Post on 27-Oct-2019
i
PENGARUH NEED FOR ACHIEVEMENT DAN LOCUS OF CONTROL
TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA SISWA
SMK NEGERI 1 SURAKARTA
TESIS
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh:
SOFI HANIFATI AFIFAH
S991402018
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
“Inna ma’al ‘usri yusroo. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”.
(Q.S. Al-Insyirah: 6)
“Altought you may be hurt and bleeding now, a better day will come. Hard work
will never betray you”.
(Kang Gary)
“Apabila anda berbuat kebaikan kepada orang lain, maka anda telah berbuat baik
terhadap diri sendiri”
(Benyamin Franklin)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah teriring syukurku kepada Allah SWT, dengan penuh ketulusan
kupersembahkan Tesis ini kepada:
My Best Supporters: Bapak Suwardi, Ibu Rinarti, Mba Ika, dan Iyan
My Georgeous: Fajri Digit S ♥
My Angels: Dhani, Mba Lilis, Mba Lia, Linda, Epan dan Santy
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala bentuk nikmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
penulisan Tesis ini. Sholawat dan salam peneliti haturkan kepada Nabi Besar
Muhammad Sholallahu ‘Alaihi Wasallam sebagai teladan bagi seluruh umat.
Tesis ini ditulis untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Magister Program
Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Peneliti menyadari bahwa tesis ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasihh kepada:
1. Direktur Pascasarjana dan para Asisten Direktur Pascasarjana Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Dekan dan para Pembantu Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ibu Dr. Dewi Kusuma Wardani, M.Si., selaku Kepala Program Studi Magister
Pendidikan Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah
Memberikan pengarahan dan ijin dalam penyusunan tesis ini.
4. Bapak Prof. Dr. Sigit Santosa, M.Pd., selaku pembimbing pertama yang telah
memberikan ijin dan meluangkan waktu serta penuh kesabaran memberikan
bimbingan, petunjuk dan arahan yang sangat berharga sehigga tesis ini dapat
diselesaikan dengan baik.
5. Ibu Dr. Yunastiti Purwaningsih, M.P., selaku pembimbing kedua yang telah
bersedia meluangkan waktu serta penuh kesabaran membeirkan bimbingan,
petunjuak dan arahan yang sangat berharga sehingga tesis ini dapat
diselesaikan dengan baik.
6. Tim Penguji Tesis Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
pengarahan dan menguji tesis ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
7. Bapak Rohmad, M.Pd., selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Surakarta yang
telah mendukung dan memberikan ijin untuk mengadakan penelitian di SMK
Negeri 1 Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
8. Rekan–rekan Mahasiswa Magister Pendidikan ekonomi UNS dan semua pihak
yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada peneliti.
Akhirnya dengan menyadari terbatasnya kemampuana yang ada pada diri
peneliti, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan.
Semoga hasil ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya maupun bagi pembaca
pada umumnya.
Surakarta, 28 Oktober 2015
Peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PERSETUJUAN ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
LEMBAR PERNYATAAN iv
MOTTO viii i
PERSEMABAHAN KATA PENGANTAR vi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI viiDAFTAR x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK
ABSTRACT
I
ii
iii
iv
v
vi
vii
ix
xiii
xiv
xv
xvi
xvii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 5
C. Pembatasan Masalah 6
D. Rumusan Masalah 7
E. Tujuan Penelitian 7
F. Manfaat Penelitian 8
BAB II LANDASAN TEORI 9
A. Intensi Berwirausaha 9
1. Definisi Intensi 9
2. Definisi Kewirausahaan 9
3. Definisi Intensi Berwirausaha 10
B. Teori Tentang Intensi Berwirausaha 13
1. Theory of Planned Behaviour 13
C. Sikap (Attitude) 15
1. Definisi Sikap 15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
2. Struktur Sikap 15
3. Fungsi Sikap 17
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap 18
D. Metode Pembelajaran 19
1. Definisi Metode Pembelajaran 19
2. Jenis-Jenis Metode Pembelajaran 20
E. Need For Achievement 22
1. Definisi Need for Achievement 22
2. Karakteristik Need for Achievement 23
F. Locus of Control 26
1. Definisi Locus of Control 26
2. Dimensi Locus of Control 27
G. Penelitian yang Relevan 29
H. Kerangka Berfikir 32
I. Hipotesis 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36
A. Tempat dan Waktu Penelitian 36
1. Tempat penelitian 36
2. Waktu penelitian 36
B. Jenis Penelitian 37
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampel 38
1. Penetapan populasi 38
2. Sampel dan Teknik Sampel 38
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 40
1. Variabel Penelitian 40
2. Definisi Operasional Variabel 40
E. Teknik Pengumpulan Data 44
1. Kuesioner 44
2. Dokumentasi 45
F. Uji Coba Intrumen 45
1. Uji Validitas 45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
2. Uji Reliabilitas 46
G. Uji Prasyarat Analisis 46
1. Uji Normalitas 47
2. Uji Linearitas 47
3. Uji Multikolinearitas 47
4. Uji Heteroskedasisitas 47
H. Teknik Analisis Data 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 50
A. Deskripsi Tempat Penelitian 50
1. Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Surakarta 50
2. Visi dan Misi SMK Negeri 1 Surakarta 51
3. Keadaan SMK Negeri 1 Surakarta 51
4. Penerapan Metode Pembelajaran di SMK Negeri 1
Surakarta 54
B. Hasil Uji Coba Kuesioner 56
1. Hasil Uji Validitas 56
2. Hasil Uji Reliabilitas 58
C. Deskripsi Data Penelitian 58
1. Deskripsi Data Variabel Need for Achievement 58
2. Deskripsi Data Variabel Locus of Control 62
3. Deskripsi Data Variabel Sikap (Attitude) 66
4. Deskripsi Data Variabel Intensi Berwirausaha 69
D. Analisis Data Penelitian 72
1. Uji Prasyarat Analisis 72
2. Uji Hipotesis 78
E. Pembahasan Hasil Analisis Data 86
1. Need for Achievement Berpengaruh Positif Langsung
Terhadap Intensi Berwirausaha 86
2. Locus of Control Berpengaruh Positif Langsung Terhadap
Intensi Berwirausaha 87
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
3. Sikap Berpengaruh Positif Langsung Terhadap
Intensi Berwirausaha 89
4. Need for Achievement Berpengaruh Positif Tidak
Langsung Terhadap Intensi Berwirausaha
Melalui Sikap (Attitude) 90
5. Locus of Control Berpengaruh Positif Tidak
Langsung Terhadap Intensi Berwirausaha
Melalui Sikap (Attitude) 92
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 94
A. Kesimpulan 94
B. Implikasi 95
1. Implikasi Teoretis 95
2. Implikasi Praktis 96
C. Saran 96
1. Kepada Kepala Sekolah 96
2. Kepada Guru 97
3. Kepada Peneliti Lain 97
DAFTAR PUSTAKA 98
LAMPIRAN 105
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jadwal Penyelesaian Penelitian ............................................................... 36
2. Jumlah siswa SMK Negeri 1 tahun ajaran 2014/ 2015 ........................... 38
3. Jumlah Sampel Penelitian ...................................................................... 39
4. Daftar Pimpinan SMK Negeri 1 Surakarta ............................................ 50
5. Jumlah Siswa SMK Negeri 1 Surakarta Tahun 2013 - Tahun ............... 53
6. Hasil Uji Validitas .................................................................................. 57
7. Hasil Uji Reliabilitas .............................................................................. 58
8. Rangkuman Deskripsi Data Variabel Need for Achievement ................ 61
9. Rangkuman Deskripsi Data Variabel Locus of Control ......................... 65
10. Rangkuman Deskripsi Data Variabel Sikap (Attitude) .......................... 68
11. Rangkuman Deskripsi Data Variabel Intensi Berwirausaha .................. 71
12. Hasil UJi Normalitas .............................................................................. 73
13. Uji Linearitas Variabel Need for Achievement dengan Intensi
Berwirausaha .......................................................................................... 74
14. Uji Linearitas Variabel Locus of Control dengan Intensi Berwirausaha 74
15. Uji Linearitas Variabel Sikap dengan Intensi Berwirausaha .................. 75
16. Hasil Uji Multikolinearitas...................................................................... 76
17. Rangkuman Hasil pengukuran Uji Goodness of Fit .............................. 79
18. Hasil Uji Hipotesis .................................................................................. 82
19. Koefisien Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Pengaruh Total ... 82
20. Koefisien Determinasi (Square Multiple Correlations) ......................... 83
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Theory of Planned Behaviour .............................................................. 14
2. Kerangka Berfikir Penelitian ............................................................... 35
3. Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Surakarta ..................................... 52
4. Grafik Histogram Variabel Need For Achievement Kelas X ............... 59
5. Grafik Histogram Variabel Need For Achievement Kelas XI ............. 60
6. Grafik Histogram Variabel Need For Achievement Kelas XII ............ 61
7. Grafik Histogram Variabel Locus of Control Kelas X ........................ 63
8. Grafik Histogram Variabel Locus of Control Kelas XI ....................... 64
9. Grafik Histogram Variabel Locus of Control Kelas XII ..................... 65
10. Grafik Histogram Variabel Sikap (Attitude) Kelas X .......................... 66
11. Grafik Histogram Variabel Sikap (Attitude) Kelas XI ........................ 67
12. Grafik Histogram Variabel Sikap (Attitude) Kelas XII ....................... 68
13. Grafik Histogram Variabel Intensi Berwirausaha Kelas X ................. 69
14. Grafik Histogram Variabel Intensi Berwirausaha Kelas XI ................ 70
15. Grafik Histogram Variabel Intensi Berwirausaha Kelas XII ............... 71
16. Scatterplot Regression Standardized Residual ..................................... 77
17. Model Path Analysis ............................................................................ 78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kisi-Kisi Kuesioner ............................................................................. 106
2. Kuesioner Penelitian ............................................................................. 108
3. Hasil Uji Validitas ................................................................................ 113
4. Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................ 119
5. Tabulasi Data Penelitian ...................................................................... 120
6. Deskripsi Data Penelitian .................................................................... 148
7. Hasil Uji Prasyarat Analisis .................................................................. 158
8. Hasil Path Analysis .............................................................................. 161
9. Surat Permohonan Penyusunan Tesis Kepada Dekan FKIP UNS ....... 165
10. Surat Keputusan Dekan FKIP tentang Izin Penyusunan Tesis ............ 166
11. Surat Permohonan Izin Penelitian Kepada Rektor UNS ...................... 167
12. Surat Permohonan Izin Penelitian Kepada Kepala Sekolah
SMK Negeri 1 Surakarta ...................................................................... 168
13. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ............................... 169
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
ABSTRAK
Sofi Hanifati Afifah. Pengaruh Need For Achievement Dan Locus Of Control
Terhadap Intensi Berwirausaha Siswa SMK Negeri 1 Surakarta. Tesis.
Pembimbing 1: Prof. Dr. Sigit Santoso, M.Pd., Pebimbing 2: Dr. Yunastiti
Purwaningsih, M.P. Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi, Program
Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret, September 2015.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah: 1) need for
achivement berpengaruh langsung terhadap intensi berwirausaha siswa, 2) locus of
control berpengaruh langsung terhadap intensi berwirausaha siswa, 3) sikap
berpengaruh secara langsung terhadap intensi berwirausaha siswa, 4) need for
achivement berpengaruh tidak langsung terhadap intensi berwirausaha melalui
sikap siswa, 5) locus of control berpengaruh tidak langsung terhadap intensi
berwirausaha melalui sikap siswa.
Penelitian ini adalah kuantitatif desktiptif. Populasi penelitian ini adalah
seluruh siswa SMK Negeri 1 Surakarta dengan sampel 260 siswa dari kelas X
sampai dengan XII. Teknik analisis data menggunakan Path Analysis berbantu
software AMOS 22.0
Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Need for achievement
berpengaruh positif langsung terhadap intensi berwirausaha dengan hasil nilai
koefisien jalur sebesar 0,111 dan nilai probabilitas sebesar 0,003 <0,05. 2) Locus
of control berpengaruh positif langsung terhadap intensi berwirausaha, dengan
hasil nilai koefisien jalur 0,089 dan nilai probabilitas sebesar 0,020 <0,05. 3)
Sikap berpengaruh positif langsung terhadap intensi berwirausaha, dengan hasil
nilai koefisien jalur sebesar 0,575 dan nilai probabilitas sebesar 0,000 <0,05. 4)
Need for achievement berpengaruh positif tidak langsung terhadap intensi
berwirausaha melalui sikap, dengan hasil nilai koefisien jalur need for
achievement terhadap sikap sebesar 0,094 dan nilai probabilitas 0,000. Koefisien
jalur sikap terhadap intensi berwirausaha sebesar 0,575 dan probabilitas 0,000
<0,05. 5) Locus of control berpengaruh positif tidak langsung terhadap intensi
berwirausaha melalui sikap (attitude), dengan hasil koefisien jalur dari locus of
control terhadap sikap sebesar 0,133 dan nilai probabilitas sebesar 0,000.
Kemudian koefisien jalur dari sikap terhadap intensi berwirausaha sebesar 0,575
dan probabilitas sebesar 0,000 <0,05.
Kata Kunci: Need for Achievement; Locus of Control; Sikap; Intensi
Berwirausaha;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
ABSTRACT
Sofi Hanifati Afifah. The Effect of Need for Achievement and Locus of
Control to the Students’ Entrepreneurial Intention of SMK Negeri 1
Surakarta. Thesis. Advisors 1: Prof. Dr. Sigit Santoso, M.Pd., Supervisor 2: Dr.
Yunastiti Purwaningsih, MP. Postgraduate Program Economics Education,
Sebelas Maret University, Surakarta 2015.
The purpose of this study is to determine: 1) need for achievement was
directly affected to the students’ entrepreneurship intention, 2) locus of control
was directly affected to the students’ entrepreneurship intention, 3) Attitude was
directly affected to the students’ entrepreneurship intention, 4) Need for
achievement was not directly affected to the entrepreneurship intention through
student’s attitudes, 5) Locus of control was not directly affected to the
entrepreneurship intention through student’s attitudes.
This is a quantitative descriptive study. The study population was all of
students of SMK Negeri 1 Surakarta. The research sample are 260 students from
class X to XII. The data analysis technique is Path Analysis assisted AMOS 22.0.
The results show that: 1) Need for achievement was direct positively
affected to the entrepreneurship intentions with the results of the path coefficient
of 0.111 and the probability value of 0.003 <0.05. 2) Locus of control was direct
positively affected to the entrepreneurship intention, with the results of the path
coefficient 0.089 and probability value of 0.020 <0.05. 3) The attitude was direct
positively affected to the entrepreneurship intention, with the results of the path
coefficient of 0.575 and the probability value of 0.000 <0.05. 4) Need for
achievement was not direct positively affected to the entrepreneurship intentions
through student’s attitude, with the results of the path coefficients of need for
achievement to the attitude is 0.094 and probability value of 0,000. The path
coefficients of attitudes to the entrepreneurship intention is 0.575 and probability
of 0.000 <0.05. 5) Locus of control was not direct positively affected to the
entrepreneurial intentions through student’s attitude, with the results of path
coefficient and locus of control on the attitude of 0.133 and a probability value of
0.000. The path coefficients of attitudes to the entrepreneurship intention is 0.575
and probability of 0.000 <0.05.
Keywords: Need for Achievement; Locus of Control; Attitude; Entrepreneurial
intentions.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah negara berpenduduk terbanyak nomor empat di dunia
setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat dengan jumlah penduduk
253.609.643 jiwa. Banyaknya jumlah penduduk yang dimiliki oleh Indonesia
menyebabkan Indonesia membutuhkan banyak tenaga kerja untuk dapat
menopang kegiatan perekonomiannya. Pada kenyataannya yang terjadi adalah
jumlah pengangguran di Indonesia saat ini mencapai 7,4 juta jiwa. Melambatnya
ekonomi Indonesia dianggap sebagai faktor penyebab jumlah pengangguran
dalam negeri bertambah. Tingkat pegangguran ini didominasi oleh pengangguran
akademik.
Tingkat pengangguran terbuka menurut pendidikan tertinggi yang
ditamatkan di Indonesia dari tahun 2010 sampai 2014 paling sedikit tamatan
tingkat SD ke bawah yaitu sekitar 3%, kemudian disusul tamatan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
mengalami perubahan fluktuatif dan mengalami penurunan jumlah
penganggurannya pada tahun 2013 ke tahun 2014 yaitu dari 7,59% ke 7,15%.
Kemudian untuk penangguran tingkat SMA mengalami penurunan pada tahun
2013 dan 2014 7,59% menjadi 7,15%. Kemudian pengangguran tingkat diploma
mengalami perubahan jumlah pengangguran yang fluktuatif, dimana pada tahun
2013 sampai 2014 terjadi peningkatan jumlah pengangguran dari 5,95% ke
6,14%. Kemudian pengangguran tamatan Universitas dari tahun 2013 sampai
tahun 2014 mengalami peningkatan yang tidak terlalu signifikan yaitu dari 5,39%
ke 5,65%. Sedangkan untuk pengangguran tamatan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dari tahun 2010 hingga tahun 2014 mengalami perubahan yang fluktuatif,
dimana pada tahun 2013 dan 2014 mengalami peningkatan jumlah pengangguran
yaitu dari 11,21% menjadi 11,24%. Artinya pengangguran tamatan SMK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
2
menyumbang jumlah angka pengangguran paling besar diantara pengangguran
tamatan SD, SMP, Doploma dan Universitas
Kemajuan sebuah negara dapat ditentukan oleh kemajuan ekonominya
yang didukung dengan banyaknya jumlah wirausaha di negara tersebut. Bidang
wirausaha mempunyai kebebasan untuk berkarya dan mandiri. Wirausaha inilah
yang mampu menciptakan lapangan kerja baru agar mampu menyerap tenaga
kerja sehingga mampu mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Menurut
McClelland suatu negara akan maju jika terdapat entrepreneur sedikitnya
sebanyak 2% dari jumlah penduduknya. Indonesia memiliki sekitar 1,65%
wirausaha, apabila dikalkulasikan dengan jumlah penduduk Indonesia yang
berjumah 253.609.643 jiwa, maka dapat dikatakan bahwa jumlah pengusaha yang
ada di Indonesia yang ada saat ini berkisar 4.184.559 jiwa, sehingga jumlah
pengusaha di Indonesia masih kurang sekitar minimal 887.633 jiwa.
Permasalahan mengenai tingginya jumlah pengangguran khususnya
lulusan SMK dan kurangnya jumlah wirausaha di Indonesia telah mendorong
semua pihak untuk berfikir lebih jauh mengenai bagaimana upaya untuk
mengatasi masalah ini. Pengangguran merupakan masalah yang kompleks, karena
pengangguran merupakan sebab dari timbulnya masalah kemiskinan, tindak
kriminal, penurunan tingkat kesehatan dan rendahnya tingkat pendidikan. Sekolah
Menengah Kejuruan merupakan sekolah formal di bawah Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan Indonesia, mempunyai tujuan antara lain untuk menghasilkan
tamatan yang siap memasuki lapangan kerja secara mandiri sebagai wirausaha
(entrepreneur). Usia siswa yang rata-rata masih dalam masa produktif untuk
menerima ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk di dalamnya ilmu wirausaha,
maka SMK menjadi sangat penting dalam menyiapkan tamatan yang siap
berwirausaha.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 25 ayat 4 secara
secara implisit menyatakan bahwa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan
diharapkan dapat memenuhi standar kompetensi lulusan yang mencerminkan
kemampuan lulusan dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena
itu, proses pembelajaran pada satuan pendidikan SMK ini harus diselenggarakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
3
secara interaktif, aktif, kreatif, menantang, menyenangkan, dan mandiri sesuai
dengan potensi siswa, perkembangan fisik, minat dan bakat, serta psikologis
siswa.
Kementerian Pendidikan Nasional mengemukakan bahwa salah satu
upaya yang dilakukan pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja yaitu melalui
semangat berintensi wirausaha. Semangat berintensi kewirausahaan ini
ditumbuhkan dengan mengembangkan pembelajaran kewirausahan di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Pembelajaran kewirausahaan di SMK diharapkan
mampu meningkatkan pengetahuan berwirausaha di kalangan siswa.
Pengembangan sikap profesional Siswa SMK perlu ditunjang dengan
ketrampilan-ketrampilan yang mengarah pada ketrampilan kerja, mandiri dan
berwirausaha, agar siswa mampu berkompetisi di dunia karir maupun di dunia
kerja. Keinginan yang kuat untuk menjadi seorang wirausaha perlu dimiliki dalam
diri siswa SMK. Keinginan berwirausaha akan berdampak pada pembukaan
lapangan pekerjaan yang lebih luas. Pembelajaran kewirausahaan di SMK
diberikan pada seluruh siswa baik dari siwa kelas X hingga kelas XII dengan
harapan melalui pembelajaran dan praktek kewirausahaan dapat menumbuhkan
semangat intensi berwirausaha siswa.
SMK Negeri 1 Surakarta adalah salah sekolah di Surakarta dengan tiga
program keahlian yaitu Program Keahlian Akuntansi, Administrasi Perkantoran
dan Pemasaran, memiliki misi untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan siswa
dengan menyelenggarakan pembelajaran Kewirausahaan kepada para siswa
melalui pembelajaran di kelas dan praktek berwirausaha. Siswa di SMK Negeri 1
diajarkan mata diklat kewirausahaan sejak siswa kelas X hingga kelas XII dan
diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan kewirausahaan melalui koperasi
sekolah dan praktek penjualan secara individu maupun kelompok sehingga
diharapkan dengan adanya kegiatan pembelajaran tersebut dapat membentuk
intensi berwirausaha setelah lulus nanti. Pada kenyataannya, yang terjadi adalah
kegiatan pembelajaran yang diterapkan di SMK Negeri 1 Surakarta hanya
membentuk mindset siswa untuk mencari pekerjaan saja dan kurang bisa
membentuk mindset siswa untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Hal ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
4
dikarenakan pada saat praktek magang SMK Negeri 1 menugaskan para siswa ke
toko-toko retail bukan UKM. Wirausaha merupakan cara yang efektif dalam
mengatasi ketidak seimbangan antara angkatan kerja dengan lapangan pekerjaan
yang tersedia. Namun, sejauh ini niat siswa SMK Negeri 1 Surakarta untuk
menjadi wirausaha masih rendah, sebagaimana studi pendahuluan yang dilakukan
di SMK Negeri 1 Surakarta dimana dapat diketahui bahwa jumlah alumni SMK
Negeri 1 Surakarta yang memilih berwirausaha sangatlah sedikit, rata-rata siswa
memilih bekerja sebagai karyawan di perusahaan. Berdasarkan tracer study yang
dilakukan di SMK Negeri 1 dapat diketahui bahwa pada tahun 2012 dari 228
lulusan, hanya 2 siswa yang memilih untuk menjadi wirausaha. Pada Tahun 2013
dari 224 lulusan hanya 2 siswa yang memilih untuk menjadi wirausaha, demikian
pula pada tahun 2014 dari 224 lulusan hanya 2 siswa yang memilih menjadi
wirausaha. Hal ini mengindikasikan bahwa niat berwirausaha siswa SMK Negeri
1 sangatlah rendah dan pendidikan kewirausahaan dapat dikatakan bukan sebagai
jaminan mutlak bahwa seorang siswa akan mendirikan sebuah usaha dan sukses
dalam mengelola usahanya tersebut kelak.
Niat (Intensi) berwirausaha merupakan kebulatan tekad seseorang untuk
menjadi seorang wirausaha atau untuk berwirausaha. Menurut teori planned
behavior, salah satu pembentuk intensi berwirausaha seseorang adalah sikap yaitu
suatu kecenderungan untuk bereaksi secara afektif dalam menanggapi risiko yang
akan dihadapi dalam bisnis yang nantinya akan membentuk intensi seseorang
untuk menjadi wirausaha. Intensi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
Need for achievement dan locus of control. Kedua faktor ini merupakan faktor
pendorong psikologis dan karakteristik yang kuat di belakang tindakan seseorang
dan telah lama dikenal sebagai faktor yang mempengaruhi perilaku
entrepreneurial. Need for achievement adalah usaha untuk menjadi lebih baik,
menjadi sukses dan merasa berkompeten. Individu dengan need for achievement
yang tinggi memiliki keinginan kuat untuk sukses dan sebagai konsekuensinya
akan memiliki perilaku entrepreneurial. Kemudian locus of control mengacu pada
kondisi-kondisi dimana seseorang mengatribusikan kesuksesan dan kegagalan
mereka. Orang-orang yang mempersepsikan locus of control dalam dirinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
5
sendiri, mereka akan menghasilkan achievement atau pencapaian yang lebih besar
dalam hidup mereka dikarenakan mereka merasa potensi mereka benar-benar
dapat dimanfaatkan sehingga mereka menjadi lebih kreatif dan produktif. Locus of
control adalah sebuah keyakinan seseorang tentang keberadaan kontrol dirinya,
dan seberapa besar kontrol yang dimilikinya terhadap keberhasilan dan kegagalan
yang dialaminya serta situasi atau kejadian yang ada di dalam kehidupannya.
Keyakinan disini adalah keyakinan dalam intensi berwirausaha
Kepribadian sangat diperlukan pada saat seseorang telah menjalankan
usaha, hal ini dikarenakan usaha banyak mengalami hambatan dan tantangan
sehingga membutuhkan kepribadian yang kuat untuk mendapatkan kesuksesan
usaha. Sifat seseorang, kompetensi keahlian berorganisasi dan kemampuan
melihat peluang, kompetensi keahlian industri dan keahlian teknik, serta motivasi,
berpengaruh secara positif terhadap pertumbuhan usaha. Beberapa penelitian
menghasilkan temuan bahwa karakteristik entrepreneurial seperti terdiri dari
innovativeness, need for achievement, locus of control, risk taking propensity,
tolerance for ambiguity, dan self confidence mempengaruhi keinginan seseorang
untuk menjadi entrepreneur. Karakteristik ini dipandang sebagai faktor utama
yang mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi entrepreneur. Semakin
tinggi karakteristik ini maka semakin besar kemungkinan seorang individu
berkeinginan untuk menjadi entrepreneur. Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut maka peneliti memandang perlu untuk mengadakan penelitian dengan
judul “Pengaruh Need For Achievement dan Locus Of Control Terhadap Intensi
Berwirausaha Siswa SMK Negeri 1 Surakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
masalah pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Apakah keberadaan sekolah khususnya Sekolah Menengah Kejuruan dapat
membantu pemerintah dalam upaya menumbuhkan intensi berwirausaha pada
siswa?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
6
2. Apakah sekolah dapat membentuk kepribadian need for achievement dan locus
of control siswa?
3. Apakah kepribadian siswa terkait dengan kebutuhan berprestasi dapat
mempengaruhi intensi siswa untuk berwirausaha?
4. Apakah kepribadian siswa terkait dengan lokus kendali dapat mempengaruhi
intensi siswa untuk berwirausaha?
5. Apakah sikap yang dimiliki siswa dapat mempengaruhi intensi siswa untuk
berwirausaha?
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan untuk menspesifikasi masalah pada fokus
tertentu sehingga dimungkinkan dapat mengkaji dan meneliti secara lebih jelas,
terarah serta pemecahannya lebih mendalam. Pembatasan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada permasalahan mengenai pengaruh need for
achievement dan locus of control terhadap intensi berwirausaha siswa SMK
negeri 1 Surakarta melalui sikap (attitude) siswa.
2. Objek Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian, maka objek penelitian ini adalah:
a. Variabel Eksogen : need for achievement dan locus of control.
b. Variabel Endogen : intensi berwirausaha.
c. Variabel Intervening : sikap (attitude) siswa.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah 260 siswa SMK Negeri 1 Surakarta dari kelas X
hingga kelas XII.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
7
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah:
1. Apakan need for achivement berpengaruh secara langsung terhadap Intensi
berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Surakarta?
2. Apakah locus of control berpengaruh secara langsung terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Surakarta?
3. Apakah sikap (attitude) berpengaruh secara langsung terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK Negeri 1 surakarta?
4. Apakah need for achivement berpengaruh secara tidak langsung terhadap
intensi berwirausaha melalui sikap (attitude) siswa SMK Negeri 1 Surakarta?
5. Apakah locus of control berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi
berwirausaha melalui sikap (attitude) siswa SMK Negeri 1 Surakarta?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan pengungkapan sasaran yang ingin dicapai
dalam penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui sejauh mana need for achivement berpengaruh secara
langsung terhadap intensi berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Surakarta.
2. Untuk mengetahui sejauh mana locus of control berpengaruh secara langsung
terhadap intensi berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Surakarta.
3. Untuk mengetahui sejauh mana sikap (attitude) berpengaruh secara langsung
terhadap intensi berwirausaha siswa SMK Negeri 1 surakarta.
4. Untuk mengetahui sejauh mana need for achivement berpengaruh secara tidak
langsung terhadap intensi berwirausaha melalui sikap (attitude) siswa SMK
Negeri 1 Surakarta.
5. Untuk mengetahui sejauh mana locus of control berpengaruh secara tidak
langsung terhadap intensi berwirausaha melalui sikap (attitude) siswa SMK
Negeri 1 Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
8
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara
lain:
1. Manfaat Teoretis
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk referensi penelitian selanjutnya
yang relevan.
b. Hasil penelitian ini diharakan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
dalam bidang ilmu kewirausahaan dan dapat mengembangan bidang
kewirausahaan di Indonesia khususnya pengembangan intensi berwirausaha.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi siswa
untuk meningkatkan kesadaran akan kewirausahaan. Sehingga pada saat
lulus siswa memiliki karakter berwirausaha yang kuat dan memiliki
keyakinan untuk dapat hidup mandiri serta mampu menciptakan lapangan
pekerjaan bagi masyarakat luas sehingga nantinya dapat membantu
pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung dalam upaya
mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia kedepannya.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan koreksi dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran kewirausahaan.
c. Bagi Kepala Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
pengembangan kurikulum kewirausahaan di sekolah.
d. Bagi Pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam kebijakan di
bidang pendidikan khususnya pendidikan kewirausahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Intensi Berwirausaha
1. Definisi Intensi
Intensi merupakan suatu prediktor dalam menentukan perilaku
seseorang, sebelum terjadinya suatu perilaku. Menurut Schiffman dan Kanuk
(2007: 248) intensi adalah hal yang berkaitan dengan kecenderungan seseorang
untuk melakukan suatu tindakan atau berperilaku tertentu. Intensi atau niat
merupakan dorongan seseorang untuk melakukan suatu perilaku. Menurut
Bandura dalam Wijaya (2007), intensi merupakan suatu kebulatan tekad untuk
melakukan aktivitas tertentu atau menghasilkan suatu keadaan tertentu di masa
depan.
Menurut Ajzen (2005) intensi merupakan indikasi seberapa keras
seseorang berusaha atau seberapa banyak usaha yang dilakukan untuk
menampilkan suatu perilaku. Selanjutnya Ajzen (2005) menjelaskan bahwa
Intensi merupakan jembatan antara sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku
terhadap perilaku sebenarnya. Berdasarkan beberapa definisi mengenai intensi
dapat dikatakan bahwa intensi merupakan suatu dorogan, kecenderungan dan
prediktor dalam menentukan perilaku seseorang sebelum terjadinya perilaku.
2. Definisi Kewirausahaan
Aspek kewirausahaan memegang peranan penting bagi pertumbuhan
ekonomi sebuah negara. Wirausaha dipandang dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan sebagai solusi mengatasi pengangguran dan
kemiskinan. Kewirausahaan berasal dari kata wirausaha yang mengacu pada
subjek atau pelaku usaha. Schumpeter dalam Alma (2011: 24) mendefinisikan
wirausaha sebagai subjek atau pelaku yaitu:
“Entrepreneur as the person who destroys the existing economic
order by introducing new products and services, by creating new forms of
organizations, or by exploiting new raw material”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
10
Artinya Seorang wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi
yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan
menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru.
Kewirausahaan didefinisikan oleh Kao dalam Lupiyoadi (2004: 3) sebagai:
“Entrepreneurship is the process of doing something new (creative)
and something different (innovative) for the purpose of creating wealth for the
individual adding value to society. An entrepreneur is a person who undertakes
a wealth creating and value-adding process, through incubating ideas
assembling resources and making thing”.
