Post on 06-Dec-2014
description
TEORI NEGARA DAN TEORI PEMBANGUNAN
Teori Negara
1. Teori yang bersifat ketuhanan
Teori yang bersifat ketuhanan merupakan teori tertua dari asal- usul kenegaraan. Teori ini
menjadi kepercayaan sebagian besar komunitas seperti, Mesir, Babilonia, India, Yahudi dan
Masyarakat pertengahan negara Eropa. Merujuk pada perjanjian terdahulu bahwa Tuhan adalah
sumber kekuatan dari negara. Bangsa Yahudi percaya bahwa Tuhanlah yang menetapkan
seorang raja, ia diturunkan untuk memimpin sekaligus memberantas peraturan- peraturan dhalim.
Kaum Yahudi yakin bahwa raja merupakan wakilnya Tuhan dan ia diamanatkan tanggung jawab
yang harus dilaksanakan.
Di India teori ini berlaku dan dipercaya dalam kisah Mahabhrata dimana dunia telah
menjadi negara berbentuk anarki, dimasa itu masyarakat India memohon kepada Tuhan mereka
untuk diturunkan seorang pemimpin. Mereka berdo’a wahai Tuhan kami, sungguh kami akan
binasa bila negara ini tidak terlahir seorang pemimpin, turunkanlah kepada kami seorang
pemimpin, dimana ia bisa membawa kami tenang dalam ibadah, dan melindungi kami dari
kedhaliman. Maka Tuhan menurunkan Manu sebagai pemimpin mereka.
Akan tetapi sebagian besar perjanjian yang berhasil diatas ditemukan didalam tulisan
bapak gereja pertama. St. Paul menyatakan: serahkanlah jiwa untuk tunduk kepada yang
memiliki kekuatan tak tertandingi, tidak ada kekuatan yang tinggi kecuali Tuhan: dimana segala
kekuatan bersumber dariNya. Dari teori diataslah timbul keyakinan bahwa siapapun yang
menentang kekuatan raja, maka dia telah melawan peraturan Tuhan, dan mereka pembangkang
akan menerima kutukan atas perlawanannya. Pendeta Kristen percaya bahwa manusia pada
dasarnya tidak berdosa, dimasa ini negara tidak diperlukan. Akan tetapi tatkala manusia
kehilangan dasarnya, maka negara dibutuhkan untuk mencegah hal- hal yang fatal.
Jadi menurut teori ini Tuhanlah yang menciptakan negara, maka negara merupakan
kekuatan bersifat ketuhanan yakni untuk memperbaiki kejahatan manusia.
Ada beberapa pendapat yang menguatkan teori diatas. Martin Luther berpendapat bahwa
pangeran diseluruh dunia ini merupakan Tuhan. Sir Robert Filmer dalam Patriarchanya tertulis:
Adam adalah raja pertama didunia ini, maka raja selanjutnya dianggap sebagai ahli warisnya.
King James I mengatakan bahwa raja negara adalah sebagian besar orang yang mulia didunia ini.
Raja bukan saja utusan Tuhan yang mana diberikan tahta, akan tetapi karna dekatnya dirinya
dengan Tuhan mereka juga diaggap sebagai Tuhan.
2. Teori yang didasari oleh kekuatan.
Menurut teori ini negara muncul terbentuk dari salah satu akibat penaklukan kaum lemah
oleh kaum kuat. Teori ini berbasis dalam dasar pikiran psikologis dimana sifat manusia itu
agresip. Sifat ini membawa manusia meronta terus- menerus untuk meraih kekuasaan; dan dari
sifat ini pula mendorong kaum kuat untuk menjajah kaum lemah. Sifat dasar agresip inilah
membawa naluri manusia bangkit dan membentuk institusi negara, oleh karena itu kekuatan
kekuatan adalah dasarnya negara. Jean bodin, D. hume, Oppenheimer dan Jenks merupakan ahli
Filsafat dimasa modern dimana mereka memegang dan menyokong teori ini.
Intisari dari teori ini adalah’’ perang untuk menjadi raja ‘’ ditahun 1080 Pope Gregory
VII menulis: barangsiapa yang tidak mengetahui bahwa raja- raja atau pemimpin- pemimpin
mereka yang membawa mereka dari permulaan, dimana para pemimpin tersebut buta dari
mengenal tuhan, dan berpura- pura, buta yang disebabkan oleh ketamakan dan kesombongan
yang tak tertahankan, bisa dianggap menjaga harga diri, kekerasan , kepercayaan yang jelek,
pembunuhan , dan dekat dengan segala bentuk kejahatan, menjadi penghasut bersama para
pemimpinnya menuju jalan iblis.
