Post on 16-Oct-2021
TINGKAT KREATIVITAS MAHASISWA ANGKATAN 2016
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh :
Aloysia Arghia Prastiyaningtyas
151114007
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
TINGKAT KREATIVITAS MAHASISWA ANGKATAN 2016
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh :
Aloysia Arghia Prastiyaningtyas
151114007
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang,
sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong
engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang
membawa kemenangan”
( Yesaya 41:10)
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi
kekuatan kepadaku”
(Filipi 4:13)
You are braver than you believe, stronger than you seem and smarter
than you think
-Winnie The Pooh-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Karyaku ini untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberkati saya dalam
penulisan tugas akhir. Berbagai hal telah saya alami baik senang, sedih maupun dalam
keadaan tersulit sekalipun.
Orang tua yang sangat saya sayangi Bapak Aloysius Soebandrijo Purnomo dan
Ibu Margaretha Suyati yang selalu mendukung, memberi semangat dan mendoakan
saya.
Kakak-Kakak tersayang Agus Kistanto, Rosalia Ratna, Agustina Indriyati,
Albertus Satriyo, Evie Rochayati, Iwan Giri Santoso, Fransiska Rosalina yang selalu
memberikan dukungan. Keponakan saya Abelita, Kinandra, Fiorenza, Keara, Kallea,
Bima, Yuda yang selalu menghibur.
Sahabat saya terkasih Cup-Cup Muah, Fransiska A. Delvi Turin, Amalia
Puspita Sari, Tania Gunawan Putri yang selalu menemani, memdengarkan keluh kesah
dan memberi dukungan dari awal perkuliahan hingga sekarang
Sahabat saya terkasih Maria Angela Trisuci Paskalia yang selalu menemani,
mambantu dan memotivasi saya dari awal sampai sekarang.
Kak Maria Magdalena Lita yang selalu memberi semangat dalam keadaan
apapun. Kak Ika Rinika yang memotivasi dan membantu saya dalam mengerjakan tugas
akhir ini.
Teman-teman angkatan 2015 yang selalu memotivasi saya hingga saat ini.
Dosen pembimbing tercinta Bapak Juster Donal Sinaga yang dengan sabar
memotivasi dan memberikan banyak masukan dalam mengerjakan tugas akhir.
Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
TINGKAT KRATIVITAS MAHASISWA ANGKATAN 2016
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Aloysia Arghia Prastiyaningtyas
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendekripsikan seberapa tingkat kreativitas
mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta; (2) mengidentifikasi item-item Skala Kreativitas yang perolehan
skornya rendah sebagai dasar penyusunan topik-topik bimbingan pribadi belajar. Jenis
penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah mahasiswa angkatan
2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
berjumlah 66 siswa.
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan Skala Tingkat Kreativitas
38 item. Skala disusun berdasarkan karakteristik kreativitas menurut Budiarti (2015)
yang juga menggunakan konsep Munandar yaitu, berpikir lancar, berpikir luwes,
berpikir orisinal, rasa ingin tahu, bersifat imajinatif, tertantang oleh kemajemukan,
berani mengambil resiko, dan saling menghargai. Nilai koefisien reliabilitas instrumen
menggunakan pendekatan Alpha Cronbach (α) sebesar 0,942. Teknik analisis data
menggunakan statistik deskriptif kategorisasi, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah
dan sangat rendah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa angkatan 2016 Program
Studi Bimbingan dan Konseling memiliki tingkat kreativitas sebagai berikut: 15
responden (22,4%) memilki tingkat kreativitas sangat tinggi, 31 responden (46,26%)
memiliki tingkat kreativitas tinggi, 20 responden (29,85%) memiliki tingkat kreativitas
sedang, 1 responden (2%) memiliki tingkat kreativitas rendah. Hasil analisis item
menunjukkan 6 item (16%) memiliki yang dijadikan dasar penyusunan usulan topik-
topik bimbingan. Adapun usulan topik-topik bimbingan adalah (1) meningkatkan
keaktifan dalam mengungkapkangagasan baru di kelas; (2) belajar asik menggunakan
mindmap; (3) malu bertanya? Sudah tidak zaman; (4) berpendapat? siapa takut; (5)
meningkatkan keberanian untuk menjawab pertanyaan; (6) aku berani bertanya.
Kata Kunci: Kreativitas, Mahasiswa, Topik-topik Bimbingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE CREATIVITY LEVEL OF 2016th
STUDENTS
OF GUIDANCE AND COUNSELING STUDY PROGRAM
OF SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA
Aloysia Arghia Prastiyaningtyas
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2019
The study was aimed to: (1) describe the level of creativity of the 2016th
students of Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma University
Yogyakarta; (2) identify items on the Creativity Scale which have low scores as the
basis for compiling topics for personal study guidance. The type of the study was a
quantitative descriptive study. The research subjects were the 2016th students of the
Guidance and Counseling Study Program of Sanata Dharma University Yogyakarta
with total 66 students.
Data collection in this study used the 38 items Creativity Level Scale. The scale
was arranged based on the characteristics of creativity according to Munandar (1985),
namely, thinking fluently, thinking flexibly, thinking original, curiosity, imaginative,
challenged by pluralism, courage to take risks, and mutual respect. The value of the
reliability coefficient of the instrument measured using the Cronbach Alpha approach
(α) of 0.942. Data analysis techniques used was categorical descriptive statistics,
namely very high, high, medium, low and very low.
The results of this study indicate that the class 2016 of Guidance and
Counseling Study Program has the following levels of creativity: 15 respondents
(22.4%) had very high levels of creativity, 31 respondents (46.26%) had high levels of
creativity, 20 respondents (29, 85%) have a moderate level of creativity, 1 respondent
(2%) has a low level of creativity. The results of item analysis showed that 6 items
(16%) had a moderate score which was used as the basis for the proposals preparation
for guidance topics. The proposed topics of guidance are (1) increasing activity in
revealing new ideas in class; (2) cool learning using mind map; (3) embarrassed to
ask? It's not the issue; (4) argue? no need to worry; (5) increase the courage to answer
questions; (6) I dare to ask.
Keywords: Creativity, Students, Guidance and Counseling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan rahmat dan
berkat-Nya yang begitu besar kepada peneliti hingga akhirnya penelitian ini dapat
selesai dengan baik. Banyak pengalaman dan pelajaran yang sangat luar biasa bagi
peneliti, hingga akhirnya dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir dari awal sampai
akhir.
Selama proses penulisan skripsi ini juga banyak pihak yang ikut terlibat dalam
proses membimbing, mendampingi, serta mendukung setiap proses yang peneliti
lakukan. Oleh sebab itu peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
2. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling.
3. Juster Donal Sinaga, M.Pd selaku dosen pembimbing yang dengan sabar
memotivasi dan memberikan banyak masukan dalam mengerjakan skripsi.
4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yaitu, Bapak
Gendon, Bapak Sinurat, Bapak Donal, Bapak Nazar, Bapak Budi, Bapak Agus, Ibu
Retno, Ibu Retha, Ibu Indah dan Ibu Hayu yang telah memberikan ilmu dan
pengalaman bagi peneliti selama belajar di Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma.
5. Kedua orang tua terkasih Bapak Aloysius Soebandrijo Purnomo dan Ibu
Margaretha Suyati atas segala doa, dukungan, kasih sayang, serta kepercayaan
sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi dengan baik.
6. Kakak-kakak tersayang Agus Kistanto, Rosalia Ratna, Agustina Indriyati, Albertus
Satriyo, Evie Rochayati, Iwan Giri Santoso, Fransiska Rosalina yang selalu
memberikan dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
Keponakan saya Abelita, Kinandra, Fiorenza, Keara, Kallea, Bima, Yuda yang
selalu menghibur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iii
HALAMAN MOTTO......................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................................. vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.............................................. vii
ABSTRAK.......................................................................................................... viii
ABSTRACT......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR........................................................................................ x
DAFTAR ISI....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR.................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah............................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah.............................................................................. 6
D. Rumusan Masalah.................................................................................. 7
E. Tujuan Penelitian................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian................................................................................. 8
G. Batasan Istilah....................................................................................... 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................... 10
A. Hakikat Kreativitas............................................................................... 10
1. Pengertian Kreativitas..................................................................... 10
2. Tahap-Tahap Kreativitas................................................................. 11
3. Aspek-Aspek Kreativitas................................................................ 13
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas................................. 15
5. Hambatan dalam Kreativitas.............................................................. 16
B. Hakikat Mahasiswa Sebagai Dewasa Awal............................................. 19
1. Pengertian Mahasiswa........................................................................ 19
2. Tugas Perkembangan pada Dewasa Awal......................................... 20
3. Kreativitas pada Mahasiswa sebagai Dewasa Awal.......................... 22
4. Hambatan Mahasiswa dalam Kreativitas ( Berpikir Kreatif)............ 23
C. Hakikat Layanan Bimbingan................................................................... 24
1. Pengertian Bimbingan....................................................................... 24
2. Bimbingan Pribadi-Belajar................................................................ 25
3. Fungsi Layanan Bimbingan.............................................................. 26
4. Bentuk-Bentuk Layanan Bimbingan................................................. 27
5. Pengembangan Topik-Topik Bimbingan.......................................... 28
D. Kajian Penelitian yang Relevan.............................................................. 29
E. Kerangka Pikir......................................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 33
A. Jenis Penelitian......................................................................................... 33
B. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................. 33
C. Subjek Penelitian...................................................................................... 34
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian.................................................. 34
E. Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 35
2. Instrumen Pengumpulan Data............................................................. 36
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen......................................................... 40
1. Validitas Instrumen............................................................................. 40
2. Reliabilitas Instrumen......................................................................... 46
G. Teknik Analisis Data................................................................................ 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................... 52
A. Hasil Penelitian.......................................................................................... 52
B. Pembahasan............................................................................................... 56
BAB V PENUTUP................................................................................................ 62
A. Kesimpulan................................................................................................. 62
B. Keterbatasan Penelitian.............................................................................. 63
C. Saran........................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 65
LAMPIRAN.......................................................................................................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Kerangka Kreativitas.............................................................. 32
Tabel 3.1 JumlahSubjek Penelitian.................................................................... 34
Tabel 3.2 Norma Skoring Skala Kreativitas....................................................... 37
Tabel 3.3 Kisi-kisi Skala Kreativitas.................................................................. 38
Tabel 3.4 Rekapitulasi Hail Uji Validitas Skala Kreativitas.............................. 42
Tabel 3.5 Kisi-kisi Skala Kreativitas (Final)...................................................... 44
Tabel 3.6 Reliabilitas Skala Kreativitas............................................................. 47
Tabel 3.7 Kriteria Guilford................................................................................. 47
Tabel 3.8 Norma Kategorisasi............................................................................ 49
Tabel 3.9 Norma Kategorisasi Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta......................................................................................... 50
Tabel 3.10 Norma Kategorisasi Skor Item Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta......................................................................................... 51
Tabel 4.1 Kategoriasai Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. 52
Gambar 4.1 Tingkat Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 4.2 Distribusi Perolehan Skor Item Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.......................................................................................... 54
Tabel 4.3 Item-Item Pernyataan yang Tergolong Dalam Kategori Sedang
Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta............................ 55
Tabel 4.4 Usulan Topik-Topik Pendampingan Peningkatan Kreativitas Mahasiswa
Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta................................................................. 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN........................................................................................................... 67
Lampiran 1 Surat Ijin........................................................................................... 68
Lampiran 2 Skala Penelitian................................................................................ 69
Lampiran 3 Hasil Komputasi Uji Validitas Item Total Instrumen Penelitian..... 78
Lampiran 4 Tabulasi Data Penelitian................................................................... 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan bahasan istilah.
