Post on 02-Apr-2021
PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS GUNA MENINGKATKAN
KAPASITAS PRODUKSI
(Studi Kasus : PT Elang Jagad)
Qoniatul Wilyada
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas 17 Agiustus 1945 surabaya
E-mail : qoniatulwilyada26@gmail.com
ABSTAKmemberrikan usulan rancangan tataletak fasilitas produksi demi menghindari kegiatan
Backtracking dan dapat meningkatkan kapasitas produksi. PT Elang jagad merupakan
perusahaan manufaktur yang memproduksi tatakan kompor . Metode yang di gunakan adalah
Activity Relationship Chart (ARC). Dengan metode ini dapat perpindahan jarak semakin
singkat. bahwa jarak perpindahan dari bahan baku sampai dengan produk jadi memiliki
selisih 1,9 m dari jarak layout awal dan waktu perpindahan material jadi lebih cepat dan bisa
memangkas waktu yang terbuang. kapasitas produksi meningkat 62 unit/hari yang awalnya
1385/hari menjadi 1471/hari dan memanfaatkan ruag kosong menjadi ruang bahan baku dan
bahan jadi.
Kata Kunci : Tata Letak Fasilitas, Metode ARC
1 Pendahuluan PT. Elang Jagad ini merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri
manufaktur pengolahan logam, berlokasi di Jl. Kolonel Sugiono No.53, Ngingas,
Kabupaten Sidoarjo. Dalam proses produksinya industri PT. Elang Jagad
menghasilkan produk olahan logam berupa tetakan kompor. Tatakan kompor
yang permintaan semakin banyak namun kondisi tempat UKM ini yang kurang tertata
maka kapasitas produksi perharinya tidak sesuai target. Layout awal dan aliran proses
produksi
Gambar 1. 1 Aliran Proses produksi
bahwa proses pembuatan tatakan kompor yang penempatan mesin dan peralatan tidak
berdekatan. justru diletakkan berjauhan dan menyebabkan terjadinya aliran balik (back-tracking).alur
ini terjadi sebanyak 2 kali sehingga mengakibatkan alur produksi terlalu panjang. Berdasarkan hal
tersebut di umkm saat ini masih belun tersusun dengan baik. Dapat dilihat banyak ditemukan fasilitas
produksi yang memiliki urutan aliran bahan yang berhubungan sangat erat ditempatkan berjauhan
misalnya pada unit pembuatan lubang tengah ke unit pembuatan timbul pada produk tatakan kompor
dan waktu pengerjaan yang seharusnya bisa dikerjakan selama 5 menit justru dikerjakan selama 10
menit sehingga pembuatan tatakan kompor tidak sesauai dengan target.
2 Landasan Teori Padaitata letak pabrik ada dua hal yangiakan direncanakan yaitu perencanaanitata
letak fasilitas produksi dan perencanaan tata letak departemen. Perencanaan tata letak pabrik
dapat dilakukan pada pengaturan tata letak fasilitas produksi dan departemen yang sudah ada
(Relayout)
Langkah-Langkah Pembuatan tata-Letak Pabrik
Dalam melakukan perncanaan perencanaan tata letak pabrik secara umum langkah-langkah yang diperlukan.
1. AnalisacProduk
2. AnalisacProses
3. Sigi dancAnalisis Pasar
4. Pengembangan alternatifctata
5. Perancangan tata letakcmesin dan departemen-departemen dalam pabrik
3 Metodologi penelitian Penelitian ini di awali dengan studi literatur dan studi lapangan setelah itu
merumuskan masalah dan mengidentifikasi masalah.
Gambar 3. 1 langkah-langkah penelitian
4 Analisa hasil pembahasan
4.1 Kapasitas waktu produksi Waktu kerja PT Elang Jagad untuk karyawan produksi yaitu hari senin-sabtu pada
jam 07.00 – 16.00 WIB. Jam kerja efektif pada PT Elang Jagad adalah 8 jam kerja (480
menit) perhari. Dari data tersebut bisa di ketahui kapasitas perstasiun kerja perbulan.