Pada abad 18. D. Hume mengungkapkan pandangan yang serupa, dia mengatakan,
apakah mungkin kekuasaan pertama seseorang terhadap orang banyak selama perang dinegara
tersebut masih berlaku, dimana keunggulan keberanian dan mengetahui kejeniusan dirinya
sendiri sebagian besar nampak. Tatkala konser kebulatan hati sebagian besar merupakan syarat
dan dimana kekacauan harta benda merusak dengan pantas sebagian besar perasaan, secara terus-
menerus menjadi kebiasaan dimana kebiadaban diantara manusia membiasakan masyarakat
kepada ketundukan.
Disisi lain ide Leacock tentang teori ini: pengertian menurut histori bahwa pemerintahan
muncul dari agresip manusia, dimana permulaan negara ditemukan dalam perebutan dan
perbudakan dari manusia sendiri, dalam perebutan hati dan penaklukan kaum lemah dimana
dilakukan layaknya kampanye, pencarian yang diperoleh tidak jauh dari dominasi dirinya dalam
kekuatan fisik.
Dari inilah pertumbuhan manusia yang agresip menuju kerajaan dan dari kerajaan sampai
kepada kekaisaran merupakan suatu proses yang lama. E. Jenks menjelaskan dengan baik teori
ini, dia mengatakan: secara histori. Tidak ada bukti pengabaian kesulitan didalamnya dimana
semua komunitas dari perpolitikan modern menerima adanya suatu kesuksesan dari peperangan.
Ide- ide umum terhadap dasar negara berdasarkan teori ini sebagai berikut:
a. ketika populasi bertambah, maka tekanan harta untuk hidup juga bertambah.
Sebab ini mengiring manusia untuk berjuang diantara bermacam bangsa untuk
mengkontrol wilayah dan kekayaan lainnya untuk kehidupan.
b. secara berangsur- angsur peperangan menjadi sebuah seni, dan pelajaran bagi
pejuang, mereka muncul menjadi spesialis dalam kesenian. Negara muncul
hidup tatkala penguasa dan pejuang- pejuangnya bersatu membentuk kekuasaan
atas suatu wilayah.
c. setelah penguasa tersebut berhasil mendirikan kekusaan diatas kaumnya, maka
sifat agresip untuk berperang atau menguasai negara tetangga menjadi
kebiasaan dengan alasan untuk memperluas negara.
Ide- ide diatas merupakan gambaran mengenai suku kerajaan yang tidak bisa
dipungkiri seperti; Inggris, Skandinavia, Rusia, dan beberapa negara bagian
Eropa
Oppenheimer memberi enam tingkat gambaran atas dasar timbulnya negara:
1. Negara terlahir oleh peperangan, pembunuhan dan perampasan yang terus-
menerus. Penakluk membunuh semua kaum lelaki dan sebagai bukti penaklukan
mereka membawa anak- anak dan wanita Sebagai barang rampasan.
2. penyerahan diri kaum lemah terhadap kaum kuat, dimana mereka tidak
berdaya untuk melawan. Para penakluk berhenti membunuh, maka gantinya mereka
dijadikan budak.
3. penakluk dan yang tertakluk bergabung bekerja sama guna meraih keuntungan
yang baik.
4. perpaduan lebih lanjut dari penjajah dan yang dijajah. Mereka bukan saja
mempelajari untuk hidup bersama, akan tetapi juga bersatu untuk menguasai daerah
lainnya.
5. mereka menemukan dasar perlengkapan administratip untuk menyudahi
perselisihan dibagian dalam.
6. para pemimpin dan sekelompok pemenang menjadi raja, dimana asisten
militernya menjadi penasehat, dan raja beserta adviser mulai berkuasa, sehingga
diselenggarakan hukum atau undang- undang terhadap warganegaranya.
TEORI PEMBANGUNAN
A. Teori Adam Smith
Menurut Adam Smith ahli ekonomi yang paling terkemuka. Karya bukunya yang terkenal
berjudul An Inquiry into the nature and Cause of the Whealth of Nations pada 1776. Beliau tidak
memaparkan teori pertumbuhan secara sistematik, namun teori yang yang berkaitan dengan itu
kemudian disusun oleh para ahli ekonomi berikutnya seperti dijelaskan di bawah ini.
