repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date:...

117
HUBUNGAN P TENTANG G PEMENUHAN DI DESA B Mempe PROGR FAKULTAS UNIVERSITAS PENGETAHUAN IBU RUMAH GIZI SEIMBANG DENGAN PE N GIZI PADA BALITA USIA 3 BANJARSARI KECAMATAN C KABUPATEN BOGOR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan eroleh Gelar S-1 Sarjana Keperawatan (S. Kep Oleh : MUHAMMAD FARHAN 108104000051 RAM STUDI ILMU KEPERAWATA KEDOKTERAN DAN ILMU KESE S ISLAM NEGERI SYARIF HIDAY JAKARTA 1435 H/2014 M H TANGGA ERILAKU 3-5 TAHUN CIAWI p.) TAN EHATAN YATULLAH

Transcript of repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date:...

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGATENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU

PEMENUHAN GIZI PADA BALITA USIA 3-5 TAHUNDI DESA BANJARSARI KECAMATAN CIAWI

KABUPATEN BOGOR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar S-1 Sarjana Keperawatan (S. Kep.)

Oleh :

MUHAMMAD FARHAN

108104000051

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGATENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU

PEMENUHAN GIZI PADA BALITA USIA 3-5 TAHUNDI DESA BANJARSARI KECAMATAN CIAWI

KABUPATEN BOGOR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar S-1 Sarjana Keperawatan (S. Kep.)

Oleh :

MUHAMMAD FARHAN

108104000051

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGATENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU

PEMENUHAN GIZI PADA BALITA USIA 3-5 TAHUNDI DESA BANJARSARI KECAMATAN CIAWI

KABUPATEN BOGOR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar S-1 Sarjana Keperawatan (S. Kep.)

Oleh :

MUHAMMAD FARHAN

108104000051

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

PERNYATAAI{ PERSETUJUAI{

Slcripsi dengan judul

HTJBTJNGAN PENGETAtrUAN IBU RUMAH TANGGA TENTAI\IG GT:ZISEIMBAI\IGDENGAN PERILAKU PEMENruHAN GIZIPADA BALITA USIA 3.5 TAIIUN

DI DESA BANJARSARI KECAMATAN CIAWI KABUPATEN BOGOR

Telah disetujui dan diperiksa oleh Pembimbing Skripsi

Prograrn Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedotteran dan llmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

DISUSLIN OLEH

MU4AIr{rvIAp FARHAN

lirM.r08104fin051

Maulina Handavani. S.Kn . M.Sc

fnP. 19902 102005012002

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKI.JLTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESE}IATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

Pembimbing II

qeud_

Pembimbing I

NrP. 197704012fi)9122003

JAKARTA 1434 }I/2013 M

-l-t

i

Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

T!

LEMBAR PENGESAIIAN

Skripsi dengan judul

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGATENTANG GIZI SEIMBAIIG DENGAI{ PERILAKU

PEMENUHAN GTAPADA BALITA USIA,3-s TAHUNDI DESA BANJARSARI KECAMATAN CIAWI

KABUPATEN BOGOR

Telah disusun dan dipertahankan dihadapan tim penguji oleh :

Jum'at, I Maret 2013

Muhfmmad FarhanF[IM: 108104{X}0051

Pcmbimbing I

lYs. Uswrtun Kharanqh. S.Keo.. MNSNIP.1977MAt2A09t220A3

Penguji I

Jamaludin. S.Ken.. M.Keo.NIP: 19680522200801 1007

Pembimbing II

)a^"1"Maulina HandaYani. S.Kn.. M.Sc

NIP. l 97902rc20050 t2002

Penguji II

ry.,"kMaulina ltanOavapilrs.Kp*M.Sc

NrP.197902rc2m50t2002

PengujiIII

NIP. 1 9 770 40t2009 122003

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

r:l

. LEMBAR PENGESAIIATI

-,."a STDANG UJIAN SKRTPST

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANT

*AK['LTAS Kf,DOIffERAN DAITI

'"IWU KESENATAN

T]NIVERSTTAS ISLAM I\TEGERI SYARIF IIIDAYATI,LLAII JAKAR'TA

Jakarte, Maret20l4

. Mengetahui,

Ketus Pnogram Studi Ilmu Keperawatur

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakaxta

Del<an Fakultas Kedolaeran dan llmu Kesehatan

Universitus Islan Negsri S1larif Hida5xatuttah Jakda

-\F

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

FI

1.

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk mernenuhi

salah satu persyaratan mernperoleh gelar strata 1 di Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakmta.

Semua sumber yarg $aya gunakan datam penulisan ini telah saya cantumkan

dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

,Univqsitas Islam Negeri Of$ Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jika kernudian hari tsbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan jtplaka$ dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

islanr Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.

j.td

i.:

Jakmta" Maret 2014

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Muhammad Farhan

Tempat, Tanggal lahir : Bogor, 29 Oktber 1989

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl. Veteran III (Tapos) RT/RW 02/03 Desa Cibedug

Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor Jawa Barat 16760

Telepon/Hp : 085697884770

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

1. SDN Cibedug 03 (1996-2002)

2. MTs Fathan Mubina (2002-2005)

3. SMA IT Fathan Mubina (2005-2008)

4. S1 Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2008-2013)

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi, Maret 2013

Muhammad Farhan, NIM :108104000051

Hubungan Pengetahuan Ibu Rumah Tangga tentang Gizi Seimbang denganPerilaku Pemenuhan Gizi pada Balita Usia 3-5 Tahun di Desa BanjarsariKecamatan Ciawi Kabupaten Bogor Tahun 2013

xii + 78 halaman + 12 tabel + 2 bagan + 5 lampiran

ABSTRAK

Gizi merupakan unsur yang penting bagi proses tumbuh kembang balita. Asupanmakanan yang bergizi seimbang dibutuhkan oleh balita sesuai standar AngkaKecukupan Gizi. Pengetahuan tentang gizi seimbang diperlukan oleh ibu balitadalam memenuhi kebutuhan gizi balitanya. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hubungan pengetahuan ibu rumah tangga tentang gizi seimbangdengan perilaku pemenuhan gizi pada balita usia 3-5 tahun di Desa BanjarsariKecamatan Ciawi Kabupaten Bogor. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif analitikdengan desain Cross sectional. Sampel berjumlah 86 ibu rumah tangga yangdipilih secara proportional random sampling. Alat pengumpul data menggunakankuesioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat.Hasil analisis univariat menunjukkan 51,2% mayoritas responden memilikipengetahuan yang baik tentang gizi seimbang dan 53,5% responden memilikiperilaku baik pemenuhan gizi pada balita usia 3-5 tahun. Analisis bivariat denganuji Chi Square menggunakan bantuan SPSS versi 16.0 pada taraf kepercayaan95% untuk menganalisis hubungan pengetahuan tentang gizi seimbang denganperilaku pemenuhan gizi pada balita usia 3-5 tahun. Hasil penelitian menunjukkanbahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang giziseimbang dengan perilaku pemenuhan gizi pada balita usia 3-5 tahun di DesaBanjarsari Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor (p value = 0.005 dan OR value =3,482). Peneliti merekomendasikan kepada petugas kesehatan agar dapat lebihmeningkatkan promosi kesehatan dan edukasi yang lebih baik lagi mengenaipentingnya asupan gizi yang baik bagi balita sehingga dapat membantu dalamtumbuh kembangnya.

Kata Kunci : Gizi, Pengetahuan tentang Gizi Seimbang, PerilakuPemenuhan Gizi Balita.

Daftar Bacaan : 42 (2001-2012)

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

THE STUDY PROGRAM OF NURSING SCIENCESFACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCESSTATE ISLAMIC UNIVERSITY SYARIF HIDAYATULLAH OFJAKARTA

Undergraduate Thesis, March 2013

Muhammad Farhan, NIM : 108104000051

Relationship of Housewife Knowledge about Balanced Nutrition withNutrition Compliance Behaviour in Children Age 3-5 Years in BanjarsariVillage Ciawi District Bogor Regency Year 2013

xii + 78 pages + 12 tables + 2 charts + 5 attachments

ABSTRACT

Nutrition is an essential element for the growth and development of children.Nutritionally balanced food intake required by children based on standardsNutrition Adequacy Figures. Knowledge of balanced nutrition required by thechild's mother to meet the nutritional needs of child.This study aimed to determinethe relationship of housewife knowledge about balanced nutrition with nutritioncompliance behaviour in children aged 3-5 years in Banjarsari Village CiawiDistrict Bogor regency. This research was quantitative analytic with crosssectional design. Samples numbered 86 housewives chosen proportional randomsampling. Data collection tool using a questionnaire. Analysis of the data usedwere univariate and bivariate analyzes. The results of univariate analysis showed51.2% of respondents had a good knowledge of balanced nutrition and 53,5% ofrespondents had a good behaviour in nutrition compliance in children age 3-5years. Bivariate analysis using Chi Square test with SPSS version 16.0 at level of95% to analyze the relationship between knowledge of balanced nutrition withnutritional compliance behaviour of children aged 3-5 years. The results of thestudy indicated that there was a significant relationship between knowledge ofbalanced nutrition with the behavior of nutritional compliance in children aged 3-5 years in the Banjarsari Village Ciawi District Bogor Regency (p value = 0.005dan OR value = 3,482). The researcher recommended that healthcare worker inorder to enhance further the promotion of health and better education about theimportance of good nutrition for children that can help in their growth anddevelopment.

Keywords : Nutrition, Knowledge of Balanced Nutrition, Behaviour ofNutrition Compliance in Children.

References : 42 (2001-2012)

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurah-limpahkan kepada

Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “Hubungan Pengetahuan Ibu Rumah Tangga tentang Gizi Seimbang dengan

Perilaku Pemenuhan Gizi pada Balita Usia 3-5 Tahun di Desa Banjarsari

Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor Bogor Tahun 2013”.

Selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis telah banyak mendapat

bantuan berupa bimbingan dan dukungan dari semua pihak. Untuk itu penulis

ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Prof. Dr (hc). Dr. M.K Tadjudin, Sp. And sebagai Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. H. Arif Sumantri, SKM, M.Kes sebagai Pembantu Dekan Bidang

Administrasi Umum Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep, MKM selaku Ketua Program Studi

Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Ns. Uswatun Khasanah, S.Kep., MNS, selaku pembimbing pertama

yang telah membimbing dengan sabar dan memberikan motivasi kepada

penulis.

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

iv

5. Ibu Maulina Handayani, S.Kp., M.Sc, selaku pembimbing kedua yang

telah membimbing dan memberikan motivasi kepada penulis.

6. Bapak / Ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, yang telah

memberikan doa dan ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti

perkuliahan.

7. Segenap Staf bidang Akademik dan Administrasi FKIK dan Program

Studi Ilmu Keperawatan.

8. Kepala Desa Banjarsari Bapak Akun Kurnaen dan Sekretaris Desa Bapak

Sarwono beserta seluruh stafnya karena telah membantu dalam perizinan

dan pengambilan data penelitian.

9. Ibu-ibu kader posyandu Desa Banjarsari yang telah membantu dan

mengarahkan dalam pelaksanaan penelitian.

10. Pihak Kementerian Agama RI seta pengelola PBSB yang telah memberi

kepercayaan kepada penulis untuk mendapatkan beasiswa dalam Program

Beasiswa Santri Berprestasi, sehingga penulis bisa menempuh studi disini.

11. Teristimewa ucapan terima kasih kepada seluruh keluarga tercinta, orang

tua (mamah (Lilis Sholihat), umi Eneng Quraisyin, mang Afif Miftahudin,

S.Ag., bi Ida, mang Wawan) yang telah memberikan kasih sayang, doa,

dan pengorbanan baik moril maupun materil demi kelancaran kehidupan

dan masa depan penulis, serta untuk adik-adikku (Ruslan dan Aida) yang

selalu memberikan doa dan semangat.

12. Seseorang terkasih dan tercinta yang selalu memberikan do’a, motivasi

dan dukungannya selama penulisan skripsi ini.

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

v

13. Sahabat-sahabat PSIK angkatan 2008 yang telah berjuang bersama-sama

dalam mengikuti perkuliahan di Keperawatan.

Demikian penyusunan skripsi ini penulis buat. Semoga dapat

bermanfaat bagi pembaca sekalian. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan

hidayah kepada kita semua.

Jakarta, Maret 2014

Muhammad Farhan

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

ABSTRAK ................................................................................................ i

ABSTRACT ............................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................. vi

DAFTAR TABEL .................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN ....................................................... x

DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN ........................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1B. Rumusan Masalah .......................................................................... 7C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 8D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 8E. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Balita .............................................................................................. 101. Definisi ..................................................................................... 10

B. Gizi Seimbang ................................................................................ 101. Definisi ..................................................................................... 102. Pedoman Umum Gizi Seimbang .............................................. 10

C. Gizi Seimbang Untuk Anak Usia 3-5 Tahun ................................. 161. Kondisi Khas dan Permasalahan .............................................. 162. Masalah Pola Makan dan Gizi di Usia 3-5 Tahun ................... 17

D. Kebutuhan Zat Gizi Balita Usia 3-5 Tahun ................................... 19E. Prinsip Gizi Seimbang ................................................................... 19

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

vii

1. Variasi Makanan ...................................................................... 202. Pola Hidup Bersih .................................................................... 203. Aktivitas Fisik .......................................................................... 214. Pemantauan Berat Badan ......................................................... 215. Menu Seimbang ....................................................................... 216. Manfaat Perencanaan Menu ..................................................... 227. Syarat Menu yang Baik ............................................................ 23

F. Pengetahuan ................................................................................... 251. Definisi ..................................................................................... 252. Tingkat Pengetahuan ................................................................ 253. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ..................... 264. Pengetahuan Gizi ..................................................................... 285. Pengukuran Pengetahuan ......................................................... 29

G. Perilaku .......................................................................................... 291. Definisi ..................................................................................... 292. Bentuk Perilaku ........................................................................ 303. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Perilaku ..... 304. Perilaku Pemenuhan Gizi Balita .............................................. 315. Pengukuran Perilaku ................................................................ 336. Kuesioner Perilaku Pemenuhan Gizi ....................................... 34

H. Kerangka Teori ............................................................................... 36BAB III KERANGKA KONSEP HIPOTESIS DAN DEFINISI

OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep ........................................................................... 37B. Hipotesis ......................................................................................... 38C. Definisi Operasional ....................................................................... 39

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ............................................................................ 44B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 44C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ..................... 45

1. Populasi .................................................................................... 452. Sampel ...................................................................................... 453. Jumlah Sampel ......................................................................... 464. Teknik Pengambilan Sampel .................................................... 47

D. Alat Pengumpul Data ..................................................................... 48E. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 50F. Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen ........................................ 51G. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................... 52H. Pengolahan Data ............................................................................. 53I. Analisis Data .................................................................................. 54

1. Analisa Univariat ..................................................................... 552. Analisa Bivariat ........................................................................ 55

J. Etika Penelitian .............................................................................. 55

BAB V HASIL PENELITIAN

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

viii

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ............................................. 57B. Analisa Univariat ........................................................................... 57

1. Gambaran Karakteristik Responden dan Balita ....................... 58a. Karakteristik Usia ............................................................... 58b. Karakteristik Pendidikan .................................................... 58c. Usia Balita .......................................................................... 59d. Jenis Kelamin Balita .......................................................... 59e. Berat Badan Balita ............................................................. 60f. Status Gizi Balita (BB/U) ................................................... 60

2. Gambaran Pengetahuan dan Perilaku ....................................... 6a. Gambaran Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Gizi

Seimbang ............................................................................ 61b. Gambaran Perilaku Pemenuhan Gizi Balita ....................... 61

C. Analisa Bivariat .............................................................................. 62BAB VI PEMBAHASAN

A. Analisa Univariat ............................................................................ 641. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................ 642. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ................. 653. Karakteristik Balita Responden Berdasarkan Usia ................. 664. Karakteristik Balita Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .. 665. Karakteristik Balita Responden Berdasarkan Berat Badan ..... 676. Karakteristik Balita Responden Berdasarkan

Status Gizi (BB/U) .................................................................. 677. Gambaran Pengetahuan Ibu Rumah Tangga tentang

Gizi Seimbang ......................................................................... 688. Gambaran Perilaku Ibu dalam Pemenuhan Gizi pada Balita .. 70

B. Analisa Bivariat .............................................................................. 711. Hubungan Pengetahuan Ibu Rumah Tangga tentang

Gizi Seimbang dengan Perilaku Pemenuhan Gizi pada BalitaUsia 3-5 Tahun ........................................................................ 71

C. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 74BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ..................................................................................... 76B. Saran ............................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 2.1 Kebutuhan Gizi Berdasarkan Kelompok Umur .................. 19

2. Tabel 3.1 Definisi Operasional ........................................................... 39

3. Tabel 4.1. Perhitungan Proportional Sampling .................................. 48

4. Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Usia ................................................................................ 58

5. Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Pendidikan ...................................................................... 58

6. Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Balita Responden

Berdasarkan Usia ................................................................................ 59

7. Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Balita Responden

Berdasarkan Jenis Kelamin ................................................................. 59

8. Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Karakteristik Balita Responden

Berdasarkan Berat Badan .................................................................... 60

9. Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Karakteristik Balita Responden

Berdasarkan Status Gizi BB/U ............................................................ 60

10. Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga

Tentang Gizi Seimbang ....................................................................... 61

11. Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Perilaku Pemenuhan Gizi Balita ........ 61

12. Tabel 5.9 Distribusi Proporsi Hubungan Pengetahuan

Ibu Rumah Tangga Tentang Gizi Seimbang Dengan

Perilaku Pemenuhan Gizi Balita ......................................................... 62

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

x

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN

Halaman

1. Bagan 2.1 Kerangka Teori .................................................................. 36

2. Bagan 3.1 Kerangka Konsep ............................................................... 38

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

xi

DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN

AKG = Angka Kecukupan Gizi

ASI = Air Susu Ibu

Balita = Bawah lima tahun

BAPPENAS = Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional

BPMKS = Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan

Sosial

CFPQ = Comprehensive Feeding Practice Questionnaire

GAKY = Gangguan Kesehatan Akibat Kekurangan Yodium

HDI = Human Development Index

IPM = Indeks Pembangunan Manusia

Junk food = jajanan cepat saji tak ber-Gizi Seimbang

KMS = Kartu Menuju Sehat

MDGs = Millenium Development Goals

PAUD = Pendidikan Anak Usia Dini

Picky eater = kebiasaan pilih-pilih makanan

PUGS = Pedoman Umum Gizi Seimbang

RISKESDAS = Riset Kesehatan Dasar

RPJMN = Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Soft drink = minuman berkarbonasi yang diberi tambahan bahan

perasa dan pemanis

UNDP = United Nation Development Programme

UNICEF = The United Children’s Fund

WHO = World Health Organization

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Lembar Persetujuan Responden

2. Lampiran 2 Kuesioner Penelitian

3. Lampiran 3 Hasil Uji Validitas

4. Lampiran 4 Hasil Penelitian

5. Lampiran 5 Surat Izin Penelitian

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada

keberhasilan bangsa itu sendiri dalam menyiapkan sumber daya manusia yang

berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif. Salah satu indikator keberhasilan yang

dapat dipakai untuk mengukur keberhasilan suatu bangsa dalam membangun

sumberdaya manusia adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human

Development Index (BAPPENAS, 2007).

