-1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR...

124
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG BANGUNAN GEDUNG BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (Memorandum of Understanding Between The Government of Republic of Indonesia And The Free Aceh Movement Helsinki 15 Agustus 2005), Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka menegaskan komitmen mereka untuk menyelesaikan konflik Aceh secara damai, menyeluruh, berkelanjutan dan bermartabat bagi semua, dan para pihak bertekad untuk menciptakan kondisi sehingga Pemerintahan Rakyat Aceh dapat diwujudkan melalui suatu proses yang demokratis dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia; b. bahwa penyelenggaraan bangunan gedung harus dilaksanakan secara tertib, sesuai dengan fungsinya serta memenuhi persyaratan administratif dan teknis bangunan gedung agar menjamin keselamatan penghuni dan lingkungannya; c. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 109 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, disebutkan bahwa pengaturan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 105 ayat (1) dilakukan oleh pemerintah daerah dengan penyusunan peraturan daerah di bidang bangunan gedung berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dengan memperhatikan kondisi kabupaten/kota setempat serta penyebarluasan peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk, dan standar teknis bangunan gedung dan operasionalisasinya di masyarakat;

Transcript of -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR...

Page 1: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-1-

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMURPROVINSI ACEH

QANUN KABUPATEN ACEH TIMURNOMOR 12 TAHUN 2015

TENTANG

BANGUNAN GEDUNG

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIMDENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BUPATI ACEH TIMUR,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Nota Kesepahamanantara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan AcehMerdeka (Memorandum of Understanding Between TheGovernment of Republic of Indonesia And The Free AcehMovement Helsinki 15 Agustus 2005), PemerintahRepublik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdekamenegaskan komitmen mereka untuk menyelesaikankonflik Aceh secara damai, menyeluruh, berkelanjutandan bermartabat bagi semua, dan para pihak bertekaduntuk menciptakan kondisi sehingga PemerintahanRakyat Aceh dapat diwujudkan melalui suatu proses yangdemokratis dan adil dalam Negara Kesatuan RepublikIndonesia;

b. bahwa penyelenggaraan bangunan gedung harusdilaksanakan secara tertib, sesuai dengan fungsinya sertamemenuhi persyaratan administratif dan teknis bangunangedung agar menjamin keselamatan penghuni danlingkungannya;

c. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 109 ayat (1)Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentangPeraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun2002 tentang Bangunan Gedung, disebutkan bahwapengaturan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 105 ayat(1) dilakukan oleh pemerintah daerah dengan penyusunanperaturan daerah di bidang bangunan gedungberdasarkan pada peraturan perundang-undangan yanglebih tinggi dengan memperhatikan kondisikabupaten/kota setempat serta penyebarluasan peraturanperundang-undangan, pedoman, petunjuk, dan standarteknis bangunan gedung dan operasionalisasinya dimasyarakat;

Page 2: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-2-

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentukQanun Kabupaten Aceh Timur tentang Bangunan Gedung;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 7 Drt Tahun 1956 tentangPembentukan Daerah Otonom Kabupaten-KabupatenDalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor58, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 1092);

3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentangPembentukan Daerah Otonom Propinsi Atjeh danPerubahan Peraturan Propinsi Sumatera Utara (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 64,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 1103);

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang JasaKonstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1999 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3833);

5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentangPenyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah IstimewaAceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3893);

6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang BangunanGedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4247);

7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4286);

8. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4355);

9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentangPerimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat danPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

10. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentangPemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4633);

11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentangPembentukan Peraturan Perundang-Undangan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5234);

Page 3: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-3-

12. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimanatelah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan KeduaAtas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5679);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentangPenyelenggaraan Jasa Konstruksi (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2000 Nomor 64, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3956)sebagaimana telah diubah dengan Peraturan PemerintahNomor 59 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas PeraturanPemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentangPenyelenggaraan Jasa Konstruksi (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010 Nomor 95);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2005 tentangPeraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 28 Tahun2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4532);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 140);

16. Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2011 tentang Tata CaraPembentukan Qanun (Lembaran Daerah AcehTahun 2011 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah AcehNomor 38);

17. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 5 Tahun 2008tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)Kabupaten Aceh Timur Tahun 2008-2028 (LembaranDaerah Kabupaten Aceh Timur Tahun 2007 Nomor 5);

18. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 9 Tahun 2008tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan DaerahKabupaten Aceh Timur (Lembaran Daerah KabupatenAceh Timur Tahun 2007 Nomor 9, Tambahan LembaranDaerah Kabupaten Aceh Timur Nomor 12);

19. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 14 Tahun 2009tentang Transparansi Masyarakat Dalam PenyelenggaraanPemerintahan dan Pengelolaan Pembangunan diKabupaten Aceh Timur (Lembaran Daerah KabupatenAceh Timur Tahun 2009 Nomor 13, Tambahan LembaranDaerah Kabupaten Aceh Timur Nomor 30);

20. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 8 Tahun 2010tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah (LembaranDaerah Kabupaten Aceh Timur Tahun 2010 Nomor 8,Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Aceh TimurNomor 36);

21. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 1 Tahun 2011tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan(Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Tahun 2011Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah KabupatenAceh Timur Nomor 39);

Page 4: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-4-

22. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 7 Tahun 2011tentang Sumbangan Pihak Ketiga Kepada Daerah(Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Tahun 2011Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah KabupatenAceh Timur Nomor 41) sebagaimana telah diubah denganQanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 5 Tahun 2014tentang Perubahan Atas Qanun Kabupaten Aceh TimurNomor 7 Tahun 2011 tentang Sumbangan Pihak KetigaKepada Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Aceh TimurTahun 2014 Nomor 5);

23. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 2 Tahun 2013tentang Retribusi Perizinan Tertentu (Lembaran DaerahKabupaten Aceh Timur Tahun 2013 Nomor 2 TambahanLembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Nomor 48);

24. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 10 Tahun 2013tentang Rencana Tata Ruang Wilayah KabupatenAceh Timur Tahun 2012-2032 (Lembaran DaerahKabupaten Aceh Timur Tahun 2013 Nomor 10);

Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN ACEH TIMUR

danBUPATI ACEH TIMUR

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR TENTANG BANGUNANGEDUNG.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Qanun ini yang dimaksud dengan:1. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah

adalah Presiden Republik Indonesia yang memegangkekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesiasebagaiman dimaksud dalam Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Kabupaten adalah Kabupaten Aceh Timur.3. Pemerintah Daerah Kabupaten yang selanjutnya disebut

Pemerintah Kabupaten adalah unsur penyelenggaraPemerintahan Kabupaten Aceh Timur yang terdiri atasBupati dan perangkat daerah Kabupaten Aceh Timur.

4. Bupati adalah Bupati Aceh Timur.5. Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten yang selanjutnya

disingkat DPRK adalah Dewan Perwakilan RakyatKabupaten Aceh Timur.

6. Bangunan Gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaankonstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya,sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau didalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempatmanusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atautempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha,kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.

Page 5: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-5-

7. Bangunan Gedung Umum adalah Bangunan Gedung yangfungsinya untuk kepentingan publik, baik berupa fungsikeagamaan, fungsi usaha maupun fungsi sosial danbudaya.

8. Bangunan Gedung Tertentu adalah Bangunan Gedungyang digunakan untuk kepentingan umum dan BangunanGedung fungsi khusus, yang dalam pembangunandan/atau pemanfaatannya membutuhkan pengelolaankhusus dan/atau memiliki kompleksitas tertentu yangdapat menimbulkan dampak penting terhadapmasyarakat dan lingkungannya.

9. Bangunan Gedung adat merupakan Bangunan Gedungyang didirikan menggunakan kaidah/norma adatmasyarakat Aceh Timur sesuai dengan budaya dan sistemnilai yang berlaku, untuk dimanfaatkan sebagai wadahkegiatan adat.

10. Bangunan Gedung dengan langgam tradisional adalahBangunan Gedung yang didirikan menggunakankaidah/norma tradisional masyarakat Aceh Timur sesuaidengan budaya yang diwariskan secara turun temurun,untuk dimanfaatkan sebagai wadah kegiatan masyarakatsehari-hari selain dari kegiatan adat.

11. Klasifikasi Bangunan Gedung adalah klasifikasi darifungsi Bangunan Gedung berdasarkan pemenuhantingkat persyaratan administratif dan persyaratanteknisnya.

12. Keterangan Rencana Kabupaten adalah informasi tentangpersyaratan tata bangunan dan lingkungan yangdiberlakukan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Timurpada lokasi tertentu.

13. Analisa Mengenai Dampak Lingkungan yang selanjutnyadisingkat AMDAL adalah kajian mengenai dampak besardan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yangdirencanakan pada lingkungan hidup, yang diperlukanbagi proses pengambilan keputusan penyelenggaraanusaha dan/atau kegiatan.

14. Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya PemantauanLingkungan yang selanjutnya disingkat UKL-UPL adalahRencana Kerja dan/atau pedoman kerja yang berisiprogram pengelolaan lingkungan yang dibuat secarasepihak oleh pemrakarsa dan sifatnya mengikat.

15. Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yangselanjutnya disingkat SPPL, adalah pernyataankesanggupan dari penanggung jawab usaha dan/ataukegiatan untuk melakukan pengelolaan dan pemantauanlingkungan hidup atas dampak lingkungan hidup dariusaha dan/atau kegiatannya diluar usaha dan/ataukegiatan yang wajib AMDAL atau UKL-UPL.

16. Permohonan IMB adalah permohonan yang dilakukanPemilik Bangunan Gedung kepada Pemerintah Kabupatenuntuk mendapatkan izin mendirikan Bangunan Gedung.

17. Izin Mendirikan Bangunan yang selanjutnya disingkat IMBadalah perizinan yang diberikan oleh PemerintahKabupaten Aceh Timur kepada pemilik bangunan gedunguntuk membangun baru, mengubah, memperluas,

Page 6: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-6-

mengurangi dan/atau merawat bangunan gedung sesuaidengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis.

18. Garis Sempadan Bangunan Gedung adalah garis mayapada persil atau tapak sebagai batas minimumdiperkenankannya didirikan Bangunan Gedung, dihitungdari garis sempadan jalan, tepi sungai atau tepi pantaiatau jaringan tegangan tinggi atau garis sempadan pagaratau batas persil atau tapak.

19. Koefisien Dasar Bangunan yang selanjutnya disingkatKDB adalah angka persentase perbandingan antara luasseluruh lantai dasar bangunan gedung dan luaslahan/tanah perpetakan/daerah perencanaan yangdikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tatabangunan dan lingkungan.

20. Koefisien Lantai Bangunan yang selanjutnya disingkatKLB adalah angka persentase perbandingan antara luasseluruh lantai bangunan gedung dan luas tanahperpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuairencana tata ruang dan rencana tata bangunan danlingkungan.

21. Koefisien Daerah Hijau, yang selanjutnya disingkat KDHadalah angka persentase perbandingan antara luasseluruh ruang terbuka di luar Bangunan Gedung yangdiperuntukkan bagi pertamanan/penghijauan dan luastanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasaisesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunandan lingkungan.

22. Koefisien Tapak Basemen, yang selanjutnya disingkat KTBadalah angka persentase perbandingan antara luas tapakbasemen dan luas lahan/tanah perpetakan/daerahperencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang danrencana tata bangunan dan lingkungan.

23. Pedoman Teknis adalah acuan teknis yang merupakanpenjabaran lebih lanjut dari peraturan pemerintah dalambentuk ketentuan teknis penyelenggaraan BangunanGedung.

24. Standar Teknis adalah standar yang dibakukan sebagaistandar tata cara, standar spesifikasi, dan standar metodeuji baik berupa Standar Nasional Indonesia maupunstandar internasional yang diberlakukan dalampenyelenggaraan Bangunan Gedung.

25. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Aceh Timur,yang selanjutnya disebut RTRW adalah hasil perencanaantata ruang wilayah kabupaten Aceh Timur yang telahditetapkan dengan Qanun.

26. Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan, yangselanjutnya disebut RDTR adalah penjabaran dariRencana Tata Ruang Wilayah kabupaten Aceh Timur kedalam rencana pemanfaatan kawasan perkotaan.

27. Peraturan Zonasi adalah ketentuan yang mengaturtentang persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuanpengendaliannya dan disusun untuk setiap blok/zonaperuntukan yang penetapan zonanya dalam rencana rincitata ruang.

Page 7: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-7-

28. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, yangselanjutnya disingkat RTBL adalah panduan rancangbangun suatu kawasan untuk mengendalikanpemanfaatan ruang yang memuat rencana programbangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduanrancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalianrencana dan pedoman pengendalian pelaksanaan.

29. Penyelenggaraan Bangunan Gedung adalah kegiatanpembangunan Bangunan Gedung yang meliputi prosesPerencanaan Teknis dan pelaksanaan konstruksi sertakegiatan pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran.

30. Perencanaan Teknis adalah proses membuat gambarteknis Bangunan Gedung dan kelengkapannyayang mengikuti tahapan prarencana, pengembanganrencana dan penyusunan gambar kerja yang terdiri atas:rencana arsitektur, rencana struktur, rencanamekanikal/elektrikal, rencana tata ruang luar, rencanatata ruang-dalam/interior serta rencana spesifikasi teknis,rencana anggaran biaya, dan perhitungan teknispendukung sesuai pedoman dan Standar Teknis yangberlaku.

31. Pertimbangan Teknis adalah pertimbangan dari Tim AhliBangunan Gedung yang disusun secara tertulis danprofesional terkait dengan pemenuhan persyaratan teknisBangunan Gedung baik dalam proses pembangunan,pemanfaatan, pelestarian, maupun pembongkaranBangunan Gedung.

32. Pemanfaatan Bangunan Gedung adalah kegiatanmemanfaatkan Bangunan Gedung sesuai dengan fungsiyang telah ditetapkan, termasuk kegiatan pemeliharaan,perawatan, dan pemeriksaan secara berkala.

33. Pemeriksaan Berkala adalah kegiatan pemeriksaankeandalan seluruh atau sebagian Bangunan Gedung,komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dansarananya dalam tenggang waktu tertentu gunamenyatakan kelaikan fungsi Bangunan Gedung.

34. Laik Fungsi adalah suatu kondisi Bangunan Gedung yangmemenuhi persyaratan administratif dan persyaratanteknis sesuai dengan fungsi Bangunan Gedung yangditetapkan.

35. Sertifikat Laik Fungsi yang selanjutnya disingkat SLFbangunan gedung adalah sertifikat yang diterbitkan olehPemerintah Kabupaten kecuali untuk bangunan gedungfungsi khusus oleh Pemerintah untuk menyatakankelaikan fungsi suatu bangunan gedung baik secaraadministratif maupun teknis, sebelum pemanfaatannya.

36. Pemeliharaan adalah kegiatan menjaga keandalanBangunan Gedung beserta prasarana dan sarananya agarselalu Laik Fungsi.

37. Perawatan adalah kegiatan memperbaiki dan/ataumengganti bagian Bangunan Gedung, komponen, bahanbangunan, dan/atau prasarana dan sarana agarBangunan Gedung tetap Laik Fungsi.

38. Pelestarian adalah kegiatan perawatan, pemugaran, sertapemeliharaan Bangunan Gedung dan lingkungannya

Page 8: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-8-

untuk mengembalikan keandalan bangunan tersebutsesuai dengan aslinya atau sesuai dengan keadaanmenurut periode yang dikehendaki.

39. Pemugaran Bangunan Gedung yang dilindungi dandilestarikan adalah kegiatan memperbaiki, memulihkankembali Bangunan Gedung ke bentuk aslinya.

40. Pembongkaran adalah kegiatan membongkar ataumerobohkan seluruh atau sebagian Bangunan Gedung,komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dansarananya.

41. Penyelenggara Bangunan Gedung adalah pemilik,Penyedia Jasa Konstruksi, dan Pengguna BangunanGedung.

42. Pemilik Bangunan Gedung adalah orang, badan hukum,kelompok orang, atau perkumpulan, yang menuruthukum sah sebagai Pemilik Bangunan Gedung.

43. Pengguna Bangunan Gedung adalah Pemilik BangunanGedung dan/atau bukan Pemilik Bangunan Gedungberdasarkan kesepakatan dengan Pemilik BangunanGedung, yang menggunakan dan/atau mengelolaBangunan Gedung atau bagian Bangunan Gedung sesuaidengan fungsi yang ditetapkan.

44. Penyedia Jasa Konstruksi Bangunan Gedung adalah orangperorangan atau badan yang kegiatan usahanyamenyediakan layanan jasa konstruksi bidang BangunanGedung, meliputi perencana teknis, pelaksana konstruksi,pengawas/manajemen konstruksi, termasuk PengkajiTeknis Bangunan Gedung dan Penyedia Jasa Konstruksilainnya.

45. Tim Ahli Bangunan Gedung, yang selanjutnya disingkatTABG adalah tim yang terdiri dari para ahli yang terkaitdengan penyelenggaraan Bangunan Gedung untukmemberikan Pertimbangan Teknis dalam proses penelitiandokumen rencana teknis dengan masa penugasanterbatas, dan juga untuk memberikan masukan dalampenyelesaian masalah penyelenggaraan Bangunan GedungTertentu yang susunan anggotanya ditunjuk secara kasusper kasus disesuaikan dengan kompleksitas BangunanGedung Tertentu tersebut.

46. Pengkaji Teknis adalah orang perorangan, atau badanhukum yang mempunyai sertifikat keahlian untukmelaksanakan pengkajian teknis atas kelaikan fungsiBangunan Gedung sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

47. Pengawas adalah orang yang mendapat tugas untukmengawasi pelaksanaan mendirikan bangunan sesuaidengan IMB yang diangkat oleh Pemilik BangunanGedung.

48. Masyarakat adalah perorangan, kelompok, badan hukumatau usaha, dan lembaga atau organisasi yangkegiatannya di bidang Bangunan Gedung, termasukmasyarakat hukum adat dan masyarakat ahli, yangberkepentingan dengan penyelenggaraan BangunanGedung.

Page 9: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-9-

49. Peran Masyarakat dalam penyelenggaraan BangunanGedung adalah berbagai kegiatan masyarakat yangmerupakan perwujudan kehendak dan keinginanmasyarakat untuk memantau dan menjaga ketertiban,memberi masukan, menyampaikan pendapat danpertimbangan, serta melakukan Gugatan Perwakilanberkaitan dengan penyelenggaraan Bangunan Gedung.

50. Gugatan Perwakilan adalah gugatan yang berkaitandengan penyelenggaraan Bangunan Gedung yangdiajukan oleh satu orang atau lebih yang mewakilikelompok dalam mengajukan gugatan untuk kepentinganmereka sendiri dan sekaligus mewakili pihak yangdirugikan yang memiliki kesamaan fakta atau dasarhukum antara wakil kelompok dan anggota kelompokyang dimaksud.

51. Pembinaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung adalahkegiatan pengaturan, pemberdayaan, dan pengawasandalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang baiksehingga setiap penyelenggaraan Bangunan Gedung dapatberlangsung tertib dan tercapai keandalan BangunanGedung yang sesuai dengan fungsinya, serta terwujudnyakepastian hukum.

52. Pengaturan adalah penyusunan dan pelembagaanperaturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk, danStandar Teknis Bangunan Gedung sampai di daerah danoperasionalisasinya di masyarakat.

53. Pemberdayaan adalah kegiatan untukmenumbuhkembangkan kesadaran akan hak, kewajiban,dan peran para Penyelenggara Bangunan Gedung danaparat Pemerintah Kabupaten dalam penyelenggaraanBangunan Gedung.

54. Pengawasan adalah pemantauan terhadap pelaksanaanpenerapan peraturan perundang-undangan bidangBangunan Gedung dan upaya penegakan hukum.

55. Renovasi adalah pembaruan, peremajaan dengan tanpamerubah bentuk asli dari bangunan gedung.

56. Rehabilitasi adalah pengembalian atau pemulihanbangunan gedung kepada kedudukan semula, ataukeadaan semula.

BAB IIMAKSUD, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP

Bagian KesatuMaksud

Pasal 2

Qanun ini dimaksudkan sebagai pengaturan lebih lanjut dariUndang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang BangunanGedung dan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, baik dalampemenuhan persyaratan yang diperlukan dalampenyelenggaraan bangunan gedung maupun dalam

Page 10: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-10-

pemenuhan tertib penyelenggaraan bangunan gedung diKabupaten Aceh Timur.

Bagian KeduaTujuan

Pasal 3

Qanun ini bertujuan untuk:a. mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan

sesuai dengan tata bangunan gedung yang serasi danselaras dengan lingkungannya;

b. mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan gedungyang menjamin keandalan teknis bangunan gedung darisegi keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dankemudahan; dan

c. mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraanbangunan gedung.

Bagian KetigaRuang Lingkup

Pasal 4

(1) Lingkup Qanun ini meliputi ketentuan mengenai fungsidan klasifikasi bangunan gedung, persyaratan bangunangedung, penyelenggaraan bangunan gedung, TABG,penertiban bangunan gedung, peran masyarakat,pembinaan dalam penyelenggaraan bangunan gedung,sanksi administratif, penyidikan, pidana dan peralihan.

(2) Untuk Bangunan Gedung fungsi khusus, dalam halpersyaratan, penyelenggaraan dan pembinaan tidak diaturdalam Qanun ini, maka harus mengikuti PeraturanPemerintah yang mengaturnya.

BAB IIIFUNGSI DAN KLASIFIKASI BANGUNAN GEDUNG

Bagian KesatuFungsi Bangunan Gedung

Pasal 5

(1) Fungsi bangunan gedung merupakan ketetapanpemenuhan persyaratan teknis bangunan gedung, baikditinjau dari segi tata bangunan dan lingkungannya,maupun keandalan bangunannya serta sesuai denganperuntukan lokasi yang diatur dalam RTRW, RDTRdan/atau RTBL.

(2) Fungsi bangunan gedung meliputi:a. bangunan gedung fungsi hunian dengan fungsi utama

sebagai tempat manusia tinggal;

Page 11: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-11-

b. bangunan gedung fungsi keagamaan dengan fungsiutama sebagai tempat manusia melakukan ibadah;

c. bangunan gedung fungsi usaha dengan fungsi utamasebagai tempat manusia melakukan kegiatan usaha;

d. bangunan gedung fungsi sosial dan budaya denganfungsi utama sebagai tempat manusia melakukankegiatan sosial dan budaya;

e. bangunan gedung fungsi khusus dengan fungsi utamasebagai tempat manusia melakukan kegiatan yangmempunyai tingkat kerahasiaan tinggi dan/atautingkat resiko bahaya tinggi; dan

f. bangunan gedung lebih dari satu fungsi.

Pasal 6

(1) Bangunan gedung fungsi hunian dengan fungsi utamasebagai tempat manusia tinggal dapat berbentuk:a. rumah tinggal tunggal;b. rumah tinggal deret;c. rumah tinggal susun; dand. rumah tinggal sementara.

(2) Bangunan gedung fungsi keagamaan dengan fungsi utamasebagai tempat manusia melakukan ibadah keagamaandapat berbentuk:a. bangunan mesjid, meunasah, musala, langgar, dan

surau;b. bangunan vihara; danc. bangunan keagamaan dengan sebutan lainnya

(3) Bangunan gedung fungsi usaha dengan fungsi utamasebagai tempat manusia melakukan kegiatan usaha dapatberbentuk:a. bangunan gedung perkantoran seperti bangunan

perkantoran Pemerintah maupun non Pemerintah dansejenisnya;

b. bangunan gedung perdagangan seperti bangunanpasar, pertokoan, pusat perbelanjaan, mal dansejenisnya;

c. bangunan gedung pabrik;d. bangunan gedung perhotelan seperti bangunan hotel,

motel, hostel, penginapan dan sejenisnya;e. bangunan gedung wisata dan rekreasi seperti tempat

rekreasi, bioskop dan sejenisnya;f. bangunan gedung terminal seperti bangunan stasiun

kereta api, terminal bus angkutan umum, halte bus,terminal peti kemas, pelabuhan laut, pelabuhansungai, pelabuhan perikanan, bandar udara;

g. bangunan gedung tempat penyimpanan sementaraseperti bangunan gudang, gedung parkir dansejenisnya; dan

h. bangunan gedung tempat penangkaran atau budidayaseperti bangunan sarang burung walet, bangunanpeternakan sapi dan sejenisnya.

(4) Bangunan gedung fungsi sosial dan budaya dengan fungsiutama sebagai tempat manusia melakukan kegiatan sosialdan budaya dapat berbentuk:

Page 12: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-12-

a. bangunan gedung pelayanan pendidikan sepertibangunan sekolah taman kanak-kanak, pendidikandasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi,kursus dan semacamnya;

b. bangunan gedung pelayanan kesehatan sepertibangunan puskesmas, poliklinik, rumah bersalin,rumah sakit termasuk panti-panti dan sejenisnya;

c. bangunan gedung kebudayaan seperti bangunanmuseum, gedung kesenian, bangunan gedung adatdan sejenisnya;

d. bangunan gedung laboratorium seperti bangunanlaboratorium fisika, laboratorium kimia, danlaboratorium lainnya; dan

e. bangunan gedung pelayanan umum seperti bangunanstadion, gedung olah raga dan sejenisnya.

(5) Bangunan gedung fungsi khusus dengan fungsi utamayang memerlukan tingkat kerahasiaan tinggi untukkepentingan nasional dan/atau yang mempunyai tingkatrisiko bahaya tinggi meliputi:a. bangunan gedung untuk reaktor nuklir;b. bangunan gedung untuk instalasi pertahanan dan

keamanan; danc. bangunan sejenis yang ditetapkan oleh Menteri.

(6) Bangunan gedung lebih dari satu fungsi dengan fungsiutama kombinasi lebih dari satu fungsi dapat berbentuk:a. bangunan rumah dengan toko (ruko);b. bangunan rumah dengan kantor (rukan);c. bangunan gedung mal, apartemen, dan perkantoran;d. bangunan gedung mal, apartemen, perkantoran, dan

perhotelan; dane. dan sejenisnya.

Bagian KeduaKlasifikasi Bangunan Gedung

Pasal 7

(1) Klasifikasi bangunan gedung menurut kelompok fungsibangunan didasarkan pada pemenuhan syaratadministrasi dan persyaratan teknis bangunan gedung.

(2) Fungsi bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalamPasal 5 diklasifikasikan berdasarkan tingkat kompleksitas,tingkat permanensi, tingkat risiko kebakaran, zonasigempa, lokasi, ketinggian, dan/atau kepemilikan.

(3) Klasifikasi berdasarkan tingkat kompleksitas meliputi:a. bangunan gedung sederhana, yaitu bangunan gedung

dengan karakter sederhana serta memilikikompleksitas dan teknologi sederhana dan/ataubangunan gedung yang sudah memiliki desainprototip;

b. bangunan gedung tidak sederhana, yaitu bangunangedung dengan karakter tidak sederhana sertamemiliki kompleksitas dan atau teknologi tidaksederhana; dan

Page 13: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-13-

c. bangunan gedung khusus, yaitu bangunan gedungyang memiliki penggunaan dan persyaratan khusus,yang dalam perencanaan dan pelaksanaannyamemerlukan penyelesaian/teknologi khusus.

(4) Klasifikasi berdasarkan tingkat permanensi meliputi:a. bangunan gedung darurat atau sementara, yaitu

bangunan gedung yang karena fungsinyadirencanakan mempunyai umur layanan sampaidengan 5 (lima) tahun;

b. bangunan gedung semi permanen, yaitu bangunangedung yang karena fungsinya direncanakanmempunyai umur layanan di atas 5 (lima) sampaidengan 10 (sepuluh) tahun; dan

c. bangunan gedung permanen, yaitu bangunan gedungyang karena fungsinya direncanakan mempunyaiumur layanan di atas 20 (dua puluh) tahun.

(5) Klasifikasi berdasarkan tingkat risiko kebakaran meliputi:a. tingkat risiko kebakaran rendah, yaitu bangunan

gedung yang karena fungsinya, disain penggunaanbahan dan komponen unsur pembentuknya, sertakuantitas dan kualitas bahan yang ada di dalamnyatingkat mudah terbakarnya rendah;

b. tingkat risiko kebakaran sedang, yaitu bangunangedung yang karena fungsinya, disain penggunaanbahan dan komponen unsur pembentuknya, sertakuantitas dan kualitas bahan yang ada di dalamnyatingkat mudah terbakarnya sedang; dan

c. tingkat risiko kebakaran tinggi, yaitu bangunangedung yang karena fungsinya, dan disain penggunaanbahan dan komponen unsur pembentuknya, sertakuantitas dan kualitas bahan yang ada di dalamnyatingkat mudah terbakarnya sangat tinggi dan/atautinggi.

(6) Klasifikasi berdasarkan zonasi gempa meliputi tingkatzonasi gempa di wilayah Kabupaten Aceh Timurberdasarkan tingkat kerawanan bahaya gempa.

(7) Klasifikasi berdasarkan lokasi meliputi:a. bangunan gedung di lokasi renggang, yaitu bangunan

gedung yang pada umumnya terletak pada daerahpinggiran/luar kota atau daerah yang berfungsisebagai resapan;

b. bangunan gedung di lokasi sedang, yaitu bangunangedung yang pada umumnya terletak di daerahpermukiman; dan

c. bangunan gedung di lokasi padat, yaitu bangunangedung yang pada umumnya terletak di daerahperdagangan/pusat kota.

(8) Klasifikasi berdasarkan ketinggian Bangunan Gedungmeliputi:a. bangunan gedung bertingkat rendah, yaitu bangunan

gedung yang memiliki jumlah lantai sampai dengan 4lantai;

Page 14: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-14-

b. bangunan gedung bertingkat sedang, yaitu bangunangedung yang memiliki jumlah lantai mulai dari 5 lantaisampai dengan 8 lantai; dan

c. bangunan gedung bertingkat tinggi, yaitu bangunangedung yang memiliki jumlah lantai lebih dari 8 lantai.

(9) Klasifikasi berdasarkan kepemilikan meliputi:a. bangunan gedung milik negara, yaitu bangunan

gedung untuk keperluan dinas yang menjadi/akanmenjadi kekayaan milik negara dan diadakan dengansumber pembiayaan yang berasal dari dana APBN,dan/atau APBK, dan/atau sumber pembiayaan lain,seperti gedung kantor dinas, gedung sekolah, gedungrumah sakit, gudang, rumah negara, dan lain-lain;

b. bangunan gedung milik perorangan, yaitu bangunangedung yang merupakan kekayaan milik pribadi atauperorangan dan diadakan dengan sumber pembiayaandari dana pribadi atau perorangan; dan

c. bangunan gedung milik badan usaha, yaitu bangunangedung yang merupakan kekayaan milik badan usahanon pemerintah dan diadakan dengan sumberpembiayaan dari dana badan usaha non pemerintahtersebut.

Bagian KetigaPenetapan Fungsi dan Klasifikasi Bangunan Gedung

Pasal 8

(1) Penentuan klasifikasi bangunan gedung atau bagian darigedung ditentukan berdasarkan fungsi yang digunakandalam perencanaan, pelaksanaan atau perubahan yangdiperlukan pada bangunan gedung.

(2) Fungsi dan klasifikasi bangunan gedung harus sesuaidengan peruntukan lokasi yang diatur dalam RTRW,RDTR, dan/atau RTBL.

(3) Fungsi dan Klasifikasi Bangunan Gedung diusulkan olehpemilik bangunan gedung dalam bentuk rencana teknisbangunan gedung melalui pengajuan permohonan izinmendirikan bangunan gedung.

(4) Penetapan fungsi bangunan gedung dilakukan olehPemerintah Kabupaten melalui penerbitan IMBberdasarkan RTRW, RDTR dan/atau RTBL, kecualibangunan gedung fungsi khusus oleh Pemerintah

Bagian KeempatPerubahan Fungsi dan Klasifikasi Bangunan Gedung

Pasal 9

(1) Fungsi dan klasifikasi bangunan gedung dapat diubahdengan mengajukan permohonan IMB baru.

(2) Perubahan fungsi dan klasifikasi bangunan gedungsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diusulkan olehpemilik dalam bentuk rencana teknis bangunan gedung

Page 15: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-15-

sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalamRTRW, RDTR dan/atau RTBL.

(3) Perubahan fungsi dan/atau klasifikasi bangunan gedungharus diikuti dengan pemenuhan persyaratanadministratif dan persyaratan teknis bangunan gedungyang baru.

(4) Perubahan fungsi dan/atau klasifikasi bangunan gedungharus diikuti dengan perubahan data fungsi dan/atauklasifikasi bangunan gedung.

(5) Perubahan fungsi dan klasifikasi bangunan gedungditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten dalam izinmendirikan bangunan gedung, kecuali bangunan gedungfungsi khusus ditetapkan oleh Pemerintah.

