Post on 15-Dec-2020
REVIEW RENCANA STRATEGIS
BIRO PEMERINTAHANSEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA
TENGGARA BARATTAHUN 2013-2018
1Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
M A T A R A M2017
2Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan hidayatNya, akhirnya Review Renstra Biro Pemerintahan
Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013-2018 ini dapat
kamiselesaikantepat pada waktunya.
Biro Pemerintahan mempunyai peranan yang sangat penting dalam
pengkoordinasian pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dengan tujuan
supaya penyelenggaraan pemerintahandi Provinsi Nusa Tenggara Barat
dapat berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan peraturan perundang
undangan. Berdasarkan peranan tersebut maka Dokumen Renstra ini memiliki
nilai strategis dalam upaya peningkatan Kinerja Biro Pemerintahan.
Seiring dengan dinamika pembangunan, maka tentunya kebijakan dan
program pembangunan juga akan berkembang secara dinamis, oleh karena itu
kepada semua pihak diharapkan peran aktifnya untuk memberikan
penyempurnaan kebijakan dan peningkatan kinerja lembaga yang kita
banggakan ini.
Kepada semua pihak yang telah bekerjasama disampaikan terima
kasih.
Mataram, Maret 2017Kepala Biro Pemerintahan
Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
H. IRNADI KUSUMA, S. S.STP, MENIP. 19771231 199703 1 004
iRenstra Review Biro Pemerintahan 2107
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................... iDaftar Isi............................................................................................................... iiDaftar Table........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang............................................................................11.2. Landasan Hukum........................................................................21.3. Maksud dan Tujuan.....................................................................81.4. Sistematika Penulisan.................................................................9
BAB II GAMBARAN PELAYANAN BIRO PEMERINTAHAN2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisi. .......................................112.2. Susunan Kepegawaian dan Aset yang dikelola2.3. Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIRO PEMERINTAHAN3.1. Gambaran Umum Daerah yang terkait dengan pelayanan Biro
Pemerintahan.3.2. Hasil-hasil yang dicapai lima tahun sebelumnya3.3. Analisis Isu Stategis terkait dengan tugas dan fungsi Biro
Pemerintahan3.4. Analisis Lingkungan Stategis
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN4.1. Visi dan Misi4.2. Tujuan dan Sasaran4.3. Strategi dan Kebijakan
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI INDIKATOR KINERJA BIRO YANG MENGACU KEPADA TUJUAN DAN SASARAN
BAB VII PENUTUP
iiRenstra Review Biro Pemerintahan 2107
DAFTAR TABEL
iiiRenstra Review Biro Pemerintahan 2107
PENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangUndang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
membawa perubahan yang signifikan terhadap pembentukan perangkat daerah,
yakni dengan prinsip tepat fungsi dan tepat ukuran (rightsizing) berdasarkan
beban kerja yang sesuai dengan kondisi nyata di masing-masing daerah. Hal ini
sejalan dengan prinsip penataan organisasi perangkat daerah yang rasional,
proporsional, efektif, dan efisien tanpa harus mengurangi tujuan dan sasaran
yang harus dicapai oleh pemerintah melalui program kegiatan yang sudah
direncanakan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Oleh karena
itu dalam pencapaian tujuan dan sasaran tersebut perlu dilakukan pendekatan
multi fungsional. Artinya bahwa setiap persoalan harus ditinjau dari berbagai
fungsi aparatur pemerintah yang terkait, baik antara instansi ditingkat pusat
maupun daerah.
Prioritas pembangunan nasional yang tertuang dalam RPJMN Tahun
2010-2014 kemudian dijabarkan kembali kedalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara Barat yang
selanjutnya dituangkan kembali pada Renstra Biro Administrasi Pemerintahan
Tahun 2013 – 2018 dan telah direviewuntuk disesuaikan dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara
Barat yang sebelumnya sudah dilakukan review berdasarkan Organisasi
Perangkat Daerahh (OPD) baru.
Review Renstra Biro Administrasi Pemerintahan menjadi Renstra Biro
Pemerintah bertujuan untuk menyelaraskan dengan indicator kinerja yang ada
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) review.
Oleh karena itu mencermati perkembangan pelaksanaan pemerintahan
dan pembangunan daerah, Biro Pemerintahan mengemban tugas untuk
meningkatkan dan menjaga syistem koordinasibaik antar Pemerintah Daerah
Provinsi dengan Instansi Vertikal, antar Instansi Vertikal, Pemerintah Daerah
Provinsi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota maupun Pemerintah
Daerah dengan masyarakat dan stake holders lainnya tetap baik, meningkatkan 1
Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
BAB I
citra yang baik dari masyarakat terhadap lembaga Pemerintah Provinsi,
terutama dari aspek penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, baik dan
dapat dipertanggungjawabkan.
Sebagai bagian dari lembaga yang bernaung dibawah Sekretariat
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat,Biro Pemerintahan bertanggung jawab
menyiapkan bahan dan materi penyusunan perumusan kebijakan pembinaan,
koordinasi dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahandibidang bina
administrasi pertanahan, otonomi daerah dan bina administrasi kewilayahan,
juga bertanggungjawab terhadap kegiatan yang tidak dilaksanakan oleh SKPD
lain (Tampung Tantra). Begitupula dalam hal menyusun maupun mereview
Recanan Strategi Biro Pemerintahan tahun 2013-2018 sebagai pedoman dan
landasan dalam pelaksanaan kerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya,
yang pada akhirnya diharapkan akan mendukung tercapainya visi
pembangunan Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu “Mewujudkan Masyarakat Nusa Tenggara Barat Yang Beriman,Berbudaya, Berdaya Saing dan Sejahtera”.
Rencana Stratejik (Renstra) merupakan suatu proses yang berorientasi
kepada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima
tahun dengan memperhitungkan kekuatan, kelemahan, peluang, hambata yang
ada atau mungkin timbul. Rencana Stratejik memuat visi, misi, tujuan dan
sasaran, strategi, kebijakan, program serta kegiatan pembangunan sesuai
dengan tugas dan fungsinya dengan berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD).
Rencana Stratejik (Renstra) Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan dokumen perencanaan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) untuk periode 5 (lima ) tahun yaitu periode 2013-
2018. Dokumen ini disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Tahun 2013-2018, dan hasil evaluasi pelaksanaan Renstra Biro Administrasi
Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat periode
sebelumnya (2008-2013).
2Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
Rencana Stratejik (Renstra) ini merupakan arah kebijakan yang ingin
dicapai dalam menunjang tugas Kepala Daerah yang disusun berdasarkan visi,
Misi, dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, dimana
program dan kegiatan yang direncanakan sesuai urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah dengan mempertimbangkan kemampuan
keuangan daerah, kapasitas sumberdaya manusia, dan sarana prasarana yang
ada. Proses penyusunan Rencana Stratejik (Renstra) Biro Pemerintahan
dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan semua pejabat lingkup Biro
Pemerintahan.
Penyusunan Rencana Stratejik (Renstra) Biro Pemerintahan sebagai
rencana kebijakan tata pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara Barat dilakukan
dengan memperhatikan isu-isu strategis dan kondisi yang sedang berkembang
serta mengakomodasikan perubahan internal dan eksternal yang terjadi di
Provinsi Nusa Tenggara Barat, wilayah sekitar, nasional maupun internasional.
Diketahui pula perkembangan pada lingkup nasional telah berlangsung
perubahan sisten perencanaan yang menuntut penyesuaian berbagai pranata
perencanaan pembangunan di daerah sesuai dengan posisi dan substansi
masing-masing dengan harapan instrument tersebut dapat diimplementasikan
secara efektif dan efisien.
Rencana Stratejik (Renstra) adalah sebuah panduan, pengarah dan
instrument untuk mengukur kinerja sutu lembaga/instansi pemerintah. Selain
itujuga ia dapat membantu suatu organisasi/lembaga berfikir secara sistematis
dan mengembangkan strategis yang efektif memperjelas arah masa depan,
menciptkan prioritas, membuat keputusan saat ini dengan mengingat
konsekwensi masa depan menggunakan keleluasan dalam membuat keputusan
yang melintasi tingkat dan fungsi memecahkan masalah utama organisasi,
memperbaiki kinerja organisasi, menangani keadaan yang berubah cepat
secara efektif dan membangun kerja kelompok dan keahlian.
Berdasarkan inpres Nomor 7 Tahun 1999, perencanaan stratejik
merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama
kurun waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi,
peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana Stratejik ini
mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, cara mencapai tujuan dan sasaran yang
3Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
meliputi kebijakan, program dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi
perkembangan masa depan.
1.2 Landasan HukumLandasan penyusunan Rencana Strategis Biro Pemerintahan Setda
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut :
a. Landasan Ideal : Pancasila
b. Landasan Konstitusional : Undang-Undang Dasar 1945
c. Landasan Operasional :
1. Undang-undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Tingkat 1 Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur;
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJN) 2005-2025;
5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
6. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keungan Daerah.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kab/Kota.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
10.Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJM Nasional Tahun 2010-2014.
11.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomo 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
4Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
12.Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun
2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 – 2018;
13.Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor11 Tahun 2016 tentangPembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Nusa Tengara Barat.
14.Peraturan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 48 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan, Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
1.3 Maksud dan TujuanDireviewnya Rencana Strategis (Renstra) Biro Administrasi
PemerintahanTahun 2013 – 2018 adalah untuk menyelaraskan dengan
indicator kinerja dan sasaran yang ada dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara Barat yang
sebelumnya sudah dilakukan review berdasarkan Organisasi Perangkat
Daerahh (OPD) baru.
Renstra merupakansuatu proses yang berorientasi pada hasil
yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun,
dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau
yang mungkin timbul. Renstra merupakan kebutuhan nyata untuk
mengatasi segala persoalan yang diatasi, sehingga dapat juga dikatakn
bahwa Renstra merupakan rangkaian rencana tindakan dan kegiatan
mendasar, yang dibuat oleh pimpinan untuk diimplementasikan oleh
seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi.
