Post on 24-Oct-2021
INFOKES, VOL 8 NO 2, September 2018 ISSN : 2086 - 2628
Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 40
TINJAUAN BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA
UNIT REKAM MEDIS BERDASARKAN METODE WISN
DI RSUI BANYU BENING BOYOLALI TAHUN 2018
1Nopita Cahyaningrum,
2Hesty Latifa Noor,
3Ratih Anggita Herla Dewati
1DIII Rekam Medis dan InfoKes, Apikes Citra Medika Surakarta, nopitacahyaningrum@yahoo.co.id
2DIII Rekam Medis dan InfoKes, Apikes Citra Medika Surakarta, noorlatifahesty@yahoo.com
2DIII Rekam Medis dan InfoKes, Apikes Citra Medika Surakarta
Abstrak
RSUI Banyu Bening Boyolali adalah rumah sakit bertipe D dengan jumlah petugas rekam medis 8, terdiri
dari 6 petugas pendaftaran, 1 petugas assembling coding, 1 petugas analizing reporting. Semua petugas
unit rekam medis sering merangkap tugas, seperti petugas pendaftaran merangkap sebagai petugas filing
dan distribusi DRM, petugas TPPGD merangkap sebagai petugas TPPRI, dan petugas coding merangkap
sebagai petugas assembling. Sehingga menyebabkan beban kerja petugas tinggi dan dalam menjalankan
tugasnya tidak sesuai dengan SOP yang ditetapkan. Penelitian bertujuan mengetahui beban kerja dan
jumlah kebutuhan Sumber Daya Manusia unit rekam medis berdasarkan metode WISN. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan cross sectional. Sampel 8 petugas unit rekam medis
dengan teknik sampel jenuh. Instrumen penelitian menggunakan formulir, pedoman wawancara, pedoman
observasi, dan stopwatch. Hasil perhitungan kebutuhan tenaga unit rekam medis di RSUI Banyu Bening
Boyolali tahun 2018 menggunakan metode WISN yaitu 11 petugas terdiri dari 6 petugas pendaftaran, 2
petugas coding assembling, 1 petugas analizing reporting, 1 petugas filing. Berdasarkan hasil
perhitungan perlu adanya penambahan 3 petugas. 1 bagian assembling coding, 2 bagian filing.
Perhitungan kebutuhan unit rekam medis di RSUI Banyu Bening Boyolali tahun 2018 menggunakan
metode WISN hasilnya 11 petugas. Sebaiknya perlu penambahan 3 petugas rekam medis sehingga beban
kerja petugas tidak tinggi dan perlu adanya pembaharuan SOP sesuai dengan kegiatan yang dilakukan
oleh petugas.
Kata Kunci: Kebutuhan SDM, Unit Rekam Medis, dan WISN
Abstract
Banyu Bening Hospital Boyolali is a type D hospital with 8 person medical record officers , consisting of 6
registration officers, 1 person for assembling and coding officer, and 1 person officer for analizing
reporting. All officers of the medical record unit often hold concurrent duties, such as registration officers
concurrently as DRM filing and distribution officers, Emergency Patient Registration Place officers
concurrently as registration place for inpatients officers, and coding officers concurrently as assembling
officers. So that it causes the workload of the high officer and in carrying out their duties is not in
accordance with the Standard Procedure Operational specified. The study aims to determine the workload
and the number of needs of Human Resources medical record units based on the Workload Indicator of
Staffing Need (WISN) method. This research is a descriptive study, with a cross sectional approach.
Samples of 8 medical record unit officers with saturated sample techniques. The research instrument uses
forms, interview guidelines, observation guidelines, and stopwatches. The results of the calculation of the
needs of the medical record unit power in Banyu Bening Hospital Boyolali in 2018 using the Workload
Indicator of Staffing Need (WISN) method that is 11 officers consisting of 6 registration officers, 2 coding
assembling officers, 1 analizing reporting officer, 1 filing officer. Based on the results of the calculation it
is necessary to add 3 officers. 1 assembling coding section, 2 parts filing. The calculation of the need for
medical record units in the Banyu Bening Hospital in Boyolali in 2018 uses the Workload Indicator of
Staffing Need (WISN) method, resulting in 11 officers. It is better to add 3 medical records officers so that
the workload of the officers is not high and there is a need for Standard Procedure Operational renewal
according to the activities carried out by the officers.
Keywords: Human resource needs, Medical Record Unit, Workload Indicator of Staffing Need
PENDAHULUAN
Rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat (UU No. 44 Tahun 2009).
Rumah sakit memerlukan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang meliputi tenaga kesehatan untuk
dapat menjalankan pelayanan kesehatan tersebut.
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
untuk melakukan upaya kesehatan (UU No. 36
Tahun 2014). Salah satu tenaga kesehatan di
rumah sakit adalah petugas rekam medis atau
perekam medis.
INFOKES, VOL 8 NO 2, September 2018 ISSN : 2086 - 2628
Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 41
Perekam medis adalah seorang yang telah
lulus pendidikan rekam medis dan informasi
kesehatan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan (Permenkes No. 55 Tahun 2013). Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan
dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
(Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008).
Bagian-bagian dalam rekam medis terbagi
menjadi dua yaitu unit pencatat data dan unit
pengolah data. Unit pencatat data terdiri dari
Tempat Penerimaan Pasien Rawat Jalan (TPPRJ),
Tempat Penerimaan Pasien Rawat Inap (TPPRI),
dan Tempat Penerimaan Pasien Gawat Darurat
(TPPGD) yang bertugas mengatur penerimaan
dan pendaftaran pasien rawat jalan, rawat inap,
dan gawat darurat. Unit pengolah data terdiri dari
assembling, coding dan indexing, filing, analizing
dan reporting. Bagian assembling bertugas
sebagai perakit formulir rekam medis, peneliti isi
data rekam medis, pengendali Dokumen Rekam
Medis (DRM) tidak lengkap, pengendali
penggunaan nomor rekam medis dan formulir
rekam medis. Tugas bagian coding dan indexing
yaitu mencatat dan meneliti kode diagnosa dan
kode tindakan, menyimpan dan membuat laporan
indeks penyakit, operasi, dan sebab kematian.
Bagian filing bertugas menyimpan dan mengambil
DRM dari rak filing. Peran dan fungsi analizing
and reporting yaitu sebagai pengumpul dan
pengolah data rekam medis sehingga dapat
menghasilkan informasi untuk pengambil
keputusan dan sebagai penganalisa statistik dari
data rekam medis (Sudra, 2014).
Salah satu cara menciptakan tenaga kesehatan
dengan kuantitas dan kualitas yang memadai yaitu
melakukan perencanaan SDM dengan
memperhatikan kebutuhan tenaga dan beban
kerja. Perencanaan SDM dapat dilakukan dengan
cara melakukan perhitungan menggunakan
metode Work Load Indicator Staff Need (WISN).
Menurut Kepmenkes No.
81/MENKES/SK/I/2004, WISN adalah indikator
yang menunjukkan besarnya kebutuhan tenaga
pada sarana kesehatan berdasarkan beban kerja,
sehingga alokasi/relokasi akan lebih mudah dan
rasional. Metode perhitungan kebutuhan SDM
berdasarkan beban kerja WISN adalah suatu
metode perhitungan kebutuhan SDM kesehatan
berdasarkan pada beban pekerjaan nyata yang
dilaksanakan oleh tiap kategori SDM kesehatan
pada tiap unit kerja di fasilitas pelayanan
kesehatan. Pada dasarnya metode WISN ini dapat
digunakan di rumah sakit, puskesmas, dan sarana
kesehatan lainnya, atau bahkan dapat digunakan
untuk kebutuhan tenaga di Kantor Dinas
Kesehatan.