BAB IVPERSYARATAN BANGUNAN GEDUNG

Bagian KesatuUmum

Pasal 10

(1) Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratanadministratif dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsibangunan gedung.

(2) Persyaratan administratif bangunan gedung meliputi:a. status hak atas tanah dan/atau izin pemanfaatan dari

pemegang hak atas tanah;b. status kepemilikan bangunan gedung, danc. IMB dan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

(3) Persyaratan teknis bangunan gedung meliputi:a. persyaratan tata bangunan dan lingkungan yang

terdiri atas:1) persyaratan peruntukan lokasi;2) intensitas bangunan gedung;3) arsitektur bangunan gedung;4) pengendalian dampak lingkungan untuk bangunan

gedung tertentu; dan5) rencana tata bangunan dan lingkungan untuk

kawasan yang termasuk dalam Peraturan BupatiAceh Timur tentang RTBL.

b. persyaratan keandalan bangunan gedung terdiri atas:1) persyaratan keselamatan;2) persyaratan kesehatan;3) persyaratan kenyamanan; dan4) persyaratan kemudahan.

Page 16: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-16-

Bagian KeduaPersyaratan Administratif

Paragraf 1Status Hak Atas Tanah

Pasal 11

(1) Setiap bangunan gedung harus didirikan di atas tanahyang jelas kepemilikannya, baik milik sendiri atau milikpihak lain.

(2) Status hak atas tanah sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diwujudkan dalam bentuk dokumen sertifikat hak atastanah atau bentuk dokumen keterangan status tanahlainnya yang sah.

(3) Dalam hal tanahnya milik pihak lain, bangunan gedunghanya dapat didirikan dengan izin pemanfaatan tanah daripemegang hak atas tanah atau pemilik tanah dalambentuk perjanjian tertulis antara pemegang hak atastanah atau pemilik tanah dengan pemilik bangunangedung.

(4) Perjanjian tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (3)memuat paling sedikit hak dan kewajiban para pihak,luas, letak, dan batas-batas tanah, serta fungsi bangunangedung dan jangka waktu pemanfaatan tanah.

(5) Bangunan gedung yang karena faktor budaya atau tradisisetempat harus dibangun di atas air sungai, air laut, airdanau harus mendapatkan izin dari Bupati.

(6) Bangunan gedung yang akan dibangun di atas tanah miliksendiri atau di atas tanah milik orang lain yang terletak dikawasan rawan bencana alam harus mengikutipersyaratan yang diatur dalam Keterangan RencanaKabupaten.

Paragraf 2Status Kepemilikan Bangunan Gedung

Pasal 12

(1) Status kepemilikan bangunan gedung dibuktikan dengansurat bukti kepemilikan bangunan gedung yangdikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten, kecualibangunan gedung fungsi khusus oleh Pemerintah.

(2) Penetapan status kepemilikan bangunan gedungsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada saatproses IMB dan/atau pada saat pendataan bangunangedung, sebagai sarana tertib pembangunan, tertibpemanfaatan dan kepastian hukum atas kepemilikanbangunan gedung.

(3) Status kepemilikan bangunan gedung adat padamasyarakat hukum adat ditetapkan oleh masyarakathukum adat bersangkutan berdasarkan norma dankearifan lokal yang berlaku di lingkungan masyarakatKabupaten Aceh Timur.

(4) Kepemilikan bangunan gedung dapat dialihkan kepadapihak lain.

Page 17: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-17-

(5) Pengalihan hak kepemilikan bangunan gedung kepadapihak lain harus dilaporkan kepada bupati atau instansiyang diberi kewenangan untuk diterbitkan suratketerangan bukti kepemilikan baru.

(6) Pengalihan hak kepemilikan bangunan gedungsebagaimana dimaksud pada ayat (5) oleh pemilikbangunan gedung yang bukan pemegang hak atas tanah,terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuanpemegang hak atas tanah.

(7) Tata cara pembuktian kepemilikan bangunan gedungkecuali sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3) diatursesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(8) Status kepemilikan bangunan gedung adat padamasyarakat hukum adat ditetapkan oleh masyarakathukum adat bersangkutan berdasarkan norma dankearifan lokal yang berlaku di lingkungan masyarakatnya.

Paragraf 3Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan

Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Pasal 13

(1) Setiap orang atau badan wajib memiliki IMB denganmengajukan permohonan IMB kepada Bupati untukmelakukan kegiatan:a. pembangunan bangunan gedung dan/atau prasarana

bangunan gedung;b. rehabilitasi/renovasi bangunan gedung

dan/atau prasarana bangunan gedungmeliputi perbaikan/perawatan, perubahan,perluasan/pengurangan; dan

c. pemugaran/pelestarian dengan mendasarkan padasurat Keterangan Rencana Kabupaten (advis planning)untuk lokasi yang bersangkutan.

(2) Setiap orang atau badan wajib membayar Pajak Bumi danBangunan (PBB) setiap tahunnya sebagai bagian daripersyaratan administrasi dalam mengajukan permohonanIMB dan SLF.

(3) Izin mendirikan bangunan gedung sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diberikan oleh Pemerintah Kabupaten,kecuali bangunan gedung fungsi khusus oleh Pemerintah.

(4) Pemerintah Kabupaten wajib memberikan secara cuma-cuma surat Keterangan Rencana Kabupaten sebagaimanadimaksud pada ayat (1) untuk lokasi yang bersangkutankepada setiap orang yang akan mengajukan permohonanIMB sebagai dasar penyusunan rencana teknis bangunangedung.

(5) Surat Keterangan Rencana Kabupaten sebagaimanadimaksud pada ayat (3) merupakan ketentuan yangberlaku untuk lokasi yang bersangkutan dan berisi:a. fungsi bangunan gedung yang dapat dibangun pada

lokasi bersangkutan;b. ketinggian maksimum bangunan gedung yang

diizinkan;

Page 18: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-18-

c. jumlah lantai/lapis bangunan gedung di bawahpermukaan tanah dan KTB yang diizinkan;

d. garis sempadan dan jarak bebas minimum bangunangedung yang diizinkan;

e. KDB maksimum yang diizinkan;f. KLB maksimum yang diizinkan;g. KDH minimum yang diwajibkan;h. KTB maksimum yang diizinkan; dani. jaringan utilitas kota.

(6) Dalam Surat Keterangan Rencana Kabupatensebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat jugadicantumkan ketentuan-ketentuan khusus yang berlakuuntuk lokasi yang bersangkutan.

Paragraf 4IMB di Atas dan/atau di Bawah Tanah, Air dan/atau

Prasarana/Sarana Umum

Pasal 14

(1) Permohonan IMB untuk bangunan gedung yang dibangundi atas dan/atau di bawah tanah, air dan/atau prasaranadan sarana umum diajukan setelah mendapatkanpersetujuan dari instansi terkait.

(2) IMB untuk pembangunan bangunan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) wajib mendapat pertimbanganteknis TABG dan dengan mempertimbangkan pendapatmasyarakat.

(3) Pembangunan bangunan gedung sebagaimana dimaksudpada ayat (1) wajib mengikuti standar teknis dan pedomanyang terkait.

Paragraf 5Kelembagaan

Pasal 15

(1) Dokumen Permohonan IMB disampaikan/diajukan kepadainstansi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang perizinan.

(2) Pemeriksaan dokumen rencana teknis dan administratifdilaksanakan oleh instansi teknis pembina yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangbangunan gedung.

(3) Bupati dapat melimpahkan sebagian kewenanganpenerbitan IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (2) kepada Camat.

(4) Pelimpahan sebagian kewenangan sebagaimana dimaksudpada ayat (3) mempertimbangkan faktor:a. efisiensi dan efektifitas;b. mendekatkan pelayanan pemberian IMB kepada

masyarakat;

Page 19: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-19-

c. fungsi bangunan, klasifikasi bangunan, luasan tanahdan/atau bangunan yang mampu diselenggarakan diKecamatan; dan

d. kecepatan penanganan penanggulangan darurat danrehabilitasi bangunan gedung pasca bencana.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelimpahan sebagiankewenangan sebagimana dimaksud pada ayat (3) diaturdengan Peraturan Bupati.

Bagian KetigaPersyaratan Teknis Bangunan Gedung

Paragraf 1Umum

Pasal 16

Persyaratan teknis bangunan gedung meliputi persyaratantata bangunan dan lingkungan serta persyaratan keandalanbangunan gedung.

Paragraf 2Persyaratan Tata Bangunan dan Lingkungan

Pasal 17

Persyaratan tata bangunan dan lingkungan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 16 meliputi persyaratan peruntukandan intensitas bangunan gedung, persyaratan arsitekturbangunan gedung dan persyaratan pengendalian dampaklingkungan.

Paragraf 3Persyaratan Peruntukan dan Intensitas Bangunan Gedung

Pasal 18

(1) Bangunan gedung harus diselenggarakan sesuai denganperuntukan lokasi yang telah ditetapkan dalam RTRW,RDTR dan/atau RTBL.

(2) Pemerintah Kabupaten wajib memberikan informasimengenai RTRW, RDTR dan/atau RTBL sebagaimanadimaksud pada ayat (1) kepada masyarakat secara cumacuma.

(3) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berisiketerangan mengenai peruntukan lokasi, intensitasbangunan yang terdiri dari kepadatan bangunan,ketinggian bangunan, dan garis sempadan bangunan.

(4) Bangunan gedung yang dibangun di atas prasarana dansarana umum, di bawah atau di atas air, di daerahjaringan transmisi listrik tegangan tinggi, di daerah yangberpotensi bencana alam harus sesuai dengan peraturanperundang-undangan dan memperoleh pertimbanganserta persetujuan dari Pemerintah Kabupaten.

(5) Dalam hal ketentuan mengenai peruntukan lokasisebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum ditetapkan,

Page 20: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-20-

maka ketentuan mengenai peruntukan lokasisebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diatursementara dalam Peraturan Bupati.

Pasal 19

(1) Dalam hal terjadi perubahan RTRW, RDTR dan/atauRTBL yang mengakibatkan perubahan peruntukan lokasi,fungsi bangunan gedung yang tidak sesuai denganperuntukan yang baru harus disesuaikan.

(2) Terhadap kerugian yang timbul akibat perubahanperuntukan lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)Pemerintah Kabupaten memberikan penggantian yanglayak kepada pemilik bangunan gedung sesuai denganperaturan perundang-undangan.

Pasal 20

(1) Bangunan gedung yang akan dibangun harus memenuhipersyaratan intensitas bangunan gedung yang meliputipersyaratan kepadatan, ketinggian, dan jarak bebasbangunan gedung, berdasarkan ketentuan yang diaturdalam RTRW, RDTR dan/atau RTBL.

(2) Kepadatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputiketentuan KDB dan KDH pada tingkatan tinggi, sedangdan rendah.

(3) Ketinggian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputiketentuan tentang jumlah lantai bangunan, tinggibangunan dan KLB pada tingkatan KLB tinggi, sedang danrendah.

(4) Ketinggian bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat(3) tidak boleh mengganggu lalu lintas penerbangan.

(5) Jarak Bebas Bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) meliputi ketentuan tentang garis sempadan bangunangedung dan jarak antara bangunan gedung dengan bataspersil, jarak antar bangunan dan jarak as jalan denganpagar bangunan.

(6) Dalam hal ketentuan mengenai persyaratan intensitasbangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belumditetapkan, maka ketentuan mengenai persyaratanintensitas bangunan dapat diatur sementara untuk suatulokasi dalam Peraturan Bupati yang berpedoman padaperaturan perundang-undangan yang lebih tinggi denganmemperhatikan pendapat TABG.

Pasal 21

(1) KDB ditentukan atas dasar kepentingan daya dukunglingkungan, pencegahan terhadap bahaya kebakaran,kepentingan ekonomi, fungsi peruntukan, fungsibangunan, keselamatan, dan kenyamanan bangunan.

(2) Ketentuan besarnya KDB sebagaimana dimaksud padaayat (1) disesuaikan dengan ketentuan dalam RTRW,RDTR, RTBL dan/atau pengaturan sementara persyaratanintensitas bangunan gedung dalam Peraturan Bupati.

Page 21: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-21-

Pasal 22

(1) KDH ditentukan atas dasar kepentingan daya dukunglingkungan, fungsi peruntukan, fungsi bangunan,kesehatan dan kenyamanan bangunan.

(2) Ketentuan besarnya KDH sebagaimana dimaksud padaayat (1) disesuaikan dengan ketentuan dalam RTRW,RDTR, RTBL dan/atau pengaturan sementara persyaratanintensitas bangunan gedung dalam Peraturan Bupati.

Pasal 23

(1) KLB ditentukan atas dasar daya dukung lingkungan,pencegahan terhadap bahaya kebakaran, kepentinganekonomi, fungsi peruntukan, fungsi bangunan,keselamatan dan kenyamanan bangunan, keselamatandan kenyamanan umum.

(2) Ketentuan besarnya KLB sebagaimana dimaksud padaayat (1) disesuaikan dengan ketentuan dalam RTRW,RDTR, RTBL dan/atau pengaturan sementara persyaratanintensitas bangunan gedung dalam Peraturan Bupati.

Pasal 24

(1) Jumlah lantai bangunan gedung dan tinggi bangunangedung ditentukan atas dasar pertimbangan lebar jalan,fungsi bangunan, keselamatan bangunan, keserasiandengan lingkungannya serta keselamatan lalu lintaspenerbangan.

(2) Bangunan gedung dapat dibuat bertingkat ke bawahtanah sepanjang memungkinkan untuk itu dan tidakbertentangan dengan ketentuan perundang undangan.

(3) Ketentuan besarnya jumlah lantai Bangunan Gedung dantinggi bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat(1) disesuaikan dengan ketentuan dalam RTRW, RDTR,RTBL dan/atau pengaturan sementara persyaratanintensitas bangunan gedung dalam Peraturan Bupati.

Pasal 25

(1) Garis sempadan bangunan ditentukan atas pertimbangankeamanan, kesehatan, kenyamanan dan keserasiandengan lingkungan dan ketinggian bangunan.

(2) Garis sempadan bangunan gedung meliputi ketentuanmengenai jarak bangunan gedung dengan as jalan, tepisungai, tepi pantai, rel kereta api dan/atau jaringan listriktegangan tinggi, dengan mempertimbangkan aspekkeselamatan dan kesehatan.

(3) Garis sempadan bangunan meliputi garis sempadanbangunan untuk bagian muka, samping, dan belakang.

(4) Penetapan garis sempadan bangunan berlaku untukbangunan di atas permukaan tanah maupun di bawahpermukaan tanah (besmen).

(5) Ketentuan besarnya garis sempadan bangunansebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan

Page 22: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-22-

ketentuan dalam RTRW, RDTR, RTBL dan/ataupengaturan sementara dalam Peraturan Bupati.

(6) Bupati dapat menetapkan lain untuk kawasan-kawasantertentu dan spesifik.

Pasal 26

(1) Jarak antara bangunan gedung dengan batas persil, jarakantar bangunan, dan jarak antara as jalan dengan pagarhalaman ditetapkan untuk setiap lokasi sesuai denganperuntukannya atas pertimbangan keamanan, kesehatan,kenyamanan dan keserasian dengan lingkungan danketinggian bangunan.

(2) Jarak antara bangunan gedung dengan batas persil, jarakantar bangunan, dan jarak antara as jalan dengan pagarhalaman yang diberlakukan per kapling/persil dan/atauper kawasan.

(3) Penetapan jarak antara bangunan gedung dengan bataspersil, jarak antar bangunan, dan jarak antara as jalandengan pagar halaman berlaku untuk di atas permukaantanah maupun di bawah permukaan tanah (besmen).

(4) Penetapan jarak antara bangunan gedung dengan bataspersil, jarak antar bangunan, dan jarak antara as jalandengan pagar halaman untuk di bawah permukaan tanahdidasarkan pada pertimbangan keberadaan atau rencanajaringan pembangunan utilitas umum.

(5) Ketentuan besarnya jarak antara bangunan gedungdengan batas persil, jarak antar bangunan, dan jarakantara as jalan dengan pagar halaman sebagaimanadimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan ketentuandalam RTRW, RDTR, RTBL dan/atau pengaturansementara persyaratan intensitas bangunan gedung dalamPeraturan Bupati.

(6) Bupati dapat menetapkan lain untuk kawasan-kawasantertentu dan spesifik.

Paragraf 4Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung

Pasal 27

Persyaratan arsitektur bangunan gedung meliputi persyaratanpenampilan bangunan gedung, tata ruang dalam,keseimbangan, keserasian, dan keselarasan bangunan gedungdengan lingkungannya, serta mempertimbangkan adanyakeseimbangan antara nilai-nilai adat/tradisional sosialbudaya setempat terhadap penerapan berbagai perkembanganarsitektur dan rekayasa.

Pasal 28

(1) Persyaratan penampilan bangunan gedung sebagaimanadimaksud dalam Pasal 27 disesuaikan dengan penetapantema arsitektur bangunan di dalam Peraturan Bupatitentang RTBL.

Page 23: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-23-

(2) Penampilan bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) harus memperhatikan kaidah estetika bentuk,karakteristik arsitektur dan lingkungan yang adadisekitarnya serta dengan mempertimbangkan kaidahpelestarian.

(3) Penampilan bangunan gedung yang didirikanberdampingan dengan bangunan gedung yangdilestarikan, harus dirancang dengan mempertimbangkankaidah estetika bentuk dan karakteristik dari arsitekturbangunan gedung yang dilestarikan.

(4) Pemerintah Kabupaten dapat mengatur kaidah arsitekturtertentu pada suatu kawasan setelah mendengar pendapatTABG dan pendapat masyarakat dalam Peraturan Bupati.

Pasal 29

(1) Bentuk denah bangunan gedung sedapat mungkinsimetris dan sederhana guna mengantisipasi kerusakanakibat bencana alam gempa.

(2) Bentuk bangunan harus dirancang denganmemperhatikan bentuk dan karakteristik arsitekturdisekitarnya dengan mempertimbangkan terciptanyaruang luar bangunan yang nyaman dan serasi terhadaplingkungannya.

(3) Bentuk denah bangunan gedung adat atau tradisionalharus memperhatikan sistim nilai dan kearifan lokal yangberlaku di lingkungan masyarakat adat Aceh Timur.

(4) Atap dan dinding bangunan harus dibuat dari konstruksidan bahan yang aman dari kerusakan akibat bencanaalam.

Pasal 30

(1) Persyaratan tata ruang dalam bangunan gedungsebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 harusmemperhatikan fungsi ruang, arsitektur bangunangedung, dan keandalan bangunan gedung.

(2) Bentuk bangunan gedung harus dirancang agar setiapruang dalam dimungkinkan menggunakan pencahayaandan penghawaan alami, kecuali fungsi bangunan gedungyang memerlukan sistem pencahayaan dan penghawaanbuatan.

(3) Ruang dalam bangunan gedung harus mempunyai tinggiyang cukup yang sesuai dengan fungsinya dan arsitekturbangunannya.

(4) Perubahan fungsi dan penggunaan ruangbangunan gedung atau bagian bangunan gedung harustetap memenuhi ketentuan penggunaan bangunan gedungdan dapat menjamin keamanan, keselamatan bangunandan kebutuhan kenyamanan bagi penghuninya.

Page 24: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-24-

Pasal 31

(1) Persyaratan keseimbangan, keserasian dan keselarasanbangunan gedung dengan lingkungannya sebagaimanadimaksud dalam Pasal 27 harus mempertimbangkanterciptanya ruang luar dan ruang terbuka hijau yangseimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya yangdiwujudkan dalam pemenuhan persyaratan daerahresapan, akses penyelamatan, sirkulasi kendaraan danmanusia serta terpenuhinya kebutuhan prasarana dansarana luar bangunan gedung.

(2) Persyaratan keseimbangan, keserasian dan keselarasanbangunan gedung dengan lingkungannya sebagaimanadimaksud pada ayat (1) meliputi:a. persyaratan ruang terbuka hijau pekarangan (RTHP);b. persyaratan ruang sempadan bangunan gedung;c. persyaratan tapak besmen terhadap lingkungan;d. ketinggian pekarangan dan lantai dasar bangunan;e. daerah hijau pada bangunan;f. tata tanaman;g. sirkulasi dan fasilitas parkir;h. pertandaan (signage); dani. pencahayaan ruang luar bangunan gedung.

Pasal 32

(1) RTHP sebagaimana dimaksud pada Pasal 31 ayat (2) hurufa sebagai ruang yang berhubungan langsung denganbangunan gedung dan terletak pada persil yang samadengan bangunan gedung berfungsi sebagai tempattumbuhnya tanaman, peresapan air, sirkulasi, unsurestetik sebagai ruang untuk kegiatan atau ruang fasilitas(amenitas).

(2) Persyaratan RTHP ditetapkan dalam RTRW, RDTRdan/atau RTBL secara langsung atau tidak langsungdalam bentuk GSB, KDB, KDH, KLB, sirkulasi danfasilitas parkir dan ketetapan lainnya yang bersifatmengikat semua pihak yang berkepentingan.

(3) Dalam hal ketentuan mengenai persyaratan RTHPsebagaimana dimaksud pada ayat (2) belum ditetapkanmaka ketentuan mengenai persyaratan RTHP dapat diatursementara untuk suatu lokasi dalam Peraturan Bupatisebagai acuan bagi penerbitan IMB.

Pasal 33

(1) Persyaratan ruang sempadan depan bangunan gedungsebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2) huruf bharus mengindahkan keserasian lansekap pada ruas jalanyang terkait dengan ketentuan dalam RTRW, RDTRdan/atau RTBL yang mencakup pagar dan gerbang,tanaman besar/pohon dan bangunan penunjang.

Page 25: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-25-

(2) Terhadap persyaratan ruang sempadan dengan bangunansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat ditetapkankarakteristik lansekap jalan atau ruas jalan denganmempertimbangkan keserasian tampak depan bangunan,ruang sempadan depan bangunan, pagar, jalur pejalankaki, jalur kendaraan dan jalur hijau median jalan dansarana utilitas umum lainnnya.

Pasal 34

(1) Persyaratan Tapak Besmen terhadap lingkungansebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2) huruf cberupa kebutuhan besmen dan besaran koefisien tapakbesmen (KTB) ditetapkan berdasarkan rencanaperuntukan lahan, ketentuan teknis dan kebijakandaerah.

(2) Untuk penyediaaan RHTP yang memadai, lantai besmenpertama tidak dibenarkan keluar dari tapak bangunan diatas tanah dan atap besmen kedua harus berkedalamanpaling rendah 2 (dua) meter dari permukaan tanah.

Pasal 35

(1) Pengaturan ketinggian pekarangan adalah apabila tinggitanah pekarangan berada di bawah titik ketinggian (peil)bebas banjir yang ditetapkan oleh balai sungai atauinstansi berwenang setempat atau terdapat kemiringanyang curam atau perbedaan tinggi yang besar pada tanahasli suatu perpetakan maka tinggi maksimal lantai dasarditetapkan tersendiri.

(2) Tinggi lantai dasar suatu bangunan gedungdiperkenankan mencapai maksimal 1,20 m di atas tinggirata-rata tanah pekarangan atau tinggi rata-rata jalandengan memperhatikan keserasian lingkungan.

(3) Apabila tinggi tanah pekarangan berada di bawah titik(peil) bebas banjir atau terdapat kemiringan curam atauperbedaan tinggi yang besar pada suatu perpetakan makatinggi maksimal lantai dasar ditetapkan tersendiri.

(4) Permukaan atas dari lantai denah (dasar):a. minimal 15 cm dan maksimal 45 cm di atas titik

tertinggi dari pekarangan yang sudah dipersiapkan;b. sekurang-kurangnya 25 cm di atas titik tertinggi dari

sumbu jalan yang berbatasan; danc. dalam hal yang luar biasa, ketentuan dalam huruf a

tidak berlaku untuk tanah-tanah yang miring.

Pasal 36

(1) Daerah Hijau Bangunan (DHB) sebagaimana dimaksuddalam Pasal 31 ayat (2) huruf e dapat berupa taman atapatau penanaman pada sisi bangunan.

(2) DHB merupakan bagian dari kewajiban pemohonan IMBuntuk menyediakan RHTP dengan luas paling maksimal25% (dua puluh lima perseratus) dari RHTP.

Page 26: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-26-

Pasal 37

Tata Tanaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2)huruf f meliputi aspek pemilihan karakter tanaman danpenempatan tanaman dengan memperhitungkan tingkatkestabilan tanah/wadah tempat tanaman tumbuh dan tingkatbahaya yang ditimbulkannya.

Pasal 38

(1) Setiap bangunan bukan rumah tinggal wajib menyediakanfasilitas parkir kendaraan yang proporsional denganjumlah luas lantai bangunan sesuai standar teknis yangtelah ditetapkan.

(2) Fasilitas parkir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31ayat (2) huruf g tidak boleh mengurangi daerah hijau yangtelah ditetapkan dan harus berorientasi pada pejalan kaki,memudahkan aksesibiltas serta tidak mengganggu olehsirkulasi kendaraan dan jalur pejalan kaki.

(3) Sistem sirkulasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31ayat (2) huruf g harus saling mendukung antara sirkulasieksternal dan sirkulasi internal bangunan gedung sertaantara individu pemakai bangunan dengan saranatransportasinya.

Pasal 39

(1) Pertandaan (Signage) sebagaimana dimaksud dalam Pasal31 ayat (2) huruf h yang ditempatkan pada bangunan,pagar, kavling dan/atau ruang publik tidak bolehberukuran lebih besar dari elemen bangunan/pagar sertatidak boleh mengganggu karakter yang akandiciptakan/dipertahankan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pertandaan (signage)bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat diatur dalam Peraturan Bupati.

Pasal 40

(1) Pencahayaan ruang luar bangunan gedung sebagaimanadimaksud dalam Pasal 31 ayat (2) huruf i harusdisediakan dengan memperhatikan karakter lingkungan,fungsi dan arsitektur bangunan, estetika amenitas dankomponen promosi.

(2) Pencahayaan yang dihasilkan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) harus memenuhi keserasian denganpencahayaan dari dalam bangunan dan pencahayaan daripenerangan jalan umum.

Page 27: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-27-

Paragraf 5Persyaratan Pengendalian Dampak Lingkungan

Pasal 41

(1) Kegiatan dalam bangunan dan/atau lingkungannya yangmengganggu atau menimbulkan dampak besar danpenting harus dilengkapi dengan AMDAL.

(2) Kegiatan dalam bangunan dan/atau lingkungannya yangtidak mengganggu atau tidak menimbulkan dampak besardan penting harus dilengkapi dengan Upaya PengelolaanLingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan(UPL).

(3) Kegiatan dalam bangunan dan/atau lingkungannya yangtidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan atausecara teknologi sudah dapat dikelola dampaknya, harusdilengkapi dengan Surat Pernyataan KesanggupanPengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL).

(4) Kegiatan yang memerlukan AMDAL, Upaya PengelolaanLingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan(UPL) serta Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaandan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL) dilakukansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Paragraf 6Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

Pasal 42

(1) Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan atau RTBLmemuat program bangunan dan lingkungan, rencanaumum dan panduan rancangan, rencana investasi danketentuan pengendalian rencana dan pedomanpengendalian pelaksanaan.

(2) Program bangunan dan lingkungan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) memuat jenis, jumlah, besaran,dan luasan bangunan gedung, serta kebutuhan ruangterbuka hijau, fasilitas umum, fasilitas sosial, prasaranaaksesibilitas, sarana pencahayaan, dan saranapenyehatan lingkungan, baik berupa penataan prasaranadan sarana yang sudah ada maupun baru.

(3) Rencana umum dan panduan rancangan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) merupakan ketentuan-ketentuantata bangunan dan lingkungan pada suatulingkungan/kawasan yang memuat rencana peruntukanlahan makro dan mikro, rencana perpetakan, rencanatapak, rencana sistem pergerakan, rencana aksesibilitaslingkungan, rencana prasarana dan sarana lingkungan,rencana wujud visual bangunan, dan ruang terbuka hijau.

(4) Rencana investasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan arahan program investasi bangunan gedungdan lingkungannya yang disusun berdasarkan programbangunan dan lingkungan serta ketentuan rencana umumdan panduan rencana yang memperhitungkan kebutuhannyata para pemangku kepentingan dalam proses

Page 28: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-28-

pengendalian investasi dan pembiayaan dalam penataanlingkungan/kawasan, dan merupakan rujukan bagi parapemangku kepentingan untuk menghitung kelayakaninvestasi dan pembiayaan suatu penataan atau punmenghitung tolok ukur keberhasilan investasi, sehinggatercapai kesinambungan pentahapan pelaksanaanpembangunan.

(5) Ketentuan pengendalian rencana sebagaimana dimaksudpada ayat (1) merupakan alat mobilisasi peran masing-masing pemangku kepentingan pada masa pelaksanaanatau masa pemberlakuan RTBL sesuai dengankapasitasnya dalam suatu sistem yang disepakatibersama, dan berlaku sebagai rujukan bagi parapemangku kepentingan untuk mengukur tingkatkeberhasilan kesinambungan pentahapan pelaksanaanpembangunan.

(6) Pedoman pengendalian pelaksanaan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) merupakan alat untukmengarahkan perwujudan pelaksanaan penataanbangunan dan lingkungan/kawasan yang berdasarkandokumen RTBL, dan memandu pengelolaan kawasan agardapat berkualitas, meningkat, dan berkelanjutan.

(7) RTBL disusun berdasarkan pada pola penataan BangunanGedung dan lingkungan yang ditetapkan oleh PemerintahKabupaten dan/atau masyarakat serta dapat dilakukanmelalui kemitraan Pemerintah Kabupaten dengan swastadan/atau masyarakat sesuai dengan tingkatpermasalahan pada lingkungan/kawasan bersangkutandengan mempertimbangkan pendapat para ahli danmasyarakat.

(8) Pola penataan Bangunan Gedung dan lingkungansebagaimana dimaksud pada ayat (7) meliputipembangunan baru (new development), pembangunansisipan parsial (infill development), peremajaan kota (urbanrenewal), pembangunan kembali wilayah perkotaan (urbanredevelopment), pembangunan untuk menghidupkankembali wilayah perkotaan (urban revitalization), danpelestarian kawasan.

(9) RTBL yang didasarkan pada berbagai pola penataanBangunan Gedung dan lingkungan sebagaimanadimaksud pada ayat (8) ini ditujukan bagi berbagai statuskawasan seperti kawasan baru yang potensialberkembang, kawasan terbangun, kawasan yangdilindungi dan dilestarikan, atau kawasan yang bersifatgabungan atau campuran dari ketiga jenis kawasan padaayat ini.

(10)RTBL ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

Paragraf 7Persyaratan Keandalan Bangunan Gedung

Pasal 43

Persyaratan keandalan bangunan gedung sebagaimanadimaksud dalam Pasal 16 meliputi persyaratan keselamatan

Page 29: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-29-

bangunan gedung, persyaratan kesehatan bangunan gedung,persyaratan kenyamanan bangunan gedung dan persyaratankemudahan bangunan gedung.

Paragraf 8Persyaratan Keselamatan Bangunan Gedung

Pasal 44

Persyaratan keselamatan bangunan gedung sebagaimanadimaksud dalam Pasal 43 meliputi persyaratan kemampuanbangunan gedung terhadap beban muatan, persyaratankemampuan bangunan gedung terhadap bahaya kebakarandan persyaratan kemampuan bangunan gedung terhadapbahaya petir.

Pasal 45

(1) Persyaratan kemampuan bangunan gedung terhadapbeban muatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44meliputi persyaratan struktur bangunan gedung,pembebanan pada bangunan gedung, struktur atasbangunan gedung, struktur bawah bangunan gedung,pondasi langsung, pondasi dalam, keselamatan struktur,keruntuhan struktur dan persyaratan bahan.

(2) Struktur bangunan gedung sebagaimana dimaksud padaayat (1) harus kokoh/kuat, stabil dalam memikul bebandan memenuhi persyaratan keselamatan, persyaratanpelayanan selama umur yang direncanakan denganmempertimbangkan:a. fungsi bangunan gedung, lokasi, keawetan dan

kemungkinan pelaksanaan konstruksinya bangunangedung;

b. pengaruh aksi sebagai akibat dari beban yang bekerjaselama umur layanan struktur baik beban muatantetap maupun sementara yang timbul akibat gempa,angin, korosi, jamur dan serangga perusak;

c. pengaruh gempa terhadap sub struktur maupunstruktur bangunan gedung sesuai zona gempanya;

d. struktur bangunan yang direncanakan secara daktailpada kondisi pembebanan maksimum, sehingga padasaat terjadi keruntuhan, kondisi strukturnya masihmemungkinkan penyelamatan diri penghuninya;

e. struktur bawah bangunan gedung pada lokasi tanahyang dapat terjadi likuifaksi; dan

f. keandalan bangunan gedung.(3) Pembebanan pada bangunan gedung sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) harus dianalisis denganmemeriksa respon struktur terhadap beban tetap, bebansementara atau beban khusus yang mungkin bekerjaselama umur pelayanan dengan berpedoman padaketentuan yang mengatur tentang tata cara perencanaanketahanan gempa untuk rumah dan gedung, dan tata caraperencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung.

