09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

65
SALINAN Menimbang PRES IDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESTA NOMOR 9 TAHUN 2OL8 TENTANG PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah dalam pelayanan, pengaturan, pelindungan masyarakat, kepastian hukum, dan pengelolaan kekayaan negara, termasuk pemanfaatan sumber daya alam, dalam rangka pencapaian tujuan nasional serta kemandirian bangsa sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dapat mewujudkan suatu bentuk penerimaan negara yang disebut sebagai Penerimaan Negara Bukan pajak; b. bahwa guna mengoptimalkan penerimaan negara dan meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah dalam peiayanan, pengaturan, pelindungan masyarakat, kepastian hukum, dan pengelolaan kekayaan negara, termasuk pengelolaan sumber daya alam yang berkesinambungan, perlu dilakukan penyempurnaan pengaturan atas pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak agar lebih profesional, terbuka, serta bertanggung jawab dan berkeadilan; c. bahwa Undang-Undang Nomor 2O Tahun IggT tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak sudah tidak sesuai 1agi dengan perkembangan hukum, tata kelola, pengelolaan keuangan negara, dan kebutuhan masyarakat, sehingga perlu diganti dengan Undang-Undang baru; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Unda{rg tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak; I Mengingat

Transcript of 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

Page 1: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

SALINAN

Menimbang

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESTA

NOMOR 9 TAHUN 2OL8

TENTANG

PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

a. bahwa pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah dalampelayanan, pengaturan, pelindungan masyarakat,kepastian hukum, dan pengelolaan kekayaan negara,termasuk pemanfaatan sumber daya alam, dalam rangkapencapaian tujuan nasional serta kemandirian bangsasebagaimana termaktub dalam Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945, dapatmewujudkan suatu bentuk penerimaan negara yangdisebut sebagai Penerimaan Negara Bukan pajak;

b. bahwa guna mengoptimalkan penerimaan negara danmeningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintahdalam peiayanan, pengaturan, pelindungan masyarakat,kepastian hukum, dan pengelolaan kekayaan negara,termasuk pengelolaan sumber daya alam yangberkesinambungan, perlu dilakukan penyempurnaanpengaturan atas pengelolaan Penerimaan Negara BukanPajak agar lebih profesional, terbuka, serta bertanggungjawab dan berkeadilan;

c. bahwa Undang-Undang Nomor 2O Tahun IggT tentangPenerimaan Negara Bukan Pajak sudah tidak sesuai 1agidengan perkembangan hukum, tata kelola, pengelolaankeuangan negara, dan kebutuhan masyarakat, sehinggaperlu diganti dengan Undang-Undang baru;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlumembentuk Undang-Unda{rg tentang PenerimaanNegara Bukan Pajak;

I

Mengingat

Page 2: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

Mengingat

Menetapkan

PRES IDENREPUELIK INDONESIA

-2-

Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 23, pasal 2gA, dan pasal 33Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945.

1

MEMUTUSKAN:

UNDANG-UNDANG TENTANGBUKAN PAJAK.

PENERIMAAN NEGARA

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:Penerimaan Negara Bukan pajak yang selanjutnyadisingkat PNBP adalah pungutan yang dibayar oteh orangpribadi atau badan dengan memperoleh manfaatlangsung maupun tidak langsung aLas layanan ataupemanfaatan sumber daya dan hak yang diperolehnegara, berdasarkan peraturan perundang-undangan,yang menjadi penerimaan pemerintah pusat di lu",penerimaan perpajakan dan hibah dan dikelola dalammekanisme anggaran pendapatan dan belanja negara.Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut pemerintahadalah Presiden Republik Indonesia yang memegangkekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesiayang dibantu oleh Wakil presiden dan Menterisebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 194S.

2

3. Badan. .

Page 3: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

- 3-

3. Badan adalah sekumpulan orang yang merupakankesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yangtidak melakukan usaha yang meliputi p.r..io"iterbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya,badan usaha milik negara atau daerah dengan .rama dandalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, danapensiun, persekutua.n, kumpulan, yayasan, organisasimassa, organisasi sosial politik atau organisasi yangsejenis, lembaga, bentuk usaha tetap, badan tru-kumpublik, dan bentuk badan lain yang melakukan kegiatandi dalam dan/atau di luar negeri.

4. wajib Bayar adalah orang pribadi atau Badan dari dalamnegeri atau luar negeri yang mempunyai kewajibanmembayar PNBP sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

5. Pemanfaatan sumber Daya Alam adalah pemanfaatanbumi, air, udara, ruang angkasa, dan kekayaan alamyang terkandung di dalamnya yang dikuasai oleh negara.

6. Pelayanan adalah segala bentuk penyediaan barang,jasa, atau pelayanan administratif yang menjaJitanggung jawab Pemerintah, baik dalam pemenuhankebutuhan masyarakat maupun pelaksanaan ketentuanperaturan pemndang-undangan.

7 - Pengelolaan Kekayaan Negara Dipisahkan adalahpengelolaan atas kekayaan negara yang berasal darianggar€rn pendapatan dan belanja negara yang dijadikanpenyertaan modal negara atau perolehan lain yang sah.

8. Pengelolaan Barang Mitik Negara adalah kegiatanpenggunaan, pemanfaatan, dan pemindahtanganansemua barang yang dibeli atau diperoleh atas 6ebananggaran pendapatan dan belanja negara atau berasaldari perolehan lain yang sah.

9. Pengelolaan Dana adalah pengelolaan atas danapemerintah yang berasal dari anggaran pendapatan danbelanja negara atau perolehan lain yang

"af, untuktujuan tertentu.

10. Hak. . .

Page 4: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-4-

10. Hak Negara Lainnya adalah hak negara selain dariPemanfaatan Sumber Daya Alam, pelayanan,Pengelolaan Kekayaan Negara Dipisahkan, peng.lol""r,Barang Milik Negara, pengelolaan Dana, dan yang diatursesuai dengan ketentuan peraturan perundang_undangan.

11. Kementerian Negara yang selanjutnya disebut denganKementerian adalah perangkat pemerintah yangmembidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.

12- Lembaga adalah organisasi non-Kementerian daninstansi lain pengguna anggaran yang dibentuk untukmelaksanakan tugas tertentu berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 194satau peraturan perundang-undangan lain.

13. Menteri/Pimpinan Lembaga adalah pejabat yangbertanggung jawab atas pengelolaan- keuangaiKementerian/ Lembaga yang bersangkutan.

14- Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang keuangan negara.

15. Bendahara Umum Negara adalah pejabat yang diberitugas untuk melaksanakan fungsi bendahara umumnegara.

16. Instansi Pengelola pNBp adalahmenyelenggarakan pengelolaan pNBp.

instansi yang

17. Mitra Instansi Pengelola pNBp adalah Badan yangmembantu Instansi pengelola pNBp melaksan"t""sebagian kegiatan pengelolaan pNBp yang menjadi tugasInstansi Pengelola pNBp berdasarkln tetentrianperaturan perundang-undangan.

18. Pengelolaan -PNBP adalah pemanfaatan sumber daya

dalam rangka tata kelola yang meliputi kegiatinperencanaan, pelaksanaan, pertanggungiawaban, danpengawasan untuk meningkatkan pelayanan,akuntabilitas, dan optimalisasi penerimaErn negara yangberasal dari PNBP.

19. PNBP Terutang.adalah kewajiban pNBp dari wajib Bayarkepada Pemerintah yang wajib dibayar pada *"kt,tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

20. Kas..

Page 5: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

- 5-

20- Kas Negara adalah tempat penyimpan€rn uang negarayang ditentukan oleh Menteri selaku Bendahar" u-r*Negara untuk menampung seluruh penerimaan negaradan membayar seluruh pengelua.an negara.

21. surat Tagihan PNBP adalah surat dan/atau dokumenyang digunakan untuk melakukan tagihan pNBpTerutang, baik berupa pokok *"u[u. sanksiadministratif berupa denda.

22. Surat Ketetapan PNBp adarah surat dan/atau dokumenyang menetapkan jumlah pNBp rerutang yang meliputisurat Ketetapan pNBp Kurang Bayar, suiat ketetapanPNBP Nihil, dan Surat Ketetapan pNBp Lebih Bayar.

23. Pemeriksaan PNBP adalah kegiatan untuk mencari,mengumpulkan, mengolah data, dan/atau keteranganlain serta kegiatan lainnya dalam rangka pengawasan3t"" kepatuhan pemenuhan kewajiban pNBpberdasarkan peraturan perundang-undangan di bidangPNBP.

Pasal 2

Pengaturan PNBP bertujuan untuk:a. mewujudkan peningkatan kemandirian bangsa dengan

mengoptimalkan sumber pendapatan negara dari pN=Bpguna memperkuat ketahanan fiskal, dan mendukungpembangunan nasional yang berkelanjutan daiberkeadilan;

b. mendukung kebijakan pemerintah dalam rangkaperbaikan kesejahteraan ralgrat, peningkatanpertumbuhan ekonomi yang berkualitas, perbaikandistribusi pendapatan, dan pelestarian lingkungan hidupuntuk kesinambungan antargenerasi de.rga' tetapmempertimbangkan aspek keadilan; dan

c. mewujudkan pelayanan pemerintah yang bersih,profesional, transparan, dan akuntabel-, untukmendukung tata kelola pemerintahan yang baik sertameningkatkan pelayanan kepada masyaiakat.

BAB II

Page 6: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 6-

BAB IIOBJEK DAN SUBJEK PNBP

Bagian Kesatu

Objek PNBP

Pasal 3

(1) Seluruh aktivitas, hal, dan/atau benda, yang menjadisumber penerimaan negara di luar perpajakan dan hibahdinyatakan sebagai objek pNBp.

(2) Objek PNBP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)memiliki kriteria:

a. pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah;

b. penggunaan dana yang bersumber dari anggaranpendapatan dan belanja negara;

c. pengelolaan kekayaan negara; dan/ataud. penetapan peraturan perundang-undangan.

Pasal 4

(1) objek PNBP sebagaimana dimaksud dalam pasal 3meliputi:

a. Pemanfaatan Sumber Daya Alam;b. Pelayanan;

c. Pengelolaan Kekayaan Negara Dipisahkan;d. Pengelolaan Barang Milik Negara;

e. Pengelolaan Dana; danf. Hak Negara Lainnya.

(21 objek PNBP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirincimenurut jenis.

(3) Jenis PNBP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diaturdengan Undang-Undang, peraturan - pemerintah,dan/ atau Peraturan Menteri.

Bagian

Page 7: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

Pasal 5

(1) Subjek PNBP meliputi:

a. orang pribadi; dan

b. Badan,

dari dalam negeri atau ruar negeri yang menggunakan,memperoleh manfaat, danf atau memiliki kaitan denganobjek PNBP sebagaimana dimaksud dalam pasal 4.