Renstra sangat penting untuk kelangsungan hidup organisasi,
dan harus dapat dipastikan bahwa strategi yang ditetapkan sesuai
dengan jenis organisasinya dan tepat waktu. Selain itu renstras
diharapkan mampu meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan dan melalui renstra akan dapat diketahui keberhasilan atau
kegagalan instansi yang bersangkutan dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya sesuai dengan bidang urusan pemerintah yang diembannya,
renstra juga yang menjadi ilandasan atau pedoman dalam pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi dari aparatur penyelenggara pemerintahan
5Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
sehingga target knerja sesuai dengan visi dan misidapat tercapai.
Renstra ini disusun secara sistematis dan berkelanjutan sesuai dengan
kedudukannya dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah,
untuk jangka waktu 5 (lima) tahun mendatang, yang selanjutnya akan
dijadikan sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja (RENJA) tiap
tahunnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka maksud dan tujuan
ditetapkannya Rensra Biro Pemerintahan Tahun 2013-2018 adalah
sebagai berikut :
1.3.1 Maksud
Maksud disusunya Renstra Biro Pemerintahan Tahun 2013-2018
adalah sebagai rambu, pedoman, arahan bagi para pejabat dan
staf lingkup Biro Pemerintahan untuk mewujudkan visi, isi daerah
dalam program pembangunan yang terpadu, focus dan responsive
terhadap tantangan dan perubahan
1.3.2 Tujuan
1. Menyediakan acuan resmi bagi para pemangku kepentingan
dalam menyusun dan mensinkronkan seluruh rencana
pembangunan dalam rangka mengoptimalkan pencapaian visi
dan misi Renstra Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara
Barat yang berpedoman pada RPJMD Provinsi Nusa Tenggara
Barat
2. Menyediakan tolok ukur untuk penilaian kinerja pelaksanaan
rencana kerja Biro Pemerintahan.
3. Menjadi dasar acuan penyusunan kebijakan Biro Pemerintahan
Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
4. Meningkatkan kinerja dan akuntabilitas Biro Pemerintahan
yang dapat diukur dan devaluasi secara obyektif.
5. Memberkan pedoman dalam menentukan arah, cita-cita dan
tujuan organisasi yang disepakati bersama sehingga akan
tercipta syistem kerja yang optimal, koordinatif, dan bersinergi
dalam mencapai tujuan bersama.
6Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
1.4 Sistematika PenulisanDokumen Rencana Strategis Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2013-2018 ini dituangkan dengan
sistematika sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penyusunan dan
pentingnya kebijakan dan program pada Biro Pemerintahan.
Berdasarkan latar belakang ini kemudian ditetapkan landasan
hukum, maksud dan tujuan penyusunan serta sistematika
penulisan.
Bab II Gambaran Pelayanan Biro Pemerintahan
Menguraikan Gambaran Umum Daerah yang terkait dengan
pelayanan Biro Pemerintahan, Hasil-hasil yang dicapai lima
tahun sebelumnya, Analisis Isu Stategis terkait dengan tugas
dan fungsi Biro Pemerintahan dan Analisis Lingkungan Stategis
Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok Dan Fungsi
Menguraikan keterkatian kebijakan prioritas pembangunan
dengn beragam isu strategis dan permasalahan yang dihadapi
Biro Pemerintahan. asalah komunikasi antar berbagai stake
holder pembangunan, terutama pemerintah dengan seluruh
pihak terkait sangatlah penting untuk meningkatkan efektivitas
pembangunan dan tepat sasaran sesuai tujuan yang telah
ditetapkan. Dengan komunikasi yang baik juga akan
menciptakan koordinasi yang baik dan pembentukan apsirasi
yang sehat, yang didalamnya juga melibatkan berbagai pihak.
Hal ini menjadi konsentrasi utama Biro Pemerintahan, yang
selanjutnya akan diintegrasikan dengan tugas pokok dan fungsi
lembaga.
7Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
Bab IV Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran, Strategi Dan Kebijakan
Berdasarkan peran dan kedudukan, tugas pokok dan fungsi
maka disusun Visi, Misi, Tujuan dan sasaran, Strategi dan
Kebijakan penyelenggaraan pemerintahan pada Biro
Pemerintahan, yang diharapkan pada akhirnya akan mendukung
kebijakan besar Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat
sebagaimana tertuang dalam RPJMD Nusa Tenggara Barat .
Bab V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
Rencana Kerja disusun berdasarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,
Strategi dan Kebijakan sebagaimana dituangkan pada bab
sebelumnya.
Bab VI Indikator Kinerja Biro Yang Mengacu Kepada Tujuan dan Sasaran
Bab VII Penutup
8Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
GAMBARAN PELAYANAN BIROPEMERINTAHAN
2.1.Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi2.1.1. Tugas dan FungsiBerdasarkan Peraturan GubernurNusa Tenggara Barat Nomor 48 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Seerta
Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat tugas Biro
Pemerintahan adalah :
“merumuskanbahan materi penyusunan kebijakan, pembinaan, koordinas, dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan umum dibidang Bina Pertanahan, Otonomi Daerah, dan Bina Administrasi Kewilayahan”.dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Biro Administrasi
Pemerintahan menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan bahan dan materi penyusunan perumusan kebijakan,
koordinasi, pembinaan dan monitoring di Bidang Bina Pertanahan,
Otonomi Daerah, Bina Administrasi Kewilayahan;
b. Perumusan dan penyusunan rencana/program dibidang Koordinasi
pelaksanaan tugas di Bidang Bina Pertanahan, Otonomi Daerah,
Bina Administrasi Kewilayahan;
c. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Bina Pertanahan,
Otonomi Daerah, Bina Administrasi Kewilayahan;
d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan bidang tugas.
9Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
BAB II
Adapun detil pelaksanaan tugas yang dilakukan Biro
Pemerintahan terurai dalam tugas dan fungsi masing-masing bagian sbb:
1. Bagian Bina Pertanahan Bagian Bina Pertanahan mempunyai tugas “ menyiapkan bahan dan
materi penyusunan dan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan,
monitoring dan evaluasi di bidang pembinaan administrasi
pertanahan, fasilitasi tanah bermasalah dan tata usaha Biro dan
pelaporan”.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bagian Bina
Pertanahan Daerah menyelenggarakan fungsi:
a. Pengumpulan bahan penyusunan kebijakan dibidang pembinaan
administrasi pertanahan, fasilitasi tanah bermasalah dan tata
usaha Biro dan pelaporan.
b. Penyusunan rencana/program kerja dibidang pembinaan
administrasi pertanahan, fasilitasi tanah bermasalah dan tata
usaha Biro dan pelaporan.
c. Penyiapan bahan koordinasi perumusan program pembangunan di
bidang pembinaan administrasi pertanahan, fasilitasi tanah
bermasalah dan tata usaha Biro dan pelaporan.
d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dibidang pembinaan
administrasi pertanahan, fasilitasi tanah bermasalah dan tata
usaha Biro dan pelaporan.
e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
dengan bidang tugas.
Bagian Bina Pertanahan, terdiri dari :
a. Subbagian Pegawasan dan Pengendalian Pertanahan.
b. Subbagian Fasilitasi Tanah Bermasalah.
c. Subbagian Tata Usaha Biro dan Pelaporan.
masing-masingSubbagian sebagaimana dimaksud dipimpin oleh
Kepala Subbagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bagian Bina Pemerintahan.
10Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
2. Bagian Otonomi DaerahBagian otonomi Daerah mempunyai tugas menyiapkan bahan dan
materi penyusunan dan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan,
monitoring dan evaluasi di bidang Penaatan Daerah, Kecamatan dan
Kelurahan, fasilitasi Kepala Daerah dan DPRD serta Fasilitasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Otonomi
Daerah menyelenggarakan fungsi:
a. Pengumpulan bahan penyusunan kebijakan dibidang Penataan
Daerah, Kecamatan dan dan Kelurahan, fasilitasi Kepala Daerah
dan DPRD serta Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah.
b. Penyusunan rencana/program kerja dibidang Penataan Daerah,
Kecamatan dan dan Kelurahan, fasilitasi Kepala Daerah dan
DPRD serta Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
c. Penyiapan bahan koordinasi perumusan program pembangunan di
bidang Penataan Daerah, Kecamatan dan dan Kelurahan, fasilitasi
Kepala Daerah dan DPRD serta Fasilitasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah.
d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dibidang Penataan
Daerah, Kecamatan dan dan Kelurahan, fasilitasi Kepala Daerah
dan DPRD serta Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah.
e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
dengan bidang tugas.
Bagian Otonomi Daerah, terdiri dari :a. Subbagian Penataan Daerah, Kecamatan dan Kelurahan.
b. Subbagian Fasilitasi Kepala Daerah dan DPRD.
c. Subbagian Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
11Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
masing-masingSubbagian sebagaimana dimaksud dipimpin oleh
Kepala Subbagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bagian Otonomi Daerah.
3. Bagian Bina Administrasi KewilayahanBagian Bina Administrasi Kewilayahan mempunyai tugas menyiapkan
bahan dan materi penyusunan perumusan kebijakan, koordinasi,
pembinaan, monitoring dan evaluasi dibidang pembinaan wilayah,
Transtib, Linmas dan Kebencanaan serta Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bagian Bina
Administrasi Kewilayahanmenyelenggarakan fungsi:
a. Pengumpulan bahan penyusunan kebijakan di bidang pembinaan
wilayah, Trantib, Linmas, dan Kebencanaan serta Dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan.
b. Penyusunan rencana/program kerja dib bidang bidang pembinaan
wilayah, Transtib, Linmas, dan Kebencanaan serta Dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan.
c. Penyiapan bahan koordinasi perumusan koordinasi perumusan
program pengembangan di bidang pembinaan wilayah, Transtib,
Linmas, dan Kebencanaan serta Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan.
d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengembangan di bidang
pembinaan wilayah, Transtib, Linmas, dan Kebencanaan serta
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai
dengan bidang tugas.