Penguraian ini berisi singkat dan jelas.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan di Indonesia mewajibkan setiap warga negara untuk menempuh
pendidikan formal selama 12 tahun. Peserta didik yang telah menempuh pendidikan
selama 12 tahun, dibebaskan untuk memilih melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi atau langsung mencari pekerjaan. Menurut data Kementerian Riset Teknologi
dan Perguruan Tinggi (www.katadata.co.id, 2018), jumlah perguruan tinggi yang
terdaftar di Indonesia pada tahun 2017 mencapai 4.504 unit. Angka tersebut
didominasi oleh Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang mencapai 3.136 dan 122
Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Perguruan tinggi di Indonesia yang terbilang cukup
banyak ini, dapat menjadi wadah bagi peserta didik yang telah menyelesaikan
pendidikannya di Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK).
Peserta didik yang memilih melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi baik
swasta maupun negeri akan memiliki sebutan baru yaitu mahasiswa. Mahasiswa
merupakan pelajar yang memiliki jenjang paling tinggi diantara yang lain dan
sebagai seorang mahasiswa, diharapkan mampu memiliki cara pandang maupun
kemampuan yang berbeda pada saat masih berada di sekolah, baik di tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pertama maupun atas. Mahasiswa termasuk dewasa awal yang memiliki tugas
perkembangan yaitu masa kreatif (Hurlock, 1996). Bentuk kreativitas yang akan
terlihat pada minat dan kemampuan individual, kesempatan untuk mewujudkan
keinginan dan kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan sebesar-besarnya.
Kreativitas merupakan kemampuan untuk melihat individu dalam memecahkan
masalah. Seorang mahasiswa dituntut untuk lebih memiliki kreativitas yang akan
mempermudah dirinya sendiri dan lingkungan dimana mahasiswa tersebut berada.
Mahasiswa perlu untuk lebih berani melakukan inovasi, hal tersebut dapat
membantu mahasiswa dalam menghadapi persaingan yang cukup tinggi di dunia
perkuliahan maupun di dunia kerja yang akan dihadapi setelah menyelesaikan
pendidikan di tahap perguruan tinggi.
Perkembangan zaman selalu diiringi dampak positif dan negatif. Segala
sesuatu saat ini dituntut untuk di kerjakan secara cepat dan praktis tanpa melihat
proses pekerjaan yang terjadi. Hal tersebut membuat mahasiswa yang mengalami
kesulitan dalam menyesuaikan diri akan cendrung memiliki mental instan. Mental
instan mendorong mahasiswa untuk sulit berinovasi dan menciptakan ide kreatif
karena hanya berfokus pada hasil bukan proses. Permasalahan yang timbul saat ini
cukup beragam, oleh karena itu mahasiswa juga harus memiliki cara dan inovasi-
inovasi baru untuk memecahkan permasalahan yang terjadi dengan ide kreatif yang
dimiliki.
Menurut Munandar (1985) kreativitas adalah kemampuan untuk membuat
kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Kemampuan tersebut di peroleh dari pengalaman-pengalaman ataupun pengetahuan
yang dimiliki sehingga menghasilkan sebuah gagasan kreatif pada diri seseorang.
Pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki mahasiswa dapat diperoleh selama
dirinya duduk di bangku perkuliahan, informasi dan pengalaman dapat
mempermudah mahasiswa untuk menghasilkan maupun menciptakan suatu ide yang
baru dan kreatif. Kemampuan untuk menghasilkan suatu kombinasi baru dari hal-hal
yang sudah ada di jadikan sebagai tolak ukur seseorang dikatakan kreatif.
Kreativitas penting untuk dikembangkan, karena dengan berkreasi orang
dapat mewujudkan dirinya dan perwujudan diri termasuk salah satu kebutuhan
pokok dalam hidup manusia. Maslow (dalam Munandar, 1985) mengatakan bahwa
kreativitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi sepenuhnya dalam
perwujudan. Kemampuan kreativitas dapat mempermudah mahasiswa dalam
mengembangkan kemampuan untuk menciptakan ide kreatif baru.
Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling perlukan untuk
memiliki kemampuan kreativitas, sebagai calon guru BK maupun konselor
mahasiswa BK di harapkan mampu memiliki empat kompetensi yang dimiliki, yaitu
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional. Ketika seorang guru BK maupun konselor memiliki keempat
kompetensi ini kreativitas sangat di perlukan untuk mempermudah dalam
mengaplikasikan dan memahami kompetensi tersebut. Kreativitas untuk mahasiswa
Program Studi Bimbingan dan Konseling ini juga dapat memudahkan mahasiswa
untuk membuat media bimbingan seperti, video scribe yang digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
menjelaskan materi bimbingan, folder bimbingan, dan materi-materi yang dipakai
untuk melakukan bimbingan.
Kreativitas di kalangan mahasiswa BK memiliki dampak positif bagi tugas
perkembangan mereka di dewasa awal karena mereka dapat mengaktualisasikan
dirinya melalui ide-ide yang di munculkan dan menghasilkan sesuatu yang baru.
Mengaktualisasikan diri juga berarti mahasiswa tersebut dapat merealisasikan ide
yang sudah dimiliki. Berdasarkan beberapa pengertian mengenai kreativitas dan
pentingnya kreativitas bagi mahasiswa, peneliti tertarik untuk meneliti kreativitas
mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling .
Salah seorang mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan
Konseling mengatakan bahwa teman-teman angkatan 2016 lebih menyukai
menyumbangkan ide dari pada harus merealisasikannya. Ide kreatif yang mereka
sumbangkan cenderung keluar dari topik mata kuliah. Berdasarkan hasil wawancara
yang telah dilakukan, menurut (Siska) salah satu mahasiswi angkatan 2016
mengatakan “ teman-teman saya yang ada di dalam kelas cenderung pasif jika
membicarakan topik perkuliahan jadi mereka jarang terlibat aktif di kelas, jika
dalam sebuah kegiatan kampus kami sering memunculkan ide-ide baru tetapi masih
belum merealisasikannya”. Mahasiswi angkatan 2016 yang lain juga mengatakan
bahwa dalam mengerjakan tugas masih banyak yang copy paste.
Upaya yang sudah dilakukan Program Studi Bimbingan dan Konseling
dalam pengembangan kreativitas bagi mahasiswa salah satunya adalah melibatkan
mahasiswa dalam acara yang diselenggarakan Program Studi. Kegiatan seperti ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dapat dikatakan sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas,
karena dalam acara tersebut terdiri dari beberapa divisi dan dalam divisi ini dituntut
untuk memiliki ide yang perlu direalisasikan sehingga dapat mendukung acara yang
diselenggarakan. Sebagai calon guru BK yang akan bekerja di lingkungan sosial
seperti sekolah, akan dihadapkan dengan berbagai macam masalah yang terjadi,
maka dari itu kreativitas perlu dimunculkan untuk melihat bermacam-macam
kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah. Guru BK yang melakukan
proses konseling di sekolah perlu melakukan konseling secara kreatif agar proses
konseling berjalan secara efektif. Kreativitas guru BK juga di perlukan untuk
membuat inovasi dan program baru agar dapat menghapus stigma bahwa guru BK
adalah seorang polisi sekolah.
Berangkat dari latar belakang fenomena di atas maka peneliti tergerak untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Tingkat Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas,
mengenai Tingkat Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, masalah dapat diidentifikasi
sebagai berikut:
1. Beberapa mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
masih sulit untuk merealisasikan ide.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Beberapa mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
kurang memiliki minat untuk mengungkapkan ide yang berkaitan dengan mata
kuliah.
3. Beberapa mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
masih belum terlibat aktif dalam kegiatan perkuliahan di dalam kelas.
4. Beberapa mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
masih belum memperlihatkan kreativitas.
5. Beberapa mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
masih banyak yang melakukan copy paste dalam mengerjakan tugas mata
kuliah.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti ingin menjadikan topik
kreativitas menjadi sebuah hal yang sangat penting untuk diteliti pada
mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Peneliti memfokuskan masalahnya pada butir “1”
yaitu Mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling masih
sulit untuk merealisasikan ide-ide, kemudian pada butir “4” yaitu beberapa
mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling masih
belum memperlihatkan ciri kemampuan kreativitas. Berdasarkan butir masalah
tersebut, peneliti ingin mengangkat tema penelitiannya yaitu “Tingkat
Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Seberapa tinggi tingkat kreativitas mahasiswa angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?
2. Berdasarkan identifikasi Skala Kreativitas Mahasiswa, item-item mana saja
yang perolehan sekornya rendah sebagai dasar penyusunan topik-topik
bimbingan pribadi dan belajar?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mendekripsikan seberapa tinggi Tingkat Kreativitas Mahasiswa Angkatan
2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2. Menyusun usulan topik-topik bimbingan pribadi belajar bagi mahasiswa
angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta berdasarkan identifikasi butir skala Kreativitas
Mahasiswa yang perolehan skornya rendah.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberi informasi di bidang
Bimbingan dan Konseling berkaitan dengan Tingkat Kreativitas di kalangan
mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling
Penelitian ini diharapkan berguna untuk mengetahui tingkat kreativitas
pada mahasiswa angkatan 2016.
b. Bagi mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Penelitian ini diharapkan dapat membantu mahasiswa mengembangkan
kreativitas
c. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber acuan untuk
mengembangkan penelitian mengenai tingkat kreativitas mahasiswa.
G. Batasan Istilah
1. Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan individu dalam menuangkan suatu ide,
gagasan dan inovasi untuk menyelesaikan suatu masalah maupun
menciptakan sesuatu hal baru, serta dapat menuangkan kepada dirinya
sendiri dan orang lain.
2. Mahasiswa
Mahasiswa adalah seorang pelajar perguruan tinggi, yang memiliki
posisi tertinggi dalam satuan pendidikan tertinggi diantara yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3. Bimbingan
Bimbingan adalah proses layanan yang diberikan kepada individu
untuk membantu mereka menentukan pilihan hidup dan menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekolah dan kehidupan.
4. Topik bimbingan
Topik bimbingan adalah pokok bahasan yang disampaikan guru BK
kepada peserta didik dalam bimbingan klasikal.
5. Bimbingan pribadi-belajar
Bimbingan pribadi-belajar adalah upaya yang diberikan guru BK
kepada peserta didik yang bertujuan untuk memantapkan kepribadian konseli
dalam menangani masalah pribadinya dan menguasai pengetahuan dan
keterampilan serta menyiapkannya melanjutkan pendidikan pada tingkat
yang lebih tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini menguraikan hakikat kreativitas, hakikat mahasiswa sebagai
dewasa awal, kreativitas dan mahasiswa dewasa awal dan hakikat layanan bimbingan .
A. Hakikat Kreativitas
1. Pengertian Kreativitas
Menurut Ali & Asrori (dalam Ricardo, 2014) kreativitas merupakan
kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru atau
kombinasi dari karya-karya yang telah ada sebelumnya menjadi suatu karya baru
yang dilakukan melalui interaksi dengan lingkungannya untuk menghadapi
permasalahan dan mencari alternatif pemecahannya melalui cara-cara berpikir
divergen.
Menurut Mahfud (2017) kreativitas adalah kemampuan untuk bisa
memadukan berbagai informasi dengan cara baru, guna menemukan solusi bagi
masalah, menciptakan temuan baru, atau menciptakan karya seni. Sedangkan
menurut Ruth Richards (dalam Gie, 2003) kreativitas merupakan dasar bagi
kelangsungan di dunia ini, karena kemampuan itu adalah kemampuan kita untuk
menyesuaikan diri pada perubahan, ini menjadi intisari bagi kelangsungan hidup
manusia. Menurut ahli lain, Karkockiene (dalam Mahfud, 2017), kreativitas
melibatkan karakteristik yang berhubungan dengan kemampuan untuk
menemukan atau melakukan sesuatu yang baru.
Menurut Munandar (1983), kreativitas adalah sebagai kemampuan untuk
menciptakan hal-hal baru yang pada hakekatnya membedakan manusia dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
mesin dan binatang, karena kemampuan inilah yang memungkinkannya untuk
merubah dan memperkaya dunianya dengan penemuan-penemuannya di bidang
ilmu, teknologi, seni maupun dalam bidang-bidang lainnya yang merupakan
hasil ciptaannya. Menurut Santrock (dalam Rohani, 2017) kreativitas merupakan
kemampuan untuk memikirkan sesuatu dengan cara yang baru dan tidak biasa
serta melahirkan solusi yang unik terhadap masalah0masalah yang dihadapi.