(21 Subjek PNBP sebagaimana dimaksud pada ayat (t)merupakan wajib Bayar dalam hal memiliki kewajib;membayar PNBP sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-7-

Bagian Kedua

Subjek PNBP

BAB IIITARIF ATAS JENIS PNBP

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 6

Tarif atas jenis PNBP berbentuk:a. tarif spesifik; dan/ataub. taif ad ualorem.

Bagian KeduaPemanfaatan Sumber Daya Alam

Pasal 7

(1) Tarif atas jenis pNBp yang berasal dari pemanfaatansumber Daya Alam sebagaimana dimaksud dalam pasal4 ayat (1) huruf a terdiri atas:

a. tarif ...

Page 8: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-8-

a. tarif Pemanfaatan Sumber Daya Alam yangterbarukan; dan

b. tarif Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang takterbamkan.

(21 rarif atas jenis PNBp yang berasal dari pemanfaatanSumber Daya Alam sebagaimana dimaksud pada ayat (1)disusun dengan mempertimbangkan:

a. nilai manfaat, kadar, atau kualitas sumber dayaalam;

b. dampak pengenaan tarif terhadap masyarakat,dunia usaha, pelestarian alam dan lingkungan, sertasosial budaya;

c. aspek keadilan; dan/ataud. kebijakan Pemerintah.

(3) Tarif atas jenis PNBP yang berasal dari pemanfaatanSumber Daya Alam sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dengan Undang-Undang, kontrak-, dan/atauPeraturan Pemerintah.

Bagian Ketiga

Pelayanan

Pasal 8

(1) Tarif atas jenis PNBP yang berasal dari pelayanansebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1) huruf bterdiri atas:

a. tarif Pelayanan dasar; danb. tarif Pelayanan nondasar.

(2) Tarif atas jenis pNBp yang berasal dari pelayanansebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun denganmempertimbangkan:

a. dampak pengenaan tarif terhadap masyarakat,dunia usaha, dan sosial budaya;

b. biaya penyelenggaraa.n layanan;

c. aspek

Page 9: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-9-

c. aspek keadilan; dan/ataud. kebijakan pemerintah.

(3) Tarif atas jenis pNBp yang berasal dari pelaya.nan diaturdengan Peraturan pemerintah dan/atau peraturanMenteri.

Bagian KeempatPengelolaan Kekayaan Negara Dipisahkan

Pasal 9

(1) Tarif atas jenis pNBp yang berasal dari pengelolaanKekayaan Negara Dipisahkan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4 ayat (1) huruf ; disusun denganmempertimbangkan:

a. kebutuhan investasi Badan;b. kondisi keuangan Badan;

c. operasional Badan; dan/ataud. kebijakan Pemerintah.

(21 lqif atas jenis PNBP yang berasal dari pengeloraanKekayaan Negara Dipisahkan sebagaimana dimaksudq"9" ayat (1) diatur dengan Undang-Undang dan/ataudalam rapat umum pemegang saham.

Bagian Kelima

Pengelolaan Barang Milik Negara

Pasal 1O

(1) Tarif atas jenis pNBp yang berasal dari pengelolaanBarang Milik Negara sebagairnana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) huruf d disusun denganmempertimbangkan nilai guna aset tertinggi d.r,terbaik, serta kebijakan pemerintah.

(2) Tarif

Page 10: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

- 10-

(2) Tarif atas jenis PNBp yang berasal dari pengelolaanBarang Milik Negara sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur dengan peraturan pemerintah danTaiauPeraturan Menteri.

Bagian Keenam

Pengelolaan Dana

Pasal 1 1

(1) Tarif atas jenis PNBp yang berasal dari pengelolaanDana sebagaimana dimaksud dalam pasal a ayat (l)huruf e disusun dengan mempertimbangkan hasil danmanfaat terbaik serta kebijakan pemerintah.

Ql Tanf atas jenis PNBp yang berasal dari pengelolaanDana sebagaimana dimaksud pada ayat (t; diaturdengan Peraturan Menteri.

Bagian KetujuhHak Negara Lainnya

Pasal 12

(1) Tarif atas jenis pNBp yang berasal dari Hak NegaraLainnya sebagaimana dimaksud dalam pasal + ayat 1t1huruf f disusun dengan mempertimbangkan:a. dampak pengenaan tarif terhadap masyarakat,

dunia usaha, dan sosial budaya;b. aspek keadilan; dan/atauc. kebijakan Pemerintah.

(2) Tarif atas jenis. pNBp yang berasal dari Hak NegaraLainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diiturdengan Undang-Undang, peraluran - pemerintah,dan/ atau Peraturan Menteri.

Bagian

Page 11: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 11-

Bagian Kedelapan

Penetapan Tarif dengan pertimbangan Tertentu

Bagian Kesembilan

Tata Cara Penetapan Tarif Atas Jenis pNBp

Pasal 13

Dengan pertimbangan tertentu, tarif atas jenis pNBp dapatditetapkan sampai dengan Rp0,oo (nol rupiah) atau 0% (nolpersen).

Pasal 14

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penetapan tarifatas jenis PNBP sebagaimana dimaksud halam pasal 6sampai dengan Pasal 13 diatur dengan peraturanPemerintah.

BAB IVKEWENANGAN PENGELOLAAN PNBP

Bagian Kesatu

Kewenangan Menteri

Pasal 15

Menteri selaku pengelola fiskal dalam mengelola pNBpberwenang:

a. men5rusun kebijakan umum pengelolaan pNBp;b. mengevaluasi, men]rusun, dan/atau menetapkan jenisdan tarif PNBP pada Instansi eengelora pNBp

berdasarkan usulan dari Instansi pengelola pNBp;

menetapkan target pNBp dan/atau pagu penggunaandana PNBP dalam rangka penJrusunan rancangananggaran pendapatan dan belanja negara dan/ataurancangan anggaran pendapatan dan belanja negaraperubahan;

c.

d. menetapkan

Page 12: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- t2-

d. menetapkan penggunaan dana pNBp;

e. melakukan pengawasan terhadap perencanaan,pelaksanaan, dan pertanggungiawaban pNBp;

f. meminta instansi pemeriksa untuk melakukanPemeriksaan PNBP terhadap Instansi pengelola pNBp,Wajib Bayar, dan/atau Mitra Instansi pengelola pNBp;

g. menetapkan Pengelolaan pNBp lintas InstansiPengelola PNBP; dan

h. melaksanakan kewenangan lain di bidang pNBp sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Kedua

Kewenangan dan Tugas Instansi pengelola pNBp

Pasal 16

(l) Instansi Pengelola PNBP terdiri atas:

a. Kementerian/Lembaga; dan

b. Kementerian yang menjalankan fungsi sebagaiBendahara Umum Negara.

(21 Instansi Pengelola PNBP sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a dipimpin oleh Menteri/pimpinankmbaga selaku pengguna anggaran/penggunabarang.

(3) Instansi Pengelola PNBP sebagaimana dimaksud padaayat (l) huruf b dipimpin oleh Menteri selakuBendahara Umum Negara.

Pasal 17

(l) Pimpinan Instansi Pengelola pNBp sebagaimanadimaksud dalam pasal 16 ayat (21 mempunyaikewenangan untuk mengelola pNBp pada InstansiPengelola PNBP yang dipimpinnya.

(2) Dalam. . .

Page 13: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 13-

(21 Dalam mengelola PNBp sebagaimana dimaksud padaayat (1), Pimpinan Instansi pengelola pNBp bertugas:a. men5rusun dan menyampaikan usulan jenis dan

tarif PNBP;

b. mengusulkan penggunaan dana pNBp;

c. men5rusun dan menyampaikan rencana pNBpdalam rangka penyusunan rancangan anggaranpendapatan dan belanja negara dan/ataurancangan anggaran pendapatan dan belanjanegara perubahan;

d. memungut dan menyetorkan pNBp ke Kas Negara;e. melaksanakan anggaran yang bersumber dari pagu

penggunaan dana pNBp;

f. mengelola piutang PNBp;

g. men5rusun dan menyampaikan laporanpertanggung-j awaban pNBp;

h. menunjuk pejabat kuasa pengelola pNBp; dani. melaksanakan tugas lain di bidang pNBp pada

Instansi Pengelola PNBP yang dipimpinnya sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangandi bidang PNBP.

Pasal 18

(1) Menteri selaku Bendahara umum Negara sebagaimanadimaksud dalam Pasal 16 ayat (3) berwenangmenetapkan PNBP tertentu sebagai pNBp yang dikelolaoleh Bendahara Umum Negara.

(21 rerhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat(1), Menteri/Pimpinan Lembaga tetap menjalankantugas dan fungsi meliputi perumusan kebijakan teknis,pelaksanaan urusan teknis, pembinaan, danpengawasan.

Pasal 19...

Page 14: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

Pasal 19

(1) Instansi Pengelola PNBP sebagaimana dimaksud dalamPasal 16 ayat (1) dapat dibantu oleh Mitra InstansiPengelola PNBP untuk melakukan pemungutan,penyetoran, dan/atau penagihan pNBp berdasarkanketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Mitra Instansi Pengelola pNBp sebagaimana dimaksudpada ayat (1) wajib melakukan penatausahaan danmenyampaikan laporan pNBp kepada InstansiPengelola PNBP.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Mitra InstansiPengelola PNBP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dengan Peraturan pemerintah.

BAB V

PENGELOLAAN PNBP

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 2O

Seluruh PNBP dikelola dalam sistem anggaran pendapatandan belanja negara.

Pasal 21

Pengelolaan PNBP meliputi:

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

- 14-

perencanaan;

pelaksanaan;

pertanggungi awaban; danpengawasan.

a.

b.

c.

d.

Bagian

Page 15: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 15-

Bagian Kedua

Perencanaan

Pasal 22

(1) Perencanaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21huruf a dilakukan untuk pen5rusunan rancangananggaran pendapatan dan belanja negara dan/ataurancangan anggaran pendapatan dan belanja negaraperubahan dengan mengikuti siklus anggaranpendapatan dan belanja negara.

(21 Perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)disusun dalam bentuk rencana PNBP berupa:

a. target PNBP; atau

b. target dan pagu penggunaan dana pNBp.

(3) Rencana PNBP sebagaimana dimaksud pada ayat (2)disusun secara realistis, optimal, dan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 23

(l) Rencana PNBP sebagaimana dimaksud dalam pasal22wajib disampaikan oleh Instansi pengelola pNBpkepada Menteri untuk tahun anggaran yangdirencanakan.

(21 Rencana PNBP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan oleh Menteri dengan mempertimbangkanmasukan dari Instansi Pengelola pNBp.

