Post on 05-Jun-2019
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
STRATEGI BUDAYA RUMPUN ETNIK MBAHAM MATTA
KABUPATEN FAKFAK DALAM PERJUMPAAN DENGAN
AGAMA-AGAMA DAN OTORITAS POLITIK-EKONOMI
(Penelusuran Etnografis Atas Narasi Dan Praktik Sosial)
DISERTASI
Dipertahankan dalam Ujian Terbuka
Program Studi Doktor Sosiologi Agama
Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana
Dipimpin oleh Rektor Magnificus
Prof. Dr (H.C.) Pdt. John A. Titaley, Th.D
Sabtu, 25 November 2017
Oleh:
Ronald Helweldery
ii
STRATEGI BUDAYA RUMPUN ETNIK MBAHAM MATTA
KABUPATEN FAKFAK DALAM PERJUMPAAN DENGAN
AGAMA-AGAMA DAN OTORITAS POLITIK-EKONOMI
(Penelusuran Etnografis Atas Narasi Dan Praktik Sosial)
Promovendus : Ronald Helweldery
Promotor : Prof. Dr (H.C.) Pdt. John A. Titaley, Th.D
Co-Promotor : Dr. Pdt. Retnowati
Co-Promotor : Dr. David Samiyono
Katalog Dalam Terbitan 305.89912 Hel Helweldery, Ronald s Strategi budaya rumpun etnik Mbaham Matta
Kabupaten Fakfak dalam perjumpaan dengan agama-agama dan otoritas politik-ekonomi : penelusuran etnografis atas narasi dan praktik sosial / Ronald Helweldery.-- Salatiga : Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana, 2017.
xv, 262p. ; 23 cm.
ISBN 978-602-9182-50-7
1. Ethnology--Indonesia--Mbaha Matta (Papua) 2. Religion and sociology 3. Multiculturalism--Papua 3. Mbaha Matta (Papua)--Ethnic 4. Ethnic relations--Religious aspects I. Title
Copyright © 2017 oleh Ronald Helweldery
Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga Telp: 0298 321212 Ext. 266 Email: fteo@adm.uksw.edu
iii
MOTTO
iv
v
Persembahan
Disertasi ini saya persembahkan kepada
rumpun etnik Mbaham Matta
yang telah menjadi rumah belajar tentang
kehidupan dan kearifan
vi
vii
Kata Pengantar
Pertama-tama patut penulis naikkan pujian kepada
Allah di dalam Yesus Kristus yang telah memberikan hikmat
dan daya serta perlindunganNya bagi penulis dan keluarga
menjalani studi, penelitian dan penulisan disertasi ini.
Penulis sangat berterimakasih kepada Istri terkasih,
Sarah Mouw dan kedua anak terkasih, Kharina dan Kharisma,
yang telah mengorbankan banyak hal mengiizinkan dan
menopang penulis sebagai suami dan ayah menjalani masa
studi kurang lebih lima tahun. Perjuangan bersama yang tidak
mudah. Tuhan sangat mengasihi kita sekeluarga, berkatNya
selalu memelihara kita.
Studi ini bertolak dari pengalaman hidup bersama
rumpun etnik Mbaham Matta Kabupaten Fakfak. Interelasi dan
interaksi sosial yang intens dengan mereka telah membantu
penulis memahami lebih dalam karakteristik sosial-budaya-
religi mereka yang khas yang bersumber dari etika ideal “Idu-
Idu Maninina.” Kehidupan sosial-kultural-religi mereka hidupi
setiap hari melalui praktik keberagamaan keluarga. Dengan
keberagamaan praktikal ini mereka mampu mengatasi dan
menganalisasi berbagai potensi konflik sosial. Fenomena ini
membawa saya bertekad untuk mengungkap sebagian dari
karakteritik sosial-budaya-religi mereka. Karena mereka
sendiri bukanlah rumpun etnik yang gemar mengampanyekan
diri sendiri. Untuk itu Penulis pun telah meminta izin dan
dukungan para tetua pemangku adat melakukan riset atas
kehidupan etnik Mbaham Matta.