Kreativitas dapat dilihat sebagai kemampuan untuk melihat berbagai
kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah,
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kreativitas
merupakan kemampuan yang ada didalam diri setiap individu dalam
menciptakan suatu ide atau gagasan baru untuk menghadapi permasalahan dan
mencari alternatif pemecahan masalah serta dapat mengaktualisasikan identitas
individu tersebut secara terpadu. Kreativitas juga merupakan salah satu ciri yang
hanya dimiliki oleh manusia untuk mengembangkan akal budi. Kreativitas di
nilai sebagai dasar bagi kelangsungan hidup seorang manusia dan dapat dilihat
sebagai kemampuan untuk memecahkan sebuah masalah.
2. Tahap-Tahap Kreativitas
Proses kreatif yang dihasilkan setiap individu melalui sebuat tahapan.
Menurut Mahfud (2017) yang juga menggunakan konsep Wallas tentang tahap-
tahap kreativitas, tahap-tahap kreativitas dibagi menjadi empat yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a. Persiapan (preparation)
Tahap persiapan merupakan tahap untuk meletakkan dasar, dalam
tahap ini dilakukan pengumpulan informasi, data-data dan bahan-bahan untuk
memecahkan masalah. Pada tahap ini juga individu mempelajari latar
belakang masalah, seluk beluk dan problematikanya.
b. Inkubasi (incubation)
Tahap inkubasi merupakan tahap dieraminya proses pemecaham
masalah dalam alam pra-sadar. Tahap ini berlangsung dalam tahap waktu tak
menentu bisa lama dan bisa juga hanya sebentar. Dalam tahap ini ada
kemungkinan terjadi proses pelupaan terhadap konteksnya, dan akan teringat
lagi pada saat berakhirnya tahap pengeraman dan munculnya masa
berikutnya.
c. Iluminasi (illumination)
Tahap iluminasi merupakan tahap munculnya pendapat atau gagasan-
gagasan untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini muncul bentuk-bentuk
cetusan sepontan, ide atau gagasan, pemecaham masalah, penyelesaian, cara
kerja, dan jawaban baru.
d. Verifikasi (verification)
Tahap verifikasi merupakan tahap munculnya aktivitas evaluasi
terhadap gagasan secara kritis yang sudah mulai dicocokan dengan keadaan
nyata atau kondisi kenyataan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3. Aspek-Aspek Kreativitas
Menurut Munandar (1985) tentang ciri-ciri dari kreativitas, ciri-ciri
kreativitas dibagi menjadi dua yaitu, kemampuan dalam ciri-ciri kognisi
(berpikir kreatif) dan ciri-ciri afektif. Ciri-ciri dengan kemampuan menggunakan
kognisi disebut dengan aptitude sedangkan ciri-ciri yang berkaitan dengan sikap
dan perasaan disebut dengan nonaptitude, berikut beberapa uraian dari
pengertian diatas, yaitu :
a. Ciri-ciri aptitude
1) Kelancaran berpikir lancar
Kelancaran berpikir lancar yaitu kemampuan yang dimilki
individu untuk menghasilkan banyak ide, gagasan, jawaban serta
penyelesaian masalah yang keluar dari pemikiran seseorang secara
cepat. Kelancaran berpikir lancar juga diartikan sebagai kemampuan
dalam memberikan saran ataupun cara untuk melakukan berbagai
hal.
2) Berpikir Luwes (Fleksibel)
Keluwesan berpikir yaitu kemampuan untuk menghasilkan
sejumlah gagasan, jawaban ataupun pertanyaan yang bervariasi.
Keluwesan berpikir juga didefinisikan sebagai sebuah kemampuan
dalam melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda,
mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda dan mampu
mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3) Berpikir Orisinal
Berpikir orisinal merupakan kemampuan untuk melahirkan
atapunpun menciptakan ungkapan baru dan unik. Berpikir orisinil
juga merupakan kemampuan membuat kombinasi-kombinasi yang
tidak lazim dari suatu bagian-bagian atau unsur-unsur.
b. Ciri-ciri nonaptitude
1) Rasa Ingin Tahu
Rasa ingin tahu merupakan untuk mengetahui segala sesuatu yang
baru, mengajukan sebuah pertanyaan, selalu memperhatikan orang,
obyek dan situasi serta kemampuan untuk peka dalam pengamatan dan
ingin mengetahui/meneliti.
2) Bersifat Imajinatif
Bersifat imajinatif merupakan kemampuan untuk memperagakan atau
membayangkan hal-hal yang tidak maupun belum terjadi. Berpikir
imajinatif ini menggunakan khayalan, tetapi mengetahui perbedaan
antara khayalan dan kenyataan.
3) Tertantang oleh Kemajemukkan
Tertantang oleh kemajuan merupakan suatu sikap untuk terdorong
dalam mengatasi masalah yang sulit dan merasa tertang oleh situasi-
situasi yang rumit serta lebih tertarik pada tugas-tugas yang rumit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4) Berani Mengambil Resiko
Berani mengambil resiko merupakan suatu sikap untuk berani
dalam memberikan jawaban meskipun belum tentu benar, tidak takut
gagal atau mendapat kritik dan sikap untuk tidak menjadi ragu-ragu
karena ketidakjelasan terhadap hal-hal yang tidak konvensional, atau
yang kurang berstruktur.
5) Menghargai
Menghargai merupakan suatu sifat saling menghargai bimbingan
dan pengarahan dalam hidup serta menghargai kemampuan berkat-
berkat sendiri yang sedang berkembang.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
Menurut Rogers (dalam Mahfud, 2017) faktor-faktor yang
mempengaruhi kreativitas, antara lain:
a. Faktor internal individu
Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu yang
dapat mempengaruhi kreativitas, yaitu :
1) Keterbukaan terhadap pengalaman dan rangsangan dari luar atau dalam
individu. Keterbukaan terhadap pengalaman adalah kemampuan
menerima segala sumber informasi dari pengalaman hidupnya sendiri
dengan menerima apa adanya, tanpa ada usaha , tanpa kekakuan terhadap
pengalaman-pengalaman tersebut. Dengan demikian individu kreatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
adalah individu yang mampu menerima perbedaan dan menerima
keadaan di masa lalu.
2) Evaluasi internal, yaitu kemampuan individu dalam menilai produk yang
dihasilkan ciptaan seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan
karena kritik dan pujian dari orang lain.
3) Kemampuan untuk bermain dan mengadakan eksplorasi terhadap unsur-
unsur, bentuk-bentuk, konsep atau membentuk kombinasi baru dari hal-
hal yang sudah ada sebelumnya.
b. Faktor eksternal (Lingkungan)
Faktor eksternal (lingkungan) yang dapat mempengaruhi kreativitas
individu adalah lingkungan kebudayaan yang mengandung keamanan dan
kebebasan psikologis. Peran kondisi lingkungan mencakup lingkungan
dalam arti kata luas yaitu masyarakat dan kebudayaan. Kebudayaan dapat
mengembangkan kreativitas jika kebudayaan itu memberi kesempatan adil
bagi pengembangan kreativitas potensial yang dimiliki anggota masyarakat.
6. Hambatan dalam Kreativitas
Menurut Olson (1989) hambatan untuk menjadi lebih kreatif disebabkan
oleh :
a. Kebiasaan
Kebiasaan adalah reaksi dan respons yang telah kita pelajari untuk
bertindak secara otomatis tanpa berpikir atau mengambil keputusan terlebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dahulu. Kebiasaan pada umumnya dianggap sebagai hal yang tidak kreatif,
dan merupakan respons yang stereotip.
b. Waktu
Kesibukan merupakan alasan untuk tidak menjadi kreatif. Di pihak
lain, orang yang mempunyai waktu untuk menjadi lebih kreatif mencari
waktu 24 jam yang sama yang tersedia bagi setiap orang.
c. Dibanjiri masalah
Kita gampang dibanjiri permasalahan terutama jika kita menyadari
bahwa masalah didefinisikan, dalam arti yang luas sekali, sebagai perbedaan
antara siapa kita dan mau jadi apa kita. Dengan definisi ini, jika kita kreatif
dan mau menjadi lebih kreatif, maka kita menghadapi suatu masalah. Oleh
karena itu, untuk menjadi lebih kreatif, kita harus mengidentifikasikan dan
memprioritaskan permasalahan kita.
d. Tidak ada masalah
Kita adalah mahluk pemecah masalah yang terus menerus menghadapi
dan memecahkan sejumlah masalah. Jika masalah kita dipecahkan secara
otomatis atau menurut kebiasaan, kita tidak akan mengenal masalah tersebut
dan kita merasa bahwa kita tidak akan pernah mempunyai masalah.
e. Takut gagal
Kegagalan dapat berbentuk pengasingan, kritik, kehilangan waktu,
kehilangan pendapatan, atau kecelakaan. Akan tetapi, lebih baik gagal
daripada tidak pernah mencoba sama sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
f. Kebutuhan akan sebuah jawaban sekarang
Manusia tidak mau mengalami kesulitan karena tidak memiliki suatu
jawaban langsung. Ketika suatu masalah dikemukakan, kita secara langsung
memberikan sebuah pemecahan. Hanya jika pemecahan pertama tidak
berjalan maka kita mencoba cara lain.
g. Kesulitan kegiatan mental yang diarahkan
Kerap kali secara mental kita menyelipkan perasaan khawatir atau
kakacau-balauan berpikir di dalam jangkauan kita. Dari keadaan serupa itu
kadang-kadang timbul suatu pemikiran yang bernilai. Akan tetapi karena
dari mula kita memang tidak mencari suatu pemecahan atau jawaban bagi
suatu masalah, maka tidak ada gagasan atau wawasan yang muncul dari
dalam pikiran kita.
h. Takut bersenang-senang
Manusia sering tidak sadar bahwa rileks, bergembira dan bersantai-
santai merupakan aspek-aspek yang penting dari proses pemecahan masalah
secara kreatif.
i. Mengenali cara-cara pemecahan yang baik
Orang yang tidak terpaku pada pemecahan masalah yang sudah
sering dilakukan dan bahkan tidak diragukan keberhasilannya, maka akan
lebih sulit membuka diri terhadap sudut pandang lain dalam memecahkan
masalah. Faktor takut gagal salah satu penyebabnya. Termasuk juga orang
yang merasa caranya lebih baik daripada yang orang lain rekomendasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
terhadap dirinya, akan sulit berpikir secara terbuka untuk mendapatkan
pengetahuan lain yang mungkin lebih sesuai bagi pemecahan masalahnya.
j. Kritik orang lain
Banyak orang meyakini bahwa kritik tidak selamanya membangun.
Namun kritik juga berarti mematikan. Padahal orang akan membutuhkan
feedback terhadap apa yang sudah dilakukan. Selain meningkatkan
kebermaknaan, kritik juga dapat mengubah paradigma yang selama ini
selalu kita gunakan, yang tanpa kita sadari sudah using. Kritik hakekatnya
akan membantu manusia tetap berpijak pada kenyataan.
B. Hakikat Mahasiswa Sebagai Dewasa Awal
1. Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan yang usianya 18
sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir
sampai masa dewasa awal dan dilihat dari segi perkembangan, tugas
perkembangan pada usia mahasiswa ini ialah pemantapan pendirian hidup
Yusuf (2013). Sedangkan menurut Santrock (1995) masa dewasa awal
adalah masa dimana individu siap untuk bekerja, menjalin hubungan dengan
lawan jenis, terkadang menyisikan waktu untuk hal lainnya.
Kamus Bahasa Indonesia (KBI), mendefinisikan mahasiswa sebagai
orang yang belajar di perguruan tinggi. Hal tersebut didukung oleh Siswoyo
(2007) yang mendefinisikan mahasiswa sebagi individu yang sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau
lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi.