Page 30: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-30-

(4) Struktur atas bangunan gedung sebagaimana dimaksudpada ayat (1) meliputi konstruksi beton, konstruksi baja,konstruksi kayu, konstruksi bambu, konstruksi denganbahan dan teknologi khusus dilaksanakan denganmenggunakan standar sebagai berikut:a. konstruksi beton berpedoman pada ketentuan yang

mengatur tentang tata cara perencanaan betonbertulang dan struktur dinding bertulang untukrumah dan gedung, tentang tata cara penghitunganstruktur beton untuk bangunan gedung, tentang tatacara perencanaan dinding struktur pasangan blokbeton berongga bertulang untuk bangunan rumah dangedung, tentang tata cara pengadukan dan pengecoranbeton, tentang tata cara pembuatan rencanacampuran beton normal, tentang tata caraperancangan campuran beton ringan dengan agregatringan, dan ketentuan lainnya yang berkesesuaiandengan tata cara perencanaan dan pelaksanaankonstruksi beton pracetak dan prategang untukbangunan gedung, metoda pengujian dan penentuanparameter perencanaan tahan gempa konstruksi betonpracetak dan prategang untuk bangunan gedung danspesifikasi sistem dan material konstruksi betonpracetak dan prategang untuk bangunan gedung;

b. konstruksi baja berpedoman pada ketentuan yangmengatur tentang tata cara pembuatan dan perakitankonstruksi baja, dan tata cara pemeliharaankonstruksi baja selama masa konstruksi;

c. konstruksi kayu berpedoman pada ketentuan yangmengatur tentang tata cara perencanaan konstruksikayu untuk bangunan gedung, dan tata carapembuatan dan perakitan konstruksi kayu;

d. konstruksi bambu mengikuti kaidah perencanaankonstruksi berdasarkan pedoman dan standar yangberlaku; dan

e. konstruksi dengan bahan dan teknologi khusus,mengikuti kaidah perencanaan konstruksi bahan danteknologi khusus berdasarkan pedoman dan standarketentuan teknis yang berlaku.

(5) Struktur bawah bangunan gedung sebagaimana dimaksudpada ayat (1) meliputi pondasi langsung dan pondasidalam.

(6) Pondasi langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (5)harus direncanakan sehingga dasarnya terletak diataslapisan tanah yang mantap dengan daya dukung tanahyang cukup kuat dan selama berfungsinya bangunangedung tidak mengalami penurunan yang melampauibatas.

(7) Pondasi dalam sebagaimana dimaksud pada ayat (5)digunakan dalam hal lapisan tanah dengan daya dukungyang terletak cukup jauh dibawah permukaan tanahsehingga pengguna pondasi langsung dapat menyebabkanpenurunan yang berlebihan atau ketidakstabilankonstruksi.

Page 31: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-31-

(8) Keselamatan struktur sebagaimana dimaksud pada ayat(1) merupakan salah satu penentuan tingkat keandalanstruktur bangunan yang diperoleh dari hasil pemeriksaanberkala oleh tenaga ahli yang bersertifikat sesuai denganketentuan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan UmumNomor 16/PRT/M/2010 tentang Pedoman TeknisPemeriksaan Berkala Bangunan Gedung.

(9) Keruntuhan struktur sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan salah satu kondisi yang harus dihindaridengan cara melakukan pemeriksaan berkala tingkatkeandalan bangunan gedung sesuai dengan PeraturanMenteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2010 tentangPedoman Teknis Pemeriksaan Berkala Bangunan Gedung.

(10)Persyaratan bahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)harus memenuhi persyaratan keamanan, keselamatanlingkungan dan pengguna bangunan gedung sertaberpedoman pada ketentuan yang berlaku.

Pasal 46

(1) Persyaratan kemampuan bangunan gedung terhadapbahaya kebakaran meliputi sistem proteksi aktif, sistemproteksi pasif, persyaratan jalan keluar dan aksesibilitasuntuk pemadaman kebakaran, persyaratan pencahayaandarurat, tanda arah keluar dan sistem peringatan bahaya,persyaratan komunikasi dalam gedung, persyarataninstalasi bahan bakar gas dan manajemenpenanggulangan kebakaran.

(2) Setiap bangunan gedung kecuali rumah tinggal tunggaldan rumah deret sederhana harus dilindungi dari bahayakebakaran dengan sistem proteksi aktif yang meliputisistem pemadam kebakaran, sistem deteksi dan alarmkebakaran, sistem pengendali asap kebakaran dan pusatpengendali kebakaran.

(3) Setiap bangunan gedung kecuali rumah tinggal tunggaldan rumah deret sederhana harus dilindungi dari bahayakebakaran dengan sistem proteksi pasif denganberpedoman pada ketentuan yang mengatur tentang tatacara perencanaan sistem proteksi pasif untuk pencegahanbahaya kebakaran pada bangunan dan tentang tata caraperencanaan dan pemasangan sarana jalan keluar untukpenyelamatan terhadap bahaya kebakaran pada bangunangedung atau edisi terbaru.

(4) Persyaratan jalan keluar dan aksesibilitas untukpemadaman kebakaran meliputi perencanaan aksesbangunan dan lingkungan untuk pencegahan bahayakebakaran dan perencanaan dan pemasangan jalan keluaruntuk penyelamatan dengan berpedoman pada ketentuanyang mengatur tentang tata cara perencanaan bangunandan lingkungan untuk pencegahan bahaya kebakaranpada bangunan rumah dan gedung dan tentang tata caraperencanaan sistem proteksi pasif untuk pencegahanbahaya kebakaran pada bangunan gedung.

(5) Persyaratan pencahayaan darurat, tanda arah keluar dansistem peringatan bahaya dimaksudkan untuk

Page 32: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-32-

memberikan arahan bagi pengguna gedung dalamkeadaaan darurat untuk menyelamatkan diri denganberpedoman pada ketentuan yang mengatur tentang tatacara perancangan pencahayaan darurat, tanda arah dansistem peringatan bahaya pada bangunan gedung.

(6) Persyaratan komunikasi dalam bangunan gedung sebagaipenyediaan sistem komunikasi untuk keperluan internalmaupun untuk hubungan ke luar pada saat terjadikebakaran atau kondisi lainnya harus sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan mengenaitelekomunikasi.

(7) Persyaratan instalasi bahan bakar gas meliputi jenisbahan bakar gas dan instalasi gas yang dipergunakan baikgas kota maupun gas tabung mengikuti ketentuan yangditetapkan oleh instansi yang berwenang.

(8) Setiap bangunan gedung dengan fungsi, klasifikasi, luas,jumlah lantai dan/atau jumlah penghuni tertentu harusmempunyai unit manajemen proteksi kebakaranbangunan gedung.

Pasal 47

(1) Persyaratan kemampuan bangunan gedung terhadapbahaya petir dan bahaya kelistrikan meliputi persyarataninstalasi proteksi petir dan persyaratan sistem kelistrikan.

(2) Persyaratan instalasi proteksi petir harus memperhatikanperencanaan sistem proteksi petir, instalasi proteksi petir,pemeriksaan dan pemeliharaan serta berpedoman padaketentuan yang mengatur tentang sistem proteksi petirpada bangunan gedung.

(3) Persyaratan sistem kelistrikan harus memperhatikanperencanaan instalasi listrik, jaringan distribusi listrik,beban listrik, sumber daya listrik, transformatordistribusi, pemeriksaan, pengujian dan pemeliharaandengan berpedoman pada ketentuan yang mengaturtentang tegangan standar atau edisi terbaru, tentangpersyaratan umum instalasi listrik, tentang sistempasokan daya listrik darurat dan siaga, dan tentang sistempasokan daya listrik darurat menggunakan energitersimpan.

Pasal 48

(1) Setiap bangunan gedung untuk kepentingan umum harusdilengkapi dengan sistem pengamanan yang memadaiuntuk mencegah terancamnya keselamatan penghuni danharta benda akibat bencana bahan peledak.

(2) Sistem pengamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan kelengkapan pengamanan bangunan gedunguntuk kepentingan umum dari bahaya bahan peledak,yang meliputi prosedur, peralatan dan petugaspengamanan.

(3) Prosedur pengamanan sebagaimana dimaksud pada ayat(2) merupakan tata cara proses pemeriksanaanpengunjung bangunan gedung yang kemungkinan

Page 33: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-33-

membawa benda atau bahan berbahaya yang dapatmeledakkan dan/atau membakar bangunan gedungdan/atau pengunjung di dalamnya.

(4) Peralatan pengamanan sebagaimana dimaksud pada ayat(2) merupakan peralatan detektor yang digunakan untukmemeriksa pengunjung bangunan gedung yangkemungkinan membawa benda atau bahan berbahayayang dapat meledakkan dan/atau membakar BangunanGedung dan/atau pengunjung di dalamnya.

(5) Petugas pengamanan sebagaimana dimaksud pada ayat(2) merupakan orang yang diberikan tugas untukmemeriksa pengunjung bangunan gedung yangkemungkinan membawa benda atau bahan berbahayayang dapat meledakkan dan/atau membakar BangunanGedung dan/atau pengunjung di dalamnya.

(6) Persyaratan sistem pengamanan sebagaimana dimaksudpada ayat (2) yang meliputi ketentuan mengenai tata caraperencanaan dan pemasangan.

Paragraf 9Persyaratan Kesehatan Bangunan Gedung

Pasal 49

Persyaratan kesehatan bangunan gedung meliputi:a. sistem penghawaan;b. sistem pencahayaan; danc. sistem sanitasi dan penggunaan bahan bangunan.

Pasal 50

(1) Sistem penghawaan bangunan gedung sebagaimanadimaksud dalam Pasal 49 dapat berupa ventilasi alamidan/atau ventilasi mekanik/buatan sesuai denganfungsinya.

(2) Bangunan gedung tempat tinggal dan bangunan gedunguntuk pelayanan umum harus mempunyai bukaanpermanen atau yang dapat dibuka untuk kepentinganventilasi alami dan kisi-kisi pada pintu dan jendela.

(3) Persyaratan teknis sistem dan kebutuhan ventilasi harusberpedoman pada ketentuan yang mengatur tentangkonservasi energi sistem tata udara pada bangunangedung, tentang tata cara perancangan sistem ventilasidan pengkondisian udara pada bangunan gedung, dantentang tata cara perencanaan, pemasangan danpemeliharaan sistem ventilasi.

Pasal 51

(1) Sistem pencahayaan bangunan gedung sebagaimanadimaksud dalam Pasal 49 dapat berupa sistempencahayaan alami dan/atau buatan dan/ataupencahayaan darurat sesuai dengan fungsinya.

(2) Bangunan gedung tempat tinggal dan bangunan gedunguntuk pelayanan umum harus mempunyai bukaan untukpencahayaan alami yang optimal disesuaikan dengan

Page 34: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-34-

fungsi bangunan gedung dan fungsi tiap-tiap ruangandalam bangunan gedung.

(3) Sistem pencahayaan buatan sebagaimana dimaksud padaayat (1) harus memenuhi persyaratan:a. mempunyai tingkat iluminasi yang disyaratkan sesuai

fungsi ruang dalam dan tidak menimbulkan efeksilau/pantulan;

b. sistim pencahayaan darurat hanya dipakai padagedung fungsi tertentu, dapat bekerja secara otomatisdan mempunyai tingkat pencahayaan yang cukupuntuk evakuasi; dan

c. harus dilengkapi dengan pengendali manual/otomatisdan ditempatkan pada tempat yang mudahdicapai/dibaca oleh pengguna ruangan.

(4) Persyaratan teknis sistem pencahayaan harus denganberpedoman pada ketentuan yang mengatur tentangkonservasi energi sistem pencahayaan buatan padabangunan gedung, tentang tata cara perancangan sistempencahayaan alami pada bangunan gedung, dan tentangtata cara perancangan sistem pencahayaan buatan padabangunan gedung.

Pasal 52

(1) Sistem sanitasi bangunan gedung sebagaimana dimaksuddalam pasal 49 dapat berupa sistem air minum dalambangunan gedung, sistem pengolahan dan pembuanganair limbah/kotor, persyaratan instalasi gas medik,persyaratan penyaluran air hujan, persyaratan fasilitasisanitasi dalam bangunan gedung (saluran pembuanganair kotor, tempat sampah, penampungan sampahdan/atau pengolahan sampah).

(2) Sistem air minum dalam bangunan gedung sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus direncanakan denganmempertimbangkan sumber air minum, kualitas airbersih, sistem distribusi dan penampungannya.

(3) Persyaratan air minum dalam bangunan gedung harusmengikuti:a. kualitas air minum sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan mengenai persyaratankualitas air minum dan pedoman teknis mengenaisistem plumbing;

b. ketentuan yang mengatur tentang sistem plumbing2000; dan

c. pedoman dan/atau pedoman teknis yang berlaku.

Pasal 53

(1) Sistem pengolahan dan pembuangan air limbah/kotorsebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 harusdirencanakan dan dipasang dengan mempertimbangkanjenis dan tingkat bahayanya yang diwujudkan dalambentuk pemilihan sistem pengaliran/pembuangan danpenggunaan peralatan yang dibutuhkan dan sistempengolahan dan pembuangannya.

Page 35: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-35-

(2) Air limbah beracun dan berbahaya tidak boleh digabungdengan air limbah rumah tangga, yang sebelum dibuangke saluran terbuka harus diproses sesuai denganpedoman dan standar teknis yang berlaku.

(3) Persyaratan teknis sistem air limbah harus berpedomanpada ketentuan yang mengatur tentang sistem plumbing2000, tentang tata cara perencanaan tangki septik dengansistem resapan, dan tentang spesifikasi dan pemasanganperangkap bau.

Pasal 54

(1) Persyaratan instalasi gas medik sebagaimana dimaksuddalam Pasal 49 wajib diberlakukan di fasilitas pelayanankesehatan di rumah sakit, rumah perawatan, fasilitashiperbank, klinik bersalin dan fasilitas kesehatan lainnya.

(2) Potensi bahaya kebakaran dan ledakan yang berkaitandengan sistem perpipaan gas medik dan sistem vakumgas medik harus dipertimbangkan pada saatperancangan, pemasangan, pengujian, pengoperasian danpemeliharaannya.

(3) Persyaratan instansi gas medik harus berpedoman padaketentuan yang mengatur tentang keselamatan padabangunan fasilitas pelayanan kesehatan.

Pasal 55

(1) Sistem penyaluran air hujan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 49 harus direncanakan dan dipasang denganmempertimbangkan ketinggian permukaan air tanah,permeabilitas tanah dan ketersediaan jaringan drainaselingkungan.

(2) Setiap bangunan gedung dan pekarangannya harusdilengkapi dengan sistem penyaluran air hujan baikdengan sistem peresapan air kedalam tanah pekarangandan/atau dialirkan kedalam sumur resapan sebelumdialirkan ke jaringan drainase lingkungan.

(3) Sistem penyaluran air hujan harus dipelihara untukmencegah terjadinya endapan dan penyumbatan padasaluran.

(4) Persyaratan penyaluran air hujan harus berpedoman padaketentuan yang mengatur tentang sistem plumbing 2000tentang tata cara perencanaan sumur resapan air hujanuntuk lahan pekarangan, tentang spesifikasi sumurresapan air hujan untuk lahan pekarangan, dan tentangtata cara perencanaan, pemasangan dan pemeliharaansistem penyaluran air hujan pada bangunan gedung.

Pasal 56

(1) Sistem pembuangan kotoran dan sampah dalambangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49harus direncanakan dan dipasang denganmempertimbangkan fasilitas penampungan dan jenisnya.

Page 36: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-36-

(2) Pertimbangan fasilitas penampungan diwujudkan dalambentuk penyediaan tempat penampungan kotoran dansampah pada bangunan gedung denganmemperhitungkan fungsi bangunan, jumlah penghuni danvolume kotoran dan sampah.

(3) Pertimbangan jenis kotoran dan sampah diwujudkandalam bentuk penempatan pewadahan dan/ataupengolahannya yang tidak mengganggu kesehatanpenghuni, masyarakat dan lingkungannya.

(4) Bagi pengembang perumahan wajib menyediakan wadahsampah, alat pengumpul dan tempat pembuangansampah sementara, sedangkan pengangkatan danpembuangan akhir dapat bergabung dengan sistem yangsudah ada.

(5) Potensi reduksi sampah dapat dilakukan dengan mendaurulang dan/atau memanfaatkan kembali sampah bekas.

(6) Sampah beracun dan sampah rumah sakit, laboratoriumdan pelayanan medis harus dibakar dengan inseneratoryang tidak menggangu lingkungan.

Pasal 57

(1) Bahan bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalamPasal 49 harus aman bagi kesehatan pengguna bangunangedung dan tidak menimbulkan dampak penting terhadaplingkungan serta penggunaannya dapat menunjangpelestarian lingkungan.

(2) Bahan bangunan yang aman bagi kesehatan dan tidakmenimbulkan dampak penting harus memenuhi kriteria:a. tidak mengandung bahan berbahaya/beracun bagi

kesehatan pengguna bangunan gedung;b. tidak menimbulkan efek silau bagi pengguna,

masyarakat dan lingkungan sekitarnya;c. tidak menimbulkan efek peningkatan temperatur;d. sesuai dengan prinsip konservasi; dane. ramah lingkungan.

Paragraf 10Persyaratan Kenyamanan Bangunan Gedung

Pasal 58

Persyaratan kenyamanan bangunan gedung meliputikenyamanan ruang gerak dan hubungan antar ruang,kenyamanan kondisi udara dalam ruang, kenyamananpandangan, serta kenyamanan terhadap tingkat getaran dankebisingan.

Pasal 59

(1) Persyaratan kenyamanan ruang gerak dan hubunganantar ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58merupakan tingkat kenyamanan yang diperoleh daridimensi ruang dan tata letak ruang serta sirkulasi antarruang yang memberikan kenyamanan bergerak dalamruangan.

Page 37: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-37-

(2) Kenyamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusmempertimbangkan fungsi ruang, jumlah pengguna,perabot/furniture, aksesibilitas ruang dan persyaratankeselamatan dan kesehatan.

Pasal 60

(1) Persyaratan untuk kenyamanan kondisi udara dalamruangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58merupakan tingkat kenyamanan yang diperoleh daritemperatur dan kelembaban di dalam ruang untukterselenggaranya fungsi bangunan gedung.

(2) Persyaratan kenyamanan kondisi udara sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus dengan berpedoman padaketentuan yang mengatur tentang konservasi energiselubung bangunan pada bangunan gedung, tentangkonservasi energi sistem tata udara pada bangunangedung, tentang prosedur audit energi pada bangunangedung dan tentang tata cara perancangan sistem ventilasidan pengkondisian udara pada bangunan gedung.

Pasal 61

(1) Persyaratan untuk kenyamanan pandangan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 58 merupakan kondisi dari hakpribadi pengguna yang dalam melaksanakan kegiatannyadi dalam gedung tidak terganggu dari bangunan gedunglain disekitarnya.

(2) Persyaratan kenyamanan sebagaimana dimaksud padaayat (1) harus mempertimbangkan kenyamananpandangan dari dalam bangunan ke luar dan dari luarbangunan ke ruang-ruang tertentu dalam bangunangedung.

(3) Persyaratan kenyamanan pandangan dari dalam ke luarbangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusmempertimbangkan:a. gubahan masa bangunan, rancangan bukaan, tata

ruang dalam dan luar bangunan dan rancanganbentuk luar bangunan; dan

b. pemanfaatan potensi ruang luar bangunan gedung danpenyediaan RTH.

(4) Persyaratan kenyamanan pandangan dari luar ke dalambangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harusmempertimbangkan:a. rancangan bukaan tata ruang dalam dan ruang luar

bangunan dan rancangan bentuk luar bangunan;b. keberadaan bangunan gedung yang ada dan/atau

yang akan ada disekitar bangunan gedung danpenyediaan RTH; dan

c. pencegahan terhadap gangguan silau dan pantulansinar.

(5) Persyaratan kenyamanan pandangan pada bangunangedung sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4)harus memenuhi ketentuan dalam standar teknis terkait.

Page 38: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-38-

Pasal 62

(1) Persyaratan kenyamanan terhadap tingkat getaran dankebisingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58merupakan tingkat kenyamanan yang ditentukan olehsatu keadaan yang tidak mengakibakan pengguna danfungsi bangunan gedung terganggu oleh getaran dan/ataukebisingan yang timbul dari dalam gedung maupunlingkungannya.

(2) Untuk mendapatkan kenyamanan dari getaran dankebisingan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)penyelenggara gedung harus mempertimbangkan jeniskegiatan, penggunaan peralatan dan/atau sumber getardan sumber bising lainnya yang berada di dalam maupundi luar bangunan gedung.

(3) Persyaratan kenyamanan terhadap tingkat getaran dankebisingan pada bangunan gedung sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus memenuhi ketentuan dalamstandar teknis mengenai tata cara perencanaankenyamanan terhadap getaran dan kebisingan padabangunan gedung.

Paragraf 11Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung

Pasal 63

Persyaratan kemudahan meliputi kemudahan hubungan kedari dan di dalam bangunan gedung serta kelengkapansarana dan prasarana dalam pemanfaatan bangunan gedung.

Pasal 64

(1) Kemudahan hubungan ke, dari dan di dalam bangunangedung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 meliputitersedianya fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, amandan nyaman termasuk penyandang cacat, anak-anak, ibuhamil dan lanjut usia.

(2) Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus mempertimbangkantersedianya hubungan horizontal dan vertikal antar ruangdalam bangunan gedung, akses evakuasi termasuk bagipenyandang cacat, anak-anak, ibu hamil dan lanjut usia.

(3) Bangunan gedung umum yang fungsinya untukkepentingan publik, harus menyediakan fasilitas dankelengkapan sarana hubungan vertikal bagi semua orangtermasuk manusia berkebutuhan khusus.

(4) Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratankemudahan hubungan horizontal berupa tersedianyapintu dan/atau koridor yang memadai dalam jumlah,ukuran dan jenis pintu, arah bukaan pintu yangdipertimbangkan berdasarkan besaran ruangan, fungsiruangan dan jumlah pengguna bangunan gedung.

Page 39: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-39-

(5) Ukuran koridor sebagai akses horizontal antar ruangdipertimbangkan berdasarkan fungsi koridor, fungsi ruangdan jumlah pengguna.

(6) Kelengkapan sarana dan prasarana harus disesuaikandengan fungsi bangunan gedung dan persyaratanlingkungan bangunan gedung.

Pasal 65

(1) Setiap bangunan bertingkat dapat menyediakan saranahubungan vertikal antar lantai yang memadai untukterselenggaranya fungsi bangunan gedung berupa tangga,ram, lift, tangga berjalan (eskalator) atau lantai berjalan(travelator).

(2) Setiap bangunan gedung untuk kepentingan umum dapatmenyediakan kelengkapan prasarana dan saranapemanfaatan bangunan gedung yang aksesibel, meliputi:ruang ibadah, ruang ganti, ruang bayi, toilet, tempatparkir, tempat sampah, serta fasilitas komunikasi daninformasi untuk memberikan kemudahan bagi penggunabangunan gedung dalam beraktivitas.

(3) Jumlah, ukuran dan konstruksi sarana hubungan vertikalharus berdasarkan fungsi bangunan gedung, luasbangunan dan jumlah pengguna ruang serta keselamatanpengguna bangunan gedung.

(4) Bangunan gedung dengan ketinggian di atas 5 (lima) lantaiharus menyediakan lift penumpang.

(5) Setiap bangunan gedung yang memiliki lift penumpangharus menyediakan lift khusus kebakaran, atau liftpenumpang yang dapat difungsikan sebagai lift kebakaranyang dimulai dari lantai dasar bangunan gedung.

(6) Persyaratan kemudahan hubungan vertikal dalambangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengikutipedoman pada ketentuan yang mengatur tentang tata caraperancangan sistem transportasi vertikal dalam gedung(lift), atau edisi terbaru, atau penggantinya.

Bagian KeempatPersyaratan Pembangunan Bangunan Gedung

di Atas atau di Bawah Tanah, Air atauPrasarana/Sarana Umum, dan pada

Daerah Hantaran Udara Listrik Tegangan Tinggiatau Ekstra Tinggi atau Ultra Tinggi dan/atauMenara Telekomunikasi dan/atau Menara Air

Pasal 66

(1) Pembangunan bangunan gedung di atas prasaranadan/atau sarana umum harus memenuhi persyaratansebagai berikut:a. sesuai dengan RTRW, RDTR dan/atau RTBL;b. tidak mengganggu fungsi sarana dan prasarana yang

berada di bawahnya dan/atau di sekitarnya;c. tetap memperhatikan keserasian bangunan terhadap

lingkungannya;

Page 40: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-40-

d. mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang;dan

e. mempertimbangkan pendapat TABG dan pendapatmasyarakat.

(2) Pembangunan bangunan gedung di bawah tanah yangmelintasi prasarana dan/atau sarana umum harusmemenuhi persyaratan sebagai berikut:a. sesuai dengan RTRW, RDTR, dan/atau RTBL;b. tidak untuk fungsi hunian atau tempat tinggal;c. tidak mengganggu fungsi sarana dan prasarana yang

berada di bawah tanah;d. memiliki sarana khusus untuk kepentingan keamanan

dan keselamatan bagi pengguna bangunan;e. mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang;

danf. mempertimbangkan pendapat TABG dan pendapat

masyarakat.(3) Pembangunan bangunan gedung di bawah dan/atau di

atas air harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:a. sesuai dengan RTRW, RDTR, dan/atau RTBL;b. tidak mengganggu keseimbangan lingkungan dan

fungsi lindung kawasan;c. tidak menimbulkan pencemaran;d. telah mempertimbangkan faktor keselamatan,

kenyamanan, kesehatan dan kemudahan bagipengguna bangunan;

e. mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang;dan

f. mempertimbangkan pendapat TABG dan pendapatmasyarakat.

(4) Pembangunan bangunan gedung pada daerah hantaranudara listrik tegangan tinggi/ekstra tinggi/ultra tinggidan/atau menara telekomunikasi dan/atau menara airharus memenuhi persyaratan sebagai berikut:a. sesuai dengan RTRW, RDTR, dan/atau RTBL;b. telah mempertimbangkan faktor keselamatan,

kenyamanan, kesehatan dan kemudahan bagipengguna bangunan;

c. khusus untuk daerah hantaran listrik tegangan tinggiharus mengikuti pedoman dan/atau Standar Teknistentang ruang bebas udara tegangan tinggi danpedoman dan/atau Standar teknis tentang SaluranUdara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran UdaraTegangan Ekstra Tinggi (SUTET)-Nilai ambang batasmedan listrik dan medan magnet;

d. khusus menara telekomunikasi harus mengikutiketentuan peraturan perundang-undangan mengenaipembangunan dan penggunaan menaratelekomunikasi;

e. mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang;dan

f. mempertimbangkan pendapat Tim Ahli BangunanGedung dan pendapat masyarakat.

Page 41: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-41-

Bagian KelimaPersyaratan Bangunan Gedung Adat/Tradisional,

Pemanfaatan Simbol dan Unsur/Elemen TradisionalSerta Kearifan Lokal

Paragraf 1Bangunan Gedung Adat/Tradisional

Pasal 67

(1) Bangunan gedung adat/tradisional adalah bangunangedung yang mencirikan kekhasan arsitektur tradisionalKabupaten Aceh Timur dapat berupa bangunan ibadah,kantor lembaga masyarakat adat, balai/gedungpertemuan masyarakat adat.

(2) Penyelenggaraan bangunan gedung adat/tradisionaldilakukan oleh masyarakat adat sesuai ketentuan hukumadat yang tidak bertentangan dengan peraturanperundang-undangan.

(3) Penyelenggaraan bangunan gedung adat/tradisionaldilakukan dengan mengikuti persyaratan administratifdan persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalamPasal 10 ayat (1).

(4) Pemerintah Kabupaten dapat mengatur persyaratanadministratif dan persyaratan teknis lain yang bersifatkhusus pada penyelenggaraan bangunan gedungadat/tradisional dalam Peraturan Bupati.

Pasal 68

Ketentuan mengenai kaidah/norma adat dalampenyelenggaraan bangunan gedung adat/tradisional terdiridari ketentuan pada aspek perencanaan, pembangunan, danpemanfaatan, yang meliputi:a. penentuan lokasi;b. gaya/langgam arsitektur;c. arah/orientasi Bangunan Gedung;d. besaran dan/atau luasan bangunan gedung dan tapak;e. simbol dan unsur/elemen bangunan gedung;f. tata ruang dalam dan luar bangunan gedung;g. aspek larangan; danh. aspek ritual.

Pasal 69

Penentuan lokasi pada bangunan gedung adat/tradisionalmemiliki ketentuan sebagai berikut:a. bangunan gedung adat/tradisional di Kabupaten

Aceh Timur adalah Rumoh Aceh yang merupakan rumahpanggung yang memiliki ketinggian sekitar 1-2 meter dariatas tanah; dan

b. untuk menghargai nilai-nilai budaya bangunan RumohAceh hanya boleh dibangun pada lokasi renggang.

Page 42: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-42-

Pasal 70

Langgam arsitektur pada adat/tradisional memiliki ketentuansebagai berikut:a. rumah tradisional masyarakat Kabupaten Aceh Timur

merupakan percampuran tradisi arsitektural dan langgambangunan Austronesia dengan tradisi dan langgambangunan masyarakat melayu; dan

b. bentuk luar rumah merupakan bentuk rumah Austronesiayaitu struktur tegak berupa tiang kayu, lantai yangditinggikan sebagai ruang keluarga, dan bentuk atap limasyang meruncing tinggi.

Pasal 71

Arah/orientasi bangunan gedung pada bangunan gedungadat/tradisional memiliki ketentuan sebagai berikut:a. wujud dari arsitektur rumoh aceh merupakan

pengejawantahan dari kearifan dalam menyikapi alam dankeyakinan (religiusitas) masyarakat Aceh Timur;

b. arsitektur rumah berbentuk panggung denganmenggunakan kayu sebagai bahan dasar merupakanbentuk adaptasi masyarakat aceh terhadap kondisilingkungannya; dan

c. arah/orientasi bangunan rumoh aceh menghadap kebarat sebagai kiblat agar mudah melaksanakan shalat.

Pasal 72

Besaran dan/atau luasan bangunan gedung dan tapak padabangunan gedung adat/tradisional memiliki ketentuansebagai berikut:a. besaran dan/atau luasan bangunan gedung

adat/tradisional disesuaikan dengan kebutuhan;b. rumoh aceh di Aceh Timur berbentuk kubus dengan

menggunakan 16 buah tiang (tameh); danc. jarak masing-masing tiang (tameh) berkisar 2,5 - 3 meter.

Pasal 73

Simbol dan unsur/elemen bangunan gedung pada bangunangedung adat/tradisional memiliki ketentuan sebagai berikut:a. simbol yang menggambarkan bangunan gedung

adat/tradisional adalah ornamen dan ukiran; danb. penggunaan simbol ornamen atau ukiran harus

mencirikan aceh, dapat dalam bentuk ragam hiaskeagamaan dan/atau ragam hias flora dan/atau ragamhias fauna dan/atau ragam hias alam.

Pasal 74

Tata ruang dalam dan luar bangunan gedung pada bangunangedung adat/tradisional memiliki ketentuan sebagai berikut:a. tata ruang dalam terdiri dari terdiri dari 3 ruweueng

(ruang) yaitu seuramo keue pada bagian depan, tungai

Page 43: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-43-

atau juree (bilek) pada bagian tengah dan seuramo likotdan dapu (dapur) yang terpisah dengan ruang seuramolikot (serambi belakang); dan

b. tata ruang luar adalah bagian halaman dan bagian kolongrumah.

Pasal 75

Aspek larangan pada bangunan gedung adat/tradisionalmemiliki ketentuan sebagai berikut:a. bangunan gedung adat/tradisional dilarang untuk

dibangun pada daerah yang berpotensi terhadap rawanbencana; dan

b. bangunan gedung adat/tradisional dilarang untukdifungsikan sebagai tempat usaha.

Pasal 76

Aspek ritual pada bangunan gedung adat/tradisional memilikiketentuan sebagai berikut:a. dalam membangun bangunan gedung adat/tradisional

harus dilakukan ritual (upacara) adat; danb. ritual (upacara) adat sebagaimana dimaksud pada huruf a

terdiri dari ritual pengambilan bahan dari hutan, ritualmendirikan rumoh aceh, ritual menempati rumoh aceh.

