Post on 11-Aug-2015
Uji Permeabilitas di Lapangan dengan Menggunakan Sumur Uji
Ganisa Elsina Salamena(135060401111068)
Apa Itu Sumur Uji ???
salah satu cara dalam pencarian endapan atau pemastian kemenerusan
lapisan dalam arah vertikal.
kedalaman sumur uji dapat
mencapai 30 m
besar lubang bukaan 3–5 m
Manfaatnya ?
Pada endapan berlapis :
kemenerusan (kontinuitas) lapisan pada
arah Kemiringan variasi litologi atap dan lantai ketebalan
lapisan
karakteristik variasi endapan secaraVertikal
lokasi sampling.
pemodelan bentuk endapan.
Pada endapan yang berhubungan dengan pelapukan : batas-batas zona lapisan (zona tanah,
zona residual, zona lateritik)
ketebalan masing-masing zona
variasi vertikal masing-masing zona
Cara Pembuatan Sumur Uji:1. Digali dengan kedalaman tertentu 2. Diameter galian 1- 5 m3. Makin Ke dalam Galian Makin Sempit
Keuntungan Sumur Uji :• Objek Penelitian dapat diamati secara langsung• Sampel dapat di ambil dalam jumlah yang besar
Kekurangan Sumur Uji :• Tidak dapat mencapai kedalaman yang lebih besar• Dapat menimbulkan bahaya bagi pengalinya, terutama jika tanah tidak stabil
Cara Kerja Sumur Uji:
1. sebuah sumur digali dan airnya dipompa dengan debit air tertentu secara kontinu.
2. Pemompaan dapat berlangsung sampai beberapa hari, sampai penurunan permukaan air tanah akibat pemompaan menunjukan kedudukan yang tetap
Persamaan Darcy :
Rumus
Q = A.V = kiA = k (dy/dx) A (m3/dt)
Jika penurunan muka air maksimum pada debit Q tertentu adaah Smax, sedang Smax=H-
h, maka akan diperoleh:
k = 2,303 𝑄𝜋(2𝐻 − 𝑆max )𝑆max log
𝑅ro
Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh Sichardt (1930), R dapat diestimasi dengan
menggunakan persamaan:
R = 3000 Sξ𝐾 (m)
Untuk penurunan muka air yang lebih besar, pada sumur-sumur tunggal, Weber (1928)
memberikan persamaan untuk lingkaran pengaruh (R), sebagai berikut:
R = Cඥ𝐻𝑘(𝑡)/𝑛 (m)
keterangan:
k = koefisien permeabilitas tanah (m/det)
c = koefisien yang nilainya mendekati 3
H = tebal lapisan air diukur dari lapisan kedap air (m)
t = waktu penurunan (detik)
n = porositas tanah n yang bervariasi dari 0,25 (pasir kasar) sampai 0,34 (pasir
halus). Nilai rata-rata n = 0,30 dapat digunakan.
Kozeny juga mengusulkan persamaan:
R = ඨ12𝑡𝑛 ට𝑄𝑘𝜋
keterangan:
n = porositas
R = jari-jari pengaruh (m)
t = lama waktu pemompaan sumur (detik)
Jika dasar sumur tidak sampai menembus lapisan kedap air, Mansur dan Kaufman
(1962) menyarankan persamaan:
Dengan:
ro = jari-jari sumur uji,
t = tebal lapisan air dalam sumur,
H = jarak muka air tanah tehadap permukaan lapisan kedap air,
R = jari-jari pengaruh dan
s = jarak dasar sumur terhadap lapisan kedap air di bawahnya.
Jumikis (1962) memberikan nilai perkiraan lingkaran pengaruh R hasil pengumpulan
dari beberapa data pada jenis tanah tertentu, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.1 .
Tabel 1.1 Lingkaran Pengaruh R pada berbagai jenis tanah (Jumikis, 1962)
TanahR (m)
Jenis Tanah Ukuran Butir (mm)
Kerikil kasar > 10 > 1500
Kerikil sedang 2 - 10 500 - 1500
Kerikil halus 1 - 2 400 - 500
Pasir Kasar 0,50 - 1 200 - 400
Pasir Sedang 0,25 - 0,50 100 - 200
Pasir Halus 0,10 - 0,25 50 - 100
Pasir sangat halus 0,05 - 0,10 10 - 550
Pasir berlanau 0,025 - 0,05 5 - 10