(0,368 < 2,776) atau Sig. > alpha (0,732 > 0,05)yang berarti bahwa LDR berpengaruh tidaksignifikan terhadap kecukupan modal. Sementarauntuk variabel NPL diketahui bahwa thitung < ttabel

(1,881 < 2,776) atau Sig. > alpha (0,133 > 0,05)yang berarti bahwa NPL berpengaruh tidak

signifikan terhadap kecukupan modal. VariabelROA diketahui bahwa thitung < ttabel (0,331 <2,776) atau Sig. > alpha (0,757 > 0,05) yangberarti bahwa ROA berpengaruh tidak signifikanterhadap kecukupan modal. Sementara untukvariabel BOPO diketahui bahwa thitung < ttabel

(0,169 < 2,776) atau Sig. > alpha (0,874 > 0,05)yang berarti bahwa BOPO berpengaruh tidaksignifikan terhadap kecukupan modal.

2. Sarana. Bank Bukopin sebaiknya tetap menjaga

likuiditasnya dengan menjaga keseimbanganantara pemberian kredit dan penghimpunan danapihak ketiga yang diterima.

b. Bank Bukopin sebaiknya melakukan upaya untukmeminimalkan NPL dan mempertahankan NPLpada kondisi yang sehat dengan melakukananalisis mendalam saat hendak memberikankredit serta dengan prinsip kehati-hatian danmelakukan monitoring ketat terhadap kinerjasetiap kredit yang diberikan.

c. Bank Bukopin sebaiknya melakukan upaya untukmeningkatkan ROA bank dengan meningkatkankualitas aktiva produktif terutama kredit yangdisalurkan oleh bank.

d. Bank Bukopin sebaiknya selalu melakukan upayauntuk memperkecil rasio BOPO denganmelakukan penekanan pada biaya operasionaldan biaya operasional lainnya. Sehingga tingkatkeefisienan bank dalam mengelola biaya semakintinggi dan pendapatan operasional yang diperolehjuga akan meningkat.

e. Bank Bukopin sebaiknya memperkuat strukturpermodalannya dengan selalu menjaga tingkatlikuiditasnya dengan menjaga keseimbanganantara peningkatan dana pihak ketiga danpeningkatan penyaluran kredit.

f. Sehubungan dengan keterbatasan-keterbatasanyang ada pada penulis,, diharapkan bagi penelitiselanjutnya sebaiknya memperluas sampelperusahaan yang mencakup semua perusahaanperbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiadan menggunakan variabel-variabel penelitianyang tidak dibahas penulis dalam laporan hasilpenelitian ini.

E. DAFTAR PUSTAKADendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen

Perbankan. Edisi Kedua. Jakarta: GhaliaIndonesia.

Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan.Yogyakarta: CAPS (Center for AcademicPublishing Service).

Ismail. 2011. Akuntansi Bank: Teori dan AplikasiDalam Rupiah. Edisi Pertama. CetakanKedua. Jakarta: Kencana.

Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan.Cetakan Pertama. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Lapoliwa, N. dan Daniel S. Kuswandi. 2000.Akuntansi Perbankan. Edisi Kelima.Jakarta: Institute Banker Indonesia.

Page 82: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 82

Martani, Dwi, dkk. 2012. Akuntansi KeuanganMenengah Berbasis PSAK. Jakarta:Salemba Empat.

Rivai, H. Veithzal, Andria Permata Veithzal danFerry N. Idroes. 2007. Bank and FinancialInstitution Management : Conventionl and

Sharia System, Jakarta: PT RajaGrafindoPersada.

Peraturan Bank Indonesia.http://www.go.id/web/id/Peraturan/Search/:tahun akses 2016.

Page 83: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 83

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJAKEUANGAN PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh:Lasmaria Ulan Sari Sianipar

S1 AkuntansiLiper Siregar, Jubi, Elly Susanti

AbstraksiTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran laporan arus kas dan untuk mengetahui

kinerja keuangan PT Indofood Sukses Makmur, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode analisisyang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, metode deskriptif komparatif dan metodeinduktif. Objek penelitian ini adalah PT Indofood Sukses Makmur, Tbk yang terdaftar di Bursa efek Indonesiaperiode 2011-2015.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa analisis rasio arus kas untuk mengukur kinerja keuangan PTIndofood Sukses Makmur, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat diketahui bahwa rasio arus kasmenunjukkan kondisi keuangan yang kurang baik, karena dari delapan rasio yang diperhitungkan dalam menilaikinerja keuangan seluruhnya menunjukkan trend yang cenderung menurun.

Kata Kunci: Laporan Arus Kas dan Kinerja Keuangan

AbstractionThe purpose of this research are to identify the description of a cash flow statement and financial

performance at PT Indofood Sukses Makmur, Tbk listed on the Indonesia Stock Exchange. Methods of analysisused in this study are qualitative descriptive method, comparative method and inductive method. The object ofthis research is PT Indofood Sukses Makmur, Tbk listed in the Indonesia Stock Exchange from 2011 until 2015.

It can be concluded the analysis of the ratio of cash flow to measure the financial performance of PTIndofood Sukses Makmur, Tbk listed on the Indonesia Stock Exchange can be seen that the ratio of cash flowshows the financial condition is not good, because of the eight ratios are taken into account in assessing thefinancial performance of the whole show trend which tends to decrease.

Keywords: Statement of Cash Flows and Financial Performance

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahSeiring perkembangan zaman, permasalahan

selalu datang dan resiko ada di setiap keputusanyang di ambil untuk memajukan perusahaan.Perusahaan menentukan strategi untuk menghadapitantangan dan persaingan yang cukup ketat. Setiapperusahaan perlu mengetahui perkembangankegiatan usahanya dari waktu ke waktu agardapat diketahui apakah perusahaan mengalamikemajuan atau kemunduran. Tidak dapat dipungkiribahwa menghasilkan keuntungan atau laba adalahsalah satu tujuan perusahaan. Perkembanganusaha perusahaan dicerminkan dalam laporankeuangan yang dibuat oleh manajemenperusahaan, yang termasuk dalam komponenlaporan keuangan adalah laporan posisi keuangan,laporan laba rugi, laporan perubahan modal,laporan arus kas dan catatan atas laporankeuangan.

Laporan keuangan disusun untukmengevaluasi kinerja manajemen serta pencapaiansasaran perusahaan selama periode tertentu. Salahsatu komponen yang cukup berpengaruh terhadaplaporan keuangan ialah laporan arus kas. Analisislaporan arus kas merupakan analisis finansial yangsangat penting bagi seorang manajer keuangan

suatu perusahaan disamping analisis finansiallainnya. Laporan arus kas memberikan informasiyang relevan tentang penerimaan dan pengeluarankas suatu perusahaan pada periode tertentu denganmengklasifikasikan transaksi pada kegiatanoperasi, investasi, dan pendanaan selama satuperiode tertentu. Perusahaan menyajikan laporanarus kas sesuai dengan transaksi-transaksi yangterjadi dengan menggunakan metode yang telahditetapkan yaitu metode langsung dan metode tidaklangsung.

Tujuan dari penyajian laporan arus kas iniadalah memberikan informasi yang memungkinkanpara pengguna laporan keuangan untuk menilaipengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuanganperusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas.Informasi ini dapat juga digunakan untukmengevaluasi hubungan diantara ketiga aktivitastersebut, yaitu akitivitas operasi, aktivitas investasidan aktivitas pendanaan.

Ketiga aktivitas laporan arus kas inimerupakan salah satu hal yang penting dalammenilai kinerja keuangan perusahaan. Dalammengukur kinerja keuangan suatu perusahaan tentuada alat ukur yang digunakan untuk menilai kinerjakeuangan tersebut. Rasio arus kas yang digunakanuntuk mengukur kinerja perusahaan adalah rasio

Page 84: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 84

Arus Kas Operasi (AKO), Rasio Cakupan Arus Dana(CAD), Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga (CKB),Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar(CKHL), Rasio Pengeluaran Modal (PM), RasioTotal Hutang (TH), Rasio Arus Kas Bersih Bebas(AKBB), Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK).

Penilaian kinerja keuangan suatuperusahaan merupakan salah satu cara yang dapatdilakukan oleh manajemen agar dapat memenuhikewajibannya terhadap para penyandang dana danjuga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkanperusahaan. Penilaian kinerja digunakan untukmengetahui tingkat efisiensi dan efektivitasorganisasi dalam mencapai tujuan yang telahditetapkan. Dengan menggunakan arus kas masukbersih, dapat dilihat baik atau buruknya kinerjakeuangan dari suatu perusahaan melaluikemampuan perusahaan dalam membayar devidenkepada investor dan kewajiban-kewajibannyakepada pihak-pihak yang berkepentingan.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran laporan arus kas pada PT

Indofood Sukses Makmur, Tbk yang terdaftar diBursa Efek Indonesia?

b. Bagaimana kinerja keuangan PT IndofoodSukses Makmur, Tbk yang terdaftar di BursaEfek Indonesia yang dinilai dengan analisislaporan arus kas?

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran laporan arus kas

pada PT Indofood Sukses Makmur, Tbk yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia.

b. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT IndofoodSukses Makmur, Tbk yang terdaftar di BursaEfek Indonesia bila di analisis dengan laporanarus kas.

4. Metode PenelitianDalam penelitian ini, penulis mengambil

objek penelitian pada PT Indofood Sukses Makmur,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengancara mengakses data melalui situs resmi Bursa EfekIndonesia yaitu www.idx.co.id dan juga melaui situsresmi PT Indofood Sukses Makmur, Tbk yaituwww.indofood.com.