Berdasarkan IPM maka pembangunan sumber daya manusia Indonesia belum

menunjukkan hasil yang signifikan. Pada tahun 2010, IPM Indonesia menempati

urutan ke 108 dari 169 negara (UNDP, 2010). Sedangkan pada tahun 2011, IPM

Indonesia menempati peringkat 124 dari 182 negara (UNDP, 2011), yang

merupakan peringkat pada level Medium Human Development dibandingkan

negara tetangga yang menempati peringkat pada level High Human Development.

Rendahnya IPM ini salah satunya dipengaruhi oleh rendahnya status gizi dan

kesehatan penduduk Indonesia, yang dapat ditunjukkan dengan masih tingginya

angka kematian bayi sebesar 35 per seribu kelahiran hidup, dan angka kematian

balita sebesar 58 per seribu serta angka kematian ibu sebesar 307 per seratus ribu

kelahiran hidup (UNDP, 2001). Perlu diketahui bahwa lebih dan separuh kematian

bayi, balita dan ibu ini berkaitan dengan buruknya status gizi (Hadi, 2005).

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

Masalah gizi kurang dan buruk apabila tidak ditangani dengan tanggap akan

menimbulkan masalah besar bagi pembangunan negara. Oleh karena itu dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014

pemerintah telah mencantumkan salah satu sasaran pembangunan kesehatan untuk

masalah gizi yaitu menurunkan prevalensi gizi kurang menjadi 15 % dan

menurunkan prevalensi balita pendek menjadi 32 %. Untuk pencapaiannya

Kementerian Kesehatan telah menetapkan Rencana Strategi Kementerian

Kesehatan Tahun 2010-2014, yang memuat indikator keluaran yang harus dicapai,

kebijakan dan strategi. Diantaranya pemerintah mentargetkan indikator bahwa 100

% balita gizi buruk harus ditangani/dirawat, dan 100% kabupaten/kota

melaksanakan surveilans gizi (Kemenkes RI, 2010).

Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pecapaiannya dalam

MDGs adalah status gizi balita. Status gizi balita diukur berdasarkan umur, berat

badan (BB), dan tinggi badan (TB). Variabel BB dan TB ini disajikan dalam

bentuk tiga indikator antropometri, yaitu : berat badan menurut umur (BB/U),

tiinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan

(BB/TB) (Kemenkes RI, 2010).

Secara nasional prevalensi balita gizi buruk dan kurang (BB/U) menurun

sebanyak 0,5 persen yaitu dari 18,4 persen pada tahun 2007 menjadi 17,9 persen

pada tahun 2010. Demikian pula halnya dengan prevalensi balita pendek (TB/U)

yang menurun sebanyak 1,2 persen yaitu dari 36,8 persen pada tahun 2007

menjadi 35,6 persen pada tahun 2010, dan prevalensi balita kurus (BB/TB)

menurun sebanyak 0,3 persen yaitu dari 13,6 persen pada tahun 2007 menjadi

13,3 persen pada tahun 2010. Di Provinsi Jawa Barat prevalensi gizi buruk dan

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

3

kurang menurun dari 15.0 % tahun 2007 menjadi 13,0 % di tahun 2010, balita

pendek menurun dari 35,5 % tahun 2007 menjadi 33,6 % di tahun 2010,

sedangkan gizi kurus meningkat dari 9,0 % tahun 2007 menjadi 11,0 % di tahun

2010 (RISKESDAS, 2010). Di Kabupaten Bogor pada tahun 2010 periode bulan

Januari-November telah ditemukan 244 kasus baru gizi buruk yang terdiri dari 67

anak Marasmus, 4 anak Kwashiorkor, 4 anak Marasmus Kwashiorkor dan 169

anak kurus sekali. Kasus gizi buruk pada balita hampir merata di semua

kecamatan (Dinkes Kab. Bogor, 2011). Sedangkan di Desa Banjarsari berdasarkan

studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan April 2012, dari 10

posyandu yang ada ditemukan balita gizi kurang sejumlah 35 balita atau 4,03 %.

Dan dari 10 ibu-ibu rumah tangga yang ditanya tentang gizi seimbang hanya 4

responden yang memiliki pengetahuan baik sisanya sebanyak 6 responden

memiliki pengetahuan kurang.

Balita dengan masalah gizi kurang dapat menyebabkan beberapa masalah lain

diantaranya menyebabkan timbulnya penyakit, beresiko tinggi terhadap kematian,

dibandingkan dengan balita sehat. Balita gizi kurang juga dapat menyebabkan

keterlambatan perkembangan motoriknya, dan fungsi kognitif yang rendah

(Schroeder dalam Semba dan Bloem, 2008). Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Garenne et.al (2006) di Senegal bahwa kematian pada balita

disebabkan oleh keadaan malnutrisi diantaranya berdasarkan BB/U 38,4%,

BB/TB 12,9% serta TB/U sejumlah 22,3%.

Masalah gizi ini dapat disebabkan banyak faktor. Beberapa faktor tersebut

berkaitan satu sama lainnya. Secara langsung dapat disebabkan karena penyakit

dan rendahnya konsumsi pangan. Rendahnya konsumsi pangan dan penyakit

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

4

sendiri disebabkan oleh beberapa faktor termasuk akses terhadap pangan dan

praktek pemenuhan nutrisi oleh ibu rumah tangga (Supariasa, 2001, Schroeder

dalam Semba dan Bloem, 2008).

Seorang ibu rumah tangga yang sehari-harinya terbiasa menyiapkan makanan

bagi anggota keluarganya haruslah mempunyai pengetahuan dan keterampilan

dasar tentang menu sehat serta bergizi seimbang. Sehingga makanan yang

disajikan menarik untuk dikonsumsi serta sehat untuk mempertahankan derajat

kesehatan (Sediaoetama, 2000).

Kurangnya pengetahuan gizi dan kesehatan orang tua, khususnya ibu

merupakan salah satu penyebab terjadinya kekurangan gizi pada balita (Frost et.al,

2004, Gyaltsen, 2010). Di pedesaan, makanan banyak dipengaruhi oleh keadaan

sosial ekonomi dan kebudayaan. Terdapat pantangan makan pada balita misalnya

anak kecil tidak diberikan ikan karena dapat menyebabkan cacingan, kacang-

kacangan juga tidak diberikan karena dapat menyebabkan sakit perut atau

kembung ( Khomsan dkk, 2006, Baliwati, 2004 dalam Anggraini, 2008).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mardiana ( 2005) didapatkan

bahwa jumlah ibu yang berpengetahuan baik dengan status gizi balita baik adalah

sebesar 79,7 % sedangkan jumlah ibu yang berpengetahuan sedang dengan status

gizi balita kurang sebesar 43,5 %. Hal senada juga diungkapkan oleh Julita (2010)

dalam penelitiannya bahwa anak balita yang mempunyai status gizi normal

ditemukan pada keluarga kecil (3-4 orang), pendapatan keluarga tinggi dan

pengetahuan gizi ibu baik. Sementara anak balita yang gizi kurang, pendek dan

kurus ditemukan pada keluarga besar (7-9 orang) dan pengetahuan gizi ibu

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

5

kurang. Anak balita yang memiliki status gizi normal ditemukan pada keluarga

yang konsumsi energi dan protein baik. Sementara gizi kurang, pendek dan kurus

pada konsumsi energi dan protein keluarga kurang dan defisit.

Besarnya angka prevalensi balita gizi buruk dan kurang (17,9%), balita pendek

(35,6%) dan balita kurus (13,3%) menjadi tantangan bagi pemerintah Indonesia

untuk lebih memperhatikan kesehatan balita. Banyak bayi dibiarkan tidak

terlindungi terhadap penyakit karena rendahnya tingkat pemberian ASI - kurang

dari sepertiga dari anak-anak Indonesia secara eksklusif diberi ASI ekslusif untuk

enam bulan pertama kehidupan. Selain itu, hanya 41 persen anak berusia antara 6

dan 23 bulan diberi makan sesuai dengan praktek yang direkomendasikan. Hal ini

membuat anak-anak terkena resiko kekurangan gizi dan penyakit diare sejumlah

18 persen diantaranya dari seluruh kematian anak di Indonesia (Unicef, 2012).

Perbaikan gizi balita dapat dilihat dari faktor penyebabnya. Menurut Unicef

(1998), Persagi (1999) dan Kemenkes RI 2010 menunjukan bahwa kekurangan

gizi balita disebabkan oleh pemberian makan yang tidak seimbang dan penyakit

infeksi. Oleh karena itu upaya perbaikan gizi balita yang dilakukan adalah salah

satunya dengan pendidikan kesehatan gizi bagi ibu balita. Hal ini menurut

Sulistyoningsih (2011), diperlukan untuk membentuk perilaku positif dalam hal

memenuhi kebutuhan gizi sebagai salah satu unsur penting yang mendukung

status kesehatan seseorang terutama pada balita. Selain itu bertujuan untuk

mempengaruhi sikap, pengetahuan, dan perilaku ibu dalam pemenuhan gizi

balitanya.

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

6

Penelitian yang dilakukan oleh Clark, et.al (2007), menyatakan bahwa

perilaku pemenuhan gizi balita mempengaruhi balita dalam asupan makanan dan

berat badannya, perilaku ini dibedakan antara lain : control over eating, emotional

feeding, encouragement/prompting, instrumental feeding and restriction.

Dalam penelitian ini Clark et.al melakukan penelitiannya dengan membedakan

perilaku pemenuhan gizi balita dilihat dari status sosioekonomi yang berbeda di

dua tempat yang berbeda pula. Hasilnya Orang tua di daerah yang

sosioekonominya kekurangan setidaknya dilaporkan menggunakan kelima jenis

perilaku pemenuhan gizi balita yang lebih sering daripada orang tua di daerah

yang sosioekonominya paling kekurangan. Setelah disesuaikan untuk jenis

kelamin orang tua, usia, status orangtua tunggal, status pekerjaan dan tingkat

pendidikan, emotinal feeding adalah perilaku yang hanya menunjukkan bukti dari

perbedaan antara kedua daerah tersebut. Perilaku yang paling sering digunakan

adalah control, encouragement dan restriction yang mempengaruhi asupan

makanan balita dan berat badannya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Shan (2010) di Beijing-China, dalam

disertasinya dikemukakan bahwa perilaku dan sikap orangtua dalam pemenuhan

gizi balita mempunyai pengaruh penting terhadap status berat badan anaknya.

Selain itu Shan juga menambahkan bahwa pengetahuan, dalam hal ini

pengetahuan mengenai gizi balita sangat diperlukan untuk membentuk perilaku

yang baik.

Desa Banjarsari merupakan sebuah desa di wilayah Kecamatan Ciawi yang

sebagian besar wilayahnya adalah area pesawahan (47 ha) dan ladang tanaman

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

7

pangan (27 ha). Mata pencaharian pokoknya sebagian besar (60 %) adalah buruh

tani dan swasta dengan pendidikan hanya sampai tamat SD/sederajat (BPMKS

Kab. Bogor, 2009). Besarnya potensi sumber pangan di desa ini haruslah diiringi

dengan kemampuan untuk mengoptimalkan sumber yang ada dengan

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari untuk mencukupi kebutuhan

keluarga khususnya dalam memenuhi kebutuhan gizi balita. Perilaku pemenuhan

gizi balita oleh ibu harus didasari dengan pengetahuan yang baik karena perilaku

dengan pengetahuan yang baik akan lebih maksimal daripada perilaku yang tidak

dengan pengetahuan (Rogers, 1974 dalam Notoatmodjo 2007).

Berdasarkan uraian di atas penulis ingin meneliti hubungan tingkat

pengetahuan ibu rumah tangga tentang gizi seimbang terhadap perilaku

pemenuhan gizi balitanya di Desa Banjarsari Ciawi Bogor mengingat belum ada

penelitian yang serupa di daerah tersebut.

B. Rumusan Masalah

Besarnya angka prevalensi balita gizi buruk dan kurang di Indonesia

merupakan tantangan bagi pemerintah untuk mencapai target MDGs salah

satunya menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita

kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa

faktor antara lain pengetahuan gizi, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, sosial

ekonomi dll. Hal yang menjadi perhatian pada penelitian ini adalah tingkat

pengetahuan khususnya ibu yang merupakan seseorang yang seharinya-harinya

bertugas untuk menyiapkan makanan bagi keluarga. Dengan pengetahuan yang

baik tentang gizi seimbang diharapkan dapat membentuk perilaku yang baik pula

dalam memenuhi kebutuhan gizi pada balita. Oleh karena itu peneliti ingin

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

8

mengetahui “Hubungan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang gizi

seimbang terhadap perilaku pemenuhan gizi balitanya.”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang

gizi seimbang terhadap perilaku pemenuhan gizi balita usia 3-5 tahun.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu rumah tangga tentang

gizi seimbang.

b. Mengidentifikasi gambaran perilaku ibu rumah tangga dalam

pemenuhan gizi pada balita usia 3-5 tahun.

c. Mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan ibu rumah tangga

tentang gizi seimbang dengan perilaku pemenuhan gizi balita usia 3-5

tahun.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Menambah kajian pustaka bidang gizi dengan perhatian pada perilaku ibu

dalam pemenuhan gizi pada balita dan hasil penelitian ini dijadikan

referensi untuk pengembangan ilmu keperawatan.

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

9

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Menambah wawasan tentang kajian gizi balita, pengetahuan gizi, serta

perilaku dalam memenuhi gizi pada balita.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Menambah kajian pustaka bidang penelitian gizi dan sebagai bahan

masukan serta sumber informasi bagi penelitian selanjutnya.

c. Bagi Instansi Kesehatan

Sebagai bahan masukan intuk meningkatkan kualitas pelayanan

kesehatan melalui promosi kesehatan dalam bidang gizi balita.

d. Bagi Masyarakat

Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya

pengetahuan gizi dalam pemenuhan gizi seimbang bagi balitanya.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggambarkan hubungan pengetahuan ibu rumah tangga

tentang gizi seimbang dengan perilaku pemenuhan gizi pada balita. Populasi

penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang mempunyai balita usia 3-5 tahun di

Desa Banjarsari Ciawi-Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian analitik

kategorik dengan desain Cross-Sectional serta pengambilan sampel dengan

menggunakan Simple Random Sampling dengan teknik penghitungan

Proportional Sampling. Data dikumpulkan dengan mengajukan kuesioner

pengetahun gizi seimbang dan perilaku pemenuhan gizi pada balita.

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Balita

1. Definisi

Balita adalah anak yang berusia dibawah lima tahun (1-5 tahun).

Menurut Almatsier (2011), kelompok anak menurut usia dibagi menjadi

tiga golongan yaitu usia 1-3 tahun, 4-6 tahun, dan 7-9 tahun. Usia 1-3

tahun dan 4-6 tahun disebut sebagai usia pra-sekolah, sedangkan usia 7-9

tahun sebagai usia sekolah. Laju pertumbuhan pada ketiga kolmpok anak

ini menurun dibandingkan dengan laju pertumbuhan cepat pada waktu

bayi. Selama masa ini, anak memperoleh keterampilan yang

memungkinkannya untuk makan secara bebas dan mengembangkan

kesukaan makanannya sendiri. Perkembangaan keterampilan otot

membuat aktivitas fisiknya meningkat.

B. Gizi Seimbang

1. Definisi

Gizi seimbang adalah makanan yang terdiri dari beraneka ragam

makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai sehingga memenuhi

kebutuhan gizi seseorang (Sulistyoningsih, 2011).

2. Pedoman Umum Gizi Seimbang

Tahun 1992 diselenggarakan kongres gizi internasional di Roma

yang membahas tentang pentingnya gizi seimbang sebagai upaya untuk

menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang handal. Salah satu

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

11

rekomendasi penting dari kongres tersebut adalah anjuran kepada setiap

negara agar menyusun pedoman umum gizi seimbang (PUGS).

Departemen Kesehatan RI (2005) mengeluarkan pedoman praktis untuk

mengatur makanan sehari-hari yang seimbang dan tertuang dalam 13

pesan dasar sebagai berikut :

a. Konsumsi makanan yang beraneka ragam

Tidak ada satu jenis makanan pun yang mengandung semua jenis zat

gizi, yang mampu membuat seorang untuk hidup sehat, tumbuh

kembang dan produktif. Hal ini menyebabkan setiap orang perlu

mengonsumsi aneka ragam makanan; kecuali bayi umur 0-6 bulan

yang cukup mengonsumsi ASI.

Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung

unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun

kuantitasnya. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu

zat gizi tertentu pada suatu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat

gizi serupa dari makanan yang lain. Mengonsumsi makanan yang

beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat

tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

b. Konsumsi makanan untuk memenuhi kecukupan energi

Konsumsi energi yang berlebih dapat mengakibatkan kenaikan berat

badan. Energi yang berlebih disimpan sebagai cadangan di dalam

tubuh berbentuk lemak atau jaringan lain. Apabila keadaan ini

berlanjut akan menyebabkan kegemukan, yang biasanya disertai

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

12

berbagai gangguan kesehatan, sepert tekanan darah tinggi, penyakit

jantung, penyakit kencing manis dan lainnya.

Sebaliknya apabila konsumsi energi kurang, maka cadangan energi

dalam tubuh yang berada dalam jaringan otot/lemak akan digunakan

untuk menutupi kekurangan tersebut. Apabila hal ini berlanjut maka

akan menurunkan produktivitas kerja, prestasi belajar dan kreativitas.

c. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan

energi

Karbohidrat memiliki fungsi utama sebagai penyedia energi bagi

tubuh. Oleh karena itulah konsumsilah karbohidrat setengah dari

kebutuhan energi yang dibutuhkan oleh tubuh dan sisanya dipenuhi

oleh protein, lemak, vitamin, air dan mineral.

d. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan

energi

Konsumsi lemak dan minyak dala makanan sehari-hari sebaiknya 15-

25 % dari kebutuhan energi. Selain berpotensi tinggi kalori, lemak juga

relatif lama berada dalams sistem pencernaan dibandingkan dengan

protein dan karbihidrat, sehingga lemak menimbulkan rasa kenyang

yang lebih lama. Jika seseorang mengonsumsi lemak dan minyak

secara berlebihan akan mengurangi konsumsi makanan lain sehingga

menyebabkan kebutuhan zat gizi yang lain tidak terpenuhi.

Kebiasaan mengonsumsi lemak hewani yang berlebihan dapat

menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri dan penyakit

jantung koroner. Risiko penyakit jantung koroner akan menurun

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

13

dengan membiasakan mengonsumsi ikan karena lemak ikan

mengandung asam lemak omega 3. Asam lemak omega 3 berperan

mancegah terjadinya penyumbatan lemak pada dinding pembuluh

darah.

e. Gunakan garam beryodium

Peraturan yang tertuang dalam Keppres No. 69 tahun 1994

mengharuskan semua garam yang beredar di Indonesia mengandung

yodium. Kebijaksanaan ini berkaitan erat dengan masih tingginya

kejadian gangguan kesehatan akibat kekurangan yodium (GAKY) di

Indonesia. GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium)

merupakan masalah gizi yang serius karena dapat menyebabkan

penyakit gondok dan kretin. Kekurangan unsur yodium dalam

makanan sehari-hari, dapat pula menurunkan tingkat kecerdasan

seseorang.

f. Makan makanan sumber zat besi (Fe)

Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel

darah merah. Zat besi secara alamiah diperoleh dari makanan. Sumber

utama zat besi adalah bahan pangan hewani dan kacang-kacangan serta

sayuran berwarna hijau tua.

Kesulitan utama untuk memenuhi kebutuhan zat besi adalah rendahnya

tingkat penyerapan zat besi di dalam tubuh, terutama sumber zat besi

dati nabati yang hanya diserap 1-2 %. Tingkat penyerapan zat besi

yang berasal dari hewani lebih tinggi dari pada zat besi yang berasal

dari pangan nabati, yaitu mencapai 10-20 %.

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

14

g. Berikan ASI saja kepada bayi sampai umur empat bulan

Pemeberian ASI saja tanpa makanan dan minuman lain pada awalnya

diberikan sampai usia 4 bulan, namun kemudian menjadi sampai 6

bulan seiring dengan berbagai penelitain yang membuktikan bahwa

kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan dapat tercukuoi hanya dengan

ASI. Peemberian ASI harus segera diberikan setelah bayi dilahirkan

(dalam waktu 30 menit setelah lahir). Setelah 6 bulan kepada bayi

diberikan makanan pendamping dan pemberian ASI tetap diteruskan

sampai bayi berumur 2 tahun.

h. Biasakan makan pagi

Makan pagi dapat memeliahara ketahanan fisik, mempertahankan daya

tahan saat bekerja, meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan

konsentrasi dan memudahkan menyerap informasi. Kebiasaan makan

pagi juga membantu seseorang untuk memenuhi kecukupan gizinya

sehari-hari. Jenis hidangan makan pagi dapat dipilih dan disusun sesuai

keadaan. Namun lebih baik jika terdiri dari makanan sumber zat

tenaga, sumber zat pembangun dan sumber zar pengatur.

i. Minum air bersih yang aman dan cukup jumlahnya

Cairan yang dikonsumsi seseorang, terutama air minum tidak kurang

dari 2 liter atau setara dengan 8 gelas sehari. Mengonsumsi cukup

cairan dapat mencegah dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh, dan

dapat menurunkan resiko penyakit batu ginjal. Mengonsumsi cairan

yang tidak terjamin keamanannya dapat menimbulkan gangguan

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

15

kesehatan seperti diare dan keracunan berbagai senyawa kimia yang

terdapat pada air.

j. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur

Aktivitas fisik dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan

berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot, serta

memperlambat proses penuaan.

k. Hindari minum minuman beralkohol

Kebiasaan memminum minuman beralkohol dapat mengakibatkan

tehambatnya proses penyarapan zat gizi, hilangnya zat-zat gizi yang

penting, penyakit gangguan hati, serta kerusakan saraf otak dan

jaringan.

l. Makan makanan yang aman bagi kesehatan

Selain harus sehat, makanan yang dikonsumsi juga harus aman bagi

kesehatan. Makanan yang aman adalah makanan yang bebas dari

kuman dan bahan kimia berbahaya. Agar makanan atau masakan dapat

memenuhi syarat-syarat halal dan aman untuk dikonsumsi, maka sejak

bahan makanan tersebut ditanam/diternakan sampai siap disantap,

makanan harus diperlakukan dengan baik dan benar.

m. Baca label pada makanan yang dikemas

Peraturan perundang-undangan menetapkan bahwa setiap produk

makanan yang dikemas harus mencantumkan keterangan. Label pada

makanan yang dikemas berisi keterangan tentang isi, jenis dan ukuran

bahan-bahan yang digunakan, susunan zat gizi, tanggal kadaluarsa dan

keterangan penting lain.

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

16

C. Gizi Seimbang Untuk Anak Usia 3-5 Tahun

Pertumbuhan di usia balita akan menentukan perkembangan fisik dan mental

serta keberhasilan di usia selanjutnya. Pola makan ber-Gizi Seimbang di usia ini

sangat penting, bukan hanya untuk pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan

kecerdasannya (Kurniasih, 2010).

1. Kondisi Khas dan Permasalahan

Sesuai dengan tahap perkembangannya, di usia ini anak mulai ingin

mandiri. Dalam makanan pun anak usia ini bersifat sebagai konsumen

aktif. Mereka dapat memilih dan menentukan sendiri makanan yang

dikonsumsi. Tak heran bila di rentang usia ini kerap terjadi anak menolak

makanan yang tak disukai dan hanya mau mengonsumsi makanan

favoritnya. Oleh sebab itu perlu diperkenalkan beraneka ragam makanan.

Aktivitas bermain sebagai cara untuk mengenal dunia sekitar dan

mengembangkan seluruh potensinya, tak jarang membuat anak menunda

waktu makan. Anak lebih senang bermain, apalagi ketika suatu

keterampilan tertentu baru dikuasainya, ia akan terus mencoba

kemampuan batunya itu. Jika orang tua tidak memperhatikan, bisa saja

anak baru minta makan menjelang tidur saat telah lelah beraktivitas

seharian dan beru merasa lapar.

Asupan makanan beragam dan ber-Gizi Seimbang sangat penting, bukan

hanya untuk petumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan kecerdasannya.

Pertumbuhan sel-sel otak yang cepat dan intensif berlangsung sejak bayi

dalam kandungan sampai anak usia lebih kurang 2 tahun. Selanjutnya

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

17

terus berkembang hingga remaja dengan kecepatan yang sudah berkurang

bila dibandingkan dengan usia sebelumnya.

2. Masalah Pola Makan dan Gizi di Usia 3-5 Tahun

a. Tidak Suka Sayuran

Kebanyakan anak tidak suka sayur. Sebagian bahkan tidak suka

buah. Hal ini dapat merugikan kesehatannya, terutama dapat

mengakibatkan kekurangan vitamin A, vitamin C, dan serat. Untuk

itu harus diupayakan agar setiap hidangan sayur beraneka ragam dan

berpenampilan menarik, misal, sayur dibuat dalam bentuk rempeyek

sayur, omelet sayuran, nasi goreng sayur, dan lain-lain. Prinsip Gizi

Seimbang mangajak anak untuk selalu menyukai sayuran.

b. Pilih-pilih makanan

Anak hanya mau makan dengan menu tertentu. Umumnya,

kebiasaan pilih-pilih makanan (picky eater) dilakukan karena meniru

perilaku orang dewasa (orang tua) dan teman sebaya di sekitarnya.

Selain itu anak sendiri enggan mencoba hal-hal baru, termasuk

makanan. Pola makan seperti ini kurang bervariasi, sering tak

seimbang kandungan gizinya. Anak sebaiknya diperkenalkkan

dengan makanan yang beraneka ragam sejak dini dan dilakukan

secara terus-menerus. Di sinilah pentingnya mengenalkan prinsip

Gzi Seimbang kepada anak seawal mungkin.

c. Menyukai “Junk Food”

Junk food adalah jajanan tak ber-Gizi Seimbang, yang banyak

disukai oleh anak dan sebagian orang dewasa. Ciri makanan ini

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

18

adalah berlemak dan berkarbohidrat tinggi, rendah/tanpa serat,

mengandung bahan pemanis dan perasa buatan, penambah rasa, dan

kadang-kadang menggunakan bahan pengawet bukan untuk

dimakan. Secara keseluruhan jenis makanan ini menyebabkan gizi

tidak seimbang. Untuk mengurangi kebiasaan jajan makanan yang

tidak bergizi, diperlukan pemahaman dan praktik makan dengan

prinsip Gizi Seimbang.

d. Pemahaman yang salah dari orang tua tentang makanan anak

1) Nasi

Banyak orang tua menganggap, anak belum makan bila belum

mengonsumsi nasi sehingga khawatir ketika anaknya tidak mau

makan nasi. Mereka tidak mengetahui bahwa makanan pokok tidak

hanya nasi, melainkan dapat juga berupa mi, bihun, roti, makaroni,

jagung, kentang, singkong dan umbi lain. Jadi, bila anak tidak

menyukai nasi tapi menyukai salah satu sumber karbohidrat

penggantinya, ibu tidak perlu khawatir. Yang penting, makanan

yang dikonsumsi anak terdiri atas makanan pokok, lauk-pauk,

sayur dan buah, sehingga ber-Gizi Seimbang.

2) Tidak menganggap buah dan sayuran penting

Sesuai dengan prinsip Gizi Seimbang, disamping nasi dan sumber

karbohidrat lain, anak juga membutuhkan sayur dan buah setiap

kali makan.

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

19

3) Minuman manis

Minum minuman manis, seperti soft drink, tanpa diimbangi dengan

aktivitas fisik yang banyak mengeluarka tenaga akan membuat

kelebihan energi ditimbun di tubuh dalam bentuk lemak tubuh.

Bila hal ini berlamjut terus, tubuh anak akan kegemukan.

D. Kebutuhan Zat Gizi Balita Usia 3-5 Tahun

Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) rata-rata yang dianjurkan (per

orang/hari), kebutuhan energi anak usia 1-3 tahun sebesar 1000 kkal dan

kebutuhan protein 25 g. Adapun kebutuhan energi anak usia 4-6 tahun

sebesar 1550 kkal dan kebutuhan protein 39 g. Akan halnya kebutuhan air

anak usia 1-6 tahun sekitar 1,1 – 1,4 liter atau 5 – 7 gelas per hari. Makin

bertambah umur, makin bertambah jumlah air yang dibutuhkan. Berikut tabel

AKG zat gizi mikro penting untuk anak usia 2 – 5 tahun.

Tabel 2.1 Kebutuhan Gizi Balita Berdasaran Kelompok Umur

Zat Gizi Mikro Berat & TinggiBadan

Kelompok Umur1 – 3 Tahun 4 – 6 Tahun

Berat Badan 9 kg 11 kgTinggi Badan 112 cm 117 cm

Vitamin A (RE) 400 450Folat (µg) 150 200Kalsium (mg) 500 500Zat Besi (mg) 8 9Yodium (µg) 120 120Zat Seng (mg) 8,3 10,3

E. Prinsip Gizi Seimbang

Makanan sebagai sumber zat gizi harus diberikan bervariasi/beragam. Dari

segi jumlah, hidangan sehari untuk usia anak 4 – 5 tahun lebih banyak

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

20

dibandingkan dengan untuk adiknya yang berusia 2 – 3 tahun. Ini karena

kebutuhan energi mereka berbeda.

1. Variasi makanan

Keragaman makanan anak setiap hari harus memenuhi kebutuhan akan

makanan pokok, lauk-pauk, sayur, dan buah. Pada prinsipnya, setiap

makanan yang dihidangkan, dari makanan pagi, siang dan malam serta

makanan selingan, harus terdiri atas makanan pokok, lauk-pauk, sayur dan

buah, sehingga makanan akan memenuhi prinsip Gizi Seimbang.

2. Pola hidup bersih

Dalam prinsip Gizi Seimbang, kesehatan tidak hanya dilihat dari aspek

makanan saja, tetapi juga aspek lain di antaranya soal kebersihan dan

kesehatan lingkungan. Oleh karena itu pola hidup bersih perlu diajarkan

pada anak usia ini. Kebiasaan itu antara lain lain mencuci tangan hingga

bersih dengan menggunakan sabun dan membilasnya dengan air mengalir.

Cuci tangan harus sebelum dan setelah makan, setelah berain, dan setelah

buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB), lalu keringkan dengan

tisu/lap bersih. Biasakan menggunakan tutup saji, tidak memegang

makanan langsung dengan tangan, tetapi dengan menggunakan sendok.

Selain itu anak juga harus diajarkan menjaga kebersihan gigi dan mulut

serta kebersihan badan. Pesan-pesan mengenai pola hidup bersih ini sesuai

dengan program kesehatan pemerintah. Pola makan ber-Gizi Seimbang

meningkatkan daya tahan tubuh anak terhadap penyakit. Namun makanan

saja tidak cukup, anak masih membutuhkan daya tahan yang diperlukan

dari imunisasi.

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

21

3. Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik merupakan bagian penting untuk mengimbangi makanan

yang dikonsumsi serta menjaga kesehatan dan kebugaran. Pada anak balita

umumnya sedang aktif, juga mulai bersosialisasi, tak sulit untuk

mengajaknya untuk aktivitas fisik atau olahraga. Lakukan aktivitas luar

ruang atau olahraga setiap hari, masing-masing selama 60 menit. Aktivitas

luar ruang yang terpapar sinar matahari juga bermanfaat bagi densitas

tulang anak. Aktivitas fisik yang dianjurkan untuk anak balita adalah

aktivitas fisik yang banyak mengeluarkan tenaga (permainan aktif), bukan

permainan pasif seperti computer games dan play station. Aktivitas fisik

dan olahraga yang dapat dilakukan bersama anak balita antar lain : kejar-

kejaran, lempar bola, loncat bantal, main sepeda, berenang, bola kaki,

jalan/lari pagi.

4. Pemantauan Berat Badan

Untuk mengetahui ada tidaknya penurunan atu kenaikan berat badan (BB)

dapat dilihat pada Kartu Menuju Sehat (KMS). Prinsipnya adalah anak

yang sehat, bertambah umur, bertambah berat badan.

Menurut WHO, BB ideal anak laki-laki usia 2 tahun adalah 12,2 kg dan

anak perempuan 11,5 kg. Untuk seterusnya, setelah usia 2 tahun sampai 5

tahun, pertambahan BB rata-rata 2 – 2,5 kg per tahun.

5. Menu Seimbang

Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan

dalam jumlah dan proporsi yang sesuai sehingga memenuhi kebutuhan

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

22

gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses

kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan (Sulistyoningsih, 2011).

Khusus untuk bayi dan balita, pengertian seimbang tidak sama

dengan pengertian seimbang untuk orang dewasa. Presentase kebutuhan

lemak pada bayi lebih tinggi dibandingkan orang dewasa sehingga

makanan yang disajikan harus mengandung sumber lemak dengan

presentase lebih besar. Sebaliknya, asupan lemak bagi orang dewas harus

dibatasi tidak lebih dari 20 % dari total kebutuhan kalori, dan disarankan

bersumber dari lemak tak jenuh.

6. Manfaat Perencanaan Menu

Kegiatan menyusun menu dengan perencanaan yang baik menurut

Sulistyoningsih, 2011 memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Dapat disusun hidangan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan

tubuh.

b. Variasi dan kombinasi hidangan dapat diatur sehingga dapat

menghindari kebosanan yang disebabkan pengulangan jenis bahan

makanan dan cara pengolahan.

c. Susunan hidangan dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan atau

biaya yang tersedia.

d. Menghemat waktu dan tenaga. Perencanaan dapat disesuaikan dengan

kondisi, sehingga dapat diperkirakan waktu dan tenaga yang

dibutuhkan.