(3) Dalam hal Instansi Pengelola pNBp tidakmenyampaikan rencana PNBP sebagaimana dimaksudpada ayat (1), Menteri menetapkan rencana pNBpuntuk Instansi Pengelola PNBP yang terkait.

(4) Rencana PNBP sebagaimana dimaksud pada ayat (21dan ayat (3) dituangkan dalam rancangan anggaranpendapatan dan belanja negara dan/atau rancangananggaran pendapatan dan belanja negara perubahan.

Pasal 24 ...

Page 16: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

- 16-

Pasal24

Ketentuan lebih lanjut mengenai perencanaansebagaimana dimaksud dalam pasar 22 danpasal 23 diaturdengan Peraturan Pemerintah.

Bagian Ketiga

Pelaksanaan

Paragraf IUmum

Pasal 25

Pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 hurufb meliputi:

a. penentuan PNBP Terutang;b. pemungutan PNBP;

c. pembayaran dan penyetoran pNBp;

d. penggunaan dana pNBp;

e. pengelolaan piutang pNBp; danf. penetapan dan penagihan pNBp Terutang.

Paragraf 2

Penentuan PNBP Terutang

Pasal 26

PNBP Terutang dihitung oleh:a. Instansi Pengelola pNBp;

b. Mitra Instansi Pengelola pNBp; atauc. Wajib Bayar.

Pasal 27

Page 17: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-77-

PasaL 27

(1) Instansi Pengelola PNBP wajib melakukan verifikasiatas PNBP Terutang yang dihitung oleh Wajib Bayar.

(21 Instansi Pengelola PNBP yang tidak melakukanverifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenaisanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Paragraf 3

Pemungutan PNBP

Pasal 28

(l) Instansi Pengelola PNBP wajib melaksanakanpemungutan PNBP berdasarkan jenis dan tarif pNBpsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Instansi Pengelola PNBP yang tidak melaksanakanpemungutan PNBP berdasarkan ketentuansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksisesuai dengan ketentuan peraturan perundang_undangan.

Paragraf 4

Pembayaran dan Penyetoran pNBp

Pasal 29

Seluruh PNBP wajib disetor ke Kas Negara.

Pasal 3O

(1) Wajib Bayar wajib membayar pNBp Terutang ke KasNegara melalui tempat pembayaran yang ditu;juk olehMenteri.

(2) Dalam. , .

Page 18: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

- 18-

(21 Dalam hal tertentu, wajib Bayar dapat melakukanpembayaran PNBP Terutang melalui Initansi pengelolaPNBP atau Mitra Instansi pengelola pNBp.

(3) Instansi Pengelola pNBp atau Mitra Instansi pengelolaPNBP yang menerima pembayaran pNBp dari WajibBayar sebagaimana dimaksud pada ayat (21, *4iUmenyetorkan seluruh pNBp pada waktunya ke KasNegara sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(4) Instansi Pengelola pNBp atau Mitra Instansi pengelolaPNBP yang tidak melaksanakan penyetoran pNBpsebagaimana dimaksud pada ayat (3) dikenai sanksisesuai dengan ketentuan peraturan perundang_undangan.

Pasal 31

(1) Wajib Bayar wajib membayar pNBp Terutangsebagaimana dimaksud dalam pasal 30 ayat (1) danayat (21 paling lambat pada saat jatuh tempo sesuaidengan ke ten tuan pe raturan perlrnd ang_ und-angan .

(21 lvajib Bayar yang tidak melakukan pembayaran pNBpTerutang sampai dengan jatuh tempo slbagaimanadimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi administratif.

(3) sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat(2) berupa denda sebesar 2o/o (dua persen) per buian' dari jumlah PNBP rerutang dan bagian dari burandihitung satu bulan penuh.

(41 sanksi administratif berupa denda sebagaimanadimaksud pada ayat (3) dikenakan untuk wakiu palinglama 24 (dua puluh empat) bulan.

Pasal 32

Pembayaran PNBP Terutang dan penyetoran pNBp ke KasNegara sebagaimana dimaksud dalam pasal 3o dilakukandengan menggunakan dokumen atau sarana lain sesuaidengan ketentuan peraturan perulndang-undangan.

Paragraf 5 ...

Page 19: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 19-

Paragraf 5

Penggunaan Dana PNBP

Pasal 33

(1) Instansi Pengelola PNBP sebagaimana dimaksud dalamPasal 16 ayat (1) huruf a dapat mengusulkanpenggunaan dana PNBP yang dikelolanya kepadaMenteri.

(21 Terhadap usulan penggunaan danasebagaimana dimaksud pada ayat (1),memberikan persetujuan atau penolakanmempertimbangkan:

a. kondisi keuangan negara;

b. kebijakan fiskal; dan/atauc. kebutuhan pendanaan Instansi pengelola pNBp.

(3) Penggunaan dana PNBP sebagaimana dimaksud padaayat (l) dapat digunakan oleh Instansi pengelola pNBpuntuk unit-unit kerja di lingkungannya dalam rangka:a. penyelenggaraan pengelolaan pNBp dan/atau

peningkatan kualitas penyelenggaraanPengelolaan PNBP dan/atau kegiatan lainnya;dan/atau

b. optimalisasi PNBP.

(4) Penggunaan dana PNBP sebagaimana dimaksud padaayat (3) dapat dilakukan dengan tetap memenuhiketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 danPasal 29.

Pasal 34

(1) Menteri dapat meninjau kembali persetujuanpenggunaan dana PNBP kepada Instansi pengelolaPNBP sebagaimana dimaksud dalam pasal S3 ayat 121.

PNBPMenteridengan

l2l PeninjauErn. .

Page 20: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUELIK INDONESIA

-20-

(21 Peninjauan kembali terhadap persetujuanpenggunaan dana pNBp sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan dengan memperhatikan ketentuansebagaimana dimaksud dalam pasal 33 ayat (2) danayat (3).

Paragraf 6

Pengelolaan Piutang PNBp

Pasal 35

(1) Dalam hal wajib Bayar belum melakukan pembayaranPNBP Terutang, Instansi pengelola pNBp mencatatPNBP Terutang sebagai piutang pNBp.

(2) Instansi Pengelola pNBp wajib mengelola piutangPNBP yang menjadi tanggung jawabnya sesuai de.rg.,ketentuan peraturan perundang-undangan di bidangpiutang negara.

(3) Instansi Pengelola pNBp yang tidak melaksanakanpengelolaan piutang pNBp sebagaimana dimaksudpada ayat (21dikenai sanksi sesuai dengan ketentuanperaturan perundan g-undangan.

Paragraf Z

Penetapan dan Penagihan pNBp Terutang

Pasal 36

(1) Dalam hal terjadi kurang bayar terhadap pNBpTerutang sebagaimana dimaksud dalam pasai 31 ayat(1) dan ayat (21, Instansi pengelola pNBp atau MitraInstansi Pengelola pNBp menetapkan pNBp rerutang.

(21 Penetapan PNBP Terutang sebagaimana dimaksudpada ayat (1) didasarkan pada:a. hasil verifikasi dan/atau monitoring oleh Instansi

Pengelola PNBP atau Mitra Instansi pengeloraPNBP;

b. laporan hasil pemeriksaan terhadap Wajib Bayar;c. putusan pengadilan; dan/ataud. sumber lainnya.

Pasal gT ...

Page 21: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-2t-

Pasal 37

(1) Penetapan PNBP Terutang sebagaimana dimaksuddalam Pasal 36 ayat (2) huruf a, huruf c, dan huruf d,wajib dilakukan oleh Instansi pengelola pNBp atauMitra Instansi Pengelola pNBp dengan menerbitkan danmenyampaikan Surat Tagihan pNBp kepada WajibBayar.

(2) Penetapan PNBP Terutang sebagaimana dimaksuddalam Pasal 36 ayat (2) huruf b, wajib dilakukan olehInstansi Pengelola PNBP atau Mitra Instansi pengelolaPNBP dengan menerbitkan dan menyampaikan SuratKetetapan PNBP kurang bayar dan Surat Tagihan pNBpkepada Wajib Bayar.

(3) Dalam hal Instansi Pengelola pNBp atau Mitra InstansiPengelola PNBP tidak memenuhi kewajibansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (21,dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 38

(1) Dalam hal Wajib Bayar tidak setuju atas Surat TagihanPNBP sebagaimana dimaksud dalam pasal eZ ayat 1t),Wajib Bayar dapat mengajukan permohonan koreksiterhadap surat Tagihan PNBP secara tertulis kepadaInstansi Pengelola PNBP dan/atau Mitra tnstansiPengelola PNBP.

(2) Instansi Pengelola PNBP dan/atau Mitra InstansiPengelola PNBP memberikan jawaban kepada WajibBayar atas permohonan koreksi terhadap SuratTagihan PNBP sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal 39

(1) Penetapan PNBP Terutang sebagaimana dimaksuddalam Pasal36 ayat (1) diterbitkan dalam jangka waktupaling lama 1O (sepuluh) tahun sejak saat terutangnyaPNBP.

(21 Penetapan PNBP Terutang sebagaimana dimaksudpada ayat (1) tetap dapat diterbitkan setelah jangkawaktu paling lama l0 (sepuluh) tahun, dalam frat WaiiUBayar melakukan tindak pidana di bidang pNBp.

Pasal 40

Page 22: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-22-

Pasal 40

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan atasPengelolaan PNBP sebagaimana dimaksud dalam pasal 25gampai dengan Pasal 39 diatur dengan peraturanPemerintah.

Bagian Keempat

Pertanggungjawaban

Paragraf 1

Penatausahaan

Pasal 41

(1) Instansi Pengelola pNBpmenghitung sendirimenatausahakan pNBp.

(21 Penatausahaan pNBp sebagaimana dimaksud padaayat (1), wajib diselenggarakan di wilayah yurisdiksiIndonesia dan disusun dalam:a. bahasa Indonesia dengan menggunakan satuan

mata uang Rupiah; dan/ataub. bahasa asing dengan menggunakan satuan mata

uang asing yang diizinkan oleh Menteri.(3) Dokumen yang menjadi dasar penatausahaan pNBp

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wqiib disimpanselama 10 (sepuluh) tahun.

(41 Dalam hal Instansi pengelola pNBp tidak memenuhikewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(5) Dalam hal wajib Bayar tidak memenuhi kewajibansebagaimana dimaksud pada ayat (l) dikenai sanksiadministratif berupa denda sebesar Rp10.ooo.ooo,oo(sepuluh juta rupiah).

' dan Wajib Bayar yangPNBP Terutang wajib

Paragraf 2.

Page 23: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-23-

Paragraf 2

Pelaporan dan Pertanggungj awaban

Pasal 42

(1) Dalam rangla pertanggungiawaban pNBp, Wajib Bayaryang menghitung sendiri pNBp Terutang wajibmenyampaikan laporan realisasi pNBp dan -laporlnPNBP Terutang kepada Instansi pengelola pNBp.