Artinya kewirausahaan merupakan proses, yaitu proses penciptaan sesuatu
yang baru (kreasi baru) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang sudah
ada (inovasi), tujuannya adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai
tambah bagi masyarakat. Berdasarkan beberapa definisi tersebut maka dapat
dikatakan bahwa kewirausahaan merupakan suatu proses yang dilakukan oleh
seseorang atau organisasi bertujuan untuk mendobrak ekonomi melalui kreasi
dan inovasi produk demi tercapainya kesejahteraan individu serta nilai tambah
bagi masyarakat.
3. Definisi Intensi Berwirausaha
Niat atau intensi berwirausaha merupakan kebulatan tekad seseorang
untuk menjadi seorang wirausaha atau untuk berwirausaha. Intensi
berwirausaha (entrepreneurial intentions) menurut Katz dan Gartner dalam
Indarti & Rostiani (2008) merupakan suatu pencarian informasi yang
digunakan untuk mencapai tujuan pembentukan suatu usaha. Seseorang dengan
intensi untuk memulai usaha maka akan memiliki keyakinan diri, kemajuan
dan kesiapan yang lebih baik dalam menjalankan usahanya apabila
dibandingkan dengan seseorang yang tidak memiliki intensi untuk memulai
usaha. Krueger dan Carsrud dalam Indarti & Rostiani (2008) mengatakan
bahwa intensi telah terbukti menjadi prediktor yang terbaik bagi perilaku
kewirausahaan, oleh karena itu intensi dapat dijadikan sebagai pendekatan
dasar yang masuk akal untuk memahami siapa-siapa yang akan menjadi
wirausaha (Choo dan Wong dalam Indarti & Rostiani, 2008). Linan (2008)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
11
mendefinisikan niat berwirausaha sebagai keyakinan dan kesadaran dari
seorang individu bahwa mereka berniat untuk mendirikan sebuah usaha bisnis
baru dan berencana untuk melakukannya di masa depan.
Pada teori planned behavior menurut Fishbein & Ajzen dalam
(Tjahjono & Ardi, 2008) diyakini bahwa faktor-faktor seperti sikap, norma
subyektif akan membentuk niat seseorang dan selanjutnya secara langsung
akan berpengaruh pada perilaku, oleh karena itu pemahaman tentang niat
seseorang untuk berwirausaha (entrepreneurial intention) dapat mencerminkan
kecenderungan orang untuk mendirikan usaha secara riil. Pada pembahasan
sebelumnya dapat diketahui bahwa bahwa niat menjembatani antara sikap
dengan perilaku seseorang, sehingga niat berwirausaha merupakan variabel
tepat untuk memprediksi perilaku kewirausahaannya. Berdasarkan uraian
tersebut, niat berwirausaha dalam penelitian diartikan sebagai kebulatan tekad
siswa SMK untuk memulai berwirausaha.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensi Berwirausaha
Intensi berwirausaha dalam diri seseorang dipengaruhi oleh faktor
antara lain:
a. Lingkungan.
Lingkungan antara lain lingkungan keluarga, teman dan sekolah. Hal ini
sesuai dengan teori Konvergensi (Walgito dalam Pudjiastusi 2013)
menyatakan bahwa lingkungan sekitar mempunyai peranan yang penting
dalam perkembangan individu. Lingkungan sosial merupakan lingkungan di
mana terjadi antara individu yang satu dengan yang lain. Lingkungan sosial
ini ada yang primer dan ada yang sekunder. Lingkungan primer terjadi bila
di antara individu yang satu dengan yang lain mempunyai hubungan yang
erat dan saling mengenal dengan baik, misalnya keluarga. Lingkungan
sosial sekunder adalah suatu lingkungan di mana antara individu yang ada di
dalamnya mempunyai hubungan dengan individu lainnya, pengaruh
lingkungan ini relatif tidak mendalam. Sebagai contoh orang tua yang
bekerja sebagai wirausaha akan mendukung dan mendorong kemandirian,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
12
berprestasi dan bertanggung jawab. Dukungan dari orang tua, terutama dari
ayah sangat penting dalam pengambilan keputusan pemilihan karir bagi
seorang anak. Menurut Wijaya (2007) lingkungan keluarga terutama orang
tua sangat mempengaruhi keputusan pemilihan karir bagi anak.
b. Pendidikan
Menurut Wijaya (2007) pendidikan penting bagi wirausaha, selain gelar
yang didapatkan seseorang, pendidikan juga mempunyai peran yang besar
dalam membantu seseorang dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam
bisnis seperti keputusan investasi.
c. Nilai Personal
Menurut Hisrich dan Peters (dalam Wijaya, 2007) wirausahawan memiliki
sikap yang berbeda tiap individunya terutama sikap dalam proses
manajemen dan sikap dalam berbisnis secara umum. Nilai personal
dibentuk oleh motivasi, dan optimism individu.
d. Usia
Niat berwirasuaha (menurut Wijaya, 2007) dapat dipengatuhi oleh usia
seseorang. Niat berwirausaha mengalami perubahan sejalan dengan
bertambahnya usia seseorang. Menurut Hartini (dalam Wijaya, 2007)
pekerjaan menunjukkan bahwa niat berubah secara sedang dan cepat pada
usia 15-25 tahun dan sesudahnya hanya mengalami sedikit perubahan.
e. Jenis Kelamin
Jenis kelamin sangat berpengaruh terhadap intensi berwirausaha siswa.
Menurut Manson dalam Wijaya (2007) wanita cenderung menanggap
pekerjaan bukanlah hal yang penting, karena dihadapkan pada tuntutan
tradisional yang lebih besar seperti menjadi istri atau ibu rumah tangga.
f. Kepribadian
Menurut Pudjiastusi (2013) merupakan faktor yang mempengaruhi intensi
berwirausaha. Hal ini bisa dibenarkan karena wirausaha adalah mereka yang
mampu melakukan aktualisasi dari keempat sisi potensial yang dimiliki
secara tepat dan berkelanjutan. Lebih lanjut menurut McCleland dalam
Indarti dan Rostiani (2008) mengatakan bahwa karakteristik kepribadian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
13
seperti kebutuhan berprestasi merupakan salah satu karakteristik
kepribadian seseorang yang akan mendorong seseorang untuk memiliki
intensi kewiirausahaan.
B. Teori Tentang Intensi Berwirasuaha
1. Theory of Planned Behaviour
Theory of Planned Behavior (TPB) merupakan pengembangan dari
Theory of Reasoned Action (TRA), dimana dalam TRA dijelaskan bahwa niat
seseorang terhadap perilaku dibentuk oleh dua faktor utama yaitu attitude
toward the behavior dan subjective norms (Ajzen, 1991) sedangkan dalam
TPB ditambahkan satu faktor lagi yaitu perceived behavioral control. TPB
sangat sesuai digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku di dalam
kewirausahaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ajzen (1991) bahwa TPB is
suitable to explain any behavior which requires planning, such as
entrepreneurship (TPB cocok untuk menjelaskan perilaku apa pun yang
memerlukan perencanaan, seperti kewirausahaan). Berbagai hasil penelitian
yang dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa teori planned behaviour dari
Ajzen dapat digunakan untuk menunjukkan intensi berwirausahsa dengan
sangat baik. Penelitian yang dilakukan oleh Linan (2008) menunjukkan bahwa
adanya intensi berwirausaha merupakan indikasi seberapa besar usaha yan
akan dilakukan seseorang untuk menampilkan perulaku berwirausaha.
Berdasarkan teori planned behavior tersebut Linan (2008)
menjelaskan bahwa intensi berwirausaha dipengaruhi oleh tiga faktor
motivasional yang akan memengaruhi munculnya perilaku, yaitu sikap
terhadap kewirausahaan, kendali tingkah laku yang dipersepsikan dan norma
subjektif.
a. Attitudes Toward Behaviour
Menurut Mowen dan Minor (2002: 319) sikap merupakan afeksi atau
perasaan terhadap sebuah rangsangan. Menurut Azwar (2013: 12) sikap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
14
terhadap perilaku dipengaruhi oleh keyakinan bahwa perilaku tersebut akan
membawa kepada hasil yang diinginkan dan yang tidak diinginkan.
b. Subjectif Norm
Menurut Baron dan Byrne (2003) norma subjektif adalah persepsi individu
tentang apakah orang lain akan mendukung atau tidak terwujudnya tindakan
tersebut. Lebih lanjut mengenai norma subjektif, Azwar (2013: 12)
berpendapat bahwa keyakinan mengenai perilaku yang bersifat normatif dan
motivasi untuk bertindak sesuai dengan harapan normatif tersebut akan
membentuk norma subektif dalam individu. Ajzen (dalam Linan, 2008)
berpendapat persepsi seseorang terhadap penilaian sosial tersebut menjadi
acuan bagi individu untuk menyetujui atau tidak keputusannya menjadi
wirausaha.
c. Perceived Behavioural Control
Menurut Wijaya (2007) Kontrol perilaku merupakan persepi terhadap
kekuatan faktor-faktor yang mempermudah atau mempersulit. Berikut
bagan 1 yang menggambarkan bahwa sikap, kontrol perilaku dan norma
subjektif merupakan prediktor dalam membentuk intensi berwirausaha:
Gambar 1. Theory of Planned Behaviour (Ajzen dalam Azwar, 2013)
Attitude
Toward
Behaviour
Subjective
Norm
Perceived
Behavioral
Control
Intention Behaviour
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
15
C. Sikap (attitude)
1. Definisi Sikap (Attitude)
Sikap adalah evaluasi, perasaan seseorang, dan kecenderungan
tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama
pada seseorang terhadap obyek atau gagasan tertentu (Kotler, 2005: 219).
Menurut Mowen dan Minor (2002: 319), sikap adalah inti dari rasa suka dan
tidak suka bagi orang, kelompok, situasi, obyek, dan ide-ide tidak berwujud
tertentu. Tung (2011) mengatakan bahwa:
“attitude toward the behavior is the degree to which a person has a favorable
or unfavorable evaluation of a behavior. It depends on the person’s assessment
of the expected outcomes of the behavior”.
Artinya sikap terhadap perilaku adalah sejauh mana seseorang
memiliki evaluasi menguntungkan atau tidak menguntungkan dari perilaku, hal
ini tergantung pada penilaian orang tersebut dari hasil yang diharapkan dari
perilaku. Sikap adalah dasar bagi pembentukan intensi (Wijaya, 2008).
Menurut Ajzen (2002) sikap mengacu pada sejauh mana seseorang memiliki
evaluasi menguntungkan atau tidak menguntungkan atau penilaian perilaku
yang bersangkutan, hal ini diasumsikan bahwa individu melaporkan sikap
terhadap perilaku yang tinggi akan lebih cenderung untuk berniat dan
kemudian melakukan tindakan yang dipantau yaitu tindakan untuk menjadi
pengusaha. Berkaitan dengan kewirausahaan, menurut Gadaam dalam Wijaya
(2008) menyatakan bahwa sikap berwirausaha merupakan suatu
kecenderungan untuk bereaksi secara afektif dalam menanggapi risiko yang
akan dihadapi dalam bisnis.
2. Struktur Sikap
Azwar (2013: 24) menerangkan bahwa struktur sikap terdiri atas tiga
komponen yang saling menunjang, yaitu:
a. Komponen Kognitif.
Menurut Mann dalam azwar (2013: 24) komponen ini merupakan
pengulangan pengetahuan yang dipercayai oleh seseorang, komponen ini
berisi kepercayaan tentang penilaian terhadap sesuatu oleh seseorang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
16
tentang opini. Lebih lanjut menurut Azwar (2013: 25) sekali kepercayaan
terbentuk, maka ia akan menjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai
apa yang diharapkan dari objek tersebut.
b. Komponen Afektif.
Komponen ini menurut Mann dalam Azwar (2013: 24) merupakan
perasaan individu terhadap objek sikap dan menyangkut aspek emosional.
Azwar (2013: 26) komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki
seseorang terhadap sesuatu.
c. Komponen Konatif.
Komponen konatif menurut Mann dalam Azwar (2013: 24) merupakan
tendensi atau kecenderungan untuk bertindak untuk bereaksi dengan cara-
cara tertentu. Komponen ini merupakan aspek kecenderungan berperilaku
tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Komponen ini
mengharapkan bahwa sikap seseorang adalah dicerminkan dalam bentuk
perilaku nyata. Berbeda dengan komponen konatif, ranah psikomotorik
menurut Wahyudin (2008: 32) adalah ranah yang berkaitan dengan
keterampilan atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima
materi pelajaran. Prilaku ini lebih kepada keterampilan secara fisik. Aspek-
aspek ini mencakup tahapan: menirukan, memanipulasi, artikulasi dan
naturalisasi.
Gagne (dalam Siregar & Nara, 2014: 8) mengelompokkan sistematika
hasil-hasil belajar yang mempunyai ciri-ciri sama dalam satu kategori. Kelima
hal tersebut didalamnya terdapat hasil belajar sikap antara lain:
1) Keterampilan Intelektual.
Keterampilan intelektual yaitu kemampuan seseorang untuk berinteraksi
denga lingkungannya dengan menggunakan simbol huruf, angka, kata atau
gambar.
2) Informasi Verbal.
Informasi verbal yaitu seseorang belajar menyatakan atau menceritakan
suatu fakta atau suatu peristiwa secara lisan atau tertulis, termasuk dalam
cara menggambar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
17
3) Strategi Kognitif.
Strategi kognitif yaitu kemampuan seseorang untuk mengatur proses
belajarnya sendiri, mengingat dan berfikir.
4) Keterampilan Motorik.
Keterampilan motorik yaitu seseorang belajar melakukan gerak secara
teratur dalam urutan tertentu. Cirinya adalah otomatisme atau gerakan
berlangsung secara teratur dan berjalan dengan lancar dan luwes
5) Sikap. Sikap yaitu keadaan mental yang mempengaruhi seseorang untuk
melakukan pilihan-pilihan dalam bertindak
3. Fungsi Sikap
Sikap memiliki sejumlah fungsi psikologis yang berbeda. Berdasarkan
hasil penelitian Katz, Smith, Brunner & white (dalam Uno, 2012: 100)
disimpulkan bahwa ada lima fungsi sikap penting. Kelima fungsi tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Sikap Sebagai Fungsi Insrumental
Sikap sebagai fungsi instrumental semata-mata digunakan untuk
mengekspresikan keadaan spesifik keinginan umum seseorang untuk
mendapatkan manfaat atau hadiah dan menghindari hukuman.
b. Sikap Sebagai Fungsi Nilai Ekspresif
Sikap digunakan untuk mengekspresikan nilai untuk mencerminkan konsep
diri seseorang. Contoh, seseorang memiliki sikap positif terhadap teman
yang berbeda suku dan agama karena memegang kuat nilai-nilai tentang
keanekaragaman, kebebasan pribadi dan toleransi.
c. Sikap Sebagai Fungsi Pertahanan Ego
Fungsi sikap sebagai pertahanan ego adalah melindungi diri seseorang dari
rasa kecemasan atau ancaman bahaya bagi harga diri orang tersebut.
d. Sikap Sebagai Penyesuaian Sosial
Fungsi sikap sebagai penyesuaian sosial artinya membantu diri seseorang
menjadi bagian dari komunitas sosial tertentu di manapun ia berada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
18
e. Sikap Sebagai Perilaku
Fungsi sikap sebagai perilaku adalah sikap itu telah melekat dalam diri
seseorang dan menjadi bagian dari perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam hal ini, sikap yang teramati dari diri individu dalam kehidupan
sehari-hari biasanya ditandai oleh orang lain sebagai karakter individu
tersebut dalam bertingkah laku.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap
Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut
Azwar (2011: 30) faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap individu
terhadap objek sikap antara lain:
a. Pengalaman Pribadi
Pengalaman pribadi atau apa yang sedang dialami seseorang yang dialami
seseorang yang meninggalkan kesan kuat dapat menjadi dasar pembentukan
sikap seseorang. Sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman
pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.
b. Pengaruh Orang Lain yang Dianggap Penting
Pada umumnya, seseorang cenderung untuk memiliki sikap orang yang
dianggap penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan
untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting.
c. Pengaruh Kebudayaan
Sikap tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah
terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota
masyarakat, karena kebudayaan yang memberi corak pengalan seseorang-
seseorang masyarakat asuhannya.
d. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama
sangat menentukan sistem kepercayaan sehingga pada gilirannya konsep
tersebut dapat mempengaruhi sikap.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
19
e. Faktor Emosional
Suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi yang
berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk
mekanisme pertahanan ego.
D. Metode Pembelajaran
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode menurut Tardif dalam Syah (2010: 201) adalah cara yang
berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya
kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa. Metode didefinisikan
Djamarah dan Zain (2010: 46) sebagai suatu cara yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Lebih lanjut Ramayulis (2010: 185)
mendefinisikan metode sebagai seperangkat cara dan teknik yang digunakan
oleh guru dalam proses pembelajaran agar siswa dapat mencapai tujuan
pembelajaran atau menguasai kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam
silabi mata pelajaran. Sejalan dengan Ramayulis, metode pembelajaran
didefinisikan oleh Ginting (2008: 42) sebagai cara atau pola yang khas dalam
memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik dan
sumberdaya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa,
dengan kata lain metode pembelajaran adalah teknik penyajian materi
pembelajaran yang dikuasai oleh seorang guru kepada siswa di dalam kelas
agar materi pelajaran dapat diserap, dipahami, dimanfaatkan oleh siswa dengan
baik dan terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya mencapai
tujuan.
Djamarah dan Zain (2010: 72) menyatakan bahwa kedudukan metode
dalam proses pembelajaran yang pertama adalah metode sebagai alat motivasi
ekstrinsik agar peserta didik dengan cepat menerima informasi baru, ide,
gagasan, pendapat dan hasil temuan dari guru. Kedua sebagai strategi
pengajaran yang bisa digunakan pengajar saat berinteraksi dengan peserta didik
dan yang ketiga adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penentuan metode pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
20
menurut Djamarah dan Zain (2010: 78) adalah kompetensi yang dimiliki guru,
perbedaan individual siswa mulai dari biologis, psikologis, sosial, budaya dan
spiritual akan mewarnai suasana proses pembelajaran. Selanjutnya tujuan dari
setiap proses pembelajaran, situasi pembelajaran dan fasilitas sebagai
kelengkapan pendukung dalam proses pembelajaran juga mempengaruhi
penentuan metode pembelajaran.
2. Jenis-Jenis Metode Pembelajaran
Metode menurut Syah (2010: 134) dapat menciptakan terjadinya
interaksi belajar mengajar yang baik, efektif dan efisien, karena dengan
pemilihan metode mengajar yang baik dan tepat guna serta tepat sasaran akan
semakin menciptakan interaksi edukatif yang semakin baik pula. Maka dari itu
seharusnya guru mengetahui beberapa macam metode pembelajaran yang
dirapktekkan pada saat proses pembelajaran di kelas atau pada saat praktek
agar tujuan pendidikan tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan. Berikut
ini macam-macam metode pembelajaran menurut beberapa pakar pendidikan:
a. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada
umumnya mengikuti secara pasif (Syah, 2010: 203). Lebih lanjut menurut
Djamarah (2010: 97) metode ini banyak menuntut keaktifan guru daripada
siswa, tetapi metode ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam
proses pembelajaran.
b. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab merupakan cara menyajikan materi pelajaran dalam
bentuk pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban untuk mencapai
tujuan (Djamarah dan Zain, 2010: 95). Metode tanya jawab menurut
Daradjat (2008: 307) adalah salah satu teknik mengajar yang dapat
membantu kekurangan-kekurangan pada metode ceramah. Pertanyaan-
pertanyaan tersebut dapat berasal dari siswa ke guru atau sebaliknya,
demikian pula dengan jawabannya dapat berasal dari siswa atau dari guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
21
c. Metode Drill (Latihan)
Metode latihan menurut Djamarah dan Zain (2010: 108) merupakan metode
penyampaian materi melalui upaya penanaman terhadap kebiasaan-
kebiasaan tertentu. Melalui penanaman terhadap kebiasaan-kebiasaan
tertentu ini diharapkan siswa dapat menyerap materi secara lebih optimal.
d. Metode Demontrasi
Metode demonstrasi menurut Ramayulis (2010: 195) merupakan suatu cara
mengajar dimana guru mempertunjukkan tentang proses sesuatu, atau
pelaksanaan sesuatu sedangkan siswa memperhatikan. Berbeda dengan
Ramayulis, metode demonstrasi menurut Syah (2010: 208) adalah metode
mengajar dengan cara memperagakan suatu kejadian, aturan, barang dan
urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau
materi yang sedang disajikan.
e. Metode diskusi (Discussion method)
Syah (2010: 205) mendefinisikan bahwa metode diskusi sebagai metode
mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah
(problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok
(group discussion) dan resitasi bersama (socialized recitation).
f. Metode Eksperimen
Metode eksperimen menurut Djamarah dan Zain (2010: 84) merupakan
suatu cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan
mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Siswa diberi
kesempaatan untuk melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati
suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri
mengenai suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu, sedangkan guru
memperhatikan yang dilakukan oleh siswa sambil memberikan arahan dan
bimbingan. Metode eksperimen biasanya dilakukan dalam suatu pelajaran
tertentu seperti ilmu alam, kimia, fisika dan sejenisnya, baik dilakukan di
dalam/luar kelas maupun dalam suatu laboratorium tertentu (Daradjat, 2008:
295).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
22
g. Metode Karya Wisata
Metode karya wisata adalah suatu cara menyajikan materi pelajaran dengan
membawa siswa ke suatu obyek yang akan dipelajari dan obyek tersebut di
luar kelas. Hal ini bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau
memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya (Djamarah dan
Zain, 2010: 93).
h. Metode Proyek
Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak
dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan
sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna (Djamarah dan
Zain, 2010: 83).
i. Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah (problem solving) bukan hanya sekedar metode
mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, karena dalam
problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai
dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan (Djamarah dan
Zain, 2010: 91). Manfaat metode pemecahan masalah ini siswa dapat
menemukan pengetahuan baru dalam prosesnya, dimana ada tuntutan
terhadap siswa untuk aktif dan kreatif menyelesaikan permasalahan tertentu
(materi pelajaran) dengan kemampuan dan gaya “unik” yang dimilikinya.
E. Need for Achievement
1. Definisi Need for Achievement
Teori Motivasi McClelland menyatakan bahwa need for achievement
merupakan faktor pendorong psikologis yang kuat di belakang tindakan
seseorang dan telah lama dikenal sebagai faktor yang mempengaruhi perilaku
entrepreneurial. Seseorang dengan need for achievement yang tinggi memiliki
keinginan kuat untuk sukses dan sebagai konsekuensinya akan memiliki
perilaku entrepreneurial (Koh dalam chairy 2011). Lebih lanjut menurut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
23
Chairy (2011) entrepreneur memiliki need for achievement yang lebih tinggi
dibandingkan dengan yang bukan entrepreneur.
McCelland dalam Larsen & Buss (2002) mendefinisikan need for
achievement sebagai “as desire to do better, to be successfull and to feel
competent” artinya adalah usaha untuk menjadi lebih baik, menjadi sukses dan
merasa berkompeten. Lebih lanjut menurutnya need for achievement akan
memberikan energi yang positif untuk bertindak atau berperilau secara percaya
diri sesuai dengan situasi yang dihadapi. Pendapat lain mengatakan bahwa
need for achievement adalah motif yang dipelajari yang bertujuan mencapai
suatu standar keberhasilan dan keunggulan pribadi di suatu bidang tertentu
(Wade & Tavris, 2008). Need for achievement juga dapat diartikan sebagai
keinginan untuk menyelesaikan suatu tugas dengan sasaran secara lebih efektif.
Individu-individu yang mempunyai need for achievement yang tinggi
cenderung menetapkan sasaran yang cukup sulit dan mengambil keputusan
yang lebih beresiko (Grifffin &Moorhead, 2013).
Menurut McClelland seseorang yang memiliki kebutuhan prestasi
yang tinggi akan memiliki keinginan yang kuat untuk mengerjakan tugas-tugas
yang menantang, memiliki tanggung jawab yang besar terhadap tugas yang
dikerjakan dan pada saat selesai dalam mengerjakan suatu pekerjaan, seseorang
tersebut menginginkan umpan balik atau feedback (Larsen & Buss, 2002).
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa need for
achievement merupakan suatu dorongan untuk mencapai suatu keberhasilan
dengan tantangan yang sulit, memiliki sasaran yang tepat, memilih mengambil
keputusan yang beresiko dan mempertimbangan standar keahlian dan
kemahiran yang harus dicapai.
2. Karakteristik Need for Achievement
Terdapat beberapa karakteristik dari seseorang yang memiliki need for
achievement yang tinggi menurut McClelland (dalam Mangkunegara, 2002:
103), yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
24
a. Inovatif
Orang yang memiliki need for achievement yang tinggi adalah orang yang
memiliki inovasi yang tinggi, ini dikarenakan mereka lebih menyukai tugas
yang sulit, cenderung mencari sesuatu yang baru lebih menantang
dibandingkan dengan tugas yang pernah mereka lakukan sebelumnya.
Selain itu orang yang memiliki need for achievement yang tinggi selalu
memiliki ide dan gagasan untuk dapat melakukan sesuatu yang baru dan
melakukan dengan cara yang benar, serta menghindari kecurangan.
Sedangkan orang yang memiliki need for achievement yang rendah
cenderung menetap ditempat yang sama, lebih menyukai mengerjakan
pekerjaan dengan prosedur yang sama, serta menyukai kegiatan yang
memiliki rutinitas yang sama dari waktu ke waktu. Hal ini menyebabkan
orang yang memiliki need for achievement yang rendah memiliki tingkat
kreativitas yang rendah.
b. Membutuhkan Feedback
Orang yang memiliki need for achievement yang tinggi menyukai situasi
pekerjaan dimana mereka mendapatkan feedback tentang bagaimana
pekerjaan yang mereka lakukan. Mereka ingin mengetahui sebaik apa
mereka menyelesaikan masalah dibandingkan mengetahui seberapa baik
mereka berbaur dengan orang lain. Mereka yang memiliki need for
achievement menganggap reward sebagai tolak ukur dari keberhasilan
bukan hanya sekedar upah yang mereka dapatkan. Hal ini berbanding
terbalik dengan orang yang memiliki need for achievement yang rendah,
mereka tidak memiliki keinginan yang kuat untuk mendapatkan feedback
terhadap pekerjaan mereka, selain itu mereka cenderung tidak
mengharapkan imbalan terhadap pekerjaan yang mereka lakukan.
c. Memiliki Tanggung Jawab Personal Terhadap Kinerja
Orang yang memiliki need for achievement yang tinggi akan bertanggung
jawab secara personal dengan hasil dari kinerja mereka, karena dengan
melakukan hal yang baik dan benar mereka mendapatkan kepuasan.
Berbeda dengan orang yang memiliki need for achievement yang rendah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
25
mereka lebih menyukai tugas yang mudah dan menghindari tanggung jawab
mereka. Selain itu orang yang memiliki need for achievement yang rendah
menghindari situasi yang penuh resiko terhadap mereka.
d. Persistence
Orang yang memiliki need for achievement akan bertahan lebih lama pada
setiap tugas yang sulit. Mereka tidak menyerah saat melakukan tugas yang
sulit dan terus berusaha untuk dapat memecahkan masalah hingga waktu
yang ditentukan. Sedangkan orang yang memiliki need for achievement
yang rendah mempunyai ketakutan untuk bertahan saat mengerjakan tugas
yang sulit dan mudah menyerah saat menghadapi tugas yang membutuhkan
waktu yang lama untuk menyelesaikannya.
e. Menyukai Tugas yang Sulit dan Menantang
Orang yang memiliki need for achievement yang tinggi lebih
mudah didorong untuk mengerjakan tugas yang memiliki resiko yang tinggi,
menantang dan berjuang untuk sukses pada tugas yang sulit sekalipun. Saat
bersaing dengan orang lain dengan tugas yang sama, orang memiliki need
for achievement yang tinggi akan berusaha untuk melebihi orang lain,
berusaha untuk melakukan lebih baik dibandingkan orang lain. Mereka juga
konsisten saat mengerjakan tugas yang sulit hingga selesai dan harus lebih
baik dibandingkan orang lain. Karakteristik ini berbeda dengan orang yang
memiliki need for achievement yang rendah. Orang yang memiliki need for
achievement yang rendah cenderung memiliki kinerja yang rendah saat
menghadapi tugas yang sulit. Hal ini disebabkan orang yang memiliki need
for achievement yang rendah lebih sulit memahami tugas yang memiliki
tingkat kesulitan yang berbeda, dan memiliki ketakutan untuk gagal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
26
F. Locus Of Control
1. Definisi Locus of Control
Locus of control atau letak kendali merupakan salah satu aspek yang
penting dalam karakteristik kepribadian manusia. Konsep ini pada awalnya
diformulasikan oleh Julian Rotter dalam Suwarsi & Budianti (2009) bahwa
locus of control adalah persepsi individu mengenai sebab utama terjadinya
suatu kejadian dalam hidupnya, dapat diartikan juga sebagai keyakinan
individu mengenai kontrol dalam hidupnya, dimana dalam suatu kejadian
individu yang satu menganggap keberhasilan yang telah dicapainya merupakan
hasil usaha dan kemampuannya sendiri, sedangkan individu yang lain
menganggap bahwa keberhasilan yang telah diperolehnya karena adanya
keberuntungan semata. Sejalan dengan pendapat Rotter, Locus of Control
menurut Hiriyappa (2009: 72) mengacu pada keyakinan seseorang bahwa apa
yang terjadi adalah karena kendali dirinya yaitu internal atau di luar kendali
dirinya yaitu eksternal. menurut Dayakisni & Yuniardi (2008) Locus of control
adalah kondisi bagaimana seseorang memandang perilaku diri mereka sebagai
hubungan mereka dengan orang lain serta lingkungannya.
Menurut Cvetanovsky dalam Ghufron dan Risnawita (2011) Locus of
control merupakan dimensi kepribadian yang menjelaskan bahwa individu
berperilaku dipengaruhi ekpektasi mengenai dirinya. Menurut Forte (2005),
locus of control mengacu pada kondisi-kondisi dimana seseorang
mengatribusikan kesuksesan dan kegagalan mereka. Ia juga mengatakan bahwa
ketika orang-orang mempersepsikan locus of control tersebut berada dalam
dirinya sendiri, mereka akan menghasilkan achievement atau pencapaian yang
lebih besar dalam hidup mereka dikarenakan mereka merasa potensi mereka
benar-benar dapat dimanfaatkan sehingga mereka menjadi lebih kreatif dan
produktif. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa
locus of control adalah sebuah keyakinan seseorang tentang keberadaan kontrol
dirinya, dan seberapa besar kontrol yang dimilikinya terhadap keberhasilan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
27
kegagalan yang dialaminya serta situasi atau kejadian yang ada di dalam
kehidupannya.
2. Dimensi Locus of Control
Sebagian orang cenderung menganggap kesuksesan sebagai
keberuntungan atau kesempatan, sedangkan sisanya memiliki sense kontrol
personal. Berdasarkan penjelasan diatas, locus of control dibagi menjadi dua
dimensi, yaitu:
a. Locus of control Internal
Rotter (dalam Ghufron & Risnawita, 2008) menyatakan bahwa
locus of control internal adalah sejauh mana seseorang mengharapkan dan
meyakini bahwa sebuah hasil dari perilaku mereka adalah tergantung pada
perilaku mereka sendiri. Robbins (2007: 138) berpendapat bahwa individu
yang memiliki locus of control internal adalah individu yang percaya bahwa
mereka merupakan pemegang kendali atas apa pun yang terjadi pada diri
mereka. Individu dengan locus of control internal mempunyai persepsi
bahwa lingkungan dapat dikontrol oleh dirinya sehingga mampu melakukan
perubahan-perubahan sesuai dengan keinginannya.