Jumlah produk yang di kerjakan = kapasitas waktu yang tersediadalam sehari
waktu proses produksi
Perhitungan : X to A
Pada proses pemotongan produk di potong sebanyak 32 unit/menit untuk proses perpindahan
bahan dari tempat bahan baku ke mesin pemotongan satu kali angkut 100 unit dengan alat
angkut gerobak (manusia)
4.2 Jarak Antar Departemen Rumus perhitungan jarak
Metode Activity Relationship Chart (ARC)
stasiun kerja sebagai berikut:
Gambar 4. 1 Derajat hubungan keterdekatan tiap departemen
Setelah membuat Activity Template Block Diagram (ATBD)
Gambar 4. 2 Activity Template Block Diagram (ATBD)
4.2.1 Layout Usulan
Setelah dilakukan penggambaran dari Activity Relationship Chart dan
menyusun lembar kerja work sheet kemudian di buatlah layout usulan Didapat usulan
layou sebagai berikut:
Gambar 4. 3 Layout usulan
Kelebihan di atas adalah :
1. Aliran proses produksi lebih tertata dan rapi
2. Aliran proses produksi sudah sesuai urutan pembuatan tatakan kompor
3. Sudah memaksimalkan ruangan yang kosong
4. Dapat meningkatkan kapasitas produksi
Menghitung Jarak Antar Departemen
Dilihat dari hasil layout usulan menunjukkan bahwa model tata letak layout efsien
karena alur prosesnya lebih teratur dan jarak setiap satasiun kerja lebih dekat. Sehingga
waktu produksi berkurang dan dapat meningkatkan kapasitas produksi. bahwa jarak
perpindahan dari bahan baku sampai dengan produk jadi memiliki selisih 1,9 m dari jarak
layout awal dan waktu perpindahan materia jadi lebih cepat dan bisa memangkas waktu yang
terbuang.
Perhitungan Kapasitas Produksi
perhitungan kapasitas produksi rumus sebagai berikut :
penyelesaian : Pt = Po (1+r)n
= 425.000 (1 + 0,05)10
= 425.000 ( 1,63)
= 695.750 unit/tahun
= 57.979 unit/bulan
= 2.230 unit/hari
perbandingan biaya pembuatan layout usulan yaitu Rp. 22.375.000 dan biaya lembur Rp. 20.000/jam. Kapasitas produksi layout awal 425.000 unit/tahun.Dari perbandingan di atas lebih baik membuat layout usulan karena peningkatan produksi meningkat menjadi 695.750 unit/tahun dengan selisih kapasitas sebesar 270.750 unit/tahun.
5 Kesimpulan Dilihat dari hasil layout usulan menunjukkan bahwa model tata letak layout efsien
karena alur prosesnya lebih teratur dan jarak setiap satasiun kerja lebih dekat. Sehingga
waktu produksi berkurang dan dapat meningkatkan kapasitas produksi. Jadi dapat dilihat
pada tabel 4.13 dan 4.25 bahwa jarak perpindahan dari bahan baku sampai dengan produk
jadi memiliki selisih 1,9 m dari jarak layout awal dan waktu perpindahan materia jadi lebih
cepat dan bisa memangkas waktu yang terbuang. kapasitas produksi meningkat 62 unit/hari
yang awalnya 1385/hari menjadi 1471/hari dan memanfaatkan ruag kosng menjadi ruang
bahan baku dan bahan jadi. perbandingan biaya pembuatan layout usulan yaitu Rp.
22.375.000 dan biaya lembur Rp. 20.000/jam.
DAFTAR PUSTAKA
Apple, J. (1990). Tataletak Pabrik dan pemindahan bahan. ITB.
Siregar R.M (2015).Perancangan Tata Letak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan
Algoritma Blocpan dan Algoritma Corelap
Siswanto, N.,Latiffiani, E.,& Wiranto,S. E. (2018).peranvangan fasilitas pabrik.
Wignjosoebroto, S. (2009). Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Surabaya: Guna
Widya.