(2) Laporan realisasi pNBp dan laporan pNBp rerutangsebagaimana dimaksud pada ayat (1) pating sedikilmemuat jenis, periode, dan jumlah pNBp.

(3) Laporan realisasi pNBp dan laporan pNBp rerutangsebagaimana dimaksud pada ayat (2) waji6disampaikan secara periodik paling lama

'2O (dla

puluh) hari kalender setelah periode laporan tersebutberakhir.

(41 Dalam hal wajib Bayar tidak menyampaikan laporanrealisasi PNBP dan laporan pNBp rerutang sampaidengan batas w-ak1u sebagaimana dimaksud pada ayat(3), dikenai sanksi administratif berupa denda sebesarRp 1 .000.000,00 (satu juta rupiah).

Pasal 43

(1) Dalam rangka pertanggungiawaban pelaksanaananggaran pendapatan dan belanja negara, InstansiPengelola PNBP wajib menyampaikan laporan realisasipenerimaan dan penggunaan dana pNBp dalamlingkungan Instansi pengelola pNBp yangbersangkutan kepada Menteri.

(2) Laporan realisasi penerimaan dan penggunaan danaPNPP sebagaimana dimaksud padl ay"t (1) palingsedikit memuat jenis, periode, jumlair pfVgp, danjumlah penggunaan dana pNBp.

Pasal 44...

Page 24: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-24-

Pasal 44

Ketentuan lebih lanjut mengenai pertanggungiawaban atasPengelolaan PNBP sebagaimana dimaksud dalam pasal 4lsampai dengan Pasal 43 diatur dengan peraturanPemerintah.

Bagian Kelima

Pengawasan

Pasal 45

(1) Setiap Instansi Pengelola PNBP sebagaimanadimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) melaksanakanpengawasan intern atas Pengelolaan pNBp sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(21 Pengawasan intern atas Pengelolaan pNBpsebagaimana dimaksud pada ayat (l) ditakukan olehaparat pengawasan intern pemerintah yangbertanggung jawab langsung kepadaMenteri/ Pimpinan Lembaga.

Pasal 46

(1) Untuk meningkatkan kualitas perencanaan,pelaksanaan, dan pertanggungiawaban PNBP, Menterimelakukcrn pengawasan terhadap Instansi pengelolaPNBP.

l2l Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat dilakukan dalam bentuk verifikasi, penilaian,dan/atau evaluasi.

(3) Untuk efektivitas pelaksanaan pengawasansebagaimana dimaksud pada ayat (1), Menteri dapatmelakukan penguatan organisasi yang melaksanakanfungsi dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(41 Ketentuan lebih lanjut mengenai pengawasansebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur denganPeraturan Pemerintah.

BAB VI...

Page 25: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

(1) Terhadap wajib Bayar yang menghitung sendirikewajiban pNBp rerutang sebagairiana iimaksuddalam Pasal 26 huruf c, atas p..rrri.rt"an pimpinanInstansi Pengelola pNBp, dapat dilakukanPemeriksaan pNBp oleh instansi pemLriksa.

(21 Permintaan Pimpinan Instansi pengerola pNBpsebagaimana dimaksud pada ayat (l), dilakukanberdasarkan:

a. hasil pengawasan Instansi pengelola pNBpterhadap Wajib Bayar yang bersangkutan;

b. permohonan pengembalian kelebihan pembayaranPNBP; dan/atau

c. permohonan keringanan pNBp Terutang.

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-25-

BAB VI

PEMERIKSAAN PNBP

Bagian Kesatu

Dasar Pemeriksaan pNBp

Pasal 47

Pasal 48

(1) Dalam hal tertentu, Menteri dapat meminta instansipemeriksa untuk melakukan pemeriksaan pNBpterhadap Weilb Bayar yang menghitung sendirikewajiban pNBp rerutang sebagaimana iimaksuddalam Pasal 26 huruf c.

(2) Hal tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (l),termasuk:

a. adanya indikasi ketidakpatuhan terhadapketentua_n__peraturan pe.rrrd"rrg_undangan dibidang PNBp;

b. adanya indikasi kerugian negara dan/atauindikasi unsur tindak pidana; dan/atau

c. adanya permohonan pengembarian kerebihanpembayaran pNBp secara tunai.

(3) Dalam. . .

Page 26: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

26-

(3) Dalam pelaksanaan Pemeriksaan pNBp sebagaimanadimaksud pada ayat (l), Menteri berkoordinasi denganInstansi Pengelola PNBP.

Pasal 49

(1) Dalam hal tertentu, Menteri dan/atau pimpinanInstansi Pengelola PNBP dapat meminta instansipemeriksa untuk melakukan pemeriksaan pNBpterhadap Wajib Bayar yang kewajiban pNBp Terutangdihitung oleh Instansi pengelola pNBp sebagaimanadimaksud dalam Pasal 26 huruf a atau dihitung olehMitra Instansi Pengelola PNBP sebagaimana dimaksuddalam Pasal 26 huruf b.

(21 Hal tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1),termasuk:

a. adanya permintaan koreksi Surat Tagihan pNBp;

b. adanya permohonan pengembalian kelebihanpembayaran PNBP secara tunai; dan/atau

c. adanya permohonan keringanan pNBp.

Pasal 50

(1) Menteri dapat meminta instansi pemeriksa untukmelakukan Pemeriksaan pNBp terhadap InstansiPengelola PNBP.

(21 Permintaan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dilakukan berdasarkan:

a. adanya indikasi pelanggaran terhadap ketentuanperaturan perundang-undangan di bidang pNBp;

b. adanya indikasi kerugian negara dan/atauindikasi unsur tindak pidana;

c. hasil pengawasan aparat pengawasan internpemerintah; dan/atau

d. hasil pengawasan Menteri.

Pasal 51 ...

Page 27: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-27-

Pasal 5l

(1) Menteri dan/atau Pimpinan Instansi pengelola pNBpdapat meminta instansi pemeriksa untuk melakukanPemeriksaan PNBP terhadap Mitra Instansi pengelolaPNBP.

(2) Permintaan Menteri dan/atau pimpinan InstansiPengelola PNBP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan berdasarkan:

a. indikasi pelanggaran terhadap ketentuanperaturan perundang-undangan di bidang pNBp;

b. indikasi kerugian negara dan/atau indikasi unsurtindak pidana; dan/atau

c. hasil pengawasan aparat pengawasan internpemerintah.

Bagian Kedua

Ruang Lingkup Pemeriksaan pNBp

Pasal 52

(1) Pemeriksaan PNBP terhadap Wajib Bayar yangkewajiban PNBP Terutang dihitung oletr InstanslPengelola PNBP sebagaimana dimaksud dalam pasal26 huruf a dan/atau Mitra Instansi pengelola pNBpsebagaimana dimaksud dalam pasal ZO huruf bmeliputi pemeiiksaan atas dokumen terkaitpemenuhan kewajiban pNBp dan pemenuhanketentuan peraturan perundang-undangan di bidangPNBP.

(21 Pemeriksaan PNBP terhadap Wajib Bayar yangmenghitung sendiri kewajiban pNBp Terulan[sebagaimana dimaksud daiam pasal 26 huruf ctermasuk pemeriksaan atas:

a. laporan keuangan serta dokumen pendukung lainyang berkaitan dengan objek pemeriksaan tllBe;dan

b. bukti transaksi keuangan yang berkaitan denganpembayaran danf atau penyetoran pNBp.

(3) Pemeriksaan

Page 28: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

- 28-

Bagian Ketiga

Pelaksanaan Pemeriksaan pNBp

(3) Pemeriksaan PNBP terhadap Instansi pengelola pNBptermasuk pemeriksaan atas:

a. sistem pengendalian intern terkait pengelolaanPNBP; dan

b. bukti transaksi keuangan yang berkaitan denganpembayaran dan/atau penyetoran pNBp.

(4) Pemeriksaan PNBP terhadap Mitra Instansi pengelolaPNBP termasuk pemeriksaan atas:a. sistem pengendalian intern terkait pemungutan,

penagihan, penyetoran dan pelaporan pNBp;

b. laporan dan dokumen pendukung lain yangberkaitan dengan objek pemeriksaanpNBp; dan -

c. bukti transaksi keuangan lain yang berkaitandengan pembayaran dan/atau penyetoran pNBp.

Pasal 53

(1) Dalam pelaksanaan pemeriksaan pNBp, Wajib Bayar,Instansi Pengelola PNBP, dan/atau Mitra InstansiPengelola PNBP, wajib memberikan, mimperlihatkan,dan/atau menyampaikan dokumen, keterangan,dan/atau bukti lain yang diminta oteh instansipemeriksa.

(21 Dalam hal wajib Bayar tidak melakukan kewajibansebagaimana dimaksud pada ayat (l), pNBp Terutangditetapkan secara jabatan ditambah sanksiadministratif berupa denda sebesar 2 (dua) kalijumlah PNBP Terutang yang tidak dibayar ataukurang bayar.

(3) Instansi Pengelola pNBp yang tidak melakukankewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dikenai sanksi administratif sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(4) Mitra. . .

Page 29: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

(4) Mitra Instansi Pengelola pNBp yang tidak melakukankew4jiban sebagaimana dimaksud pada ayat (l)dikenai sanksi sesuai ketentuan peraturanperundang-undangan dan/atau beidasarkanperjanjian/kontrak antara Instansi pengelola pNBpdengan Mitra Instansi pengelola pNBp.

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-29-

Bagian Keempat

Hasil Pemeriksaan PNBP

Pasal 55

Pasal 54

(1) Instansi pemeriksa dapat meminta dokumen,keterangan, dan/atau bukti lain dalam rangkaPemeriksaan PNBp kepada pihak lain yang terdiri dariorang pribadi dan Badan.

(2) Pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat (l) wajibmemberikan dokumen, keterangart, danfatau Uuktilain yang dimiliki sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(1) Instansi pemeriksa wajib membuat laporan hasilPemeriksaan PNBp dan menyampaikannya kepadaMenteri dan/atau Pimpinan Instansi pengelola pNBp.

(2) Laporan hasil Pemeriksaan pNBp sebagaimanadimaksud pada ayat (1) wajib ditindaklaniuti olehMenteri dan/atau Pimpinan Instansi pengeloia pNBp.

Pasal 56

(1) Dalam hal berdasarkan laporan hasil pemeriksaanPNBP terhadap Wajib Bayar terdapat kekuranganpembayaran PNBP Terutang, pimpinan InstansiPengelola PNBP atau pejabat kuasa pengelola pNBpmenindaklanjuti dengan menerbitkan danmenyampaikan Surat Ketetapan pNBp Kurang Bayardan Surat Tagihan pNBp kepada Wajib Bayarsebagaimana dimaksud dalam pasal SZ ayit 121.