Pasal 77

Ketentuan teknis dan prinsip-prinsip pembangunanbangunan gedung adat/tradisional (Rumoh Aceh) diatur lebihlanjut dalam Peraturan Bupati.

Paragraf 2Bangunan Gedung Dengan Gaya/Langgam Tradisional

Pasal 78

(1) Bangunan gedung dengan langgam tradisional dapatberupa fungsi hunian, fungsi keagamaan, fungsi usaha,dan/atau fungsi sosial dan budaya.

(2) Penyelenggaraan bangunan gedung dengan langgamtradisional dilakukan oleh perseorangan, kelompokmasyarakat, lembaga swasta atau lembaga pemerintahsesuai ketentuan kaidah/norma tradisional yang tidakbertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

(3) Penyelenggaraan bangunan gedung dengan langgamtradisional dilakukan dengan mengikuti persyaratanadministratif dan persyaratan teknis sebagaimanadimaksud dalam Pasal 10 ayat (1).

(4) Pemerintah Kabupaten dapat mengatur persyaratanadministratif dan persyaratan teknis lain yang bersifatkhusus pada penyelenggaraan Bangunan Gedung denganlanggam tradisional dalam Peraturan Bupati.

Page 44: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-44-

Paragraf 3Penggunaan Simbol dan Unsur/Elemen Tradisional

Pasal 79

(1) Perseorangan, kelompok masyarakat, lembaga swastaatau lembaga pemerintah dapat menggunakan simbol danunsur/elemen tradisional untuk digunakan padabangunan gedung yang akan dibangun, direhabilitasi ataudirenovasi.

(2) Penggunaan simbol dan unsur/elemen tradisionalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untukmelestarikan simbol dan unsur/elemen tradisional sertamemperkuat karakteristik lokal pada bangunan gedung.

(3) Penggunaan simbol dan unsur/elemen tradisionalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sesuai denganmakna dan filosofi yang terkandung dalam simbol danunsur/elemen tradisional yang digunakan berdasarkanbudaya dan sistem nilai yang berlaku.

(4) Penggunaan simbol dan unsur/elemen tradisionalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan denganpertimbangan aspek penampilan dan keserasianbangunan gedung dengan lingkungannya.

(5) Penggunaan simbol dan unsur/elemen tradisionalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwajibkan untukbangunan gedung milik Pemerintah Kabupaten dan/ataubangunan gedung milik Pemerintah di daerah dan/ataubangunan gedung milik lembaga swasta, serta dianjurkanuntuk bangunan rumah tinggal milik perseorangan.

(6) Ketentuan dan tata cara penggunaan simbol danunsur/elemen tradisional diatur lebih lanjut dalamPeraturan Bupati.

Paragraf 4Kearifan Lokal

Pasal 80

(1) Masyarakat yang berupa nilai, norma, etika, kepercayaan,adat-istiadat dan aturan khusus yang telah terujikemampuannya sehingga dapat bertahan secara terusmenerus sebagai warisan turun temurun dari leluhur danmerupakan keunggulan budaya masyarakat setempat danberkaitan dengan kondisi geografis secara luas.

(2) Penyelenggaraan bangunan gedung dilakukan denganmempertimbangkan kearifan lokal yang berlaku padamasyarakat Kabupaten Aceh Timur yang tidakbertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

(3) Ketentuan dan tata cara penyelenggaraan kearifan lokalyang berkaitan dengan penyelenggaraan BangunanGedung diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati.

Page 45: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-45-

Bagian KeenamPersyaratan Bangunan Gedung Semi Permanen dan

Bangunan Gedung Darurat

Pasal 81

(1) Bangunan gedung semi permanen dan darurat merupakanbangunan gedung yang digunakan untuk fungsi yangditetapkan dengan konstruksi semi permanen dan daruratyang dapat ditingkatkan menjadi permanen.

(2) Penyelenggaraan bangunan gedung sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus tetap dapat menjaminkeamanan, keselamatan, kemudahan, keserasian dankeselarasan bangunan gedung dengan lingkungannya.

(3) Tata cara penyelenggaraan bangunan gedung semipermanen dan darurat diatur lebih lanjut dalam PeraturanBupati.

Bagian KetujuhPersyaratan Bangunan Gedung di Kawasan Rawan

Bencana Alam

Paragraf 1Umum

Pasal 82

(1) Bencana alam yang sering terjadi di KabupatenAceh Timur dikelompokkan dalam 2 kelompok bencanayaitu bencana Geologi dan bencana non geologi.

(2) Bencana geologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi bencana gempa bumi, bencana tanah longsor,bencana tsunami dan gelombang pasang, bencana abrasi.

(3) Bencana non Geologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi bencana banjir, bencana angin puting beliungdan bencana kebakaran.

(4) Penyelenggaraan bangunan gedung di kawasan rawanbencana alam dilakukan dengan memenuhi persyaratantertentu yang mempertimbangkan keselamatan dankeamanan demi kepentingan umum.

Paragraf 2Persyaratan Bangunan Gedung di Kawasan Rawan Bencana

Gempa Bumi

Pasal 83

(1) Kawasan rawan gempa bumi merupakan kawasan yangberpotensi dan/atau pernah mengalami gempa bumidengan skala VII sampai dengan XII Modified MercallyIntensity (MMI).

(2) Kawasan rawan gempa bumi sebagaimana dimaksud padaayat (1) ditetapkan dalam peta zonasi gempa KabupatenAceh Timur sebagaimana dijabarkan lebih lanjut dalamSNI tentang gempa bumi.

Page 46: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-46-

(3) Penyelenggaraan bangunan gedung di kawasan rawangempa bumi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusmemenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang mengaturtentang tata cara perencanaan ketahanan gempa untukrumah dan gedung atau edisi terbarunya.

(4) Penyelenggaraan bangunan gedung di kawasan rawangempa bumi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusmemiliki rekayasa teknis tertentu yang mampumengantisipasi kerusakan dan/atau keruntuhanbangunan gedung akibat getaran gempa bumi dalamperiode waktu tertentu.

Pasal 84

Kawasan yang berpotensi rawan bencana gempa bumi diKabupaten Aceh Timur sebagaimana dimaksud dalam pasal83 terdiri dari 24 kecamatan, meliputi:a. Kecamatan Birem Bayeun;b. Kecamatan Rantau Selamat;c. Kecamatan Sungai Raya;d. Kecamatan Peureulak;e. Kecamatan Peureulak Barat;f. Kecamatan Peureulak Timur;g. Kecamatan Ranto Peureulak;h. Kecamatan Peudawa;i. Kecamatan Idi Rayeuk;j. Kecamatan Idi Timur;k. Kecamatan Darul Aman;l. Kecamatan Idi Tunong;m. Kecamatan Banda Alam;n. Kecamatan Nurussalam;o. Kecamatan Darul Falah;p. Kecamatan Darul Ihsan;q. Kecamatan Julok;r. Kecamatan Simpang Ulim;s. Kecamatan Pante Bidari;t. Kecamatan Madat;u. Kecamatan Indra Makmu;v. Kecamatan Serba Jadi;w. Kecamatan Peunaron; danx. Kecamatan Simpang Jernih.

Paragraf 3Persyaratan Bangunan Gedung di Kawasan Rawan Bencana

Tanah Longsor

Pasal 85

(1) Kawasan rawan tanah longsor merupakan kawasanberbentuk lereng yang rawan terhadap perpindahanmaterial pembentuk lereng berupa batuan, bahanrombakan, tanah, atau material campuran.

(2) Penyelenggaraan bangunan gedung di kawasan rawantanah longsor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusmemenuhi persyaratan sesuai ketentuan dalam RTRW,

Page 47: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-47-

RDTR, peraturan zonasi dan/atau penetapan dari instansiyang berwenang lainnya.

(3) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)belum ditetapkan, Pemerintah Kabupaten dapat mengaturmengenai peryaratan penyelenggaraan bangunan gedungdi kawasan rawan tanah longsor dalam Peraturan Bupati.

(4) Penyelenggaraan bangunan gedung di kawasan rawantanah longsor sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harusmemiliki rekayasa teknis tertentu yang mampumengantisipasi kerusakan bangunan gedung akibatkejatuhan material longsor dan/atau keruntuhanbangunan gedung akibat longsoran tanah pada tapak.

Pasal 86

Kawasan yang berpotensi rawan bencana tanah longsorsebagaimana dimaksud dalam pasal 85 ayat (1), terdiri dari11 kecamatan meliputi:a. Kecamatan Serba Jadi;b. Kecamatan Pante Bidari;c. Kecamatan Sungai Raya;d. Kecamatan Peureulak;e. Kecamatan Ranto Peureulak;f. Kecamatan Julok;g. Kecamatan Peureulak Barat;h. Kecamatan Birem Bayeun;i. Kecamatan Nurussalam;j. Kecamatan Simpang Jernih; dank. Kecamatan Banda Alam.

Paragraf 4Persyaratan Bangunan Gedung di Kawasan Rawan Bencana

Tsunami dan Gelombang Pasang

Pasal 87

(1) Kawasan rawan tsunami merupakan kawasan pantaidengan elevasi rendah dan/atau berpotensi atau pernahmengalami tsunami.

(2) Penyelenggaraan bangunan gedung di kawasan rawantsunami dan gelombang pasang sebagaimana dimaksudpada ayat (1) harus memenuhi persyaratan sesuaiketentuan dalam RTRW, RDTR, peraturan zonasidan/atau penetapan dari instansi yang berwenanglainnya.

(3) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)belum ditetapkan, Pemerintah Kabupaten dapat mengaturmengenai peryaratan penyelenggaraan bangunan gedungdi kawasan rawan tsunami dalam Peraturan Bupati.

(4) Penyelenggaraan bangunan gedung di kawasan rawantsunami sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusmemiliki rekayasa teknis tertentu yang mampumengantisipasi keselamatan penghuni dan/ataukeruntuhan bangunan gedung akibat gelombang tsunamidan/atau gelombang pasang.

Page 48: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-48-

Pasal 88

Kawasan yang berpotensi rawan bencana tsunami dangelombang pasang sebagaimana dimaksud dalam pasal 87ayat (1) terdiri dari 14 kecamatan, meliputi:a. Kecamatan Madat;b. Kecamatan Simpang Ulim;c. Kecamatan Julok;d. Kecamatan Nurussalam;e. Kecamatan Darul Aman;f. Kecamatan Idi Rayeuk;g. Kecamatan Idi Timur;h. Kecamatan Peudawa;i. Kecamatan Peureulak Barat;j. Kecamatan Peureulak;k. Kecamatan Peureulak Timur;l. Kecamatan Sungai Raya;m. Kecamatan Rantau Selamat; dann. Kecamatan Birem Bayeun.

Paragraf 5Persyaratan Bangunan Gedung di Kawasan Rawan Bencana

Abrasi

Pasal 89

(1) Kawasan rawan abrasi merupakan kawasan pantai yangberpotensi dan/atau pernah mengalami abrasi.

(2) Penyelenggaraan bangunan gedung di kawasan rawanabrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusmemenuhi persyaratan sesuai ketentuan dalam RTRW,RDTR, peraturan zonasi dan/atau penetapan dari instansiyang berwenang lainnya.

(3) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)belum ditetapkan, Pemerintah kabupaten dapat mengaturmengenai peryaratan penyelenggaraan Bangunan Gedungdi kawasan rawan abrasi dalam Peraturan Bupati.

(4) Penyelenggaraan bangunan gedung di kawasan rawanabrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusmemiliki rekayasa teknis tertentu yang mampumengantisipasi kerusakan dan/atau keruntuhanbangunan gedung akibat abrasi.

Pasal 90

Kawasan yang berpotensi rawan bencana abrasi sebagaimanadimaksud dalam pasal 89 ayat (1) terdiri dari 14 kecamatan,meliputi:a. Kecamatan Madat;b. Kecamatan Simpang Ulim;c. Kecamatan Julok;d. Kecamatan Nurussalam;e. Kecamatan Darul Aman;f. Kecamatan Idi Rayeuk;g. Kecamatan Idi Timur;h. Kecamatan Peudawa;

Page 49: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-49-

i. Kecamatan Peureulak Barat;j. Kecamatan Peureulak;k. Kecamatan Peureulak Timur;l. Kecamatan Sungai Raya;m. Kecamatan Rantau Selamat; dann. Kecamatan Birem Bayeun.

Paragraf 6Persyaratan Bangunan Gedung di Kawasan Rawan

Bencana Banjir

Pasal 91

(1) Kawasan rawan banjir merupakan kawasan yangdiidentifikasikan sering dan/atau berpotensi tinggimengalami bencana alam banjir.

(2) Penyelenggaraan bangunan gedung di kawasan rawanbanjir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusmemenuhi persyaratan sesuai ketentuan dalam RTRW,RDTR, peraturan zonasi dan/atau penetapan dari instansiyang berwenang lainnya.

(3) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)belum ditetapkan, Pemerintah Kabupaten dapat mengaturmengenai persyaratan penyelenggaraan bangunan gedungdi kawasan rawan banjir dalam Peraturan Bupati.

(4) Penyelenggaraan bangunan gedung di kawasan rawanbanjir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusmemiliki rekayasa teknis tertentu yang mampumengantisipasi keselamatan penghuni dan/ataukerusakan bangunan gedung akibat genangan banjir.

Pasal 92

Kawasan yang berpotensi rawan bencana banjir sebagaimanadimaksud dalam pasal 91 ayat (1) terdiri dari 24 kecamatan,meliputi:a. Kecamatan Birem Bayeun;b. Kecamatan Rantau Selamat;c. Kecamatan Sungai Raya;d. Kecamatan Peureulak Timur;e. Kecamatan Peureulak;f. Kecamatan Peureulak Barat;g. Kecamatan Ranto Peureulak;h. Kecamatan Peudawa;i. Kecamatan Idi Timur;j. Kecamatan Idi Rayeuk;k. Kecamatan Darul Ihsan;l. Kecamatan Darul Aman;m. Kecamatan Idi Tunong;n. Kecamatan Banda Alam;o. Kecamatan Nurussalam;p. Kecamatan Darul Falah;q. Kecamatan Julok;r. Kecamatan Simpang Ulim;s. Kecamatan Pante Bidari;t. Kecamatan Madat;

Page 50: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-50-

u. Kecamatan Indra Makmu;v. Kecamatan Serba jadi;w. Kecamatan Peunaron; danx. Kecamatan Simpang Jernih

Paragraf 7Persyaratan Bangunan Gedung di Kawasan Rawan Bencana

Angin Puting Beliung

Pasal 93

(1) Kawasan rawan bencana angin puting beliung merupakankawasan yang diidentifikasi sering dan/atau berpotensitinggi mengalami bencana alam angin puting beliung.

(2) Penyelenggaraan bangunan gedung di kawasan rawanbencana angin puting beliung sebagaimana dimaksudpada ayat (1) harus memenuhi persyaratan sesuaiketentuan dalam RTRW, RDTR, peraturan zonasidan/atau penetapan dari instansi yang berwenanglainnya.

(3) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)belum ditetapkan, Pemerintah Kabupaten dapat mengaturmengenai persyaratan penyelenggaraan bangunan gedungdi kawasan rawan bencana angin puting beliung dalamPeraturan Bupati.

(4) Penyelenggaraan bangunan gedung di kawasan rawanbencana angin puting beliung sebagaimana dimaksudpada ayat (1) harus memiliki rekayasa teknis tertentu yangmampu mengantisipasi keselamatan penghuni dan/ataukerusakan bangunan gedung akibat angin puting beliung.

Pasal 94

Kawasan yang berpotensi rawan bencana angin putingbeliung sebagaimana dimaksud dalam pasal 93 ayat (1) terdiridari 11 kecamatan, meliputi:a. Kecamatan Birem Bayeun;b. Kecamatan Rantau Selamat;c. Kecamatan Peureulak Timur;d. Kecamatan Peureulak;e. Kecamatan Peureulak Barat;f. Kecamatan Ranto Peureulak;g. Kecamatan Peudawa;h. Kecamatan Idi Timur;i. Kecamatan Darul Aman;j. Kecamatan Nurussalam; dank. Kecamatan Indra Makmu.

Page 51: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-51-

Paragraf 8Persyaratan Bangunan Gedung di Kawasan Rawan Bencana

Kebakaran

Pasal 95

(1) Kawasan rawan bencana kebakaran merupakan kawasanyang diidentifikasi sering dan/atau berpotensi tinggimengalami bencana kebakaran.

(2) Penyelenggaraan bangunan gedung di kawasan rawanbencana kebakaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)harus memenuhi persyaratan sesuai ketentuan dalamRTRW, RDTR, peraturan zonasi dan/atau penetapan dariinstansi yang berwenang lainnya.

(3) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)belum ditetapkan, Pemerintah Kabupaten dapat mengaturmengenai persyaratan penyelenggaraan bangunan gedungdi kawasan rawan bencana kebakaran dalam PeraturanBupati.

(4) Penyelenggaraan bangunan gedung di kawasan rawanbencana kebakaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)harus memiliki rekayasa teknis tertentu yang mampumengantisipasi keselamatan penghuni dan/ataukerusakan bangunan gedung akibat kebakaran.

Pasal 96

Kawasan yang berpotensi rawan rawan bencana kebakaransebagaimana dimaksud dalam pasal 95 ayat (1) terdiri dari 24kecamatan, meliputi:a. Kecamatan Birem Bayeun;b. Kecamatan Rantau Selamat;c. Kecamatan Sungai Raya;d. Kecamatan Peureulak Timur;e. Kecamatan Peureulak;f. Kecamatan Peureulak Barat;g. Kecamatan Ranto Peureulak;h. Kecamatan Peudawa;i. Kecamatan Idi Timur;j. Kecamatan Idi Rayeuk;k. Kecamatan Darul Ihsan;l. Kecamatan Darul Aman;m. Kecamatan Idi Tunong;n. Kecamatan Banda Alam;o. Kecamatan Nurussalam;p. Kecamatan Darul Falah;q. Kecamatan Julok;r. Kecamatan Simpang Ulim;s. Kecamatan Pante Bidari;t. Kecamatan Madat;u. Kecamatan Indra Makmu;v. Kecamatan Serba Jadi;w. Kecamatan Peunaron; danx. Kecamatan Simpang Jernih.

Page 52: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-52-

Paragraf 9Tata Cara dan Persyaratan Penyelenggaraan Bangunan

Gedung di Kawasan Rawan Bencana Alam

Pasal 97

Tata cara dan persyaratan penyelenggaraan bangunan gedungdi kawasan rawan bencana alam sebagaimana dimaksuddalam Pasal 82 diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati.

BAB VPENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG

Bagian KesatuUmum

Pasal 98

Penyelenggaraan bangunan gedung terdiri atas kegiatanpembangunan, pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran.

Pasal 99

(1) Kegiatan pembangunan bangunan gedung sebagaimanadimaksud dalam Pasal 98 diselenggarakan melalui prosesperencanaan teknis dan proses pelaksanaan konstruksi.

(2) Kegiatan pemanfaatan bangunan gedung sebagaimanadimaksud dalam Pasal 98 meliputi kegiatan pemeliharaan,perawatan, pemeriksaan secara berkala, perpanjangansertifikat laik fungsi, dan pengawasan pemanfaatanbangunan gedung.

(3) Kegiatan pelestarian bangunan gedung sebagaimanadimaksud dalam Pasal 98 meliputi kegiatan penetapandan pemanfaatan termasuk perawatan dan pemugaranserta kegiatan pengawasannya.

(4) Kegiatan pembongkaran bangunan gedung sebagaimanadimaksud dalam Pasal 98 meliputi penetapanpembongkaran dan pelaksanaan pembongkaran sertapengawasan pembongkaran.

(5) Dalam penyelenggaraan bangunan gedung sebagaimanadimaksud dalam Pasal 98 penyelenggara bangunangedung wajib memenuhi persyaratan administrasi danpersyaratan teknis untuk menjamin keandalan bangunangedung tanpa menimbulkan dampak penting bagilingkungan.

(6) Penyelenggaraan bangunan gedung dalam Pasal 98 dapatdilaksanakan oleh perorangan atau penyedia jasa dibidang penyelenggaraan gedung.

Page 53: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-53-

Bagian KeduaKegiatan Pembangunan

Paragraf 1Umum

Pasal 100

Kegiatan pembangunan bangunan gedung dapatdiselenggarakan secara swakelola atau menggunakanpenyedia jasa di bidang perencanaan, pelaksanaan dan/ataupengawasan.

Pasal 101

(1) Penyelenggaraan pembangunan bangunan gedung secaraswakelola sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100menggunakan gambar rencana teknis sederhana ataugambar rencana prototip.

(2) Pemerintah Kabupaten dapat memberikan bantuan tekniskepada pemilik bangunan gedung dengan penyediaanrencana teknik sederhana atau gambar prototip.

(3) Pengawasan pembangunan bangunan gedungsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan olehPemerintah Kabupaten dalam rangka kelaikan fungsibangunan gedung.

Pasal 102

(1) Pembangunan bangunan gedung diselenggarakan melaluitahapan perencanaan teknis dan pelaksanaan besertapengawasannya.

(2) Pembangunan bangunan gedung wajib dilaksanakansecara tertib administratif dan teknis untuk menjaminkeandalan bangunan gedung tanpa menimbulkan dampakpenting terhadap lingkungan.

(3) Pembangunan bangunan gedung sebagaimana dimaksudpada ayat (1) mengikuti kaidah pembangunan yangberlaku, terukur, fungsional, prosedural, denganmempertimbangkan adanya keseimbangan antaranilai-nilai sosial budaya setempat terhadap perkembanganarsitektur, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 103

(1) Pembangunan bangunan gedung dapat dilakukan baik ditanah milik sendiri maupun di tanah milik pihak lain.

(2) Pembangunan bangunan gedung di atas tanah milik pihaklain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukanberdasarkan perjanjian tertulis antara pemilik tanah danpemilik bangunan gedung.

Page 54: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-54-

Paragraf 2Perencanaan teknis

Pasal 104

(1) Setiap kegiatan mendirikan, mengubah, menambah danmembongkar bangunan gedung harus berdasarkan padaperencanaan teknis yang dirancang oleh penyedia jasaperencanaan bangunan gedung yang mempunyaisertifikasi kompetensi di bidangnya sesuai dengan fungsidan klasifikasinya.

(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud padaayat (1) perencanan teknis untuk bangunan gedunghunian tunggal sederhana, bangunan gedung hunianderet sederhana, dan bangunan gedung darurat.

(3) Pemerintah Kabupaten dapat mengatur perencanaanteknis untuk jenis bangunan gedung lainnya yangdikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud padaayat (1) yang diatur di dalam Peraturan Bupati.

(4) Perencanaan teknis bangunan gedung dilakukanberdasarkan kerangka acuan kerja dan dokumen ikatankerja dengan penyedia jasa perencanaan bangunangedung yang memiliki sertifikasi sesuai dengan bidangnya.

(5) Perencanaan teknis bangunan gedung harus disusundalam suatu dokumen rencana teknis bangunan gedung.

Pasal 105

(1) Lingkup pelayanan jasa perencanaan teknis bangunangedung meliputi:a. penyusunan konsep perencanaan;b. prarencana;c. pengembangan rencana;d. rencana detail;e. pembuatan dokumen pelaksanaan konstruksi;f. pemberian penjelasan dan evaluasi pengadaan jasa

pelaksanaan;g. pengawasan berkala pelaksanaan konstruksi

bangunan gedung; danh. penyusunan petunjuk pemanfaatan bangunan gedung.

(2) Perencanaan teknis harus disusun dalam suatu dokumenrencana teknis bangunan gedung berdasarkanpersyaratan teknis bangunan gedung dan sesuai denganlokasi, fungsi, dan klasifikasi bangunan gedung.

Paragraf 3Dokumen Rencana Teknis

Pasal 106

(1) Dokumen rencana teknis bangunan gedung sebagaimanadimaksud dalam Pasal 104 ayat (5) dapat meliputi:a. gambar rencana teknis berupa: rencana teknis

arsitektur, struktur dan konstruksi, mekanikal/elektrikal;

b. gambar detail;

Page 55: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-55-

c. syarat-syarat umum dan syarat teknis;d. rencana anggaran biaya pembangunan; dane. laporan perencanaan.

(2) Dokumen rencana teknis sebagaimana dimaksud padaayat (1) diperiksa, dinilai, disetujui dan disahkan sebagaidasar untuk pemberian IMB dengan mempertimbangkankelengkapan dokumen sesuai dengan fungsi dan klasifkasibangunan gedung, persyaratan tata bangunan,keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan.

(3) Penilaian dokumen rencana teknis bangunan gedungsebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajibmempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:a. pertimbangan dari TABG untuk bangunan gedung

yang digunakan bagi kepentingan umum;b. pertimbangan dari TABG dan memperhatikan

pendapat masyarakat untuk bangunan gedung yangakan menimbulkan dampak penting; dan

c. koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten, danmendapatkan pertimbangan dari TABG sertamemperhatikan pendapat masyarakat untukbangunan gedung yang diselenggarakan olehPemerintah.

(4) Persetujuan dan pengesahan dokumen rencana teknissebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan secaratertulis oleh pejabat yang berwenang.

(5) Dokumen rencana teknis yang telah disetujui dandisahkan dikenakan biaya retribusi IMB yang besarnyaditetapkan berdasarkan fungsi dan klasifikasi bangunangedung.

(6) Berdasarkan pembayaran retribusi IMB sebagaimanadimaksud pada ayat (5) Bupati menerbitkan IMB.

Pasal 107

Pengesahan dokumen rencana teknis bangunan gedungdilakukan oleh Pemerintah Kabupaten, kecuali bangunangedung fungsi khusus oleh Pemerintah, berdasarkan rencanateknis beserta kelengkapan dokumen lainnya dan diajukanoleh pemohon.

Paragraf 4Pengaturan Retribusi IMB

Pasal 108

Pengaturan retribusi IMB meliputi:a. jenis kegiatan dan obyek yang dikenakan retribusi;b. penghitungan besarnya retribusi IMB;c. indeks penghitungan besarnya retribusi IMB; dand. harga satuan (tarif) retribusi IMB.

Page 56: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-56-

Pasal 109

(1) Jenis kegiatan penyelenggaraan bangunan gedung yangdikenakan retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal108 huruf a meliputi:a. pembangunan baru;b. rehabilitasi/renovasi (perbaikan/perawatan,

perubahan, perluasan/pengurangan); danc. pelestarian/pemugaran.

(2) Objek retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108huruf a meliputi biaya penyelenggaraan IMB yang terdiriatas pengecekan, pengukuran lokasi, pemetaan,pemeriksaan dan penatausahaan pada bangunan gedungdan prasarana bangunan gedung.

Pasal 110

(1) Penghitungan besarnya IMB sebagaimana dimaksuddalam Pasal 108 huruf b, meliputi:a. komponen retribusi dan biaya;b. besarnya retribusi; danc. tingkat penggunaan jasa.

(2) Komponen retribusi dan biaya sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf a, meliputi:a. retribusi pembinaan penyelenggaraan bangunan

gedung;b. retribusi administrasi IMB; danc. retribusi penyediaan formulir permohonan IMB.

(3) Besarnya retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf b dihitung dengan penetapan berdasarkan:a. lingkup butir komponen retribusi sesuai dengan

permohonan yang diajukan;b. lingkup kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

108; danc. volume/besaran, indeks, harga satuan retribusi untuk

bangunan gedung dan/atau prasarananya.(4) Tingkat penggunaan jasa atas pemberian layanan IMB

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf cmenggunakan indeks berdasarkan fungsi, klasifikasi danwaktu penggunaan Bangunan Gedung serta indeks untukprasarana gedung sebagai tingkat intensitas penggunaanjasa dalam proses perizinan dan sesuai dengan cakupankegiatannya.

Pasal 111

(1) Indeks penghitungan besarnya retribusi IMB sebagaimanadimaksud dalam Pasal 108 huruf c mencakup:a. penetapan indeks penggunaan jasa sebagai faktor

pengali terhadap harga satuan retribusi untukmendapatan besarnya retribusi;

b. skala indeks; danc. kode.

(2) Penetapan indeks penggunaan jasa sebagaimanadimaksud pada ayat (1) meliputi:

Page 57: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-57-

a. indeks untuk penghitungan besarnya retribusibangunan gedung berdasarkan fungsi, klasifikasisetiap bangunan gedung dengan mempertimbangkanspesifikasi bangunan gedung;

b. indeks untuk penghitungan besarnya retribusiprasarana bangunan gedung ditetapkan untuk setiapjenis prasarana bangunan gedung; dan

c. kode dan indeks penghitungan retribusi IMB untukbangunan gedung dan prasarana bangunan gedung.

Pasal 112

(1) Harga satuan (tarif) retribusi IMB sebagaimana dimaksuddalam Pasal 108 huruf d mencakup:a. harga satuan bangunan gedung; danb. harga satuan prasarana bangunan gedung.

(2) Harga satuan (tarif) retribusi IMB sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditetapkan oleh bupati sesuai dengan tingkatkemampuan ekonomi masyarakat dan pertimbanganlainnya.

(3) Harga satuan (tarif) IMB bangunan gedung dinyatakan persatuan luas (m2) lantai bangunan.

(4) Harga satuan bangunan gedung ditetapkan berdasarkanketentuan sebagai berikut:a. luas bangunan gedung dihitung dari garis sumbu (as)

dinding/kolom;b. luas teras, balkon dan selasar luar bangunan gedung

dihitung setengah dari luas yang dibatasi oleh sumbu-sumbunya;

c. luas bagian bangunan gedung seperti canopy danpergola (yang berkolom) dihitung setengah dari luasyang dibatasi oleh garis sumbu-sumbunya;

d. luas bagian bangunan gedung seperti canopy danpergola (tanpa kolom) dihitung setengah dari luas yangdibatasi oleh garis tepi atap konstruksi tersebut; dan

e. luas overstek/luifel dihitung dari luas yang dibatasioleh garis tepi konstruksi tersebut.

(5) Harga satuan prasarana bangunan gedung dinyatakan persatuan volume prasarana berdasarkan ketentuan sebagaiberikut:a. konstruksi pembatas/pengaman/penahan per m2;b. konstruksi penanda masuk lokasi per m2 atau unit

standar;c. konstruksi perkerasan per m2;d. konstruksi penghubung per m2 atau unit standar;e. konstruksi kolam/reservoir bawah tanah per m2;f. konstruksi menara per unit standar dan

pertambahannya;g. konstruksi monumen per unit standar dan

pertambahannya;h. konstruksi instalasi/gardu per m2;i. konstruksi reklame per unit standar dan

pertambahannya, danj. konstruksi bangunan lainnya yang termasuk

prasarana Bangunan Gedung.

Page 58: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-58-

Paragraf 5Tata Cara Penerbitan IMB

Pasal 113

Tata cara penerbitan dan penghitungan besarnya IMBsebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 berpedoman padaQanun Kabupaten yang mengatur tentang izin mendirikanbangunan.

Pasal 114

(1) Bupati memeriksa dan menilai syarat-syarat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 113 serta status/keadaan tanahdan/atau bangunan untuk dijadikan sebagai bahanpersetujuan pemberian IMB.

(2) Bupati menetapkan retribusi IMB berdasarkan bahanpersetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Pemeriksaan dan penilaian sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan penetapan retribusi sebagaimana dimaksudpada ayat (2) paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitungsejak tanggal diterima permohonan IMB.

(4) Pemeriksaan dan penilaian permohonan IMB untukbangunan gedung yang memerlukan pengelolaan khususatau mempunyai tingkat kompleksitas yang dapatmenimbulkan dampak kepada masyarakat danlingkungan paling lama 14 (empat belas) hari kerjaterhitung sejak tanggal diterima permohonan IMB.

(5) Berdasarkan penetapan retribusi IMB sebagaimanadimaksud pada ayat (2) pemohon IMB melakukanpembayaran retribusi IMB ke kas daerah danmenyerahkan tanda bukti pembayarannya kepada Bupati.

(6) Bupati menerbitkan IMB paling lama 7 (tujuh) hari kerjaterhitung sejak diterimanya bukti pembayaran retribusiIMB oleh Bupati.

(7) Ketentuan mengenai IMB berlaku pula untuk rumah adatkecuali ditetapkan lain oleh Pemerintah Kabupatendengan mempertimbangkan faktor nilai tradisional dankearifan lokal yang berlaku di masyarakat hukumadatnya.

Pasal 115

(1) Sebelum memberikan persetujuan atas persyaratanadministrasi dan persyaratan teknis Bupati dapatmeminta pemohon IMB untuk menyempurnakandan/atau melengkapi persyaratan yang diajukan.