Menurut Hurlock (1997) istilah adult atau dewasa berasal dari kata
kerja latin yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Oleh karena itu orang
dewasa adalah seseorang yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan
siap menerima kedudukannya di dalam masyarakat bersama dengan orang
dewasa lainnya. Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
merupakan individu yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi.
Mahasiswa termasuk dalam kategori dewasa awal yang dinilai sudah siap
bekerja, menjalin hubungan dengan lawan jenis dan terkadang menyisikan
waktu untuk hal lainnya.
2. Tugas Perkembangan pada Dewasa Awal
Menurut Santrock (1999) masa dewasa awal termasuk masa transisi,
baik transisi secara fisik, transisi secara intelektual, serta transisi peran
sosial. Hal ini didukung oleh Hurlock (1980), menguraikan ciri-ciri tugas
perkembangan pada dewasa awal, yaitu :
a. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Pengaturan
Pada masa pengaturan ini individu menerima tanggung jawab
sebagai orang dewasa, yang berarti seorang pria muda mulai membentuk
bidang pekerjaan yang akan ditangani sebagai kariernya sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
wanita muda diharapkan mulai menerima tanggung jawab sebagai ibu
dan pengurus rumah tangga.
b. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Bermasalah
Pada masa bermasalah ini individu yang berada pada masa dewasa
awal ini mengalami masalah-masalah baru dari segi utamanya berbeda-
beda dari masalah-masalah yang sudah dialami sebelumnya. Penyesuaian
diri terhadap masalah-masalah masa dewasa dini menjadi lebih intensif.
c. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Ketegangan Sosial
Pada masa ketegangan sosial ini individu telah mampu
memecahkan masalah-masalah mereka dengan cukup baik sehingga
menjadi tenang dan stabi secara emosional.
d. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Keterasingan Sosial
Pada masa keterasingan sosial ini keterasingan diintensifkan
dengan adanya semangat bersaing dan hasrat kuat untuk maju dalam
karier.
e. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Komitmen
Pada masa komitmen ini individu yang menjadi dewasa akan
mengalami perubahan tanggungjawab dari seorang pelajar menjadi
dewasa mandiri, maka mereka akan memiliki tanggungjawab baru dan
membuat komitmen-komitmen. Kedua hal tersebut menjadi landasan
yang akan membentuk pola hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
f. Masa Dewasa Awal Sering Merupakan Masa Ketergantungan
Pada masa ketergantungan ini masih banyak orang muda yang
sudah berstatus dewasa, memiliki ketergantungan pada orang-orang lain
selama jangka waktu yang berbeda-beda.
g. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Perubahan Nilai
Perubahan nilai pada individu ini terjadi karena pengalaman dan
hubungan sosial yang lebih luas dengan orang-orang yang berbeda usia
dan karena nilai-nilai itu kini dilihat dari kaca mata orang dewasa.
h. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Penyesuaian Diri dengan Cara Hidup
Baru
Pada masa dewasa awal ini merupakan periode yang paling banyak
mengalami perubahan. Individu yang berada pada masa dewasa awal
khususnya mereka yang kuliah di akademi dan perguruan tinggi akan
mengalami perubahan pada bidang akademik yang mereka tempuh.
i. Masa Dewasa Awal sebagai Masa Kreatif
Orang yang berada masa masa dewasa awal tidak terikat lagi oleh
aturan orangtua maupun guru-gurunya. Lepas dari belenggu ikatan ini
mereka bebas untuk berbuat apa yang mereka inginkan.
3. Kreativitas pada Mahasiswa sebagai Dewasa Awal
Mahasiswa termasuk dalam tahap perkembangan dewasa awal. Menurut
Hurlock (1997) masa dewasa dini merupakan masa kreatif, bentuk kreativitas
yang akan terlihat sesudah dewasa akan tergantung pada minat dan kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
individual, kesempatan untuk mewudkan keinginan dan kegiatan-kegiatan yang
memberikan kepuasan sebesar-besarnya. Ada yang menyalurkan hobi,
menyalurkan kreatifitasnya melalui hobi, ada yang menyalurkan melalui
pekerjaan yang memungkinkan ekspresi kreativitas.
Masa dewasa muda sering dianggap sebagai masa untuk berprestasi yang
setinggi-tingginya sehingga tidak menutup kemungkinan mereka dapat
mengekspresikan segala potensinya untuk menciptakan karya-karya yang baru,
inovatif, dan kreatif. Kreativitas seringkali muncul dari kaum muda, mahasiswa
sebagai kaum muda yang banyak menghasilkan kreativitas, hal ini dikarenakan
mahasiswa sebagi intelektual muda selalu diharapkan oleh masyarakat
mempunyai daya kreatif yang tinggi untuk menghasilkan inovasi yang
selanjutnya bermanfaat bagi kehidupan masyarakat secara keseluruhan
(Mulyana dkk, 2017).
4. Hambatan Mahasiswa dalam Kreativitas (Berpikir Kreatif)
Menurut Gie (2003) penghambat seorang mahasiswa dalam kreativitas
(berpikir kreatif), yaitu :
a. Pengajaran yang terlalu sempit, tidak membuka kesempatan pada orang
untuk mempelajari berbagai pengetahuan seluas mungkin. Hal ini membuat
mahasiswa sulit untuk menuangkan ide atau gagasan yang ada didalam
dirinya karena mahasiswa dituntut untuk mengikuti pembelajaran yang
sudah diberikan oleh dosen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
b. Pengalaman yang terlampau lama dalam satu bidang pekerjaan saja. Hal
tersebut dapat menjadi hambatan karena pengalaman tersebut hanya
membuat mahasiswa sulit untuk mencoba sesuatu yang baru.
c. Cara kerja yang telah sangat terbiasakan dalam menyelesaikan suatu tugas.
Metode yang monoton digunakan dalam mengerjakan suatu tugas dan
pekerjaan dapat membuat seorang mahasiswa cenderung malas dalam
mengerjakan suatu tugas karena sudah terbiasa menggunkan cara lama maka
sulit untuk mencoba cara baru.
C. Hakikat Layanan Bimbingan
1. Pengertian Bimbingan
Menurut Jones, Staffire & Steward (dalam Prayitno, 2009) bimbingan
adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam membuat pilihan-pilihan
dan penyesuaian-penyesuaian yang bijaksana. Bantuan itu berdasarkan atas
prinsip demokrasi yang merupakan tugas dan hak setiap individu untuk memilih
jalan hidupnya sendiri sejauh tidak mencampuri hak orang lain. Kemampuan
membuat pilihan seperti itu tidak diturnkan (diwarisi), tetapi harus
dikembangkan. Menurut Natawidjaja (Winkel dan Hastuti, 2013) bimbingan
adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara
berkesinambungan yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu
tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan
dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta
masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Berdasarkan kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahawa
bimbingan merupakan suatu usaha yang diberikan kepada individu untuk
menyelesaikan suatu permasalahan maupun membantu individu dalam
mengembangkan kemampuan yang ada di dalam diri individu tersebut sehingga
sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, seseuai tuntunan dan
keadaan masyarakat.
2. Bimbingan Pribadi-Belajar
Menurut Sukardi (2000) bimbingan belajar, membantu siswa
mengembangkan diri, sikap, dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai
pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkannya melanjutkan pendidikan
pada tingkat yang lebih tinggi. Bimbingan belajar adalah bimbingan dalam hal
menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai,
dan dalam mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan berkaitan
dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan.
Menurut Sukardi (2000) bimbingan pribadi, membantu siswa menemukan
dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Menurut Winkel
dan Hastuti (2013) bimbingan pribadi berarti bimbingan dalam menghadapi
keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya
sendiri; dalam mengatur diri sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani,
pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya; serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama diberbagai
lingkungan.
Bimbingan pribadi belajar adalah upaya untuk membantu peserta didik
dalam mengatur diri sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian
waktu luang, penyaluran nafsu seksual serta membantu dalam menemukan cara
belajar yang tepat, memilih program studi yang sesuai, dan mengatasi
kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan berkaitan dengan tuntutan-tuntutan
belajar di suatu institusi pendidikan.
3. Fungsi Layanan Bimbingan
Menurut Prayitno (2009) fungsi layanan bimbingan terbagi menjadi tiga,
yaitu :
a. Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman yang dihasilkan oleh pelayanan bimbingan dan
konseling adalah pemahaman tentang diri klien beserta permasalahannya oleh
klien sendiri dan oleh pihak-pihak yang akan membantu klien, serta
pemahaman tentang lingkungan klien oleh klien.
b. Fungsi Pencegahan
Pencegahan adalah menghindari timbulnya atau meningkatnya kondisi
bermasalah dalam diri klien. Fungsi pencegahan ini diterima sebagai sesuatu
yang baik dan perlu dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
c. Fungsi Pengentasan
Pengentasan masalah pada dasarnya dilakukan secara perorangan, sebab
setiap masalah adalah unik. Masalah-masalah yang diderita oleh individu-
individu yang berbeda tidak boleh disamaratakan.
d. Fungsi Pengadaptasian
Fungsi pengadaptasian adalah fungsi bimbingan sebagai narasumber dalam
mengarahkan rangkaian, kegiatan pendidikan dan pengajaran supaya sesuai
dengan kebutuhan para siswa.
4. Bentuk-Bentuk Layanan Bimbingan
Menurut Winkel dan Hastuti (2013) bentuk-bentuk layanan bimbingan
terbagi menjadi dua yaitu :
a. Bimbingan langsung
Bimbingan langsung adalah pelayanan bimbingan yang diberikan
kepada siswa oleh tenaga bimbingan sendiri, dalam satu pertemuan tatap
muka dengan satu siswa atau sejumlah siswa.
b. Bimbingan Tidak Langsung
Bimbingan tidak langsung adalah pelayanan bimbingan yang diberikan
oleh tenaga bimbingan melalui tenaga pendidik yang lain, misalnya seorang
guru yang telah berkonsultasi dengan konselor sekolah tentang siswa tertentu
dan kemudian berhubungan lagi dengan siswa itu; atau pelayanan yang
diberikan oleh tenaga bimbingan melalui suatu medium, misalnya dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
brosur, pamflet, tulisan dalam majalah sekolah, tulisan pada papan
bimbingan, dan lain sebagainya.
5. Pengembangan Topik-topik Bimbingan
Menurut Winkel dan Hastuti (2006) pengembangan topik-topik
bimbingan dan konseling umumnya mengikuti empat langkah pokok, yaitu:
a. Identifikasi kebutuhan
Program yang baik merupakan program yang sesuai (match) kebutuhan
konseli seperti, kebutuhan aktualisasi diri dan pemenuhan diri (self
actualization) seperti pengembangan potensi diri. Kebutuhan harga diri
(esteem need) seperti status atau kedudukan, kepercayaan diri, pengakuan,
reputasi, kehormatan diri, dan penghargaan. Kebutuhan sosial (social needs)
seperti cinta, persahabatan, perasaan memiliki, kekeluargaan dan asosiasi.
Kebutuhan keamanan dan rasa aman (safety and security needs) seperti
perlindungan stabilitas. Kebutuhan fisiologis (phycological needs) seperti
makan, minum, perumahan, seks dan istirahat. Semua kebutuhan di atas perlu
di analisis untuk ditetapkan kebutuhan yang akan di prioritaskan untuk
diberikan pelayanan bimbingan dan konseling.
b. Penyusunan Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan bimbingan disusun atas dasar jenis-jenis prioritas
kebutuhan konseli. Selain itu, rencana kegiatan bimbingan juga harus
disesuaikan dan dintegrasikan antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya
serta disusun secara spesifik dan realistis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
c. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan merupakan realisasi rencana program bimbingan
yang telah disusun. Dalam kaitannya buat format monitoring dan
kembangkan pencatatan proses kegiatan )proses bimbingan).
d. Penelitian Kegiatan
Penelitian ini dilakukan mencakup semua kegiatan bimbingan dan
konseling yang telah dilaksanakan. Penilaian dilakukan pada setiap tahap
kegiatan dalam keseluruhan program. Hasil penelitian merupakan gambaran
tentang proses seluruh hasil yang dicapai disertai dengan rekomendasi tentang
kegiatan berikutnya (follow up).