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

23

e. Menu yang terencana dengan baik dapat menjadi alat pendidikan gizi

yang baik, karena menu yang baik mengajarkan pola makan yang

baik.

7. Syarat Menu yang Baik

Menu dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan berikut

(Sulistyoningsih, 2011):

a. Pola menu seimbang

Pola menu seimbang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi.

Susunan makanan yang dihidangkan dapat memenuhi kebutuhan gizi

sesuai dengan umur, jenis kelamin, dan juga aktivitas yang dilakukan.

b. Aspek warna dan kombinasi

Warna dan kombinasi makanan harus menarik sehingga dapat

membangkitkan selera makan, namun penggunaan warna dan bahan

tambahan makanan juga harus memperhatikan keamanannya dan

diutamakan menggunakan pewarna alami.

c. Tekstur dan konsistensi

Tekstur dan konsistensi yang dihidangkan disesuaikan dengan

kemampuan fisiologis dan juga umur. Bentuk makanan bayi, lansia

dan orang yang mengalami gangguan kesehatan khususnya

pencernaan akan berbeda dengan orang dewasa pada umumnya.

Hidangan bagi balita sampai kelompok dewasa yang tidak memiliki

masalah kesehatan harus serasi antara yang basah/mengandung air

dengan yang kering.

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

24

d. Rasa dan aroma

Aroma masakan yang kuat dikombinasikan dengan makanan yang

tidak tajam baunya. Bahan makanan seperti kol harus dikombinasikan

dengan makanan segar.

e. Ukuran dan bentuk potongan

Adanya kreasi dalam bentuk potongan dapat membangkitkan selera

makan.

f. Suhu

Pertimbangkan makanan yang harus dihidangkan panas atau dingin

dengan menyesuaikan suhu lingkungan, udara atau iklim. Misal, sop

atau soto lebih enak dinikmati dalam cuaca yang dingin, sedangkan es

krim dan sop buah lebih enak jika disajikan dalam cuaca panas.

g. Popularitas

Hidangan untuk anggota keluarga akan lebih membangkitkan selera

makan ketika sesekali disajikan pula hidangan tertentu yang sedang

populer di masyarakat, seperti omlet atau jenis lain yang memang

disukai anggota keluarga.

h. Penyajian menarik

Bila perlu makanan disajikan dengan hiasan, selain itu disajikan dalam

keadaan yang bersih, terhindar dari pencemaran yang dapat

membahayakan kesehatan.

i. Tenaga dan waktu

Jenis hidangan yang akan disajikan disesuaikan dengan peralatan,

kemampuan, tenaga dan waktu yang dimiliki oleh ibu/keluarga.

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

25

F. Pengetahuan

1. Definisi

Menurut Notoatmodjo (2005), pengetahuan merupakan hasil dari

tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengamatan terhadap suatu

objek tertentu. Pengamatan terjadi melalui panca indera manusia, yakni

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan

merupakan hal sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang.

Pengetahuan seseorang terhadap suatu objek mempunyai intensitas atau

tingkat yang berbeda-beda.

2. Tingkatan Pengetahuan

Secara garis besarnya dibagi dalam tingkat pengetahuan

(Notoatmodjo, 2005), yaitu:

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat kembali hal yang telah ada atau

terjadi sebelumnya setelah dan setelah mempelajari atau mengamati

sesuatu.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menginterpretasikan

suatu objek yang telah diketahui sebelumnya dengan benar.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai penerapan suatu objek yang telah diketahui

dan dipahami dalam situasi yang sebenarnya.

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

26

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan, membagi-

bagi suatu objek yang telah diketahui dan dapat mencari hubungan

antara komponen-komponen yang terdapat pada suatu masalah.

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis adalah kemampuan seseorang untuk menyusun rangkaian

informasi yang telah ada ke dalam suatu susunan yang baru.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk menilai atau

meninjau suatu objek yang telah dilakukan.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan

seseorang. Menurut Notoatmodjo (2007) ada tujuh faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu:

a. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang

lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat

dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah

pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak

pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang tingkat

pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap

seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang baru

diperkenalkan.

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

27

b. Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh

pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara

tidak langsung.

c. Umur

Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada

aspek psikis dan psikologis (mental). Pertumbuhan fisik secara garis

besar ada empat kategori perubahan, yaitu perubahan ukuran,

perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri

baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek

psikologis dan mental, taraf berfikir seseorang semakin matang dan

dewasa.

d. Minat

Minat adalah kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap

sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni

suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih

mendalam.

e. Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang

dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan

pengalaman yang kurang baik seseorang akan berusaha untuk

melupakan, namun jika pengalaman terhadap obyek tersebut

menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan yang

membekas dalam emosi sehingga menimbulkan sikap positif.

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

28

f. Kebudayaan

Kebudayaan akan mempengaruhi pengetahuan masyarakat secara

langsung. Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk

menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat

sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan

lingkungan.

g. Informasi

Kemudahan memperoleh informasi dapat membantu mempercepat

seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru.

4. Pengetahuan Gizi

Menyusun dan menilai hidangan merupakan pengetahuan dan

keterampilan dasar yang diperlukan oleh semua orang, terutama mereka

yang bertanggungjawab atas pengurusan dan penyediaan makanan bagi

keluarga.

Seorang ibu rumah tangga yang bukan ahli gizi, juga harus dapat

menyusun dan menilai hidangan yang akan disajikan kepada anggota

keluarganya. Susunan hidangan yang bagaimanakah yang memenuhi

syarat gizi, agar mereka yang akan mengkonsumsinya tertarik dan

mendapat kesehatan baik serta dapat mempertahankan kesehatan tesebut

(Sediaoetama, 2000).

Pengetahuan tentang gizi sangat diperlukan agar dapat mengatasi

masalah-masalah yang timbul akibat konsumsi gizi. Wanita khususnya

ibu sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap konsumsi makanan

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

29

bagi keluarga. Ibu harus memiliki pengetahuan tentang gizi baik diperoleh

melalui pendidikan formal, maupun non formal (Berg, 1986).

Masyarakat yang berpengetahuan gizi akan lebih

mempertimbangkan kebutuhan fisiologis dari pada kebutuhan psikis akan

makanan, tetapi pada umumnya akan terjadi kompromi antara kebutuhan

kepuasan fisik dan kebutuhan fisiologis tubuh sehingga makanan sehari-

hari mempunyai gizi yang tinggi (Sediaoetama, 2000).

5. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan secara langsung (wawancara) atau melalui

pertanyaan-pertanyaan tertulis atau angket (Notoatmodjo, 2010).

G. Perilaku

1. Definsi

Menurut Skiner (1938), dalam Notoatmodjo (2010), menyatakan

bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap

stimulus (rangsangan dari luar). Selanjutnya teori Skiner menjelaskan

adanya dua jenis respons, yaitu :

a. Respondent respons atau refleksif, yakni respon yang ditimbulkan

oleh rangsangan-rangsangan tertentu yang disebut eleciting stimuli

karena menimbulkan respons yang relatif tetap.

b. Operant respons atau instrumental respons, yakni respon yang timbul

dan berkembang kemudian diikuti oleh rangsangan yang lain.

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

30

2. Bentuk Perilaku

Berdasarkan teori perilaku tersebut maka perilaku manusia dapat

dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu:

a. Perilaku tertutup (Covert behavior)

Perilaku yang responsnya masih belum dapat diamati secara jelas.

Respons ini hanya terbatas pada bentuk perhatian, pengetahuan,

perasaan, persepsi dan sikap.

b. Perilaku terbuka (Overt behavior)

Merupakan perilaku berupa tindakan atau praktek sehingga dapat

diamati secara jelas.

Notoatmodjo (2010) merumuskan perilaku dari teori Skiner ini

menjadi perilaku kesehatan dengan definisi perilaku kesehatan adalah

respons seseorang terhadap rangsangan atau objek yang berkaitan dengan

sehat-sakit, penyakit, dan faktor-faktor yang mempengaruhi sehat-sakit

(kesehatan) seperti lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan

kesehatan.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Perilaku

Menurut Notoatmodjo (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi

pembentukan perilaku ada dua jenis yaitu :

a. Faktor Internal

Faktor yang berada dalam diri individu itu sendiri yaitu berupa

kecerdasan, persepsi, motivasi, minat, emosi dan sebagainya untuk

mengolah pengaruh-pengaruh dari luar.

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

31

b. Faktor Eksternal

Faktor-faktor yang berada di luar individu yang bersangkutan yang

meliputi objek, orang, dan hasil-hasil kebudayaan yang dijadikan

sasaran dalam mewujudkan bentuk perilaku.

Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2010), menganaliss bahwa

faktor perilaku sendiri ditentukan oleh 3 faktor utama, yaitu:

1) Faktor-faktor predisposisi (pre disposing factors), yaitu faktor-

faktor yang mempermudah terjadinya perilaku seseorang. Antara

lain, pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai,

tradisi, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010).

2) Faktor-faktor pemungkin (enabling factors), adalah faktor-faktor

yang memungkinkan atau memfasilitasi perilaku atau tindakan.

Misalnya sarana dan prasarana yang mendukung kesehatan, seperti

puskesmas, posyandu dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010).

3) Faktor-faktor penguat (reinforcing factors), adalah faktor-faktor

yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. Misalnya

sikap suami. Istri, orang tua, tokoh masyarakat atau petugas

kesehatan (Notoatmodjo, 2010).

4. Perilaku Pemenuhan Gizi Balita

Menurut Brewer (2010) perilaku pemenuhan gizi didefinisikan

sebagai perilaku orangtua/ibu/caregiver dalam memenuhi kebutuhan

nutrisi balita meliputi :

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

32

a. Child Control

Ibu mengatur perilaku makan balita (Melbye et.al, 2011). Tindakan-

tindakan yang ditunjukan oleh orang tua terhadap balita untuk

memenuhi asupan makanan yang sehat dan optimal (mengonsumsi

sejumlah makanan yang dianjurkan atau menurut AKG) (Murashima,

2010).

b. Emotion Regulation

Ibu menyajikan makanan untuk mengontrol emosi balita (Melbye et.al,

2011).

c. Encourage Balance and Variety

Ibu mempertimbangkan asupan makanan seimbang termasuk konsumsi

variasi makanan dan pemilihan makanan sehat (Melbye et.al, 2011).

d. Environtment

Ibu menyediakan makanan sehat/tidak sehat di rumah (Melbye et.al,

2011).

e. Food as Reward

Ibu memberikan makanan sebagai hadiah (Melbye et.al, 2011).

f. Modeling

Ibu secara aktif mendemonstrasikan memakan makanan yang sehat di

depan balita (Melbye et.al, 2011).

g. Monitoring

Ibu mengawasi balita dari asupan makanan yang kurang sehat (Melbye

et.al, 2011).

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

33

h. Pressure

Ibu memaksa balita untuk mengonsumsi lebih banyak makanan pada

waktu makan (Melbye et.al, 2011).

i. Restriction for Health

Ibu mengatur asupan makanan balita dengan membatasi makanan yang

kurang sehat (Melbye et.al, 2011).

j. Restriction for Weight Control

Ibu mengontrol asupan makanan balita dengan mempertahankan berat

badan balita (Melbye et.al, 2011).

k. Responsibility for Child Eating

Ibu merasa bertanggung jawab terahadap asupan makanan balita

(Melbye et.al, 2011).

l. Teaching about Nutrition

Orang tua/Ibu mengajarkan balitanya tentang makanan yang sehat dan

bergizi (Melbye et.al, 2011).

5. Pengukuran Perilaku

Menurut Notoatmodjo (2010), pengukuran atau cara mengamati

perilaku dapat dilakukan dengaan dua cara, yaitu secara langsung dan

tidak langsung. Pengukuran perilaku yang baik adalah secara langsung,

yakni dengan pengamatan (observasi), yaitu mengamati subjek dalam

rangka memelihara kesehatannya, misalnya : makanan yang disajikan ibu

dala keluarga untuk mengamati praktek gizi.

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

34

Sedangkan secara tidak langsung menggunakan metode mengingat

kembali (recall). Metode ini dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan

terhadap subjek tentang apa yang telah dilakukan berhubungan dengan

kesehatan.

6. Kuesioner Perilaku Pemenuhan Gizi

Pengukuran perilaku pemenuhan gizi pada balita didasarkan pada

bagaimana orangtua balita memenuhi gizi balitanya dan dituangkan dalam

bentuk angket/kuesioner. Terdapat beberapa kuesioner yang dibuat untuk

mengukur praktek pemenuhan gizi balita. Kebanyakan kuesioner-

kuesioner tersebut hanya fokus pada tiga konsep utama : concern of

weight, parental control dan pressure to eat (Birch et al., 2001 dalam

Burk, 2009).

Musher-Eizenmann dan Holub (2007) mencoba untuk membuat

terobosan dalam mengembangkan kuesioner praktek pemenuhan gizi

balita yang dinamakan Comprehensive Feeding Practice Questionnaire

(CFPQ) (Burk, 2009).

CFPQ adalah pengembangan atau modifikasi dari Child Feeding

Questionnaire (CFQ) yang terdiri dari 12 konsep yaitu : child control,

emotion regulation, balance and variety, environment, food as reward,

involvement, modeling, monitoring, pressure, restriction for health,

restriction for weight control, and teaching about nutrition. Berdasarkan

Musher-Eizenmann dan Holub (2007) validitas CFPQ menunjukkan hasil

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

35

yang positif dan reliabilitas setiap komponen diukur dengan koefisien

Alpha Cronhbach dalam rentang 0,58 – 0,81(Burk,2009).

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

36

H. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori Hubungan Pengetahuan Ibu Rumah Tanggatentang Gizi Seimbang terhadap Praktek Pemenuhan Gizi pada Balita

(Lawrence Green dalam Notoatmodjo, 2010, Notoatmodjo, 2010, Melbyeet.al, 2011, Brewer, 2010, Burk, 2009)

Keterangan : : yang diteliti

: yang tidak diteliti

Kecerdasan

Persepsi

Motivasi

Minat

Emosi

Pengalaman

Sosio-budaya

Faktor predisposisi :

pengetahuan, sikap,keyakinan,kepercayaan, nilai-nilai, tradisi

Perilaku Ibu dalam memenuhikebutuhan nutrisi balitameliputi :

Child Control, emotionregulation, encouragebalance and variety,environtment, food as reward,modeling, monitoring,pressure, restriction forhealth, restriction for weightcontrol, responsibility forchild eating, concerned forunderweight, teaching aboutnutrition.

Faktor pemungkin :

sarana dan prasarana: puskesmas,posyandu

Faktor penguat :

tokoh masyarakatpetugas kesehatan

EksternalInternalRespons

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

37

BAB III

KERANGKA KONSEP PENELITIAN, HIPOTESIS DAN DEFINISI

OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan model konseptual yang berkaitan dengan

bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis

beberapa faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Dengan

kata lain kerangka konsep membahas saling ketergantungan antar variabel yang

penting untuk diteliti (Sekaran, 2006 dalam Hidayat, 2008).

Variabel independen atau variabel stimulus, prediktor, antecendent, bebas

merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel dependen atau variabel

output, kriteria, konsekuen, terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011). Dalam penelitian

ini variabel independennya adalah pengetahuan ibu rumah tangga tentang gizi

seimbang sedangkan variabel dependennya adalah perilaku pemenuhan gizi pada

balita yang digambarkan dalam bagan sebagai berikut.

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

38

Gambar 3.1

Kerangka Konsep Hubungan Pengetahuan Ibu Rumah Tangga tentang GiziSeimbang dengan Perilaku Pemenuhan Gizi pada Balita Usia 3-5 Tahun

B. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang masih lemah dan membutuhkan

pembuktian untuk menegaskan apakah hipotesis tersebut dapat diterima atau

harus ditolak, berdasarkan fakta atau data empiris yang telah dikumpulkan dalam

penelitian (Hidayat, 2008).

Berdasarkan kerangka konsep diatas dan tujuan penelitian, maka hipotesis

penelitian ini adalah

H0 adalah “Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu rumah tangga tentang

gizi seimbang dengan perilaku pemenuhan gizi pada balita”.

Ha adalah “Ada hubungan antara pengetahuan ibu rumah tangga tentang gizi

seimbang dengan perilaku pemenuhan gizi pada balita”.

Pengetahuan Ibu RumahTangga tentang Gizi

Seimbang

Perilaku Pemenuhan Gizipada Balita

Variabel Independen Variabel Dependen

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

39

C. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala

1. Pengetahuan Ibu Rumah Tangga

tentang Gizi Seimbang

Sesuatu yang diketahui ibu tentang

kebutuhan asupan gizi yang sangat

penting dalam proses pertumbuhan dan

perkembangan balita.

Kuesioner dengan

menggunakan skala

Gutmann yaitu

menggunakan

pertanyaan Benar-

Salah. Jumlah

pertanyaan sebanyak 20

pertanyaan dengan 11

pertanyaan positif (+)

dan 9 pertanyaan

negatif (-). Untuk

pertanyaan positif (+)

Dinyatakandalam tingkatan :

1. Kurang :Apabilaskorpengetahuanrespondenkurangdari samadengan55% atau10 poindarijawabanyangbenar.

2. Baik :Apabilaskorpengetahuanresponden

Ordinal

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

40

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala

=> B=1, S=0.

Sedangkan untuk

pertanyaan negatif (-)

=> B=0, S=1

lebih darisamadengan56% ataulebih darismadengan 11poin darijawabanyangbenar.