Hukum Alam. Setiap orang jika dibiarkan bebas akan berusaha memaksimalkan kesejahteraan
dirinya sendiri, karena itu jika semua orang dibiarkan bebas akan memaksimalkan kesejahteraan
mereka secara agregat.
1. Proses Pemupukan Modal. Pemupukan stok dalam bentuk barang harus lebih dulu
dilakukan sebelum pembagian kerja, maka pekerjaannya hanya dapat dibagi lebih lanjut
secara seimbang, jika stok lebih dulu diperbesar.
2. Agen Pertumbuhan. Perdagangan bebas dan persaingan, yang mendorong mereka
memperluas pasar, yang pada gilirannya memungkinkan pembangunan ekonomi. Fungsi
ketiga itu saling berkaitan erat.
3. Proses Pertumbuhan. Dengan menganggap benar faktor-faktor kelembagaan, politik dan
alam, Smith berangkat dari asumsi bahwa suatu kelompok social akan mengalami laju
pertumbuhan ekonomi tertentu yang tercipta karena naiknya jumlah mereka dan melalui
tabungan. Ini mendorong “meluasnya pasar” yang pada gilirannya meningkatkan
pembagian kerja dan demikian meningkatkan produktivitas.
1. Pembagian masyarakat secara lugas
2. Alasan yang tidak adil bagi kegiatan menabung
3. Asumsi yang tidak realistis tentang persaingan sempurna
4. Pengbaian wiraswasta ( pengusaha )
5. Asumsi yang tidak realistis tentang keadaan stasioner
B. Teori Ricardian
Sedangkan menurut David Ricardo juga mengungkapkan pandangannya mengenai pembangunan
ekonomi dengan cara yang tidak sistematis dalam bukunya The Principles of Political Economy
and Taxation. Teori-teori Ricardian didasarkan pada asumsi bahwa :
Seluruh tanah digunakan untuk produksi ganduk dan angkatan kerja dalam pertanian
membantu menentukan distribusi industrib.
“law of diminishing return” berlaku bagi tanah;
Persediaan tanah adalah tetap;
Permintaan akan gandum benar-benar inelastis;
Buruh dan modal adalah masukan yang bersifat variabel;
Seluruh buruh dibayar dengan upah yang cukup untuk hidup secara minimal;
Harga penawaran buruh adalah tertentu dan tetap;
Permintaan akan buruh tergantung pada pemupukan modal;
Terdapat persaingan yang sempurna;
Pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan.
Ricardo adalah pelopor ahli ekonomi modern dan pendapatnya mengenai pertumbuhan ekonomi
telah dianut oleh banyak kalangan. Pendapat-pendapatnya adalah sebagai berikut :
1. Pembangunan Pertanian
2. Tingkat Keuntungan
3. Pentingnya tabungan
4. Perdagangan luar negeri
5. Teori dinamis
Kelemahan Teori Ricardo
1. Mengabaikan pengaruh teknologi
2. Pengertian yang salah tentang keadaan stasioner
3. Pengertian yang salah tentang penduduk
4. Kebijaksanaan pasar bebas yang tidak dapat diterapkan
5. Mengabaikan faktor-faktor kelembagaan
6. Teori Ricardo adalah teori distribusi, bukan teori pertumbuhan
7. Tanah juga menghasilkan selain gandum
8. Modal dan buruh bukanlah koefisien yang tetap
9. Mengabaikan tingkat suku bunga
10. Teori Ricardo dan Negara terbelakang
C. TEORI MALTUS MENGENAI PEMBANGUNAN EKONOMI
Konsep pembangunan. Suatu proses naik-turunnya aktivitas ekonomi lebih daripada
sekedar lancer-tidaknya aktivitas ekonomi. Malthus menitikkan perhatian pada “perkembangan
kesejahteraan” suatu Negara, yaitu pembangunan ekonomiyang dapat dicapai dengan
meningkatkan kesejahteraan suatu Negara. Tetapi, “kesejahteraan suatu Negara tidak selalu
meningkat dalam proporsiyang sama dengan peningkatan pada nilai kadangkala bisa terjadi atas
dasar penyusutan actual pada komoditi. Peranan produksi dan distribusi. Hal ini dianggap
sebagai dua unsur utama kesejahteraan.jika keduanya dikombinasikan pada proporsiyang benar,
ia akan dapat meningkatkan kesejahteraan suatu Negara dalam waktu yang singkat.