Bagian Bina Administrasi Kewilayahan, terdiri dari:
a. Subbagian Pembinaan Wilayah;
b. SubbagianTranstib, Linmas dan Kebencanaan ;
c. Subbagian Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
12Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
KEPALA BIRO PEMERINTAHAN
BAGIANBINA PERTANAHAN
BAGIANOTONOMI DAERAH
BAGIAN BINA ADM. KEWILAYAHAN
KASUBBAGPENGAWASAN &PENGENDALIANPERTANAHAN
KASUBBAGFASILITASI TANAH
BERMASALAH
KASUBBAG TATA USAHA
KASUBBAGPENATAAN DAERAH
KASUBBAGFASILITASI KEPALA DAERAH DAN DPRD
KASUBBAG PENINGKATAN KAPASDA
KASUBBAGPEMBINAAN WILAYAH
KASUBBAG FASILITASI KEBIJAKAN TRANTIB, LINMAS DAN KEBENCANAAN
KASUBBAG DEKONSNETRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN
Masing-masing subbagian dipimpin oleh Kepala Subbagian yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Bina
Administrasi Kewilayahan.
2.1.2Struktur OrganisasiBerdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 48 Tahun
2016tentang Kedudukan,Susunan Organisasi,Tugas dan Fungsi
Serta Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara
Barat.Struktur Biro Pemerintahan sebagaimana di bawah ini :
Gambar 2.1.2Bagan Struktur Organisasi Biro Pemerintahan
13Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
2.2. Susunan Kepegawaian dan Aset Yang di Kelola2.2.1 Susunan KepegawaianDalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi, Biro Administrasi
Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
didukung oleh 46 personalia sebagaimana tabel berikut :
2.2. Susunan Kepegawaian dan Aset Yang di KelolaDalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi, Biro Administrasi
Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
didukung oleh 46 personalia sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2.2.1Rekapitulasi Status Pegawai Biro Pemerintahan
No. StatusKepegawaian Jumlah (Orang) Keterangan
(%)1. PNS 46 100 2. CPNS -3. Tenaga Kontrak -4. THL -5. Dll -
Ju m l a h …………….. 46 100.
Tabel 2.2.2Rekapitulasi Pegawai Biro Pemerintahan
Berdasarkan Jenis Kelamin
No.Status Kepegawaia
nJumlah(Orang)
Keterangan(%)
1. Laki-Laki 282. Perempuan 18
Ju m l a h …………….. 46.
14Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
Tabel 2.2.3Rekapitulasi Pegawai Biro Pemerintahan
Berdasarkan Pendidikan
NO Pendidikan Jumlah Keterangan1 2 3 41 Pasca Sarjana (S3) -2 Pasca Sarjana (S2) 83 Sarjana (S1) 164 Diploma IV -5 Sarjana Muda/D3 46 SLTA/D2/D1 187 SLTP -8 SD -
J u m l a h 46
Tabel 2.2.4Rekapitulasi Pegawai Biro Pemerintahan
Berdasarkan Kualifikasi Pangkat/Gol. RuangSampai denganMaret 2017
No Pangkat/Gol. Ruang Jumlah Keterangan1 2 3 41 Pembina Utama (IV/e) -
2 Pembina Uatama Madya (IV/d) -1 2 3 4
1 Pembina Utama Muda (IV/c) -
2 Pembina Tingkat I (IV/b) 4
3 Pembina, IV/a 2
4 Peñata Tingkat I (III/d) 11
5 Peñata (III/c) 4
6 Penata Muda Tingkat I (III/b) 5
7 Penata Muda (III/a) 7
8 Pengatur Tingkat I (II/d) 1
9 Pengatur (II/c) 7
10 Pengatur Muda Tingkat I (II/b) 5
11 Pengatur Muda (II/a) -
15Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
12 Juru Tingkat I (I/d) -
13 Juru (I/c) -
14 Juru Muda Tingkat I (I/b) -
15 Juru muda (I/a) -
J u m l a h 46
Tabel 2.2.5Daftar Personalia Berdasarkan Kualifikasi Diklat Struktural dan
Teknis Fungsional sampai dengan Maret 2017
No Jenis Diklat Jumlah Keterangan
1 2 3 41 Diklatpim I -
2 Diklatpim II -
3 Diklatpim III 4
4 Diklatpim IV 9
5 Teknis Fungsional 1
J u m l a h 17
Tabel 2.2.5Daftar personalia Berdasarkan Kualifikasi Umur/Usia
Sampai dengan Maret 2017
No Umur / Usia Jumlah Ket.
1 18 – 25 Tahun 1
2 26 – 35 Tahun 8
3 36 – 45 Tahun 15
4 46 – 55 Tahun 17
5 56 – 58 Tahun 4
Jumlah ……………….. 46
16Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
2.2.2 Aset Yang di Kelola
Aset atau barang daerah merupakan potensi ekonomi yang dimiliki
olehdaerah. Potensi ekonomi bermakna adanya manfaat finansial dan
ekonomiyang bisa diperoleh pada masa yang akan datang, yang bisa
menunjang peran dan fungsi pemerintah daerah sebagai pemberi
pelayanan publik kepada masyarakat.Pengelolaan aset daerah diatur
dalam PP No.6/2006 tentang PengelolaanBarang Milik Daerah, yang
kemudian ditindaklanjuti dengan PermendagriNo.17/2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah. Sedangkanlingkup
pengelolaan aset dimaksud meliputi:
(1) perencanaan kebutuhan dan penganggaran,
(2) pengadaan,
(3) penggunaan,
(4) pemanfaatan,
(5) pengamanan dan pemeliharaan,
(6) penilaian,
(7) penghapusan,
(8) pemindahtanganan,
(9) penatausahaan,
(10) pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.
Biro Pemerintahan merupakan salah satu lembaga yang menggunakan
barang milik daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk kepentingan
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya. Adapun Barang Milik Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat yang digunakan untuk menunjang tugas
dan fungsinya sampai dengan tahun 2017, sebagaimana rincian
tableberikut di bawah ini :
17Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
Table 2.2.2Rekapitulasi Aset Yang dikelola Biro Pemerintahan
No Aset Yang dikelola Jumlah Aset1. 2 3
1. Gedung Kantor 1 Buah
2. Kendaraan Dinas Roda 4 5 Unit
3 Kendaraan Dinas Roda 2 11 Unit
4 Filling Besi/Metal 15 Buah
5 Filling Kayu 11 Unit
6 Brand Kas 3 Unit
7 Lemari Kaca 4 Unit
8 White Board 3 Unit
9 Lemari Kayu 14 Unit
10 Rak Kayu 2 Unit
11 Kursi Kayu/Rotan/bamboo 6 Unit
12 Meja Rapat 9 Unit
13 Meja Telepon 2 unit
14 Meja Tik 1 unit
15 Meja Tambahan 11 Unit
16 Kursi Rapat 30 Unit
17 Kursi Tamu 6 unit
18 Kursi Tangan 2 Unit
19 Kursi Putar 21 Unit
20 Kursi Lipat 67 Unit
21 Meja Komputer 13 Unit
22 Meja Biro 11 Unit
23 Alat APembersih 5 Buah
24 AC Split 13 Unit
25 Kipas Angin 2 Unit
26 TV 5 Unit
27 Kaca Hias 2 Unit
18Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
28 Dispenser 1 Unit
29 PC 5 Unit
30 Laptop 12 Unit
31 Monitor 1 Unit
32 Peraltan Jaringan dll 1 Unit
33 Meja Kerja Pegawai Non Struktural 61 Unit
34 Peralatan Studio Visual lain-lain 1 Unit
35 Telpone 2 Unit
36 Fax 1 Unit
37 Stabilizer -
38 Printer 12 Unit
39 Lukisan Cat Air 2 Unit
40 Gambar Presiden/gubernur 2 Unit
41 Lambang Garuda 1 Unit
42 Peta Wilayah 1 Unit
2.3. Jenis Pelayanan dan Kelompok SasaranDalam pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Pemerintahan, masing-
masing Bagian telah menyusun jenis-jenis pelayanan terkait dengan
program kegiatan yang telah disusun sebagai berikut :
Tabel. 2.3.1Jenis Pelayanan dan Kelompok Sasaran
N BIDANG JENIS PELAYANAN KELOMPOKSASARAN
1 Bina Pertanahan 1. Koordinasi dan Konsultasi dalam pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang dibidang pertanahan.
2. Pendataan Perizinan dan Penatagunaan Tanah.
3. Pendataan Tanah Bermasalah
4. Pendataan TanahTerlantar
Kab/Kota/Masyarakat
Kab/kota/masyarakat
Kab/kota/Masyarakat
19Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
2 Otonomi Daerah 1. Pemeriksaan usulan DOB
2. Pemeriksaaan usulan Pemekaran Wilayah (Kec/Kel/Desa).
3. Pemeriksaaan usulan pengangkatan, pemberhentian, rekomendasi, ijin, cuti,pension Gubernur/Wk.Gubernur/Walikota/Wk. Walikota/ Bupati/Wk.Bupati
4. Pemeriksaaan usulan PAW anggota DPRD Provinsi, Kab/kota
5. Penerbitan SK PAW anggota DPRD.
6. Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
7. Pengawasan penyelenggaraan Pemilu/Pilpres/Pilkada.
8. Pembimbingan penyusunan LPPD
9. Koordinasi dan konsultasi hasil penyusunan LPPD
10.Asistensi dan validasi penyusunan LPPD.