(Modifikasi dariArikunto, 2006)

2. Perilaku Pemenuhan Gizi pada

Balita

Perilaku Ibu dalam memenuhi

kebutuhan nutrisi balita meliputi :

Child Control, emotion regulation,

encourage balance and variety,

environtment, food as reward,

modeling, monitoring, pressure,

Kuesioner dengan

menggunakan skala

Likert dengan format

Tidak Pernah = 1,

Jarang = 2, Kadang-

kadang = 3, Sering = 4,

1. Kurang (

apabila

skor ≤

mean)

2. Baik

(apabila

Ordinal

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

41

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala

restriction for health, restriction for

weight control, responsibility for child

eating, (Brewer, 2010, Burk, 2009,

Melbye et.al, 2011).

Selalu = 5 untuk

pertanyaan positif dan

Tidak Pernah = 5,

Jarang = 4, Kadang-

kadang = 3, Sering = 2,

Selalu = 1 untuk

pertanyaan negatif

Jumlah pertanyaan

sebanyak 20 pertanyaan

yang tediri dari 17

pertanyaan positif, dan

3 pertanyaan negatif.

skor >

mean )

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

42

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Meliputi item Child

Control, emotion

regulation, encourage

balance and variety,

environtment, food as

reward, modeling,

monitoring, pressure,

restriction for health,

restriction for weight

control, responsibility

for child eating,

teaching about

nutrition yang

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

43

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala

diadaptasi dari

Comprehensive

Feeding Practice

Questionnaire (CFPQ)

(Burk, 2009).

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

44

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan bentuk racangan yang akan digunakan dalam

melakukan prosedur penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian analitik

kategorik, dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti menggunakan

rancangan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian Cross-sectional

(potong lintang) karena pada penelitian ini variabel independen dan dependen

akan diamati pada waktu (periode) yang sama (Dahlan M, 2009). Penelitian

analitik kategorik ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

pengetahuan ibu tentang gizi seimbang dengan perilaku pemenuhan gizi

balitanya.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Banjarsari Ciawi Bogor dan

waktu pelaksanaan penelitian pada bulan November-Desember Tahun 2012.

Alasan dipilihnya lokasi penelitian ini adalah belum dilakukan penelitian

yang serupa sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian serta akses

transportasi dan informasi yang dekat dengan tempat tinggal peneliti sehingga

memudahkan dalam melakukan penelitian.

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

45

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik

tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari

saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek

tersebut (Hidayat, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu rumah

tangga yang mempunyai balita umur 3-5 tahun di Desa Banjarsari Ciawi-

Bogor sebanyak 341 KK berdasarkan studi pendahuluan.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011).

Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Kriteria Inklusi:

1) Ibu rumah tangga yang mempunyai balita umur 3-5 tahun

b. Kriteria Ekslusi:

1) Ibu rumah tangga yang mempunyai balita dengan diet khusus

karena masalah kesehatan (mis : diabetes, masalah gastrointestinal

d.l.l.)

2) Ibu rumah tangga yang tidak bisa baca tulis.

3) Tidak bersedia untuk berperan serta dalam penelitian.

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

46

3. Jumlah Sampel

Perhitungan besar sampel penelitian dengan menggunakan rumus

hipotesis untuk uji beda dua proporsi sebagai berikut :

Keterangan:

n = Jumlah sampel yang dibutuhkan

= 1,96 (Derajat kemaknaan 95% CI/Confidence Interval dengan (α)

sebesar 5%)

= 0,84 (Kekuatan uji sebesar 80%)

P₁ = 0,79 (proporsi pengetahuan ibu baik dengan status gizi balita

baik, Mardiana 2005)

P1 - P2 = 30% = 0,3

P₂ = P1 – 0,3 = 0,79 – 0,3 = 0,49

P̅ = (P₁+P₂)/2 = (0,79+0,49)/2 = 1,28/2 = 0.64

n =

46

3. Jumlah Sampel

Perhitungan besar sampel penelitian dengan menggunakan rumus

hipotesis untuk uji beda dua proporsi sebagai berikut :

Keterangan:

n = Jumlah sampel yang dibutuhkan

= 1,96 (Derajat kemaknaan 95% CI/Confidence Interval dengan (α)

sebesar 5%)

= 0,84 (Kekuatan uji sebesar 80%)

P₁ = 0,79 (proporsi pengetahuan ibu baik dengan status gizi balita

baik, Mardiana 2005)

P1 - P2 = 30% = 0,3

P₂ = P1 – 0,3 = 0,79 – 0,3 = 0,49

P̅ = (P₁+P₂)/2 = (0,79+0,49)/2 = 1,28/2 = 0.64

n =

46

3. Jumlah Sampel

Perhitungan besar sampel penelitian dengan menggunakan rumus

hipotesis untuk uji beda dua proporsi sebagai berikut :

Keterangan:

n = Jumlah sampel yang dibutuhkan

= 1,96 (Derajat kemaknaan 95% CI/Confidence Interval dengan (α)

sebesar 5%)

= 0,84 (Kekuatan uji sebesar 80%)

P₁ = 0,79 (proporsi pengetahuan ibu baik dengan status gizi balita

baik, Mardiana 2005)

P1 - P2 = 30% = 0,3

P₂ = P1 – 0,3 = 0,79 – 0,3 = 0,49

P̅ = (P₁+P₂)/2 = (0,79+0,49)/2 = 1,28/2 = 0.64

n =

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

47

1,96 2(0,64)(1 − 0.64) + 0,84 0,79(1 − 0,79) + 0,49(1 − 0,49) ²(0,3)²n =

( , , )( , )n =

.,n = 39,222 = 39

Setelah dilakukan penghitungan, maka didapat n (sampel) = 39

responden. Selanjutnya hasil sampel di kali kan dua, Maka jumlah sampel

adalah 39 x 2 = 78 responden. Dan dikalikan 10% untuk mengantisipasi

adanya kemungkinan hilangnya data atau ketidaklengkapan pengisian

kuesioner, 78 x 10% = 7,8 = 8 . Maka sampel yang dibutuhkan pada

penelitian adalah 78 responden dengan sampel antisipasi sebanyak 8

responden, sehingga jumlah total 78 + 8 = 86 responden.

4. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang

digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah

sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2008).

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang akan digunakan

peneliti adalah Random Sampling yaitu pengambilan sampel secara acak.

Pengambilan sampel akan dilakukan di 10 posyandu yang ada di Desa

Banjarsari. Dari 10 posyandu tersebut dihitung dengan proportional

sampling di setiap posyandu sehingga mewakili seluruh populasi di Desa

Banjarsari. Dengan perhitungan sebagai berikut :

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

48

Jumlah populasi ibu dengan balita di posyandu XX Sampel yang dibutuhkan

Jumlah populasi ibu dengan balita di Desa Banjarsari

Tabel 4.1. Perhitungan Proportional Sampling

Setelah mengetahui jumlah responden yang akan dijadikan sampel dari

masing-masing posyandu, peneliti melakukan pendataan calon responden di

masing-masing posyandu dengan melibatkan ibu kader posyandu.

D. Alat Pengumpul Data

Alat yang akan digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data

berupa angket/kuesioner dengan beberapa pertanyaan hasil rancangan peneliti

untuk kuesioner pengetahuan gizi dan untuk kuesioner perilaku pemenuhan

gizi diadaptasi dari Comprehensive Feeding Practice Questionnaire (CFPQ)

(Musher-Eizenmann dan Holub (2007) dalam Burk, 2009) dan mengacu pada

kerangka konsep. Kuesioner ini didapatkan dari penelitian sebelumnya oleh

Melbye (2011). Kemudian peneliti melakukan korespondensi dengan

No Nama Posyandu Jumlah populasi ibudengan balita ( usia36-59 bln) diposyandu

Sampel yangdiambil darimasing-masingposyandu

1 Melati 36 92 Cempaka 49 123 Dahlia 35 94 Mawar 48 125 Sedap Malam 33 86 Matahari 16 57 Kenanga 29 78 Aster 49 129 Nusa Indah 21 610 Bougenville 25 6Total 341 86

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

49

perancang asli kuesioner untuk dialih-bahasakan dan disesuaikan dengan

penelitian yang akan dilakukan.

Kuesioner penelitian meliputi data demografi ibu dan balita, pengetahuan

ibu tentang gizi seimbang, dan perilaku ibu dalam pemenuhan gizi pada

balita. Untuk kuesioner pengetahuan gizi seimbang skala yang digunakan

adalah skala Guttman, skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan

memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan/pernyataan:

ya dan tidak atau benar dan salah. Skala Guttman dapat dibuat dalam bentuk

pilihan ganda atau dalam bentuk check list. Dalam penelitian ini

menggunakan pertanyaan Benar-Salah. Jumlah pertanyaan sebanyak 20

pertanyaan dengan 11 pertanyaan positif (+) dan 9 pertanyaan negatif (-).

Untuk pertanyaan positif (+) => B=1, S=0. Sedangkan untuk pertanyaan

negatif (-) => B=0, S=1.

Sedangkan untuk kuesioner perilaku ibu dalam pemenuhan gizi pada balita

mengadaptasi dari CFPQ menggunakan skala Likert dengan format Tidak

Pernah = 1, Jarang = 2, Kadang-kadang = 3, Sering = 4, Selalu = 5 untuk

pertanyaan positif dan Tidak Pernah = 5, Jarang = 4, Kadang-kadang = 3,

Sering = 2, Selalu = 1 untuk pertanyaan negatif. Jumlah pertanyaan sebanyak

20 pertanyaan yang tediri dari 3 pertanyaan negatif, dan 17 pertanyaan positif.

Meliputi item Child control (pertanyaan no 8), emotion regulation

(pertanyaan no 9-10), encourage balance and variety (pertanyaan no 11-12),

environtment (pertanyaan no 19), food as reward (pertanyaan no 15),

modeling (pertanyaan no 20), monitoring (pertanyaan no 6-7), pressure

(pertanyaan no 17-18), restriction for health (pertanyaan no 13-14),

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

50

restriction for weight control (pertanyaan no 3-5), responsibility for child

eating (pertanyaan no 1-2), teaching about nutrition (pertanyaan no 16).

E. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan secara bertahap melalui:

1. Menyelesaikan kelengkapan administrasi seperti surat izin penelitian

dari Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan surat izin dari Kepala Desa Banjarsari Ciawi-

Bogor.

2. Melakukan pendataan calon responden dengan staf kelurahan dan

kader posyandu.

3. Mendatangi responden di posyandu dan rumah responden dengan

menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian.

4. Memberikan lembar persetujuan (inform consent) untuk ditandatangani

oleh calon respoden apabila setuju menjadi subjek penelitian.

5. Memberikan penjelasan kepada responden tentang cara pengisian

kuesioner.

6. Memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya kepada

peneliti apabila ada yang tidak jelas dengan kuesioner.

7. Memberikan waktu kepada responden untuk mengisi kuesioner.

8. Responden menyerahkan kembali kuesioner yang telah diisi kepada

peneliti untuk diperiksa.

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

51

F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Salah satu instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner. Untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel maka kuesioner

tersebut harus diuji validitas dan reliabilitas. Sebelum kuesioner digunakan

dalam penelitian, terlebih dahulu kuesioner dilakukan uji validitas dengan

rumus Pearson Product Moment dan dicari reliabilitas dengan menggunakan

metode Alpha Cronbach.

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar

mengukur apa yang diukur. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan

pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Dalam hal ini digunakan beberapa item pertanyaan yang

dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang akan diukur tersebut. Uji ini

dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing skor item

pertanyaan dari setiap variabel dengan total skor variabel tersebut. Uji

validitas menggunakan korelasi Pearson Product Moment. Suatu instrumen

dikatakan valid atau shahih apabila korelasi tiap butiran memiliki nilai positif

dan nilai t hitung > t tabel (Hidayat, 2008).

Validalitas instrumen diukur dengan rumus korelasi product moment :

r =(∑ ) –(∑ ∑ ){ ∑ (∑ )²}{ ∑ ² (∑ )²}

Keterangan :

r = koefisien korelasi

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

52

N = jumlah responden

X = skor pertanyaan belahan pertama (dari nomor item ganjil)

Y = skor total belahan kedua (dari nomor item genap)

Reliabilitas ialah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur

dapat dipercaya atau diandalkan. Hal ini berarti menunjukan sejauh mana

hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau

lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama.

Pengukuran reliabilitas menggunakan bantuan software komputer dengan

rumus Alpha Cronbach. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan

nilai Alpha Cronbach > 0,70 (Hidayat, 2008).

Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian ini akan dilakukan pada

ibu rumah tangga yang mempunyai balita yang bersekolah di lembaga

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Baiturrahman Desa Cibedug Ciawi-

Bogor sebanyak 20 responden.

G. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Kualitas data penelitian ditentukan oleh validitas dan reliabilitas

pengukuran. Peneliti telah melakukan pengujian instrumen penelitian berupa

kuesioner pengetahuan dan perilaku pada tanggal 10-12 Desember 2012 pada

20 ibu rumah tangga yang memiliki anak dengan karakteristik yang sama

dengan sampel penelitian di PAUD Baiturrahman Desa Cibedug. Hasil uji

validitas dengan menggunakan Pearson Product Moment didapatkan : untuk

kuesioner pengetahuan, dari 20 pertanyaan terdapat 2 pertanyaan yang

mempunyai nilai korelasi < 0,381 (r untuk N : 20 = 0,381) yaitu pertanyaan

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

53

no 12 dan 18. Peneliti memutuskan untuk mengeluarkan pertanyaan no 12

dan 18, karena terwakili oleh pertanyaan no 13 dan no 19. Pertanyaan no 12

terwakili oleh pertanyaan no 13 karena memiliki tujuan yang sama untuk

menanyakan tentang konsumsi buah dan sayuran. Pertanyaan no 18 terwakili

oleh pertanyaan no 19 karena memiliki tujuan yang sama untuk menanyakan

tentang penyajian makanan untuk balita. Sedangkan untuk kuesioner perilaku

terdapat 1 pertanyaan yang memiliki nilai < 0,381, yaitu pertanyaan no 17.

Peneliti juga memutuskan untuk mengeluarkan pertanyaan no 17 karena

terwakili oleh pertanyaan no 18 yang menanyakan tentang paksaan dalam

makan balita. Hasil uji Reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode

Alpha Cronbach didapatkan : untuk kuesioner pengetahuan memiliki nilai

Alpha Cronbach 0,886 sedangkan untuk kuesioner perilaku memiliki nilai

Alpha Cronbach 0,847.

H. Pengolahan Data

Menurut Setiadi (2007) dalam proses pengolahan data penelitian menggunakan

langkah-langkah diantaranya:

a. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

54

b. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap

data yang terdiri atas beberapa kategorik. Pemberian kode ini sangat

penting bila pengolahan dan analisa data menggunakan komputer.

c. Scoring (Penetapan skor)

Setelah data terkumpul dan kelengkapannya diperiksa kemudian

dilakukan tabulasi dan diberi skor sesuai dengan kategori dari data serta

jumlah item pertanyaan dari setiap variabel.

d. Entry Data

Data entry adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan

kedalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat

distribusi frekuensi sederhana atau bisa dengan membuat tabel

kontingensi.

e. Cleaning data

Cleaning data merupakan kegiatan memeriksa kembali data yang sudah

dientri, apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan mungkin terjadi

pada saat meng-entry data ke komputer.

I. Analisa Data

Analisa data dilakukan untuk memudahkan interpretasi dan menguji

hipotesis penelitian. Analisa dalam penelitian ini meliputi analisa univariat

dan bivariat.

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

55

1. Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan secara deskriptif, yaitu menampilkan tabel

frekuensi tentang karakteristik reseponden sebagai variabel independen

dalam penelitian ini berdasarkan pengetahuan ibu. Sedangkan variabel

dependen yaitu perilaku ibu dalam pemenuhan gizi balita.

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel

dependen dan independen. Teknik analisa yang dilakukan yaitu dengan

analisa Chi-Square (X2), untuk melakukan analisa hubungan antara

variabel kategorik dengan kategorik. Analisa ini bertujuan untuk menguji

perbedaan proporsi dua atau lebih kelompok sampel, sehingga diketahui

ada atau tidaknya hubungan yang bermakna secara statistik.

Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 95% dengan α 5%

sehingga jika nilai P (p value) < 0,05 berarti terdapat hubungan bermakna

(signifikan) antara variabel yang diteliti. Jika nilai P > 0,05 berarti tidak

ada hubungan bermakna antara variabel yang diteliti.

J. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian dalam keperawatan merupakan masalah yang

sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan

berhubungan dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan

(Hidayat, 2007). Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain sebagai

berikut:

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

56

1. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi reseponden. Tujuan dari

infoemed consent adalah agar subjek mengerti maksud, tujuan penelitian,

dan mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus

menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka

peneliti harus menghormatinya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

dan hanya menuliskan kode pada lembar data atau hasil penelitian yang

akan disajikan.

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi yang telah dikumpulkan

dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

57

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Desa Banjarsari merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Ciawi

Kabupaten Bogor Jawa Barat. Berdasarkan data dari Daftar Potensi Desa dan

Perkembangan Desa Banjarsari didapatkan bahwa luas wilayah Desa Banjarsari ±

138,02 Ha dan sebagian besar wilayahnya adalah area pesawahan dan ladang

(53,62 %). Desa Banjarsari terdiri dari 5 RW dan 22 RT, 1.745 KK dengan jumlah

penduduk 7.455 jiwa, laki-laki 3.821 jiwa dan perempuan 3.634 jiwa. Sedangkan

ibu yang mempunyai balita usia 3-5 tahun sebanyak 341 orang. Sebagian besar

riwayat pendidikan penduduknya yang pernah ditempuh hanya sampai tamat

SD/sederajat (48,46 %), SLTP/sederajat (20,12 %), SLTA/sederajat (20,58 %) dan

sisanya tidak pernah sekolah, tidak tamat SD dan hanya beberapa orang saja yang

memiliki jenjang S1 sampai S3. Mata pencaharian pokoknya sebagian besar (60

%) adalah buruh tani dan swasta dan sebagian yang lainnya adalah sebagai

pedagang, PNS, pengrajin dan peternak. Sarana dan prasarana kesehatan meliputi

1 unit puskesmas, 10 unit posyandu, 1 unit toko obat, 1 unit praktek dokter, dan 1

unit praktek bidan (BPMKS Kab. Bogor, 2009).