RSUI Banyu Bening Boyolali adalah rumah
sakit bertipe D. Berdasarkan survei pendahuluan
pada bulan Januari 2018, diketahui RSUI Banyu
Bening Boyolali mempunyai 8 petugas unit rekam
medis yang terdiri dari 1 petugas analizing dan
reporting, 1 petugas assembling dan coding, dan
6 petugas pendaftaran yang terbagi menjadi 3 shift
yaitu shift pagi, shift siang dan shift malam. Jam
kerja untuk shift pagi yaitu dari pukul 07.00
WIB-14.00 WIB, shift siang pukul 14.00 WIB-
20.00 WIB dan shift malam pukul 20.00 WIB-
07.00 WIB. Semua petugas unit rekam medis
tersebut sering merangkap tugas, seperti petugas
pendaftaran yang merangkap sebagai petugas
filing dan petugas distribusi DRM ke poliklinik,
petugas pendaftaran pasien gawat darurat
merangkap tugasnya sebagai petugas pendaftaran
pasien rawat inap, dan petugas coding yang
merangkap sebagai petugas assembling saat DRM
dari poliklinik atau bangsal belum diurutkan.
Sehingga menyebabkan beban kerja dari petugas
tinggi dan petugas dalam menjalankan tugasnya
tidak sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik dan
bermaksud untuk melakukan penelitian dengan
judul “Tinjauan Beban Kerja dan Kebutuhan
Sumber Daya Manusia Unit Rekam Medis
Berdasarkan Metode WISN Di RSUI Banyu
Bening Boyolali Tahun 2018”
METODE
Jenis penelitian dalam penelitian ini
menggunakan survei deskriptif. Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan secara potong silang (cross
sectional). Metode dalam pengambilan data
berupa observasi dan wawancara. Pada
penelitian ini, observasi berupa hasil pengamatan
dari kumpulan berbagai jenis kegiatan sesuai
dengan SOP di RSUI Banyu Bening Boyolali.
Hasil Observasi tersebut akan digunakan untuk
menyusun standar beban kerja petugas unit
rekam medis di RSUI Banyu Bening Boyolali.
Wawancara dilakukan dengan responden kepala
rekam medis di RSUI Banyu Bening Boyolali.
Hasil wawancara digunakan untuk studi
pendahuluan, menetapkan waktu kerja tersedia,
dan menetapkan unit kerja di RSUI Banyu
Bening Boyolali.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
A. Perhitungan Beban Kerja dan Kebutuhan
SDM Unit Rekam Medis di RSUI Banyu
Bening Boyolali tahun 2018 dengan Metode
WISN
1. Petugas Pendaftaran
a. TPPRJ
RSUI Banyu Bening Boyolali
mempunyai 2 petugas TPPRJ yang terbagi
menjadi 2 shift yaitu 1 petugas untuk shift
pagi dan 1 petugas untuk shift siang.
Berikut ini adalah langkah-langkah
perhitungan beban kerja dan kebutuhan
SDM petugas TPPRJ:
1) Menetapkan waktu kerja tersedia
INFOKES, VOL 8 NO 2, September 2018 ISSN : 2086 - 2628
Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 42
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
peneliti kepada kepala rekam medis RSUI Banyu
Bening Boyolali didapatkan data untuk
menentukan waktu kerja tersedia petugas TPPRJ
shift pagi dan shift siang yaitu:
a) Shift pagi
Tabel 1. Waktu Kerja Tersedia Petugas TPPRJ
Shift Pagi
Faktor Kategori frekuensi
Tenaga
Hari kerja tersedia
(A) 313 hari
Cuti (B) 12 hari
Pendidikan (C) 0
Libur (D) 16 hari
Izin (E) 3 hari
Waktu kerja(F) 6 jam
Waktu kerja tersedia
={A-(B+C+D+E)}×F ={313-(12+0+16+3)}
× 6
Jumlah (jam) 1692
Jumlah (menit) 101.520
Jam kerja petugas TPPRJ di RSUI Banyu
Bening Boyolali shift pagi yaitu pukul 07.00
WIB-14.00 WIB. Sedangkan untuk waktu
istirahat di RSUI Banyu Bening Boyolali tidak
ada ketetapan waktu istirahat. Berdasarkan
hasil pengamatan, waktu istirahat yang
dibutuhkan oleh petugas TPPRJ untuk shift
pagi adalah 1 jam.
b) Shift siang
Tabel 2. Waktu Kerja Tersedia Petugas
TPPRJ Shift Siang
Faktor Kategori Frekuensi
Tenaga
Hari kerja tersedia (A) 313 hari
Cuti (B) 12 hari
Pendidikan (C) 0
Libur (D) 16 hari
Izin (E) 3 hari
Waktu kerja(F) 5,5 jam
Waktu kerja tersedia
={A-(B+C+D+E)} × F ={313-(12+0+16+3)} x
5, 5
Jumlah (jam) 1.551
Jumlah (menit) 93.060
Jam kerja petugas TPPRJ di RSUI Banyu
Bening Boyolali shift siang yaitu pukul 14.00
WIB-20.00 WIB. Sedangkan untuk waktu
istirahat di RSUI Banyu Bening Boyolali tidak
ada ketetapan waktu istirahat. Berdasarkan hasil
pengamatan, waktu istirahat yang dibutuhkan
oleh petugas TPPRJ untuk shift siang adalah 30
menit.
2) Menetapkan unit kerja dan kategori SDM
Tabel 3. Unit Kerja dan Kategori SDM
Petugas Pendaftaran RSUI Banyu Bening
Boyolali
Unit Kerja Kategori SDM Jumlah
Petugas
Pendaftaran D3 Rekam
Medis 6
3) Menyusun standar beban kerja
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan peneliti terhadap petugas TPPRJ
didapatkan data kegiatan pokok sebagai berikut:
a) Kegiatan pokok petugas TPPRJ shift pagi
Tabel 4. Kegiatan Pokok TPPRJ Pasien Baru
Shift Pagi
No Uraian Kegiatan Rata-rata
waktu
1.
Menyambut dan mewawancarai
pasien/keluarga
pasien/penanggungjawab
30, 4
2. Menyiapkan formulir data
identitas sosial pasien 6, 8
3.
Menunggu pasien/keluarga
pasien/penanggungjawab
mengisi data identitas sosial
pasien dan meng-entry data ke
dalam program aplikasi
142
4. Mengisi dan menyerahkan KIB
sesuai data identitas pasien -
5. Mempersiapkan berkas rekam
medis untuk pasien baru 46
Total waktu (detik) 225, 2
Total waktu (menit) 3, 75
Tabel 5. Kegiatan Pokok TPPRJ Pasien Lama
Shift Pagi
No Uraian Kegiatan
Rata-
rata
waktu
1.
Menyambut dan mewawancarai
pasien/keluarga
pasien/penanggungjawab
40, 6
2. Meng-entry dan melengkapi data
pada program pendaftaran
79, 2
3. Mencetak jejak digital data berkas
rekam medis
17, 8
4.
