Post on 03-Mar-2019
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (DRKPL)PT BIO FARMA (PERSERO)
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 2
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
Satu-satunya ProdusenVaksin & Antisera di
Indonesia dan terbesardi Asia Tenggara
I. PendahuluanPT Bio Farma(Persero) adalah satu-satunya Badan Usaha MilikNegara yang memproduksi vaksin dan antisera di Indonesia yangtelah mengabdikan diri selama 124 Tahun melindungi sertamembantu masyarakat Indonesia dan dunia, dalam mencapaitaraf kualitas kesehatan yang lebih baik.Bio Farma bangga menjadi salah satu dari 29produsen vaksin / 22negara di dunia yang telah mendapatkan PrakualifikasiBadan KesehatanDunia(WHO)sehingga dipercaya untuk memenuhikebutuhan vaksin untuk 130 negaradan khusus untuk bulk vaksin polio, kebutuhan 2/3 duniadipenuhi oleh Bio Farma yang berlokasi di Jl. Pasteur 28 Bandung-Jawa Barat.
Produk yang dihasilkan terdiri dari vaksin dan antisera bagi manusia, sebagai berikut :Golongan Produk Indikasi
Oral Polio VaksinUntuk Mencegah penyakit Poliomyelitis type1, 2 dan 3
Bivalent OralPoliomyelitis
Untuk Mencegah penyakit Poliomyelitis type 1dan 3
Monovalent OralPoliomyelitis t ipe 1(mOPV1)
Untuk Mencegah penyakit Poliomyelitis type 1
Vaksin Campak Untuk Mencegah penyakit Campak
Vaksin Hepatitis BRecombinan
Untuk Mencegah penyakit infeksi hati akibatvirus Hepatitis t ipe B
Vaksin Flubio Untuk Mencegah penyakit Influenza
Vaksin TT Untuk Mencegah Penyakit Tetanus
Vaksin DT Untuk Mencegah penyakit difteri dan tetanus
Vaksin DTPUntuk Mencegah penyakit difteri, tetanus danPertusis
Vaksin BCG Untuk Mencegah penyakit TBC
Vaksin Td Untuk Mencegah penyakit Difteri dan Tetanus
VaksinKombinasi Vaksin DTP-HB
Untuk Mencegah Penyakit Difetri, Tetanus,Pertusis dan Hepatitis B
(Virus danBakteri) Vaksin Pentabio
Untuk Mencegah Penyakit Difetri, Tetanus,Pertusis, Hepatitis B dan Hib
Serum Anti Tetanus Untuk Menobati Penyakit Tetanus
Serum Anti Difteri Untuk Mengobati Penyakit Difteri
Serum Anti Bisa Ular Untuk Mengobati Penyakit akibat gigitan Ular
VaksinVirus
VaksinBakteri
Anti Sera
INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEMISO, GMP, CRM
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 2
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
Satu-satunya ProdusenVaksin & Antisera di
Indonesia dan terbesardi Asia Tenggara
I. PendahuluanPT Bio Farma(Persero) adalah satu-satunya Badan Usaha MilikNegara yang memproduksi vaksin dan antisera di Indonesia yangtelah mengabdikan diri selama 124 Tahun melindungi sertamembantu masyarakat Indonesia dan dunia, dalam mencapaitaraf kualitas kesehatan yang lebih baik.Bio Farma bangga menjadi salah satu dari 29produsen vaksin / 22negara di dunia yang telah mendapatkan PrakualifikasiBadan KesehatanDunia(WHO)sehingga dipercaya untuk memenuhikebutuhan vaksin untuk 130 negaradan khusus untuk bulk vaksin polio, kebutuhan 2/3 duniadipenuhi oleh Bio Farma yang berlokasi di Jl. Pasteur 28 Bandung-Jawa Barat.
Produk yang dihasilkan terdiri dari vaksin dan antisera bagi manusia, sebagai berikut :Golongan Produk Indikasi
Oral Polio VaksinUntuk Mencegah penyakit Poliomyelitis type1, 2 dan 3
Bivalent OralPoliomyelitis
Untuk Mencegah penyakit Poliomyelitis type 1dan 3
Monovalent OralPoliomyelitis t ipe 1(mOPV1)
Untuk Mencegah penyakit Poliomyelitis type 1
Vaksin Campak Untuk Mencegah penyakit Campak
Vaksin Hepatitis BRecombinan
Untuk Mencegah penyakit infeksi hati akibatvirus Hepatitis t ipe B
Vaksin Flubio Untuk Mencegah penyakit Influenza
Vaksin TT Untuk Mencegah Penyakit Tetanus
Vaksin DT Untuk Mencegah penyakit difteri dan tetanus
Vaksin DTPUntuk Mencegah penyakit difteri, tetanus danPertusis
Vaksin BCG Untuk Mencegah penyakit TBC
Vaksin Td Untuk Mencegah penyakit Difteri dan Tetanus
VaksinKombinasi Vaksin DTP-HB
Untuk Mencegah Penyakit Difetri, Tetanus,Pertusis dan Hepatitis B
(Virus danBakteri) Vaksin Pentabio
Untuk Mencegah Penyakit Difetri, Tetanus,Pertusis, Hepatitis B dan Hib
Serum Anti Tetanus Untuk Menobati Penyakit Tetanus
Serum Anti Difteri Untuk Mengobati Penyakit Difteri
Serum Anti Bisa Ular Untuk Mengobati Penyakit akibat gigitan Ular
VaksinVirus
VaksinBakteri
Anti Sera
INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEMISO, GMP, CRM
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 2
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
Satu-satunya ProdusenVaksin & Antisera di
Indonesia dan terbesardi Asia Tenggara
I. PendahuluanPT Bio Farma(Persero) adalah satu-satunya Badan Usaha MilikNegara yang memproduksi vaksin dan antisera di Indonesia yangtelah mengabdikan diri selama 124 Tahun melindungi sertamembantu masyarakat Indonesia dan dunia, dalam mencapaitaraf kualitas kesehatan yang lebih baik.Bio Farma bangga menjadi salah satu dari 29produsen vaksin / 22negara di dunia yang telah mendapatkan PrakualifikasiBadan KesehatanDunia(WHO)sehingga dipercaya untuk memenuhikebutuhan vaksin untuk 130 negaradan khusus untuk bulk vaksin polio, kebutuhan 2/3 duniadipenuhi oleh Bio Farma yang berlokasi di Jl. Pasteur 28 Bandung-Jawa Barat.
Produk yang dihasilkan terdiri dari vaksin dan antisera bagi manusia, sebagai berikut :
INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEMISO, GMP, CRM
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 3
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
PT Bio Farma ( Persero) berkomitmen untuk menjadi Green Life Science Industry,dengan menjalankan proses bisnis yang ramahlingkungan, efektif dan efisien dalam penggunaanenergi dan sumber daya alam secaraberkelanjutan, serta dapat memberi manfaat bagimasyarakat.INOVASIBio Farma melakukan berbagai inovasi dalamprogram pengelolaan lingkungan sebagai bentukperbaikan berkelanjutan untuk menjamin terusmeningkatnya kualitas pengelolaan lingkungansecara konsisten dari tahun ke tahun diantaranya :
a. Inovasi ProdukInovasi produk baru Vaksin Pentabio yangmenggabungkan 5 jenis vaksin menjadi satu
produk, menghasilkan efisiensi nyata di berbagai aspek seperti penggunaan bahan baku, konsumsilistrik, air, proses produksi, kemasan, serta penurunan jumlah limbah di konsumen.
b. Efisiensi dan Konservasi AirAir yang digunakan untuk proses produksi adalah air dengan kualitas tertinggi (water for injection/WFI) yang digunakan untuk pelarut dan proses steril. Setelah digunakan, airbuangan direcycleuntukdiolah menjadi air baku (raw water) yang dipakai untuk keperluan produksi. Air limbah dialirkan keInstalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Efluen IPAL bersama air hujan dialirkan ke drainase untukdi-recycledengan teknologi nanofiltrasi hingga menjadi air baku (raw water) dan ditampung untukdigunakan kembali untuk proses produksi.
Bio Farma berhak mendapat peringkat emas karena keberhasilan Bio Farma menjadiperusahan bereputasi global dengan mengembangkan strategi excellent compliance dalampengelolaan lingkunganyang didukung oleh seluruh karyawan dan manajemen, melalui :
1. Penerapan strategi efisiensi danefektivitas dalam proses kerja yangmengimplementasikan GCG, cGMP, GLP, ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001, ISO31000 secara konsisten dan berkesinambungan (Enterprise Sustainability Management)
2. Penerapan standar operasional bisnis yang ramah lingkungan (Green Vaccine Industry),yang tidak hanya patuh terhadap peraturan perundangan yang telah ditetapkan olehpemerintah, namun juga melangkah lebih jauh dengan menerapkan standar yang lebih dariyang dipersyaratkan terhadap peraturan lingkungan dalam rangka mencapai standar kinerjayang efisien dengan tetap menjaga kualitas produk sehingga mampu berkompetisi di pasarinternasional
3. Penerapan Government Regulation Compliance (GRC) pada seluruh aktivitasperusahaan
4. Penerapan standar tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) ISO26000:2010Guidanceon social responsibility, melalui program kegiatan yang "SMART" (Specific, Measurable,Achievable, Rational, Time-bond). Komitmen tersebut tidak terlepas dari kesadaran akanpentingnya penerapan etika perilaku bisnis dalam pengelolaan perusahaan yangdiharapkan dapat menciptakan dan mengembangkan Budaya Perusahaan (CorporateCulture) yang baik.
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 3
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
PT Bio Farma ( Persero) berkomitmen untuk menjadi Green Life Science Industry,dengan menjalankan proses bisnis yang ramahlingkungan, efektif dan efisien dalam penggunaanenergi dan sumber daya alam secaraberkelanjutan, serta dapat memberi manfaat bagimasyarakat.INOVASIBio Farma melakukan berbagai inovasi dalamprogram pengelolaan lingkungan sebagai bentukperbaikan berkelanjutan untuk menjamin terusmeningkatnya kualitas pengelolaan lingkungansecara konsisten dari tahun ke tahun diantaranya :
a. Inovasi ProdukInovasi produk baru Vaksin Pentabio yangmenggabungkan 5 jenis vaksin menjadi satu
produk, menghasilkan efisiensi nyata di berbagai aspek seperti penggunaan bahan baku, konsumsilistrik, air, proses produksi, kemasan, serta penurunan jumlah limbah di konsumen.
b. Efisiensi dan Konservasi AirAir yang digunakan untuk proses produksi adalah air dengan kualitas tertinggi (water for injection/WFI) yang digunakan untuk pelarut dan proses steril. Setelah digunakan, airbuangan direcycleuntukdiolah menjadi air baku (raw water) yang dipakai untuk keperluan produksi. Air limbah dialirkan keInstalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Efluen IPAL bersama air hujan dialirkan ke drainase untukdi-recycledengan teknologi nanofiltrasi hingga menjadi air baku (raw water) dan ditampung untukdigunakan kembali untuk proses produksi.
Bio Farma berhak mendapat peringkat emas karena keberhasilan Bio Farma menjadiperusahan bereputasi global dengan mengembangkan strategi excellent compliance dalampengelolaan lingkunganyang didukung oleh seluruh karyawan dan manajemen, melalui :
1. Penerapan strategi efisiensi danefektivitas dalam proses kerja yangmengimplementasikan GCG, cGMP, GLP, ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001, ISO31000 secara konsisten dan berkesinambungan (Enterprise Sustainability Management)
2. Penerapan standar operasional bisnis yang ramah lingkungan (Green Vaccine Industry),yang tidak hanya patuh terhadap peraturan perundangan yang telah ditetapkan olehpemerintah, namun juga melangkah lebih jauh dengan menerapkan standar yang lebih dariyang dipersyaratkan terhadap peraturan lingkungan dalam rangka mencapai standar kinerjayang efisien dengan tetap menjaga kualitas produk sehingga mampu berkompetisi di pasarinternasional
3. Penerapan Government Regulation Compliance (GRC) pada seluruh aktivitasperusahaan
4. Penerapan standar tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) ISO26000:2010Guidanceon social responsibility, melalui program kegiatan yang "SMART" (Specific, Measurable,Achievable, Rational, Time-bond). Komitmen tersebut tidak terlepas dari kesadaran akanpentingnya penerapan etika perilaku bisnis dalam pengelolaan perusahaan yangdiharapkan dapat menciptakan dan mengembangkan Budaya Perusahaan (CorporateCulture) yang baik.
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 3
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
PT Bio Farma ( Persero) berkomitmen untuk menjadi Green Life Science Industry,dengan menjalankan proses bisnis yang ramahlingkungan, efektif dan efisien dalam penggunaanenergi dan sumber daya alam secaraberkelanjutan, serta dapat memberi manfaat bagimasyarakat.INOVASIBio Farma melakukan berbagai inovasi dalamprogram pengelolaan lingkungan sebagai bentukperbaikan berkelanjutan untuk menjamin terusmeningkatnya kualitas pengelolaan lingkungansecara konsisten dari tahun ke tahun diantaranya :
a. Inovasi ProdukInovasi produk baru Vaksin Pentabio yangmenggabungkan 5 jenis vaksin menjadi satu
produk, menghasilkan efisiensi nyata di berbagai aspek seperti penggunaan bahan baku, konsumsilistrik, air, proses produksi, kemasan, serta penurunan jumlah limbah di konsumen.
b. Efisiensi dan Konservasi AirAir yang digunakan untuk proses produksi adalah air dengan kualitas tertinggi (water for injection/WFI) yang digunakan untuk pelarut dan proses steril. Setelah digunakan, airbuangan direcycleuntukdiolah menjadi air baku (raw water) yang dipakai untuk keperluan produksi. Air limbah dialirkan keInstalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Efluen IPAL bersama air hujan dialirkan ke drainase untukdi-recycledengan teknologi nanofiltrasi hingga menjadi air baku (raw water) dan ditampung untukdigunakan kembali untuk proses produksi.
Bio Farma berhak mendapat peringkat emas karena keberhasilan Bio Farma menjadiperusahan bereputasi global dengan mengembangkan strategi excellent compliance dalampengelolaan lingkunganyang didukung oleh seluruh karyawan dan manajemen, melalui :
1. Penerapan strategi efisiensi danefektivitas dalam proses kerja yangmengimplementasikan GCG, cGMP, GLP, ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001, ISO31000 secara konsisten dan berkesinambungan (Enterprise Sustainability Management)
2. Penerapan standar operasional bisnis yang ramah lingkungan (Green Vaccine Industry),yang tidak hanya patuh terhadap peraturan perundangan yang telah ditetapkan olehpemerintah, namun juga melangkah lebih jauh dengan menerapkan standar yang lebih dariyang dipersyaratkan terhadap peraturan lingkungan dalam rangka mencapai standar kinerjayang efisien dengan tetap menjaga kualitas produk sehingga mampu berkompetisi di pasarinternasional
3. Penerapan Government Regulation Compliance (GRC) pada seluruh aktivitasperusahaan
4. Penerapan standar tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) ISO26000:2010Guidanceon social responsibility, melalui program kegiatan yang "SMART" (Specific, Measurable,Achievable, Rational, Time-bond). Komitmen tersebut tidak terlepas dari kesadaran akanpentingnya penerapan etika perilaku bisnis dalam pengelolaan perusahaan yangdiharapkan dapat menciptakan dan mengembangkan Budaya Perusahaan (CorporateCulture) yang baik.
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 4
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
c. Reduksi Penggunaan Bahan KimiaMelakukan penggantian deionisasi pada water treatment plant dari resin based conventionalmixed bed menjadi Continuous Electro De-Ionization (CEDI). Penggunaan CEDI ini dapatmenghemat konsumsi air hingga 98,52% pada proses deionisasi.
d. Inovasi Fasilitas ProduksiPembuatan sistem kontrol otomatis pada aliran udara di ruangan biosafety level pada area produksi(Clean Room), sehingga bisa menurunkan biaya operasional.