Adapun desain penelitian yang digunakandalam penulisan skripsi ini adalah penelitiankepustakaan (library research). Teknikpengumpulan data yang dilakukan penulis dalampenelitian ini adalah dokumentasi. Adapun jenis datayang digunakan dalam penelitian ini adalah jenisdata kualitatif dan data kuantitatif. Hasil data yangdiperoleh akan dianalisis secara deskriptif kualitatif,deskriptif komparatif dan metode induktif.

B. LANDASAN TEORI1. Laporan KeuanganMenurut Baridwan (2004:17), laporan

keuangan merupakan ringkasan dari suatu prosespencatatan dari transaksi-transaksi keuangan yangterjadi selama tahun buku yang bersangkutan.

Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuanganyang berlaku di Indonesia menurut PSAK 1 dalamMartani, dkk (2012:62), laporan keuangan terdiridari lima jenis, antara lain:a. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) merupakan

laporan yang menunjukkan posisi keuanganperusahaan pada tanggal tertentu yangmenunjukkan posisi asset, liabilitas dan ekuitaspada akhir periode

b. Laporan Laba Rugi Komprehensif adalah terdiridari dua bagian besar, yaitu laba bersih yangsecara tradisional merupakan laporan laba rugi(income statement) adalah laporan akuntansimenunjukkan kinerja operasional perusahaanselama satu periode, yaitu laba rugi neto saatpendapatan (beban) melebihi beban(pendapatan).

c. Laporan Perubahan Modal merupakan laporanyang menyajikan informasi tentang perubahanekuitas perusahaan antara awal dan akhir periodepelaporan yang mencerminkan naik turunnyaasset neto perusahaan selama tahun periode, danmenunjukkan detail perusahaan yang terjadiseperti setoran modal atau perolehan laba neto.

d. Laporan Arus Kas merupakan laporan yangmemperlihatkan arus kas masuk dan penggunaanarus kas perusahaan yang terpusat pada tigaaktivitas utama perusahaan yaitu operasional,investasi, dan pendanaan

e. Catatan atas Laporan Keuangan merupakanpengungkapan (disclosure), baik yang bersifatkeuangan maupun non keuangan.

2. Laporan Arus KasMenurut Kieso, Weygandt, dan Walfield

(2008:247) laporan arus kas yaitu laporan yangmelaporkan penerimaan kas, pembayaran kas, danperubahan bersih pada kas yang berasal dari aktivitasoperasi, investasi dan pendanaan dari suatuperusahaan selama satu periode dalam suatu formatyang merekonsiliasi saldo kas awal dan saldo kasakhir periode.

Menurut Wild, Subramanyam dan Hasley(2005:5), laporan arus kas terbagi atas :a. Aktivitas Operasi (operating activities)

merupakan aktivitas perusahaaan yang terkaitdengan laba. Selain pendapatan dan beban yangdisajikan dalam aporan laba rugi, aktivitasoperasi juga meliputi arus kas masuk dan aruskas keluar bersih dari aktivitas operasi terkaitseperti pemberian kredit kepada pelanggan,investasi dalam persediaan, dan perolehan kreditdari pemasok.

b. Aktivitas Investasi (Investing activities)merupakan cara untuk memperoleh danmenghentikan aktivitas nonkas (dan aktiva setaranonkas). Aktivitas ini meliputi aktiva yangdiharapkan untuk menghasilkan pendapatan bagiperusahaan. Aktivitas ini juga meliputipemberian pinjaman dan penagihan pokokpinjaman.

c. Aktivitas Pendanaan (financing activities)merupakan cara untuk mendistribusikan, menarik

Page 85: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 85

dan mendapatkan dana untuk mendukungaktivitas bisnis. Aktivitas ini meliputi perolehanpinjaman dari kreditor dan pembayaran pokokpinjaman. Aktivitas ini juga meliputi kontribusidan penarikan oleh pemilik, serta pengembalianatas investasi mereka (dividen).

Menurut Darsono dan Ashari (2005:91),untuk menilai kinerja keuangan melalui laporan aruskas digunakan rasio arus kas sebagai berikut:a. Rasio Arus Kas Operasi (AKO)

Rasio arus kas operasi menghitung kemampuanarus kas operasi dalam membayar kewajibanlancar. Rasio ini diperoleh dengan membagi aruskas operasi dengan kewajiban lancar.

AKO =Jumlah Arus Kas Operasi

Kewajiban Lancar

b. Rasio Cakupan Arus Dana (CAD)Rasio ini digunakan untuk mengetahuikemampuan perusahaan dalam menghasilkan kasguna membayar komitmen-komitmennya (bunga,pajak, dan dividen preferen).:

CAD =EBIT

Bunga+Penyesuaian Pajak+Dividen Preferen

c. Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga (CKB)Rasio ini digunakan untuk mengetahuikemampuan perusahaan dalam membayar bungaatas hutang yang telah ada. Rasio ini diperolehdengan arus kas dari operasi tambah pembayaranbunga, dan pembayaran pajak dibagi pembayaranbunga.

CKB =Arus Kas Operasi + Bunga + Pajak

Bunga

d. Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar(CKHL)Rasio ini mengukur kemampuan perusahaandalam membayar hutang lancar berdasarkan aruskas operasi bersih. Rasio ini diperoleh denganarus kas operasi ditambah dividen kas dibagidengan hutang lancar.

CKHL =Arus kas Operasi + Dividen Kas

Hutang lancar

e. Rasio Pengeluaran Modal (PM)Rasio ini digunakan untuk mengukur modaltersedia untuk investasi dan pembayaran hutangyang ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kasdari operasi dibagi dengan pengeluaran modal.

PM =Arus Kas operasi

Pengeluaran Modal

f. Rasio Total Hutang (TH)Rasio ini menunjukkan jangka waktupembayaran hutang oleh perusahaan denganasumsi semua arus kas operasi digunakan untukmembayar hutang.

TH =Arus kas Operasi

Total Hutang

g. Rasio Arus Kas Bersih Bebas (AKBB)Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuanperusahaan dalam memenuhi kewajiban kasdimasa mendatang dengan menggunakan aruskas operasi.AKBB =Laba Bersih + Bunga + Depresiasi + Sewa + Leasing + Dividen + Peng.Modal

Biaya Bunga + Sewa Hutang Jk.Panjang + Kewajiban Leasing

h. Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaandalam menyediakan kas untuk memenuhikewajiban dalam jangka 5 tahun mendatang.

KAK =EBIT – Bunga – Pajak - Peng.Modal

Rata-rata hutang lancar 5 tahun

3. Kinerja KeuanganMenurut Ismail dan Darsono (2009:138),

kinerja keuangan ialah hasil kegiatan operasiperusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan.

Menurut Munawir (2002:31), tujuanpenelitian kinerja perusahaan adalah sebagai berikut:a. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu

kemampuan perusahaan memperoleh kewajibankeuangannya yang harus segera dipenuhi ataukemampuan perusahaan untuk memenuhikeuangannya pada saat tertagih.

b. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas (leverage),yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhikewajiban keuangannya apabila perusahaantersebut dilikuidasi baik keuangan jangka pendekmaupun keuangan jangka panjangnya.

c. Untuk mengetahui tingkat rentabilitas atauprofitabilitas, yaitu menunjukkan kemampuanperusahaan untuk menghasilkan laba sertaperiode tertentu.

d. Untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha, yaitukemampuan perusahaan untuk melakukanusahanya dengan stabil.

4. Hubungan Laporan Arus Kas denganKinerja Keuangan

Untuk mengevaluasi kinerja keuangan suatuperusahaan harus menggunakan tolak ukur, tolakukur yang digunakan adalah rasio likuiditaskeuangan, rasio fleksibilitas keuangan, dan rasio aruskas bebas.

Menurut Darsono dan Ashari (2005), suatuperusahaan dinilai memiliki kinerja keuangan yangbaik apabila:a. Rasio Arus Kas Operasi (AKO) di atas 1,

mengindikasikan bahwa perusahaan mampumembayar kewajiban lancar, tanpa menggunakanarus kas dari aktivitas lain.

b. Rasio Cakupan Arus dana (CAD),mengindikasikan bahwa rasio yang besarmenunjukkan kemampuan yang lebih baik darilaba sebelum pajak dalam menutup komitmenyang jatuh tempo dalam satu tahun.

c. Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga (CKB),mengindikasikan bahwa rasio yang besarmenunjukkan arus kas operasi mempunyaikemampuan yang lebih baik dalam menutupbiaya bunga sehingga kemungkinan perusahaantidak mampu membayar bunga sangat kecil.

d. Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar(CKHL), mengindikasikan bahwa rasio yangbesar menunjukkan kemampuan perusahaandaam membayar kewajiban lancar semakin besar.

e. Rasio Pengeluaran Modal (PM),mengindikasikan bahwa rasio yang rendah

Page 86: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 86

menunjukkan kemampuan yang rendahsedangkan rasio yang tinggi menunjukkankemampuan yang tinggi dari arus kas dalammembiayayi pengeluaran modal.

f. Rasio Total Hutang (TH), mengindikasikanbahwa rasio yang cukup rendah menunjukkanbahwa perusahaan mempunyai kemampuan yangkurang baik dalam membayar semuakewajibannya dari arus kas yang berasal dariaktivitas normal operasi perusahaan.

g. Rasio Arus Kas Bersih Bebas (AKBB),mengindikasikan bahwa rasio yang besarmenunjukkan kemampuan perusahaan dalammemenuhi kewajiban kas di masa mendatangdengan menggunakan arus kas operasi.

h. Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK),mengindikasikan bahwa rasio yang besarmenunjukkan kemampuan perusahaan dalammenyediakan kas untuk memenuhi kewajibandalam jangka 5 tahun mendatang.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Analisis Rasio Arus Kas Operasi (AKO)Berdasarkan hasil analisis, nilai rata-rata arus

kas operasi sebesar 0,38 kali, terdapat 3 (tiga) tahundi atas nilai rata-rata yaitu tahun 2011 sebesar 0,39kali, tahun 2012 sebesar 0,57 kali, tahun 2014sebesar 0,41 kali selanjutnya terdapat 2 (dua) tahundibawah nilai rata-rata yaitu tahun 2013 sebesar 0,36kali dan tahun 2015 sebesar 0,17 kali.