Meminta tanda tangan dan
mempersilahkan menunggu di
instalasi rawat jalan
13, 6
Total waktu detik 151, 2
Total waktu menit 2, 52
Pada tabel 4.4 kegiatan pokok pendaftaran pasien
baru rawat jalan total waktu yang didapatkan
adalah 3, 75 menit. Tabel 4.5 kegiatan pokok
pendaftaran pasien lama rawat jalan total waktu
yang didapatkan adalah 2.52 menit. Jadi, total
waktu kegiatan pokok pendaftaran rawat jalan
shift pagi adalah 3, 75 + 2, 52 = 6,27 menit.
b) Kegiatan pokok petugas TPPRJ shift siang
Tabel 6. Kegiatan Pokok TPPRJ Pasien Baru
Shift Siang
No Uraian Kegiatan
Rata-
rata
waktu
1. Menyambut dan mewawancarai 24
INFOKES, VOL 8 NO 2, September 2018 ISSN : 2086 - 2628
Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 43
pasien/keluarga
pasien/penanggungjawab
2. Menyiapkan formulir data
identitas sosial pasien 7, 2
3. Menunggu pasien/keluarga
pasien/penanggungjawab
mengisi data identitas sosial
pasien dan meng-entry data ke
dalam program aplikasi
178, 2
4. Mengisi dan menyerahkan KIB
sesuai data identitas pasien -
5. Mempersiapkan berkas rekam
medis untuk pasien baru 22, 4
Total waktu (detik) 231, 8
Total waktu (menit) 3, 86
Tabel 7. Kegiatan Pokok TPPRJ Pasien Lama
Shift Siang
No Uraian Kegiatan Rata-rata
waktu
1.
Menyambut dan mewawancarai
pasien/keluarga
pasien/penanggungjawab
15
2. Meng-entry dan melengkapi
data pada program pendaftaran
70, 2
3. Mencetak jejak digital data
berkas rekam medis
18, 4
4.
Meminta tanda tangan dan
mempersilahkan menunggu di
instalasi rawat jalan
19, 8
Total waktu detik 123, 4
Total waktu menit 2, 06
Pada tabel 6 kegiatan pokok pendaftaran pasien
baru rawat jalan total waktu yang didapatkan
adalah 3,86 menit. Tabel 7 kegiatan pokok
pendaftaran pasien lama rawat jalan total waktu
yang didapatkan adalah 2, 06 menit. Jadi, total
waktu kegiatan pokok pendaftaran rawat jalan
shift pagi adalah 3, 86 + 2, 06= 5, 92 menit.
c) Standar beban kerja
Tabel 8. Standar Beban Kerja Petugas TPPRJ
Shift
Waktu
kerja
tersedia
Rata-
rata
kegiat
an
pokok
Standar beban
kerja
(Waktu kerja
tersedia ÷ Rata-rata
kegiatan pokok)
Pagi 101.520 6, 27 16.191
Siang 93.060 5, 92 15.719
4) Menetapkan standar kelonggaran
Faktor kelonggaran petugas TPPRJ di RSUI
Banyu Bening Boyolali adalah sebagai petugas
filing dengan tugas mengambil dan
mengantarkan DRM
Tabel 9. Faktor Kelonggaran dan Standar
Kelonggaran Petugas TPPRJ Shift Pagi
Faktor
kelongga
ran
Frek
(Men
it)
Wa
ktu
(Ha
ri)
∑Fa
ktor
kelo
ngg
aran
Standar
kelonggaran
(∑faktor
kelonggaran÷
waktu kerja
tersedia)
Mengam
bil DRM
dari
ruang
filing
29 313 9.07
7 0, 09
Mengant
arkan
DRM ke
poliklinik
41 313 12.8
33 0, 13
Jumlah 0, 22
Tabel 10
Faktor Kelonggaran dan Standar
Kelonggaran Petugas TPPRJ Shift Siang
Faktor
kelonggara
n
Fre
kue
nsi
(Me
nit)
Wa
ktu
(Ha
ri)
∑Fa
ktor
kelo
ngg
ara
n
Standar
kelonggar
an
(∑faktor
kelonggar
an÷waktu
kerja
tersedia)
Mengambil
DRM dari
ruang filing
37 313 11.5
81 0, 12
Mengantark
an DRM ke
poliklinik
19 313 5.94
7 0, 06
Jumlah 0, 18
5) Menetapkan Kuantitas Kegiatan Pokok
Berdasarkan data yang diperoleh
dari bagian analizing dan reporting,
jumlah pasien rawat jalan pada bulan
januari dan februari di RSUI Banyu
Bening Boyolali sebanyak 2.380 pasien.
Tabel 11
Perhitungan Kuantitas Kegiatan Pokok
TPPRJ
A B C D
2.380 1.190 11.900 14.280
Keterangan
A : Jumlah kegiatan pelayanan selama 2
bulan
B : Rata kegiatan pelayanan per bulan
(A÷2)
C : Jumlah pelayanan 10 bulan
berikutnya (B × 10 bulan)
D : Jumlah kumulatif kegiatan pelayanan
selama 1 tahun (A + C)
6) Perhitungan Kebutuhan SDM petugas
TPPRJ
a) Shift Pagi
b) Shift Siang
INFOKES, VOL 8 NO 2, September 2018 ISSN : 2086 - 2628
Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 44
b. TPP RI
1) Menetapkan waktu kerja tersedia
Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan peneliti kepada kepala rekam
medis RSUI Banyu Bening Boyolali
didapatkan data untuk menentukan waktu
kerja tersedia petugas TPPRI shift pagi,
shift siang, dan shift malam yaitu:
a) Shift Pagi
Tabel 12 Waktu Kerja Tersedia
Petugas TPPRI Shift Pagi
Faktor Kategori frekuensi
Tenaga
Hari kerja tersedia (A) 269 hari
Cuti (B) 12 hari
Pendidikan (C) 0
Libur (D) 0
Izin (E) 3 hari
Waktu kerja(F) 6 jam
Waktu kerja tersedia
={A-(B+C+D+E)}×F ={269-(12+0+0+3)} ×
6
Jumlah (jam) 1524
Jumlah (menit) 91.440
Jam kerja petugas TPPRI di RSUI
Banyu Bening Boyolali shift pagi yaitu
pukul 07.00 WIB-14.00 WIB. Sedangkan
untuk waktu istirahat di RSUI Banyu
Bening Boyolali tidak ada ketetapan
waktu istirahat. Berdasarkan hasil
pengamatan, waktu istirahat yang
dibutuhkan oleh petugas TPPRI untuk
shift pagi adalah 1 jam.
b) Shift Siang
Tabel 13. Waktu Kerja Tersedia Petugas
TPPRI Shift Siang
Faktor Kategori frekuensi
Tenaga
Hari kerja tersedia
(A) 269 hari
Cuti (B) 12 hari
Pendidikan (C) 0
Libur (D) 0
Izin (E) 3 hari
Waktu kerja(F) 5,5 jam
Waktu kerja
tersedia
={A(B+C+D+E)}
×F
={269-(12+0+0+3)} × 5,
5
Jumlah (jam) 1.397
Jumlah (menit) 83.820
Jam kerja petugas TPPRI di RSUI
Banyu Bening Boyolali shift siang yaitu
pukul 14.00 WIB-20.00 WIB. Sedangkan
untuk waktu istirahat di RSUI Banyu
Bening Boyolali tidak ada ketetapan
waktu istirahat. Berdasarkan hasil
pengamatan, waktu istirahat yang
dibutuhkan oleh petugas TPPRI untuk
shift siang adalah 30 menit.
c) Shift Malam
Tabel 14. Waktu Kerja Tersedia
PetugasTPPRI Shift Malam
Faktor Kategori frekuensi
Tenaga
Hari kerja tersedia
(A) 269 hari
Cuti (B) 12 hari
Pendidikan (C) 0
Libur (D) 0
Izin (E) 3 hari
Waktu kerja(F) 11 jam
Waktu kerja
tersedia
={A-
(B+C+D+E)}×F
={269-(12+0+0+3)} × 11
Jumlah (Jam) 2794
Jumlah (menit) 167.640
Jam kerja petugas TPPRI di RSUI
Banyu Bening Boyolali shift malam yaitu
pukul 20.00 WIB - 07.00 WIB. Sedangkan
untuk waktu istirahat petugas pendaftaran
shift malam tidak ada.