Menurut Kreitner & Kinicki (2005: 154) Seseorang yang memiliki
kecenderungan locus of control internal adalah seseorang yang memiliki
keyakinan untuk dapat mengendalikan segala peristiwa dan konsekuensi
yang memberikan dampak pada hidup mereka. Orang yang memiliki locus
of control internal yakin bahwa dirinya bertanggung jawab dan memiliki
kontrol atas kejadian-kejadian yang dialaminya. Seseorang dengan locus of
control internal meyakini bahwa kesuksesan atau kegagalannya merupakan
buah dari perilakunya sendiri. Saat ia sukses dalam pekerjaan, maka sangat
mungkin bahwa ia akan beranggapan dirinya memang memiliki keahlian
yang baik dan karena ia sudah bekerja keras. Begitu pula saat mengalami
kegagalan, ia akan beranggapan bahwa usaha yang dilakukannya mungkin
belum maksimal sehingga tidak mencapai tujuan yang diinginkan.
b. Locus of control eksternal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
28
Rotter (Ghufron & Risnawita, 2008) menyatakan bahwa locus of
control eksternal adalah sejauh mana seseorang mengharapkan dan
meyakini bahwa reinforcement atau hasil yang ada dipengaruhi oleh
kesempatan, atau keberuntungan, takdir, kekuatan lain atau hal-hal yang
tidak menentu atau tidak dapat dikontrol. Orang seperti ini yakin bahwa
dirinya tidak memiliki kontrol penuh atas apa yang terjadi dalam hidupnya.
Orang yang memiliki locus of control eksternal percaya bahwa sesuatu yang
terjadi dalam kehidupannya dipengaruhi oleh kekuatan di luar dirinya.
Sejalan dengan pendapat Rotter, Kreitner & Kinicki (2005: 155)
berpendapat bahwa individu yang memiliki kecenderungan locus of control
eksternal adalah individu yang memiliki keyakinan bahwa kinerjanya adalah
hasil dari kejadian yang terjadi di luar kendali langsung mereka. Menurut
Robbins (2007: 138) seorang dikatakan memiliki kecenderungan locus of
control eksternal adalah individu yang berkeyakinan bahwa apa pun yang
terjadi pada diri mereka dikendalikan oleh kekuatan luar seperti
keberuntungan atau kesempatan. Individu dengan locus of control eksternal
tinggi cenderung akan pasrah terhadap apa yang menimpa dirinya tanpa
usaha untuk melakukan perubahan, sehingga cenderung untuk menyukai
perilaku penyesuaian diri terhadap lingkungan agar tetap bertahan dalam
situasi yang ada. Faktor eksternal individu yang di dalamnya mencakup
nasib, keberuntungan, kekuasaan atasan dan lingkungan kerja.
Levenson (dalam Azwar, 2004) mengajukan dimensi locus of control
yang berbeda dari Rotter. Levenson membagi locus of control menjadi tiga
dimensi itu internality, chance dan powerful others. Dimensi internality adalah
seseorang yang berkeyakinan bahwa kejadian-kejadian dalam hidupnya
ditentukan terutama oleh kemampuan dirinya sendiri seperti keterampilan dan
potensi-potensi yang dimilikinya. Dimensi chance adalah keyakinan seseorang
bahwa kejadian-kejadian dalam hidupnya ditentukan terutama oleh nasib,
peluang dan keberuntungan. Dimensi powerful others adalah keyakinan
seseorang bahwa kejadian-kejadian dalam hidupnya ditentukan terutama oleh
orang lain yang lebih berkuasa. Dimensi yang pertama, internality termasuk ke
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
29
dalam locus of control internal karena pada dimensi ini individu melihat bahwa
dirinya sendiri bertanggung jawab terhadap peristiwa yang terjadi dalam
hidupnya, sedangkan dimensi chance dan powerful other termasuk kedalam
locus of control eksternal karena dimensi ini individu melihat bahwa kejadian
dalam hidupnya di pengaruhi oleh faktor yang berada di luar dirinya yaitu
nasib, keberuntungan dan orang lain yang lebih berkuasa (dalam Azwar, 2004).
Hal yang perlu diperhatikan adalah dengan adanya pembagian dimensi
locus of control, bukan berarti setiap orang hanya memiliki satu locus of
control saja karena sifatnya kontinuum (Ghufron & Risnawita, 2008).
Berdasarkan teori-teori yang ada, banyak orang berpikiran bahwa tingginya
skor locus of control internal pada seseorang merupakan karakteristik yang
diidamkan dan sebaliknya untuk locus of control ekstenal. Feist & Feist (2008)
menyatakan bahwa tinggi skor yang terlalu ekstrim pada dua dimensi tersebut
pada dasarnya tidak baik. Locus of control eksternal yang terlalu tinggi bisa
mengarah pada keputusasaan dan apatis sedangkan locus of control internal
yang terlalu tinggi dapat membuat seseorang merasa bertanggung jawab atas
segala hal termasuk yang memang berada diluar kendali mereka. Menurut Feist
& Feist (2008), locus of control yang sehat adalah ketika skor berada ditengah
kedua dimensi tetapi condong ke arah internal.
G. Penelitian yang Relevan
Penelitian mengenai faktor kepribadian yang berhubungan dengan intensi
berwirausaha telah banyak dilakukan oleh para peneliti. Beberapa penelitian
tersebut antara lain:
1. Kusmintarti, Thoyib, Ashar dan Maskie (2014) meneliti tentang hubungan
karakteristik kewirausahaan, sikap berwirausaha dan intensi berwirausaha.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kewirausahaan yang terdiri
dari Internal Locus of control , Need for achievement, Tolerance for ambiguity
dan Propensity to Risk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
30
kewirausahaan, kemudian sikap kewirausahaan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap niat kewirausahaan.
2. Darmanto dan Lestari (2014) meneliti tentang pembangunan model intensi
berwirausaha pada mahasiswa di kota semarang. Hasil penelitian tersebut
diketahui bahwa Locus of control dan Risk propensity memiliki pengaruh
langsung dan signifikan terhadap intensi berwirausaha. locus of control
berpengaruh tidak langsung melalui sikap (attitude) terhadap intensi,
sedangkan risk propensity berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi
berwirausaha melalui self efficacy. Kemudian need for achievement
berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi berwirausaha melalui sikap
(attitude).
3. Ferreira, Rodrigues dan Paco (2012) meneliti tentang model intensi
berwirausaha, aplikasinya pada bidang psikologi dan pengembangan perilaku
siswa. Hasilnya dapat diketahui bahwa need for achievement, self confidence
dan sikap personal berpengaruh terhadap intensi berwirausaha siswa, begitu
pula dengan norma subjektif dan sikap personal siswa yang berpengaruh
terhadap perilaku konstrol siswa, sedangkan locus of control, toleransi
ambiguitas, inofatif dan kecenderungan mengambil resiko tidak berpengaruh
terhadap intensi berwirausaha siswa.
4. Darmanto (2012) meneliti tentang peran sifat personalitas (personality traits)
dalam mendorong minat berwirausaha mahasiswa. Hasilnya diketahui bahwa
locus of control, need for achievement, kecenderungan mengambil resiko
secara partial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap intensi
berprestasi. Sifat-sifat personalitas seperti kebutuhan berprestasi, locus of
control, kecenderungan mengambil resiko yang merupakan faktor latar
belakang yang berpengaruh terhadap intensi berwirausaha.
5. Dehkordi dan Sasani (2012) meneliti tentang pengaruh emotional intelligence
dan trait kepribadian terhadap intensi berwirausaha menggunakan program
Fuzzy Dematel. Penelitian tersebut menguji pengaruh faktor trait personalitas
yang terdiri dari need of achievement, tendency to risk, internal locus of
control, self-confidence, tolernce of ambiguity, innovativenes, need for
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
31
affiliation dan motivation serta faktor emotional intelligence yang terdiri dari
self-awareness, self-control, social consciousness dan management of relations
terhadap intensi berwirausaha. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa need
for achievement merupakan faktor paling penting yang berpengaruh terhadap
intensi berwirausaha.
6. Zain, Akram dan Ghani (2010) meneliti tentang bagaimana intensi
berwirausaha siswa jurusan bisnis di Malaysia. Penelitian ini menguji
bagaimana pengaruh trait personalitas yang terdiri dari self-efficacy, locus of
control and need for achievement terhadap intensi berwirausaha siswa di
Malaysia, serta pengaruh trait ekonomi terhadap intensi berwirausaha siswa.
Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui bahwa trait kepribadian yang
terdiri dari self efficacy, locus of control & need for achievement serta
lingkungan yaitu lingkungan ekonomi (economic trait) adalah faktor yang
mempengaruhi siswa untuk menjadi pengusaha.
7. Wijaya (2008) meneliti tentang kajian model empiris perilaku berwirausaha
UKM di DIY dan jawa tengah. Penelitian ini menguji pengaruh sikap, norma
subjektif, efikasi diri terhadap intensi berwirausaha dan terhadap perilaku
berwirausaha. Hasilnya dapat diketahui bahwa sikap berwirausaha memiliki
pengaruh langsung terhadap intensi berwirausaha, variabel norma subjektif
memiliki pengaruh langsung terhadap intensi berwirausaha, variabel efikasi
diri memiliki pengaruh langsung terhadap intensi berwirausaha, variabel
intensi berwirausaha memiliki pengaruh langsung terhadap perilaku
berwirausaha dan variabel efikasi diri memiliki pengaruh langsung terhadap
perilaku berwirausaha.
8. Indarti dan Rostiani (2008) meneliti tentang bagaimana perbandingan intensi
berwirasuaha antara mahasiswa Indonesia, Jepang dan Norwegia. Penelitian
tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh karakteristik
kepribadian yang terdiri dari need for achievement dan efikasi diri, faktor
elemen kontekstual dan faktor demografis yang terdiri dari gender, umur,
pendidikan dan pengalaman bekerja terhadap intensi berwirausaha mahasiswa
di negara Indonesia, Jepang dan Norwegia. Berdasarkan penelitian tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
32
diketahui bahwa Need for achievement berpengaruh secara signifikan dan
positif terhadap mahasiswa di ketiga negara tersebut. Kemudian tingkat Need
for achievement, efikasi diri dan kesiapan instrumen mahasiswa Indonesia
lebih tinggi dibandingkan mahasiswa Jepang dan Norwegia.
9. Luthje dan Franke (2003) meneliti pengujian model itensi berwirausaha pada
siswa jurusan teknik di sebuah universitas di Austria. Hasilnya adalah bahwa
sikap siswa dipengaruhi oleh kepribadian siswa yaitu yaitu kecenderungan
mengambil resiko dan locus of control internal. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa locus of control memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap sikap
berwirausaha siswa, kecenderungan resiko siswa juga berpengaruh sangat kuat
terhadap sikap siswa. Secara tidak langsung kepribadian berpengaruh terhadap
kesiapan siswa untuk berwirausaha.
H. Kerangka Berfikir
1. Pengaruh Langsung Need For Achievement Terhadap Intensi
Berwirausaha
Kebutuhan untuk berprestasi menurut Scott dalam Samydevan (2015)
adalah salah satu karakteristik yang telah menerima perhatian yang besar dalam
literatur kewirausahaan. Lebih lanjut menurut Litunen dalam Samydevan
(2015) seseorang yang memiliki kebutuhan yang kuat untuk mencapai antara
mereka yang ingin memecahkan masalah mereka sendiri, menetapkan tujuan
dan berusaha untuk mencapai target tersebut melalui usaha mereka sendiri,
menunjukkan kinerja yang lebih tinggi dalam tugas-tugas yang menantang dan
inovatif dalam mencari arti cara baru dan lebih baik untuk meningkatkan
kinerja mereka. Kemudian menurut McClelland dalam samydevan (2015)
berpendapat bahwa seseorang dengan need for achivement tinggi memiliki
preferensi untuk tugas-tugas yang cukup menantang yang membutuhkan
keterampilan dan usaha, dan memberikan umpan balik yang jelas pada kinerja;
keadaan terkait erat dengan aktivitas kewirausahaan. Berdasakan uraian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
33
tersebut maka dapat diketahui bahwa need for achievement berpengaruh
terhadap intensi berwirausaha.
2. Pengaruh Langsung Locus Of Control Terhadap Intensi Berwirausaha
Locus of control merupakan persepsi seorang individu tentang
kesuksesan dan kegagalannya. Seseorang yang memiliki pengendalian tinggi
cenderung memiliki visi yang jelas dan rencana bisnis jangka panjang.
Semakin tinggi locus of control maka semakin tinggi pula intensi
kewirausahaan seseorang. Menurut Cvetanovsky dalam Ghufron dan Risnawita
(2011) Locus of control merupakan dimensi kepribadian yang menjelaskan
bahwa individu berperilaku dipengaruhi ekpektasi mengenai dirinya. Menurut
Forte (2005) locus of control mengacu pada kondisi-kondisi dimana seseorang
mengatribusikan kesuksesan dan kegagalan mereka. Forte mengatakan bahwa
ketika orang-orang mempersepsikan locus of control tersebut berada dalam
dirinya sendiri, mereka akan menghasilkan achievement atau pencapaian yang
lebih besar dalam hidup mereka dikarenakan mereka merasa potensi mereka
benar-benar dapat dimanfaatkan sehingga mereka menjadi lebih kreatif dan
produktif. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dikatakan bahwa locus of
control berpengaruh secara langsung terhadap intensi berwirausaha siswa.
3. Pengaruh Langsung Sikap (Attitude) Berwirausaha Terhadap Intensi
Berwirausaha
Menurut teori planned behavior (Ajzen 2005) sikap berwirausaha
merupakan salah satu faktor pembentuk niat seseorang membentuk niat
seseorang dan selanjutnya secara langsung akan berpengaruh pada perilaku,
oleh karena itu pemahaman tentang niat seseorang untuk berwirausaha
(entrepreneurial intention) dapat mencerminkan kecendrungan orang untuk
mendirikan usaha secara riil. Peneliti yang dilakukan oleh Luthje dan Franke
(2003) dan Fini, Grimaldi, Marzocchi dan Sobrero (2009) menyatakan sikap
yang memiliki pengaruh langsung dengan intensi kewirausahaan. Berdasarkan
uraian diatas dapat diketahui bahwa sikap berwirausaha berpengaruh terhadap
intensi berwirausaha.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
34
4. Pengaruh Tidak Langung Need For Achievement Terhadap Intensi
Berwirausaha Melalui Sikap (Attitude) Siswa
Need for achievement merupakan faktor pendorong psikologis yang
kuat di belakang tindakan seseorang dan telah lama dikenal sebagai faktor yang
mempengaruhi perilaku entrepreneurial. Individu dengan need for achievement
yang tinggi memiliki keinginan kuat untuk sukses maka akan berpengaruh pada
reaksi afektif siswa dalam hal kewirausahaan selanjutnya mempengaruhi
keyakinan mereka yaitu keyakinan tentang intensi berwirausaha.
Kusmintarti, Thoyib, Ashar dan Maskie (2014) mengatakan bahwa
need for achievement memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap
kewirausahaan, kemudian sikap kewirausahaan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap niat kewirausahaan,dengan demikian dapat dikatakan
bahwa bahwa sikap kewirausahaan merupakan mediator dari pengaruh need for
achievement terhadap niat kewirausahaan. Berdasarkan uraian tersebut maka
dapat diketahui bahwa need for achievement berpengaruh secara tidak
langsung terhadap intensi berwirausaha melalui sikap (attitude) siswa.
5. Pengaruh Tidak Langung Locus of Control Terhadap Intensi
Berwirausaha Melalui Sikap (Attitude) Siswa
Locus of control adalah sebuah keyakinan seseorang tentang
keberadaan kontrol dirinya, dan seberapa besar kontrol yang dimilikinya
terhadap keberhasilan dan kegagalan yang dialaminya serta situasi atau
kejadian yang ada di dalam kehidupannya. Studi yang dilakukan Luthje
diketahui bahwa locus of control berpengaruh secara tidak langsung terhadap
intensi berwirausaha siswa melalui sikap berwirausaha dimana seseorang yang
memiliki lockus kendali tinggi maka akan berpengaruh terhadap sikap
kemudian berpengaruh terhadap niat berwirausaha. Seeorang yang mampu
mengontrol dimensi internal locus of control dan external locus of control
mereka maka akan berpengaruh pada reaksi afektif siswa dalam kewirausahaan
selanjutnya mempengaruhi keyakinan mereka yaitu keyakinan tentang intensi
berwirausaha. Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui bahwa Locus of
Control berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi berwirausaha
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
35
melalui sikap (attitude) siswa. Berdasarkan teori yang ada diketahui faktor–
faktor seperti need for achievement dan locus of control menjadi faktor dalam
memprediksi sikap dan intensi berwirausaha, maka dari semua variabel yang
dijelaskan, penelitian ini dapat dilihat dalam gambar 2:
Gambar 2. Kerangka Berfikir Penelitian
Sumber:Ajzen dalam Azwar, (2013), Luthje dan Franke (2003), dan Kusmintarti
(2014)
I. Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka yang mencakup kajian teori, hasil
penelitian yang relevan dan kerangka berfikir pada poin sebelumnya, maka
pengajuan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 : need for achievement berpengaruh secara langsung terhadap intensi
berwirausaha siswa.
H2 : locus of control berpengaruh secara langsung terhadap intensi
berwirausaha siswa.
H3 : sikap (attitude) berpengaruh secara langsung terhadap intensi
berwirausaha.
H4 : need for achievement berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi
berwirausaha melalui sikap (attitude) siswa.
H5 : locus of control berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi
berwirausaha melalui sikap (attitude) siswa.
Need
for
Achievement
Locus
of Control
Sikap
(Attitude)
Intensi
Berwirausaha
H1
H2
H3 H4
H5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di SMK Negeri 1 Surakarta. Sekolah tersebut
menjadi tempat penelitian karena terdapat permasalahan mengenai rendahnya
jumlah siswa lulusan SMK Negeri 1 Surakarta yang berniat menjadi wirausaha.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dari bulan Maret 2015
hingga bulan Oktober 2015. Adapun rancangan waktu penelitian ditunjukkan
pada tabel 1:
Tabel 1. Jadwal Penyelesaian Penelitian
No Tahap dan Jenis Kegiatan Waktu Penelitian Tahun 2015
Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt
I. Persiapan Penelitian
1. Pengajuan Judul X
2. Penyusunan Proposal X X
3. Seminar Proposal
X
4. Revisi Seminar Proposal
X
II. Pelaksanaan Penelitian
1. Penyusunan Instrumen
X
2. Uji Coba Instrumen
X
3. Pengambilan Data
X
III. Analisa dan Pengolahan Data
1. Pengolahan data X X
2. Penyusunan Bab 1 – Bab V X
3. Finalisasi Penyusunan Tesis X
IV. Ujian Tesis X
V. Penjilidan Tesis X
(Sumber: Peneliti, 2015)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
37
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena didalamnya
menggunakan analisis statistik. Arikunto (2006: 12) mengemukakan penelitian
kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak dituntut menggunakan
angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta
penampilan hasilnya. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif sangat tepat
untuk menguji pernyataan yang tercantum di dalam hipotesis. Berdasarkan
metode analisisnya, jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai fenomena-
fenomena atau situasi yang aktual atau yang ada pada saat penelitian berlangsung
(Santosa, 2015: 59).
Berdasarkan sifatnya, penelitian ini adalah penelitian dasar (basic
research) yaitu penelitian yang memberikan sumbangan besar terhadap
pengembangan dan pengujian teori-teori untuk mengetahui, menjelaskan dan
memprediksi fenomena-fenomena alam dan sosial (Sukmadinata, 2010: 49).
Berdasarkan pendekatannya, penelitian ini menggunakan pendekatan survei yaitu
penelitian yang dilakukan pada populasi besar/ kecil, tetapi data yang dipelajari
adalah data sampel yang diambil dari populasi (Kerlinger dalam Sugiyono, 2009:
7). Menurut waktunya jenis penelitian ini adalah penelitian survei cross sectional
yaitu survei yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dalam satu periode
yang relatif pendek (Sukmadinata, 2009: 88), sedangkan dalam konteks
pendidikan penelitian ini termasuk dalam penelitian survei menggunakan angket
(Sukardi, 2007: 196) karena peneliti mendistribusikan angket langsung kepada
responden.
Berdasarkan jenis-jenis penelitian tersebut maka penelitian ini
merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan survei cross
sectional menggunakan angket karena tujuan utama penelitian ini adalah
mendeskripsikan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya dan
membuktikan penngaruh antar variabel need for achievement dan locus of control
terhadap intensi berwirausaha siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
38
C. Populasi, Sampel Dan Teknik Sampel
1. Penetapan Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Negeri 1
Surakarta tahun pelajaran 2014/2015. Daftar jumlah siswa SMK Negeri 1
Surakarta dapat ditunjukkan pada tabel 2:
Tabel 2. Jumlah Siswa SMK Negeri 1 Tahun Ajaran 2014/ 2015
Kelas
Program Studi Jumlah
(Siswa) Akuntansi Administrasi
Perkantoran Pemasaran
Kelas X 97 96 64 257
Kelas XI 94 94 63 251
Kelas XII 94 92 51 237
Jumlah Siswa 285 282 178
745
(Sumber: SMK Negeri 1 Surakarta, 2015)
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui jumlah siswa SMK Negeri 1 Surakarta
Kelas X adalah 257 siswa, Kelas XI 251 siswa dan Kelas XII 237 siswa,
sehingga dapat diketahui bahwa populasi penelitian ini adalah745 siswa.
2. Sampel dan Teknik Sampel
Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti
(Arikunto, 2006: 131). Teknik sampling pada penelitian ini adalah
proportional stratified random sampling. Artinya teknik ini memungkinkan
memilih semua anggota sampel yang ada atau semua anggota populasi
mempunyai peluang yang sama menjadi sampel yang nantinya akan dibagikan
kepada sampel sesuai dengan tingkatan atau stratanya dan dibagikan secara
random (acak). Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Yamane
(dalam Riduwan, 2007: 65):
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
39
d2 = presisi (ditetapkan 5% dengan tingkat kepercayaan 95%)
Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:
=
Berdasarkan perhitungan tersebut maka ditetapkan sampel pada penelitian ini
adalah 260 siswa. Berdasarkan jumlah sampel tersebut untuk mempermudah
dalam penyebaran kuesioner maka ditentukan jumlah masing-masing sampel
menurut kelasnya. Agar semua kelas terwakili maka diambil dari masing
masing kelas dengan proporsi yang sama berdasarkan rumus berikut:
Keterangan:
ni = jumlah sampel dalam stratum
Ni = Jumlah populasi menurut stratum
N = jumlah populasi seluruhnya
n = jumlah sampel seluruhnya
Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diketahui besarnya sampel pada
penelitian ini ditunjukkan pada tabel 3:
Tabel 3. Jumlah Sampel Penelitian
Kelas
Program Studi
Akuntansi Administrasi
Perkantoran Pemasaran Jumlah
(Siswa) Sampel Sampel Sampel
X 90
XI
88
XII 82
Jumlah Siswa
260
(Sumber : SMK Negeri 1 Surakarta, 2015)
Berdasarkan tabel 3 dapat dijelaskan bahwa sampel penelitian ini terbagi
menjadi tiga kelas yaitu Kelas X sejumlah 90 siswa, Kelas XI sejumlah 88
siswa dan Kelas XII sejumlah 82 siswa sehingga total sampel penelitian ini
adalah 260 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
40
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini ada tiga jenis variabel yaitu:
d. Variabel Eksogen
Variabel eksogen atau independen atau variabel bebas menurut Sugiyono
(2009: 39) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel eksogen
pada penelitian ini adalah need for achievement dan locus of control.
e. Variabel Endogen
Variabel endogen atau dependen (terikat) menurut Sugiyono (2009: 39)
adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Variabel endogen pada penelitian ini adalah intensi
berwirausaha.
f. Variabel Intervening
Variabel intervening menurut Trucman dalam Sugiyono (2010: 39) adalah
variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen menjadi hubungan tidak langsung
dan tidak dapat diamati atau diukur. Variabel intervening dalam penelitian
ini adalah sikap (attitude) siswa.
2. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Need for achievement
Need for achievement mengacu pada usaha untuk menjadi lebih
baik, smenjadi sukses dan merasa berkompeten. Seseorang dengan need for
achievement tinggi akan memiliki keinginan yang kuat untuk mengerjakan
tugas-tugas yang menantang, memiliki tanggung jawab yang besar terhadap
tugas yang dikerjakan dan pada saat selesai dalam mengerjakan suatu
pekerjaan, seseorang tersebut menginginkan umpan balik.
Need for achievement pada penelitian ini menggunakan teori
McClelland (dalam Larsen & Buss, 2002) dengan indikator pertama yaitu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
41
menyukai kegiatan yang menantang; seperti mampu mengerjakan tugas baru
yang lebih sulit dari tugas sebelumnya, melakukan usaha semaksimal
mungkin untuk meraih nilai yang sempurna, berani mengerjakan tugas
dengan penuh resiko dan banyaknya hambatan menghalangi untuk
menyelesaikan tugas tersebut. Indikator kedua yaitu menikmati tugas-tugas
yang memiliki tanggung jawab secara pribadi; seperti berani bertanggung
jawab atas tugas-tugas yang dijalani, takut menerima resiko atas tugas yang
dijalani, dalam mencapai prestasi di sekolah saya berusaha mencapai
kesuksesan rata–rata dan melimpahkan pekerjaan yang seharusnya menjadi
tanggung jawab saya kepada orang lain. Indikator ketiga yaitu menyukai
tugas-tugas yang memiliki umpan balik; tidak suka menerima kritik & saran
dari orang lain atas tugas yang dikerjakan, penilaian yang diberikan oleh
orang lain atas tugas membuat membuat saya lebih bersemangat,
membutuhkan umpan balik untuk setiap pekerjaan yang dilakukan dan kritik
yang diberikan oleh orang lain dapat menurunkan semangat saya untuk
bekerja.
b. Locus of Control
Locus of control merupakan keyakinan seseorang bahwa apa yang
terjadi adalah karena kendali dirinya yaitu internal atau diluar kendali
dirinya yaitu eksternal. Locus of control internal adalah sejauh mana
seseorang mengharapkan dan meyakini bahwa sebuah reinforcement atau
hasil dari perilaku mereka adalah tergantung pada perilaku atau karakterisrik
personal mereka sendiri. Orang yang memiliki locus of control internal
yakin bahwa dirinya bertanggung jawab dan memiliki kontrol atas kejadian-
kejadian yang dialaminya. Individu dengan locus of control internal
meyakini bahwa kesuksesan atau kegagalannya merupakan buah dari
perilakunya sendiri.
Indikator locus of control pada penelitian ini adalah internal locus
of control dan external locus of control. Alat ukur untuk mengukur locus of
control pada penelitian ini menggunakan teori dari Levenson (1973) yaitu
Multidimensional Locus Of Control (MLCS) yaitu alat ukur yang terdiri dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
42
tiga jenis item yang berjumlah 24 item pertanyaan yaitu tentang internal
locus of control, powerful others, dan external. Akan tetapi disesuaikan
dengan penelitian ini, sehingga hanya dipakai dua item pertanyaan yaitu
tentang internal locus of control dan external locus of control. Indikator
locus of control internal antara lain: Bisa atau tidaknya menjadi wirausaha
tergantung pada kemampuan saya, apakah saya akan mengalami kegagalan
pada saat berwirausaha tergantung seberapa baik saya mampu untuk
menjalankannya, pada saat saya berencana membuat sebuah usaha saya ragu
bisa mewujudkannya, seberapa banyak teman yang saya miliki tergantung
dari seberapa baik saya terhadap orang lain, saya kurang mampu
menentukan apa yang akan terjadi dalam hidup saya, saya ragu bisa
mempertahankan keinginan untuk berwirausaha kelak, pada saat saya
mendapatkan apa yang saya inginkan itu karena saya bekerja keras untuk
mendapatkannya dan kehidupan saya ditentukan oleh tindakan saya sendiri.
Indikator locus of control eksternal antara lain kejadian–kejadian
di kehidupan saya sejauh ini terjadi karena kebetulan, seringkali tidak ada
kesempatan bagi saya untuk melindungi keinginan saya dari kejadian yang
bernasib buruk, saya sering menemui kejadian yang akan terjadi maka tidak
terjadi, pada saat saya mampu berwirausaha nanti, itu terjadi karena saya
beruntung, menurut saya kurang bijaksana apabila saya membuat rencana
terlalu jauh karena banyak hal yang terjadi nantinya berubah menjadi nasib
buruk, apakah nantinya saya akan mengalami kegagalan atau
keberuntungann dalam berwirausaha itu dikarenakan keberuntungan, apakah
saya bisa atau tidak menjadi wirausahawan itu lebih karena takdir yang
menentukan dan bisa atau tidaknya saya menjadi wirausahawan bergantung
pada apakah saya beruntung berada di waktu dan tempat yang tepat.
c. Sikap (Attitude)
Sikap mengacu pada kecenderungan untuk bereaksi secara efektif
dalam menanggapi risiko yang akan dihadapi dalam bisnis. Indikator sikap
pada penelitian ini menggunakan teori dari Gadaam (dalam Andika &
Madjid 2012) dengan indikator yang pertama yaitu tertarik dengan peluang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
43
usaha, seperti tertarik untuk menciptakan usaha karena ada peluang.
Indikator kedua yaitu pandangan positif mengenai kegagalan usaha seperti
selalu berfikir bahwa kegagalan dalam usaha merupakan awal dari
kesuksesan. Indikator ketiga yaitu suka menghadapi risiko bisnis seperti
memahami bahwa dalam berwirausaha pasti ada resikonya.
d. Intensi Berwirausaha
Intensi berwirausaha mengacu pada keyakinan dan kesadaran dari
seorang individu bahwa mereka berniat untuk mendirikan sebuah usaha
bisnis baru dan berencana untuk melakukannya di masa depan. Intensi
berwirausaha pada penelitian ini diukur dengan indikator dari Linan (2008)
pertama mengembangkan diri dalam menciptakan usaha yaitu mengikuti
program-program kewirausahaan yang dapat membantu dalam menciptakan
usaha baru (berwirausaha). Indikator kedua niat berwirausaha setelah lulus
yaitu berniat berwirausaha setelah lulus dari SMK. Indikator ketiga bekerja
sama untuk memulai usaha yaitu akan bekerja sama dengan teman-teman
untuk mulai berwirausaha. Indikator keempat adalah mencari peluang usaha
yaitu berusaha mencari informasi peluang usaha untuk usaha saya dimasa
datang. Indikator kelima adalah memperbanyak hubungan dengan
wirausahawan yaitu akan memperbanyak hubungan dengan wirausahawan.
Pengukuran need for achievement, locus of control, sikap dan intensi
berwirausaha menggunakan model skala likert. Menurut Sugiyono (2010: 93)
“Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
atau sekelompok tentang fenomena sosial”. Jawaban setiap instrumen yang
menggunakan skala likert mempunyai gradasi penilaian sebagai berikut:
1. Sangat Tidak Setuju (STS) bobot 1
2. Tidak Setuju (TS) bobot 2
3. Netral (N) bobot 3
4. Setuju (S) bobot 4
5. Sangat Setuju (SS) bobot 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
44
E. Teknik Pengumpulan data
Metode pengumpulan data merupakan cara untuk mendapatkan data yang
diperoleh menggunakan instrumen tertentu agar mendapatkan data yang objektif
dan valid. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
metode sebagai berikut:
1. Kuesioner
Kuesioner menurut Sugiyono (2009: 199) adalah teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Berbeda dengan
Sugiyono, Arikunto (2002: 128) mendefinisikan Angket sebagai daftar
pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang
diberi angket tersebut memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna
Penelitian ini menggunakan kuesioner bentuk langsung tertutup yaitu kuesioner
yang alternatif jawabannya sudah disediakan oleh peneliti sehingga responden
tidak memiliki keleluasaan untuk menyampaikan jawaban. Skala penilaian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert.
2. Dokumentasi
Dokumentasi menurut Sukmadinata (2010: 221) merupakan teknik
pengumpulan data dengasn cara mengumpulkan dan menganalisis dokumen-
dokumen, baik dokumen tertulis, elektronik ataupun gambar. Metode
dokumentasi pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tracer
study siswa SMK Negeri 1 Surakarta yang digunakan sebagai data awal pada
penelitian ini.
F. Uji Coba Instrumen
Pada penelitian ini setelah angket disusun, angket tersebut perlu diuji
cobakan untuk mengetahui letak kelemahan atau hal-hal yang akan menyulitkan
responden dalam menjawab pertanyaan. Selain itu uji coba (try out) ini bertujuan
untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari hasil try out tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
45
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk memastikan seberapa baik suatu
instrumen digunakan. Uji validitas yang digunakan pada penelitian ini
menggunakan uji validitas konstruk yaitu uji validitas yang berkenaan dengan
struktur dan karakteristik aspek psikologis yang akan diukur dengan instrumen,
apakah konstruk tersebut dapat menjelaskan perbedaan perilaku individu
berkenaan aspek yang diukur (Sukmadinata, 2011:229). Validitas konstruk
dapat diuji dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan
skor totalnya. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen ini
adalah Product Moment dari Karl Pearson (Arikunto, 2006), sebagai berikut:
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi suatu butir
N = Cacah objek
X = Skor butir
Y = Skor total
Perhitungan rxyyang diperoleh dikonsultasikan dengan rtabel. Apabila
rxy> rtabel pada taraf signifikansi 5%, maka angket tersebut valid. r tabel dalam
penelitian ini adalah r tabel product moment (pada signifikansi 0,05 dengan uji
2 sisi dan N = 30 nilai r tabel yang di dapat adalah 0,361 (Arikunto, 2006).