Nilai maksimum rasio arus kas operasiterdapat pada tahun 2012 yaitu sebesar 0,57 kaliyang berarti untuk setiap Rp 1 kewajiban lancarmampu dijamin dengan Rp 0,57 kas dari operasiperusahaan. Sedangkan nilai minimum terdapat padatahun 2015 yaitu sebesar 0,17 kali yang berartikewajiban lancar dijamin dengan Rp 0,17 kas darioperasi perusahaan.

b. Analisis Rasio Cakupan Arus Dana (CAD)Berdasarkan hasil analisis, nilai rata-rata

cakupan arus dana sebesar 3,09 kali, terdapat 2 (dua)tahun di atas nilai rata-rata yaitu tahun 2011 sebesar4,69 kali dan tahun 2012 yaitu sebesar 4,51 kali,selanjutnya terdapat 3 (tiga) tahun dibawah nilairata-rata yaitu tahun 2013 sebesar 1,52 kali, tahun2014 sebesar 3,07 kali dan tahun 2015 yaitu sebesar1,64 kali.

Nilai maksimum rasio arus kas operasiterdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar 4,69 kaliyang berarti bahwa kemampuan laba dalam menutupkomitmen-komitmen yang akan jatuh tempo adalah4 kali dari jumlah komitmen-komitmen yang akanjatuh tempo. Sedangkan nilai minimum terdapatpada tahun 2013 yaitu sebesar 1,52 kali yang berartilaba hanya mampu menutupi 1 kali lipat darikomitmen-komitmen yang akan jatuh tempo padatahun tersebut.

c. Analisis Rasio Kas Terhadap Bunga (CKB)Berdasarkan hasil analisis, nilai rata-rata

cakupan kas terhadap bunga sebesar 6,87 kali,

terdapat 3 tahun di atas nilai rata-rata yaitu tahun2011 sebesar 8,26 kali, tahun 2012 yaitu sebesar 9,92kali, dan tahun 2014 yaitu sebesar 8,51 kali,selanjutnya terdapat 2 tahun dibawah nilai rata-ratayaitu tahun 2013 sebesar 4,21 kali, dan tahun 2015yaitu sebesar 3,46 kali.

Nilai maksimum rasio arus kas operasiterdapat pada tahun 2012 yaitu sebesar 9,92 kaliyang berarti bahwa kemampuan dalam menutupbiaya bunga adalah 9 kali. Sedangkan nilai minimumterdapat pada tahun 2015 yaitu sebesar 3,46 kaliyang berarti bahwa kemampuan dalam menutupbiaya bunga adalah 3 kali.

d. Analisis Rasio Cakupan terhadap HutangLancar (CKHL)

Berdasarkan hasil analisis, nilai rata-ratacakupan kas terhadap hutang lancar sebesar 0,38,terdapat 3 (tiga) tahun di atas nilai rata-rata yaitutahun 2011 sebesar 0,39 kali, tahun 2012 sebesar0,57 kali, tahun 2014 sebesar 0,41 kali selanjutnyaterdapat 2 (dua) tahun dibawah nilai rata-rata yaitutahun 2013 sebesar 0,36 kali dan tahun 2015 sebesar0,17 kali.

Nilai maksimum rasio arus kas operasiterdapat pada tahun 2012 yaitu sebesar 0,57 kaliyang berarti kemampuan arus kas operasi untukmembayar hutang lancar sebesar 0,57 kali darijumlah hutang lancar pada tahun tersebut. Sedangkannilai minimum terdapat pada tahun 2015 yaitusebesar 0,17 kali yang berarti bahwa kemampuanarus kas operasi untuk membayar hutang lancarsebesar 0,17 kali.

e. Analisis Rasio Pengeluaran Modal (PM)Berdasarkan hasil analisis, nilai rata-rata rasio

pengeluaran modal sebesar 1,56 kali, terdapat 3tahun di atas nilai rata-rata yaitu tahun 2011 sebesar1,71 kali, tahun 2012 sebesar 1,67 kali, tahun 2014sebesar 1,95 kali selanjutnya terdapat 2 tahundibawah nilai rata-rata yaitu tahun 2013 sebesar 1,29kali dan tahun 2015 sebesar 1,19 kali.

Nilai maksimum rasio arus kas operasiterdapat pada tahun 2014 yaitu sebesar 1,95 kaliyang berarti kemampuan arus kas operasi dalammembiayai pengeluaran modal sebesar 1,95 kalipada tahun tersebut. Sedangkan nilai minimumterdapat pada tahun 2015 yaitu sebesar 1,19 kaliyang berarti bahwa kemampuan arus kas operasidalam membiayai pengeluaran modal sebesar 1,19kali.

f. Analisis Rasio Total Hutang (TH)Berdasarkan hasil analisis, nilai rata-rata rasio

total hutang sebesar 0,21, terdapat 2 tahun di atasnilai rata-rata yaitu tahun 2011 sebesar 0,22, dantahun 2012 sebesar 0,29, sedangkan tahun 2014sama denga nilai rata-rata yaitu sebesar 0,21,selanjutnya terdapat 2 tahun dibawah nilai rata-ratayaitu tahun 2013 sebesar 0,17, dan tahun 2015sebesar 0,08.

Nilai maksimum rasio total hutang terdapatpada tahun 2012 yaitu sebesar 0,29 yang berarti total

Page 87: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 87

hutang perusahaan yang dijamin dengan arus kasoperasi bersih adalah sebesar 2,9%. Sedangkan nilaiminimum terdapat pada tahun 2015 yaitu sebesar0,08 yang berarti total hutang perusahaan yangdijamin dengan arus kas operasi bersih adalahsebesar 8%.

g. Analisis Rasio Arus Kas Bersih Bebas (AKBB)Berdasarkan hasil analisis, nilai rata-rata rasio

arus kas bersih sebesar 1,04, terdapat 2 tahun di atasnilai rata-rata yaitu tahun 2011 sebesar 1,65, dantahun 2012 sebesar 1,37, selanjutnya terdapat 3tahun dibawah nilai rata-rata yaitu tahun 2013sebesar 0,82, tahun 2014 sebesar 0,67, dan tahun2015 sebesar 0,66.

Nilai maksimum rasio arus kas bersih bebasterdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar 1,65 yangberarti dari semua jumah arus kas yang dimiliki olehperusahaan sebanyak 165% digunakan untukmembayar kewajiban perusahaan dan perusahaantidak memiiki kesempatan untuk melakukaninvestasi. Sedangkan nilai minimum terdapat padatahun 2015 yaitu sebesar 0,66 yang berarti darisemua jumlah arus kas yang dimiliki olehperusahaan, sebanyak 34% adalah arus yang bebasdigunakan untuk investasi sedangkan yang 66%digunakan untuk membayar semua kewajiban yangakan jatuh tempo.

h. Analisis Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK)Berdasarkan hasil analisis, nilai rata-rata rasio

kecukupan arus kas sebesar -0,13, terdapat 2 tahun diatas nilai rata-rata yaitu tahun 2011 sebesar 0,04, dantahun 2012 sebesar -0,08, sedangkan tahun 2014sama denga nilai rata-rata yaitu sebesar -0,13selanjutnya terdapat 2 tahun dibawah nilai rata-ratayaitu tahun 2013 sebesar -0,29, dan tahun 2015sebesar -0,19.

Nilai maksimum rasio arus kas bersih bebasterdapat pada tahun 2011 yaitu sebesar 0,04 yangberarti kemampuan PT Indofood Sukses Makmur,Tbk untuk menjadikan kas bersih lima tahun yangakan datang sebesar Rp 0,04. Sedangkan nilaiminimum terdapat pada tahun 2013 yaitu sebesar -0,29 yang berarti kemampuan PT Indofood SuksesMakmur, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiauntuk menjadikan kas bersih lima tahun yang akandatang sebesar Rp -0,29.

i. Analisis Kinerja KeuanganBerikut hasil perhitungan rasio arus kas

sebagai alat ukur kinerja keuangan PT IndofoodSukses Makmur, Tbk yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia seperti terlihat pada Tabel 1 dibawah ini:

Tabel 1

Dari Tabel 1 dapat diketahui bahwa rasio aruskas operasi tahun 2011 sampai dengan tahun 2015menunjukkan pencapaian kurang dari 1 sehinggakemungkinan perusahaan tidak mampu membayarkewajiban lancarnya melalui aktivitas operasi saja.

2. Evaluasia. Rasio Arus Kas Operasi (AKO)

Dari lima perbandingan periode tahun 2011sampai dengan 2015 terlihat bahwa rasio arus kasoperasi PT Indofood Sukses Makmur, Tbk yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diperolehberfluktuasi dan cenderung menurun, sesuai denganteori dapat dikatakan rasio arus kas operasi memilikikinerja keuangan yang kurang baik.

