Post on 29-Oct-2020
Teknologi pengenalan pola mengalamiperkembangan dari tahun ke tahun.
Perkembangan teknologi yang sangatpesat juga mendukung berkembangnyateknologi pengenalan pola ini secarasignifikan.
KOTAK
SEGITIGA
LINGKARAN
KOTAK
LINGKARAN
SEGITIGA
MERAH
BIRU
HIJAU
MERAH
BIRU
MERAH
Murenut sautu pelneitian, utruan hruuf dlaamktaa tiadk penitng. Ckuup huurf petrama dantrekahhir ynag ada pdaa tepmatyna. Siasynabsia dtiluis berantaakn, teatp ktia daaptmebmacayna. Ini dsieabbkan kaerna oatk ktiatdiak mebmcaa huurf per hruuf, nmaun ktaaper ktaa. Laur bisaa kan? Nah, Sdaar aatungagk ktia brau sjaa mambcea dgnaen tiluasnynag braentakan.... Laur basia!.. . Inlaihkhebeatan oatk mansuia...!!! Alpagi ynagnyitpain oatk...!! Subhanallah
Teknologi pengenalan pola adalah studitentang bagaimana mesin dapat mengamatilingkungan, belajar untuk membedakan polautama dari sebuah gambar dengan obyeklainnya, dan dapat mengkategorikan poladengan baik.
Menggunakan pengenalan pola, mesin atausistem akan menjadi lebih cerdas, sistem ataumesin mampu mengenali pola yang sudahditetapkan. Dari pola yang dikenali, bisadilakukan aksi setelah mengenali pola tersebut
Data Driven & Conceptually Driven
Pemrosesan data driven dimulai dengandatangnya data penginderaan (suara, bau, rasa,texture, gambar).
Pemrosesan conceptually driven pemrosesaninformasi dimulai dengan pembentukan konseptentang informasi yang mungkin dijumpainya(pengetahuan yang disimpan di memori).
Psikologi Gestalt,
Canonic Perspectives,
Pemrosesan Bottom-up/Top-down,
Template Matching,
Feature Analysis,
Prototype Matching.
Psikologi Gestalt
Psikologi Gestalt
Sebagian besar orang akan mengenali danmenyebutkannya sebagai segi empat.
Pengenalan pola melibatkan keseluruhanstimulus yang bekerja bersama menghasilkansuatu kesan yang lebih dari sekedar totalitaspenjumlahan dari penginderaan terhadapbagian-bagiannya.
Psikologi Gestalt
Canonic Perspectives
Perspektif canonic merupakan perluasan idedari para Gestalt.
Perspektif canonic merupakan pandangan-pandangan yang paling baik dalammerepresentasikan suatu objek atau image-image yang datang pertama kali ketikadihadapkan pada suatu bentuk.
Canonic Perspectives
Uji Coba :
1. Buatlah gambar cangkir kopi
2. Buatlah gambar kuda
Canonic Perspectives
Uji Coba :
1. Buatlah gambar cangkir kopi
Canonic Perspectives
Kesimpulan dan penjelasan atas hasileksperimen tersebut adalah :
(1) Lebih sedikit bagian dari objek yang tidak
dapat dilihat.
(2) Sudut pandang canonic merupakan sudut
pandang yang paling sering kita lihat.
(3) Sudut pandang canonic merupakan sudut
pandang yang paling ideal atau paling baik.
Pemrosesan Bottom-up/Top-down
Bagaimana kita mengenali suatu pola ?
Persoalannya, apakah kita mengawalinyadengan pengenalan bagian-bagian yang selanjutnya menjadi dasar pengenalan terhadapkeseluruhan (bottom-up), ataukah
diawali dengan hipotesis terhadap keseluruhandan selanjutnya menjadi dasar untukmengidentifikasi dan merekognisi bagian-bagiannya (top-down).
Pemrosesan Bottom-up/Top-down
Bottom-up : Mengidentifikasi anjing karena kita telah mengenal kembali bulunya, keempat kakinya, matanya, kupingnya, dll.
Top-down : Mengenal kembali bulu anjing, mata anjing, kuping anjing, kaki anjing karenakita telah mengidentifikasi anjing.
Template Matching
Template matching merupakan salah satu ideyang digunakan untuk menjelaskan bagaimanamengenali kembali bentuk-bentuk atau pola-pola.
Template dalam konteks rekognisi polamenunjuk pada konstruk internal yang jikacocok (match) dengan stimulus mengantar padarekognisi suatu objek.
Atau pengenalan pola terjadi jika terjadikesesuaian antara stimulus dengan bentukmental internal.
Template Matching
Kelemahan :
Jika perbandingan eksternal objek dgn internal objek 1:1, maka objek yang berbeda sedikit sajadengan template tidak akan dikenali.
Oleh karena itu, jutaan template yang spesifikperlu dibuat agar cocok dengan berbagai bentuk
Feature Analysis
Halleret (2007) menjelaskan konsep untukmemproyeksikan objek ke dunia nyatamembutuhkan tiga langkah yaitu denganterlebih dulu melakukan ‘penglihatan’ (Vision)terhadap lingkungan tempat pencitraan visual,kemudian dilakukan pelacakan (Tracking)terhadap objek yang spesifik, setelah objekdikenali, dianalisis, lalu akan di lakukan prosespencitraan objek tersebut pada tampilan(Display).
Feature Analysis
Prototype Matching
Pendekatan ini merupakan alternative daritemplate matching dan feature analysis .
Pandangan ini beranggapan bahwapembentukan prototype adalah lebih mungkindaripada membentuk template khusus atausejumlah feature dari pola yang berbeda-beda,yang diaktifkan pada waktu merekognisi.
Prototype Matching
Adanya prototype memungkinkan kita untukmengenali suatu pola meskipun pola tersebutmungkin tidak identik dengan prototype danhanya serupa (similar).
Prototype
Matching
Sekian