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas menurut Arikunto (2006: 154) menunjuk pada suatu
pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk
menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus alpha (dalam Arikunto, 2006:
154) sebagai berikut:
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
46
k = Banyaknya butir pertanyaan
= Jumlah varian butir
= Varian total
Berdasarkan hasil r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga r
tabel. Apabila r11> rtabel pada taraf signifikan 5%, maka angket tersebut realibel.
Dapat juga dengan melihat nilai Cronbach Alpha. Menurut Priyatno (2009: 97)
“Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila memiliki Cronbach Alpha
lebih besar dari 0,6”.
G. Uji Prasyarat Analisis
Uji asumsi pada path analysis yang harus dipenuhi sebelum
melakukan analisis Path menurut Olobatuyi (2006) “the assumptions for path
analysis include: linearity, interval level of measurement, normality and
atocorrelation”. Uji autokorelasi tidak digunakan dalam penelitiani ini karena
penelitian ini menggunakan data cross section. Uji autokorelasi bisa diabaikan
dalam penelitian yang menggunakan data cross section (Armstrong, 2001). Ada
pun beberapa persyaratan yang harus diuji kebenarannya sebelum melakukan
analisis data adalah:
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya
suatu distribusi data (Sarjono & Julianita, 2011: 53). Uji normalitas pada
penelitian ini menggunakan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov. Variabel
berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05.
2. Uji Linearitas
Uji Linearitas digunakan untuk menguji sebuah data apakah sesuai
dengan garis linear atau tidak (apakah hubungan antar variabel yang akan
dianalisis mengikuti garis lurus atau tidak). Sebuah data dikatakan memiliki
hubungan yang linear apabila memiliki signifikansi pada deviation from
linearity ≤0,05, apabila signifikansi ≥0,05 maka hubungan antar variabel tidak
linear (Sarjono & Julianita, 2011: 74).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
47
3. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas digunakan untuk menguji suatu model apakah
terdapat suatu hubungan linear yang sempurna antara beberapa variabel
independen. Tujuan utamanya adalah untuk menguji apakah pada model
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Menurut Hair et al,
(2006: 98) suatu variabel dikatakan mempunyai masalah multikolinearitas
apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 dan memiliki nilai VIF lebih besar
dari angka 10.
4. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi
ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan
lainnya. Uji Heteroskedastisitas ini dapat diketahui apabila varian dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas
dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model penelitian yang baik adalah
yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Sarjono &
Julianita, 2011: 66). Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat
scatterplot, data yang homokedastisitas memiliki titik-titik yang menyebar
secara acak baik di angka nol atau dibawah angka nol dari sumbu vertikal atau
sumbu Y.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah suatu teknik yang digunakan untuk
menganalisis data hasil penelitian dalam rangka untuk membuktikan hipotesis
yang telah diajukan. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan statistik
inferensial dengan path analysis. Path Analysis menurut Ghozali (2011: 249)
mengemukakan path analysis merupakan perluasan dari analisis regres linear
berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir
hubungan kausalitas antara variabel (model casual) yang telah ditetapkan
sebelumnya berdasarkan teori. Path analysis digunakan untuk menguji pengaruh
variabel intervening (Imam Ghozali, 2011: 249).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
48
Model regresi berganda hanya menguji pengaruh langsung antar variabel
independen terhadap variabel dependen. Sedangkan path analysis dapat menguji
pengaruh langsung maupun tidak langsung antara variabel independen dengan
variabel dependen. Alasan penggunakan path analysis adalah karena pada
penelitian ini variabel need for achievement dan locus of control dapat
berpengaruh secara langsung terhadap intensi berwirausaha selain itu juga dapat
berpengaruh tidak langsung melalui variabel intervening yaitu sikap (attitude)
terhadap intensi berwirausaha. Menurut Kline (2011) path analysis memiliki
beberapa tahapan yaitu:
1. Model Specification
Langkah pertama adalah membangun model atau path diagram sesuai dengan
kerangka konseptual yang dibuat. Model tersebut berisi variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian.
2. Model Identification
Langkah selanjutnya setelah path model dibuat adalah mengidentifikasi model.
Suatu model dapat dikatakan identified apabila memiliki nilai degree of
freedom sama dengan atau lebih besar dari nol (Tung, 2011).
3. Model Estimation
Langkah ketiga sering disebut dengan uji kecocokan model (goodness of fit).
Uji kecocokan model ini berfungsi untuk menguji kecocokan antara data
dengan model yang dibuat.
4. Model Modification
Langkah keempat adalah modifikasi model. Langkah ini dilakukan hanya
apabila model yang dibuat tidak lolos dari uji goodness of fit.
5. Reporting The Result
Langkah terakhir setelah model diterima adalah pemaparan hasil analisis data,
baik itu pengaruh langsung maupun pengaruh tidak langsung antar variabel di
dalam model.
Path analysis dalam penelitian ini menggunakan software AMOS 22.0.
software AMOS 22.0. Menurut Sarwono (2012) Amos merupakan singkatan dari
Analisis of Moment Structures yang digunakan sebagai pendekatan umum analisis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
49
data dalam model sebab akibat (causal modeling). AMOS merupakan salah satu
program komputer yang dapat mempermudah analisis untuk menyelesaikan
beberapa masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh alat analisis yang
konvensional. Software AMOS 22.0 merupakan program yang dapat menyajikan
beberapa hasil statistik sehingga modifikasi model dan penyebab tidak fit atau
buruknya suatu model dapat diketahui dengan mudah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Tempat Penelitian
1. Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Surakarta
SMK Negeri Surakarta didirikan pertama kali pada tanggal 1
September 1946 dengan nama Sekolah Tinggi Ekonomi berlokasi di jalan
Simpon. Pada tahun 1947 sampai dengan 1948 namanya diubah menjadi
Sekolah Ekonomi Menengah dengan alamat di jalan Tembaga II Surakarta.
Sejalan dengan perkembangan waktu, pada tahun 1959 sampai dengan tahun
1960 nama sekolah itu diganti menjadi Sekolah Menengah Ekonomi Atas
(SMEA) yang tetap bertahan sampai dengan tahun 1996. Pada tanggal 1
Januari 1997, nama SMEA diubah menjadi Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Negeri 1 Surakarta yang berlokasi di jalan Kapuas No. 28 Surakarta.
SMK Negeri 1 Surakarta mengalami 17 kali pergantian pimpinan sepeerti yang
ditujukan pada tabel 4:
Tabel 4. Daftar Pimpinan SMK Negeri 1 Surakarta
No Nama Masa Jabatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Drs. KRMT. Prawironegoro
Soedasmo Atmojo
Mr. KRMT. Tirtodiningrat
Drs. Prawironegoro
R.S. Budiwiryo
R.S. Soecipto
D. Soetadi
Drs. Roelijan S.
Soeparjo Sastro A., BA
Drs. Soekemi
Drs. Soedaryono
Drs. Winanto
Sunarno, BA
Dra. Soekiyah N.
Drs. Mukaswan
Drs. Suyono, M.Si
Drs. Rohmad, M.Pd
1 September 1946 - 19 Desember 1948
27 Desember 1948 - 1952
27 Desember 1952 - 1954
27 Desember 1954 - 1955
27 Desember 1955 - 31 Maret 1958
1 April 1958 - 10 Desember 1965
20 Desember 1965 - 23 Januari 1967
23 Januari 1967 - 1 Juni 1981
1 Juni 1981 - 1 Maret 1986
1 Maret 1986 - 27 Juni 1987
27 juni 1987 - 13 Maret 1988
13 maret 1988 - 30 Agustus 1988
30 agustus 1988 - 1 Januari 1993
28 januari 1993 - 29 Juli 1999
1 Agustus 1999 - 1 Januari 2011
13 Januari 2011 – 13 Mei 2015
14 Mei 2015 – Sekarang
(Sumber: SMK Negeri 1 Surakarta, 2015)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
51
2. Visi dan Misi SMK Negeri 1 Surakarta
a. Visi SMK Negeri 1 Surakarta: Menyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
yang mampu menghasilkan tamatan sesuai tuntutan Dunia Usaha/ Dunia
Industri dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang.
b. Misi SMK Negeri 1 Surakarta:
1) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang memberikan
kompetensi pada siswa sesuai dengan program keahliannya, memiliki
ketrampilan dasar yang memadai, ulet, jujur dan disiplin.
2) Menjalin kerjasama dengan Dunia Usaha/ Dunia Industri dalam
melaksanakan pendidikan Sistem Ganda, Prakerin dan penyerapan/
penyaluran tamatan.
3) Menumbuhkan Jiwa kewirausahaan.
4) Menjalin kerjasama dengan Dunia Usaha/ Dunia Industri dalam
melaksanakan pendidikan Sistem Ganda, Prakerin dan penyerapan/
penyaluran tamatan.
3. Keadaan SMK Negeri 1 Surakarta
Keadaan SMK Negeri 1 Surakarta meliputi jumlah guru, siswa dan
sarana prasana yang tersedia di SMK Negeri 1 Surakarta. Pada 2015 SMK
Negeri 1 memiliki 13 karyawan dan 59 guru yang antara lain memiliki
pendidikan terakhir Diploma, Sarjana (S1) dan Pascasarjana (S2) dari berbagai
disiplin ilmu. Tenaga Kependidikan diberi kesempatan untuk diklat didalam
dan diluar negeri. Adapun struktur organisasi SMK Negeri 1 Surakarta dapat
dilihat pada gambar 3:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
52
Keterangan:
Gambar 3. Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Surakarta
(Sumber: SMK Negeri 1 Surakarta, 2015)
Berdasarkan gambar 3 dapat dijelaskan bahwa Komite sekolah (KS)
berperan sebagai penghubung antar sekolah dengan masyarakat yang dahulu
bernama PB3 (Badan Penyelenggara Pendidikan. Majelis Sekolah (MS)
mempunyai peran sebagai penghubung antar seolah dengan dunia industri/
dunia usaha (DU/ DI). Kedudukan Komite Sekolah dengan Majelis Sekolah
sejajar dengan Kepala sekolah. Dibawah kepala sekolah terdapat empat wakil
kepala sekolah yaitu yang pertama Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum,
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kepala Sekolah MS
Waka
Kurikulum Waka
Ketenagakerja
Waka Humas
Waka Kesiswaan
Kaprodi
Penjualan
Kaprodi
Sekretaris
Kaprodi
Akuntansi
Guru
Siswa
KS
BP
Kepala
Sub.Bagian TU
……………. = Garis Koordinasi
___________= Garis Komando
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
53
Hubungan Masyarakat dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Ketenagakerjaan.
Selanjutnya dibawah komando Kepala Sekolah terdapat empat Kepala Prodi
yaitu Kepala Prodi Penjualan, Kepala Prodi Akuntansi, Kepala Prodi
Sekretaris. Selanjutnya dibawah komando Kepala Prodi Akuntansi terdapat
guru- guru mata pelajaran yang berperan menyampaikan ilmunya kepada
siswa-siswa SMK Negeri 1 Surakarta. Jumlah siswa SMK Negeri 1 Surakarta
pada tiga tahun terakhir ditampilkan dalam tabel 5. Berikut:
Tabel 5. Jumlah Siswa SMK Negeri 1 Surakarta Tahun 2013 Sampai Tahun
2015
Kelas/ Program Studi
Tahun Pelajaran
2012/ 2013 2013/2014 2014/2015
AK AP PM AK AP PM AK AP PM
Kelas X 92 92 60 94 94 63 97 96 64
kelas XI 94 90 50 94 92 51 94 94 63
Kelas XII 70 70 63 76 77 70 94 92 51
Jumlah Siswa 256 252 173 264 263 184 285 282 178
Total siswa 681 711 745
(Sumber: SMK Negeri 1 Surakarta, 2015)
Keterangan:
AK: Akuntansi
AP: Adminstrasi Perkantoran
PM: Pemasaran
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa jumlah siswa SMK Negeri 1
Surakarta tiga tahun terakhir mengalami peningkataan, yaitu dari 681 pada
tahun 2012 meningkat menjadi 711 pada tahun 2013 dan 745 pada tahu 2015.
Sarana prasarana di SMK Negeri 1 Surakarta antara lain ruang kelas untuk
menunjang prose kegiatan belajar mengajar, laboratorium bahasa, laboratorium
komputer, ruang audio visual dan ruang praktek program keahlian yaitu bank
mini untuk praktek siswa program studi keahlian akuntansi, laboratorium
penjualan untuk praktek siswa program keahlian pemasaran dan laboratorium
sekretasis untuk praktek siswa program keahlian administrasi perkantoran.
SMK Negeri 1 Surakarta juga bekerjasama dengan Dunia Usaha/ Dunia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
54
Industri di kota Surakarta dan sekitarnya maupun diluar kota propinsi lain dan
menjalin hubungan kerjasama menjadi Institusi Pasangan untuk melaksanakan
diklat yang meliputi: input, proses maupun outcome pendidikan dan pelatihan.
4. Penerapan Metode Pembelajaran di SMK Negeri 1 Surakarta
Metode pembelajaran merupakan cara atau upaya guru dalam
menyampaikan pelajaran kepada siswa dengan menggunakan pendekatan
tertentu. Tujuan penggunan metode tersebut agar materi pelajaran yang
diberikan guru dapat diserap siswa dengan baik. Selain itu metode
pembelajaran yang dilakukan oleh guru juga diterapkan sebagai alat motivasi
ekstrinsik agar peserta didik dengan cepat menerima informasi baru, ide,
gagasan, pendapat dan hasil temuan dari guru, sebagai strategi pengajaran yang
bisa digunakan pengajar saat berinteraksi dengan peserta didik dan sebagai alat
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Guru-guru mata diklat Kewirausahaan di SMK Negeri 1 Surakarta
menerapkan berbagai metode pembelajaran sesuai dengan materi yang akan
disampaikan, dengan tujuan antara lain untuk dapat membentuk kepribadian
siswa terakit dengan need for achievement, locus of control, sikap dan intensi
berwirausaha siswa. Berbagai metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru
mata diklat kewirausahaan yaitu:
j. Metode Ceramah
Metode ceramah dilakukan oleh guru mata diklat Kewirausahaan kepada
siswa untuk menjelaskan materi-materi baru, materi yang sulit dimengerti
oleh siswa dan sebelum memberikan tugas praktik kewirausahaan. Hal ini
dilakukan oleh guru karena guru lebih memahami materi dan agar siswa
dapat mengikuti kegiatan praktik dengan baik.
k. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab dilakukan oleh guru mata diklat Kewirausahan sebelum
memulai kegiatan belajar mengajar dan setelah kegiatan belajar mengajar.
Hal ini dilakukan untuk melakukan persamaan persepsi mengenai materi
yang sebelumnya sudah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
55
mengevaluasi bagaimana tingkat pemahaman siswa mengenai materi yang
baru saja disampaikan oleh guru. Metode tanya jawab dilakukan secara
langsung secara lisan baik dari guru kepada siswa atau dari siswa kepada
murid dengan harapan dapat membentuk keberanian siswa dalam bertanya
dan menjawab pertanyaan guru sehingga terbentuklah keberanian siswa
dalam menghadapi masalah atau rintangan yang dihadapi kelak.
l. Metode Drill (Latihan)
Metode latihan dilakukan oleh guru mata diklat kewirausahaan untuk
mengetahui sejauh mana penacapaian dan pemahaman materi yang telah
diberikan kepada siswa. Metode latihan dilakukan guru setelah
memeberikan penjelasan materi, melalui tes dengan bentuk pilihan ganda
dan uraian atau dalam bentuk praktik langsung seperti membuat prakarya,
praktik penjualan secara kelompok atau individu. Metode drill dilakukan
oleh guru untuk dapat menumbuhkan need for achievement, dan locus of
control siswa. Melalui metode drill siswa diharapkan dapat meraih
keberhasilan atau kesuksesan yang dilakukan dengan kerja kerasnya sendiri.
m. Metode Demontrasi
Metode demonstrasi dilakukan guru mata diklat kewirausahaan pada saat
mendemonstrasikan proses sesuatu, atau pelaksanaan sesuatu sedangkan
siswa memperhatikan. Seperti mendemonstrasikan proses membuat suatu
barang yang memiliki nilai manfaat secara langsung kepada siswa agar
siswa memperhatikan dan dapat mempraktikan kembali bagaimana proses
pembuatan barang tersbut. Metode pembelajaran demonstrasi dilakukan
dengan harapan dapat membentuk perasaan positif siswa terhadap
kewirausahaan.
n. Metode Diskusi Dan Pemecahan Masalah
Metode diskusi dilakukan oleh guru kepada siswa dengan memberikan
contoh permasalahan missal melalui media massa (surat kabar) yang erat
kaitannya dengan kewirausahaan dan siswa secara kelompok kemudian
siswa mendiskusikan bagaimana pemecahan masalahnya. Metode ini
dilakukan untuk mengajarkan siswa bertanggung jawab pribadi terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
56
permasalahan kelompok. Metode pembelajaran ini juga dapat
menumbuhkan keyakinan diri siswa untuk dapat menyelesaikan masalah
dengan hasil kerja keras dirinya dengan kelompok. Serta dapat mengajarkan
siswa pentingnya meraih keberhasilan melalui kerjasama yang baik.
o. Metode Karya Wisata
Metode karyawisata dilakukan oleh guru mata diklat Kewirausahaan dengan
mengajak para siswa ke industri-industri untuk belajar proses membuat
suatu barang yang memiliki nilai manfaat dari bahan baku hingga menajdi
barang yang dapat dikonsumsi oleh konsumen. Hal ini dilakukan untuk
dapat menumbuhkan intensi berwirausaha siswa. Menumbuhkan motivasi
siswa untuk dapat mendirikan bisnisnya sendiri.
B. Hasil Uji Coba Kuesioner
Kuesioner sebelum disebarkan kepada responden sebenarnya, perlu
diadakan uji coba item (try out), sehingga dapat diketahui tingkat validitas dan
reliabilitas dari angket tersebut. Uji coba angket ini dilakukan terhadap siswa
SMK Negeri 1 Surakarta dengan jumlah 30 responden.
1. Hasil Uji Validitas
Berdasarkan tabel 8. dapat diketahui bahwa dari 36 item instrumen
pernyataan yang digunakan, terdapat 4 item pernyataan yang tidak valid yaitu
item nomor 14, 17, 22 dan 25. Suatu item instrumen dikatakan valid jika nilai
korelasinya adalah positif dan lebih besar atau sama dengan r tabel (0,361
untuk N = 30), maka untuk penelitian ini item pernyataan no 14, 17, 22 dan 25
tidak dapat digunakan. Sehingga untuk penelitian ini jumlah pernyataan yang
digunakan menjadi 32 item. Rangkuman hasil Uji Validitas Penelitian ini
dapat dilihat pada tabel 6:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
57
Tabel 6. Hasil Uji Validitas Kuesioner Penelitian
No Item r Hitung r Tabel Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
0,598
0,631
0,598
0,536
0,662
0,494
0,394
0,664
0,742
0,612
0,760
0,582
0,454
0,344
0,667
0,534
0,232
0,519
0,678
0,589
0,730
0,283
0,567
0,564
0,239
0,677
0,603
0,640
0,846
0,771
0,782
0,486
0,616
0,763
0,737
0,814
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
(Sumber: Data diolah, 2015)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
58
2. Uji Reliabiitas
Hasil uji reliabilitas kueisoner penelitian dapat dilihat pada tabel 7:
Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas Penelitian
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Need For Achievement 0.820 Reliabel
Locus Of Control 0,823 Reliabel
Sikap 0,711 Reliabel
Intensi Berwirausaha 0,714 Reliabel
(Sumber: Data diolah, 2015)
Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa nilai cronbach’s Alpha variabel
need for achievement adalah 0,820. Nilai cronbach’s Alpha variabel locus of
control sebesar 0,823. Nilai cronbach’s Alpha variabel sikap (attitude) sebesar
0,711 dan nilai cronbach’s Alpha variabel intensi berwirausaha sebesar 0,714.
Nilai cronbach’s Alpha semua variabel adalah lebih besar dari 0,6. Maka dapat
dikatakan bahwa semua variabel adalah reliabel.
C. Deskripsi Data Penelitian
Penelitian tentang pengaruh need for achievement dan locus of control
terhadap intensi berwirausaha ini menggunakan empat variabel yang terdiri dari
dua variabel bebas yaitu need for achievement dan locus of control, satu variabel
intervening yaitu sikap (attitude) dan satu variabel terikat yaitu intensi
berwirausaha. Berikut deskripsi data masing-masing variabel:
1. Deskripsi Data Variabel Need for Achievement
Variabel pertama pada penelitian ini adalah need for achievement.
Jumlah pernyataan kuesioner variabel need for achievement terdiri dari 11
item pernyataan yang dibagikan kepada 260 responden dengan pembagian 90
siswa Kelas X, 88 siswa Kelas XI dan 82 siswa Kelas XII. Hasil deskripsi data
variabel need for achievement Kelas X dapat dilihat pada gambar 4 berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
59
Gambar 4. Grafik Histogram Variabel Need For Achievement Kelas X
(Sumber: Data diolah, 2015)
Berdasarkan gambar 4 dapat diketahui bahwa jumlah data variabel need for
achievement pada kelompok sampel Kelas X sesuai dengan jumlah kelompok
sampel penelitian yaitu 90. Variabel need for achievement pada kelompok
sampel Kelas X memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 43,31 dan memiliki
nilai simpangan baku sebesar 4,085. Selanjutnya deskripsi data variabel need
for achievement pada kelompok sampel Kelas XI disajikan pada gambar 5:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
60
Gambar 5. Grafik Histogram Variabel Need For Achievement Kelas XI
(Sumber: Data diolah, 2015)
Berdasarkan gambar 5 dapat diketahui bahwa jumlah data variabel need for
achievement pada kelompok sampel Kelas XI sesuai dengan jumlah kelompok
sampel penelitian yaitu 88 siswa. Variabel need for achievement pada
kelompok sampel Kelas XI memiliki nilai rata-rata (mean) vsebesar 40,45 dan
memiliki nilai simpangan baku sebesar 4,446. Selanjutnya deskripsi data
variabel need for achievement Kelas XII ditampilkan pada gambar 6:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
61
Gambar 6. Grafik Histogram Variabel Need for Achievement Kelas XII
(Sumber: Data diolah, 2015)
Berdasarkan gambar 6 dapat diketahui bahwa jumlah data variabel need for
achievement pada kelompok sampel Kelas XII sesuai dengan jumlah
kelompok sampel penelitian yaitu 82 siswa. Variabel need for achievement
pada kelompok sampel Kelas XII memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar
40,40 dan memiliki nilai simpangan baku sebesar 2,757. Selanjutnya berikut
rangkuman deskripsi data variabel need for achievement ditampilkan pada
tabel 8:
Tabel 8. Rangkuman Deskripsi Data Variabel Need for Achievement Variabel Need for achievement
Kelas N Minimum Maximum Rata-Rata F hitung Signifikansi
Kelas X 90 32 51 43,31
4,929 0,000 Kelas XI 88 28 52 40,45
Kelas XII 82 37 49 40,40
N Total = 260
(Sumber: Data diolah, 2015)
Berdasarkan tabel 8 dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata variabel
need for achievement terbesar adalah kelas X sebesar 43,31. Selanjutnya rata-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
62
rata variable need for achievement kelas XI sebesar 40,45 dan untuk rata-rata
kelas XII sebesar 40,40. Berdasarkan hasil komputasi mengenai rata-rata pada
masing-masing kelompok sampel maka dapat dikatakan bahwa terdapat
perbedaan nilai need vor achievement antara Kelas X, Kelas XI dengan Kelas
XII. Perbedaan tersebut dapat buktikan pula menggunakan uji one way anova
yang berfungsi untuk menguji rata-rata dari dua sampel berbeda secara
signifikan atau tidak. (Totalia & Hindrayani, 2013: 66). Kriteria kelompok
sampel dikatakan memiliki perbedaan apabila nilai signifikansi ≤0,05 dan
dikatakan tidak memiliki perbedaan yang signifikan apabila nilai signifikansi
≥0,05. Hasil komputasi pada tabel 10 menunjukkan nilai f hitung sebesar
4,929 dan nilai signifikansi 0,00 (≤0,05), maka dapat dikatakan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai need for achievement antara
siswa Kelas X, Kelas XI dan kelas XII.
2. Deskripsi Data Variabel Locus of Control
Variabel kedua pada penelitian ini adalah locus of control. Jumlah
pernyataan kuesioner variabel locus of control terdiri dari 13 item pernyataan
yang dibagikan kepada 260 responden dengan pembagian 90 siswa Kelas X,
88 siswa Kelas XI dan 82 siswa Kelas XII. Hasil deskripsi data variabel locus
of control kelas X dapat dilihat pada gambar 7:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
63
Gambar 7. Grafik Histogram Variabel Locus of Control Kelas X
(Sumber: Data diolah, 2015)
Berdasarkan gambar 7 dapat diketahui bahwa jumlah data variabel locus of
control Kelas X sesuai dengan jumlah kelompok sampel penelitian yaitu 90
siswa. Nilai rata-rata (mean) variabel locus of control Kelas X sebesar 43,66
dan memiliki nilai simpangan baku sebesar 2,757. Selanjutnya deskripsi data
variabel locus of control Kelas XI ditampilkan pada gambar 8:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
64
Gambar 8. Grafik Histogram Variabel Locus of Control Kelas XI
(Sumber: Data diolah, 2015)
Berdasarkan gambar 8 dapat diketahui bahwa jumlah data variabel locus of
control pada kelompok sampel Kelas XI sesuai dengan jumlah kelompok
sampel penelitian yaitu 88 siswa. Nilai rata-rata (mean) variabel locus of
control pada kelompok sampel Kelas XI sebesar 41,13 dan memiliki nilai
simpangan baku sebesar 3,366. Selanjutnya deskripsi data variabel locus of
control Kelas XII ditampilkan pada gambar 9:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
65
Gambar 9. Grafik Histogram Variabel Locus of Control Kelas XII
(Sumber: Data diolah, 2015)
Berdasarkan gambar 9 dapat diketahui bahwa jumlah data variabel locus of
control pada kelompok sampel Kelas XII sesuai dengan jumlah kelompok
sampel penelitian yaitu 82 siswa. Nilai rata-rata (mean) variabel locus of
control pada kelompok sampel Kelas XI sebesar 43,62 dan memiliki nilai
simpangan baku sebesar 4,285. Selanjutnya berikut rangkuman deskripsi data
variabel need for achievement ditampilkan pada tabel 9:
Tabel 9. Rangkuman Deskripsi Data Variabel Locus of Control Variabel Locus of Control
Kelas N Minimum Maximum Rata-Rata F hitung Signifikansi
Kelas X 90 31 57 43,66
4,482
0,000 Kelas XI 88 35 48 42,13
Kelas XII 82 35 54 43,62
N Total = 260
(Sumber: Data diolah, 2015)
Tabel 9 menjelaskan bahwa rata-rata variabel locus of control terbesar adalah
kelas X sebesar 43,66. Selanjutnya rata-rata variable locus of control kelas XII
sebesar 43,62 dan untuk rata-rata kelas XI sebesar 42,13. Berdasarkan hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
66
komputasi mengenai rata-rata pada masing-masing kelompok sampel maka
dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan mengenai nilai locus of control dari
kelas X, Kelas XI dan Kelas XII. Perbedaan tersebut dapat buktikan pula
menggunakan uji one way anova yang berfungsi untuk menguji rata-rata dari
dua sampel berbeda secara signifikan atau tidak (Totalia & Hindrayani, 2013:
66). Hasil komputasi pada tabel 11 menunjukkan nilai f hitung sebesar 4,482
dan nilai signifikansi 0,00 (≤0,05), maka dapat dikatakan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan nilai variabel locus of control antara Kelas X,
Kelas XI dan kelas XII.
3. Deskripsi Data Variabel Sikap (Attitude)
Variabel ketiga pada penelitian ini adalah sikap (attitude). Jumlah
pernyataan kuesioner variabel sikap (attitude) terdiri dari 3 item pernyataan
yang dibagikan kepada 260 responden dengan pembagian 90 siswa Kelas X,
88 siswa Kelas XI dan 82 siswa Kelas XII. Hasil deskripsi data variabel sikap
(attitude) Kelas X dapat dilihat pada gambar 10:
Gambar 10. Grafik Histogram Variabel Sikap (Attitude) Kelas X
(Sumber: Data diolah, 2015)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
67
Berdasarkan gambar 10 dapat diketahui bahwa jumlah data variabel sikap
(attitude) pada kelompok sampel Kelas X sesuai dengan jumlah kelompok
sampel penelitian yaitu 90 siswa. Nilai rata-rata (mean) variabel sikap
(attitude) Kelas X sebesar 13,14 dan memiliki nilai simpangan baku sebesar
1,345. Selanjutnya deskripsi data variabel sikap (attitude) Kelas XI
ditampilkan pada gambar 11:
Gambar 11. Grafik Histogram Variabel Sikap (Attitude) Kelas XI
(Sumber: Data diolah, 2015)
Berdasarkan gambar 11 dapat diketahui bahwa jumlah data variabel sikap
(attitude) pada kelompok sampel Kelas XI sesuai dengan jumlah kelompok
sampel penelitian yaitu 88 siswa. Nilai rata-rata (mean) variabel sikap
(attitude) Kelas XI sebesar 12,55 dan memiliki nilai simpangan baku sebesar
1,701. Selanjutnya deskripsi data variabel sikap (attitude) Kelas XII
ditampilkan pada gambar 12:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
68
Gambar 12. Grafik Histogram Variabel Sikap (Attitude) Kelas XII
(Sumber: Data diolah, 2015)
Berdasarkan gambar 12 dapat diketahui bahwa jumlah data variabel sikap
(attitude) pada kelompok sampel Kelas XII sesuai dengan jumlah kelompok
sampel penelitian yaitu 82 siswa. Nilai rata-rata (mean) variabel sikap
(attitude) Kelas XI sebesar 12,78 dan memiliki nilai simpangan baku sebesar
1,187. Selanjutnya berikut rangkuman deskripsi data variabel sikap (attitude)
ditampilkan pada tabel 10:
Tabel 10. Rangkuman Deskripsi Data Variabel Sikap (Attitude)
Variabel Sikap (Attitude)
Kelas N Minimum Maximum Rata-Rata F hitung Signifikansi
Kelas X 90 10 15 13,14
6,302 0,000 Kelas XI 88 9 15 12,55
Kelas XII 82 10 15 12,78
N Total = 260
(Sumber: Data diolah, 2015)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
69
Tabel 10 menjelaskan bahwa rata-rata variabel Sikap (Attitude) terbesar adalah
kelas X sebesar 13,14. Selanjutnya Kelas XII dengan rata-rata 12, 78 dan
untuk rata-rata kelas XI sebesar 12,55. Berdasarkan hasil komputasi mengenai
rata-rata pada masing-masing kelompok sampel maka dapat dikatakan bahwa
terdapat perbedaan mengenai nilai Sikap (Attitude) dari kelas X, Kelas XI dan
Kelas XII. Perbedaan tersebut dapat buktikan pula menggunakan uji one way
anova yang berfungsi untuk menguji rata-rata dari dua sampel berbeda secara
signifikan atau tidak (Totalia & Hindrayani, 2013: 66). Hasil komputasi pada
tabel 12 menunjukkan nilai f hitung sebesar 6,302 dan nilai signifikansi 0,00
(≤0,05), maka dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan nilai
variable Sikap (Attitude) antara Kelas X, Kelas XI dan kelas XII.