Faktor-faktor dalam pembangunan ekonomi. Mendefinisikan Problem pembangunan ekonomi
sebagai suatu yang menjelaskan perbedaan antara Gross National Product Potensial dan Gross
National Product Aktual.
Proses akumulasi modal. Hal ini merupakan factor paling penting bagi pembangunan
ekonomi. Peningkatan kesejahteraan yang mantap dan berkesinambungan tidak mungkin tercapai
tanpa penambahan modal secara terus-menerus. Stagnasi ekonomi. Penawaran buruh dalam
jangka pendek sangat tidak elastic. Karena sifat dasar penduduk, kebutuhan tambahan pekerja
untuk memenuhi permintaan tertentu, tidak dengan tersedia di pasar, sampai selamg waktu enam
belas atau delapan belas tahun.
Langkah-langkah untuk meningkatakan pembangunan ekonomi :
1. Pertumbuhan berimbangMenaikan permintaan efektif
2. Kelemahan-kelemahan teori Malthus :
3. Stagnasi sekuler tidak melekat pada akumulasi modal
4. Pandangan negative terhadap akumulasi modal
5. Komoditi tidak dipertukarkan dengan komoditi
6. Konsumen tidak produktif, menghambat kemajuan
7. Dasar tabungan berisi satu
D. TEORI MILL MENGENAI PEMBANGUNAN EKONOMI
Mill menganggap pembangunan ekonomi sebagai fungsi dari tanah, tenaga kerja dan
modal. Sementara keduanya adalah dua factor produksi yang asli. Pengendalian pertumbuhan
penduduk. Yang dimaksudkan penduduk adalah golongan pekerja. Pembatasan penduduk
merupakan hal penting untuk memperbaiki kondisi kelas pekerja sehingga mereka dapat
menikmati hasil kemajuan teknologi dan akumulasimodal.pembatasan kelahiran sebagai lawan
pengendalian moral.
a. Cadangan upah. Upah dibayarkan dari modal, karena itu upah dibatasi oleh cadangan
modal yang ada untuk membayarkan upah. Jadi upah per kepala dapat dihitung dengan
membagi keseluruhan modal yang berputar dengan penduduk yang bekerja.
b. Laju akumulasi modal. Hal ini tergantung pada jumlah dana yang dapat menghasilkan
tabungan atau besarnya sisa hasil usaha, kuatnya kesenderungan untuk menabung.
Tingkat laba. Dalam suatu perekonomian, tingkat laba akhirnya cenderung akan
menurun karena hasil yang semakin berkurang di sektor pertanian dan bertambahnya
penduduk berdasarkan laju Malthus.
c. Keadaan stasioner. Mill berpendapat keadaan stasioner akan segera terjadi, “paling
lama beberapa tahun lagi dan tidak lebih”, kehadirannya tertunda oleh factor-faktor
tersebut di atas. Keadaan stasionerakan membawa ke arah perbaikan distribusi
pendapatan dan upah bagi tenaga kerja.
d. Peranan pemerintah. Campur tangan pemerintah ai pandang perlu, misalnya untuk
memperbaiki redistribusi pemilikan sarana produksi dengan rencana-rencana seperti
pembagian laba dan kerjasama.
E. TEORI MARXIS TENTANG PEMBANGUNAN EKONOMI
Teori pembangunan ekonomi dalam tiga hal, yaitu: dalam arti luas memberikan
penafsiran sejarah dari sudut ekonimi, dalam arti sempit merinci kekuatan yang mendorong
perkembangan kapitalis, dan menawarkan jalan alternatif tentang pembangunan ekonomi
terencana. Hubungan produksi berhubungan dengan struktur kelas masyarakat yang ditandai
secara khas oleh komponen berikut :
1. Organisasi buruh dalam pembagian kerja dan kerja sama, keterampilan kerja dan status
buruh dalam konteks social yang berhubungan dengan tingkat kebebasan atau
perbudakan;
2. Lingkungan geografis dan pengetahuan tentang pemanfaatan sumber dan bahan;
3. Proses dan sarana teknik dan keadaan ilmu pengetahuan pada umumnya.
Kritik dari para penentang teori marx :
1. Nilai lebih tidak realistis
2. Marx nabi palsu
3. Kemajuan teknologi bermanfaat didalam meningkatkan pekerjaan
4. Kecenderungan jatuhnya keuntungan tidak benar
5. Marx tidak memahami fleksibilitas kapitalisme
6. Teori siklus marx adalah salah