Post on 08-Feb-2020
Studi Kasus PerkembanganDinas Kesehatan Kota Yogyakarta
dr. Choirul Anwar, M.Kes
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta5 Maret 2011
1
Keadaan Sebelum Desentralisasi
Perkembangan jumlah dan jenis yankes
Persaingan antar lembaga
Peningkatan Kesadaran masyarakat
Mutu Pelayanan, aspek perizinan belum
banyak dipatuhi
PerluTransformasiPeran DinKes
2
Data Sarana dan Tenaga Pelayanan KesehatanTahun 2005
Jenis SaranaKesehatan
Jumlah Yang Sudah Berizin Keterangan
RS Umum 7 7
RS Khusus 8 8
Balai Pengobatan 27 24
BKIA 5 5
Rumah Bersalin 13 10 3 belum berizin
Praktik Berkelompok 5 5
Laboratorium Klinik 7 7
Apotek 113 113
Toko Obat 40 40
Pest Kontrol 2 2
Optik 28 12 16 belum berizin
Dokter Umum 118 98 20 belum berizin
Dokter Gigi 254 182 72 belum berizin
Dokter Spesialis 69 25 44 belum berizin
Bidan 109 54 55 belum terdaftar3
Data Sarana dan Tenaga Pelayanan KesehatanTahun 2006
Jenis Sarana Kesehatan Jumlah Yang Sudah Berizin
Keterangan
RS Umum 7 7
RS Khusus 8 8
Balai Pengobatan 28 28
BKIA 2 2
Rumah Bersalin 12 12
Praktik Berkelompok 6 6
Laboratorium Klinik 7 7
Apotek 114 114
Toko Obat 38 38
Pest Kontrol 2 2
Optik 28 20 8 belum berizin
Dokter Umum 239 231 8 belum berizin
Dokter Gigi 102 88 14 belum berizin
Dokter Spesialis 272 255 17 belum berizin
Dokter Gigi Spesialis 52 43 9 belum berizin
Bidan 158 123 35 belum berizin 4
Data Sarana dan Tenaga Pelayanan KesehatanTahun 2007
Jenis Sarana Kesehatan Jumlah Yang Sudah Berizin
Keterangan
RS Umum 9 9
RS Khusus 8 8
Balai Pengobatan 28 28
BKIA 2 2
Rumah Bersalin 12 12
Praktik Berkelompok 7 7
Laboratorium Klinik 8 8
Apotek 115 115
Toko Obat 36 36
Pest Kontrol 2 2
Optik 28 27 1 belum berizin
Dokter Umum 372 262 10 belum berizin
Dokter Gigi 102 88 14 belum berizin
Dokter Spesialis 290 271 19 belum berizin
Dokter Gigi Spesialis 52 43 9 belum berizin
Bidan 180 171 9 belum berizin 5
Data Sarana dan Tenaga Pelayanan KesehatanTahun 2008
Jenis Sarana Kesehatan Jumlah Yang Sudah Berizin
Keterangan
RS Umum 9 9
RS Khusus 8 8
Balai Pengobatan 28 28
BKIA 2 2
Rumah Bersalin 12 12
Praktik Berkelompok 8 8
Laboratorium Klinik 9 9
Apotek 117 117
Toko Obat 37 37
Pest Kontrol 2 2
Optik 28 25 3 belum berizin
Dokter Umum 370 362 8 belum berizin
Dokter Gigi 151 148 3 belum berizin
Dokter Spesialis 353 335 18 belum berizin
Dokter Gigi Spesialis 60 51 9 belum berizin
Bidan 203 198 5 belum berizin6
Data Sarana dan Tenaga Pelayanan KesehatanTahun 2009
Jenis Sarana Kesehatan Jumlah Yang Sudah Berizin
Keterangan
RS Umum 9 9
RS Khusus 9 9
Balai Pengobatan 28 28
BKIA 2 2
Rumah Bersalin 12 12
Praktik Berkelompok 8 8
Laboratorium Klinik 9 9
Apotek 119 119
Toko Obat 32 32
Pest Kontrol 2 2
Optik 28 27 1 belum berizin
Dokter Umum 405 400 5 belum berizin
Dokter Gigi 168 166 2 belum berizin
Dokter Spesialis 389 373 16 belum berizin
Dokter Gigi Spesialis 67 60 7 belum berizin
Bidan 203 201 belum berizin7