Penelitian dan studi ini telah menolong penulis
memaparkan sejarah sosial etnogenesis rumpun etik Mbaham
Matta sampai pada batas-batas tertentu. Dan penulis telah
merumuskan strategi budaya mereka dalam konsep “Dualitas
viii
Inkroporasi.” Kiranya pengungkapan dan temuan ini tidak jauh
dari realisme keseharian sosial-budaya-religi etnik Mbaham
Matta.
Oleh karena itu, Penulis patut menyampaikan
terimakasih kepada rumpun etnik Mbaham Matta yang telah
menjadi rumah kehidupan dan rumah belajar tentang kearifan.
Keramahan dan keterbukaan serta ketenangan rumpun etnik
Mbaham Matta memang merupakan realitas keseharian yang
penulis alami. Dalam keramahan, keterbukaan dan ketenangan
mereka mengajarkan banyak hal tentang kehidupan. Kita patut
menjadikan mereka sebagai model membangun hidup
multikultural. Mereka adalah para arif dan cerdas lokal yang
patut menjadi guru bagi kita.
Secara khusus Penulis sangat berterimakasih kepada
para pemberi informasi lokal yang telah dengan setia dan
penuh perhatian serta keramahan dan terbuka terlibat baik
dalam rangkaian observasi terlibat maupun wawancara-
wawancara terjadwal dan tak terjadwal. Mereka telah
membuka banyak pintu masuk ke dalam ruang-ruang esoterik
sosial-kultural Mbaham Matta. Mereka telah mengijinkan
Penulis menimba sedikit dari dalam living documents yang
mereka terima turun temurun dan mengalir melalui narasi-
narasi serta praktik-praktik hidup sehari-sehari. Terimakasih
atas kepercayaan yang diberikan kepada Penulis.
Kepada Gereja Protestan Indonesia di Papua
terimakasih untuk penugasan belajar kepada Penulis serta
semua dukungan yang diberikan untuk menuntaskan studi ini.
Terimakasih untuk berbagai bentuk bantuan dari jemaat-
jemaat maupun warga jemaat selama studi ini.
Penulis juga menyampaikan terimakasih kepada
Program Studi Doktor Sosiologi Agama Fakultas Teologi
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang telah menjadi
ix
rumah belajar keilmuan selama 5 tahun ini dalam model
berteologi berbasis studi lintas disiplin.
Secara khusus Penulis menyampaikan terimakasih
kepada Prof. John A. Titaley, Th.D yang telah menjadi
pembimbing, penyemangat, dan inspirator dalam studi
maupun kehidupan sehari-hari.
Terimakasih yang sama penulis patut sampaikan
kepada kedua kopromotor, Dr. Retnowati dan Dr. David
Samiyono, yang dengan setia memberikan bimbingan dan
inspirasi dalam menjalani studi, penelitian dan penulisan
disertasi ini.
Penulis mendapat kesempatan melakukan studi
kepustakaan di lingkungan Graduate Theological Union dan
University of California, Berkeley selama satu semester (Juli –
Desember 2014). Kesempatan yang sangat langka dan
berharga. Penulis sempat mengikuti beberapa kelas, seminar,
dan sharing dengan beberapa jemaat di sana. Untuk itu Penulis
patut menyampaikan terimakasih kepada Berkeley
Presbyterian Mission Homes yang telah memberikan beasiswa.
Terimakasih untuk keramahan persaudaraan internasional
yang sangat mendukung dan membantu Penulis selama
tinggal di perumahan misi (Mission Homes).
Terimakasih khusus juga untuk kedua sahabat
seangkatan dan sepergumulan, Usi Nancy Souissa/Gaszpers
dan Pak Made Priyana, Kita selalu berdiskusi dan berbagi
dukungan dan semangat.