(2) Dalam. . .

Page 30: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

(2) Dalam hal hasil Pemeriksaan pNBp terhadap WajibBayar terdapat kelebihan pembayaran pNBp,Pimpinan Instansi Pengelola pNBp atau pejabat kuasapengelola PNBP menerbitkan Surat Ketetapan pNBpLebih Bayar dan menyampaikan surat pemberitahuankepada Wajib Bayar.

(3) Dalam hal hasil Pemeriksaan pNBp terhadap WajibBayar tidak terdapat kekurangan atau kelebihanpembayaran PNBP, Pimpinan Instansi pengelola pNBpatau pejabat kuasa pengelola pNBp menerbitkansurat Ketetapan PNBP Nihil dan menyampaikan suratpemberitahuan kepada Wajib Bayar.

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

- 30-

Pasal 57

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemeriksaanPNBP sebagaimana dimaksud dalam pasal 47 sampaidengan Pasal 56 diatur dengan peraturan pemerintah.

BAB VII

KEBERATAN PNBP

Pasal 58

(1) Wajib Bayar dapat mengajukan keberatan kepadaInstansi Pengelola pNBp atas:

a. Surat Ketetapan PNBP Kurang Bayar;b. Surat Ketetapan PNBP Nihil; atauc. Surat Ketetapan PNBP Irbih Bayar.

(21 Keberatan diajukan secara tertulismengemukakan alasan pengqiuan keberatan

dengan

(3) Pengajuan keberatan terhadap surat Ketetapan pNBpKurang Bayar sebagaimana dimaksud pada ayat (l)huruf a tidak menunda kewajiban membayar pNBpTerutang.

(4) Pembayaran .

Page 31: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 31-

(41 Pembayaran PNBP Terutang sebagaimana dimaksudpada ayat (3) paling sedikit sejumlah pNBp Terutangyang telah disetujui oleh Wajib Bayar dalampembahasan akhir hasil Pemeriksaan pNBp sebelumsurat keberatan disampaikan.

Pasal 59

(1) Pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud dalamPasal 58 ayat (1) disertai dokumen pendukung yanglengkap dan diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga)bulan sejak tanggal Surat Ketetapan pNBp.

(21 Batas waktu pengajuan sebagaimana dimaksud padaayat (1), dikecualikan dalam hal Wajib Bayar dapatmenunjukkan bahwa jangka waktu tersebut tidakdapat dipenuhi karena keadaan di luar kemampuanWqjib Bayar atau kondisi kahar.

(3) Paling lambat dalam jangka waktu 6 (enam) bulansetelah surat keberatan dan dokumen pendukungditerima secara lengkap, Pimpinan Instansi pengelolaPNBP atau pejabat kuasa pengelola pNBp,mengeluarkan penetapan atas pengajuan keberatan.

(41 Apabila Pimpinan Instansi pengelola pNBp ataupejabat kuasa pengelola PNBP tidak mengeluarkanpenetapan sesuai jangka waktu sebagaimanadimaksud pada ayat (3), pengajuan keberatan yangdiajukan Wajib Bayar tersebut dianggap dikabulkan.

(5) Pimpinan Instansi Pengelola pNBp atau pejabat kuasapengelola PNBP yang tidak mengeluarkan penetapanatas pengajuan keberatan sampai dengan jangkawaktu yang ditentukan sebagaimana dimaksud padaayat (3), dikenai sanksi sesuai dengan ketentuanperaturan perundan g-undangan.

Pasal 60

(1) Penetapan oleh pimpinan Instansi pengelola pNBpatau pejabat kuasa pengelola pNBp atas pengajuankeberatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 59bersifat final.

{2) Dalam. . .

Page 32: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

32-

(21 Dalam hal Wajib Bayar tidak setuju terhadappenetapan atas pengajuan keberatan sebagaimanadimaksud pada ayat (l), Wajib Bayai dapatmengajukan gugatan melalui pengadilan Tinggi tataUsaha Negara.

Pasal 61

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengajuan danpenyelesaian keberatan PNBP sebagaimana dimaksuddalam Pasal 58 sampai dengan pasal 6o diatur denganPeraturan Pemerintah.

a. di luar kemampuan Wajib Bayar atau kondisikahar;

b. kesulitan likuiditas; dan/atau

c. kebijakan Pemerintah.

(3) Pimpinan Instansi Pengelola pNBp atau pejabat kuasapengelola PNBP dapat menerbitkan surat persetujuanatau penolakan atas permohonan keringanan pNBpsebagaimana dimaksud pada ayat (1).

BAB VIIIKERINGANAN PNBP

Pasal 62

(1) Dalam hal tertentu, Wajib Bayar dapat mengajukanpermohonan keringanan pNBp Terutang kepadaInstansi Pengelola PNBP.

(21 Hal tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (l)meliputi:

(4) Surat

Page 33: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 33-

(4) Surat persetujuan atas permohonan keringananPNBP sebagaimana dimaksud pada ayat (3), meliputi:

a. penundaan;

b. pengangsuran;

c. pengurangan; dan/ataud. pembebasan.

(5) Surat persetujuan atas permohonan keringananPNBP sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf cdan huruf d, diterbitkan oleh Pimpinan InstansiPengelola PNBP atau pejabat kuasa pengelola PNBPsetelah mendapat persetujuan Menteri.

(6) Surat persetujuan atas permohonan keringananPNBP sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf cdan huruf d terhadap kondisi kesulitan likuiditas,diterbitkan oleh pimpinan Instansi Pengelola pNBpatau pejabat kuasa pengelola PNBP setelah mendapatpertimbangan aparat pengawasan intern pemerintahatau rekomendasi instansi pemeriksa danpersetujuan Menteri.

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberiankeringanan PNBP diatur dengan peraturanPemerintah.

BAB IX

PENGEMBALIAN PNBP

Pasal 63

(1) Permohonan pengembalian atas kelebihanpembayaran PNBP dapat diajukan oleh Wajib Bayardalam hal terdapat:

a. kesalahan pembayaran PNBP;

b. kesalahan pemungutan PNBP oleh InstansiPengelola PNBP dan/atau Mitra Instansi pengelolaPNBP;

c. penetapan pimpinan Instansi Pengelola pNBpatau pejabat kuasa pengelola pNBp ataspengajuan keberatan PNBP;

d. Putusan ...

Page 34: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUELIK INDONESIA

-34-

d. putusan pengadilan yang telahkekuatan hukum yang tetap;

mempunyai

e. hasil pemeriksaan instansi pemeriksa;f. pelayanan yang tidak dapat dipenuhi oleh

Instansi Pengelola PNBP dan/atau Mitra InstansiPengelola PNBP secara sepihak; dan/atau

g. ketentuan peraturan perundang-undangan.(2) Permohonan pengembalian atas kelebihan

pembayaran PNBP sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diajukan secara tertulis kepada Instansi pengel,olaPNBP.

(3) Terhadap permohonan pengembalian atas kelebihanpembayaran PNBP sebagaimana dimaksud pada ayat(2), Pimpinan Instansi Pengelola pNBp atau pejabatkuasa pengelola PNBP menerbitkan suratpersetujuan atau penolakan.

(4) Batas waktu permohonan pengembalian ataskelebihan pembayaran pNBp sebagaimana dimaksudpada ayat (l) huruf a, huruf b, huruf c, huruf I danhuruf g, tidak melebihi jangka waktu 5 (lima) tahunsejak terjadinya ketebihan pembayaran pNBp.

(5) Batas waktu permohonan pengembalian ataskelebihan pembayaran pNBp sebagaimana dimaksudpada ayat (l) huruf d dan huruf e tidak melebihijangka waktu 2 (dua) tahun sejak ditetapkannyaputusan pengadilan atau diterbitkannya laporanhasil pemeriksaan.

Pasal 64

(l) Pengembalian atas kelebihan pembayaran pNBpsebagaimana dimaksud dalam pasal 63 ayat (1)diperhitungkan sebagai pembayaran di muka atasjumlah PNBP Terutang berikutnya.

(2) Dalam kondisi tertentu, pengembalian atas kelebihanpembayaran PNBP sebagaimana dimaksud dalamPasal 63 ayat (1) dapat diberikan secara langsungmelalui pemindahbukuan.

(3) Kondisi. . .

Page 35: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

_ 35-

(3) Kondisi tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat(21meliputi:

a. pengakhiran kegiatan usaha Wajib Bayar;

b. melaksanakan putusan pengadilan yang telahmempunyai kekuatan hukum tetap;

c. Wajib Bayar tidak memiliki kewajiban pNBp yangsejenis secara berulang;

d. apabila pengembalian sebagai pembayaran dimuka atas jumlah pNBp Terutang berikutnyamelebihi jangka waktu 1 (satu) tahun; atau

e. di luar kemampuan Wajib Bayar atau kondisikahar.

Pasal 65

Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata carapengembalian PNBP sebagaimana dimaksud dalam pasal63 dan Pasal 64 diatur dengan peraturan pemerintah.

BAB XPNBP BADAN LAYANAN UMUM

Pasal 66

(1) Pendapatan yang diperoleh badan layanan umummerupakan PNBP.

(21 Pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat digunakan langsung untuk membiayai belanjabadan layanan umum yang bersangk,rt"rr.

(3) Ketentuan mengenai pengelolaan pNBp oleh badanlayanan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (l)diatur sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

BABXI...

Page 36: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

36-

BAB XI

KETENTUAN PIDANA

Pasal 67

Wajib Bayar yang menghitung sendiri kewajiban pNBpsebagaimana dimaksud dalam pasal 26 huruf c yangdengan sengaja tidak membayar atau menyampaikanlaporan PNBP Terutang yang tidak benar, aipidana9engan pidana denda sebanyak 4 (empat) kati jumlahPNBP Terutang dan pidana penjara paling singkat 2 (dua)tahun dan paling lama 6 (enam) tahun.

Pasal 68

setiap orang yang dengan sengaja tidak memberikandokumen, keterangan, dan /atau bukti lain yang dimilikisebagaimana dimaksud dalam pasal 54 ayat \21, ^taumemberikan dokumen, keterangan, d,anf atau bukti lainyang dimiliki narnun isinya tidak benar, dipidana denganpidana denda paling banyak RpI.OOO.O0O.OOO,OO (satumiliar rupiah) atau pidana kurungan paling lama 1 (satu)tahun.

BAB xIIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 69

(l) Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku,terhadap hak dan kewajiban Wajib Bayaryang belumdiselesaikan sebelum Undang-Undang

- ini mulaiberlaku, penyelesaiannya mengikuti peraturanperundang-undangan di bidang pNBp yangditetapkan sebelum berlakunya Undang-unaang inil

(21 Penyelesaian hak dan kewajiban Wajib Bayarsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukanpaling lambat 6 (enam) bulan sejak Undang_Undangini mulai berlaku.