11.Pemetaan kapasitas daerah
12.Penyusunan rencana aksi pengembangan kapasitas daerah
Kab/Kota
Kec/Kel/Desa
Pejabat Negara
Anggota DPRD Prov/kab/kota
Pemerintah Daerah Kab/kota
Parpol, Caleg,Capres,Calon Bup/Walikota dan Masyarakat.
Pemerintah Kab/kota
Kemendagri
Pemerintah Prov,Kab/kota
Pemerintah Prov,Kab/kota
Pemerintah Provinsi
20Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
13.Koordinasi dan konsultasi hasil penyusunan pemetaan dan rencana aksi pengembangan kapasitas daerah
14.Pembimbingan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan
15.Pendampingan pelaksanaan penyelenggaraan usursan pemerintahan
16.Evaluasi Daerah otonomi baru
17.Koordinasi dan konsultasi hasil penyusunan EDOB
Kemendagri
Pemerintah Provinsi,Kab/kota
Pemerintah Prov,Kab/kota
Kab/kota Pemekaran
Kemendagri
3. Bina Administrasi Kewilayahan
1. Pembinaan kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
2. Penanggulangan Bencana
3. Penindakan/pembinaan ketentraman, ketertiban dan Linmas
4. Pendataan daerah rawan kamtrantibmas
5. Penerbitan rekomendasi kode dan data wilayah
6. Penegasan batas daerah
7. Pembakuan nama-nama rupabumi, unsur alam maupun buatan
8. Pendataan kawasan rawan bencana
9. Pendataan pulau-pulau kecil dan terluar
Dinas/Instansi pengelola DKTP
Kawsan Rawan Bencana.1. Anggota Linmas2. Masyarakat
Lingkungan/dusun/desa/kec
Desa/Kelurahan/Kecamatan
Kab/kota
Kawasan rawan bencana
Pulau kecil dan terluar
21Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3.1 Gambaran Umum Daerah terkait dengan Pelayanan Biro Pemerintahan
Pada dasarnya terdapat dua jenis pelayanan pada Biro Pemerintahan,
yaitu :
1. Pelayanan Internal, dan
2. Pelayanan Eksternal
Pelayanan internal adalah pelayanan yang diberikan kepada lingkup
Biro itu sendiri, meliputi : administrasi umum, administrasi kepegawaian,
administrasi keuangan, perlengkapan, dan lain-lain.
Sedangkan untuk pelayanan eksternal sesuai tugas dan fungsi
bagian, yang dilaksanakan oleh kasubbag, seperti :
1. Pembentukan Daerah Otonomi Baru ProvinsiPemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat senantiasa mendukung
aspirasi masyarakat dan para pihak dalam memproses usulan
pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB). Bahwa proses melanjutkan
usulan tersebut didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 78
Tahun 2007 tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan dan
Penggabungan Daerah.
Terkait proses pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi
Pulau Sumbawa, beberapa hal yang telah dilakukan oleh Pemerintah
Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah :
a. Mengajukan usulan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di
Provinsi Nusa Tenggara Barat pada saat Rakernas Gubernur se
Indonesia dengan Menteri Dalam Negeri, yang membahas desain
besar penataan daerah Indonesia 2010 – 2025 pada 17 Mei 2010.
b. Memberikan dukungan dana berupa hibah kepada Komite
Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (KP3S) sejak beberapa 22
Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
BAB III
tahun terakhir yang diarahkan untuk membiayai KP3S dalam
memproses usulan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB)
PPS;
c. Membentuk Tim Pengkaji Usulan Pembentukan Daerah Otonomi
Baru (DOB) di Provinsi NTB pada Tahun 2009 yang salah satu
hasilnya mengajukan telaahan kepada Gubernur NTB untuk
menerbitkan rekomendasi Persetujuan Pembentukan Usulan
Daerah Otonomi Baru (DOB) PPS.
d. Menetapkan Keputusan Gubernur NTB Nomor 437 Tahun 2011
tentang Perswetujuan Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa
sebagai pemekaran dari Provinsi NTB.
e. Mengajukan usulan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB)
PPS ke Menteri Dalam Negeri.
2. Pelantikan Anggota DPRD Provinsi dan Anggota DPRD Kabupaten/KotaBiro Pemerintahan Setda Provinsi Nusa Tenggara Barat telah
memfasilitasi penerbitan 36o SK Pengangkatan anggota DPRD
Kabupaten/Kota se Nusa Tenggara Barat Periode 2014 – 2019 dan 65
SK Pengangkatan anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat
sebagaimana table di bawah :
Table 3.1.1
Jumlah SK Pengangkatan Anggota DPRD
Kabupaten/Kota Peride 2014 – 2019
No. Kabupaten/Kota Jumlah SK
1 Kota Mataram 402. Lombok Barat 453. Lombok Utara 304. Lombok Tengah 505. Lombok Timur 506. Sumbawa 457. Sumbawa Barat 258. Dompu 309. Kabupaten Bima 4510. Kota Bima 25
Jumlah ……………… 38523
Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
3. Pengangkatan, Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Bupati/Walikota
4. Ijin Pemeriksaan terkait kasus hokum ANggota DPRD Kabupaten/Kota
5. Pembinaan Batas WilayahBiro Pemerintahan pada tahun 2013 telah nmelakukan pembinaan batas
wilayah yang diarahkan untuk mewujudkan kepastian hokum wilayah
administrasi Kabupaten dan Kota se Nusa Tenggara Barat melalui
program penataan daerah dengan kegiatan :
1) Fasilitasi dan Koordinasi Penegasan Batas Daerah;
2) Fasilitasi dan Koordinasi Penyelesaian Perselisihan Batas Daerah
Kabupaten/Kota; dan
3) Monitoring dan Evaluasi Batas Daerah Kabupaten/Kota
Adapun hasil yang dicapai antara lain sebagai berikut :
1) Disepakatinya penentuan titik koordinat di lapangan dan di atas peta
pada 3 segmen batas daerah Kabupaten/Kota se Pulau Sumbawa
minus segmen Kabupaten Sumbawa dengan Kabupaten Sumbawa
Barat, sebagai berikut :
a. Batas Daerah antara Kabupaten Sumbawa dengan Kabupaten
Dompu sebanyak 10 Titik Koordinat;
b. Batas Daerah antara Kabupaten Dompu dengan Kabupaten Bima
sebanyak 35 Titik Koordinat; dan
c. Batas Daerah antara Kabupaten Bima dengan Kota Bima, sebanyak
30 Koordinat.
2) Terpasangnya PABU antara segmen
a. Kabupaten Sumbawa dengan Kabupaten Dompu sebanyak 10
PABU;
b. Kabupaten Dompu dengan Kabupaten Bima sebanyak 35 PABU
dan
c. Kabupaten Bima dengan Kota Bima, sebanyak 30 PABU
24Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
3) Tersedianya 3 draft peta batas daerah lampiran Permendagri tentang
Penegasan Batas Daerah secara Pasti di lapangan antara Kabupaten
Lombok Barat dengan Kota Mataram; Kabupaten Lombok Tengah
dengan kabupaten Lombok Utara; dan kabupaten Lombok Timur
dengan Kabupaten Lombok Utara.
4) Tiga Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Penegasan Batas
Daerah secara pasti di lapangan, sebagai berikut ;
a) Kabupaten Lombok Barat dengan Kota Mataram;
b) Kabupaten Lombok Tengah dengan Kabupaten Lombok Utara; dan
c) Kabupaten Lombok Timur dengan Kabupaten Lombok Utara.
6. Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban UmumBiro Pemerintahan bersama dengan Polisi Pamong Praja telah
melakukan berbagai upaya dalam memelihara dan menjaga
ketentraman dan ketertiban masyarakat. Hasil yang dicapai antara lain
sebagai berikut :
1) Tersedianya 1 dokumen data gangguan keamanan, ketentraman
dan ketertiban masyarakat;
2) Meningkatnya kesadaran hukum dan pemahaman HAM bagi
masyarakat dan aparatur penegak hukum;
3) Terkoordinasninya pecegahan tindak kriminal dan gangguan
trantibum;
4) Meningkatnya kerjasama dan kesadaran dalam mendukung
kondusifitas kemanan, ketentraman dan ketertiban;
5) Pelaksanaan Pilkada Tahun 2013 dan Pemilu Legislatif dan Pilpres
Tahun 2014 berjalan dengan baik dan lancer.
6) Terdetiksinya konflik yang akan terjadi di daerah sedini mungkin;
Terciptanya kehidupan masyarakat Nusa Tenggara Barat yang
aman, tertib dan terkendali.
25Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
7. Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD)Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah nomor 3 Tahun 2007
tentang Laporan Penyelenggaraan Peneruntahan kepada Pemerintah.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ILPPD) kepada masyarkat.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat telah menyusun LPPD
setiap tahunnya, namun melihat penurunan pemeringkatan
Pemerintah Provinsi secara nasional dari peringkat 6 (Tahun 2011)
menjadi peringkat 18 (Tahun 2012) maka dapat disimpulkan bahwa
penyebab penurunan peringkat tersebut karena :
a. Koordinasi dengan SKPD-SKPD serta pemerintah Kab/Kota belum
optimal
b. Masih rendahnya sumberdaya manusia penyusun LPPD.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, telah dilakukan upaya-upaya
sebagai berikut :
a. Rakor / Bintek penyusunan LPPD
b. Fasilitasi dan Pembinaan Penyusunan LPPD
Dalam rangka melaksanakan pembangunan lima tahun kedepan, Gubernur dan
Wakil Gubernur terpilih telah menetapkan visi dan misi. Visi dan Misi tersebut
dirangkai dan merupakan hasil rumusan dari identifikasi factor – factor
penghambat dan pendorong berdasarkan pengalaman pelaksanaan
pembangunan Gubernur lima tahun sebelumnya.