D. Kajian Penelitian yang Relevan
Berdasarkan penelitian Widuri, Y.A.P., (2015) yang berjudul “Tingkat
Kreativitas Siswa Kelas V dan VI ( Studi Deskriptif pada Siswa Kelas V dan VI SD
Kanisius Sorowajan Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 dan Implikasinya
Terhadap Usulan Topik-Topik Layanan Bimbingan Pribadi)”, didapatkan hasil 34
siswa (45,34%) masuk dalam kategori sangat tinggi, 20 siswa (26,67%) masuk
dalam kategori tinggi, 17 siswa (22,67%) masuk dalam kategori sedang, 3 siswa (
4%) masuk dalam kategori rendah dan 1 siswa (1,34%) masuk dalam kategori
sangat rendah. Salah satu faktor yang mempengaruhi kreativitas yaitu menghargai,
dapat menjadi penyebab utama individu memiliki kreativitas sangat tinggi.
Berdasarkan penelitian Antika. C.R., (2015) dengan judul “ Tingkat
Kreativitas Siswa dan Implikasinya Terhadap Program Pengembangan Kreativitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas V dan VI SD Negeri Bajing Kulon 04 Kroya
Tahun Pelajaran 2014/2015) ” didapatkan hasil 5 siswa (9%) masuk dalam kategori
sangat tinggi, 7 siswa (13%) masuk dalam kategori tinggi, 32 siswa (57%) masuk
dalam kategori sedang, 12 siswa (21%) masuk dalam kategori rendah, dan tidak
terdapat siswa yang masuk dalam kategori sangat rendah. Siswa yang memiliki
kreativitas dalam kategori sedang dikatakan sudah memiliki kreativitas di dalam
dirinya tetapi belum berkembang.
Relevansi kedua penelitian ini dengan penelitian Tingkat Kreativitas
Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta adalah meneliti tingkat kreativitas. Hasil dari kedua
penelitian ini memiliki hasil yang baik yaitu siswa sudah memiliki tingkat
kreativitas yang sangat tinggi dan sedang. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian Tingkat Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terletak pada
subjek penelitian, yaitu siswa SD dengan Mahasiswa.
E. Kerangka Pikir
Kreativitas adalah kemampuan yang ada didalam diri setiap individu dalam
menciptakan suatu ide atau gagasan baru untuk menghadapi permasalahan dan
mencari alternatif pemecahan masalah serta dapat mengaktualisasikan identitas
individu tersebut secara terpadu. Kreativitas juga merupakan salah satu ciri yang
hanya dimiliki oleh manusia untuk mengembangkan akal budi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Mahasiswa termasuk dalam tugas perkembangan dewasa awal. Masa dewasa
awal adalah masa transisi dari remaja akhir, perkembangan yang berubah dari masa
transisi yaitu aspek psikologis, berpikir, dan fisik. Masa dewasa awal dinilai sebagai
masa kreatif karena pada masa ini minat yang dimiliki di rasa mampu untuk
mewujudkan ide-ide melalui aktifitas-aktifitas salah satunya hobi maupun
pekerjaan. Menurut Munandar (1985) karakteristik kreativitas yaitu, berpikir lancar,
berpikir luwes, berpikir orisinal, rasa ingin tahu, bersifat imajinatif, tertantang oleh
kemajemukan, berani mengambil resiko, dan saling menghargai. Ciri tersebut dapat
menjadi acuan seorang individu dikatakan memiliki kemampuan kreativitas. Selain
ciri-ciri dalam kreativitas terdapat tahap-tahap yaitu, tahap persiapan, tahap
inkubasi, tahap iluminasi, dan tahap verifikasi.
Melihat dari beberapa masalah yang timbul pada mahasiswa angkatan 2016,
peneliti ingin mengetahui apakah mahasiswa angkatan 2016 Program Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma, memiliki kemampuan dalam kreativitas.
Peneliti juga ingin mengetahui tingkat kreativitas mahasiswa angkatan 2016
Program Studi Bimbingan dan Konseling. Setelah mengetahui tingkat kreativitas
mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling peneliti
mengusulkan topik-topik bimbingan yang sesuai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Gambar 2.1
Skema Kerangka Kreativitas
Kreativitas
Mahasiswa
( Dewasa Awal)
Ciri-ciri Kreativitas :
Teori Munandar
a. Aptitude
Berhubungan dengan kognisi
dan proses berpikir.
b. Non Aptitude
Berhubungan dengan sikap
dan perasaan.
Tahap-tahap Kreativitas :
Teori Wallas
a. Tahap Persiapan
b. Tahap Inkubasi
c. Tahap Iluminasi
d. Tahap Verifikasi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kreativitas :
a. Faktor Internal
b. Faktor Eksternal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek
penelitian, definisi operasional variabel penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan
data, validitas dan reliabilitas instrumen dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2015)
penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini
digunakan penulis untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat kreativitas
mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di kampus III Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Penelitian ini di lakukan dari bulan Februari sampai Juni
2018. Waktu pengumpulan data dilakukan pada bulan Oktober sampai bulan
November 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
berjumlah 70 mahasiswa. Alasan memilih mahasiswa angkatan 2016, karena
mahasiswa angkatan 2016 termasuk dalam masa dewasa awal dimana masa
dewasa awal ini disebut sebagai masa kreatif. Berdasarkan hasil pengamatan dan
hasil wawancara peneliti tertarik untuk meneliti kreativitas mahasiswa angkatan
2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling.
Tabel 3.1
Jumlah Subjek Penelitian
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki 26 Orang
Perempuan 44 Orang
Total 70 Orang
Sugiyono (2015) mengatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa
BK angkatan 2016 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan atribur seseorang atau sifat atau nilai dari
orang, obyek atau kegiatan dari orang yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2015). Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat kreativitas. Kreativitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
adalah kemampuan yang ada didalam diri setiap individu dalam menciptakan
suatu ide atau gagasan baru untuk menghadapi permasalahan dan mencari
alternatif pemecahan masalah serta dapat mengaktualisasikan identitas individu
tersebut secara terpadu. Kreativitas juga merupakan salah satu ciri yang hanya
dimiliki oleh manusia untuk mengembangkan akal budi. Menurut Munandar
(1985) karakteristik kreativitas dibagi menjadi dua yaitu, aptitude
(menggunakan kognitif) dan non aptitude ( menggunakan sikap dan perasaan).
Ciri-ciri aptitude yaitu, kelancaran berpikir lancar, berpikir luwes, dan berpikir
orisinal. Ciri-ciri non aptitude yaitu, rasa ingin tahu, bersifat imajinatif,
tertantang oleh kemajemukan, berani mengambil resiko dan menghargai. Aspek-
aspek ini yang akan dijadikan sebagai dasar pengembangan instrumen.
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2015) mengatakan bahwa pengumpulan data dapat
dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila
dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan
sumber primer, dan sumber sekunder. Penelitian ini menggunakan sumber
data primer karena sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data tidak melalui orang lain. Teknik yang digunakan pada
penelitian ini adalah menggunakan skala. Menurut Azwar (1999) skala
merupakan alat ukur psikologi untuk mengukur aspek afektif. Menurut
Periantalo (2015) karakteristik skala sebagai alat ukur psikologi, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
a. Mengungkap aspek nonkognitif, artinya skala tidak mengungkap aspek
kognitif (pengetahuan). Skala mengungkap aspek bagaimana manusia
merespon. Semua jawaban dalam skala benar.
b. Aspek diungkap melalui item. Ungkapan tersebut diwakili oleh item
yang berasal dari indikator perilaku yang dibuat.
c. Menghasilkan skor. Skala psikologi merupakan bagian dari pengukuran
psikologi. Pengukuran menghasilkan skor. Skor merupakan suatu
kontinum interval. Skor bergerak dari angka tertentu menuju angka
tertentu. Skor didapat dari penjumlahan item. Skor mempunyai
klasifikasi tertentu. Klasifikasi memiliki interpretasi atau makna.
d. Melalui proses psikometri. Skala diuji cobakan melalui proses psikometri
yang dimulai dari penetapan konstrak yang hendak diungkap.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah
Skala Kreativitas. Menurut Azwar (1999) skala merupakan alat ukur psikologi
untuk mengukur aspek afektif. Pengisian skala ini bertujuan untuk
mengumpulkan data mengenai tingkat kreativitas mahasiswa angkatan 2016
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Skala Kreativitas mengacu pada adalah skala Likert. Menurut
Sugiyono (2015) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. item
pertanyaan yang terdapat pada skala penelitian ini terdiri dari pertanyaan
favorable (pernyataan positif) dan unfavorable (pernyataan negatif). Pada
instrumen skala ini peneliti menyediakan lima pilihan jawaban yaitu, Selalu,
Sering, Jarang, Kadang-Kadang dan Tidak Pernah. Peneliti tidak
mencantumkan alternatif jawaban ragu-ragu untuk menghindari kecenderungan
responden memberikan jawaban netral. Norma skoring yang digunakan dalam
pengolahan ini adalah :
Tabel 3.2
Norma Skoring Skala Kreativitas
Alternatif Jawaban Item Favorabel Item Unfavorabel
Selalu 5 1
Sering 4 2
Jarang 3 3
Kadang-Kadang 2 4
Tidak Pernah 1 5
Responden diminta untuk menjawab pertanyaan pada inventori tingkat
kreativitas ini dengan memilih salah satu alternatif jawaban dengan memberikan
tanda centang (). Skoring dilakukan dengan menjumlahkan jawaban responden
pada masing-masing item. Semakin tinggi jumlah skor yang diperoleh maka
semakin tinggi pula tingkat kreativitas, sebaliknya jika semakin rendah jumlah
skor yang diperoleh maka semakin rendah pula tingkat kreativitas. Kisi-kisi
Skala Kreativitas mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2016. Tampak pada
tabel kreativitas:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Skala Kreativitas
No. Aspek Indikator Nomor Butir Jumlah
item
Sub
Total Favorable Unfavorable
Aptitude
1. Berpikir
Lancar
Mahasiswa dapat
menghasilkan banyak
ide, gagasan dan
penyelesaian suatu
masalah.
1,25
14,33 4
7
Mahasiswa dapat
mengajukan banyak
pertanyaan.
9,34 21 3
2. Berpikir
Luwes
Mahasiswa dapat
melihat suatu masalah
dari sudut pandang yang
berbeda
2,15 26 3
6 Mahasiswa mampu
mengubah cara
pendekatan atau cara
pemikiran.
10 22,35 3
3. Berpikir
Orisinal
Mahasiswa dapat
menciptakan suatu ide
dan gagasan dari
pemikiran sendiri. 3,16,36 43 4 7
Mahasiswa dapat
mengerjakan tugas
menggunakan hasil buah
pikir sendiri.
27 45,48 3
Nonaptitude
4. Rasa Ingin
Tahu
Mahasiswa terdorong
untuk mengetahui
banyak hal.
4,17 28,46 4
7
Mahasiswa dapat
mengajukan pertanyaan 23,50 11 3
5. Bersifat
Imajinatif
Mahasiswa dapat
menggunakan khayalan
tetapi mengetahui
perbedaan antara
khayalan dan kenyataan.
5 37,38 3
5
Mahasiswa dapat
memperagakan
imajinasi yang sudah
dibayangkan.
18 29 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
No. Aspek Indikator Nomor Butir Jumlah
item
Sub
Total Favorable Unfavorable
6. Tertantang
oleh
Kemajemukka
n
Mahasiswa dapat
terdorong untuk
mengatasi masalah yang
sulit.
6,19,30 39,40 5
7
Mahasiswa tertarik pada
situasi yang rumit
12 24 2
7. Berani
Mengambil
Resiko
Mahasiswa dapat
memberikan jawaban
meskipun belum tentu
benar.