Pada tahun 2012 adalah rasio arus kasoperasi tertinggi sedangkan untuk tahun 2015terjadi penurunan rasio atau rasio tahun terendah,penurunan ini terjadi karena penerimaan arus kasoperasi adalah yang paling rendah pada tahun ini dandiikuti kewajiban lancar yang meningkat pada tahunini.

b. Rasio Cakupan Arus Dana (CAD)Rasio cakupan arus dana PT Indofood Sukses

Makmur, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiapada tahun 2011-2015 berfluktuatif dan cenderungmengalami penurunan sesuai dengan teori dapatdikatakan rasio cakupan arus dana memiliki kinerjakeuangan yang kurang baik.

Pada tahun 2011 adalah nilai rasio cakupanarus dana tertinggi dan pada tahun 2013 adalah nilairasio cakupan arus dana terendah yang disebabkanoleh rendahnya laba sebelum pajak dan bunga yangcukup besar pada tahun ini. Rendahnya laba sebelumpajak tahun ini disebabkan oleh beban keuanganpada tahun ini merupakan yang paling tinggi biladibandingkan dengan tahun penelitian lainnyasedangkan tingginya beban bunga disebabkan karenapinjaman bank, utang obligasi dan rugi neto atasselisih nilai tukar mata uang asing dari aktivitaspendanaan.

c. Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga (CKB)Rasio cakupan kas terhadap bunga PT

Indofood Sukses Makmur, Tbk yang terdaftar diBursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2015berfluktuatif dan cenderung mengalami penurunansesuai dengan teori dapat dikatakan rasio cakupankas terhadap bunga memiliki kinerja keuangan yangkurang baik.

Nilai rasio terendah berada pada tahun 2015yaitu sebesar 3,46 yang berarti bahwa kemampuandalam menutup biaya bunga adalah 3 kali,penurunan ini disebabkan karena pada tahun 2015penerimaan arus kas operasi paling rendah sepanjangtahun penelitian dan disertai bunga yang cukuptinggi pada tahun ini.

d. Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar(CKHL)

Page 88: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 88

Rasio cakupan kas terhadap hutang lancar PTIndofood Sukses Makmur, Tbk yang terdaftar diBursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2015berfluktuatif dan cenderung mengalami penurunansesuai dengan teori dapat dikatakan rasio cakupankas terhadap hutang lancar memiliki kinerjakeuangan yang kurang baik.

Rasio kas tehadap hutang lancar untuk tahun2015 adalah nilai rasio yang terendah. Rasio inimenunjukkan kemampuan yang rendah dari aruskas operasi dalam menutup kewajiban lancar.Penurunan ini dikarenakan penerimaan arus kasoperasi adalah yang paling rendah pada tahun ini dandiikuti kewajiban lancar yang meningkat pada tahunini, kewajiban lancar pada tahun ini juga merupakankewajiban lancar terbesar dibandingkan dengantahun-tahun penelitian yaitu tahun 2011 sampaidengan 2015.

e. Rasio Pengeluaran Modal (PM)Rasio pengeluaran modal PT Indofood Sukses

Makmur, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiapada tahun 2011-2015 berfluktuatif dan cenderungmengalami penurunan sesuai dengan teori dapatdikatakan rasio pengeluaran modal memiliki kinerjakeuangan yang kurang baik.

Untuk tahun 2015 rasio pengeluaran modalsebesar 1,19 yang merupakan nilai rasio yangterendah sepanjang tahun 2011 sampai dengan 2015,yang berarti kemampuan arus kas operasi dalammembiayai pengeluaran modal sebanyak satu kali,penurunan ini disebabkan oleh disebabkan olehrendah nya penerimaan arus kas operasi pada tahun2015 serta diikuti oleh pengeluaran modal yangcukup besar.

f. Rasio Total Hutang (TH)Rasio total hutang PT Indofood Sukses

Makmur, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiapada tahun 2011-2015 berfluktuatif dan cenderungmengalami penurunan sesuai dengan teori dapatdikatakan rasio pengeluaran modal memiliki kinerjakeuangan yang kurang baik.

Untuk tahun 2015 merupakan nilai rasioyang paling rendah yang disebabkan olehpenerimaan arus kas operasi yang paling rendah padatahun ini dan diikuti total hutang yang meningkatpada tahun ini, total hutang pada tahun ini jugamerupakan total hutang paling besar biladibandingkan dengan tahun-tahun penelitian yaitutahun 2011 sampai dengan 2015.

g. Rasio Arus Kas Bersih Bebas (AKBB)Rasio arus kas bersih bebas PT Indofood

Sukses Makmur, Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia pada tahun 2011-2015 berfluktuatif dancenderung mengalami penurunan sesuai dengan teoridapat dikatakan rasio arus kas bersih bebas memilikikinerja keuangan yang kurang baik.

Rasio arus kas bersih bebas tahun 2015adalah nilai rasio terendah sepanjang tahun 2011sampai dengan 2015, penurunan ini dikarenakanpenerimaan laba bersih yang rendah, biaya bunga

yang tinggi dan hutang jangka panjang yang cukupbesar. Penurunan laba bersih dikarenakan bebanpokok penjualan pada tahun ini cukup tinggi dariseluruh tahun penelitian serta beban penjualan dandistribusi juga memiliki nilai yang cukup tinggi.

h. Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK)Rasio kecukupan arus kas PT Indofood

Sukses Makmur, Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia pada tahun 2011-2015 berfluktuatif dancenderung mengalami penurunan sesuai dengan teoridapat dikatakan rasio kecukupan arus kas memilikikinerja keuangan yang kurang baik.

Penurunan yang paling rendah pada rasiokecukupan arus kas ini terjadi pada tahun 2013 yaitusebesar -0,19, penurunan ini dikarenakan penerimaanlaba sebelum pajak yang rendah, bunga yang tinggidan pengeluaran modal yang cukup besar.Rendahnya laba sebelum pajak tahun ini disebabkanoleh beban keuangan pada tahun ini merupakan yangpaling tinggi bila dibandingkan dengan tahunpenelitian lainnya.

i. Rasio Arus Kas Sebagai Alat Ukur KinerjaBerdasarkan analisis rasio arus kas untuk

mengukur kinerja keuangan PT Indofood SuksesMakmur, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiadapat diketahui bahwa rasio arus kas menunjukankondisi keuangan yang kurang baik, karena daridelapan rasio yang diperhitungkan dalam menilaikinerja keuangan seluruhnya menunjukkan trendyang cenderung menurun, maka kinerja keuangan PTIndofood Sukses Makmur, Tbk yang terdaftar diBursa Efek Indonesia selama 5 (lima) tahun yangdinilai dengan analisis rasio arus kas menyebabkankinerja keuangan PT Indofood Sukses Makmur, Tbkyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia cenderungmenurun dan hal ini sesuai dengan hipotesis.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Rasio arus kas operasi menunjukkan bahwanilai rasio arus kas operasi PT IndofoodSukses Makmur, Tbk yang terdaftar di BursaEfek Indonesia berfluktuatif dan memiliki kinerjakeuangan yang kurang baik.

b. Berdasarkan rasio cakupan arus dana memilikikinerja keuangan yang kurang baik pada PTIndofood Sukses Makmur, Tbk yang terdaftar diBursa Efek Indonesia karena rasio yang rendahdan cenderung menurun.

c. Rasio cakupan kas terhadap bunga kinerjakeuangan pada PT Indofood Sukses Makmur,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiakurang baik karena tidak dapat menutup biayabunga PT Indofood Sukses Makmur, Tbk yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia.

d. Berdasarkan rasio cakupan kas terhadap hutanglancar kinerja keuangan pada PT IndofoodSukses Makmur, Tbk yang terdaftar di BursaEfek Indonesia kurang baik, karena arus kas tidakmampu menjamin atau menutup kewajibanlancar perusahaan.

Page 89: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 5, No. 2, DESEMBER 2016 89

e. Rasio pengeluaran modal memiliki kinerja yangkurang baik pada PT Indofood Sukses Makmur,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiakarena rasio cenderung menurun.

f. Berdasarkan rasio total hutang kinerja keuanganpada PT Indofood Sukses Makmur, Tbk yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia kurang baik,karena rasio yang cukup rendah dari tahun ketahun.

g. Rasio arus kas bersih bebas, walaupun rasioyang dihasilkan lebih dari satu, tetapi dinilaikurang baik karena persentase rasio yangdihasilkan cenderung menurun.

h. Rasio kecukupan arus kas PT Indofood SuksesMakmur, Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia, kurang baik dan kurang efisien karenamemiliki nilai rasio minus dan menurun daritahun ke tahun.

i. Kinerja keuangan PT Indofood Sukses Makmur,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapatdiketahui bahwa rasio arus kas menunjukankondisi keuangan yang kurang baik, karenadari delapan rasio yang diperhitungkan dalammenilai kinerja keuangan keseluruhannyamenunjukkan kecenderungan yang menurun.

2. Sarana. PT Indofood Sukses Makmur, Tbk sebaiknya

mengurangi jumlah hutang agar di kemudianhari kinerja perusahaan bisa lebih baik lagi.

b. Karena kemampuan perusahaan dalam menutupbiaya bunga belum maksimal maka perusahaansebaiknya lebih meningkatkan lagi arus kasoperasi dari perusahaan, jika perusahaanmemiliki arus kas operasi yang meningkat, tentuperusahaan mampu menutup biaya bunga danmenghasilkan kinerja yang baik.

c. Sebaiknya perusahaan lebih meningkatakanjumlah arus kas operasi. Jika perusahaan mampumeningkatkan arus kas operasi maka ditahun-tahun yang akan datang perusahaan mampumembiayai pengeluaran modal sehingga bisamemperoleh kinerja yang baik.

d. PT Indofood Sukses Makmur, Tbk yang terdaftardi Bursa Efek Indonesia sebaiknya lebihmeningkatkan laba dan memperhatikanpengeluaran modal serta kewajiban lancar agarperusahaan tetap dapat menyediakan kas untukmemenuhi kewajiban di masa mendatang.

e. Karena keterbatasan penulisan dalam penelitianini, penulis menyadari bahwa masih terdapatkelemahan, maka diharapkan bagi penelitiselanjutnya untuk melakukan penelitian lebihlanjut.