II. Sistem Manajemen Lingkungan
Untuk mencapai Green Life Science Industry,PT Bio Farmamenempuh strategi pengelolaan lingkungan berdasarkan standarISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan) yang telahdisertifikasi oleh lembaga sertifikasi independen LRQA(Lloyd’s Register Quality Assurance) sejak tahun 2006 yangmencakup keseluruhan lingkup manufaktur vaksinmanusia dan antisera, termasuk kegiatanresearchanddevelopment. Audit Sistem ManajemenLingkungan dilakukan secara rutin setiap enam bulan, disampingitu dilakukan juga audit internal rutin untuk memastikan sistemberjalan dengan baik. Peningkatan kompetensi personel yangterkait dilakukan secara berkesinambungan berdasarkan trainingneed analysis (gap pekerjaan dll) dan dilakukan evaluasiterhadap efektivitas pelatihan dengan metoda
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 4
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
c. Reduksi Penggunaan Bahan KimiaMelakukan penggantian deionisasi pada water treatment plant dari resin based conventionalmixed bed menjadi Continuous Electro De-Ionization (CEDI). Penggunaan CEDI ini dapatmenghemat konsumsi air hingga 98,52% pada proses deionisasi.
d. Inovasi Fasilitas ProduksiPembuatan sistem kontrol otomatis pada aliran udara di ruangan biosafety level pada area produksi(Clean Room), sehingga bisa menurunkan biaya operasional.
II. Sistem Manajemen Lingkungan
Untuk mencapai Green Life Science Industry,PT Bio Farmamenempuh strategi pengelolaan lingkungan berdasarkan standarISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan) yang telahdisertifikasi oleh lembaga sertifikasi independen LRQA(Lloyd’s Register Quality Assurance) sejak tahun 2006 yangmencakup keseluruhan lingkup manufaktur vaksinmanusia dan antisera, termasuk kegiatanresearchanddevelopment. Audit Sistem ManajemenLingkungan dilakukan secara rutin setiap enam bulan, disampingitu dilakukan juga audit internal rutin untuk memastikan sistemberjalan dengan baik. Peningkatan kompetensi personel yangterkait dilakukan secara berkesinambungan berdasarkan trainingneed analysis (gap pekerjaan dll) dan dilakukan evaluasiterhadap efektivitas pelatihan dengan metoda
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 4
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
c. Reduksi Penggunaan Bahan KimiaMelakukan penggantian deionisasi pada water treatment plant dari resin based conventionalmixed bed menjadi Continuous Electro De-Ionization (CEDI). Penggunaan CEDI ini dapatmenghemat konsumsi air hingga 98,52% pada proses deionisasi.
d. Inovasi Fasilitas ProduksiPembuatan sistem kontrol otomatis pada aliran udara di ruangan biosafety level pada area produksi(Clean Room), sehingga bisa menurunkan biaya operasional.
II. Sistem Manajemen Lingkungan
Untuk mencapai Green Life Science Industry,PT Bio Farmamenempuh strategi pengelolaan lingkungan berdasarkan standarISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan) yang telahdisertifikasi oleh lembaga sertifikasi independen LRQA(Lloyd’s Register Quality Assurance) sejak tahun 2006 yangmencakup keseluruhan lingkup manufaktur vaksinmanusia dan antisera, termasuk kegiatanresearchanddevelopment. Audit Sistem ManajemenLingkungan dilakukan secara rutin setiap enam bulan, disampingitu dilakukan juga audit internal rutin untuk memastikan sistemberjalan dengan baik. Peningkatan kompetensi personel yangterkait dilakukan secara berkesinambungan berdasarkan trainingneed analysis (gap pekerjaan dll) dan dilakukan evaluasiterhadap efektivitas pelatihan dengan metoda
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 5
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
Inovasi Pentabio dapatmenghemat
68,57 MWh/tahun
Bio Farma dapatmenghemat energi
9-11% pertahun
Konsumsi energi tahun2013 dapat dihemat
2.808 MWh
"DonaldKirkpatrick"III. Efisiensi Energi
Industri farmasi merupakan industri dengan persyaratan mutu yang sangatketat karena menyangkut kehidupan manusia.Konsumsi energi menjadi
sangat tinggi karena sistem utilitas harusberoperasi meskipun proses produksitidak sedang berlangsung untukmenjamin mutu produk. Namun demikian, perusahaan berupayauntuk melakukan penghematan energi tanpa mengurangi mutuproduk.Selama tahun 2013, total konsumsi energi Bio Farmaadalah 27.746MWh. Mayoritas pemakaian energi adalah untuk keperluanproduksi dengan presentase 86 % (23.860 MWh) dan sisanyasebanyak 14 % (3.886 MWh) adalah untuk keperluan non produksiseperti gedung administratif, gedung publik dan sarana umum.Rasio penghematan energi dari total pemakaian energi adalahsebesar 10.12 %.
INOVASI DALAM PENGHEMATAN ENERGI
PentabioVaksin Pentabio merupakan kombinasi dari 5 macam vaksin dalam satu kemasan yaitu Vaksin Difteri,Vaksin Tetanus, Vaksin Pertusis, Vaksin HB dan Vaksin HiB. Dalam satu kemasan sudah terdiri dari 5macam vaksin sehingga dapat menghemat energi yang digunakan. Dari inovasi ini dapat diperoleh outputpenghematansebagai berikut:
Data 2011 2012 2013 2014 (s.dAgustus)
Total Konsumsi Energi (MWh) 21.480,898 25.617,664 27.746,258 18.369,244Energi untuk Produksi (MWh) 18.426,314 22.348,064 23.860,002 14.891,979
Energi untuk non Produksi (MWh) 3.054,584 3.269,600 3.886,256 3.477,265Penghematan Energi (MWh) 2.427,563 2.438,976 2.808,124 1.947,972Rasio Penghematan Energi (%) 11.30% 9.52% 10.12% 10.60%
Tahun Batch Saving / Batch Saving/Tahun2013 41 1,672 MWh 68,565 MWh2014 40 1,672 MWh 66,892 MWh
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 5
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
Inovasi Pentabio dapatmenghemat
68,57 MWh/tahun
Bio Farma dapatmenghemat energi
9-11% pertahun
Konsumsi energi tahun2013 dapat dihemat
2.808 MWh
"DonaldKirkpatrick"III. Efisiensi Energi
Industri farmasi merupakan industri dengan persyaratan mutu yang sangatketat karena menyangkut kehidupan manusia.Konsumsi energi menjadi
sangat tinggi karena sistem utilitas harusberoperasi meskipun proses produksitidak sedang berlangsung untukmenjamin mutu produk. Namun demikian, perusahaan berupayauntuk melakukan penghematan energi tanpa mengurangi mutuproduk.Selama tahun 2013, total konsumsi energi Bio Farmaadalah 27.746MWh. Mayoritas pemakaian energi adalah untuk keperluanproduksi dengan presentase 86 % (23.860 MWh) dan sisanyasebanyak 14 % (3.886 MWh) adalah untuk keperluan non produksiseperti gedung administratif, gedung publik dan sarana umum.Rasio penghematan energi dari total pemakaian energi adalahsebesar 10.12 %.
INOVASI DALAM PENGHEMATAN ENERGI
PentabioVaksin Pentabio merupakan kombinasi dari 5 macam vaksin dalam satu kemasan yaitu Vaksin Difteri,Vaksin Tetanus, Vaksin Pertusis, Vaksin HB dan Vaksin HiB. Dalam satu kemasan sudah terdiri dari 5macam vaksin sehingga dapat menghemat energi yang digunakan. Dari inovasi ini dapat diperoleh outputpenghematansebagai berikut:
Data 2011 2012 2013 2014 (s.dAgustus)
Total Konsumsi Energi (MWh) 21.480,898 25.617,664 27.746,258 18.369,244Energi untuk Produksi (MWh) 18.426,314 22.348,064 23.860,002 14.891,979
Energi untuk non Produksi (MWh) 3.054,584 3.269,600 3.886,256 3.477,265Penghematan Energi (MWh) 2.427,563 2.438,976 2.808,124 1.947,972Rasio Penghematan Energi (%) 11.30% 9.52% 10.12% 10.60%
Tahun Batch Saving / Batch Saving/Tahun2013 41 1,672 MWh 68,565 MWh2014 40 1,672 MWh 66,892 MWh
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 5
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
Inovasi Pentabio dapatmenghemat
68,57 MWh/tahun
Bio Farma dapatmenghemat energi
9-11% pertahun
Konsumsi energi tahun2013 dapat dihemat
2.808 MWh
"DonaldKirkpatrick"III. Efisiensi Energi
Industri farmasi merupakan industri dengan persyaratan mutu yang sangatketat karena menyangkut kehidupan manusia.Konsumsi energi menjadi
sangat tinggi karena sistem utilitas harusberoperasi meskipun proses produksitidak sedang berlangsung untukmenjamin mutu produk. Namun demikian, perusahaan berupayauntuk melakukan penghematan energi tanpa mengurangi mutuproduk.Selama tahun 2013, total konsumsi energi Bio Farmaadalah 27.746MWh. Mayoritas pemakaian energi adalah untuk keperluanproduksi dengan presentase 86 % (23.860 MWh) dan sisanyasebanyak 14 % (3.886 MWh) adalah untuk keperluan non produksiseperti gedung administratif, gedung publik dan sarana umum.Rasio penghematan energi dari total pemakaian energi adalahsebesar 10.12 %.
INOVASI DALAM PENGHEMATAN ENERGI
PentabioVaksin Pentabio merupakan kombinasi dari 5 macam vaksin dalam satu kemasan yaitu Vaksin Difteri,Vaksin Tetanus, Vaksin Pertusis, Vaksin HB dan Vaksin HiB. Dalam satu kemasan sudah terdiri dari 5macam vaksin sehingga dapat menghemat energi yang digunakan. Dari inovasi ini dapat diperoleh outputpenghematansebagai berikut:
Data 2011 2012 2013 2014 (s.dAgustus)
Total Konsumsi Energi (MWh) 21.480,898 25.617,664 27.746,258 18.369,244Energi untuk Produksi (MWh) 18.426,314 22.348,064 23.860,002 14.891,979
Energi untuk non Produksi (MWh) 3.054,584 3.269,600 3.886,256 3.477,265Penghematan Energi (MWh) 2.427,563 2.438,976 2.808,124 1.947,972Rasio Penghematan Energi (%) 11.30% 9.52% 10.12% 10.60%
Tahun Batch Saving / Batch Saving/Tahun2013 41 1,672 MWh 68,565 MWh2014 40 1,672 MWh 66,892 MWh
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 6
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
259,2 MWh / tahunPenghematan dari Recovery Exhaust Air
Gedung Publik 2 dapatmenghemat
76,57 MWh/tahun
Recovery Energi dari Exhaust AirKegiatan ini berupa efisiensi sistem pendinginan pada AirHandling Unit/AHU yang digunakan untuk ruangan produksivaksin dengan memanfaatkan kalor dingin dari udara yangdibuang melalui Exhaust Fan Unit (EFU).Dengan Program Recovery Exhaust Airakan menghemat dayalistrik sebesar 30 kW - 40 kW. Jika AHU beroperasi selama 24jam maka akan diperoleh penghematan energi sebesar 259,2MWh. Penghematan energi jika dibandingkan dengan tanpaadanya precooling sebesar 32 %.
Gedung Publik 2 dengan Solar Cell, Lampu LED, dan SensorGerakDalam upaya melakukan penghematan energi, Bio Farma jugamembangun gedung Publik pada tahun 2013 untuk area parkir, ruangmakan, dan sarana olahraga dengan prinsip-prinsip penghematan energi.Adapun penghematan energi yang dilakukan yaitu :1. Pemasangan Solar Cell
Pemakaian solar cell untuk Gedung Publik 2 menghasilkan 1,5 MWh per bulan atau setara 18,0 MWhper tahun.Pemakaian solar cell dapat memenuhi kebutuhan energi listrik basement 1, 2 dan 3 sebesar29.5 % dari total energi untuk penerangan yaitu 61,2 MWh per tahun.
2. Pemasangan Lampu LEDPenggunaan lampu LED untuk menggantikan lampu TL di Gedung Publik 2 dapat menghemat 50MWh per tahun.
KegiatanPenghematan Energi (MWh)
2013 2014 (s/d Agustus)Recovery Energi dari Exhaust Air 259,2 172,8
Penilaian Adisionalitas PentabioRecovery
Exhaust AirKeterangan
Kewajiban yang diatur dalamperaturan
Tidak ada peraturan yang mewajibkan perusahaanmembuat Pentabio atau melakukan recovery Exhaust Air
Praktek umum Bukan praktek umum karena hanya produsen vaksin saja
yang mampu melakukan.
Investasi Diperlukan Investasi yang tinggi dan waktu yang lama
dalam proses riset dan uji coba.
Hambatan pelaksanaan
Dilakukan proses produksi sesuai dengan regulasi CaraPembuatan Obat yang Baik (CPOB), Good ManufacturingPractices (GMP) dan Proses Registrasi untukmenghasilkan produk yang berkualitas.
Nama FasilitasPenghematan Energi (MWh)2013 (mulai
Oktober)2014 (s/d
Aug)
Gedung Publik 2 19,142 51,047
Gambar 1Solar Cell di Gedung Publik 2
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 7
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
Intensitas EnergiBio Farma:
687.04 GJ / mUSD
Solar Cell dan Lampu LEDpada lampu taman dapat
menghemat:
26 MWh/Tahun
3. Pemasangan Sensor GerakSensor gerak berfungsi untuk menyalakan dan mematikan lampu LED secara otomatis berdasarkangerakan baik dari orang maupun kendaraan. Sensor gerak ini dapatmengurangi waktu operasi sebesar 20 %.Penghematan di gedung publik 2 adalah: 76.57 MWh per tahun.
Penggunaan solar cell dan LED untuk lampu peneranganBio Farma secara bertahap mengganti seluruh lampu taman yang semulamenggunakan lampu merkuri dengan LED sejak 2012 hingga 2014.Penggantian dapat menghemat 1.555,20 kWh per bulan.Sumber listrik lampu LED taman diganti dengansolar cell. Penggunaan solar cellmampu mengurangi konsumsi energi PLN sebesar 25,197 MWh/Tahun.
Penggunaan solar cell untuk pompa recycle waterPada bulan Februari 2014 dipasang pompa recycle water dengan solarcell yang digunakan untuk mengalirkan air baku (raw water) dariRecycle Water Plant ke bak penampungan. Pompa dapat mengalirkan airdengan konsumsi daya 2,4 kW selama ±10 jam sehari denganmenggunakan solar cell.Pemakaian solar cell untuk pompa recycle water dapat menggantikansumber listrik PLN atau genset sehingga diperoleh penghematan 5,76MWh per tahun.
Penilaian Inovasi
Benchmarking dengan industri sejenis dilakukan oleh Bio Farma dengan membandingkan IntensitasEnergi per penjualan tahun 2013 dengan data dari Roche Group dan Sanofi Pasteur.HasilBenchmarking disajikan dalam Tabeldi bawah ini.
KegiatanPenghematan Energi (MWh)
2012 20132014 (s/dAgustus)
Solar Cell 201 2,419 4,435
Lampu LED 388 6,220 16,588
Desain Pengguna Produk/ Servis
PentaBio
Pentabio mengubah prosesproduksi dari Formulasi,Pengisian, dan Pengemasan.
Inovasi berasal dari risetdan pengembangan BioFarma
Pentabio memberikan nilaitambah karena konsumenmendapatkan 5 jenis vaksindalam satu kemasan
Recovery Exhaust AirInovasi menambah jaluruntuk recovery.