7 20 2
5
Mahasiswa berani untuk
gagal. 13 31,41 3
8. Menghargai Mahasiswa dapat
menghargai kemampuan
dan bakat-bakat sendriri
yang sedang
berkembang.
32 42,47 3
6
Mahasiswa dapat
bersyukur dan
mengembangkan bakat
yang ada di dalam diri.
8,44 49 3
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas Instrumen
Menurut Sugiyono (2015) instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berati
instrumen tersebut dapat digunkan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur. Sedangkan menurut Azwar (2018) pengukuran dikatakan
mempunyai validitas yang tinggi apabila menghasilkan data yang secara
akurat memberikan gambaran mengenai variabel yang diukur seperti
dikehendaki oleh tujuan pengukuran tersebut. Kualitas instrumen penelitian
ini diperiksa dengan validitas isi (content validity).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Menurut Azwar (2018) validitas isi merupakan validitas yang
diestimasi lewat pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional
dengan cara profesional judgement. Instrumen penelitian ini di konstruksi
berdasarkan karakteristik kreativitas dan selanjutnya dikonsultasikan pada
ahli (dosen pembimbing) Juster Donal Sinaga, M.Pd. Dosen pembimbing
memberikan masukan agar skala penelitian lebih disesuaikan antara variabel
dengan subjek. Pada Bulan Oktober 2018 dilakukan uji coba terhadap
instrumen kepada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Kelas A Tahun Ajaran 2018/2019 yang
berjumlah 31 mahasiswa. Mahasiswa angkatan 2015 di ambil sebagai subjek
uji coba karena berdasarkan pengamatan mahasiswa angkatan 2015 memiliki
beberapa kesamaan karakteristik dengan mahasiswa angkatan 2016.
Setelah melakukan uji validitas isi melalui penilaian dosen
pembimbing, Skala Kreativitas diuji coba untuk melihat validitas empiris.
Teknik yang digunakan untuk melihat validitas empiris adalah
mengkorelasikan skor-skor item terhadap skor-skor aspek melalui
pendekatan analisis korelasi Pearson Product Moment dengan menggunakan
program IBM SPSS Statistics Versi 20. Formulasi yang digunakan dalam
analisis konsistensi internal butir item adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Formula :
Keterangan:
= korelasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir
N = jumlah subyek
X = skor item kuesioner
Y = skor total butir-butir kuesioner
XY = hasil perkalian antara skor X dan skor Y
Berdasarkan perhitungan validitas data uji coba diketahui 38 item yang
valid dan 12 item yang tidak valid dengan menggunakan standar koefisien 0,30.
Pada tabel 3.4 akan ditunjukan hasil rekapitulasi uji validitas item, item yang
valid akan dibedakan dengan item yang tidak valid dengan menggunakan simbol
(*)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 3.4
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas
Skala Kreativitas
No. Aspek Indikator Nomor Butir
Valid Tidak Valid
1. Berpikir Lancar adalah
kemampuan yang
menghasilkan banyak ide,
gagasan, jawaban serta
penyelesaian masalah yang
keluar dari pemikiran
seseorang cepat.
Mahasiswa dapat
menghasilkan banyak
ide, gagasan dan
menyelesaikan suatu
masalah.
1,14,25,33
Mahasiswa dapat
dengan mudah
memahami sebuah
materi.
9,21 34
2. Berpikir Luwes (Fleksibel)
adalah kemampuan dalam
melihat suatu masalah dari
sudut pandang yang
berbeda-beda, mencari
banyak alternatif atau arah
yang berbeda-beda dan
mampu mengubah cara
pendekatan atau cara
pemikiran.
Mahasiswa dapat
melihat suatu masalah
dari suatu sudut pandang
yang berbeda.
26 2,15
Mahasiswa mampu
mengubah cara
pendekatan atau cara
pemikiran.
10,35 22
3. Berpikir Orisinal adalah
kemampuan untuk
melahirkan ataupun
menciptakan ungkapan
baru dan unik.
Mahasiswa dapat
menciptakan suatu ide
dan gagasan dari
pemikiran sendiri.
3,36,43 16
Mahasiswa dapat
mengerjakan tugas
menggunakan hasil buah
pikir sendiri.
45,48 27
4. Rasa Ingin Tahu adalah
kemampuan untuk peka
dalam pengamatan dan
ingin mengetahui/meneliti.
Mahasiswa terdorong
untuk melakukan
banyak hal.
4,28,46 17
Mahasiswa dapat
mengajukan banyak
pertanyaan.
11,23,50
5. Bersifat Imajinatif adalah
kemampuan untuk
memperagakan atau
membayangkan hal-hal
yang tidak maupun belum
terjadi.
Mahasiswa dapat
berpikir abstrak sesuai
imajinasi.
5,37,38
Mahasiswa mampu
memperagakan
imajinasi yang sudah
dibayangkan.
29 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
No. Aspek Indikator Nomor Butir
Valid Tidak Valid
6. Tertantang untuk
kemajemukan adalah sikap
untuk terdorong dalam
mengatasi masalah sulit
dan merasa tertantang oleh
situasi-situasi yang rumit
serta lebih tertarik pada
tugas-tugas yang rumit.
Mahasiswa dapat
terdorong untuk
mengatasi masalah yang
sulit.
19,30,40 6,39
Mahasiswa tertarik pada
situasi yang rumit.
12,24
7. Berani Mengambil resiko
adalah sikap untuk berani
dalam memberikan
jawaban meskipun belum
tentu benar.
Mahasiswa dapat
memberikan jawaban
meskipun belum tentu
benar.
7,20
Mahasiswa berani untuk
gagal.
13,31,41
8. Menghargai adalah sifat
saling menghargai baik
dengan diri sendiri maupun
dengan individu lain.
Mahasiswa dapat
menghargai kemampuan
dan bakat-bakat yang
ada di dalam diri sendiri.
32,47 42
Mahasiswa dapat
bersyukur dan
mengembangkan bakat
yang ada di dalam diri.
44,49 8
Total 38 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 3.5
Kisi-kisi Skala Kreativitas (Final)
No. Aspek Indikator Nomor Butir Jumlah
Item
Sub
Total Favorable Unfavorable
Aptitude
1. Berpikir Lancar Mahasiswa dapat
menghasilkan banyak
ide, gagasan dan
penyelesaian suatu
masalah.
1,17
11,24 4
6
Mahasiswa dapat
mengajukan banyak
pertanyaan.
6 14 2
2. Berpikir Luwes Mahasiswa dapat
melihat suatu masalah
dari sudut pandang
yang berbeda
18 1
3 Mahasiswa mampu
mengubah cara
pendekatan atau cara
pemikiran.
7 25 2
3. Berpikir Orisinal Mahasiswa dapat
menciptakan suatu ide
dan gagasan dari
pemikiran sendiri. 2,26 31 3
5
Mahasiswa dapat
mengerjakan tugas
menggunakan hasil
buah pikir sendiri.
33,36 2
Nonaptitude
4. Rasa Ingin Tahu Mahasiswa terdorong
untuk mengetahui
banyak hal.
3 19,34 3
6
Mahasiswa dapat
mengajukan pertanyaan 15,38 8 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
No. Aspek Indikator Nomor Butir Jumlah
Item
Sub
Total Favorable Unfavorable
5. Bersifat
Imajinatif
Mahasiswa dapat
menggunakan khayalan
tetapi mengetahui
perbedaan antara
khayalan dan
kenyataan. 4 27,28 3
4
Mahasiswa dapat
memperagakan
imajinasi yang sudah
dibayangkan.
20 1
6. Tertantang oleh
Kemajemukkan
Mahasiswa dapat
terdorong untuk
mengatasi masalah
yang sulit.
12,21 29 3
5
Mahasiswa tertarik
pada situasi yang rumit
9 16 2
7. Berani
Mengambil
Resiko
Mahasiswa dapat
memberikan jawaban
meskipun belum tentu
benar.
5 13 2
5
Mahasiswa berani
untuk gagal. 10 22,30 3
8. Menghargai Mahasiswa dapat
menghargai
kemampuan dan bakat-
bakat sendiri yang
sedang berkembang.
23 35 2
4
Mahasiswa dapat
bersyukur dan
mengembangkan bakat
yang ada di dalam diri.
32 37 2
Total 17 21 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2. Reliabilitas Instrumen
Menurut Azwar (2018) reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata
reliability. Suatu pengukuran yang mampu menghasilkan data yang memiliki
tingkat reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel. Menurut
Sugiyono (2012) instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang
sama. Gagasan pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh
mana hasil suatu proses pengukuran dapat dipercaya. Perhitungan indeks
reliabilitas instrumen penelitian ini menggunakan pendekatan koefisien Alpha
Cronbach. Menurut Azwar (2009), rumus koefisien Alpha Cronbach (α) sebagai
berikut :
(
)
Keterangan:
α : Reliabilitas skala
dan
: Varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2
: Varians skor skala
Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan IBM
SPSS Statistics Versi 20. Dari Hasil perhitungan didapat skor berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 3.6
Reliabilitas Skala Kreativitas
Cronbach's
Alpha
N of Items
,942 38
Berdasarkan perhitungan reliabilitas ditemukan nilai koefisien reliabilitas
skala kreativitas sebesar 0,942. Nilai tersebut kemudian dikonsultasikan ke Tabel
Kriteria Guilford di bawah ini :
Tabel 3.7
Tabel Kriteria Guilford
Berdasarkan kriteria Guilford dapat disimpulkan bahwa koefisien
reliabilitas Skala Kreativitas sebesar 0,942 termasuk dalam kriteria sangat tinggi.
Artinya skala ini layak untuk mengukur kreativitas mahasiswa angkatan 2016
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.
No. Koefisien Korelasi Kualifikasi
1. 0,91–1,00 Sangat Tinggi
2. 0,71–0,90 Tinggi
3. 0,41-0,70 Cukup
4. 0,21-0,40 Rendah
5. <0,20 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
G. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2010) analisis data merupakan kegiatan
mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi
data, menyajikan data dari tiap variabel yang diteliti, dan melakukan perhitungan
untuk menjawab rumusan masalah. Teknik analisis data dalam penelitian
kuantitatif ini menggunakan perhitungan statistik. Deskriptif kategorisasi pada
penelitian ini adalah menggunakan nilai-nilai mean, standar deviasi, skor
maksimum dan skor minimum. Adapun kategorisasi-kategorisasi menggambarkan
tingkat kreativitas mahasiswa antara lain sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah,
sangat rendah. Berikut langkah-langkah teknik analisis data yang ditempuh
adalah sebagai berikut,
1. Menentukan skor
Penentuan skor dilakukan dengan mengacu pada pedoman skoring
yang telah dibuat sebelumnya. Peneliti melihat sifat pertanyaan favorable
maupun unfavorable dan memberikan nilai dari angka 1 sampai 5
berdasarkan jawaban yang diberikan oleh responden. Setelah itu peneliti
memasukkan hasil tersebut pada tabulasi data dan menghitung total jumlah
skor aitem serta jumlah skor.
2. Membuat Tabulasi Data
Menyusun tabulasi data dan menghitung total jumlah skor masing-
masing subjek serta jumlah skor item dengan menggunakan microsoft office
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
excel 2010. Tahap selanjutnya adalah menganalisis data secara statistik
menggunakan program IBM SPSS Statistics Versi 20.