Hasil identifikasi visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih
akandijadikan input bagi gambaran pelayanan Biro Pemerintahan. Dengan
demikian, melihat program kegiatan dari hasil penjabaran visi dan misi tersebut,
Biro Pemerintahan dapat mengetahui adanya kesenjangan pada program dan
kegiatan yang direncanakan, agar dapat berkontribusi dalam pencapaian visi
dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat.
26Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
Adapun visi dari Gubernur dan Wakil Gubernur Periode 2013-2018 adalah :
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT NUSA TENGGARA BARAT YANG BERIMAN, BERBUDAYA, BERDAYASAING DAN SEJAHTERA “
Makna Visi di atas adalah :
Masyarakat NTB: Seluruh masyarakat Nusa Tenggara Barat
Beriman :Taat beragama, berbudi pekerti luhur dan toleran;
Berdayasaing : Birokrasi bersihdan melayani serta masyarakat sehat,
cerdas produktif, inovatifm, kreatif;
Sejahtera : Terpenuhinya kebutuhan dasar (ekonomi, sosialdan keadilan)
Dari visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat terdapat
satu misi pada misi ke 3 (tiga) berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Biro
Pemerintahan sebagai berikut :
Tabel 3.1.2Misi, tujuan, Sasaran dan Program Gubernur dan
Wakil Gubernur Nusa Tenggara barat
No Misi Tujuan Sasaran Program1 2 3 4 5
3 Melanjutkan ikhtiar reformasi birokrasi yang bersih dan melayani, penegakan hukum yang berkeadilan dan memantapkan stabilitas keamanan
1. Meningkatkan stabilitas keamanan ketertiban masyarakat
2. Meningkatkan kualitas kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam berpolitik
1. Terwujudnya aparatur, masyarakat sadar hukum dan sadar bahaya narkotika;
2. Tertatanya otonomi daerah
1. Penataan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan;
2. Penataan daerah otonom baru
Memperhatikan visi dan misi serta program kepala daerah terpilih periode 2013
– 2018 maka tugas dan fungsi serta kedudukaan Biro Pemerintahan selaku
unsur pendukung Kepala Daerahadalah menyiapkan bahan dan materi
penyusunan perumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi dan evaluasi
penyelenggaraan pemerintahan umum di bidang Bina Pertanahan, Otonomi
Daerah dan Bina Administrasi Kewilayahan.
27Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
3.2. Hasil yang dicapai dalam 5 (lima) tahun sebelumnya1. Bina Pertanahan
Data tanah teridentifikasi terlantar tahun 2009 seluas 18.719 Ha
dengan jumlah badan hukum sebanyak 117 badan hukum.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama Kantor Wilayah
Badan Pertanahan NTB telah mendata tanah teridentifikasi terlantar
s/d tahun 2012 seluas 25.022.9378 Ha dengan distribusi
sebagaimana table di bawah ini .
Tabel 3.2.1
Jumlah Luas Tanah Terlantar s/d tahun 2012
No Kab/KotaJumlahBadan Hukum
LuasBidang Luas (Ha)
1 2 3 4 5
1 Mataram 1 1 0.20002 Lombok Utara 17 26 402.98783 Lombok Barat 13 25 380.73334 Lombo Tengah 14 30 1.007.87135 Lombok Timur 12 15 389.56086 Sumbawa Barat 19 19 592.78187 Sumbawa 24 24 4.146.50938 Dompu 30 31 12.158.19089 Bima 13 13 5.730.783710Kota Bima 3 3 213.3190
Total ……………….. 146 187 25.022.9378
Dari data tersebut di atas, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat
bersama dengan Kanwil BPN Provinsi Nusa Tenggara Barat telah
melaksanakan kegiatan Penertiban Tanah Terindikasi Terlantar
terhadap 11 badan Hukum seluas 744,2067 Ha dan 146 Badan
Hukum pemegang hak seluas 25.022,9378 Ha. Selanjutnya dari 11
Badan Hukum yang menjadi objek penertiban, terdapat 2 Badan
28Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
Hukum yang diberikan peringatan 1 seluas 119.1668 ha dan 9 Badan
Hukum lainnya masih diberikan kesempatan untuk melanjutkan
kegiatan sesuai peruntukannya seluas 625.0399 Ha.
Berdasarkan evaluasi Rencana Stratejik Biro Pemerintahan 2009 –
2013, hasil yang dicapai dalam 5 (lima) tahun sebelumnya dapat
dilihatdalam table sebagai berikut :
29Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
30Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
31Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
32Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
3.3. Analisa Isu Strategis Terkait Dengan Tupoksi Biro
PemerintahanSesuai Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 48 Tahun 2016
Biro Pemerintahan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat untuk menyiapkan
bahan dan materi penyusunan perumusan kebijakan pembinaan,
koordinasi dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dibidang bina
administrasi pertanahan, otonomi daerah dan bina administrasi
kewilayahan. Dengan demikian Biro Pemerintahan tidak lagi menangani
bidang kependudukan yang sebelumnya masuk kedalam tupoksi Biro
Administrasi Pemerintahan. Perubahan Tupoksi Biro Pemerintahan ini
akan berdampak pada rencana program dan kegiatan, indicator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan indikatif dibidang kependudukan yang
sebelumnya sudah direncanakan, inilah salah satu alasan mengapa
Renstra Biro Pemerintahan di review disamping alasan lainnya guna
menyesuaikan dengan Organisasi Perangkat Daerah Baru.
Dalam perjalanan organisasi Biro Pemerintahan tidak akan terlepas dari
berbagai permasalahan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Kualitas sumberdaya manusia yang diharapkan mendukung Biro
untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masih jauh dari
kualifikasi yang dibutuhkan, hal ini sangat krusial sekali dalam
keberhasilan suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan.
2) Sarana dan Prasarana belum memadai
Sarana dan prasarana dalam bekerja akan mendukung terciptanya
lingkungan kerja yang kondusif. Beberapa bagian dan sub bagian
belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai sehingga masih
perlu diperhatikan untuk meningkatkan kinerja pegawai Biro
Pemerintahan.
3) Komunikasi dan Koordinasi antar bagian belum optimal
Biro Pemerintahan terdiri dari tiga bagian dan Sembilan subbagian
yang memiliki tugas dan fungsi masing-masing. Meskipun demikian
33Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
seyogyanya komunikasi dan koordinasi antar bagian dan subbagian
tetap harus dijalin supaya visi dan misi dari Biro Pemerintahan yang
sudah ditetapkan dapat tercapai.
4) Masih adanya tumpang tindih program dan kegiatan antar
bagian/subbagian pada Biro Pemerintahan.
Pada dasarnya setipa bagian dan subbagian sudah memiliki tugas
pokok dan fungsi yang jelas, namun demikian, adakalanya terdapat
program dan kegiatan yang tumpang tindih sehingga pada saat
penyusunan perencanaan dan pelaksanaan terjadi Tarik menarik antar
bagian dan subbagian
5) Budaya Organisasi yang belum kondusif.
Budaya organisasasi di lingkup Biro Pemerintahan masih perlu untuk
ditingkatkan guna menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.
Misalnya masalah disiplin pegawai, etos kerja, ketekunan,
tanggungjawab, dan seterusnya sangat esensial untuk meningkatkan
kinerja
6) Koordinasi dan komunikasi antara bagian dan subbagian dengan dinas
dan lembaga teknis lainnya belum optimal.
Kinerja pelayanan pada Biro Pemerintahan masih perlu untuk terus
ditingkatkan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
mengoptimalkan koordinasi dan komunikasi dengan dinas dan
lembaga teknis lainnya.
7) Belum seluruhnya bagian dan subbagian yang ada pada lingkup Biro
Pemerintahan menerapkan pola pembinaan aparatur yang
berorientasi pada peningkatan kinerja. Poa pembinaan aparatur yang
dilakukan hendaknya berorientasi pada kinerja hal ini masih perlu
terus untuk dioptimalkan pada seluruh bagian dan subbagian lingkup
Biro Pemerintahan.
8) Belum diterapkannyarewarddan punismenterhadap kinerja aparatur.
Selama ini penerapan rewarddan punismenpada Biro Pemerintahan
berlum berjalan dengan baik. Hal ini perlu untuk dioptimalkan pada
34Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
masa yang akan datang guna memotipasi pegawai lingkup Biro
Pemerintahan untuk meningkatkan kinerjanya.
Dengan seluruh tantangan yang harus dihadapi sebagaimana dijbarkan
di atas, Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah terus melakukan perbaikan dan
peningkatan kinerja guna mengatasi tantangan tersebut. Untuk mencapai
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan Biro Pemerintahan memanfaatkan
kekuatan dan kelemahan pada lingkungan internal serta factor peluang pada
lingkungan eksternal yang dirumuskan dalam sekumpulan strategi.
Tabel 3.3.1 Keterkaitan Masalah dengan Isu
NO BIDANG MASALAH ISU STRATEGIS
1 BAGIAN BINA PERTANAHAN
Kurangnya data tentang perijinan dan penatagunaan tanah.
Masih banyaknya konflik bidang pertanahan.