(3) Dalam. . .

Page 37: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

37-

(3) Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud padaayat (21 tidak dapat dipenuhi, penyelesaian hak dankewajiban Wajib Bayar mengikuti ketentuan yangdiatur dalam Undang-Undang ini.

BAB XIIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 7O

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semuaperaturan perundang-undangan yang merupakanperaturan pelaks€rnaan dari Undang-Undang Nomor 20Tahun L997 tentang Penerimaan Negara gukan pajak(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Lggr Nomor43 dan Tambahan Lembaran Negara Repubtik IndonesiaNomor 36871, dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang!td.-k bertentangan dengan ketentuan dalam UndanglUndang ini atau belum diganti berdasarkan Undan[_Undang ini.

Pasal 71

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, Undang_Undang Nomor 20 rahun Lggr tentang penerimaanNegara Bukan Pajak (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun lggz Nomor 4g dan TamtahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor g6grl,dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 72

Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang ini harusditetapkan paling lama 3 (tiga) tahun terhltung sejakUndang-Undang ini diundangkan.

Pasal 73

Undang-Undang inidiundangkan.

mulai berlaku pada tanggal

Agar

Page 38: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENIREPUBLII( INDOI\ESIA

- 38-

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannyadalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakartapada tanggal 23 Agustus 2018

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakartapada tanggal 23 Agustus 2018

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

YASONNA H. LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2OL8 NOMOR 147

Salinan sesuai dengan aslinyaKEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA

REPUBLIK INDONESIABidang Hukum danndang-undangan,

rtd

Djaman

Page 39: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN

ATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 9 TAHUN 2018

TENTANG

PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

I. UMUM

Untuk pencapaian tujuan bernegara sebagaimana tercantum dalamalinea IV Pembukaan Undang-Undang Dasar Nigara Republik IndonesiaTahun 1945, dibentuk pemerintahan .rLgaru. yang menyelenggarakan fungsipemerintahan dal1m berbagai bidang. Pembentukrn p.*.rlitrh.., nega-ratersebut menimbulkan hak dan kewajiban nega.. y..rg dapat dinilai den-ganuang yang perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan k.ua.rgan negara.

Sebagai suatu negara yang berkedaulatan ra\rat, berdasarkan hukum,dan menyelenggarakan pemerintahan negara berdisarkan konstitusi, sistempengelolaan keuangan negara harus sesuai dengan aturan pokok yangditetapkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945, yang dalam Pasal 23A menyebutkan bihwa p".|"t dan pungutan lainyang bersifat memaksa untuk keperluan negara

-diatur dengan Undang-

Undang.Pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah dalam pelayanan,

pengaturan, pelindungan masyarakat, kepastian hukum, dan p.rrgilol"alkekayaan negara, termasuk pemanfaatan sumber daya "ir.-, dapatmewujudkan suatu bentuk penerimaan negara yang disebut sebagai pNBp.INB-P pada prinsipnya memiliki dua fungsi, yaitu fungsi penganggaran(budgetary) dan {ungsi pengaturan (regalatiry). Sehku funlsi p.rrg..rggaran(budgetary), PNBP merupakan salah satu pit"r pendapal". ,r"g".a yangmemiliki kontribusi cukup besar dalam menunlang

".rgg"ran pJndapatan

dan belanja negara, melalui optimalisasi p..r.ii*i", i".gr.".'s.dr.rgk".,selaku fungsi pengaturan (regulatory), pNBpmemegang peranan penting danstrategis dalam mendukung kebijakan Pemerintah untuk pengendalian danpengelolaan kekayaan negara termasuk pemanfaatan sumbe"r daya alam.Pengendalian dan pengelolaan tersebuf sangat penting artinya untukmewujudkan kesejahteraan masyarakat, kemandirian bangsa, danpembangunan nasional yang berkelanjutan dan berkeadilan.

PNBP

Page 40: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES I DENREPUELIK INDONESIA

-2-

PNBP telah memberikan kontribusi dalam pembangunan nasional,namun demikian pengelolaan pNBp masih menghadapi berbagaipermasalahan dan tantangan, antara lain adanya pungutan tanpa dasarhukum, terlambat/tidak disetor ke Kas Negara, p".rggr.ra"n langsung pNBp,dan PNBP dikelota di luar mekanisme anggaran penaapatan lan -belanjanegara.

untuk mengoptimalkan penerimaan negara, meningkatkanpelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah dalam pEhy"rr"n, pengaturan,pelindungan masyarakat, kepastian hukum, dan pengelolaan kekayaannegara, termasuk pengelolaan sumber daya alam yang birkesinamburigan,perlu dilakukan penyempurnaan pengaturan atas pengelolaan pNBp

"g".lebih profesional, terbuka, serta bertanggung jawab dan Eerkeaditan.Sampai dengan saat ini, pengelolaan PNBP didasarkan pada ketentuan

lal_am Undang-Undang Nomor 20 Tahun lgg7 tentang Penerimaan NegaraBukan Pajak' Undang-Undang tersebut dinilai sudatr tidak dapat -lagimemenuhi kebutuhan pengelolaan PNBP yang sesuai dengan tuntutanperkembangan ekonomi, sosial, dan teknologi, termasuk tuniutan adanyapartisipasi masyar*"t dalam pembangunan nlsional. Oleh karena itu, periumengatur kembali ketentuan di bidang PNBP dengan Undang-Undang U.r,.,.

PenyempurnaErn pengaturan pengelolaan PNBP dalam Undang-Undangini berlandaskan asas keadilan, asas kepastian hukum, asas daya pikul, .".Imanfaat, asas keterbukaan, dan asas akuntabilitas. Di samping itu,penyempurnaan pengaturan dalam Undang-undang ini bertujuan untuk:a. mewujudkan peningkatan kemandirian bangsa dengan mengoptimalkan

sumber pendapatan negara dari PNBP guna memperkr"t- k.t"hananfiskal dan mendukung pembangunan .,asional yang berkelanjutan danberkeadilan;

b. mendukung kebijakan pemerintah dalam rangka perbaikankesejahteraan rakyat, peningkatan pertumbuhan ekonomi yangberkualitas, perbaikan distribusi plndapatan, dan pelestariaiIingkungan hidup untuk kesinambu.rgan r.rrt..g"rrerasi dengan tetapmempertimbangkan aspek keadilan; dan

c. mewujudkan pelayanan pemerintah yang bersih, profesional,transparan, dan akuntabel, untuk mendukung tata kelola pemerintahanyang baik serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Perkembangan

Page 41: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUELIK INDONESIA

-3-

Perkembangan pembentukan peraturan perundang-undangan di-bidang

pengelolaan keuangan negara turut memengaruhi pengaturan dibidang PNBP. Dengan ditetapkannya paket Undang-Undang ti bidangKeuangan Negara, yaitu Undang-Undang Nomor 17 iahun ZbOS tentanfKeuangan Negara, Undang-undang Nomor I Tahun 2oo4 tentan[Perbendaharaan Negara, dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2OO4 tentan!Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara,pengaturan di bidang PNBP harus diselaraskan dengan ketentuan dalampaket Undang-Undang di bidang Keuangan Negara tersebut.

undang-Undang tentang pNBp ini merupakan pengganti Undang-Undang Nomor 20 Tahun L997 tentang Penerimaan tlegaia Bukan eaja-kyang memuat arah perubahan sebagai berikut:a. mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good. gouemancel d.an

meningkatkan akuntabilitas serta transparinsi;b. memastikan dan menjaga ruang lingkup pendapatan di luar pajak (non-

tax reuenue coverage) yaitu pNBp agar sesuai dengan pakJt undang-Undang di bidang Keuangan Negara; dan

c. mengoptimalkan_ pendapatan negara dari pNBp guna mewujudkanke sinambunga.n fiskal (fiscat sustainabititg) .Hal baru dan/atau perubahan mendasar dalam ketentuan pNBp yang

diatur dalam Undang-Undang ini antara lain definisi PNBp, objek aan suUiefPNBP, pengaturan tarif PNBP termasuk pengenaan tarif sampai denganRpO,oo (nol rupiah) atau oo/o (nol persen), penggunaan, pengawasan,pemeriksaan, keberatan, keringanan, dan pengaturan kewenanganpengelolaan PNBP antara Menteri Keuangan selaku Fengelola Fiskal plnieTFinancial officefl dan Menteri/pimpinan Lembaga -selaku

eenggunaAnggaran/Pengguna Barang (chief operational olfini di bidang pNBp.

Dengan Undang-Undang ini mempertegas komitmen Pemerintah untukmenyederhanaka:e atau mengurangi jenis dan/atau tarif pNBp, khususnyayang berkaitan dengan layanan dasar, tanpa mengurangi tanggung jawabPemerintah untuk tetap menyediakan layanan dasai berdasarkan peraturanperundang-undangan.

Pemberlakuan Undang-Undang ini yang diikuti dengan implementasisecara konsekuen dan konsisten akan mtnjadikan p-engelolaan pNBpsemakin profesional, transparan, dan bertanggung jawab.

II. PASAL

Page 42: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-4-

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal ICukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas.

Pasal 3

Ayat (l)Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf a

Huruf b

negara.

Huruf c

Pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah mencakupkewenangan Pemerintah untuk bertindak, membuat keputusan,memerintah, dan melimpahkan tanggung jawab kepada pihaklain dalam pelaksanaan fungsi pemerintahan.

Yang dimaksud dengan "penggunaan dana yang bersumber darianggaran pendapatan dan belanja negara" adalah seluruhkegiatan Pemerintah yang dalam pelaksanaannya menggunakandana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja

Yang dimaksud dengan npengelolaan' meliputi perencanaan danpenganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan,pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan,pemindahtanganan, penatausahaan, pembinaan, pengawasan,dan/atau pengendalian.

Yang dimaksud dengan "kekayaan negara" mencakup seluruhkekayaan yang dimiliki dan/atau dikuasai negara, termasuksumber daya alam, baik bergerak maupun tia* bergerak,berwujud atau tidak berwujud, dan dipisahkan maupun tidakdipisahkan.

Hurufd...

Page 43: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-5-

Huruf d

Yarrg dimaksud dengan "penetapan peraturan perundang-undangan'adalah seluruh kegiatan, peristiwa, dan kondisi yangberdasarkan peraturan perundangan-undangan dLpatmenimbulkan PNBP.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Cukup jelas.

Pasal 6

Huruf a

Yang dimaksud dengan "tarif spesifik" adalah tarif yang ditetapkandengan nilai nominal uang.