2) Menyusun standar beban kerja
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan peneliti terhadap petugas
TPPRI didapatkan data kegiatan pokok
sebagai berikut:
a) Kegiatan pokok petugas TPPRI
Tabel 15. Kegiatan Pokok Petugas TPPRI
Shift Pagi
No Uraian Kegiatan Rata-
rata
1 Menerima surat pengantar rawat
inap dari IGD 8
2
Memberi informasi mengenai
ruang rawat inap dan
mewawancarai
pasien/keluarga/penanggungjawab
-
3 Menyiapkan dan mengisi
general consent 66
4
Mencari dan melakukan
konfirmasi kepada perawat di
instalasi rawat inap
19
5 Mendaftar dan meng-entry dalam
program aplikasi 66, 5
6 Menjelaskan tata tertib dan
kewajiban yang harus dipatuhi -
Total waktu (Detik) 159,
5
Total Waktu (Menit) 2, 66
Tabel 16. Kegiatan Pokok Petugas
TPPRI Shift Siang
No Uraian Kegiatan Rata-rata
1 Menerima surat pengantar rawat
inap dari IGD 6, 5
INFOKES, VOL 8 NO 2, September 2018 ISSN : 2086 - 2628
Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 45
2
Memberi informasi mengenai
ruang rawat inap dan
mewawancarai
pasien/keluarga/penanggungjawab
-
3 Menyiapkan dan mengisi general
consent 69
4
Mencari dan melakukan
konfirmasi kepada perawat di
instalasi rawat inap
14
5 Mendaftar dan meng-entry dalam
program aplikasi 62
6 Menjelaskan tata tertib dan
kewajiban yang harus dipatuhi -
Total waktu (Detik) 151 ,5
Total Waktu (Menit) 2, 52
Tabel 17.
Kegiatan Pokok TPPRI Shift Malam
No Uraian Kegiatan Rata-
rata
1 Menerima surat pengantar rawat
inap dari IGD 7
2
Memberi informasi mengenai
ruang rawat inap dan
mewawancarai
pasien/keluarga/penanggungjawab
-
3 Menyiapkan dan mengisi general
consent 83
4
Mencari dan melakukan
konfirmasi kepada perawat di
instalasi rawat inap
14
5 Mendaftar dan meng-entry dalam
program aplikasi 55
6 Menjelaskan tata tertib dan
kewajiban yang harus dipatuhi -
Total waktu (Detik) 159
Total Waktu (Menit) 2, 65
b) Standar beban kerja
Tabel 18
Standar Beban Kerja Petugas TPPRI
Shift
Waktu
kerja
tersedia
Rata-
rata
kegia
tan
poko
k
Standar beban
kerja
(Waktu kerja
tersedia ÷ Rata-
rata kegiatan
pokok)
Pagi 91.440 2,66 34.376
Siang 83.820 2,52 33.262
Malam 167.640 2,65 63.260
3) Menetapkan standar kelonggaran
Pendaftaran TPPRI di RSUI Banyu
Bening Boyolali dilakukan oleh petugas
TPPGD. Jadi, untuk nilai standar
kelonggaran petugas TPPRI di RSUI
Banyu Bening Boyolali untuk shift pagi,
shift siang, ataupun shift malah yaitu 0.
4) Menetapkan Kuantitas Kegiatan Pokok
Berdasarkan data yang diperoleh dari
bagian analizing dan reporting, jumlah
pasien rawat inap pada bulan januari di
RSUI Banyu Bening Boyolali sebanyak
125 pasien.
Tabel 19. Perhitungan Kuantitas Kegiatan
Pokok TPPRI
A B C D
125 125 1.375 1.500
Keterangan
A : Jumlah kegiatan pelayanan selama 1
bulan
B : Rata kegiatan pelayanan per bulan
(A÷1)
C : Jumlah pelayanan 10 bulan
berikutnya (B × 11 bulan)
D : Jumlah kumulatif kegiatan pelayanan
selama 1 tahun (A + C)
5) Perhitungan kebutuhan SDM petugas
TPPRI
a) Shift Pagi
b) Shift Siang
c) Shift Malam
c. TPPGD
RSUI Banyu Bening Boyolali
mempunyai 4 petugas TPPGD. Berikut ini
adalah langkah-langkah perhitungan beban
kerja dan kebutuhan SDM petugas TPPGD:
1) Menetapkan waktu kerja tersedia
Berdasarkan hasil wawancara
yang dilakukan peneliti kepada kepala
rekam medis RSUI Banyu Bening
Boyolali didapatkan data untuk
menentukan waktu kerja tersedia
petugas TPPGD shift pagi, shift siang
dan shift malam yaitu:
a) Shift Pagi
Tabel 20. Waktu Kerja Tersedia
Petugas TPPGD Shift Pagi
Faktor Kategori frekuensi
Tenaga
Hari kerja tersedia (A) 269 hari
Cuti (B) 12 hari
Pendidikan (C) 0
Libur (D) 0
Izin (E) 3 hari
Waktu kerja(F) 6 jam
Waktu kerja tersedia
={A-(B+C+D+E)}×F ={269-(12+0+0+3)} × 6
Jumlah (jam) 1524
Jumlah (menit) 91.440
INFOKES, VOL 8 NO 2, September 2018 ISSN : 2086 - 2628
Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 46
Jam kerja petugas TPPGD di RSUI
Banyu Bening Boyolali shift pagi yaitu
pukul 07.00 WIB-14.00 WIB. Sedangkan
untuk waktu istirahat di RSUI Banyu
Bening Boyolali tidak ada ketetapan waktu
istirahat. Berdasarkan hasil pengamatan,
waktu istirahat yang dibutuhkan oleh
petugas TPPRJ untuk shift pagi adalah 1
jam.
b) Shift Siang
Tabel 21
Waktu Kerja Tersedia Petugas TPPGD
Shift Siang
Faktor Kategori frekuensi
Tenaga
Hari kerja tersedia (A) 269 hari
Cuti (B) 12 hari
Pendidikan (C) 0
Libur (D) 0
Izin (E) 3 hari
Waktu kerja(F) 5,5 jam
Waktu kerja tersedia
={A-(B+C+D+E)}×F ={269-
(12+0+0+3)} × 5,5
Jumlah (jam) 1.397
Jumlah (menit) 83.820
Jam kerja petugas TPPGD di RSUI
Banyu Bening Boyolali shift siang yaitu
pukul 14.00 WIB - 20.00 WIB. Sedangkan
untuk waktu istirahat di RSUI Banyu
Bening Boyolali tidak ada ketetapan waktu
istirahat. Berdasarkan hasil pengamatan,
waktu istirahat yang dibutuhkan oleh
petugas TPPRJ untuk shift siang adalah 30
menit.
c) Shift Malam
Tabel 22. Waktu Kerja Tersedia
TPPGD Shift Malam
Faktor Kategori
frekuensi Tenaga
Hari kerja tersedia
(A) 269 hari
Cuti (B) 12 hari
Pendidikan (C) 0
Libur (D) 0
Izin (E) 3 hari
Waktu kerja(F) 11 jam
Waktu kerja tersedia
={A-(B+C+D+E)}×F ={269-
(12+0+0+3)} × 11
Jumlah (Jam) 2794
Jumlah (menit) 167.640
Jam kerja petugas TPPGD di RSUI
Banyu Bening Boyolali shift malam yaitu
pukul 20.00 WIB - 07.00 WIB. Sedangkan
untuk waktu istirahat petugas pendaftaran
shift malam tidak ada.