FASILITAS DAN PENDATAAN PERIJINAN SERTA PENATAGUNAAN TANAH BELUM OPTIMAL
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN BIDANG PERTANAHAN BELUM MAKSIMAL
2 BAGIAN OTONOMI DAERAH
Aspirasi terkait keinginan pembentukan daerah otonomi baru
Pelayanan administrasi bagi pejabat negara belm optimal
Masih kurang peralatan kerja yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi biro
OPTIMALISASI PENATAAN DAERAH
PENERAPAN SOP PELAYANAN ADMINISRASI BAGI KEPALA/WAKIL KEPALA DAERAH DAN DPRD BELUM OPTIMAL
SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG KERJA MASIH KURANG
35Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
Regulasi kebijakan penyelenggaraan pemerintahan berubah-ubah
Pemeringkatan LPPD secara nasional masih rendah
Pendataan dan kapasitas pemerntahan daerah masih lemah
KUALITAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH RELATIF BELUM OPTIMAL
3 BAGIAN BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
Pelaksanaan tugas-tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan belum maksimal
Kurang tanggapnya komponen aparatur trantib dan linmas terhadap gejala-gejala konflik sosial di masyarakat
Masih adanya segmen batas daerah serta permasalahan yang belum dapat difasilitasi
Ketidakteraturan penataan kawaan permukiman, rendahnya kesadaran masyarakat, kerusakan hutan,cuaca ekstrem serta lemahnya sistem drainase berpeluang menimbulkan bencana
KETERBATASAN KUALITAS DAN KUANTITAS SDM APARATUR PEMERINTAH
FASIITASI PENYELESAIAN BATAS DAERAH BELUM OPTIMAL
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENANGGULANGAN BENCANA
3.4. Analisa Lingkungan Strategis Biro Administrasi Pemerintahan3.4.1 Identifikasi Kelemahan, kekuatan, ancaman dan peluang
Analisis SWOT merupakan salah satu alat analisis untuk
menentukan strategis yang akan ditempuh oleh Biro Pemerintahan
dalam mewujudkan visi dan misi yang hendak dicapai,
36Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi Biro Pemerintahan
secara efektif danefisien, perlu dlakukan analisis
terhadap lingkungan internal dan eksternal organisasai. Hal ini
penting ntuk menentukan faktor kunci keberhasilan organisasi.
Lingkungan internal dalam lingkup Biro Pemerintahan merupakan
faktor yang sangat berperngaruh terhadap kinerja Biro pemerintaha,
namun dapat dikendalikan secara langsung dan relatif lebih mudah.
Sementara, lingkungan cenderung sulit dikendalikan,
sebagaimana telah dijabarkan pada bagian sebelumnya, identifikasi
lingkungan internal dan eksternal yang terdiri dari kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman dapat dirangkum sebaga
berikut :
A. Kekuatan ( Strengths )1. Memiliki kewenangan dalam penyelenggaraan
pemerintahan;
2. Kuantitas/jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang
memadai;
3. Komitmen pimpinan;
4. Loyalitas aparatur.
B. Kelemahan ( Weakness )1. Kurangnya kualitas SDM yang memiliki kompetensi sesuai
dengan tupoksi;
2. Komunikasi dan koordinasi antar bagian yang belum optimal;
3. Masih adanya tumpang tindih program dan kegiatan antar
bagian;
4. Budaya organisasi yang belum kondusif.
C. Peluang ( Opportunities )
1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi
yang pesat dapat lebih mempercepat peningkatan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan;
37Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
2. Kebijakan otonomi daerah berorientasi pada kewenangan
sehingga pembinaan organisasi dan personil menjadi lebi
mudah;
3. Dukungan pemerintah pusat dalam pengembangan
kapasitas aparatur di daerah
4. Peningkatan peran masyarakat dalam pembangunan daerah
dapat mendorong percepatan kinerja.
D. Ancaman ( Treaths )
1. Seringnya terjadi perubahan peraturan perundang-
undangan;
2. Dampak negatif arus globalisasi;
3. Terjadinya multi interpretasi tehadap Otonomi Daerah
sehingga menibulkan kesenjangan dalam penyelengaraan
pemerintahan;
4. Terdapatnya masalah tanah terlantar dan konflik;
5. Koordinasi dan komunikasi antara Biro Pemerintahan
dengan dinas dan lembaga teknis lainya belum opimal.
Dari hasil identifikasi terhadap faktor linkungan internal maupun
ekternal yang terdiri dari kekuatan, kelemahan, peluang dan
tantangan, maka dilakukan analisis untuk menentukan strategi yang
perlu dilakukan oleh Biro Pemerintahan dalam rangka pencapaian
visi danmisi yang telah ditetapkan. Strategi yang akan ditempuh
merupakan paduan antara faktor kekuatan yang dimiliki dengan
mereduksi berbagai faktor yang ada dan menghindari ancaman
yang dihadapi oleh organisasi. Matri SWOT disajikan pada tabel
berikut :
38Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
TABEL 3.4.1 IDENTIFIKASI LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL
NO FAKTOR FAKTOR KUNCI SUKSES
I KEKUATAN(Strengths)
1 Memiliki kewenangan dalam penyelenggaraan pemerintahan
2 Kuantitas /jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai
3 Komitmen pimpinan4 Layalitas aparatur
II KELEMAHAN(Weakness)
1 Kurangnya kualitas SDM yang memiliki kompetensi sesuai dengan tupoksi
4 Komunikasi dan koordinasi antar bagian yang belum optimal
3 Masih adanya tupang tindih program dan kegiatan antar bagian
4 Budaya organisasi yang belum kondusif
III PELUANG(Opportunities)
1 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang pesat dapat lebih mempercepat peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan
2 Kebijakan otonomi daerah beroientasi pada kewenangan sehingga pembinaan organiasi dan personil menjadi mudah;
3 Dukunan pemerintah pusat dalam pengembangan kapasitas aparatur di daerah;
4 Peningkatan peras masyarakat dalam pembangunan daerah dapat mendorong kinerja.perceatan
IV ANCAMAN(Treaths)
1 Seringnya terjadi perubahan peraturan perundang-undangan
2 Dampak negatif arus globalisasi3 Terjadinya multi interpetasi terhadap otanomi
daerah sehingga menimbulkan kesenjangan dalam penyelenggaraan pemerintahan
4 Terdapatnya masalah tanah telantar dan konflik5 Koordinasi dan komunikasi antara Biro
Adminisrasi Pemerintahan dengan dinas dan lembaga teknis lainya belum optimal.
Tabel 3.4.2 Tabel Matrik Swoth Penentuan Strategi Komitmen Pemerintah
39Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
LINGKUNGAN INTERNAL
STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
Memilki kewenangan dalam penyelengaraan pemerintahan
Kuantas/jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai
Komitmen pimpinan Loyalitas aparatur
Rendahnya kualitas SDM yang memiliki kompetensi sesuai dengan tupoksi sehingga kualitas penyelenggaraan masih rendah
Komunikasi dan koordinasi antar bagian yang belum optimal
Masih adanya tumpang tindih program dan kegiatan antar bagian
Budaya organisasi yang belum kodusif
LINGKUNGAN EKSTERNALOPPORTUNITIES (O) SO WO
Perkembanan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yan pesat dapat lebih mempercepat peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan;
Kebjakan otonomi daerah berorientasi pada kewenangan sehingga pembinaan rganisasi dan personil menjadi lebih mudah;
Dukungan pemerintah pusat dalam pengembangan kapasitas aparatur di daerah;
Peningkatan peran masyarakat dalam pembangunan daerah dapat mendorong percepatan kinerja.
1. Membangun sistem koordinasi kerja dan pembinaan dalam rangka penigkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan
Sosialisasi fasilitasi, koordinasi otonomi daeah yang dirahkan pada penyelenggaraan pemerintahan daerah
2. Dayagunakan SDM untuk melakukan pembinaan dan pengawasan
Manfaatkan dukungan pemeintah pusat untuk mengatasi komunikasi dan koordinasi antar bagian ang belum optimal
3. Manfaatkan kewenangan provinsi untuk meningkatkan kapasitas aparatur di daerah
Manfaatkan kebijakan otonomi daerah untuk mengatasi budaya organisasi yan beum kondusf
THREATS (T) ST WT Seringnya terjadi perubahan
peraturan perundang-undangan
Dampak negatif arus globalisasi Terjadinya multi interpetasi
terhadap otanomi daerah sehingga menimbulkan kesenjangan dalam penyelenggaraan pemerintahan
Terdapatnya masalah tanah telantar dan konflik
Koordinasi dan komunikasi antara Biro Adminisrasi Pemerintahan dengan dinas dan lembaga teknis lainya belum optimal
1. Manfaatkan kewenangan yang dimiliki untu mengatas terjadinya mulitiinterpretasi otda
Manfaatkan SDM yang ada untuk mengatasi terjadinya perubahan peraturan perundang-undangan
2. Mediasi dan fasilitasi (komitmen pimpinan) bagi SKPD/Kab/Kota (untuk mengatasi koordinasi dan komunikasi denan SKPD lainnya)
Inventarisasi dan fasilitasi aparatur serta masyarakat (SDM) yang diarahkan pada pencegahan dan penanganan masalah tanah telantar dan konflik
3. Manfaatkan kewenangan yang dimiliki untuk mengatasi perubahan peraturan perundang-undangan
Restrukturisasi organisasi dalam rangka peningkatan kinerja organisasi
TABEL 3.4.3 PENENTUAN PRIORITAN STRATEGIS
40Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
NO LANGKAH STRATEGIS KRITERIA TOTALSCORE
PRIORITAS
C A R LSO
1 Membangun sistem koordinasi kerja dan pembinaan dalam rangka peningkatan kualitas penyeleggaraan pemerintahan bidang kamtib dan linmas.