4. Deskripsi Data Variabel Intensi Berwirausaha
Variabel keempat pada penelitian ini adalah intensi berwirausaha
siswa. Jumlah pernyataan kuesioner variabel intensi berwirausaha terdiri dari 5
item pernyataan yang dibagikan kepada 260 responden dengan pembagian 90
siswa Kelas X, 88 siswa Kelas XI dan 82 siswa Kelas XII. Hasil deskripsi data
variabel intensi berwirausaha kelas X dapat dilihat pada gambar 13:
Gambar 13. Grafik Histogram Variabel Intensi Berwirausaha Kelas X
(Sumber: Data diolah, 2015)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
70
Berdasarkan gambar 13 dapat diketahui bahwa jumlah data variabel intensi
berwirausaha pada kelompok sampel Kelas X sesuai dengan jumlah kelompok
sampel penelitian yaitu 90 siswa. Nilai rata-rata (mean) variabel intensi
berwirausaha Kelas X sebesar 20,96 dan memiliki nilai simpangan baku
sebesar 2,535. Selanjutnya deskripsi data variabel intensi berwirausaha Kelas
XI ditampilkan pada gambar 14:
Gambar 14. Grafik Histogram Variabel Intensi Berwirausaha Kelas XI
(Sumber: Data diolah, 2015)
Berdasarkan gambar 14 dapat diketahui bahwa jumlah data variabel intensi
berwirausaha pada kelompok sampel Kelas XI sesuai dengan jumlah
kelompok sampel penelitian yaitu 88 siswa. Nilai rata-rata (mean) variabel
intensi berwirausaha Kelas XI sebesar 20,83 dan memiliki nilai simpangan
baku sebesar 2,776. Selanjutnya deskripsi data variabel intensi berwirausaha
Kelas XII ditampilkan pada gambar 15:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
71
Gambar 15. Grafik Histogram Variabel Intensi Berwirausaha Kelas XII
(Sumber: Data diolah, 2015)
Berdasarkan gambar 15 dapat diketahui bahwa jumlah data variabel intensi
berwirausaha pada kelompok sampel Kelas XII sesuai dengan jumlah kelompok
sampel penelitian yaitu 82 siswa. Nilai rata-rata (mean) variabel intensi
berwirausaha Kelas XI sebesar 20,73 dan memiliki nilai simpangan baku sebesar
2,368. Selanjutnya berikut rangkuman deskripsi data variabel sikap (attitude)
ditampilkan pada tabel 11:
Tabel 11. Rangkuman Deskripsi Data Variabel Intensi Berwirausaha
Variabel Intensi Berwirausaha
Kelas N Minimum Maximum Rata-Rata F hitung Signifikansi
Kelas X 90 15 25 20,96
1,042 0,408 Kelas XI 88 15 25 20,83
Kelas XII 82 10 15 20,73
N Total = 260
(Sumber: Data diolah, 2015)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
72
Tabel 11 menjelaskan bahwa rata-rata variabel intensi berwirausaha
Kelas X sebesar 20,96, Selanjutnya Kelas XI dengan rata-rata 20,83 dan untuk
rata-rata kelas XII sebesar 20,73. Berdasarkan hasil komputasi mengenai rata-
rata pada masing-masing kelompok sampel maka dapat dikatakan bahwa tidak
terdapat perbedaan mengenai nilai intensi berwirausaha antara kelas X, Kelas
XI dan Kelas XII. Kesamaaan nilai tersebut dapat buktikan pula menggunakan
uji one way anova yang berfungsi untuk menguji rata-rata dari dua sampel
berbeda secara signifikan atau tidak (Totalia & Hindrayani, 2013: 66). Kriteria
kelompok sampel dikatakan memiliki perbedaan apabila nilai signifikansi
≤0,05 dan dikatakan tidak memiliki perbedaan yang signifikan apabila nilai
signifikansi ≥0,05. Hasil komputasi pada tabel 13 menunjukkan nilai f Hitung
sebesar 1,042 dan nilai signifikansi 0,408 (≥0,05), maka dapat dikatakan bahwa
tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai variabel intensi berwirausaha
antara Kelas X, Kelas XI dan kelas XII.
D. Analisis Data Penelitian
Analisis data pada penelitian ini menggunakan path analysisberbantu
software AMOS 22.00. Path analysis atau analisis jalur digunakan untuk menguji
pengaruh need for achievement dan locus of control terhadap intensi berwirausaha
melalui sikap (attitude) siswa. Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, data yang
akan digunakan untuk analisis statistik dengan teknik path analysis harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model
penelitian, variabel dependen, variabel independen, ataupun keduanya
mempunyai penelitian distribusi normal atau tidak. Deteksi normalitas dapat
diketahui denganUji One Sample Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan Uji
One Sample Kolomogorov-Smirnov residual berdistribusi normal jika nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
73
signifikansi lebih dari 0,05. Hasil uji normalitas menggunakan uji one
sample Kolmogorov-Smirnov pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 12:
Tabel 12. Hasil Uji Normalitas
Deskripsi Uji Normalitas Unstandardized
Residual
N 260
Normal Parametersa,,b
Mean 0,0000000
Std. Deviation 2,48405077
Most Extreme Differences Absolute 0,083
Positive 0,081
Negative -0.083
Kolmogorov-Smirnov Z 1,341
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,055
a. Test distribution is Normal.
(Sumber: Data diolah, 2015)
Berdasarkan tabel 12 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
(Asymp. Sig. 2-tailed) sebesar 0,055. Karena signifikansi lebih dari 0,05
(0,055 ≥0,05), maka nilai residual tersebut telah normal atau daapt
dikatakan bahwa model penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Cara untuk mendeteksi
masalah ini menggunakan tabel Test Of Linearity pada taraf signifikan 0,05.
Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi
(Linearity) kurang dari 0,05. Hasil uji linearitas dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1) Hasil Uji Linearitas Variabel Need for Achievement dengan Intensi
Berwirausaha
Hasil uji linearitas variabel need for achievement dengan intensi
berwirausaha dapat dilihat pada tabel 13:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
74
Tabel 13. Uji Linearitas Variabel Need for Achievement dengan Intensi
Berwirausaha
Variabel Sum of
Squares Df
Mean
Square F
Signi
Fikansi
NAch
*
Intensi
Between
Groups
(Combined) 1334,295 10 133,430 11,167 0,000
Linearity 352,516 1 352,516 29,502 0,000
Deviation from
Linearity
981,780 9 109,087 9,129 0,000
(Sumber: Data diolah, 2015)
Berdasarkan tabel 13 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas signifikansi
variabel need for achievement dengan intensi berwirausaha sebesar
0,000. Nilai signifikansi tersebut kurang dari 0,05. Dapat dikatakan
bahwa variabel need for achievement dengan intensi berwirausaha
memenuhi asumsi linearitas.
2) Hasil Uji Linearitas Variabel Locus of Control dengan Intensi
Berwirausaha
Hasil Uji linearitas variabel locus of control dengan intensi
berwirausaha dapat dilihat pada tabel 14:
Tabel 14. Uji Linearitas Variabel Locus of Control dengan Intensi Brwirausaha
Variabel Sum of
Squares Df
Mean
Square F
Signi
Fikansi
LoC *
Intensi
Between
Groups
(Combined) 1135,856 10 113,586 8,620 0,000
Linearity 368,481 1 368,481 27,965 0,000
Deviation from
Linearity
767,376 9 85,264 6,471 0,000
(Sumber: Data diolah, 2015)
Berdasarkan tabel 14 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas signifikansi
variabel locus of control dengan intensi berwirausaha sebesar 0,000.
Nilai signifikansi tersebut kurang dari 0,05. Dapat dikatakan bahwa
variabel locus of control dengan intensi berwirausaha memenuhi asumsi
linearitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
75
3) Hasil Uji Linearitas Variabel Sikap (Attitude) dengan Intensi
Berwirausaha
Hasil Uji linearitas variabel sikap (attitude) dengan intensi
berwirausaha dapat dilihat pada tabel 15:
Tabel 15. Uji Linearitas Variabel Sikap dengan (attitude) Intensi Berwirausaha
Variabel Sum of
Squares df
Mean
Square F
Signifi
kansi
Sikap
*
Intensi
Between
Groups
(Combined) 306,891 10 30,689 32,336 0,000
Linearity 98,316 1 98,316 103,591 0,000
Deviation from
Linearity
208,576 9 23.175 24,419 0,000
(Sumber: Data diolah, 2015)
Berdasarkan tabel 15 dapat diketahui bahwa nilai probabilitas
signifikansi variabel sikap (attitude) dengan intensi berwirausaha sebesar
0,000. Nilai signifikansi tersebut kurang dari 0,05. Dapat dikatakan
bahwa variabel sikap dengan intensi berwirausaha memenuhi asumsi
linearitas.
c. Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk melihat apakah pada
model penelitian ditemukan adanya korelasi antara variabel independen.
Cara mendeteksinya dapat dilakukan dengan melihat nilai Variance
Inflation Factor (VIF) dan TOLERANCE. Suatu variabel dikatakan
mempunyai masalah multikolinearitas apabila nilai VIF lebih besar dari 10
dan angka TOLERANCE lebih kecil dari 0,1. Hasil uji multikolinearitas
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 16:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
76
Tabel 16. Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Collinearity Statistics
Tolerance VIF
NAch 0,903 1,107
LoC 0,831 1,203
Sikap 0,762 1,313
a. Dependent Variable: Intensi
(Sumber: Data diolah, 2015)
Berdasarkan tabel 16 dapat diketahui bahwa nilai tolerance kelima variabel
bebas lebih besar dari 0,1. Sedangkan nilai VIF berada di sekitar angka 1
atau lebih kecil dari angka 10. Maka, dapat dikatakan bahwa model
penelitian ini terbebas dari masalah multikolinearitas.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
sebuah model terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu
pengamatan ke pengamatan lain. Hasil pengujian heteroskedastisistas dalam
penelitian ini dapat dilakukan dengan melihat pola titik-titik pada
scatterplots untuk mengetahui ada tidaknya ketidaksamaan varians dari
residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika titik-titik tersebar
dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y
maka tidak terjadi masalah heterokedastisitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
77
Gambar 16. Scatterplot Regression Standardized Residual
(Sumber: Data diolah, 2015)
Berdasarkan gambar 16 terlihat titik menyebar secara acak, tidak
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas
maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak
terdapat masalah heteroskedastisitas pada model, sehingga model layak
dipakai.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis path analysis pada penelitian ini menggunakan beberapa
tahapan. Tahapan dalam path analysis adalah sebagai berikut:
a. Spesifikasi dan Identifikasi Model
Model Path yang dibangun pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
78
Gambar 17. Model Path Analysis
(Sumber: Data diolah, 2015)
Berdasarkan model path yang tertera pada gambar 17 dapat dijelaskan
bahwa nilai chi-square pada model penelitian ini sebesar 3,704. Nilai
probabilitas model penelitian ini sebesar 0,054 dan nilai degree of freedom
adalah 1. Model path dikatakan indentified apabila memiliki nilai df sama
dengan atau lebih besar dari 0. Nilai df pada penelitian ini lebih besar dari 0,
maka model penelitian ini dikategorikan identified.
b. Estimasi model
Pada tahap ini dilakukan uji kecocokan atau uji Goodness of Fit
(GOF) yang digunakan untuk menguji kecocokan data dengan model. Hasil
uji kecocokan model (Uji Goodness of Fit) dapat dilihat pada tabel 17:
Chi-square = 3,704 Degrees of freedom = 1 Probability level = 0,054
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
79
Tabel 17. Rangkuman Hasil pengukuran Uji Goodness of Fit
Kriteria Nilai Cut-Off Hasil
Komputasi
Keterangan
Chi-Square Nilai yang kecil
(p≥0,05)
3,704 Good fit
Significance
Probability
≥ 0,05
0,054 Good Fit
X2/ df 5
3,704 Good Fit
CAIC ≤ saturated and
independence CAIC
62, 750 Good Fit
NFI
≥0,90 0,973
Good Fit
CFI
Mendekati 1 0,980
Good Fit
IFI
≥0,9 0,980
Good Fit
RFI Mendekati 1 0,841
Good Fit
GFI ≥0,90 0,993 Good Fit
AGFI ≥0,90 0,929 Good Fit
(Sumber: Data diolah, 2015)
Uji goodness of fit dilakukan untuk mengevaluasi apakah model
yang dihasilkan merupakan model fit atau tidak. Penjelasan tabel 17 sebagai
berikut:
1) Nilai Chi-Square dan P
Pengujian chi-square dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan antara
populasi yang diestimasikan dengan sampel yang diteliti. Sehingga
diharapkan tidak ada perbedaan antara populasi dengan sampelnya.
Syarat model fit adalah nilai probabilitas chi-square kecil dan p ≥0,05.
Hasil menunjukkan nilai Chi-square yang kecil yaitu sebesar3,704
dengan probabilitas (0,054 ≥0,05). Artinya bahwa tidak ada perbedaan
antara sampel dengan populasi. Atau perbedaan antara sampel dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
80
populasi adalah kecil dan tidak signifikan. Dapat dikatakan pula bahwa
hasil tersebut menunjukkan bahwa model fit.
2) X2/ df
Indikator goodness of fit selanjutnya adalah rasio perbandingan antara
nilai chi-square dengan degree of freedom (X2/ df). Rasio chi-square
dengan degree of freedom pada penelitian ini adalah 3,704/ 1= 3,704.
Hasil tersebut lebih rendah dari cut-off model fit, yaitu 5. Sehingga dapat
dikatakan bahwa model mempunyai fit yang baik.
3) Nilai CAIC
Suatu model mempunyai fit yang baik apabila nilai model CAIC lebih
kecil dari independence CAIC dan satured CAIC, nilai model CAIC
penelitian ini adalah 62,750, sedangkan nilai independence CAIC
sebesar 165,902 dan nilai saturated CAIC sebesar 65,607. Nilai model
CAIC lebih kecil dari nilai independence dan saturated CAIC sehingga
dapat disimpulkan bahwa model adalah fit.
4) Nilai Normed Fit Index (NFI)
Suatu model dikatakan fit apabila mempunyai NFI ≥0,9. Model pada
penelitian ini mempunyai nilai NFI 0,973 sehingga dapat dikatakan
bahwa model adalah fit.
5) Nilai Comparative Fit Index (CFI)
Model dapat dikatakan baik apabila memiliki nilai CFI yang mendekati
angka 1. Nilai CFI pada model penlitian ini sebesar 0,980 sehingga
dapat dikatakan bahwa model mempunyai fit yang baik.
6) Nilai Incremental Fit Index (IFI)
Model penelitian ini menghasilkan nilai IFI sebesar 0,980 yang lebih
besar dari batas cut-offsebesar 0,90. Sehingga dapat dikatakan bahwa
model penelitian ini adalah fit.
7) Nilai Relative Fit Index (RFI)
Model dikatan fit apabila memiliki nilai RFI mendekati 1. Model
penelitian ini menghasilkan nilai RFI 0,841. Nilai tersebut dapat
dikatakan mendekati 1, sehingga model adalah fit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
81
8) Goodness of Fit Index (GFI)
Pengujian goodness of fit dimaksudkan untuk mengetahui tertimbang
dari varians dalam matriks kovarian sampel yang dijelaskan oleh matriks
kovarian populasi yang terestimasi. GFI yang diharapkan ≥0,90. Hasil
menunjukkan nilai GFI model penelitian ini sebesar 0,993. Nilai ini
≥0,90 sehingga model penelitian ini adalah fit.
9) Adjusted Goodness of Fit (AGFI)
AGFI dimaksudkan untuk membenarkan fit indeks terhadap df yang
tersedia untuk menguji diterima atau tidaknya model. Model dikatakan
fit apabila ≥0,90. Hasil perhitungan menunjukkan nilai AGFI 0,929.
Nilai ini ≥0,90 sehingga model penelitian ini adalah fit.
c. Hasil Uji Hipotesis
Berdasarkan poin sebelumnya dapat dijelaskan bahwa model pada
penelitian ini memiliki kriteria goodness of fit yang baik. Pada bagian ini
akan dijelaskan hasil uji hipotesis pengaruh need for achievement dan locus
of control terhadap intensi berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Surakarta.
Pengujian hipotesis Path analysis pada penelitian ini memanfaatkan bantuan
software AMOS versi 22.0. Path analysis menguji pengaruh langsung,
pengaruh tidak langsung dan pengaruh total. Kriteria pengujiahn hipotesis
pada penelitian ini adalah dengan melihat kolom koefisien jalur (estimates),
kolom Critical Ratio (C.R) dan kolom probabilitas signifikansi (P). Menurut
Ghozali (2014: 86) hubungan antar variabel dikatakan berpengaruh positif
signifikan apabila koefisien jalur bernilai positif dan nilai signifikansi ≤0,05.
Lebih lanjut menurut Ferdinand (2002: 59) hubungan variabel dikatakan
berpengaruh apabilai nilai CR ≥1,96 pada taraf signifikansi 5%. Hasil path
analysis penelitian ini dapat dilihat pada tabel 18:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
82
Tabel 18. Hasil Uji Hipotesis
Variabel Estimate S.E. C.R. P Keterangan
Sikap <--- Nach 0,094 0,019 4,894 0,000 Signifikan
Sikap <--- LoC 0,133 0,019 6,997 0,000 Signifikan
Intensi <--- Sikap 0,575 0,115 5,020 0,000 Signifikan
Intensi <--- Nach 0,111 0,037 2,998 0,003 Signifikan
Intensi <--- LoC 0,089 0,038 2,326 0,020 Signifikan
(Sumber: Data diolah, 2015)
Berdasarkan tabel 18 dapat dijelaskan bahwa variabel need for achievement
berpengaruh secara lansung terhadap intensi berwirausaha siswa, variabel
locus of control berpengaruh secara langsung terhadap intensi berwirausaha
siswa, sikap berpengaruh terhadap intensi berwirausaha siswa, variabel need
for achievement berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi
berwirausaha siswa melalui sikap (attitude), dan locus of control
berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi berwirausaha siswa
melalui sikap (attitude) siswa. Hal ini dapat diketahui dari nilai koefisien
jalur (Estimate) variabel need for achievement, locus of control, sikap
(attitude) dan intensi berwirausaha bernilai positif, nilai C.R keempat
variabel ≥1,96 pada taraf signifikansi 5% dan nilai probabilitas signifikansi
(P) lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05. Setelah
mengetahui bahwa masing masing variabel berhubungan secara langsung
dan tidak langsung, maka selanjutnya adalah mengetahui besar pengaruh
langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total antar variabel. Hasil
pengujian pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total
dapat dilihat pada tabel 21:
Tabel 19. Koefisien Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Pengaruh
Total
Variabel Pengaruh Ke variabel Intensi Berwirausaha
Langsung Tidak Langsung Pengaruh total
NAch 0,173 0,084 0,257
LoC 0,140 0,120 0,260
Sikap 0,314 0,000 0,314
(Sumber: Data diolah, 2015)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
83
Berdasarkan tabel 19 maka dapat diketahui bahwa besar pengaruh langsung
variabel need for achievement terhadap intensi berwirausaha adalah sebesar
0,173. Sedangkan besar pengaruh tidak langsung antara variabel need for
achievement terhadap intensi berwirausaha sebesar 0,084. Besar pengaruh
total variabel need for achievement terhadap intensi yaitu sebesar 0,257.
Besar pengaruh langsung variabel sikap (attitude) terhadap intensi
berwirausaha sebesar 0,314. Kemudian dapat diketauhui pula bahwa besar
pengaruh langsung variabel locus of control terhadap intensi berwirausaha
sebesar 0,140. Besar pengaruh tidak langsung variabel locus of control
terhadap intensi berwirausaha sebesar 0,120 dan besar pengaruh total
varibel locus of control terhadap intensi berwirausa sebesar 0,260. Setelah
diketahui berapa besar pengaruh masing masing variabel eksogen terhadap
variabel endogen. Maka dapat dijelaskan pula besarnya pengaruh yang
diberikan variabel eksogen dari variabel endogen. Berikut hasil koefisien
determinasi (R2) yang dihasilkan dari persamaan path diagram yang
disajikan pada tabel 20:
Tabel 20. Koefisien Determinasi (Squared Multipel Correlation)
Variabel Estimate
Sikap 0,220
Intensi 0,211
(Sumber: Data diolah, 2015)
Berdasarkan tabel 20 dapat diketahui bahwa dalam model penelitian ini
variabel yang secara bersama-sama memberikan pengaruhnya terhadap
Sikap (attitude) adalah sebesar 22% yang didasakan pada kontribusi dua
variabel yaitu need for achievement dan locus of control. Sedangkan
kontribusi secara bersama-sama terhadap variabel intensi berwirausaha
adalah 21,1% didasarkan pada kontribusi tiga variabel yaitu need for
achievement, locus of control dan sikap (attitude) siswa. Setelah diketahui
besar kontribusi masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat
maka berikut penjelasan hasil uji hipotesis pada penelitian ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
84
1) Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama menyatakan bahwa need for achievement
berpengaruh secara langsung terhadap intensi berwirausaha siswa. Hasil
perhitungan AMOS yang disajikan pada tabel 18 menunjukkan koefisien
jalur yang bertanda positif sebesar 0,111 dengan nilai C.R sebesar 2,998
(≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan diperoleh probabilitas signifikansi
(p) sebesar 0,003. Nilai ini lebih kecil dari taraf signifikansi (p) yang
ditentukan yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel need for
achievement berpengaruh positif langsung terhadap intensi berwirausaha.
Artinya hipotesis pertama terbukti.
2) Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua menyatakan bahwa locus of control
berpengaruh secara langsung terhadap intensi berwirausaha siswa. Hasil
perhitungan AMOS yang disajikan pada tabel 18 menunjukkan koefisien
jalur yang bertanda positif sebesar 0,089 dengan nilai C.R sebesar 2,326
(≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan diperoleh probabilitas signifikansi
(p) sebesar 0,020. Nilai ini lebih kecil dari taraf signifikansi (p) yang
ditentukan yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel locus of
control berpengaruh positif langsung terhadap intensi berwirausaha.
Artinya hipotesis kedua terbukti.
3) Hipotesis Ketiga
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa sikap (attitude)
berpengaruh secara langsung terhadap intensi berwirausaha siswa. Hasil
perhitungan AMOS yang disajikan pada tabel 18 menunjukkan koefisien
jalur yang bertanda positif sebesar 0,575 dengan nilai C.R sebesar 5,020
(≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan diperoleh probabilitas signifikansi
(p) sebesar 0,000. Nilai ini lebih kecil dari taraf signifikansi (p) yang
ditentukan yaitu 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel sikap
berpengaruh positif langsung terhadap intensi berwirausaha. Artinya
hipotesis ketiga terbukti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
85
4) Hipotesis Keempat
Hipotesis keempat menyatakan bahwa need for achievement
berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi berwirausaha melalui
sikap (attitude) siswa. Hasil perhitungan AMOS yang disajikan pada
tabel 18 menunjukkan koefisien jalur yang bertanda positif dari need for
achievement terhadap sikap sebesar 0,094 dengan nilai C.R sebesar 4,894
(≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan diperoleh probabilitas signifikansi
(p) sebesar 0,000. Kemudian diperoleh koefisien jalur yang positif dari
sikap terhadap intensi berwirausaha sebesar 0,575 dengan nilai C.R
sebesar 5,020 (≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan probabilitas
signifikansi (p) sebesar 0,000. Nilai probabilitas signifikansi lebih kecil
dari taraf signifikansi (p) yang ditentukan yaitu 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel need for achievement berpengaruh positif
tidak langsung terhadap intensi berwirausaha melalui sikap. Artinya
hipotesis keempat terbukti.
5) Hipotesis Kelima
Hipotesis kelima menyatakan bahwa locus of control
berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi berwirausaha melalui
sikap (attitude) siswa. Hasil perhitungan AMOS yang disajikan pada
tabel 18 menunjukkan koefisien jalur yang bertanda positif dari locus of
control terhadap sikap sebesar 0,133 dengan nilai C.R sebesar 6,997
(≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan diperoleh probabilitas signifikansi
(p) sebesar 0,000. Kemudian diperoleh koefisien jalur yang positif dari
sikap terhadap intensi berwirausaha sebesar 0,575 dengan nilai C.R
sebesar 5,020 (≥ 1,96) pada taraf signifikansi 5% dan probabilitas
signifikansi (p) sebesar 0,000. Nilai probabilitas signifikansi lebih kecil
dari taraf signifikansi (p) yang ditentukan yaitu 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel locus of control berpengaruh positif tidak
langsung terhadap intensi berwirausaha melalui sikap. Artinya hipotesis
keempat terbukti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
86
E. Pembahasan Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah disebutkan pada poin
sebelumnya maka dapat dijelaksan pembahasan masing-masing uji hipotesis
penelitian ini, yaitu sebagai berikut.:
1. Need for Achievement Berpengaruh Secara Langsung Terhadap Intensi
Berwirausaha
Hipotesis pertama menyatakan bahwa need for achievement
berpengaruh secara langsung terhadap intensi berwirausaha siswa. Teori
Motivasi McClelland menyatakan bahwa need for achievement merupakan
faktor pendorong psikologis yang kuat di belakang tindakan seseorang dan
telah lama dikenal sebagai faktor yang mempengaruhi perilaku
entrepreneurial. Seseorang dengan need for achievement yang tinggi memiliki
keinginan kuat untuk sukses dan sebagai konsekuensinya akan memiliki
perilaku entrepreneurial (Koh dalam chairy 2011). Hasil perhitungan AMOS
yang disajikan pada tabel 18 menunjukkan koefisien jalur yang bertanda positif
sebesar 0,111 dengan nilai C.R sebesar 2,998 (≥1,96) pada taraf signifikansi
5% dan diperoleh probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,003. Nilai ini lebih
kecil dari taraf signifikansi (p) yang ditentukan yaitu 0,05. Hal ini menunjukan
bahwa need for achievement berpengaruh terhadap intensi berwirausaha.
Hubungan positif yang terjadi menjelaskan bahwa siswa yang menyukai
kegiatan menantang, menikmati tugas-tugas yang memiliki tanggung jawab
secara pribadi dan menyukai tugas-tugas yang memiliki umpan balik
mempengaruhi perilaku entrepreneurial mereka yaitu intensi berwirausaha.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kusmintarti (2014) yang mengungkapkan bahwa Need for achievement
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat kewirausahaan. Sejalan pula
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ferreiraet. al. (2012) yang
mengungkapkan bahwa karakteristik psikologi yaitu need for avhievement
berpengaruh terhadap intensi berwirausaha siswa. Penelitian yang dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
87
Darmanto (2012) juga menghasilkan temuan bahwa sifat personalaitas need for
achievement mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap intensi
berprestasi siswa.
Need for achievement memiliki peran terhadap intensi kewirausahaan
mahasiswa. Menurut McClelland dalam Samydevan (2015) berpendapat bahwa
seseorang dengan need for achivement tinggi memiliki preferensi untuk tugas-
tugas yang cukup menantang yang membutuhkan keterampilan dan usaha, dan
memberikan umpan balik yang jelas pada kinerja; keadaan terkait erat dengan
aktivitas kewirausahaan. Need for achievement menurut Indarti dan Rokhmani
(2008) juga dapat mendorong kemampuan pengambilan keputusan seseorang
dan kecenderungan untuk mengambil resiko seorang wirausaha. Lebih lanjut
menurut Indarti dan Rokhmani (2008) semakin tinggi need for achivement
seorang wirausaha, semakin banyak keputusan tepat yang akan diambil.
Wirausaha dengan need for achivement tinggi adalah pengambil resiko yang
moderat dan menyukai hal-hal yang menyediakan balikan yang tepat dan cepat,
maka semakin tinggi perannya untuk membangkitkan intensi kewirausahaan
mahasiswa. Berdasarkan penjelasan tersebut diketahui need for achivement
berpengaruh langsung positif terhadap intensi berwirausaha, maka hipotesis
pertama terbukti.
2. Locus of Control Berpengaruh Secara Langsung Terhadap Intensi
Berwirausaha
Hipotesis kedua menyatakan bahwa locus of control berpengaruh
positif langsung terhadap intensi berwirausaha siswa. Menurut Rotter dalam
Suwarsi & Budianti (2009) locus of control adalah persepsi individu mengenai
sebab utama terjadinya suatu kejadian dalam hidupnya, dapat diartikan juga
sebagai keyakinan individu mengenai kontrol dalam hidupnya, dimana dalam
suatu kejadian individu yang satu menganggap keberhasilan yang telah
dicapainya merupakan hasil usaha dan kemampuannya sendiri, sedangkan
individu yang lain menganggap bahwa keberhasilan yang telah diperolehnya
karena adanya keberuntungan semata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
88
Menurut Forte (2005), locus of control mengacu pada kondisi-kondisi
dimana seseorang mengatribusikan kesuksesan dan kegagalanmereka. Ia juga
mengatakan bahwa ketika orang-orang mempersepsikan locus of control
tersebut berada dalam dirinya sendiri, mereka akan menghasilkan achievement
atau pencapaian yang lebih besar dalam hidup mereka dikarenakan mereka
merasa potensi mereka benar-benar dapat dimanfaatkan sehingga mereka
menjadi lebih kreatif dan produktif. Locus of control adalah sebuah keyakinan
seseorang tentang keberadaankontrol dirinya, dan seberapa besar kontrol yang
dimilikinya terhadap keberhasilan dan kegagalan yang dialaminya serta situasi
atau kejadianyang ada di dalam kehidupannya. Keyakinan disini adalah
keyakinan dalam intensi berwirausaha.
Hasil perhitungan AMOS yang disajikan pada tabel 18 menunjukkan
koefisien jalur yang bertanda positif sebesar 0,089 dengan nilai C.R sebesar
2,326 (≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan diperoleh probabilitas signifikansi
(p) sebesar 0,020. Nilai ini lebih kecil dari taraf signifikansi (p) yang
ditentukan yaitu 0,05. Hal ini menunjukan bahwa locus of control berpengaruh
terhadap intensi berwirausaha. Hubungan positif yang terjadi menjelaskan
bahwa siswa yang mampu mengontrol dimensi internal locus of control
danlocus of control external mereka maka dapat mempenganguhi keyakinan
mereka yaitu keyakinan tentang intensi berwirausaha.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
kusmintarti (2014) yang menghasilkan temuan bahwa salah satu karakteristik
kewirausahaan yaitu internal locus of control berpengaruh terhadap intensi
berwirausaha siswa. Sejalan pula dengan penelitian yang dilakukan oleh
Darmanto dan Lestari (2014) dengan hasil locus of control memiliki pengaruh
langsung dan signifikan terhadap intensi berwirausaha.
Meurut Cvetanovsky dalam Ghufron dan Risnawita (2011) Locus of
control merupakan dimensi kepribadian yang menjelaskan bahwa individu
berperilaku dipengaruhi ekpektasi mengenai dirinya. Menurut Forte (2005),
locus of control mengacu pada kondisi-kondisi dimana seseorang
mengatribusikan kesuksesan dan kegagalan mereka. Ia juga mengatakan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
89
ketika orang-orang mempersepsikan locus of control tersebut berada dalam
dirinya sendiri, mereka akan menghasilkan achievement atau pencapaian yang
lebih besar dalam hidup mereka dikarenakan mereka merasa potensi mereka
benar-benar dapat dimanfaatkan sehingga mereka menjadi lebih kreatif dan
produktif. Berdasarkan penjelasan tersebut diketahui locus of control
berpengaruh langsung positif terhadap intensi berwirausaha, maka hipotesis
kedua terbukti.
3. Sikap Berpengaruh Secara Langsung Terhadap Intensi Berwirausaha
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa sikap berpengaruh secara
langsung terhadap intensi berwirausaha siswa. Sikap adalah dasar bagi
pembentukan intensi (Wijaya, 2008). Menurut Ajzen (2002) sikap mengacu
pada sejauh mana seseorang memiliki evaluasi menguntungkan atau tidak
menguntungkan atau penilaian perilaku yang bersangkutan, hal ini diasumsikan
bahwa individu melaporkan sikap terhadap perilaku yang tinggi akan lebih
cenderung untuk berniat dan kemudian melakukan tindakan yang dipantau
yaitu tindakan untuk menjadi pengusaha. Berkaitan dengan kewirausahaan,
menurut Gadaam dalam Wijaya (2008) menyatakan bahwa sikap berwirausaha
merupakan suatu kecenderungan untuk bereaksi secara afektif dalam
menanggapi risiko yang akan dihadapi dalam bisnis.