B. Analisa Univariat

Analisa univariat adalah cara analisis dengan mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Pada umumnya analisis

ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel.

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

58

1. Gambaran Karakteristik Responden dan Balita

a. Karakteristik Usia

Tabel 5.1Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia pada Ibu

Rumah Tangga di Desa Banjarsari Kecamatan Ciawi Kabupaten BogorTahun 2013

Tabel 5.1 diatas menunjukkan karakteristik responden berdasarkan usia.

Diketahui bahwa sebagian besar responden berusia < 32 tahun sebanyak 55 orang

(64 %) sedangkan responden yang berusia ≥ 32 tahun sebanyak 31 orang (36 %).

b. Karakteristik Pendidikan

Tabel 5.2Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

pada Ibu Rumah Tangga di Desa Banjarsari Kecamatan CiawiKabupaten Bogor

Tahun 2013

Pendidikan Terakhir n %SD

SMPSMA

Perguruan Tinggi

323555

3,526,7645,8

Total 86 100

Tabel 5.2 diatas menunjukkan karakteristik responden berdasarkan

pendidikan. Sebagian besar responden mamiliki pendidikan di tingkat SMA yaitu

sebanyak 55 orang (64%). Diikuti oleh responden yang memiliki pendidikan di

Usia n %

< 32 tahun≥ 32 tahun

5531

6436

Total 86 100

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

59

SMP sebanyak 23 orang (26,7%). Adapun responden yang berpendidikan di

perguruan tinggi sebanyak 5 responden (5,8%) dan sisanya memiliki pendidikan

hanya tamat SD sebanyak 3 responden (3,5%).

c. Usia Balita

Tabel 5.3Distribusi Frekuensi Karakteristik Balita Responden Berdasarkan Usia di

Desa Banjarsari Kecamatan Ciawi Kabupaten BogorTahun 2013

Dari tabel 5.3 diatas diketahui bahwa usia balita responden sebagian besar

berusia 3 tahun sebanyak 40 balita (46%). Sedangkan balita yang berusia 4 tahun

sebanyak 26 balita (30,2%), dan sisanya berusia 5 tahun sebanyak 20 balita

(23,3%).

d. Jenis Kelamin Balita

Tabel 5.4Distribusi Frekuensi Karakteristik Balita Responden

Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Banjarsari Kecamatan CiawiKabupaten Bogor

Tahun 2013

Usia n %3 tahun4 tahun5 tahun

402620

46,530,223,3

Total 86 100

Jenis Kelamin n %

Laki-lakiPerempuan

4541

52,347,7

Total 86 100

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

60

Dari tabel 5.4 di atas diketahui bahwa jenis kelamin balita responden

adalah laki-laki sebanyak 45 balita (52,3%), sedangkan balita yang berjenis

kelamin perempuan sebanyak 41 balita (47,7%).

e. Berat Badan Balita

Tabel 5.5Distribusi Frekuensi Karakteristik Balita Responden

Berdasarkan Berat Badan di Desa BanjarsariKecamatan Ciawi Kabupaten Bogor

Tahun 2013

Dari tabel 5.5 di atas diketahui bahwa balita yang mempunyai berat badan

12-15 kg sebanyak 35 balita (40,7%), balita yang mempunyai berat badan 16-20

kg sebanyak 37 balita (43,0%), sedangkan balita yang mempunyai berat badan 21-

25 kg sebanyak 14 balita (16,3%).

f. Status Gizi Balita (BB/U)

Tabel 5.6Distribusi Frekuensi Karakteristik Balita Responden

Berdasarkan Status Gizi BB/U di Desa BanjarsariKecamatan Ciawi Kabupaten Bogor

Tahun 2013

BB n %12-1516-2021-25

353714

40,743,016,3

Total 86 100

Status Gizi n %

BaikLebih

851

98,81,2

Total 86 100

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

61

Dari tabel 5.6 di atas diketahui bahwa hampir seluruh balita memiliki

status gizi baik yaitu sebanyak 85 balita (98,8%) sedangkan hanya ada 1 balita

yang miliki status gizi lebih (1,2%).

2. Gambaran Pengetahuan dan Perilaku

a. Gambaran Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang GiziSeimbang

Tabel 5.7Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Gizi

Seimbang Di Desa Banjasari Kecamatan Ciawi Kabupaten BogorTahun 2013

Pengetahuan GiziSeimbang

n %

KurangBaik

4244

48,851,2

Total 86 100

Dari tabel 5.7 diatas diperoleh hasil pengetahuan pada ibu rumah tangga

tentang gizi seimbang adalah sejumlah responden memilki pengetahuan baik

sebanyak 44 responden (51,2%) namun masih banyak juga responden yang

memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 42 responden (48,8%).

b. Gambaran Perilaku Pemenuhan Gizi Balita

Tabel 5.8Distribusi Frekuensi Perilaku Pemenuhan Gizi Balita Pada Ibu Rumah

Tangga Di Desa Banjasari Kecamatan Ciawi Kabupaten BogorTahun 2013

Perilaku PemenuhanGizi Pada Balita

n %

KurangBaik

4046

46,553,5

Total 86 100

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

62

Dari tabel 5.8 diatas diperoleh hasil perilaku pemenuhan gizi balita pada

ibu rumah tangga adalah sejumlah responden memiliki perilaku baik sebanyak 46

responden (53,5%) sedangkan responden yang memiliki perilaku kurang sebanyak

40 responden (46,5%).

C. Analisa Bivariat

Berdasarkan kerangka konsep, analisa bivariat telah menguji hubungan

satu persatu antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel bebas adalah

pengetahuan ibu rumah tangga tentang gizi seimbang. Sedangkan variabel

terikatnya adalah perilaku pemenuhan gizi balita. Uji bivariat ini menggunakan uji

Chi Square (X2) dengan menggunakan derajat kepercayaan 95% dan α = 5%.

Tabel 5.9Distribusi Proporsi Hubungan Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang

Gizi Seimbang Dengan Perilaku Pemenuhan Gizi Balita Di Desa BanjarsariKecamatan Ciawi Kabupaten Bogor

Tahun 2013

Pengetahuan

Gizi

Seimbang

Perilaku Pemenuhan Gizi

Balita Totalp

value

OR

valueKurang Baik

N % N % n %

0,005 3,482

Kurang 26 61,9 16 38,1 42 100

Baik 14 31,8 30 68,2 44 100

Total 40 46,5 46 53,5 86 100

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

63

Dari tabel 5.9 menunjukkan bahwa dari 42 responden yang memiliki pengetahuan

kurang terdapat 26 responden (61,9%) memiliki perilaku kurang. Sedangkan dari

44 responden yang memilki pengetahuan baik terdapat 14 responden (31,8%)

memiliki perilaku kurang. Artinya proporsi perilaku kurang pada ibu-ibu dengan

pengetahuan kurang lebih besar dari proporsi perilaku kurang pada ibu-ibu dengan

pengetahuan baik. Hasil uji Chi Square diperoleh nilai p value = 0.005, dimana

nilai p<0.05 yang berarti adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan

tentang gizi seimbang dengan perilaku pemenuhan gizi balita. Dari Risk Estimate

terlihat OR = 3,482. Hal ini berarti bahwa ibu yang memiliki pengetahuan kurang

mempunyai kecenderungan (resiko) sebesar 3 kali lebih besar untuk berperilaku

kurang dibandingkan dengan ibu yang memiliki pengetahuan baik.

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

64

BAB VI

PEMBAHASAN

A. Analisa Univariat

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Menurut Notoatmodjo (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang salah satunya adalah pendidikan dan umur. Dari

faktor umur, dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi

perubahan pada aspek psikis dan psikologis (mental). Pertumbuhan fisik

secara garis besar ada empat kategori perubahan, yaitu perubahan ukuran,

perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru.

Pada aspek psikologis dan mental, taraf berfikir seseorang semakin

matang dan dewasa. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti

menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia < 32 tahun sebesar

64%. Dimana pada rentang usia ini adalah merupakan masa dewasa

muda. Pada usia tersebut merupakan usia produktif segala sumber daya

manusia yang dimiliki dapat dioptimalkan dan dikembangkan, terkait

dengan pengetahuan dan perilaku pemenuhan gizi pada balita di Desa

Banjarsari Ciawi-Bogor. Hal serupa dinyatakan oleh Meriani (2010),

dimana dari hasil penelitiannya dinyatakan bahwa umur ibu yang

memilki balita di Kelurahan Depok Kecamatan Pancoran Mas Kota

Depok sebagian besar berumur ≤ 30 tahun (66,6%).

Hal ini menandakan bahwa ibu-ibu rumah tangga yang memilki balita

di Desa Banjarsari Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor sebagian besar

berada pada rentang usia dewasa muda yang diharapkan telah mampu

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

65

dan siap untuk mengasuh balita dalam memenuhi kebutuhan gizi balita

mereka.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang

lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Pendidikan juga

proses membimbing manusia dari kegelapan, kebodohan, ke arah

pencerahan pengetahuan. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi

pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi,

dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya.

Sebaliknya, jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan

menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan,

informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Penelitian yang

dilakukan peneliti menunjukkan bahwa sebagian besar responden

berpendidikan sampai jenjang SMA (64%). Sedangkan selebihnya hanya

sampai jenjang SMP (26,7%) dan ada beberapa yang sampai perguruan

tinggi (5,8%). Hal senada juga diungkapkan oleh Yunitasari (2011),

bahwa dari hasil penelitiannya didapatkan responden dengan latar

pendidikan mayoritas sampai jenjang SMA sebanyak 49,15%.

Sebaliknya Angkat (2011), dari hasil penelitiannya didapatkan bahwa

sebagian besar responden memiliki latar pendidikan rendah yaitu

sebanyak 79,6%.

Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan

mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan gizi

yang mereka peroleh. Dari hasil penelitian ini, responden yang memiliki

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

66

balita di Desa Banjarsari Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor sebagian

besar telah memenuhi program wajib belajar 9 tahun yang merupakan

jenjang pendidikan dasar sesuai UU SISDIKNAS/NO.20/Tahun 2003.

Para ibu balita diharapkan dapat mengetahui dan menerapkan kuantitas

dan kualitas nutrisi yang diberikan kepada balitanya.

3. Karakteristik Balita Responden Berdasarkan Usia

Usia balita merupakan salah satu karakteristik yang berkaitan dengan

kebutuhan gizi dan status gizinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

balita responden di Desa Banjarsari Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor

sebagian besar berada pada usia 3 tahun (46,5%). Hal yang hampir sama

disampaikan oleh Manurung (2010), dari hasil penelitiannya didapatkan

bahwa balita responden yang berusia 3 tahun di Desa Ramunia-I

Kecamatan Pantai Labu adalah sebanyak 40,48%. Pada usia ini

merupakan usia rawan karena merupakan usia pertumbuhan dan

perkembangan balita yang mempengaruhi kualitas manusia pada usia

remaja dan dewasa. Maka perlu perhatian dari orang tua untuk

membentuk pola makan yang baik yang sangat dibutuhkan saat tumbuh

kembang (Soenardi, 2005).

4. Karakteristik Balita Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan faktor gizi internal yang menentukan

kebutuhan gizi sehingga ada keterkaitan antara jenis kelamin dengan

keadaan gizi balita (Apriadji, 1986 dalam Suhendri 2009).

Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa balita responden di Desa

Banjarsari Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor yang berjenis kelamin

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

67

laki-laki lebih banyak (52,3%) dibandingkan dengan balita yang berjenis

kelamin perempuan (47,7%). Sedangkan Meriani (2010), melakukan

penellitian bahwa balita responden di Kelurahan Depok Mas Kecamatan

Pancoran Mas Kota Depok adalah laki-laki sebanyak 53,7% dan

perempuan sebanyak 46,3%.

5. Karakteristik Balita Responden Berdasarkan Berat Badan

Berat Badan merupakan ukuran yang sensitif yang sangat

mempengaruhi status gizi balita. Pada tingkat puskesmas atau lapangan,

penentu status gizi yang umum dilakukan adalah dengan menimbang

balita (berat badan per umur), kemudian indeks berat badan menurut

umur tersebut dibandingkan dengan angka standar/anak yang normal.

Penimbangan berat badan merupakan salah satu cara pengukuran yang

digunakan untuk mengetahui status gizi dan pertumbuhan anak.

Pengukuran berat badan secara teratur dapat menggambarkan keadaan

gizi anak, sehingga dapat dipakai sebagai salah satu pemantau

pertumbuhan fisik anak.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa balita yang

mempunyai berat badan 12-15 kg sebanyak 35 balita (40,7%), balita

yang mempunyai berat badan 16-20 kg sebanyak 37 balita (43,0%),

sedangkan balita yang mempunyai berat badan 21-25 kg sebanyak 14

balita (16,3%).

6. Karakteristik Balita Responden Berdasarkan Status Gizi (BB/U)

Status gizi merupakan keadaan kesehatan akibat interaksi makanan,

tubuh manusia dan lingkungan hidup manusia. Status gizi balita diukur

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

68

berdasarkan umur, berat badan (BB), dan tinggi badan (TB). Variabel BB

dan TB ini disajikan dalam bentuk tiga indikator antropometri, yaitu :

berat badan menurut umur (BB/U), tiinggi badan menurut umur (TB/U),

dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) (Kemenkes RI, 2010).

Status gizi dalam penelitian ini menggunakan insikator BB/U.

Berdasarkan perhitungan BB/U status gizi balita dikatakan kurang jika

memilki nilai -3 SD sampai dengan < -2 SD, dan dikatakan baik jika

memiliki nilai -2 SD sampai dengan 2 SD, serta dikatakan lebih jika

memilki nilai > 2 SD (Kepmenkes RI, 2010).

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa hampir seluruhnya balita

responden di Desa Banjarsari Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor

memiliki status gizi baik (98,8%), dan hanya ada 1 (1,2%) balita yang

memiliki status gizi lebih. Hal serupa dinyatakan oleh Julita P (2010),

dari hasil penelitiannya dinyatakan bahwa di Desa Amal Tani Kecamatan

Serapit Kabupaten Langkat sebagian besar balita memilki status gizi baik

sebanyak 71,2%. Sedangkan Suhendri (2009), dari hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa balita responden di Puskesmas Sepatan Kecamatan

Sepatan Kabupaten Tangerang memilki status gizi kurang sebanyak 57%.

7. Gambaran Pengetahuan Ibu Rumah Tangga tentang Gizi Seimbang

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah

orang melakukan pengamatan terhadap suatu objek tertentu. Pengamatan

terjadi melalui panca indera manusia, yakni penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan merupakan hal sangat penting

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

69

dalam membentuk tindakan seseorang. Pengetahuan seseorang terhadap

suatu objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda

(Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan responden dalam hal ini adalah

pengetahuan ibu tentang kebutuhan asupan gizi yang sangat penting

dalam proses pertumbuhan dan perkembangan balita.

Dari hasil penelitian pada 86 ibu rumah tangga diperoleh hasil

pengetahuan pada ibu rumah tangga tentang gizi seimbang adalah

pengetahuan kurang sebanyak 42 responden (48,8%), dan pengetahuan

baik sebanyak 44 responden (51,2%). Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik, namun masih

banyak juga responden yang memiliki pengetahuan kurang. Hal ini

mungkin karena kurangnya informasi yang diterima oleh responden.

Menurut Notoatmodjo (2007), bahwa sumber informasi yang diperoleh

dari berbagai sumber maka seseorang cenderung mempunyai

pengetahuan yang lebih luas.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Meriani (2010) yang meneliti

pengetahuan ibu tentang gizi seimbang didapatkan hasil bahwa

responden memiliki pengetahuan baik sebesar 59,6% sedangkan sisanya

memiliki pengetahuan kurang baik. Sampel pada penelitian ini adalah ibu

rumah tangga yang memilki balita di wilayah Kelurahan Depok

Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok tahun 2010.

Sedangkan di lain tempat Angkat (2011), meneliti tentang

pengaruh pengetahuan gizi terhadap pencegahan gizi buruk pada ibu

yang memiliki balita di Desa Sikalondang Kecamatan Simpang Kiri Kota

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

70

Subulussalam Tahun 2010. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa

sebagian besar responden memilki pengetahuan buruk yaitu sebesar

59,3%.

8. Gambaran Perilaku Ibu dalam Pemenuhan Gizi pada Balita

Menurut Skiner (1938), dalam Notoatmodjo (2010), menyatakan

bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap

stimulus (rangsangan dari luar).

Notoatmodjo (2010) merumuskan perilaku dari teori Skiner ini

menjadi perilaku kesehatan dengan definisi perilaku kesehatan adalah

respons seseorang terhadap rangsangan atau objek yang berkaitan dengan

sehat-sakit, penyakit, dan faktor-faktor yang mempengaruhi sehat-sakit

(kesehatan) seperti lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan

kesehatan.

Perilaku dalam kaitannya dengan pemenuhan gizi pada balita

sangatlah erat hubungannya dengan pertumbuhan dan perkembangan

balita. Hasil penelitian peneliti menunjukkan bahwa sebagian besar

responden memiliki perilaku baik yaitu sebanyak 46 responden (53,5%).