E. DAFTAR PUSTAKABaridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting.

Edisi Kedelapan. Yogyakarta : BPFE.Darsono dan Ashari. 2005. Laporan Keuangan.

Yogyakarta : AndiIsmail, Hanif dan Darsono. 2009. Sistem

Pengendalian Manajemen. Jakarta : MitraWacana Media.

Kieso., E. Donald., Jerry J. Weygand., dan Terry D.Walfield. 2008. Akuntansi Intermediate.Edisi Kesepuluh, Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Martani, Dwi, dkk. 2012. Akuntansi KeuanganMenengah Berbasis PSAK. Buku I. Jakarta :Salemba Empat.

Munawir, Slamet. 2002. Analisis LaporanKeuangan. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta.

Wild, John J., K. R. Subramanyam., dan Robert. F.Halsey. 2005. Analisis Laporan Keuangan.Edisi 10, Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.

Page 90: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 4, No. 1, DESEMBER 2016 1

PENGARUH PROFITABILITAS DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAPNILAI PERUSAHAAN PADA PT ASTRA OTOPARTS, TBK YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh:Evelina Simatupang

S1 AkuntansiDarwin Lie, Jubi, Ernest Grace

AbstraksiTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran profitabilitas, kebijakan dividen, dan nilai

perusahaan serta pengaruh profitabilitas dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada PT Astra Otoparts,Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara simultan dan parsial. Metode analisis yang digunakan dalampenelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Objek penelitian iniadalah PT Astra Otoparts, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 sampai tahun 2015. Metodeyang digunakan untuk analisis data dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda,koefisien korelasi, koefisien determinasi, dan uji hipotesis (uji F dan uji t). Pengujian dilakukan denganmenggunakan bantuan program Sofware Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20.0.

Hasil analisa dari regresi linier berganda yaitu: Ŷ = 152,765 + 4,279X1 – 0,643X2. Hal ini menunjukkanbahwa profitabilitas mempunyai pengaruh positif dan kebijakan dividen mempunyai pengaruh negatif terhadapnilai perusahaan. Hasil kolerasi yaitu r = 0,877 artinya hubungan antara profitabilitas dan kebijakan dividendengan nilai perusahaan sangat kuat. Dari koefisien determinasi nilai perusahaan dapat dijelaskan olehprofitabilitas dan kebijakan dividen sebesar 77% dan sisanya 23% dijelaskan variabel atau faktor lain yang tidakdijelaskan dalam penelitian ini. Hipotesis penelitian H0 ditolak dengan tingkat signifikansi 0,006 lebih kecil dari5% atau 0,006 < 0,05, artinya profitabilitas dan kebijakan dividen secara simultan berpengaruh signifikanterhadap nilai perusahaan pada PT Astra Otoparts, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kata Kunci: Profitabilitas, Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan

AbstractionThe purpose of this research are to identify the description of profitability, dividend policy and firm value

and analyze the effect of profitability and dividend policy to the firm value on PT Astra Otoparts, Tbk listed inIndonesia Stock Exchange either simultanly or partially. Methods of analysis used in this study are descriptiveanalysis of qualitative methods and quantitative descriptive analysis. The object of this research is PT AstraOtoparts, Tbk listed in the Indonesia Stock Exchange from 2006 until 2015 with the criteria as much as 10 years.The method used for data analysis in this study is the classical assumption test, multiple linear regressionanalysis, the correlation coefficient of determination, and hypothesis test (F test and t test). Testing is done withthe help of Sofware Statistical Product and Service Solution (SPSS) version 20.0.

Result of analysis multiple linear regression that is Ŷ = 152,765 + 4,279X1 – 0,643X2. This shows thatprofitability have a positive effect and dividend policy have a negative effect on the firm value. The test results ofcorrelation is r = 0,877 means that the relationship between the profitability and dividend policy with the firmvalue is very strong. From coefficient determination firm value can be explained by profitability and dividendpolicy mounted to 77%, and the rest 23%, is explained by other factors that are not discussed in this study. Theresearch hypothesis H0 is rejected with the significance level 0,006 is smaller than 5% or 0,05, means thatprofitability and dividend policy simultanly have significant effect to the firm value on PT Astra Otoparts, Tbklisted in Indonesia Stock Exchange.

Keywords: Profitability, Dividend Policy and Firm Value

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang MasalahPada umumnya setiap perusahaan memiliki

tujuan yang sama dalam hal mendapatkan labaperusahaan, mengalami pertumbuhan dan juga demimempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.Salah satu tujuan perusahaan adalahmemaksimumkan kemakmuran pemegang sahamdengan cara memaksimalkan nilai perusahaan.

Nilai perusahaan sangat penting karenamencerminkan kinerja keuangan yang dapatmempengaruhi penilaian para investor terhadap

perusahaan. Dengan baiknya nilai perusahaan dankinerja perusahaan baik, maka tingkat keyakinancalon investor akan bertambah. Salah satu rasiountuk mengukur nilai perusahaan adalah denganmenggunakan Price to Book Value (PBV). Makintinggi rasio ini berarti pasar makin percaya akanprospek perusahaan tersebut.

Salah satu faktor yang mempengaruhi nilaiperusahaan adalah profitabilitas. Rasio profitabilitasmenunjukkan efektifitas atau kinerja perusahaandalam menghasilkan tingkat keuntungan.Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan

Page 91: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 4, No. 1, DESEMBER 2016 2

dengan Return On Equity (ROE). Faktor lain yangmempengaruhi nilai perusahaan ialah kebijakandividen. Kebijakan tersebut dapat mengundanginvestor untuk membeli atau mempertahankankembali saham perusahaan denganmempertimbangkan pengembalian atas dana yangmereka investasikan dalam bentuk saham berupadividen. Kebijakan dividen dalam penelitian inidiproksikan dengan Dividend Payout Ratio (DPR).

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran profitabilitas, kebijakan

dividen dan nilai perusahaan pada PT AstraOtoparts, Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia?

b. Bagaimana pengaruh profitabilitas dan kebijakandividen terhadap nilai perusahaan pada PT AstraOtoparts, Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia baik secara simultan maupun parsial?

3. Tujuan Penelitiana. Untuk mengetahui gambaran profitabilitas,

kebijakan dividen dan nilai perusahaan pada PTAstra Otoparts, Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia.

b. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dankebijakan dividen terhadap nilai perusahaan padaPT Astra Otoparts, Tbk yang terdaftar di BursaEfek Indonesia baik secara simultan maupunparsial.

4. Metode PenelitianDalam penelitian ini, penulis mengambil

objek penelitian pada PT Astra Otoparts, Tbk yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan caramengakses data dari situs www.idx.co.id.

Adapun desain penelitian yang digunakandalam penulisan skripsi ini adalah penelitiankepustakaan (library research). Teknikpengumpulan data yang dilakukan penulis dalampenelitian ini adalah dokumentasi. Adapun jenis datayang digunakan dalam penelitian ini adalah jenisdata kualitatif dan data kuantitatif. Hasil data yangdiperoleh akan dianalisis secara deskriptif baikbersifat kualitatif dan kuantitatif.

B. LANDASAN TEORI1. Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2010:66), laporan keuanganadalah laporan yang menunjukkan informasiakuntansi yang terdapat pada laporan keuanganuntuk membuat keputusan yang cerdas, manajermembutuhkan untuk mengoperasikan bisnis secaraefisien dan badan perpajakan membutuhkannyauntuk menilai pajak dengan cara wajar.

Menurut Rudianto (2012:17), sesuai denganStandar Akuntansi Keuangan yang berlaku diIndonesia, laporan keuangan terdiri dari:a. Laporan Laba Rugi Komprehensif (Statement of

Comprehensif Income), yaitu laporan yangmenunjukan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba selama suatu periodeakuntansi atau satu tahun.

b. Laporan Perubahan Ekuitas (Statement ofChanges in Equity) adalah laporan yangmenunjukan perubahan hak residu atas asetperusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.

c. Laporan Posisi Keuangan (Statement of FinancialPosition) adalah daftar yang menunjukan posisisumber daya yang dimiliki perusahaan, sertainformasi dari mana sumber daya tersebutdiperoleh.

d. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)adalah laporan yang menunjukan aliran uangyang diterima dan yang digunakan perusahaanselama satu periode akuntansi, beserta sumber-sumbernya.

e. Catatan atas Laporan Keuangan adalah informasitambahan yang harus diberikan menyangkutberbagai hal yang terkait secara langsung denganlaporan keuangan yang disajikan entitas tertentu,seperti kebijakan akuntansi yang digunakanperusahaan, dan berbagai informasi yang relevandengan laporan keuangan tersebut.

2. Analisis Laporan KeuanganMenurut Subramanyam dan John (2010:130),

analisis laporan keuangan (financial statementanalysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik analitisuntuk laporan keuangan bertujuan untukmenghasilkan estimasi dan kesimpulan yangbermanfaat dalam analisis bisnis.