4 3 3 3 13 1
2 Dayagunakan SDM untuk melakukan pembinaan dan pengawasan
2 2 2 3 9 3
3 Manfaatkan kewenangan provinsi untuk meningkatkan kapasitas aparatur di daerah
2 3 3 3 11 2
ST1 Manfaatkan kewenangan yang
dimiliki untu mengatas terjadinya mulitiinterpretasi otda
2 2 3 3 10 3
2 Mediasi dan fasilitasi (komitmen pimpinan) bagi SKPD/Kab/Kota (untuk mengatasi koordinasi dan komunikasi denan SKPD lainnya)
3 3 3 3 12 1
3 Manfaatkan kewenangan yang dimiliki untuk mengatasi perubahan peraturan perundang-undangan
2 3 3 3 11 2
WO1 Sosialisasi fasilitasi, koordinasi
otonomi daeah yang dirahkan pada penyelenggaraan pemerintahan daerah
3 4 3 3 13 1
2 Manfaatkan dukungan pemeintah pusat untuk mengatasi komunikasi dan koordinasi antar bagian ang belum optimal
2 3 2 2 10 3
3 Manfaatkan kebijakan otonomi daerah untuk mengatasi budaya organisasi yan beum kondusf
2 4 2 3 12 2
WT1 Manfaatkan SDM yang ada untuk
mengatasi terjadinya perubahan peraturan perundang-undangan
2 3 3 2 10 3
2 Inventarisasi dan fasilitasi aparatur serta masyarakat (SDM) yang diarahkan pada pencegahan dan penanganan masalah tanah telantar dan konflik
3 3 3 3 12 1
3 Restrukturisasi organisasi dalam rangka peningkatan kinerja organisasi
3 2 3 3 12 2
Keterangan :C = Capability = Kemampuan Sumberdaya InternalA = Accessibility = Kemudahan sarana/prasarana pendukungR = Readiness = Kesiapan Piranti (Hardware & Sofware)
41Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
L = Leverage = Dampak dari kegiatan bila tidak dilaksanakan
Nilai = 1 – 5
42Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi Biro Pemerintahan Setda Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Visi sebagai bagian dari perencanaan strategis, merupakan satu
langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi, kehidupan organissi
pemerintahan sangat dipengaruhi oleh dinamika lingkungan internal dan
eksternal serta paradikma baru otonomi daerah, oleh karena itu visi
organisasi harus mampu mengkoordinir dinamika tersebut.
Mengacu pada kedudukan peran, tugas dan fungsi maka visi Biro
Pemerintahan harus sejalan dengan visi pemerintah daerah yang
mencerminkan arah dan tujuan penyelenggaraan tugas administratif
pemerintahan pada lima tahun mendatang.
4.1.1 Visi
Rencana stratejik yang disusun dengan mengacu pada Peraturan
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013–2018, yang
mencanangkan visi
“ MewujudkanTata Pemerintahan Yang Baik “.4.1.2 Misi
Visi tersebut dijabarkan kedalam 4 Misi, yaitu :
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas perumusan dan
penetapan kebijakan, koordinasi, pembinaan, monitoring dan
evaluasi di bidang pemerintahan dan penataan daerah, pejabat
Negara, tata usaha biro dan pelaporan.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas perumusan dan
penetapan kebijakan, koordinasi, pembinaan, monitoring dan
evaluasi dibidang dekonsentrasi dan tugas pembantuan,
43Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
ketentaraman ketertiban dan perlindungan masyarakat,
pembinaan wilayah dan penanggulangan bencana.
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas perumusan dan
penetapan kebijakan, koordinasi, pembinaan, monitoring dan
evaluasi dibidang pengembangan kapasitas daerah, evaluasi
kinerja pemerintah daerah dan penyelenggaraan
pemerintahan.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas perumusan dan
penetapan kebijakan, koordinasi, pembinaan, monitoring dan
evaluasi dibidang perizinan dan penatagunaan tanah.
4.2 Tujuan dan Sasaran Biro Pemerintahan Setda Provinsi Nusa Tenggara Barat
4.2.1 Tujuan
Tujuan dan penjabarkan dalam implementasi dari misi yang
akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai
dengan 5 (lima) tahun dan bersifat idealistik, mengandung nilai-
nilai keluhuran dan keinginan yang kuat untuk melakukan
perubahan kearah yang lebih baik, dan akan menjadi arah
perjalanan pemerintahan.
Tujuan ingin dicapai Biro Pemerintahan konsisten dengan
tugas pokok dan fungsinya, yang secara kolektif menggambarkan
arah stratejik Organisasi Perangkat Daerah yang baru di
lingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Berdasarkan vis, misi dan faktor-faktor kunci keberhasilan,
Biro Pemerintahan menetapkan tujuan sebagai berikut :
Tujuan Biro Pemerintahan sebagai berikut :
Meningkatkan efektifitas dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan dan penataan daerah;
44Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
Meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan pejabat
negara.
Meningkatkan kualitas layanan tata usaha biro dan
pelaporan.
1. Meningkatkan efektifitas dan akuntabilitas penyelenggaraan
dekonsetnrasi dan tugas pembantuan.
2. Meningkatkan Stabilitas kemanan, ketertiban dan perlindungan
masyarakat.
3. Meningkatkan efektifitas penanggulangan bencana
4. Meningkatkan efektifitas pembinaan wilayah
5. Meningkatkan efektifitas dan kontinuitas pengembangan
kapasitas daerah.
6. Meningkatkan efektifitas, kontinuitas dan dan akuntabilitas
evaluasi kinerja pemerintahan daerah.
7. Meningkatkan efektifitas, kontinuitas dan akuntabilitas
penyelenggaraan pemerintahan.
8. Meningkatkan efektifitas koordinasi pelayananan perizinan dan
penatagunaan tanah.
9. Meningkatkan efektifitas pengawasan dan pengendalian
pertanahan
4.2.2 SasaranSasaran merupakan penjbaran dari tujuan secara nyata
dalam waktu tahunan, semesteran atau bulanan. Sasaran
merupakan bagian intergral dalam proses renstra. Fokus utama
sasaran adalah tindakan dan alokasi sumberdaya organisasi
dalam kegiatan operasional organsiasi, sasaran harus bersifat
kuantitatif sehingga dapat diukur, terinci dan dapat dicapai.
Berdasarkan uraian di atas , maka sasaran-sasaran yang
akan dicapai oleh Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi
Nusa Tenggara Barat adalah sebagai berikut :
1. Tersedianya dokumen kebijakan dan pelaporan bidang
pemerintahan dan penataan daerah.
45Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
2. Terwujudnya pelayananan kepada masyarakat melalui
pelayanan terpadu (PATEN) di Kecamatan sebagai wujud
pelaksanaan otonomi daerah.
3. Tersedianya dokumen SOP pelayananan pejabat negara.
4. Terwujudnya peningkatan partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaand Pemilu/pilpres/Pemilukada.
5. Tersedianya dokumen ketatausahaan, perencanaan dan
pelaporan.
6. Terwujudnya pelayananan tata usaha biro yang optimal
7. Tersedianya dokumen kebijakan dan pelaporan
penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
8. Terwujudnya penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas
pembantuan yang berkualitas dan meningkatnya kinerja dalam
pengelolaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
9. Terwujudnya stabilitas keamanan, ketertiban dan perlindungan
masyarakat.
10.Tersedianya dokumen kebijakan dan pelaporan stabilitas
kemanan, ketertiban dan perlindungan masyarakat.
11.Terwujudnya tapal batas Kabupaten/Kota yang akurat dan
akuntabel melalui pelaksanaan pelacakan dan penetapan tapal
batas.
12.Terwujudnya koordinasi bidang pembinaan wilayah dan
penanggulangan bencana.
13.Tersedianya dokumen kebijakan dan pelaporan
pengembangan kapasitas daerah.
14.Terwujudnya pengembangan kapasitas daerah.
15.Tersedianya dokumen kebijakan dan pelaporan bidang
evaluasi kinerja pemerintah daerah.
16.Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik,
berwibawa, akuntabel melalui evaluasi LPPD Provinsi dan
Kabupaten/Kota yang terus meningkat peringkatnya.
17.Tersedianya dokumen kebijakan dan pelaporan
penyelenggaraan pemerintahan.
18.Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan
berwibawa.46
Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
19.Tersedianya dokumen kebijakan dan pelaporan bidang
perizinan dan penatagunaan tanah.
20.Terwujudnya tertib administrasi bidang perizinan dan
penatagunaan tanah.
21.Tersedianya dokumen kebijakan dan pelaporan pelaksanaan
pengawasan dan pengendalian pertanahan.
22.Terwujudnya kondisi yang aman dan tertib di bidang
pertanahan.
Sedangkan indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut :
1. Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran sesuai dengan
karakteristik kondisi dan kebutuhan daerah.
2. Terlaksananya proses pelayanan terpadu diselurh Kecamatan
dalam upaya mendekatkan pelayanan kepada masyarakat
melalui pelimpahan kewenangan mengurus perizinan dan lain-
lain dari Bupati/Walikota kepada Camat.
3. SK Mendagri dan SK Gubernur tentang Pengangkatan anggota
DPRD.
4. Terlaksananya peningkatan partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaan Pemilu/Pilpres/Pemilukada sehingga
meningkatnya indikator demokrasi di Nusa Tenggara Barat.
5. Peningkatan kualitas dan ketertiban dalam penyelenggaraan
administrasi perkantoran.
6. Terpenuhinya kebutuhan biro.
7. Data dekonsentrasi dan tugas pembantuan dari
Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian.
8. Jumlah dokumen perencana dan pertanggungjawaban
pelaksanaan kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuan
yang berprestasi dengan daya serap di atas 80%.
9. Penurunan angka gangguan kemanan, ketertiban dan Linmas.
10.Dokumen kebijakan dan laporan trantib dan linmas.
11.Terlaksananya penegasan batas daerah secara pasti di
lapangan terhadap 10 segmen batas daerah antar
Kabupaten/Kota se NTB.
12.Tertib administrasi wilayah pemerintahan.
47Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
13.Tersusunnya bahan rumusan kebijakan pengembangan
kapasitas daerah.
14.Peningkatan Kapasitas Daerah.
15.Dokumen LPPD.
16.Terciptanya LPPD Provinsi NTB yang menjadi penyelenggara
pemerintah pada peringkat 5 besar dan Kabupaten/Kota masuk
30 besar.
17.Dokumen kebijakan.
18.Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan.
19.Pendataan tanah-tanah terindikasi terlantar dan penetapan
status tanah.
20.Tertibnya regulasi perizinan yang diberikan Kabupaten/Kota.
21.Tersedianya dokumen database di desa/kelurahan tentang
tanah terlantar di Nusa Tenggara Barat.
