وَارْفَعْ بِوَاوٍ وَبِيَا اجْرُرْ وَانْصِبِ

download وَارْفَعْ بِوَاوٍ وَبِيَا اجْرُرْ وَانْصِبِ

of 3

description

nahwuuu

Transcript of وَارْفَعْ بِوَاوٍ وَبِيَا اجْرُرْ وَانْصِبِ

Rafakanlah dengan Wau!, Jar-kan dan Nashabkanlah dengan Ya! terhadap Jama Mudzakkar Salim dari lafadz Aamir dan MudznibTelah disebutkan sebelumnya, dua bagian yang diirab dengan huruf pengganti Irab asal yaitu Asmaus-Sittah dan Isim Mutsanna. Kemudian pada Bait ini Mushannif menyebut bagian ketiga tanda Irab dengan Huruf untuk Jama Mudzakkar Salim berikut mulhaq-mulhaqnya yang akan disebut pada bait-bait selanjutnya. Yaitu tanda Irab dengan Wau ketika Rafa dan dengan Ya ketika Nashab atau Jar-nya. Contoh: Beruntunglah mereka yang memerintah dengan maruf. Aku memberi motifasi kepada pemerintah-pemerintah dengan maruf. Aku memberi salam untuk mereka yang memerintah kepada yang maruf.Definisi Jamak Mudzakkar Salim adalah: Isim yang menunjukkan arti lebih dari dua dengan sebab tambahan huruf di akhirnya, dapat di-mufrad-kan dan di-athaf-kan berupa lafazh yang sama. Contoh: Bergembiralah orang-orang yang sukses.Maka contoh kalimah isim diatas menunjukkan arti lebih dari dua, sebab huruf zaidah di akhirnya berupa wawu dan nun, dapat dipisah dibentuk mufrad (tunggal) dengan membuang huruf zaidah menjadi berikut di-athaf-kan terdiri dari lafazh yang sama, maka menjadi .Maksud perkataan Salim adalah selamat atau tidak berubah bentuk mufrad-nya ketika dibuat bentuk Jamak. artinya, tetap langgeng lafazh mufrad nya setelah dibuat Jamak, yakni huruf-hurufnya tidak mengalami perubahan, baik jenisnya, jumlahnya atau harkah-nya. kecuali karena ada proses Ilal. Misal setelah dibuat jamak mudzakkar salim menjadi karena bertemu dua mati yaitu Alif dan Wau jamak, maka Alif dibuang dan menjadi Disebutkan pada bait diatas contoh lafazh Aamir dan Mudznib menunjukkan bahwa kalimah yang boleh di bentuk jamak dengan Jama Mudzakkar Salim ada dua kategori, yaitu Isim Jamid ( ) atau Isim Sifat () .Disyaratkan untuk Isim Jamid yang dapat di-bentuk jamak dengan jama mudzakkar salim dengan 5 syarat:1. Harus berupa Isim Alam / kata nama. Contoh: Zaid. Khalid. Tidak diperkenankan untuk isim jamid yang bukan isim alam contoh: anak kecil laki, pria dewasa kecuali jika dishighat tashghir/dibentuk mini, maka boleh karena otomatis menjadi Isim Sifat contoh: si pria kecil dapat dibentuk jama mudzakkar salim menjadi .2. Harus nama laki-laki, tidak diperkenankan untuk nama perempuan misal: Zainab Hindun Suad.3. Harus nama makhluk ber-akal (yakni dari jenis makhluk yang berakal termasuk bayi dan orang gila). Tidak diperkenankan untuk semisal nama hewan Lahiq nama kuda.4. Harus kosong dari Ta Muannats Zaidah. Tidak diperkenankan untuk contoh: Hamzah Thalhah.5. Bukan dari Isim Alam hasil Tarkib (berasal dari susunan kata) contoh Sibawaihi.Contoh Jama Mudzakkar Salim dari Isim Alam yang mencukupi Syarat : . . Zaid-Zaid telah datang. Aku membantu Zaid-Zaid. Aku berjumpa dengan Zaid-Zaid.Disyaratkan untuk Isim Sifat yang dapat di-bentuk jamak dengan jama mudzakkar salim dengan 6 syarat:1. Harus sifat bagi laki-laki, tidak diperkenankan seperti contoh: yang Haid yang menyusui2. Harus sifat bagi yang berakal, tidak diperkenankan untuk contoh: yg meringkik (sifat kuda)3. Harus kosong dari ta muannats, maka tidak diperkenankan seperti contoh tanda sangga tenang.4. Bukan Isim sifat dengan wazan yang muannts-nya adalah contoh: yang merah yang hijau.5. Bukan Isim sifat dengan wazan yang muannts-nya adalah contoh: yang mabok.6. Bukan dari Isim Sifat yang sama bisa ditujukan untuk laki-laki dan atau perempuan contoh: yang sabar yang terlukaContoh Jama Mudzakkar Salim dari Isim Sifat yang mencukupi Syarat : Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang) itu merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.Kesimpulan penjelasan bait: Rofakanlah dengan wau sebagai ganti dari dhammah, Jar-kanlah dengan Ya sebagai ganti dari kasrah, dan Nashab-kan juga dengan Ya sebagai ganti dari Fathah. Terhadap Jama Mudzakkar Salim dari lafazh Aamir (isim Alam) dan Lafazh Mudznib (isim Sifat).