Dalam menganalisis laporan keuangan danmenilai posisi keuangan atau kemajuan-kemajuanyang dialami perusahaan, faktor utama yangmendapatkan perhatian oleh penganalisa adalah rasiokeuangan. Melalui rasio keuangan perusahaan dapatmelihat risiko maupun kesempatan yang dimilikiperusahaan. Menurut Kasmir (2010:104), rasiokeuangan adalah kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan caramembagi satu angka dengan angka lainnya.

Menurut Brigham dan Joel (2010:134), bahwarasio keuangan yang sering digunakan untukmemprediksi harga saham yang dikelompokkandalam lima kelompok yaitu:a. Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas adalah rasio yang menunjukkanhubungan antara kas dan aset lancar lainnya darisebuah perusahaan dengan kewajiban lancarnya.Rasio ini terdiri dari current ratio, acid test ratio,dan cash ratio.

b. Rasio Manajemen AsetSerangkaian rasio yang mengukur seberapaefektif perusahaan telah mengelola aset-asetnya.Rasio ini terdiri dari inventory turnover ratio,days sales outstanding, fixed asset turnover ratio,dan total asset turnover ratio.

c. Rasio Manajemen UtangRasio manajemen utang atau rasio leveragekeuangan adalah rasio yang menunjukkan danamelalui utang. Rasio ini terdiri atas debt to total

Page 92: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 4, No. 1, DESEMBER 2016 3

asset, debt to total equity, times interert earned,dan rasio cakupan beban tetap.

d. Rasio ProfitabilitasRasio profitabilitas adalah sekelompok rasio yangmenunjukkan gabungan efef-efek dari likuiditas,manajemen aktiva, dan utang pada hasil-hasiloperasi. Rasio ini terdiri dari net profit margin,basic earning power, return on asset dan returnon equity.

e. Rasio Nilai PasarRasio nilai pasar adalah sekumpulan rasio yangmenghubungkan harga saham perusahaan laba,arus kas, dan nilai buku per lembar sahamnya.Rasio ini terdiri dari price earning ratio, pricecashflow ratio, book value per share, earning pershare, dan dividend per share.

3. ProfitabilitasMenurut Sudana (2011:22), profitabilitas

adalah rasio untuk mengukur kemampuanperusahaan untuk menghasilkan laba denganmenggunakan sumber-sumbernya yang dimilikiperusahaan, seperti aktiva, modal, atau penjualanperusahaan.

Menurut Sudana (2011:22), rasio-rasio yangtermasuk dalam rasio profitabilitas adalah:a. Return On Asset (ROA), menunjukkan

kemampuan perusahaan dengan menggunakanseluruh aktiva yang dimilki untuk menghasilkan

laba setelah pajak. ROA= x

100%b. Basic Earning Power (BEP), digunakan untuk

mengukur kemampuan di perusahaan untukmenghasilkan laba sebelum bunga dan pajakdengan menggunakan total aset yang dimilikiperusahaan.

Basic Earning Power=

c. Return On Equity (ROE), merupakan sebuahrasio yang dipergunakan oleh pemegang sahamuntuk menilai kinerja perusahaan yangbersangkutan, serta digunakan untuk mengukurtingkat pengambilan modal dari perusahaan.

ROE= %d. Net Margin atau Profit Margin On Sales,

merupakan salah satu rasio yang digunakanuntuk mengukur margin laba atas penjualan.Rasio ini mengukur kemampuan perusahaanuntuk menghasilkan laba dengan menggunakanpenjualan yang dicapai perusahaan.Profit margin= Penjualan Bersih - HargaPokok Penjualan

Dalam penelitian ini, parameterprofitabilitas yang digunakan adalah Return OnEquity (ROE) yaitu persentase atau perbandinganantara laba bersih setelah pajak dengan ekuitas.Pemilihan ROE sebagai proksi dari profitabilitasadalah karena dalam ROE ditunjukkan, semakintinggi ROE menunjukkan semakin efisienperusahaan dalam menggunakan modal sendiri untukmenghasilkan laba investor yang ditanam padaperusahaan.

4. Kebijakan DividenMenurut Halim (2007:16), dividen adalah

pembagian keuntungan yang diberikan emitenkepada pemegang sahamnya. Menurut Rudianto(2009:309), ada beberapa jenis-jenis dividen yangdapat dibagikan oleh perusahaan kepada pemegangsahamnya sebagai berikut:a. Dividen Kas (Cash Dividend), adalah bagian dari

laba usaha yang dibagikan kepada parapemegang sahamnya dalam bentuk uang tunai.

b. Dividen Harta (Property Dividend), adalahbagian dari laba suatu perusahaan yang dibagikandalam bentuk harta selain kas. Walaupun dalambentuk harta lain tetapi biasanya harta tersebutdalam bentuk surat berharga yang dimiliki olehperusahaan tersebut.

c. Dividen Skrip atau Dividen Hutang, adalahbagian dari laba usaha perusahaan yangdibagikan kepada pemegang saham dalam bentukjanji tertulis untuk membayar sejumlah uang dimasa mendatang.

d. Dividen Saham, adalah bagian dari laba usahayang ingin dibagikan kepada pemegang sahamdalam bentuk saham baru perusahaan itu sendiri.

e. Dividen Likuiditas, adalah aktiva yang ingindibayarkan oleh perusahaan kepada pemegangsahamnya dalam berbagai bentuknya tetapi tidakdidasarkan kepada besarnya laba usaha atau saldolaba ditahan perusahaan.

Menurut Sartono (2008:281), kebijakandividen adalah keputusan apakah laba yang diperolehperusahaan akan dibagikan kepada pemegang sahamsebagai dividen atau ditahan dalam bentuk labaditahan guna pembiayaan investasi dimasa yang akandatang. Kebijakan dividen adalah keputusan apakahyang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepadapemegang saham dalam bentuk dividen atau sebagaisaldo laba untuk menambah modal guna pembiayaaninvestasi di masa yang akan datang.

Menurut Astuti (2004:147), tipe-tipekebijakan dividen adalah:a. Kebijakan dividen dengan persentase tetap

pembayaran dividen tunai. Kebijakan dividendengan nama Dividend Payout Ratio (DPR).Rumus dividend payout ratio adalah sebagaiberikut:

DPR=

b. Kebijakan dividen biasaPada kebijakan dividen biasa atau regulardividend policy, perusahaan membayar dividenper lembar saham dalam jumlah rupiah yangtetap setiap periode.

c. Kebijakan dividen rendah plus ekstraMenurut kebijakan ini perusahaan membayardividen tunai secara rutin setiap periode dalamjumlah yang tetap, jika laba perusahaan periodeyang bersangkutan sangat baik maka jumlahpembayaran tetap tersebut akan ditambahpembayaran dividen ekstra.

Dalam penelitian ini penulis menggunakanDividend Payout Ratio (DPR) sebagai parameterkebijakan dividen yaitu, dividen tunai yang

Page 93: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 4, No. 1, DESEMBER 2016 4

dibayarkan dan dibagi dengan laba bersih setelahpajak. Pada hakikatnya. Dividend Payout Ratio(DPR) adalah menentukan porsi keuntungan yangakan dibagikan kepada para pemegang saham, danyang akan datang sebagai bagian dari laba ditahan.

5. Nilai PerusahaanNilai perusahaan diciptakan oleh perusahaan

melalui kegiatan perusahaan dari waktu ke waktuagar mencapai nilai perusahaan yang maksimum diatas nilai buku. Menurut Keown et. al (2004:470),nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas suratberharga, hutang, dan ekuitas perusahaan yangberedar. Indikator dari nilai perusahaan adalah hargasaham.

Menurut Subramanyam dan John (2005:43),ukuran nilai pasar perusahaan dalam beberapaliterature yang berdasarkan harga saham dapatdiukur dengan:a. Rasio harga terhadap laba (Price to Earning

Ratio) adalah rasio yang membandingkan antaraharga pasar perlembar saham dengan labapersaham.

Price to Earning Ratio=

b. Imbal hasil dividen (Dividen Yield) adalah rasioyang membandingkan antara dividen tunaipersaham dengan harga pasar per lembar saham.Bentuk rumusini adalah:

Dividend Yield =

c. Tingkat pembayaran dividen (dividend payoutrate) ialah rasio yang membandingkan antaradividen tunai persaham dengan laba per saham.Bentuk rumus ini adalah:

Dividend Payout Rate =

d. Harga terhadap nilai buku (Price to Book) ialahrasio yang menbandingkan antara harga pasarper lembar saham dengan nilai buku per lembarsaham. Bentuk rumus ini adalah:

Price to Book Value =

Dalam penelitian ini nilai perusahaan dapatdiukur yang salah satunya adalah Price to BookValue (PBV). Price to Book Value merupakanperbandingan antara nilai saham menurut pasardengan nilai buku ekuitas perusahaan. Nilai bukudihitung sebagai hasil antara ekuitas pemegangsaham dengan jumlah saham yang beredar. Rasioharga saham terhadap nilai buku perusahaan atauPBV, menunjukkan tingkat kemampuan perusahaanmenciptakan nilai relatif terhadap jumlah modal.

6. Pengaruh Profitabilitas dan KebijakanDividen Terhadap Nilai Perusahaan

Profitabilitas dihitung dengan Return OnEquity (ROE). Menurut Brigham dan Joel(2010:150), bahwa Return On Equity (ROE)mencerminkan pengaruh dari seluruh rasio lain danmerupakan ukuran kinerja tunggal yang terbaikdilihat dari kacamata akuntansi. Investor sudah pastimenyukai nilai ROE yang tinggi, dan ROE yang

tinggi umumnya memiliki korelasi positif denganharga saham yang tinggi. Apabila kemampuanperusahaan untuk menghasilkan laba meningkat,maka harga saham juga akan meningkat. Denganmeningkatnya harga saham maka nilai perusahaanikut meningkat.