Sedangkan responden yang memilki perilaku kurang sebanyak 40

responden (46,5%). Hal ini sejalan dengan Meriani (2010), dari hasil

penelitiannya didapatkan hasil bahwa mayoritas responden memilki

praktik pemberian gizi seimbang sebesar 78,3% sedangkan responden

yang memiliki praktik kurang baik dalam pemberian gizi seimbang

sebesar 21,7%. Demikian juga dengan Yunitasari (2011), dari hasil

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

71

penelitiannya menunjukkan bahwa sebesar 27,12% ibu memiliki perilaku

gizi kurang sedangkan ibu yang mempunyai perilaku baik dalam

memenuhi kebutuhan gizi balitanya sebesar 72,88%.

Tindakan atau praktik terhadap makanan bergizi seimbang berupa

perbuatan seseorang terhadap pemberian makanan yang bergizi seimbang.

Dari tindakan inilah seseorang dapat dikatakan sudah melakukan pola

hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang. Menu

seimbang adalah yang mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tubuh

serta dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi

(Notoatmodjo, 2003).

B. Analisa Bivariat

1. Hubungan Pengetahuan Ibu Rumah Tangga tentang Gizi Seimbang

dengan Perilaku Pemenuhan Gizi pada Balita Usia 3-5 Tahun

Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa bahwa dari 42 responden

yang memiliki pengetahuan kurang terdapat 26 responden (61,9%)

memiliki perilaku kurang. Sedangkan dari 44 responden yang memilki

pengetahuan baik terdapat 14 responden (31,8%) memiliki perilaku

kurang. Hal senada pernah diungkapkan oleh Ramadhani (2012), dari hasil

penelitiannya di Kelurahan Helvetia Tengah Kecamatan Helvetia

mengenai tingkat pengetahuan ibu dalam pemenuhan gizi pada balita

diketahui bahwa mayoritas pengetahuan ibu dikategorikan cukup dengan

30 responden (55,55%). Salah satu upaya yang dapat dilakukan keluarga

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

72

untuk meningkatkan status gizi balita adalah dengan memberikan makanan

yang bergizi sesuai kebutuhan.

Penelitian yang dilakukan oleh Yunitasari (2011) menyatakan bahwa

terdapat hubungan yang bermakna antara praktik pemenuhan gizi balita

dengan status gizi balita. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Nurul

(2010), menyatakan bahwa perilaku ibu dalam pemenuhan gizi sebagian

besar (79,9%) adalah cukup dengan status gizi balita hampir seluruhnya

(78,4%) adalah baik. Namun hal ini berbeda dengan hasil penelitian

peneliti yang menunjukkan bahwa responden dengan pengetahuan kurang

(48,8%) dan perilaku kurang (46,5%) tidak ditemukan balita mereka yang

memiliki status gizi kurang. Hampir seluruhnya bahwa balita memiiki

status gizi baik (98,8%) dan hanya terdapat 1 balita yang berstatus gizi

lebih (1,2%). Hal ini terjadi karena ada faktor-faktor lain yang

mempengaruhi status gizi balita. Tidak hanya dilihat dari pengetahuan dan

perilaku ibu saja. Hidayat (2005) mengemukakan bahwa di tingkat rumah

tangga pendidikan individu pengambil keputusan dalam rumah tangga,

berpengaruh terhadap asupan gizi dan konsumsi makanan yang sehat.

Keputusan tersebut merupakan pressing terhadap kondisi kesehatan

anggota rumah tangga lainnya. Bisa jadi ibu-ibu rumah tangga yang

mempunyai pengetahuan kurang dan perilaku kurang dalam pemenuhan

gizi balita adalah bukan orang yang mengambil keputusan dalam rumah

tangga. Wolfe, et al (1987) dalam Hidayat (2005) mengatakan bahwa ada

satu temuan yang menarik bahwa pendidikan ibu tidak signifikan terhadap

status antropometrik anak. Hal serupa juga pernah diungkapkan oleh

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

73

Meriani (2010) bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara

pendidikan ibu dengan status gizi balita. Selain itu peneliti tidak meneliti

hal-hal lain yang mempengaruhi status gizi balita seperti kesehatan rumah

tangga, asupan gizi, tempat tinggal, keadaan sosio ekonomi keluarga,

status kawin sebagaimana yang diungkapkan oleh Hidayat (2005).

Seorang ibu rumah tangga yang sehari-harinya terbiasa menyiapkan

makanan bagi anggota keluarganya haruslah mempunyai pengetahuan dan

keterampilan dasar tentang menu sehat serta bergizi seimbang. Sehingga

makanan yang disajikan menarik untuk dikonsumsi serta sehat untuk

mempertahankan derajat kesehatan (Sediaoetama, 2000).

Kurangnya pengetahuan gizi dan kesehatan orang tua, khususnya ibu

merupakan salah satu penyebab terjadinya kekurangan gizi pada balita

(Frost et.al, 2004, Gyaltsen, 2010). Di pedesaan, makanan banyak

dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi dan kebudayaan. Terdapat

pantangan makan pada balita misalnya anak kecil tidak diberikan ikan

karena dapat menyebabkan cacingan, kacang-kacangan juga tidak diberikan

karena dapat menyebabkan sakit perut atau kembung ( Khomsan dkk, 2006,

Baliwati, 2004 dalam Anggraini, 2008). Ibu harus memiliki pendidikan dan

pengetahuan yang baik agar ibu dapat menjalankan fungsinya dengan efektif

dalam melaksanakan praktek asuhan kesehatan. Pengetahuan kesehatan

yang baik akan mendatangkan perilaku kesehatan yang baik pula. Hal ini

sesuai dengan pernyataan Skinner (1938) dalam Notoatmodjo (2007).

Perbaikan gizi balita dapat dilihat dari faktor penyebabnya. Menurut

Unicef (1998), Persagi (1999) dan Kemenkes RI 2010 menunjukan bahwa

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

74

kekurangan gizi balita disebabkan oleh pemberian makan yang tidak

seimbang dan penyakit infeksi. Oleh karena itu upaya perbaikan gizi balita

yang dilakukan adalah salah satunya dengan pendidikan kesehatan gizi

bagi ibu balita. Hal ini menurut Sulistyoningsih (2011), diperlukan untuk

membentuk perilaku positif dalam hal memenuhi kebutuhan gizi sebagai

salah satu unsur penting yang mendukung status kesehatan seseorang

terutama pada balita. Selain itu bertujuan untuk mempengaruhi sikap,

pengetahuan, dan perilaku ibu dalam pemenuhan gizi balitanya.

Penelitian yang dilakukan oleh Melbye (2012), menyatakan bahwa

praktik pemenuhan gizi balita mempengaruhi balita dalam asupan

makanan dan konsumsi buah dan sayur, praktik ini dibedakan antara lain :

child control, parental encouragement of a balanced and varied diet, and

parental restriction for health purposes. Di lain tempat, Shroff (2007),

mengemukakan dalam penelitiannya pada 43 ibu-ibu rumah tangga di 3

desa berbeda di Andhra Pradesh, India, bahwa bukan hanya hak dan

kewajiban ibu saja dalam peranannya untuk mencari informasi tentang

pengenalan makanan yang bergizi seimbang bagi balita, tetapi anggota

keluarga dan norma-norma budaya pun berperan penting dalam

pemenuhan gizi balita.

C. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini meliputi:

1. Penelitian ini menggunakan rancangan studi cross sectional yang

memiliki kelemahan rawan terhadap bias karena pada rancangan ini

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

75

peneliti mengobservasi variabel independen dan dependen secara

bersamaan (pada periode yang sama).

2. Instrumen mengenai pengetahuan dan perilaku pemenuhan gizi balita

yang digunakan merupakan hasil modifikasi dari teori dan instrumen

yang sudah ada sebelumnya, kemudian pernyataan yang ada dalam

instrumen merupakan pernyataan tertutup, sehingga bisa jadi

pernyataan dalam instrumen ini belum mewakili apa yang dirasakan

oleh responden. Namun peneliti sudah meminimalkan hal tersebut

dengan melakukan uji validitas dan realibilitas instrumen.

3. Pengumpulan data dengan kuesioner memungkinkan responden

menjawab pernyataan dengan tidak jujur atau tidak dimengerti dengan

maksud pernyataan sehingga hasilnya kurang mewakili.

4. Penelitian ini hanya terbatas dilakukan pada ibu rumah tangga yang

memiliki balita usia 3-5 tahun saja.

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

76

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari tujuan penelitian dan hasil penelitian yang diperoleh dari

hubungan pengetahuan ibu rumah tangga tentang gizi seimbang dengan

perilaku pemenuhan gizi pada balita usia 3-5 tahun maka peneliti mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Karakteristik responden berdasarkan usia adalah responden berusia < 32

tahun lebih banyak (64 %) dari responden yang berusia ≥ 32 tahun

sebanyak (36 %).

2. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan sebagian besar responden

memiliki pendidikan di tingkat SMA yaitu sebanyak 64%.

3. Usia balita responden sebagian besar berusia 3 tahun sebanyak 40 balita

(46%).

4. Jenis kelamin balita responden adalah balita laki-laki sebanyak 45 balita

(52,3%), sedangkan balita yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 41

balita (47,7%)

5. Balita yang mempunyai berat badan 12-15 kg sebanyak 35 balita (40,7%),

balita yang mempunyai berat badan 16-20 kg sebanyak 37 balita (43,0%),

sedangkan balita yang mempunyai berat badan 21-25 kg sebanyak 14

balita (16,3%).

6. Hampir seluruh balita memiliki status gizi baik yaitu sebanyak 85 balita

(98,8%) sedangkan hanya ada 1 balita yang miliki status gizi lebih (1,2%).

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

77

7. Pengetahuan ibu tentang gizi seimbang : kurang sebanyak 48,8%

sedangkan ibu dengan pengetahuan baik sebanyak 51,2%.

8. Perilaku ibu dalam pemenuhan gizi pada balita : kurang sebanyak 46,5%

sedangkan ibu dengan perilaku baik sebanyak 53,5%.

9. Adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu rumah tangga

tentang gizi seimbang dengan perilaku pemenuhan gizi pada balita usia 3-5

tahun di Desa Banjarsari Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor (p value =

0,005) dan (OR = 3,482).

B. Saran

1. Bagi Instansi Pemerintahan

a. Diharapkan untuk mencanangkan program-program kesehatan untuk

meningkatkan pengetahuan wargannya tentang gizi seimbang dan

perilaku pemenuhan gizi khususnya pada balita.

b. Diharapkan untuk bekerja sama dengan pihak terkait dalam hal ini

instansi kesehatan yang ada di wilayah desa, untuk sama-sama

meningkatkan kesadaran tentang arti pentingnya gizi seimbang bagi

warganya khsususnya balita sehingga ikut menunjang dalam

pembangunan sumber daya manusia yang sehat dan optimal.

2. Bagi Instansi Kesehatan

a. Diharapkan untuk lebih meningkatkan promosi kesehatan khususnya

dalam bidang gizi dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan secara

langsung tentang pentingnya gizi seimbang pada balita untuk

mencukupi kebutuhan gizinya dan meningkatkan status gizi balita.

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

78

3. Bagi Ibu Kader Posyandu

a. Diharapkan untuk memberikan motivasi kepada ibu-ibu yang

mempunyai balita di sekitar posyandu untuk meningkatkan

pengetahuan tentang gizi seimbang dalam memenuhi gizi balitanya.

4. Bagi Ibu Rumah Tangga

a. Diharapkan untuk lebih meningkatkan pengetahuan tentang gizi

seimbang dengan mencari informasi melalui berbagai media informasi.

b. Diharapkan untuk lebih meningkatkan kesadaran tentang arti

pentingnya gizi seimbang pada balita untuk menunjang pertumbuhan

dan perkembangan balitanya.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Diharapkan untuk meneliti variabel-variabel lain dalam kaitannya

dengan gizi balita.

b. Diharapkan untuk meningkatkan analisa penelitian dari bivariat

menjadi multivariat terkait dengan gizi balita.

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. “Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan”. Jakarta : PT GramediaPustaka Utama.2011

___________. “Prinsip Dasar Ilmu Gizi”. Jakarta : P.T Gramedia Pustaka Utama.2003

Anggraini, Septanti Dyah. “Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu tentangMakanan Bergizi dengan Status Gizi Balita Usia 1-3 Tahun di Desa LencohWilayah Kerja Puskesmas Selo Boyolali”. Skripsi. UMS. 2008

Angkat, Yenita. “Pengaruh Pengetahuan Ibu dan Sosial Ekonomi Keluargaterhadap Pencegahan Gizi Buruk pada Balita di Desa Sikalondang KotaSubulussalam”. Skripsi. USU. 2011

Arikunto, Suharsimi. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”. Jakarta :Rineka Cipta. 2006

Burk, Jesse Fowler. “Comprehensive Feeding Practices Questionnaire: AValidation Study In A Lower Socioeconomic Status Community”. Thesis.Oklahoma State University. 2009

Brewer, Kathleen A. “Relationship Between Parental Feeding Practices AndWeight Status In A Lower Socioeconomic Pre-School Population”. Thesis.The University Of Texas School Of Public Health. 2010

Clark, Heather R et.al. “A Pilot Survey Of Socio-Economic Differences In Child-Feeding Behaviours Among Parents Of Primary-School Children”. PublicHealth Nutrition: 11(10), 1030–1036. 2007

Dahlan, M. Sopiyudin. “Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalamPenelitian Kedokteran dan Kesehatan”. Jakarta : Salemba Medika. 2009

Dinas Kependudukan Sosial. “Potensi Desa dan Tingkat Perkembangan DesaBanjarsari”. Badan Perberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan SosialKabupaten Bogor. 2009

Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. “Upaya Gizi Buruk”. Darihttp://dinkes2.bogorkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=89&Itemid=100 diakses pada tanggal 12 April 2012

Frost, Michelle Bellessa, et.al. “Maternal education and child nutritional status inBolivia: finding the links”. Social Science & Medicine. 60 (2005) 395–407

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

Hadi, Hamam. “Beban Ganda Masalah Gizi Dan Implikasinya TerhadapKebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional”. Pidato Pengukuhan JabatanGuru Besar pada Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.UGM:Yogyakarta. 2005

Hidayat, Alimul aziz. ”Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik AnalisisData”. Ed 1. Jakarta : Salemba Medika. 2007

Hidayat, Zainul. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Balita diIndonesia”. Tesis. UI. 2005

Julita, Sukmawaty. “Status Gizi Anak Balita Ditinjau Dari Karakteristik Dan PolaMakan Keluarga Di Desa Amal Tani Kecamatan Serapit KabupatenLangkat”. Skripsi. USU. 2010

Kanpheungton, Supranee. “Psychometric study of the Child FeedingQuestionnaire (TH-CFQ) among Thai parents of Preschoolers”. ProQuestDissertations and Theses; 2010; ProQuest

Kementerian Kesehatan RI. “Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar 2010”. BadanPenelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. 2010

Kementarian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional RI. “Rencana AksiPangan dan Gizi 2006-2010”. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.2007

Khomsan, Ali, dkk. “Studi Tentang Pengetahuan Gizi Ibu Dan Kebiasaan MakanPada Rumah Tangga Di Daerah Dataran Tinggi Dan Pantai”. Jurnal Gizidan Pangan. Juli 2006 1(1): 23-28

Klugman, Jeni. “Human Development Report 2011. Sustainability and Equity : ABetter Future for All”. United Nations Development Programme. 2011

____________. “Human Development Report 2010, 20th Anniversary Edition,The Real Wealth of Nations : Pathways to Human Development”. UnitedNations Development Programme. 2010

Kurniasih, Dedeh. Dkk. “Sehat & Bugar Berkat Gizi Seimbang”. PT PenerbitanSarana Bobo : Jakarta. 2010

Manurung, Sri Susanti Tidora. “Pengaruh Penyuluhan Gizi terhadap Perilaku Ibudalam Penyediaan Menu Seimbang untuk Balita di Desa Ramunia-IKecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang”. Skripsi. USU. 2010

Mardiana. “Hubungan Perilaku Gizi Ibu dengan Status Gizi Balita di PuskesmasTanjung Beringin Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat”. Skripsi. USU.2005

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

Melbye, Elisabeth Lind. “Parent Child Feeding Interactions : The Influence ofChild Cognitions and Parental Feeding Bevaviors on Child HealthyEating”. Thesis. Faculty of Social Sciences University of Stavanger. 2012

Melbye et al. “Validation of the Comprehensive Feeding Practices Questionnairewith parents of 10-to-12-year-olds”. BMC Medical Research Methodology.2011, 11:113

Meriani, Gusti Ayu K. “Hubungan Perilaku Ibu dalam Pemberian Gizi Seimbangdengan Status Gizi pada Balita di Posyandu Kelurahan Depok KecamatanPancoran Mas Kota Depok”. Skripsi. UPN. 2010

Murashima, Megumi. “The Relationship of Parental Feeding Control Practices toFood Intake of 3-5 Years Children in Families with Limited Incomes”.Dissertation. Michigan State University. 2010

Notoatmodjo, Soekidjo. “Metodologi Penelitian Kesehatan”. Jakarta : RinekaCipta. 2005

Notoatmodjo, Soekidjo. “Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi”. Jakarta : RinekaCipta. 2010

Nursalam. ”Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan”.Surabaya : Salemba Medika.2008

Polit, Denise F, Cheryl Tatano Beck. “Essentials of Nursing Research :Appraising Evidence for Nursing Practices”. Wolters Kluwer : LippincottWilliams and Wilkins. 2010

Ramadhani, Vani. “Pengetahuan dalam Pemenuhan Gizi Balita di KelurahanHelvetia Tengah Kecamatan Medan Helvetia”. Skripsi. USU. 2012

Semba, R.D. dan Bloem, M.W. “Nutrition and Health in Developing Countries,Second Edition”. Humana Press : Totowa NJ USA. 2008

Shan, Xiaoyi. “Influence of Parent’s Child-Feeding Practices On Child’s WeightStatus among Chinese Adolescents in Beijing, China”. Dissertation.Department of Health Education and Recreation in the Graduate SchoolSouthern Illinois University Carbondale. 2010

Shroff, Monal R. “Child Nutritional Status, Feeding Practices and Woman’sAutonomy in Rural Andhra Pradesh India”. Dissertation. Department ofNutrition of School of Public Health University of North Carolina at ChapelHill. 2007

Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”. Bandung :Alfabeta. 2011

Sulistyoningsih, Hariyani. “Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak”. Yogyakarta:Graha Ilmu. 2011

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

Supariasa, ID Nyoman, dkk. “Penilaian Status Gizi”. Jakarta : EGC. 2001

UNICEF Indonesia - Media centre – “Indonesia sets targets to improve childnutrition”. Dari http://www.unicef.org/indonesia/media_12591.html diaksespada tanggal 16 Juni 2012

Yunitasari, Winda. “Hubungan Pengetahuan Sikap dan Perilaku Ibu tentang GiziSeimbang terhadap Status Gizi Balita Usia 3-4 Tahun di Posyandu RW 21Kelurahan Mekar Jaya Kecamatan Sukmajaya Depok”. Skripsi. UPN. 2011

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Judul penelitian :

“Hubungan Pengetahuan Ibu Rumah Tangga tentang Gizi Seimbang dengan

Perilaku Pemenuhan Gizi Pada Balita Usia 3-5 Tahun di Desa Banjarsari

Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor”

Peneliti :

1. Muhammad Farhan

Pembimbing :

1. Ns. Uswatun Khasanah, S.Kep., MNS

2. Maulina Handayani, S.Kp., M.Sc

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk turut

berpartisipasi sebagai responden penelitian. Saya mengerti bahwa saya menjadi

bagian dari penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui hubungan

pengetahuan ibu rumah tangga tentang gizi seimbang dengan perilaku pemenuhan

gizi pada balita.