Hasil perhitungan AMOS yang disajikan pada tabel 18 menunjukkan
koefisien jalur yang bertanda positif sebesar 0,575 dengan nilai C.R sebesar
5,020 (≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan diperoleh probabilitas signifikansi
(p) sebesar 0,000. Nilai ini lebih kecil dari taraf signifikansi (p) yang
ditentukan yaitu 0,05. Hal ini menunjukan bahwa sikap berpengaruh terhadap
intensi berwirausaha siswa. Hubungan positif yang terjadi menjelaskan bahwa
siswa yang bereaksi afektif dalam menghadapi resiko bisnis dengan tertarik
pada peluang usaha, pandangan positif mengenai kegagalan usaha dan siap
menghadapi resiko bisnis maka akan membentuk intensi berwirausaha siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
90
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kusmintarti (2014) menyatakan sikap memiliki pengaruh langsung terhadap
intensi kewirausahaan. Penelitian yang dilakukan Darmanto (2014)
menghasilkan temuan bahwa sikap berpengaruh terhadap intensi berwirausaha.
Penelitian yang dilakukan Wijaya (2008) juga menghasilkan temuan bahwa
sikap berpengaruh langsung terhadap intensi berwirausaha.
Sikap adalah dasar bagi pembentukan intensi (Wijaya, 2008). Menurut
Ajzen (2002) sikap mengacu pada sejauh mana seseorang memiliki evaluasi
menguntungkan atau tidak menguntungkan atau penilaian perilaku yang
bersangkutan, hal ini diasumsikan bahwa individu melaporkan sikap terhadap
perilaku yang tinggi akan lebih cenderung untuk berniat dan kemudian
melakukan tindakan yang dipantau yaitu tindakan untuk menjadi pengusaha.
Berkaitan dengan kewirausahaan, menurut Gadaam dalam Wijaya (2008)
menyatakan bahwa sikap berwirausaha merupakan suatu kecenderungan untuk
bereaksi secara afektif dalam menanggapi risiko yang akan dihadapi dalam
bisnis.
Menurut teori planned behavior (Ajzen 2005) sikap berwirausaha
merupakan salah satu faktor pembentuk niat seseorang membentuk niat
seseorang dan selanjutnya secara langsung akan berpengaruh pada perilaku,
oleh karena itu pemahaman tentang niat seseorang untuk berwirausaha
(entrepreneurial intention) dapat mencerminkan kecendrungan orang untuk
mendirikan usaha secara riil. Berdasarkan penjelasan tersebut diketahui sikap
berpengaruh langsung positif terhadap intensi berwirausaha, maka hipotesis
ketiga terbukti.
4. Need for Achievement Berpengaruh Secara Tidak Langsung Terhadap
Intensi Berwirausaha Melalui Sikap (Attitude)
Hipotesis keempat menyatakan bahwa need for achievement
berpengaruh secara tidak langsung terhadap intensi berwirausaha melalui sikap
(attitude) siswa. Hasil perhitungan AMOS yang disajikan pada tabel 18
menunjukkan koefisien jalur yang bertanda positif dari need for achievement
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
91
terhadap sikap sebesar 0,094 dengan nilai C.R sebesar 4,894 (≥1,96) pada taraf
signifikansi 5% dan diperoleh probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,000.
Kemudian diperoleh koefisien jalur dari sikap terhadap intensi berwirausaha
sebesar 0,575 dengan nilai C.R sebesar 5,020 (≥1,96) pada taraf signifikansi
5% dan probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,000. Nilai probabilitas
signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi (p) yang ditentukan yaitu 0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa variabel need for achievement berpengaruh
terhadap intensi berwirausaha melalui sikap (attitude) siswa. Hubungan positif
yang terjadi menjelaskan bahwa siswa yang menyukai kegiatan menantang,
menikmati tugas-tugas yang memiliki tanggung jawab secara pribadi dan
menyukai tugas-tugas yang memiliki umpan balik berpengaruh pada reaksi
afektif siswa dalam menghadapi resiko bisnis dengan tertarik pada peluang
usaha, pandangan positif mengenai kegagalan usaha dan siap menghadapi
resiko bisnis selanjutnya mempengaruhi perilaku entrepreneurial mereka yaitu
intensi berwirausaha.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Darmanto (2014), Kusmintarti (2014), Luthje dan Franke (2003) yang
diketahui bahwa need for achievement berpengaruh secara tidak langsung
terhadap intensi berwirausaha melalui sikap. Kebutuhan akan prestasi memiliki
peran terhadap intensi kewirausahaan mahasiswa. Menurut McClelland dalam
samydevan (2015) berpendapat bahwa seseorang dengan need for achivement
tinggi memiliki preferensi untuk tugas-tugas yang cukup menantang yang
membutuhkan keterampilan dan usaha, dan memberikan umpan balik yang
jelas pada kinerja; keadaan terkait erat dengan aktivitas kewirausahaan.
Individu dengan need for achievement yang tinggi memiliki keinginan kuat
untuk sukses. Kemudian seseorang tersebut akan beraksi afektif sebagai
evaluasi menguntungkan atau tidak menguntungkan atau penilaian perilaku
yang bersangkutan, sehingga terdorong untuk berniat dan kemudian melakukan
tindakan untuk menjadi pengusaha. Berdasarkan penjelasan tersebut diketahui
need for achivement berpengaruh positif tidak langsung terhadap intensi
berwirausaha melalui sikap (attitude), maka hipotesis keempat terbukti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
92
5. Locus of Control Berpengaruh Secara Tidak Langsung Terhadap Intensi
Berwirausaha Melalui Sikap (Attitude)
Hipotesis kelima menyatakan bahwa locus of control berpengaruh
secara tidak langsung terhadap intensi berwirausaha melalui sikap (attitude)
siswa. Hasil perhitungan AMOS yang disajikan pada tabel 18 menunjukkan
koefisien jalur yang bertanda positif dari locus of control terhadap sikap
sebesar 0,133 dengan nilai C.R sebesar 6,997 (≥1,96) pada taraf signifikansi
5% dan diperoleh probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,000. Kemudian
diperoleh koefisien jalur dari sikap terhadap intensi berwirausaha sebesar 0,575
dengan nilai C.R sebesar 5,020 (≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan
probabilitas signifikansi (p) sebesar 0,000. Nilai probabilitas signifikansi
lebihkecildari taraf signifikansi (p) yang ditentukan yaitu 0,05. Hal ini
menunjukan bahwa locus of control berpengaruh terhadap intensi berwirausaha
melalui sikap siswa. Hubungan positif yang terjadi menjelaskan bahwa siswa
yang mampu mengontrol dimensi internal locus of control dan locus of control
external dalam dirinya maka akan berpengaruh pada reaksi afektif siswa dalam
menghadapi resiko bisnis dengan tertarik pada peluang usaha, pandangan
positif mengenai kegagalan usaha dan siap menghadapi resiko bisnis
selanjutnya membentuk intensi berwirausaha siswa.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kusmintarti (2014), Darmanto (2014), Luthje dan Franke (2003) yang didapat
hasil bahwa locus of control berpengaruhs secara tidak lengsung terhadap
intensi berwirausaha melalui sikap (attitude). Meurut Cvetanovsky dalam
Ghufron dan Risnawita (2011) Locus of control merupakan dimensi
kepribadian yang menjelaskan bahwa individu berperilaku dipengaruhi
ekpektasi mengenai dirinya. Menurut Forte (2005), locus of control mengacu
pada kondisi-kondisi dimana seseorang mengatribusikan kesuksesan dan
kegagalan mereka. Ia juga mengatakan bahwa ketika orang-orang
mempersepsikan locus of control tersebut berada dalam dirinya sendiri, mereka
akan menghasilkan achievement atau pencapaian yang lebih besar dalam
hidupmereka dikarenakan mereka merasa potensi mereka benar-benar dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
93
dimanfaatkan sehingga mereka menjadi lebih kreatif dan produktif. Kemudian
seseorang tersebut akan beraksi afektif sebagai evaluasi menguntungkan atau
tidak menguntungkan atau penilaian perilaku yang bersangkutan, sehingga
terdorong untuk berniat dan kemudian melakukan tindakan untuk menjadi
pengusaha. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dikatakan bahwa locus
of control berpengaruh positif tidak langsung terhadap intensi berwirausaha
melalui sikap (attitude), maka hipotesis kelima terbukti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji hipotesis pada bab IV maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Variabel need for achievement berpengaruh positif langsung terhadap
intensi berwirausaha siswa dengan hasil koefisien jalur bertanda positif sebesar
0,111. Nilai C.R sebesar 2,998 (≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan nilai
signifikansi sebesar 0,003 (≤0,05). Hal ini berarti variabel need for
achievement yang diwakili oleh indikator menyukai kegiatan yang cukup
menantang, menikmati tugas-tugas yang memiliki tanggung jawab secara
pribadi dan menyukai tugas-tugas yang memiliki umpan balik telah
mempengaruhi intensi berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Surakarta.
2. Variabel locus of control berpengaruh positif langsung terhadap intensi
berwirausaha siswa dengan hasil koefisien jalur bertanda positif sebesar 0,089.
Nilai C.R sebesar 2,326 (≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan nilai
signifikansi sebesar 0,020 (≤0,05). Hal ini berarti variabel locus of control yang
diwakili oleh indikator internal locus of control dan external locus of control
telah mempengaruhi intensi berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Surakarta.
3. Variabel sikap (attitude) berpengaruh positif langsung terhadap intensi
berwirausaha siswa dengan hasil koefisien jalur bertanda positif sebesar 0,575.
Nilai C.R sebesar 5,020 (≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan nilai
signifikansi sebesar 0,000 (≤0,05). Hal ini berarti variabel sikap (attitude) yang
diwakili oleh indikator tertarik dengan peluang usaha, pandangan positif
mengenai kegagalan usaha dan siap menghadapi resiko bisnis telah
mempengaruhi intensi berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Surakarta.
4. Variabel need for achievement berpengaruh positif tidak langsung
terhadap intensi berwirausaha melalui sikap (attitude) siswa dengan hasil
koefisien jalur bertanda positif dari need for achievement terhadap sikap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
95
sebesar 0,094, nilai C.R sebesar 4,894 (≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan
nilai signifikansi sebesar 0,000. Kemudian diperoleh koefisien jalur yang
positif dari sikap terhadap intensi berwirausaha sebesar 0,575 dengan nilai C.R
sebesar 5,020 (≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan nilai signifikansi sebesar
0,000 (≤0,05). Hal ini berarti variabel need for achievement yang diwakili oleh
indikator menyukai kegiatan yang cukup menantang, menikmati tugas-tugas
yang memiliki tanggung jawab secara pribadi dan menyukai tugas-tugas yang
memiliki umpan balik telah mempengaruhi sikap siswa selanjutnya sikap
(attitude) siswa berpengaruh terhadap intensi berwirausaha siswa SMK Negeri
1 Surakarta.
5. Variabel locus of control berpengaruh positif tidak langsung terhadap
intensi berwirausaha melalui sikap (attitude) siswa dengan hasil koefisien jalur
bertanda positif dari locus of control terhadap sikap sebesar 0,133, nilai C.R
sebesar 6,997 (≥1,96) pada taraf signifikansi 5% dan nilai signifikansi sebesar
0,000. Kemudian diperoleh koefisien jalur bertanda positif dari sikap terhadap
intensi berwirausaha sebesar 0,575 dengan nilai C.R sebesar 5,020 (≥ 1,96)
pada taraf signifikansi 5% dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (≤0,05). Hal ini
berarti variabel locus of control yang diwakili indikator internal locus of
control dan external locus of control berpengaruh terhadap sikap (attitude)
siswa. Selanjutnya sikap (attitude) siswa berpengaruh terhadap intensi
berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Surakarta..
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang tertera pada poin sebelumnya maka
implikasi yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Implikasi Teoretis
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa need for achievement
(kebutuhan berprestasi), locus of control (lokus kendali) dan sikap (attitude)
berpengaruh terhadap intensi berwirausaha siswa secara teoretis hasil tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
96
memberikan informasi tentang bagaimana meningkatkan intensi berwirausaha
melalui pengembangan kepribadian siswa yaitu need for achievement dan locus
of control agar terbentuk sikap dan intensi berwirausaha siswa.
2. Implikasi Praktis
a. Hasil penelitian dapat membantu meningkatkan intensi berwirausaha siswa,
intensi berwirausaha siswa dapat dikaji melalui faktor need for achievement,
locus of control, dan sikap (attitude) siswa. Peningkatan need for
achievement, locus of control san sikap (attitude) siswa dapat diterapkan
pada siswa melalui Peningkatan intensi berwirausaha dapat diterapkan
dalam proses pembelajaran di SMK negeri 1 Surakarta menggunakan model
pembelajaran seperti pembelajaran kooperatif dan problem based learning
untuk meningkatkan kepribadian need for achievement, locus of control dan
sikap siswa sejak dini.
b. Peningkatan intensi berwirausaha siswa juga dapat dilakukan melalui
pengembangan kemampuan pendidik dalam hal meningkatkan motivasi,
keinginan berprestasi, meningkatkan kepercaya dirian siswa dan sikap siswa
juga perlu dikembangkan seperti kunjungan ke tempat wirausaha yang
sukses atau guru dapat mengadakan seminar motivasi di sekolah atau
dengan mendatangkan wirausaha sukses agar dapat menjadi daya tarik
tersendiri dan dapat dijadikan contoh konkret bagi siswa, menambah
semangat siswa dalam berwirausaha dan meningkatkan intensi berwirausaha
siswa.
C. Saran
1. Kepada Kepala Sekolah
a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi yang penting bagi
sekolah bahwa intensi berwirausaha harus dimiliki oleh para siswa untuk
mencegah semakin meningkatnya angka pengangguran khususnya bagi
lulusan SMK.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
97
b. Hendaknya hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan oleh sekolah untuk
mendorong dan menghimbau guru-guru mata diklat kewirausahaan untuk
menerapkan pembelajaran praktik dalam kegiatan pembelajaran mata diklat
kewirausahaanyang inovatif kreatif dan menjadikan kewirausahaan menjadi
hal yang menarik, mudah dan menantang.
2. Kepada Guru
a. Intensi berwirausaha dapat dipengaruhi oleh need for achievement, locus of
control dan sikap (attitude) siswa, maka dari itu intensi berwirausaha perlu
dibentuk sejak dini. Para guru mata diklat kewirausahaan hendaknya dapat
menyusun perangkat pembelajaran baik dari silabus, RPP, model
pembelajaran dan metode mengajar yang dapat meningkatkan need for
achievement, locus of control dan sikap siswa dalam berwirausaha agar
terbentuk intensi berwirausaha sejak dini.
b. Guru hendaknya memberikan bekal pengetahuan kepada siswa mengenai
persiapan kewirausahaan dengan cara: mengundang nara sumber seorang
pengusaha kesekolah, memberikan tugas-tugas lapangan (wawancara
kepada pengusaha sukses), dan memberikan tugas mandiri (membuat
bussiness plan) agar nantinya setelah lulus para siswa sedikit banyak akan
memiliki wawasan dunia usaha dan mempunyai keinginan untuk
berwirausaha.
3. Kepada Peneliti Lain
Penelitian tentang pengaruh need for achievement, locus of control terhadap
intensi berwirausaha ini memiliki kekurangan yaitu hanya dilakukan pada satu
sekolah yaitu di SMK Negeri 1 Surakarta sehingga diharapkan untuk penelitian
selanjutnya dilakukan pada beberapa SMK lainnya di Kota Surakarta agar
hasilnya lebih representatif. Kemudian masih banyak faktor-faktor lain yang
dapat mempengaruhi intensi berwirausaha siswa SMK yang tidak dijelaskan
pada penelitian ini, sehingga ada kemungkinan akan menghasilkan penelitian
yang lebih baik jika dilakukan dengan menambahkan faktor lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, I. 1991. Organizational of Behavior and Human Decision Processes.
University of Massachusetts at Amsherst.
Ajzen, I. (2002). “Perceived Behavioral Control, Self Efficacy, Locus of Control,
and The Theory of Planned Behavior”. Journal of Applied Social
Psychology. Vol. 32 (4): 665-683.
Ajzen, I. 2005. Attitudes, Personality And Behaviour. New York. Open University
Press.
Andika, Manda dan Madjid, Iskandarsyah. Analisis Pengaruh Sikap, Norma
Subyektif Dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala (Studi Pada
Mahasiswa Fakutas Ekonomi Universitas Syiah Kuala). Eco-
Entrepreneurship Seminar & Call for Paper "Improving Performance by
Improving Environment" 2012 Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Semarang 190-197.
Alma, Buchari. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung:
Alfabeta.
Armstrong, J. Scott. 2001. Principles of Forecasting: A Handbook for Researcher
and Practitioners. Springer Science & Business Media, Inc.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Penerbit PT. Rineka
Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. 2004. Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Azwar, Saifuddin. 2013. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya Edisi ke-2.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2014. Ketenagakerjaan 2014. Diakses pada tanggal
12 Maret 2015 pukul 18.30 melalui http://bps.go.id.
Baron, R.A dan Byrne, D. 2004. Psikologi Sosial Jilid 1 Edisi 10 Alih Bahasa:
Ratna Juwita, dkk. Jakarta: Erlangga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
99
Chairy. 2011. “Pengaruh Karakteristik Entrepreneurial, Jenis Etnis, Jenis
Kelamin Dan Profesi Orang Tua Terhadap Intensi Berwirausaha
Mahasiswa”. PROSIDING dalam rangkaian Seminar Internasional Dan
Call For Papers “Towards Excellent Small Business”.
Ciputra. 2007. Pendidikan Entrepreneurship di UGM. Diperoleh pada 28 Oktober
2015 pukul 20.15 melalui http://pasca.ugm.ac.id/v3.0/news/id/1.
Darmanto, Susetyo. 2012. “Peran Sifat Personalitas (Personality Traits) Dalam
Mendorong Minat Berwirausaha Mahasiswa”. Media Ekonomi Dan
Manajemen 25 (1), 30.
Darmanto, S. & Lestari, P.S. 2014. Developing Entrepreneurial Intention Model
Of University Students (An Empirical Study On University Students In
Semarang, Indonesia). International Journal of Engineering and
Management Resources 5 (3), 184-196.
Dayakisni, T & Yuniardi. 2008. Psikologi Lintas Budaya. Malang. UMM Press.
Djamarah, S.B dan Zain, A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Daradjat, Zakiah. 2008. Ilmu Pendidkan Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Dehkordi, Ali Mobini. 2012. “Investigating the Effect of Emotional Intelligence
and Personality Traits on Entrepreneurial Intention Using the Fuzzy
DEMATEL Method”. International Journal of Business and Social
Science 3 (13).
Ferdinand, A. 2002. Structural Equation Modelings dalam Penelitian Manajemen.
Semarang: Universitas Pangeran Diponegoro.
Ferreira, J. J., Raposo, M. L., Rodrigues, R. G., Dinis, A., do Paço, A. 2012. “A
model of entrepreneurial intention. An application of the psychological
and behavioral approaches”. Journal of Small Business and Enterprise
Development, 19(3), 424-440.
Fini, R., Grimaldi, R., Sobrero, M. (2009). “Factors Fostering Academics to Start
Up New Ventures: An Assesment of Italian Founders’ Incentives”,
Journal of Technology Transfer, Forthcoming.
Forte, A. 2005. “Locus of Control and The Moral Reasoning of Managers”.
Journal of Business Ethics, 58, 65-77.
Ginting, Abdurrahman. 2008. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran.
Bandung: Humaniora.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
100
Glienurimonsie, Disfiyant. 2015. Jumlah pengangguran bertambah jadi 7,45 juta
orang. Diperoleh pada 5 juni 2015 pukul 08.34 WIB melalui
http://ekbis.sindonews.com/read/997601/34/jumlah-pengangguran-
bertambah-jadi-7-45-juta-orang-1430816593.
Griffin, R. W., & Moorhead, G. 2013. Organizational Behavior: Managing
People and Organizations, Ninth Edition. Mason: South-Western.
Ghozali, Imam. 2014. Model Persamaan Struktural: Konsep dan Aplikasi dengan
Program AMOS 22.0. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Ghozali, Imam dan Fuad. 2011. Struktural Equation Modeling : Teori, Konsep,
dan Aplikasi dengan Program LISREL 8,80 Edisi II. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro
Ghufron, M. N., dan Risnawita, S. 2009. Teori-Teori Psikologi. Jakarta:
Gramedia.
Hair, F. J., Black, W. C., Babin, B. J. dan Anderson, R. E. 2006. Multivariate
Data Analysis 6th edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Hiriyappa, B. 2009. Organizational behavior. New Delhi: New Age Internationall
Publisher.
Ikhsanudin, Muhammad Arif. 2012. Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan
Lingkungan Keluarga Terhadap Intensi Berwirausaha Siswa Smk
Muhammadiyah 3 Yogyakarta. jurnal tidak dipublikasikan. Diperoleh
pada 15 Oktober 15.38 WIB melalui
http://eprints.uny.ac.id/4320/2/PENGARUH%20KOMUNIKASI%20IN
TERPERSONAL%20DAN%20LINGKUNGAN%20KELUARGA%20
%20TERHADAP%20INTENSI%20BERWIRAUSAHA%20SISWA%2
0SMK%20MUHAMMADIYAH%203%20YOGYAKARTA.pdf.
Indarti & Rostiana. 2008. “Intensi Kewirausahaan Mahasiswa: (Studi
Perbandingan Antara Indonesia, Jepang dan Norwegia”. Jurnal
Ekonomika dan Bisnis Indonesia, 23 (4).
Soehartono, Irawan. 2000. Metode Penelitian Sosial : Suatu Teknik Penelitian
Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial lain. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Kline, Rex. 2011. Principles and Practice of Structural Equation Modeling: Third
Edition. New York: The Guildford Press.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
101
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks
Kelompok Gramedia.
Kotler, Philip; and Armstrong, Garry. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Kreitner, R., dan Kinicki, A. 2005. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat.
Kusmintarti, A., Thoyib, A., Ashar, K. and Maskie, G. 2014. “The Relationship
among Entrepreneurial Characteristics, Entrepreneurial Attitude, and
Entrepreneurial Intention”. Journal of Business and Management, 16,
(2), 25-32.
Larsen, R.J., Buss, David M. 2002. Personality psychology: Domain of
Knowledge About Human Nature. New York: McGraw Hill.
Levenson, H. 1973. “Multidimensional locus of control in psychiatric patients”.
Journal of Consulting and Clinical Psychology 41:397– 404.
Linan, F. 2008. Intention-Based Model of Enterpreneurship Education. University
of seville, Spain.
Linan, F. 2008. “Skill And Value Perceptions: How Do They Affect
Entrepreneurial Intentions?”. International Entrepreneur Management
Journal Vol 4, pp. 257–272.
Lupiyoadi, Rambat. 2004. Manajemen Pemasaran Jasa:Teori dan Pratek.
Jakarta: PT Salemba Empat.
Luthje, Christian dan Franke. 2003. “The ‘making’ of an entrepreneur: testing a
model of entrepreneurial intent among engineering students at MIT”.
R&D Management 33 (2).
Mangkunegara, A. P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Morris, Daniel. 2015. Ini Syaratnya Agar Indonesia Menjadi Negara yang
Makmur. Diperoleh pada pada 12 Oktober 2015 pukul 08.33 WIB
melalui http://www.kompasiana.com/danielmorr/ini-syaratnya-agar-
indonesia-menjadi-negara-makmur_54f5fd8fa333110b158b45bd.
Mowen, John, C., dan Minor, M.. 2002. Perilaku Konsumen Jilid 1, Edisi Kelima
(terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Olobatuyi, M. E. 2006. A User’s Guide to Path Analysis. Lanham, Maryland:
University Press of America Inc.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
102
Priyatno, Duwi. 2009. Belajar Olah Data Dengan SPSS 17. Yogyakarta: Penerbit
ANDI.
Pujiastuti, Eny Endah. 2013. “Pengaruh Kepribadian Dan Lingkungan Terhadap
Intensi Berwirausaha Pada Usia Dewasa Awal”. Buletin Ekonomi 11(1),
1-86.
Purnomo, Herdaru. 2014. Negara dengan Penduduk Terbanyak di Dunia, RI
Masuk 4 Besar. Diperoleh pada 4 Juni 2015 pukul 08.34 WIB melalui
http://finance.detik.com/read/2014/03/06/134053/2517461/4/negara-
dengan penduduk-terbanyak-di-dunia-ri-masuk-4-besar.
Ramayulis. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Riduwan. 2007. Metode Penelitian untuk Tesis. Bandung: Alfabeta.
Robbins, Stepen. 2007. Perilaku Organisasi. Terj: Benyamin Molan. New Jersey
Prentice Hall, Inc.
Samydevan, V., Piaralal, S., Othman, A. K. and Osman, Z. 2015. “Impact of
Psychological Traits, Entrepreneurial Education and Culture in
Determining Entrepreneurial Intention among Pre-University Students
in Malaysia”. American Journal of Economics 5(2), 163-167.
Santosa, Sigit. 2015. Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press.
Sari, Elisa Valenta. 2015. Ekonomi Melambat, Pengangguran di Indonesia
Bertambah. Diperoleh pada 29 Oktober 2015 pukul 08.16 melalui
shttp://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150505150630-
7851318/ekonomi-melambat-pengangguran-indonesia-bertambah/.
Sarjono, H., dan Julianita, W. 2011. SPSS vs LISREL: Sebuah Pengantar, Aplikasi
untuk Riset. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Sarwono, Jonathan. (2011). Path Analysis dengan SPSS: teori, Aplikasi, Prosedur
Analisis untuk Riset Skripsi, Tesis dan Disertasi. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Siregar, Eveline dan Nara, hartini. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Penerbit Ghalia Indonesia.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RND. Bandung:
Alfabeta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
103
Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Rosdakarya.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Rosdakarya.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remana Rosdakarya.
Sulaiman, Stefanno Reinard. 2015. Menteri UMKM: Wirausahawan Indonesia
Masih di Bawah Standar Internasional diperoleh pada 29 Oktober 2015
pukul 12.30 melalui
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/03/10/113500726/Menteri.
UMKM.Wirausahawan.Indonesia.Masih.di.Bawah.Standar.Internasional.
Suwarsi, Sri., Budianti, Nadia. 2009. “Influence Of Locus Of Control And Job
Involvement To Organizational Cultural Applied By Employees On
Bank X”. World academy of science, engineering and technology 3, 12-
24.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Tjahjono, H.K., & Ardi, H. 2008. “Kajian niat mahasiswa manajemen Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta untuk menjadi wirausaha”. Utilitas Jurnal
Manajemen dan Bisnis, 16, 46-63.
Totalia, Salman Alfarisy dan Hindrayani, Anik. 2013. SPSS & DEA:
Implementasi pada Bidang Pendidikan dan Ekonomi. Yogyakarta:
Penerbit Pohon Cahaya.
Tung, Lo Choi. 2011. The Impact of Entrepreneurship Education on
Entrepreneurial Intention of Engineering Students. City University of
Hongkong: Run Run Shaw Library.
Uno, Hamzah. 2012. Teori Motivasi & Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Wade, C. dan Tavris, C. 2008. Psikologi. Jakarta: Erlangga.
Wijaya, Tony. 2007. “Hubungan Adversity Intelligence dengan Intensi
berwirausaha”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. 9 (2), 117-127.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
104
Wijaya, Tony . 2008. “Kajian Model Empiris Perilaku Berwirausaha UKM DIY
dan Jawa Tengah”. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 10 ( 2), 93-
104.
Zain, Z. Mohd, Akram A Mohd dan Ghani E K. 2010. “Entrepreneurship
Intention Among Malaysian Business Students”. Canadian Social
Science 6 (3), 34-44.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
105
Lampiran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
106
LAMPIRAN 1
KISI – KISI KUESIONER
Judul: Pengaruh Need for Achievement dan Locus of Control Terhadap
Intensi Berwirausaha Siswa SMK Negeri 1 Surakarta
Variabel
Penelitian
Definisi
Operasional
Variabel
Indikator
Item Pertanyaan
Jumlah Favourable
(+)
Unfavourable
(-)
1. Need
for
achieve
ment
Usaha untuk
menjadi lebih
baik, menjadi
sukses dan
merasa
berkompeten.
(McCelland
dalam
Larsen &
Buss , 2002)
1. Menyukai
kegiatan yang
cukup
menantang
2. Menikmati
tugas-tugas
yang memiliki
tanggung
jawab secara
pribadi
3. Menyukai
tugas-tugas
yang memiliki
umpan balik
(McCelland
dalam Larsen &
Buss 2002)
1, 2, 3
5
10, 11
4
6, 7, 8
9, 12
12
2. Locus
of
control
Keyakinanses
eorang bahwa
apa yang
terjadi adalah
karena
kendali
dirinya yaitu
atau diluar
kendali
dirinya.
(Hiriyappa,
2009)
1. Internal locus
of control
2. External locus
of control
(Leveson 1973)
13, 14, 16,
19, 20
21, 22, 24,
26, 27, 28,
17, 15, 18
23, 25
16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
107
3. Sikap
(attitude)
Kecenderun
gan untuk
bereaksi
secara
efektif
dalam
menanggapi
risiko yang
akan
dihadapi
dalam
bisnsis.
(Gadaam,
2008)
1. Tertarik dengan
peluang usaha
2. Pandangan
positif mengenai
kegagalan usaha
3. Siap menghadapi
resiko bisnis
(Gadaam, dalam
Andika & Madjid
2012)
29
31
30
3
4. Intensi
berwiras
uaha
Keyakinan
dan
kesadaran
dari seorang
individu
bahwa
mereka
berniat
untuk
mendirikan
sebuah
usaha bisnis
baru dan
berencana
untuk
melakukann
ya di masa
depan.
(Linan
2008)
1. Mengembangkan
diri dalam
menciptakan
usaha
2. Niat
berwirausaha
setelah lulus
3. Bekerja sama
untuk memulai
usaha
4. Mencari peluang
usaha
5. Memperbanyak
hubungan
dengan
wirausahawan(Li
nan, 2008)
33,
34,
35,
36.
32 5
Jumlah 23 13 36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
108
LAMPIRAN 2
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth,
Saudara/Saudari
Di Tempat
Dengan Hormat,
Saya Sofi Hanifati Afifah mahasiswi Program Pascasarjana, Program Studi
Magister Pendidikan Ekonomi UNS, saat ini tengah menyusun Tesis dengan judul
“Pengaruh Need for Achievement dan Locus of Control Terhadap Intensi Berwirausaha
siswa SMK Negeri 1 Surakarta”
Sehubungan dengan itu, saya memohon bantuan Saudara/Saudari untuk
meluangkan waktu sejenak guna mengisi kuesioner. Mohon kuesioner diisi dengan
sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya tanpa dipengaruhi oleh siapapun. Jawaban
Saudara/ Saudari bersifat rahasia, apapun jawaban Saudara/ Saudari tidak ada yang salah
dan tidak akan merugikan Saudara/ Saudari, karena hanya digunakan untuk kepentingan
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Atas kerja sama yang baik, saya mengucapkan terimakasih.
Hormat saya,
Sofi Hanifati Afifah
S991402018
DENTITAS RESPONDEN
Nama :
Kelas : __________________
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Beri tanda ( √ ) pada salah satu jawaban yang menurut Saudara/Saudari sesuai dengan
kenyataan
2. Mohon dijawab tanpa pengaruh apapun dan peneliti menjamin kerahasiaan jawaban
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
3. Keterangan : SS = Sangat Setuju
S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
109
No. Pernyataan Alternatif Jawaban
NEED FOR ACHIEVEMENT SS S N TS STS
1. Saya mampu mengerjakan tugas baru yang
lebih sulit dari tugas sebelumnya
2. Saya akan melakukan usaha semaksimal
mungkin untuk meraih nilai yang sempurna
3. Saya berani mengerjakan tugas dengan
penuh resiko
4. Banyaknya hambatan menghalangi saya
untuk menyelesaikan tugas tersebut
5. Saya berani bertanggung jawab atas tugas
tugas yag dijalani
6. Saya takut menerima resiko atas tugas yang
dijalani
7. Dalam mencapai prestasi di sekolah saya
berusaha mencapai kesuksesan rata–rata
8.
Saya sering melimpahkan pekerjaan yeng
seharusnya menjadi tanggung jawab saya
kepada orang lain
9. Saya tidak suka menerima kritik & saran
dari orang lain atas tugas yang dikerjakan
10. Penilaian yang diberikan oleh orang lain
atas tugas membuat saya lebih bersemangat
11. Saya membutuhkan umpan balik untuk
setiap pekerjaan yang dilakukan
12. Kritik yang diberikan oleh orang lain dapat
menurunkan semangat saya untuk bekerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
110
LOCUS OF CONTROL SS S N TS STS
13. Bisa atau tidaknya menjadi wirasuaha
tergantung pada kemampuan saya
14.