Selain karena Profitabilitas faktor yangmempengaruhi nilai perusahaan adalah KebijakanDividen. Kebijakan dividen yang optimal pada suatuperusahaan adalah kebijakan yang menciptakankeseimbangan diantara dividen saat ini danpertumbuhan di masa mendatang sehinggamemaksimumkan harga saham. Menurut Astuti(2004:145), kebijakan dividen menyangkutkeputusan untuk membagi laba atau menahannyaguna diinvestasikan kembali di dalam perusahaan.

C. PEMBAHASAN1. Analisa

a. Uji Asumsi KlasikUji normalitas dengan pengujian One Sample

Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai Asymp Sig. (2-tailed) sebesar 0,902 yang berarti nilai tersebut diatas nilai signifikan 0,902 > 0,05. Dengan demikiandapat dikatakan bahwa variabel residual berdistribusinormal. Untuk uji multikolineritas, menunjukkanbahwa variabel profitabilitas dan kebijakan dividensemuanya tidak terjadi multikolineritas karena nilaitolerance berada di atas 0,10 dan nilai VIF berada dibawah 10.

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa plotmenyebar secara acak di atas maupun di bawahangka nol pada sumbu Regression StudentizedResidual. Oleh karena itu, maka berdasarkan ujiheteroskedastisitas menggunakan metode analisisgrafik, pada model regresi yang terbentuk dinyatakantidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Nilai Durbin-Watson dalam penelitian ini adalah sebesar 2,633.Berdasarkan tabel Durbin-Watson diketahui bahwanilai dL untuk data sebanyak 10 dan k=2 adalahsebesar 0,6972 sehingga 4-dL=3,3028 dan nilai dUsebesar 1,6413 sehingga 4-dU=2,3587. Dengandemikian nilai DW sebesar 2,633 berada diantaranilai du < DW < 4-dU atau 1,6413 < 2,633 < 2,3587sehingga dapat disimpulkan tidak ada gejalaautokorelasi.

b. Deskriptif KualitatifAnalisis deskriptif dalam penelitian ini

bertujuan untuk mendapatkan gambaran ataudeskripsi mengenai profitabilitas, kebijakan dividendan nilai perusahaan pada PT Astra Otoparts,Tbkyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2015.

1) Profitabilitas pada PT Astra Otoparts, Tbkyang Terdaftar di Bursa Efek Indonesiaperiode 2006-2015

Dari hasil penelitian, diketahui nilaimaksimum dari profitabilitas yang diukur denganROE pada PT Astra Otoparts, Tbk yang terdaftar diBursa Efek Indonesia periode 2006-2015 yaitu

Page 94: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 4, No. 1, DESEMBER 2016 5

sebesar 27,81% terjadi pada tahun 2010. Nilaiminimum ROE terjadi pada tahun 2015, yaitusebesar 3,18%. Nilai rata-rata ROE sebesar 17,76%,artinya setiap Rp 100,00 ekuitas menghasilkan labasebesar Rp 17,76.

Tingginya nilai Return On Equity (ROE)menunjukkan penilaian atau harapan yang baik bagipara investor terhadap perusahaan. Semakin tinggirasio ini, akan memberikan prospek yang baik bagipihak manajemen perusahaan dan para investor ataubagi pihak di luar perusahaan, terutama pihak-pihakyang memiliki hubungan atau kepentingan denganperusahaan.

2) Kebijakan Dividen pada PT Astra Otoparts,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek IndonesiaPeriode 2006-2015

Dari hasil penelitian, diketahui nilai rata-ratakebijakan dividen yang diproksikan oleh DividenPayout Ratio (DPR) pada PT Astra Otoparts, Tbkyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2015 yaitu sebesar 42,40%, artinya setiap Rp 100,00laba setelah pajak dibagikan sebagai dividen yangsebesar Rp 42,40 kepada pemegang saham biasa.Nilai maksimum DPR berada pada tahun 2015sebesar 87,88%. Nilai Minimum DPR berada padatahun 2007 sebesar 15,25%.

3) Nilai Perusahaan pada PT Astra Otoparts,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek IndonesiaPeriode 2006-2015

Dari hasil penelitian, diketahui nilaiperusahaan PT Astra Otoparts, Tbk yang terdaftar diBursa Efek Indonesia periode 2006-2015 yangdiproksikan dengan Price to Book Value (PBV)memiliki rata-rata sebesar 132,03, artinya setiap Rp100,00 harga saham dapat dinilai Rp 132,03 nilaipasar. Nilai maksimum PBV sebesar 266,23%berada pada tahun 2011. Peningkatan ini disebabkanmeningkatnya harga saham perusahaan. Hal iniberarti nilai PBV yang tinggi maka akanmenunjukkan besarnya harga saham dibandingkannilai buku per sahamnya. Nilai minimum PBVperusahaan sebesar 19,50% berada pada tahun 2008.

c. Deskriptif Kuantitatif1) Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil analisa dengan programSPSS, maka model regresi linear berganda yaitusebagai berikut : Ŷ = 152,765 + 4,279X1 – 0,643X2

Berdasarkan hasil persamaan regresi di atasmaka dapat disimpulkan bahwa profitabilitasberpengaruh positif dan kebijakan dividenberpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan padaPT Astra Otoparts, Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia Periode 2006 sampai dengan tahun 2015.

2) Analisa Korelasi dan DeterminasiBerdasarkan hasil pengolahan data SPSS

diperoleh nilai koefisien korelasi adalah sebesar0,877. Dengan demikian dapat dikatakan bahwakorelasi atau hubungan antara profitabilitas dan

kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada PTAstra Otoparts, Tbk yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia adalah sangat kuat.

Untuk nilai koefisien determinasi adalahsebesar 0,770 yang berarti bahwa nilai perusahaandapat dijelaskan oleh profitabilitas dan kebijakandividen sebesar 77 % pada PT Astra Otoparts, Tbkperiode 2006-2015 dan sisanya 23% dijelaskan olehvariabel atau faktor lain yang tidak diteliti padapenelitian ini, seperti quick rasio, cash rasio, returnon asset, dan profit margin ratio.

3) Uji Hipotesisa) Uji Simultan (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkanapakah semua variabel independen yang dimasukkandalam model mempunyai pengaruh secara simultanterhadap variabel dependen.

Uji ini dilakukan dengan membandingkansignifikansi Fhitung dengan Ftabel dengan ketentuansebagai berikut:(1) Jika Fhitung > Ftabel dan nilai probabilitas < 0,05

maka H0 ditolak, yang berarti profitabilitas dankebijakan dividen secara silmultan berpengaruhsignifikan terhadap nilai perusahaan.

(2) Jika Fhitung < Ftabel dan nilai probabilitas > 0,05maka H0 diterima, yang berarti bahwaprofitabilitas dan kebijakan dividen secarasilmultan berpengaruh tidak signifikan terhadapnilai perusahaan.

Dari hasil pengolahan data, dapat dilihatbahwa dengan tingkat kepercayaan 95% , n-k-1=10-2-1=7, diperoleh angka Ftabel sebesar 4,74 dan besarFhitung adalah 11,038. Karena Fhitung > Ftabel atau11,038 > 4,74 maka H0 ditolak dan untuk tingkatsignifikansi adalah 0,006 < 0,05, maka keputusanyang diambil adalah profitabilitas dan kebijakandividen secara silmultan berpengaruh signifikanterhadap nilai perusahaan pada PT Astra Otoparts,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

b) Uji Parsial (Uji t)Uji t digunakan untuk menguji pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsialatau individual. Adapun hipotesis yang diuji adalahsebagai berikut :(1) H0 ditolak jika thitung > ttabel, artinya

profitabilitas dan kebijakan dividen secaraparsial berpengaruh signifikan terhadap nilaiperusahaan.

(2) H0 diterima jika thitung < ttabel, artinyaprofitabilitas dan kebijakan dividen secaraparsial berpengaruh tidak signifikan terhadapnilai perusahaan.

Hipotesis digunakan untuk mengujisignifikansi koefisien persamaan regresi dirumuskansebagai berikut :(1) Jika thitung > ttabel atau probabilitas signifikan < α

(5%), maka H0 ditolak.(2) Jika thitung < ttabel atau probabilitas signifikan > α

(5%), maka H0 diterima.

Page 95: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 4, No. 1, DESEMBER 2016 6

Dari hasil uji t diperoleh kesimpulan sebagaiberikut:(1) Untuk variabel profitabilitas dengan tingkat

kepercayaan 95%, n-k-1=10-2-1=7 dan =5%,dari tabel t diperoleh angka ttabel sebesar 2,3646dan besar thitung adalah 1,737. Karena thitung <ttabel atau 1,737 < 2,3646 maka H0 diterima danuntuk tingkat signifikansi adalah 0,126 > 0,05,maka keputusan yang diambil adalahprofitabilitas secara parsial berpengaruh tidaksignifikan terhadap nilai perusahaan pada PTAstra Otoparts, Tbk.