(2) Bupati dapat menyetujui, menunda, atau menolakpermohonan IMB yang diajukan oleh pemohon.

Pasal 116

(1) Bupati dapat menunda menerbitkan IMB apabila:a. Bupati masih memerlukan waktu tambahan untuk

menilai, khususnya persyaratan bangunan serta

Page 59: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-59-

pertimbangan nilai lingkungan yang direncanakan;dan

b. Bupati sedang merencanakan rencana bagian kotaatau rencana terperinci kota.

(2) Penundaan penerbitan IMB sebagaimana dimaksud padaayat (1) hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali untuk jangkawaktu tidak lebih dari 2 (dua) bulan terhitung sejakpenundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Bupati dapat menolak permohonan IMB apabila bangunangedung yang akan dibangun:a. tidak memenuhi persyaratan administratif dan teknis;b. penggunaan tanah yang akan didirikan bangunan

gedung tidak sesuai dengan rencana kota;c. mengganggu atau memperburuk lingkungan

sekitarnya;d. mengganggu lalu lintas, aliran air, cahaya pada

bangunan sekitarnya yang telah ada, dane. terdapat keberatan dari masyarakat.

(4) Penolakan permohonan IMB sebagaimana dimaksud padaayat (3) dilakukan secara tertulis dengan menyebutkanalasannya.

Pasal 117

(1) Surat penolakan permohonan IMB sebagaimana dimaksuddalam Pasal 115 ayat (2) harus sudah diterima pemohondalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari setelah suratpenolakan dikeluarkan Bupati.

(2) Pemohon dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) harisetelah menerima surat penolakan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat mengajukan keberatan kepada Bupati.

(3) Bupati dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) harisetelah menerima keberatan sebagaimana dimaksud padaayat (2) wajib memberikan jawaban tertulis terhadapkeberatan pemohon.

(4) Jika pemohon tidak melakukan hak sebagaimana maksudpada ayat (2) pemohon dianggap menerima suratpenolakan tersebut.

(5) Jika Bupati tidak melakukan kewajiban sebagaimanadimaksud pada ayat (3) Bupati dianggap menerima alasankeberatan pemohon sehingga Bupati harus menerbitkanIMB.

(6) Pemohon dapat melakukan gugatan ke Pengadilan TataUsaha Negara apabila Bupati tidak melaksanakanketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (5).

Pasal 118

(1) Bupati dapat mencabut IMB apabila:a. pekerjaan bangunan gedung yang sedang dikerjakan

terhenti selama 3 (tiga) bulan dan tidak dilanjutkan lagiberdasarkan pernyataan dari pemilik bangunan;

b. pekerjaan bangunan yang terlantar selama 5 (lima)tahun dan tidak dilanjutkan pembangunannya, makaIMB tersebut gugur dengan sendirinya;

Page 60: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-60-

c. IMB diberikan berdasarkan data dan informasi yangtidak benar; dan

d. pelaksanaan pembangunan menyimpang dari dokumenrencana teknis yang telah disahkan dan/ataupersyaratan yang tercantum dalam izin.

(2) Sebelum pencabutan IMB sebagaimana dimaksud padaayat (1) kepada pemegang IMB diberikan peringatansecara tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggangwaktu 30 (tiga puluh) hari dan diberikan kesempatanuntuk mengajukan tanggapannya.

(3) Apabila peringatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)tidak diperhatikan dan ditanggapi dan/atau tanggapannyatidak dapat diterima, Bupati dapat mencabut IMBbersangkutan.

(4) Pencabutan IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (3)dituangkan dalam bentuk surat Keputusan Bupati yangmemuat alasan pencabutannya.

Pasal 119

(1) IMB tidak diperlukan untuk pekerjaan:a. memperbaiki bangunan gedung dengan tidak

mengubah bentuk dan luas, serta menggunakan jenisbahan semula antara lain:1) memplester;2) memperbaiki retak bangunan;3) memperbaiki daun pintu dan/atau daun jendela;4) memperbaiki penutup udara tidak melebihi 1 m2;5) membuat pemindah halaman tanpa konstruksi;6) memperbaiki langit-langit tanpa mengubah

jaringan utilitas; dan7) mengubah bangunan sementara.

b. memperbaiki saluran air hujan dan selokan dalampekarangan bangunan;

c. membuat bangunan yang sifatnya sementara bagikepentingan pemeliharaan ternak dengan luas tidakmelebihi garis sempadan belakang dan samping sertatidak mengganggu kepentingan orang lain atau umum;

d. membuat pagar halaman yang sifatnya sementara(tidak permanen) yang tingginya tidak melebihi 120 cm(seratus dua puluh centimeter) kecuali adanya pagarini mengganggu kepentingan orang lain atau umum;dan

e. membuat bangunan yang sifat penggunaannyasementara waktu.

(2) Pekerjaan selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1)tetap dipersyaratkan ketentuan sebagaimana dimaksuddalam Qanun Kabupaten yang mengatur tentang izinmendirikan bangunan.

Page 61: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-61-

Paragraf 6Penyedia Jasa Perencanaan Teknis

Pasal 120

(1) Perencanaan teknis bangunan gedung dirancang olehpenyedia jasa perencanaan bangunan gedung yangmempunyai sertifikasi kompetensi di bidangnya sesuaidengan klasifikasinya.

(2) Penyedia jasa perencana bangunan gedung sebagaimanadimaksud pada ayat (1), terdiri atas:a. perencana arsitektur;b. perencana stuktur;c. perencana mekanikal;d. perencana elektrikal;e. perencana pemipaan (plumber);f. perencana proteksi kebakaran; dang. perencana tata lingkungan.

(3) Pemerintah Kabupaten dapat menetapkan perencanaanteknis untuk jenis bangunan gedung yang dikecualikandari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yangdiatur dalam Peraturan Bupati.

(4) Lingkup layanan jasa perencanaan teknis bangunangedung meliputi:a. penyusunan konsep perencanaan;b. prarencana;c. pengembangan rencana;d. rencana detail;e. pembuatan dokumen pelaksanaan konstruksi;f. pemberian penjelasan dan evaluasi pengadaan jasa

pelaksanaan; dang. pengawasan berkala pelaksanaan konstruksi

bangunan gedung, dan penyusunan petunjukpemanfaatan bangunan gedung.

(5) Perencanaan teknis bangunan gedung harus disusundalam suatu dokumen rencana teknis bangunan gedung.

Bagian KetigaPelaksanaan Konstruksi

Paragraf 1Pelaksanaan

Pasal 121

(1) Pelaksanaan konstruksi bangunan gedung dimulai setelahpemilik bangunan gedung memperoleh IMB.

(2) Pelaksanaan konstruksi bangunan gedung harusberdasarkan dokumen rencana teknis yang telah disetujuidan disahkan.

(3) Pelaksanaan konstruksi bangunan gedung berupapembangunan bangunan gedung baru, perbaikan,penambahan, perubahan dan/atau pemugaran bangunangedung dan/atau instalasi, dan/atau perlengkapanbangunan gedung.

Page 62: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-62-

Pasal 122

(1) Kegiatan pelaksanaan konstruksi bangunan gedungmeliputi pemeriksaan dokumen pelaksanaan, persiapanlapangan, kegiatan konstruksi, pemeriksaan akhirpekerjaan konstruksi dan penyerahan hasil akhirpekerjaan.

(2) Pemeriksaan dokumen pelaksanaan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) meliputi pemeriksaankelengkapan, kebenaran, dan keterlaksanaan konstruksi(constructability) dari semua dokumen pelaksanaanpekerjaan.

(3) Persiapan lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi penyusunan program pelaksanaan, mobilisasisumber daya, dan penyiapan fisik lapangan.

(4) Kegiatan konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik dilapangan, pembuatan laporan kemajuan pekerjaan,penyusunan gambar kerja pelaksanaan (shop drawings)dan gambar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yangdilaksanakan (as built drawings), serta kegiatan masapemeliharaan konstruksi.

(5) Pelaksanaan konstruksi bangunan gedung sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus menerapkan prinsip-prinsipkeselamatan dan kesehatan kerja (K3).

(6) Kegiatan pemeriksaan akhir pekerjaan konstruksisebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputipemeriksaan hasil akhir pekerjaan konstruksi bangunangedung terhadap kesesuaian dengan dokumenpelaksanaan.

(7) Hasil akhir pekerjaan pelaksanaan konstruksi berwujudbangunan gedung yang laik fungsi termasuk prasaranadan sarananya yang dilengkapi dengan dokumenpelaksanaan konstruksi, gambar pelaksanaan pekerjaansesuai dengan yang dilaksanakan (as built drawings),pedoman pengoperasian dan pemeliharaan bangunangedung, peralatan serta perlengkapan mekanikal danelektrikal bangunan gedung serta dokumen penyerahanhasil pekerjaan.

Paragraf 2Pengawasan Pelaksanaan konstruksi

Pasal 123

(1) Pelaksanaan konstruksi wajib diawasi oleh petugaspengawas pelaksanaan konstruksi.

(2) Pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan gedung meliputipemeriksaan kesesuaian fungsi, persyaratan tatabangunan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan dankemudahan, dan IMB.

Page 63: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-63-

Pasal 124

Petugas pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 123berwenang:a. memasuki dan mengadakan pemeriksaan di tempat

pelaksanaan konstruksi setelah menunjukkan tandapengenal dan surat tugas;

b. menggunakan acuan peraturan umum bahan bangunan,rencana kerja syarat-syarat dan IMB;

c. memerintahkan untuk menyingkirkan bahan bangunandan bangunan yang tidak memenuhi syarat, yang dapatmengancam kesehatan dan keselamatan umum; dan

d. menghentikan pelaksanaan konstruksi, dan melaporkankepada instansi yang berwenang.

Paragraf 3Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung

Pasal 125

(1) Pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan gedung dilakukanoleh Pengkaji Teknis setelah bangunan gedung selesaidilaksanakan oleh pelaksana konstruksi sebelumdiserahkan kepada pemilik bangunan gedung.

(2) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdilakukan pengkaji teknis oleh pemilik/penggunabangunan gedung atau penyedia jasa atau PemerintahKabupaten.

Pasal 126

(1) Pemilik/pengguna bangunan yang memiliki unit teknisdengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memilikisertifikat keahlian dapat melakukan pemeriksaan berkaladalam rangka pemeliharaan dan perawatan.

(2) Pemilik/pengguna bangunan dapat melakukan ikatankontrak dengan pengelola berbentuk badan usaha yangmemiliki unit teknis dengan Sumber Daya Manusia (SDM)yang bersertifikat keahlian pemeriksaan berkala dalamrangka pemeliharaan dan parawatan bangunan gedung.

(3) Pemilik perorangan bangunan gedung dapat melakukanpemeriksaan sendiri secara berkala selama yangbersangkutan memiliki sertifikat keahlian.

Pasal 127

(1) Pelaksanaan pemeriksaan kelaikan fungsi bangunangedung untuk proses penerbitan SLF bangunan gedunghunian rumah tinggal tidak sederhana, bangunan gedunglainnya atau bangunan gedung tertentu dilakukan olehpenyedia jasa pengawasan atau manajemen konstruksiyang memiliki sertifikat keahlian.

(2) Pelaksanaan pemeriksaan kelaikan fungsi bangunangedung untuk proses penerbitan SLF bangunan gedungfungsi khusus dilakukan oleh penyedia jasa pengawasan

Page 64: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-64-

atau manajemen konstruksi yang memiliki sertifikat dantim internal yang memiliki sertifikat keahlian denganmemperhatikan pengaturan internal dan rekomendasi dariinstansi yang bertanggung jawab di bidang fungsi khusustersebut.

(3) Pengkajian teknis untuk pemeriksaan kelaikan fungsibangunan gedung untuk proses penerbitan SLF bangunangedung hunian rumah tinggal tidak sederhana, bangunangedung lainnya pada umumnya dan bangunan gedungtertentu untuk kepentingan umum dilakukan olehpenyedia jasa pengkajian teknis konstruksi bangunangedung yang memiliki sertifikat keahlian.

(4) Pelaksanaan pemeriksaan kelaikan fungsi bangunangedung untuk proses penerbitan SLF bangunan gedungfungsi khusus dilakukan oleh penyedia jasa pengkajianteknis konstruksi bangunan gedung yang memilikisertifikat keahlian dan tim internal yang memilikisertifikat keahlian dengan memperhatikan pengaturaninternal dan rekomendasi dari instansi yang bertanggungjawab di bidang fungsi dimaksud.

(5) Hubungan kerja antara pemilik/pengguna bangunangedung dan penyedia jasa pengawasan/manajemenkonstruksi atau penyedia jasa pengkajian tekniskonstruksi bangunan gedung dilaksanakan berdasarkanikatan kontrak.

Pasal 128

(1) Pemerintah Kabupaten, khususnya instansi teknispembina penyelenggaraan bangunan gedung, dalamproses penerbitan SLF bangunan gedung melaksanakanpengkajian teknis untuk pemeriksaan kelaikan fungsibangunan gedung hunian rumah tinggal tunggal termasukrumah tinggal tunggal sederhana dan rumah deret danpemeriksaan berkala bangunan gedung hunian rumahtinggal tunggal dan rumah deret.

(2) Dalam hal di instansi Pemerintah Kabupaten sebagaimanadimaksud ada ayat (1) tidak terdapat tenaga teknis yangcukup, Pemerintah Kabupaten dapat menugaskanpenyedia jasa pengkajian teknis konstruksi bangunangedung untuk melakukan pemeriksaan kelaikan fungsibangunan gedung hunian rumah tinggal tunggalsederhana dan rumah tinggal deret sederhana.

(3) Dalam hal penyedia jasa sebagaimana dimaksud padaayat (2) belum tersedia, instansi teknis pembinapenyelenggara bangunan gedung dapat bekerja samadengan asosiasi profesi di bidang bangunan gedung untukmelakukan pemeriksaan kelaikan fungsi bangunangedung.

Page 65: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-65-

Paragraf 4Tata Cara Penerbitan SLF Bangunan Gedung

Pasal 129

(1) Penerbitan SLF bangunan gedung dilakukan atas dasarpermintaan pemilik/pengguna bangunan gedung untukbangunan gedung yang telah selesai pelaksanaankonstruksinya atau untuk perpanjangan SLF bangunangedung yang telah pernah memperoleh SLF.

(2) SLF bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diberikan dengan mengikuti prinsip pelayanan primadan tanpa pungutan biaya.

(3) SLF bangunan gedung sebagaimana dimaksud padaayat (1) diberikan setelah terpenuhinya persyaratanadministratif dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsidan klasifikasi bangunan gedung sebagaimana dimaksuddalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal 7, Pasal 8, dan Pasal 9.

(4) Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1):a. pada proses pertama kali SLF bangunan gedung:

1) kesesuaian data aktual dengan data dalamdokumen status hak atas tanah;

2) kesesuaian data aktual dengan data dalam IMBdan/atau dokumen status kepemilikan BangunanGedung;

3) kepemilikan dokumen IMB; dan4) tanda bukti lunas pembayaran Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB) sampai tahun proses penerbitanSLF.

b. pada proses perpanjangan SLF bangunan gedung:1) kesesuaian data aktual dan/atau adanya

perubahan dalam dokumen status kepemilikanbangunan gedung;

2) kesesuaian data aktual (terakhir) dan/atau adanyaperubahan dalam dokumen status kepemilikantanah;

3) kesesuaian data aktual (terakhir) dan/atau adanyaperubahan data dalam dokumen IMB; dan

4) tanda bukti lunas pembayaran Pajak Bumi danBangunan (PBB) sampai tahun proses penerbitanperpanjangan SLF.

(5) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)adalah sebagai berikut:a. pada proses pertama kali SLF bangunan gedung:

1) kesesuaian data aktual dengan data dalamdokumen pelaksanaan konstruksi termasuk asbuilt drawings, pedoman pengoperasian danpemeliharaan/perawatan bangunan gedung,peralatan serta perlengkapan mekanikal danelektrikal dan dokumen ikatan kerja; dan

2) pengujian lapangan (on site) dan/atau laboratoriumuntuk aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanandan kemudahan pada struktur, peralatan danperlengkapan bangunan gedung serta prasarana

Page 66: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-66-

pada komponen konstruksi atau peralatan yangmemerlukan data teknis akurat sesuai denganPedoman teknis dan tata cara pemeriksaankelaikan fungsi bangunan gedung.

b. pada proses perpanjangan SLF bangunan gedung:1) kesesuaian data aktual dengan data dalam

dokumen hasil pemeriksaan berkala, laporanpengujian struktur, peralatan dan perlengkapanbangunan gedung serta prasarana bangunangedung, laporan hasil perbaikan dan/ataupenggantian pada kegiatan perawatan, termasukperubahan fungsi, intensitas, arsitektrur dandampak lingkungan yang ditimbulkan; dan

2) pengujian lapangan (on site) dan/atau laboratoriumuntuk aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanandan kemudahan pada struktur, peralatan danperlengkapan bangunan gedung serta prasaranapada struktur, komponen konstruksi dan peralatanyang memerlukan data teknis akurat termasukperubahan fungsi, peruntukan dan intensitas,arsitektur serta dampak lingkungan yangditimbulkannya, sesuai dengan pedoman teknisdan tata cara pemeriksaan kelaikan fungsibangunan gedung.

(6) Data hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat(4) dicatat dalam daftar simak, disimpulkan dalam suratpernyataan pemeriksaan kelaikan fungsi bangunangedung atau rekomendasi pada pemeriksaan pertama danPemeriksaan Berkala.

(7) SLF sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku selama20 (dua puluh) tahun untuk rumah tinggal tunggal danrumah tinggal deret, serta berlaku 5 (lima) tahun untukbangunan gedung lainnya.

Paragraf 5Pendataan Bangunan Gedung

Pasal 130

(1) Bupati wajib melakukan pendataan bangunan gedunguntuk keperluan tertib administrasi pembangunan dantertib administrasi pemanfaatan bangunan gedung.

(2) Pendataan bangunan gedung sebagaimana dimaksudpada ayat (1) meliputi bangunan gedung baru danbangunan gedung yang telah ada.

(3) Khusus pendataan bangunan gedung baru, dilakukanbersamaan dengan proses IMB, proses SLF dan prosessertifikasi kepemilikan bangunan gedung.

(4) Bupati wajib menyimpan secara tertib data bangunangedung sebagai arsip Pemerintah Kabupaten.

(5) Pendataan bangunan gedung fungsi khusus dilakukanoleh Pemerintah Kabupaten dengan berkoordinasi denganPemerintah Pusat.

(6) Pemutakhiran data dilakukan oleh Pemerintah Kabupatensecara aktif dan berkala dengan melakukan pendataanulang bangunan gedung secara periodik yaitu:

Page 67: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-67-

a. setiap 5 (lima) tahun untuk bangunan gedung fungsinon-hunian; dan

b. setiap 10 (sepuluh) tahun untuk bangunan gedungfungsi hunian.

Bagian KeempatKegiatan Pemanfaatan Bangunan Gedung

Paragraf 1Umum

Pasal 131

Kegiatan pemanfaatan bangunan gedung meliputipemanfaatan, pemeliharaan, perawatan, pemeriksaan secaraberkala, perpanjangan SLF, dan pengawasan pemanfaatan.

Pasal 132

(1) Pemanfatan bangunan gedung sebagaimana dimaksuddalam Pasal 131 merupakan kegiatan memanfaatkanbangunan gedung sesuai dengan fungsi yang ditetapkandalam IMB setelah pemilik memperoleh SLF.

(2) Pemanfaatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan secara tertib administrasi dan tertib teknisuntuk menjamin kelaikan fungsi bangunan gedung tanpamenimbulkan dampak penting terhadap lingkungan.

(3) Pemilik bangunan gedung untuk kepentingan umumharus mengikuti program pertanggungan terhadapkemungkinan kegagalan bangunan gedung selamapemanfaatan bangunan gedung.

Paragraf 2Pemeliharaan

Pasal 133

(1) Kegiatan pemeliharaan gedung sebagaimana dimaksuddalam Pasal 131 meliputi pembersihan, perapian,pemeriksaan, pengujian, perbaikan dan/atau penggantianbahan atau perlengkapan bangunan gedung dan/ataukegiatan sejenis lainnya berdasarkan pedomanpengoperasian dan pemeliharaan bangunan gedung.

(2) Pemilik atau pengguna bangunan gedung harusmelakukan kegiatan pemeliharaan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dan dapat menggunakan penyedia jasapemeliharaan gedung yang mempunyai sertifikatkompetensi yang sesuai berdasarkan ikatan kontrakberdasarkan peraturan perundang-undangan.

(3) Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan oleh penyedia jasasebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus menerapkanprinsip keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

(4) Hasil kegiatan pemeliharaaan dituangkan ke dalamlaporan pemeliharaan yang digunakan sebagaipertimbangan penetapan perpanjangan SLF.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemeliharaanbangunan gedung diatur dalam Peraturan Bupati.

Page 68: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-68-

Paragraf 3Perawatan

Pasal 134

(1) Kegiatan perawatan bangunan gedung sebagaimanadimaksud dalam Pasal 131 meliputi perbaikan dan/ataupenggantian bagian bangunan gedung, komponen, bahanbangunan dan/atau prasarana dan sarana berdasarkanrencana teknis perawatan bangunan gedung.

(2) Pemilik atau pengguna bangunan gedung di dalammelakukan kegiatan perawatan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat menggunakan penyedia jasaperawatan bangunan gedung bersertifikat dengan dasarikatan kontrak berdasarkan peraturan perundang-undangan mengenai jasa konstruksi.

(3) Perbaikan dan/atau penggantian dalam kegiatanperawatan bangunan gedung dengan tingkat kerusakansedang dan berat dilakukan setelah dokumen rencanateknis perawatan bangunan gedung disetujui olehPemerintah Kabupaten.

(4) Hasil kegiatan perawatan dituangkan ke dalam laporanperawatan yang akan digunakan sebagai salah satu dasarpertimbangan penetapan perpanjangan SLF.

(5) Pelaksanaan kegiatan perawatan oleh penyedia jasa harusmenerapkan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3).

(6) Persetujuan rencana teknis perawatan bangunan gedungtertentu dan yang memiliki kompleksitas teknis tinggidilakukan setelah mendapat pertimbangan TABG.

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara perawatanbangunan gedung diatur dalam Peraturan Bupati.

Paragraf 4Pemeriksaan Berkala

Pasal 135

(1) Pemeriksaan berkala bangunan gedung sebagaimanadimaksud dalam Pasal 131 dilakukan untuk seluruh atausebagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan,dan/atau sarana dan prasarana dalam rangkapemeliharaan dan perawatan yang harus dicatat dalamlaporan pemeriksaan sebagai bahan untuk memperolehperpanjangan SLF.

(2) Pemilik atau pengguna bangunan gedung di dalammelakukan kegiatan pemeriksaan berkala dapatmenggunakan penyedia jasa pengkajian teknis bangunangedung atau perorangan yang mempunyai sertifikatkompetensi yang sesuai.

(3) Lingkup layanan pemeriksaan berkala bangunan gedungsebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:a. pemeriksaan dokumen administrasi, pelaksanaan,

pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung;

Page 69: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-69-

b. kegiatan pemeriksaan kondisi bangunan gedungterhadap pemenuhan persyaratan teknis termasukpengujian keandalan bangunan gedung;

c. kegiatan analisis dan evaluasi, dand. kegiatan penyusunan laporan.

(4) Bangunan rumah tinggal tunggal, bangunan rumahtinggal deret dan bangunan rumah tinggal sementara yangtidak laik fungsi, SLF-nya dibekukan.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemeriksaan secaraberkala bangunan gedung diatur dalam Peraturan Bupati.

Paragraf 5Perpanjangan SLF

Pasal 136

(1) Perpanjangan SLF bangunan gedung sebagaimanadimaksud dalam Pasal 131 diberlakukan untuk bangunangedung yang telah dimanfaatkan dan masa berlaku SLF-nya telah habis.

(2) Ketentuan masa berlaku SLF sebagaimana dimaksud padaayat (1) yaitu:a. untuk bangunan gedung hunian rumah tinggal tunggal

sederhana dan rumah deret sederhana tidak dibatasi(tidak ada ketentuan untuk perpanjangan SLF);

b. untuk bangunan gedung hunian rumah tinggaltunggal, dan rumah deret sampai dengan 2 (dua) lantaiditetapkan dalam jangka waktu 20 (dua puluh) tahun;dan

c. untuk untuk bangunan gedung hunian rumah tinggaltidak sederhana, bangunan gedung lainnya padaumumnya, dan bangunan gedung tertentu ditetapkandalam jangka waktu 5 (lima) tahun.

(3) Pengurusan perpanjangan SLF bangunan gedungsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan palinglambat 60 (enam puluh) hari kalender sebelum berkhirnyamasa berlaku SLF dengan memperhatikan ketentuansebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(4) Pengurusan perpanjangan SLF dilakukan setelahpemilik/pengguna/pengelola bangunan gedung memilikihasil pemeriksaan/kelaikan fungsi bangunan gedungberupa:a. laporan pemeriksaan berkala, laporan pemeriksaan

dan perawatan bangunan gedung;b. daftar simak pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan

gedung; danc. dokumen surat pernyataan pemeriksaan kelaikan

fungsi bangunan gedung atau rekomendasi.(5) Permohonan perpanjangan SLF diajukan oleh

pemilik/pengguna/pengelola bangunan gedung dengandilampiri dokumen:a. surat permohonan perpanjangan SLF;b. surat pernyataan pemeriksaan kelaikan fungsi

bangunan gedung atau rekomendasi hasilpemeriksaan kelaikan fungsi bangunan gedung yangditandatangani di atas meterai yang cukup;

Page 70: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-70-

c. gambar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yangdilaksanakan (as built drawings);

d. fotokopi IMB bangunan gedung atau perubahannya;e. fotokopi dokumen status hak atas tanah;f. fotokopi dokumen status kepemilikan bangunan

gedung;g. rekomendasi dari instansi teknis yang bertanggung

jawab di bidang fungsi khusus; danh. dokumen SLF bangunan gedung yang terakhir.

(6) Pemerintah Kabupaten menerbitkan SLF paling lama 30(tiga puluh) hari setelah diterimanya permohonansebagaimana dimaksud pada ayat (5).

(7) SLF disampaikan kepada pemohon selambat-lambatnya 7(tujuh) hari kerja sejak tanggal penerbitan perpanjanganSLF.

(8) Tata cara perpanjangan SLF diatur lebih lanjut dalamPeraturan Bupati.

Paragraf 6Pengawasan Pemanfaatan Bangunan Gedung

Pasal 137

Pengawasan pemanfaatan bangunan gedung dilakukan olehPemerintah Kabupaten:a. pada saat pengajuan perpanjangan SLF;b. adanya laporan dari masyarakat; danc. adanya indikasi perubahan fungsi dan/atau bangunan

gedung yang membahayakan lingkungan.

Paragraf 7Pelestarian

Pasal 138

(1) Pelestarian bangunan gedung meliputi kegiatan penetapandan pemanfaatan, perawatan dan pemugaran, dankegiatan pengawasannya sesuai dengan kaidahpelestarian.

(2) Pelestarian bangunan gedung sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilaksanakan secara tertib dan menjaminkelaikan fungsi bangunan gedung dan lingkungannyasesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(3) Bangunan gedung dan lingkungannya sebagaimanadimaksud pada ayat (1) sebelum diusulkan penetapannyaharus telah mendapat pertimbangan dari tim ahlipelestarian bangunan gedung dan hasil dengar pendapatmasyarakat dan harus mendapat persetujuan dari pemilikbangunan gedung.

(4) Bangunan gedung yang diusulkan untuk ditetapkansebagai bangunan gedung yang dilindungi dandilestarikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan sesuai dengan klasifikasinya yang terdiri atas:a. klasifikasi utama yaitu bangunan gedung dan

lingkungannya yang bentuk fisiknya sama sekali tidakboleh diubah;

Page 71: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-71-

b. klasifikasi madya yaitu bangunan gedung danlingkungannya yang bentuk fisiknya dan eksteriornyasama sekali tidak boleh diubah, namun tata ruangdalamnya sebagian dapat diubah tanpa menguranginilai perlindungan dan pelestariannya; dan

c. klasifikasi pratama yaitu bangunan gedung danlingkungannya yang bentuk fisik aslinya boleh diubahsebagian tanpa mengurangi nilai perlindungan danpelestariannya serta tidak menghilangkan bagianutama bangunan gedung tersebut.

Pasal 139

(1) Bangunan gedung dan lingkungannya sebagai bendacagar budaya yang dilindungi dan dilestarikan merupakanbangunan gedung berumur paling sedikit 50 (lima puluh)tahun, atau mewakili masa gaya sekurang-kurangnya 50(lima puluh) tahun, serta dianggap mempunyai nilaipenting sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaantermasuk nilai arsitektur dan teknologinya.

(2) Pemilik, masyarakat dan/atau Pemerintah Kabupatendapat mengusulkan bangunan gedung dan lingkungannyayang memenuhi syarat untuk dilindungi dan dilestarikan.

(3) Bangunan gedung yang diusulkan untuk ditetapkansebagai bangunan gedung yang dilindungi dandilestarikan dilakukan sesuai dengan peraturanperundang-undangan.

(4) Penetapan bangunan gedung dan lingkungannya yangdilindungi dan dilestarikan dilakukan oleh Bupati atasusulan Kepala Dinas terkait untuk bangunan gedung danlingkungannya yang memiliki nilai-nilai sebagaimanadimaksud pada ayat (1) berskala lokal atau setempat.

(5) Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapatditinjau secara berkala 5 (lima) tahun sekali.

(6) Bangunan gedung dan lingkungannya yang akanditetapkan untuk dilindungi dan dilestarikan atas usulanPemerintah Kabupaten dan/atau masyarakat harusdengan sepengetahuan dari pemilik.

(7) Penetapan bangunan gedung dan lingkungannyaberdasarkan klasifikasi tingkat perlindungan danpelestarian bangunan gedung dan lingkungannya sesuaidengan nilai sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaantermasuk nilai arsitektur dan teknologi.

(8) Pemerintah Kabupaten melakukan identifikasi dandokumentasi terhadap bangunan gedung danlingkungannya yang memenuhi syarat.

(9) Identifikasi dan dokumentasi sebagaimana dimaksud padaayat (8) paling sedikit meliputi:a. identifikasi umur bangunan gedung, sejarah

kepemilikan, sejarah penggunaan, nilai arsitektur,ilmu pengetahuan dan teknologinya, serta nilaiarkeologisnya; dan

b. dokumentasi gambar teknis dan foto bangunan gedungserta lingkungannya.

Page 72: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-72-

Paragraf 8Pemanfaatan Bangunan Gedung yang Dilestarikan

Pasal 140

(1) Bangunan gedung yang ditetapkan sebagai bangunancagar budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 139ayat (1) dapat dimanfaatkan oleh pemilik dan/ataupengguna dengan memperhatikan kaidah pelestarian danklasifikasi bangunan gedung cagar budaya sesuai denganperaturan perundang-undangan.

(2) Bangunan gedung cagar budaya sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat dimanfaatkan untuk kepentinganagama, sosial, pariwisata, pendidikan, ilmu pengetahuandan kebudayaan dengan mengikuti ketentuan dalamklasifikasi tingkat perlindungan dan pelestarian bangunangedung dan lingkungannya.

(3) Bangunan gedung cagar budaya sebagaimana dimaksudpada ayat (1) tidak dapat dijual atau dipindahtangankankepada pihak lain tanpa seizin Pemerintah Kabupaten.

(4) Pemilik bangunan gedung cagar budaya wajib melindungibangunan gedung dan/atau lingkungannya darikerusakan atau bahaya yang mengancam keberadaannya,sesuai dengan klasifikasinya.

(5) Pemilik bangunan gedung cagar budaya sebagaimanadimaksud pada ayat (4) berhak memperoleh insentif dariPemerintah Kabupaten.

(6) Besarnya insentif untuk melindungi bangunan gedungsebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatur dalamPeraturan Bupati berdasarkan kebutuhan nyata.

Pasal 141

(1) Pemugaran, pemeliharaan, perawatan, pemeriksaansecara berkala bangunan gedung cagar budaya dilakukanoleh Pemerintah Kabupaten atas beban APBK.

(2) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukansesuai dengan rencana teknis pelestarian denganmempertimbangkan keaslian bentuk, tata letak, sistemstruktur, penggunaan bahan bangunan, dan nilai-nilaiyang dikandungnya sesuai dengan tingkat kerusakanbangunan gedung dan ketentuan klasifikasinya.