2) Menyusun standar beban kerja
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan peneliti terhadap petugas
TPPGD didapatkan data kegiatan pokok
sebagai berikut:
a) Kegiatan pokok petugas TPPGD shift
pagi
Tabel 23
Kegiatan Pokok TPPGD Pasien
Baru Shift Pagi
No Uraian Kegiatan Rata-
rata
1
Menyambut dan
mewawancarai
pasien/keluarga
pasien/penanggungjawab
27, 6
2
Menyiapkan formulir
data identitas sosial
pasien
7
3
Menunggu
pasien/keluarga
pasien/penanggungjawab
mengisi data identitas 212,
6 sosial pasien dan meng-
entry data ke dalam
program aplikasi
4
Mengisi dan
menyerahkan KIB sesuai
data identitas pasien
-
5
Mempersiapkan berkas
rekam medis untuk
pasien baru
18, 8
Total Waktu (Detik) 266
Total Waktu (Menit) 4, 43
Tabel 24
Kegiatan Pokok TPPGD Pasien Lama
Shift Pagi
No Uraian Kegiatan Rata-
rata
1
Menyambut dan
mewawancarai
pasien/keluarga
pasien/penanggungjawab
31, 6
2
Meng-entry dan
melengkapi data pada
program pendaftaran
67, 4
3 Mencetak jejak digital
data berkas rekam medis 17, 6
4
Meminta tanda tangan dan
mempersilahkan
menunggu di instalasi
gawat darurat
16, 4
Total Waktu (Detik) 133
Total Waktu (Menit) 2, 22
Pada tabel 4.23 kegiatan pokok
TPPGD baru total waktu yang
didapatkan adalah 4, 43 menit. Tabel
4.24 kegiatan pokok TPPGD lama total
waktu yang didapatkan adalah 2, 22
menit. Jadi, total waktu kegiatan pokok
TPPGD shift pagi adalah 4, 43 + 2, 22 =
6, 65 menit.
INFOKES, VOL 8 NO 2, September 2018 ISSN : 2086 - 2628
Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 47
b) Kegiatan pokok petugas TPPGD
shift siang
Tabel 25
Kegiatan Pokok TPPGD Pasien
Baru Shift Siang
No Uraian Kegiatan Rata-
rata
1
Menyambut dan
mewawancarai
pasien/keluarga
pasien/penanggungjawab
27, 8
2 Menyiapkan formulir data
identitas sosial pasien 8
3
Menunggu
pasien/keluarga
pasien/penanggungjawab
mengisi data identitas 189,
2 sosial pasien dan meng-
entry data ke dalam
program aplikasi
4
Mengisi dan menyerahkan
KIB sesuai data identitas
pasien
-
5
Mempersiapkan berkas
rekam medis untuk pasien
baru
18, 4
Total Waktu (Detik) 243,
4
Total Waktu (Menit) 4, 06
Tabel 26
Kegiatan Pokok TPPGD Pasien
Lama Shift Siang
No Uraian Kegiatan Rata-
rata
1
Menyambut dan
mewawancarai
pasien/keluarga
pasien/penanggungjawa
b
43, 8
2
Meng-entry dan
melengkapi data pada
program pendaftaran
61, 2
3
Mencetak jejak digital
data berkas rekam
medis
16, 2
4
Meminta tanda tangan
dan mempersilahkan
menunggu di instalasi
Gawat Darurat
25, 2
Total Waktu (Detik) 146,
4
Total Waktu (Menit) 2, 44
Pada tabel 25 kegiatan pokok
TPPGD barutotal waktu yang
didapatkan adalah 4, 06 menit. Tabel
26 kegiatan pokok TPPGD lama total
waktu yang didapatkan adalah 2, 44
menit. Jadi, total waktu kegiatan
pokok TPPGD shift siang adalah 4,
06 + 2, 44 = 6, 5 menit.
c) Kegiatan pokok petugas TPPGD
shift malam
Tabel 27
Kegiatan Pokok TPPGD Pasien
Baru Shift Malam
No Uraian Kegiatan Rata-
rata
1
Menyambut dan
mewawancarai
pasien/keluarga
pasien/penanggungjawab
28, 5
2
Menyiapkan formulir
data identitas sosial
pasien
7, 5
3
Menunggu
pasien/keluarga
pasien/penanggungjawab
mengisi data identitas 163,
5 sosial pasien dan meng-
entry data ke dalam
program aplikasi
4
Mengisi dan
menyerahkan KIB sesuai
data identitas pasien
-
5
Mempersiapkan berkas
rekam medis untuk
pasien baru
18, 5
Total Waktu (Detik) 218
Total Waktu (Menit) 3, 63
Tabel 28. Kegiatan Pokok TPPGD
Lama Shift Malam
No Uraian Kegiatan Rata-
rata
1
Menyambut dan
mewawancarai
pasien/keluarga
pasien/penanggungjawab
21
2
Meng-entry dan
melengkapi data pada
program pendaftaran
44
3 Mencetak jejak digital
data berkas rekam medis 15
4
Meminta tanda tangan
dan mempersilahkan
menunggu di instalasi
gawat darurat
20, 5
Total Waktu (Detik) 100, 5
Total Waktu (Menit) 1, 67
Pada tabel 27 kegiatan pokok
TPPGD baru total waktu yang
didapatkan adalah 3, 63 menit. Tabel
4.28 kegiatan pokok TPPGD lama
total waktu yang didapatkan adalah 1,
67 menit. Jadi, total waktu kegiatan
pokok pendaftaran rawat jalan shift
pagi adalah 3, 63 + 1, 67 = 5, 3 menit.
INFOKES, VOL 8 NO 2, September 2018 ISSN : 2086 - 2628
Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 48
d) Standar beban kerja
Tabel 29
Standar Beban Kerja Petugas TPPGD
Shift
Waktu
kerja
tersedia
Rata-rata
kegiata
n pokok
Standar beban
kerja (Waktu kerja
tersedia ÷
Rata-rata kegiatan
pokok)
Pagi 91.440 6, 65 13.750
Siang 83.820 6, 5 12.895 Malam 167.640 5, 3 31.630
3) Menetapkan standar kelonggaran
Faktor kelonggaran petugas TPPGD di
RSUI Banyu Bening Boyolali adalah
sebagai petugas filing dengan tugas
mengambil, mengantarkan DRM,
menyortir DRM, dan tidur.