3. Menentukan Kategori
Menurut Azwar (2009) pengkategorian memiliki tujuan untuk
menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah
berdasarkan atribut yang diukur secara berjenjang dan menurut suatu
kontinum berdasarkan atribut yang diukur. Kategorisasi jenjang kreativitas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari sangat tinggi sampai sangat
rendah. Perhitungan dalam penggolongan norma kategorisasi adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.8
Norma Kategorisasi
Norma/Kriteria Skor Kategori
μ + 1,5 σ < X Sangat Tinggi
μ + 0,5 σ < X ≤ μ + 1,5 σ Tinggi
μ - 0,5 σ < X ≤ μ + 0,5 σ Sedang
μ - 1,5 σ < X ≤ μ - 0,5 σ Rendah
X ≤ μ - 1,5 σ Sangat Rendah
Keterangan :
Skor Rata-Rata Maksimum Teoritik : Skor tertinggi yang didapat
Skor Rata-Rata Minimum Teoritik : Skor terendah yang didapat
Rata-Rata Teoritik (µ) : Rata-Rata teoritis skor maksimum dan
skor minimum
Standar Deviasi (σ) : Luas jarak rentang dibagi 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Kategori di atas kemudian diterapkan sebagai patokan dalam
pengelompokkan tingkat kreativitas mahasiswa angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma berdasarkan skala
penilaian dengan jumlah item 38 yang valid diperoleh unsur perhitungan capaian
skor subjek sebagai berikut :
Skor Rata-Rata Maksimum Teoritik : 38 x 5 = 190
Skor Rata-Rata Minimum Teoritik : 38 x 1 = 38
Luas Jarak : 190 – 38 = 152
Standar Deviasi (σ) : 152 : 6 = 25,3
Rata-Rata Teoritik (µ) : (190 + 38) : 2 = 114
Tabel 3.9
Norma Kategorisasi Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Selain norma kategorisasi untuk mengukur tingkat kreativitas mahasiswa,
peneliti juga menyusun kategorisasi perolehan skor butir pengukuran dengan
menggunakan norma yang sama. Adapun skor-skor yang digunakan menyusun
kategorisasi perolehan skor adalah sebagai berikut :
Norma/Kriteria Skor Rentang Nilai Skoring Kategori
μ + 1,5 σ < X 152 - 190 Sangat Tinggi
μ + 0,5 σ < X ≤ μ + 1,5 σ 127 - 151 Tinggi
μ - 0,5 σ < X ≤ μ + 0,5 σ 101 - 126 Sedang
μ - 1,5 σ < X ≤ μ - 0,5 σ 77 - 100 Rendah
X ≤ μ - 1,5 σ 38 - 76 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Skor Rata-Rata Maksimum Teoritik : 67 x 5 = 335
Skor Rata-Rata Minimum Teoritik : 67 x 1 = 67
Luas Jarak : 335 -67 = 268
Standar Deviasi (σ) : 268 :6 = 45
Rata-Rata Teoritik (µ) : (335+67) : 2 = 201
Hasil perhitungan analisis data skor skala pengukuran kreativitas subjek
disajikan dalam norma kategorisasi item kreativitas mahasiswa Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai berikut
pada tabel :
Tabel 3.10
Norma Kategorisasi Skor Item Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Norma/Kriteria Skor Rentang Nilai Skoring Kategori
μ + 1,5 σ < X 268 - 335 Sangat Tinggi
μ + 0,5 σ < X ≤ μ + 1,5 σ 223 - 267 Tinggi
μ - 0,5 σ < X ≤ μ + 0,5 σ 178 - 222 Sedang
μ - 1,5 σ < X ≤ μ - 0,5 σ 133 - 177 Rendah
X ≤ μ - 1,5 σ 67 - 132 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian, pembahasan, dan implikasi hasil penelitian.
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian akan menjawab rumusan masalah penelitian, yaitu :
1. Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Berdasarkan perolehan data penelitian yang diperoleh melalui Skala Kreativitas,
dapat dilihat gambaran kreativitas mahasiswa angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tabel
berikut :
Tabel 4.1
Kategorisasi Kreativitas Mahasiswa angkatan 2016
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Kategori Interval Frekuensi Persentase
Sangat Tinggi 152 - 190 15 22,4%
Tinggi 127 - 151 31 46,26%
Sedang 101 - 126 20 29,85%
Rendah 77 – 100 1 1,49%
Sangat Rendah 38 - 76 0 0%
Jumlah 67 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa terdapat 22,4 % atau 15
responden yang menunjukkan hasil kreativitas yang sangat tinggi, 46,26% atau
31 responden yang menunjukkan hasil kreativitas yang tinggi, 29,85% atau 20
responden yang menunjukkan hasil kreativitas yang sedang, 2% atau 1 responden
yang menunjukkan hasil kreativitas yang rendah, 0% atau 0 responden yang
menunjukkan hasil kreativitas yang sangat rendah. Jumlah keseluruhan responden
adalah 67 responden. Jumlah mahasiswa BK angkatan 2016 sebenarnya ada 70
orang, peneliti hanya mendapatkan 66 orang mahasiswa dikarenakan saat
penyebaran skala penelitian tidak semua mahasiswa yang hadir.
Kategorisasi kreativitas mahasiswa angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta di gambarkan
dalam gambar di bawah ini.
Gambar 4.1 Tingkat Kreativitas Mahasiswa angkatan 2016
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
15
31
20
1 0 0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
35.00%
40.00%
45.00%
50.00%
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
2. Identifikasi Item yang Perolehan Skornya Rendah.
Perolehan skor butir-butir pengukuran kreativitas mahasiswa dikategorisasi
berikut ini:
Tabel 4.2
Distribusi Perolehan Skor Item Kreativitas Mahasiswa
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Berdasarkan tabel 4.2 di atas ditemukan 5% atau 2 item yang masuk
kategori sangat tinggi, 79% atau 30 item yang masuk kategori tinggi, 16% atau
6 item yang masuk kategori sedang, 0% atau 0 item yang masuk kategori
rendah, 0% atau 0 item yang masuk kategori sangat rendah. Jumlah
keseluruhan item adalah 38 item.
Berdasarkan tabel 4.2 memperlihatkan sedang, tinggi, sangat tinggi skor
item kreativitas mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dari kategori item sedang
terdapat 6 butir yang dapat dijadikan dasar dalam menyusun topik-topik
pendampingan untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa angkatan 2016
Kategori Interval Frekuensi Persentase Nomor Item
Sangat Tinggi 268 - 335 2 5% 12,23
Tinggi 223 - 267 30 79%
Sedang 178 - 222 6 16% 1,2,8,9,13,15
Rendah 133 - 177 0 0% -
Sangat Rendah 67 - 132 0 0% -
Jumlah 38 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Item-item tersebut dapat dilihat pada item di bawah ini :
Tabel 4.3
Item-Item Pernyataan yang Tergolong Dalam Kategorisasi Sedang
Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Item yang tergolong sedang pada tabel di atas akan digunakan sebagai dasar
penyusunan topik-topik pendampingan dalam meningkatkan kreativitas
mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
No. No. Item Aspek Indikator Rumusan Pertanyaan Skor
1. 1 Berpikir Lancar Mahasiswa dapat
menghasilkan
banyak ide, gagasan
dan menyelesaikan
suatu masalah.
Ketika Perkuliahan di
kelas, saya aktif dalam
mengungkapkan suatu
gagasan baru.
219
2. 2 Berpikir Orisinal Mahasiswa dapat
menciptakan suatu
ide dan gagasan dari
pemikiran sendiri.
Saya membuat peta
konsep dengan kreasi
saya sendiri tentang
materi kuliah.
202
3. 8 Rasa Ingin Tahu Mahasiswa dapat
mengajukan banyak
pertanyaan.
Saya malu untuk
mengajukan pertanyaan
mengenai materi
perkuliahan di kelas.
203
4. 9 Berani Mengambil
Resiko
Mahasiswa berani
untuk gagal.
Saya berani
mempertahankan
pendapat saya, walaupun
mendapat kritikkan.
222
5. 13 Berani Mengambil
Resiko
Mahasiswa dapat
memberikan
jawaban meskipun
belum tentu benar.
Ketika pembelajaran di
dalam kelas saya pasif
saat dosen meminta
untuk menjawab
pertanyaan karena saya
takut salah.
221
6. 15 Rasa Ingin Tahu Mahasiswa dapat
mengajukan banyak
pertanyaan.
Ketika penjelasan dosen
kurang jelas, saya berani
untuk bertanya.
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
B. Pembahasan
1. Deskripsi Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
sebagian besar mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta memiliki kreativitas yang
rata-rata tergolong tinggi, tetapi terdapat mahasiswa yang memiliki kreativitas
sedang dan rendah. Mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma tingkat kreativitas sangat tinggi dan
tinggi kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi.
Menurut Rogers (dalam Mahfud, 2017) faktor-faktor yang mendukung
tingginya kreativitas terdapat dua faktor yang mempengaruhi kemampuan
kreativitas, yaitu faktor internal dan ekstrernal.
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari individu, seperti
keterbukaan terhadap pengalaman dan mampu menerima perbedaan yang
diterima individu. Kemampuan dalam menilai produk yang dihasilkan oleh
seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri bukan karena kritikan dan pujian
orang lain, serta memiliki kemampuan untuk bermain dan mengadakan
eksplorasi terhadap unsur-unsur, bentuk-bentuk, konsep atau membentuk
kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya. Keterkaitan
mahasiswa dengan faktor internal ini adalah mahasiswa mampu menerima
perbedaan yang dialami seperti perbedaan pendapat dan gagasan, perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
lingkungan. Mahasiswa perlu memiliki keterbukaan terhadap situasi yang
dialami saat ini, untuk melakukan hal tersebut mahasiswa perlu menerima
keadaan di masa lalu. Keterbukaan yang biasa dialami mahasiswa adalah
keterbukaan akan informasi-informasi yang diterima, keterbukaan akan segala
ide dan gagasan orang lain.
Faktor eksternal yang mempengaruhi kreativitas individu adalah berasal
dari lingkungan kebudayaan yang mengandung keamanan dan kebebasan
psikologis. Kebudayaan dapat mengembangkan kreativitas jika kebudayaan itu
memberi kesempatan adil bagi pengembangan kreativitas potensial yang
dimiliki anggota masyarakat. Diduga faktor lingkungan tempat mahasiswa
tersebut belajar mendukung mereka memiliki tingkat kreativitas sangat tinggi
dan tinggi. Hal ini didukung oleh bunyi item “ketika saya berada dalam
kelompok, saya mampu menghargai keunikan yang ada dalam diri saya”
menjadi salah satu item yang masuk kategori sangat tinggi. Pada item ini
mahasiswa membuktikan bahwa ketika mahasiswa berada di lingkungan
kelompok mereka mampu menghargai keunikan yang ada di dalam dirinya
sehingga mereka memandang dirinya mampu.
Kemungkinan yang mendukung mahasiswa angkatan 2016 Program
Studi Bimbingan dan Konseling, yang masuk dalam kategori kreativitas sangat
tinggi dan tinggi selain faktor internal dan eksternal adalah mahasiswa tersebut
memiliki ciri-ciri-kreativitas. Menurut Budiarti (2015) yang juga menggunakan
konsep Munandar, karakteristik kreativitas yaitu, berpikir lancar, berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
luwes, berpikir orisinal, rasa ingin tahu, bersifat imajinatif, tertantang oleh
kemajemukan, berani mengambil resiko, dan saling menghargai.
Mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma tingkat kreativitas rendah dan sangat rendah
kemungkinan disebabkan oleh faktor-faktor yang di sebutkan oleh Rogers
(dalam Mahfud, 2017) untuk mendukung tingginya kreativitas kurang dimiliki
oleh mahasiswa. Kemungkinan lain yang mendukung mahasiswa memiliki
tingkat kreativitas rendah dan sangat rendah yaitu mahasiswa masih belum
memiliki kemampuan dalam aspek berpikir orisinal (menciptakan suatu ide dan
gagasan dari pemikiran sendiri), hal ini didukung oleh rendahnya skor aitem
pada aspek tersebut.