Bagian KelimaPembongkaran

Paragraf 1Umum

Pasal 142

(1) Pembongkaran bangunan gedung meliputi kegiatanpenetapan pembongkaran dan pelaksanaanpembongkaran bangunan gedung, yang dilakukan dengan

Page 73: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-73-

mengikuti kaidah-kaidah pembongkaran secara umumserta memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(2) Pembongkaran bangunan gedung sebagaimana dimaksudpada ayat (1) harus dilaksanakan secara tertib danmempertimbangkan keamanan, keselamatan masyarakatdan lingkungannya.

(3) Pembongkaran bangunan gedung sebagaimana dimaksudpada ayat (1) harus sesuai dengan ketetapan perintahpembongkaran atau persetujuan pembongkaran olehPemerintah Kabupaten, kecuali bangunan gedung fungsikhusus oleh Pemerintah Pusat.

Paragraf 2Penetapan Pembongkaran

Pasal 143

(1) Pemerintah dan/atau Pemerintah Kabupatenmengidentifikasi bangunan gedung yang akan ditetapkanuntuk dibongkar berdasarkan hasil pemeriksaandan/atau laporan dari masyarakat.

(2) Bangunan gedung yang diidentifikasi untukpembongkaran ditetapkan melalui tahapan penetapanpembongkaran bangunan gedung.

(3) Tahapan penetapan bangunan gedung untuk dibongkardilakukan melalui penerbitan surat penetapan atau suratpersetujuan pembongkaran oleh Bupati.

(4) Bangunan gedung yang dapat dibongkar sebagaimanadimaksud pada ayat (1) meliputi:a. bangunan gedung yang tidak laik fungsi dan tidak

dapat diperbaiki lagi;b. bangunan gedung yang pemanfaatannya menimbulkan

bahaya bagi pengguna, masyarakat, danlingkungannya; dan

c. bangunan gedung yang tidak memiliki IMB dan/ataubangunan gedung yang pemiliknya menginginkantampilan baru.

(5) Pemerintah Kabupaten menyampaikan hasil identifikasisebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepadapemilik/pengguna bangunan gedung yang akanditetapkan untuk dibongkar.

(6) Berdasarkan hasil identifikasi sebagaimana dimaksudpada ayat (3), pemilik/pengguna/pengelola bangunangedung wajib melakukan pengkajian teknis danmenyampaikan hasilnya kepada Pemerintah Kabupaten.

(7) Apabila hasil pengkajian tersebut sesuai denganketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)Pemerintah Kabupaten menetapkan bangunan gedungtersebut untuk dibongkar dengan surat penetapanpembongkaran atau surat pesetujuan pembongkaran dariBupati, yang memuat batas waktu dan prosedurpembongkaran serta sanksi atas pelanggaran yang terjadi.

(8) Dalam hal pemilik/pengguna/pengelola bangunan gedungtidak melaksanakan perintah pembongkaran sebagaimanadimaksud pada ayat (5), pembongkaran akan dilakukan

Page 74: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-74-

oleh Pemerintah Kabupaten atas beban biayapemilik/pengguna/pengelola bangunan gedung, kecualibagi pemilik bangunan rumah tinggal yang tidak mampu,biaya pembongkarannya menjadi beban PemerintahKabupaten.

Paragraf 3Rencana Teknis Pembongkaran

Pasal 144

(1) Pembongkaran bangunan gedung yang pelaksanaannyadapat menimbulkan dampak luas terhadap keselamatanumum dan lingkungan harus dilaksanakan berdasarkanrencana teknis pembongkaran yang disusun oleh penyediajasa perencanaan teknis yang memiliki sertifikat keahlianyang sesuai.

(2) Rencana teknis pembongkaran sebagaimana dimaksudpada ayat (1) harus disetujui oleh Pemerintah Kabupaten,setelah mendapat pertimbangan dari TABG.

(3) Dalam hal pelaksanaan pembongkaran berdampak luasterhadap keselamatan umum dan lingkungan, pemilikdan/atau Pemerintah Kabupaten melakukan sosialisasidan pemberitahuan tertulis kepada masyarakat di sekitarbangunan gedung, sebelum pelaksanaan pembongkaran.

(4) Pelaksanaan pembongkaran mengikuti prinsip-prinsipKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Paragraf 4Pelaksanaan Pembongkaran

Pasal 145

(1) Pembongkaran bangunan gedung dapat dilakukan olehpemilik dan/atau pengguna bangunan gedung ataumenggunakan penyedia jasa pembongkaran bangunangedung yang memiliki sertifikat keahlian yang sesuai.

(2) Pembongkaran bangunan gedung yang menggunakanperalatan berat dan/atau bahan peledak harusdilaksanakan oleh penyedia jasa pembongkaran bangunangedung yang mempunyai sertifikat keahlian yang sesuai.

(3) Pemilik dan/atau pengguna bangunan gedung yang tidakmelaksanakan pembongkaran dalam batas waktu yangditetapkan dalam surat perintah pembongkaran,pelaksanaan pembongkaran dilakukan oleh PemerintahKabupaten atas beban biaya pemilik dan/atau penggunabangunan gedung.

(4) Pembongkaran bangunan gedung yang pelaksanaannyadapat menimbulkan dampak luas terhadap keselamatanumum dan lingkungan harus dilaksanakan berdasarkanrencana teknis pembongkaran yang disusun oleh penyediajasa perencanaan teknis yang memiliki sertifikat sesuaidengan peraturan perundang-undangan.

Page 75: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-75-

Paragraf 5Pengawasan Pembongkaran Bangunan Gedung

Pasal 146

(1) Pengawasan pembongkaran bangunan gedung tidaksederhana dilakukan oleh penyedia jasa pengawasan yangmemiliki sertifikat keahlian yang sesuai.

(2) Pembongkaran bangunan gedung tidak sederhanasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukanberdasarkan rencana teknis yang telah memperolehpersetujuan dari Pemerintah Kabupaten.

(3) Hasil pengawasan pembongkaran bangunan gedungsebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaporkan kepadaPemerintah Kabupaten.

(4) Pemerintah Kabupaten melakukan pemantauan ataspelaksanaan kesesuaian laporan pelaksanaanpembongkaran dengan rencana teknis pembongkaran.

Bagian KeenamPenyelenggaraan Bangunan Gedung Pascabencana

Paragraf 1Penanggulangan Darurat

Pasal 147

(1) Penanggulangan darurat merupakan tindakan yangdilakukan untuk mengatasi sementara waktu akibat yangditimbulkan oleh bencana alam yang menyebabkanrusaknya bangunan gedung yang menjadi hunian atautempat beraktivitas.

(2) Penanggulangan darurat sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan oleh Pemerintah, PemerintahKabupaten dan/atau kelompok masyarakat.

(3) Penanggulangan darurat sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan setelah terjadinya bencana alam sesuaidengan skalanya yang mengancam keselamatan bangunangedung dan penghuninya.

(4) Skala bencana alam sebagaimana dimaksud pada ayat (3)ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dalam setiaptingkatan pemerintahan yaitu:a. Presiden untuk bencana alam dengan skala nasional;b. Gubernur untuk bencana alam dengan skala provinsi;

danc. Bupati untuk bencana alam skala kabupaten.

(5) Di dalam menetapkan skala bencana alam sebagaimanadimaksud pada ayat (4) berpedoman pada peraturanperundang-undangan terkait.

Page 76: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-76-

Paragraf 2Bangunan Gedung Umum Sebagai Tempat Penampungan

Pasal 148

(1) Pemerintah atau Pemerintah Kabupaten wajib melakukanupaya penanggulangan darurat berupa penyelamatan danpenyediaan penampungan sementara.

(2) Penampungan sementara pengungsi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan pada lokasi yang amandari ancaman bencana dalam bentuk tempat tinggalsementara selama korban bencana mengungsi berupatempat penampungan massal, penampungan keluargaatau individual.

(3) Bangunan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat(2) dilengkapi dengan fasilitas penyediaan air bersih danfasilitas sanitasi yang memadai.

(4) Penyelenggaraan bangunan penampungan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) ditetapkan dalam peraturanBupati berdasarkan persyaratan teknis sesuai denganlokasi bencananya.

Bagian KetujuhRehabilitasi Pascabencana

Pasal 149

(1) Bangunan gedung yang rusak akibat bencana dapatdiperbaiki atau dibongkar sesuai dengan tingkatkerusakannya.

(2) Bangunan gedung yang rusak tingkat sedang dan masihdapat diperbaiki, dapat dilakukan rehabilitasi sesuaidengan ketentuan yang ditetapkan oleh PemerintahKabupaten.

(3) Rehabilitasi bangunan gedung yang berfungsi sebagaihunian rumah tinggal pascabencana berbentuk pemberianbantuan perbaikan rumah masyarakat.

(4) Bantuan perbaikan rumah masyarakat sebagaimanadimaksud pada ayat (3) meliputi dana, peralatan, material,dan sumber daya manusia.

(5) Persyaratan teknis rehabilitasi bangunan gedung yangrusak disesuaikan dengan karakteristik bencana yangmungkin terjadi di masa yang akan datang dan denganmemperhatikan standar konstruksi bangunan, kondisisosial, adat istiadat, budaya dan ekonomi.

(6) Pelaksanaan pemberian bantuan perbaikan rumahmasyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (5)dilakukan melalui bimbingan teknis dan bantuan teknisoleh instansi/lembaga terkait.

(7) Tata cara dan persyaratan rehabilitasi bangunan gedungpascabencana diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati.

(8) Dalam melaksanakan rehabilitasi bangunan gedunghunian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) PemerintahKabupaten memberikan kemudahan kepada pemilikbangunan gedung yang akan direhabilitasi berupa:

Page 77: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-77-

a. pengurangan atau pembebasan biaya IMB, ataub. pemberian desain prototip yang sesuai dengan

karakter bencana, atauc. pemberian bantuan konsultansi penyelenggaraan

rekonstruksi bangunan gedung, ataud. pemberian kemudahan kepada permohonan SLF; dane. bantuan lainnya.

(9) Untuk mempercepat pelaksanaan rehabilitasi bangunangedung hunian sebagaimana dimaksud pada ayat (3)Bupati dapat menyerahkan kewenangan penerbitan IMBkepada pejabat pemerintahan di tingkat paling bawah.

(10)Rehabilitasi rumah hunian sebagaimana dimaksud padaayat (2) dilaksanakan melalui proses peran masyarakat dilokasi bencana, dengan difasilitasi oleh Pemerintahdan/atau Pemerintah Kabupaten.

(11)Tata cara penerbitan IMB bangunan gedung hunianrumah tinggal pada tahap rehabilitasi pascabencana,dilakukan dengan mengikuti ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 110.

(12)Tata cara penerbitan SLF bangunan gedung hunianrumah tinggal pada tahap rehabilitasi pascabencana,dilakukan dengan mengikuti ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 129.

Pasal 150

Rumah tinggal yang mengalami kerusakan akibat bencanadapat dilakukan rehabilitasi dengan menggunakan konstruksibangunan gedung yang sesuai dengan karakteristik bencana.

BAB VITIM AHLI BANGUNAN GEDUNG (TABG)

Bagian KesatuPembentukan TABG

Pasal 151

(1) TABG dibentuk dan ditetapkan oleh Bupati.(2) TABG sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sudah

ditetapkan oleh Bupati selambat-lambatnya 6 (enam)bulan setelah Qanun ini dinyatakan berlaku.

Pasal 152

(1) Susunan keanggotaan TABG terdiri dari:a. Pengarah;b. Ketua;c. Wakil Ketua;d. Sekretaris; dane. Anggota.

(2) Keanggotaan TABG dapat terdiri dari unsur-unsur:a. asosiasi profesi;b. masyarakat ahli di luar disiplin bangunan gedung

termasuk masyarakat adat;

Page 78: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-78-

c. perguruan tinggi; dand. instansi Pemerintah Kabupaten.

(3) Keterwakilan unsur-unsur asosiasi profesi, perguruantinggi, dan masyarakat ahli termasuk masyarakat adat,minimum sama dengan keterwakilan unsur-unsurinstansi Pemerintah Kabupaten.

(4) Keanggotaan TABG tidak bersifat tetap.(5) Setiap unsur diwakili oleh 1 (satu) orang sebagai anggota.(6) Nama-nama anggota TABG diusulkan oleh asosiasi

profesi, perguruan tinggi dan masyarakat ahli termasukmasyarakat adat yang disimpan dalam basis data daftaranggota TABG.

Bagian KeduaTugas dan Fungsi

Pasal 153

(1) TABG mempunyai tugas:a. memberikan pertimbangan teknis berupa nasehat,

pendapat, dan pertimbangan profesional padapengesahan rencana teknis Bangunan Gedung untukkepentingan umum; dan

b. memberikan masukan tentang program dalampelaksanaan tugas pokok dan fungsi instansi yangterkait.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a, TABG mempunyai fungsi:a. pengkajian dokumen rencana teknis yang telah

disetujui oleh instansi yang berwenang;b. pengkajian dokumen rencana teknis berdasarkan

ketentuan tentang persyaratan tata bangunan; danc. pengkajian dokumen rencana teknis berdasarkan

ketentuan tentang persyaratan keandalan BangunanGedung.

(3) Disamping tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat(1), TABG dapat membantu:a. pembuatan acuan dan penilaian;b. penyelesaian masalah; danc. penyempurnaan peraturan, pedoman dan standar.

Pasal 154

(1) Masa kerja TABG ditetapkan 1 (satu) tahun anggaran.(2) Masa kerja TABG dapat diperpanjang sebanyak-

banyaknya 2 (dua) kali masa kerja sebagaimana dimaksudpada ayat (1).

Bagian KetigaPembiayaan TABG

Pasal 155

(1) Biaya pengelolaan database dan operasional anggotaTABG dibebankan pada APBK Pemerintah Kabupaten.

Page 79: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-79-

(2) Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi:a. biaya pengelolaan basis data; danb. biaya operasional TABG yang terdiri dari:

1) biaya sekretariat;2) persidangan;3) honorarium dan tunjangan; dan4) biaya perjalanan dinas.

(3) Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembiayaansebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalamPeraturan Bupati.

BAB VIIPERAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN

BANGUNAN GEDUNG

Bagian KesatuLingkup Peran Masyarakat

Pasal 156

Peran masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan gedungdapat terdiri atas:a. pemantauan dan penjagaan ketertiban penyelenggaraan

bangunan gedung;b. pemberian masukan kepada Pemerintah dan/atau

Pemerintah Kabupaten dalam penyempurnaan peraturan,pedoman dan standar teknis di bidang bangunan gedung;

c. penyampaian pendapat dan pertimbangan kepada instansiyang berwenang terhadap penyusunan RTBL, rencanateknis bangunan tertentu dan kegiatan penyelenggaraanbangunan gedung yang menimbulkan dampak pentingterhadap lingkungan; dan

d. pengajuan gugatan perwakilan terhadap bangunangedung yang mengganggu, merugikan dan/ataumembahayakan kepentingan umum.

Pasal 157

(1) Objek pemantauan dan penjagaan ketertibanpenyelenggaraan bangunan gedung sebagaimanadimaksud dalam Pasal 156 huruf a meliputi kegiatanpembangunan, kegiatan pemanfaatan, kegiatanpelestarian termasuk perawatan dan/atau pemugaranbangunan gedung dan lingkungannya yang dilindungi dandilestarikan dan/atau kegiatan pembongkaran bangunangedung.

(2) Pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusmemenuhi persyaratan:a. dilakukan secara objektif;b. dilakukan dengan penuh tanggung jawab;c. dilakukan dengan tidak menimbulkan gangguan

kepada pemilik/pengguna bangunan gedung,masyarakat dan lingkungan; dan

Page 80: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-80-

d. dilakukan dengan tidak menimbulkan kerugiankepada pemilik/pengguna bangunan gedung,masyarakat dan lingkungan.

(3) Pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdilakukan oleh perorangan, kelompok, atau organisasikemasyarakatan melalui kegiatan pengamatan,penyampaian masukan, usulan dan pengaduan terhadap:a. bangunan gedung yang ditengarai tidak laik fungsi;b. bangunan gedung yang pembangunan, pemanfaatan,

pelestarian dan/atau pembongkarannya berpotensimenimbulkan tingkat gangguan bagi penggunadan/atau masyarakat dan lingkungannya;

c. bangunan gedung yang pembangunan, pemanfaatan,pelestarian dan/atau pembongkarannya berpotensimenimbulkan tingkat bahaya tertentu bagi penggunadan/atau masyarakat dan lingkungannya; dan

d. bangunan gedung yang ditengarai melanggarketentuan perizinan dan lokasi bangunan gedung.

(4) Hasil pantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)dilaporkan secara tertulis kepada Pemerintah Kabupatensecara langsung atau melalui TABG.

(5) Pemerintah Kabupaten wajib menanggapi danmenindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud padaayat (4) dengan melakukan penelitian dan evaluasi secaraadministratif dan secara teknis melalui pemeriksaanlapangan dan melakukan tindakan yang diperlukan sertamenyampaikan hasilnya kepada pelapor.

Pasal 158

(1) Penjagaan ketertiban penyelenggaraan bangunan gedungdapat dilakukan oleh masyarakat melalui:a. pencegahan perbuatan perorangan atau kelompok

masyarakat yang dapat mengurangi tingkat keandalanbangunan gedung; dan

b. pencegahan perbuatan perseorangan atau kelompokmasyarakat yang dapat menggangu penyelenggaraanbangunan gedung dan lingkungannya.

(2) Terhadap perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)masyarakat dapat melaporkan secara lisan dan/atautertulis kepada:a. Pemerintah Kabupaten melalui instansi yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangkeamanan dan ketertiban; dan

b. pihak pemilik, pengguna atau pengelola BangunanGedung.

(3) Pemerintah Kabupaten wajib menanggapi danmenindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud padaayat (2) dengan melakukan penelitian dan evaluasi secaraadministratif dan secara teknis melalui pemeriksaanlapangan dan melakukan tindakan yang diperlukan sertamenyampaikan hasilnya kepada pelapor.

Page 81: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-81-

Pasal 159

(1) Objek pemberian masukan atas penyelenggaraanbangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam Pasal156 huruf b meliputi masukan terhadap penyusunandan/atau penyempurnaan peraturan, pedoman danstandar teknis di bidang bangunan gedung yang disusunoleh Pemerintah Kabupaten.

(2) Pemberian masukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat dilakukan dengan menyampaikannya secara tertulisoleh:a. perorangan;b. kelompok masyarakat;c. organisasi kemasyarakatan;d. masyarakat ahli; ataue. masyarakat hukum adat.

(3) Masukan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat(2) dijadikan bahan pertimbangan bagi PemerintahKabupaten dalam menyusun dan/atau menyempurnakanperaturan, pedoman dan standar teknis di bidangbangunan gedung.

Pasal 160

(1) Penyampaian pendapat dan pertimbangan kepada instansiyang berwenang terhadap penyusunan RTBL, rencanateknis bangunan tertentu dan kegiatan penyelenggaraanbangunan gedung yang menimbulkan dampak pentingterhadap lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal156 huruf c bertujuan untuk mendorong masyarakat agarmerasa berkepentingan dan bertanggungjawab dalampenataan bangunan gedung dan lingkungannya.

(2) Penyampaian pendapat dan pertimbangan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan oleh:a. perorangan;b. kelompok masyarakat;c. organisasi kemasyarakatan;d. masyarakat ahli, ataue. masyarakat hukum adat.

(3) Pendapat dan pertimbangan masyarakat untuk RTBL yanglingkungannya berdiri bangunan gedung tertentudan/atau terdapat kegiatan bangunan gedung yangmenimbulkan dampak penting terhadap lingkungan dapatdisampaikan melalui TABG atau dibahas dalam forumdengar pendapat masyarakat yang difasilitasi olehPemerintah Kabupaten, kecuali untuk bangunan gedungfungsi khusus difasilitasi oleh Pemerintah melaluikoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten.

(4) Hasil dengar pendapat dengan masyarakat dapatdijadikan pertimbangan dalam proses penetapan rencanateknis oleh Pemerintah atau Pemerintah Kabupaten.

Page 82: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-82-

Bagian KeduaForum Dengar Pendapat

Pasal 161

(1) Forum dengar pendapat diselenggarakan untukmemperoleh pendapat dan pertimbangan masyarakatatas penyusunan RTBL, rencana teknis bangunan gedungtertentu atau kegiatan penyelenggaraan yangmenimbulkan dampak penting terhadap lingkungan.

(2) Tata cara penyelenggaraan forum dengar pendapatmasyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan tahapankegiatan yaitu:a. penyusunan konsep RTBL atau rencana kegiatan

penyelenggaraan bangunan gedung yang menimbulkandampak penting bagi lingkungan;

b. penyebarluasan konsep atau rencana sebagaimanadimaksud pada huruf a kepada masyarakatkhususnya masyarakat yang berkepentingan denganRTBL dan bangunan gedung yang akan menimbulkandampak penting bagi lingkungan; dan

c. mengundang masyarakat sebagaimana dimaksud padahuruf b untuk menghadiri forum dengar pendapat.

(3) Masyarakat yang diundang sebagaimana dimaksud padaayat (2) huruf c adalah masyarakat yang berkepentingandengan RTBL, rencana teknis bangunan gedung tertentudan penyelenggaraan bangunan gedung yang akanmenimbulkan dampak penting bagi lingkungan.

(4) Hasil dengar pendapat sebagaimana dimaksud pada ayat(3) dituangkan dalam dokumen risalah rapat yangditandatangani oleh penyelenggara dan wakil dari pesertayang diundang.

(5) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (4) berisisimpulan dan keputusan yang mengikat dan harusdilaksanakan oleh penyelenggara bangunan gedung.

(6) Tata cara penyelenggaraan forum dengar pendapatsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjutdengan Peraturan Bupati.

Bagian KetigaGugatan Perwakilan

Pasal 162

(1) Gugatan Perwakilan terhadap penyelenggaraanbangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam Pasal156 huruf d dapat diajukan ke pengadilan apabila hasilpenyelenggaraan bangunan gedung telah menimbulkandampak yang mengganggu atau merugikan masyarakatdan lingkungannya yang tidak diperkirakan pada saatperencanaan, pelaksanaan dan/atau pemantauan.

(2) Gugatan Perwakilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat dilakukan oleh perseorangan atau kelompokmasyarakat atau organisasi kemasyarakatan yang

Page 83: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-83-

bertindak sebagai wakil para pihak yang dirugikanakibat dari penyelenggaraan bangunan gedung yangmengganggu, merugikan atau membahayakankepentingan umum.

(3) Gugatan Perwakilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)disampaikan kepada pengadilan yang berwenang sesuaidengan hukum acara gugatan perwakilan.

(4) Biaya yang timbul akibat dilakukan Gugatan Perwakilansebagaimana dimaksud pada ayat (3) dibebankan kepadapihak pemohon gugatan.

(5) Dalam hal tertentu Pemerintah Kabupaten dapatmembantu pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat(4) dengan menyediakan anggarannya di dalam APBK.

Bagian KeempatBentuk Peran Masyarakat Dalam Tahap Rencana

Pembangunan

Pasal 163

Peran masyarakat dalam tahap rencana pembangunanbangunan gedung dapat dilakukan dalam bentuk:a. penyampaian keberatan terhadap rencana pembangunan

bangunan gedung yang tidak sesuai dengan RTRW, RDTR,Peraturan Zonasi dan/atau RTBL;

b. pemberian masukan kepada Pemerintah Kabupaten dalamrencana pembangunan bangunan gedung; dan

c. pemberian masukan kepada Pemerintah Kabupaten untukmelaksanakan pertemuan konsultasi dengan masyarakattentang rencana pembangunan bangunan gedung.

Bagian KelimaBentuk Peran Masyarakat Dalam Proses Pelaksanaan

Konstruksi

Pasal 164

Peran masyarakat dalam pelaksanaan konstruksi bangunangedung dapat dilakukan dalam bentuk:a. menjaga ketertiban dalam kegiatan pembangunan;b. mencegah perbuatan perseorangan atau kelompok yang

dapat mengurangi tingkat keandalan bangunan gedungdan/atau mengganggu penyelenggaraan bangunan gedungdan lingkungan;

c. melaporkan kepada instansi yang berwenang atau kepadapihak yang berkepentingan atas perbuatan sebagaimanadimaksud pada huruf b;

d. melaporkan kepada instansi yang berwenang tentangaspek teknis pembangunan bangunan gedung yangmembahayakan kepentingan umum; dan

e. melakukan gugatan ganti rugi kepada penyelenggarabangunan gedung atas kerugian yang diderita masyarakatakibat dari penyelenggaraan bangunan gedung.

Page 84: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-84-

Bagian KeenamBentuk Peran Masyarakat Dalam Pemanfaatan

Bangunan Gedung

Pasal 165

Peran masyarakat dalam pemanfaatan bangunan gedungdapat dilakukan dalam bentuk:a. menjaga ketertiban dalam kegiatan pemanfaatan

bangunan gedung;b. mencegah perbuatan perorangan atau kelompok yang

dapat mengganggu pemanfaatan bangunan gedung;c. melaporkan kepada instansi yang berwenang atau kepada

pihak yang berkepentingan atas penyimpanganpemanfaatan bangunan gedung;

d. melaporkan kepada instansi yang berwenang tentangaspek teknis pemanfaatan bangunan gedung yangmembahayakan kepentingan umum; dan

e. melakukan gugatan ganti rugi kepada penyelenggarabangunan gedung atas kerugian yang diderita masyarakatakibat dari penyimpangan pemanfaatan bangunangedung.

Bagian KetujuhBentuk Peran Masyarakat Dalam Pelestarian Bangunan

Gedung

Pasal 166

Peran masyarakat dalam pelestarian bangunan gedung dapatdilakukan dalam bentuk:a. memberikan informasi kepada instansi yang berwenang

atau pemilik bangunan gedung tentang kondisi bangunangedung yang tidak terpelihara, yang dapat mengancamkeselamatan masyarakat, dan yang memerlukanpemeliharaan;

b. memberikan informasi kepada instansi yang berwenangatau pemilik bangunan gedung tentang kondisi bangunangedung bersejarah yang kurang terpelihara dan terancamkelestariannya;

c. memberikan informasi kepada instansi yang berwenangatau pemilik bangunan gedung tentang kondisi bangunangedung yang kurang terpelihara dan mengancamkeselamatan masyarakat dan lingkungannya; dan

d. melakukan gugatan ganti rugi kepada pemilik bangunangedung atas kerugian yang diderita masyarakat akibatdari kelalaian pemilik di dalam melestarikan bangunangedung.

Page 85: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-85-

Bagian KedelapanBentuk Peran Masyarakat Dalam Pembongkaran Bangunan

Gedung

Pasal 167

Peran masyarakat dalam pembongkaran bangunan gedungdapat dilakukan dalam bentuk:a. mengajukan keberatan kepada instansi yang berwenang

atas rencana pembongkaran bangunan gedung yangmasuk dalam kategori cagar budaya;

b. mengajukan keberatan kepada instansi yang berwenangatau pemilik bangunan gedung atas metodepembongkaran yang mengancam keselamatan ataukesehatan masyarakat dan lingkungannya;

c. melakukan gugatan ganti rugi kepada instansi yangberwenang atau pemilik bangunan gedung atas kerugianyang diderita masyarakat dan lingkungannya akibat yangtimbul dari pelaksanaan pembongkaran bangunangedung; dan

d. melakukan pemantauan atas pelaksanaan pembangunanbangunan gedung.

Pasal 168Tindak Lanjut

Instansi yang berwenang wajib menanggapi keluhanmasyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 163, Pasal164, Pasal 165, Pasal 166, dan Pasal 167 dengan melakukankegiatan tindak lanjut baik secara teknis maupun secaraadministratif untuk dilakukan tindakan yang diperlukansesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait.

BAB VIIIPEMBINAAN

Bagian KesatuUmum

Pasal 169

(1) Pemerintah Kabupaten melakukan Pembinaanpenyelenggaraan bangunan gedung melalui kegiatanpengaturan, pemberdayaan, dan pengawasan.

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertujuan agar penyelenggaraan bangunan gedung dapatberlangsung tertib dan tercapai keandalan bangunangedung yang sesuai dengan fungsinya, serta terwujudnyakepastian hukum.

(3) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditujukan kepada penyelenggara bangunan gedung.

Page 86: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-86-

Bagian KeduaPengaturan

Pasal 170

(1) Pengaturan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 169 ayat(1) dituangkan ke dalam Qanun atau Peraturan Bupatisebagai kebijakan Pemerintah Kabupaten dalampenyelenggaraan bangunan gedung.

(2) Kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdituangkan ke dalam Pedoman Teknis, Standar TeknisBangunan Gedung dan tata cara operasionalisasinya.

(3) Di dalam penyusunan kebijakan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) harus mempertimbangkan RTRW, RDTR,Peraturan Zonasi dan/atau RTBL serta denganmempertimbangkan pendapat tenaga ahli di bidangpenyelenggaraan bangunan gedung.

(4) Pemerintah Kabupaten menyebarluaskan kebijakansebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepadaPenyelenggara bangunan gedung.

Bagian KetigaPemberdayaan

Pasal 171

(1) Pemberdayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 169ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten kepadapenyelenggara bangunan gedung.

(2) Pemberdayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan melalui peningkatan profesionalitaspenyelenggara bangunan gedung dengan penyadaran akanhak dan kewajiban dan peran dalam penyelenggaraanbangunan gedung terutama di daerah rawan bencana.

(3) Pemberdayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan melalui pendataan, sosialisasi, penyebarluasandan pelatihan di bidang penyelenggaraan bangunangedung.

Pasal 172

Pemberdayaan terhadap masyarakat yang belum mampumemenuhi persyaratan teknis bangunan gedung dilakukanbersama-sama dengan masyarakat yang terkait denganbangunan gedung melalui:a. forum dengar pendapat dengan masyarakat;b. pendampingan pada saat penyelenggaraan bangunan

gedung dalam bentuk kegiatan penyuluhan, bimbinganteknis, pelatihan dan pemberian tenaga teknispendamping;

c. pemberian bantuan percontohan rumah tinggal yangmemenuhi persyaratan teknis dalam bentuk pemberianstimulan bahan bangunan yang dikelola masyarakatsecara bergulir; dan/atau

Page 87: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-87-

d. bantuan penataan bangunan dan lingkungan yang serasidalam bentuk penyiapan RTBL serta penyediaanprasarana dan sarana dasar permukiman.

Pasal 173

Bentuk dan tata cara pelaksanaan forum dengar pendapatdengan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 172huruf a diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati.

Bagian KeempatPengawasan

Pasal 174

(1) Pemerintah Kabupaten melakukan pengawasan terhadappelaksanaan Qanun ini melalui mekanisme penerbitanIMB, SLF, dan surat persetujuan dan penetapanpembongkaran bangunan gedung.

(2) Dalam pengawasan pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang penyelenggaraan bangunan gedung,Pemerintah Kabupaten dapat melibatkan peranmasyarakat:a. dengan mengikuti mekanisme yang ditetapkan oleh

Pemerintah Kabupaten;b. pada setiap tahapan penyelenggaraan bangunan

gedung; danc. dengan mengembangkan sistem pemberian

penghargaan berupa tanda jasa dan/atau insentifuntuk meningkatkan peran masyarakat.

BAB IXSANKSI ADMINISTRATIF

Bagian KesatuUmum

Pasal 175

(1) Pemilik dan/atau pengguna bangunan gedung yangmelanggar ketentuan Qanun ini dikenakan sanksiadministratif, berupa:a. peringatan tertulis;b. pembatasan kegiatan pembangunan;c. penghentian sementara atau tetap pada pekerjaan

pelaksanaan pembangunan;d. penghentian sementara atau tetap pada pemanfaatan

bangunan gedung;e. pembekuan IMB gedung;f. pencabutan IMB gedung;g. pembekuan SLF bangunan gedung;h. pencabutan SLF bangunan gedung; ataui. perintah pembongkaran bangunan gedung.

(2) Selain pengenaan sanksi administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dapat dikenai sanksi denda paling

Page 88: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-88-

banyak 10% (sepuluh perseratus) dari nilai bangunanyang sedang atau telah dibangun.

(3) Penyedia jasa konstruksi yang melanggar ketentuanQanun ini dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalamperaturan perundang-undangan di bidang jasa konstruksi

(4) Sanksi denda sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disetorke rekening kas Pemerintah Kabupaten.

(5) Jenis pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan ayat (2) didasarkan pada berat atau ringannyapelanggaran yang dilakukan setelah mendapatkanpertimbangan TABG.

Bagian KeduaSanksi Administratif Pada Tahap Pembangunan

Pasal 176

(1) Pemilik bangunan gedung yang melanggar ketentuanPasal 9 ayat (3), Pasal 18 ayat (1) dan ayat (4), Pasal 20ayat (1), Pasal 121 ayat (2), Pasal 135 ayat (2), Pasal 145ayat (3) dan Pasal 149 ayat (5) dikenakan sanksiperingatan tertulis.