Apakah saya akan mengalami kegagalan
pada saat berwirausaha tergantung seberapa
baik saya mampu untuk menjalankannya
15. Pada saat saya berencana membuat sebuah
usaha, saya ragu bisa mewujudkannya
16.
seberapa banyak teman yang saya miliki,
tergantung dari seberapa baik saya terhadap
orang lain
17. Saya kurang mampu menentukan apa yang
akan terjadi dalam hidup saya
18. Saya ragu bisa mempertahankan keinginan
untuk berwirausaha kelak
19.
Pada saat saya mendapatkan apa yang saya
inginkan itu karena saya bekerja keras
untuk mendapatkannya
20. Kehidupan saya ditentukan oleh tindakan
saya sendiri
21. Kejadian – kejadian di kehidupan saya
sejauh ini terjadi karena kebetulan
22.
Seringkali tidak ada kesempatan bagi saya
untuk melindungi keinginan saya dari
kejadian yang bernasib buruk
23.
Saya sering menemui kejadian yang
menurut saya akan terjadi maka tidak
terjadi
24.
Pada saat saya tidak mampu berwirausaha
nanti, itu terjadi karena saya kurang
beruntung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
111
25.
Menurut saya kurang bijaksana apabila saya
membuat rencana terlalu jauh karena
banyak hal yang terjadi nantinya berubah
menjadi nasib buruk
26.
Apakah nantinya saya akan mengalami
kegagalan atau keberuntungann dalam
berwirausaha itu dikarenakan
keberuntungan
27.
Apakah saya bisa atau tidak menjadi
wirausahawan, itu lebih karena takdir yang
menentukan
28.
Bisa atau tidaknya saya menjadi
wirausahawan, bergantung pada apakah
saya beruntung berada di waktu dan tempat
yang tepat
SIKAP SS S N TS STS
29. saya tertarik untuk menciptakan usaha
karena ada peluang
30. saya selalu berfikir bahwa kegagalan dalam
usaha merupakan akhir dari kesuksesan
31. saya memahami bahwa dalam menjalankan
bisnis pasti ada resikonya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
112
INTENSI BERWIRAUSAHA SS S N TS STS
32.
Saya tidak tertarik untuk mengembangkan
diri dengan mengikuti program-program
kewirausahaan yang dapat membantu saya
menciptakan usaha baru
33. Saya berniat untuk menjadi berwirausaha
setelah lulus SMK
34. Saya akan bekerja sama dengan teman-
teman untuk mulai berwirausaha
35. Saya berusaha mencari informasi peluang
usaha dimasa yang akan datang
36.
Saya akan memperbanyak hubungan
dengan para wirausahawan untuk
menambah ilmu berwirausaha
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
113
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
113
LAMPIRAN 3
HASIL UJI VALIDITAS
1. Hasil Uji Validitas Variabel Need For Achievement
No
res
No item ∑ X1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 5 4 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 41
2 5 5 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 46
3 4 5 4 2 4 4 5 5 4 5 4 5 51
4 4 5 4 4 4 2 3 5 4 3 2 4 44
5 5 5 3 3 3 3 5 4 1 4 3 4 43
6 5 5 5 3 4 4 5 5 4 4 4 2 50
7 4 5 5 3 4 4 5 5 4 4 4 2 49
8 3 5 4 5 4 2 2 3 3 5 4 3 43
9 3 5 3 4 2 2 4 3 3 3 4 4 40
10 4 5 5 1 4 2 5 3 3 5 5 3 45
11 4 5 5 1 3 1 2 4 3 4 4 5 41
12 3 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 55
13 5 5 4 4 4 4 5 3 4 4 5 5 52
14 4 4 4 3 4 2 3 5 3 4 2 4 42
15 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 50
16 5 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 4 44
17 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
114
18 5 5 4 5 5 4 1 4 4 5 4 5 51
19 5 5 4 5 4 3 5 5 4 3 3 4 50
20 5 5 5 4 4 3 2 5 4 3 4 5 49
21 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 47
22 4 5 5 5 5 3 1 5 4 4 5 5 51
23 4 5 4 3 4 5 6 5 4 4 4 5 53
24 4 5 5 2 4 4 3 4 5 5 4 4 49
25 5 5 5 3 5 3 1 5 5 5 4 5 51
26 4 4 4 5 4 3 4 5 3 4 2 3 45
27 2 5 2 2 4 4 1 2 2 4 2 4 34
28 1 5 4 2 3 2 4 2 3 2 1 3 32
29 1 2 2 1 3 2 2 3 2 2 1 2 23
30 5 2 4 1 3 4 1 3 2 2 2 2 31
r hit 0.599 0.631 0.599 0.536 0.663 0.494 0.394 0.664 0.742 0.613 0.761 0.583
r tab 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Ket Valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
115
2. Hasil Uji Validitas Variabel Locus Of Control
No
Res
No item ∑ X1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 4 2 3 4 2 4 5 5 4 3 4 4 4 3 4 4 59
2 4 3 4 2 2 3 3 5 5 3 3 3 3 3 3 5 54
3 5 4 2 3 3 3 5 5 5 2 3 4 5 4 5 4 62
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 2 3 57
5 5 3 4 5 2 4 5 4 4 4 4 3 3 3 2 5 60
6 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 64
7 4 3 3 2 3 4 4 4 5 5 3 4 4 3 4 3 58
8 5 4 3 4 2 3 5 4 5 3 5 5 4 3 4 4 63
9 4 4 3 2 4 3 5 5 5 5 3 3 4 3 4 3 60
10 4 2 3 4 3 3 3 4 4 5 5 4 5 3 3 3 58
11 4 4 3 4 3 3 3 5 5 5 5 5 3 3 3 3 61
12 4 3 5 5 3 3 5 5 5 5 5 4 3 4 5 3 67
13 4 3 5 5 3 3 5 3 5 3 5 5 3 5 2 4 63
14 3 3 5 4 3 3 5 3 5 4 4 3 4 4 5 4 62
15 4 3 5 3 3 4 5 4 5 5 4 4 4 3 4 5 65
16 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5 3 3 4 3 2 5 66
17 4 2 3 5 2 3 5 4 3 3 5 4 4 3 3 3 56
18 5 3 3 2 2 3 5 5 4 3 2 4 3 2 2 3 51
19 5 4 2 2 2 3 5 5 5 3 3 3 3 4 5 5 59
20 5 2 3 1 2 3 5 5 4 3 2 3 3 2 2 3 48
21 5 4 3 5 4 4 4 2 5 3 3 4 4 4 5 4 63
22 5 3 3 2 2 4 5 2 5 2 3 4 3 2 3 3 51
23 4 2 3 5 2 3 5 2 2 4 4 4 4 3 3 2 52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
116
24 5 3 3 5 3 5 5 5 4 1 2 4 4 3 3 4 59
25 4 3 3 2 5 4 3 3 2 3 2 4 4 3 3 5 53
26 5 2 2 2 3 3 4 2 4 3 2 3 4 2 2 3 46
27 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 48
28 4 3 2 3 2 3 2 2 3 2 4 3 3 3 2 2 43
29 3 3 1 3 2 2 2 3 3 2 3 3 4 1 2 2 39
30 1 3 2 2 3 2 1 1 1 5 1 2 3 2 2 2 33
r hit 0.454 0.344 0.667 0.534 0.232 0.519 0.678 0.589 0.730 0.283 0.567 0.564 0.239 0.677 0.603 0.640
r tab 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
ket valid tidak valid valid tidak valid valid valid valid tidak valid valid tidak valid valid valid
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
117
3. Hasil Uji Validitas Variabel Sikap (Attitude)
No
Resp
No item ∑ X1
1 2 3
1 5 4 4 13
2 3 4 4 11
3 4 4 5 13
4 4 5 4 13
5 4 4 4 12
6 5 5 4 14
7 5 5 4 14
8 5 4 4 13
9 5 4 4 13
10 4 5 5 14
11 4 4 5 13
12 5 5 5 15
13 4 1 4 9
14 4 2 4 10
15 4 3 4 11
16 5 3 4 12
17 4 1 3 8
18 5 3 5 13
19 2 2 5 9
20 5 2 5 12
21 4 3 4 11
22 5 3 4 12
23 2 3 2 7
24 1 2 4 7
25 3 2 2 7
26 1 2 2 5
27 2 3 2 7
28 2 4 3 9
29 5 5 5 15
30 5 5 5 15
r hitung 0.846439 0.77139 0.782007
r tabel 0.361 0.361 0.361
Ket valid valid valid
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
118
4. Hasil Uji Validitas Variabel Intensi Berwirausaha
No
Resp
No item ∑ X1
1 2 3 4 5
1 4 4 3 4 4 19
2 4 2 4 4 4 18
3 4 4 3 4 4 19
4 4 3 3 4 4 18
5 3 4 4 2 4 17
6 3 5 4 4 5 21
7 3 5 4 4 5 21
8 3 2 3 5 4 17
9 4 4 5 5 5 23
10 5 4 4 4 5 22
11 4 3 4 4 5 20
12 4 3 4 4 5 20
13 4 3 4 4 5 20
14 3 4 3 3 3 16
15 4 4 3 4 4 19
16 4 4 4 4 4 20
17 3 4 3 4 4 18
18 3 3 3 3 3 15
19 4 5 5 5 5 24
20 4 5 5 5 5 24
21 5 3 4 4 4 20
22 5 5 4 5 5 24
23 3 4 5 3 3 18
24 4 3 3 3 4 17
25 5 4 4 5 4 22
26 4 3 3 3 3 16
27 5 4 5 5 5 24
28 4 4 5 5 5 23
29 3 4 4 7 4 22
30 4 3 3 3 3 16
r hit 0.486286 0.616424 0.763357 0.737966 0.81441
r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Ket valid valid valid Valid valid
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
119
LAMPIRAN 4
HASIL UJI RELIABILITAS
1. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Need For Achievement
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.820 12
2. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Locus Of Control
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.823 16
3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Sikap (Attitude)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.711 3
4. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Intensi Berwirausaha
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.714 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
120
LAMPIRAN 5
TABULASI DATA PENELITIAN
1. Tabulasi Data Variabel Need for Achievement
No
Resp
No item ∑ X1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 38
2 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 51
3 3 5 4 4 4 4 4 4 3 2 3 40
4 4 5 5 2 5 4 4 4 5 4 4 46
5 4 5 4 2 4 3 4 5 4 5 3 43
6 3 5 4 4 4 4 5 4 4 2 4 43
7 3 5 5 3 5 1 4 5 5 3 4 43
8 4 5 4 2 5 3 4 4 5 3 4 43
9 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 43
10 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 43
11 3 4 4 4 3 4 5 4 5 3 4 43
12 3 5 4 3 4 3 4 4 4 2 3 39
13 4 5 5 3 5 5 3 5 5 3 1 44
14 2 5 3 2 3 2 4 4 5 4 5 39
15 3 5 3 3 5 4 4 4 5 3 4 43
16 4 5 4 4 5 4 5 5 5 2 5 48
17 3 5 5 2 4 4 4 4 5 3 1 40
18 4 5 4 4 5 4 4 3 3 3 4 43
19 3 5 4 4 5 4 5 3 5 2 4 44
20 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 48
21 4 5 4 2 5 3 4 5 5 4 3 44
22 3 5 5 3 5 4 5 5 4 1 4 44
23 2 5 2 3 5 4 4 4 5 3 4 41
24 3 5 4 3 5 4 4 5 4 3 4 44
25 3 4 3 5 4 3 4 5 5 5 3 44
26 3 5 5 4 5 4 4 5 4 3 2 44
27 2 5 3 4 5 3 4 3 5 3 2 39
28 3 5 3 2 5 4 5 5 4 4 4 44
29 3 5 4 2 4 3 3 3 5 3 4 39
30 4 5 3 2 5 4 4 5 5 2 5 44
31 1 5 4 2 4 4 4 4 5 4 4 41
32 1 5 4 3 5 3 4 2 5 4 5 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
121
33 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 39
34 3 5 3 2 5 4 5 4 4 4 5 44
35 3 4 4 4 3 4 5 5 4 3 5 44
36 3 4 4 3 5 5 4 3 4 3 3 41
37 4 3 3 2 3 3 5 4 4 3 5 39
38 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 39
39 5 5 4 2 4 3 5 4 5 4 5 46
40 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 45
41 3 5 4 3 4 5 5 5 5 3 5 47
42 4 5 4 1 5 4 5 5 5 5 5 48
43 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 3 48
44 3 5 5 3 5 5 4 3 4 4 4 45
45 4 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 50
46 5 5 5 2 5 4 4 5 5 2 4 46
47 3 5 4 3 4 5 5 5 5 5 3 47
48 3 5 4 4 5 4 5 4 5 3 5 47
49 3 5 4 2 4 5 5 4 5 4 5 46
50 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 42
51 3 5 4 3 4 3 3 3 5 3 4 40
52 4 5 4 3 5 3 5 3 5 2 4 43
53 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 46
54 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 46
55 4 5 5 2 5 4 4 4 4 5 4 46
56 2 4 3 2 4 4 4 4 4 1 4 36
57 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 32
58 3 5 4 2 2 4 5 5 5 3 5 43
59 3 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 47
60 3 5 4 2 5 5 5 3 5 5 5 47
61 3 5 4 3 5 3 5 5 5 4 5 47
62 3 5 5 5 5 5 3 3 5 5 4 48
63 3 5 4 4 4 5 5 3 3 4 5 45
64 5 4 4 5 4 5 5 3 4 4 4 47
65 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 2 33
66 3 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 49
67 3 5 4 3 5 4 5 5 4 3 4 45
68 3 5 4 3 4 4 4 3 4 3 4 41
69 2 5 3 2 3 3 5 5 5 3 4 40
70 3 4 4 1 3 4 5 4 3 5 3 39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
122
71 2 5 5 3 4 5 5 4 5 3 4 45
72 2 5 5 2 5 4 4 5 5 2 4 43
73 2 4 3 2 4 3 3 3 4 2 3 33
74 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 5 47
75 3 5 4 3 4 5 3 3 4 1 1 36
76 4 5 4 3 3 3 4 5 5 4 5 45
77 3 3 5 4 4 5 4 5 5 5 5 48
78 3 4 4 5 4 4 5 5 3 3 4 44
79 4 4 4 5 4 5 3 5 5 4 5 48
80 2 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 34
81 3 5 4 2 4 4 3 4 4 5 5 43
82 4 5 5 5 5 4 4 4 5 2 5 48
83 2 5 3 2 3 3 4 3 2 2 5 34
84 3 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 44
85 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 40
86 3 5 4 3 3 4 4 4 4 2 4 40
87 3 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 49
88 3 5 4 3 4 5 5 3 5 2 4 43
89 3 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 49
90 4 5 5 3 5 4 5 5 5 3 5 49
91 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 52
92 2 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 37
93 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
94 4 3 4 4 5 5 4 5 5 5 5 49
95 4 5 3 3 4 4 3 4 5 4 4 43
96 4 5 4 1 4 2 4 1 4 3 3 35
97 4 5 3 3 4 4 3 4 5 4 4 43
98 5 5 4 4 5 5 3 5 5 5 3 49
99 3 5 5 4 4 4 5 2 5 1 5 43
100 2 5 5 4 4 4 4 4 2 2 5 41
101 3 5 4 1 4 4 5 5 5 2 3 41
102 3 5 3 4 4 4 4 4 4 3 3 41
103 3 5 3 3 4 4 4 4 5 1 5 41
104 5 4 3 5 5 5 4 4 5 4 5 49
105 3 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 50
106 3 4 3 2 5 3 4 3 4 3 4 38
107 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 51
108 3 5 4 3 4 4 3 4 4 2 4 40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
123
109 3 5 5 3 5 4 4 5 1 1 4 40
110 4 5 3 3 4 4 3 4 5 4 4 43
111 3 5 4 4 4 5 4 3 4 3 4 43
112 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 35
113 4 5 4 3 4 4 4 2 3 4 4 41
114 3 5 4 3 5 4 4 4 5 3 4 44
115 4 5 4 3 4 5 5 4 4 4 5 47
116 2 5 4 3 4 4 4 5 5 3 3 42
117 4 5 4 3 4 4 5 3 5 2 4 43
118 3 4 3 1 3 4 5 4 3 5 3 38
119 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 35
120 3 5 4 1 5 4 3 5 4 4 5 43
121 3 5 5 3 5 4 4 3 3 3 3 41
122 3 5 3 2 4 3 4 4 5 4 4 41
123 3 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 46
124 3 5 3 3 3 3 5 5 4 4 5 43
125 3 4 3 2 4 3 4 4 4 2 2 35
126 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 43
127 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 43
128 3 4 3 3 3 5 5 5 4 1 5 41
129 3 4 3 3 3 5 5 5 4 1 5 41
130 1 3 4 1 4 3 3 2 3 2 2 28
131 3 4 4 1 5 4 5 3 4 3 5 41
132 3 4 4 1 5 4 5 3 4 3 5 41
133 3 4 2 3 4 2 3 3 2 3 2 31
134 3 4 3 2 4 3 4 2 3 3 4 35
135 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 36
136 3 5 5 3 5 4 4 3 4 1 4 41
137 3 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 36
138 3 3 5 4 5 5 3 2 5 5 3 43
139 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 41
140 4 5 4 3 1 4 4 4 4 4 4 41
141 3 5 4 2 4 3 5 4 5 2 5 42
142 3 4 5 1 3 2 4 2 3 4 3 34
143 2 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 34
144 3 5 3 3 4 5 4 4 4 2 4 41
145 3 3 4 4 5 4 4 4 5 4 3 43
146 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
124
147 2 5 3 3 4 3 4 5 4 4 5 42
148 3 5 5 3 4 3 4 3 3 3 3 39
149 4 5 3 3 4 4 3 4 5 4 4 43
150 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 36
151 3 5 5 4 4 4 5 2 5 1 5 43
152 3 5 5 2 5 5 2 2 3 2 4 38
153 3 5 5 1 4 3 3 3 4 4 1 36
154 3 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 36
155 4 5 3 3 4 4 3 4 5 4 4 43
156 3 5 3 3 4 5 4 4 4 2 4 41
157 3 4 3 3 4 1 5 3 4 3 3 36
158 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 41
159 4 5 4 2 4 4 4 4 5 4 4 44
160 3 5 5 2 3 1 4 2 4 2 5 36
161 3 4 4 4 3 4 5 2 4 4 4 41
162 3 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 36
163 2 4 3 2 4 4 4 4 4 1 4 36
164 3 5 3 3 3 3 4 1 4 3 4 36
165 4 5 5 2 4 4 4 4 5 3 4 44
166 3 5 5 4 5 4 4 3 4 4 3 44
167 2 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 37
168 2 5 4 3 4 4 4 2 4 4 4 40
169 3 5 4 4 4 4 3 4 4 5 3 43
170 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 5 44
171 2 4 3 2 4 4 4 4 4 1 4 36
172 3 4 4 1 5 4 5 4 4 2 4 40
173 3 5 5 4 5 4 4 3 4 5 3 45
174 3 5 4 3 5 4 4 5 5 1 3 42
175 3 5 5 4 5 5 3 5 4 4 2 45
176 3 5 3 4 2 2 3 3 3 4 4 36
177 2 4 3 2 4 5 4 4 4 1 4 37
178 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 37
179 3 4 4 2 4 3 3 3 4 3 4 37
180 3 4 3 3 3 3 4 5 3 3 3 37
181 3 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 46
182 3 4 4 2 4 3 3 3 4 3 4 37
183 4 5 4 1 5 2 4 1 5 1 5 37
184 2 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
125
185 3 5 4 5 5 3 5 5 5 4 2 46
186 4 5 4 2 4 3 3 4 4 3 4 40
187 3 5 4 4 4 3 5 4 3 3 5 43
188 3 5 5 2 3 2 5 5 3 3 2 38
189 3 5 4 3 5 3 3 4 5 2 1 38
190 2 4 3 2 4 5 4 4 4 1 4 37
191 3 5 4 3 3 3 3 3 3 5 3 38
192 2 4 3 2 4 5 4 4 4 1 4 37
193 3 5 4 3 5 4 4 2 2 2 4 38
194 1 5 4 3 5 2 4 3 4 2 4 37
195 4 5 4 5 5 3 5 4 4 5 5 49
196 5 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 41
197 3 5 5 2 3 1 5 2 5 2 5 38
198 4 4 5 3 3 3 4 3 3 3 3 38
199 4 5 3 2 3 3 4 4 3 3 4 38
200 3 5 4 2 2 3 5 5 5 3 5 42
201 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 38
202 3 5 3 2 4 2 5 3 4 3 4 38
203 4 3 4 3 5 1 3 4 5 5 1 38
204 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 38
205 3 5 4 3 4 2 3 4 5 2 4 39
206 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 39
207 3 5 5 2 4 4 3 4 5 4 4 43
208 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 38
209 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 3 39
210 4 5 3 2 3 3 4 4 3 3 4 38
211 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 39
212 4 5 5 1 3 1 4 3 4 4 4 38
213 2 5 4 2 4 3 4 4 3 4 4 39
214 1 5 4 2 4 2 5 5 5 4 2 39
215 3 4 4 4 5 1 3 3 5 3 4 39
216 3 4 4 3 4 4 5 3 3 3 3 39
217 2 5 3 4 5 3 4 3 5 3 2 39
218 3 5 4 3 2 5 3 4 3 4 4 40
219 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 38
220 5 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 39
221 3 4 4 3 4 4 5 3 4 2 4 40
222 4 4 4 3 4 2 5 3 4 2 4 39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
126
223 5 4 3 2 4 4 3 3 3 4 4 39
224 3 5 5 1 5 4 5 4 5 1 2 40
225 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 40
226 3 5 4 3 4 3 4 3 4 4 3 40
227 3 5 4 3 3 3 5 3 4 4 3 40
228 3 5 3 2 3 2 5 5 4 4 4 40
229 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 40
230 4 5 4 3 4 3 3 4 4 4 2 40
231 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 40
232 3 4 4 5 3 3 4 3 4 4 3 40
233 3 5 4 3 5 5 5 5 5 2 4 46
234 3 5 4 3 4 3 4 3 3 4 4 40
235 3 5 4 1 5 4 5 5 5 1 4 42
236 3 5 4 3 4 3 4 3 3 4 4 40
237 3 5 4 3 4 3 4 3 3 4 4 40
238 4 5 5 1 4 2 3 3 5 5 3 40
239 5 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 41
240 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 40
241 5 4 4 3 4 4 3 4 5 3 2 41
242 2 4 5 5 4 3 5 3 4 2 3 40
243 4 5 4 4 4 2 5 4 3 2 4 41
244 4 5 4 2 4 4 5 4 5 4 5 46
245 4 5 3 2 4 4 3 4 4 2 4 39
246 3 4 4 5 5 4 5 5 5 3 1 44
247 3 5 3 3 4 5 4 4 4 2 4 41
248 4 5 5 3 4 4 5 4 4 4 2 44
249 4 5 5 3 5 3 5 2 5 2 5 44
250 4 5 5 2 5 4 4 4 5 2 4 44
251 5 5 4 5 4 3 5 4 3 3 5 46
252 5 4 3 5 4 3 5 5 5 5 1 45
253 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 42
254 3 5 4 3 4 5 3 3 4 4 4 42
255 4 5 4 2 4 4 4 4 4 3 4 42
256 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 46
257 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 42
258 5 5 5 3 4 4 5 4 4 4 2 45
259 5 5 5 3 4 4 5 4 4 4 2 45
260 3 5 4 5 4 2 3 3 5 4 3 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
127
2. Tabulasi Data Variabel Locus of Control
No
Resp
No item ∑ X2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 5 2 3 4 4 5 5 2 3 2 2 3 3 43
2 5 3 4 5 5 5 5 3 1 5 3 3 1 48
3 5 5 3 5 5 5 5 3 3 4 5 4 5 57
4 4 3 3 5 4 5 4 3 3 2 3 4 4 47
5 4 4 4 3 4 4 5 2 3 2 3 4 3 45
6 5 4 4 5 3 5 5 2 3 2 2 2 2 44
7 5 3 3 5 4 4 5 1 3 5 3 2 3 46
8 4 5 3 4 3 4 4 2 4 2 3 4 4 46
9 4 4 3 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 44
10 2 4 4 3 5 3 5 2 2 5 2 2 1 40
11 3 4 3 4 3 5 5 2 3 3 3 3 3 44
12 4 3 3 4 3 4 3 2 3 2 3 3 3 40
13 4 3 3 4 4 5 4 1 3 1 2 3 3 40
14 5 2 3 4 4 4 3 1 3 2 3 2 5 41
15 5 2 3 4 4 5 5 2 3 2 2 3 3 43
16 4 3 4 4 5 5 3 2 3 2 3 3 2 43
17 5 4 5 4 4 5 5 4 2 5 4 5 4 56
18 4 3 3 5 4 5 4 3 3 2 3 4 4 47
19 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 2 3 3 40
20 5 2 2 1 5 5 5 1 3 2 4 4 4 43
21 4 5 3 2 4 5 3 2 3 5 3 4 4 47
22 5 3 4 3 4 5 5 2 4 2 2 2 2 43
23 4 4 4 5 4 5 5 4 4 2 4 2 5 52
24 5 5 3 5 2 5 5 2 3 3 3 2 4 47
25 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 43
26 4 3 3 3 3 5 4 3 2 3 3 3 4 43
27 5 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 39
28 3 4 4 3 4 5 4 2 3 2 3 3 3 43
29 4 4 2 5 2 5 4 2 3 2 2 4 2 41
30 4 5 3 5 3 5 5 2 3 2 2 2 4 45
31 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 39
32 5 4 2 3 3 5 5 5 3 4 4 5 4 52
33 3 2 4 1 5 5 2 2 4 2 3 3 3 39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
128
34 3 4 3 5 4 4 5 2 3 2 3 3 2 43
35 5 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 43
36 3 2 3 3 4 5 3 2 3 3 2 3 3 39
37 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 41
38 4 3 3 4 5 5 5 1 3 1 1 3 3 41
39 5 5 4 5 5 5 5 2 2 3 1 2 3 47
40 4 4 4 3 3 4 4 2 3 2 2 4 4 43
41 5 5 5 4 5 5 4 1 3 2 2 3 2 46
42 4 4 4 5 4 5 3 2 4 1 3 3 1 43
43 4 4 2 2 2 4 4 2 3 4 4 4 4 43
44 4 3 5 1 5 5 2 1 3 2 3 3 2 39
45 4 3 3 4 3 5 3 3 3 2 4 2 4 43
46 4 4 3 5 3 4 4 2 3 2 2 5 2 43
47 5 2 4 5 2 5 4 2 4 2 2 4 2 43
48 3 4 3 5 3 5 5 2 3 2 3 3 3 44
49 4 3 4 5 4 5 4 3 3 2 2 2 3 44
50 5 5 5 5 4 4 5 1 2 4 3 5 3 51
51 4 4 4 4 4 5 5 2 3 2 1 1 1 40
52 4 5 4 4 5 5 5 4 1 2 2 5 5 51
53 3 4 4 2 4 5 5 1 3 1 4 4 4 44
54 4 5 4 4 4 5 3 2 4 3 2 2 2 44
55 3 5 2 5 5 5 5 3 3 2 1 3 3 45
56 2 5 3 4 2 2 3 2 3 2 3 2 5 38
57 4 4 4 2 3 4 4 2 4 2 2 2 2 39
58 5 4 5 4 5 5 4 2 4 4 2 3 4 51
59 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 48
60 4 3 3 5 3 5 5 3 3 3 3 5 3 48
61 4 4 3 5 4 5 4 2 3 1 1 2 5 43
62 1 2 5 3 5 5 4 3 3 2 2 2 2 39
63 5 5 3 3 4 3 5 2 3 2 3 4 3 45
64 1 3 2 2 2 3 2 2 1 4 3 3 3 31
65 3 4 3 3 4 5 4 2 3 2 2 2 2 39
66 3 3 1 3 2 3 3 3 4 3 2 2 2 34
67 5 4 4 2 4 5 5 2 4 2 2 2 4 45
68 3 3 3 5 3 4 5 1 4 1 1 1 1 35
69 1 4 4 4 3 5 5 2 3 1 2 2 4 40
70 1 2 5 3 5 5 5 1 3 1 1 2 2 36
71 5 5 2 5 3 5 5 2 1 3 3 3 3 45
72 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 38
73 5 3 3 5 4 5 5 3 2 3 3 3 3 47
74 5 4 4 3 5 5 5 2 4 2 2 3 4 48
75 2 4 4 3 5 4 5 2 2 1 2 2 1 37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
129
76 4 2 4 5 4 5 4 2 3 3 3 3 3 45
77 3 3 3 5 4 5 5 2 3 3 3 3 3 45
78 5 5 4 4 4 5 4 3 3 2 3 2 1 45
79 4 4 4 5 5 5 4 1 4 2 4 4 2 48
80 5 5 5 2 5 5 5 2 4 2 2 3 3 48
81 4 2 3 5 3 5 4 1 2 2 2 2 3 38
82 4 5 5 3 4 5 5 2 4 2 2 2 5 48
83 5 4 3 5 1 5 5 1 3 2 5 4 5 48
84 5 5 3 3 3 5 5 2 3 2 1 5 3 45
85 4 4 2 4 3 5 5 1 3 2 2 3 3 41
86 4 5 4 4 3 5 2 2 2 3 2 2 2 40
87 5 4 5 5 3 4 4 2 5 2 3 3 3 48
88 3 3 3 4 3 4 4 2 3 2 2 3 2 38
89 5 3 4 5 4 5 4 4 4 3 3 2 2 48
90 5 4 3 5 1 5 5 1 3 2 5 4 5 48
91 4 3 3 2 5 4 3 2 3 2 3 3 2 39
92 2 4 4 3 5 4 5 2 2 1 2 2 1 37
93 3 3 3 4 3 4 4 2 2 2 2 3 2 37
94 4 4 2 3 2 5 5 2 3 2 2 2 2 38
95 3 3 4 3 4 5 5 1 3 1 2 3 3 40
96 5 4 2 1 3 5 5 1 1 1 1 4 4 37
97 4 4 3 5 4 5 4 2 4 2 1 2 3 43
98 5 4 4 4 4 5 5 2 4 4 2 2 2 47
99 4 3 3 3 3 5 4 2 3 2 2 2 3 39
100 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39
101 4 4 3 2 4 4 2 3 2 2 4 2 3 39
102 4 4 4 3 5 3 4 2 3 2 1 1 3 39
103 4 4 3 5 4 5 5 2 2 2 1 2 1 40
104 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 44
105 4 4 3 5 4 5 4 2 3 1 1 2 5 43
106 4 4 2 3 2 5 5 2 3 2 2 2 2 38
107 4 4 5 4 4 5 5 2 3 2 2 2 5 47
108 5 5 4 3 5 5 5 3 3 1 1 1 2 43
109 4 3 3 4 4 4 4 2 3 2 3 3 3 42
110 4 4 3 5 4 5 5 2 2 2 1 2 1 40
111 5 4 4 5 4 5 5 4 2 1 1 2 5 47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
130
112 5 5 4 2 4 5 5 2 4 2 2 2 5 47
113 4 4 4 3 4 4 4 2 3 2 3 2 1 40
114 5 5 4 2 4 5 5 2 4 2 2 2 5 47
115 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 3 3 3 47
116 5 4 3 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 47
117 5 3 3 5 3 5 5 1 3 1 1 5 1 41
118 3 3 4 2 4 4 4 2 3 1 2 3 2 37
119 3 4 4 2 5 4 3 2 3 2 2 2 2 38
120 4 5 5 4 3 5 5 2 5 2 3 2 2 47
121 4 4 5 5 5 5 5 1 4 2 3 2 2 47
122 4 4 3 3 3 5 4 3 3 2 4 2 3 43
123 4 3 3 5 4 5 4 3 3 2 3 4 4 47
124 3 4 3 5 3 5 4 3 3 2 2 2 2 41
125 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38
126 4 4 4 2 5 5 4 3 3 2 4 3 2 45
127 4 3 3 5 4 5 4 3 3 2 3 4 4 47
128 4 5 3 5 3 4 4 2 3 2 2 3 2 42
129 4 3 3 3 3 5 4 3 2 3 3 3 3 42
130 5 5 5 1 3 5 5 1 3 1 1 5 5 45
131 2 2 5 5 5 5 5 1 2 1 1 2 3 39
132 1 4 4 2 4 5 4 1 3 2 3 3 3 39
133 5 5 3 5 4 5 5 2 2 3 2 2 2 45