Permasalahan-Permasalahan• Penyimpangan-penyimpangan:
praktik tanpa izinpraktik tidak menggunakan peralatan sesuai standarpraktik tidak sesuai dengan kewenangantidak melakukan pengelolaan limbah dengan baik dan benarhygiene sanitasi kurangbelum dapat menjamin patient safety
8
Suasana sebelum desentralisasi
Ditjen Binkesmas
Dinas Kesehatan Propinsi
Dinas Kesehatan Kab/Kota
UKM UKP
Ditjen Yan Med
RSUP
RSD
9
Peran Pemerintah Sebelum Desentralisasi
Pelaksana KegiatanPengarah
10
Peran PemerintahDalam Era Desentralisasi
Regulator
Pelaksanakegiatan
Pengarah Kelemahan utamadalamdesentralisasi(World Bank, 2003)
11
Transformasi DinKes Kota Yogyakarta
OPERATOR(penyedia pelayanan) REGULATOR
12
Tujuan Penguatan Regulasi
•1. Perbaikan mutu yang berkelanjutan
Pelayanan yang mengedepankan
keamanan & keselamatan
kepada masyarakat
2. Pengendalian, pengawasan, tertib
administrasi, perlindungan kepada masyarakat
13
Regulasi Mutu Pelayanan Kesehatan
Perbaikan Mutu Pelayanan Kesehatan
internal
Standarisasi internal
Perbaikan mutu
berkelanjutan
Desain Ulang Proses
eksternal
Regulasi
Lisensi Akreditasi Sertifikasi
14
Harapan setelah PP No.38/2007 dan PP No.41/2007 dijalankan
Dinas Kesehatan Provinsi
UKM UKP
Ditjen Binkesmas
Ditjen YanMed
Dinas Kesehatan Kab-Kota
UKM UKP
15
STRUKTUR ORGANISASI (Perda No 10 tahun 2008)
Sie Regulasikesehatan
Bid Regulasi& pengelolaan SDM
Kesehatan
SubagKeuangan
Subag Umum& Kepegawaian
Sekretariat
KEPALA DINAS
Bid. Promosi& Bangkes Bid. P2PL Bid. Yankesmas
Sie pengelolaanSDM kes
Sie Surveilans& SIK Sie PL
Sie P2
Sie KIA & Gizi
Sie YankesSie Promosi & pengembangan
Kesehatan
Subag Adm DataPelaporan
UPT; pkm &jamkesda
16
Reposisi Dinas Kesehatan dalamsistem Kesehatan Wilayah
Apa peran Dinas Kesehatan?• Penyusun kebijakan• Regulator• Pemantau Mutu Pelayanan• Pemberi dana pelayanan kesehatan• Pemberi pelayanan umum, khususnya untuk
preventif dan promotif (dengan kadar public goods yang tinggi)
• Pengelola SDM Kesehatan Lingkup Dinas Kesehatan
17
Peran swasta dan masyarakat
Masyarakat
Lembaga UsahaPemerintah Berbagai pelaku utama
kegiatan di masyarakat madani dalam konsep Good Governance
18
Pengembangan Perizinan Sarana Pelayanan Kesehatan
• Sejak tahun 2005• Terdiri dari 3 fase:
1. Fase Diagnosis2. Fase Intervensi3. Fase Pelaksanaan
19
Fase Diagnosis
• Identifikasi SDM & tupoksi di DinKes• Identifikasi standar dan pedoman• Identifikasi produk hukum• Pendataan jumlah sarana • Identifikasi pembiayaan• Eksplorasi persepsi peran dan kebutuhan pengembangan
regulasi• Formulasi masalah dan rencana intervensi
Fase Intervensi
• Menetapkan model implementasi• Pelatihan bagi SDM surveyor• Identifikasi kebutuhan akan perda• Merencanakan struktur kelembagaan di DinKes
Fase Pelaksana
an
• Lisensi• Sertifikasi• Akreditasi
20
Pendekatan by design (top down)
Pola cetak biru
Peraturan teknis dari Kemenkes
Pedoman konseptual
Peraturan Perundangan
• Apakah bisa bottom up?
• Pengalaman empirik Peraturan bersifat
top down namun mengakomodasi variasi daerah yang merupakan alternatif metode pengembangan sistem kesehatan
21
Peran Konsultan• Terlibat pada fase konseptualisasi, perencanaan,
pelaksanaan, dan terminasi• Membantu penyusunan konsep proyek yang dilakukan
bersamaan dengan penyusunan draf PP No.38/2007• Perencanaan: penetapan sasaran, jadwal pelaksanaan,
uraian tugas dan sumber daya, penyusunan tim • Fase Terminasi
• penguatan komitmen
• Kemitraan jangka panjang
Konsultan
Pemda, masyarakat, dan swasta
22
Identifikasi struktur dan penyelenggaraan sistem kesehatan untuk mengetahui pelaku-pelaku beserta peran-perannya (siapa regulator? Siapa operator?)Pemda harus mempunyai rasa memiliki sektor kesehatan
23
Peran Regulator
• Lisensi, sertifikasi dan akreditasi• Tingkat sasaran: Sarana pelayanan
kesehatan dan tenaga kesehatan • Spektrum pelayanan: tradisional,
komplementer sampai modern • Monitoring, pengawasan dan pembinaan
mutu pelayanan kesehatan
24
Lisensi
• Lisensi adalah suatu proses pemberian izin oleh pemerintah kepada praktisi individual atau lembaga pelayanan kesahatan untuk melaksanakan atau terlibat dalam suatu profesi/pekerjaan yang bersifat wajib, yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan teknis
25
Akreditasi
• Akreditasi adalah suatu proses pemberian dan pengakuan yang dilakukan oleh badan yang diakui yang menyatakan bahwa lembaga pelayanan kesehatan telah memenuhi standar optimal yang telah ditetapkan dan dipublikasikan (sifat sukarela) yang diterapkan pada lembaga
26
Sertifikasi
• Sertifikasi adalah suatu proses evaluasi dan pengakuan oleh pemerintah atau LSM bahwa seseorang atau lembaga telah memenuhi kriteria atau persyaratan tertentu, bersifat sukarela, dan dapat ditetapkan pada lembaga atau individu.
• Contoh: sertifikasi produk industri rumah tangga pangan
27
SISTEM REGULASIGeneral
Spesifik
SARANA PELAYANAN KESEHATANStandar Internal ( Achievable)
STANDAR KLINIK (Profesional guideline
Clinical Prosedur)
REGULATORLisensi, Sertifikasi, AkreditasiCONTROLLING :- Medical inflation
- In Efficiency- Profider Driven
STANDART SARANA
PELAYANAN KESEHATAN
(MINIMAL)
Organisasi Profesi
Standar Pelayanan Umum
Standar Pelayanan Klinis
Standar administrasi dan Manajemen
Standar ( Eksternal )Sistem Manajemen Mutu
Tenaga profesi
28
Permasalahan(hasil monitoring tahun 2006-2007)
• praktik tanpa izin/SIP; praktik menggunakan nama, SIP, dan fasilitas dokter lain; dispensing obat; dokter bertindak sebagai penyalur obat
Dokter
• Praktik tidak sesuai kewenangan; dispensing obat, praktik di tempat yang lebih dari yang ditentukan
Perawat, Bidan
29
Permasalahan(hasil monitoring tahun 2006-2007)
• Tidak ada tenaga farmasis; Medication Record tidak dibuatApotek
• Asisten Apoteker sebagai penanggung jawab tidak pernah ada di tempat; menjual obat yang belum/tidak teregister; register obat tidak dibuat
Toko Obat
30
Pemecahan Masalah
• Law Enforcement
Perda no. 2/2008: izinpenyelenggaraan sarana & tenaga
kesehatan
Perwal No.13/2009: petunjukpelaksanaan Perda No.2/2008
Monitoring dan
Pembinaan oleh Tim
31
PEMECAHAN MASALAH• Standar mutu institusi pelayanan kesehatan• Instrumen monitoring• Labelisasi Apotek (Tahun 2010) evaluasi
secara berkala. • Meningkatkan infrastruktur dan pelatihan
surveyor bagi SDM yang melaksanakan regulasi.• Meningkatkan koordinasi lintas SKPD dan
elemen terkait seperti organisasi profesi, BB POM dll.
• Mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan
32
Substansi Perda Kota Yogyakarta No. 2 Tahun 2008
• Persyaratan administrasi pemohon (salah satu diantaranya yaitu izin gangguan)
• Ketentuan Umum• Ketentuan Khusus• Pembinaan dan Pengawasan• Sanksi
33
Substansi Perwal Kota Yogyakarta No. 13 Tahun 2009
• Persyaratan Teknis bagi sarana dan tenaga yang akan menyelenggarakan pelayanan kesehatan
34
Pemohon izin gangguan keDinas Perizinan
Pencermatan persyaratanadministrasi
Peninjauan lapangan bersamaDinKes
Izin Gangguan diterbitkan olehDinZin
Pengajuan izin penyelenggaraan keDinKes
Syarat administrasilengkap
Peninjauan lapangan untukmenilai syarat teknis
Izin Penyelenggaraanditerbitkan oleh DinKes
Implementasi Perda No.2/2008
Memenuhi syarat
Memenuhi syarat
35
PELAKSANAAN PEMBINAAN
TIM PEMBINAAN
PENYELENGGARA YANKES
DINAS KESEHATANlaporan
Pembinaan,dengan
instrumentertentu
•Teguran lisan oleh DinKes•Teguran tertulis 1-3oleh DinKes•Pencabutan izin operasional oleh DinKesPencabutan izin gangguan( HO) oleh Dinjin
Tind. Persuasif
•denda
Tind. RepresifTindak lanjut:
36
Susunan Tim Perizinan & Pembinaan
Dinas KesehatanDinas PerijinanDinas Ketertiban
Balai Besar POMOrganisasi profesi/ AsosiasiBadan Mutu Pelayanan KesehatanPerindagkoptan
TIM TETAP TIM TIDAK TETAP
37
Data Sarana dan TenagaPelayanan Kesehatan Tahun 2010
JENIS PELAYANAN JUMLAH HASIL
PEMANTAUANTINDAK LANJUT
Dokter Umum 507 Belum semuamemenuhi standarmutu
Pembinaan, peringatan danpencabutan izin
Dokter gigi 194 Belum semua memenuhi standar mutu
pembinaan
Perawat 1667 Belum semuamemenuhi standarmutu
-
Bidan 372 Belum semuamemenuhi standarmutu
pembinaan
38
MEDIK DASARJENIS
PELAYANAN JUMLAH HASIL PEMANTAUAN TINDAK LANJUT
Balai Pengobatan
28 Belum semuamemenuhistandar mutu
pembinaan
BKIA 2 semua memenuhi standar mutu
Rumah Bersalin
12 Belum semuamemenuhistandar mutu
pembinaan
39
MEDIK SPESIALISTIKJENIS PELAYANAN JUMLAH HASIL
PEMANTAUANTINDAK LANJUT
Dokter Spesialis 422 Belum semuamemenuhi standarmutu
pembinaan
Dokter gigi spesialistis 64 Belum semua memenuhi standar mutu
pembinaan
Rumah Sakit Umum Tipe C dan D
9 Belum semua memenuhi standar mutu
pembinaan
Rumah Sakit Khusus 8 semua memenuhi standar mutu
Praktek Berkelompok Dokter Spesialis
4 semua memenuhi standar mutu
-
Praktek Berkelompok Dokter Gigi Spesialis
4 semua memenuhistandar mutu
Pembinaan
40
PENUNJANG MEDIKJENIS
PELAYANAN JUMLAH HASIL PEMANTAUAN TINDAK LANJUT
Toko Obat 29 Belum semua memenuhi standarmutu
pembinaan
Apotek 122 Labelisasi Apotik Pembinaan, Labelisasi dan peringatan
Laboratorium Klinik 9 Belum semua memenuhi standar mutu
Pembinaan dan peringatan
Pest Kontrol 2 semua memenuhi standar mutu -
Battra 102 Belum semua memenuhi standar mutu
Pembinaan dan peringatan
Klinik Khusus 3 semua memenuhi standar mutu
Akupunktur Pendidikan DIII
2 semua memenuhi standar mutu -
Toko Alat Kesehatan 1 semua memenuhi standar mutu
Salon/Klinik kecantikan 18 semua memenuhi standar mutu -
PIRT 884 Belum semua memenuhi standar mutu
pembinaan
41
Hasil Kegiatan Labelisasi Apotek (Tahun 2010)
1. Labelisasi apotek di Kota Yogyakarta telah terlaksana, dari 119 apotek : kategori Cukup (*) sebanyak 105 apotek (88.24%); kategori Lebih dari Cukup (**) sebanyak 6 apotek (5.04%); kategori Baik (***) sebanyak 7 apotek (5.88%); dan kategori Sangat Baik(****) sebanyak 1 apotek (0.84%) .
• Urutan skor penilaian apotek mulai dari aspek yang tertinggi adalah aspek pengelolaan, aspek sarana prasarana, aspek administratif, aspek pelayanan, aspek legal dan aspek sumber daya manusia.
42
SISTEM SURVEILANS & UMPAN BALIK
Sarana / tenaga penyelenggara pelayanan
kesehatan
Dinas Kesehatan(analisis laporan)
KoordinasiLaporanBertemu dlm forum bina suasanaaction
Dinas Kesehatan:Umpan balikSarana / tenaga penyelenggara pelayanan kesehatan:Langkah tindak lanjut
Forum Bina Suasana
(rekapitulasi & Kompilasi laporan)
Pusk sbg koordinator kesehatan wilayah
43
44