Inovasi berasal dari BioFarma
Inovasi mengurangi hargaproduk akhir
Gedung Publik 2Inovasi menambah sensorgerak untuk menghidupkan/ mematikan lampu
Inovasi berasal dari BioFarma
Inovasi dapat bermanfaatmengurangi penggunaanenergi listrik
Solar Cell dan LEDuntuk Lampu taman
Solar Cell dapat menggantienergi listrik dari PLN
Inovasi berasal dari BioFarma
Inovasi dapat mengurangipenggunaan energi listrikdari PLN dan menambahumur pakai lampu
Solar Cell untuk PompaRecycle
Inovasi dapat megoptimasisolar cell
Inovasi berasal dari BioFarma
Inovasi dapat bermanfaatbagi publik
Data 2013 Bio Farma Roche Sanofi PasteurTotal Pemakaian Energi (Giga Joule) 99.886 13.470.000 17.655.492Intensitas Energi (Giga Joule/millionUSD)
687,04 258,38 480,81
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 8
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
Adapun nilai absolut dari setiap kegiatan penghematan energi dan Intensitas Energi disajikan dalam tabelberikut:
0500
10001500200025003000
2011 2012 2013Pen
ghem
atan
Ene
rgi (
MW
h)
Tahun
Total Penghematan Energi PT BioFarma
No Data 2011 2012 2013 2014 (s/dAgustus)
Satuan
1 Penghematan Energi 2.427,563 2.438,976 2.808,124 1.947,972 MWh
2 Intensitas Energi 12,240 14,208 12,185 10,630 MWh/Kegiatan
Rincian Kegiatan 2011 2012 2013 2014 (s/dAgustus)
1 PentaBio - - 68,565 66,892 MWh
2Pemasangan Timer Control padacooling system AHU
2.119,680 2.119,680 2.119,680 1.413,120 MWh
3Pemasangan inverter pada pompaChiller
94,867 94,867 94,867.20 63,244 MWh
4Pemasangan inverter dan night modepada 25 Laminar Air Flow
87,644 87,644 87,644.16 58,429 MWh
5Penggunaan media pendingin MusicoolHidrokarbon
6,932 11,736 14,799.75 10,441 MWh
6Penggantian Lampu TL dengan LampuLED
- 2,841 11,393.28 16,784 MWh
7 Solar Cell untuk penerangan - 201 2,419.20 4,435 MWh
8Pemasangan Timer control padadispenser air minum -
3,564 11,972.57 9,416 MWh
9Pemanfaatan kembali (Recovery)Energi Exhaust Air dari RuanganProduksi Vaksin HIB dan Pertusis
- - 259,200 172,800 MWh
10Solar Cell untuk pompa air
- - -2,400 MWh
11Pemasangan LED, Sensor Gerak danSolar Cell di Gedung Publik 2
- - 19,142 51,047 MWh
12Program awareness karyawan dalammematikan alat-alat di kantor
118,440 118,440 118,440 78,960 MWh
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 8
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
Adapun nilai absolut dari setiap kegiatan penghematan energi dan Intensitas Energi disajikan dalam tabelberikut:
2013 s/dAgustus
2014
Total Penghematan Energi PT BioFarma
02000400060008000
10000120001400016000
2011 2012
Inte
nsit
as E
nerg
i (M
Wh/
Keg
iata
n)
Tahun
Intensitas Pemakaian Energi PT BioFarma
No Data 2011 2012 2013 2014 (s/dAgustus)
Satuan
1 Penghematan Energi 2.427,563 2.438,976 2.808,124 1.947,972 MWh
2 Intensitas Energi 12,240 14,208 12,185 10,630 MWh/Kegiatan
Rincian Kegiatan 2011 2012 2013 2014 (s/dAgustus)
1 PentaBio - - 68,565 66,892 MWh
2Pemasangan Timer Control padacooling system AHU
2.119,680 2.119,680 2.119,680 1.413,120 MWh
3Pemasangan inverter pada pompaChiller
94,867 94,867 94,867.20 63,244 MWh
4Pemasangan inverter dan night modepada 25 Laminar Air Flow
87,644 87,644 87,644.16 58,429 MWh
5Penggunaan media pendingin MusicoolHidrokarbon
6,932 11,736 14,799.75 10,441 MWh
6Penggantian Lampu TL dengan LampuLED
- 2,841 11,393.28 16,784 MWh
7 Solar Cell untuk penerangan - 201 2,419.20 4,435 MWh
8Pemasangan Timer control padadispenser air minum -
3,564 11,972.57 9,416 MWh
9Pemanfaatan kembali (Recovery)Energi Exhaust Air dari RuanganProduksi Vaksin HIB dan Pertusis
- - 259,200 172,800 MWh
10Solar Cell untuk pompa air
- - -2,400 MWh
11Pemasangan LED, Sensor Gerak danSolar Cell di Gedung Publik 2
- - 19,142 51,047 MWh
12Program awareness karyawan dalammematikan alat-alat di kantor
118,440 118,440 118,440 78,960 MWh
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 8
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
Adapun nilai absolut dari setiap kegiatan penghematan energi dan Intensitas Energi disajikan dalam tabelberikut:
2012 2013 s/dAgustus
2014
Tahun
Intensitas Pemakaian Energi PT BioFarma
No Data 2011 2012 2013 2014 (s/dAgustus)
Satuan
1 Penghematan Energi 2.427,563 2.438,976 2.808,124 1.947,972 MWh
2 Intensitas Energi 12,240 14,208 12,185 10,630 MWh/Kegiatan
Rincian Kegiatan 2011 2012 2013 2014 (s/dAgustus)
1 PentaBio - - 68,565 66,892 MWh
2Pemasangan Timer Control padacooling system AHU
2.119,680 2.119,680 2.119,680 1.413,120 MWh
3Pemasangan inverter pada pompaChiller
94,867 94,867 94,867.20 63,244 MWh
4Pemasangan inverter dan night modepada 25 Laminar Air Flow
87,644 87,644 87,644.16 58,429 MWh
5Penggunaan media pendingin MusicoolHidrokarbon
6,932 11,736 14,799.75 10,441 MWh
6Penggantian Lampu TL dengan LampuLED
- 2,841 11,393.28 16,784 MWh
7 Solar Cell untuk penerangan - 201 2,419.20 4,435 MWh
8Pemasangan Timer control padadispenser air minum -
3,564 11,972.57 9,416 MWh
9Pemanfaatan kembali (Recovery)Energi Exhaust Air dari RuanganProduksi Vaksin HIB dan Pertusis
- - 259,200 172,800 MWh
10Solar Cell untuk pompa air
- - -2,400 MWh
11Pemasangan LED, Sensor Gerak danSolar Cell di Gedung Publik 2
- - 19,142 51,047 MWh
12Program awareness karyawan dalammematikan alat-alat di kantor
118,440 118,440 118,440 78,960 MWh
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 9
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
IV. PENURUNAN EMISIBio Farma melakukan berbagai upaya untuk mengurangi pencemar udara dengan melakukaninovasi/modifikasi sistem/ peralatan.Dalam kurun waktu 2011 – 2014, Bio Farma telah melaksanakanberbagai program / kegiatan yang mengurangi pencemar udara dengan hasil absolut CO2 yang dapatdireduksi seperti dibawah ini:
Status EMISISumber emisi di Bio Farma terdiri dari genset/diesel dan boiler (terkait proses produksi) daninsinerator untuk proses pendukung. Untuk mereduksi emisi bahan pencemar konvensional seperti(Partikel, CO, SO2 dan NO2), Bio Farma melakukanpreventive maintenance dan overhaul secaraberkala untuk mesin-mesin yang menjadi sumber emisi tersebut, sehingga dapat mereduksi emisisebesar 10 %(Operation and Maintenance Best Practices : A Guide to Achieve OperationalExcellence, US of Department of Energy).Untuk mereduksi emisi gas rumah kaca, Bio Farma
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 10
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
Penerapan sistem panel surya,lampu LED dan sensor gerak padagedung publik dapat menghemat:
76.57 MWh / tahunAtau setara dengan reduksi
52.8 ton CO2 eq / tahun
melakukan berbagai kegiatan seperti yang telah disebutkan diatas. Dari berbagai kegiatan tersebutdiperoleh rasio pengurangan pencemar udara sebagai berikut :
Total Emisi, Reduksi dan Rasio Penurunan Emisi Bahan Pencemar Konvensional
Total Emisi, Reduksi dan Rasio Penurunan EmisiGas Rumah Kaca
Berdasarkan data terlihat bahwa rasio penurunanemisi cenderung meningkat setiap tahunnya. Implementasi program pengurangan bahan pencemarudara dapat mereduksi emisi CO2 hingga lebih dari 2.000 ton CO2 eq per tahun.
ADDISIONALITASDari keseluruhan program yang diimplementasikan, beberapaprogram memiliki nilai tambah yang tinggi, jika dari ide,originalitas, nilai investasi dan nilai emisi yang dapatdireduksi, seperti pada program-program yang telahdiimplementasikan sebagai berikut :Gedung publik 2 dengan sistem panel surya, lampu LEDdan sensor gerak
Penerapan sistem panel surya, lampu LED dan sensor gerakmemerlukan biaya investasi yang tinggi.Perlu komitmenmanajemen yang tinggi agar sistem tersebut dapatditerapkan.Pada tahun 2012 Bio Farma mulai membangungedung untuk area parkir dan tempat pertemuan.gedung inidikenal sebagai gedung publik 2 dan mulai beroperasi padabulan Oktober 2013. Gedung ini menerapkan sistem panelsurya untuk penerangan basement 1, 2 dan 3 pada gedung iniserta menerapkan lampu LED dan sensor gerak. Penerapan ini
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 11
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
Recovery Exhaust Airdapat menghemat:
259.2 MWh / tahunAtau setara dengan reduksi173.73 ton CO2 eq / tahun
Pemasangan timer control pada coolingsystem AHU dapat menghemat :
2119.68 MWh / tahunAtau setara dengan reduksi
1461.65 ton CO2 eq / tahun
menghemat pemakaian listrik yang berasal dari Genset atau PLN sebanyak 6380.96 Kwh/bulan (=76.57 Mwh/tahun) yang setara dengan reduksi CO2 4.40 ton CO2 eq per bulan ( = 52.8 ton CO2 pertahun).
Recovery Energi dari Exhaust Air(Buangan Udara)Kegiatan ini berupa efisiensi sistem pendinginan pada sistem tata udara(Air Handling Unit/AHU) yangdigunakan untuk ruangan produksi vaksin dengan memanfaatkan kalordingin dari udara yang dibuang melalui Exhaust Fan Unit (EFU).Penghematan energi jika dibandingkan dengan tanpa adanya precoolingsebesar 32 %.Program ini dapat menghemat daya listrik hingga 21600Kwh/bulan ( = 259.2 Mwh/tahun) yang setara dengan reduksi 14.98 tonCO2 eq per bulan ( = 178.73 ton CO2 eq per tahun)Penggunaan sitem panel surya untuk pompa recycle waterPada bulan Februari 2014 dipasang pompa recycle water dengan solar cell yang digunakan untukmengalirkan air baku (raw water) dari fasilitas daur ulang air ke bak penampungan. Pompa dapatmengalirkan air dengan konsumsi daya 2,4 kW selama ±10 jam sehari dengan menggunakan solar cell.Pemakaian solar cell untuk pompa recycle waterdapat menggantikan sumber listrik utama (PLN atauGenset) pada motor, sehingga diperoleh penghematan 5.76 MWh per tahun yang setara dengan 3.97 tonCO2eq/tahun.Penggunaan media pendingin Musicool HidrokarbonPenggunaan media pendingin yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi telah dilakukan pada 22mesin pendingin (2 cold room dan 20 AC split), semula menggunakan R22 menjadi MusicoolHidrokarbon.Penggantian dilakukan secara bertahap mulai tahun 2011 sampai tahun 2013. Tujuandilaksanakannya program ini adalah untuk mengurangi penggunaan bahan kimia perusak ozon, sertadapat menghemat energi sebesar ± 21%. Program ini dapat menghemat daya listrik hingga 1305Kwh/bulan (= 15.66 Mwh/tahun) yang setara dengan reduksi 0.9 ton CO2eq/bulan ( atau sekitar 10 tonCO2eq/tahun).Pemasangan Timer Control pada cooling system AHUBio Farma memiliki unit HVAC yang bekerja selama 24 jam nonstop. Ruang yang menggunakan HVACadalah ruangan produksi yang sebagian besar adalah ruang steril (Clean Room) dimana persyaratan suhuyang ditetapkan adalah 220-260 C.Dari hasil perhitungan data dan penilaian terhadap kebutuhan BioFarma maka untuk efisiensi pemakaian energi listrik, dipasang Timer Control pada cooling system yangdifungsikan pada malam hari dikarenakan suhu pada malam hari di lokasi Bio Farma sudah terpenuhi.Timer control yang terpasang adalah sebanyak 32 buah. Penghematan dapat mencapai 40 % / alat atausekitar 176.64 Mwh/bulan ( = 2119.68 Mwh/tahun) yang setara dengan reduksi 121.8 ton CO2 eq/bulan(=1461.65 ton CO2 eq/tahun)
Program Penanaman dan Pemeliharaan PohonProgram penanaman dan pemeliharaan pohon yang dilakukan oleh Bio Farma, baik di dalam area BioFarma maupun diluar area Bio Farma merupakan salah satu bentuk komitmen, tanggung jawab dankepedulian Bio Farma dalam mengelola lingkungan, khususnya untuk mengurangi pencemaran udara,pemanasan global dan sebagai salah satu upaya dalam memperkaya dan melestarikan keanekaragamanhayati. Setiap pohon yang ditanam mampu menyerap emisi CO2 dengan kadar yang berbeda tergantungjenis dan umur pohonnya. Perhitungan perkiraan jumlah CO2 yang dapat diserap, dilakukan perhitungan
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 12
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
PARADIGMAPENGELOLAAN LIMBAH
BIO FARMA WASTEMINIMIZATION &
3R LIMBAH B3
Total Total Emisi yang dihasilkan Bio Farma jauh lebih kecil dibandingkan dengan dua industri lain sejenis,meskipun nilai Indeks Emisinya, hal ini dikarenakan Bio Farma menjual vaksin yang murah/generik untukkebutuhan masyarakat kecil sedangkan perusahan farmasi lainnya menjual vaksin untuk kelas menengah ke
atas.Bio Farma masih lebih tinggi dibandingkan dengan dua industri lain sejenis.
dengan mengacu pada dokumen Method for Calculating Carbon Sequestration by Tree in Urban andSuburban Settings.Voluntary Reporting of Green House Gases, U.S. Department of Energy, EnergyInformation Administration, April 19981. Penanaman lebih dari 50 jenis pohon sejak 2011 hingga 2014dengan total jumlah lebih dari 100000 pohon ini, mampu menyerap emisi CO2 hingga 609.34 CO2 eq /tahun.Program Monitoring Emisi Mobil KaryawanBio Farma melakukan monitoring setiap tahun untuk semua mobil karyawan.Hanya mobil yangmemenuhi ambang batas emisi yang diperbolehkan untuk parkir di area Bio Farma.Tahun 2014 terdapat480 mobil karyawan yang diujikan dan seluruhnya memenuhi ambang batas emisi.BenchmarkingBenchmarking dengan industri sejenis dilakukan oleh Bio Farma dengan membandingkan Total Emisidan Indeks Emisi (Total Emisi per penjualan) Tahun 2013 dengan data dari Key PerformanceIndicatorsRoche Group dan CSR Report 2013Sanofi Pasteur. Hasil Benchmarking dapat dilihat dalamgrafik berikut ini :
V. PENGURANGAN & PEMANFAATAN LIMBAH B3Hasil inventarisasi limbah B3 tahunan Bio Farmamenunjukkan jumlah timbulan B3 disamping ini.Bio Farma konsisten untuk melakukan pengelolaanlimbah B3 dengan standar beyondcompliance.Sesuai dengan hierarki pengelolaanlimbah dimana waste minimization dan3Rmerupakan pendekatan utama dalam pengelolaanlimbah, Bio Farma juga melaksanakan kegiatanpemanfaatan dan minimisasi timbulan limbah B3.
Tabel 1 Jumlah Limbah B3 Padat Periode 2011 – 2014
2011 2012 2013Jan-Jun
2014Bangkai 12.347 17.187 17.156 12.066
Sekam 18.055 42.898 49.185 33.463
Logam 455,5 66,5 102,5 106
Kaca 494 42 73,5 2
Plastik 3.052 2.778 2.869 8.851
Karet 785 19,5 248 232
Vaksin 1.263 734 1.218,50 1.032
Kertas 5.638 12.214 10.436 3.96
Majun 577 454 466 26
Limbah Klinik 705 2.82 1.722 661
Sludge 1 147,5 420 922
Abu Insinerator 2.012 4.703 4.707,50 5.863
Oli Bekas 5.937,75 6.235,29 6.414,51 2.562,15
Total 51.322 90.299 95.019 69.746
Jenis LimbahTahun (berat dalam satuan Kg)
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 13
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
INOVASI PRODUK BIOFARMA PENTABIO
MENURUNKAN LIMBAH B3HINGGA 225,95 TON PADA
PERIODE 2013 - 2014
Inovasi Kegiatan / Program 3 R Limbah B31. Program pemanfaatan limbah B3 cair berupa
minyak pelumas bekas.Sejak tahun 2011, 100 %timbulan pelumas bekas Bio Farma diproses dandimanfaatkan kembali melalui kerjasama denganPT Wiraswasta Gemilang Indonesia. Rasiopemanfaatan terhadap timbulan periode 2011 –2014 tercapai rata – rata sebesar 7.2 % dari totalkeseluruhan jumlah limbah B3 yangdihasilkan.Adapun total pemanfaatan limbah B3dan rasio pemanfaatan per tahun ditunjukkan padaTabel di samping ini.