22.Percepatan penetapan status tanah terlantar.
48Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
49Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
50Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
51Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
4.3 Strategi dan kebijakan Startegi dan kebijakan yang berkaitan dengan isu strategis Biro
Administrasi Pemerintahan Setda Provinsi NTB dapat dilihat di tabel di
bawah ini
Tabel 4.3Kaitan antara Isu Strategi, Visi,Misi,Tujuan,Sasaran,Strategi da Kebijakan
ISU STRATEGIS
i OPTIMALISASI PENETAAN DAERAHii. PENERAPAN SOP[ PELAYANAN ADMINISTRASI BAGI KEPALA/WAKIL
KEPALA DAERAH DAN DPRD BELUM OPTIMALiii KETERBATASAN KUALITAS DAN KUANTITAS SDM APARATUR
PEMERINTAHiv FASALITASI PENYELESAIAN BATAS DAERAH BELUM OPTIMAL v PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENANGGULANGAN BENCANA vi KUALITAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH RELATIF
BELUM OPTIMAL vii FASILITAS DAN PENDATAAN PERIJIN SERTA PENETAGUNAAN
TANAH BULUM OPTIMALviii PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN BIDANG PERTANAHAN BELUM
MAKSIMALix FASILITAS, PEMBINAAN DAN KOORDINASI PELAYANAN
ASMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL BELUM MAKSIMAL
x BELUM MAKSIMALNYA SOSIALISASI BEBERAPA REGULASI BIDANG KEPENDUDUKAN YANG BARU
VISI : Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik .
MISI I: Meningkatkan kualitas dan kuantitas perumusan dan penetapan kebijakan,
pembinaan, monitoring dan evaluasi di bidang pemerintahan dan penataan daerah, pejabat negara, tata usaha biro dan pelaporan
TUJUAN SASARAN STRATEGI TUJUANMeningkatkan efektifitas dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dan openataan daerah;
Tersedianya dokumen kebijakan dan pelaporan bidang pemerintahan dan penataan daerah;
Sosialisasi, fasilitas, koordinasi otonomi daerah yang diarahkan pada penyelenggaraan pemerintahan daerah
Meningkatkan efektifitas dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah dan penataan daerah;Terwujudnya pelaksanaan
otonomi daerah yang baik;
Meningkatkan kualitas dan kuatitas layanan pejabat negara ;
Tersedianya dokumen SOP pelayanan pejabat negara ;
Koordinasi sistim pelayanan prima
Meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan pejabat negara;
Tersedianya dokumen pelayanan administrasi bagi pejabat negara ;
TUJUAN SASARAN STRATEGI TUJUANMeningkatkan keulitas layanan tata usaha biro dan pelaoran;
Tersedianya dokumen ketatausahaan,perencanaan dan pelaporan;
Konsolidasi penguatan kualitas layanan tata usaha biro
Meningkat kualitas layanan tata usaha biro dan pelaporan ;
52Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
` Terwujudnya pelayanan tata usaha biro yang optimal ;
MISI II :Meningkatkan kualitas dan kuantitas perumusan dan penetapan kebijakan,pembinaan, monitoring dan evaluasi di bidang dekonsentrasi dan tugas pembantuan, ketentraman ketertiban, perlindungan masyarakat,pembinaan wilyah dan penanggulangan bencana.
TUJUAN SASARAN STRATEGI TUJUANMeningkatkan efektifitas dan akuntabilitas penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas pembantuan ;
Tersedianya dokumen kebijakan dan pelaporan penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas pembantuan ;
Koordinasi dan evaluasi pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan
Meningkatkan efektifitas dan akuntabilitas penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas pembantuan ;Terwujutnya pelaksanaan
penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas pembantuan sesuai dengan aturan ;
Meningkatkan stabilitas keamanan, ketertiban dan perlindungan masyarakat ;
Terwujutnya stabilitas keamanan, ketertiban dan perlindungan masyarakat ;
Membangun sistem koordinasi kerja dan pembinaan dalam rangka peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan bidang lantib dan linmas
Meningkatkan stabilitas keamanan,ketertiban dan perlindungan masyarakat ;Tersedianya dokumen kebijakan
dan pelaporan stabilitas keamanan,ketertiban dan perlidungan masyarakat;
Meningkatkan efektifitas pembinaan wilayah dan penanggulangan bencana ;
Tersedianya dokumen kebijakan dan pelaporan pembinaan wilayah dan penanggulangan bencana ;
Investigasi pembinaan wilayah dan penanggulangan bencana
Meningkatkn efektifitas pembinaan wilayah dan penaggulangan bencana;
Terwujutnya koordinasi bidang pembinaan wilayah dan penanggulangan bencana ;
MISI III :Meningkatkan kualitas dan kuantitas perumusan dan penetapan kebijakan ,koordinasi, pembinaan, monitoring dan evaluasi di bidang pengembangan kapasitas daerah, evaluasi kinerja pemeritah daerah dan penyelenggaraan pemerintah.
TUJUAN SASARAN STRATEGI TUJUANMeningkatkan efektifitas dan kontiunitas pengembangan kapasitas daerah;
Tersedianya dokumen kebijakan dan pelaporan pengembangan kapasitas daerah;
Koordinasi dan konsultasi pengembangan kapasitas daerah
Meningkatkan efektif dan kontinuitas pengembangan kapasitas daerah;Terwujutnya pengembangan
kapasitas daerah ;Meningkatkan efektifitas kontinuitas dak akuntabilitas evaluasi kinerja pemerintah daerah ;
Tersedianya dokumen kebijakan dan pelaporan bidang evaluasi kinerja pemerintah daerah ;
Mediasi dan fasalitas bagi SKPD/Kab/Kota
Meningkatkan efektifitas,kontinuitas dan akuntabilitas evaluasi kinerja pemerintah daerah;Terwujutnya peningkatan LPPD
53Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
secara nasional ;Meningkatkan efektifitas, kontinuitas dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan;
Tersedianya dokumen kebijakan dan pelaporan penyelenggaraan pemerintahan ;
Sosialisasi peraturan penyelenggaraan pemerintahan daerah
Meningkatkan efektifitas,kontinuitas dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan ;Terwujutnya penyelenggaraan
pemerintahan yeng bersih dan berwibawa
MISI IV :Meningkatkan kualitas dan kuantitas perumusan dan penetapan kebijakan, koordinasi, pembinaan,monitoring dan evaluasi dibidang perizinan dan penatagunaan tanah, pengawasan dan pengendalian pertanahan.
TUJUAN SASARAN STRATEGI TUJUANMeningkatkan efektifitas koordinasi peleyanan perizinan dan penatagunaan tanah ;
Tersedianya dokumen kebijakan dan pelaporan bidang perizinan danpenetagunaan tanah ;
Inventarisasi dan fasilitas aparatur seta masyarakat yang diarahkan pada pencegahan dan penangan masalah tanah terlantar dan konflik
Meningkatkan efektifitas koordinasi pelayanan perizinan dan penatagunaan tanah ;Tewujutnya tertib administrasi
bidang perizinan dan penatagunaan tanah ;
Meningkatkan efektifitas pengawasan dan pengendalian pertanahan;
Tersedianya dokumen kebijaan dan pelaporan pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pertanahan ;
Investigasi dan mediasi masalah pertanahan
Meningkatkan efektifitas pengawasan dan pengendalian pertanahan ;
Terwujutnya kondisi yang aman dan tertib di bidang pertanahan ;
54Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN
DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan indikatif.
Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan
Pendanaan indikatif Biro Pemerintahan Setda Provinsi Nusa Tenggara Barat
adalah sebagai berikut :
55Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
Bab V
57Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
58Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
59Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
60Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
61Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
62Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
63Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
64Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
65Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
66Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
INDIKATOR KINERJA BIRO PEMERINTAHAN YANG MENGACU PADA TUJUAN SAN
SASARAN RPJMD
6.1 Indikator Kinerja Biro Pemerintahan yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Tabel 6.1
Indikator Kinerja Biro Pemerintahan yang mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD.
66Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
Bab VI
67Renstra Review Biro Pemerintahan 2107
BAB VII
PENUTUP
Rencana stategis merupakan uraian singkat dan merupakan bentuk
operasionalisasi tentang rencana strategis instansi mulai dari isu, visi, misi,
tujuan, sasaran serta kebijakan strategis instansi yang disusun dan dilakukan
setiap 5 (lima) tahun sekali dan merupakan rencana rinci pelaksanaan program
dan kegiatan dan satu tahapan ke tahapan selanjutnya.
Visi Biro Pemerintahan yaitu mewujudkan tata pemerintahan yang baik
guna menjadikan penyelenggaraan pemerintahan yang berkualitas, bersih dan
berwibawa mempunyai 4 misi, 12 tujuan 24 sasaran dan 24 indikator sasaran,
14 kebijakan serta 17 program. Untuk mewujudkan visi-misi yang didukung
dengan dana operasional, dimana dana operasional tersebut sangat terbatas
sehingga dana tersebut dialokasikan untuk menunjang program-program
prioritas.
Untuk menunjang keberhasilan dari program kegiatan dimaksud sangat
ditentukan oleh jumlah dan kualitas sumberdaya manusia. Oleh karena itu
dibutuhkan sumberdaya manusia yang memadai baik dari segi kuantitas
maupun kualitas (sesuai dengan kompetensi). Dukungan sarana dan prasarana
juga tidak kalah penting dalam menunjang keberhasilan suatu program. Jumlah
sarana dan prasarana yang terbatas membutuhkan penambahan dan perbaikan
sehingga kegiatan dapat diselesaikan dengan baik.
Demikian Review Rencana Stratejik Biro Pemerintahan Sekretariat
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013-2018 disusun, untuk menjadi
bahan acuan dan pedoman dalam melaksanakan tugas dan fungsi Biro.
68Renstra Review Biro Pemerintahan 2107