waktu akan menjawab semuanya,,

seakan hilang dari ingatan trauma berlalu

tuk memilih sikap mengalah atas dirimu,,

Namun khilaf mempesonakanku

terkapar tak berdaya diujung bibir manismu

tersingkap kekalutan

disana ada gundah

dihati merisaukan oleh yang tak terisaukan

mencibirku menghamburkan kekuatanmu

menghempaskan sembilu menikam jantungku

ku akan mengalah,,

meninggalkan segala perbudakan

cukup sampai disini hati terbengkalai kicaumu

membelalak dan tiraipun terkesiap

atas tingkahmu yg sombong, meminggirkan

tak terpedulikan sandaran merapuh

hanya ada desiran ringkihmu ketika menyamankan

seketika beringas mendekap memaknai ketidakberdayaan

hanya sekelebat menyapa kemudian berpindah kelain hati

bersandar sesaat memanfaatkan ilusimu

sekedarkah,,? menyamankanmu kah?,,menidurkanmu kah?

dentuman suaramu membabibuta

membungkus gelorahmu di dada yang lain

membisikkan betapa dirimu pongah dengan tingkahmu

Tak peduli kata bijak yang jauh di ufuk

samar menerawang bayang pelampiasanmu terhadapku

hanya setitik rinai memilukan

berdoa tuk sebuah titah yang terkapar

membangunkan nadi yang tereduksi

menyiakan hamparan gelora hati

kau menang,,kau penggugah,,dan aku menjadi pecundang

Enyahlah,,,menyingkir menjauhlah dari benak dan kalbuku

sandanglah keangkuhanmu sebagai mahar persembahanmu

terhadap setiap sandaran yang menyejukkanmu,,

berpindah dari satu denyut melompat berantrian

menyadap silauan imitasimu

kau mengandalkan harta dan rupa sebagai energimu,,

tak peduli banyak yang terkapar dengan ulahmu..

merentetkan peluru menghantamkan setiap mata yg tersilau

hingga terkulai takluk dengan silaumu,,

pedulimu bukan peduliku,,

peduliku bukanlah murka yng terhantam khilaf

acuhkan semua rayuan sadismu,,

tinggalkan,,menjauhlah,,bergulatlah dengan sombongmu

karna karma sedang mengintipmu

mendoakan ketabahan atas diriku yang terhinakan,,