2. Program substitusi sistem deionisasidari resinbased ion exchanger menjadi continuous electrode-ionizaton (CEDI) berhasil mengeliminasitimbulan limbah B3 resin ion exchanger bekassetiap periode maintenance (2 tahunan sekali)dengan penggantian sistem deionisasi WaterTreatment Plant dari resin based menjadi electricalbased system. Total 4192 kg resin bekas berhasildieliminasi sejak periode 2010 sampai 2014.
3. Inovasi produksi vaksin PentabioInovasi Pentabio merupakan salah satu indikasi keunggulan Bio Farma dalam bidang riset.Inovasi dilakukan pada proses filling vaksin, sehingga hasil produksi vaksin D, T, P, HiB, dan HBdapat disatukan dalam satu kemasan. Inovasi ini meningkatkan nilai guna produk karena konsumendapat memperoleh manfaat 5 jenis vaksin dalam satukemasan dengan harga yang lebih murah dan menekanangka kebutuhan visitasi ke fasilitas kesehatan.Keharusanuntuk mendatangi fasilitas kesehatan juga membawaakibat tidak tervaksinnya individu jika keharusan tersebuttidak dipenuhi.Dengan demikian, inovasi pentabio jugaberhasil meningkatkan angka perlindungan vaksin danmenekan jumlah individu yang tidak tervaksin. Di sisilain, inovasi juga menekan jumlah timbulan limbahB3 kemasan vaksin bekas, terutama di hilir produkyakni fasilitas kesehatan konsumen vaksin, karenatimbulan limbah B3 pada konsumen penggunavaksin juga ikut tereduksi.Dengan demikian, bebanpengolahan limbah B3 juga dapat dikurangi.Hal inimerupakan salah satu bentuk perluasan tanggungjawab Bio Farma terhadap pengaruh produknyaterhadap lingkungan di sisi hilir produk.Dengan demikian, dari total pencapaianpengurangan terhadap total timbulan limbah B3diperoleh rasio 2,3% di tahun 2012, dan naik ke113,2 % karena pengaruh Inovasi Pentabio. Hal inimenunjukkan betapa signifikannya inovasi Pentabioterutama bagi konsumen.
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 13
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
INOVASI PRODUK BIOFARMA PENTABIO
MENURUNKAN LIMBAH B3HINGGA 225,95 TON PADA
PERIODE 2013 - 2014
Inovasi Kegiatan / Program 3 R Limbah B31. Program pemanfaatan limbah B3 cair berupa
minyak pelumas bekas.Sejak tahun 2011, 100 %timbulan pelumas bekas Bio Farma diproses dandimanfaatkan kembali melalui kerjasama denganPT Wiraswasta Gemilang Indonesia. Rasiopemanfaatan terhadap timbulan periode 2011 –2014 tercapai rata – rata sebesar 7.2 % dari totalkeseluruhan jumlah limbah B3 yangdihasilkan.Adapun total pemanfaatan limbah B3dan rasio pemanfaatan per tahun ditunjukkan padaTabel di samping ini.
2. Program substitusi sistem deionisasidari resinbased ion exchanger menjadi continuous electrode-ionizaton (CEDI) berhasil mengeliminasitimbulan limbah B3 resin ion exchanger bekassetiap periode maintenance (2 tahunan sekali)dengan penggantian sistem deionisasi WaterTreatment Plant dari resin based menjadi electricalbased system. Total 4192 kg resin bekas berhasildieliminasi sejak periode 2010 sampai 2014.
3. Inovasi produksi vaksin PentabioInovasi Pentabio merupakan salah satu indikasi keunggulan Bio Farma dalam bidang riset.Inovasi dilakukan pada proses filling vaksin, sehingga hasil produksi vaksin D, T, P, HiB, dan HBdapat disatukan dalam satu kemasan. Inovasi ini meningkatkan nilai guna produk karena konsumendapat memperoleh manfaat 5 jenis vaksin dalam satukemasan dengan harga yang lebih murah dan menekanangka kebutuhan visitasi ke fasilitas kesehatan.Keharusanuntuk mendatangi fasilitas kesehatan juga membawaakibat tidak tervaksinnya individu jika keharusan tersebuttidak dipenuhi.Dengan demikian, inovasi pentabio jugaberhasil meningkatkan angka perlindungan vaksin danmenekan jumlah individu yang tidak tervaksin. Di sisilain, inovasi juga menekan jumlah timbulan limbahB3 kemasan vaksin bekas, terutama di hilir produkyakni fasilitas kesehatan konsumen vaksin, karenatimbulan limbah B3 pada konsumen penggunavaksin juga ikut tereduksi.Dengan demikian, bebanpengolahan limbah B3 juga dapat dikurangi.Hal inimerupakan salah satu bentuk perluasan tanggungjawab Bio Farma terhadap pengaruh produknyaterhadap lingkungan di sisi hilir produk.Dengan demikian, dari total pencapaianpengurangan terhadap total timbulan limbah B3diperoleh rasio 2,3% di tahun 2012, dan naik ke113,2 % karena pengaruh Inovasi Pentabio. Hal inimenunjukkan betapa signifikannya inovasi Pentabioterutama bagi konsumen.
TahunPemanfaatanoli bekas (kg)
Jumlah totaltimbulan (kg)
Persentasepemanfaatan
(%)2011 5.937.75 51.322.25 11.572012 6.235.29 90.298.79 6.912013 6.414.51 95.018.51 6.75
Jan-Juni2014
2.562.15 69.746.15 3.67
Tabel 2 Jumlah Pemanfaatan Limbah B3
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 13
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
INOVASI PRODUK BIOFARMA PENTABIO
MENURUNKAN LIMBAH B3HINGGA 225,95 TON PADA
PERIODE 2013 - 2014
Inovasi Kegiatan / Program 3 R Limbah B31. Program pemanfaatan limbah B3 cair berupa
minyak pelumas bekas.Sejak tahun 2011, 100 %timbulan pelumas bekas Bio Farma diproses dandimanfaatkan kembali melalui kerjasama denganPT Wiraswasta Gemilang Indonesia. Rasiopemanfaatan terhadap timbulan periode 2011 –2014 tercapai rata – rata sebesar 7.2 % dari totalkeseluruhan jumlah limbah B3 yangdihasilkan.Adapun total pemanfaatan limbah B3dan rasio pemanfaatan per tahun ditunjukkan padaTabel di samping ini.
2. Program substitusi sistem deionisasidari resinbased ion exchanger menjadi continuous electrode-ionizaton (CEDI) berhasil mengeliminasitimbulan limbah B3 resin ion exchanger bekassetiap periode maintenance (2 tahunan sekali)dengan penggantian sistem deionisasi WaterTreatment Plant dari resin based menjadi electricalbased system. Total 4192 kg resin bekas berhasildieliminasi sejak periode 2010 sampai 2014.
3. Inovasi produksi vaksin PentabioInovasi Pentabio merupakan salah satu indikasi keunggulan Bio Farma dalam bidang riset.Inovasi dilakukan pada proses filling vaksin, sehingga hasil produksi vaksin D, T, P, HiB, dan HBdapat disatukan dalam satu kemasan. Inovasi ini meningkatkan nilai guna produk karena konsumendapat memperoleh manfaat 5 jenis vaksin dalam satukemasan dengan harga yang lebih murah dan menekanangka kebutuhan visitasi ke fasilitas kesehatan.Keharusanuntuk mendatangi fasilitas kesehatan juga membawaakibat tidak tervaksinnya individu jika keharusan tersebuttidak dipenuhi.Dengan demikian, inovasi pentabio jugaberhasil meningkatkan angka perlindungan vaksin danmenekan jumlah individu yang tidak tervaksin. Di sisilain, inovasi juga menekan jumlah timbulan limbahB3 kemasan vaksin bekas, terutama di hilir produkyakni fasilitas kesehatan konsumen vaksin, karenatimbulan limbah B3 pada konsumen penggunavaksin juga ikut tereduksi.Dengan demikian, bebanpengolahan limbah B3 juga dapat dikurangi.Hal inimerupakan salah satu bentuk perluasan tanggungjawab Bio Farma terhadap pengaruh produknyaterhadap lingkungan di sisi hilir produk.Dengan demikian, dari total pencapaianpengurangan terhadap total timbulan limbah B3diperoleh rasio 2,3% di tahun 2012, dan naik ke113,2 % karena pengaruh Inovasi Pentabio. Hal inimenunjukkan betapa signifikannya inovasi Pentabioterutama bagi konsumen.
TahunPemanfaatanoli bekas (kg)
Jumlah totaltimbulan (kg)
Persentasepemanfaatan
(%)2011 5.937.75 51.322.25 11.572012 6.235.29 90.298.79 6.912013 6.414.51 95.018.51 6.75
Jan-Juni2014
2.562.15 69.746.15 3.67
Tabel 2 Jumlah Pemanfaatan Limbah B3
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 14
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
100%LIMBAH PADAT
NON B3 DIMANFAATKAN
Adisionalitas 3R Limbah B3Inovasi Pentabio memenuhi kriteria adisionalitas dalam 3 sisi. Pertama, inovasi Pentabio bukanmerupakan hasil dari regulasi dan tuntutan standar yang berlaku di dunia farmasi, melainkan upayainovasi untuk menyediakan produk yang lebih efektif, lebih murah, sekaligus menekan angkapenduduk yang tidak tervaksinasi, dan pada akhirnya menekan beban limbah yang harusditanggung oleh konsumen pengguna. Inovasi Pentabio juga unik, karena tidak ada perusahaanfarmasi di Asia Tenggara yang menggabungkan beberapa jenis vaksin ke dalam satukemasan.Terakhir, riset dan investasi terbesar digunakan pada riset produksi Vaksin HiB karenasebelumnya teknologi produksi vaksin tersebut belum dikuasai oleh perusahaan.Membutuhkanwaktu lebih dari 5 tahun untuk dapat menguasai teknik produksi vaksin HiB dan kemudianmenyatukannya ke dalam satu filling bersama 4 jenis produk vaksin yang lain.
Hasil absolut pemanfaatan dan penguranganlimbah B3 Bio Farma ditunjukkan pada Tabeldi samping ini.Total timbulan limbah B3berasal dari timbulan limbah yang diinsinerasi,hasil insinerasi, dan oli bekas. Intensitastimbulan limbah B3 dibanding dengan jumlahkegiatan produksi dan validasi terus berkurangdari tahun ke tahun sejak Tahun 2012 seperti yang tergambar dalam Tabel di bawah ini.
BenchmarkingBerdasarkan benchmarking dengan perusahaanfarmasi tingkat dunia, yakni Sanofi, Pfizer, danBayer, total timbulan limbah B3 denganindustri sejenis ditingkat dunia, Bio Farma
menghasilkan limbah B3 paling sedikit meskipunsecara produk, Bio Farma juga menghasilkan produkuntuk diekspor ke lebih dari 120 negara di dunia.
VI. 3R LIMBAH PADAT NON B3Dalam kegiatan pengelolaan sampah, konsep pengolahan sampah digunakanBio Farma dimulai dari separasi sampah, pewadahan, hingga pengelolaan
lanjut yang berbasis compostingsampahorganik dan daur ulang sampah nonorganik untuk mengurangi beban TPASampah.Pada tahun 2013, timbulan limbah padat non B3 adalah 145,97 ton yangterdiri dari sampah organik 80,38 ton, sampah kertas 21,91 ton, sampahplastik dan karet 22,56 ton serta sampah kaleng, logam dan gelas 21,12ton.Composting dan daur ulang sampah mencapai 100 % dari timbulansampah (Zero Landfill).Inovasi yang dilakukan Bio Farma adalah dengan membuat vaksinkombinasi Pentabio, dengan menyatukan 5 vaksin yaitu Difteri,
Inovasi Vaksin Pentabioterhadap limbah padat non B3
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 14
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
100%LIMBAH PADAT
NON B3 DIMANFAATKAN
Adisionalitas 3R Limbah B3Inovasi Pentabio memenuhi kriteria adisionalitas dalam 3 sisi. Pertama, inovasi Pentabio bukanmerupakan hasil dari regulasi dan tuntutan standar yang berlaku di dunia farmasi, melainkan upayainovasi untuk menyediakan produk yang lebih efektif, lebih murah, sekaligus menekan angkapenduduk yang tidak tervaksinasi, dan pada akhirnya menekan beban limbah yang harusditanggung oleh konsumen pengguna. Inovasi Pentabio juga unik, karena tidak ada perusahaanfarmasi di Asia Tenggara yang menggabungkan beberapa jenis vaksin ke dalam satukemasan.Terakhir, riset dan investasi terbesar digunakan pada riset produksi Vaksin HiB karenasebelumnya teknologi produksi vaksin tersebut belum dikuasai oleh perusahaan.Membutuhkanwaktu lebih dari 5 tahun untuk dapat menguasai teknik produksi vaksin HiB dan kemudianmenyatukannya ke dalam satu filling bersama 4 jenis produk vaksin yang lain.
Hasil absolut pemanfaatan dan penguranganlimbah B3 Bio Farma ditunjukkan pada Tabeldi samping ini.Total timbulan limbah B3berasal dari timbulan limbah yang diinsinerasi,hasil insinerasi, dan oli bekas. Intensitastimbulan limbah B3 dibanding dengan jumlahkegiatan produksi dan validasi terus berkurangdari tahun ke tahun sejak Tahun 2012 seperti yang tergambar dalam Tabel di bawah ini.
BenchmarkingBerdasarkan benchmarking dengan perusahaanfarmasi tingkat dunia, yakni Sanofi, Pfizer, danBayer, total timbulan limbah B3 denganindustri sejenis ditingkat dunia, Bio Farma
menghasilkan limbah B3 paling sedikit meskipunsecara produk, Bio Farma juga menghasilkan produkuntuk diekspor ke lebih dari 120 negara di dunia.
VI. 3R LIMBAH PADAT NON B3Dalam kegiatan pengelolaan sampah, konsep pengolahan sampah digunakanBio Farma dimulai dari separasi sampah, pewadahan, hingga pengelolaan
lanjut yang berbasis compostingsampahorganik dan daur ulang sampah nonorganik untuk mengurangi beban TPASampah.Pada tahun 2013, timbulan limbah padat non B3 adalah 145,97 ton yangterdiri dari sampah organik 80,38 ton, sampah kertas 21,91 ton, sampahplastik dan karet 22,56 ton serta sampah kaleng, logam dan gelas 21,12ton.Composting dan daur ulang sampah mencapai 100 % dari timbulansampah (Zero Landfill).Inovasi yang dilakukan Bio Farma adalah dengan membuat vaksinkombinasi Pentabio, dengan menyatukan 5 vaksin yaitu Difteri,
Jumlah total timbulanLimbah B3 (ton)
2011 2012 2013
Bayer 474.000 603.000 467.000Pfizer 129.100 131.600 116.400Sanofi 126.214 147.789 133.255Bio Farma 52,02 89,86 96,09
Sumber: Publikasi Laporan Bayer, Pfizer, Sanofi
PeriodeJumlah
Timbulan (Kg)Jumlah Kegiatan
(Produksi + Validasi)IntensitasTimbulan
2011 51,322 1,755 2,9242012 90,299 1,803 5,0082013 95,019 2,277 4,173
2014 (s/d) Juni 69,746 1,728 4,036
Tabel 6 Intensitas Timbulan Limbah B3
2011 2012 20132014 (s/d
Juni)
1Pemanfaatan Oli Bekasmenjadi Base Oil
Oli Bekas 5.937,75 6.235,29 6.414,51 2.562,15 Kg
2Substitusi Deionisasi dariresin ke CEDI
Resin Bekas(Plastik)
- 2.096 - 1.048 Kg
3 Program Inovasi PentabioKemasan BekasVaksin
- -107.549,
60118.4 Kg
SatuanNo KegiatanJenis Limbah
B3
Hasil Absolut Pemanfaatan danPengurangan Limbah B3
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 14
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
100%LIMBAH PADAT
NON B3 DIMANFAATKAN
Adisionalitas 3R Limbah B3Inovasi Pentabio memenuhi kriteria adisionalitas dalam 3 sisi. Pertama, inovasi Pentabio bukanmerupakan hasil dari regulasi dan tuntutan standar yang berlaku di dunia farmasi, melainkan upayainovasi untuk menyediakan produk yang lebih efektif, lebih murah, sekaligus menekan angkapenduduk yang tidak tervaksinasi, dan pada akhirnya menekan beban limbah yang harusditanggung oleh konsumen pengguna. Inovasi Pentabio juga unik, karena tidak ada perusahaanfarmasi di Asia Tenggara yang menggabungkan beberapa jenis vaksin ke dalam satukemasan.Terakhir, riset dan investasi terbesar digunakan pada riset produksi Vaksin HiB karenasebelumnya teknologi produksi vaksin tersebut belum dikuasai oleh perusahaan.Membutuhkanwaktu lebih dari 5 tahun untuk dapat menguasai teknik produksi vaksin HiB dan kemudianmenyatukannya ke dalam satu filling bersama 4 jenis produk vaksin yang lain.