Menurut Azwar (2018) mengatakan interpretasi terhadap skor yang
mengindikasikan keadaan seseorang menurut variabel yang diungkap tidak
dapat diperoleh lewat satu item atau satu pertanyaan saja. Hal ini dapat menjadi
salah satu faktor yang mendukung mahasiswa angkatan 2016 Prodi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta bahwa untuk
menyatakan seseorang memiliki tingkat kreativitas yang tinggi tidak dapat
didasarkan pada satu atau dua item saja, namun seseorang juga tidak perlu
memiliki skor tertinggi pada seluruh item.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
2. Topik-topik Usulan Program Pendampingan yang Sesuai untuk
Meningkatkan Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Berdasarkan hasil penelitian butir item menunjukkan kreativitas
mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, peneliti menemukan terdapat 6 item
dengan skor terendah yang tergolong dalam kategori sedang, item tersebut
digunakan sebagai dasar pembuatan usulan topik-topik untuk meningkatkan
kreativitas mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Usulan topik-topik bimbingan sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 4.4
Usulan Topik-Topik Pendampingan Peningkatan Kreativitas Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
No. Item Indikator Aspek Topik Tujuan Metode
1. Ketika perkuliahan di
kelas, saya aktif dalam
mengungkapkan suatu
gagasan baru.
Berpikir
Lancar
Mahasiswa dapat
menghasilkan
banyak ide,
gagasan dan
menyelesaikan
suatu masalah.
Meningkatkan
keaktifan dalam
mengungkapkan
gagasan baru di
kelas.
Mahasiswa mampu
meningkatkan
keaktifan dalam
mengungkapkan
gagsan baru di kelas.
Presentasi,
diskusi,
dinamika
kelompok,
refleksi
2. Saya membuat peta konsep
dengan kreasi saya sendiri
tentang materi kuliah.
Berpikir
Orisinal
Mahasiswa dapat
menciptakan
suatu ide dan
gagasan dari
pemikiran sendiri.
Belajar asik
menggunakan
mindmap
Mahasiswa mampu
membuat peta konsep
sesuai dengan kreasi
untuk mempermudah
mengingat materi
perkuliahan.
Presentasi,
diskusi,
dinamika
kelompok,
refleksi.
3. Saya malu untuk
mengajukan pertanyaan
mengenai materi
perkuliahan di kelas.
Rasa Ingin
Tahu
Mahasiswa dapat
mengajukan
banyak
pertanyaan.
Malu bertanya?
Sudah tidak
zaman.
Mahasiswa memiliki
keberanian untuk
bertanya di kelas.
Presentasi,
diskusi,
dinamika
kelompok,
refleksi
4. Saya berani
mempertahankan pendapat
saya, walaupun mendapat
kritikan.
Berani
Mengambil
Resiko
Mahasiswa berani
untuk gagal.
Berpendapat?
Siapa Takut!
Mahasiswa mampu
meningkatkan
kemampuan
berpendapat tanpa
takut mendapat
kritikan.
Presentasi,
diskusi,
dinamika
kelompok,
refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
No. Item Indikator Aspek Topik Tujuan Metode
5. Ketika pembelajaran di
dalam kelas saya pasif saat
dosen meminta untuk
menjawab pertanyaan
karena saya takut salah.
Berani
Mengambil
Resiko
Mahasiswa dapat
memberikan
jawaban
meskipun belum
tentu benar.
Meningkatkan
keberanian
untuk menjawab
pertanyaan.
Mahasiswa mampu
meningkatkan
keberanian untuk
menjawab
pertanyaan.
Presentasi,
diskusi,
dinamika
kelompok,
refleksi.
6. Ketika penjelasan dosen
kurang jelas saya berani
untuk bertanya.
Rasa Ingin
Tahu
Mahasiswa dapat
mengajukan
banyak
pertanyaan.
Aku berani
bertanya.
Mahasiswa mampu
meningkatkan
keberanian untuk
bertanya.
Presentasi,
diskusi,
dinamika
kelompok,
refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini diuraikan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran berdasarkan
hasil penelitian.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai jawaban atas pembahasan dalam penelitian ini :
1. Sebagian besar mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tingkat kreativitasnya
sangat tinggi dan tinggi dan hanya sebagian kecil mahasiswa yang masuk
dalam kategori sedang dan rendah.
2. Ditemukan 6 item dengan skor perolehan tergolong dalam kategori sedang.
Item tersebut digunakan sebagai dasar pembuatan usulan topik-topik untuk
meningkatkan kreativitas mahasiswa angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Keenam
nomor item tersebut adalah 1,2,8,9,13,15 . Berdasarkan hasil ini, maka
disusunlah topik-topik bimbingan berdasarkan aspek tersebut sebagai berikut,
(1) “Meningkatkan keaktifan dalam mengungkapkan gagasan barudi kelas”;
(2) “Belajar asik menggunakan mindmap”; (3) “Malu bertanya? Sudah tidak
zaman”; (4) “Berpendapat? Siapa Takut!”; (5) “Meningkatkan keberanian
untuk menjawab pertanyaan”; (6) “Aku berani bertanya”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur
ilmiah yang ada. Namun, dalam penelitian ini peneliti menyadari masih banyak
kekurangan. Beberapa keterbatasan yang peneliti sadari yaitu :
1. Alat pengukuran (skala) yang digunakan penulis belum cukup kuat untuk
mengukur tingkat kreativitas, walaupun reliabilitas termasuk dalam kategori
sangat tinggi. Hal ini dikarenakan penulis hanya mengacu pada satu
pandangan teori (Utami Munandar).
2. Beberapa sumber buku yang digunakan oleh peneliti masih menggunakan
tahun terbitan lama.
3. Data yang digunakan pada latar belakang masih kurang.
4. Kajian penelitian yang relevan kurang memiliki relevansi dengan judul
penelitian.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, berikut ini dikemukakan saran-saran untuk
beberapa pihak :
1. Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta
Program Studi Bimbingan dan Konseling sebaiknya lebih sering
menyelenggarakan sebuah acara serta kegiatan untuk lebih mengembangkan
kemampuan kreativitas mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2. Bagi Mahasiswa Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan
Konseling
Peneliti menyarankan kepada mahasiswa angkatan 2016 Program
Studi Bimbingan dan Konseling yang memiliki capaian skor sedang dan
rendah agar mampu meningkatkan capaian skor yang diperoleh dari setiap
aspek. Bagi mahasiswa yang sudah memiliki capaian skor sangat tinggi dan
tinggi agar mampu mempertahankan capaian skor yang di peroleh. Sehingga
mahasiswa diharapkan memiliki kreativitas yang baik.
3. Bagi Peneliti Lain
Untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih baik, maka disarankan untuk :
a. Peneliti sebaiknya menambahkan analisisyang digunakan seperti, analisis
faktor dan analisis mendalam.
b. Peneliti mengukur tingkat kreativitas tidak hanya melalui skala tetapi
menggunakan observasi di lapangan.
c. Peneliti menambah sumber yang berkitan dengan kreativitas untuk lebih
memperkuat hasil penelitian.
d. Peneliti perlu menambah data ketika membuat latar belakang.
e. Peneliti mencari kajian penelitian relevan yang sesuai dengan judul
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
______. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
______. (2009). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
______. (2018). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
GIE. (2003). Teknik Berpikir Kreatif PETUNJUK BAGI MAHASISWA UNTUK
MENJADI SARJANA UNGGUL. Yogyakarta : Sabda Persada Yogyakarta.
Hurlock, Elisabeth B. (1973). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Edisi 5. Jakarta: Erlangga.
Kamus Bahasa Indonesia Online, kbbi.web.id.
Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (www.katadata.co.id,2018).
Mahfud. (2017). Berpikir Dalam Belajar: Membentuk Karakter Kreatif Peserta Didik.
Jurnal Al Tarbawi Al Haditsah Vol 1 No 1 ISSN 2407-6805. Jurusan Pendidikan
Agama Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Munandar, Utami. (1985). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.
Jakarta : PT. Gramedia.
______. (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka Cipta.
Mulyana, N., Juniar, A., Zainudin, M., Lembaga Kreativitas Mahasiswa Sebagai Wadah
Pengembangan Ekonomi Lokal. Jurnal Penelitian & PPM. Universitas
Padjajaran Bandung.
Oslon.W Robert. (1989). Seni Berpiki Kreatif. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Prayitno. (2009). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Periantalo, Jelpa. (2015). Penyusunan Skala Psikologi : Asyik, Mudah & Bermanfaat.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Rohani. (2017). Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Media Bahan Bekas.
UIN Sumatra Utara
Santrock, J.W. (1995). Perkembangan Masa Hidup. Jakarta : Erlangga
Siswono, Yuli. (2016). Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif sebagai Fokus Pembelajaran
Matematika. Jurnal psikologi. Universitas PGRI Semarang
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
______. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Winkel, W.S dan Hastuti, M.M Sri. (2013). Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta : Media Abadi.
_____. (2006). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta : Media
Abadi.
Yusuf, Syamsu. (2013). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
SKALA
KREATIVITAS
Oleh:
Aloysia Arghia Prastiyaningtyas
151114007
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
Lampiran 2. Skala Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
A. Identitas
Jenis Kelamin :
Angkatan/Kelas :
B. Kata Pengantar
Pada kesempatan ini saya meminta kerelaan dan kesediaan Anda untuk mengisi
skala ini. Skala ini tidak mempengaruhi nilai akademik Anda dalam perkuliahan.
Skala ini bersifat rahasia. Saya sangat mengharapkan Anda mengisi skala ini
dengan teliti, jujur, dan sesuai dengan diri dan pengalaman Anda. Atas
kesediaan Anda saya mengucapkan terima kasih.
C. Petunjuk Pengisian
Bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan teliti, kemudian pilih jawaban
dengan memberi tanda () pada kolom yang sudah disediakan sesuai dengan
pengalaman Anda sehari-hari.
Alternatif jawaban yang ada berada pada garis semantik 1 sampai 5, antara
TIDAK PERNAH sampai SELALU adalah sebagi berikut :
a. Selalu : Bila Anda Selalu menerapkan perilaku tersebut dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Tidak Pernah : Bila Anda Tidak Pernah menerapkan perilaku tersebut
dalam kehidupan sehari-hari.
Perhatikan pernyataan FAVORABLE (Positif) dan UNFAVORABLE
(Negatif)
-Selamat Mengerjakan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
No.
Item
Parameter Hasil Hitung Keputusan
1. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
538
002
31
Valid
2. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
-352
052
31
Tidak Valid
3. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
482
006
31
Valid
4. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
702
000
31
Valid
5. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
457
010
31
Valid
6. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
270
142
31
Tidak Valid
7. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
338
063
31
Valid
8. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
236
202
31
Tidak Valid
9. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
571
001
31
Valid
10. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
362
045
31
Valid
11. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
594
000
31
Valid
12. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
569
001
31
Valid
13. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
636
000
31
Valid
Lampiran 3. Hasil Komputasi Uji Validitas Item Total Instrumen Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
No.
Item
Parameter Hasil Hitung Keputusan
14. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
440
013
31
Valid
15. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
-036
849
31
Tidak Valid
16. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
249
177
31
Tidak Valid
17. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
335
066
31
Valid
18. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
295
107
31
Tidak Valid
19. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
520
003
31
Valid
20. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
623
120
31
Valid
21. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
375
037
31
Valid
22. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
223
229
31
Tidak Valid
23. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
617
000
31
Valid
24. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
563
001
31
Valid
25. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
635
000
31
Valid
26. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
447
012
31
Valid
27. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
241
191
Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
No.
Item
Parameter Hasil Hitung Keputusan
N 31
28. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
698
000
31
Valid
29. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
791
000
31
Valid
30. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
649
000
31
Valid
31. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
672
000
31
Valid
32. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
445
012
31
Valid
33. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
675
000
31
Valid
34. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
251
174
31
Tidak Valid
35. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
570
001
31
Valid
36. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
574
001
31
Valid
37. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
670
000
31
Valid
38. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
770
000
31
Valid
39. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
127
497
31
Tidak Valid
40. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
642
000
31
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
No.
Item
Parameter Hasil Hitung Keputusan
41. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
551
001
31
Valid
42. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
228
218
31
Tidak Valid
43. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
607
000
31
Valid
44. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
655
000
31
Valid
45. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
436
014
31
Valid
46. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
524
002
31
Valid
47. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
540
002
31
Valid
48. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
433
015
31
Valid
49. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
576
001
31
Valid
50. Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
449
011
31
Valid
4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI