Post on 21-Dec-2014
description
SUMBERDAYA LOGAM
Sumber daya alam adalah semua yang terdapat di alam (kekayaan alam) yang dapat
dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya. Sumber daya alam terbagi dua yaitu sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati.
Sumber daya alam hayati disebut juga sumber daya alam biotik yaitu semua yang terdapat di alam (kekayaan alam) berupa
makhluk hidup. Sedangkan sumber daya alam non hayati atau sumber daya alam abiotik adalah semua kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia berupa benda
mati.
Apa pengertian Tembaga, Nikel, Bijih Besi, Emas dan Perak, Intan dan Pasir Besi?
Bagaimana pengelompokan Tembaga, Nikel, Bijih Besi, Emas dan Perak, Intan dan Pasir
Besi?apa Pemanfaatannya Tembaga, Nikel, Bijih Besi, Emas dan Perak, Intan dan Pasir Besi?
Bagaimana Penyebarannya Tembaga, Nikel, Bijih Besi, Emas dan Perak, Intan dan Pasir
Besi?
Rumusan Masalah
Tembaga adalah unsur kimia yang diberi lambang Cu (Latin: cuprum) dalam suatu Sistem Periodik Unsur (SPU) tembaga termasuk dalam golongan 11dan menempati posisi dengan
nomor atom (NA) 29 dan mempunyai bobot atom (BA) 63,546. Tembaga, perak dan emas disebut logam koin karena dipakai sejak lama sebagai uang dalam bentuk lempengan (koin). Hal
ini disebabkan oleh logam ini tidak reaktif, sehingga tidak berubah dalam waktu yang lama. Tembaga adalah logam berdaya hantar listrik tinggi, maka dipakai sebagai kabel
listrik. Tembaga tidak larut dalam asam yang bukan pengoksidasi tetapi tembaga teroksidasi oleh HNO3 sehingga
tembaga larut dalam HNO3 [1]. Bentuk pentahidrat yang lazim terhidratnya, yaitu kehilangan empat molekul airnya pada 110 °C dan kelima-lima molekul air pada 150 °C. Pada 650 °C, tembaga (II) sulfat mengurai menjadi tembaga (II)
oksida (CuO), sulfur dioksida (SO2) dan oksigen (O2) .
Pengertian Tembaga
Tembaga(II) sulfat diproduksi dalam skala besar dengan cara mencampurkan logam tembaga
dengan asam sulfat panas atau oksidanya dengan asam sulfat. Untuk penggunaan di laboratorium, tembaga (II) sulfat biasanya dibeli (tidak dibuat
manual).Bentuk anhidratnya ditemukan dalam bentuk mineral
langka yang disebut kalkosianit. Tembaga sulfat terhidrasi eksis di alam dalam bentuk kalkantit
(pentahidrat) dan 2 mineral lain yang lebih langka: bonatit (trihidrat) dan bootit (heptahidrat).
Proses Pembentukan Tembaga
Tembaga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dari komponen listrik, koin, alat rumah tangga,
hingga komponen biomedik. Tembaga juga dapat dipadu dengan logam lain hingga terbentuk logam
paduan seperti perunggu atau monel. Tembaga berperan khususnya dalam beberapa kegiatan
seperti enzim pernapasan sebagai tirosinase dan silokron oksidasi. Tembaga bersifat racun. Ini dapat
terjadi ketika tembaga menumpuk dalam tubuh akibat penggunaan alat masak tembaga. Unsur Cu
yang berlebih dapat merusak hati dan memacu sirosis.
Pemanfaatan Tembaga
Persebaran tembaga di Indonesia ditemukan hampir merata di berbagai provinsi, yaitu di
Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tengah, NTT, dan Papua.
Persebaran Tembaga
Peta Persebaran Tembaga
Nikel adalah komponen yang banyak ditemukan dalam meteorit dan menjadi ciri komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi atau siderit, dapat mengandung alloy besi dan nikel berkadar 5-25%.
Nikel diperoleh secara komersial dari pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury Ontario, sebuah daerah yang
menghasilkan 30% kebutuhan nikel dunia.Unsur nikel berhubungan dengan batuan basa yang
disebut norit. Nikel ditemukan dalam mineral pentlandit, dalam bentuk lempeng-lempeng halus dan butiran kecil bersama pyrhotin dan kalkopirit. Nikel biasanya terdapat dalam tanah yang terletak di atas
batuan basa.