(2) Pemilik bangunan gedung yang tidak mematuhiperingatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turutdalam tenggang waktu masing-masing 7 (tujuh) harikalender dan tetap tidak melakukan perbaikan ataspelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1),dikenakan sanksi berupa pembatasan kegiatanpembangunan.

(3) Pemilik bangunan gedung yang telah dikenakan sanksisebagaimana dimaksud pada ayat (2) selama 14 (empatbelas) hari kalender dan tetap tidak melakukan perbaikanatas pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1),dikenakan sanksi berupa penghentian sementarapembangunan dan pembekuan izin mendirikan bangunangedung.

(4) Pemilik bangunan gedung yang telah dikenakan sanksisebagaimana dimaksud pada ayat (3) selama 14 (empatbelas) hari kelender dan tetap tidak melakukan perbaikanatas pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1),dikenakan sanksi berupa penghentian tetappembangunan, pencabutan izin mendirikan bangunangedung, dan perintah pembongkaran bangunan gedung.

(5) Dalam hal Pemilik bangunan gedung tidak melakukanpembongkaran sebagaimana dimaksud pada ayat (4)dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender,pembongkarannya dilakukan oleh Pemerintah kabupatenatas biaya pemilik bangunan gedung.

(6) Dalam hal pembongkaran dilakukan oleh PemerintahKabupaten, pemilik bangunan gedung juga dikenakandenda administratif yang besarnya paling banyak 10%(sepuluh perseratus) dari nilai total bangunan gedungyang bersangkutan.

Page 89: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-89-

(7) Besarnya denda administratif ditentukan berdasarkanberat dan ringannya pelanggaran yang dilakukan setelahmendapat pertimbangan dari TABG.

Pasal 177

(1) Pemilik bangunan gedung yang melaksanakanpembangunan gedungnya dan melanggar ketentuan Pasal13 ayat (1) dikenakan sanksi penghentian sementarasampai dengan diperolehnya izin mendirikan bangunangedung.

(2) Pemilik bangunan gedung yang tidak memiliki izinmendirikan bangunan gedung dikenakan sanksi perintahpembongkaran.

Bagian KetigaSanksi Administratif Pada Tahap Pemanfaatan

Pasal 178

(1) Pemilik atau pengguna bangunan gedung yang melanggarketentuan Pasal 9 ayat (3), Pasal 19 ayat (1), Pasal 133ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), Pasal 134 ayat (2) dan Pasal137 ayat (3) dikenakan sanksi peringatan tertulis.

(2) Pemilik atau pengguna bangunan gedung yang tidakmematuhi peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kaliberturut-turut dalam tenggang waktu masing-masing 7(tujuh) hari kalender dan tidak melakukan perbaikan ataspelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1),dikenakan sanksi berupa penghentian sementara kegiatanpemanfaatan bangunan gedung dan pembekuan SLF.

(3) Pemilik atau pengguna bangunan gedung yang telahdikenakan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)selama 30 (tiga puluh) hari kalender dan tetap tidakmelakukan perbaikan atas pelanggaran sebagaimanadimaksud pada ayat (1), dikenakan sanksi berupapenghentian tetap pemanfaatan dan pencabutan SLF.

(4) Pemilik atau pengguna bangunan gedung yang terlambatmelakukan perpanjangan SLF sampai dengan batas waktuberlakunya sertifikat Laik Fungsi, dikenakan sanksi dendaadministratif yang besarnya 1% (satu perseratus) dari nilaitotal bangunan gedung yang bersangkutan.

Bagian KeempatPenyidikan

Pasal 179

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkunganPemerintah Kabupaten yang diberi wewenang khusussebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan tindakpidana sebagaimana diatur sesuai ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku.

(2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalahPegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah

Page 90: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-90-

Kabupaten yang diangkat oleh pejabat yang berwenangsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)adalah:a. menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti

keterangan atau laporan berkenaan dengan tindakpidana agar keterangan atau laporan tersebut menjadilengkap dan jelas;

b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keteranganmengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaranperbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindakpidana;

c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orangpribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana;

d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana;

e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahanbukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumenlain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan buktitersebut;

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangkapelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana;

g. menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkanruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedangberlangsung dan memeriksa identitas orang dan/ataudokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud padahuruf e;

h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindakpidana;

i. memanggil seseorang untuk didengar keterangannyadan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

j. menghentikan penyidikan; dank. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran

penyidikan tindak pidana menurut hukum yangberlaku.

(4) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)memberitahukan dimulainya penyidikan danmenyampaikan hasil penyidikannya kepada PenuntutUmum melalui Penyidik Pejabat Polisi Negara RepublikIndonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalamUndang-Undang Hukum Acara Pidana.

BAB XKETENTUAN PIDANA

Bagian KesatuFaktor Kesengajaan Yang Tidak Mengakibatkan Kerugian

Orang Lain

Pasal 180

Setiap pemilik dan/atau pengguna bangunan gedung yangtidak memenuhi ketentuan dalam Qanun ini diancam denganpidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau dendapaling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Page 91: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-91-

Bagian KeduaFaktor Kesengajaan Yang Mengakibatkan Kerugian

Orang Lain

Pasal 181

(1) Setiap pemilik dan/atau pengguna bangunan gedung yangtidak memenuhi ketentuan dalam Qanun ini, yangmengakibatkan kerugian material orang lain diancamdengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun, dandenda paling banyak 10% (sepuluh perseratus) dari nilaibangunan dan penggantian kerugian yang diderita.

(2) Setiap pemilik dan/atau pengguna bangunan gedung yangtidak memenuhi ketentuan dalam Qanun ini, yangmengakibatkan kecelakaan bagi orang lain ataumengakibatkan cacat seumur hidup diancam denganpidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan dendapaling banyak 15% (lima belas perseratus) dari nilaibangunan dan penggantian kerugian yang diderita.

(3) Setiap pemilik dan/atau pengguna bangunan gedung yangtidak memenuhi ketentuan dalam Qanun ini, yangmengakibatkan hilangnya nyawa orang lain, diancamdengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dandenda paling banyak 20% (dua puluh perseratus) dari nilaibangunan dan penggantian kerugian yang diderita.

(4) Dalam proses peradilan atas tindakan sebagaimanadimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) hakimmemperhatikan pertimbangan TABG.

Bagian KetigaFaktor Kelalaian yang Mengakibatkan Kerugian Orang Lain

Pasal 182

(1) Setiap orang atau badan hukum yang karena kelalaiannyamelanggar ketentuan yang telah ditetapkan dalamperaturan ini sehingga mengakibatkan bangunan tidaklaik fungsi dapat dipidana kurungan, pidana denda danpenggantian kerugian.

(2) Pidana kurungan, pidana denda dan penggantiankerugian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:a. pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau

pidana denda paling banyak 1% (satu perseratus) darinilai bangunan dan ganti kerugian jika mengakibatkankerugian harta benda orang lain;

b. pidana kurungan paling lama 2 (dua) tahun ataupidana denda paling banyak 2% (dua perseratus) darinilai bangunan dan ganti kerugian jika mengakibatkankecelakaan bagi orang lain sehingga menimbulkancacat; dan

c. pidana kurungan paling lama 3 (tiga) tahun ataupidana denda paling banyak 3% (tiga perseratus) darinilai bangunan dan ganti kerugian jika mengakibatkanhilangnya nyawa orang lain.

Page 92: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-92-

BAB XIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 183

(1) Bangunan gedung yang sudah dilengkapi dengan IMB danSLF sebelum Qanun ini berlaku, IMB dan SLF yangdimiliki sudah sesuai dengan ketentuan dalam Qanun ini,maka IMB dan SLF yang dimilikinya dinyatakan tetapberlaku.

(2) Bangunan gedung yang sudah dilengkapi IMB dan SLFsebelum Qanun ini berlaku, namun IMB dan SLF yangdimiliki tidak sesuai dengan ketentuan dalam Qanun ini,maka pemilik bangunan gedung wajib mengajukanpermohonan IMB dan SLF baru.

(3) Bangunan gedung yang sudah memiliki IMB dan SLFsebelum Qanun ini berlaku, namun dalam prosespembangunannya tidak sesuai dengan ketentuan danpersyaratan dalam IMB serta tidak laik fungsi, makapemilik bangunan gedung wajib mengajukan permohonanIMB dan SLF baru atau melakukan perbaikan (retrofitting)secara bertahap.

(4) Permohonan IMB dan SLF yang telah masuk/terdaftarsebelum berlakunya Qanun ini, tetap diproses dengandisesuaikan pada ketentuan dalam Qanun ini.

(5) Bangunan gedung yang pada saat berlakunya Qanun inibelum dilengkapi IMB dan SLF, maka pemilik/penggunabangunan gedung wajib mengajukan permohonan IMBdan SLF.

(6) Bangunan gedung yang sudah memiliki IMB sebelumQanun ini berlaku, namun pemilik bangunan melakukanperubahan rencana teknis berupa perubahan pasaarsitektur, struktur, utilitas (mekanikal dan elektrikal)serta perubahan fungsi, maka pemilik gedung harusmelalui permohonan revisi IMB.

(7) Pemerintah Kabupaten melaksanakan penertibankepemilikan IMB dan SLF dengan ketentuan pentahapansebagai berikut:a. untuk bangunan gedung selain dari fungsi hunian,

penertiban kepemilikan IMB dan SLF harus sudahdilakukan selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejakdiberlakukannya Qanun ini;

b. untuk bangunan gedung fungsi hunian denganspesifikasi non-sederhana, penertiban kepemilikanIMB dan SLF dilakukan selambat-lambatnya 1 (satu)tahun sejak diberlakukannya Qanun ini; dan

c. untuk bangunan gedung fungsi hunian denganspesifikasi sederhana, penertiban kepemilikan IMBdan SLF dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) tahunsejak diberlakukannya Qanun ini.

Page 93: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-93-

BAB XIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 184

Dengan berlakunya Qanun ini, maka ketentuan yangbertentangan dan/atau tidak sesuai harus disesuaikandengan Qanun ini.

Pasal 185

Qanun ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Qanun ini dengan penempatannya dalamLembaran Kabupaten Aceh Timur.

Ditetapkan di Idipada tanggal 16 Desember 2015 M

4 Rabiul Awal 1437 H

BUPATI ACEH TIMUR,

ttd

HASBALLAH BIN M. THAIBDiundangkan di Idipada tanggal 16 Desember 2015 M

4 Rabiul Awal 1437 H

SEKRETARIS DAERAHKABUPATEN ACEH TIMUR,

ttd

M. IKHSAN AHYAT

LEMBARAN KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2015 NOMOR 12

NOMOR REGISTER QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR, PROVINSI ACEH,(3/2015)

Salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BAGIAN HUKUMSETDAKAB. ACEH TIMUR,

MB. HARVIRDAUS, SHPembina (IV/a)

Nip. 19620324 199203 1 003

Page 94: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-94-

PENJELASANATAS

QANUN KABUPATEN ACEH TIMURNOMOR 12 TAHUN 2015

TENTANG

BANGUNAN GEDUNG

I. UMUMBangunan gedung sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya,

mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembentukan watak,perwujudan produktivitas, dan jati diri manusia. Penyelenggaraanbangunan gedung perlu diatur dan dibina demi kelangsungan danpeningkatan kehidupan serta penghidupan masyarakat, serta untukmewujudkan bangunan gedung yang andal, berjati diri, serta seimbang,serasi, dan selaras dengan lingkungannya. Bangunan gedung merupakansalah satu wujud fisik dari pemanfaatan ruang yang karenanya setiappenyelenggaraan bangunan gedung harus berlandaskan pada pengaturanpenataan ruang. Untuk menjamin kepastian hukum dan ketertibanpenyelenggaraan bangunan gedung, setiap bangunan gedung harusmemenuhi persyaratan administratif dan teknis bangunan gedung.

Qanun ini berisi ketentuan yang mengatur berbagai aspekpenyelenggaraan bangunan gedung meliputi aspek fungsi bangunangedung, aspek persyaratan bangunan gedung, aspek hak dan kewajibanpemilik dan pengguna bangunan gedung dalam tahapan penyelenggaraanbangunan gedung, aspek peran masyarakat, aspek pembinaan olehpemerintah, aspek sanksi, aspek ketentuan peralihan, dan ketentuanpenutup.

Qanun ini bertujuan untuk mewujudkan penyelenggaraan bangunangedung yang berlandaskan pada ketentuan di bidang penataan ruang,tertib secara administratif dan teknis, terwujudnya bangunan gedung yangfungsional, andal, yang menjamin keselamatan, kesehatan, kenyamanan,dan kemudahan bagi pengguna, serta serasi dan selaras denganlingkungannya.

Pengaturan fungsi bangunan gedung dalam Qanun ini dimaksudkanagar bangunan gedung yang didirikan dari awal telah ditetapkanfungsinya sehingga masyarakat yang akan mendirikan bangunan gedungdapat memenuhi persyaratan baik administratif maupun teknis bangunangedungnya dengan efektif dan efisien, sehingga apabila bermaksudmengubah fungsi yang ditetapkan harus diikuti dengan perubahanpersyaratan administratif dan persyaratan teknisnya. Di samping itu, agarpemenuhan persyaratan teknis setiap fungsi bangunan gedung lebif efektifdan efisien, fungsi bangunan gedung tersebut diklasifikasikanberdasarkan tingkat kompleksitas, tingkat permanensi, tingkat risikokebakaran, zonasi gempa, lokasi, ketinggian, dan/atau kepemilikan.

Pengaturan persyaratan administratif bangunan gedung dalam Qanunini dimaksudkan agar masyarakat mengetahui lebih rinci persyaratanadministratif yang diperlukan untuk mendirikan bangunan gedung, baikdari segi kejelasan status tanahnya, kejelasan status kepemilikanBangunan gedungnya, maupun kepastian hukum bahwa bangunangedung yang didirikan telah memperoleh persetujuan dari PemerintahKabupaten Aceh Timur dalam bentuk izin mendirikan bangunan gedung.

Kejelasan hak atas tanah adalah persyaratan mutlak dalammendirikan bangunan gedung, meskipun dalam Qanun ini dimungkinkan

Page 95: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-95-

adanya bangunan gedung yang didirikan di atas tanah milik orang/pihaklain, dengan perjanjian. Dengan demikian kepemilikan bangunan gedungdapat berbeda dengan kepemilikan tanah, sehingga perlu adanyapengaturan yang jelas dengan tetap mengacu pada peraturan perundang-undangan tentang kepemilikan tanah.

Dengan diketahuinya persyaratan administratif bangunan gedungoleh masyarakat luas, khususnya yang akan mendirikan ataumemanfaatkan bangunan gedung, akan memberikan kemudahan dansekaligus tantangan dalam penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik.Pelayanan pemberian izin mendirikan bangunan gedung yang transparan,adil, tertib hukum, partisipatif, tanggap, akuntabilitas, efisien dan efektif,serta profesional, merupakan wujud pelayanan prima yang harusdiberikan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Timur.

Qanun ini mengatur lebih lanjut persyaratan teknis tata bangunandan keandalan bangunan gedung, agar masyarakat dalam mendirikanbangunan gedung mengetahui secara jelas persyaratan-persyaratan teknisyang harus dipenuhi sehingga bangunan gedungnya dapat menjaminkeselamatan pengguna dan lingkungannya, dapat ditempati secara aman,sehat, nyaman, dan aksesibel, sehinggga secara keseluruhan dapatmemberikan jaminan terwujudnya bangunan gedung yang fungsional,layak huni, berjati diri, dan produktif, serta serasi dan selaras denganlingkungannya.

Dengan dipenuhinya persyaratan teknis bangunan gedung sesuaifungsi dan klasifikasinya, maka diharapkan kegagalan konstruksi maupunkegagalan bangunan gedung dapat dihindari, sehingga penggunabangunan dapat hidup lebih tenang dan sehat, rohaniah dan jasmaniahdalam berkeluarga, bekerja, bermasyarakat dan bernegara.Pengaturan bangunan gedung dilandasi oleh asas kemanfaatan,keselamatan, keseimbangan, dan keserasian bangunan gedung danlingkungannya, berperikemanusiaan dan berkeadilan. Oleh karena itu,masyarakat diupayakan terlibat dan berperan aktif, positif, konstruktifdan bersinergi bukan hanya dalam rangka pembangunan danpemanfaatan bangunan gedung untuk kepentingan mereka sendiri, tetapijuga dalam meningkatkan pemenuhan persyaratan bangunan gedung dantertib penyelenggaraan bangunan gedung pada umumnya.

Pengaturan peran masyarakat dimaksudkan untuk mendorongtercapainya tujuan penyelenggaraan bangunan gedung yang tertib,fungsional, andal, dapat menjamin keselamatan, kesehatan, kenyamanan,kemudahan bagi pengguna dan masyarakat di sekitarnya, serta serasi danselaras dengan lingkungannya. Peran masyarakat yang diatur dalamQanun ini dapat dilakukan oleh perseorangan atau kelompok masyarakatmelalui sarana yang disediakan atau melalui Gugatan Perwakilan.

Pengaturan penyelenggaraan pembinaan dimaksudkan sebagai arahpelaksanaan bagi Pemerintah Kabupaten Aceh Timur dalam melakukanpembinaan penyelenggaraan bangunan gedung dengan berlandaskanprinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik. Pembinaan dilakukan untukpemilik bangunan gedung, pengguna bangunan gedung, penyedia jasakonstruksi, maupun masyarakat yang berkepentingan dengan tujuanuntuk mewujudkan tertib penyelenggaraan dan keandalan bangunangedung yang memenuhi persyaratan administratif dan teknis, denganpenguatan kapasitas penyelenggara bangunan gedung.

Penyelenggaraan bangunan gedung oleh penyedia jasa konstruksibaik sebagai perencana, pelaksana, pengawas, manajemen konstruksimaupun jasa-jasa pengembangannya, penyedia jasa pengkaji teknis

Page 96: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-96-

bangunan gedung, dan pelaksanaannya juga dilakukan berdasarkanperaturan perundang-undangan di bidang jasa konstruksi.

Penegakan hukum menjadi bagian yang penting dalam upayamelindungi kepentingan semua pihak agar memperoleh keadilan dalamhak dan kewajibannya dalam penyelenggaraan bangunan gedung.Penegakan dan penerapan sanksi administratif perlu dimasyarakatkandan diterapkan secara bertahap agar tidak menimbulkan ekses dilapangan, dengan tetap mempertimbangkan keadilan dan peraturanperundang-undangan lain. Pengenaan sanksi pidana dan tata carapengenaan sanksi pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (5)dan Pasal 47 ayat (3) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentangBangunan Gedung dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

Qanun ini mengatur hal-hal yang bersifat pokok dan normatifmengenai penyelenggaraan bangunan gedung di Kabupaten Aceh Timursedangkan ketentuan pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut denganperaturan bupati dengan tetap mempertimbangkan peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait dengan pelaksanaan Qanun ini.

II. PASAL DEMI PASALPasal 1

Cukup jelas.Pasal 2

Yang dimaksud dengan “peraturan perundang-undangan” yaituperaturan perundang-undangan mengenai bangunan gedung, yaituUU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan PP No. 36Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002tentang Bangunan Gedung serta peraturan turunannya yangberkaitan.

Pasal 3Cukup jelas.

Pasal 4Cukup jelas.

Pasal 5ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

huruf aCukup jelas.

huruf bCukup jelas.

huruf cCukup jelas.

huruf d.Cukup jelas.

huruf eCukup jelas.

huruf fYang dimaksud dengan “lebih dari satu fungsi” adalahapabila satu bangunan gedung mempunyai fungsi utamagabungan dari fungsi-fungsi hunian, keagamaan, usaha,sosial dan budaya, dan/atau fungsi khusus.

Page 97: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-97-

Pasal 6ayat (1)

huruf aYang dimaksud dengan “bangunan rumah tinggaltunggal” adalah bangunan rumah tinggal yangmempunyai kaveling sendiri dan salah satu dindingbangunan tidak dibangun tepat pada batas kaveling.

huruf bYang dimaksud dengan “bangunan rumah tinggal deret”adalah beberapa bangunan rumah tinggal yang satu ataulebih dari sisi bangunan menyatu dengan sisi satu ataulebih bangunan lain atau rumah tinggal lain, tetapimasing-masing mempunyai kaveling sendiri.

huruf cYang dimaksud dengan “bangunan rumah tinggal susun”adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangundalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalamarah horizontal maupun vertikal, dan merupakansatuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dandigunakan secara terpisah, terutama untuk tempathunian, yang dilengkapi dengan bagian bersama, bendabersama, dan tanah bersama.

huruf dYang dimaksud dengan “bangunan rumah tinggalsementara” adalah bangunan rumah tinggal yangdibangun untuk hunian sementara waktu dalammenunggu selesainya bangunan hunian yang bersifatpermanen, misalnya bangunan untuk penampunganpengungsian dalam hal terjadi bencana alam ataubencana sosial.

ayat (2)Cukup jelas.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

ayat (5)Yang dimaksud dengan “bangunan dengan tingkat kerahasiaantinggi” antara lain bangunan militer dan istana kepresidenan,wisma negara, Bangunan Gedung fungsi pertahanan, dangudang penyimpanan bahan berbahaya.Yang dimaksud dengan “bangunan dengan tingkat risikobahaya tinggi” antara lain bangunan reaktor nuklir dansejenisnya, gudang penyimpanan bahan berbahaya.penetapan bangunan gedung dengan fungsi khusus dilakukanoleh Menteri dengan mempertimbangkan usulan dari instansiberwenang terkait.

ayat (6)huruf a

Cukup jelas.huruf b

Cukup jelas.

Page 98: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-98-

huruf cYang dimaksud dengan “bangunan gedung mal-apartemen-perkantoran” adalah bangunan gedung yangdi dalamnya terdapat fungsi sebagai tempatperbelanjaan, tempat hunian tetap/apartemen, dantempat perkantoran.

huruf dYang dimaksud dengan “bangunan gedung mal-apartemen-perkantoran-perhotelan” adalah bangunangedung yang di dalamnya terdapat fungsi sebagai tempatperbelanjaan, tempat hunian tetap/apartemen, tempatperkantoran dan hotel.

huruf eCukup jelas.

Pasal 7ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Klasifikasi bangunan gedung merupakan pengklasifikasianlebih lanjut dari fungsi bangunan gedung, agar dalampembangunan dan pemanfataan bangunan gedung dapat lebihtajam dalam penetapan persyaratan administratif danteknisnya yang harus diterapkan.Dengan ditetapkannya fungsi dan klasifikasi bangunan gedungyang akan dibangun, maka pemenuhan persyaratanadministratif dan teknisnya dapat lebih efektif dan efisien.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

ayat (5)Cukup jelas.

ayat (6)Cukup jelas.

ayat (7)Cukup jelas.

ayat (8)Cukup jelas.

ayat (9)Cukup jelas.

Pasal 8ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.ayat (3)

Pengusulan fungsi dan klasifikasi bangunan gedungdicantumkan dalam permohonan izin mendirikan bangunangedung. Dalam hal pemilik bangunan gedung berbeda denganpemilik tanah, maka dalam permohonan izin mendirikanbangunan gedung harus ada persetujuan pemilik tanah.Usulan fungsi dan klasifikasi bangunan gedung diusulkan olehpemilik dalam bentuk rencana teknis bangunan gedung.

Page 99: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-99-

ayat (4)Cukup jelas.

Pasal 9ayat (1)

Perubahan fungsi misalnya dari Bangunan Gedung fungsihunian menjadi Bangunan Gedung fungsi usaha.Perubahan klasifikasi misalnya dari Bangunan Gedung miliknegara menjadi Bangunan Gedung milik badan usaha, atauBangunan Gedung semi permanen menjadi Bangunan Gedungpermanen.Perubahan fungsi dan klasifikasi misalnya Bangunan Gedunghunian semi permanen menjadi Bangunan Gedung usahapermanen.

ayat (2)Perubahan dari satu fungsi dan/atau klasifikasi ke fungsidan/atau klasifikasi yang lain akan menyebabkan perubahanpersyaratan yang harus dipenuhi, karena sebagai contohpersyaratan administratif dan teknis bangunan gedung fungsihunian klasifikasi permanen jelas berbeda dengan persyaratanadministratif dan teknis untuk bangunan gedung fungsihunian klasifikasi semi permanen; atau persyaratanadministratif dan teknis bangunan gedung fungsi hunianklasifikasi permanen jelas berbeda dengan persyaratanadministratif dan teknis untuk bangunan gedung fungsi usaha(misalnya toko) klasifikasi permanen.Perubahan fungsi (misalnya dari fungsi hunian menjadi fungsiusaha) harus dilakukan melalui proses izin mendirikanbangunan gedung baru.Sedangkan untuk perubahan klasifikasi dalam fungsi yangsama (misalnya dari fungsi hunian semi permanen menjadihunian permanen) dapat dilakukan dengan revisi/perubahanpada izin mendirikan bangunan gedung yang telah ada.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

ayat (5)Cukup jelas.

Pasal 10Cukup jelas.

Pasal 11ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Dokumen sertifikat hak atas tanah dapat berbentuk sertifikatHak Milik (HM), sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB), sertifikatHak Guna Usaha (HGU), sertifikat Hak Pengelolaan (HPL),sertifikat Hak Pakai (HP), atau dokumen perolehan tanahlainnya seperti akta jual beli, kuitansi jual beli dan/atau buktipenguasaan tanah lainnya seperti izin pemanfaatan daripemegang hak atas tanah, surat keterangan tanah darilurah/kepala desa yang disahkan oleh camat.

Page 100: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-100-

Ketentuan mengenai keabsahan hak atas tanah disesuaikandengan peraturan perundang-undangan di bidang pertanahan.Dalam mengajukan permohonan izin mendirikan bangunangedung, status hak atas tanahnya harus dilengkapi dengangambar yang jelas mengenai lokasi tanah bersangkutan yangmemuat ukuran dan batas-batas persil.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Perjanjian tertulis ini menjadi pegangan dan harus ditaati olehkedua belah pihak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur hukum perjanjian.

ayat (5)Cukup jelas.

ayat (6)Cukup jelas.

Pasal 12ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.ayat (3)

Cukup jelas.ayat (4)

Cukup jelas.ayat (5)

Yang dimaksud dengan “persetujuan pemegang hak atastanah” adalah persetujuan tertulis yang dapat dijadikan alatbukti telah terjadi kesepakatan pengalihan kepemilikanbangunan gedung.

ayat (6)Cukup jelas.

ayat (7)Yang dimaksud dengan “peraturan perundang-undangan” yaituperaturan perundang-undangan mengenai kepemilikanbangunan gedung, yaitu Permen PU tentang SertifikatKepemilikan Bangunan Gedung.

ayat (8)Cukup jelas.

Pasal 13ayat (1)

Izin mendirikan bangunan gedung merupakan satu-satunyaperizinan yang diperbolehkan dalam penyelenggaraanbangunan gedung, yang menjadi alat pengendalipenyelenggaraan bangunan gedung.

ayat (2)Cukup jelas.

ayat (3)Proses pemberian izin mendirikan bangunan gedung harusmengikuti prinsip-prinsip pelayanan prima danmurah/terjangkau. Permohonan izin mendirikan bangunangedung merupakan proses awal mendapatkan izin mendirikanbangunan gedung.

Page 101: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-101-

Pemerintah daerah menyediakan formulir Permohonan IzinMendirikan Bangunan Gedung yang informatif yang berisikanantara lain:a. status tanah (tanah milik sendiri atau milik pihak lain);b. data pemohon/Pemilik Bangunan Gedung (nama, alamat,

tempat/tanggal lahir, pekerjaan, nomor KTP, dll.), datalokasi (letak/alamat, batas-batas, luas, status kepemilikan,dll.);

c. data rencana bangunan gedung (fungsi/klasifikasi, luasbangunan gedung, jumlah lantai/ketinggian, KDB, KLB,KDH, dll.); dan

d. data Penyedia Jasa Konstruksi (nama, alamat, penanggungjawab penyedia jasa perencana konstruksi), rencana waktupelaksanaan mendirikan bangunan gedung, dan perkiraanbiaya pembangunannya.

Persyaratan-persyaratan yang tercantum dalam KeteranganRencana Kabupaten, selanjutnya digunakan sebagai ketentuanoleh pemilik dalam menyusun rencana teknis bangunangedungnya, di samping persyaratan-persyaratan teknis lainnyasesuai fungsi dan klasifikasinya.

ayat (4)Sebelum mengajukan permohonan izin mendirikan bangunangedung, setiap orang harus sudah memiliki Surat KeteranganRencana Kabupaten yang diperoleh secara cepat dan tanpabiaya.Surat Keterangan Rencana kabupaten diberikan olehPemerintah Kabupaten berdasarkan gambar peta lokasi tempatBangunan Gedung yang akan didirikan oleh pemilik.

ayat (5)Cukup jelas.

ayat (6)Ketentuan-ketentuan khusus yang berlaku pada suatulokasi/kawasan, seperti keterangan tentang:a. daerah rawan gempa/tsunami;b. daerah rawan longsor;c. daerah rawan banjir;d. tanah pada lokasi yang tercemar (brown field area);e. kawasan pelestarian; dan/atauf. kawasan yang diberlakukan arsitektur tertentu.

Pasal 14ayat (1)

Yang dimaksud dengan “persetujuan dari instansi terkait”adalah rekomendasi teknis yang diberikan oleh intansi terkaityang berwenang, baik dari Pemerintah Kabupaten maupunPemerintah.

ayat (2)Cukup jelas.

ayat (3)Cukup jelas.

Pasal 15ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.

Page 102: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-102-

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

ayat (5)Cukup jelas.

Pasal 16Cukup jelas.

Pasal 17Cukup jelas.

Pasal 18Cukup jelas.

Pasal 19ayat (1)

Fungsi bangunan gedung yang tidak sesuai dengan peruntukanlokasi sebagai akibat perubahan RTRW, RDTR, dan/atau RTBLdilakukan penyesuaian paling lama 5 (lima) tahun, kecualiuntuk rumah tinggal tunggal paling lama 10 (sepuluh) tahun,sejak pemberitahuan penetapan RTRW oleh PemerintahKabupaten kepada pemilik bangunan gedung.

ayat (2)Yang dimaksud dengan “peraturan perundang-undangan” yaituperaturan perundang-undangan mengenai ganti rugi ataukeperdataan, yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Pasal 20ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Penetapan KDB untuk suatu kawasan yang terdiri atasbeberapa kaveling/persil dapat dilakukan berdasarkan padaperbandingan total luas bangunan gedung terhadap total luaskawasan dengan tetap mempertimbangkan peruntukan ataufungsi kawasan dan daya dukung lingkungan.Penetapan KDB dibedakan dalam tingkatan KDB tinggi (lebihbesar dari 60% sampai dengan 100%), sedang (30% sampaidengan 60%), dan rendah (lebih kecil dari 30%). Untukdaerah/kawasan padat dan/atau pusat kota dapat ditetapkanKDB tinggi dan/atau sedang, sedangkan untuk daerah/kawasan renggang dan/atau fungsi resapan ditetapkan KDBrendah.

ayat (3)Penetapan KLB untuk suatu kawasan yang terdiri atasbeberapa kaveling/persil dapat dilakukan berdasarkan padaperbandingan total luas bangunan gedung terhadap total luaskawasan dengan tetap mempertimbangkan peruntukan ataufungsi kawasan dan daya dukung lingkungan.Penetapan ketinggian bangunan dibedakan dalam tingkatanketinggian: bangunan rendah (jumlah lantai bangunan gedungsampai dengan 4 lantai), bangunan sedang (jumlah lantaibangunan gedung 5 lantai sampai dengan 8 lantai), danbangunan tinggi (jumlah lantai bangunan lebih dari 8 lantai).

ayat (4)Cukup jelas.

ayat (5)Cukup jelas.

Page 103: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-103-

ayat (6)Yang dimaksud dengan “diatur sementara” adalah peraturanbupati mengenai ketentuan intensitas bangunan gedungdiberlakukan sebagai dasar pemberian persetujuan mendirikanbangunan gedung sampai RTRW, RDTR dan/atau RTBL untuklokasi bersangkutan ditetapkan.

