Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali

\E:lg,ffffif Bali Post\?.

Dugaan Penyimpangan Perjalanan Dinas

Lagr, Sekwan Kota DenpasarDiperiksa Kejaksaan

Denpaaar (Bali Post) -Penyidik Kejaksaan Neg-

eri (Kejari) Denpasar be-lum menetapkan.tersangkadalam perkara dugaan pe-nyrmpangan anggaran per-jalanan dinas (perdin) di KotaDenpasar. Meski demikian,pihat kejaksahn terus men-perdalam keterangan saksi,termaeuk saksi yang sudahpernah diperilsa sebelumnya.Selasa (16/6) kemarin, timpenyelidik Kejari Denpasarkembali nemanggil Sekre-taris DPRD (Sekwan) KotaDenpasar I Gusti Rai Suta.

Saat datang untuk menjalanipemeriksaan, Sekwan Rai Sutamembawa berkas hasil pem-bahasan Badan Musyawarah(Bamus) DPRD Kota Denpasar

tentang perdin tahua 2013. Ses-ampainya di Kejari Denpasar,

^ dia naik ke lantai dua ruanganjaksa peneliti, Luga Herlianto.Pemeriksaan dilakulan hinggapukul 12,30 Wita.

Kepala Seksi IntelijenSyahrir Sagir membenarkanSekwan Kota Denpasar RaiSuta kembali diperiksa setelahsempat diperilsa pada Kamis(1f/6) lalu. "Pemeri-ksaan un-tuk memperdalam keterangansebeluamnya. Kami juga per.dalam soal berkas-berkas yangdisita dan ditunjulkan saksii:tandas Syabrir.

Pascadilakukan pemerik-saan salsi ini, penyidik akanberkoordinasi dengan BadanPengawas Keuangan dan Pem-bangunan (BPKP) Wilayah

Bali. 'Kami akan berkoordinasidengan BPKP unttrk mendapat-kan masu-kan terhadap perkem-bangan kasus ini," ujamya.

Sementara sumber di kejak-saan mengatakan, perjalanandinas yang clilakukan DPRDKota Denpasar dihasilkan darirapat Bamus. Sekwan hanyamenerima hasil dan men-jalankannya. Ke mana dansiapa yang berangkat, semuaputusan dad Bamus. Sedang-kan rekanan atau , rauel manayang akan menangani perdintersebut, juga dihasilkan dariBamus. Setelah diputuskan,barulah Pejabat PelaksanaTeknis Kegiatan @PTIO men-indaklanjuti dengan melaku-kan penganggaran kegiatantersebut. (kmb37)

Edisi

Hal

| ?ah^t.e Juni Lol,;2_3

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali\ .,.tr 4- /

+fus*Bl#

ffiry Bali Post

Edisi

Hal

?ahu , 17 <lunt z,alf

Dari Sidang Dugaan KOrupsi Bantuan Raskin

Banyak Kejanggalan,

"ABANE baase noh, adi,rbane? (dibawa berasnya lho,<ok dibawa? - red)." Kata-katatu disampaikan wanita lusuhrang memberikan kesaksianlalam kasus dugaan korupsirantuan beras untuk orangmiskin (raskin) di PengadilanIipikor Denpasar, Selasa (16/6)kemarin. Wanita yang mengena-ran kamben (sarung) dalamcersaksi itu adalah Ni MadeRumes. Dia salah satu dari 27warga RTS-PM (Rumah TanggaSasaran Penerima Manfaat)li Desa Melinggih, Payangan,Gianyar.

Di hadapan majelis hakimliketuai Achmad Peten Sili,Rumes. yang bersaksi untukterdakwa Anak Agung BagusSemaraputra (48) itu mengata-kan bahria dia hanya dua kalimendapatkan bantuan berasdari pemerintah. "Saya dua kalidapat, selebihnya tidak dapat,"akunya di depan persidangan.

Karena petani ini tidakmendapatkan beras, dia kemu-dian membeli beras di PasarPayangan, Gianyar yang har-ganya lebih murah dari hargapasaran. Dan ternyata, berasyang dia beli sama dengan yangdia terima dari pemerintahlewat RTS-PM. 'Ya, berasnya

inta Penyidik DihaditkqqllakimMsama dengan yang di desa,"sebutnya.

Setelah dia membeli berasdi pasar itu, sebagian dimasakdan dicampur dengan berasyang kualitasnya bagus. Na-mun sayang, sore sepulang darisawah, dia mendapati kabardari suaminya bahwa berasnyadiambil oleh polisi. Made Rumesyang petani itu pun hanya bisamenghela napas, karena beras-nya itu baru dia beli di PasarPayangan.

Namun, keterangan saksidibantah terdakwa Anak AgungBagus Semaraputra. "Keteran-gan saksi salah semuanya," ban-tah terdakwa. Terdakwa men-gatakan, bahwa saksi Rumesadalah ibu yang paling rajinmengambil beras. "Saksi dapatterus dan itu ada buktinya,"sangkal terdakwa.