Pengertian Nikel
Nikel terbentuk bersama mineral silikat kaya akan unsur Mg (ex;olivin). Olivin adalah jenis mineral yang tidak stabil selama
pelapukan berlangsung. Saprolite adalah produk pelapukan pertama, meninggalkan sedikitnya 20% fabric dari batuan
aslinya (parent rock). Batas antara batuan dasar, saprolite dan wathering front tidak jelas dan bahkan perubahannya
gradasional. Endapan nikel laterite dicirikan dengan adanya speroidal weathering sepanjang joints dan fractures ( boulder saprolite). Selama pelapukan berlangsung, Mg larut dan Silika
larut bersama groundwater. Ini menyebabkan fabric dari batuan induknya is totally change. Sebagai hasilnya, Fe-Oxide
mendominasi dengan membentuk lapisan horizontal diatas saprolite yang sekarang kita kenal sebagai Limonite. Benar
bahwa Nikel berasosiasi dengan Fe-Oxide terutama dari jenis Goethite. Rata-rata nikel berjumlah 1.2 %.
Proses Pembentukan Nikel
Bijih nikel laterit kadar rendah dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan feronikel dengan melakukan peningkatan
kadar nikel sesuai cut of grade yang ditentukan UBPN Operasi Pomala, PT. Antam Tbk yaitu 2.3% Ni. Percobaan dalam skala
laboratorium telah menghasilkan peningkatan kadar nikel lebih besar dari 2.3% Ni yaitu 2.43% Ni dengan perolehan optimum sebesar 83.4% untuk conto A dan 2.39% Ni dengan perolehan sebesar 84.08% untuk conto B, melalui metode flotasi dengan mengapungkan mineral silikat, dengan menggunakan senyawa
amina komplek untuk kolektor dan starch (kanji) untuk depressant. Sedangkan metoda magnetisasi dapat dimanfaatkan dan meningkatkan kadar besi tetapi tidak dapat meningkatkan
kadar nikel dalam pemanfaatan endapan bijih nikel laterit lapisan atas (iron cap) dengan peningkatan kadar besi dari 41.88% Fe
menjadi 66.43% Fe dan nikel dari kadar 0.40% Ni menjadi 0.50% Ni.
Pemanfaatan Nikel
Daerah persebaran nikel terdapat di :Soroako,
Bulubulang, Pamaloa Utara, dan
Pamaloa Selatan (Sulawesi Tenggara).
Persebaran Nikel
Biji atau bijih besi adalah cebakan yang digunakan untuk membuat besi gubal.Biji besi terdiri atas oksigen dan atom besi yang berikatan bersama dalam molekul. Besi sendiri
biasanya didapatkan dalam bentuk magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3), goethit, limonit atau siderit. Bijih besi biasanya kaya akan besi oksida dan beragam dalam hal warna, dari kelabu tua, kuning muda, ungu tua, hingga merah karat anjing Saat ini, cadangan biji besi nampak banyak, namun seiring dengan
bertambahnya penggunaan besi secara eksponensial berkelanjutan, cadangan ini mulai berkurang, karena jumlahnya tetap. Sebagai contoh, Lester Brown dari
Worldwatch Institute telah memperkirakan bahwa bijih besi bisa habis dalam waktu 64 tahun berdasarkan pada
ekstrapolasi konservatif dari 2% pertumbuhan per tahun.
Bijih besi
Proses terjadinya cebakan bahan galian bijih besi berhubungan erat dengan adanya peristiwa tektonik
pra-mineralisasi. Akibat peristiwa tektonik, terbentuklah struktur sesar, struktur sesar ini merupakan zona lemah yang memungkinkan terjadinya magmatisme, yaitu intrusi magma
menerobos batuan tua, dicirikan dengan penerobosan batuan granitan (Kgr) terhadap Formasi Barisan (Pb,Pbl). Akibat adanya kontak magmatik ini, terjadilah proses rekristalisasi, alterasi, mineralisasi, dan penggantian (replacement) pada bagian kontak
magma dengan batuan yang diterobosnya.