Hasil absolut pemanfaatan dan penguranganlimbah B3 Bio Farma ditunjukkan pada Tabeldi samping ini.Total timbulan limbah B3berasal dari timbulan limbah yang diinsinerasi,hasil insinerasi, dan oli bekas. Intensitastimbulan limbah B3 dibanding dengan jumlahkegiatan produksi dan validasi terus berkurangdari tahun ke tahun sejak Tahun 2012 seperti yang tergambar dalam Tabel di bawah ini.
BenchmarkingBerdasarkan benchmarking dengan perusahaanfarmasi tingkat dunia, yakni Sanofi, Pfizer, danBayer, total timbulan limbah B3 denganindustri sejenis ditingkat dunia, Bio Farma
menghasilkan limbah B3 paling sedikit meskipunsecara produk, Bio Farma juga menghasilkan produkuntuk diekspor ke lebih dari 120 negara di dunia.
VI. 3R LIMBAH PADAT NON B3Dalam kegiatan pengelolaan sampah, konsep pengolahan sampah digunakanBio Farma dimulai dari separasi sampah, pewadahan, hingga pengelolaan
lanjut yang berbasis compostingsampahorganik dan daur ulang sampah nonorganik untuk mengurangi beban TPASampah.Pada tahun 2013, timbulan limbah padat non B3 adalah 145,97 ton yangterdiri dari sampah organik 80,38 ton, sampah kertas 21,91 ton, sampahplastik dan karet 22,56 ton serta sampah kaleng, logam dan gelas 21,12ton.Composting dan daur ulang sampah mencapai 100 % dari timbulansampah (Zero Landfill).Inovasi yang dilakukan Bio Farma adalah dengan membuat vaksinkombinasi Pentabio, dengan menyatukan 5 vaksin yaitu Difteri,
Jumlah total timbulanLimbah B3 (ton)
2011 2012 2013
Bayer 474.000 603.000 467.000Pfizer 129.100 131.600 116.400Sanofi 126.214 147.789 133.255Bio Farma 52,02 89,86 96,09
Sumber: Publikasi Laporan Bayer, Pfizer, Sanofi
PeriodeJumlah
Timbulan (Kg)Jumlah Kegiatan
(Produksi + Validasi)IntensitasTimbulan
2011 51,322 1,755 2,9242012 90,299 1,803 5,0082013 95,019 2,277 4,173
2014 (s/d) Juni 69,746 1,728 4,036
Tabel 6 Intensitas Timbulan Limbah B3
2011 2012 20132014 (s/d
Juni)
1Pemanfaatan Oli Bekasmenjadi Base Oil
Oli Bekas 5.937,75 6.235,29 6.414,51 2.562,15 Kg
2Substitusi Deionisasi dariresin ke CEDI
Resin Bekas(Plastik)
- 2.096 - 1.048 Kg
3 Program Inovasi PentabioKemasan BekasVaksin
- -107.549,
60118.4 Kg
SatuanNo KegiatanJenis Limbah
B3
Hasil Absolut Pemanfaatan danPengurangan Limbah B3
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 15
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
Tetanus, Pertusis, HB, dan HiBpada satu kemasan. Dengan vaksin Pentabio ini, terjadi penghematanpenggunaan bahan kemasan leaflet dan dus jika dibandingkan dengan pembuatan vaksin secaraterpisah.Dengan penggabungan ini juga berdampak pada pengurangan timbulan sampah dari kemasanvaksin di masyarakat sebesar 66%.Kerjasama dengan Mitra Binaan dalam pemanfaatan sampah non norganik
Bio Farma bekerjasama dengan PD Usaha Baruuntukmelakukan pengelolaan sampah anorganik sepertiplastik, kertas dan kaca untuk menjadi barang-barang yangdapat dipergunakan kembali.Hasil dari daur ulang sampah plastik berupa pellet yangdapat digunakan untuk pembuatan tali rafia, karung, tasplastik, dan lain-lain. Untuk sampah logam dan gelas/kacadilakukan peleburan untuk dijadikan bahan baku, sedangkanuntuk kertas dibuat bubur dan menjadi kertas baru dankerajinan tangan.
PROGRAM PENGURANGAN TIMBULAN SAMPAHUntuk mengurangi jumlah timbulan sampah dari semua kegiatanperusahaan, dilakukan program: Penggunaan kembali kantong / bahan kemas untuk distribusi barang
dari Gudang ke Unit Kerja lainnya Penerapan program paperless dan Enterprise Resource Planning (ERP)
sehingga mengurangi penggunaan kertas Inovasi produk Pentabio Sosialisasi dan kampanye hidup bersih serta
pengurangan barang-barang yang menimbulkansampah kepada seluruh karyawan
Program pengurangan timbulan sampah yangdilakukan oleh Bio Farma berdampak kepadapeningkatan persentase pengurangan limbah padat.Pada tahun 2013, peningkatan terjadi sebesar 10,21%,dimana pada tahun 2013 jumlah sampah yangdihasilkan adalah 0,0641 ton per kegiatan sedangkanpada tahun 2012 adalah 0,0714 ton per kegiatan.
Hasil Absolut Pemanfaatan Limbah Padat Non B3
Pengurangan limbahpadat non B3 sebesar
10,21%
KEGIATANJenis Limbah
Padat NonB3
HASIL ABSOLUT(TAHUN)SATUAN2011 (Data
Baseline) 2012 2013 2014 (s.dJuni)
Program PenguranganLimbah Padat Non B3
TotalLimbah
Padat NonB3
- 0.0013 0.0073 0.0171 Ton/Kegiatan
Tabel. Hasil Absolut Pengurangan Limbah Padat Non B3
Gambar.Daur Ulang Sampah
Grafik. Prosentase Pengurangan Limbah Padat Non B3
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 16
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
KEGIATAN Jenis LimbahPadat Non B3
HASIL ABSOLUT(TAHUN)SATUAN
2011 2012 2013 2014 (s.dJuni)
ProgramPemanfaatanLimbah PadatNon B3
Organik 80.43 76.60 80.38 47.06 TonKertas 17.48 25.91 21.91 13.15 TonPlastik & Karet 20.93 18.10 22.56 11.20 TonKaleng, Logam &Gelas
8.76 8.11 21.12 9.75 Ton
Tabel. Hasil Absolut Pemanfaatan Limbah Padat Non B3
Intensitas limbah padat non B3 yang dihasilkam2011 (DataBaseline) 2012 2013 2014 (s.d
Juni)Jumlah Limbah Padat Non B3 127.6 128.72 145.97 81.16Jumlah total kegiatan 1755 1803 2277 1728Jumlah sampah non B3 / kegiatan 0.0727 0.0714 0.0641 0.0470
Prosentase Pengurangan Limbah Padat Non B3 1.81% 10.21% 26.73%Tabel. Intensitas limbah padat non B3 yang dihasilkan per kegiatan
Dibandingkan dengan industri sejenis, yaituPfizer dan Boehringer Ingelheim timbulanlimbah padat non B3 Bio Farma jauh lebihsedikit, hal ini dapat terlihat pada grafik berikut :
VII. KONSERVASI AIR DAN PENURUNAN BEBAN PENCEMARAN AIRBio Farma menggunakan 3 sumber air baku yaitu PDAM, ABT, dan airolahan Recycle Water Plantdengan total pemakaian sekitar 193.108 m3/tahun yang merupakan jumlah pemakaian terkecil biladibandingkan dengan perusahaan vaksin lainnya di dunia. Air baku tersebut digunakan untuk kegiatanoperasional di Bio Farma dalam bentuk air terolah (water for injection/WFI, pure steam, dan purifiedwater) dan air untuk keperluan ketel uap sebesar 183.452 m3/tahun. Air untuk keperluan domestik danpencucian non produksi sekitar 9.656 m3/tahun.Usaha penghematan air melalui program 3Rmencapai persentase efisiensi sekitar 15,40% terhadap totalpemakaian air. Intensitas konsumsi air per kegiatan Bio Farma sebesar 84,8m3/tahun.Recovery air tanah yang dilakukan selama 5 tahun terakhir (2010-2014), telah berhasil dilakukan. Walaupun pemakaian air terus meningkat setiaptahunnya, berdasarkan laporan Pendugaan Geolistrik PT Bio Farma, cadangan airtanah tetap terjaga dan ketebalan air tanah mengalami kenaikan rata-rata 3,53%.
Tabel. Hasil Absolute Program 3RTahun 2011 2012 2013 2014
Persentase Penghematan Air Terhadap Total Pemakaian 10,33% 17,83% 15,40% 12,35%
Jumlah Penghematan Air (m3/tahun) 14256 23856 29746 30422
Hasil Absolut (m3/tahun) 2592 9600 5890 677
PENINGKATANKETEBALAN AIR
TANAH 3,53%
Grafik. Perbandingan timbulan limbah padat non B3Industri Farmasi
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 17
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
Reduksi Konsumsi Air Dengan Pembuatan Vaksin Secara Kombinasi (Vaksin Pentabio)Bio Farma melakukan inovasi dengan membuat vaksin kombinasi Pentabio, dengan menyatukan 5vaksin secara sekaligus yaitu Difteri, Tetanus, Pertusis, Hepatitis B, dan HiB. Pembuatan vaksinsecarakombinasi dapat menghemat penggunaan air untuk operasional produksi jika dibandingkan dengan
pembuatan vaksin secara terpisah.Pada umumnya kebutuhan air untukproduksi sekitar 1.740,6 m3/tahun, sedangkan jika dilakukan produksivaksin secara kombinasi maka hanya dibutuhkan sekitar 580,2 m3/tahun,atau dapat dilakukan penghematan sebesar 66,67%.
PENURUNAN BEBAN PENCEMARAN AIRBio Farma merupakan perusahaan penghasil vaksin dan antisera dengan salah satu bahan baku utamanyaberupa air yang telah diolah melalui beberapa tahapan proses. Selain sebagai bahan baku, air jugadigunakan untuk berbagai proses pada kegiatan produksi seperti pencucian dan sterilisasi peralatan, vial,botol dan tanki-tanki produksi, yang pada prosesnya akan menghasilkan limbah sebagai bebanpencemaran air. Jumlah total air limbah yang dihasilkan Bio Farma sebesar 16.549 m3/tahun cukuprendahbiladibandingkandenganperusahaan-perusahaanpenghasilvaksin di dunia.Perinciannya, sebesar15.722 m3merupakan limbah dari kegiatan produksi denganrasiosebesar9%dari total pemakaian air, dansisanyasebesar827 m3nya merupakan limbah dari fasilitas pendukungnya. Adapunjumlahlimbah yangdihasilkantiapkegiatanproduksisebesar7,3 m3.Sebagai komitmen untuk terus berpartisipasi aktif dalam konservasi air danpenurunan beban pencemaran air, Bio Farma telah menjalankan program3Rdimana program reuse dan reduce nya telah mampu menurunkan bebanpencemaran air secara signifikan sebesar47,85% terhadap total limbahcair.
Reduksi Beban Pencemaran Air Dengan Pembuatan Vaksin Secara Kombinasi (Vaksin Pentabio).Bio Farma jugamelakukan inovasi dengan membuat vaksin kombinasi Pentabio, dengan menyatukan 5vaksin secara sekaligus yaitu Difteri, Tetanus, Pertusis (DTP), lalu HB, dan HiB. Inovasi tersebutberhasil menurunkan beban pencemaran khususnya pencemaran air.Dalamsatutahun,penurunanbebanpencemaran air yang didapatsebesar914 m3.
Tabel. Hasil Absolute Penurunan Beban Pencemaran
KEGIATAN PARAMETERHASIL ABSOLUT(TAHUN)
SATUAN2011 2012 2013 2014
ProgramPenurunanBebanPencemaran AirProduksi
TSS 1.4256 1.4256 1.51819 1.56252 ton/tahunBoD 1.4256 1.4256 1.51819 1.56252 ton/tahunCoD 4.2768 4.2768 4.55457 4.68756 ton/tahunFenol 0.014256 0.014256 0.0151819 0.0156252 ton/tahunTotal Nitrogen 0.42768 0.42768 0.455457 0.468756 ton/tahun
DTP
HiB
HepatitisB
0200400600800
100012001400
DTP+HiB+HepatitisB
Pentabio
Beban Pencemaran Air (m3/tahun)
REDUKSI PENGGUNAANAIR PRODUKSI
SEBESAR66,67 %
PENURUNAN BEBANPENCEMARAN
47,85 %
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 17
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
Reduksi Konsumsi Air Dengan Pembuatan Vaksin Secara Kombinasi (Vaksin Pentabio)Bio Farma melakukan inovasi dengan membuat vaksin kombinasi Pentabio, dengan menyatukan 5vaksin secara sekaligus yaitu Difteri, Tetanus, Pertusis, Hepatitis B, dan HiB. Pembuatan vaksinsecarakombinasi dapat menghemat penggunaan air untuk operasional produksi jika dibandingkan dengan
pembuatan vaksin secara terpisah.Pada umumnya kebutuhan air untukproduksi sekitar 1.740,6 m3/tahun, sedangkan jika dilakukan produksivaksin secara kombinasi maka hanya dibutuhkan sekitar 580,2 m3/tahun,atau dapat dilakukan penghematan sebesar 66,67%.
PENURUNAN BEBAN PENCEMARAN AIRBio Farma merupakan perusahaan penghasil vaksin dan antisera dengan salah satu bahan baku utamanyaberupa air yang telah diolah melalui beberapa tahapan proses. Selain sebagai bahan baku, air jugadigunakan untuk berbagai proses pada kegiatan produksi seperti pencucian dan sterilisasi peralatan, vial,botol dan tanki-tanki produksi, yang pada prosesnya akan menghasilkan limbah sebagai bebanpencemaran air. Jumlah total air limbah yang dihasilkan Bio Farma sebesar 16.549 m3/tahun cukuprendahbiladibandingkandenganperusahaan-perusahaanpenghasilvaksin di dunia.Perinciannya, sebesar15.722 m3merupakan limbah dari kegiatan produksi denganrasiosebesar9%dari total pemakaian air, dansisanyasebesar827 m3nya merupakan limbah dari fasilitas pendukungnya. Adapunjumlahlimbah yangdihasilkantiapkegiatanproduksisebesar7,3 m3.Sebagai komitmen untuk terus berpartisipasi aktif dalam konservasi air danpenurunan beban pencemaran air, Bio Farma telah menjalankan program3Rdimana program reuse dan reduce nya telah mampu menurunkan bebanpencemaran air secara signifikan sebesar47,85% terhadap total limbahcair.
Reduksi Beban Pencemaran Air Dengan Pembuatan Vaksin Secara Kombinasi (Vaksin Pentabio).Bio Farma jugamelakukan inovasi dengan membuat vaksin kombinasi Pentabio, dengan menyatukan 5vaksin secara sekaligus yaitu Difteri, Tetanus, Pertusis (DTP), lalu HB, dan HiB. Inovasi tersebutberhasil menurunkan beban pencemaran khususnya pencemaran air.Dalamsatutahun,penurunanbebanpencemaran air yang didapatsebesar914 m3.
Tabel. Hasil Absolute Penurunan Beban Pencemaran
KEGIATAN PARAMETERHASIL ABSOLUT(TAHUN)
SATUAN2011 2012 2013 2014
ProgramPenurunanBebanPencemaran AirProduksi
TSS 1.4256 1.4256 1.51819 1.56252 ton/tahunBoD 1.4256 1.4256 1.51819 1.56252 ton/tahunCoD 4.2768 4.2768 4.55457 4.68756 ton/tahunFenol 0.014256 0.014256 0.0151819 0.0156252 ton/tahunTotal Nitrogen 0.42768 0.42768 0.455457 0.468756 ton/tahun
Pentabio
Beban Pencemaran Air (m3/tahun)
REDUKSI PENGGUNAANAIR PRODUKSI
SEBESAR66,67 %
PENURUNAN BEBANPENCEMARAN
47,85 %
•Tidak ada peraturan yangmengharuskan untuk membuatvaksin secara kombinasi.
KEWAJIBAN DALAMPERATURAN
•Kombinasi 5 vaksin secara sekaligusmerupakan teknologi baruPRAKTEK UMUM
• Membutuhkan penelitian dan validasiproses yang cukup lama sejak tahun 2008untuk menghasilkan vaksin yang amandipakai dan sesuai dengan standar.