Tabel 30
Faktor Kelonggaran dan Standar
Kelonggaran TPPGD Shift Pagi
Faktor
kelonggaran
Frek
uens
i (Me
nit)
Waktu
(Har
i)
∑Faktor
kelonggaran
Standar
kelonggar
an (∑faktor
kelonggar
an÷waktu kerja
tersedia)
Pendaftaran RI
23 269 6187 0, 07
Mengambil DRM
dari ruang
filing
41 269 11.029 0, 012
Mengantar
kan DRM
ke IGD
19 269 5.111 0, 06
Jumlah 0, 25
Tabel 31
Faktor Kelonggaran dan Standar
Kelonggaran TPPGD Shift Siang
Faktor kelong
garan
Frekuensi
(Menit)
Waktu
(Hari)
∑Fakto
r
kelonggaran
Standar
kelonggaran
(∑faktor
kelonggaran÷wak
tu kerja
tersedia)
Pendaft
aran RI 18 269 4.842 0, 06
Menga
mbil
DRM
24 269 6.456 0, 08
Menga
ntarkan
DRM
12 269 3.228 0, 04
Jumlah 0, 18
Tabel 32
Faktor Kelonggaran dan Standar Kelonggaran
TPPGD Shift Malam
Faktor
kelonggaran
Frekue
nsi
(Menit)
Wa
ktu
(Hari)
∑Fak
tor kelon
ggara
n
Standar
kelonggaran
(∑faktor
kelonggaran÷wak
tu kerja
tersedia)
Menyortir
DRM 120 269
32.28
0 0, 19
Tidur 360 269 96.84
0
0, 58
Jumlah 0, 77
4) Menetapkan Kuantitas Kegiatan Pokok
Berdasarkan data yang
diperoleh dari bagian analizing dan
reporting, jumlah pasien gawat darurat
pada bulan januari dan februari di
RSUI Banyu Bening Boyolali sebanyak
2.715 pasien.
Tabel 33
Perhitungan Kuantitas Kegiatan Pokok
TPPGD A B C D
2.715 1.357,5 13.575 16.290
Keterangan
A: Jumlah kegiatan pelayanan selama
2 bulan
B : Rata kegiatan pelayanan per bulan
(A÷2)
C : Jumlah pelayanan 10 bulan
berikutnya (B × 10 bulan)
D: Jumlah kumulatif kegiatan
pelayanan selama 1 tahun (A + C)
5) Perhitungan Kebutuhan SDM petugas
TPPGD
1) Shift Pagi
2) Shift Siang
3) Shift Malam
Jadi, total kebutuhan tenaga petugas
pendaftaran di RSUI Banyu Bening
Boyolali yaitu:
INFOKES, VOL 8 NO 2, September 2018 ISSN : 2086 - 2628
Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 49
Tabel 34
Kebutuhan Tenaga Petugas Pendaftaran
No Unit Kerja Shift Jumlah
Petugas
1.
Pendaftaran
Pasien Rawat
Jalan
a.Pagi 1, 1
b.Siang 1, 09
2.
Pendaftaran
Pasien Rawat
Inap
a.Pagi 0, 04
b.Siang 0, 04
c.Malam 0, 02
3.
Pendaftaran
Pasien Gawat
Darurat
a.Pagi 1, 43
b.Siang 1, 44
c.Malam 1, 29
Total 6, 45
Pada tabel 34 diketahui total perhitungan
jumlah kebutuhan tenaga petugas
pendaftaran berdasarkan metode WISN di
RSUI Banyu Bening Boyolali yaitu 6, 45.
Berdasarkan hasil pembulatan sesuai
dengan Depkes RI (2009), maka hasil akhir
adalah 6 petugas.
2. Petugas Assembling dan Coding
a. Menetapkan waktu kerja tersedia
Tabel 35
Waktu Kerja Tersedia Petugas
Assembling dan Coding
Faktor Kategori frekuensi
Tenaga
Hari kerja tersedia
(A) 313 hari
Cuti (B) 12 hari
Pendidikan (C) 0
Libur (D) 16 hari
Izin (E) 3 hari
Waktu kerja(F) 6 jam
Waktu kerja tersedia
={A-
(B+C+D+E)}×F
={313-(12+0+16+3)}
× 6
Jumlah (jam) 1692
Jumlah (menit) 101.520
Jam kerja petugas assembling dan
coding di RSUI Banyu Bening Boyolali
yaitu pukul 08.00 WIB-15.00 WIB.
Sedangkan untuk waktu istirahat di
RSUI Banyu Bening Boyolali tidak ada
ketetapan waktu istirahat. Berdasarkan
hasil pengamatan, waktu istirahat yang
dibutuhkan oleh petugas assembling
dan coding adalah 1 jam.
b. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM
Tabel 4.36
Unit Kerja dan Kategori SDM
Assembling dan Coding RSUI
Banyu Bening Boyolali
Unit Kerja Kategori
SDM
Jumlah
Petugas
Assembling
dan Coding
D3
Rekam
Medis
1
c. Menyusun standar beban kerja
Tabel 37
Kegiatan Pokok Assembling dan
Coding DRM Rawat Inap
N
o Uraian Kegiatan
Rata-
rata
1
Mengambil DRM
dari bangsal dan
meneliti kembali
kelengkapan DRM
348,6
2 memilah formulir
untuk klaim BPJS 234, 6
3 Fotocopy formulir
persyaratan BPJS 186, 8
4
Memasukkan
persyaratan BPJS ke
dalam DRM
59, 8
5 Melakukan coding
penyakit 186, 8
6
Meng-entry
pengajuan klaim
BPJS
78
Jumlah waktu (Detik) 1094, 6
Jumlah Waktu (Menit) 18, 24
Tabel 38
Kegiatan Pokok Assembling dan
Coding DRM Rawat Jalan dan Gawat
Darurat
No Uraian Kegiatan Rata-
rata
1
Meneliti kembali
kelengkapan berkas
rekam medis
26, 2
3 Memilah formulir untuk
klaim BPJS 27, 6
4 Fotocopy formulir
persyaratan BPJS 43, 8
5
Memasukkan
persyaratan BPJS ke
dalam DRM dan
menyusun DRM
22, 4
6 Melakukan coding
penyakit 25, 6
7 Meng-entry pengajuan
klaim BPJS 24,4
Jumlah waktu (Detik) 170
Jumlah Waktu (Menit) 2, 83
Pada tabel 37 kegiatan pokok
assembling dan coding DRM rawat
inap total waktu yang didapatkan
adalah 18, 24 menit. Pada tabel 4.38
kegiatan pokok assembling dan coding
DRM rawat jalan dan gawat darurat
total waktu yang didapatkan adalah 2,
83 menit. Berdasarkan data tersebut
maka beban kerja:
INFOKES, VOL 8 NO 2, September 2018 ISSN : 2086 - 2628
Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 50
1) Standar beban kerja assembling dan
coding DRM rawat inap
2) Standar beban kerja assembling dan
coding DRM rawat jalan dan gawat
darurat
d. Menetapkan standar kelonggaran
Tabel 39
Faktor Kelonggaran dan Standar
Kelonggaran Petugas
Assembling dan Coding
Faktor
kelonggaran
Frekuensi
Waktu
∑Fa
ktor
kelo
ngg
aran
Standar
kelonggaran
(∑faktor
kelonggaran÷wakt
u kerja tersedia)
Pertem
uan
rutin ke
BPJS
4/bulan 4
Jam
11
.5
20
0, 11
e. Menetapkan kuantitas kegiatan pokok
Tabel 40
Perhitungan Kuantitas Kegiatan Pokok
Assembling dan Coding
DRM A B C D
Rawat
jalan
dan
gawat
darurat
5.0
95
2.54
7,5
25.47
5
30.57
0
Rawat
inap 125 125 1.375 1.500
Keterangan DRM rawat jalan dan
gawat darurat:
A : Jumlah DRM rawat jalan dan
gawat darurat selama 2 bulan
B : Rata DRM rawat jalan dan gawat
darurat per bulan (A÷2)
C : Jumlah DRM rawat jalan dan
gawat darurat 10 bulan
berikutnya (B × 10 bulan)
D : Jumlah kumulatif DRM rawat
jalan dan gawat darurat selama 1
tahun (A + C)
Keterangan DRM rawat inap:
A : Jumlah DRM rawat inap
selama 1 bulan
B : Rata DRM rawat inap per bulan
(A÷1)
C : Jumlah DRM rawat inap 11 bulan
berikutnya (B × 11 bulan)
D : Jumlah kumulatif DRM rawat
inap selama 1 tahun (A + C)
f. Perhitungan kebutuhan SDM petugas
assembling dan coding
1) assembling dan coding DRM rawat
inap
2) assembling dan coding DRM rawat
jalan dan gawat darurat
Jadi, jumlah kebutuhan SDM
petugas assembling dan coding dengan
menggunakan metode WISN di RSUI
Banyu Bening Boyolali tahun 2018
adalah 0, 38 + 0, 96 = 1, 34.