Pengelompokan Bijih Besi
bijih besi dimanfaatkan oleh masyarakat industri telah ditambang dari deposit didominasi hematit dengan nilai lebih dari 60% Fe.
Deposit ini biasanya disebut sebagai "bijih pengiriman langsung" atau "bijih alami". Peningkatan permintaan bijih besi, ditambah
dengan menipisnya bermutu tinggi bijih hematit di Amerika Serikat, setelah Perang Dunia II menyebabkan perkembangan
tingkat rendah sumber bijih besi, terutama pemanfaatan taconite di Amerika Utara. Tingkat rendah sumber bijih besi umumnya memerlukan benefisiasi. Magnetit sering dimanfaatkan karena magnet, dan karenanya mudah dipisahkan dari mineral gangue dan mampu menghasilkan konsentrat bermutu tinggi dengan
tingkat yang sangat rendah dari kotoran. Karena kepadatan yang tinggi relatif terhadap gangue hematit silikat terkait, benefisiasi
hematit biasanya melibatkan kombinasi dari menghancurkan, gravitasi penggilingan, atau berat pemisahan media, dan flotasi
buih silika.
Pemanfaatan Bijih besi
Daerah persebaran Bijih besi terdapat di daerah :
Lampung (Gunung Tegak), Kalimantan Selatan (Pulau Sebuku),
Sulawesi Selatan (Pegunungan Verbeek), dan Jawa Tengah (Cilacap).
Persebaran Bijih Besi
Emas adalah unsur kimia dengan nomor atom 79 dan massa atom 196,967. Berupa logam dengan titik lebur
1.063° C dan titik didih 2.600° C. emas merupakan logam yang paling lenting dan mudah ditempa, juga konduktor yang baik. Logam ini tidak aktif secara
kimiawi, dan tahan karat. Emas sering terdapat bebas di endapan sungai, urat kuarsa, atau dari pirit.
Mungkin juga emas terdapat pada bijih besi atau perak, tembaga, timbale, nikel, dan tellurium.
Penggunannya yaitu : dulu digunakan sebagai uang logam dan sekarang masih merupakan standar
pertukaran internasional. Sampai sekarang dipakai untuk perhiasan, seni, kedokteran gigi, penyepuhan,
dan dalam bentuk radioaktif dipakai untuk pengobatan tumor. Symbol kimia dari emas yaitu Au.
Emas dan Perak
Perak adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ag dan
nomor atom 47. Lambangnya berasal dari bahasa LatinArgentum. Sebuah logam transisi lunak, putih, mengkilap, perak
memiliki konduktivitas listrik dan panas tertinggi di seluruh logam dan terdapat
dimineral dan dalam bentuk bebas. Logam ini digunakan dalam koin, perhiasan, peralatan meja, dan fotografi. Perak termasuk logam
mulia seperti emas.
Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian
secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer).
Genesa emas dikatagorikan menjadi dua yaitu: - endapan primer - endapan plaser
Perak muncul secara alami dan dalam bijih-bijih argentite (Ag2S) dan horn silver (AgCl). Bijih-bijih
timah, timbal-timah, tembaga, emas dan perunggu-nikel merupakan sumber-sumber penting untuk
menambang perak.
Pembentukan Emas dan Perak
Pemanfaatan/penggunaan emas dan perak yang paling utama sebaiknya digunakan untuk bahan uang / duit.
Uang kertas dan logam yang kita pegang saat ini sebatas uang-uangan yang tidak bernilai riil. Jika emas
dan perak dipakai sebagai alat tukar maka barang-barang akan menyesuaikan harganya, bukan uang yang
menyesuaikan nilainya. Tidak ada inflasi gila-gilaan lagi, tidak ada lagi perampok nilai uang kita lagi, tidak ada lagi uang sobek tidak laku dan tidak ada lagi uang kadaluwarsa tidak laku. Saat ini sudah mulai banyak yang memakai dinar emas dan dirham perak sebagai
alat transaksi sehari-hari yang tidak melanggar hukum indonesia.
Pemanfaatan Emas dan Perak
Potensi endapan emas terdapat di :Pulau Sumatera, Kepulauan Riau,
Pulau Kalimantan, Pulau Jawa,
Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara,
Maluku, dan Papua.