Contoh:

Tarif a = Rp5.000.000,00/satuan.Huruf b

Yang dimaksud dengan "tarif ad ualorent antara lain tarif yangditetapkan dengan persentase dan formula.Contoh:

Tarif a = lO%o x dasar perhitungan tertentu.Dasar perhitungan tertentu antara lain harga patokan, harga jual,indeks harga, atau keuntungan bersih.

Pasal 7

Ayat (l)Cukup jelas.

Ayat (21

Huruf aCukup jelas.

Huruf b. . .

Page 44: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-6-

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dKebijakan Pemerintah dalam penJrusunan tarif atas jenis pNBpyang berasal dari pemanfaatan Sumber Daya Alammemperhatikan antara lain kepentingan nasional dankesinambungan pengelolaan sumber daya alarn antargenerasi.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 8

Ayat (1)

Huruf aYang dimaksud dengan "pelayanan dasar" adalah pelayananPemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar warganegara antara lain Pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan,dan keamanan.

Denga.n mempertimbangkan bahwa pelayanan dasar sangatpenting dalam meningkatkan kesejahteraan umum danmencerdaskan kehidupan bangsa, pemerintah dalam penetapantarif Pelayanan dasar perlu memperhatikan pe*e.ruira.,kebutuhan dasar warga negara.

Huruf b

Ayat (2)

Huruf aCukup jelas

Yang dimaksud dengan "pelayanan nondasar" adalah pelayananPemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan .ro.rdas".warga negara antara lain pelayanan di bidang perhubungan,perdagangan, perindustrian, dan pariwisata.

Huruf b. . .

Page 45: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-7 -

Huruf bCukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 9

Ayat (1)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Ayat (2)

Kebijakan Pemerintah dalam penJrusunan tarif atas jenis pNBpyang berasal dari Pelayanan memperhatikan antara lainhubungan atau perjanjian internasional.

Kebijakan Pemerintah dalam pen]rusunan tarif atas jenis pNBpyang berasal dari Pengelolaan Kekayaan Negara bipisahkanmemperhatikan antara lain program pemerintah yangditugaskan kepada badan usaha milik negara dalam rangtlpelindungan kesejahteraan masyarakat dan peningkJankegiatan ekonomi nasional.

Yang dimaksud dengan "Undang-Undang" antara lain Undang-Undang mengenai Perseroan Terbatas.

Pasal 10...

Page 46: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-8-

Pasal 10

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "nilai guna aset tertinggi dan terbaik" yangdikenal dengan istilah the higl,est and best use o/ assets adalahanalisis terhadap kegunaan tertinggi dan terbaik dari suatu asetantara lain analisis kelayakan secara peraturan, fisik, keuangan, danproduktivitas.

Kebijakan Pemerintah dalam penJrusunan tarif atas jenis pNBp yangberasal dari Pengelolaan Barang Milik Negara memperhatikan arrt"r"lain manfaat sosial dan program pemerintah.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 1 1

Ayat (1)

Kebijakan Pemerintah dalam pen5rusunan tarif atas jenis PNBP yangberasal dari Pengelolaan Dana memperhatikan antara lain programpembangunan nasional.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 12

Ayat (1)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Kebijakan Pemerintah dalam pen5rusunan tarif atas jenis PNBpyang berasal dari Hak Negara Lainnya memperhatikan antaralain program pembangunan nasional dan pengelolaan keuangannegara.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 13..

Page 47: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-9-

Pasal 13

Yang dimaksud dengan "pertimbangan tertentu, antara 1ainpenyelenggaraan kegiatan sosial, kegiatan keagamaan, kegiatankenegaraan, dan pertimbangan karena keadaan di luar kemampuanwajib Bayar atau kondisi kahar, serta bagi masyarakat tidak mampu,mahasiswa berprestasi, dan usaha mikro, kecil, dan menengah.

Pasal 14

Cukup jelas.

Pasal 15

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cYang dimaksud dengan "target pNBp" adalah perkiraan pNBp yangakan diterima dalam tahun yang direncanakan.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf fYang dimaksud dengan "instansi pemeriksa" adalah badan yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasankeuangan negara dan pembangunan nasional (Badan F"rrg"*"...,Keuangan dan Pembangunan/ BpKp).

Huruf g

Menteri berwenang menetapkan Pengelolaan PNBP yang berpotensimenimbulkan perselisihan di antara Instansi Rengetota pNBp ataumenimbulkan ketidakefisienan pengelolaan pNBp.

Huruf h .

Page 48: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-10-

Huruf hYang dimaksud dengan "kewenangan lain di bidang pNBp sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangari" antara lainkewenangan yang diamanatkan oreh r.ra"rrg-u.rdang mengenaianggaran pendapatan dan belanja negara.

Pasal 16

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Menteri/Pimpinan Lembaga selaku pengguna anggaran/penggunabarang pada hakikatnya merupakan -cnr{ ofirationil Strn ,termasuk di dalamnya Menteri selaku penggunaanggaran/pengguna barang.

Ayat (3)

Selain menjalankan fungsi sebagai pengguna anggaran/penggunabarang (chE operational oJficer), Menteri juga menjalankan rungsiBendahara Umum Negara (Chief Financial Officel.

Pasal 17

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (21

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf eCukup jelas.

Huruf f . .

Page 49: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 11-

Huruf fCukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf hCukup jelas.

Huruf iYang dimaksud dengan "tugas lain" antara lain tugas yangdiamanatkan oleh undang-undang mengenai fnggL.r,pendapatan dan belanja negara.

Pasal 18

Ayat (1)

Pasal 19

Cukup jelas

Pasal 20

Yang dimaksud dengan 'pNBp tertentu" antara lain pNBp dariPengelolaan Kekayaan Negara Dipisahkan, pNBp yang penghitungandan/atau penetapannya membutuhkan earniig plo"r"! melaluirekening khusus yang dibentuk oleh Menteri, m-isalnya pNBp daribagian Pemerintah atas kerja sama sektor minyak dln gas bumi,dan pengusahaan panas bumi, serta pNBp yang m-erupakanpelaksanaan kewenangan Menteri sesuai aengai ketentuanperaturan perundang-undangan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Yang dimaksud dengan usistem anggaran pendapatan dan belanjanegara" adalah rangkaian atau pioses Legiatan dalam ."rrgk^perencanaan, penJrusunan, pelaksanaan, pelaporan, d".,pertanggungiawaban anggaran pendapatan dan belanja-negara sesuaidengan undang-undang mengerrai keuangan negara dan undirg-undangmengenai anggaran pendapatan dan belanja r"g".a.

Pasal 2 I

Page 50: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-12-

Pasal 2 I

Cukup jelas

Pasal 22

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf aRencana PNBP berupa target PNBP disusun oleh seluruhInstansi Pengelola PNBP.

Huruf bRencana PNBP berupa target dan pagu penggunaan dana pNBpdisusun oleh Instansi Pengelola pNBp yang telah memperolehpersetujuan penggunaan dana PNBP.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "realistis" dalam rencana pNBp antara lainmempertimbangkan data historis, potensi, asumsi, dan informasiterkait yang dapat dipertanggungiawabkan.

Yang dimaksud dengan "optimal" dalam rencana pNBp adalahjumlah PNBP yang paling baik yang bisa dicapai dalam suatukondisi pada saat men5rusun rencana pNBp.

Rencana PNBP disusun sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan termasuk memperhatikan rencana jangkapendek dan jangka menengah.

Pasal 23

Cukup jelas.

Pasal24

Cukup jelas

Pasal 25

Cukup jelas

Pasal26...

Page 51: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-13-

Pasal 26

Cukup jelas.

Pasal 27

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Pasal 29

Cukup jelas.

Pasal 30

Ayat (1)

sanksi dikenakan kepada pejabat pengelola pNBp di lingkunganInstansi Pengelola PNBP.

Yang dimaksud dengan "ketentuan peraturan perundang-undangan" antara lain peraturan perundang-undangan ai uia..rgdisiplin untuk Aparatur sipil Neglra dan feraturan perundang-undangan di bidang pengawasan.

Pasal 28

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (21

sanksi dikenakan kepada pejabat pengelola pNBp di lingkunganInstansi Pengelola pNBp.

Yang dimaksud dengan "ketentuan peraturan perundang-undangan" antara lain peraturan perundang-undanga., ai Uia"rigdisiplin untuk Aparatur sipil Neghra dan peraturan perundangrundangan di bidang tindak pidana.

Yang dimaksud dengan "membayar. adalah melunasi kewajibanPNBP Terutang oleh Wajib Bayar.

Yang. . .

Page 52: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUELIK INDONESIA

-14-

Yang dimaksud dengan "tempat pembayaran yang ditunjuk olehMenteri" adalah bank/pos persepsi atau lembaga lain yang iitunjukoleh Menteri untuk menerima pembayaran pNBp.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "hal tertentu" untuk pembayaran pNBpantara lain kondisi geografis, jumlah pNBp yang diselorkan tidaksignifikan, dan/atau kurangnya sarana prasarana.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

sanksi dikenakan kepada pejabat pengelola pNBp di lingkunganInstansi Pengelola PNBP atau Mitra Instansi pengelola PNBF.Yang dimaksud dengan "ketentuan peraturan perundang-undangan" antara lain peraturan perundang-undangan di bidan-gdisiplin untuk Aparatur sipil Negara dan peraturan perundanglundangan di bidang tindak pidana.

Pasal 31

Cukup jelas.

Pasal 32

Cukup jelas

Pasal 33

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Huruf aYang dimaksud dengan "kondisi keuangan negara" adalahmempertimbangkan kemampuan negara untuli membiayaibelanja negara. Pemberian izin penggunaan dana pNBp harusdilakukan secara selektif, baik dari besaran penggunaanmaupun jenis kegiatan.

Huruf b.

Page 53: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-15-

Huruf bYang dimaksud dengan "kebijakan fiskal" antara lain kebijakanuntuk meningkatkan kapasitas pendapatan negara dankebijakan prioritas pengalokasian belanja pada bilang atausektor tertentu.

Huruf cKebutuhan pendanaan Instansi pengelola pNBp untukpelayanan PNBP menjadi prioritas utama untuk dibiayai.

Ayat (3)

Huruf aYang dimaksud dengan "kegiatan lainnya" adalah kegiatandi luar tugas dan fungsi unit yang menghasilkan pwBp,terutama untuk peningkatan pelayanan.

Huruf bCukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Pasal 34

Cukup jelas

Pasal 35

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Sanksi dikenakan kepada pejabat pengelola pNBp di lingkunganInstansi Pengelola pNBp.

Yang dimaksud dengan "ketentuan peraturan perundang-undangan" antara lain peraturan perundang-undanga., ai Uia"rigdisiplin untuk Aparatur -sipit Negara dan peraturan perundanglundangan di bidang tindak pidana.