Berdasarkan pembulatan Depkes RI
(2009) maka hasil akhir adalah 2
petugas.
3. Petugas Analizing dan Reporting
a. Menetapkan waktu kerja tersedia
Tabel 41
Waktu Kerja Tersedia Petugas
Analizing dan Reporting
Faktor Kategori frekuensi
Tenaga
Hari kerja
tersedia (A) 313 hari
Cuti (B) 12 hari
Pendidikan (C) 0
Libur (D) 16 hari
Izin (E) 3 hari
Waktu kerja(F) 6 jam
Waktu kerja
tersedia
={A-
(B+C+D+E)}×F
={313-(12+0+16+3)} ×
6
Jumlah (jam) 1692
Jumlah (menit) 101.520
Jam kerja petugas Analizing dan Reporting
di RSUI Banyu Bening Boyolali yaitu pukul
08.00 WIB - 15.00 WIB. Sedangkan untuk
waktu istirahat di RSUI Banyu Bening
Boyolali tidak ada ketetapan waktu istirahat.
Berdasarkan hasil pengamatan, waktu
istirahat yang dibutuhkan oleh petugas
assembling dan coding adalah 1 jam.
b. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM
Tabel 42. Unit Kerja dan Kategori
SDM Analizing dan Reporting RSUI
Banyu Bening Boyolali
Unit Kerja Kategori
SDM
Jumlah
Petugas
Analizing
dan
Reporting
D3 Rekam
Medis 1
INFOKES, VOL 8 NO 2, September 2018 ISSN : 2086 - 2628
Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 51
c. Menyusun standar beban kerja
Tabel 43
Kegiatan Pokok Analizing dan
Reporting
No Uraian Kegiatan Rata-
rata
1
Mengumpulkan data
dari poliklinik,
bangsal, dan IGD
146
2
Menyortir data
menurut jenis 113
3
Menghitung dan
mengolah data dengan
microsoft excel
4801
4
Mengecek dengan
SIMRS dan Menyusun
laporan
4217
Jumlah waktu (Detik) 9277
Jumlah Waktu (Menit) 154, 6
Pada tabel 43 kegiatan pokok
Analizing dan Reporting total waktu
yang didapatkan adalah 157,8 menit.
Berdasarkan data tersebut maka beban
kerja:
d. Menetapkan standar kelonggaran
Tabel 44
Faktor Kelonggaran dan Standar
Kelonggaran Petugas
Analizing dan Reporting
Faktor
kelongg
aran
Frekuen
si
Waktu
∑Faktor
kelongga
ran
Standar
kelongga
ran
(∑faktor
kelongga
ran÷wakt
u kerja
tersedia)
Pertem
uan
rutin ke
BPJS
2/bula
n
4
Jam 5.760 0, 06
Rapat 1/bula
n
2
jam 1440 0, 01
Mornin
g
breafin
g
313
hari
15
men
it
4.695 0, 05
Faktor
kelongg
aran
Frekue
nsi
Wa
ktu
∑Faktor
kelongga
ran
Standar
kelongga
ran
(∑faktor
kelongga
ran÷wakt
u kerja
tersedia)
Membu
at
jadwal
1/bula
n
20
men
it
240 0, 002
Evaluas
i kerja
selama
setahun
1/tahu
n
2
jam 120 0, 001
Jumlah 0, 123
e. Menetapkan kuantitas kegiatan pokok
Kuantitas kegiatan pokok petugas Analizing
dan Reporting di RSUI Banyu Bening
Boyolali berupa Sensus Harian Rawat Jalan
(SHRJ), Sensus Harian Rawat Inap (SHRI),
dan register IGD.
Tabel 45
Perhitungan kuantitas kegiatan pokok
Analizing Dan Reporting
A B C D
110 55 550 660
Keterangan DRM rawat inap:
A: Jumlah SHRJ, SHRI, dan Register IGD
2 bulan
B : Jumlah SHRJ, SHRI, dan Register IGD
(A÷2)
C: Jumlah SHRJ, SHRI, dan Register IGD
10 bulan berikutnya (B × 10 bulan)
D: Jumlah kumulatif SHRJ, SHRI, dan
Register IGD selama 1 tahun (A + C)
f. Perhitungan kebutuhan SDM Petugas
Analizing dan Reporting
Jadi, jumlah kebutuhan SDM
petugas Analizing dan Reporting dengan
menggunakan metode WISN di RSUI
Banyu Bening Boyolali tahun 2018 adalah
1, 1. Berdasarkan pembulatan Depkes RI
(2009) maka hasil akhir adalah 1 petugas.
4. Petugas Filing
a. Menetapkan waktu kerja tersedia
Tabel 46
Waktu Kerja Tersedia Petugas Filing Shift
Pagi
Faktor Kategori frekuensi
Tenaga
Hari kerja tersedia (A) 313 hari
Cuti (B) 12 hari
Pendidikan (C) 0
Libur (D) 16 hari
Izin (E) 3 hari
Waktu kerja(F) 6 jam
INFOKES, VOL 8 NO 2, September 2018 ISSN : 2086 - 2628
Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 52
Waktu kerja tersedia
={A-(B+C+D+E)}×F ={313-(12+0+16+3)} × 6
Jumlah (jam) 1692
Jumlah (menit) 101.520
Tabel 47
Waktu Kerja Tersedia Petugas Filing Shift Siang
Faktor Kategori Frekuensi Tenaga
Hari kerja tersedia (A) 313 hari
Cuti (B) 12 hari
Pendidikan (C) 0
Libur (D) 16 hari
Izin (E) 3 hari
Waktu kerja(F) 5,5 jam
Waktu kerja tersedia
={A-(B+C+D+E)}×F ={313-(12+0+16+3)} × 5, 5
Jumlah (jam) 1.551
Jumlah (menit) 93.060
Data yang digunakan peneliti untuk
menentukan waktu kerja tesedia petugas filing
berdasarkan data yang diperoleh dari petugas
TPPRJ shift pagi dan shift siang. Karena, di
RSUI Banyu Bening Boyolali belum memiliki
petugas filing dan untuk kegiatan pokok petugas
filing dilakukan oleh petugas pendaftaran.
b. Menyusun standar beban kerja
Tabel 48
Kegiatan Pokok Petugas Filing Shift Pagi
Tabel 49
Kegiatan Pokok Petugas Filing Shift Siang
No Uraian Kegiatan Rata-rata
1 Mencari DRM sesuai
dengan nomor rekam medis 38, 8
2 Mengantarkan DRM ke
poliklinik 62, 2
3 Menyortir DRM sesuai
nomor rekam medis 0
4 Memasukkan DRM ke rak
filing sesuai dengan sistem
penjajaran
0
5 Mengambil DRM dari
Poliklinik dan IGD 73, 4
Jumlah waktu (Detik) 174, 4
Jumlah Waktu (Menit) 2, 91
Pada tabel 48 kegiatan pokok petugas
filing shift pagi total waktu yang didapatkan
adalah 3, 58 menit. Tabel 49 kegiatan pokok
kegiatan pokok petugas filing shift siang total
waktu yang didapatkan adalah 2.91 menit.