Sebelum menjawab kuesioner, saya telah diberitahu oleh peneliti bahwa

jawaban kuesioner bersifat sukarela dan identitas saya sebagai pemberi jawaban

kuesioner akan dirahasiakan. Semua berkas yang mencantumkan identitas subjek

peneliti hanya akan digunakan untuk keperluan pengolahan data dan setelah itu

akan dimusnahkan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sukarela dan tanpa ada unsur

pemaksaan dari pihak manapun.

Bogor, Januari 2013

Responden

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

Lampiran 2

KUESIONER HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA

TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU PEMENUHAN GIZI

PADA BALITA DI DESA BANJARSARI KECAMATAN CIAWI

KABUPATEN BOGOR

Nomor Respoden : .......................... Tanggal : ............................

A. Data Demografi

1. Data Responden

Nama Inisial Ibu : ..........................................................

Umur Ibu : ..........................................................

Pendidikan Ibu : ..........................................................

Pekerjaan : ..........................................................

2. Data Balita

Nama Inisial Anak : ......................................................

Jenis Kelamin : ......................................................

Umur anak : .....................tahun

Berat Badan : ............ Kg

Tinggi Badan : ............ cm

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

B. Pengetahuan Gizi Ibu

Isilah pernyataan-pernyataan berikut ini sesuai dengan pengetahuan Anda denganmemberi tanda checklist (√) pada salah satu kolom Benar atau Salah!No Pernyataan Benar Salah1 Gizi seimbang adalah makanan yang terdiri dari beraneka

ragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuaisehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang.

2 Manfaat mengonsumsi aneka ragam makanan setiap hariadalah untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh, sumbertenaga, pengatur dan pembangun.

3 Kebutuhan gizi bayi dan balita sama dengan kebutuhan gizipada orang dewasa.

4 Kurang gizi dapat mengakibatkan anak mudah terserangpenyakit sehingga mengganggu pertumbuhannya.

5 Kekurangan gizi pada balita dapat diketahui dengan melihatbalita tidak selera makan.

6 Zat-zat gizi yang dibutuhkann oleh balita terdiri darikarbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral.

7 Makanan tinggi lemak baik untuk pertumbuhan balita.8 Fungsi utama dari protein adalah sumber energi.9 Nasi adalah termasuk makanan sumber karbohidrat.10 Mengonsumsi garam beryodium adalah untuk mencegah

busung lapar.11 Kekurangan yodium mengakibatkan kecerdasan balita

berkurang.12 Buah-buahan dan sayuran merupakan bahan makanan yang

mengandung vitamin dan mineral.13 Balita yang tidak mengonsumsi buah dan sayuran dapat

mengakibatkan kekurangan vitamin A, vitamin C, danserat.

14 Makanan cepat saji yang berlemak dan berkarbohidrattinggi adalah salah satu makanan bergizi seimbang.

15 Anak usia 3-5 tahun mempunyai rasa ingin tahu yang lebihtinggi terutama dalam memilih menu makanannya.

16 Cairan yang dikonsumsi balita, terutama air minum tidakkurang dari 1 liter atau setara dengan 6 gelas sehari.

17 Agar makanan yang kita makan aman bagi kesehatan makasebelum dimasak harus dicuci dengan bersih.

18 Makanan yang disajikan untuk balita tidak harus menarikdalam segi warna dan kombinasi makanan.

19 Makanan perlu disajikan dengan hiasan, selain itu disajikandalam keadaan yang bersih, terhindar dari pencemaranyang dapat membahayakan kesehatan.

20 Agar tidak bosan balita diberikan makanan ringan untukmenambah nafsu makan.

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

C. Perilaku Ibu Dalam Pemenuhan Gizi Balita

Isilah pernyataan-pernyataan berikut dengan memberi tanda checklist (√) padasalah satu kolom sebelah kanan pernyataan sesuai dengan pengalaman Anda sehari-hari!No Pernyataan

Tid

ak P

erna

h

Jara

ng

Kad

ang-

kada

ng

Seri

ng

Sela

lu

1 Saya bertanggung jawab untukmemenuhi kebutuhan gizi anak saya.

2 Saya bertanggung jawab dalammenentukan porsi makan anak saya.

3 Saya marah kepada anak saya jikamakannya sedikit.

4 Saya menimbang berat badan anak sayadi posyandu.

5 Saya takut anak saya menjadi gemukjika terlalu banyak makan.

6 Saya tidak memberikan permen, eskrim, atau makanan ringan lainnyakepada anak saya.

7 Saya tidak memberikan gorengan, friedchicken, mie instan dll kepada anak saya.

8 Saya membiarkan anak saya memilihmakanan yang dia mau.

9 Saya memberikan anak saya sesuatuuntuk dimakan/diminum jika dia bosanwalaupun dia tidak lapar/haus.

10 Saya memasak makanan yang lain jikaanak saya tidak suka makanan yangdisajikan.

11 Saya menganjurkan anak sayamengonsumsi buah dan sayur dibandingmakanan ringan atau makanan cepat saji.

12 Saya menganjurkan anak saya untukmengonsumsi makanan yang baru tidakhanya makanan kesukaannya saja.

13 Saya pastikan bahwa anak saya tidakterlalu banyak mengonsumsi makanankesukaanya saja.

Isilah pernyataan-pernyataan berikut dengan memberi tanda checklist (√) padasalah satu kolom sebelah kanan pernyataan sesuai dengan pengalaman Anda sehari-hari!

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

No Pernyataan

Tid

ak P

erna

h

Jara

ng

Kad

ang-

kada

ng

Seri

ng

Sela

lu

14 Jika saya tidak mengatur makan anaksaya dia akan terlalu banyakmengonsumsi makanan cepat saji.

15 Saya memberikan permen, es krim, ataumakanan ringan lainnya kepada anaksaya sebagai hadiah jika dia mau makan.

16 Saya mengajarkan anak saya pentingnyamengonsumsi makanan sehat danbergizi.

17 Saya memaksa anak saya untuk selalumengonsumsi semua makanan yangdisajikan.

18 Jika anak saya berkata “Aku tidaklapar,” saya mencoba untukmemaksanya makan.

19 Saya menyimpan buah dan sayur dirumah untuk dikonsumsi keluarga.

20 Saya mencontohkan untuk mengonsumsimakanan yang sehat dan bergiziseimbang di depan anak saya.

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

Lampiran 3UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

a. Variabel Pengetahuan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.886 20

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

P1 15.85 16.661 .442 .882

P2 15.90 15.989 .597 .877

P3 15.85 16.661 .442 .882

P4 15.85 16.345 .553 .879

P5 15.90 16.200 .529 .880

P6 15.90 16.516 .429 .883

P7 15.85 15.713 .781 .872

P8 15.95 16.261 .463 .882

P9 15.85 16.345 .553 .879

P10 15.85 16.661 .442 .882

P11 15.80 16.695 .527 .880

P12 15.85 16.976 .333 .886

P13 15.80 17.011 .398 .883

P14 15.90 16.516 .429 .883

P15 15.90 16.305 .495 .881

P16 15.85 16.345 .553 .879

P17 15.85 16.345 .553 .879

P18 15.80 17.116 .355 .884

P19 15.90 16.516 .429 .883

P20 15.90 15.779 .665 .875

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

P1 .85 .366 20

P2 .80 .410 20

P3 .85 .366 20

P4 .85 .366 20

P5 .80 .410 20

P6 .80 .410 20

P7 .85 .366 20

P8 .75 .444 20

P9 .85 .366 20

P10 .85 .366 20

P11 .90 .308 20

P12 .85 .366 20

P13 .90 .308 20

P14 .80 .410 20

P15 .80 .410 20

P16 .85 .366 20

P17 .85 .366 20

P18 .90 .308 20

P19 .80 .410 20

P20 .80 .410 20

b. Variabel PerilakuCase Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

16.70 18.116 4.256 20

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

P1 3.75 1.209 20

P2 3.80 .768 20

P3 4.00 .858 20

P4 3.90 .641 20

P5 3.95 .759 20

P6 3.90 .718 20

P7 3.60 .754 20

P8 3.55 .945 20

P9 3.55 .759 20

P10 3.30 .865 20

P11 3.20 .951 20

P12 3.30 .657 20

P13 3.10 .852 20

P14 3.95 .826 20

P15 3.50 .946 20

P16 3.60 .883 20

P17 3.45 .759 20

P18 2.95 1.234 20

P19 3.35 .933 20

P20 3.70 .865 20

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.847 20

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

P1 67.65 67.187 .469 .840

P2 67.60 71.621 .441 .840

P3 67.40 71.095 .422 .841

P4 67.50 73.000 .413 .842

P5 67.45 72.261 .395 .842

P6 67.50 71.737 .467 .839

P7 67.80 71.958 .423 .841

P8 67.85 70.871 .388 .842

P9 67.85 70.661 .525 .837

P10 68.10 71.358 .399 .842

P11 68.20 70.274 .424 .841

P12 68.10 71.989 .495 .839

P13 68.30 71.168 .420 .841

P14 67.45 70.576 .481 .838

P15 67.90 70.516 .411 .841

P16 67.80 71.116 .406 .841

P17 67.95 72.682 .361 .843

P18 68.45 67.629 .433 .842

P19 68.05 69.103 .513 .837

P20 67.70 71.274 .405 .841

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

71.40 77.937 8.828 20

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

Lampiran 4FREQUENCIES VARIABLES=usia pendidikan umrblt jnsklminblta BBblt sttsgzbltpengetahuan perilaku

/ORDER=ANALYSIS.

CROSSTABS/TABLES=pengetahuan BY perilaku/FORMAT=AVALUE TABLES/STATISTICS=CHISQ RISK/CELLS=COUNT ROW

/COUNT ROUND CELL.

Frequencies

Notes

Output Created 25-Feb-2013 06:56:35

Comments

Input Data C:\Users\user\Documents\Data Gue\analisa

bivariat chi square.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 86

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with valid

data.

Syntax FREQUENCIES VARIABLES=usia

pendidikan umrblt jnsklminblta BBblt

sttsgzblt pengetahuan perilaku

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.000

Elapsed Time 00:00:00.014

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

Statistics

usia ibu

pendidikan

ibu

usia balita

(Tahun)

jenis kelamin

balita

berat badan

balita (Kg)

status gizi

balita (BB/U)

pengetahuan

ibu perilaku ibu

N Valid 86 86 86 86 86 86 86 86

Missing 0 0 0 0 0 0 0 0

Analisa UnivariatFrequency Table

usia ibu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid <32 55 64.0 64.0 64.0

>32 31 36.0 36.0 100.0

Total 86 100.0 100.0

pendidikan ibu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 1 1.2 1.2 1.2

SD 3 3.5 3.5 4.7

SMP 23 26.7 26.7 31.4

SMA 55 64.0 64.0 95.3

Perguruan Tinggi 4 4.7 4.7 100.0

Total 86 100.0 100.0

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

usia balita (Tahun)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 3 40 46.5 46.5 46.5

4 29 33.7 33.7 80.2

5 17 19.8 19.8 100.0

Total 86 100.0 100.0

jenis kelamin balita

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 45 52.3 52.3 52.3

Perempuan 41 47.7 47.7 100.0

Total 86 100.0 100.0

berat badan balita (Kg)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 12 2 2.3 2.3 2.3

13 2 2.3 2.3 4.7

14 12 14.0 14.0 18.6

14.5 1 1.2 1.2 19.8

15 18 20.9 20.9 40.7

16 19 22.1 22.1 62.8

17 10 11.6 11.6 74.4

18 2 2.3 2.3 76.7

20 6 7.0 7.0 83.7

21 4 4.7 4.7 88.4

22 2 2.3 2.3 90.7

23 5 5.8 5.8 96.5

24 2 2.3 2.3 98.8

25 1 1.2 1.2 100.0

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

95

berat badan balita (Kg)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 12 2 2.3 2.3 2.3

13 2 2.3 2.3 4.7

14 12 14.0 14.0 18.6

14.5 1 1.2 1.2 19.8

15 18 20.9 20.9 40.7

16 19 22.1 22.1 62.8

17 10 11.6 11.6 74.4

18 2 2.3 2.3 76.7

20 6 7.0 7.0 83.7

21 4 4.7 4.7 88.4

22 2 2.3 2.3 90.7

23 5 5.8 5.8 96.5

24 2 2.3 2.3 98.8

25 1 1.2 1.2 100.0

Total 86 100.0 100.0

status gizi balita (BB/U)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid baik 85 98.8 98.8 98.8

lebih 1 1.2 1.2 100.0

Total 86 100.0 100.0

pengetahuan ibu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang baik 42 48.8 48.8 48.8

Baik 44 51.2 51.2 100.0

Total 86 100.0 100.0

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

perilaku ibu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang baik 40 46.5 46.5 46.5

Baik 46 53.5 53.5 100.0

Total 86 100.0 100.0

Analisa BivariatCrosstabs

Notes

Output Created 25-Feb-2013 06:57:32

Comments

Input Data C:\Users\user\Documents\Data Gue\analisa

bivariat chi square.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 86

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics for each table are based on all the

cases with valid data in the specified

range(s) for all variables in each table.

Syntax CROSSTABS

/TABLES=pengetahuan BY perilaku

/FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=CHISQ RISK

/CELLS=COUNT ROW

/COUNT ROUND CELL.

Resources Processor Time 00:00:00.078

Elapsed Time 00:00:00.042

Dimensions Requested 2

Cells Available 174762

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pengetahuan ibu * perilaku ibu 86 100.0% 0 .0% 86 100.0%

pengetahuan ibu * perilaku ibu Crosstabulation

perilaku ibu

Totalkurang baik baik

pengetahuan ibu kurang baik Count 26 16 42

% within pengetahuan ibu 61.9% 38.1% 100.0%

baik Count 14 30 44

% within pengetahuan ibu 31.8% 68.2% 100.0%

Total Count 40 46 86

% within pengetahuan ibu 46.5% 53.5% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 7.819a 1 .005

Continuity Correctionb 6.656 1 .010

Likelihood Ratio 7.939 1 .005

Fisher's Exact Test .009 .005

Linear-by-Linear Association 7.728 1 .005

N of Valid Casesb 86

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 19,53.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for pengetahuan ibu

(kurang baik / baik)3.482 1.431 8.471

For cohort perilaku ibu = kurang

baik1.946 1.188 3.186

For cohort perilaku ibu = baik .559 .362 .863

N of Valid Cases 86

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Created Date: 4/7/2014 5:02:18 AM

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI ( UIN )SYA RIF' HIDAYATULLAH JAKARTA

F'AKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

JL Kertamukti No. 5 Pisangan Ciputat 15419Telp : (62-21) 74716718 Fax : (62-2t) 740/lgt5Website : www.uinjktac.id; F-mail : [email protected]

<'lI

: Un.0 1 /Fl 0 tKNI.}t.2 / 3t\ l}at3

: Permohonan Izin Penelitian

Cipvtat,2\Januan2013

Kepada Yang Terhormat,Kepala Desa BanjarsariJl. Veteran III Tapos, Banjarsari Ciawi-Bogor 16760Di

Ciawi-Bogor

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Dalam rangka penyelesaian tugas akhir perkuliahan mahasiswadiperlukan penyusunan skripsi yang berjudul "Hubungan pengetahuan IbuRumah Tangga Tentang Gizi seimbang Dengan perilaku pemenuhan GiziPada Balita Di Desa Banjarsari Ciawi-Bogor,i'

sehubungan dengan itu kami mohon diberikan izin melaksanakanpenelitian atas nama :

NomorLampiranHal

Tembusan:Dekan FKIK

-;-1&.- -':*!-

: :41,:r:ki!.--;'r

NamaNIMSemester

: Muhammad Farhan: 108104000051

:IXProgram Studi : Ilmu KeperawatanFakultas : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Demikian atas perhatian dan bantuan saudara kami ucapkan terimakasih.

Wassalamu'alaikum Wr. \Mb.

A.n. Dekan

i lvidjajakusumah, AIF., PFK