Saksi lainnya yang cukupmembuat ramai persidanganadalah I Made Pegeg yang samasekali tidak bisa berbahasa In-donesia. "Bapa monn meli baasdi peken? (Bapak dapat berasdi pasar? - red)?" tanya kuasahukum terdakwa, Mudita, dkk."Monn akampil, tapi jemake jahpolisine (dapat sekarung, tetapidiambil oleh polisi - red)," sebutlelaki tua itu.

Saksi lain adalah kepaladusun (kadus) dan klian dinas,yang salah satunya adalah MadeSuyantara. Dia mengaku dim-inta bantuan oleh polisi untukmenjaga pembagian beras mis-kin serta mendampingi wargasaat diperiksa polisi. Namunketerangannya di BAP kepoli-sian sempat dibantahnya. Diamengaku tidak ada memberikanketerangan sebagaimana yangtertuang dalam BAP.

Atas kondisi itu, hakim ke-mudian meminta jaksa untukmenghadirkan saksi penyidikkepolisian karena banyak ke-janggalan. "Polisi yang meny-idik panggil semua," katanyayang didukung kuasa hukumterdakwa, supaya polisi dihad-irkan.

Lain juga dengan saksiKetut Sutama. Klian banjar itumengaku mengetahui perkaraatas adanya dugaan penggela-pan raskin. "Tugas saya yangmemberi informasi ke wargabanjar jika ada pembagianraskin. Detik-detik terakhir,ada masyarakat kami yangmengaku tidak mendapatkanberas," katanya.

Keterangan mengejutkandilontarkan para klian dinasini ketika ditanya soal surat

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali

\, galr ltr, ,1''tl!'ffi"*trI

Wry Bali Post

Edisi : Lqbu,17 Jun. ZotrHal z 23

3o^guryn _

pernyataan tidak menerrmaraskin yang dibuat oleh warg-anya. Klian Banjar PayanganDesa, Cindra, m-engaki p6m-buatan surat pernyataan tidakmenerima raskin tersebut dibuatberdasarkan perkiraan saja.Penyidik yang melakukan pen-dataan sudah membawa dataterkait penerima raskin. "Jadi,penyidik itu sudah bawa datapenerimaan raskin. Data itulahyang ditanyakan kepada warga.Tapi karena warga tidak infatjelas. mereka hanya bilang iyasaja dan langsung disuruh tandatangan tidak menerima beras

miskin," beber Cinc -*.Bahkan, salah satu klian

KESAKSTAN - I Made pegeg d,an Ni Mad.e Rume" "oii"#ff_berihan hesahsian di Peng@ditan Tipikor n"ipiiii.-

2_

il

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan provinsi Bali,I tut 16l .4.

li{he$Fiat

Ws Bali Post

Edisi z p_aLu,l7 luni ZotI-

Hal :3

S$ang Dugaan Korupsi BBM Bersupsidi

Oknum Dewan JembrunaBantah

Denpasar (Bali Post) -Sidang dugaan korupsi pembelian bahan bakar

minyak (BBM) bersubsidi dengan terdakwa MadeSueca Antara, Selasa (16/6) kemarin dilanjutkan diPengbdilan Tipikor Denpasar.

Jaksa penuntut umum Dalamdakwaanjaksa,pe-(JPU) dari Kejaksaan Neg- rusahaan ini milik teldakwaeri (Kejari) Jembrana di yang oknum anggota DPRDhadapan majelis hakim yang Jembrana. Asmuri mengakudiketuai Achmad Peten Sili .bekerja di U.D Sumber Maju

ditangkap polisi saat akanmembeli BBM bersubsidi disalah satu SPBU di Jem-brana. Ketika dibekuk. diatidak membawa rekomendasipembelian BBM bersubsidiyang dikeluarkan Disper-indag Jembrana. Namun, iamengaku surat rekomendasiitu sudah dipegang petugasSPBU. Setiap kali membeli,ada sebanyak 216 liter.

Disinggung hakim soalpemilik UD Sumber Maju

tempatnya bekerja, Asmurilangsung menunjuk ter-dakwa. Namun pada akh-ir sidang, oknum anggotadewan itu langsung mem-bantahnya. Sueca Antaramengatakan dirinya bukansebagai pemilik UD SumberMaju dan tidak kenal denganAsmuri. "Srrya baru kenalsetelah kasus ini ditanganipolisi," ujar liueca, yang kinitidak dilakukan penahananfisik itu. (kmb37)

mengajukan saksi'upakan staf UDYgl", $qq'.

yangmer. sebagai salah satu stafyangSumber bertugas membeli BBM. Pada

21 Septembet 20tr3, Asmuri

Punya Perusahaan