Jadi, total standar beban kerja yaitu:
Tabel 50
Standar Beban Kerja Petugas Filing
Shift
Waktu
kerja
tersedia
Rata-
rata
kegiatan
pokok
Standar beban
kerja
(Waktu kerja
tersedia ÷ Rata-
rata kegiatan
pokok)
Pagi 101520 3, 58 28.357
Siang 93060 2, 91 31.979
c. Menetapkan standar kelonggaran
Filing di RSUI Banyu Bening Boyolali
dilakukan oleh petugas pendaftaran. Jadi,
untuk nilai standar kelonggaran petugas
filing di RSUI Banyu Bening Boyolali
untuk shift pagi dan shift siang yaitu 0.
d. Menetapkan Kuantitas Kegiatan Pokok
Tabel 51
Perhitungan Kuantitas Kegiatan Pokok
Petugas Filing A B C D
5.095 2.547, 5 25.475 30.570
Keterangan:
A : Jumlah DRM selama 2 bulan
B : Rata DRM per bulan (A÷2)
C : Jumlah DRM 10 bulan berikutnya (B ×
10 bulan) D : Jumlah kumulatif DRM pelayanan
selama 1 tahun (A + C)
e. Perhitungan kebutuhan SDM petugas
filing
1) Shift Pagi
2) Shift Siang
Jadi, jumlah kebutuhan SDM
petugas filing dengan menggunakan
metode WISN di RSUI Banyu Bening
Boyolali tahun 2018 yaitu shift pagi 1
petugas dan shift siang 1 petugas.
No Uraian Kegiatan Rata-rata
1
Mencari DRM sesuai
dengan nomor rekam
medis
46, 2
2 Mengantarkan DRM ke
poliklinik 60, 2
3 Menyortir DRM sesuai
nomor rekam medis 92, 2
4
Memasukkan DRM ke
rak filing sesuai dengan
sistem penjajaran
16, 4
Jumlah waktu (Detik) 215
Jumlah Waktu (Menit) 3, 58
INFOKES, VOL 8 NO 2, September 2018 ISSN : 2086 - 2628
Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 53
B. Jumlah Kebutuhan SDM Unit Rekam
Medis di RSUI Banyu Bening Boyolali
Tahun 2018
Jumlah kebutuhan SDM unit rekam
medis dengan menggunakan metode WISN di
RSUI Banyu Bening Boyolali tahun 2018
adalah:
Tabel 52
Kebutuhan SDM unit rekam medis di RSUI
Banyu Bening Boyolali
tahun 2018
Berdasarkan tabel diatas, jumlah SDM
unit rekam medis yang ada di RSUI Banyu
Bening Boyolali 8 petugas. Sedangkan jumlah
SDM berdasarkan perhitungan WISN adalah
11 petugas. Jadi, perlu adanya penambahan 3
petugas.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
peneliti lakukan di RSUI Banyu Bening
Boyolali tentang beban kerja dan kebutuhan
SDM unit rekam medis berdasarkan metode
WISN pada tahun 2018, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Perhitungan beban kerja dan kebutuhan
SDM unit rekam medis di RSUI banyu
bening boyolali tahun 2018 dengan metode
WISN
a. Hasil perhitungan kebutuhan SDM
petugas pendaftaran di RSUI Banyu
Bening Boyolali tahun 2018 dengan
menggunakan metode WISN adalah 6
petugas.
b. Hasil perhitungan kebutuhan SDM
petugas assembling dan coding di
RSUI Banyu Bening Boyolali tahun
2018 dengan menggunakan metode
WISN adalah 2 petugas.
c. Hasil perhitungan kebutuhan SDM
petugas analizing dan reporting di
RSUI Banyu Bening Boyolali tahun
2018 dengan menggunakan metode
WISN adalah 1 petugas.
d. Hasil perhitungan kebutuhan SDM
petugas filing di RSUI Banyu Bening
Boyolali tahun 2018 dengan
menggunakan metode WISN adalah 1
petugas filing shift pagi dan 1 petugas
filing shift siang.
2. Jumlah petugas unit rekam medis yang ada
di RSUI Banyu Bening Boyolali yaitu 8
petugas. Hasil perhitungan kebutuhan
tenaga dengan menggunakan metode
WISN di RSUI Banyu Bening Boyolali
tahun 2018 adalah 11 petugas Jadi RSUI
Banyu Bening Boyolali memerlukan
penambahan 3 petugas.
DAFTAR PUSTAKA
Alfianto, Lucky. 2014. Analisa Perkiraan Jumlah
Sumber Daya ManusiaRekam Medik di
Unit Filing dengan Metode WISN
(Work Load Indicator Staff Need) di
RSUD Wonogiri Tahun 2014. KTI.
Sukoharjo: POLTEKKES Bhakti Mulia
Depkes, RI. 2006. Pedoman Penyelenggaraan
Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit.
Jakarta: Direktorat Jenderal Bina
Pelayanan Medika
Depkes, RI. 2009. Perlengkapan Kerja WISN.
Jakarta
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 81. 2004.
Pedoman Penyusunan Perencanaan
SDM Kesehatan. Jakarta: Menkes
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metode Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nuryati, dkk. 2013. Perencanaan Kebutuhan
Tenaga Rekam Medis Dengan Metode
Workload Indicators Of Staffing Need
(WISN) Di Puskesmas Gondokusuman
II Kota Yogyakarta. Jurnal Manajemen
Informasi Kesehatan Indonesia ISSN:
2337-585X
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 269. 2008. Rekam Medis.
Jakarta: Menkes
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 55. 2013. Penyelenggaraan
Rekam Medis. Jakarta: Permenkes RI
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 73. 2013. Jabatan Fungsional
Umum di Lingkungan Kementerian
Kesehatan. Jakarta: Permenkes RI
Saryono. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif
dan Kuantitatif Dalam Bidang
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Setyawan, Abi. 2017. Tinjauan Kebutuhan
Sumber Daya Manusia Bagian
Assembling Berdasarkan Beban Kerja
Menggunakan Rumus WISN di RSAU
Dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo
Tahun 2017. KTI. Surakarta: APIKES
Citra Medika
N
o Unit Kerja
Jumlah
SDM di
Rumah
Sakit
Jumlah
SDM
Sesuai perhitu
ngan
WISN
Ketera
ngan
1 Pendaftaran 6 6 Sesuai
2 Coding dan
Assembling 1 2 -1
3
Analizing
dan
Repoting
1 1 Sesuai
4 Filing 0 2 -2
Total 8 11 -3
INFOKES, VOL 8 NO 2, September 2018 ISSN : 2086 - 2628
Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 54
Sudra. 2014. Rekam Medis. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Tarwaka. 2010. Ergonomi Industri. Surakarta:
Harapan Press
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan. Jakarta
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
Jakarta