134 4 4 3 3 3 5 3 3 2 5 4 3 4 46
135 5 1 1 5 3 5 4 3 3 2 1 1 1 35
136 5 2 4 2 3 5 5 2 4 3 4 2 2 43
137 3 4 4 2 5 4 3 2 3 2 2 2 2 38
138 4 3 4 2 3 3 4 2 4 2 3 4 4 42
139 4 4 4 3 4 4 5 2 2 3 2 2 4 43
140 3 5 5 2 3 5 3 3 2 3 3 3 3 43
141 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 3 3 3 43
142 5 5 5 4 5 4 4 2 3 2 2 2 2 45
143 4 3 3 3 3 4 4 2 2 2 2 4 2 38
144 4 4 5 3 4 4 4 2 3 3 2 2 2 42
145 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 2 3 3 43
146 4 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 45
147 4 2 5 4 5 5 5 1 2 1 2 3 3 42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131
131
148 3 5 5 2 5 4 5 1 4 1 1 1 1 38
149 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 3 42
150 4 4 3 2 3 5 5 5 3 3 3 4 3 47
151 3 4 3 3 3 5 5 2 3 3 3 3 3 43
152 1 4 4 4 4 5 4 1 3 2 2 2 1 37
153 5 2 5 4 5 5 4 2 4 2 2 4 2 46
154 2 4 4 3 5 4 5 2 2 1 2 2 1 37
155 5 5 2 3 5 1 4 1 3 3 2 2 3 39
156 4 5 3 3 4 5 5 1 3 1 3 4 1 42
157 3 4 4 4 5 5 4 2 1 2 2 5 5 46
158 3 4 2 3 3 5 5 3 3 2 3 3 3 42
159 4 2 3 4 3 4 4 3 2 2 4 3 4 42
160 3 3 4 4 3 5 5 3 3 3 3 3 4 46
161 4 4 3 4 4 4 4 2 3 2 2 4 2 42
162 2 4 4 3 5 4 5 2 2 1 2 2 1 37
163 4 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 45
164 5 5 3 4 4 4 5 2 4 2 2 4 2 46
165 4 4 3 4 4 4 4 2 3 2 2 4 2 42
166 4 4 3 4 4 4 4 2 3 2 2 3 2 41
167 5 5 5 5 4 5 4 2 3 2 2 2 2 46
168 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 42
169 4 4 4 3 4 5 5 2 3 2 2 1 3 42
170 4 4 4 5 4 4 2 1 4 2 1 1 5 41
171 1 2 5 3 5 5 5 1 3 1 1 2 2 36
172 4 4 4 3 4 5 5 2 3 2 2 1 3 42
173 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 2 2 3 39
174 5 5 2 5 5 5 5 1 1 1 1 5 1 42
175 4 4 3 2 5 3 5 5 2 3 3 2 2 43
176 4 3 5 5 4 4 4 3 2 4 3 2 1 44
177 4 2 3 4 3 3 4 4 5 4 3 3 3 45
178 4 4 3 4 3 3 5 5 3 5 3 3 3 48
179 4 3 4 5 3 4 5 1 4 2 4 3 2 44
180 4 4 4 5 5 4 3 2 3 5 2 1 2 44
181 3 3 4 3 4 5 4 2 4 2 2 3 2 41
182 4 1 5 1 5 5 5 4 3 3 3 5 5 49
183 4 5 4 5 4 5 5 1 3 1 3 3 3 46
184 4 4 5 2 5 5 5 3 2 2 3 3 3 46
185 5 5 2 5 5 5 5 1 1 1 1 5 1 42
186 4 4 2 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 42
187 3 2 4 2 4 5 4 3 4 2 3 3 3 42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132
132
188 5 3 4 5 4 5 5 2 3 4 2 4 4 50
189 4 4 4 3 4 5 5 3 3 4 4 5 3 51
190 5 3 4 2 3 5 5 2 3 2 4 2 2 42
191 5 4 3 4 3 5 4 5 5 5 3 4 4 54
192 5 2 4 3 5 3 4 2 3 2 3 3 3 42
193 4 4 5 1 4 5 5 2 5 1 1 1 1 39
194 4 2 3 5 3 4 4 2 3 2 2 4 3 41
195 5 1 5 1 3 5 4 3 3 2 1 1 1 35
196 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
197 3 3 3 5 5 5 5 1 3 1 1 3 3 41
198 3 4 4 2 5 4 3 2 3 2 2 2 2 38
199 2 4 4 3 5 4 5 2 2 1 2 2 1 37
200 4 4 3 3 4 5 4 1 4 2 3 3 2 42
201 4 4 4 3 4 5 2 2 2 2 2 4 3 41
202 4 2 4 4 3 3 3 2 2 2 4 4 4 41
203 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38
204 4 3 4 5 3 5 5 2 2 3 3 3 4 46
205 4 4 1 5 4 4 4 3 3 3 3 3 1 42
206 3 5 5 4 3 4 4 2 3 1 2 2 4 42
207 5 1 5 1 3 5 4 3 3 2 1 1 1 35
208 5 2 4 2 3 5 5 2 3 2 4 2 2 41
209 5 3 4 2 3 5 5 2 3 2 4 2 2 42
210 5 3 5 5 4 5 3 2 3 3 3 2 3 46
211 2 4 4 3 5 4 5 2 2 1 2 2 1 37
212 5 2 3 2 3 4 5 4 1 3 2 2 2 38
213 4 4 5 5 4 4 4 3 3 2 3 3 2 46
214 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 2 2 41
215 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 41
216 5 5 4 4 4 5 5 1 4 1 1 1 1 41
217 4 5 3 5 3 5 5 3 3 4 3 4 3 50
218 5 4 5 4 5 5 5 3 3 2 3 3 2 49
219 4 2 4 3 5 5 2 1 3 1 2 2 1 35
220 5 4 5 4 4 5 5 1 5 1 2 2 3 46
221 4 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 42
222 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 46
223 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 3 2 2 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133
133
224 4 4 4 5 4 4 2 2 3 3 2 2 2 41
225 4 4 2 5 3 3 5 3 5 3 3 2 3 45
226 5 4 5 5 4 3 5 2 2 2 2 2 3 44
227 4 4 5 3 5 4 4 5 3 2 2 2 1 44
228 5 3 3 4 4 5 2 5 3 4 2 3 1 44
229 5 4 3 1 3 5 5 5 3 3 1 1 3 42
230 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 3 46
231 4 2 3 5 3 5 3 2 4 4 3 3 3 44
232 5 4 3 5 4 3 4 2 3 1 3 2 2 41
233 4 5 3 3 5 4 4 2 3 2 4 3 1 43
234 5 5 3 5 4 5 2 1 5 1 2 2 3 43
235 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 43
236 4 3 4 2 3 3 5 5 3 3 3 3 2 43
237 5 2 3 4 4 4 3 1 3 2 3 2 5 41
238 4 5 4 5 5 5 4 3 3 3 3 3 4 51
239 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 3 4 3 51
240 3 3 2 3 3 4 3 5 4 3 2 3 3 41
241 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 3 4 3 51
242 5 2 3 2 3 5 5 4 3 3 1 2 3 41
243 4 4 4 5 3 5 5 3 4 4 3 3 3 50
244 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 39
245 5 2 4 2 3 5 5 2 4 3 4 2 2 43
246 4 3 4 5 3 5 5 5 5 4 4 1 3 51
247 4 3 3 2 4 4 4 5 3 4 3 4 3 46
248 5 3 3 5 5 5 5 4 3 4 3 3 3 51
249 4 4 5 5 5 5 4 1 5 5 3 2 2 50
250 5 5 1 5 3 5 5 4 3 5 3 3 2 49
251 4 3 4 3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 41
252 4 3 3 3 4 5 4 5 3 4 3 4 3 48
253 4 3 3 5 3 5 3 5 3 5 2 2 3 46
254 5 5 3 5 3 5 5 3 3 3 3 3 3 49
255 4 2 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 49
256 4 5 4 4 3 5 2 2 2 3 2 2 2 40
257 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 39
258 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 39
259 5 4 4 4 4 5 5 5 3 3 2 2 2 48
260 5 3 3 1 3 5 5 4 3 4 3 2 2 43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
134
134
3. Tabulasi Data Variabel Sikap (Attitude)
No
Resp No item ∑ Y
1 2 3
1 5 1 5 11
2 5 3 4 12
3 5 5 5 15
4 5 4 4 13
5 4 4 5 13
6 4 4 5 13
7 4 4 5 13
8 5 4 4 13
9 5 3 5 13
10 4 5 4 13
11 4 5 4 13
12 5 3 4 12
13 5 5 5 15
14 4 2 5 11
15 4 5 4 13
16 5 5 4 14
17 5 5 5 15
18 4 4 5 13
19 4 5 4 13
20 5 5 4 14
21 4 5 4 13
22 5 3 5 13
23 5 5 5 15
24 4 4 5 13
25 4 4 5 13
26 4 4 5 13
27 4 4 3 11
28 4 4 5 13
29 3 4 4 11
30 4 4 4 12
31 4 4 4 12
32 5 5 5 15
33 5 2 4 11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135
135
34 4 4 5 13
35 5 4 4 13
36 4 4 4 12
37 5 1 5 11
38 3 4 4 11
39 4 3 5 12
40 5 5 3 13
41 4 4 4 12
42 5 4 5 14
43 5 4 5 14
44 5 5 5 15
45 5 4 5 14
46 4 4 5 13
47 4 5 4 13
48 4 5 5 14
49 5 5 4 14
50 5 5 5 15
51 3 4 4 11
52 5 5 5 15
53 5 5 4 14
54 4 5 5 14
55 4 5 5 14
56 4 1 5 10
57 4 4 4 12
58 5 5 5 15
59 5 5 5 15
60 5 5 5 15
61 5 4 4 13
62 5 5 5 15
63 5 5 4 14
64 4 5 4 13
65 4 4 4 12
66 5 4 4 13
67 5 5 4 14
68 4 5 4 13
69 3 4 4 11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
136
136
70 4 5 4 13
71 5 5 4 14
72 4 5 4 13
73 5 2 5 12
74 5 5 5 15
75 5 1 4 10
76 5 5 4 14
77 4 5 5 14
78 4 5 5 14
79 5 5 5 15
80 4 4 4 12
81 3 5 5 13
82 5 5 5 15
83 5 4 3 12
84 5 5 4 14
85 4 3 4 11
86 4 3 4 11
87 5 5 5 15
88 3 5 5 13
89 5 5 5 15
90 5 5 5 15
91 5 5 5 15
92 4 2 4 10
93 4 1 4 9
94 4 4 4 12
95 5 1 5 11
96 3 3 3 9
97 5 1 5 11
98 5 5 5 15
99 4 5 4 13
100 4 5 4 13
101 4 4 5 13
102 4 5 4 13
103 5 4 4 13
104 5 1 5 11
105 5 1 5 11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
137
137
106 5 5 5 15
107 5 5 5 15
108 5 1 5 11
109 4 3 4 11
110 4 5 4 13
111 5 5 5 15
112 3 4 5 12
113 3 5 5 13
114 5 5 5 15
115 5 5 5 15
116 5 5 5 15
117 4 4 5 13
118 4 2 4 10
119 4 4 4 12
120 5 5 5 15
121 5 5 5 15
122 5 1 5 11
123 5 5 5 15
124 4 4 5 13
125 4 4 4 12
126 5 5 4 14
127 5 5 5 15
128 4 4 5 13
129 4 5 4 13
130 4 5 5 14
131 5 1 5 11
132 5 1 5 11
133 5 5 4 14
134 4 4 4 12
135 3 3 3 9
136 5 2 4 11
137 4 4 4 12
138 5 4 4 13
139 5 1 5 11
140 5 2 4 11
141 5 1 5 11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
138
138
142 4 5 5 14
143 4 3 5 12
144 4 4 5 13
145 5 1 5 11
146 5 5 4 14
147 4 4 5 13
148 5 5 5 15
149 3 4 4 11
150 4 4 4 12
151 5 1 5 11
152 5 1 4 10
153 5 4 5 14
154 4 4 4 12
155 3 4 4 11
156 4 4 5 13
157 5 4 5 14
158 4 4 5 13
159 3 4 4 11
160 4 5 5 14
161 5 4 4 13
162 5 5 5 15
163 4 4 4 12
164 5 5 4 14
165 4 3 4 11
166 3 4 4 11
167 5 5 4 14
168 4 4 5 13
169 5 5 5 15
170 3 4 4 11
171 4 1 4 9
172 5 5 5 15
173 3 4 4 11
174 4 4 5 13
175 3 4 4 11
176 4 5 3 12
177 5 4 3 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
139
139
178 4 5 5 14
179 4 3 5 12
180 4 4 4 12
181 5 1 5 11
182 5 5 4 14
183 4 4 4 12
184 4 4 4 12
185 5 5 5 15
186 5 5 5 15
187 5 5 5 15
188 4 5 5 14
189 4 5 5 14
190 4 4 4 12
191 4 5 5 14
192 4 4 4 12
193 4 5 5 14
194 4 4 4 12
195 5 5 5 15
196 4 4 5 13
197 4 4 4 12
198 4 5 5 14
199 5 5 4 14
200 4 5 4 13
201 4 4 4 12
202 5 3 4 12
203 3 3 4 10
204 4 4 4 12
205 4 5 4 13
206 4 5 4 13
207 4 4 4 12
208 4 4 4 12
209 5 4 4 13
210 4 4 4 12
211 5 5 4 14
212 4 3 3 10
213 4 4 4 12
214 3 5 4 12
215 4 4 4 12
216 4 4 4 12
217 4 5 5 14
218 4 5 5 14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
140
140
219 5 5 5 15
220 4 4 4 12
221 5 4 4 13
222 4 4 4 12
223 3 4 5 12
224 4 4 4 12
225 4 4 4 12
226 5 5 4 14
227 5 5 4 14
228 5 5 4 14
229 4 4 5 13
230 4 3 5 12
231 5 5 4 14
232 5 2 5 12
233 5 2 4 11
234 5 5 4 14
235 4 5 4 13
236 5 5 4 14
237 4 3 5 12
238 4 4 4 12
239 4 4 4 12
240 4 5 5 14
241 4 4 4 12
242 4 5 5 14
243 5 3 4 12
244 3 4 4 11
245 4 5 4 13
246 5 5 4 14
247 4 4 4 12
248 4 5 5 14
249 4 5 5 14
250 4 5 5 14
251 4 3 4 11
252 5 5 4 14
253 4 4 4 12
254 3 5 4 12
255 4 4 4 12
256 4 4 3 11
257 4 4 4 12
258 4 4 4 12
259 4 5 5 14
260 4 5 4 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
141
141
4. Tabulasi Data Variabel Intensi Berwirausaha
No
Resp
No item ∑ Z
1 2 3 4 5
1 4 3 3 3 3 16
2 4 5 5 4 4 22
3 5 5 4 5 4 23
4 5 4 5 5 5 24
5 5 5 5 5 5 25
6 5 5 5 5 5 25
7 3 4 4 5 4 20
8 4 4 4 4 4 20
9 5 5 5 5 5 25
10 5 4 4 4 4 21
11 5 5 5 5 5 25
12 5 5 3 4 5 22
13 4 4 3 4 4 19
14 4 3 4 4 4 19
15 5 5 5 5 5 25
16 4 4 4 4 5 21
17 5 5 4 4 5 23
18 4 5 4 4 4 21
19 4 4 4 4 5 21
20 5 2 4 5 5 21
21 5 4 4 4 4 21
22 5 5 5 5 5 25
23 4 5 5 4 5 23
24 5 3 5 3 3 19
25 5 5 5 5 5 25
26 5 5 5 5 5 25
27 4 4 3 4 4 19
28 5 5 5 5 5 25
29 4 4 4 4 4 20
30 5 5 3 4 5 22
31 4 4 5 5 5 23
32 5 5 5 4 4 23
33 4 4 4 4 4 20
34 5 5 5 5 5 25
35 5 5 5 5 5 25
36 4 4 5 5 5 23
37 5 3 4 4 4 20
38 5 3 4 4 4 20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
142
142
39 5 4 5 5 5 24
40 5 5 5 5 5 25
41 5 4 5 5 5 24
42 4 4 5 4 4 21
43 4 4 5 4 4 21
44 4 3 4 4 4 19
45 4 3 5 5 5 22
46 4 4 3 4 3 18
47 4 4 3 3 4 18
48 4 5 4 4 4 21
49 4 4 4 4 5 21
50 4 4 5 5 5 23
51 5 1 4 5 5 20
52 4 4 5 5 5 23
53 4 4 4 4 5 21
54 4 5 3 4 5 21
55 4 4 4 4 5 21
56 3 3 3 3 3 15
57 5 5 5 5 5 25
58 5 3 5 5 5 23
59 5 5 4 5 5 24
60 5 5 4 5 5 24
61 3 3 4 4 4 18
62 4 3 4 4 4 19
63 5 5 4 3 4 21
64 4 2 4 4 4 18
65 5 5 5 5 5 25
66 4 4 3 4 3 18
67 4 4 4 5 4 21
68 4 5 3 4 5 21
69 4 4 4 4 4 20
70 5 3 3 5 3 19
71 5 4 4 4 4 21
72 5 4 4 4 4 21
73 4 3 4 3 4 18
74 5 5 5 4 5 24
75 3 3 3 4 2 15
76 5 4 4 4 4 21
77 5 3 4 5 5 22
78 5 3 4 4 5 21
79 4 5 5 5 5 24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
143
143
80 4 3 3 4 4 18
81 4 4 4 4 5 21
82 5 4 5 5 5 24
83 4 3 3 4 4 18
84 5 2 5 4 5 21
85 4 4 4 4 4 20
86 4 4 4 4 4 20
87 5 4 5 5 5 24
88 5 3 4 4 5 21
89 5 4 5 5 5 24
90 4 5 5 5 5 24
91 3 4 4 4 4 19
92 3 4 3 3 3 16
93 3 3 3 3 3 15
94 5 4 5 5 5 24
95 5 3 5 5 5 23
96 3 3 3 3 3 15
97 4 4 5 5 5 23
98 5 4 5 5 5 24
99 4 4 4 5 4 21
100 4 3 3 4 5 19
101 3 4 4 4 4 19
102 4 3 4 4 4 19
103 4 3 3 5 4 19
104 5 4 5 5 5 24
105 5 5 4 5 5 24
106 4 3 4 4 4 19
107 5 4 5 5 5 24
108 5 4 5 5 5 24
109 5 5 5 5 5 25
110 4 4 5 4 4 21
111 5 5 5 4 5 24
112 4 3 4 3 4 18
113 4 3 3 4 5 19
114 5 5 5 4 5 24
115 5 5 4 5 5 24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
144
144
116 5 4 5 5 5 24
117 5 4 4 4 4 21
118 3 3 3 4 3 16
119 5 5 4 5 5 24
120 5 5 4 5 5 24
121 4 5 5 5 5 24
122 5 5 5 5 5 25
123 4 5 5 5 5 24
124 4 5 4 4 4 21
125 4 4 4 5 5 22
126 5 3 4 5 5 22
127 4 5 5 5 5 24
128 4 3 4 4 4 19
129 4 3 4 4 4 19
130 5 4 4 4 5 22
131 5 5 5 5 5 25
132 5 5 5 5 5 25
133 4 3 5 5 5 22
134 3 3 3 5 4 18
135 3 3 3 3 3 15
136 5 5 5 5 5 25
137 5 5 5 5 5 25
138 4 2 5 5 5 21
139 5 5 5 5 5 25
140 5 5 5 5 5 25
141 5 5 5 5 5 25
142 4 5 4 5 4 22
143 4 5 4 4 5 22
144 4 4 3 4 4 19
145 3 3 3 3 3 15
146 5 3 4 5 5 22
147 5 4 4 4 4 21
148 4 4 3 4 4 19
149 3 3 3 3 3 15
150 4 4 3 3 4 18
151 3 4 3 3 3 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
145
145
152 3 4 3 3 3 16
153 5 4 4 4 5 22
154 5 5 4 5 5 24
155 4 3 3 3 3 16
156 4 3 3 5 4 19
157 4 4 4 5 5 22
158 5 4 4 4 4 21
159 4 3 3 3 3 16
160 4 3 5 5 5 22
161 4 3 4 4 4 19
162 5 5 2 5 5 22
163 3 3 3 4 3 16
164 5 5 2 5 5 22
165 4 3 3 4 3 17
166 3 3 3 4 4 17
167 4 4 5 4 5 22
168 4 3 4 4 4 19
169 4 3 4 3 5 19
170 4 2 4 4 4 18
171 3 3 3 3 3 15
172 4 3 4 4 4 19
173 4 2 4 4 4 18
174 3 5 4 4 5 21
175 4 4 3 5 4 20
176 3 3 4 3 3 16
177 2 3 4 4 4 17
178 4 4 5 4 5 22
179 4 3 3 3 3 16
180 3 4 3 3 3 16
181 4 4 4 3 5 20
182 4 4 5 4 5 22
183 3 4 3 3 4 17
184 4 3 3 4 3 17
185 4 3 4 4 4 19
186 4 3 4 4 4 19
187 4 4 3 4 4 19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
146
146
188 5 3 4 5 5 22
189 4 3 5 5 5 22
190 4 4 4 4 4 20
191 4 4 5 5 4 22
192 4 4 4 4 4 20
193 5 5 4 4 4 22
194 4 4 4 4 4 20
195 4 3 4 4 4 19
196 4 4 4 4 5 21
197 5 4 3 4 4 20
198 4 4 5 4 5 22
199 5 3 4 5 5 22
200 3 5 4 4 5 21
201 5 3 2 5 5 20
202 4 4 4 4 4 20
203 4 3 3 3 3 16
204 4 3 4 3 3 17
205 4 3 4 4 4 19
206 4 3 4 4 4 19
207 5 5 4 5 4 23
208 4 4 4 4 4 20
209 4 4 3 4 4 19
210 3 4 4 2 4 17
211 5 5 4 4 4 22
212 4 3 3 3 3 16
213 3 2 3 5 4 17
214 4 4 4 4 4 20
215 5 3 3 4 5 20
216 4 4 4 4 4 20
217 4 5 5 4 4 22
218 5 5 3 4 5 22
219 4 4 3 4 4 19
220 4 2 4 4 4 18
221 4 4 3 4 4 19
222 4 3 3 4 4 18
223 5 1 4 5 5 20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
147
147
224 5 2 5 4 4 20
225 4 3 3 3 4 17
226 5 5 3 4 5 22
227 5 5 3 4 5 22
228 5 5 3 4 5 22
229 4 4 3 4 4 19
230 4 2 4 4 4 18
231 4 4 5 4 5 22
232 4 4 3 4 5 20
233 4 4 4 4 4 20
234 4 4 5 4 5 22
235 3 5 4 4 5 21
236 5 4 4 4 5 22
237 4 4 4 4 4 20
238 4 3 4 5 4 20
239 4 5 3 4 4 20
240 5 4 4 5 4 22
241 4 4 4 4 4 20
242 3 4 4 7 4 22
243 4 4 4 4 4 20
244 4 4 4 4 4 20
245 4 4 3 4 4 19
246 5 5 5 4 4 23
247 3 4 3 4 4 18
248 5 5 4 4 5 23
249 4 4 5 5 5 23
250 5 5 4 4 5 23
251 4 3 4 4 5 20
252 5 4 5 4 5 23
253 3 4 5 3 3 18
254 4 3 4 4 5 20
255 4 3 4 4 5 20
256 4 4 4 4 4 20
257 5 4 5 5 5 24
258 4 4 5 5 5 23
259 4 4 5 5 5 23
260 4 4 4 4 4 20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
148
148
LAMPIRAN 6
DESKRIPSI DATA PENELITIAN
1. Deskripsi Data Variabel Need for Achievement
a. Deskripsi Data Variabel Need For Achievement Kelas X
b. Deskripsi Data Variabel Need For Achievement Kelas XI
Statistics
NAch
N Valid 88
Missing 0
Mean 40.45
Minimum 28
Maximum 52
Statistics
NAch
N Valid 90
Missing 0
Mean 43.31
Minimum 32
Maximum 51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
149
149
c. Deskripsi Data Variabel Need For Achievement Kelas XII
Statistics
NAch
N Valid 82
Missing 0
Mean 40.40
Minimum 37
Maximum 49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
150
150
a. Hasil Uji One Way Anova Variabel Need For Achievement
ANOVA
Kelas
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 53.916 22 2.451 4.929 .000
Within Groups 117.838 237 .497
Total 171.754 259
2. Deskripsi Data Variabel Locus of Control
a. Deskripsi Data Variabel Locus of Control Kelas X
Statistics
LoC
N Valid 90
Missing 0
Mean 43.66
Minimum 31
Maximum 57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
151
151
b. Deskripsi Data Variabel Locus of Control Kelas XI
Statistics
LoC
N Valid 88
Missing 0
Mean 42.13
Minimum 35
Maximum 48
c. Deskripsi Data Variabel Locus of Control Kelas XII
Statistics
LoC
N Valid 82
Missing 0
Mean 43.62
Minimum 35
Maximum 54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
152
152
d. Hasil Uji One Way Anova Variabel Locus of Control
ANOVA
Kelas
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 50.460 22 2.294 4.482 .000
Within Groups 121.294 237 .512
Total 171.754 259
3. Deskripsi Data Variabel Sikap (Attitude)
a. Deskripsi Data Variabel Sikap ( Attitude) Kelas X
Statistics
SIkap
N Valid 90
Missing 0
Mean 13.14
Minimum 10
Maximum 15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
153
153
b. Deskripsi Data Variabel Sikap ( Attitude) Kelas XI
Statistics
SIkap
N Valid 88
Missing 0
Mean 12.55
Minimum 9
Maximum 15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
154
154
c. Deskripsi Data Variabel Sikap ( Attitude) Kelas XII
Statistics
SIkap
N Valid 82
Missing 0
Mean 12.78
Minimum 10
Maximum 15
d. Hasil Uji One Way Anova Variabel Sikap ( Attitude)
ANOVA
Kelas
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 22.332 6 3.722 6.302 .000
Within Groups 149.422 253 .591
Total 171.754 259
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
155
155
4. Deskripsi Data Variabel Intensi Berwirausaha
a. Deskripsi Data Variabel Intensi Berwirausaha Kelas X Statistics
Intensi
N Valid 90
Missing 0
Mean 20.96
Minimum 15
Maximum 25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
156
156
b. Deskripsi Data Variabel Intensi Berwirausaha Kelas XI
Statistics
Intensi
N Valid 88
Missing 0
Mean 20.83
Minimum 15
Maximum 25
c. Deskripsi Data Variabel Intensi Berwirausaha Kelas XII
Statistics
Intensi
N Valid 82
Missing 0
Mean 20.73
Minimum 15
Maximum 25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
157
157
d. Hasil Uji One Way Anova Variabel Intensi Berwirausaha
ANOVA
kelas
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 6.901 10 .690 1.042 .408
Within Groups 164.852 249 .662
Total 171.754 259
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
158
158
LAMPIRAN 7
HASIL UJI PRASYARAT ANALISIS
1. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 260
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.48405077
Most Extreme Differences
Absolute .083
Positive .081
Negative -.083
Kolmogorov-Smirnov Z 1.341
Asymp. Sig. (2-tailed) .055
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
2. Hasil Uji Linieritas
a) Need for Achievementdengan Intensi Berwirausaha
ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
NAch * Intensi
Between Groups
(Combined) 1334.295 10 133.430 11.167 .000
Linearity 352.516 1 352.516 29.502 .000
Deviation from Linearity
981.780 9 109.087 9.129 .000
Within Groups 2975.316 249 11.949
Total 4309.612 259
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
159
159
b) Locus of Control dengan Intensi Berwirausaha
ANOVA Table
Sum of Squares Df
Mean Square F Sig.
LoC * Intensi
Between Groups
(Combined) 1135.856 10 113.586 8.620 .000
Linearity 368.481 1 368.481 27.965 .000
Deviation from Linearity
767.376 9 85.264 6.471 .000
Within Groups 3280.955 249 13.177
Total 4416.812 259
c) Variabel Sikap dengan Intensi Berwirausaha
ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Sikap * Intensi
Between Groups
(Combined) 306.891 10 30.689 32.336 .000
Linearity 98.316 1 98.316 103.591 .000
Deviation from Linearity
208.576 9 23.175 24.419 .000
Within Groups 236.320 249 .949
Total 543.212 259
3. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 NAch .903 1.107
LoC .831 1.203
Sikap .762 1.313
a. Dependent Variable: Intensi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
160
160
4. Hasil Uji Heteroskedastisitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
161
161
LAMPIRAN 8
HASIL PATH ANALYSIS
1. Spesifikasi dan Estimasi Model
Variable Summary (Group number 1)
Your model contains the following variables (Group number 1)
Observed, endogenous variables
Sikap
Intensi
Observed, exogenous variables
NAch
LoC
Unobserved, exogenous variables
e1
e2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
162
162
Variable counts (Group number 1)
Number of variables in your model: 6
Number of observed variables: 4
Number of unobserved variables: 2
Number of exogenous variables: 4
Number of endogenous variables: 2
Computation of degrees of freedom (Default model)
Number of distinct sample moments: 10
Number of distinct parameters to be estimated: 9
Degrees of freedom (10 - 9): 1
Result (Default model)
Minimum was achieved
Chi-square = 3,704
Degrees of freedom = 1
Probability level = ,054
Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)
2. Estimasi Model
Model Fit Summary
CMIN
Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF
Default model 9 3,704 1 ,054 3,704
Saturated model 10 ,000 0
Independence model 4 139,659 6 ,000 23,277
RMR, GFI
Model RMR GFI AGFI PGFI
Default model ,659 ,993 ,929 ,099
Saturated model ,000 1,000
Independence model 1,879 ,762 ,603 ,457
Baseline Comparisons
Model NFI
Delta1
RFI
rho1
IFI
Delta2
TLI
rho2 CFI
Default model ,973 ,841 ,980 ,879 ,980
Saturated model 1,000
1,000 1,000
Independence model ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
163
163
NCP
Model NCP LO 90 HI 90
Default model 2,704 ,000 12,742
Saturated model ,000 ,000 ,000
Independence model 133,659 98,847 175,902
FMIN
Model FMIN F0 LO 90 HI 90
Default model ,014 ,010 ,000 ,049
Saturated model ,000 ,000 ,000 ,000
Independence model ,539 ,516 ,382 ,679
AIC
Model AIC BCC BIC CAIC
Default model 21,704 22,059 53,750 62,750
Saturated model 20,000 20,394 55,607 65,607
Independence model 147,659 147,817 161,902 165,902
ECVI
Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI
Default model ,084 ,073 ,123 ,085
Saturated model ,077 ,077 ,077 ,079
Independence model ,570 ,436 ,733 ,571
3. Hasil Uji Hipotesis
Maximum Likelihood Estimates
Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
Estimate S.E. C.R. P Label
Sikap <--- NAch ,094 ,019 4,894 *** par_1
Sikap <--- LoC ,133 ,019 6,997 *** par_5
Intensi <--- Sikap ,575 ,115 5,020 *** par_2
Intensi <--- NAch ,111 ,037 2,998 ,003 par_3
Intensi <--- LoC ,089 ,038 2,326 ,020 par_4
Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)
Estimate
Sikap
.220
Intensi
.211
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
164
164
Total Effects (Group number 1 - Default model)
LoC NAch Sikap
Sikap ,133 ,094 ,000
Intensi ,166 ,166 ,575
Standardized Total Effects (Group number 1 - Default model)
LoC NAch Sikap
Sikap ,384 ,269 ,000
Intensi ,260 ,257 ,314
Direct Effects (Group number 1 - Default model)
LoC NAch Sikap
Sikap ,133 ,094 ,000
Intensi ,089 ,111 ,575
Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model)
LoC NAch Sikap
Sikap ,384 ,269 ,000
Intensi ,140 ,173 ,314
Indirect Effects (Group number 1 - Default model)
LoC Nach Sikap
Sikap ,000 ,000 ,000
Intensi ,077 ,054 ,000
Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model)
LoC Nach Sikap
Sikap ,000 ,000 ,000
Intensi ,120 ,084 ,000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
165
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
166
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
167
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
168
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
169
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
170
LAMPIRAN 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
171
LAMPIRAN 11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
172
LAMPIRAN 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
173
LAMPIRAN 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
174
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user