Pasal 36

Page 54: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

- 16-

Pasal 36

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "kurang bayar. dapat berupa jumlah pokokPNBP Terutang dan/atau denda.

Ayat (2)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dYang dimaksud dengan "sumber lainnya" antara lain hasiltemuan audit Badan Pemeriksa Keuangan.

Pasal 37

Cukup jelas

Pasal 38

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "wajib Bayar tidak setuju" antara laindisebabkan kesalahan tulis dan kesalahan hitung.Permohonan koreksi disampaikan dengan surat tertulis kepadapejabat yang menetapkan Surat Tagihan pNBp, yaitu pimpinanInstansi Pengelola PNBP, pejabat kuasa pengelola pNBp, atauPimpinan Mitra Instansi pengelola pNBp.

Ayat (21

Jawaban kepada wajib Bayar dapat berupa penetapan kembalijumlah PNBP Terutang yang sama atau jumlah prvgp rerutang baru,disertai dengan penjelasan atas disetujui atau ditolaknyapermohonan koreksi oleh Instansi pengelola pNBp.

Pasal 39...

Page 55: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

_17_

Pasal 39Ayat (1)

Hak untuk mengeluarkan penetapan PNBP Terutang diberikankepada Instansi Pengelola PNBP atau Mitra Instansi Pengelola PNBpdengan batas waktu tertentu guna memberikan kepastian hukum.

Ayat (21

Dalam hal Wajib Bayar melakukan tindak pidana di bidang PNBp,Instansi Pengelola PNBP atau Mitra Instansi Pengelola PNBP tetapdapat menetapkan jumlah pNBp rerutang terhadap wajib Bayaiyang bersangkutan dengan tidak mempertimbangkan batas *aktutertentu.

Pasal 40Ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah antara lainpenentuan PNBP Terutang, jatuh tempo pembayaran pNBp, tata carapembayaran dan penyetoran PNBP, penagihan pNBp, pemberian jawabanatas permohonan koreksi wajib Bayar, penggunaan dana pNBp, danpenetapan pengelolaan PNBP lintas Instansi pengelola pNBp.

Pasal 41

Ayat (1)

Cukup jelas.Ayat (21

Huruf aCukup jelas.

Huruf bPenatausahaan PNBPyang disusun dalam bahasa asing disertaidengan tedemahan bahasa Indonesia.

Ayat (3)

Cukup jelas.Ayat (a)

sanksi dikenakan kepada pejabat pengelola pNBp di lingkunganInstansi Pengelola PNBP.Yang dimaksud dengan "ketentuan peraturan perundang-undangan" antara lain peraturan perundang-undanga., ai bidangdisiplin untuk Aparatur Sipil Negara.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 42.

Page 56: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

- t8-

Pasal 42

Ayat (1)

Laporan dapat disampaikan antara lain secara tertulis atau melaluiaplikasi.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Pasal 43

Ayat (1)

Laporan dapat disampaikan antara lain secara tertulis atau melaluiaplikasi.

Ayat (21

Cukup jelas.

Pasal 44

Cukup jelas.

Pasal 45

Cukup jelas.

Pasal 46

Ayat (1)

Untuk pelaksanaan pengawas€rn, Menteri dapat berkoordinasidengan Instansi pengelola pNBp.

Ayat (2) .. .

Page 57: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-19-

Ayat (21

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Pasal 47

Ayat (l)

Ayat (2)

Pemeriksaan PNBP bertujuan untuk menguji kepatuhan ataspemenuhan kewajiban orang pribadi atau Badan dan pemenuhanketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pNBp, bukanuntuk menilai atau memberikan opini tentang laporan keuangan.Yang dimaksud dengan "instansi pemeriksa" adalah badan yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang p..rg"*-"""r,keuangan negara dan pembangunan nasional (Badan ir"rr[a*""".,Keuangan dan Pembangunan/BpKp). Badan pemeriksa K-uangantetap dapat melaksanakan pemeriksaan pNBp sesuai den[anketentuan peraturan perundang-undangan.

Huruf a

Instansi Pengelola PNBP dapat meminta dilakukan pemeriksaanterhadap wajib Bayar berdasarkan hasil pengawasan InstansiPengelola PNBP terhadap dokumen pembayaran pNBp danlaporan realisasi PNBP.

Huruf b

Instansi Pengelola PNBP dapat meminta dilakukan pemeriksaanterhadap wajib Bayar yang mengajukan permohonanpengembalian kelebihan pembayaran pNBp, untuk heyakinkanpenghitungan yang telah dilakukan oleh Wajib Bayar.

Hurrf c

Cukup jelas.

Pasal 48...

Page 58: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-20-

Pasal 48

Ayat (l)

Cukup jelas.

Ayat l2lCukup jelas.

Ayat (3)

Pasal 49

Cukup jelas.

Pasal 50

Cukup jelas.

Pasal 51

Cukup jelas

Pasal 52

Cukup jelas.

Pasal 53

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

sebelum Menteri meminta instansi pemeriksa untuk melakukanPemeriksaan PNBP terhadap wajib Bayar, Menteri berkoordinasi$e-ngan Pimpinan Instansi pengelola pNBp untuk mengumpulkaninformasi awal Pemeriksaan pNBp, termasuk hasil p.rg"*""r.aparat pengawasan intern pemerintah.

Yang dimaksud dengan "ditetapkan secara jabatan" adalahpenetapan PNBP oleh Instansi pengelola pNBp berdasarkan hasitpemeriksaan dari sumber yang diperoleh selain dari wajib Bayardan/atau data yang dimiliki oleh Instansi pengelola pNBp:

Ayat (3)

Page 59: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-2L -

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Pasal 54

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "pihak lain" antara lain bank, akuntanpublik, dan notaris atau pihak yang terkait dengan kegiatan usahaWajib Bayar.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "ketentuan peraturan perundang-undangan" antara lain peraturan perundang-undangan ai bidangperbankan.

Pasal 55

Ayat (1)

Laporan hasil Pemeriksaan PNBP antara lain memuat kewajibanpembayaran PNBP Terutang dan/atau rekomendasi terkaitPengelolaan PNBP.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 56

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "Surat Ketetapan pNBp Kurang Bayar,adalah surat yang menetapkan besarnya jumlah pokok pNgpTerutang, jumlah kekurangan pembayaran pokok pNBp, besarnyasanksi administratif, dan jumlah pNBp yang masih harus dibayar.

Ayat (21

Yang dimaksud dengan "Surat Ketetapan pNBp Lebih Bayaf adalahsurat yang menetapkan jumlah kelebihan pembayaran pNBp karenajumlah PNBP yang telah dibayarkan rebih beJar daripada pNBpTerutang.

Ayat(3) ...

Page 60: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-22-

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "Surat Ketetapan pNBp Nihi1" adalah suratIang menetapkan tidak adanya kelebihan pembayaran pNBpdan/atau kekurangan pembayaran PNBP Terutang.

Pasal 57

Cukup jelas.

Pasal 58

Cukup jelas

Pasal 59

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

. Yang dimaksud dengan "ketentuan peraturan perundang-undangan" antara lain peraturan perundang-undangan ai bidangdisiplin untuk Aparatur Sipil Negara dan di bidang administrasipemerintahan.

Pasal 60

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "penetapan oreh pimpinan InstansiPengelola PNBP atau kuasa pengelola pNBp bersifat final"merupakan keputusan administratif yang terakhir dari pejabat TataUsaha Negara.

Ayat (2)

Page 61: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPIJBLIK INDONESIA

-23-

Ayat (2)

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara dalam penyelesaian gugatanatas penetapan keberatan pNBp bertugas dan berwenangmemeriksa, memutus, dan menyelesaikan gugatan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 61

Cukup jelas

Pasal 62

Ayat (1)

Keringanan PNBP Terutang dapat berupa keringanan atas pokokdan/atau sanksi administratif berupa denda.

Ayat (2)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bYang dimaksud dengan "kondisi kesulitan likuiditas" adalahkondisi keuangan wajib Bayar yang tidak dapat memenuhikewajiban jangka pendek.

Huruf cYang dimaksud dengan "kebijakan Pemerintah" antara lainpemberian keringanan PNBP mempertimbangkan kearifanlokal, sosial, budaya, dan lingkungan.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (7) . .

Page 62: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-24-

Ayat (7)

Ketentuan yang diatur dalam peraturan pemerintah antara lainmengatur mengenai jangka waktu permohonan, jangka waktupenetapan, persyaratan yang harus dipenuhi pada saat pengajuan,dan mekanisme pemberian keringanan.

Pasal 63

Ayat (1)

Huruf aYang dimaksud dengan kesalahan pembayaran PNBp antaralain kesalahan yang terjadi akibat kesalahan perekaman olehWajib Bayar atau pihak lain.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf eCukup jelas.

Huruf fCukup jelas.

Huruf g

Permohonan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang harus dikembalikan, antara lain komp.rr""6ipenggunaan tenaga kerja asing.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat(4) ...

Page 63: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-25-

Ayat (a)

Cukup jelas

Ayat (5)

Cukup jelas

Pasal 64

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Huruf aYang dimaksud dengan "pengakhiran kegiatan usaha WajibBayaf adalah izin usaha dicabut, danf atau tidak melakukantransaksi pembayaran PNBP selama paling singkat 6 (enam)bulan berturut-turut, yang dibuktikan dengan suratketerangan dari instansi yang berwenang, atau pailit yangdibuktikan dengan putusan pengadilan.

Huruf bCukup jelas.

Huruf c

Huruf dCukup jelas.

Huruf eCukup jelas.

Yang dimaksud dengan "tidak memiliki kewajiban PNBP sejenissecara berulang" adalah Wajib Bayar hanya melakukantransaksi PNBP untuk jenis PNBP yang sama tidak secararutin.

Pasal 65

Cukup jelas

Pasal 66

Page 64: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-26-

Pasal 66

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "ketentuan peraturan perundang-undangan" adalah peraturan perundang-undangan di bidang badanlayanan umum.

Pasal 67

Cukup jelas

Pasal 68

Cukup jelas.

Pasal 69

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan nbelum diselesaikan" adalah prosesadministrasi mengenai hak dan kewajiban yang belum diselesaikansebelum Undang-Undang ini berlaku.

Yang dimaksud dengan "hak Wajib BayaC antara lain keringanan,keberatan, pengembalian, dan/atau koreksi surat Tagihan pNBp.

Yang dimaksud dengan "kewajiban wajib Bayac antara lainpemenuhan ketentuan yang terkait pembayaran, pemeriksaan,penatausahaan, dan / atau penyampaian laporan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 70

Cukup jelas

Pasal 71

Page 65: 09 2018 PNBP.pdf · Created Date: 8/30/2018 10:53:02 AM

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-27 -

Pasal 71

Cukup jelas.

Pasal 72

Cukup je1as.

Pasal 73

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6245