Persebaran Emas dan Perak
Intan atau berlian adalah mineral yang secara kimia merupakan bentuk kristal, atau alotrop, dari karbon. Intan terkenal karena memiliki
sifat-sifat fisika yang istimewa, terutama faktor kekerasannya dan kemampuannya
mendispersikan cahaya. Sifat-sifat ini yang membuat intan digunakan dalam perhiasan
dan berbagai penerapan di dalam dunia industri.
Intan
Intan terbentuk pada kedalaman 100 mil (161 Km) di bawah permukaan bumi, pada batuan
yang cair pada bagian mantel bumi yang memiliki temperature dan tekanan tertentu
yang memungkinkan untuk merubah (mineral) carbon menjadi intan
Pembentukan Intan
Intan dijadikan orang untuk perhiasan. Intan yang digunakan sebagai batu permata adalah batu yang transparan, putih bersih, warnanya hijau jernih atau berwarna biru muda. Selain untuk
perhiasan, intan digunakan pada pahat diamond drilling, roda gerinda, gergaji, pahat alat bor,
untuk memotong dan menggosok batu permata, sebagai alat untuk pemotong kaca. Intan
merupakan kristal karbon. Indeks refraksinya sangat tinggi dan transparan. Intan yang
berkristal rendah dan berwarna gelap sering mempunyai struktur serabut dan disebut bortz
atau kristal permata intan.
Pemanfaatan Intan
Penyebaran intan di Indonesia hanya terdapat di :
Kalimantan Barat (Landak, Sangau),
Kalimantan tengah (Purukcau), dan
Kalimantan Selatan (Martapura, Pleihari).
Persebaran Intan
Pasir besi merupakan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk pengganti bahan baja yang digunakan sebagai bahan dasar
di bidang industri pengecoran logam. Cara tersebut bisa dimungkinkan dengan pengolahan pasir besi secara
mandiri dengan memisahkan atau mengeliminasi pengotor yang terdapat dalam pasir besi tersebut, yaitu dengan
metode bubbling dan compound separation, sehinnga pasir besi dapat digunakan sebagai solusi Pengolahan Bijih Besi Mandiri di Bidang Industri Pengecoran Logam Sehingga
dari adanya solusi di atas diperlukan pengimplementasian yang perlu dilakukan dan didukung oleh beberapa elemen atau pihak-pihak yang dapat membantu mengembangkan proyek pemanfaatan pasir besi sebagai pengolahan bijih besi mandiri. Hal tersebut dilakukan secara terkait dan
kerjasama antar beberapa pihak.
Pasir Besi
Pembentukan endapan pasir besi memiliki perbedaan genesa dibandingkan dengan mineralisasi logam
lainnya yang umum terdapat. Pembentukan pasir besi adalah merupakan produk dari proses kimia dan
fisika dari batuan berkomposisi menengah hingga basa atau dari batuan bersifat andesitik hingga basaltik. Proses ini dapat dikatakan merupakan gabungan dari proses kimia dan fisika.Di daerah pantai selatan Kabupaten Ende, endapan pasir pantai di perkirakan berasal dari akumulasi hasil
desintegrasi kimia dan fisika seperti adanya pelarutan, penghancuran batuan oleh arus air,
pencucian secara berulang-ulang, transportasi dan pengendapan.
Pembentukan Pasir Besi
Selain itu manfaat dan kegunaan pasir besi adalah bahan dasar untuk tinta kering (toner)
pada mesin fotokopi dan tinta laser, bahan utama untuk pita kaset, pewarna serta
campuran (filter) untuk cat, bahan dasar untuk industri magnet permanent.
Pemanfaatan Pasir Besi
Di Jawa Timur sendiri keberadaan pasir besi hampir merata di pantai selatan jawa, mulai
dari Tulungagung, Blitar, Lumajang
Persebaran Pasir Besi
Kesimpulan
Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alamnya, baik sumber daya alam hayati maupun
sumber daya alam non hayati. Kekayaan alam Indonesia terdapat di permukaan bumi, di dalam
perut bumi, di laut dan di udara. Berdasarkan ketersediaanya sumber daya alam terbagi dalam dua kelompok besar yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui.
Saran
Sebagai warga negara Indonesia, marilah kita menjaga kelestarian sumber daya alam kita