Pasal 21ayat (1)

Yang dimaksud dengan “daya dukung lingkungan” adalahkemampuan lingkungan untuk menampung kegiatan dansegala akibat/dampak yang ditimbulkan yang ada di dalamnya,antara lain kemampuan daya resapan air, ketersediaan airbersih, volume limbah yang ditimbulkan, dan transportasi.Penetapan KDB dimaksudkan untuk memenuhi persyaratankeandalan bangunan gedung; keselamatan dalam hal bahayakebakaran, banjir, air pasang, dan/atau tsunami; kesehatandalam hal sirkulasi udara, pencahayaan, dan sanitasi;kenyamanan dalam hal pandangan, kebisingan, dan getaran;kemudahan dalam hal aksesibilitas dan akses evakuasi;keserasian dalam hal perwujudan wajah kota; ketinggianbahwa makin tinggi bangunan jarak bebasnya makin besar.Penetapan KDB dimaksudkan pula untuk memenuhipersyaratan keamanan misalnya pertimbangan keamanan padadaerah istana kepresidenan, sehingga ketinggian bangunangedung di sekitarnya tidak boleh melebihi ketinggian tertentu.Juga untuk pertimbangan keselamatan penerbangan, sehinggauntuk bangunan gedung yang dibangun di sekitar pelabuhanudara tidak diperbolehkan melebihi ketinggian tertentu.Dalam hal pemilik tanah memberikan sebagian area tanahnyauntuk kepentingan umum, misalnya untuk taman atauprasarana/sarana publik lainnya, maka pemilik bangunandapat diberikan kompensasi/insentif oleh pemerintah daerah.Kompensasi dapat berupa kelonggaran KLB (bukan KDB),sedangkan insentif dapat berupa keringanan pajak atauretribusi.

ayat (2)Cukup jelas.

Pasal 22Cukup jelas.

Pasal 23ayat (1)

Penetapan KLB untuk suatu kawasan yang terdiri atasbeberapa kaveling/persil dapat dilakukan berdasarkan padaperbandingan total luas bangunan gedung terhadap total luaskawasan dengan tetap mempertimbangkan peruntukan ataufungsi kawasan dan daya dukung lingkungan.Penetapan ketinggian bangunan dibedakan dalam tingkatanketinggian: bangunan rendah (jumlah lantai Bangunan Gedungsampai dengan 4 lantai), bangunan sedang (jumlah lantaiBangunan Gedung 5 lantai sampai dengan 8 lantai), danbangunan tinggi (jumlah lantai bangunan lebih dari 8 lantai).

ayat (2)Yang dimaksud dengan “diatur sementara” adalah peraturanbupati mengenai ketentuan intensitas Bangunan Gedungdiberlakukan sebagai dasar pemberian persetujuan mendirikan

Page 104: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-104-

Bangunan Gedung sampai RTRW, RDTR dan/atau RTBL untuklokasi bersangkutan ditetapkan.

Pasal 24Cukup jelas.

Pasal 25ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Letak Garis Sempadan Bangunan Gedung terluar untuk daerahdi sepanjang jalan, diperhitungkan berdasarkan lebar daerahmilik jalan dan peruntukan lokasi, serta diukur dari batasdaerah milik jalan.Letak Garis Sempadan Bangunan Gedung terluar untuk daerahsepanjang sungai/danau, diperhitungkan berdasarkan kondisisungai, letak sungai, dan fungsi kawasan, serta diukur daritepi sungai. Penetapan Garis Sempadan Bangunan Gedungsepanjang sungai, yang juga disebut sebagai garis sempadansungai, dapat digolongkan dalam: garis sempadan sungai bertanggul di luar kawasan

perkotaan, perhitungan besaran garis sempadan dihitungsepanjang kaki tanggul sebelah luar.

garis sempadan sungai bertanggul dalam kawasanperkotaan, perhitungan besaran garis sempadan dihitungsepanjang kaki tanggul sebelah luar.

garis sempadan sungai tidak bertanggul di luar kawasanperkotaan, perhitungan garis sempadan sungai didasarkanpada besar kecilnya sungai, dan ditetapkan ruas per ruasdengan mempertimbangkan luas daerah pengaliran sungaipada ruas yang bersangkutan.

garis sempadan sungai tidak bertanggul dalam kawasanperkotaan, perhitungan garis sempadan sungai didasarkanpada kedalaman sungai.

garis sempadan sungai yang terletak di kawasan lindung,perhitungan garis sempadan sungai didasarkan pada fungsikawasan lindung, besar-kecilnya sungai, dan pengaruhpasang surut air laut pada sungai yang bersangkutan.

Letak Garis Sempadan Bangunan Gedung terluar untuk daerahpantai, diperhitungkan berdasarkan kondisi pantai, dan fungsikawasan, dan diukur dari garis pasang tertinggi pada pantaiyang bersangkutan.Penetapan Garis Sempadan Bangunan Gedung yang terletak disepanjang pantai, yang selanjutnya disebut sempadan pantai,dapat digolongkan dalam: kawasan pantai budidaya/non-lindung, perhitungan garis

sempadan pantai didasarkan pada tingkatkelandaian/keterjalan pantai.

kawasan pantai lindung, garis sempadan pantainya minimal100 m dari garis pasang tertinggi pada pantai yangbersangkutan.

Letak Garis Sempadan Bangunan Gedung terluar untuk daerahsepanjang jalan kereta api dan jaringan tegangan tinggi,mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh instansi yangberwenang.

Page 105: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-105-

Pertimbangan keselamatan dalam penetapan garis sempadanmeliputi pertimbangan terhadap bahaya kebakaran, banjir, airpasang, tsunami, dan/atau keselamatan lalu lintas.Pertimbangan kesehatan dalam penetapan garis sempadanmeliputi pertimbangan sirkulasi udara, pencahayaan, dansanitasi.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

ayat (5)Cukup jelas.

ayat (6)Cukup jelas.

Pasal 26Cukup jelas.

Pasal 27Cukup jelas.

Pasal 28Cukup jelas.

Pasal 29Cukup jelas.

Pasal 30Cukup jelas.

Pasal 31Cukup jelas.

Pasal 32Cukup jelas.

Pasal 33Cukup jelas.

Pasal 34Cukup jelas.

Pasal 35Cukup jelas.

Pasal 36Cukup jelas.

Pasal 37Cukup jelas.

Pasal 38Cukup jelas.

Pasal 39Cukup jelas.

Pasal 40Cukup jelas.

Pasal 41Cukup jelas.

Pasal 42Cukup jelas.

Pasal 43Cukup jelas.

Pasal 44Cukup jelas.

Pasal 45ayat (1)

Cukup jelas.

Page 106: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-106-

ayat (2)Yang dimaksud dengan “kuat/kokoh” adalah kondisi strukturbangunan gedung yang kemungkinan terjadinya kegagalanstruktur bangunan gedung sangat kecil, yang kerusakanstrukturnya masih dalam batas-batas persyaratan teknis yangmasih dapat diterima selama umur bangunan yangdirencanakan.Yang dimaksud dengan “stabil” adalah kondisi strukturbangunan gedung yang tidak mudah terguling, miring, atautergeser selama umur bangunan yang direncanakan.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

ayat (5)Cukup jelas.

ayat (6)Cukup jelas.

ayat (7)Cukup jelas.

ayat (8)Cukup jelas.

ayat (9)Cukup jelas.

ayat (10)Cukup jelas.

Pasal 46ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Sistem proteksi aktif merupakan proteksi harta benda terhadapbahaya kebakaran berbasis pada penyediaan peralatan yangdapat bekerja baik secara otomatis maupun secara manual,digunakan oleh penghuni atau petugas pemadam dalammelaksanakan operasi pemadaman.

ayat (3)Sistem proteksi pasif merupakan proteksi terhadap penghunidan harta benda berbasis pada rancangan atau pengaturankomponen arsitektur dan struktur bangunan gedung sehinggadapat melindungi penghuni dan harta benda dari kerugian saatterjadi kebakaran.

ayat (4)Cukup jelas.

ayat (5)Cukup jelas.

ayat (6)Cukup jelas.

ayat (7)Cukup jelas.

ayat (8)Yang dimaksud dengan fungsi, klasifikasi, luas, jumlah lantaidan/atau jumlah penghuni tertentu harus mempunyai unitmanajemen proteksi kebakaran bangunan gedung adalah:a. bangunan umum termasuk apartemen, yang berpenghuni

minimal 500 orang, atau yang memiliki luas minimal

Page 107: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-107-

5.000 m2, atau mempunyai ketinggian bangunan gedunglebih dari 8 lantai;

b. khusus bangunan rumah sakit yang memiliki lebih dari 40tempat tidur rawat inap, terutama dalam mengidentifikasidan mengimplementasi-kan secara proaktif prosespenyelamatan jiwa manusia;

c. khusus bangunan industri yang menggunakan, menyimpan,atau memroses bahan berbahaya dan beracun atau bahancair dan gas mudah terbakar, atau yang memiliki luasbangunan minimal 5.000 m2, atau beban hunian minimal500 orang, atau dengan luas areal/site minimal 5.000 m2.

Pasal 47ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.ayat (3)

Cukup jelas.Pasal 48

Cukup jelas.Pasal 49

Cukup jelas.Pasal 50

ayat (1)Persyaratan ventilasi mekanik/buatan, antara lain:a. Penempatan fan sebagai ventilasi mekanik/buatan harus

memungkinkan pelepasan udara keluar dan masuknyaudara segar, atau sebaliknya;

b. Bilamana digunakan ventilasi mekanik/buatan, systemtersebut harus bekerja terus menerus selama ruangtersebut dihuni;

c. Penggunaan ventilasi mekanik/buatan harusmemperhitungkan besarnya pertukaran udara yangdisarankan untuk berbagai fungsi ruang dalam bangunangedung;

d. Bangunan atau ruang parkir tertutup harus dilengkapidengan sistem ventilasi mekanik/buatan untuk pertukaranudara; dan

e. Gas buang mobil pada setiap lantai ruang parkir bawahtanah (basemen) tidak boleh mencemari udara bersih padalantai lainnya.

ayat (2)Bukaan permanen adalah bagian pada dinding yang terbukasecara tetap untuk memungkinkan sirkulasi udara

ayat (3)Cukup jelas.

Pasal 51ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Pencahayaan alami dapat berupa bukaan pada bidang dinding,dinding tembus cahaya, dan/atau atap tembus cahaya.Dinding tembus cahaya misalnya dinding yang menggunakankaca. Atap tembus cahaya misalnya penggunaan genteng kacaatau skylight.

Page 108: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-108-

ayat (3)Huruf a

Tingkat iluminasi atau tingkat pencahayaan pada suaturuangan pada umumnya didefinisikan sebagai tingkatpencahayaan rata-rata pada bidang kerja. Yangdimaksud dengan bidang kerja adalah bidang horizontalimajiner yang terletak 0,75 m di atas lantai pada seluruhruangan. Silau sebagai akibat penggunaan pencahayaanalami dari sumber sinar matahari langsung, langit yangcerah, objek luar, maupun dari pantulan kaca dansebagainya, perlu dikendalikan agar tidak mengganggutingkat iluminasi yang dipersyaratkan sesuai fungsiruang dalam Bangunan Gedung.

Huruf bPencahayaan darurat yang berupa lampu daruratdipasang pada:a. lobby dan koridor;b. ruangan yang mempunyai luas lebih dari 300 m².

Huruf cCukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

Pasal 52ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.ayat (3)

Huruf aYang dimaksud dengan “peraturan perundang-undangan” yaitu peraturan perundang-undanganmengenai persyaratan kualitas air minum, yaituPeraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentangPengembangan Sistem Pengolahan Air Minum danPermen Kesehatan No. 907 tahun 2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Pasal 53Cukup jelas.

Pasal 54Cukup jelas.

Pasal 55Cukup jelas.

Pasal 56Cukup jelas.

Pasal 57Cukup jelas.

Pasal 58Cukup jelas.

Pasal 59Cukup jelas.

Page 109: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-109-

Pasal 60Cukup jelas.

Pasal 61Cukup jelas.

Pasal 62ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Yang dimaksud dengan “sumber bising” adalah sumber suaramengganggu berupa dengung, gema, atau gaung/pantulansuara yang tidak teratur. Untuk bangunan gedung yangdidirikan pada lokasi yang mempunyai tingkat kebisingan yangmengganggu, pengaturannya dimulai sejak tahap perencanaanteknis, baik melalui desain Bangunan Gedung maupun melaluipenataan ruang kawasan dengan memperhatikan batasambang bising,misalnya batas ambang bising untuk kawasanpermukiman adalah sebesar 60 dB diukur sejauh 3 meter darisumber suara. Arsitektur Bangunan Gedung dan/atau ruang-ruang dalam bangunan gedung, serta penggunaan peralatandan/atau bahan untuk mewujudkan tingkat kenyamanan yangdiinginkan dalam menanggulangi gangguan kebisingan, tetapmempertimbangkan pemenuhan terhadap persyaratankeselamatan, kesehatan, dan kemudahan sesuai dengan fungsibangunan gedung yang bersangkutan.

ayat (3)Cukup jelas.

Pasal 63Cukup jelas.

Pasal 64ayat (1)

Rumah tinggal yang berupa rumah tinggal tunggal dan rumahderet sederhana tidak diwajibkan dilengkapi dengan fasilitasdan aksesibilitas bagi penyandang cacat dan lanjut usia.Bangunan Gedung fungsi hunian seperti apartemen, asrama,rumah susun, flat atau sejenisnya tetap diharuskanmenyediakan fasilitas dan aksesibilitas bagi penyandang cacatdan lanjut usia.

ayat (2)Cukup jelas.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

ayat (5)Cukup jelas.

ayat (6)Cukup jelas.

Pasal 65Cukup jelas.

Pasal 66ayat (1)

Yang dimaksud dengan “prasarana dan/atau sarana umum”seperti jalur jalan atau jalur hijau atau sejenisnya.

ayat (2)Cukup jelas.

Page 110: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-110-

ayat (3)Yang dimaksud dengan “di bawah air” yaitu Bangunan Gedungyang dibangun berada di bawah permukaan air.Yang dimaksud dengan “di atas air” yaitu Bangunan Gedungyang dibangun berada di atas permukaan air, baik secaramengapung (mengikuti naik-turunnya muka air) maupunmenggunakan panggung (tidak mengikuti naik-turunnya mukaair).

ayat (4)Yang dimaksud dengan “daerah hantaran udara listriktegangan tinggi atau ekstra tinggi atau ultra tinggi” adalah areadi sepanjang jalur SUTT, SUTET atau SUTUT termasuk batasjalur sempadannya.

Pasal 67Cukup jelas.

Pasal 68Cukup jelas.

Pasal 69Cukup jelas.

Pasal 70Cukup jelas.

Pasal 71Cukup jelas.

Pasal 72Bentuk dasar rumoh aceh di Aceh Timur berbentuk panggung dimana kolong bangunan setinggi 1-2 m, pada bagian kolong akanterlihat sejumlah tiang (tameh) yang berbentuk bulat berdiameter 30cm. Tiang sebagai kerangka tidak ditanam dalam tanah kan tetapididirikan di atas Gaki Tameh atau Keuneleung (pondasi/umpak)yang juga tidak ditanam ke dalam tanah. Tiang-tiang didirikandalam 4 deretan dan akan berbanjar dengan 3 ruweung (ruang) arahmemanjang bangunan dibutuhkan 16 tiang. Jarak antara satu tiangdengan tiang lainnya berkisar 2,5-3 meter. Pada bagian tengah tiaptiang dibuat 2 buah lubang sedangkan pada ujung tiang tertinggidiberikan puteng (takikan/puting). Untuk rumah dengan 3 ruangada tiang 4 untuk satu barisan sehingga jumlah tiang menjadi 16buah tiang.

Pasal 73Ragam hias agama bermotifkan agama Islam seperti bintang bulan,ayat-ayat Al-Quran, bebentuk kaligrafi yang ditempatkan padabagian-bagian dinding, kindang, pintu, atas pintu, tulak angen,bara, di atas jendela dan sebagainya.Ragam hias flora (tumbuh-tumbuhan) diambil berdasarkan kondisisehari-hari sehingga timbul imajinasi. Motif-motif yang diterapkandiantaranya:a. Motif On Kayee (Daun-daunan) seperti on murong (daun

murong), on tubee (daun tebu), on ubi (daun ubi), on bungongseurune (daun kembang serune) dan sebagainya

b. Motif Ukheue (akar) seperti ukheue u (akar kelapa), ukheue bakrambot (akar batang rambutan) dan sebagainya

c. Motif Bak (Batang) seperti batang uroet, batang ubi, batangkelapa dan batang kayu lainnya

d. Motif Bungong (Bunga-bungaan) seperti bungong mata uroe(bunga matahari), bungong sitawon (bunga setaman), bungongmeulu (bunga simelu), bungong jeumpa (bunga cempaka),

Page 111: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-111-

bungong seurunee (bunga seruni), bungong keumang sipatu(bunga kembang sepatu) dan sebagainyaRagam hias fauna (hewan) merupakan motif yang seringdigunakan pada rumoh aceh, ragam hias fauna (hewan) seperti:a. Manok (ayam)b. Kameng (kambing)c. Itek (itik/bebek)d. Angsae. Meurebokf. Perkututg. Balamh. Tulo (burung pipit)i. Merpatij. Mie (kucing) dan sebaginya

Ragam hias alam adalah bentukan-bentukan alam yangseiring terjadi dalam kehidupan sehari-hari selain dari floradan fauna diantaranya adalah Langit dan awan. Bermacamragam hias yang sering digunakan sebagai ragam hias bentukdasar seperti:

k. Rantel. Puta taloe versi 1m. Puta taloe versi 2n. Awan meucaneko. Bungong meutaloep. Bungong meusingkletq. Gigoe darutr. Talo Ie (tupat)s. Taloe Ie (likok)t. Gigoe Buya

Pasal 74Cukup jelas.

Pasal 75Cukup jelas.

Pasal 76Sebagian besar bahan-bahan rumoh aceh seperti tiang dan papandibuat di dalam hutan di mana bahan-bahan tersebut diambil,tujuannya tidak lain adalah untuk mempermudah pengangkutanbahan-bahan tersebut. Untuk pengangkutan kayu tersebut darihutan biasanya disertai dengan pelaksanaan upacara adat.Pengangkutan dilakukan secara gotong-royong dan dalam upacaratersebut selalu disertai dengan pemotongan korban seperti sapi,kerbau, kambing dan sekurang-kurangnya pemotongan ayam atauitik. Tujuan dari pemotongan hewan tersebut untuk menghindariterjadinya berbagai kemungkinan yang dapat menghalangi ataumempersulit pengambilan bahan pembuat rumah, selain itupemotongan hewan untuk lebih semaraknya acara jamuan makanbagi semua yang ikut bergotong-royong.Upacara pendirian rumoh aceh juga diadakan penyembelihan hewankurban disertai dengan acara makan bersama dengan mengundangpara ahli famili terdekat, karib kerabat beserta masyarakat sekitar.Dalam acara tersebut diadakan pula pembacaan doa yang biasanyadipimpin oleh Tengku Imam Meunasah atau Tengku Imam Mesjid.Doa ini merupakan sikap penyerahan diri (tawakal) kepada AllahSWT serta memohon agar pembangunan rumah itu dapat berjalan

Page 112: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-112-

dengan baik dan diharapkan dapat membawa berkah, ketenanganserta ketenteraman bagi para penghuninya.Dalam upacara mendirikan rumoh aceh ada dua kegiatan pentingyang harus dilakukan. Pertama upacara Tanom Kurah dan keduaupacara Peusijuk. Upacara Tanom Karah adalah penanaman kurahpersis di tengah-tengah tempat di mana rumah akan dibangun.Penanaman kurah dilakukan pada malam hari tepat pada pukul24.00 WIB, hal ini menurut kepercayaan masyarakat aceh dapatmembawa ketenteraman dan kebahagiaan bagi penghuni rumahterutama sekali menyangkut tentang kenyamanan tidur pada malamhari. Upacara Peusijuk dilaksanakan pada pagi hari oleh pemilikrumah atau diwakili oleh Tengku Imam Maunasah. Kegiatan pokokdalam upacara tersebut adalah penepung tawaran seluruh lokasitempat di mana rumah akan dibangun sekaligus juga dilaksanakanpenepung tawaran terhadap bahan-bahan perlengkapan rumahyang telah dipersiapkan sebelumnya.Setelah pembangunan rumah selesai maka dilakukan 2 upacara lagiyang harus dilaksanakan sebagai pemilik rumah yaitu: UpacaraPeusijuk Utoh (tukang) dan Upacara Khandury Ek Rumoh Baroeatau upacara menempati rumah baru. Upacara Peusijuk Utoh(penepung tawaran tukang) adalah sejenis upacara yang dilakukanoleh pemilik rumah yang mengandung arti antara lain adalahsebagai ucapan terima kasih kepada tukang yang telah mengerjakanrumah dengan baik hingga siap untuk ditempati. Rasa terima kasihtersebut biasanya dinyatakan secara simbolis dalam bentukpenyerahan seperangkat pakaian seperti baju, celana, kain sarungdan kopiah beserta hidangan makan ala kadarnya. Dalam upacaraini biasanya diselesaikan juga segala hal ikhwal yang menyangkutongkos pembuatan rumah dan serah terima ongkos pembuatanrumah serta serah terima rumah dari utoh kepada pemilik rumah.Upacara Khandury Ek Rumoh Baroe berupa upacara syukurankarena rumah telah selesai dibuat. Upacara ini biasanyadilaksanakan setelah shalat magrib di rumah baru yang akanditempati. Dalam upacara ini diundang semua pihak yang dianggaptelah ikut berjasa dalam pembuatan rumah tersebut seperti Utoh,Kepala Desa (Keuchik), Tengku Imam baik meunasah maupun ImamMesjid beserta seluruh kerabat, ahli family dan seluruh masyarakat.Tata cara pelaksanaan upacara didahului dengan makan bersama,kemudian ucapan terima kasih dari pemilik rumah kepada semuapihak yang ikut membantu pendirian rumah dan diakhiri denganpembacaan doa dipimpin oleh Tengku Imeum.

Pasal 77Cukup jelas.

Pasal 78Cukup jelas.

Pasal 79Cukup jelas.

Pasal 80Cukup jelas.

Pasal 81Cukup jelas.

Pasal 82Cukup jelas.

Pasal 83Cukup jelas.

Page 113: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-113-

Pasal 84Cukup jelas.

Pasal 85Cukup jelas.

Pasal 86Cukup jelas.

Pasal 87Cukup jelas.

Pasal 88Cukup jelas.

Pasal 89Cukup jelas.

Pasal 90Cukup jelas.

Pasal 91Cukup jelas.

Pasal 92Cukup jelas.

Pasal 93Cukup jelas.

Pasal 94Cukup jelas.

Pasal 95Cukup jelas.

Pasal 96Cukup jelas.

Pasal 97Cukup jelas.

Pasal 98Cukup jelas.

Pasal 99Cukup jelas.

Pasal 100Cukup jelas.

Pasal 101Cukup jelas.

Pasal 102Cukup jelas.

Pasal 103Cukup jelas.

Pasal 104Cukup jelas.

Pasal 105Cukup jelas.

Pasal 106Cukup jelas.

Pasal 107Cukup jelas.

Pasal 108Cukup jelas.

Pasal 109Cukup jelas.

Pasal 110ayat (1)

Cukup jelas.

Page 114: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-114-

ayat (2)huruf a

Yang dimaksud dengan “retribusi PembinaanPenyelenggaraan Bangunan Gedung” adalah dana yangdipungut oleh Pemerintah Kabupaten atas pelayananyang diberikan dalam rangka pembinaan melalui IMBuntuk biaya pengendalian penyelenggaraan BangunanGedung yang meliputi pengecekan, pengukuran lokasi,pemetaan, pemeriksaan dan penatausahaan prosespenerbitan IMB.

huruf bYang dimaksud dengan retribusi administrasi bangunangedung adalah dana yang dipungut oleh PemerintahKabupaten atas pelayanan yang diberikan untuk biayaproses administrasi yang meliputi pemecahan dokumenIMB, pembuatan duplikat, pemutahiran data ataspermohonan Pemilik Bangunan Gedung dan/atauperubahan non teknis lainnya.

huruf cRetribusi penyediaan formulir permohonan IMBtermasuk biaya pendaftaran Bangunan Gedung.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

Pasal 111Cukup jelas.

Pasal 112Cukup jelas.

Pasal 113Cukup jelas.

Pasal 114ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.ayat (3)

Cukup jelas.ayat (4)

Cukup jelas.ayat (5)

Cukup jelas.ayat (6)

Cukup jelas.ayat (7)

Cukup jelas.Pasal 115

ayat (1)Cukup jelas.

ayat (2)Cukup jelas.

Pasal 116ayat (1)

Cukup jelas.

Page 115: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-115-

ayat (2)Cukup jelas.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

Pasal 117ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.ayat (3)

Cukup jelas.ayat (4)

Cukup jelas.ayat (5)

Cukup jelas.ayat (6)

Cukup jelas.Pasal 118

ayat (1)Cukup jelas.

ayat (2)Cukup jelas.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

Pasal 119ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.Pasal 120

ayat (1)Cukup jelas.

ayat (2)Cukup jelas.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

ayat (5)Cukup jelas.

Pasal 121ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.ayat (3)

Cukup jelas.Pasal 122

ayat (1)Cukup jelas.

Page 116: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-116-

ayat (2)Cukup jelas.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

ayat (5)Cukup jelas.

ayat (6)Cukup jelas.

ayat (7)Cukup jelas.

Pasal 123ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.Pasal 124

Cukup jelas.Pasal 125

ayat (1)Cukup jelas.

ayat (2)Cukup jelas.

Pasal 126ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.ayat (3)

Cukup jelas.Pasal 127

ayat (1)Cukup jelas.

ayat (2)Cukup jelas.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

ayat (5)Cukup jelas.

Pasal 128ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.ayat (3)

Cukup jelas.Pasal 129

ayat (1)Cukup jelas.

ayat (2)Cukup jelas.

Page 117: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-117-

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

ayat (5)Cukup jelas.

ayat (6)Cukup jelas.

ayat (7)Cukup jelas.

Pasal 130ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.ayat (3)

Cukup jelas.ayat (4)

Cukup jelas.ayat (5)

Cukup jelas.ayat (6)

Cukup jelas.Pasal 131

Cukup jelas.Pasal 132

ayat (1)Cukup jelas.

ayat (2)Cukup jelas.

ayat (3)Cukup jelas.

Pasal 133ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.ayat (3)

Cukup jelas.ayat (4)

Cukup jelas.ayat (5)

Cukup jelas.Pasal 134

ayat (1)Cukup jelas.

ayat (2)Cukup jelas.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

ayat (5)Cukup jelas.

Page 118: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-118-

ayat (6)Cukup jelas.

ayat (7)Cukup jelas.

Pasal 135ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.ayat (3)

Cukup jelas.ayat (4)

Cukup jelas.ayat (5)

Cukup jelas.Pasal 136

ayat (1)Cukup jelas.

ayat (2)Cukup jelas.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

ayat (5)Cukup jelas.

ayat (6)Cukup jelas.

ayat (7)Cukup jelas.

ayat (8)Cukup jelas.

Pasal 137Cukup jelas.

Pasal 138ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.ayat (3)

Cukup jelas.ayat (4)

Cukup jelas.Pasal 139

ayat (1)Cukup jelas.

ayat (2)Cukup jelas.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

ayat (5)Cukup jelas.

Page 119: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-119-

ayat (6)Cukup jelas.

ayat (7)Cukup jelas.

ayat (8)Cukup jelas.

ayat (9)Cukup jelas.

Pasal 140ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.ayat (3)

Cukup jelas.ayat (4)

Cukup jelas.ayat (5)

Cukup jelas.ayat (6)

Cukup jelas.Pasal 141

ayat (1)Cukup jelas.

ayat (2)Cukup jelas.

Pasal 142ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.ayat (3)

Cukup jelas.Pasal 143

ayat (1)Cukup jelas.

ayat (2)Cukup jelas.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

ayat (5)Cukup jelas.

ayat (6)Cukup jelas.

ayat (7)Cukup jelas.

ayat (8)Cukup jelas.

Pasal 144ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.

Page 120: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-120-

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

Pasal 145ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.ayat (3)

Cukup jelas.ayat (4)

Cukup jelas.Pasal 146

ayat (1)Cukup jelas.

ayat (2)Cukup jelas.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

Pasal 147ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.ayat (3)

Cukup jelas.ayat (4)

Cukup jelas.ayat (5)

Cukup jelas.Pasal 148

ayat (1)Cukup jelas.

ayat (2)Cukup jelas.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

Pasal 149ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.ayat (3)

Cukup jelas.ayat (4)

Cukup jelas.ayat (5)

Cukup jelas.ayat (6)

Cukup jelas.

Page 121: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-121-

ayat (7)Cukup jelas.

ayat (8)Cukup jelas.

ayat (9)Cukup jelas.

ayat (10)Cukup jelas.

ayat (11)Cukup jelas.

ayat (12)Cukup jelas.

Pasal 150Cukup jelas.

Pasal 151ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.Pasal 152

ayat (1)Cukup jelas.

ayat (2)Dalam hal di Kabupaten Aceh Timur tidak tersedia tenaga ahliyang berkompeten untuk ditugaskan sebagai anggota TABG,maka dapat digunakan tenaga ahli dari daerah lain yangterdekat.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

ayat (5)Cukup jelas.

ayat (6)Cukup jelas.

Pasal 153ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.ayat (3)

Cukup jelas.Pasal 154

ayat (1)Cukup jelas.

ayat (2)Cukup jelas.

Pasal 155ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.ayat (3)

Cukup jelas.

Page 122: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-122-

ayat (4)Cukup jelas.

Pasal 156Cukup jelas.

Pasal 157ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.ayat (3)

Cukup jelas.ayat (4)

Cukup jelas.ayat (5)

Cukup jelas.Pasal 158

ayat (1)Yang dimaksud dengan “menjaga ketertiban” adalah sikapperseorangan untuk ikut menciptakan ketenangan, kebersihandan kenyamanan serta sikap mencegah perbuatan kelompokyang mengarah pada perbuatan kriminal denganmelaporkannya kepada pihak yang berwenang.Yang dimaksud dengan “mengurangi tingkat keandalanBangunan Gedung” adalah perbuatan perseorangan ataukelompok yang menjurus pada perbuatan negatif yang dapatberpengaruh keandalan Bangunan Gedung seperti merusak,memindahkan dan/atau menghilangkan peralatan danperlengkapan Bangunan Gedung.Yang dimaksud dengan “mengganggu penyelenggaraanBangunan Gedung” adalah perbuatan perseorangan ataukelompok yang menjurus pada perbuatan negatif yangberpengaruh pada proses penyelenggaraan Bangunan Gedungseperti menghambat jalan masuk ke lokasi atau meletakkanbenda-benda yang dapat membahayakan keselamatan manusiadan lingkungan.

ayat (2)Cukup jelas.

ayat (3)Cukup jelas.

Pasal 159ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.ayat (3)

Cukup jelas.Pasal 160

ayat (1)Cukup jelas.

ayat (2)Cukup jelas.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

Page 123: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-123-

Pasal 161ayat (1)

Cukup jelas.ayat (2)

Cukup jelas.ayat (3)

Cukup jelas.ayat (4)

Cukup jelas.ayat (5)

Cukup jelas.ayat (6)

Cukup jelas.Pasal 162

ayat (1)Yang dimaksud dengan “pengajuan Gugatan Perwakilan”adalah gugatan perdata yang diajukan oleh sejumlah orang(dalam jumlah tidak banyak misalnya satu atau dua orang)sebagai perwakilan kelas mewakili kepentingan dirinyasekaligus sekelompok orang atau pihak yang dirugikan sebagaikorban yang memiliki kesamaan fakta atau dasar hukum antarwakil kelompok dan anggota kelompok dimaksud.

ayat (2)Cukup jelas.

ayat (3)Cukup jelas.

ayat (4)Cukup jelas.

ayat (5)Cukup jelas.

Pasal 163Cukup jelas.

Pasal 164Cukup jelas.

Pasal 165Cukup jelas.

Pasal 166Cukup jelas.

Pasal 167Cukup jelas.

Pasal 168Cukup jelas.

Pasal 169Cukup jelas.

Pasal 170Cukup jelas.

Pasal 171Cukup jelas.

Pasal 172Cukup jelas.Pasal 173

Cukup jelas.Pasal 174

Cukup jelas.

Page 124: -1- PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR …bandaaceh.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/02/Qanun-Nomor-12... · sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

-124-

Pasal 175Cukup jelas.

Pasal 176Cukup jelas.

Pasal 177Cukup jelas.

Pasal 178Cukup jelas.

Pasal 179Cukup jelas.

Pasal 180Cukup jelas.

Pasal 181Cukup jelas.

Pasal 182Cukup jelas.

Pasal 183Cukup jelas.

Pasal 184Cukup jelas.

Pasal 185Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2015 NOMOR 52

Salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BAGIAN HUKUMSETDAKAB. ACEH TIMUR,

MB. HARVIRDAUS, SHPembina (IV/a)

Nip. 19620324 199203 1 003