INVESTASI
• Investasi pembangunan gedung produksi, mesin-mesin produksi yang berteknologi canggih, sertarekrutmen tenaga-tenaga baru dan ahli, yangmenghabiskan dana yang sangat besar.
HAMBATAN
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 17
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
Reduksi Konsumsi Air Dengan Pembuatan Vaksin Secara Kombinasi (Vaksin Pentabio)Bio Farma melakukan inovasi dengan membuat vaksin kombinasi Pentabio, dengan menyatukan 5vaksin secara sekaligus yaitu Difteri, Tetanus, Pertusis, Hepatitis B, dan HiB. Pembuatan vaksinsecarakombinasi dapat menghemat penggunaan air untuk operasional produksi jika dibandingkan dengan
pembuatan vaksin secara terpisah.Pada umumnya kebutuhan air untukproduksi sekitar 1.740,6 m3/tahun, sedangkan jika dilakukan produksivaksin secara kombinasi maka hanya dibutuhkan sekitar 580,2 m3/tahun,atau dapat dilakukan penghematan sebesar 66,67%.
PENURUNAN BEBAN PENCEMARAN AIRBio Farma merupakan perusahaan penghasil vaksin dan antisera dengan salah satu bahan baku utamanyaberupa air yang telah diolah melalui beberapa tahapan proses. Selain sebagai bahan baku, air jugadigunakan untuk berbagai proses pada kegiatan produksi seperti pencucian dan sterilisasi peralatan, vial,botol dan tanki-tanki produksi, yang pada prosesnya akan menghasilkan limbah sebagai bebanpencemaran air. Jumlah total air limbah yang dihasilkan Bio Farma sebesar 16.549 m3/tahun cukuprendahbiladibandingkandenganperusahaan-perusahaanpenghasilvaksin di dunia.Perinciannya, sebesar15.722 m3merupakan limbah dari kegiatan produksi denganrasiosebesar9%dari total pemakaian air, dansisanyasebesar827 m3nya merupakan limbah dari fasilitas pendukungnya. Adapunjumlahlimbah yangdihasilkantiapkegiatanproduksisebesar7,3 m3.Sebagai komitmen untuk terus berpartisipasi aktif dalam konservasi air danpenurunan beban pencemaran air, Bio Farma telah menjalankan program3Rdimana program reuse dan reduce nya telah mampu menurunkan bebanpencemaran air secara signifikan sebesar47,85% terhadap total limbahcair.
Reduksi Beban Pencemaran Air Dengan Pembuatan Vaksin Secara Kombinasi (Vaksin Pentabio).Bio Farma jugamelakukan inovasi dengan membuat vaksin kombinasi Pentabio, dengan menyatukan 5vaksin secara sekaligus yaitu Difteri, Tetanus, Pertusis (DTP), lalu HB, dan HiB. Inovasi tersebutberhasil menurunkan beban pencemaran khususnya pencemaran air.Dalamsatutahun,penurunanbebanpencemaran air yang didapatsebesar914 m3.
Tabel. Hasil Absolute Penurunan Beban Pencemaran
KEGIATAN PARAMETERHASIL ABSOLUT(TAHUN)
SATUAN2011 2012 2013 2014
ProgramPenurunanBebanPencemaran AirProduksi
TSS 1.4256 1.4256 1.51819 1.56252 ton/tahunBoD 1.4256 1.4256 1.51819 1.56252 ton/tahunCoD 4.2768 4.2768 4.55457 4.68756 ton/tahunFenol 0.014256 0.014256 0.0151819 0.0156252 ton/tahunTotal Nitrogen 0.42768 0.42768 0.455457 0.468756 ton/tahun
REDUKSI PENGGUNAANAIR PRODUKSI
SEBESAR66,67 %
PENURUNAN BEBANPENCEMARAN
47,85 %
•Tidak ada peraturan yangmengharuskan untuk membuatvaksin secara kombinasi.
•Kombinasi 5 vaksin secara sekaligusmerupakan teknologi baru
• Membutuhkan penelitian dan validasiproses yang cukup lama sejak tahun 2008untuk menghasilkan vaksin yang amandipakai dan sesuai dengan standar.
• Investasi pembangunan gedung produksi, mesin-mesin produksi yang berteknologi canggih, sertarekrutmen tenaga-tenaga baru dan ahli, yangmenghabiskan dana yang sangat besar.
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 18
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
Inovasi Dimensi Desain
PenambahanKomponen
Bio Farma membangun dan mengoperasikan sebuah Recycle Water Plant (RWP) denganteknologi nano filtrasi untuk mengolah air efluen IPAL. Output dari RWP kemudian dialirkanmenuju ke tangki air baku untuk digunakan kembali. Debit efluen IPAL yang diolah di RWPsebesar dengan penghematan air sebesar 1200 m3/bulan.
PerubahanSubsistem
Sistem air pendingin Autoclave diubah menjadibentuk sirkulasi sehingga air pendinginan dapatdigunakan kembali pada proses pendinginanberikutnya. Kebutuhan air pendingin autoclaveadalah sebesar 80 m3 per bulan, dan saat ini sistemsirkulasi air pendingin dipasang pada 3 unitautoclavesehingga penghematan airpendingin autoclave per bulan adalahsebesar 240 m3.
PerubahanSistem
Perubahan sistem pengolahan Purifed Water di WTPHib Pertusis yang semula menggunakan ResinDeionisasi diganti dengan CEDI. Dengan perubahansistem tersebut, maka kebutuhan regenerasiresindapat dihilangkan, sehingga dapat dilakukanefisiensi sebesar 50,5 m3 air/bulandan penguranganpencemaran 144 liter HCL/bulan dan 132 literNaOH/bulan.
Inovasi Dimensi Pengguna
PengembanganPengembangan inovasi–inovasi yang dilakukan oleh Bio Farma dilakukan berdasarkan ide-ide kreatif yang berasal dari perusahaan sendiri dan dilakukan menggunakan biaya dariinternal perusahaan. Adapun nilai setiap investasi dari inovasi yang dilakukan terlampirpada lampiran laporan proper.
Penerimaan
Perubahan sistem pengolahan Purifed Water di WTP Hib Pertusis yang semula menggunakanResin Deionisasi diganti dengan CEDI, meyebabkan perubahan proses pengoperasian padaoperator Water Treatment Plant. Sebelum perubahan sistem, operator harus melakukanregenerasi Resin Deionisasi sekitar 2 kali setiap bulan yang membutuhkan banyak air dan zatkimia. Sedangkan setelah dilakukan penggantian dengan EDI, proses regenerasi tersebutditiadakan sehingga efisiensi bisa dilakukan
Inovasi Dimensi Produk
Perubahandalampelayananproduk
Pembuatan vaksin secara kombinasi yaitu Pentabio menyebabkan efisiensi pada konsumendalam penggunaan vaksin. Semula harus dilakukan sebanyak tiga kali (DTP, HB, dan HiB)sekarang hanya dengan sekali suntik,konsumen telah mendapatkan 5 kekebalan sekaligus.Inovasi tersebut tentu saja sangat berdampak pada efisiensi seperti efisiensi penggunaanjarum suntik, pengurangan limbah termasuk efisiensi air dan pengurangan bebanpencemaran pada proses produksi.
Perubahandalam rantainilai (valuechain)
Pembutan vaksin secara kombinasi (Pentabio) lebih efektif dibandingkan dengan pembuatanvaksin secara terpisah-pisah. Setiap item kegiatan yang harusnya dilakukan sekitar tiga kalibatch, maka maka dapat diefisienkan menjadi hanya satu batch produksi. Hal tersebutdapat memberikan efisiensi pada penggunaan air dan menurunkan beban pencemaran.
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 19
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
VIII. Konservasi Keanekaragaman Hayati: PelestarianFlora & Fauna Endemik Jawa BaratDalam rangka mewujudkan tanggung jawab perusahaan dalam bidang perlindungan keanekaragamanhayati, maka perusahaan menjalankan proses bisnis dengan melibatkan stakeholder dan lingkungansekitar sebagai wujud nilai manfaat perusahaan secara sosial lingkungan. Secara kebijakan program inimendapatkan dukungan secara penuh dari jajaran manajemen perusahaan yang tertuang dalam KebijakanManajemen Perusahaan terkait Penghematan Energi dan Sumber Daya Alam serta Manual BioFarma mengenai proses pengelolaan lingkungan, K3, dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Aliran Proses Program Kehati
Sejak tahun 2008, perusahaan telah melakukan program pengelolaan dan pengembangan keanekaragamanhayati yang diawali dengan program rehabilitasi primata bekerjasama dengan PPSC Sukabumi, laluprogram reboisasi lahan kritis di wilayah Jawa Barat, sertaprogram adopsi dan konservasi penyubekerjasama dengan KKPSdan yang terakhir program konservasi mangrove bekerjasama denganLSM Siklus. Untuk implementasi program ini menggunakan dana perusahaan dari anggaran programBina Lingkungan sektor Pelestarian Lingkungan Hidup dan anggaran CSR pilar LingkunganHidup.
Rencana Strategis Program Kehati 2012 - 2017Nama Program Tujuan & Sasaran Tahun IndikatorKeberhasilan
Adopsi&KonservasiPenyu
Melindungipenyuhijau yang hampirpunah 5 tahun Populasipenyuhijaudikawasankonservasibertambah
AdopsiSatwaPrimata Melindungiprimata khususnya yangterancam punah
5 tahun Kondisiprimata siapdikembalikankehabitat asli (lepas liar)
Konservasi Mangrove Rehabilitasilahankritis diwilayahpesisirpantaiutaraJawa Barat
5 tahun KawasanpesisirpantaiutaraJawa Barattelahditumbuhioleh Mangrove
ReboisasiLahanKritis Rehabilitasiberbagailahankritis di wilayahJawa Barat
5 tahun Kawasanlahankritistelahditumbuhiolehtanamanproduktif dan endemikJawaBarat
KONSERVASI MANGROVEPerusahaan melaksanankan program konservasi mangrove dikawasan pantai Karangsong, Kab. Indramayu, Jawa Barat.Sejak tahun 2012, program ini telah melakukanpenanaman mangrove jenisAvicennia sp., Rhizopora sp.,Bruguiera sp., danSonneratia sp. di kawasan ini sebanyak12300 pohon dengan luas mencapai ± 2 Ha.Program inidilaksanakan bekerjasama dengan LSM Siklus, masyarakat desa Karangsong, Dinas Perikanan danKelautan Kab. Indramayu, Walhi Jabar, dan Universitas Wiralodra - Indramayu. Program ini berhasilmengurangi abrasi mencapai 10 m/tahun. Proses sedimentasi mengalami penurunan mencapai 30 m.Langkah lain yang dilakukan oleh perusahaan dalam melakukan konservasi mangrove dengan membuatAlat Pemecah Ombak (APO) sebanyak 6 buah dari bambu dan ban bekas berasal dari sumbangankaryawan perusahaan sepanjang 500 muntuk menahan laju danmengurangi arus ombak laut.PROGRAM PENGHIJAUANPerusahaan telah melakukan reboisasi di area lahan kritis dalam kurunwaktu 2011 – 2014 mencapai ± 125000 bibit pohon.Pelaksanaanprogram ini dilakukan bekerjasama denganmasyarakat, pemerintah setempat, dan LSM setempat.Dalamprogram penghijauan tersebut, terdapat ± 1200 batang pohon terdiri dari 13 spesies tanaman yangtermasuk dalam tanaman endemik khas Jawa Barat, yaitu :
Penanaman mangrove jenisAvicenniaSp, Rhizopora sp., Bruguiera sp., dan
Sonneratia sp.di Kab. Indramayusebanyak 12300 mengurangi abrasi
rata-rata 10 m/tahun
Selama kurun 3 tahun BioFarma telah menanam ± 10.000pohondari 13 spesies tanaman
endemik khas Jawa Barat
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 19
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
VIII. Konservasi Keanekaragaman Hayati: PelestarianFlora & Fauna Endemik Jawa BaratDalam rangka mewujudkan tanggung jawab perusahaan dalam bidang perlindungan keanekaragamanhayati, maka perusahaan menjalankan proses bisnis dengan melibatkan stakeholder dan lingkungansekitar sebagai wujud nilai manfaat perusahaan secara sosial lingkungan. Secara kebijakan program inimendapatkan dukungan secara penuh dari jajaran manajemen perusahaan yang tertuang dalam KebijakanManajemen Perusahaan terkait Penghematan Energi dan Sumber Daya Alam serta Manual BioFarma mengenai proses pengelolaan lingkungan, K3, dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Aliran Proses Program Kehati
Sejak tahun 2008, perusahaan telah melakukan program pengelolaan dan pengembangan keanekaragamanhayati yang diawali dengan program rehabilitasi primata bekerjasama dengan PPSC Sukabumi, laluprogram reboisasi lahan kritis di wilayah Jawa Barat, sertaprogram adopsi dan konservasi penyubekerjasama dengan KKPSdan yang terakhir program konservasi mangrove bekerjasama denganLSM Siklus. Untuk implementasi program ini menggunakan dana perusahaan dari anggaran programBina Lingkungan sektor Pelestarian Lingkungan Hidup dan anggaran CSR pilar LingkunganHidup.
Rencana Strategis Program Kehati 2012 - 2017Nama Program Tujuan & Sasaran Tahun IndikatorKeberhasilan
Adopsi&KonservasiPenyu
Melindungipenyuhijau yang hampirpunah 5 tahun Populasipenyuhijaudikawasankonservasibertambah
AdopsiSatwaPrimata Melindungiprimata khususnya yangterancam punah
5 tahun Kondisiprimata siapdikembalikankehabitat asli (lepas liar)
Konservasi Mangrove Rehabilitasilahankritis diwilayahpesisirpantaiutaraJawa Barat
5 tahun KawasanpesisirpantaiutaraJawa Barattelahditumbuhioleh Mangrove
ReboisasiLahanKritis Rehabilitasiberbagailahankritis di wilayahJawa Barat
5 tahun Kawasanlahankritistelahditumbuhiolehtanamanproduktif dan endemikJawaBarat
KONSERVASI MANGROVEPerusahaan melaksanankan program konservasi mangrove dikawasan pantai Karangsong, Kab. Indramayu, Jawa Barat.Sejak tahun 2012, program ini telah melakukanpenanaman mangrove jenisAvicennia sp., Rhizopora sp.,Bruguiera sp., danSonneratia sp. di kawasan ini sebanyak12300 pohon dengan luas mencapai ± 2 Ha.Program inidilaksanakan bekerjasama dengan LSM Siklus, masyarakat desa Karangsong, Dinas Perikanan danKelautan Kab. Indramayu, Walhi Jabar, dan Universitas Wiralodra - Indramayu. Program ini berhasilmengurangi abrasi mencapai 10 m/tahun. Proses sedimentasi mengalami penurunan mencapai 30 m.Langkah lain yang dilakukan oleh perusahaan dalam melakukan konservasi mangrove dengan membuatAlat Pemecah Ombak (APO) sebanyak 6 buah dari bambu dan ban bekas berasal dari sumbangankaryawan perusahaan sepanjang 500 muntuk menahan laju danmengurangi arus ombak laut.PROGRAM PENGHIJAUANPerusahaan telah melakukan reboisasi di area lahan kritis dalam kurunwaktu 2011 – 2014 mencapai ± 125000 bibit pohon.Pelaksanaanprogram ini dilakukan bekerjasama denganmasyarakat, pemerintah setempat, dan LSM setempat.Dalamprogram penghijauan tersebut, terdapat ± 1200 batang pohon terdiri dari 13 spesies tanaman yangtermasuk dalam tanaman endemik khas Jawa Barat, yaitu :
Penanaman mangrove jenisAvicenniaSp, Rhizopora sp., Bruguiera sp., dan
Sonneratia sp.di Kab. Indramayusebanyak 12300 mengurangi abrasi
rata-rata 10 m/tahun
Selama kurun 3 tahun BioFarma telah menanam ± 10.000pohondari 13 spesies tanaman
endemik khas Jawa Barat
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 19
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
VIII. Konservasi Keanekaragaman Hayati: PelestarianFlora & Fauna Endemik Jawa BaratDalam rangka mewujudkan tanggung jawab perusahaan dalam bidang perlindungan keanekaragamanhayati, maka perusahaan menjalankan proses bisnis dengan melibatkan stakeholder dan lingkungansekitar sebagai wujud nilai manfaat perusahaan secara sosial lingkungan. Secara kebijakan program inimendapatkan dukungan secara penuh dari jajaran manajemen perusahaan yang tertuang dalam KebijakanManajemen Perusahaan terkait Penghematan Energi dan Sumber Daya Alam serta Manual BioFarma mengenai proses pengelolaan lingkungan, K3, dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Aliran Proses Program Kehati
Sejak tahun 2008, perusahaan telah melakukan program pengelolaan dan pengembangan keanekaragamanhayati yang diawali dengan program rehabilitasi primata bekerjasama dengan PPSC Sukabumi, laluprogram reboisasi lahan kritis di wilayah Jawa Barat, sertaprogram adopsi dan konservasi penyubekerjasama dengan KKPSdan yang terakhir program konservasi mangrove bekerjasama denganLSM Siklus. Untuk implementasi program ini menggunakan dana perusahaan dari anggaran programBina Lingkungan sektor Pelestarian Lingkungan Hidup dan anggaran CSR pilar LingkunganHidup.