Secara khusus pula penulis mengingat dan mensyukuri
dukungan dan bantuan yang diberikan oleh kakak-kakak dan
adik-adik penulis selama studi ini. Terimakasih generasi
Helweldery-Mandala/Mesakh.
x
Terimakasih Mama Mien Mandala dan Papa Erens
Helweldery inilah yang dapat anakmu persembahkan sekarang
walaupun Mama dan Papa telah berada jauh di Rumah
Surgawi.
Terimakasihkepada seluruh kerabta, sahabat, kolega
yang setia memberi dukungan dan dorongan semangat sampai
Penulis dapat menyelesaikan studi ini dengan baik.
Akhirnya penulis sadar bahwa tulisan ini tidaklah
sempurna. Kritik dan koreksi sangat diharapkan untuk
memperkaya tulisan ini. Kiranya tulisan ini boleh menjadi
sumbangan kecil bagi pengembangan ilmu dan kehidupan
bersama lintas kultur dan agama.
Tuhan memberkati kita semua.
xi
Abstrak
Wacana tentang perjumpaan agama-agama dengan
masyarakat lebih banyak dipenuhi oleh narasi-narasi besar
agama yang menaklukkan masyarakat. Perspektif agama-
agama sebagai pusat otoritas sangat dominan. Narasi-narasi
masyarakat lokal diabaikan atau dipandang tidak penting.
Masyarakat lokal dibisukan. Kontekstualisasi yang arif adalah
membiarkan masyarakat lokal mengungkapkan eksistensi
kediriannya. Oleh karena itu, Penulis tertantang untuk
mengambil pendekatan yang berbeda, yakni memulai dengan
masyarakat lokal. Bagaimana masyarakat lokal memahami,
menerima, dan memperlakukakan agama-agama dan entitas-
entitas sosial-kultural-politik-ekonomi lainnya dalam
kompleks sosial-kultural mereka? Apakah strategi budaya
mereka dalam perjumpaan dengan agama-agama? Proses
lanjutan apakah yang berlangsung?
Pengalaman hidup bersama rumpun etnik Mbaham
Matta Kabupaten Fakfak yang sangat menjunjung hidup damai
lintas agama menarik perhatian Penulis untuk melakukan
pendalaman riset perihal perjumpaan mereka dengan agama-
agama dan otoritas politik. Penulis melakukan studi etnografi
atas narasi-narasi dan praktik-praktik sosial mereka. Ini
dilakukan dengan menelusuri sejarah sosial etnisitas
(etnogenesis) mereka. Pilihan metode riset, yakin etnografi
sangat menentukan di mana usaha memahami kebudayaan
etnik dilakukan dari dalam (pendekatan emik) dengan
berusaha setia memahami dari perspektif mereka.
Riset dan studi ini menunjukkan bahwa masyarakat
etnik lokal bukanlah masyarakat yang pasif menerima agama-
agama dan otoritas politik-ekonomi yang datang. Mereka
merespons kehadiran entitas-entitas baru ini dengan strategi
budaya khas sebagaimana mereka ungkapkan melalui salah
xii
satu metafora “adat yang membungkus agama dan
pemerintah.” Penulusuran etnografis mengantar Penulis
menemukan dan merumuskan konsep “dualitas inkorporasi”
sebagai strategi kebudayaan mereka dalam kerangka
reproduksi dan transformasi sosial. Strategi ini melibatkan
perubahan struktur sosial dan struktur kebudayaan serta
reidentifikasi sosial dan reafirmasi moralitas sosial
berkelanjutan
Kata kunci: etnisitas, etnogenesis, sejarah kritis lokal, narasi
dan praktik sosial, strategi budaya, dualitas inkorporasi.