(2) Untuk variabel kebijakan dividen dengantingkat kepercayaan 95%, n-k-1=10-2-1=7 dan=5%, dari tabel t diperoleh angka ttabel sebesar2,3646 dan besar thitung adalah 4,738. Karenathitung > ttabel atau 4,738 > 2,3646 maka H0

ditolak dan untuk tingkat signifikansi adalah0,002 < 0,05, maka keputusan yang diambiladalah kebijakan dividen secara parsialberpengaruh signifikan terhadap nilaiperusahaan pada PT Astra Otoparts, Tbk yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Evaluasia. Profitabilitas pada PT Astra Otoparts, Tbk

yang Terdaftar di Bursa Efek IndonesiaDari hasil penelitian ini, menunjukkan

kondisi profitabilitas PT Astra Otoparts, Tbk periode2006-2015 yang diukur dengan menggunakan ReturnOn Equity (ROE) mengalami fluktuasi dancenderung menurun. Dimana Return On Equity(ROE) minimum sebesar 3,18% berada pada tahun2015 dan dibawah rata-rata berada pada tahun 2006,2013, dan 2014. Penurunan ini disebabkanmeningkatnya jumlah ekuitas sedangkan laba setelahpajak mengalami penurunan. Hal ini meyebabkanperusahaan mendapatkan laba yang semakin kecil.Oleh karena itu, perusahaan perlu meningkatkanpenjualan untuk mendapatkan laba yang maksimal.Selain itu jika peningkatan penjualan tidak dapatdicapai, maka penggunaan modal ekuitas perludikurangi.

b. Kebijakan Dividen pada PT Astra Otoparts,Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh rata-rata dividen payout ratio pada PT Astra Otoparts,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalahsebesar 42,40%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkatpembayaran dividen sebesar 42,40% dan sisanyadiinvestasikan kembali untuk masa yang akandatang. Dimana dapat dilihat pada tabel 13 terdapat 6tahun nilai dividen payout ratio perusahaan yangberada di atas rata-rata nilai dividen payout ratioyaitu pada tahun 2008, 2010, 2011, 2013 sampai2015 dan terdapat 4 tahun nilai DPR perusahaanyang berada di bawah rata-rata nilai dividen payoutratio yaitu tahun 2006, 2007, 2009 dan 2012.

Dengan begitu dapat dilihat bahwapembayaran dividen yang dibagikan belum dapatdikatakan baik karena tingkat pembayaran dividen

pada PT Astra Otoparts, Tbk yang terdaftar di BursaEfek Indonesia masih tergolong rendah.

c. Nilai Perusahaan pada PT Astra Otoparts,Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Dari hasil penelitian, menunjukkan kondisinilai perusahaan PT Astra Otoparts, Tbk periode2006-2015 yang diukur dengan menggunakan Priceto Book Value (PBV) mengalami fluktuasi cenderungmenurun. Dimana price to book value (PBV)minimum sebesar 19,50% berada pada tahun 2008dan di bawah rata-rata berada ada tahun 2006, 2007,2009, 2013 sampai 2015. Penurunan disebabkan olehturunnya harga saham akibatnya pandangan investorterhadap perusahaan kurang baik. Hal ini berartibahwa perusahaan tersebut dihargai lebih rendah darinilai bukunya atau dapat dikatakan tingkatkepercayaan para investor untuk menanamkanmodalnya lebih rendah dari nilai rata-ratanya.

d. Pengaruh Profitabilitas dan KebijakanDividen Terhadap Nilai Perusahaan pada PTAstra Otoparts, Tbk yang Terdaftar di BursaEfek Indonesia

Berdasarkan hasil analisis regresi bergandayang telah dilakukan, diketahui bahwa Profitabilitasyang diukur dengan Return On Equity (ROE)berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Halini dapat dilihat dari persamaan regresi yaitu: Ŷ =152,765 + 4,279X1 – 0,643X2. Hal ini menunjukkandengan meningkatnya harga saham maka nilaiperusahaan ikut meningkat. Kebijakan Dividen yangdiukur dengan Dividen Payout Ratio (DPR)berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Besarpengaruh yang dimaksud adalah -0,643 yang berartibahwa setiap variabel kebijakan dividen meningkatbesar satu satuan, maka nilai perusahaan akanmenurun sebesar -0,643 dengan asumsi variabelindependen lainnya dianggap tetap atau sama dengannol.

Berdasarkan hasil regresi di atas bahwakebijakan dividen berpengaruh negatif terhadap nilaiperusahaan. Hal ini tidak sesuai dengan teori Sudana(2011:169), yang menyatakan bahwa kebijakandividen berpengaruh positif terhadap harga saham,jika deviden yang tinggi maka harga pasar sahammeningkat serta nilai perusahaan juga meningkat.

D. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

a. Rata-rata profitabilitas yang diproksikan denganReturn On Equity (ROE) yaitu sebesar 17,76%.Untuk kebijakan dividen yang diproksikandengan Dividen Payout Ratio (DPR) memilikinilai rata-rata yaitu sebesar 42,40%. Sedangkanrata-rata nilai perusahaan yang diukur denganmenggunakan Price to Book Value (PBV) padaPT Astra Otoparts, Tbk yang terdaftar di BursaEfek Indonesia periode 2006-2015 adalah sebesar132,03%.

b. Dari hasil pengujian regresi linear bergandadiketahui bahwa profitabilitas mempunyai

Page 96: stiesultanagung.ac.id Desember 2016.pdfstiesultanagung.ac.id

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 4, No. 1, DESEMBER 2016 7

pengaruh positif dan kebijakan dividenmempunyai pengaruh negatif terhadap nilaiperusahaan. Hal ini dapat dilihat dari persamaanregresi yaitu Ŷ = 152,765 + 4,279X1 – 0,643X2.

c. Dari uji koefisien korelasi diperoleh hasil bahwaterdapat korelasi atau hubungan yang sangat kuatantara profitabilitas dan kebijakan dividendengan nilai perusahaan. Sementara untuk ujikoefisien determinasi diperoleh hasil bahwa nilaiperusahaan dapat dijelaskan oleh profitabilitasdan kebijakan dividen yaitu sebesar 77%, sisanyasebesar 23% dijelaskan oleh variabel lain yangtidak diteliti dalam penelitian ini seperti quickratio, cash ratio, return on asset, dan profitmargin ratio.

d. Dari hasil uji statistik F diperoleh hasil Fhitung >Ftabel atau 11,693 > 4,74 maka H0 ditolak danuntuk tingkat signifikansi adalah 0,006 < 0,05,maka keputusan yang diambil adalahprofitabilitas dan kebijakan dividen secarasimultan berpengaruh signifikan terhadap nilaiperusahaan.

e. Dari hasil uji statistik t diperoleh hasil bahwasecara parsial untuk variabel profitabilitas : thitung

< ttabel yaitu 1,737 < 2,3646 dan tingkatsignifikan 0,126 > 0,05 yang berarti profitabilitassecara parsial berpengaruh tidak signifikanterhadap nilai perusahaan. Sementara untukvariabel kebijakan dividen diketahui bahwa thitung

> ttabel yaitu 4,738 > 2,3646 dan tingkatsignifikansi 0,002 < 0,05 yang berarti bahwakebijakan dividen secara parsial berpengaruhsignifikan terhadap nilai perusahaan.

2. Sarana. PT Astra Otoparts, Tbk sebaiknya meningkatkan

profitabilitas perusahaan dengan cara mengurangibiaya yang tidak diperlukan, mencari pemasokyang lebih murah serta melakukan peningkatanvolume penjualan untuk menghasilkan laba ataupendapatan perusahaan, melakukan kontrakberkala terhadap efektivitas kinerja denganmemberikan pelatihan khusus pada karyawanterbaik.

b. PT Astra Otoparts, Tbk sebaiknya meningkatkandividen perusahaan karena dividen salah satufaktor investor tertarik untuk membeli saham daninvestasi kembali.

c. PT Astra Otoparts, Tbk sebaliknya meningkatkanlaba dengan modal perusahaan maupun modal

para investor melalui hasil penjualan yang manadengan laba yang tinggi lebih disukai oleh parainvestor sehingga secara tidak langsung hargasaham perusahaan meningkat.

d. Karena keterbatasan penulisan dalam penelitianini, penulis menyadari bahwa masih terdapatkelemahan dan belum mengungkapkan seluruhvariabel yang dapat mempengaruhi, makadiharapkan bagi peneliti selanjutnya, untukmelakukan penelitian ini lebih lanjut padavariabel-variabel lain yang belum dimasukkandalam penelitian yang mempengaruhi nilaiperusahaan seperti Return On Asset (ROA), NetProfit Margin (NPM), Gross Profit Margin(GPM), Debt to Asset Ratio (DAR), dan jugamempertimbangkan faktor lain seperti keputusaninvestasi, keputusan pendanaan, dan keputusanmanajemen aset serta memperluas objekpenelitian, sehingga dapat diketahui pengaruhprofitabilitas dan kebijakan dividen terhadap nilaiperusahaan pada perusahaan lain dan membuatperbandingan.

E. DAFTAR PUSTAKAAstuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan

Perusahaan. Jakarta: Penerbit GhaliaIndonesia.

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2010.Dasar-dasar Manajemen Keuangan:Essensial of Financial Management, Edisi11, Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Halim, Abdul. 2007. Manajemen Keuangan Bisnis.Bogor: Ghalia Indonesia.

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan.Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Jakarta:Kencana.

Keown, et.al. 2004. Manajemen Keuangan:Prinsip-prinsip dan Aplikasi. EdisiKesembilan, Jilid 1. Jakarta: PT IndeksKelompok Gramedia.

Rudianto. 2009. Pengantar Akuntansi. Jakarta.:Penerbit Erlangga.

........... 2012. Pengantar Akuntansi. Adaptasi IFRS.Jakarta: Erlangga.

Sartono, Agus. 2008. Manajemen Keuangan. EdisiKeempat. Yogyakarta : BPFE.

Subramanyam, K. R and Jhon J. Wild, 2010,Analisis Laporan Keuangan: FinancialStatement Analysis, Buku Satu, EdisiSepuluh, Jakarta: Salemba Empat