Rencana Strategis Program Kehati 2012 - 2017Nama Program Tujuan & Sasaran Tahun IndikatorKeberhasilan
Adopsi&KonservasiPenyu
Melindungipenyuhijau yang hampirpunah 5 tahun Populasipenyuhijaudikawasankonservasibertambah
AdopsiSatwaPrimata Melindungiprimata khususnya yangterancam punah
5 tahun Kondisiprimata siapdikembalikankehabitat asli (lepas liar)
Konservasi Mangrove Rehabilitasilahankritis diwilayahpesisirpantaiutaraJawa Barat
5 tahun KawasanpesisirpantaiutaraJawa Barattelahditumbuhioleh Mangrove
ReboisasiLahanKritis Rehabilitasiberbagailahankritis di wilayahJawa Barat
5 tahun Kawasanlahankritistelahditumbuhiolehtanamanproduktif dan endemikJawaBarat
KONSERVASI MANGROVEPerusahaan melaksanankan program konservasi mangrove dikawasan pantai Karangsong, Kab. Indramayu, Jawa Barat.Sejak tahun 2012, program ini telah melakukanpenanaman mangrove jenisAvicennia sp., Rhizopora sp.,Bruguiera sp., danSonneratia sp. di kawasan ini sebanyak12300 pohon dengan luas mencapai ± 2 Ha.Program inidilaksanakan bekerjasama dengan LSM Siklus, masyarakat desa Karangsong, Dinas Perikanan danKelautan Kab. Indramayu, Walhi Jabar, dan Universitas Wiralodra - Indramayu. Program ini berhasilmengurangi abrasi mencapai 10 m/tahun. Proses sedimentasi mengalami penurunan mencapai 30 m.Langkah lain yang dilakukan oleh perusahaan dalam melakukan konservasi mangrove dengan membuatAlat Pemecah Ombak (APO) sebanyak 6 buah dari bambu dan ban bekas berasal dari sumbangankaryawan perusahaan sepanjang 500 muntuk menahan laju danmengurangi arus ombak laut.PROGRAM PENGHIJAUANPerusahaan telah melakukan reboisasi di area lahan kritis dalam kurunwaktu 2011 – 2014 mencapai ± 125000 bibit pohon.Pelaksanaanprogram ini dilakukan bekerjasama denganmasyarakat, pemerintah setempat, dan LSM setempat.Dalamprogram penghijauan tersebut, terdapat ± 1200 batang pohon terdiri dari 13 spesies tanaman yangtermasuk dalam tanaman endemik khas Jawa Barat, yaitu :
Penanaman mangrove jenisAvicenniaSp, Rhizopora sp., Bruguiera sp., dan
Sonneratia sp.di Kab. Indramayusebanyak 12300 mengurangi abrasi
rata-rata 10 m/tahun
Selama kurun 3 tahun BioFarma telah menanam ± 10.000pohondari 13 spesies tanaman
endemik khas Jawa Barat
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 20
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
Data Tanaman Endemik khas Jawa BaratNo. Nama Indonesia Nama Daerah Nama Botani Jumlah1 Kelampaian Hanja, Jabon Anthocephalus cadamba Miq. 9282 Gandariah Jatake, Gandaria Bouea gandaria BI. 2.9743 Bintaro Bintaro Cerbera manghas L. 6904 Durian Durian, kadu Durio zibhetinus 6915 Dadap wangi Dedap wangi Erythrina euodiphylla Hassk. 6506 Dedap cengkering Dedap cangkring, Bisoro Erythrina fusca Lour., Ficus hispida L. 117 Beringin Caringin Ficus kurzii King., Ficus sp. 3128 Uganda mahogany Uganda mahogany Khaya anthoteca C.DC. 1.1719 Bungur daun kecil Bungur Lagerstroemia sp. 2 9410 Manglid Manglid, Ki manglid, Campaka munding Michelia velutina BI. 2.21711 Tanjung Tanjung Mimosops elengi 42212 Alpukat Alpukat Persea americana P. Mill. 26813 Campoleh Campoleh Pouteria sp. 22
Jumlah Total 10.450
KONSERVASI PENYUPerusahaan ikut serta melakukan program konservasi Penyu Hijau(Chelonia mydas) yang masuk dalam daftar “red list” di IUCNdan Appendix I CITES.Perusahaan telah melakukan programkonservasi dan adopsi Penyu selama tahun 2011 – 2014 denganmelakukan pelepas liaran ± 450.000 tukik.Program inihasilkerjasama antara perusahaan dengan Kelompok Konservasi Penyu Sukabumi (KKPS), UPTDKonservasi Penyu Pangumbahan, Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Sukabumi,WWF, Walhi Jabar,KSPL UNAS, KNPI Kec. Ciracap, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
KONSERVASI PRIMATABadan Konservasi Internasional menyatakan 25 jenis primata yang ada di dunia terancam punah dansalah satunya berada di Indonesia. Dengan kondisi itu, perusahaan ikut serta berpartisipasi melakukanprogram konservasi dan rehabilitasi primata bekerjasama dengan PPSC Cikananga, Sukabumi. Dalam
kurun waktu 3 tahun, program ini berhasil merehabilitasisebanyak 88 ekor dari 4 spesies primata jenis Orang Utan, OwaJawa, Lutung Budeng, dan Kukang Jawa yang terancampunah. Selain itu, perusahaan berhasil merehabilitasiprimatasebanyak200ekor dan 18 ekor primata berhasildikembalikan ke habitat asal.
Additionalitas ProgramSecara praktek umum hal yang unik dari pelaksanaan program ini adalah perusahaan mewujudkankepedulian dalam menjaga keseimbangan alam dan kelestarian kehati di lokasi yang jauh dariwilayah operasional serta tidak memiliki hubungan dengan core business perusahaan. Secaraperaturan umum belum ada peraturan yang mencantumkan kewajiban perusahaaan dalammenjalankan program Kehati. Program ini dilaksanakan sebagai bentuk inisiatif partisipasi perusahaandengan merujuk pada Undang-Undang No. 5 tahun 1999 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayatidan Ekosistem terutama dalam pengelolaan flora dan fauna dalam status prioritas tinggi.Perusahaan telahmenginvestasikan dana Rp 3 miliar dalam kurun waktu 5 (lima) tahun untuk menjalankan seluruhrangkaian program Kehati. Sedangkan hambatan yang terjadi dalam melaksanakan program ini adalahmengubah paradigma dan pola hidup masyarakat yang menggantungkan hidup dari keberadaanKehatiini sehingga perlu dibangun kesadaran masyarakat dalam rangka menjaga ekosistem dankelestarian kehati demi keberlanjutan hidup pada masa yang akan datang.
Selama 2011-2014BioFarmatelah melepas liarkan ±
450.000 tukik
Selama 2011-2014 Bio Farmatelah merehabilitasi 4 species
primata (orang utan, owa jawa,lutung budeng dan kukang jawa)
200ekor dimana 88 ekordiantaranya termasuk dalam
status terancam punah
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 21
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
Inovasi ProgramPerusahaan merancang alat pemecah ombak (APO) denganbahan dasar dari alamberupa bambu yang dirangkai dan bankendaraan bekas yang dirangkai menjadi pagar penahan ombak.Untuk konservasi penyu, lokasi penangkaran telur penyu tidak
dipindahkan ke area konservasi tetapi tetap disimpan ditempat dimana penyu dewasa bertelurdengan diberikan perlindungan bronjong bambu dan dibiarkan menetas secara alami. Untukdimensi pengguna, konservasi primata bukan hanya melakukan rehabilitasi pada primata yangdikonservasi tapi sampai pada tahapan primata tersebut siapuntuk dilepasliarkan kembali ke habitat asal. Sedangkan untukdimensi produk, perusahaan melibatkan beberapa vendorperusahaan dalam melaksanakan program konservasi kehati.Konwledge Sharing1. Potensi Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil di Indonesia, Vol. II, Dik
KKJI – Dikjen KPPPK Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia, 2012, ISBN : 978-602-7913-05-9
2. Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di Indonesia Paradigma,Perkembangan, dan Pengelolaannya, Toni Ruchimat; Riyanto Basuki; Suraji, Dik KKJI – DikjenKPPPK Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia, 2012, ISBN : 978-602-7913-07-3
3. Implementasi Program CSR PT Bio Farma (Persero) Melalui Konservasi Penyu Pangumbahan,Pramita Rachman, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran, 2013, sumber :http://pustaka.unpad.ac.id/archives/129086/
4. Kognitif Karyawan Terhadap Kegiatan CSR (Studi Kasus : Konservasi Penyu PangumbahanPT Bio Farma(Persero), Citra Putri Sakinna, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Universitas Bakrie,2014
Hasil Absolut Program Keanekaragaman Hayati
No. KegiatanHasil Absolut Tahun
Satuan2011 2012 2013 2014
1Reboisasi Lahan Kritis
10 9 13 13 Jenis flora endemik Jawa Barat di ling. internal11 8 5 6 Jenis flora endemik Jawa Barat di ling. eksternal
2 Konservasi Mangrove - 2 3 4 Jenis spesies mangrove
3 Konservasi Penyu 47,72% 23,00% 95,67% 96,13% Hatching rate (jumlah telur menetas)4 Rehabilitasi Primata 3 4 2 79 Jumlah primata terancam punah
IX. PEMBERDAYAAN MASYARAKATPT Bio Farma sebagai pionirperusahaan vaksin di Indonesia inginmewujudkan tanggung jawab sosialyang tidak hanya berupa kegiatancharity semata, tapi juga harusmemberikan dampak positif yangbersifat jangka panjang danberkelanjutan.Seluruh aliran prosespelaksanaan program ini merupakan
sinergi antara pengembangan produk yang bermutu internasional, melestarikan lingkungandengan mengembangkan inovasi menjadi Green Company, dan bermanfaat bagi masyarakat. Halini sejalan dengan konsep “Triple Bottom Line” yang menegaskan bahwa perusahaan yang baik tidakhanya mengutamakan keuntungan semata namun juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan danmasyarakat.
Pembuatan APO menggunakanbahan dari alam dan penggunaanbarang bekas berupa ban mobil
Konservasi penyu menggunakanproses alami dan dilindungi
bronjong tanpa memindahkantelur ke area penangkaran
VISI CSR Biofarma“Menjadi Perusahaan yang
mempunyai tanggungjawab sosial terpercaya,bereputasi global dalam
pengembangan masyarakatdan lingkungan”
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 22
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
Dalam pelaksanaan seluruh program CSR ini, perusahaan menerapkanstandar tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang berlakusecara internasional ISO26000:2010sebagai bentuk komitmen akankesadaran penerapan etika perilaku bisnis sehingga dapatmenciptakan dan mengembangkan Budaya Perusahaan (CorporateCulture) yang baik. Program CSR berupapengembangan masyarakatberkelanjutan(sustainable) dengan melibatkan kontribusimasyarakat agar dapat memberikan dampak dan menciptakankemandirian bagi masyarakat secaraekonomi, sosial, maupunlingkungan.Program pengembanganmasyarakat yang dilakukan oleh perusahaan dilaksanakan sesuai dengan hasil identifikasi dan analisismasalah berdasarkan potensi wilayah binaan yang ada pada saat tahapan perencanaan. Sehingga, padapelaksanaan kegiatan ini dapat dilakukan dengan mempergunakan anggaran yang berasal dari sumberdana program CSR atau PKBL sesuai dengan kebijakan serta mekanisme yang ada di perusahaan.
PROGRAM KREDIT LUNAK USAHA UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAANMASYARAKATPerusahaan telah memberikan pinjaman kredit lunak kepadamasyarakat melalui Program Kemitraan. Pemberian bantuan inisangat membantu masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan danmendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan dengan bungapinjaman 6% flat/tahun. Sampai saat ini, telah terhimpun 3.337 mitrabinaan yang tersebar di berbagai wilayah. Program Kemitraan ini
telah meningkatkan peluang lapanganpekerjaan baru sehingga mengurangiangka pengangguran. Perusahaanmemberikan bantuan peningkatancapacity building dan empowermentdalam rangkameningkatkanpengetahuanadministrasi, pembukuan, pemasaran, pengelolaanSDM, karakterdanperilakumanusia,serta pengembanganusahasecaraefektifdanefisien bagi paracalon mitra binaan.Pendidikandanpelatihan yangtelahdilaksanakan pada tahun 2013diikutioleh 63 unitusaha yang
menjadicalonmitrabinaan.
Melibatkankontribusimasyarakat agar
dapat memberikandampak dan menciptakan
kemandirian bagimasyarakat
bunga pinjaman 6% flat/tahundengan jumlah penyaluran
mencapai3.337 mitra binaan
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 22
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
Dalam pelaksanaan seluruh program CSR ini, perusahaan menerapkanstandar tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang berlakusecara internasional ISO26000:2010sebagai bentuk komitmen akankesadaran penerapan etika perilaku bisnis sehingga dapatmenciptakan dan mengembangkan Budaya Perusahaan (CorporateCulture) yang baik. Program CSR berupapengembangan masyarakatberkelanjutan(sustainable) dengan melibatkan kontribusimasyarakat agar dapat memberikan dampak dan menciptakankemandirian bagi masyarakat secaraekonomi, sosial, maupunlingkungan.Program pengembanganmasyarakat yang dilakukan oleh perusahaan dilaksanakan sesuai dengan hasil identifikasi dan analisismasalah berdasarkan potensi wilayah binaan yang ada pada saat tahapan perencanaan. Sehingga, padapelaksanaan kegiatan ini dapat dilakukan dengan mempergunakan anggaran yang berasal dari sumberdana program CSR atau PKBL sesuai dengan kebijakan serta mekanisme yang ada di perusahaan.
PROGRAM KREDIT LUNAK USAHA UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAANMASYARAKATPerusahaan telah memberikan pinjaman kredit lunak kepadamasyarakat melalui Program Kemitraan. Pemberian bantuan inisangat membantu masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan danmendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan dengan bungapinjaman 6% flat/tahun. Sampai saat ini, telah terhimpun 3.337 mitrabinaan yang tersebar di berbagai wilayah. Program Kemitraan ini
telah meningkatkan peluang lapanganpekerjaan baru sehingga mengurangiangka pengangguran. Perusahaanmemberikan bantuan peningkatancapacity building dan empowermentdalam rangkameningkatkanpengetahuanadministrasi, pembukuan, pemasaran, pengelolaanSDM, karakterdanperilakumanusia,serta pengembanganusahasecaraefektifdanefisien bagi paracalon mitra binaan.Pendidikandanpelatihan yangtelahdilaksanakan pada tahun 2013diikutioleh 63 unitusaha yang
menjadicalonmitrabinaan.
Melibatkankontribusimasyarakat agar
dapat memberikandampak dan menciptakan
kemandirian bagimasyarakat
bunga pinjaman 6% flat/tahundengan jumlah penyaluran
mencapai3.337 mitra binaan
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 22
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
Dalam pelaksanaan seluruh program CSR ini, perusahaan menerapkanstandar tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang berlakusecara internasional ISO26000:2010sebagai bentuk komitmen akankesadaran penerapan etika perilaku bisnis sehingga dapatmenciptakan dan mengembangkan Budaya Perusahaan (CorporateCulture) yang baik. Program CSR berupapengembangan masyarakatberkelanjutan(sustainable) dengan melibatkan kontribusimasyarakat agar dapat memberikan dampak dan menciptakankemandirian bagi masyarakat secaraekonomi, sosial, maupunlingkungan.Program pengembanganmasyarakat yang dilakukan oleh perusahaan dilaksanakan sesuai dengan hasil identifikasi dan analisismasalah berdasarkan potensi wilayah binaan yang ada pada saat tahapan perencanaan. Sehingga, padapelaksanaan kegiatan ini dapat dilakukan dengan mempergunakan anggaran yang berasal dari sumberdana program CSR atau PKBL sesuai dengan kebijakan serta mekanisme yang ada di perusahaan.