xiii
DAFTAR ISI
Motto ................................................................................................................. iii
Persembahan .................................................................................................. v
Kata Pengantar ............................................................................................ vii
Abstrak ............................................................................................................. xi
Daftar Isi ....................................................................................................... xiii
Bab I
Pendahuluan ................................................................................................... 1
A. Latarbelakang Studi ..................................................................... 1
B. Argumentasi dan Fokus Studi ............................................... 14
C. Tujuan Penulisan ....................................................................... 18
D. Telaah Pustaka ............................................................................ 18
1. Perspektif studi perjumpaan agama-agama dunia
dengan masyarakat lokal ................................................ 18
2. Studi terhadap perjumpaan agama-agama dunia
dengan masyarakat lokal Fakfak ................................. 25
E. Signifikansi Studi ....................................................................... 29
F. Metode Penelitian ...................................................................... 31
G. Kerangka Teori ........................................................................... 35
H. Sistematika Penulisan .............................................................. 35
Bab II
Kerangka Teori: Teori-teori Dasar dan Konsep-konsep
Terpilih .......................................................................................................... 37
A. Memahami Etnisitas sebagai Basis Teoritik ................... 37
B. Identitas Sosial ............................................................................ 63
C. Kekerabatan ................................................................................. 69
D. Multikulturalisme ...................................................................... 76
xiv
Bab III
Rumpun Etnik Mbaham Matta: Konteks Geografis dan
Historis ........................................................................................................... 87
A. Konteks Geografis ...................................................................... 87
B. Konteks Historis ......................................................................... 93
Bab IV
Rumpun Etnik Mbaham Matta: Tuan Rumah Sosial-Budaya 119
A. Teluk Patipi: Representasi Sosial-Kultural Etnik
Mbaham Matta .......................................................................... 125
B. Integrasi ke Dalam Sistim Politik-Ekonomi: Strategi
Budaya Masyarakat Lokal .................................................... 132
C. Etnogenesis Mbaham Matta: Asal-usul Bersama,
Migrasi, dan Aliansi ................................................................. 143
D. Kekerabatan dan Perkawinan Etnik Mbaham Matta:
Jejaring Relasi Sosial Lintas Marga, Kampung, dan
Agama ........................................................................................... 167
1. Silsilah dari kampung Offie: kampung Islam ........ 174
2. Silsilah dari kampung Offie: kampung Islam ........ 176
3. Silsilah dari kampung Sum: kampung Kristen ..... 178
4. Silsilah dari kampung Werba: Kampung
Protestan ............................................................................. 180
E. Narasi Masuknya Agama Islam, Protestan, dan
Katolik .......................................................................................... 182
1. Membeli agama: Islam di Kampung Offie, Teluk
Patipi ..................................................................................... 190
2. Kampung Patimburak, Kokas: Mesjid Tertua di
Fakfak ................................................................................... 192
3. Berbagai agama di Kampung Ubadari, Distrik
Kayauni ................................................................................ 195
4. Agama Katolik di Kampung Us/Adora. ................... 197
5. Membangun Mesjid di kampung Offie dan Gereja di
Kampung Degen ............................................................... 199
xv
Bab V
Etnogenesis Rumpun Etnik Mbaham Matta dalam Alur
Teoritik ........................................................................................................ 201
A. Mengelola dua Kompleks Perjumpaan Internal dan
Eksternal: Membangun Integrasi Sosial dan Sistem . 201
B. Dualitas Inkorporasi: incorporated-incorporating ..... 210
C. Reidentifikasi Sosial dan Reafirmasi Moralitas
Sosial ............................................................................................. 217
D. Membangun Masyarakat Multikultural: Undangan dan
Tantangan bagi Agama-agama ........................................... 230
E. Sumbangan Teoritik: Dualitas Inkorporasi ................... 237
Bab VI
Penutup........................................................................................................ 241
A. Kesimpulan ................................................................................. 241
B. Rekomendasi ............................................................................. 244
Daftar Pustaka........................................................................................... 247
Lampiran ..................................................................................................... 261