PROGRAM KREDIT LUNAK USAHA UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAANMASYARAKATPerusahaan telah memberikan pinjaman kredit lunak kepadamasyarakat melalui Program Kemitraan. Pemberian bantuan inisangat membantu masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan danmendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan dengan bungapinjaman 6% flat/tahun. Sampai saat ini, telah terhimpun 3.337 mitrabinaan yang tersebar di berbagai wilayah. Program Kemitraan ini
telah meningkatkan peluang lapanganpekerjaan baru sehingga mengurangiangka pengangguran. Perusahaanmemberikan bantuan peningkatancapacity building dan empowermentdalam rangkameningkatkanpengetahuanadministrasi, pembukuan, pemasaran, pengelolaanSDM, karakterdanperilakumanusia,serta pengembanganusahasecaraefektifdanefisien bagi paracalon mitra binaan.Pendidikandanpelatihan yangtelahdilaksanakan pada tahun 2013diikutioleh 63 unitusaha yang
menjadicalonmitrabinaan.
Melibatkankontribusimasyarakat agar
dapat memberikandampak dan menciptakan
kemandirian bagimasyarakat
bunga pinjaman 6% flat/tahundengan jumlah penyaluran
mencapai3.337 mitra binaan
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 23
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
Paramitra binaan yang telah sukses menjalankan usaha diikutsertakan oleh perusahaan dalam kegiatanpameran untuk mempromosikan, mendorong dan meningkatkan volume penjualan baik di dalammaupun di luar negeri. Untuk memudahkan para mitra binaan dalam proses pengangsuran pinjamanperusahaan menjalin kerjasama dengan pihak Bank, yaitu Bank BNI dan Bank Bukopin.
Tenaga % Tenaga %Kerja Laba Kerja Laba
(Rp) (Rp) (Orang) (Rp) (Rp) (Orang)1 INDUSTRI 1.361.140.000 133.500.000 164 10 1.485.500.000 166.000.000 178 112 PERTANIAN 60.000.000 13.300.000 4 22 62.000.000 14.000.000 4 233 PERDAGANGAN 1.540.663.000 195.527.000 56 13 1.656.600.000 215.900.000 62 134 JASA 651.349.500 188.923.600 27 29 720.500.000 201.620.000 32 285 PETERNAKAN 39.000.000 8.500.000 0 22 43.000.000 9.000.000 0 216 KERAJINAN 82.000.000 8.050.000 7 10 83.000.000 9.000.000 5 11
3.734.152.500 547.800.600 258 15 4.050.600.000 615.520.000 281 15
Sektor UsahaNo
Sebelum dibina Setelelah dibina
Omset Laba LabaOmset
PROGRAM PENGEMBANGAN BUDI DAYA IKAN KOI DI DESA SUKAMULYAProgram CSR yang dilaksanakan di desa Sukamulya merupakan integrasi dari 4 pilar prioritas yaitukesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan.Dalam proses pengembangan program iniperusahaan bukan hanya membantu terkait keberhasilan para pembudidaya ikan koi tapi juga masyarakat
yang berada disekitar lingkungan desa binaan. Program ini telahmemberikan bantuan dalam sektor infrastrukur, berupa bantuan bakpengendapan ikan koi bagi pembudidaya. Sedangkan bagimasyarakat secara umum diberikan fasilitas MCK terkait PolaHidup Bersih dan Sehat serta posyandu untuk kemudahan akses
pelayanan kesehatan yang dapat membantu peningkatankesehatan masyarakat. Pada sektor capacity building, parapembudidaya ikan koi ini diberikan pelatihan terkaitpengelolaan budidaya ikan koi berbasis bio secureyang mengadopsi proses produksi vaksin. Pada sektorempowerment, perusahaan memberikan pendampingankepada Kelompok Mizu-mi Koi (KMK) dengan diberikanbantuan induk koi berkualitas sebanyak 18 ekor.Perkembangan yang terjadi saat ini, KMK telahmemiliki 12 orang anggota.
Mengembalikan kejayaanSukabumi sebagai sentra
budidaya Ikan Koi diIndonesia
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 23
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
Paramitra binaan yang telah sukses menjalankan usaha diikutsertakan oleh perusahaan dalam kegiatanpameran untuk mempromosikan, mendorong dan meningkatkan volume penjualan baik di dalammaupun di luar negeri. Untuk memudahkan para mitra binaan dalam proses pengangsuran pinjamanperusahaan menjalin kerjasama dengan pihak Bank, yaitu Bank BNI dan Bank Bukopin.
Tenaga % Tenaga %Kerja Laba Kerja Laba
(Rp) (Rp) (Orang) (Rp) (Rp) (Orang)1 INDUSTRI 1.361.140.000 133.500.000 164 10 1.485.500.000 166.000.000 178 112 PERTANIAN 60.000.000 13.300.000 4 22 62.000.000 14.000.000 4 233 PERDAGANGAN 1.540.663.000 195.527.000 56 13 1.656.600.000 215.900.000 62 134 JASA 651.349.500 188.923.600 27 29 720.500.000 201.620.000 32 285 PETERNAKAN 39.000.000 8.500.000 0 22 43.000.000 9.000.000 0 216 KERAJINAN 82.000.000 8.050.000 7 10 83.000.000 9.000.000 5 11
3.734.152.500 547.800.600 258 15 4.050.600.000 615.520.000 281 15
Sektor UsahaNo
Sebelum dibina Setelelah dibina
Omset Laba LabaOmset
PROGRAM PENGEMBANGAN BUDI DAYA IKAN KOI DI DESA SUKAMULYAProgram CSR yang dilaksanakan di desa Sukamulya merupakan integrasi dari 4 pilar prioritas yaitukesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan.Dalam proses pengembangan program iniperusahaan bukan hanya membantu terkait keberhasilan para pembudidaya ikan koi tapi juga masyarakat
yang berada disekitar lingkungan desa binaan. Program ini telahmemberikan bantuan dalam sektor infrastrukur, berupa bantuan bakpengendapan ikan koi bagi pembudidaya. Sedangkan bagimasyarakat secara umum diberikan fasilitas MCK terkait PolaHidup Bersih dan Sehat serta posyandu untuk kemudahan akses
pelayanan kesehatan yang dapat membantu peningkatankesehatan masyarakat. Pada sektor capacity building, parapembudidaya ikan koi ini diberikan pelatihan terkaitpengelolaan budidaya ikan koi berbasis bio secureyang mengadopsi proses produksi vaksin. Pada sektorempowerment, perusahaan memberikan pendampingankepada Kelompok Mizu-mi Koi (KMK) dengan diberikanbantuan induk koi berkualitas sebanyak 18 ekor.Perkembangan yang terjadi saat ini, KMK telahmemiliki 12 orang anggota.
Mengembalikan kejayaanSukabumi sebagai sentra
budidaya Ikan Koi diIndonesia
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 23
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
Paramitra binaan yang telah sukses menjalankan usaha diikutsertakan oleh perusahaan dalam kegiatanpameran untuk mempromosikan, mendorong dan meningkatkan volume penjualan baik di dalammaupun di luar negeri. Untuk memudahkan para mitra binaan dalam proses pengangsuran pinjamanperusahaan menjalin kerjasama dengan pihak Bank, yaitu Bank BNI dan Bank Bukopin.
Tenaga % Tenaga %Kerja Laba Kerja Laba
(Rp) (Rp) (Orang) (Rp) (Rp) (Orang)1 INDUSTRI 1.361.140.000 133.500.000 164 10 1.485.500.000 166.000.000 178 112 PERTANIAN 60.000.000 13.300.000 4 22 62.000.000 14.000.000 4 233 PERDAGANGAN 1.540.663.000 195.527.000 56 13 1.656.600.000 215.900.000 62 134 JASA 651.349.500 188.923.600 27 29 720.500.000 201.620.000 32 285 PETERNAKAN 39.000.000 8.500.000 0 22 43.000.000 9.000.000 0 216 KERAJINAN 82.000.000 8.050.000 7 10 83.000.000 9.000.000 5 11
3.734.152.500 547.800.600 258 15 4.050.600.000 615.520.000 281 15
Sektor UsahaNo
Sebelum dibina Setelelah dibina
Omset Laba LabaOmset
PROGRAM PENGEMBANGAN BUDI DAYA IKAN KOI DI DESA SUKAMULYAProgram CSR yang dilaksanakan di desa Sukamulya merupakan integrasi dari 4 pilar prioritas yaitukesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan.Dalam proses pengembangan program iniperusahaan bukan hanya membantu terkait keberhasilan para pembudidaya ikan koi tapi juga masyarakat
yang berada disekitar lingkungan desa binaan. Program ini telahmemberikan bantuan dalam sektor infrastrukur, berupa bantuan bakpengendapan ikan koi bagi pembudidaya. Sedangkan bagimasyarakat secara umum diberikan fasilitas MCK terkait PolaHidup Bersih dan Sehat serta posyandu untuk kemudahan akses
pelayanan kesehatan yang dapat membantu peningkatankesehatan masyarakat. Pada sektor capacity building, parapembudidaya ikan koi ini diberikan pelatihan terkaitpengelolaan budidaya ikan koi berbasis bio secureyang mengadopsi proses produksi vaksin. Pada sektorempowerment, perusahaan memberikan pendampingankepada Kelompok Mizu-mi Koi (KMK) dengan diberikanbantuan induk koi berkualitas sebanyak 18 ekor.Perkembangan yang terjadi saat ini, KMK telahmemiliki 12 orang anggota.
Mengembalikan kejayaanSukabumi sebagai sentra
budidaya Ikan Koi diIndonesia
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 24
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
Pengembangan kelompok menggunakan model inti-plasma sehingga dari anggota kelompok yang adasaat ini dapat mengembangkan kelompok baru mempergunakan metode budi daya yang sama. KMK saatini telah mempekerjakan 26 orang tenaga kerja yang berasal dari warga sekitardengan penghasilansebelumnya hanya Rp. 500.000/bulan, saat ini mencapai Rp. 3.000.000/bulandengan rata-rata
produksi kemajuan mencapai ± 3.500 ekorikan/bulan.Pada tahun2013, KMK telah memiliki kolam pembesaran ikan sebanyak 15buah dengan sistem bio secure. Program Pengembangan Budi DayaIkan Koi ini telah melestarikandan memanfaatkan 3 sumber mata
airuntuk budi daya ikan koi dankeperluan masyarakat. KMK secara mandiri telah membangun salahsatu sumber mata air untuk pelestarian dan pipanisasi yang telahdimanfaatkan oleh 85 kepala keluarga dalam mendapatkan akses air bersih.
PROGRAM PENGEMBANGAN DESA EKOWISATA PANGUMBAHANProgram inidilaksanakandalamrangkamenunjangpotensiwilayahSukabumi Selatansebagaidestinasiwisataberbasisalam, maka perusahaanmengembangkanDesaEkowisata di PantaiPangumbahan.Desa initerletak diKecamatanCiracappesisirselatanKabupatenSukabumidenganluas1.960 hektardengankondisiaksesibilitas yang kurangbaik, sehinggamengakibatkantingkatkemajuanekonomi, pendidikandankesehatanterhambat. Namun, dibalik kondisi tersebut terdapatpotensialam yangluarbiasasepertikeindahanpantaimuaradankeanekaragaman hayatisebagai tempatpenyuhijau bertelur.Keunggulan tersebut dijadikan potensi objekwisata untukmenciptakan daerah tujuan wisata baru yang dapat berpengaruh terhadap peningkatankesejahteraan masyarakat.
Proses pembangunan Desa Ekowisata Pangumbahan berdasarkankonsep desa terpadu dengan pengelolaan yang mencakupketerpaduan wilayah/ekologi, sektor, disiplin ilmu, danstakeholder yang melibatkan pemerintah desa, kelompokmasyarakat, tokoh masyarakat, dan lembaga keuangan sebagaistakeholder dalam melakukan pengelolaan kawasan desa
ekowisata.Pengelolaan program dilaksanakanolehKelompokKonservasiPenyuSukabumi(KKPS).Pada sektor capacity building, perusahaan memberikan pelatihan mengenai konservasipenyu dan customer service serta empowerment dengan menciptakan dan memberikanpendampingan pada Kelompok Konservasi Penyu Sukabumi (KKPS). Dalam pengelolaan konservasipenyu, KKPS berhasil mengembangkan proses penangkaran penyu secara alami dengan tidakmemindahkan telur penyu ke area penangkaran konservasitetapi tetap di pesisir pantai menggunakan bronjong bambu.Puskesmas pariwisata berbeda dengan puskesmas lain karenamemberikan pelayanan kepada masyarakat setiap hari dari mulaihari Senin – Minggu termasuk pada Hari Besar. Konsep inidilakukan untuk mengantisipasi dan memberikan pelayanankesehatan kepada masyarakat secara umum dan wisatawansecara khusus. Program pengembangan kemasyarakatan yangdilakukan oleh perusahaan secara umum memiliki keunikankarena berhasil melahirkan institusi sosial ekonomi baru dimasyarakat dan KMK sebagai mitra binaan berhasil masuk dalam asosiasi pembudidayaan ikankoi dengan predikat best breeding (pembibit terbaik). Secara peraturan belum ada regulasi yang
Kelompok Mizu-mi koi telahmemiliki 15 buah kolamdengan sistem bio secure
Penyerapan 26 tenaga kerja3 sumber air untuk 85
kepala keluarga
Perusahaan membangunpuskesmas pariwisata sebagai
wujud nyata dari access tomedicine & healthcare untuk
masyarakat di daerahterpencil
Penangkaran penyu secaraalami di pesisir pantai
menggunakan bronjongbambu hingga menetas
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAANLINGKUNGAN (DRKPL)
PT BIO FARMA (PERSERO) | 25
PT Bio Farma (Persero) —Jl. Pasteur 28 BandungT:+62 22 2033755F:+62 22 2041306W:www.biofarma.co.id
No. Program
Hasil Absolut Tahun2011 2012 2013 2014
Dana
(Rp)
Keb
erha
silan
(%)
Dana
(Rp)
Keb
erha
silan
(%)
Dana
(Rp)
Keb
erha
silan
(%)
Dana
(Rp)
Keb
erha
silan
(%)
1 Bantuan Bencana alam 88.879.916 79 70.800.000 28 36.684.450 15 238.061.347 79
2 Bantuan Pendidikan 345.525.000 109 1.212.417.620 121 1.209.596.500 121 95.272.000 6
3Bantuan PeningkatanKesehatan
262.676.310 169 312.251.000 45 1.289.547.330 74 1.089.871.750 47
4Bantuan PengembanganSarana dan PrasaranaUmum
948.237.750 113 551.708.900 46 401.393.650 40 49.160.000 2
5Bantuan PengembanganSarana Ibadah
741.403.000 89 1.207.053.500 172 1.819.409.000 227 207.030.000 12
6 Bantuan Pelestarian Alam 188.339.050 151 244.850.000 82 733.277.700 210 212.461.000 30
7 Program Kemitraan 9.685.000.000 114 13.702.500.000 120 1.750.000.000 13* 1.870.000.000 13
mengatur bahwa perusahaan perlu melakukan pembinaan di satu desa hingga menjadi desa yangunggul dan mandiri. Untuk program ini, perusahaan telah menginvestasikan dana sebesar Rp 28miliar dalam kurun waktu 3 tahun. Kesulitan terbesar dalam pengelolaan program ini adalahpembangunan mental usaha para mitra binaan untuk menciptakan usaha berkelanjutan yangdapat mempengaruhi lingkungan masyarakat sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan. Desaekowisata pangumbahan mampu memberikan pengalaman wisata alam dengan kearifan lokal dimanamasyarakat diajak untuk melakukan adopsi penyu demi keberlangsung habitat penyu di alamsedangkan program pembudidayaan ikan koi mulai melahirkan kelompok-kelompok budidaya ikankoi yang baru sebagai bukti positif dari kebangkitan Sukabumi sebagai sentra budidaya ikan koi.Hasil absolut program community development PT Bio Farma ditampilkan sebagai berikut.
HASIL ABSOLUT PROGRAM
*Pada tahun 2013, penyaluran PK ditiadakan berdasarkan surat edaran No-92/D5.MBU/2013dari Kementerian BUMN kecuali jika ada komitmendengan mitra binaan.